PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The...

69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KARANGRAYUNG I TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Disusun oleh : RAHMAWATI S. 541102068 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM

PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA

PUSKESMAS KARANGRAYUNG I

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Disusun oleh :

RAHMAWATI

S. 541102068

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM

PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA

PUSKESMAS KARANGRAYUNG I

Disusun oleh :

RAHMAWATI

S. 541102068

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.DNIP.19551021 199412 1 001

Pembimbing II dr. Jarot Subandono, M.KesNIP. 19680704 199903 1 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Dr. Hari Wujoso,dr, Sp.F, MMNIP. 19621022 199503 1 001

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM

PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA

PUSKESMAS KARANGRAYUNG I

TESIS

RAHMAWATI

S. 541102068

Telah dipertahankan di depan pengujiDinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal 16 Juli 2012

Direktur Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S NIP:196107171986011001

Ketua Program StudiMagister Kedokteran Keluarga

Dr. Hari Wujoso, dr, Sp.F, MMNIP: 19620221995031001

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F., MMNIP: 19621022 199503 1 001

( ) 2012

Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.PdNIP: 196611081990032001

( ) 2012

Anggota Penguji

Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.DNIP. 19551021 199412 1 001

( ) 2012

dr. Jarot Subandono, M.KesNIP: 19680704 199903 1 002

( ) 2012

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenarnya :

1. Tesis yang berjudul : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN

POSYANDU LANSIA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP

KADER DALAM PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU

LANSIA PUSKESMAS KARANGRAYUNG I ini adalah karya penelitian

saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya tulis ini,

maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-

undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau dorum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan

publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi MKK

(Magister Kedokteran Keluarga) PPs UNS berhak mempublikasikannya

pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh MKK PPs-UNS. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentutan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,…………………Mahasiswa,

Rahmawati S541102068

.

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Rahmawati, S541102068, 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Posyandu Lansia Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Dalam Pemberian Pelayanan Di Posyandu Lansia Puskesmas Karangrayung I. TESIS. Pembimbing I : Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc, Ph.D. Pembimbing II : Jarot Subandono, dr., M.Kes Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia di puskesmas Karangrayung I.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian experimental (randomized controlled trial) dengan melakukan perbandingan antara kelompok perlakukan dan kelompok yang tidak diberi perlakukan, yang dipilih secara randomisasi. Besar sampel yang digunakan adalah 60 kader posyandu lansia. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner pretes dan postest. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan program komputer “Statistical Program For Sosial Science (SPSS) for widows” versi 20.0 pada taraf signifikasi p=0,05.

Hasil : Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan posyandu lansia yang ditunjukkan adanya perbedaan yang secara statistik signifikan antara pengetahuan kader yang mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet tentang posyandu lansia (p<0,001). Terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan antara sikap kader yang mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet (p=0,026).

Simpulan : Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan posyandu lansia terhadap pengetahuan dan sikap kader posyandu lansia.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, posyandu lansia.

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Rahmawati, S541102068, 2012. The Effect of Health Education AboutPosyandu Lansia To Knowledge And Cadre Attitude In Services In Posyandu Lansia Puskesmas Karangrayung I. Thesis. First Consultant : Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc, Ph.D. Second Consultant : Jarot Subandono, dr., M.KesFamily Medical Magister Study Program of Professional Education Main Interest of Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University.

Objective : Health education represent the important shares to develop the health at community. If nothing that inform, hence they will not know. : The short during health education only yield the change or make-up of society knowledge and atitude. The purpose of this study is to analyse the effect of health education aboutknowledge and cadre attitude in services in posyandu lansia at puskesmas Karangrayung I.

Methods : This study used experimental methods (randomized controlled trial) by comparison between group treat and group which is not given to treat, what selected by randomisasi. The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner pretes and posttest. Data obtained to be analysed using the Mann-Whitney test with the computer program " Statistical Program The Social For Science (SPSS) for widows" version 20.0, at the level of significance p=0,05.

Result : There are influence of the health education about posyandu lansia there showed difference which statistically signifikan between cadre knowledge getting and did not get the health education with the discourse and leaflet about posyandu lansia (p<0,001). There are difference which statistically signifikan between cadre attitude getting and did not get the health education with the discourse and leaflet (p=0,026).

Conclusions : There are influence of the health education about posyandu lansia to knowledge and cadre attitude of posyandu lansia.

Keyword : the health education, knowledge, attitude, posyandu lansia.

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Posyandu Lansia Terhadap Pengetahun dan Sikap Kader Dalam

Pemberian Pelayanan di Posyandu Lansia Puskesmas Karangrayung I”.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis ada mengalami kesulitan dan

hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini. Pada kesempatan yang bahagia ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M S selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Hari Wujoso, dr, Sp.F, MM selaku Ketua Program Studi Kedokteran

Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ari Natalia Probandari, dr.,MPH, PhD selaku Sekretaris Program Studi

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dr. Nunuk Suryani, MPd selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.D selaku Pembimbing I yang telah

memberikan saran, arahan dan petunjuk dalam penyusunan tesis ini.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. dr. Jarot Subandono, M.Kes selaku Pembimbing II yang telah banyak

membimbing dan membantu dalam menyusun tesis ini.

8. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan yang telah memberikan ijin

penelitian.

9. Kepala Puskesmas Karangrayung I yang telah telah memberikan ijin

penelitian

10. Seluruh Dosen Program Studi Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah mengaajar dan membimbing sehingga penulis mendapat

bekal dalam penyusunan tesis ini.

11. Bapak, ibu dan saudara-saudaraku tercinta atas dukungan moral dan material

serta doa atas terselesaikannya tesis ini.

12. Seluruh rekan mahasiswa Program Pascasarjana Magister Kedokteran

Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang saling membantu selama pendidikan dan memberikan

dorongan semangat dalam penyusunan tesis ini.

13. Semua pihak atas segala dukungan dan motivasinya baik secara moral,

material maupun spiritual.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan tesis ini masih

kurang sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca guna kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian

ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi penulis.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS iii

PERNYATAAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 7

1. Konsep Pendidikan Kesehatan 7

2. Konsep Posyandu Lansia 15

3. Konsep Pengetahuan 20

4. Konsep Sikap 26

B. Penelitian yang relevan 30

C. Kerangka Berpikir 31

D. Hipotesis 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

C. Populasi dan Sampel 33

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

D. Penarikan Sampel 34

E. Variabel Penelitian 34

F. Definisi Operasional 35

G. Teknik Pengumpulan Data 36

H. Alur Penelitian 37

I. Uji Validitas dan Reliabilitas 37

J. Analisis Data 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian 40

B. Karakteristik Sampel 41

C. Gambaran Pelaksanaan Penelitian 42

D. Statistik Deskriptif 45

E. Hasil Uji Mann-Whitney 46

F. Pembahasan 48

1. Pengetahuan kader tentang posyandu lansia 48

2. Sikap kader posyandu lansia 51

BAB V PENUTUP

A. Simpulan 54

B. Implikasi 54

C. Saran 55

JADWAL PENELITIAN 56

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 31

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 37

Gambar 4.1 Boxplot perbedaan pengetahuan kader 44

Gambar 4.2 Boxplot perbedaan sikap kader 44

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji reliabilitas sikap kader 38

