PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMBINAAN …

169
PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMBINAAN DINAS KOPERASI DAN UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh Rahendra Farean NIM. EES160543 PEMBIMBING Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM Mellya Embun Baining. SE., M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Transcript of PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMBINAAN …

PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMBINAAN

DINAS KOPERASI DAN UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

Rahendra Farean

NIM. EES160543

PEMBIMBING

Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM

Mellya Embun Baining. SE., M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rahendra Farean

NIM : EES.160543

Tempat, Tanggal Lahir : Singkut, 07 September 1997

Jurusan : Ekonomi Syariah

Alamat : Jl. Rd Poerboyo Kolopaking, Simpang IV Sipin,

Kec. Telanaipura, Kota Jambi

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, Dan Pembinaan Dinas Koperasi Dan

UMKM Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

(UMKM) Kota Jambi” adalah benar karya asli saya. Kecuali kutipan-kutipan

yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan ysng berlaku. Apabila

dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya

bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk

pencabutan gelar saya peroleh melalui skripsi ini.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Jambi, 29 April 2020

Penulis

Rahendra Farean

EES.160543

ii

iii

iv

MOTTO

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta

saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk

kesabaran1

1 Al-Ashr [103]: 3

v

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kusembahkan kepadaMU ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan

Maha Tinggi, atas kehendakMU saya bisa menjadi pribadi yang berpikirn dan

berilmu. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk meraih cita-cita

saya.

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk:

Ayahanda Taryono dan Ibunda Siti Nurjanah

Terimakasih atas kasih sayang, dukungan dan doa yang tak berkesudahan

memberikan segala yang terbaik. Terimakasih untuk Adik saya Tarasya

Aunurrofiq yang selalu mengingatkan dan menyemangati. Dan untuk orang yang

selama ini berada di sampingku terimakasih atas semua hal yang selama ini telah

diberikan.

Terimakasih teruntuk Dosen Pembimbing Bapak/Ibu yang dengan sabar selalu

memberi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih kepada Dosen

Pembimbing yang telah membimbing selama berada di Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi.

Terimakasih saya juga persembahkan untuk teman-teman saya di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, terutama kelas H Ekonomi Syariah, terimakasih untuk memori yang telah

terukir setiap hari yang kita miliki, tawa, canda dan solidaritas.

vi

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ““Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, Dan

Pembinaan Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Jambi Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui apakah pelatihan, pembinaan dan

pendampingan berpengaruh secara parsial terhadap perkembangan UMKM Kota

Jambi (2) Mengetahui apakah pelatihan, pembinaan dan pendampingan

berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi (3)

Variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap perkembangan

UMKM Kota Jambi. Skirpsi ini menggunankan metode penelitian kuantitatif

dengan data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dengan mengambil responden

sebanyak 92 orang. Analisis data yang digunakan dalalm penelitian ini adalah

Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS versi 2.2 Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa Variabel pelatihan berpengaruh secara parsial yaitu t

hitung variabel Pelatihan adalah sebesar 4.224 dan simultan terhadap

perkembangan UMKM Kota Jambi, variabel pembinaan berpengaruh secara

parsial t hitung variabel pembinaan adalah sebesar 1,696 tetapi tidak siginifikan

dan berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi,

variabel pendampingan tidak berpengaruh secara parsial t hitung variabel

pendampingan adalah sebesar -0,800 tetapi berpengaruh secara simultan terhadap

perkembangan UMKM Kota Jambi. Variabel yang paling dominan berpengaruh

terhadap perkembangan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

ialah variabel„Pelatihan‟.

Kata kunci: Pelatihan, Pembinaan, Pendampingan, UMKM

vii

PEDOMAN DAFTAR SINGKATAN

No Sinkatan Transliterasi

1 UMKM Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

2 UKM Usaha Kecil, Mikro

3 RENSTRA Rencana Strategis

4 DTTK-UMKM Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah

5 MSDM Manajemen Sumber Daya Manusia

6 SDM Sumber Daya Manusia

7 IKU-UMKM Indikator Kerja Utama, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

8 APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

9 KASUBAG Kepala Sub Bagian

10 KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia

11. UU Undang-Undang

12 RP Rupiah

13 PDB Produk Domestik Bruto

14 KUR Kredit Usaha Rakyat

15 LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

16 PLUT Pusat Layanan Usaha Terpadu

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilaahi Rabbil Alamin. Puji syukur kepada Allah SWT atas

Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Pelatihan,

Pendampingan, Dan Pembinaan Dinas Koperasi Dan UMKM Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Jambi”.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW

sebagai penerang bagi setiap insan.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) dalam jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menemui banyak

kendala. Adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan serta bimbingan

yang diberikan oleh Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM selaku pembimbing I

dan Mellya Embun Baining. SE.,M.EI selaku pembimbing II , terimah kasih atas

arahan dan bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu hal yang pantas penulis ucapkan adalah terimakasih

kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini terutama sekali

kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Su‟aidi M.A. Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. A.A Miftah. S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan 1, Dr. Novi Mubyanto, SE.,M.E

selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, S.Ag.,M.A selaku Wakil Dekan III

4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

ix

5. Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.SI selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

6. Bapak/ Ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan

pelajaran yang sangat berharga.

7. Semua Pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung menginspirasi penulis,terima kasih atas semuanya.

Semoga segala bantuan sekecil apapun yangdiberikan memperoleh pahala dari

Allah SWT.

Disamping itu disadari juga skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan

format yang sangat sederhana dan penuh keterbatasan, penulis tetap berharap agar

hasil karya ini menjadi sebuah titipan Allah SWT yang melalui tangan penulis

dapat memberikan faedah kepada kita semua. Akhirnya tiada lain yang dapat

penulis lakukan selain memohon maaf atas segala kekhilafan dan keterbatasan

yang ada, sekaligus menyerahkan kepadaAllah SWT semoga segala sumbangsih

yang begitu tulus dari semua pihakmendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Jambi, 29 April 2020

Penulis

Rahendra Farean

EES.160543

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PENGESAHAAN PANITIA UJIAN ............................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

PEDOMAN SINGKATAN ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

E. Batasan Masalah............................................................................. 12

F. Kerangka Teori............................................................................... 13

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 43

H. Kerangka Pemikir........................................................................... 47

I. Hipotesis ........................................................................................ 49

xi

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian .......................................................................... 50

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................... 50

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 50

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 51

E. Instrument Pengumpulan Data ...................................................... 53

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 55

G. Operasional Variabel ..................................................................... 60

H. Sistematika Penulisan..................................................................... 62

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi .. 64

B. Tugas Pokok ................................................................................... 65

C. Fungsi ............................................................................................ 65

D. Struktur Organisasi ........................................................................ 67

E. Sumber daya Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan

UMKM Kota Jambi ....................................................................... 72

F. Telaah Visi dan Misi ...................................................................... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ............................................................... 79

B. Analisis Deskriptif Variabel .......................................................... 82

C. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................................ 83

D. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 86

E. Analisi Regresi Linear Berganda .................................................. 90

F. Uji Statistik (Uji Hipotesis) ........................................................... 91

xii

G. Pembahasan ................................................................................... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 101

B. Saran ............................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perkembangan UMKM Kota Jambi.............................................. 2

Tabel 1.2 : Jumlah UMKM Tiap Kecamatan ................................................. 2

Tabel 1.3 : Wirausaha Pemula Penerima Bantuan Pemerintah ....................... 5

Tabel 1.4 : Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi ................... 7

Table 1.5 : Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi

dikecamatan Telanaipura 2019...................................................... 7

Tabel 1.6 : Jumlah UMKM Binaan melalui dana APBD Kota Jambi ............ 8

Tabel 1.7 : Tinjauan Pustaka ........................................................................... 43

Tabel 2.1 : Operasional Variabel .................................................................... 60

Tabel 3.1 : Pangkat dan Jabatan Staf dan Pegawai ........................................ 70

Tabel 3.2 : Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian

dan Perubahan selama tahun 2018 .................................................. 72

Tabel 3.3 : jumlah Pegawai Menurut eselon ................................................... 73

Tabel 3.4 : Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin ...................................... 73

Tabel 3.5 : Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan ........................................ 73

Tabel 3.6 : Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan ........................................... 74

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 79

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan umur ................................ 80

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan ....................... 81

Tabel 4.4 : Deskriptif Variabel ........................................................................ 82

Tabel 4.5 : Uji Validitas .................................................................................. 84

xiv

Tabel 4.6 : Uji Reabilitas ................................................................................ 85

Tabel 4.7 : Uji Multikolnearitas ...................................................................... 88

Tabel 4.8 : Analisi Regresi Linear Berganda .................................................. 90

Tabel 4.9 : Koefisien Determinasi .................................................................. 92

Tabel 4.10 : Uji T ............................................................................................ 93

Tabel 4.11 : Uji F ............................................................................................ 95

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran ................................................................... 48

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM ..................... 69

Gambar 4.1 : Uji Normalitas .......................................................................... 87

Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas ............................................................... 89

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data badan perencanaan pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik,

dan United Nation Population Fund, memprediksi jumlah pelaku usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 58,97

juta orang sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 diprediksi

mencapai 265 juta jiwa2. Deputi bidang pembiayaan kementrian koperasi dan

UMKM Yuana Sutyowati berkata jumlah usaha mikro ada sebanyak 58,91

juta unit, usaha kecil 59.260 unit dan usaha besar 4.987 unit3.

Dengan angka tersebut terbukti bahwa perkembangan UMKM

berkembang pesat, besarnya minat masyarakat untuk berwirausaha atau

mengembangkan usahanya kembali sebagai mata pencarian sangatlah besar.

Terbukti untuk Kota Jambi UMKM mengalami peningkatan dari tahun ketahun

hal ini disebabkan karena makin banyak masyarakat yang mencoba membuka

usaha sendiri, dengan modal yang mereka miliki. Perkembangan UMKM Kota

Jambi di tunjukan dalam tabel 1.1 berikut:

2Contan.co.id, “Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta orang

(https://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-pelaku-umkm-di-2018-diprediksi-mencapai-5897-

juta-orang, diakses pada tanggal 25 juni 2019 ) 3 Andi Syafriadi,” Menakar Strategi Kemenkop Perluas Pasar Produk UKM Sektor Riil

Unggulan (https://akurat.co/ekonomi/id-881957-read-menakar-strategi-kemenkop-perluas-pasar-

produk-ukm-sektor-riil-unggulan, diakses pada tanggal 18 Mei 2020)

2

Tabel 1.1

Presentase Perkembangan UMKM Per-Tahun ( 2013 – 2018 )4

No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah

UMKM

10.024 10.274

(256)

10.556

(282)

10.868

(316)

11.221

(353)

11.641

(420)

(Sumber: RENSTRA DISKOP UMKM 2013-2018 )

Perkembangan UMKM yang signifikan dapat dilihat juga dari

perkembangan UMKM tiap Kecamatan. Dari hasil pendataan sampai dengan

tahun 2018 diperoleh jumlah usaha mikro kecil di wilayah Kota Jambi

sebanyak 10.763 UMKM, yang tersebar di 11 (sebelas) kecamatan dengan

berbagai jenis usaha. Jumlah usaha mikro kecil binaan berdasarkan wilayah

kecamatan dalam pada tahun 2018, dapat dilihat pada tabel berikut pada tabel

berikut:

Tabel 1.2

Jumlah UMKM tiap Kecamatan

Tahun 2018

No Kecamatan Usaha

Jumlah Ket Mikro Kecil

1 Telanaipura 834 361 1.195

2 Jambi Selatan 562 469 1.031

3 Jambi Timur 740 683 1.423

4 Pasar Jambi 508 421 929

4 Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM 2013-2018, hal. 17.

3

No Kecamatan Usaha

Jumlah Ket Mikro Kecil

5 Pelayangan 326 289 615

6 Danau Teluk 561 95 656

7 Kotabaru 505 231 736

8 Jelutung 394 159 553

9 Alam Barajo 584 348 932

10 Danau Sipin 1.344 234 1.578

11 Paal Merah 899 216 1.115

Total 7.257 3.506 10.763

Sumber : RENSTRA DTKK-UMKM 2018-2023 (Hal 33)5

Danau Sipin menjadi kecamatan yang memiliki jumlah UMKM yang

paling banyak, tetapi dalam penelitian ini lebih terfokus pada Kecamatan

Telanaipura, Menurut Rahmatia KASUBAG Pengelola Administrasi Keuangan

Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa” beragamnya jenis usaha yang

ada pada masing-masing kecamatan, Telanaipura menjadi kecamatan yang

begitu aktif dan bukan UMKM yang semu, karena dekat dengan pusat

pemerintahan, daerah sekitar kampus dan faktor-faktor pendukung yang begitu

banyak.

Adanya peningkatan UMKM dapat menjadi dampak positif jika dikelola

dengan baik. Namun dengan meningkatnya UMKM tersrebut. Banyak UMKM

yang dapat terus berkembang dan bertahan namun juga tidak sedikit UMKM

5 Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM 2018-2023, hal. 33.

4

yang dapatberdiri mendirikan usahanya dan karena ada beberapa permasalahan

yang ada UMKM tersebut tidak dapat bertahan atau mati.

Permasalahan-permasalahan UMKM yang sering dihadapi adalah

keterbatasan modal kerja, kesulitan dalam pemasaran, distribusi dan pengadaan

bahan baku, keterbatasan akses informasi mengenai informasi, kurang nya

keahlian dan kualitas SDM yang tidak memadai, kemampuan teknologi, biaya

tinggi akibat prosedur administrasi, dan birokrasi yang kompleks khususnya

dalam perurusan izin usaha.6

Menurut Wibowo permasalahan yang paling sering timbul dalam usaha

pertumbuhan ini berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki oleh UMKM

yang sedikit menyulitkan. Beberapa karakteristik yang paling melekat pada

sebagian besar UMKM antara lain. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

(SDM) yang bekerja pada sektor UMKM, rendahnya produktifitas tenaga kerja

yang berimbas terhadap rendahnya gaji dan upah, kualitas barang yang

dihasilkan relatif rendah, memperkerjakan tenaga kerja wanita lebih besar dari

pada pria, lemahnya struktur permodalan, kurangnya inovasi dan adopsi

teknologi-teknologi baru, serta kurangnya akses peasaran ke pasar potensial.7

Dinas Koperasi dan UMKM yang mendukung adanya minat

berwirausaha (UMKM) terbukti dengan adanya dukungan anggaran dari

Pemerintah yang di berikan kepada Dinas Koperasi dan UMKM yang

digunakan untuk kemajuan Wirausaha Pemula.

6 Tambunan, “Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah”

(Bogor:IPB,2012), hal. 51. 7Wibowo, “ Manajemen Kinerja” (jakarta: Rajawali Pres, 2010), hal. 34.

5

Tabel 1.3

Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan Pemerintah8

No Kabupaten/Kota Usulan

Wirausaha

Pemula (WP)

Realisasi

WP Rp

1 Kota Jambi 72 27 391.000.000

2 Muaro Jambi 3 2 24.000.000

3 Tanjab Barat 4 4 52.000.000

4 Tanjan Timur 11 2 23.000.000

Jumlah 90 35 490.000.000

(Sumber: „‟RENSTRA DISKOP 2013-2018”)

Dari anggaran dana yang dianggarkan pemerintah tersebut capaian

kinerja yang ingin dicapai adalah meningkatkan permodalan, dan

meningkatkan daya saing usaha. Dengan angaran yang dikeluarkan kepada

wirausaha pemula diharapkan terjadinya peningkatan produksi UMKM yang

ada di Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi. Menurut Sukirno produksi

adalah usaha untuk mengubah suatu barang menjadi barang lainnya atau usaha

untuk mewujudkan sesuatu jasa menggunakan faktor-faktor produksi.9

Peningkatan produksi ini harus dimulai dengan dukungan dengan

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia usaha kecil terutama wirausaha

pemula. Dengan adanya program-program peningkatan kualitas tenaga kerja

oleh pemerintah seperti halnya pelatihan skill pelaku UMKM, pendampingan

8

Dinas Koperasi Dan UMKM,”Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan

Pemerintah”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. 19. 9 Sukirno,”Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga”(Jakarta: Rajawali, 2011), hal.

148.

6

jalannya usaha, serta pembinaan yang dilakukan untuk kemajuan dan

perkembangan UMKM.

Menurut ahli MSDM Gary Dessler10

, Pelatihan adalah proses mengajar

keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya.

Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi telah

diadakan secara terus menerus di segala bidang misalnya dari bidang produksi,

distribusi dan pemasaran untuk menciptakan SDM yang handal dalam

berwirausaha. Tetapi pelatihan ini pun mempunyai banyak kekurangan.

Dengan tidak adanya data UMKM yang telah melakukan pelatihan

menyebabkan pelatihan Pelaku UMKM tidak merata, contohnya Pelaku

UMKM yang ikut dalam pelatihan Produksi mulai dari cara memasak, inovasi

produk , dan kemasan yang dilakukan selama beberapa bulan ketika pelatihan

produksi tersebut telah selesai Pelaku UMKM tidak di panggil kembali unutk

Pelatihan Distribusi dan Pemasaran akan tetapi mengambil pelaku UMKM

baru untuk dilatih kembali.11

Hal ini mengakibatkan peningkatan skill akan

pelatihan tersebut tidak maksimal dikarena tidak adanya pendataan atau data

UMKM yang telah melakukan pelatihan sehingga apabila dilakukan pelatihan

kembali UMKM yang telah mendapat jatah pelatihan akan kembali melakukan

pelatihan bukannya UMKM baru. Dapat dilihat data UMKM yang telah dilatih

oleh dinas koperasi dan UMKM Kota Jambi pada tabel 1.4:

10

Dessler G,”MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia” (yogyakarta:indeks, 2007) 11

Wawancara dengan Iko Ordiana, tanggal 15 Januari 2019 di Gerai Amanah jambi.

