PENGARUH PEMBELAJARAN LINTAS MINAT EKONOMI...
Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN LINTAS MINAT EKONOMI...
PENGARUH PEMBELAJARAN LINTAS MINAT
EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS XI MIA DI SMAN 29
JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
GANISH SYTTA DZULHIJA
NIM 1113015000053
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
i
ABSTRAK
Ganish Sytta Dzulhijja (NIM. 1113015000036). Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Judul Skripsi
“Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa Kelas XI MIA di SMAN 29 Jakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran lintas minat ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa di kelas XI MIA SMAN 29 Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada 59 peserta didik kelas XI MIA dengan teknik sampel yaitu Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil uji instrument angket menunjukan bahwa hasil indikator setiap variabel adalah valid dan reliable. Hasil analisis data dilihat dari hasil uji secara parsial (ujiT) menunjukan bahwa nilai thitung lebih besar dari pada ttabel, yaitu 2,578 > 2,002. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Variabel pembelajaran lintas minat menunjukan hasil yang signifikan terhadap variabel prestasi belajar dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari alfa (𝑎) yaitu 0,013 < 0,05. Hal ini berarti pembelajaran lintas minat ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa nilai R2 sebesar 0,104 atau sebesar 10,4%, sedangkan sisanya sebesar 89,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: Pembelajaran, Lintas Minat Ekonomi, Prestasi Belajar
ii
ABSTRACT
Ganish Sytta Dzulhija (NIM 1113015000036), Departement of Social Sciences
Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Title Thesis “The Effect
of Learning Acrosse Economic Interest on economic learning achievement of
Class XI MIA at SMAN 29 Jakarta”
This study aims to see whether there is an effect of Learning Acrosse Economic Interest on economic learning achievement of Class XI MIA at SMAN 29 Jakarta. This research was conducted at 59 student of class XI MIA with sampling teachniques are carried out by using simple random sampling. Data collection techniques used were questionnaires, structured interviews, observations, and documentasion studies. This research results show the results of the indicators of each variable are valid and reliable. This test results using the T test show that the calculated t value > t tabel, which is 2,578 > 2,002. Thus H0 is rejected and H1 is accepted. Learning Acrosse Economic Interest variables showed significant results on learning achievement variables with a significance value smaller than alpha (𝑎), which is 0.013 < 0.05. this means Learning Acrosse Economic Interest affect the economic learning achievement. The results of the determination of the coefficient test show that the R2 value is 0.104 or 10.4%, while the remaining 89.6% is explained by other factors not examined.
Keywords: Learning, Acrosse Economic Interes, Learning Achievement
Kata Pegantar
Alhamdulillah, segala puji kehadirat illahirobbi Allah SWT yang telah memberikan
segala karunia, nikmat iman, islam dan nikmat kesehatan yang berlimpah dari dunia sampai
akhirat. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan kepada seluruh umatnya yang tulus ikhlas mengikuti
sunah dan langkah-langkah perjuangannya.
Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, bak moril maupun materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga dan Junjungan
Nabi Muhammad SAW.
2. Kedua orang tua tersayang, ibunda alm.Yuana Afida dan ayahanda Nur Agus
Sulistyo yang telah mendukung, memberi curahan kasih sayang dan cinta yang tak
terkira. Adikku terkasih Fadilah Akbar Adiyana Tsani yang selalu memberi
dukungan moril.
3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Ibu Dr. Sururin, M.Ag
4. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, yang senantiasa
memberikan banyak perhatian dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir,
disela-sela kesibukannya.
5. Bapak Drs. H. Nurochim, M.M, Pembimbing skripsi I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti serta selalu memberikan
arahan, nasehat, dan motivasi kepada peneliti.
6. Ibu Annisa Windiarti, M.Sc. Pembimbing skripsi II Terima kasih telah banyak
memberikan pengarahan dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini serta selalu
mendukung penulis dengan pengalaman-pengalaman hidup yang dapat dijadikan
pelajaran bagi penulis untuk lebih baik kedepannya dalam hal karir maupun
berkeluarga.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khusunya prodi Pendidikan
IPS yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi kepada peneliti
selama menempuh pendidikan di banku kuliah.
8. Ibu Setiawati, M.Pd selaku Kepala Sekolah dan Bapak Drs. Sugiatno selaku Wakil
Kepala Sekolah Bid. Kurikulum yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.
9. Ibu Dra. Anna Atyana K A, M.d, guru mata pelajaran Ekonomi kelas XI dan
semua Guru-guru di SMAN 29 Jakarta, terima kasih atas bantuan dan kerja
samanya.
10. Sahabat sejak kecil, yang selalu mendukung peneliti baik semangat, moril dan doa
yang selalu diberikan dua sejoli Anggi Desfitina dan Nur Ika Khoirunisa. Dan
juga geng gadis jalan giok (Gies Indah Paramita, Eka sariyanti Almana, Resta
Aghitsna Rahma), serta Aditya Kusuma Ardana.
11. Teman-teman Ikatan Remaja Masjid Fathullah, khususnya Squad Berfaedah
(Solihin, Tati, Echa, Echi, Handoko, Adi, Aang, Imaroh Dll.)
12. Kepada seluruh keluarga besar Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2013, Khususnya
konsentrasi Ekonomi yang memberikan pengalaman dan nasihat serta ilmu
pengetahuan.
13. M. Solihin,
14. Dan semua pihak yang membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu, namun tidak mengurangi rasa hormat.
Akhirnya, tiada kata yang tersirat selain kata syukur atas karunia-Mu. Peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan.
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan doa yang telah
diberikan menjadi pintu datangnya ridho Allah dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan
akhirat. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Ciputat, 21 Januari 2020
Hormat Saya,
Ganish Sytta Dzulija
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABTRACK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ............................. 7
A. LANDASAN TEORI ......................................................................... 7
1. Program Lintas Minat ..................................................................... 7
a. Kurikulum 2013 .......................................................................... 7
b. Konsep Pembelajaran Lintas Minat ............................................ 9
c. Ketentuan Mata Pelajaran Lintas Minat .................................... 16
2. Prestasi Belajar ............................................................................. 20
a. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................ 20
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 22
3. Mata Pelajaran Ekonomi .............................................................. 29
vi
a. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi ......................................... 29
b. Manfaat Mata Pelajaran Ekonomi ............................................ 29
c. Pengukuran Mata Pelajaran Ekonomi ...................................... 30
B. Penelitian Relevan ............................................................................ 31
C. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 35
D. Kerangka Berfikir ............................................................................. 40
E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45
A. Tempat Penelitian ............................................................................. 45
1. Tempat Penelitian ....................................................................... 45
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 45
B. Metode Penelitian ............................................................................. 45
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ....................................................... 46
D. Variabel Dan Definisi Operasional Variable .................................... 48
1. Variabel Penelitian ..................................................................... 48
2. Definisi Operasional ................................................................... 49
3. Definisi Konseptual .................................................................... 49
E. Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 50
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 51
1. Metode Observasi ................................................................. 51
2. Metode Angket ..................................................................... 51
3. Metode Wawancara .............................................................. 52
4. Dokumentasi ......................................................................... 52
G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 53
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 56
I. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 57
J. Uji Prasyarat Analisis Data .............................................................. 59
K. Koefisien Determinis ........................................................................ 61
L. Uji Hipotesis ..................................................................................... 61
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 64
A. Deskripsi Tempat Penelitian ............................................................. 64
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................ 69
C. Hasil Analisis Dara ........................................................................... 90
D. Hasil Uji Koefisien Determinis ........................................................ 93
E. Analisis Hasil Regresi Dan Uji Hipotesis ........................................ 94
F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 97
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 104
A. Kesimpulan ..................................................................................... 104
B. Implikasi ......................................................................................... 105
C. Saran .............................................................................................. 105
viii
DAFTAR TABEL
KETERANGAN
Tabel 2.1 Mata Pelajaran Wajib dan Peminatan Sma/Ma ............................. 13
Tabel 2.2 Hasil Npenelitian Terdahulu .......................................................... 31
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas Xi Mia ........................................................... 46
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket ............................................................................ 54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara ..................................................................... 55
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pembelajaran.................................................... 56
Tabel 4.1 Daftar Staf Dan Tenaga Kerja Sman 29 Jakarta ............................ 67
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 70
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pilihan Mata Pelajaran............................ 71
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Statistic Deskriptif ................................... 72
Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi ................................................................. 75
Tabel 4.6 Hasil Kuisioner Sub Penetapan Mata
Pelajaran Lintas Minat ................................................................... 78
Tabel 4.7 Hasil Kuisioner Sub Bekal Kehidupan Sehari-Hari ....................... 79
Tabel 4.8 Hasil Kuisioner Sub Jenjang Pendidikan Selanjutnya ................... 80
Tabel 4.9 Hasil Kuisioner Sub Pengembangan Tingkah Laku ...................... 81
Tabel 4.10 Hasil Kuisioner Sub Efektifitas Guru ............................................ 82
Tabel 4.11 Hasil Kuisioner Sub Penguasaan Pengetahuan .............................. 83
Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Sub Keaktifan Peserta Didik ................................ 84
Tabel 4.13 Hasil Output Uji Validitas ............................................................. 90
Tabel 4.14 Hasil Output Uji Reliabilitas .......................................................... 91
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 92
ix
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 93
Tabel 4.17 Hasil Output Koefisien Determinasi ............................................. 94
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Sederhana ................................. 94
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji T ................................................................ 96
x
DAFTAR GAMBAR
KETERANGAN Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ..................................... 43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA ......................................... 69
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Pilihan Lintas Minat ......... 71
Gambar 4.3 Nilai Ekonomi Siswa ................................................ 73
xiii
DAFTAR TABEL
KETERANGAN Tabel 2.1 Mata Pelajaran Wajib dan Peminatan Sma/Ma ................. 13
Tabel 2.2 Hasil Npenelitian Terdahulu ............................................... 31
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas Xi Mia ................................................ 46
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket .................................................................. 54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara ........................................................... 55
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pembelajaran ....................................... 56
Tabel 4.1 Daftar Staf Dan Tenaga Kerja Sman 29 Jakarta ................ 67
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 70
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pilihan Mata Pelajaran ............... 71
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Statistic Deskriptif ......................... 72
Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi ..................................................... 75
Tabel 4.6 Hasil Kuisioner Sub Penetapan Mata
Pelajaran Lintas Minat ........................................................ 78
Tabel 4.7 Hasil Kuisioner Sub Bekal Kehidupan Sehari-Hari ............. 79
Tabel 4.8 Hasil Kuisioner Sub Jenjang Pendidikan Selanjutnya ........ 80
Tabel 4.9 Hasil Kuisioner Sub Pengembangan Tingkah Laku ........... 81
Tabel 4.10 Hasil Kuisioner Sub Efektifitas Guru ................................... 82
Tabel 4.11 Hasil Kuisioner Sub Penguasaan Pengetahuan ................. 83
Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Sub Keaktifan Peserta Didik ...................... 84
Tabel 4.13 Hasil Output Uji Validitas ................................................... 90
Tabel 4.14 Hasil Output Uji Reliabilitas ................................................ 91
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ........................................................... 92
xiv
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas ....................................................... 93
Tabel 4.17 Hasil Output Koefisien Determinasi ................................... 94
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Sederhana ..................... 94
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji T ...................................................... 96
xv
DAFTAR GAMBAR
KETERANGAN Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian .................................... 43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA ......................................... 69
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Pilihan Lintas Minat ......... 71
Gambar 4.3 Nilai Ekonomi Siswa ................................................ 73
DAFTAR LAMPIRAN
Keterrangan
Lampiran 1 Angket Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Pedoman Obserrvasi
Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 5 Hasil Pengelolaan Data Spss
Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 7 Lembar Uji Referensi
Lampiran 8 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Lampiran 9 Raport Lintas Minat Ekonomi Siswa Kelas Xi Mia
Surat-Surat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman era golablisasi yang semakin modern ini perlu adanya
sumber daya manusia yang semakin berkualitas untuk memperkuat daya saing dalam
era golibalisasi saat ini. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
diperlukannya suatu wahana salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan
merupakan aktivitas bimbingan suatu proses pengembangan kualitas diri dalam
meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan serta perilaku
seseorang sebagai aktifitas yang disengaja usaha mencerdaskan manusia melalui
kegiatan pengajaran dan pelatihan.1
Pola pikir manusia semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin modern,2 maka dari itu pendidikan harus dipondasikan dengan
kurikulum, karena setidaknya kurikulum bisa meramalkan hasil yang diharapkan
yang nantinya akan dicapai dalam pendidikan. Kurikulum sudah mengalami
perubahan-perubahan untuk menyelaraskan perubahan zaman yang semakin modern
dan perlu adanya perbaikan dalam mengevaluasi pelaksanaan kurikulum agar
terciptanya trobosan dalam mendesain pendidikan dengan tepat sesuai di zaman
modern.3
Perubahan atau pengembangan kurikulum ini mengacu pada tujuan pendidikan
nasional dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”4
1 Sutrisno, Aliyet Noorhayati, Telaah filsafat pendidikan (jogjakarta: deepublish, 2014), Hal. 13 2 Shobirin, ma’as, M.Pd, Konsep dasar dan implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar, (jogjakarta:
deepublish, 2016), Hal 2 3 Ibid., Hal 3 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 6,
ayat (3).
2
Kurikulum perlu dilakukan pengembangan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, kondisi pendidikan yang berkaitan dengan tantangan pendidikan
baik tantangan internal maupun tantangan eksternal diantaranya adalah mengacu
pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan, mengupayakan sumber daya manusia
yang berkompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar berkurangnya beban
negara, serta penyempurnakan pola pikir peserta didik dalam kemajuan teknologi
dan informasi, arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif
dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.5 Pada tahun
2013 lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) telah
mengembangkan kurikulum baru yang dinamakan dengan kurikulum 2013.
Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan mampu menjawab terhadap beberapa
permasalahan yang melekat dan tantangan yang dihadapi.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum)6. Pada dasarnya, kurikulum 2013 diorientasikan untuk
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat
manusia. Sehingga dalam penerapan kurikulum 2013 terjadi perubahan dan penataan
standar proses pembelajaran dan juga memerlukan perubahan paradigma
pembelajaran.
Penerapan kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Menegah Atas (SMA)
merupakan pendidikan yang mengutamakan pengembangan dan kemampuan peserta
didik. Sehingga pada jenjang SMA terdapat beberapa kelompok mata pelajaran,
diantaranya mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, mata pelajaran lintas
minat dan mata pelajaran pendalaman minat. Kurikulum 2013 ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran
peminatan dan lintas minat sesuai minat dan kebutuhan peserta didik. Menurut
peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pemilihan kelompok mata
5 peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum sekolah menengah atas /madrasah aliyah. 6 Ibid,.
3
pelajaran peminatan di kelompokan dalam 3 kelompok, diantaranya MIA
(Matematika Ilmu Alam), IIS (Ilmu-ilmu Sosial) dan IBB (Ilmu Bahasa dan
Budaya). Perubahan nama MIA dan IIS sudah mulai di realisasikan sesuai dengan
permendikbud yang merupakan nama baru untuk IPA dan IPS.