Tabel 4.1 Distribusi karakteristik sampel berdasarkan pendidikan kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I 40

Tabel 4.2 Distribusi karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I 41

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi hasil pretest dan posttest pengetahuan kaderposyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I 42

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil pretest dan posttest sikap kader posyandulansia di Puskesmas Karangrayung I 43

Tabel 4.5 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap kaderposyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I 46

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrument Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Satuan Acara Pembelajaran

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil Uji Bivariat Mann-Whitney

Lampiran 7 Permohonan Ijin Survey

Lampiran 8 Balasan Permohonan Ijin Survey

Lampiran 9 Permohonan Uji Validitas

Lampiran 10 Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 11 Balasan Permohonan Ijin Penelitian

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan penduduk lanjut usia (lansia) dan angka harapan hidup

lanjut usia di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat,

tahun 2010 jumlah lanjut usia telah mencapai 19 juta dengan usia harapan hidup

rata – rata 72 tahun bahkan ada yang mencapai 80 tahun, pada tahun 2015

diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 22 juta dengan angka

kenaikannya sekitar 3 juta dan pada 2020 perkiraan penduduk lanjut usia di

Indonesia akan mencapai 28,8 juta atau 11,34 % (Hamid, 2011).

Tingginya jumlah lansia menimbulkan masalah karena pada saat seseorang

sudah mencapai usia tua dimana fungsi-fungsi tubuhnya tidak dapat lagi berfungsi

dengan baik maka lansia membutuhkan banyak bantuan dalam menjalani

aktivitas-aktivitas kehidupannya. Masalah kesehatan yang terjadi pada lanjut usia

tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses kemunduran yang panjang.

Kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap, pada waktu

kompensasi terhadap penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai

“senescence”, yaitu masa proses menjadi tua. Belum lagi berbagai penyakit

degeneratif yang menyertai keadaan lansia membuat mereka memerlukan

perhatian ekstra dari orang-orang disekelilingnya. Kemunduran juga bisa terjadi

oleh karena faktor psikologis. Sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain,

pekerjaan dan kehidupan pada umumnya dapat menuju ke keadaan seseorang

yang menjadi eksentrik, kurang perhatian dan terasing secara sosial sehingga

1

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penyesuaian dirinya menjadi buruk, akibatnya orang menurun secara fisik dan

mental sehingga mengalami penurunan dalam melakukan aktivitasnya (Dana,

2007).

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang harus ditingkatkan.

Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting untuk membangun kesehatan

pada sebuah komunitas. Apabila tidak ada yang memberi tahu, maka mereka tidak

akan tahu. Banyak penyakit yang dapat dicegah apabila masyarakat paham

tentang pola hidup sehat terlebih lagi pada saat usia mulai tua yang sangat rentan

dengan penyakit (Mutrhy, 2011). Blum (2011) menyatakan bahwa pendidikan

kesehatan penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain meski

pendidikan kesehatan tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat yang

mudah dilihat ataupun diukur keberhasilannya. Hal tersebut dikarenakan

pendidikan merupakan “behavioral investment” jangka panjang yang hasilnya

baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek

pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan masyarakat saja belum berpengaruh langsung terhadap indikator

kesehatan.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh

masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Pembentukan

posyandu lansia bertujuan yaitu meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan

lansia di masyarakat sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan lansia dan mendekatkan pelayanan serta meningkatkan peran serta

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

masyarakat juga swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan

komunikasi antara masyarakat usia lanjut (Erfandi, 2008).

Erfandi (2008) menyatakan ada beberapa kendala yang dihadapi lansia

dalam mengikuti kegiatan posyandu antara lain pengetahuan yang rendah, jarak

rumah yang jauh atau sulit dijangkau, kurangnya dukungan keluarga, sikap yang

kurang baik dari petugas posyandu (baik kader posyandu maupun tenaga

kesehatannya).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Karangrayung I diperoleh data tahun 2009 sasaran usia lanjut sebesar

3435 dengan usila resti 2548 dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 3772 dan

usila resti 3015. Wilayah kerja Puskesmas Karangrayung I ada 10 desa dengan 15

posyandu lansia sedangkan jumlah kader 60 orang. Pada kegiatan posyandu lansia

kader mempunyai peran sebagai pelaku dari sebuah sistem pelayanan kesehatan,

kader diharapkan bisa memberikan berbagai pelayanan yang meliputi pengukuran

tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengisian lembar KMS,

memberikan penyuluhan atau penyebarluasan informasi kesehatan, menggerakkan

serta mengajak usia lanjut untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu

lansia karena itulah kader harus dibina, dituntun serta didukung oleh pembimbing

yang lebih terampil dan berpengalaman dalam hal ini adalah petugas kesehatan

dari puskesmas (perawat bidang promosi kesehatan). Puskesmas Karangrayung I

untuk pelatihan kader posyandu pernah dilakukan sedangkan khususnya posyandu

lansia hampir belum pernah dilakukan.

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Survei pendahuluan yang telah dilakukan di 2 posyandu lansia yang ada di

2 Desa yang berbeda yaitu posyandu lansia di Desa Pangkalan dan di Desa

Dempel yang jumlah kadernya hanya ada 3 orang, sedangkan di desa Temurejo

jumlah kader hanya 2 orang, mengatakan tiap kali kegiatan posyandu lansia hanya

bertugas mencatat pada meja pendaftaran dan mengurusi masalah konsumsi saja,

selain itu kader bekerja menunggu perintah dari petugas kesehatan puskesmas

(perawat/bidan) ketika pelaksanaan kegiatan saja tanpa ada pelatihan sebelumnya

sehingga peran kader dalam kegiatan tersebut belum optimal.

Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk

melakukan penelitian ”Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan

sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia di Puskesmas

Karangrayung I”

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut: Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia

terhadap pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu

lansia di puskesmas Karangrayung I ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia di

puskesmas Karangrayung I.

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader

tentang posyandu lansia di puskesmas Karangrayung I sebelum dan sesudah

pendidikan kesehatan.

b. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap kader dalam

pemberian pelayanan di posyandu lansia di puskesmas Karangrayung I

sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan.

c. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan

sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia di puskesmas

Karangrayung I.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam ilmu pengetahuan di bidang pendidikan.

b. Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dan

referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan hasil penelitian untuk menambah

pengetahuan dan merubah sikap kader posyandu lansia dengan adanya

pemberian pendidikan kesehatan di puskesmas Karangrayung I.

b. Diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana

pengetahuan dan sikap kader posyandu lansia di puskesmas

Karangrayung I.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Pendidikan Kesehatan

a. Definisi

Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang

berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan

pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan,

masyarakat dan bangsa. Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka

mempermudah diterimanya secara sukarela perilaku yang akan

meningkatkan atau memlihara kesehatan (Azwar dalam Marliana, 2008).

