PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI...

169
PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERSTRUKTUR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen di MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd) OLEH NAELI ZAKIYAH NIM: 106016100587 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI...

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERSTRUKTUR

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

(Kuasi Eksperimen di MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd)

OLEH

NAELI ZAKIYAH

NIM: 106016100587

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERSTRUKTUR

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

(Kuasi Eksperimen di MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar sSarjana Strata 1 (S.Pd.)

OLEH

NAELI ZAKIYAH

106016100587

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Baiq Hana Susanti, M.Sc. Yuke Mardiati, S.Si.

19700209 200003 2 001 19760117 200701 2 013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”

telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 14 Februari

2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi

Pendidikan Biologi.

Jakarta, 14 Februari 2011

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia Ujian Munaqasah

Baiq Hana Susanti, M.Sc. ....................... .......................

NIP: 19700209 200003 2 001

Sekertaris

Nengsih Juanengsih, M.Pd. ....................... .......................

NIP: 19790510 200604 2 001

Penguji I.

Dr. Zulfiani, M.Pd. ....................... .......................

NIP: 19760309 200501 2 002

Penguji II

Nengsih Juanengsih, M.Pd. ....................... .......................

NIP: 19790510 200604 2 001

Mengetahui:

Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A.

NIP: 19751005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

ABSTRACT

Naeli Zakiyah, The Effect of Structured Inquiry Approach toward The

Process Science Skills on The Respiratory System Concept. (Quasi

Experimental Studies in MTs. Yasti 1 Cisaat, Sukabumi), Program of

Biology Study, The Departement of Natural Science, Faculty of Tarbiyah and

Teacher’s Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta

The study aims to know the effect of structured inquiry on the process science

skills. The process science skills used in this research include observing skills,

skills to interpret observation, hypothesize skill, the planning of experiment skills,

the skills to apply the concept, and communication skills. This research was

conducted at MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi with the method quasi-

experimental and design used a pretest-posttest control group design. The

technique sampling is purposive sampling. The research sample includes the

experimental group amounted to 38 students by using structured inquiry

approach, and for the control group amounted to 41 students by using the method

of demonstration. The posttest data analysis of both utilizes “t” test is 14,74 and t

table is 1.99 in 5% significance, therefore to > t table. Therefore it indicates that

there’s effect of structured inquiry on the process science skills. The process

science skills which the highest is observing skills.

Keywords : Structured Inquiry Approach, The Process Science Skills, Skills of

Observing, Interpreting Observations, Hypothesize Skills, Plan an Experiment,

Applying the Concept, and Communication Skills.

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

ABSTRAK

Naeli Zakiyah, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap

Keterampilan Proses Sains pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia (kuasi

eksperimen di MTs. YASTI 1 Cisaat, Sukabumi). Skripsi, Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur

terhadap keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan

pengamatan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep, dan

berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi

dengan metode kuasi eksperimen yang menggunakan desain pretest-posttest

control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel bertujuan

(purposive sampling). Sampel penelitian meliputi kelompok eksperimen

berjumlah 38 siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri terstruktur, dan

untuk kelompok kontrol berjumlah 41 siswa dengan menggunakan metode

demonstrasi. Analisis data posttest diperoleh hasil thitung sebesar 14,74 dan ttabel

pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1.99 maka t hitung > t tabel. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap

keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem pernapasan manusia.

Keterampilan proses sains yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu keterampilan

mengamati.

Kata Kunci: Pendekatan Inkuiri Terstruktur, Keterampilan Proses Sains,

Keterampilan Mengamati, Menafsirkan Pengamatan, Berhipotesis, Merencanakan

Percobaan, Menerapkan Konsep, dan Berkomunikasi.

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Illahi Rabbi, yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan kasih sayang-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, sang pembawa risalah

islam, pembawa syafaat bagi umatnya dihari akhir kelak.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis

untuk menyelesaikan studi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh

Pendekatan Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa

pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan,

do’a dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc dan Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd, Ketua dan

sekretaris Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Biologi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc dan Ibu Yuke Mardiati, M.Si, dosen

pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak H. Haerudin, kepala sekolah MTs. YASTI 1 Cisaat-Sukabumi

6. Ibu Meli Meliana, S.Pd dan Bapak Adil Maulana,S.Pd guru bidang studi IPA

MTs. Yasti 1 Cisaat-Sukabumi yang telah membantu dan memberikan saran

selama penelitian.

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

ii

7. Teruntuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Abun Bunjamin dan Ibunda

Dadah, tak lupa Teh Fazat Rofiah, serta keluarga besar semua yang selalu

mencurahkan cinta, kasih sayang, do’a, motivasi yang luarbiasa dan dukungan

baik moril maupun materil kepada penulis, terimakasih atas kesabarannya

hanya Allah yang dapat membalas semuanya.

8. Teruntuk sahabat-sahabat, Marwiyah, Lisnawati, Iyoh Maspiroh, Siti Maryam,

Latifah. K’Lilis, Miss Erika, Mas Aji, Mas Arif, Mas Ali, Bang Ghani, Mas

Yudi yang selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi yang luar

biasa.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah

membantu terselesainya skripsi ini. Semoga semua kebaikannya dijadikan amal

shaleh dan senantiasa diberikan kemuliaan, Amin. Harapan penulis semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis berharap skripsi ini menjadi kontribusi serta menambah pustaka

dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan masukan dari para

pembaca untuk perbaikan ketidaksempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.

Ciputat, Januari 2011

Naeli Zakiyah

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .................................................................. 6

E. Tujuan & Manfaat Penelitian .................................................... 6

BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA PIKIR & PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori .............................................................................. 8

1. Pendekatan Inkuiri .............................................................. 8

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri ...................................... 8

b. Jenis-Jenis Pendekatan Inkuiri .................................... 10

c. Sintak Pendekatan Inkuiri ........................................... 12

d. Karakteristik pendekatan Inkuiri ................................. 13

e. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri ........... 15

2. Pendekatan Inkuiri Terstruktur ................................. …....16

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri Terstruktur ................. 16

b. Tahapan Inkuiri Terstruktur…………………….. ...... 17

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

iv

c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan

Inkuiri Terstruktur…………………….. ..................... 18

3. Keterampilan Proses Sains… .................................. ……..19

a. Pengertian Keterampilan Proses… ................... ……..19

b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains… ......... ……..21

c. Kedudukan Keterampilan Proses Sains dalam

Pembelajaran Sains… ....................................... ……..24

d. Peranan Keterampilan Proses Sains… .............. ……..24

e. Penilaian Keterampilan Proses Sains…………………25

4. Metode Demonstrasi… ........................................... ……..27

a. Pengertian Metode Demonstrasi… ................... ……..27

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi……27

c. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi… ....... ……..28

B. Hasil Penelitian yang Relevan.. .............................................. 29

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 31

D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 34

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 34

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 35

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 35

F. Instrumen Penelitian................................................................... 36

G. Kalibrasi Instrumen .................................................................... 38

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 42

I. Hipotesis Statistik ...................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 48

1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 48

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

v

a. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 48

b. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 49

c. Hasil N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 50

B. Analisis Data ................................................................................. 51

1. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................... 51

a. Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, N-Gain ................. 51

b. Uji Homogenitas ............................................................... 52

c. Uji Hipotesis ..................................................................... 53

2. Data Hasil Observasi ............................................................... 54

C. Pembahasan ................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 60

B. Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 65

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintak Pembelajaran Inkuiri ...................................................... 12

Tabel 2.2 Tahapan Pendekatan Inkuiri Terstruktur................................... 17

Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Proses Sains ........................................ 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design ....... 33

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains ....................... 36

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................... 38

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 39

Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen ....................................... 40

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda ........................................................... 41

Tabel 3.8 Kategori Keterampilan Proses Sains ......................................... 47

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen & Kontrol ...................... 47

Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen & Kontrol ..................... 48

Tabel 4.3 Hasil N-Gain Kelompok Eksperimen & Kontrol ...................... 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest, Posttest, dan N-Gain.................. 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest, Posttest, dan N-gain ............... 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest, Posttest, dan N-gain ..................... 52

Tabel 4.7 Hasil Lembar Observasi ............................................................ 53

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Tes Keterampilan proses Sains ....................................... 65

Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal Uji Keterampilan Proses Sains ............................... 71

Lampiran 3 Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen ............................................ 72

Lampiran 4 Instrumen Keterampilan Proses Sains ............................................. 73

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Keterampilan Proses Sains.................... 76

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ......... 80

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol................. 112

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa ................................................................. 123

Lampiran 9 Penghitungan Skor Keterampilan Proses Sains .............................. 135

Lampiran 10 Penghitungan Uji Normalitas ....................................................... 136

Lampiran 11 Penghitungan Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen ............ 140

Lampiran 12 Penghitungan Uji Normalitas N-Gain Kelas Kontrol ................... 142

Lampiran 13 Penghitungan Uji Homogenitas .................................................... 144

Lampiran 14 Penghitungan Uji Hipotesis .......................................................... 147

Lampiran 15 Pengolahan Data Hasil Observasi.................................................. 153

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan berupaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia

Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan berdaya guna.

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu Negara untuk

menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia.

Perwujudan manusia yang berkualitas merupakan tanggung jawab

pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek

yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh,

kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing. Hal ini

terutama untuk mengantisipasi era globalisasi yang melanda dunia yang tidak

dapat dihindari lagi.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang isinya menyatakan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menajdi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.”1

Berdasarkan isi undang-undang tersebut berarti peserta didik

diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk masa

depan yang lebih baik.

1Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf . h.3. Diakses Rabu, 15 Desember 2010.

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

2

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai arus

globalisasi yang cepat, menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber

informasi tidak mungkin lagi dapat dipertahankan. Oleh karena itu,

pendekatan dengan strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru tidak

sesuai lagi dengan perkembangan yang dihadapi dunia pendidikan. Guru

bukan orang yang serba tahu dan peserta didik bukan orang yang serba tidak

tahu, sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang berpusat pada peserta

didik dan dapat mengarahkan peserta didik untuk dapat terlibat secara

langsung dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.2

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan

dalam pendidikan menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan

mempersyaratkan kompetensi sebagai hasil belajar yang meliputi tiga ranah

yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sesuai pusat kurikulum di

tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan yang diarahkan pada

pengalaman belajar.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

“mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.3

Biologi sebagai salah satu cabang sains merupakan proses dan

produk. Proses yang dimaksud di sini adalah proses melalui kegiatan ilmiah,

yaitu : kritis terhadap masalah, sehingga peserta didik mampu merasakan

adanya masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan-pertanyaan,

merancang percobaan atau melakukan pengamatan untuk menjawab

2Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. h.4. Diakses

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-KODE-03-B5-

Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf. Rabu 20 Juli 2010 3Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran MIPA…, h.22.

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

3

pertanyaan dan menarik kesimpulan. Produk dalam IPA adalah konsep-

konsep, azas, prinsip, teori dan hukum.

Proses melalui kegiatan ilmiah ini dapat dikembangkan oleh guru,

antara lain melalui pendekatan keterampilan proses sains. Keterampilan

proses sains melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual,

manual, dan sosial.4 Dengan mengembangkan keterampilan proses, peserta

didik akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan

konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang

dituntut.5 Dengan melakukan sendiri peserta didik akan lebih menghayati,

berbeda halnya jika hanya mendengar atau sekedar membaca. Berdasarkan

pernyataan tersebut, maka perlu identifikasi kemampuan keterampilan proses

sains sehingga dapat memperoleh gambaran perolehan konsep-konsep sains

pada peserta didik berdasarkan proses.

Keterampilan proses merupakan hasil belajar yang dicapai seseorang

dalam wujud kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau penelitian

seperti merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah,

mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.6

Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberikan

kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan. Selain itu,

keterampilan proses membuat siswa belajar produk dan proses ilmu

pengetahuan sekaligus. Pelaksanaan keterampilan proses memerlukan suatu

pendekatan yang dapat mengarahkan siswa pada pembelajaran yang lebih

bermakna. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalaminya sendiri apa

yang dipelajari, bukan hanya sekedar mengetahuinya.7

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi

IPA di MTs. YASTI 1 Cisaat, pembelajaran IPA khususnya biologi di MTs

4 Nuryani Y Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP Malang,

2005) , h.76. 5 Conny Semiawan dkk., Pendekatan Keterampilan Proses Sains, (Jakarta:

PT.Gramedia, 1986), h.18. 6 Conny Semiawan dkk., Pendekatan Keterampilan Proses Sains,…h.23

7 Trianto, Pendekatan Terpadu dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher, 2007), h.27.

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

4

tersebut sampai saat ini kurang dapat menumbuhkan keterampilan proses

sains siswa. Pembelajaran difokuskan pada aspek kognitif, sedangkan aspek

psikomotorik dan aspek afektif kurang diperhatikan, kurangnya keterlibatan

siswa dalam pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan cenderung tidak relevan

dengan materi pembelajaran, aktivitas siswa sebatas mencatat dan

mendengarkan, selain itu pendekatan yang digunakan kurang mampu

mengaktifkan siswa.8 Hal ini menyebabkan kesempatan siswa untuk terlibat

dalam proses belajar dan kesempatan untuk mengembangkan diri berkurang.

Hal ini berarti pembelajaran yang baik harus meliputi aspek psikomotorik,

aspek afektif, dan aspek kognitif. Untuk itu, guru IPA harus berusaha agar

siswa tidak hanya belajar memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip,

tetapi siswa juga mengalami proses belajar tentang pengarahan diri sendiri,

tanggung jawab, dan komunikasi sosial.9

Pendekatan yang lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran

yang berorientasi hakikat IPA yaitu sebagai produk, proses, dan alat untuk

mengembangkan sikap ilmiah. Siswa dapat terlibat langsung dalam proses

pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses

siswa. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah

pendekatan inkuiri terstruktur.

Pendekatan inkuiri merupakan aplikasi dari pembelajaran

konstruktivisme yang berdasarkan pada observasi dan studi ilmiah. Sehingga

pendekatan inkuiri sesuai digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya

biologi yang mengharapkan siswa terlibat langsung dengan objek-objek yang

dipelajari. Pembelajaran dengan inkuiri, siswa didorong untuk belajar

sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan

8 Mely M, Guru Bidang Studi IPA di MTs.Yasti 1 Cisaat. Wawancara pada hari

Rabu, 25 Agustus 2010. 9Zulfiani, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains

Dasar sebuah Antologi, (Jakarta:PIC UIN, 2007), h.5.

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

5

melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-

prinsip untuk diri mereka sendiri. Dalam pengajaran inkuiri terdapat proses-

proses mental. Proses-proses mental tersebut diantaranya adalah

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan,

melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik

kesimpulan.10

Pendekatan inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana siswa

mengikuti dengan tepat instruksi guru untuk menyelesaikan kegiatan hands-

on dengan sempurna.11

Kegiatan inkuiri terstruktur ini di mana guru

menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur sedangkan analisis hasil

dan kesimpulan dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik

mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Inkuiri

Terstruktur terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem

Pernapasan Manusia.”

B. Identifikasi Masalah

1. Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan

IPA sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual.

2. Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif saja, tanpa

menumbuhkan keterampilan proses sains siswa.

3. Kurang variatifnya pendekatan pembelajaran yang digunakan selama

pembelajaran.

4. Penerapan pendekatan yang kurang mengaktifkan siswa di dalam kelas.

C. Pembatasan Masalah

Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan

pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada:

10

Rustaman, Nuryani Y, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi.... h.76. 11

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran MIPA.....h.24

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

6

1. Subjek penelitiannya adalah siswa MTs.YASTI 1 Cisaat-Sukabumi kelas

VIII.

2. Keterampilan proses yang diukur ada 6 meliputi: mengamati, interpretasi

data, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan

berkomunikasi.

3. Pendekatan Inkuiri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pendekatan inkuiri terstruktur.

4. Materi biologi dibatasi pada konsep sistem pernapasan manusia.

D. Perumusan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah

pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains

siswa?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh

pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa pada

konsep sistem pernapasan manusia kelas VIII MTs. Yasti 1 Cisaat-

Sukabumi. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

a. Bertambahnya wawasan tentang pendekatan pembelajaran inkuiri

terstruktur.

b. Hasil penelitian maupun beberapa keterbatasan yang dihadapi dapat

dijadikan salah satu rujukan untuk pengembangan model

pembelajaran lebih lanjut.

2. Bagi Dunia Pendidikan

a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam

pengembangan kurikulum dan pendekatan pembelajaran sains di

SMP serta merekomendasikan beberapa faktor pendukung kepada

pihak penentu kebijakan (Departemen Pendidikan Nasional).

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

7

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran mengenai pengembangan pendekatan pembelajaran

berbasis inkuiri sebagai wahana pendidikan siswa SMP serta dalam

pengembangan kurikulum IPA terintegrasi untuk jenjang SMP.

c. Sebagai bahan pertimbangan pembuatan program pembelajaran IPA

yang dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan

menumbuhkankembangkan keterampilan proses siswa.

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR

& PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pendekatan Inkuiri

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri

Menurut National Science Education Standards dalam Philips

Alexander Towndrow dan Tan Aik Ling mendefiniskan inkuiri adalah

aktifitas beraneka segi yang meliputi observasi, membuat pertanyaan,

memeriksa sumber informasi lain untuk melihat apa yang telah

diketahui, merencanakan investigasi, memeriksa kembali menurut

bukti eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan,

menganalisa, dan menginterpretasi data, mengajukan jawaban,

penjelasan, dan prediksi, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen.

Inkuiri memerlukan identifikasi asumsi, berpikir kritis dan logis, dan

pertimbangan keterangan atau penjelasan alternatif.”1

Pendekatan Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah

pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan.2

Pendekatan inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang

dirancang untuk mengajarkan kepada siswa bagaimana cara meneliti

permasalahan atau pertanyaan fakta-fakta. Pembelajaran inkuiri

memerlukan lingkungan kelas dimana siswa merasa bebas untuk

1 Philips Alexander dan Tan Aik Ling, Promoting Inquiry Through Science

Reflective Journal Writing, Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology

Education, 2008, 4(3), h.279-283. (Tersedia:

http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf) Diakses Rabu, 16 Juni

2010. 2Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:

Kencana, 2008), h.191.

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

9

berkarya, berpendapat, membuat kesimpulan dan membuat dugaan.

Suasana seperti itu sangat penting karena keberhasilan pembelajaran

bergantung pada kondisi pemikiran siswa.

Inkuiri menciptakan pengalaman konkrit dan pembelajaran

aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada

siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan

pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga

memungkinkan siswa menjadi pelajar sepanjang hayat. Inkuiri

melibatkan komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang, dan

tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang

logis, objektif dan bermakna, serta untuk melaporkan hasil-hasil kerja

siswa.

Inkuiri pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah

dialami. Karena itu inquiry menuntut siswa berpikir. Pendekatan ini

melibatkan siswa dalam kegiatan intelektual. Meskipun pendekatan ini

berpusat pada siswa, namun guru tetap memegang peranan penting

sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban

mendorong siswa untuk melakukan kegiatan. Kadangkala guru perlu

menjelaskan, membimbing diskusi, memberikan intruksi-intruksi,

mengajukan pertanyaan, memberikan kritik dan saran kepada siswa.3

Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa

melibatkan diri mereka dalam proses penyelidikan, merumuskan

pertanyaan dan memecahkan masalah, kegiatan seperti ini untuk

mengasah keterampilan proses agar hasil belajar siswa menjadi lebih

baik.4 Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh

dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau

3 Ken Gilbertson, Timothy Bates, Terry McLaughlin, and Alan Ewert, Outdoor

Education: Methods and Strategies,(United States: Human Kinetics, 2006), h.120.

http://wilderdom.com/store/index.php?main_page=product_info&cPath=4_11&products_

id=132 Diakses Sabtu,15 Mei 2010. 4 Alberta Learning, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing

Inquiry-based Learning, 44 Capital Boulevard, Street NW, Edmonton, Alberta,Canada,

.2004.h.7 (Tersedia: http://www.learning.gov.ab.ca/k_12/ curriculum/ bySubject/

focusoninquiry. pdf) Diakses Sabtu,15 Mei 2010.h.1

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

10

eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah

terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan

kemampuan berpikir kritis dan logis.

Berdasarkan definisi inkuiri di atas, dapat dikatakan bahwa

inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif dalam menemukan pengetahuan atau pemahaman, mulai

dari merumuskan masalah, mengumpulkan data/informasi,

mengajukkan pertanyaan, membuat hipotesis, melakukan percobaan,

menganalisa hasil percobaan, dan membuat kesimpulan. Tujuan utama

inkuiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis

dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Siswa diharapkan

dapat menyelidiki mengapa suatu peristiwa dapat terjadi serta

mengumpulkan dan mengolah data secara ilmiah untuk mencari

jawabannya. Pendekatan ini lebih menekankan pada pencarian

(search) pengetahuan dari pada perolehan (acquisitiori) pengetahuan.

b. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

Alan Colburn mengemukakan tiga jenis pendekatan inkuiri,

yaitu:5

1) Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)

Dalam inkuiri terstruktur, siswa akan mengadakan penyelidikan

dan penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur

yang disediakan guru.

2) Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)

Meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasarkan pada

pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan

prosedur penyelidikannya.

5 Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h.42-43.

(http://www. experientiallearning. ucdavis. edu/module2/el2-60-primer.pdf Diakses Rabu,

16 Juni 2010.

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

11

3) Open Inquiry (Inkuiri Terbuka)

Dalam inkuiri terbuka, siswa melakukan penyelidikan berdasarkan

pada pertanyaan dan prosedur yang mereka bentuk.

Ronald J. Bonnstetter mengemukakan tiga jenis pendekatan

inkuiri, yaitu:6

1) Structured Science Experience

Siswa diharuskan mencari kesimpulannya sendiri berdasarkan

fakta-fakta. Dalam rangkaian inkuiri memberikan sebuah

pengalaman terstruktur yaitu tahapan utama untuk guru dan siswa.

Siswa melakukan percobaan sesuai dengan proses yang diberikan

oleh guru

2) Guided Inquiry

Dalam inkuiri terbimbing guru menentukan topik, pertanyaan, dan

menentukan bahan, akan tetapi siswa harus merancang

penyelidikan, analisis hasil dan mencari kesimpulan sesuai fakta.

3) Student Directed Inquiry

Siswa bertanggung jawab atas topik umum dan sedikit bimbingan

dengan pertanyaan.

4) Student Research

Inilah sasaran utama inkuiri. Pada tahapan ini siswa memerlukan

dukungan dan bimbingan dari guru. Guru hatus memahami

bagaimana membantu siswa untuk tertarik dan mampu melakukan

penelitian sesungguhnya.

5) Open-Ended Inquiry

Dalam open-ended inquiry guru memfasilitasi proses siswa

memilih pertanyaanya dan berinkuiri.

6 Ronald J. Bonnstetter and, Inquiry: Learning from the Past with an Eye on the

Future, Electronic Journal of Science Education V3 N 12 December 2009 University of

Nebraska, Lincoln. http://wolfweb.unr.edu/homepage/jcannon/ejse/bonnstetter.html Diakses

Rabu, 16 Juni 2010.

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

12

6) Teacher-Collaborative Inquiry

Dalam teacher-collaborative inquiry guru dan siswa melakukan

penyelidikan, dan bersama memilih pertanyaan dan strategi untuk

menemukan jawaban yang pada awalnya tidak diketahui.

c. Sintak Pembelajaran Inkuiri

Secara ringkas kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut.7

Tabel 2.1 Sintak Pembelajaran Inkuiri

Fase Perilaku Guru

Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Guru membimbing siswa

mengidentifikasi masalah dan masalah

dituliskan di papan tulis. Guru

membagi siswa dalam kelompok.

Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk memberikan pendapat

dalam bentuk hipotesis. Guru

membimbing siswa dalam menentukan

hipotesis yang relevan dengan

permasalahan dan memprioritaskan

hipotesis mana yang menjadi prioritas

penyelidikan.

Merancang

percobaan

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menentukan langkah-

langkah yang sesuai dengan hipotesis

yang akan dilakukan. Guru

membimbing siswa mennyusun

langkah-langkah percobaan.

7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana,

2009).h.172.

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

13

Fase Perilaku Guru

Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan

informasi melalui percobaan

Mengumpulkan dan

menganalisa data

Guru memberi kesempatan kepada

setiap kelompok untuk menyampaikan

hasil pengolahan data yang terkumpul

Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan

d. Karakteristik Pendekatan Inkuiri

Menurut Carol C. Kuhlthau dan Ross J. Todd ada enam

karakteristik inkuiri terstruktur, yaitu:8

1) Siswa belajar aktif dan terefleksikan pada pengalaman

Jhon Dewey menggambarkan pembelajaran sebagai proses

aktif individu, bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi

lebih kepada sesuatu dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran

sebuah kombinasi dari tindakan dan refleksi pada pengalaman.

Dewey sangat menekankan pembelajaran Hands On (berdasar

pengalaman) sebagai penentang metode otoriter dan menganggap

bahwa pengalaman dan inkuiri sangat penting dalam pembelajaran

bermakna.

2) Siswa belajar berdasarkan pada apa yang diketahui

Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya

merupakan bentuk dasar untuk membangun pengetahuan baru.

Ausubel prihatin dengan individu yang belajar materi

verbal/tekstual dalam jumlah yang besar di sekolah. Menurut

8 Carol Kuhlthau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A Framework For Learning

Through School Libraries In 21st Century School”. Artikel diakses dari

http://cissl.scils.rutgers.edu/guidedinquiry/char.htm. 04 Februari 2010.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

14

Ausubel faktor terpenting yang mempengaruhi pembelajaran

adalah melalui apa yang siswa ketahui.

3) Siswa mengembangkan rangkaian berpikir dalam proses

pembelajaran melalui bimbingan

Rangkaian berpikir ke arah yang lebih tinggi memerlukan

proses yang mendalam yang membawa kepada sebuah

pemahaman. Proses yang mendalam memerlukan waktu dan

motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang

otentik mengenai objek yang telah digambarkan dari pengalaman

dan keingintahuan siswa

Proses yang mendalam juga memerlukan perkembangan

kemampuan intelektual yang melebihi dari penemuan dan

pengumpulan fakta. Menurut Bloom, kemampuan intelektual

seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi membantu merangsang untuk berinkuiri yang membawa

kepada pengetahuan dan pemahaman yang mendalam.

4) Perkembangan siswa terjadi secara bertahap

Siswa berkembang melalui tahap perkembangan kognitif,

kapasitas siswa untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur.

Perkembangan ini merupakan proses kompleks yang meliputi

kegiatan berpikir, tindakan, refleksi, menemukan dan

menghubungkan ide, membuat hubungan, mengembangkan dan

mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan, serta sikap dan

nilai.

5) Siswa mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran

Siswa belajar melalui semua pengertiannya. Mereka

menggunakan seluruh kemampuan fisik, mental dan sosial untuk

membangun pemahaman yang mendalam mengenai dunia dan apa

yang hidup didalamnya.

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

15

6) Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain

Siswa hidup dilingkungan sosial dimana mereka terus menerus

belajar melalui interaksi dengan orang lain disekitar mereka.

Orangtua, teman, saudara, guru, kenalan, dan orang asing

merupakan bagian dari lingkungan sosial yang membentuk

pembelajaran lingkungan pergaulan dimana mereka membangun

pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka.

Vigotsky berpendapat bahwa perkembangan proses hidup

bergantung pada interaksi sosial pembelajaran sosial berperan

penting untuk perkembangan kognitif.

e. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri

Beberapa kelebihan mengajar dengan menggunakan

pendekatan inkuiri antara lain:9

a. Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan

dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.

b. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan lebih

baik.

c. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru.

d. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri.

e. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan

hipotesisnya sendiri.

f. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

Berdasarkan uraian di atas, pendekatan inkuiri dapat

merangsang tumbuhnya motivasi intrinsik pada diri siswa untuk

belajar dan menemukan jawaban masalah yang dihadapinya. Dalam

proses belajar, tentunya diperlukan ingatan atas konsep-konsep yang

9 Carol C.Kuhlthau, Leslie K. Maniotes, et,all. 2006. “Guided Inquiry:A

Framework for Learning Through School Libraries in 21 Century School.Tersedia:

http://cissl.scils.rutgers.edu/guided _inquiry/char.htm Diakses: Kamis, 4 februari 2010].

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

16

telah diketahui sebelumnya untuk menghadapi situasi proses belajar

yang baru.

Pendekatan inkuiri juga mempunyai kelemahan, yaitu:

a. Kesulitan untuk mengerti tanpa suatu dasar pengetahuan faktual,

dimana pengetahuan itu secara efisien diperoleh dengan pengajaran

deduktif.

b. Ada kemungkinan hanya siswa pandai yang terlibat secara aktif

dalam pengembangan prinsip umum dan siswa yang pasif hanya

diam menunggu adanya siswa yang menyatakan prinsip umum

tersebut.

c. Relatif memerlukan waktu yang banyak dan sering memerlukan

waktu lebih dari satu pertemuan.

d. Tidak mungkin siswa diberi kesempatan sepenuhnya untuk

membuktikan secara bebas semua yang dipermasalahkan.

2. Pendekatan Inkuiri Terstruktur

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana guru

melibatkan siswa dalam kegiatan hands-on untuk melakukan

penyelidikan sesuai dengan prosedur dan konsep, akan tetapi guru

tidak memberitahukan siswa alternatif hasil. Siswa menemukan

hubungan antara variabel-variabel atau disamping itu siswa

menyimpulkan data yang telah dikumpulkan.10

Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam

menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis

hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur

menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam

10

Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h.42-43.

(http://www. experientiallearning. ucdavis. edu/module2/el2-60-primer.pdf Diakses Rabu,

16 Juni 2010.

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

17

kegiatan hands-on yang telah disusun oleh guru melalui lembar kerja

siswa (LKS) jenis guided worksheet activity.11

Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri

dimana guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan

tetapi tidak memberitahukan ahsil. Siswa diharapkan menemukan

sendiri hubungan antar variabel ataupun menggeneralisasikan data.

Menurut Zulfiani dalam tingkatan discovery/structured inquiry

tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses,

sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.12

Berdasarkan uraian diatas inkuiri terstruktur merupakan salah

satu pendekatan inkuiri yang menyajikan permasalahan, pertanyaan

dan prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah. Masalah dan

pertanyaan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk

menemukan jawabannya. Kegiatan pembelajaran ini adalah

mengumpulkan data dari masalah yang diajukan oleh guru, membuat

hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat

kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.

b. Tahapan Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Tahap pelaksanaan pendekatan inkuiri terstruktur terdiri dari

empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesis, melakukan

percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan:13

Tabel 2.2 Tahapan Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Fase Perilaku Guru

Menyajikan Guru membimbing siswa

11

Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

dan Inkuiri Terstruktur terhadap peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja

Ilmiah Siswa Kelas X pada KOnsep Bioteknologi, (Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA)

Vol.1, h.28. 12

Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h.121. 13

Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA.Pengajar Jurusan Pendidikan

Biologi F-MIPA UPI Bandung.

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

18

Fase Perilaku Guru

pertanyaan atau

masalah

mengidentifikasi masalah dan masalah

dituliskan di papan tulis. Guru

membagi siswa dalam kelompok.

Berhipotesis Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk memberikan pendapat

dalam bentuk hipotesis. Guru

membimbing siswa dalam menentukan

hipotesis yang relevan dengan

permasalahan dan memprioritaskan

hipotesis mana yang menjadi prioritas

penyelidikan.

Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan

informasi melalui percobaan

Mengkomunikasikan

Hasil Percobaan

Guru memberi kesempatan kepada

setiap kelompok untuk menyampaikan

hasil pengolahan data yang terkumpul

Membuat

Kesimpulan

Guru membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan

c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Menurut Suryosubroto dalam Henik Ismawati, ada beberapa

kelebihan pemebelajaran inkuiri terstruktur, antara lain:

1) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda

2) Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan materi

pengetahuan

3) Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari

4) Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

19

Pendekatan inkuiri terstruktur juga memiliki kelemahan,

diantaranya:

1) Diharuskan adanya persiapan mental

2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar, misalnya

sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-

teori.

3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin

mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai

pembelajaran inkuiri terstruktur ini.14

3. Keterampilan Proses Sains

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang

bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental

sebagai dasar untuk mengembangkan yang lebih tinggi pada diri siswa

dalam memproses perolehan belajarnya.15

Dengan mengembangkan

kemampuan fisik dan mental, siswa akan mampu menemukan dan

menggambarkan sendiri fakta, konsep, serta menumbuhkan dan

mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

Dorish Ash mengungkapkan pendapat bahwa ”ketika siswa

berinteraksi ke dalam dunia sains, mereka menemukan penelitian

mereka sendiri, pertanyaan, hipotesis, prediksi, investigasi, interpretasi

dan komunikasi. Inilah yang disebut “Keterampilann Proses” sains.

Keterampilan proses memainkan peran kritis dalam membantu siswa

mengembangkan ide sainsnya. Keterampilan Proses merupakan

14

Henik Ismawati, Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-Fisika melalui

Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya. Skripsi.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.2007.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH44b3/0f240cc1.dir/doc.pdf.

Diakses: Rabu, 16 Juni 2010. 15

Nuryani Y. Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP

Malang, 2005) h.78

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

20

keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun

psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep

atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada

sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu

penemuan (falsifikasi). Jadi Keterampilan Proses Sains adalah

kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam

memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. ”16

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan

kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif

atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses

siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat

dalam keterampilan proses karena mungkin siswa melibatkan

penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan

alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa siswa

berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil

pengamatan.17

Keterampilan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran

IPA, yaitu:18

1) Melakukan Observasi

Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal

dan prosporsional seluruh alat indera untuk menggambarkan objek

dan hubungan ruang dan waktu atau mengukur karakteristik fisik

benda-benda yang diamati. Pengamatan dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung.

2) Menafsirkan hasil Pengamatan

Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan

dengan bentuk angka-angka, menghubungkan hasil pengamatan,

menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan hingga

memperoleh kesimpulan

3) Mengelompokkan

16

Doris Ash, “The Process Skills of Inquiry.h.52. (Tersedia:

www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010. 17

Nuryani Y. Rustaman. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP

Malang, 2007) h. 78 18

Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains,….h.53.

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

21

Dasar keterampilan mengklasifikasi adalah kemampuan

mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai oobyek

yang diamati. Termasuk dalam keterampilan ini adalah

menggolongkan, membandingkan, mengkontraskan, dan

mengurutkan.

4) Meramalkan

Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan

mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi

berdasarkan suatu kecenderungan atau pola data yang sudah ada.

5) Keterampilan Berkomunikasi

Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil

percobaan kepada orang lain termasuk keterampilan

berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisan,

tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat

berupa paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial

6) Hipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau

mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi.

7) Merencanakan Percobaan atau Penyelidikan

Keterampilan ini adalah menentukan alat dan bahan yang

diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu.

8) Menerapkan konsep atau prinsip

Keterampilan ini meliputi keterampilan menggunakan konsep-

konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru,

menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi baru atau

menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.

9) Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan ini merupakan keterampilan mendasar yang harus

dimiliki oleh siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih

lanjut. Siswa berhadapan dengan suatu amsalah semestinya siswa

mengajukan pertanyaan Apakah itu? Mengapa begitu? Dan

bagaimana hal tersebut dapat terjadi atau bagaimana cara

pemecahannya.

10) Menyimpulkan

Keterampilan-keterampilan proses yang dipaparkan diatas menjadi

kurang bermakna apabila tidak ditunjang dengan keterampilan

menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil kegiatan

percobaan atau penyelidikan.

b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains

Ada berbagai jenis keterampilan proses yang dapat

dikembangkan dalam diri peserta didik, menurt Karen L. Lancour

mengungkapkan keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

22

keterampilan-keterampilan dasar (Basic Skills) dan keterampilan-

keterampilan terintegrasi (Integrated Skills).19

Hal serupa juga diungkapkan Yew Mei bahwa keterampilan

dasar dalam keterampilan proses merupakan dasar dari keterampilan

terintegrasi yang pada umumnya lebih kompleks dalam memecahkan

suatu permasalahan dalam suatu eksperimen.20

Berdasarkan ungkapan-ungkapan di atas diperoleh bahwa

keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni

mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-

keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel,

membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik,

menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan

mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis,

mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan

melaksanakan ekssperimen.

Keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi saling

bergantung satu sama lain dan masing-masing menitikberatkan pada

suatu keterampilan khusus dari setiap keterampilan. Selain itu

keterampilan-keterampilan proses yang merupakan keterampilan dasar

menjadi suatu landasan untuk menguasai keterampilan-keterampilan

terintegrasi.

Keterampilan proses sains merupakan sejumlah

keterampilan yang dibentuk oleh komponen-komponen metode sains/

scientific methods. Longfield dalam Sabar Nurrohman membagi

19

Karen L. Lancour, Process Skills For Life Science. (Tersedia:

www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010. 20

Grace Teo Yew Mei, Promoting Science Process Skill and The relevance of

Science Through Science Alive Programme, dalam Proceeding of redesigning pedagogy:

Culture, Knowledge and Understanding Conference, Singapore May,2007,h.2. (Tersedia:

http://conference.nie.edu.sg/2007/paper/papers/SCI432.pdf). Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

23

keterampilan proses sains menjadi tiga tingkatan, yaitu Basic,

Intermediate, dan Edvanced. 21

Tabel 2.3 Indikator Aspek Keterampilan Proses Sains

No. Keterampilan

Proses Indikator

1

Observasi Menggunakan indera

Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan

Mencari persamaan dan perbedaan

2

Interpretasi Mencatat setiap pengamatan secara

terpisah

Menghubung-hubungkan hasil

pengamatan

Menemukan suatu pola dalam

pengamatan

Menarik kesimpulan sementara

3 Prediksi Mengemukakan kemungkinan apa yang

akan terjadi

4 Menggunakan

alat/bahan

Terampil dalam menggunakan

alat/bahan

5 Menerapkan

Konsep

Menggunakan informasi, kesimpulan,

konsep teori dalam situasi baru

6

Merencanakan

Percobaan

Menentukan alat, bahan, dan sumber

Menentukan variabel

Menentukan variabel tetap dan berubah

Menentukan apa yang akan diamati

Menentukan langkan dan cara kerja

Menentukan cara mengolah hasil

21

Sabar Nurrohman. 2009. Penerapan Seven Jump Methode sebagai Upaya

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.Skripsi. Universitas FMIPA UNY.

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:xvqKn6Jc9HEJ:eprints.uny.ac.id/2

402/+Penerapan+Seven+Jump+Method+sebagai+Upaya+Peningkatan+Keterampilan+Prose

s+Sains+Mahasiswa&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

24

No. Keterampilan

Proses Indikator

pengamatan

7

Berkomunikasi Menyusun dan menyampaikan laporan

Menjelaskan hasil pengamatan

Menggambarkan data dalam bentuk

grafik, tabel dan sebagainya

c. Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains

Pemahaman mengenai keterampilan proses akan menimbulkan

sikap:

1) Kesadaran adanya suatu masalah. Merumuskan suatu masalah

secara jelas dan lugas sangatlah penting sebab tanpa rumusan yang

jelas sangat sukar untuk mengumpulkan data yang relevan.

2) Memilih data yang relevan dan mengumpulkannya. Hal ini

tergantung pada keterampilan yang dimiliki seseorang.

Keterampilan proses merupakan suatu keterampilan ilmiah

yang terarah (kognitif, psikomotorik) yang dapat digunakan untuk:

1) Menentukan dan memperjelas suatu konsep/teori

2) Mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya.

3) Melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)

4) Menumbuhkembangkan sikap kritis.

d. Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains

Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan

pengalaman mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan

proses sains. Menurut Hallen dalam Nuryani sedikitnya terdapat lima

aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan

mengembangkan keterampilan proses sains.22

22

Nuryani Y. Rustaman, dkk.. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP

Malang, 2005) h. 82

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

25

1) Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses

dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.

2) Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok

kecil dan diskusi kelas.

3) Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka

untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk

gagasan mereka.

4) Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang

bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan.

5) Memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan

keterampilan, khususnya ketepatan dalam observasi dan

pengukuran misalnya, atau teknik-teknik yang perlu rinci

dikembangkan dalam berkomunikasi.

e. Penilaian Keterampilan Proses Sains

1) Karakteristik Umum

a) Butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari butir soal

penguasaan konsep, sehingga konstruksi butir soalnya tidak

dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar butir soal tidak rancu

dengan pengukuran konsepnya. Konsep hendaknya dijadikan

konteks. Konsep yang terlibat diyakini penyusunan soal telah

dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa.

b) Butir soal keterampilan proses hendaknya mengandung

sejumlah informasi yang harus diolah oleh siswa. Informasi

dalam butir soal keterampilan proses dapat berupa gambar,

grafik, data dalam tabel dan uraian.

c) Aspek yang diukur oleh butir soal keterampilan proses harus

jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misalnya

interpretasi.

d) Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan

objek.

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

26

2) Karakteristik Khusus

Karakteristik khusus yang harus diperhatikan jika menyusun

butir soal yang mengukur jenis-jenis keterampilan proses:

a) Observasi: dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang

dapat diamati.

b) Interpretasi: dalam butir soal harus disajikan sejumlah data

untuk memperlihatkan pola.

c) Klasifikasi: dalam butir soal harus diajukan objek/peristiwa

yang dapat ditemukan atau dicari persamaan dan perbedaan

dari objek tersebut atau diberi kriteria untuk melakukan

pengelompokkan.

d) Prediksi: dalam butir soal harus jelas pola/kecenderungan

untuk dapat diajukan suatu dugaan/ramalan.

e) Berkomunikasi: dalam butir soal harus ada satu bentuk

penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk lain misalnya dari

uraian ke bagan.

f) Berhipotesis: dalam butir soal harus dapat merumuskan dugaan

atau jawaban sementara, atau menguji pernyataan yang ada dan

mengandung hubungan dua variabel atau lebih, biasanya

mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikan.

g) Merencanakan percobaan/penelitian: dalam butir soal harus

memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan

dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang

harus ditempuh, menentukan peubah (variabel), mengendalikan

peubah.

h) Menerapkan konsep/prinsip: dalam butir soal harus membuat

konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama

konsepnya.

i) Mengajukan pertanyaan: dalam butir soal harus memunculkan

sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau

kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya.

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

27

4. Metode Demonstrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang

suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya

sekedar tiruan.23

Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa

hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat

menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi

pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung

keberhasilan strategi pemmbelajaran ekpositori dan inkuiri.

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa

kelebihan, diantaranya:

1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat

dihindari, sebab siswa ditugaskan langsung memperhatikan bahan

pelajaran yang dijelaskan.

2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi

pembelajaran.

Metode pembelajaran demonstrasi juga memiliki kelemahan,

diantaranya:

23

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. h.16. Diakses

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-KODE-03-B5-

Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf. Rabu 20 Juli 2010.

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

28

1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,

sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal

sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

2) Demonstrasi mmemerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat

yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan

pembiayaan yang lebih mahal.

3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang

khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.

c. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

1) Tahap Persiapan

a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir.

b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan

c) Lakukan uji coba demonstrasi.

2) Tahap Pelaksanaan

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa

d) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan merangsang

siswa untuk berpikir

e) Ciptakan suasan yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan

f) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi

dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

g) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demontrasi itu.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

29

h) Apabila demonstrasi selesai, guru memberikan tugas-tugas

yang terkait dengan pelaksanaan demonstrasi dan prooses

pencapaian tujuan pembelajaran.

Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan

syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat

atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya.

Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan

pelatih yang ditunjuk.

Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari

jawaban atas pertanyaan seperti: Bagaimana prosesnya? Terdiri dari

unsur apa? Cara mana yang paling baik bagaimana dapat diketahui

kebenarannya? melalui pengamatan induktif.

Metode Demonstrasi dapat dilaksanakan:24

1) Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal.

2) Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak, petunjuk

sederhana untuk melakukan keterampilan dengan menggunakan

bahasa asing, dan prosedur pelaksanaan suatu kegiatan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Tisngatun Nurochmah dengan judul

pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains

siswa dalam proses pembelajaran ipa biologi pada materi pokok sistem

pencernaan pada manusia menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terstruktur dapat meningkatkan dengan sangat signifikan

kemampuan proses sains siswa dan penguasaan konsep pada materi pokok

sistem pencernaan pada manusia di SMP N 2 Temon Kulon Progo, hal ini

dibuktikan dengan uji-t yang diperoleh hasil thitung 3,732 > 2,000 (p < 0,01).25

24

Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta:Gaung Persada

Press,2005), h.76. 25

Tisngatun Nurochmah, Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Proses Pembelajaran IPA Biologi pada Materi

Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia, Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2007, h.57.

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

30

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arief Sidharta dengan

judul Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai

Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP diperoleh bahwa model pembelajaran

yang disusun dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Peningkatan

tertinggi terjadi pada indikator menafsirkan pengamatan (interpretasi) dan

menerapkan konsep atau prinsip, sedangkan terendah pada indikator

mengelompokkan (klasifikasi).26

Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Erika Sari, Betty Holiwarni,

Jimmi Copriady dengan judul Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pokok Bahasan laju

Reaksi Kelas XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA menunjukkan bahwa

penerapan pendekatan inkuri dapat meningkatkan keterampilan proses sains

siswa. Secara keseluruhan, peningkatan rata-rata nilai 9 keterampilan proses

sains siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yaitu sebesar

11.02%.27

Penelitian yang dilakukan oleh Gebi Dwiyanti dan Wiwi Siswaningsih,

dengan judul Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI pada Pembelajaran

Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum menunjukkan bahwa siswa

mempunyai nilai baik untuk keterampilan observasi, nilai cukup untuk

keterampilan menafsirkan pengamatan dan untuk keterampilan

berkomunikasi.28

Penelitian yang dilakukan oleh Susiwi, Achmad A.Hinduan, Liliasari,

Sadijah Ahmad dengan judul analisis keterampilan proses sains siswa SMA

pada model pembelajaran D-E-H menunjukkan bahwa tercapainya

26

Arief Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium

sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP.

http://www.p4tkipa.org/data/A_SIDHARTA.pdf. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010. 27

Sari, Fitri Eka, dkk, Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas IX SMAN 1 Siak Sri

Indrapura.Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Pekanbaru http://www.scribd.com/doc/17061987/penerapan-pendekatan-inkuiri-untuk-

meningkatkan-keterampilan-proses-siswa-pada-pokok-bahasan-laju-reaksi-kelas-xi-ipa-sman-

1-siak-sri-indrapura. (10 Februari 2010). 28

Gebi Dwiyanti dan Wiwi Siswaningsih, Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI

pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum, Skripsi, Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, h.54.

