PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH,...

150
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, IJARAH DAN QARDH TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2014-2017 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Silfia Permata Sari 11140850000032 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

Transcript of PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH,...

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, IJARAH

DAN QARDH TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2014-2017

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Silfia Permata Sari

11140850000032

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

i

Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

ii

Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

iii

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

iv

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

v

DATA RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

I. DATA PRIBADI

Nama : Silfia Permata Sari

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Juni 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Drs. Alfi Munir

Nama Ibu : Rita Maiza

Anak Ke Dari : 2 dari 3 bersaudara

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Komplek TNI-AL Blok BB 5 No 14, RT

02/21 Ciangsana, Gunung Putri, Bogor

No. Telp : 082210450744

E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama

Lembaga

Kota Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

TK TK Aisiyah Padang 2000 2001

SD Negeri SDN O2

Ciangsana

Bogor 2001 2008

MTs Negeri MTsN 7

Model

Jakarta 2008 2011

SMA Negeri SMAN 105 Jakarta 2011 2014

Perguruan

Tinggi

Negeri

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Tangerang

Selatan

2014 2018

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

vi

III. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga / Institut Tahun

• Staff Div. Kemahasiswaan

Himpunan Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah

2015 - 2016

• Ketua Departemen Media

Dewan Eksekutif Mahasiswa

(DEMA) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

2016 - 2017

• Koordinator Divisi

Perlengkapan SEISMOGRAF

(Festival Saman)

2016

IV. KEMAMPUAN

• Mampu bekerja secara individu maupun tim

• Mampu berkomunikasi dengan baik

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Drs. Alfi Munir

Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 07 Oktober 1962

Pekerjaan : TNI-AL

Ibu : Rita Maiza

Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 10 Mei 1970

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

vii

ABSTRACT

This study aims to test and analyze the Net Profit of Sharia (BUS)

Commercial Bank in Indonesia. The factors analyzed in influence Murabahah,

Mudharabah, Ijarah and Qardh Financing. The method of data analysis used in

this research is Multiple Linear Regression Analysis, data is obtained based on

quarterly data which is contained in Bank Indonesia financial report from quarter

I 2014 until third quarter 2017. Data collection instrument used sourced from Bank

Indonesia Publication Report.

The results of multiple linear regression test showed that partially

Murabahah financing with significant value of 0.017 Mudharabah Financing with

significant value of 0.023 , Ijarah Financing with significant value of 0.044 hence

significantly influence to Net Income, while Financing Qardh with a significant

value of 0.087 then not influential significant to Net Income. Simultaneously, all

independent variables have a significant influence on Net Income.

Keywords: Murabahah, Mudharabah, Ijarah, Qardh Financing and Net Income.

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Laba

Bersih Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Adapun beberapa faktor

yang dianalisis dalam mempengaruhi Laba Bersih adalah Pembiayaan

Murabahah, Mudharabah, Ijarah, dan Qardh. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda,

data diperoleh berdasarkan data triwulan yang di terdapat di Laporan

keuangan Bank Indonesia dari triwulan I 2014 sampai dengan triwulan III

2017. Instrumen pengumpulan data yang digunakan bersumber dari

Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Hasil penelitian uji regresi linier berganda menunjukan bahwa

secara parsial Pembiayaan Murabahah dengan nilai signifikan sebesar

0.017 , Pembiayaan Mudharabah dengan nilai signifikan sebesar 0.028 ,

Pembiayaan Ijarah dengan nilai signifikan sebesar 0.044 maka berpengaruh

secara signifikan terhadap Laba Bersih, sedangkan Pembiayaan Qardh

dengan nilai signifikan sebesar 0.087 maka tidak berpengaruh signifikan

terhadap Laba Bersih. Secara simultan, keseluruhan variabel independen

memiliki pengaruh signifikan terhadap Laba Bersih.

Kata kunci: Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah, Qardh dan

Laba Bersih.

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan kasih sayang – Nya

yang tidak terkira kepada hambanya. Shalawat serta Salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan

dan menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam, sehingga kita dapat

tetap Istiqomah di jalan kebenaran. Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan

Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh terhadap Tingkat Laba

Bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2014 –

2017)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan

menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya

kepada :

1. Allah SWT, Karena tanpa kuasa dan segala pertolongan – Nya tidak

mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah sebagai

ucapan rasa syukur hamba atas segala nikmat dan hikmah yang Engkau

berikan selama ini, ya Rabbi.

2. Keluarga yang luar biasa, sumber motivasi, dan tersayang yang saya miliki,

Ayahanda Drs. Alfi Munir yang selalu mengajarkan butir–butir mutiara

kehidupan, selalu memberikan motivasi disaat diri ini lemah dan selalu

berkorban untuk kebahagiaan anaknya. Ibunda Rita Maiza yang telah

melahirkan dan merawat diriku dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan

sabar dari kecil hingga dewasa saat ini, dari dirimulah anakmu termotivasi

untuk selalu berkembang, belajar sabar, ikhlas dan kasih sayang. Kakakku

tersayang Fitria Ramawanti dan Adikku tercinta Mutiara Aisyah yang telah

menghibur dan memberikan dukungan disaat suka maupun duka. Tanpa

dukungan dan pengorbanan kalian saya tidak akan menjadi pribadi seperti

sekarang.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

x

3. Bapak Dr.M Arief Mufraini,Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat selama kuliah ini.

4. Bapak Ahmad Zubaidi, M,A. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan

pengarahan, ilmu, serta bimbingan yang sangat berarti selama proses

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas semua arahan dan bimbingan

yang Bapak berikan selama proses penulisan hingga terselesaikannya

skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak.

5. Ibu Cut Erika Ananda,SE.M.BA. selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan.

6. Ibu Fitri Damayanti,SE.,M.Si selaku Sekretaris Program Studi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta

sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik saya, yang telah

meluangkan waktunya untuk mendengarkan kesulitan saya dan

memberikan saran yang terbaik serta arahan yang sangat bermanfaat.

7. Seluruh jajaran dosen fakultas ekonomi dan bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga dan mudah – mudahan bermanfaat khusus bagi

diri saya dan umumnya untuk orang banyak. Dan juga seluruh jajaran

karyawan dan staf Fakultas maupun universitas yang telah bersedia

melayani secara administratif dengan baik dan membantu saya selama

perkuliahan.

8. Sahabat-sahabat saya sejak awal masuk kuliah, Rubiyatul, Salsabila, Ratna,

Iir, Diah, Ulfa, Syifa, Tantri, Mutiye, Hani, Hestiawati, Septian yang selalu

memberi warna disetiap hari semasa kuliah.

9. Rizky Nur Ariansyah atas kebersamaan, Doa, serta Dukungan yang selalu

diberikan selama ini.

10. Sahabat-sahabat kosan kost kece puri bundaku yaitu Yanti, Ica, Hanna,

Milla, Maryam, Nisrina, Sinta, Maylina dan kak Jupe yang selalu membuat

segala urusan di kosan menjadi berwarna.

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xi

11. Teman–teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2014 yang saya

cintai dan banggakan, terima kasih atas empat tahun yang begitu berkesan

bersama–sama kalian dan semoga kita tetap bisa terus berkomunikasi,

bersilaturahmi dan saling terus mengingatkan dalam hal kebaikan.

12. Teman-teman SEISDANCE para penari saman yang cantik-cantik yang

mengajarkan saya arti solidaritas dan teamwork.

13. Teman-teman KKN Kelompok 076 OCTOPUS terima kasih untuk

kenangan dan pembelajaran selama mengabdi di Desa Marga Sari,

Tigaraksa, Banten.

14. Seluruh jajaran pengurus HMJ Perbankan Syariah 2015/2016 dan seluruh

Mahasiswa/i perbankan syariah dari semua angkatan yang tidak dapat saya

sebutkan namanya satu–persatu, yang telah bersama saya selama

kepengurusan,terima kasih atas kerjasama, pembelajaran dan loyalitas

kalian selama kepengurusan.

15. Seluruh jajaran pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis 2016/2017 yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu–

persatu, yang telah bersama saya selama kepengurusan, terima kasih atas

kerjasama, pembelajaran dan loyalitas kalian selama kepengurusan..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh

penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukkan, baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 10 Mei 2018

Silfia Permata Sari

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv

DATA RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ....................................................................................................... 9

C. Perumusan Masalah .................................................................................................. 9

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................................... 13

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xiii

1. Bank Umum Syariah ........................................................................................ 13

2. Pembiayaan Bank Syariah ................................................................................. 23

B. Pembiayaan Murabahah ......................................................................................... 23

C. Pembiayaan Mudharabah ....................................................................................... 28

D. Pembiayaan Ijarah .................................................................................................. 33

E. Pinjaman Qardh ...................................................................................................... 36

F. Laba Bersih ............................................................................................................. 41

G. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 48

H. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 55

I. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen . 57

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................... 61

B. Populasi dan Sampel Peneliti .................................................................................. 62

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 64

D. Metode Analisis Data ............................................................................................. 65

1. Uji Asumsi Klasik............................................................................................... 65

a. Uji Normalitas ............................................................................................... 66

b. Uji Multikolonieritas ..................................................................................... 67

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. 68

d. Uji Autokorelasi ............................................................................................ 69

2. Uji Hipotesis ....................................................................................................... 70

a. Uji F (Simultan) ............................................................................................ 70

b. Uji t (Parsial) ................................................................................................. 71

c. Uji Koefisien Determinasi (𝑅2) .................................................................... 72

3. Analisis Regresi Linier Berganda ....................................................................... 74

E. Operasional Variabel .............................................................................................. 75

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xiv

1. Variabel Dependen (Y) ....................................................................................... 75

2. Variabel Independen (X) .................................................................................... 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 77

1. Sejarah Singkat .................................................................................................. 77

2. Status Bank Syariah ........................................................................................... 80

3. Produk dan Layanan .......................................................................................... 80

4. Jumlah Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad pada Bank Umum Syariah ........ 82

5. Ekuivalen Tingkat Imbalan pada Pembiayaan di Bank Umum Syariah. ........... 83

B. Deskripsi Data ........................................................................................................ 83

1. Deskripsi Variabel Pembiayaan Murabahah ..................................................... 83

2. Deskripsi Variabel Pembiayaan Mudharabah ................................................... 85

3. Deskripsi Variabel Pembiayaan Ijarah .............................................................. 87

4. Deskripsi Variabel Pembiayaan Qardh .............................................................. 88

5. Deskripsi Variabel Laba Bersih ......................................................................... 90

C. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................................... 92

1. Uji Asumsi Klasik................................................................................................... 92

a. Uji Normalitas ............................................................................................... 92

b. Uji Multikolonieritas ..................................................................................... 96

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. 97

d. Uji Autokorelasi ............................................................................................ 99

2. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 100

a. Uji F (Simultan) .......................................................................................... 100

b. Uji-t (Parsial) .............................................................................................. 101

c. Koefisien Determinasi (𝑅2) ........................................................................ 104

3. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................................... 105

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xv

D. Interpretasi ............................................................................................................ 107

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 111

B. Implikasi ............................................................................................................... 112

C. Saran ...................................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 115

LAMPIRAN ....................................................................................................... 119

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan ........................................ ................................... ... Halaman

1.1 Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh pada

Bank Umum Syariah Periode Tahun 2014-2017 .................................. 6

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 49

3.1 Proses Pengambilan Sampel Penelitian ................................................ 62

3.2 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi . 74

4.1 Jumlah Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad........................................ 82

4.2 Ekuivalen Tingkat Imbalan pada Pembiayaan....................................... 83

4.3 Pembiayaan Murabahah ........................................................................ 84

4.4 Pembiayaan Mudharabah ...................................................................... 86

4.5 Pembiayaan Ijarah ................................................................................. 87

4.6 Pembiayaan Qardh ................................................................................. 89

4.7 Laba Bersih ............................................................................................ 91

4.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................................................... 95

4.9 Uji Multikolonieritas .............................................................................. 96

4.10 Uji Glejser .............................................................................................. 99

4.11 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 100

4.12 Uji F (Simultan) ..................................................................................... 101

4.13 Uji t (Parsial) .......................................................................................... 102

4.14 Uji Linier Berganda ................................................................................ 104

4.15 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 105

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xvii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan .............................................................................. Halaman

2.1 Skema Murabahah ................................................................................ 26

2.2 Skema Mudharabah .............................................................................. 31

2.3 Skema Ijarah ......................................................................................... 35

2.4 Skema Qardh ........................................................................................ 39

2.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 56

4.1 Grafik Histogram .................................................................................. 93

4.2 Grafik P-p Plot ...................................................................................... 94

4.3 Grafik Scatterplot .................................................................................. 98

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan ................................................................................ Halaman

1. Data Variabel Penelitian ...................................................................... 119

2. Uji Asumsi Klasik................................................................................. 123

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 126

4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................ 127

5. Titik Persentase Distribusi t ................................................................. 128

6. Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita= 0,05 ......................... 130

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri perbankan merupakan industri yang mempunyai berbagai risiko, hal

ini dikarenakan melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan

penanaman dana lainya (Imam Ghozali, 2007). Menurut Undang-undang No. 10

Tahun 1998 perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan,

perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya.

Perbankan di Indonesia menganut dual system banking yaitu sistem perbankan

konvensional dan sistem perbankan syariah. Sistem perbankan konvensional

seperti yang kita ketahui menggunakan prinsip bunga (interest) dan perbankan

syariah menggunakan prinsip bagi hasil.

Perbankan merupakan salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa

pengiriman uang. Hal tersebut dikarenakan bank merupakan suatu lembaga

intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. (Antonio, 2001)

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

2

Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan lembaga

keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui

aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip

syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak

lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai nilai syariah yang bersifat makro

maupun mikro. (Ascarya dan Ascarya, 2008:25).

Nilai-nilai makro yang dimaksud adalah keadilan, maslahah, sistem zakat,

bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulasi yang non produktif seperti

perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar),

bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil), dan penggunaan uang sebagai

alat tukar. Sementara itu, nilai-nilai mikro yang harus dimiliki oleh pelaku

perbankan syariah adalah sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Yaitu shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah (Ascarya dan Ascarya, 2008:30).

Secara umum konsep perbankan syariah menawarkan sistem perekonomian

yang sesuai dengan syariat Islam/ prinsip syariah. Ada beberapa perbedaan konsep

dalam perbankan konvensional yang dianggap membawa kesengsaraan karena

mengandung unsur riba, unsur riba dianggap sangat bertentangan dengan syariat

Islam. Pada permulaan perkembangannya perbankan syariah menawarkan berbagai

produk perbankan yang bebas bunga berupa pembiayaan bagi hasil atau yang

popular dikenal sebagai Profit and Loss Sharing (PLS) dan pembiayaan murabahah.

(IBI, 2001)

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

3

Seiring berjalannya waktu, pembiayaan bagi hasil ternyata sulit untuk

diterapkan karena pada produk-produk berbasis PLS bank disamping berbagi

keuntungan dengan nasabah juga harus berbagi kerugian. Hal tersebut dibuktikan

berdasarkan penelitian yang dilakukan Abdullah Saeed (2000) terhadap bank-bank

Islam yang beroperasi di Timur Tengah, yang menyatakan bahwa bank-bank Islam

enggan menjalankan produk-produk bersistem PLS karena resiko yang mungkin

diterima oleh bank sangat tinggi, suatu resiko yang bersama berjalannya waktu,

telah memaksa bank untuk ‘merenovasi’ bentuk dan isi bagi hasil hingga berbeda

jauh dari apa yang ditemukan dalam fiqih, diantaranya ialah dalam fiqih pembagian

hasil dilakukan dengan cara musyawarah antara kedua belah pihak tetapi dalam

kenyataannya tidak demikian.

Kinerja perbankan syariah relatif baik ditandai dengan pertumbuhan yang

tinggi pada sejumlah indikator utama perbankan syariah. Total aset perbankan

syariah (BUS dan UUS) tumbuh 5.44% menjadi Rp 387,74 triliun. Laju

pertumbuhan seluruh indikator penting perbankan syariah pada tahun 2017

melebihi dari yang dicapai pada tahun 2016. Sesuai dengan fungsinya, sebagai

lembaga intermediary keuangan, Bank Syariah mendapatkan bagi hasil dari dana

yang ditempatkan pada nasabahnya.