7

Tabel 1.4

Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi12

No Kegiatan Jumlah UMKM

Penerima

Ket

1 Pelatihan Tata Boga 30 orang

2 Pelatihan

Kewirausahaan UMKM

88 orang

3 Pelatihan

Kewirausahaan UMKM

62 orang

(Sumber: RENSTRA DISKOP 2013-2018)

Tabel 1.5

Pelatihan UMKM Melalui Dana APBD Kota Jambi di Kecamatan

Telanaipura Tahun 2019

No Kegiatan Jumlah UMKM

Penerima

Ket

1 Pelatihan keterampilan handy craft 4 orang

2 Pelatihan handy craft daur ulang angkatan 1 5 orang

3 Pelatihan handy craft daur ulang angkatan 2 5 orang

3 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan

Makanan Angkatan 1

7 orang

4 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan

Makanan Angkatan 2

7 orang

5 Pelatihan Sertifikasi Label Halal 4 orang

6 Pelatihan dan Sosialisasi sertifikat P-IRT 9 orang

Sumber:Dokumen Arsip Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

Pembinaan adalah segala suatu tindakan yang berhubungan langsung

dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan,

12

Dinas Koperasi Dan UMKM,”Pelatihan UMKM Melalui Dana Apbd Kota Jambi Dari

Tahun 2009 S.D 2013”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. .20 .

8

penggunaan serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan

berhasil guna”.13

. Terbatasnya kualitas SDM aparat pembina yang menguasai

aspek perkoperasian dan jiwa entrepreneurship dalam mengembangkan

UMKM, masih rendahnya kualitas SDM pengurus/pengelola yang mampu

mengelola pembinaan UMKM secara optimal. Mengakibatkan

terbengkalainya pelaku UMKM yang telah melakukan pelatihan secara terus

menerus. Data UMKM yang telah dilakukan pembinaan oleh Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Jambi sebagai berikut :

Tabel 1.6

Jumlah UMKM Binaan Melalui Dana APBD Kota Jambi Dalam

Upaya Pemberdayaan UMKM( IKU UMKM Tangguh Dan Mandiri )14

Tahun Jumlah UMKM Persentase

%

Target Persentase

%

Realisasi

2009 12.200 1,1 140 1,1 140

2010 11.852 1,1 131 1,1 131

2011 10.869 1,1 122 1,1 122

2012 10.356 1,1 116 1,1 116

2013 10.236 1,1 113 1,1 113

(Sumber: RENSTRA DISKOP 2013-2018)

Pendampingan atau lebih dikenal dengan istilah Mentorship. Mentorship

berakar kata dari Mentor dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

13

Musanef,”Manajemen Kepegawaian”(1991), hal. 11. 14

Dinas Koperasi dan UMKM,”Jumlah Umkm Binaan Melalui Dana Apbd Kota Jambi

Dalam Upaya Pemberdayaan Umkm : Tahun 2009 S.D 2013 ( Iku Umkm Tangguh Dan

Mandiri”(Renstra 2013-2018, 2014), hal. 21

9

memiliki makna pembimbing atau pengasuh.15

Dalam buku karya Gendro

Salim yang berjudul Effective Coaching, ia memberikan memaknai Mentoring

sebagai sebuah aktivitas bimbingan dari seseorang yang sudah sangat

menguasai hal-hal tertentu dan membagikan ilmunya kepada orang yang

membutuhkannya16

. Pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM masih sangat minim sehingga banyak pelaku UMKM berdiri

mendirikan usahanya dengan arah yang abu-abu mengakibatkan banyak

UMKM yang usahanya mati suri.

Menurut Ico Ordiana Pimpinan UMKM Gerai Amanah, Kecamatan

Telanaipura Kota jambi mengatakan bahwa” Pelatihan yang dilakukan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM tidaklah merata, karena tidak adanya rekapitulasi

data pasti UMKM yang telah melakukan pelatihan. Saat peneliti melakukan

wawancara kepada KASUBAG DTKK-UMKM Kota Jambi ditemukan juga

bahwa Pembinaan dan pendampingan masihlah minim. Tetapi data

menunjukan bahwa perkembangan UMKM di Kota Jambi setiap tahun teruslah

meningkat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Alhempi, Raden et al dalam

penelitiannya yang membahas tentang pengaruh pelatihan dan pembinaan

terhadap pengembangan usaha kecil pada program kemitraan Bina Lingkungan

di Telkom Pekanbaru membuktikan bahwa pelatihan (training) dan pembinaan

(coaching) baik secara individu ataupun bersama-sama memiliki pengaruh

15

KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at :

https://typoonline.com/kbbi/pendampingan di akses pada tanggal 25 juni 2019 16

Salim, Gendro. 2014. Effective Coaching. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

10

yang signifikan terhadap perkembangan usaha kecil. Penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Meida Nur Rahma (2018) dengan judul Pengaruh Pelatihan Dan

Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Pendapatan UMKM, yang

menyatakn bahwa pelatihan dan pendampingan terhadap UMKM berpengaruh

terhadap pendapatan UMKM.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian lebih dalam dengan judul “PENGARUH PELATIHAN,

PEMBINAAN, DAN PENDAMPINGAN DINAS KOPERASI DAN

UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL

DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi berpengaruh secara parsial terhadap Perkembangan

UMKM ?

2. Apakah Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi berpengaruh secara simultan terhadap Perkembangan

UMKM ?

3. Dari Pelatihan, Pembinaan,dan Pendampingan dari Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi variabel manakah yang paling dominan berpengaruh

terhadap Perkembangan UMKM ?

11

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pada

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan dari

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi berpengaruh secara parsial

terhadap Perkembangan UMKM ?

2. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan dari

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi berpengaruh secara simultan

terhadap Perkembangan UMKM ?

3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh

terhadap Perkembangan UMKM ?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi yang dapat

memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan pengaruh

pelatihan, pembinaan dan pendampingan yang dilakukan dinas koperasi dan

UMKM berpengaruh tidak terhadap perkembangan UMKM dan menambah

pustaka yang telah ada.

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

tentang masalah yang diteliti

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi

kalangan akademisi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti sebelumnya

mengenai pengaruh pelatihan, pembinaan dan pendampingan Dinas

Koperasi dan UMKM terhadap perkembangan UMKM. Temuan ini juga

diharapkan menjadi salah satu literatur/referensi di dalam bidang UMKM

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai pengaruh pelatihan, pembinaan dan pendampingan

yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM terhadap

perkembangan UMKM.

d. Bagi Pemerintah/Regulator Kebijakan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pertimbangan bagi

pemerintah dan pemegang regulasi lainnya mengenai pengembangan

UMKM dengan pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Serta dapat

menjadi bahan evaluasi oleh pemerintah.

13

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang

dimaksud, maka penulis membatasi ruang lingkup objek penelitian. Dimana di

Kota Jambi terdiri dari 11 Kecamatan dengan populasi UMKM berjumlah

10.763 maka peneliti membatasi penelitian hanya berfokus pada 1 Kecamatan

di Kota Jambi yakni Kecamatan Telanaipura dengan populasi UMKM

berjumlah 1.195. Oleh karena itu penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh

pelatihan, pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan

UMKM terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi kecamatan Telanaipura.

F. Kerangka Teori

1. UMKM

a. Pengertian UMKM

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor

ekonomi.17

Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah18

, UMKM didefinisikan sebagai

berikut:

1) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

17

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu Penting.

Jakarta. LP3ES 18

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil,

Dan Menengah (UMKM).

14

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

2) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

3) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh

badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha

nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

b. Kriteria – Kriteria UMKM

Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam

bentuk permodalan,19

adalah sebagai berikut:

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

19

Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008

https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029 Diakses pada

tanggal 1 Agustus 2019

15

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

16

c. Permasalahan Yang Dihadapi UMKM

Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, antara

lain meliputi:20

1) Faktor Internal

a) Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan

Permodalan

Merupakan faktor utama yang diperlukan untuk

mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UMKM,

oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan

usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang

mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat

terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bankatau lembaga

keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara

administratif dan teknis yang diminta olehbank tidak dapat

dipenuhi.

Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UMKM

adalah adanya ketentuan mengenai bangunan karena tidak semua

UMKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan

bangunan. Terkait dengan hal ini, UMKM juga menjumpai

kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan.Selama ini

yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan

yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya bangunan.

20

Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam

Menghadapi Pasar Regional Dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX.

17

Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian

besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu.

Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang

perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak

dibuka untuk UMKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak,

peraturan,perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.

b) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) \

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan

merupakan usaha keluarga yang turun-temurun.21

Keterbatasan

kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun

pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap

manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit

untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan

keterbatasan kualitas SDMnya, unit usaha tersebut relatif sulit

untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk

meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.

c) Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha

kecil

Pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai

jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi

pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan

jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang

21 Murti Ali Lingga/Kompas.com, “Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Masih

Menengah” (https://money.kompas.com/read/2019/07/22/111200026/bappenas--kualitas-sumber-

daya-manusia-indonesia-masih-menengah-, diakses pada tanggal 12 Februari 2020 )

18

kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai

jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang

dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.22

d) Mentalitas Pengusaha UMKM

Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap

pembahasan mengenai UMKM, yaitu semangat entrepreneurship

para pengusaha UMKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud

disini, antara lain kesediaan terus berinovasi,ulet tanpa menyerah,

mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko. Suasana

pedesaan yang menjadi latar belakang dari UMKM seringkali

memiliki andil juga dalam membentuk kinerja.

e) Kurangnya Transparansi

Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun

UMKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi

dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada

pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini

menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam

mengembangkan usahanya.

2) Faktor Eksternal

a) Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

22

Ariawati, 2005, Usaha Kecil dan Peluang Kerja, http://jurnal.unikom.ac.id/vol4/art7.html,

diakses tanggal 12 februari 2020

19

Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)

dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi

perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan

Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja,

ekspordan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan

investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal

tetap brutto (investasi).23

Keseluruhan indikator ekonomi makro

tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan

pemberdayaan UMKM serta menjadi indikator keberhasilan

pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun

sebelumnya. Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuh

kembangkan UMKM, meskipun dari tahun ke tahun terus

disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal

ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang

sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan

pengusaha-pengusaha besar

b) Terbatasnya Sarana dan Prasarana

Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan saranadan

prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan

kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang

diharapkan. Selain itu, tak jarang UMKM kesulitan dalam

23

Hafsah, M.J., 2004, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Infokop

No 25 Tahun XX, pp 40-44

20

memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan

karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang

strategis.24

c) Pungutan Liar

Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan

pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM karena

menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya

terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik,misalnya

setiap minggu atau setiap bulan.

d) Implikasi Otonomi Daerah

Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU

No. 32 Tahun 2004, Kewenangan daerah mempunyai otonomi

untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat.25

Perubahan system ini akan mempunyai implikasi terhadap

pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru

yang dikenakan pada UMKM. Jika kondisi ini tidak segera

dibenahi maka akan menurunkan daya saing UMKM. Disamping

itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan

24

Rosid, M, (1998), Manajemen Usaha Kecil Menengah dan Koperasi, Pusat

Pengembangan Bahan Ajar-UMB, dapat diakses di www.pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files...

/31013-3478126269633.doc 25

Republik Indonesia. 2004. Undang-undang no 32 tahun 2004 Tentang Kewenangan

daerah

21

kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk

mengembangkan usahanya di daerah tersebut.

e) Implikasi Perdagangan Bebas

Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku

Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap

usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan

bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk

melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta

dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar

global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu

lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta

isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh

negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade).

Untuk itu, UMKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing

baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.

f) Sifat Produk

Dengan Ketahanan Pendek Sebagian besar produk industri

kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan

kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata

lain, produk-produk yang dihasilkan UMKM Indonesia mudah

rusak dan tidak tahan lama.

g) Terbatasnya Akses Pasar

22

Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang

dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar

nasional maupun internasional.26

h) Terbatasnya Akses Informasi

Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui kesulitan

dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang

diketahui oleh UMKM, sedikit banyak memberikan pengaruh

terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha

UMKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini

adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UMKM

untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula

produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar

internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap

pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.

d. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah

UU N0.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro dan kecil bertujuan

menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi

yang berkeadilan. Berarti UMKM berperan dalam pembangunan

26

M. Nurhadi Pratomo - Bisnis.com" Akses Pasar Ekspor, UMKM Masih Hadapi Kendala” (https://ekonomi.bisnis.com/read/20171005/12/696232/akses-pasar-ekspor-umkm-masih-hadapi-

kendala, di akses pada tanggal 12 Februari 2020)

23

perekonomian nasional melalui kontribusi terhadap PDB, penciptaan

lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja.27

e. Kebijakan Pemerintah UMKM

Di Indonesia telah menjadi bagian penting dari system

perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan

unit-unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan usaha

industri berskala besar dan memiliki keunggulan dalam menyerap tenaga

kerja lebih banyak dan juga mampu mempercepat proses pemerataan

sebagai bagian dari pembangunan. Berdasarkan kenyataan ini sudah

selayaknya UMKM dilindungi dengan UU dan peraturan yang terkait

dalam kegiatan oprasional dan pengembanganya.

Beberapa peraturan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk

melindungi UMKM diantaranya UUD 1945 merupakan pondasi dasar

hukum di Indonesia

1) Pasal 5 ayat(1),

2) Pasal 20,

3) Pasal 27 ayat (2),

4) Pasal 33,

5) UU No.9 Tahun1995, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik

Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan

27

Republik undonesia. 2008. Undang-undang no 20 tahun 2008 Tentang Kewenangan

daerah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pasal 3.

24

Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat

yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk

mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,

berkembang, dan berkeadilan,

6) Peraturan Presiden No.5 Tahun 2007 mengenai program Kredit Usaha

Kecil bagi pembiayaan oprasional UMKM,

7) UU No.20 Tahun 2008 tentang perberdayaan UMKM bagi

prekonomian diIndonesia, dan yang terbaru adalah Paket 4 Kebijakan

Ekonomi“ kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih murah

dan luas” bagi UMKM.

2. Pelatihan

a. Pengertian Pelatihan

Menurut Oemar Hamalik dalam Widodo pelatihan juga diberikan

dalam bentuk pemberian bantuan.Bantuan dalam hal ini dapat berupa

pengarahan, bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan

keterampilan, pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang pada

dasarnya peserta telah memiliki potensi dan pengalaman, motivasi untuk

melaksanakan sendiri kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya sendiri.28

Istilah pemberian bantuan lebih bersifat humanistic (manusiawi) dan

tidak memperlakukan peserta sebagai mesin (mekanistik ). Bimbingan

merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu. Bimbingan

28

Eko Widodo,Suparno.2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 21.

25

bermanfaat bagi karyawan dalam membantu agar mereka siap menerima

pekerjaan atau penugasan yang memerlukan keterampilan baru. Sehingga

dapat meningkatkan produktivitas sehingga tercapailah kesejahteraan

hidup.

Menurut Dessler dalam Widodo pelatihan memberikan karyawan

baru atau yang ada sekarang keterampilan yang mereka butuhkan untuk

menjalankan pekerjaan yang sekarang.29

. Selain itu menurut Mutiara S.

Panggabean dalam Widodo mengungkapkan bahwa pelatihan lebih

berorientasi pada pekerjaan saat ini untuk meningkatkan keterampilan-

keterampilan tertentu. Di lain pihak pengembangan karyawan lebih

berorientasi pada masa depan dan lebih peduli terhadap pendidikan, yaitu

terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan

menginterpretasi pengetahuan bukan mengajarkan kemampuan teknis.30

b. Tujuan Pelatihan

Menurut Carrel dkk. Dalam Widodo tujuan umum pelatihan dan

pengembangan bagi karyawan adalah sebagai berikut:31

1) Meningkatkan kinerja (inprove performance).

Karyawan yang kinerjanya kurang memuaskan karena

minimnya kecakapan merupakan target utama dalam program

pelatihan dan pengembangan

29

Ibid. 30

Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. 31

Eko Widodo, Suparno. 2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 83.

26

2) Memperbarui keterampilan karyawan (update employee‟s skill).

Manajer diharuskan tanggap pada perkembangan teknologi yang

akan membuat fungsi organisasinya lebih efektif. Perubahan lingkup

pekerjaan yang menandakan bahwa harus adanya pembaruan

pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

3) Menghindari keusangan manejerial (avoid managerial obsolescence).

Banyak ditemukan sebagai kegagalan dalam mengikuti proses

dan metode baru. Perubahan teknis dan lingkungan sosial yang cepat

berpengaruh pada kinerja. Bagi karyawan yang gagal menyesuaikan

diri maka apa yang mereka miliki sebelumnya menjadi „usang‟.

4) Memecahkan permasalahan organisasi (solve organizational

problems).

Di setiap organisasi tentulah banyak sekali konflik yang terjadi

dan pastinya dapat diselesaikan dengan beragam cara.Pelatihan dan

pengembangan memberikan keterampilan kepada karyawan guna

mengatasi konflik yang terjadi.

5) Mempersiapkan diri untuk promosi dan suksesi manejerial (preparefor

promotion, and managerial seccession).

