PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN AMILUM DALAM FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum folium ) SECARA KEMPA LANGSUNG TERHADAP SIFAT FISIK TABLET TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh : M RIA DWI PUTRI PERMATA SARI NIM.M3509039 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang...

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN AMILUM

DALAM FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN KEMANGI

(Ocimum sanctum folium ) SECARA KEMPA LANGSUNG

TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi

Oleh :

M RIA DWI PUTRI PERMATA SARI

NIM.M3509039

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

apapun di sauatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dia dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

yang telah diperoleh dapat ditinjau dan atau dicabut.

Surakarta, Juli 2012

M Ria Dwi Putri P.S

NIM.M3509039

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN AMILUM

DALAM FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN KEMANGI

(Ocimum sanctum folium ) SECARA KEMPA LANGSUNG

TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

M RIA DWI PUTRI PERMATA SARI

Jurusan D3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

INTISARI

Daun kemangi diyakini masyarakat dapat menurunkan demam. Hal ini

telah dibuktikan juga dalam penelitian efek antipiretik ekstrak daun kemangi

(Ocimum sanctum folium) pada tikus putih. Tujuan dari penelitian ini adalah

mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni tablet yang dibuat

secara kempa langsung, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan Avicel

PH 102 dan amilum sebagai disintegran terhadap sifat fisik tablet.

Ekstrak kemangi sebagai zat aktif dibuat secara maserasi menggunakan

pelarut etanol 70%. Ekstrak kental ditambah dengan avicel PH 101 (1:1)

kemudian dikeringkan di oven pada suhu 500C selama 4 jam. Tablet ekstrak

kemangi dibuat 3 formula dengan variasi avicel PH 102 dan amilum sebagai

disintegran. Pengujian yang dilakukan antara lain waktu alir dan sudut diam serta

pengujian untuk tablet meliputi uji visual, keseragaman ukuran dan bobot, waktu

hancur, kekerasan dan kerapuhan. Data yang diperoleh dibandingkan dengan

persyaratan dalam Farmakope Indonesia dan pustaka lainnya serta dianalisis

menggunakan ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan uji

Post Hoc Test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet ekstrak kemangi dapat dibuat

sediaan tablet dengan metode kempa langsung. Variasi penggunaan avicel PH

102 dan amilum berpengaruh terhadap sifat fisik tablet. Formula 2 telah

memenuhi syarat untuk semua uji sifat fisik tablet sedangkan formula 1 tidak

memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak memenuhi syarat

pada uji kerapuhan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna pada semua formula untuk semua uji sifat fisik tablet.

Kata kunci : tablet, kemangi, kempa langsung, avicel PH 102, amilum,

Ocimum sanctum folium

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

EFFECT OF ADDITION AVICEL PH 102 AND STARCH

IN TABLET FORMULATION BASIL LEAVES EXTRACT

(Ocimum sanctum folium) IN DIRECT COMPRESSION METHOD

TO PHYSICAL PROPERTIES OF TABLET

M RIA DWI PUTRI PERMATA SARI

Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Science

Sebelas Maret University

ABSTRAK

People believe that Ocimum sanctum folium can reduce the fever. This

has been demonstrated also in studies antipyretic effect of basil extract (Ocimum

sanctum folium) in the rat. The purpose of this study is to get an innovative

pharmaceutical tablets which are made of direct compression method, as well as

to determine the effect of the addition of Avicel PH 102 and starch as a tablet

disintegran on the physical properties.

Basil extract as the active ingredient is made by maceration using 70%

ethanol solvent. Condensed extract coupled with Avicel PH 101 (1:1) and then

dried in an oven at a temperature of 500C for 4 hours. Tablet extracts of basil

made 3 formula with a variety of Avicel PH 102 and starch as disintegran.

Evaluation on the tablet in this study include flowability and angel of repose,

visual test, uniformity of size and weight, disintegration time , hardness and

friability. The data obtained were compared with Pharmacopoeia requirements in

Indonesia and other literature and analyzed using one way ANOVA with a

confidence level of 95%, followed by Post Hoc Test test.

The results showed that basil extract tablet dosage tablet may be made by

direct compression method. Avicel PH 102 using a variation and starch affect the

physical properties of tablets. Formula 2 has been qualified for all physical

properties of the test tablet while the formula 1 are not eligible at the tablet

disintegrant test and the formula 3 are not eligible to friability test. The results

also showed that there were significant differences on all formula for all tests of

physical properties of tablets.

Keyword: tablet, basil, direct compression, Avicel PH 102, starch, Ocimum

sanctum folium

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selama kita mau berusaha

(Anonim)

Tak ada usaha yang sia-sia, selama kita mau mencoba

(Anonim)

Semua mimpi kita bisa jadi nyata

jika kita punya keberanian untuk meraihnya

(Walt Disney)

Untuk bisa memulai sesuatu , anda tidak harus menjadi hebat,

Tetapi mulailah untuk menjadi hebat!

(Zig Ziglar)

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini

Ku persembahkan untuk bapak, ibu

kasih sayangnya, kakak serta semua

teman-temanku atas kebersamaan

dan dukungan yang diberikan

selama ini.

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiem

Alhamdulillahirobil‘aalamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang tanpa henti sedetikpun senantiasa melimpahkan rahmat, taufik,

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir

ini dengan judul “Pengaruh Penambahan Avicel PH 102 dan Amilum dalam

Formulasi Tablet Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum folium ) secara

Kempa Langsung terhadap Sifat Fisik Tablet” yang merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi pada Program D3 Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab yaitu: Pendahuluan, Tinjauan

Pustaka, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan serta Kesimpulan dan Saran.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Penelitian Tugas Akhir ini tidak

lepas dari perhatian, bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak yang

sungguh berarti dan berharga bagi penulis. Dengan rasa tulus ikhlas dan dengan

segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan., M.Sc.(Hons), Ph.D selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

2. Bapak Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis sejak

persiapan sampai dengan selesainya tugas akhir ini.

3. Orang tua saya yang selalu memberi dukungan serta doa kepada saya.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu baik langsung maupun tidak langsung selama penelitian hingga

penyelesaian tugas akhir ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang farmasi dan dunia kesehatan

pada umumnya. Kepada semua pihak yang disebutkan diatas semoga Allah SWT

menerima amal baik kita sekalian. Amin

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................iii

INTISARI ............................................................................................................iv

ABSTRAK............................................................................................................v

HALAMAN MOTTO...........................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xvi

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB II. LANDASAN TEORI…...........................................................................5

A. Tinjauan Pustaka................................................................................. 5

1. Tinjauan Tentang Tanaman ............................................................5

2. Tinjauan Tentang Ekstrak................................................................6

3.Tinjauan Tentang Tablet...................................................................8

4. Metode Kempa Langsung .............................................................13

5. Pengaruh Bahan Disintegran terhadap Tablet................................15

6. Monografi Bahan Tambahan Tablet .............................................17

B. Kerangka Pemikiran .........................................................................19

C. Hipotesis ...........................................................................................21

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................22

A. Kategori Penelitian dan Variabel .....................................................22

B. Waktu dan Tempat Penelitian ..........................................................22

1. Waktu .........................................................................................22

2. Tempat .......................................................................................22

C. Alat dan Bahan ................................................................................23

1. Alat.............................................................................................23

2. Bahan .........................................................................................23

D. Tahapan Penelitian ..........................................................................23

1. Pengambilan Bahan ...................................................................23

2. Determinasi Tanaman ................................................................24

3. Pembuatan Serbuk .....................................................................24

4. Pemeriksaan Mutu Serbuk .........................................................24

5. Pembuatan Ekstrak secara Maserasi ..........................................24

6. Pemeriksaan Kualitas Ekstrak ...................................................24

7. Pengeringan Ekstrak Daun Kemangi .........................................25

8. Perhitungan Dosis Ekstrak Daun Kemangi ...............................25

9. Formulasi Tablet dengan Metode Kempa Langsung .................26

10. Evaluasi Serbuk Ekstrak Daun Kemangi dan Massa tablet .......27

11. Evaluasi Tablet ..........................................................................28

E. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis ............................30

F. Diagram Alir Cara Kerja .................................................................32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................33

A. Determinasi tanaman Kemangi .......................................................33

B. Hasil Pengolahan Simplisia Kemangi .............................................33

C. Hasil identifikasi Serbuk Simplisia Kemangi ..................................34

D. Hasil Pembuatan Ekstrak Kental Kemangi .....................................34

E. Hasil Pemeriksaan Ekstrak Kental Kemangi ...................................35

1. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Ekstrak Kental .......................35

2. Hasil Pemeriksaan Uji Daya Lekat ............................................35

F. Pembuatan Ekstrak Kering Kemangi ..............................................36

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

G. Pembuatan Massa Tablet dengan Metode Kempa Langsung ..........37

H. Jasil Pemeriksaan Massa Tablet ......................................................37

1. Waktu Alir .................................................................................38

2. Sudut Diam ................................................................................40

I. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet ...............................................42

1. Keseragaman bobot dan keseragaman ukuran ...........................43

2. Kekerasan ..................................................................................45

3. Kerapuhan ..................................................................................46

4. Waktu Hancur ............................................................................48

BAB V. Kesimpulan dan Saran ..........................................................................51

A. Kesimpulan ......................................................................................51

B. Saran ................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................52

LAMPIRAN.........................................................................................................55

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Tipe dan jumlah disintegran/bahan disintegran yang umum

ditambahkan ...........................................................................................17

Tabel II. Formula Tablet yang dibuat..................................................................26

Tabel III. Penyimpangan bobot rata-rata tablet..................................................29

Tabel IV. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Serbuk Ekstrak Kemangi.....................36

Tabel V. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Massa Tablet Ekstrak Kemangi ...........38

Tabel VI. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Ekstrak Kemangi......................43

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir cara kerja ......................................................................32

Gambar 2. Serbuk Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) ..................................34

Gambar 3. Ekstrak Kental Kemangi (Ocimum sanctum L.) ...............................35

Gambar 4. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Alir Sebelum

dan sesudah penambahan bahan pelicin...........................................39

Gambar 5. Histogram Hubungan antara Formula dengan Sudut Diam sebelum

dan sesudah ditambah pelicin ( 0 ) ...................................................41