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri

manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan

perseorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatan bukanlah sesuatu

yang dapat diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan bukan pula

sesuatu rangkaian tata laksana yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang

akan dicapai, melainkan suatu proses perkembangan yang selalu berubah

secara dinamis dimana seseorang dapat menerima atau menolak

keterangan baru, sikap baru dan perilaku baru yang ada hubungannya

dengan tujuan hidup sehat (Nyswander dalam Marliana, 2008).

Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi yang

ditujukan kepada perilaku agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan

atau segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain,

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

baik individu, kelompok maupun masyarakat sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik (Notoatmodjo, 2007).

b. Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan yang utama adalah tercapainya

perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara

perilaku sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan

yang optimal. Secara umum dan operasional pendidikan kesehatan

bertujuan untuk mengubah pemahaman individu, kelompok, dan

masyarakat di bidang kesehatan agar menjadi kesehatan sebagai sesuatu

yang bernilai mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat, serta dapat

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan

sesuai. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan

pendidikan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat (Herawani, 2001).

c. Strategi pendidikan kesehatan

Notoatmodjo (2007), menjelaskan untuk mencapai tujuan dan

sasaran pendidikan kesehatan dilakukan strategi kegiatan sebagai berikut :

1) Penyebarluasan Informasi Kesehatan

Kegiatan ini meliputi pengkajian sosial budaya kesehatan, sistem

komunikasi dan teknologi yang tepat dalam pengembangan

masyarakat. Pengembangan penciptaan dan penyebarluasan bahan

pendidikan kesehatan melalui media massa agar pesan kesehatan

menjadi bagian yang terpadu dengan pesan pembangunan nasional.

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Pengembangan Potensi Swadaya Masyarakat di Bidang Kesehatan

Kegiatan ini meliputi pengembangan sikap, kemampuan dan motivasi

LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya dalam pembudayaan

hidup sehat dan penyebarluasan metodologi pengembangan

masyarakat melalui organisasi masyarakat dan kelompok potensial

lainnya. Pengembanagan kerja sama yang paling menguntungkan

antara pemerintah dan masyarakat berpenghasilan tinggi guna

menopang kesehatan masyarakat miskin serta mengembangkan

kelompok keluarga mandiri sebagai teladan.

3) Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan

Diselenggarakan melalui pengembangan sikap, kemampuan dan

motivasi petugas kesehatan baik pemerintah maupun swasta di bidang

penyuluhan, institusi pendidikan dan litbang serta pembentukan

kemitraan antara pemerintah, kelompok profesi dan masyarakat dalam

penyelenggaraan penyuluhan.

d. Metode pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan

Notoatmodjo (2007), menjelaskan ada beberapa metode

pendidikan atau promosi kesehatan yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan kesehatan kepada individu, kelompok maupun

masyarakat, antara lain :

1) Metode pendidikan individual

Dalam promosi kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual

digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku. Dasar digunakannya

pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah

atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau

perilaku baru tersebut. Bentuk pendekatan ini antara lain dengan

bimbingan dan penyuluhan serta wawancara.

2) Metode pendidikan kelompok

a) Kelompok besar apabila peserta penyuluhan tersebut lebih dari 15

orang.

(1) Ceramah ; metode yang cocok untuk sasaran yang

berpendidikan tinggi maupun rendah.

(2) Seminar ; hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian

(presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik

yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di

masyarakat.

b) Kelompok kecil apabila peserta kegiatan tersebut kurang dari 15

orang.

(1) Diskusi kelompok ; dibuat sedemikian rupa sehingga saling

berhadapan, pimpinan diskusi atau penyuluh duduk diantara

peserta agar tidak ada kesan lebih tinggi, tiap kelompok punya

kebebasan mengeluarkan pendapat, pimpinan diskusi

memberikan pancingan, mengarahkan, dan mengatur sehingga

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

diskusi berjalan hidup dan tak ada dominasi dari salah satu

peserta.

(2) Curah pendapat (Brain storming) ; merupakan modifikasi

diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan satu masalah,

kemudian peserta memberikan jawaban atau tanggapan,

tanggapan atau jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam

flipchart atau papan tulis, sebelum semuanya mencurahkan

pendapat tidak boleh ada komentar dari siapa pun, baru setelah

semuanya mengemukaan pendapat, tiap anggota

mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.

(3) Bola salju (Snow balling) ; tiap orang dibagi menjadi pasangan-

pasangan (1 pasang, 2 orang). Kemudian dilontarkan suatu

pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5 menit tiap 2

pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan

masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap

2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi

dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya akhirnya

terjadi diskusi seluruh kelas.

(4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group) ; kelompok langsung

dibagi menjadi kelompok kecil-kecil, kemudian dilontarkan

suatu permasalahan sama atau tidak sama dengan kelompok

lain, dan masing-masing kelompok mendiskusikan masalah

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan

kembali dan dicari simpulannya.

(5) Memainkan peranan (Role play) ; beberapa anggota kelompok

ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan

peranan tertentu, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai

perawat atau bidan, dll, sedangkan anggota lainnya sebagai

pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan

bagaimana interaksi atau komunikasi sehari-hari dalam

melaksanakan tugas.

(6) Permainan simulasi (Simulation game) ; merupakan gabungan

role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan

disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan monopoli.

Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan

menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), dan papan main.

Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian lagi berperan

sebagai nara sumber.

3) Metode pendidikan massa

Metode pendidikan massa cocok untuk mengkomunikasikan pesan-

pesan kesehatan yang ditujuan kepada masyarakat, metode tersebut

antara lain ceramah umum, pidato-pidato diskusi tentang kesehatan,

simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau koran, billboard (spanduk,

poster).

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e. Media Pendidikan Kesehatan

Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu

pendidikan (audio visual aids/AVA). Berdasarkan fungsinya sebagai

penyaluran pesan-pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3 :

cetak, elektronik, media papan (bill board).

1) Media cetak

a) Booklet : untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik

tulisan maupun gambar.

b) Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar atau

tulisan atau keduanya.

c) Flyer (selebaran) ; seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.

d) Flip chart (lembar balik) ; pesan atau informasi kesehatan dalam

bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap

lembar atau halaman berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi

kalimat sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar

tersebut.

e) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah,

mengenai bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang

berkaitan dengan kesehatan.

f) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan atau informasi

kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-

tempat umum, atau di kendaraan umum.

g) Foto, yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Media elektronik

a) Televisi ; dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara, forum diskusi

atau tanya jawab, pidato atau ceramah, TV, Spot, quiz, atau cerdas

cermat, dll.

b) Radio ; bisa dalam bentuk obrolan/tanya jawab, sandiwara radio,

ceramah, radio spot, dll.

c) Video Compact Disc (VCD)

d) Slide : slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi kesehatan.

e) Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

kesehatan.

