PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE RELEVANCE INTEREST ASSESMENT AND SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SINTARIA PRAPTINASARI K4308116 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JUNI 2012

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE

RELEVANCE INTEREST ASSESMENT AND SATISFACTION

(ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

SINTARIA PRAPTINASARI

K4308116

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JUNI 2012

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Sintaria Praptinasari NIM : K4308116 Jurusan / Program Studi : PMIPA / Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENGARUH PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST,

ASSESMENT, AND SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1

SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012 Yang membuat pernyataan Sintaria Praptinasari

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE,

RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION

(ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

Oleh :

SINTARIA PRAPTINASARI

K4308116

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JUNI 2012

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Jangan hanya melihat segala sesuatu dari satu sisi saja, karena dalam hidup

setiap sisi pasti memiliki sisi lain. (Penulis)

Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hal baik. Jangan terus

bertanya apa yang akan terjadi, tapi beranikan diri untuk berbuat. (Penulis)

Masalah adalah ujian pendewasaan. Jadi tidak ada alasan menyalahkan orang lain. Benahi diri sendiri dan jadi pribadi yang dewasa.

(Penulis)

Kami menemukan kebahagiaan hidup bersama kesabaran. (Umar Bin Khottob)

Seseorang tidak akan berubah lebih baik, kecuali dia punya keberanian untuk

melihat kekurangan dirinya. (Abdullah Gymnastiar)

Berhenti berbicara kata-kata yang tidak bermanfaat dan bergeraklah untuk

menggapai cita-citamu. (Arga Hadinata)

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Kupanjatkan syukurku padaMu Ya Robb, karya ini aku persembahkan untuk:

Ø Mamaku tersayang yang tak pernah berhenti melimpahkan perhatian, pengertian, kerja keras, kasih sayang dan doanya untukku.

Ø Ayahku tersayang yang senantiasa berusaha membahagiakanku, memanjakanku, mendoakanku dan berjuang demi pendidikanku.

Ø Masku tersayang yang selalu meberikan teladan, kasih sayang dan doanya untukku.

Ø Seseorang yang memberiku semangat, mengerti aku, memahami aku dan mengajakku untuk berusaha menjadi lebih baik

Ø Bapak Slamet yang menjadi ayah yang selalu membimbingku. Ø Ibu Riezky dan yang selalu memberiku bimbingan dan arahan. Ø Ibu Meti yang membimbing saya mulai awal perkuliahan. Ø Ibu Ira Hastuti yang memberikan perhatian yang tulus selama penelitian. Ø Siswa kelas XI IPA SMA Al Islam Surakarta yang telah membantu dalam

penelitian. Ø Novia dan Anggun, terima kasih untuk persaudaraan yang indah ini. Ø Wulan Martya Ningrum yang berbagi bahagia, sedih dan semua yang

pernah kita lalui bersama semoga mampu mempertemukan kita kembali untuk memenuhi janji kita berdua.

Ø Latif Sofiana Nugraheni perjuangan kita berdua pasti akan indah pada waktunya, saling berbagi semangat, nasehat dan harapan.

Ø Evi, Yuang, Laksmi, Haris, Abrori, Alan dan Yasir, kebersamaan dan perjuangan kita semoga tetap terpatri dalam hati kita masing-masing.

Ø Mbak Fatih dan Mas Anggita yang memberikan kerendahan hatinya menerimaku sebagai adik.

Ø Agung Pria Kusumajati, kamu adalah bagian dari keluargaku Ø Sahabat-sahabatku di MENYEMBUL, selalu menebar semangat dan

kebersamaan yang indah. Ø Teman-teman sebimbingan yang senantiasa berjuang bersama. Ø Taufik, Luqman, Purwo, Pandu dan Dwito yang selalu siaga disaat

daruratku. Ø Teman-teman pendidikan Biologi UNS 2008 yang menorehkan banyak

kenangan dalam hidupku. Ø Almamater.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Sintaria Praptinasari. THE INFLUENCE OF ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION (ARIAS) LEARNING MODELS TOWARD BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OF XI IPA GRADE STUDENTS AT SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Biology Education, Faculty Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2012.

The purposes of this research ware to ascertain the influence ARIAS lerning models toward biology learning achievement of XI IPA grade students at SMA Al Islam 1 Surakarta in academic year 2011/2012.

This research is considered as quasi experiment research using quantitative approach. The research was designed using posttest only control design that applied Quantum Learning approach in experimental group and conventional approach with discussion, classical course and question-answer method in control group. The population of this research was all of XI IPA degree students at SMA Al Islam 1 Surakarta in academic year 2011/2012. The sample of this research was established by cluster random sampling that choosed XI IPA 3 as experiment group and XI IPA 2 as control group. The data was collected by using questionnaire, multiple choice test, observation form, and document. The hypotheses analyzed by t-test.

The conclusion of this research showed that application of Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction (ARIAS) learning models had significant effect toward biology learning achievement in cognitive, affective, and psychomotor domain of XI IPA grade students at SMA Al Islam 1 Surakarta in academic year 2011/2012.

Keywords: ARIAS Learning models, Biology Learning Achievement. Cognitive

Domain, Affective Domain, Psychomotor Domain.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

Sintaria Praptinasari. PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction (ARIAS) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design dengan menerapkan menerapkan model pembelajaran ARIAS pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi pada kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh siswa siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas XI IPA 3 sebagai kelompok eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes pilihan ganda, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Uji hipotesis menggunakan uji-t.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction (ARIAS) berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Kata Kunci: Model pembelajaran ARIAS, Hasil Belajar Biologi, Ranah Kognitif,

Ranah Afektif, Ranah Psikomotorik

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi kedamaian hati dan inspirasi. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dan kesempatan dalam penyusunan skripsi. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Slamet Santosa, M.Si, selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Riezky Maya Probosari, S.Si, M.Si, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

6. Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta yang telah memberi ijin dalam penelitian. 7. Ira Hastuti, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi yang telah memberi

bimbingan dan bantuan selama penelitian. 8. Para siswa SMA Al Islam 1 Surakarta yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini. 9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Surakarta, Juni 2012 Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ v HALAMAN MOTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6 A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 6

1. Hasil Belajar Biologi...................................................................... 6 a Ranah Kognitif ......................................................................... 9 b Ranah Afektif ........................................................................... 10 c Ranah Psikomotorik ................................................................. 11

2. Model Pembelajaran ARIAS ......................................................... 12 a Model Pembelajaran ................................................................ 12 b Model Pembelajaran ARIAS ................................................... 13

3. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 16 B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 17 C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 19

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 20 A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 20

1. Tempat Penelitian .......................................................................... 20 2. Waktu Penelitian ............................................................................ 20

B. Rancangan Penelitian ........................................................................... 21 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 23

1. Populasi Penelitian ......................................................................... 23 2. Sampel Penelitian........................................................................... 23

D. Teknik Pengambilan Sampel .... ........................................................ 23 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 24

1. Variabel Penelitian ......................................................................... 25 2. Metode Pengumpuan Data ............................................................ 25 3. Teknik Penyusunan Instrumen ....................................................... 27

a Penyusunan Instrumen Ranah Kognitif ................................... 27 b Penyusunan Instrumen Ranah Afektif ..................................... 28 c Penyusunan Instrumen Ranah Psikomotorik ........................... 28

F. Validasi Instrumen Penelitian .............................................................. 29 1. Uji Validitas .......... ........................................................................ 29 2. Uji Reliabilitas ...... ........................................................................ 31 3. Analisis Butir Soal ........................................................................ 33

a Uji Taraf Kesukaran Soal......................................................... 33 b Daya Pembeda Soal ................................................................. 35

G. Teknik Analisis Data. .......................................................................... 37 1. Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 37

a Uji Normalitas ...... ................................................................... 37 b Uji Homogenitas .. ................................................................... 37

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 37 H. Prosedur Penelitian .............................................................................. 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 39 A. Deskripsi Data ...................................................................................... 39

1. Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Kognitif ..................... 39 2. Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Afektif ....................... 40 3. Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Psikomotorik ............. 40

B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................ 42 1. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 42 2. Hasil Uji Homogenitas .................................................................... 43

C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 44 D. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................... 46

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 57 A. Simpulan .............................................................................................. 57 B. Implikasi .............................................................................................. 57 C. Saran .................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59 LAMPIRAN ..................................................................................................... 61

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design .................... 21 Tabel 3.2. Rangkuman Uji Normalitas Dokumen Hasil Belajar .................... 24 Tabel 3.3. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Dokumen Hasil Belajar ....... 47 Tabel 3.4. Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ...................................... 27 Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out Pertama ......................... 31 Tabel 3.6. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item .......................... 32 Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas .................................... 33 Tabel 3.8. Skala Penilaian Indeks Kesukaran Butir Soal atau Item................ 34 Tabel 3.9. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran ........................... 34 Tabel 3.10. Skala Penilaian Daya Pembeda Butir Soal. ................................. 35 Tabel 3.11. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda ................................... 36 Tabel 3.12. Prosedur Penelitian ...................................................................... 38 Tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Kognitif .......... 39 Tabel 4.2. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Afektif ............ 40 Tabel 4.3. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Psikomotorik .. 41 Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ............................ 43 Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ........................ 43 Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar

Kognitif ......................................................................................... 45 Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar

Afektif ........................................................................................... 45 Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar

Psikomotorik ................................................................................. 46

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................... 18 Gambar 3.1. Waktu Penelitian ........................................................................ 20 Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian ...................................................... 22 Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen. ............................................................ 42

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................... 62

a. Silabus Kelas Eksperimen................................................................... 63 b. Silabus Kelas Kontrol ......................................................................... 69 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................... 72 d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................ 100 e. Kisi-Kisi Angket Ranah Afektif ......................................................... 126 f. Angket Ranah Afektif ......................................................................... 128 g. Lembar Observasi Penilaian Afektif…………………………………. 132 h. Rubrik Afektif………………………………………………………… 133 i. Kisi-kisi Soal Kognitif ....................................................................... 135 j. Soal Kognitif ....................................................................................... 136 k. Kunci Jawaban Soal Kognitif ............................................................. 145 l. Kisi-Kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik ................... 146 m. Lembar Observasi Ranah Psikomotorik ............................................. 147 n. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 154 o. Lembar Observasi Keterlaksanaan sintaks ......................................... 165

Lampiran 2. Analisis Instrumen ...................................................................... 181 a. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda

Butir Soal Kognitif Try Out Pertama .................................................. 182 b. Uji Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Butir Soal

Kognitif Retest .................................................................................... 186 c. Uji Validitas, Reliabilitas Item Pernyataan Angket Afektif Try Out .. 188 d. Rangkuman Hasil Try Out .................................................................. 201 e. Surat Pernyataan Valid dari Ahli ........................................................ 202

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian .................................................................. 204 a. Daftar Nilai Kognitif Siswa Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen)...... 205 b. Daftar Nilai Kognitif Siswa Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) ............ 206 c. Daftar Nilai Afektif Siswa Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen)........ 207 d. Daftar Nilai Afektif Siswa Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) .............. 208 e. Daftar Nilai Psikomotorik Siswa Kelas XI IPA 3 (Kelas

Eksperimen) ........................................................................................ 209 f. Daftar Nilai Psikomotorik Siswa Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) .... 210 g. Distribusi Hasil Belajar ....................................................................... 211 h. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ARIAS ...... 213 i. Dokumen Daftar Nilai Kelas XI IPA 1 .............................................. 222 j. Dokumen Daftar Nilai Kelas XI IPA 2 .............................................. 223 k. Dokumen Daftar Nilai Kelas XI IPA 3 .............................................. 224

Lampiran 4. Analisis Data .............................................................................. 225

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

a. Uji Homogenitas Data Dokumen dalam Populasi .............................. 226 b. Uji Normalitas Data Dokumen Hasil Belajar ..................................... 228 c. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif,

Psikomotorik dan Afektif ................................................................... 229 d. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif,

Psikomotorik dan Afektif .................................................................... 230 e. Uji Hipotesis Hasil Belajar Ranah Kognitif, Ranah Afektif, dan

Ranah Psikomotor ............................................................................... 231 Lampiran 5. Perijinan...................................................................................... 232

a. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 233 b. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ....................................... 237 c. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitaian ......................................... 238

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 239 a. Dokumentasi Kelas Kontrol ................................................................ 240 b. Dokumentasi Kelas Eksperimen ......................................................... 241

Lampiran 7. Tabel Distribusi F dan ,t ............................................................. 243 a. Tabel Distribusi F ............................................................................... 244 b. Tabel Distribusi t................................................................................. 246

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan di Indonesia

khususnya selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan

perkembangan di berbagai bidang kehidupan. Perubahan dan perkembangan

dalam bidang pendidikan dilakukan dalam berbagai segi, antara lain pelaksana

pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga pendidik), mutu

pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, serta mutu

menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi

pembelajaran yang lebih inovatif. Perubahan dan perkembangan pendidikan

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang sifatnya

relatif tetap, dan merupakan hasil dari pengalaman serta interaksi dengan

lingkungan. Perubahan tingkah laku yang terjadi meliputi perubahan pada aspek

kognitif, aspek psikomotor dan aspek afektif. Pembelajaran merupakan usaha

yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan cara mengaktifkan

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa yang turut

mempengaruhi ketercapaian hasil belajar (Syah, 2009).

Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi

dua. Faktor pertama berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang

dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan serta sosial ekonomi. Faktor kedua berasal dari luar diri siswa yaitu

kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran mengacu pada efektif tidaknya

proses belajar-mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran (Sudjana,

2005).

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas proses pembelajaran

adalah model pembelajaran yang diterapkan. Guru sebagai fasilitator dalam

pembelajaran harus mampu membantu mengoptimalkan potensi yang dimiliki

siswa dengan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang inovatif guna

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

meningkatkan hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar tidak hanya mengacu

pada penguasaan pengetahuan (aspek kognitif), melainkan sikap (aspek afektif)

dan keterampilan siswa (aspek psikomotor). Indikator keberhasilan suatu

pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran, meliputi ketuntasan hasil

belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan hasil observasi guru biologi masih menggunakan ceramah

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan

oleh guru menyebabkan pembelajaran terkesan belum dapat mengoptimalkan

kemampuan siswa. Pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang mampu

mengembangkan keterampilan proses pada siswa. Siswa menjadi kurang aktif dan

kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran

yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains adalah model

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

sehingga terjadi interaksi yang seimbang antara guru dan siswa. Fakta yang terjadi

di lapangan adalah guru hanya memenuhi kewajiban mengajar sesuai dengan

target waktu yang telah ditetapkan, sehingga guru lebih banyak menyampaikan

materi secara langsung dan kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

yang berakibat pemahaman konsep siswa kurang optimal.

Fakta pembelajaran di lapangan menunjukkan bahwa guru menguasai

materi suatu subyek dengan baik tetapi kurang tepat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kegiatan pembelajaran belum didasarkan

pada model pembelajaran yang sesuai sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa

cenderung rendah (Ahmadi, 2011). Penerapan suatu model pembelajaran yang

sesuai dengan subyek materi dan mudah diterapkan mampu menjadi salah satu

solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang cenderung rendah.

Proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sikap bisa

ditanamkan dengan baik apabila proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

Kenyataannya pembelajaran biologi yang terjadi pada siswa SMA belum

sepenuhnya mencapai kondisi ideal suatu pembelajaran. Fakta yang ada selama

proses pembelajaran berlangsung siswa kurang percaya diri dalam menyampaikan

gagasan, berdiskusi, dan menjawab pertanyaan. Pengamatan dikelas menunjukkan

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

selama proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang belum berani

mengajukan pertanyaan. Minat siswa terhadap pembelajaran kurang dapat dilihat

dari antusias siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan fakta-fakta tersebut perlu

adanya pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi, minat, dan penguatan

sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam

pembelajaran biologi di atas salah satunya dengan memberikan inovasi dalam

pembelajaran berupa penerapan model pembelajaran yang mampu meningkatkan

interaksi siswa dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model

pembelajaran yang mampu meningkatkan interaksi dalam proses pembelajaran

adalah model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and

Satisfaction (ARIAS). Model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,

Assesment and Satisfaction (ARIAS) merupakan model yang dikembangkan

sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai acuan untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik (Ahmadi, 2011).

Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan dengan tujuan agar dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran ARIAS dapat

memenuhi kaidah biologi sebagai sains yaitu proses, produk dan sikap. Model

pembelajaran ARIAS juga mampu memenuhi tahapan-tahapan dalam berpikir

ilmiah. Wenno (2008) mengungkapkan bahwa model pembelajaran ARIAS berisi

lima komponen yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran. Lima komponen dalam model pembelajaran ARIAS adalah

assurance (percaya diri), relevance (relevansi), interest (minat), assesment

(evaluasi) dan satisfaction (kepuasan). Komponen tersebut merupakan pedoman

bahwa dalam kegiatan pembelajaran perlu ditanamkan rasa percaya dan yakin

pada siswa, kegiatan pembelajaran memiliki relevansi dengan kehidupan siswa,

berusaha menarik dan memelihara minat siswa, selanjutnya pemberian evaluasi

yang hasilnya mampu menumbuhkan rasa bangga dan mampu memberikan

penguatan pada diri siswa. Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan di

atas, selama ini belum ada penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction (ARIAS) terhadap

hasil belajar siswa, maka dilakukan penelitian yang dikhususkan pada mata

pelajaran biologi sebagai berikut: “PENGARUH PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND

SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka terdapat berbagai macam

masalah sehingga perlu dibatasi guna memperoleh kedalaman kajian untuk

menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibatasi pada semua siswa kelas XI IPA SMA Al Islam

1 Surakarta semester genap Tahun pelajaran 2011/2012.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dibatasi pada:

a. Model pembelajaran, meliputi: konvensional pada kelas kontrol dan

Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction (ARIAS) pada

kelas eksperimen.

b. Hasil belajar biologi, meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan

bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, and Satisfaction (ARIAS) terhadap hasil belajar biologi

siswa kalas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta?

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction (ARIAS) terhadap

hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor) siswa dalam pembelajaran biologi.

b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga

pembelajaran tidak monoton dan dapat membawa dampak pada peningkatan

hasil belajar biologi siswa.

c. Meningkatkan minat belajar siswa dan rasa percaya diri siswa sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar biologi siswa .

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan tentang model pembelajaran yang efektif dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran biologi

khususnya terkait dengan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotor.

3. Bagi Institusi

Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu

proses pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas

XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta sehingga meningkatkan sumber daya

pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar Biologi

a. Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian

tersebut sesuai dengan pendapat Slameto (2003) bahwa belajar merupakan

proses untuk mendapatkan perubahan tingkah laku.

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam

perubahan tingkah laku baik melalui latihan maupun pengalaman yang

menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk mencapai tujuan

tertentu. Ciri umum dari kegiatan belajar adalah mengindikasikan suatu aktivitas

pada diri individu yang disadari atau disengaja. Aktivitas disini menunjuk pada

usaha yang dilakukan seseorang dalam berbagai aspek yang memungkinkan

terjadinya perubahan pada dirinya. Belajar juga merupakan interaksi yang terjadi

antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan disini dapat berupa individu

lain maupun obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh

pengalaman atau pengetahuan. Pengalaman atau pengetahuan yang dimaksud

dapat berupa pengetahuan atau pengalaman baru ataupun sesuatu yang pernah

diperoleh sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi (Aunurrahman, 2009). Hasil belajar belajar

dipengaruhi oleh perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku umumnya

merupakan suatu perubahan yang dapat diamati, tetapi tidak selamanya perubahan

tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil belajar dapat diamati. Perubahan

yang dapat diamati biasanya berkenaan dengan aspek motorik.

Belajar dibagi menjadi 3 rumusan, rumusan kuantitatif, rumusan

institusional dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari segi jumlah),

belajar merupakan kegiatan pengisian serta pengembangan kemampuan kognitif

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dengan menggunakan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dipandang secara

kuantitatif adalah seberapa banyak materi yang dikuasai oleh siswa. Belajar dalam

rumusan institusional (tinjauan kelembagaan) dipandang sebagai proses validasi

(pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari.

Bukti institusional yang menandakan bahwa siswa telah belajar dapat diketahui

dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. Ukuran yang digunakan

adalah semakin baik mutu mengajar yang dilakukan oleh guru, maka akan

semakin baik pula mutu perolehan siswa siswa yang kemudian dinyatakan dalam

bentuk skor atau nilai. Belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) merupakan proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan

dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian kualitatif difokuskan pada

tercapainya daya piker dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan

masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi oleh siswa (Syah, 2009).

Belajar dalam arti idealisme merupakan kegiatan psiko-fisik-sosio

menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Perolehan pengetahuan maupun

upaya penambahan pengetahuan hanya merupakan salah satu bagian dari proses

menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Suprijono (2011) menyatakan

belajar memiliki tiga prinsip yang merupakan suatu keutuhan. Pertama, belajar

merupakan perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan suatu proses yang

terjadi karena dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar

merupakan pengalaman yang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara individu

dengan lingkungannya.

Definisi belajar secara umum, belajar merupakan tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2009).

Berdasarkan pernyataan ahli di atas maka belajar merupakan perubahan

tingkah laku pada diri seseorang. Perubahan ini diperoleh dari interaksinya

dengan lingkungan maupun pengalaman yang menghasilkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Faktor yang turut berpengaruh dalam belajar berasal dari

dalam diri (internal) dan juga dari luar (eksternal) individu.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Hasil belajar merupakan suatu pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi serta keterampilan (Suprijono, 2011).

Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar dapat berupa informasi verbal,

keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Bloom

menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan afektif, kognitif, dan

psikomotorik.

Hakikat hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku. Sudjana (2010)

menyatakan tingkah laku sebagai suatu hasil belajar mencakup bidang kognitif,

afektif dan psikomotoris. Hasil belajar merupakan kemampuan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Hasil berlajar merupakan berbagai perubahan yang terjadi pada diri siswa

berupa output dan outcome. Output merupakan kemampuan yang dikuasai siswa

yang segera diketahui setelah mengikuti proses pembelajaran. Outcome

merupakan prestasi sosial dalam masyarakat sebagai wujud kemampuan-

kemampuan yang diperoleh selama proses pembelajaran (Widoyoko, 2009).

Berdasarkan atas definisi-definisi belajar yang telah dikemukakan di

atas diketahui bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh setelah

melakukan proses belajar. Perubahan yang diperoleh berupa pengetahuan,

keterampilan, serta sikap ilmiah.perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal

maupun internal.

Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang

mempelajari tentang makhluk hidup serta lingkungannya. Pembelajaran biologi

lebih menekankan pada keterampilan proses dalam mendapatkan materi sehingga

siswa mendapatkan pengalaman belajar secara langsung sesuai dengan

karakteristik pembelajaran sains. Materi diperoleh dari observasi maupun

eksperimen sehingga mempelajari biologi tidak hanya cukup dengan menghafal

konsep materi yang ada tetapi juga dituntut untuk dapat menemukan fakta dari

konsep-konsep tersebut. Belajar biologi secara bermakna baru akan dialami siswa

apabila siswa telibat aktif secara intelektual, manual, dan sosial. Rustaman dkk

(2005) menyatakan dalam belajar sains siswa tidak hanya belajar produk saja,

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tetapi juga harus belajar aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat

benar-benar memahami sains secara utuh.

b. Ranah dalam Hasil Belajar

Pembelajaran biologi memiliki tiga ranah hasil belajar yaitu berupa

konten atau produk (kognitif), proses (psikomotor), dan sikap ilmiah (afektif).