Gambar 6. Tablet Ekstrak Kemangi (Ocimum sanctum L.) ................................42

Gambar 7. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kekerasan

Tablet (kg) .........................................................................................45

Gambar 8. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kerapuhan

Tablet (%)..........................................................................................47

Gambar 9. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Hancur

Tablet Ekstrak Kemangi (menit) .......................................................50

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Determinasi Tanaman Kemangi (Ocimum sanctum L.) ................55

Lampiran 2. Takaran Dosis Ekstrak Kental dan Ekstrak kering daun

Kemangi .........................................................................................56

Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan Daya Lekat Ekstrak Kental...............................57

Lampiran 4. Waktu alir dan sudut diam serbuk ekstrak daun kemangi..............57

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Waktu Alir dan Sudut Diam Serbuk..................58

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Keseragaman Bobot Tablet ...............................67

Lampiran 7. Hasil Pengukuran Kekerasan Tablet................................................72

Lampiran 8. Hasil Pengukuran Kerapuhan Tablet...............................................75

Lampiran 9. Hasil Pengukuran Waktu Hancur Tablet.........................................78

Lampiran 10. Foto Tanaman Kemangi (Ocimum sanctum L.) ...........................81

Lampiran 11. Tabel Konversi dosis anatar spesies............................................82

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR SINGKATAN

BB : Berat Badan

0C : derajat Celcius

CO2 : Carbondioksida

g : gram

kg : kilogram

mg : milligram

Mg : Magnesium

ml : milliliter

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai

tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi persoalan

dalam pengadaan obat dan biaya obat yang mahal dalam masalah kesehatan, jauh

sebelum pelayanan kesehatan dengan obat-obat modern dengan biaya yang murah

mulai menyentuh masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional

tersebut merupakan salah satu komponen program pelayanan kesehatan dasar, serta

merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dasar di bidang

kesehatan (Wijayakusuma, 1995).

Alasan masyarakat mulai melirik pengobatan tradisional diantaranya obat

tradisional tidak memerlukan biaya yang mahal dan dapat diramu sendiri tidak

seperti pengobatan dengan obat-obatan kimia ataupun sintetik. Obat tradisional

merupakan obat bebas sehingga dapat diperoleh dengan mudah tanpa resep dokter.

Selain itu efek samping obat tradisional lebih kecil dibandingkan dengan obat-

obatan kimia atau sintetik (Syamsuhidayat, 1991).

Kemangi telah dinyatakan sebagai obat tradisional yang berharga

melawan berbagai macam penyakit (Anonim, 2002). Kemangi memiliki

beberapa aplikasi pengobatan. Beberapa aplikasi pengobatan tersebut adalah

stomatik, antihelmintik, antipiretik, berguna untuk penyakit peredaran darah,

asma, bronchitis, dan lain-lain (Anonim, 2004a). Ekstrak daun kemangi

menghambat inflamasi akut dan kronis pada hewan percobaan, dan juga

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mempunyai efek analgesik dan antipiretik. Efek-efek tersebut menyebabkan

penghambatan pada biosintesis prostaglandin (Wohlmuth, 2004).

Daun kemangi mengandung senyawa yang mampu menghambat sintesis

prostaglandin yang diperkuat oleh sebuah penelitian terbaru, yang menunjukkan

bahwa senyawa yang diisolasi dari daun kemangi (eugenol, asam rosmarinik,

flavonoid cirsilineol, cirsimaritin, isothymonin dan apigenin) menghambat enzim

utama dalam biosintesis prostaglandin, siklooksigenase (Wohlmuth, 2004). Ada

bukti bahwa peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik diawali pelepasan

suatu zat pirogen endogen atau sitokin interleukin-1 (IL-1) yang memacu

pelepasan prostaglandin yang berlebihan di daerah preoptik hipotalamus. Selain

itu prostaglandin E2 terbukti menimbulkan demam setelah diinfuskan ke

ventrikel serebral atau disuntikkan ke daerah hipotalamus. Obat mirip aspirin

menekan efek zat pirogen endogen dengan menghambat sintesis prostaglandin

(Freddy, 1995). Berdasarkan uraian tersebut, pemberian intragastrik ekstrak daun

kemangi dapat menurunkan demam (Anonim, 2004b).

Penggunaan daun kemangi (Ocimum sanctum folium) untuk pengobatan,

pada umumnya hanya sebatas dalam bentuk sederhana dengan cara diseduh atau

direbus. Penggunaan dengan cara tersebut dinilai kurang efektif dan efisien.

Untuk lebih memudahkan dalam penggunaan adalah dengan membuatnya dalam

bentuk ekstrak yang diformulasikan ke dalam bentuk sediaan tablet. Tablet

merupakan sediaan farmasi yang paling banyak diminati oleh perusahaan

farmasi maupun oleh pemakai sediaan farmasi karena merupakan bentuk sediaan

yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah. Selain

itu tablet juga memiliki beberapa keuntungan seperti ketepatan dosis, praktis

dalam penyajian, biaya produksi yang murah, mudah dikemas, tahan

penyimpanan, mudah dibawa dan memilik bentuk yang memikat (Banker dan

Anderson, 1986).

Metode pembuatan tablet yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode kempa langsung dengan variasi bahan disintegran avicel PH 102 dan

amilum. Bahan-bahan yang digunakan pada metode ini harus memiliki sifat alir

serbuk yang baik, sehingga mudah dicetak, kompatibel dengan bahan-bahan

yang lain, dan stabil. Keuntungannya adalah tahapan proses pengerjaan yang

sedikit sehingga biaya, tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan dalam proses

produksi dapat direduksi. Metode ini juga tidak melibatkan pemanasan dan air

sehingga tidak mempengaruhi stabilitas, baik zat aktif atau bahan-bahan lain.

Avicel PH 102 mempunyai kecepatan serap air yang tinggi melalui anyaman

kapiler sehingga merupakan disintegran dengan keefektifan yang sangat tinggi.

Sedangkan amilum sebagai disintegran mempunyai mekanisme kerja dengan

membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau mengembang saat

air masuk melalui pori (kapiler) (Lachman, 1994). Dari mekanisme kedua bahan

tersebut sebagai disintegran , kedua bahan tersebut memiliki potensi yang baik

untuk digunakan sebagai disintegran agar tablet yang dibuat nantinya dapat

memenuhi syarat yang sesuai standar. Namun dari kedua bahan tersebut belum

diketahui mana disintegran yang paling baik untuk pembuatan tablet kempa

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

langsung dari ekstrak kemangi, untuk itu dibuat formulasi tablet dengan

konsentrasi avicel PH 102 dan amilum yang bervariasi pada setiap formula.

B.RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah

ekstrak kemangi dapat dibuat tablet dengan metode kempa langsung dan

bagaimana pengaruh variasi konsentrasi avicel PH 102 dan amilum sebagai

serbuk daun kemangi terhadap sifat fisik tablet.

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian bertujuan untuk membuat tablet ekstrak daun kemangi dengan

metode kempa langsung dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi bahan

disintegran Avicel PH 102 dan amilum terhadap sifat fisik tablet ekstrak kemangi.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh variasi

konsentrasi bahan disintegran Avicel PH 102 dan amilum pada pembuatan tablet

ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum folium) terhadap sifat fisik tablet ekstrak

kemangi secara kempa langsung sehingga diperoleh konsentrasi yang tepat untuk

mendapatkan tablet yang sifat fisiknya memenuhi persyaratan.

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan tentang tanaman

Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tanaman Kemangi

(Ocimum sanctum L)

a. Sistematika Tanaman

Kedudukan tanaman kemangi dalam taksonomi:

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Klassis : Dicotyledonae

Ordo : Tubiflorae

Familia : Lamiaceae

Genus : Ocimum

Species : Ocimum sanctum L (Syamsuhidayat, 1991).

b. Deskripsi

Kemangi (Ocimum sanctum L), berupa tanaman semak, semusim,

dengan tinggi 30-150 cm. Sedangkan batangnya memiliki ciri berkayu, segi

empat, memiliki alur dan cabang, berbulu, serta berwarna hijau. Daun

memiliki ciri tunggal, ujung runcing, tepi bergerigi, menyirip, lebar 3-6 mm

(Syamsuhidayat, 1991).

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Nama Lain

Nama lain kemangi (Ocimum sanctum L) di daerah yaitu: Lampes

(Sunda), Kemangi (Madura), Uku-uku (Bali), Lufe-lufe (Ternate)

(Syamsuhidayat, 1991).

d. Kegunaan

Daun Ocimum sanctum L berkhasiat sebagai peluruh air susu ibu,

sebagai obat penurun panas dan memperbaiki pencernaan. Untuk pelancar

air susu ibu dipakai kurang lebih 25 gram daun segar Ocimum sanctum L,

dicuci dan dimakan mentah sebagai lalap (Syamsuhidayat ,1991).Di dalam

sari daun kemangi sendiri terkandung zat antioksidan, antibakteri atau

antiseptik, sehingga dengan mengkonsumsi kemangi segar mampu

menghilangkan bau serta menyegarkan mulut (Soria, 2006).

e. Kandungan Kimia

Daun Ocimum sanctum folium di samping mengandung minyak atsiri

juga mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Sedang bijinya

mengandung saponin, flavonoida dan polivenol (Syamsuhidayat, 1991).

2. Tinjauan Tentang Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari

simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok di luar pengaruh

cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi

serbuk (Ansel, 1989).

Metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain maserasi,

perkolasi, Soxhletasi, dan infundasi. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan

tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak

yang sempurna (Ansel, 1989).

Beberapa metode ekstraksi dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Maserasi

Maserasi merupakan proses paling tepat untuk simplisia yang sudah

halus dan memungkinkan direndam hingga meresap dan melunakkan

susunan sel, sehingga zat-zatnya akan larut. Proses ini dilakukan dalam

bejana bermulut lebar, serbuk ditempatkan lalu ditambah pelarut dan ditutup

rapat, isinya dikocok berulang-ulang kemudian disaring. Proses ini

dilakukan pada temperatur 150-20

0 C selama tiga hari (Ansel, 1989).

b. Perkolasi

Perkolasi merupakan proses penyarian serbuk simplisia dengan pelarut

yang cocok dengan melewatkan secara perlahan-lahan melewati suatu

kolom, serbuk simplisia dimasukkan ke dalam perkolator. Dengan cara

penyarian ini mengalirkan cairan melalui kolom dari atas ke bawah melalui

celah untuk keluar dan ditarik oleh gaya berat seberat cairan dalam kolom.