Dalam penerapan mata pelajaran lintas minat peserta didik diberi kesempatan
untuk mempelajari mata pelajaran di luar kelompok peminatan yang dipilih oleh
peserta didik.7 Untuk pemilihan mata pelajaran lintas minat, pemerintah telah
memberikan kebijakan penuh terhadap satuan pendidikan. Selain itu sekolah lebih
mengetahui minat dan kebutuhan peserta didik yang akan berguna dimasa akan
datang, pemilihan mata pelajaran lintas minat juga disesuaikan dengan kondisi
sekolah tersebut.
Tidak semua satuan pendidikan mengikuti seluruh aturan-aturan Kemendikbud
dalam melakukan pemilihan lintas minat. Satuan pendidikan menyelaraskan antara
peraturan kemendikbud dalam pemilihan lintas minat dengan kondisi satuan
pendidikan pada saat itu. Kurangnya jam mengajar guru, keterbatasan guru pada
semua bidang studi dan sarana pasarana pada satuan penidikan tersebut. Seperti yang
dikutip dalam berita online Republika.co.id.
“Di luar permasalahan sarana dan prasarana ini, tambahanya, juga masih muncul kendala teknis dalam pelaksanaan di lapangan. Khususnya terkait dengan pengaturan pada mata pelajaran pilihan lintas minat dan atau pendalaman minat yang berlaku pada kelas X.; Jika peminatnya banyak dan semua ambil pelajaran tersebut kelasnya penuh. Sebaliknya kalau hanya ada satu siswa yang mengambil mata pelajaran lintas minat ini menjadi tidak efisein, karena satu guru mengajar satu siswa.”8
Pemilihan mata pelajaran lintas minat dengan prestasi belajar sangat
berhubungan erat apabila peserta didik memilih berdasarkan keinginannya sendiri
maka itu akan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dan dapat termotivasi
untuk meraih prestasi yang baik. Namun, pada kenyataannya peserta didik tidak
dapat memilih mata pelajaran lintas minat sesuai dengan minat masing-masing
peserta didik karena mata pelajaran lintas minat ditentukan oleh pihak sekolah sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
7 peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 64 tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah.
8 Implementasi Kurikulum 2013 Masih Dibayangi Banyak Masalah, Jumat 31 January 2014 16:57 WIB, http://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/01/31/n09fnm-implementasi-kurikulum-2013-masih-dibayangi-banyak-masalah
4
Prestasi belajar merupakan proses penilaian akhir untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran dikelas. Hasil belajar
peserta didik dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru untuk dapat memperbaiki
kekurangan yang dimiliki dalam mengajar kepada peserta didik. Keberhasilan
peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang baik perlu juga ditunjang dengan
sarana prasarana yang memadai serta minat yang dimiliki oleh peserta didik.
SMAN 29 Jakarta adalah salah satu sekolah di daerah Tangerang Selatan dan
sudah menerapkan kurikulum 2013 selama 4 tahun terakhir. SMAN 29 Jakarta
memiliki 2 kelompok peminatan, diantanaranya kelompok peminatan IPA dan
kelompok peminatan IPS, SMAN 29 Jakarta juga menerapkan kelompok mata
pelajaran lintas minat. Adapun pembagian mata pelajaran lintas minat di SMAN 29
Jakarta di kelas XI untuk kelompok peminatan IPA memiliki mata pelajaran lintas
minat ekonomi, sementara untuk kelompok peminatan IPS memiliki mata pelajaran
lintas minat kimia.
Akan tetapi, menjadi permasalahan disini ialah pemberian mata pelajaran
lintas minat ini tidak berdasarkan apa yang menjadi pilihan siswa sendiri, melainkan
mata pelajaran minat telah ditentukan oleh pihak sekolah, menurut Pak Sugiyono
selaku Wakepsek Bid Kurikulum, hal ini dilakukan karena beberapa faktor, seperti,
kurangnya tenaga pengajar, kurangnya jam pengajaran guru dan sarana prasarana
yang belum sempurna.9
Pada observasi awal yang dilakukan, peneliti mengamati dan melakukan
interaksi langsung kepada beberapa peserta didik dan menghasilkan sebuah
kesimpulan bahwa saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar Ekonomi di kelas
ada yang merasa senang karena sesuai dengan minta dan keinginan peserta didik
tersebut dan merasa sedih karena lintas minat ekonomi bukan pelajaran yang
diminati. Selain itu, dalam kegiatan belajar mengajar Ekonomi tidak semua peserta
didik dapat berpartisipasi penuh karena masih terdapat beberapa peserta didik yang
belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dibuktikan pada
raport pertengahan semester peserta didik yang menunjukan 2:7 peserta didik masih
belum memenuhi KKM.
9 Hasil wawancara pribadi antara peneliti dengan Bapak Sugiyono selaku Wakepsek Bidang
Kurikulum, pada tanggal 06 Agustus 2018
5
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap pengaruh pembelajaran lintas minat Ekonomi terhadap prestasi belajar
Ekonomi kepada siswa XI MIA SMAN 29 Jakarta. Peneliti akan memfokuskan
penelitian kepada siswa XI MIA yang mendapatkan mata pelajaran lintas minat
Ekonomi. Selain itu, yang lebih menarik ialah peserta didik kelas XI MIA bisa
mengikuti pelajaran Ekonomi dan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan
pelajaran yang bersifat sosial.
Dengan berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul: “PENGARUH PEMBELAJARAN LINTAS
MINAT EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
KELAS XI MIA SMAN 29 JAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yang dapat diteliti antara lain:
1. Pemilihan mata pelajaran lintas minat tidak sesuai dengan minat peserta didik
2. Rendahnya prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi yang
dibuktikan dari belum semua peserta mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
3. Keterbatasan guru pada semua bidang studi.
4. kurangnya jam mengajar guru mengakibatkan mata pelajaran guru tersebut
dijadikan mata pelajaran lintas minat
5. sarana dan prasaranan yang kurang memadai
6. pemilihan jurusan di universitas menjadi penentuan pembelajaran lintas Minat.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak keluar dari topik yang diteliti, maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian ini pada Pembelajaran lintas Minat dan Prestasi
belajar siswa yang difokuskan pada kelas SMAN 29 Jakarta tahun ajaran 2018.
Pembelajaran Lintas Minat ini dimaksudkan pada penelitian ini adalah pembelajaran
lintas minat pada mata pelajaran lintas minat ekonomi dikelas MIA di SMAN 29
Jakarta. Serta prestasi belajar penelitian ini adalah kemampuan peserta didik yang
diperoleh dari penilaian aspek kognitif, yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa
berupa hasil test dalam mata pelajaran lintas minat ekonomi.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh pembelajaran
program lintas minat terhadap prestasi belajar siswa kelas XI MIA di SMAN 29
Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pembelajaran program lintas minat mata pelajaran Ekonomi terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI MIA di SMAN 29 Jakarta.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik khususnya
mengenai pembelajaran Lintas Minat Ekonomi sehingga dapat mencapai prestasi
belajar yang tinggi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik
Dalam penelitian ini dapat dijadikan masuan dan bahan evaluasi serta motivasi
peserta didik untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar pada program
lintas minat Ekonomi.
b. Bagi Guru
Dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan evaluasi, agar
dapat lebih meningkatkan prestasi belajar siswa kelas MIPA program lintas
minat pada mata pelajaran Ekonomi.
c. Bagi Sekolah MAN 1 Tangerang Selatan
diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam meningkatkan prestasi balajar
peserta didik baik untuk saat ini maupun untuk yang akan datang.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan
melihat langsung ke lapangan dan dapat memberikan pengalaman tentang hal
baru dalam belajar, yang dapat meningkatkan rasa ketrampilan ingin mencari
tahu, meniliti dan kemampuan dalam bidang tersebut, serta dapat menambah
tentang ilmu yang dikaji atau diteliti tersebut.
7
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Program Lintas Minat
a. Kurikulum 2013
Kurikulum (Curriculum) dalam bahasa Yunani berasal dari
kata Curir yang berarti pelari dan Curere yang artinya tempat
berpacu. Curriculum diartikan jarak yang harus ditempuh oleh
pelari.1 Istilah kurikulum dan pengembangannya sudah ada sejak
dulu hingga saat ini, dengan tafsiran-tafsiran kurikulum dan
pengembangannya dari para tokoh pendidikan di Dunia.2 Istilah
kurikulum dalam arti sederhana merupakan kumpulan sejumlah mata
pelajaran, sebagai kegiatan sosial, isi materi dan pengalaman belajar.
Pengertian kurikulum nantinya akan berpengaruh pada
pengembangan kurikulum dimasa mendatang.3 Bisa diasumsikan
bahwa pelari adalah siswa dan jarak yang ditembuh adalah sebuah
pendidikan serta kurikulum sebagai strategi untuk mencapai finish.
Dengan begitu kurikulum berarti jarak dan jangka waktu pendidikan
yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh prestasi yang
dibuktikan dengan ijazah.
Sedangkan Pengertian kurikulum dalam UU NO. 20 tahun
2003 tentang SPN menjelaskan bahwa, kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
1 Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta, Bumi Aksara : 2009) hal. 16 2 Hamalik, Loc.cit,. 3 Widyastono, Herry, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004,
2006, ke Kurikulum 2013. (Jakarta : Bumi Aksara, 2015) hal 1
8
pendidikan tertentu.4 Kurikulum sudah diatur dalam perundang-
undangan dan terus berkembang sesuai dengan keadaan serta
perkembangan zaman. Kurikulum menurut undang-undang berarti
pedoman atau aturan-aturan dalam proses belajar mengajar baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan program lanjutan
dari pengembangan Kurikulum sebelumnya yang sudah mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu,
kurikulum tersebut yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun
2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.5
Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak pernah lepas pada
pemikiran-pemikiran pemerintah yang tercantum pada Peraturan
Presiden No. 5 tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010-2014 serta Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013
dan Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Asas Peraturan No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.6 Perubahan peraturan ini dilakukan untuk
menyelaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal,
nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 mengatur
kembali standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian, serta kurikulum. Peraturan Pemerintah nomor 32
tahun 2013 menyatakan kompetensi adalah seperangkat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh peserta didik setelah membelajaran suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program atau menyelesaikan
satuan pendidikan tertentu. Istilah yang digunakan adalah muatan
pembelajaran bukan mata pembelajaran. Tiap muatan pembelajaran
4 Undang-Undang Republik Indonesia NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 5 At-Taubany, Trianto Ibnu Badar, dan Hadi Suseno. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di
Madrasah, (Depok, PT Karisma Putra Utama:2017). hal. 1 6 Widyastono, Op.cit,. Hal 117
9
harus berkontribusi terhadap tiga kompetensi (sikap, keterampilan,
pengetahuan). Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria
muatan wajib yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan, konsep keilmuan dan karakteristik satuan pendidikan dan
program pendidikan. Tingkat Kompetensi dirumuskan berdasarkan
kriteria, tingkat perkembangan Peserta Didik, kualifikasi Kompetensi
Indonesia dan penguasaan Kompetensi yang berjenjang. Standar isi
dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 mengatur kurikulum
secara lebih terinci. Kurikulum yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah nomor 32 tahun 2013 inilah yang kemudian dikenal
dengan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir, pola pembelajaran dan menekankan pada keaktifan siswa agar
potensi dirinya dapat berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan
tujuan kurikulum 2013, yaitu mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.7 Selain itu, tujuan kurikuum 2013 adalah
membentuk manusia yang mampu menyumbangkan ide, sehingga
dapat bersaing di era global. Dengan demikian kurikulum 2013
mengamanatkan bahwa pembelajaran merupakan proses sistematik
untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri berkembang secara optimal.
b. Konsep Pembelajaran Lintas Minat
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
7 Yunus, Hamzah dan heldy Vanni Alam. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013,
(Sleman, CV Budi Utama:2015) h. 2
10
yang paling mempengaruhi guna mencapai tujuan pembelajaran.8
Tujuan pembelajaran membantu siswa memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa
bertambah, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Gagne mengemukakan bahwa instruction as a set of external
events design to support the several processes of learning, which are
internal. 9 Pendapat itu diartikan bahwa pembelajaran merupakan
seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal.
Pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru dengan peserta
didik dikelas formal, tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar
yang tak dihadiri guru secara fisik. Di dalam kata pembelajaran
ditekankan pada kegiatan belajar peserta didik melalui usaha-usaha
yang terencana dalam mempelajari sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar. Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada
peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis.
Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar
dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
Pembelajaran di sekolah semakin berkembang sesuai dengan
perubahan kurikulum yang berlaku. Pembelajaran yang diterapkan
mengakibatkan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran bukan lagi
sekedar kegiatan mengajar dan mengesampingkan kegiatan belajar.
Akan tetapi, kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan
dilaksanakan dengan pola pembelajaran yang beragam. Pola
pembelajaran ini bisa berupa alat bantu dalam belajar peserta didik,
pembelajaran menggunakan media, atau belajar dengan mencari
8 Hamalik, op.cit,. h. 57 9 Siregar, evelina dan hartini nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor, Galia Indonesia,
2019) h. 12
11
sumber-sumber belajar selain yang diberikan oleh guru. 10
Pembelajaran pada saat ini, peserta didik tidak hanya menunggu
materi yang di sampaikan oleh guru yang bersifat mentransfer ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh guru tersebut. Akan tetapi, peserta
didik juga dituntut untuk ikut aktif dalam mencari sumber-sumber
materi. Pembelajaran yang tadinya hanya transfer ilmu pengetahuan
akhirnya menuntut terjadinya pertukaran pengetahuan antara guru
dengan guru lainnya, guru dengan peserta didik, dan peserta didik
dengan peserta didik lainnya.
Menurut Oemar Hamalik, teori pembelajaran yang perlu
diperhatikan oleh guru setidaknya ada 5 point, yaitu:
1. Mengajar adalah Upaya Menyampaikan Pengetahuan
Kepada Peserta Didik di Sekolah.
Teori ini sesuai dengan pandangan tokoh teori pendidikan
yang mementingkan mata ajaran harus dipelajari peserta
didik. Tujuan utama dari pembelajaran adalah penguasaan
pengetahuan untukpersiapan di masa depan.
(a). Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan
(b). Pembelajaran merupakan suatu poses penyampaian
pengetahuan
(c). Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan
pengetahuan
(d). Guru dipandang sebagai orang yang sangat berkuasa
(e). Siswa selalu bersikap dan bertindak pasif
(f). Kegiatan pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas
2. Mengajar adalah Mewariskan Kebudayaan Kepada
Generasi Muda Melalui Lembaga Pendidikan Sekolah
a. Pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya
b. Bahan pembelajaran bersumber dari kebudayaan
10 Sinambela, Pardomuan Nauli Josip Mario, Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran (jurnal) 2012 http://jurnal.unimed.ac.id/ http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gk/article/viewFile/7085/6067
12
c. Siswa sebagai generasi muda ahli waris kebudayaan
d. Pembelajaran berarti suatu proses pewarisan
3. Pembelajaran adalah Upaya Mengorganisai Lingkungan
untuk Menciptakan Kondisi Belajar Bagi Peserta Didik
a. Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah
tingkah laku peserta didik.
b. Kegiatan pembelajaran berupa perorganisasian
lingkungan
c. Peserta didik sebagai organisme makhluk hidup
d. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta
didik untuk menjadi warga negara yang baik
4. Pembelajaran adalah Upaya Mempersiapkan Peserta Didik
untuk Menjadi Warga Masyarakat yang Baik
a. Tujuan pembelajaran
b. Pembelajaran berlangsung dalam suasana kerja
c. Peserta didik sebagai calon warga negara yang memiliki
potensi untuk bekerja.
d. Guru sebagai pimpinan atau pembimbing bengkel kerja
5. Pembelajaran adalah Suatu Proses Membantu Siswa
Menghadapi Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
a. Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk
hidup dalam masyarakatnya
b. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam hunungan
sekolah dan masyarakat
c. Peserta didik belajar secara aktif
d. Guru juga bertugassebagai komunikatif
Dalam kurikulum 2013, pembelajaran tidak lagi berpusat
pada guru, melainkan pembelajaran lebih banyak pada aktivitas
peserta didik dan pembelajaran tidak lagi menjadi satu arah tetapi
dua arah, lebih bersifat interaktif. Kurikulum 2013 menuntut pada
kegiatan peserta didik yang lebih cenderung untuk mencari tahu
13
tentang prinsip dan konsep ilmu pengetahuan tersebut bukan
menunggu diberikan oleh guru. Pembelajaran yang diterapkan
kurikulum 2013 ini mengharapkan Peserta didik untuk aktif aktif dan
proses pembelajaran dan juga guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran dapat merancang pembelajaran agar siswa mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kontekstual dan
nyata.
