PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE …eprints.ums.ac.id/30814/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdflansia...

12
PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS COLOMADU NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : YESI SEPTIANA J110100029 PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE …eprints.ums.ac.id/30814/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdflansia...

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN

METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN

DINAMIS PADA ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS

COLOMADU

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM

MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Disusun oleh :

YESI SEPTIANA

J110100029

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Yesi Septiana

NIM : J110100029

Jurusan : Fisioterapi D IV

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH

PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE

PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA

ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS COLOMADU” telah

menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas

penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih

formatkan, mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan

akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa mencantumkan nama

saya sebelum tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/

pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan

hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah

ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga

dapat digunakan sebagaimana mestinya

Surakarta, 14 Juli 2014

Yang menyatakan

Yesi Septiana

1

ABSTRAK

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI, 10 JULI 2014

YESI SEPTIANA / J110100029

“PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN

METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN

DINAMIS DI ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS

COLOMADU”.

V Bab, 42 Halaman, 5 Tabel, 3 Gambar, 6 Lampiran

(Dibimbing Oleh : Totok Budi Santoso SST.Ft, MPh dan Yulisna Mutia Sari,

SST.FT, M.Sc(GRS)).

Latar Belakang : Lanjut usia (Lansia) adalah proses penuaan yang ditandai

dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan

penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu penyebab jatuh lansia

adalah gangguan muskuloskeletal, berupa melemahnya kekuatan otot-otot

postural dan menurunnya fleksibilitas. Pilates exercise sendiri bentuk latihan

dikembangkan oleh Joseph Pilates, olahraga ini menekankan keseimbangan tubuh

dengan core strength atau kekuatan keseimbangan baik dari otot dalam dan luar

tubuh.

Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise

terhadap keseimbangan dinamis pada lansia

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment, dengan

pendekatan pre and post test design group. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada

kelompok lansia di Posyandu Lansia Bagas Waras yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi. Total responden sebanyak 26 orang dibagi menjadi 2

kelompok (perlakuan dan kontrol). Kelompok perlakuan diberikan latihan pilates

exercise sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu dan di ukur

menggunakan Time Up and Go test (TUG).

Hasil Penelitian : Dari hasil uji komparatif Wilcoxon test mendapatkan hasil p <

0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh pemberian Pilates exercise.

Sedangkan dari hasil uji komparatif Mann-Whitney test juga mendapatkan hasil p

< 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan mengalami

peningkatan.

Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh pemberian core stability exercise dengan

metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol pada Anggota Posyandu Lansia Bagas Waras

colomadu

Kata kunci : Pilates exercise, Keseimbangan dinamis, Lanjut usia.

2

PENDAHULUAN

Lanjut Usia (Lansia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun

keatas. Secara biologis mengalami proses penuaan secara terus menerus, ditandai

dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan

penyakit yang disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,

jaringan, serta sistem organ (Roubenoff et al., 2000). Salah satu permasalahan

lansia ialah tingginya angka prevalensi kejadian jatuh yang mencapai 30-50% dan

40% untuk angka kejadian jatuh berulang, dan pada tahun 2050 akan meningkat

menjadi 20%. Hal ini menurut WHO Global report jika permasalahan

keseimbangan yang mengakibatkan kejatuhan jika tidak ditangani secara serius.

Salah satu penyebab jatuh lansia adalah gangguan musculoskeletal, berupa

melemahnya kekuatan otot dan menurunnya fleksibilitas, yang menyebabkan

gangguan keseimbangan dan proses berjalan (keseimbangan dinamis). Ganggun

ini berhubungan dengan proses menua yang secara fisiologis disebabkan antara

lain oleh: 1 ) Kekakuan jaringan penghubung, 2) Berkurangnya massa otot, 3)

Perlambatan konduksi saraf, 4) Penurunan visus/lapang pandang dan 5)

Kerusakan proprioseptif. Jika gangguan muskuloskeletal terjadi terhadap otot-otot

core stability maka akan mempengaruhi postural dan menyebabkan gangguan

keseimbangan. Hal ini dilihat bahwa dengan core yang baik akan membantu

dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan pada lengan dan

tungkai. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya dengan stabilitas postur (aktifasi

otot core stability) yang optimal, maka mobilitas pada ektremitas dapat dilakukan

dengan baik (Barr, 2005).

Untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lansia yang berhubungan

dengan core stability, Punjab et al. (1992) memperkenalkan konsep stabilitas

lumbopelvic fungsional dalam penelitian biomekanik pergerakan biomekanik

manusia dan hal ini berhubungan dengan core. Stabilitas lumbopelvic atau

panggul mengacu pada kemampuan otot-otot punggung untuk menjaga tulang

belakang dan panggul dalam posisi yang optimal selama aktivitas gerak dan

olahraga. Jika struktur ini dipertahankan atau dijaga dalam keselarasan yang

optimal maka otot-otot dan sendi pada tungkai bawah dapat berfungsi secara

efisien (Manurung, 2012).

Dikutip oleh Moore (2005) Beberapa latihan yang dapat diberikan untuk

meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia ialah latihan yang berhubungan

dengan penstabilan dari core, antara lain adalah pilates exercise. Pilates exercise

sendiri adalah latihan kebugaran yang lebih menekankan kepada keseimbangan

tubuh dengan bentuk latihan core strength, adalah program menstabilkan core

untuk melatih komponen sensorik dan motorik yang terkait dengan system tulang

belakang agar dapat bekerja secara optimal dalam pencapaian nilai stabilitasnya.

3

TUJUAN

Untuk mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise dengan

metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis pada anggota posyandu

lansia Bagas Waras Colomadu.

KERANGKA TEORI

Lanjut usia (Lansia) adalah kelompok lanjut usia adalah kelompok

penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Darmojo, 2004). Usia lanjut

dikelompokkan sebagai berikut (a) usia dewasa muda (elderly adulhood), yaitu

antara usia 18/19 tahun sampai 25 tahun, (b) usia dewasa penuh (middle years)

yaitu antara usia 25 tahun sampai 60/65 tahun, (c) usia lanjut (geriatric age), yaitu

usia 65 tahun sampai 70 tahun yang dibagi dalam usia 70 tahun sampai 75 tahun

(young old), usia antara 75 tahun sampai 80 tahun (old), usia lebih dari 80 tahun

(very old).

Keseimbangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan

stabilitas tubuh pada pusat gravitasi terhadap bidang tumpu. Keseimbangan

dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika

bergerak atau kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of

Gravitity (COG) selalu berubah

Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah: menyanggah

tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat

massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian

tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. Sistem informasi sensoris (visual, sistem

vestibular, somatosensoris). Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural

muscles response synergies)Kekuatan otot (Muscle Strength), Sistem adaptasi

(Adaptive systems), Lingkup gerak sendi (Joint range of motion). Faktor-faktor

yang mempengaruhi keseimbangan yaitu, Pusat gravitasi (Center of Gravity-

COG), Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG), Bidang tumpu (Base of Support-

BOS)

Pengukuran keseimbangan dinamis dalam penelitian ini menggunakan Time

Up Go Test (TUG Test). Nilai normal pada lansia sehat umur 75 tahun, rata – rata

waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 8,5 detik (Podsiadlo et al., 1991).

Penilaian dari Time Up and Go Test jika skor < 14 detik; 87% maka tidak ada

resiko tinggi untuk jatuh, sedangkan jika skor ≥ 14 detik; 87% resiko tinggi untuk

jatuh.

Pilates exercise adalah salah satu bentuk lain gerak tubuh yang

dikembangkan oleh Joseph Pilates, olahraga ini menekankan keseimbangan tubuh

yang salah satu latihan dari Core stability exercise, yang didalamnya memberikan

bentuk latihan dengan adanya peregangan / stretching dan penguatan /

strengthening pada bagian core antara pelvis, abdominal dan vertebra dengan

tujuan untuk membantu menstabilkan posisi tubuh baik diam ataupun bergerak

(Bryden, 2009). Prinsip latihan pilates sendiri memiliki enam prinsip pokok yaitu

4

centering, control, flow, breath, precision dan concentration (Ogle, 2011).