Besarnya nisbah bagi hasil didasarkan atas kesepakatan kedua belah pihak

antara nasabah dan Bank. Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting dalam

menentukan bagi hasil di Bank Syariah. Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang

disepakati bersama yang melakukan transaksi. Untuk menentukan nisbah bagi hasil,

perlu diperhatikan aspek-aspek: data usaha, kemampuan angsuran, hasil usaha yang

dijalankan, nisbah pembiayaan dan distribusi pembagian hasil. Untuk mengurangi

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

4

perselisihan terutama atas biaya-biaya, penentuan nisbah disarankan menggunakan

jumlah pendapatan sebagai patokan dalam melakukan hasil antara Bank dengan

nasabah.(Karim, 2014:245).

Jasa-jasa yang ditawarkan bank syariah dikemas dalam produk-produk bank

syariah, salah satunya pembiayaan. Pembiayaan adalah penyaluran dalam bentuk

barang/ jasa yang dibelikan bank untuk nasabahnya. Beberapa pembiayaan utama

pada bank syariah, yaitu pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh.

(Perwataatmadja dan Tanjung, 2007:77).

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan berupa talangan dana yang

dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/ jasa dengan kewajiban

mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo. Bank

memperoleh margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan

pemasok dan antara bank dengan nasabah. Model pengembalian talangan dana

seluruhnya pada waktu jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan

yang tidak segera menghasilkan, seperti misalnya untuk kebutuhan traktor petani

tidak mungkin dibayar kembali sebelum tanamannya menghasilkan. (Karim,

2009:113).

Pembiayaan mudharabah yaitu pembiayaan seluruh kebutuhan modal pada

suatu usaha untuk jangka waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih

dibagi antara bank sebagai penyandang dana (shahibul maal) dengan pengelola

usaha (mudharib) sesuai dengan kesepakatan. Umumnya, shahibul mal

menyediakan modal 100% kepada mudharib. Pada akhir jangka waktu pembiayaan,

dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Apabila terjadi kerugian karena

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

5

proses normal, bukan karena kelalaian atau kecurangan pengelola, kerugian

ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal. Apabila terjadi kerugian karena

kelalaian atau kecurangan pengelola, maka pengelola bertanggung jawab

sepenuhnya. Bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, bank syariah akan

membagihasilkan (nisbah) kepada pemiliki dana yang telah disepakati dan telah

dituangkan dalam akad (Umiyati dan Syarif, 2016).

Pembiayaan ijarah yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk memiliki suatu barang/ jasa dengan kewajiban menyewa barang

tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pada akhir

jangka waktu tersebut, pemilikan barang dihibahkan kepada nasabah atau dibeli

oleh nasabah. Bank memperoleh margin melalui pembelian dari pemasok dan upah

sewa (ujroh) dari nasabah. (Nurul Ichsan, 2014:255).

Pinjaman Qardh menurut PSAK 59 adalah penyediaan dana atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu. Pihak yang meminjamkan dapat menerima

imbalan namun tidak diperkenankan untuk dipersyaratkan didalam perjanjian.

Bank syariah disamping memberikan pinjaman Qardh, juga dapat menyalurkan

pinjaman dalam bentuk Qardhul Hasan. Qardhul Hasan adalah pinjaman tanpa

imbalan yang memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut selama

jangka waktu tertentu dan mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhir

periode yang disepakati. Jika peminjam mengalami kerugian bukan karena

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

6

kelalaiannya, maka kerugian tersebut dapat mengurangi jumlah pinjaman. (Nurul

Ichsan, 2014:262).

Berikut adalah kondisi pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan

qardh pada Bank Umum Syariah periode tahun 2014-2017.

Tabel 1.1

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh

pada Bank Umum Syariah periode tahun 2014-2017

(Dalam Milyar Rupiah)

Tahun Pembiayaan

Murabahah

Pembiayaan

Mudharabah

Pembiayaan

Ijarah

Pembiayaan

Qardh

Laba

Bersih

2014 91.874 8.754 1.917 5.256 702

2015 93.647 8.431 1.564 3.308 635

2016 110.101 8.012 1.883 3.921 952

2017 114.570 7.050 2.791 5.477 987

Sumber: SPS OJK Desember 2017

Berdasarkan pada tabel di atas bahwa pada pembiayaan murabahah

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi, pada pembiayaan

mudharabah, pembiayaan ijarah dan pembiayaan qardh mengalami penurunan pada

tahun 2015 diikuti dengan penurunan laba bersih. Pada tahun berikutnya

pembiayaan mudharabah mengalami penurunan kembali sedangkan pembiayaan

ijarah dan pinjaman qardh mengalami kenaikan kembali diikuti dengan laba bersih

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

7

yang mengalami kenaikan. Dalam hal ini pembiayaan yang mendominasi adalah

pembiayaan murabahah di setiap tahunnya. Namun, itu tidak merubah dalam

penurunan dan kenaikan pada laba bersih yang diterima oleh bank syariah.

Pertumbuhan dan penurunan laba bersih secara empiris cukup erat

kaitannya dengan pergerakan asset Bank Syariah. Jika ekspektasi terhadap

pertumbuhan laba bersih Bank Syariah di masa mendatang mendominasi sentimen

aset maka seringkali mejadi penyebab kenaikan asset di Bank Syariah. Namun jika

aktual laba bersih lebih rendah dari ekspektasi seringkali menyebabkan penurunan

nilai aset. (Ariyani, 2014:5)

Pembiayaan yang berpotensi menghasilkan keuntungan dan tidak

menghasilkan keuntungan akan berpengaruh terhadap tingkat laba bersih yang

diperoleh bank. Laba bersih akan mengalami peningkatan ketika pembiayaan-

pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah mampu menghasilkan keuntungan

yang tinggi, semakin tinggi pembiayaan yang disalurkan maka semakin tinggi pula

pendapatan yang diterima oleh bank. Pendapatan yang meningkat akan

berpengaruh pada tingkat laba dan profitabilitas bank. (Ariyani, 2014:7)

Dengan meningkatnya tingkat pembiayaan pada akhirnya akan

meningkatkan laba bersih (net income), kemudian dengan laba bersih yang besar

bank akan mampu menghadapai persaingan sekaligus melakukan ekspansi pasar

dan kontinuitas usaha bank akan lebih terjamin serta meratanya tingkat pembiayaan

yang diperoleh setiap produk dengan perbandingan tidak terlalu jauh akan membuat

posisi bank lebih stabil dan mengoptimalkan peraihan laba, walaupun ada satu

produk yang sekiranya bermasalah dan menimbulkan risiko, tetapi risiko itu

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

8

tentunya tidak secara signifikan mempengaruhi usaha bank dalam menghasilkan

laba karena masih terantisipasi oleh pembiayaan produk-produk lainnya. (Salman,

2012:86)

Melihat fenomena yang terjadi diatas pada bank umum syariah, maka

penelitian ini memberikan solusi untuk meningkatkan laba bersih dengan cara

meningkatkan penyaluran kepada masyarakat atas pembiayaan-pembiayaan yang

diberikan oleh setiap bank umum syariah dan memberikan suatu informasi yang

terjadi pada bank umum syariah secara realita.

Penelitian tentang pengaruh pembiayaan terhadap laba bank umum syariah

(BUS) telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Dinna (2014)

menunjukkan bahwa Pembiayaan Murabahah dan pembiayaan Bagi Hasil

berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan laba bersih. Sedangkan,

pembiayaan qardh tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih.

Penelitian Dini (2017) menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah,

murabahah, dan ijarah berpengaruh positif terhadap tingkat laba bersih pada Bank

Muamalat & Bank Syariah Mandiri bank syariah.

Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian ini, karena pertama dalam penelitian terdahulu masih

banyak perbedaaan dalam hasil yang diteliti di setiap periodenya, kedua

menjelaskan kembali fenomena yang benar-benar terjadi terhadap laba bersih Bank

Umum Syariah di periode yang lebih berbeda, dan ketiga memberikan suatu

informasi yang lebih up to date. Hal ini berdasarkan permasalahan di atas maka

penulis melakukan penelitian yang berjudul:

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

9

“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh

Terhadap Tingkat Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode Tahun 2014-2017”.

B. Batasan Masalah

Setiap Permasalahan yang ada hakikatnya sangat kompleks, sehingga

penulis tidak dapat menyelidikinya secara keseluruhan karena keterbatasan yang

ada dalam diri penulis dan hanya permasalahan yang ada dalam fokus penelitian

ini. Untuk hal tersebut maka penulis menganggap perlu untuk membatasi

permasalahan tentang “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan

Qardh Terhadap Tingkat Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode Tahun 2014-2017”. Variabel independen mengenai pembiayaan

murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh di fokuskan pada objek penelitian yaitu

Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia

Syariah yang termasuk dalam Bank Umum Syariah terhadap tingkat laba bersih.

Sedangkan untuk periode data yang akan di uji dibatasi dari tahun 2014 sampai

tahun 2017.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan murabahah,

mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017?

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

10

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan pembiayaan murabahah

mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017?

3. Variabel manakah terdapat pengaruh yang paling dominan pembiayaan

murabahah mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017 ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan apakah terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan

murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017.

2. Untuk menjelaskan apakah terdapat pengaruh secara simultan pembiayaan

murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017.

3. Untuk menjelaskan variabel manakah terdapat pengaruh yang paling

dominan pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap

tingkat laba bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun

2014-2017.

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

11

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Teoritis

a. Bagi Akademisi

Memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai pengaruh pembiayaan

murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba bersih pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017.

b. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai perbankan syariah terutama

konsep murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh. Serta mengetahui seberapa besar

pengaruh dari pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap laba

bersih perbankan syariah. Penelitian juga dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah secara teoritis

dikaitkan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan.

2. Praktisi

a. Bagi Perbankan Syariah

Memberikan gambaran mengenai penyaluran pembiayaan dan dapat membantu

Bank Umum Syariah dalam menjalankan operasinya yang berprinsipkan syariah

dalam rangka meningkatkan laba bersih, khususnya melalui pembiayaan

murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh.

b. Bagi Pemerintah

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

12

Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pemerintah dalam menentukan kebijakan

pada perbankan syariah untuk menumbuhkembangkan dunia usaha dan

menggerakkan sektor riil yang ada di Indonesia sehingga dapat meningkatkan

perekonomian nasional.

c. Bagi Investor

Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi di perusahaan-perusahaan.

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Umum Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1, disebutkan

bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. (Rizal dkk, 2014:45).

Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut dengan

financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam

aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu, usaha bank akan

selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar terjadinya

perdagangan yang utama. (Muhammad, 2005:1).

Bank terdiri dari dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara

konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan

Rakyat. Sedangkan Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS). (Muhammad, 2005:3).

Bank Umum Syariah adalah bank yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

14

kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.(Karim,

2014:98)

Berdasarkan Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah juga dapat mejalankan fungsi

sosial dalam bentuk lembaga baitulmal, yaitu menerima dana yang berasal dari

zakat, infak, sedekah, hibah atau sosial lainnya dan menyalurkannya kepada

organisasi pengelola zakat. (Rizal dkk, 2014:48)

Bank syariah merupakan Islamic Financial Institution dan lebih dari

sekedar bank (beyond banking) yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadits

(tuntunan Rasulullah Saw.) yang mengacu pada prinsip muamalah, yakni sesuatu

itu boleh dilakukan, kecuali jika ada larangannya dalam Al-Qur’an dan hadits

yang mengatur hubungan antarmanusia terkait ekonomi, sosial, dan politik (IBI,

2014:7). Menurut UU No. 10 tahun 1998 definisi bank syariah adalah bank umum

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

Setiap lembaga keuangan syari’ah mempunyai falsafah mencari

keridhoan Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat. Oleh karena

itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari

tuntunan agama, harus dihindari. Berikut adalah falsafah yang harus diterapkan

oleh Bank Syariah. (Muhammad, 2005:3)

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

15

a. Menjauhkan diri dari unsur riba, caranya:

a) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti

b) keberhasilan suatu usaha (QS. Luqman, ayat : 34);

Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan

tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan

mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat

mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan

tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

c) Menghindari penggunaan sistem persentasi untuk pembebanan biaya

terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang

mengandung unsur melipatgandakan secara otomatis hutang/simpanan

tersebut hanya karena berjalannya waktu (QS. Ali’ Imron, 130);

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba

dengan berlipat gandadan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan.

d) Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyewaan barang ribawi

dengan imbalan barang ribawi lainnya dengan memperoleh kelebihan

baik kuantitas maupun kualitas (HR. Muslim)

e) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tambahan atau

hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara sukarela

(HR. Muslim)

b. Menetapkan sistem bagi hasil dalam perdagangan

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

16

Adapun dasar hukum bank syariah yang melandasi di setiap kegiatan/

transaksinya antara lain:

1) Al-Qur’an

Kegiatan perbankan yang dilakukan di bank konvensional tidak

sesuai dengan syariah Islam dikarenakan adanya praktek riba. Sehingga

para Ulama termotivasi untuk mendirikan perbankan syariah di Indonesia

berdasarkan firman Allah SWT pada Q.S. Al-Baqarah ayat 275:

Artinya: Orang-orang yang Makan (mengambil) ribatidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka

baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);

dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil

riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal

di dalamnya.

Para ulama Indonesia mendirikan bank bebas dari bunga karena

Allah telah menjelaskan bahwa riba itu haram dan jual beli itu halal. Selain

itu, Allah juga menjelaskan bahwa memakan harta sesama dengan jalan

yang bathil itu juga dilarang. Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nisa’

Ayat 29:

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

17

Artiya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.

2) Al-Hadist

Di dalam hadis juga menjelaskan bahwa riba itu dilarang. Hadis

berfungsi menjelaskan lebih lanjut tentang ayat-ayat Al-Qur’an sehingga

lebih spesiifik.Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabah dan Zuhair bin

Harb dan Utsman bin Abu Syaibah mereka berkata: Telah mencerikan

kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Az Zubair

dari Jabir dia berkata, “Rasulullah Shallahu „Alaihi Wasallam melaknat

pemakan riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi-

saksinya.” Dia berkata, “Mereka semua sama.”

3) Fatwa MUI/ DSN Tentang Perbankan Syariah

Dewan Syariah Nasional selanjutnya disebut DSN, dibentuk pada tahun

1997 yang merupakan hasil rekomendasi Lokakarya Reksadana Syariah

pada bulan Juli 1997.DSN merupakan lembaga otonom di bawah Majelis

Ulama Indonesia yang dipimpin oleh ketua umum Majelis Ulama Indonesia.

Fatwa DSN No. 7/DSN-MUI/2000, dalam fatwa ini disebutkan:

“Lembaga keuangan Syariah sebagai penyedia dana, menanggung

semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah)

melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

18

4) Peraturan Bank Indonesia (PBI)

PBI yang secara khusus merupakan peraturan pelaksana dari UU

No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah dan telah diundangkan

hingga saat ini yaitu:

a) PBI No. 10/16/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah

dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa bank syariah.

b) PBI No. 10/17/PBI/2008 tentang produk bank syariah dan Unit

Usaha Syariah

c) PBI No. 10/18/PBI/2008 tentang rekonstruksi pembiayaan bagi

bank syariah.

d) PBI No. 10/23/PBI/2008 tentang perubahan kedua atas PBI No.

6/21/PBI/2004 tentang giro wajib minimum dalam rupiah dan valuta

asing bagi bank umum yang melaksanaan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

e) PBI No. 10/24/PBI/2008 tentang perubahan kedua atas PBI No.

8/21/PBI/2008 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum yang

melaksanakan kegiatan usaha berdsarkan prinsip syariah..

f) PBI No. 10/32/PBI/2008 tentang komite perbankan syariah.

g) PBI No. 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah

Fungsi dan peran bank syariah merupakan sistem keuangan yang

menjembatani antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang

memiliki kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

19

dengan prinsip-prinsip syariah. Fungsi bank syariah terbagi menjadi dua,

yaitu: (Ascarya & Yumanita, 2005:13)

1) Sebagai badan usaha, bertugas untuk menghimpun dana, menyalurkandana

dan menyediakan jasa keuangan atau non keuangan

2) Sebagai badan sosial, bertugas untuk penghimpunan dan penyaluran zakat

serta menyalurkan dana pinjaman kebajikan.

