omany Profie - tram.co.id · Year - Net Pemilik Entitas Induk (16,759,065) (69,202,442)...

PT TRADA MARITIME TBK 2016 ANNUAL REPORT

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

1

IT WILL BE ONLY GOING FORWARDPT Trada Maritime Tbk hanya akan memandang ke depan setelah berbagai tantangan yang dihadapi sejak beberapa tahun silam. Pada tahun 2016, penyelesaian utang-utang kepada kreditur dan konsolidasi serta perampingan Perusahaan menjadi fokus utama, agar kedepannya, Perseroan dapat pulih kembali.

PT Trada Maritime Tbk will be only going forward after facing several challenges over the past few years. Reformation, restructuring. In 2016, debt settlement to its creditors and consolidation and downsizing became the main focus of the Company, with the intention that the Company can recover in the future.

Profil PerusahaanCompany Profile

Laporan ManajemenManagement Report

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

2 LAPORAN TAHUNAN 2016 PT TRADA MARITIME TBK

Keterangan 2016 2015 2014 Description

Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Position

Aset 161,780,265 205,441,702 285,618,192 Assets

Aset Lancar 26,811,364 32,318,802 63,878,157 Current Assets

Aset Tidak Lancar 134,968,901 173,122,900 221,740,035 Non-Current Assets

Liabilitas 152,665,292 176,547,353 180,375,868 Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek 124,045,715 138,744,431 118,639,025 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 28,619,577 37,802,922 61,736,843 Long-Term Liabilities

Ekuitas 9,114,973 28,894,349 105,242,325 Equities

Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian/

Comprehensive Consolidated Profit (Loss)

Pendapatan Jasa 26,915,643 33,748,452 59,995,861 Service Income

Beban Jasa (21,496,085) (31,554,926) (49,796,198) Service Expense

Laba Bruto 5,419,558 2,193,526 10,199,663 Gross Profit

Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (19,254,529) (75,818,857) (32,828,966) Loss Before Income Tax

Rugi Tahun Berjalan (19,809,132) (76,355,020) (33,837,771) Loss For The Current Year

Pemilik Entitas Induk (16,759,065) (69,209,487) (34,265,001) Owners of Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali (3,050,067) (7,145,533) 427,229 Non-Controlling Interests

Pendapatan Komprehensif Lain - 7,045 22,957 Other Comprehensive Income

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Neto (19,809,132) (76,347,975) (33,814,814)Comprehensive Loss for the Current

Year - Net

Pemilik Entitas Induk (16,759,065) (69,202,442) (34,242,054) Owners of Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali (3,050,067) (7,145,533) 427,240 Non-Controlling Interests

Rugi per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 0.00203 0.00785 0.00352 Loss per Share Attributable to Own-

er of Parent Entity

Arus Kas Konsolidasian Consolidated Cash FlowsArus Kas Dari Aktivitas Operasi 10,617,199 6,126,261 16,377,588 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (1,880,878) 2,392,852 (29,082,905) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (13,085,568) (4,049,261) 2,920,981 Cash Flows from Financing Activities

Rasio Keuangan Financial Ratios

Marjin Laba Bruto 20.14% 6.50% 17.00% Gross Profit Margin

Marjin Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (62.27%) (205.05%) (57.07%) Profit Margin Attributable to Owner

of Parent Entity

Tingkat Pengembalian Aset (12.24%) (37.16%) (11.84%) Return on Asset

Tingkat Pengembalian Ekuitas (217.33%) (264.23%) (32.13%) Return on Equity

Rasio Lancar 21.61% 23.29% 53.84% Current Ratio

Rasio Tingkat Liabilitas Terhadap Aset 94.37% 85.94% 63.15% Liabilities to Assets Ratio

Rasio Tingkat Liabilitas Terhadap Ekuitas 1,674.88% 611.01% 171.39% Liabilities to Equities Ratio

IKHTISAR KEUANGAN

KILAS KINERJA

Financial Highlights

Performance Highlights

(dalam/in USD)




3

PENDAPATANRevenue

LABA (RUGI) TAHUN BERJALANProfit (Loss) for the Year

2015

2015

2015

20152016

2016

2016

2016

59,995,861

(33,837,771)

285,618,192

10,199,663

33,748,452

(76,355,020)

205,441,702

2,193,526

26,915,643

(19,809,132)

161,780,265

5,419,558

2014

2014

2014

2014

LABA BRUTOGross Profit

dalam/ in USD

dalam/ in USD

dalam/ in USD

dalam/ in USD

TOTAL ASETTotal Assets

PERTUMBUHAN PERUSAHAANCompany Growth





Kinerja Saham Tahun 2015-2016Share Performance in 2015–2016

Periode/ Period

Harga Saham/ Share Price Volume

(lembar saham)Volume

(number of shares)

Jumlah Saham yang

Beredar (lembar saham)Number of Outstanding

Shares(number of shares)

Kapitalisasi Pasar (Rp)Market Capitalization

(IDR)Tertinggi (Rp)Highest (IDR)

Terendah (Rp)Lowest (IDR)

Penutupan (Rp)Closing (IDR)

2016Triwulan/ Quarter I 50 50 50 2,657,200 9,731,641,746 486,582,087,300

Triwulan/ Quarter II 53 50 50 205,956,900 9,731,641,746 486,582,087,300

Triwulan/ Quarter III 50 50 50 3,993,300 9,731,641,746 486,582,087,300

Triwulan IV/ Quarter 220 50 141 12,244,721,700 9,731,641,746 1,372,161,486,186

2015Triwulan/ Quarter I 68 11 65 21,858,301,300 9,731,641,746 632,556,713,490

Triwulan/ Quarter II 14 10 50 5,559,804,200 9,731,641,746 486,582,087,300

Triwulan/ Quarter III 50 10 50 20,372,800 9,731,641,746 486,582,087,300

Triwulan/ Quarter IV 50 50 50 18,935,300 9,731,641,746 486,582,087,300

IKHTISAR SAHAMShares Highlights

0Q1 Q2

2015 2016

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

50

100

150

200

250

300

350




5





PERISTIWA PENTING 2016Significant Events 2016

Sehubungan dengan proses penyelesaian klaim asuransi atas terbakarnya kapal FSO Lentera Bangsa di ruang mesin kapal pada akhir September 2011, pihak asuransi telah menyelesaikan klaim asuransi. Sebagian hasil klaim asuransi tersebut, digunakan Perseroan untuk melakukan pembayaran sebagian pinjaman kepada International Finance Corporation (IFC) dan The Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd, (BTMU) Jakarta.

In relation to process of insurance claim settlement for vessel FSO Lentera Banga which experienced fire incident in its engine room end of September 2011, the insurance company has settled the said claim. A portion of the proceeds of the insurance claim was used by the Company as a part of loan settlement to International Finance Corporation (IFC) and The Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd. (BTMU) Jakarta.

FEBRUARIFebruary

JUNIJune

Dalam rangka restrukturisasi dan penyelesaian utang kepada Bank Mandiri Singapore, Entitas anak Perseroan, PT Trada Samudera Bangsa, telah menandatangi Memorandum of Agreement (MoA) mengenai Perjanjian Jual Beli Kapal MV Samudera Bangsa dengan Alfa Ship Trading LLC pada tanggal 2 Juni 2016.

In order to restructure its debt and to have a settlement with Bank Mandiri Singapore, a Company’s Subsidiary, PT Trada Samudera Bangsa, has signed a Memorandum of Agreement (MoA) concerning the sale of MV Samudera Bangsa Ship and the purchase Agreement with Alfa Ship Trading LLC on June 2, 2016

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2016. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, disetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penyesuaian terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 dan POJK No. 33/POJK.04/2014. Pada hari yang sama, Perseroan menyelenggarakan Paparan Publik.

The Company held the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 24, 2016. In the Extraordinary General Meeting of Shareholders, the Company’s Articles of Association were amended in conformity with the Financial Services Authority (POJK) Regulation No. 32/POJK.04/2014 and POJK No. 33/POJK.04/2014. On the same day, the Company conducted the Public Expose.




7

NOVEMBERNovember

DESEMBERDecember

Perseroan bersama Entitas Anak, PT Trada Dryship, melakukan aksi santunan kepada anak yatim piatu dan manula di Kampung Sukan Tengah, Gurimbang dan Tanjung Perangkat, Kab. Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur pada tanggal 15 – 18 November 2016 sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi Perseroan.

The Company and Subsidiary, PT Trada Dryship, gave donation to orphans and elderly in Sukan Tengah Village, Gurimbang and Tanjung Alat, Tanjung Redeb District, Berau, East Kalimantan on November 15 - 18, 2016, as a form of concern to the local community where the Company operates.

Perseroan telah menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Singapore dalam rangka melakukan restrukturisasi fasilitas pinjaman dengan perjanjian No. CIB/CR/215/16 tanggal 29 Desember 2016.

The Company has signed Memorandum of Agreement (MoA) with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore branch in order to restructure the loan facility with an agreement No. CIB/CR/215/16 dated December 29, 2016.





TEMA Theme

KILAS KINERJA

Performance Highlights

PERISTIWAPENTING 2016

Significant Event 2016

DAFTAR ISITable of Contents

LAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PROFIL PERUSAHAAN

Company Profile

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN Management Discussion

and Analysis

0802 0601

11

21

49

12 Sambutan Dewan KomisarisForeword by the Board of Commissioners

50 Tinjauan IndustriIndustrial Overview

51 Tinjauan Operasi Per Segmen UsahaOperational Overviewper Business Segment

22 Identitas PerusahaanCorporate Identity

22 Sekilas PerusahaanCompany Overview

24 Jejak Langkah Milestones

26 Kegiatan UsahaBusiness Activities

30 Struktur OrganisasiOrganizational Structure

32 Visi, Misi dan Nilai PerusahaanVision , Mission and Corporate Values

34 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

36 Profil DireksiBoard of Directors Profile

38 Informasi Pemegang SahamShareholders Information

42 Struktur KorporasiCorporate Structure

44 Informasi Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perusahaan VenturaInformation on Subsidiaries, Association Company, and Joint Venture

45 Kantor Cabang atau Kantor PerwakilanBranch Office or Representative Office

45 Lembaga Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions

46 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

56 Tinjauan KeuanganFinancial Overview

16 Laporan Direksi Report of the Board of Directors

DAFTAR ISITable of Contents




9

LAPORAN KEUANGAN Financial Statements

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Trada Maritime TbkBoard of Commissioners’ and Directors’ Statement of Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Trada Maritime Tbk

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Corporate Social Responsibility

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Corporate Governance

AKSES TERHADAP INFORMASI PERUSAHAAN Access to the Company’s Information

ISTILAH PENTING Glossary

67

89

95

97

90 CSR Lingkungan HidupCSR of Environment

91 CSR KetenagakerjaanCSR of Employment

68 Penerapan Tata Kelola Perusahaan TerbukaImplementation of Governance of Public Company

69 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

70 Dewan Komisaris Board of Commissioners

73 DireksiDirectors

76 Penilaian Kinerja Organ PerseroanPerformance Assessment of the Company Organs

76 Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration of the Board of Commissioners and Directors

77 Komite AuditAudit Committee

80 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

81 Audit InternalInternal Audit

82 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

83 Sistem Manajemen RisikoRisk Management System

86 Sanksi dan Kasus yang Dihadapisanctions and Legal Case

86 Kode Etik dan Budaya PerusahaanCode of Ethics and Corporate Culture

87 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau KaryawanShare Ownership Program for Management and/or Employees

87 Whistleblowing SystemWhistleblowing System

93 CSR Sosial KemasyarakatanCSR of Social and Community

93 CSR PelangganCSR of Customer




11

LAPORAN MANAJEMEN

01

Management Report





Tahun 2016 menjadi tahun pemulihan bagi Perseroan. Perseroan melakukan berbagai strategi yang terstruktur, untuk mengefisienkan usaha agar rugi yang dialami sejak tahun-tahun sebelumnya dapat ditekan pada tahun 2016.

The year 2016 was a recovery year for the Company. The Company undertook a variety of structured strategies to streamline its efforts with the goal to reduce the losses experienced in previous years that can be minimized in 2016.

“

SAMBUTAN DEWAN KOMISARISForeword by the Board of Commissioners




13

Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,

We, the Board of Commissioners of PT Trada Maritime Tbk, are grateful to God Almighty for His blessing that the Company was able to pass the challenging year of 2016.

The year 2016 remained a tough year for the Company. From the external perspective, the limited growth of sea transportation became one of the factors affecting the operational performance of the Company so that the growth of new work contracts is also limited. In addition, the increasing trend of world oil prices affected the expense and services price of the Company. Within the Company, the sales of its vessels, business efficiency, and the downsizing strategies were the factors affecting its operational and financial performance.

Nevertheless, 2016 was also a recovery year for the Company. Early in the year, the Company was able to complete its insurance claim of the fire incindent of vessel FSO Lentera Bangsa in the engine room of the vessel in September 2011.

The Board of Commissioners considers that the Directors and its staffs have put in great effort to achieve this. Various approaches and methods have been made until the payment of insurance claims was accepted in February 2016. The Board of Directors has also implemented a strategy of business consolidation which have been approved by the Board of Commissioners. Through implementation of a structured strategy, the Company was able to disburse its debts to its creditors, so that the losses from previous years can be reduced in 2016.

In an effort for all of these matter, the Company has implemented good corporate governance. The Company implements GCG (Good Corporate Governance) principles in every business activity including the implementation of Guidelines of Corporate Governance of Public Companies. In the midst of limited work contracts, the Company continues to promote anti-fraud policies (corruption, collusion, and nepotism) as an integral part of the implementation of good

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Kami, Dewan Komisaris PT Trada Maritime Tbk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas berkatNya sehingga Perseroan mampu melewati tahun 2016 yang penuh tantangan.

Tahun 2016 masih menjadi tahun yang berat bagi Perseroan. Dari sisi eksternal, masih terbatasnya pertumbuhan angkutan laut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan sehingga pertumbuhan kontrak kerja baru juga terbatas. Selain itu, tren peningkatan harga minyak dunia mempengaruhi beban dan harga jasa Perseroan. Dari sisi internal, pelepasan-pelepasan kapal, serta strategi perampingan usaha dan efisiensi yang dilakukan Perseroan, menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja operasional dan kinerja keuangan.

Meskipun demikian, tahun 2016 juga menjadi tahun pemulihan bagi Perseroan. Di awal tahun Perseroan telah mampu menyelesaikan klaim asuransi terbakarnya kapal FSO Lentera Bangsa di ruang mesin kapal tersebut pada September 2011.

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi beserta jajarannya telah mengerahkan upaya yang besar untuk dapat mencapai hal tersebut. Berbagai pendekatan dan metode telah dilakukan hingga pembayaran klaim asuransi dapat diterima pada bulan Februari 2016. Direksi juga telah melaksanakan strategi perampingan usaha yang telah disepakati bersama dengan Dewan Komisaris. Melalui strategi yang terstruktur yang diterapkan Perseroan dapat menyelasikan hutang kepada kreditur sehingga rugi yang dialami sejak tahun-tahun sebelumnya dapat ditekan pada tahun 2016.

Dalam mengupayakan seluruh hal tersebut, Perseroan telah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance) dalam setiap aktivitas usaha, termasuk mengupayakan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Di tengah terbatasnya kontrak kerja yang diperoleh, Perseroan tetap mengedepankan penerapan kebijakan anti fraud (korupsi, kolusi, dan nepotisme) sebagai





salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan juga senantiasa memperhatikan pemenuhan regulasi pemerintah dan kebijakan perusahaan dalam setiap langkah yang ditempuh. Untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik tersebut, sistem pengendalian internal senantiasa dilakukan secara konsisten untuk memastikan terjaganya aset yang dimiliki, tersedianya laporan keuangan yang akurat, meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian. Terkait hal tersebut, Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko sehingga risiko-risiko yang berpotensi mengganggu aktivitas Perseroan, kelangsungan usaha, serta menyebabkan tidak tercapainya tujuan Perseroan dapat dimitigasi.

Penerapan tata kelola perusahaan tersebut telah dilaksanakan, baik oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta jajaran masing-masing. Secara khusus, di tingkat Dewan Komisaris, penerapan GCG tahun 2016 disempurnakan melalui pembaruan komposisi Dewan Komisaris dengan mengangkat Bapak Aris Munandar sebagai Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 Juni 2016.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Komite Audit berperan dalam memberikan saran dan masukan kepada Dewan Komisaris terkait pengelolaan Perseroan, penyusunan laporan keuangan, serta temuan audit, baik oleh auditor internal maupun auditor eksternal. Dewan Komisaris akan mempertimbangkan saran dan masukan Komite Audit tersebut dalam penerapan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi yang khususnya dilaksanakan melalui rapat bersama dengan Direksi. Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat bersama tersebut telah dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali.

Seluruh penerapan tata kelola perusahaan tersebut akan semakin ditingkatkan pada masa yang akan datang guna meningkatkan nilai Pemegang Saham dan menjaga keberlangsungan usaha Perseroan. Hal ini akan diimbangi dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan usaha melalui penerapan langkah dan strategi pengembangan usaha yang tepat. Melalui langkah tersebut, Dewan Komisaris optimis untuk kedepannya Perseroan

corporate governance. The Company also always pays attention to the fulfillment of government regulations and company policies in every step taken.

To ensure the implementation of good corporate governance, the internal control system is consistently carried out to ensure the preservation of assets, the availability of accurate financial reports, the increased compliance to applicable regulations, and reduced the risk of loss. In relation thereto, the Company implements a risk management system so that risks that may potentially disrupt the Company’s activities, business continuity, and cause non-achievement of the Company’s objectives can be mitigated.

The implementation of corporate governance has been implemented, both by Board of Commissioners and Directors and and at each level. Specifically, at the Board of Commissioners level, the implementation of GCG in 2016 was enhanced through an update of the composition of the Board of Commissioners by appointing Mr. Aris Munandar as Commissioner based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on June 24, 2016.

In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee. The Audit Committee plays a role in providing advice and input to the Board of Commissioners regarding the management of the Company, the preparation of financial statements, and audit findings, by both internal auditors and external auditors. The Board of Commissioners will consider the advice and input of the Audit Committee in applying the supervisory and advisory function to the Directors, which is particularly implemented through meetings with the Directors. Throughout 2016, joint meetings were held 12 (twelve) times.

The entire implementation of corporate governance will be better improved in the future to increase the Shareholders value and to maintain the business continuity of the Company. This will be balanced by increasing the efficiency and effectiveness of each business activity through the adoption of appropriate business development measures and strategies. Through this step, the Board of Commissioners is optimistic that in the future the Company can achieve




15

dapat meraih setiap peluang usaha yang tercipta dan dapat meningkatkan kualitas perusahaan yang sehat. Setiap peluang tersebut telah dirumuskan dalam rencana bisnis untuk tahun 2017 dan telah melalui pengkajian oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris berkomitmen untuk mendukung setiap langkah terbaik yang akan diupayakan oleh Direksi melalui peningkatan kualitas pengawasan dan pemberian nasihat.

Sebagai penutup, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Direksi beserta jajarannya, Komite Audit, dan seluruh staf Perseroan atas upaya dan kerja kerasnya di sepanjang tahun 2016. Terima kasih juga disampaikan kepada Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan kerja sama yang terus menerus bagi kebaikan Perseroan.

every business opportunity created and can improve the quality of a sound company. Each such opportunity has been formulated in the business plan for 2017 and has been reviewed by the Directors and Board of Commissioners. The Board of Commissioners is committed to support each of the best steps that the Directors will improve through quality of supervision and advice.

In closing, the Board of Commissioners would like to thank the Directors and its staffs, the Audit Committee, and all of the Company’s staffs for their efforts and hard work throughout 2016. Thank you to all Shareholders and all stakeholders for their continued trust and cooperation for the good of the Company.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,

Kris Hidayat SulistoKomisaris Utama

President Commissioner





LAPORAN DIREKSIReport of the Board of Directors

Di tahun 2016, fokus utama Perseroan adalah untuk menyelesaikan utang-utang kepada kreditur, guna meningkatkan kolektibilitas serta menurunkan liabilitas Perseroan untuk mempersiapkan Perseroan yang lebih baik.

In 2016, the Company’s main focus is to settle its debts to its creditors, to increase the collectability and to reduce the liability to prepare for a better Company.

“




17

Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,

Praise and thanks to God Almighty for His help so that 2016 can be the year of recovery for the Company.

In the past few years, the Company has been facing various significant challenges, including the downturn of Indonesian shipping industry in general and the various problems faced by the Company. In 2016, Company’s main focus was to settle its debts to creditors, with the intention to increase its collectability and to lower its liability, so as to prepare for a better Company. This said strategy is in accordance with the target set at the beginning of the year. The Company has successfully completed most of its debts and reduced its liabilities, with a completion of insurance claim from the ablaze of Lentera Bangsa FSO vessel in February 2016, and the sale of Company’s fleet in an effort to restructure its debt with its creditors.

Furthermore, in 2016, the Company was able to minimize losses incurred by the Company from the previous year. Although service income decreased by 20.25%, the service expense was reduced by 31.88% so that gross profit can increase 147.07%. The improvement in gross profit was followed by a decrease in loss before income tax by 74.60% and a decrease in current year’s loss of 74.06%.

In pursuit of these achievements, the Company has implemented good corporate governance on an ongoing basis based on GCG principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, equity and equity. The Company has also pursued the implementation of the Public Corporate Governance Guidelines as stipulated in the Circular Letter of the Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015.

The implementation of GCG in the Company is conducted independently by each organ of the Company, which are Board of Commissioners and Directors, without any intervention to each party. Each organ of the Company performs its duties responsibly, without any conflict of

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas pertolongannya sehingga tahun 2016 dapat menjadi tahun pemulihan bagi Perseroan.

Sejak beberapa tahun silam, Perseroan dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup substanstial, di samping lambannya pertumbuhan dalam industri pelayaran di Indonesia pada umumnya juga berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi Perseroan. Pada tahun 2016, fokus utama Perseroan adalah untuk menyelesaikan utang-utang kepada kreditur, guna meningkatkan kolektibilitas serta menurunkan liabilitas Perseroan untuk mempersiapkan Perseroan yang lebih baik. Ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan di awal tahun. Perseroan berhasil menyelesaikan sebagaian besar utang-utang Perseroan dan mengurangi liabilitas, yaitu dengan selesainya klaim asuransi terbakarnya kapal FSO Lentera Bangsa pada bulan Februari 2016 dan penjualan armada Perseroan dalam rangka restrukturisasi dengan kreditur.

Selain itu, di tahun 2016, Perseroan telah dapat meminimalkan rugi yang ditanggung Perseroan sejak tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan jasa mengalami penurunan sebesar 20,25%, beban jasa berkurang sebesar 31,88% sehingga laba bruto dapat meningkat 147,07%. Perbaikan pada laba bruto ini diikuti penurunan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar 74,60% dan penurunan rugi tahun berjalan sebesar 74,06%.

Dalam mengupayakan pencapaian tersebut, Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan yang dilandasi dengan asas-asas GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Perseroan juga telah mengupayakan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015.

Penerapan GCG di Perseroan dilakukan secara independen oleh masing-masing Organ Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi, serta tanpa intervensi terhadap masing-masing pihak. Setiap Organ Perseroan menjalankan tugas secara bertanggung jawab, tanpa benturan





kepentingan dengan pihak manapun yang dapat merugikan Perseroan. Dan, untuk memastikan penerapan GCG dalam setiap aspek usaha Perseroan, dilakukan pengendalian internal. Sistem pengendalian internal di Perseroan meliputi pengendalian sistem teknologi informasi, sistem akuntansi, serta kepatuhan terhadap peraturan dan standar operasional prosedur. Selain itu, sistem manajemen risiko juga diterapkan sehingga risiko yang berpotensi timbul dapat diidentifikasi, dievaluasi, dan dikendalikan sedini mungkin.

Dalam menerapkan GCG, Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup, tenaga kerja Perseroan, masyarakat sekitar, serta pelanggan. Perseroan menerapkan kebijakan pengelolaan lingkungan berdasarkan standar ISO 14001:2004 sehingga dapat dilakukan pemantauan dan pengendalian limbah. Perseroan menerapkan manajemen tenaga kerja yang terintegrasi, khususnya pada pengembangan kompetensi. Perseroan juga berpartisipasi aktif dalam menyalurkan sumbangan bagi komunitas sosial di lingkungan pelaksanaan kegiatan usaha, serta mengutamakan kualitas layanan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Penerapan GCG tersebut akan dievaluasi secara berkala agar dapat ditingkatkan kualitas penerapannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan usaha Perseroan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Evaluasi penerapan GCG ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari evaluasi pencapaian kinerja Perseroan. Berdasarkan hasil evaluasi, Perseroan akan menetapkan langkah perbaikan sehingga kesenjangan yang ada dapat dikurangi. Hasil evaluasi juga akan menjadi dasar bagi manajemen dalam menentukan rencana kerja pada masa yang akan datang.

Untuk tahun 2017, Perseroan telah menetapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan perubahan lingkungan bisnis di tahun terkait, serta pencapaian kinerja di tahun 2016. Perseroan memandang bahwa pertumbuhan usaha yang positif dapat diraih pada tahun 2017. Perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi yang potensial, serta peningkatan permodalan yang diperlukan bagi aktivitas operasional Perseroan.

interest with any party that could harm the Company. And, to ensure the implementation of GCG in every aspect of the Company’s business, internal control is undertaken. The Company’s internal control system includes controlling of information technology systems, accounting systems, and compliance to the operational procedures and standards. Moreover, the risk management system is also implemented so that potentially emerging risks can be identified, evaluated, and controlled as early as possible.

In implementing GCG, the Company carries out corporate social responsibility on the environment, the Company’s workforce, surrounding communities, and customers. The Company implements environmental management policies based on ISO 14001: 2004 standards so that waste monitoring and control can be performed. The Company implements integrated manpower management specially on competence empowerment. The Company also participates actively in channeling donations for the social community in in which the Company operates, and prioritizing service quality in order to improve customer satisfaction.

The implementation of GCG will be evaluated periodically to improve the quality of its implementation. This is done to maintain the business continuity of the Company, both in the short term and in the long term. The evaluation of GCG implementation becomes an integral part of the evaluation of the Company’s performance achievement. Based on the evaluation results, the Company will establish remedial measures so that the existing gap can be reduced. Evaluation results will also be the basis for management in determining its work plans in the future.

For the year 2017, the Company has established the company’s work plan and budget by taking into account the economic conditions and changes of the business climate for the year, and also the performance achievement in 2016. The Company considers that positive business growth can be achieved by 2017.The Company continues to carry consolidations either by settling the bank’s debts or improving operational efficiency, as well as increasing the capital needed for the Company’s operational activities.




19

Seluruh strategi dan langkah ke depan tersebut akan diupayakan penerapannya oleh Direksi beserta seluruh jajarannya. Perseroan optimis bahwa seluruh Direksi yang baru menjabat pada tahun 2016, yakni saya, Bapak Ismail, sebagai Direktur Utama dan Ibu Asnita Kasmy sebagai Direktur, akan mampu meraih prospek dan target usaha yang ditetapkan.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit yang telah memberikan saran dan nasihat yang membangun bagi kemajuan Perseroan. Terima kasih kepada seluruh Karyawan yang telah mengupayakan kinerja terbaiknya. Dan, terima kasih kepada seluruh Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan, terutama bagi mitra usaha dan lembaga keuangan, atas dukungan dan kerja sama yang baik di sepanjang tahun 2016.

All the strategies and future steps will be pursued by the Directors and its entire staffs. The Company is optimistic that all new Directors appointed in 2016, which was I, Mr. Ismail, as the President Director and Ms. Asnita Kasmy as the Director, will be able to achieve the prospects and business targets set.

Finally, we would like to thank the Board of Commissioners and the Audit Committee who have provided constructive recommendations and advice for the growth of the Company. Gratitude to all of the Company’s employee who have sought their best performance. And, thank you to all Shareholders and Stakeholders, specially for our business partners and financial institutions, for their support and good cooperation throughout the year 2016.

Atas nama Direksi,On behalf of the Directors,

IsmailDirektur Utama

President Director




21

Company Profile

PROFILPERUSAHAAN

02





IDENTITAS PERUSAHAAN

SEKILAS PERUSAHAAN

Corporate Identity

Company Overview

Nama PT Trada Maritime TbkAlamat Kantor PusatHead Office Address

Wisma Amex Lantai 2Jl. Melawai Raya No. 7Kebayoran Baru, Jakarta, 12610Indonesia

Phone : (+6221) 72786852 (Hunting)Fax : (+6221) 72786851Email : [email protected] : www.tram.co.id

Bidang UsahaLines of Business

Jasa pelayaran dan angkutan lautShipping and Sea Transportation Service

Tanggal PendirianDate of Establishment 26 Agustus 1998

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

Akta Notaris Anasrul Jambi, SH No. 18 tanggal 26 Agustus 1998 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-18.790 HT.01.01.Th.99 tanggal 15 November 1999, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 6 Agustus 2004, Tambahan No. 7664.

Notarial Deed of Anasrul Jambi, SH No. 18 dated August 26, 1998, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No.C-18.790 HT.01.01.Th.99 dated November 15, 1999, and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 63 dated August 6, 2004, Supplement No. 7664.

Pencatatan SahamShare Listing

10 September 2008 dengan kode: TRAM10 September 2018 with ticker code : TRAM

PT Trada Maritime Tbk (yang selanjutnya disebut Perseroan) didirikan pada tanggal 26 Agustus 1998 dengan nama PT Panji Adi Samudera berdasarkan Akta Notaris Anasrul Jambi, SH, Notaris di Jakarta, No. 18 tanggal 26 Agustus 1998. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-18.790 HT.01.01.Th.99 tanggal 15 November 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 6 Agustus 2004, Tambahan No. 7664.

Pada tahun 2000, Perseroan memulai usahanya secara komersial dengan lokasi kantor pusat yang terletak di Gedung Trada, Jl. Kyai Maja No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta.

PT Trada Maritime Tbk (hereinafter referred to as Company) was established on August 26, 1998, under the name PT Panji Adi Samudera based on Notarial Deed Anasrul Jambi, SH, a Notary in Jakarta, No. 18 dated August 26, 1998. The incorporation deed was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. C-18.790 HT.01.01.Th.99 dated November 15, 1999, and was announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 63 dated August 6, 2004, Supplement No. 7664.

In 2000, the Company started its business commercially with its head office located at Trada building, Jl. Kyai Maja No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta. The business sector operated by




23

Bidang usaha yang dijalankan Perseroan berfokus pada bidang jasa pelayaran angkutan laut, meliputi angkutan muatan cair (liquid cargo), muatan curah kering (bulk carrier), gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), armada akomodasi (self propelled accommodation barge), serta layanan kapal penunjang, seperti kapal tunda dan tongkang (tug and barge).

Pada tahun 2007, Perseroan berganti nama dari PT Panji Adi Samudera menjadi PT Trada Maritime. Pada tahun 2008, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (initial public offering/IPO) berdasarkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK No. S-5765/BL/2008 tanggal 27 Agustus 2008. Pelaksanaan IPO tersebut disertai dengan Waran Seri I. Dari hasil IPO tersebut, Perseroan dapat memperkuat permodalan untuk pengembangan usaha.

Sejak awal beroperasi, Perseroan berkomitmen untuk terus menapakkan kaki dan berkontribusi pada perkembangan perekonomian di tanah air. Komitmen ini mendorong Perseroan untuk terus tumbuh berkelanjutan menghadapi setiap tantangan, bahkan pernah menjadikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan angkutan laut terbesar dan terpercaya di Indonesia, khususnya untuk jasa Floating Storage and Offloading (FSO) . Hal ini sejalan dengan semangat Perseroan untuk mendukung usaha Pemerintah dalam menggalakkan kegiatan pelayaran domestik melalui penerapan asas cabotage. Asas tersebut mewajibkan seluruh armada yang dioperasikan di wilayah perairan Indonesia dimiliki secara mayoritas oleh penduduk atau perusahaan Indonesia dan berbendera Indonesia.

Perseroan telah memiliki kontrak penyewaan jangka panjang atas seluruh armada yang dimiliki dan dioperasikan. Beberapa pengguna jasa armada Perseroan, di antaranya adalah: PT Medco E&P Indonesia, JOB Pertamina Medco E&P, PT Pertamina (Persero), PT Berau Coal, Torm S.A, Kondur Petroleum S.A dan PT Nusantara Regas.

the Company focuses on shipping, including liquid cargo, bulk carrier, liquefied natural gas/LNG, self propelled accommodation barge, and supporting vessels such as tug and barge.

In 2007, the Company changed its name from PT Panji Adi Samudera to PT Trada Maritime. In 2008, the Company became a public company by performing Initial Public Offering/IPO based on the effective statement from Bapepam-LK No. S-5765/BL/2008 dated August 27, 2008. The IPO is executed along with Warrant Series I. As a result of the IPO, the Company has strengthen its capital to develop the business.

Since the beginning of the operation, the Company has committed to keep setting for and made contribution to the country’s economic development. This commitment has pushed the Company to continue to grow sustanaibly to face any challenges, and even make the Company to become one of the leading and reputable sea transport services company in Indonesia specifically for the service of Floating Storage and Offloading (FSO). This is in line with the Company’s spirit to support the Government’s efforts in promoting domestic shipping activity through the implementation of cabotage principle. The principle requires the entire fleet operated in Indonesia’s water territories to be owned in majority by Indonesian corporations or citizen and of Indonesian flag.

The Company has had a long-term lease contracts for its entire fleet owned and operated. Some of the service charters of the Company’s fleet, among others, are: PT Medco E&P Indonesia, JOB Pertamina Medco E&P, PT Pertamina (Persero), PT Berau Coal, Torm S.A, Kondur Petroleum S.A, and PT Nusantara Regas.





JEJAK LANGKAH Milestones

Pendirian Perseroan pada tanggal 26 Agustus 1998 dengan nama PT Panji Adi Samudera.

Establishment of the Company on August 26, 1998, under the name PT Panji Adi Samudera.

Membeli dan mengoperasikan 3 unit kapal tunda (Taurians One, Two dan Three) untuk PT Exspan Nusantara.

Bought and operated 3 units of tug (Taurians One, Two, and Three) for PT Exspan Nusantara.

• Perseroan mulai beroperasi secara komersial;

• Menerima kontrak pengelolaan dan pengoperasian FSO pertama dari PT Exspan Nusantara;

• Membeli dan mengoperasikan 2 unit tongkang (Pasmar 01 dan Pasmar 02) untuk PT Exspan Nusantara.

• The Company commenced commercial operations;

• Received the first contract of FSO management and operation from PT Exspan Nusantara;

• Bought and operated 2 units of barge (Pasmar 01 and Pasmar 02) for PT Exspan Nusantara.

• Menerima kontrak pengelolaan dan pengoperasian kapal tunda untuk PT Exspan Nusantara;

• Menandatangani kontrak Managing Operating and Maintaining (MOM) Tengguleng Terminal, Bangka.

• Received the contract of management and operation of tug for PT Exspan Nusantara;

• Signed contract of Managing Operating and

• Membeli dan mengoperasikan FSO Laksmiati untuk operasional PT Exspan Nusantara;

• Membeli dan mengelola motor tanker (MT) Maera untuk muatan aspal cair untuk PT Pertamina.

• Bought and operated FSO Laksmiati for the operational of PT Exspan Nusantara;

• Bought and managed the motor tanker (MT) Maera to load the liquid asphalt for PT Pertamina.

• Membeli MT Concertina untuk mendukung segmen transportasi muatan cair;

• Menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kumiai Senpaku untuk pembelian MV Mercury K untuk mendukung usaha pengangkutan muatan curah kering (bulk carrier).

• FSO Lentera Bangsa menyelesaikan proses konversinya di Guangzhou, China.

• Bought MT Concertina to support liquid cargo transportation segment;

• Signed Memorandum of Understanding with Kumiai Senpaku to buy MV Mercury K to support bulk carrier transportation business.

• FSO Lentera Bangsa finished its conversion process in Guangzhou, China.

• Membeli kapal jenis Panamax berbendera Singapura (MV Samudera Bangsa) untuk dioperasikan bagi perusahaan perkapalan asal Denmark, Torm A.S;

• Menandatangani kesepakatan dengan PT Berau Coal Tbk untuk penyediaan jasa self propeller accommodation barge (SPAB) bernama TAB 001 untuk jangka waktu 5 tahun;

• Membentuk perusahaan patungan dengan Mitsui OSK Lines (MOL), bernama PT Hanochem Shipping, untuk menggarap bisnis baru di bidang transportasi gas alam cair;

• PT Hanochem Shipping (Entitas Anak) mendapat kontrak dari PT Nusantara Regas untuk pengangkutan gas alam cair domestik.

• Bought fleet of Panamax type, Singapore-flagged (MV Samudera Bangsa), to be operated by a fleet company from Denmark, Torm A.S;

• Signed agreement with PT Berau Coal Tbk to provide services of self propeller accommodation barge (SPAB) named TAB 001 for 5-year period;

• Established a joint company with Mitsui OSK Lines (MOL), named PT Hanochem Shipping, to operate new business in liquefied natural gas transportation;

• PT Hanochem Shipping (a Subsidiary) obtained a contract from PT Nusantara Regas to transport domestic liquefied natural gas.

• Melakukan penyertaan modal pada PT Bahari Sukses Utama (Entitas Anak) sebesar 99,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh;

• LNG Aquarius yang dimiliki oleh PT• Hanochem Shipping (Entitas Anak),

melakukan pengapalan perdana gas alam cair yang diproduksi oleh Kilang Bontang.

• PT Jelajah Bahari Utama (Entitas Anak tidak langsung) menerima dan memulai pengoperasian 3 set kapal tunda dan tongkang untuk muatan curah kering.

• Made capital participation in PT Bahari Sukses Utama (a Subsidiary) amounting to 99.99% of the issued and fully paid capital;

• LNG Aquarius owned by PT• Hanochem Shipping (a Subsidiary),

made its first shipment of liquefied natural gas produced by Bontang Refinery.

• PT Jelajah Bahari Utama (an indirect Subsidiary) received and initiated the operation of 3 sets of tug and barge for bulk carrier.

• PT Jelajah Bahari Utama (Entitas Anak) menerima 4 set kapal tunda dan tongkang untuk muatan kering;

• PT Trada Shipping (Entitas Anak) menandatangani kesepakatan penjualan MT Duta Bangsa dengan Middle East Fuel Distribution Co, LLC, Ajman, UAE.

• PT Jelajah Bahari Utama (an indirect Subsidiary) received and initiated the operation of 4 sets of tug and barge for dry bulk cargo.

• PT Trada Shipping (a Subsidiary) signed a sales agreement of MT Duta Bangsa with Middle East Fuel Distribution Co, LLC, Ajman, UAE.

1998

2010 2011 2012 2013

2000 20032001

2002




25

• Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun yang memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus terkait dengan kasus dugaan penyelundupan minyak mentah telah mengeluarkan keputusan bersalah kepada oknum yang terlibat yaitu Nahkoda kapal dan beberapa awak kapal. Entitas Anak, selaku pemilik kapal, maupun Perseroan, dinyatakan tidak memiliki keterlibatan dalam bentuk apapun dengan perkara dimaksud;

• Perseroan memperoleh perpanjangan kontrak penyewaan dan pengoperasian FSO Pelita Bangsa dari PT Medco E&P Indonesia untuk jangka waktu 6 bulan dari 17 Juli 2015 hingga 17 Januari 2016;

• Perseroan memperoleh perpanjangan kontrak penyewaan dan pengoperasian transporter (oil barge) dari PT Medco E&P Indonesia untuk jangka waktu 8 bulan dari 20 Juli 2015 hingga 31 Maret 2016.

Membeli dan mengoperasikan FSO Ladinda untuk Kondur Petroleum S.A.

Bought and operated FSO Ladinda for Kondur Petroleum S.A.

• Membeli dan mengoperasikan kapal MT Raissa Ayu;

• Membeli dan mengoperasikan FSO Raisis (ex MT Count) untuk JOB Pertamina–Medco Tomori;

• Perseroan berganti nama menjadi PT Trada Maritime.

• Bought and operated MT Raissa Ayu fleet;

• Bought and operated FSO Raisis (ex MT Count) for JOB Pertamina–Medco Tomori;

• The Company changed its name to PT Trada Maritime.

• Membeli MT Lentera Bangsa;• Membeli 10 set kapal tunda dan

tongkang untuk melayani industri pertambangan;

• Membeli kapal motor tanker minyak (MT Cinta Bangsa) untuk angkutan Clean Petroleum Products;

• Melakukan penawaran umum saham perdana dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

• Bought MT Lentera Bangsa;• Bought 10 set of tug and barge to

facilitate the mining industry;• Bought oil motor tanker (MT Cinta

Bangsa) to transport Clean Petroleum Products;

• Performed initial public offering and listed in Indonesia Stock Exchange.

• Melakukan divestasi sejumlah 999 lembar saham atau 99,9% pada Entitas Anak, PT Hanochem Tiaka Samudera);

• Mengkonversi kapal motor tanker (MT) Puteri Bangsa menjadi FSO di galangan kapal di Batam untuk menggantikan kapal FSO Raisis yang beroperasi di Tiaka, Sulawesi;

• Perseroan menerima Notice of Default dari International Finance Corporation (IFC) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BTMU), Jakarta dikarenakan tidak terbayarnya utang jangka panjang terkait dengan terbakarnya FSO Lentera Bangsa di September 2011.

• Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham Perseroan pada tanggal 6 Juni 2014 sampai dengan 20 November 2014;

• Menerima kontrak pengoperasian MV Samudera Bangsa untuk D’Amico Dry Limited Dublin;

• Dalam rangka peremajaan armada kapal, Perseroan menjual FSO Raisis dan digantikan dengan FSO Puteri Bangsa;

• Penangkapan atas salah satu kapal Entitas Anak, MT Jelita Bangsa, di perairan Kepulauan Riau atas dugaan penyelundupan minyak mentah.

• Memperoleh kontrak dari CNOOC SES Ltd. untuk menyediakan FSO Lentera Bangsa di lapangan minyak Widuri, Kepulauan Seribu selama 8 tahun;

• Membeli dan mengoperasikan 3 tanker minyak (MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa, dan MT Puteri Bangsa) untuk PT Pertamina;

• Menandatangani joint venture agreement untuk memulai kolaborasi dengan Asahi Tanker Co Ltd.

• Obtained contract from CNOOC SES Ltd. to provide FSO Lentera Bangsa in Widuri oil field, Seribu Island for 8 years;

• Bought and operated 3 oil tankers (MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa, and MT Puteri Bangsa) for PT Pertamina;

• Signed joint venture agreement to start collaboration with Asahi Tanker Co Ltd.

Mengoperasikan MT Count untukJOB Pertamina-Medco Tomori.

Operated MT Count for JOB Pertamina-Medco Tomori.

Membeli dan mengoperasikan FSO Maera Ayu untuk Camar Resources Canada Inc.

Bought and operated FSO Maera Ayu for Camar Resources Canada Inc.

2004 2007 2008 2009

2005

2006

2014 2015• The District Court of Tanjung Balai

Karimum having examined and prosecuted the criminal case related to the alleged crude oil smuggling has issued the verdict of guilty to the Captain and several ship crew who were unscrupulous officers. Both Subsidiary as the Owner of the vessel and the Company were stated having no involvement whatsoever in the said case;

• The Company has obtained the contract extension of lease and operation of FSO Pelita Bangsa from PT Medco E&P Indonesia for the period of 6 months from July 17, 2015 to January 17, 2016;

• The Company obtained the contract extension of lease and operation of transporter (oil barge) from PT Medco E&P Indonesia for the period of 8 months from July 20, 2015 to March 31, 2016.

• Made divestment of 999 shares or 99.9% on a Subsidiary, PT Hanochem Tiaka Samudera;

• Converted the motor ship tanker (MT) Puteri Bangsa to be FSO at the shipyard in Batam to replace the FSO Raisis vessels operating in Tiaka, Sulawesi;

• The Company received a Notice of Default from the International Finance Corporation (IFC) and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU), Jakarta, due to non-payment of long-term debt associated with the burning of the FSO Lentera Bangsa in September 2011.

• Indonesia Stock Exchange (IDX) decided to temporarily suspend the trading of the Company shares from June 6, 2014, to November 20, 2014;

• Received a contract to operate MV Samudera Bangsa for D’Amico Dry Limited Dublin;

• In order to rejuvenate the fleet, the Company sold FSO Raisis and replaced it with FSO Puteri Bangsa;

• Caught one of the fleet of a Subsidiary, MT Jelita Bangsa, in Riau Islands water area over alleged crude oil smuggling.





KEGIATAN USAHABusiness Activities

Sesuai dengan pasal tiga Anggaran Dasar Perseroan, Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan angkutan laut. Berdasarkan Anggaran Dasar tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Angkutan Muatan Cair (Liquid Cargo); b. Muatan Curah Kering (Bulk Carrier);c. Gas Alam Cair (Liquefied Natural Gas/LNG);d. Armada Akomodasi (Self Propelled Accommodation

Barge); Sertae. Layanan Kapal Penunjang, seperti kapal tunda dan

tongkang (tug and barge).

Untuk menunjang kegiatan usaha di atas, Perseroan memiliki armada sebagai berikut.

According to Article three of the Company’s Articles of Association, the Company’s activity scope is shipping and ocean freight services sector. Based on the Articles of Association, the Company performs business activities as follows:

a. Liquid Cargo; b. Bulk Carrier;c. Liquefied Natural Gas/LNG;d. Self Propelled Accommodation Barge; as well as

e. Supporting Fleet Services, such as tug and barge.

To support the above business activities, the Company owns fleet as follows.

FSO (Floating Storage & Offloading)

FSO PELITA BANGSA

Type of Vessel : Oil TankerYear of Built : 1986Cargo Capacity : 530.600 barrelDWT : 64.239 tonsLOA : 228,6 mDraft : 12,828 mBreadth : 32,20 m

FSO LADINDA

Type of Vessel : FSOYear of Built : 1974Cargo Capacity : 1.000.000 barrelDWT : 141.186 TonsLOA : 284,00 mDraft : 15,689 mBreadth : 43,40 m

FSO LENTERA BANGSA

Type of Vessel : FSOYear of Built : 1983Cargo Capacity : 700.000 barrelDWT : 127.575 TonsLOA : 260 mDraft : 17,32 mBreadth : 39,60 m

*) Terjual pada tahun 2016/Sold in 2016




27

FSO PUTERI BANGSA

Type of Vessel : Oil TankerYear of Built : 1992Cargo Capacity : 47.558,2 CuMDWT : 48.528 TonsLOA : 181 mDraft : 12,20 mBreadth : 31,00 m

LNG AQUARIUS

Type of Vessel : MOSSYear of Built : 1977Cargo Capacity : 126,350 CuMDWT : 95.028 MTLOA : 285.29 mDraft : 11,53 mBreadth : 43,74 m

Supporting Vessel for FSO

Liquefied Natural Gas (LNG)

TAURIANS ONE

Type of Vessel : TugboatYear of Built : 2002Horsepower : 2 x 818DWT : 171 tonsLOA : 24,35 mDraft : 3,20 mBreadth : 7,32 m

TAURIANS TWO






PASMAR 02

Type of Vessel : Double Bottom Oil BargeYear of Built : 2000Cargo Capacity : 12.500 BarrelDWT : 2.380 TonsLOA : 57,92 mDraft : 4,27 mBreadth : 15,24 m

Liquid Cargo

MT CONCERTINA

Type of Vessel : Oil TankerYear of Built : 2005Cargo Capacity : 107.266 CuMDWT : 96.883 MTLOA : 232,4 mDraft : 14,22 mBreadth : 42,03 m

TAURIANS THREE


PASMAR 01

Type of Vessel : Double Bottom Oil BargeYear of Built : 2000Cargo Capacity : 12.500 BarrelDWT : 2.380 TonsLOA : 57,92 mDraft : 4,27 mBreadth : 15,24 m

Bulk Carrier

SAMUDERA BANGSA

Type of Vessel : BulkerYear of Built : 1997Cargo Capacity : 84,790 CuMDWT : 72.421 TonsLOA : 225 mDraft : 13,52 mBreadth : 32,30 m

*) Terjual pada tahun 2016/Sold in 2016




29

NOAH I - VII

Type of Vessel : TugboatYear of Built : 2012Horsepower : 2 x 1.100DWT : 171 tonsLOA : 28,85 mDraft : 25,88 mBreadth : 8,00 m

ARK 01 - 07

Type of Vessel : Flat Top BargeYear of Built : 2012Cargo Capacity : 8.600 M/TDWT : 8.000 TonsLOA : 91,44 mDraft : 5,49 mBreadth : 24,38 m

BARGE

Type of Vessel : Flat Top BargeYear of Built : 2005Cargo Capacity : 8.600 M/TDWT : 8.000 TonsLOA : 91,44 mDraft : 5,49 mBreadth : 24,38 m

TUG AND BARGE

Type of Vessel : TugboatYear of Built : 2005Horsepower : 2 x 1.100DWT : 171 tonsLOA : 28,85 mDraft : 25,88 mBreadth : 8,00 m

SELF PROPELLED ACCOMODATION BARGE

Type of Vessel : Self Propeller Accomodation BargeYear of Built : 2012Gross Tonnage : 1166 TonsNett Tonnage : 350 TonsNumber of Passenger : 75 pax





STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Internal AuditJulianti Sinaga

Marketing &Corporate

Communication

Compliance

Legal

President DirectorIsmail

Human Resource & General AffairDina Widiastuti

General Service

Crewing

Corporate SecretaryAsnita Kasmy

DirectorAsnita Kasmy





31

Komite AuditIda Bagus Oka NIla

DewiYanthy WidjayaBudi Purwanto

Shorebase

HSE

Procurement

OperationalFebby Claudine

Finance

Accounting & Tax

Finance & AccountingAchmad Subehan

PT TRADA MARITIME TBK 2016 ANNUAL REPORT 31





VISI, MISI DAN NILAI PERUSAHAANVision, Mission and Corporate Values

VisiVision

Menjadi perusahaan transportasi laut berskala internasional yang fokus di sektor energi.

To become a global energy marine transporter.

MisiMission

• Memberikan layanan yang terintegrasi dan yang terbaik.

• Memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan.

• Mempercepat pertumbuhan melalui sinergi.• Mengoptimalkan nilai pemegang saham.

• Delivering first-class integrated services.• Providing customized solution.• Accelerating growth through synergy.• Optimizing shareholders’ value.




33

Selalu Ingin BerkembangDinamis dan berdedikasi untuk terus maju.

Selalu Berorientasi Ke Depan• Memiliki visi yang tajam.• Mampu mengidentifikasikan peluang• Terbuka pada ide-ide baru dan selalu

antusias untuk membuat terobosan-terobosan baru demi memimpin pasar.

Pelayanan yang BerkualitasProfesional dan selalu mengedepankan kualitas.

Passion for GrowthDynamic and dedicated in its pursuit of progress.

Forward Thinking• Visionary• Able to identify chance• Open for ground breaking ideas and to create

breakthroughs to become the market leader.

Service ExcellenceProfessional and excellent quality.

Nilai-Nilai PerusahaanCorporate Values





Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Bachelor of Science untuk bidang Teknik Elektro dari University of Wisconsin, College of Engineering, Amerika Serikat pada tahun 1975. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk periode 2012-2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan Akta No. 55 tanggal 21 Desember 2012. Pada saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Trimitra Hasana Prima, Komisaris Utama PT Sijiro Indonesia, dan Presiden dari Indonesia-Australia Business Council (IABC). Sebelumnya, menjabat sebagai Deputy Technical Head di Mobil Oil (1975-1979), Vice President Satmarindo Group (1980- 1987), dan Direktur Utama PT Otogas Karya Pratama (1987-2001). Kemudian, menjabat Komisaris Utama Perseroan (2002-2008) dan Komisaris Perseroan (2008-2012).

Indonesian citizen. He obtained Bachelor of Science degree, majoring in Electrical Engineering from the University of Wisconsin, College of Engineering, United States of America in 1975. Is the President Commissioner of the Company for 2012-2017 based on resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) with Deed No. 55 dated December 21, 2012. Currently, he also holds position as the President Director of PT Trimitra Hasana Prima, President Commissioner of PT Sijiro Indonesia, and President of the Indonesia-Australia Business Council (IABC). Previously, he was the Deputy Technical Head of Mobil Oil (1975-1979), Vice President of Satmarindo Group (1980-1987), and President Director of PT Otogas Karya Pratama (1987-2001). Then, he became the Company’s President Commissioner (2002-2008) and the Company’s Commissioner (2008-2012).

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Profile

Kris Hidayat SulistoKomisaris UtamaPresident Commissioner




35

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk periode 2012-2017 berdasarkan keputusan dari RUPSLB dengan Akta No. 55 tanggal 21 Desember 2012. Pada saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Cowell Development Tbk. Sebelumnya, menjabat sebagai Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Pabrikan Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Otoritas Jasa Keuangan (sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/BAPEPAM-LK) (1978-2012).

Indonesian citizen. Is the Independent Commissioner of the Company for 2012-2017 based on resolution of EGMS with Deed No. 55 dated December 21, 2012. Currently, he also holds the position of the Independent Commissioner of PT Cowell Development Tbk. Previously, he was the Division Head of Manufacturing Company Valuation of Real Sector Corporate Financial Assessment of Financial Services Authority (formerly Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency/BAPEPAM-LK) (1978-2012).

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Master of Science in Management Science dari California State University dan BSBA in Finance and Accounting from The Ohio State University. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan untuk periode 2016-2018 berdasarkan keputusan dari RUPST dengan Akta No. 09 tanggal 22 Juli 2016. Pada saat ini juga menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Alfara Delta Persada. Sebelumnya, menjabat sebagai Vice President Director di PT Permata Energy Resources, Direktur di PT Permata Prima Sakti, Tbk., PT Riau Baraharum, PT Nusantara Termal Coal, dan PT Borneo Indobara.

Indonesian citizen. He obtained a Master of Science degree in Management Science from California State University and BSBA degree in Finance and Accounting from the Ohio State University. Is the Commissioner of the Company for 2016-2018 based on resolution of AGMS with Deed No. 09 dated July 22, 2016. Currently, he is also the Chief Executive Officer of PT Alfara Delta Persada. Previously, he was the Vice President Director of PT Permata Energy Resources, Director of PT Permata Prima Sakti, Tbk., PT Riau Baraharum, PT Nusantara Termal Coal, and PT Borneo Indobara.

Ida Bagus Oka NilaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Aris MunandarKomisaris Commissioner





PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1993 dan gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2012. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan untuk periode 2016-2018 berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) dengan Akta No. 09 tanggal 22 Juli 2016. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di PT Interex Sacra Raya, Direktur Utama di PT Kencana Mulia Sarana, dan Direktur di PT Alfara Delta Persada. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Karya Bumi Baratama (2007-2011), Direktur Utama di PT Bara Indoco (2009-2012).

Indonesian citizen. He obtained Bachelor of Law degree from the University of Indonesia in 1993 and a Master’s degree of Law from the University of Indonesia in 2012. Is the President Director of the Company for 2016-2018 based on resolution of AGMS with Deed No. 09 dated July 22, 2016. Currently, he is also the Director of PT Interex Sacra Raya, President Director of PT Kencana Mulia Sarana, and Director of PT Alfara Delta Persada. Previously, he was the President Director of PT Karya Bumi Baratama (2007-2011), President Director of PT Bara Indoco (2009-2012).