Dengan pembaharuan yang terus menerus bahan pelarut, memungkinkan

berlangsungnya maserasi bertingkat (Ansel, 1989).

c. Soxhletasi

Bahan yang akan disari berada di dalam kantung ekstraksi (kertas,

karton) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang berada di antara labu

suling dan suatu pendingin. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menguap dan jika diberi pemanasan akan menguap mencapai ke dalam

pendingin balik melalui pipa pipet, pelarut ini berkondensasi di dalamnya

dan menetes ke bahan yang disari. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas

dan setelah mencapai tinggi maksimum secara otomatis ditarik ke dalam

labu tersebut (Voigt, 1984).

d. Infundasi

Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk

menyari zat kandungan zat aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan

nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan

mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh karena itu sari yang

diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Anonim,

1986).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengekstraksi daun

kemangi adalah maserasi. Digunakan metode maserasi, karena maserasi

merupakan proses paling tepat untuk obat yang halus dan memungkinkan

direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga

zat-zat yang mudah terlarut akan terlarut (Ansel, 1989)

3. Tinjauan Tentang Tablet

a. Tablet

Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam

bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaanya rata atau cembung,

mengandung satu jenis atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim,

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-

tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan ketebalan,

daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung dari cara pemakaian tablet

dan metode pembuatannya (Ansel, 1989).

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk tablet berkualitas baik adalah

sebagai berikut:

a. Kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik

selama fabrikasi/pengemasan dan pengangkutan hingga sampai pada

konsumen.

b. Dapat melepaskan bahan obatnya sampai pada ketersediaan hayatinya.

c. Memenuhi persyaratan keseragaman bobot tablet dan kandungan obatnya

d. Mempunyai penampilan yang menarik, baik pada bentuk, warna, maupun

rasanya.

Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan

dikempa menjadi tablet harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:

a. Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong

alir ke dalam ruang cetakan selalu sama setiap saat, dengan demikian bobot

tablet tidak akan memiliki variasi yang besar.

b. Kompaktibel, artinya bahan mudah kompak jika dikempa, sehingga

dihasilkan tablet yang keras.

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Mudah lepas dari cetakan, hal ini dimaksudkan agar tablet yang dihasilkan

mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga

permukaan tablet halus dan licin (Sheth, 1980).

Metode pembuatan tablet ada tiga cara yaitu: metode kempa langsung,

granulasi basah, dan granulasi kering.

a. Kempa langsung

Metode kempa langsung yaitu percetakan bahan obat dan bahan

tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau granulasi.

Kempa langsung membangkitkan gaya ikatan di antara partikel sehingga tablet

memiliki kekompakan yang cukup (Voigt, 1984). Pada proses ini diperlukan

serbuk yang mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas yang baik (Sheth, 1980).

b. Granulasi kering

Pada metode ini, granul dibentuk oleh penambahan bahan pengikat

kering ke dalam campuran serbuk obat dengan cara memadatkan massa yang

jumlahnya besar dari campuran serbuk, memecahkannya dan menjadikan

pecahan-pecahan menjadi granul, penambahan bahan pelicin dan disintegran

kemudian dicetak menjadi tablet (Ansel, 1989).

c. Granulasi Basah

Metode ini merupakan metode pembuatan yang paling banyak digunakan

dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam

pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai berikut: menimbang

dan mencampur bahan-bahan, pembuatan granulasi basah, pengayakan granul

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

basah, pengeringan, pengayakan granul kering, pencampuran bahan pelicin dan

bahan disintegran, pembuatan tablet dengan kompresi (Ansel, 1989).

Bahan tambahan dalam pembuatan tablet adalah semua bahan dalam tablet

selain zat aktif. Bahan tambahan harus stabil dan tidak mempengaruhi zat aktif dan

obat. Pada dasarnya bahan tambahan harus bersifat netral, tidak berbau, tidak berasa

dan sedapat mungkin tidak berwarna (Voigt, 1984).

Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa :

1) Bahan pengisi

Bahan pengisi diperlukan untuk memungkinkan suatu pencetakan sehingga

menjamin tablet mamiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan (Voigt, 1984).

Bahan pengisi harus memenuhi persyaratan:

a) Non toksik

b) Tersedia dalam jumlah yang cukup

c) Harga cukup murah

d) Inert atau netral secara fisiologis

e) Stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau

komponen tablet lain.

f) Bebas dari mikroba

Bahan pengisi yang biasa digunakan antara lain: laktosa, sukrosa, amilum, kaolin,

kalsium karbonat, dekstrosa, manitol, sorbitol, sellulosa, dan bahan lain yang cocok

(Banker dan Anderson, 1986).

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Bahan pengikat

Zat pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan selama granulasi

basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet

yang dicetak langsung (Banker dan Anderson, 1986).

3) Bahan disintegran

Zat disintegran ditambahkan guna memudahkan pecahnya atau hancurnya

tablet ketika kontak dengan cairan saluran pernafasan. Dapat juga berfungsi menarik

air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah menjadi bagian-

bagiannya. Fragmen-fragmen tablet itu mungkin sangat menentukan kelarutan

selanjutnya dari obat dan tercapainya bioavailabilitas yang diharapkan (Banker dan

Anderson, 1986).

Bahan disintegran yang dapat digunakan adalah pati dan selulosa yang

termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulosa mikrokristal, dan povidon

(Anonim, 1995).

4) Bahan pelicin

Bahan pelicin berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, dan bahan pemisah

hasil cetakan (Voigt, 1984). Bahan pelicin mengurangi gesekan selama proses

pengempaan tablet. Pada umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik sehingga

cenderung menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, oleh karena itu

kadar lubricant yang berlebihan harus dihindari (Anonim,1995). Bahan pelicin yang

biasa digunakan antara lain talk, magnesium stearat, aluminium stearat, asam

stearat, asam palmitat, dan pati (Voigt, 1984 ).

Untuk mengetahui sifat fisik granul, maka diperlukan uji sifat fisik granul

yang meliputi :

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Waktu alir

Waktu alir adalah waktu yang diperlukan bila sejumlah granul

dituangkan dalam suatu alat kemudian dialirkan, mudah tidaknya aliran granul

dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan permukaan dan

kelembabannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena berpengaruh pada

keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet (Sheth,

1980).

b. Sudut diam

Sudut diam adalah sudut yang terbentuk antara permukaan tumpukan

granul dengan bidang horizontal. Serbuk (massa tablet) seberat 100 gram

dilewatkan melalui corong, dan jatuh ke atas sehelai kertas grafik. Setelah

onggokan serbuk membentuk kerucut stabil, sudut diamnya di ukur. Untuk

kebanyakan serbuk farmasetik (massa tablet), nilai sudut diam berkisar 25º

sampai 45º dengan nilai rendah menunjukkan karakteristik yang lebih baik

( Siregar 2010).

4. Metode Kempa Langsung

Salah satu metode pembuatan tablet yaitu kempa langsung. Metode ini

digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki sifat mudah mengalir atau sifat

kohesifitasnya tinggi sehingga memungkinkan untuk langsung dicetak didalam

mesin tablet tanpa memerlukan ganulasi basah/kering (Ansel, 1999).

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Keuntungan metode kempa langsung :

a. Prosesnya lebih singkat dan ekonomis (mengurangi waktu, tenaga, peralatan,

proses validasi, energi)

b. Ukuran partikel lebih seragam.

c. Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena begitu tablet bersentuhan

dengan air, partikel obat langsung lepas.

d. Mengeliminasi panas dan kelembaban, sehingga cocok untuk zat aktif yang

sensitive terhadap panas dan lembab.

Kerugian metode kempa langsung:

a. Permasalahan pada homogenitas zat aktif dengan dosis yang kecil.

b. Zat aktif dengan dosis tinggi dengan bulk volume yang besar,

kompresibilitasnya jelek dan sifat alirnya juga jelek tidak dapat dibuat tablet

dengan kempa langsung.

c. Sulit dalam pemilihan eksipien yang memenuhi persyaratan untuk dapat

dikempa langsung (Sulaiman, 2007).

Tabletasi langsung meningkatkan gaya ikatan antar pertikel yang rendah

sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup.

Untuk mengetahui sifat fisik tablet yang dihasilkan perlu dilakukan uji

sifat fisik tablet . Uji sifat fisik yang dilakukan adalah :

a. Keseragaman bobot

Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya

penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia edisi IV

(Anonim, 1995).

b. Kekerasan

Sepuluh tablet dari masing-masing formula diambil secara acak dan diuji

dengan alat pengukur kekerasan tablet. ditentukan nilai rata-rata hasil

pengujiannya. Setidaknya nilai rata-rata adalah pada rentang nilai 4-8 kg

(Banker dan Anderson, 1986).

c. Kerapuhan tablet

Kerapuhan tablet menunjukkan ketahanan tablet terhadap pengikisan

permukaan dan goncangan. Pengujian kerapuhan tablet dilakukan dengan alat

friability tester. Batas kerapuhan tablet yang masih bisa diterima adalah

kurang dari 1,0%. Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet yang rapuh dan

dianggap kurang baik (Banker dan Anderson, 1986).

d. Waktu Hancur

Uji waktu hancur dilakukan dengan alat uji waktu hancur dan waktu

hancur yang dikendaki adalah kurang dari 15 menit (Banker dan Anderson,

1986).