Terkait dengan fungsi dan peran lembaga perbankan, maka secara khusus

bank syariah secara nyata dapat terwujud dalam aspek-aspek berikut:

(Muhammad, 2002:13)

1) Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat menjadi

fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi kerakyatan.

Disamping itu, bank syariah perlu mencontoh keberhasilan Serikat Dagang

Islam, kemudian dotarik keberhasilannya untuk masa kini (nasionalis,

demokratis, religius, ekonomis).

2) Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan. Artinya

pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada visi ekonomi kerakyatan,

dan upaya ini terwujud jika ada mekanisme operasi transparan.

3) Memberikan return yang lebih baik. Artinya, investasi di bank syariah tidak

memberikan janji yang pasti mengenal return (keuntungan) yang diberikan

kepada investor. Oleh karena itu, bank syariah harus mampu memberikan

return yang lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional.

4) Mendorong penurunan spekulasi di pasar keuangan. Artinya, bank syariah

mendorong terjadinya transaksi produktif dari dana masyarakat. Dengan

demikian, spekulasi dapat ditekan.

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

20

5) Mendorong pemerataan pendapatan. Artinya, bank syariah bukan

hanyamengumpulkan dana pihak ketiga, namun dapat mengumpulkan

zakat, infaq dan shadaqah (ZIS). Dana ZIS dapat disalurkan melalui

pembiayaan Qardul Hasanah, sehingga dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi. Pada akhirnya terjadi pemerataan ekonomi.

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber

dana bank syariah dapat diperoleh dari pihak ketiga atau masyarakat dalam

bentuk: (muhammad, 2014:115)

1) Titipan (wadi‟ah) simpanan yang dijamin kemanan

danpengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbalan atau

keuntungan.

2) Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi risiko untuk investasi

umum di mana bank akan membayar bagian keuntungan secara

proposional dengan portofolio yang didanai dengan modal tersebut.

3) Investasi khusus (mudharabah muqayadah) dimana bank bertindak

sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee.

Dengan demikian, sumber dana bank syariah terdiri dari: (muhammad, 2014:117)

a. Modal Inti

Modal inti adalah modal sendiri yaitu dana yang berasal dari pemegang

saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari:

Modal yang disetor oleh pemegang saham, Cadangan, Laba ditahan.

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

21

b. Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)

Bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip mudharabah,

yaitu akad kerja sama antara pemilik dan dengan pengusaha untuk melakukan

suatu usaha bersama dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan

bisnis sehari-hari. Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai

mudharib bank menyediakan jasa bagi investor berupa: Rekening Investasi

Umum Rekening Investasi Khusus Rekening Tabungan Mudharabah

c. Dana Titipan (wadiah/non remunerated deposit)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang

umumnya berupa giro atau tabungan.

Produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah secara garis besar dibagi

menjadi tiga bagian besar, yaitu: (Al Arif, 2010:34)

1) Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan

deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip wadiah dan mudharabah.

2) Produk Penyaluran Dana (financing)

Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan

tujuan penggunaannya, yaitu:

a) Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki barang, dimana

keuntungan bank telah di tentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

22

atau jasa yang dijual. Barang yang diperjualbelikan dapat berupa barang konsumtif

maupun barang produktif. Akad yang dipergunakan dalam produk jual beli ini

adalah murabahah, salam dan istishna.

b) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

Pembiayaan dengan prinsip sewa ditujukan untuk mendapatkan jasa,

dimana keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang

atau jasa yang disewakan. Namun dalam beberapa kasus, prinsip sewa dapat pula

disertai dengan opsi kepemilikan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah ijarah

dan ijarah muntahiyah bit tamlik (IMBT).

c) Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerjasama

yang ditujukan untuk mendapatkan barang dan jasa sekaligus, dimana tingkat

keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip

bagi hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil

yang disepakati dimuka. Produk yang digunakan dalam prinsip ini adalah

musyarakah dan mudharabah.

d) Pembiayaan dengan Akad Pelengkap

Pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan untuk memperlancar

pembiayaan dengan menggunakan tiga prinsip diatas. Berikut akad pelengkap

tersebut, yaitu: hawalah (alih hutang-piutang), rahn (gadai), qardh (pinjaman

uang), wakalah (perwakilan), kafalah (garansi bank).

3) Produk Jasa (service)

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara

pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dan kekurangan dana (deficit of fund),

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

23

bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada

nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan

tersebut antara lain berupa: Sharf (Jual beli valuta asing) dan wadiah (titipan)

2. Pembiayaan Bank Syariah

Di bank syariah pembiayaan merupakan produk perbankan yang

berlandaskan prinsip prinsip yang ada dalam ajaran Islam dan tidak hanya

berorientasi pada keuntungan bank saja tetapi diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi nasabah yang bermitra dengan bank syariah. Pembiayaan adalah

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit (Antonio, 2001:106).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan adalah transaksi penyediaan dana atau barang serta fasilitas lainnya

kepada mitra yang tidak bertentangan dengan Syariah dan Standar Akuntansi

Perbankan Syariah (Karim, 2014:333).

Pembiayaan berfungsi untuk meningkatkan daya guna, peredaran, dan lalu

lintas uang; meningkatkan daya guna dan peredaran barang; meningkatkan aktivitas

investasi dan pemerataan pendapatan; dan sebagai aset terbesar yang menjadi

sumber income terbesar bank (Karim, 2014:334).

B. Pembiayaan Murabahah

1 Pengertian Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan

dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Dalam

murabahah, disebut adanya “keuntungan yang disepakati”, karakteristik

murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli tentang harga

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

24

pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada

biaya tersebut (Karim, 2009:113). Landasan syariah dalam pembiayaan

murabahah, yaitu surat Al-Baqarah ayat 275 : (Antonio, 2001:102)

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai

kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Al-

Baqarah: 275)

Transaksi murabahah tidak harus dalam bentuk pembayaran tangguh

(kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk tunai setelah menerima barang,

ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima barang, ataupun ditangguhkan

dengan membayar sekaligus di kemudian hari (PSAK 102 paragraf 8) (Yaya dkk.,

2014:158). Ketentuan syar’i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh

fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000. Jenis-jenis murabahah, yaitu: (Salman,

2012:145)

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

25

a. Murabahah Berdasarkan Pesanan

Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah

ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat

atau tidak mengikat berarti pembeli untuk membeli barang yang dipesannya.

Murabahah yang bersifat mengikat berarti pembeli harus membeli barang yang

dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesannya. Adapun murabahah yang

bersifat tidak mengikat bahwa walaupun telah memesan barang tetapi pembeli

tersebut tidak terikat maka pembeli dapat meneriman atau membatalkan barang

tersebut.

b. Murabahah Tanpa Pesanan

Murabahah ini termasuk jenis murabahah yang bersifat tidak mengikat.

Murabahah ini dilakukan tidak melihat ada yang pesan atau tidak sehingga

penyediaan barang dilakukan sendiri oleh penjual.

2. Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Murabahah

Fitur dan mekanisme pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut :

(Soemitra A. M., 2009:79)

a. Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi

murabahah dengan nasabah.

b. Bank dapata membiayai sebgaian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya.

c. Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang

yang dipesan nasabah.

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

26

d. Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan

tanpa diperjanjikan dimuka.

Secara umum aplikasi perbankan murabahah dapat digambarkan

dalam skema berikut ini :

Gambar 2.1

Skema Murabahah

3. Aplikasi Murabahah dalam Perbankan Syariah

Murabahah kepada pemesan pembelian (KPP) umumnya diterapkan

produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik

maupun luar negeri, seperti melalui letter of credit (L/C). Skema ini paling banyak

digunakan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah biasa

bertransaksi dengan dunia perbankan pada umumnya. (Antonio, 2001:104).

Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak menggunakan

almurabahah secara berkelanjutan (roll over/ evergreen) seperti untuk modal kerja,

padahal sebenarnya al-murabahah adalah kontrak jangka pendek dengan sekali

akad (one short deal). Al-murabahah tidak dapat diterapkan untuk skema modal

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

27

kerja. Akad murabahah lebih sesuai untuk skema tersebut. Hal ini mengingat

prinsip mudharabah memiliki fleksibiltas yang

sangat tinggi (Antonio, 2001:106).

4. Manfaat dan Risiko Murabahah

Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salahsatunya

adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga

jual kepada nasabah. Selain itu, sistem murabahah juga sederhana. Hal tersebut

memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah. Pemberian pembiayaan

murabahah dengan jangka waktu panjang menimbulkan risiko tidak bersaingnya

hasil kepada dana pihak ketiga(Karim, 2009:263). Risiko ini timbul karena hal

sebagai berikut:

a. Kenaikan DCRM (Direct Competitor’s Market Rate)

b. Kenaikan ICRM (Indirect Competitor’s Market Rate)

c. Kenaikan ECRI (Expected Competitive Return for Investors)

Oleh karena itu, bank dapat menetapkan jangka waktu maksimal untuk

pembiayaan murabahah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini: (Karim,

2009:265).

1) Tingkat (margin) keuntungan saat ini dan prediksi perubahannya dimasa

mendatang yang berlaku di pasar perbankan syariah (Direct Competitor’s

Market rate - DCRM). Semakin cepat perubahan DCRM diperkirakan akan

terjadi, semakin pendek jangka waktu maksimal pembiayaan.

2) Suku bunga kredit saat ini dan prediksi perubahannya di masa mendatang

yang berlaku dipasar perbankan konvensional (Indirect Competitor’s

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

28

Market Rate – ICRM). Semakin cepat perubahan ICRM diperkirakan akan

terjadi, semakin pendek jangka waktu maksimal pembiayaan.

3) Ekspektasi Bagi Hasil kepada Dana Pihak Ketiga yang kompetitif di pasar

pebankan syariah (Expected Competitor’s Return for Investors – ECRI).

Semakin besar perubahan ECRI diperkirakan akan terjadi, semakin pendek

jangka waktu maksimal pembiayaan.

C. Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama suatu usaha antara pihak pertama (shahibul

mal atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua

(mudharib atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi

keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad,

sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak

kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Landasan syariah pembiayaan mudharabah adalah Fatwa DSN MUI No. 7/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh) (Soemitra, 2009:81).

Dasar hukum pembiayaan mudharabah, yaitu : (IBI, 2014:35)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (An-Nisa: 29)

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

29

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Shalih bin Shuhaib bahwa Rasulullah

saw bersabda: “Tiga perkara yang didalamnya terdapat berkah yaitu jual beli

secara tangguh, mudharabah dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah bukan untuk dijual” (Antonio, 2001:96).

Menurut PSAK 105, kontrak mudharabah dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu:

(Yaya dkk., 2014:108)

a. Mudharabah Muqayyadah, yaitu bentuk kerjasama antara pemilik dana dan

pengelola, dengan kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik

dana dalam hal tempat, cara, dan/atau objek investasi. Mudharabah

muqayyadah ini disebut dengan mudharabah terikat (restricted

mudharabah).

b. Mudharabah mutlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara pemilik dana dan

pengelola tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam ha tempat,

cara, maupun objek investasi. Mudharabah mutlaqah disebut dengan

mudharabah tidak terikat (unrestricted mudharabah).

c. Mudharabah musytarakah, yaitu bentuk mudharabah dimana pengelola

dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi. Akad

musytarakah ini pada dasarnya merupakan perpaduan antara akad

mudharabah dan akad musyarakah.

2. Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Mudharabah

Fitur dan mekanisme pembiayaan mudharabah sebagai berikut: (Soemitra,

2009:81)

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

30

a) Bank bertindak sebagai pemilik dana (shahibul mal) yang menyediakan dan

dengan fungsi sebagai modal kerja, dan nasabah bertindak sebagai

pengelola dana (mudharib) dalam kegiatan usahanya.

b) Bank memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah

walaupun tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah, antara lain

bank dapat melakukan review dan meminta bukti-bukti dari laporan hasil

usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat dipertanggung

jawabkan.

c) Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah yang

disepakati.

d) Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang waktu

investasi kecuali atas dasar kesepakatan para pihak.

e) Jangka waktu pembiayaan atas dasar akad mudharabah, pengembalian

dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan bank

dan nasabah.

f) Pembiayaan atas dasar akad mudharabah diberikan dalam bentuk uang

dan/atau barang, serta bukan dalam bentuk piutang tagihan.

g) Dalam hal pembiayaan atas dasar akad mudharabah diberikan dalam bentuk

uang harus dinyatakan secara jelas jumlahnya.

h) Pembiayaan atas dasar akad mudharabah diberikan dalam bentuk barang,

maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar (net realizable

value) dan dinyatakan secara jelas jumlahnya.

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

31

i) Pengembalian pembiayaan atas dasar mudharabah dilakukan dalam dua

cara, yaitu cara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode, sesuai

dengan jangka waktu pembiayaan atas dasar akad mudharabah.

j) Pembagian hasil usaha dilakukan atas dasar laporan hasil usaha pengelola

dana (mudharib) dengan disertai bukti pendukung yang dapat

dipertanggungjawabkan.

k) Kerugian usaha nasabah mengelola dana (mudharib) yang dapat ditanggung

oleh bank selaku pemilik dana (shahibul mal) adalah maksimal sebesar

jumlah pembiayaan yang diberikan (ra’sul mal). Secara umum aplikasi

perbankan mudharabah dapat digambarkan dalam skema berikut ini :

Gambar 2.2

Skema Mudharabah

3. Aplikasi Mudharabah dalam Perbankan Syariah

Pengaplikasian mudharabah secara garis besar dapat dilihat dari bagaimana

cara pengoperasionalan perbankan Islam dalam proses kegiatan menghimpun dana

menyalurkan dana tersebut. Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

32

pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan

pada: (Antonio, 2001:97)

a) Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan

khusus, seperti tabungan haji, tabungan qurban, dan sebagainya; deposito

biasa.

b) Deposito spesial (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah

khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijarah saja.

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk :

a) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa.

b) Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber

dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syaratsyarat yang

sudah diterapkan oleh shahibul mal.

4. Manfaat dan Risiko Mudharabah

Pembiayaan mudharabah memiliki manfaat dan risiko bagi pemilik modal

maupun pengelola. Terdapat beberapa manfaat pada pembiayaan mudharabah

diantaranya adalah: (Antonio, 2001:97)

a) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha

nasabah meningkat.

b) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan

secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/ hasil usaha bank

sehingga tidak akan pernah mengalami negative spread.

c) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/ arus kas

usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

33

d) Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-

benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan

benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

e) Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda dengan

prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan

nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

Risiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada penerapannya dalam

pembiayaan, relatif tinggi. Diantaranya : (Antonio, 2001:98)

1) Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut

dalam kontrak;

2) Lalai dan kesalahan yang disengaja;

3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur

D. Pembiayaan Ijarah

1. Pengertian Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan

hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Landasan syariah akad

ijarah adalah Fatwa DSN MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan

ijarah (Soemitra, 2009:85).

Landasan syariah pembiayaan ijarah, yaitu : (Antonio, 2001:117)

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

34

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah

kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu

kerjakan.” (Al-Baqarah: 233).

Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu teknik pembiayaan ketika

kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli aset terpenuhi, dan investor hanya

membayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar

untuk membeli aset tersebut (Ascarya, 2008:101).

2. Fitur dan Mekanisme Pembiayan Ijarah

Menurut Soemitra itur dan mekanisme pembiayaan ijarah sebagai berikut:

(Soemitra, 2009:85)

a) Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi ijarah

dengan nasabah.

b) Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan objek

sewa yang dipesan nasabah.

c) Pengembalian atas penyediaan dana bank dapat dilakukan baik di angsur

atau sekaligus

d) Pengembalian atas penyediaan dana bank tidak dapat dilakukan dalam

bentuk piutang maupun dalam bentuk pembebasan utang. Secara umum

aplikasi perbankan ijarah dapat digambarkan dalam skema berikut ini :

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

35

Gambar 2.3

Skema Ijarah

3. Aplikasi Ijarah dalam Perbankan Syariah

Bank syariah yang mengoperasikan produk al-ijarah, dapat melakukan

leasing, baik dalam bentuk operating lease maupun financial lease. Akan tetapi,

pada umumnya, bank-bank tersebut lebih banyak menggunakan al-ijarah al-

muntahiyah bit-tamlik karena lebih sederhana dari sisi pembukuan. Selain itu, bank

pun tidak direpotkan untuk mengurus pemeliharaan aset, baik pada saat leasing

maupun sesudahnya (Antonio, 2001:118).