Penerapan kurikulum 2013 pada jenjang Sekolah Menegah
Atas (SMA) merupakan pendidikan yang mengutamakan
pengembangan dan kemampuan peserta didik. Sehingga pada jenjang
SMA, struktur kurikulum 2013 terdapat kelompok mata pelajaran,
yaitu mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, mata pelajaran
lintas minat dan mata pelajaran pendalaman minat. Sesuai dengan
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64, pasal 2 ayat
1 tahun 2014 yang menyatakan bahwa “Peminatan pada SMA/MA
memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat
dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.”11 Berikut tabel Mata pelajaran Wajib dan Peminatan
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Tabel 2.1
Mata pelajaran Wajib dan Peminatan Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (WAJIB)
11 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64, Pasal 2 Ayat 1 Tahun 2014 Tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah
14
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2
3. Matematika 4 4 4
4. Sejarah Indonesia 4 4 4
5. Bahasa Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (WAJIB)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Prakarya 2 2 2
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 3 3 3
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan Matematika dan Sains
1 Biologi 3 4 4
2 Fisika 3 4 4
3 Kimia 3 4 4
4 Matematika 3 4 4
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Anthropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa Asing (Arab, Mandarin,
Jepang, Korea, Jerman, Prancis) 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
15
Pilihan Lintas kelompok peminatan
dan/atau pendalaman minat 6 4 4
Jumlah jam yang tersedia perminggu 68 72 72
Jumlah jam pelajaran yang harus
ditempuh per minggu 42 44 44
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas ini dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih
kelompok mata pelajaran peminatan, pendalaman minat dan lintas
minat sesuai minat dan kebutuhan peserta didik. Sekolah melakukan
pemilihan kelompok Peminatan dengan melibatkan guru Bimbingan
Konseling (BK) dan tim pengembangan sekolah agar peserta didik
dapat menentukan pilihannya sesuai dengan potensi dan minatnya.
Pemilihan kelompok Peminatan juga bisa berdasarkan nilai rapor
SMP/MTs, nilai ujian nasional, dan hasil test penempatan serta tes
bakat minat ketika mendaftar di SMA/MA.12 Penempatan kelompok
peminatan dapat berubah di semester kedua berdasarkan rekomendasi
guru BK dan hasil pembelajaran di semester pertama.13
Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu kelompok
peminatan wajib diikuti oleh peserta didik. Untuk mengikuti seluruh
mata pelajara di kelompok peminatan, setiap peserta didik diberi
kesempatan untuk mengikuti dan mempelajari mata pelajaran Lintas
Minat dan Pendalaman Minat.14 Hal ini memberi peluang kepada
peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati, namun
tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan yang peserta
didik dapat. Pemilihan kelompok peminatan merupakan bagian
penting dalam upaya mencapai kompetensi oleh peserta didik. Hal ini
12 Widyastono, op.cit,. Hal 158 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah. 14 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
16
dikarenakan ketepatan dalam memilih kelompok peminatan
merupakan bagian dari rencana awal peserta didik untuk menentukan
fakultas atau jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Lintas minat merupakan program kurikuler dikurikulum 2013
yang bertujuan untuk mengedepankan pengembangan peserta didik
sesuai bakat, minat dan kemampuan yang di miliki peserta didik
dengan otientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di
luar pilihan minat.15 Sistem lintas minat sebenarnya sama dengan
sistem penjurusan atau peminatan, yang membedakan hanyalah
kelompok mata pelajaran saja, jika peminatan yang di ambil adalah
kelompok mata pelajaran peminatan IPA maka lintas minat yang
harus diambil berasal dari kelompok mata pelajaran peminatan IPS
atau Bahasa dan Budaya, dan sebaliknya. Penjurusan atau peminatan
di jenjang SMA maupun di jenjang perguruan tinggi merupakan suatu
proses cikal bakal keberhasilan peserta didik dimasa depan, maka dari
itu, bimbingan dan arahan perlu dilakukan untuk pengarahan
pengambilan dan penentuan kelompok mata pelajaran peminatan.
c. Ketentuan Mata Pelajaran Lintas Minat
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan
menengah pasal 1 menyebutkan lintas minat adalah program kurikuler
yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat
dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi
penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan diluar pilihan minat. 16
Artinya lintas minat merupakan program yang disediakan untuk
memfasilitasi pengembangan minat, bakat atau kemampuan akademik
pada mata pelajaran tertentu diluar dari program atau jurusan yang
dipilih siswa pada jenjang SMA.
15 Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas, Model Peminatan dan Lintas Minat,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Hal 1 16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
17
Pemilihan mata pelajaran Lintas Minat dan pendalaman minta
bersifat opsional, artinya peserta didik kelas X dapat mengambil 3
mata pelajaran dari 4 mata pelajaran yang tersedia sebagai mata
pelajaran lintas minat. Di kelas XI, peserta didik dapat mengambil
satu dari dua atau dua dari tiga mata pelajaran lintas minat yang
diambil di kelas X, atau peserta didik dapat memilih satu mata
pelajaran lintas minat dan satu mata pelajaran pendalaman minat atau
dua mata pelajaran pendalaman minat.
Seperti yang dicontohkan oleh Direktorat Pembinaan SMA,17
untuk pemilihan lintas minat, peserta didik kelas X memilih mata
pelajaran di luar mata pelajaran-mata pelajaran wajib A dan B serta
diluar kelompok peminatan yang telah dipilihnya. Peserta didik
tersebut harus memiliki dua mata pelajaran dari kelompok peminatan
yang lain. Mislanya, peserta didik X di atas dapat memilih Geografi
dan Ekonomi, atau Geografi dan Antropologi, atau Bahasa dan Sastra
Inggris dan Bahsa dan Sastra Arab. Peserta didik Z bisa memilih
Biologi dan kimia atau sejarah dan Ekonomi atau Biologi dan Sejarah.
Khusus untuk kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, satuan
pendidikan boleh membuka mata pelajaran Bahasa dan Sastra Asing
lainnya. Mislanya, Bahasa dan Sastra Jepang dengan Bahasa dan
Sastra Korea. Selain itu peserta didik memilih Peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya dapat memilih Lintas Minat di Peminatan Ilmu Bahsa dan
Budaya juga. Sebagai contoh, peserta didik di peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya selain dapat memilih Lintas minat di Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam atau Ilmu Sosial, juga dapat memilih
Bahasa Asing yang disediakan sekolah selain Bahasa Asing yang telah
dipilihnya sebagai peminatan.
Dengan demikian peserta didik yang telah memilih
kelompok peminatan, dapat memilih mata pelajaran dalam kelompok
peminatan yang lain sebagai mata pelajaran Lintas Minat. Namun,
17 Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas, op.cit,. h 7-10
18
peserta didik yang memilih kelompok peminatan Bahasa dan Budaya
dapat memilih mata pelajaran lintas minat diluar kelompok peminatan
yang lain atau didalam kelompok peminatan itu sendiri. Hai ini juga
tercantum dalam lampiran Permendikud Republik Indonesia nomor 64
tahun 2014 pasal 5 di ayat 1 bahwa “Mata pelajaran lintas minat di
SMA/MA diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya,
kecuali untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat diambil
dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada
satuan pendidikan yang sama”.18 Untuk menunjang keberlangsungan
pembelajaran Lintas Minat ini, pihak sekolah menyarankan untuk
tetap mempertahankan mata pelajaran Lintas Minat yang dipilih pada
kelas XI dan XII.
Lampiran Permendikbud Republik Indonesia nomor 64 tahun
2014 pasal 4 di ayat 1 menyatakan bahwa “pemilihan kelompok
peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuan akademik peserta didik.”19
Kemudian ditekankan pula pada pasal 5 ayat 1 dan 2 bahwa :
“(1)Mata pelajaran lintas minat di SMA/MA diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. (2) Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat diambil sesuai dengan beban belajar minimal yang diperlukan”20
Berdasarkan aturan tersebut, bahwa dalam menempatkan
individu pada program peminatan dan lintas minat harus benar-benar
18 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Pasal 5 ayat 1 2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah. 19 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Pasal 4 Ayat 1 2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah. 20 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014
Pasal 5 Ayat 1 Dan 2 2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
19
disesuaikan pada 3 hal pokok yang disebutkan dalam lampiran
Permendikbud yaitu:
1) Minat
2) Bakat
3) Kemampuan akademik
Indikator lain sebagai ukuran kesesuaian suatu jurusan dengan
diri peseta didik juga bisa berupa prestasi belajar yang merupakan hasil
belajar dari kemampuan akademik siswa selama di jenjang sebelumnya,
kemudian Pengukuran tes psikologis yang berupa tes bakat dan tes
minat, tes ini digunakan untuk mengatahui secara tertulis ukuran bakat
siswa dan tingkat ketertarikan siswa pada bidang tertentu yang
dilakukan oleh lembaga psikotes. Dengan menerapkan indikator
tersebut secara benar dalam penempatan peserta didik, akan kecil
kemungkinan terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian pada program
peminatan dan lintas minat. Dengan tingkat kemungkinan yang sangat
kecil atau rendah tersebut, maka siswa akan merasa cocok dan pas pada
program peminatan dan lintas minat yang ditempatkan, sehingga
peserta didik tersebut secara otomatis merasa semangat, senang, dan
termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan mengenai Lintas minat di atas, bisa
disimpulkan bahwa lintas minat adalah dua matapelajaran yang diambil
oleh peserta didik di luar kelompok matapelajaran peminatan yang
dipilihnya. Pemilihan lintas minat ini dapat dibantu dengan hasil rapor
SMP/MTs dan/atau bantuan tes psikologi minat bakat. Pelaksanaan
lintas minat dapat dilakukan sebelum atau sesudah kegiatan PPDB,
tergantung kepada kesiapan satuan pendidikan atau sekolah dalam
melaksanakannya, serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan
pendidikan memberikan pilihan dan keleluasaan kepada peserta didik,
sehingga sekolah dapat menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
lainya.
20
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Setiap perbuatan yang dilakukan manusia baikitu profesi atau
kegiatan lain tentunya akan menghasilkan akibat. Akibat yang
didapatkan dari kegiatan tersebut ada yang mebuahkan hasil baik,
namun dapat juga berakibat buruk. Apabila seseorang telah
melakukan pekerjaan dengan baik dan melakukan kegiatan atau
pekerjaan secara optimal biasanya orang lain akan menghargai hasil
usahanya tersebut dengan memberikan suatu bentuk apresiasi atau
disebut dengan prestasi. Hal ini juga berguna untuk memotivasi orang
tersebut atau yang lainnya untuk terus berusaha dan terus berprestasi.
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian
prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
Menurut Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi
Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi pada dasarnya dalah
hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.21 Dalam buku yang sama
Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian
pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.22
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian
“prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah diakukan,
dikerjakan, dan sebagainya)”.23 Kata prestasi berasal dari bahasa
belanda yaitu “prestatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
prestasi yang berarti hasil usaha. Dari pengertian tersebut dapat
diartikan bahwa prestasi merupakan pencapaian hasil tersebut sesuai
keinginan atau tujuannya.
21 Djamarah, Syaiful bahri. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. (Surabaya : Usaha Nasional,
2018). h. 23 22 Djamarah op.cit,. h 21 23 Kamus Besar Bahasa Indonesia., https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/prestasi
21
Dari beberapa pengertian prestasi di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang
atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Pengertian prestasi yang
dikemukakan para ahli, telah terlihat perbedaan pada kata-kata
tertentu sebagai penekanan dari pengertian prestasi itu sendiri, namun
inti dari beberapapendapat para ahli itu sama yakni hasil yang dicapai
dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat dipahami bahwa prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jelas keuletan kerja, baik
secara individu maupun bersama-sama yang mana hasil dari kegiatan
tersebut dapat dinilai baik oleh guru, dosen maupun atasan.
Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar
berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar, diantaranya
menurut Slemato dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.24 Muhibbin Syah mengatakan bahwa
belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.25 Belajar merupakan
suatu usaha atau kegiatan bertujuan mengadakan perubahan-
perubahan dalam tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuam
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya
Syaiful Bahri Djamarah menelaskan secara umum bahwa
belajar adalah “ suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh
24 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003).
Hal 2 25 Muhibbin Syah, psikologi pendidikan, (bandung : Remaja Rosda Karya, 1997). hal 92
22
sejumlah ilmu pengetahuan”.26 Kemudian menurut Sardiman dalam
buku Djamarah, mengungkapkan suatu rumusan, bahwa belajar
sebagai rangkaian kegiatan jiwa dan raga, psikofisik menuju
kepermukaan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur
cipta, rasa dan kasta, ranah kogniti, afektif dan psikomotorik. Dari
pengertian tersebut dapat diartikan bahwa belajar ditandai dengan
bertambahnya pengetahuan seseorang akan sesuatu hal. Pengetahuan
diperoleh biasanya dari orang yang lebih tahu atau dikenal dengan
sebutan Guru. Orang yang memiliki banyak pengethauan dapat
dicirikan sebagian orang yang banyak belajar sedangkan yang
berpengetahuan sedikit atau tidak berpengethauan dianggap tidak
pernah belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada
seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan
dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian, berdasarkan pendapat tentang prestasi dan
belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
segala kegiatan yang dilakukan secara sadar atau sengaja berupa
penambahan pengetahuan keterampilan yang mengakibatkan adanya
perubahan tingkah laku manusia secara langgeng atau kontinyu baik
secara fisik maupun psikis yang ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai, yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
secara umum menurut Slameto pada garis besarnya meliputi faktor
intern dan faktor ekstern yaitu:27
26 Djamarah, op.cit,. h. 21 27 Slameto, op.cit,. h. 53
23
1) Faktor intern. Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
a) Faktor jasmaniah atau fisiologis
Fisiologis mempunyai kontribusi yang besar terhadap
Prestasi belajar siswa. Kondisi umum dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ tubuh, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran. Slemato menjelaskan bahwa “Sehat
berarti dalam keadaan baik seluruh anggoata badan beserta
bagian-bagiannya bebas dari penyakit”.28 Kondisi organ-
organ khusus peserta didik, seperti tingkat kesehatan indra
pendengaran dan indra penglihatan, juga sangat
mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang di sajikan
dikelas.
