PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS...

88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA KEPERAWATAN DAN KOMPETENSI BLADDER TRAINING DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh : DHIANI BUDIATI S541108122 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS...

Page 1: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA

KEPERAWATAN DAN KOMPETENSI BLADDER TRAINING

DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO

SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh :

DHIANI BUDIATI

S541108122

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Dhiani Budiati

NIM : S541108122

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul :

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA

KEPERAWATAN DAN KOMPETENSI BLADDER TRAINING DI RS

ORTOPEDI PROF.DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda

khusus dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya

Page 7: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar

yang saya peroleh dari tesis ini

Surakarta, Desember 2012

Yang membuat pernyataan

Dhiani Budiati

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam

majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan. (al Mujaadillah 11)

Page 8: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,

sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun

Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (Al Kahfi 109)

Tesis ini kupersembahkan kepada :

1. Suami tercinta. 2. Anak-anakku tersayang: Luthfi, Jaya, Farah Nur Rohmah. 3. Kedua orang- tuaku tersayang. 4. Saudara-saudaraku. 5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Pascasarjana UNS.

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya dalam memberikan

kemudahan penulis dalam penyusunan tesis ini, sehingga dapat terselesaikan dengan

baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini telah banyak melibatkan

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa

hormat, penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

Page 9: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberi ijin penelitian dan kesempatan belajar yang seluas-luasnya sehingga

tesis ini dapat penulis selesaikan

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberi ijin penelitian dan kesempatan belajar yang

seluas-luasnya sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.

3. Dr. Hari Wujoso, dr. Sp.F.,MM selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai pembimbing II, yang

telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan dorongan sehingga tesis ini dapat penulis

selesaikan.

4. Prof.Dr.Didik Gunawan Tamtomo, dr,MM,M.Kes.,PAK selaku pembimbing I dalam

penyusunan tesis ini, yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat

berarti, penuh kesabaran dan pengorbanan dalam penyusunan tesis ini, sehingga dapat

penulis selesaikan dengan baik.

vi

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan

sehingga mempermudah penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Jajaran Direksi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah memberi ijin

penulis untuk menempuh pendidikan pada Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

7. Rekan-rekan sejawat di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah

membantu dalam penelitian ini.

Page 10: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bimbingan, dorongan dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal

kebaikan dan mendapat pahala dari Allah SWT.

Surakarta, Desember 2012

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ………………………………………………………………………………...i

PENGESAHAN PEMBIMBING ……………………………………….…….……..ii

PENGESAHAN PENGUJI ………………………………………………………….iii

PERNYATAAN ORISIONALITAS ……………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………v

KATA PENGANTAR ………… …………………………………………………….vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..viii

Page 11: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….....xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… . xiii

ABSTRAK …………………………………………………………………………...xiv

ABSTRACT ………………………………………………………………………….xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….…1

B. Rumusan Masalah ……………………………………..………………4

C. Tujuan Penelitian …………………………………………..………….4

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ……………………………………………...…………....6

1. Pendampingan …………………………………………………...6

2. Demonstrasi …………………………………………………..…13

3. Pengetahuan ………………………….………………………….15

viii

4. Kompetensi ………………………………….………………….21

5. Kompetensi Bladder Training………………………….…….….24

B. Penelitian yang Relevan …………………………………….……….32

C. Kerangka Berfikir ……………………………………………..……..33

D. Hipotesis ………………………………………………………..…. ..35

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….36

B. Jenis Penelitian ……………………………………………………...36

Page 12: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling……………………………..37

D. Variabel Penelitian…………………………………………………..37

E. Definisi Operasional ………………………………………………..38

F. Instrumen Penelitian ………………………………………………..39

G. Tehnik Analisis Data ……………………………………………….44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data………………………………………………………47

B. Uji Prasyarat ………………………………………………………..52

C. Uji Hipotesis ………………………………………………………..56

D. Pembahasan …………………………………………………………61

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan …………………………………………………………….68

B. Implikasi …………………………………………………………….68

C. Saran ………………………………………………………………...69

ix

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ……………………….. ……………………..34

Gambar 4.1 Grafik Histogram Pengetahuan Pada Pendampingan ………… ..48

Gambar 4.2 Grafik Histogram Pengetahuan Pada Demonstrasi………………49

Gambar 4.3 Grafik Histogram Kompetensi Bladder Training

Pada Pendampingan ……………………………………………..50

Gambar 4.4 Grafik Histogram Kompetensi Bladder Training

Page 14: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada Demonstrasi ………………………………………………..52

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Pendampingan……………47

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Demonstrasi ……………...48

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training

Pada Pendampingan ……………………………………………….50

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training

Pada Demonstrasi …………………………………………………..51

Page 15: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pendampingan………………………….52

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Demonstrasi…………………………….53

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Coba …………………………….75

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian Sebelum Uji Coba …………………………...76

Lampiran 3 : Lembar Jawaban ……………………………………………………81

Lampiran 4 : Kunci Jawaban Tes Pengetahuan…………………………………...82

Lampiran 5 : Tingkat Kesukaran …………………………………………………83

Lampiran 6 : Daya Beda ………………………………………………………….85

Lampiran 7 : Validitas Point Biserial …………………………………………….86

Page 16: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 8 : Reliabilitas KR-20 …………………………………………………87.

Lampiran 9 : Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ………………………………………88

Lampiran 10 : Kuesioner Penelitian Uji Coba ……………………………………..89

Lampiran 11 : Lembar Jawaban ……………………………………………………93

Lampiran 12 : Kunci Jawaban Tes Pengetahua ……………………………………94

Lampiran 13 : SOP Bladder Training pada Tulang Belakang …………………….95

Lampiran 14 : Data Deskriptif …………………………………………………….97

Lampiran 15 : Hasil Uji Normalitas ……………………………………………..101

Lampiran 16 : Hasil Uji Homogenitas dan t-test Pengetahuan ………………….102

Lampiran 17 : Hasil Uji Homogenitas dan t-tesr Kompetensi Bladder Training ..103

Lampiran 18 : Surat Permohonan Responden ……………………………………104

Lampiran 19 : Informed Consent …………………………………………………105

Lampiran 20 : Surat Ijin Penelitian ……………………………………………….106

Lampiran 21 : Daftar Riwayat Hidup …………………………………………….108

xiii

ABSTRAK

Dhiani Budiati. S541108122. Pengaruh Pendampingan Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Dan Kompetensi Bladder Training Di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Komisi Pembimbing I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M.Kes, PAK dan Pembimbing II Dr. Hari Wujoso, dr. Sp.F. MM. Tesis. Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012. Latar Belakang : Pengalaman belajar klinik atau lapangan diperlukan untuk menumbuhkan dan membina kemampuan dan sikap profesional. Rumah sakit merupakan salah satu sarana penting untuk mengembangkan pengalaman belajar klinik. Proses pendampingan menetapkan, menjelaskan arah dan tujuan serta mengembangkan rencana kerja untuk mencapai tujuan, dan diberikan kemampuan untuk mengambil dan melaksanakan tanggung jawab setiap rencana kerja. Pengetahuan mahasiswa merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, adanya pengetahuan mahasiswa ada keinginan,

Page 17: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemauan dan kemampuan mendapatkan pengetahuan yang benar dan dapat mengintrepetasikan materi tersebut secara benar pada kompetensi bladder training. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan dan kompetensi bladder training. Metode : Desain dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan post test only control design. Populasi penelitian ini seluruh mahasiswa yang praktek di RS Ortopedi Prof.Dr. R.Soeharso Surakarta dari tanggal 28 September – 31 Oktober 2012. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan kompetensi bladder training menggunakan ceklist. Data dianalisis dengan menggunakan Independent Samples t Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan (t = 3,048

demonstrasi terhadap kompetensi bladder training Simpulan : Pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan dan kompetensi bladder training. Disarankan pada pembimbing klinik / clinical instructur (CI) agar melakukan pendampingan terbukti mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan dan kompetensi bladder training.

Kata Kunci : Pendampingan, Pengetahuan, Kompetensi.

xiv

ABSTRACT

Dhiani Budiati. S541108122. Influence of Coaching to Nursing Students’ Knowledge and Bladder Training Competence in Prof. Dr. R. Soeharso Orthopedic Hospital of Surakarta. Counselor Commission I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M.Kes., PAK and Counselor II Dr. Hari Wujoso, dr. Sp.F. MM. Magister of Family Medical. Magister Program of Sebelas Maret University of Surakarta. 2012. Background: Clinical or in field learning experience is needed to grow and develop professional ability and attitude. A Hospital is one of the media for developing clinical learning experience. Coaching process determines, directs the goal and direction and develops work plan for reaching the goals. And in this process nursing students are also given ability to take and do responsibility of every work plan. Students’ knowledge is an

Page 18: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

important factor that must be paid of attention. It means students can get motivation and ability correctly on bladder training. Objective: This research is aimed to recognize the difference between coaching and demonstration to nursing students’ knowledge and competence on bladder training. Method: The design of this research is experimental quasi with post test only control design. The research population is all nursing students who in field practice in Prof. Dr. R. Soeharso Orthopedic Hospital of Surakarta from September 28th – October 31st, 2012. The sampling process was done by using total sampling method. The data was collected by using checklist questionnaire for knowledge and competence on bladder training. The data analysis of this research is by using Independent Sample Test. Result: The research result shows that there is significant difference between coaching

also difference between coa= 0,000). Conclusion: Coaching can increase nursing students’ knowledge and competence on bladder training. It can be suggested and informed to the clinical instructor (CI) that doing coaching is proven to develop nursing students’ knowledge and competence on bladder training.

Keywords : Coaching, Knowledge, Competence.

xv

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA

KEPERAWATAN DAN KOMPETENSI BLADDER TRAINING DI TIM SPINE

RUANG BOUGENVILE DAHLIA

RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO

SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Page 19: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh :

DHIANI BUDIATI

S541108122

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 20: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum nasional menentukan untuk pendidikan bagi calon–calon

perawat profesional / mahasiswa keperawatan, proses belajar mengajar lebih

banyak diarahkan pada pengembangan kompetensi peserta didik yaitu dengan

perbandingan 40% teori dan 60% praktek ketrampilan. Perubahan kurikulum

pendidikan sarjana keperawatan yang lebih berorientasi pada kompetensi Kegiatan

Bimbingan Klinik (KBK) tentu memberikan implikasi pada berbagai perubahan

termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan,

mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori yang telah diajarkan di kelas dan

laboratorium (Pusdiknakes, 2001).

