PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

77
PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN SKRIPSI AJI KESUMA 130301036 BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 Universitas Sumatera Utara

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA KONDISI

CEKAMAN KEKERINGAN

SKRIPSI

AJI KESUMA

130301036

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA KONDISI

CEKAMAN KEKERINGAN

SKRIPSI

AJI KESUMA

130301036

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana

di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Asam Askorbat Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Kedelai (Glycine max(L.) Merril) Pada Kondisi

Cekaman Kekeringan.

Nama : Aji Kesuma

NIM : 130301036

Program Studi : Agroteknologi

Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Yaya Hasanah, MSi. Dr. Ir. Charloq MP.

Ketua Anggota

Mengetahui,

Dr. Ir. Sarifuddin, M.P

Ketua Program StudiAgroteknologi

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

i

ABSTRAK

AJI KESUMA : “Pengaruh Pemberian Asam Askorbat Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Pada Kondisi

Cekaman Kekeringan”, dibimbing oleh YAYA HASANAH dan CHARLOQ.

Rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia antara lain disebabkan oleh

faktor alam, biotik, teknik budidaya serta fisiologi tanaman kedelai. Program

ekstensifikasi untuk memenuhi kebutuhan kedelai dapat dilakukan dengan

memanfaatkan lahan kering yang salah satu kendalanya adalah cekaman

kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian + 32 meter di atas

permukaan laut, yang dimulai pada bulan Juli sampai Oktober 2017,

menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor perlakuan. Faktor

pertama adalah cekaman kekeringan dengan 3 taraf yaitu 80% ; 60% dan 40%

Kapasitas Lapang. Faktor kedua adalah pemberian asam askorbat dengan 4 taraf

konsentrasi yaitu : 0 ; 100 ; 200 dan 300 ppm. Peubah yang diamati yaitu jumlah

daun, total luas daun, diameter batang, umur berbunga, umur panen, jumlah

cabang produktif, bobot kering akar, volume akar, jumlah polong berisi per

tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100

biji, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan

perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh nyata menurunkan seluruh peubah

amatan. Pemberian asam askorbat berpengaruh tidak nyata meningkatkan seluruh

peubah amatan. Interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh

peubah amatan.

Kata kunci: kedelai, cekaman kekeringan, asam askorbat

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

ii

ABSTRACT

AJI KESUMA : “The Influence of Ascorbic Acid on Growth and

Production of Soybean (Glycine max (L.) Merril) to Drought Stress Condition",

supervised by YAYA HASANAH and CHARLOQ.

The low productivity of soybean in Indonesia was caused by natural

factors, biotics, cultivation techniques and soybean plant physiology.

Extensification program to meet the needs of soybeans can be solved by using dry

land, one of the obstacles is the stress of drought. The study was conducted at the

Screen house Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan (± 32

meters above sea level), which began from July to October 2017, using a

randomized block design with 2 treatment factors. The first factor is drought

stress with 3 levels ie 80% ; 60% and 40% Field capacity. The second factor is an

ascorbic acid with 4 levels of concentration ie: 0 ; 100 ; 200 and 300 ppm.. The

observed of variables ie number og leaf, stem diameter, total leaf area, number of

productive branches, number of pods per plant, number of empty pods per

plant,toot dry weight, root, volume,dry seed weight per plant, 100 seed weight and

harvest index. The results showed that the increased treatment of drought stress

had the significant effect on all observed variables. The Ascorbic acid reatment

no significant effect on all observed variable. The interaction no significant effect

on all observed variable.

Keywords: soybean, drought stress, ascorbic acid.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 09 Oktober 1995 di Desa Sirandorung II Kec.

Aek Kota Batu, Kab. Labuhanbatu Utara. Penulis merupakan anak kedua dari dua

bersaudara dari pasangan Bapak Rusli dan Almh. Ibu Tengku Meiliyani.

Tahun 2013 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Aek Kota Batu dan pada

tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN)

Selama perkuliahan penulis aktif dalam berbagai organisasi di kampus

maupun di luar kampus Universitas Sumatera Utara, diantaranya Anggota Bidang

Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK) FP

USU periode 2016-2017.Pengurus Bidang Sarana dan Prasarana Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Bulutangkis USU periode 2014-2016.

Penulis melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) di Anglo Eastern

Plantation PT. Tasik Raja-Tasik Harapan Estate Desa Bukit Tujuh, Kecamatan

Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara pada bulan

Juli – Agustus 2016.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Pemberian Asam

Askorbat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril)

Pada Kondisi Cekaman Kekeringan”. Skripsi ini merupakan syarat untuk dapat

memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua serta keluarga yang telah memfasilitasi selama kuliah. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Yaya Hasanah, MSi selaku ketua komisi

pembimbing dan Dr. Ir. Charloq MP. selaku anggota komisi pembimbing serta

para Guru sekolah, senior, dan seluruh teman-teman yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

v

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR ............................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

PENDAHULUAN

Latar Belakang ...................................................................................... 1

Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

Hipotesis Penelitian .............................................................................. 3

Kegunaan Penelitian ............................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman ................................................................................... 4

Syarat Tumbuh...................................................................................... 5

Iklim ................................................................................................. 5

Tanah .............................................................................................. 6

Asam Akorbat ....................................................................................... 7

Cekaman Kekeringan............................................................................ 8

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 10

Bahan dan Alat ..................................................................................... 10

Metode Penelitian ................................................................................. 10

PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Lahan .................................................................................... 13

Pembuatan Rumah Plastik .................................................................... 13

Persiapan Tanam ................................................................................... 13

Pengisian Polibeg.................................................................................. 13

Pemasangan Selang .............................................................................. 14

Penanaman ............................................................................................ 14

Perlakukan Cekaman Kekeringan......................................................... 14

Aplikasi Asam Askorbat ....................................................................... 14

Pemeliharaan Tanaman ......................................................................... 14

Penyiraman ........................................................................................... 14

Pemupukan ........................................................................................... 14

Penyiangan ............................................................................................ 14

Pengajiran ............................................................................................. 15

Pengendalian Hama dan Penyakit ........................................................ 15

Panen..................................................................................................... 15

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

vi

Peubah Amatan ..................................................................................... 15

Jumlah Daun .................................................................................. 15

Diameter Batang ............................................................................ 16

Total Luas Daun ............................................................................ 16

Umur Berbunga ............................................................................. 16

Umur Panen ................................................................................... 17

Jumlah Cabang Produktif .............................................................. 17

Volume Akar ................................................................................. 17

Bobot Kering Akar ........................................................................ 17

Jumlah Polong Berisi Per Tanaman .............................................. 17

Jumlah Polong Hampa Per Tanaman ............................................ 17

Bobot Biji Per Tanaman ................................................................ 18

Bobot 100 biji Kering .................................................................... 18

Indeks Panen .................................................................................. 18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ....................................................................................................... 19

Jumlah Daun .......................................................................................... 19

Diameter Batang..................................................................................... 20

Jumlah Cabang Produktif ....................................................................... 21

Total Luas Daun ..................................................................................... 22

Umur Berbunga ...................................................................................... 24

Umur Panen ............................................................................................ 25

Volume Akar .......................................................................................... 26

Bobot Kering Akar ................................................................................. 26

Jumlah Polong Berisi Per Tanaman ....................................................... 27

Jumlah Polong Hampa Per Tanaman ..................................................... 28

Bobot Biji Per Tanaman ......................................................................... 29

Bobot 100 biji Kering ............................................................................ 31

Indeks Panen .......................................................................................... 32

Pembahasan .................................................................................................... 34

Pengaruh Pemberian Asam Askorbat Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Kedelai (Glycine max L.(Merill) ..................................... 34

Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Kedelai (Glycine max L.(Merill) ..................................... 37

Pengaruh Interaksi Pemberian Asam Askorbat dan

Cekaman Kekeringan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Kedelai (Glycine max L.(Merill) ........................................................... 39

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ............................................................................................ 42

Saran ....................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

vii

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Jumlah daun kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan umur 8 MST ........................................ 19

2. Diameter batang kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 21

3. Jumlah cabang produktif kedelai dengan pemberian asam

askorbat pada kondisi cekaman kekeringan ...................................... 22

4. Total luas daun kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 23

5. Umur berbunga kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 24

6. Umur panen kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 25

7. Volume akar kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 26

8. Bobot kering akar kedelai dengan pemberian asam askorbat

pada kondisi cekaman kekeringan ..................................................... 27

9. Jumlah polong berisi per tanaman kedelai dengan pemberian

asam askorbat pada kondisi cekaman kekeringan. ............................ 28

10. Jumlah polong hampa per tanaman kedelai dengan pemberian

asam askorbat pada kondisi cekaman kekeringan ............................. 29

11. Bobot biji per tanaman kedelai dengan pemberian asam askorbat

pada kondisi cekaman kekeringan ..................................................... 30

12. Bobot 100 biji kering kedelai dengan pemberian asam askorbat

pada kondisi cekaman kekeringan ..................................................... 31

13. Indeks panen kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.............................................................. 33

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

viii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

No. Hal.

1. Struktur vitamin C (asam askorbat) ................................................... 8

2. Hubungan jumlah daun kedelai pada 8 MST dengan cekaman

kekeringan ......................................................................................... 20

3. Hubungan total luas daunkedelai pada 8 MST dengan cekaman

kekeringan ......................................................................................... 23

4. Hubungan bobot biji per tanaman kedelai dengan cekaman

kekeringan ......................................................................................... 30

5. Hubungan bobot 100 biji kering kedelai dengan cekaman

kekeringan ......................................................................................... 32

6. Hubungan indeks panen kedelai dengan cekaman kekeringan.......... 33

7. Kapasitas lapang metode alhricks ...................................................... 64

8. Tanaman seluruhnya .......................................................................... 6

9. Penyiraman ........................................................................................ 64

10. Aplikasi asam askorbat ...................................................................... 64

11. Perbandingan cekaman kekeringan ................................................... 64

12. Perbandingan cekaman kekeringan 80% KL dengan

asam askorbat ................................................................................... 64

13. Perbandingan cekaman kekeringan 60% KL dengan

asam askorbat .................................................................................... 64

14. Perbandingan cekaman kekeringan 40% KL dengan

asam askorbat .................................................................................... 64

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal.

1. Deskripsi varietas wilis ...................................................................... 46

2. Bagan plot penelitian ......................................................................... 47

3. Bagan polibeg per plot ....................................................................... 47

4. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian ............................................ 48

5. Penetapan kadar air tanah .................................................................. 49

6. Penetapan kadar air tanah kapasitas lapang (Metode Alricks) .......... 50

7. Data pengamatan jumlah daun 8 MST kedelai pada perlakuan ........ 51

8. Tabel sidik ragam jumlah daun 8 MST kedelai pada perlakuan ....... 51

9. Data pengamatan diameter batang kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 52

10. Tabel sidik ragam diameter batang kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 52

11. Data pengamatan jumlah cabang produktif kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 53

12. Tabel sidik ragam jumlah cabang produktif kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 53

13. Data pengamatan total luas daun kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 54

14. Tabel sidik ragam total luas daun kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 54

15. Data pengamatan umur berbunga kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 55

16. Tabel sidik ragam umur berbunga kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 55

17. Data pengamatan umur panen kedelai pada perlakuan pemberian

asam askorbat dan cekaman kekeringan ............................................ 56

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

x

18. Tabel sidik ragam umur panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 56

19. Data pengamatan polong berisi per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 57

20. Tabel sidik ragam polong berisi per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 57

21. Data pengamatan polong hampa per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 58

22. Tabel sidik ragam polong hampa per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan ......... 58

23. Data pengamatan volume akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 59

24. Tabel sidik ragam volume akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 59

25. Data pengamatan bobot kering akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 60

26. Tabel sidik ragam bobot kering akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 60

27. Data pengamatan bobot biji per tamanan kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 61

28. Tabel sidik ragam bobot biji per tamanan kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 61

29. Data pengamatan bobot 100 biji kering kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 62

30. Tabel sidik ragam bobot 100 biji kering kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 62

31. Data pengamatan indeks panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 63

32. Tabel sidik ragam indeks panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan .......................... 63

33. Gambar penelitian .............................................................................. 64

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna karena bisa digunakan

sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri pengolahan. Produksi kedelai

Indonesia saat ini masih dalam tingkat yang belum dapat mengimbangi laju

peningkatan kebutuhan kedelai sehingga Indonesia termasuk pengimpor kedelai

yang cukup banyak (Purwanto dan Agustono, 2010).