4. Manfaat dan Risiko Ijarah

Manfaat dari transaksi ijarah untuk bank syariah adalah keuntungan sewa

dan kembalinya uang pokok. Risiko yang terkait dengan pembiayaan ijarah

mencakup beberapa hal berikut: (Karim, 2009:264)

1) Dalam hal barang yang disewakan adalah milik bank, timbul risiko tidak

produktifnya aset ijarah karena tidak adanya nasabah. Hal ini merupakan

business risk yang tidak dapat dihindari.

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

36

2) Dalam hal barang yang disewakan bukan milik bank, timbul risiko rusaknya

barang oleh nasabah di luar pemakaian normal. Oleh karena itu, bank dapat

menetapkan kovenan ganti rugi kerusakan barang yang tidak disebabkan

oleh pemakaian normal.

3) Dalam hal jasa tenaga kerja yang disewa bank kemudian disewakan kepada

nasabah, timbul risiko tidak perform-nya pemberi jasa. Oleh karena itu,

bank dapat menetapkan kovenan bahwa risiko tersebut merupakan tanggung

jawab nasabah karena pemberi jasa dipilih sendiri oleh nasabah.

E. Pinjaman Qardh

1. Pengertian Pinjaman Qardh

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/17/PBI/2008

tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah perihal Qardh. Qardh

adalah suatu akad penyaluran dana oleh Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah

kepada nasabah sebagai utang piutang dengan ketentuan bahwa nasabah wajib

mengembalikan dana tersebut kepada Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah pada

waktu yang telah disepakati.

Menurut Soemitra (2009:86) akad qardh adalah akad pinjaman dana

kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan pokok

pinjman yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati baik secara sekaligus

maupun cicilan . landasan syariah akad qardh adalah Fatwa DSN MUI No.

19/DSN-MUI/IV/2000 tentang Qardh.

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

37

“orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitan di dunia, Allah akan

melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-

Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR-Muslim).

Dari ayat di atas menggambarkan bahwa tidak ada hal yang sia-sia di muka

bumi ini, melepaskan seorang muslim dari kesulitan di dunia, maka akan

mendapatkan balasan berupa dilepaskan kesulitan di akhiratm semakin sering

meringankan beban sesama musli sama juga dengan meringankan beban sendiri

saat di akhirat nanti.

2. Fitur dan mekanisme akad Pinjaman Qardh:

Fitur dan mekanisme pembiayaan mudharabah sebagai berikut: (Soemitra,

2009:87)

1) Bank bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman

(qardh) kepada nasabah berdasarkan kesepakatan.

2) Bank dilarang dengan alasan apa pun untuk meminta pengembalian

pinjaman melebihi dari jumlah nominal yang sesuai akad.

3) Bank dilarang untuk membebankan biaya apa pun atas penyaluran

pembiayaan atas dasar qardh, kecuali biaya administrasi dalam batas

kewajaran.

4) Pengembalian jumlah pembiayaan atas dasar qardh, harus dilakukan oleh

nasabah pada waktu yang tealah disepakati.

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

38

5) Dalam hal nasabah digolongkan mampu namun tidak mengembalikan

sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah disepakati,

maka bank dapat memberikan sanksi sesuai syariah dalam rangka

pembinaan nasabah.

Adapun tujuan dan manfaat pembiayaan berdasarkan akad Qardh,

menurut Muhamad (2014:55) adalah sebagai berikut:

a. Bagi Bank

1) Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana termasuk dalam rangka

pelaksanaan fungsi sosial bank.

2) Peluang bank untuk mendapatkan fee dari jasa lain yang disertai dengan

pemberian fasilitas Qardh.

b. Bagi Nasabah

1) Sumber pinjaman yang bersifat non-komersial.

2) Sumber pembiayaan bagi nasabah yang membutuhkan dana talangan

antara lain terkait dengan garansi dan pengambilalihan kewajiban.

Secara umum aplikasi perbankan mudharabah dapat digambarkan dalam

skema berikut ini :

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

39

Gambar 2.4

Skema Qardh

3. Aplikasi Qardh dalam Perbankan Syariah

Qardh adalah pinjaman uang. Pinjaman qardh biasanya diberikan oleh bank

kepada nasabahnya sebagai fasilitas pinjaman talangan pada saat nasabah

mengalami overdraft. Fasilitas ini dapat merupakan bagian dari satu paket

pembiayaan lain, untuk memudahkan nasabah bertransaksi. Aplikasi qardh dalam

perbankan biasanya dalam empat hal: (Heri Sudarsono: 2003: 81)

1. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman

talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah

akan melunasinya sebelum keberangkatan haji.

2. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah,

dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik Bank

melalui ATM. Nasabah akan mengembalikan sesuai waktu yang ditentukan.

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

40

3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dimana menurut perhitungan Bank

akan memberatkan si pengusaha bila diberi pembiayaan dengan skema jual-

beli Ijarah atau bagi hasil.

4. Sebagai pinjman kepada pengurus Bank, dimana Bank menyediakan fasilitas

ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus Bank. Pengurus Bank

akan mengembaliaknnya secara cicilan melalui pemotongan gajinya.

Berdasarkan definisi di atas kita dapat menyimpulakan

bahwa qardh dipandang dalam berbagai perspektif, mulai dari istilah secara bahasa

sampai pada hukum syara’nya adalah kontradiksi dengan Bank yang notabenenya

bergerak dibidang jasa yang senantiasa menginginkan laba atau secara implisit

dapat dikatakan bergerak dibidang komersialisasi jasa.

Dalam perihal tersebut Bank diperkenankan mengenakan biaya administrasi,

sesuai dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 19/DSN-MUI/IV/2001

Tentang Al-Qardh yang memperbolehkan untuk pemberi pinjaman agar

membebankan biaya administrasi kepada nasabah. Dalam penetapan besarnya

biaya administrasi sehubungan dengan pemberian qardh, tidak boleh berdasarkan

perhitungan persentasi dari jumlah dana qardh yang diberikan.(Rizal yaya,

2009:328)

4. Manfaat dan Risiko Qardh

1. Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk

mendapat talangan jangka pendek.

2. Al-qardh al-hasan juga merupakan salah satu ciri syariah dan bank

konvensional yang didalamnya terkandung pembeda antara bank misi social,

disamping misi komersial.

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

41

3. Adanya misi kemasyarakatan ini akan meningkatkan citra baik dan

meningkatkan loyalitas masyarakat kepada banksyariah.

Risiko al-qardh terhitung tinggi karena ia di anggap pembiayaan yang tidak

ditutup dengan jaminan.( antonio:2001:139). Bahkan produk yang tertinggi

tingkat resikonya adalah Qardh (pinjaman tanpa bagi hasil) dapat diberikan.

Pada tingkat ini nasabah telah mencapai taraf prima (prime customer) karena

tanpa jaminan dan tanpa kewajiban memberikan tambahan, bank dapat

memberikan pinjaman. Biasanya diberikan untuk kebutuhan mendesak,

berjangka waktu relatif pendek, tidak bisa dilayani oleh produk lain dan

kemungkinan besar tidak akan macet.

F. Laba Bersih

1. Pengertian Laba

Salah satu tujuan dari organisasi yang berorientasi pada laba adalah

mendapatkan laba. Laba bahkan salah satu yang menjadi ukuran kinerja untuk

bagian tertentu dalam sebuah organisasi. Laba merupakan komponen dalam

laporan keuangan yang sangat disoroti oleh para pemakai laporan keuangan.

(Pandia, F, 2012:118)

Menurut Hayati (2014: 85) laba bisa menarik para investor untuk

menanamkan sahamnya di suatu perusahaan, ketika laba besar maka tidak

menutup kemungkinan untuk para investor menanamkan sahamnya lebih besar.

Tujuan investor menanamkan sahamnya adalah untuk mendapatkan dividen yang

besar, dengan jumlah laba yang besar maka secara tidak langsung investor akan

merasa terjamin dalam menanamkan saham di perusahaan tersebut.

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

42

Menurut Subramanyam (2012; 109) laba merupakan ringkasan hasil

bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam

istilah keuangan. Semua aktivitas operasi perusahaan dalam mengelola sumber

daya perusahaan akan selalu memberikan hasil yang bernilai positif yang berarti

laba bagi perusahaan dan bernilai negatif yang berarti rugi bagi perusahaan.

Pura (2013; 88) mengatakan bahwa perusahaan mengalami keuntungan

atau laba apabila jumlah pendapatan melebihi jumlah beban (pendapatan lebih

besar daribeban), sebaliknya perusahaan mengalami kerugian apabila jumlah

beban melebihi jumlah pendapatan (beban lebih besar dari pendapatan).

Pernyataan ini menyatakan bahwa selisih lebih dari pendapatan dikurangi biaya

merupakan laba.

Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban

(expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss). Pengertian dari elemen-

elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard

Board dalam Stice dan Skousen (2004; 230):

1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari

aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari

keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa

atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama

yang sedang dilakukan entitas tersebut.

2. Beban (expense) adalah arus kas keluar atau penggunaan lain dari

aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari

penyerahan atau produksi suatu barang, pemberi jasa, atau pelaksanaan

aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

43

sedang dilakukan entitas tersebut.

3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih)

dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu

entitas dan dari semua transaksi, kejadian dan kondisi lainnya yang

mempengaruhi entitas tersebut kecuali yang berasal dari pendapatan

atau investasi pemilik.

4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari

transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu

entitas dan dari semuatransaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang

mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan

atau investasi pemilik.

2. Pengertian Laba Bersih

Laba dan rugi merupakan suatu kondisi yang dihadapi perusahaan yang

berorientasi pada laba. Laba sangat berperan penting dalam pengambilan

keputusan pengguna laporan keuangan karena para pengguna dapat memprediksi

keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan posisi laba yang baik

maka para pengguna pun akan menyimpan kepercayaan terhadap perusahaan.

(Salman, 2012:86)

Laba bersih merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam laporan

laba rugi komprehensif. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba

adalah pendapatan dan biaya.

Soemarso (2004; 227) mengatakan bahwa angka terakhir dalam laporan laba

rugi adalah laba bersih (net income). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih

terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

44

dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih (net loss). Dengan mengelompokkan

unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan diperoleh hasil pengukuran laba yang

berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba

bersih.

Menurut Kieso, et al dalam Intermediate Accounting (2011; 148)

mengatakan bahwa : “ Net income is the net result of the company’s performance

over a period of time”. Dapat disimpulkan bahwa laba bersih merupakan hasil

bersih dari kinerja perusahaan selama periode waktu. Hasil bersih dari kinerja

perusahaan seperti yang telah dikurangi oleh bermacam-macam beban termasuk

beban pajak. Hasil bersih tersebut sering disebut laba bersih ketika pendapatan

lebih besar di banding beban.

3. Jenis-jenis Laba

Dalam laporan laba rugi, terdapat beberapa tahap dalam mencapai laba

bersih di antaranya:

a. Laba Kotor

Menurut Soemarso (2004; 226) menyatakan bahwa selisih antara

penjualan bersih dengan harga pokok penjualan disebut laba bruto (gross

profit) atau margin kotor (gross margin). Disebut bruto karena jumlah ini

masih harus dikurangi dengan beban-beban usaha.

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

45

Berikut format dasar dalam mencari laba kotor:

Penjualan Xxx

Retur Penjualan (xxx)

Potongan Penjualan (xxx)

Penjualan Bersih Xxx

Harga Pokok Penjualan (xxx)

Laba kotor Xxx

b. Laba Operasi

Menurut Stice dan Skousen (2004; 243) laba operasi mengukur

kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Laba

operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan

aktivitas operasinya.

Adapun format dasar dari pembentukan laba operasi:

Laba Kotor xxx

Biaya Operasi (xxx)

Laba Operasi xxx

c. Laba Bersih

Laba bersih terbentuk dari selisih laba operasi dengan beban bunga

yang hasilnya dikurangi pajak penghasilan sehingga pada akhirnya akan

timbul laba bersih. Menurut Sundjaja dan Barlian (2003; 80)

menyatakan bahwa laba bersih (net income) adalah laba akhir sesudah

semua biaya, baik biaya operasi maupun biaya hutang dan pajak dibayar.

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

46

Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Adapun format

dasar dari pembentukan laba bersih sebagai berikut:

Laba Operasi xxx

Beban (xxx)

Pajak Penghasilan (xxx)

Laba Bersih xxx

2. Manfaat Laba bagi Suatu Bank

Keberhasilan bank dalam menghimpun atau memobilisasi dana masyarakat,

tentu akan meningkatkan dana operasionalnya yang akan dialokasikan ke berbagai

bentuk aktiva yang paling menguntungkan. Adapun manfaat laba bagi suatu bank

secara umum sebagai berikut: (Pandia, 2012:17)

a) Untuk kelangsungan hidup (survive). Tujuan utama bagi bank pada saat

pemilik mendirikannya adalah survive atau kelangsungan hidup dimana

laba yang diperoleh hanya cukup untuk membiayai biaya operasional bank.

b) Berkembang/ bertumbuh (growth) semua pendiri perusahaan

mengharapkan agar usahanya berkembang dari bank yang kecil menjadi

bank yang besar, sehingga dapat mendirikan cabangnya lebih banyak lagi.

Dengan demikian dapat pula mensejahterahkan karyawannya karena gaji

dan bonus meningkat.

3. Tujuan Perhitungan Laba

Bagi setiap perusahaan, perhitungan laba adalah suatu hal yang sangat

penting karena ada tujuan perhitungan laba, yaitu sebagai berikut: (Pandia, 2012:

156).

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

47

a. Tujuan Intern

Dimana besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan merupakan dasar

petunjuk tentang kualitas pimpinan perusahaan, selain itu laba yang

diperoleh perusahaan merupakan bahan analisis untuk perbaikan

perusahaan periode selanjutnya.

b. Tujuan Ekstern

Dimana laba dijadikan sebagai bahan pertanggung jawaban dan perhitungan

para pemegang saham, pajak, emisi saham di bursa efek dan sebagai bahan

perimbangan permohonan kredit pada bank-bank lain.

Sedangkan dalam perhitungan akuntansi syariah kesejahteraan dan laba

merupakan dasar dalam penentuan zakat, baik zakat individu maupun zakat

perusahaan (lembaga) konsep laba secara umum memiliki peranan yang penting

bagi manajemen perusahaan (bank maupun baik pihak luar yang berkepentingan

dengan perusahaan), diantaranya yaitu sebagai berikut: (Pandia, F, 2012: 159)

a) Konsep laba sebagai transfer kesejahteraan pihak-pihak lain.

b) Sebagai penentu besarnya bonus karyawan dan deviden yang diberikan

kepada investor.

c) Laba sebagai ukuran usaha dan prestasi manajemen perusahaan.

d) sebagai petunjuk untuk melakukan investasi laba perusahaan (earning

pershare) berdasarkan jumlah laba merupakan indikator penting dimana

nilai saham tergantung pada pembuatan keputusan investor.

e) Sedangkan dalam akuntansi syariah, laba merupakan peran penting lainnya

yaitu sebagai berikut : (Pandia, F, 2012: 162)

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

48

1) Sebagai landasan terlaksananya satu rukun Islam yaitu zakat. Adapun

yang dimaksud dengan zakat adalah sebagian dari harta yang

dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada

mustahik (penerima zakat), zakat dimaksudkan sebagai upaya

mengatualisasikan ke Islam-an jati diri manusia pada dimensi etis dan

moralitasnya, yang terkait dengan realita sosialnya sebagai kalifah Allah

dimuka bumi.

2) Sebagai dasar pengambilan keputusan dan kontrak Dimana laba

estimasi dari laba keuntungan, dijadikan dasar, dalam beberapa produk

pembiayaan syariah karena pembiayaan atas laba tersebut.