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

31

keterampilan merumuskan hipotesis, mengendalikan variabel, dan merancang

percobaan dengan persentase secara berturut-turut yaitu 81.5%, 87.0%, dan

81.5% dengan menggunakan metode praktikum.29

Penelitian yang dilakukan oleh Peggy Brickman, Cara Gormally,

Norris Amstrong, dan Brittan Hallar dengan judul pengaruh pembelajaran

inkuiri terhadap keterampilan literasi dan percaya diri siswa menunjukkan

bahwa pendekatan inkuri dapat meningkatkan keterampilan penyelidikan

siswa di laboratorium dan meningkatkann kemampuan ilmiah siswa.30

Muzaffar Khan and Muhammad Zafar Iqbal melakukan penelitian dengan

judul pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri laboratorium terhadap

perkembangan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran biologi di

Pakistan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan inkuiri laboratorium lebih

efektif dibandingkan pembelajaran tradisional. Nilai thitung untuk keterampilan

proses sains mengamati (3.73), klasifikasi (6.979), menggambar (4.264),

pengukuran (5.771) dan berkomunikasi (5.106) lebih besar dibandingkan ttabel

yaitu 1,96. 31

C. Kerangka Pikir

Tujuan pendidikan sains adalah membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman serta mendorong siswa untuk

mengembangkan keterampilan untuk menyelidiki komponen-komponen

kehidupan fisik, material, dan teknologi dari lingkungan siswa secara ilmiah.

Untuk itu setiap pembelajaran dalam pendidikan sains harus menumbuhkan

kualitas pemikiran semacam kemandirian berpikir, keaslian ide, dan

29

Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada “Model

Pembelajaran Praktikum D-E-H”, Jurnal Pengajaran MIPA UPI, Sekolah Pascasarjana UPI,

FMIPA ITB, Vol. 14 ISSN: 1412-0917 No. 2 Oktober 2009, h.96-102. 30

Peggy Brickman, Cara Gormally, Norris Amstrong, dan Brittan Hallar, Effect of

Inquiry-based Learning on Student’s Science Literacy Skills and Confidence, International

Journal for the Schholarship of Teaching and Learning, Vol.3 No.2 (july 2009). Diakses di

http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl. Diakses: Sabtu, 06 November 2010) 31

Muzaffar Khan dan Muhammad Zafar Iqbal, pengaruh pembelajaran berbasis

inkuiri laboratorium terhadap perkembangan keterampilan proses sains siswa padai

pembelajaran biologi di Pakistan. Volume 11 : 1 January 2011 ISSN 1930-2940. Language in

India www.languageinindia.com.

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

32

kebebasan berpikir. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pemikiran

menjadi nilai-nilai sosial.

Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan hanya belajar

kumpulan pengetahuan konsep-konsep dan prinsip saja tetapi belajar IPA juga

merupakan penemuan. Belajar IPA menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung untuk mengembangkan sejumlah keterampilan dalam

menggali alam sekitar dan memahaminya.

Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan model

pembelajaran inkuiri terstruktur. Model pembelajaran inkuiri terstruktur ini

merupakan salah satu pembelajaran inkuiri yang bertujuan untuk

mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan

masalah, serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri, membina

dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, rasa ingin tahu, dan

penalaran serta cara berpikir objektif baik secara individual maupun

kelompok. Pada pembelajaran ini siswa melakukan penyelidikan berdasarkan

permasalahan yang diajukan guru tetapi siswa sendiri yang menentukan

prosedur penyelidikannya. Sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing

siswa dalam kegiatan penyelidikan yang dirancangnya.

Pembelajaran inkuiri terstruktur mendorong siswa untuk belajar

sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip,

dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dengan melakukan

percobaan yang memungkinkan mereka menemukan konsepnya sendiri.

Dalam inkuiri terstruktur ini terdapat proses-proses mental yaitu menyajikan

masalah, merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, mendesain dan

melakukan eksperimen, mengumpulkan data dan menganalisis, dan menarik

kesimpulan serta mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikannya, melalui

proses ini dapat membiasakan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri terstruktur

diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

33

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangka pikir, maka

hipotesis penelitian ini adalah : “Terdapat pengaruh pendekatan inkuiri

terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa”.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. YASTI 1 Cisaat Sukabumi yang

berlokasi di Jl. Veteran No. 66 Cisaat-Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan oktober 2010 semester ganjil tahun ajaran 2010/2011.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

experiment (eksperimen semu), yaitu metode penelitian yang menguji

hipotesis berbentuk sebab-akibat melalui adanya perlakuan dan menguji

perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut.20

Dalam penelitian ini, sampel dibagi dua bagian yaitu kelompok

eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan inkuiri terstruktur

dan kelompok kontrol dengan metode demonstrasi. Desain penelitian yang

digunakan adalah desain kelompok kontrol pretest-posttest (Pretest-Posttest

Control Group Design). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Tabel

3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X2 T2

Keterangan:

X1 : Perlakuan dengan pendekatan inkuiri terstruktur

X2 : Perlakuan dengan metode demonstrasi

Y1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok (Pre-test)

Y2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (Post-test)

20

Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. (Jakarta:PPM,

2004), h.128.

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

35

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi target penelitian adalah

seluruh siswa MTs. Yasti 1 Cisaat, sedangkan yang menjadi populasi

terjangkaunya adalah kelas VIII MTs. YASTI 1 Cisaat.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.21 Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. YASTI 1

Cisaat yang berjumlah 79 siswa dengan 38 siswa kelas VIII.8 sebagai

kelompok eksperimen dan 41 siswa kelas VIII.7 sebagai kelompok kontrol.

Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel bertujuan

(purposive sampling), yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya

tujuan tertentu.22

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel independen (bebas) adalah pendekatan inkuiri terstruktur dan

tanpa pendekatan inkuiri terstruktur (dengan menggunakan metode lain

yaitu demonstrasi). Variabel ini disimbolkan dengan huruf X.

2. Variabel dependen (terikat) adalah keterampilan proses sains siswa.

Variabel ini disimbolkan dengan huruf Y.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes (pretest-posttest) dan

lembar observasi. Pretest adalah tes KPS sebelum diterapkannya pendekatan

inkuiri terstruktur yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keterampilan proses sains siswa sebelum diberikan perlakuan. Posttest adalah

tes KPS setelah diterapkannya pendekatan inkuiri terstruktur untuk melihat

pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan proses siswa akibat adanya

perlakuan. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas KPS

21

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya, 2006), hal. 131 22

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian … hal 139-140

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

36

siswa selama proses pembelajaran (aspek psikomotorik). Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Data

Instrumen

Penelitian

Siswa Keterampilan proses

sains siswa sebelum dan

sesudah dilakukan

perlakuan dengan

pendekatan inkuiri

terstruktur dan metode

demonstrasi

Melaksanakan pre-test

dan post-test

Butir soal

uraian

Siswa Hasil pengamatan

keterampilan proses sains

siswa pada saat proses

pembelajaran

Mengamati melalui

lembar observasi

Butir

pernyataan

uraian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam

yaitu tes Keterampilan Proses Sains (KPS) dan non tes berupa lembar

observasi.

1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)

Tes yang digunakan adalah tes uraian sebanyak 12 soal, masing-

masing soal diberi skor 1-4. Agar dapat mengukur KPS siswa maka soal

tersebut dibuat berdasarkan indikator aspek KPS yaitu: aspek mengamati,

interpretasi data, berhipotesa, merencanakan percobaan, menerapkan

konsep dan berkomunikasi. Kisi-kisi instrument dapat dilihat pada Tabel

3.3.

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

37

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains

No Jenis

Keterampilan Indikator

Nomor

soal

Skor

max

1 Observasi

Menggunakan sebanyak

mungkin indera

1,7 4

2 Interpretasi

Data

Menyimpulkan hasil

pengamatan 2,8 4

3 Berhipotesis

Menyadari bahwa

suatu penjelasan perlu

diuji kebenarannya

dengan memperoleh

bukti

3,9 4

4 Merencanakan

percobaan

Menentukan

alat/bahan yang

digunakan

Menentukan prosedur

suatu percobaan

4,10

5 Menerapkan

Konsep

Menggunakan konsep

pada pengalaman baru

untuk menjelaskan

apa yang sedang

terjadi

5,11 4

6 Berkomunikasi

Menyampaikan

laporan secara

sistematis dan jelas

6,12 4

Jumlah 12

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang

keterampilan proses sains siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

38

Observer dalam penelitian ini adalah guru bidang studi IPA MTs. YASTI

1 Cisaat Sukabumi.

G. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus

dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Dari

data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

1. Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harusnya

diukur.23 Pengujian validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus

Product moment.24

Rumus yang digunakan adalah :

2222

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Keterangan :

XYr = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel

yang dikorelasikan.

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan

membandingkan rXY dengan rtabel product moment dengan α = 0,05.

Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software Anates versi 4.0. Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat

pada tabel 3.4.

23 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008). h.137.

24

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), edisi revisi, h. 78.

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

39

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistik

Jumlah soal 18

Jumlah siswa 36

Nomor soal valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16

Jumlah soal valid 12

2. Uji Validitas Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan

proses sains siswa pada proses pembelajaran di kelas. Uji validitas untuk

lembar observasi menggunakan validitas isi (content validity) oleh praktisi

pendidikan (dosen).

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat

tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk butir soal

uraian dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach yaitu:25

r11 =

Keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari

: jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:26

a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi

25 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

edisi revisi, h. 100-101 26

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

edisi revisi, h.75.

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

40

c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup

d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah

e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen tes

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik

rhitung 0.65

Kesimpulan Tingkat reliabilitas tinggi

4. Uji Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran. Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu

soal digunakan rumus :

P = JS

B

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran27

:

0.00 – 0.30 = soal termasuk kategori sukar

0.30 – 0.70 = soal termasuk kategori sedang

0.70 – 1.00 = soal termasuk kategori mudah.

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini

mengguanakan bantuan Software anates versi 4.0. Hasil perhitungan

tingkat kesukaran instrument tes dapat dilihat pada Tabel 3.6.

27

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)

h.207.

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

41

Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal Prosentase (%)

Sangat sukar - -

Sukar 6 33,33

Sedang 12 66,66

Mudah - -

Sangat mudah - -

Jumlah 18 100

5. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah.28 Rumus perhitungan daya pembeda:

Keterangan:

D = indeks diskriminasi

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut:

D = 0.00 - 0.20 : Jelek D = 0.40 - 0.70 : Baik

D = 0.20 - 0.40 : Cukup D = 0.70 - 1.00 : Baik Sekali

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan

sofware anates versi 4.0. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada

Tabel 3.7.

28

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ,… hal. 213.

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

42

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda

Kategori soal Jumlah soal Prosentase (%)

Baik sekali - -

Baik - -

Cukup 12 66,66

Jelek 6 33,33

Jumlah 18 100

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran

data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan

uji Lillifors.29

dengan hipotesis sebagai berikut:

a. Kolom Xi

Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar

b. Kolom Zi

Tentukanlah nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

Zi =

Keterangan:

Zi : Skor baku

X: Mean

Xi : Skor data

S : Simpangan baku

c. Kolom Zt

Nilai Zt dikonsultasikan pada Ftabel, misalnya mencari -2,7167 maka

pada tabel dilihat baris ke 2,7 kolom 2 maka diperoleh Zt = 0,4967

d. Kolom F (Zi)

Jika Zi bernilai negatif, maka F (Zi) = 0,5 - Zt

Jika Zi bernilai positif, maka F (Zi) = 0,5 + Zt

29

Ruseffendi.Statistik Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:IKIP Bandung

Press.1998.h.292.

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

43

e. Kolom S (Zi)

S =

f. Kolom │F(Zi)-S(Zi) │

Merupakan harga mutlak dari selisih antara F(Zi) dan S (Zi).

g. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisih tersebut

untuk mendapatkan Lo.

Ho = Sebaran data mengikuti distribusi normal

Ha = Sebaran data tidak mengikuti distribusi normal

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara

dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas ini mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.30

Uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Fisher (parametric). Uji Fisher dengan langkah

sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho: Variansi kedua populasi variabel homogen

Ha: Variansi populasi kedua variabel homogen

2) Bagi data menjadi dua kelompok

3) Cari masing-masing dua kelompok nilai simpangan bakunya.

4) Tentukan f hitung dengan rumus:

2

2

1

2S

SF dengan

)1(

)( 2

2

nn

fiXifiXinS

Keterangan:

S1: Variansi terbesar

S2: Variansi terkecil

30

Ruseffendi.Statistik Dasar Untuk Penelitian Pendidikan,… h.294.

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

44

5) Tentukan kriteria pengujiannya.

a) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima yang berarti variansi populasi

kedua variabel homogen

b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi

kedua variabel tidak homogen

3. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi

normal dan homogen, maka dilakukan anlisis data untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan

proses sains siswa, diukur dengan pengujian hipotesis, yaitu menggunakan

uji signifikansi dengan uji-t (t-test) dengan rumus sebagai berikut:31

to =

Langkah-langkah perhitungan Uji-t sebagai berikut:

a. Mencari Mean yaitu: M =

b. Mencari standar deviasi (SD), yaitu:

c. Mencari standar Error Mean (SEM), yaitu SEM =

d. Mencari satndar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel,

yaitu:

(SEM1-M2) = =

e. Mencari ”t” atau ”to”, yaitu to =

Keterangan:

to : t hasil perhitungan

31

Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

2005), hal. 162.

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

45

M1 : Mean kelompok eksperimen

M2 : Mean kelompok control

SD1 : Simpangan baku kelompok eksperimen

SD2 : Simpangan baku kelompok kontrol

N1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

SEM1 : Standar error mean sampel kelompok eksperimen

SEM2 : Standar error mean sampel kelompok kontrol

Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:

Ho diterima jika thitung < ttabel

Ho ditolak jika thitung > ttabel

4. Uji Normal gain (N-gain)

N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang

akan menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua

kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain

dengan rumus:

pretestskoridealskor

pretestskorposttestskorgainN

Dengan kategorisasi perolehan:

tinggi : N-gain ≥ 0.70

sedang : 0.30 ≤ N-gain < 0.70

rendah : N-gain <0,30

5. Teknik Analisis Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran

keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Tahapan analisisnya sebagai berikut:

a) Menjumlahkan indikator yang teramati

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

46

b) Menghitung persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam

kelompok, dengan menggunakan rumus:

Persentase = X 100%

6. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains

Setiap aspek keterampilan proses sains diukur dengan

menggunakan 2 butir soal. Untuk mengetahui persentase ketercapaian

kemampuan keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase KPS = X 100

c) Persentase Keterampilan Proses Sains dikelompokkan dalam lima

kategori. Kategori Keterampilan Proses sains dapat dilihat pada tabel

3.9.

Tabel 3.8 Kategori Keterampilan Proses Sains32

Persentase Kategori

Sangat Tinggi 90% - 100%

Tinggi 75% - 89%

Sedang 55% - 74%

Rendah 31% - 54%

Sangat Rendah < 30%

I. Hipotesis Statistik

Ho = µA ≤ µB, maka Ho diterima, Ha ditolak

Ha = µA > µB, maka Ha diterima, Ho ditolak

32

Wawan, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada Pokok Bahasan Kalor. (Skripsi Jurusan Pendidikan

Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2007).

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

47

Keterangan:

µA = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

µB = Nilai rata-rata kelompok kontrol

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol

a. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen dan

Kontrol

Hasil perhitungan pretest keterampilan proses sains pada

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.1.1

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

KPS Pretest

Eksperimen Kategori Kontrol Kategori

Mengamati 54,93 Rendah 52,74 Rendah

Interpretasi Data 54,93 Rendah 53,35 Rendah

Berhipotesis 52,63 Rendah 52,13 Rendah

Merencanakan

Percobaan 56,58 Sedang 50,91 Rendah

Menerapkan

Konsep 58,88 Sedang 51,22 Rendah

Berkomunikasi 55,59 Sedang 54,57 Rendah

Rerata 55,59 Sedang 52,49 Rendah

Tabel 4.1 menunjukkan rerata pretest keterampilan proses sains

pada kelompok eksperimen termasuk kategori sedang yaitu 55,59,

sedangkan untuk kelompok kontrol termasuk kategori rendah yaitu

52,49. Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok

eksperimen yaitu menerapkan konsep (58,88), sedangkan pada

kelompok kontrol adalah berkomunikasi (54,57). Keterampilan proses

1 Lampiran 9, h.135

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

49

sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen adalah

berhipotesis (52,63), sedangkan pada kelompok kontrol yaitu

merencanakan percobaan (50,91).

b. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen dan

Kontrol

Hasil perhitungan posttest keterampilan proses sains pada

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Persentase Keterampilan Proses Sains

Kelompok Kontrol

KPS Posttest

Eksperimen Kategori Kontrol Kategori

Mengamati 83,88 Tinggi 61,28 Sedang

Interpretasi Data 80,92 Tinggi 57,01 Sedang

Berhipotesis 75,99 Tinggi 57,62 Rendah

Merencanakan

Percobaan 83,55 Tinggi 54,57 Sedang

Menerapkan

Konsep 77,63 Tinggi 60,06 Sedang

Berkomunikasi 82,57 Tinggi 60,98 Sedang

Rerata 80,76 Tinggi 58,59 Sedang

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata posttest

keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen termasuk

kategori tinggi (80,76), sedangkan untuk kelompok kontrol termasuk

kategori sedang (58,59). Keterampilan proses sains yang paling tinggi

baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yaitu

keterampilan mengamati secara berurutan masing-masing sebesar 83,88

dan 61,28. Keterampilan proses sains yang paling rendah pada

kelompok eksperimen adalah keterampilan berhipotesis (75,99),

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

50

sedangkan pada kelompok kontrol yaitu merencanakan percobaan

(54,57).

c. Hasil N-Gain Keterampilan Proses Sains Kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Perhitungan N-gain di lakukan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan proses sains siswa. Hasil perhitungan N-gain pada

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 N-Gain Keterampilan Proses Sains Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Aspek KPS N-Gain

Eksperimen Kategori Kontrol Kategori

Mengamati 0,30 Sedang 0,08 Rendah

Interpretasi

Data 0,27 Rendah 0,03 Rendah

Berhipotesis 0,24 Rendah 0,05 Rendah

Merencanakan

Percobaan 0,28 Rendah 0,03 Rendah

Menerapkan

Konsep 0,20 Rendah 0,08 Rendah

Berkomunikasi 0,28 Rendah 0,06 Rendah

Rerata 0,26 Rendah 0,05 Rendah

Tabel 4.3 menunjukkan rerata N-gain keterampilan proses sains

pada kelompok eksperimen dan kontrol yaitu termasuk kategori rendah

yaitu masing-masing 0,26 dan 0,05. Keterampilan proses sains yang

paling tinggi pada kelompok eksperimen yaitu keterampilan proses

sains mengamati sebesar 0,30, sedangkan pada kelompok kontrol

adalah keterampilan proses sains mengamati dan menerapkan konsep

yaitu 0,08. Keterampilan proses sains yang paling rendah pada

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

51

kelompok eksperimen yaitu keterampilan proses sains menerapkan

konsep sebesar 0,20. Sedangkan pada kelompok kontrol yaitu

keterampilan proses sains interpretasi data dan merencanakan

percobaan sebesar 0,03. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara

keseluruhan kelompok eksperimen mengalami peningkatan

keterampilan proses sains yang lebih besar dibandingkan kelompok

kontrol.

B. Analisis Data

Berikut ini adalah analisis data yang meliputi uji prasyarat analisis

statistik dan uji hipotesis.

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, dan N-Gain

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap enam buah data

yaitu data nilai pretest dan posstest kelompok eksperimen dan kontrol

serta nilai N-gain kelompok eksperimen dan kontrol. Dalam penelitian

ini uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal

bila memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi α =

0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4.2

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest, Posttest, dan

N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol.

Data

Statistik

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest N-gain Pretest Posttest N-gain

N 38 38 38 41 41 41

X 55,94 80,95 0,31 52,68 58,75 0,08

S 7,46 6,49 0,0057 7,67 6,49 0,0509

2 Lampiran 10, h.136

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

52

Data

Statistik

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest N-gain Pretest Posttest N-gain

L hitung 0.0966 0.0834 0.1351 0.0758 0.0666 0.1324

L tabel 0.1437 0.1437 0.1437 0.1383 0.1383 0.1383

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.4 pada kelompok eksperimen untuk skor

pretest menunjukkan bahwa Lhitung sebesar 0.0966 dan Ltabel sebesar

0.1437, skor posttest menunjukkan Lhitung sebesar 0.0834 dan Ltabel

sebesar 0.1437, dan skor N-gain menunjukkan Lhitung sebesar 0.1351

dan Ltabel sebesar 0.1437. Pada kelompok Kontrol untuk skor pretest

menunjukkan bahwa Lhitung sebesar 0.0758 dan Ltabel sebesar 0.1383,

skor posttest menunjukkan Lhitung sebesar 0.0666 dan Ltabel sebesar

0.1383, dan skor N-gain menunjukkan Lhitung sebesar 0.1324 dan Ltabel

sebesar 0.1383. Apabila Lhitung < Ltabel dapat diambil kesimpulan

bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok

penelitian, langkah selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Dalam

penelitian ini, nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji

Fisher pada taraf signifikansi α = 0.05. Sampel dinyatakan homogen

apabila Fhitung < Ftabel. Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5.3

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest, Posttest, dan

N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol.

Data Kelompok N S2 Fhitung Ftabel Kesimpulan

Pretest Eksperimen 38 7,46

1,03 1.71 Homogen Kontrol 41 7,67

3 Lampiran 13, h.144

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

53

Posttest Eksperimen 38 6,49

1,14 1.69 Homogen Kontrol 41 7,41

N-Gain Eksperimen 38 0,0034

1,31 1.69 Homogen Kontrol 41 0,0026

Berdasarkan Tabel 4.5 untuk pretest menunjukkan bahwa

Fhitung sebesar 1.22 dan Ftabel sebesar 1.71, untuk posttest Fhitung sebesar

1.22 dan Ftabel sebesar 1.69, dan untuk N-gain Fhitung sebesar 1.22 dan

Ftabel sebesar 1.69. Apabila Lhitung < Ltabel dapat diambil kesimpulan

bahwa kedua sampel memiliki variansi populasi yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan

pada hasil pretest dan posttest siswa dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji-t karena

berdasarkan hasil perhitungan secara statistik data pretest dan posttest

terdistribusi normal dan homogen. Hasil perhitungan uji hipotesis

pretest, posttest, dan N-Gain dapat dilihat pada Tabel 4.6.4

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest, Posttest, dan

N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol.

Data Kelompok N Mean thitung Ttabel Kesimpulan

Pretest Eksperimen 38 55,63

1.97 1.99 (Ho) diterima

(Ha) ditolak Kontrol 41 52,51

Posttest Eksperimen 38 80,76

14,74 1.99 (Ho) ditolak

(Ha) diterima Kontrol 41 58,65

N-Gain Eksperimen 38 0,31

2,37 1.99 (Ho) ditolak

(Ha) diterima Kontrol 41 0,08

4 Lampiran 14, h.147

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

54

Berdasarkan Tabel 4.6 untuk data pretest thitung < ttabel, maka

hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum menggunakan

pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains

siswa. Sedangkan untuk data posttest thitung > ttabel, maka hipotesis nol

(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan setelah

menggunakan pendekatan inkuiri terstruktur terhadap keterampilan

proses sains siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan data N-Gain t hitung > t tabel,

maka hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara N-gain kelompok

eksperimen dan N-gain kelompok kontrol.