Hal penting guna menarik, mempertahankan dan memotivasi

karyawan yaitu dengan program pengembangan karier. Dengan

mengikuti program pelatihan dan penegmbangan karyawan dapat

memperoleh keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk

27

promosi, dan memudahkan dalam perpindahan ke tanggungjawab

pekerjaan yang lebih tinggi.

6) Memenuhi kebutuhan kepuasan pribadi (satisfy personal growthneeds).

Banyak karyawan yang berorientasi lebih kepada prestasi dan

butuh tantangan baru pada pekerjaannya. Pelatihan dan

pengembangan karyawan dirancang untuk membantu organisasi

mencapai tujuan-tujuannya. Oleh karena itu, penentuan dari

kebutuhan pelatihan organisasional mencerminkan tahapan diagnistik

dari penentuan tujuan-tujuan pelatihan. Penilaian ini melihat pada

masalah-masalah kinerja karyawan dan organisasional untiuk

menentukan apakah dengan diadakannya pelatihan akan menolong

( Mathis dan Jackson dalam Widodo.32

c. Jenis-Jenis Pelatihan

Menurut Widodo jenis-jenis pelatihan yang biasa dilakukan dalam

organisasi antara lain adalah:33

1) Pelatihan dalam kerja (on the job training), karyawan segera memulai

tugasnya dan belajar sambil bekerja, atau dengan memperhatikan

orang lain mengerjaknannya terlebih dahulu kemudian menirunya, di

mana ini semua dilakukan langsung di tempat kerjanya.

32

Ibid., hal. 133. 33

Ibid., hal. 80.

28

2) Magang (apprenticeship), karyawan baru untuk suatu waktu tertentu

bekerja didampingi seorang ahli yang berpengalaman untuk

mendapatkan keterampilan dan mengenal prosedur yang benar.

3) Pelatihan diluar kerja (off-the-jib training), program pelatihan internal

dan eksternal untuk mengembangkan berbagai macam keterampilan

dan meningkatkan kemampuan karyawan dilakukan di luar tempat

kerjanya.

4) Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule training), program

pelatihan dilakukan di sekolah, tetapi karyawan diberikan intruksi dan

perlengkapan yang mirip dengan yang dilakukan di tempat kerjanya.

5) Simulasi kerja (job simulation), program pelatihan dilakukan dengan

menggunakan peralatan dan penugasan yang mirip dengan peralatan

dan kondisi yang sesungguhnya yang biasa mereka hadapidi

pekerjaannya, sehingga karyawan dapat mempelajari keterampilannya

sebelum ia melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.

d. Indikator Kebutuhan Pelatihan

Vetzhal Rivai dan Ella Jauvani, mejelaskan bahwa indikator

pelatihan terdiri dari 4 hal yaitu:34

1) Peserta Pelatihan Agar program pelatihan dapat mecapai sasaran

hendaknya para peserta dipilih yang benar-benar siap dilatih artinya

mereka yang diikut sertakan dalam pelatihan adalah mereka yang

34

Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers

29

secara mentaltelah dipersiapkan untuk mengikuti program tersebut.

Pada langkah ini harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan

pelatihan benar-benar mengikuti program yang telah ditetapkan.

2) Pelatih (Instruktur) Pelatihan Pelatih harus didasarkan pada keahlian

dan kemampuannya untuk mentraformasikan keahlian tersebut pada

peserta pelatihan karena pelatih memegang peran yang penting

terhadap kelancaran dan keberhasilan program pelatihan

3) Materi (Bahan) Pelatihan Penyusunan materi pelatihan dilakukan

dengan melihat kebutuhan pelatihan serta memperhatikan faktor-

faktor seperti tujuan pelatihan, peserta pelatihan, harapan lembaga

pelatihan dan lamanya waktu pelatihan.

4) Metode Pelatihan

Sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan, maka ditentukanlah

metode atau cara penyajian yang paling tepat. Metode pelatihan harus

disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan

tingkat kemampuan peserta latihan.

3. Pembinaan

a. Pengertian Pembinaan

Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan

menjadi lebih baik. dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan,

peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan,

berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari

30

pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan,

proses, atau pernyataan dari suatu tujuan, dan kedua pembinaan itu bisa

menunjukkan kepada “perbaikan” atas sesuatu.35

b. Tujuan Pembinaan

Adapun tujuan umum pembinaan sebagai berikut:

1) Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.36

2) Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya secara rasional, dan

3) Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan

kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen yang

baik (pemimpin).

c. Komponen-komponen pembinaan :37

1) Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan harus jelas dan

dapat dikur.

2) Para pembina yang profesional.

3) Materi pembinaan dan pengembangan harus disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dicapai.

35

Mifta Toha, Pembinaan Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 7. 36

Edi Sutrisno, M. Si, Mananjemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:Kencana, 2011), hal. 3. 37

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 76.

31

4) Peserta pembinaan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan

yang ditentukan.

4. Pendampingan

a. Pengertian Pendampingan

Pendampingan merupakan alat pemberdayaan yang dianggap

ampuh dan efektif dalam membantu seseorang atau lembaga/organisasi

dalam mewujudkan cita-citanya. Pendampingan merupakan kerjasama

antara dua pihak (Pendamping dan klien) yang didasarkan pada sikap

saling percaya dan menghormati.38

Yang dimaksud dengan pendampingan Koperasi danUMKM

adalah kegiatan penguatan organisasi, kelembagaan danusaha oleh

Pendamping terhadap pelaku Koperasi dan UMKM sehingga mampu

meningkatkan produktifitas dan daya saingKoperasi dan UMKM

sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala

yang lebih besar (naik kelas atau scalling up). Pendamping Koperasi dan

UMKM adalah Tenaga terlatih yang bertugas melakukan penguatan

terhadap Pelaku Koperasi dan UMKM dalam mengatasi

permasalahannya, dengan prioritas sasasaran alumni diklat Koperasi dan

UMKM. Pendampingan merupakan strategi yang umum yang dilakukan

oleh lembaga baik instansi pemerintah, swasta maupun LSM untuk

mendukung kesuksesan program. Pada kementerian Koperasi dan UKM,

38

Lihatlah tulisan yang berjudul”Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat”.” Pelaku

dan praktek Pengembangan Masyarakat “. Dan “Paradigma dan ideologi LSM indonesia.

32

kita mengenal beberapa program yang hampir sama dengan program

Pendampingan, seperti; Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL),

BDS, dan Konsultan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu).39

b. Fungsi Peran Dan Tugas

Pendamping Peran dan Tugas Pendamping Koperasi dan UMKM,

meliputi:

1) Melakukan observasi awal atau penjajakan kebutuhan pendampingan,

dimaksudkan untuk mengetahui keadaan rill kliendan lingkungannya.

Hasil observasi menjadi masukan yang berharga untuk menyusun

materi pendampingan. Observasi awal menjadi momentum

membangun komunikasi yang baik sehingga proses pendampingan

berjalan tampa resistensi.

2) Melakukan tugas-tugas pendampingan, seperti: membimbing,

mengoreksi, menasehati, memediasi, mengadvokasi, menfasilitasi,

mengedukasi dan mensupervisi pelaku Koperasi dan UMKM agar

tumbuh menjadi pelaku usaha yang produktif dan berdaya saing.

3) Bersama dengan Klien, melakukan evaluasi dan refleksi atas proses

pendampingan, terutama mengungkapkan kesulitan yang dihadapi

dalam menjalankan masukan dan rencana tindak lanjut kegiatan

pendampingan.

39

Dinas tenaga kerja, Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi ” RENSTRA 2013-2018”

33

4) Menyusun laporan kegiatan pendampingan, mulai dari tahapan

persiapan sampai akhir kegiatan pendampingan. Tanggung jawab

seorang pendamping ketika melakukan pendampingan sangat

dipengaruhi oleh pengetahuan pendamping terhadap fungsi

pelaksanaan pendampingan, dimana, kapan, untuk apa, dan

untuksiapa pendampingan dilakukan. Tụjuan, dan fungsi

pendampingan tergantung pada kontek permasalahan yang dihadapi

oleh klien. Sebagai perkuatan tentang pemahaman peran dan tugas

Pendamping, dibawah ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang

peran pendampingan.40

c. Indikator Pendampingan

Menurut Edi Suharto bahwa indicator pendampingan yakni berupa

pemungkinan (enabling) atau fasilitas (empowering), perlindungan

( protecting), dan pendukungan (supporting).41

1) Pemungkinan (enabling) atau fasilitas Merupakan fungsi yang

berkaitan dengan pemberian motivasi dan kesempatan bagi

masyarakat. Beberapa tugas pekerja social yang berkaitan dengan

fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan

negosiasi, membangun konsesus bersama, serta melakukan manjemen

sumber.

40

Rencana Strategis 2019 Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kota Jambi 41

Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung

34

2) Penguatan (empowering) Penguatan merupakan fungsi yang berkaitan

dengan pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas

masyarakat (capity building). Pendamping berperan aktif sebagai agen

yang memberi masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan

dan pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan

pengalaman masyarakat yang didampinginya. Membangkitkan

kesadaran masyarakat, informasi, melakukan konfrontasi,

menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa

tugasyang berkaitan dengan fungsi penguatan.

3) Perlindungan (protecting) Perlindungan merupakan fungsi yang

berkaitan dengan interaksi antara pendamping dengan lembaga-

lembaga eksternal atasnama dan demi kepentingan masyarakat

pendampingannya. Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-

sumber, melakukan pembelaan, menggunakan media, meningkatkan

hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja. Fungsi

perlindungan juga menyangkut tugas pekerja social sebagai konsultan,

orang yang bisa diajak berkonsultasi dalam proses pemecahan

masalah.

4) Pendukungan (supporting) Fungsi pendukungan mengacu pada

aplikasi keterampilan yang bersifat praktis yang dapat mendukung

terjadinya perubahan postif pada masyarakat. Pendamping dituntut

tidak hanya mampu menjadi manajer perubahan yang mengorganisasi

kelompok, melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai

35

dengan berbagai keterampilan dasar, seperti melakukan anlisis social,

mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi,

berkomunikasi, dan mencari serta mengatur sumber dana.

5. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

a. Perkembangan

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha

itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar

mencapai pada satu titik atau puncak kesuksesan. Perkembangan usaha

dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada

kemungkinan untuk lebih maju lagi. Perkembangan usaha merupakan

suatu keadaan terjadinya peningkatan omzet penjualan.42

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu

sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai

pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di

lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada

kemungkinan untuk lebih maju lagi. Menurut Soeharto Prawirokusumo,

perkembangan usaha dapat dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu tahap

conceptual, start up, stabilisasi, pertumbuhan (growth stage), dan

kedewasaan.43

Dikajian ini akan membahas perkembangan usaha dilihat

dari tahapan conceptual, yaitu:

1) Mengenal peluang potensial

42

Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000), hal.121. 43

Soeharto Prawirokusumo. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM

36

Dalam mengetahui peluang potensial yang penting harus

diketahui adalah masalah-masalah yang ada dipasar, kemudian

mencari solusi dari permasalahan yang telah terdeteksi. Solusi inilah

yang akan menjadi gagasan yang dapat direalisasikan.

2) Analisa peluang

Tindakan yang bisa dilakukan untuk merespon peluang bisnis

adalah dengan melakukan analisa peluang berupa market research

kepada calon pelanggan potensial. Analisa ini dilakukan untuk melihat

respon pelanggan terhadap produk, proses, dan pelayanannya.

3) Mengorganisasi sumber daya

Yang perlu dilakukan ketika suatu usaha berdiri adalah

memenejemen sumber daya manusia dan uang. Pada tahap inilah yang

sering disebut sebagai tahap memulai usaha. Pada tahap ini dikatakan

sangat penting karena merupakan kunci keberhasilan pada tahap

selajutnya. Tahap ini bisa disebut sebagai tahap warming up.

4) Langkah mobilisasi sumber daya

Langkah memobilisasi sumber daya dan menerima resiko adalah

langkah terakhir sebelum ke tahap start up.

b. Indikator Perkembangan Usaha

Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan

kecil dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur

perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur sehingga

37

tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat

dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin mudah

bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas diraihnya

keberhasilan tersebut.44

Adapun Indikator Perkembangan Usaha yaitu:

1) Modal usaha

2) Omzet penjualan

3) Keuntungan Usaha

4) Tenaga Kerja

5) Cabang Usaha

6. Teori Islam Tentang Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan

a. Pelatihan

Merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,

terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian

manusia. Dalam khazanah pengetahuan Islam, secara formal tidak

ditemukan secara pasti pola pelatihan atau pembinaan karyawan di

zaman Rasulullah. Ketika Islam datang, Rasulullah membawa sejumlah

prinsip etika danmelakukan perubahan radikal dalam memperlakukan

pekerja dalam pekerjaan dan pendidikannya.45

Dalam Surat Al-Jumu‟ah

Ayat 2 Allah berfirman:

44

Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008), hal. 25. 45

Damingun, Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam, jurnal,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda, hal. 75.

38

Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf

seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada

mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah

(As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam

kesesatan yang nyata.46

Kandungan dari ayat ini adalah (Dialah yang mengutus kepada

kaum yang buta huruf) Dalam ayat ini dijelaskan bahwa nabi Muhammad

diutus oleh Allah dengan kebenaran yang dibawanya kepada kaum yang

belum tahu membaca dan menulis pada waktu. itu.Rasul itu bukan datang

dari tempat lain, melainkan timbul dan bangkit dalam kalangan kaum itu

sendiri, dan rasul itu sendiri juga seorang ummiy. Beliau tidak pernah

belajar menulis dan mebaca sejak kecil sampai wahyu turun. Sehingga

dia rasul yang ummiydari kalangan yang ummiy. Dalam kalangan

mereka itulah nabi Muhammad SAW dibangkitkan dalam keadaan yang

ummiy pula, (yang membacakan kepada mereka akan ayat-ayatNya.),

artinya bahwa diangkatnya nabi Muhammad yang ummiy menjadi

seorang Rasul, lalu diturunkan kepadanya wahyu illahi sebagai ayat-ayat,

yang pertama turun di gua hira, dimulai dengan ayat “ Iqra‟”, artinya

46

Al-Jumu‟ah (62): 2

39

“bacalah!”. Pada ayat yang pertama dan “ allama bil qalam, „alamal

insaanamaa lam ya‟lama”. (yang mengajar dengan memakai pena,

mengajarkan kepada manusia barang yang tadinya belum dia ketahui).

Maka berturut-turut ayat yang lainya selama beliau di Mekkah dan

pindah ke Madinah, semua itu beliau bacakan dan beliau ajarkan “dan

menyucikan mereka”. Yaitu membersihkan jiwa mereka dari

kepercayaan yang sesat, dari akidah yang salah dari langkah yang

menyesatkan dan membersihkan badan mereka dari kotoran. Karena

mereka selama itu belum mengenal arti kebersihan bagi dirinya sehingga

mereka diajarkan cara berwudhu, mandi junub dan menghilangkan hadas

dan najis. (Dan mengajarkan kepada mereka akan kitab dan hikmah). 47

Banyak ahli tafsir yang menafsirkan bahwa al-Kitab artinya adalah

syari‟at itu sendiri yang berisi perintah dan larangan. Sedangkan hikmah

adalah arti dan rahasia dari perintah dan larangan itu. Dan mengajarkan

al-Kitab merupakan isyarat tentang pengajaran “pengetahuan lahiriah

dari syariat”, adapunal-Hikmah adalah “pengetahuan tentang keindahan,

rahasia, motif, serta manfaat-manfaat syariat”. Demikian menurut ar-Razi

yang dikenal dengan gelar al-Imam. Adapun maknanya menurut Abduh

al-Hikmah adalah “rahasia persoalan-persoalan (agama), pengetahuan

hukum, penjelasan tentang kemaslahatan serta cara pengamalan, dst.”

Imam Syaf‟i memahami arti al-Hikmah dengan “as-Sunah”, karena tidak

47

Etri Meisari, Skripsi: “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna Penagulangan

Pengangguran Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Bandar Lampung:

UGM, 2005), hal. 42-56.

40

ada yang selain al-Qur‟an yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kecuali

as – Sunnah. (Dan meskipun sebelumnya adalah di dalam kesesatan yang

nyata). Oleh sebab itu supaya seseorang dapat menghayati hidup

beragama, jangan hanya bertumpu pada syari‟at dan tidak mengetahui

latar belakangnya. Pada ujung ayat menjelaskan bahwa perubahan yang

terjadi pada seorang yang ummiy terjadi setelah kedatangan Rasul dari

kalangan mereka sendiri. Sebelum Rasul itu diutus banyak terjadi

kesesatan yang nyata pada bangsa Arab. Mereka bukan hanya ummiy

yang buta huruf saja bahkan ummiy dalam hal agama dan jalan yang

benar. Misalnya mereka kuburkan anak perempuan mereka hidup-hidup,

perang suku, dan ka‟bah mereka jadikan tempat untuk berkumpulnya

berhala-berhala sesembahan mereka.

b. Pembinaan

Sumber daya manusia yang profesional adalah sumber daya

manusia yang kafa'ah (memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta

himmatul amal(memiliki etos kerja yang tinggi). Pola pembinaan sumber

daya manusia yang dilakukan rosulullah duwujudkan dalam empat jenis

yaitu:48

48

Mangun Hardjana, Pola Pembinaan Pendidikan ( Bandung Rineka Cipta , 2006). hal. 21.