3) Media papan (bill board)

Papan atau bill board yang dipasang di tempat-tempat umum dapat

dipakai diisi dengan pesan-pesan atau informasi – informasi kesehatan.

Media papan di sini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada

lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum (bus dan taksi)

(Notoatmodjo, 2007).

2. Kosep Posyandu Lansia

a. Definisi posyandu

Pos pelayanan kesehatan terpadu (posyandu) adalah suatu bentuk

keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah

kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai

dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya. Konsep Posyandu berkaitan

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi

keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas

penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya (Munijaya, 2010).

Mahyuliansyah (2009) menyatakan posyandu adalah suatu wadah

komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari

Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari

petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.

Erfandi (2008), menjelaskan posyandu lansia adalah pos pelayanan

terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah

disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa

mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan

pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan

bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan

melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan

organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

b. Definisi kader posyandu

Sudayasa (2010), menjelaskan kader posyandu adalah seorang

tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang

bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader

sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Kader posyandu

lansia merupakan kader yang bertugas di posyandu lanjut usia (lansia)

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dengan kegiatan rutin setiap bulannya membantu petugas kesehatan saat

pemeriksaan kesehatan pasien lansia.

Kader posyandu lansia adalah anggota masyarakat yang mau

bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan,

menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan posyandu lansia

(Lovian, 2011).

c. Mekanisme dan tujuan posyandu lansia

Erfandi (2008), menjelaskan posyandu lansia berbeda dengan

posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang

diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan

kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota

penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5

meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem

pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan

dan atau tinggi badan.

2) Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks

massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana

dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.

3) Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga

bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.

Tujuan program posyandu lansia adalah meningkatkan jangkauan

pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan mendekatkan

pelayanan serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam

pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara

masyarakat usia lanjut.

d. Pelayanan kesehatan bagi posyandu lansia

Erfandi (2008), menjelaskan pelayanan kesehatan di posyandu

lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang

dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk

mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman

masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis Pelayanan Kesehatan yang

diberikan kepada usia lanjut di Posyandu lansia antara lain yaitu :

1) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar

dalam kehidupan, seperti makan dan minum, berjalan, mandi,

berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar dan kecil dan

sebagainya.

2) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan

mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua)

menit.

3) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh

(IMT).

4) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop

serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.

6) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus).

7) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai

deteksi awal adanya penyakit ginjal.

8) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.

9) Penyuluhan Kesehatan.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi

setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan

memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga

seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan

kebugaran. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di posyandu lansia,

dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan

(gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku

pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan,

stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer,

Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia.

Kafandi (2011), menjelaskan kader-kader posyandu untuk para

lanjut usia (lansia) harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang

mumpuni dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, tidak hanya itu

semua wilayah di kota atau kabupaten hingga tingkat kelurahan atau desa

juga harus memiliki dan melaksanakan posyandu lansia.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

e. Masalah atau kendala berkembangnya posyandu lansia

Mahyuliansyah (2009), menyatakan beberapa masalah atau

kendala dalam pelaksanaan dan berkembangnya posyandu lansia yaitu :

1) Pihak Pemerintah atau Institusi : permasalahan yang ada biasanya

adalah belum dijadikannya program ini sebagai program unggulan

sehingga di dalam satu wilayah kecamatan hanya terbentuk 1 atau 2

Posyandu lansia ”percobaan” saja.

2) Masyarakat : tingkat pengetahuan masyarakat yang masih kurang

tentang manfaat posyandu lansia yang dilihat dari sedikitnya

kunjungan serta pemanfaatan kegiatan posyandu lansia ketika buka

atau dilaksanakan.

3) Petugas : belum siapnya petugas baik kader dan petugas kesehatan

bagaimana bentuk pelaksanaan kegiatan posyandu lansia dalam hal ini

perlu adanya pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader posyandu

lansia.

4) Jarak : jauhnya lokasi posyandu dengan rumah lansia akan

mempersulit jangkauan dan memungkinkan kurangnya rasa aman bagi

lansia ketika mencapai lokasi.

5) Dukungan keluarga yang kurang : keluarga merupakan motivator

untuk keaktifan lansia untuk berkunjung ke posyandu dengan cara

mengantar mereka ke lokasi posyandu lansia.

6) Sarana dan prasarana yang kurang : peralatan yang minim

memungkinkan kegiatan tidak bisa optimal.

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Konsep Pengetahuan

a. Definisi

Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan

pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh menggunakan mata dan telinga dengan

melalui pendidikan formal maupun non formal.

b. Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010) menyatakan

pengetahuan yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan, yakni :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya. “tahu“ ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai usaha kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek

atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi

disini dapat diartikan aplikasiatau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan membuat

bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu kemampuan untuk

menyusun formula baru dari formula-formula yang ada.

6) Evaluasi ( Evaluation )

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi penilaian-penilaian ini berdasar

kriteria yang ditentukan sendiri, atau mengunakan kriteria-kriteria

yang sudah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Ada berbagai cara untuk mendapatkan kebenaran dari suatu

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pengetahuan, cara tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin

sebelum adanya peradaban. Cara coba-coba ini dilakukan dengan

mengunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan disini berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemegang otoritas

mempunyai prinsip bahwa orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih

dulu menguji atau membuktikan kebenaranya baik berdasarkan

fakta maupun penalaran empiris.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi masa lalu.

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut ‘Metode Penelitian Ilmiah’ atau metodologi penelitian

(Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi, 2010).

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. Cara mengukur dan kriteria tingkat pengetahuan

Pegukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menayakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden. Arikunto (2006), menjelaskan pengetahuan

seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu :

1) Baik : hasil 76% - 100%

2) Cukup : hasil 56% - 75%

3) Kurang : hasil kurang dari 56%

e. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Matra dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan bahwa faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi pengetahuan antara lain :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan ang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan.

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Nursalam dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi.

b) Pekerjaan

Thomas dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan tetapi lebih banyak merupakan caramencari

nafkah yang membosankan, berulang dna banyak tantangan.

c) Umur

Elisabeth dalam Wawan dan Dewi (2010) menjelaskan bahwa usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan

pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia

madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan

kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi

suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu

orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu

untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan

kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada

usia ini.

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Faktor eksternal

a) Faktor Lingkungan

Mariner dalam Wawan dan Dewi (2010) menjelaskan bahwa

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima informasi

(Wawan dan Dewi, 2010). Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan

orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik

atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

4. Konsep Sikap

a. Definisi

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmojo dalam Wawan

dan Dewi, 2010). Pakar lain, Azwar menjelaskan sikap adalah evaluasi

umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek.

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Komponen sikap

Azwar dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan struktur sikap

terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu :

1) Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh

individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan

stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan

penanganan terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem

yang kontroversial.

2) Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah

sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang

dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi

tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap

sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang

dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang

adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

c. Tingkatan sikap

Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan sikap

terdiri dari berbagai tingkatan yaitu :

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding) adalah memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing) adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah

suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang

lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke

posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si

ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

4) Bertanggung jawab (responsible) yang dimaksud adalah bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko

adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau

menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri.

d. Sifat sikap

Purwanto dalam Wawan dan Dewi (2010) mengungkapkan bahwa

sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.

1) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan objek tertentu.

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,

membenci, tidak menyukai objek tertentu.

e. Ciri-ciri sikap

Ciri-ciri sikap antara lain adalah :

1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat

ini membedakannnya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar,

haus, kebutuhan akan istirahat.

2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat

alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau

pengetahuan yang dimiliki orang (Wawan dan Dewi, 2010).

f. Cara pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan

sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.

Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif

mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak

pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan yang

favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun

kontra terhadap objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan

pernyataan yang tidak favourabel. Suatu skala sikap sedapat mungkin

diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan tidak favorable

dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan

tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali objek sikap (Azwar dalam

Wawan dan Dewi, 2010).

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat/

pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat

dilakukan dengan pernyataan hipotesis kemudian ditanyakan pendapat

responden melalui kuesioner (Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi,

2010).

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek

sikap antara lain :

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang

yang dianggap penting tersebut.

3) Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4) Media Massa

Dalam pemberitaan surat kabar mauoun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh

terhadap sikap konsumennya.

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika

kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6) Faktor Emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego (Wawan dan Dewi,

2010).

B. Penelitian yang relevan

Penelitian tentang lansia yang pernah dilakukan antara lain :

1. Ratnasari (2011), meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan activities

daily living (ADL) lansia terhadap pengetahuan dan sikap keluarga di wilayah

RW V Kelurahan Giriwono Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode

quasy eksperimen dengan rancangan one group pre test and post test design.

Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan sampel sebanyak

43 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna

antara pengetahuan dan sikap responden tentang ADL lansia sebelum dan

setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. Perbedaan dengan penelitian ini

adalah dalam hal metode penelitian, lokasi penelitian dan variabel penelitian.

2. Pertiwi (2010), meneliti tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan

kehadiran lanjut usia di Posyandu Lansia Desa Mudal, Kecamatan Boyolali

Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode observasional

analitik dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan

terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pendidikan dan

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dukungan keluarga dengan kehadiran lansia diposyandu lansia. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah dalam hal variabel, lokasi dan metode penelitian.

3. Istiati (2010), meneliti tentang hubungan fungsi keluarga dengan kecemasan

pada lanjut usia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional

analitik dengan rancangan cross sectionalndan pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 53 sampel. Hasil

penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara fungsi

keluarga dengan kecemasan pada lanjut usia. Perbedaan dengan penelitian ini

adalah dalam hal variabel, lokasi dan metode penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan maka dapat

digambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini.

Ket : : Diteliti : Tidak diteliti

Gambar 2.1Kerangka berpikir

Pendidikan kesehatan

Perubahan pemahaman individu

Sikap kaderPengetahuan kader

Faktor pengetahuan :a. Pendidikanb. Pekerjaan c. Umur d. Lingkungan e. Sosial budaya

Faktor sikap :a. Pengalaman pribadib. Pengaruh orang lain c. Pengaruh kebudayaan d. Media massae. Lembaga pendidikan f. Emosional

c. Umurd. Lingkungane. Sosial budaya

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian dan kerangka konsep dapat

dirumuskan hipotesis penelitian yaitu : Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan

pengetahuan dan sikap kader terhadap pemberian pelayanan di posyandu lansia di

Puskesmas Karangrayung I.

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian experimental (randomized controlled trial)

dengan melakukan perbandingan antara kelompok perlakukan dan kelompok yang

tidak diberi perlakukan, yang dipilih secara randomisasi (Murti, 2010). Perlakuan

dalam penelitian ini adalah pemberian pendidikan kesehatan kepada kelompok

kader yang berupa penyuluhan tentang posyandu lansia.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karangrayung I. Waktu penelitian dari

pembuatan proposal sampai dengan penyusunan hasil penelitian adalah dari bulan

November 2011 sampai dengan bulan Juli 2012.

C. Popuasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi sasaran adalah semua kader posyandu lansia. Populasi

terjangkau adalah semua kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I

yaitu sebanyak 60 orang sebagai objek penelitian dan kader posyandu lansia di

Puskesmas Geyer I sebanyak 23 orang sebagai objek validitas.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah semua kader posyandu lansia di Puskesmas

Karangrayung I memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :

a. Kader posyandu lansia di puskesmas Karangrayung I

b. Bersedia menjadi sampel penelitian

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Bisa membaca dan menulis

D. Penarikan Sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan teknik

exhaustive sampling yang merupakan skema pencuplikan dimana peneliti

mengambil semua subjek dari populasi sumber sebagai sampel untuk diteliti

yaitu sebanyak 60 orang (Murti, 2010). Kemudian sampel terpilih dibagi menjadi

2 kelompok studi yaitu 30 orang sebagai kelompok perlakuan dan 30 orang yang

lain sebagai kelompok kontrol dengan randomisasi. Kelompok perlakuan

mendapat intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia,

sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi tersebut.

E. Variabel Penelitian

Variabel bebas :

Pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia

Variabel terikat :

1. Pengetahuan kader tentang posyandu lansia

2. Sikap kader dalam pemberian pelayanan posyandu lansia

Variabel perancu :

1. Tingkat pendidikan kader

2. Pekerjaan kader

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

F. Definisi Operasional

1. Pendidikan kesehatan posyandu lansia

Definisi :

Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan

terhadap kader yang bertujuan mendorong sikap dan perilaku yang kondusif

bagi kesehatan. Pendidikan kesehatan tersebut meliputi : pengertian, tujuan,

mekanisme pelayanan kesehatan bagi posyandu lansia, dengan metode

ceramah dan tanya jawab, menggunakan leaflet.

Alat ukur : Diteliti secara random.

Skala : Kategorikal

2. Pengetahuan kader tentang posyandu lansia

Definisi :

Pengetahuan kader tentang posyandu lansia adalah hasil kompilasi dari

beberapa pertanyaan tentang posyandu lansia yang mencakup tentang

pengertian, tujuan, mekanisme pelayanan kesehatan pada posyandu lansia.

Alat ukur :

Kuesioner berisi pernyataan, bila jawaban benar diberi nilai 1 dan salah diberi

nilai 0.

Skala : Kontinu, kemudian dikategorikan menjadi :

a. Pengetahuan baik : skor total 76% - 100% (skor benar > 15)

b. Pengetahuan cukup : skor total 56% - 76% (skor benar 11-15)

c. Pengetahuan kurang : skor total < 56% (skor benar < 11)

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Sikap kader dalam pemberian pelayanan posyandu lansia

Definisi :

Sikap adalah respon atau tanggapan kader terhadap pernyataan penelitian baik

positif maupun negatif menyangkut posyandu lansia dan pelayanan.