2. Data Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi

keterampilan proses sains siswa selama proses pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri terstruktur. Data hasil observasi keterampilan proses

sains kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.7.5

Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa

Aspek KPS Pertemuan

Rerata I II III IV

Mengamati 66,67 75 83,33 95,83 80,21

Interpretasi Data 45,83 54,17 75,00 79,17 63,54

Berhipotesis 58,33 62,5 79,17 83,33 70,83

Merencanakan

Percobaan 62,50 66,67 79,17 87,50 73,96

Menerapkan

Konsep 50,00 54,17 70,83 79,17 63,54

5 Lampiran 15, h.153

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

55

Aspek KPS Pertemuan

Rerata I II III IV

Berkomunikasi 54,17 62,5 83,33 95,83 73,96

Persentase KPS 57,64 61.11 78,47 86,81 71,01

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa rerata keterampilan

proses sains siswa setiap pertemuan menunjukkan perubahan yang semakin

baik, dimana persentase rata-rata keterampilan proses sains siswa adalah

71,01%. Persentase pertemuan I, II, III, dan IV masing-masing adalah

57.64, 61.11, 78.47, dan 86,81.

Pada pertemuan pertama proses mengamati yang dilakukan siswa

belum begitu baik, masih banyak siswa yang belum memahami sepenuhnya

dalam mengamati perubahan air kapur pada masing-masing tabung. Hal

tersebut disebabkan karena praktikum yang dilakukan merupakan

pengalaman baru bagi siswa. Akan tetapi pada pertemuan berikutnya

sampai pada pertemuan terakhir mengalami peningkatan karena siswa

sudah mulai terbiasa dengan proses pembelajaran yang berbasis praktikum.

Peningkatanpun terjadi pada keterampilan proses sains interpretasi

data walaupun siswa masih mengalami kesulitan dalam membedakan

tekanan ketika balon ditarik dan dilepas. Kemudian siswa masih belum

dapat menyimpulkan dengan baik, kesimpulan yang dibuat oleh siswa

masih belum sesuai dengan praktikum yang dilakukan. Selanjutnya pada

pertemuan ketiga dan keempat kelemahan siswa tersebut dapat diperbaiki.

Hal ini sesuai dengan persentase yang semakin meningkat.

Persentase keterampilan berhipotesa mengalami peningkatan pada

setiap pertemuannya. Masalah yang disajikan pada pembelajaran ini

familiar dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dengan mudah

mengajukan hipotesisnya. Namun kesulitan siswa yaitu mengetahui dasar

dari hipotesis yang diajukan.

Berbeda dengan aspek merencanakan percobaan. Walaupun

mengalami peningkatan setiap pertemuannya namun siswa belum dapat

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

56

melakukan percobaan secara sistematis, walaupun sudah diberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) sebagai pembimbing, ada siswa yang harus mengulang

percobaannya karena prosedur yang dilakukannya kurang tepat, kelemahan

yang lain yaitu siswa juga masih harus ditugaskan terlebih dahulu untuk

mengembalikan alat dan bahan percobaan pada tempat semula.

Keterampilan menerapkan konsep pada setiap pertemuan mengalami

peningkatan pula. Keterampilan menerapkan konsep dilakukan pada saat

proses pembelajaran. Secara keseluruhan mampu untuk menerapkan konsep

yang telah siswa miliki pada saat pengisian lembar kerja siswa.

Keterampilan berkomunikasi siswa pun mengalami peningkatan

pada setiap pertemuannya. Masing-masing kelompok diberi kesempatan

untuk menjelaskan hasil percobaan yang telah dilakukan. Pada awalnya

siswa sedikit kesulitan dalam menjelaskan percobaan dengan sistematis.

Selanjutnya siswa mengalami kesulitan dalam mengubah data dalam bentuk

tabel ke dalam bentuk grafik. Kemudian dalam proses diskusi tidak semua

siswa dalam satu kelompok dapat berdiskusi, ada siswa yang melakukan

kegiatan lain dan ada juga yang berdiskusi diluar materi diskusi. Akan

tetapi pertemuan terakhir terlihat hampir semua siswa berdiskusi dengan

siswa lain tentang materi yang dipelajarinya dan semua siswa telah aktif

dalam menentukan konsep penting. Siswa juga telah aktif dalam

menyimpulkan materi pelajaran.

C. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan Uji-t menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan

antara kelompok eksperimen dan kontrol dengan thitung lebih kecil dari ttabel,

yaitu 1,97 < 1,99. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan

kontrol memiliki pengetahuan awal yang sama.

Setelah diterapkan pendekatan inkuiri terstruktur pada kelompok

eksperimen dan metode demonstrasi pada kelompok kontrol diperoleh skor

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

57

rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol

(80,95>58,75). Pengujian hipotesis terhadap data posttest kelompok

eksperimen dan kontrol dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal

tersebut dibuktikan dengan thitung > ttabel (14,74 > 1,99). Hal ini menunjukkan

bahwa adanya pengaruh yang signifikan dalam pennggunaan pendekatan

inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep sistem

pernapasan manusia. Sesuai prinsip utama inkuiri bahwa siswa dapat

membangun sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif dalam

pembelajarannya.6 Siswa membangun pemahamannya melalui pertanyaan,

mendesain dan menghubungkannya dalam bentuk investigasi, kemampuan

analisis dan mengkomunikasikan penemuannya. Siswa memikirkan kembali

hipotesis yang telah dibuat, mengadaptasi dan menguji coba pemahaman dan

mampu menyelesaikan masalah.

Pengujian hipotesis juga dilakukan pada data N-Gain. Rata-rata N-gain

kelompok eksperimen sebesar 0,31 yang termasuk kategori sedang dan kontrol

sebesar 0,08 yang termasuk kategori rendah. Hasil uji-t menunjukkan bahwa

thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 2,37 < 1,99.

Data posttest menunjukkan keterampilan proses sains yang paling

tinggi pada kelompok eksperimen adalah keterampilan mengamati (83,88) dan

merencanakan percobaan (83,55). Hal ini disebabkan karena siswa hanya

mengamati perubahan warna air kapur seperti pada pertemuan pertama, dan

mengamati perubahan warna kapas pada pertemuan keempat tentang pengaruh

asap rokok terhadap kesehatan paru-paru manusia. Sedangkan pada kelompok

kontrol keterampilan merencanakan percobaan ini termasuk kategori rendah

(54,57). Pada kelompok kontrol menggunakan metode demonstrasi yang mana

siswa tidak terlibat langsung dalam pengamatan suatu percobaan, siswa hanya

melihat percobaan yang didemonstrasikan oleh guru, sehingga

pemahamannyapun kurang mendalam. Menurut Nuryani Y Rustaman bahwa

6 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h.119.

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

58

belajar menjadi bermakna bagi siswa jika siswa mendapat kesempatan dalam

melakukan penyelidikan. Dengan kata lain siswa terlibat langsung secara aktif

dan berpikir tingkat tinggi yang pada akhirnya akan membimbing atau

mengarahkan pada pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah.7

Keterampilan proses yang paling rendah pada kelompok eksperimen

terdapat pada keterampilan berhipotesis (75.99). Hal ini dikarenakan siswa

belum memahami sepenuhnya dasar dari hipotesis yang telah diajukan.

Jika dilihat dari rerata N-Gain, kelompok eksperimen mencapai 0,26

yang termasuk kategori rendah, sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 0,05

yang termasuk kategori rendah pula. Dengan demikian peningkatan

keterampilan proses sains siswa termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan

karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang melibatkan langsung

siswa dalam kegiatan ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang selama ini

diterapkan di sekolah lokasi penelitian lebih banyak menggunakan metode

ceramah, sehingga pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam

percobaan jarang diterapkan. Pada kelompok kontrol menggunakan metode

demonstrasi yang mana siswa tidak terlibat langsung dalam pengamatan suatu

percobaan, siswa hanya melihat percobaan yang didemonstrasikan oleh guru,

sehingga pemahamannyapun kurang mendalam.

Keterampilan proses sains dapat terbentuk dengan kebiasaan yang

dilakukan dan latihan secara terus menerus. Peran guru dalam memberikan

pengarahan kepada siswa dan penerapan metode pembelajaran sangat besar

bagi peningkatan penguasaan keterampilan proses sains. Ini sesuai dengan

pendapat Asri Budiningsih bahwa strategi mengajar yang menuntut keaktifan

dan partisipasi siswa secara optimal mampu mengubah tingkah laku siswa

secara lebih efektif dan efisien sehingga mencapai hasil belajar yang optimal.

Aktivitas siswa yang menggunakan keseluruhan indera dalam kegiatan belajar

7Nuryani Y. Rustaman, Perkembangan Penelitian PembelajaranBerbasis Inkuiri dalam

Pendidikan Sains, Makalah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2005, h.11

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

59

mengajar akan meningkatkan pemahaman dan penguatan ingatan serta

perubahan sikap sehingga hasil belajar lebih tahan lama.8

Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas keterampilan proses

sains pada saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa pendekatan

inkuiri terstruktur melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran,

khususnya keterampilan proses sains. Seperti yang telah dikatakan oleh

Suryosubroto bahwa siswa mempelajari, mengalami, dan menemukan sendiri

bagaimana memperoleh pengetahuan.9 Dalam kegiatan observasi yang

dilakukan pada empat pertemuan diketahui bahwa keterampilan proses sains

yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung sangat dinamis. Secara

umum kemampuan keterampilan proses sains yang dilakukan dengan aktif

adalah keterampilan mengamati dan berkomunikasi. Dengan demikian

pendekatan inkuiri terstruktur yang diterapkan pada kelompok eksperimen

menunjukkan aktivitas keterampilan proses sains.

Hasil perbandingan antara posttest siswa yang menerapkan pendekatan

inkuiri terstruktur dengan posttest siswa yang belajar dengan menerapkan

metode demonstrasi dapat disimpulkan bahwa kelompok yang menerapkan

pendekatan inkuiri terstruktur lebih baik dari pada kelompok yang menerapkan

metode demonstrasi. Artinya pendekatan inkuiri terstruktur berpengaruh

terhadap keterampilan proses sains. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, demikan halnya

dengan biologi. Pembelajaran sains dengan pendekatan inkuiri terstruktur

melibatkan siswa aktif dalam kegiatan laboratorium sehingga siswa

memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai fakta dan konsep tentang

materi yang dipelajarinya.

8 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005), h.54

9 Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru, beberapa metode

pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.59.

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan

inkuiri terstruktur memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses

sains siswa. Hasil uji-t data posttest menunjukkan bahwa to (14,74) lebih

besar dibandingkan ttabel (1,99). Data posttest menunjukkan rata-rata

keterampilan proses sains kelompok eksperimen termasuk kategori tinggi

(80,76), sedangkan kelompok kontrol termasuk kategori sedang (58,59).

Keterampilan proses sains yang paling tinggi yaitu keterampilan

mengamati (83,88), dan paling rendah yaitu keterampilan berhipotesis

(75,99).

B. Saran

Pembelajaran inkuiri merupakan pendekatan yang dapat

meningkatkan keterampilan proses sains, oleh karena itu pendekatan

inkuiri terstruktur perlu diterapkan. Adapun saran dari peneliti yaitu

Peneliti berikutnya disarankan agar mencoba untuk mengukur aspek

keterampilan proses sains lainnya dengan menggunakan pendekatan

inkuiri terstruktur terutama aspek meramalkan, menggunakan alat dan

bahan, merencanakan penelitian dan mengajukan pertanyaan; mencoba

untuk mengimplementasikan pendekatan inkuiri terstruktur pada level

sekolah yang berbeda dengan kelompok kemampuan siswa yang beragam;

mencoba untuk mengembangkan pendekatan sejenis dengan topik yang

berbeda.

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

61

DAFTAR PUSTAKA

Alberta Learning. Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-

based Learning, 44 Capital Boulevard, Street NW, Edmonton,

Alberta,Canada, .2004.h.7 (Tersedia:

http://www.learning.gov.ab.ca/k_12/ curriculum/ bySubject/

focusoninquiry.pdf) Diakses Sabtu, 15 Mei 2010.h.1

Alexander, Philip dan Tan Aik Ling, Promoting Inquiry Through Science

Reflective Journal Writing, Eurasia Journal of Mathematics, Science and

Technology Education, 2008, 4(3), h.279-283. (Tersedia:

http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf) Diakses

Rabu, 16 Juni 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2006.

Ash, Doris. “The Process Skills of Inquiry. (Tersedia: www.JCE.DivCHED.org)

Diakses 16 Juni 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.2006.

Bonnstetter, Ronald J. and, Inquiry: Learning from the Past with an Eye on the

Future, Electronic Journal of Science Education V3 N 12 December

2009 University of Nebraska, Lincoln.

http://wolfweb.unr.edu/homepage/jcannon/ejse/bonnstetter.html Diakses

Rabu, 16 Juni 2010.

Brickman, Peggy,dkk., Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science

Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship

of Teaching and Learning Vol. 3, No. 2 (July 2009) ISSN Georgia

Southern University. (Tersedia: http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl)

Diakses 26 Juli 2010.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2005.

Colburn, Alan. An Inquiry Primer, California State University.h.42-43.

http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-primer.pdf

Diakses Rabu, 16 Juni 2010.

Dwiyanti, Gebi dan Wiwi Siswaningsih, Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas

XI pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui Metode Praktikum,

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

http://www.linkpdf.com/ebook-viewer.php? url=http://file.upi. edu/

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

62

direktori/ d% 20-%20fpmipa /jur.%20pend. %20kimia/19561

2061983032%20-%20gebi% 20dwiyanti/ keterampilan%

20proses%20sains% 20siswa%20 smu%20kelas %20ii%20 pada%20

pembelajar. pdf. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

Gilbertson, Ken, Timothy Bates, Terry McLaughlin, and Alan Ewert, Outdoor

Education: Methods and Strategies,(United States: Human Kinetics,

2006), h.120.

http://wilderdom.com/store/index.php?main_page=product_info&cPath=

4_11&products_id=132 Diakses Sabtu,15 Mei 2010.

Hanson, David M.. Designing Process-Oriented Guided-Inquiry Activities.

(Stony Brook University: Pacific Crest, 2nd

edition, 2005).h.1-2.

http://quarknet.fnal.gov/ fellows/TLDownloads/ Designing_

POGIL_Activities.pdf Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

Lancour, Karen L.. Process Skills For Life Science. (Tersedia:

www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010.

Lasley, Thomas J. II,dkk.. Instructional Model Strategies for Teaching in a

Diverse Society, Wadsworth, 2002.

Keil, Haney and Zoffel. Improvements in Student Achievement and Science

Process Skills Using Environmental Health Science Problem-Based

Learning Curricula. Electronic Journal of Science Education. Volume 13,

No. 1 (2009).

Khan, Muzaffar dan Muhammad Zafar Iqbal. Pengaruh Pembelajaran Berbasis

Inkuiri Laboratorium terhadap Perkembangan Keterampilan Proses

Sains Siswa pada Pembelajaran Biologi Di Pakistan. Volume 11 : 1

January 2011 ISSN 1930-2940. Language in India

www.languageinindia.com

Kountur, Ronny. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:

PPM. 2004.

Kuhlthau, Carol C. dan Ross J.Tols. “Guided Inquiry: A Framework for Learning

Through School Libraries in 21 Century School.” 2006.

http://cissl.scils.rutgers.edu/guided _inquiry/char.htm diakses 4 februari

2010.

Mei, Grace Teo Yew Promoting Science Process Skill and The relevance of

Science Through Science Alive Programme, dalam Proceeding of

redesigning pedagogy: Culture, Knowledge and Understanding

Conference, Singapore May 2007, h.2.

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

63

http://conference.nie.edu.sg/2007/paper/papers/SCI432.pdf. Diakses:

Rabu, 16 Juni 2010.

Nurochmah, Tisngatun. Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Keterampilan

Proses Sains Siswa dalam Proses Pembelajaran IPA Biologi pada Materi

Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.2007.

Nurrohman, Sabar. Penerapan Seven Jump Methode sebagai Upaya Peningkatan

Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.Skripsi. Universitas FMIPA

UNY. www.webcache.googleusername.com. Diakses: Rabu, 16 Juni

2010.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008. Diakses,

http://modultotpengawas.fileave.com/15%20--%20KODE%20--

%2003%20-%20B6a%20Strategi%20Pembelajaran%20MIPA.pdf Rabu

20 Juli 2010.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran MIPA,

Direktorat Tenaga Kependidikan Durektorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional,

2008. Diakses, http://modultotpengawas.fileave.com/15%20--

%20KODE%20--%2003 %20-

%20B6a%20Strategi%20Pembelajaran%20MIPA.pdf Diakses: Rabu 20

Juli 2010.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2008.

Ruseffendi. Statistik Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP

Bandung Press.1998.

Rustaman, Nuryani Y. dkk.. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: IKIP

Malang. 2005.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana. 2008.

Sari, Fitri Erika dkk.. Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas IX

SMAN 1 Siak Sri Indrapura.

http://www.scribd.com/doc/17061987/Penerapan-Pendekatan-Inkuiri-

Untuk-Meningkatkan-Keterampilan-Proses-Siswa-Pada-Pokok-bahasan-

laju-reaksi-kelas-xi-ipa-sman-1-siak-sri-indrapura. (10 Februari 2010).

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

64

Semiawan, Conny dkk.. Pendekatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta:

PT.Gramedia. 1986.

Sidharta, Arief. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium

sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP.

Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada “Model

Pembelajaran Praktikum D-E-H”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 14

ISSN: 1412-0917 No. 2 Oktober 2009, h.96-102. http://fpmipa.upi.edu/

v3/www/jurnal/ oktober2009/7. SUSIWI-

Analisis%20Ketrampilan%20Proses%20Sains-REVISI.pdf. Diakses:

Rabu, 16 Juni 2010.

Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru, beberapa

metode pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta:

Rineka Cipta. 2009.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2009.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf. Diakses Rabu, 15/12/2010

Yamin, Martinis. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada

Press. 2005.

Wawan. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.2007.

Zulfiani. Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains

Dasar sebuah Antologi. Jakarta: PIC UIN. 2007.

_________, dkk.. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakart. 2009.

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

65

*Soal tidak digunakan

Lampiran 1

KISI-KISI TES KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

NO INDIKATOR KPS SOAL

1 Mengamati perubahan

warna air kapur

Mengamati Amatilah gambar percobaan berikut ini!

(Air kapur) (Air kapur ditiupkan udara pernapasan)

Apakah terdapat hubungan antara udara pernapasan dengan berubahnya warna

air kapur? Berikan alasanmu!

2 Menyimpulkan proses

mekanisme pernapasan

manusia

Interpretasi

Data

*Berdasarkan percobaan pada nomor 1, simpulkanlah apa yang dimaksud

dengan bernafas?

3 Menyimpulkan frekuensi

pernapasan

Interpretasi

data

Amatilah tabel hasil pengamatan berikut ini!

Berwarna Bening Berwarna Keruh

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

66

*Soal tidak digunakan

NO INDIKATOR KPS SOAL

Nama L/P Posisi

Frekuensi

Pernapasan Rata-

rata 1 2 3

Ani P

Berbaring 31 30 29 30

Duduk 35 36 34 35

Berdiri 39 37 36 37.33

Setelah berlari 40 38 36 38

Budi L

Berbaring 22 24 23 23

Duduk 27 27 29 27.66

Berdiri 32 31 31 31.33

Setelah berlari 40 42 49 43.66

Berdasarkan data diatas, apa yang dapat kamu simpulkan?

4 Mengajukan hipotesis Berhipotesis Pada rongga hidung terdapat bulu-bulu yang berfungsi untuk menyaring udara

yang masuk. Bagaimana jika hidung tidak memiliki bulu-bulu?

5 Menentukan alat/bahan yang

digunakan dalam percobaan

Merencanakan

Percobaan

Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin melakukan

percobaan untuk mengetahui bahwa dalam udara yang dikeluarkan ketika

bernapas mengandung karbon dioksida (CO2)?

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

67

*Soal tidak digunakan

NO INDIKATOR KPS SOAL

6 Menjelaskan faktor yang

mempengaruhi frekuensi

pernapasan

Berkomunikasi Amatilah grafik dibawah ini!

Berdasarkan grafik diatas, bagaimanakah hubungan antara frekuensi

pernapasan dengan bertambahnya usia? Jelaskan!

7 Menjelaskan fungsi organ

pernapasan manusia

Menerapkan

Konsep

*Kita tidak disarankan untuk makan dan minum sambil bicara. Apa

hubungannya dengan pernapasan? Jelaskan!

8 Menjelaskan proses

pemasukan oksigen dan

pengeluaran karbondioksida

Menerapkan

Konsep

Perhatikan penyelam pada gambar

disamping! Selama di dalam air penyelam

tersebut menggunakan oksigen yang

disimpan didalam tabung yang ada

dipunggungnya untuk bernafas. Apabila

tidak menggunakan tabung oksigen,

Apakah penyelam itu dapat bertahan lama

0

20

40

60

5thn 10thn 18thn 25 thn

Frekuensi Pernapasan (menit)

Frekuensi Pernapasan

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

68

*Soal tidak digunakan

NO INDIKATOR KPS SOAL

di dalam air? Berikan alasanmu!

9 Menentukan langkah-langkah

percobaan tentang mekanisme

pernapasan

Merencanakan

Percobaan

*Jika alat dan bahan yang tersedia sebuah pipa kaca bentuk Y, toples plastik,

balon karet, lembaran karet, penutup botol/gabus, dan tali/karet gelang maka

bagaimanakah langkah-langkah kerja (prosedur) percobaan yang dapat

dilakukan untuk mengetahui mekanisme pernapasan dada dan pernapasan

perut?

10 Menghubungkan kesehatan

paru-paru dengan kebiasaan

merokok

Mengamati Amatilah gambar paru-paru berikut ini!

Berdasarkan pengamatanmu, Apakah terdapat hubungan antara gambar paru-

paru manusia diatas dengan kebiasaan merokok? Jelaskan!

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

69

*Soal tidak digunakan

NO INDIKATOR KPS SOAL

11 Menjelaskan proses inspirasi

dan ekspirasi

Interpretasi

Data

Amatilah gambar percobaan berikut ini!

Berdasarkan gambar disamping, apa yang dapat

kamu simpulkan tentang proses keluar dan

masuknya udara pernapasan?

12 Menjelaskan proses

pernapasan dada dan

pernapasan perut

Berhipotesis Sistem pernapasan manusia terdiri dari 2 macam yaitu pernapasan dada dan

pernapasan perut. Mengapa kalau perut kita terlalu kenyang, kita menjadi sulit

bernapas?

13 Menentukan faktor yang

mempengaruhi frekuensi

pernapasan manusia

Merencanakan

percobaan

Bila kamu ingin melakukan sebuah percobaan tentang pengaruh posisi tubuh

terhadap kecepatan bernapas manusia, faktor apa saja yang harus dibuat

berbeda?

14 Memberikan data empiris hasil

percobaan dengan grafik

Berkomunikasi Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan bernafas manusia

adalah posisi tubuh. Kecepatan bernapas meningkat saat berjalan atau berlari

dibandingkan posisi diam, posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi

duduk, posisi tidur terlentang lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.

Berdasarkan pernyataan diatas buatlah grafik yang menggambarkan keadaan

tersebut?

15 Menjelaskan frekuensi Menerapkan *Jika dalam kondisi normal frekuensi bernapas anda jauh diatas rata-rata

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

70

*Soal tidak digunakan

NO INDIKATOR KPS SOAL

pernapasan manusia Konsep frekuensi orang normal, apa maknanya? Jelaskan!