Pengalaman belajar klinik atau lapangan pada pendidikan tinggi keperawatan

mutlak diperlukan untuk menumbuhkan dan membina kemampuan dan sikap

keperawatan profesional. Rumah sakit merupakan salah satu sarana penting untuk

mengembangkan pengalaman belajar klinik. Proses Belajar Klinik / Lapangan

(PBK/L) dilaksanakan pada beberapa tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan

yang membentuk satu kesatuan yaitu jaringan tempat praktek. Penampilan

profesional pada peserta didik tergantung pada keadaan jaringan tempat praktek

yang digunakan, terutama rumah sakit pendidikan.

1

Page 21: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendidikan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pencapaian kemampuan dan

sikap keperawatan yang ditetapkan sesuai dengan standar pendidikan

keperawatan yang harus dicapai. Tempat praktek keperawatan yaitu rumah sakit

yang digunakan untuk pendidikan keperawatan harus memungkinkan untuk

pelaksanaan rangkaian kegiatan pengalaman belajar klinik pada pendidikan

Keperawatan. Rumah sakit merupakan fasilitas yang harus ada karena menjadi

tempat mengembangkan pengalaman belajar klinik (Emilia , 2008) sehingga

mahasiswa dapat menguasai kemampuan dan ketrampilan profesional serta

memiliki sikap profesional yang diperolehnya melalui praktek profesional secara

nyata.

Metode pembelajaran yang efektif adalah metode pembelajaran yang

memiliki landasan teoritik yang humanistik, lentur, adaptif, berorintasi kekinian,

memiliki pembelajaran sederhana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan

hasil belajar yang baik. Metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang

studi hendaknya dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang studi

tersebut (Santyasa, 2007)

Perubahan dalam metode pembelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan

dalam tujuan pembelajaran, terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat

diterapkan dilahan praktek antara lain mentoring, coaching/pendampingan, bed site

teaching, dan demontrasi. Metode bimbingan di lahan yang sering dipakai adalah

demontrasi.

Proses pendampingan menetapkan dan menjelaskan arah dan tujuan untuk

mengembangkan rencana-rencana kerja dalam mencapai tujuan, selain itu

Page 22: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diberikan kemampuan untuk mengambil dan melaksanakan tanggung jawab di

setiap rencana kerja.

Masalah dalam keperawatan, salah satunya pada kompetensi bladder training

pada mahasiswa keperawatan di tim Spine, dari hasil evaluasi pembimbing klinik

85 %, mahasiswa belum mengetahui kompetensi tersebut.

Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan

mahasiswa keperawatan merupakan faktor yang harus diperhatikan , dalam proses

belajar mengajar sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar, dengan

pengetahuan mahasiswa ada keinginan, kemauan dan kemampuan

mendapatkan pengetahuan yang benar, bagaimana cara atau metode

menggunakan keinginan, kemauan dan kemampuan untuk mendapatkan

pengetahuan yang benar, untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang

diketahui dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara benar.

RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai rumah sakit dengan

pola pengelolaan badan layanan umum (BLU), dituntut untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik

dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan. RS.

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta juga berkontribusi dalam pengembangan

profesi bidang kesehatan maupun non kesehatan. Kerjasama dengan berbagai

institusi pendidikan telah dijalin dalam rangka mengembangkan RS.Ortopedi Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai lahan praktek pendidikan profesi.

Page 23: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti “ Pengaruh

Pendampingan Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Dan Kompetensi

Bladder Training di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan masalah

penelitian:

1. Apakah ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan?

2. Apakah ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

kompetensi bladder training ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan dan kompetensi bladder training di RS

Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan.

b. Menganalisis perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

kompetensi bladder training

Page 24: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan dapat mendukung teori tentang manfaat pendampingan terhadap

pengetahuan dan kompetensi.

2. Praktis

Diharapkan dapat memberikan informasi pada Clinical Instructur (CI) bahwa

pendampingan memberikan konstribusi dalam membangun kompetensi

Page 25: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pendampingan

a. Pengertian Pendampingan

Pendampingan adalah hubungan kolaboratif antara pendamping/fasilitator

dan sasaran individu melalui komunikasi, tuntunan, langkah-langkah untuk

mengadopsi praktik baru dan mencapai target kompetensi dalam waktu

tertentu. Fokus dari pendampingan adalah meningkatkan kemampuan

ketrampilan dan pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan bukan

menilai. Pendampingan merupakan aktivitas mendukung, mendorong dan

membantu individu agar secara aktif mengadopsi ketrampilan baru atau

mencapai kompetensi tertentu. Pendampingan adalah bimbingan intensif

melalui perorangan dan praktek yang diikuti dengan pemberian umpan balik

(Angela,1997). Menurut (Loos dalam Fischler, 2002) pendampingan

merupakan layanana individual terhadap seseorang yang ingin meningkatkan

kemampuan profesionalnya sesuai dengan bidang pekerjaannya. Pendampingan

merupakan fasilitator berupaya mengoptimalkan peran seluruh peserta sesuai

keahlian dan bakat yang dimiliki, serta berupaya untuk meningkatkan dan

mengembangkannya melalui kedekatan dengan peserta dan komunikasi yang

baik. Penggunaan metode pendampingan oleh fasilitator dapat secara efektif

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

6

Page 26: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pendampingan

adalah hubungan kolaboratif antara pendamping/fasilitator dan sasaran

individu secara intensif melalui komunikasi/umpan balik, tuntunan, langkah-

langkah untuk mengadopsi ketrampilan baru atau mencapai target kompetensi

dalam waktu tertentu.

b. Tujuan Pendampingan

Pendampingan bertujuan agar peserta dapat :

1. Menstimulan pengembangan ketrampilan peserta secara individual.

2. Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman

pembelajaran dengan bimbingan dan mengembangkan profesional peserta.

3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan yang

diberikan fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan ketrampilan

peserta dalam mengambil tanggung jawab dan pekerjaan mendatang.

4. Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan mengatasi

permasalahan yang dihadapi

c. Langkah-langkah pendampingan yang bisa dilakukan antara lain:

1. Membina hubungan baik dengan sasaran individu, misalnya

memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dilakukannya pendampingan.

2. Membuat kesepakatan antara pendamping dan mahasiswa keperawatan

tentang fokus pendampingan, waktu pendampingan dan cara melakukan

pendampingan. Pelajari dan lakukan penilaian terhadap kemampuan dasar

yang dimiliki mahasiswa keperawatan melalui observasi, wawancara dan

pencatatan,

Page 27: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Fasilitator mengamati kegiatan pemberian asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh mahasiswa keperawatan dan memberikan

pendampingan dan penguatan.

4. Pendamping/fasilitator menyampaikan umpan balik sesegera mungkin.

5. Mahasiswa keperawatan yang belum menguasai kompetensi dasar, harus

melakukan magang di laboratorium melalui simulasi, selanjutnya didorong

melakukan praktik nyata di lahan sebenarnya melalui pengawasan dan

bimbingan oleh pendamping/preseptor/mentor,

6. Pendamping/fasilitator memberi kesempatan individu untuk merefleksikan

kegiatan/ketrampilan yang dilakukan,

7. Diskusikan untuk melakukan perbaikan atas umpan balik yang diberikan,

8. Buat kesepakatan untuk pendampingan berikutnya.

d. Proses Pendampingan

Proses untuk mencapai suatu prestasi kerja dimana ada seseorang yang

mendampingi, memberikan tantangan, menstimulasi dan membimbing untuk

terus berkembang sehingga seseorang bisa mencapai suatu prestasi yang

diharapkan.

Pelatihan berdasarkan kompetensi digabungkan dengan prinsip belajar

orang dewasa, master learning, coching dan humanistic, maka hasilnya akan

sangat mengagumkan dan merupakan metode yang paling efektif untuk

mngajarkan ketrampilan tehnis. Menggunakan pendekatan yang manusiawi

maka dapat mengurangi ketegangan para peserta dan memperkecil

ketidaknyamanan klien, oleh karena itu pendekatan pendampingan yang lebih

Page 28: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

manusiawi adalah komponen penting untuk memperbaiki kualitas pelatihan

ketrampilan klinik yang akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan.

Proses pendampingan adalah untuk menetapkan dan menjelaskan arah

dan tujuan untuk mengembangkan rencana-rencana kerja dalam mencapai

tujuan. Dijelaskan juga satu pengertian mengenai hal-hal yang penting dalam

kehidupan bahwa kita diberikan kemampuan untuk mengambil dan

melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan membangun dan

melakukan setiap rencana kerja, secara sederhana proses pendampingan akan

membantu untuk menciptakan visi yang terbaik dan terbaru yang dimiliki,

dalam rangka mencapai suatu keberhasilan. Keberhasilan adalah saat kita

dapat mencapai tujuan secara kontinyu. Orang yang sedang didampingi, akan

diarahkan untuk membahas secara terperinci dimulai dari tujuan re-evaluasi

pekerjaan saat itu, siapa dan bagaimana, apa dan dimana yang menjadi

prioritas dan diarahkan untuk menyadari membuat satu keputusan, sehingga

semakin mempertajam kehidupan personalnya, dan lebih efektif dalam

menyelesaikan segala persoalan kehidupannya.

Proses pendampingan pada intinya adalah suatu percakapan, dialog

antara seseorang dengan orang yang mendampingi. Konteks pendekatan hasil

(results oriented) yang produktif, seorang pendamping akan melibatkan yang

didampingi untuk membicarakan sesuatu yang sudah diketahui. Seorang yang

didampingi sudah memiliki semua jawaban terhadap semua pertanyaan,

apakah itu sudah ditanyakan atau belum ditanyakan, tetapi seorang

pendamping memiliki bantuan yang penting, dukungan dan memberikan

Page 29: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

semangat (encouragement) untuk menemui dan menemukan jawaban-jawaban

tersebut, yang akan mengarahkan bertanya dengan benar dan setuju dengan

jawaban yang diberikan.