Menurut Sumadi Suryabrata, “baiknya berfungsinya
pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu
berlangsung dengan baik”.29 Dengan begitu peserta didik
diwajibkan menjaga tubuhnya dengan baik dan setia pendidik
untuk menjaga, agar pancaindera anak-didiknya dapat
berfungsi dengan baik. Untuk mengetahui kemungkinan
timbulnya masalah mata dan telinga, selaku guru yang
profesional seyogyanya bekerja sama dengan pihak sekolah
untuk memperoleh bantuan pemeriksaan rutin (periodik) dari
dinas-dinas kesehatan setempat.
Maka dari itu seorang guru haruslah mengerti keadaan
fisikis peserta didik ketika di kelas. Apakah ia siap menerima
pelajaran ataukah ia tidak siap menerima pelajaran.
b) Faktor psikologis,
28 Slemato, ibid,. H. 53 29 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006) h. 236
24
Psikologi sangat memepengaruhi terhadap Prestasi belajar
siswa, menurut Slameto: “Sekurang kurangnya ada 7
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kelelahan) faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis
itu adalah:”30
(1) Intelegensi, “intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi rangksangan atau menyesuaikan diri dari
lingkungan dengan cara yang tepat”31 Intelegensi besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, seseorang yang
memiliki intelegensi baik umumnya mudah belajar dan
hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang
intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran
dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi
belajarnya pun rendah.
(2) Perhatian, menurut Imam Ghazali dalam buku Slemato,
perhatian merupakan keaktifan jiwa yang tertinggi, jiwa
itu semata mata tertuju pada suatu objek atau
sekumpulan objek. Untuk menjamin hasil belajar yang
baik, siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, timbullah kebosanan, sehingga tidak
suka lagi belajar.
(3) Minat, minat besar sekali pengaruhnya terhadpa Prestasi
belajar, belajar dengan minat akan lebih baik dari pada
belajar tanpa minat. Minat timbul apabila individu
tertarik pada sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan
bermakna bagi dirinya, namun demikian minat tanpa
adanya usaha yang baik maka belajar sulit untuk
berhasil.
30 Slameto, op.cit,. h. 54 31 Siregar dan Hartini. Op.cit., 176
25
(4) Bakat, bakat dapat mempengaruhi terhadap Prestasi
belajar seseorang, sebab bila seseorang mempelajari
sesuatu tidak sesuai dengan bakatnya, maka
kemungkinan besar akan kurang berhasil, oleh karena itu
seseorang akan lebih berhasil kalau dia belajar sesuai
dalam lapangan dan sesuai dengan bakatnya.
(5) Motivasi, dapat dikatakan sebagai daya gerak dari dalam
dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam belajar akan
lebih berhasil kalau pada diri seseorang ada keinginan
untuk belajar, motivasi ini dapat ditanamkan kepada
siswa dengan cara memberikan latihan-latihan atau
kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang juga
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.
(6) Kematangan, kematangan adalah suatu tingkat atau fase
dalam pertumbuhan seseorang, alat-alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru.32 Kematangan
belum berarti dapat melaksanakan kegiatan terus-
menerus untuk itu diperlukan latihan- latihan dan
pelajaran, dengan kata lain anak yang sudah siap
(Matang) belum tentu dapat melaksanakan kecakapannya
sebelum belajar, akan tetapi belajar akan lebih berhasil,
jika anak sudah siap (matang).
(7) Kesiapan, kesiapan adanya kesediaan untuk memberi
respon, kesediaan itu timbul dalam diri seseorang
sehubung dengan kematangan, karena kematangan
berarti kesiapan untuk melaksanakam kecakapan.
Kesiapan mempengaruhi terhadap prestasi belajar,
karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada
kesiapan, maka hasil belajarnya akan baik.
32 Slameto, op.cit,. h. 61
26
3) Faktor ekstern,
Faktor eksternal menurut Eveline dan Hartini dalam buku
teori belajar dan pembelajaran memiliki 2 macam yaitu faktor
sosial dan faktor non sosial33:
a) Faktor sosial terdiri dari faktor keluarga, lingkungan guru dan
lingkungan masyarakat. Faktor keluarga atau Faktor orang
tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar
kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua,
akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-
anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah,
semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar
anak. Kemudian lingkungan guru atau keadaan sekolah
tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar. Selanjutnya faktor masyarakat yang meliputi kegiatan
dalam masyarakat, mass media, teman bermain, bentuk
kehidupan bermasyarakat.
b) Faktor non sosial terdiri sarana pra sarana sekolah,waktu
belajar dan rumah. Faktor sarana dan prasarana sekolah
mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar hal ini
berkaitan erat dengan kurikulum yang dipakai, media
pendidikan, keadaan sekolah atau lingkungan nya dan juga
fasilitas sebagai sarana belajar bagi peserta didik.
Selanjutnya Sumadi Suryabrata mengklasifikasikan faktor-
faktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:34
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri
a) Faktor non-sosial dalam belajar
33 Siregar dan Hartini. Op.cit., h 177-180 34 Suryabrata, op.cit,. hal 223
27
Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-
alat yang dipakai untuk belajar(alat tulis, alat peraga)
b) Faktor sosial dalam belajar
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
a) Faktor fisiologi dalam belajar
Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan
keadaan fungsi jasmani tertentu.
b) Faktor psikologi dalam belajar
Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena
aktivitas dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat,
rasa ingin tahu, fantasi, perasaan, dan ingatan.
Jadi, berdasarkan pendapar di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan
menjadi dua yaitu:
1) Faktor intern
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan
diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat,
kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi
lainnya.
2) Faktor ekstern
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar
diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan,
masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social,
ekonomi, dan lain sebagaianya.
Secara umum hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang datang dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang
datang dari luar diri siswa (ekstern), kedua faktor tersebut selalu
berinteraksi, sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Faktor-faktor tersebut secara langsung atau tidak langsung saling
28
berinteraksi dalam mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh
peserta didik.
Setelah mengetahui prestasi dan belajar dari beberapa ahli
maka akan dibahas juga pengertian dari prestasi belajar itu sendiri.
Belajar selalu membawa perubahan yang nyata dan potensial. dalam
usaha mencapai tujuan, proses belajar tidak hanya dilakukan sekali
saja, etapi berulang kali sesuai dengan kemampuan tingkah laku yang
dapat dilihat oleh pancaindera atau intelektualitas yang ada pada
individu tersebut.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono prestasi
belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
luar (faktor eksternal) individu.35 Menurut Benyamin S. Bloom, ada
tiga ranah (domain) atau daerah sasaran pendidikan dibedakan
menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif
yang meliputi: pengetahuan; pemahaman; pengertian; aplikasi;
analisis; sintesis dan evaluasi.36 Sedangkan afektif adalah ranah rasa,
yang berhubungan dengan emosi dan sikap, kemudian psikomotorik
meliputi ranah karsa yang menghubungkan dengan panca indra.37
Dengan demikian, penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap proses
belajar mengajar bukan bermanfaat untuk guru, tetapi juga untuk
peserta didik itu sendiri yang nantinya akan berpengaruh terhadap
nilai hasil belajar yang dicapai.
Dari pengertian di atas, disintesiskan prestasi belajar adalah
segala sesuatu yang diperoleh siswa, baik berupa ilmu pengetahuan,
adanya perubahan sikap dan perilaku dari peserta didik, peningkatan
pemahaman atau kecerdasan peserta didik serta keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut dengan melampaui proses belajar
35 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Solo: Rineka Cipta, 1990). hal. 130 36 Tim Pengembang MKDP, Kurikulumdan Pembelajaran, (Jakarta, PT RajaGrafindo
Persada:2013) hal 140 37 Muhibbin, op.cit,. hal 173
29
mengajar yang meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, yang akhirnya dinyatakan dalam bentuk skor atau
angka.
3. Mata Pelajaran Ekonomi
a. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang
mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-
keputusan ekonom yang dibuat.38 Ilmu ekonomi di butuhkan
manusia/pelaku ekonomi dalam menentukan pilihan terhadap berbagai
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Secara umum, bisa di bilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang
kajian tentang pengurusan sumber daya maerial individu, ekonomi
merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber
daya yang ada. Mata pelajaran ekonomi dapat diartikan pula sebagai
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang mempelajari usaha
manusia memenuhi kebutuhan.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (dalam Standar
Kompetensi Masa Pelajaran Ekonomi SMA & MA) Ekonomi
merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan
berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilhan-pilihan
kegiatan produksi, konsumsi dan/atau distribusi.
b. Manfaat Pembelajaran Ekonomi
Belajar ekonomi memberikan manfaat yang sangat banyak
karena ekonomi berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran ekonomi di kelas mencerminkan kegiatan sehari-hari
kita saat menjalankan aktivitas di luar kelas dan sekolah. Ilmu
ekonomi dapat membantu peserta didik mempelajari dan memahami
perilaku manusia (lembaga swasta/ pemerintah) disekitar peserta didik
38 Hasoloan, Jimmy, pengantar ilmu ekonomi, deepublish sleman 2010 h. 8
30
dalam memanfaatkan sumber dayanya, dan caranya dalam mengambil
keputusan. Selain itu ilmu ekonomi akan mendorong peserta didik
menjadi masyarakat yang cerdas di berbagai bidang pekerjaan.
Pengetahuan ekonomi sangat dibutuhkan agar peserta didik mengerti
apa yang akan dilakukan saat menjalankan aktivitas yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan.
c. Pengukuran Prestasi Belajar Ekonomi
Prestasi belajar ekonomi yang diperoleh peserta didik perlu
diketahui oleh berbagai pihak baik siswa sendiri maupun pihak lain.
Prestasi Belajar Ekonomi tersebut menunjukkan keberhasilan siswa
selama mengikuti proses belajar Ekonomi pada periode tertentu dan
sekaligus menunjukkan kemajuan belajar siswa.
Salah satu alat ukur dari prestasi belajar adalah tes prestasi
belajar. Tes prestasi belajar merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa atau
pencapaian hasil belajar siswa yang telah dilakukan dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.” Dalam rangka
untuk mendapatkan data sebagai bahan informasi guna mempermudah
dalam melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan pengajaran, dilakukan
test formatif ataupun sumatif”.39 Dengan demikian penilaian yang
dipakai adalah penilaian formatif dan juga penilaian sumatif. Secara
garis besara menurut Evelina dan Hartini, penilaian sumatif dilakukan
diakhir pembelajaran; betujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik dapat berpindah dari satu uni pembelajaran ke unit yang
lainnnya. Kemudian penilaian formatif lebih kepada pantauan
mengenai kemajuan dan perkembangan belajar peserta didik selama
periode tertentu.40 Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa untuk
mengetahui prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan tes formatif
dan tes sumatif dalam bentuk tes subjektif dan tes objektif.
39 Djamarah, op.cit,. h 27 40 Siregar dan Hartini. Op.cit., h 156
31
Dalam penelitian ini, Prestasi Belajar Ekonomi diukur dari
nilai hasil ujian test yang dilakukan peneliti pada kelas MIA Tahun
Ajaran, Nilai tersebut menunjukkan keberhasilan siswa dalam Mata
Pelajaran Lintas Minat Ekonomi.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Hasil penelitian terdahulu
No. Penelitian Relevan
1. Nama : Harisandi , Nuraini Asriati, Agus Sastrawan 41
Tahun : 2015
Judul : Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI MIA SMA
Variabel : Pembelajaran Lintas Minat, Prestasi belajar
Persamaan : persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat dan prestasi belajar
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah:
1. Objek peneliti yang dilakukan oleh penulis adalah
siswa kelas X dan XI sedangkan obyek penelitian yang
digunakan hanya siswa kelas XI
2. Teknik pengumpulan data dalam prestasi belajar
penulis menggunakan dokumentasi rapot sedangkan
Harisandi dkk menggunakan posttest dan pretest.
2. Nama : Innike Marbitha Putri42
41 Harisandi, Nuraini Asriati dan Agus Sastrawan. Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat
Ekonomi Terhadap Prestasi Belajarekonomi Siswa Kelas Xi MIA SMA. Artikel Penelitian. Pontianak : Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, 2015. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/11165
42Putri, Innike Marbitha. Identifikasi Antusiasme dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS Pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran
32
Tahun : 2016
Judul : Identifikasi Antusiasme dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS Pada
Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu Tahun
Ajaran 2015/2016
Variabel : Antusiasme, Hasil Belajar
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat dan prestasi belajar
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah:
1. Penulis lebih menyeluruh terhadap pembelajaran
lintas minat siswa tidak hanya antusiasme saja
2. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh Innike
ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan penulis menggunakan angket.
3. Metode penelitian yang digunakan Innike yaitu
metode penelitian kualitatif. Sedangkan penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif
3. Nama : YUSI IRNANING Hastuti43
Tahun : 2014
Judul : Implementasi Pembelajaran Lintas Minat di SMA Negeri 1 Lawang
Berdasarkan Kurikulum 2013
Variabel : -
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat
2015/2016, Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta , 2016. http://eprints.ums.ac.id/44140/1/10.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
43 Hastuti, Yusi Irnaning. Implementasi Pembelajaran Lintas Minat di SMA Negeri 1 Lawang Berdasarkan Kurikulum 2013. Skripsi, Malang : Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2014. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/36139
33
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah:
1. Penulis membahas mengenai pengaruh pembelajaran
sedangkan Yusi membahas mengenai implementasi
pembelajaran lintas minat
2. Metode penelitian yang digunakan Yusi adalah
kualitatif sedangkan penulis menggunakan kuantitatif
4. Nama : Kholidya Khulafaur Rosidah44
Tahun : 2016
Judul : Implementasi Pembelajaran Lintas Minat Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas X MIA MAN Kota Batu Tahun Ajaran 2015/2016
Variabel : -
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah:
1. Penulis membahas mengenai pengaruh pembelajaran
sedangkan Kholidya membahas mengenai
implementasi pembelajaran lintas minat
2. Metode penelitian yang digunakan Kholidya adalah
kualitatif sedangkan penulis menggunakan kuantitatif
5. Nama : Adhes Esalya Afriska45
Tahun : 2015
Judul : Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Terhadap Keputusan Memilih
44 Rosidah, Kholidya Khulafaur. Implementasi Pembelajaran Lintas Minat Mata Pelajaran
Ekonomi Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas X MIA MAN Kota Batu Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi. Malang : Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Malang, 2016. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/52159
45 Afriska, Adhes Esalya. Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Terhadap Keputusan Memilih
Program Lintas Minat Ekonomi SMA N 1 Binangun Kabupaten Cilacap (Studi Pada Kelas X Tahun Ajaran 2014/2015). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang, 2015. http://lib.unnes.ac.id/23515/
34
Program Lintas Minat Ekonomi SMA N 1 Binangun Kabupaten Cilacap (Studi
pada Kelas X Tahunajaran 2014/2015)
Variabel : Minat, Motivasi, keputusan Memilih
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah:
1. Variabel penulis hanya terdapat dua variabel,
sedangkan Adhes menggunakan tiga variabel.
2. Variabel penulis yaitu pembelajaran lintas minat dan
prestasi belajar. Sedangkan variabel Adhes Minat,
Motivasi, dan keputusan Memilih.