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Sastra dari Universitas Kristen Indonesia dan Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan untuk periode 2016-2018 berdasarkan keputusan dari RUPST dengan Akta No. 09 tanggal 22 Juli 2016. Bergabung di Trada Group pada tahun 2010 di PT Trada International sebagai Corporate Affairs and Communication, serta diangkat sebagai Corporate Secretary pada tahun 2012 di PT Trada Maritime Tbk. Beliau merupakan seorang profesional di bidang komunikasi dengan pengalaman di berbagai perusahaan konsultan dan multinational company, baik di dalam maupun di luar negeri.

Indonesian citizen. She obtained a Bachelor of Literature degree from the Christian University of Indonesia and a Master’s degree in Mass Communication from the University of Indonesia. Appointed as the Director of the Company for 2016-2018 based on the resolution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) with Deed No. 09 dated July 22, 2016. Joined in Trada Group since 2010 as Corporate Affairs and Communication at PT Trada International and appointed as Corporate Secretary at PT Trada Maritime Tbk in 2012. She is a professional in communication with experience at several consulting companies and multinational companies, in the country and abroad.

Asnita KasmyDirekturDirector

IsmailDirektur UtamaPresident Director




37





Berdasarkan besarnya kepemilikan saham pada Perseroan, maka Pemegang Saham Utama dan Pengendali di Perseroan adalah PT Trada Resources Indonesia.

Based on the number of share ownership on the Company, the Main and Controlling Shareholders of the Company is PT Trada Resources Indonesia.

Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2016List of Shareholders as per 31 December 2016

No. Nama Pemegang SahamShareholders

Jumlah Saham Number of Shares

Kepemilikan (%)Ownership (%)

Status Kepemilikan

1. PT Trada Resources Indonesia 1,343,909,684 13.81% Institusi Lokal

2. PT Trada International 1.581.800.000 16,25% Institusi Lokal

3. Masyarakat / Public 6,805,932,062 69.94% Institusi dan Individu Lokal

Jumlah / Total 9.731.641.746 100%

Tidak ada anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan yang memiliki saham Perseroan.No members of the Board of Commissioners or Board of Directors of the Company owned the Company’s shares.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI

Shareholders Information

Shareholders Composition

Main and Controlling Shareholders

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

PT Trada Resources Indonesia

PT Trada International Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%)Public (each with ownership of less than 5%)

16,25%

13,81%

69,94%




39

Pada tanggal 10 September 2008, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham: TRAM. Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) berdasarkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK No. S-5765/BL/2008 tanggal 27 Agustus 2008. Jumlah saham yang ditawarkan pada penawaran umum saham perdana tersebut sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp125,- per lembar saham. Penawaran umum saham perdana tersebut disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 1.000.000.000 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp135,- per lembar saham. Setiap Pemegang Saham Waran berhak membeli satu saham Perseroan selama masa pelaksanaan, yaitu mulai tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan tanggal 9 September 2011.

Kronologi Pencatatan SahamShare Listing Chronology

TanggalDate

Jumlah SahamNumber of Shares

Sebelum Penawaran Umum PerdanaBefore Initial Publlic Offering

- 4.731.800.000

Penawaran Umum PerdanaInitial Public Offering

10 September 2008September 10, 2008

4.000.000.000

Pelaksanaan Warran Seri-1Warrant Serial-1

10 Maret 2009 - 9 September 2009March 10, 2009 - September 9, 2009

999.841.746

Jumlah / Total 9.731.641.746

Pada tahun 2012, saham Perseroan tercatat di Indeks LQ45 selama periode Februari sampai dengan Juli 2012.

Pada tahun 2014, perdagangan saham Perseroan mengalami penghentian sementara oleh Bursa Efek Indonesia akibat penangkapan salah satu kapal milik Entitas Anak Perseroan oleh Bea Cukai Tanjung Balai Karimun di perairan Kepulauan Riau, serta akibat pemberitahuan default dari kreditur akibat tidak terbayarnya utang jangka panjang Perseroan terkait FSO Lentera Bangsa yang mengalami kecelakaan kebakaran pada bulan September 2011, sedangkan klaim atas kecelakaan harus menunggu untuk diselesaikan sampai dengan tahun 2016. Pencabutan penghentian sementara perdagangan efek tersebut dilakukan pada tanggal 20 November 2014. Saham Perseroan kembali diperdagangkan dengan harga Rp585,- per saham sesuai harga pada saat penutupan.

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Chronology of Share Listing

On September 10, 2008, the Company became a public company by listing its shares at the Indonesian Stock Exchange (IDX) with the ticker code: TRAM. The Company performed its Initial Public Offering (IPO) based on the effective statement from Bapepam-LK No. S-5765/BL/2008 dated August 27, 2008. The number of shares offered in the initial public offering was 4,000,000,000 shares with the nominal value of IDR100 per share and the offering price was IDR125 per share. The initial public offering was accompanied by Warrant Series I, which was given for free as an incentive for 1,000,000,000 with the execution price of IDR135 per share. Each Warrant Shareholder had the right to buy one share of the Company during the execution period, from March 10, 2009, to September 9, 2011.

In 2012, the Company’s share was listed in LQ45 Index from the period of February to July 2012.

In 2014, share trading of the Company was temporarily suspended by Indonesia Stock Exchange due to the arrest by the Custom of Tanjung Balai Karimum in Riau Islands waters on one of the ships belonging to the Company’s Subsidiary and due to default notice from the creditors regarding failure to pay long term loan of the Company related to FSO Lentera Bangsa suffering a fire onboard on September 2011. Meanwhile the claim for fires needed to wait to be settled until the year of 2016. Temporary suspension on share trading was lifted on November 20, 2014. The Company’s stock was back on trading at a price of Rp585 per share based on the last closing price.





KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA Chronology of Other Securities Listing

Perseroan tidak menerbitkan efek selain saham, sehingga tidak menyampaikan informasi kronologis pencatatan efek lainnya.

The Company does not issue any other securities but shares; therefore, there is no information submission on chronology of other securities listing.

Pada tahun 2015, saham Perseroan mengalami penurunan ke tingkat harga Rp50,- per saham akibat penurunan kinerja Perseroan yang khususnya dipengaruhi terbakarnya kapal FSO Lentera Bangsa.

Pada tahun 2016, seiring dengan mulai membaiknya kinerja Perseroan di bulan Oktober akibat pemenuhan kewajiban-kewajiban yang dilakukan, harga saham Perseroan kembali meningkat dengan pencatatan harga tertinggi pada tingkat Rp220,- per saham.

In 2015, the Company’s stock suffered a decline to the price level of Rp50 per share due to the Company’s underperformance specifically as the result of the fire on board vessel FSO Lentera Bangsa.

In 2016, given that the improvement in the Company’s performance in October shown with the performance of its obligation, the share prices of the Company rose again with the highest price recorded at the level of Rp220, per share.




41





HANOCHEM LABUAN

SAMUDERA LTD

JAVA MARITIMELINES, SA

PT HANOCHEMSHIPPING

PT TRADA TUGAND BARGE

PT TRADAOFFSHORE

SERVICE

PT TRADADRYSHIP

40% 51% 51% 100% 99.99% 80%

100%

STRUKTUR KORPORASIGroup of Companies

PT EMHA TARANAVINDO





43

51%

PT BAHARI SUKSESUTAMA

TRADA DRYSHIPSINGAPORE

PTE LTD

PT TRADA SHIPPING

PT AGATE BUMI TANKER

PT TRADA SHIPPING

INTERNATIONAL

90% 100%

100%

99.99% 99.99%

99.99%

TRADA SAMUDERABANGSA PTE LTD

PT JELAJAH BAHARI UTAMA

PT TRADA MARITIME TBK 2016 ANNUAL REPORT 43





INFORMASI ENTITAS ANAK, PERUSAHAAN ASOSIASI, DAN PERUSAHAAN VENTURAInformation of Subsidiaries, Association Company, and Joint Venture

Perseroan memiliki 10 Entitas Anak (kepemilikan langsung) dan 1 perusahaan asosiasi, yaitu PT Emha Tara Navindo. Perseroan tidak memiliki perusahaan ventura. Informasi terkait Entitas Anak dan perusahaan asosiasi Perseroan ditunjukkan sebagai berikut.

No Entitas Anak/Subsidiary

BidangUsaha/ Line of

BusinessDomisili/ Domicile

Tahun Memulai Usaha

Komersial/ Beginning Year

Commercial Business

Total Aset(US Dollar)/ Total Assets(US Dollar)

Persentase Kepemilikan

(%)/ Percentage of

Ownership(%)

Status Operasi/

Operational Status

Perusahaan Asosiasi/Associated Company

1 PT Emha Tara Navindo

Pelayaran/ Shipping Jakarta 2004 13,915,801 40.00 Beroperasi/

In operation

Pemilikan Langsung/Direct Ownership

2 PT Trada Dryship Pelayaran/ Shipping Jakarta 2011 3,151,455 80.00 Beroperasi/

In operation

3PT Trada OffshoreServices Pelayaran/

Shipping Jakarta 2008 75,035 99.99Tidak

Beroperasi/ Not in operation

4 PT HanochemShipping


In operation

5 Hanochem LabuanSamudera Ltd

Pelayaran/ Shipping Labuan, Malaysia 2007 36,158 100.00

Tidak Beroperasi/

Not in operation

6 PT Trada Tug andBarge


In operation

7 PT Trada Shipping Pelayaran/ Shipping Jakarta 2008 6,945,106 51.00 Beroperasi/

In operation

8 PT Agate BumiTanker


In operation

9 Trada DryshipSingapore Pte, Ltd

Pelayaran/ Shipping Singapore 2011 3,242 100.00 Beroperasi/

In operation

10 PT Bahari SuksesUtama


In operation

11PT Trada ShippingInternational Pelayaran/

Shipping Jakarta 2013 96,677 99.99 Beroperasi/ In operation

Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership

12

Java Maritime Lines, SA (dimiliki olehHanochem Labuan Samudera Ltd)

Pelayaran/ Shipping Panama 2004 36,158 100.00

Tidak Beroperasi/

Not in operation

13

Trada Samudera Bangsa Pte, Ltd (dimiliki oleh Trada Dryship Singapore Pte, Ltd)

Pelayaran/ Shipping Singapore 2011 3,242 100.00

Tidak Beroperasi/

Not in operation

14

PT Jelajah Bahari Utama (dimilikioleh Bahari Sukses Utama)


In operation

The Company has 10 Subsidiaries (direct ownership) and 1 Association Company, which is PT Emha Tara Navindo. The Company does not have any joint venture company. Information related to Subsidiaries and the association company of the Company is shown as follows.




45

KANTOR CABANG ATAU KANTOR PERWAKILAN

LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Branch Office or Representative Office

Capital Market Supporting Institutions

Perseroan memiliki kantor cabang atau shorebase di Berau, Kalimantan dan Palembang, Sumatera.

The Company has branch office or shorebase in Berau, Kalimantan and Palembang, Sumatera.

Akuntan Publik/Public Accountant

Notaris/ NotaryBiro Administrasi Efek/

Securities Administration Bureau

Arman Hendiyanto & Rekan Edi Priyono PT Ficomindo Buana Registrar

88 Office Tower Kasablanka Lt. 12 Unit GJl. Casablanca Raya Kav. 88Jakarta Selatan, 12870,Indonesia

Menteng Square Tower C Lt.02 No. K-80Jl. Matraman Raya No. 30 E, Jakarta PusatIndonesia

Mayapada Tower Lantai 10 No. 2BJl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920, Indonesia

Telp: (+6221) 21283056/57, 83786330 Telp: (+6221) 29614256, 29614257 Telp: (+6221) 5212316

Periode penugasan: tahun buku 2016Appointed period : year of 2016

Periode penugasan: tahun buku 2016Appointed period : year of 2016

Periode penugasan: sejak tahun 2015Appointed period : since 2015





SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Komposisi Karyawan Menurut Tingkat PendidikanComposition of Employees By Educational Level

Pendidikan/ Education

2016 2015

Jumlah (orang)Total (people)

% Jumlah (orang)Total (people)

%

DARAT/ LAND 16 26.67 41 16.14Doktor 0 0.00 0 0.00Master 3 5.00 7 2.76Sarjana 10 16.67 16 6.30Diploma 1 1.67 13 5.12

SMA 2 3.33 5 1.97LAUT/ SEA 44 73.33 213 83.86

ANT I 0 0.00 4 1.57ANT II 0 0.00 4 1.57ANT III 2 3.33 11 4.33ATT I 0 0.00 1 0.39ATT II 0 0.00 1 0.39ATT III 1 1.67 4 1.57

Lain-lain 41 68.33 188 74.02Total 60 100.00 254 100.00

Komposisi Karyawan Menurut Jabatan Composition of Employees By Position

Jabatan/ Position

2016 2015



%

DARAT/ LAND 16 26.67 41 16.14Executive 2 3.33 3 1.18Manager 2 3.33 7 2.76

Supervisor 5 8.33 11 4.33Staff 5 8.33 12 4.72

Non Staff 2 3.33 8 3.15LAUT/ SEA 44 73.33 213 83.86

Master 4 6.67 12 4.72Officer 7 11.67 51 20.08

Engineer 10 16.67 35 13.78Lain-lain/ Others 23 38.33 115 45.28

Total 60 100.00 254 100.00

Pada tahun 2016, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)Perseroan mengalami penurunan seiring dengan langkah perampingan usaha (streamline) yang dilakukan Perseroan. Dengan demikian penempatan SDM secara tepat, sesuai kompetensi dan keahlian profesional menjadi hal yang penting bagi Perseroan.

In 2016, the number of the Company’s employees declined in line with the streamlining measures taken by the Company. Hence Human Resource (HR) placement with accuracy in accordance to the employee competencies and professionel expertise is imperative to the Company.




47

Komposisi Karyawan Menurut Masa Kerja Composition of Employees by Length of Services

Masa Kerja/ Length of Services

2016 2015



%

DARAT/ LAND 16 26.67 41 16.14<1 9 15.00 3 1.181 - <5 6 10.00 17 6.695 - <10 0 0.00 15 5.91≥ 10 1 1.67 6 2.36

LAUT/ SEA 44 73.33 213 83.86

<1 13 21.67 65 25.591 - <5 15 25.00 66 25.985 - <10 13 21.67 45 17.72≥ 10 3 5.00 37 14.57Total 60 100.00 254 100.00

Komposisi Karyawan Menurut Masa Kerja Composition of Employees by Age

Usia/ Age

2016 2015



%

DARAT/ LAND 16 26.67 41 16.14<23 0 0.00 3 1.1823 – 29 6 10.00 5 1.9730 – 39 5 8.33 11 4.3340-49 3 5.00 15 5.91>50 2 3.33 7 2.76

LAUT/ SEA 44 73.33 213 83.86

<23 1 1.67 6 2.3623 – 29 7 11.67 25 9.8430 – 39 24 40.00 108 42.5240-49 8 13.33 47 18.50>50 4 6.67 27 10.63

60 100.00 254 100.00

Untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki, Perseroan mengikutsertakan SDM pada program pengembangan kompetensi, baik dalam bentuk pendidikan maupun pelatihan. Selama tahun 2016, sebanyak 10 orang SDM Perseroan telah diikutkan dalam program pengembangan kompetensi terkait dalam bidang safety dan motivasi kerja. Bagi awak kapal, program pengembangan mengacu pada Standart for Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers (STCW) dari International Maritime Organization (IMO). Selain itu, Perseroan juga memastikan agar sertifikasi para awak kapal senantiasa dimutakhirkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

To increase the Human Resources (HR) quality, the Company involves HR in competence development program, either in the form of education or training. Throughout 2016, about 10 employees of the Company were involved in competence development program related to safety and work motivation topics. For the ship crews, the development program refers to Standard for Training, Certification, and Watch-keeping for Seafarers (STCW) from the International Maritime Organization (IMO). Despite that, the Company ensures that the crew’s certifications is continuely renewed in accordance to the applied rules and regulation.




49

03

Management Discussion and Analysis

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN





TINJAUAN INDUSTRIIndustrial Overview

Perekonomian dunia tahun 2016 terus mengalami perbaikan didukung oleh ekonomi AS dan Tiongkok, meskipun diliputi oleh sejumlah risiko yang perlu dicermati. Perbaikan ekonomi AS didorong oleh peningkatan konsumsi dan investasi non residensial. Tingkat pengangguran AS juga berada pada level rendah dengan inflasi yang mengarah ke target jangka panjangnya. Demikian juga perbaikan ekonomi Tiongkok yang tercermin dari peningkatan penjualan eceran dan investasi swasta.

Sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia juga terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh pertumbuhan konsumsi, khususnya pertumbuhan penjualan eceran, yaitu penjualan suku cadang, makanan dan minuman, serta penjualan mobil. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung pertumbuhan investasi, khususnya berasal dari investasi pemerintah melalui proyek infrastruktur.

Di pasar komoditas dunia, harga minyak menunjukkan tren peningkatan. Meningkatnya harga minyak dunia khususnya dipicu oleh kesepakatan pembatasan produksi minyak yang akan berlaku dari Januari sampai dengan Juni 2017. Di pasar komoditas Indonesia, harga komoditas ekspor Indonesia menunjukkan perbaikan dengan ditopang oleh kenaikan harga batubara dan beberapa jenis logam, khususnya tembaga dan timah.

Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Januari 2017.

Dengan perkembangan tersebut, perekonomian Indonesia pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,02% year of year (yoy). Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%, sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 8,87%, dan sektor Jasa Lainnya sebesar 7,80%. Sedangkan, sektor Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 7,74%.

Sumber: Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No. 16/02/Th.XX tanggal 6 Februari 2017.

Meskipun demikian, di sektor angkutan laut tidak menunjukan pertumbuhan yang signifikan disebabkan harga minyak yang masih cenderung meningkat. Selain itu, berlebihnya kapal angkutan, menyebabkan persaingan di sektor tersebut semakin ketat sehingga berpengaruh kepada penyesuaian harga sewa yang lebih rendah dari sebelumnya.

The world economy in 2016 kept improving that was supported by the US and Chinese economies, although covered by a number of risks that need to be observed. The US economic improvement was boosted by an increase of consumption and non-residential investment. The US unemployment rate was also at a low level with inflation leading to its long-term target. Similarly, the improving economic of China was reflected in the increasing retail sales and private investment.

In line with the world’s economic improvement, Indonesia’s economy also continues to grow. The Indonesia’s economic growth was boosted by consumption growth, especially growth in retail sales, which are sales of spare part, food and beverages, and sales of cars. Furthermore, the economic growth was also supported by investment growth, particularly coming from government investment through infrastructure projects.

In the world’s commodity market, the oil price shows an increasing trend. The world’s oil price increase is particularly triggered by agreement to limit oil production that is effective from January to June 2017. In Indonesia’s commodity market, the Indonesia’s export commodity price shows improvement as supported by the increase in coal price and several types of metal, especially copper and tin.

Source: Bank Indonesia Monetary Policy Overview, January 2017.

With such development, the Indonesia’s economy in 2016 grew by 5.02% year of year (yoy). Regarding the business sector, the highest growth came from the Financial Services and Insurance sectors by 8.90%, Information and Communication sectors by 8.87% and Other Services sector by 7.80%. Meanwhile, Transportation and Warehouse sectors grew by 7.74%.

Source: Official Statistic News of the Central Bureau of Statistics No. 16/02/Th.XX dated February 6, 2017.

Nevertheless, the sea transport sector does not show significant growth because the oil prices tend to rise. Additionally, the number of ship transport that keeps increasing, cause the competition in such sector become much tougher leading to the adjustment of rent price that is lower than before.




51

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHAOperational Overview per Business Segment

Tinjauan operasi per segmen usaha disajikan berdasarkan kelompok kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan, yaitu jasa penyewaan dan pengoperasian Floating Storage and Offloading (FSO) dan kapal pendukung FSO, jasa angkutan muatan cair (liquid cargo), jasa angkutan muatan kering (bulk carrier), dan jasa angkutan cair dan gas (LNG-liquefied natural gas).

Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha, Perseroan memiliki berbagai jenis armada kapal dengan kapasitas sebagai berikut.

Jasa Penyewaan dan Pengoperasian Floating Storage and Offloading (FSO)Rental and Operating Services of Floating Storage and Offloading (FSO)

Nama/ Name Jenis/ Types Tonase/ Tonnage Bendera/ Flag

Pelita Bangsa FSO 64,239 Tons IndonesiaLadinda FSO 141,186 Tons IndonesiaPuteri Bangsa FSO 48,528 Tons IndonesiaTaurians One Tug Boat 1,636 HP IndonesiaTaurians Two Tug Boat 1,636 HP Indonesia

Taurians Three Tug Boat 1,636 HP IndonesiaPasmar 01 Oil Barge 12,500 Barrel IndonesiaPasmar 02 Oil Barge 12,500 Barrel Indonesia

The operational overview per business segment is presented based on groups of business activities performed by the Company, which are rental and operating services of Floating Storage and Offloading (FSO) and FSO supporting vessels, liquid cargo, dry bulk carrier, and liquefied natural gas/LNG.

To run the business activities, the Company has many types of fleets with the capacity as follows.





Jasa Angkutan Muatan Cair (Liquid Cargo)Liquid Cargo Freight Service


MT Concertina Motor Tanker 96,883 MT Indonesia

Jasa Angkutan Muatan Kering (Dry Bulk Cargo)Dry Bulk Cargo Freight Service


TTB 2001 Tug Boat 222 IndonesiaTTB 2003 Tug Boat 208 IndonesiaTTB 2004 Tug Boat 212 IndonesiaTTB 2005 Tug Boat 209 IndonesiaTTB 2007 Tug Boat 211 IndonesiaTTB 2008 Tug Boat 206 IndonesiaTBG 301 Barge 3,142 IndonesiaTBG 302 Barge 3,100 IndonesiaTBG 304 Barge 3,100 IndonesiaTBG 306 Barge 3,142 IndonesiaTBG 307 Barge 3,100 IndonesiaTBG 309 Barge 3,100 IndonesiaTAB 001 SPAB 1,166 IndonesiaBG ARK 01 Barge 3,345 IndonesiaBG ARK 02 Barge 3,345 IndonesiaBG ARK 03 Barge 3,345 IndonesiaBG ARK 04 Barge 3,345 IndonesiaBG ARK 05 Barge 3,345 IndonesiaBG ARK 06 Barge 3,075 IndonesiaBG ARK 07 Barge 3,075 IndonesiaTB Noah 01 Barge 247 IndonesiaTB Noah 02 Barge 247 IndonesiaTB Noah 03 Barge 236 IndonesiaTB Noah 04 Barge 236 IndonesiaTB Noah 05 Barge 236 IndonesiaTB Noah 06 Barge 236 IndonesiaTB Noah 07 Barge 236 Indonesia

Jasa Angkutan Muatan Cair dan Gas (LNG-Liquefied Natural Gas)LNG-Liquefied Natural Gas Freight Service


LNG Aquarius LNG Carrier 95,084 MT Indonesia




53

Hasil usaha Perseroan selama tahun 2016 berdasarkan segmen usaha dijabarkan sebagai berikut.

Uraian/ Description

Jasa Penyewaan dan Pengoperasian FSO/ FSO Rental

and Operating Services

Jasa Angkutan Muatan Cair/ Liquid Cargo

Freight Service

Jasa Angkutan Muatan Kering/Dry Bulk Cargo Freight Service

Jasa Angkutan Muatan Cair

dan Gas/ LNG-Liquefied

Natural Gas Freight Service

Eliminasi/ Elimination

Total/ Total

2016Pendapatan UsahaOperating Income 7,982,917 882,086 4,543,842 14,388,884 (882,086) 26,915,643

Beban JasaService Expense 5,882,410 1,472,595 5,752,627 9,270,539 (882,086) 21,496,085

HasilResults 2,100,507 (590,509) (1,208,785) 5,118,345 - 5,419,558

2015Pendapatan UsahaOperating Income 9,962,118 3,401,538 6,097,351 17,688,983 (3,401,538) 33,748,452

Beban JasaService Expense 7,265,761 7,676,411 8,881,048 11,133,244 (3,401,538) 31,554,926

HasilResults 2,696,357 (4,274,873) (2,783,697) 6,555,739 - 2,193,526

Pertumbuhan/ Growth

Pendapatan UsahaOperating Income (1,979,201) (2,519,452) (1,553,509) (3,300,099) 2,519,452 (6,832,809)

Beban JasaService Expense (1,383,351) (6,203,816) (3,128,421) (1,862,705) 2,519,452 (10,058,841)

HasilResults (595,850) 3,684,364 1,574,912 (1,437,394) - 3,226,032

Pada tahun 2016, seluruh segmen usaha Perseroan mengalami penurunan pada pendapatan usaha. Penurunan ini terkait perampingan (streamline) usaha yang dilaksanakan Perseroan, serta terbatasnya perolehan kontrak kerja baru pada bidang usaha yang masih dijalankan Perseroan, serta penurunan tarif sewa kapal. Pertumbuhan negatif terbesar pada pendapatan usaha terjadi pada segmen liquefied natural gas/LNG dan jasa angkutan muatan cair yang sudah dihentikan operasinya sejak tahun lalu. Namun demikian, Perseroan dapat menekan beban jasa sebagai hasil dari efisiensi yang dilakukan dalam menyesuaikan dengan perolehan pendapatan dan juga disebabkan oleh tidak beroperasi dan terjualnya sejumlah kapal Perseroan.

The Company’s business result throughout 2016 was based on the business segment described as follows.

In 2016, all of Company’s business segments suffered a decrease in operating revenues. The decrease was related to a business streamlining conducted by the Company, and the limited number of new contracts within the field that the Company was still running in, as well as a decline in rental rates. The highest negative growth in the business income occurred in liquefied natural gas/LNG segment and liquid cargo of which operation has ceased since last year. Nevertheless, the Company was able to decrease the service expense as a result of efficiency done in adjusting to the income obtained, and also due to non operation and the sellling of several of the Company’s vessels.

(dalam/in USD)





Pada periode tahun 2016, Perseroan mengoperasikan sejumlah FSO dan kapal-kapal penunjang yang dimiliki secara langsung maupun melalui Entitas Anak dan perusahaan asosiasi. FSO adalah kapal yang dikonversi dan difungsikan menjadi tempat penyimpanan dan penampungan minyak mentah sementara lepas pantai. Pengguna FSO adalah perusahaan-perusahaan kilang minyak.

Selama tahun 2016, FSO Pelita Bangsa hanya beroperasi dari bulan Januari sampai dengan Juni 2016. Sedangkan, FSO Lentera Bangsa, yang telah mengalami kebakaran di ruang mesin pada akhir tahun 2011 sehingga tidak dapat dioperasikan lagi, telah dijual pada bulan Juli 2016.

Berdasarkan hal tersebut, maka Perseroan membukukan pendapatan dari segmen FSO dan pendukung FSO sebesar USD7,98 juta untuk periode tahun 2016 atau turun sebesar 19,87% dari USD9,96 juta di tahun 2015.

In 2016, the Company operated a number of FSOs and support vessels owned directly or through the Subsidiaries and associated companies. FSO is converted ship with the function as the place for storing and holding crude oil temporarily. The users of FSO are oil refinery companies.

During 2016, FSO Pelita Bangsa only operated from January to June 2016. Meanwhile, FSO Lentera Bangsa was no longer in operation and sold in July 2016 due to the fire incident in the engine room of the vessel in the end of 2011.

Based on that, the Company recorded income from FSO and FSO support segments of USD7,98 million in 2016 or decreased by 19.87% from USD9,96 million in 2015.

In 2016, a subsidiary, PT Trada Shipping operated MT Puteri Bangsa only from January to March 2016. This affected the segment income resulted in the Company recorded income from liquid cargo transport services segment of USD882.09 thousands in 2016 or dropped by 74.07% from USD3.40 million in 2015.

Pada tahun 2016, Entitas Anak, PT Trada Shipping mengoperasikan MT Puteri Bangsa hanya dari bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Hal ini mempengaruhi pendapatan segmen sehingga pada 2016, Perseroan membukukan pendapatan dari segmen jasa angkutan muatan cair sebesar USD882,09 ribu atau turun sebesar 74,07% dari USD3,40 juta pada 2015.

KONTRIBUSI PENDAPATAN BERDASARKAN SEGMEN USAHA

JASA ANGKUTAN MUATAN CAIR

FSO DAN KAPAL PENDUKUNG FSO FSO and FSO Support Ships

Income Contribution by Business Segment

Liquid Cargo Transport Services

2016

FSO

LIQUID CARGO

DRY BULK CARGO

LNG

FSO

LIQUID CARGO

DRY BULK CARGO

LNG

2015

28.72 % 26,82 %

3.17 % 9,16 %

16.35 % 16,41 %

51.76 % 47,62 %




55

Type of ships including in this segment are tugboats and barges. In 2016, the Company through a subsidiary, PT Jelajah Bahari Utama, owned 7 sets of tugboats and barges for dry bulk cargo (coal and split rock) that were operated throughout the year in spot market. However, PT Trada Tug and Barge, that are also Subsidiaries, only operated ships on January, February, and March because the ships required docking to proceed its operation.

Because all of tugboat and barges were not optimally operated due to docking, the sale of MV Samudera Bangsa and the weakening of coal business leading to the decrease in income from this segment up to 25.48%. The income from dry bulk cargo transport services segment decreased to USD4,54 million in 2016 from USD6.10 million in 2015.

The Company through the Subsidiaries owns 1 fleet of liquefied natural gas carrier with flagged Indonesia. These LNG Aquarius carrier started its operation in the beginning of 2012 to fulfill the long term contract with PT Nusantara Regas. In 2016, income from liquefied natural gas transport services segment decreased by 18.66% to USD14.39 million from USD17.69 million in 2015.

Jenis kapal yang termasuk dalam segmen ini adalah kapal tunda dan kapal tongkang. Pada tahun 2016, Perseroan melalui Entitas Anak, PT Jelajah Bahari Utama, memiliki 7 set kapal tunda dan kapal tongkang muatan curah kering (batubara dan batu split) yang dioperasikan sepanjang tahun pada pasar spot. Sedangkan, PT Trada Tug and Barge, yang juga merupakan Entitas Anak, hanya mengoperasikan kapal selama bulan Januari, Februari dan Maret yang disebabkan kapal memerlukan docking untuk dapat melanjutkan operasinya.

Tidak bekerjanya seluruh kapal tunda dan kapal tongkang secara optimal karena proses docking dan dijualnya MV Samudera Bangsa, serta masih lemahnya bisnis batubara menyebabkan pendapatan segmen ini turun 25,48%. Pendapatan segmen jasa angkutan muatan curah kering menjadi USD4,54 juta pada tahun 2016 darI USD6,10 juta pada tahun 2015.

Perusahaan melalui Entitas Anak memiliki 1 armada pengangkut gas alam cair (LNG) berbendera Indonesia. Kapal angkutan LNG Aquarius ini mulai beroperasi pada awal tahun 2012 untuk memenuhi kontrak jangka panjang dari PT Nusantara Regas. Pada tahun 2016, pendapatan dari segmen jasa angkutan gas alam cair menurun 18,66% menjadi USD14,39 juta dari USD 17,69 juta di tahun 2015.

JASA ANGKUTAN CURAH KERING

JASA ANGKUTAN GAS ALAM CAIR

Dry Bulk Transport Services

Liquefied Natural Gas Cargo Transport Services





TINJAUAN KEUANGAN Financial Overview

Tinjauan keuangan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 No. YKB-102/AHR-TM/III/2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Arman Hendiyanto & Rekan berdasarkan Standar Akuntuansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Konsolidasian telah yang disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, untuk posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Keterangan/ Description 2016 2015Pertumbuhan/ Growth

USD %

Aset/ Assets 161,780,265 205,441,702 (43,661,437) (21.25) Aset Lancar/ Current Assets 26,811,364 32,318,802 (5,507,438) (17.04) Aset Tidak Lancar/ Non-Current Assets 134,968,901 173,122,900 (38,153,999) (22.04)

Liabilitas/ Liabilities 152,665,292 176,547,353 (23,882,061) (13.53) Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 124,045,715 138,744,431 (14,698,716) (10.59)

Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liabilities 28,619,577 37,802,922 (9,183,345) (24.29)

Ekuitas/ Equities 9,114,973 28,894,349 (19,779,376) (68.45)

Pada tahun 2016, kinerja posisi keuangan konsolidasian Perseroan mengalami penurunan, baik pada jumlah aset, jumlah liabilitas, maupun jumlah ekuitas.

ASET

Jumlah aset mengalami penurunan 21,25% atau setara USD43,66 juta. Baik aset lancar maupun aset tidak lancar mengalami penurunan. Penurunan aset lancar terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar USD4,57 juta. Sedangkan, penurunan aset tidak lancar terutama disebabkan penurunan aset tetap sebesar USD20,06 juta dan aset lainnya sebesar USD 18,6 juta.

Penurunan aset tetap pada tahun 2016 disebabkan Perseroan melakukan penjualan aset tetap kapal MV Samudera Bangsa yang merupakan milik entitas anak Perseroan PT Trada Samudera Bangsa, dan adanya penjualan kapal FSO Lentera Bangsa yang merupakan milik PT Trada Offshore Service, serta kapal tug and barge yang merupakan milik PT Trada Tug and Barge menjadi penyebab penurunan aset tetap tersebut.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Consolidated Statements of Financial Position

The following financial overview is presented based on the Consolidated Financial Statements ending on December 31, 2016, No. YKB-102/AHR-TM/III/2017 which has been audited by the Public Accountant Firm, Arman Hendiyanto & Partners, based on the Financial Accounting Standards in Indonesia. The Consolidated Financial Statements have been presented fairly, in all material respects, of the financial position, financial performance, and consolidated cash flows for the year ending on that date.

In 2016, the Company’s performance of consolidated financial position was decreasing in the amount of assets, liabilities, or equities.

ASSETS

The amount of assets decreased by 21.25%, equaling to USD43.66 million. Both current assets and non-current assets were decreasing. The decrease of current assets was mainly due to the decrease in cash and cash equivalents amounting to USD4.57 million. Meanwhile, the decrease of non-current assets was mainly due to the decrease of fixed assets amounted to USD20.06 million and other assets amounting to USD18.6 million.

The decrease in fixed assets in 2016 was due to the selling of Company’s fixed assets of MV Samudera Bangsa vessels which belonged to a Subsidiary of PT Trada Samudera Bangsa, the sale of Lentera Bangsa FSO vessel which belonged to PT Trada Offshore Service, and the sale of the tug and barge boat which belonged to PT Trada Tug and Barge. The three sales were the reasons of the decline in fixed asset.




57

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Consolidated Statements of Other Comprehensive Profit (Loss) and Income

LIABILITAS

Jumlah liabilitas mengalami penurunan 13,53% atau setara USD23,88 juta. Penurunan tersebut terjadi pada liabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Penurunan liabilitas jangka pendek terutama disebabkan penurunan utang bank dan lembaga keuangan lain sebesar USD16,01 juta. Sedangkan, penurunan liabilitas jangka panjang terutama disebabkan penurunan utang lain sebesar USD7,94 juta.

Pada 22 Februari 2016, Perseroan telah menerima pembayaran dari pihak asuransi atas klaim terkait terbakarnya FSO Lentera Bangsa pada bulan September 2011 sebesar USD 24 juta yang terdiri dari pembayaran untuk General Average dan Particular Average sebesar USD 11 juta dan proceed sebesar USD13,00 juta. Atas total yang dibayarkan tersebut, Perseroan telah melakukan pembayaran kewajiban terhadap International Finance Corporation (IFC) sebesar USD9,84 juta atas fasilitas pinjaman yang digunakan untuk membiayai modifikasi kapal FSO Lentera Bangsa tanggal 17 Juni 2010. Sedangkan, sisanya sebesar USD3,16 juta dibayarkan ke The Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd, (BTMU) Jakarta atas fasilitas pinjaman angsuran berjangka yang digunakan untuk pembiayaan kembali pembelian kapal FSO Pelita Bangsa.

EKUITAS

Jumlah ekuitas mengalami penurunan 68,45% atau setara USD19,78 juta. Penurunan jumlah ekuitas disebabkanpeningkatan defisit saldo laba di tahun 2016 sebesar USD16,76 juta.


USD %

Pendapatan Jasa/ Service Income 26,915,643 33,748,452 (6,832,809) (20.25)Beban Jasa/ Service Expense (21,496,085) (31,554,926) 10,058,841 (31.88)Laba Bruto/ Gross Profit 5,419,558 2,193,526 3,226,032 147.07 Beban Lain-lain/ Other Expenses (24,674,087) (78,012,383) 53,338,296 (68.37)Rugi Sebelum Pajak Penghasilan/ Loss Before Income Tax (19,254,529) (75,818,857) 56,564,328 (74.60)

Rugi Tahun Berjalan/ Loss For The Current Year (19,809,132) (76,355,020) 56,545,888 (74.06)

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Neto/ Comprehensive Loss for the Current Year - Net

(19,809,132) (76,347,975) 56,538,843 (74.05)

Rugi per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Loss per Share Attributable to Owner of Parent Entity

(0.00203) (0.00785) (0) (74.14)

LIABILITIES

The amount of liabilities decreased by 13.53%, equaling to USD23.88 million. The decrease occurred on current liabilities and long-term liabilities. The decrease in current liabilities was mainly due to the decrease in bank payables and other financial institutions amounting to USD16.01 million. Whereas, the decrease in long-term liabilities was mainly due to the decrease in other payables for USD7.94 million.

On February 22, 2016, the Company received payment from insurance for the claim of the fire incident of FSO Lentera Bangsa in September 2011, in the amount of USD 24 million of which for General Average and Particular Average in the amount of USD 11 Million and proceed of USD13.00 million. The company paid the mandatory payment to International Finance Corporation (IFC) for USD9.84 million for the loan facility used to finance the modification of FSO Lentera Bangsa on June 17, 2010. Whereas, the remaining amount for USD 3.16 million was paid to Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd, (BTMU) Jakarta for term installment loan facility that was used to refinance the purchase of FSO Pelita Bangsa.

EQUITY

The amount of equities decreased by 68.45%, equaling to USD79.78 million. The decrease of equities was due to the deficit increase of profit balance in 2016 for USD16.76 million.





PENDAPATAN JASA

Pada tahun 2016, Perseroan mampu membukukan pendapatan jasa sebesar USD26,92 juta, mengalami penurunan 20,25% atau setara USD6,83 juta. Hal ini terkait dengan penjualan beberapa kapal Entitas Anak Perseroan sebagai bagian dari kebijakan streamline usaha, serta tidak beroperasinya sejumlah armada milik Perseroan dan Entitas Anak.

BEBAN JASA

Seiring dengan penurunan pendapatan jasa, beban jasa juga mengalami penurunan 31,88% atau setara USD10,06 juta. Penurunan beban jasa terutama disebabkan dari hasil efisiensi yang dilakukan dalam menyesuaikan dengan perolehan pendapatan dan juga disebabkan oleh tidak beroperasi dan terjualnya sejumlah kapal Perseroan.

LABA BRUTO

Penurunan beban jasa memampukan Perseroan untuk mencatatkan pertumbuhan positif pada laba bruto sebesar 147,07% atau setara USD3,23 juta dari USD2,19 juta di tahun 2015 menjadi USD5,42 juta di tahun 2016.

BEBAN LAIN-LAIN

Beban lain-lain mengalami penurunan 68,37% atau setara USD53,34 juta. Penurunan beban lain-lain terutama disebabkan berkurangnya beban penurunan nilai aset tetap sebesar USD53,14 juta.

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

Besarnya beban lain-lain yang ditanggung Perseroan mendorong Perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak di tahun 2016 sebesar USD19,25 juta, mengalami penurunan 74,60% atau setara USD56,56 juta dari tahun 2015 yang sebesar USD75,82 juta.

RUGI TAHUN BERJALAN

Sejalan dengan penurunan rugi sebelum pajak, rugi tahun berjalan juga mengalami penurunan 74,06% atau setara USD56,55 juta dari USD76,36 juta di tahun 2015 menjadi USD19,81 juta di tahun 2016.

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

Sejalan dengan penurunan rugi tahun berjalan, rugi komprehensif tahun berjalan juga mengalami penurunan 74,05% atau setara USD56,54 juta dari USD76,35 juta di tahun 2015 menjadi USD19,81 juta di tahun 2016.

SERVICES INCOME

In 2016, the Company was able to record services income for USD26.92 million, a decrease by 20.25% or equaling to USD6.83 million. This was related to sales of some fleets of the Company’s Subsidiaries as part of the business streamlining policy, and non-operational of a number of fleets of the Company and Subsidiaries.

SERVICES EXPENSE

Along with the decrease of services income, the services expense also decreased by 31.88% or equaling to USD10.06 million. The decrease in service expense was mainly due as a result of efficiency done in adjusting to the income obtained, and also due to non operation and the sellling of several of the Company’s vessels.

GROSS PROFIT

The decrease in services expense enabled the Company to record positive growth of gross profit for 147.07% or equaling to USD3.23 million from USD2.19 million in 2015 to USD5.42 million in 2016.

OTHER EXPENSES

Other expenses decreased by 68.37%, equaling to USD53.34 million. The decrease of other expenses was primarily due to the decrease cost of impairment fixed asset for USD53.14 million.

LOSS BEFORE INCOME TAX

The amount of other expenses borne by the Company made the Company recorded loss before income tax in 2016 amounting to USD19.25 million, down by 74.60% or equaling to USD56.56 million from that of 2015 which amounting to USD75.82 million.

LOSS FOR THE CURRENT YEAR

Along with the decrease in loss before tax, the loss for the current year also decreased by 74.06% or equaling to USD56.55 million from USD76.36 million in 2015 to USD19.81 million in 2016.

COMPREHENSIVE LOSS FOR THE CURRENT YEAR

Along with the decrease in loss for the current year, the comprehensive loss for the current year also decreased by 74.05% or equaling to USD56.54 million from USD76.35 million in 2015 to USD19.81 million in 2016.




59


USD %

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi/ Cash Flow from (for) Operating Activities

10,617,199 6,126,261 4,490,938 73.31

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi/ Cash Flow from (for) Investing Activities

(1,880,878) 2,392,852 (4,273,730) (178.60)

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan/ Cash Flows from (For) Financing Activities

(13,085,568) (4,049,261) (9,036,307) 223.16

Kenaikan (Penurunan) Bersih kas dan Setara Kas/ Net Increase (Decrease) of Cash and Cash Equivalents

(4,566,401) 5,238,278 (9,804,679) (187.17)

Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan penurunan bersih kas dan setara kas sebesar 187,17% atau setara USD9,80 juta.

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI

Arus kas dari aktivitas operasi mengalami peningkatan 73,31% atau setara USD4,49 juta. Perbaikan pada kas dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan penurunan pembayaran pajak penghasilan sebesar USD10,08 juta dan penurunan pembayaran kepada pemasok sebesar USD8,37 juta.

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI

Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan arus kas untuk aktivitas investasi sebesar USD1,88 juta. Sedangkan, pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan arus kas untuk aktivitas investasi sebesar USD2,39 juta. Perubahan arus kas terkait aktivitas investasi ini untuk pemugaran aset tetap.

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN

Arus kas untuk aktivitas pendanaan mengalami peningkatan 223,16% atau setara USD9,04 juta. Peningkatan arus kas untuk aktivitas pendanaan terutama disebabkan peningkatan pembayaran pinjaman jangka panjang dalam bentuk utang lain-lain sebesar USD6,73 juta dan pembayaran utang bank jangka pendek sebesar USD2,68 juta.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANConsolidated Statements of Cash Flow

In 2016, the Company recorded a net decrease of cash and cash equivalents for 187.17% or equaling to USD9.80 million.

CASH FLOW FROM (FOR) OPERATING ACTIVITIES

Cash flow from operating activities was increasing by 73.31% or equaling to USD4.49 million. Improvement in cash from operating activities was mainly due to the decrease in income tax payment for USD10.08 million and decrease in payment to suppliers for USD8.37 million.

CASH FLOW FROM (FOR) INVESTING ACTIVITIES

In 2016, the Company recorded the cash flow for investing activity of USD1.88 million. Whereas in 2015, the Company recorded a cash flow from its investment activity amounted to USD2.39 million. Changes in cash flows are related to investment activity in fixed property restoration.

CASH FLOW FROM (FOR) FINANCING ACTIVITIES

Cash flow for financing activities was increasing by 223.16% or equaling to USD9.04 million. The increase of cash flow for financing activities was mainly due to the increase of long-term loan payment in the form of other payables for USD6.73 million and payment of short-term bank payables for USD2.68 million.





ABILITY TO PAY DEBTS

In 2016, the Company’s ability to pay debts was decreasing. This can be seen from the current ratio, liabilities to assets ratio, and liabilities to equities ratio in 2016, which are shown below.

RECEIVABLES COLLECTIBLE RATE

In addition to receivables collectible rate, even though the Company has made various efforts in improving receivables collectible rate, the rate still fell by 27% in 2016 compared to that of 2016.

CAPITAL STRUCTURE

The Company’s capital structure has decreased compared to that of the previous year, due to the loss in 2016.

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

Pada tahun 2016, tingkat kemampuan membayar utang Perseroan mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio lancar, rasio tingkat liabilitas terhadap aset, serta rasio tingkat liabilitas terhadap ekuitas pada tahun 2016 yang ditunjukkan sebagai berikut.

Keterangan/ Description 2016 2015

Rasio Lancar/ Current Ratio 21.61% 23.29%

Rasio Tingkat Liabilitas Terhadap Aset/ Liabilities to Assets Ratio 94.37% 85.94%

Rasio Tingkat Liabilitas Terhadap Ekuitas/ Liabilities to Equities Ratio 1,674.88% 611.01%

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG


Rasio KolektabilitasCollectibility Ratio 74 hari/day 58 hari/day

Begitu halnya dengan tingkat koletibilitas piutang walaupun Perseroan telah melakukan berbagai upaya dalam memperbaiki tingkat kolektibilitas piutang namun pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 27% dibanding tahun sebelumnya.

STRUKTUR PERMODALAN

Struktur permodalan Perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan kerugian yang dialami Perseroan selama tahun 2016.

INFORMASI KEUANGAN LAINNYAOther Financial Information




61

CAPITAL GOODS INVESTMENT

In 2016, the Company made capital goods investment through adding fixed assets of USD4.55 million, for docking of vessels.

MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT

The Company did not make any new material commitment in 2016 for capital goods investment throughout the year.

MATERIAL INFORMATION RELATED TO INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/CONSOLIDATION, ACQUISITION, AS WELL AS DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING

In 2016, the Company restructured the facility of agreement No. CIB/CR/215/16 date December 29, 2016, with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Singapore branch. Based on the agreement, the restructure of the principal value is in the amount of USD11,249,946.46. The term of payment is as follows, the amount of USD1,249,964.46 and the balance amount of USD10,000,000 with tenure of 10 years consisting of 3 years grace period and 7 years of installment. Within 3 months since the effective date, the Company must pay guarantee of interest amounted of USD722,616 for the approximate amount of interest payable during the grace period. The interest is paid quarterly.

Adapun struktur permodalan Perseroan sebagai berikut.


Total Pinjaman dan Utang/ Total Loan and Debt 148,032,128 145,802,906

Dikurangi: Kas dan Setara Kas/ Minus: Cash and Cash Equivalents 8,546,862 13,113,262

Pinjaman dan Utang Bersih/ Net Loan and Debt 139,485,266 132,689,644

Ekuitas Neto yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Net Equities Attributable to Owner of Parent Entity

(426,277) (103,760,082)

Rasio Pinjaman dan Utang Bersih Terhadap Ekuitas/ Net Loan and Debt to Equity Ratio (327.22%) (127.88%)

INVESTASI BARANG MODAL

Pada tahun 2016, Perseroan melakukan investasi barang modal melalui penambahan aset tetap sejumlah USD4,55 juta diperuntukan pemugaran kapal-kapal.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Perseroan tidak melakukan ikatan material baru di tahun 2016 untuk investasi barang modal yang dilakukan sepanjang tahun tersebut.

INFORMASI MATERIAL TERKAIT INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI, SERTA RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL

Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan restrukturisasi fasilitas perjanjian No. CIB/CR/215/16 tanggal 29 Desember 2016 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Singapore. Berdasarkan perjanjian tersebut Perseroan merestrukturisasi hutang pokok sebesar USD11.249.946,46 dengan termin sebagai berikut: pembayaran sebesar USD1.249.964,46, dan sisa pokok sebesar USD10.000.000 dengan tenor 10 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa tenggang dan 7 tahun angsuran. Dalam waktu 3 bulan dari tanggal efektif, Perseroan harus membayar jaminan bunga sebesar USD722.616 atas perkiraan jumlah utang bunga selama masa tenggang. Bunga tersebut dibayarkan secara triwulan.

The Company’s capital structure is as follows:

(dalam/in USD)





TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi, yaitu PT Trada Resources Indonesia yang merupakan entitas sepengendali dan PT Trada International yang merupakan entitas induk Perseroan. Adapun transaksi tersebut terkait sewa gedung.

Saldo transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut.


PT Trada Resources Indonesia 4,016 3,911

PT Trada International 89,355 91,599

INFORMASI MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada bulan Februari 2017, pinjaman International Finance Corporation dan The Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd, Jakarta telah diambil alih oleh pihak lain. Pihak terakhir yang mengambil alih adalah Al Nijoom Investment (pihak ketiga).

PROSPEK USAHA

Pada tahun 2016, pemerintah telah menetapkan revitalisasi sektor maritim sebagai prioritas pembangunan dengan tujuan jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Program revitalisasi sektor maritim dengan program besar pada poros maritim dan tol laut tersebut telah meningkatkan kinerja transportasi laut di tahun 2016. Selain itu, meningkatnya harga komoditas ekspor Indonesia untuk batubara dan beberapa jenis logam, seperti tembaga dan timah, juga telah menyumbang peningkatan kinerja tersebut.

Keberlanjutan dari pelaksanaan program revitalisasi sektor maritim serta membaiknya harga komoditas ekspor Indonesia tersebut diproyeksikan akan semakin meningkatkan pertumbuhan transportasi laut, termasuk angkutan laut, di tahun 2017. Dengan demikian, peluang Perseroan untuk mendapatkan kontrak kerja baru di tahun 2017 dan tahun-tahun mendatang akan semakin besar. Oleh karena itu, Perseroan optimis bahwa prospek usaha Perseroan masih akan cerah. Perseroan melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan sehingga dapat meraih peluang usaha yang tercipta di tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya.

TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICT OF INTEREST OR RELATED PARTY TRANSACTIONS

The Company made transactions with related parties, which were PT Trada Resources Indonesia, an entity under control, and PT Trada International, the parent entity of the Company. The transaction was related to building lease.

The transaction balance with related parties is as follows.

MATERIAL INFORMATION AFTER THE ACCOUNTANT’S REPORTING DATE

On February 2017, the International loans from Finance Corporation and The Bank of Tokyo-Mitusbishi UFJ Ltd, Jakarta were taken over by other party. The last party took over the loan was Al Nijoom Investment (third party).

BUSINESS PROSPECTS

In 2016, the government set the revitalization of maritime sector as a priority in development with the long-term goal to make Indonesia as the world’s maritime axis. Maritime sector revitalization program with a major program on the maritime axis and marine toll increased the performance of sea transportation in 2016. In addition, the rising commodity prices of Indonesia’s exports for coal and some metals, such as copper and tin, also accounted for the increased performance.

The sustainability of the maritime sector revitalization program implementation and improvement in Indonesia’s export commodity prices are projected to keep increasing the growth of maritime transportation, including sea transportation, in 2017. Thus, the Company’s opportunities to obtain new contract of work in 2017 and the coming years will be even greater. Therefore, the Company is optimistic that the Company’s business prospect is getting even brighter. The Company makes many improvement and enhancements so that it can achieve the business opportunities in 2017 and in the subsequent years.

(dalam/in USD)




63

Perseroan telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat posisi di tahun-tahun mendatang. Langkah-langkah strategis tersebut antara lain dengan melakukan restrukturisasi utang kepada para kreditur, menegosiasikan kontrak baru, serta melakukan efisiensi usaha.

PENCAPAIAN TARGET 2016

Pada tahun 2016, Perseroan telah mencapai target yang telah ditetapkan. Meskipun masih mencatatkan rugi tahun berjalan, namun Perseroan telah dapat menekan rugi yang ditanggung selama tahun 2016. Perseroan juga telah dapat mengurangi liabilitas melalui pembayaran utang usaha, khususnya yang terkait dengan fasilitas modal untuk FSO Lentera Bangsa yang mengalami kebakaran pada tahun 2011.

TARGET 2017

Untuk periode tahun 2017, Perseroan menargetkan untuk meningkatkan ekuitas.

ASPEK PEMASARAN

Perseroan menyadari bahwa pertumbuhan usaha tidak lepas dari dukungan pemasaran yang baik. Namun demikian, Perseroan mengutamakan hasil kinerja yang baik sehingga dapat memenuhi harapan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perseroan meyakini bahwa hasil kinerja yang baik akan menjadi cara pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

Perseroan juga terus berbenah diri untuk dapat tetap bersaing di industri angkutan laut. Meskipun pada tahun 2016 Perseroan tidak melakukan pengukuran terhadap pangsa pasar, namun Perseroan tetap optimis untuk mengutamakan layanan yang handal dan integritas yang tinggi untuk dapat tumbuh berkelanjutan dan meningkatkan penguasaan pasar pada masa yang akan datang.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan pembagian dividen Tram dilaksanakan berdasarkan ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. Pembagian dividen kas dilakukan berdasarkan keputusan RUPS atau RUPSLB dengan mempertimbangkan laba bersih tahun berjalan setelah dikurangi pembentukan cadangan umum, serta dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan.

Pada tahun 2015 dan 2016, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masih berada di bawah 20%. Dengan demikian, pada tahun tersebut, Perseroan tidak melakukan pembagian dividen.

The Company has prepared strategic measures to strengthen its position in the coming years. Such strategic measures, among others, are conducting debt restructuring for the creditors, negotiating new contracts, and maintaining business efficiency.

TARGET ACHIEVEMENT IN 2016

In 2016, the Company has achieved the set target. Even though the Company still recorded loss for the current year, Company managed to reduce the loss incurred throughout 2016. The company also managed to reduce liabilities through efforts of debt repayment, particularly with regard to capital facilities for FSO Lentera Bangsa, which was burned in 2011.

2017 TARGET

For 2017 period, the Company has set target in increasing equities.

MARKETING ASPECT

The Company also realizes that the business growth cannot be separated from good marketing support. However, the Company prioritizes good performance results so that it can meet the expectations and improve customer satisfaction. The Company believes that good performance result will be a more effective and efficient marketing way.

The Company also continues to improve itself to remain competitive in the ocean freight industry. Although in 2016 the Company did not take measurements of the market share, the Company remains optimistic to prioritize services that are reliable with high integrity to be able to grow sustainably and increase market share in the future.

DIVIDEND POLICY

The dividend distribution policy of TRAM is implemented based on the provision of the Law on Limited Liability Company and the Company’s Articles of Association. The cash dividend payment is conducted based on resolutions of GMS or EGMS by considering the net profit for the current year after deducting the formation of general reserve and the Company’s financial health.

In 2015 and 2016, the profit balance in which the use has been determined remained below 20%. Thus, in the current year, the Company did not distribute dividend.





REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Perseroan telah melaksanakan penawaran umum saham perdana pada tahun 2008 dan pelaksanaan Waran Seri I pada tahun 2009. Seluruh dana hasil penawaran umum dan pelaksanaan Waran telah digunakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan telah dilaporkan sepenuhnya kepada regulator pada tahun-tahun yang terkait.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang signifikan dan menimbulkan dampak materiil terhadap Perseroan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Perseroan telah menerapkan standar serta interpretasi baru dan revisi yangdikeluarkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan kegiatan operasi yang dijalankan dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. Standar serta interpretasi baru dan revisi tersebut sebagai berikut.

a. PSAK 4 (revisi 2015)“Laporan Keuangan Tersendiri”;b. PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi”;c. PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi”;d. PSAK 13 (revisi 2015) “Properti Investasi”;e. PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada Entitas Asosiasi

dan Ventura Bersama”;f. PSAK 16 (revisi 2015) “Aset Tetap”;g. PSAK 19 (revisi 2015) “Aset Takberwujud”;h. PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi Bisnis”;i. PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja”;j. PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;k. PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran Berbasis Saham”;l. PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan Keuangan Konsolidasian”;m. PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan Bersama”;n. PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”;o. PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran Nilai Wajar”;p. PSAK 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan

Pajak”;q. ISAK 30 “Pungutan”.

REALIZATION OF THE USE OF PROCEEDS OF THE PUBLIC OFFERING

The Company performed the initial public offering in 2008 and Warrant Series I in 2009. The entire fund as proceeds of the public offering and execution of Warrant has been used according to the objectives set and has been reported entirely to the regulator in the relevant years.

CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS

In 2016, there were no changes in laws and regulations that significantly affected and incurring material impact to the Company.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES

The Company has applied new standards and interpretations and revisions issued by the Financial Accounting Standard Board from the Indonesian Institute of Accountants relevant to the operations activities undertaken and effective for the accounting period beginning on January 1, 2016. The new standards and interpretations and revisions are as follows.

a. PSAK 4 (Revision 2015) “Separate Financial Statements”;b. PSAK 5 (Revision 2015) “Operating Segment”;c. PSAK 7 (Revision 2015) “Disclosure of Related Parties”;d. PSAK 13 (Revision 2015) “Investment Property”;e. PSAK 15 (Revision 2015) “Investments in Associates and

Joint Ventures”;f. PSAK 16 (Revision 2015) “Fixed Asset”;g. PSAK 19 (Revision 2015) “Intangible Asset”;h. PSAK 22 (Revision 2015) “Business Combination”;i. PSAK 24 (Revision 2015) “Employee Benefits”;j. PSAK 25 (Revision 2015) “Accounting Policies, Changes

in Accounting Estimates and Errors;k. PSAK 53 (Revision 2015) “Share-Based Payment”;l. PSAK 65 (Revision 2015) “Consolidated Financial

Statements”;m. PSAK 66 (Revision 2015) “Joint Agreements”;n. PSAK 67 (Revision 2015) “Disclosure of Interests in

Other Entities”;o. PSAK 68 (Revision 2015) “Fair Value Measurements”;p. PSAK 70 “Accounting of Asset and Liabilities of Tax

Amnesty”;q. ISAK 30 “Levies”.




65




67

04

Corporate Governance

TATA KELOLA PERUSAHAAN





PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKAImplementation of Governance of Public Company

Trada Maritime menyadari bahwa GCG sangat diperlukan untuk mewujudkan corporate sustainability. Oleh karena itu, Perseroan mentransformasikan GCG menjadi sebuah corporate culture. Perseroan terus berupaya optimal untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG ke dalam sistem dan prosedur, serta pembentukan perilaku yang sesuai guna mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas.

Trada Maritime berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan yang dilandasi dengan asas-asas GCG, yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan Perseroan yang sehat dan bertanggung jawab, mencapai kesinambungan usaha (sustainability) Perseroan, serta untuk mencapai visi Perseroan menjadi perusahaan transportasi laut berskala internasional.

Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan GCG tersebut, Perseroan telah merasakan manfaatnya antara lain melalui adanya peningkatan kepercayaan Pemegang Saham dan stakeholders lainnya, antara lain karyawan, pelanggan, regulator, masyarakat dan lainnya sehingga tercipta pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, meskipun disertai tantangan dan risiko yang tinggi.

Penerapan tata kelola perusahaan terbuka terdiri dari 8 prinsip yang berisi rekomendasi-rekomendasi yang diwajibkan untuk diterapkan di perusahaan terbuka. Prinsip-prinsp tata kelola perusahaan terbuka tersebut adalah:

1. Peningkatan nilai penyelenggaraan RUPS;2. Peningkatan kualitas komunikasi perusahaan terbuka

dengan Pemegang Saham atau investor;3. Penguatan keanggotaan dan komposisi Dewan

Komisaris;4. Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris;5. Penguatan keanggotaan dan komposisi Direksi;

6. Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

The governance implementation of public company consists of 8 principles containing recommendations mandatory to be applied in public company. The governance principles of public company are:

1. Improving the value of organizing GMS;2. Improving the communication quality between the

public company and the Shareholders or investors;3. Strengthening the membership and composition of the

Board of Commissioners;4. Improving the quality in implementing duties and

responsibilities of the Board of Commissioners;5. Strengthening the membership and composition of the

Directors;6. Improving the quality in implementing duties and

responsibilities of the Directors;

Trada Maritime realizes that GCG is very crucial to achieve corporate sustainability. Therefore, the Company transforms GCG to be a corporate culture. The Company continues to be optimal to implement GCG principles into the systems and procedures, as well as the establishment of appropriate behavior in order to encourage the creation of a culture that upholds professionalism and integrity.

Trada Maritime is committed to implement sustainable good corporate governance based on GCG principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. This is aimed to achieve sound and responsible Company’s management, achieve business sustainability, and achieve the Company’s vision to be an international scale sea freight company.

With the commitment and compliance to GCG implementation, the Company has benefited, among others, through the increased trust of the Shareholders and other Stakeholders, including employees, customers, regulators, public, and others so that a sustainable long-term growth is created, even with the high challenges and risks.




69

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan yang memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi dan fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada Tahun 2016, Perseroan telah melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan. RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2016 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut.

a. Menyetujui pengangkatan Bapak Aris Munandar sebagai Komisaris Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2018;

b. Menyetujui pengunduran diri Bapak Danny Sihanouk de Mita selaku Direktur Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) atas Perseroan selama ini dan mengangkat Bapak Ismail Makruf selaku Direktur Utama Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2018;

c. Menyetujui pengunduran diri Ibu Irawati Gardjito selaku Direktur Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan memberikan pembebasan

7. Peningkatan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan; dan

8. Peningkatan pelaksanaan keterbukaan informasi.

Pada tahun 2016, Perseroan telah berupaya untuk melaksanakan rekomendasi yang dihasilkan dari kedelapan prinsip tata kelola perusahaan terbuka tersebut dengan disertai komitmen untuk meningkatkan kualitas penerapannya secara konsisten.

General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company Organ that has authorities to appoint and dismiss the Board of Commissioners and Directors, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, to validate changes in the Articles of Association, to approve the Annual Report, to determine the allocation of profit utilization, to appoint the public accountant, and to determine the amount and type of compensation and facilities of the Board of Commissioners and Directors.

GMS consists of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). In 2016, the Company held 1 time Annual GMS. The Annual GMS was held on June 24, 2016, which resulted in the following resolutions.

a. Approving the appointment of Mr. Aris Munandar as the Company’s Commissioner for the period of service starting from the closing of Meeting to the closing of Annual General Meeting of Shareholders to be held in 2018;

b. Approving the resignation of Mr. Danny Sihanouk de Mita as the Company’s President Director starting from the closing of Meeting by granting the release and discharge (acquit et de charge) of the Company and appointing Mr. Ismail Makruf as the Company’s President Director for the period of service starting from the closing of Meeting to closing of Annual General Meeting of Shareholders to be held in 2018;

c. Approving the resignation of Ms. Irawati Gardjito as the Company’s Independent Director starting from the closing of Meeting by granting the release and

7. Increasing the corporate governance aspect through participation of the stakeholders; and

8. Increasing the implementation of information openness.

In 2016, the Company sought to implement recommendations resulting from the eight principles of public company governance, accompanied by a commitment to increase the implementation quality consistently.





dan pelunasan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan yang telah dilakukannya terhadap Perseroan dan mengangkat Ibu Asnita Kasmy selaku Direktur Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2018.

Adapun seluruh hasil keputusan RUPS tahun 2016 tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya oleh manajemen Perseroan di tahun tersebut.

Pada periode tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015 dan menghasilkan keputusan terkait:

a. Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014;

b. Persetujuan penunjukan dan penetapan honorarium Kantor Akuntan Publik Arman Hendiyanto dan Rekan oleh Direksi atas persetujuan Dewan Komisaris;

c. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besaran gaji/honorarium serta tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Sedangkan, RUPS Luar Biasa yang juga dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015, menghasilkan keputusan terkait:

a. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014;

b. Pemberian hak substitusi kepada Direksi untuk menyusun kembali perubahan Perseroan dalam suatu Akta Notaris.

Adapun hasil keputusan RUPS tahun 2015 telah dilaksanakan sepenuhnya oleh manajemen Perseroan di tahun tersebut.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris merupakan Organ Perseroan yang bertanggung jawab kepada Pemegang Saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap kegiatan operasional Perseroan secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

The Board of Commissioners is a Company’s Organ responsible to the Shareholders in regard of monitoring the Directors’ policies on the Company’s operational activities that generally refer to the business plans approved by the Board of Commissioners and Shareholders, and ensuring compliance to the entire applicable laws and regulations.

discharge (acquit et de charge) of the management actions taken towards the Company and appointing Ms. Asnita Kasmy as the Company’s Director for the period of service starting from the closing of Meeting to the closing of Annual General Meeting of Shareholders to be held in 2018.

The resolutions of GMS in 2016 were done entirely by the Company’s management throughout the year.

In 2015, the Company held 1 (one) Annual GMS and 1 (one) Extraordinary GMS. The Annual GMS was held on June 26, 2015 and resulted in the following resolutions:

a. Approving the Company’s Annual Report for the financial year ending on December 31, 2014.

b. Approving the appointment and determination of honorarium of the Public Accounting Firm, Arman Hendiyanto and Partners, by the Directors upon approval by the Board of Commissioners;

c. Granting of authorities to the Board of Commissioners to determine the amount of salary/honorarium and other allowances among the Board of Commissioners and Directors.

Meanwhile, Extraordinary GMS was also held on June 26, 2015, resulted in the following resolutions:

a. Approving the changes in the Company’s Articles of Association related to the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014;

b. Granting substitution rights to the Directors to reconstitute the changes of the Company in a Notarial Deed.

The resolutions of AGMS in 2015 were fully implemented by the Company’s management during the year.

Board Of Commissioners




71

The Board of Commissioners must perform the role independently and must not receive or make intervention from/or to other party. Both the President Commissioner and the Independent Commissioner does not have affiliation relationship in regard of financial, management, share ownership, and/or family relationship up to two degrees with other members of Board of Commissioners, Directors, and/or Shareholders that may influence his/her ability to act independently. In regard of concurrent position, the Board of Commissioners does not have concurrent position that is not in line with the applicable regulations and provisions.

The Board of Commissioners performs its duties and responsibilities according to the Company’s Articles of Association as follows.• Giving opinion and suggestion to the Directors related

to the preparation of Annual Report, and related to problems affecting the Company;

• Directing, monitoring, approving, and evaluating the implementation of the Company’s strategies, policies, and plans;

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari 2 orang yang diketuai oleh Komisaris Utama dan salah seorang diantaranya adalah Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut.

Nama/ Name Jabatan/ PositionDasar Pengangkatan/ Basis of Appointment

Kris Hidayat Sulisto Komisaris Utama/ President Commissioner

Keputusan RUPSLB dalam Akta No. 55 tanggal 21 Desember 2012/ EGMS Resolution in Deed No. 55 dated December 21, 2012.

Ida Bagus Oka Nila Komisaris Independen/ Independent Commissioner


Aris Munandar Komisaris/ Commissioner

Keputusan RUPST dalam Akta No. 09 tanggal 22 Juli 2016/ AGMS Resolution in Deed No. 09 dated July 22, 2016.

Dewan Komisaris wajib menjalankan peran secara independen serta tidak menerima atau melakukan intervensi dari/atau kepada pihak lainnya. Baik Komisaris Utama maupun Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dalam hal keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. Dalam hal rangkap jabatan, Dewan Komisaris tidak melakukan rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI

TUGAS DAN TANGGUNG JAWABDuties and Responsibilities

Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan sebagai berikut.

• Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi terkait penyusunan Laporan Keuangan Tahunan, dan dalam kaitannya dengan masalah-masalah yang mempengaruhi Perseroan;

• Mengarahkan, memantau, menyetujui dan mengevaluasi pelaksanaan strategis, kebijakan, dan rencana Perseroan;

Based on the Company’s Article of Association, the Board of Commissioners consists of 2 members chaired by a President Commissioner and one of them is an Independent Commissioner. Composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows.

Composition And Independence





• Menetapkan dan memastikan penerapan manajemen risiko dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan Perseroan di setiap tingkat organisasi, sekurang-kurangnya termasuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Audit Internal, Manajemen Risiko, Fungsi Kepatuhan dan rencana strategis.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.

Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat terkait:a. Penyusunan laporan keuangan kuartal I, II dan III, serta

laporan keuangan tahunan;b. Pencapaian target kinerja Perseroan dan strategi

pengembangan usaha;c. Penambahan dan pelepasan aset tetap;d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan

manajemen risiko;e. Tindak lanjut hasil audit dan temuan auditor internal

dan eksternal.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat sesuai kebutuhan atau setiap saat bila dipandang perlu. Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.

Nama/ Name Jabatan/ Position

Rapat Internal Dewan Komisaris/

Board of Commissioners Internal Meeting

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi/

Joint Meeting Between Board of Commissioners

and Directors

Jumlah Rapat/

Number of Meetings

Jumlah Kehadiran/ Number of Attendance

Jumlah Rapat/

Number of Meetings


Kris Hidayat Sulisto Komisaris Utama/ President Commissioner 6 6 12 12

Ida Bagus Oka Nila Komisaris Independen/ Independent Commissioner 6 6 12 12

Aris Munandar Komisaris/ Commissioner 6 6 12 12

• Determining and ensuring the implementation of risk management and good corporate governance principles in all Company’s activities at all organizational levels, at least including the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Directors, Internal Audit, Risk Management, Compliance Function, and strategic plans.

In performing the duties and responsibilities, the Board of Commissioners is supported by Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.

In performing the duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.

In 2016, the Board of Commissioners had performed its relevant duties of monitoring and providing advice:a. The preparation of financial statements for quarter I, II,

and III, as well as the annual financial statements;b. The Company’s performance target achievement and

business development strategy;c. Adding and disposing fixed assets;d. Implementation of good corporate governance and risk

management;e. Follow-up of audit results and findings by internal and

external auditors.

In performing the duties and responsibilities, the Board of Commissioners can administer meeting according to the needs or at any time deemed necessary. The Board of Commissioners in 2016 held 6 (six) meetings with attendance level as follows.




73

PENGEMBANGAN KOMPETENSICompetence Development

Pengembangan kompetensi Dewan Komisaris dapat diselenggarakan oleh internal Perseroan maupun pihak eksternal. Pengembangan kompetensi dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris. Namun di tahun 2016, Perseroan tidak menyelenggarakan pengembangan kompetensi yang diikuti oleh Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners’ competence development can be provided internally or by external party. Competence development is needed to improve the competence of the Board of Commissioners. However, in 2016, the Company did not hold any competence development participated by the Board of Commissioners.

KOMPOSISI DAN INDEPENDENSIComposition and Independence

Direksi adalah Organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh untuk mengurus Perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perseroan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar. Direksi adalah pihak yang dapat mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama sehingga dapat menghasilkan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan memastikan kesinambungan usaha Perseroan.

Direksi Perseroan terdiri dari 2 orang anggota dengan komposisi sebagai berikut.

Nama/ Name Jabatan/ PositionDasar Pengangkatan/ Basis of Appointment

Danny Sihanouk de Mita

Direktur Utama/ President Director

Keputusan RUPSLB dalamAkta No. 55 tanggal 21 Desember 2012/EGMS Resolution in Deed No. 55 dated December 21, 2012.

Ismail


DIREKSIDirectors

Board of Directors is a Company Organ with duties and full responsibilities to manage the Company according to the Company’s interests and objectives as stipulated in the Articles of Association. Directors are parties who can represent the Company inside or outside court.

Each member of the Directors performs duties and makes decision according to the division of duties and authorities. However, the execution of duties by each member of Directors remains a shared responsibility so that it can produce added value for the Shareholders and ensure the Company’s business sustainability.

The Company’s Directors consist of 2 (three) members with composition as follows:






Direksi bertanggung jawab dalam memimpin, mengurus dan mengendalikan kegiatan bisnis Perseroan agar sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tanggung jawab terhadap pemangku kepentingan sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, anggota Direksi memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan Pedoman Direksi. Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi diuraikan sebagai berikut.

Nama/ Name Jabatan/ PositionTugas dan Tanggung Jawab/

Duties and Responsibilities

Danny Sihanouk de Mita

Direktur Utama/ President Director

Mengkoordinasikan kegiatan anggota Direksi serta Sekretaris Perusahaan, K3L, Operasional dan Teknikal, Internal Audit, Business Support and Research, serta Commersial.Coordinate the Directors’ activities and the Corporate Secretary, Health, Safety, and Environment (K3L), Operational and Technical, Internal Audit, Business Support, and Research, as well as Commercial.

Ismail

Irawati Gardjito

Direktur/ Director

Membawahi bagian keuangan dan legal, administrasi dan departemen sumber daya manusia.Be in charge of the finance and legal division, administration and human resources department.

Asnita Kasmy

The Directors are responsible for leading, managing, and controlling the Company’s business activities to be in line with the Company’s objectives and always strive to increase efficiency and effectiveness in implementing the accountability to the stakeholders according to the applicable laws and regulations. Furthermore, the Directors have respective function, duties, and responsibilities based on the Directors’ Guidelines. Duties and responsibilities of each member of the Directors are as follows:

Irawati Gardjito

Direktur/ Director


Asnita Kasmy


Setiap anggota Direksi Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dalam hal keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. Direksi juga tidak melakukan rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Each member of the Directors does not have affiliation relationship in regard of financial, management, share ownership, and/or family relationship up to two degrees with members of Board of Commissioners, other Directors, and/or Shareholders that may influence his/her ability to act independently. The Directors do not have concurrent position that is not in line with the applicable regulations and provisions.




75

In 2016, the Directors performed the following relevant duties:a. Managing the Company’s daily activities according

to the purposes and objectives, as well as rights and obligations;

b. Implementing policies, principles, values, strategies, objectives, and performance targets that have been evaluated and approved by the Board of Commissioners;

c. Applying risk management and good corporate governance principles in every Company’s activity at all levels;

d. Designing the Company’s organizational structure.

The Directors also hold meeting every month and may hold additional meeting if deemed necessary according to a request of one or more members of the Directors. The Directors in 2016 held 12 (twelve) meetings with attendance level as follows.

Pada tahun 2016, Direksi telah melaksanakan tugas terkait.

a. Mengelola kegiatan Perseroan sehari-hari sesuai dengan maksud dan tujuan, serta hak dan kewajiban;

b. Menerapkan kebijakan, prinsip, nilai, strategi,tujuan, dan sasaran kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris;

c. Menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan Perseroan di semua tingkatan;

d. Merancang struktur organisasi Perseroan.

Direksi juga mengadakan rapat setiap bulan dan dapat mengadakan rapat tambahan bila dipandang perlu sesuai permintaan dari salah satu atau lebih anggota Direksi. Rapat Direksi pada tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.

Nama/ Name Jabatan/ Position

Rapat Internal Dewan Komisaris/

Board of Commissioners Internal Meeting

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi/

Joint Meeting Between Board of Commissioners

and Directors

Jumlah Rapat/

Number of Meetings


Jumlah Rapat/

Number of Meetings


Danny Sihanouk de MitaDirektur Utama/

President Director

6 6 6 6

Ismail 6 6 6 6

Irawati GardjitoDirektur/ Director

6 6 6 6

Asnita Kasmy 6 6 6 6


Pengembangan kompetensi dilaksanakan sebagai penunjang untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Namun di tahun 2016, Perseroan tidak menyelenggarakan pengembangan kompetensi yang diikuti oleh Direksi.

The competence development is conducted as a support to increase the competence and insights of the Directors in performing the duties and responsibilities. However, in 2016, the Company did not hold any competence development participated by the Directors.





Perseroan melaksanakan penilaian kinerja Organ Perseroan, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, serta organ pendukung dibawahnya. Namun, penilaian kinerja yang dilakukan masih terbatas pada penilaian pencapaian target kinerja. Penilaian tersebut dilakukan oleh Dewan Komisaris untuk menilai pencapaian kinerjanya, Komite dibawahnya, dan kinerja Direksi. Sedangkan, Direksi akan melakukan penilaian pencapaian kinerja organ pendukung dibawahnya.

PENILAIAN KINERJA ORGAN PERUSAHAANPerformance Assessment of the Company’s Organ

The Company conducts performance assessment of the Company’s Organs, which are the Board of Commissioners and Directors, as well as the supporting organs. However, the performance assessment done is still limited to assessment of the performance target achievement. The assessment is done by the Board of Commissioners to assess the performance achievement, the supporting Committee, and the Directors’ performance. Whereas, the Directors will assess the performance achievement of the supporting organs.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration of Board of Commissioners and Directors

Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Perseroan. RUPS juga dapat memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi atau gaji dan tunjangan Dewan Komisaris serta Direksi Perseroan, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Pada tahun 2016, besaran remunerasi dan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan standart yang berlaku di industri pelayaran.

The policy of remuneration and other facilities for the Board of Commissioners and Directors refers to resolutions from the Shareholders, as established in the GMS by considering the result of a review conducted by the Company’s Board of Commissioners. GMS can also grant authorities to the Board of Commissioners to determine the remuneration or salary and allowances of the Company’s Board of Commissioners and Directors, as stipulated in the Company’s Articles of Association.

In 2016, the amount of remuneration and allowances set was based on the applicable standard in shipping industry.




77

KOMITE AUDITAudit Committee

Komite Audit adalah komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan bekerja berdasarkan Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 orang anggota yang diketuai oleh Komisaris Independen. Anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi, keuangan, dan audit. Komposisi Komite Audit Perseroan dengan masa jabatan yang tidak melebihi masa jabatan Dewan Komisaris sebagai berikut.

Ida Bagus Oka NilaKetua Komite Audit/ Head of Audit Committee (Komisaris Independen/ Independent Commissioner)Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris.Menjabat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris tanggal 15 Agustus 2013.

Profile can be seen under the Profile of Board of Commissioners section.Is the Head of Audit Committee based on decree of Board of Commisioners’ meeting dated August 15, 2013.

Dewi Yanthy WidjayaAnggota Komite Audit/ Member of Audit CommitteeMenjabat anggota Komite Audit terhitung sejak 25 Juni 2012. Memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan pengalaman yang mendalam di bidang audit.

Has been a member of Audit Committee since June 25, 2012. Has educational background in accounting and strong experience in auditing.

Budi PurwantoAnggota Komite Audit/ Member of Audit CommitteeMenjabat Komite Audit terhitung sejak 21 Oktober 2013. Memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan mempunyai pengalaman yang cukup lama di bidang keuangan.

Has been a member of Audit Committee since October 21, 2013. Has educational background in accounting and relatively strong experience in finance.

Komite Audit menjalankan peran secara obyektif berdasarkan pertimbangan keahliannya secara profesional. Dalam rangka menjaga objektifitas tersebut, Komite Audit harus berasal dari pihak yang independen, yaitu pihak yang tidak memiliki hubungan/keterkaitan yang dapat menimbulkan dampak negatif atau benturan kepentingan baik dengan Pemegang Saham dan pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) maupun dengan Perseroan.

KOMPOSISI DAN INDEPENDENSIComposition and Independence

The Audit Committee is a committee established and responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and works based on an Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners.

The Company’s Audit Committee consists of 3 members chaired by the Independent Commissioner. Members of Audit Committee have educational background in the fields of accounting, finance, and audit. The composition of the Company’s Audit Committee with period of services that is no longer than the period of service of the Board of Commissioners is as follows.

The Audit Committee performs role objectively based on consideration of the expertise professionally. In order to maintain the objectivity, the Audit Committee must come from independent party, which is a party with no relationship/connection that may have adverse impacts or conflict of interest to the Shareholders and the management (Board of Commissioners and Directors) as well as to the Company.






Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berlandaskan pada surat Keputusan Dewan Komisaris dan Piagam Komite Audit. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Perseoran adalah membantu Dewan Komisaris dalam memantau manajemen Perseroan, mengevaluasi laporan keuangan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi atas temuan audit.

Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait:a. Menyetujui rekomendasi penunjukkan akuntan publik

KAP Arman Hendiyanto & Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan tahun 2016 Perseroan;

b. Menelaah dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan 2016 Perseroan yang diaudit oleh KAP Arman Hendiyanto & Rekan;

c. Melakukan rapat dan diskusi dengan Divisi Audit Internal untuk membahas penerapan fungsi audit internal yang lebih intensif, serta memberi masukan dan memonitor hasil kerja Audit Internal;

d. Mengikuti perkembangan proses perjanjian kerja sama kontrak dan perkembangan kepemilikan armada kapal;

e. Melakukan pertemuan secara rutin dengan Manajemen Perseroan untuk membahas mengenai perkembangan terakhir Perseroan, serta regulasi-regulasi yang terkait dengan bisnis Perseroan.

Komite Audit juga mengadakan rapat sesuai kebutuhan dan bila dipandang perlu. Rapat Komite Audit pada tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.

Nama/Name Jabatan/positionJumlah Rapat/

Number of MeetingsJumlah Kehadiran/

Number of Attendance

Ida Bagus Oka Nila

Ketua Komite Audit/ Komisaris Independen/ Head of Audit Committee/ Independent Commissioner

4 4

Dewi Yanthy Widjaya Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee 4 4

Budi Purwanto Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee 4 4

Duties and responsibilities of the Audit Committee are based on the Decree of the Board of Commissioners and Audit Committee Charter. Duties and responsibilities of the Company’s Audit Committee are to support the Board of Commissioners in monitoring the Company’s management, evaluating financial statements, and providing recommendations to the Board of Commissioners and Directors on the audit findings.

Throughout 2016, the Audit Committee performed duties and responsibilities related to:a. Approving recommendations of appointment of the

public accountant KAP Arman Hendiyanto & Partners to audit the Company’s 2016 financial statements;

b. .Reviewing and giving opinion to the Company’s 2016 financial statements that are audited by KAP Arman Hendiyanto & Partners;

c. Holding meetings and discussions with the Internal Audit Division to discuss the implementation of a more intensive internal audit function and to give inputs and monitor the Internal Audit work result;

d. .Following the development of process of cooperation agreement and development of fleet ownership;

e. .Holding routine meeting with the Company’s management to discuss the latest development of the Company and regulations that are relevant to the Company’s business.

The Audit Committee also holds meeting according to the needs and if deemed necessary. The Audit Committee in 2016 held 4 (four) meetings with attendance level as follows.




79

Pengembangan kompetensi dilaksanakan sebagai penunjang untuk meningkatkan kompetensi Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Namun, pada tahun 2016 tidak ada penyelenggaraan pengembangan kompetensi yang diikuti oleh Komite Audit.


The competence development is conducted as a support to increase the competence of the Audit Committee in performing the duties and responsibilities. However, in 2016, the Company did not hold any competence development participated by the Audit Committee.





Sekretaris Perusahaan berfungsi dalam menjalankan kegiatan kesekretariatan Perseroan dan sebagai penghubung Perseroan dengan RUPS, investor, publik, dan otoritas pasar modal. Sekretaris Perusahaan juga berfungsi dalam menjalankan tugas terkait GCG. Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertangung jawab kepada Direktur Utama. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 2 November 2012, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Asnita Kasmy.

Asnita KasmySekretaris Perusahaan/ Corporate SecretaryWarga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Sastra dari Universitas Kristen Indonesia dan Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Bergabung di Trada Group pada tahun 2010 di PT Trada International sebagai Corporate Affairs and Communication, serta diangkat sebagai Corporate Secretary pada tahun 2012 di PT Trada Maritime Tbk. Beliau merupakan seorang profesional di bidang komunikasi dan crisis management dengan pengalaman lebih dari 18 tahun di berbagai perusahaan konsultan dan multinational company, baik di dalam maupun di luar negeri.

Indonesian citizen. She obtained a Bachelor of Literature degree from the Christian University of Indonesia and a Master’s degree in Mass Communication from the University of Indonesia. Joined in Trada Group since 2010 as Corporate Affairs and Communication at PT Trada International and appointed as Corporate Secretary at PT Trada Maritime Tbk in 2012. She is a professional in communication and crisis management with more than 18 years of experience at several consulting companies and multinational companies, in the country and abroad.

Pada tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait:

a. Mengikuti perkambangan pasar modal, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal, dan memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut;

b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi Perseroan;

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham .

Pada tahun 2016, tidak ada pelaksanaan program pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan. Namun Perseroan mengimbau kepada Sekretaris Perusahaan agar bertindak sebagaimana job desk yang diemban dan etika kerja yang berlaku.

SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary

The Corporate Secretary has functions to run the Company’s secretarial activities and as the liaison between the Company with GMS, investors, public, and capital market authorities. The Corporate Secretary also has function in implementing duties relating to GCG. The Corporate Secretary is appointed and responsible to the President Director. Based on the Directors’ Decree on November 2, 2012, the Corporate Secretary is held by Asnita Kasmy.

In 2016, the Corporate Secretary performed activities according to the duties and responsibilities.

a. Following the capital market development, particularly the applicable laws and regulations in capital market, and giving input to the Directors and Board of Commissioners to comply with the laws and regulations;

b. Giving information to public about the Company’s condition;

c. Coordinating the implementation and documentation of Directors’ meeting, Board of Commissioners’ meeting, and General Meeting of Shareholders.

In 2016, there was no competence development program for the Corporate Secretary. However, the Company suggested the Corporate Secretary to act as per the job description set and the applicable work ethics.




81

Trada Maritime memiliki Audit Internal yang berfungsi untuk membantu Direktur Utama dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan GCG di Perseroan. Kedudukan Audit Internal berada langsung di bawah Direktur Utama.

Audit Internal terdiri dari tiga anggota dan dipimpin oleh seorang Ketua Audit Internal, yaitu Julianti Sinaga berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 1 Oktober 2013.

Julianti SinagaKetua Audit Internal/ Head of Internal AuditWarga Negara Indonesia dengan latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. Bergabung di Perseroan sejak tahun 2013 dan menduduki posisi di Divisi Finance. Sebelumnya beliau menduduki posisi yang sama di berbagai perusahaan di industri batu bara.

Indonesian citizen, with education background in accounting. Joined the Company since 2013 and holding the position in Finance Devision. Previously hold the same position in several companies in the coal industry.

Audit Internal memiliki Piagam Audit Internal sebagai acuan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terhadap Perseroan.

Pada tahun 2016, Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait:a. Menyusun rencana audit;b. Melaksanakan audit umum dan audit khusus;c. Memantau dan menindaklanjuti temuan audit, serta

mengkomunikasikannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris cq Komite Audit;

d. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko; serta

e. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, dan bidang lainnya.

Dalam menjamin efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, anggota Audit Internal mengikuti program pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Program pengembangan kompetensi yang diikuti Audit Internal pada tahun 2016 diantaranya terkait seminar di bidang pengadaan barang dan jasa.

AUDIT INTERNALInternal Audit

The Internal Audit has an Internal Audit Charter as the guideline of implementation of duties and responsibilities to

In 2016, the Internal Audit implemented several duties and responsibilities such as:a. Preparing the audit plan;b. Conducting general and special audits;c. Monitoring, following up, and communicating audit

findings to the President Director and the Board of Commissioners via the Audit Committee;

d. Assessing and evaluating the implementation of internal control and risk management system; and

e. Inspecting and assessing the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operational, human resources, as well as other aspects.

In guaranteeing the effectiveness of implementation of duties and responsibilities, members of the Internal Audit participate in competence development program to increase the quality of implementation of duties and responsibilities. The competence development program participated by the Internal Audit in 2016 among others seminar in procurement.

Trada Maritime has an Internal Audit unit that functions to support the President Director in executing the monitoring function on the effectiveness of the internal control system and GCG implementation in the Company. The position of Internal Audit is directly under the President Director.

The Internal Audit consists of three members and chaired by the Internal Audit Head, which is Julianti Sinaga, based on the Directors’ Decree dated October 1, 2013.





SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Sistem pengendalian internal dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan Perseroan, yaitu mengurangi risiko terjadinya kerugian, menjaga aset yang dimiliki, penyediaan pelaporan keuangan yang akurat, dan meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian internal di Perseroan meliputi pengendalian sistem teknologi informasi (TI), sistem akuntansi, serta kepatuhan terhadap peraturan dan standar operasional prosedur (SOP).

Pengendalian sistem TI ditujukan untuk memastikan kecukupan TI dalam mendukung aktivitas bisnis Perseroan dan kelompok usaha agar efektif dan efisien, meminimalkan kesalahan transaksi dan melindungi Perseroan dari tindak penipuan. Sistem TI di Perseroan berupa perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan yang terus diperbaharui dan ditingkatkan sesuai kebutuhan operasional Perseroan.

Pengendalian sistem akuntansi bertujuan untuk memastikan keabsahan, keakuratan dan ketepatan waktu setiap transaksi yang telah dinilai, digolongkan, dicatat, diringkas dan disetujui oleh pihak yang berwenang. Selain itu, pengendalian sistem akuntansi juga bertujuan untuk memastikan pelaksanaan sistem akuntansi Perseroan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

Terkait kepatuhan terhadap peraturan dan SOP, pelaksanaan sistem pengendalian internal memantau agar setiap kegiatan yang dijalankan Perseroan dalam seluruh

The internal control system is built to meet some of the Company’s objectives, which are to reduce the risk of loss, to maintain the assets, to provide accurate financial reporting, and the increase the Company’s compliance to the applicable regulations. The internal control system in the Company includes control of information technology (IT) system, accounting system, and compliance to regulations and standard operational procedure (SOP).

IT system control is intended to ensure adequate IT in supporting the business activities of the Company and business groups to be effective and efficient, to minimize errors in transactions, and to protect the Company from fraud. The IT system in the Company is in the form of hardware, software, and network that are always updated and improved according to the Company’s operational needs.

Control of accounting system is intended to ensure the validity, accuracy, and timeliness of each transaction that has been assessed, classified, recorded, summarized, and approved by the authorities. Furthermore, the accounting system control is also intended to ensure that the implementation of the Company’s accounting system is already in accordance with the applicable Financial Accounting Standards.

To ensure compliance to regulations and SOP, the implementation of the internal control system monitors every activity conducted by the Company in all of the




83

SISTEM MANAJEMEN RISIKORisk Management System

Sistem manajemen risiko yang diterapkan di Perseroan berfungsi untuk mengelola risiko yang meliputi identifikasi, evaluasi, serta pengendalian risiko-risiko yang berpotensi mengganggu aktivitas Perseroan, kelangsungan usaha, serta menyebabkan tidak tercapainya tujuan Perseroan.

Adapun risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan pengelolaannya dijelaskan sebagai berikut.

1. Risiko Operasional

Risiko operasional mencakup risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek operasional, yaitu:

• Kontrak

Perseroan menghadapi kendala dalam memperoleh kontrak yang sesuai dengan sasaran pendapatan dan laba Perseroan. Untuk menghindari kendala yang tidak diinginkan, Perseroan menjalin kerja sama dengan mitra yang memiliki jaringan bisnis yang luas, selain cepat tanggap dalam melihat peluang-peluang usaha baik di pasar lokal maupun luar negeri.

• Awak Kapal

Persaingan untuk mendapatkan awak kapal yang terampil, kian ketat seiring dengan perkembangan bisnisnya. Mengingat para awak kapal yang bekerja di laut adalah satu sumber daya terpenting bagi jalannya roda usaha, Perseroan bekerja sama dengan akademi pelayaran menyaring para awak kapal melalui uji seleksi serta prosedur pelatihan yang ketat. Hal ini bertujuan

aspek bisnisnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk peraturan terkait pasar modal, serta sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan seluruh sistem pengendalian internal tersebut dievaluasi secara berkala untuk menilai kecukupan serta kesesuaiannya terhadap perkembangan peraturan dan ketentuan regulator. Evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan melalui Audit Internal ataupun auditor eksternal. Hasil evaluasi tersebut kemudian dilaporkan kepada manajemen sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan langkah perbaikan.

business aspects to be in accordance with the applicable regulations and provisions, including regulations related to capital market, and in line with the established SOP.

The implementation of the entire internal control system is evaluated periodically to assess the adequacy and suitability to the development of regulations and provisions of the regulator. Evaluation of the effectiveness of the internal control system is performed by the Internal Audit or external auditors. The evaluation results are then reported to the management as a consideration to take corrective measures.

The risk management system implemented in the Company serves to manage the risks which include identification, evaluation, and control of risks that potentially disrupt the Company’s activities, business continuity, and cause the Company not achieving the objectives.

The risks faced by the Company and the risk mitigation are described below.

1. Operational Risk

Operational Risk includes risks relating to the operational aspect, which are:

• Contract

The company faces obstacles in obtaining contract in accordance with the Company’s income and profit targets. To avoid unwanted obstacles, the Company cooperates with partners that have extensive business network, in addition to being quick response in looking for good business opportunities in the local market and overseas.

• Ship Crew

The competition to hire skilled crew is getting fiercer along with the business development. Considering that crew member who works at sea is one of the most important resources for the business wheels, the Company cooperates with shipping academy to shortlist the candidates through selection test and rigorous training procedure. The purpose is so that





agar Perseroan memiliki perwira dan awak kapal berkompetensi dan memiliki standar kemampuan sesuai aturan maritim internasional. Agar awak kapal dapat bekerja dengan tenang dan memberikan kontribusi yang maksimal, Perseroan memberikan remunerasi yang kompetitif.

• Kecelakaan

Risiko kecelakaan dapat menyebabkan kerugian material bagi Perseroan. Untuk mengurangi risiko kerugian material, Perseroan melindungi armada kapal maupun para awak kapal dengan asuransi yang disediakan oleh penyedia asuransi terkemuka.

• Lingkungan

Risiko kerusakan material terhadap lingkungan juga dapat menimbulkan kerugian finansial yang besar bagi Perseroan. Perseroan menerapkan standar kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) yang ketat dan dilindungi oleh asuransi yang sesuai.

• Perubahan Peraturan

Perubahan peraturan dapat menyebabkan meningkatnya biaya operasional. Perseroan mengantisipasi risiko tersebut dengan tetap mengikuti informasi terbaru mengenai peraturan pemerintah dan dinamika pasar yang dapat menyebabkan perubahan peraturan.

2. Risiko Ekonomi dan Keuangan

• Suku Bunga

Kenaikan suku bunga dapat menyebabkan kenaikan biaya. Perseroan melakukan pengelolaan beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, serta mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar.

• Valuta Asing

Fluktuasi nilai tukar valuta asing dapat menyebabkan kerugian. Eksposur yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank jangka panjang. Oleh karena itu, Perseroan mengelola utang bank jangka panjang dengan sangat hati-hati.

• Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan kerugian yang timbul bila pelanggan gagal memenuhi kewajiban sesuai kontrak. Oleh karena itu, Perseroan melakukan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala.

the Company has competent officers and crews and have appropriate standard of capabilities according to international maritime rules. To ensure that the crew can work in peace and give maximum contribution, the Company provides a competitive remuneration.

• Accident

The risk of accidents can cause material losses for the Company. To reduce the risk of material losses, the Company protects the fleet as well as the crew members with insurance cover provided by leading insurance providers.

• Environment

The risk of material damage to the environment can also cause a huge financial loss for the Company. The Company applies standards for health, safety, and environment (K3L), which are strict and protected by the appropriate insurance.

• Changes in Regulations

Regulatory changes can lead to increasing operational costs. The Company anticipates this risk by following the latest information on government regulations and market dynamics that can cause changes in regulations.

2. Economic and Financial Risks

• Interest Rates

The increase in interest rates may lead to increasing costs. The Company manages the interest expense through a combination of debt with fixed interest rates and variable interest rates, as well as evaluating the tendency of market interest rates.

• Foreign Currencies

Fluctuations in foreign exchange rates can cause losses. The exposure that is influenced by interest rate risk is mainly related to long-term bank debt. Therefore, the Company manages long-term bank debt very carefully.

• Credit Risk

Credit risk is the loss incurred if the customer fails to meet the obligations under the contract. Therefore, the Company has business relationship with parties that have credibility, establishes a policy of credit verification and authorization, and periodically monitors the receivable collectability.




85

• Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan kerugian yang timbul bila tidak tersedia arus kas yang cukup. Oleh karena itu, Perseroan memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang memadai untuk membiayai kegiatan operasional. Perseroan juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang.

• Kondisi Ekonomi

Bisnis transportasi laut terkait erat pada pertumbuhan ekonomi. Bila ekonomi melamban, risiko terhambatnya pertumbuhan Perseroan akan semakin besar. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa memantau perubahan kondisi ekonomi agar dapat menyiapkan langkah antisipasi yang diperlukan.

• Inflasi

Kenaikan harga pada umumnya akan mengakibatkan kenaikan harga suku cadang dan biaya operasional. Oleh sebab itu, Perseroan secara konsisten menerapkan operasi yang efisien di semua lini, serta memperhitungkan inflasi dalam anggarannya.

• Liquidity Risk

Liquidity risk is the loss incurred when there is no sufficient cash flow. Therefore, the Company monitors and maintains sufficient amount of cash and cash equivalents to fund the operational activities. The Company also conducts periodical evaluations of cash flow projections and actual cash flows, including debt maturity schedule.

• Economic Condition

Marine transportation business is closely related to the economic growth. When the economy is slowing, the risk that will slowdown the Company’s growth will be even greater. Therefore, the Company continues to monitor changes in the economic conditions in order to prepare the necessary precaution measures.

• Inflation

The price increase will generally result in higher prices of spare parts and operational costs. Therefore, the Company consistently applies efficient operations on all lines, as well as calculation of the inflation in the budget.





KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAANCode of Ethics and Corporate Culture

Perseroan telah memiliki Kode Etik atau Pedoman Perilaku yang spesifik untuk dijadikan panduan berperilaku bagi para karyawannya. Secara umum, Kode Etik Perseroan telah menekankan kepada setiap karyawan mengenai pentingnya melaksanakan tugas dengan mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta dengan memperhatikan etika bisnis yang sesuai. Penerapan Kode Etik secara konsisten akan mewujudkan budaya kerja yang beretika, berkualitas, dan bertanggung jawab yang sejalan dengan visi dan misi Perseroan.

Untuk merealisasikan visi dan misi, Perseroan telah menyusun dan menerapkan Nilai-Nilai Perusahaan yang menjadi budaya kerja untuk mengingatkan dan memberikan inspirasi kepada seluruh insan Perseroan untuk senantiasa melakukan yang terbaik untuk mencapai yang terbaik. Nilai-Nilai Perusahaan Perseroan sebagai berikut.

Selalu Ingin BerkembangDinamis dan berdedikasi untuk terus maju.

Selalu Berorientasi ke Depan• Memiliki visi yang tajam;• Mampu mengidentifikasikan peluang;• Terbuka pada ide-ide baru dan selalu antusias untuk

membuat terobosan-terobosan baru demi memimpin pasar.

Pelayanan yang BerkualitasProfesional dan selalu mengedepankan kualitas.

The Company has had specific Code of Ethics or Code of Conduct to be the guidelines for its employees’ behavior. In general, the Company’s Code of Ethics emphasizes all employees about the importance to carry out the task with reference to the applicable rules and regulations and with attention to appropriate business ethics. Implementation of the Code of Ethics will consistently embody work culture that is ethical, qualified, and responsible in line with the Company’s vision and mission.

To realize its vision and mission, the Company has developed and implemented Company Values into the work culture to remind and inspire all humans of the Company to always do their best in order to achieve the best. The Company’s Corporate Values are as follows.

Always Willing to DevelopDynamic and dedicated to keep progressing.

Always has Future Orientation• Has a sharp vision;• Able to identify opportunities;• Open to new ideas and always enthusiastic to make

new breakthrough in order to lead the market.

Quality ServicesProfessional and always puts quality.

SANKSI DAN KASUS YANGDIHADAPISanctions and Legal Cases

Perseroan menerima surat Penetapan Pengadilan Negeri dan Hubungan Industrial Jakarta Pusat No: W10.02.VIII.03.TW perihal pendaftaran atas putusan arbitrase internasional yang dikeluarkan di London, perusahaan akan menggunakan hak untuk mengajukan perlawanan atas tuntutan klaim Svitzer Salvage BV.

The Company has received Court Ruling from Industrial Court and Industrial Relations Central Jakarta No: W10.02.VIII.03.TW regarding Registration of International Arbitration Court Ruling issued in London, the Company shall exercise the right to file a claim against the claims of Svitzer Salvage BV




87

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/ATAU KARYAWAN

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Share Ownership Program for Management and/or Employees

Whistleblowing System

Perseroan tidak menerapkan program kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan.

Perseroan membentuk kebijakan pelaporan pelanggaran untuk melindungi kepentingan Perseroan dan karyawan guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan telah menetapkan aturan dan prosedur bagi pelapor untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum, peraturan dan ketentuan yang belaku yang dianggap merugikan Perseroan dan karyawan. Kebijakan ini merumuskan cara pelapor dalam menyampaikan laporan pelanggaran dan cara Perseroan memproses dan menangani laporan pelanggaran. Perseroan menjamin memberikan perlindungan kepada pelapor mengenai laporan pelanggaran yang disampaikan.

Perseroan telah menetapkan Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran yang terdiri dari berbagai Divisi dan tingkatan organisasi, termasuk sampai pada tingkatan Dewan Komisaris, sehingga setiap pengaduan terkait pelanggaran dapat dikelola dengan baik. Setiap pengaduan yang diterima akan diteliti kebenarannya dan akan ditindaklanjuti sesuai jenis pelanggaran. Terhadap pengaduan yang terbukti benar, Perseroan akan memberikan sanksi yang sesuai. Sedangkan, terhadap pengaduan yang terbukti tidak benar atau mengarah ke fitnah, akan mendapat teguran. Adapun pada tahun 2016, Perseroan tidak menerima pelaporan pelanggaran.

The Company does not implement share ownership program for employees and/or management.

The Company establishes violation reporting policy to protect the interests of the Company and its employees in order to achieve good corporate governance. The Company has set rules and procedures for whistleblowers to report on matters relating to violations of applicable laws, rules, and regulations which are deemed detrimental to the Company and its employees. This policy formulates how the whistleblowers report the violations and how the Company process and handle the violation report. The Company guarantees protection to the whistleblowers regarding the violation reports submitted.

The company has set up Whistleblowing System Team comprising various Division and levels of organization up to the level of the Board of Commissioners in order to better manage complaint related to violation. Each complaint received will be investigated to seek out the truth and will be followed up based on the type of violations. For the complaints that are proven to be true, the Company will impose appropriate sanctions. But, for the complaints that are proven to be incorrect or leading to defamation will result in warning. For the year of 2016, the Company did not receive any violation report.




89

Corporate Social Responsibility

05

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN





Komitmen Perseroan bagi seluruh pemangku kepentingan yang diwujudkan melalui pelaksanaan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate sosial responsibility/CSR) menjadi bentuk sarana efektif dalam menyalurkan kontribusi serta pertanggungjawaban secara berkesinambungan. Program kegiatan CSR yang dilaksanakan secara konsisten ini mencakup bidang lingkungan hidup, ketenagakerjaan, sosial kemasyarakatan, serta pelanggan.

Kegiatan usaha Perseroan dalam bidang transportasi angkutan laut sangat erat kaitannya dengan lingkungan hidup, khususnya di wilayah perairan laut. Oleh karena itu, Perseroan menerapkan kebijakan pengelolaan lingkungan berdasarkan standar ISO 14001:2004. Standar ini mengatur sistem manajemen lingkungan (SML) yang memungkinkan Perseroan untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan tujuan yang memperhatikan persyaratan hukum dan informasi tentang aspek lingkungan. Penerapan standar ini, yang ditunjukkan melalui sertifikasi, senantiasa ditinjau dan dimutakhirkan secara berkelanjutan. Berdasarkan standar ini, Perseroan melakukan pemantauan pengendalian limbah melalui pencatatan dan pemantauan program pengumpulan dan pembuangan pada setiap kaleng, sesuatu yang dikotori oli, sisa limbah produksi, dan lainnya.

Penerapan SML menjadi tanggung jawab Divisi Compliance Setiap pengaduan yang diterima terkait masalah lingkungan akan ditindaklanjuti oleh Divisi tersebut.

CSR LINGKUNGAN HIDUPCSR of Environment

The Company’s commitment to all stakeholders are realized through the implementation of various programs of corporate social responsibility/CSR in order to form effective means in delivering continuous contribution and accountability. The CSR programs are implemented consistently and include the sectors of environment, employment, social community, and customers.

The Company’s business activities are in the field of sea freight, which are closely related to the environment, particularly in marine waters. Therefore, the Company applies environmental management policies based on the standard of ISO 14001:2004. This standard regulates the environmental management system (SML) that enables the Company to develop and implement policies and objectives that regard the legal requirements and information about environmental aspect. The implementation of this standard, which is demonstrated through certification, is constantly reviewed and updated on an ongoing basis. Based on this standard, the Company monitors the waste control through recording and monitoring of waste collection and disposal program in each can, something that is littered with oil, residual waste production, and more.

SML implementation becomes the responsibility of Compliance Division. Every complaint received that is related to environmental issues will be followed up by the said Division.




91

CSR KETENAGAKERJAANCSR of Employment

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdedikasi tinggi, handal dan profesional menjadi aset utama bagi Perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan menerapkan manajemen SDM yang terintegrasi, mulai dari proses rekrutmen, pengembangan kompetensi dan karir, serta remunerasi dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Dalam menerapkan proses rekrutmen, Perseroan memberikan kesempatan kerja yang adil kepada seluruh calon SDM dan menerapkan prinsip kesetaraan gender dengan memperhatikan kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan pada jabatan yang tersedia. Setiap SDM yang bekerja di Perseroan diberikan kesempatan mengikuti program pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawab. Perseroan juga memberikan remunerasi yang layak yang sesuai dengan peraturan terkait ketenagakerjaan, memberikan fasilitas kesehatan bagi seluruh SDM, serta menyediakan sarana dan prasarana keselamatan kerja di setiap lokasi kegiatan usaha berlangsung.

Dalam menerapkan manajemen SDM tersebut, Perseroan menerapkan standar manajemen mutu yang diatur dalam ISO 9001:2008 dan standar keselamatan kerja yang diatur dalam OHSAS 18001:2007, yang sertifikasinya senantiasa dimutakhirkan secara berkelanjutan. Perseroan juga menerapkan standar dan ketentuan International Maritime Organization (IMO), seperti Safety of Life At Sea (SOLAS) Code, International Safety Management (ISM) Code, dan International Ship and Port Facility Safety (ISPS) Code.

Terkait penerapan kesehatan dan keselamatan kerja, Perseroan menerapkan program berikut.• Safety Promotion

Pemberian pengetahuan dan informasi tentang tata cara kerja atau perilaku yang aman.

• K3 Performance StatisticsPelaporan tentang keselamatan yang memuat jam kerja, kecelakaan, korban jiwa, perbaikan, keadaan hampir celaka, dan lain-lain.

• Inspeksi K3/Inspeksi PeralatanIdentifikasi perilaku dan kondisi yang aman selama inspeksi di seluruh lokasi kerja dan fasilitas yang ada, serta memperbaiki kelengkapan sistem pada setiap perlengkapan, termasuk melengkapi dengan perangkat yang dapat membantu karyawan di lapangan dalam menerapkan prosedur kerja.

• Pengamatan Risiko (HIRA dan JSA)Identifikasi bahaya-bahaya pada setiap kegiatan kerja, pengamatan bahaya dan persiapan hal-hal terkait kewaspadaan dalam keselamatan yang dibutuhkan.

• Induksi K3Program untuk mempersiapkan pengetahuan dan kemampuan keselamatan dan kesehatan kerja yang dibutuhkan mengenai bekerja secara aman.

The Human Resources (HR) who are highly dedicated, reliable, and professional become the major asset for the Company to increase its business growth. Therefore, the Company applies an integrated HR management, from recruitment process, competence and career development, remuneration and facilities of health, safety, and environment (K3). In applying the recruitment process, the Company provides equal employment opportunities to all prospective HR and applies the principle of gender equality by considering the qualifications and competencies required in the positions available. Every human resource working in the Company is granted the opportunity to participate in competence development programs according to the needs in fulfilling the duties and responsibilities. The Company also provides decent remuneration in accordance with the relevant regulations of employment, provides health facilities for all human resources, and provides safety facilities and infrastructure at each location of the business activities.

In applying HR management, the Company implements quality management standards set by ISO 9001:2008 and occupational safety standards set by OHSAS 18001:2007, in which the certification is always updated continuously. The Company also implements standards and provisions of International Maritime Organization (IMO), such as Safety of Life At Sea (SOLAS) Code, International Safety Management (ISM) Code, and the International Ship and Port Facility Safety (ISPS) Code.

Related to the implementation of health and safety, the Company applies the following programs.• Safety Promotion

Provision of knowledge and information about work procedures or safe behavior.

• K3 Performance StatisticsReporting about safety that includes working hours, accidents, loss of life, improvement, almost accident event, and others.

• K3 Inspection/Equipment InspectionIdentification of behaviors and safe conditions during inspection across the existing work sites and facilities and improvement of the system completeness at any fixtures, including equipping with devices that can help employees on the ground in implementing the work procedures.

• Observations of Risk (HIRA and JSA)Identification of hazards at any work activities, observation of danger, and preparation of matters related to necessary safety precautions.

• K3 InductionPrograms to prepare knowledge and ability of occupational safety and health are needed regarding safe work.





• Pelatihan K3Program untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada setiap personil, serta kompetensi yang dibutuhkan.

• Pre-Task Briefing/Toolbox Meeting/Safety MeetingDiskusi bahaya-bahaya pada pekerjaan yang dilakukan, serta kajian cara bekerja secara aman.

• Rapat K3Tinjauan kembali kinerja terkait keselamatan dan diskusi program K3 untuk minggu berikutnya.

• Latihan Tanggap DaruratLatihan untuk mengakrabkan perencanaan tanggap darurat.

• Safety ObservationProgram yang melibatkan semua personel untuk melaporkan perilaku dan kondisi yang tidak aman di tempat mereka bekerja.

• Pemeriksaan Medis dan FisikMemastikan karyawan sehat untuk bekerja.

• Pelaporan Investigasi Kecelakaan/InsidenMengungkap semua faktor dan keadaan yang berhubungan dengan kecelakaan/insiden dalam rangka memperoleh hubungan sebab akibat untuk melakukan tindakan pencegahan dan kewaspadaan, untuk mencegah kecelakaan/insiden tidak terulang kembali.

• K3 AuditDilakukan bersama-sama dengan Internal Audit, eksternal audit, dan pelanggan secara berkala setiap tahunnya.

Penerapan seluruh standar dan program tersebut ditujukan untuk meminimalkan risiko bagi karyawan, meningkatkan kepuasan kerja karyawan, serta meningkatkan kinerja bisnis Perseroan. Minimnya risiko kerja bagi karyawan antara lain ditunjukkan melalui rendahnya tingkat kecelakaan kerja. Sedangkan, kepuasan kerja karyawan antara lain ditunjukkan melalui tingkat turn over karyawan.

• K3 TrainingPrograms to improve knowledge and capabilities of each personnel and the required competencies.