Produksi kedelai tahun 2015 sebanyak 963,18 ribu ton biji kering,

meningkat sebanyak 8,19 ribu ton (0,86 persen) dibandingkan tahun 2014.

Peningkatan produksi kedelai tersebut terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 30,50

ribu ton, sementara di Pulau Jawa terjadi penurunan produksi sebanyak 22,31 ribu

ton. Peningkatan produksi kedelai terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar

0,17 kuintal/hektar (1,10 %), meskipun luas panen mengalami penurunan seluas

1,59 ribu hektar (0,26 %) (BPS, 2015)

Rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia antara lain disebabkan oleh

faktor alam, biotik, teknik budidaya serta fisiologi tanaman kedelai. Program

ekstensifikasi untuk memenuhi kebutuhan kedelai dapat dilakukan dengan

pembukaan areal yang umumnya marjinal salah satunya adalah dengan

memanfaatkan lahan kering yang salah satu kendalanya adalah stres kekeringan.

Di Indonesia terdapat sekitar 133.7 juta ha lahan kering yang tersebar di pulau-

pulau utama di luar Jawa yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya

(Syatrianty et al., 2012).

Cekaman kekeringan berhubungan dengan kondisi kandungan kadar air

tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai baik vegetatif maupun

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

2

fase generatif. Penurunan tekanan turgor dilakukan tanaman untuk

mempertahankan kadar air dalam jaringan tanaman dan untuk mengurangi

transpirasi. Kondisi cekaman kekeringan juga menyebabkan tanaman berbunga

lebih awal (Sarjan dan Isman, 2014).

Salah satu pendekatan untuk mendorong toleransi stres oksidatif yang

akan meningkatkan substrat enzim pada tingkat sel adalah asam askorbat. Asam

askorbat merupakan metabolit utama yang penting pada tanaman yang berfungsi

sebagai antioksidan, kofaktor enzim dan sebagai modulator sel sinyal dalam

beragam proses fisiologis penting, termasuk biosintesis dinding sel, metabolit

sekunder dan phytohormones, toleransi stress, photoprotection, pembelahan dan

pertumbuhan sel (Wolucka et al., 2005).

Aktivitas antioksidan asam askorbat dikaitkan dengan ketahanan tanaman

terhadap stres oksidatif. Kemudian tingkat endogen asam askorbat menjadi sangat

penting dalam regulasi perkembangan penuaan (Farouk, 2011). Fungsi lain

askorbat adalah dalam metabolisme besi dengan mempertahankan besi pada

tingkat reduksi askorbat sehingga memicu penyerapan besi. Selain itu askorbat

juga memobilisasi besi dari deposit feritin (Drevan, 2011).

Menurut penelitian Amira dan Abdul, (2014) menyatakan bahwa

pertumbuhan tanaman kedelai secara signifikan berkurang dengan perlakuan

cekaman kekeringan pada kondisi kapasitas lapang 60% dan 40%, sedangkan

penggunaan asam askorbat pada konsentrasi 100 dan 200 mg l- 1, cenderung

mengurangi efek berbahaya dari defisit air yang tinggi terhadap pertumbuhan dan

kandungan kimia pada tanaman kedelai di Arab Saudi. Asyura (2017) meyatakan

bahwa pemberian asam askorbat 500 ppm tidak berpengaruh nyata terhadap

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

3

parameter amatan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai pada kondisi

cekaman kekeringan

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

respon pertumbuhan dan produksi kedelai dengan cekaman kekeringan yang

diatasi dengan pemberian asam askorbat sebagai antioksidan dengan konsentrasi

yang lebih rendah.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemberian asam askorbat terhadap

pertumbuhan dan produksi kedelai pada kondisi cekaman kekeringan.

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh nyata menurunkan pertumbuhan dan produksi kedelai pada

aplikasi cekaman kekeringan.

Ada pengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai

pada pemberian asam askorbat.

Ada pengaruh nyata meningkatkan pada pemberian asam askorbat

terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada kondisi cekaman

kekeringan.

Kegunaan Penelitian

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi

pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Klasifikasi kedelai adalah kingdom ; Plantae, divisi ; Spermatophyta,

sub divisi ; Angiospermae, kelas ; Dicotyledoneae, ordo ; Polypetales,

family ; Leguminosae, genus; Glycine, spesies ; Glycine max (L.) Merrill

(Steenis, 2005).

Struktur akar tanaman kedelai terdiri atas akar lembaga (radikula), akar

tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis) berupa akar rambut.

Akar kedelai memiliki kemampuan membentuk bitil akar (nodul)

(Badan Penyuluhan, 2015).

Bintil-bintil akar bentuknya bulat atau tidak beraturan yang merupakan

koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bakteri ini bersimbiosis dengan

nitrogen bebas dari udara. Jumlah nitrogen yang dapat ditambat bakteri ini

berkisar 40-70% dari seluruh nitrogen yang dibutuhkan tanaman

(Badan Penyuluhan, 2015).

Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe

determinate dan indeterminate. Pada kondisi normal, jumlah buku berkisar 15-30

buah. Jumlah buku batang indeterminate umumnya lebih banyak dibandingkan

batang determinate. (Irwan, 2006).

Tanaman kedelai mempunyai dua bentuk daun yang dominan, yaitu stadia

kotiledon yang tumbuh saat tanaman masih berbentuk kecambah dengan dua helai

daun tunggal dan daun bertangkai tiga (trifoliate leaves) yang tumbuh selepas

masa pertumbuhan. Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320

buah/m2, daun mempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

5

Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu antara

3-20 buah/mm2 (Irwan, 2006).

Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.Tangkai bunga umumnya tumbuh

dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak

tangkai daun sangat beragam, antara 2-25 bunga. Warna bunga yang umum pada

berbagai varietas kedelai hanya dua, yaitu putih dan ungu (Irwan, 2006).

Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya

bunga pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong yang terbentuk

pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiap

kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih dari 50,

bahkan ratusan. Warna polong, dari hijau menjadi kuning kecoklatan pada saat

masak (Irwan, 2006).

Biji kedelai yang terdapat pada polong yang berjumlah 2-3 biji. Setiap biji

kedelai mempunyai ukuran antara 7-13 g/100. Bentuk biji bervariasi, tergantung

pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur. Warna kulit biji

bervariasi mulai dari kuning, hijau, coklat, hitam, atau kombinasi campuran dari

warna-warna tersebut (Irwan, 2006).

Syarat Tumbuh

Iklim

Kedelai dapat tumbuh dengan curah hujan yang merata sehingga

kebutuhan air pada tanaman kedelai dapat terpenuhi. Pada fase perkecambahan air

merupakan hal terpenting. Kebutuhan air akan bertambah sesuai dengan umur

tanaman. Kebutuhan air tertinggi pada saat berbunga dan pengisian polong. Pada

umumnya kebutuhan air tanaman kedelai berkisar 350 – 450 mm selama masa

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

6

pertumbuhan kedelai, dan curah hujan dalam hitungan pertahunnya adalah sekitar

1.500-2.500 mm/tahun (Prihatman, 2000).

Tanaman menghendaki suhu tanah yang optimal sekitar 300C untuk

mendukung proses perkecambahannya. Disamping suhu tanah kedelai

menghendaki suhu lingkungan yang optimal untuk proses pembentukan bunga

yaitu 25-280C. Kedelai dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada

ketinggian tempat berkisar 20-300 m dpl. (Hardiatmi, 2009).

Kedelai termasuk tanaman berhari pendek, artinya kedelai tidak mampu

berbunga jika panjang hari melebihi batas kritis yaitu 15 jam per hari. Oleh sebab

itu pada daerah topik yang panjang hari 12 jam kedelai akan mengalami

penurunan produksi karena masa berbunganya menjadi pendek (Irwan, 2006).

Tanah

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase

dan aerasi tanah yang cukup baik serta air yang cukup selama pertumbuhan

tanaman. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik pada tanah alluvial, regosol,

grumosol, latosol atau andosol. Pada tanah yang kurang subur (miskin unsur hara)

dan jenis tanah podsolik merah kuning, perlu diberi pupuk organik dan

pengapuran (Hanum, 2008).

Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu

persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam

pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan

menyebabkan busuknya akar. Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu

antara 5,8–7, namun pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

7

baik. Dengan menambah kapur 2 – 4 ton per ha, pada umumnya hasil panen dapat

ditingkatkan (Prihatman, 2000).

Asam Askorbat

Asam askorbat merupakan produk alami dari tanaman yang memiliki

fungsi penting sebagai antioksidan dan enzim serta tampaknya memiliki peran

penting mengurangi kofaktor. Ini berpartisipasi dalam berbagai proses. Asam

askorbat dikaitkan dengan kloroplas stres oksidatif fotosintesis. Selain itu, asam

askorbat memiliki sejumlah peran lainnya dalam pembelahan sel dan modifikasi

protein. Salah satu pendekatan untuk mendorong toleransi stres oksidatif akan ke

bertindak sebagai substrat utama dalam jalur siklik detoksifikasi enzimatik

hidrogen peroksida (Salama et al, 2014).

Asam askorbat mudah dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Dengan

demikian maka vitamin C juga berperan dalam menghambat reaksi oksidasi yang

berlebihan dalam tubuh dengan cara bertindak sebagai antioksidan. Dalam tubuh,

vitamin C berperan sebagai suatu kofaktor dalam reaksi hidrosilasi dan amidasi.

Pada sintesis kolagen, vitamin C mempercepat hidroksilasi prolin dan lisin pada

prokolagen menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin, serta menstimulasi sintesis

peptida kolagen. Vitamin C meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan

dalam pembentukan hormon oksitosin (Ardiansyah, 2014).

Salah satu upaya untuk meningkatkan toleransi terhadap stres oksidatif

adalah dengan aplikasi asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat adalah molekul

yang berukuran kecil, larut dalam air, merupakan antioksidan yang bertindak

sebagai substrat utama dalam jalur siklik detoksifikasi enzimatik hidrogen

peroksida. Asam askorbat adalah zat pertama dalam detoksifikasi dan menetralkan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

8

radikal superoksida. Asam askorbat juga berperan penting dalam fotoproteksi,

regulasi fotosintesis, serta proses pertumbuhan tanaman seperti pembelahan sel

dan ekspansi dinding sel (Ardiansyah, 2014).

Gambar 1. Struktur Vitamin C (Asam askorbat)

Cekaman Kekeringan

Cekaman kekeringan merupakan kondisi lingkungan tanaman tidak

menerima asupan air yang cukup, sehingga tanaman tidak dapat melakukan proses

pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Cekaman kekeringan adalah

masalah utama pada hasil produksi tanaman di seluruh dunia. Dampak kekeringan

mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman, terutama

pada tahap pengisian biji (Farooq et al., 2009).

Kekeringan yang terjadi pada tanaman dapat mepengaruhi proses

morfologi, anatomi, fisiologi, dan biokimia. Hal ini terjadi dimana sebagian

stomata daun menutup sehingga CO2 yang akan masuk terhambat dan terjadi

penurunan aktifitas fotosintesis. Cekaman ini juga memicu terjadinya cekaman

oksidatif yakni suatu keadaan lingkungan yang mengalami peningkatan Reactive

Oxygen Spesies (ROS) akibat adanya suatu over reduksi dari proses fotosintesis.

Peningkatan ROS yang bersifat radikal bebas dapat menyebabkan

ketidakseimbangan antara ROS tersebut dan status antioksidan yang ada didalam

tanaman (Setiawan et al.,2015).