Alat ukur : Kuesioner

Analisis sikap responden dikategorikan menjadi lima kelompok yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Pernyataan favourable nilai 5 bila sangat setuju, 4 bila setuju, 3 bila

ragu-ragu, 2 bila tidak setuju, 1 bila sangat tidak setuju. Pernyataan

unfavourable nilai 1 bila sangat setuju, 2 bila setuju, 3 bila ragu-ragu, 4 bila

tidak setuju, 5 bila sangat tidak setuju.

Skala : Kontinu, kemudian dikategorikan menjadi :

a. Sikap positif (mendukung) : skor total > 50% (skor ≥ 46)

b. Sikap negatif (tidak mendukung) : skor total < 50% (skor ≤ 45)

G. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh dari data primer (wawancara dengan menggunakan

kuesioner yang terstruktur) dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan oleh

penulis secara langsung.

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

H. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang berupa kuesioner pengetahuan dan sikap kader

posyandu sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian maka perlu

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas butir soal dan

reliabilitasnya. Menurut Arikunto (2006) menyatakan bahwa validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen, adapun untuk menguji validitas menggunakan korelasi product

moment. Uji validitas dilaksanakan di Puskesmas Geyer I dengan 23 responden.

Sedangkan reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu instrumen. Uji

reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat memberikan hasil

pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Dalam

Populasi

Sampel

exhaustive sampling

Klp. Intervensi Klp. Kontrol

Pretest

Pendidikan Kesehatan

Post-test

RCT

Tidak Pendidikan Kesehatan

Hasil : 1. Pengetahuan kader 2. Sikap kader

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

penelitian ini pengukuran reliabilitas angket dilakukan menggunakan koefisien

reliabilitas alpha dari cronbach. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut

Arikunto (2006) adalah :

0,80 < r11 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 : reliabilitas tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60 : reliabilitas cukup

0,20 < r11 ≤ 0,40 : reliabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 : reliabilitas sangat rendah

Tabel 3.1 Hasil uji reliabilitas tentang sikap kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I

No butir kuesioner Korelasi butir - total Alpha Cronbach

1 s/d 18 > 0,31 0,85

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas kuesioner tentang sikap

kader posyandu lansia dari butir 1 sampai dengan butir 18 mempunyai nilai

korelasi antar butir lebih besar dari 0,31 dan nilai alpha cronbach sebesar 0,85

maka dapat diartikan bahwa instrumen penelitian tersebut reliabel dan layak

digunakan dalam pengambilan data penelitian.

J. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menunjang kearah pembuktian hipotesis dan

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia terhadap

pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia.

Data sampel berskala kontinu dideskripsikan dalam parameter mean, SD,

minimum dan maksimum.

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Data sampel berskala kategorikal dideskripsikan dalam parameter

frekuensi dan persen. Perbedaan skor antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol dalam hal pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah perlakuan diuji

dengan menggunakan uji Mann Whitney test untuk menentukan ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua sampel dengan bantuan program SPSS versi 20.0.

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan

dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia Puskesmas

Karangrayung I. Puskesmas Karangrayung I merupakan puskesmas rawat jalan

dan rawat inap yang berlokasi di desa Mojoagung Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan dengan visi dan misi seperti dibawah ini ;

Visi adalah Puskesmas Karangrayung I menjadi puskesmas yang diminati

masyarakat tahun 2012.

Misi adalah :

a. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan

terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat

b. Meningkatkan kinerja, pengetahuan, keterampilan petugas kesehatan

c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya dengan

membina peran serta masyarakat

Puskesmas Karangrayung I membawahi satu puskesmas pembantu yang

mencakup 10 wilayah desa binaan yang setiap desa sudah memiliki bidan desa

masing-masing. Sepuluh desa binaan tersebut antara lain Temurejo, Putatnganten,

Termas, Dempel, Ketro, Mangin, Sumberjosari, Mojoagung, Pangkalan, dan

Rawoh dengan 15 posyandu lansia sedangkan jumlah kader sebanyak 60 orang.

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pada tahun 2009 sasaran usia lanjut sebesar 3435 dengan usia lanjut yang beresiko

tinggi sebanyak 2548 orang dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 3772 dan

usia lanjut resti sebanyak 3015 orang.

Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah sampel yang

memiliki karakteristik kriteria inklusi seperti yang telah ditetapkan pada BAB III

dan sampel sebanyak 30 kader pada kelompok intervensi dan 30 kader pada

kelompok kontrol.

B. Karakterstik Sampel

Hasil analisis univariat menggambarkan mengenai jumlah dan prosentase

dari masing-masing karakteristik sampel berdasarkan pendidikan, pekerjaan.

Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 60 kader terdiri dari 30 kader pada

kelompok intervensi dan 30 kader pada kelompok kontrol.

Tabel 4.1 Distribusi karakteristik sampel berdasarkan pendidikan kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I. N=30. Tahun 2012.

n % n %1 SD 4 13 6 202 SMP 10 33 13 433 SMA 13 43 9 304 PT 3 10 2 7

30 100 30 100

Klp intervensi Klp kontrolNo Pendidikan

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi frekuensi mengenai karakteristik sampel

berdasarkan pendidikan terlihat bahwa sampel pada kelompok intervensi sebagian

besar berpendidikan SMA (43%) dan sebagian kecil berpendidikan PT (10%)

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

sedangkan kelompok kontrol memiliki karakteristik sebagian besar sampel

berpendidikan SMP (43%) dan sebagian kecil berpendidikan PT (7%).

Tabel 4.2 Distribusi karakteristik sampel berdasarkan pekerjaan kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I. N=30. Tahun 2012.

n % n %1 Tani 6 20 9 302 Swasta 11 37 5 173 IRT 13 43 16 53

30 100 30 100

Klp intervensi Klp kontrolNo Pekerjaan

Tabel 4.2 menunjukkan distribusi frekuensi mengenai karakteristik sampel

berdasarkan pekerjaan bahwa sampel pada kelompok intervensi sebagian besar

bekerja sebagai IRT (43%) dan sebagian kecil bekerja Tani (20%) sedangkan

kelompok kontrol memiliki karakteristik sebagian besar sampel bekerja sebagai

IRT (53%) dan sebagian kecil bekerja Swasta (17%).

C. Gambaran pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 19 Maret 2012 pada pukul

10.00 WIB. Sampel dikumpulkan pada ruangan yang terpisah sesuai dengan

kelompoknya yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada waktu yang

sama dilaksanakan pemberian pretest pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol dengan waktu 10 menit. Pelaksanaan pretest berlangsung tenang dan

sampel menjawab pertanyaan dengan kemampuannya masing-masing, setelah itu

kedua kelompok dipersilahkan istirahat 10 menit.

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kemudian pada kelompok intervensi dilanjutkan dengan pemberian materi

pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia yang meliputi pengertian posyandu,

kader dan posyandu lansia, mekanisme dan tujuan posyandu lansia, pelayanan

yang dilakukan di posyandu lansia serta masalah-masalah yang mungkin muncul

pada posyandu lansia. Penyampaian materi dengan ceramah dan leaflet yang

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Penyampaian materi dan tanya jawab

dilakukan selama 50 menit.