5. Pengaruh bahan disintegran terhadap tablet

Bioavailabilitas suatu tablet tergantung pada absorpsi obatnya. Absorpsi

obat tergantung pada kelarutan obat dalam cairan gastrointestinal dan

permeabilitas obat melintasi membran. Kecepatan kelarutan suatu obat dalam

tablet tergantung pada sifat fisika-kimia obat, dan juga kecepatan disintegrasi

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dan disolusi dari tablet. Untuk mempercepat disintegrasi tablet, maka

ditambahkan disintegran/bahan disintegran. Bahan disintegran sangat penting

dalam pelepasan obat pada tablet yang mengalami proses disintegrasi. Bahan

disintegran akan membantu hancurnya tablet menjadi granul, selanjutnya

menjadi partikel partikel penyusun sehingga akan meningkatkan kecepatan

disolusi tablet. Disintegran memiliki lima mekanisme sebagai berikut :

1. Penguatan efek kapiler, yaitu dengan mempertahankan struktur pori tablet

kempa dan menunjukkan tegangan permukaan yang rendah terhadap cairan,

yang menyebabkan terjadinya penetrasi air yang cepat melalui pori tersebut.

2. Penarikan air ke dalam tablet, yang menyebabkan tablet mengembang dan

kemudian pecah menjadi fragmen-fragmen yang sangat menentukan

kelarutan selanjutnya sehingga dapat tercapai ketersediaan hayati yang

diharapkan.

3. Pelepasan gas (terutama CO2), yang dapat merusak struktur tablet.

Mekanisme disintegran seperti ini sering ditemui dalam tablet effervesen.

4. Pelelehan pada suhu tubuh.

5. Perusakan pengikat oleh reaksi enzimatik.

Disintegran dapat ditambahkan sebelum granulasi (intragranular) atau

saat tahap lubrikasi (ekstragranular). Penambahan secara ekstragranular

bertujuan agar terjadi mekanisme disintegranan yang lebih cepat, sedangkan

penambahan secara intragranular dapat menyebabkan dispersi partikel menjadi

lebih halus. Kombinasi dari kedua cara penambahan tersebut akan memberikan

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

hasil yang lebih baik. Dibawah ini adalah tipe dan jumlah disintegran/bahan

disintegran yang umum ditambahkan :

Tabel I. Tipe dan jumlah disintegran/bahan disintegran yang umum ditambahkan

Disintegran Konsentrasi (%)

Amilum

Amilum 1500

Avicel (mikrokristalin selulosa)

Solka floc

Asam alginat

Explotab (sodium starch glycolate)

Gom guar

Policlar AT (Crosslinked PVP)

Amberlite IPR 88

Metilselulosa, CMC, HPMC.

5-20

5-15

5-10

5-15

5-10

2-8

2-8

0,5-5

0,5-5

5-10

(Sulaiman, 2007)

6. Monografi Bahan Tambahan Tablet

a. Aerosil

Aerosil merupakan bahan pengatur aliran yang dapat mengurangi

lengketnya partikel satu sama lain, dengan demikian gesekan partikel satu

sama lain sangat kurang. Aerosil dapat menarik lembab melalui silamol (dapat

menarik lembab hingga 40% dari massanya) dan meskipun demikian serbuk

masih dapat mempertahankan daya alirnya. Aerosil biasa lazim digunakan

dalam kadar 2% dari bobot tablet (Voigt, 1994).

b. Magnesium stearat

Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran

asam–asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari

magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan.

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Magnesium stearat mengandung MgO setara dengan tidak kurang dari 6,8%

dan tidak lebih dari 8,3%. Magnesium stearat berupa serbuk halus, putih dan

voluminus, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari butiran, tidak

larut dalam air, etanol, dan eter (Anonim, 1995).

c. Amilum

Amilum merupakan serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan

kecil,putih,tidak berbau ,tidak berasa yang berasal dari pati singkong. Teori

Pati menunjukkan suatu daya tarik besar terhadap air melalui kerja kapiler

yang menyebabkan pemuaian dan sintegran tablet kempa berikutnya. Pada

umumnya konsentrasi pati yang tinggi menghasilkan waktu disintegrasi yang

lebih cepat. Akan tetapi, konsentrasi pati yang tinggi sering menyebabkan

hilangnya ikatan kohesi dan kekerasan dalam tablet (Siregar ,2010 ).

d. Avicel

Avicel merupakan disintregan dengan keefektifan yang sangat tinggi dan

mempunyai kecepatan serap air yang tinggi melalui anyaman kapiler sehingga

avicel dan pati merupakan kombinasi yang sangat baik disintregan yang cepat

dan efektif dalam formulasi tablet (siregar, 2010).

Avicel PH 102 merupakan selulosa yang terdepolimerasi parsial berwarna

putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk kristal yang terdiri atas partikel porous,

tidak larut dalam asam encer dan sebagian pelarut organik. Avicel PH 102

merupakan produk aglomerasi dengan distribusi ukuran partikel yang besar dan

menunjukkan sifat alir serta kompaktibilitas yang baik. Ikatan yang terjadi antar

partikelnya adalah ikatan hidrogen, ikatan ini sangat berperan terhadap kekerasan

dan kohesifitasnya. Pada tekanan kompresi partikelnya mengalami deformasi

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

plastis, sehingga dapat menaikkan kompaktibilitas. Avicel merupakan partikel

terdepolimerisasi, putih, tidak berasa, tidak berbau, bentuk serbuk, Kristal

tersusun atas partikel yang berpori. Dalam perdagangan tersedia dalam berbagai

ukuran partikel dan mempunyai tingkat kelembaban yang berbeda sehingga

berbeda dalam penggunaannya tergantung tingkat kelembabannya. Dikenal ada 2

macam avicel, yaitu: Avicel PH 101 dan Avicel PH 102. Perbedaannya terletak

pada ukuran partikel nya. Avicel PH 101 merupakan produk asli yang diperoleh

dengan cara hidrolisis asam dari selulosa murni, sedangkan Avicel PH 102

merupakan produk aglomerasi dengan distribusi ukuran partikel yang lebih besar.

Baik Avicel PH 101 dan Avicel PH 102 digunakan secara luas pada metode

kempa langsung namun dapat juga digunakan sebagai bahan pengisi pada

pembuatan tablet secara granulasi basah (Sheth, 1980).

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Daun Kemangi (Ocimum sanctum folium) merupakan salah satu tanaman

herbal yang memiliki khasiat sebagai antipiretik. Efek antipiretik daun kemangi

terletak pada kandungan flavonoid. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa

ekstrak daun kemangi telah terbukti memiliki efek antipiretik yang diujikan pada

tikus putih. Daun kemangi merupakan tananam herbal sehingga kemungkinan

efek samping yang mungkin timbul dalam penggunaannya sangatlah kecil.

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-

tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan,

daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung dari cara pemakaian tablet

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dan metode pembuatannya. Salah satu cara pembuatan tablet adalah dengan

metode kempa langsung. Metode kempa merupakan percetakan bahan obat dan

bahan tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau

granulasi. Kempa langsung membangkitkan gaya ikatan di antara partikel

sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup. Metode ini juga mudah dan

prosesnya cepar serta tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Pada penelitian ini dilakukan formulasi tablet dari ekstrak daun kemangi

(Ocimum sanctum folium) secara kempa langsung dengan variasi bahan

disintegran avicel PH 102 dan amilum sehingga diperoleh sediaan tablet yang

baik, memenuhi syarat sifat fisiknya serta dapat diketahui pengaruh variasi

konsentrasi bahan disintegran terhadap sifat fisik tablet. Avicel PH 102

mempunyai kecepatan serap air yang tinggi melalui anyaman kapiler sehingga

merupakan disintegran dengan keefektifan yang sangat tinggi. Sedangkan

amilum sebagai disintegran mempunyai mekanisme kerja dengan membentuk

ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau mengembang saat air masuk

melalui pori (kapiler). Dari mekanisme kedua bahan tersebut sebagai disintegran,

kedua bahan tersebut memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai

disintegran agar tablet yang dibuat nantinya dapat memenuhi syarat yang sesuai

standar. Namun dari kedua bahan tersebut belum diketahui mana disintegran

yang paling baikuntuk pembuatan tablet kempa langsung dari ekstrak kemangi,

untuk itu dibuat formulasi tablet dengan konsentrasi avicel PH 102 dan amilum

yang bervariasi pada setiap formula. Tablet diuji dengan berbagai pengujian

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

diantaranya adalah uji visual, uji keseragaman ukuran, uji kerapuhan, uji

kekerasan, uji waktu hancur dan uji keseragaman bobot.

C. HIPOTESIS

Ekstrak kemangi (Ocimum sanctum L) diduga dapat dibuat menjadi sediaan

tablet dengan metode kempa langsung dan variasi avicel PH 102 dan amilum

sebagai bahan disintegran akan berpengaruh terhadap waktu alir, kekerasan,

kerapuhan, khususnya waktu hancur tablet.

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kategori Penelitian dan Variabel

Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah

kategori penelitian eksperimental.

1. Variabel bebas : Konsentrasi Avicel PH 102 dan Amilum.

2. Variabel tergantung :Sifat fisik serbuk ekstrak kemangi dan massa

tablet yaitu waktu alir dan sudut diam

Sifat fisik tablet yaitu keseragaman bobot,

kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.

3. Variabel terkendali : Umur tanaman, asal tanaman,lokasi pengambilan,

waktu pengambilan, suhu maserasi, waktu

pencampuran, dan tekanan kompresi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni tahun 2012

2. Tempat

Tempat pelaksanaan penelitian ini diantaranya Karanganyar sebagai

tempat pengambilan tanaman dan Laboratorium Teknologi Farmasi

Universitas Sebelas Maret .

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Alat dan bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah blender

untuk menghaluskan simplisia, bejana kaca untuk maserasi, kain flanel untuk

menyaring filtrat, rotary evaporator (RE-300) untuk memekatkan ekstrak,

timbangan analitik, alat uji daya lekat, waterbath, kompor listrik, oven (IL-

80EN), tablet single punch (seri TDP 1), ayakan mesh 16, jangka sorong, klem,

statif, Hardness tester (Guoming YD-1) untuk uji kekerasan, disintegration

tester (Guoming BJ-2) untuk uji waktu hancur, Friabilator (Guoming CS-2)

untuk uji kerapuhan, thermometer, dan alat-alat gelas pyrex seperti gelas beker,

gelas ukur, cawan penguap, corong kaca dan batang pengaduk.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan antara lain daun kemangi (Ocimum

sanctum folium) yang diperoleh dari Produsen di Pasar Gedhe Solo yang diambil

dari Karanganyar, ethanol 70% (teknis) dari Bratachem dan bahan tambahan

tablet yaitu avicel PH 102 (teknis) dari PT. Agung Jaya, avicel PH 101(teknis),

amilum (teknis), aerosil (teknis) dan Mg stearat (teknis) yang dibeli dari

Laboratorium Farmasetika D3 Farmasi FMPA UNS.