41

1) Metode tilawah

Implikasinya adalah membudayakan membaca Al-Qur'an sebagai

bentuk pembinaan psikologis untuk menungkatkan keshalihan

pribadi dengan membaca ayat allah.

2) Metode taklim,

Implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada karyawan perihal etos

kerja, sosialisasi nilai nilai, visi, misi lembaga serta tugas atau

kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk menungkatkan kinerja

atau meningkatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya.

3) Metode Tazkityah,

Impikasinya ialah pelatihan untuk mengubah perilaku dan kinerja

yang perlu di perbaiki.

4) Metode hikmah

Yaitu kemampuan untuk menaruk suatu pelajaran tersembunyi atau

pengetahuan filosofis dari suatu kejadian.49

c. Pendampingan

Pendampingan adalah proses, cara, perbuatan mendampingi atau

mendampingkan. Kewajiban setiap muslim untuk saling mengingatkan

dalam hal kebaikan dan kebenaran sesuai dalam firman Allah surat Al-

Ashr [103]: 3:

49

Sungkowo, “Pengaruh Pelatihan Profesi, Besaran Kompensasi Terhadap Kepuasan

Kerja Dan Peningkatan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Nurul Khoiriyah Kecamatan Pelepat

Kabupaten Bungo. Volume 3 Nomor 1, April 2016, hal. 10.

42

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati

untuk kesabaran”.50

Kita sesama manusia harus saling mengingatkan satu sama lain

dalam hal kebaikan dan kebenaran didalam kehidupan, kegiatan tersebut

bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk berupa pengalaman,

pengetahuan yang dimiliki, pembinaan, pendampingan, ataupun

pengajaran yang diberikan kepada kelompok masyarakat tertentu dan

pendampingan salah satu kegiatan amal ma‟ruf.

7. Teori Hubungan masing-masing variable

Persoalan mengenai faktor-faktor apakah yang memungkinkan atau

mempengaruhi perkembangan, dijawab oleh para ahli dengan jawaban yang

berbeda-beda. Para ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat bahwa

perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan.

Jadi perkembangan individu semata-mata tergantung kepada faktor

dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah

Scopenhauer. Berbeda dengan aliran Nativisme, para ahli yag mengikuti

50

Al-Ashr [103]: 3.

43

aliran “Empirisme” berpendapat bahwa perkembangan individu itu

sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan, sedangkan faktor

dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama sekali. Aliran empririsme ini

menjadikan faktor lingkungan/pembawaan maha kuasa dalam menentukan

perkembangan seseorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.

Aliran yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrim di atas

adalah aliran “Konvergensi” dengan tokohnya yang terkenal adalah Willian

Stern. 51

Menurut aliran Konvergensi, perkembangan individu itu sebenarnya

ditentukan oleh kedua kekuatan tersebut. Baik faktor dasar/pebawaan

maupun factor lingkungan/pendidikan (pelatihan, pembinaan dan

pendampingan) keduanya secara convergent akan menentukan/mewujudkan

perkembangan seseorang individu. Sejalan dengan pendapat ini, Ki Hajar

Dewantoro, tokoh pendidikan nasional juga mengemukakan adanya dua

faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu faktor

dasar/pembawaan (faktor internal) dan faktor ajar/lingkungan (faktor

eksternal).

51KEMENAG KALSEL, “Mengenal Aliran-Aliran Klasik Dalam Dunia Pendidikan

”(Https://Kalsel.Kemenag.Go.Id/Opini/675/Mengenal-Aliran-Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-

Pendidikan, Diakses Pada 7 April 2020, 2020)

44

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian

yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang

akan di laksanakan oleh peneliti dan telah diringkas dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 1.7

Tinjauan Pustaka

No Nama dan

Tahun

Judul Metode Hasil Penelitian

1 Maya Sartika

(2019)52

Pengaruh

Pelatihan,

Pendidikan, Dan

Pendampingan

Terhadap

Pendapatan Umkm

Pada Upt Plut

Kumkm Provinsi

Sulawesi Selatan

(Studi Pada Umkm

Di Kota Makassar)

Kuantitatif variabel pelatihan,

pendidikan dan

pendampingan

berpengaruh positif

dan signifikan secara

parsial dan simultan

terhadappendapatan

UMKM pada UPT

PLUT KUMKM

Provinsi Sulawesi

Selatan. Variabel

yang paling dominan

berpengaruh terhadap

pendapatan UMKM

pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan

ialah „Pelatihan‟

pendapatan UMKM

pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi

pendapatan UMKM

pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan

ialah „Pelatihan‟

52 Maya Sartika 2019. Pengaruh Pelatihan, Pendidikan, Dan Pendampingan Terhadap

Pendapatan Umkm Pada Upt Plut Kumkm Provinsi Sulawesi Selatan (Studi Pada Umkm Di Kota

Makassar).skripsi. sulawesi selatan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.

45

No Nama dan

Tahun

Judul Metode Hasil Penelitian

2 Meida Nur

Rahma

(2018) 53

Pengaruh

Pelatihan,

Pendampingan, dan

Pembinaan

pemerintah Kota

Yogyakarta

terhadap

pendapatan

UMKM (Studi

Pada Peserta Home

Bussines Camp)

Kuantitatif Secara simultan

Penelitian

menunjukan bahwa

Pelatihan,

Pendampingan dan

Pembinaan

Pemerintah Kota

Yogyakarta

Berpengaruh positif

terhadap pendapatan

UMKM, secara

parsial pelatihan,

pendampingan dan

pembinaan

pemerintah kota

yogyakarta

berpengaruh terhadap

pendapatan UMKM.

3 Muhammad

Azizul Hakim

(2015)54

Pengaruh

Pendampingan

Inkubator Terhadap

Kinerja Keuangan

UMKM Tenant

Jambi (studi kasus

UMKM tenant

incubator binis

unggul FEB

UNJA)

Kuantitatif Terbukti bahwa

pelatihan, bimbingan

dan konsultasi secara

simultan berpengaruh

positif signifikan

terhadap kinerja

keuangan UMKM

Tenan Incubator

Bisnis Unggul FEB

UNJA, dan Terbukti

bahwa

pelatihan ,bimbingan

dan konsultasi secara

parsial berpengaruh

positif dan sigifikan

terhadap kinerja

keuangan UMKIM

tenant Inkubator

Bisnis Unggul FRB

UNJA. Artinya

53

Meida Nur Rahma. 2018. Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan

pemerintah Kota Yogyakarta terhadap pendapatan UMKM (Studi Pada Peserta Home Bussines

Camp). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta. 54 Muhammad Azizul Hakim. 2015. Pengaruh Pendampingan Inkubator Terhadap Kinerja

Keuangan UMKM Tenant Jambi (studi kasus UMKM tenant incubator binis unggul FEB UNJA).

Skripsi. Jambi. Universitas Jambi

46

No Nama dan

Tahun

Judul Metode Hasil Penelitian

semakin baik

pelatihan, bimbingan

dan konsultasi

dilakukan maka

semakin tinggi kinerja

keuangan UMKM.

4 Raden Rudi

Alhempi dan

Wismar

Harianto

(2014)55

Pengaruh Pelatihan

dan pembinaan

terhadap

Pengembangan

Usaha Kecil pada

Program Kemitraan

Bina Lingkungan

Community

Development

Centre (CDC) PT.

Telkom

Kuantitatif Pelatihan dan

pembinaan secara

serentak atau simultan

maupun parsial

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap

perkembangan usaha

kecil pada usaha kecil

mitra binaan

community

development centre

(CDC) PT. Telkom

Cabang Pekanbaru.

5 Sri Hartini

(2014)56

Pengaruh Pelatihan

Entrepreneurship

dan manajemen

usaha terhadap

Pendapatan Usaha

Mikro Makanan

dan minuman

Kuantitatif Hasil dari

penenelitian tersebut

adalah pelatihan

Entrepreneurship

berpengaruh positif

signifikan terhadap

pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan

antara hasil penelitian yang telah di lakukan dengan hasil penelitian yang akan

dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

55

Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto. 2014. Pengaruh Pelatihan dan pembinaan

terhadap Pengembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan Bina Lingkungan Community

Development Centre (CDC) PT. Telkom. Jurnal. Pekanbaru. STIE DAN STIH Persada Bunda

Pekanbaru. 56

Sri Harini. 2014. Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan manajemen usaha terhadap

Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan minuman. Jurnal. Bogor.Univesitas Djuanda Bogor .

47

1. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Maya Sartika yaitu pada salah satu variabel bebas X (Pendidikan), Dan Y

(Pendapatan UMKM). Sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan,

menggunakan variabel bebas salah satunya ialah pembinaan dan variabelm

terikat Y ( Perkembangan UMKM).

2. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Meida Nur Rahma yaitu pada variabel bebas yang terdiri dari Pelatihan,

Pendampingan, dan Pembinaan. Sedangkan Perbedaan antara keduanya

terletak pada variabel terikat (Y) Yaitu pada penelitian Meida Nur Rahma

menggunakan variabel terikat Y ( Pendapatan UMKM) Dan penelitian ini

menggunakan variabel terikat Y ( Perkembangan UMKM).

3. Penelitian ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Azizul Hakim yaitu pada variabel terikatnya Y

(Kinerja Keuangan) sedangkan penelitian ini menggunakan variabel

terikatnya Y (Perkembangan UMKM). Penelitian ini juga memiliki

kesamaan yaitu pada variabel bebas yang digunakan X (Pembinaan).

4. Penelitian Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto memiliki perbedaan

dengan penelitian ini yaitu pada variabel terikat Y (Pengembangan Usaha

Kecil), sedangkan penelitian ini menggunakan variabel terikat Y

(Perkembanagan UMKM). Penelitian ini memiliki kesamaan dengan

penelitian Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto yaitu sama-sama

menggunakan variabel bebas Pelatihan dan Pembinaan.

48

5. Penelitian ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sri Hartini. Penelitian Sri Hartini Hanya menggunakan 1

variabel bebas sedangkan penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas.

Selain itu pula pada varibel terikatnya juga berbeda, penelitian ini

menggunakan variabel terikat Y (Perkembangan UMKM) Sedangkan

penelitian Sri Hartini menggunakan variabel terikat Y (Pendapatan Usaha

Mikro Makanan).

Sedangkan kesamaan antara keduanya terletak pada varibael bebas yaitu

pelatihan.

H. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari

penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telah kepustakaan.

Uraian dalam kerangka berpikir mejelaskan hubungan dan keterkaitan antar

variabel penelitian. Berdasarkan landasan teori dan penelitian-penelitian

terdahulu maka kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian adalah sebagai

berikut.

49

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran.

Didalam bagan kerangka pikir tersebut bahwa peneliti ingin melihat

hubungan atau pengaruh masing-masing variable X terhadap variable Y, Dan

juga melihat hubungan atau pengaruh keseluruhan Variabel X terhadap

Variabel Y.

Keterangan :

: Pengaruh masing-masing variabel

H1 :Pengaruh Pelatihan (X1) terhadap Perkembangan UMKM (Y)

H2 :Pengaruh Pembinaan (X2) terhadap Perkembangan UMKM (Y)

H3 :Pengaruh Pendampingan (X3) terhadap Perkembangan UMKM (Y)

H4 :Pengaruh Pelatihan (X1), Pembinaan (X2) dan Pendampingan (X3)

sama-sama mempengaruhi variabel Perkembangan UMKM (Y).

Dinas Koperasi

dan UMKM

Pelatihan

(X1)

Pembinaan

(X2)

Pendampingan

(X3)

Perkembangan UMKM

(Y)

H1 H2 H3

H4

50

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang bertujuan mengarahkan dam memberikan pedoman dalam

pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran

di atas dan hasil penemuan beberapa peneliti, maka hipotesis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Secara parsial dan simultan

Ha: Pelatihan, Pembinaan ,Dan Pendampingan Dinas Koperasi Dan

UMKMberpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Jambi.

Ho: Pelatihan, Pembinaan ,Dan Pendampingan Dinas Koperasi Dan

UMKMtidak berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Jambi.

2. Diduga pelatihan memiliki pengaruh paling dominan terhadap

perkembangan UMKM Kota Jambi.

51

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Tenaga Keja, Koperasi dan UMKM Kota

Jambi jalan H. Agus Salim No. 01, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota

Baru, Kota Jambi, kode Pos 36128.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan analisis menggunakan program software. Menurut Sugiyono

kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan filsafat positivisme yang

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telahdi tetapkan.57

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua,

yaitu data Primer dan data Sekunder antara lain:

57

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.

Alfabeta. Bandung

52

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

melalui kuisioner atau juga data hasil wawancara penelitian dengan

narasumber atau objek penelitian yang dilakukan.58

Dalam hal ini data

primer diperoleh dari penyebaran kusioner kepada responden dan diolah

sendiri oleh peneliti,

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat

oleh pihak lain baik berupa keterangan maupun literature yang ada

hubungannya dengan penelitian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.59

Populasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

yaitu sebanyak 1195 UMKM yang ada di Kecamatan Telanaipura Kota

Jambi yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota

Jambi.

58

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, hal.. 7. 59

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.

Alfabeta. Bandung

53

2. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).60

Adapun cara penetuan besaran sampel yang digunakan oleh peneliti

adalah dengan rumus Slovin :

Keterengan :

n =Jumlah elemen/anggota sampel

N = Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1%,

5% atau 10%, dapat dipilih sendiri oleh peneliti)

60

Prof.Dr.Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Banddung:

Alfabeta,2015). hal. 118.

54

Jumlah elemen populasi (N) UMKM di Kecamatan Telanaipura

adalah 1195, error level yang ditetapkan peneliti adalah 10%, maka jumlah

sampelnya:

n= 92,27 = 92

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 92,27

atau 92 orang dari Kecamatan Telanaipura.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:

1. Kuesioner ( angket ).

Menurut Muri Yusuf kuesioner berasal dari bahasa latin: questionnaire,

yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topic

tertentu diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk

55

memperoleh data.61

Dalam penelitan menggunakan kuesioner, peneliti

menggunakan skala likert. Karena skala likert merupakan suatu series butir

(butirsoal). Responden hanya memberikan persetujuan atau ketidak

setujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala likert merupakan lima

pilihan jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju yang

merupakan sikap atau persepsi seseorang atas pernyataan yang berikan

dalam bentuk kuesioner. Setiap jawaban responden diberikan skor dengan

interval, yaitu:

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai.62

3. Dokumentasi

Dokumeasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari

catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan

61

Yusuf, A.Muri 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Penelitian Gabungan.

Jakarta 62

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), hal. 234.

56

oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan klien melalui catatan

pribadinya.63

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data

melalui dokumentasi dari dokumen-dokumen resmi.

4. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang

tepenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.64

Dalam metode

penelitian pengambilan data ini penulis mengamati secara langsung objek

yang akan diteliti, dimana penelitian berinteraksi secara langsung dengan

objek penelitian

F. Teknik Analisis Data

Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS ( Staticial

Package for Social Science). Analisis ini dilakukan dengan beberapa tahapan

sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Vadilitas

Uji vadilitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

63

Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2011), halm.112 64

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung:Alfabeta, 2013). hal. 196.

57

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.65

Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :

Jika r hitung > r table ( pada taraf signifikan 10% ) maka pernyataan

tersebut dinyatakan valid.

Jika r hitung < r table ( pada taraf signifikan 10% ) maka pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Untuk

mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian

reabilitas kuesioner dengan bantuan computer program. Apabila hasil

koefisien Alpha lebih besar dari tariff signifikansi 0,6 maka kuesioner

tersebut reliable.66

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

65

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 59. 66

Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru, 2015), hal. 109-110.

58

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi

normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test.

Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05.67

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen).68

Untuk menguji multikolinieritas dengan cara

melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF <

10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji

glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik

Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan

67

Ghozali, Imam. 2011.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. hal. 160-165. 68

Ibid., hal. 105-106.

59

residualnya SRESID.Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y.69

3. Uji Statistik (pengujian hipotesis)

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi

variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variable bebasnya.

Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat

terbatas.

b. Uji F

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas,

yaitu pelatihan (X1), pembinaan (X2), pendampingan (X3),secara

simultan terhadap variabel terikat, yaitu perkembangan UMKM (Y).

Kriteria keputusannya sebagai berikut:

1) Apabila F hitung > atau F statistic < 0,1 maka Ho ditolak dan

Haditerima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable

bebas tehadap variable terikat.

69

Ibid.,. hal. 139-143.

60

2) Apabila F hitung < atau F statistic> 0,1 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas tehadap

variable terikat.

c. Uji t

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel terikat

yang diuji pada tingkat signifikan 0,1. Berdasarkan nila t hitung dan t

table :70

1) Apabila t hitung > t table atau t statistic < 0,1, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, berarti terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap

variable terikat.

2) Apabila t hitung < t table atau t statistic > 0,1, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, berarti tidak terdapat pengaruh dari variable bebas

terhadap variable terikat.

c. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan

antara variabel dependen dengan variable independen. Variabel dependen

diasumsikan random/stokastik,yang berarti mempunyai distribusi

probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap

(dalam pengambilan sampel yang berulang). Adapun bentuk persamaan

70

Sugiyono, Metode Penelitian (Penelitian Kuanti, Kualitatif Dan R Dan D), (Bandung:

Alfabeta, 2009), Hlm. 139

61

regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

Y = α+ + + + e

Keterangan:

Y : Perkembangan UMKM

α:Konstanta

: Koefisien Regresi

X1 : Pelatihan

X2 : Pembinaan

X3 : Pendampingan

e : Error

G. Operasional Variabel

Tabel 2.1

Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Pelatihan

( )

Suatu usaha yang

direncanakan untuk

memberikan

pembelajaran

ataumembagi

pengetahuan untuk

membantu

organisasi ataupun.