6. Nama : Winda Meliawati, Triastono, Masjhudi46
Tahun : -
Judul : Survei Pelaksanaan Lintas Minat Pada Mata Pelajaran Biologi
Beserta Analisis Kendala Pelaksanaan Di Sma Negeri Se Kota Malang
Variabel :
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat
Perbedaan
: yang membedakan dengan skripsi penulis ialah penulis
memfokuskan pada pengaruh pembelajaran. Sedangkan
Winda dkk membahas survey pelaksanaan secara
menyeluruh
7. Nama : Yusuf Nugroho, Bambang Prishardoyo47
46 Meliawati,Winda. Triastono, Masjhudi. Survei Pelaksanaan Lintas Minat Pada Mata
Pelajaran Biologi Beserta Analisis Kendala Pelaksanaan Di Sma Negeri Se Kota Malang, Jurnal. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, 2016. http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8CB4A2BFA9796624D56181136AC0DBC5.pdf
47 Nugroho, Yusuf. Bambang Prihardoyo. Persepsi Siswa Kelas X Mipa Tentang Pelaksanaan Peminatan Dan Lintas Minat Ekonomi Di Sma Negeri 1 Batang, Jurnal, Semarang : Jurusan
35
Tahun : -
Judul : Persepsi Siswa Kelas X Mipa Tentang Pelaksanaan Peminatan Dan
Lintas Minat Ekonomi Di Sma Negeri 1 Batang
Variabel :
Persamaan
: persamaan peneliti terletak pada fokus utama yakni
pembelajaran lintas minat
Perbedaan
:yang membedakan skripsi penulis ialah penulis membahas
mengenai presepsi pembelajaran lintas minat, sedangkan
Yusuf dkk membahas presepsi
C. Hasil Penelitian Terdahulu
Artikel penelitian Harisandi, Nuraini Asriati, Agus Sastrawan yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI MIA SMA.” Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
: Dari hasil penelitian di lapangan bahwa pembelajaran lintas minat dikelas XI
MIA berjalan dengan baik. Ini terlihat dari proses perhitungan angket yang
dibahas pada bab 4, angket terdiri dari empat(4) variabel yang dijadikan
panduan dan dari keempar variabel tiga diantaranya menunjuka hasil cukup
baik dan satu variabel menunjukan hasil cukup baik yaitu varivel pertama
sebesar 59,72%, variabel kedua sebesar 57,22%, variabel ketiga sebesar 53%
dan variabel keempat sebesar 61,28%. Dari data tersebut proses pembelajaran
lintas minat ekonomi di kelas MIA cukup baik Dari hasil penelitian yang
peneliti lakukan bahwasanya sebagian besar siswa kelas XI MIA SMA Negeri
10 Pontianak memiliki prestasi yang cukup baik, ini dapat dilihat dari daftar
nilai rapot siswa pada semester satu nilai mereka rata-rata cukup baik dengan
persentase perolehan siswa yang memperoleh nilai diatas ketuntasan sebesar 49
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia, Vol 6 No 1, 2017. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/13470
36
siswa (63%) dan yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan sebanyak 23
siswa (37%). Terdapat pengaruh signifikan pembelajaran litas minat ekonomi
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 10
Pontianak. Berdasarkan t hitung sebesar 6,582 menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Jika dibandingkan
dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,032 maka t hitung > t tabel
(6,582>2,032) maka Ha diterima. Koefisien Determinasi (R2) dari hasil
penelitian ini menunjukkan kontribusi pengaruh variabel bebas (x) yaitu
pembelajaran lintas minat ekonomi terhadap variabel terikat (y) yaitu prestasi
belajar sebesar 54.6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.48
Skripsi Innike Marbitha Putri yang berjudul “Identifikasi Antusiasme dan
Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS Pada Mata Pelajaran Biologi Program
Peminatan di SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2015/2016”. Berdasarkan
penelitian yang telah di lakukan tentangidentifikasi antusiasme dan hasil
belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran biologi program peminatan di
SMA negeri Colomadu tahun ajaran 2015/2016, dapat diperoleh kesimpulan
yaitu:
1. Antusiasme siswa kelas X IPS ada mata pelajaran Biologi dalam
program lintas Minat Biologi denggan rata-rata sebesar 57,6 (cukup
baik)
2. Hasil belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Biologi dalam
program Lintas minat biologi denganrata-rata sebesar 64,29 (baik).49
Skripsi Yusi Irnaning Hastuti berjudul “Implementasi Pembelajaran Lintas
Minat di SMA Negeri 1 Lawang Berdasarkan Kurikulum 2013”. Temuan
penelitian ini : (1) Peminatan di SMAN 1 Lawang ada tiga yaitu Matematika
dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), dan Bahasa dan Budaya
(BABU). Setiap peminatan tersebut memiliki matapelajaran wajib yang harus
diikuti. MIA wajib mempelajari Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. IIS
48 Harisandi, loc.cit,. 49Putri, loc.cit,.
37
wajib mempelajari Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Sedangakan
Babu wajib mempelajari Bahasa indonesia, Bahasa sastra, Bahasa inggris, dan
Bahasa jerman; (2) Pengelolaan kelas lintas minat menggunakan moving class.
Pendidik telah melaksanakan pendekatan yang baik, mereka menggunakan
pendekatan personal yang lebih banyak mempengaruhi peserta didik untuk
lebih baik atau lebih termotivasi dalam belajar. Teknik yang digunakan cukup
menarik dan berbeda, seperti menggunakan laptop yang menggunakan pensil
dalam menulis, hal ini cukup menarik perhatian peserta didik, peserta didik
menjadi bersemangat belajar; (3) Langkah-langkah dalam pembelajaran lintas
minat berawal dari perencanaan, pelaksanaan, strategi, proses seleksi, serta
siapa yang bertanggung jawab; (4) Evaluasi yang dilakukan oleh SMAN 1
Lawang yaitu dengan penilaian kognitif, afektif dan psikomotor serta
monitoring; (5) Kendala berasal dari perencanaan yaitu saat membuat jadwal,
pelaksanaan saat pembelajaran berlangsung, peserta didik yang memiliki
semangat rendah dalam belajar, banyak terlambat masuk kelas, serta pada saat
evalusi yakni pembagian soal yang dalam satu kelas lintas minatnya berbeda.
Solusi dan alternatif pemecahan tersebut terjadi disemua aspek mualai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi.50
Skripsi Kholidya Khulafaur Rosidah berjudul "Implementasi Pembelajaran
Lintas Minat Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas
X MIA MAN Kota Batu Tahun Ajaran 2015/2016”. Berdasarkan hasil analisis
data tersebut, diperoleh empat simpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1)
Perencanaan pembelajaran dikelas lintas minat dibagi menjadi dua macam,
yaitu perencanaanawal dalam pengelompokan kelas lintas minat secara umum
dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran di kelas lintas minat. (2) Untuk
pelaksanaan pembelajaran dikelas lintas minat ekonomi penerapannya masih
belum sesuai dengan acuan dari kurikulum 2013 khususnya dalam memakai
pendekatan pembelajaranscientific. (3)Untuk evaluasi pembelajaran dikelas
lintas minat ekonomi di bagi menjadi dua, yaitu evaluasi pembelajaran yang
50Hastuti, loc.cit,.
38
dilakukan secara umum oleh bagian kurikulum dan evaluasi pembelajaran di
kelas oleh guru lintas minat ekonomi. (4)Untuk masalah yang muncul dalam
pembelajaran lintas minat ekonomi ada dua yaitu pada jam pelajaran lintas
minat ekonomi yang ada di jam terakhir dan kesulitan guru dalam hal penilaian
antar peserta didik. Untuk alternatif permasalahan yang pertama berasal dari
guru, dan untuk alternatif permasalahan yang kedua sementara belum ada.51
Skripsi Adhes Esalya Afriska dengan judul “Pengaruh Minat Dan Motivasi
Siswa Terhadap Keputusan Memilih Program Lintas Minat Ekonomi Sma N 1
Binangun Kabupaten Cilacap (Studipada Kelas X Tahunajaran 2014/2015)”.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi motivasi dan minat maka
akan semakin menguatkan keputusan memilih program lintas minat ekonomi.
Saran dalam penelitian ini hendaknya siswa memilih program lintas minat
berdasarkan keinginan yang muncul dari dalam diri bukan berdasarkan
pengaruh teman, sehingga siswa dengan senang hati memberikan perhatian
penuh saat menerima pelajaran dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mereka temui.52
Jurnal Winda Meliawati, Triastono, Masjhudi dengan judul “Survei
Pelaksanaan Lintas Minat Pada Mata Pelajaran Biologi Beserta Analisis
Kendala Pelaksanaan Di Sma Negeri Se Kota Malang”. Berdasarkan survei
yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pelaksanaan lintas minat di seluruh
SMA Negeri se Kota Malang yang ditinjau dari 6 indikator yaitu input peserta
lintas minat, input guru, sarana dan prasaran, pembiayaan, dan hasil belajar
sesuai dengan acuan pemerintah. Hasil analisis kendala yang diperoleh
diantaranya, SMAN 7 Malang tidak memiliki kendala dalam melaksanakan
lintas minat. Sementara, SMAN 1, 2, 4, 5, 6, 8 dan 9 Malang mengalami
kendala dalam pembelajaran di kelas seperti kendala dalam mengkondisikan
peserta didik, kendala penggunaan media, dan pelaksanaan praktikum. Kendala
berkaitan dengan sarana prasarana ruang kelas dinyatakan oleh SMAN 4 dan 8
51Rosidah, loc.cit,. 52Afriska, loc.cit,.
39
Malang yang kekurangan kelas untuk pelaksanaan lintas minat. Solusi kendala
di SMAN 1 Malang, dengan menggunakan media yang tersedia secara optimal.
Selanjutnya, solusi rendahnya motivasi peserta didik di SMAN 2 Malang
dengan menggunakan metode yang bervariasi, dan guru mengharapkan
perbaikan sistem data pokok pendidikan (DAPODIK) terkait kejelasan
pelaksanaan lintas minat. Solusi kendala pembelajaran untuk SMAN 4 Malang,
dengan menurunkan target dan membimbing peserta didik, sedangkan kendala
ruang kelas, diharapkan sekolah menyediakan ruang kelas yang memadai. Di
SMAN 5 guru mengatasi kesulitan peserta didik dalam pembelajaran dengan
memberikan praktik lapangan dan berdiskusi. SMAN 6 Malang untuk kendala
dalam pelaksanaan praktikum, guru membimbing dan mendampingi selama
kegiatan praktikum. Guru Di SMAN 8 Malang melakukan pendekatan secara
personal untuk mengatasi peserta didik yang kurang termotivasi, dan
menambah ruang kelas untuk mengatasi kendala sarana prasarana. Guru
SMAN 9 Malang mengatasi peserta didik yang kurang fokus dalam
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan secara spontan, dan mengajarkan
peserta didik menggunakan alat untuk menunjang kegiatan praktikum.53
Jurnal Yusuf Nugroho, Bambang Prishardoyo dengan judul “Persepsi
Siswa Kelas X Mipa Tentang Pelaksanaan Peminatan Dan Lintas Minat
Ekonomi Di Sma Negeri 1 Batang”. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik simpulan bahwa
Pelaksanaan program peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Batang
secara keseluruhan sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yaitu
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun
2014 yaitu yang pertama, sudah mempertimbangkan nilai rapor SMP/MTs,
nilai UN SMP/MTs, rujukan guru BK SMP/MTs, dan tes penempatan
peminatan. Hanya saja sebagian besar rujukan guru BK SMP/MTs tidak
diberikan kepada siswa. Kemudian sekolah juga suah membuka tiga kelompok
peminatan yaitu Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
53Meliawati, loc.cit,.
40
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Peminatan Bahasa dan Budaya Namun
berhubung Peminatan Bahasa dan Budaya peminatnya kurang dari 20 orang,
maka sesuai aturan tidak dapat dibuka yaitu hanya 10 orang. Kemudian SMA
Negeri 1 Batang juga sudah menetapkan dua pelajaran lintas minat di kelas X
serta satu pelajaran lintas minat di kelas XI yang sudah sesuai dengan aturan
peminatan yang telah ditetapkan. Lalu sekolah juga telah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk pindah peminatan jika peminatan yang diambil
kurang sesuai dengan minatnya, maka harus mengikuti matrikulasi. Kendala
dalam program peminatan di SMA Negeri 1Batang adalah sarana dan
prasarana belum memadai secara keseluruhan dalam mendukung pelaksanaan
program peminatan dan lintas minat, termasuk kantin kejujuran dan koperasi
sekolah belum dioptimalkan sebagai pembelajaran ekonomi. Kemudian
kendala lain adalah siswa MIPA mengalami kendala dalam belajar ekonomi
terutama pada materi yang membutuhkan pemahaman konsep. Selanjutnya
secara keseluruhan pemilihan lintas minat terutama mata pelajaran ekonomi
sudah sesuai dengan minat siswa. Meskipun penetapannya dilakukan oleh
sekolah. Hal ini ditandai dengan harapan siswa setelah belajar ekonomi yaitu
sebagai wadah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, bekerja, dan
berwirausaha. Di sisi lain, siswa juga sudah menerapkan nilai-nilai ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian perencanaan karir bagi siswa SMA
sangat penting. Maka dalam hal ini SMA Negeri 1 Batang menyelenggarakan
program bedah kampus untuk memberikan kesempatan bagi siswa yang akan
melanjutkan ke perguruan tinggi.54
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan bagian yang memaparkan dimensi-
dimensi kajian utama, faktor-faktor kunci dan hubungan-hubungan antar
dimensi yang disusun dalam bentuk narasi dan grafik. Kerangka ini
menggambarkan pengaruh dari variabel bebas yaitu pembelajaran lintas minat
ekonomi di SMAN 29 Jakarta dan variabel bebas yaitu prestasi belajar peserta
didik. Deskripsi mengenai kerangka berpikir di sini adalah SMAN 29 Jakarta
54 Nugroho, loc.cit,.
41
yang merupakan salah satu sekolah yang mengimplementasikan kurikulum
2013 sejak pemerintah menetapkan kurikulum yang menekankan pada
pembentukan karakter siswa. Sehingga setiap sekolah harus menerapkan
pendidikan karakter disetiap materi yang akan disampaikan agar siswa mampu
berkembang dan berkompeten sesuai bakat dan minat masing-masing.
Lintas minat merupakan program kurikuler dikurikulum 2013 yang
bertujuan untuk mengedepankan pengembangan peserta didik sesuai bakat,
minat dan kemampuan yang di miliki peserta didik dengan otientasi
penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat.55
Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum 2013 yang
ditetapkan di SMAN 29 Jakarta. Pada proses pembelajaran Lintas Minat
Ekonomi kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013 menggunakan
metode saintifik, dimana guru hanya sebagai fasilitator dan konselor,
selebihnya proses pembelajaran ada di tangan peserta didik.
Pada implementasi kurikulum 2013 di tiap sekolah wajib menetapkan
salah satu atau salah dua program mata pelajaran lintas minat. Salah satu mata
pelajaran lintas minat yang diteteapkan pada SMAN 29 Jakarta adalah
Ekonomi. Pada sistem penetapan mata pelajaran lintas minat di SMAN 29
Jakarta khusunya Ekonomi tidak secara langsung ditentukan oleh siswa dan
hanya ditentukan sesuai kebijakan sekolah. Hal ini menjadikan peserta didik
tidak leluasa memilih mata pelajaran dengan sendirinya untuk dijadikan mata
pelajaran lintas minat.