16 Menjelaskan pengaruh asap

rokok terhadap kesehatan

Menerapkan

Konsep

Sistem pernapasan manusia dapat terganggu karena adanya penyakit dan

kelainan organ pernapasan. Salah satu aktifitas yang dapat menggangu sistem

pernapasan manusia adalah kebiasaan merokok. Mengapa kebiasaan merokok

dapat menggangu sistem pernapasan manusia? Jelaskan!

17 Menjelaskan organ-organ

pernapasan manusia

Mengamati *Amatilah gambar disamping!

Bagaimana urutan organ pada

proses inspirasi dan ekspirasi?

18 Menjelaskan udara pernapasan

pada manusia

Menerapkan

Konsep

*Jika volume udara tidal 500 mL, udara suplementer 1500 mL, udara

komplementer 1500 mL, dan udara residu 1500 mL, Berapakah kapasitas vital

paru-parunya?

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

71

Lampiran 2

KISI-KISI INSTRUMENT SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS

No Jenis

Keterampilan Indikator

Nomor

soal

Soal Yg

digunakan

Skor

Max

1 Observasi Menggunakan sebanyak

mungkin indera 1,10,17 1, 10 4

2 Interpretasi Menyimpulkan hasil

pengamatan 2,3,11 3, 11 4

3 Berhipotesis

Menyadari bahwa suatu

penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan

memperoleh bukti

4,12 4,12 4

4 Merencanakan

percobaan

Menentukan alat/bahan

yang digunakan

Menentukan prosedur

suatu percobaan

5,9,13 5, 13 4

5

Menerapkan

Konsep

Menggunakan konsep pada

pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang

sedang terjadi

7,8,

15,16,18

8,16 4

6 Berkomunikasi

Menyampaikan laporan

secara sistematis dan jelas 6,14 6, 14 4

Jumlah 18 12 24

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

72

Lampiran 3

Rekapitulasi Analisis Butir Soal

Reliabilitas Tes : 0.65 (Tinggi)

No

Soal

Tingkat Kesukaran Daya Beda Validitas Ket.

Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0,35 Sedang 0,22 Cukup 0,67 Valid Digunakan

2 0,16 Sukar 0,13 Jelek 0,35 Tidak

Valid

Tidak

digunakan

3 0,35 Sedang 0,25 Cukup 0,42 Valid Digunakan

4 0,67 Sedang 0,25 Cukup 0,50 Valid Digunakan

5 0,42 Sedang 0,22 Cukup 0,54 Valid Digunakan

6 0,50 Sedang 0,20 Cukup 0,56 Valid Digunakan

7 0,28 Sukar 0,02 Jelek 0,39 Tidak

valid

Tidak

digunakan

8 0,56 Sedang 0,22 Cukup 0,53 Valid Digunakan

9 0,08 Sukar 0,15 Jelek 0,16 Tidak

Valid

Tidak

digunakan

10 0,43 Sedang 0,22 Cukup 0,43 Valid Digunakan

11 0,39 Sedang 0,22 Cukup 0,47 Valid Digunakan

12 0,41 Sedang 0,27 Cukup 0,53 Valid Digunakan

13 0,47 Sedang 0,37 Cukup 0,56 Valid Digunakan

14 0,54 Sedang 0,35 Cukup 0,42 Valid Digunakan

15 0,2 Sukar 0,06 Jelek 0,13 Tidak

Valid

Tidak

digunakan

16 0,53 Sedang 0,27 Cukup 0,56 Valid Digunakan

17 0,28 Sukar 0,20 Jelek 0,28 Tidak

Valid

Tidak

digunakan

18 0,25 Sukar 0,10 Jelek 0,29 Tidak

Valid

Tidak

digunakan

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

73

Sistem Pernapasan Manusia

Lampiran 4

1. Amatilah gambar percobaan berikut ini!

(Air kapur) (Air kapur ditiupkan udara pernapasan)

Apakah terdapat hubungan antara udara pernapasan dengan

berubahnya warna air kapur? Berikan alasanmu!

2. Amatilah tabel hasil pengamatan berikut ini!

Nama L/P Posisi

Frekuensi

Pernapasan Rata-

rata 1 2 3

Ani P

Berbaring 31 30 29 30

Duduk 35 36 34 35

Berdiri 39 37 36 37.33

Setelah berlari 40 38 36 38

Budi L

Berbaring 22 24 23 23

Duduk 27 27 29 27.66

Berdiri 32 31 31 31.33

Setelah berlari 49 42 40 43.66

Berdasarkan data diatas, apa yang dapat kamu simpulkan?

3. Pada rongga hidung terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi

untuk menyaring udara yang masuk. Bagaimana jika hidung kita tidak

memiliki rambut-rambut?

4. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin

melakukan percobaan untuk mengetahui bahwa dalam udara yang

dikeluarkan ketika bernapas

mengandung karbon dioksida (CO2)?

5. Perhatikan penyelam pada gambar

disamping! Selama di dalam air

penyelam tersebut menggunakan

oksigen yang disimpan didalam

tabung yang ada dipunggungnya

Berwarna Bening

Berwarna Keruh

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

74

Sistem Pernapasan Manusia

untuk bernafas. Apabila tidak menggunakan tabung oksigen, Apakah

penyelam itu dapat bertahan lama di dalam air? Berikan alasanmu!

6. Amatilah grafik dibawah ini!

Berdasarkan grafik diatas, bagaimanakah hubungan antara

frekuensi pernapasan dengan bertambahnya usia? Jelaskan!

7. Amatilah gambar paru-paru berikut ini!

Perhatikan gambar diatas! Apakah terdapat hubungan antara

gambar paru-paru manusia dengan kebiasaan merokok? Jelaskan!

8. Amatilah gambar percobaan berikut ini!

Apa yang dapat kamu simpulkan dari

gambar percobaan disamping tentang

proses keluar dan masuknya udara

pernapasan?

9. Sistem pernapasan manusia terdiri dari 2 macam yaitu pernapasan

dada dan pernapasan perut. Mengapa kalau perut kita terlalu

kenyang, kita menjadi sulit bernapas?

0

10

20

30

40

50

5thn 10thn 18thn 25 thn

Frekuensi Pernapasan (menit)

Frekuensi Pernapasan

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

75

Sistem Pernapasan Manusia

10. Bila kamu ingin melakukan sebuah percobaan tentang pengaruh

posisi tubuh terhadap kecepatan bernapas manusia, faktor apa saja

yang harus dibuat berbeda?

11. Sistem pernapasan manusia dapat terganggu karena adanya

penyakit dan kelainan organ pernapasan. Salah satu aktifitas yang

dapat mengganggu sistem pernapasan manusia adalah kebiasaan

merokok. Mengapa merokok dapat mengganggu sistem pernapasan

manusia? Jelaskan!

12. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan bernafas

manusia adalah posisi tubuh. Kecepatan bernapas meningkat saat

berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam, posisi berdiri lebih

cepat dibandingkan posisi duduk, posisi tidur terlentang lebih cepat

dibandingkan posisi tengkurap. Berdasarkan pernyataan diatas

buatlah grafik yang menggambarkan keadaan tersebut?

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

76

Lampiran 5

JAWABAN INSTRUMEN KETERAMPILAN PROSES SAINS

No Jawaban Skor

1

Ya, terdapat hubungan antara udara pernapasan dengan berubahnya air

kapur. Ketika udara pernapasan ditiupkan kedalam air kapur, maka udara

pernapasan berekasi dengan air kapur sehingga membentuk butiran-butiran

padat yang pada akhirnya air berubah menjadi keruh.

4

Ya, terdapat hubungan antara udara pernapasan dengan berubahnya air

kapur. Udara yang dihembuskan adalah kotor dan bercampur dengan air

kapur, sehingga air kapur berubah menjadi keruh.

3

Ya, terdapat hubungan antara udara pernapasan dengan berubahnya air

kapurs. Air kapur semula berwarna bening dan tidak ditiup udara

pernapasan endapannya menggumpal dibawah, tetapi setelah ditiupkan

udara pernapasan endapan itu berubah dan menyebar sehingga air kapur

menjadi keruh.

2

Ya, ada hubungan antara udara pernapasan dengan berubahnya warna air

kapur yang semula bening menjadi keruh. 1

Tidak menajwab, jawaban kosong. 0

2

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi

frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin dan posisi tubuh. frekuensi

pernapasan meningkat saat berdiri dibandingkan posisi duduk. Frekuensi

pernapasan berdiri lebih lambat dibandingkan frekuensi pernapasan setelah

berlari. Dengan demikian posisi tubuh mempengaruhi frekuensi pernapasan.

4

Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh jenis kelamin dan posisi tubuh. 3

Frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh posisi tubuh yaitu

berbaring, duduk, berdiri, dan setelah berlari. 2

Frekuensi pernapasan setiap manusia berbeda dikarenakan jenis kelamin,

dan gerak tubuh seperti berbaring, duduk, berdiri, dan setelah berlari. 1

Tidak menjawab, jawaban kosong 0

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

77

No Jawaban Skor

3

Jika rongga hidung tidak memiliki bulu-bulu maka benda-benda asing

seperti virus atau bakteri dapat dengan mudah memasuki tubuh kita

sehingga menyebabkan penyakit.

4

Jika tidak memiliki rambut-rambut maka penyakit mudah masuk ke dalam

tubuh 3

Akan cepat terserang penyakit 2

Udara kotor tidak disaring terlebih dahulu 1

Tidak menjawab 0

4

2 buah tabung reaksi, 2 buah sumbat plastik berlubang, 2 buah sedotan, dan

air kapur yang sudah diendapkan terlebih dahulu. 4

Air kapur, tabung reaksi dan udara pernapasan atau cermin 3

air kapur 2

Semua jawaban selain diatas 1

Tidak menjawab 0

5

Tidak, karena di dalam air tidak terdapat oksigen, sehingga jika penyelam

tidak menggunakan tabung oksigen maka tidak akan bertahan lama atau

mati.

4

Tidak, karena penyelam tidak dapat bernafas jika tidak ada tabung oksigen 3

Tidak, karena manusia bernafas memerlukan oksigen 2

Tidak, karena tidak ada udara pernapasan 1

Tidak menajwab 0

6

Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula.

Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun 4

Frekuensi pernapasan bayi lebih besar dibandingkan orang dewasa 3

Bayi memiliki frekuensi pernapasan yang besar yaitu 50 2

Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin meningkat 1

Tidak menjawab 0

7 Ada, pada paru-paru perokok terdapat bercak-bercak hitam akibat dari asap

rokok yang mengendap dalam paru-paru. Sedangkan paru-paru bukan 4

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

78

No Jawaban Skor

perokok paru-parunnya bersih dari bercak-bercak.

Ada, paru-paru perokok akan terlihat hitam dan paru-paru bukan perokok

akan terlihat bersih. 3

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru 2

Orang yang kebiasaan merokok paru-parunya akan sakit 1

Tidak menjawab 0

8

Jika bagian karet penutup ditarik ke arah bawah dengan perlahan-lahan,

maka volume udara dalam toples menjadi lebih besar. Sebaliknya tekanan

udara di dalamnya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara luar.

Akibatnya udara masuk melalui pipa ke dalam balon hingga balon

mengembang. Jika karet dilepas, maka Volume udara dalam toples menjadi

lebih kecil sehingga menekan balon dan udaranya keluar. Akibatnya balon

kempes.

4

Paru-paru manusia akan berkembang bila menarik nafas, dan akan

mengempis jika mengeluarkan udara pernapasan 3

Ketika bernafas otot diafragma berkontraksi, paru-paru mengembang,

diafragma berelaksasi paru-paru mengecil. 2

Paru-paru manusia akan mengempis bila menarik nafas, dan akan

berkembang jika mengeluarkan udara pernapasan 1

Tidak menjawab 0

9

Ketika diafragma berkontraksi maka kedudukan diafragma mendatar dan

menyebabkan paru-paru turun kebawah maka udara akan masuk, akan tetapi

jika perut terlalu penuh maka rongga perut tidak dapat turun kebawah

sehingga udara sulit untuk masuk.

4

Jika perut dalam keadaan terlalu penuh maka ketika otot diafragma

berkontraksi, rongga perut tidak dapat turun kebawah, sehingga oksigen

sulit untuk masuk.

3

Kalau perut terlalu kenyang, ronggga perut tidak dapat turun kebawah 2

Karena otot diafragma tersumbat oleh makanan 1

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

79

No Jawaban Skor

Tidak menjawab 0

10

Faktor yang harus dibuat berbeda yaitu posisi tubuh meliputi berbaring,

duduk, beridiri dan setelah berlari 4

Faktor yang harus dibuat berbeda yaitu posisi tubuh meliputi berlari dan

diam 3

Faktor yang harus dibuat berbeda yaitu posisi tubuhnya 2

Faktor gerakan tubuh 1

Tidak menjawab 0

11

Karena merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran

pernapasan dan jaringan paru-paru, maka akan terjadi perubahan fungsi

paru-paru. Rokok mengandung banyak zat yang berbahaya bagi kesehatan,

diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbonmonoksida. Nikotin

menyebabkan ketagihan, meningkatkan frekuensi jantung.

Karbonmonoksida menyebabkan persediaan oksigen untuk jaringan tubuh

menurun. Zat tersebut dapat membahayakan paru-paru, jantung, dan saluran

pernapasan.

4

Karena rokok mengandung nikotin 3

Karena rokok mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan 2

Karena rokok merusak paru-paru manusia 1

Tidak menjawab 0

12

4

0

10

20

30

40

50

0 2 4 6

Series1

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

123

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS

(CO2 DALAM UDARA PERNAPASAN)

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Mengamati

Siswa mengamati perubahan air kapur pada tabung A dan

B setelah dihembuskan udara pernapasan sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan

3

Siswa mengamati perubahan air kapur pada tabung A dan

B setelah dihembuskan udara pernapasan tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan

2

Siswa tidak melakukan pengamatan 1

Menafsirkan

pengamatan

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

serta menghubungkannya dengan konsep 3

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

tanpa menghubungkannya dengan konsep 2

Siswa tidak menuliskan dan menyimpulkan hasil 1

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

124

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

pengamatan serta tidak menghubungkannya dengan

konsep

Berhipotesis

Siswa mengajukan hipotesis dan mengetahui dasar dari

hipotesis yang diajukan 3

Siswa mengajukan hipotesis tetapi tidak mengetahui dasar

dari hipotesis yang diajukan 2

Siswa tidak mengajukan hipotesis 1

Merencanakan

Percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan

tepat 3

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan tidak

tepat 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan

dengan tepat 1

Menerapkan

Konsep

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan tepat 3

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

125

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan kurang tepat 2

Siswa tidak mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan

benar dan alasan tepat 1

Berkomunikasi

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta

sesuai dengan konsep 3

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis

tetapi tidak sesuai dengan konsep 2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis

serta tidak sesuai dengan konsep 1

JUMLAH

Sukabumi,.........................................2010

Observer

(......................................................)

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

126

LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS

(MEKANISME PERNAPASAN)

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Mengamati

Siswa mengamati perubahan balon setelah ditarik kebawah

serta setelah balon dilepas 3

Siswa hanya mengamati perubahan balon setelah ditarik

kebawah saja 2

Siswa tidak melakukan pengamatan 1

Menafsirkan

pengamatan

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan serta

menghubungkannya dengan konsep 3

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan tanpa

menghubungkannya dengan konsep 2

Siswa tidak menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

serta tidak menghubungkannya dengan konsep 1

Berhipotesis Siswa mengajukan hipotesis dan mengetahui dasar dari 3

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

127

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

hipotesis yang diajukan

Siswa mengajukan hipotesis tetapi tidak mengetahui dasar

dari hipotesis yang diajukan 2

Siswa tidak mengajukan hipotesis 1

Merencanakan

Percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan

tepat 3

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan tidak tepat 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan

dengan tepat 1

Menerapkan

Konsep

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan tepat 3

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan kurang tepat 2

Siswa tidak mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan

benar dan alasan tepat 1

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

128

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Berkomunikasi

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta

sesuai dengan konsep 3

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis tetapi

tidak sesuai dengan konsep 2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis

serta tidak sesuai dengan konsep 1

JUMLAH

Sukabumi,.........................................2010

Observer

(......................................................)

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

129

LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS

(FREKUENSI PERNAPASAN)

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Mengamati

Siswa mengamati dan menghitung banyaknya frekuensi

pernapasan temannya sesuai dengan waktu yang ditentukan 3

Siswa mengamati dan menghitung banyaknya frekuensi

pernapasan temannya tidak sesuai dengan waktu yang

ditentukan

2

Siswa tidak melakukan pengamatan dan penghitungan 1

Menafsirkan

pengamatan

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

serta menghubungkannya dengan konsep 3

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

tanpa menghubungkannya dengan konsep 2

Siswa tidak menuliskan dan menyimpulkan hasil

pengamatan serta tidak menghubungkannya dengan konsep 1

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

130

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Berhipotesis

Siswa mengajukan hipotesis dan mengetahui dasar dari

hipotesis yang diajukan 3

Siswa mengajukan hipotesis tetapi tidak mengetahui dasar

dari hipotesis yang diajukan 2

Siswa tidak mengajukan hipotesis 1

Merencanakan

Percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan

tepat 3

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan tidak tepat 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan

dengan tepat 1

Menerapkan

Konsep

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan tepat 3

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan kurang tepat 2

Siswa tidak mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan 1

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

131

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

benar dan alasan tepat

Berkomunikasi

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta

sesuai dengan konsep 3

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis tetapi

tidak sesuai dengan konsep 2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis

serta tidak sesuai dengan konsep 1

JUMLAH

Sukabumi,.........................................2010

Observer

(......................................................)

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

132

LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS

(PENGARUH ASAP ROKOK TERHADAP PARU-PARU)

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Mengamati

Siswa mengamati perubahan warna kapas setelah rokok

dibakar di dalam selang dengan tepat 3

Siswa mengamati perubahan warna kapas setelah rokok

dibakar di dalam selang dengan kurang tepat 2

Siswa tidak melakukan pengamatan dan penghitungan 1

Menafsirkan

pengamatan

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

serta menghubungkannya dengan konsep 3

Siswa menuliskan dan menyimpulkan hasil pengamatan

tanpa menghubungkannya dengan konsep 2

Siswa tidak menuliskan dan menyimpulkan hasil

pengamatan serta tidak menghubungkannya dengan konsep 1

Berhipotesis Siswa mengajukan hipotesis dan mengetahui dasar dari

hipotesis yang diajukan 3

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

133

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

Siswa mengajukan hipotesis tetapi tidak mengetahui dasar

dari hipotesis yang diajukan 2

Siswa tidak mengajukan hipotesis 1

Merencanakan

Percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan

tepat 3

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan tidak tepat 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan

dengan tepat 1

Menerapkan

Konsep

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan tepat 3

Siswa mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar

dan alasan kurang tepat 2

Siswa tidak mengisi seluruh pertanyaan pada LKS dengan

benar dan alasan tepat 1

Berkomunikasi Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta 3

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

134

Keterampilan

Proses Sains Indikator Skor

Pelaksanaan

Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Kel.8

sesuai dengan konsep

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis tetapi

tidak sesuai dengan konsep 2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis

serta tidak sesuai dengan konsep 1

JUMLAH

Sukabumi,.........................................2010

Observer

(......................................................)

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

135

Lampiran 9

Penghitungan Skor Keterampilan Proses Sains

Aspek KPS

Kelompok Eksperimen

∑ Skor Item

KPS Pretest

∑ Skor

Item KPS Posttest N-gain Kategori

Mengamati 83,5 54,93 127,5 83,88 0,30 Sedang

Interpretasi Data 83,5 54,93 123 80,92 0,27 Rendah

Berhipotesis 80 52,63 115,5 75,99 0,24 Rendah

Merencanakan

Percobaan 86 56,58 127 83,55 0,28

Rendah

Menerapkan

konsep 89,5 58,88 118 77,63 0,20

Rendah

Berkomunikasi 84,5 55,59 125,5 82,57 0,28 Rendah

Rerata 55,59 80,76 0,26 Rendah

Aspek KPS

Kelompok Kontrol

∑ Skor

Item KPS Pretest

∑ Skor Item

KPS Posttest N-gain Kategori

Mengamati 86,5 52,74 100,5 61,28 0,07 Rendah

Interpretasi Data 87,5 53,35 93,5 57,01 0,03 Rendah

Berhipotesis 85,5 52,13 94,5 57,62 0,02 Rendah

Merencanakan

Percobaan 83,5 50,91 89,5 54,57 0,06 Rendah

Menerapkan

konsep 84 51,22 98,5 60,06 0,08 Rendah

Berkomunikasi 89,5 54,57 100 60,98 0,06 Rendah

Rerata 52,49 58,59 0,05 Rendah

Rumus penghitungan KPS:

Aspek KPS = X 100

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

136

Lampiran 10

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN (PRETEST)

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

40 1 1 -2,1367 0,4834 0,0166 0,0263 -0,0097

42 1 2 -1,8686 0,4686 0,0314 0,0526 -0,0212

44 1 3 -1,6005 0,4452 0,0548 0,0789 -0,0241

46 4 7 -1,3324 0,4082 0,0918 0,1842 -0,0924

50 4 11 -0,7962 0,2852 0,2148 0,2895 -0,0747

52 4 15 -0,5282 0,2019 0,2981 0,3947 -0,0966

54 2 17 -0,2601 0,1026 0,3974 0,4474 -0,0500

56 5 22 0,0080 0,004 0,504 0,5789 -0,0749

58 3 25 0,2761 0,1103 0,6103 0,6579 -0,0476

60 3 28 0,5442 0,2054 0,7054 0,7368 -0,0314

63 4 32 0,9464 0,3289 0,8289 0,8421 -0,0132

65 2 34 1,2145 0,3869 0,8869 0,8947 -0,0078

67 2 36 1,4826 0,4306 0,9306 0,9474 -0,0168

69 2 38 1,7507 0,4599 0,9599 1,0000 -0,0401

38

L tabel := 0.1437

L hitung = 0.0966

Kesimpulan: L tabel (0.1437) > L hitung (0.0966)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

137

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL (PRETEST)

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

38 2 2 -1,9140 0,4719 0,0281 0,0488 -0,0207

40 2 4 -1,6532 0,4505 0,0495 0,0976 -0,0481

42 1 5 -1,3924 0,4177 0,0823 0,1220 -0,0397

44 2 7 -1,1317 0,3708 0,1292 0,1707 -0,0415

46 3 10 -0,8709 0,3078 0,1922 0,2439 -0,0517

48 4 14 -0,6102 0,2291 0,2709 0,3415 -0,0706

50 4 18 -0,3494 0,1368 0,3632 0,4390 -0,0758

52 3 21 -0,0887 0,0359 0,4641 0,5122 -0,0481

54 4 25 0,1721 0,0675 0,5675 0,6098 -0,0423

56 4 29 0,4329 0,1664 0,6664 0,7073 -0,0409

58 3 32 0,6936 0,2549 0,7549 0,7805 -0,0256

60 4 36 0,9544 0,3289 0,8289 0,8780 -0,0491

63 1 37 1,3455 0,4099 0,9099 0,9024 0,0075

65 2 39 1,6063 0,4452 0,9452 0,9512 -0,0060

67 2 41 1,8670 0,4693 0,9693 1,0000 -0,0307

41

L tabel : = 0.1383

L hitung = 0.0758

Kesimpulan: L tabel (0.1383) > L hitung (0.0758)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