Pelaksanaan latihan ini dilakukan dengan 6-8 pengulangan, dengan waktu istrahat

1 menit disetiap sesi dan dilakukan 3 kali dalam satu minggu dan dilakukan

selama 5 minggu.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh

Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei

2014. Sampel yang di peroleh dari penelitian ini berumlah 26 orang yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis penelitian adalah penelitian

komparatif, dengan menggunakan pendekatan quasi exsperimental dan desain two

groups pre and post test design with control group design. Dalam penelitian ini

menggunakan alat ukut Time Up and Go Test. Pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol kemudian masing-masing di ukur sebelum dan sesudah

penelitian. Hasil pengukuran sebelum dan sesudah penelitian dicatat lalu akan di

uji pengaruh dengan menggunakan uji Wilcoxon Test. Kemudian untuk uji beda

pengaruh dilakukan dengan uji Man Whitney Test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh

Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Dengan jumlah lansia yang aktif mengikuti

kegiatan berjumlah kurang lebih 40 orang lansia. Dalam penelitian ini mengambil

sampel dengan kriteria usia lebih dari 65 tahun dan mendapatkan sampel

penelitian sebanyak 26 orang. Responden dibagi menjadi dua kelompok, satu

kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian core

stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.

Dalam penelitian ini pengambilan data dengan menggunakan instrument kuisioner

dan Time Up Go Test (TUG Test), Pada kelompok perlakuan telah didapatkan 13

subyek yang akan diberikan core stability exercise dengan metode pilates exercise

sedangkan pada kelompok kontrol telah didapatkan 13 subjek yang tidak

diberikan perlakuan apapun. Pada kelompok perlakuan akan diberikan pilates

exercie selama 5 minggu dengan frekuensi latihan dilakuan setiap 3 kali dalam

seminggu. dan berikut adalah uraian dari karakteristik hasil penelitian :

Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur Umur Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Presentase

65-75 12 92 11 85

76-85 1 8 2 15

Jumlah 13 100 % 3 100%

5

Hasil Nilai Keseimbangan Dinamis Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Tabel 4.2. Distribusi hasil Time Up Go Test (TUG Test)

No Kelompok perlakuan Kelompok kontrol

Pre Post Selisih Pre Post Selisih

1 18 9 9 18 24 6

2 15 10 5 17 20 3

3 16 10 6 13 13 0

4 17 12 5 18 19 1

5 17 10 7 13 16 3

6 12 8 4 15 20 4

7 13 9 4 12 10 2

8 18 9 9 13 14 1

9 13 10 3 14 16 2

10 12 9 3 14 15 1

11 17 12 5 17 19 2

12 12 9 3 18 21 3

13 15 11 4 16 20 4

Analisis Data

Uji Pengaruh Kelompok Perlakuan

Pengujian pengaruh dari antara pemberian core stability exercise dengan

metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.

Tabel 4.3. Hasil Uji Wilcoxon Test No Kelompok perlakuan Signifikansi

1 Time Up Go Test .001

Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada

kelompok perlakuan, berarti terdapat pengaruh pemberian core stability exercise

dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.

Uji Pengaruh Kelompok Kontrol

Pengujian pengaruh kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis,

menggunakan uji komparatif Wilcoxon Test.

Tabel 4.4. Hasil Uji Wilcoxon Test No Kelompok kontrol Signifikansi

1 Time Up Go Test .007

Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada

kelompok kontrol, dimana berarti terdapat pengaruh terhadap keseimbangan

dinamis.

Uji Beda Pengaruh Antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol.

Pengukuran perbedaan kelompok perlakuan dan kontrol terhadap

keseimbangan dinamis, menggunakan uji Mann Whitney test.

6

Tabel 4.4.Hasil uji Mann Whitney test

No Data Uji Nilai Signifikansi

1 Time Up Go Test ,0001

Hasil interprestasi dari uji Mann Whitney test menunjukkan bahwa nilai p =

0,0001 pada uji beda pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode

pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis menunjukkan bahwa nilai selisih

antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Hasil

hipotesa dari uji ini didukung dengan melihat dari hasil interprestasi nilai Mean,

dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6 Interpresatasi nilai Mean, nilai selisih kelompok perlakuan dan

kontrol No Interprestasi Nilai Nilai mean

1 Kelompok perlakuan 18.23

2 Kelompok kontrol 8.77

Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Mean pada selisih

kelompok perlakuan lebih besar dengan nilai selisih sebesar 18.23 dibandingkan

dengan kelompok kontrol, dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

beda pengaruh antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode

pilates exercise dan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis.