Prestasi belajar ekonomi yang diperoleh peserta didik perlu diketahui
oleh berbagai pihak baik peserta didik sendiri maupun pihak lain. Prestasi
Belajar Ekonomi tersebut menunjukkan keberhasilan siswa selama mengikuti
proses belajar Ekonomi pada periode tertentu dan sekaligus menunjukkan
kemajuan belajar siswa.
Salah satu alat ukur dari prestasi belajar adalah tes prestasi belajar.
Tes prestasi belajar merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
55 Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas, Model Peminatan dan Lintas Minat,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Hal 1
42
mengetahui atau mengukur kemampuan siswa atau pencapaian hasil belajar
siswa yang telah dilakukan dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan.” Dalam rangka untuk mendapatkan data sebagai bahan
informasi guna mempermudah dalam melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan
pengajaran, dilakukan test formatif ataupun sumatif”.56 Dengan demikian
penilaian yang dipakai adalah penilaian formatif dan juga penilaian sumatif.
Secara garis besara menurut Evelina dan Hartini, penilaian sumatif dilakukan
diakhir pembelajaran; betujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
dapat berpindah dari satu uni pembelajaran ke unit yang lainnnya. Kemudian
penilaian formatif lebih kepada pantauan mengenai kemajuan dan
perkembangan belajar peserta didik selama periode tertentu.57Dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik dapat
dilakukan dengan tes formatif dan tes sumatif dalam bentuk tes subjektif dan
tes objektif.
Berdasarkan data awal yang diperoleh, menunjukan bahwa prestasi
belajar siswa pada kelas XI MIA di semester ganjil belum sepenuhnya
sempurna, masih terdapat beberapa peserta didik yang belum mencapai KKM
pada mata pelajaran Lintas Minat ekonomi. Hal ini didasar kurangnya minat
siswa dan minimnya fasilitas dalam pembelajaran mata pelajaran ekonomi
dikarenakan mata pelajaran Lintas Minat tidak dipilih oleh peserta didik itu
sendiri melainkan ditentukan oleh pihak sekolah dengan beberapa kebijakan.
Mata pelajaran lintas minat ekonomi yang dipelajari oleh peserta didik
kelas XI MIA, menjadi tantangan bagi peserta didik dan juga guru pengajar
Lintas Minat ekonomi. penyesuaian kelas, kurikulum serta staretgi
pembelajaran yang akan dipakai untuk kelas XI MIA harus benar-benar
dipikirkan. Berdasarkan 5 point penting dalam teori pembelajaran yang di
rumuskan para ahli dalam buku karangan Oemar Hamalik, peneliti memilih
beberapa rumusan teori yang akan dijadikan indikator dalam variabel
pembelajaran lintas minat, yaitu:
56 Djamarah, op.cit,. h 27 57 Siregar dan Hartini. Op.cit., h 156
43
1. Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan
2. Pembelajaran merupakan suatu poses penyampaian pengetahuan
3. Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan
4. Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah laku
peserta didik.
5. Pembelajaran adalah Suatu Proses Membantu Siswa Menghadapi
Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
6. Peserta didik belajar secara aktif
7. Penentuan mata pelajarann ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat
MIPA
Dalam penelitian ini mengetahui keterkaitan antara konsep teori
pembelajaran dalam pembelajaran lintas minat ekonomi dengan prestasi belajar
peserta didik yang dikorelsikan dengan pengaruh pembelajaran lintas minat
ekonomi. Setelah mengetahui kegiatan belajara mengajar yang dilakukan
dalam kegiatan observasi di sekolah, selanjutnya penelitian ini mengkaitkan
hasil belajar peserta didik yang dinilai dari tes formatif.
Gambar kerangka berpikir pengaruh pembelajaran lintas minat
ekonomi dengan prestasi belajar ekonomi di SMAN 29 Jakarta :
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir Penelitian
E. Hipotesis Penelitian
Kognitif Afektif Psikomotorik
1. Penetapan mata pelajaran ekonomi 2. Sebagai bekal untuk dalam kehidupan sehari-hari 3. Sebagai jenjang pendidikan selanjutnya 4. Pengembangan tingkah laku 5. Efektifitas guru 6. Penguasaan pengetahuan 7. Keaktifan peserta didik
Pembelajaran Lintas Minat Prestasi Belajar
Peserta Didik
44
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.58 Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun oleh peneliti yang kemudian diuji kebenarannya melalui penelitian yang
dilakukan.
Dalam penelitian ini perlu adanya hipotesis, karena hipotesi sebagai
indikasi untuk kesimpulan penelitian yang berbentuk dalil atau generalisasi yang
akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya dalam penelitian ini,
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh antara pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
terhadap Prestasi belajar siswa XI MIA
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
terhadap Prestasi belajar siswa XI MIA
58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2010) hal
96
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
SMAN 29 Jakarta merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di
Jl. Kramat No. 6, RT 7/Rw 1, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta. SMAN 29 Jakarta sudah menerapkan Kurikulum 2013 dan
menerapkan Lintas Minat. Penelitian ini dilakukan di kelas 11 MIA yang
mengikuti Lintas Minat Ekonomi.
2. Waktu penelitian
Proses penelitian dilakukan ketika proposal skripsi yang diajukan telah
disahkan, kemudian melaksanakan bimbingan skripsi dengan dosen
pembimbing, studi pendahuluan sampai dengan pengumpulan data di
SMAN 29 Jakarta.
B. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, yang
pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah
ditentukan. Menurut Sugiyono, Kuantitatif disebut juga “metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.1
1 Sugiyono, op.cit., h. 13
46
Metode Penelitian kuantitatif pada penelitian ini menggunakan
kuantitatif korelasi sebab-akibat untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel,2 dengan analisis regresi untuk melakukan prediksi. Metode dan
pendekatan ini dipilih, karena sesuai dengan rumusan penelitian yang ingin
dicapai yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran lintas
minat (variabel bebas) yang diberikan simbol X dengan prestasi belajar
ekonomi (variabel terikat) yang diberi simbol Y.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan atau kumpulan dari subjek
penelitian yang menjadi fokus dalam penelitian. Menurut Sugiyono,
Populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan sebaran tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari seluruh sebaran/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek
tersebut, kemudian diambil kesimpulan.3 Populasi diperlukan dan penting
agar peneliti dapat menyimpulkan suatu hal yang tepat untuk objek
penelitiannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MIA kelas XI
di SMA 29 Jakarta tahun ajaran 2018/2019 yang mempelajari Lintas Minat
Ekonomi dengan jumlah populasi sebanyak 144 siswa yang tersebar dalam
4 kelas. Berikut rincian masing-masing kelas.
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas XI MIA di SMAN 29 Jakarta
Tahun Ajaran 2018/2019
NO KELAS X1 JUMLAH SISWA 1 MIA 1 36 2 MIA 2 36 3 MIA 3 36 4 MIA 4 36
JUMLAH 144
2 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, PT Rineka
Cipta: 2013) h 177 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2010), h.
117
47
2. Sample Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dapat
mewakili penelitian.4 Sampel penelitian yang akan dipakai harus
memenuhi karakteristik dalam populasi, sehingga sampel dapat mewakili
populasi. Jika populasi memiliki 5 karaktersitik maka sample harus dapat
mewakili kelima karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
Penentuan sampel pada dasarnya tidak ada yang mutlak untuk
menentukan berupa persen sampel dari populasi yang akan diambil.
Adapun ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin5,
yakni sebagai berikut :
Dimana,
n : Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
e : Nilai presisi ( yang digunakan yaitu 10%)
N = 144 1 + 144 (0.1)2
= 59,01
Menurut perhitungan diatas, maka besarnya ukuran sampel pada
penelitian ini 59,01 yang dibulatkan menjadi 59 responden.
Teknik samping yang dipakai dalam penelitian ini yaitu
menggunakan sampling acak (random sampling). Teknik sampling
peneliti gunakan secara acak, tanpa memandang sampel atas dasar strata
atau status sosial. Dengan demikian populasi mendapatkan peluang yang
sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian.6
4 Sugiyono, ibid., h 118 5 Wahyudi, Setyo Tri. Statistika Ekonomi Konsep, Teori Dan Penerapan, (Malang: UB Press,
2017), h. 17 6 Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik h 177
48
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti mebutuhkan variabel-
variabel untuk membantunya melakukan penelitian, variabel-variabel
tersebut merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu penelitian.
Variabel adalah konstruk yang sidatnya sudah diberi nilai dalam bentuk
bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu
kontinue.7 Variabel penelitian menurut Sugiyono merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.8
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yang masuk ke
dalam variabel bebas dan variabel terikat, yaitu :
a. Variabel X (Variabel Bebas/Independent Variable)
Variabel bebas atau yang biasa di\sebut dengan variabel stimulus
atau masukan adalah masukan yang akan memberi pengaruh pada
prestasi belajar Lintas Minat Ekonomi
Variabel bebas dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah :
Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
b. Variabel Y (Variabel Terikat/Dependent Variable)
Variabel terikat atau variabel dependent adalah suatu variabel
respon atau hasil. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :
Prestasi Belajar.
2. Definisi Oprasional
Setelah peneliti melakukan identifikasi terhadap variabel bebas dan
variabel terikat. Definisi Oprasional ini untuk menghindari kesalahpahaman
mengenai data yang akan dikumpulkan dan menghindari kesesatan dalam
menentukan alat pengumpul data. Berdasarkan teori yang telah di rumuskan
pada bab II, maka peneliti mendefinisikan operasional sebagai berikut:
7 Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta, PT Bumi Aksara : 2009) hal 12-13
8 Sugiyono, op.cit., h. 60.
49
a. Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
pembelajaran lintas minat ekonomi adalah serangkaian peristiwa
belajar mengajar yang sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik untuk mencapai tujuan belajar.
Dengan adanya pembelajaran lintas minat, diharapkan peserta didik
siap dan mampu untuk menentukan pendidikan di jenjang
berikutnya sesuai minat serta bakat yang dimilikinya.
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil pencapaian yang
dinyatakan melalui skor atau nilai yang diambil dari nilai ulangan
harian siswa yang di kumpukan dalam bentuk rapot semester.
3. Definisi Konseptual
Definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep
dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa
dipahami maksudnya. Definisi konseptual ini menjelaskan tentang variabel
penelitian yang meliputi variabel pembelajaran lintas minat ekonomi
sebagai variabel independen dan variabel prestasi belajar sebagai variabel
dependen dengan uraian sebagai berikut :
a. Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal
yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang
sifatnya internal.9 Lintas minat merupakan program kurikuler
dikurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengedepankan
pengembangan peserta didik sesuai bakat, minat dan kemampuan
yang di miliki peserta didik dengan otientasi penguasaan kelompok
mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat.10
b. Prestasi Belajar
9 Siregar, evelina dan hartini nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor, Galia Indonesia,
2019) h. 12 10 Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas, Model Peminatan dan Lintas Minat,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Hal 1
50
Menurut Benyamin S. Bloom, ada tiga ranah (domain) atau
daerah sasaran pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif yang meliputi :
pengetahuan; pemahaman; pengertian; aplikasi; analisis; sintesis dan
evaluasi.11 Sedangkan afektif adalah ranah rasa, yang berhubungan
dengan emosi dan sikap, kemudian psikomotorik meliputi ranah
karsa yang menghubungkan dengan panca indra.12 Dalam rangka
untuk mendapatkan data sebagai bahan informasi guna
mempermudah dalam melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan
pengajaran, dilakukan test formatif ataupun sumatif.13
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitati,
karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang
diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.
2. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud
khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditangani. Data
yang dikumpulkan berasal dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian dilakukan. Adapun yang menjadi sumber data primer
dalam penelitian ini adalah angket, wawancara dan observasi
b. Data Sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama berupa dokumen.yang
menjadi sumber data sekunder adalah jurnal, artikel, karya ilmiah
serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang
dilakukan.
11 Tim Pengembang MKDP, op.cit., hal 140 12 Muhibbin, op.cit,. hal 173 13 Djamarah, op.cit,. h 27
51
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah
penelitian. Untuk memperoleh data akurat serta memperhatikan relevansi data
dengan tujuan yang dimaksud, maka dalam pengumpulan data menggunakan
beberapa metode yaitu:
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data yang memiliki karakteristik lebih mendetail,
yakni bila penelitian yang dilakukan berkaitan dengan perilaku manusia,
proses kerja, serta gejala alam, selain itu responden yang diamati tidak
terlalu besar.14 Pada penelitian ini peneliti mengunakan teknik observasi
non partisipan yang terstruktur15 artinya peneliti hanya sebagai pengamat
dan tidak berpartisipasi langsung dalam kegiatan, observasi yang
dirancang secara sisitematis.
2. Metode Angket
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden. Dalam melakukan penelitian,
data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang
ada sehingga data–data tersebut harus benar–benar dapat dipercaya dan
akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui
metode kuesioner yaitu merupakan “teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.16 Adapun angket yang
diberikan kepada responden adalah jenis angket tertutup
3. Metode Wawancara
Menurut Sugiyono “Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila; peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
14 Sugiyono, ibid,. h 203 15 Sugiyono, ibid,. h 204 16 Sugiono, ibid., h. 199
52
responden yang lebih mendalam.”.17 Esterberg juga mengemukakan dalam
Sugiyono beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur,
semiterstruktur, dan tidak terstruktur.18 Dalam wawancara ini peneliti
menggunakan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk
pengumpulkan data yang sistematis dan tidak menyimpang dari
pembahasan.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pengaruh pembelajaran lintas minat ekonomi terhadap prestasi belajar
siswa di SMAN 29 Jakarta. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan
wawancara terstruktur dengan beberapa pertimbangan yang dilakukan
peneliti dalam melakukan wawancara ini, yaitu dengan melihat jawaban
peserta didik yang diwakilkan untuk wawancara. Rata-rata jawaban yang
disampaikan hampir sama dan sedikit sekali perbedaan jawaban, sehingga
peneliti membatasi wawancara kepada 5 orang responden diantaranya 1
guru dan 4 peserta didik yang mengikuti kelas Lintas Minat Ekonomi
dengan tujuan untuk menunjang data yang diperoleh dari kuesioner/angket
yang ada.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.19 Dokumentasi ini dilakukan
untuk memperoleh kevaliditasan data yang telah diterima oleh peneliti
serta memperkuat gagasan dan laporan penelitian. Dalam hal ini peneliti
meminta izin kepada sekolah untuk memperlihatkan atau memberikan
data-data yang berhubungan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa data
administari seperti sejarah singkat dan visi-misi sekolah, nama-nama
17 Sugiyono, ibid., h. 194 18 Sugiyono, ibid., h. 233 19 Arikunto, op.cit., h 274
53
peserta didik kelas MIA, foto kegiatan pembelajaran lintas minat Ekonomi
dan nilai formatif mata pelajaran lintas minat ekonomi kelas XI MIA.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner atau angket untuk mengetahui pengaruh lintas minat
terhadap prestasi belajar siswa MIA di MAN 1 Tangerang Selatan.