1. Peserta

pelatihan

2. Pelatih

(instruktur

pelatih )

3. Materi pelatihan

4. Metode

pelatihan

Skala likert

62

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

para karyawan (Vetzhal Rivai dan

Ella Jauvani 2010:

225 )71

Pembinaan

( )

Pembinaan adalah

suatu tindakan,

proses, hasil, atau

pernyataan menjadi

lebih baik. dalam

hal ini menunjukkan

adanya kemajuan,

peningkatan,

pertumbuhan,

evolusi atas

berbagai

kemungkinan,

berkembang, atau

peningkatan atas

sesuatu.

1. Tujuan

pembinaan ,

2. Para pembina

3. Materi

pembinaan

4. Peserta

pembinaan

( Mangkunegara,

2005:76)72

Skala likert

Pendampingan

( )

Usaha yang terus

menerus dilakukan

untuk mendampingi

seserang baik

individual atau

kelompok untuk

mengembangkan

suatu potensi yang

ada didalam diri

1. Fasilitas

2. Penguatan

3. Perlindungan

4. Pendukungan

(Edi Suharto, 2014:

95)73

Skala likert

Perkembangan

UMKM

(Y)

Perkembangan

usaha adalah suatu

bentuk usaha

kepada usaha itu

sendiri agar dapat

berkembang

menjadi lebih baik

lagi dan agar

mencapai pada satu

titik atau puncak

kesuksesan.

Perkembangan

1) Modal usaha

2) Omzet

penjualan

3) Keuntungan

Usaha

4) Tenaga Kerja

5) Cabang Usaha

Skala Likert

71

Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers 72

A.A Anwar Prabu Mangkungara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manuasia

Perusahaan. Banung : PT Remaja Rosdarya. hal. 76. 73

Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung. hal. 95.

63

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

usaha dilakukan

oleh usaha yang

sudah mulai

terproses dan

terlihat ada

kemungkinan untuk

lebih maju lagi.

Perkembangan

usaha merupakan

suatu keadaan

terjadinya

peningkatan omzet

penjualan

H. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pemahaman dan pembahasan tentang penelitian ini,

peneliti membuat sistematika penuilisan yang terdiri dari:

BAB 1 ;Dalam bab ini peneliti memaparklan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitioan, batasan

masalah, kerangka teori, tinjauan pustaka, kerangka berpikir. Dan

hipotesis.

BAB II ; Dalam bab ini membahas jenis dan pendekatan penelitrian, jenis

dan sumber datra, populasi dan sampel, instrument pengumpulan

data, teknik analisis data, dan operasional variable.

BAB III ;Dalam bab ini, peneliti memaparkan tempat penelitian, jenis dan

pendekatan penelitrian, jenis dan sumber datra, populasi dan

sampel, instrument pengumpulan data, teknik analisis data, dan

operasional variable.

64

BAB IV ;Dalam bab ini, peneliti menjelaskan hasil dari penelitian yang

akan diteliti oleh peneliti mengenai pengaruh pelatihan,

pembinaan, dan pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM

terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi.

BAB V ;Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan

juga saran-saran serta dilengkapi daftar pustaka dan lampiran

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi Dan UKM Kota Jambi74

Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi merupakan

penggambungan antara Dinas Koperasi, UMKM Kota Jambi dan Bidang Naker

(Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi) yang dibentuk pada tahun 2017

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas–Dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah

Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi

Tahun 2013 Nomor 2).

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Jambi yang

instasi pemerintah Kota Jambi yang melaksanakan urusan pemerintah daerah di

bidang koperasi, UMKM dan tugas pembantuan, berdasarkan Perda Nomor 10

Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kota Jambi,

tugas tersebut sudah diberikan kewenangan tersendiri dalam satu dinas instansi

yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun

2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741). Sebelum terbitnya Perda Nomor 10 Tahun 2008,

74

Dokumen DTKK-UMKM Jambi, 2020

65

urusan pemerintah daerah di bidang koperasi, UMKM menyatu dengan urusan

pemerintah daerah di bidang perindustrian dan perdagangan, dimana

kewenangan tersebut diserahkan pada satu dinas instansi yaitu Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Jambi, yang saat ini telah

terpecah menjadi dua dinas instansi yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Jambi dan Dinas Koperasi, UMKM Kota Jambi secara resmi terhitung

dari bulan Januari 2009.

B. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016, Dinas

Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi mempunyai tugas pokok

membantu Walikota Jambi dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang

tenaga kerja, koperasi dan usaha mikro kecil menengah.75

C. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas Tenaga

Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi mempunyai fungsi sebagai berikut :76

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penempatan dan produktivitas tenaga

kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi serta

Koperasi dan usaha kecil menengah;

2. Penyusunan perencanaan di bidang penempatan dan produktivitas tenaga

75 Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM 2018-2023, hal. 10. 76 Ibid.

kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi serta

Koperasi dan usaha kecil menengah;

3. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup urusan tenaga kerja,

koperasi dan usaha kecil menengah;

4. Penyusunan program dan anggaran;

5. Pengelolaan administrasi keuangan;

6. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang

milik negara;

7. Pengelolaan urusan aparatur sipil negara;

8. Pelaksanaan kebijakan pelayanan penempatan dan produktivitas tenaga

kerja;

9. Pelaksanaan kebijakan pelayanan hubungan industrial, persyaratan kerja dan

pengawasan koperasi;

10. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perkoperasian;

11. Pelaksanaan kebijakan pelayanan usaha kecil menengah;

12. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pengawasan bidang urusan

tenaga kerja, koperasi dan usaha kecil menengah;

13. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah

maupun pihak swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas;

14. Pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro yang

dilakukan melalui pendataan, kemitraan, kemudahan perijinan, penguatan

kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan;

15. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup urusan koperasi,

usaha menengah dan tenaga kerja;

16. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan tugas

dan fungsinya.

D. Struktur Organisasi77

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka

susunan organisasi OPD Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Kota Jambi, sebagai berikut :

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Kota Jambi terdiri dari:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat memiliki 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:

a) Sub Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan;

b) Sub Bagian Pengelolaan Administrasi Keuangan

c) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian;

3. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja

Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:

a) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja;

77

Ibid., hal. 11.

b) Seksi Penempatan Tenaga Kerja;

c) Seksi Perluasan Kesempatan Kerja;

4. Bidang Hubungan Industrial, Persyaratan Kerja dan Pengawasan

Koperasi

Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:

a) Seksi Persyaratan Kerja, Kelembagaan dan Jaminan Sosial;

b) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan

Hubungan Kerja;

c) Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;

5. Bidang Perkoperasian

Memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:

a) Seksi Perizinan dan Kelembagaan Koperasi;

b) Seksi Pengembangan, Penguatan Usaha dan Perlindungan Koperasi;

c) Seksi Fasilitasi dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Koperasi;

6. Bidang UMKM memiliki 3 (tiga) Seksi, yaitu:

a) Seksi Penguatan Pemasaran dan Fasilitasi UMKM;

b) Seksi Pengembangan, Peningkatan dan Perlindungan UMKM;

c) Seksi Peningkatan Kualitas Produk dan Kewirausahaan.

70

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi

LAMPIRAN :PERATURAN WALIKOTA JAMBI

NOMOR : 48 TAHUN 2016

TENTANG : SOTK DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA

KECIL MENENGAH KOTA JAMBI

KEPALA DINAS

SEKSI PELATIHAN DAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

SEKSI PENEMPATAN TENAGA

KERJA

SEKSI PERLUASAN KESEMPATAN

KERJA

SEKRETARIAT DINAS

SUBBAGIAN PERENCANAAN,

PROGRAM DAN PELAPORAN

SUB BAGIAN PENGELOLAAN

ADMINISTRASI KEUANGAN

SUB BAGIAN ADMINISTRASI

UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG PENEMPATAN DAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL,

PERSYARATAN KERJA DAN

PENGAWASAN KOPERASI

SEKSI PERSYARATAN KERJA,

KELEMBAGAAN DAN JAMINAN SOSIAL

SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

SEKSI PENGAWASAN DAN

PEMERIKSAAN KOPERASI

SEKSI PERIZINAN DAN KELEMBAGAAN

KOPERASI

UPTD

SEKSI PENGEMBANGAN PENGUATAN

USAHA DAN PERLINDUNGAN

KOPERASI

SEKSI FASILITASI DAN PENINGKATAN

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

KOPERASI

SEKSI PENGUATAN PEMASARAN DAN

FASILITASI UMKM

SEKSI PENGEMBANGAN

PENINGKATAN DAN PERLINDUNGAN

UMKM

SEKSI PENINGKATAN KUALITAS

PRODUK DAN KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANGPERKOPERASIAN BIDANG UMKM

71

Tabel 3.1

Nama, Pangkat Dan Jabatan Staf Dan Pegawai Dinas Koperasi Dan UMKM

NO NAMA PANGKAT JABATAN

1 Drs. Syahril Syammingin, MM

NIP. 19661209 198810 1 001

Pembina

Utama Muda

IV/c

Kepala Dinas

2 Dra. Hj. Asiah

NIP. 19600106 198101 2 002

Pembina

TK.I IV/b

Sekretaris

3 R.A. Zuraidah

NIP. 19600919 198303 2 004

Penata TK.I.

III/d

KASUBBAG

Perencanaan program

dam pelaporan

4 Rahmatia, SE, MEI

NIP. 19700627 199703 2 005

Pembina IV/a KASUBBAG

Pengelolaan

Administrasi Keuangan

5 Ipah Idayani, SE

NIP. 19670808 199103 2 005

Penata III/c KASUBBAG

Administrasi Umum

dan Kepegawaian

6 Umar Dani Nasution,SE

NIP. 19610916 198303 1 009

Pembina IV/a KABID Penempatan

dan Produktifitas

Tenaga Keerja

7 Penitawati, SE

NIP. 19710820199703 2 007

Penata Muda

TK.I III/d

KASI Pelatihan dan

Produktifitas Tenaga

Keerja

8 Indra Saputra, SE

NIP. 19800903 200501 1 005

Penata TK.I.

III/d

KASI Penempatan

Tenaga Kerja

9 Miss Herlina, S.pt

NIP. 19721130 200501 2 007

Penata TK.I.

III/d

KASI Perluasan

Kesempatan Kerja

10 Ramayanti

NIP. 19660113 199803 2 002

Pembina IV/a KABID Hubungan

Industrial, Persyaratan

Kerja, dan Pengawasan

Koperasi

11 Saliman, SE

NIP. 19671010 199103 1 016

Penata Muda

TK.I III/d

KASI Persyaratan

Kerja, Kelembagaan,

dan Jaminan Sosial

12 Budi Satria

NIP. 19600827 201001 1 012

Penata Muda

TK.I III/b

KASI Penyelesaian

Perselisihan Hubungan

Industrial dan

Pemutusan Hubungan

Kerja

13 Drs. Kurnain

NIP. 19670630 200701 1 024

Penata III/c KASI Pengawasan dan

Pemeriksaan Koperasi

14 Yuda Dharma, SH

NIP. 19650714 199603 1 003

Pembina IV/a KABID Perkoperasian

15 Hendri Rufinal

NIP. 19620408 199102 1 001

Pembina

TK.I IV/b

KASI Perizinan dan

Kelembagaan Koperasi

16 Rd. Tarmizi, SE

NIP. 19681103 199009 1 002

Penata TK.I

III/d

KASI Pengembangan

Penguatan Usaha dan

Perlindungan Koperasi

17 Asri Budi, RS, SE

NIP. 19660314 199203 2 006

Pembina IV/a KASI Fasilitas dan

Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Manusia

Koperasi

18 Drs, Iman Bastian S

NIP. 19700424 198908 1 001

Pembina IV/a KABID Usaha Mikro

Kecil dan Menengah

19 Syiaruddin Rusli, SH Penata TK.I

III/d

KASI Penguatan

Pemasaran dan Fasilitas

NIP. 19630909 199603 1 001 UMKM

20 Hj. Elvia AR, S. Kom

NIP. 19740510 199303 2 003

Penata TK.I

III/d

KASI Pengembangan

Peningkatan dan

Perlindungan UMKM

21 Riza, SE

NIP. 19761125 200701 2 003

Penata TK.I

III/c

KASI Peningkatan

Kualitas Produk dan

Kewirausahaan

E. Sumber DayaDinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi

1. Susunan Kepegawaian

Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi

per 31 Desember 2018 memiliki Sumber Daya Aparatur sebanyak 57 orang,

terdiri dari ASN sebanyak 35 orang dan tenaga kontrak 22 orang. ASN 35

orang terdiri dari pejabat struktural sebanyak 19 orang, staf fungsional

umum sebanyak 16 orang.

Kondisi pegawai Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi

posisi per 31 Desember 2018dapat dilihat pada table berikut sesuai dengan

perjenisnya:

Tabel 3.2

Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian dan Perubahan Selama

Tahun 2018

Pegawai Posisi Per

01 - 01- 2018 Tambah Kurang

Posisi Per

31-12- 2018

PNS 37 Org 1 3 35 Org

Tabel 3.3

Jumlah Pegawai Menurut Eselon

Tabel 3.4

Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Tabel 3.5

Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan

No. Pangkat Jumlah Keterangan

1. IV/c 1

2. IV/b 2

3. IV/a 6

4. III/d 13

Honorer 22 Org - - 22 Org

Jumlah 59 Org - - 57 Org

No. Jabatan Formasi Terisi Ket.

1. Eselon II 1 1

2. Eselon III 5 4

3. Eselon IV 15 14

Jumlah 21 19

Pegawai Laki-laki Wanita Jumlah

PNS 16 Org 19 Org 35 Org

Honorer 13 Org 9 Org 22 Org

Jumlah 29 Org 28 Org 57 Org

5. III/c 2

6. III/b 5

7. III/a 4

8. II/d -

9. II/c 2

Jumlah 35

Tabel 3.6

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

F. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih 78

1. Visi dan Misi

Mengacu kepada visi misi serta program prioritas yang

dikampanyekan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode Tahun

2018-2023 dan mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah,

78

Ibid., hal. 60.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1. Pasca Sarjana 2

2. Sarjana 30

3. Sarjana Muda -

4. SLTA 3

5. SLTP -

6. SD -

Jumlah 35

permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis,

maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran untuk pembangunan jangka

menengah daerah Kota Jambi Tahun 2018 -2023.

a. Visi

Visi dapat diartikan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi merupakan arah

pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam

5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus mampu menjawab

permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah dalam jangka

menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka

panjang daerah.

Visi yang dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka

menengah 5 (lima) tahun kedepan untuk periode Tahun 2018-2023

adalah :

“MENJADIKAN KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT

PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT

BERAKHLAK DAN BERBUDAYA DENGAN MENGEDEPANKAN

PELAYANAN PRIMA”

Visi tersebut mengandung makna:

Pusat Perdagangan dan Jasa : Karakteristik konsentrasi / pemusatan

distribusi barang dan jasa didukung sarana

prasarana yang memadai termasuk

penggantian moda dengan skala pelayanan

lokal dan regional;

Berbasis Masyarakat : Community based merupakan suatu upaya

pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk

dapat mengenali, menelaah dan mengambil

inisiatif untuk memecahkan

permasalahanyang terjadi di lingkungannya

serta bersedia untuk menerima perubahan;

Berakhlak : Berarti seluruh prilaku masyarakat Kota

Jambi harus bersikap sopan santun, baik

yang memberikan pelayanan maupun

yang menerima pelayanan;

Berbudaya : Memiliki etika moral, nilai kebaikan,

kebenaran, keadilan dan tanggung jawab

agar bermakna bagi pembangunan;

Pelayanan Prima : Upaya memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara tepat, cepat dan mudah.

b. Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun dengan

memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik lingkungan

eksternal maupun lingkungan internal. Rumusan misi dapat memberikan

gambaran dalam menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai

visimelalui penetapan tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin

dicapai.

Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah

sebagai berikut :

1. Penguatan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Masyarakat berbasis

Teknologi Informasi;

2. Penguatan Penegakan Hukum, Trantibmas dan Kenyamanan

Masyarakat;

3. Penguatan Pengelolaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan serta

Penataan Lingkungan;

4. Penguatan Kapasitas Ekonomi Perkotaan;

5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat Perkotaan.

c. Tujuan dan Sasaran Misi

Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Rumusan tujuan dan sasaran

merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan

dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Sasaran adalah rumusan

kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil

pembangunan daerah dan perangkat daerah yang diperoleh dari

pencapaian outcome dan impact program-program yang dilaksanakan

oleh perangkat daerah.Sasaran – sasaran yang dirumuskan dalam misi ke-

4 ini, yaitu :

Sasaran 1 :Meningkatnya pembinaan, pengawasan dan pelayanan

perdagangan;

Sasaran 2 :Meningkatnyaketahanan pangan;

Sasaran 3 :Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap

PDRB;

Sasaran 4 :Meningkatnya pendapatan asli daerah;

Sasaran 5 : Meningkatkan realisasi investasi

Sasaran 6 :Meningkatkan penyerapan dan perlindungan tenaga

kerja

Sasaran 7 :Meningkatkan daya saing usaha skala mikro dan kecil

80

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Responden dari penelitian ini adalah pelaku UMKM yang terdaftar pada

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi khusunya yang ada pada Kecamatan

Telanaipura. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

sebanyak 92 orang. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri

dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas responden dan pertanyaan

mengenai ketiga variabel independen yaitu pelatihan, pembinan , dan

pendampingan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden

berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan,. Penggolongan yang dilakukan

terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara

jelas objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu

dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Jenis Kelamin

Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dalam

penelitian ini pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Jenis kelamin Jumlah Presentase

Laki-laki 21 22.8%

Perempuan 71 77.2%

Jumlah 92 100%

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

80

81

Berdasarkan tabel 4.1 Yakni deskripsi identitas responden berdasarkan

jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki

laki sebesar 21 orang atau 22,8% dan yang berjenis kelamin perempuan

sebesar 71 orang atau 77,2%. Jadi pelaku UMKM yang terdaftar pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Jambi sebagian besar adalah perempuan.