D. Tahapan Penelitian

1. Pengambilan Bahan

Sampel yang akan digunakan adalah daun kemangi (Ocimum sanctum

folium) yang diperoleh dari Produsen di Pasar Gedhe Solo yang diambil dari

Karanganyar.

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Determinasi Tanaman

Tahap pertama penelitian adalah memastikan kebenaran sampel kemangi,

dengan mencocokkan ciri-ciri morfologis yang ada pada tanaman kemangi

terhadap kepustakaan dan dibuktikan oleh Laboratorium Morfologi Sistematik

Tumbuhan Universitas Setia Budi.

3. Pembuatan serbuk

Tanaman kemangi dikumpulkan, dicuci dengan air bersih lalu ditiriskan,

dan dikeringkan dibawah sinar matahari, ditutup dengan kain hitam sampai

kering. Simplisia yang telah kering dicampur jadi satu, kemudian diserbuk

dengan cara diblender.

4. Pemeriksaan mutu serbuk

Pemeriksaan mutu serbuk meliputi organoleptis meliputi bentuk, bau, dan

warna.

5. Pembuatan ekstrak secara maserasi

Serbuk sebanyak 1,8 kg dimasukkan dalam bejana bermulut lebar,

ditambah etanol 70 % sebanyak 13,5 liter kemudian digojog, dan didiamkan

selama 5 hari. Setelah lima hari maserat disaring dan dipekatkan dengan

evaporator. Pelarut yang masih tertinggal diuapkan di atas penangas air sampai

bebas dari pelarut.

6. Pemeriksaan kualitas ekstrak

a. Pemeriksaan Organoleptis

Dilakukan pemeriksaan untuk mendeskripsikan bentuk, warna, dan

bau (Anonim, 2000).

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Uji Daya Lekat

Uji daya lekat dilakukan dengan cara menimbang 100 mg ekstrak

kemangi kemudian diletakkan diantara obyek selama 10 menit, ditindih

dengan beban seberat 1 kg selama 5 menit. Gelas objek dijepit pada alat

yang diberi beban 80 gram, selanjutnya dihitung waktu yang diperlukan

untuk melepaskan gelas objek yang satu dengan yang lainnya (Anonim,

1979).

7. Pengeringan Ekstrak daun Kemangi

Campuran ekstrak daun kemangi dengan avicel PH 101 pada perbandingan

1:1 dikeringkan di dalam oven pada suhu 500C dan diayak dengan ayakan 16

mesh.

8. Perhitungan Dosis Ekstrak daun kemangi

Menurut hasil penelitian efek antipiretik ekstrak daun kemangi (Ocimum

sanctum folium) pada tikus putih dengan melakukan penelitian yang bersifat

eksperimental pada beberapa tikus putih sebagai sampel dengan pemberian 3

varian dosis disimpulkan bahwa dosis 1 (3,15 mg/100 g BB) adalah dosis yang

paling efektif dibanding dosis yang lain untuk mencapai rata-rata suhu rektal

tikus putih terendah yang dicapai pada menit ke-180 (Widastuti,2006).

Faktor konversi tikus putih dengan BB 200 g ke manusia dengan BB 70

kg adalah 56,0 (Ngatidjan, 1990). Berat rata-rata manusia Indonesia + 50 kg

(Donatus I. A., 1986).

Dosis untuk tikus 200g 3,15 mg/100 g BB = 6,3 mg/200 g BB tikus

Dosis untuk manusia 70 kg = 6,3 mg (200 g BB tikus putih) x 56,0

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

= 352,8 mg (70 kg manusia)

= 252 mg (50 kg manusia)

Jadi dosis ekstrak daun kemangi sebagai antipiretik untuk manusia 50 kg adalah

252 mg

9. Formulasi Tablet dengan metode kempa langsung

Dosis yang digunakan dalam formulasi tablet ekstrak daun kemangi ini

adalah 252 mg ekstrak kental /tablet. Dosis tersebut adalah untuk ekstrak kental

daun kemangi atau setara dengan 495,2 mg ekstrak kering daun kemangi tiap

tablet. Kemudian untuk rancangan formulasi tablet adalah sebagai berikut :

Tabel II. Formula Tablet yang dibuat

Bahan

Formula

1

(mg)

2

(mg)

3

(mg)

Serbuk Ekstrak daun kemangi + 5 % aerosil 520 520 520

Aerosil 3 3 3

Amilum 71 - 35

Avicel PH 102 - 71 36

Mg stearat 6 6 6

Formula bahan tambahan yang digunakan sebagai acuan dalam

pembuatan tablet ekstrak daun kemangi ini, berdasarkan Jurnal Pembuatan

Tablet Ekstrak Pare dengan Metode Cetak Langsung (Jufri, 2008).

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Serbuk ekstrak yang didapat adalah ekstrak kental yang telah dicampur

dengan avicel PH 101 dengan perbandingan 1:1 dan diayak dengan ayakan 16

mesh. Kemudian serbuk ekstrak tersebut dikeringkan di dalam oven pada suhu

500C selama 4 jam. Serbuk ekstrak yang telah dikeringkan ditambahkan 5%

aerosil yang berfungsi sebagi adsorben. Kemudian campuran tadi ditambah

dengan avicel PH 102 dan atau amilum sebagai disintegrator dan dicampur

sampai homogen. Lalu aerosil yang berfungsi sebagai glidan ditambahkan ke

dalam campuran, kemudian ditambah dengan Mg stearat. Massa tablet

dimasukkan ke dalam hopper dan dicetak menjadi tablet yang diinginkan

memiliki bobot 600 mg. Evaluasi dilakukan terhadap massa dan tablet yang telah

dicetak berdasarkan parameter yang telah ditentukan.

10. Evaluasi serbuk ekstrak daun kemangi dan massa tablet

Evaluasi serbuk ekstrak daun kemangi dan massa tablet meliputi waktu

alir dan penetapan sudut diam.

a. Waktu alir

Ditimbang 100g serbuk, kemudian dimasukkan kedalam corong

yang ujung tangkainya ditutup. Penutup corong dibuka dan granul

dibiarkan mengalir sampai habis. Dihitung waktu alir serbuk. Serbuk

mempunyai sifat alir bagus bila mempunyai waktu alir tidak lebih dari

10 detik ( Fudholi, 1983).

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Sudut diam

Serbuk (massa tablet) seberat 100 gram dilewatkan melalui

corong, dan jatuh ke atas sehelai kertas grafik. Setelah onggokan serbuk

membentuk kerucut stabil, sudut diamnya di ukur. Untuk kebanyakan

serbuk farmasetik (massa tablet), nilai sudut diam berkisar 25º sampai

45º dengan nilai rendah menunjukkan karakteristik yang lebih baik (

Siregar 2010).

tg β = h/r

β = sudut diam

r = jari-jari kerucut

h = tinggi kerucut

11. Evaluasi tablet

Evaluasi tablet yang dilakukan meliputi: uji keseragaman ukuran, uji

kerapuhan, uji kekerasan, uji waktu hancur dan uji keseragaman bobot.

a. Uji keseragaman bobot

Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang

satu persatu. Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang

ditetapkan dari kolom A. Dan tidak satu tabletpun yang bobotnya

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan

kolom B

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel III. Penyimpangan bobot rata-rata tablet

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata dalam %

A B

25 mg atau kurang

26 mg sampai dengan 150 mg

151 mg sampai dengan 500 mg

Lebih dari 300 mg

15%

10%

7,5%

5%

30%

20%

15%

10%

b. Uji kerapuhan

Uji kekerasan dilakukan untuk mengetahui kekuatan tablet. Uji ini

menggunakan alat yang disebut dengan friabilator. Sedikitnya 20 tablet

ditimbang kemudian dirotasi dalam friabilator sebanyak 100 putaran,

lalu dibersihkan debunya dan ditimbang kembali dan dihitung bobot yang

hilang. Nilai kerapuhan yang dikehendaki adalah kurang dari 1% (Banker

dan Anderson, 1986).

c. Uji kekerasan

Sepuluh tablet dari masing-masing formula diambil secara acak dan

diuji dengan alat pengukur kekerasan tablet. Ditentukan nilai rata-rata

hasil pengujiannya. Setidaknya nilai rata-rata adalah pada rentang nilai 4-

8 kg (Banker dan Anderson, 1986).

d. Uji waktu hancur

Sebanyak 6 tablet dimasukkan dalam keranjang dan dinaik turunkan

secara teratur 30 kali tiap menit. Keranjang berada searah di tengah

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tabung kaca yang dicelupkan ke dalam air dengan suhu 360-38

0C

sebanyak lebih kurang 1000 ml. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada

bagian tablet yang tertinggal. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang

diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit

untuk tablet tidak bersalut (Anonim, 1979).

e. Uji keseragaman ukuran

Pada uji ini diukur diameter dan tebal tablet. Dikehendaki diameter

tablet tidak kurang dari 11/3 kali tebal tablet dan tidak lebih dari 3 kali

tebal tablet (Anonim, 1979).

E. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis

1. Metode pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari:

a. Spesifikasi ekstrak kemangi (Ocimum sanctum L) meliputi: pemeriksaan

organoleptis dan uji daya lekat

b. Uji sifat fisik serbuk ekstrak kemangi (Ocimum sanctum L) dan massa

tablet meliputi: sifat alir, dan sudut diam.

c. Uji sifat fisik tablet ekstrak kemangi (Ocimum sanctum L) meliputi: uji

visual ,keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, waktu hancur,

dan kerapuhan tablet.

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Teknik analisis penelitian meliputi:

a. Pendekatan Teoritis

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dibandingkan dengan

persyaratan tablet yang terdapat dalam Farmakope Indonesia dan

kepustakaan lain.

b. Pendekatan Statistik

Analisis statistik dari mutu fisik tablet dilakukan dengan Uji

Normalitas Kologorov-Smirnov. Jika data terdistribusi normal kemudian

dilanjutkan dengan uji One-Way Anova untuk mengetahui apakah antar

formula terdapat perbedaan yang signifikan. Jika ada perbedaan yang

signifikan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test (LSD) yang menunjukkan

perbedaan antar formula.