Pencapaian hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi baik dalam bentuk tes

maupun observasi terhadap siswa. Ranah hasil belajar antara lain:

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif merupakan ketercapaian belajar siswa dalam pemahaman

serta penguasaan konsep dan materi pembelajaran. Kemampuan kognitif

berorientasi pada kemampuan berpikir siswa yang mencakup kemampuan

intelektual sederhana seperti mengingat, memahami hingga kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang mampu menggunakan semua kemampuan untuk menciptakan.

Kategori dalam dimensi kognitif dibagi dalam enam tingkatan dengan

aspek belajar yang berbeda. Keenam tingkat tersebut menurut Anderson (2010)

yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan

mencipta. Mengingat, tujuan instruksional pada level ini menuntut siswa untuk

mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya. Siswa

mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang pada tingkatan ini.

Memahami, kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk

menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata

sendiri. Siswa mampu mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk

apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Mengaplikasikan, penerapan

merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang

telah dipelajari ke dalam situasi yang baru serta memecahkan berbagai masalah

yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan adalah level dimana

siswa mampu menerapkan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Menganalisis,

analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan

membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat,

asumsi, hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut

untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. Siswa mampu memecah materi menjadi

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian

pada tingkatan ini. Mengevaluasi, siswa mampu membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan

menggunakan kriteria tertentu. Mencipta, sebagai kemampuan seseorang dalam

mengkaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada

sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

Berdasarkan uraian di atas maka penilaian ranah kognitif merupakan

penilaian produk yaitu pemahaman siswa terhadap materi diperlukan kemampuan

berpikir tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Siswa harus mampu mengetahui dan

memahami yang merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah, serta mampu

mengaplikasikan, menganalisis, menilai, maupun menciptakan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

2) Ranah afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai

interest, apresiasi serta penyesuaian perasaan sosial (Hamzah, 2001). Ciri-ciri

hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku,

seperti perhatiaanya terhadap mata pelajaran yang diajarkan, kedisiplinan dalam

mengikuti pelajaran, motivasi yang tinggi, penghargaan, dan rasa hormat terhadap

guru.

Tingkatan afeksi menurut Hamzah (2001) dibagi menjadi lima jenjang

yaitu receiving, responding, valuing, organization dan Characterization by a

value or value complex. Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan)

adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang

datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

Termasuk dalam jenjang ini misalnya kesadaran dan keinginan menerima

stimulus, mengontrol dan menyeleksi rangsangan yang datang dari luar. Pada

jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai dan mereka

mengidentikkan diri dengan nilai itu. Responding (menanggapi), adalah

kemampuan seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam

kegiatan dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Valuing

(menilai, menghargai), artinya memberikan nilai atau penghargaan terhadap

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kegiatan suatu obyek. Kaitannya dengan proses belajar mengajar, peserta didik

tidak hanya menerima nilai yang diajarkan tetapi juga mampu untuk menilai

konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Organization (mengatur atau

mengorganisasikan), artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk

nilai baru yang lebih universal, yang membawa pada perbaikan. Characterization

by a value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau kemplek nilai),

yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadiaan dan tingkah lakunya. Proses internalisasi nilai

telah menempati tempat tertinggi dalam hirarki nilai. Peserta didik telah mimiliki

sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya sehingga membentuk karakter.

Indikator afektif dalam pembelajaran IPA merupakan sikap yang

diharapkan saat dan setelah siswa melakukan proses pembelajaran yang berkaitan

dengan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain jujur, teliti, disiplin,

terbuka, objektif, dan tanggung jawab. Rustaman (2002) menyatakan dalam

pembelajaran sains tidak hanya menghasilkan produk dan proses, tetapi juga

sikap, artinya bahwa dalam sains terkandung sikap seperti tekun, terbuka, jujur,

dan objektif.

3) Ranah psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu. Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Ketercapaian hasil belajar proses pada

pembelajaran biologi lebih diutamakan. Keterampilan proses sains perlu dikuasai

siswa untuk mengungkap konsep-konsep materi melalui pengamatan, percobaan,

berdiskusi, mengkomunikasikan hasil diskusi, serta bertanya (Hamzah, 2001).

Domain dari ranah psikomotor adalah persepsi (berkenaan dengan indra dalam

melakukan kegiatan), kesiapan (kesiapan untuk pengalaman tertentu), gerakan

terbimbing (gerakan pada tingkatan satu model), gerakan terbiasa (respon yang

sudah menjadi kebiasaan), gerakan komplek (gerakan keterampilan tingkat

tinggi), dan penyesuaian keaslian (tindakan sesuai dengan situasi).

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment and

Satisfaction (ARIAS)

a. Model Pembelajaran

Biologi merupakan bagian dari ilmu sains. Sains merupakan ilmu yang

yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang

faktual, baik berupa kenyataan (facts) maupun kejadian (events) serta hubungan

sebab akibat. Sains memiliki dua hal yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan,

yaitu sains sebagai proses merupakan kerja ilmiah, dan sains sebagai produk yaitu

pengetahuan sains yang berupa pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural

dan pengetahuan meta kognitif.

Pengertian dari model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual

yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan atau sebagai

kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar (Wenno, 2008). Model pembelajaran

mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu meliputi tujuannya,

sintaksnya, lingkungan serta sistem pengelolaannya, sehinggga model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi,

pendekatan, metode maupun prosedur. Ahmadi (2011) menyatakan bahwa model

pembelajaran merupakan suatu pola atau suatu perencanaan yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat pembelajaran.

Ciri khusus yang membedakan model pembelajaran dengan strategi,

metode ataupun prosedur ada tiga. Ciri yang pertama adalah rasional, teoritik dan

logis yang disusun oleh pengembangnya. Ciri yang kedua adalah landasan

pemikiran dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ciri ketiga adalah tingkah

laku pembelajaran yang diperlukan agar model pembelajaran dapat terlaksana

dengan baik serta lingkungan belajar yang dibutuhkan agar tujuan pembelajaran

dapat berhasil.

Berdasarkan pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli

diatas, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan perencanaan yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

untuk merencanakan aktivitas belajar mengajar.

b. Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment and

Satisfaction (ARIAS)

Suatu perencanaan ataupun pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun pembelajaran tutorial, serta

digunakan untuk menentukan perangkat pembelajaran merupakan pengertian dari

model pembelajaran. Model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yang

merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, meliputi

assurance, relevance, interest, assessment, dan satisfaction yang dikembangkan

berdasarkan teori-teori belajar (Wenno, 2008).

Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction (ARIAS)

merupakan model yang dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat

digunakan oleh guru sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan baik (Ahmadi, 2011). Model pembelajaran Assurance, Relevance,

Interest, Assesment and Satisfaction (ARIAS) merupakan modifikasi dari model

pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS). Model

pembelajaran ARIAS dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat

digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

baik. Model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen. Menurut Wenno (2008)

kelima komponen dari model pembelajaran ARIAS adalah assurance

(kepercayaan diri), relevance (relevansi), interest (minat), assessment (evaluasi)

dan satisfaction (kepuasan). Assurance (percaya diri) berhubungan dengan sikap

percaya, keyakinan serta harapan untuk berhasil. Relevance (relevansi)

berhubungan dengan kehidupan siswa, baik berupa pengalaman sekarang maupun

pengalaman yang telah dimiliki serta berhubungan dengan kebutuhan karir yang

akan datang. Interest berhubungan dengan minat siswa. Assesment berhubungan

dengan penilaian terhadap siswa yang merupakan suatu bagian pokok dalam

pembelajaran. Satisfaction (kepuasan) adalah reinforcement (penguatan) yang

dapat memberikan rasa bangga dan puas pada diri siswa yang perlu dalam proses

pembelajaran.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

ARIAS berisi lima komponen yang disusun berdasarkan teori-teori

belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan

dalam kegiatan pembelajaran. Ahmadi (2011) mengemukakan komponen

pertama model pembelajaran ARIAS adalah assurance (percaya diri), yaitu

berhubungan dengan sikap percaya, keyakinan akan keberhasilan dan

berhubungan dengan harapan untuk sebuah keberhasilan. Seorang siswa yang

mempunyai sikap percaya diri yang tinggi cenderung lebih berhasil bagaimanapun

kemampuan yang dia miliki. Sikap percaya diri akan mempengaruhi tingkah laku

siswa untuk mencapai keberhasilan. Siswa yang memiliki rasa percaya diri yang

tinggi cenderung menilai positif terhadap dirinya sendiri dan senantiasa

menampilkan prestasi yang baik secara berkelanjutan.

Cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap percaya diri siswa

antara lain membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki,

serta menanamkan gambaran positif siswa terhadap diri sendiri, menggunakan

patokan yang memungkinkan siswa dapat mencapai keberhasilan dan memberi

tugas yang sulit tetapi realistis untuk dikerjakan siswa. Hal tersebut didukung

dengan pendapat Ahmadi (2011) bahwa menanamkan sikap positif terhadap diri

sendiri dapat mempengaruhi sikap percaya diri siswa.

Komponen kedua dari model pembelajaran ARIAS adalah relevance.

Menurut Ahmadi (2011) relevance berhubungan dengan kehidupan siswa baik

berupa pengalaman masa kini atau pengalaman yang telah dimiliki maupun yang

berhubungan dengan kebutuhan karir. Siswa merasa akan terdorong mempelajari

sesuatu jika ada relevansinya dengan kehidupan mereka serta berorientasi pada

tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas memberikan gambaran bagi siswa

pengalaman apa yang akan mereka dapatkan selama proses pembelajaran.

Cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi pembelajaran

adalah mengemukakan tujuan atau sasaran yang akan dicapai, menjelaskan

manfaat pembelajaran bagi siswa, dan menggunakan bahasa yang jelas serta

contoh yang nyata berhubungan dengan kehidupan siswa.

Komponen ketiga dari model pembelajaran ARIAS adalah interest yang

berhubungan dengan minat. Ahmadi (2011) mengungkapkan belajar tidak akan

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

terjadi tanpa adanya minat. Minat dalam proses pembelajaran tidak hanya harus

dibangkitkan, melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Siswa akan mengerjakan sesuatu yang menarik sesuai dengan minat

dan perhatian mereka. Minat merupakan salah satu alat yang sangat berguna untuk

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan serta

menjaga minat siswa antara lain dengan menggunakan cerita, analogi, sesuatu

yang baru, menampilkan sesuatu yang berbeda dalam pembelajaran, memberi

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.

Minat juga dapat dijaga dengan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran

serta melakukan komunikasi non-verbal dalam kegiatan pembelajaran.

Komponen keempat dalam model pembelajaran ARIAS adalah

assessment, yaitu berkaitan dengan evaluasi terhadap siswa. Evaluasi merupakan

umpan balik bagi siswa mengenai kelebihan dan kelemahan yang dimiliki

sehingga mampu mendorong untuk belajar lebih giat. Evaluasi tidak hanya

dilakukan oleh guru melainkan juga dilakukan oleh siswa terhadap diri mereka

sendiri serta evaluasi terhadap teman. Evaluasi diri dapat membantu siswa

mengembangkan peembelajaran dan inisiatif siswa untuk selalu berusaha menjadi

lebih baik.

Cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi adalah dengan

memberikan umpan balik balik terhadap kinerja siswa, dan memberikan evaluasi

yang obyektif serta menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa. Ahmadi

(2011) menyatakan evaluasi dapat dilakukan dengan cara lain, seperti

memberikan waktu kepada siswa untuk mengevaluasi diri sendiri sekaligus

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi teman.

Komponen kelima model pembelajaran ARIAS adalah satisfaction yang

berhubungan dengan rasa bangga dan puas atas hasil yang dicapai. Siswa yang

telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga atas

keberhasilan tersebut. Ahmadi (2011) mengungkapkan keberhasilan dan

kebanggaan menjadi penguat bagi siswa untuk mencapai keberhasilan

selanjutnya.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Tujuan mengajar adalah untuk memberikan rasa puas terhadap siswa.