Seorang pendamping akan membantu yang didampingi dalam suatu

proses pembelajaran, tetapi seorang pendamping bukanlah seorang guru dan

tidak perlu untuk mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih

baik daripada yang dikerjakan yang didampingi, yang terpenting adalah

seorang pendamping akan lebih mengobservasi mengenai pola, menetapkan

tahap-tahap tindakan / action yang lebih baik yang akan dikerjakan. Proses ini

melibatkan proses pembelajaran melalui berbagai teknik pendampingan seperti:

mendengarkan (listening), refleksi (reflecting), menanyakan pertanyaan dan

menyediakan informasi. Terakhir, yang paling penting , seorang pendamping

akan menolong yang didampingi untuk menjadi seorang yang mampu

mengkoreksi dirinya sendiri dan membangkitkan diri sendiri, untuk

memperbaiki sikap dan tingkah lakunya, membangkitkan pertanyaan-

pertanyaan dan menemukan jawabannya.

e. Model Pendampingan (Coaching)

Elemen yang esensial dari strategi coaching dalam coaching klinik

dapat diuraikan dalam lima konsep yang membentuk akronim coach. Setiap

coaching klinis hendaknya menyertakan elemen-elemen ini ( Angela, 1997 )

C = Clear Performance Model ( Model Kinerja yang jelas )

Kepada para peserta hendaknya diperlihatkan secara jelas dan efektif

ketrampilan yang akan mereka pelajari.

Page 30: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

O = Openess To Learning ( Keterbukaan untuk belajar )

Mengikutsertakan peserta dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk

mempersiapkan belajar dan menggunakan ketrampilan-ketrampilan baru.

A= Assesment Of performance ( Penilaian Kinerja )

Pendampingan klinik hendaknya mengupayakan pengukuran kompetensi

ketrampilan yang diajarkan serta memberikan umpan balik terhadap

kemajuan kearah kinerja standar yang diinginkan.

C= Communication ( Komunikasi )

Komunikasi dua arah yang efektif antara peserta dan fasilitator merupakan

faktor penting.

H= Help And Follow Up ( Menolong dan tindaklanjut)

Bimbingan klinis hendaknya mencakup juga perencanaan untuk aplikasi

ketrampilan baru pada lingkungan baru peserta dan membantu mengatasi

hambatan dalam penggunaan ketrampilan baru tersebut.

Orang yang melakukan pendampingan terikat dalam satu kerjasama yang baik

dengan yang didampingi sehingga melalui proses ini terjalin satu kedekatan

dan saling pengertian

f. Teknik Pendampingan

Teknik yang efektif bisa digunakan untuk mempercepat proses

pembelajaran, teknik yang terbaik adalah dengan memiliki koneksi dengan

yang didampingi dan dengan teknik yang sederhana (simple).

Page 31: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Di bawah ini adalah beberapa tips untuk mengaktifkan teknik pendampingan:

1. Menjadi contoh (Lead by example).

Artinya secara sederhana adalah lakukan apa yang kau katakan.

Pendamping tidak bisa meminta yang didampingi untuk datang tepat

waktu, apabila dia sendiri selalu datang terlambat, mereka akan

mengikuti instruksi kita atau rekomendasi kita jika kita telah menjadi

contoh yang baik.

2. Pendengar yang Aktif (Active listening)

Seorang pendamping akan bisa membangun suatu kepercayaan dengan

yang didampingi menjadi seorang pendengar yang aktif dapat memberikan

perhatian pada saat mereka berbicara. Perlakuan ini orang akan merasa

dihargai, dapat mengendalikan pembicaraan-pembicaraan yang tidak

relevan sehingga pembicaraan menjadi produktif.

3. Alat-alat peraga (Visual aids)

Seseorang akan lebih cepat proses pembelajarannya dengan memberikan

penjelasan menggunakan alat-alat peraga yang bisa langsung dilihat seperti:

illustrasi, gambar, data-data statistik dan lain-lain.

4. Dibuat sederhana (Keep it simple)

Suatu program pendampingan, tidak perlu dijelaskan segala hal secara

panjang lebar, untuk mempercepat proses pembelajaran harus digunakan

bagian yang sederhana dimana yang didampingi dapat dengan mudah

mengerti.

5. Langsung kepada sasaran (Get straight to the point)

Page 32: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Bagian ini sangat membantu pada saat proses pendampingan dilakukan

dengan adanya keterbatasan waktu, lebih baik langsung menuju sasaran

sehingga dapat menghemat waktu.

2. Demonstrasi

a. Pengertian Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan,

baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang

relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2000).

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan suatu

prosedur atau tugas, cara menggunakan alat dan cara berinteraksi dengan klien

(Nursalam,2008). Metode demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses

terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku

yang dicontohkan dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara

nyata atau tiruannya (Sagala,2005).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah suatu metode pembelajaran yang menyampaikan prosedur

urutan melakukan kegiatan secara langsung yang relevan dan dapat diketahui

dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

b. Aspek Menggunakan Metode Demonstrasi

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan bila menggunakan metode

demonstrasi adalah:

Page 33: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1. Demonstrasi menjadi tidak efektik bila alat yang didemonstrasikan tidak

bisa diamati dengan seksama dan aktivitas tersebut tidak diperhatikan oleh

peserta didik.

2. Media yang didemonstrasikan terlalu besar atau jauh.

3. Perlu diberikan pengertian dan landasan teori dari apa yang akan dilakukan

sebelum dilakukan demonstrasi.

c. Kelebihan demonstrasi

1. Perhatian lebih fokus dan terarah dan akan mengurangi perhatian pada

masalah lain.

2. Merangsang peserta didik untuk berperan aktif

3. Dapat menambah pengalaman peserta didik

4. Bisa membantu peserta didik ingat lebih lama tentang materi yang

disampaikan

5. Menjawab masalah yang timbul dalam pikiran peserta didik karena ikut

berperan secara langsung

d. Kekurangan demonstrasi

1. Memerlukan waktu cukup banyak

2. Kekurangan media, metode demonstrasi kurang efisien.

3. Perlu biaya, untuk membeli bahan-bahannya.

4. Peserta didik tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif

e. Peran Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran

Penggunaan metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan sesuatu

yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima, sehingga dapat

Page 34: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menyampaikan pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi

tertentu dari peserta didik. Metode demonstrasi mampu menyampaikan meteri

secara jelas dan mudah dipahami peserta didik. Penggunan metode demonstrasi

dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan

kemauan.

3. Pengetahuan

a. Konsep pengertian Pengetahuan.

Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2005:03). Menurut Isyraq

(2007:01) pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud

dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan

hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.

Menurut pendapat Gajalba (2007) pengetahuan adalah apa yang diketahui

atau pekerjaan tahu dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari

usaha manusia untuk tahu. Pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala

yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan

muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda

atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu

kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif

Page 35: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan

bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain

tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang

terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena

adanya pemahaman-pemahaman baru.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan adalah merupakan segala sesuatu yang diperoleh dari reaksi,

persentuhan panca indra terhadap objek tertentu yang merupakan hasil dari

proses melihat, mendengar, merasakan dan berfikir yang menjadi dasar

manusia untuk bersikap dan bertindak.

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003)

mempunyai enam tingkat, yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya,

termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

Page 36: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini

dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek evaluasi dilakukan dengan

menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.

c. Kriteria pengetahuan

Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Menurut Nursalam (2008)

kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai:

Page 37: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76 – 100 %

2. Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56 – 75 %

3. Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

1. Cara tradisional:

a) Cara coba-salah (trial and error)

b) Cara kekuasaan atau otoritas

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

d) Melalui jalan pikiran

2. Cara modern:

a) Metode berfikir induktif

b) Metode berfikir deduktif

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Faktor Internal

a Pendidikan

Makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Pendidikan tinggi pada seseorang akan cenderung

untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media

massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan yang diperolehnya semakin luas. Pengetahuan dapat

diperoleh dari pendidikan formal dan non formal. aspek positif dan

negatif.

Page 38: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Menurut UNESCO melalui “The International Commission on

Education for The Twenty First Century” yang dipimpin oleh Jacques

Delors merekomendasikan pendidikan berkelanjutan (seumur hidup)

yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran yaitu

Learning to know (Belajar untuk menguasai pengetahuan)

Learning to do (Belajar untuk menguasai ketrampilan)

Learning to be (Belajar untuk mengembangkan diri)

Learning to live together (Belajar untuk hidup bermasyarakat)

b. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan karena cara memperoleh

kebenaran pengetahuan dengan mengulang kembali pengetahuan yang

diperoleh dan dikembangkan dalam belajar sehingga memberikan

pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah.

c. Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap sesuatu dan diikuti secara terus menerus dengan rasa

senang.

d. Usia

Makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan

koping terhadap masalah yang dihadapi (Azwar, 2009). Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola

pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

Page 39: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

e. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, kemampuan terealisasi

menjadi kecakapan nyata sesudah belajar atau berlatih.

2. Faktor External

a. Keluarga

Keluarga sangat menentukan dalam pendidikan, karena keluarga

berperan utama.

b. Metode pembelajaran

Cara belajar dengan metode yang tepat dan efektif , akan efektif pula

hasil belajar seseorang.

c. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi dimana kita dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pengetahuan kita, status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga sosial ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

Menurut Suliha (2002:51), faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga

diharapkan akan terjadi perubahan perilaku yang positif.

b. Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan

memberikan pemahaman dan pengetahuan yang jelas.

Page 40: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang

memiliki sikap dan kepercayaan.

d. Pengalaman

Sesuatu yang dialami seseorang bersifat non formal.

e. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Kompetensi

a. Pengertian kompetensi

Menurut Antariksa (2007), secara general, kompetensi sendiri dapat

dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal,

dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job

behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Sejumlah literatur,

kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau

jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola

proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan

orang lain. Contoh soft competency adalah: leadership, communication,

interpersonal relation, dll. Tipe kompetensi yang kedua sering disebut hard

competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan

fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Kompetensi ini berkaitan dengan seluk

beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard

competency adalah : marketing research, financial analysis, man power

planning, dll.