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

F. Diagran Alir Cara Kerja

Gambar 1. Diagram alir cara kerja

+avicel PH 101 (1:1),

Tanaman Kemangi

Determinasi tanaman

Sortasi basah

Pengeringan

Simplisia kering

Serbuk simplisia

Sortasi kering

di serbuk

Di maserasi dengan etanol 70%

Di evaporasi

Ekstrak kental

Ekstrak kering

Diayak 16 mesh,

dikeringkan dalam oven

suhu 500C selama 4 jam

Diuji sifat alir & sudut

diam

+ 5% aerosil

+ Avicel PH 102

+ amilum ,ad homogen

+ Mg stearat

Massa tablet Uji sifat alir serbuk:

Penetapan sudut diam

Kecepatan alir

Tablet Pemeriksaan sifat fisik tablet:

Uji visual

Keseragaman bobot

Keseragaman ukuran

Kekerasan

Kerapuhan

Waktu Hancur Analisis data,

pembahasan dan

kesimpulan

Uji organoleptis

Uji organoleptis

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman Kemangi

Untuk memperoleh hasil yang signifikan dan terpercaya determinasi

tanaman kemangi dilakukan di Lab. Morfologi Sistematik Tumbuhan

Universitas Setia Budi berdasarkan acuan dari buku “Flora” Untuk Sekolah di

Indonesia karangan Dr.C.G.G.J Van Steenis (1992). Hasil determinasi tanaman

kemangi (Ocimum sanctum L) sebagai berikut :

1b_2b_3b_4b_6b_7b_9b_10b_11b_12b_13b_16b_239b_243b_250b_266b_267b

_268a_271b Fam. Labiatae

1a_2b_4b_6b_7b Ocimum Ocimum sanctum Linn.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa, tanaman

yang sedang diteliti tersebut adalah benar-benar tanaman kemangi (Ocimum

sanctum Linn).

B. Hasil Pengolahan Simplisia Kemangi

Pengolahan simplisia kemangi dilakukan dengan membersihkan dan

mengeringkannya. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air. Air

merupakan media yang baik untuk pertumbuhan jamur dan menghentikan reaksi

enzimatik, melalui pengeringan didapatkan simplisia yang tidak mudah rusak

dan dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Simplisia yang sudah

dikeringkan, dikumpulkan menjadi satu, kemudian diserbuk dengan cara

diblender.

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Hasil Identifikasi Serbuk Simplisia Kemangi

Dilakukan identifikasi serbuk tanaman kemangi dengan tujuan untuk

memastikan bahwa tanaman yang digunakan benar-benar tanaman kemangi serta

tidak tercampur dengan serbuk atau zat-zat lain yang tidak diinginkan.

1. Pemeriksaan Organoleptis

Bentuk : serbuk

Bau : khas

Warna : coklat kehijauan

Gambar 2. Serbuk Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)

D. Hasil Pembuatan Ekstrak Kental Kemangi

Hasil dari pembuatan ekstrak kental kemangi, dari 1800 gram serbuk

simplisia kemangi dihasilkan ekstrak kental sebanyak 151,4 gram. Berdasarkan

hasil pembuatan ekstrak tersebut maka diperoleh rendemen :

151,4 gram/1800 gram X 100% = 8,4 % (b/b)

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

E. Hasil Pemeriksaan Ekstrak Kental Kemangi

Dilakukan pemeriksaan ekstrak kental kemangi dengan tujuan untuk

mengetahui kualitas ekstrak yang didapatkan, sehingga diharapkan dapat

memenuhi kriteria kualitas ekstrak kental yang sesuai dengan persyaratan yang

dikehendaki. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan organoleptis dan uji daya

lekat.

Gambar 3. Ekstrak Kental Kemangi (Ocimum sanctum L.)

1. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Ekstrak Kental

Bentuk : pasta kental Warna : hitam kehijauan

Bau : khas

2. Hasil Pemeriksaan Uji Daya Lekat Ekstrak Kental

Pada penelitian ini uji daya lekat dilakukan terhadap ekstrak kental

masing-masing sebanyak 5 kali kemudian diambil nilai rata-ratanya. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari ekstrak yang dihasilkan. Semakin

kental atau pekat konsistensi dari ekstrak, maka waktu yang dibutuhkan untuk

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

memisahkan kedua obyek gelas menjadi semakin lama. Hasil uji daya lekat

ekstrak kental daun kemangi adalah (14,14±0,541) detik (Lampiran 3). Waktu

lekat yang dihasilkan ini relative lama, sehingga ekstrak kental yang dihasilkan

cukup kental.

F. Pembuatan Ekstrak Kering Kemangi

Pembuatan ekstrak kering kemangi yaitu dengan mencampur Avicel PH

101 dengan ekstrak kental dengan perbandingan (1 : 1) kemudian ditambahkan

aerosil sebanyak 5% dari bobot ekstrak. Pencampuran ekstrak kental dengan

Avicel PH 101 dilakukan di mortir dan ditambahkan sedikit demi sedikit sampai

ekstrak berbentuk serbuk. Hasil pembuatan ekstrak kering menghasilkan ekstrak

kering sebesar 297,5 gram. Ekstrak kering merupakan pencampuran dari ekstrak

kental (basah) dan bahan pengadsorpsi (Avicel PH 101). Susutnya bobot ekstrak

kering dikarenakan penguapan dari pelarutnya (solven) sehingga mengurangi

bobot bersih dari ekstrak kering. Kemudian serbuk kering ini dievaluasi waktu

alir serta sudut diamnya

Tabel IV. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Serbuk Ekstrak Kemangi

Uji sifat fisik Serbuk Ekstrak Kemangi

Waktu Alir Sudut diam

Waktu alir

(detik)

SD Sudut diam

( 0 )

SD

7,7 0,2 30,91 0,37

Dalam pembuatan tablet ekstrak dengan metode kempa langsung syarat

utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah serbuk ekstrak memiliki sifat

alir yang baik. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh data yang menunjukkan

bahwa serbuk ektrak kering kemangi yang dihasilkan memiliki waktu alir yang

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

baik karena dalam pengujian 100 gram serbuk ekstrak di dapatkan waktu alir

yang kurang dari 10 detik yaitu 7,7 detik. Dan sudut diam yang terbentukpun

didapatkan sudut pada rentang 250-45

0 yaitu 30,91

0.

G. Pembuatan Massa Tablet dengan Metode Kempa Langsung

Pembuatan tablet dilakukan dengan menggunakan metode kempa

langsung, metode ini dipilih karena merupakan salah satu metode yang tidak

melibatkan pemanasan dan air sehingga tidak mempengaruhi stabilitas, baik zat

aktif maupun bahan-bahan lain serta tahap pengerjaannya sedikit sehingga

biayanya murah, tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi

dapat direduksi. Pembuatan tablet dengan metode kempa langsung secara garis

besar dilakukan dengan mencampur zat aktif yang ada dengan bahan pembantu

lain sampai terbentuk suatu massa homogen yang nantinya siap dicetak menjadi

tablet.

H. Hasil Pemeriksaan massa tablet

Pemeriksaan massa tablet dilakukan untuk mengetahui kualitas massa

tablet yang dihasilkan. Dilakukan pada serbuk ekstrak dan bahan tambahan yang

telah dicampur hingga terbentuk massa tablet. Ini bertujuan untuk mengetahui

apakah massa tablet yang akan dibuat tablet memenuhi persyaratan sehingga

diharapkan akan menghasilkan mutu tablet yang baik.

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel V. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Massa Tablet Ekstrak Kemangi

Uji sifat fisik

serbuk

Sebelum ditambah pelicin Sesudah ditambah pelicin

F1 F2 F3 F1 F2 F3

Waktu

Alir

(detik)

X 7,53 6,37 6,87 6,87 5,67 6,47

SD 0,058 0,25 0,057 0,115 0,153 0,153

Sudut

Diam

( 0 )

X 30,94 28,60 30,10 28,77 25,65 27,32

SD 0,32 0,45 0,21 0,32 0,809 0,33

Keterangan :

Formula 1 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Amilum

Formula 2 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Avicel PH 102

Formula 3 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Amilum dan Avicel PH 102

1. Waktu Alir

Waktu alir serbuk massa tablet sangat penting untuk diketahui karena

merupakan parameter yang penting untuk mengetahui kualitas sebuk yang akan

ditablet. Untuk 100 gram serbuk waktu alir ideal yang dibutuhkan tidak lebih

dari 10 detik (Fudholi,1983). Serbuk yang sudah diuji waktu alirnya dan

menghasilkan waktu alir di bawah 10 detik akan menghasilkan tablet yang baik

dan memenuhi persyaratan. Variasi bahan tambahan yang ditambahkan pada

tiap-tiap formula diharapkan mampu memberikan perbedaan yang signifikan

terhadap sifat alir dari masing-masing formula, karena bertambahnya bahan

tambahan berupa lubrikan dapat memperbaiki sifat alir serbuk sehingga sifat alir

serbuk semakin baik. Data hasil penelitian sebelum penambahan bahan pelicin

pada formula 1, 2, dan 3 diperoleh hasil waktu alir tidak lebih dari 10 detik.

Dengan dihasilkannya waktu alir di bawah 10 detik yaitu formula 1, 2 dan 3

maka semua formula tersebut memenuhi standar. Apabila waktu alir yang

dihasilkan lebih dari 10 detik maka massa tablet yang akan dicetak dapat

mengalami kesulitan dalam proses penabletan dan akan menghasilkan variasi

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

bobot tablet yang kurang baik. Dari data yang diperoleh terlihat adanya pengaruh

variasi konsentrasi penambahan avicel PH 102 dan amilum terhadap waktu alir

serbuk, dalam hal ini F2 memiliki waktu alir yang lebih singkat dibanding

formula lainnya dan F1 memiliki waktu alir yang paling lama diantara ketiga

formula. Hal ini disebabkan karena pada F2 menggunakan avicel PH 102 lebih

besar dibanding yang lainnya. Avicel PH 102 selain memiliki fungsi sebagai

bahan disintegran juga memiliki efek lubrikasi yang lebih besar akibat bentuk

granulnya sehingga menghasilkan sifat alir yang lebih singkat dibandingkan

amilum yang tidak memiliki efek lubrikasi.