Rasa puas (satisfaction) dapat memberikan penguatan (reinforcement) pada

siswa. Penguatan juga dapat diberikan pada siswa berupa penguatan intrinsik

maupun penguatan ekstrinsik. Penguatan ekstrinsik dapat berupa pujian dari guru,

sedangkan penguatan intrinsik dapat timbul karena keberhasilan siswa dalam

memecahkan suatu masalah.

Tujuan pembelajaran menurut model ARIAS adalah membantu siswa

menyadari bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan serta

menanamkan gambaran positif siswa terhadap diri sendiri. Menggunakan suatu

patokan, standar yang dapat memungkinkan siswa mencapai keberhasilan juga

merupakan tujuan pembelajaran menurut model ARIAS. Model pembelajaran

ARIAS juga mampu melatih kemandirian siswa dan keterampilan siswa. Evaluasi

dalam model pembelajaran ARIAS juga mampu memberikan umpan balik

terhadap kinerja siswa serta memberikan kesempatan siswa mengetahui sejauh

mana kemampuan yang diperoleh selama proses pembelajaran. Tujuan lain

dengan penerapan model pembelajaran ARIAS adalah memberikan variasi dalam

pembelajaran, memberikan penguatan kepada siswa baik secara verbal maupun

non verbal, serta memberikan perhatian kepada siswa sehingga siswa merasa

dihargai (Wenno, 2008).

B. Hasil Penelitian Relevan

Beberapa penelitian telah dilakukan yang menunjukkan keefektifan

model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction

(ARIAS) terhadap hasil pembelajaran. Hasil penelitian Siahaan, dkk (2010)

menunjukkan hasil belajar siswa yang menggunakan model ARIAS lebih baik

dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

konvensional. Menurut Sopah (2001) penerapan model pembelajaran ARIAS

memberi dampak positif terhadap hasil belajar. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS dapat digunakan oleh para guru

sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Jamiah (2008) mengungkapkan bahwa model pembelajaran ARIAS

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memberikan dampak positif bagi hasil

belajar siswa.

C. Kerangka Pemikiran

Belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

eksternal dapat berupa model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model

pembelajaran efektif yang diterapkan dapat mempengaruhi ketercapaian hasil

belajar. Model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and

Satisfaction (ARIAS) menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan minat siswa

dengan menghubungkan materi pembelajaran yang berbasis kontekstual serta

memberikan evaluasi yang hasilnya dapat memberikan rasa bangga dan penguatan

sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara sederhana dapat digambarkan pada Gambar 2.1.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran

Permasalahan -Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa. -Siswa kurang percaya terhadap kemampuan diri sendiri. -Hasil belajar biologi siswa kurang maksimal jika model pembelajaran kurang sesuai

Hasil belajar biologi siswa kurang

-Rasa kurang percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran yang sesuai. -Pemilihan model pembelajaran harus mampu menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran -Penerapan model yang sesuai dapat meningkatkan hasil belajar

Penerapan model pembelajaran ARIAS

Penerapan model pembelajaran ARIAS: Assurance: percaya diri Relevance: berkaitan dengan pengetahuan sebelumnya Interest: minat Assesment: evaluasi Satisfaction: kebanggaan dan penguatan

Implikasi Hasil belajar semakin meningkat

Mengakomodasi ranah afektif, kognitif,psikomotor

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan

hipotesis penelitian bahwa model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, and Satisfaction (ARIAS) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi

siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Islam 1 Surakarta kelas XI IPA

semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 dan dibagi menjadi tiga tahap, tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta

tahap pengolahan data dan penyusunan laporan. Ketiga tahap tersebut disusun

pada Gambar 3.1.

Tahap Kegiatan penelitian Bulan ke (dalam tahun 2011-2012)

08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06

Persiapan

1. Permohonan pembimbing

2. Survei sekolah

3. Konsultasi judul

4. Konsultasi draf proposal

5. Konsultasi instrument dan seminar proposal

Pelaksanaan

1. Ijin penelitian dan melengkapi instrument

2. Try out instrumen penelitian

3. Pelaksanaan penelitian dan konsultasi bab I, II, dan III

Pengolahan data dan penyusunan laporan

Pengolahan data hasil penelitian dan penyusunan laporan

Gambar 3.1. Waktu Penelitian

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi

experimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel.

Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat

dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen.

Rancangan penelitian ini adalah Posttest Control Group Design menurut

Sugiyono (2011:112) dapat digambarkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design Kelompok Treatment Posttest Kontrol (R) X1 O1 Eksperimen (R) X2 O2

Keterangan

X1 :Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi.

X2 :Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan model pembemlajaran ARIAS.

O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol. O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen. (R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut sama-sama

mendapatkan perlakuan, tetapi masing-masing mendapatkan perlakuan yang

berbeda. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan model

ARIAS dan kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode

konvensional.

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa model pembelajaran

ARIAS dan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi

terhadap variabel terikat yang berupa hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik tertuang dalam paradigma penelitian. Skema paradigma penelitian

bisa dilihat pada Gambar 3.2.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Keterangan gambar : X = Model pembelajaran X1 = Model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi X2 = Model pembelajaran ARIAS Y1 = Ranah kognitif Y2 = Ranah afektif Y3 = Ranah psikomotor X1Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model

pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi ranah kognitif.

X1Y2 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi pada ranah afektif.

X1Y3 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi pada ranah psikomotor.

X2Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS pada ranah kognitif.

X2Y2 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS pada ranah afektif.

X2Y3 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS pada ranah psikomotor.

Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian.

X1

X

X2

Y3

Y3

Y1

Y2

Y2

Y1

X2Y3

X2Y2

X2Y1

A1Y3

X1Y2

X1Y1

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011 dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Al Islam 1 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak tiga kelas. Populasi dikelompokan ke dalam

tiga kelompok yang dikelompokkan secara acak.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan peneliti dalam

penelitian yang tidak mampu memberi perlakuan terhadap seluruh populasi,

sehingga hanya mengambil sebagian dari populasi sebagai sampel yang dapat

mewakili seluruh populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Sampel dalam

penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IPA 2 sebanyak 38 siswa

sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3 sebanyak 40 siswa sebagai kelas

eksperimen.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

cluster random sampling. Cluster random sampling merupakan cara pengambilan

sampel pada sumber data yang luas, dimana sampel dipilih dalam kelompok-

kelompok tertentu secara random. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari

tiga kelas pada kelas XI IPA di SMA Al Islam 1 Surakarta. Jumlah sampel yang

dibutuhkan adalah dua cluster diperoleh dengan membagi besarnya sampel

dengan ukuran cluster, sehingga dari populasi sebanyak tiga kelas diambil dua

kelas sebagai sampel.

Sebelum pengambilan sampel dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

pengujian untuk mengetahui apakah sampel memiliki karakteristik yang sama

dalam rata-rata nilai hasil belajar baik pada ranah kognitif, afektif maupun

psikomotorik. Pengujian dilakukan dengan cara menguji data menggunakan uji

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Data yang digunakan berupa

dokumen hasil belajar yang diolah selama satu semester dengan nilai asli sebagai

bahan acuannya pada ketiga ranah hasil belajar.

Uji normalitas dilakukan dengan uji Anderson Darling (α = 0,05) dan

menggunakan bantuan program minitab 16. H0 menyatakan bahwa sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 menyatakan bahwa sampel

tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Keputusan uji dinyatakan

bahwa Ho diterima jika p-value>0.05. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa

tiap kelompok dalam populasi kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta memiliki

nilai p-value>0.05 pada setiap kelompok sehingga menunjukan distribusi yang

normal untuk semua nilai hasil belajar siswa baik kognitif, afektif maupun

psikmotorik. Hasil tes normalitas disajikan pada Tabel 3.2 dan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 3.2. Rangkuman Uji Normalitas Dokumen Hasil Belajar Kemampuan

awal p-value Kriteria Keputusan H0

Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

Kognitif 0,083 0,700 p-value> 0,05 Diterima Afektif 0,237 0,149 p-value> 0,05 Diterima

Psikomotor 0,107 0,310 p-value> 0,05 Diterima

Data yang berupa dokumen hasil belajar pada kelompok-kelompok dalam

populasi kemudian diuji dengan uji Levene’s (α=0,05) yang menggunakan

bantuan program minitab 16 untuk mengatahui apakah populasi bersifat homogen.

H0 dinyatakan bahwa tiap kelompok memiliki variansi yang sama (Homogen). H1

dinyatakan bahwa tiap kelompok tidak memiliki variansi yang sama. Keputusan

uji dinyatakan jika p-value>0.05 maka Ho diterima. Hasil uji homogenitas

disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Homogenitas Dokumen Hasil Belajar Kemampuan Awal P-value Kriteria Keputusan Uji H0

Kognitif 0. 851 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Afektif 0,749 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Psikomotor 0,184 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Hasil dari uji Levene’s menunjukan nilai p-value>0.05 sehingga dapat

diketahui bahwa kelompok-kelompok dalam populasi memiliki varians yang tidak

berbeda nyata sehingga populasi bersifat homogen.

E. Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian

ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:

a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab timbulnya variabel terikat (Sugiono, 2011). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah model pembelajaran ARIAS dan model pembelajaran

konvensional dengan ceramah bervariasi (model yang biasa diterapkan di

kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012).

b. Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh

variabel bebas (Sugiono, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

a. Metode tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah seperangkat

stimulus yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan jawaban-

jawaban sebagai dasar penetapan skor angka (Hamzah, 2001). Metode tes

digunakan untuk mengukur perubahan kemampuan kognitif siswa. Bentuk

tes yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa tes obyektif dengan

tipe pilihan ganda sebanyak 40 soal.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Metode Nontes

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data

berupa catatan-catatan dan menelaah dokumen sekolah yang berkaitan

dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini

adalah data nilai Ujian Semester Ganjil kelas XI IPA tahun pelajaran

2011/2012 mata pelajaran biologi sebagai data awal yang digunakan

untuk uji keseimbangan.Metode pengamatan (observasi) dilakukan

dengan mengamati secara langsung ke objek penelitian untuk melihat

dari dekat kegiatan yang dilakukan. Objek penelitian yang dinilai

berupa perilaku, tindakan, keterampilan, dan sikap siswa. Lembar

observasi digunakan untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotor

yaitu penilaian proses atau keterampilan dan penilaian hasil belajar

ranah afektif yaitu penilaian sikap.

2. Metode Observasi

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur hasil belajar ranah psikomotorik, afektif serta

keterlaksanaan rancangan pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh

observer dan guru dengan melakukan checklist (√) pada lembar

observasi. Skala yang digunakan pada lembar observasi adalah

numerical rating scale dengan skala 1 sampai dengan 4 (Sugiyono,

2011).

3. Metode Angket

Angket merupakan cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan

dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal

mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. Angket

digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ditinjau dari ranah

afektif. Angket disusun dalam bentuk checklist yaitu bentuk angket

dimana pengisi angket tinggal memberi tanda check (√) pada pilihan

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

yang telah disediakan. Skor penilaian angket menggunakan skala

Likert (Sudjana, 2010) yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

(+) (-) Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

SS S N TS

STS

5 4 3 2 1

1 2 3 4 5

2. Teknik Penyusunan Instrumen

a. Penyusunan Instrumen Ranah Kognitif

Menurut Widoyoko (2008) pengukuran ranah kognitif dapat

dilakukan dengan menggunakan teknik tes. Beberapa langkah telah

dilakukan untuk menyusun instrument ranah kognitif. Langkah pertama

adalah pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai dengan

Kompetensi Dasar. Langkah kedua adalah penyusunan indikator dan

tujuan pembelajaran ranah kognitif agar instrument menjadi lebih spesifik

dan terarah. Langkah ketiga adalah pembuatan alat ukur sesuai indikator

yang dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator

yang diharapkan. Soal-soal yang disusun menyangkut soal-soal yang

mencakup lima dari enam tingkatan kemampuan kognitif yang menurut

Anderson (2010) yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3

(mengaplikasikan), C4 (menganalisis), C5 (menilai), dan C6 (mencipta).

Langkah selanjutnya adalah menyusun item soal ranah kognitif.