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

9

Strategi tanaman toleran menghadapi kondisi cekaman kekeringan dimulai

pada fase perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif dengan membentuk formasi

akar yang dalam dan percabangan akar yang banyak. Pertumbuhan tanaman

(tajuk) ditunjang oleh perakaran yang dalam dan besar. Pertumbuhan akar yang

lebih besar memberi peluang untuk mengabsorbsi air lebih banyak pada lapisan

tanah yang lebih dalam dengan lengas tanah lebih besar dibanding dipermukaan

tanah. Absorbsi air yang cukup oleh akar pada kondisi cekaman kekeringan

berpengaruh terhadap tajuk tanaman (Efendi dan Azrai, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

10

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian + 32 meter diatas permukaan laut,

pada bulan Juli- Oktober 2017.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedelai varietas wilis

yang digunakan sebagai indikator tanaman yang diamati, asam askorbat sebagai

perlakuan yang akan diaplikasi pada tanaman kedelai, top soil sebagai media

tanam, polibeg untuk wadah media tanam, plastik untuk membuat rumah plastik,

selang yang digunakan untuk saluran penyiraman, pupuk Urea, TSP dan KCl,

label, fungisida, insektisida, air serta bahan lain sebagai pendukung penelitian ini.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk mengolah

tanah, sprayer sebagai wadah untuk asam askorbat, pisau untuk memotong plastik,

timbangan analitik untuk menimbang bobot tanah pada pengukuran kapasitas

lapang, oven, gelas ukur, dan peralatan lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan

2 faktor perlakuan yaitu :

Faktor I : Cekaman Kekeringan (K) dengan 3 taraf yaitu :

K1 : 80 % Kapasitas Lapang (KL)

K2 : 60 % Kapasitas Lapang (KL)

K3 : 40 % Kapasitas Lapang (KL)

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

11

Faktor II : Pemberian Asam Askorbat (A) per aplikasi dengan 4 taraf konsentrasi

yaitu :

A0 : Tanpa Asam Askorbat (Kontrol)

A1 : Asam Askorbat (100 ppm)

A2 : Asam Askorbat (200 ppm)

A3 : Asam Askorbat (300 ppm) 2

Sehingga diperoleh 12 kombinasi yaitu :

K1A0 K2A0 K3A0

K1A1 K2A1 K3A1

K1A2 K2A2 K3A2

K1A3 K2A3 K3A3

Jumlah ulangan : 3 ulangan

Jumlah polibeg/plot : 4 polibeg

Jumlah plot : 36

Jumlah polibeg : 144 polibeg

Jumlah tanaman/polibeg : 1 tanaman

Jumlah tanaman seluruhnya : 144 tanaman

Jumlah sampel/plot : 4

Jumlah sampel seluruhnya : 144

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam

berdasarkan model linier sebagai berikut :

Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + εijk

i = 1, 2, 3, j = 1, 2, 3 k = 1, 2, 3, 4

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

12

Yijk : Hasil pengamatan pada blok ke-i akibat tingkat cekaman kekeringan

(K) pada taraf ke-j dan konsentrasi asam askorbat (A) pada taraf ke-k.

μ : Nilai tengah.

ρi : Efek dari blok ke-i.

αj : Efek dari tingkat cekaman kekeringan (K) pada taraf ke-j

βk : Efek dari konsentrasi asam askorbat (A) pada taraf ke-k

(αβ)jk : Efek interaksi tingkat cekaman kekeringan (K) pada taraf ke-j dan

konsentrasi asam askorbat (A) pada taraf ke-k.

εijk : Efek galat pada blok ke-i akibat cekaman kekeringan (K) pada taraf ke-j

dan konsentrasi asam askorbat (A) pada taraf ke-k.

Jika hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata, maka analisis

dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

13

PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Lahan

Lahan penelitian yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma

dengan alat-alat seperti cangkul dan parang..

Pembuatan Rumah Plastik

Rumah plastik dibuat dengan dengan ukuran 5m x 7m menggunakan

bambu dan plastik yang difungsikan untuk mencegah masuknya air hujan.

Persiapan Media Tanam

Media tanam yang digunakan adalah top soil. Tanah dikering anginkan

sampai mendapatkan tanah dalam kondisi kering udara. Setelah itu dilakukan

perhitungan untuk menentukan kadar air tanah dan kapasitas lapang menggunakan

metoda Alricks dengan rumus sebagai berikut :

% KA = (BTKU-BTKO) x 100%, dimana :

BTKO

KA = Kadar air

BTKU = Bobot tanah kering udara

BTKO = Bobot tanah kering oven (pada suhu 105 0C selama 24 jam)

Pengisian Polibeg

Polibeg diisi media tanah top soil setara 10 kg tanah kering oven. Polibeg

dilapisi plastik untuk mencengah tanah keluar melalui lubang-lubang polibeg.

Pemasangan Selang

Pemasangan selang bertujuan untuk mempermudah penyerapan air secara

merata saat penyiraman. Selang ditancapkan pada bagian pinggir polibeg dengan

panjang selang 20 cm.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

14

Penanaman

Sebelum ditanam terlebih dahulu benih diberi perlakuan rhizogen sebagai

sumber inokulum bakterri Rhizobium. Penanaman dilakukan dengan menanam

benih kedelai dua benih per polibeg.

Perlakuan Cekaman Kekeringan

Aplikasi cekaman kekeringan dilakukan saat tanaman berumur 2 MST

sampai sampai masa R6 (berbiji penuh, setiap polong pada batang utama telah

berisi biji satu atau dua). Aplikasi cekaman kekeringan dengan menggunakan

metode timbang (gravimetri).

Aplikasi Asam Askorbat

Asam askorbat diaplikasikan saat tanaman berumur 2 MST sampai masa

R6 (berbiji penuh, setiap polong pada batang utama telah berisi biji satu atau dua),

dengan interval waktu aplikasi 1 minggu. Aplikasi asam askorbat dilakukan sesuai

perlakuan dengan menyemprotkan di daun tanaman pada pagi hari (pukul 07.00-

08.00 WIB).

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan cara menyiramkan air pada selang dan

permukaan tanah yang sebelumnya telah dilakukan penimbangan. Apabila kondisi

berat polibeg masih konstan, maka penyiraman tidak dilakukan.

Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan Urea 12,5 kg/ha

(0,0625 g/polibeg) , TSP 100 kg/ha (0,5 g/polibeg) dan KCl 50 kg/ha (0,25

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

15

g/polibeg). Pemupukan ke 2 dilakukan pada umur 2 minggu dengan urea 12,5

kg/ha (0,0625 g/polibeg)

Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma. Penyiangan dilakukan

sesuai kondisi di lapangan dengan mencabut gulma secara manual.

Pengajiran

Pengajiran dilakukan pada seluruh tanaman untuk menjaga tanaman agar

tumbuh tegak dan tidak roboh terkena angin.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan

insektisida berbahan aktif Profenofos (2 g/l air) dan Abamektin (20 g/l air).

Pengendalian dilakukan tergantung pada tingkat serangan hama dan penyakit di

lapangan.

Panen

Panen dilakukan dengan cara tanaman dicabut dari polibeg dengan kriteria

panen ditandai dengan terlihatnya kulit polong berwarna kecoklatan, daun

menguning dan gugur .

Peubah Amatan

Jumlah Daun (helai)

Daun dihitung apabila daun telah membuka sempurna dan berbentuk

trifoliate. Daun dihitung setiap minggu yang dimulai saat umur 2 MST sampai

masa V3 (akhir fase vegetatif).

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

16

Diameter Batang (mm)

Diameter batang diukur pada bagian batang bawah pada ketinggian 1 cm

diatas permukaan tanah dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran

dilakukan pada masa V3 (akhir fase vegetatif).

Jumlah Cabang Produktif

Jumlah cabang produktif yang dihitung adalah cabang yang menghasilkan

polong yang berasal dari batang utama tanaman. Pengamatan dilakukan pada saat

saat panen.

Total Luas Daun (cm²)

Total luas daun dihitung dengan mengukur daun trifoliat ke 3 dari tunas

pada masa V3 (akhir fase vegetatif). Masing-masing daun diukur panjang dan

lebar daunnya dengan rumus:

Total luas daun = p x l x k

Keterangan:

p = panjang

l = lebar

k = konstanta

Konstanta daun tengah = 0,6531 dan daun kiri serta kanan = 0,765 (Dartius, 1991)

Umur Berbunga (HST)

Pengamatan umur berbunga dilakukan dengan cara menghitung umur

tanaman mulai saat tanam sampai tanaman memasuki fase generatif (R1) , yaitu

munculnya bunga pada tanaman.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

17

Umur Panen (HST)

Pengamatan umur panen dilakukan dengan cara menghitung umur

tanaman mulai saat tanam sampai fase R8 (tanaman memasuki fase penuaan).

Umur panen dihitung bila polong dan tanaman mengalami penuaan sebanyak 95

%, dengan polong berwarna coklat ataupun coklat kekuningan.

Bobot Kering Akar (g)

Akar yang diukur adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan

dibersihkan dari kotoran kemudian dioven dengan suhu 1050 C selama 24 jam lalu

ditimbang menggunakan timbangan analitik. Pengamatan dilakukan pada saat

panen.

Volume Akar (ml)

Volume akar diukur dengan cara akar dibersihkan dari sisa tanah yang ada

pada akar dengan menggunakan air. Pengukuran dilakukan dengan menggunkan

gelas ukur pada saat panen. Volume akar diperoleh dengan rumus :

Volume akar = Volume2 – Volume1

Keterangan :

Volume1 = volume sebelum akar dimasukkan ke dalam air

Volume2 = volume setelah akar dimasukkan ke dalam air

Jumlah Polong Berisi Per Tanaman (polong)

Jumlah polong dihitung pada setiap tanaman yaitu polong yang telah

berisi. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

Jumlah Polong Hampa Per Tanaman (polong)

Jumlah polong dihitung pada setiap tanaman yaitu polong yang telah

terbentuk namun tidak berisi/hampa. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

18

Bobot Biji Per Tanaman (g)

Biji kedelai dipisahkan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar

matahari sampai polong pecah kemudian ditimbang.

Bobot 100 Biji (g)

Penimbangan dilakukan setelah biji kedelai dikeringkan hingga kadar air

14%, pengeringan dilakukan dengan cara polong dijemur dibawah sinar matahari

selama 2-3 hari. Apabila jumlah biji tidak mencapai 100, maka perhitungan

menggunakan rumus :

Bobot 100 biji kering (g) = Bobot biji per tanaman (g) x 100

Jumlah biji per tanaman (biji)

Indeks panen

Indeks panen dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Indeks panen = Bobot biji per tanaman

Bobot biomasa tanaman + Bobot biji per tanaman

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada

Lampiran 7-32 menunjukkan bahwa perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh

nyata menurunkan seluruh peubah amatan kecuali umur berbunga. Pemberian

asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan seluruh

peubah amatan kecuali umur panen.

Jumlah Daun

Berdasarkan Lampiran 7 dan 8 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan jumlah daun. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah daun.

Jumlah daun pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah daun kedelai umur 8 MST dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…..helai…………..……

K1 (80) 10.17 10.25 10.92 10.42 10.44a

K2 (60) 7.67 7.42 9.83 7.75 8.17b

K3 (40) 6.17 7.17 8.42 7.00 7.19b

Rataan 8.00 8.28 9.72 8.39

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 1. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan jumlah daun dengan rataan tertinggi

10.44 helai yang berbeda nyata menurunkan dengan perlakuan cekaman

kekeringan 60% KL (K2) dengan rataan 8.17 helai dan rataan terendah pada

perlakuan 40% KL (K3) sebesar 7.19 helai. Sedangkan pemberian asam askorbat

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

20

dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah daun dengan asam

askorbat 200 ppm (A2) menghasilkan rataan tertinggi 9.72 helai dan terendah

pada perlakuan tanpa asam askorbat (A0) yaitu 8.00 helai.

Hubungan jumlah daun kedelai pada 8 MST dengan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hubungan jumlah daun kedelai pada 8 MST dengan cekaman

kekeringan.

Gambar 2 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah daun kedelai

pada umur 8 MST dengan cekaman kekeringan adalah linear negatif dimana

jumlah daun terus menurun seiring dengan peningkatan cekaman kekeringan

hingga 40% KL.

Diameter Batang

Berdasarkan Lampiran 9 dan 10 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan diameter batang. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan diameter batang.

Diameter batang pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 2.

Ŷ = -1.625x + 11.84

r = 0.95

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

80% 60% 40%

Jum

lah

Dau

n (

hel

ai)

8 M

ST

% KL

80 60 40

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

21

Tabel 2. Diameter batang kedelai umur 8 MST dengan pemberian asam askorbat

pada kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....mm….….……..……

K1 (80) 3.46 3.34 3.48 3.44 3.43a

K2 (60) 3.07 2.99 3.02 3.42 3.12b

K3 (40) 2.74 2.99 3.01 3.20 2.99b

Rataan 3.09 3.11 3.17 3.35

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 2. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan diameter batang dengan rataan tertinggi

3.43 mm yang berbeda nyata menurunkan dengan perlakuan cekaman kekeringan

60% (K2) dengan rataan 3.12 mm dan rataan terendah pada perlakuan 40% KL

(K3) sebesar 2.99 mm. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi

berpengaruh tidak nyata meningkatkan diameter batang dengan asam askorbat

300 ppm (A3) menghasilkan rataan tertinggi 3.35 mm dan terendah pada

perlakuan tanpa asam askorbat (A0) yaitu 3.09 mm.