Page 41: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Dimensi – dimensi Kompetensi

Menurut Zurnali (2010), penentuan dimensi-dimensi kompetensi yang

sering digunakan dalam riset-riset kompetensi didasari pada pendapat Boyatzis

(2008) yang merangkum pendapat para ahli sebagai berikut: Bray et al.(1974);

Boyatzis (1982); Kotter (1982); Luthans et. al.(1988); Howard dan Bray

(1988); Campbell et al. (1970); Spencer dan Spencer (1993); Goleman (1998),

dan Goleman et al.(2002), yang mengelompokkan kompetensi menjadi tiga

dimensi, yaitu

1. Kompetensi kognitif (cognitive competencies)

2. Kompetensi kecerdasan emosional (emotional intelligence competencies)

3. Kompetensi kecerdasan sosial (social intelligence competencies)

Lebih lanjut Zurnali (2010) menyatakan bahwa dimensi-dimensi ini

dirasakan sangat rasional dalam menganalisis kompetensi apa saja yang mesti

ditingkatkan pada diri seorang agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan

yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi.

Kompetensi kognitif (cognitive competencies)

Dimensi pertama adalah kompetensi kognitif. Dimensi ini didefinisikan sebagai

suatu kemampuan untuk berfikir dan menganalisis informasi dan situasi yang

menuntun atau menyebabkan timbulnya keefektifan atau kinerja yang superior.

(Boyatzis dalam Zurnali : 2010).

Kompetensi kecerdasan emosional (emotional intelligence competencies)

Dimensi kedua adalah kompetensi kecerdasan emosional. Dimensi ini

didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mengenali, memahami, dan

Page 42: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menggunakan informasi emosional mengenai diri sendiri yang menuntun atau

menyebabkan keefektifan atau kinerja yang superior. Penekanan dimensi ini, pada

kesadaran diri dan kompetensi manajemen diri berupa kesadaran emosional diri

dan pengendalian emosional diri, dalam melaksanakan pekerjaannya (Boyatzis

dalam Zurnali : 2010).

Kompetensi kecerdasan sosial (social intelligence competencies)

Dimensi ketiga adalah kompetensi kecerdasan sosial. Dimensi ini didefinisikan

sebagai kemampuan untuk mengenali, memahami, dan menggunakan informasi

emosional mengenai orang lain yang menuntun atau menyebabkan keefektifan atau

kinerja yang superior. Penekanan dimensi ini pada kesadaran sosial dan

kompetensi manajemen hubungan berupa empati dan kerja tim yang semestinya

dimiliki dalam menjalankan pekerjaannya (Boyatzis dalam Zurnali : 2010).

c. Pengukuran Kompetensi

Mengukur kompetensi dapat dilakukan dengan mengunakan metode

yang tepat sesuai kebutuhan. Menurut Spencer ML, Spencer MS (1993)

metode pengukuran meliputi Behavioral Even Interview (BEI), Test,Assesment

Centers, Biodata dan Ratting. Pengukuran kompetensi juga merupakan suatu

pendekatan untuk memperoleh SDM yang profesional. Hasil dari pengukuran

diperoleh data dan informasi yang obyektif, valid, serta dapat

dipertanggungjawabkan.

Bloom dan kawan-kawan menyusun konsep taraf kompetensi kognitif ke dalam

enam jenjang atau tingkatan yang kompleksitas bertingkat.

1. Knowledge

Page 43: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Comprehension

3. Application

4. Analysis

5. Synthesis

6. Evalution

Taraf kompetensi terendah atau paling sederhana adalah knowledge.

4. Kompetensi Bladder Training pada Spinal Cord Injuri (SCI)

Kompetensi bladder training adalah salah satu manajemen kandung

kemih setelah cedera tulang belakang (SCI), Pasien dengan SCI kadang tidak

merasaka "dorongan" untuk buang air kecil ketika kandung kemih mereka

penuh, serta tidak memiliki kontrol dari kandung kencing dan otot spinter.

Kandung kemih biasanya terkena pada salah satu dari dua cara:

1. Spastic (refleks) kandung kemih adalah ketika kandung kemih terisi

oleh urin dan secara otomatis memicu refleks kandung kemih untuk

mengosongkan. Salah satu masalah utama dengan kandung kemih spastik

adalah pasien tidak tahu kapan, kandung kemih akan kosong.

2. Kandung kemih lembek (Non-refleks) adalah ketika refleks dari otot-otot

kandung kemih yang lamban atau tidak ada. Pasien tidak merasa ketika

kandung kemih penuh, dapat menjadi over-buncit, atau diregangkan. Urin

dapat membuat cadangan melalui ureter ke ginjal. Peregangan

juga mempengaruhi otot kandung kemih. Otot-otot sfingter juga dapat

terpengaruh setelah cedera. Dyssynergia terjadi ketika otot-otot sfingter

tidak rileks ketika kontraksi kandung kemih. Urine tidak dapat mengalir

Page 44: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

melalui uretra. Hasil dalam urin kembali ke ginjal disebut refluks .

Kandung kemih tidak boleh kosong sepenuhnya, meskipun pasien tidak

memiliki sensasi, atau mendesak untuk buang air kecil, petugas kesehatan

terutama perawat perlu untuk mengosongkan kandung kemih. Program

manajemen yang efektif membantu pasien menghindari kecelakaan

kandung kemih dan mencegah komplikasi seperti infeksi.

Tindakan bladder training ini mempunyai tujuan antara lain :

7. Melatih kandung kemih kapan waktunya untuk mengosongkan dengan

metode intermitten kateter.

8. Mengatur minum.

Apa yang dimaksud dengan intermitten kateter?

Pengertian intermiten kateter adalah penggunaaan kateter untuk mengosongkan

kandung kemih baik pada fase akut maupun lanjut. Metode ini menunjukkan

hasil yang baik dan aman karena komplikasinya lebih sedikit di banding

dengan metode-metode lain, maka sekarang ini kateterisasi intermitten

merupakan metode pilihan yang direkomendasikan dalam penanganan

disfungsi neurogenik pada cedera tulang.

Perlu diperhatikan pada metode intermiten kateter menjadi pilihan adalah

jenis kateter hidrolik dengan ukuran untuk orang dewasa pria 14-18F dan 14-16

untuk wanita, jika finansial terbatas bisa memakai kateter khusus yang dapat

dipakai berulang-ulang, untuk mensterilkan dapat direndam dalam cairan

disinfektan, atau direbus dalam air mendidih.

Page 45: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pelumas yang digunakan dapat berupa gel atau minyak dan lebih efektif

bila dimasukkan ke dalam uretra (saluran kencing). Pasien yang tidak hilang

sensasinya, sebaiknya digunakan lokal anestesi gel sebagai pelumas

Mencegah infeksi pasien harus mencuci tangan, menggunakan sarung

tangan dan pelumas steril dan meatus uretra harus dibersihkan terlebih dahulu

dengan antiseptik.

Kateterisasi intermiten mandiri dapat dilakukan atau sudah dapat dilatih

secepatnya bila pasien sudah dapat duduk stabil. Pasien dapat melakukannya

dalam beberapa posisi seperti tidur terlentang, setengah duduk atau duduk di

kursi. Pasien wanita akan membutuhkan bantuan kaca atau cermin pada awal-

awalnya, setelah beberapa lama pada umumnya cermin sudah tidak dibutuhkan

lagi.

Jadwal intermiten kateter, pengosongan kandung kemih dengan

mempergunakan kateter dilakukan 4 jam sekali, yaitu:

1. Jam 06.00

2. Jam 11.00

3. Jam 15.00

4. Jam 19.00

5. Jam 23.00

Pengaturan pemasukan cairan (minum) yaitu 500 cc/4 jam, atau dengan

jadwal sebagai berikut:

1. Jam 06.00 - 10.00 500 cc

2. Jam 10.00 - 14.00 500 cc

Page 46: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Jam 14.00 – 18.00 500 cc

4. Jam 18.00 – 20.00 500 cc

5. Jam 20.00 – 06.00 puasa

PHYCON SELT CATH

Pengertian :

Phycon selt cath adalah suatu alat yang dipergunakan untuk melakukan intermitten

kateter atau pengosongan kandung kemih secara mandiri dengan tehnik steril.

1. Persiapan alat / bahan yang digunakan antara lain :

a. Spuit 10 cc 1

b. Spuit 3 cc 1

c. Botol steril 100 cc 2

d. Aquabidestilata 500 cc

e. Cairan savlon/Lubiset murni 200 cc

2. Cara membuat cairan

a. Ambil aquabidestilata sebanyak 70 cc dengan spuit 50 cc yang steril dan

dimasukkan ke dalam botol kosong yang steril.

b. Ambil cairan desinfektan murni sebanyak 2,5 cc dan dimasukkan ke dalam

botol yang telah berisi aquabidestilata dan tutup rapat-rapat.

c. Campurkan secara perlahan dengan cara membolak-balikkan botol.

d. Setelah tercampur dengan rata, cairan disinfektan siap untuk merendam

kateter selama 7 hari.

3. Bila akan digunakan

Page 47: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Kateter disiram dahulu dengan aquabidestilata (air steril) atau air matang.

b. Setiap 3 hari sekali kateter direbus selama 5 menit pada air yang telah

medidih

4. Sesudah digunakan

a. Kateter dicuci dengan air bersih yang mengalir.

b. Periksa dahulu apakah ada sumbatan dengan menggunakan air yang

mengalir dan cuci dengan air sabun lembut atau sabun cair.

c. Kateter disiram air panas, kemudian dimasukkan ke dalam tabungnya

dalam cairan disinfektan campuran tadi.

d. Cairan disinfektan diganti setiap hari pada waktu dan jam yang sama.

Page 48: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BLADDER TRAINING PADA KASUS TULANG BELAKANG

PROSEDUR TETAP

NOMOR DOKUMEN

NOMOR REVISI

HALAMAN

TANGGAL TERBIT

Ditetapkan,

Direktur Utama Prof.Dr.dr.Respati Suryanto Dradjat, SpOT

NIP. 195404151981031017 Pengertian Suatu latihan yang dilakukan secara intermitten kateter

dalam rangka melatih otot-otot kandung kemih yang dilakukan secara mandiri dengan tehnik steril.

Tujuan 1. Melatih kandung kemih kapan waktunya untuk mengosongkan dengan metode intermitten kateter

2. Mengatur minum

Kebijakan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Th.2009 tentang Rumah Sakit

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Th.2009 tentang Kesehatan

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Page 49: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Prosedur

1. Petugas yang berwenang : perawat 2. Persyaratan pelaksanaan kegiatan

a. Jenis kateter dengan ukuran untuk orang dewasa pria 14-18 F dan 14-16 untuk wanita.

b. Untuk mensterilkan dapat direndam dalam cairan disinfektan, atau direndam dalam air hangat

c. Pelumas yang digunakan dapat berupa gel atau minyak.