Instrument ini kemudian diuji kesahihan itemnya dengan uji validitas dan

reliabilitas. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba tes. Hasil dari

uji coba tersebut kemudian dianalisis butir soalnya mencakup validitas dan

reliabilitasnya. Jika item soal tes tidak valid maka butir soal yang tidak

valid di perbaiki melalui keputusan ahli, kemudian di lakukan tes ulang

(retest) untuk butir soal yang tidak valid. Item diuji lagi dengan uji tingkat

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kesukaran item dan uji daya pembeda item soal. Instrumen yang telah

melalui semua tes tersebut kemudian siap digunakan sebagai postes.

b. Penyusunan Instrumen Ranah Afektif

Pengukuran ranah afektif menggunakan angket. Penilaian

dilakukan oleh siswa dengan memberikan checklist (√) pada angket.

Beberapa langkah telah dilakukan untuk menyusun instrument ranah

afektif. Langkah pertama adalah pemilihan Kompetensi Dasar yang

hendak diteliti. Langkah kedua adalah penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran ranah afektif agar instrument menjadi lebih spesifik dan

terarah. Langkah ketiga adalah pembuatan alat ukur sesuai indikator yang

dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang

diharapkan. Angket dibuat menggunakan skala Likert dengan lima respon

yang menunjukkan tingkatan tertentu sebagai alat ukurnya (Arikunto,

2010). Item pernyataan yang disusun mencakup lima jenjang kemampuan

afektif menurut Sudjana (2010) yaitu receiving (penerimaan), responding

(menanggapi), valuing (menilai), organization (mengorganisasi), dan

characterization by a value (karakterisasi atau internalisasi suatu nilai).

Langkah selanjutnya adalah menyusun item pernyataan angket afektif.

Instrument ini kemudian diuji kesahihan itemnya dengan uji validitas dan

reliabilitas. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba tes. Hasil

dari uji coba tersebut kemudian dianalisis masing-masing item pernyataan

mencakup validitas dan reliabilitasnya. Jika item pernyataan angket tidak

valid maka item pernyataan yang tidak valid di perbaiki melalui

peninjauan dan keputusan ahli, kemudian di lakukan tes ulang (retest)

untuk butir pernyataan yang tidak valid. Instrumen yang telah melalui

semua tes tersebut kemudian siap digunakan sebagai postes.

c. Penyusunan Instrumen Ranah Psikomotorik.

Pengukuran ranah psikomotor menggunakan lembar observasi

dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keterampilan dan

penampilan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Beberapa

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

langkah telah dilakukan untuk menyusun instrument ranah psikomotorik.

Langkah pertama adalah pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai

dengan Kompetensi Dasar. Langkah kedua adalah penyusunan indikator

dan tujuan pembelajaran ranah psikomotorik agar instrument menjadi

lebih spesifik dan terarah. Langkah ketiga adalah pembuatan alat ukur

sesuai indikator yang dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi soal sesuai

dengan indikator yang diharapkan. Lembar observasi menggunakan

numerical rating scale dengan skala 1 sampai dengan 4 (Sugiyono, 2011).

Item pernyataan yang disusun mencakup empat dari enam jenjang

kemampuan meliputi gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan tanggap, dan

kemampuan fisik (Yulaelawati, 2004). Selanjutnya instrumen diuji

kesahihan itemnya dengan uji validitas dan reliabilitas oleh ahli/pakar.

Instrumen yang telah melalui semua tes tersebut kemudian siap digunakan

sebagai penilaian hasil belajar ranah psikomotorik.

F. Validasi Instrumen

Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen

penilaian ranah afektif yang digunakan berupa angket dan instrumen penilaian

ranah psikomotor berupa lembar observasi untuk mendapat data diri siswa.

Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data harus diuji cobakan

terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Pengujian kelayakan

instrumen dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Uji validitas

Validitas merupakan mutu penting dari setiap tes. Validitas merupakan

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya

(Darmadi, 2011). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas yang digunakan meliputi uji

validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas instrumen tes, lembar observasi

dan angket dilakukan dengan cara mencocokkan antara isi instrumen dengan

indikator pembelajaran dan materi pelajaran yang diajarkan (Sudjana, 2010). Hal

tersebut dilakukan agar tes dan angket yang digunakan dapat mengukur

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kemampuan siswa sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran, yaitu mampu

mengukur hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif, afektif maupun

psikomotorik. Uji validitas konstruk instrumen dilakukan dengan menguji

kesesuaian instrumen dengan aspek dari variabel yang diukur. Instrumen yang

telah disusun dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2011).

Setelah dilakukan pengujian validitas isi dan konstruk oleh ahli, maka

diteruskan dengan uji coba instrumen. Uji coba (try out) dilakukan pada sampel

dari populasi penelitian. Sugiono (2011) menyatakan bahwa jumlah anggota

sampel yang digunakan untuk uji coba instrumen setidaknya sekitar 30 orang. Uji

coba instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur validitas

instrumen yang berbentuk tes hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif,

sedangkan pengujian validitas untuk ranah psikomotorik cukup sampai validitas

isi dan konstrak yang telah melalui peninjauan dengan ahli. Validitas butir soal

dan butir angket dihitung dengan menggunakan rumus koefisien Product moment

dari Karl Pearson menurut Arikunto (2010).

rXY =})(.}.{)(.{

)).((2222 YYNXXN

YXXYN

å-åå-å

åå-å

Keterangan :

rXY : koefisien korelasi antara x dan y

N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek try out)

Nilai rXY kemudian digunakan dalam perhitungan pada uji-t. Uji-t

dilakukan dengan rumus Riduwan (2004) yaitu:

thitung =2

XY

XY

r1

2r

-

-N

Keterangan :

t : nilai t menurut perhitungan uji t

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

rXY : koefisien korelasi antara x dan y

N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

Langkah selanjutnya adalah melihat distribusi (Tabel t) untuk taraf

signifikansi (α) = 0,05 dan derajad kebebasannya (dk= N-2). Perbandingan

tersebut menghasilkan keputusan uji yaitu jika jika thitung < ttabel maka item soal

tidak valid, sedangkan jika thitung > ttabel maka item soal dapat dinyatakan

sebagai soal yang valid. Hasil try out pertama uji validitas tes kognitif dan

angket afektif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.5 dan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out Pertama Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas

Valid Invalid

Kognitif 40 18 22

Afektif 50 50 0

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji

validitas soal kognitif menunjukkan bahwa dari 40 butir soal yang diberikan

terdapat 18 butir soal yang valid dan 22 butir soal invalid. Uji validitas angket

afektif menunjukkan bahwa dari 50 item pernyataan yang diberikan terdapat

50 item pernyataan yang valid dan 0 item pernyataan invalid. Butir soal atau

item pernyataan yang dinyatakan invalid kemudian dites ulang (retest) . Hasil

dari tes ulang menunjukan bahwa 22 butir soal tes kognitif valid. Hasil retest

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

d. Uji Reliabilitas

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap walaupun diteskan berulang-ulang

(Arikunto, 2010). Riduwan (2004) menyatakan bahwa reliabilitas instrumen

tes yang memberikan jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban salah

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

bernilai 0 dapat diukur menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20)

sebagai berikut:

÷÷ø

öççè

æ -÷øö

çèæ

-= å

2

2

11 1 S

pqS

kk

r

Reliabilitas item angket dihitung dengan menggunakan rumus Alpha

(Riduwan, 2004), yaitu:

r11= ÷øö

çèæ

-1nn

÷÷ø

öççè

æ å- 2

2

1t

i

S

S

Keterangan: r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan k = Banyaknya butir soal tes n = Banyaknya item pernyataan angket S = Standar deviasi dari tes p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p) ∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

∑ Si2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St2 = Varians total

Jika harga r11 < rtabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga butir soal

tes maupun item pernyataan pada angketdinyatakan dikatakan tidak reliabel,

dan sebaliknya jika r11 > rtabel maka butir soal tes maupun item pernyataan

pada angketdinyatakan reliabel. Indeks korelasi yang digunakan sebagai

acuan tingkat reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item. No Skala r11 Keterangan

1

2

3

4

5

Antara 0,80 sampai dengan 1,00

Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Antara 0,20 sampai dengan 0,399

Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi (ST)

Tinggi (T)

Cukup (C)

Rendah (R)

Sangat Rendah (SR)

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif dan angket afektif

disajikan pada Tabel 3.7. dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas.

Instrumen Penelitian

Jumlah Item Keputusan Uji Reliabilitas

Kriteria

Reliabilitas

Kognitif 40 0.603 Tinggi

Afektif 50 0.923 Sangat Tinggi

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes

kognitif menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11=0,603

yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif memiliki kriteria

tinggi. Hasil uji reliabilitas angket afektif berdasarkan tabel 3.8 yang

menggunakan rumus Alpha menunjukan r11=0,923 yang berarti bahwa

koefisien reliabilitas angket afektif memiliki kriteria sangat tinggi Berdasarkan

hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian baik tes

kognitif maupun angket afektif bersifat reliabel atau memiliki ketetapan yang

tinggi untuk digunakan.

e. Analisis Butir Soal

a. Uji Taraf Kesukaran Soal

Arikunto (2010) menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal dinyatakan dalam Indeks

Kesukaran (P). Indeks Kesukaran diperoleh dengan rumus Arikunto

(2010) sebagai berikut:

sJ

B P =

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

JS : Jumlah selurus siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan oleh Arikunto (2010) menjadi

tiga tingkatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Skala Penilaian Indeks Kesukaran Butir Soal atau Item No Skala P Kategori Soal

1

2

3

Antara 0,10 sampai dengan 0,30

Antara 0,30 sampai dengan 0,70

Antara 0,70 sampai dengan 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif disajikan pada Tabel

3.9 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.9. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran.

T

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran pada hasil

try out pertama diperoleh 18 butir soal yang valid dan mempunyai indeks

kesukaran yang mudah sebanyak 13 butir soal, sedang 4 butir soal, dan

sukar sebanyak 1 butir soal. Try out pertama ini berarti menyisakan 22

butir soal tidak valid dengan indeks kesukaran yang bervariasi. Butir

soal yang tidak valid tersebut selanjutnya diperbaiki. Soal yang tidak

valid tersebut kemudian diretest pada try out kedua dan menghasilkan

butir soal 22 butir soal valid dengan indeks kesukaran sebanyak 2 butir

soal mudah, 18 butir soal sedang, dan 7 butir soal sukar. Berdasar atas

Jenis Tes Kognitif Jumlah Butir

Soal Valid Kriteria

Mudah Sedang Sukar

Hasil Try Out Pertama 18 13 4 1

Hasil Retes 22 2 14 6

Instrument Penilaian Tes Kognitif 40 15 18 7

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

data tersebut maka instrumen penelitian berupa tes kognitif secara umum

memiliki 40 butir soal dengan kriteria 15 butir soal mudah, 18 butir soal

sedang, dan 7 butir soal sukar.

b. Daya Pembeda Soal

Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang

berkemampuan rendah dengan siswa berkemampuan tinggi disebut Indeks

Diskriminasi (D). D diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010) sebagai

berikut:

D = B

B

A

A

J

B

J

B- = PA - PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Penilaian daya pembeda butir soal menurut Arikunto (2010) dapat

dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Skala Penilaian Daya Pembeda Butir Soal. No Nilai D Keterangan

1

2

3

4

5

Antara 0.00 sampai dengan 0.20

Antara 0.20 sampai dengan 0.40

Antara 0.40 sampai dengan 0.70

Antara 0.70 sampai dengan 1.00

Negatif

jelek (poor)

cukup (satisfactory)

baik (good)

baik sekali (excellent)

sangat jelek dan butir soal dibuang

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Hasil try out uji daya beda butir soal tes kognitif disajikan pada

Tabel 3.11 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 3.11. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda.