• Pre-Task Briefing/Toolbox Meeting/Safety MeetingDiscussion of dangers on the job and a study of how to work safely.

• K3 MeetingsReview performance that is related to safety and discussion on K3 program for the next week.

• Emergency Response ExerciseExercises performed to familiarize the emergency response planning.

• Safety ObservationPrograms that involve all personnel to report behavior and unsafe conditions at their work sites.

• Medical and Physical ExaminationEnsuring employees to be healthy for work.

• Accident/Incident Investigative ReportingUncover all factors and circumstances related to the accident/incident in order to form a causal relationship to take preventive action and vigilance, to prevent accidents/incidents from recurring.

• K3 AuditPerformed together with the internal audit, external audit, and customers regularly every year.

Implementation of all standards and programs is intended to minimize risks for the employees, to improve employee satisfaction, and to improve the Company’s business performance. Minimum occupational risks for the employees, among others, are indicated by low levels of occupational accidents. Meanwhile, employee’s work satisfaction, among others, is demonstrated through the level of staff turnover.




93

Dalam menjaga lingkungan kerja, Perseroan juga memperhatikan komunitas sosial di lingkungan pelaksanaan kegiatan usaha. Perseroan berkomitmen untuk terlibat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. Pada tahun 2016, Perseroan bersama dengan Entitas Anak, PT Trada Dryship, melakukan aksi “Santunan Kepada Anak Yatim dan Manula” sebagai bentuk kepedulian terhadap sosial masyarakat di Kp. Sukan Tengah, Gurimbang, dan Tanjung Perangkat Kab. Tanjung Redeb Berau, Kalimantan Timur pada tanggal 15-18 November 2016.

CSR SOSIAL KEMASYARAKATANCSR of Social and Community

In maintaining the work environment, the Company also pays attention to the social community in the environment where business activities are implemented. The Company is committed to be involved in improving the living quality of the surrounding communities. In 2016, the Company and its Subsidiary, PT Trada Dryship, conducted an activity of “Compensation To Orphans and Elderly” as a form of concern to the social community in Kp. Sukan Tengah, Gurimbang, and Tanjung Perangkat Kab. Tanjung Redeb Berau, East Kalimantan on November 15 to 18, 2016.

Pelanggan adalah elemen terpenting dan menentukan bagi keberlangsungan Perseroan sebagai sebuah entitas bisnis. Oleh karena itu, Perseroan terus melakukan serangkaian upaya guna mengakomodir kebutuhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perseroan mengutamakan kualitas layanan, berupa ketepatan waktu dan keamanan angkutan muatan. Perseroan melaksanakan pengukuran kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Survey) secara berkala untuk dapat memperbaiki kinerja Perseroan dan memastikan ditingkatkannya kepuasan pelanggan.

Perseroan secara intensif melakukan komunikasi layanan yang dihasilkan. Perseroan juga menyediakan sarana pengaduan pelanggan melalui Divisi Operasional. Pada tahun 2016, Perseroan tidak menerima pengaduan pelanggan.

CSR PELANGGANCSR of Customer

Customer is the most important and decisive element for the Company’s sustainability as a business entity. Therefore, the Company continues to conduct a series of efforts to accommodate the needs and improve customer satisfaction. The Company prioritizes service quality, in the form of timeliness and safety of cargo transportation. The Company conducts Customer Satisfaction Survey on a regular basis to improve the Company’ performance and ensure enhanced customer satisfaction.

The Company intensively communicates the services produced. The Company also provides customer complaints channel through the Operating Division. In 2016, the Company did not receive any customer complaints.




95

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016

PT TRADA MARITIME TBK

BOARD OF COMMISSIONERS’ AND DIRECTORS’ STATEMENT OFRESPONSIBILITY FOR THE 2016 ANNUAL REPORT OF

PT TRADA MARITIME TBK

Laporan tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab ManajemenPT Trada Maritime Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini:

This annual report and accompanying financial statement and related financial information are the responsibility of the management of PT Trada Maritime Tbk and have been approved by Board of Commissioners and Directors whose signature appear below:

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Kris Hidayat SulistoKomisaris Utama

President Commissioner

Ida Bagus Oka NilaKomisaris Independen

Independent Commissioner

DIREKSIDirectors

Aris MunandarKomisaris

Commissioner

IsmailDirektur Utama

President Director

Asnita KasmyDirekturDirector





Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank




97

06

LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIConsolidatedFinancial Report





Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Halaman/

Page

Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………………. 1-3 …….. Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Consolidated Statements of Profit or Loss

Konsolidasian…………………………………………. 4-5 …………………….and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……………. 6 ………. Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian………………………... 7-8 ……………… Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian………. 9-143 …..... Notes to the Consolidated Financial Statements

************************

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole.

1

PT TRADA MARITIME Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2016

(Disajikan dalam dolar Amerika Serikat,

kecuali dinyatakan lain)

PT TRADA MARITIME Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2016

(Expressed in United States dollar,

unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2016 2015

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 3c,5 8.546.862 13.113.262 Cash and cash equivalents

Piutang usaha

3d, 3q, 6

Trade receivables

- Pihak ketiga 5.553.975 5.480.990 Third parties -

Piutang lain Trade receivables

- Pihak ketiga 3d, 3q, 7 2.947.066 2.623.046 Third parties -

Pajak dibayar dimuka 3p, 20a 1.414.496 1.423.652 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka 3e, 10 127.350 352.661 Prepaid expenses

Aset lancar lainnya 8 1.832.297 2.225.191 Other current assets

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 3i,12 6.389.318 7.100.000 Non-current assets held for sale

JUMLAH ASET LANCAR 26.811.364 32.318.802 TOTAL CURENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan 3p, 20c 7.661 71.983 Deferred tax assets

Investasi pada entitas asosiasi 3f,9 4.877.154 4.237.584 Investment in an associate

Aset tetap 3g,3h, 11 96.037.069 116.099.692 Fixed assets

Aset keuangan tidak lancar lainnya 3q, 13 34.047.017 34.112.277 Other non-current financial assets

Aset tidak lancar lainnya 3j,11 - 18.601.364 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 134.968.901 173.122.900 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 161.780.265 205.441.702 TOTAL ASSETS






1



KONSOLIDASIAN






FINANCIAL POSITION




Catatan/

Notes 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka pendek dan cerukan 3r,14 30.073.283 29.393.952 Short-term bank loans and overdraft

Utang usaha

3d, 3q, 15

Trade payables

- Pihak ketiga 5.825.535 7.387.029 Third parties -

- Pihak berelasi 3d, 3q, 15 502.379 3.911 Related parties -

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 16 10.630.507 11.269.237 Other current financial liabilities

Utang pembelian aset tetap 17 - 239.217 Liability for purchase of fixed assets

Beban akrual 3q, 3u, 18 9.111.065 5.461.245 Accrued expenses

Utang pajak 3p, 20a 1.479.412 1.293.111 Taxes payables

Uang muka pelanggan 3q, 19 3.145.167 3.189.723 Customer deposits

Pendapatan diterima dimuka 3m 1.487.997 1.593.469 Unearned revenues

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 3n,25 Short-term employee benefits liability

Bagian pinjaman jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 21 Current maturities of long-term debts

- Utang bank dan lembaga keuangan lain 3q, 21 42.578.350 58.592.444 Bank and other financial institution loans -

- Utang lain 24 18.066.191 19.598.157 Other payables -

- Utang transaksi syariah 3r,23 832.973 631.283 Obligations under syariah transactions -

- Utang sewa pembiayaan 3k,22 305.091 84.091 Finance liase liabilities -

- Utang pembiayaan konsumen 21 7.765 7.562 Consumer financing payables -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 124.045.715 138.744.431 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang setelah

dikurangibagianyang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun 21 Long-term debts - net ofcurrent maturities

- Utang lain 25 28.354.420 36.294.611 Other payables -

- Utang transaksi syariah 3r, 23 - 636.584 Obligations under syariah transactions -

- Utang sewa pembiayaan 3k,22 265.157 555.354 Finance liase liabilities -

- Utang pembiayaan konsumen 21 - 8.892 Consumer financing payables -

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3n,25 - 307.481 Long-term employee benefits liability

JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PANJANG 28.619.577 37.802.922 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 152.665.292 176.547.353 TOTAL LIABILITIES






2



KONSOLIDASIAN






FINANCIAL POSITION




Catatan/

Notes 2016 2015

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

Equity attributable to owners of the

parent entity

Modal saham – nilai nominal Rp100 per

saham 26 Capital stock - Rp100 par value per share

Modal dasar - 15.000.000.000 saham

26

Authorized - 15,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh –

9.731.641.746 saham 105.147.893 105.147.893

Issued and fully paid –

9,731,641,746 shares

Tambahan modal disetor 3l, 27 12.991.311 12.961.557 Additional paid-in capital

Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

- Telah ditentukan penggunaannya 28 2.476.325 2.476.325 Appropriated -

- Belum ditentukan penggunaannya (121.106.128) (104.347.064) Unappropriated -

Ekuitas neto yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk (490.599) 16.238.712

Net equity attributable to owners of the

parent entity

Kepentingan non pengendali 29 9.605.572 12.655.638 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 9.114.973 28.894.350 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 161.780.265 205.441.702 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY






3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2016




CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR

LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the year ended

December 31, 2016



Catatan/

Notes 2016 2015

PENDAPATAN JASA 3m,31 26.915.643 33.748.452 SERVICE REVENUES

BEBAN JASA 3m,32 (21.496.085) (31.554.926) COST OF SERVICES

LABA BRUTO 5.419.558 2.193.526 GROSS PROFIT

Pendapatan lainnya 3m,34 401.895 20.347 Other income

Pendapatan keuangan 37 62.314 7.848 Finance income

Bagian atas laba neto entitas asosiasi 3f,9 639.576 915.440 Share in net income of an associate

Laba (rugi) pada selisih kurs - bersih (949.932) 3.419.330 Gain (loss) on foreign exchange - net

Beban umum dan administrasi 3m,33 (2.006.381) (6.628.108) General and administrative expenses

Biaya keuangan 36 (10.829.870) (8.951.440) Finance costs

Penurunan nilai aset tetap 3m,11,12 (4.895.746) (58.031.511) Impairment of fixedassets

Beban lainnya 3m,35 (7.095.943) (8.764.289) Other expenses

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (19.254.529) (75.818.857) LOSS BEFORE INCOME TAX

Beban pajak penghasilan – neto

3p,20b,

20c (554.603) (536.163) Income tax expense – net

RUGI TAHUN BERJALAN (19.809.132) (76.355.020) LOSS FOR THE YEAR

Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba

rugi:

Items that willnot bereclassified to profit or

loss:

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja

– bersih - 7.045

Remeasurements of postemployment

benefit - net

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN (19.809.132) (76.347.975)

COMPREHENSIVE LOSS

FOR THE YEAR






4


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2016




CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR

LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the year ended

December 31, 2016



Catatan/

Notes 2016 2015

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN (19.809.132) (76.347.975)

COMPREHENSIVE LOSS

FOR THE YEAR

Rugi tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada: Loss for the year attributable to:

- Pemilik entitas induk (16.759.065) (69.209.487) Owners of the parent entity -

- Kepentingan non pengendali (3.050.067) (7.145.533) Non-controlling interests -

Neto (19.809.132) (76.355.020) Net

Rugi komprehensif tahun berjalan yang

dapat diatribusikan kepada:

Comprehensive loss for the year

attributable to:

- Pemilik entitas induk (16.759.065) (69.202.442) Owners of the parent entity -

- Kepentingan non pengendali (3.050.067) (7.145.533) Non-controlling interests -

Neto (19.809.132) (76.347.975) Net

Rugi per saham yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk 3s,30 (0,00203) (0,00785)

Loss per share attributable to owners of

the parent entity


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken asa whole.

5


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2016




CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITY

For the year ended December 31, 2016



Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/

Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Modal

Ditempatkan

dan Disetor

Penuh/

Issued and

Fully Paid

Tambahan

Modal Disetor/

Additional Paid-

in Capital

Saldo Laba (Defisit)/

Retained Earnings (Deficit)

Ekuitas-neto/

Net Equity

Kepentingan

Nonpengendali/

Non-controlling

Interests

Total Ekuitas/

Total Equity

Catatan/

Notes

Telah Ditentukan

Penggunaannya/

Appropriated

Belum

Ditentukan

Penggunaannya/

Unappropriated

Saldo tanggal 1 Januari 2015 105.147.893 12.961.557 2.476.325 (35.144.621) 85.441.155 19.801.171 105.242.326 Balance as of January 1, 2015

Rugi komprehensif tahun berjalan - - - (69.209.487) (69.209.487) (7.145.533) (76.355.020) Comprehensive loss for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - 7.044 7.044 1 7.045 Other comprehensive income

Saldo tanggal 31 Desember 2015 3l, 27 105.147.893 12.961.557 2.476.325 (104.347.064) 16.238.712 12.655.639 28.894.350 Balance as of December 31, 2015

Rugi komprehensif tahun berjalan - - - (16.759.065) (16.759.065) (3.050.067) (19.809.132) Comprehensive loss for the year

Tambahan modal amnesti pajak - 29.754 - - 29.754 - 29.754 Tax amnesty paid in capital

Saldo tanggal 31 Desember 2016 3l, 27 105.147.893 12.991.311 2.476.325 (121.106.129) (490.599) 9.605.572 9.114.973 Balance as of December 31, 2016




The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

7


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN


31 Desember 2016




CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the year ended

December 31, 2016



Catatan/

Notes 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING

ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan dan lain-lain 28.180.699 35.536.738 Cash received form costumers and others

Pembayaran kepada pemasok (6.922.477) (15.293.421) Cash paid to suppliers

Pembayaran kepada karyawan (2.892.863) (2.829.342) Cash paid to employees

Kas neto dihasilkan dari operasi 18.365.359 17.413.975 Net cash generated from operations

Penerimaan dari pendapatan bunga 16.291 7.848 Cash received from interest income

Pembayaran bunga (7.281.951) (730.224) Interest paid

Pembayaran pajak penghasilan (482.500) (10.565.338) Income taxes paid

Kas neto diperoleh dari (digunakan

untuk) aktivitas operasi 10.617.199 6.126.261

Net cash provided by (used in)

operating activities

AKTIVITAS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 11 2.665.091 3.637.625 Sale of fixed assets

Perolehan aset tetap 11 (4.545.969) (1.244.773) Additional of fixed assets

Kas neto diperoleh dari (digunakan

untuk) aktivitas investasi (1.880.878) 2.392.852

Net cash provided by (used in)

investing activities

AKTIVITAS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING

ACTIVITIES

Pembayaran pinjman jangka panjang: Payments of long-term debts:

- Utang lain (9.472.157) (2.738.204) Other payables -

- Utang transaksi syariah (434.894) (571.445) Syariah transactions -

- Utang sewa pembiayaan (87.560) (338.238) Finance lease liabilities -

- Utang pembiayaan konsumen (9.824) (1.375) Consumer financing payables -

Pembayaran utang bank jangka pendek (3.081.133) (399.999) Payment of short-term bank loans

Kas neto diperoleh dari aktivitas

pendanaan (13.085.568) (4.049.261)

Net cash provided by financing

activities




The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

8


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN


31 Desember 2016




CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the year ended

December 31, 2016



Catatan/

Notes 2016 2015

PENGARUH NETO PERUBAHAN KURS

PADA KAS DAN SETARA KAS (217.154) 768.425

NET EFFECT OF CHANGES IN

EXCHANGERATE ON CASH AND CASH

EQUIVALENTS

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS

DAN SETARA KAS (4.566.401) 5.238.278

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH

AND CASH

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 13.113.262 7.874.985

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3c, 5 8.546.861 13.113.262

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

END OF YEAR

Informasi tambahan atas aktivitas yang tidak mempengaruhi aruskas

diungkapkan dalam Catatan 43.

Supplementary information on non-cash activities is disclosed in

Note 43.



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

(Disajikan dalam dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT TRADA MARITIME Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year ended

(Expressed in United States dollar, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Trada Maritime Tbk (“Perusahaan”)

didirikan pada tanggal 26 Agustus 1998

berdasarkanAkta Notaris Anasrul Jambi, S.H.,

notaris di Jakarta,No.18 tanggal 26 Agustus

1998. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat KeputusanNo.C-

18.790 HT.01.01.Th.9 tanggal 15 November

1999 serta diumumkan dalam Berita Negara

Republik Indonesia No. 63 tanggal

6 Agustus 2004, Tambahan No. 7664.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa

kali mengalami perubahan dengan perubahan

terakhir diaktakan dalam Akta Notaris Edi

Priyono, S.H., No. 04 tanggal 2 November

2011, mengenai perubahan modal disetor

yang merupakan hasil pelaksanaan Penerbitan

Waran Seri 1. Akta dimaksud telah disahkan

oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No. AHU-AH.01.10-0916.

PT Trada Maritime Tbk (“the Company”) was

established on August 26, 1998 based on

Notarial Deed No. 18 dated August 26, 1998 of

Anasrul Jambi, S.H., a notary in Jakarta. The

deed of establishment was approved by the

Ministry of Justice and Human Rights of the

Republic of Indonesia in its Decision Letter No.

C-18.790 HT.01.01.Th99 dated November 15,

1999 and was published in Supplement

No. 7664 of the State Gazette No. 63 dated

August 6, 2004 of the Republic of Indonesia.

The Company’s articles of association has

been amended several times, the latest

amendement of which was notarized under

deed No. 04 dated November 2, 2011 of Edi

Priyono, S.H., concerning the change in the

paid-up capital as a result of the exercise of

Warrants Series 1. The deed was approved by

the Ministry of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia in its Decision Letter No.

AHU-AH.01.10-0916.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar,

ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah

dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan

angkutan laut.

In accordance with article 3 of the Company’s

Articles of Association, the scope of its

activities is mainly in shipping and sea freight.

Perusahaan memulai usahanya secara

komersial pada bulan September 2000. Kantor

pusat Perusahaan terletak di Wisma Amex Lt

2, Jl Melawai Raya No. 7 Kebayoran Baru,

Jakarta.

The Company started its commercial

operations in September 2000. The

Company’s head office is located in Wisma

Amex Lt 2, Jl Melawai Raya No. 7 Kebayoran

Baru, Jakarta.








10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Perdana Saham b. Public Offering of Shares

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-

LK) No. S-5765/BL/2008 tanggal 27 Agustus

2008, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan

dalam rangka Penawaran Umum Perdana

4.000.000.000 saham dengan nilai nominal

sebesar Rp100 per lembar saham dengan

harga penawaran sebesar Rp125 per

saham disertai dengan Waran Seri I yang

diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif

sebanyak 1.000.000.000 dengan harga

pelaksanaan sebesar Rp135 per saham

dinyatakan efektif.

Based on the letter No. S-5765/BL/2008 dated

August 27, 2008 of the Capital Market and

Financial Institutions Supervisory Agency

(Bapepam-LK), the Company’s Registration

Statement on its Initial Public Offering of

4,000,000,000 shares with Rp100 par value

per share at an offering price of Rp125 per

share with 1,000,000,000 detachable Warrants

Series I at an exercise price of Rp135 per

share was declared effective.

Setiap pemegang saham Waran berhak

membeli satu saham perusahaan selama

masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal

10 Maret 2009 sampai dengan tanggal

9 September 2011. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 10 September 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

seluruh saham Perusahaan masing-masing

sejumlah 9.731.641.746 saham telah

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

The holder of each warrant can exercise the

right to purchase one share from March 10,

2009 until September 9, 2011. On September

10, 2008, these shares were listed in the

Indonesia Stock Exchange.

As of December 31, 2016 and 2015 all of the

Company’s shares totaling 9,731,641,746

shares have been listed in the Indonesia Stock

Exchange.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit

serta Karyawan

c. Boards of Commissioners and Directors,

Audit Committee and Employees

Terdapat perubahan susunan pengurus yang

diaktakan dalam Akta Notaris Edi Priyono,

S.H., No. 09 tanggal 22 Juli 2016, yang

merupakan hasil pelaksanaan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan. Akta dimaksud

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0068062.

There’s changes in the organization structure

which was covered by Notarial Deed Edi

Priyono, SH, No. 09 dated July 22, 2016,

which is the result of the implementation of the

General Meeting of Shareholders. Deed is

approved by the Ministry of Justice and

Human Rights of the Republic of Indonesia in

Decree No. AHU-AH.01.03-0068062.








11



serta Karyawan (lanjutan)



(continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016

dan 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of

Commissioners and Directors as of December

31, 2016 and 2015 is as follows:

2016

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Kris Hidayat Sulisto President Commissioner

Komisaris Independen Ida Bagus Oka Nila Independent Commissioner

Komisaris Aris Munandar Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Ismail President Director

Direktur Asnita Kasmy Director

2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Kris Hidayat Sulisto President Commissioner

Komisaris Independen Ida Bagus Oka Nila Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Danny Sihanouk De Mita President Director

Direktur Irawati Gardjito Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2016 and 2015 adalah

sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit

Committee as of December 31, 2016 and 2015

is as follows:

Ketua Ida Bagus Oka Nila Chairman

Anggota Budi Purwanto Member

Anggota Dewi Yanti Widjaya Member








12



serta Karyawan (lanjutan)



(continued)

Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya

disebut “Kelompok Usaha”) memiliki NUL

karyawan tetap (tidak diaudit) pada tanggal 31

Desember 2016 dan 2015.

The Company and subsidiaries (collectively

referred to hereafter as “the Group”) had NIL

permanent employees (unaudited) as of

December 31, 2016 and 2015 respectively.

PT Trada Resources Indonesia dan PT Trada

International adalah entitas induk

langsung Perusahaan dan juga merupakan

pemilik akhir dalam Kelompok Usaha.

PT Trada Resources Indonesia and PT Trada

International are the immediate parent

companies of the Company and also the

ultimate parent companies of the Group.

Manajemen Kelompok Usaha bertanggung

jawab atas penyusunan laporan keuangan

konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada

tanggal 27 Maret 2017.

The management of the Group is responsible

for the preparation of the consolidated financial

statements that were authorized for issuance

on March 27, 2017.

d. Entitas Anak yang dikonsolidasikan d. Consolidated Subsidiaries

Entitas anak yang dimiliki Perusahaan secara

langsung maupun tidak langsung, adalah

sebagai berikut:

The Company’s subsidiaries, owned directly or

indirectly, are as follows:

Tahun

Beroperasi Persentase Pemilikan Total Aset

Secara Efektif (%)/ Sebelum Eliminasi/

Komersial/ Percentage of Effective Total Assets

Start of Ownership(%) Before Elimination

Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial

Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Nature of Business Operations 2016 2015 2014 2016 2015 2014

Pemilikan Langsung/Direct Ownership

PT Trada Dryship (TDS) Jakarta Pelayaran/Shipping 2011 80,00 80,00 80,00 3.151.455 3.280.738 3.354.893

PT Trada Offshore Services (TOS) (1) Jakarta Pelayaran/Shipping 2008 99,99 99,99 99,99 75.035 18.674.505 52.087.299

PT Hanochem Shipping (HS) Jakarta Pelayaran/Shipping 2003 51,00 51,00 51,00 58.087.143 64.092.407 64.836.565

Hanochem Labuan Samudera Ltd. (HLS) Labuan Pelayaran/Shipping 2007 100,00 100,00 100,00 36.158 36.158 36.159

PT Trada Tug and Barge (TTB) Jakarta Pelayaran/Shipping 2008 51,00 51,00 51,00 15.134.087 17.645.483 22.527.946

PT Trada Shipping (TS) Jakarta Pelayaran/Shipping 2008 51,00 51,00 51,00 6.945.106 14.031.938 28.125.204

PT Agate Bumi Tanker (ABT) Jakarta Pelayaran/Shipping 2010 90,00 90,00 90,00 5.222.059 5.309.462 15.999.383

Trada Dryship Singapore Pte., Ltd. (TDS) Singapura Pelayaran/Shipping 2011 100,00 100,00 100,00 3.242 5.522.727 19.005.560

PT Bahari Sukses Utama (BSU) Jakarta Pelayaran/Shipping 2012 99,99 99,99 99,99 32.904.891 37.050.417 37.929.582

PT Trada Shipping International (TSI) Jakarta Pelayaran/Shipping 2013 99,99 99,99 99,99 96.677 96.684 106.790








13


d. Entitas Anak yang dikonsolidasikan

(lanjutan)

d. Consolidated Subsidiaries (continued)

Tahun

Beroperasi Persentase Pemilikan Total Aset

Secara Efektif (%)/ Sebelum Eliminasi/

Komersial/ Percentage of Effective Total Assets

Start of Ownership(%) Before Elimination

Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial

Entitas Anak/Subsidiaries Domicile Nature of Business Operations 2016 2015 2014 2016 2015 2014

Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership

Java Maritime Lines, S.A.

(dimiliki oleh HLS dengan

kepemilikan 100 %/

100% owned by HLS ) Panama Pelayaran/Shipping 2004 100,00 100,00 100,00 36.158 36.158 36.158

Trada Samudera Bangsa Pte., Ltd.

(dimiliki oleh TDS dengan

kepemilikan 100 %/ Singapura/

100% owned by TDS ) Singapore Pelayaran/Shipping 2011 100,00 100,00 100,00 3.242 5.522.727 18.998.093

PT Jelajah Bahari Utama (JBU)

(dimiliki oleh BSU dengan

kepemilikan 99,99%/

99.99% owned by BSU) Jakarta Pelayaran/ Shipping 2012 99,99 99,99 99,99 32.920.482 37.064.251 38.139.971

1) berhenti beroperasi sejak bulan Oktober 2011 1) stopped operations since October 2011








14



(lanjutan)


PT Trada Shipping International (TSI) PT Trada Shipping International (TSI)

Berdasarkan Akta Notaris Rosida Rajagukguk

Siregar, S.H., M.Kn. No. 19 tanggal 8

November 2011, Perusahaan mendirikan

TSI.TSI bergerak dibidang pelayaran.

Penyetoran modal atas saham TSIsebesar

999 saham dengan harga Rp999.000.000

(setara dengan US$102.884)tersebut

dilakukan pada tanggal 12 April 2013. TSI

memulai usahanya secara komersial pada

bulan April 2013.

Based on Notarial Deed No. 19 dated

November 8, 2011 of Rosida Rajagukguk

Siregar, S.H., M.Kn, the Company established

TSI. TSI’s activities are mainly in shipping. The

Company subscribed of its 999 shares for

Rp999,000,000 (equivalent to US$102,884)on

April 12, 2013. TSI started its commercial

operations in April 2013.

Disamping itu, berdasarkan kesepakatan

resolusi pemegang saham TSI tanggal

7 Januari 2013, Perusahaan sebagai

pemegang saham TSI, setuju untukmenyetor

tambahan saham baru yang akan dikeluarkan

oleh TSI sebanyak 50.000 saham dengan

totaluang muka sebesar Rp10.300.000.000

(setara dengan US$845.024) dan US$96.000.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan

konsolidasian diotorisasi untuk terbit, akta

notaris terkait perubahan anggaran dasar TSI

atas modal yang ditempatkan dan disetor

masih dalam proses. Pada tanggal 31

Desember 2016 dan 2015kepemilikan

Perusahaan di TSI mencerminkan 99,99%

kepemilikan saham.

Additionally, based on a circular resolution of

TSI’s shareholders dated January 7, 2013, the

Company as a TSI shareholder agreed to

subscribe for 50,000 new shares which

wereissued by TSI for total advance paid

Rp10,300,000,000 (equivalent to US$845,024)

and US$96,000.Up until the date these

consolidated financial statements were

authorized for issuance, the Notarial Deed

related to the amendment of shares TSI’s

articles of association in relation to the change

in its issued and fully paid capital stock is still

being processed. As of December 31, 2016

and 2015, the Company’s ownership in TSI

represented 99.99% interest.








15



(lanjutan)


PT Hanochem Shipping (HS) PT Hanochem Shipping (HS)

Berdasarkan Akta Notaris Rosida Rajagukguk

Siregar, S.H., M.Kn., No. 54 tanggal

10 Februari 2012, Perusahaan setuju untuk

menjual 12.250 kepemilikan saham di HS

kepada Mitsui O.S.K. Lines, Ltd. (MOL)

dengan harga jual sebesar Rp1.225.000.000

(setara dengan US$133.008). Oleh karena

selisih antara nilai buku investasi yang

dilepaskan dengan harga jual (setelah

dialokasi kepada kepentingan nonpengendali

sebesar US$168.352) yaitu US$35.344

dianggap tidak material, maka Perusahaan

membebankan langsung sebagai bagian dari

“beban operasi lainnya” dalam laporan laba

rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.


February 10, 2012 of Rosida Rajagukguk

Siregar, S.H., M.Kn., the Company agreed to

sell its 12,250 HS shares to Mitsui O.S.K.

Lines, Ltd. (MOL) for Rp1,225,000,000

(equivalent to US$133,008). Since the

difference of US$35,344 (after allocating

US$168,352 to the non-controlling interest)

between the carrying value of the investment

disposed and the selling price is considered

immaterial, the Company charged it directly as

part of “other operating expenses” in the 2012

consolidated statement of comprehensive

income.

Disamping itu, pada tahun 2012 Perusahaan

juga membeli 3 lembar saham yang dimiliki

oleh PT Tri Mitra Artha Sentosa dengan harga

beli sebesar Rp1.152.000. Sebagai akibat dari

kedua transaksi tersebut di atas, kepemilikan

saham Perusahaan di HS turun dari 99,99%

menjadi 51%.

In 2012, the Company also acquired 3 shares

of HS owned by PT Tri Mitra Artha Sentosa for

a total purchase price amounting to

Rp1,152,000. As a result of the above two

transactions, the Company’s ownership in HS

decreased from 99.99% to 51%.

HS juga meningkatkan modal ditempatkan dan

disetor penuh dari Rp2.500.000.000 menjadi

Rp20.000.000.000. Perusahaan dan MOL

masing-masing menyetorkan peningkatan

sebesar Rp8.925.000.000 (setara dengan

US$969.056) dan Rp8.575.000.000 (setara

dengan US$911.768). Peningkatan modal

ditempatkan dan disetor penuh tersebut tidak

mengubah persentase kepemilikan

Perusahaan di HS.

HS also increased its issued and fully paid

capital stock from Rp2,500,00,000 to become

Rp20,000,000,000. The Company and MOL

subscribed for the increase amounting to

Rp8,925,000,000 (equivalent to US$969,056)

and Rp8,575,000,000 (equivalent to

US$911,768), respectively. The increase in the

issued and fully paid capital stock did not

change the Company’s percentage of

ownership in HS.








16



(lanjutan)


PT Hanochem Shipping (HS) (lanjutan) PT Hanochem Shipping (HS) (continued)

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham diluar Rapat Umum

Pemegang Saham PT Hanochem Shipping

tanggal 23 Februari 2015 telah disetujui

penjualan seluruh saham milik LJ. Europe Ltd

sebanyak 24.500 lembar saham dalam

perseroan kepada Mitsui O.S.K Lines Ltd.

yang kemudian di aktakan oleh Notaris Rosida

Rajagukguk-Siregar, SH., M.kn,. dengan Akta

No. 50 tanggal 13 Maret 2015 tentang

Pernyataan Keputusan Para Pemegang

Saham yang di sahkan oleh Kementrian

Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0016415

tanggal 16 Maret 2015.

Based on the General Meeting of

Shareholders outside the General Meeting of

Shareholders of PT Hanochem Shipping dated

February 23, 2015 has approved the sale of all

shares owned by LJ. Europe Ltd total of

24,500 shares in the company to Mitsui O.S.K

Lines Ltd. then in deed by Notary Rosida

Rajagukguk-Siregar, SH., M.kn,. by Deed No.

50 dated March 13, 2015 of Statement of

Shareholders legalized by the Ministry of Law

and Human Rights No. AHU-AH.01.03-

0016415 dated March 16, 2015.

PT Bahari Sukses Utama (BSU)

Berdasarkan Akta Notaris Harra Meiltuani

Lubis S.H. No. 10 tanggal 23 Oktober 2012,

Perusahaan membeli 249 saham BSU dari

pemegang saham terdahulu dengan harga beli

sebesar Rp249.000.000 (setara dengan

US$27.012). Pada tanggal akuisisi, BSU

hanya meliputi akun kas dan modal saham.

Disamping itu, pada bulan Mei 2012

Perusahaan juga menyetor seluruh tambahan

saham baru yang dikeluarkan oleh BSU

sebanyak 52.070 saham dengan harga


US$5.415.497). Pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014, kepemilikan Perusahaan di

BSUsebesar 52.319 saham mencerminkan

99,99% kepemilikan saham.

PT Bahari Sukses Utama (BSU)


October 23, 2012of Harra Mieltuani Lubis,

S.H., the Company purchased 249 BSU

shares from the previous shareholders for a

total purchase price amounting to

Rp249,000,000 (equivalent to US$27,012). At

the date of the acquisition, BSU accounts were

consisted of only cash and capital stock.

Additionally, in May 2012, the Company

subscribed for all52,070 new shares issued by

BSU for Rp52,070,000,000 (equivalent to

US$5,415,497). As of December 31, 2015 and

2014, the Company’s ownership in 52,319

BSU shares represented 99.99% interest.








17



(lanjutan)


PT Bahari Sukses Utama (BSU) PT Bahari Sukses Utama (BSU

Selanjutnya, berdasarkan Akta Notaris B. Andy

Widyanto, S.H No. 161 tanggal 30 Desember

2013 dan Akta Notaris B. Andy Widyanto S.H

No. 163 tanggal 31 Desember 2013,

Perusahaan setuju untuk menjual seluruh 499

kepemilikan saham di IGR kepada PT Electra

Grand Mining (pihak ketiga) dengan harga jual

sebesar Rp499.000.000 (setara dengan

US$40.939).

Subsequently, based on Notarial deeds No.

161 dated December 30, 2013 and No. 163

dated December 31, 2013 of B. Andy

Widyanto, S.H., the Company agreed to sell all

its 499 IGR shares to PT Electra Grand Mining

(a third party) for Rp499,000,000 (equivalent to

US$40,939).

Berdasarkan Akta Notaris Harra Mieltuani

Lubis, SH No. 15 tanggal 12Juli 2016,

Perusahaan setuju atas pengalihan saham

perseroan milik Ny Hartaty Rusdysebanyak1

kepemilikan saham kepada Tuan Piter

Rasiman dengan harga jual sebesar

Rp1.000.000 (setara dengan US$108).

Based on Notarial deeds Harra Mieltuani

Lubis, SHNo. 15 dated Juli12, 2016, the

Company agreed on transfer its 1 shares

owned by Ny Hartaty Rusdy to Tuan Piter

Rasimanwith a selling price of Rp 1,000,000

(equivalent to US $ 108).



Berdasarkan Akta Notaris Harra Mieltuani

Lubis S.H., No. 04 tanggal 5 Maret 2012, BSU

mendirikan JBU dengan penyetoran modal

sebesar 249 saham dengan harga

Rp249.000.000 (setara dengan US$27.012).

JBU bergerak dibidang pelayaran. Disamping

itu, BSU juga setuju untuk menyetor tambahan

saham baru yang dikeluarkan oleh JBU

sebanyak 52.070 saham baru dengan harga


US$5.415.497). Perjanjian tersebut diaktakan

dalam Akta Notaris Harra Mieltuani Lubis S.H.,

No. 11 tanggal 23 Oktober 2012. Pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015, Kepemilikan

BSU di JBU sebesar 52.319 saham

mencerminkan 99,99% kepemilikan saham.

Based on Notarial Deed No. 04 dated March 5,

2012 of Harra Mieltuani Lubis S.H., BSU

established JBU by subscribing for its 249

shares for Rp249,000,000 (equivalent to

US$27,012). JBU’s activities are mainly in

shipping. Additionally, BSU agreed to

subscribe for 52,070 new shares issued by

JBU for Rp52,070,000,000 (equivalent to

US$5,415,497), which agreement is notarized

under Deed No. 11 dated October 23, 2012 of

Harra Mieltuani Lubis S.H. As of December 31,

2016 and 2015, BSU’s ownership in 52,319

JBU shares represented 99.99% interest.








18



(lanjutan)




Berdasarkan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham PT Jelajah Bahari Utama

tanggal 21 Desember 2015 telah disetujui

pengalihan saham milik Nyonya Hartati Rusdy

sebanyak 1 lembar kepada PT Trada Investasi

Nusantara yang kemudian di aktakan oleh

Harra Mieltuani Lubis S.H., dengan Akta No.

22 tanggal 21 Desember 2015 tentang

Pernyataan Keputusan Para Pemegang

Saham yang di sahkan oleh Kementrian

Hukum dan NoAHU-AH.01.03-0990107tanggal

22 Desember 2015.

Based on the General Meeting of

Shareholders of PT Jelajah Bahari Utama

dated December 21, 2015, has approved the

transfers of all shares owned by Nyonya

Hartaty Rusdy total of 1 shares in the company

PT Trada Investasi Nusantara then deed by

Notary Harra Mieltuani Lubis S.H., by Deed

No. 22 dated December 21, 2015 of Statement

of Shareholders legalized by the Ministry of

Law and Human Rights NoAHU-AH.01.03-

0990107 dated December 22, 2015.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGANBARU DAN REVISI (PSAK) DAN

INTERPRETASISTANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTSOF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS(“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK(“ISAK”)

Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Grup telah

menerapkanstandar dan interpretasi baru dan revisi

yangdikeluarkan oleh Dewan Standar

AkuntansiKeuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia

yangrelevan dengan operasinya dan efektif

untukperiode akuntansi yang dimulai pada tanggal1

Januari 2016.

In the current year, the Group adopted

thefollowing new and revised standards

andinterpretations issued by the

FinancialAccounting Standard Board of the

IndonesianInstitute of Accountants that are

relevant to itsoperations and effective for

accounting periodbeginning on January 1, 2016.








19



INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)



STANDARDS (“PSAK”) AND


(continued)

Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standards effective in the current year

PSAK 4 (revisi 2015)“Laporan Keuangan

Tersendiri”

PSAK 4 (revised 2015) “Separate Financial

Statements”

PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi” PSAK 5 (revised 2015) “Operating Segment”

PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-

pihak Berelasi”

PSAK 7 (revised 2015) “Related Party

Disclosure”

PSAK 13 (revisi 2015) “Properti Investasi” PSAK 13 (revised 2015) “Investing Property”

PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK 15 (revised 2015) “Investment in

Associates and Joint Ventures”

PSAK 16 (revisi 2015) “Aset Tetap” PSAK 16 (revised 2015) “Property, Plant and

Equipment”

PSAK 19 (revisi 2015) “Aset Takberwujud” PSAK 19 (revised 2015) “Intangible Assets”

PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi Bisnis" PSAK 22 (revised 2015) “Business

Combination"

PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja” PSAK 24 (revised 2015) “Employee

Benefits”

PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

PSAK 25 (revised 2015) “Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates

and Errors”

PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran Berbasis

Saham”

PSAK 53 (revised 2015) “Share-Based

Payment”

PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan Keuangan

Konsolidasian”

PSAK 65 (revised 2015) “Consolidated

Financial Statement”

PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan Bersama” PSAK 66 (revised 2015) “Joint

Arrangements”

PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain”

PSAK 67 (revised 2015) “Disclosures of

Interests in Other Entities”

PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK 68 (revised 2015) “Fair Value

Measurement”

PSAK 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas

Pengampunan Pajak”

PSAK 70 “Accounting for Assets and

Liabilities of Tax Amnesty”

ISAK 30 “Pungutan” ISAK 30 “Levies”








20



INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)



STANDARDS (“PSAK”) AND


(continued)

Standar baru, perubahan dan interpretasi yang

diterbitkan tetapi belum efektif

New standards, amendments and

interpretations issued but not yet effective

Standar baru, perubahan dan interpretasi yang

diterbitkan dan relevan bagi perusahaan tetapi

belum efektif untuk tahun keuangan yang dimulai 1

Januari 2017 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations

issued and relevant for company but not yet

effective for the financial year beginning 1

January 2017 are as follows:

PSAK 1 (revisi 2015)“Penyajian Laporan

Keuangan”

PSAK 1 (revised 2015) ”Presentation of

Financial Statements of Disclosure Initiative”

ISAK 31 “Interpretasi atas PSAK 13 : Properti

Investasi”

ISAK 31 “Interpretation of PSAK 13

”Investing Property”

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang

mencakup Pernyataan yang dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Dewan

Standar Akuntansi Syariah (“DSAS”) Ikatan

Akuntan Indonesia (“IAI”) serta Peraturan-

peraturan dan Pedoman Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan yang

diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

Indonesia.

The consolidated financial statements have

been prepared and presented in accordance

with Indonesian Financial Accounting

Standards (“SAK”),

which consist of Statements issued

by the Financial Accounting Standards Board

of the Indonesian Institute of Accountants

(“DSAK”) and Syariah Accounting Standards

Board (“DSAS”) of the Indonesian

Institute of Accountants (“IAI”) and the

Regulations and the Guidelines

on Financial Statement Presentation and

Disclosures issued by theIndonesian Financial

Services Authority.








21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Selain laporan arus kas konsolidasian, laporan

keuangan konsolidasian disusun berdasarkan

asas akrual, dengan menggunakan konsep

biaya historis, kecuali untuk beberapa akun

tertentu yang disajikan berdasarkan

pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam

kebijakan akuntansi masing-masing akun

tersebut.

Except for the consolidated statement of cash

flows, the consolidated financial statements

have been prepared on the accrual basis,

using the historical cost basis of accounting,

except for certain accounts which are stated

on the bases described in the related

accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas konsolidasian disusun

dengan menggunakan metode langsung,

dengan menyajikan penerimaan dan

pengeluaran kas dan setara kas yang

diklasifikasikan dalam aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows,

which has been prepared using the direct

method, with presents cash receipts and

disbursements of cash and cash equivalent

classified into operating, investing and

financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian

adalah Dolar Amerika Serikat (dolar A.S) yang

juga merupakan mata uang fungsional

Perusahaan dan Entitas Anak.

The reporting currency used in the

consolidated financial statemens is the United

States dollar (U.S. dollar), which is also the

functional currency of the Company and

subsidiaries.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Seluruh transaksi dan saldo akun antar

perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau

rugi yang signifikan yang belum direalisasi)

telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and

account balances (including the related

significant unrealized gains or losses) have

been eliminated.








22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Kombinasi bisnis Business combinations

Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan

dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat

imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar

pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP

pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap

kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih

apakah mengukur KNP pada entitas yang

diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada

proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang

teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi.Biaya-

biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung

dan disertakan dalam beban administrasi.

Business combinations, if any, are accounted

for using the acquisition method. The cost of

an acquisition is measured at the aggregate

value of the consideration transferred,

measured at fair value on acquisition date

and the amount of any NCI in the acquiree.

For each business combination, the Group

elects whether it measures the NCI in the

acquiree either at fair value or at the

proportionate share of the acquiree’s

identifiable net assets. Acquisition costs

incurred are directly expensed and included

in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan

menentukan aset keuangan yang diperoleh dan

liabilitas keuangan yang diambil alih

berdasarkan pada persyaratan kontraktual,

kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang

ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it

assesses the financial assets acquired and

liabilities assumed for appropriate

classification and designation in accordance

with the contractual terms, economic

circumstances and pertinent conditions as of

the acquisition date.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur

pada harga perolehan yang merupakan selisih

nilai lebih agregat dari imbalan yang dialihkan

dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto

teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan

liabilitas yang diasumsikan.

At acquisition date, goodwill is initially

measured at cost being the excess of the

aggregate of the consideration transferred

and the amount recognized for NCI over the

net identifiable assets acquired and liabilities

assumed.

Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar

aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih

tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai

keuntungan dari pembelian dengan diskon

setelah sebelumnya manajemen menilai

kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset

yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan.

If this consideration is lower than the fair

value of the net assets of the subsidiary-

acquiree, the difference is recognized in profit

or loss as gain on bargain purchase after

previously assessing the identification and

fair value measurement of the acquired

assets and the assumed liabilities.








23


(lanjutan)



b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)

Kombinasi bisnis (lanjutan) Business combinations (continued)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada

jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian

penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian

penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari

suatu kombinasi bisnis, sejak tangal akuisisi

dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas

(UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan

akan memberikan manfaat dari sinergi

kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset

atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi

ditetapkan atas UPK.

After initial recognition, goodwill is measured

at cost less any accumulated impairment

losses. For the purpose of impairment testing,

goodwill acquired in a business combination

is, from the acquisition date, allocated to each

of the Group’s cash-generating units (CGU)

that are expected to benefit from the

combination, irrespective of whether other

assets or liabilities of the acquiree are

assigned to those CGU.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK

dan operasi tertentu atas UPK tersebut

dihentikan maka goodwill yang diasosiasikan

dengan operasi yang dihentikan tersebut

termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut

ketika menentukan keuntungan atau kerugian

dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan

tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi

yang dihentikan dan bagian dari UPK yang

tersisa.

Where goodwill forms part of a CGU and part

of the operation within that CGU is disposed

of, the goodwill associated with the disposed

operation is included in the carrying amount

of the operation when determining the gain or

loss on disposal of the operation. Goodwill

disposed in this circumstance is measured

based on the relative values of the disposed

operation and the portion of the CGU

retained.

c. Setara kas c. Cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga

bulan atau kurang sejak tanggal penempatan

yang tidak dibatasi penggunaannya

diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three months

or less at the time of placement, which are not

restricted, are classified as “Cash

Equivalents”.

Bank dan deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya untuk digunakan sebagai

jaminan tidak diklasifikasikan sebagai bagian

dari “Kas dan Setara Kas” akan tetapi disajikan

sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak

Lancar Lainnya”.

Cash in banks and time deposits which are

restricted as to use or are used as collateral

for obligations are not classified as part of

“Cash and Cash Equivalents”. These are

presented as part of”Other Non-current

Financial Assets”.








24


(lanjutan)



d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan

dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group has transactions with certain

parties which have related party relationships

as defined under Statement of Financial

Accounting Standards(PSAK) No. 7 (Revised

2010), “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan

dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan

konsolidasian yang terkait.

All significant transactions and balances with

related parties are disclosed in the relevant

notes to the consolidated financial

statements.

e. Biaya dibayar di muka e. Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan

dibebankan pada operasi selama masa manfaat

dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized and charged

to operations over the years benefited using

the straight-line method.

f. Investasi pada entitas asosiasi f. Investment in associate

Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi

diukur dengan menggunakan metode ekuitas.

Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana

Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan.

Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan

investasi ditambah atau dikurang dengan

bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto,

dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi

sejak tanggal perolehan.

The Company’s investment in its associate is

accounted for using the equity method. An

associate is an entity in which the Company

has significant influence. Under the equity

method, the cost of investment is increased

or decreased by the Company’s share in net

earnings or losses of, and dividends received

from, the associate since the date of

acquisition.








25


(lanjutan)



f. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) f. Investment in associate (continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari

entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang

diakui langsung pada ekuitas dari entitas

asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas

perubahan tersebut dan mengungkapkan hal

ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan

perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau

rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari

transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan

entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai

dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas

asosiasi.

The consolidated statement of

comprehensive income reflects the share of

the results of operations of the associate.

Where there has been a change recognized

directly in the equity of the associate, the

Company recognizes its share of any such

changes and discloses this, when applicable,

in the consolidated statement of changes in

equity. Unrealized gains and losses resulting

from transactions between the Company and

the associate are eliminated to the extent of

the Company’s interest in the associate.

Perusahaan menentukan apakah perlu untuk

mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas

investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi.

Perusahaan menentukan pada setiap tanggal

pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif

yang mengindikasikan bahwa investasi dalam

entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.

The Company determines whether it is

necessary to recognize an additional

impairment loss on the Company’s

investment in its associate. The Company

determines at each reporting date whether

there is any objective evidence that the

investment in the associate is impaired.

Dalam hal ini, Perusahaan menghitung total

penurunan nilai berdasarkan selisih antara total

terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi

dan nilai tercatatnya, dan mengakui penurunan

nilai tersebut dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

If this is the case, the Company calculates

the amount of impairment as the difference

between the recoverable amount of the

investment in the associate and its carrying

value, and recognizes the impairment in the

consolidated statement of comprehensive

income.








26


(lanjutan)



g. Aset tetap g. Fixed assets

Kelompok Usaha menggunakan model biaya

dalam pengukuran aset tetapnya. Aset tetap,

dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan dan amortisasi dan rugi

penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset

tetap termasuk: (a) harga pembelian, (b) setiap

biaya yang diatribusikan secara langsung untuk

membawa aset ke lokasi dan kondisi masa kini.

Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang

signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke

dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu

penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang

tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan

langsung pada operasi berjalan.

The Group uses the cost model for fixed

assets measurement. Fixed assets are stated

at cost less accumulated depreciation and

amortization and impairment loss, if any. The

cost of fixed assets includes: (a) purchase

price, and (b) any costs directly attributable to

bringing the assets to their present location

and condition. When significant renewals and

betterments are performed, their costs are

recognized in the carrying amount of the fixed

assets as a replacement if the recognition

criteria are satisfied. All other repairs and

maintenance costs that do not meet the

recognition criteria are charged directly to

current operations.

Biaya pemugaran kapal (drydocking)

dikapitalisasi pada saat terjadinya dan

diamortisasi dengan menggunakan metode

garis lurus sampai dengan periode pemugaran

kapal berikutnya.

Vessel dry docking costs are capitalized

when incurred and are amortized on the

straight-line basis over the period to the next

dry docking.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan

taksiran masa manfaat ekonomis aset:

Depreciation and amortization are computed

using thestraight-line method over the

estimated useful lives of the assets:

Tahun/Years

Kapal 16 - 20 Vessels

Biaya pemugaran 2,5 - 3 Dry docking

Peralatan kapal 4 Vessel equipment

Peralatan kantor 4 Office equipment

Kendaraan 4 Vehicles








27


(lanjutan)



g. Aset tetap (lanjutan) g. Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat

tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau

pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari

penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai

selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan

jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau

dibebankan pada operasi tahun berjalan saat

aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon

disposal or when no future economic benefits

are expected from its use or disposal. Any

gain or loss arising from derecognition of the

asset (calculated as the difference between

the net disposal proceeds and the carrying

amount of the asset) is credited or charged to

current operations in the year the asset is

derecognized.

Uang muka pembelian kapal merupakan uang

muka yang dibayarkan ke galangan kapal

sehubungan dengan kontrak pembangunan

kapal sedangkan uang muka pemugaran kapal

merupakan pembayaran ke galangan kapal

sehubungan dengan pemeliharaan kapal yang

belum selesai pada akhir tahun.

Advances for purchase of vessels represent

the advances paid to shipyards in relation to

shipbuilding contracts while advances for dry

docking represent payments to shipyards in

relation to the maintenance of vessels which

have not been completed yet at the end of the

year.

Nilai residu, masa manfaat dan metode

penyusutan dan amortisasi aset tetap ditelaah

dan disesuaikan secara prospektif, apabila

diperlukan, pada setiap akhir tahun buku.

The fixed assets’ residual values, useful lives

and methods of depreciation and amortization

are reviewed and adjusted prospectively, if

appropriate, at each financial year end.

h. Penurunan nilai aset non-keuangan h. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok

Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu

aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat

indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha

membuat estimasi formal jumlah terpulihkan

aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting

period whether there is indication that an

asset may be impaired. If any such indication

exists, the Group makes an estimate of the

asset’s recoverable amount.








28


(lanjutan)



h. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan h. Impairment of non-financial assets

(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara

nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK)

dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai

pakainya, kecuali aset tersebut tidak

menghasilkan arus kas masuk yang sebagian

besar independen dari aset atau kelompok aset

lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada

nilai terpulihkannya, maka aset tersebut

dipertimbangkan mengalami penurunan nilai

dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya

menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi

penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan

diakui pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher

of the asset’s or its cash-generating unit’s

(CGU’s) fair value less costs to sell and its

value in use, and is determined for an

individual asset, unless the asset does not

generate cash inflows that are largely

independent of those from other assets or

groups of assets. Where the carrying amount

of an asset exceeds its recoverable amount,

the asset is considered impaired and is

written down to its recoverable amount.

Impairment losses of continuing operations

are recognized in the consolidated statement

of comprehensive income as “impairment

losses”.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas

masa depan neto didiskontokan ke nilai kini

dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum

pajak yang menggambarkan penilaian pasar

kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas

aset.

In assessing the value in use, the estimated

net future cash flows are discounted to their

present value using a pre-tax discount rate

that reflects current market assessments of

the time value of money and the risks specific

to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, transaksi pasar terkini dijadikan

sebagai acuan, jika tersedia. Jika tidak terdapat

transaksi tersebut, digunakan model penilaian

yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.

In determining fair value less costs to sell,

recent market transactions are taken into

account, if available. If no such transactions

can be identified, an appropriate valuation

model is used to determine the fair value of

the asset.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang

berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai

dengan kategori biaya yang konsisten dengan

fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if

any, are recognized in the consolidated

statement of comprehensive income under

expense categories that are consistent with

the functions of the impaired asset.








29


(lanjutan)



h. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan)

h. Impairment of non-financial assets

(continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi

bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui

dalam periode sebelumnya untuk aset selain

goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin

telah menurun. Jika indikasi dimaksud

ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah

terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan

nilai yang telah diakui dalam periode

sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik

hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi

yang digunakan untuk menentukan jumlah

terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan

nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each annual

reporting period as to whether there is any

indication that previously recognized

impairment losses recognized for an asset

other than goodwill may no longer exist or

may have decreased. If such indication exists,

the recoverable amount is estimated. A

previously recognized impairment loss for an

asset other than goodwill is reversed only if

there has been a change in the assumptions

used to determine the asset’s recoverable

amount since the last impairment loss was

recognized.

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke

jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut

dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak

melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah

tercatat yang telah disesuaikan, penyusutan

bersih, seandainya tidak ada rugi penurunan

nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada

tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan

nilai diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian. Setelah

pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut

disesuaikan di tahun mendatang untuk

mengalokasikan jumlah tercatat aset yang

direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar

yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

If that is the case, the carrying amount of the

asset is increased to its recoverable amount.

The reversal is limited so that the carrying

amount of the asset does not exceed its

recoverable amount, nor exceeds the carrying

amount that would have been determined, net

of depreciation, had no impairment loss been

recognized for the asset in prior years.

Reversal of an impairment loss is recognized

in the consolidated statement of

comprehensive income. After such a reversal,

the depreciation charge on the said asset is

adjusted in future years to allocate the asset’s

revised carrying amount, less any residual

value, on a systematic basis over its

remaining useful life.








30


(lanjutan)



h. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan)

h. Impairment of non-financial assets

(continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa

nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan

nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan

dengan menentukan jumlah tiap UPK (atau

kelompok UPK) terkait dari goodwill. Jika jumlah

terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya,

rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan

nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada

periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually

and when circumstances indicate that the

carrying value may be impaired. Impairment

is determined for goodwill by assessing the

recoverable amount of each CGU (or group of

CGU) to which the goodwill relates. Where

the recovarable amount of the CGU is less

than its carrying amount, an impairment loss

is recognized. Impairment losses relating to

goodwill can not be reversed in future

periods.

i. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual i. Non-current assets held for sale

Berdasarkan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset

tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan

operasi yang dihentikan”, entitas

mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar

sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah

tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui

transaksi penjualan daripada melalui

pemakaian berlanjut. Manajemen harus

berkomitmen terhadap penjualan yang

diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan

sebagai penjualan dalam waktu satu tahun dari

tanggal klasifikasi serta tindakan yang

diperlukan untuk menyelesaikan rencana

tersebut mengindikasikan bahwa tidak mungkin

terjadi perubahan signifikan atau pembatalan

atas rencana tersebut.