Gambar 4. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Alir Sebelum dan

sesudah penambahan bahan pelicin

Data hasil penelitian setelah penambahan bahan pelicin menunjukkan

bahwa serbuk pada ketiga formula mempunyai waktu alir yang memenuhi syarat

yaitu kurang dari 10 detik dan mempunyai waktu alir lebih cepat dibandingkan

dengan sebelum penambahan bahan pelicin. Hal ini terjadi karena pengaruh

bahan pelicin Mg Stearat yang berfungsi sebagai pengalir sehingga serbuk yang

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dihasilkan mempunyai waktu alir yang lebih baik. Aliran serbuk dipengaruhi

oleh bentuk, kerapatan, ukuran dan kelembaban serbuk

Berdasarkan uji Kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa data waktu

alir serbuk sebelum dan sesudah diberi pelicin merupakan data terdistribusi

normal, sehingga dilanjutkan uji statistik ANOVA satu jalan dengan taraf

kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada

semua formula, karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000

baik untuk waktu alir yang sebelum maupun sesudah diberi bahan pelicin.

Selanjutnya uji dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang menunjukkan bahwa

antar formula yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang signifikan.

Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan bahwa F1 dengan F2 berbeda signifikan,

F1 dengan F3 berbeda signifikan dan F2 dengan F3 juga terdapat perbedaan

yang signifikan baik yang sebelum maupun sesudah ditambah bahan pelicin. Hal

ini menunjukkan bahwa adanya variasi penambahan bahan disintegran

berpengaruh terhadap kecepatan alir untuk masing-masing antar formula.

2. Sudut Diam

Sudut diam merupakan karakteristik fluiditas yang berhubungan erat

dengan kohesifitas antar partikel penyusun serbuk. Sudut diam sendiri adalah

sudut yang terbentuk antara permukaan tumpukan serbuk dengan bidang

horizontal. Nilai sudut diam berkisar 25º sampai 45º dengan nilai rendah

menunjukkan karakteristik yang lebih baik (Siregar 2010). Pada tabel terlihat

bahwa sudut diam yang paling kecil saat sebelum ditambah bahan pelicin

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

maupun sesudah ditambah bahan pelicin adalah sudut diam Formula 2 dan yang

paling besar adalah formula 1. Besar kecilnya nilai sudut diam yang dihasilkan

dipengaruhi oleh banyaknya serbuk, ukuran dan kelembaban serbuk. diameter

corong, cara penuangan, dan pengaruh getaran. Data yang diperoleh dari hasil

pengujian terhadap sudut diam terlihat bahwa terdapat pengaruh yang cukup

signifikan terhadap variasi penambahan Avicel PH 102 dan amilum. Dari data

yang diperoleh di dapat F2 membentuk sudut diam terkecil diantara formula

yang lainnya. Hal ini berkaitan dengan waktu alirnya, F2 memiliki waktu alir

yang lebih singkat dari yang lainnya sehingga membentuk sudut yang lebih kecil

yang disebabkan karena F2 menggunakan avicel PH 102 lebih besar dibanding

formula yang lain yang memiliki efek lubrikasi yang lebih besar.

Gambar 5. Histogram Hubungan antara Formula dengan Sudut Diam sebelum dan

sesudah ditambah pelicin ( 0 )

Dari semua formula sudut diamnya memenuhi standar sehingga secara

teori semua formula tidak akan mengalami kesulitan pada waktu proses

penabletan karena serbuk bersifat mudah mengalir (free flowing). Hasil uji

terdistribusi normal kemudian dilanjutkan ke uji statistik Anova satu jalan

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dengan taraf kepercayaan 95% didapatkan hasil signifikasi kurang dari 0,05

yaitu 0,000 untuk sudut diam serbuk sebelum ditambah pelicin dan untuk sudut

diam serbuk sesudah ditambah pelicin didapatkan hasil signifikansi yang kurang

dari 0,05 yaitu 0,001. Kedua nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada ketiga formula. Dilanjutkan dengan uji

Post Hoc Test yang menunjukkan bahwa antar formula yang satu dengan yang

lain terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan

bahwa F1 dengan F2 berbeda signifikan, F1 dengan F3 berbeda signifikan dan

F2 dengan F3 juga terdapat perbedaan yang signifikan baik yang sebelum

maupun sesudah di beri bahan pelicin.

I. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet

Pemeriksaan sifat fisik tablet ekstrak kemangi meliputi keseragaman

bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.

Gambar 6. Tablet Ekstrak Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel VI. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Ekstrak Kemangi

Uji sifat fisik tablet Formula

F1 F2 F3

Keseragaman

bobot

(mg)

X 584 593 567,5

SD 7,54 9,79 8,51 CV (%) 0,01 0,02 0,02

Kekerasan

(kg)

X 6,64 7,06 4,01

SD 0,126 0,126 0,153

Kerapuhan

(%)

X 0,429 0,372 1,26

SD 0,086 0,060 0,104

Waktu hancur

(menit)

X 19,89 14,68 2,92

SD 1,87 1,05 0,325

Tebal tablet

(cm)

X 0,47 0,475 0,46

SD 0,02 0,001 0,019

Keterangan :

Formula 1 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Amilum

Formula 2 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Avicel PH 102

Formula 3 : Tablet ekstrak kemangi menggunakan Amilum dan Avicel PH 102

1. Keseragaman Bobot dan Keseragaman Ukuran

Keseragaman bobot adalah faktor yang penting dalam suatu proses

produksi sediaan tablet, karena menentukan intensitas dosis obat yang masuk ke

dalam tubuh (yang diharapkan sama), sehingga akan berpengaruh pula terhadap

keamanan terapi dari sediaan tablet tersebut. Hasil perhitungan keseragaman

bobot pada semua formula setelah dibandingkan dengan penyimpangan bobot

tablet maka tidak ada satu tablet yang menyimpang lebih dari 5% dan tidak

satupun tablet yang menyimpang bobotnya dari 10% dari bobot rata-ratanya,

sehingga semua formula mempunyai keseragaman bobot yang memenuhi

persyaratan dalam Farmakope Indonesia. Tablet yang baik mempunyai CV

kurang 5% (Lachman, 1994). Hasil perhitungan CV ketiga formula

menunjukkan besarnya kurang dari 5%, sehingga dapat dikatakan bahwa semua

formula memenuhi persyaratan yang dipenuhi.

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara

waktu alir serbuk, dan sudut diam terhadap CV formula tablet, yakni dengan

semakin bagus sifat alir suatu serbuk (masaa tablet) maka, sudut diam yang

dihasilkan juga menjadi semakin kecil sehingga keseragaman bobot yang

diperolehpun menjadi lebih stabil, ditandai dengan harga CV yang cenderung

menjadi semakin kecil. Berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dapat

diketahui data keseragaman bobot tablet menghasilkan data yang terdistribusi

dengan normal, kemudian dilanjutkan ke uji statistik Anova satu jalan dengan

taraf kepercayaan 95% didapatkan hasil signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000

hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada ketiga

formula. Dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang menunjukkan bahwa antar

formula yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji

Post Hoc Test menunjukkan bahwa F1 dengan F2 berbeda signifikan, F1 dengan

F3 berbeda signifikan dan F2 dengan F3 juga terdapat perbedaan yang

signifikan.

Keseragaman bobot dipengaruhi oleh sifat alir campuran bahan pada

proses pengisian ruang kompresi. Serbuk massa tablet yang mempunyai sifat alir

yang baik akan mempunyai kemampuan yang seragam dalam mengisi ruang

kompresi sehingga variasi bobot tablet kecil.

Kemudian untuk keseragaman ukuran, tablet memiliki diameter 1,3 cm.

Sesuai ketentuan Farmakope Indonesia Edisi III bahwa diameter tablet tidak

boleh kurang dari 11/3 tebal tablet dan tidak boleh lebih dari 3 kali tebal tablet.

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dari pengukuran diameter dan tebal tablet didapatkan bahwa semua tablet dalam

setiap formula telah memenuhi keseragaman ukuran.

2. Kekerasan

Pada penelitian pembuatan tablet ini uji kekerasan sangat penting adanya,

selain digunakan untuk menilai ketahanan tablet terhadap kekuatan mekanik

seperti goncangan ataupun benturan dengan benda lain setelah penabletan seperti

pada saat pengemasan atau pada saat pendistribusian ke konsumen. Kekerasan

tablet yang baik adalah 4 kg sampai 8 kg (Banker dan Anderson, 1986).

Gambar 7. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kekerasan Tablet (kg)

Dari uji kekerasan didapatkan perbedaan yang signifikan antar formula

dan semua formula memenuhi syarat yaitu pada rentang 4-8 kg. Kekerasan tablet

dipengaruhi antara lain oleh sifat alir bahan, besarnya tekanan pada saat

pengempaan dan sifat bahan yang dikempa. Pada proses penabletan tekanan

kompresi dibuat sama, agar diperoleh tablet dengan hasil yang nantinya dapat

dianalisis ada tidaknya pengaruh terhadap sifat fisik tablet sesuai dengan

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

karakter bahan tambahan yang digunakan. Kekerasan tablet akan berpengaruh

terhadap kerapuhan, semakin keras tablet maka semakin rendah kerapuhannya.

Hasil uji terdistribusi normal kemudian dilanjutkan ke uji statistik anova

satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan nilai signifikansi kurang dari

0,05 yaitu 0,000 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga

formula. Dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang menunjukkan bahwa

perbandingan satu formula dengan formula yang lain terdapat perbedaan yang

signifikan. Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan bahwa F1 dengan F2 berbeda

signifikan, F1 dengan F3 berbeda signifikan dan F2 dengan F3 juga terdapat

perbedaan yang signifikan.

3. Kerapuhan

Kerapuhan tablet menunjukkan ketahanan tablet terhadap pengikisan

permukaan dan goncangan. Pengujian kerapuhan tablet dilakukan dengan alat

friabilator. Batas kerapuhan tablet yang masih bisa diterima adalah kurang dari

1,0%. Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet yang rapuh dan dianggap

kurang baik (Banker dan Anderson, 1986).