3) Laba sebagai alat peranan Maksudnya laba dijadikan landasan untuk

membuat keputusan investasi misalkan laba digunakan untuk

memprediksi harga lembar per saham.

G. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan tentang pembiayaan murabahah,

pembiayaan mudharabah, pembiayaan ijarah dan pinjaman qardh terhadap laba

bersih. Hasil dari peneliti terdahulu akan digunakan sebagai bahan referensi dan

perbandingan dalam penelitian ini. Secara ringkas, hasil penelitian terdahulu

dirangkum dalam tabel dibawah ini:

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

49

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Russely Inti

Dwi

Permata,

Fransisca

dan

Zahroh

(2014)

Analisis

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah

dan

Musyarakah

terhadap

Tingkat

Profitabilitas

(Return On

Equity) (Studi

Pada Bank

Umum

Syariah yang

Terdaftar di

Bank

Indonesia

Periode 2009-

2013.

Analisis

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah

Variabel

Independen:

Pengaruh

Pembiayaan

Musyarakah

Variabel

dependen:

Tingkat

profitabilitas

(ROE).

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh

signifikan dan

negative

terhadap

tingkat ROE.

Sedangkan

pembiayaan

musyarakah

berpengaruh

signifikan dan

positif

terhadap

tingkat ROE

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

50

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Zaim Nur

Afif

(2014)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

terhadap Laba

Melalui

Variabel

Intervening

Pembiayaan

Bermasalah

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

Periode 2009-

2013

Variabel

independen:

pembiayaan

murabahah.

Variabel

dependen:

pembiayaan

bermasalah

dan laba bank.

Metodologi:

Analisis jalur

(path

analysis).

Pembiayaan

Murabahah

berpengaruh

positif

terhadap

pembiayaan

bermasalah

Bank Umum

Syariah,

Pembiayaan

bermasalah

tidak

berpengaruh

terhadap laba

Bank Umum

Syariah

selama

periode 2009-

2013.

Dinna Ariyani

(2014)

Analisis

Pengaruh

Pertumbuhan

Pembiayaan

Murabahah,

Variabel

Dependen:

Laba Bersih

pada Bank

Syariah.

Variabel

Independen:

Pembiayaan

Bagi Hasil.

Pembiayaan

Murabahah

dan

pembiayaan

Bagi Hasil

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

51

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Bagi Hasil &

Pinjaman

Qardh

terhadap

Pertumbuhan

Laba Bersih

pada Bank

Syariah

Periode

Triwulan

2011 sampai

Triwulan

2013

Variabel

independen:

pembiayaan

murabahah

dan

pinjaman

Qardh

Metodologi:

Analisis

regresi

berganda

berpengaruh

signifikan

positif

terhadap

pertumbuhan

laba bersih.

Sedangkan,

pinjaman

qardh tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba bersih.

Muhammad

Busthomi

Emha (2014)

Analisis

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

dan Ijarah

terhadap

Kemampu

Labaan Bank

Muamalat di

Indonesia

Variabel

Independen:

Pembiayaan

mudharabah,

pembiayaan

ijarah.

Variabel

dependen:

Laba Bank

Muamalat.

Alat analisis:

menggunakan

program

EViews

Pembiayaan

mudharabah,

pembiayaan

musyarakah

dan

pembiayaan

ijarah

berpengaruh

signifikan

terhadap laba

bersih.

Amri Dziki

Fadholi

(2015)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah,

Musyarakah

Variabel

Independen:

Pembiayaan

.

Variabel

Dependen:

Profitabilitas

(ROA) Bank

Variabel

Pembiayaan

Murabahah

dan

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

52

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

dan

Mudharabah

Terhadap

Profitabilitas

Bank Umum

Syariah

(Studi

Empiris pada

Bank Umum

Syariah Di

Indonesia

Tahun 2011-

2014)

murabahah,

dan

Mudharabah

Umum

Syariah.

Musyarakah

tidak

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

(ROA).

Sedangkan,

variabel

pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

(ROA).

Novi Fadhila

(2015)

Analisis

Pembiayaan

Mudharabah

dan

Murabahah

terhadap Laba

Bank Syariah

Mandiri

pembiayaan

mudharabah

dan

pembiayaan

murabahah.

Metodologi:

Analisis

regresi

berganda.

Variabel

Dependen:

Laba Bank

Syariah

Mandiri.

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh

signifikan

positif

terhadap laba.

Sedangkan,

pembiayaan

mudharabah

berpengaruh

negatif

terhadap laba.

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

53

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Ima

Fatmawati,

dkk (2016)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah,

Mudharabah,

Musyarakah

dan Ijarah

terhadap Laba

Bersih Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Variabel

Dependen:

Laba Bersih.

Variabel

Independen:

Pembiayaan

Murabahah,

Mudharabah,

Musyarakah

dan Ijarah.

Sampel: 5

Bank Umum

Syariah

Pembiayaan

mudharabah

berpengaruh

signifikan

positif

terhadap laba

bersih.

Sedangkan,

pembiayaan

murabahah,

musyarakah

dan ijarah

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap laba

bersih.

pembiayaan

musyarakah

tidak

Berpengaruh

Terhadap

ROA.

Dizzere Alice

Bellina

(2017)

Pengaruh

Pembiayaan

Jual Beli dan

Pembiayaan

bagi Hasil

Terhadap

Variabel

Independen:

Pembiayaan

Jual Beli dan

Pembiayaan

Bagi Hasil

Variabel

Dependen:

Kinerja

Keuangan

bank Syariah

Mandiri

pembiayaan

jual beli

secara parsial

berpengaruh

negatif dan

signifikan

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

54

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Kinerja

Keuangan

bank Bank

Syariah

Mandiri

(periode

2009-2011)

terhadap

kinerja

keuangan

Bank Syariah

Mandiri.

Sedangkan

pembiayaan

bagi hasil

secara parsial

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

keuangan

Bank Syariah

Mandiri.

Dini

Rizqiyanti

(2017)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah,

Mudharabah,

Musyarakah

dan Ijarah

terhadap Laba

Bersih Bank

Muamalat

Indonesia dan

Variabel

Independen:

Pembiayaan

Murabahah,

Mudharabah,

Ijarah

Variabel

Dependen:

Terhadap

Laba Bersih

Variabel

Dependen:

Studi Kasus

pada Bank

Muammalat

Indonesia dan

Bank Syariah

Mandiri

Pembiayaan

Murabahah,

Mudharabah,

Musyarakah,

dan Ijarah

secara

simultan atau

bersama-

sama

mempunyai

pengaruh

yang

signifikan

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

55

Peneliti Judul Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

bank Syariah

Mandiri

(Periode

2011-2016)

terhadap

Tingkat Laba

Bersih pada

Bank

Muamalat &

Bank Syariah

Mandiri

periode 2011-

2016.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar

variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar

variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator

dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan

dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke

dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan

paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir (Sugiyono, 2010:88).

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya

dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena

itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun

komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir. Sehingga kerangka

pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

56

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran

Data Statistik Perbankan Syariah

Sumber Bank Indonesia Tahun 2014-2017

Basis Teori : Pembiayaan Bank Umum Syariah

Metode Analisis Data :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

b. Uji t (Parsial)

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi

Pembiayaan

Murabahah

(𝑋1)

Pembiayaan

Mudharabah

(𝑋2)

Pembiayaan

Ijarah

(𝑋3)

Pembiayaan

Qardh

(𝑋4)

Pertumbuhan Laba Bersih (Y)

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

57

I. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel

Dependen

1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Tingkat Laba Bersih

Pembiayaan murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual

dan pembeli. Penjual secara jelas memberitahu kepada pembeli berapa harga pokok

barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya, dimana

kelebihan dari harga pokoknya merupakan keuntungan dari penjualan barang.

Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar-menawar atas besaran margin

keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan, maka keuntungan yang

diperoleh dari adanya pembiayaan murabahah akan meningkatkan pendapatan laba

bersih (Karim, 2009).

Dalam penelitian Fadhila (2015), Ariyani (2014) dan Afif (2014)

menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat laba bersih. Sedangkan menurut penelitian Fadholi (2015)

menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas (ROA).

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

𝑯𝒂 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan murabahah terhadap

tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-

2017.

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

58

𝑯𝟎 ∶ Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan murabahah

terhadap tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode

tahun 2014-2017.

2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Tingkat Laba Bersih

Apabila suatu perusahaan memberikan suatu pembiayaan mudharabah

dengan memberikan nisbah atau bagi hasil yang dapat memberikan keuntungan

bagi kedua belah pihak, baik pihak bank yang bertindak sebagai pemberi dana

(shahibul maal) dan pihak nasabah sebagai pihak pengelola dana (mudharib), maka

keuntungan yang diperoleh dari adanya pembiayaan mudharabah akan dapat

meningkatkan pendapatan laba bersih bank. (Rosidah, 2011)

Menurut PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah berpendapat bahwa :

“Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi

hasil atau bagi laba. Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan bagi hasil, dasar

pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan

usaha (omzet). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba

bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal

mudharabah”.

Dalam penelitian Emha (2014) dan Ariyani (2014) menjelaskan bahwa

pembiayaan mudharabah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat laba

bersih. Sedangkan menurut penelitian Fadhila (2014) menjelaskan bahwa

pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat laba

bersih.

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

59

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

𝑯𝒂 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan mudharabah terhadap

tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-

2017.

𝑯𝟎 ∶ Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan mudharabah

terhadap tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode

tahun 2014-2017.

3. Pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Tingkat Laba Bersih

Dalam pembiayaan ijarah memberikan manfaat kepada perusahaan yang

membutuhkan suatu barang atau jasa dengan tidak mengeluarkan dana yang cukup

besar. Pembiayaan ijarah merupakan sewa menyewa dimana bank (pemberi sewa)

menyediakan aset yang dapat digunakan atau dapat diambil manfaat darinya selama

periode akad dan memberikan hak kepada bank untuk menerima upah sewa (ujroh).

Pembayaran sewa dapat dibayar dimuka, ditangguhkan ataupun diangsur sesuai

kesepakatan antara pemberi sewa dan penyewa. Upah sewa (ujroh) inilah yang

merupakan keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan ijarah yang dapat

meningkatkan pendapatan laba bersih bank (Karim, 2004).

Dalam penelitian Emha (2014) menjelaskan bahwa pembiayaan ijarah

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat laba bersih. Sedangkan menurut

penelitian Fatmawati (2016) menjelaskan bahwa pembiayaan ijarah tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat laba bersih.

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

60

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

𝑯𝒂 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan Ijarah terhadap tingkat

laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017.

𝑯𝟎 ∶ Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan Ijarah terhadap

tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-

2017.

4. Pengaruh Pinjaman Qardh terhadap Pertumbuhan Laba Bersih

Dalam Pinjaman Qardh memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang

dapat dikatakan kurang mampu atau dalam keadaan membutuhkan, pada pinjaman

ini pihak yang meminjam tidak dikenakan biaya peminjaman saat pengembalian

dana karena bersifat tolong-menolong sesama umat manusia. Dengan berlandaskan

akad tolong-menolong makan pihak bank tidak mendapatkan keuntungan dari

pembiayaan qardh dan tidak dapat meningkatkan pendapatan laba bersih bank.

(Ichan; 2014)

Dalam penelitian Dinna (2014) menjelaskan bahwa pinjaman qardh tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih.

𝑯𝒂 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan qardh terhadap tingkat

laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-2017.

𝑯𝟎 ∶ Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial pembiayaan qardh terhadap

tingkat laba bersih pada bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2014-

2017.

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2003:14). Semua data dalam bentuk triwulanan pada

periode triwulan I 2014 - triwulan III 2017 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya yaitu penelitian

asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Metode yang digunakan adalah metode kausal-asosiatif yang dilakukan

terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu peristiwa (Sugiyono,

2003:11). Identifikasi terhadap peristiwa tersebut berkenaan dengan variabel

independen yaitu: Pembiayaan murabahah, mudharabah, Ijarah dan Qardh, dan

variabel dependen yaitu laba bersih. Tempat penelitian ini adalah Sample dari Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank

Syariah Mandiri dan PT Bank Negara Indonesia Syariah.

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

62

B. Populasi dan Sampel Peneliti

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80), Berdasarkan

pengertian populasi diatas, maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini

adalah Bank Umum Syariah yang berada di Indonesia selama periode Januari 2014

– September 2017.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Teknik penarikan sampel yang dilakukan

peneliti adalah purposive sampling, merupakan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Sugiyono, 2011:85).

Adapun pertimbangan yang dimaksud sebagai berikut:

1) Bank umum syariah yang sudah mempublish laporan keuangan triwulan I

2014 s/d triwulan III 2017,

2) Bank umum syariah yang laporan keuangan nya sudah teraudit BI,

3) Bank umum syariah yang telah berdiri selama kurang lebih 6 tahun,

4) Bank umum syariah yang sudah memiliki data yang terkait dengan variabel

penelitian, seperti pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah, dan qardh

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah Sampel Penelitian

1 Populasi Bank Umum Syariah

Periode 2014-2017

13

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

63

2 Bank Umum Syariah yang sudah

mempublish laporan keuangan

triwulan I 2014- triwulan III 2017

dan terpublish oleh Bank Indonesia

11

3 Jumlah Sampel Perusahaan yang

telah berdiri selama kurang lebih 6

tahun.

11

4 Bank Umum Syariah yang sudah

memiliki data yang terkait dengan

variabel penelitian seperti

pembiayaan murabahah,

mudharabah, ijarah dan qardh

3

Jumlah Data Sampel Penelitian 45

Sumber: Data yang diolah

Dari tabel 3.1 diatas, bahwa jumlah data sampel penelitian berjumlah 45

data. Data tersebut berdasarkan dari jumlah bank syariah yang telah memenuhi

kriteria ada 3 bank, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan

Bank Negara Indonesia Syariah, jumlah triwulan I 2014- Triwulan III 2017 ada 15.

Maka dari itu, perhitungan jumlah data sampel penelitian adalah 3 x 15 = 45 data

sampel penelitian.

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

64

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan.(Sugiyono, 2010:137) Data

penelitian ini diperoleh langsung dari laporan situs resmi Bank Indonesia, seperti

Laporan Keuangan Triwulanan pada Bank Umum Syariah. Metode yang digunakan

dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time series)

dengan skala triwulanyang diambil dari data triwulanan Publikasi Laporan

Keuangan dengan rentang waktu dari triwulan I 2014 – triwulan III 2017 dan data

triwulanan pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh dan Laba

Bersih yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan

aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam di

perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu

berkembang seiring berjalannya waktu, Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

65

tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga

berkembang yaitu internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang

sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif yang menggunakan

teknik analisis data secara statistik, yaitu dimana data yang digunakan dalam

penelitian berbentuk angka dan penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh :

Pertumbuhan Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh terhadap

Pertumbuhan laba bersih. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier

berganda berfungsi untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen dengan menggunakan program computer (software) SPSS versi

20 dan Microsoft Excel 2016. Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam

menganalisis data pada penelitian ini:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji Asumsi Klasik penting

dilakukan untuk menghasilkan estimator linier tidak bisa dengan varian yang

minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi

tidak mengandung masalah. (Gujarati, 1995:72-73) terorama Gauss-Markow

memperkirakan bahwa OLS harus memenuhi kriteria BLUE, yaitu:

a) Best, yang terbaik. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis regresi yang

dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan dari sebaran data,

menghasilkan error yang terkecil.