In accordance with PSAK No. 58

(Revised 2009), “Non-current Assets Held for

Sale and Discontinued Operations”, an entity

is required toclassify a non-current asset as

held for sale if its carrying amount will be

recovered principally through a sale

transaction rather than through continuing

use. Management must be committed to the

sale which should be expected to qualify for

recognition as a completed sale within one

year from the date of classification and

actions required to complete the plan should

indicate that it is unlikely that significant

changes to the plan will be made or that the

plan will be withdrawn.

Aset yang memenuhi kriteria sebagai dimiliki

untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah

antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah

dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan

atas aset tersebut dihentikan.

Assets that meet the criteria to be classified

as held for sale are measured at the lower of

their carrying amount and fair value less costs

to sell, and depreciation on such assets

ceases.








31


(lanjutan)



j. Aset tidak lancar lainnya j. Other non-current asset

Aset tidak lancar lainnya mencerminkan nilai

tercatatkapal “FSO Lentera Bangsa” yang

terbakar pada bulan September 2011 dan klaim

atas kerusakantelah diselesaikan tahun 2016.

Other non-current asset represents the

carrying value of the vessel“FSO Lentera

Bangsa” which was totally damage in a fire

accident in September 2011 and the claim for

the damage has been completed at year

2016.

Aset tidak lancar lainnya dinilai berdasarkan

nilai pertanggungan asuransi yang dapat

menutup nilai tercatat aset.

Other non-current asset is valued based on

the maximum sum insured covering the

damaged asset’s carrying value.

k. Sewa k. Leases

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30

(Revisi 2011), “Sewa”. PSAK ini menetapkan

bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai

sewa pembiayaan atau sewa operasi secara

terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang

mengandung elemen tanah dan bangunan.

The Group has adopted PSAK No. 30

(Revised 2011), “Leases”. This PSAK

prescribes separate classification of each

element as finance lease or operating lease if

a lease consists of land and building.

Kelompok Usaha sebagai lessee The Group as lessee

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan

perjanjian sewa, atau perjanjian yang

mengandung sewa, didasarkan atas substansi

perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah

pemenuhan perjanjian tergantung pada

penggunaan suatu aset dan perjanjian tersbut

memberikan suatu hak untuk menggunakan

aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang

terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan

sebagai sewa pembiayaan.

The determination of whether an

arrangement is, or contains, a lease is based

on the substance of the arrangement at

inception date and whether the fulfillment of

the arrangement is dependent on the use of a

specific asset and the arrangement conveys

a right to use the asset. A lease that transfers

substantially to the lessee all the risks and

rewards incidential to ownership of the leased

asset is classified as a finance lease.








32


(lanjutan)



k. Sewa (lanjutan) k. Leases (continued)

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa

pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam

laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar

aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini

dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini

lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa

minimum dipisahkan antara bagian yang

merupakan beban keuangan dan bagian yang

merupakan pelunasan liabilitas. Beban

keuangan dialokasikan ke setiap periode

selama masa sewa.

At the commencement of the lease term, a

lessee recognizes finance lease as an asset

and a liability in its statement of financial

position at an amount equal to the fair value

of the leased property or, if lower, the present

value of the minimum lease payments. Lease

payments are apportioned between the

finance charge and the reduction of the

outstanding liability. The finance charges are

allocated to each period during the lease

term.

Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh lessee

dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan

secara konsisten dengan metode yang sama

yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri,

atau disusutkan secara penuh selama jangka

waktu yang lebih pendek antara periode masa

sewa dan umur manfaat aset sewa

pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang

memadai bahwalessee akan mendapatkan hak

kepemilikan pada akhir masa sewa.

Leased asset held by the lessee under a

finance lease is depreciated consistently

using the same method used with that for

depreciable assets that are directly owned, or

is fully depreciated over the shorter of the

lease term and its useful life, if there is no

reasonable certainty that the lessee will

obtain ownership by the end of the lease

term.

Sewa yang tidak mengalihkan secara

substansial seluruh resiko dan manfaat yang

terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan

sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa

dalam sewa operasi diakui sebagai beban

dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian dengan dasar garis lurus

(straight-line basis) selama masa sewa.

Leases which do not transfer substantially all

the risks and rewards incidental to ownership

are classified as operating leases. Operating

lease payments are recognized as an

expense in the consolidated statement of

comprehensive income on a straight-line

basis over the lease term.








33


(lanjutan)



k. Sewa (lanjutan) k. Leases (continued)

Kelompok Usaha sebagai lessor The Group as lessor

Kelompok Usaha mengakui aset berupa piutang

sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan

konsolidasian sebesar total yang sama dengan

investasi sewa neto. Piutang sewa diperlakukan

sebagai pembayaran pokok dan pendapatan

pembiayaan. Pengakuan pendapatan

pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang

mencerminkan suatu tingkat pengembalian

periodik yang konstan atas investasi neto

sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

The Group recognizes an asset held under a

finance lease in its consolidated statement of

financial position and presents it as a

receivable at an amount equal to the net

investment in the lease. Lease receivable is

treated as repayment of principal and finance

income. The recognition of finance income is

based on a pattern reflecting a constant

periodic rate of return on the Group’s net

investment in the finance lease.

Kelompok Usaha mengakui aset sewa operasi

di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai

sifat aset tersebut. Biaya langsung awal

sehubungan proses negosiasi sewa operasi

ditambahkan ke total tercatat dari aset sewaan

dan diakui sebagai beban selama masa sewa

dengan dasar yang sama dengan pendapatan

sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai

pendapatan pada periode terjadinya.

Pendapatan sewa operasi diakui sebagai

pendapatan atas dasar garis lurus selama masa

sewa.

The Group presents an asset subject to

operating lease in its consolidated statement

of financial position according to the nature of

the asset. Initial direct costs incurred in

negotiating an operating lease are added to

the carrying amount of the leased asset and

recognized over the lease term on the same

basis as rental income. Contingent rents, if

any, are recognized as revenue in the

periods in which they are earned. Lease

income from operating leases is recognized

as income on a straight-line method over the

lease term.

l. Biaya atas penerbitan saham l. Stock issuance costs

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan

penerbitan modal saham disajikan sebagai

pengurang atas tambahan modal disetor.

Costs incurred in connection with the

issuance of capital stock are presented as

deduction from additional paid-in capital.








34


(lanjutan)



m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan diperoleh Kelompok

Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara

andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar

pembayaran yang diterima, tidak termasuk

diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Revenue is recognized to the extent that it is

probable that the economic benefits will flow

to the Group and the revenue can be reliably

measured. Revenue is measured at the fair

value of the consideration received, excluding

discounts and Value Added Taxes (“VAT”).

Pendapatan dari penyewaan kapal diakui

selama periode sewa. Pendapatan selain dari

penyewaan kapal diakui pada saat jasa

diberikan kepada pelanggan. Penerimaan

pembayaran di muka diakui sebagai

“Pendapatan Diterima di muka”, dan disajikan

sebagai liabilitas jangka pendek dalam laporan

posisi keuangan konsolidasian.

Revenues from chartering vesselsare

recognized over the rental period. Revenues

other than from chartering vessels are

recognized when the services are rendered to

the customers. Payments received in

advance are recognized as “Unearned

Revenue”, which is presented under the

current liabilities section of the consolidated

statement of financial position.

Biaya dan beban diakui pada saat terjadinya. Costs and expenses are recognized when

they are incurred.

n. Imbalan kerja n. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat

terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognized

when they accrue to the employees.

Imbalan kerja jangka panjang Other long-term employee benefits

Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka

panjang lainnya kepada karyawan tingkat

tertentu dalam bentuk pertimbangan kas yang

dibayarkan pada tanggal rilis, yang merupakan

salah satu tahun setelah akhir periode vesting

yang relevan.

The Company provides other long term

employee benefits to its certain level

employees in the form of cash consideration

that are paid on release date, which is one

year after the end of the relevant vesting

period.








35


(lanjutan)



n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan Pasca Kerja Post-employment benefits

Imbalan pasca kerja seperti pembayaran

pensiun, pesangon dan dihitung berdasarkan

UU No. 13/2003 ( “UU 13/2003”).

Post-employment benefits such as retirement,

severance and service payments are

calculated based on Labour Law No. 13/2003

(“Law 13/2003”).

Perusahaan harus menyediakan jumlah minimal

imbalan pensiun sesuai dengan UU

Ketenagakerjaan No.13 / 2003 atau regulasi

(Peraturan) Perusahaan, mana yang lebih

tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan dan

Peraturan menentukan rumus tertentu untuk

menghitung jumlah minimal imbalan pensiun,

pada dasarnya program pensiun berdasarkan

UU Ketenagakerjaan atau Peraturan program

imbalan pasti. Ketentuan tersebut ditentukan

oleh perhitungan aktuaria secara periodik.

The Company is required to provide a

minimum amount of pension benefits in

accordance with Labour Law No.13/2003 or

the Company’s regulation (Regulation),

whichever is higher. Since the Labour Law

and the Regulation set the formula for

determining the minimum amount of benefits,

in substance pension plans under the Labour

Law or the Regulation represent defined

benefit plans. The provision is determined by

periodic actuarial calculations.

Kewajiban yang diakui dalam laporan posisi

keuangan sehubungan program pensiun

manfaat pasti adalah nilai kini kewajiban

imbalan pasti pada laporan tanggal posisi

keuangan, penyesuaian atas keuntungan atau

kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu.

Kewajiban imbalan pasti dihitung secara

periodik oleh aktuaris independen dengan

menggunakan metode projected unit credit.

The liability recognized in the consolidated

statements of financial position in respect of

the defined benefit pension plan is the

present value of the defined benefit obligation

at the consolidated statements of financial

position date, with adjustments for

unrecognized actuarial gains or losses and

past service costs. The defined benefit

obligation is calculated periodically by

independent actuaries using the projected

unit credit method.








36


(lanjutan)



n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan

dengan mendiskontokan estimasi arus kas

keluar masa depan dengan menggunakan

tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas

tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada

pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas

tinggi) dalam mata uang di mana imbalan akan

dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang

mendekati ketentuan kewajiban pensiun yang

bersangkutan.

The present value of the defined benefit

obligation is determined by discounting the

estimated future cash outflows using interest

rates of high quality government bonds

(considering currently there is no deep market

for high-quality corporate bonds) that are

denominated in the currency in which the

benefit will be paid, and that have terms to

maturity approximating the terms of the

related pension liability.

Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar

garis lurus selama hidup yang diharapkan rata-

rata sisa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya

jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu

program manfaat pasti atau perubahan

kewajiban dari program yang ada imbalan

tersebut harus diamortisasi selama bertahun-

tahun sampai imbalan tersebut menjadi vested.

These gains or losses are recognized on a

straight-line basis over the expected average

remaining working lives of the employees.

Furthermore, past service costs arising from

the introduction of a defined benefit plan or

changes in the benefits payable of an existing

plan are required to be amortized over the

years until the benefits concerned become

vested.

o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing o. Foreign currency transactions and

balances

Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No.

10 (Revisi 2010), “Transaksi dalam Mata Uang

Asing”.

The Group has adopted PSAK No. 10

(Revised 2010), “Transaction in Foreign

Currencies”.

Transaksi dalam mata uang selain dolar A.S

dicatat dalam mata uang dolar A.S berdasarkan

kurs yang berlaku pada saat transaksi

dilakukan.

Transactions involving currencies other than

the U.S dollar are translated to U.S. dollar at

the rates of exchange prevailing at the time

the transactions are made.








37


(lanjutan)



o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

(lanjutan)

o. Foreign currency transactions and

balances (continued)

Pada tanggal laporan posisi keuangan

konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam

mata uang selain dolar A.S dijabarkan sesuai

dengan rata-rata kurs jual dan beli yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal

transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang

bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul

dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun

berjalan.

At consolidated statement of financial position

date, monetary assets and liabilities

denominated in currencies other than the

U.S. dollar are adjusted to reflect the average

of the selling and buying rates of exchange

prevailing at the last banking transaction day

of the year, as published by Bank Indonesia.

The resulting gains or losses are credited or

charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the rates

of exchange used were as follows:

2016 2015

1.000 rupiah Indonesia 0,0744 0,0725 1,000 Indonesian rupiah

1 dolar Singapura 0,6920 0,7069 1 Singapore dollar

1 yen Jepang 0,0085 0,0083 1 Japanese yen

1 ringgitMalaysia 0,2230 0,2327 1 ringgit Malaysia

p. Perpajakan p. Taxation

Pajak penghasilannon-final Non-final income tax

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitias pajak penghasilan kini untuk

tahun berjalan dan tahun sebelumnya diukur

pada jumlah yang diharapkan dapat direstitusi

dari atau dibayarkan kepada otoritas

perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak

yang digunakan untuk menghitung jumlah

tersebut adalah yang berlaku atau secara

substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for

the current and prior years are measured at

the amount expected to be recovered from or

paid to the tax authorities. The tax rates and

tax laws used to compute the amount are

those that are enacted or substantively

enacted by the reporting date.








38


(lanjutan)



p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode

liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal

pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari

aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya untuk

tujuan pelaporan keuangan pada akhir tahun

pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability

method on temporary differences at the

reporting date between the tax bases of

assets and liabilities and their carrying

amounts for financial reporting purposes at

the end of the reporting year.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap

perbedaan temporer kena pajak.

Deferred tax liabilities are recognized for all

taxable temporary differences.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan

dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh

terdapat kemungkinan besar bahwa

penghasilan kena pajak akan tersedia untuk

dimanfaatkan dengan perbedaan temporer

yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum

dikompensasi.

Deferred tax assets are recognized for all

deductible temporary differences and carry-

forward of unused tax losses, to the extent

that it is probable that taxable income will be

available against which the deductible

temporary differences and the carry-forward

of unused tax losses can be utilized.

Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap akhir periode pelaporan dan

diturunkan ketika tidak lagi terdapat

kemungkinan bahwa akan terdapat penghasilan

kena pajak yang memungkinkan semua atau

sebagian dari aset pajak tangguhan terdapat

untuk direalisasi.

The carrying amount of deferred tax assets is

reviewed at the end of each reporting period

and reduced to the extent that it is no longer

probable that sufficient taxable income will be

available to allow all or part of the deferred

tax assets to be utilized.

Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode

pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak

diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan

tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar

penghasilan kena pajak mendatang akan

tersedia sehingga aset pajak tangguhan

tersebut dipulihkan.

Unrecognized deferred tax assets are

reassessed at the end of each reporting

period and are recognized to the extent that it

has become probable that future taxable

income will allow the deferred tax assets to

be recovered.








39


(lanjutan)




Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang

diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset

dipulihkan atau liabilitas diselesaikan,

berdasarkan tarif pajak (dan peraturan

perpajakan) yang berlaku atau secara substantif

telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are

measured at the tax rates that are expected

to apply in the year when the asset is realized

or the liability is settled, based on tax rates

(and tax laws) that have been enacted or

substantively enacted at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak

tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak

secara hukum untuk melakukan saling hapus

antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak

kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan

pada entitas yang sama dan otoritas perpajakan

yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities

are offset when legally enforceable right

exists to offset current tax assets against

current tax liabilities, or the deferred tax

assets and the deferred tax liabilities relate to

the same taxable entity and taxation

authority.

Pajak penghasilan final Final income tax

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia No. 416/KMK.04/

1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni

1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal

Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus

1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan

sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam

Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan

pajak bersifat final masing-masing sebesar

1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya

sehubungan dengan kegiatan di atas tidak

dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan

pajak penghasilan.

Based on the Decision Letters

No. 416/KMK.04/1996andNo. 417/KMK.04/19

96 dated June 14, 1996 ofthe Ministry of

Finance of the Republic ofIndonesia and

Circular LetterNo. 29/PJ.4/1996 dated August

13, 1996 ofthe Directorate General of Taxes,

revenues from freight operations and charter

of vessels are subject to final income tax

computed at 1.20% and 2.64% of the

revenues for domestic and foreign

companies, respectively, and the related

costs and expenses are considered non-

deductible for income tax purposes.








40


(lanjutan)




Pajak penghasilan final (lanjutan) Final income tax (continued)

Pendapatan Perusahaan dikenakan pajak

bersifat final sebesar 1,20% oleh karena

seluruh penghasilan berasal dari wajib pajak

dalam negeri.

The Company’s revenues are subject to final

income tax at 1.20%, all its revenues being

derived from domestic companies.

Perbedaan nilai tercatat asetatau liabilitas yang

berhubungan dengan pajak penghasilan final

dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui

sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Beban pajak kini sehubungan dengan

penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan

final diakui secara proporsional dengan jumlah

pendapatan yang diakui pada tahun berjalan

untuk tujuan akuntansi.

The differences between the carrying

amounts of existing assets or liabilities

related to the final income tax and their

respective tax bases are not recognized as

deferred tax assets or liabilities. Current tax

expense related to income subject to final

income tax is recognized in proportion to total

income recognized during the current year for

accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final

yang telah dibayar dengan jumlah yang

dibebankan sebagai beban pajak penghasilan

final pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar

dimuka atau utang pajak.

The difference between the final income tax

paid and the amount charged as final income

tax expense in the consolidated statement of

comprehensive income is recognized as

prepaid tax or tax payable.

Pajak pertambahan nilai (PPN) Value added tax (VAT)

Pendapatan, beban dan aset diakui setelah

dikurangi dengan jumlah PPN, kecuali:

Ketika PPN yang terjadi sehubungan

dengan pembelian aset atau jasa tidak

dapat diklaim kepada kantor pajak, dalam

hal ini PPN diakui sebagai bagian dari

biaya perolehan aset atau sebagai beban.

Piutang dan utang yang di sajikan

termasuk PPN.

Revenues, expenses and assets are

recognized net of the amount of VAT except:

Where the VAT incurred on a purchase

of assets or services is not recoverable

from the Tax Office, in which case the

VAT is recognized as part of the cost of

acquisition of the asset or as part of the

expense item as applicable.

Receivables and payables that are

stated with the amount of VAT included.








41


(lanjutan)



q. Instrumen keuangan q. Financial instruments

1. Aset keuangan 1. Financial assets

Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55

(Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan

dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh

tempo, atau aset keuangan tersedia untuk

dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha

menentukan klasifikasi aset keuangan pada

saat pengakuan awal dan jika

diperbolehkan dan sesuai akan dievaluasi

kembali pengklasifikasian aset tersebut

pada setiap akhir tahun pelaporan.

Financial assets within the scope of

PSAK No. 55 (Revised 2011)are

classified as financial assets at fairvalue

through profit or loss,loans and

receivables,held-to-maturity investments,

or available-for-sale financial assets, as

appropriate. The Group determines the

classification of its financial assets at

initial recognition and, where allowed and

appropriate, re-evaluates the designation

of such assets at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan

diukur pada nilai wajar dan, dalam hal

investasi tidak diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi, nilai wajar tersebut di

tambah dengan biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung.

At initial recognition, financial assets are

recognized at fair value and, in the case of

investments not at fair value through profit

or loss, the fair value includes directly

attributable transaction costs.

Aset keuangan Kelompok Usaha

mencakup kas dan setara kas, piutang

usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan

tidak lancar lainnya yang dikategorikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan

piutang.

The Group’s financial assets include cash

and cash equivalents, trade receivables,

other receivables, and other non-current

financial assets which are classified as

loans and receivables.








42


(lanjutan)



q. Instrumen keuangan q. Financial instruments

1. Aset keuangan (lanjutan) 1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan,

yang tidak mempunyai kuotasi di pasar

aktif. Aset keuangan tersebut dicatat

sebesar biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode suku bunga

efektif. Keuntungan dan kerugian diakui

dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat pinjaman dan

piutang dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, maupun pada

saat proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative

financial assets with fixed or determinable

payments that are not quoted in an active

market. Such financial assets are carried

at amortized cost using the effective

interest rate method. Gains and losses

are recognized in the consolidated

statement of comprehensive income when

the loans and receivables are

derecognized or impaired, as well as

through the amortization process.

Penghentian pengakuan Derecognition

Aset keuangan (atau mana yang berlaku,

bagian dari aset keuangan atau bagian dari

kelompok aset keuangan sejenis)

dihentikan pengakuannya pada saat: (1)

hak untuk menerima arus kas yang berasal

dari aset tersebut telah berakhir; atau (2)

Kelompok Usaha telah mentransfer hak

mereka untuk menerima arus kas yang

berasal dari aset atau berkewajiban untuk

membayar arus kas yang diterima secara

penuh tanpa penundaan yang material

kepada pihak ketiga dalam perjanjian

“pass-through”, dan salah satu diantara (a)

Kelompok Usaha telah mentransfer secara

substansial seluruh risiko dan manfaat dari

aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak

mentransfer atau mempertahankan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat atas

aset, namun telah mentransfer kendali atas

aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a

part of a financial asset or part of a group

of similar financial assets) is derecognized

when: (1) the rights to receive cash flows

from the asset have expired; or (2) the

Group has transferred the rights to receive

cash flows from the asset or has assumed

an obligation to pay the received cash

flows in full without material delay to a

third party under a “pass-through”

arrangement, and either (a) the Group has

transferred substantially all the risks and

rewards of the asset, or (b) the Group has

neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of

the asset, but has transferred control of

the asset.








43


(lanjutan)



q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)


Penurunan nilai Impairment

Pada setiap akhir periode pelaporan

Kelompok Usaha mengevaluasi apakah

terdapat bukti yang obyektif bahwa aset

keuangan atau kelompok aset keuangan

mengalami penurunan nilai. Penurunan

nilai atas aset keuangan atau kelompok

aset keuangan dianggap telah terjadi, jika

dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif

mengenai penurunan nilai sebagai akibat

dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi

setelah pengakuan awal aset tersebut

(“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa

yang merugikan tersebut berdampak pada

estimasi arus kas masa depan atas aset

keuangan atau kelompok aset keuangan

yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at the end of each

reporting date whether there is any

objective evidence that a financial asset

or a group of financial assets is impaired.

A financial asset or a group of financial

assets is deemed to be impaired if, and

only if, there is an objective evidence of

impairment as a result of one or more

events that have occurred after the initial

recognition of the asset (incurred “loss

events”) and those loss events have an

impact on the estimated future cash flows

of the financial asset or the group of

financial assets that can be reliably

estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi

indikasi pihak peminjam atau kelompok

pihak peminjam mengalami kesulitan

keuangan signifikan, wanprestasi atau

tunggakan pembayaran bunga atau pokok,

terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau

melakukan reorganisasi keuangan lainnya

dan pada saat data yang dapat diobservasi

mengindikasikan adanya penurunan yang

dapat diukur atas estimasi arus kas masa

datang, seperti meningkatnya tunggakan

atau kondisi ekonomi yang berkorelasi

dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include

indications that the debtors or a group of

debtors is experiencing significant

financial difficulty, default or delinquency

in interest or principal payments, the

probability that they will enter bankruptcy

or other financial reorganization, and

when observable data indicate that

there is a measurable decrease in

the estimated future cash flows, such as

changes in arrears or economic

conditions that correlate with defaults.








44


(lanjutan)





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment(continued)

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali

menentukan apakah terdapat bukti obyektif

mengenai penurunan nilai secara individual

atas aset keuangan yang signifikan secara

individual, atau secara kolektif untuk aset

keuangan yang jumlahnya tidak signifikan

secara individual. Jika Kelompok Usaha

menentukan tidak terdapat bukti obyektif

mengenai penurunan nilai atas aset

keuangan yang dinilai secara individual,

terlepas aset keuangan tersebut signifikan

atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan

ke dalam kelompok aset keuangan yang

memiliki karakteristik risiko kredit yang

sejenis dan kelompok usaha menilai

penurunan nilai kelompok tersebut secara

kolektif.

For loans and receivables carried at

amortized cost, the Group first assesses

whether objective evidence of impairment

exists individually for financial assets that

are individually significant, or collectively

for financial assets that are not

individually significant. If the Group

determines that no objective evidence of

impairmentexists for an individually

assessed financial asset, whether

significant or not, the asset is included in

a group of financial assets with similar

credit risk characteristics and the group is

collectively assessed for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara

individual, dan untuk itu kerugian

penurunan nilai diakui atau tetap diakui,

tidak termasuk dalam penilaian penurunan

nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for

impairment and for which an impairment

loss is, or continues to be, recognized

are not included in a collective

assessment of impairment.








45


(lanjutan)





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi, total kerugian

tersebut diukur sebagai selisih antara nilai

tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus

kas masa datang (tidak termasuk

ekspektasi kerugian kredit masa datang

yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an

impairment loss has occurred, the amount

of the loss is measured as the difference

between the asset’s carrying amount and

the present value of estimated future cash

flows (excluding future expected credit

losses that have not yet been incurred).

Nilai tercatat aset keuangan dikurangi

melalui penggunaan akun cadangan dan

total kerugian diakui dalam laba rugi.

Pendapatan bunga selanjutnya diakui

sebesar nilai tercatat yang diturunkan

nilainya berdasarkan tingkat suku bunga

efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman

yang diberikan dan piutang, beserta

dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika

tidak terdapat kemungkinan atas pemulihan

di masa depan dan semua agunan telah

terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok

Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, nilai

estimasi kerugian penurunan nilai aset

keuangan bertambah atau berkurang

karena suatu peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai tersebut diakui, maka

kerugian penurunan nilai yang sebelumnya

diakui ditambah atau dikurangi dengan

menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan

tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai

tercatat aset keuangan melebihi biaya

perolehan diamortisasi yang seharusnya

jika penurunan nilai tidak diakui pada

tanggal pemulihan dilakukan. Total

pemulihan aset keuangan diakui pada laba

rugi.

The carrying amount of the financial asset

is reduced through the use of an

allowance account and the amount of the

loss is recognized in profit or loss. Interest

income continues to be accrued on the

reduced carrying amount based on the

original effective interest rate of the

financial asset. Loans and receivables,

together with the associated allowance,

are written off when there is no realistic

prospect of future recovery and all

collateral has been realized orhas been

transferred tothe Group. If, in a

subsequent year, the amount of the

estimated impairment loss increases or

decreases because of an event occurring

after the impairment was recognized, the

previously recognized impairment loss is

increased or reduced by adjusting the

allowance account. The reversal shall not

result in a carrying amount of the financial

asset that exceeds what the amortized

cost would have been had the impairment

not been recognized at the date the

impairment is reversed. The recovery is

recognized in profit or loss.








46


(lanjutan)




2. Liabilitas keuangan 2. Financial liabilities

Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement

Liabilitas keuangan dalam lingkup

PSAK No. 55 (Revisi 2013) diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laba rugi, dan

liabilitas keuangan yang diukur dengan

biaya diamortisasi. Kelompok Usaha

menentukan klasifikasi liabilitas

keuangannya pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of

PSAK No. 55 (Revised 2013) are

classified as financial liabilities at fair

value through profit or loss, and financial

liabilities at amortized cost. The Group

determines the classification of its

financial liabilities at initial recognition.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas

keuangan diukur pada nilai wajar dan,

dalam hal liabilitas keuangan yang diukur

dengan biaya diamortisasi, termasuk biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung.

At initial recognition, financial liabilities

are recognized at fair value and, in the

case of financial liabilities at amortized

cost, include directly attributable

transaction costs.

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha

mencakup utang bank jangka pendek dan

cerukan, utang usaha, liabilitas keuangan

jangka pendek lainnya, beban akrual, uang

muka pelanggan yang dikategorikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur

dengan biaya diamortisasi.

The Group’s financial liabilities include

short-term bank loans and overdraft,

trade payables, other current financial

liabilities, accrued expenses, customer

deposits, which are classified as financial

liabilities at amortized cost.








47


(lanjutan)




2. Liabilitas keuangan 2. Financial liabilities

Setelah pengakuan awal, liabilitas

keuangan yang diukur dengan biaya

diamortisasi yang dikenakan bunga

selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode

suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing

financial liabilities at amortized cost are

subsequently measured at amortized

cost using the effective interest rate

method.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam

laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat liabilitas tersebut

dihentikan pengakuannya serta melalui

proses amortisasi.

Gains or losses are recognized in the

consolidated statement of

comprehensive income when the

liabilities are derecognized as well as

through the amortization process.

Penghentian pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat liabilitas tersebut

dihentikan atau dibatalkan atau

kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when

it is discharged or cancelled or has

expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan

dengan liabilitas keuangan lain dari

pemberi pinjaman yang sama dengan

persyaratan yang berbeda secara

substansial, atau modifikasi secara

substansial atas persyaratan liabilitas

keuangan yang saat ini ada, maka

pertukaran atau modifikasi tersebut

diperlakukan sebagai penghentian

pengakuan liabilitas keuangan awal dan

pengakuan liabilitas keuangan baru, dan

selisih antara nilai tercatat masing-masing

liabilitas keuangan diakui dalam laba atau

rugi.

When an existing financial liability is

replaced by another from the same

lender on substantially different terms, or

the terms of an existing financial liability

are substantially modified, such an

exchange or modification is treated as a

derecognition of the original financial

liability and the recognition of a new

financial liability, and the difference in the

respective carrying amounts is

recognized in profit or loss.








48


(lanjutan)




3. Saling hapus dari instrumen keuangan 3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai netonya dilaporkan

dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki

hak yang berkekuatan hukum untuk

melakukan saling hapus atas total yang

telah diakui dan terdapat maksud untuk

menyelesaikan secara neto, atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities

are offset and the net amount reported in

the consolidated statement of financial

position if, and only if, there is a currently

enforceable legal right to offset the

recognized amounts and there is an

intention to settle on a net basis, or to

realize the assets and settle the liabilities

simultaneously.

4. Nilai wajar instrumen keuangan 4. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan secara aktif di pasar

keuangan yang terorganisasi ditentukan

dengan mengacu pada kuotasi harga

penawaran atau harga yang diminta pada

penutupan bisnis pada akhir tahun

pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang

tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar

ditentukan dengan menggunakan teknik

penilaian. Teknik penilaian tersebut

mencakup penggunaan transaksi-transaksi

pasar yang wajar antara pihak-pihak yang

mengerti dan berkeinginan (arm’s length

market transactions), referensi atas nilai

wajar terkini dari instrumen lain yang

secara substansial sama, analisa arus kas

yang didiskontokan, atau model penilaian

lainnya.

The fair value of financial instruments

that are actively traded in organized

financial markets is determined by

reference to quoted market bid or ask

prices at the close of business at the end

of the reporting year. For financial

instruments where there is no active

market, fair value is determined using

valuation techniques. Such techniques

may include using recent arm’s length

market transaction, reference to the

current fair value of another instrument

that is substantially the same, discounted

cash flow analysis, or other valuation

models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang

tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak

dapat ditentukan secara handal, aset

keuangan tersebut diakui dan diukur pada

nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial

instruments not traded in an active

market cannot be reliably determined,

such financial assets are recognized and

measured at their carrying amount.








49


(lanjutan)



r. Utang transaksi syariah – Murabahah r. Obligation under syariah transaction –

Murabahah

Perusahaan menerapkan PSAK No. 102,

“Akuntansi Murabahah”, yang diterapkan oleh

pihak-pihak yang melakukan transaksi

murabahah dengan lembaga keuangan syariah.

PSAK No. 102 mengatur mengenai pengakuan,

pengukuran dan pengungkapan yang

diperlukan oleh penjual dan pembeli. Sebagai

pembeli, Perusahaan mengakui selisih antara

harga beli yang disepakati dengan biaya

perolehan secara tunaisebagai “Beban

Murabahah” yang diamortisasi secara

proporsional sesuai dengan jangka waktu.

The Company has adopted PSAK No. 102,

“Accounting for Murabahah”, which is

applicable to parties performing murabahah

transactions with a syariah financial

institution. PSAK No. 102 regulates the

recognition, measurement and required

disclosures for the seller and the buyer. As a

buyer, the Company recognizes the

difference between the agreed purchase price

of an asset with the acquisition price of the

asset by cash as “Murabahah Expenses”

which is amortized proportionally over the

period term.

s. Laba (rugi) per saham s. Earnings (loss) per share

Laba (rugi) per saham dihitung dengan

membagilaba (rugi)tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk

dengan jumlah rata-rata tertimbang total saham

yang beredar dan disetor penuh selama tahun

yang bersangkutan.

Earnings (loss) per share amount is

computed by dividing theprofit (loss) for the

year attributable to owners of the parent

entity bythe weighted average number of

outstanding issued and fully paid shares

during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan

membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk

dengan jumlah rata-rata tertimbang totalsaham

yang beredar selama tahun yang bersangkutan

yang disesuaikan atas dampak dari semua

instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat

dilutif.

Diluted earnings (loss) per share amounts are

computed by dividing theprofit (loss) for the

year attributable to owners of the parent

entity by the weighted average number of

shares outstanding during the year as

adjusted for the effects of all potentially

dilutive ordinary shares.








50


(lanjutan)



t. Pelaporan segmen t. Segment reporting

Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen

operasi berdasarkan pelaporan internal yang

dikaji secara regular oleh pengambil keputusan

operasional dalam mengalokasikan sumber

daya dan menilai kinerja segmen operasi

Kelompok Usaha.

The Group identifies its operating segments

on the basis of internal reports that are

regularly reviewed by the Group's chief

operating decision maker in order to allocate

resources to the segment and assess its

performance.

Kegiatan Kelompok Usaha dikelompokkan

menjadi empat kelompok usaha utama: jasa

penyewaan dan pengoperasian Floating

Storage and Offloading (FSO), jasa angkutan

muatan cair, jasa angkutan muatan kering dan

jasa angkutan muatan cair dan gas.

The Group’s businesses are grouped into

four major operating businesses: Floating

Storage and Offloading (FSO), liquid cargo

transportation, dry bulk cargo transportation

and liquid and gas cargo transportation.

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki

kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun

bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa

masa lalu dimana ada kemungkinan besar

bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut

diperlukan arus keluar sumber daya yang

mengandung manfaat ekonomi dan total

kewajiban tersebut dapat diestimasi secara

andal.

A provision is recognized when the Group

has a present obligation (legal or

constructive) where, as a result of a past

event, it is probable that an outflow of

resources embodying economic benefits will

be required to settle the obligation and a

reliable estimate can be made of the amount

of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi

terbaik saat ini. Jika arus keluar sumber daya

untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan

besar tidak terjadi, maka provisi tersebut

dibatalkan.

All provisions are reviewed at each reporting

year and adjusted to reflect the current best

estimate. If it is no longer probable that an

outflow of resources embodying economic

benefits will be required to settle the

obligations, the provisions are reversed.

v. Kontijensi v. Contingencies

Liabilitas kontijensi diungkapkan, kecuali jika

arus keluar sumber daya yang mengandung

manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset

kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan,

tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan

besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Unless the possibility of an outflow of

resources embodying economic benefits is

remote, contingent liabilities are disclosed.

Contingent assets are not recognized in the

financial statements but are disclosed when

an inflow of economic benefits is probable.








51

4. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN

ASUMSI OLEH MANAJEMEN

4. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk

membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi total yang dilaporkan atas

pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta

pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir

tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian atas

asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil

yang memerlukan penyesuaian material atas nilai

tercatat aset dan liabilitas yang terdampak pada

masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated

financial statements requires management to

make judgments, estimates and assumptions that

affect the reported amounts of revenues,

expenses, assets and liabilities, and the

disclosure of contingent liabilities, at the end of

the reporting year. However, uncertainty about

these assumptions and estimates could result in

outcomes that require a material adjustment to the

carrying amounts of the assets or liabilities

affected in future periods.

a. Pertimbangan a. Judgements

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi

Kelompok Usaha, manajemen telah membuat

pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang

terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki

pengaruh paling signifikan terhadap jumlah

yang dicatat dalam laporan keuangan

konsolidasian:

In the process of applying the Group’s

accounting policies, management has made

the following judgments, apart from those

including estimations and assumptions, which

have the most significant effect on the

amounts recognized in the consolidated

financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing

entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata

uang dari lingkungan ekonomi primer

dimana entitas beroperasi. Mata uang

tersebut adalah mata uang yang

mempengaruhi pendapatan dan beban dari

jasa yang diberikan.

The functional currency of each of the

entities under the Group is the currency of

the primary economic environment in

which each entity operates. It is the

currency that mainly influences the

revenue and cost of rendering services.








52


ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)


ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

Sewa Lease

Kelompok Usaha mempunyai perjanjian-

perjanjian sewa yang bervariasi sebagai

lessee untuk beberapa aset tetap tertentu.

Kelompok Usaha mengevaluasi apakah

terdapat risiko dan manfaat yang signifikan

dari aset pembiayaan yang dialihkan kepada

Kelompok Usaha atau tetap ditahan oleh

lessor berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi

2011), “Sewa”, yang mensyaratkan

Kelompok Usaha untuk membuat

pertimbangan terhadap pengalihan risiko

dan manfaat dari kepemilikan aset

pembiayaan.

The Group has various lease agreements

as lessee in respect of certain fixed

assets. The Group evaluates whether

significant risks and rewards of ownership

of the leased assets are transferred to the

Group or retained by the lessors based on

PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”,

which requires the Group to make

judgments on the transfer of risks and

rewards of ownership of the leased

assets.

Pengelompokan Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan

pengelompokan aset dan liabilitas tertentu

sebagai aset keuangan dan liabilitas

keuangan dengan pertimbangan bila definisi

yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi

2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset

keuangan dan liabilitas keuangan diakui

sesuai dengan kebijakan akuntansi

Kelompok Usaha seperti yang diungkapkan

pada Catatan 2q.

The Group determines the classifications

of certain assets and liabilities as financial

assets and financial liabilities by judging if

they meet the definition set forth in PSAK

No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the

financial assets and financial liabilities are

accounted for in accordance with the

Group’s accounting policies disclosed in

Note 2q.

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha -

Evaluasi Individual

Allowance for Impairment of Trade

Receivables - Individual Assessments

Kelompok Usaha mengevaluasi pelanggan

tertentu yang menurut informasi pelanggan

tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban

keuangannya.

The Group evaluates specific accounts on

which it has information that the

customers are unable to meet their

financial obligations.








53





a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

Dalam kondisi ini, Kelompok Usaha

mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan

situasi yang tersedia, termasuk namun tidak

terbatas pada, jangka waktu hubungan

dengan pelanggan dan status kredit

pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak

ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui,

untuk mencatat provisi spesifik atas

pelanggan terhadap jumlah terutang guna

mengurangi jumlah piutang yang diharapkan

dapat diterima oleh Kelompok Usaha.

Pencadangan spesifik ini dievaluasi kembali

dan disesuaikan jika tambahan informasi

yang diterima mempengaruhi jumlah

penyisihan untuk penurunan nilai piutang

usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan

dalam Catatan 2r.

In these cases, the Group uses judgment,

based on available facts and

circumstances, including but not limited

to, the length of its relationship with the

customers and the customers’ current

credit status based on any available third-

party credit reports and known market

factors, to record specific provisions for

customers against amounts due to reduce

the Group’s receivable amounts that it

expects to collect. These specific

provisions are re-evaluated and adjusted

as additional information received affects

the amounts of the allowance for

impairment of trade receivables. Further

details are disclosed in Note 2r.

b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

Asumsi utama terkait masa depan dan sumber

utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal

pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi

penyesuaian yang material terhadap nilai

tercatat aset dan liabilitas untuk tahun

berikutnya diungkapkan di bawah ini.

The key assumptions concerning the future

and other key sources of estimation

uncertainty at the reporting date that have a

significant risk of causing a material

adjustment to the carrying amounts of assets

and liabilities within the next financial year are

disclosed below.

Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan

estimasi pada parameter yang tersedia pada

saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

Situasi saat ini dan asumsi mengenai

perkembangan di masa depan dapat berubah

akibat perubahan pasar atau situasi di luar

kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut

tercermin dalam asumsi terkait pada saat

terjadinya.

The Group based its assumptions and

estimates on parameters available when the

consolidated financial statements were

prepared. Existing circumstances and

assumptions about future developments may

change due to market changes or

circumstances arising beyond the control of

the Group. Such changes are reflected in the

assumptions when they occur.








54





b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

Estimasi Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets

Kelompok Usaha mengestimasi masa

manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan

utilisasi dari aset yang diharapkan dan

didukung dengan rencana dan strategi

usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari

masa manfaat aset tetap adalah

berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha

terhadap praktek industri, evaluasi teknis

internal dan pengalaman untuk aset yang

setara. Estimasi masa manfaat ditelaah

minimal setiap akhir tahun pelaporan dan

diperbarui jika ekspektasi berbeda dari

estimasi sebelumnya dikarenakan

pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan

secara teknis atau komersial dan hukum

atau pembatasan lain atas penggunaan dari

aset.

The Group estimates the useful lives of its

fixed assets based on expected asset

utilization as anchored on business plans

and strategies that also considered

expected market behavior. The estimation

of useful lives of fixed assets is based on

the Group’s assessment of industry

practice, internal technical evaluation and

experience with similar assets. The

estimated useful lives are reviewed at

least each financial yearend and are

updated if expectations differ from

previous estimates due to physical wear

and tear, technical or commercial

obsolescence and legal or other

limitations on the use of the assets.

Bagaimanapun, teradapat kemungkinan

hasil dimasa depan dari operasi dapat

dipengaruhi secara material oleh

perubahan-perubahan dalam estimasi yang

diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor

yang disebutkan di atas.

It is possible, however, that future results

of operations could be materially affected

by changes in the estimates brought

about by changes in the factors

mentioned above.

Manajemen mengestimasi masa manfaat

ekonomis aset tetap (termasuk biaya

pemugaran) antara 2,5 tahun sampai

dengan 20 tahun. Ini adalah masa manfaat

yang secara umum diharapkan diterapkan

dalam industri dimana Kelompok Usaha

menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat

pemakaian dan perkembangan teknologi

dapat mempengaruhi masa manfaat

ekonomis dan nilai sisa aset dan,

karenanya, biaya penyusutan masa depan

mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut

diungkapkan dalam Catatan 10.

Management estimates the useful lives of

the fixed assets (including dry docking) to

be within 2.5 year to 20 years. These are

common life expectancies applied in the

industry where the Group conducts its

businesses. Changes in the expected

level of usage and technological

development could impact the economic

useful lives and the residual values of

these assets and, therefore, future

depreciation charges could be revised.

Further details are disclosed in Note 10.








55





b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

Pajak Penghasilan Income Tax

Estimasi signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan

badan. Terdapat transaksi dan perhitungan

tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha

normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas

atas pajak penghasilan badan berdasarkan

estimasi apakah akan terdapat tambahan

pajak penghasilan badan.

Significant estimation is involved in

determining provision for corporate

income tax. There are certain transactions

and computation for which the ultimate tax

determination is uncertain during the

ordinary course of business. The Group

recognizes liabilities for expected

corporate income tax issues based on

estimates of whether additional corporate

income tax will be due.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Aset Non-

keuangan

Allowance for Impairment of Non-financial

Asset

Penurunan nilai aset non-keuangan ada

jika terdapat indikasi ketika nilai tercatat

suatu aset atau unit penghasil kas melebihi

nilai terpulihkannya, yang merupakan nilai

tertinggi dari nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual dan nilai pakai. Manajemen

melakukan estimasi atas nilai terpulihkan

aset dengan menghitung nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan

data yang tersedia dari transaksi penjualan

yang mengikat dan bersifat arm’s length

untuk aset yang sejenis atau harga pasar

yang tersedia dikurangi tambahan biaya

yang diperlukan untuk melepas aset

tersebut.

Impairment of non-financial asset exists if

there is an indication that the carrying

value of the asset or its cash-generating

unit exceeds its recoverable amount,

which is the higher of its fair value less

costs to sell and its value in use.

Management estimates the asset’s

recoverable amount from a calculation of

its fair value less costs to sell based on

available data from binding sales

transactions in arm’s length transactions

of similar assets or observable market

price, less incremental costs for disposing

of the asset.

Perhitungan nilai pakai didasarkan pada

model arus kas yang didiskontokan. Pada

model ini, nilai yang terpulihkan sangat

sensitif terhadap tarif diskonto yang

digunakan, termasuk juga arus kas masuk

dimasa yang akan datang dan tarif

pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan

ekstrapolasi.

The value in use calculation is based on a

discounted cash flow model. The

recoverable amount is most sensitive to

the discount rate used for the expected

future cash inflows and the growth rate

used for extrapolation purposes.






PT TRADA MARITIME Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year ended


56

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2016 2015

Kas Cash on hand

Rupiah 38.669 32.898 Rupiah

Dolar A.S 9.138 10.202 U.S. dollar

Total kas 47.807 43.100 Total cash on hand

Kas di bank Cash in banks

Dolar Amerika Serikat U.S. dollar

The Bank of Tokyo - Mitsubishi The Bank of Tokyo - Mitsubishi

UFJ, Ltd., Jakarta 5.145.574 10.229.223 UFJ, Ltd., Jakarta

PT Bank Mizuho Indonesia 781.667 1.154.603 PT Bank Mizuho Indonesia

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 532.593 436.520 (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 265.562 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 90.144 90.144 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 48.159 181.718 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Mandiri 15.641 49.725 PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Sinarmas Tbk 22.707 22.707 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Himpunan Saudara PT Bank Himpunan Saudara

1906 Tbk 12.538 12.538 1906 Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 138.264 11.387 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Permata Tbk 2.405 2.469 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Muamalat 1.000 1.000 PT Bank Muamalat

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Selatan 248 248 Sumatera Selatan

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.171 213.528 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 672.008 196.424 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mayapada International Tbk 32.294 31.454 PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 197 28.941 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 156.229 24.102 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Syariah Mandiri 74 15.233 PT Bank Syariah Mandiri


UFJ, Ltd., Jakarta 3.140 14.366 UFJ, Ltd., Jakarta

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 686.422 4.441 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank SinarmasTbk 1.361 1.325 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Permata Tbk 1.052 1.078 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mizuho Indonesia 590 686 PT Bank Mizuho Indonesia

PT Bank Muamalat 71.219 362 PT Bank Muamalat

PT Bank ICBC Indonesia 250 243 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Mega Tbk 81 108 PT Bank Mega Tbk

Total kas di bank 8.419.028 12.990.135 Total cash in banks









57

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2016 2015

Kas di lembaga keuangan Cash in financial institution


Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan

Ekspor Indonesia 27 27 Ekspor Indonesia

Deposito berjangka Time deposits


PT Bank Sinarmas Tbk 80.000 80.000 PT Bank Sinarmas Tbk

Total deposito berjangka 80.000 80.000 Total time deposits

Jumlah 8.546.862 13.113.262 Total

Deposito berjangka dalam dolar A.S dikenakan

bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar

antara 0,90% sampai dengan 2,20% Pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015.

The U.S dollar time deposits earned interest at

annual rates ranging from 0.90% to 2.20%

December 31, 2016 and 2015.

Semua rekening bank dan deposito berjangka

ditempatkan pada bank dan lembaga keuangan

pihak ketiga.

All bank accounts and time deposits are placed in

third-party banks and financial institution.

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

2016 2015

Dolar Amerika Serikat 6.365.956 7.899.425 U.S. dollar

Rupiah 1.792.122 2.327490 Rupiah

Total 8.158.078 10.226.914 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai (2.604.103) (4.745.925) Allowance for impairment loss

Jumlah 5.553.975 5.480.990 Total









58

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 rincian

umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2016, and 2015 the detail

aging on trade receivables are as follows:

2016 2015

Belum lewat jatuh tempo atau

tidak mengalami penurunan nilai - 1.723.982 Neither past due nor impaired

Lewat jatuh tempo : Past due:

- Lewat jatuh tempo < 30 hari 483.079 3.775.196 Overdue < 30 days -

- Lewat jatuh tempo 31 - 60 hari 610.248 63.896 Overdue 31 - 60 days -

- Lewat jatuh tempo > 60 hari 7.064.751 4.663.840 Overdue > 60 days -

Jumlah 8.158.078 10.226.914 Total

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah

sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairment

loss account are as follows:

2016 2015

Saldo awal 4.745.925 2.930.845 Beginning balance

Penghapusan (2.141.82) - Write off

Cadangan - 1.815.080 Provision

Saldo akhir tahun 2.604.103 4.745.925 Balance at end of year

Penyisihan kerugian penurunan nilai merupakan

penurunan nilai secara individual. Tidak terdapat

penurunan nilai secara kolektif oleh karena

manajemen dapat mengidentifikasi ketertagihan dari

masing-masing pelanggannya. Berdasarkan hasil

penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha

pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa

penyisihan tersebut di atas adalah cukup untuk

menutup kerugian yang mungkin terjadi atas

penurunan nilai piutang usaha pada

tanggal31 Desember 2016 dan 2015.

Allowance for impairment losses represents

individual impairment. There is no collective

impairment since management can identify the

collectibility of each of the customers. Based on a

review of the status of trade receivables at the

end of the year, management believes that the

above allowance for impairment loss of trade

receivables is sufficient to cover possible losses

that may arise from impairment of trade

receivables as of December 31, 2016 and 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo

piutang usaha masing–masing sebesar

US$5.601.201 dan US$5.480.990 digunakan

sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang

dan lembaga keuangan

As of December 31, 2016 and 2015, trade

receivables amounted to US$5,601,201 and

US$5,480,990 respectively are pledged as

collateral for long-term bank and financial

institution loans









59

7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 7. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES

2016 2015

PT Hanochem Tiaka Samudera 3.897.960 3.897.740 PT Hanochem Tiaka Samudera

Marindo Bright 1.000.000 1.000.000 Marindo Bright

Klaim kepada penyewa 67.225 65.996 Claims from charterers

PT Electra Grand Mining (Catatan 1d) 37.141 36.175 PT Electra Grand Mining (Note 1d)

Klaim asuransi - 20.225 Insurance claim Insurance claim

Piutang karyawan 2.742 2.685 Employees receivable

Lain-lain 1.872.191 1.530.419 Others

Total 6.877.260 6.553.240 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.930.194) (3.930.194) Allowance for impairment loss

Jumlah 2.947.066 2.623.046 Total

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak

terdapat transaksi lainnya dengan atau piutang lain-

lain kepada pihak berelasi.

On December 31, 2016 and 2015, there are no

other transactions with or other receivables from

related parties.

Klaim asuransi merupakan biaya yang dapat

ditagihkan kepada perusahaan asuransi terkait

dengan seluruh pengeluaran seperti pengosongan

tangki, penarikan kapal, dan lain-lain untuk kapal

FSO Lentera Bangsa yang terbakar pada bulan

September 2011, piutang ini telah diselesaikan pada

tahun 2016

On December 31, 2016 and 2015, the insurance

claim represents reimbursable expenses from the

insurer related to all expenditures such as tank

cleaning, towing, etc for vessel FSO Lentera

Bangsa which was damaged in a fire accident on

September 2011,This receivable was settled in

2016.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak

terdapat transaksi atau piutang lain-lain kepada

pihak berelasi.

On December 31, 2016 and 2015 there are no

transaction or other receivables from related

parties.









60

7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (lanjutan) 7. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES

(continued)

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah

sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairment

loss account are as follows:

2016 2015

Saldo awal 3.930.194 4.689.510 Beginning balance

Cadangan - 2.004.560 Provision

Penghapusan pencadangan piutang - (2.763.876) Write off during the year

Saldo akhir tahun 3.930.194 3.930.194 Balance at end of year

Penyisihan kerugian penurunan nilai merupakan

penurunan nilai secara individual. Berdasarkan hasil

penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain

pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa

penyisihan tersebut di atas adalah cukup untuk

menutup kerugian yang mungkin terjadi atas

penurunan nilai piutang lain-lain pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015.

Allowance for impairment loss represents

individual impairment. Based on a review of the

status of other receivables at the end of the year,

management believes that the above allowance

for impairment loss of other receivables is

sufficient to cover possible losses that may arise

from impairment of other receivables as of

Dcember 31, 2016 and 2015.

Atas penghapusan piutang pada tanggal 31

Desember 2015 untuk seluruh klaim asuransi biaya

yang terkait dengan pengosongan tangki, penarikan

kapal, dan lain-lain untuk kapal FSO Lentera

Bangsa yang terbakar pada bulan September 2011,

manajemen menghapuskan pencadangan piutang

terkait klaim asuransi tersebut.

For the write off of accounts receivable on

December 31, 2015 for the entire insurance claim

costs related with emptying the tank, towage, and

others to ship FSO Lentera Bangsa burning in

September 2011, management believes to write

off allowance of receivables related insurance

claims.









61

8. ASET LANCAR LAINNYA 8. OTHER CURRENT ASSETS

2016 2015

Pembelian kapal 1.230.000 1.230.000 Purchase of vessel

Operasional 268.863 814.848 Operational

Perjalanan dinas 38.117 44.607 Business travel

Pengadaan 337 24.174 Procurement

Lain-lain 477.582 111.562 Others

Total 1.832.297 2.225.191 Total

Pada tanggal 17 September 2014, PT Trada

Shipping menandatangani memorandum of

understanding dengan PT Hanochem Tiaka

Samudra untuk membeli 1 unit Oil Cargo Barge

dengan harga beli sebesar US$1.315.000. Sampai

dengan tanggal 31 Desember 2016, perusahaan

telah mencatat uang muka sebesar US$1.230.000.

Uang muka pembelian kapal disajikan sebagai

bagian dari “aset lancar lainnya” bagian dari

komponen uang muka.

On September 17, 2014, PT Trada Shipping

entered into a memorandum of understanding

with PT Hanochem Tiaka Samudra to

purchase 1 units of Oil Cargo Barges with

purchase price of US$1,315,000. As of

December 31, 2016, the company has record

advance amounted to US$1,230,000.

advance of purchase vessel is presented as

part of "other current assets" section of the

component advance.

9. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 9. INVESTMENT IN AN ASSOCIATE

Persentase

Kepemilikan/ Saldo Bagian Laba Saldo

Percentage 31 Desember 2015/ Neto/ 31 Desember2016/

of Equity Balance Equity in Net Dividen/ Balance

Ownership December 31, 2015 Earnings Dividends December 31, 2016

PT Emha Tara Navindo PT Emha Tara Navindo

(ETN) 40% 4.237.585 639.580 - 4.877.165 (ETN)









62

9. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 9. INVESTMENT IN AN ASSOCIATE

Persentase

Kepemilikan/ Saldo Bagian Laba Saldo

Percentage 31 Desember 2014/ Neto/ 31 Desember 2015/

of Balance Equity in Net Dividen/ Balance

Ownership December 31, 2014 Earnings Dividends December 31, 2015

PT Emha Tara Navindo PT Emha Tara Navindo

(ETN) 40% 3.322.140 915.445 - 4.237.585 (ETN)

Informasi keuangan ETN pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015 dan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut adalah

sebagai berikut:

Financial information on ETN as of December 31,

2016 and 2015 and for the year then ended is as

follows:

2016 (in Rupiah) 2015 (in Rupiah)

Jumlah aset 186.972.698.813 166.199.613.490 Total assets

Jumlah liabilitas 19.601.657.452 51.604.109.139 Total liabilities

Jumlah pendapatan 32.415.493.051 32.996.451.870 Total revenues

Laba tahun berjalan 21.483.501.176 31.571.253.122 Net income for the year

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID EXPENSES

2016 2015

Asuransi 96.979 223.481 Insurance


Total 127.350 352.661 Total









63

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

2016

Saldo Saldo

Awal/ Akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan Costs

Pemilikan langsung Direct ownership

Kapal 144.550.504 - 34.758.362 (10.841.846) 98.950.296 Vessels

Biaya pemugaran 38.864.447 4.543.706 690.000 (9.257.749) 33.460.404 Drydocking

Peralatan kapal 424.527 1.091 - - 425.618 Vessel equipment

Peralatan kantor 273.611 1.171 - - 274.782 Office equipment

Kendaraan 349.125 - - - 349.125 Vehicles

Sub total 184.462.214 4.545.968 35.448.362 (20.099.595) 133.460.225 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance lease

Kapal 3.843.000 - - - 3.843.000 Vessel


Total 188.305.214 4.545.968 35.448.362 (20.099.595) 137.303.225 Total

Akumulasi penyusutan dan Accumulated depreciation and

amortisasi amortization

Pemilikan langsung Directownership

Kapal 34.373.681 5.174.257 10.448.917 (2.475.133) 26.623.888 Vessels

Biaya pemugaran 16.036.739 3.524.114 690.000 (9.257.749) 9.613.104 Drydocking

Peralatan kapal 425,104 516 - - 425.620 Vessel equipment


Kendaraan 269.869 26.633 - - 296.502 Vehicles

Sub total 51,371,440 8.729.094 11.138.917 (11.732.882) 37.228.734 Sub-total


Kapal 700.547 240.188 - - 940.735 Vessel

Sub total 52,071,987 8.969.282 11.138.917 (11.732.882) 38.169.469 Sub-total

Penurunan nilai 20.133.535 - 17.036.840 - 3.096.095 Impairment

Nilai buku neto 116.099.692 96.037.069 Net book









64

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

2015

Saldo Saldo

Awal/ Akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan Costs

Pemilikan langsung Direct ownership

Kapal 168.370.136 4.800.000 13.531.866 (15.087.769) 144.550.504 Vessels

Biaya pemugaran 50.208.137 551.604 11.895.294 - 38.864.447 Drydocking

Peralatan kapal 424.527 - - - 424.527 Vessel equipment


Kendaraan 369.882 12.803 33.560 - 349.125 Vehicles



Kapal 3.843.000 - - - 3.843.000 Vessel


Total 223.487.323 5.366.377 25.460.720 (15.087.769) 188.305.214 Total

Akumulasi penyusutan dan Accumulated depreciation and

amortisasi amortization

Pemilikan langsung Directownership

Kapal 31.970.973 7.403.318 2.301.549 (2.590.597) 34.482.145 Vessels

Biaya pemugaran 20.508.617 7.314.942 11.895.294 - 15.928.265 Drydocking

Peralatan kapal 424.676 428 - - 425.104 Vessel equipment


Kendaraan 273.519 29.910 33.560 - 269.869 Vehicles



Kapal 460.359 240.188 - - 700.547 Vessel


Penurunan nilai 4.403.949 15.729.586 - - 20.133.535 Impairment

Nilai buku neto 165.184.009 116.099.692 Net book value









65


Biaya penyusutan dan amortisasi dialokasikan

sebagai berikut:

Depreciation and amortization expenses were

allocated as follows:

2016 2015

Beban jasa 8.938.683 14.960.079 Cost of services

Beban administrasi dan umum 30.599 33.533 General and administration expenses

Total 8.969.282 14.993.612 Total

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: The details of sale of fixed assets are as follows:

2016 2015

Biaya perolehan 35.448.362 13.565.426 Cost

Akumulasi penyusutan (28.175.756) (2.335.109) Accumulated depreciation


Harga Jual 2.665.091 3.637.625 Proceeds

Laba (rugi) penjualan aset Gain (loss) on sale of fixed

tetap (4.607.514) (7.592.692) asset

Pelepasan selama tahun 2016 dan 2015 adalah:

Penjualan aset tetap – Kapal PT Trada

Shipping M.T Jelita Bangsa. Berdasarkan

Surat Persetujuan antara PT Trada Shipping

dengan Novatic Trading FZE (dengan nilai jual

yang tercatat dalam laporan konsolidasian

adalah sebesar US$3.631.250dan nilai buku

yang terjual sebesar US$11.230.319)

Penjualan kendaraaan PT Trada Maritime

dengan nilai jual US$6.374.

Pada tanggal 2 Juni 2016 PT Trada Samudera

Bangsa melakukan perjanjian atas jual beli

asset tetap dengan Alfa Ship Trading LLC

berdasarkan Memorandum of Agreement

dengan no 02062016/03 tentang perjanjian

Jual Beli kapal senilai total penjualan

US$2.150.000.

Disposel during in 2016 and 2015 are as follows:

Sales of fixed assets – Vessels of PT Trada

Shipping M.T Jelita Bangsa. Based on the

Letter the Agreement between PT Trada

Shipping with Novatic Trading FZE (with a

sales value recorded in the consolidated

statements amounted to US$3,631,250) and

the value of books sold for US$11,230,319).

Sales of vehicles of PT Trada Maritime with

sales value amounting to US$6.374.

On June 2, 2016 PT Trada Samudera

Bangsa into an agreement on sale and

purchase of fixed assets to Alfa Ship Trading

LLC based on Memorandum of Agreement

with no 02062016/03 of the Sale and

Purchase Agreement vessels with total sales

US$2.150.000.









66


Penurunan nilai kapal Lentera Bangsa – PT

Trada Offshore Service

Impairment of Vessel Lentera Bangsa – PT

Trada Offshore Service

Untuk tahun 2015 Nilai Buku neto kapal FSO

Lentera bangsa diturunkan menjadi sebesar

US$18.601.364. Penurunan tersebut diperoleh dari

pertimbangan manajemen untuk mencerminkan

nilai realisasi bersih kapal dan pertimbangan pihak

ketiga.

Berdasarkan laporan penilai independen KJPP

Amin Nirwan Alfiantori tertanggal 19 Februari 2016,

nilai pasar kapal MT Lentera Bangsa sebesar

US$5.595.247. Sebagai akibatnya, nilai buku neto

kapal tersebut diturunkan untuk mencerminkan nilai

wajarnya. Penurunan nilai MT Lentera Bangsa

sebesar US$33.404.753 dibebankan pada laba atau

rugi tahun 2015. Manajemen berpendapat bahwa

nilai tercatat dari seluruh aset tetap Kelompok

Usaha dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan

adanya tambahan penurunan nilai atas aset tetap

tersebut, kecuali yang telah dijelaskan di atas

Pada tanggal 18 Juli 2016 PT Trada Offshore

Service melakukan perjanjian kembali atas jual beli

aset tetap dengan North Star Marine Limited

berdasarkan Memorandum of Agreement awal

tertanggal 19 juni 2016 tentang perjanjian Jual Beli

kapal.

Penurunan nilai Kapal MV Samudra Bangsa – PT

Trada Dryship Singapura


Amin Nirwan Alfiantori tertanggal 19 Februari 2016,

nilai pasar kapal MV Samudera Bangsa sebesar


kapal tersebut diturunkan untuk mencerminkan nilai

wajarnya. Penurunan nilai MV Samudera Bangsa

sebesar US$ 11.951.241 dibebankan pada laba

atau rugi tahun 2015. Manajemen berpendapat

bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap

Kelompok Usaha dapat dipulihkan, sehingga tidak

diperlukan adanya tambahan penurunan nilai atas

aset tetap tersebut, kecuali yang telah dijelaskan di

atas.

For 2015, the net book value of FSO Lentera

Bangsaimpaired to US$18.601.364.The amount of

impairment obtained from the consideration of

management to reflect the net realizable value of

the vessel.

Based on an independent appraisal report dated

February 19, 2016 of KJPP Amin Nirwan

Alfiantori, the market value of MT Lentera Bangsa

amounting to US$5.595.247. As a result, the net

book value of such vessel was impaired to reflect

the fair value. The amount of impairment of MT

Jelita Bangsa amounting to US$33,404,753 was

charged to the 2015 profit or loss. Management

believes that the carrying values of all assets of

the Group are fully recoverable, and hence, no

additional write-down for impairment in asset

values is necessary except as discussed above.

On July 18, 2016 PT Trada Offshore Sevices

Ammendmend into an agreement on sale and

purchase of fixed assets to North Star Marine

Limited dated June 19, 2016 of the Sale and

Purchase Agreement vessels.

Impairment of Vessel MV Samudera Bangsa–

PT Trada Dryship Singapore

Based on an independent appraisal report dated

February 19, 2016 of KJPP Amin Nirwan

Alfiantori, the market value of MT Lentera Bangsa



the fair value. The amount of impairment of MV

Samudera Bangsa amounting to US$ 11.951.241

was charged to the 2015 profit or loss.

Management believes that the carrying values of

all assets of the Group are fully recoverable, and

hence, no additional write-down for impairment in

asset values is necessary except as discussed

above.









67


Penurunan nilai Kapal Tug and Barge – PT

Trada Tug and Barge

Impairment of Vessel Tug and Barge – PT

Trada Tug and Barge


Febriman Siregar dan Rekan dengan nomor

024/PA-FSR/III/2017 tertanggal 24 Maret 2017,

nilai pasar kapal Tugboat dan Barge sebesar


kapal tersebut diturunkan untuk mencerminkan

nilai wajarnya. Penurunan nilai Tugboat dan Barge

sebesar US$3.250.081 dibebankan pada laba atau

rugi tahun 2016. Manajemen berpendapat bahwa

nilai tercatat dari seluruh aset tetap Kelompok

Usaha dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan

adanya tambahan penurunan nilai atas aset tetap

tersebut, kecuali yang telah dijelaskan di atas.

Based on an independent appraisal report

number 024/PA-FSR/III/2017 dated March 24,

2017 of KJPP Febriman Siregar and Partners, the

market value of Group Tugboat dan Barge



the fair value. The amount of impairment of Group

Tugboat and Barge amounting to US$3.250.081

was charged to the 2016 profit or loss.

Management believes that the carrying values of

all assets of the Group are fully recoverable, and

hence, no additional write-down for impairment in

asset values is necessary except as discussed

above.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, total

aset tetap masing-masing sebesar

US$116.099.692 dan US$162.093.258, digunakan

sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek,

pinjaman jangka panjang, utang transaksi syariah

dan utang lain-lain jangka panjang (Catatan 14, 21

dan 22).

As of December 31, 2016 and 2015, total fixed

assets amounted to, US$116,099,692 and

US$162,093,258, respectively, are pledged as

collateral for short-term bank loans, long-term

debts, obligations under syariah transactions and

long-term other payables (Notes 14, 21 and 22).

Pada tanggal 31 Desember 2016, kapal Kelompok

Usaha dengan total nilai buku neto sebesar

US$116.371.564 diasuransikan terhadap risiko

kerusakan lambung dan mesin kapal (Hull and

Machinery) sebesar US$110.773.620 serta

Increased Value dengan nilai pertanggungan

sebesar US$3.500.000 melalui PT Jardine Llyod

Thompsdon, PT Asuransi QBE Pool Indonesia, PT

Asuransi Purna Arthanugraha, PT Asuransi Mitra,

PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi

Indrapura, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, dan PT

Asuransi MSIG Indonesia.

As of December 31, 2016, the Group’s vessels

with total net book value of US$116,371,564 are

covered by insurance against damage of Hull and

Machinery under blanket policies for

US$110,773,620 and Increased Value for a

maximum of US$3,500,000i through PT Jardine

Llyod Thompsdon, PT Asuransi QBE Pool

Indonesia, PT Asuransi Purna Arthanugraha, PT

Asuransi Mitra, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT

Asuransi Indrapura, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk,

and PT Asuransi MSIG Indonesia.









68


Kapal Kelompok Usaha dengan total nilai buku

neto sebesar US$58.877.279 juga diasuransikan

terhadap perlindungan dan penggantian termasuk

kerugian pihak ketiga sehubungan dengan

pengoperasian kapal dengan ganti rugi maksimum

sebesar IDR12.580.000.000 untuk seluruh kapal

tanker chemical dan sebesar IDR1.070.000.000

untuk kapal tongkang/tunda. Akan tetapi, kapal

Kelompok Usaha dengan nilai buku neto sebesar

US$6.727.819 tidak diasuransikan terhadap

perlindungan dan penggantian termasuk kerugian

pihak ketiga karena manajemen Kelompok Usaha

berkeyakinan bahwa kemungkinan terjadi risiko

kerugian dari kapal-kapal tersebut adalah kecil.

The Group’s vessels with total net book value of

US$58,877,279 are also covered by P&I

(Protection and Indemnity) insurance including

third party losses connected with the vessels’

operations with maximum liability of

IDR12,580,000,000for all tanker chemical vessels

and IDR1,070,000,000 for all barge/tugboats.

However, the Group’s vessels with net book value

of US$6,727,819 are not covered by P&I as the

Group’s management believes that the possibility

of risk that may be incurred on such vessels is

remote.

Pada tanggal 31 Desember 2016, kendaraan

kelompok usaha diasuransikan terhadap resiko

kerugian kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai

pertanggungan sebesar Rp3.213.950.000 melalui

PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Raksa

Pratikara, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda

1967, PT AIG Insurance Indonesia dan PT Astra

Sedaya Finance.

On December 31, 2016, business groups vehicle

is insured against the risk of losses from fire and

other risks for a sum of Rp3.213.950.000 through

PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Raksa

Pratikara, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda

1967 PT AIG Insurance Indonesia and PT Astra

Sedaya Finance.

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa

nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutup

kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

The Group’s management is of the opinion that

these insurance coverages are adequate to cover

possible losses arising from such risks.









69

12. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK

DIJUAL

12. NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE

2016 2015

Biaya Perolehan 25.929.615 24.899.856 Cost

Akumulasi penyusutan (5.065.729) (4.194.447) Accumulated depreciation


Penurunan nilai (14.474.568) (13.605.409) Impairment

Jumlah 6.389.318 7.100.000 Total

M.T Concertina M.T Concertina

Pada 31 Desember 2015 perusahaan

mereklasifikasikan aset tetap MV Concertina ke aset

tersedia untuk dijual serta melakukan penurunan

nilai aset. Metode penilaian yang digunakan adalah

pendekatan nilai pasar berdasarkan harga jual kapal

scrap dengan spesifikasi sejenis. Perusahaan

mengakui beban penurunan nilai sebesar

US$8.897.172 pada laba rugi untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2015. Sehingga nilai buku

neto kapal diturunkan sebesar nilai realisasi bersih

US$3.600.000.


Febriman Siregar dan Rekan dengan nomor

026/PA-FSR/III/2017 tertanggal 24 Maret 2017, nilai

pasar kapal MT Concertina sebesar US$3.300.000.

Sebagai akibatnya, nilai buku neto kapal tersebut

diturunkan untuk mencerminkan nilai wajarnya.

Penurunan nilai MT Concertina sebesar

US$300.000 dibebankan pada laba atau rugi tahun

2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat

dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha dapat

dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya

tambahan penurunan nilai atas aset tetap tersebut,

kecuali yang telah dijelaskan di atas.

In 31 December 2015 the company has

reclassified fixed asset MV Concertina to assets

held for sale and made impairment assets in

accordance. The management use market value

approach for the valuations which refers to exit

price of scrap value of vessel with similiar

specification. The Company recognized charges

for impairment of US$8,897,172 in income

statement for the year ended December 31, 2015.

Therefore the net book value impaired to reflect

the net realizable value US$3,600,000.

Based on an independent appraisal report

026/PA-FSR/III/2017 dated March 24, 2017 of

KJPP Febriman Siregar and Partners, the market

value of MT Concertina amounting to

US$3,300,000. As a result, the net book value of

such vessel was impaired to reflect the fair value.

The amount of impairment of MT Concertina

amounting to US$300,000 was charged to the

2016 profit or loss. Management believes that the

carrying values of all assets of the Group are fully

recoverable, and hence, no additional write-down

for impairment in asset values is necessary

except as discussed above.









70


DIJUAL (lanjutan)


(continued)

M.T Puteri Bangsa M.T Puteri Bangsa

Berdasarkan memorandum of understanding (MOU)

tertanggal 17 November 2016 antara PT Trada

Shipping dengan MTC Engineering SDN BHD

(dengan nilai yang disepakati dalam MOU adalah

sebesar US$3.000.000) dan nilai buku yang terjual

sebesar US$8.366.714.

Based on memorandum of understanding (MOU)

dated November 17, 2016 between PT Trada

Shipping with MTC Engineering SDN BHD (with

an agreed value stated on the MOU to

US$3,000,000) and the value of books sold for

US$8.366.714.

Pada 31 Desember 2016 perusahaan

mereklasifikasikan aset tetap M.T Puteri Bangsa ke

aset tersedia untuk dijual serta melakukan

penurunan nilai aset. Metode penilaian yang

digunakan adalah pendekatan nilai pasar

berdasarkan harga jual kapal scrap dengan

spesifikasi sejenis.

Oleh sebab itu, Perusahaan mengakui beban

penurunan nilai sebesar US$5.366.714 pada laba

rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.

Sehingga nilai buku neto kapal diturunkan sebesar

nilai realisasi bersih US$3.000.000. Asumsi utama

yang digunakan dalam perhitungan jumlah

terpulihkan pada 31 Desember 2016 dengan

menggunakan nilai pasar.

In 31 December 2016 the company has

reclassified fixed asset M.T Puteri Bangsa to

assets held for sale and made impairment assets

in accordance. The management use market

value approach for the valuations which refers to

exit price of scrap value of vessel with similiar

specification.

Therefore, the Company recognized charges for

impairment of US$5.366.714 in income statement

for the year ended December 31, 2016. Therefore

the net book value impaired to reflect the net

realizable value US$3,000,000. The main

assumptions used in calculating the recoverable

amount on December 31, 2016 is using market

value.

M.T Raissa Ayu M.T Raissa Ayu

Pada bulan September 2012, Perusahaan

menandatangani Memorandum of Understanding

atas penjualan kapal MT Maera Ayu dan MT Raissa

Ayu kepada Sommerton Ventures Pte., Ltd.,

Singapura dengan harga jual masing - masing

sebesar US$2.900.000 dan US$3.500.000. Nilai

buku neto kapal MT Maera Ayu dan MT Raissa Ayu

diturunkan sebesar selisih antara harga jual kapal

dengan nilai bukunya untuk mencerminkan nilai

realisasi bersih kapal yang bersangkutan.

Penurunan nilai buku kapal MT Maera Ayu dan

MT Raissa Ayu yang dibebankan ke dalam laba

atau rugi tahun 2012 masing-masing sebesar

US$4.594.946 dan US$4.708.237.

In September 2012, the Company entered into a

Memorandum of Understanding for the sale of

vessels MT Maera Ayu and MT Raissa Ayu to

Sommerton Ventures Pte., Ltd., Singapore for

US$2,900,000 and US$3,500,000, respectively.

The net book value of MT Maera Ayu and

MT Raissa Ayu had to be impaired by the

difference between the sales price of the vessel

and its net book value to reflect the net realizable

value of such vessels. The amount of impairment

of MT Maera Ayu and MT Raissa Ayu which was

charged to the 2012 profit or loss amounted to

US$4,594,946 and US$4,708,237, respectively.

There is no impairment for the year 2014.









71


DIJUAL (lanjutan)


(continued)

M.T Raissa Ayu (lanjutan) M.T Raissa Ayu (continued)

Penjualan MT Raissa Ayu telah diselesaikan pada

bulan Maret 2016. Berdasarkan Memorandum of

Agreement atas penjualan kapal MT Raisa Ayu

kepada Sommerton Ventures Pte., Ltd., Singapura,

harga jual kapal yaitu sebesar US$3.500.000.

The sale of MT Maera Ayu had already been

completed in March 2016. Based on

Memorandum of Agreement for the sale of vessel

MT Raissa Ayu to Sommerton Ventures Pte., Ltd.,

Singapore, the selling price amounted to

US$3,500,000.

13. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

2016 2015

Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya 938.664 1.140.903 Restricted time deposits

Uang muka obligasi konversi 33.550.000 33.550.000 Advance of convertible notes

Uang jaminan yang dapat dikembalikan 17.218 17.218 Refundable deposits

Sub-jumlah 34.505.882 34.708.121 subtotal

Penurunan nilai (595.844) (595.844) impairment

Jumlah 34.047.017 34.112.277 Total

Uang muka obligasi konversi (CN) yang akan

diterbitkan oleh PT Awesome Coal (AC) sebesar

US$33.550.000. Pembelian tersebut didasarkan

kepada Memorandum of Understanding yang

ditandatangani pada tanggal 6 September 2011

oleh Perusahaan dan Zakia Limited, pemegang CN

dengan total harga pembelian sebesar

US$423.000.000.

Advance of convertible notes (CN) which will be

issued by PT Awesome Coal (AC) amounting to

US$33,550,000. Such purchase was based on

Memorandum of Understanding which was

signed in September 6, 2011 by the Company

and Zakia Limited, the holder of the CN, with

total purchase price amounted to

US$423,000,000.

Transaksi pembelian CN akan dilaksanakan setelah

diperolehnya persetujuan dari Kreditur dan

Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa.

The purchase of CN will be held after the

approval is obtained from the creditors and from

the shareholders in an extraordinary

shareholders’ meeting.









72

13. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

Sebagai akibat belum diperolehnya persetujuan

dari Kreditur dan Pemegang Saham, pada tanggal

31 Desember 2015 nilai buku Aset keuangan

lancar lainnya ini direklasifikasi ke Aset keuangan

tidak lancar lainnya dan nilai neto diturunkan

menjadi US$32.953.347.

Penurunan tersebut diperoleh dari pertimbangan

manajemen untuk mencerminkan nilai realisasi

bersih jika diasumsikan akan dilakukan

penyelesaian dalam jangka waktu maksimum 2

(dua) tahun pada rate 0,90% p.a.

As a consequence of pending approval from

creditors and shareholders, on December 31,

2015 the book value of other current financial

assets have been reclassified to other non

current assets and its net value impaired to

US$32,953,347.

The impairment is arrised from management's

judgment to reflect the net realizable value if it is

assumed that the settlement will be

completedwithin the maximum period of 2 (two)

years at a rate of 0.90% P.A.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

digunakan sebagai jaminan dalam penerbitan bank

garansi sehubungan dengan jasa yang diberikan

oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2016

dan 2015, deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya ditempatkan pada bank-bank

sebagai berikut:

Restricted time deposits are pledged as security

for bank guarantee issued in connection with the

services provided by the Company. As of

December 31, 2016, and 2015, the restricted time

deposits are placed in the following banks:

Jumlah/Amount Tingkat suku bunga/Interest rate


Indonesia Exim Bank 900.000 1,5% IndonesiaExim Bank

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 35.476 2,0% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rupiah Rupiah

PT Bank Sinarmas Tbk 3.188 3,75% PT Bank Sinarmas Tbk

Jumlah deposito dibatasi penggunannya 938.664 Total restricted deposit

Uang jaminan yang dapat dikembalikan 17.218 Refundable deposits

Jumlah 1.158.121 Total

Pada tanggal 31Desember 2016, dan 31 Desember

2015 tidak terdapat deposito berjangka dan saldo

bank yang dibatasi penggunaannya, yang

ditempatkan pada pihak berelasi.

As of December 31, 2016 and 2015 none of the

Group’s restricted time deposits andcash in bank

are held by a related party.









73

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 14. SHORT-TERM BANK LOANS AND

OVERDRAFT

2016 2015

Utang bank jangka pendek : Short-term bank loans

PT Bank Mayapada International Tbk 27.408.642 26.695.362 PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 2.664.641 2.698.590 PT Bank ICBC Indonesia

Jumlah 30.073.283 29.393.952 Total

PT Bank Mayapada International PT Bank Mayapada International

Berdasarkan surat persetujuan Nomor 109 tanggal

27 April 2015 terdapat perubahan akta persesuaian

Nomor 92 tanggal 29 Agustus 2014 tentang jangka

waktu, bunga dan provisi, dan menjamin ulangkan.

a. fasilitas PTX-OD I (Pinjaman Tetap On

Demand), pinjaman sebesar

Rp115.000.000.000.

b. PTX-OD II (Pinjaman Tetap On Demand),

pinjaman sebesar Rp253.262.518.

Untuk kedua fasilitas pinjaman tersebut jumlah

setingi-tingginya Rp368.262.518.085, dikenakan

bunga sebesar 16% pertahun dan provisi sebesar

1% pertahun, jangka waktu sampai dengan 21 April

2016

Pinjaman yang diperoleh dari Bank Mayapada

dijamin dengan enam (6) set kapal tongkang dan

tunda milik Perusahaan serta seluruh aset milik

perusahaan .

Based on Approval Letter No. 109 date on april,

27, 2015, there is transposition of

Correspondence Deed No. 92 date on August 29,

2014 about Time Period,Interest and Provision

and Assuring Reschedule.

a. PTX-OD I Facilities ( Fix Loan on Demand).

Loan of Rp115.000.000.000

b. PTX-OD II ( Fix Loan on Demand) Loan Of

Rp253.262.518

For both loan facility the highest amount is

Rp368.262.518.085, bear Interest of 16% per year

and Provision of 1% per year, Time Period until

April, 21, 2016.

Loan from Mayapada bank be guaranteed with six

(6) set barge vessel and tugproperty of company

and all of assets company property.









74

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN

(lanjutan)

14. SHORT-TERM BANK LOANS AND

OVERDRAFT (continued)

PT Bank Mayapada International PT Bank Mayapada International

Berdasarkan surat persetujuan Nomor 109 tanggal

27 April 2015 terdapat perubahan akta persesuaian

Nomor 92 tanggal 29 Agustus 2014 tentang jangka

waktu, bunga dan provisi, dan menjamin ulangkan.

Telah disepakati untuk semua pinjaman (sesuai

dengan yang telah disebutkan sebelumnya) kepada

Bank Mayapada berubah menjadi fasilitas PTX-OD I

(Pinjaman Tetap On Demand), pinjaman sebesar

Rp115.000.000.000 (setara dengan US$9.244.373)

dan PTX-OD II (Pinjaman Tetap On Demand),

pinjaman sebesar Rp253.262.518.085 (setara

dengan US$20.358.723) atau sampai jumlah setingi-

tingginya Rp368.262.518.085 (setara dengan

US$29.603.096), dengan tetap dikenakan bunga

sebesar 16% pertahun dan provisi sebesar 1%

pertahun, dengan jangka waktu terhitung

sebelumnya mulai tanggal 21 April 2014 sampai

dengan 21 April 2015 diperpanjang mulai 21 April

2015 sampai dengan 21 April 2016 untuk fasilitas

PTX-OD I dan 1 September 2014 sampai dengan 21

April 2015 diperpanjang mulai 21 April 2015 sampai

dengan 21 April 2016 untuk fasilitas PTX-OD II.

Telah disepakati bahwa Perusahaan juga tetap

menjamin ulangkan seluruh jaminan (sesuai dengan

yang telah disebutkan sebelumnya).

Based on the approval letter No. 109 dated 27

April 2015 there is an ammendmend of term

adjustment deed No. 92 dated August 29, 2014

pertains to the period, interest rate and provisions,

and repledging of collateral.

It has been agreed for all loans (previously

mentioned) to Bank Mayapada turned into

facilities PTX-OD I (Fixed Loan On Demand), a

loan of Rp115.000.000.000 (equivalent to US $

9,244,373) and PTX-OD II (fixed loan On

Demand), a loan of Rp253.262.518.085

(equivalent to US $ 20,358,723), or until the limit

amount of Rp368,262,518,085 (equivalent to US $

29,603,096), while bears interest at 16% per

annum and a fee of 1% per year, previously from

21 April 2014 until 21 April 2015 was extended to

be from 21 April 2015 until 21 April 2016 forr the

facility PTX-OD I and previously from 1 September

2014 until 21 April 2015 was extended to be from

21 April 2015 until 21 April 2016 for PTX-OD II

facility II.

It was agreed that the company also refers to

repledge all the collateral (in accordance with the

foregoing)









75

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN

(lanjutan)

14. SHORT-TERM BANK LOANS AND

OVERDRAFT (continued)

PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)

Sebagai akibat pencairan fasilitas Standby Letter of

Credit (SBLC) sebesar US$5.000.000 yang

dilakukan oleh International Finance Corporation

(IFC) (Catatan 20), Perusahaan terutang kepada PT

Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) sebesar

US$5.000.000.Pada bulan Agustus 2013,

Perusahaan membayar sebesar US$228.373

sehingga saldo terutang menjadi sebesar

US$4.771.627.Pada tanggal 30 Agustus 2013,

Perusahaan dan Bank ICBC melakukan perubahan

terhadap jenis fasilitas yang diberikan kepada

Perusahaan dari fasilitas SBLC menjadi fasilitas

Pinjaman Tetap On Demand B (PTD B) tidak

berulang (Non-Revolving). Pinjaman dari fasilitas ini

dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan

sebesar 7%. Pinjaman ini terutang sampai dengan

tanggal 28 Februari 2015. Tidak terdapat

pembayaran selama tahun 2016. Pinjaman tersebut

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Saldo

pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2016 dan

2015 adalah masing masing sebesar US$2.698.590

dan US$2.664.642.

As the impactof drawdown from the Standby

Letter of Credit (SBLC) facility amounting to

US$5,000,000 by International Finance

Corporation (IFC) (Note 20), the Companyhas an

outstanding loan payable to

PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) amounting

US$5,000,000. In August 2013, the Company

paid US$228,373, therefore, the outstanding loan

became US$4,771,627. On August 30, 2013, the

Company and ICBC make changes to the types of

facilities granted to the Company which related to

changes in the credit facility typefrom SBLC

facility to a Fixed Loan on Demand B (PTD B)

Non-Revolving credit facility. The loan from this

facility bear interest at the annual rate of 7%. This

loan was originallyset to be payable until February

28, 2015. There is no payment during 2016. The

loan is classified as loans and borrowings. The

balance of the loans as of December 31, 2016

and 2015 amounted to US$2.698.590 and

US$2.664.642, respectively.

Pinjaman yang diperoleh dari Bank ICBC dijamin

dengan lima (5) kapal tongkang dan tunda milik

Perusahaan.

The above loan obtained from

Bank ICBC is collateralized by five (5) tugboats

and barges, owned by the Company.









76

15. UTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES

2016 2015

Pihak ketiga : Third parties

Dolar Amerika Serikat 4.862.933 6.057.734 U.S. dollar

Rupiah 723.379 882.062 Rupiah

Dolar Singapura 152.187 324.219 Singapore dollar

Yen Jepang 87.036 126.127 Japanese yen

Ringgit Malaysia - 798 Malaysian Ringgit

Sub-total 5.825.535 7.387.029 Sub-total

Pihak berelasi - rupiah 502.379 3.911 Related parties - rupiah

Total 6.327.914 7.390.940 Total

Tidak ada jaminan yang diberikan kelompok usaha

atas utang usaha tersebut.

All of the group’s trade payables are unsecured.

16. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK

LAINNYA

16. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES

2016 2015

Dolar Amerika Serikat : U.S. dollar

Uang jaminan Kapal MT Raisa Ayu 117.500 117.500 Deposits of MT Raisa Ayu

PT Trisurya Reka Kapita - 1.295.799 PT Trisurya Reka Kapita

PT Pelayaran Inti Sejahtera Maju 2.645.625 2.576.775 PT Pelayaran Inti Sejahtera Maju

PT Sumber Samudra Makmur 329.062 974.544 PT Sumber Samudra Makmur

PT Permai Alam Sentosa 3.035.934 - PT Permai Alam Sentosa

Lain-lain 721.275 5.872.924 Others

Rupiah: Rupiah

Utang Karyawan 2.345 2.284 Employee Payable


Jumlah 10.630.507 11.269.237 Total

Seluruh transaksi di atas dilakukan dengan pihak

ketiga.

All the above transactions are made with third

parties.









77

17. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP 17. LIABILITY FOR PURCHASE OF FIXED ASSETS

2016 2015

Rupiah Rupiah

PT Bossegoro Indoyard PT Bossegoro Indoyard

Consortium - 239.217 Consortium

Jumlah - 239.217 Total

18. BEBAN AKRUAL 18. ACCRUED EXPENSES

2016 2015

Bunga 8.769.557 5.221.638 Interest

Jasa professional 56.423 41.170 Professional fee


Jumlah 9.111.065 5.461.245 Total









78

19. UANG MUKA PELANGGAN 19. CUSTOMER DEPOSITS

Akun ini merupakan pembayaran awal yang diterima

dari PT Gunung Bara Utama (GBU) dalam rangka

penyewaan kapal tunda dan tongkang milik PT

Jelajah Bahari Utama (JBU), entitas anak.

Pembayaran awal ini akan dikompensasikan dengan

tagihan terkait penyewaan kapal JBU di masa yang

akan datang atau melalui penyelesaian lain sesuai

dengan kesepakatan bersama.

This account consistsofadvance payments from

PT Gunung Bara Utama (GBU) for the chartering

of tugs and barges owned by PT Jelajah Bahari

Utama (JBU), a subsidiary. Theadvance

paymentswill be used to compensatethe charter

hire billings from JBU or other settlement as

agreed by both parties.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo

pembayaran awal yang diterima dari GBU masing-

masing sebesar US$3.145.167 dan US$3.189.723.

As of December 31, 2016 and 2015, the balance

of the advance payment from GBU amounted to

US$3.145.167 andUS$3,189,723, respectively.

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2016 2015

Perusahaan The Company

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 25 271.202 271.202 Article 25

Pajak pertambahan nilai 1.138.048 892.569 Value added tax

Entitas Anak subsidiaries


Pajak pertambahan nilai 5.246 259.881 Value added tax

Total 1.414.496 1.423.652 Total









79

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2016 2015

Perusahaan The Company


Pasal 4 (2) 5.937 3.633 Article 4 (2)

Pasal 15 136.559 108.798 Article 15

Pasal 21 169.200 162.887 Article 21

Pasal 23 23.188 17.010 Article 23

Pasal 25 344.855 271.202 Article 25

Pasal 29 tahun 2015 124.484 124.484 Article 29 year 2015

Pasal 29 tahun 2016 73.885 - Article 29 year 2016


Entitas Anak subsidiaries


Pasal 4 (2) 348 1.597 Article 4 (2)

Pasal 15 13.774 40.147 Article 15

Pasal 21 48.691 260.723 Article 21

Pasal 23 4.996 8.001 Article 23


Total 1.479.412 1.293.111 Total









80

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

c. Pajak penghasilan kini c. Current income tax

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak

penghasilan dan taksiran penghasilan kena

pajak dalam rupiah adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the profit (loss)

before income tax and the estimated taxable

income in Indonesian rupiah is as follows:

2016 2015

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax

entitas 16.454.676 68.846.608 of the entity

Beda waktu : Time Difference :

Imbalan kerja - 46.024 Employee benefit

Beda tetap : Permanent Difference :

Beban final 17.800.053 74.838.864 Final cost

Pendapatan final (691.749) (5.480.541) Final income

Penghasilan kena pajak 653.628 557.739 Taxable Income

Beban pajak kini Current income tax expense

Perusahaan Company

Final 77.146 112.289 Final

Non-final 163.407 139.289 Non-final

Entitas Anak Subsidiaries

Final 249.728 307.316 Final

Total 490.281 558.894 Total

Beban (manfaat) pajak penghasilan Income tax expense (benefit) - deferred

tangguhan pengaruh atas beda effect on temporary differences

temporer Perusahaan of the Company

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits

jangka panjang 64.322 (22.731) liability

Manfaat (beban) pajak

penghasilan - tangguhan 64.322 (22.731) Benefits (expense) deferred tax

Beban pajak penghasilan - neto 554.603 536.163 Income tax expense – net









81

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Dikreditkan

(Dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credited

(Charged) to

statement of

1 Januari 2015/ comprehensive 31 Desember 2016/

January 1, 2015 income December 31, 2016

Perusahaan Company

Imbalan kerja Long-term employee

jangka panjang 64.322 (64.322) - benefits

Penyesuaian nilai wajar Fair value adjustment

pinjaman jangka panjang 7.661 - 7.661 of long-term debt

Jumlah aset pajak tangguhan 71.983 (64.322) 7.661 Total deferred tax assets

Dikreditkan

(Dibebankan) ke

laporan laba rugi/

Credited

(Charged) to

statement of

1 Januari 2014/ comprehensive 31 Desember 2015/

January 1, 2014 income December 31, 2015

(Disajikan kembali (Disajikan kembali

/Restated) /Restated)

Perusahaan Company

Imbalan kerja Long-term employee

jangka panjang 52.816 11.506 64.322 benefits

Penyesuaian nilai wajar Fair value adjustment

pinjaman jangka panjang 7.661 - 7.661 of long-term debt

Jumlah aset pajak tangguhan 60.477 11.506 71.983 Total deferred tax assets









82

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG 21. LONG-TERM DEBTS

2016 2015

Dolar Amerika Serikat U.S.dollar

International Finance Corporation 20.731.778 30.567.578 International Finance Corporation

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.000.000 13.129.808 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 5.556.660 5.568.733 PT Bank ICBC Indonesia


UFJ, Ltd. 6.289.912 9.375.000 UFJ, Ltd.

Dikurangi biaya transaksi tangguhan Less deferred transaction

atas utang bank - (48.675) cost on bank loans

Jumlah 42.578.350 58.592.444 Total

Bagian lancar (42.578.350) (58.592.444) Current portion

Bagian jangka panjang - utang bank Long-term portionof bank and

dan lembaga keuangan lainnya - - other financial institution loans

Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payables

Rupiah Rupiah

PT Astra Sedaya Finance 7.765 16.454 PT Astra Sedaya Finance

Bagian lancar - utang Current portion of consumer

pembiayaan konsumen (7.765) (7.562) financing payables

Bagian jangka panjang – utang bank Long-term portion of bank and

dan lembaga keuangan lainnya - 8.892 other financial institution loans









83

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM DEBTS (continued)

International Finance Corporation (IFC) International Finance Corporation (IFC)

Pada tanggal 17 Juni 2010, Perusahaan

memperoleh dua (2) fasilitas pinjaman dari IFC

yang digunakan untuk membiayai modifikasi kapal

FSO Lentera Bangsa, dengan rincian sebagai

berikut:

On June 17, 2010, the Company obtained two (2)

credit facilities from IFC which were used to

finance the modification of vessel FSO Lentera

Bangsa, with detail as follows:

a. IFC A1 Loan dengan pagu pinjaman sebesar

US$20.000.000 dikenakan bunga sebesar 6%

di atas LIBOR 3 bulanan: Pada tahun 2016

dan 2015, tingkat bunga tahunan yang

dibebankan kepada Perusahaan masing-

masing sebesar 6 %. Pinjaman dari fasilitas ini

terutang dalam empat belas (14) angsuran

triwulanan, yang dimulai empat puluh dua (42)

bulan dari tanggal pencairan pinjaman IFC A1

Loan pada bulan September 2010. Angsuran

triwulanan terakhir pada bulan Agustus 2017.

a. IFC A1 Loan with maximum credit of

US$20,000,000 bear interest at the rate of 6%

above 3 months’ LIBOR: In 2016 and 2015,

the interest rates charged were 6%

respectively. The loan from this facility is

payable in fourteen (14) consecutive quarterly

installments, commencing forty-two (42)

months from the date of the last drawdown of

the IFC A1 Loan on September 2010. The last

quarterly installment is due in August 2017.

b. IFC A2 Loan dengan pagu pinjaman sebesar

US$15.000.000 dikenakan bunga sebesar

4,15% di atas LIBOR bulanan: Pada tahun

2016 dan 2015, tingkat bunga yang

dibebankan kepada Perusahaan masing-

masing sebesar 4,38% dan 4,39%. Pinjaman

dari fasilitas ini terutang dalam dua puluh

empat (24) angsuran triwulanan, yang dimulai

dua belas (12) bulan dari tanggal pencairan

pinjaman IFC A2 Loan pada bulan

Desember 2010. Angsuran triwulanan terakhir

jatuh pada bulan November 2017.

b. IFC A2 Loan with maximum credit of

US$15,000,000 and bearing interest at the

rate of 4.15% above 3 months’ LIBOR: In 2016

and 2015, the interest rate charged was 4.39%

and 4.46%, respectively. The loan from this

facility is payable in twenty-four (24)

consecutive quarterly installments,

commencing twelve (12) months from the date

of the last drawdown of the IFC A2 Loan on

December 2010. The last quarterly installment

is due in November 2017.









84



Pinjaman tersebut di atas dijamin secara pari pasu

dengan hipotik atas kapal - FSO Lentera Bangsa

(Catatan 11), jaminan saham PT Trada Offshore

Services, kepemilikan fidusia atas piutang kepada

penyewa - CNOOC SES (Catatan 6), fidusia atas

seluruh klaim asuransi kapal (Catatan 11), jaminan

akun bank sehubungan dengan akun penagihan,

pembayaran utang (IFC) dan operasi, Standby

Letter of Credit (SBLC) sebesar US$5.000.000

yang diterbitkan oleh PT Bank ICBC Indonesia

(Bank ICBC) serta gadai seluruh saham PT Trada

Offshore Services, entitas anak.

The above loan is collateralized on a pari pasu

basis by first priority mortgage over the vessel

FSO Lentera Bangsa (Note 11), pledge of shares

in PT Trada Offshore Services, first priority

fiduciary ownership over the receivables of the

charterer - CNOOC SES (Note 6), fiduciary transfer

and assignment of all claims under insurance

policies covering such vessel (Note 11), pledge of

bank account for collection account, debt service

reserve account (IFC) and operating account,

Standby Letter of Credit (SBLC)amounting to

US$5,000,000 issued by PT Bank ICBC Indonesia

(Bank ICBC) and pledge of all shares of PT Trada

Offshore Services, a subsidiary.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pinjaman

dengan IFC, Perusahaan diharuskan menjaga

rasiolancar minimal 1 kali pada dan setelah tahun

2011, rasio total utang terhadap tangible networth

tidak melebihi 1,5 kali; rasio debt services coverage

tidak kurang dari 1,2 kali; dan rasio financial debt

terhadap EBITDA tidak melebihi 3 kali pada dan

setelah tahun 2011. Pada tahun 2016 Perusahaan

tidak memenuhi semua rasio keuangan ini.

Under the terms of the loan agreement with

IFC, the Company should maintain currentratio at a

minimum of 1 timein and after 2011, total debt-to-

tangible net worth rationot exceeding 1.5 times;

debt services coverage ratio of not less than 1.2

times; and financial debt-to-EBITDA ratio of not

less than 3 times in and after 2011. The Company

has not complied with all these financial ratios in

2016.









85



Berdasarkan perjanjian pinjaman, persyaratan

tertentu tidak memperbolehkan, tanpa persetujuan

tertulis dari IFC untuk; mengumumkan atau

membagikan dividen kas, melakukan transaksi

derivative, mengambilalih anak perusahaan atau

bisnis atau perusahaan diluar kegiatan usaha

utama, mengubah sifat dan kegiatan usaha,

melakukan perjanjian profit sharing, bertindak

sebagai penjamin.

Based on the loan agreements, the restrictive

covenants prohibit, without written approval from IF

fo; declaration or payment of cash dividend,

entering into derivative transaction, acquisition of

any subsidiary or any business or company not

related to the Company's main activity, change in

nature and business activities, enter into profit-

sharing arrangements and acting as a guarantor.

Pada bulan September 2011, kapal yang dibiayai

oleh pinjaman ini - FSO Lentera Bangsa terbakar

sebagaimana dibahas dalam Catatan 11.

In September 2011, the financed vessel - FSO

Lentera Bangsa was damaged in a fire accident

as discussed in Note 11.

Karena Perusahaan belum melakukan pembayaran

kewajibannya termasuk namun tidak terbatas pada

pembayaran bunga, cicilan pokok pinjaman, denda,

denda bunga dan biaya-biaya lain pada tanggal

jatuh temponya maka Perusahaan wajib membayar

denda bunga sebesar 2% per tahun diatas tingkat

bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal,saldo

tersebut jatuh tempo sampai dengan tanggal saldo

tersebut dibayar lunas.

Since the Company has not paid its obligations

including but not limited to interest, loan principal

installment, penalty, penalty interest and others on

the due date, it must pay a penalty interest of 2%

per annum above the applicable interest rate from

the date such amount is due until it has been fully

paid.









86



Dalam keadaan demikian, IFC dapat atau

mempunyai hak untuk menyatakan pinjaman

tersebut dalam kondisi wanprestasi “default” dan

meminta seluruh total pinjaman menjadi segera

terutang dan wajib bayar. Tanggal 28 Mei 2014

perusahaan menerima surat pemberitahuan default

(default notice) yang isinya mewajibkan

perusahaan untuk membayar hutang pokok dan

tunggakan bunga dalam jangka waktu 3 hari.

In such circumstances, IFC can or has the right to

declare the loan in default condition "default" and

asked for the total loan becomes due and must be

paid immediately. Dated May 28, 2014 the

company received a notification letter of default

(default notice) whose content requires the

company to pay the outstanding principal and

interest arrears within a period of 3 days.

Pada bulan Februari 2016 sesuai dengan dokumen

settlement and release agreement terkait dengan

penyelesaian claim insurance, telah dilakukan

pembayaran oleh pihak asuransi sebesar

US$13.000.000. Atas total yang dibayarkan

tersebut, sebesar US$9.835.800 dibayarkan ke IFC

dan , sebesar US$3.164.200 dibayarkan ke BTMU,

sehingga saldo pinjaman perusahaan pada IFC

pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar

20.731.778

In February 2016 in accordance with the

settlement and release agreement documents

related to the settlement of insurance claim, have

been carried out by the insurance payments

amounting to US $ 13,000,000. Total paid over the

amount of US$9,835,800 has paid to IFC and, at

US$3,164,200 paid to BTMU, so the balance of

the loan companies on IFC on December 31, 2016

amounted to 20,731,778

Perjanjian pinjaman ini juga mencantumkan

ketentuan-ketentuan default.

The loan agreement also includes a “default”

provision.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sesuai

dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,

manajemen Perusahaan melakukan reklasifikasi

dan menyajikan pinjaman jangka panjang kepada

IFC sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek

dan membebankan seluruh biaya transaksi yang

tersisa ke dalam laba rugi.

As of December 31, 2016 and 2015, in

accordance with accounting standards applied in

Indonesia, the Company’s management has

reclassified and presented the long-term loans

payable to IFC as part of current liabilitiesand all

remaining transaction costs on the loans were

charged directly to profit or loss.









87


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Pada tanggal 17 Januari 2011, Trada Samudera

Bangsa Pte., Ltd., (TSB) entitas anak, memperoleh

pinjaman dari Bank Mandiri cabang Singapura

dengan pagu pinjaman sebesar US$23.250.000

untuk membiayai pembelian kapal MT Samudera

Bangsa. Sampai dengan penyelesaian laporan

keuangan konsolidasian ini, TSB mencairkan

US$21.600.000 dari fasilitas pinjaman ini. Pinjaman

ini dikenakan bunga sebesar 4,5% di atas LIBOR

per tahun.

On January 17, 2011, Trada Samudera Bangsa

Pte., Ltd., (TSB) a subsidiary, obtained a loan

facility from Bank Mandiri - Singapore Branch with

maximum amount of US$23,250,000 to finance

the acquisition of MT Samudera Bangsa. As of

completion of the consolidated financial

statements, TSB has drawn down US$21,600,000

from this loan facility. The loan bears interest at

4.5% above LIBOR per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan hipotek atas kapal

yang dibeli (Catatan 11), fidusia atas asuransi

kapal dan piutang usaha (Catatan 6) serta

corporate guarantee dari Perusahaan.

The loan are secured on mortgage of purchased

vessels (Note 11), fiduciary security over vessel

insurance and receivables (Note 6) and corporate

guarantee from the company.

Berdasarkan perjanjian, persyaratan tertentu tidak

memperbolehkan untuk, antara lain, melakukan

perubahan sifat dan kegiatan usaha, mengumumkan

dan membagikan dividen kas, tanpa sepengetahuan

Bank Mandiri.

Based on the agreement, the restrictive covenants

prohibit, among others, changes in nature and

business activities, and declaration and payment of

cash dividend, without the consent of Bank

Mandiri.


dengan Bank Mandiri, Perusahaan (penjamin atas

pinjaman TSB tersebut yang dijelaskan di atas)

diharuskan untuk menjaga rasio total interest

bearingdebt terhadap tangible networth (gearing)

tidak melebihi 250%, dan rasio aset lancar terhadap

liabilitas lancar minimal 1:1. Pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan tidak

memenuhi rasio keuangan yang dimaksud.

Under the terms of the loan agreement with

Bank Mandiri, the Company (a guarantor for the

above-mentioned loan of TSB) is required to

maintain the percentage of total interest-bearing

debt-to-tangible networth (gearing) not exceeding

250%, and current assets-to-current liabilities ratio

at a minimum of 1:1. As of December 31, 2016 and

2015, the Company has not complied withthese

financial ratios.









88


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

(lanjutan)


(continued)

Pada tahun 2014, anak perusahaan (Trada

Samudera Bangsa Pte., Ltd) telah mencapai

kesepakatan dengan PT Bank Mandiri mengenai:

- Perubahan penjadwalan pembayaran untuk

utang sebesar US$13.529.808 mulai Januari

2015 sampai dengan Desember 2017.

- Pembebasan pembatasan rasio keuangan

untuk periode Tahun 2014, 2015 dan 2016.

- Pemberian waiver atas security margin tahun

2014 dan 2015.

Penambahan jaminan dari Group Trada (Aset tetap/

Deposito berjangka) tidak kurang dari US$430.000

sebelum akhir Tahun 2015.

For the year 2014, the subsidiary (Trada

Samudera Bangsa Pte., Ltd) has arrived to

agreement with PT Bank Mandiri in regards to:

- The amendment of Repayment schedule for

loan payment amounted to US$13,529,808

starting from January 2015 to December

2017.

- The waiver of financial covenant for the year

of 2014, 2015 and 2016.

- The waiver of security margin for the year of

2014 and 2015.

Additional collateral (fixed Assets/ time deposits)

not be less than US$430,000 before year 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo terutang dari

pinjaman ini sebesar US$ 13.529.808. Selama

tahun 2014 Perusahaan membayar sebesar

US$400.000 sehingga saldo tahun 2015 menjadi


As at December 31, 2014 the outstanding balance

of loan amounted to US$ 13,529,808. During 2014

the company paid amounted to US$ 400,000 so

the balance of 2015 amounting US$ 13,129,808.

Sebagai konsekuensi Perusahaan belum membayar

pokok pinjaman yang telah jatuh tempo dan tidak

tercapainya rasio keuangan, Bank Mandiri dapat

menyatakan pinjaman tersebut dalam kondisi

wanprestasi dan meminta seluruh pinjaman menjadi

segera terutang dan wajib bayar. Pada tanggal 24

November 2015 Bank Mandiri mengeluarkan surat

pernyataan default yang isinya mewajibkan

perusahaan untuk membayar hutang pokok dan

tunggakan bunga dalam jangka waktu 3 hari.

As a consequence of the Company not being able

to pay the loan installment and not complying with

some of the financial ratios, Bank Mandiri may

declare the loan in default and demand for

immediate repayment of all outstanding debts. On

November 24, 2015 Bank Mandiri issued a default

statement that it requires the company to pay the

outstanding principal and interest arrears within 3

days .









89



(lanjutan)


(continued)

Pada tahun 2016, perusahaan telah melakukan

restrukturisasi fasilitas perjanjian No. CIB/CR/215/16

tanggal 29 Desember 2016 dengan PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. cabang Singapore. Berdasarkan

perjanjian tersebut perusahaan harus membayar

sebesar US$1,249,964.46 atas pokok, dan nilai

yang direstrukturisasi sebesar US$10.000.000

dengan tenor 10 tahun terdiri dari 3 tahun masa

tenggang dan 7 tahun angsuran, sehingga saldo

nilai pokok menjadi US$11,249,946.46. Dalam

waktu 3 bulan dari tanggal efektif perusahaan harus

membayar sebesar US$722,616 atas perkiraan

jumlah hutang bunga selama masa tenggang.

Bunga dibayarkan secara triwulan.

In 2016, the company has implemented

restructuring Facility Agreement No.

CIB/CR/215/16 dated December 29, 2016 with PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore branch.

Based on The agreement the company shall pay

amount of US$1,249,964.46 in respect of the

principal outstanding, and the restructuring

balance amounted to US$10,000,000 shall be

paid with a tenor of 10 years consist of 3 years

grace period and 7 years installment. So the

balance of principal amounted to

US$11,249,946.46. Within 3 months from the

effective date, the company shall pay US$722,616

of the approximate amount of interest payable

during the Grace Period. Interest shall be payable

on a quarterly basis.

Pada tahun 2014, anak perusahaan (Trada

Samudera Bangsa Pte., Ltd) telah mencapai

kesepakatan dengan PT Bank Mandiri mengenai:

- Perubahan penjadwalan pembayaran untuk

utang sebesar US$13.529.808 mulai Januari

2015 sampai dengan Desember 2017.

- Pembebasan pembatasan rasio keuangan

untuk periode Tahun 2014, 2015 dan 2016.

- Pemberian waiver atas security margin tahun

2014 dan 2015.

- Penambahan jaminan dari Group Trada (Aset

tetap/ Deposito berjangka) tidak kurang dari

US$430.000 sebelum akhir Tahun 2015.

For the year 2014, the subsidiary (Trada

Samudera Bangsa Pte., Ltd) has arrived to

agreement with PT Bank Mandiri in regards to:

- The amendment of Repayment schedule for

loan payment amounted to US$13,529,808

starting from January 2015 to December

2017.

- The waiver of financial covenant for the year of

2014, 2015 and 2016.

- The waiver of security margin for the year of

2014 and 2015.

- Additional collateral (fixed Assets/ time

deposits) not be less than US$430,000 before

year 2015.









90


PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)

Pada tanggal 6 September 2012, PT Agate Bumi

Tanker (ABT), entitas anak, memperoleh fasilitas

kredit dari Bank ICBC, dengan rincian sebagai

berikut:

On September 6, 2012, PT Agate Bumi Tanker

(ABT), a subsidiary, obtained credit facilities from

Bank ICBC, with details as follows:

a. Pinjaman Cicilan Tetap (PTI) 1 dengan pagu

pinjaman sebesar US$7.437.500 telah direvisi

pada tanggal 21 September 2012 menjadi

sebesar US$7.225.000 yang digunakan untuk

pembiayaan kembalipinjaman dari Lembaga

Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atas

pengadaan kapal MT Concertina: Pinjaman

dari fasilitas ini dikenakan bunga tahunan

sebesar 6,25% (dapat berubah sewaktu-

waktu). Pada tahun 2014, pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar

antara 5,1% sampai dengan 5,6%. Dan pada

tahun 2013 pinjaman ini dikenakan tingkat

bunga tahunan berkisar antara 5,83% sampai

dengan 6,75%.

a. Pinjaman Tetap on Installment (PTI) 1 with

maximum credit amounting to US$7,437,500

which was revised on September 21, 2012 to

become US$7,225,000 and used to refinance

the loan from Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia (LPEI) used to purchase vessel MT

Concertina: The loan from this facility bears

interest at the annual rate of 6.25% (subject

to review). In 2014, this loan bear interest at

annual rates ranging from 5.1% to 5.6%. And

In 2013, this loan bore interest at annual rates

ranging from 5.83% to 6.75%.









91


PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)

(continued)

Pinjaman ini terutang dalam angsuran bulanan

sampai dengan tanggal 24 Juni 2015. Tidak

terdapat pembayaran yang dilakukan pada

tahun 2016 dan 2015. Pada tanggal 31

Desember 2016 dan 2015, saldo terutang dari

pinjaman ini adalah sebesar US$1.895.000.