Jumlah Cabang Produktif

Berdasarkan Lampiran 11 dan 12 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan jumlah cabang produktif. Sedangkan pemberian

asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah cabang

produktif.

Jumlah cabang produktif pada pemberian asam askorbat dan cekaman

kekeringan dapat dilihat pada Tabel 3.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

22

Tabel 3. Jumlah cabang produktif kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....cabang….………..……

K1 (80) 3.67 3.33 3.50 3.17 3.42a

K2 (60) 2.00 1.92 2.17 1.83 1.98b

K3 (40) 0.83 1.42 1.58 1.67 1.38c

Rataan 2.17 2.22 2.42 2.22

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 3. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan jumlah cabang produktif dengan rataan

tertinggi 3.42 cabang yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman kekeringan

60% (K2) dengan rataan 1.98 cabang dan pada perlakuan 40% KL (K3) sebesar

1.38 cabang. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak

nyata meningkatkan jumlah cabang produktif dengan asam askorbat 200 ppm

(A2) menghasilkan rataan tertinggi 2.42 cabang dan terendah pada perlakuan

asam askorbat 0 ppm (A0) yakni 2.17 cabang.

Total Luas Daun

Berdasarkan Lampiran 13 dan 14 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan total luas daun. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan total luas daun.

Total luas daun pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 4.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

23

Tabel 4. Total luas daun kedelai umur 8 MST dengan pemberian asam askorbat

pada kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....cm2….….……..……

K1 (80) 561.72 539.83 665.65 575.53 585.68a

K2 (60) 346.48 355.35 403.48 395.31 375.16b

K3 (40) 263.27 332.65 306.65 351.91 313.62b

Rataan 390.49 409.28 458.59 440.92

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 4. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan total luas daun dengan rataan tertinggi

585.68 cm2 yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman kekeringan 60% (K2)

dengan rataan 375.16 cm2dan perlakuan dengan rataan 40% KL (K3) sebesar

313.62 cm2. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak

nyata meningkatkan total luas daun dengan asam askorbat 200 ppm (A2)

menghasilkan rataan tertinggi 458.59 cm2

dan terendah pada perlakuan tanpa asam

askorbat (A0) yaitu 390.49 cm2.

Hubungan total luas daun kedelai pada 8 MST dengan cekaman

kekeringan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hubungan total luas daun kedelai pada 8 MST dengan cekaman

kekeringan.

Ŷ = -136.0x + 696.8

r = 0.909

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

80% 60% 40%

To

tal

Lu

as D

aun (

cm2)

% KL

80 60 40

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

24

Gambar 3 menunjukkan bahwa hubungan antara total luas daun kedelai

pada umur 8 MST dengan cekaman kekeringan adalah linear negatif dimana total

luas daun terus menurun seiring dengan peningkatan cekaman kekeringan

hingga 40% KL.

Umur Berbunga

Berdasarkan Lampiran 15 dan 16 diketahui bahwa cekaman kekeringan,

pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan

umur berbunga.

Umur berbunga pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Umur berbunga kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

………….………hari…………………..

K1 (80) 43.00 43.00 43.00 42.67 42.92

K2 (60) 42.67 43.33 43.00 43.33 43.08

K3 (40) 43.33 43.33 42.67 42.33 42.92

Rataan 43.00 43.22 42.89 42.78

Berdasarkan Tabel 5. diketahui bahwa pengaruh perlakuan cekaman

kekeringan pada 60% KL (K2) menghasilkan umur berbunga dengan rataan waktu

lebih lama yaitu 43.08 hari dan tercepat pada perlakuan 80% KL (K1) dan

40% KL (K3) yaitu 42.92 hari. Sedangkan pemberian asam askorbat 100 ppm

(A1) menghasilkan umur berbunga dengan rataan waktu lebih lama yaitu 43.22

hari dan tercepat pada perlakuan asam askorbat 300 ppm (A3) yaitu 42.78 hari.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

25

Umur Panen

Berdasarkan Lampiran 17 dan 18 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan umur panen. Sedangkan pemberian asam askorbat

berpengaruh tidak nyata meningkatkan umur panen dan interaksi berpengaruh

nyata menurunkan umur panen.

Umur panen pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Umur panen kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....hari….….……..……

K1 (80) 94.08a 90.83a 94.00ab 93.42ab 93.08a

K2 (60) 90.83bcd 92.83abc 92.25abc 92.00abc 91.98b

K3 (40) 89.25d 92.33abc 90.33bc 89.17cd 90.27b

Rataan 91.39 92.00 92.19 91.53

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkan Tabel 6. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan waktu umur panen lebih lama yaitu 93.08

hari yang berbeda nyata menurunkan pada 60% KL (K2) dengan rataan waktu

lebih cepat yaitu 91.98 hari dan 40% KL (K3) 90.27 hari. Sedangkan perlakuan

pemberian asam askorbat 200 ppm (A2) menghasilkan rataan waktu umur panen

lebih lama yaitu 92.19 hari dan pada perlakuan tanpa asam askorbat (A0)

menghasilkan rataan waktu umur panen lebih cepat yaitu 91.39 hari. Interaksi

perlakuan cekaman kekeringan 80%KL (K1) dan tanpa asam askorbat (A0) K1A0

menghasilkan umur panen lebih lama yaitu 94.08 hari, sedangkan interaksi

perlakuan K3A3 menghasilkan umur panen lebih cepat yaitu 89.17 hari.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

26

Bobot Kering Akar

Berdasarkan Lampiran 19 dan 20 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan bobot kering akar. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan bobot kering akar.

Bobot kering akar pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Bobot kering akar kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…......g….….….…..……

K1 (80) 1.00 0.96 0.99 0.96 0.98a

K2 (60) 0.92 0.95 0.90 0.94 0.93b

K3 (40) 0.82 0.89 0.89 0.88 0.87c

Rataan 0.92 0.93 0.93 0.93

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 7. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan bobot kering akar dengan rataan tertinggi

0.98 gram yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman kekeringan 60% (K2)

dengan rataan 0.93 gram dan rataan terendah pada perlakuan 40% KL (K3)

0.87 gram. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak

nyata meningkatkan bobot kering akar dengan asam askorbat 200 ppm (A2)

menghasilkan rataan tertinggi 0.93 gram dan terendah pada perlakuan tanpa asam

askorbat (A0) yaitu 0.92 gram.

Volume Akar

Berdasarkan Lampiran 21 dan 22 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan volume akar. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan volume akar.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

27

Rataan volume akar pada perlakuan pemberian asam askorbat dan

cekaman kekeringan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Volume akar kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…......ml….…..….…..……

K1 (80) 1.10 1.11 1.17 1.14 1.13a

K2 (60) 1.03 1.02 1.01 1.02 1.02b

K3 (40) 0.93 0.97 0.98 0.95 0.96b

Rataan 1.02 1.04 1.05 1.04

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 8. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan volume akar dengan rataan tertinggi

1.13 ml yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman kekeringan 60% (K2)

dengan rataan 1.02 ml dan rataan terendah pada perlakuan 40% KL (K3) 0.96 ml.

Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata

meningkatkan volume akar dengan asam askorbat 200 ppm (A2) menghasilkan

rataan tertinggi 1.05 ml dan terendah pada perlakuan tanpa asam askorbat (A0)

yaitu 1.02 ml.

Jumlah Polong Berisi Per Tanaman

Berdasarkan Lampiran 23 dan 24 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan jumlah polong berisi per tanaman. Sedangkan

pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan

jumlah polong berisi per tanaman.

Jumlah polong berisi per tanaman pada pemberian asam askorbat dan

cekaman kekeringan dapat dilihat pada Tabel 9.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

28

Tabel 9. Jumlah polong berisi per tanaman kedelai dengan pemberian asam

askorbat pada kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....polong….….……..……

K1 (80) 13.67 15.08 12.67 13.17 13.65a

K2 (60) 8.42 7.67 6.83 9.17 8.02b

K3 (40) 4.00 3.92 3.67 5.50 4.27c

Rataan 8.69 8.89 7.72 9.28

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 9. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan jumlah polong berisi per tanaman dengan

rataan tertinggi 13.65 polong yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman

kekeringan 60% (K2) dengan rataan 8.02 polong dan rataan terendah pada

perlakuan 40% KL (K3) 4.27 polong. Sedangkan pemberian asam askorbat dan

interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah polong berisi per tanaman

dengan asam askorbat 300 ppm (A3) menghasilkan rataan tertinggi 9.28 polong

dan terendah pada perlakuan tanpa asam askorbat (A0) yaitu 8.69 polong.

Jumlah Polong Hampa Per Tanaman

Berdasarkan Lampiran 25 dan 26 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan jumlah polong hampa per tanaman. Sedangkan

pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan

jumlah polong hampa per tanaman.

Jumlah polong hampa per tanaman pada pemberian asam askorbat dan

cekaman kekeringan dapat dilihat pada Tabel 10.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

29

Tabel 10. Jumlah polong hampa per tanaman kedelai dengan pemberian asam

askorbat pada kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…....polong….….……..……

K1 (80) 6.83 4.25 6.17 4.25 5.38a

K2 (60) 2.50 2.50 2.58 3.33 2.73b

K3 (40) 0.83 2.17 1.67 1.50 1.54b

Rataan 3.39 2.97 3.47 3.03

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 10. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan jumlah polong hampa per tanaman

dengan rataan tertinggi 5.38 polong yang berbeda nyata dengan perlakuan

cekaman kekeringan 60% (K2) dengan rataan 2.73 polong dan rataan terendah

pada perlakuan 40% KL (K3) 1.54 polong. Sedangkan pemberian asam askorbat

dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatka jumlah polong hampa per

tanaman dengan asam askorbat 200 ppm (A2) menghasilkan rataan tertinggi 3.47

polong dan terendah pada perlakuan asam askorbat 100 ppm (A1) yaitu 2.97

polong.

Bobot Biji Per Tanaman

Berdasarkan Lampiran 27 dan 28 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan bobot biji per tanaman. Sedangkan pemberian

asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata menurunkan bobot biji per

tanaman.

Bobot biji per tanaman pada pemberian asam askorbat dan cekaman

kekeringan dapat dilihat pada Tabel 11.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

30

Tabel 11. Bobot biji per tanaman kedelai dengan pemberian asam askorbat pada

kondisi cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…......g….….….…..……

K1 (80) 3.11 3.49 2.86 2.86 3.08a

K2 (60) 1.92 1.57 1.54 1.86 1.72b

K3 (40) 0.96 0.94 1.00 1.22 1.03c

Rataan 2.00 2.00 1.80 1.98

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 11. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan bobot biji per tanaman dengan rataan

tertinggi 3.08 gram yang berbeda nyata dengan perlakuan cekaman kekeringan

60% (K2) dengan rataan 1.72 gram serta berbeda nyata dengan perlakuan 40%

KL (K3) 1.03 gram. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi

berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biji per tanaman dengan asam askorbat

100 ppm (A1) menghasilkan rataan tertinggi 2.00 gram dan terendah pada

perlakuan asam askorbat 200 ppm (A2) yakni 1.80 gram..

Hubungan bobot biji pertanaman kedelai dengan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Hubungan bobot biji per tanaman kedelai dengan cekaman

kekeringan.

Ŷ = -1.024x + 3.993

r = 0.965

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

80% 60% 40%Bo

bo

t B

iji P

er T

anam

an

(g)

% KL

80 60 40

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

31

Gambar 4 menunjukkan bahwa hubungan antara bobot biji per tanaman

kedelai dengan cekaman kekeringan adalah linear negatif dimana bobot biji per

tanaman terus menurun seiring dengan peningkatan cekaman kekeringan hingga

40% KL.

Bobot 100 Biji

Berdasarkan Lampiran 29 dan 30 diketahui bahwa perlakuan cekaman

kekeringan berpengaruh nyata menurunkan bobot 100 biji. Sedangkan pemberian

asam askorbat serta interaksi berpengaruh tidak nyata menurunkan bobot 100 biji.