Kerapuhan dapat dipengaruhi oleh tekanan saat pengempaan dan sifat

dari bahan yang dikempa. Massa tablet yang kuat akan menghasilkan tablet yang

keras, dengan kerapuhan yang kecil. Selain kekuatan serbuk dari massa tablet,

pengisian ruang antar serbuk oleh fines pada saat pengempaan berlangsung akan

mempengaruhi kekompakan dan kekerasan tablet yang dihasilkan, karena fines

akan mengisi celah antar granul sehingga tablet yang dihasilkan lebih kompak

dan akan mengurangi kerapuhannya.

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 8. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kerapuhan Tablet (%)

Dari data yang diperoleh tablet ekstrak kemangi pada formula kurang

dari 1,0 %. formula I (0,429±0,086) %, formula 2 (0,372 ±0,06) % kecuali

formula 3 (1,26±0,104) %. Dari pemeriksaan kerapuhan tablet dan data yang

diperoleh terdapat perbedaan dengan variasi penambahan avicel PH 102 dan

amilum. F3 memiliki kerapuhan yang tidak memenuhi standar karena lebih dari

1,0%. Hal ini berkaitan dengan kekerasan tablet. Pada F3 memiliki kekerasan

yang paling kecil dibanding yang lainnya sehingga tablet F3 mudah rapuh, selain

itu juga disebabkan karena pada F3 menggunakan penambahan Avicel PH 102

dan amilum dengan jumlah yang minimal yaitu 6% Avicel PH 102 dan 5,8%

amilum dari ketentuan konsentrasi dalam teori sehingga mempengaruhi

kerapuhan tablet.

Hasil uji terdistribusi normal kemudian dilanjutkan uji statistik anova

satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan nilai signifikansi kurang dari

0,05 yaitu 0,000 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada ketiga

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

formula tablet tersebut. Dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test yang

menunjukkan bahwa perbandingan antara formula yang satu dengan yang lain

terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Uji Post Hoc Test menunjukkan bahwa

F1 dengan F2 tidak berbeda signifikan, F1 dengan F3 berbeda signifikan dan F2

dengan F3 terdapat perbedaan yang signifikan.

4. Waktu Hancur

Waktu Hancur adalah waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet

dalam media yang sesuai, sehingga tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas

kasa. Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut tidak lebih dari 15

menit (Anonim, 1979).

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur tablet diantaranya

adalah sifat fisik bahan yang dikempa, kekerasan dan porositas tablet.

Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan penurunan porositas

dan menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan

menghambat penetrasi cairan ke dalam pori-pori tablet sehingga memperpanjang

waktu hancur tablet.

Dari hasil uji waktu hancur tablet pada tabel menunjukkan perbedaan

yang signifikan. Hasil formula 1 mempunyai waktu hancur paling lama yaitu

19.89 menit dan tidak memenuhi syarat karena lebih dari 15 menit. Kemudian F2

menghasilkan waktu hancur yaitu 14,69 menit dalam hal ini F2 memenuhi syarat

karena kurang dari 15 menit. Sedangkan formula 3 mempunyai waktu hancur

paling cepat yaitu 3 menit, waktu hancur dari F2 ini memenuhi syarat karena <

15 menit. Hal ini berhubungan dengan uji kekerasan dan hasil uji kerapuhan

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

tablet. F1 mempunyai tingkat kekerasan yang cukup tinggi sehingga mempunyai

tingkat kerapuhan yang rendah pula dan waktu hancur paling lama, sedangkan

formula 3 yang memiliki tingkat kekerasan paling rendah, tingkat kerapuhannya

paling tinggi dan waktu hancur paling cepat. Pada formula I menggunakan

amilum dengan kadar 11,8%. Amilum memiliki daya tarik besar terhadap air

melalui kerja kapiler yang menyebabkan pemuaian dan sintegran tablet. Dalam

konsentrasi tinggi amilum menghasilkan waktu disintegrasi yang lebih cepat.

Dalam hal ini F1 yang menggunakan amilum mempunyai waktu hancur yang

lebih lama padahal F1 memiliki kekerasan yang lebih rendah dari F2. Hal ini

disebabkan karena pada F2 menggunakan avicel PH 102 dimana avicel PH 102

tersebut akan menjadi disintegran yang sangat baik terutama pada konsentrasi

10% atau lebih tinggi karena Avicel PH 102 mempunyai kecepatan serap air

yang tinggi melalui anyaman kapiler sehingga menghasilkan waktu hancur yang

relative singkat dan pada F2 menggunakan Avicel PH 102 dengan kadar lebih

dari 10% yaitu 11,8% karena itu F2 lebih cepat larut meskipun kekerasannya

lebih tinggi. Pada F3 menggunakan kombinasi Avicel PH 102 dan amilum

sebanyak masing-masing 6% dan 5,8%. Dalam teori penggunaan kombinasi

Avicel dan amilum sangat baik karena keduanya mempunyai kecepatan serap air

yang tinggi melalui kerja kapiler. Sehingga di antara ketiga formula tersebut F3

memiliki waktu hancur yang lebih singkat. Namun jika dikaitkan dari seluruh

pengujian yang dilakukan terhadap sifat fisik tablet formula yang terbaik adalah

formula 2 karena pada setiap ujinya telah memenuhi syarat sesuai standar yang

meliputi uji keseragaman bobot, kekerasan , kerapuhan dan waktu hancur.

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 9. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Hancur

Tablet Ekstrak Kemangi (menit)

Berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa data

waktu hancur tablet merupakan data terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan

uji statistik Anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan pada semua formula, karena nilai

signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Selanjutnya uji Post Hoc Tests

yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar formula. Dari Uji Post

Hoc Test menunjukkan bahwa F1 dengan F2 berbeda signifikan, F1 dengan F3

berbeda signifikan dan F2 dengan F3 juga terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Ekstrak kemangi dapat dibuat sediaan tablet dengan metode kempa langsung

2. Variasi penambahan jumlah Avicel dan amilum mempengaruhi sifat fisik

tablet meliputi waktu alir, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur.

3. Formula terbaik yang memenuhi persyaratan adalah formula II karena diantara

ketiga formula untuk semua uji sifat fisik tabletnya hanya Formula II yang

memenuhi standar secara keseluruhan meliputi sifat alir, sudut diam,

keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pembuatan tablet ekstrak

kemangi dengan menggunakan kombinasi variasi bahan yang berbeda

sehingga dapat diperoleh formulasi tablet yang semakin baik.

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 6 ,93 Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 10-12, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, 515, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan I,

10,17-19, Departemen Kesehatan RI, Dirjen POM, , Jakarta.

Anonim, 2002. Ocimum Sanctum Linn, http://www.techno-preneur.net/timeis/

technology/STechAugSep02/Ayurvedic.html3.diakses 1 november 2011

Anonim. 2004a. Ocimum sanctum, http://www.exoticnatural.com/asthma oci-

mum html.diakses 1 november 2011

Anonim, 2004b. Folium Ocimum Sanctum, http://www.who.int/medicines/

library/ trm/medicinalplants/vol2/206to216.

Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh

Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi IV, 244,255-271, 607-608,

UI Press, Jakarta

Banker GS & Anderson NR.1986 .Tablet .Dalam : LachmanL,Lieberman HA &

Kabig JL.Teori dan Praktek Farmasi Industri,jilid 2 ,edisi 3

.Penerjemah Siti Suyatmi .Jakarta :Penerbit UI Press,: 643-645,648,

658-659,682,684-691.

Carstensen, J.T., 1977, Pharmaceutics of Solids and Solids Dosage Form, 209-

214, A. Wiley, Interscience Publication John Wiley and Sons, New

York.

Donatus I. A., 1986. Obat Tradisional dan Fitoterap Uji Toksikologi, Fakultas

Farmasi UGM, Yogyakarta, hal: 8-11.

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Freddy Wilmana, 1995. Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non Steroid dan

Obat Pirai, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Bagian Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal: 207.

Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dalam Kompresi Direct, 586-593,

Majalah Medika, No. 7, Tahun 9.

Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek

Farmasi Industri, Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Iis Arsyah, Ed. III,

UI Press,Jakarta.

Jufri M, Mun’im A, Aristanti Y, 2008. Pembuatan Tablet Ekstrak Pare dengan

Metode Cetak Langsung . Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-

2855 Vol.6 ,no.4

Ngatidjan, 1990, Metode Laboratorium dalam Toksikologi, reviewer: Hakim, L.,

94, Pusat Antar Universitas Bioteknologi Universitas Gadjah. Mada,

Yogyakarta

Sheth, B.B., Bandelin F.J., Shangraw R.F., 1980, Compressed Tablet, In

Lachman L., Lieberman H.A., Kanig J.L., (editor), Pharmaceutical

Dosage Forms, Tablets, Vol. I, 100-115, Marcel Dekker Inc, New York.

Siregar, C.J.P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan tablet :dasar-dasar praktis.

EGC, Jakarta.

Soria, P.S., Oktober 2006, Identification and characterization of flavonoid

Omethyltransferases from sweet basil (Ocimum basilicum), The

University of Arizona, Tucson, AZ (http:// ag. Arizona. Edu, diaskes

tanggal 01 November 2011).

Sulaiman, T. N. S., 2007, Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet,

Laboratorium Teknologi Farmasi. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta

Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia I,

418. Badan Litbangkes Depkes RI, Jakarta.

Voigt, R., 1994, Buku Ajar Teknologi Farmasi Ed V,167–168, 199–200, 579–

580, diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Widastuti, A, 2006. Efek Antipiretik Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum

folium ) pada tikus putih. FK UNS ,Surakarta.

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 102 DAN …/Pengaruh... · mendapatkan sebuah sediaan farmasi yang inovatif yakni ... memenuhi syarat pada uji waktu hancur dan formula 3 tidak ... Perhitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Wijayakusuma, Hembing, 1995. Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia jilid 1.

Pustaka Kartini, Jakarta.

Wohlmuth, H., 2004. Sacred Basil, an Ayurvedic Adaptogen, http://www.

Botanical pathways.com/issue%2011/Sacredbasel.html.diakses 28

Oktober 2011