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

66

b) Linier, merupakan kombinasi dari data sampel. Linier dalam model artinya

model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai dengan kaidah

model OLS dimana variabel-varibel penduganya hanya berpangku satu.

c) Unbiased, rata-rata nilai harapan (E/b) harus sama dengan nilai sebenarnya

(b1).

d) Estimator, memiliki varians yang minimal diantara pemerkira lain yang

tidak bias. Untuk itu diperlukan pendeteksian lebih lanjut diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016:154)

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan

melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang

kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

67

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara

visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu

dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik

sederhana dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

𝐻0 = Data residual berdistribusi normal

𝐻𝑎 = Data residual berdistribusi tidak normal

Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak normal digunakan metode

Kolmogorov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui

bagaimana distribusi normal data, jika:

Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas menunjukkan antar variabel independen saling

berkolerasi secara signifikan. Jika terjadi korelasi atau ada hubungan yang linier

diantara variabel independen, hal itu akan menyebabkan prediksi terhadap variabel

dependen menjadi bias karena ada masalah hubungan diantara variabel-variabel

independen tersebut (Nurgiyantoro dkk, 2015:405).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

68

variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi

variabel terikat dan di regres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas

lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF

= 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka

model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas (Ghozali, 2012:105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas: (Ghozali, 2016:134)

1) Melihat Grafik Scatterplot antara prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi

– Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Dasar analisis :

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

69

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2) Melakukan uji Glejser, uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut

residual terhadap variabel independen (Gujarati, 1995). Jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,

maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, disimpulakan bahwa model

regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual (kesalahan

penggangu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W (Durbin Watson) yang hanya

digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

70

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel

independen. (Ghozali, 2016:107)

Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat melalui nilai Durbin-

Watson (DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah:

(Oramahi, 2007)

1. Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif

2. Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi

autokorelasi

3. Bila nilai D-W < +2, berarti ada autokorelasi negatif Jika ada

masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya

signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak layak

untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas dengan berbagai cara

antara lain dengan melakukan transformasi data dan menambah data

observasi.

2. Uji Hipotesis

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-variabel

yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2016

dan SPSS 20. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi Uji-F, Uji-t

dan Uji Koefisien Determinasi.

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji kemampuan variabel bebas terhadap

variabel terikat secara bersama-sama. (Suharyadi dan Purwanto, 2013:225).

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel pembiayaan murabahah,

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

71

mudharabah, ijarah dan qardh secara simultan atau bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap tingkat laba bersih, yaitu dengan cara sebagai berikut :

a) Membandingkan F hitung dengan F tabel.

a. Jika F hitung > F tabel maka Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini berarti

variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

dengan variabel terikat.

b. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha di tolak. Hal ini berarti

variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat.

b) Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi

(α) sebesar 0,05 (5%).

a. Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan dengan variabel terikat.

b. Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan tidak mempunyai

pengaruh signifikan dengan variabel terikat.

Nilai sig. penelitian dapat diperoleh dengan melihat tabel ANOVA output

statistik. Jika Ho ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Jika Ho diterima,

maka tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikatnya.

b. Uji t (Parsial)

Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah sebuah variabel bebas

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikatnya (Suharyadi dan

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

72

Purwanto, 2013:228). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel laba bersih, dengan cara sebagai berikut:

a) Membandingkan t hitung dengan tabel

a. Jika T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel

terikat.

b. Jika T hitung < T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini

berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel

terikat.

b) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

a. Bila Probability βi –value > 0,05 maka tidak signifikan, H0 diterima dan Ha

ditolak.

b. Bila Probability βi –value < 0,05 maka signifikan, H0 ditolak dan Ha

diterima.

Jika Ho ditolak maka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya, jika Ho diterima berarti variabel bebas

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

c. Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Koefisien determinasi (𝑹𝟐) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑹𝟐 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

73

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk

data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)

biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2016:95).

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui kesesuaian atau

ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Semakin besar

koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y.

(Suharyadi dan Purwanto, 2013:162) Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien

determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap tingkat laba

bersih. Angka koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary

output statistik dengan penghitungan berikut: (Algifari, 2009:45)

Koefisien Determinasi = R² x 100%

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan kriteria sebagai berikut:

(Sugiyono, 2009:231)

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

74

Tabel 3.2

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan model analisis

regresi berganda karena mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih, juga menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel dependen (laba bersih)

dengan variabel independen (pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan

Qardh) (Ghozali, 2016:94). Rumus regresi berganda dicari dengan persamaan :

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + 𝜺

Keterangan :

Y = Variabel dependen atau terikat (Laba Bersih)

Α = Konstanta persamaan regresi

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi

X1 = Variabel independen (pembiayaan Murabahah)

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

75

X2 = Variabel independen (pembiayaan Mudharabah)

X3 = Variabel independen (pembiayaan Ijarah)

X4 = Variabel independen (pinjaman Qardh)

𝜀 = Error terms atau faktor pengganggu

E. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, variabel dependen dan variabel

independen.

1. Variabel Dependen (Y)

Laba bersih adalah laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban

perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak (Kasmir, 2011:303).

Menurut PSAK no.1 2013, rumus laba bersih bank syariah sebagai berikut:

Laba Bersih = Penghasilan – Hak pihak ketiga atas bagi hasil – Beban

2. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel independen antara lain

sebagai berikut:

a. Pembiayaan Murabahah (X1)

Yaitu pembiayaan jual beli barang baik berupa barang dagangan dan/atau

barang untuk sarana & prasarana usaha dengan harga pokok ditambah

dengan keuntungan yang disepakati. (Karim, 2014:335)

b. Pembiayaan Mudharabah (X2)

Yaitu suatu akad kerja sama dalam melaksanakan usaha milik nasabah,

dimana pihak bank berperan sebagai Shahibul Maal membiayai 100% usaha

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

76

nasabah dan nasabah sebagai Mudharib (pengelola). Hasil keuntungan yang

diperoleh dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam akad

mudharabah. (Karim, 2014:334)

c. Pembiayaan Ijarah (X3)

Yaitu penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat

dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri (Soemitra, 2009:85).

d. Pinjaman Qardh ( X4)

Yaitu transaksi pinjam- meminjam dana tanpa imbalandengan kewajiban

pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau

cicilan dalam jangka waktu tertentu.(SEBI No. 10/ 31)

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

77

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H

atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian

saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian

Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di

Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut

menanam modal senilai Rp106 miliar.

Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta

nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI

didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di

seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga

merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri,

yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di

Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment

System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di

Malaysia.

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

78

PT Bank Syariah Mandiri pada awalnya merupakan salah satu bank

konvensional, yaitu PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi

juga terkena dampak krisis pada tahun 1997. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat

bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU

No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT

Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab

1420 H atau tanggal 1 November 1999.

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

79

PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tempaan krisis moneter tahun 1997

membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3

(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan

masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan

pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS

BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha

kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun

2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin

off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi

waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek

regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014

jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang

Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

80

2. Status Bank Syariah

Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara

Indonesia Syariah termasuk kategori Bank Umum Swasta Nasional Devisa

yaitu Bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing

dan dapat melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.

3. Produk dan Layanan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah:

1) Produk Penghimpunan Dana

Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan

penyaluran dana. Penghimpunan dana bisa juga dikatakan sebagai proses pencarian

sumber dana bank. Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana

bank sendiri adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai

operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan

dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja

sebelum menjual uang (meminjamkan uang) bank harus lebih dahulu membeli

uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari

keuntungan. (Kasmir, 2002:61). Produk penghimpunan dana yang ada di Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah

antara lain : Tabungan, Deposito, Giro, Dana Pensiun, Shar-E.

2) Produk Penyaluran Dana

Kegiatan penyaluran dana atau pembiayaan bank syariah harus tetap

berpedoman pada prinsip-prinsip kehati-hatian yang diatur oleh Bank

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

81

Indonesia. Oleh karena itu, bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama

calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat.

Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan penyaluran dana perbankan

tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bentuk

penyaluran dana atau pembiayaan yang dilakukan bank syariah dalam

melaksanakan operasinya menurut Siamat secara garis besar dapat dibedakan

ke dalam 3 kelompok sebagai berikut : (Kasmir, 2002:63).

1. Konsep Jual Beli : Murabahah, Salam, Istishna

2. Konsep Bagi Hasil : Musyarakah, Mudharabah

3. Konsep Sewa : Ijarah, Ijarah Muntahiya Bittamlik

3) Produk Jasa

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga

akad pelengkap yang termasuk dalam produk jasa. Akad pelengkap ini tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,

dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini

sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. (Kasmir 2002:65)

Produk jasa yang ada di Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan

Bank Negara Indonesia Syariah antara lain : Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn,

Qardh.

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

82

4) Jasa Layanan

Bank syariah dapat melakukan pelayanan jasa perbankan kepada para

nasabahnya dengn mendapatkan imbalan berupa fee. Jasa layanan perbankan

tersebut pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank

Negara Indonesia Syariah antara lain berupa : ATM, Pembayaran ZIS (Zakat,

Infaq, dan Shadaqah), Transfer Bank Draft, dan jasa-jasa lain.

4. Jumlah Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad pada Bank Umum

Syariah (Miliar Rupiah)

Tabel 4.1

Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad

Jenis

Akad

2014 2015 2016 2017

Rp % Rp % Rp % Rp %

Murabahah 86.072 61,60% 87.789 60,62% 105.112 62,28% 110.115 60,46%

Mudharabah 8.424 6,02% 7.979 5,51% 7.577 4,45% 6.584 3,62%

Ijarah 1.316 0,94% 1.215 0,84% 1.636 0,97% 2.609 1,43%

Qardh 5.254 3,76% 3.306 2,28% 3.883 2,3% 5.474 3%

Musyarakah 38.501 27,55% 44.419 30,67% 50.546 29,95% 57.315 31,48%

Istishna 153 0,11% 120 0,08% 25 0,01% 18 0,01%

Salam - - - -

Total 139.720 100% 144.828 100% 168.779 100% 182.115 100%

Sumber: data diolah SPS OJK Desember 2017

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

83

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah

memiliki tingkat pembiayaan terbesar dalam jangka waktu satu tahun, diikut

dengan pembiayaan mudharabah, qardh lalu yang terakhir ijarah.

5. Ekuivalen Tingkat Imbalan pada Pembiayaan di Bank Umum

Syariah ( Presentage).

Tabel 4.2

Tingkat Imbalan pada Pembiayaan

Jenis Akad 2014 2015 2016 2017

Murabahah 14,25 % 13,93 % 13,23 % 13,11 %

Mudharabah 13,00 % 11,75 % 12,51 % 11,83 %

Ijarah 10,27 % 11,38 % 12,47 % 11,39 %

Qardh 3,92 % 13,64 % 12,35 % 11,42 %

Musyarakah 13,27 % 11,65 % 11,75 % 11,72 %

Istishna 12,80 % 13,15 % 13,50 % 12,96 %

Salam - - - -

Sumber: data diolah SPS OJK Desember 2017

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah

memiliki tingkat Imbalan terbesar dalam jangka waktu satu tahun, diikut dengan

pembiayaan mudharabah, ijarah lalu yang terakhir qardh.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Variabel Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Dalam murabahah,

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

84

disebut adanya “keuntungan yang disepakati”, karakteristik murabahah adalah si

penjual harus memberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan

menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut (Karim,

2009:113). Penggunaan pembiayaan murabahah sebagai variabel independen

untuk menentukan besaran margin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh

kesepakatan, maka keuntungan yang diperoleh dari adanya pembiayaan murabahah

akan meningkatkan pendapatan laba bersih.

Tabel 4.3

Pembiayaan Murabahah (Dalam Jutaan)

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 20169529 33272979 8944383

II 20970591 33330848 9971761

III 21206336 32331327 10671460

IV 20611224 33708424 11477499

2015 I 19598457 33670736 12134302

II 25782711 47956286 20738289

III 25048222 48754889 21028221

IV 24359869 49914035 21774588

2016 I 23516238 49859592 22033706

II 22985638 51320529 23097149

III 22946089 52422148 23752721

IV 23314382 53201181 24980801

2017 I 23529752 53510368 26066631

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

85

II 25426566 53695744 26771636

III 26196465 54048823 26906534

Rata - rata 23044137.93 45399860.6 19356645.4

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Berdasarkan dari tabel 4.3, rata-rata jumlah pembiayaan murabahah pada

Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp. 23.044.137.930.000, rata-rata pada Bank

Syariah Mandiri sebesar Rp. 45.399.860.600.000, sedangkan rata-rata Bank Negara

Indonesia Syariah sebesar Rp 19.356.645.400.000 Dapat dilihat bahwa rata-rata

pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri lebih besar dari pada rata-rata

pembiayaan murabahah yang dihasilkan Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Negara Indonesia Syariah.

2. Deskripsi Variabel Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah kerjasama suatu usaha antara pihak pertama (shahibul

mal atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua

(mudharib atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi

keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad,

sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak

kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Landasan syariah pembiayaan mudharabah adalah Fatwa DSN MUI No. 7/DSN-

MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh) (Soemitra, 2009:81).

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

86

Tabel 4.4

Pembiayaan Mudharabah (Dalam Jutaan)

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 3660751 2020234 988284

II 1398980 2236269 10860903

III 3314147 2306130 1132955

IV 1937812 2651084 1235917

2015 I 1715175 2712525 2603676

II 1433868 3357705 1253877

III 1316741 3138566 1288057

IV 1146881 2888566 1279950

2016 I 1081797 2755182 1233878

II 901570 3597104 1296899

III 846564 3347510 1293605

IV 828761 3151201 1198408

2017 I 920679 3055212 1102866

II 879001 3503390 1162679

III 853063 3593178 991129

Rata - rata 1482386 2954257.07 1276551.33

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Berdasarkan dari tabel 4.4, rata-rata jumlah pembiayaan mudharabah pada

Bank Muamalat sebesar Rp 1.482.386.000.000, rata-rata pada Bank Syariah

Mandiri sebesar Rp 2.954.257.070.000, sedangkan rata-rata Bank Negara Indonesia

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

87

Syariah sebesar Rp 1.276.551.330.000. Dapat dilihat bahwa rata-rata pembiayaan

mudharabah pada Bank Syariah Mandiri lebih besar dari pada rata-rata pembiayaan

mudharabah yang dihasilkan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Negara Indonesia

Syariah.

3. Deskripsi Variabel Pembiayaan Ijarah

Dalam pembiayaan ijarah memberikan manfaat kepada perusahaan yang

membutuhkan suatu barang atau jasa dengan tidak mengeluarkan dana yang cukup

besar. Pembiayaan ijarah merupakan sewa menyewa dimana bank (pemberi sewa)

menyediakan aset yang dapat digunakan atau dapat diambil manfaat darinya selama

periode akad dan memberikan hak kepada bank untuk menerima upah sewa (ujroh).

Pembayaran sewa dapat dibayar dimuka, ditangguhkan ataupun diangsur sesuai

kesepakatan antara pemberi sewa dan penyewa. Upah sewa (ujroh) inilah yang

merupakan keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan ijarah yang dapat

meningkatkan pendapatan laba bersih bank. (Ichsan, 2014:255)

Tabel 4.5

Pembiayaan Ijarah (Dalam Jutaan)

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 191634 315788 613900

II 187116 339927 551108

III 222161 736358 491458

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

88

IV 250644 817813 434470

2015 I 235389 799795 380808

II 248030 813425 334972

III 240816 748415 290879

IV 234826 806049 247675

2016 I 231853 827474 211308

II 229499 893390 178599

III 227106 956481 142727

IV 218309 907190 115745

2017 I 216837 846088 95632

II 214413 883043 76297

III 203899 837623 59678

Rata-rata 223.502.133 768590.6 281.683.733

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Berdasarkan dari tabel 4.5, rata-rata jumlah pembiayaan ijarah pada Bank

Muamalat sebesar Rp 223.502.133.000, rata-rata pada Bank Syariah Mandiri

sebesar Rp 768.590.600.000, sedangkan rata-rata Bank Negara Indonesia Syariah

sebesar Rp 281.683.733.000 Dapat dilihat bahwa rata-rata pembiayaan ijarah pada

Bank Syariah Mandiri lebih besar dari pada rata-rata pembiayaan ijarah yang

dihasilkan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Negara Indonesia Syariah.