Bobot 100 biji pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Bobot 100 biji kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…......g….….….…..……

K1 (80) 9.15 9.49 9.31 8.47 9.11a

K2 (60) 8.47 7.39 8.28 7.58 7.93b

K3 (40) 7.71 8.16 7.46 6.73 7.52b

Rataan 8.44 8.35 8.35 7.59

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 12. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) menghasilkan bobot 100 biji dengan rataan tertinggi

9.11 gram yang berbeda nyata dengan perlakuan 60% KL (K2) dengan rataan7.93

gram dan 40% KL (K3) 7.52 gram sebagai yang terendah. Sedangkan pemberian

asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata menurunkan bobot 100 biji

kering dengan tanpa asam askorbat (A0) menghasilkan rataan tertinggi 8.44 gram

dan terendah pada perlakuan (A3) yaitu 7.59 gram.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

32

Ŷ= -0.794x + 9.773

r = 0.928

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

80% 60% 40%

Bobot

100 b

iji

(g)

% KL

Hubungan bobot 100 biji kedelai dengan cekaman kekeringan dapat

dilihat pada Gambar 5 .

Gambar 5. Hubungan bobot 100 biji kedelai dengan cekaman kekeringan.

Gambar 5 menunjukkan bahwa hubungan antara bobot 100 biji kering

kedelai dengan cekaman kekeringan adalah linear negatif dimana bobot 100 biji

kering terus menurun seiring dengan peningkatan cekaman kekeringan hingga

40% KL.

Indeks Panen

Berdasarkan Lampiran 31 dan 32 diketahui bahwa cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan indeks panen. Sedangkan pemberian asam

askorbat dan interaksi berpengaruh tidak nyata meningkatkan indeks panen.

Indeks panen pada pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan

dapat dilihat pada Tabel 13.

80 60 40

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

33

Tabel 13. Indeks panen kedelai dengan pemberian asam askorbat pada kondisi

cekaman kekeringan.

Cekaman Kekeringan

(%KL)

Asam Askorbat

Rataan A0 A1 A2 A3

0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm

..….……….…........….….….…..……

K1 (80) 0.33 0.39 0.36 0.33 0.35a

K2 (60) 0.35 0.32 0.33 0.34 0.34a

K3 (40) 0.29 0.29 0.27 0.28 0.28b

Rataan 0.32 0.33 0.32 0.32

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%.

Berdasarkam Tabel 13. diketahui bahwa pada perlakuan cekaman

kekeringan 80% KL (K1) memiliki rataan tertinggi 0.35 yangdan 60% KL (K2)

menghasilkan indeks panen dengan rataan 0.34 yang berbeda nyata dengan

perlakuan cekaman kekeringan 40% KL (K3) dengan rataan 0.28 sebagai yang

terendah. Sedangkan pemberian asam askorbat dan interaksi berpengaruh tidak

nyata meningkatkan indeks panen dengan asam askorbat 100 ppm (A1)

menghasilkan rataan tertinggi 0.33 dan terendah pada perlakuan tanpa asam

askorbat (A1) yaitu 0.32.

Hubungan indeks panen kedelai dengan cekaman kekeringan dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Hubungan indeks panen kedelai dengan cekaman kekeringan.

Ŷ = -0.035x + 0.394

r = 0.905

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0,35

0,40

80% 60% 40%

Ind

eks

Pan

en

% KL

80 60 40

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

34

Gambar 6 menunjukkan bahwa hubungan antara indeks panen kedelai

dengan cekaman kekeringan adalah linear negatif dimana indeks penen terus

menurun seiring dengan peningkatan cekaman kekeringan hingga 40% KL.

Pembahasan

Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Kedelai (Glycine max L. (Merill)

Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui bahwa perlakuan

cekaman kekeringan berpengaruh nyata menurunkan peubah amatan pertumbuhan

dan produksi antara lain jumlah daun, diameter batang, total luas daun, jumlah

cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah polong hampa per

tanaman, volume akar, bobot kering akar, bobot kering biji per tanaman, bobot

100 biji, dan indeks panen.

Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan peubah amatan pertumbuhan yaitu jumlah daun

dan total luas daun. Ketersediaan air yang tidak cukup pada media tanam

mengakibatkan tanaman kekurangan suplai air untuk diserap oleh akar namun

respirasi pada daun tetap tinggi. Permintaan air yang berlebihan oleh daun akibat

laju transpirasi mengakibatkan penurunan ukuran dan jumlah daun. Hal ini

dikarenakan tanaman memiliki mekanisme avoidance yaitu melakukan tindakan

proteksi diri dalam mengatasi kekurangan air dengan mengecilkan ukuran atau

menutup stomata daun untuk mengurangi trasnsiprasi dan mengoptimalkan

penggunaan air dalam mempertahankan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan

literatur Mapegau (2006) yang menyatakan bahwa tanaman yang mengalami

cekaman air stomata daunnya menutup sebagai akibat menurunnya turgor sel daun

sehingga mengurangi jumlah CO2 yang berdifusi ke dalam daun. Selain itu

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

35

dengan menutupnya stomata, laju transpirasi menurun sehingga mengurangi

suplai unsur hara dari tanah ke tanaman, karena transpirasi pada dasarnya

memfasilitasi laju aliran air dari tanah ke tanaman, sedangkan sebagian besar

unsur hara masuk ke dalam tanaman bersama-sama dengan aliran air.

Aboyami (2008) juga menyatakan bahwa tanaman kedelai yang mengalami

kekeringan pada fase vegetatif mengalami penurunan pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat besar.

Perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh nyata menurunkan peubah

amatan pertumbuhan yaitu diameter batang dan jumlah cabang produktif.

Peningkatan intensitas cekaman kekeringan menurunkan ukuran diameter batang

dan jumlah cabang produktif. Hal ini diduga karena kebutuhan air tanaman yang

tidak cukup mengakibatkan penurunan tekanan turgor sel sehingga aktivitas

pembelahan sel dan fotosintetis tanaman terganggu. Air memiliki peran penting

sebagai bahan baku pelarut dalam absorbsi nutrisi dan unsur hara dari dalam

tanah. Kekurangan air juga mengakibatkan aktivitas metabolisme pembuluh

xylem dan floem serta translokasi asimilat berkurang yang mengakibatkan

laju pertumbuhan menjadi terhambat. Hal ini sesuai dengan literatur

Sarjan dan Isman (2014) yang menyatakan cekaman kekeringan berhubungan

dengan kondisi kandungan kadar air tanah akan mempengaruhi pertumbuhan

tanaman kedelai baik vegetatif maupun fase generatif. Sperry dan Tyree (1988)

menyatakan bahwa penurunan tekanan turgor dilakukan tanaman untuk

mempertahankan kadar air dalam jaringan tanaman dan untuk mengurangi

transpirasi. Cekaman kekeringan dapat menyebabkan terjadinya embolisme pada

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

36

xilem. Embolisme dapat menghambat aliran air dalam kolom yang dapat

menyebabkan kematian tajuk, cabang bahkan seluruh tanaman.

Perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh nyata menurunkan peubah

amatan volume akar dan bobot kering akar. Hal ini dikarenakan tanaman

mengalami pemanjangan akar namun dalam bentuk pengecilan ukuran dan

menumbuhkan banyak cabang akar. Pemanjangan akar difungsikan untuk mencari

air lebih dalam lagi kedalam tanah. Kondisi ini merupakan salah satu mekanisme

toleransi tanaman kedelai terhadap cekaman kekeringan. Hal ini sesuai dengan

literatur Supijatno (2012) yang menyatakan bahwa tanaman yang mengalami

kekurangan air memiliki kemampuan mengambil air secara maksimal dengan

perluasan dan kedalaman sistem perakaran yang meningkat. Ritche (1980)

menyatakan bahwa proses yang sensitif terdapat kekurangan air adalah

pembelahan sel. Hal ini dapat diartikan bahwa pertumbuhan tanaman sangat peka

terhadap defisit (cekaman) air karena berhubungan dengan turgor dan hilangnya

turgiditas dapat menghentikan pembelahan dan pembesaran sel yang

mengakibatkan tanaman lebih kecil.

Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan cekaman kekeringan

berpengaruh nyata menurunkan peubah amatan produksi yaitu jumlah polong

berisi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji kering per

tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen. Keberadaan air yang minim

mengakibatkan jumlah produksi tanaman kedelai menurun. Hal ini dikarenakan

tanaman yang kekurangan air akan berdampak pada proses penyerapan air oleh

akar untuk disuplai ke daun sehingga mengganggu aktivitas fotosintesis yang

mengakibatkan pengguguran bunga dan cadangan makanan yang terbentuk pada

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

37

polong terhambat. Aktivitas metabolisme tanaman dipengaruhi oleh keadaan air

yang merupakan komponen utama pelarut nutrisi dan unsur hara dari reaksi

fotosintesis yang menghasilkan hasil akhir berupa glukosa dan karbohidrat. Hal

ini sesuai dengan literatur Hendriyani dan Setiari (2009) yang menyatakan bahwa

cekaman air pada masa generatif, misalnya pada saat pengisian polong, akan

menurunkan produksi. Kurangnya ketersediaan air akan menghambat sintesis

klorofil pada daun akibat laju fotosintesis yang menurun dan terjadinya

peningkatan temperatur dan transpirasi yang menyebabkan disentegrasi klorofil.

Daneshian dan Zare (2005) menyatakan bahwa hasil panen tanaman kedelai

menurun dengan meningkatnya cekaman kekeringan. Penurunan hasil pada

kondisi kekeringan berhubungan penurunan jumlah polong yang disebabkan oleh

keguguran bunga pada masa pembungaan dan mempengaruhi pembentukan

jumlah biji per polong yang disebabkan oleh kurangnya air pada masa

pembungaan dan tahap pengisian biji.

Pengaruh Pemberian Asam Askorbat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Kedelai (Glycine max L. (Merill)

Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui bahwa pemberian

asam askorbat berpengaruh tidak nyata meningkatkan jumlah daun, diameter

batang, total luas daun, umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif,

jumlah polong berisi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji

kering per tanaman, bobot 100 biji kering, volume akar, bobot kering akar, dan

indeks panen.

Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian asam askorbat

berpengaruh tidak nyata meningkatkan seluruh peubah amatan pertumbuhan yaitu

jumlah daun, total luas daun, diameter batang, jumlah cabang produktif, umur

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

38

berbunga, umur panen, volume akar, dan bobot kering akar. Efek dari pemberian

asam askorbat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan

kedelai yang dilihat dari perlakuan kontrol yaitu tanpa pemberian asam askorbat.

Hal ini diduga karena keberadaan jumlah besaran konsentrasi asam askorbat pada

tanaman bervariasi di setiap jaringan yang berbeda dan berfluktuasi selama fase

perkembangan serta memiliki sifat tanggap terhadap cekaman abiotik yang

berbeda-beda. Menurut Lin dan Wang (2002) menyatakan bahwa kemampuan

enzim antioksidan berbeda-beda dalam menghadapi cekaman oksidatif, oleh

karena itu keseimbangan antara ROS dan kemampuan antioksidan sangat penting

bagi tanaman. Selain itu tiap genotipe tanaman memiliki keseimbangan yang

berbeda antara ROS dan antioksidan, oleh karena itu masing-masing genotipe

memiliki ketahanan yang berbeda.

Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian asam askorbat

berpengaruh tidak nyata menurunkan peubah amatan produksi yaitu jumlah

polong berisi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per

tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen. Hal ini di diduga karena antioksidan

alami yang tersedia secara endogen pada tanaman kedelai masih cukup untuk

mengatur pertumbuhannya. Sehingga penambahan asam askorbat secara eksogen

cenderung tidak memberikan pengaruh pada peningkatan pertumbuhan. Hal ini

sesuai dengan literatur Farouk (2011) yang menyatakan bahwa aktivitas

antioksidan asam askorbat dikaitkan dengan ketahanan tanaman terhadap stres

oksidatif. Kemudian tingkat endogen asam askorbat menjadi sangat penting dalam

regulasi perkembangan penuaan. Hasil pembentukan polong yang berlangsung

kurang baik tidak hanya disebabkan oleh faktor internal seperti sifat genetiknya,

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

39

namun faktor eksternal seperti cekaman kekeringan dan serangan hama serta

lingkungan yang tidak kondusif juga mempengaruhi pertumbuhan dan hasil

tanaman. Hal ini didukung oleh Asyura (2017) yang menyatakan bahwa tanpa

pemberian antioksidan mampu meningkatkan produksi tanaman kedelai. Ukuran

biji yang dihasilkan ditentukan secara genetik, namun faktor lingkungan selama

fase pengisian biji juga berpengaruh. Salah satu faktor lingkungan yang

merugikan adalah cekaman kekeringan.