138

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN (POSTTEST)

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

65 2 2 -2,4576 0,4931 0,0069 0,0526 -0,0457

71 2 4 -1,5331 0,437 0,063 0,1053 -0,0423

73 2 6 -1,2250 0,3907 0,1093 0,1579 -0,0486

75 3 9 -0,9168 0,3212 0,1788 0,2368 -0,0580

77 3 12 -0,6086 0,2291 0,2709 0,3158 -0,0449

79 3 15 -0,3005 0,1179 0,3821 0,3947 -0,0126

81 5 20 0,0077 0,004 0,504 0,5263 -0,0223

83 6 26 0,3159 0,1255 0,6255 0,6842 -0,0587

85 5 31 0,6240 0,2324 0,7324 0,8158 -0,0834

88 4 35 1,0863 0,3599 0,8599 0,9211 -0,0612

90 1 36 1,3945 0,4177 0,9177 0,9474 -0,0297

94 2 38 2,0108 0,4778 0,9778 1,0000 -0,0222

L tabel : 0.1437

L hitung = 0.0834

Kesimpulan: L tabel (0.1437) > L hitung (0.0834)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

139

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL (POSTTEST)

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

42 1 1 -2,2605 0,4881 0,0119 0,0244 -0,0125

46 2 3 -1,7206 0,4573 0,0427 0,0732 -0,0305

48 2 5 -1,4507 0,4265 0,0735 0,1220 -0,0485

50 2 7 -1,1808 0,381 0,119 0,1707 -0,0517

52 3 10 -0,9109 0,3186 0,1814 0,2439 -0,0625

54 2 12 -0,6410 0,2389 0,2611 0,2927 -0,0316

56 3 15 -0,3711 0,1443 0,3557 0,3659 -0,0102

58 3 18 -0,1012 0,0398 0,4602 0,4390 0,0212

60 8 26 0,1687 0,0675 0,5675 0,6341 -0,0666

63 5 31 0,5735 0,2157 0,7157 0,7561 -0,0404

65 3 34 0,8435 0,2996 0,7996 0,8293 -0,0297

67 3 37 1,1134 0,3665 0,8665 0,9024 -0,0359

69 3 40 1,3833 0,4162 0,9162 0,9756 -0,0594

71 1 41 1,6532 0,4505 0,9505 1,0000 -0,0495

41

L tabel : 0.1383

L hitung = 0.0666

Kesimpulan: L tabel (0.1383) > L hitung (0.0666)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

140

Lampiran 11

PERSIAPAN UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN

Kelas Eksperimen

Xi fi Xi2 fiXi fiXi2

0,20 1 0,0409 0,202 0,0409

0,22 1 0,0499 0,223 0,0499

0,23 2 0,0524 0,458 0,1048

0,24 2 0,0574 0,479 0,1148

0,26 2 0,0678 0,521 0,1356

0,27 3 0,0708 0,798 0,2123

0,28 1 0,0791 0,281 0,0791

0,29 6 0,0825 1,723 0,4949

0,30 4 0,0900 1,200 0,3600

0,31 1 0,0961 0,310 0,0961

0,32 4 0,1000 1,265 0,4002

0,33 3 0,1092 0,991 0,3275

0,35 2 0,1203 0,694 0,2407

0,36 2 0,1296 0,720 0,2592

0,42 2 0,1723 0,830 0,3446

0,43 1 0,1861 0,431 0,1861

0,46 1 0,2144 0,463 0,2144

11,59 3,66

Kelas Eksperimen

Rata-Rata : = = 0,31

Varians = = 0,0034

Sd = = = 0,057

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

141

UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

0,20 1 1 -1,8035 0,4641 0,0359 0,0263 0,0096

0,22 1 2 -1,4316 0,4236 0,0764 0,0526 0,0238

0,23 2 4 -1,3351 0,4082 0,0918 0,1053 -0,0135

0,24 2 6 -1,1474 0,3729 0,1271 0,1579 -0,0308

0,26 2 8 -0,7825 0,2823 0,2177 0,2105 0,0072

0,27 3 11 -0,6842 0,2518 0,2482 0,2895 -0,0413

0,28 1 12 -0,4158 0,1591 0,3409 0,3158 0,0251

0,29 6 18 -0,3123 0,1217 0,3783 0,4737 -0,0954

0,30 4 22 -0,0877 0,0319 0,4681 0,5789 -0,1108

0,31 1 23 0,0877 0,0319 0,5319 0,6053 -0,0734

0,32 4 27 0,1982 0,0754 0,5754 0,7105 -0,1351

0,33 3 30 0,4456 0,17 0,67 0,7895 -0,1195

0,35 2 32 0,7351 0,2673 0,7673 0,8421 -0,0748

0,36 2 34 0,9649 0,3315 0,8315 0,8947 -0,0632

0,42 2 36 1,9316 0,4732 0,9732 0,9474 0,0258

0,43 1 37 2,2175 0,4864 0,9864 0,9737 0,0127

0,46 1 38 2,7719 0,4972 0,9972 1,0000 -0,0028

L tabel : = 0.1437

L hitung = 0.1351

Kesimpulan: L tabel (0.1437) > L hitung (0.1351)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

142

Lampiran 12

PERSIAPAN UJI NORMALITAS N-GAIN KELOMPOK KONTROL

Kelas Kontrol

Xi fi Xi2 fiXi fiXi2

0,02 4 0,0004 0,08 0,0016

0,03 3 0,0009 0,09 0,0027

0,04 4 0,0016 0,16 0,0064

0,05 7 0,0025 0,35 0,0175

0,06 2 0,0036 0,12 0,0072

0,07 6 0,0049 0,42 0,0294

0,09 2 0,0081 0,18 0,0162

0,1 3 0,0100 0,3 0,0300

0,13 2 0,0169 0,26 0,0338

0,13 2 0,0169 0,26 0,0338

0,15 3 0,0225 0,45 0,0675

0,17 1 0,0289 0,17 0,0289

0,19 1 0,0361 0,19 0,0361

0,23 1 0,0529 0,23 0,0529

41

3,26 0,3640

Kelompok Kontrol

Rata-Rata =

=

= 0,08

Varians =

= 0,0026

Sd =

=

=0,05

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

136

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

143

UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS KONTROL

Xi fi zn Zi Ztabel F(z) Sz │Fz-Sz│

0,02 4 4 -1,0846 0,3599 0,1401 0,0976 0,0425

0,03 3 7 -0,9038 0,3159 0,1841 0,1707 0,0134

0,04 4 11 -0,7231 0,2642 0,2358 0,2683 -0,0325

0,05 6 17 -0,5423 0,2054 0,2946 0,4146 -0,1200

0,06 3 20 -0,3615 0,1406 0,3594 0,4878 -0,1284

0,07 3 23 -0,1808 0,0714 0,4286 0,5610 -0,1324

0,09 2 25 0,1808 0,0714 0,5714 0,6098 -0,0384

0,1 3 28 0,3615 0,1406 0,6406 0,6829 -0,0423

0,13 2 30 0,9038 0,3159 0,8159 0,7317 0,0842

0,14 2 32 1,0846 0,3599 0,8599 0,7805 0,0794

0,15 3 35 1,2654 0,3962 0,8962 0,8537 0,0425

0,17 2 37 1,6269 0,4474 0,9474 0,9024 0,0450

0,19 2 39 1,9884 0,4761 0,9761 0,9512 0,0249

0,23 2 41 2,7115 0,4966 0,9966 1,0000 -0,0034

L tabel : = 0.1383

L hitung = 0.1324

Kesimpulan: L tabel (0.1383) > L hitung (0.1324)

Data berasal dari populasi yang berdistribusi NORMAL

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

144

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST

Pengujian homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau

tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan

dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji homogenitas yang digunakan

adalah uji Fisher, dengan rumus:

Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : variansi populasi homogen

Ha : variansi populasi tidak homogen

2. Jumlah sampel N1 = 38

Jumlah sampel N2 = 41

3. Derajat kebebasan

Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1 = 38-1 = 37

Pembilang (varians terbesar) : dk1 = N-1 = 41-1= 40

4. Menentukan Ftabel

Untuk dk penyebut 40 dan dk pembilang 37 pada taraf signifikan α= 0,05

dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai

kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan

daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara yang

lebih tepat ialah dilakukan interpolasi:

Ftabel = F(0,05;dk = 37;40)

Ftabel= 1,71

5. Menentukan Fhitung yaitu varians terbesar dibagi varians terkecil.

Tabel uji homogenitas pretest

Eksperimen Kontrol

N 38 41

Mean 55,94 52,68

S2

7,46 7,67

Fhitung = = = 1,03

Karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua

sampel memiliki variansi populasi yang homogen.

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

145

UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST

Pengujian homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau

tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan

dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji homogenitas yang digunakan

adalah uji Fisher, dengan rumus:

Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : variansi populasi homogen

Ha : variansi populasi tidak homogen

2. Jumlah sampel N1 = 38

Jumlah sampel N2 = 41

3. Derajat kebebasan

Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1 = 38-1 = 37

Pembilang (varians terbesar) : dk1 = N-1 = 41-1= 40

4. Menentukan Ftabel

Untuk dk penyebut 40 dan dk pembilang 37 pada taraf signifikan α= 0,05

dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai

kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan

daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara yang

lebih tepat ialah dilakukan interpolasi:

Ftabel = F(0,05;dk = 37;40)

Ftabel= 1,71

5. Menentukan Fhitung yaitu varians terbesar dibagi varians terkecil.

Tabel uji homogenitas pretest

Eksperimen Kontrol

N 38 41

Mean 80,95 58,75

S2

6,49 7,41

Fhitung = = = 1,14

Karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel

memiliki variansi populasi yang homogen.

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

146

UJI HOMOGENITAS DATA N-GAIN

Pengujian homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau

tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan

dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji homogenitas yang digunakan

adalah uji Fisher, dengan rumus:

Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : variansi populasi homogen

Ha : variansi populasi tidak homogen

2. Jumlah sampel N1 = 38

Jumlah sampel N2 = 41

3. Derajat kebebasan

Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1 = 41-1 = 40

Pembilang (varians terbesar) : dk1 = N-1 = 38-1 = 37

4. Menentukan Ftabel

Untuk dk penyebut 40 dan dk pembilang 37 pada taraf signifikan α= 0,05

dari daftar tabel distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai

kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan

daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara yang

lebih tepat ialah dilakukan interpolasi:

Ftabel = F(0,05;dk = 40;37)

Ftabel= 1,69

5. Menentukan Fhitung yaitu varians terbesar dibagi varians terkecil.

Tabel uji homogenitas N-Gain

Eksperimen Kontrol

N 38 41

Mean 0,31 0,08

S2

0,0034 0,0026

Fhitung = = = 1,31

Karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua

sampel memiliki variansi populasi yang homogen.

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

147

Lampiran 14

UJI HIPOTESIS DATA PRETEST

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

pretest siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis yang

digunakan adalah Uji-t karena berdasarkan hasil perhitungan secara statistik data

pretest terdistribusi normal dan homogen.

to =

Langkah-langkah perhitungan Uji-t sebagai berikut:

1. Mencari Mean yaitu: M =

2. Mencari standar deviasi (SD), yaitu:

3. Mencari standar Error Mean (SEM), yaitu SEM =

4. Mencari satndar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel,

yaitu:

(SEM1-M2) = =

5. Mencari ”t” atau ”to”, yaitu to =

Tabel Perhitungan Uji-t Pretest Kelas Eksperimen

Xi fi Xi2 FiXi FiXi2

40 1 1600 40 1600

42 1 1764 42 1764

44 1 1936 44 1936

46 4 2116 184 8464

50 4 2500 200 10000

52 4 2704 208 10816

54 2 2916 108 5832

56 5 3136 280 15680

58 3 3364 174 10092

60 3 3600 180 10800

63 4 3969 252 15876

65 2 4225 130 8450

67 2 4489 134 8978

69 2 4761 138 9522

766 38 43080 2114 119810

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

148

Tabel Perhitungan Uji-t Pretest Kelas Kontrol

Xi fi Xi2 FiXi FiXi2

38 2 1444 76 2888

40 2 1600 80 3200

42 1 1764 42 1764

44 2 1936 88 3872

46 3 2116 138 6348

48 4 2304 192 9216

50 4 2500 200 10000

52 3 2704 156 8112

54 4 2916 216 11664

56 4 3136 224 12544

58 3 3364 174 10092

60 4 3600 240 14400

63 1 3969 63 3969

65 2 4225 130 8450

67 2 4489 134 8978

783 41 42067 2153 115497

M1 55,63 M2 52,51

SD1 7,71 SD2 7,8

SEM1 1,26 SEM2 1,24

Standar Error 1,58

to 1,98

df = N-2 = 79-2 = 77 (dikonsultasikan tabel ”t”), ternyata dalam tabel tidak

didapat df sebesar 77, maka dapat dilakukan interpolasi antara 70 dan 80. Dengan

df 70 dan 80 itu diperoleh harga kritik ”t” pada tabel, yaitu:

70 = 2,00

80 = 1,99

Dengan demikian to lebih kecil dari Ttabel, yaitu 1,97 < 1,99.

Kesimpulan; tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan.

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

149

UJI HIPOTESIS DATA POSTTEST

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

posttest siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis

yang digunakan adalah Uji-t karena berdasarkan hasil perhitungan secara statistik

data posttest terdistribusi normal dan homogen.

to =

Langkah-langkah perhitungan Uji-t sebagai berikut:

1. Mencari Mean yaitu: M =

2. Mencari standar deviasi (SD), yaitu:

3. Mencari standar Error Mean (SEM), yaitu SEM =

4. Mencari satndar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel,

yaitu:

(SEM1-M2) = =

5. Mencari ”t” atau ”to”, yaitu to =

Tabel Perhitungan Uji-t Posttest Kelas Eksperimen

Xi fi Xi2 FiXi FiXi2

65 2 4225 130 8450

71 2 5041 142 10082

73 2 5329 146 10658

75 3 5625 225 16875

77 3 5929 231 17787

79 3 6241 237 18723

81 5 6561 405 32805

83 6 6889 498 41334

85 5 7225 425 36125

88 4 7744 352 30976

90 1 8100 90 8100

94 2 8836 188 17672

961 38 77745 3069 249587

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

150

Tabel Perhitungan Uji-t Posttest Kelas Kontrol

Xi fi Xi2 FiXi FiXi2

42 1 1764 42 1764

46 2 2116 92 4232

48 2 2304 96 4608

50 2 2500 100 5000

52 3 2704 156 8112

54 2 2916 108 5832

56 3 3136 168 9408

58 3 3364 174 10092

60 8 3600 480 28800

63 5 3969 315 19845

65 3 4225 195 12675

67 3 4489 201 13467

69 3 4761 207 14283

71 1 5041 71 5041

801 41 46889 2405 143159

M1 80,76 M2 58,65

SD1 6,83 SD2 7,22

SEM1 1,12 SEM2 1,14

Standar Error 1,50

to 14,74

df = N-2 = 79-2 = 77 (dikonsultasikan tabel ”t”), ternyata dalam tabel tidak

didapat df sebesar 77, maka dapat dilakukan interpolasi antara 70 dan 80. Dengan

df 70 dan 80 itu diperoleh harga kritik ”t” pada tabel, yaitu:

70 = 2,00

80 = 1,99

Dengan demikian to lebih besar dari ttabel, yaitu 14,74 > 1,99.

Kesimpulan; terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

151

UJI HIPOTESIS DATA N-GAIN

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil

N-Gain siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis

yang digunakan adalah Uji-t karena berdasarkan hasil perhitungan secara statistik

data N-Gain terdistribusi normal dan homogen.

to =

Langkah-langkah perhitungan Uji-t sebagai berikut:

1. Mencari Mean yaitu: M =

2. Mencari standar deviasi (SD), yaitu:

3. Mencari standar Error Mean (SEM), yaitu SEM =

4. Mencari satndar Error dari perbedaan mean (SEM1-M2) antar variabel,

yaitu:

(SEM1-M2) = =

5. Mencari ”t” atau ”to”, yaitu to =

Tabel Perhitungan Uji-t N-Gain Kelas Eksperimen

Xi fi Xi2 fiXi fiXi2

0,20 1 0,0409 0,202 0,0409

0,22 1 0,0499 0,223 0,0499

0,23 2 0,0524 0,458 0,1048

0,24 2 0,0574 0,479 0,1148

0,26 2 0,0678 0,521 0,1356

0,27 3 0,0708 0,798 0,2123

0,28 1 0,0791 0,281 0,0791

0,29 6 0,0825 1,723 0,4949

0,30 4 0,0900 1,200 0,3600

0,31 1 0,0961 0,310 0,0961

0,32 4 0,1000 1,265 0,4002

0,33 3 0,1092 0,991 0,3275

0,35 2 0,1203 0,694 0,2407

0,36 2 0,1296 0,720 0,2592

0,42 2 0,1723 0,830 0,3446

0,43 1 0,1861 0,431 0,1861

0,46 1 0,2144 0,463 0,2144

11,591 3,66

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

152

Tabel Perhitungan Uji-t N-Gain Kelompok Kontrol

Xi fi Xi2 fiXi fiXi2

0,02 4 0,0004 0,08 0,0016

0,03 3 0,0009 0,09 0,0027

0,04 4 0,0016 0,16 0,0064

0,05 7 0,0025 0,35 0,0175

0,06 2 0,0036 0,12 0,0072

0,07 6 0,0049 0,42 0,0294

0,09 2 0,0081 0,18 0,0162

0,1 3 0,0100 0,3 0,0300

0,13 2 0,0169 0,26 0,0338

0,13 2 0,0169 0,26 0,0338

0,15 3 0,0225 0,45 0,0675

0,17 1 0,0289 0,17 0,0289

0,19 1 0,0361 0,19 0,0361

0,23 1 0,0529 0,23 0,0529

41 3,26 0,3640

M1 0,31 M2 0,08

SD1 0,057 SD2 0,0026

SEM1 0,009 SEM1 0,0004

Standar Error 0,097

to 2,37

df = N-2 = 79-2 = 77 (dikonsultasikan tabel ”t”), ternyata dalam tabel tidak

didapat df sebesar 77, maka dapat dilakukan interpolasi antara 70 dan 80. Dengan

df 70 dan 80 itu diperoleh harga kritik ”t” pada tabel, yaitu:

70 = 2,00

80 = 1,99

Dengan demikian to lebih kecil dari ttabel, yaitu 2,37 < 1,99.

Kesimpulan; terdapat perbedaan yang signifikan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

153

Lampiran 15

Pengolahan Data Hasil Observasi KPS Pertemuan I

Aspek keterampilan

Proses Sains

Kelompok Jml Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengamati 2 2 2 1 3 2 2 2 16 66,67

Interpretasi Data 2 1 2 1 1 2 1 1 11 45,83

Berhipotesis 2 1 2 2 1 3 2 1 14 58,33

Merencanakan

Percobaan 2 2 1 1 3 2 2 2 15 62,50

Menerapkan Konsep 2 2 1 1 2 2 1 1 12 50,00

Berkomunikasi 1 2 1 2 2 1 2 2 13 54,17

RERATA

Pengolahan Data Lembar Observasi KPS Pertemuan II

Aspek keterampilan

Proses Sains

Kelompok Jml Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengamati 2 2 2 2 3 2 3 2 18 75

Interpretasi Data 2 2 2 1 1 1 2 2 13 54,17

Berhipotesis 2 2 2 2 1 3 2 1 15 62,5

Merencanakan

Percobaan 2 2 2 1 3 2 2 2 16 66,67

Menerapkan Konsep 2 2 2 1 2 2 1 1 13 54,17

Berkomunikasi 2 2 1 2 2 2 2 2 15 62,5

RERATA

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

154

Pengolahan Data Lembar Observasi KPS Pertemuan III

Aspek keterampilan

Proses Sains

Kelompok Jml Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengamati 2 3 2 3 3 2 3 2 20 83,33

Interpretasi Data 2 3 3 2 2 2 2 2 18 75,00

Berhipotesis 2 3 3 2 2 3 2 2 19 79,17

Merencanakan

Percobaan

2 3 2 3 3 2 2 2 19 79,17

Menerapkan Konsep 2 2 3 2 2 2 2 2 17 70,83

Berkomunikasi 2 3 3 2 2 3 3 2 20 83,33

RERATA

Pengolahan Data Lembar Observasi KPS Pertemuan IV

Aspek keterampilan

Proses Sains

Kelompok Jml Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengamati 3 3 3 3 3 2 3 3 23 95,83

Interpretasi Data 2 3 3 2 2 2 2 3 19 79,17

Berhipotesis 2 3 3 3 2 3 2 2 20 83,33

Merencanakan

Percobaan 3 3 3 3 3 2 2 2 21 87,50

Menerapkan Konsep 2 3 3 2 2 2 2 3 19 79,17

Berkomunikasi 3 3 3 3 3 3 3 2 23 95,83

RERATA

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Naeli Zakiyah

Nim : 106016100587

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Judul Skripsi :Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terbimbing

terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

BAB I

1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf.h.3. Diakses Rabu, 15 Desember 2010.

2 Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran

MIPA, Direktorat Tenaga Kependidikan Durektorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008. Diakses,

http://modultotpengawas.fileave.com/15%20--%20KODE%20--%2003

%20-%20B6a%20Strategi%20Pembelajaran%20MIPA.pdf Diakses:

Rabu 20 Juli 2010.

3 Mely M,S.Pd Guru Bidang Studi IPA di MTs.Yasti 1 Cisaat.

Wawancara pada hari Rabu, 25 Agustus 2010.

4 Zulfiani, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika

dan Sains Dasar sebuah Antologi, (Jakarta:PIC UIN, 2007), h.5.

5 Nuryani Y. Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi.

(Malang:IKIP Malang, 2005) , h.76

6 Zulfiani, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika

dan Sains Dasar sebuah Antologi, (Jakarta:PIC UIN, 2007), h.6.

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

BAB II

7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,

(Jakarta: Kencana, 2008), h.191.

8 Philips Alexander dan Tan Aik Ling, Promoting Inquiry Through

Science Reflective Journal Writing, Eurasia Journal of Mathematics,

Science and Technology Education, 2008, 4(3), h.279-283. (Tersedia:

http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf)

Diakses Rabu, 16 Juni 2010.

9 Ken Gilbertson, Timothy Bates, Terry McLaughlin, and Alan Ewert,

Outdoor Education: Methods and Strategies,(United States: Human

Kinetics, 2006), h.120. (http://wilderdom. com/store/index.php? main

_page= product_ info&cPath=4_11&products_id=132 Diakses Sabtu,

15 Mei 2010.

10 Alberta Learning, Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to

Implementing Inquiry-based Learning, 44 Capital Boulevard, Street

NW, Edmonton, Alberta,Canada, .2004.h.7 (Tersedia:

http://www.learning.gov.ab.ca/k_12/ curriculum/ bySubject/

focusoninquiry.pdf) Diakses Sabtu, 15 Mei 2010.h.1

11 Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h.42-43.

http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-

primer.pdf Diakses Rabu, 16 Juni 2010.

12 Ronald J. Bonnstetter and, Inquiry: Learning from the Past with an Eye

on the Future, Electronic Journal of Science Education V3 N 12

December 2009 University of Nebraska, Lincoln.

http://wolfweb.unr.edu/homepage/jcannon/ejse/bonnstetter.html

Diakses Rabu, 16 Juni 2010.