1. Angket
Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil angket
setelah proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Angket
ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yaitu
peserta didik kelas MIA mata pelajaran lintas minat ekonomi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket berstruktur
yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden
cukup memberi tanda pada jawaban yang dipilih.20 Skala yang sering
digunakan dalam penyusunan angket adalah skala ordinal atau sering
disebut skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban
yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Item-item tersebut dinilai dengan
5 skala pengukuran dengan pilihan sebagai berikut :
a) Untuk jawaban “sangat setuju” mempunyai skor 5
b) Untuk jawaban “setuju” mempunyai skor 4
c) Untuk jawaban “ragu-ragu” mempunyai skor 3
d) Untuk jawaban “tidak setuju” mempunyai skor 2
e) Untuk jawaban “sangat tidak setuju” mempunyai skor 1
Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti untuk penyusunan
angket adalah Menentukan tujuan penggunaan angket, yaitu untuk
mengungkapkan variabel pembelajaran lintas minat dan variabel prestasi
belajar siswa dan Membuat kisi-kisi angket yang meliputi: menentukan
indikator, penyebaran jumlah item, persentase pernyataan positif serta
20 Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta, Deepublish: 2018) Hal 55
54
jumlah pertanyaan tiap indikator. Berdasarkan indikatornya pada variabel
yang digunakan maka dapat disusun suatu kisi-kisi instrumen penelitian
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Angket
No Variabel Indikator Item soal
+ - Jml soal
1 Pembelajaran Lintas Minat
1
Penetapan Mata Pelajaran Ekonomi Sebagai Mata Pelajaran Lintas Minat di Kelas MIPA
1-5 - 5
2
Mata Pelajaran Ekonomi sebagai bekal untuk mengetahui peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
6-8 - 3
3
Mata pelajaran ekonomi sebagai bekal mendalami ilmu ekonomi pada jenjang pendidikan selanjutnya
9,10,12,13, 16 5
4 Mata pelajaran ekonomi mengembangkan tingkah laku peserta didik
11,14,15 17, 18 5
5 Efektifitas guru dalam mengajar mata pelajaran ekonomi
19,,28,29,30,31 27 6
6 Peserta didik dalam penguasan pengetahuan mata pelajaran ekonomi
21,22,32,33 20 5
7 Keaktifan peserta didik dalam belajar mata pelajaran ekonomi 23-26 - 6
2. Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Adapun kisis-kisi pertanyaan wawancara pada
penelitian ini terlihat pada Tabel 3. Sebagai berikut:
55
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara
No Wakil Kepala Sekolah No Guru Ekonomi No Siswa
1 Penetapan Lintas minat 1 Modifikasi kopetensi
kurikulum
1 Minat lintas minat
2 Kebijakan pemilihan
Lintas Minat
2,3 Antusiasme siswa 2 Antusiasme siswa
3 Monitoring dan evaluasi
lintas minat
4,5 Metode pembelajaran 3 Metode pengajaran
4 Kesesuaian lintas minat 4 Keadaan saat belajar
lintas minat
5 Contoh kehidupan
terkait ekonomi
6 Pemilihan jurusan
perguruan tinggi
3. Observasi
Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh kevaliditasan data
yang telah diterima oleh peneliti serta memperkuat gagasan dan laporan
penelitian. Dalam hal ini peneliti meminta izin kepada sekolah untuk
memperlihatkan atau memberikan data-data yang berhubungan dengan
penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa data
administari seperti sejarah singkat dan visi-misi sekolah, nama-nama
peserta didik kelas MIA, foto kegiatan pembelajaran lintas minat Ekonomi
dan nilai formatif mata pelajaran lintas minat ekonomi kelas XI MIA.
56
Tabel 3.4
Lembar Observasi Pembelajaran
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti ialah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah “statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
TEMPAT OBSERVASI : SMAN 29 Jakarta
KELAS : XI MIA
MATA PELAJARAN : Ekonomi
WAKTU :
TANGGAL :
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1
Persiapan 1. Kurikulum 2013 2. Membuat RPP 3. Menyiapkan media 4. Silabus 5. Tempat duduk siswa
6. Membawa perangkat alat belajar
7. Membawa buku ekonomi 8. Kesiapan menerima pembelajaran
2
kegiatan inti 1. Membuka pelajaran 2. Penyajian materi 3. Metode pembelajaran 4. Penggunaan bahasa 5. Penilaian Proses 6. Cara memotivasi siswa 7. Teknik bertanya 8. Teknik penguasaan kelas
3 Penutup
1. Memberi Kesimpulan 2. Bentuk dan cara evaluasi
57
generalisasi”21. Tujuan dari penelitian statistik deskriptif ialah untuk mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis regresi, melakukan prediksi
dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan
rata-rata data sampel atau populasi.
I. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau keshahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut secara tepat.22 Uji validitas dikatakan valid jika rhitung >
atau = rtable maka butir dikatakan valid. Jika rhitung < rtable maka butir
dikatakan tidak valid.23
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.24 Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan
tiap butir pernyataan dengan skor total. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika nilai sig 2 tailed< signifikan (5%).
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi Pearson
product moment. Adapun rumus korelasi product Moment sebagai
21 Sugiono, op.cit., h. 172. 22 Arikunto, op.cit., h 211 23 Rukajar, op.cit,. Hal 66 24 Sugiyono, ibid., h. 173.
58
berikut.25
Keterangan :
Rxy = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Responden
X = skor masing-masing item
Y = total skor yang diperoleh tiap responden
2. Realiabilitas
Reabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan
sebuah instrument. Jadi, reabilitas menunjukkan apakah instrument
tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang
sesuatuyang diukur pada waktu yang berlainan.26 Menurut Arikunto “Uji
reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat
digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-
baik.”27 Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat
memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran
dilakukan berulang-ulang.
Pengujian reabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest,
equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reabilitas instrument
dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrument dengan teknik tertentu.28 Uji relibilitas dilakukan hanya pada
pertayaan-pertanyaan yang sudah memiliki atau memenuhi uji validitas,
jadi jika tidak memenuhi uji syarat validitas maka tidak perlu diteruskan
untuk uji relibilitas. Uji relibilitas digunakan untuk setiap variabel bukan
pada setiap item pertanyaan. Uji relibilitas ini menggunakan rumus
25 Arikunto, op. cit, h. 213
26 Creswell, Jhon. W. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (yogyakarta’ Pustaka Pelajar : 2013) h 285
27 Arikunto, op.cit., h. 221. 28 Sugiyono, op.cit.., h. 183 - 184.
59
2
Cronbach’s Alpha, yaitu:
Keterangan :
r1.1 = reabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya
soal
Σσb2i = jumlah varians butir
Σσ2t = varians total
Syarat instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha (α) lebih besar
dari rtabel. Selanjutnya koefisien reabilitas yang diperoleh dibandingkan
dengan alpha minimal 0,6. Jika koefisien reliabilitas > alpha 0,6 maka
instrument dinyatakan reliabel, dan koefisien reliabilitas > alpha 0,6 maka
instrument dinyatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini, untuk
mengetahui realibilitas maka data yang diperoleh dari hasil uji coba
dianalisis dengan bantuan minitab.
J. Uji prasyarat analisis data
Sebagai prasyarat pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi
distribusi normal dan homogenitas. Dalam penelitian ini perhitungan uji
prasyarat analisis data menggunakan bantuan program SPSS.
1. Uji normalitas
Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi
dalam analisis. Metode yang digunakan yaitu metode one sampel
kolmogrov-smirnov. Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah
data yang dikumpulkan mengeikuti dugaan berdistribusi normal atau
tidak.29 Uji normalitas menggunakan kolmogrov-smirnov yaitu dengan
penggunaan kaidah pengujian D hitung < D tabel maka H0 diterima. Atau
nilai tes kolmogrov-smirnov harus lebih kecil atau sama dengan nilai
29 Paramesti, Getut., Kupas Tuntas data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta, PT Elex
Media:2014) hal 24
60
signifikansinya. Perhitungan uji normalitas jika dilakukan dengan manual
memiliki langkah-langkah sebagia berikut:
a) Perumusan hipotesis :
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
b) Data diurutkan dari yang kecil ke yang besar
c) Menentukan kumulatif proporsi (kp)
d) Dat ditransformsi ke skor baku: Zi = Xi – X SD
e) Menentukan luar kurva Zi (z-tabel)
f) Menentukan a1 dan a2 :
a1 : selisih z tabel dan kp pada batas atas (a2=absolut{kp-Ztab})
a2 : selisih z tabel dan kp pada batas bawah (a1=absolut {a2-fi/n})
g) Nilai mutlak maximum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do
h) Menentukan harga D-tabel
i) Kriteria pengujian
Jika Do ≤ D-tabel maka H0 diterima
Jika Do ˃ D-tabel maka H0 ditolak
j) Kesimpulan
Do ≤ D-tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Do ˃ D-tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal
2. Uji homogenitas
Pengujian homogenitas bermakna untuk menjaga komparabilitas
terutama untuk pengujian hipotesis tentang perbedaan rata-rata melalui uji
statistik uji-t dan uji-F.30 Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui
apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Dalam penelitian
homogenitas sering diartikan homogenitas teori/konsep, homogenitas
kelompok/grup, dan homogenitas data.
30 Kadir, Statistika Terapan Konsep Contoh Dengan Program SPSS. (Depok, PT Raja Grafindo
Persada: 2018) h. 143
61
Homogenitas data mempunyai makna bahwa data memiliki variasi
atau keragaman nilai sama atau secara statistik sama. Jadi penekanan pada
homogenitas data adalah pada keragaman varians data tersebut.31
K. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan
koefisen determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang
dimasukan kedalam model. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak
seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model.
Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dan variabel terikat dengan
angka persentase, maka menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = koefisien determinis
r = koefisien
L. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel, peneliti
menggunakan teknik Analisis Regresin Linier Sederhana. Analisis regresi
linier digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel
dependen (variabel Y), nilai variabel dependen berdasarkan nilai
independen (variabel X) yang dikatahui. Dengan menggunakan analisis
31 Kadir, ibid,.h. 159
62
regresi linier maka akan mengukur perubahan variabel terkait berdasarkan
perubahan variabel bebas. Analisis regresi linier dapat digunakkan untuk
mengetahui perubahan pengaruh yang akan terjadi berdasarkan pengaruh
yang ada pada periode waktu sebelumnya. Untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran lintas minat ekonomi dengan prestasi belajar dilakukan
dengan rumus regresi linier sederhana, yaitu sebagai berikut :
Ŷ = a + b X 32
keterangan :
Ŷ = subjek variabel yang diprediksi (linieritas regresi)
a = nilai linieritas regresi aplikasi harga X dimanipulasi
b = Nilai koefisien Regresi
X = Nilai variabel X
Setelah melakukan perhitungan dan telah diketahui nilai untuk a
dan b, kemudian nilai tersebut dimaksudkan kedalam persamaan regresi
sederhana untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada varabel Y
berdasarkan nilai variabel X yang diketahui. Persamaan regresi tersebut
bermanfaat untuk meramalkan rata-rata vaiabel Y bila X diketahui dan
memperkirakan rata-rta perubahan variabel Y untuk setiap perubahan X.
2. Uji T
Uji T atau uji individual untuk mengetahui signifikasi pengaruh
variabel independen dengan parsial. “Uji T dapat digunakan untuk
mengetahui signifikansi rata-rata pada suatu sampel”. 33 Untuk mengetahui
hasil signifikansi atau tidaknya maka angka t hitung harus dibandingkan
dengan t tabel. Kriteria yang digunakan sebagai berikut:
1. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
32 Kadir, op.cit,. h. 179 33 Pramesti, op.cit,. h 81
63
a) Taraf signifikan (α = 0,05)
b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k)
c) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
d) Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 29 Jakarta
Pada awal bulan September 1966 atas prakarsa Bapak Camat
Kebayoran Lama yang pada saat itu dijabat oleh M.T. Koesnadi, merasa
tergugah serta terpanggil untuk mendirikan dan merintis sebuah lembaga
pendidikan tingkat atas yang berada di wilayah Kebayoran Lama, yang pada
saat itu belum ada sekolah setingkat SLTA. Sehingga dengan adanya sekolah
ini akan mempermudah bagi siswa SLTP untuk melanjutkan ke jenjang
SLTA tanpa mengeluarkan biaya tinggi dan jauh dari domisili tempat
tinggalnya. Setelah melalui beberapa kali proses konsultasi dengan para
tokoh pendidik dan ulama serta bekerja sama dengan SMA VI Bulungan
Jakarta Selatan, maka akhirnya pada tanggal 5 Januari 1967 berhasil
didirikan SMA VI Filial di Kebayoran Lama yang dipimpin oleh Drs.
Sunardi dengan menempati gedung bekas SD Sie Ming Wie di Jalan
Kebayoran Lama. Pada saat kunjungan kerja Bapak Gubernur DKI Ali
Sadikin ke Kebayoran Lama, beliau sangat memperhatikan akan kesulitan
tidak adanya sekolah setingkat SLTA di wilayah Kebayoran Lama.
Kemudian beliau menginstruksikan kepada bawahannya untuk segera
membongkar gedung SD tersebut diperuntukan SLTP dan SLTA untuk
sementara waktu, disusul instruksi segera membangun gedung baru baru
bagi SMA 6 (VI) Filial pada sebidang tanah seluas 3800 m2 dekat Komplek
Polri di Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.Pada tahun
1973, SMA VI Filial yang merupakan cabang dari SMA 6 Bulungan,
akhirnya tepat pada bulan Juni 1973 melepaskan diri dari induknya dan
statusnya menjadi SMA 29 Jakarta. Seirama dengan bergulirnya waktu, pada
tahun 1989 di bawah pimpinan R.M. Radjagoekgoek dilakukan
pembangunan gedung baru yang terdiri dari dua lantai, sebanyak 16 ruang
belajar dengan masa penyelesaian gedung selama satu tahun dengan Tipe B.
65
Awal tahun 1994 dibawah pimpinan Drs. Sutan Achirudin Djamin, berhasil
menambah tiga ruang bangunan yang diperuntukan laboratorium kimia,
laboratorium fisika, dan gudang penyimpanan barang serta satu bangunan
musholla SMA Negeri 29 Jakarta. Pada saat Kepala SMA Negeri 29 Jakarta
dijabat oleh Bapak Drs. Syahrial Gazali, M.Pd., yang menggantikan Bapak
Drs. Sutan Achirudin Djamin sejak tahun 1997.
Di bawah pimpinannya, gigih berbenah diri terhadap situasi dan
kondisi sekolah, selalu diadakan penyempurnaan dan perbaikan sarana
gedung, sarana KBM, keindahan kebun dan pemagaran sekolah serta
pengaspalan lapangan upacara / lapangan olahraga. Hal ini semata-mata
dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah agar dapat
menjadikan SMA Negeri 29 Jakarta sejajar dengan SMA unggulan di DKI
Jakarta.
Dan pada bulan Juni 2011 di rehab total gedung SMA Negeri 29
Jakarta menjadi empat lantai yang di rintis oleh Kepala Sekolah Ibu Dra. Hj.
Hernita HB. Murap , dengan ketinggian tanah sejajar dengan jalan raya yang
sebelumnya setiap musim penghujang selalu banjir karena lokasi sekolah
merupakan dataran rendah. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar
menumpang di SDN 03, 05 dan 06 depan Polsek Kebayoran Lama. Pada
januari tahun 2012 selesailah pembangunan Gedung SMA Negeri 29 Jakarta.