Setelah pemberian penyuluhan tentang posyandu lansia dan tanya jawab

selesai pada kedua kelompok diberikan kuesioner yang sama untuk dilakukan

posttest selama 10 menit, sampel menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner

sesuai kemampuan masing-masing.

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi hasil pretest dan posttest pengetahuan kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I. N=30. Tahun 2012.

n % n % n % n %1 Baik 18 60 28 93 16 53 16 532 Cukup 4 13 2 7 3 10 3 103 Kurang 8 27 0 0 11 37 11 37

Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100

No Pengetahuan Kelompok intervensi Kelompok kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest pengetahuan

kader tentang posyandu lansia terlihat bahwa, pada kelompok intervensi terjadi

peningkatan pengetahuan dari pretest ke posttest, paling banyak sampel dengan

pengetahuan baik meningkat dari 60% menjadi 93% dan pada sampel dengan

pengetahuan kurang meningkat dari 27% menjadi 0%. Pada kelompok kontrol

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

terlihat tidak ada perubahan pengetahuan dari pretest ke posttest yaitu sampel

dengan pengetahuan baik sebesar 53%, sampel dengan pengetahun cukup 10%

dan sampel dengan pengetahuan kurang sebesar 37%.

Dari kedua kelompok meskipun paling banyak sampel dengan

pengetahuan baik tetapi jumlahnya masih lebih banyak pada kelompok intervensi

setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil pretest dan posttest sikap kader tentang posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I. N=30. Tahun 2012.

n % n % n % n %

1 Positif (mendukung) 22 73 30 100 23 77 23 77

2 Negatif (tidak mendukung) 8 27 0 0 7 23 7 23

Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100

No Sikap

Kelompok intervensi Kelompok kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Tabel 4.4. menjelaskan bahwa hasil pretest dan posttest sikap kader

tentang posyandu lansia terlihat bahwa, pada kelompok intervensi terjadi

peningkatan hasil dari pretest ke posttest tentang sikap kader, paling banyak

sampel dengan pengetahuan sikap positif (mendukung) meningkat dari 73%

menjadi 100%. Pada kelompok kontrol terlihat tidak ada perubahan hasil tes sikap

dari pretest ke posttest yaitu sampel dengan sikap positif (mendukung) tetap

sebesar 77% dan sampel dengan sikap negatif (tidak mendukung) tetap sebesar

23%.

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dari kedua kelmpok meskipun paling banyak sampel dengan sikap postitif

(mendukung) tetapi jumlahnya masih lebih banyak pada kelompok intervensi

setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia.

D. Statistik Deskriptif

1. Pengaruh pendidikan kader kesehatan terhadap pengetahuan dengan

perhitungan Mann-Whitney menggunakan computer SPSS versi 20.

Gambar 4.1 Boxplot tentang perbedaan pengetahuan kader pada kelompok intervensi yang diberi dan tidak diberi pendidikan kesehatan.

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pengetahuan kader

posyandu yang mendapatkan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet

memiliki skor yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kader yang tidak diberi

pendidikan kesehatan.

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Pengaruh sikap kader kesehatan terhadap pengetahuan dengan perhitungan

Mann-Whitney menggunakan computer SPSS versi 20.

Gambar 4.2 Boxplot tentang perbedaan sikap kader pada kelompok intervensi yang diberi dan tidak diberi pendidikan kesehatan.

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa sikap kader posyandu yang

mendapatkan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet memiliki skor

yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kader yang tidak diberi pendidikan

kesehatan.

E. Hasil Uji Mann-Whitney

Hasil analisis bivariat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia

Puskesmas Karangrayung I sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok

intervensi dan tanpa perlakuan pada kelompok kontrol menggunakan uji Mann-

Whitney digambarkan pada Tabel 4.5.

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.5 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap kader posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I. N=30. Tahun 2012

Kelompok N Mean SD Mann Whitney p

Pengetahuan

Dengan ceramah dan leaflet 30 2,53 3,56 210 < 0,001

Tanpa ceramah dan leaflet 30 0 0 0 0

Sikap

Dengan ceramah dan leaflet 30 9,00 14,18 315 0,026

Tanpa ceramah dan leaflet 30 0 0 0 0

Tabel 4.5 menunjukkan terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan

antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap kader tentang

posyandu lansia, rata-rata terjadi kenaikan pengetahuan dan sikap kader yang

diberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet bila dibandingkan

dengan yang tanpa diberi ceramah.

Hasil analisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai

p<0,001 artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang secara statistik signifikan

antara kader yang mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan

ceramah dan leaflet tentang posyandu lansia.

Hasil analisis dengan menggunakan Mann-Whitney diperoleh nilai

p=0,026 artinya terdapat perbedaan sikap yang secara statistik signifikan antara

kader yang mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan ceramah

dan leaflet.

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

F. Pembahasan

1. Pengetahuan kader tentang posyandu lansia setelah diberikan

pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan tanya jawab di

Puskesmas Karangrayung I

Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan pengetahuan

merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

menggunakan mata dan telinga dengan melalui pendidikan formal maupun non

formal. Pengetahuan yang dimiliki sangat penting untuk terbentuknya sikap dan

tindakan.

Dalam ilmu perilaku kesehatan dikenal adanya pendidikan kesehatan

dengan berbagai metode dalam proses pembelajarannya. Metode yang dapat

dipergunakan dalam pendidikan kesehatan disesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai dari pendidikan kesehatan tersebut diantaranya ceramah, praktek dan

tanya jawab. Sedangkan arti pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi

yang ditujukan kepada perilaku agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan

atau segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik

individu, kelompok maupun masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidik dengan tujuan tercapainya perubahan perilaku

individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara perilaku sehat serta

berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Notoatmodjo,

2007).

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Erfandi (2010) menjelaskan posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu

untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati,

yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan

kesehatan dengan tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia,

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan

mendekatkan pelayanan serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta

dalam pelayanan kesehatan selain itu juga meningkatkan komunikasi antara

masyarakat lanjut usia. Penyelenggaraan posyandu lansia dapat menggunakan

sistem 5 meja seperti posyandu balita tetapi bisa juga hanya menggunakan sistem

pelayanan 3 meja.

Dari hasil penelitian, sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang

posyandu lansia, pengetahuan kelompok intervensi dan kelompok kontrol masih

ada yang kurang. Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengetahuan kader pada

kelompok intervensi yang kurang ada sebanyak 27% pada waktu pretest

kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan dan dilakukan posttest menjadi

tidak ada sampel dengan pengetahuan kurang 0% tentang posyandu lansia. Pada

kelompok kontrol masih terlihat ada 37% sampel dengan pengetahuan kurang

pada waktu pretest dan tidak ada perubahan setelah dilakukan posttest.