13 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta:

Kencana, 2009).h.172

14 Carol C.Kuhlthau, Leslie K. Maniotes, et,all. 2006. “Guided Inquiry:A

Framework for Learning Through School Libraries in 21 Century

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

School.Tersedia: http://cissl.scils.rutgers.edu/guided _inquiry/char.htm

Diakses: Kamis, 4 februari 2010.

15 Ibrahim Bilgin, The effects of guided inquiry instruction incorporating

a cooperative learning approach on university students’ achievement

of acid and bases concepts and attitude toward guided inquiry

instruction, Scientific Research and Essay Vol.4 (10), October,

2009.Department of Primary Education (Tersedia : online http://www.

academicjournals. org/sre.)h.2. (Diakses: Selasa, 02 Maret 2010).

16 Carol Kuhlthau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A

Framework For Learning Through School Libraries In 21st Century

School”. Artikel diakses dari http://cissl. scils.rutgers. edu/

guidedinquiry/ char.htm. Diakses: Kamis, 04 Februari 2010.

17 David M. Hanson. Designing Process-Oriented Guided-Inquiry

Activities. (Stony Brook University: Pacific Crest, 2nd

edition,

2005).h.1-2. http://quarknet.fnal.gov/ fellows/TLDownloads/

Designing_ POGIL_Activities.pdf Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

18 David M. Hanson. Designing Process-Oriented Guided-Inquiry

Activities. (Stony Brook University: Pacific Crest, 2nd

edition,

2005).h.1-2. http://quarknet. fnal.gov/fellows/ TLDownloads/

Designing_ POGIL_Activities.pdf Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

19 Henik Ismawati, Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-

Fisika melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Sub-Pokok

Bahasan Pemantulan Cahaya. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.2007.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/ skripsi/archives/ HASH44b3/

0f240cc1.dir /doc.pdf. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.

20 Nuryani Y. Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi.

(Malang:IKIP Malang,2005) h.78

21 Doris Ash, “The Process Skills of Inquiry.h.52. (Tersedia:

www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010.

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

22 Sabar Nurrohman. 2009. Penerapan Seven Jump Methode sebagai

Upaya Peningkatan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.Skripsi.

Universitas FMIPA UNY. http://webcache.google usercontent.

com/search?q=cache: xvq Kn6Jc9HEJ: eprints.uny.ac.id/

2402/+Penerapan+ Seven+ Jump +Method+sebagai+

Upaya+Peningkatan+Keterampilan+ Proses +Sains

+Mahasiswa&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses: Rabu, 16 Juni

2010.

23 Nuryani Y. Rustaman. Strategi Belajar Mengajar Biologi.

(Malang:IKIP Malang, 2007) h. 78

24 Karen L. Lancour, Process Skills For Life Science. (Tersedia:

www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010.

25 Grace Teo Yew Mei, Promoting Science Process Skill and The

relevance of Science Through Science Alive Programme, dalam

Proceeding of redesigning pedagogy: Culture, Knowledge and

Understanding Conference, Singapore May 2007, h.2.

http://conference.nie.edu.sg/2007/paper/papers/SCI432.pdf. Diakses:

Rabu, 16 Juni 2010.

26 Nuryani Y. Rustaman, dkk.. Strategi Belajar Mengajar Biologi.

(Malang:IKIP Malang, 2005) h. 82.

27 Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008. h.16. Diakses

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-

KODE-03-B5-Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf. Rabu 20

Juli 2010.

28 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik,

(Jakarta:Gaung Persada Press,2005), h.76.

29 Susiwi, dkk., Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

“Model Pembelajaran Praktikum D-E-H”, Jurnal Pengajaran MIPA,

Vol. 14 ISSN: 1412-0917 No. 2 Oktober 2009, h.96-102.

http://fpmipa.upi.edu/ v3/www/jurnal/ oktober2009/7. SUSIWI-

Analisis%20Ketrampilan%20Proses%20Sains-REVISI.pdf. Diakses:

Rabu, 16 Juni 2010.

30 Wawan. Skripsi. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains

Siswa.Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.2007.h.100.

31 Arief Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri

Laboratorium sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP.

http://www.p4tkipa.org/data/A_SIDHARTA.pdf. Diakses: Rabu, 16

Juni 2010.

32 Sari, Fitri Erika, dkk., Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pokok Bahasan Laju

Reaksi Kelas IX SMAN 1 Siak Sri Indrapura.

http://www.scribd.com/doc/17061987/Penerapan-Pendekatan-Inkuiri-

Untuk-Meningkatkan-Keterampilan-Proses-Siswa-Pada-Pokok-

bahasan-laju-reaksi-kelas-xi-ipa-sman-1-siak-sri-indrapura. (10

Februari 2010).

33 Gebi Dwiyanti dan Wiwi Siswaningsih, Keterampilan Proses Sains

Siswa Kelas XI pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia melalui

Metode Praktikum, Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia. http://www.linkpdf.com/ebook-

viewer.php?url=http://file.upi.edu/direktori/d%20-%20fpmipa

/jur.%20pend. %20kimia/19561 2061983032%20-%20gebi%

20dwiyanti/ keterampilan% 20proses%20sains% 20siswa%20

smu%20kelas %20ii%20 pada%20 pembelajar. pdf. Diakses: Rabu, 16

Juni 2010.

34 Ibrahim Bilgin, The effects of guided inquiry instruction incorporating

a cooperative learning approach on university students’ achievement

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

of acid and bases concepts and attitude toward guided inquiry

instruction, Scientific Research and Essay Vol.4 (10), pp. 1038-1046,

October,2009. Available online at http://www.academicjournals.org/sre

ISSN 1992-2248 © 2009 Academic Journals. Diakses: rabu, 16 Juni

2010.

35 Peggy Brickman, Cara Gormally, Norris Amstrong, dan Brittan Hallar,

Effect of Inquiry-based Learning on Student’s Science Literacy Skills

and Confidence, International Journal for the Schholarship of Teaching

and Learning, Vol.3 No.2 (July 2009). Diakses di

http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl. Diakses: Sabtu, 06 November

2010.

BAB III

36 Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,

(Jakarta:PPM, 2004), h.128.

37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2006), hal. 131

38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian… hal 139-140

39 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008). h.137.

40 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), edisi revisi, h.78.

41 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), edisi revisi, h.75.

42 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009) h.207.

43 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,… hal. 213.

44 Ruseffendi. Statistik Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:

IKIP Bandung Press.1998.h.292.

45 Ruseffendi. Statistik Dasar Untuk Penelitian Pendidikan,…h.294.

46 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV.

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

Pustaka Setia, 2005), Hal. 162.

BAB IV

47 Wawan, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada Pokok

Bahasan Kalor. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, 2007.

48 Wawan, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada Pokok

Bahasan Kalor. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, 2007.

49 Nuryani Y. Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi.

(Malang: IKIP Malang, 2005) h.83.

50 Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru,

beberapa metode pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan

Khusus, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.59.

51 Sari, dkk, Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas IX

SMAN 1 Siak Sri Indrapura.

http://www.scribd.com/doc/17061987/penerapan-pendekatan-inkuiri-

untuk-meningkatkan-keterampilan-proses-siswa-pada-pokok-bahasan-

laju-reaksi-kelas-xi-ipa-sman-1-siak-sri-indrapura. (10 Februari 2010).

Jakarta, ...............................2011

Pembimbing I Pembimbing II

Baiq Hana Susanti, M.Sc. Yuke Mardiati, S.Si.

19700209 200003 2 001 19760117 200701 2 013

Page 132: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 1

CO2 DALAM UDARA PERNAPASAN

84

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu :70 Menit

Alat dan Bahan

1. 2 buah tabung reaksi

2. 2 buah sumbat plastik

berlubang

3. 2 buah sedotan

4. Air kapur

FASE 1: Menyajikan Masalah

”Bagaimanakah pengaruh udara pernapasan terhadap air kapur? FASE 2: Berhipotesis

Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

Buatlah hipotesa. Kamu dapat melakukannya dengan membuat

pertanyaan sesuai dengan tujuan eksperimen diatas

Hipotesa:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

FASE 3: Eksperimen

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan

tersebut diatas, terlebih dahulu kamu harus melakukan eksperimen

(mengamati, mengukur dan mencatat gejala/peristiwa yang terjadi).

Prosedur/langkah Kerja

1. Susunlah perangkat percobaanseperti gambar dibawah ini!

Konsep : CO2 dalam Udara Pernapasan

Tujuan : Mengamati zat yang dikeluarkan pada saat bernafas

Kegiatan : Siswa melakukan eksperimen mengenai CO2 dalam udara

pernapasan

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 1

CO2 DALAM UDARA PERNAPASAN

85

(Air Kapur) (Air Kapur dihembuskan Udara pernapasan)

2. Isi masing-masing tabung reaksi dengan air kapur yang bening

sebanyak 5ml.

3. Tiup pipa karet pada tabung B selama 15 detik, bandingkan kedua

cairan tersebut!

4. Jika setelah 15 detik belum tampak ada perbedaan, ulangi lagi

dengan waktu 15 detik berikutnya.

5. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, catatlah hasil

yang kalian amati.

Tabung Warna Air Kapur

A

B

1. Apakah yang terjadi pada air kapur setelah kamu menghembuskan

udara pernapasan ke dalamnya?

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Jelaskan!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan alat-alat pernapasan pada manusia secara urut?

4. Mengapa bernafas melalui hidung lebih baik daripada melalui mulut?

Jelaskan!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 134: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 1

CO2 DALAM UDARA PERNAPASAN

86

FASE 4: Pengolahan Data

Lengkapilah gambar organ pernapasan berikut ini!

FASE 5: Aplikasi

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka saya

simpulkan bahwa:

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 2

MEKANISME PERNAPASAN

91

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu :70 Menit

Alat dan Bahan

1. Pipa kaca/plastic bentuk Y

2. Toples Plastik

3. Balon karet

4. Lembaran karet

5. Penutup botol/gabus

6. Tali/karet gelang

FASE 1: Menyajikan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh tekanan dalam pru-paru terhadap proses

pernapasan?

FASE 2: Berhipotesis

Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

Buatlah hipotesa. Kamu dapat melakukannya dengan membuat

pertanyaan sesuai dengan tujuan eksperimen diatas

Hipotesa:

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

FASE 3: Eksperimen

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap

permasalahan tersebut diatas, terlebih dahulu kamu harus melakukan

eksperimen (mengamati, mengukur dan mencatat gejala/peristiwa yang

terjadi).

Konsep : Mekanisme Pernapasan

Tujuan : Mengamati proses inspirasi dan ekspirasi

Kegiatan : Siswa melakukan eksperimen mengenai mekanisme

inspirasi dan ekspirasi

Page 136: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 2

MEKANISME PERNAPASAN

97

Prosedur/Langkah Kerja

1. Buatlah toples model donders berikut ini!

2. Jika karet penutup ditarik kebawah, dengan demikian volume udara

dalam toples menjadi lebih................................(Besar/Kecil). Sebaliknya

tekanan udara didalam toples menjadi lebih

................................(Besar/Kecil). Akibatnya udara masuk melalui pipa ke

dalam balon hingga balon................................(Mengembang/Mengempis)

3. Jika karet penutup dilepas, maka volume udara dalam toples menjadi

lebih................................ (Besar/Kecil) sehingga menekan balon dan

udaranya keluar. Akibatnya balon ................................

(Mengembang/Mengempis)

4. Isilah data pengamatan berikut ini!

Perlakuan Keadaan

Balon Volume Tekanan Udara

Tarik

Lepas

FASE 4: Merumuskan Penjelasan

5. Berdasarkan hasil pengamatan, inspirasi merupakan

proses…………………(masuk/keluar) udara……………………(ke dalam/dari)

tubuh. Inspirasi terjadi jika otot-otot

antarrusuk…………………….(berkontraksi/relaksasi) sehingga tulang-tulang

rusuk dan dada terangkat ke atas, otot diafragma berkontraksi dan

menekan rongga perut 5 cm ke bawah, yang mengakibatkan rongga

dada dan paru-paru…………………………….(membesar/mengecil). Akibatnya

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 2

MEKANISME PERNAPASAN

98

tekanan dalam paru-paru………………………………(bertambah/berkurang)

sehingga udara luar masuk.

6. Sedangkan Ekspirasi merupakan proses…………………(masuk/keluar)

udara……………………(ke dalam/dari) tubuh. Ekspirasi terjadi jika otot-

otot antarrusuk…………………….(berkontraksi/relaksasi), yaitu tulang

rusuk dan tulang dada turun kembali seperti semula, otot diafragma

mengendur sehingga rongga dada & paru-

paru…………………………….(membesar/mengecil). Akibatnya tekanan dalam

paru-paru……………………………… (bertambah/berkurang) sehingga udara

terhembus ke luar.

7. Pernapasan dada merupakan pernapasan yang mekanismenya terjadi

akibat kontraksi dari otot-otot......................................

8. Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya terjadi

akibat kontraksi dari otot-otot..................................

9. Mengapa kalau perut kita terlalu kenyang, kita menjadi sulit bernapas?

…………………………………………………………………………………………………………………………

FASE 5: Aplikasi

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka

saya simpulkan bahwa:

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 3

FREKUENSI PERNAPASAN

103

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu : 70 Menit

Alat dan Bahan

a. Stopwatch

b. Alat tulis

FASE 1: Menyajikan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap kecepatan bernafas manusia” ”Bagimanakah pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan bernafpas manusia?”

FASE 2: Berhipotesis

Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

Buatlah hipotesa. Kamu dapat melakukannya dengan membuat

pertanyaan sesuai dengan tujuan eksperimen diatas

Hipotesa:

……………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………

FASE 3: Eksperimen

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap

permasalahan tersebut diatas, terlebih dahulu kamu harus

melakukan eksperimen (mengamati, mengukur dan mencatat

gejala/peristiwa yang terjadi)

Prosedur/Langkah Kerja

1. Siapkan stopwatch

2. Bekerjalah secara berpasangan, salah satu menghitung waktu

dan yang lain menghitung frekuensi bernafas.

Konsep : Frekuensi Pernapasan

Tujuan : Mengetahui frekuensi pernapasan pada manusia

Kegiatan : Siswa melakukan eksperimen mengenai frekuensi

pernapasan

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 3

FREKUENSI PERNAPASAN

104

3. Hitunglah kecepatan bernapas seorang laki-laki dan perempuan

dalam posisi berbaring, duduk, dan berdiri selama 1 menit.

Masing-masing 3x pengulangan.

4. Tugaskan dua orang (laki-laki dan perempuan) untuk melakukan

lari ditempat selama 5 menit. Kemudian hitung kecepatan

bernapas selam 1 menit.

5. Isilah Data Hasil Pengamatan Berikut ini!

Nama L/P Posisi

Frekuensi

Pernapasan Rata-

rata 1 2 3

Berbaring

Duduk

Berdiri

Setelah berlari

Berbaring

Duduk

Berdiri

Setelah berlari

Perhatikan tabel 1:

6. Pada posisi bagaimanakah frekuensi pernapasan manusia paling

cepat?

……………………………………………………………………………………………………………………

7. Pada posisi bagaimanakah frekuensi pernapasan manusia paling

lambat?

……………………………………………………………………………………………………………………

8. Frekuensi manakah antara laki-laki dan perempuan yang paling

cepat?

……………………………………………………………………………………………………………………

9. Mengapa setelah berlari frekuensi pernapasan kamu meningkat?

……………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………

10. Buatlah grafik yang menunjukkan pengaruh usia terhadap

kecepatan pernapasan manusia!

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 3

FREKUENSI PERNAPASAN

105

FASE 5: Aplikasi

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka

saya simpulkan bahwa:

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 141: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 4

PENGARUH ASAP ROKOK TERHADAP PARU-PARU

110

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu : 70 Menit

Alat dan Bahan

a. Tabung U dan pipa kaca

b. Selang Plastik

c. Pompa Karet

d. Kapas

e. Sebatang rokok Kretek

f. Korek api

FASE 1: Menyajikan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh asap rokok terhadap kesehatan paru-

paru?”

FASE 2: Berhipotesis

Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan

Buatlah hipotesa. Kamu dapat melakukannya dengan membuat

pertanyaan sesuai dengan tujuan eksperimen diatas

Hipotesa:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

FASE 3: Eksperimen

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap

permasalahan tersebut diatas, terlebih dahulu kamu harus melakukan

Konsep : Pengaruh Asap Rokok Terhadap Paru-paru

Tujuan : Mengetahui pengaruh asap rokok terhadap kesehatan

Kegiatan : Siswa melakukan eksperimen pengaruh asap rokok

terhadap paru-paru

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 4

PENGARUH ASAP ROKOK TERHADAP PARU-PARU

111

eksperimen (mengamati, mengukur dan mencatat gejala/peristiwa yang

terjadi). 1. Susunlah alat yang sudah disediakan

2. Nyalakan rokok yang ada pada salah satu ujung selang dengan korek api

kemudian isaplah beberapa kali sehingga asap rokok mengalir masuk dan

memenuhi tabung. Lakukanlah berulang kali sampai timbul bercak cokelat

kekuningan yang menempel pada kapas dalam tabung.

3. Isilah Data Hasil Pengamatan Berikut ini!

Keadaan Sebelum Rokok Diisap Sesudah Rokok Diisap

Selang

Kapas

FASE 4 : Merumuskan Penjelasan

4. Berdasarkan hasil pengamatan, pada rokok terdapat zat yang

berbahaya, meliputi..............................................

5. Kebiasaan merokok dapat membahayakan kesehatan

karena.....................................................................................................

6. Solusi untuk menjaga kesehatan organ pernapasan kita

adalah………………………………………………………………………………………………………………

FASE 5: Aplikasi

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka saya

simpulkan bahwa: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

PRAKTIKUM 1

CO2 DALAM UDARA PERNAPASAN

KELAS KONTROL

119

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu :70 Menit

1. Tuliskan alat dan bahan dalam percobaan karbondioksida dalam udara

pernapasan yang telah dilakukan!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan cara kerja percobaan tersebut!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana keadaan air kapur pada tabung yang ditiupkan udara

pernapasan? Mengapa demikian!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apa yang menyebabkan air kapur berubah warnanya menjadi keruh?

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan hasil percobaan tersebut dan berikan kesimpulanmu!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

Konsep : CO2 dalam Udara Pernapasan

Tujuan : Mengamati zat yang dikeluarkan pada saat bernafas

Kegiatan : Siswa melakukan eksperimen mengenai CO2 dalam udara

pernapasan

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 2

MEKANISME PERNAPASAN

KELAS KONTROL

120

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu :70 Menit

1. Tuliskan alat dan bahan dalam percobaan mekanisme pernapasan?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan cara kerja percobaan tersebut!

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan proses mekanisme pernapasan inspirasi dan ekspirasi?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

5. Mengapa kalau perut kita terlalu kenyang, kita menjadi sulit

bernapas?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka saya

simpulkan bahwa:

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

Konsep : Mekanisme Pernapasan

Tujuan : Mengamati proses inspirasi dan ekspirasi

Kegiatan : Siswa mengamati percobaan mekanisme pernapasan

manusia

Page 145: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 3

FREKUENSI PERNAPASAN

121

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu : 70 Menit

1. Pada posisi bagaimanakah frekuensi pernapasan manusia paling cepat?

………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Pada posisi bagaimanakah frekuensi pernapasan manusia paling lambat?

………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Frekuensi manakah antara laki-laki dan perempuan yang paling cepat?

………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Mengapa setelah berlari frekuensi pernapasan kamu meningkat?

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Apakah menurut kamu ada hubungan antara jenis kelamin dengan

frekuensi pernapasan?

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Berdasarkan pengamatanmu, gambarkan grafik pengaruh posisi tubuh

terhadap frekuensi pernapasan manusia!

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

7. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia?

………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

Berdasarkan data-data dan pertanyaan yang telah dijawab maka

saya simpulkan bahwa: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Konsep : Frekuensi Pernapasan

Tujuan : Mengetahui frekuensi pernapasan pada manusia

Kegiatan : Siswa mengamati kegiatan percobaan tentang Frekuensi

Pernapasan

Page 146: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

LEMBAR KERJA SISWA 4

PENGARUHH ASAP ROKOK TERHADAP PARU-PARU

122

Kelompok : Hari/Tanggal :

Kelas : Waktu :70 Menit

1. Tuliskan alat dan bahan dalam percobaan pengaruh asap rokok

terhadap paru-paru!

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan cara kerja percobaan tersebut!

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana keadaan kapas pada selang setelah rokok diisap?

Jelaskan!

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apa yang menyebabkan kapas berubah menjadi kuning? Jelaskan?

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan hasil percobaan tersebut dan berikan kesimpulanmu!

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

Konsep : Pengaruh asap rokok terhadap paru-paru

Tujuan : Mengamati pengaruh asap rokok terhadap paru-paru

Kegiatan : Siswa Mengamati percobaan pengaruh asap rokok

terhadap paru-paru

Page 147: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

80

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : MTs. Yasti 1 Cisaat-Sukabumi

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/I

Materi Pelajaran : Sistem Pernapasan Manusia

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)

I. Standar Kompetensi :

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

III. Indikator

1. Mengidentifikasi organ-organ pernapasan manusia

2. Menjelaskan kandungan gas dalam udara pernapasan melalui kegiatan

percobaan

3. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan percobaan

4. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

percobaan

5. Menentukan perencanaan pelaksanaan kegiatan percobaan

6. Menggambarkan data empiris hasil kegiatan percobaan

7. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

8. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menyebutkan organ-organ system pernapasan manusia

2. Mengamati adanya kandungan karbondioksida dalam udara pernapasan

melalui kegiatan percobaan

3. Merumuskan hipotesis sebelum kegiatan percobaan

4. Menyusun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan

5. Merencanakan prosedur untuk kegiatan percobaan

6. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas

8. Memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan

V. Materi Pokok

Pernapasan atau respirasi adalah seluruh proses mulai dari pemasukan

udara, pengambilan oksigen (O2) dan penggunaan oksigen untuk oksidasi,

Page 148: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

81

sampai dengan pengeluaran zat-zat sisa pernapasan. Oksigen di dalam tubuh

digunakan untuk membakar zat-zat makanan atau proses oksidasi.

Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus menerus untuk

proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah

beracun produk dari proses tersebut. Pertukaran gas antara oksigen dengan

karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung.

VI. Pendekatan Pembelajaran

- Pendekatan Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)

VII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan ke-1

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahulu

an

Apersepsi:

“Apabila penyelam tidak

menggunakan tabung oksigen,

apa yang akan terjadi pada

penyelam tersebut?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa dalam 8

kelompok, setiap kelompok

diberi LKS

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan oleh guru

Memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membuat

kelompok dan

mengambil LKS yang

diberikan oleh guru

5 menit

INTI Penyajian

Masalah

Guru menunjukkan sebuah

tabung yang berisi air kapur

yang bening

Air Kapur

Guru bertanya kepada siswa:

“Bagaimanakah pengaruh udara

pernapasan terhadap air kapur?

Siswa memperhatikan

tabung yang

ditunjukkan oleh guru

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

10 menit

Page 149: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

82

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Berhipotesis

Guru mengarahkan siswa untuk

berdiskusi dan membuat

hipotesis mengenai masalah

yang disajikan.