This loan is payable in monthly installments

until June 24, 2015. There is no payments

made in 2016 and 2015. As of December 31,

2016 and 2015, the outstanding balance of

this loan amounted to US$1,895,000

respectively.

b. PTI 2 dengan pagu pinjaman sebesar

US$2.562.500 digunakan untuk membiayai

pemugaran kapal MT Concertina. Pinjaman dari

fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tahunan

sebesar 6,25% (dapat berubah sewaktu-waktu).

Pada tahun 2013, pinjaman ini dikenakan

tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,83%

sampai dengan 6,72%. Pinjaman ini terutang

dalam angsuran bulanan sampai dengan

tanggal 22 Agustus 2016. Tidak ada

pembayaran yang dilakukan selama tahun 2016

dan 2015. Pada tanggal 31 Desember 2016,

dan 2015 saldo terutang dari pinjaman ini

masing-masing sebesar US$2.378.102.

b. PTI 2 with maximum credit amounting to

US$2,562,500 used to finance dry docking

of MT Concertina: The loan from this facility

bears interest at the annual rate of 6.25%

(subject to review). In 2013, this loan bear

interest at annual rates ranging from 5.83%

to 6.72%. This loan is payable in monthly

installments untilAugust 22, 2016. There is

no payments made in 2016 and 2015. As of

December 31, 2016 and 2015 the

outstanding balance of this loan amounted

to US$2,378,102 respectively.

Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dijamin dengan

hipotik atas kapal yang didanai (Catatan 11), fidusia

atas tagihan piutang usaha (Catatan 6), gadai atas

seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh

PT Trada International, entitas induk dan corporate

guarantee dari pemegang saham ABT.

The above loans are collateralized by mortgage

over the vessel (Note 11), fiduciary ownership

over trade receivables (Note 6), pledge of all

shares of the Company which are owned by

PT Trada International, parent entity, and

corporate guarantee from the shareholders of

ABT.









92


PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)

(continued)

Pada tanggal 22 Februari 2012, Perusahaan

memperoleh fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka

(PAB) yang digunakan untuk pembiayaan kembali

pembelian kapal FSO Pelita Bangsa dengan pagu

pinjaman sebesar US$9.000.000. Pinjaman dari

fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,50%

(dapat berubah sewaktu-waktu). Pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara

6,30% sampai dengan 7% pada tahun 2014 dan

berkisar antara 6,07% sampai dengan 6,98% pada

tahun 2013. Pinjaman ini terutang dalam angsuran

bulanan sampai dengan tanggal 22 Agustus 2015.

Tidak ada pembayaran yang dilakukan selama

tahun 2016. Pinjaman tersebut diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi. Saldo pinjaman ini pada

tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing

masing sebesar US$1.283.557 dan US$1.295.631.

On February 22, 2012, the Company obtained

“Pinjaman Angsuran Berjangka” (PAB) which was

used to refinance the purchase of vessel FSO

Pelita Bangsa with maximum credit facility

amounting to US$9,000,000. The loan from this

facility bears interest at the annual rate of 6.50%

(subject to review). This loan bear interest at the

annual rates ranging from 6.30% to 7% in 2013

and ranging from 6.07% to 6.98% in 2013. This

loan is payable in monthly installments until

August 22, 2015. There is no payments made in

2016. The loan is classified as loans and

borrowings. The balance of the loans as of

December 31, 2016 and 2015 amounted to

US$1.283.557 and US$1.295.631, respectively.

Pinjaman tersebut di atas yang diperoleh

Perusahaan pada tanggal 22 Februari 2012 dijamin

dengan hipotik atas kapal yang didanai (Catatan 11)

dan hak tagih piutang usaha (Catatan 6).

The above loan which was obtained on

February 22, 2012 by the Company, is

collateralized by mortgage over the financed

vessel (Note 11) and fiduciary ownership over

trade receivables (Note 6).


tertentu tidak memperbolehkan untuk, antara lain,

melakukan penjualan, penyewaan atau pengalihan

aset yang dibiayai, menjaminkan kembali aset yang

dijaminkan, mengadakan perubahan dari sifat dan

kegiatan usaha, melakukan konsolidasi,

penggabungan usaha dan penjualan aset, tanpa

sepengetahuan Bank ICBC. Perusahaan telah

memenuhi ketentuan yang disyaratkan tersebut.

Based on the loan agreements, the restrictive

covenants prohibit, among others,the sale, lease

or transfer of the financed assets, pledge the

collateral assets, change in the nature and

business activity, consolidation, mergers and sale

of assets, without the prior consent of Bank ICBC.

The Company has complied with these restrictive

covenants.

nhoona

Highlight









93


The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta

(BTMU)

The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd.,

Jakarta (BTMU)

Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam angsuran

triwulanan sejak bulan Agustus 2011 sampai

dengan bulan November 2015. Sampai dengan

2012 pembayaran yang dilakukan adalah sebesar

US$3.375.000. Sampai dengan tanggal

penyelesaian laporan ini, Perusahaan belum

membayar pokok pinjaman yang jatuh tempo pada

bulan November 2012.

The loan from this facility is payable in quarterly

installments starting from August 2011 until

November 2015. Total payments made in 2012

amounted to US$5,625,000. Until the completion

date of this report, the Company has not yet paid

the loan installments due in November 2012.

Pinjaman dijamin dengan hipotek atas kapal FSO

Lentera Bangsa (Catatan 11), fidusia atas asuransi

kapal, fidusia atas tagihan piutang usaha (Catatan

6), jaminan akun bank sehubungan dengan akun

penagihan, pembayaran utang dan operasi, serta

gadai atas seluruh saham PT Trada Offshore

Services, entitas anak.

The loan is collateralized by a first priority

mortgage over vessel FSO Lentera Bangsa

(Note 11), fiduciary security over insurance

policies, fiduciary security over trade receivables

(Note 6), pledge of bank account for collection

account, debt service reserve account and

operating account, and pledge of all shares of

PT Trada Offshore Services, a subsidiary.









94



(BTMU)


Jakarta (BTMU)


tertentu tidak memperbolehkan untuk, antara lain,

menjual, mengalihkan atau menghapusbukukan

aset jaminan, melakukan konsolidasi,

penggabungan usaha atau akuisisi diluar kegiatan

usaha utama, mengubah jenis dan kegiatan usaha,

mengumumkan atau membayar dividen kas tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu, dan melakukan

transaksi derivatif.

Based on the agreement, the restrictive

covenants prohibit, among others,thesale,

transfer or disposal of the collateral assets,

consolidation, merger or acquisition outside the

main business, change in the nature and

business activity, declaration or payment of cash

dividend without prior notice, and entering into

derivative transaction.


dengan BTMU, Perusahaan diharuskan menjaga

rasio total utang terhadap EBITDA tidak melebihi

4 kali pada tahun 2011 dan 3 kali setelah tahun

2011, rasio total utang terhadap ekuitas tidak

melebihi 1,5 kali dan rasio EBITDA terhadap debt

services tidak kurang dari 1,2 kali. Pada tanggal 31

Desember 2016 dan 2015, Perusahaan tidak

memenuhi beberapa rasio tersebut.

Based on the loan agreement with

BTMU, the Company should maintain total debt-

to-EBITDA ratio not exceeding 4 times in 2011

and 3 times after 2011, total debt-to-equity ratio

not exceeding 1.5 times and EBITDA-to-debt

service ratio of not less than1.2 times. As of

December 31, 2016 and 2015, the Company has

not complied with some of these ratios.


triwulanan sejak bulan Agustus 2011 sampai

dengan bulan November 2015. Sampai dengan

2012 pembayaran yang dilakukan adalah sebesar

US$3.375.000. dan sebagai akibat dari peristiwa

terbakarnya FSO Lentera bangsa, perusahaan tidak

dapat melakukan pembayaran angsuran

sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian.

The loan of these facilities are payable in

quarterly installments from August 2011 to

November 2015. Up to 2012 the payments

amounted US$3.375.000. As a result of the

burning of FSO Lentera Bangsa event, the

company did not pay the installment as dicussed

in the agreement.









95



(BTMU)


Jakarta (BTMU)

Sejak tahun buku periode 31 Desember 2014

berdasarkan pemberitahuan default dari BTMU,

sesuai dengan standar akuntansi keuangan di

Indonesia, manajemen Perusahaan melakukan

reklasifikasi dan menyajikan pinjaman jangka

panjang kepada BTMU sebagai bagian dari liabilitas

jangka pendek dan membebankan seluruh biaya

transaksi yang tersisa ke dalam laba rugi.

Since the fiscal year period December 31, 2014

based on default notification of BTMU, in

accordance with financial accounting standards

in Indonesia, the Company has reclassified and

presented long-term loans to BTMU as part of

short-term and charge the entire cost of the left

transaction to the profit and loss.

Pada bulan Februari 2016 sesuai dengan dokumen

settlement and release agreement terkait dengan

penyelesaian claim insurance , telah dilakukan

pembayaran oleh pihak asuransi sebesar

US$13.000.000. atas total yang dibayarkan tersebut,

sebesar US$9.835.800 dibayarkan ke IFC dan ,

sebesar US$3.164.200 dibayarkan ke BTMU, Atas

jumlah yang dibayarkan ke BTMU senilai US$

3.085.087 mengurangi pokok dan US$ 79.113

sebagai biaya denda dan pinalty sehingga saldo

pinjaman perusahaan pada BTMU pada tanggal 31

Desember 2016 menjadi sebesar US$ 6.289.913.

In February 2016, according with the settlement

and release agreement, related to the settlement

of insurance claim, has been paid by the insurers

amounted to US$ 13,000,000. As total paid up,

amounted to US$ 9,835,800 was paid to IFC and

US$ 3,164,200 was paid to BTMU, the paid

amount to BTMU amounted to US$ 3,085,087

reducing the principal and US$ 79,113 as a cost

penalty therefore the balance of loan to BTMU

on December 31, 2016 amounted to US$

6,289,913.

Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payables

Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari

PT Astra Credit Company untuk membiayai

pembelian kendaraan. Seluruh pinjaman terutang

dalam angsuran bulanan dengan angsuran terakhir

yang akan jatuh tempo di berbagai tanggal pada

tahun 2017. Pinjaman tersebut dijamin dengan

kendaraan yang kepemilikannya dibiayai oleh

fasilitas tersebut (Catatan 11).

The Company obtained financing facilities from

PT Astra Credit Companyto finance the acquisition

of vehicles. The loans are payable in monthly

installments, with the last payments due on

various dates in 2017. The loans are collateralized

by the vehicles the acquisitionsof which were

financed by the facilities (Note 11).









96

22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 22. FINANCE LEASE LIABILITIES

Akun ini merupakan utang sewa untuk pembiayaan

pembelian 1 set kapal tunda dan tongkang milik

PT Jelajah Bahari Utama (JBU), entitas anak, yang

diperoleh dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk,

dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir pada

bulan Mei 2016, dalam perjanjian berikut ini:

This account represents lease liability obtained

from PT Clipan Finance Indonesia Tbk for lease of

1 set tug and boat vessel owned by PT Jelajah

Bahari Utama (JBU), a subsidiary, with lease term

of 36 months expiring in May 2016, under the

following arrangements:

2016 2015

Rupiah Rupiah

PT Clipan Finance Indonesia Tbk. 570.248 639.445 PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

Dikurangi bagian lancar (305.091) (84.091) Less current portion

Bagian jangka panjang 265.157 555.354 Long-term portion

Pembayaran sewa minimum di masa yang akan

datang berdasarkan perjanjian tersebut pada

tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Future minimum rental payments required under

the lease agreement as of December 31, 2016

are as follows:

2016 2015

Tahun Years

2016 - 190.140 2016

2017 378.976 369.114 2017

2018 284.232 276.835 2018

Total 663.208 836.089 Total

Dikurangi bagian dikenakan bunga (92.960) (196.644) Less amount applicable to interest

Nilai kini pembayaran minimum 570.248 639.445 Present value of minimum payments

Dikurangi bagian lancar (305.091) (84.091) Less current portion

Bagian jangka panjang 265.157 555.354 Long-term portion

Utang sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan

aset yang dibiayai.

The finance lease liabilities are collateralized by

the leased assets.









97

23. UTANG TRANSAKSI SYARIAH 23. OBLIGATIONS UNDER SYARIAH

TRANSACTIONS

Akun ini merupakan utang yang diperoleh dari

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dalam perjanjian

berikut ini:

This account represents loan obtained from

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) under the

following arrangements:

2016 2015

Murabahah 1.267.868 1.520.808 Murabahah

Dikurangi: Less:

Beban murabahah (434.895) (252.939) Murabahah expenses

Utang transaksi syariah 832.973 1.267.868 Syariah transaction liabilities

Bagian lancar (832.973) (631.284) Current portion

Bagian jangka panjang - 636.584 Long-term portion

Pada tanggal 21 November 2012, PT Trada Dryship,

entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman

Murabahah untuk pembelian satu buah kapal Self

Propelled Accomodation Barge (SPAB) TAB 001

dengan pagu pinjaman sebesar US$2.750.000.


bulanan dengan pembayaran terakhir yang akan

jatuh tempo pada tanggal 20 November 2017.

Pinjaman tersebut dijamin dengan kapal yang

perolehannya dibiayai oleh fasilitas ini (Catatan 11),

piutang usaha atas perjanjian sewa dengan

PT Berau Coal sebesar US$5.700.000 dan

corporate guarantee. Pinjaman ini memiliki masa

tenggang untuk pembayaran cicilan selama 3 bulan

sampai dengan tanggal 20 Maret 2013.Total

pembayaran yang dilakukan selama tahun 2016

sebesar US$434.895.

On November 21, 2012, PT Trada Dryship, a

subsidiary, obtained Murabahah loan facility to

purchase one Self-Propelled Accommodation

Barge (SPAB) TAB 001 vessel with credit facility

amounting to US$2,750,000. The loan from this

facility is payable in monthly installments with the

last installment being due on November 20, 2017.

The loan is collateralized by the vessels whose

acquisition was financed by this facility (Note 11),

receivable under the contract agreement with

PT Berau Coal amounting to US$5,700,000 and

corporate guarantee. This loan has a grace period

for installment payment of three months until

March 20, 2013. Total installments payments

during 2016 amounted to US$434.895.









98

24. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 24. OTHER LONG-TERM PAYABLES

2016 2015

Shining Shipping S.A. 36.294.611 43.766.768 Shining Shipping S.A.

Asahi Tanker Co., Ltd., Jepang 10.126.000 12.126.000 Asahi Tanker Co., Ltd., Japan

Total 46.420.611 55.892.768 Total

Dikurangi bagian lancar (18.066.191) (19.598.156) Less current portion

Bagian jangka panjang - utang Long-term portion of liability

pembelian aset tetap dan for purchase and

pemugaran kapal 28.354.420 36.294.611 dry docking of vessels

Shining Shipping S.A. Shining Shipping S.A.

Pada tanggal 17 Januari 2012, PT Hanochem

Shipping (HS), entitas anak, memperoleh pinjaman

sebesar US$33.345.000 dari Shining Shipping S.A

untuk membiayai perolehan kapal LNG Aquarius.

Pinjaman ini terutang dalam angsuran triwulanan

sampai dengan tanggal 17 Januari 2020. Pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar British

Bankers Association (BBA - 1 tahun) ditambah marjin

4,5%. Pinjaman tersebut dijamin dengan kapal yang

perolehannya dibiayai oleh pinjaman tersebut

(Catatan 11), fidusia atas piutang usaha terkait

dengan perjanjian sewa dengan PT Nusantara Regas

(Catatan 6), fidusia atas nilai pertanggungan

asuransi.

Pada tanggal 6 Juni 2014 PT Hanochem Shipping

(HS), entitas anak memperoleh pinjaman sebesar

US$14.625.000 dari Shining Shipping S.A untuk

membiayai dry docking kapal LNG Aquarius.


sampai dengan tanggal 28 Februari 2023.

Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan

sebesar LIBOR ditambah marjin 5%.

On January 17, 2012, PT Hanochem Shipping

(HS), a subsidiary, obtained a loan amounting to

US$33,345,000 from Shining Shipping S.A to

finance the acquisition of vessel LNG Aquarius.

This loan is payable in quarterly installments until

January 17, 2020. The loan bears interest at the

annual rate of British Bankers Association

(BBA - 1 year) plus margin of 4.5%. The loan is

collateralized by the vessel whose acquisition was

financed by the loan (Note 11), fiduciary

ownership of receivable under the contract

agreement with PT Nusantara Regas (Note 6),

and fiduciary ownership of insurance proceeds.

On June 6, 2014 PT Hanochem Shipping (HS), a

subsidiary obtained a loan of US$14,625,000 from

Shining Shipping SA to finance the LNG vessel

dry docking Aquarius. The loan is payable in

quarterly installments up to February 28, 2023.

The loan bear interest at LIBOR plus 5% margin.









99

24. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) 24. OTHER LONG-TERM PAYABLES (continued)

Shining Shipping S.A. (lanjutan) Shining Shipping S.A. (continued)


memperbolehkan untuk, antara lain, mengumumkan

atau membayar dividen kas, menjual, mengalihkan

atau menghapusbukukan aset jaminan, tanpa

persetujuan tertulis dari Shining Shipping S.A. Pada

tanggal 31 Desember 2015, HS telah memenuhi

ketentuan yang dipersyaratkan.

Based on the agreement, the restrictive covenants

prohibit, among others, declaration or payment of

cash dividends, the sale, assignment or disposal

of the pledged asset, without the written approval

from Shining Shipping S.A. As of

December 31, 2015, HS has complied with the

above restricted covenants.

Berdasarkan Akta Perubahan dan Persetujuan

tanggal 10 February 2015 disepakati bahwa LJ

Europe sebagai pemegang saham perusahaan akan

mentransfer seluruh kepemilikan sahamnya kepada

Mitsui O.S.K Lines dan Utang pemegang saham

kepada Shining Shipping S.A (yang menrupakan

affiliasi dai Mitsui O.S.K Lines) sebesar

US$7,962,916. pada tanggal 27 February 2015,

terdapat Addendum No.1 untuk Perjanjian Utang

dalam hubungannya Utang jangka Panjang antara

PT Hanochem dengan Shining Shipping S.A senilai

USD 49,598,715 tertanggal 6th June 2014, yang

berisi tentang revisi Annex A Clause 2.5 menjadi

Amendement No.1 of Annex A, sehingga terjadi

perubahan jadwal pembayaran pokok utang.

Based on Deed of Amendment and the

Agreement dated February 10, 2015 LJ agreed

that Europe as a shareholder of the company will

transfer all its shares to Mitsui O.S.K Lines and

Debt shareholders to the Shining Shipping S.A

(which menrupakan affiliate dai O.S.K Mitsui

Lines) amounting to US $ 7,962,916. on the 27th

of February 2015, there Addendum No.1 to the

Agreement in relation Debt Long-term debt

between PT Hanochem with Shining Shipping SA

USD 49,598,715 dated 6th June, 2014, which

contains the revised Annex A Clause 2.5 becomes

Amendment 1 of Annex A , resulting in a change

of debt principal repayment schedule.

LJ Europe Ltd. LJ Europe Ltd.

Pada tanggal 24 Februari 2012, PT Hanochem

Shipping (HS), entitas anak, memperoleh pinjaman

sebesar US$4.655.000 dari LJ Europe Ltd. untuk

membiayai pembelian kapal LNG Aquarius.


sampai dengan tanggal 28 Februari 2020. Pinjaman

ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar British

Bankers Association (BBA - 1 tahun) ditambah

marjin 4,5%. Pinjaman tersebut dijamin dengan

kapal yang perolehannya dibiayai oleh pinjaman

tersebut (Catatan 11), fidusia atas piutang usaha

terkait dengan perjanjian sewa dengan

PT Nusantara Regas (Catatan 6), fidusia atas nilai

pertanggungan asuransi.

On February 24, 2012, PT Hanochem Shipping

(HS), a subsidiary, obtained a loan amounting to

US$4,655,000 from LJ Europe Ltd. to finance the

acquisition of vessel LNG Aquarius. This loan is

payable in quarterly installments until

February 28, 2020. The loan bears interest at the

annual rate of British Bankers Association

(BBA - 1 year) plus margin of 4.5%. The loan is

collateralized by the vessel whose acquisition was

financed by the loan (Note 11), fiduciary

ownership of receivable under the contract

agreement with PT Nusantara Regas (Note 6),

and fiduciary ownership of insurance proceeds.









100


LJ Europe Ltd. LJ Europe Ltd.

Berdasarkan "Deed of Assignment of Shareholder

Loan" tanggal 27 Februari 2015 antara LJ Europe

Ltd dan Shining Shipping S.A sepakat untuk

mengalihkan semua pinjaman dari LJ Europe Ltd

senilai USD 7.962.916 ke Shining Shipping.

Based on “Deed of Assignment of Shareholder

Loan"date February, 27, 2015 between LJ Europe

Ltd and Shining Shipping S.A has agreed to

switch of all loan from LJ Europe Ltd amount to

USD 7,962,916 to Shining Shipping.

Asahi Tanker Co., Ltd. Asahi Tanker Co., Ltd.

Pada tanggal 24 April 2012, PT Trada Shipping

memperoleh pinjaman modal kerja dari Asahi

Tanker Co., Ltd., sebesar US$980.000. Pinjaman ini

terutang dalam enam belas (16) angsuran

triwulanan, yang dimulai dua belas (12) bulan dari

tanggal pencairan pinjaman pada bulan April 2012.

Angsuran triwulan terakhir jatuh pada tanggal

31 Desember 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga

tahunan sebesar 5% termasuk pajak penghasilan

10%. Tidak terdapat jaminan yang dijaminkan pada

pinjaman ini. Sampai dengan tanggal penyelesaian

laporan ini, TS belum membayar pokok pinjaman

yang jatuh tempo pada bulan Maret 2013 sampai

dengan Desember 2015 sebesar US$200.000, serta

beban bunga yang terkait. Pada tanggal

31Desember 2015 saldo terutang dari pinjaman ini

sebesar US$980.000.

On April 24, 2012, PT Trada Shipping obtained a

working capital loan from Asahi Tanker Co., Ltd.

amounting to US$980,000. This loan is payable in

six-teen (16) consecutive quarterly installments,

commencing twelve (12) months from the date of

the drawdown of the loan on April 2012. The last

quarterly installment is due on December 31,

2016. The loan bear interest at the annual rate of

5% including withholding tax of 10%. No collateral

was pledged for this loan. Until the completion

date of this report, TS has not paid yet the loan

installments and interest due in March until June

2015 totalling US$200,000, and the related

interest expense. As of December 31, 2015 the

outstanding balance of this loan amounted to

US$980,000.









101



Pada tanggal 6 Juni 2012, PT Trada Shipping


Tanker Co., Ltd., sebesar US$1.470.000. Pinjaman

ini terutang dalam lima belas (15) angsuran

triwulanan, yang dimulai dua belas (12) bulan dari

tanggal pencairan pinjaman pada bulan Juni 2012.


31 Desember 2016. Pinjaman dari fasilitas ini

dikenakan bunga tahunan sebesar 5%. Tidak

terdapat jaminan yang dijaminkan pada pinjaman ini.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini,

TS belum membayar pokok pinjaman dan bunga

yang jatuh tempo pada bulan Juni 2013 sampai

dengan Desember 2015 sebesar US$175.000 serta

beban bunga yang terkait.

On June 6, 2012, PT Trada Shipping obtained a

working capital loan from Asahi Tanker Co., Ltd.

amounting to US$1,470,000. This loan is payable

in fifteen (15) consecutive quarterly installments,

commencing twelve (12) months from the date of

the drawdown of the loan on June 2012. The last

quarterly installment is due on December 31,

2016. The loan from this facility bears interest at

the annual rate of 5%. No collateral was pledged

for this loan. Until the completion date of this

report, TS has not paid yet the loan installments

and interest due in June 2013 until December

2015 amounted to US$175,000 and the related

interest expense.

Pada tanggal 17 Desember 2012, PT Trada

Maritime Tbk atas nama penerima manfaat

PT Trada Shipping (TS), entitas anak, memperoleh

pinjaman dari Asahi Tanker Co., Ltd. untuk

membiayai pemeliharaan kapal yang dimiliki oleh TS

dalam bentukpemugaran kapal sebesar

US$2.000.000. Pinjaman ini terutang dalam dua

belas (12) angsuran triwulanan, yang dimulai tiga (3)

bulan dari tanggal pencairan pinjaman pada bulan

Desember 2012. Angsuran triwulan terakhir jatuh

pada tanggal 31 Desember 2015. Pinjaman ini

dikenakan bunga tahunan sebesar British Banker

Association (BBA - 1 tahun) ditambah marjin 2,5%.

Pinjaman tersebut dijamin dengan corporate

guarantee dari Perusahaan dan saham Perusahaan.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini.

TS belum membayar angsuran yang jatuh tempo

pada bulan Maret 2013 sampai dengan Desember

2015

On December 17, 2012, PT Trada Maritime Tbk

as the beneficiary of PT Trada Shipping (TS), a

subsidiary, obtained a loan from Asahi Tanker

Co., Ltd. to finance the vessel maintenance cost

in the form of drydocking of vessels owned by

TS, amounting to US$2,000,000. This loan is

payable in twelve (12) consecutive quarterly

installments, commencing three (3) months from

the date of the drawdown of the loan in

December 2012. The last quarterly installment is

due on December 31, 2015. The loan bears

interest at the annual rate of British Banker

Association (BBA - 1 year) plus 2.5% margin.

The loan is collateralized by the Company’s

corporate guarantee and the Company’s shares.

Until the completion date of this report, TS has

not paid yet the installments due in March, 2013

until December 2015.









102



Pada tanggal 15 Juli 2012, PT Trada Shipping


Tanker Co., Ltd., sebesar US$1.000.000. Pinjaman

ini terutang dalam empat belas (14) angsuran

triwulanan, yang dimulai enam belas (16) bulan dari

tanggal pencairan pinjaman pada bulan Juli 2012.


31 Januari 2017. Pinjaman ini dikenakan tingkat

bunga tahunan sebesar 5%. Tidak terdapat jaminan

yang dijaminkan pada pinjaman ini. Sampai dengan

tanggal penyelesaian laporan ini, TS telah melunasi

angsuran yang jatuh tempo serta beban bunga yang

terkait. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015

saldo terutang dari pinjaman ini masing-masing

sebesar NIL.

On July 15, 2012, the Company obtained a

working capital loan from AT amounting to

US$1,000,000. This loan is payable in fourteen

(14) consecutive quarterly installments,

commencing sixteen (16) months from the date of

the drawdown of the loan on July 2012. The last

quarterly installment is due on January 31, 2017.

The loan from this facility bears interest at the

annual rate of 5%. No collateral was pledged for

this loan. Until the completion date of this report,

the Company has paid the installment, and the

related interest expense. As of December 31,

2016 and 2015 the outstanding balance of this

loan amounted to NIL.

Pada tanggal 5 Agustus 2012, Perusahaan

memperoleh pinjaman modal kerja dari AT sebesar

US$3.800.000. Pinjaman ini terutang dalam empat

belas (14) angsuran triwulanan, yang dimulai tujuh

belas (17) bulan dari tanggal pencairan pinjaman

pada bulan Juli 2012. Angsuran triwulan terakhir

jatuh pada tanggal 28 Februari 2017. Pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 5%. Tidak

terdapat jaminan yang dijaminkan pada pinjaman ini.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini,

Perusahaan belum membayar angsuran yang telah

jatuh tempo pada bulan November 2013 sampai

dengan Februari 2014 sebesar US$100.000, serta

beban bunga yang terkait. Pada tanggal 31

Desember 2016 dan 2015 saldo terutang dari

pinjaman ini masing-masing sebesar US$3.800.000.

On August 5, 2012, the Company obtained a

working capital loan from AT amounting to

US$3,800,000. This loan is payable in fourteen

(14) consecutive quarterly installments,

commencing seventeen (17) months from the

date of the drawdown of the loan in July 2012.

The last quarterly installment is due on February

28, 2017. The loan from this facility bears interest

at the annual rate of 5%. No collateral was

pledged for this loan. Until the completion date of

this report, the Company has not paid yet the

installment due in November 2013 until February

2014 amounting to US$100,000, and the related

interest expense. As of December 31, 2016 and

2015 the outstanding balance of this loan

amounted to US$3,800,000 each.









103


Asahi Tanker Co., Ltd. (lanjutan) Asahi Tanker Co., Ltd. (continued)

Pada tanggal 17 Agustus 2009, Perusahaan

memperoleh pinjaman sebesar US$6.000.000 dari

Asahi Tanker Co., Ltd. untuk membiaya pembelian

kapal MT Puteri Bangsa dengan jangka waktu 5

tahun. Pinjaman ini terutang dalam angsuran

triwulanan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014.


sebesar 6%. Pinjaman tersebut dijamin dengan

kapal yang kepemilikannya dibiayai oleh pinjaman

tersebut. Total pembayaran selama tahun 2012

sebesar US$900.000. Sampai dengan tanggal

penyelesaian laporan ini, TS belum membayar

angsuran yang telah jatuh tempo pada bulan

November 2012 sampai dengan bulan Juni 2015

sebesar US$2.700.000. Saldo terutang pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing


On August 17, 2009, the Company obtained a

loan amounting to US$6,000,000 from Asahi

Tanker Co., Ltd. to finance the acquisition of

vessel MT Puteri Bangsa with a 5-year term. This

loan is payable in quarterly installments until

October 31, 2014. The loan bears interest at the

annual rate of 6%. The loan is collateralized by

the vessel whose acquisition was financed by the

loan. Total payments made during 2012

amounted to US$900,000. Until the completion

date of this report, TS has not paid yet the

installments due in November 2012 until June

2015 totalling US$2,700,000, the outstanding

balance as of December 31, 2016 and

December 31, 2015 amounted to US$2,700,000

each.

Pada tanggal 28 April 2009, Perusahaan


AT untuk membiayai pembelian kapal MT Duta

Bangsa dengan jangka waktu 5 tahun. Pinjaman ini

awalnya terutang dalam angsuran triwulanan

sampai dengan tanggal 31 Mei 2014 tetapi telah

dilunasi seluruhnya pada bulan April 2013. Pinjaman

ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 6%.

Pinjaman tersebut dijamin dengan kapal yang

kepemilikannya dibiayai oleh pinjaman tersebut

(Catatan 11).

On April 28, 2009, the Company obtained a loan

amounting to US$1,820,000 from AT to finance

the acquisition of vessel MT Duta Bangsa with a

5-year term. This loan was originally set to be

payable in quarterly installments until May 31,

2014 but was fully prepaid in April 2013. The loan

bears interest at the annual rate of 6%. The loan

is collateralized by the vessel whose acquisition

was financed by the loan (Note 11).









104



Pada tanggal 11 Juni 2008, PT Trada Shipping (TS),

entitas anak, memperoleh pinjaman sebesar

US$1.700.000 dari Asahi Tanker Co., Ltd. untuk

membiayai pembelian kapal MT Cinta Bangsa.

Pinjaman ini awalnya terutang dalam angsuran

triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2016

tetapi telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2012.


sebesar 5%. Pinjaman tersebut dijamin dengan

kapal yang perolehannya dibiayai oleh pinjaman

tersebut (Catatan 11).

On June 11, 2008, PT Trada Shipping (TS), a

subsidiary, obtained a loan amounting to

US$1,700,000 from Asahi Tanker Co., Ltd. to

finance the acquisition of vessel MT Cinta

Bangsa. This loan was originally set to be

payable in quarterly installments until June 30,

2016 but was fully prepaid in 2012. This loan

bore interest at the annual rate of 5%. The loan

was collateralized by the vessel whose

acquisition was financed by the loan (Note 11).

Sebagai akibat dari kondisi pinjaman Perusahaan

yang ditempatkan di Bank Mandiri, BTMU dan IFC,

dan ketentuan cross default, maka pada tanggal 31

Desember 2013 dan 2012 manajemen telah

mereklasifikasi dan menyajikan bagian jangka

panjang sebagai bagian dari pinjaman jangka

pendek. Pada 31 Desember 2016 dan 2015

manajemen perusahaan telah mencapai

kesepakatan dengan pihak pemberi pinjaman

melalui surat waiver untuk mencabut ketentuan -

ketentuan cross default. Dengan demikian

manajemen mereklasifikasi pinjamannya sesuai

dengan termin yang berlaku.

As a consequence of the Company’s loan

conditions with Bank Mandiri, BTMU and IFC,

and the cross default provision, as of December

31, 2013 and 2012, the management reclassified

and presented the long-term portion as part of

current liabilities. As of December 31, 2016 and

2015 the management of the company has

reached an agreement with the lender through a

waiver letter to waive cross default provisions.

Accordingly,the presentation of loans reclassified

by The Management in accordance with

theprevailing payment schedule.


memperbolehkan untuk, antara lain, mengumumkan

atau membayar dividen kas, menjual, mengalihkan

atau menghapusbukukan aset jaminan, tanpa

persetujuan tertulis dari AT. Perusahaan telah

memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan.

Based on the agreements, the restrictive

covenants prohibit, among others, declaration or

payment of cash dividends, and the sale,

assignment or disposal of the pledged asset,

without the written approval from AT. The

Company had complied with the above restricted

convenants.









105



Pada tanggal 30 April 2014, PT Trada Shipping

(TS), entitas anak, memperoleh pinjaman sebesar

US$1.176.000 dari Asahi Tanker Co., Ltd. dengan

jangka waktu 2 tahun. Pinjaman ini terutang dalam

angsuran triwulanan sampai dengan tanggal 31

Maret 2016. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga

tahunan sebesar 6%. Saldo terutang pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

US$1.176.000.

On April 30, 2014, PT Trada Shipping (TS), a

subsidiary, obtained a loan of US$1,176,000 of

Asahi Tanker Co., Ltd. with a period of 2 years.

The loan is payable in quarterly installments up to

March 31, 2016. The loan bears an annual interest

rate of 6%. The balance outstanding as at

December 31, 2016 and 2015 amounted to

US$1,176,000 respectively.

Pada tanggal 30 April 2014, PT Trada Maritime


Asahi Tanker Co., Ltd. dengan jangka waktu 2

tahun. Pinjaman ini terutang dalam angsuran

triwulanan sampai dengan tanggal 31 Maret 2016.


sebesar 6%. Pada tanggal 9 September 2014

perusahaan melunasi seluruh pinjaman ini.

On April 30, 2014, PT Trada Maritime received a

loan of US$1,224,000 of Asahi Tanker Co., Ltd.

with a period of 2 years. The loan is payable in

quarterly installments up to March 31, 2016. The

loan bears an annual interest rate of 6%. On

September 9, 2014 the company repay this loan.

Pinjaman-pinjaman tersebut di atas diperoleh dari

Asahi Tanker Co., Ltd. diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi. Saldo pinjaman ini pada

tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah

masing-masing sebesar US$10.126.000 dan

US$12.126.000 dengan rincian sebagai berikut:

The above loans are obtained from Asahi Tanker

Co., Ltd. are classified as loans and borrowings.

The balance of the loans as of December 31, 2016

and 2015 amounted to US$10.126.000 and

US$12.126.000 respectively, with details as

follows:

2016 2015

Saldo pada awal tahun 12.126.000 13.066.009 Beginning balance

Perolehan pinjaman jangka panjang - Proceeds of long-term debts

Pembayaran pinjaman jangka panjang (2.000.000) (1.000.000) Payments of long-term debts

Saldo pada akhir tahun 10.126.000 12.126.000 Ending balance









106

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA 25. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Akrual atas liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha

pada tahun 2016 dan 2015, ditentukan berdasarkan

penilaian aktuaris yang dilakukan oleh

PT Dayamandiri Dharma Konsilindo, aktuaris

independen, berdasarkan laporannya masing-

masing pada tanggal 17 Februari 2017 dan 22 Maret

2016 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Group’s outstanding accruals for employee

benefits in 2016 and 2015 were determined based

on the actuarial valuations performed by

PT Dayamandiri Dharma Konsilindo, an

independent actuary, based on its reports dated

February 17, 2017 and March 22, 2016 for the

years ended December 31, 2016 and 2015,

respectively.

Penilaian aktuaris pada tanggal 31 Desember 2016

dan 2015 dihitung dengan menggunakan metode

projected-unit-credit, yang berdasarkan asumsi-

asumsi berikut:

The actuarial valuations in December 31, 2016

and 2015, were determined using the projected-

unit-credit method, which considered the following

assumptions:

2016 2015

Umur pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal pension age

Tingkat diskonto 9,0% 9,0% Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 5% 5% Salary increment rate

Tingkat pengunduran diri 5% sampai usia 25 tahun, menurun Resignation rate

secara linear sampai dengan 1% pada

usia 45 tahun dan 1% pada usia

45 tahun keatas/5% at age 25,

decreasing linearly until 1% at age 45,

and 1% at age onwards

Tingkat kematian TMI III - 2011 CSO - 1980 Mortality rate

Rincian atas jumlah yang diakui dalam laporan

posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Details of amounts recognized in the statement of

financial position are as follows:

2016 2015

Nilai kini liabilitas imbalan pasti - (307.481) Present value of defined benefit obligation

Biaya jasa lalu yang belum diakui - - Unrecognized past service cost

Kerugian aktuarial yang belum diakui - - Unrecognized actuarial loss

Saldo akhir tahun - (307.481) Balance at end of year









107

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 25. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

2016 2015

Komponen biaya manfaat Components of benefit cost

yang belum diakui pada P&L recognized in P&L

Biaya jasa kini - 89.403 Current service cost

Biaya bunga - 16.245 Interest cost

Kelebihan pembayaran - - Excess payment

Biaya jasa lalu - (254.029) Past service cost

Keuntungan kurtailmen - - Curtailment gain

Keuntungan penyelesaian - - Settlement gain

Penyesuaian terkait terminasi - 257.606 Adjusment to related to termination benefit

Biaya manfaat termasuk - 109.225 Benefit cost excluding

manfaat kelebihan bayar excess benefits paid

Kelebihan manfaat yang dibayar langsung - 52.991 Excess benefits paid directly Company

Biaya manfaat yang diakui Benefit cost in

pada akun P & L - 162.216 recognized P&L account

Komponen biaya manfaat Components of benefit cost

Yang diakui pada OCI recognized in OCI

Pengukuran kembali dari - - Remeasurements of

PVDF – (Keuntungan)/Kerugian: - - PVDBO – (Gain)/Loss:

Perubahan asumsi demografi - - Changes in demographic assumptions

Perubahan asumsi keuangan - - Changes in financial assumptions

Pengalaman penyesuaian - (9.087) Experience adjustment

Penyesuaian terkait tereliminasi - (9.087) Adjusment to related to termination benefit









108

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA

PANJANG (lanjutan)

25. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

(continued)

Rincian Rekonsiliasi (kewajiban) / aset yang diakui

di neraca adalah sebagai berikut:

Details reconciliation of (liability) / asset

recognized in balance sheet are as follows:

2016 2015

Imbalan bersih Net defined benefit

(kewajiban) / aset pada BoP - (236.449) (liability) / asset at BoP

Kewajiban utang kerja diasumsikan Liability assumed due to

transfer masuk - - employee transferred in

Kewajiban utang kerja dikeluarkan Liability released due to

transfer keluar - - employee transferred out

Imbalan yang dibayarkan – tidak termasuk Benefits paid - excluding

Kelebihan imbalan yang dibayarkan - - excess benefits paid

(Beban)/Pendapatan yang diakui (Expense)/Income recognised

pada laporan laba-rugi - (162.217) in P/L statement

(Beban)/Pendapatan yang diakui pada OCI - 9.087 (Expense)/Income recognised in OCI

Kelebihan imbalan dibayar oleh perusahaan - - Excess benefits paid by Company

Dampak dari penerapan Impact of application of

PSAK 24 Revisi 2013 : PSAK 24 Revised 2013:

Pengakuan yang belum diakui Recognition of unrecognized

Biaya jasa lalu - - past service cost

Pengakuan yang belum diakui Recognition of unrecogn

Laba/(rugi) aktuarial - - actuarial gain / (loss)

Imbalan bersih Net defined benefit

(kewajiban) / aset pada BoP - (307.481) (liability) / asset at EoP

Nilai yang diakui sebagai Amounts recognised in other

pendapatan komprehensif lain comprehensive income (OCI)

Kumulatif laba/(rugi) Cumulative gains/(losses)

diakui di OCI - BoP - 73.768 recognized in OCI – BoP

Nilai laba/(rugi) Amount of gains/(losses)

diakui di OCI - BoP - 9.087 recognized in OCI in period

Kumulatif laba/(rugi) Cumulative gains/(losses)

diakui di OCI - BoP - 82.885 recognized in OCI -EoP









109

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA

PANJANG (lanjutan)

25. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

(continued)

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah

sebagai berikut:

Movements in the long-term employee benefits

liability are as follows:

2016 2015

Saldo awal tahun 307.481 236.649 Balance at beginning of year

Beban (pemulihan) imbalan kerja Net employee benefits expense

- neto selama tahun berjalan - 162.217 (income) during the year

Pembayaran selama tahun

berjalan - - Payments during the year

Kelebihan/kekurangan pembayaran - (52.991) Over/under Payment

Kerugian selisih kurs - (26.076) Loss on foreign exchange

Jumlah 307.481 316.568 Total

Diakui pada pendapatan - (109.435) Recognized in other

Komprehensif lain comprehensive income

Perubahan Asumsi keuangan - - Changes in financial assumption

Pengalaman penyesuaian (307.481) (9.087) Experience adjustment

Saldo akhir periode - 307.481 Balance at end of period









110

26. MODAL SAHAM 26. CAPITAL STOCK

2016

Total saham

ditempatkan dan

disetor penuh/ Persentase

Number of shares kepemilikan/

issued and Percentage of Total/

Pemegang saham fully paid ownership Total Stockholders

PT Trada Resources Indonesia 1.904.334.100 19,57% 20.577.443 PT Trada Resources Indonesia

PT Trada International 1.581.800.000 16,25% 17.086.533 PT Trada International

Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership

kepemilikan kurang dari 5%) 6.245.507.646 64,18% 67.483.918 ofless than 5%)

Total 9.731.641.746 100.00% 105.147.893 Total

2015

Total saham

ditempatkan dan

disetor penuh/ Persentase

Number of shares kepemilikan/

issued and Percentage of Total/

Pemegang saham fully paid ownership Total Stockholders

PT Trada Resources Indonesia 2.014.199.000 20.70% 21.762.904 PT Trada Resources Indonesia

PT Trada International 1.581.800.000 16.25% 17.090.943 PT Trada International

Bank Julius Baer & Co., Ltd. Bank Julius Baer & Co., Ltd.

S/A Baywater Capital Pte., Ltd. 720.000.000 7.40% 7.779.415 S/A Baywater Capital Pte., Ltd.

PT Topaz Investment 827.234.816 8.50% 8.938.060 PT Topaz Investment

Investor asing lainnya 177.996.713 1.83% 1.923.209 Other foreign investors

Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership

kepemilikan kurang dari 5%) 4.410.411.217 45.32% 47.653.362 ofless than 5%)

Jumlah 9.731.641.746 100.00% 105.147.893 Total









111

27. TAMBAHAN MODAL DISETOR 27. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, dan 2015,

rincian tambahan modal disetor adalah sebagai

berikut:

As of December 31, 2016, and 2015 the details of

additional paid-in capital are as follows:

Penerimaan dari penerbitan 53.447.354 Proceeds from the issuance of

4.000.000.000 saham 4,000,000,000 shares

Total yang dicatat sebagai modal disetor (42.757.883) Amount recorded as paid-up capital

Biaya emisi saham (1.804.897) Stock issuance costs

Saldo tambahan modal disetor Balance of additional paid-in capital

pada tanggal 31 Desember 2008 8.884.574 as of December 31, 2008

Penerimaan dari pelaksanaan Proceeds from the exercise of

Waran Seri I 44.374 Warrants Series I

Total yang dicatat sebagai modal disetor (32.870) Amount recorded as paid-up capital




Waran Seri I 206.250 Warrants Series I

Total yang dicatat sebagai modal disetor (152.683) Amount recorded as paid-up capital




Waran Seri I 15.474.517 Warrants Series I

Total yang dicatat sebagai modal disetor (11.462.605) Amount recorded as paid-up capital

Sub jumlah 12.961.557 Sub total

Pengampunan pajak 29.754 Tax amnesty


28. SALDO LABA YANG DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA

28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Dalam rangka memenuhi Undang-undang

Perseroan Terbatas No. 40 tanggal

16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-

perusahaan secara bertahap mencadangkan

sekurang-kurangnya 20% dari modal yang

ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para

pemegang saham menyetujui pencadangan

sebagian dari saldo laba Perusahaan.

In compliance with Corporation Law No. 40 dated

August 16, 2007, which requires companies to set

aside, on a gradual basis, an amount equivalent

to at least 20% of their subscribed capital as

general reserve, the stockholders have approved

the partial appropriation for general reserve from

the Company’s retained earnings.









112

28. SALDO LABA YANG DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN TUNAI

28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS AND

CASH DIVIDEND

Pada tahun 2016 dan 2015 saldo laba yang telah

ditentukan penggunaannya masih di bawah 20%

dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Tambahan saldo laba yang telah ditentukan

penggunaannya akan dilakukan setelah

memperoleh persetujuan dari para pemegang

saham dalam rapat umum pemegang saham

tahunan berikutnya.

For the year 2016 and 2015, the appropriation of

retained earnings is still below 20% of the total

issued and fully paid capital stock. Additional

appropriation of retained earnings will be made

after the approval from the stockholders is

obtained in the next annual general meeting of the

stockholders.

29. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 29. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan Nonpengendali (KNP) merupakan

bagian atas aset neto Entitas Anak yang tidak dapat

diatribusikan secara langsung maupun tidak

langsung kepada pemilik entitas induk (Catatan 1)

yang terdiri dari:

Non-controlling Interests (NCI) represent the

portion of the net assets of the Subsidiaries that

are not attributable, directly or indirectly, to the

owners of the parent entity (Note 1) which consist

of:

2016 2015

PT Trada Tug and Barge 6.652.304 7.866.690 PT Trada Tug and Barge

PT Hanochem Shipping 9.583.569 8.274.309 PT Hanochem Shipping

PT Trada Shipping (6.892.480) (3.690.620) PT Trada Shipping

PT Agate Bumi Tanker (190.661) (139.847) PT Agate Bumi Tanker

PT Trada Dryship 455.678 346.169 PT Trada Dryship

PT Bahari Sukses Utama 108 103 PT Bahari Sukses Utama

PT Trada Shipping International (3.052) (2.871) PT Trada Shipping International

PT Trada Offshore Services 106 107 PT Trada Offshore Services

Saldo akhir 9.605.572 12.655.638 Ending balance









113

30. LABA (RUGI) PER SAHAM 30. EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Rincian perhitungan laba (rugi) per saham adalah

sebagai berikut:

The details of earnings (loss) per share

computation are as follows:

Laba (rugi)

tahunberjalan

yang dapat Jumlah Rata - rata

diatribusikan Tertimbang Saham

kepadaPemilik (angka penuh)

Entitas Induk/ Selama Tahun

Income (loss) Berjalan/ Weighted Laba(rugi)

for the year Average Number per saham

attributable to of Outstanding (angka penuh)/

Owners of Shares Earnings (loss) per

Tahun yang Berakhir the Parent Entity During the Year share (full amount) Years Ended

31 Desember 2016 (19.581.403) 9.731.641.746 (0,00201) December 31, 2016

31 Desember 2015 (76.347.975) 9.731.641.746 (0,00785) December 31, 2015

31. PENDAPATAN JASA 31. SERVICE REVENUES

2016 2015

Penyewaan dan pengoperasian kapal 25.794.899 32.485.913 Charter hire and vessel operations

Pengelolaan kapal 395.878 553.684 Ship management

Jasa logistik 301.337 397.918 Logistic fees

Keagenan kapal 219.001 176.295 Vessel agency

Jasa katering 92.463 131.712 Catering fees

Jasa penanganan kapal 112.065 2.930 Handling fees

Jumlah 26.915.643 33.748.452 Total









114

31. PENDAPATAN JASA 31. SERVICE REVENUES

Pendapatan jasa yang diterima dari pelanggan

individual yang melebihi 10% dari total pendapatan

jasa adalah sebagai berikut:

Service revenues earned from individual

customers above 10% of the total service

revenues for the years are as follows:

2016 2015

Persentase Persentase

terhadap terhadap

total pendapatan/ total pendapatan/

Pendapatan/ Percentage to Pendapatan/ Percentage to

Revenues total revenues Revenues total revenues

PT Nusantara Regas 14.388.884 53% 17.688.983 52% PT Nusantara Regas

PT Medco E & P Indonesia 3.662.154 14% 6.458.644 19% PT Medco E & P Indonesia

Jumlah 18.051.038 67,00% 24.147.627 71,00% Total









115

32. BEBAN JASA 32. COST OF SERVICES

2016 2015

Amortisasi dan penghapusan biaya Amortization and write-off of

pemugaran 3.524.114 7.366.466 dry docking cost

Penyusutan 5.414.569 7.645.134 Depreciation

Keagenan kapal 3.674.741 6.237.683 Vessel agency

Gaji dan tunjangan karyawan 2.760.435 2.675.548 Salaries and allowances

Bahan bakar dan pelumas 1.289.830 2.497.578 Fuel and lubricant

Pemeliharaan dan perbaikan 560.807 1.026.371 Repairs and maintenance

Penyewaan dan pengoperasian kapal 866.179 754.208 Rental and vessel operations

Transportasi dan perjalanan 126.554 287.949 Transportation and travel

Jasa katering 643.870 241.733 Catering fees

Pajak dan perijinan 329.867 192.026 Taxes and licenses

Sewa 396.604 178.723 Rental

Peralatan dan perlengkapan 132.428 50.218 Supplies

Sumbangan dan jamuan 59.508 37.271 Donation and entertainment

Jasa profesional 114.613 19.721 Professional fees

Pengelolaan dan pengoperasian kapal 7.509 16.189 Management and vessel operations

Riset dan penelitian - 6.665 Research and Training


Jumlah 21.496.085 31.554.926 Total


31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat beban

jasa dari pihak-pihak berelasi.

For the years ended December 31, 2016 and

2015, there were no costs of services from related

parties.









116

33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 33. GNERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2016 2015

Gaji dan tunjangan karyawan 724.572 1.382.952 Salaries and allowances

Sumbangan dan jamuan 226.446 763.411 Donation and entertainment

Jasa profesional 732.489 150.532 Professional fees

Transportasi dan perjalanan 91.115 140.415 Transportation and travel

Beban sewa 89.355 91.599 Rental expense

Pajak dan perijinan 38.608 89.920 Taxes and licenses

Penyusutan 30.599 33.533 Depreciation

Telekomunikasi 17.026 32.694 Telecommunication

Asuransi 3.162 23.907 Insurance

Pemeliharaan dan perbaikan 12.687 14.110 Repairs and maintenance

Perlengkapan kantor 15.422 12.126 Office supplies

Pelatihan dan pendidikan 1.846 35 Training and education

Rugi penurunan nilai piutang --

3.819.638

Impairment loss on receivable


Jumlah 2.006.381 6.628.108 Total

34. PENDAPATAN LAINNYA 34. OTHER INCOME

2016 2015

Pendapatan lain-lain 401.895 20.347 Other income

Jumlah 401.895 20.347 Total









117

35. BEBAN LAINNYA 35. OTHER EXPENSES

2016 2015

Rugi atas penurunan nilai piutang lain-lain - 595.844 Loss on impairment of other receivables

Beban bunga pajak 18.016 887 Interest tax expenses

Rugi atas penjualan aset 4.607.514 Loss on sale fixed ssets

Rugi atas penjualan aset tidak lancar Loss on sale of non-current assets

yang dimiliki untuk dijual - 7.592.693 held for sale

Gain on disposal of investment

Laba pelepasan investasi saham - 134.098 in shares of stock

Beban lain-lain 2.470.414 440.767 Other expenses

Jumlah 7.095.944 8.764.289 Total

36. BIAYA KEUANGAN 36. FINANCE COSTS

2016 2015

Beban bunga dari: Interest expense on:

Utang bank dan lembaga Bank and other financial

keuangan lainnya 10.574.190 7.746.364 institution loans

Beban bank dan amortisasi Bank charges and amortization of

biaya transaksi tangguhan atas deferred transaction cost

utang bank 13.640 333.372 on bank loans

Utang sewa pembiayaan 37.000 146.745 Finance lease liabilities

Utang transaksi Obligations under syariah

syariah (Catatan 20) 110.373 134.563 transactions (Note 20)

Utang pembiayaan konsumen - 1.775 Consumer financing payables

Utang lain-lain 94.666 588.621 Other payables

Jumlah 10.829.870 8.951.440 Total

37. PENDAPATAN KEUANGAN 37. FINANCE INCOME

2016 2015

Pendapatan bunga 62.314 7.848 Interest income

Total 62.314 7.848 Total









118

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN

PIHAK-PIHAK BERELASI

38. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES

Rincian dari akun dan transaksi signifikan dengan

pihak-pihak berelasi dan penjelasan atas hubungan

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of the accounts and the significant

transactions entered into with related parties and

the description of the relationship with such

related parties are as follows:

Persentase (%) dari Total Aset/Liabilitas/

Total Aset/Liabilitas/

Percentage (%) to

Total Total Assets/Liabilities

2016 2015 2016 2015

Hutang usaha Account payables

PT Trada Resources Indonesia 4.016 3.911 0,003% 0,003% PT Trada Resources

Indonesia

Jumlah 4.016 3.911 0,003% 0,003% Total

Persentase (%) dari Total Aset/Liabilitas/

Total Aset/Liabilitas/

Total Beban/

Percentage (%) to

Total Total Expenses

2016 2015 2016 2015

Pemegang saham Shareholders PT Trada International

PT Trada International 89.355 91.599 0,004% 0,005% PT Trada International

Jumlah 89.355 91.599 0,004% 0,005% Total









119

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN

PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

38. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (continued)

Sifat hubungan dan rincian transaksi Kelompok

Usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai

berikut:

The nature of the relationship and the details of

the Group’s related party transactions are as

follows:

No

Pihak-Pihak Berelasi/

Related Parties

Sifat Relasi/

Relationship

Sifat Saldo Akun/Transaksi/

Nature of Account Balances/Transactions

a.

PT Trada Trading Indonesia (TTI)

Entitas Sepengendali/Entity

Under Common Control

Sewa gedung/Rental of building

b. PT Trada International (TI) Entitas Induk/Parent

Company

Sewa gedung/Rental of building

39. INFORMASI SEGMEN 39. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen di bawah ini dilaporkan

berdasarkan informasi yang digunakan oleh

manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap

segmen usaha dan di dalam mengalokasikan

sumber daya.

The following segment information is reported

based on the information used by management in

evaluating the performance of each business

segment and in determining the allocation of

resources.

Kegiatan Kelompok Usaha dikelompokkan menjadi

empat kelompok usaha utama: jasa penyewaan dan

pengoperasian Floating Storage and Offloading

(FSO), jasa angkutan muatan cair, jasa angkutan

muatan kering dan jasa angkutan muatan cair dan

gas.

The Group’s businesses are grouped into four

major operating businesses: Floating Storage and

Offloading (FSO), liquid cargo transportation, dry

bulk cargo transportation and liquid and gas cargo

transportation.

Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Informasi konsolidasian menurut segmen usaha

sebagai segmen primer adalah sebagai berikut:

All inter-segment transactions have been

eliminated. Consolidated information based on

business segment as the primary segment is as

follows:









120

39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 39. SEGMENT INFORMATION (continued)

2016

Jasa Jasa Angkutan

Penyewaan dan Muatan cair

Pengoperasian Jasa Angkutan Jasa Angkutan dan gas/

FSO/Floating Muatan Cair/ Muatan kering/ Liquid and

Storage and Liquid Cargo Dry Bulk Cargo Gas Cargo Eliminasi/

Offloading (FSO) Transportation Transportation Transportation Elimination Total/Total

PENDAPATAN REVENUE

Pendapatan usaha 7.982.917 882.086 4.543.842 14.388.884 (882.086) 26.915.643 Servicerevenue

Beban jasa 5.882.410 1.472.595 5.752.627 9.270.539 (882.086) 21.496.085 Cost of services

HASIL RESULTS

Hasil segmen 2.100.507 (590.509) (1.208.785) 5.118.345 - 5.419.558 Segment results

Beban usaha (1.072.107) (475.360) (88.786) (370.128) - (2.006.381) Operating expenses

Pendapatan operasi lainnya - - - - - - Other operating income

Beban operasi lainnya (16.040.596) (5.684.201) (5.042.259) 390.361 14.786.901 (11.589.794) Other operating expenses

Laba (rugi) selisih kurs (186.268) (65.498) (695.852) (2.314) - (949.932) Gain (loss) foreign exchanges

Laba (rugi) usaha (15.198.464) (6.815.568) (7.035.682) 5.136.264 14.786.901 (9.126.549) Profit (loss) from operations

Biaya keuangan (4.147.777) (223.721) (4.169.936) (2.288.436) - (10.829.870) Finance cost

Pendapatan keuangan 52.173 2.316 7.824 - - 62.314 Finance income

Bagian atas laba neto Share in net income of an

entitas asosiasi - - - - 639.576 639.576 associate

Laba (rugi) sebelum

pajak penghasilan (19.294.068) (7.036.973) (11.197.794) 2.847.828 15.426.478 (19.254.529) Proft (loss) before income tax

Beban pajak penghasilan

neto (240.553) (21.056) (52.805) (175.867) - (490.281) Income tax expense-net

Laba (rugi) tahun berjalan (19.534.621) (7.058.029) (11.250.599) 2.671.961 15.426.478 (19.744.810) Profit (loss) for the year Profit (loss) for the year

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Aset segmen 59.529.400 12.203.323 51.193.676 58.087.143 (19.168.956) 161.844.586 Segment assets

Kewajiban segmen 109.589.491 30.865.057 83.467.501 38.521.395 (109.778.152) 152.665.292 Segment liabilities

Perolehan aset tetap 181.734 1.171 249.154 4.113.909 - 4.545.969 Acquisitions of fixed assets

Beban penyusutan Depreciation and amortization

dan amortisasi 665.452 252.281 3.361.107 4.690.440 - 8.969.282 expenses









121

39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 39. SEGMENT INFORMATION (continued)

2015

Jasa Jasa Angkutan

Penyewaan dan Muatan cair

Pengoperasian Jasa Angkutan Jasa Angkutan dan gas/

FSO/Floating Muatan Cair/ Muatan kering/ Liquid and

Storage and Liquid Cargo Dry Bulk Cargo Gas Cargo Eliminasi/

Offloading (FSO) Transportation Transportation Transportation Elimination Total/Total

PENDAPATAN REVENUE

Pendapatan usaha 9.962.118 3.401.538 6.097.351 17.688.983 (3.401.538) 33.748.452 Servicerevenue

Beban jasa 7.265.761 7.676.411 8.881.048 11.133.244 (3.401.538) 31.554.926 Cost of services

HASIL RESULTS

Hasil segmen 2.696.357 (4.274.873) (2.783.697) 6.555.739 - 2.193.526 Segment results

Beban usaha (4.758.486) (1.692.436) (111.827) (65.359) - (6.628.108) Operating expenses

Pendapatan operasi lainnya 11.970 14.928 12 - - 26.910 Other operating income

Beban operasi lainnya (34.001.309) (16.937.171) (15.729.839) - - (66.668.319) Other operating expenses

Laba (rugi) selisih kurs 684.550 239.244 2.541.877 (46.341) - 3.419.330 Gain (loss) foreign exchanges

Laba (rugi) usaha (35.366.918) (22.650.308) (16.083.474) 6.444.039 - (67.656.661) Profit (loss) from operations

Biaya keuangan (1.729.418) (274.074) (4.635.318) (2.312.630) - (8.951.440) Finance cost

Pendapatan keuangan 3.591 596 3.661 - - 7.848 Finance income

Bagian atas laba neto Share in net income of an

entitas asosiasi 915.440 - - - - 915.440 associate

Laba (rugi) sebelum

pajak penghasilan (36.177.305) (22.923.786) (20.715.131) 4.131.409 (134.044) (76.238.462) Proft (loss) before income tax

Beban pajak penghasilan

neto (112.289) (40.818) (54.230) (212.268) - (419.605) Income tax expense-net

Laba (rugi) tahun berjalan (36.289.594) (22.964.604) (20.769.361) 3.919.141 (134.044) (75.653.079) Profit (loss) for the year Profit (loss) for the year

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Aset segmen 110.249.266 19.377.558 63.499.365 64.092.407 (51.776.891) 205.441.705 Segment assets

Kewajiban segmen 140.422.729 30.983.575 74.996.243 47.206.062 (117.061.254) 176.547.355 Segment liabilities

Perolehan aset tetap 14.326 447 5.351.604 - - 5.366.377 Acquisitions of fixed assets

Beban penyusutan Depreciation and amortization

dan amortisasi 408.158 5.327.120 4.640.696 4.663.078 2 15.039.054 expenses









122

40. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

a. Dalam rangka melakukan kegiatan usaha,

Kelompok Usaha telah mengadakan beberapa

perjanjian sewa dengan pihak ketiga. Perjanjian

dan ikatan penting yang masih berlaku pada

tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut:

a. In connection with its operations, the Group

entered into several agreements on

chartering with third parties. The significant

agreements and commitments outstanding as

of December 31, 2016 are as follows:

(i) Pada tanggal 17 Februari 2012,

PT Hanochem Shipping (HS)

menandatangani perjanjian dengan

PT Nusantara Regas dalam rangka

penyewaan LNG Aquarius. Perjanjian ini

berlaku sampai dengan tanggal

31 Desember 2022. Tarif sewa per tahun

yang disepakati meliputi komponen beban

pemilik, komponen beban operasi dan

komponen biaya tetap.

(i) On February 17, 2012, PT Hanochem

Shipping (HS) entered into a charter

agreement with PT Nusantara Regas for

LNG Aquarius. This agreement is valid

until December 31, 2022. The agreed

charter hire rate per annum consists of

owner’s cost component, operating cost

component and fixed operating cost

component.

(ii) Pada tanggal 17 Juli 2011, Perusahaan

menandatangani perjanjian dengan

PT Medco E&P Indonesia (MEPI) dalam

rangka penyewaan FSO Pelita Bangsa.

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Juli

2011 sampai dengan tanggal 17 Juli 2015

dengan total nilai kontrak maksimum


(ii) On July 17, 2011, the Company entered

into an agreement with PT Medco E&P

(MEPI) for the chartering of FSO Pelita

Bangsa. This agreement is valid from

July 17, 2011 until July 17, 2015 with the

maximumcontractvalue amounting to

US$19,221,995.

(iii) Pada tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan

menandatangani perjanjian dengan JOB

Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi

dalam rangka penyewaan FSO Raisis.

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal

1 Juni 2011 sampai dengan tanggal

31 Mei 2016 dengan total nilai kontrak

maksimum sebesar US$21.256.000.

(iii) On June 1, 2011, the Company entered

into an agreement with JOB Pertamina -

Medco E&P Tomori Sulawesi for the

chartering of FSO Raisis. This

agreement is valid from June 1, 2011

until May 31, 2016 with the

maximumcontractvalue amounting to

USS$21,256,000.









123

40. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS (continued)

(iv) Pada tanggal 25 November 2009, TS

menyewakan kapal MT Jelita Bangsa

kepada PT Pertamina (Persero) untuk

jangka waktu kontrak selama lima tahun

dengan opsi tambahan dua tahun.

Perjanjian ini berlaku sejak bulan Januari

2010 sampai dengan bulan Desember

2017 dengan harga sewa sebesar

US$15.250 per hari.

(vii) (v) On November 25, 2009, TS leased out

MT Jelita Bangsa to PT Pertamina

(Persero) for five years with renewal

option for additional two years. This

agreement is valid from January 2010

until December 2017 with charter rate of

US$15,250 per day.

(viii)

(vi) Pada tanggal 13 Agustus 2009,

Perusahaan menandatangani perjanjian

dengan CNOOC SES., Ltd., dalam

rangka penyewaan FSO Lentera Bangsa.

Jangka waktu sewa adalah 2.807 hari

sejak tanggal penyerahan FSO dengan

total kontrak sebesar US$114.792.265

atau mencerminkan US$40.895 per hari.

Pada bulan September 2011, FSO

Lentera Bangsa terbakar dan tidak dapat

digunakan lagi.

(vi) On August 13, 2009, the Company

entered into an agreement with CNOOC

SES., Ltd.,for the chartering of FSO

Lentera Bangsa. The charter period

covers 2,807 days from the delivery date

of FSO with total contract of

US$114,792,265 or representing

US$40,895 per day. On September

2011, FSO Lentera Bangsa was totally

damage in a fire accident and could no

longer be used.

(vii) Kelompok Usaha juga menandatangani

beberapa perjanjian dengan

pelanggannya seperti PT Medco E&P

Indonesia, JOB Pertamina - Medco E&P

Tomori Sulawesi dan PT Berau Coal

untuk penyewaan kapal tongkang dan

kapal tunda, dimana Kelompok Usaha

setuju untuk menyewakan kapal tongkang

dan kapal tunda kepada pelanggannya

sesuai dengan syarat dan ketentuan

seperti tercantum dalam perjanjian

tersebut

(vii) The Group also entered into several

agreements with its customers such as

PT Medco E&P Indonesia, JOB

Pertamina - Medco E&P Tomori

Sulawesi and PT Berau Coal to charter

tugboats and barges, whereby the

Group agreed to charter its tugboats and

barges to the customers under terms

and conditions as provided in the

agreements.









124



(viii) Pada tanggal 25 Oktober 2012,

PT Jelajah Bahari Utama (JBU), entitas

anak, menandatangi perjanjian dengan

PT Gunung Bara Utama (GBU) dalam

rangka penyewaan 10 set kapal tongkang

dan kapal tunda untuk jangka waktu

sepuluh tahun terhitung sejak

ditandatanganinya on hire delivery

certificate atau selambatnya tanggal 31

Agustus 2013 dengan harga sewa

sebesar Rp5.000.000.000 setiap bulan

untuk dua bulan pertama dan seterusnya

sebesar Rp7.500.000.000 setiap

bulannya. Perjanjian ini telah beberapa

kali mengalami perubahan dengan

perubahan terakhir tertanggal 21 Januari

2013 mengenai perubahan periode sewa,

harga sewa dan tata cara pembayaran.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 2013,

GBU dan JBU juga melakukan perjanjian

tambahan terkait penyewaan 5 set kapal

tunda dan tongkang selama 10 tahun

terhitung sejak ditandatanganinya on hire

delivery certificate atau selambatnya

tanggal 31 Desember 2014.

(viii) On October 25, 2012, PT Jelajah Bahari

Utama (JBU), a subsidiary, entered into

a time charter agreement with

PT Gunung Bara Utama (GBU) covering

10 sets of tugboats and barges for ten

years starting on the date of the signing

of the on-hire delivery certificate or at

the latest on August 31, 2013. with

charter rate of Rp5,000,000,000 per

month for the initial two months and

Rp7,500,000,000 for the following

months. This time charter agreement

has been amended several times, the

latest amendment dated January 21,

2013 concerning changes in the charter

period, charter rate and the term of

payment.Subsequently, on July 1, 2013,

GBU and JBU entered into an additional

time charter agreement covering 5 sets

of tug boats and barges for 10 years

starting on the date of the signing of the

on-hire delivery certificate or at the latest

on December 31, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo

pembayaran awal GBU sebesar

US$8.553.407 dicatat sebagai “Uang

muka pelanggan” (Catatan 18).

Pendapatan diterima dimuka tersebut

akan dikompensasikan dengan tagihan

terkait penyewaan kapal dari JBU atau

melalui penyelesaian lain sesuai dengan

kesepakan bersama.

As of December 31, 2013, thebalance of

advance payment from GBU amounting

to US$8,553,407 was recognized as

“Customer deposits” (Note 18). The

unearned revenue will be used to

compensated charter hire billings from

JBU or other settlement as agreed by

both parties.









125



(ix) Pada tanggal 26 Desember 2008, PT

Trada Tug and Barge, entitas anak

menandatangani perjanjian sewa 10 set

kapal tunda dan tongkang dengan PT

Berau Coal, untuk jangka waktu kontrak

selama lima tahun dimulai pada bulan

Januari 2009 hingga Desember 2013.

Berdasarkan perubahan terakhir

No. 02/AMD/800/40.T00.660/04/BC/III-

09/PP tanggal 19 Desember 2012

mengenai perubahan biaya sewa menjadi

sebesar US$60.000 per bulan per 1 set

kapal tunda dan tongkang dan

perpanjangan masa berlaku sampai

dengan Desember 2014.

(ix) On December 26, 2008, PT Trada Tug

and Barge, a subsidiary, entered into a

time chárter agreement with PT Berau

Coal in order to charter out 10 sets of

tug and barge for 5 years starting from

January 2009 until December 2013.

Under the latest amendment No.

02/AMD/800/40.T00.660/04/BC/III-09/

PP dated December 19, 2012, this

contract was extended until December

2014 with charter rate of US$60,000 per

month per 1 set of tug and barge.

(x) Pada tanggal 19Desember 2012,

PT Trada Dryship (TDS), entitas anak,

menandatangani perjanjian penyewaan

kapal SPAB TAB 001 dengan PT Berau

Coal untuk jangka waktu kontrak selama

5 tahun sejak bulan Desember 2012

hingga bulanDesember 2017 dengan tarif

sewa sebesar US$95.000 per bulan per

unit. Pada tahun 2015 terdapat perjanjian

perubahan tarif menjadi sebesar US$

85.000 per bulan per unit.

(x)On December 19, 2012, PT Trada Dryship

(TDS), a subsidiary, entered into a time

charter agreement with PT Berau Coal

in order to charter out SPAB TAB 001

for 5 years starting from December 2012

until December 2017 with charter rate of

US$95,000 per month per unit. For year

2015 there’sfare addendum agreement

become to US$85,000 per month per

unit.









126



(xi) Pada tanggal 4 Maret 2013, Perusahaan

(sebagai lessor) dan GBU (sebagai

lessee) melakukan perjanjian mengenai

sewa menyewa fasilitas floating

transshipment (FTF) dengan kapasitas

loading rata-rata per hari sebesar 18.000

metrik ton. FTF yang akan dimiliki oleh

Perusahaan tersebut seharusnya tersedia

pada lokasi yang aman untuk tujuan

bongkar muat batu bara dari tongkang

dan transshipment ke kapal yang akan

menuju ke laut. Perjanjian ini berlaku

untuk periode awal selama 3 tahun sejak

mana yang lebih awal antara

(i) penyelenggaraan transshipment batu

bara untuk pertama kalinya dan (ii) 10

hari setelah tanggal pertama dimana FTF

berada di lokasi yang telah disepakati dan

siap dioperasikan untuk pertama kalinya.

(xi) On March 4, 2013, the Company (as

lessor) and GBU (as lessee) entered

into an agreement to lease a floating

transshipment facility (FTF) with an

average daily loading capacity of 18,000

metric tons. The FTF which will be

owned by the Company, shall be

available at a safe location for the

purposes of off-loading coal from barges

and transshipment to ocean-going

vessels. This agreement is available for

an initial period of 3 years which

commence on the earlier of (i) the time

and date of the first coal transshipment

and (ii) 10 days following the first date

the FTF is ready at any of the agreed

locations and ready to commence

operations.

(xii) Pada tanggal 7 Oktober 2013,

PT Hanochem Shipping (HS), entitas

anak, menandatangi perjanjian sewa

dengan Mitsui OSK Lines Ltd (MOL),

pemilik kapal LNG Aries, dimana MOL

setuju untuk menyewakan kapalnya

kepada HS untuk jangka waktu 75 hari

terhitung sejak tanggal 8 Oktober 2013

dengan opsi tambahan 60 hari dengan

nilai sewa US$47.831 per hari.

(xii) On October 7, 2013, PT Hanochem

Shipping (HS), a subsidiary, entered into

lease agreement with Mitsui OSK Lines

Ltd (MOL), owner of vessel LNG Aries,

whereby MOL agreed to lease the

vessel to HS for 75days starting on

October 8, 2013 with renewal option for

additional 60 days with charter rate of

US$47,831 per day.









127



b. Kelompok usaha menandatangani perjanjian

sewa dengan pemilik kapal yaitu, PT Aria Citra

Mulia, PT Wintermar Offshore Marine, Tbk, PT

Pelayaran Salam Bahagia, dan PT Oceanindo

Prima Sarana dimana pemilik kapal setuju untuk

menyewakan kapal tongkang dan kapal tunda

kepada Kelompok Usaha sesuai dengan syarat

dan ketentuan seperti tercantum dalam

perjanjian tersebut.

b. The Group entered into lease agreements

with vessel owners such as

PT Aria Citra Mulia, PT Wintermar Offshore

Marine, Tbk, PT Pelayaran Salam Bahagia,

and PT Oceanindo Prima Sarana whereby

the vessel owners agreed to lease tugboats

and barges to the Group under terms and

conditions as provided in the agreements.

c. Pada tanggal 1 Oktober 2012, Perusahaan

melakukan perjanjian sewa menyewa bangunan

seluas 327 m² dari PT Trada International, pihak

berelasi, yang berakhir pada tanggal

31 Oktober 2014. Biaya sewa bulanan

sebesarRp53.955.000.000pada tahun 2013.

Biaya sewa bulanan ini akan selalu di review

oleh kedua belah pihak.

c. On October 1, 2012, the Company entered

into an office spacelease agreement covering

an area of 327 m² with PT Trada

International, a related party, until October

31, 2014. Monthly rental fee amounted to

Rp53,955,000 in 2013. This monthly rental

fee was subject to review by both parties.

Perusahaan melakukan perjanjian sewa

menyewa bangunan seluas 469,33 meter

persegi dari PT Trada Trading Indonesia, pihak

berelasi, yang berakhir pada tanggal

31 Oktober 2012 (Catatan 38). Biaya sewa

bulanan sebesarRp250.000.000 pada tahun

2012. Setelah tanggal berakhirnya, perjanjian

ini tidak lagi diperpanjang.

The Company entered into an office

spacelease agreement covering an area of

496.33 square meters with PT Trada Trading

Indonesia, a related party, until October 31,

2012 (Note 38). Monthly rental fee amounted

to Rp250,000,000 in 2012. After the

expiration date, this agreement was no longer

extended.









128

41. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 41. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi

nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok

Usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015

The following table sets out the carrying values

and the estimated fair values of the Group’s

financial instruments as of December 31, 2016

and 2015

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying Amount Fair Value

2016 2015 2016 2015

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas 8.546.862 13.113.262 8.546.862 13.113.262 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga 5.601.200 5.480.990 5.601.200 5.480.990 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain - pihak ketiga 2.899.841 2.623.046 2.899.841 2.623.046 Other receivables - third parties

Aset keuangan lancar lainnya - - Other current financial assets

Aset keuangan tidak lancar lainnya 34.047.017 34.112.277 34.047.017 34.112.277 Other non-current financial assets

Total Aset Keuangan 51.094.920 55.329.575 51.094.920 55.329.575 Total Financial Assets









129

41. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

(lanjutan)

41. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

(continued)

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying Amount Fair Value

2016 2015 2016 2015

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur Financial liabilities measured at

dengan biaya perolehan diamortisasi amortized cost

Utang bank jangka pendek dan

cerukan 30.073.283 29.393.952 30.073.283 29.393.952 Short-term bank loans and overdaft

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 5.825.535 7.387.029 5.825.535 7.387.029 Third parties

Pihak-pihak berelasi 502.379 3.911 502.379 3.911 Related parties

Liabilitas keuangan jangka pendek Other current

lainnya 10.630.507 11.269.237 10.630.507 11.269.237 financial liabilities

Utang pembelian aset tetap - 239.217 - 239.217 Liability for purchase of fixed assets

Beban akrual 9.111.065 5.461.245 9.111.065 5.461.245 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 3.145.167 3.189.723 3.145.167 3.189.723 Customers deposits

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee

jangka pendek - -

benefits liability

Pinjaman jangka panjang Long- term debts

Utang bank dan lembaga Bank and other financial

lainnya 42.578.350 58.592.444 42.578.350 58.592.444 institution loan

Utang lain-lain 18.066.191 55.892.768 18.066.191 55.892.768 Other payables

Obligations under syariah

Utang transaksi syariah 832.973 1.267.867 832.973 1.267.867 transactions

Utang sewa pembiayaan 305.091 639.445 305.091 639.445 Finance lease liabilities

Utang pembiayaan konsumen 7.765 16.454 7.765 16.454 Consumer financing payables

Total Liabilitas Keuangan 121.078.306 173.353.292 121.078.306 173.353.292 Total Financial Liabilities









130


(lanjutan)


(continued)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana

instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam

transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan

(willing parties) dan memiliki pengetahuan yang

memadai melalui suatu transaksi yang wajar,

selain dari penjualan yang dipaksakan atau

likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga

pasar atau ditentukan menggunakan model arus

kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the

instruments could be exchanged in a current

transaction between knowledgeable willing parties

in an arm’s length transaction, other than in a

forced sale or liquidation. Fair values are obtained

from quoted market prices or determined using

discounted cash flow models.

Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk

menentukan nilai wajar instrumen keuangan:

Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada

harga kuotasi (tidak disesuaikan)

dalam pasar aktif untuk aset atau

liabilitas sejenis.

Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan

teknik-teknik valuasi, dimana

seluruh input yang mempunyai efek

signifikan atas nilai wajar dapat

diobservasi baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan

teknik-teknik valuasi, dimana

seluruh input yang mempunyai efek

signifikan atas nilai wajar tidak dapat

diobservasi baik secara langsung

maupun tidak langsung.

The Company uses the following hierarchy for

determining the fair value of financial instruments:

Level 1: Fair values measured based on

quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or

liabilities.


valuation techniques for which all

inputs which have a significant

effect on the recorded fair values

are observable, either directly or

indirectly.


valuation techniques for which

inputs which have a significant

effect on the recorded fair value are

not based on observable market

data.









131


(lanjutan)


(continued)

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat

sebesar nilai wajar, sebaliknya disajikan pada nilai

tercatat apabila total tersebut mendekati nilai

wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur

secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi

di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai

wajar untuk masing-masing kelompok instrumen

keuangan.

Financial instruments presented in the

consolidated statement of financial position are

carried at fair value, otherwise, they are presented

at carrying values as either these are reasonable

approximation of fair values or their fair values

cannot be reliably measured. The following

methods and assumptions are used to estimate

the fair value of each class of financial

instruments.

Nilai tercatat kas dan setara kas, piutang usaha,

piutang lain-lain, utang bank jangka pendek dan

cerukan, utang usaha, liabilitas keuangan lancar

lainnya, utang pembelian aset tetap, dan beban

akrual mendekati nilai wajarnya karena bersifat

jangka pendek. Nilai tercatat dari aset keuangan

tidak lancar lainnya mendekati nilai wajarnya karena

suku bunga deposito selalu dinilai ulang secara

berkala. Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang

(selain utang lain-lain jangka panjang) dengan suku

bunga mengambang mendekati nilai wajarnya

karena selalu dinilai ulang secara berkala. Nilai

wajar dari utang lain-lain jangka panjang ditentukan

dengan mendiskonto arus kas masa depan

menggunakan tingkat diskonto yang berasal dari

transaksi pasar yang dapat diobservasi yang

mempunyai syarat, risiko kredit dan periode jatuh

tempo yang sama.

The carrying values of cash and cash equivalents,

trade receivables, other receivables, short-term

bank loans and overdraft, trade payables, other

current financial liabilities, liability for purchase of

fixed assets, and accrued expenses approximate

their fair values due to their short-term nature.The

carrying values of other non-current financial

assets approximate their fair values as the time

deposit interest rates are reassessed frequently.

The carrying values of long-term debts (except for

long-term other payables) with floating interest

rates approximate their fair values as they are

reassessed frequently. The fair value of long-term

other payables is determined by discounting future

cash flows using applicable rates from observable

current market transactions for instruments with

similar term, credit risk and remaining maturities.









132

42. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN

42. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok

Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata

uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi

menelaah dan menyetujui kebijakan untuk

mengelola masing-masing risiko, sebagaimana

dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial

instruments are interest rate risk, foreign currency

risk, credit risk and liquidity risk. The Board of

Directors reviews and approves the policies for

managing each of these risks, which are

described in more detail as follows:

Manajemen risiko Risk management

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha

terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan

modal kerja dan investasi. Saat ini, Kelompok

Usaha tidak mempunyai kebijakan formal

lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.

The Group’s interest rate risk mainly arises

from loans for working capital and investment

purposes. Currently, the Group does not have

a formal hedging policy for interest rate

exposures.

Untuk kredit modal kerja dan kredit investasi,

Kelompok Usaha berusaha mengurangi risiko

tingkat suku bunganya dengan cara selalu

melakukan pengawasan terhadap tingkat suku

bunga yang berlaku di pasar.

For working capital and investment loans, the

Group may seek to mitigate its interest rate

risk by continuously monitoring the interest

rates in the market.

Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing

pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan

dengan menggunakan kurs tengah pada

tanggal 14 September 2015, maka liabilitas

neto dalam mata uang asing, sebagaimana

yang disajikan di atas, akan turun sekitar

US$1.948.266 dalam mata uang dolar A.S.

Had the assets and liabilities denominated in

foreign currencies as of December 31, 2015

been reflected using the middle rates of

exchange as of September 14, 2015, the net

foreign currency denominated liabilities, as

presented above, would have decreased by

approximately US$1,948,266 in terms of

U.S. dollar.









133


KEUANGAN (lanjutan)


AND POLICIES (continued)

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai

wajar atau arus kas kontraktual masa datang

dari suatu instrumen keuangan akan

terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.

Eksposur Kelompok Usaha yang terpengaruh

risiko suku bunga terutama terkait dengan

utang bank jangka panjang.

Foreign currency risk is the risk that the fair

value or future contractual cash flows of a

financial instrument will fluctuate because of

changes in foreign exchange rates. The

Group’s exposure to foreign exchange risk

relates primarily to long-term bank loans.

Selain utang bank jangka pendek dan liabilitas

keuangan jangka pendek lainnya, Kelompok

Usaha memiliki eksposur dalam mata uang

asing yang timbul dari transaksi

operasionalnya. Eksposur tersebut timbul

karena transaksi yang bersangkutan dilakukan

dalam mata uang selain mata uang fungsional

unit operasional atau pihak lawan. Eksposur

dalam mata uang asing transaksi operasional

Kelompok Usaha tersebut jumlahnya tidak

material.

Other than short-term banks and other current

financial liabilities, the Group has transactional

currency exposures. Such exposure arises

when the transaction is denominated in

currencies other than the functional currency

of the operating unit or the counterparty.

Transactional foreign currency risk exposure of

the Group is only minimal.

Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter

dalam mata uang asing konsolidasian pada

tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:

The following table shows consolidated

monetary assets and liabilities in foreign

currencies as of December 31, 2016 and

2015 :

Dalam mata uang Ekuivalen/

sebenarnya/ Equivalent in

In original amount U.S dollar

Aset Assets

Kas dan setara kas Rp 22.287.515.876 1.658.791 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga Rp 24.713.479.715 1.839.348 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain Rp 20.623.238.864 1.534.924 Other receivables

Jumlah Aset 5.033.063 Total Assets









134


KEUANGAN (lanjutan)



b. Risiko mata uang asing (lanjutan) b. Foreign currency risk (continued)

Dalam mata uang Ekuivalen/

sebenarnya/ Equivalent in

In original amount U.S dollar

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka pendek Short-term bank loans

dan cerukan Rp 368.262.518.790 27.408.642 and overdraft

Liabilitas keuangan jangka Other current

pendek lainnya Rp 6.886.823.340 512.565 financial liabilities

Utang usaha Rp 9.773.273.393 727.395 Trade payables

Sin$ 1.377.836.445 148.172

JP¥ 10.044.392 87.036

Utang pembiayaan konsumen Rp 104.328.525 7.765 Consumer financing payables

Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee

pendek Rp - - benefits liability

Utang sewa pembiayaan Rp 7.661.853.069 570.248 Consumer financing payables

Jumlah Liabilitas 29.461.823 Total Liabilities

Liabilitas neto (24.428.760) Net Liabilities

______________________

Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing

pada tanggal 31 Desember 2016 disajikan

dengan menggunakan kurs tengah pada

tanggal 27 Februari 2017, maka liabilitas neto

dalam mata uang asing, sebagaimana yang

disajikan di atas, akan turun sekitar

US$140.913 dalam mata uang dolar A.S.

Had the assets and liabilities denominated in

foreign currencies as of December 31, 2016

been reflected using the middle rates of

exchange as of February 27, 2017, the net

foreign currency denominated liabilities, as

presented above, would have decreased by

approximately US$140.913 in terms of

U.S. dollar.









135


KEUANGAN (lanjutan)



c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok

Usaha akan mengalami kerugian yang timbul

dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal

memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen

berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit

yang terkonsentrasi secara signifikan.

Kelompok Usaha mengendalikan risiko kredit

dengan cara melakukan hubungan usaha

dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas,

menetapkan kebijakan internal dalam

melakukan verifikasi dan otorisasi kredit, serta

memantau kolektibilitas piutang secara berkala

untuk mengurangi eksposur piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur

losses arising from the customers or

counterparties which fail to fulfill their

contractual obligations. Management believes

that there is no significant concentration of

credit risk. The Group manages and controls

the credit risk by dealing only with recognized

and creditworthy parties, setting internal

policies on verifications and authorizations of

credit, and regularly monitoring the collectibility

of receivables to reduce the exposure to bad

debts.

Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit

maksimum untuk komponen-komponen dari

laporan posisi keuangan konsolidasian.

The table below shows the maximum

exposure to credit risk on the components of

the consolidated statement of financial

position.

Maximum

Exposure -

Bruto/Gross(1)

Pinjaman yang diberikan dan

piutang: Loans and receivables:

Kas dan setara kas 8.546.862 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga 5.601.200 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain - pihak ketiga 2.899.841 Other receivables - third parties

Aset keuangan tidak lancar lain-lain 34.047.017 Other non-current financial assets


(1)

Kelompok Usaha tidak memiliki jaminan

yang ditahan maupun perjanjian saling hapus

dengan debitur.

(1)

The Group does not hold any collateral nor

does it have any offsetting arrangements with

its debtors.









136


KEUANGAN (lanjutan)



d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang

timbul karena Kelompok Usaha tidak memiliki

arus kas yang cukup untuk memenuhi

liabilitasnya.

Liquidity risk is the risk arising when the cash

flow position of the Group is not enough to

cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen

memantau dan menjaga total kas yang

dianggap memadai untuk membiayai

operasional Kelompok Usaha dan untuk

mengatasi dampak fluktuasi arus kas.

Manajemen juga melakukan evaluasi berkala

atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual,

termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-

menerus melakukan penelaahan pasar

keuangan untuk mendapatkan sumber

pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk,

management monitors and maintains a level

of cash deemed adequate to finance the

Group’s operations and to mitigate the effects

of fluctuation in cash flows. Management also

regularly evaluates the projected and actual

cash flows, including loan maturity profiles,

and continuously assesses conditions in the

financial markets for opportunities to obtain

optimal funding sources.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh

tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha

berdasarkan pembayaran kontraktual semula

yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity

profile of the Group’s financial liabilities based

on original contractual undiscounted amounts

to be paid:









137


KEUANGAN (lanjutan)



d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk Nilai tercatat

Biaya transaksi pada tanggal

Kurang dari/ Lebih dari/ atas utang/ 31 Desember 2016/

Below Over Debt issuance Carrying value as of

1 tahun/year 1-2 tahun/years 2-3 tahun/years 3-5 tahun/years 5 tahun/years cost December 31, 2016

Utang bank jangka pendek dan cerukan/

Short-term bank loans and overdraft 30.073.283 - - - - - 30.073.283

Utang usaha/Trade payables 6.327.914 - - - - - 6.327.914

Liablitas keuangan jangka pendek lainnya/

Other current financial liabilities 10.630.507 - - - - - 10.630.507

Utang pembelian aset tetap/

Liability for purchase fixed assets - - - - - - -

Beban akrual/Accruedexpenses 9.111.065 - - - - - 9.111.065

Utang bank dan lembaga keuangan lainnya/

Bank and other financial institution

loans 42.578.350 8.437.695 8.966.533 7.143.750 3.806.442 - 70.932.770

Utang lain-lain /Other payables 18.066.191 - - - - - 18.066.191

Utang sewa pembiayaan/Finance lease

liabilities 305.091 265.102 - - - - 570.193

Utang transaksi syariah/Obligation under

syariah transactions 832.973 - - - - - 832.973

Utang pembiayaan konsumen/Consumer

financing payables 7.765 - - - - - 7.765

Jumlah 117.933.139 8.702.797 8.966.533 7.143.750 3.806.442 - 146.552.661

Manajemen modal Capital management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok

Usaha adalah untuk memastikan bahwa Kelompok

Usaha mempertahankan rasio modal yang sehat

dalam rangka mendukung bisnis dan

memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital

management is to ensure that it maintains healthy

capital ratios in order to support its business and

maximize shareholder value.


KEUANGAN (lanjutan)



Manajemen modal (lanjutan) Capital management (continued)

Kelompok Usaha mengelola struktur modal dan

membuat penyesuaian terhadap struktur modal

sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.

Kelompok Usaha memantau modalnya dengan

menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang

The Group manages its capital structure and

makes adjustments to it, in light of changes in

economic conditions. The Group monitors its

capital using gearing ratios, by dividing net debt by

the total capital. The Group policy is to maintain the









138

terhadap modal), yakni membagi utang bersih

terhadap total modal. Kebijakan Kelompok Usaha

adalah menjaga gearing ratio Kelompok Usaha pada

kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri

sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah total

pinjaman dan utang (termasuk utang bank jangka

pendek dan cerukan serta pinjaman jangka panjang

sebagaimana disajikan dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara

kas. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk, yang disajikan dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian.

gearing ratio within the range of gearing ratios of

the other companies with similar industry in

Indonesia. Netting debt is calculated as total

borrowings (consisting of short-term bank loans

and overdraft and long-term debts as shown in the

consolidated statement of financial position) less

cash and cash equivalents. Total capital is

calculated as “equity” attributable to owners of the

parent entity as shown in the consolidated

statement of financial position.

Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai

berikut:

The ratios of net debt to equity as of December 31,

2016 and 2015 are as follows:

2016 2015

Total pinjaman dan utang 148.032.128 145.802.906 Total borrowings

Dikurangi kas dan setara kas 8.546.862 13.113.262 Less cash and cash equivalents

Pinjaman dan utang bersih 139.485.266 132.689.644 Net debt

Ekuitas neto yang dapat diatribusikan Net equity attributable to

kepada pemilik entitas induk (426.277) (103.760.082) owners of the parent entity

Rasio pinjaman dan utang bersih

terhadap ekuitas (327%) (127,88%) Gearing ratio









139

43. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI

ARUS KAS

43. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi tambahan laporan arus kas konsolidasian

sehubungan dengan aktivitas yang tidak

mempengaruhi arus kasadalah sebagai berikut:

Supplementary information to the consolidated

statement of cash flows relating to non-cash

activities follows:

2016 2015

Pencairan asuransi Lentera Bangsa Proceed from insurance - Lentera Bangsa

Untuk penyelesaian utang 13.000.000 - To settle loan

Pemulihan uang muka fair value Zakia Ltd 136.979 - Fair value recovery of advance to Zakia Ltd

Penambahan aset tetap Additions tofixed assets

dengan mengkredit: credited to:

Utang usaha - 5.351.604 Trade payables

Pembatalan atas sebagian pengurangan Cancelation of portion of deductionto

uang muka pembelian kapal dengan mendebit: advances for purchase of vessels

piutang lain-lain pihak ketiga - 3.010.688 debited to Other receivables third party

Penurunan nilai atas Impairment of

Aset keuangan tidak lancar Non current Financial -

lainnya (Catatan 13) - 595.844 assets (Note 13)

Reklasifikasi asset tetap ke: Reclassification of fixed assets to:

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual - 12.497.169 Non current assets – held for sale









140

44. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN

USAHA

44. ECONOMIC CONDITIONS AND GOING

CONCERN

Sampai dengan laporan diterbitkan beberapa dari

entitas anak usaha perusahaan sudah tidak memiliki

kapal sebagai sarana utama operasional,

diantaranya PT Trada Offshore Services, PT Trada

Shipping, Trada Dryship Singapore Pte., Ltd.,

Hanochem Labuan Samudera Ltd, dan PT Trada

Shipping International sehingga beberapa entitas

anak tersebut tidak memiliki lagi sumber

penghasilan.

Kondisi tersebut sebagaimana dijelaskan diatas

menimbulkan keraguan yang substansial atas

kemampuan PT Trada Maritime Tbk dan entitas

anaknya dalam melanjutkan usahanya.

Sebagai bagian dari usaha yang berkesinambungan

untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi

ekonomi di atas, Perusahaan dan Entitas Anak

mengambil langkah-langkah yang telah dan akan

diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai

berikut:

Until the release of the report, several of the

company's subsidiaries do not have vessel as the

main operations assets, among of which are PT

Trada Offshore Services, PT Trada Shipping,

Trada Dryship Singapore Pte., Ltd., Hanochem

Labuan Ocean Ltd., and PT Trada Shipping

International so that some of the subsidiaries do

not have source of income.

These conditions as explained above raise

substantial doubt about PT Trada Maritime Tbk

and its subsidiaries’ to continue as agoing concern

As part of the Company’s continuing efforts to

respond to and manage the adverse effects of the

above-mentioned conditions, the Company and

Subsidiaries have undertaken and are

continuously implementing the following

measures, among others:

Perusahaan berkomitmen untuk mempertahankan

kelangsungan usahanya dengan merencanakan

untuk menginvestasiikan aset produktif, atas entitas

anak yang sudah tidak memiliki sumber

penghasilan.

The company has commitment to keep going

concern by planning to invest productive assets,

with respect to subsidiaries which have no source

of income.









141

44. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN

USAHA (lanjutan)

44. ECONOMIC CONDITIONS AND GOING

CONCERN (continued)

Memperkuat seluruh lini kegiatan Perusahaan

untuk menunjang high performance

management diseluruh divisi antara lain melalui

peningkatan pelayanan kepada penyewa dan

efisiensi biaya operasional dan pemeliharaan.

Strengthen all of the Company’s lines of

business to support a high performance

management in all divisions, such as through

an increase in services to the charterers, and

operational and maintenance cost efficiency

Pengembangan Pertumbuhan Perseroan dan

pemberdayaan orginasi internal Perusahaan.

Sejak dua tahun yang lalu, Perseroan telah

melakukan program-program konsolidasi dan

inisiatif untuk pengembangan Perusahaan dan

efisiensi antara lain penyelesaian atas defisit

arus kas perusahaan, dan pemberdayaan

organisasi internal perusahaan. Inisiatif

tersebut akan terus dilanjutkan termasuk

program perampingan organisasi, peremajaan

kapal baik dengan melakukan docking maupun

penjualan kapal-kapal yang kontrak time charter

telah selesai dan tidak lagi memiliki manfaat

ekonomi.

Selain program tersebut diatas, Perseroan akan

lebih fokus terhadap peningkatan manajemen

risiko guna memenuhi kewajiban Perusahaan

terhadap regulasi-regulasi yang ada. Termasuk

peningkatan corporate governance, keamanan

operasional armada Perusahaan dan

kesejahteraan karyawan.

The Development of Company Growth and the

empowerment of Company's internal

organization.

Since two years ago, the Company has

consolidated programs and initiatives for the

development and efficiency of the Company

include the settlement of the cash flow deficit

of the company, and the company's internal

organizational empowerment. The initiative

will be continued including organizational

streamlining program, ship rejuvenation either

by docking or the sale of with ships of which

time charter contract has been elapsed and

no longer have economic benefits.

In addition to the above program, the

Company will focus on improvement of risk

management in order to meet the Company's

obligations to the existing regulations.

Including improvement of corporate

governance, the safety of company's

operational fleet and employees welfare.

45. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 45. SUBSEQUENT EVENT

Pada bulan Februari 2017, Utang IFC dan Bank of

Tokyo Mitsubishi telah diambil alih oleh pihak lain,

pihak terakhir adalah Al Nijoom Investment – pihak

ketiga berdasarkan dokumen Notice of Assignment

dan surat konfirmasi dari Al Nijoom Investment

kepada perusahaan.

In February 2017, Loan IFC and Bank of Tokyo

Mitsubishi has been taken over by another party,

the latter is Al Nijoom Investment - third parties

based on documents Notice of Assignment and

confirmation letter from Al Nijoom Investment to

the company.









142

46. KONTIJENSI 46. CONTINGENCY

Sehubungan dengan diterimanya Surat penetapan

Pengadilan Negeri dan Hubungan Industrial

JakartaPusat No: W10.02.VIII.03.TW tetanggal 19

Agustus 2016 perihal pendaftaran atas putusan

arbitrase internasional yang dikeluarkan di London,

perusahaan akan menggunakan hak untuk

mengajukan perlawanan atas tuntutan klaim Svitzer

Salvage BV sebesar US$17.041.084 dengan total

nilai pokok US$11,625,163 dan bunga

US$5,415,920. berturut turut berdasarkan perjanjian

Wreckhire Contract tanggal 23 September 2011

dan 16 Januari 2012 Klaim yang dituntut oleh svitzer

adalah biaya penyelamatan kapal beserta kargo dan

peralatan diatas kapal FSO Lentera Bangsa.

Menurut perusahaan sampai dengan tanggal

laporan diterbitkan klaim pokok dari tuntutan

tersebut telah dilunasi oleh pihak asuransi (PT

Asuransi Dayin Mitra dan PT Aspan/ Reasuransi

QBE London) dan pemilik kargo dan peralatan gas

turbin (CNOOC SES Ltd) berdasarkan surat

settlement Agreement dari asuransi dan CNOOC

SES Ltd.

In connection with the receipt of the Decree from

The District Court and Industrial relation of Central

Jakarta No: W10.02.VIII.03.TW date August 19,

2016 concerning the registration of an

international arbitrage verdict in London, the

company will use the right to defend a claim from

Svitzer Salvage BV amount of US$17.041.084

consist of principal amounted to US$11,625,163

and interest US$5,415,920 based on Wreckhire

contract agreement dated September 23, 2011,

and January 16, 2012. Respectively. Claims

asserted by Svitzer Salvage BV are the cost of

salvaging the ship, cargo and equipment on board

of the FSO Lentera Bangsa. According to the

company as of the release date of the report, the

claims has been settled by the insurance (PT

Asuransi Dayin Mitra and PT Aspan / Reinsurance

QBE London) and the owner of the cargo and

equipment of gas turbine (CNOOC SES Ltd)

based on settlement Agreement of insurance and

CNOOC SES Ltd.

47. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU

EFEKTIF 1 JANUARI 2017

46. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

EFFECTIVE JANUARY 1, 2017









143

47. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU

EFEKTIF 1 JANUARI 2017

46. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

EFFECTIVE JANUARY 1, 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan

amandemen Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar

Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku

efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2017:

The Institute of Indonesia Chartered Accountants

has issued the following amended Statements of

Financial Accounting Standards (PSAKs) and new

Interpretations of Financial Accounting Standards

(ISAKs) which will be effective for annual period

beginning January 1, 2017,:

PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan:

Prakarsa Pengungkapan

PSAK No. 1, Presentation of Financial

Statements: Disclosure Initiative

ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13: Properti Investasi

ISAK No. 31, Interpretation of Framework of

PSAK 13: Investment Properties

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan

PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap

laporan keuangan konsolidasian dari penerapan

PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these

PSAKs and ISAKs and has not yet determine the

related effects on the consolidated financial

statements.

AKSES TERHADAPINFORMASI PERUSAHAANAccess to The Company’s Information

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai PT Trada Maritime Tbk, silakan hubungi:

Any inquiries regarding PT Trada Maritime Tbk may be addressed into the following:

Nama Perusahaan / Company Name

• PT Trada Maritime Tbk

Alamat Perusahaan / Company Address

• Gedung Trada

Wisma Amex, 2nd Floor, Jl Melawai Raya No. 7, Kebayoran Baru,Jakarta 12610, Indonesia

Telp: +6221 7278 6852, Fax: +6221 7278 6851

Situs Resmi / Website

• www.tram.co.id

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

• Asnita Kasmy

e-mail: [email protected]

Pencatatan Saham / Stock Exchange

• Bursa Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange

Kode Saham / Ticker Code• TRAM

Biro Administrasi Efek / Share Register

• PT Ficomindo Buana Registrar

Mayapada Tower, 10th Floor, No. 2BJl. Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta 12920, Indonesia

Kantor Akuntan Publik / Public Accountant

• Arman Hendiyanto & Rekan

88 Office Tower Kasablanka, Jl. Casablanca Raya Kav 88,Jakarta Selatan 12870, Indonesia

ISTILAH PENTINGGlossary

Ballast

Beban yang ditambahkan ke kapal untuk menambah kestabilan muatan kapal. Wajarnya menggunakan air laut.Any weight in solid or liquid form taken on a ship to increase draught, to change trim, or to improve the stability; use of sea water is common.

Barge

Kapal yang bermotor atau tidak bermotor digunakan untuk mengangkut muatan minyak lewat sungai. Tongkang bervariasi dalam kapasitasnya.Motored or motorless vessel used to carry oil products, often along a river. Barges vary in bulk capacity.

Barrel

Satuan volume zat cair setara 42 gallon (159.5 liter) pada 60 derajat F. Biasanya dipakai dalam perdagangan minyak mentah.A term of measure referring to 42 gallons of liquid at 60 degrees F. Commonly used in the trade of crude oil.

Bareboat Charter

Penyewaan kapal dalam keadaan kosong, di mana awak kapal, bahan bakar, asuransi, biaya pelabuhan, dan perawatan rutin ditanggung oleh penyewa.The leasing of a ship/vessel where the charterer is generally responsible for all operating expenses, such as crewing, fuel, insurance, and regular maintenance.

Bulk Carrier

Kapal dengan dek tunggal yang dirancang untuk mengangkut muatan curah yang tidak dikemas, yang dikapalkan dalam jumlah banyak, seperti hasil pertanian (grain), bijih besi dan batubara.Single deck ship carrying homogenous unpackaged cargoes loaded through large hatchways such as grain, iron ore and coal.

Cabotage

Hak untuk mengangkut barang maupun penumpang antar pelabuhan dalam suatu negara. Asas Cabotage juga berarti prinsip yang memberi hak untuk beroperasi secara komersial di dalam suatu negara hanya kepada perusahaan angkutan dari negara itu sendiri.Sea transport between two ports (a port of loading/ embarkment and a port of unloading/disembarkment) located in the same country irrespective of the country in which the seagoing vessel is registered.

Bulk Carrier

Muatan curah kering, seperti gandum, batubara dan lain lain.Free-flowing solids in bulk, e.g. grain, coal, etc.

Dry Docking

Semua kapal diharuskan memasuki perawatan dan perbaikan di darat secara berkala sebagai bagian dari prosedur perawatan dan pemenuhan syarat survei. Umumnya proses ini dilakukan setiap 2-2,5 tahun namun kapal - kapal modern dirancang untuk melakukan proses ini setiap 5 tahun.Periodically all vessels must enter a dry dock as part of the vessels maintenance procedures and survey requirements to allow for various inspections and maintenance work. This will usually be conducted every 2 -2.5 years although some more modern vessels are designed to go 5 years between dry dockings.

DWT

Tonase Bobot Mati, yaitu daya angkut kapal, termasuk store, makanan, bahan bakar, dan lain sebagainya. Tonase bobot mati adalah pengukuran paling penting dalam hal komersil. Pada umumnya, muatan maksimal kapal adalah tiga sampai 10 persen lebih rendah dari tonase bobot matinya dikarenakan berat bunker dan store.Stands for Dead Weight Tonnage; means the largest weight of cargo, bunkers and stores a ship is able to carry. The deadweight tonnage is the most important commercial measurement. Normally the maximum payload for a ship is three to ten percent lower than the deadweight, due to the weight of bunkers and stores, etc.

FCT

Floating Coal Terminal, yaitu terminal/penampungan batubara terapung.Floating Coal Terminal, is a floating unit used as coal storage.

FPSO

Floating Production, Storage, and Offloading, yaitu kapal tanker yang berfungsi sebagai tempat produksi, bongkar muat, penampungan dan penyimpanan sementara. Merupakan kapal yang tidak berlayar, ditambat di tempat tertentu di lepas pantai (offshore), biasanya bukan pada pelabuhan umum.Floating Production, Storage, and Offloading, is a floating oil production and storage unit, e.g. a converted tanker. Is generally a non-sailing ship, anchored at a designated offshore location far from public ports.

FSO

Floating Storage Offloading, yaitu kapal tanker yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat, penampungan dan penyimpanan sementara. Merupakan kapal yang tidak berlayar, ditambat di tempat tertentu di lepas pantai (offshore), biasanya bukan pada pelabuhan umum. FSO pada umumnya adalah single hull supertankers yang dikonversi.Floating Storage and Offloading, a floating storage device, usually for oil. FSOs are commonly used in oil fields where it is not possible or efficient to lay a pipe-line to the shore. The production platform will transfer the oil to the FSO where it will be stored until a tanker arrives and connects to the FSO to offload it. Most FSOs are old singlehull supertankers that have been converted.

FOB

Free on Board, yaitu perjanjian pengapalan suatu barang, dimana penjual hanya bertanggungjawab hingga barang tiba di atas kapal, sedangkan pembeli bertanggung jawab atas biaya tambang kapal dan asuransi sampai ke tempat tujuan.Free on Board. Under an FOB contract, the seller provides the oil or oil product at a lifting installation and the buyer takes responsibility for shipping and freight insurance.

General Cargo

Kapal yang mengangkut muatan Vessel umum yang terdiri dari barang-barang yang dikemas dan tidak dikemas.A vessel that carries general cargo.

Handymax

Jenis kapal tanker yang memiliki kapasitas angkut dari 30.000 hingga 50.000 DWT.Tanker of about 30,000 - 50,000 DWT.

HP

Kependekan dari horsepower, yaitu satuan untuk daya (non-Sistem Internasional) yang pada umumnya digunakan untuk mengukur daya mesin piston, motor elektrik, turbin, dan berbagai mesin lainnya termasuk mesin kapal.Stands for horsepower, is the name of several non-SI units of power. The horsepower was widely adopted to measure the output of piston engines, turbines, electric motors andother machinery.

IMO

International Maritime Organization, yaitu salah satu lembaga PBB yang berwenang dalam mengeluarkan aturan bagi usaha pelayaran.International Maritime Organization, a United Nations agency that issues international trade standards for shipping.

Inspeksi Khusus

Inspeksi atau pemeriksaan sebuah kapal oleh biro klasifikasi pemerintah yang dilakukan sekali dalam empat atau lima tahun.An inspection of a vessel conducted by a local government classification bureau every four or five years.

ISM Code

International Safety Management Code, merupakan regulasi bagi perusahaan yang mengatur keamanan kapal dan juga mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.International Safety Management Code, is a standardized regulations for organizing a company in relation to ship safety and prevention of environmental pollution.

LNG

Kapal pengangkut gas alam cair dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan standar keselamatan.Ship carrying liquefied natural gas with certain specification in accordance with safety standard.

Liquid Cargo

Tanker yang mengangkut muatan seperti minyak, bahan bakar, limbah cair dan lain lain.Container/tanks that contains liquid materials, such as oil, fuel, liquid waste, etc.

Long Term Time

Penyewaan kapal dari pemilik Charter kapal yang bersifat jangka panjang lebih dari satu tahun.Hiring of a vessel in a long term or period of time, usually more than 1 year.

Logistic Offshore

Jasa layanan logistik lepas pantai.Terminal Services Logistic services in an offshore terminal.

MARPOL

Konvensi internasional yang membahas tindakan pencegahan pencemaran laut oleh kapal seperti tumpahan minyak, bahan kimia, limbah, dan emisi gas.Marine Pollution, is the International Convention for Prevention of Pollution from Ships, such as oil spills.

MooringMenambat dengan kabel atau jangkar.To hold secure an object by means of cables, anchors, or lines.

M/T

Metric Ton = 1.000 kg.Metric Tons = 1.000 kgs

MW

Mega Watt.Mega Watt.

Panamax

Jenis kapal yang berukuran 50.000 hingga 85.000 DWT dimana ukuran tersebut memungkinkan kapal melewati terusan Panama.A vessel of 50,000 to 85,000 DWT which is designed to transit the Panama Canal.

Product Carrier

Kapal Tanker yang digunakan untuk memuat produk minyak olahan.A tanker used to carry refined oil products.

Shipbuilding

Kontrak Pembangunan Kapal mengenai penjualan barang di masa depan agar properti tidak dapat melewati masa yang ditentukan kontrak.The contract for the complete construction of a ship, concerns the sales of future goods, so the property could not pass title at the time when the contract is concluded.

SPAB

Jenis kapal yang menyediakan akomodasi bagi awak kapal yang ditempatkan di daerah operasi.Type of ship that profied accomodation for crew that is located in the operation area.

Spot Charter

Penyewaan kapal untuk jangka waktu pendek (maksimal 3 bulan).Vessel’s hiring for a relatively short period of time (3 months max).

Suezmax

Kapal pengangkut minyak mentah dengan ukuran 110.000 hingga 150.000 DWT.A vessel that carries crude oil with the size about 110.000 to 150.000 DWT.

Tanker

Kapal yang mengangkut muatan cair seperti minyak mentah, produk olahan dan gas cair.Ship carrying liquid bulk cargoes, such as crude oil, processed goods and liquid gas.

Time Charter

Tipe kontrak penyewaan kapal untuk suatu jangka waktu tertentu dengan tarif yang telah disepakati diawal kontrak, yang pada umumnya menggunakan tarif tetap.The hiring of a vessel for a specified period of time. which has been predetermined at the beginning of the contract which usually uses fixed rates.

Trading Tanker

Jenis kapal tanker yang digunakan untuk mengangkut atau membawa komoditas dagang dari satu wilayah perairan ke wilayah perairan lainnya.A tanker used to carry trading commodities from one marine zone to another.

Tug Boat

Kapal tunda atau kapal berukuran kecil tetapi bertenaga besar untuk menarik tongkang. Kapal tunda juga digunakan untuk menarik tongkang, kapal nonaktif, atau landasan minyak.A boat used to maneuver, primarily by towing or pushing, other vessels (see shipping) in harbors, over the open seaor through rivers and canals. Tugboats are also used to tow barges, disabled ships, or other equipment like oil platforms.

Voyage Charter

Penyewaan kapal untuk satu rute perjalanan.A single trip vessel charter.

omany Profie - tram.co.id · Year - Net Pemilik Entitas Induk (16,759,065) (69,202,442)...

Documents

Transcript of omany Profie - tram.co.id · Year - Net Pemilik Entitas Induk (16,759,065) (69,202,442)...