2. Umur

Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan Umur dalam penelitian

ini pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Presentase

> < 20 tahun 2 2.2%

26-35 tahun 74 80.4%

36-45 tahun 14 15,3%

> 46 tahun 2 2.2%

Jumlah 92 100%

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 92 orang yang dijadikan

sampeldalam penelitian ini, responden yang berumur >< 20 tahun sebesar 2

orang atau sebesar 2.2% untuk respondenyang berumur 26-35yakni sebesar

74 orang atau 80.4%, untuk responden yang berumur 36-45 tahun sebesar

14 orang atau 15,3%, dan untuk responden dengan umur >46 tahun sebesar

2orang atau 2.4%. Hal ini menunjukkan responden dengan umur kisaran 26-

35 tahun yang paling dominan menjadi responden penelitian ini.

82

3. Pendidikan

Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan pendidikan dalam

penelitian ini pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi presentase

SMP 3 3.3%

SMA/Sederajat 54 58.7%

S1 35 38.0%

Jumlah 92 100%

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.3 yakni deskripsi identitas responden

berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa responden yang

berpendidikan SMP sebanyak 3 orang atau 3.3%, responden yang

berpendidikan SMA/Sederajat sebanyak 54 orang atau 58.7%, dan

responden dengan pendidikan S1 sebanyak 35 orang atau 38.0%,.

Sehingga SMA/Sederajat merupakan pendidikan terbanyak dari

responden penelitian ini.

83

B. Analisis Deskriptif Variabel

Dalam penelitian ini diperoleh data untuk semua variabel sebagaimana

tergambar pada tabel 17 berikut ini:

Tabel 4.4

Deskriptif Variabel

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

PELATIHAN_X1 92 13 19 16.11 1.579

PEMBINAAN_X2 92 12 18 16.36 1.297

PENDAMPINGAN_X3 92 7 19 16.02 2.878

PERKEMBANGAN_Y 92 14 18 15.55 1.296

Valid N (listwise) 92

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Variabel pelatihan dengan sampel 92 responden dengan nilai minimum

13, maximum 19 dengan rata-rata 16.11 jadi artinya variabel pelatihan lebih

mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang

variabel pelatihan dapatdinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana

perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Jambi

Variabel pembinaan dengan sampel 92 responden dengan nilai minimum

12, maximum 18 dengan rata-rata 16.36 jadi artinya variabel Pembinaan lebih

mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang

variabel pembinaan dapat dinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana

perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Jambi.

84

Variabel pendampingan dengan sampel 92 responden dengan nilai

minimum 7, maximum 19 dengan rata-rata 16.02 jadi artinya variabel

pendampingan lebih mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan

pernyataan tentang variabel pendampingan dapat dinilai baik dan penjelasan

bagaimana perkembangan UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi.

Variabel perkembangan dengan sampel 92 responden dengan nilai

minimum 14 maximum 18 dengan rata-rata 15.55 jadi artinya variabel

perkembangan lebih mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan

pernyataan tentang variabel pendapatan dapat dinilai baik.

C. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

(correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel jika r hitung > dari r

tabel (pada taraf signifikan 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Apabila hasil yang didapatkan berada pada r hitung < dari r tabel maka

pernyataan tersebut tidak valid.

85

Tabel 4.5

Uji Validitas

Variabel Item

Corrected

Item

(r hitung)

r tabel Keterangan

Pelatihan (X1) X1.1 0,694 0,205 Valid

X1.2 0,727 0,205 Valid

X1.3 0,698 0,205 Valid

X1.4 0,620 0,205 Valid

Pembinaan (X2) X2.1 0,677 0,205 Valid

X2.2 0,257 0,205 Valid

X2.3 0,734 0,205 Valid

X2.4 0,354 0,205 Valid

Pendampingan

(X3)

X3.1 0,964 0,205 Valid

X3.2 0,910 0,205 Valid

X3.3 0,866 0,205 Valid

X3.4 0,343 0,205 Valid

Perkembangan

(Y)

Y.1 0,648 0,205 Valid

Y.2 0,787 0,205 Valid

Y.3 0,573 0,205 Valid

Y.4 0,710 0,205 Valid

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Untuk mengetahui validitas pada table 4.5 maka setiap pernyataan

terhadap total skor haru dibandingkan dengan r tabel. Dimana df (n-2) = 92-

2= 90 dengan signifikan 5% didapat r tabel = 0,205 dengan ketentuan jika

, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid, namun

jika sebaliknya , maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

86

Dari tabel 4.5 uji validitas, diketahui bahwa pernyataan mengenai

Pelatihan, Pembinaan, Pendampingan, dan Perkembangan secara

keseluruhan dapat dinyatakan valid.

2. Uji Realibilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai

CronbachAlpha (α). jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,90 maka reliabilitas

sempurna, jika (α) = 0,70-0.90 maka reliabilitas tinggi dan jika (α) = 0,50-

0.70 maka reliabilitas moderat. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu bila penelitian ulang

dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan

yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha< 0,6 maka dianggap kurang handal,

artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan

waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang

berbeda

Tabel 4.6

Uji Reliabilitas

Variabel Item

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Standar

reliabel Keterangan

Pelatihan (X1) X1.1 0.665 0,60 Reliabel

X1.2 0.660 0,60 Reliabel

X1.3 0.663 0,60 Reliabel

X1.4 0.674 0,60 Reliabel

Pembinaan (X2) X2.1 0.679 0,60 Reliabel

X2.2 0.705 0,60 Reliabel

X2.3 0.625 0,60 Reliabel

87

X2.4 0.698 0,60 Reliabel

Pendampingan

(X3)

X3.1 0.618 0,60 Reliabel

X3.2 0.648 0,60 Reliabel

X3.3 0.609 0,60 Reliabel

X3.4 0.683 0,60 Reliabel

Perkembangan

(Y)

Y.1 0.663 0,60 Reliabel

Y.2 0.650 0,60 Reliabel

Y.3 0.684 0,60 Reliabel

Y.4 0.674 0,60 Reliabel

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Indikator atau kuesioner yang digunakan untuk semua variabel

semuanya dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur. Karena

setiap pernyataan dari semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha (α) >

0,60

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Asumsi

normalitas haru dipenuhi jika hendak melakukan analisis paramenterik,

maka dari itu diperlukan langkah-langkah pengujian dengan pengambilan

keputrusan sebagai berikut:

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

88

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Dari gambar P-P Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis

diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal

dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

89

2. Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk

menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing

variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data

bebas dari gejala multikolinieritas.

Tabel 4.7

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

T Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

Correlations Collinearity

Statistics

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order

Partial Part Tolerance VIF

4.363 .000 4.343 11.609

4.224 .000 .179 .496 .443 .411 .396 .928 1.077

1.696 .093 -.028 .357 .260 .178 .159 .933 1.071

-.800 .426 -.119 .051 -.009 -.085 -.075 .980 1.020

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Pada tabel 4.7 sebagai hasil uji regresi linear, perhatikan nilai VIF dan

Tolerance. Kedua ini adalah indikasi kuat yang sering dipakai oleh para

peneliti untuk menyimpulkan fenomena terjadinya interkorelasi variabel

bebas. Nilai VIF pada tabel kurang dari 10 dan atau nilai Tolerance lebih

dari 0,01 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak terdapat

masalah multikolinearitas.

90

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain.Dengan kriteria pengujian tidak terjadi

heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Gambar 4.2

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

91

Berdasarkan hasil pengujian seperti yang tampak pada scatter plot

dapat dilihat bahwa titik-titik data tidak membentuk pola tertentu dan data

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan asumsi heteroskedastisitas

artinya model regresi ini telah baik.

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda

dengantujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan, pembinaan dan

pendampingan terhadap perkembangan UMKM. Statistical Package For Social

Science (SPSS) digunakan untuk membantu proses analisis linear berganda

Tabel 4.8

Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000

PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000

PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093

PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

92

Y=7.976 +.0,337 X1 + 0,164 X2 + (-0.034 X3) + e

1. Nilai konstanta sebesar 7.976 menunjukkan bahwa bila variabel

independennya nol maka tingkat Perkembangan UMKM yang dihasilkan

sebesar 7.976.

2. Koefisien regresi 0.337 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali

pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

akan menambah Perkembangan UMKM sebesar 0.337 maka dapat

disimpulkan pelatihan berpengaruh positif terhadap perkembangan

UMKM.

3. Koefisien regresi 0,164 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali

pembinaan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

akan menambah Perkembangan UMKM sebesar 0,164 maka dapat

disimpulkan pembinaan berpengaruh positif terhadap perkembangan

UMKM.

4. Koefisien regresi -0.034 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali

pendampingan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Jambi tidak menambah Perkembangan UMKM maka dapat disimpulkan

pendampingan berpengaruh negatif terhadap perkembangan UMKM.

F. Uji Statistik (Pengujian Hipotesis)

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan dalam mendeteksi seberapa jauh

hubungandan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen.

93

Pada data yang diolahterdapat empat variabel independen.Seperti pada tabel

berikut

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .475a .226 .199 1.159

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

Pada tabel di atas terlihat bahwa R memperoleh nilai korelasi sebesar

R=0,475 yang artinya korelasi atau hubungan antara variabel pelatihan,

pembinaan dan pendampingan mempunyai pengaruh yang sedang terhadap

perkembangan UMKM Kota Jambi. Kemudian nilai koefisien determinasi

atau R Square sebesar = 0,226 yang artinya sebesar 22,6% pengaruh

pelatihan, pembinaan dan pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM

terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi sedangkan 77,4 % ditentukan

oleh variabel yang lain.

2. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing indikator

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan

membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. Untuk menentukan nilai t-

tabel, maka ditentukan dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat

94

kebebasan df= (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah

jumlah indikator/variabel.

Tabel 4.10

Uji T.

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000

PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000

PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093

PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

a. Hipotesis 1 : Diduga Pelatihan berpengaruh Secara Parsial

terhadapPerkembangan UMKM

Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel Pelatihan (X1) adalah

sebesar 0.00. karena nilai Sig 0.000 < probabilitas 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima. Untuk t hitung variabel Pelatihan adalah

sebesar 4.224, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden,

k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung 4.224 > t

tabel 1.662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan

demikian pelatihan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

perkembangan UMKM.

95

b. Hipotesis 1 : Diduga Pembinaan berpengaruh Secara Parsial

terhadapPerkembangan UMKM

Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel pembinaan (X2) adalah

sebesar 0.093 . karena nilai Sig 0.093 > probabilitas 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa H1 ditolak.. Untuk t hitung variabel pembinaan

adalah sebesar 1,696, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden,

k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung 1,696 > t tabel

1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan

demikian Pembinaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

perkembangan UMKM.

c. Hipotesis 1 : Diduga Pendampingan berpengaruh Secara Parsial

terhadapPerkembangan UMKM

Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel pendampingan (X3)

adalah sebesar 0.426. karena nilai Sig 0.426 > probabilitas 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Untuk t hitung variabel

pendampingan adalah sebesar -0,800, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1

(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung

-0,800 < t tabel 1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak .

Artinya dengan demikian Pendampingan tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap perkembangan UMKM.

96

3. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F

hitung > F tabel, maka hipotesis diterima atau secara bersama-sama variabel

bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya

apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama

variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk

mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel

bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α =

0,05).

Tabel 4.11

Uji F

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 34.454 3 11.485 8.545 .000b

Residual 118.274 88 1.344

Total 152.728 91

Sumber: Output Hasil Olahan Data Sofware SPSS 2020

a. Hipotesis 2 :Diduga Pelatihan, Pembinaan , dan Pendampingan

berpengaruh Secara Simultan terhadap Perkembangan UMKM

Dengan tingkat signifikan 5% dan rumus F table = (K;N-K) Maka

f tabel didapat (3;92-3) = (3;89) yaitu 2,71. Berdasarkan uji anova atau

97

uji F dari output SPSS, terlihat bahwa diperoleh f hitung sebesar 8,545>

nilai f tabel 2,71 dan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Secara lebih tepat,

nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel dimana jika F hitung > F

tabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesis

kedua diterima.

b. Hipotesis 3 : Diduga Pelatihan Memiliki pengaruh yang dominan

terhadap Perkembangan UMKM

Berdasarkan hasil regresi berganda pada tabel 4.8 diperolah

koefisien regresi Pelatihan sebesar 0,337 , variabel pembinaan 0,164,

dan variabel pendampingan -0.034. Sehingga terlihat bahwa variabel

pelatihan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi

perkembangan UMKM. Sehingga hipotesis ketiga diterima.

G. Pembahasan

1. Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Jambi terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi

secara parsial.

a. Pengaruh Pelatihan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.

Dari hasil analisis, menunjukan bahwa pada saat pengujian kualitas

data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan valid dengan

98

ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai reabilitas diatas standar

dapat dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan reliabel untuk pengujian

selanjutnya. Dapat dilihat juga nilai t hitung 4.224 > t tabel 1.662 maka

dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya dengan demikian

pelatihan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perkembangan

UMKM.

Hal ini membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan oleh Dinas

Koperasi dan UMKM sudah baik. Responden berpartisipasi secara aktif

dalam pelaksanaan program pelatihan. Instruktur (pelatih)

menyampaikan materinya dengan baik sehingga materi mudah dipahami

oleh responden. Yang mana materi yang diberikan sesuai dengan bidang

usaha yang responden jalankan. Pengolahan data yang dilakukan

diperoleh hasil penelitian bahwa variable pelatihan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi.

Hal ini sesuai dengan penelitian Meida Nur (2018) meneliti

masalah pengaruh penelitian terhadap peningkatan pendapatan,

membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peningkatan pendapat

Semakin sering pelatihan yang diberikan Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi maka akan seamkin terlihat perkembangan UMKM.

Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Jambi dapat mempengaruhi perkembangan

UMKM Kota Jambi di Kecamatan Telanaipura.

99

b. Pengaruh Pembinaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.

Dari pengujian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa pada saat

pengujian kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner

dikatakan valid dengan ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai

reabilitas didapat nilai diatas standar dapat dikatakan kuesioner yang ada

dinyatakan reliabel untuk pengujian selanjutnya. Berdasarkan nilai

signifikan karena nilai Sig 0.093 > probabilitas 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel pembinaan tidak signifikan . Untuk t hitung

variabel pembinaan adalah sebesar 1,696, untuk nilai t tabel dari hasil n-

k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,662 karena nilai t

hitung 1,696 > t tabel 1,662 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima .

Artinya dengan demikian variabel Pembinaan berpengaruh tidak

signifikan secara parsial terhadap perkembangan UMKM.

Hal ini menunjukan perlunya pengoptimalan pembinaan yang

dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi untuk

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan personal UMKM.

.

c. Pengaruh Pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi.

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa pada

saat pengujian kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner

100

dikatakan valid dengan ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai

reabilitas didapat nilai diata sstandar dapat dikatakan kuesioner yang ada

dinyatakan reliabel untuk pengujian selanjutnya. Berdasarkan nilai

signifikan (Sig) variabel pendampingan (X3) adalah sebesar 0.426 .

karena nilai Sig 0.426 > probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa H1 ditolak. Untuk t hitung variabel pendampingan adalah sebesar

-0,800, untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel

independen) sebesar 1,662 karena nilai t hitung -0,800 < t tabel 1,662

maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Artinya dengan demikian

Pendampingan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

perkembangan UMKM.

Hal ini menunjukan bahwa masih kurangnya pendampingan yang

dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi karena

kekurangan sumberdaya manusia untuk mendampingi para pelaku usaha

yang ada di Kota Jambi.

2. Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Jambi terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi

secara simultan.

Dengan tingkat signifikan 5% dan rumus F tabel= (K;N-K) Maka f

tabel didapat (3;92-3)= (3;89) yaitu 2,71. Berdasarkan uji anova atau uji F

dari output SPSS, terlihat bahwa diperoleh f hitung sebesar 8,545> nilai f

tabel 2,71 dan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Secara lebih tepat, nilai F

101

hitung dibandingkan dengan F tabel dimana jika F hitung > F tabel maka

secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesis kedua diterima.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maya Sartika

(2019) dimana variabel-variabel independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependen yaitu Pelatihan, Pendidikan, dan

Pendampingan berpengaruh Secara Simultan terhadap Pendapatan UMKM

3. Variabel Yang Paling Dominan Berpengaruh Terhadap

Perkembangan UMKM

Melihat dari koefisien regresi Pelatihan sebesar 0,337 , variabel pembinaan

0,164, dan variabel pendampingan -0.034. Sehingga terlihat bahwa variabel

pelatihan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi

perkembangan UMKM.