Pengaruh Interaksi Pemberian Asam Askorbat dan Cekaman Kekeringan

Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. (Merill).

Berdasarkan data pengamatan dan sidik ragam diketahui bahwa interaksi

berpengaruh nyata menurunkan umur panen.

Analisis statistik menunjukkan bahwa waktu umur panen terpanjang yaitu

pada perlakuan 80% KL (K1) dan tanpa asam askorbat (A0) (K1A0) dengan

rataan 94.08 hari dan tersingkat pada perlakuan 40% KL (K3) dan pemberian

asam askorbat 300 ppm (A0) (K3A3) dengan rataan 89.17 hari. Hal ini diduga

karena proses jaringan yang mensuplai asimilat atau organ tanaman yang aktif

untuk berfotosintesis (source) lebih dominan dari pada jaringan yang menampung

asimilat (sink). Tanaman cenderung fokus mensuplai nutrisi untuk pertumbuhan

tanaman sedangkan hasil fotosintesis cenderung lambat untuk disimpan menjadi

cadangan makanan. Maka dari itu, tanaman masih mengalami pertumbuhan

walaupun telah memasuki masa generatif sehingga seolah-olah tanaman menjadi

bersifat indeterminate padahal tanaman hanya melakukan proteksi diri dari

cekaman kekeringan. Hal ini sesuai dengan literatur Behesti dan Fard (2010)

menyatakan bahwa penurunan proses fotosintesis merupakan faktor utama yang

membatasi hasil dan semua komponen hasil. Proses fotosintesis yang terganggu

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

40

berakibat menurunnya hasil dan semua komponen hasil. Proses fotosintesis yang

terganggu berakibat menurunnya hasil biji, dan komponen hasil lainnya. Bila

tanaman mengalami cekaman kekeringan selama fase pengisian biji, sedangkan

fotosintesis tidak dapat mencukupi kebutuhan dari sink maka tanaman akan

menggunakan senyawa asimilat yang tersimpan dari bagian tanaman lain seperti

biji dan batang, sehingga terjadi penurunan bobot kering biji dan batang.

Asam askorbat memberikan pengaruh yang tidak signifikan dalam proses

pengisian polong. Kerusakan tanaman yang dihasilkan dari Reaktif Oksigen

Spesies (ROS) diduga masih mampu diatasi oleh antioksidan yang dimiliki oleh

tanaman itu sendiri yaitu berupa asam askorbat. Hal ini menunjukkan bahwa

ketidakberhasilan asam askorbat yang diberikan secara eksogen dimungkinkan

karena tanaman tidak hanya membutuhkan satu jenis antioksidan saja untuk

menetralisir kondisi buruk pada tubuhnya, namun tanaman juga membutuhkan

antioksidan jenis lain didalam tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan. Hal ini

sesuai dengan literatur Muchtadi (2000) yang menyatakan bahwa antioksidan

merupakan senyawa fitokimia bioaktif dengan berbagai sifat fungsional yang

terkandung dalam bahan pangan terutama bahan pangan nabati. Selain asam

askorbat, terdapat beberapa antioksidan lain yaitu karotenoid, α-tokoferol, vitamin

A, klorofil, flavonoid, tanin, riboflavin dan asam-asam organik tertentu.

Interaksi asam askorbat yang diaplikasi pada tanaman kedelai dengan

kondisi cekaman kekeringan belum mampu memberikan hasil yang produktif

pada pertumbuhan dan produksi kedelai. Umur panen yang berkurang secara

signifikan diduga bukan hasil pemberian asam askorbat, melainkan mekanisme

tanaman yang mempercepat kematangan kedelai sebagai akibat dari tercekam

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

41

kekeringan air. Hal ini sesuai dengan literature Mitra (2001) yang menyatakan

bahwa escape didefinisikan sebagai kemampuan tumbuhan untuk menyelesaikan

siklus hidupnya sebelum mengalami stres kekeringan yang sangat ekstrim;

mekanisme yang biasa dilakukan adalah dengan berbunga dan berbuah lebih awal.

Avoidance adalah kemampuan tumbuhan untuk menjaga agar potensial air tubuh

tetap tinggi (mendekati nilai nol - kurang negatif) yaitu dengan mengoptimalkan

sistem perakaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyerap

air dalam jumlah relatif banyak serta mempertahankan kandungan air di dalam

jaringan. Tolerance meliputi kemampuan suatu spesies/varietas tumbuhan untuk

tetap hidup dan tetap melakukan fungsi meskipun mengalami cekaman

kekeringan.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

42

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Cekaman kekeringan yang semakin meningkat (80% - 40% KL)

berpengaruh nyata menurunkan terhadap semua peubah amatan

pertumbuhan dan produksi kedelai.

2. Pemberian asam askorbat berpengaruh tidak nyata meningkatkan terhadap

semua peubah amatan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.

3. Interaksi pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan tidak

memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi

kedelai.

Saran

Disarankan menggunakan varietas kedelai yang tahan terhadap cekaman

kekeringan bila ingin melihat pengaruh asam askorbat terhadap pertumbuhan dan

produksi kedelai yang tercekam kekeringan air.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

43

DAFTAR PUSTAKA

Amira M. S and Abdul Qados, 2014. Effect of Ascorbic Acid antioxidant on

Soybean (Glycine maxL.) plants grown under water stress conditions.

Department of Biology, College of Science, Princess Nora Bint Abdul

Rahman University. Deanship of Scientific Research, Princess Nora Bint

Abdul Rahman University,Kingdom of Saudi Arabia.

Aboyami YA. 2008. Comparative growth and grain yield responses of early and

late soybean maturity group to induced soil moisture stress at different

growth stages. World J Agric Sci. 4(1):71-78.

Ardiansyah, M. 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Hasil Seleksi

Terhadap Pemberian Asam Askorbat dan Inokulasi Fungi Mikoriza

Arbuskular di Tanah Salin. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Arora, A., Sairam, R. K. and Srivastava, G. C. 2002. Oxidative stress and

antioxidative system in plants. Current Science. 82(10):1227-1238.

Asyura L. A. G, 2017. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai

(GlycinemaxL.)Terhadap Perlakuan Cekaman Kekeringan dan

PemberianAntioksidan Asam Salisilat dan Asam Askorbat. Program

Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian USU. Medan.

Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian, 2015. Perbenihan

Kedelai. Pelatihan Teknis Budidaya Kedelai Bagi Penyuluh Pertanin dan

Babinsa . Pusat Pelatihan Pertanian .

BPS. 2015. Badan Pusat Statitsitik. Luas panen, produksi dan produktivitas

kedelai.http://www.bps.go.id. Diakses tanggal 20 Januari 2017.

Beheshti RA, Fard BB. 2010. Dry matteraccumulation and remobilization in grain

sorghum genotypes (Sorghumbicolor L. Moench) under droughtstress.

Australian Journal of CropScience 4(3) : 185-189.

Daneshian J, and Zare D. 2005. Diversity forresistance drought on soybean. J.

Agric.Sci., 1: 23-50.

Drevan, 2011. Vitamin-c-asam-askorbat. Diunduh dari http://drevan.scribd.com.

Efendi, R. dan M. Azrai. 2010. Tanggap Genotipe Jagung terhadap Cekaman

Kekeringan: Peranan Akar. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 29 (1):

1-10.

Farooq, M., A. Wahid, N. Kobayashi, D. Fujita, S.M.A. Basra, 2009. Plant

drought stress: effect, mechanisms and management. Agron.Sustain.

Dev., 29: 185-212.

Farouk, S. 2011. Ascorbic acid and α-tocopherol minimize salt-induced wheat leaf

senescence. Journal of Stress Physiology & Biochemistry. Vol.7 No.3.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

44

Hanum. C, Wahyu Q, Mugnisjah, Sudirman Yahya, Didi Sopandy, Komarudin

Idris, dan Asmarlaili Sahar, 2007. Pertumbuhan Akar Kedelai pada

Cekaman Aluminium, Kekeringan dan Cekaman Ganda Aluminium dan

Kekeringan. Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar Bali.

Hanum. C, 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Direktorat Pembinaan Kejuruan

Pertanian. Bandung.

Hardiatmi. J. M. S, 2009. Pemanfaatan Jasad Renik Mikoriza Untuk Memacu

Pertumbuhan Tanaman Hutan. Dikutip Dari http://unsri.ac.id.

Hendriyani, I. S dan N. Setiari. 2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan

Kacang Panjang(Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan Air yang

Berbeda. J. Sains & Mat. 17(3): 145-150.

Irwan, A. W, 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.)Merill).

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Padjadjaran Jatinangor. 2006.

Kusfebriani, 2010. Makalah Fisiologi Tumbuhan . Perkecambahan dan Dormansi.

FMIPA Universitas Negeri Jakarta.

Lie Jin, Hery Winarsi, Deddy Muchtadi. 2012. Phenolic Compound

and Antioxidan Activity of Bulb Extract of Six Lilium Species Native to

China, Molecules. hlm. 9362.

Lin, J. And Wang, G. 2002. Doubled CO2 Could Improve the Drought Tolerance

Better in Sensitive Cultivars Than in Tolerant Cultivars in Spring Wheat.

Plant Science 163 627-637.

Mapegau. 2006. Pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

kedelai (Glycine max L. Merril). Kultura 41 : 43 – 49.

Mitra J. 2001. Genetics and genetic improvement of drought resistance in crop

Plants Current Science 80 (6), 758-763.

Muchtadi, D. 2000. Sayur-sayuran, Sumber Serat dan Antioksidan : Mencegah

Penyakit Degeneratif. Dept. Teknologi Pangan dan Gizi. IPB. 102hal.

Nurhayati, 2009. Pengaruh Cekaman Air Pada Dua Jenis Tanah Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai ( Glycine Max L.) Merril). Fakultas

Pertanian Unsyiah. Darussalam Banda Aceh.

Purwanto dan T. Agustono, 2010.Kajian Fisiologi Tanaman Kedelai Pada

Berbagai Kepadatan Gulma Teki Dalam Kondisi Cekaman Kekeringan.

Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

45

Prihatman, 2000. Kedelai (Glycine maxL.). http://www.ristek.go.id. Diakses pada

tanggal 26 Januari 2017

Ritche, J. T. 1980 Climate and soil water,In Moving up the yield curve.Advace

and obstacle, Spec. Publ. No.39. p: 1–23.

Salama, Z. A., El-Nour, E. A. A. A., El Fouly, M. M., dan Gaafar, A. A. 2014.

Ascorbic foliar spray counteracting effect of salinity on growth, nutrients

concentrations, photosynthesis, antioxidant activities and lipid

peroxidation of Bean (Phaseulus vulgaris L.) cultivars. American Journal

of Agricultural and Biological Sciences 9 (3) : 384-393.

Sarjan M. dan Isman Sab’I, 2014. Karakteristik Polong Kedelai Varitas Unggul

yang Terserang Hama Pengisap Polong (Riptortus linearis) pada

Kondisi Cekaman Kekeringan. Fakultas Pertanian. Unversitas Mataram.

Setiawan, R., Soedradjad, R., & Siswoyo, T. A. (2015). Pengaruh Cekaman

Kekeringan Terhadap Pertumbuhan dan Karakter. [Skripsi]. Fakultas

Pertanian, Universitas Jember. Jember.

Sperry, J.S., M.T. Tyree. 1988. Mechanism of water stressinduced xilem

embolism. Plant Physiol. 88:581-587.

Steenis, V.C.G.G.J., 2005. Flora. Cetakan kesepuluh. PT Pradnya Paramita.

Jakarta.

Supijatno. 2012. Studi mekanisme toleransi genotipe padi gogo terhadap cekaman

ganda pada lahan kering di bawah naungan. Disertasi. Institut Pertanian

Bogor. Bogor

Syatrianty A, Syaiful, Amin Ishak, Novaty E. Dungga, dan Muh. Riadi, 2012.

Peran Conditioning Benih Dalam Meningkatkan Daya Adaptasi

Tanaman Kedelai Terhadap Stres Kekeringan, Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Wolucka B. A. Goossens, A. and Inze, D, 2005. Methyl Jasmonate Stimulates the

de novo Biosynthesis of Vitamin C in Plant Cell Suspensions, J. Exp.