Pembahasan

Karakteristikal Data.

Jumlah responden dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi

sebanyak 26 orang dari tempat penelitian di Posyandu Bagas Waras di Dusun

Madoh Kecamatan Colomadu, Karanganyar dengan distribusi menurut umur

mendapatkan hasil terbanyak responden pada kelompok perlakuan dengan rentang

umur 65-75 tahun sebanyak 23 orang (92%) sedangkan pada kelompok kontrol

dengan rentang umur 65-75 tahun sebanyak 13 orang (85%). Lansia dengan

rentang umur tersebut mengalami proses menghilangnya kemampuan jaringan

untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

.

Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode Pilates Exercise

Terhadap Keseimbangan Dinamis.

Hasil uji analisa pemberian core stability dengan pilates exercise terhadap

keseimbangan dinamis didapatkan hasil nilai signifikansi p=,001(p<0,05), dimana

dapat dilihat hasil TUG test pada kelompok perlakuan mengalami penurunan

waktu tempuh antara pre dan post. Hal ini berarti pemberian core stability

exercise dengan metode pilates exercise memiliki pengaruh terhadap

keseimbangan dinamis, senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Kenedy

dkk (2006). Manfaat secara fisiologis dari latihan core stability dengan metode

pilates exercise yaitu terhadap otot-otot core, memberikan manfaat terhadap

kestabilan dan peningkatan komponen sensorik dan motorik yang terkait dengan

system tulang belakang agar dapat bekerja secara optimal. Keseimbangan dinamis

7

dalam prinsipnya meliputi dua hal, yaitu posisi statis dan gerakan yang terkontrol,

dalam konsep latihan yang diberikan oleh pilates exercise memberikan manfaat

dalam pengkontrolan gerak tubuh, sejalan dengan salah satu dari enam prinsip

pokok yaitu control, atau kemampuan untuk mengontrol alat dan gerak tubuh

yang digunakan (Barr,2005).

Beda Pengaruh Kelompok Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode

Pilates Exercise dengan Kelompok Kontrol Terhadap Keseimbangan

Dinamis.

Dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh

antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise

dengan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis. Dilihat dari hasil TUG

test, pada kelompok kontrol tidak ada penurunan waktu tempuh pada hasil TUG

test. Dikarenakan pada kelompok kontrol tidak di berikan perlakuan sehingga

waktu jarak tempuh mengalami peningkatan dan stabil antara pre dan post test.

Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan waktu tempuh. Hal ini dikarenakan

pada pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise memacu

otot-otot core untuk bersinergi dalam bekerja membentuk keseimbangan dalam

bergerak, konsentrasi dan kontrol tubuh ditingkatkan dalam latihan ini dengan

berpusat pada core tubuh (Moore, 2005). Salah satu faktor dalam keseimbagan

dinamis adalah pusat gravitasi. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai

dengan arah atau perubahan berat ditambah adanya keadaan diamana lansia

mengalami penurunan kekuatan dalam mempertahankan garis keseimbangan, hal

ini menjadi permasalahan yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan

postural jika tidak ditanggapi dengan serius dikarenakan postur tubuh lansia akan

menyesuaikan dengan kemampuan otot dalam membentuk kesetimbangan (Ogle,

2011).

Latihan pilates terdapat 8 gerakan yaitu, Warm up, Chest lift, The Hundred,

. Roll Up, One Leg Circle, Rolling lika a ball, Open Leg Balance, The Side Kick

Series. Dari bermacam gerakkan tersebut latihan pilates exercise ini terdapat

dengan fase kontraksi dan rileksasi. Rileksasi memberikan manfaat pada otot

untuk lebih mudah beradaptasi dalam melakukan gerakan, hal ini sesuai dengan

prinsip dari sebuah gerakan yang didalamnya memuat unsur kontraksi dan

relaksasi, agonis dan antagonis. Kontraksi dan relaksasi pada latihan Pilates

exercise ini juga membantu dalam pembentukan posisi anatomi tubuh yang

benar, sehingga tubuh memiliki postur yang baik dan sehat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh pemberian core stability

exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis di

anggota posyandu lansia Bagas Waras Colomadu.