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pelatihan, Pembinaan, dan

Pendampingan Dinas Koperasi dan UMKM terhadap perkembangan UMKM

Kota Jambi menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil Uji T untuk melihat pengaruh variabel Pelatihan,

pembinaan dan Pendampingan berpengaruh secara parsial terhadap

perkembangan maka didapatlah sebagai berikut,

Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Perkembangan UMKM Kota Jambi Berdasarkan hasil Uji T,

Pembinaan berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial

terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi

Pendampingan tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial

terhadap Perkembangan UMKM Kota Jambi

2. Pelatihan, pembinaan, dan pendampingan berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi..

3. Variabel pelatihan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi

perkembangan UMKM Kota Jambi.

B. Saran

1. Hendaknya Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi lebih mengoptimalkan

pelatihan, pembinaan , dan pendampingan agar dapat memotivasi dan

membimbing dalam mengembangkan usaha agar terjadi peningkatan pada

omset, modal usaha, keuntungan usaha dan tenaga kerja pada UMKM,

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel yang

belum diteliti dalam penelitian ini agar dapat menghasilkan gambaran yang

lebih luas terhadap masalah yang diteliti seperti variabel Kualitas SDM,

Sistem Produksi, Sistem pengelolaan keuangan, Strategi Pemasaran, Sistem

Kemitraan, Kualitas Infrastruktur dan regulasi atau variabel lain meskipun

penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya masih banyak

kekurangan.

103

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al- Qur‟an dan Terjemahannya, (Departemen Agama RI)

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 76.

Dessler G,”MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia” (Yogyakarta:indeks,

2007)

Dinas Koperasi dan UMKM,”Pelatihan UMKM Melalui Dana Apbd Kota Jambi

Dari Tahun 2009 S.D 2013”(Renstra 2013-2018, 2014) .

Dinas Koperasi dan UMKM,” Perkembangan UMKM pada tahun 2016-

2017”(Renstra 2013-2018, 2014).

Dinas Koperasi dan UMKM,”Wirausaha Pemula Penerima Program Bantuan

Pemerintah”(Renstra 2013-2018, 2014).

Dinas koperasi dan umkm,”Jumlah Umkm Binaan Melalui Dana Apbd Kota

Jambi Dalam Upaya Pemberdayaan UMKM : Tahun 2009 S.D 2013

( Iku Umkm Tangguh Dan Mandiri”(Renstra 2013-2018, 2014).

Edi Sutrisno, M. Si, Mananjemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:Kencana, 2011)

Eko Widodo,Suparno.2015.” Manajemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hafsah, M.J., 2004, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),

Infokop No 25 Tahun XX, pp 40-44

Mangun Hardjana, Pola Pembinaan Pendidikan ( Bandung Rineka Cipta , 2006).

Mohammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap

Kinerja Perusahaan, (Semarang: UNDIP, 2008).

Mifta Toha, Pembinaan Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Musanef,”Manajemen Kepegawaian”(1991).

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999).

Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000).

Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk

Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers

Salim, Gendro. 2014. Effective Coaching. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke

26. Alfabeta. Bandung

Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian

Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung

Soeharto Prawirokusumo. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil

Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM

Sukirno,”Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga”(jakarta: rajawali, 2011).

Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam

Menghadapi Pasar Regional Dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX

Tambunan, “Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan

Menengah” (Bogor:IPB ,2012).

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu

Penting. Jakarta.LP3ES

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha

Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).

Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008

Wawancara dengan Deputi bidang pembiayaan kementrian koperasi dan UMKM

Yuana Sutyowati, tanggal 5 april 2019 dalam Diskusi Forum Merdeka Barat

(FMB) 9 di Jakarta,

Wawancara dengan Iko Ordiana, tanggal 15 Januari 2019 di Gerai Amanah

jambi.

Wibowo, “ Manajemen Kinerja” (jakarta:Rajawali Pres, 2010).

Yusuf, A.Muri 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Penelitian

Gabungan.Jakarta

107

B. Penelitian

Damingun, Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam, jurnal,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda.

Etri Meisari, Skripsi: “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna

Penagulangan Pengangguran Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif

Ekonomi Islam” (Bandar Lampung: UGM, 2005).

Maya Sartika 2019. Pengaruh Pelatihan, Pendidikan, Dan Pendampingan

Terhadap Pendapatan Umkm Pada Upt Plut Kumkm Provinsi Sulawesi

Selatan (Studi Pada Umkm Di Kota Makassar).skripsi. sulawesi selatan.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.

Meida Nur Rahma. 2018. Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan

pemerintah Kota Yogyakarta terhadap pendapatan UMKM (Studi Pada

Peserta Home Bussines Camp). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam

Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta.

Muhammad Azizul Hakim. 2015. Pengaruh Pendampingan Inkubator Terhadap

Kinerja Keuangan UMKM Tenant Jambi (studi kasus UMKM tenant

incubator binis unggul FEB UNJA). Skripsi. Jambi. Universitas Jambi

Raden Rudi Alhempi dan Wismar Harianto. 2014. Pengaruh Pelatihan dan

pembinaan terhadap Pengembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan

Bina Lingkungan Community Development Centre (CDC) PT. Telkom.

Jurnal. Pekanbaru. STIE DAN STIH Persada Bunda Pekanbaru.

Sri Harini. 2014. Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan manajemen usaha

terhadap Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan minuman. Jurnal.

Bogor.Univesitas Djuanda Bogor .

Sungkowo, “Pengaruh Pelatihan Profesi, Besaran Kompensasi Terhadap

Kepuasan Kerja Dan Peningkatan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Nurul

Khoiriyah Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Volume 3 Nomor 1, April

2016,

108

C. Sumber Lain-lain

Ariawati, 2005, Usaha Kecil dan Peluang Kerja,

http://jurnal.unikom.ac.id/vol4/art7.html, diakses tanggal 12 februari 2020

Contan.co.id, “Jumlah pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai 58,97 juta

orang (https://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-pelaku-umkm-di-2018-

diprediksi-mencapai-5897-juta-orang, diakses pada tanggal 25 juni 2019 ).

https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029 Diakses

pada tanggal 1 Agustus 2019

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967

101KOKO_DARKUSNO_A/FAKTOR_YANG_MEMEPENGARUHI_PE

R KEMBANG.Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019

KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at :

https://typoonline.com/kbbi/pendampingan di akses pada tanggal 25 juni

2019

KEMENAG KALSEL, “Mengenal Aliran-Aliran Klasik Dalam Dunia

Pendidikan ”(Https://Kalsel.Kemenag.Go.Id/Opini/675/Mengenal-Aliran-

Aliran-Klasik-Dalam-Dunia-Pendidikan, Diakses Pada 7 April 2020, 2020)

Murti Ali Lingga/Kompas.com, “Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia

Masih

Menengah”(https://money.kompas.com/read/2019/07/22/111200026/bappe

nas--kualitas-sumber-daya-manusia-indonesia-masih-menengah-, diakses

pada tanggal 12 Februari 2020 )

M. Nurhadi Pratomo - Bisnis.com" Akses Pasar Ekspor, UMKM Masih Hadapi

Kendala” (https://ekonomi.bisnis.com/read/20171005/12/696232/akses-

pasar-ekspor-umkm-masih-hadapi-kendala, di akses pada tanggal 12

Februari 2020)

Rosid, M, (1998), Manajemen Usaha Kecil Menengah dan Koperasi, Pusat

Pengembangan Bahan Ajar-UMB, dapat diakses di

wwwpksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../31013-3478126269633.doc

Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008

https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029

Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019

108

DOKUMENTASI

Proses pengenalan Mahasiswa Riset kepada pegawai dan staf dinas koperasi

dan UMKM Kota Jambi

Pengisian Kuisioner sekaligus pemberian kenang-kenangan kepada pimpinan

Gerai Amanah Ibu Iko Ordiana karena UMKM Amanah menjadi awal

tercetusnya judul skripsi ini

109

110

Pegiat UMKM yang menjadi target pengisian kuisioner

Proses Pengisian Kuisioner

111

Proses pengisian Kuisioner

111

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN, PENDAMPINGAN , DAN PEMBINAAN DINAS

KOPERASI DAN UMKM TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA JAMBI

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dalam rangka penulisan skripsi yang digunakan sebagai salah satu

syaratmendapatkan gelar S1 di Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ,

maka saya:

Nama : Rahendra Farean

Jurusan : Ekonomi Syariah

Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak gunamengisi

kuesioner penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagiseluruh pihak.

Sehingga Bapak/Ibu dapat bersedia mengisi, menjawab kuesionerini dengan sebenar-

benarnya.

Atas perhatiannya peneliti mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnyaatas

kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengisikuesioner

ini, dan peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidakberkenan di hati

Bapak/Ibu.

Hormat Saya

Rahendra Farean

112

A. Petunjuk Pengisian

1. Baca dan cermati pertanyaan dalam kuesioner dengan telitisebelum

memilih jawaban

2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnyadengan

memberi tanda centang (v) didalam kotak yang telah disediakan

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju 1

TS : Tidak Setuju 2

KS : Kurang Setuju 3

S : Setuju 4

SS : Sangat Setuju 5

B. Identitas Responden

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

3. Umur : <20 Tahun

2 6-35 Tahun

3 6-45 Tahun

Lebih dari 46 Tahun

4. Pendidikan : SMA / Sedeajat

S1

S2

LAINNYA

5. Jenis Usaha : Fashion/ Craft/ Kuliner/ Jasa danPerdagangan/ Konveksi

6. Lama Usaha :

C. Item Pernyataan

1. Pelatihan (X1)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Saya mengikuti pelatihan UMKM

yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan

UMKM

2 Saya Berpartisipasi aktif dalam

pelaksanaan program pelatihan yang

diadakan Dinas Koperasi dan UMKM

3 Instruktur (pelatih) menyampaikan

materinya dengan baik sehingga

materi mudah saya mengerti

4 Materi pelatihan yang diberikan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM sesuai

dengan usaha yang saya jalankan

2. Pembinaan (X2)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Pemberian fasilitas pemasaran dan

promosi oleh Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Jambi

2 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

memberikan kiat-kiat dan dukungan

kepada UMKM untuk kemandirian

bisnis.

3 Pemberian fasilitas pemasaran, oleh

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

meningkatkan potensi UMKM

4 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

memberikan pembinaan keahlian

produksi, pemasaran, packing kemasan.

3. Pendampingan (X3)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Mentor/pendamping Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Jambi memberikan

pendampingan kepada UMKM

2 Layanan konsultasi terkait dengan cara

agar UMKM Berkembangan telah

berjalan maksimal

3 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

memberikan pendampingan izin usaha

untuk UMKM

4 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

Memberikan pendampingan

peningkatan kualitas produk, strategi

pemasaran.

4. Perkembangan (Y)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Dengan adanya arahan dan

pendampingan, jumlah aset atau modal

usaha UMKM meningkat

2 omzet saya meningkat setelah

mendapatkan pendampingan dari Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Jambi

3 Dengan adanya pelatihan, pembinaan

dan pendampingan, jumlah tenaga

kerja bertambah

4 Dengan adanya pelatihan, pembinaan

dan pendampingan, ada berdiri cabang

baru.

FREQUENCIES VARIABLES=JENIS_KELAMIN UMUR PENDIDIKAN JENIS_USAHA

LAMA_USAHA /ORDER=ANALYSIS. (SPSS)

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

LAKI-LAKI 21 22.8 22.8 22.8

PEREMPUAN 71 77.2 77.2 100.0

Total 92 100.0 100.0

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

25 2 2.2 2.2 2.2

26 3 3.3 3.3 5.4

27 6 6.5 6.5 12.0

28 12 13.0 13.0 25.0

29 11 12.0 12.0 37.0

30 11 12.0 12.0 48.9

31 6 6.5 6.5 55.4

32 7 7.6 7.6 63.0

33 6 6.5 6.5 69.6

34 5 5.4 5.4 75.0

35 7 7.6 7.6 82.6

36 3 3.3 3.3 85.9

37 3 3.3 3.3 89.1

38 4 4.3 4.3 93.5

39 1 1.1 1.1 94.6

40 2 2.2 2.2 96.7

41 1 1.1 1.1 97.8

49 1 1.1 1.1 98.9

51 1 1.1 1.1 100.0

Total 92 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S1 35 38.0 38.0 38.0

SMA/SEDERAJAT 54 58.7 58.7 96.7

SMP 3 3.3 3.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

JENIS_USAHA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

9 9.8 9.8 9.8

AIR MINUM ISI ULANG 1 1.1 1.1 10.9

ANEKA DODOL DAN KUE

KERING 1 1.1 1.1 12.0

ANEKA KERIPIK 2 2.2 2.2 14.1

ANEKA KUE TRADISIONAL 1 1.1 1.1 15.2

ANEKA STIK 1 1.1 1.1 16.3

BAWANG GORENG 1 1.1 1.1 17.4

BOLU 1 1.1 1.1 18.5

ECERAN KOSMETIK 1 1.1 1.1 19.6

GORENGAN 1 1.1 1.1 20.7

IKAN GILING DAN PEMPEK 1 1.1 1.1 21.7

JASA CUCI PAKAIAN 1 1.1 1.1 22.8

JUIECE 1 1.1 1.1 23.9

KELONTONG 1 1.1 1.1 25.0

KERAJINAN 2 2.2 2.2 27.2

KERIPIK 1 1.1 1.1 28.3

KERIPIK PISANG 1 1.1 1.1 29.3

KERIPIK PISANG DAN UBI 1 1.1 1.1 30.4

KERIPIK UBI 1 1.1 1.1 31.5

KERIPING PISANG 1 1.1 1.1 32.6

KIPANG KACANG 1 1.1 1.1 33.7

KOPI 1 1.1 1.1 34.8

KOST 2 2.2 2.2 37.0

KUE 2 2.2 2.2 39.1

KUE BASAH 3 3.3 3.3 42.4

KUE BASAH DAN KE

KERING 1 1.1 1.1 43.5

KUE KERING 2 2.2 2.2 45.7

KUE KERING DAN BASAH 1 1.1 1.1 46.7

KUE KERING DAN KUE

BASAH 4 4.3 4.3 51.1

KUE KERING KACANG

TAUJIN 1 1.1 1.1 52.2

KUE TRADISIONAL 3 3.3 3.3 55.4

MAKARONI 1 1.1 1.1 56.5

MANISAN DAN SAYURAN 1 1.1 1.1 57.6

MANISAN SEMBAKO 1 1.1 1.1 58.7

MASAKAN PADANG 1 1.1 1.1 59.8

PAKAIAN ANAK-ANAK 1 1.1 1.1 60.9

PAKAIAN DISTRO 1 1.1 1.1 62.0

PAKAIAN MUSLIM 1 1.1 1.1 63.0

PARFUM LONDRI 1 1.1 1.1 64.1

PEKYEK & TE 1 1.1 1.1 65.2

PEMPEK 4 4.3 4.3 69.6

PEMPEK IKAN 1 1.1 1.1 70.7

PENGOLAHAN IKAN 2 2.2 2.2 72.8

PENJAHIT 2 2.2 2.2 75.0

REMPEYEK 1 1.1 1.1 76.1

RENGINANG IKAN 1 1.1 1.1 77.2

RISOL 2 2.2 2.2 79.3

RUMAH MAKAN 1 1.1 1.1 80.4

SANCK 1 1.1 1.1 81.5

SARAPAN PAGI DONER 1 1.1 1.1 82.6

SARI JAHE 1 1.1 1.1 83.7

SEWA TENDA 1 1.1 1.1 84.8

TAMBAK IKAN 1 1.1 1.1 85.9

TOKO ALAT TULIS 1 1.1 1.1 87.0

TOKO HERBAL 1 1.1 1.1 88.0

TOKO KELONTONG 1 1.1 1.1 89.1

TOKO MANISAN 8 8.7 8.7 97.8

WARUNG SEMBAKO 1 1.1 1.1 98.9

WARUNG SOTO 1 1.1 1.1 100.0

Total 92 100.0 100.0

LAMA_USAHA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1 14 15.2 16.9 16.9

2 23 25.0 27.7 44.6

3 21 22.8 25.3 69.9

4 14 15.2 16.9 86.7

5 4 4.3 4.8 91.6

6 2 2.2 2.4 94.0

7 2 2.2 2.4 96.4

8 1 1.1 1.2 97.6

14 1 1.1 1.2 98.8

20 1 1.1 1.2 100.0

Total 83 90.2 100.0

Missing System 9 9.8

Total 92 100.0

1. Frequency Table Variabel X1

X1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 66 71.7 71.7 71.7

SS 26 28.3 28.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

X1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 61 66.3 66.3 66.3

SS 31 33.7 33.7 100.0

Total 92 100.0 100.0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 63 68.5 68.5 68.5