Botany, 56: 2527-2538.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

46

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Wilis

Varietas Wilis

Dilepas Tahun : 21 Juli 1983

SK Mentan : TP240/519 Kpts/7/1983

Nomor Induk : B 3034

Asal : Hasil seleksi keturunan

Persilangan Orba x No. 1682

Hasil rata-rata : 1,6 ton/ha

Warna hipokotil : Ungu

Warna batang : Hijau

Warna daun : Hijau - hijau tua

Warna bulu : Coklat tua

Warna bunga : Ungu

Warna kulit biji : Kuning

Warna polong tua : Coklat tua

Warna hylum : Coklat tua

Tipe tumbuh : Determinit

Umur berbunga : + 39 hari

Umur matang : 80-85 hari

Tinggi tanaman : + 50 cm

Bentuk biji : Oval, agak pipih

Bobot 100 biji : + 10 gr.

Kandungan protein : 37,0 %

Kandungan minyak : 18,0 %

Kerebahan : Tahan rebah

Ketahanan Terhadap Penyakit : Agak tahan karat daun dan virus

Benih penjenis : Dipertahankan di Balittan Bogor dan

Balittan Malang.

Pemulia : Sumarno, Darman M Arsyad., Rodiah

dan Ono Sutrisno.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

47

Lampiran 2. Bagan Plot Penelitian

BLOK 1

BLOK 2

BLOK 3

K2A2

K2A0

K1A3

30 cm

K3A1

K1A2

K3A3

K1A2

K1A3

K1A0

40 cm

K1A3

K2A2

K2A2

K3A0

K3A1

K2A0

K2A3

K2A1

K3A0

K1A0

K3A3

K3A2

K1A1

K3A0

K2A1

K3A3

K1A1

K3A1

K2A0

K3A2

K1A2

K3A2

K1A0

K1A1

K2A1

K2A3

K2A3

Lampiran 3. Bagan Polibag Per Plot

8 cm

U

S

B T

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

48

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

No Pelaksanaan Penelitian Minggu Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Persiapan lahan X

2 Pembuatan rumah plastik X X

3 Pengeringan tanah X X

4 Persiapan tanam X X

5 Pengisian polybag X

6 Pemasangan Selang X

7 Penanaman X

8 Perlakuan cekaman kekeringan X X X X X X X X X X

9 Pengaplikasian asam askorbat X X X X X X X X X X

10 Pemeliharaan tanaman

Penyiraman Setiap hari

Pemupukan X X

Penyiangan Disesuaikan dengan kondisi lapangan

Pengajiran Disesuaikan dengan kondisi lapangan

Pengendalian Hama dan Penyakit Disesuaikan dengan kondisi lapangan

12 Panen X

13 Peubah Amatan

Jumlah daun (helai) X X X X X X X

Diameter batang (mm) X

Total luas daun (cm2) X

Umur berbunga (hari) X

Umur panen (hari) X

Bobot kering akar (g) X

Volume akar (ml) X

Jumlah cabang produktif X

Jumlah polong berisi (polong) X

Jumlah polong hampa (polong) X

Bobot biji per tanaman (g) X

Bobot 100 biji (g) X

Indeks Panen X

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

49

Lampiran 5. Penetapan Kadar Air Tanah

1. Disiapkan alat seperti cawan timbang, timbangan analitik, oven,

desikartor, dan sendok tanah.

2. Timbanglah 10 gram tanah kering udara dan masukkan kedalam botol

timbangan/cawan/beaker glass 50-100 ml.

3. Masukkan cawan tadi kedalam oven selama 5 jam pada suhu 1050 Celcius

sampai tidak terjadi pengurangan berat lagi.

4. Setelah perlakuan 2, keluarkan dan masukkan ke dalam eksikator

pendingin, lalu timbang dan akhirnya diperoleh berat kering yang konstan.

5. Perhitungan :

Misalkan berat tanah kering udara = BTKU

Berat ranah kering oven = BTKO

Maka kadar air tanah kering udara =

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

50

Lampiran 6. Penetapan Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang

(Metode Alricks)

1. Disiapkan alat seperti beaker glass (400-1000 ml), pipa kaca, lembaran

plastic penutup, cawan timbang, pasir,timbangan, oven, desikator, sendok

tanah.

2. Masukkan pasir kedalam beker gelas dengan hati hati sejumlah ¼ dari

tinggi beaker glass.

3. Letakkan pipa kaca ditengah-tengahnya, baru kemudian tuangkan contoh

tanah kering udara yang akan diperiksa setinggi 2/3 dari beaker glass. Pipa

kaca ini berfungsi untuk mengalirkan udara.

4. Siramkan air dengan hati-hati pada permukaan tanah, sebaiknya

menggunakan batang pengaduk sampai air merembes kebatas pasir.

5. Tutup dengan plastic untuk mencegah penguapan air dan letakkan di

tempat yang sejuk selama 24 jam.

6. Setelah itu pindahkan sejumlah tanah dari beaker glass kecawan timbang,

tanah yang dipermukaan di sisihkan.

7. Timbanglah contoh tanah tersebut.

8. Masukkan kedalam oven dengan suhu 1050-110

0 Celcius selama 5 jam

sampai tidak terjadi penurunan berat lagi.

9. Kemudian tanah dimasukkan kedalam eksikator.

10. Perhitungan :

Kapasitas Lapang =

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

51

Lampiran 7. Data pengamatan jumlah daun 8 MST kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 12.00 9.25 9.25 30.50 10.17

K1A1 12.00 8.50 10.25 30.75 10.25

K1A2 12.25 11.75 8.75 32.75 10.92

K1A3 12.00 11.50 7.75 31.25 10.42

K2A0 8.75 7.00 7.25 23.00 7.67

K2A1 7.75 9.00 5.50 22.25 7.42

K2A2 8.75 9.00 11.75 29.50 9.83

K2A3 7.50 8.00 7.75 23.25 7.75

K3A0 6.50 7.25 4.75 18.50 6.17

K3A1 9.00 5.75 6.75 21.50 7.17

K3A2 8.00 7.50 9.75 25.25 8.42

K3A3 6.00 6.75 8.25 21.00 7.00

Total 110.50 101.25 97.75 309.50

Rataan 9.21 8.44 8.15 8.60

Lampiran 8. Tabel sidik ragam jumlah daun 8 MST kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 7.23 3.62 1.59 3.44 tn

Perlakuan 11 86.78 7.89 3.48 2.26 *

K 2 66.71 33.36 14.71 3.44 *

Linier 1 63.38 63.38 27.95 4.30 *

Kuadratik 1 3.34 3.34 1.47 4.30 tn

A 3 15.91 5.30 2.34 3.05 tn

KxA 6 4.16 0.69 0.31 2.55 tn

Galat 22 49.89 2.27

Total 35 143.91

FK 2660.84

KK 17.52%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

52

Lampiran 9. Data pengamatan diameter batang kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 3.50 3.74 3.16 10.39 3.46

K1A1 3.78 3.11 3.14 10.03 3.34

K1A2 4.10 3.21 3.13 10.44 3.48

K1A3 3.48 3.67 3.17 10.32 3.44

K2A0 3.11 3.17 2.93 9.21 3.07

K2A1 2.89 3.09 2.98 8.96 2.99

K2A2 3.11 2.93 3.02 9.05 3.02

K2A3 3.35 3.47 3.45 10.27 3.42

K3A0 2.72 2.95 2.56 8.22 2.74

K3A1 3.23 2.88 2.86 8.97 2.99

K3A2 2.94 2.95 3.14 9.03 3.01

K3A3 3.11 3.31 3.19 9.60 3.20

Total 39.29 38.48 36.71 114.48

Rataan 3.27 3.21 3.06 3.18

Lampiran 10. Tabel sidik ragam diameter batang kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.29 0.15 2.73 3.44 tn

Perlakuan 11 1.98 0.18 3.38 2.26 *

K 2 1.25 0.63 11.78 3.44 *

Linier 1 1.19 1.19 22.49 4.30 *

Kuadratik 1 0.06 0.06 1.08 4.30 tn

A 3 0.39 0.13 2.47 3.05 tn

KxA 6 0.33 0.06 1.04 2.55 tn

Galat 22 1.17 0.05

Total 35 3.44

FK 364.03

KK 7.25%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

53

Lampiran 11. Data pengamatan jumlah cabang produktif kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 4.00 4.00 3.00 11.00 3.67

K1A1 3.50 3.25 3.25 10.00 3.33

K1A2 4.50 2.25 3.75 10.50 3.50

K1A3 2.50 4.25 2.75 9.50 3.17

K2A0 2.50 1.75 1.75 6.00 2.00

K2A1 2.50 2.25 1.00 5.75 1.92

K2A2 2.75 2.25 1.50 6.50 2.17

K2A3 2.00 1.50 2.00 5.50 1.83

K3A0 1.50 0.75 0.25 2.50 0.83

K3A1 1.25 1.00 2.00 4.25 1.42

K3A2 1.75 0.75 2.25 4.75 1.58

K3A3 2.00 1.75 1.25 5.00 1.67

Total 30.75 25.75 24.75 81.25

Rataan 2.56 2.15 2.06 2.26

Lampiran 12. Tabel sidik ragam jumlah cabang produktif kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 1.72 0.86 2.15 3.44 tn

Perlakuan 11 28.27 2.57 6.41 2.26 *

K 2 26.40 13.20 32.93 3.44 *

Linier 1 25.01 25.01 62.39 4.30 *

Kuadratik 1 1.39 1.39 3.46 4.30 tn

A 3 0.32 0.11 0.27 3.05 tn

KxA 6 1.55 0.26 0.64 2.55 tn

Galat 22 8.82 0.40

Total 35 38.81

FK 183.38

KK 28.05%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

54

Lampiran 13. Data pengamatan total luas daun kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 713.37 471.07 500.71 1685.15 561.72

K1A1 657.28 531.16 431.04 1619.48 539.83

K1A2 700.55 728.48 567.93 1996.96 665.65

K1A3 476.65 972.83 277.12 1726.60 575.53

K2A0 345.76 429.75 263.92 1039.43 346.48

K2A1 410.82 476.77 178.47 1066.06 355.35

K2A2 279.86 539.55 391.05 1210.45 403.48

K2A3 387.25 449.69 348.99 1185.92 395.31

K3A0 276.27 307.75 205.79 789.80 263.27

K3A1 570.48 171.15 256.31 997.94 332.65

K3A2 246.62 277.79 395.53 919.94 306.65

K3A3 281.16 242.72 531.86 1055.74 351.91

Total 5346.06 5598.71 4348.72 15293.48

Rataan 445.50 466.56 362.39 424.82

Lampiran 14. Tabel sidik ragam total luas daun kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 72805.65 36402.83 1.55 3.44 tn

Perlakuan 11 536541.96 48776.54 2.08 2.26 tn

K 2 488508.68 244254.34 10.40 3.44 *

Linier 1 444112.55 444112.55 18.91 4.30 *

Kuadratik 1 44396.14 44396.14 1.89 4.30 tn

A 3 25382.06 8460.69 0.36 3.05 tn

KxA 6 22651.22 3775.20 0.16 2.55 tn

Galat 22 516778.45 23489.93

Total 35 1126126.06

FK 6496960.50

KK 36.08%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

55

Lampiran 15. Data pengamatan umur berbunga kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 42.00 43.00 44.00 129.00 43.00

K1A1 42.00 43.00 44.00 129.00 43.00

K1A2 42.00 43.00 44.00 129.00 43.00

K1A3 42.00 43.00 43.00 128.00 42.67

K2A0 42.00 43.00 43.00 128.00 42.67

K2A1 44.00 43.00 43.00 130.00 43.33

K2A2 42.00 43.00 44.00 129.00 43.00

K2A3 43.00 43.00 44.00 130.00 43.33

K3A0 42.00 44.00 44.00 130.00 43.33

K3A1 42.00 44.00 44.00 130.00 43.33

K3A2 43.00 43.00 42.00 128.00 42.67

K3A3 42.00 42.00 43.00 127.00 42.33

Total 508.00 517.00 522.00 1547.00

Rataan 42.33 43.08 43.50 42.97

Lampiran 16. Tabel sidik ragam umur berbunga kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 8.39 4.19 10.32 3.44 *

Perlakuan 11 3.64 0.33 0.81 2.26 tn

K 2 0.22 0.11 0.27 3.44 tn

A 3 0.97 0.32 0.80 3.05 tn

KxA 6 2.44 0.41 1.00 2.55 tn

Galat 22 8.94 0.41

Total 35 20.97

FK 66478.03

KK 1.48%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

56

Lampiran 17. Data pengamatan umur panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 95.25 95.75 91.25 282.25 94.08