9. Input dan Output a. Input : Melaksanakan kegiatan di rawat inap b. Output : Pasien mengerti dan dapat melakukan

sendiri

10. Peralatan/Formulir/Fasilitas/Kelengkapan yang digunakan : a. Kateter sesuai ukuran b. Pelumas/gel/minyak c. Kaca/cermin d. Anti septik e. Cairan desinfektan (Cairan savlon/Lubiset)

11. Biaya : masuk akomodasi pasien

12. Standard waktu pelaksanaan : 24 jam (minimal)

13. Uraian Kegiatan : a. Cuci tangan b. Dapat melakukannya dalam beberapa posisi seperti

tidur terlentang,setengah duduk atau duduk di kursi. Pada pasien wanita akan membutuhkan bantuan kaca atau cermin pada awal-awalnya,

c. Menggunakan sarung tangan d. Membersihkan meatus uretra dengan antiseptik

(pria) e. Membersihkan labia mayora, labia minora dengan

antiseptik (wanita) f. Kateter diberi pelumas/gel/minyak g. Kateter dimasukkan di kandung kemih (urine

keluar di masukkan ke dalam bengkok) h. Bila telah selesai digunakan kateter dibersihkan

dengan air mengalir, diperiksa ada sumbatan/tidak i. Kateter direndam dalam air hangat kemudian

Page 50: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dimasukkan ke dalam kom/tabung berisi cairan disinfektan.

j. Cuci tangan k. Jadwal intermitten kateter

Pengosongan kandung kemih dengan mempergunakan kateter dilakukan 4 jam sekali, yaitu: Ø Jam 06.00 Ø Jam 11.00 Ø Jam 15.00 Ø Jam 19.00 Ø Jam 23.00

l. Pengaturan pemasukan cairan (minum) yaitu 500 cc/4 jam dengan jadwal sebagai berikut: Ø Jam 06.00 – 10.00 500 cc Ø Jam 10.00 - 14.00 500 cc Ø Jam 14.00 - 18.00 500 cc Ø Jam 18.00 - 20.00 500 cc Ø Jam 20.00 - 06.00 puasa (pasien minum

minimal karena pada waktu istirahat/tidur

14. Flowcharts Kegiatan

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap

Pasien datang di Ranap

Gangguan tulang belakang (spinal cord injury)

Mengatur minum dan melakukan jadwal intermitten kateter

Bladder training

Page 51: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Budiarsa (2008) dengan judul”Pengaruh Bimbingan Tenaga

Kesehatan Terhadap Kompetensi Dukun Bayi Dalam Pelayanan KIA Di

Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga” Hasil penelitian : membuktikan

adanya pengaruh yang signifikan antara bimbingan tenaga kesehatan terhadap

pengetahuan dukun bayi (mean 1= 7.44 versus mean 2= 0.23; p= 0.000)

terhadap ketrampilan (mean 1= 3.19 versus mean 2= 0.10; p= 0.000).

Kesimpulan : Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dukun bayi

yang mendapat bimbingan tenaga kesehatan secara intensif dibanding dukun

bayi yang tidak mendapat bimbingan secara intensif.

2. Penelitian Hartanto (2011) dengan judul “Efektifitas Pembelajaran

Matematika Kontekstual Audio Visual terhadap Kompetensi Belajar

Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMP” hasil penelitian dapat

disimpulkan siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan kompetensi

balajar yang lebih baik dibanding dengan siswa dengan minat belajar rendah

pada tingkat signifikan =0,05.

3. Penelitian Boyatzis (2002), dengan judul “Core Competencies in Coaching

Others to Overcome Disfunctional Behavior” hasil penelitiannya menyatakan

kompetensi lebih penting dan signifikan pada tingkat ketrampilan yang berarti

pelatihan atau mengembangkan kompetensi lebih baik dari pada motif

kepribadian.

4. Koortzen, Rudolf (2010) berjudul” A Competence Executive Coaching Model”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih berpengalaman lebih tinggi, lebih

Page 52: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kompeten dalam perencanaan tahunan dan multi-tahunan (F2.321 = 6,778, p =

0,001), dalam orientasi praktek dan kompetisi (F2.325 = 4,208, p = 0,016) dan

dalam kompetensi pendidikan dan pembinaan pribadi (F2.316 = 5,991, p =

0,004) dari pada pelatih berpengalaman yang rendah. Pelatih berpengalaman

rendah percaya bahwa mereka membutuhkan pelatihan lebih dari pelatih

berpengalaman yang lebih tinggi mengenai kompetensi yang berkaitan dengan

praktek dan orientasi kompetisi (F2, 310 = 4,685, p = 0,012), pelatih dengan

gelar pendidikan tinggi lainnya yang dirasakan diri mereka lebih kompeten

dibandingkan pelatih dengan gelar pendidikan tinggi di bawah.

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan pendampingan dan demontrasi terhadap pengetahuan mahasiswa

Pendampingan yang dilakukan secara intensif mampu menimbulkan

minat untuk mengadopsi ketrampilan baru dan diberikan kemampuan untuk

kemandirian belajar dari peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang

dihadapi sehingga mampu mengambil dan melaksanakan tanggung jawab

dalam mencapai keberhasilan. Demonstrasi perhatian lebih fokus dan terarah

dan akan merangsang peserta didik untuk berperan aktif sehingga dapat

menambah pengalaman peserta didik.

2. Perbedaan pendampingan dan demontrasi terhadap kompetensi bladder

training.

Pendampingan merupakan hubungan kolaboratif antara pendamping/

fasilitator dan individu (mahasiswa keperawatan) secara intensif melalui

komunikasi/umpan balik dan membantu mengatasi hambatan-hambatan untuk

Page 53: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

mengadopsi dalam penggunaan ketrampilan baru yaitu bladder training atau

mencapai target kompetensi dalam waktu tertentu, sehingga terjalin kedekatan

dan komunikasi yang baik dalam pengalaman pembelajaran dan bimbingan

sehingga dapat memperbaiki kualitas ketrampilan klinik dan meningkatkan

kualitan pelayanan. Metode pembelajaran yang selama ini sering dilakukan

adalah demonstrasi, dengan memberikan suatu contoh ketrampilan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh mahasiswa secara nyata atau memakai tiruannya

dalam penggunaan ketrampilan baru yaitu bladder training atau mencapai

target kompetensi tertentu.

: yang diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir Pengaruh Pendampingan Terhadap Pengetahuan dan Kompetensi Bladder Training

Demonstrasi

Pengetahuan

Kompetensi Bladder Training

Pendampingan

· Tingkat pendidikan

· Pengalaman

· Informasi

· Intensif dan personal

· Komunikasi

· Mendorong minat

· Tanggung jawab

· Gambaran proses

· Paham

· Mencoba sendiri

Page 54: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

D. Hipotesis

Berdasarkan konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesisnya adalah:

1. Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan.

2. Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

kompetensi bladder training.

Page 55: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta.

2. Waktu : Dilaksanakan pada tanggal 28 September – 31 Oktober 2012.

B. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimental dengan post

test only control design ( Sugiyono, 2008 ).

` Rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:

A

B C

Keterangan :

A : Mahasiswa Akper

B : Treatment (pendampingan)

C : Control (demonstrasi)

: Pengetahuan

: Kompetensi bladder training

36

X

Y

X

Y

X

Y

Page 56: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Seluruh mahasiswa yang praktek di RS Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso

Surakarta sebanyak 55 orang

2. Sampel

Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang praktek di RS

Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso Surakarta, di tim Spine ruang Bougenvile

Dahlia sebanyak 52 mahasiswa dari dua Institusi A dan B saat dilakukan

penelitian Institusi A tidak hadir 1 mahasiswa karena sakit dan Institusi B tidak

hadir 2 mahasiswa karena sakit, ijin ada keperluan.

3 Tehnik Sampling

Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel independen (Variabel bebas)

a. Pendampingan / demonstrasi

2. Variabel dependen (Variabel terikat)

a. Pengetahuan

b. Kompetensi bladder training

Page 57: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

E. Definisi Operasional

a. Variabel independen : pendampingan / demonstrasi

1. Definisi operasional

Pendampingan adalah metode bimbingan yang dilakukan dengan cara

memberikan pendampingan perorangan secara intensif dalam menguasai

pengetahuan dan memperagakan kompetensi klinik/ketrampilan secara

sistematis pada saat praktek di lahan.

Demonstrasi adalah metode bimbingan yang dilakukan dengan memberikan

pengetahuan dan suatu contoh kompetensiklinik/ketrampilan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata pada saat praktek di

lahan.

2. Alat ukur data : ada yang didampingi dan ada yang demonstrasi, dengan

ceklist. Indikator : yang melakukan pendampingan adalah peneliti dan atau

pembimbing klinik /clinical instructur (CI).

3. Satuan data : unit

Kriteria jawaban : pernyataan dengan skoring

a. Skor 0 : demonstrasi

b. Skor 1 : didampingi

4. Skala data : nominal

b. Variabel dependen : pengetahuan

1. Definisi operasional

Pengetahuan adalah tingkat keberhasilan dari responden terhadap kuesioner

yang dipakai dalam penelitian ini.

Page 58: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Alat ukur : kuesioner tes, terdiri dari 26 soal

3. Satuan data : unit

Kriteria jawaban : pernyataan dengan skoring per item

a. Skor 0 : salah

b. Skor 1 : benar

Pernyataan ada 26 soal, nilai total skoring dari 0 – 26

4. Skala data : interval

b. Variabel dependen : kompetensi bladder training.

1. Definisi operasional

Kompetensi bladder training adalah gambaran tentang penguasaan

mahasiswa pada pengetahuan dan tindakan bladder training dengan

indikator : persiapan alat, persiapan pasien dan pelaksanaan secara urut

dengan memperhatikan tehnik sterilitas.