Guru menuliskan hipotesis dari

siswa pada papan tulis

Siswa berdiskusi dan

membuat hipotesis

dari masalah yang

telah disajikan oleh

guru

Siswa mengajukan

hipotesis kepada guru

10 menit

Eksperimen

Guru menjelaskan tentang

tujuan percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

menyiapkan alat dan bahan

untuk percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

mulai melakukan percobaan

dan mencatat hasil percobaan

Guru membimbing dan

mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa menyusun alat

dan bahan percobaan

Siswa melakukan

percobaan dan

mencatat hasil

percobaan

20 menit

Pengolahan

Data

Guru membimbing siswa dalam

melakukan diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

membuat kesimpulan dari hasil

diskusi

Siswa melakukan

diskusi kelompok

Siswa menyiapkan

hasil dari diskusi dan

membuat kesimpulan.

15 menit

Aplikasi

Guru mengarahkan siswa dalam

menyajikan hasil percobaan di

depan kelas

Guru membimbing siswa dalam

penarikan kesimpulan dengan

mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

- Apa yang dimakud dengan

bernafas?

- Organ-organ apa saja yang

terdapat pada system

pernapasan manusia?

- Pernahkah kamu mengalami

bersin?Mengpa kamu bersin?

- Apakah yang akan terjadi jika

kamu tertawa atau bercakap-

cakap pada saat makan?

- Apa yang dapat kamu

simpulkan dari percobaan hari

Siswa

mengkomunikasikan

hasil percobaan di

depan kelas

Siswa menyampaikan

kesimpulan dari

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

15 menit

Page 150: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

83

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

ini?

Guru melakukan review

terhadap materi yang telah

dipelajari supaya tidak terjadi

miskonsepsi.

Penutup

Guru memberikan apresiasi

terhadap kelompok yang paling

baik

Guru menginformasikan materi

percobaan untuk pertemuan

selanjutnya

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

5 menit

VIII. Penilaian

1. Soal Pretest dan Posttest

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Lembar Observasi

IX. Alat dan Bahan

a. 2 buah tabung reaksi

b. 2 buah sumbat plastik berlubang

c. 4 batang pipa pendek/selang

d. 2 buah pipa karet

e. Air kapur

X. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2006.

2. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006.

Sukabumi,.......................................2010

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Praktikan

(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )

Page 151: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : MTs. Yasti 1 Cisaat-Sukabumi

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/I

Materi Pelajaran : Sistem Pernapasan Manusia

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)

I. Standar Kompetensi :

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

III. Indikator

1. Menggambarkan mekanisme pernapasan

2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan percobaan

3. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

percobaan

4. Menentukan perencanaan pelaksanaan kegiatan percobaan

5. Menggambarkan data empiris hasil kegiatan percobaan

6. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi

2. Menunjukkan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut melalui

kegiatan percobaan

3. Membandingkan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut

4. Merumuskan hipotesis sebelum kegiatan percobaan

5. Menyusun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan

6. Merencanakan prosedur untuk kegiatan percobaan

7. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

8. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas

9. Memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan

V. Materi Pokok

Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya

(secara otomatis). Meskipun dalam keadaan tidur proses pernapasan terus

berjalan. Pada saat bernapas ada dua proses yang terjadi, yaitu inspirasi dan

ekspirasi. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan

otot-otot antar tulang rusuk. Mekanisme pernapasan pada manusia dibedakan

Page 152: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

88

atas dua amcam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Penyebab

terjadinya pernapasan dada dan pernapasan perut itu berbeda. Intinya

pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot-otot antartulang rusuk,

sedangkan pernapasan perut terjadi karena kontraksi otot diafragma.

VI. Pendekatan Pembelajaran

- Pendekatan Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)

VII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan ke-2

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahul

uan

Apersepsi:

Guru bertanya:

“ Apa yang terjadi pada otot

diafragma saat udara masuk ke

dalam paru-paru?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai

Guru membagi siswa dalam 8

kelompok, setiap kelompok

diberi LKS

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanggapi

pertanyaan dari guru

Memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membuat

kelompok dan

mengambil LKS yang

diberikan oleh guru

5 menit

INTI

Penyajian

Masalah

Guru menunjukkan kegiatan

percobaan tentang mekanisme

pernapasan

Guru bertanya kepada siswa:

“Bagaimanakah pengaruh

tekanan dalam pru-paru

terhadap proses pernapasan?

Siswa memperhatikan

toples yang

ditunjukkan oleh guru

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

10 menit

Berhipotesis

Guru mengarahkan siswa

untuk berdiskusi dan

membuat hipotesis mengenai

masalah yang disajikan.

Siswa berdiskusi dan

membuat hipotesis dari

masalah yang telah

disajikan oleh guru

10 menit

Page 153: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

89

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Guru menuliskan hipotesis

dari siswa pada papan tulis

Siswa mengajukan

hipotesis kepada guru

Eksperimen

Guru menjelaskan tentang

tujuan percobaan

Guru menugaskan siswa

untuk menyusun alat dan

bahan untuk percobaan

Guru menugaskan siswa

untuk melakukan percobaan

dan mencatat hasil percobaan

Guru membimbing dan

mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa menyusun alat

dan bahan percobaan

Siswa melakukan

percobaan dan mencatat

hasil percobaan

20 menit

Pengolahan

Data

Guru membimbing siswa

dalam melakukan diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

membuat kesimpulan dari

hasil diskusi

Siswa melakukan

diskusi untuk menjawab

pertanyaan yang ada

pada LKS berdasarkan

data percobaan

Siswa menyiapkan hasil

dari diskusi dan

membuat kesimpulan.

15 menit

Aplikasi

Guru mengarahkan siswa

dalam menyajikan hasil

percobaan di depan kelas

Guru membimbing siswa

dalam penarikan kesimpulan

dengan mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

- Bagaimana proses terjadinya

inspirasi dan ekspirasi?

- Apa perbedaan antara

pernapasan dada dan

pernapasan perut?

- Apa yang dapat kamu

simpulkan?

Guru melakukan review

terhadap materi yang telah

dipelajari supaya tidak terjadi

miskonsepsi.

Siswa

mengkomunikasikan

hasil percobaan di

depan kelas

Siswa menyampaikan

kesimpulan dari

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan

review materi yang

telah dipelajari

15 menit

Penutup Guru memberikan apresiasi

terhadap kelompok yang

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Page 154: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

90

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

paling baik

Guru menginformasikan

materi percobaan untuk

pertemuan selanjutnya

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

5 menit

VIII. Penilaian

1. Soal Pretest dan Posttest

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Lembar Observasi

IX. Alat dan Bahan

Toples model donders

2 buah balon

2 lembaran karet/karet balon

Pipa berbentuk Y

gabus

X. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2006.

2. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006.

Sukabumi,...............................2010

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Praktikan

(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )

Page 155: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : MTs. Yasti 1 Cisaat-Sukabumi

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/I

Materi Pelajaran : Sistem Pernapasan Manusia

Pertemuan Ke- : 3

Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)

I. Standar Kompetensi :

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

III. Indikator

1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan percobaan

3. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

percobaan

4. Menentukan perencanaan pelaksanaan kegiatan percobaan

5. Menggambarkan data empiris hasil kegiatan percobaan

6. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menghitung frekuensi pernapasan orang normal

2. Membandingkan frekuensi bernafas dalam kondisi normal dan beraktivitas

3. Membandingkan frekuensi pernapasan dalam kondisi normal dan

beraktivitas

4. Menghubungkan antara volume pernapasan dengan frekuensi pernapasan

5. Merumuskan hipotesis sebelum kegiatan percobaan

6. Menyusun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan

7. Merencanakan prosedur untuk kegiatan percobaan

8. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

9. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas

10. Memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan

V. Materi Pokok

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara

permenit. Orang normal bernapas 12-15 kali permenit. Frekuensi bernafas

dipengaruhi oleh jenis kelamin, aktivitas, suhu tubuh, posisi tubuh, dan usia. Wanita

pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil daripada pria sehingga

Page 156: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

100

frekuensi bernafasnya lebih banyak. Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan

atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat

dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentang lebih cepat

dibandingkan posisi tengkurap.

VI. Pendekatan Pembelajaran

- Pendekatan Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)

VII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan ke-3

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahul

uan

Apersepsi: Guru menampilkan

gambar olahragawan yang

tampak terengah-engah dalam

mengatur nafasnya

Guru bertanya:

“Bagaimanakah frekuensi

bernafas orang dalam kondisi

normal dan dalam kondisi

setelah beraktivitas (seperti

lari)?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai

Guru membagi siswa dalam 8

kelompok, setiap kelompok

diberi LKS

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanggapi

pertanyaan dari guru

Memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membuat

kelompok dan

mengambil LKS yang

diberikan oleh guru

5 menit

INTI

Penyajian

Masalah

Guru menunjukkan tentang

frekuensi pernapasan dengan

menghitung frekuensi

bernafasnya

Guru bertanya kepada siswa:

- “Bagaimanakah pengaruh

posisi tubuh terhadap

kecepatan bernafas

manusia”

- ”Bagimanakah pengaruh

jenis kelamin terhadap

kecepatan bernafpas

manusia?”

Siswa memperhatikan

apa yang dilakukan

oleh guru

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

10 menit

Berhipotesis

Guru mengarahkan siswa

untuk berdiskusi dan membuat

hipotesis mengenai masalah

yang disajikan.

Guru menuliskan hipotesis

dari siswa pada papan tulis

Siswa berdiskusi dan

membuat hipotesis dari

masalah yang telah

disajikan oleh guru

Siswa mengajukan

hipotesis

10 menit

Page 157: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

101

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Eksperimen

Guru menjelaskan tentang

tujuan percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

menyusun alat dan bahan

untuk percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

melakukan percobaan dan

mencatat hasil percobaan

Guru membimbing dan

mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa menyusun alat

dan bahan percobaan

Siswa melakukan

percobaan dan mencatat

hasil percobaan

20 menit

Pengolahan

Data

Guru membimbing siswa

dalam melakukan diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

membuat kesimpulan dari

hasil diskusi

Siswa melakukan

diskusi untuk menjawab

pertanyaan yang ada

pada LKS berdasarkan

data percobaan

Siswa menyiapkan hasil

dari diskusi dan

membuat kesimpulan.

15 menit

Aplikasi

Guru mengarahkan siswa

dalam menyajikan hasil

percobaan di depan kelas

Guru membimbing siswa

dalam penarikan kesimpulan

dengan mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

- Mengapa setelah berlari

frekuensi pernapasan kamu

meningkat?

- Faktor apa saja yang

mempengaruhi frekuensi

pernapasan?

- Apa yang dapat kamu

simpulkan?

Guru melakukan review

terhadap materi yang telah

dipelajari supaya tidak terjadi

miskonsepsi.

Siswa

mengkomunikasikan

hasil percobaan di

depan kelas

Siswa menyampaikan

kesimpulan dari

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan

review materi yang

telah dipelajari

15 menit

Penutup

Guru memberikan apresiasi

terhadap kelompok yang

paling baik

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

5 menit

Page 158: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

102

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan

materi percobaan untuk

pertemuan selanjutnya

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

VIII. Penilaian

1. Soal Pretest dan Posttest

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Lembar Observasi

IX. Alat dan Bahan

Stopwatch dan alat tulis

X. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2006.

2. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006.

4. http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/frekwensi-pernafasan.html

Sukabumi,......................................2010

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Praktikan

(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )

Page 159: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : MTs. Yasti 1 Cisaat-Sukabumi

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/I

Materi Pelajaran : Sistem Pernapasan Manusia

Pertemuan Ke- : 4

Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)

I. Standar Kompetensi :

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

III. Indikator

1. Mengamati pengaruh asap rokok terhadap kesehatan melalui kegiatan

percobaan

2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan percobaan

3. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

percobaan

4. Menentukan perencanaan pelaksanaan kegiatan percobaan

5. Menggambarkan data empiris hasil kegiatan percobaan

6. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Mengamati perubahan kapas melalui kegiatan percobaan

2. Merumuskan hipotesis sebelum kegiatan percobaan

3. Menyusun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan

4. Merencanakan prosedur untuk kegiatan percobaan

5. Mendiskusikan hasil kegiatan percobaan

6. Mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan kelas

7. Memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan

V. Materi Pokok

Kandungan asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung

komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbonmonoksida,

karbondioksida, hydrogen sianida, amoniak oksigen dari nitrogen, dan

senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin,

benzopiren, fenol, dan kadmium.

Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama dan

asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung

oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang

disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok

pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dan 40 jenis diantaranya

bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini

lebih banyak didapatkan pada asap samping. Misalnya karbon monoksida, 5

Page 160: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

107

kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama,

benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan di

ruangan berjam-jam lamanya.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran

pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran

pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru.

Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru

menahun, termasuk emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis,

dan asma. Merokok menjadi pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-

paru, Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara tegas memang

bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.

VI. Pendekatan Pembelajaran

- Pendekatan Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)

VII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan ke-4

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahul

uan

Apersepsi: guru menunjukkan

gambar

Guru bertanya kepada siswa:

- Mengapa merokok itu

dilarang?

Menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa dalam 8

kelompok, setiap kelompok

diberi LKS

Siswa mengamati

gambar yang

ditunjukkan oleh guru

Siswa menanggapi

pertanyaan dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membuat

kelompok dan

mengambil LKS yang

diberikan oleh guru

5 menit

INTI

Penyajian

Masalah Guru menunjukkan pengaruh

asap rokok terhadap kapas

melalui tabung berbentuk U

Guru bertanya kepada siswa

“Bagimanakah pengaruh asap

rokok terhadap kesehatan paru-

paru?”

Siswa

memperhatikan apa

yang dilakukan oleh

guru

Siswa menanggapi

pertanyaan dari guru

10 menit

Guru mengarahkan siswa untuk Siswa berdiskusi dan

Page 161: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

108

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

INTI

Berhipotesis

berdiskusi dan membuat

hipotesis mengenai masalah

yang disajikan.

Guru menuliskan hipotesis dari

siswa pada papan tulis

membuat hipotesis

dari masalah yang

telah disajikan oleh

guru

Siswa mengajukan

beberapa hipotesis

10 menit

Eksperimen

Guru menjelaskan tentang

tujuan percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

menyusun alat dan bahan untuk

percobaan

Guru menugaskan siswa untuk

melakukan percobaan dan

mencatat hasil percobaan

Guru membimbing dan

mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa menyusun alat

dan bahan percobaan

Siswa melakukan

percobaan dan

mencatat hasil

percobaan

20 menit

Pengolahan

Data

Guru membimbing siswa

dalam melakukan diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

Guru menugaskan masing-

masing kelompok untuk

membuat kesimpulan dari hasil

diskusi

Siswa melakukan

diskusi untuk

menjawab pertanyaan

yang ada pada LKS

berdasarkan data

percobaan

Siswa menyiapkan

hasil dari diskusi dan

membuat kesimpulan.

15 menit

Aplikasi

Guru mengarahkan siswa

dalam menyajikan hasil

percobaan di depan kelas

Guru membimbing siswa

dalam penarikan kesimpulan

dengan mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

- Bagaimana pengaruh asap

rokok terhadap kesehatan

paru-paru?

- Mengapa rokok berbahaya

bagi kesehatan?

- Zat-zat apakah yang

terkandung dalam rokok yang

dapat menyebabkan penyakit

pada manusia?

- Apa yang dapat kamu

Siswa

mengkomunikasikan

hasil percobaan di

depan kelas

Siswa menyampaikan

kesimpulan dari

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

20 menit

Page 162: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

109

Kegiatan Structured

Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Alokasi

Waktu

simpulkan dari percobaan hari

ini?

Guru melakukan review

terhadap materi yang telah

dipelajari supaya tidak terjadi

miskonsepsi.

Siswa memperhatikan

review materi yang

telah dipelajari

Penutup

Guru memberikan apresiasi

terhadap kelompok yang paling

baik

Guru menginformasikan materi

percobaan untuk pertemuan

selanjutnya

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

5 menit

VIII. Penilaian

1. Soal Pretest dan Posttest

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Lembar Observasi

IX. Alat dan Bahan

Kapas

Tabung berbentuk U

Rokok 1 batang

Karet

X. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2006.

2. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006.

Sukabumi..........................................2010

Mengetahui,

Guru Bidang Studi Praktikan

(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )

Page 163: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

112

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : MTs. Yasti 1 Cisaat

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII/I

Materi Pelajaran : Sistem Pernapasan Manusia

Pertemuan Ke- : 1-4

Alokasi Waktu : 8x40 menit (8 jam pelajaran)

I. Standar Kompetensi :

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

III. Indikator

1. Menjelaskan pengertian bernafas

2. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia

3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

4. Menjelaskan kapasitas vital paru-paru

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan pertukaran oksigen dan karbondioksida pada proses

pernapasan

2. Menjelaskan mekanisme pernapasan inspirasi dan ekspirasi

3. Menjelaskan frekuensi pernapasan mansuia

4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

5. Menjelaskan kapistas paru-paru dalam kondisi istirahat dan beraktivitas

V. Materi Pokok

a. Karbon dioksida dalam udara pernapasan

b. Mekanisme Pernapasan

c. Frekuensi Pernapasan

VI. Metode Pembelajaran

Demonstrasi

Page 164: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

113

VII. Skenario Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (2x40 menit)

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

“Apabila penyelam tidak

menggunakan tabung oksigen, apa

yang akan terjadi pada penyelam

tersebut?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa ke dalam

8 kelompok

Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh guru

Memperhatikan penjelasan

guru

Siswa membuat kelompok

dan duduk bersama

kelompoknya masing-

masing

5 menit

Inti

Guru memberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) kepada

masing-masing kelompok

Guru memperlihatkan 2 tabung

reaksi yang berisi air kapur yang

bening

Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa

”Apa yang akan terjadi pada

air kapur jika ditiupkan udara

pernapasan?”

Guru menugaskan siswa untuk

memperhatikan dengan seksama

peragaan tentang air kapur

Guru meniupkan udara

pernapasan kepada salah satu

tabung yang berisi air kapur

bening

Guru menugaskan siswa untuk

mengerjakan Lembar kerja

Siswa

Memberikan pemantapan

konsep kepada siswa agar tidak

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa memperhatikan

tabung reaksi yang berisi

air kapur yang bening

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

peragaan yang dilakukan

oleh guru

Siswa mengerjakan

Lembar Kerja Siswa

dengan kelompok masing-

masing

2 menit

10 menit

25 menit

18 menit

Page 165: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

114

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

terjadi miskonsepsi.

Meminta siswa menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Siswa menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

5 menit

Penutup

Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang dapat

menyimpulkan materi

Guru menginformasikan materi

untuk pertemuan selanjutnya

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

10 menit

Pertemuan ke-2 (2x40 menit)

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi:

Guru bertanya:

“ Apa yang terjadi pada otot

diafragma saat udara masuk ke

dalam paru-paru?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok

Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh

guru

Siswa Memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membuat kelompok

dan duduk bersama

kelompoknya masing-

masing

5 menit

Inti

Guru memberikan Lembar Kerja

Siswa (LKS) kepada masing-

masing kelompok

Guru memperlihatkan toples

berbentuk donders

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa memperhatikan

tabung reaksi yang berisi

air kapur yang bening

2 menit

10 menit

Page 166: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

115

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa

”Apa yang akan terjadi pada

balon jika lembaran karet ditarik

kebawah?”

Guru menugaskan siswa untuk

memperhatikan dengan seksama

peragaan tentang mekanisme

pernapasan

Guru menarik dan melepaskan

lembaran karet pada toples

Guru menjelaskan meknisme

pernapasan melalui peragaan

yang telah dilakukan

Guru menugaskan siswa untuk

mengerjakan Lembar Kerja

Siswa

Memberikan pemantapan konsep

kepada siswa agar tidak terjadi

miskonsepsi.

Meminta siswa menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

peragaan yang dilakukan

oleh guru

Siswa memperhatikan

Penjelasan guru

Siswa mengerjakan

Lembar Kerja Siswa

dengan kelompok

masing-masing

Siswa menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

25 menit

18 menit

5 menit

Penutup

Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang dapat

menyimpulkan materi

Guru menginformasikan materi

untuk pertemuan selanjutnya

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

10 menit

Pertemuan ke-3 (2x40 menit)

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi: Guru menampilkan

gambar olahragawan yang

tampak terengah-engah dalam

mengatur nafasnya

Guru bertanya:

“Bagaimanakah frekuensi

bernafas orang dalam kondisi

normal dan dalam kondisi

Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh guru

Siswa mennaggapi

pertanyaan guru

5 menit

Page 167: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

116

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

setelah beraktivitas (seperti

lari)?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok

Memperhatikan penjelasan

guru

Siswa membuat kelompok

dan duduk bersama

kelompoknya masing-

masing

Inti

Guru memberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) kepada

masing-masing kelompok

Guru menunjukkan sebuah

stopwatch

Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa

”Apabila kita hitung frekuensi

pernapasan dalam posisi

berbaring, duduk,dan setelah

berlari, dalam posisi apakah

frekuensi pernapasannya yang

paling cepat?”

Guru menugaskan siswa untuk

memperhatikan dengan

seksama peragaan tentang

frekuensi pernapasan

Guru meminta salah satu siswa

untuk menghitung frekuensi

pernapasan selama satu menit

didepan kelas dalam posisi

berbaring, duduk, dan setelah

berlari

Guru menugaskan siswa untuk

mengerjakan Lembar kerja

Siswa

Memberikan pemantapan

konsep kepada siswa agar tidak

terjadi miskonsepsi.

Meminta siswa menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa memperhatikan

tabung reaksi yang berisi

air kapur yang bening

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

peragaan yang dilakukan

oleh guru

Siswa mengerjakan

Lembar Kerja Siswa

dengan kelompok masing-

masing

Siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

2 menit

10 menit

25 menit

18 menit

5 menit

Penutup

Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang dapat

menyimpulkan materi

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

10 menit

Page 168: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

117

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan materi

untuk pertemuan selanjutnya

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Pertemuan ke-4 (2x40 menit)

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi: Guru menampilkan

gambar

Guru bertanya:

“Mengapa merokok itu

dilarang?”

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok

Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh

guru

Siswa mennaggapi

pertanyaan guru

Memperhatikan penjelasan

guru

Siswa membuat kelompok

dan duduk bersama

kelompoknya masing-

masing

5 menit

Inti

Guru menunjukkan pengaruh asap

rokok terhadap kapas melalui

tabung berbentuk U

Guru bertanya kepada siswa

“Setelah rokok dibakar, kapas

yang berada dalam pipa

berubah warna. Mengapa

demikian?”

Guru menugaskan siswa untuk

memperhatikan dengan seksama

peragaan tentang frekuensi

pernapasan

Guru menugaskan siswa untuk

mengerjakan Lembar kerja

Siswa

Memberikan pemantapan konsep

kepada siswa agar tidak terjadi

miskonsepsi.

Siswa memperhatikan

percobaan yang dilakukan

oleh guru

Siswa menanggapi

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

peragaan yang dilakukan

oleh guru

Siswa mengerjakan

Lembar Kerja Siswa

dengan kelompok

masing-masing

Siswa menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

2 menit

10 menit

25 menit

18 menit

5 menit

Page 169: PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2617/1/NAELI...pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan ... Kelebihan

118

Kegiatan Aktivitas Guru Aktitivitas Siswa Alokasi

Waktu

Meminta siswa menyimpulkan

materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Penutup

Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang dapat

menyimpulkan materi

Guru menginformasikan materi

untuk pertemuan selanjutnya

Siswa mendapatkan

apresiasi dari guru

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

10 menit

VIII. Penilaian

1. Lembar soal pretest-posttest

2. Lembar Kerja Siswa

IX. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2006.

2. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan. Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006.

Sukabumi,......................................2010

Mengetahui;

Guru kelas Penulis

(...........................................) (........................................)