SS 29 31.5 31.5 100.0

Total 92 100.0 100.0

X1.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

STS 10 10.9 10.9 10.9

TS 5 5.4 5.4 16.3

KS 36 39.1 39.1 55.4

S 41 44.6 44.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

2. Frequency Table Variabel X2

X2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

STS 1 1.1 1.1 1.1

TS 4 4.3 4.3 5.4

KS 11 12.0 12.0 17.4

S 69 75.0 75.0 92.4

SS 7 7.6 7.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

X2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 36 39.1 39.1 39.1

SS 56 60.9 60.9 100.0

Total 92 100.0 100.0

X2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

TS 14 15.2 15.2 15.2

KS 13 14.1 14.1 29.3

S 65 70.7 70.7 100.0

Total 92 100.0 100.0

X2.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 59 64.1 64.1 64.1

SS 33 35.9 35.9 100.0

Total 92 100.0 100.0

3. Frequency Table Variabel X3

X3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

STS 5 5.4 5.4 5.4

TS 2 2.2 2.2 7.6

KS 23 25.0 25.0 32.6

S 27 29.3 29.3 62.0

SS 35 38.0 38.0 100.0

Total 92 100.0 100.0

X3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

STS 4 4.3 4.3 4.3

TS 1 1.1 1.1 5.4

KS 23 25.0 25.0 30.4

S 30 32.6 32.6 63.0

SS 34 37.0 37.0 100.0

Total 92 100.0 100.0

X3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

STS 5 5.4 5.4 5.4

TS 2 2.2 2.2 7.6

KS 22 23.9 23.9 31.5

S 61 66.3 66.3 97.8

SS 2 2.2 2.2 100.0

Total 92 100.0 100.0

4. Frequency Table Variabel Y

Y.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 66 71.7 71.7 71.7

SS 26 28.3 28.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Y.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S 54 58.7 58.7 58.7

SS 38 41.3 41.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Y.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

KS 66 71.7 71.7 71.7

S 26 28.3 28.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Y.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

KS 39 42.4 42.4 42.4

S 53 57.6 57.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PELATIHAN_X1 92 13 19 16.11 1.579

PEMBINAAN_X2 92 12 18 16.36 1.297

PENDAMPINGAN_X3 92 7 19 16.02 2.878

PERKEMBANGAN_Y 92 14 18 15.55 1.296

Valid N (listwise) 92

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

X1.1 59.76 18.250 .302 .665

X1.2 59.71 17.990 .349 .660

X1.3 59.73 18.134 .320 .663

X1.4 60.87 16.752 .250 .674

X2.1 60.21 18.276 .158 .679

X2.2 59.43 20.139 -.171 .705

X2.3 60.49 15.769 .556 .625

X2.4 59.68 19.801 -.095 .698

X3.1 60.12 13.997 .535 .618

X3.2 60.08 15.346 .398 .648

X3.3 60.47 14.999 .627 .609

X3.4 59.49 19.000 .086 .683

Y.1 59.76 18.162 .326 .663

Y.2 59.63 17.532 .446 .650

Y.3 60.76 19.173 .062 .684

Y.4 60.47 18.559 .191 .674

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .475a .226 .199 1.159

a. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN_X3, PEMBINAAN_X2,

PELATIHAN_X1

b. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 34.454 3 11.485 8.545 .000b

Residual 118.274 88 1.344

Total 152.728 91

a. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y

b. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN_X3, PEMBINAAN_X2, PELATIHAN_X1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7.976 1.828 4.363 .000

PELATIHAN_X1 .337 .080 .411 4.224 .000

PEMBINAAN_X2 .164 .097 .165 1.696 .093

PENDAMPINGAN_X3 -.034 .043 -.076 -.800 .426

a. Dependent Variable: PERKEMBANGAN_Y

Uji Validitas Tiap Variabel

X1.

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 PELATIHAN_X1

X1.1

Pearson Correlation 1 .727** .665** -.013 .694**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .900 .000

N 92 92 92 92 92

X1.2

Pearson Correlation .727** 1 .655** .039 .727**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .713 .000

N 92 92 92 92 92

X1.3

Pearson Correlation .665** .655** 1 .024 .698**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .824 .000

N 92 92 92 92 92

X1.4

Pearson Correlation -.013 .039 .024 1 .620**

Sig. (2-tailed) .900 .713 .824 .000

N 92 92 92 92 92

PELATIHAN_X1

Pearson Correlation .694** .727** .698** .620** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 92 92 92 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

X2.

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 PEMBINAAN_X

2

X2.1

Pearson Correlation 1 -.130 .360** .013 .677**

Sig. (2-tailed) .217 .000 .902 .000

N 92 92 92 92 92

X2.2

Pearson Correlation -.130 1 -.061 -.050 .257*

Sig. (2-tailed) .217 .562 .633 .013

N 92 92 92 92 92

X2.3

Pearson Correlation .360** -.061 1 -.009 .734**

Sig. (2-tailed) .000 .562 .932 .000

N 92 92 92 92 92

X2.4

Pearson Correlation .013 -.050 -.009 1 .354**

Sig. (2-tailed) .902 .633 .932 .001

N 92 92 92 92 92

PEMBINAAN_X2

Pearson Correlation .677** .257* .734** .354** 1

Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .001

N 92 92 92 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

X3.

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 PENDAMPINGA

N_X3

X3.1

Pearson Correlation 1 .829** .881** .197 .964**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .060 .000

N 92 92 92 92 92

X3.2

Pearson Correlation .829** 1 .676** .249* .910**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .000

N 92 92 92 92 92

X3.3

Pearson Correlation .881** .676** 1 .017 .866**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .874 .000

N 92 92 92 92 92

X3.4

Pearson Correlation .197 .249* .017 1 .343**

Sig. (2-tailed) .060 .017 .874 .001

N 92 92 92 92 92

PENDAMPINGAN_X3

Pearson Correlation .964** .910** .866** .343** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001

N 92 92 92 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Y.

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 PERKEMBANGA

N_Y

Y.1

Pearson Correlation 1 .601** -.019 .196 .648**

Sig. (2-tailed) .000 .860 .061 .000

N 92 92 92 92 92

Y.2

Pearson Correlation .601** 1 .209* .318** .787**

Sig. (2-tailed) .000 .046 .002 .000

N 92 92 92 92 92

Y.3

Pearson Correlation -.019 .209* 1 .392** .573**

Sig. (2-tailed) .860 .046 .000 .000

N 92 92 92 92 92

Y.4

Pearson Correlation .196 .318** .392** 1 .710**

Sig. (2-tailed) .061 .002 .000 .000

N 92 92 92 92 92

PERKEMBANGAN_Y

Pearson Correlation .648** .787** .573** .710** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 92 92 92 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Karakteristik Responden

No

Responden

Jenis

Kelamin

Umur Pendidikan Jenis Usaha Lama

Usaha

1 Perempuan 33 S1 Risol 2

2 Perempuan 30 S1 Risol 2

3 Perempuan 30 S1 Kue Basah 1

4 Perempuan 31 S1 Kue Basah 1

5 Perempuan 28 S1 Kue Basah 3

6 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT

7 Perempuan 25 SMA/SEDERAJAT

8 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT

9 Perempuan 37 SMA/SEDERAJAT Rumah

Makan

5

10 Perempuan 28 S1 Kerajinan 3

11 Perempuan 28 S1 Kerajinan 3

12 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue Kering 2

13 Laki-Laki 31 SMA/SEDERAJAT

14 Perempuan 27 S1

15 Perempuan 28 S1 Kue 1

16 Perempuan 34 S1 Kue Basah

Dan Ke

Kering

1

17 Perempuan 33 SMA/SEDERAJAT Kue

Tradisional

1

18 Perempuan 27 S1 Kue Kering

Dan Kue

Basah

1

19 Perempuan 29 S1

20 Perempuan 28 S1

21 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT

22 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT

23 Laki-Laki 35 S1 Kopi 4

24 Perempuan 33 S1 Pekyek & Te 2

25 Perempuan 36 SMA/SEDERAJAT Sarapan Pagi

Doner

3

26 Perempuan 40 SMA/SEDERAJAT Ikan Giling

Dan Pempek

3

27 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Aneka Kue

Tradisional

4

28 Perempuan 29 S1 Keripik Ubi 2

29 Perempuan 27 S1 Keripik

Pisang Dan

Ubi

2

30 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue 3

31 Perempuan 27 SMA/SEDERAJAT Keripik 3

32 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Pengolahan

Ikan

3

33 Perempuan 28 SMP Renginang

Ikan

1

34 Perempuan 32 S1 Pempek Ikan 14

35 Perempuan 51 S1 Pengolahan

Ikan

20

36 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

7

37 Perempuan 38 SMA/SEDERAJAT Warung Soto 5

38 Laki-Laki 29 S1 Pakaian

Distro

1

39 Perempuan 39 SMA/SEDERAJAT Tambak Ikan 5

40 Laki-Laki 30 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

3

41 Perempuan 35 SMA/SEDERAJAT Pempek 4

42 Perempuan 34 SMP Jasa Cuci

Pakaian

2

43 Perempuan 49 SMA/SEDERAJAT Kost 4

44 Perempuan 36 SMP Sewa Tenda 2

45 Perempuan 31 S1 Toko

Manisan

3

46 Laki-Laki 34 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

3

47 Laki-Laki 32 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

6

48 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Manisan

Sembako

4

49 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Kelontong 4

50 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

3

51 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Toko Alat

Tulis

3

52 Perempuan 34 SMA/SEDERAJAT Gorengan 1

53 Perempuan 35 SMA/SEDERAJAT Pempek 2

54 Laki-Laki 37 SMA/SEDERAJAT Air Minum

Isi Ulang

3

55 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Penjahit 2

56 Laki-Laki 29 SMA/SEDERAJAT Parfum

Londri

2

57 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT Eceran

Kosmetik

2

58 Laki-Laki 35 SMA/SEDERAJAT Manisan Dan

Sayuran

4

59 Laki-Laki 40 SMA/SEDERAJAT Masakan

Padang

6

60 Perempuan 41 SMA/SEDERAJAT Toko Herbal 8

61 Laki-Laki 33 SMA/SEDERAJAT Pakaian

Anak-Anak

4

62 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Kue

Tradisional

3

63 Laki-Laki 30 SMA/SEDERAJAT Toko

Kelontong

3

64 Laki-Laki 30 S1 Kost 4

65 Perempuan 28 S1 Kue Kering

Dan Kue

Basah

1

66 Perempuan 29 S1 Aneka Dodol

Dan Kue

Kering

2

67 Perempuan 29 S1 Aneka Stik 2

68 Perempuan 29 S1 Aneka

Keripik

3

69 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Aneka

Keripik

2

70 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Kue Kering

Dan Kue

Basah

3

71 Perempuan 27 S1 Sanck 3

72 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT Kue Kering

Kacang

Taujin

1

73 Laki-Laki 34 S1 Kipang

Kacang

1

74 Perempuan 32 S1 Rempeyek 2

75 Laki-Laki 32 S1 Pempek 2

76 Perempuan 35 S1 Bolu 3

77 Perempuan 28 S1 Kue Kering

Dan Kue

Basah

4

78 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT Kue Kering 2

79 Perempuan 25 S1 Makaroni 2

80 Perempuan 27 SMA/SEDERAJAT Kue

Tradisional

1

81 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Keriping

Pisang

1

82 Perempuan 37 SMA/SEDERAJAT Bawang

Goreng

7

83 Perempuan 31 SMA/SEDERAJAT Sari Jahe 4

84 Perempuan 26 SMA/SEDERAJAT Pempek 2

85 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Penjahit 4

86 Perempuan 28 SMA/SEDERAJAT Toko

Manisan

5

87 Perempuan 29 S1 Kue Kering

Dan Basah

3

88 Perempuan 30 SMA/SEDERAJAT Keripik

Pisang

2

89 Perempuan 32 SMA/SEDERAJAT Juiece 2

90 Laki-Laki 36 S1 Toko

Manisan

4

91 Laki-Laki 38 SMA/SEDERAJAT Warung

Sembako

4

92 Perempuan 29 SMA/SEDERAJAT Pakaian

Muslim

2

Rekapitulasi Hasil Kuisioner

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Y1 Y2 Y3 Y4

1 5 5 5 3 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 3 3 18 16 17 16

2 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 19 17 14 16

3 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 18 18 18 16

4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 3 3 19 16 16 16

5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 16 16 18 15

6 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 3 3 16 17 18 14

7 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 15 17 18 14

8 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14

9 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 15 17 19 14

10 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14

11 4 4 4 1 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 13 16 19 14

12 4 4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 14 18 19 14

13 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 15 17 19 14

14 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15

15 4 4 4 1 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 17 19 15

16 4 4 4 1 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 17 19 15

17 4 4 4 1 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 13 14 19 15

18 4 4 4 1 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 13 15 19 15

19 4 4 4 2 3 5 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 14 16 19 15

20 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 16 14 19 15

21 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15

22 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 16 17 19 15

23 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 16 19 14

24 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 16 19 14

25 4 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 3 3 17 18 18 15

26 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 18 14 19 15

27 5 5 5 3 3 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 18 15 19 16

28 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 18 14 19 16

29 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 18 17 19 17

30 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 18 18 19 17

31 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 19 16 19 17

32 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 18 17 19 17

33 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 19 16 18 17

34 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 17 18 18 17

35 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 17 16 18 16

36 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 15 16 18 14

37 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 16 17 19 14

38 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 15 17 19 15

39 4 4 4 4 4 5 4 4 1 5 1 5 4 4 3 3 16 17 12 14

40 4 4 4 1 1 5 2 4 2 5 2 5 4 4 4 4 13 12 14 16

41 4 4 4 2 2 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 4 14 15 16 16

42 4 4 4 3 3 5 2 5 4 4 4 5 4 4 3 3 15 15 17 14

43 4 4 4 4 4 5 2 5 1 1 1 5 4 4 3 3 16 16 8 14

44 4 4 4 1 4 5 2 5 1 1 1 4 4 4 3 3 13 16 7 14

45 4 4 4 1 4 5 2 4 1 1 1 5 4 4 3 3 13 15 8 14

46 4 4 4 1 4 4 2 5 1 1 1 5 4 4 3 3 13 15 8 14

47 4 4 4 1 4 5 2 4 2 2 2 4 4 4 3 3 13 15 10 14

48 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 14 15 16 14

49 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 3 3 16 15 16 14

50 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 16 15 16 14

51 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 16 14 16 15

52 4 4 4 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 16 13 16 15

53 4 4 4 4 2 5 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 16 13 13 15

54 4 4 4 4 2 5 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 16 13 13 14

55 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 16 17 13 14

56 5 5 5 3 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 18 18 13 14

57 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 18 16 13 18

58 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4 4 18 16 14 18

59 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 18 17 17 18

60 4 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 16 17 17 18

61 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 16 18 17 17

62 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 16 18 16 17

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 16 16 16 17

64 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 16 17 16 16

65 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 16 17 16 16

66 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 17 17 16 15

67 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 18 17 13 14

68 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 18 17 14 15

69 5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 18 17 14 15

70 4 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 17 17 14 16

71 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 17 17 14 17

72 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 17 18 14 18

73 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 16 17 14 18

74 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 16 17 13 18

75 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 16 18 17 17

76 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17

77 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17

78 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 17 17 16 17

79 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 18 16 16 16

80 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 17 17 16 15

81 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 16 18 16 15

82 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 4 3 4 15 17 13 16

83 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 15 17 13 17

84 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 16 17 13 17

85 5 5 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 17 17 13 17

86 5 5 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 5 5 3 4 17 17 13 17

87 4 5 4 3 4 5 4 5 3 3 3 4 4 5 3 4 16 18 13 16

88 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 16 18 16 16

89 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 17 16 16

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16

91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16

92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 16 16

X1 X2 X3 YNOPELATIHAN (X1) PEMBINAAN (X2) PENDAMPINGAN (X3) PERKEMBANGAN (Y)

TENTANG SAYA

Saya adalah seorang Mahasiswa

Lahir di Payolebar, 07 september 1997 yang sekarang

sedang menjalani kuliah

disemester 7 dan akan

memasuki semester 8. saya hobi bermain volly dan petualangan.

Pantang menyerah untuk selalu

berjuang.

Dusun Karya

Makmur, RT 008,

RW 003, Desa

Payolebar, Kec. Singkut, Kab.

Sarolangun

[email protected]

0822-6948-4665

DATA PRIBADI Nama : Rahendra Farean

NIM : EES160543

TTL : Payolebar, 07-09-1997

Pendidikan Terakhir : SMA (sederjat) Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Ruma : Dusun Karya Makmur RT 008 RW 003 Desa

Payolebar, Kec Singkut, Kab Sarolangun, Prov. Jambi, Indonesia

Alamat Kosan : Jl. Purboyo Kolopaking Simpang IV Sipin, Kec. Telanipura, Kota Jambi, Indonesia

Tinggi dan BB : 168 Cm dan 70 Kg

Gol darah : A

Ayah : Taryono Ibuk : Siti Nurjanah

PENDIDIKAN

SDN 72 SINGKUT 2003-2009

SMPN 3 SAROLANGUN 2009-2012

SMAN 2 SAROLANGUN (Jurusan IPA) 2012-2015

KETERAMPILAN

MS WORD MS EXCEL MS POWERPOINT SPSS

POTENSI DIRI

Ketegasan

Percaya Diri

Mandiri PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota LDK

Anggota HIMASI (Himpunan Mahasiswa Singkut)

Anggota GEMSAR (Gerakan Mahasiswa Sarolangun)

REKAPITULASI DATA PELATIHAN UMKM DINAS KOPERASI DAN

UMKM KOTA JAMBI

NO JENIS PELATIHAN JUMLAH UMKM

1 Pelatihan Handy Craft Daur Ulang Angkatan 1 40 UMKM

2 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan Makanan

Angkatan II

40 UMKM

3 Pelatihan Handy Craft Daur Ulang Angkatan 1 40 UMKM

4 Pelatihan Keterampilan Handy Craft 30 UMKM

5 Pelatihan Sertifikat Label Halal 15 UMKM

6 Pelatihan Keterampilan Aneka Olahan Makanan

Angkatan I

20 UMKM

7 Peserta Sosialisasi Sertifikat P-IRT 70 UMKM