2. Alat ukur : ceklist terdiri 20 item

3. Satuan data : unit

Kriteria jawaban : pernyataan dengan skoring per item

a. Skor 0 : tidak sesuai SOP

b. Skor 1 : sesuai SOP

Kompetensi yang terdiri 20 item akan diukur dalam nilai total skoring 0-20

4. Skala pengukuran : interval

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Ceklist pendampingan / demonstrasi

Page 59: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Tes Pengetahuan

Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur pengetahuan

responden tentang Spinal Cord Injury (SCI) dalam penelitian ini adalah

berupa quesioner. Tes dalam penelitian ini berbentuk multiple choice

yaitu pertanyaan ini menyediakan beberapa jawaban/alternatif, dan

responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya

(Notoatmodjo, 2005:125).

a. Indeks Kesukaran (P)

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang responden untuk

mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan responden menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya

(Arikunto,2006:207).

Rumus mencari P adalah :

= Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyak responden yang menjawab soal tersebut dengan benar

JS : jumlah seluruh responden peserta test

Penafsiran terhadap nilai indeks kesukaran butir soal menurut Thorndike

dan Hagen dalam Sudijono (2007:372) adalah sebagai berikut :

P : 30,00 <£ P : sukar

Page 60: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

P : 70,030,0 ££ P : sedang

P : 00,170,0 £< P : mudah

Hasil uji coba instrumen dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal

dengan jumlah mahasiswa keperawatan 30 responden, terdapat Indeks

Kesukaran Soal (P) dimana soal yang sulit sebanyak 1 butir soal, soal yang

sedang sebanyak 26 butir soal dan soal yang mudah sebanyak 3 butir soal.

b. Daya Pembeda (D)

Mengetahui daya pembeda dari tiap-tiap butir soal peserta tes

diurutkan dari skor total tertinggi sampai skor total terendah, kemudian

dikelompokkan menjadi dua yaitu 50 % adalah kelompok atas atau

kelompok pandai sedangkan 50 % berikutnya adalah kelompok bawah atau

kelompok kurang pandai. Daya beda tiap butir soal dihitung dengan

menggunakan rumus :

b

b

a

a

NB

NB

D -=

D = Angka indeks daya pembeda butir soal yang dimaksud.

Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar pada butir

soal yang dimaksud.

Na = Banyaknya peserta kelompok atas.

Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar pada

butir soal yang dimaksud.

Nb = Banyaknya peserta kelompok bawah.

Penafsiran indeks daya pembeda ( Sudijono, 2007:389)

Page 61: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satification)

D : 0,40 - 0,70 : baik (good)

D : 0,70 - 1,00 : sangat baik (execellent)

Hasil uji instrumen dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal dan

dengan jumlah mahasiswa 30 responden, dari hasil analisis statistik

besarnyat Daya Pembeda (D : 0,74) sehingga hasilnya dinyatakan sangat

baik.

c. Validitas Butir Soal

Pengertian umum untuk validitas item adalah sebuah item dikatakan

valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor

pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah dengan kata

lain dapat diketemukan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi

jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.

Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk

mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi (Arikunto, 2006:76).

Tehnik korelasi point biserial, dimana angka indeks korelasi yang diberi

lambang rpbi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

=

Keterangan : rpbi : Koefisien korelasi point biserial

Mp : skor rata-rata yang dimiliki oleh testee yang telah dijawab dengan

Page 62: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

betul

Mt : Skor rata-rata dari skor total

SDt : Deviasi standar dari skor total

p : Proporsi test yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang

diuji

q : Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang

diuji

Hasil uji instrumen dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal dan

dengan jumlah mahasiswa keperawatan 30 responden, dari hasil analisis

statistik didapatkan 26 butir soal yang dinyatakan valid (diterima) dan 4

butir soal yang invalid (ditolak).

d. Reliabilitas Test

Persyaratan tes, bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah

kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil

tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat

dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2006:86). Pengujian reliabilitas pada tes

pengetahuan menggunakan rumus KR-20 yaitu dengan rumus:

rtt = n SD t2 –

n – 1 SD t2

Keterangan :

Page 63: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

rtt : koefisien reliabilitas seluruh tes

n : jumlah soal dalam tes

SDt : simpangan baku skor-skor total tes

p : proporsi orang-orang yang lulus

q : proporsi orang-orang yang tidak lulus

Hasil statistik dengan jumlah butir soal 26 diperoleh hasil dari

KR 20 (r hitung = 0,822) lebih besar dari (r tabel = 0,361) sehingga

hasilnya disimpulkan reliabel.

3. Ceklist berupa kompetensi bladder training sebagai format penilaian.

H. Tehnik Analisis Data

1. Sebelum data dianalisa, terlebih dahulu diadakan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Editing

Dilakukan dengan cara mengkoreksi data yang telah diperoleh dan

kelengkapan data.

b. Koding dan Penetapan Skor / Nilai

Mempermudah peneliti dalam memproses pengolahan data. Skoring untuk

variabel pendampingan menggunakan skala nominal, dan pengetahuan

menggunakan kuesioner tes. Pengukuran variabel pengetahuan spine cord

injury menggunakan item-item pernyataan yang berjumlah 26 item.

Pengukuran variabel pengetahuan menggunakan tes pengetahuan

berbentuk multiple choice. Jawaban betul diberi skor 1 dan jawaban salah

Page 64: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diberi skor 0. Nilai total skor pengetahuan 26 dengan skor terendah 0 dan

skor tertinggi 26. Kompetensi bladder training menggunakan cek list,

jawaban yang sesuai SOP diberi skor 1, jika tidak sesuai SOP diberi skor 0.

c. Entry Data

Memasukan data ke dalam komputer SPSS 20.0 for Windows selanjutnya

dilakukan analisis data.

d. Penyusunan database

Memilah data hasil pengukuran skala yang sudah terkumpul menjadi data

numerik atau kategorik.

2. Analisis Data

Tahap ini dilakukan analisis terhadap data yang sudah di-entry sehingga

dihasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan menguji hipotesis. Analisis data pada penelitian ini meliputi:

a. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan merupakan salah satu bentuk analisis univariat.

Analisis deskriptif merupakan pengolahan data dari proses tabulasi

menjadi data yang mudah dipahami dan diinterpretasikan dengan

penyajian data responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

b. Analisis Inferensial

Mengetahuai perbedaan pengetahuan mahasiswa keperawatan dan

kompetensi bladder training antara yang diberi pendampingan dan

demonstrasi.

Page 65: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test ,

Lilliefors. Distribusi data normal menggunakan mean untuk ukuran

pemusatan dan standar deviasi untuk ukuran penyebaran, distribusi

tidak normal menggunakan median untuk ukuran pemusatan dan

minimum maksimum untuk ukuran penyebaran (Dahlan, 2004:48)

2. Uji Varians (Uji Homogenitas Varians)

Uji varians data digunakan untuk mengetahui varians data sama atau

tidak. Kesamaan varians data sama atau tidak. Kesamaan varians

adalah syarat mutlak untuk jumlah kelompok lebih dari 2 kelompok

tidak berpasangan dan tidak mutlak untuk 2 kelompok tidak

berpasangan, kelompok yang berpasangan, kesamaan varians tidak

menjadi syarat (Dahlan, 2004:11)

3. Analisis

Analisis dilakukan dengan uji statistik t – test dengan syarat bila data

berdistribusi normal, bila data berdistribusi tidak normal maka analisa

dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk 2 kelompok tidak

berpasangan dan uji Wilcoxon bila 2 kelompok berpasangan (Dahlan,

2004:67). Hasil analisis data menggunakan bantuan komputer dengan

program SPSS versi 20.0

Page 66: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pengetahuan

a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Pendampingan

Data tentang pengetahuan pada pendampingan menggunakan

kuesioner diperoleh skor terendah = 11, skor tertinggi = 21 dan standar

deviasi 2,849. Distribusi frekuensi pengetahuan mahasiswa keperawatan

pada pendampingan dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahun Pada Pendampingan

Interval Data Distribusi Responden

Frekuensi Persentase

11 – 15 16 – 20 21- 25

13 12 1

49,9 46 3,8

Jumlah 26 100

Sumber : Data Primer Diolah

Hasil data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dengan skor

antara 11-15 terdapat 13 mahasiswa keperawatan (49,9%), skor antara

16-20 terdapat 12 mahasiswa keperawatan (46%), skor antara 21 – 25

terdapat 1 mahasiswa keperawatan (3,8%). Data skor pengetahuan pada

pendampingan tersebut dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:

47

Page 67: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.1 Grafik Histogram Pengetahuan Pada Pendampingan

b. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Demonstrasi

Data tentang pengetahuan pada demonstrasi menggunakan kuesioner

diperoleh skor terendah = 9, skor tertinggi = 19 dan standar deviasi 2,310.

Distribusi frekuensi pengetahuan mahasiswa keperawatan pada

pendampingan dapat disajikan pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahun Pada Demonstrasi

Interval Data Distribusi Responden

Frekuensi Persentase

9 - 13 14 - 18 19 - 23

18 7 1

69,2 26,8 3,8

Jumlah 26 100

Sumber : Data Primer Diolah

0

2

4

6

8

10

12

14

Fre

kuen

si

Interval Data

11-15 16 - 20 21- 25

Page 68: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hasil data pada tabel di atas, diketahui bahwa responden dengan skor

antara 9 -13 terdapat 18 mahasiswa keperawatan (69,2%), skor antara

14 - 18 terdapat 7 mahasiswa keperawatan (26,8%), skor antara 19 – 23

terdapat 1 mahasiswa keperawatan (3,8%). Data skor pengetahuan pada

demonstrasi tersebut dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram Pengetahuan Pada Demonstrasi

2. Kompetensi Bladder Training

a. Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training Pada Pendampingan

Data tentang kompetensi bladder training pada pendampingan

menggunakan cek list diperoleh skor terendah = 13, skor tertinggi = 20 dan

standar deviasi 2,064. Distribusi frekuensi kompetensi bladder training

mahasiswa keperawatan pada pendampingan dapat disajikan pada tabel 4.3

berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

9 - 13 14 - 18 19 - 23Interval Data

Page 69: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training Pada Pendampingan

Interval Data Distibusi Responden

Frekuensi Persentase

13 – 14 15 – 16 17 – 18 19 – 20

2 7 6

11

7,6 26,9 23,1 42,3

Jumlah 26 100

Sumber : Data Primer Diolah

Hasil data pada tabel di atas, diketahui bahwa responden dengan skor

antara 13 -14 terdapat 2 mahasiswa keperawatan (7,6%), skor antara 15 -16

terdapat 7 mahasiswa keperawatan (26,9%), skor antara 17 - 18 terdapat 6

mahasiswa keperawatan (23,1%), skor antara 19 -20 terdapat 11 mahasiswa

keperawatan (42,3%). Data skor kompetensi bladder training pada

pendampingan tersebut dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Histogram Kompetensi Bladder Training Pada Pendampingan