Jenis Tes Kognitif Jumlah Butir

Soal Valid

Kriteria

Negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali

Hasil Try Out Pertama 18 0 0 12 6 0

Hasil Retes 22 0 0 17 5 0

Instrument Tes Kognitif 40 0 0 29 11 0

Try out pertama menghasilkan 18 butir soal valid dari 40 butir

soal yang disediakan, Tabel 3.11 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda

pada 18 butir soal valid tersebut mempunyai indeks diskriminasi baik

sebanyak 6 butir soal dan indeks deskriminasi cukup sebanyak 12 butir

soal. Try out pertama ini berarti menyisakan 22 butir soal tidak valid

dengan indeks diskriminasi yang bervariasi. Butir soal yang tidak valid

tersebut selanjutnya diperbaiki serta ditinjau ulang oleh ahli. Soal yang

tidak valid tersebut kemudian diretest pada try out kedua dan

menghasilkan butir soal dengan indeks deskriminasi baik sebanyak 5 butir

soal dengan indeks deskriminasi baik dan 17 butir soal dengan indeks

deskriminasi cukup. Berdasar pada data tersebut dapat diketahui bahwa

instrument penilaian hasil belajar kognitif memiliki 40 butir soal dengan

indeks deskriminasi baik sebanyak 11 butir soal dan indeks deskriminasi

cukup sebanyak 29 butir soal.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang dibutuhkan untuk hipotess penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui mengetahui apakah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang

terdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2009). Uji normalitas data

posttest / hasil belajar pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif untuk

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan menggunakan uji

Anderson-Darling dengan α = 0,050 dan dibantu program Minitab 16. H0

dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. H1 dinyatakan bahwa data

tidak berdistribusi normal. Jika nilai p-value>0.050 maka H0 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan variansi antar kelompok yang diuji (Budiyono, 2009).

Homogenitas data posttest / hasil belajar pada ranah kognitif, psikomotorik

dan afektif dihitung menggunakan uji Levene’s dengan α = 0,050 dan

dibantu program Minitab 16. H0 dinyatakan bahwa tiap kelompok

memiliki variansi yang sama (Homogen). H1 dinyatakan bahwa tiap

kelompok tidak memiliki variansi yang sama. Keputusan untuk uji ini

adalah jika nilai p-value>0.050 maka H0 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa data homogen.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis nihil (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada

perbedaan antara penerapan model pembelajaran ARIAS dengan model

pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas XI IPA SMAAl Islam 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012, sedangkan H1 menyebutkan bahwa ada perbedaan antara

penerapan model pembelajaran ARIAS dengan model pembelajaran

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

konvensional dengan caramah bervariasi terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Statistik uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t dua sampel yang

independen pada tingkat signifikasi (α): 0,05 yang dibantu dengan program

Minitab 16. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis

adalah H0 ditolak jika nilai probabilitas p-value<0.050 dan thitung>t(α,df). Hal

ini berlaku pula sebaliknya yaitu jika nilai probabilitas p-value>0.050 dan

thitung < t(α,df), maka H0 diterima.

H. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Design, dapat

disusun prosedur operasional penelitian, yaitu perencanaan, perlakuan, dan

analisis data. Secara terperinci prosedur penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3.12 Prosedur Penelitian

Tahap Langkah-langkah Prosedur operasional

Perencanaan Penyusunan proposal

Pembuatan RPP

Penyusunan instrument dan

validasinya

Dalam tahap ini dilakukan penyusunan perangkat ajar yang digunakan dalam tahap perlakuan. Tahap perencanaan meliputi penyusunan proposal penelitian, mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus yang mengimplementasikan model pembelajaran ARIAS, serta mempersiapkan instrumen berupa perangkat pengumpulan data.

Perlakuan Penerapan model pembelajaran ARIAS

Posttest

Tahap perlakuan adalah tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus tahap dimana peneliti mengambil data sebanya-banyaknya dari subjek penelitian. Tahap ini meliputi pengadaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelompok eksperimen (XI IPA 3) dengan penerapan model ARIAS dan penerapan model konvensional pada kelompok kontrol (XI IPA 2).

Setelah kegiatan pembelajaran selesai diadakan posttes untuk mendapatkan nilai posttes yang digunakan dalam analisis data.

Analisis Organisasi data

Analisis data

Kesimpulan dan pelaporan

Tahap analisis dilakukan setelah mendapatkan data hasil penelitian maupun data pendukung hasil penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan program Minitab 16. Tahap ini dilakukan sampai dengan penyusunan laporan.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pengambilan data hasil belajar menggunakan tes tertulis dalam bentuk

pilihan ganda untuk hasil belajar biologi pada ranah kognitif, angket digunakan

untuk pengambilan data hasil belajar biologi pada ranah afektif dan lembar

observasi untuk hasil belajar biologi pada ranah psikomotor. Data penelitian

diperoleh dari dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok

kontrol terdiri dari 38 siswa dan kelompok eksperimen terdiri dari 40 siswa. Hasil

penelitian berupa deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan

disampaikan sebagai berikut:

A. Deskripsi Data

1. Distribusi dan Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Data hasil belajar kognitif didapatkan dari test setelah pembelajaran

berlangsung. Secara lengkap data hasil belajar kognitif dapat dilihat pada

Lampiran dan secara ringkas distribusi data nilai hasil belajar kognitif disajikan

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Kognitif Interval Kelompok

Kontrol Frekuensi Interval Kelompok

Eksperimen Frekuensi

63-66 5 65-68 5 67-70 6 69-72 6 71-74 8 73-76 12 75-78 12 77-80 3 79-82 5 81-84 8 83-86 1 85-88 6

Jumlah 38 Jumlah 40 Mean 73,8 Mean 76,6 Std. Deviation 5.34 Std. Deviation 6.45 Minimum 63 Minimum 65 Maximum 83 Maximum 88

Tabel 4.1 menunjukan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai maksimum

dan minimum pada kelompok eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara umum

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dapat dikatakan bahwa hasil belajar kognitif pada kelompok eksperimen lebih

baik daripada kelompok kontrol.

2. Distribusi dan Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Data hasil belajar afektif didapatkan dari pemberian angket setelah

pembelajaran. Secara lengkap data hasil belajar afektif dapat dilihat pada

Lampiran dan secara ringkas distribusi data nilai hasil belajar afektif disajikan

pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Afektif Interval Kelompok

Kontrol Frekuensi

Interval Kelompok Eksperimen

Frekuensi

75-76 4 78-80 7 77-78 7 81-83 11 79-80 11 84-86 10 81-82 11 87-89 9 83-84 2 90-92 2 85-86 3 93-95 1

Jumlah 38 Jumlah 40 Mean 79,9 Mean 84,3 Std. Deviation 2.65 Std. Deviation 3.62 Minimum 75 Minimum 78 Maximum 85 Maximum 95

Tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata nilai afektif siswa pada kelompok

eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai maksimum dan

minimum pada kelompok eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara umum

dapat dikatakan bahwa hasil belajar afektif pada kelompok eksperimen lebih baik

daripada kelompok kontrol.

3. Distribusi dan Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik.

Data hasil belajar psikomotorik didapatkan dari pengolahan nilai

penampilan siswa pada lembar observasi. Secara lengkap data hasil belajar

psikomotorik dapat dilihat pada Lampiran dan secara ringkas distribusi data nilai

hasil belajar psikomotorik disajikan pada Tabel 4.3.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 4.3. Distribusi dan Deskripsi Data Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Interval Kelompok

Kontrol Frekuensi Interval Kelompok

Eksperimen Frekuensi

72-73 5 74-76 6 74-75 12 77-79 8 76-77 4 80-82 6 78-79 8 83-85 13 80-81 6 86-88 5 82-83 3 89-91 2

Jumlah 38 Jumlah 40 Mean 76,8 Mean 81,8 Std. Deviation 3.25 Std. Deviation 4.33 Minimum 72 Minimum 74 Maximum 83 Maximum 90

Tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata nilai psikomotor siswa pada

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai maksimum

dan minimum pada kelompok eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara umum

dapat dikatakan bahwa hasil belajar psikomotorik pada kelompok eksperimen

lebih baik daripada kelompok kontrol.

Berdasarkan data pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 dapat dibuat

diagram batang yang menunjukan perbandingan nilai rata-rata hasil belajar

biologi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada ranah kognitif,

psikomotorik dan afektif seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.

73.8 79.9 76.8 76.6

84.3 81.8

0102030405060708090

100

Kognitif Afektif Psikomotor

Nila

i Rat

a-ra

ta H

asil

Bela

jar

Ranah Hasil Belajar

Kontrol

Eksperimen

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 4.1. memperlihatkan rata-rata nilai hasil belajar biologi siswa

pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol baik pada

ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hal tersebut menunjukan bahwa

penerapan model pembelajaran ARIAS mampu meningkatkan hasil belajar siswa

baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik dibandingkan dengan

penerapan model pembelajaran konvensional.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menetahui bahwa sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal.Populasi yang terdistribusi normal merupakan

prasyarat dari uji hipotesis dengan t-test (Sugiyono, 2011). Perhitungan uji

normalitas menggunakan uji Anderson-Darling. Kriteria pada pengujian yaitu

data berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika nilai probabilitasnya (p-

value) lebih besar dari α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar biologi ranah

kognitif, afektif dan psikomotor secara lengkap disajikan pada Lampiran , dan

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar

Hasil Belajar

P-value Kriteria Keputusan Uji

H0 Kelompok

Kontrol Kelompok

Eksperimen Kognitif 0.198 0.599 p-value >0,05 Diterima,

Normal Afektif 0.392 0.478 p-value >0,05 Diterima,

Normal Psikomotor 0.671 0.213 p-value >0,05 Diterima,

Normal

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa hasil uji Anderson-Darling nilai

probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan

uji H0 diterima. Berdasar dari hasil uji tersebut dapat dinyatakan bahwa nilai hasil

belajar baik pada ranah pada ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif

berdistribusi normal.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Hasil Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa variansi pada

populasi homogen. Perhitungan uji homogenitas menggunakan uji Levene’s.

Kriteria pengujiannya adalah variansi populasi yang diteliti dinyatakan homogen

jika nilai nyata probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyata α =0,05.

Hasil uji homogenitas hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor

siswa disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar

Uji Homogenitas P-value Kriteria Keputusan Uji H0

Nilai Kognitif 1.89 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Nilai Afektif 2.23 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Nilai Psikomotor 3.18 p-value >0,05 Diterima, Homogen

Tabel 4.5 menumjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value) untuk semua

ranah hasil belajar lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan uji H0

diterima. Hal ini menunjukan bahwa nilai hasil belajar pada kelompok kontrol

dan eksperimen memiliki variansi yang sama atau tidak berbeda nyata baik pada

ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif, sehingga nilai hasil belajar dapat

dinyatakan bersifat homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan t-test. Prasyarat t-test yaitu

uji normalitas dan homogenitas telah terpenuhi, yang berarti sampel populasi telah

terdistribusi normal dan memiliki variasi yang sama.

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah

tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5% dengan daerah kritisnya yaitu Ho ditolak jika

signifikasi probabilitas (p-value) < α (0,05). Hal ini berarti jika signifikasi

probabilitas (p-value) < 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika

signifikasi probabilitas (p-value) > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.

Hipotesis nihil (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada

perbedaan antara penerapan model pembelajaran ARIAS dengan model

pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, sedangkan H1

menyebutkan bahwa ada perbedaan antara penerapan model pembelajaran ARIAS

dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Perbedaan yang ditunjukan antara penerapan model pembelajaran ARIAS

dengan model pembelajaran konvensional dianggap sebagai sebuah pengaruh

terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012. Hasil belajar biologi tersebut meliputi hasil belajar biologi

pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap

hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai kognitif antara

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Rangkuman hasil

uji pengaruh tersebut disajikan pada tabel 4.6 dan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Ranah Hasil Belajar P-value Kriteria Keputusan Uji H0

Kognitif 0.035 p-value < 0,05 Ditolak,

Berbeda Nyata

Berdasarkan Tabel 4.6. dapat diinterpretasikan sebagai berikut,

perhitungan hasil belajar biologi ranah kognitif, H0 ditolak à artinya penerapan

model pembelajaran ARIAS pada kelompok eksperimen berpengaruh terhadap

kemampuan kognitif siswa.

2. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap

hasil belajar afektif menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai afektif antara

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Rangkuman hasil

uji pengaruh tersebut disajikan pada tabel 4.7 dan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar Afektif Ranah Hasil

Belajar P-value Kriteria Keputusan Uji H0

Afektif 0.000 P-value < 0,05 Ditolak,

Berbeda Nyata

Berdasarkan Tabel 4.7. dapat diinterpretasikan sebagai berikut,

perhitungan hasil belajar biologi ranah afektif, H0 ditolak à artinya penerapan

model pembelajaran ARIAS pada kelompok eksperimen berpengaruh terhadap

kemampuan afektif siswa.

3. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap

hasil belajar afektif menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai afektif antara

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Hasil uji

pengaruh tersebut disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Uji Pengaruh ARIAS Terhadap Hasil Belajar Afektif Ranah Hasil

Belajar P-value Kriteria Keputusan Uji H0

Psikomotor 0.000 P-value < 0,05 Ditolak,

Berbeda Nyata

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diinterpretasikan sebagai berikut, perhitungan

hasil belajar biologi ranah psikomotor, H0 ditolak à artinya penerapan model

pembelajaran ARIAS pada kelompok eksperimen berpengaruh terhadap terhadap

kemampuan psikomotor siswa.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa model pembelajaran

Assurance, Relevance, Interest, Asessment and Satisfaction (ARIAS)

berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, ranah

psikomotor dan ranah afektif. Tujuan pembelajaran pada umumnya mengarah

kepada aspek kognitif, afektif dan psikomotor (Hamzah, 2000). Nilai rata-rata tes

kognitif siswa di kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

ARIAS dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol

yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Hasil tersebut disebabkan

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

karena pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran ARIAS, terlihat

siswa lebih antusias, bersemangat dan mampu menghidupkan suasana kelas).

Kelima aspek dalam model pembelajaran ARIAS yang berupa assurance,

relevance, interest, asessment dan satisfaction mampu mencakup aspek kognitif,

afektif maupun psikomotor. Kelima aspek dalam model pembelajaran ARIAS

tersebut memiliki peran masing-masing namun tetap merupakan suatu kesatuan

yang mampu meningkatkan ketercapaian hasil belajar baik ranah afektif, kognitif

maupun psikomotor.

Komponen pertama dalam model pembelajaran ARIAS adalah assurance.

Assurance diartikan sebagai sikap percaya diri. Sikap percaya diri yang dibangun

menggunakan komponen ARIAS ini berupa sikap siswa yang percaya pada

kemampuan dirinya sendiri.

Sikap percaya diri dalam penelitian ini dibangun dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan pengetahuan yang

dimiliki mengenai materi pembelajaran sistem reproduksi sebelum materi

dimulai. Pada pertemuan pertama siswa diberikan kesempatan mengemukakan

pendapat mereka mengenai materi organ reproduksi manusia baik wanita maupun

laki-laki. Awalnya siswa terlihat canggung dan belum berani mengemukakan

pendapat mereka di depan kelas, namun atas dorongan dan motivasi dari guru

beberapa siswa mulai berani mengemukakan pendapat mereka. Kesempatan

mengemukakan pendapat juga diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,

khususnya saat kegiatan presentasi mengenai skema gametogenesis dilaksanakan.

Kegiatan presentasi dilaksanakan oleh perwakilan kelompok di depan kelas,

sementara anggota kelompok lain menanggapi. Kegiatan tersebut memicu sikap

percaya diri bahwa siswa mampu menyampaikan materi dengan baik ataupun

menumbuhkan sikap percaya diri siswa untuk menanyakan hal yang kurang jelas

maupun memberikan tanggapan. Siswa menunjukkan sikap antusias saat

mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pendapat baik secara langsung

maupun di depan kelas. Sikap percaya diri juga ditunjukkan siswa saat diberikan

kesempatan untuk bertanya. Keberanian siswa bertanya juga perlu didasari oleh

sikap percaya diri.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pemberian kesempatan untuk mengungkapkan pendapat juga diberikan

oleh guru pada pertemuan kedua dan ketiga. Pertemuan kedua guru membahas

mengenai menstruasi, fertilisasi dan kehamilan, sedangkan pada pertemuan ketiga

guru membahas mengenai materi kesehatan reproduksi manusia. Pertemuan kedua

siswa putri lebih antusias memberikan pendapat pada awal pembelajaran

dikarenakan siswa putra mungkin masih kurang begitu paham dengan materinya.

Siswa putri begitu percaya diri untuk menyampaikan pendapat mengenai materi

tersebut. Setelah proses pembelajaran berlangsung dan semua siswa mendapat

penjelasan dari guru semua siswa mulai percaya diri dengan pengetahuan yang

mereka miliki dan berani mengemukakannya saat kegiatan presentasi

berlangsung.

Sikap percaya diri siswa yang berhasil dibangun dan dikembangkan oleh

komponen assurance dalam peneltian ini sejalan dengan penelitian Jamiah (2008)

yang menunjukkan sikap berani dan percaya diri siswa untuk menyampaikan

materi di depan kelas timbul setelah diberikan kesempatan oleh guru. Sikap

percaya diri yang dibangun dan dimiliki siswa pada akhirnya mampu menambah

keyakinan siswa untuk berhasil dalam suatu pembelajaran (Ahmadi, 2011).

Komponen kedua dalam model pembelajaran ARIAS adalah relevance

atau relevansi. Relevansi berhubungan dengan pengalaman masa lalu maupun

pengalaman yang akan diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa

akan merasa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jika apa yang

dipelajari ada relevansinya dengan kehidupan dan memiliki tujuan yang jelas.

Relevansi dalam penelitian ini diwujudkan dengan penjelasan dari guru

mengenai pengetahuan yang akan diperoleh dan tujuan mempelajari materi

tersebut. Tahap ini direalisasikan oleh guru dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran materi sistem reproduksi manusia, baik secara umum maupun

secara khusus tiap pertemuan. Setelah mendapat penjelasan dari guru mengenai

tujuan pembelajaran dan pengetahuan yang akan diperoleh siswa menjadi lebih

serius dan antusias mengikut kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Siahaan, dkk (2010) menunjukkan bahwa pada tahap relevansi guru

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengungkapkan tujuan pembelajaran yang akan diperoleh siswa dan respon yang

ditunjukkan siswa cukup antusias.

Komponen ketiga dalam model pembelajaran ARIAS adalah interest.

Kata interest dalam model pembelajaran ini mengarah kepada minat siswa.

Penerapan komponen ketiga model pembelajaran ARIAS dalam penelitian ini

adalah menggunakan video mengenai organ pada system reproduksi manusia,

baik sistem reproduksi pria maupun wanita. Guru juga menggunakan gambar

organ reproduksi pria dan wanita, gambar tahap siklus menstruasi dan kehamilan

serta gambar alat-alat kontrasepsi.. Siswa berkonsentrasi dan antusias saat

diputarkan video mengenai sistem reproduksi manusia. Hal ini dapat dilihat secara

umum melalui LO keterlaksanaan sintaks (LO terlampir pada Lampiran) dimana

siswa pada umumnya mengamati dan memperhatikan video yang diputarkan oleh

guru. Gambar yang diberikan oleh guru juga mampu menjaga minat siswa untuk

terus melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan antusias. Gambar yang

digunakan berupa gambar-gambar yang menarik dan mampu menimbulkan rasa

ingin tahu yang besar pada siswa, missal dalam penelitian ini digunakan gambar

organ reproduksi manusia, gambar tahap menstruasi, kehamilan dan alat-alat

kontrasepsi. Fakta tersebut membuktikan bahwa penggunaan gambar-gambar

maupun media yang menarik dalam tahap interest pada model pembelajaran

ARIAS terbukti mampu menarik minat siswa selama proses pembelajaran.

Siahaan dkk (2010) dalam penelitiannya juga mengungkapkan penggunaan

gambar-gambar dan icon yang menarik dalam model pembelajaran ARIAS

khususnya tahap interest mampu menarik minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran. Minat yang dimaksud bukan sekedar menarik minat siswa, namun

juga tetap menjaga minat siswa terhadap pembelajaran mulai awal hingga akhir

pembelajaran (Wenno, 2008).

Komponen keempat dalam model pembelajaran ARIAS adalah

assessment. Assessment yang dimaksud oleh komponen ini adalah evaluasi.

Evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki

siswa yang bertujuan untuk mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar lebih

baikagar memperoleh hasil maksimal. Evaluasi dalam model pembelajaran

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ARIAS tidak hanya evaluasi dari pihak guru saja, melainkan juga evaluasi dari

pihak siswa. Evaluasi dari pihak siswa meliputi evaluasi diri sendiri maupun

evaluasi dari teman.

Evaluasi yang digunakan oleh peneliti dalam pengaplikasian komponen

assessment berupa tes pilihan ganda, pengisian teka-teka silang mengenai

kesehatan reproduksi maupun presentasi mengenai tahap gametogenesis dan tahap

menstruasi pada manusia. Tes pilihan ganda berperan sebagai tes yang berasal

dari guru tetapi juga berperan sebagai evaluasi siswa terhadap dirinya sendiri

ketika hasil dari tes tersebut sudah dikembalikan kepada siswa. Pengisian teka-

teki silang mengenai kesehatan reproduksi yang disediakan oleh guru di depan

kelas juga merupakan bentuk evaluasi dari guru tetapi juga mencakup evaluasi

diri siswa dan evaluasi oleh teman. Siswa mengisi teka-teki silang yang

disediakan guru, kemudian mengisi sesuai pertanyaan sebagai bentuk evaluasi diri

sendiri dan teman mengevaluasi dalam bentuk pembenaran jika ditemukan

kesalahan pengisian. Presentasi merupakan bentuk evaluasi terhadap diri sendiri

maupun evaluasi dari teman. Siswa mempresentasikan materi gametogenesis dan

tahap menstruasi bisa diartikan sebagai evaluasi terhadap pengetahuan tentang

materi yang dipelajarinya, sedangkan tanggapan, sanggahan maupun pertanyaan

merupakan wujud evaluasi yang diberikan teman.

Sopah (2000) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa evaluasi dalam

model pembelajaran ARIAS yang diaksanakan menggunakan tes tertulis. Hasil

penelitian tersebut mendukung peneliti yang juga menggunakan tes tertulis

sebagai salah satu bentuk evaluasi dalam penelitian ini.

Komponen kelima dalam model pembelajaran ARIAS adalah

satisfaction. Satisfaction berhubungan dengan rasa bangga atau puas atas hasil

yang telah dicapai siswa. Siswa yang telah berhasil mengerjakan dan mencapai

sesuatu merasa bangga dan puas atas keberhasilan tersebut.

Pemberian reward bagi kelompok terbaik pada setiap akhir pembelajaran

pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan rasa puas dan bangga kepada

siswa maupun kelompok terbaik. Rasa puas yang ditimbulkan atas pencapaian

hasil yang baik serta perolehan reward diharapkan mampu memberikan

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

penguatan terhadap materi yang baru saja diperoleh. Menurut Ahmadi (2011) rasa

puas dan pemberian reward mampu memberikan penguatan terhadap materi yang

diperoleh. Sikap puas ditunjukkan oleh kelompok yang berhasil memperoleh

reward. Reward mampu memicu kelompok lain untuk menjadi yang terbaik,

sehingga pada pertemuan-pertemuan selanjutnya antusiasme siswa terhadap

pembelajaran meningkat.

Hasil penelitian Siahaan dkk (2010) menunjukkan bahwa

pemberian reward dan pujian memberikan kepuasun kepada siswa. Hal tersebut

mendukung hasil penelitian ini. Guru bukan hanya memberikan reward, tetapi

juga mengapresiasi kelompok terbaik dengan pujian dan tepuk tangan. Siswa

merasa bangga dan puas karena sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan memdapat

penghargaan baik verbal maupun nonverbal dari lingkungannya (Ahmadi, 2011).

1. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa model pembelajaran

ARIAS berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar biologi ranah

kognitif. Nilai rata-rata tes kognitif siswa di kelompok eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerapkan model pembelajaran

konvensional. Hasil tersebut disebabkan karena pada kelas eksperimen

menerapkan model pembelajaran ARIAS, terlihat siswa lebih antusias,

bersemangat dan mampu menghidupkan suasana kelas. ARIAS juga memiliki

komponen assessment dan satisfaction yang menunjang kemampuan kognitif

menjadi lebih baik. Assessment memberikan umpan balik agar siswa lebih

termotivasi menjadi semakin baik dan satisfaction memberikan penguatan serta

menjadi pengingat terhadap materi pembelajaran.

Komponen assessment mampu memberikan dampak positif terhadap hasil

belajar kognitif setelah evaluasi guru langsung mengumumkan hasil evaluasi.

Kelompok yang mendapatkan penghargaan menjadi kelompok terbaik menjadi

antusias dan semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal

tersebut juga mendorong kelompok lain lebih termotivasi dan mengikuti

pembelajaran dengan semangat untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Antusias yang tinggi terhadap pembelajaran terlihat dari siswa yang cenderung

tidak suka meninggalkan kelas selama pembelajaran berlangsung.

Satisfaction atau rasa puas yang diperoleh siswa karena hasil yang dicapai

selama hasil pembelajaran mampu memberikan penguatan terhadap materi yang

diperoleh. Penguatan materi yang diperoleh berdampak positif saat dilakukan tes

kognitif memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan hasil yang diperoleh

kelompok kontrol.

Hal tersebut berbeda dengan kondisi kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional. Kondisi kelas kontrol selama kegiatan

pembelajaran terasa kurang aktif dan siswa kurang antusias. Hal ini

dimungkinkan karena kegiatan pembelajaran kurang memicu siswa untuk aktif

dan kurang menarik bagi siswa. Siswa lebih terkesan pasif selama proses

pembelajaran dan siswa terkesan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Sikap

pasif siswa membuat peran guru terasa lebih dominan. Hal ini yang menyebabkan

hasil belajar kognitif kelas kontrol lebih rendah daripada kelas eksperimen.

Penelitian Carpenter (2006) mengungkapkan pemberian motivasi salah

satunya dengan pemberian penghargaan mampu memberikan pengaruh positif

terhadap nilai kognitif siswa. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang

menunjukkan pemberian penghargaan dan evaluasi mampu berpengaruh positif

terhadap hasil belajar kognitif siswa. Sikap percaya diri siswa yang berhasil

dibangun dan dikembangkan oleh komponen assurance dalam peneltian ini

sejalan dengan penelitian Jamiah (2008) yang menunjukkan sikap berani dan

percaya diri siswa untuk menyampaikan materi di depan kelas timbul setelah

diberikan kesempatan oleh guru. Sikap percaya diri yang dibangun dan dimiliki

siswa pada akhirnya mampu menambah keyakinan siswa untuk berhasil dalam

suatu pembelajaran (Ahmadi, 2011).

Hasil penelitian Siahaan dkk (2010) menunjukkan bahwa pemberian

reward dan pujian memberikan kepuasun kepada siswa. Hal tersebut mendukung

hasil penelitian ini. Guru bukan hanya memberikan reward, tetapi juga

mengapresiasi kelompok terbaik dengan pujian dan tepuk tangan. Siswa merasa

bangga dan puas karena sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan memdapat

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

penghargaan baik verbal maupun nonverbal dari lingkungannya (Ahmadi, 2011).

Penelitian Ningsih (2010) juga menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian

ini, yaitu model pembelajaran ARIAS berpengaruh positif terhadap penguasaan

konsep-konsep pembelajaran biologi siswa ranah kognitif.

2. Hasil Belajar Ranah Afektif

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dinyatakan bahwa nilai rata-

rata hasil belajar biologi siswa pada ranah afektif pada kelompok eksperimen

yang menerapkan model pembelajaran ARIAS lebih baik dari pada kelompok

kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Ranah atau aspek

efektif untuk model pembelajaran ARIAS dalam penelitian ini lebih condong pada

komponen assurance dan interest.

Komponen assurance pada model pembelajaran ARIAS lebih mengarah

pada sikap percaya diri siswa yang senantiasa harus dibangun dan dijaga. Sikap

percaya diri memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat, berani

bertanya serta tidak takut melangkah dalam suatu kegiatan pembelajaran. Hasil

pengamatan menunjukkan banyak siswa dari kelompok eksperimen yang berani

mengungkapkan pendapat saat berdiskusi. Hal tersebut menunjukkan siswa dari

kelompok eksperimen memliki rasa percaya diri yang cukup tinggi.

Komponen interest dalam model pembelajaran ARIAS pada penelitian ini

diwujudkan dengan sebuah diskusi kelompok dengan media yang bervariasi untuk

menarik minat siswa. Diskusi kelompok menunjang pembentukan karakter

bertanggunng jawab, bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. Diskusi

membangun karakter tanggung jawab siswa melalui pembagian tugas kelompok

kepada masing-masing kelompok maupun kepada masing-masing siswa.

Tanggung jawab yang diwujudkan dalam penelitian ini misal untuk

menyusun skema gametogenesis dan untuk mempresentasikannya di depan kelas.

Tanpa adanya kesadaran dan sikap tanggung jawab dari masing-masing siswa

tugas-tugas tersebut tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Berbeda dengan siswa kelas kontrol hanya sedikit siswa yang berani

mengungkapkan pendapat. Perbandingan antara tingkat percaya diri siswa antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan kelompok eksperimen

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memilki siswa dengan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi. Tingginya

tingkat kepercayaan diri siswa mampu menumbuhkan karakter tanggung jawab

pada diri siswa. Sikap percaya diri siswa pada kelas eksperimen ditunjang dengan

kesigapan guru untuk menunjuk siswa secara bergantian dan merata sehingga

siswa yang aktif dan percaya diri tidak terbatas pada siswa yang sama. Sementara

pada kelas kontrol juga mengadakan kegiatan diskusi, namun kegiatan diskusi

yang dilaksanakan kurang sistematis, dan kurang aktif. Sikap antusias siswa

dalam kegiatan diskusi tidak terlihat. Guru juga kurang memberi motivasi berupa

penunjukkan sehingga berdampak siswa yang aktif terbatas.

Perbedaan kegiatan diskusi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

disebabkan karena penerapan model pembelajaran yang berbeda. Kegiatan

diskusi pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran ARIAS

lebih aktif dan sistematis. Pembagian kerja kelompok merata dengan arahan dari

guru. Guru pada kelas eksperimen membantu memicu sikap aktif dan pemerataan

tugas dengan memotivasi dan menunjuk siswa secara bergantian. Pembelajaran

pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional kurang

memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa cenderung pasif dan

individual. Sikap pasif siswa kurang bisa membantu ketercapian kompetensi siswa

dari aspek afektif, sehingga nilai afektif siswa cenderung lebih rendah dibanding

dengan kelas eksperimen.

Bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain mampu dkembangkan

melalui diskusi kelompok. Hasil penelitian White dan Smerdon (2008)

menunjukkan bahwa sikap bekerjasama dapat dipupuk melalui kegiatan diskusi

kelompok. Penelitian Carpenter (2006) menunjukkan hasil bahwa diskusi

kelompok memerlukan sikap tanggung jawab dalam penyelesaian tugas. Hal

tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa diskusi kelompok mampu

menumbuhkan karakter tanggung jawab.

3. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dinyatakan bahwa model

pembelajaran ARIAS berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar

biologi pada ranah psikomotorik. Nilai rata-rata hasil belajar biologi pada ranah

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

psikomotorik siswa di kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang

menerapkan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi.

Penelitian ini mengakomodasi keterampilan psikomotor melalui kegiatan

yang ada dalam diskusi kelompok. Contohnya keterampilan memilah gambar

yang telah disediakan oleh guru merupakan keterampilan psikomotor pada level

P1 (gerak reflek). Keterampilan menyusun skema gametogenesis baik tahap

oogenesis maupun spermatogenesis merupakan keterampilan psikomotor pada

level P3 (gerakan tanggap). Hasil penelitian menunjukkan nilai psikomotor kelas

eksperimen lebih tinggi dikarenakan penerapan model pembelajaran ARIAS

menunjang siswa untuk aktif sehingga keterampilan-keterampilan psikomotor

siswa dapat terwujud dengan baik. Berbeda dengan kelas kontrol dengan model

pembelajaran konvensional yang membatasi ruang gerak siswa untuk aktif dan

kurang memotivasi siswa.

Model pembelajaran ARIAS yang diterapkan pada kelompok eksperimen

menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar biologi ranah psikomotorik yang lebih

tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan ceramah

bervariasi. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran ARIAS mampu

mengembangkan keterampilan-keterampilan yang telah ditentukan pada indikator.

ARIAS memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman

melalui aktivitas fisik dan melatih penampilan dalam berkomunikasi.

Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa model pembelajaran ARIAS memberikan

pengaruh positif terhadap hasil belajar biologi pada ranah psikomotorik.

Kemampuan psikomotor yang dapat dikembangkan saat kegiatan diskusi

pada kelas kontrol terbatas. Diskusi pada kelas kontrol lebih terbatas pada diskusi

materi dan LKS. Diskusi terbatas pada pembuatan skema, pengisian teka-teki

silang yang tercantum pada LKS bukan difasilitasi dengan media yang lebih besar

seperti kertas karton yang mampu mempermudah dalam kegiatan presentasi. Hal

ini yang menyebabkan ketrampilan psikomotor yang dikembangkan menjadi

terbatas. Berbeda dengan kelas eksperimen yang kegiatan diskusi kelompok tidak

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

hanya terbatas pada LKS, namun juga pada media penunjang yang disediakan

guru.

Hasil dengan hasil perhitungan menunjukkan hasil nilai psikomotor kelas

eksperimen lebih baik diandingkan kelas kontrol. Hasil tersebut didukung dengan

hasil penelitian Jamiah (2008) menunjukkan model pembelajaran ARIAS

menunjang siswa untuk lebih aktif sehingga kemampuan psikomotornya lebih

baik. Penelitian Sopah (2001) juga mengungkapkan jika model pembelajaran

ARIAS meningkatkan hasil belajar biologi, baik afektif, kognitif dan psikomotor.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran

ARIAS dengan cermat adalah guru harus bisa memadukan kelima komponen

model pembelajaran ARIAS sehingga terbentuk kesatuan yang padu agar dapat

membawa pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa baik pada

ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penerapan model

pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al

Islam 1 Surakarta dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARIAS

berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Al

Islam 1 Surakarta baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

B. Implikasi 1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian

dan referensi pada penelitian sejenis mengenai model pembelajaran ARIAS

dan hasil belajar biologi baik pada ranah kognitif, afektif maupun

psikomotorik.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

memberi pembelajaran biologi yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

ARIAS sebagai model pembelajaran yang sederhana, sistematik dan bermakna

serta dapat digunakan oleh guru sebgai dasr untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang baik sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar ranah

kognitif, afektif dan psikomotor.

C. Saran

1. Guru

a. Guru mata pelajaran biologi hendaknya mampu menciptakan suatu

pembelajaran yang sederhana, sistematik dan bermakna serta

menumbuhkan peran aktif siswa dalam pembelajaran agar hasil belajar

dapat ditingkatkan secara optimal.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE …/Pengaruh... · SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Guru mata pelajaran biologi hendaknya memahai perbedaan karakter dari

setiap siswa agar pembelajaran lebih dapat diterima siswa sehingga dapat

meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar biologi siswa.

c. Guru mata pelajaran biologi dapat menerapkan model pembelajaran

ARIAS untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa.

2. Peneliti

Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan model

pembelajaran ARIAS dan hasil belajar biologi yang lebih luas serta

mendalam.