4. Deskripsi Variabel Pembiayaan Qardh

Qardh adalah menghutangkan harta kepada orang lain tanpa mengharapkan

imbalan, untuk di kembalikan dengan pengganti yang sama dan dapat ditagih atau

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

89

diminta kembali kapan saja dikehendaki. Qardh dikategorikan akad ta’awuni

(tolong-menolong), bukan transaksi komersial, akad ini dijalankan untuk fungsi

sosial bank syariah. Dananya bisa diambil dari dana zakat, infaq dan shadaqah yang

dihimpun oleh bank. Bank memberikan pinjaman murni kepada orang miskin tanpa

dikenakan biayan apapun. Lebih efektif jika pinjaman diberikan untuk kepentingan

produktif bukan konsumtif. Adapun cara pengembaliannya dengan diangsur atau

dibayar tunai sekaligus. Jika pinjaman sudah dikembalikan, bank dapat memutar

kembali secara bergulir dan bergilir. Dalam perbankan biasanya qardh sebagai

pinjaman talangan haji, pinjaman tunai. (Nurul Ichsan, 2014:262)

Tabel 4.6

Pembiayaan Qardh (Dalam Jutaan)

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 486588 5259160 659394

II 246258 4939958 672820

III 190006 4403977 651363

IV 143815 3667263 657116

2015 I 274072 3230343 576639

II 88931 2820905 588276

III 102403 2491070 621696

IV 240248 1967130 580340

2016 I 203051 1678926 572937

II 392791 1884142 610254

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

90

III 310190 1822050 733907

IV 580716 1971071 930007

2017 I 521303 2112474 1152977

II 512122 2069320 1377747

III 643455 2055546 1433824

Rata-rata 329063.267 2824889 787953.131

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Berdasarkan dari tabel 4.6, rata-rata jumlah pembiayaan Qardh pada Bank

Muamalat sebesar Rp.329.063.267.000, rata-rata pada Bank Syariah Mandiri

sebesar Rp 2.824.889.000.000, sedangkan rata-rata pada Bank Negara Indonesia

Syariah sebesar Rp.787.953.131.000. Dapat dilihat bahwa rata-rata pembiayaan

Qardh pada Bank Syariah Mandiri lebih besar dari pada rata-rata pembiayaan

Qardh yang dihasilkan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Negara Indonesia

Syariah.

5. Deskripsi Variabel Laba Bersih

Laba bersih adalah jumlah yang tersisa setelah biaya tetap dan biaya

variabel yang dikurangkan dari penerimaan bank, kelebihan pendapatan (income)

diatas pengeluaran (expenditure) bank yang dapat dinyatakan dengan rumus: Y-Ex

(Sastradipoera, 2004:270).

Laba bersih adalah laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan

beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak (Kasmir, 2011:303).

Menurut PSAK no.1 2013, rumus laba bersih bank syariah sebagai berikut:

Laba Bersih = Penghasilan – Hak pihak ketiga atas bagi hasil - Beban

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

91

Pertumbuhan dan penurunan laba bersih secara empiris cukup erat

kaitannya dengan pergerakan asset Bank Syariah. Jika ekspetasi terhadap

pertumbuhan laba bersih Bank Syariah di masa mendatang mendominasi sentimen

aset maka seringkali menjadi penyebab kenaikan aset di Bank Syariah. Namun, jika

aktual laba bersih lebih rendah dari ekspetasi seringkali menyebabkan penurunan

nilai asset. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode

sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada

periode sebelumnya (Ariyani, 2014:5).

Tabel 4.7

Laba Bersih (Dalam Jutaan)

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 145989 200502 34503

II 214039 150146 66481

III 31444 275157 103931

IV 57173 71778 163251

2015 I 65593 95342 45668

II 106540 132346 99943

III 151945 148773 156619

IV 74492 289576 228525

2016 I 25209 75715 75178

II 30514 167638 145645

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

92

III 37954 246157 215231

IV 80511 325414 277375

2017 I 12268 90261 77638

II 29956 181030 165083

III 34170 261024 246602

Rata-rata 73186.4667 180723.933 140111.533

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Berdasarkan dari tabel 4.7, rata-rata jumlah laba bersih pada Bank

Muamalat sebesar Rp. 731.864.666.700, rata-rata pada Bank Syariah Mandiri

sebesar Rp. 180.723.933.000, sedangkan rata-rata pada Bank Negara Indonesia

Syariah sebesar Rp. 140.111.533.000. Dapat dilihat bahwa rata-rata laba bersih

pada Bank Muamalat Indonesia lebih besar dari pada rata-rata laba bersih yang

dihasilkan Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2016:156). Dalam penelitian ini, peneliti

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

93

menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Berikut adalah hasil dari uji normalitas:

1) Analisis Grafik Histogram

Sumber : data yang diolah

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa histogram Regression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal

atau data berdistribusi normal.

Page 113: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

94

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Sumber: data yang diolah

Gambar 4.2

Grafik P-p Plot

Berdasarkan gambar 4.2, terlihat bahwa data (titik) menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi

normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 114: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

95

3) Uji Kolmogorov- Smirnov

Tabel 4.8

Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 45

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation

73237,7692993

1

Most Extreme Differences

Absolute ,127

Positive ,127

Negative -,098

Kolmogorov-Smirnov Z ,849

Asymp. Sig. (2-tailed) ,467

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa nilai signifikan (Asymp.Sig. 2 tailed)

adalah kisaran 0,467. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

terdistribusi normal. Dengan demikian, data variabel independen (Pembiayaan

Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh) dan variabel dependen (Laba Bersih)

merupakan data yang terdistribusi normal. Sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji

sebelumnya.

Page 115: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

96

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10

atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2016:103). Berikut adalah hasil dari uji

multikolonieritas:

Tabel 4.9

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Pembiayaan_Murabahah ,365 2,739

Pembiayaan_Mudharabah ,373 2,680

Pembiayaan_Ijarah ,364 2,744

Pembiayaan_Qardh ,667 1,498

a) Dependent Variable: Laba_Bersih

Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa dari nilai Tolerance pembiayaan

murabahah sebesar 0,365 (0,365 > 0,10), nilai Tolerance pembiayaan mudharabah

sebesar 0,373 (0,373 > 0,10), nilai Tolerance pembiayaan ijarah 0,364 (0,364 >

Page 116: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

97

0,10), nilai Tolerance Pembiayaan Qardh 0,667 (0,667 > 0,10). Berdasarkan tabel

4.7 diatas untuk nilai VIF pembiayaan murabahah sebesar 2,739 (2,739 < 10,00),

nilai VIF pembiayaan mudharabah sebesar 2,680 (2,680 < 10,00), nilai VIF

pembiayaan Ijarah sebesar 2,744 (2,744 < 10,00), dan nilai VIF pembiayaan Qardh

sebesar 1,498 (1,498 < 10,00). Kesimpulan dari hasil nilai Tolerance menunjukkan

> 0,10 dan nilai VIF sebesar < 10,00 berarti menunjukkan bahwa variabel

pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan Qardh tidak terdapat

multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

dengan melihat gambar Plot, jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heteroskedastisitas:

Page 117: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

98

1) Analisis Grafik dengan Scatterplot

Sumber: data yang diolah

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa pada grafik scatterplot diatas bahwa

titik-titik menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

2) Uji Glejser

Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap

variabel independen (Gujarati, 1995). Berikut adalah hasil uji glejser:

Page 118: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

99

Tabel 4.10

Uji Glejser

Coefficient

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 490746.555 68800.666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 -,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa probabilitas signifikansinya 0,115

yaitu diatas tingkat kepercayaan 5% ( > 0,05 ) yang berarti bahwa model regresi

tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apaah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai

Page 119: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

100

D-W (Durbin Watson) yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan

mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada

variabel lagi di antara variabel independen (Ghozali, 2016:107). Berikut adalah

hasil dari uji autokorelasi:

Tabel 4.11

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,712a ,507 ,409 76812,4205 1,608

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

b. Dependent Variable: Laba_Bersih

Berdasarkan tabel 4.11, terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,608

Karena nilai Durbin-Watson tersebut berada pada kisaran -2 dan +2, maka tidak

terjadi masalah autokorelasi dan model regresi ini layak digunakan.

2. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji statistik F menguji point hipotesis bahwa 𝑏1,𝑏2,𝑏3,𝑑𝑎𝑛 𝑏4 secara simultan

sama dengan nol. Uji F dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan terhadap

garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan linier

terhadap 𝑋1, 𝑋2 𝑋3, dan 𝑋4, (Ghozali, 2016:96). Berikut adalah hasil dari uji F:

Page 120: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

101

Tabel 4.12

Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 76789701167,007 4 19197425291,752 6,254 ,011b

Residual 236005917485,304 40 5900147937,133

Total 312795618652,311 44

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

b. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12, terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 6.254 dengan

probabilitas 0.011. Karena probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi laba bersih atau dapat dikatakan bahwa

pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan Qardh secara bersama-sama

berpengaruh terhadap laba bersih.

b. Uji-t (Parsial)

Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen (pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan Qardh)

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Laba Bersih) yang

diuji pada tingkat signifikan 0,05, maka variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:

Page 121: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

102

Tabel 4.13

Uji-t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 490746.555 68800.666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 -,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

1) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Murabahah

Hasil yang didapat pada tabel 4.13, variabel pembiayaan murabahah secara

parsial menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari 𝛼 (0,017 <

0,05). Sedangkan nilai t hitung 𝑋1 = 3,219 dan tabel t sebesar 1,683 (df = n-k-1) 45-

4-1 = 40, 𝛼 = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (3,219 > 1,683). Maka H𝑎1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih.

Page 122: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

103

2) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Mudharabah

Hasil yang didapat pada tabel 4.13, variabel pembiayaan mudharabah

secara parsial menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari 𝛼 (0,028

< 0,05). Sedangkan nilai t hitung 𝑋2 = 2,242 dan tabel t sebesar 1,683 (df = n-k-1)

45-4-1 = 40, 𝛼 = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (2,242 > 1,683). Maka H𝑎2

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih.

3) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Ijarah

Hasil yang didapat pada tabel 4.13, variabel pembiayaan Ijarah secara

parsial menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari 𝛼 (0,044 <

0,05). Sedangkan nilai t hitung 𝑋3 = 4,804 dan tabel t sebesar 1,683 (df = n-k-1) 45-

4-1 = 40, 𝛼 = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (4,804 > 1,683). Maka H𝑎3 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan Ijarah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih.

4) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Qardh

Hasil yang didapat pada tabel 4.13, variabel pembiayaan Qardh secara

parsial menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada nilai lebih besar dari 𝛼 (0,087

> 0,05). Sedangkan nilai t hitung 𝑋4 = 1,317 dan tabel t sebesar 1,683 (df = n-k-1)

45-4-1 = 40, 𝛼 = 0,05), sehingga t hitung < t tabel (1,317 < 1,683). Maka H𝑜4

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan Qardh secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih.

Page 123: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

104

c. Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Koefisien determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara

umum koefisien determinasiuntuk data silang (crossection) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilaia koefisien determinasi yang

tinggi (Ghozali, 2016:95). Berikut adalah hasil koefisien determinasi :

Tabel 4.14

Uji Linear Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,712a ,507 ,409 76812,4205

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

b. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14, menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R Square

adalah 0,409 atau 40,9 %. Dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Ijarah dan Qardh terhadap Tingkat Laba Bersih adalah 40,9%.

Sedangkan sisanya 59,1% (100% - 40,9%) dipengaruhi variabel-variabel lain yang

Page 124: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

105

tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, misalnya seperti CAR, BOPO, NPF,

DPK dan lain-lain.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel diatas, selanjutnya akan

dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20 untuk mengetahui besarnya pengaruh

Pembiayaan Murabahah, pembiayaan Mudharabah, pembiayaan Ijarah dan

pembiayaan Qardh terhadap Tingkat Laba Bersih. Hasil pengelolaan data dengan

SPSS 20 dapat dilihat tabel 4.13 :

Tabel 4.15

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 490746.555 68800.666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 -,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15, diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 490746,555 + 0,081 𝐗𝟏 + 0,055 𝐗𝟐 - 0,051 𝐗𝟑 - 0,660 𝐗𝟒

Page 125: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

106

Keterangan:

Y = Laba Bersih

𝑋1 = Pembiayaan Murabahah

𝑋2 = Pembiayaan Mudharabah

𝑋3 = Pembiayaan Ijarah

𝑋4 = Pembiayaan Qardh

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi di atas adalah

sebagai berikut:

a) Apabila pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh bernilai 0,

maka nilai laba bersih adalah Rp 490.746,555 Maksudnya adalah jika

pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh tidak melakukan

kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode triwulan I 2014

sampai triwulan III 2017 jumlah Laba Bersih sebesar Rp 490.746,555.

b) Koefisien regresi 𝑋1 bernilai +0,081 menyatakan bahwa dengan

mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila 𝑋1

mengalami peningkatan sebesar Rp 1 maka laba bersih cenderung

mengalami peningkatan Rp 0,081.

c) Koefisien regresi 𝑋2 bernilai +0,055 menyatakan bahwa dengan

mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila 𝑋2

mengalami peningkatan sebesar Rp 1 maka laba bersih cenderung

mengalami peningkatan sebesar Rp 0,055.

d) Koefisien regresi 𝑋3 bernilai -0,051 menyatakan bahwa dengan

mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila 𝑋3

Page 126: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

107

mengalami peningkatan sebesar Rp 1 maka laba bersih cenderung

mengalami penurunan sebesar Rp -0,051.

e) Koefisien regresi X4 bernilai -0,660 menyatakan bahwa dengan

mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila 𝑋4

mengalami peningkatan sebesar Rp.1 maka laba bersih cenderung

mengalami penurunan sebesar Rp -0,660 .

D. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Tingkat Laba Bersih

Berdasarkan tabel 4.13, variabel pembiayaan murabahah mempunyai nilai

signifikan 0,017 < 0,05. Hal ini berarti menerima 𝐻𝑎 atau menolak 𝐻0 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Novi Fadhilla (2015) dan Dinna

Ariyani (2014) yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh

signifikan terhadap tingkat laba bersih.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhammad (2006:218)

bahwa pengaruh atas pembiayaan murabahah mempunyai hubungan dengan

tingkat keuntungan bersih (net income) yang dihasilkan oleh bank. Jadi hasil

analisis diatas menunjukkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengaruh

terhadap tingkat laba bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini

kemungkinan disebabkan karena keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan

murabahah terdapatnya margin yang akan berdampak pada tingkat laba bersih.

Page 127: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

108

Semakin tinggi pembiayaan murabahah yang disalurkan maka semakin meningkat

laba bersih pada Bank Umum Syariah (BUS).

2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Tingkat Laba Bersih

Berdasarkan tabel 4.13, variabel pembiayaan mudharabah mempunyai nilai

signifikan 0,028 < 0,05. Hal ini berarti menerima 𝐻𝑎 atau menolak 𝐻0 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ima Fatmawati, dkk (2016) yang

menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap

tingkat laba bersih.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prasetyo (2011) bahwa

salah satu tujuan dari prinsip ini adalah harga dari barang yang dijual merupakan

bagian keuntungan yang telah disepakati pada awal perjanjian. Keuntungan inilah

yang akan menjadi pendapatan bagi bank syariah. Jadi hasil analisis diatas

menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap

tingkat laba bersih pada Bank Umum Syariah di Indnesia. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena keuntungan yang diperoleh pembiayaan mudharabah dari

adanya bagi hasil (nisbah) yang akan meningkatkan laba bersihnya. Semakin tinggi

pembiayaan mudharabah yang disalurkan maka semakin meningkat laba bersih

pada Bank Umum Syariah (BUS).

Page 128: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

109

3. Pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Tingkat Laba Bersih

Berdasarkan tabel 4.13, variabel pembiayaan Ijarah mempunyai nilai

signifikan 0,044 < 0.05. Hal ini berarti menerima 𝐻𝑎 atau menolak 𝐻0 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan Ijarah secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap tingkat laba bersih. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Busthomi Emha (2014) yang

menyatakan bahawa pembiayaan ijarah berpengaruh signifikan terhadap tingkat

laba bersih.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suwailem (2007) bahwa

pembiayaan dengan prinsip ijarah, perbankan syariah akan mendapatkan

pendapatan berupa pendapatan sewa ijarah (ujroh) yang nantinya bisa

meningkatkan laba perbankan syariah. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan

bahwa variabel pembiayaan ijarah berpengaruh positive terhadap tingkat laba

bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Semakin tinggi pembiayaan ijarah

yang disalurkan maka semakin meningkat laba bersih pada Bank Umum Syariah

(BUS).