Masih adanya pengetahuan kader yang kurang tentang posyandu lansia

baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol oleh karena belum

pernah diselengarakannya pendidikan maupun latihan tentang posyandu lansia di

wilayah Puskesmas Karangrayung I dan masih sedikitnya informasi tentang

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

posyandu lansia dari petugas kesehatan kepada masyarakat. Pengetahuan kader

sudah ada yang baik oleh karena kader tersebut aktif berperan serta pada setiap

kegiatan yang dilaksanakan dari Puskesmas Karangrayung I dan terutama pada

kegiatan posyandu lansia yang sudah dilaksanakan.

Hasil analisis menggunakan Mann-Whitney diperoleh nilai p<0,001 artinya

terdapat perbedaan pengetahuan yang secara statistik signifikan antara kader yang

mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet

tentang posyandu lansia di Puskesmas Karangrayung I.

Pemberian informasi melalui pendidikan kesehatan dengan metode

ceramah, penyebaran leaflet dan tanya jawab ternyata dapat meningkatkan

pengetahuan kader tentang posyandu lansia.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian Byba (2008) menunjukkan bahwa

upaya peningkatan pengetahuan wanita dewasa tentang SADARI di Kota Kediri

dapat dilakukan melalui upaya pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan

diskusi. Penelitian Erniyati dan Suci (2006) juga mengatakan bahwa informasi

dan edukasi tentang SADARI memberi arah pada terbentuknya perilaku individu.

Hal ini sependapat dengan Green (1980) bahwa dengan pendekatan edukasional

dapat merubah perilaku seseorang termasuk pengetahuan, dimana intervensi yang

diberikan merupakan proses pendidikan kesehatan yang bertujuan merubah

perilaku yang dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor masukan adalah

metode yang diberikan pada waktu penyuluhan seperti ceramah, praktek, tanya

jawab dan sebagainya.

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Sikap kader dalam pemberian pelayanan di posyandu lansia Puskesmas

Karangrayung I

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmojo dalam Wawan dan Dewi, 2010).

Pakar lain, Azwar menjelaskan sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia

terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek. Salah seorang ahli psikologis sosial,

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,

dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2003).

Daniel Goleman (2004) mengemukakan beberapa macam emosi yaitu :

1. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati

2. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa

3. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada,

tidak tenang, ngeri

4. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga

5. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,

bakti, hormat, kemesraan, kasih

6. Terkejut : terkesiap, terkejut

7. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka

8. malu : malu hati, kesal

Seperti diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada

dasarnya merupakan dorongan bagi seseorang untuk bertindak. Jadi berbagai

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah

laku terhadap stimulus yang ada.

Dari hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang

posyandu lansia, sikap kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masih rendah.

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sikap sampel pada kelompok kontrol paling

banyak mempunyai sikap positif mendukung sebanyak 77% pada pretest. Pada

kelompok perlakuan paling banyak sikap positif mendukung sebanyak 73% pada

pretest.

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia pada

kelompok perlakuan terjadi perubahan sikap pada kelompok tersebut. Pada Tabel

4.3 menunjukkan bahwa sikap sampel pada kelompok kontrol tidak terjadi

perubahan sikap yaitu tetap 77% (pretest maupun posttest), sedangkan pada

kelompok perlakuan terjadi perubahan sikap dari 73% (pretest) menjadi 100%

yang bersikap positif mendukung.

Hasil analisis menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,026

artinya terdapat perbedaan sikap yang secara statistik signifikan antara kader yang

mendapat dan tidak mendapat pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet

tentang posyandu lansia.

Pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Pendidikan kesehatan

membantu agar orang mengambil sikap yang bijaksana terhadap kesehatan dan

kualitas hidup untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Penyuluhan

merupakan suatu metode dalam pendidikan kesehatan yang dapat merubah sikap

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

seseorang menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari sikap kader setelah diberikan

penyuluhan menunjukkan perubahan sikap yang berarti apabila dibandingkan

dengan sikap kader sebelum diberikan penyuluhan.

Pada penelitian Very (2007) menyatakan bahwa adanya perubahan sikap

sampel yang lebih baik dari pretest ke posttest, dimana dalam hal ini dipengaruhi

oleh pemberian pendidikan kesehatan melalui studi intervensi pelatihan SADARI

terhadap perubahan sikap sampel tersebut. Menurut Azwar (2005) sikap bukan

dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan

orang tersebut dalam hubungan dengan objeknya. Dalam hal ini pengetahuan

tentang posyandu lansia yang diberikan melalui penyuluhan kepada kader

posyandu membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi kader tentang

posyandu lansia.

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini menyimpulkan :

1. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan ceramah dan leaflet

terhadap pengetahuan kader tentang posyandu lansia (p<0,001), yaitu

pengetahun kader menjadi meningkat setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

2. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan ceramah dan leaflet

terhadap sikap kader dalam pemberian pelayanan posyandu lansia (p=0,026),

yaitu sikap kader dalam pemberian pelayanan posyandu menjadi meningkat

setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritik

Pendidikan kesehatan menggunakan ceramah dan leaflet mempengaruhi

pemberian pelayanan kader di posyandu lansia sehingga diperlukan

pengetahuan yang lebih baik tentang posyandu lansia untuk dapat merubah

sikap kader menjadi lebih baik.

2. Implikasi Praktik

Pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap kader

posyandu lansia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

pengetahuan kader tentang posyandu lansia menjadi meningkat dan sikap

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kader berubah menjadi lebih baik setelah dilakukan penyuluhan tentang

posyandu lansia dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet.

C. Saran

Adanya pengaruh pendidikan kesehatan yang menggunakan ceramah dan

leaflet terhadap pengetahuan dan sikap kader dalam pemberian pelayanan di

posyandu lansia Puskesmas Karangrayung I maka disarankan Puskesmas untuk

lebih sering dan secara berkelanjutan melakukan penyuluhan ataupun pendidikan

dan latihan bagi kader-kader posyandu di wilayah kerjanya supaya pengetahuan

tentang kesehatan dan sikap kader yang membantu tenaga kesehatan dalam

pemberian pelayanan menjadi lebih baik dan optimal sehingga program

pemerintah dapat terlaksana optimal.

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN POSYANDU LANSIA …/Pengaruh... · Jabatan Nama Tanda Tangan ... The sampel siza used was 60 cadre of posyandu lansia. The data collecting used the kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

JADWAL PENELITIAN

Jadual dari kegiatan penelitian in sebagai berikut :

No KegiatanNov 2011

Des 2011

Jan 2012

Feb 2012

Mar 2012

April 2012

Mei 2012

Juni 2012

Juli 2012

1 Persiapan

2 Penyusunan dan konsultasi proposal

3 Seminar proposal dan perbaikan

4 Pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia kepada kader

5 Pengawasan, pengambilan data dan evaluasi

6 Pengolahan dan analisis data

7 Penyusunan dan konsultasi hasil penelitian

8 Seminar hasil dan perbaikan