K1A1 91.00 90.25 91.25 272.50 90.83

K1A2 93.50 93.25 95.25 282.00 94.00

K1A3 95.75 93.00 91.50 280.25 93.42

K2A0 88.50 93.75 90.25 272.50 90.83

K2A1 92.00 93.00 93.50 278.50 92.83

K2A2 92.75 93.75 90.25 276.75 92.25

K2A3 92.25 92.25 91.50 276.00 92.00

K3A0 89.25 89.25 89.25 267.75 89.25

K3A1 92.75 93.50 90.75 277.00 92.33

K3A2 88.00 94.00 89.00 271.00 90.33

K3A3 90.25 89.75 87.50 267.50 89.17

Total 1101.25 1111.50 1091.25 3304.00

Rataan 91.77 92.63 90.94 91.78

Lampiran 18. Tabel sidik ragam umur panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 17.09 8.54 3.21 3.44 tn

Perlakuan 11 95.14 8.65 3.25 2.26 *

K 2 48.19 24.10 9.04 3.44 *

Linier 1 47.46 47.46 17.81 4.30 *

Kuadratik 1 0.73 0.73 0.27 4.30 tn

A 3 3.93 1.31 0.49 3.05 tn

KxA 6 43.02 7.17 2.69 2.55 *

Galat 22 58.62 2.66

Total 35 170.85

FK 303233.78

KK 1.78%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

57

Lampiran 19. Data pengamatan bobot kering akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 0.97 1.03 1.00 3.00 1.00

K1A1 1.01 0.96 0.90 2.87 0.96

K1A2 1.06 0.95 0.97 2.98 0.99

K1A3 1.07 0.90 0.91 2.88 0.96

K2A0 0.94 0.89 0.94 2.77 0.92

K2A1 0.93 0.97 0.94 2.84 0.95

K2A2 0.91 0.91 0.89 2.71 0.90

K2A3 0.89 0.94 0.98 2.82 0.94

K3A0 0.82 0.83 0.82 2.47 0.82

K3A1 0.89 0.90 0.88 2.67 0.89

K3A2 0.85 0.84 0.98 2.67 0.89

K3A3 0.86 0.89 0.90 2.65 0.88

Total 11.19 11.02 11.12 33.33

Rataan 0.93 0.92 0.93 0.93

Lampiran 20. Tabel sidik ragam bobot kering akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.00 0.00 0.26 3.44 tn

Perlakuan 11 0.08 0.01 3.38 2.26 *

K 2 0.07 0.03 14.87 3.44 *

Linier 1 0.07 0.07 29.70 4.30 *

Kuadratik 1 0.00 0.00 0.04 4.30 tn

A 3 0.00 0.00 0.17 3.05 tn

KxA 6 0.02 0.00 1.16 2.55 tn

Galat 22 0.05 0.00

Total 35 0.13

FK 30.86

KK 5.12%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

58

Lampiran 21. Data pengamatan volume akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 1.11 1.07 1.13 3.31 1.10

K1A1 1.20 1.11 1.02 3.33 1.11

K1A2 1.29 1.13 1.09 3.52 1.17

K1A3 1.33 1.03 1.07 3.43 1.14

K2A0 1.09 0.97 1.03 3.09 1.03

K2A1 0.93 1.07 1.07 3.07 1.02

K2A2 0.97 0.98 1.08 3.04 1.01

K2A3 0.95 0.95 1.16 3.06 1.02

K3A0 1.00 0.88 0.92 2.80 0.93

K3A1 1.01 0.93 0.98 2.92 0.97

K3A2 0.93 0.92 1.08 2.93 0.98

K3A3 0.93 0.92 1.01 2.86 0.95

Total 12.75 11.96 12.65 37.36

Rataan 1.06 1.00 1.05 1.04

Lampiran 22. Tabel sidik ragam volume akar kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.03 0.02 2.22 3.44 tn

Perlakuan 11 0.20 0.02 2.60 2.26 *

K 2 0.19 0.09 13.34 3.44 *

Linier 1 0.18 0.18 25.98 4.30 *

Kuadratik 1 0.00 0.00 0.71 4.30 tn

A 3 0.00 0.00 0.21 3.05 tn

KxA 6 0.01 0.00 0.21 2.55 tn

Galat 22 0.15 0.01

Total 35 0.38

FK 38.78

KK 8.04%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

59

Lampiran 23. Data pengamatan polong berisi per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 18.75 9.50 12.75 41.00 13.67

K1A1 15.50 15.50 14.25 45.25 15.08

K1A2 13.25 13.25 11.50 38.00 12.67

K1A3 11.75 15.25 12.50 39.50 13.17

K2A0 10.75 8.25 6.25 25.25 8.42

K2A1 9.00 7.00 7.00 23.00 7.67

K2A2 6.50 7.25 6.75 20.50 6.83

K2A3 8.50 7.00 12.00 27.50 9.17

K3A0 5.00 4.50 2.50 12.00 4.00

K3A1 4.75 3.00 4.00 11.75 3.92

K3A2 3.25 3.25 4.50 11.00 3.67

K3A3 4.00 5.50 7.00 16.50 5.50

Total 111.00 99.25 101.00 311.25

Rataan 9.25 8.27 8.42 8.65

Lampiran 24. Tabel sidik ragam polong berisi per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 6.70 3.35 0.88 3.44 tn

Perlakuan 11 559.38 50.85 13.30 2.26 *

K 2 534.38 267.19 69.90 3.44 *

Linier 1 527.34 527.34 137.96 4.30 *

Kuadratik 1 7.03 7.03 1.84 4.30 tn

A 3 11.82 3.94 1.03 3.05 tn

KxA 6 13.18 2.20 0.57 2.55 tn

Galat 22 84.09 3.82

Total 35 650.17

FK 2691.02

KK 22.61%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

60

Lampiran 25. Data pengamatan polong hampa per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 4.75 11.00 4.75 20.50 6.83

K1A1 7.50 4.25 1.00 12.75 4.25

K1A2 8.75 2.50 7.25 18.50 6.17

K1A3 5.25 5.75 1.75 12.75 4.25

K2A0 3.25 1.00 3.25 7.50 2.50

K2A1 1.50 4.75 1.25 7.50 2.50

K2A2 3.75 1.50 2.50 7.75 2.58

K2A3 2.75 3.50 3.75 10.00 3.33

K3A0 0.75 1.00 0.75 2.50 0.83

K3A1 2.50 1.75 2.25 6.50 2.17

K3A2 2.00 1.25 1.75 5.00 1.67

K3A3 1.25 2.25 1.00 4.50 1.50

Total 44.00 40.50 31.25 115.75

Rataan 3.67 3.38 2.60 3.22

Lampiran 26. Tabel sidik ragam polong hampa per tanaman kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 7.23 3.62 0.92 3.44 tn

Perlakuan 11 112.48 10.23 2.61 2.26 *

K 2 92.42 46.21 11.78 3.44 *

Linier 1 88.17 88.17 22.47 4.30 *

Kuadratik 1 4.25 4.25 1.08 4.30 tn

A 3 1.71 0.57 0.15 3.05 tn

KxA 6 18.34 3.06 0.78 2.55 tn

Galat 22 86.31 3.92

Total 35 206.02

FK 372.17

KK 61.60%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

61

Lampiran 27. Data pengamatan bobot biji per tamanan kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 4.24 2.06 3.03 9.33 3.11

K1A1 3.84 3.53 3.09 10.46 3.49

K1A2 2.98 3.04 2.57 8.59 2.86

K1A3 2.62 3.28 2.68 8.58 2.86

K2A0 2.31 1.96 1.50 5.77 1.92

K2A1 1.79 1.56 1.36 4.71 1.57

K2A2 1.50 1.58 1.53 4.61 1.54

K2A3 1.76 1.48 2.34 5.57 1.86

K3A0 1.21 1.02 0.66 2.89 0.96

K3A1 1.10 0.65 1.08 2.83 0.94

K3A2 1.07 0.82 1.10 2.99 1.00

K3A3 0.92 1.22 1.52 3.66 1.22

Total 25.35 22.19 22.46 70.01

Rataan 2.11 1.85 1.87 1.94

Lampiran 28. Tabel sidik ragam bobot biji per tamanan kedelai pada

perlakuan pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.51 0.26 1.45 3.44 tn

Perlakuan 11 27.35 2.49 14.16 2.26 *

K 2 26.07 13.03 74.21 3.44 *

Linier 1 25.18 25.18 143.35 4.30 *

Kuadratik 1 0.89 0.89 5.06 4.30 *

A 3 0.26 0.09 0.48 3.05 tn

KxA 6 1.03 0.17 0.98 2.55 tn

Galat 22 3.86 0.18

Total 35 31.73

FK 136.14

KK 21.55%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

62

Lampiran 29. Data pengamatan bobot 100 biji kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 9.72 7.92 9.82 27.46 9.15

K1A1 10.45 9.30 8.72 28.46 9.49

K1A2 9.16 9.95 8.82 27.93 9.31

K1A3 8.57 8.43 8.41 25.41 8.47

K2A0 8.34 8.68 8.38 25.41 8.47

K2A1 7.46 7.88 6.83 22.17 7.39

K2A2 9.20 7.64 7.99 24.83 8.28

K2A3 7.73 7.32 7.69 22.75 7.58

K3A0 8.99 7.48 6.65 23.13 7.71

K3A1 7.07 9.47 7.94 24.49 8.16

K3A2 8.56 6.47 7.36 22.39 7.46

K3A3 5.50 7.13 7.56 20.19 6.73

Total 100.77 97.68 96.17 294.61

Rataan 8.40 8.14 8.01 8.18

Lampiran 30. Tabel sidik ragam bobot 100 biji kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.91 0.46 0.63 3.44 tn

Perlakuan 11 23.80 2.16 2.98 2.26 *

K 2 16.32 8.16 11.22 3.44 *

Linier 1 15.16 15.16 20.85 4.30 *

Kuadratik 1 1.16 1.16 1.60 4.30 tn

A 3 4.22 1.41 1.94 3.05 tn

KxA 6 3.26 0.54 0.75 2.55 tn

Galat 22 16.00 0.73

Total 35 40.71

FK 2411.01

KK 10.42%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

63

Lampiran 31. Data pengamatan indeks panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

Perlakuan Ulangan

Total Rataan 1 2 3

K1A0 0.41 0.21 0.37 0.99 0.33

K1A1 0.35 0.37 0.43 1.16 0.39

K1A2 0.30 0.40 0.39 1.09 0.36

K1A3 0.29 0.35 0.35 0.99 0.33

K2A0 0.35 0.38 0.32 1.05 0.35

K2A1 0.38 0.28 0.31 0.97 0.32

K2A2 0.29 0.35 0.36 1.00 0.33

K2A3 0.38 0.28 0.36 1.02 0.34

K3A0 0.33 0.29 0.24 0.86 0.29

K3A1 0.26 0.23 0.39 0.87 0.29

K3A2 0.33 0.26 0.22 0.81 0.27

K3A3 0.23 0.29 0.31 0.83 0.28

Total 3.90 3.70 4.05 11.65

Rataan 0.33 0.31 0.34 0.32

Lampiran 32. Tabel sidik ragam indeks panen kedelai pada perlakuan

pemberian asam askorbat dan cekaman kekeringan.

SK Db JK KT F.Hit F.05 Ket.

Blok 2 0.01 0.00 0.78 3.44 tn

Perlakuan 11 0.04 0.00 1.17 2.26 tn

K 2 0.03 0.02 5.13 3.44 *

Linier 1 0.03 0.03 9.29 4.30 *

Kuadratik 1 0.00 0.00 0.97 4.30 tn

A 3 0.00 0.00 0.14 3.05 tn

KxA 6 0.01 0.00 0.36 2.55 tn

Galat 22 0.07 0.00

Total 35 0.12

FK 3.77

KK 17.64%

Keterangan : tn : tidak nyata

* : nyata

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN ASAM ASKORBAT TERHADAP …

64

Lampiran 33: Gambar Penelitian

KL Metode Alricks Tanaman Seluruhnya

Penyiraman Tanaman Aplikasi Asam Askorbat

Perbandingan K1A0, K2A0, K3A0 Perbandingan K1A0, K1A1, K1A2, K1A3

Perbandingan K1A0, K1A1, K1A2, K1A3 Perbandingan K3A0, K3A1, K3A2, K3A3

Universitas Sumatera Utara