4. Pengaruh Pembiayaan Qardh terhadap Tingkat Laba Bersih

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, variabel pembiayaan Qardh mempunyai

nilai signifikan 0,087 > 0,05. Hal ini berarti menerima 𝐻0 atau menolak 𝐻𝑎

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan qardh secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat laba bersih. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinna Ariyani (2014) yang

menyatakan bahwa pembiayaan qardh tidak berpengaruh besar terhadap laba

Page 129: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

110

bersih. Hal ini dapat disebabkan karena dasar pemberian pembiayaan qardh adalah

akad tabarru yaitu Not-profit transaction, tujuan transaksi adalah tolong-menolong

dan bukan keuntungan komersial tidak boleh sedikit pun mengambil laba dari akad

tabarru’ itu, karena akad Tabarru adalah akad melakukan kebaikan yang

mengharapkan balasan dari Allah Swt semata, transaksinya bukan untuk mencari

keuntungan komersial.

Konsekuensi logisnya, jika akad Tabarru dijalankan dengan mengambil

keuntungan komersial, ia bukan lagi akad Tabarru, melainkan menjadi akad

Tijarah. Jika ingin tetap berakad Tabarru, transaksi tersebut tidak boleh mengambil

manfaat (keuntungan komersial). Tentu saja transaksi ini tidak berkewajiban

menanggung biaya yang timbul dari pelaksanaan akad Tabarru. Dengan kata lain,

transaksi ini boleh meminta pengganti biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan

akad Tabarru. Maka dari itu `pembiayaan qardh tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat laba bersih Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 130: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Pembiayaan Murabahah secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah di

Indonesia, pernyataan ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 𝛼 yaitu (0,017 < 0,05). Variabel Pembiayaan Mudharabah secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Laba Bersih pada Bank

Umum Syariah di Indonesia, pernyataan ini dapat dibuktikan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 𝛼 yaitu (0,028 < 0,05). Pembiayaan Ijarah

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Laba Bersih pada

Bank Umum Syariah di Indonesia, pernyataan ini dapat dibuktikan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 𝛼 yaitu (0,044 < 0,05), dan variabel

Pembiayaan Qardh secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia, pernyataan ini

dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 𝛼 yaitu (0,087 >

0,05).

2. Variabel Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah, dan Qardh secara

simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun

2014-2017.

Page 131: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

112

3. Variabel bebas yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap variabel

terikat adalah Pembiayaan Murabahah. Pernyataan ini dapat dibuktikan

dengan nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,081 dibandingkan nilai

koefisien regresi variabel bebas yang lain, pembiayaan mudharabah 0,055,

pembiayaan Ijarah -0,051 dan pembiayaan qardh -0,660.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba

mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat diantaranya:

1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam

pengambilan keputusan investasi pada Bank Umum Syariah agar memperhatikan

terlebih dahulu tingkat pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah, dan qardh

sebelum melakukan investasi dananya, karena pembiayaan murabahah,

mudharabah, ijarah, dan qardh secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat Laba

Bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2017.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan referensi

mengenai bank umum syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti selanjutnya yang

tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis yaitu pembiayaan murabahah,

mudharabah, ijarah dan qardh pada bank umum syariah. selain itu juga dapat

dijadikan bahan referensi tambahan bagi kepustakaan pihak kampus. Untuk peneliti

selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel seperti: DPK, ROE dan

lainnya. Periode penelitian dapat diperbaharui atau lebih lama agar hasil yang

Page 132: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

113

didapat lebih dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan

penelitian ini.

3. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembiayaan murabahah,

mudharabah, ijarah dan qardh secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat Laba

Bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2017. Oleh karena itu,

pihak bank umum syariah disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut

dengan cara meningkatkan modal yang memadai untuk menunjang kegiatan

operasionalnya, sehingga kinerja keuangan dapat dicapai dengan maksimal.

C. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian

yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal

diantaranya:

1. Dalam kondisi internal perbankan seperti pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Ijarah dan Qardh terbukti dapat mempengaruhi tingkat laba

bersih pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Oleh karena itu, sangat

diperlukan sekali upaya peningkatan kinerja dari perbankan tersebut untuk

lebih meningkatkan kembali jumlah pembiayaan yang disalurkannya

sehingga fungsi dari perbankan itu sendiri yakni sebagai lembar

intermediasi (perantara) antara pihak surplus dengan pihak defisit dapat

berjalan lebih baik lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan

Page 133: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

114

tingkat laba bersih pada Bank Syariah. Dengan menambah periode

penelitian serta jumlah sampel, mengganti objek penelitian pada sektor atau

indeks tertentu, mengganti proksi yang digunakan, dan menambah variabel

penelitian sehingga dapat memperbaiki kekurangankekurangan yang ada.

3. Untuk lebih lanjut, diharapkan peneliti-peneliti lain dapat menggunakan

metode lain seperti data panel pada studi kasus bank umum syariah di

Indonesia secara keseluruhan, sehingga nantinya dapat diketahui secara

rinci pengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternal bank tersebut

terhadap penyaluran pembiayannya nanti.

Page 134: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

115

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Al Arif, M. N. "Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah", Alfabeta, cv

Bandung, 2010.

Algifari.”Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi”, BPFE Yogyakarta

Yogyakarta, 2009.

Antonio, S. "Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik", Gema Insani, Jakarta 2001

Arif, N. R. "Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah", Alfabeta, Bandung, 2010.

Ascarya. "Akad & Produk Bank Syariah", PT Raja Grafindo Persada Jakarta,

2008.

Ascarya, & Ascarya. I"Akad & Produk Bank Syariah", PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2008.

Ascarya, & Yumanita, D. ”Bank Syariah (Gambaran Umum)”, Pusat

Pendidikan dan Studi Kebank Sentralan (PPSK), Jakarta, 2005.

Danupranata, G. "Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah", Salemba Empat,

Jakarta, 2013.

Ghazali, I. "Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS". Edisi ke

4, BPUD, Semarang, 2006.

Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 2",

UNDIP, Semarang,2012.

Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23",

Edisi ke-8, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2016.

Gujarati, D. "Ekonometrik Dasar", Erlangga, Jakarta, 1995

.

Hansen, D. R., & Mayane, M. M. "Manajemen Biasa Akuntansi dan

Pengendalian", Edisi ke-1, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

I.A. "Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 September 2007", Salemba

Empat, Jakarta, 2007.

IBI. "Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah",

Djambatan, Jakarta, 2001.

IBI. "Memahami Bisnis Bank Syariah", PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta,

2014.

Page 135: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

116

Karim, A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan". Edisi ke-5. PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2014.

Karim, A. A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan", Rajawali Pers,

Jakarta, 2009.

Karim, A. A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan". Edisi ke-5, PT Raja

Grafindo, Jakarta, 2014.

Karim, A. "Bank Islam: Analisis dan Keuangan”, PT Raja Grafindo, Jakarta,

2004.

Kasmir. "Analisis Laporan Keuangan", PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2011.

M Tuanakotta, T. "Teori Akuntansi", Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.

Muhammad. "Manajemen Bank Syariah", UPP UMP YKPN, Yogyakarta,

2002.

Muhammad. "Pengantar Akuntansi Syariah", Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Muhammad. "Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah", UII Press

Yogyakarta, 2006.

Nurgiyantoro, B., & dkk. "Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu Sosial",

UGM Press, Yogyakarta, 2015.

Oramahi, H. "Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan SAS)", Gava

Media, Yogyakarta, 2007.

Pandia, F. "Manajemen Dana dan Kesehatan Bank", Rineka Cipta, Jakarta,

2012.

Perwataatmadja, K. A., & Tanjung, H. "Bank Syariah (Teori, Praktik, dan

Peranannya)", PT Senayan Abadi, Jakarta, 2007.

Salman, K. R. "Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah",

Akademia, Jakarta Barat, 2012.

Sastradipoera, K. "Strategi Manajemen Bisnis Perbankan", Kappa-Sigma,

Bandung, 2004.

Soemitra, A. "Bank dan Lembaga Keuangan Syariah". Edisi ke-1, Kencana,

Jakarta, 2009.

Sugiyono. "Memahami Penelitian Kualitatif", Alfabeta, Bandung, 2012.

Page 136: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

117

Sugiyono. "Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D)", Alfabeta, Bandung, 2009.

Sugiyono. "Metode Penelitian Bisnis". Edisi ke-1, Alfabeta, Bandung, 2003.

Sugiyono. "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND", Alfabeta,

Bandung, 2010.

Sugiyono. "Metode Penelitian Pendidikan", Alfabeta, Bandung, 2011.

Suharyadi, & Purwanto. "STATISTIKA: Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern", Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Sutrisno. "Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi", Cetakan Ke- 7,

Ekoisia, Yogyakarta, 2009.

Usman, H., & Akbar, P. S. "Pengantar Statistika", Bumi Aksara, Jakarta,2008.

Yaya, R., Martawireja, A. E., & Abdurahim, A. "Akuntansi Perbankan

Syariah". Cetakan ke-2. Salemba Empat, Jakarta, 2014.

B. Penelitian/ Jurnal

Rosidah. 2011. Analisis Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Laba Bersih pada PT Bank Syariah Mandiri.

Septiani, C. M. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan

Mudharabah, dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada

Bank Umum Syariah Periode 2006-2012.

Busthomi Emha, Muhammad. 2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Ijarah Terhadap Kemampu Labaan Bank

Muamalat Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya.

Fadhila, Novi. 2015. Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah

Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara.

Ariyani, Dinna. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Pembiayaan

Murabahah, Bagi Hasil dan Pinjaman Qardh Terhadap Pertumbuhan Laba

Bersih Pada Bank Syariah Periode Triwulan I 2011 Sampai Triwulan IV

2013.

Fadholi, Amri Dziki. 2015. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan

Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Studi Empiris

Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2011- 2014). Jurnal Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 137: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

118

Inti Dwi Permata, Russely (dkk). 2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On

Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia

Periode 2009-2012). Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya.

Fatmawati, Ima (dkk). 2016. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

Musyarakah dan Ijarah Terhadap Laba Bersih Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jember (UNEJ).

Afif, Zaim Nur (dkk). 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba

Melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah

di Indonesia Periode 2009-2013. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga.

Umiyati, Syarif. 2016. Kinerja Keuangan dan Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Laporan

Laporan Statistika Perbankan Bank Indonesia Januari 2014 sampai September

2017

ED PSAK 1 2013 Penyajian Laporan Keuangan

D. Website

www.ojk.go.id di akses pada tanggal 20 Maret 2018

www.bi.go.id di akses pada tanggal 25 Maret 2018

www.bankmuamalat.co.id di akses pada tanggal 29 Maret 2018

www.syariahmandiri.co.id di akses pada tanggal 29 Maret 2018

www.bni.co.id di akses pada tanggal 2 April 2018

www.akuntansikeuangan.com di akses pada tanggal 5 April 2018

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=umiyati+uin+jakarta&btnG=

&oq=umiyati+uin+jakr di akses pada tanggal 10 April 2018

Page 138: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

119

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a) Pembiayaan Murabahah

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 20169529 33272979 8944383

II 20970591 33330848 9971761

III 21206336 32331327 10671460

IV 20611224 33708424 11477499

2015 I 19598457 33670736 12134302

II 25782711 47956286 20738289

III 25048222 48754889 21028221

IV 24359869 49914035 21774588

2016 I 23516238 49859592 22033706

II 22985638 51320529 23097149

III 22946089 52422148 23752721

IV 23314382 53201181 24980801

2017 I 23529752 53510368 26066631

II 25426566 53695744 26771636

III 26196465 54048823 26906534

Rata - rata 23044137.93 45399860.6 19356645.4

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Page 139: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

120

b) Pembiayaan Mudharabah

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 3660751 2020234 988284

II 1398980 2236269 10860903

III 3314147 2306130 1132955

IV 1937812 2651084 1235917

2015 I 1715175 2712525 2603676

II 1433868 3357705 1253877

III 1316741 3138566 1288057

IV 1146881 2888566 1279950

2016 I 1081797 2755182 1233878

II 901570 3597104 1296899

III 846564 3347510 1293605

IV 828761 3151201 1198408

2017 I 920679 3055212 1102866

II 879001 3503390 1162679

III 853063 3593178 991129

Rata - rata 1482386 2954257.07 1276551.33

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

c) Pembiayaan Ijarah

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 191634 315788 613900

II 187116 339927 551108

III 222161 736358 491458

Page 140: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

121

IV 250644 817813 434470

2015 I 235389 799795 380808

II 248030 813425 334972

III 240816 748415 290879

IV 234826 806049 247675

2016 I 231853 827474 211308

II 229499 893390 178599

III 227106 956481 142727

IV 218309 907190 115745

2017 I 216837 846088 95632

II 214413 883043 76297

III 203899 837623 59678

Rata-rata 223.502.133 768590.6 281.683.733

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

d) Pembiayaan Qardh

Tahun Triwulan Bank Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Mandiri

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 486588 5259160 659394

II 246258 4939958 672820

III 190006 4403977 651363

IV 143815 3667263 657116

2015 I 274072 3230343 576639

II 88931 2820905 588276

III 102403 2491070 621696

IV 240248 1967130 580340

2016 I 203051 1678926 572937

II 392791 1884142 610254

III 310190 1822050 733907

IV 580716 1971071 930007

Page 141: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

122

2017 I 521303 2112474 1152977

II 512122 2069320 1377747

III 643455 2055546 1433824

Rata-rata 329063.267 2824889 787953.131

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

2. Variabel Dependen

a) Laba Bersih

Tahun Triwulan Bank

Muamalat

Indonesia

Bank

Syariah

Indonesia

Bank Negara

Indonesia

Syariah

2014 I 145989 200502 34503

II 214039 150146 66481

III 31444 275157 103931

IV 57173 71778 163251

2015 I 65593 95342 45668

II 106540 132346 99943

III 151945 148773 156619

IV 74492 289576 228525

2016 I 25209 75715 75178

II 30514 167638 145645

III 37954 246157 215231

IV 80511 325414 277375

2017 I 12268 90261 77638

II 29956 181030 165083

III 34170 261024 246602

Rata-rata 73186.4667 180723.933 140111.533

Sumber: Publikasi Laporan Keuangan Bank Indonesia (dalam jutaan)

Page 142: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

123

Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Sumber: data yang diolah

Sumber: data yang diolah

Page 143: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

124

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 45

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 73237,76929931

Most Extreme Differences

Absolute ,127

Positive ,127

Negative -,098

Kolmogorov-Smirnov Z ,849

Asymp. Sig. (2-tailed) ,467

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data yang diolah

Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Pembiayaan_Murabahah ,365 2,739

Pembiayaan_Mudharabah ,373 2,680

Pembiayaan_Ijarah ,364 2,744

Pembiayaan_Qardh ,667 1,498

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

Page 144: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

125

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data yang diolah

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 490746,555 68800,666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 ,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber: Data yang diolah

Page 145: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

126

Uji Autokorelasi

Lampiran 3: Uji Hipotesis

Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 76789701167,007 4 19197425291,752 6,254 ,011b

Residual 236005917485,304 40 5900147937,133

Total 312795618652,311 44

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

b. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

Sumber: data yang diolah

Uji-t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 490746,555 68800,666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 ,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,712a ,507 ,409 76812,4205 1,608

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

b. Dependent Variable: Laba_Bersih

Page 146: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

127

Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,712a ,507 ,409 76812,4205

a. Predictors: (Constant), Pembiayaan_Qardh, Pembiayaan_Mudharabah,

Pembiayaan_Murabahah, Pembiayaan_Ijarah

b. Dependent Variable: Laba_Bersih

Sumber: data yang diolah

Lampiran 4 : Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 490746,555 68800,666 6,497 ,115

Pembiayaan_Murabahah ,081 ,011 ,428 3,219 ,017

Pembiayaan_Mudharabah ,055 ,019 ,118 2,242 ,028

Pembiayaan_Ijarah -,051 ,027 -,583 -4,804 ,044

Pembiayaan_Qardh -,660 ,085 ,821 -1,317 ,087

a. Dependent Variable: Laba_Bersih

Page 147: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

128

Lampiran 5 :

Page 148: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

129

Page 149: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

130

Lampiran 6:

Page 150: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40145/1/SILFIA... · Ciangsana Bogor 2001 2008 MTs Negeri MTsN 7 Model Jakarta 2008

131