Saran yang diberikan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik

terhadap peningkatan nilai keseimbangan dinamis adalah dengan perlunya dikaji

lebih jauh kembali faktor-faktor pengontrol dan penyebab gangguan

8

keseimbangan dinamis yakni faktor dari sistem syaraf pusat seperti sistem

informasi sensoris meliputi visual, sistem vestibular, dan somatosensoris, dan

pengukuran yang lebih mendalam baik dari sisi biomekanika atau faktor eksternal

keadaan sekitar dari responden. Selain itu,masih perlu dilakukan pengkajian

penelitian dengan metode yang sama terhadap karakteristik data yang lebih luas

dalam penelitian lebih lanjut. Baik dengan menambah jumlah responden dan jenis

kelamin yang bervariatif antara laki-laki dan perempuan, kemudian menambah

variabel-variabel yang dimiliki. Selain itu, saran yang diberikan untuk responden

adalah untuk melakukan core stability exercise dengan metode pilates exercise

guna menjaga keseimbangan tubuh saat bergerak, menjaga kesehatan fisiologis

kerja dari otot meski tidak lagi dipergunakan untuk kerja dengan intensitas yang

berat.

DAFTAR PUSTAKA

Barr KP, Griggs M & Cadby T. 2005. Lumbar Stabilization, Core concept and

current literature, part 1: American Journal of Physical Medicine &

Rehabilitation Copyright 2005: 473-480 by Lippincott Williams &

Wilkins.

Bryden & Lincoln. 2009. Stability Ball Exercises. Lincoln Bryden, Stability Ball Ecourse,

March 2009. Diaskes pada tanggal 28 Desember 2013 dari:

www.fitnesstrainingforlife.com.

Darmojo. 2004. Psikologi dewasa dan lanjut usia. Dikutip dari

psycologimania.com diakses pada tanggal 18 November 2013 dari :

http: //subjectguidepsychology.com

Dhaenkpedro. 2009. Keseimbangan (Balance). Diakses pada 18 November 2013

dari http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/.

Fredericson, Michael, Venu Akuthota, Andrea Ferreiro, Tamara Moore. 2008. Core

Stability Exercise Principles. Curr.Sports Med.Rep., Vol. 7, No. 1, pp. 39Y44,

2008.

Kennedy, Johnson Eric, Larsen Andrea, Ozawa Hiromi & Wilson Cristine. 2006. The

effects of Pilates-based exercise on dynamic balance in healthy adults. Journal

of Bodywork Movement Therapie. Exercise Physiology. Volume 11. Hal: 238-

242.

Moore Tammara & Fredericson Michael. 2005. Muscular Balance, Core Stability, and

Injury Prevention for Middle- and Long-Distance Runners. Phys Med Rehabil

Clin N Am 16 (2005) 669–689. Department of Orthopaedic Surgery, Division

of Physical Medicine and Rehabilitation. Stanford University School of

Medicine and Orthopedic Leaders Physical Therapy. USA.

Ogle & Marguerite. 2010. Exercises for Pilates Beginners. Diakses pada tanggal 24

Oktober 2013 dari: http://pilates.about.Com /od/pilatesmat/tp /Beginner

Exercises.htm.

9

Punjab. et al. 1992. Latihan Metode Neurac Lebih Efektif Daripada Senam Pilates

Terhadap Peningkatan Stabilitas Lumbopelvic. Universitas Kristen

Indonesia.

Roubenoff R, Frontera WR, Hughes VA, Fielding RA, Fiatarone MA & Evans

WJ. 2000. Aging of Skeletal Muscle : a 12-yr longitudinal study ;

Longitudinal Aging Muscle, 88: 1321–1326, 2000.

World Health Organization. 2007. WHO Global Report on Falls Preention in

Older Age. Aeing and Life Course Familly and Community Health

World Health Organization. Switzerland.