0

2

4

6

8

10

12

13 – 14 15 – 16 17 – 18 19 – 20

Fre

kuen

si

Interval Data

Page 70: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training Pada Demonstrasi

Data tentang kompetensi bladder training pada demonstrasi

menggunakan ceklist diperoleh skor terendah = 7, skor tertinggi = 16 dan

standar deviasi 1,843. Distribusi frekuensi kompetensi bladder training

mahasiswa keperawatan pada pendampingan dapat disajikan pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kompetensi Bladder Training Pada Demonstrasi

Interval Data Distibusi Responden

Frekuensi Persentase

9 – 10

11 – 12

13 – 14

15 – 16

11

11

3

1

42,3

42,3

11,5

3,8

Jumlah 26 100

Sumber : Data Primer Diolah

Hasil data pada tabel di atas, diketahui bahwa responden dengan skor

antara 9-10 terdapat 11 mahasiswa keperawatan (42,3%), skor antara 11-12

terdapat 11 mahasiswa keperawatan (42,3%), skor antara 13-14 terdapat 3

mahasiswa keperawatan (11,5%), skor antara 15-16 terdapat 1 mahasiswa

keperawatan (3,8%). Data skor kompetensi bladder training pada

demonstrasi tersebut dapat disajikan ke dalam grafik sebagai berikut:

Page 71: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 4.4 Grafik Histogram Kompetensi Bladder Training Pada Demonstrasi

B. Uji Pra Syarat

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan

bantuan program SPSS Versi 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

a. -value atau nilai probabilitas < 0,05 berarti bahwa data

tidak berdistribusi normal.

b. -value atau nilai probabilitas > 0,05 berarti bahwa data

berdistribusi normal

a. Pendampingan

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pendampingan

Pendampingan r-value Sig Keterangan

Pengetahuan

Kompetensi bladder

training

0,291

0,344

0,05

0,05

Normal

Normal

0

2

4

6

8

10

12

9 – 10 11 – 12 13 – 14 15 – 16

Fre

kuen

si

Interval Data

Page 72: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b. Demonstrasi

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Demonstrasi

Demonstrasi r-value Sig Keterangan

Pengetahuan

Kompetensi bladder

training

0,359

0,627

0,05

0,05

Normal

Normal

Tabel 4.5 dan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa variabel

pendampingan dan demonstrasi pada pengetahuan dan kompetensi bladder

training berdistribusi normal, hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya

r-value > 0,05 sehingga dapat digunakan untuk independent sample t test atau

uji sampel bebas.

2. Uji Homogenitas

a. Pengetahuan

Levene's

Test for Equality of Variances

F Sig.

Pengetahuan Equal variances assumed .938 .337

Equal variances not assumed

Pengujian yang dilakukan sebelum analisis Independent Samples t test

yaitu Uji asumsi (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama

atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan

Page 73: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Setelah uji asumsi

varian kemudian dilakukan uji Independent Samples t test.

a. Uji Asumsi Varian (Uji Levene’s)

Langkah-langkah uji Levene’s sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : Tidak ada perbedaan antara pengetahuan mahasiswa

keperawatan pendampingan dan demonstrasi.

Ha : Ada perbedaan antara pengetahuan mahasiswa keperawatan

pendampingan dan demonstrasi.

2. Pengambilan keputusan

Jika Signifikan > 0,05 maka Ho diterima (varian sama)

Jika Signifikan < 0,05 maka Ho ditolak (varian berbeda)

3. Kesimpulan

Diketahui nilai signifikan dari uji Levene’s adalah 0,337. Nilai

signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara pengetahuan mahasiswa

keperawatan pendampingan dan demonstrasi (memiliki varian yang

sama), maka Independent Samples t test menggunakan nilai yang

Equal Variance Assumed.

Page 74: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Kompetensi bladder training

Levene's

Test for Equality of Variances

F Sig.

Kompetensi Equal variances assumed 1.303 .259

Equal variances not assumed

Pengujian yang dilakukan sebelum analisis Independent Samples t test

yaitu Uji asumsi (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama

atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan

Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Setelah uji asumsi

varian kemudian dilakukan uji Independent Samples t test.

a. Uji Asumsi Varian (Uji Levene’s)

Langkah-langkah uji Levene’s sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative

Ho : Tidak ada perbedaan antara kompetensi bladder training

pendampingan dan demonstrasi.

Ha : Ada perbedaan antara kompetensi bladder training

pendampingan dan demonstrasi.

2. Pengambilan keputusan

Jika Signifikan > 0,05 maka Ho diterima (varian sama)

Jika Signifikan < 0,05 maka Ho ditolak (varian berbeda)

Page 75: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Kesimpulan

Diketahui nilai signifikan dari uji Levene’s adalah 0,259. Nilai

signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kompetensi bladder

training pendampingan dan demonstrasi (memiliki varian yang sama),

maka Independent Samples t test menggunakan nilai yang Equal

Variance Assumed.

C. Uji Hipotesis

Uji independent sample t test atau uji sampel bebas digunakan untuk

menguji ada tidaknya perbedaan dari dua kelompok data atau sampel yang

independen. Berdasarkan uji t-test diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Hasil Uji Hipotesis Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan

Group Statistics

Metodepembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Pengetahuan pendampingan 26 15.04 2.849 .559

demonstrasi 26 12.85 2.310 .453

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

3.048 50 .004 2.192 .719 .747 3.637

3.048 47.948 .004 2.192 .719 .746 3.639

Page 76: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

a. Uji sampel bebas (Independent Samples t test).

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Ho : Tidak ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan.

Ha : Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan.

Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan menggunakan 0,05 (Confidence interval 95%).

2. Menentukan t hitung dan t tabel.

- t hitung adalah 3,048 (lihat tabel Independent Samples Test)

- t tabel pada signifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n – 2 atau 52 – 2 = 50, hasil diperoleh untuk t tabel

sebesar 2,008

3. Pengambilan keputusan.

t hitung – t hitung - t tabel jadi Ho diterima

t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel jadi Ho ditolak

4. Kesimpulan

Diketahui bahwa t hitung > t tabel ( 3,048 > 2,008 ) maka Ho ditolak,

jadi kesimpulannya yaitu ada perbedaan antara pendampingan dan

demonstrasi terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan. Nilai mean

pengetahuan pada pendampingan 15,04 sedangkan yang demonstrasi

Page 77: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

12,85 jadi pengetahuan pada pendampingan lebih tinggi daripada

demonstrasi.

Pengambilan keputusan berdasar Signifikansi

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Ho : Tidak ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan

Ha : Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

pengetahuan mahasiswa keperawatan.

Output dapat diketahui signifikan sebesar 0.004

b. Pengambilan keputusan

Signifikansi > 0,05 jadi Ho diterima

Signifikansi i Ho ditolak

c. Kesimpulan

Diketahui bahwa signifikan sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05

(0,004 < 0,05) maka Ho ditolak, kesimpulannya yaitu ada perbedaan antara

pendampingan dan demonstrasi terhadap pengetahuan mahasiswa

keperawatan. Nilai mean pengetahuan pada pendampingan 15,04

sedangkan yang demonstrasi 12,85 jadi pengetahuan mahasiswa

keperawatan pada pendampingan lebih tinggi daripada demonstrasi.

2. Hasil Uji Hipotesis Kompetensi bladder training

Group Statistics

Metode pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kompetensi pendampingan 26 17.54 2.064 .405

demonstrasi 26 11.04 1.843 .362

Page 78: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

11.978 50 .000 6.500 .543 5.410 7.590

11.978 49.377 .000 6.500 .543 5.410 7.590

a. Uji sampel bebas (Independent Samples t Test).

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : Tidak ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap kompetensi bladder training.

Ha : Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap kompetensi bladder training.

2. Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan menggunakan 0,05 (confidence interval 95%).

3. Menentukan t hitung dan t tabel.

- t hitung adalah 11,978 (lihat tabel Independent Samples Test)

- t tabel pada signifikan 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n – 2 atau 52 – 2 = 50, hasil diperoleh untuk t tabel

sebesar 2,008

4. Pengambilan keputusan.

t hitung – t hitung - t tabel jadi Ho diterima.

t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel jadi Ho ditolak.

Page 79: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

5. Kesimpulan

Diketahui bahwa t hitung > t tabel ( 11,978 > 2,008 ) maka Ho ditolak,

jadi kesimpulannya yaitu ada perbedaan antara pendampingan dan

demonstrasi terhadap kompetensi bladder training. Nilai mean

kompetensi bladder training pada pendampingan 17,54 sedangkan

yang demonstrasi 11,04 jadi kompetensi bladder training pada

pendampingan lebih tinggi daripada demonstrasi.

Pengambilan keputusan berdasar Signifikansi

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Ho : Tidak ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap kompetensi bladder training.

Ha : Ada perbedaan antara pendampingan dan demonstrasi terhadap

kompetensi bladder training .

b. Menentukan signifikan

Output dapat diketahui signifikan sebesar 0.000

c. Pengambilan keputusan

Signifikansi > 0,05 jadi Ho diterima

Signifikansi 0,05 jadi Ho ditolak

d. Kesimpulan

Diketahui bahwa signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

(0,000 < 0,05) maka Ho ditolak, kesimpulannya yaitu ada perbedaan

antara pendampingan dan demonstrasi terhadap kompetensi bladder

training. Nilai mean kompetensi bladder training pendampingan 17,54

Page 80: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sedangkan yang demonstrasi 11,04 jadi kompetensi bladder training pada

pendampingan lebih tinggi daripada demonstrasi.

D. Pembahasan

1. Perbedaan Pendampingan dan Demonstrasi terhadap Pengetahuan

Mahasiswa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap 52 mahasiswa

keperawatan di Tim Spine R. Bougenvile – Dahlia RS. Ortopedi Prof. Dr.

Soeharso Surakarta dapat diketahui bahwa nilai rerata pengetahuan mahasiswa

keperawatan pada pendampingan 15,04 sedangkan yang demonstrasi 12,85

sehingga diketahui pengetahuan mahasiswa keperawatan pada pendampingan

lebih tinggi daripada demonstrasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikan uji Independent

Samples t test diperoleh 0,004 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan hipotesis penelitian diterima (menerima Ha) dan menolak Ho yang

berarti ada perbedaan yang signifikan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan.

Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh

Isyraq (2007:01), bahwa pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir

dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

persentuhan dan hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Angela

(1997) pendampingan adalah bimbingan yang intensif melalui perorangan

dengan pemberian umpan balik. Keunggulan pada pendampingan dapat

Page 81: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai dengan minatnya,

dapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan peserta dan pendampingan,

lebih pada pendekatan personal dibanding dengan training kelompok.

Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang kuat akan mempunyai keinginan

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam mempelajari sesuatu.

Demonstrasi ini pembimbing hanya mendemonstrasikan beberapa kali

saja kemudian memberikan umpan balik pada peserta, sehingga apabila kurang

memperhatikan akan ketinggalan apa yang telah dijelaskan.

Menurut penelitian yang relevan pada peneliti Budiarsa (2008) dengan

judul “Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan Terhadap Kompetensi Dukun

Bayi Dalam Pelayanan KIA Di Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga”

Hasil penelitian : membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara

bimbingan tenaga kesehatan terhadap pengetahuan dukun bayi ( mean 1 = 7,44

versus mean 2 = 0,23; p = 0,000). Kesimpulan : Adanya peningkatan

pengetahuan dukun bayi yang mendapat bimbingan tenaga kesehatan secara

intensif dibanding dukun bayi yang tidak mendapat bimbingan secara intensif.

Cholifah (2007) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Suami Dalam

Pendampingan Istri Pada Saat Proses Persalinan Di Desa Pasuruan Lor

Kecamatan Jati Kabupaten Kudus”. Hasil penelitian menunjukkan ada

hubungan antara tingkat pengetahuan suami dalam pendampingan istri saat

proses persalinan X2hitung = 15,000 X2tabel = 5,591. Menurut penelitian

Muthmainah (2011) berjudul Analisis Dampak Pelatihan dan Pendampingan

Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Higiene Sanitasi Makanan Ibu

Page 82: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Warung Anak Sehat (IWAS) di Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitiannya

pengetahuan, sikap, dan praktik IWAS dalam hal higiene dan sanitasi

makanan meningkat secara signifikan (p<0.05) sebagai dampak dari kegiatan

pelatihan dan pendampingan.

Kesimpulan dari penelitian di atas ada kesamaan dengan peneliti

lakukan yaitu pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan didukung pula

oleh artikel jurnal, laporan penelitian Sharan, Gibson (2005) berjudul

“Developing Knowledge of Coaching” tentang pengetahuan, pembelajaran,

dan pengajaran yang mendasari pekerjaan pelatih atau mentor. Steven (2005)

bejudul “Coaching in Labor Makes Little Difference, UT Southwestern

Researchers Say” menemukan bahwa pendampingan seorang ibu untuk

mendorong persalinan membuat sedikit perbedaan dalam kelahiran.

2. Perbedaan Pendampingan dan Demonstrasi terhadap Kompetensi

Bladder Training

Metode pendampingan dapat digunakan dalam mencapai suatu

kompetensi yang biasanya dilakukan oleh institusi pendidikan, rumah sakit

pendidikan maupun pelatihan. Mahasiswa dibimbing mulai dari penjelasan

ketrampilan dan interaksi yang akan dilakukan kepada peserta yang di bimbing,

memperagakan ketrampilan dengan cara yang sistematis, efektif dan

menggunakan alat bantu, serta mengamati secara seksama simulasi ulang oleh

peserta secara nyata.

Page 83: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Prosesnya pendampingan ini lebih menekankan pada proses yang rinci

yaitu sebelum praktek peserta dan fasilitator mengadakan pertemuan untuk

mereview kegiatan, termasuk langkah-langkah yang perlu ditekankan dalam

praktek kinerja, dalam praktek fasilitator mengamati, membimbing dan

memberikan umpan balik dengan menggunakan ceklist ketrampilan dan

fasilitator memberi saran/masukan perbaikan. Pendampingan yang dilakukan

secara intensif melalui komunikasi yang baik dalam pengalaman pembelajaran

dan bimbingan, untuk mengadopsi dalam penggunaan ketrampilan baru yaitu

bladder training untuk mencapai kompetensi dalam waktu tertentu.

Pendampingan peran pembimbing yang efektif sangat diperlukan dan

melibatkan semua peserta dilibatkan dalam memberikan umpan balik yang

positif. Mahasiswa lebih terpantau sampai dimana kemampuannya dalam

melakukan suatu tindakan. Diperhatikan adalah adanya waktu dan tenaga

pembimbing yang lebih dibanding metode pembelajaran yang lain.

Demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan suatu

prosedur atau tugas, cara menggunakan alat dan cara berinteraksi dengan klien

(Nursalam, 2008). Demostrasi mempunyai tujuan untuk mendapatkan

gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses

mengatur, bekerja dalam mengerjakan atau menggunakannya,

membandingkan cara lain untuk mengetahui serta melihat kebenaran sesuatu.

Demonstrasi pembimbing hanya mendemonstrasikan tindakan beberapa

kali saja kemudian melakukan umpan balik pada mahasiswa, sehingga bila

kurang memperhatikan akan ketinggalan terhadap tindakan itu dapat

Page 84: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

menyebabkan kompetensi bladder training menjadi rendah. Kekurangan pada

demonstrasi adalah mahasiswa hanya mengamati saja, bila ingin mencoba

sendiri tanpa dibimbing satu per satu, bila mahasiswa terlalu banyak akan

membuat mahasiswa kurang memperhatikan.

Menurut Antariksa (2007), secara general, kompetensi merupakan

kombinasi antara ketrampilan(skill), atribut personal, dan pengetahuan

(knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang

dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Tujuan pengukuran kompetensi adalah

untuk memperoleh data atau informasi yang obyektif, valit serta dapat

dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan

di tim Spine ruang Bougenvile Dahlia RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi bladder training .

Hal tersebut dapat ditunjukkan dari pengumpulan data 52 mahasiswa

keperawatan diketahui bahwa nilai rerata kompetensi bladder training pada

pendampingan sebesar 17,54 dan nilai std.dev. 2,064 dan nilai rerata

demonstrasi sebesar 11,04 dan nilai std.dev. 1,843 jadi kompetensi bladder

training pada pendampingan lebih tinggi daripada demonstrasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikan uji Independent

Samples t test diperoleh nilai t hitung > t tabel ( 11,978 > 2,008 ) pada nilai

signifikan diperoleh 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

hipotesis penelitian diterima (menerima Ha) dan menolak Ho, kesimpulannya

Page 85: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yaitu ada perbedaan yang signifikan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap kompetensi bladder training .

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukan oleh Loos

dalam Fischler (2002). Pendampingan merupakan aktivitas pendukung,

mendorong dan membantu individu secara aktif mengadopsi ketrampilan baru

atau mencapai kompetensi tertentu.

Penelitian Steiner, Dowd (2003) berjudul “The Addition of Coaching to

Cognitive Strategies: Interventions for Persons with Compromised Urinary

Bladder Syndrome”. temuan ini mendukung penerapan konservatif,

intervensi kognitif non invasif inovatif diterapkan melalui penggunaan

pamflet dan kaset audio untuk membantu orang-orang dengan sindrom

kandung kemih meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan fungsi

kandung kemih.

Penelitian Sabri (2012) berjudul “Pendampingan dan Pelatihan :

Merespon Keberlanjutan Dalam Pengembangan Profesional Guru

Matematika”. Hasil penelitiannya pendampingan secara terprogram secara

umum guru menunjukkan perubahan yang nyata.

Menurut penelitian Koortzen, Rudolf (2010) berjudul” A Competence

Executive Coaching Model” Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih

berpengalaman lebih tinggi, lebih kompeten dalam perencanaan tahunan dan

multi-tahunan (F2.321 = 6,778, p = 0,001). Penelitian Boyatzis (2002), dengan

judul “Core Competencies in Coaching Others to Overcome Disfunctional

Behavior” hasil penelitiannya menyatakan kompetensi lebih penting dan

Page 86: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

signifikan pada tingkat ketrampilan yang berarti pelatihan mengembangkan

kompetensi lebih baik dari pada motif kepribadian. Angela (2005) berjudul

“Essential Life Coaching Skills” menyatakan keterampilan penting diperlukan

untuk pembinaan kehidupan yang efektif

Hasil penelitian dari beberapa peneliti di atas ada kesamaan hasil dengan

peneliti lakukan yaitu pendampingan dapat meningkatkan kompetensi.

E. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, penulis merasa masih

adanya keterbatasan penelitian, yaitu dalam pengambilan data masih terdapat

kelemahan dalam mengendalikan faktor perancu meskipun telah diupayakan

mengontrol faktor perancu. Dilihat secara teoritis masih banyak variabel lain

yang berpengaruh terhadap pengetahuan dan kompetensi bladder training. Peneliti

menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengendalikan faktor

perancu.

Page 87: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV dapat ditarik simpulan sebagai

berikut:

1. Ada perbedaan yang signifikan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap pengetahuan mahasiswa keperawatan di RS Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta. Signifikan sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 (r-value

sebesar 0,004 < 0,05), jadi pengetahuan pada pendampingan lebih baik

daripada demonstrasi.

2. Ada perbedaan yang signifikan antara pendampingan dan demonstrasi

terhadap kompetensi bladder training di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta. Signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (r-value sebesar

0,004 < 0,05), jadi kompetensi bladder training pada pendampingan lebih

baik daripada demonstrasi.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan simpulan, maka pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan

mahasiswa keperawatan dan kompetensi bladder training, dan memberikan

gambaran mengenai manfaat dari pendampingan.

68

Page 88: PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN …/Pengaruh... · termasuk dalam kesiapan RS Pendidikan. Melalui praktek klinik keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan pembimbing

klinik/clinical instructor dalam upaya peningkatan kualitas metode

pembelajaran dan kompetensi mahasiswa.

C. Saran

Perubahan dalam metode pembelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan

dalam tujuan pembelajaran. Berdasarkan simpulan, pendampingan terbukti

mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan dan kompetensi.

Diharapkan dapat sebagai masukkan dalam memilih metode pembelajaran

pembimbing klinik/clinical instructor di RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta.