PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara...

76
PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT AKIBAT PEMBERIAN PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WINULANG SABDO NUGROHO G0006169 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)

TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR

MENCIT AKIBAT PEMBERIAN PARASETAMOL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

WINULANG SABDO NUGROHO

G0006169

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Pemberian Sari Wortel (Daucus carota L.) terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit akibat Pemberian Parasetamol

Winulang Sabdo Nugroho, NIM : G0006169, Tahun : 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada Hari Jumat, Tanggal 21 Mei 2010

Pembimbing Utama Nama : Muthmainah, dr., M.Kes NIP : 19660702 199802 2 001 (................................) Pembimbing Pendamping Nama : Slamet Riyadi, dr., M.Kes. NIP : 19600418 199203 1 001 (................................) Penguji Utama Nama : S. B. Widjokongko, dr., MPd., PHK NIP : 19481231 197609 1 001 (................................) Anggota Penguji Nama : Made Setiamika, dr., Sp.THT-KL (K). NIP : 19550727 198312 1 002 (................................)

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Sri Wahjono, dr., M. Kes Prof. Dr. A.A. Subiyanto, dr.,MS NIP : 19450824 197310 1 001 NIP : 19481107 197310 1 003

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 06 Mei 2010

Winulang Sabdo Nugroho

G0006169

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

ABSTRAK

Winulang Sabdo N., G0006169, 2010, Pengaruh Pemberian Sari Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit Akibat Pemberian Parasetamol. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk mengetahui pengaruh peningkatan dosis sari wortel dalam meningkatkan efek proteksinya. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only controlled group design. Sampel berupa mencit jantan, galur Swiss webster berumur 2-3 bulan dengan berat badan + 20 gr. Sampel sebanyak 28 ekor dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit. Teknik sampling yang dipakai adalah accidental sampling. Kelompok kontrol, mencit diberi aquades 0,1 ml peroral perhari selama 14 hari dan pada hari ke-12, 13 dan 14 diberi tambahan aquades 0,1 ml peroral perhari. Kelompok perlakuan 1, mencit diberi aquades 0,1 ml peroral perhari selama 14 hari dan parasetamol peroral dosis 5,07 mg/20grBB mencit peroral pada hari ke-12, 13 dan 14. Kelompok perlakuan 2, mencit diberi sari wortel 130 mg/20grBB mencit peroral selama 14 hari dan parasetamol dosis 5,07 mg/20grBB mencit pada hari ke-12, 13 dan 14. Kelompok perlakuan 3, mencit diberi sari wortel 260 mg/20grBB mencit peroral selama 14 hari dan parasetamol dosis 5,07 mg/20grBB mencit peroral pada hari ke-12, 13 dan 14. Hari ke-15, mencit dikorbankan dengan cara neck dislocation kemudian organ hepar diambil dan dibuat preparat dengan metode blok parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran histologis hepar diamati dan dinilai berdasarkan kerusakan histologis yang berupa inti pyknosis, karyorrhexis dan karyolysis. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis (α = 0,05) dan dilanjutkan dengan Uji Statistik Mann Whitney (α = 0,05). Hasil penelitian : Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara keempat kelompok perlakuan. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok KP1-KP3 dan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara KP1-KK, KP1-KP2, KP2 -KK, KP2 –KP3, KP3-KK. Simpulan penelitian : Sari wortel dapat mengurangi kerusakan sel hepar mencit akibat paparan parasetamol tetapi pada peningkatan dosis sari wortel yang melebihi dosis tertentu, tidak meningkatkan efek proteksinya terhadap kerusakan sel hepar mencit.

Kata kunci: Sari wortel, parasetamol, kerusakan sel hepar

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

ABSTRACT Winulang Sabdo N., G0006169, 2010. The Influence of Carrot Essence (Daucus carota L.) to Liver Cell Damage Histologist of Mice as a Result of Induce Paracetamol. Script, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objective: The objective are to know the influence of carrot essence to the liver cell damage of mice which is induced by paracetamol and the increase of carrot essence dose can also increase protection effect to the liver cell damage of mice which is induced by paracetamol. Methods: This was a laboratory experimental research with post test only controlled group design. Samples in this research were twenty eight male mice, Swiss webster type, 2-3 months old and + 20 gr of each weight. Samples divided into 4 groups, each group has seven mices. Mice for control group will not be given paracetamol and carrot essence, it was given aquadest 0,1 ml/20 gr weight of mice for 14 days, also added aquadest 0,1 ml/20 gr weight of mice on the day 12, 13 and 14. The first treatment group will be given aquadest 0,1 ml/20 gr weight of mice and also paracetamol with dose 5,07 mg/20gr weight of mice on the day 12, 13 and 14. The second treatment group will be given carrot essence dose I which consist of 130 mg/20gr weight of mice for 14 days in a row and also paracetamol dose 5,07 mg/20gr weight of mice on day 12, 13 and 14. The third treatment group will be given carrot essence dose II which consist of 260 mg/20gr weight of mice for 14 days in a row and also paracetamol dose 5,07 mg/20gr weight of mice on day 12, 13 and 14. Finally on day 15th, mice were sacrificed with neck dislocation. After that, we made preparation from the liver that stained with Hematoxillin Eosin (HE). Preparation was observed and based on the liver histological damage (pyknosis, karyorrhexis and karyolysis). Data were analized by Kruskal Wallis (α = 0,05), and continued by Mann Whitney (α = 0,05) statistics test. Results: Result of Kruskal Wallis showed that there was a significant difference between 4 groups. Result of Mann Whitney method showed that there was not the significant difference between group KP1-KP3 and it was a significant difference between KP1-KK, KP1-KP2, KP2 -KK, KP2 –KP3, KP3-KK groups. Conclusion: According to this research, we concluded that the feeding of carrot essence was able to decrease the liver cell damage of mice but the increase of carrot essence dose which exceed certain dose was not followed by the increase of protection effect to the liver cell damage of mice which was induced by paracetamol. Key words : Carrot essence, paracetamol, liver cell damage.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Pemberian Sari Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit Akibat Pemberian Parasetamol” yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan ini. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H.A.A. Subijanto, dr., MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

2. Sri Wahjono, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. Muthmainah, dr., M. Kes, selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi bagi penulis.

4. Slamet Riyadi, dr., M.Kes. selaku Pembimbing Pendamping yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi bagi penulis.

5. S. B. Widjokongko, dr., MPd., PHK, selaku Penguji Utama yang telah memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Made Setiamika, dr., Sp.THT-KL (K), selaku Anggota Penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

7. Papa, mama, dan kakak tercinta atas dukungan, doa, semangat dan cinta kasih yang telah kalian berikan.

8. Seluruh Dosen dan Staf Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Bagian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman Anatomi A8, Pbl B-2, FK UNS 06, PMK, CYTO atas dukungan dan semangat yang diberikan.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis mengharapkan kritik serta sumbang saran di masa mendatang untuk peningkatan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua. Surakarta, 06 Mei 2010

Winulang Sabdo Nugroho

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

DAFTAR ISI

PRAKATA ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………........ 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian……………………………………………..... 3

BAB II. LANDASAN TEORI.......................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 5

1. Wortel........................................………………………......... 5

2. Parasetamol…………………………………….………........ 9

3. Struktur histologis hepar ………………….……………...... 11

a. Lobulus Hepar................................................................... 11

b. Parenkim Hepar................................................................ 12

c. Kanakuli Biliaris................................................................. 12

d. Sinusoid Hepar.................................................................. 13

4. Kerusakan Hepar Akibat Parasetamol..................................... 14

5. Mekanisme Perlindungan Sari Wortel Terhadap Kerusakan

Sel Hepar Akibat Parasetamol .............................................. 16

B. Kerangka Pemikiran................................................................... 19

C. Hipotesis..................................................................................... 20

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 21

A. Jenis Penelitian............................................................................ 21

B. Lokasi Penelitian …………………………………………….... 21

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

C. Subjek Penelitian......................................................................... 21

D. Teknik Sampling.......................................................................... 21

E. Rancangan Penelitian.................................................................... 22

F. Identifikasi Variabel Penelitian.................................................. 23

G. Definisi Operasional Variabel………………………………..... 24

1. Variabel Bebas…………………………………………..... 24

2. Variabel Terikat………………………………………....... 24

3. Variabel Luar yang Dapat Dikendalikan………………..... 25

4. Variabel Luar yang Tidak Dapat Dikendalikan................... 26

H. Alat dan Bahan………………………………………………...... 26

I. Cara Kerja.................................................................................... 27

J. Teknik Analisis Data Statistik………………………………..... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN…………………………………………........ 35

A. Data Hasil Penelitian………………………………………....... 35

B. Analisis Data………………………………………………....... 36

BAB V. PEMBAHASAN…………………………………………………..... 38

BAB VI.SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 44

A. Simpulan…………………………………………………….... 44

B. Saran………………………………………………………....... 44

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….... 45

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit pada masing-masing

kelompok

Tabel 2 Ringkasan hasil Uji Mann Whitney Kerusakan Sel Hepar Mencit

setelah Perlakuan pada Kelompok Kontrol, Perlakuan I, II, dan III

Tabel 3 Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis,

karyoreksis dan karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler

untuk kelompok kontrol (KK)

Tabel 4 Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis,

karyoreksis dan karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler

untuk kelompok perlakuan I ( KP1)

Tabel 5 Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis,

karyoreksis dan karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler

untuk kelompok perlakuan II ( KP2)

Tabel 6 Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis,

karyoreksis dan karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler

untuk kelompok perlakuan III ( KP3)

Tabel 7 Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk jumlah kerusakan

sel hepar mencit pada 4 kelompok mencit

Tabel 8 Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov setelah Transform untuk

jumlah kerusakan sel hepar mencit pada 4 kelompok mencit.

Tabel 9 Hasil uji Kruskal Wallis untuk jumlah kerusakan sel hepar mencit pada

4 kelompok mencit

Tabel 10 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol (KK) dan kelompok

perlakuan I ( KP1)

Tabel 11 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol (KK) dan kelompok

perlakuan II ( KP2)

Tabel 12 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol (KK) dan kelompok

perlakuan III ( KP3)

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Tabel 13 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan I ( KP1) dan

kelompok perlakuan II ( KP2)

Tabel 14 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan I ( KP1) dan

kelompok perlakuan III ( KP3)

Tabel 15 Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan II ( KP2) dan

kelompok perlakuan III ( KP3)

Tabel 16 Tabel konversi dosis untuk manusia dan hewan

Tabel 17 Daftar volume maksimal bahan uji pada pemberian secara oral

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit setelah

perlakuan pada tiap-tiap kelompok.

Gambar 2. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit

kelompok kontrol (KK) (pengecatan HE, perbesaran 400 X

dengan mikroskop OptiLab)

Gambar 3. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit

pada kelompok perlakuan I (KP1) (pengecatan HE,

perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab)

Gambar 4. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit

pada kelompok perlakuan II (KP2) (pengecatan HE,

perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab)

Gambar 5. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit

pada kelompok perlakuan III (KP3) (pengecatan HE,

perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab)

Gambar 6. Mencit

Gambar 7. Sari Wortel

Gambar 8. Menyonde mencit

Gambar 9. Cervical Dislocation

Gambar 10. Mikroskop OptiLab

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengamatan pada Kelompok Kontrol (KK)

Lampiran 2. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan I (KP1)

Lampiran 3. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan II (KP2)

Lampiran 4. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan III (KP3)

Lampiran 5. Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk

Jumlah Kerusakan Sel Hepar Mencit

Lampiran 6. Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov setelah

Transform untuk Jumlah Kerusakan Sel Hepar Mencit

Lampiran 7. Uji Statistik Kruskal Wallis untuk Jumlah Kerusakan Sel

Hepar Mencit

Lampiran 8. Uji Statistik Mann Whitney untuk Jumlah Kerusakan Sel

Hepar Mencit

Lampiran 9. Tabel Konversi Dosis Untuk Manusia dan Hewan

Lampiran 10. Daftar Volume Maksimal Bahan Uji Pada Pemberian

Secara Oral

Lampiran 11. Foto-foto Preparat

Lampiran 12. Alat dan Bahan Penelitian

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hepar merupakan organ pencernaan terbesar dengan berat antara 1,2-

1,8 kg atau kurang lebih 25 % berat badan orang dewasa yang menempati

sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Hepar memiliki peran penting

dalam proses metabolisme dan regulasi. Hepar memiliki fungsi bermacam-

macam, antara lain metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein, kemudian

fungsi memproduksi protein plasma dan empedu. Hepar dengan fungsinya

yang sangat penting sering menjadi target organ yang memiliki kerusakan

akibat paparan bahan-bahan kimia (Hodgson dan Levi, 2000). Salah satu obat

yang termasuk hepatotoksin adalah parasetamol (Murray et al., 2003).

Hepatotoksisitas parasetamol dapat terjadi pada pemberian dosis

tunggal 10-15 gr (200-250 mg/kg BB) (Wilmana, 1995). Penggunaan

parasetamol dalam dosis tinggi dan waktu yang lama dapat menimbulkan

efek samping yang tidak diharapkan. Mekanisme toksisitas parasetamol pada

orang dewasa diakibatkan oleh penggunaan lebih dari 20 tablet yang masing-

masing mengandung 500 mg parasetamol. Sebelum pengobatan yang efektif

dikembangkan sekitar tahun 1973, nekrosis hepar akut terjadi pada kurang

lebih 20% penderita keracunan parasetamol (Kusminarno, 1998). Hal ini

timbul sebagai akibat dari produksi N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI)

1

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

berlebih sebagai metabolit reaktif parasetamol yang mengandung radikal

bebas (David et al., 1998).

Tubuh manusia menghasilkan senyawa antioksidan, tetapi tidak selalu

cukup kuat untuk berkompetisi dengan radikal bebas. Kekurangan

antioksidan dapat dihasilkan dari produk seperti rempah, herbal, sayuran, dan

buah (Hernani dan Rahardjo, 2006).

Wortel (Daucus carota L.) merupakan bahan pangan (sayuran) yang

digemari dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sesuai dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan, wortel mempunyai nilai kandungan

vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 12.000 SI. Wortel mengandung beta

karoten sebanyak 6-20 mg (Hernani dan Rahardjo, 2006).

Penelitian dari National Cancer Institute mengaitkan kandungan tinggi

beta karoten dengan pencegahan kanker, karena sifat antioksidannya yang

melawan kerja destruktif sel-sel kanker. Beta karoten juga membantu sistem

kekebalan tubuh dengan menghasilkan killer cell alami (IPTEKnet, 2005)

Dengan besarnya potensi antioksidan yang terkandung dalam wortel

tersebut dan efek proteksi wortel terhadap hepar belum banyak diteliti, maka

peneliti bermaksud ingin mengetahui apakah wortel yang biasa dikonsumsi

masyarakat sehari-hari dapat memberikan efek proteksi terhadap hepar

mencit yang diinduksi parasetamol.

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pemberian sari wortel secara peroral dapat mencegah kerusakan

sel hepar mencit yang terpapar parasetamol ?

2. Apakah peningkatan dosis sari wortel dapat meningkatkan efek proteksi

terhadap kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol ?

C. Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari

wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit akibat

paparan parasetamol.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan dosis

sari wortel dalam meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan sel

hepar mencit akibat paparan parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh sari wortel dalam mencegah kerusakan sel hepar

mencit yang terpapar parasetamol.

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan untuk

penelitian lebih lanjut, misalnya penelitian dengan parameter

imunologi.

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

2. Manfaat Aplikatif:

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan wortel menjadi

tanaman obat (fitofarmaka) yang berkhasiat hepatoprotektor.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Wortel (Daucus carota L.)

a. Nama Botani

Nama botani dari wortel adalah Daucus carota L (Warintek, 2005).

b. Nama daerah

Wortel mempunyai nama di tiap wilayah yang berbeda yaitu

carrot (Inggris), Carrotte (Perancis), Bortel (Belanda), Wortel

(Indonesia), Bortol (Sunda), Ortel (Madura), Wortel, Wortol, Wertol,

Wertel, Bortol (Jawa) (IPTEKnet, 2005).

c. Deskripsi

Wortel merupakan tanaman semusim, tinggi 1-1,5 m, tumbuh di

daerah sejuk bertemperatur 20o C. Jenis wortel cukup banyak, tumbuh

baik pada ketinggian 500-1000 m atau 1000-2000 m dpl. Untuk

tumbuhnya, wortel memerlukan tanah geluh berpasir yang kaya bahan

organik dan sinar matahari yang cukup. Wortel tumbuh sepanjang

tahun. Wortel berbatang pendek, basah, merupakan sekumpulan

tangkai daun yang keluar dari ujung umbi bagian atas. Daun majemuk

berganda, pangkal tangkai melebar menjadi pipih, lonjong, tepi

bertoreh, ujung runcing, pangkal berlekuk, panjang 15-20 cm, lebar

10-13 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga berkumpul

5

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

dalam payung majemuk, mahkota berbentuk bintang, halus, berwarna

putih. Buah ini, lonjong, diameter kurang lebih 3 mm, berwarna

cokelat. Biji lonjong, berwarna putih. Akarnya akar tunggang,

membengkak menjadi umbi berdaging berwarna jingga. Wortel

dipanen setelah berumur 60-90 hari. Wortel dapat dimakan mentah,

dijus dan dibuat sop atau salad. Dengan kandungan gula alamiahnya

yang cukup tinggi, sari wortel berkhasiat meningkatkan energi tubuh

(IPTEKnet, 2005).

Menurut para botanis, wortel (Daucus carota L.) dapat

dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya :

1) Jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran

panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis.

2) Jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki umbi akar

berbentuk bulat panjang dan rasanya manis.

3) Jenis mantes, yakni wortel hasil kornbinasi dari jenis wortel

imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas

oranye. (IPTEKnet, 2005; Wijayakusuma, 2005).

Gambar 1. Daucus carota L.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

d. Klasifikasi

Dalam taksonomi, wortel diklasifikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Rosidae

Bangsa : Umbelliferales (Apiales)

Suku : Umbelliferales (Apiaceae)

Marga : Daucus

Spesies : Daucus carota L.

(Warintek, 2005).

e. Kandungan kimia dan khasiat wortel

Wortel (Daucus Carota L.) tiap 100 gram umbi mengandung

karoten 5,3 mg; vitamin E 0,56 mg; thiamin 0,04 mg; riboflavin 0,2

mg; niasin 0,2 mg; vitamin B6 0,07 mg; folat 28µg; asam pantotenat

0,25 mg; biotin 0,6 µg; vitamin C 4 µg. Pendapat lain menyebutkan

wortel mempunyai nilai kandungan vitamin A yang tinggi yaitu

12.000 SI, nilai vitamin A yang terkandung dalam wortel ini sangat

membantu hepar menghilangkan toksin dalam tubuh

(Wijayakusuma, 2005). Vitamin A juga mampu melindungi tubuh

dari senyawa kimia beracun (Dalimartha, 2007). Juga disebutkan

bahwa setiap 100 gr wortel mengandung beta karoten sebanyak 6-20

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

mg (Hernani dan Rahardjo, 2006). Kandungan beta karotennya dapat

mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi

asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. Selain itu beta

karoten merupakan antioksidan yang menjaga kesehatan dan

menghambat proses penuaan (IPTEKnet, 2005).

Antioksidan merupakan senyawa penetral radikal bebas.

Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang terus-menerus

menyerang tubuh dari luar seperti sinar matahari, polusi, dan asap

rokok maupun yang menyerang tubuh dari dalam seperti

metabolisme dan kehidupan normal. Molekul ini mengalami suatu

reaksi berantai yang menimbulkan jutaan radikal bebas baru yang

merusak protein, sel, jaringan, dan organ tubuh. Radikal bebas ini

menyebabkan penuaan, perubahan degeneratif, radang, dan penyakit

yang membuat lama hidup lebih singkat. Radikal bebas bisa merusak

sel melalui proses oksidasi, apabila berlangsung lama dapat

menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan

kanker (IPTEKnet, 2005).

Antioksidan mencegah kerusakan tubuh dengan melindungi

protein, sel, jaringan, dan organ sasaran radikal bebas. Antioksidan

sudah terbukti secara ilmiah menghambat penuaan, penyakit jantung,

berbagai kanker, dan kebutaan, serta memperkuat sistem imun

(Wijoyo, 2001).

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

2. Parasetamol

Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin yang

memiliki efek antipiretik yang ditemukan di Jerman dan telah

digunakan sejak tahun 1893 (Katzung, 1998). Efek antipiretik

ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih

dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas

(Wilmana, 1995)

Asetaminofen cepat diabsorbsi dari saluran cerna. Parasetamol

sedikit terikat dengan protein plasma dan sebagian dimetabolisme oleh

enzim mikrosom hepar. Secara normal, parasetamol mengalami

glukoronidasi dan sulfasi dimana 60% dikonjugasi dengan asam

glukoronat dan 30% dengan asam sulfat menjadi konjugasi yang sesuai,

merupakan 95% dari seluruh metabolit yang diekskresikan. Sedangkan

sisanya 5% dimetabolisme secara hidroksilasi melalui konjugat

glutation yang tergantung pada sitokrom P-450 menjadi metabolit

reaktif N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI) (Parod dan Dolgin, 1992).

Tahapan terbentuknya NAPQI :

a. Terjadi ikatan dengan P-450

b. Oksidasi kompleks obat P-450

c. Terbentuknya oksigen reaktif pada kompleks obat P-450

d. Terbentuk metabolit obat yang telah teroksidasi.

Kemudian metabolit reaktif ini akan mengalami 2 macam jalur reaksi.

Pertama, detoksifikasi oleh glutation (Parod and Dolgin, 1992)

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

menghasilkan asam merkapturat yang non toksik (Greiner et al., 1990).

Kedua, pada kadar parasetamol yang tinggi, dapat terjadi kejenuhan

pada jalur glukoronidasi karena glutation tidak mencukupi. Maka

NAPQI akan berikatan dengan makromolekul sel seperti protein yang

sifatnya toksik terhadap sel hepar (Parod and Dolgin, 1992).

Efek paling serius pada kelebihan dosis akut dari parasetamol

tergantung pada dosis. Hepatotoksis parasetamol dapat terjadi setelah

mengkonsumsi dosis tunggal 10-15 gr (200-250 mg/kgBB). Dosis

tersebut secara potensial sangat fatal (Goodman dan Gilman’s, 2001).

Gejala hari pertama keracunan akut parasetamol belum mencerminkan

bahaya yang mengancam. Anoreksia, mual, dan muntah serta sakit

perut terjadi dalam 24 jam pertama dan dapat berlangsung selama

seminggu atau lebih. Gangguan hepar dapat terjadi pada hari kedua,

dengan peningkatan aktivitas serum transaminase, laktat dehidrogenase,

kadar bilirubin serum serta perpanjangan masa protrombin. Aktivitas

alkali fosfatase dan kadar albumin serum tetap normal. Kerusakan

hepar dapat mengakibatkan ensefalopati, koma, dan kematian.

Kerusakan hepar yang tidak berat dapat pulih dalam beberapa minggu

sampai beberapa bulan (Wilmana, 1995). Penderita overdosis

parasetamol harus segera cuci lambung dan diberikan zat-zat penawar

(asam amino N-Asetilsistein atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya

dalam 8-10 jam setelah intoksikasi (Tjay & Kirana, 2002).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Indikasi klinik terhadap manifestasi kerusakan hepar terjadi 2-6

hari setelah mengkosumsi parasetamol. Kerusakan struktur hepar sudah

dapat diamati pada hari kedua dan mencapai puncaknya pada hari

keempat. Kerusakan yang ditimbulkan berupa nekrosis sentrolobuler

(Wilmana, 1995).

3. Hepar

Hepar adalah organ tubuh terbesar dan merupakan kelenjar

terbesar dalam tubuh, dengan berat rata-rata sekitar 1500 gram, atau

2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Hepar terletak di rongga

perut di bawah diafragma. Sebagian kecil darahnya di pasok dari arteri

hepatica dan sebagian besar dipasok dari vena porta. Posisi hepar dalam

sistem sirkulasi optimal untuk menampung, mengubah, menimbun

metabolit, menetralisai, dan mengeluarkan substansi toksik (Juncqueira

dan Carneiro, 1995).

Struktur mikroskopis dari hepar meliputi stroma hepar, lobulus

hepar, sinusoid hepar, dan parenkim hepar.

a. Lobulus hepar

Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi menjadi

tiga zona :

Zona 1 : merupakan zona aktif, sel-sel paling dekat pembuluh,

akibatnya zona ini yang pertama kali dipengaruhi oleh perubahan

darah yang masuk.

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Zona 2 : merupakan zona intermedia, sel-selnya memberi respons

kedua terhadap darah.

Zona 3 : merupakan zona pasif, aktivitas sel-selnya rendah dan tampak

aktif bila kebutuhan meningkat.

Lobulus hepar sebagai kesatuan histologis berbentuk prisma poligonal,

diameter 1-2 mm, penampang melintang tampak sebagai heksagonal

dengan pusatnya vena sentralis dan sudut-sudut luar lobuli terdapat

kanalis porta (Leeson et al., 1998).

b. Parenkim hepar

Parenkim atau sel-sel hepar tersusun dalam rangkaian lempeng-

lempeng, atau lembaran-lembaran bercabang-cabang dan

beranastomosis membentuk labirin dan diantaranya terdapat sinusoid.

Lempeng-lempeng ini secara radial bermula dari tepi lobulus menuju

ke vena sentralis sebagai pusatnya. Sel hepar berbentuk poligonal

dengan enam atau lebih permukaan, berukuran sekitar 20-35 um. Inti

bulat atau lonjong dengan permukaan teratur dan besarnya bervariasi

dari sel satu dengan lainnya. Masing-masing inti berbentuk vesikuler

dengan granula kromatin tampak jelas dan tersebar dengan satu atau

lebih anak inti (Lesson et al., 1998).

c. Kanalikuli Biliaris

Kanalikuli biliaris kadang-kadang tampak pada sajian HE sebagai

rongga kecil di antara sel hepar yang bersebelahan, tetapi dapat lebih

baik diperlihatkan dengan pulasan khusus, misalnya reaksi Gomori

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

untuk fosfatase alkali atau dengan impregnasi perak. Kanalikuli

biliaris berbentuk jala-jala tiga dimensi di antara sel-sel hepar.

Dinding kanalikuli biliaris terdiri atas sel-sel hepar. Pada bagian

perifer lobulus, sel-sel parenkim yang membentuk dinding kanalikuli

biliaris secara bertahap diganti dengan sel kecil jernih dengan inti

gelap dan organel-organel yang tidak sempurna. Sel-sel ini disebut sel

duktus (Lesson et al., 1998).

d. Sinusoid Hepar

Sinusoid hepar merupakan pembuluh yang melebar secara tidak

teratur, terdiri atas sel-sel endotel bertingkat yang membentuk lapisan

tidak utuh. Diameter tingkat kira-kira 100 nm dan berkelompok

membentuk lempeng penyaring. Hepatosit dan sel-sel endotel di

atasnya dipisahkan oleh suatu celah subendotel dikenal sebagai celah

disse, yang mengandung mikrovili dari hepatosit. Selain sel-sel

endotel juga berisikan sel fagositik dari seri fagosit mononuklear yang

dikenal sebagai sel kupffer. Sel penimbun lemak memiliki

kemampuan mengumpulkan vitamin A yang masuk dari luar sebagai

ester retinil dalam tes lipid, namun peran sel ini dalam metabolisme

dan transport vitamin A belum diketahui (Juncqueira dan Carneiro,

1995).

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

4. Kerusakan Sel Hepar Akibat Parasetamol

Kerusakan struktur hepar dapat disebabkan oleh berbagai zat,

antara lain alkohol, zat halotan (CCL4), zat kimia makanan, serta zat-zat

xenobiotik lainnya. Adapun obat-obatan yang termasuk hepatotoksin

adalah parasetamol (Murray, 2003).

Pada kondisi normal, parasetamol dikonjugasikan dengan asam

glukoronat dan asam sulfat sebagian kecil dihidroksilasi dengan

sitokrom P-450 menjadi metabolit N-asetil-p-benzoquinonimin

(NAPQI) yang kemudian oleh glutation hepar diubah menjadi metabolit

sistein dan metabolit merkapturat yang kemudian akan dibuang bersama

urine. Jika jumlah parasetamol yang dikonsumsi berlebih maka

terbentuklah N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI) oleh aktivitas

sitokrom P-450 akibat kejenuhan jalur glukoronida dan sulfat

(Wilmana, 1995).

Kerusakan sel hepar ditimbulkan oleh NAPQI sebagai metabolit

yang sangat reaktif. NAPQI menghasilkan zat radikal bebas yang

berasal dari metabolisme parasetamol di hepar berupa oksigen tunggal

yang merupakan oksidan bagi sel (David et al., 1998). Oksigen tunggal

ini melalui reaksi Fenton dan Haber Weiss membentuk OH- (radikal

hidroksil). OH- inilah yang akan berdampak buruk pada sel hepar

apabila berikatan dengan protein, asam lemak tak jenuh, dan DNA

hingga akhirnya terjadi kerusakan sel hepar. Untuk meredam reaksi

radikal hidroksil tersebut, secara normal diatasi oleh hepar melalui

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

konjugasi dengan glutation. Tetapi jika hal itu terus berlanjut sampai

melewati batas kemampuan hepar untuk membentuk glutation maka

OH- akan tetap dihasilkan dan bereaksi dengan protein berakibat

kematian sel atau nekrosis sentrolobuler (Katzung, 2002). Kerusakan

sel hepar tersebut mulai terjadi pada hari kedua dan mencapai

puncaknya pada hari keempat setelah pemberian parasetamol dosis

berlebih. Kerusakan yang terjadi merupakan nekrosis di sekitar vena

sentralis atau nekrosis sentrilobuler karena sitokrom P-450 paling

banyak terdapat pada daerah tersebut (Wilmana, 1995).

Nekrosis sel hepar akibat parasetamol dapat bersifat fokal, sentral,

perifer atau masif. Kematian sel terjadi bersamaan dengan pecahnya

membran plasma. Perubahan morfologis awal berupa : edema

sitoplasma, dilatasi retikulum endoplasma dan disagregasi polisom.

Selanjutnya terjadi akumulasi trigliserida sebagai butiran lemak dalam

sel, pembengkakan mitokondria progresif dengan kerusakan krista dan

pembengkakan biokimia yang bersifat kompleks (Wenas, 1999).

Stadium selanjutnya sel dapat mengalami degenerasi hidropik, susunan

sel yang terpisah-pisah, inti sel piknotik, karyoreksis (hancurnya inti

yang meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di

dalam sel), karyolisis (hilangnya kemampuan inti sel yang mati untuk

diwarnai dan menghilang), pecahnya membran plasma dan akhirya

terjadi nekrosis (Thomas, 1988).

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

5. Mekanisme Perlindungan Sari Wortel Terhadap Kerusakan Sel

Hepar Akibat Parasetamol

Kerusakan sel hepar yang terjadi disebabkan oleh NAPQI

sebagai zat metabolit reaktif parasetamol (Wilmana, 1995). NAPQI ini

terbentuk oleh aktivitas sitokrom P-450 akibat kejenuhan jalur

glukoronida dan sulfat. NAPQI ini menghasilkan zat radikal bebas yang

berasal dari metabolisme parasetamol di hati. Melalui reaksi Fenton dan

Haber Weiss terbentuklah OH- (radikal hidroksil) sebagai berikut:

Reaksi Fenton Fe2+ +H2O2 à Fe2+ + OH + OH-

Reaksi Haber Weiss O2- + H2O2 à O2 + OH + OH –

Radikal Hidroksil ini sangat reaktif dan toksik terhadap sel-sel tubuh.

OH- inilah yang akan berdampak buruk terhadap sel hepar apabila

berikatan dengan senyawa-senyawa penting antara lain :

a. Asam lemak tak jenuh (komponen glikolipid, fosfolipid dan

kolesterol)

Asam lemak tak jenuh merupakan penyusun membran sel.

Apabila bereaksi dengan radikal hidroksil akan terjadi peroksidasi

lipid. Hal ini akan mengakibatkan gangguan fungsi sel hingga

akhirnya terjadi kematian sel hepar.

b. DNA

DNA merupakan perangkat genetik sel. Disini, OH-

menyebabkan kerusakan rantai DNA.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

c. Protein

Radikal hidroksil (OH-) merusak protein karena dapat

mengadakan reaksi dengan asam-asam amino penyusun protein

terutama sistein. Sistein mengandung gugus sulfihidril (SH) dan

gugus inilah yang paling peka terhadap OH-. Ikatan protein dengan

OH- akan membentuk ikatan molekul protein yang kehilangan

fungsi biologisnya. Untuk meredam reaksi radikal hidroksil dengan

protein, secara normal diatasi oleh hepar melalui konjugasi dengan

glutation. Tetapi jika hal ini terus berlanjut sampai melewati batas

kemampuan hepar untuk membentuk glutation maka OH- akan

tetap dihasilkan dan bereaksi dengan protein berakibat kematian sel

atau nekrosis sentrolobuler (Katzung, 2002).

Sari wortel, seperti yang telah diketahui, mengandung beta-

karoten dengan kadar tinggi dan bersifat sebagai penangkap radikal

bebas. Beta-karoten mempunyai aktivitas antioksidan dengan

mengikat oksigen tunggal (singlet oksigen) yang dimiliki oleh

NAPQI. Dengan demikian kerusakan yang ditimbulkan akibat

reaksi radikal hidroksil dengan asam lemak tak jenuh, DNA, dan

protein dapat dicegah, dan kerusakan sel hepar pun dapat

berkurang (Agarwal dan Rao, 2000). Selain itu beta karoten dapat

meningkatkan kadar enzim glutation S transferase (GST) di hepar,

sehingga ketika terpapar parasetamol dosis toksik enzim glutation

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

S transferase (GST) dalam hepar tidak habis dan kerusakan hepar

dapat dicegah (Lienshout dkk, 1996).

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

Parasetamol dosis berlebih

Jalur glukoronidasi dan sulfatasi jenuh

Meningkatkan NAPQI (N-asetil-p-benzoquinonimin)

Penangkap radikal bebas

NAPQI berlebih menimbulkan radikal bebas O2-(Oksigen tunggal)

OH- (Radikal Hiroksil)

Reaksi Fenton & Haber weiss

Asam lemak tak jenuh

Sari Wortel (Daucus Carota L.)

beta karoten

Antioksidan

DNA Protein

Peroksidasi lipid Kehilangan fungsi biologis

Kerusakan sel hepar

: memacu : menghambat

Variabel luar yang tak terkendali : kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal hepar mencit

Cadangan glutation hepar habis

meningkatkan GST

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Pemberian sari wortel dapat mencegah kerusakan sel hepar yang terpapar

parasetamol.

2. Peningkatan dosis sari wortel dapat meningkatkan efek proteksi terhadap

kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol.

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit (Mus

musculus) jantan, galur Swiss webster berumur 2-3 bulan dengan berat

badan ± 20 gram. Sampel sebanyak 28 ekor dibagi dalam 4 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit. Jumlah ini

diperhitungkan menurut rumus Federer (Purwawisastra, 2001), yaitu (t-I)

(n-I) > 15, dengan t adalah jumlah perlakuan, sedangkan n adalah jumlah

mencit untuk tiap kelompok.

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Besar

sampel sebanyak 28 ekor mencit.

21

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah The post test only control group

design (Taufiqqurohman, 2003).

KK : (-) O0

KP1: (X 1) O1

KP2: (X 2) O2

KP3 : (X 3) O3

Keterangan :

KK = Kelompok kontrol tanpa diberi sari wortel maupun parasetamol.

KP1 = Kelompok perlakuan I yang diberi parasetamol tanpa diberi sari

wortel.

KP2 = Kelompok perlakuan II yang diberi parasetamol dan sari wortel

dosis I.

KP3 = Kelompok perlakuan III yang diberi parasetamol dan sari wortel

dosis II.

(-) = Pemberian aquades peroral 0,2 ml / 20 g BB mencit setiap hari

selama 14 hari berturut-turut.

X1 = Pemberian aquades peroral sebanyak 0,2 ml / 20 g BB mencit

setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12, 13

dan 14 diberi parasetamol peroral 0,1 ml / 20 g BB mencit perhari.

X2 = Pemberian sari wortel peroral dosis I yaitu 130 mg/ 20 g BB

mencit selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14

diberikan juga parasetamol dosis peroral 0,1 ml/ 20 g BB mencit 1

jam setelah pemberian sari wortel.

Sampel Mencit 28 ekor

Bandingkan dengan uji

statistik

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

X3 = Pemberian sari wortel peroral dosis II yaitu 260 mg/ 20 g BB

mencit selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14

diberikan juga parasetamol dosis peroral 0,1 ml/ 20 g BB mencit 1

jam setelah pemberian sari wortel.

O0 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar kelompok kontrol.

O1 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP1.

O2 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP2.

O3 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar KP3.

Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dilakukan pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama dikerjakan.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : pemberian sari wortel.

2. Variabel terikat : kerusakan histologis sel hepar mencit.

3. Variabel luar :

Variabel luar dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan : variasi genetik, jenis

kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan jenis makanan

mencit semuanya diseragamkan.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : kondisi psikologis,

reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal hepar mencit

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Sari wortel diberikan secara per oral dengan sonde lambung

dalam 2 dosis, diberikan selama 14 hari berturut-turut.

Dosis I : 130 mg/20grBB mencit/hari yang diberikan pada mencit

KP2.

Dosis II : 260 mg/20grBB mencit/hari yang diberikan pada mencit

KP3.

Skala pengukuran variabel ini adalah ordinal.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kerusakan histologis

sel hepar mencit. Yang dimaksud dengan kerusakan histologis sel

hepar mencit pada penelitian ini adalah gambaran mikroskopis sel

hepar mencit yang diinduksi dengan parasetamol setelah pemberian

sari wortel. Kerusakan sel hepar dinilai dari jumlah sel hepar yang

mengalami piknotik, karyoreksis dan karyolisis yang dihitung dari

100 sel pada zona sentrolobuler.

Adapun tanda-tanda kerusakan sel :

a. Sel yang mengalami piknotik intinya kisut dan bertambah basofil,

berwarna gelap batasnya tidak teratur.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

b. Sel yang mengalami karyoreksis inti mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang

tersebar di dalam sel.

c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil menjadi

pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan

menghilang begitu saja (Price dan Wilson, 1990).

Skala pengukuran variabel ini adalah rasio.

3. Variable Luar yang Dapat Dikendalikan

Variabel luar ini dibuat keadaanya seragam, yaitu :

a. Makanan dan minuman

Makanan yang diberikan berupa pellet dan air PAM.

b. Genetik

Mencit galur Swiss webster.

c. Jenis Kelamin

Mencit berjenis kelamin jantan.

d. Umur

Mencit umur 2-3 bulan.

e. Berat badan

Mencit dengan berat-badan ± 20 gram.

f. Suhu udara

Hewan percobaan ditempatkan di dalam ruangan dengan

suhu berkisar antara 25-280 C.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

4. Variabel Luar yang Tidak Dapat Dikendalikan

a. Kondisi psikologis mencit dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan

yang berulang kali, dan perkelahian antar mencit dapat

mempengaruhi kondisi psikologis mencit.

b. Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena adanya variasi

kepekaan mencit terhadap zat yang digunakan.

c. Keadaan awal hati mencit tidak diperiksa pada penelitian ini

sehingga mungkin saja ada mencit yang sebelum perlakuan

hatinya sudah mengalami kelainan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian :

a. Kandang hewan coba dengan ukuran 30x20x10 cm

b. Timbangan hewan

c. Sonde lambung

d. Alat bedah hewan coba (Scalpel, pinset, gunting, jarum, dan

meja lilin)

e. Alat untuk membuat preparat histologi

f. Mikroskop cahaya medan terang

g. Gelas ukur dan pengaduk

h. Becker glass 250cc

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

i. Lampu spiritus

j. Blender

k. Kamera OptiLap

2. Bahan.

Bahan yang akan digunakan sebagai berikut :

a. Makanan hewan coba (pellet dan air PAM)

b. Parasetamol tablet 500 mg

c. Wortel

d. Bahan untuk pembuatan preparat histologis dengan pengecatan

HE

I. Cara Kerja

1. Persiapan Percobaan

a. Sampel

Sampel diperoleh dari Universitas Setia Budi (USB),

Surakarta. Kemudian dilakukan adaptasi di Laboratorium

Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta, selama 7 hari dan dilakukan pengelompokan secara

random menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok 7 ekor. Pada

minggu I dilakukan penimbangan dan penandaan.

b. Sari Wortel

Wortel yang digunakan adalah wortel yang didapatkan di

Pasar Besar Surakarta. Setelah itu wortel dicuci dengan air

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

bersih. Sari wortel dibuat dengan cara memblender 100 gr

wortel, kemudian diperas dan hasil perasan ini merupakan sari

wortel.

Kebutuhan beta karoten tiap hari pada manusia adalah 10

mg/hari (Hernani dan Rahardjo, 2006). Tiap 5 gr wortel

mengandung 1 mg beta karoten, sehingga tiap hari manusia

membutuhkan 50 gr wortel. Nilai konversi dari manusia (70

kg) ke mencit (20 gr) adalah 0,0026 (Ngatidjan, 1991). Jadi

dosis untuk mencit adalah :

Dosis = nilai konversi x dosis

= 0,0026 x 50 gr wortel/hari

= 0,13 gr/hari atau 130 mg/hari

Pada penelitian ini dosis sari wortel yang digunakan ada 2

macam yaitu :

Dosis I : 130 mg/20grBB/hari dan

Dosis II : 260 mg/20grBB/hari

Dari hasil perasan diperoleh volume sari wortel sebanyak 50

ml dan ampas sisa perasan 20 gr maka berat sari wortel adalah

100 gr – 20 gr = 80 gram, sehingga kandungan sari wortel 80

gr/50 ml. Jumlah yang diberikan yaitu 0,08 ml = 130

mg/20grBB/hari sebagai dosis I dan 0,16 ml = 260

mg/20grBB/hari sebagai dosis II.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Pemberian sari wortel selama 14 hari berturut-turut

dengan harapan antioksidan yang berupa beta karoten dapat

meningkatkan kadar enzim glutation S transferase (GST) di

hepar, sehingga ketika terpapar parasetamol dosis toksik

enzim glutation S transferase (GST) dalam hepar tidak habis

dan kerusakan hepar dapat dicegah. Menurut Setiono (2008)

pemberian sari wortel selama dua minggu dapat meningkatkan

antioksidan dalam tubuh.

c. Parasetamol

LD-50 untuk mencit secara peroral yang telah diketahui

adalah 338 mg/KgBB atau 6,76 mg/20 gBB mencit (Alberta,

2006). Dosis parasetamol yang dapat menimbulkan efek

kerusakan hepar berupa nekrosis sel hepar tanpa menyebabkan

kematian mencit adalah dosis 3/4 LD-50 perhari (Sabrang,

2008). Dosis yang digunakan adalah 338 mg/KgBB x 0,75 =

253,5 mg/KgBB = 5,07 mg/20grBB mencit. Parasetamol 500

mg dilarutkan dalam aquades hingga 9,86 ml, sehingga dalam

0,1 ml larutan parasetamol mengandung 5,07 mg parasetamol.

Parasetamol diberikan selama 3 hari berturut-turut yaitu

pada hari ke-12, 13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan

cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kerusakan pada sel

hepar berupa nekrosis pada daerah sentrolobularis tanpa

menimbulkan kematian pada mencit. Menurut Wilmana dan

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Gunawan (2007) pemberian parasetamol dosis tunggal sudah

dapat menimbulkan kerusakan sel hepar berupa nekrosis pada

daerah sentrolobularis dalam waktu 2 hari setelah pemberian

parasetamol.

2. Pelaksanaan Percobaan

Percobaan mulai dilakukan pada minggu II, dan percobaan

berlangsung selama 14 hari.

Pengelompokan subjek :

a. KK = Kelompok kontrol diberi aquadest peroral sebanyak 0,2

ml/ 20 g BB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-

turut.

b. KP1 = Kelompok perlakuan I diberi aquades peroral sebanyak

0,2 ml/ 20 g BB mencit setiap hari selama 14 hari

berturut-turut dan pada hari ke 12, 13 dan 14 juga

diberi parasetamol peroral dosis 0,1 ml / 20 g BB

mencit peroral perhari.

c. KP2 = Kelompok perlakuan diberi sari wortel peroral dosis 130

mg/ 20 g BB mencit selama 14 hari berturut-turut,

dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga

parasetamol peroral dosis 0,1 ml/ 20 g BB mencit

setelah 1 jam pemberian sari wortel.

d. KP3 = Kelompok perlakuan diberi sari wortel peroral dosis 260

mg/ 20 g BB mencit selama 14 hari berturut-turut,

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga

parasetamol peroral dosis 0,1 ml/ 20 g BB mencit

setelah 1 jam pemberian sari wortel.

Setiap sebelum pemberian parasetamol dan sari wortel,

mencit dipuasakan dahulu ± 5 jam untuk mengosongkan

lambung. Pemberian parasetamol dilakukan ± 1 jam setelah

pemberian sari wortel agar sari wortel terabsorbsi terlebih

dahulu.

Skema Pemberian Perlakuan

Sampel 28 ekor mencit

Kelompok kontrol

Kelompok perlakuan 2

Kelompok perlakuan 1

Kelompok perlakuan 3

Dipuasakan selama ± 5 jam

Aquades 0,1 ml

Aquades 0,1 ml

Sari wortel 130 mg/20grBB

mencit/hari

Sari wortel 260 mg/20grBB

mencit/hari

setelah ± 1 jam

0,1 ml parasetamol dosis 5,07 mg/20 gBB mencit

Perlakuan sampai hari ke-14. Pemberian parasetamol hanya dilakukan pada hari ke 12, 13 dan 14. Pembuatan preparat pada hari ke-15.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

3. Pengukuran Hasil

Pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama diberikan, semua

hewan percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra

servikalis, kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat

preparat histologi dengan metode blok paraffin dengan pengecatan

HE. Pembuatan preparat dilakukan pada hari ke-15 agar efek

perlakuan tampak nyata. Lobus hepar yang diambil adalah lobus

kanan dan irisan untuk preparat diambil pada bagian tengah dari

lobus tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan preparat yang

seragam. Dari tiap lobus kanan hepar dibuat 3 irisan dengan tebal

tiap irisan 3-8 um. Jarak antar irisan satu dengan yang lain kira-kira

25 irisan. Tiap hewan percobaan dibuat 3 preparat. Dari masing-

masing preparat diambil 1 (satu) daerah di sentrolobuler yang

terlihat kerusakannya paling berat. Dari 1 (satu) zona tersebut akan

didapatkan 1 (satu) angka mengenai jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan. Sehingga dari hewan coba didapatkan 3

angka mengenai jumlah sel hepar yang mengalami kerusakan.

Dalam percobaan ini menggunakan 7 hewan percobaan dalam tiap

kelompoknya sehingga akan diperoleh 21 angka untuk tiap

kelompok percobaan. Pengamatan preparat dengan perbesaran 100

kali untuk mengamati seluruh bagian irisan preparat, kemudian

ditentukan daerah yang akan diamati pada sentrolobuler lobulus

hepar dan dipilih 1 (satu) daerah yang kerusakannya terlihat paling

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

berat. Dari tiap zona sentrolobuler lobulus hepar tersebut dengan

pembesaran 400 kali ditentukan jumlah inti yang mengalami

piknosis, karyoreksis dan karyolisis dari tiap 100 sel. Penghitungan

jumlah sel dilakukan dengan bantuan alat OptiLap yang

disambungkan dengan komputer.

Jadi misalnya dari satu daerah zona sentrolobuler dari 100 sel

yang diamati, ternyata terdapat 25 sel dengan inti piknotik, 15

dengan karyoreksis dan 5 dengan karyolisis maka jumlah sel hepar

yang mengalami kerusakan adalah 25 + 15 + 5 = 45. Sehingga dari

tiap preparat diperoleh satu nilai angka. Jadi dari 3 preparat dari 1

(satu) hewan coba akan didapatkan 3 angka mengenai jumlah sel

hepar yang mengalami kerusakan. Dalam percobaan ini

menggunakan 7 hewan percobaan dalam tiap kelompoknya

sehingga akan diperoleh 21 angka mengenai jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan untuk tiap kelompok percobaan. Selanjutnya

data yang diperoleh diuji mengenai jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan dari masing-masing kelompok dibandingkan

dengan uji Oneway ANOVA dan jika terdapat perbedaan yang

bermakna maka dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Kalau syarat

tidak terpenuhi akan digunakan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan

dengan Uji Statistik Mann Whitney.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan

uji one way ANOVA (α : 0,05), jika terdapat perbedaan yang bermakna

maka dilanjutkan dengan Post Hoc Test (α : 0,05), kalau syarat tidak

terpenuhi akan digunakan uji Kruskal Wallis (α : 0,05) yang dilanjutkan

dengan Uji Statistik Mann Whitney (α : 0,05) menggunakan program

SPSS.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian sari wortel

terhadap kerusakan histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol

yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol,

kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan II, kelompok perlakuan III,

didapatkan hasil pengamatan pada masing-masing kelompok perlakuan yang

dapat dilihat pada lampiran 1 - 4. Dari data tersebut didapatkan hasil seperti

yang terlihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata jumlah sel hepar mencit yang mengalami kerusakan pada masing-masing kelompok.

Kelompok Rata-rata jumlah

kerusakan Standar Deviasi

Kontrol (KK)

Perlakuan I (KP1)

Perlakuan II (KP2)

Perlakuan III (KP3)

32,81

62,05

37,86

59,57

4,52

5,56

5,46

4,60

Sumber : Data Primer, 2010.

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan I

(KP1) memiliki rata-rata jumlah kerusakan yang paling besar yaitu 62,05 ±

5,56. Sedangkan untuk kelompok kontrol (KK) memiliki rata-rata jumlah

kerusakan paling ringan yaitu 32,81 ± 4,52.

35

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

B. Analisis Data

Data mengenai jumlah sel yang mengalami kerusakan tiap kelompok

dari lampiran 1 – 4 selanjutnya dilakukan uji statistik One-Sample

Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau

tidak. Dari uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai p

adalah 0,033 (p < 0,05), ini berarti data hasil penelitian terdistribusi secara

tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji Transform, ternyata didapatkan nilai p

adalah 0,012 ini berarti hasilnya masih tidak normal. Perhitungan mengenai

uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada lampiran 5

dan 6.

Karena data hasil penelitian terdistribusi tidak normal maka uji One-

Way ANOVA tidak bisa digunakan akan tetapi dapat menggunakan uji

alternatif lain yaitu uji statistik Kruskal Wallis. Dari hasil perhitungan uji

Kruskal Wallis didapatkan nilai sig. adalah 0,000 dimana nilai ini lebih kecil

dari nilai alpha (0,05), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata jumlah kerusakan histologis sel hepar mencit yang

bermakna antara kelompok kontrol, kelompok perlakuan I, II, dan III. Hasil

uji Kruskal Wallis ini dapat dilihat pada lampiran 7.

Karena didapatkan adanya perbedaan yang signifikan dari empat

kelompok tersebut maka uji statistik dilanjutkan dengan Uji Mann Whitney

untuk mengetahui antar kelompok mana terdapat perbedaan rata-rata jumlah

kerusakan histologis sel hepar mencit, dapat dilihat pada lampiran 8.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Tabel 2. Ringkasan hasil Uji Mann Whitney Kerusakan Sel Hepar Mencit setelah Perlakuan pada Kelompok Kontrol, Perlakuan I, II, dan III.

Kelompok p Perbedaan jumlah

kerusakan sel hepar KK – KP1

KK – KP2

KK – KP3

KP1 – KP2

KP1 – KP3

KP2 – KP3

0,000

0,006

0,000

0,000

0,136

0.000

Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan

Sumber : Data Primer, 2010.

0

10

20

30

40

50

60

70

Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3

Gambar 1 : Grafik rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit setelah perlakuan pada tiap-tiap kelompok.

BAB V

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

PEMBAHASAN

Penelitian pengaruh pemberian sari wortel (Daucus carota L) terhadap

kerusakan histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol

menggunakan 4 kelompok mencit masing-masing terdiri dari 7 ekor yang diberi

perlakuan berbeda. Kelompok kontrol tidak diberi parasetamol maupun sari

wortel, hanya diberi aquadest. Kelompok perlakuan I diberi parasetamol pada hari

ke 12, 13, dan 14 menggunakan dosis 5,07 mg/20 grBB mencit/hari. Kelompok

perlakuan II diberi sari wortel dosis I sebesar 130 mg/20 grBB mencit selama 14

hari dan juga diberi parasetamol pada hari ke 12, 13, dan 14 menggunakan dosis

5,07 mg/20 grBB mencit/hari. Kelompok perlakuan III diberi sari wortel dosis I

sebesar 260 mg/20 grBB mencit selama 14 hari dan juga diberi parasetamol pada

hari ke 12, 13, dan 14 menggunakan dosis 5,07 mg/20 grBB mencit/hari. Diluar

jadwal perlakuan hewan coba diberi makanan standar berupa pellet dan air PAM.

Pada penelitian ini yang diamati adalah jumlah sel hepar yang intinya

mengalami kerusakan (piknosis, karyoreksis, dan karyolisis). Jumlah sel yang

intinya mengalami kerusakan dihitung dari tiap 100 sel didaerah sentrolobuler.

Daerah sentrolobuler merupakan daerah yang kandungan sitokrom P-450-nya

tinggi sehingga metabolit NAPQI akan lebih banyak terbentuk didaerah ini

(Wilmana, 1995).

Data jumlah kerusakan inti sel hepar setelah perlakuan dianalisis dengan

uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan yang bermakna antara keempat

kelompok perlakuan. Perbedaan jumlah kerusakan sel hepar ini menunjukan

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

adanya pengaruh pemberian sari wortel (Daucus carota L) terhadap kerusakan

histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol. Letak perbedaan antara

keempat kelompok perlakuan dapat diketahui dengan uji Mann Whitney.

Kelompok kontrol dijumpai adanya kerusakan inti sel hepar. Hal ini

kemungkinan karena proses penuaan dan kematian sel yang secara fisiologi

dialami oleh semua sel-sel normal. Setiap sel dalam tubuh akan selalu mengalami

penuaan yang diakhiri kematian sel dan digantikan oleh sel-sel baru melalui

proses regenerasi (Iber dan Latham, 1994). Selain itu, mungkin juga karena

pengaruh variabel luar yang tidak dapat dikendalikan.

Kelompok perlakuan I memiliki kerusakan sel paling berat karena hanya

mendapat perlakuan dengan parasetamol dosis toksik dan tidak mendapat sari

wortel. Nekrosis sel hepar akibat parasetamol dapat bersifat fokal, sentral, perifer

atau massif. Kematian sel terjadi bersamaan dengan pecahnya membran plasma.

Perubahan morfologis awal berupa: edema sitoplasma, dilatasi retikulum

endoplasma dan disagregasi polisom. Selanjutnya terjadi akumulasi trigliserid

sebagai butiran lemak dalam sel, pembengkakan mitokondria progresif dengan

kerusakan krista dan pembengkakan biokimia yang bersifat kompleks (Wenas,

1999). Stadium selanjutnya dapat mengalami degenerasi hidropik, susunan sel

yang terpisah-pisah, inti sel piknosis, karyoreksis (hancurnya inti yang

meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar didalam sel),

kariyolisis (hilangnya kemampuan inti sel yang mati untuk diwarnai dan

menghilang), pecahnya membran plasma, dan akhirnya terjadi nekrosis (Thomas,

1988).

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Dari hasil analisa jumlah kerusakan sel hepar didapatkan perbedaan

bermakna antara kelompok K dan kelompok P I. Hal ini disebabkan karena pada

kelompok perlakuan I terjadi kerusakan sel hepar akibat pemberian parasetamol

dosis toksik. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

parasetamol pada dosis toksik mampu menginduksi kerusakan sel hepar.

Mekanisme kerusakan sel hepar akibat dosis toksik parasetamol dapat terjadi

akibat reaksi reaksi toksik dan radikal bebas. Reaksi toksik disebabkan langsung

oleh ikatan antara NAPQI dengan gugus nukleofilik yang terdapat pada

makromolekul sel seperti protein sehingga mengakibatkan kematian sel atau

nekrosis sentrolobuler. Selain itu, radikal hidroksil yang terbentuk akibat dosis

toksik parasetamol juga dapat merusak rantai poly unsaturated fatty acid (PUFA)

menjadi lipid hidroperoksida (COOH). Radikal ini akan memisahkan atom

hidrogen dari rantai PUFA dalam membran sel hepar, sehingga terjadi

peroksidasi lipid. Penimbunan zat tersebut pada membran sel akan mengakibatkan

gangguan fungsi sel sehingga akhirnya terjadi nekrosis sel hepar (Santoso, 2004).

Hasil analisa jumlah kerusakan sel hepar pada kelompok perlakuan I dengan

perlakuan II didapatkan perbedaan bermakna. Hal ini berarti pemberian sari

wortel dengan dosis I yaitu 130 mg/20 grBB mencit selama 14 hari berturut-turut

dapat mengurangi jumlah inti sel hepar yang mengalami kerusakan akibat

pemberian parasetamol. Sari wortel, seperti yang telah diketahui, mengandung

beta-karoten dengan kadar tinggi dan bersifat sebagai penangkap radikal bebas.

Beta karoten mempunyai aktivitas antioksidan dengan mengikat oksigen tunggal

(singlet oksigen) yang dimiliki oleh NAPQI. Dengan demikian kerusakan yang

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

ditimbulkan akibat reaksi radikal hidroksil dengan asam lemak tak jenuh, DNA,

dan protein dapat dicegah, dan kerusakan sel hepar pun dapat berkurang (Agarwal

dan Rao, 2000). Selain itu beta karoten dapat meningkatkan kadar enzim glutation

S transferase (GST) di hepar, sehingga ketika terpapar parasetamol dosis toksik

enzim glutation S transferase (GST) dalam hepar tidak habis dan kerusakan hepar

dapat dicegah (Lienshout dkk, 1996).

Hasil analisa jumlah kerusakan sel hepar antara kelompok perlakuan I dan

perlakuan III menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Kelompok perlakuan

III merupakan kelompok yang diberi sari wortel dosis II yaitu 260 mg/20 grBB

mencit (dosis II) dan juga mendapat parasetamol. Berdasar teori, pemberian sari

wortel dapat mencegah kerusakan sel hepar akibat paparan parasetamol, tapi pada

kelompok ini terdapat perbedaan yang tidak signifikan dengan kelompok

perlakuan I. Atau dengan kata lain, pemberian sari wortel dosis 260 mg/20 grBB

mencit (dosis II) tidak dapat mencegah kerusakan sel hepar. Hal ini dapat terjadi

kemungkinan karena dosis sari wortel yang diberikan terlalu tinggi untuk mencit

dan dosis tersebut melebihi dosis optimal sehingga menurunkan fungsi sari wortel

dalam mencegah kerusakan sel hepar.

Kelompok perlakuan II merupakan kelompok perlakuan menggunakan sari

wortel dosis 130 mg/20 grBB mencit (dosis I) dan juga mendapatkan parasetamol.

Hasil analisa jumlah kerusakan sel hepar pada kelompok perlakuan II didapatkan

perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan I. Hal ini

dapat disimpulkan pemberian sari wortel dosis 130 mg/20 grBB mencit (dosis I)

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

dapat mengurangi kerusakan sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol tetapi

tidak dapat mengembalikan sel hepar ke kondisi seperti kelompok kontrol.

Hasil analisa jumlah kerusakan sel hepar pada kelompok perlakuan III

didapatkan perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol namun menunjukkan

perbedaan tidak bermakna dengan kelompok perlakuan I. Hal ini berarti

pemberian sari wortel dengan dosis 260 mg/20 grBB mencit (dosis II) sebelum

pemberian parasetamol tidak mampu mencegah kerusakan sel hepar yang

diinduksi dengan parasetamol, hal ini dapat terjadi karena dosis sari wortel yang

diberikan pada kelompok perlakuan III terlalu tinggi, sehingga fungsi protektif

sari wortel justru semakin menurun dan jumlah kerusakan sel hepar mendekati

dengan kelompok perlakuan I meskipun derajat kerusakannya lebih ringan. Hal ini

dapat dianalogikan dengan cara kerja obat. Sebagaimana obat yang memiliki dosis

optimal, sari wortel juga memiliki dosis optimal. Kurva dosis dan efek berbentuk

sigmoid sehingga apabila dosis yang diberikan lebih dari maksimal, maka akan

menurunkan fungsi obat tersebut (Mycek et al., 1997). Begitu pula dengan sari

wortel, bila dosis yang diberikan berlebihan, maka akan menurunkan efek

protektifnya.

Jumlah kerusakan sel hepar pada kelompok perlakuan II lebih sedikit

apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan III. Hal ini berarti peningkatan

dosis sari wortel tidak meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan sel hepar

mencit yang diinduksi parasetamol karena diasumsikan dosis pada kelompok

perlakuan III melebihi dosis optimal sehingga menurunkan fungsi protektif sari

wortel.

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terbukti adanya

efek proteksi sari wortel terhadap hepar yang berupa pengurangan kerusakan sel

hepar mencit yang diinduksi parasetamol pada dosis sari wortel tertentu meskipun

belum optimal karena hasilnya belum sebanding dengan kelompok kontrol. Tetapi

pada peningkatan dosis sari wortel sampai tingkat tertentu (dosis II) justru tidak

menunjukkan peningkatan efek proteksi sari wortel, oleh karenanya perlu dicari

dosis yang tepat.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

A. Simpulan

1. Pemberian sari wortel dengan dosis 130 mg/20grBB mencit selama 14

hari berturut-turut mempunyai efek proteksi terhadap kerusakan sel

hepar mencit akibat paparan parasetamol.

2. Peningkatan dosis sari wortel dari dosis I sebesar 130 mg/20grBB

mencit menjadi dosis II sebesar 260 mg/20grBB mencit tidak

meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan sel hepar mencit

akibat paparan parasetamol.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis sari wortel yang

lebih bervariasi dan dengan lama pemberian sari wortel yang lebih

bervariasi sehingga diketahui dosis dan waktu pemberian yang efektif

untuk mencegah kerusakan sel hepar mencit yang diinduksi

parasetamol.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan sarana dan prasarana yang

lebih canggih misalnya penelitian sari wortel ditinjau dari segi

immunologi sehingga didapatkan data yang lebih lengkap tentang

fungsi hepatoprotektor sari wortel dan fungsi dari masing-masing

kandungan sari wortel

DAFTAR PUSTAKA

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Alberta G. and Canada G. 2006. DrugBank : Acetaminophen (APRD00252).http://redpoll.pharmacy.ualberta.ca/drugbank/cgi-bin/getCard.cgi?CARD=APRD00252.txt. (6 September 2009).

Dalimartha S. 2007. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker.

Jakarta: Penebar Swadaya.Hal :8-12. David H.S. & Sudaryati, E. 1998. Aspek Pencegahan Radikal Bebas Melalui

Antioksidan. Majalah Kedokteran Indonesia 48 (1). Pp : 50-3. Goodman and Gilman’s. 2001. The Pharmocological Basis of Therapeutics.

10th edition. The Mc Graw-Hill Companies. USA, pp: 703-5. Greiner. 1990. Non invasive determination of Acetaminophen disposition in

down syndrome. In : Clinical Pharmacology and Terapeutics, p:521. Hernani dan Rahardjo. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta :

Penebar Swadaya. Pp: 25-6. Hodgson E dan Levi P.E. 2000. A Textbook of Modern Toxicology. 2nd ed.

Singapore: The McGraw-Hill. Pp : 199-205.

Iber F. L. dan Latham P. S. 1994. Pathologic Physiology Mechanism of Disease. Jakarta: EGC, p: 565.

IPTEKnet 2009. Wortel (Daucus carota l.) dalam Tanaman Obat Indonesia. Junquiera L.E, Carneiro., Kelley R.O. 1995. Histologi Dasar. Alih Bahasa:

Jan Tambayong. Jakarta : EGC, pp: 387-7. Katzung B. 2002. Basic & Clinical Pharmacology. 8th ed. Jakarta: Salemba

Medika, pp: 485-6. Kusminarno. 1998. Parasetamol sebagai obat penurun demam dan

mengurangi rasa nyeri. Majalah Kesehatan Depkes 58, pp: 35-7. Leeson C.R., Thomas S., & Paparo A.A. 1998. Buku Ajar Histologi. Jakarta:

EGC, pp : 383-95. Murray R. K., Granner, D. K. Mayes, P. A., Rodwell, V. W. 2003. Biokimia

Harper. EGC. Jakarta. Pp : 743-9. Mycek M. J., Harvey R. A., Champe P. C., Fisher B. D. 1997. Obat-obat

Antiinflamasi dan Autakoid. Dalam: Harvey R. A., Champe P. C. (eds). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi ke-2. Jakarta: Widya Medika.

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Ngatidjan 1991. Petunjuk Laboratorium Metode Laboratorium dalam

Toksikologi. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM.

Price S. A. dan Wilson L. M. 1994. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-

proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC, pp: 773-5. Parod J.P. dan Dolgin G.J. 1992. Toxicology: Management of Acute

Poisonic. In: Cedric M. Smith & Alam M. Reynord. Text Book of Pharmacology. Philadelphia : W.B. Sauders, pp: 99-1003.

Rao A. V. and Agarwal S. 1999. Role of lycopene as antioxidant carotenoid

in the prevention of chronic diseases : as review. Nurt Res. 19:305-23.

Sabrang R. 2008. Pengaruh Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Kerusakan Histologis Hepar Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi. FK UNS, p: 18.

Santoso A.B. 2004. Gambaran Histologis Hati Mencit Setelah Pemberian

Parasetamol dan Vitamin C. Skripsi FK UNS. Surakarta.

Setiono A. 2008. Efek Hepatoprotektor Sari Wortel Terhadap Kerusakan Struktur Histologis Hepatosit Mencit Akibat Paparan CCL4. Skripsi FK UNS. Surakarta, p:26.

Soesilo S. 1992. Peranan Jamu dan Obat Tradisional dalam Pelayanan

Kesehatan Indonesia. Dalam Agoes A.dan Jacob (eds). Jakarta:EGC.pp:1-11

Taufiqqurohman M.A. 2004. Histologi Umum Kedokteran. Surakarta:

Sebelas Maret University Press. Hal : 2-6. Thomas C. 1988. Histopatologi Edisi X. Alih Bahasa: Tonang dkk. EGC.

Jakarta. Pp:169. Tjay T.H. & Raharja K. 2002. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan,

dan Efek-efek Sampingnya. Edisi 5. Jakarta : Gramedia, hal: 296-8. Van Lienshout E.M.,Doters W.H., and Jansen J.B. 1996. Effect of Oltiprazt,

Alpha Tocopherol, Beta-carotene and Phenetyl Isothiocyanate on Rats Oesophageal, Gastric, Colonic, and Hepatic. Gluthatione, Gluthatione S Tranferase and Peroxidase, Carcinogenesis. 17(7). Pp : 1439-1445.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Warintek 2005.Wortel.http://warintek.progressio.or.id/pertanian/wortel.htm

(6 September 2009) Wenas N.T. 1996. Kelainan Hati Akibat Obat. Dalam : Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I Edisi III. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. Pp:364

Wijayakusuma H. 2005. Penyembuhan dari Kanker. Jakarta : Pustaka Populer Obor.

Wijoyo Y. 2001. Antaraksi Sari Wortel dengan Parasetamol Kajian Pada

Kinerja Farmakokinetika Parasetamol pada Tikus Putih Jantan. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Tesis.

Wikipedia. 2008. Apiaceae : Wortel. http://id.wikipedia.org/wiki/Wortel.ht

(6 September 2009) Wilmana P.F. 1995. Analgetik antipiretik, analgetik antiinflamasi non

steroid dan obat pirai. Dalam : Ganiswara S.G. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi FK UI, hal : 214-5.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengamatan pada Kelompok Kontrol (KK)

Tabel 3. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok kontrol.

No.Urut Mencit

No. Preparat

Inti sel hepar Jumlah Piknosis Karyoreksis Karyolisis

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

9 8 8

10 8 9 8 9

10 12 8 8

12 14 13 12 11 12 9

11 10

20 25 24 17 12 15 17 16 17 20 25 18 22 18 20 25 23 22 23 21 23

4 3 3 4 2 3 1 2 2 4 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2

33 36 35 31 22 27 26 27 29 36 34 29 37 34 36 40 37 36 34 35 35

Σ 211 423 55 689

Sumber : Data Primer, 2010

Rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit untuk kelompok kontrol = 32,81

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 2. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan I (KP1)

Tabel 4. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok perlakuan I.

No.Urut Mencit

No. Preparat

Inti sel hepar Jumlah Piknosis Karyoreksis Karyolisis

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

33 38 27 27 22 38 32 30 31 33 24 27 30 36 31 28 24 26 37 36 32

25 24 30 34 32 22 24 28 26 28 25 18 22 17 18 30 34 37 30 27 22

5 5 6 4 4 3 5 4 6 5 5 6 5 5 4 6 6 6 7 5 6

63 67 63 65 58 63 61 62 63 66 54 51 57 58 53 64 64 69 74 68 60

Σ 642 553 108 1303

Sumber : Data Primer, 2010

Rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit untuk kelompok perlakuan I = 62,05

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 3. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan II (KP2)

Tabel 5. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok perlakuan II.

No.Urut Mencit

No. Preparat

Inti sel hepar Jumlah Piknosis Karyoreksis Karyolisis

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

14 16 12 20 16 12 21 18 20 14 16 18 12 20 14 14 20 16 14 18 18

22 18 17 14 12 18 22 16 18 24 24 18 18 22 12 10 12 14 18 20 18

3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 5 6 4 5 4 3 4 4 4 5 4

39 38 33 37 31 34 46 38 43 42 45 42 34 27 30 47 36 34 36 43 40

Σ 343 367 85 795

Sumber : Data Primer, 2010

Rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit untuk kelompok perlakuan II = 37,86

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 4. Hasil Pengamatan pada Kelompok Perlakuan III (KP3)

Tabel 6. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, karyolisis dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok perlakuan III.

No.Urut Mencit

No. Preparat

Inti sel hepar Jumlah Piknosis Karyoreksis Karyolisis

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

25 28 20 27 25 24 26 23 26 28 24 20 33 31 30 24 26 20 27 32 31

30 22 28 30 28 28 24 28 22 25 22 24 20 26 25 22 26 28 24 26 25

10 8 7 8 9 9 8 7 10 10 6 8 5 8 6 6 7 9 8 10 9

65 58 55 65 62 61 58 58 58 63 52 52 58 65 61 52 59 57 59 68 65

Σ 550 553 168 1251

Sumber : Data Primer, 2010

Rata-rata jumlah kerusakan sel hepar mencit untuk kelompok perlakuan III =

59,57

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 5. Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk Jumlah

Kerusakan Sel Hepar Mencit

Tabel 7. Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk jumlah kerusakan sel

hepar mencit pada 4 kelompok mencit.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor kerusakan sel

hepar mencit

N 84

Normal Parametersa Mean 48.07

Std. Deviation 13.888

Most Extreme Differences Absolute .157

Positive .147

Negative -.157

Kolmogorov-Smirnov Z 1.434

Asymp. Sig. (2-tailed) .033

a. Test distribution is Normal.

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 6. Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov setelah Transform

untuk Jumlah Kerusakan Sel Hepar Mencit

Tabel 8. Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov setelah Transform untuk

jumlah kerusakan sel hepar mencit pada 4 kelompok mencit.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

transform_selhepar

N 84

Normal Parametersa Mean 1.6626

Std. Deviation .13308

Most Extreme Differences Absolute .175

Positive .118

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 1.605

Asymp. Sig. (2-tailed) .012

a. Test distribution is Normal.

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 7. Uji Statistik Kruskal Wallis Jumlah Kerusakan Sel Hepar Mencit

Uji Kruskal Wallis jumlah kerusakan sel hepar mencit

Tabel 9. Hasil uji Kruskal Wallis untuk jumlah kerusakan sel hepar mencit pada

4 kelompok mencit.

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank

jumlah sel hepar rusak KONTROL 21 16.29

PERLAKUAN 1 21 66.31

PERLAKUAN 2 21 26.71

PERLAKUAN 3 21 60.69

Total 84

Test Statisticsa,b

jumlah sel hepar rusak

Chi-Square 64.865

df 3

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: KELOMPOK

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 8. Uji Statistik Mann Whitney Jumlah Kerusakan Sel Hepar Mencit Tabel 10. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan I

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak KONTROL 21 11.00 231.00

PERLAKUAN 1 21 32.00 672.00

Total 42

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 231.000

Z -5.554

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Tabel 11. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan II

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak KONTROL 21 16.29 342.00

PERLAKUAN 2 21 26.71 561.00

Total 42

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U 111.000

Wilcoxon W 342.000

Z -2.765

Asymp. Sig. (2-tailed) .006

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Tabel 12. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan III

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak KONTROL 21 11.00 231.00

PERLAKUAN 3 21 32.00 672.00

Total 42

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 231.000

Z -5.560

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Tabel 13. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan I dan kelompok

perlakuan II

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak PERLAKUAN 1 21 32.00 672.00

PERLAKUAN 2 21 11.00 231.00

Total 42

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 231.000

Z -5.551

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Tabel 14. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan I dan kelompok

perlakuan III

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak PERLAKUAN 1 21 24.31 510.50

PERLAKUAN 3 21 18.69 392.50

Total 42

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U 161.500

Wilcoxon W 392.500

Z -1.491

Asymp. Sig. (2-tailed) .136

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Tabel 15. Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan II dan kelompok

perlakuan III

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

jumlah sel hepar rusak PERLAKUAN 2 21 11.00 231.00

PERLAKUAN 3 21 32.00 672.00

Total 42

Test Statisticsa

jumlah sel hepar

rusak

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 231.000

Z -5.557

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 9. Tabel Konversi Dosis Untuk Manusia dan Hewan

Tabel 16. Tabel Konversi Dosis Untuk Manusia dan Hewan

Mencit

20 g Tikus 200g

Marmot 400 g

Kelinci 1,5 kg

Kucing 2 kg

Kera 4kg

Anjing 12 kg

Manusia 70 kg

Mencit 20 g

1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus 200 g

0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmot 400 g

0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci 1,5 kg

0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing 2 kg

0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0

Kera 4 kg

0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1

Anjing 12 kg

0,008 0,06 0,1 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia 70 kg

0,0026 0,018 0,031 0,07 0,0076 0,10 0,32 1,0

(Sumber: Ngatidjan, 1991)

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 10.

Tabel 17. Daftar Volume Maksimal Bahan Uji Pada Pemberian

Secara Oral

Jenis Hewan Berat Rerata Volume Maksimal

Mencit 20 – 30 g 1,0 ml

Tikus putih 100 g 5,0 ml

Hamster 50 g 2,5 ml

Marmot 250 g 10,0 ml

Kelinci 2500 g 20,0 ml

Kucing 3000 g 50,0 ml

Anjing 5000 g 100,0 ml

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 11. Foto-foto Preparat

Gambar 2. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit pada

kelompok kontrol (KK), perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab Keterangan : A :Inti sel normal; B :Inti sel piknosis; C :Inti sel karyoreksis; D :Inti sel karyolisis

Gambar 3. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit pada

kelompok Perlakuan I (KP1), perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab Keterangan : A :Inti sel normal; B :Inti sel piknosis; C :Inti sel karyoreksis; D :Inti sel karyolisis

.

B A. D.

A.

C.

D.

B.

C.

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Gambar 4. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit pada

kelompok Perlakuan II (KP2), perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab Keterangan : A :Inti sel normal; B :Inti sel piknosis; C :Inti sel karyoreksis; D :Inti sel karyolisis

Gambar 5. Gambar histologis zona sentrolobuler lobulus hepar mencit pada

kelompok Perlakuan III (KP3), perbesaran 400 X dengan mikroskop OptiLab Keterangan : A :Inti sel normal; B :Inti sel piknosis; C :Inti sel karyoreksis; D :Inti sel karyolisis

B.

C.

D.

A.

B. A.

C.

D.

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

Lampiran 12. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 8. Menyonde mencit Gambar 9. Cervical Dislocation

Gambar 6. Mencit Gambar 7. Sari Wortel

Gambar 10. Mikroskop OptiLab

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN SARI WORTEL (Daucus carota L.)/Pengaruh... · pemberian sari wortel secara peroral dalam mencegah kerusakan sel hepar mencit yang terpapar parasetamol, dan untuk

.