Bersama Kepala Sekolah Baru Ibu Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM seluruh
aktivitas kegiatan dan proses belajar mengajar menempati Gedung yang
baru. Sarana dan prasarana semakin di tingkatkan serta penunjang proses
belajar mengajar semakin meningkat sebagai tongkat kemajuan sekolah
dalam bersaing dengan sekolah unggulan.
Di tahun 2013 dengan Kepala Sekolah Baru Bapak Drs. H.
Maknawiyah, M.Si menggantikan Baru Ibu Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM.
Kedepannya SMA Negeri 29 Jakarta menjadikan sekolah favorit dan
unggulan dari segi kualitas Pembelajaran dan Sumber Daya Manusiannya.
Tahun 2014, Kepala Sekolah Dra. Ratna Budiarti, M.Biomed. Mulai
menjadi Kepala Sekolah dari proses Lelang Kepala Sekolah yang
66
diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta, melakukan pembenahan
meningkatkan disiplin siswa dan guru sehingga prestasi akademik. Dalam
waktu yang tidak tertentu telah membangun, pagar sekolah, taman, tempat
parker motor siswa, sumur resapan air, tempat piket guru. Media
pembelajaran berupa, infocus, laptop, komputer dan lain-lain.
Tahun 2015, Kepala Sekolah Dra. Carol Titaley. Mulai menjadi
Kepala Sekolah SMA Negeri 29 Jakarta sampai dengan sekarang
menggantikan Dra. Ratna Budiarti, M.Biomed yang pindah tugas ke SMA
Negeri 3 Jakarta.1
2. Visi dan Misi SMAN 29 Jakarta
a. Visi SMA Negeri 29 Jakarta
“ Insan yang unggul dalam IMTAQ, IPTEKS, 9 K dan siap berkompetisi
dalam era Globalisasi ”
b. Misi SMA Negeri 29 Jakarta
i. Meningkatkan keselarasan kemampuan intelektual, emosional dan
spiritual untuk mewujudkan situasi yang kondusif terhadap
terwujudnya tujuan pendidikan nasional
ii. Menyelenggarakan ibadah keagamaan dalam meningkatkan
ketaqwaan guna membentuk peserta didik yang bermartabat
iii. Disiplin dalam bertindak
iv. Meningkatkan kemampuan IPTEKS di lingkungan sekolah
v. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing
vi. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
vii. Melestarikan 5 S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan Dan Santun )
viii. Mewujudkan 9 K (Keimanan, Keteladanan, Keamanan,
Kebersihan, Keindahan, Kerapihan, Kekeluargaan, Kenyamanan,
dan Keterbukaan)
ix. Menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir dan tindakan yang
mencerminkan budaya mutu dan akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari 1 Data profil sekolah SMAN 29 jakarta. (http://www.sman29jakarta.sch.id/),
67
x. Menghasilkan lulusan yang berakhlak dan berilmu
3. Daftar Tenaga Kependidikan Jurusan Perbankan Syariah di SMAN 29
Jakarta
Tabel 4.1
Tabel Daftar Staf dan Tenaga Kerja
No. Nama Guru NIP (PNS) Jabatan NUPTK (Non PNS)
1 Setiawati, M.Pd. 196709011998022002 Kepala Sekolah 2 Dra. Hj. Sari Krisantini 196406071993032003 BK 3 Jemmi Latu. S.Pd. 196706231990021001 Penjaskes 4 Dra. Ratih Andayani 196504211989102001 PPKn 5 Dra. Hj. Ani Mardiana 196102021983022001 Matematika 6 Dra. Hj. Sriyatun 196309271990032007 Kimia 7 Drs. Sugiatno 196410291989031006 Sosiologi 8 Susi Kristantina, S.Pd. 196505051988112002 Biologi 9 Hj. Miroah. S.Pd. 197004131994122001 Fisika 10 Supadiyono. S.Pd. 196404161997031001 Matematika 11 Rismawati. M.Pd. 196706131999062001 Biologi 12 Drs. Otomosi Zalukhu 196704021986031003 Pend. Agama
Kristen 13 Feriyenti. M.Pd. 197102021995122003 Matematika 14 Lina Dinawati. S.Pd. 197109071998022001 Bahasa Indonesia 15 Hj. Nurbaiti. S.Pd. 196501061989032004 Sejarah 16 Dra. Rini Rosnida 195906041984032002 Biologi 17 Dra. Dwi Mulyani. M. Pd. 196409191990032004 Bahasa Inggris 18 Ita Yunita. S.Pd. 196906301998032004 Fisika 19 Nur Asiah R. S.Pd. 197405252008012011 Fisika 20 Rizka.Fitriani. S.Pd. 197509062008012012 Matematika 21 Rizanur. S.Pd. 197308162008011017 PPKn 22 Joko Suryadi, S.Pd 196909302008011015 Kimia 23 Nela Nely Sirait, SE 197404032017082001 Ekonomi 24 Dra. Anna Atyana K A,
M.Pd. 196706252008012008 Ekonomi
25 Agus Nur Cahyadi. S.Pd. Sejarah 26 Sururudin. S.Pd. Sejarah 27 Rafiani. S.Pd. Ekonomi 28 Ifa Sarifah. S.Kom Seni Budaya 29 Faizah. S.Pd. Bahasa Jepang 30 Bisowarno. S.Pd. Bahasa Inggris 31 Merlita Paruri R. S.Pd. Bahasa Indonesia 32 Marapi Amboko . S.Pd. Bahasa Indonesia 33 Puguh Sambodo. S.Pd. Seni Rupa
68
34 Yuni Tri Retnani. S.Pd. Ekonomi 35 Ferdinand Idiwijaya, S.Pd Bahasa Inggris 36 Dra. Sri Pudjiastuti BK 37 Drs. Basrin Malau BK 38 Dra. Hj. Gusneli Pend Agama Islam 39 Siti Sabiatun D., S.Pd. BK 40 Selamat Hasibuan, S.Pd. Matematika 41 Dra. Ramai Yulis Sosiologi 42 Drs. Buchari Geografi 43 Lilik Fiswhan P., S.Pd. Pend Agama Islam 44 Yayan Darmana, S.Pd Penjaskes 45 Surti Sihombing, S.Pd. Geografi 46 Daryanti. SE 196603151991122001 Kepala TU 47 Rosmaida Sirait 195801171980032003 TU 48 Hj. Sri Candra W 196211281983032008 TU 49 Tri Astutik 196110011986022001 TU 50 Paijan 196107171980031002 TU 51 H. Sodikin 196706081986021001 TU 52 Endang Sri Rejeki 196707131994032005 TU 53 Waluyo 195808251979031003 TU 54 Alek Tri Handoko TU 55 Achmad Rosyadi TU 56 Sutarno Caraka 57 Solehan Caraka 58 Sukadi Caraka 59 Asep Iwan. M Caraka 60 Budi Utomo Satpam 61 Zahrudin Adianto Satpam 62 Kusrini Caraka
69
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA Negeri 29 Jakarta
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Profil Responden
Penelitian ini dilakukan di SMAN 29 Jakarta. Peneliti memperoleh
data dengan melakukan observasi, dokumentasi, wawancara dan
memberikan kuisioner kepada peserta didik. Data yang digunakan oleh
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung oleh peneliti.
Selain itu peneliti juga menggunakan data sekunder atau data yang diterima
peneliti tidak secara langsung seperti data-data mengenai nilai peserta didik
pada mata pelajaran lintas inat ekonomi dan profil sekolah.
70
Masalah dalam penelitian ini ditekankan untuk mengukur pengaruh
pembelajaran lintas minta terhadap prestasi belajar siswa. Populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA yang berjumlah 144 siswa.
Kemudian penarikan sampel dengan rincian sebanyak 36 siswa per kelas
pada masing-masing kelas XI MIPA 1 hingga kelas XI MIPA 4, sedangkan
penentuan jumlah sampel menggunakan metode random sampling sehingga
didapat jumlah sampel akhir sebanyak 59 siswa.
Berikut adalah sebaran responden berdasarkan jenis kelamin, pilihan
mata pelajaran lintas minat yang diinginkan.
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Banyaknya Responden Persentase
Laki-laki 26 44,1%
Perempuan 33 55,9%
Jumlah 59 100%
Sumber : Data Primer Diolah, Januari 2019
Pada tabel 4,2 menunjukan bahwa 55,9% yang paling banyak
mengisi angket adalah perempuan sebanyak 33 siswa, kemudian 44,1% laki-
laki sebanyak 26 siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa pesrta didik kelas
XI MIA lebih banyak adalah perempuan.
Deskripsi data yang disajikan, untuk memberikan data secara umum
mengenai penyebaran data yang diteliti di lapangan. Dalam penelitian ini
data yang disajkikan berupa data mentah yang nantinya akan diolah
menggunakan program statistik yaitu SPSS. Pelaporan tersebut berupa hasil
observasi, wawancara, dokumentasi serta kuisioner yang diberikan kepada
peserta didik.
Berikut adalah sebaran responden berdasarkan pilihan mata pelajaran
lintas minat yang diinginkan:
71
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan pilihan mata pelajaran yang diinginkan
Mata pelajaran Banyak responden
Ekonomi 15
Geografi 14
Sosiologi 11
Sejarah 8
Mata Pelajaran Lain 11
Jumlah 59
Sumber : Data Primer Diolah, Januari 2019
Gambar 4.2
Sumber : Data Primer Diolah, Januari 2019
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.1 menunjukan bahwa 25%
peserta didik memilih ekonomi sebagai mata pelajaran, 24% memilih
geografi sebagai mata pelajaran lintas minat, 19% memilih sosiologi dan
25%
24% 19%
13%
19%
Responden Berdasarkan pilihan lintas minat yang diinginkan
ekonomi geografi sosiologi sejarah mata pelajaran lain
72
mata pelajaran lain sebagai mata pelajaran lintas minat dan 13% peserta
didik memilih sejarah sebagai mata pelajaran lintas minat.
2. Deskripsi Data Statistik
a. Variabel Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui kuesioner
pengaruh pembelajaran lintas minat dengan prestasi belajar ekonomi
yang memiliki 33 butir pertanyaan dengan jumlah responden 59 siswa.
Untuk mengetahui gambaran pembelajaran lintas minat siswa kelas XI
MIA SMAN 29 Jakarta, maka kualitas jawaban responden
disederhanakan ke dalam lima kategori sesuai dengan ketentuan dilembar
angket yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu, setuju, sangat setuju.
Tabel 4.4
Tabel Perhitungan Deskripsi Data Statistik Di SMAN 29 Jakarta
Statistics
Pembelajaran Lintas Minat
Prestasi Belajar
N Valid 59 59
Missing 0 0 Mean 3.5639 77.9068 Median 3.5758 78.0000 Mode 3.70a 79.50 Std. Deviation .57913 3.54828 Variance .335 12.590 Skewness -.005 .451 Std. Error of Skewness
.311 .311
Kurtosis .728 -.111 Std. Error of Kurtosis .613 .613 Range 2.91 14.50 Minimum 2.06 72.00 Maximum 4.97 86.50 Sum 210.27 4596.50
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
73
Interprestasi dari N yaitu banyaknya data kuesioner pembelajaran
lintas minat adalah 59 responden, hal ini berarti semua data sahih untuk
diproses. Mean atau rata-rata pembelajaran lintas minat adalah 3,56.
Median adalah nilai tengah (50%) setelah data diurutkan. Jadi nilai
median sebesar 3,57 mengandung arti 50% sampel pembelajaran lintas
minat 3,57 keatas, dan 50% sampel pembelajaran lintas minat 3,57
kebawah. Modus adalah data dengan frekuensi terbanyak, artinya data
pembelajaran lintas minat yang paling sering muncul adalah 3,70. Data
minimum adalah 2,06 dan data maksimum adalah 4,97 sehingga
memiliki range sebesar 2,91.
Nilai kurtosis (keruncingan data) dengan asumsi data mendekati 0
(nol) maka data dianggap normal, bila nilai data negative maka data
cenderung tumpul dan tidak homogen. Dari tabel di atas diketahui bahwa
nilai kurtosis pembelajaran lintas minat sebesar 0,728, artinya data
tersebut lancip dan homogen.
b. Variabel Prestasi Belajaran Ekonomi
Hasil belajar peserta didik diperoleh melalui kegiatan
dokumentasi berupa nilai Ulangan Semester pada peserta didik kelas XI
MIA di SMAN 29 Jakarta. Perolehan nilai maksium 100 dan nilai
minimum 75. Hal ini juga dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.2
Nilai Ekonomi Siswa Kelas XI MIA SMAN 29 Jakarta
01020304050607080
XI MIA 1 XI MIA 2 XI MIA 3 XI MIA 4Rata-Rata Nilai 76,7 79,6 76,3 79,1Jumlah Siswa tuntas 11 13 10 11Jumlah siswa tidak
tuntas 4 2 5 3
74
Pada diagram diatas, menunjukan bahwa peserta didik kelas XI
MIA di SMAN 29 Jakarta, mencapai rata-rata nilai di atas standar
minimum. Berdasarkan analisis hasil uji statistik deskriptif prestasi
belajar ekonomi dapat dilihat pada tabel 4.4. Interprestasi dari N yaitu
banyaknya data hasil belajar ekonomi sebesar 59 siswa. Mean atau rata-
rata hasil belajar ekonomi adalah 77,9. Dengan demikian tingkat
kepercayaan 95% rata-rata sampel hasil belajar ekonomi sebesar 77,9.
Median adalah nilai tengah (50%) setelah data diurutkan. Jadi nilai
median sebesar 78,00 mengandung arti 50% sampel prestasi belajar
ekonomi 78,00 keatas, dan 50% sampel prestasi belajar ekonomi 78,00
kebawah. Modus adalah data dengan frekuensi terbanyak, jadi data
prestasi belajar ekonomi yang paling sering muncul adalah 79,50. Data
minimum adalah 72,00 dan data maksimum adalah 86,50 sehingga
memiliki range sebesar 14,50.
3. Hasil Instrumen Penelitian
1. Hasil Observasi
Kegiatan observasi pembelajaran ekonomi dikelas XI MIA
dilakukan oleh guru mata pelajaran ibu Anna Atyana kelas yang
dijadikan tempat observasi yaitu kelas XI MIA 1. Observasi diambil
dengan mengikuti dan mengamati kegiatan belajar mengajar guru mata
pelajaran di kelas.
Kegiatan guru mengajar di kelas observasi dalam pra
pembelajaran guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan
dicapai dalam mempelajari materi yang akan dipelajari. Kegiatan
membuka pelajaran dengan mengulang sedikit pembahasan materi yang
sudah diajarkan sebelumnyakemudian, memberikan pertanyaan serta
mengaitkannnya dengan materi yang akan dijelaskan. siswa telah
menyiapkan buku catatan untuk membaca ulang yang diberikan oleh
guru.
75
Kegiatan inti pembelajaran dilakukan dengan beberapa kelompok
mempersentasikan hasil diskusi dan materi yang berkaitan dengan materi
saat itu, siswa lain bertanya saat pemakalah selesai menjabarkan materi
yang dipersentasikan. Kemudian guru menyampaikan penjelasan di akhir
diskusi persentasi. Sebagai fasilitator, guru memfasilitasi kegiatan belajar
mengajar dengan penuh semangat dan kondusif, guru mampu
menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga peserta didik mampu
melanjutkan materi pembelajaran dengan penuh semangat. Pada saat
observasi guru dan peseta didik menggunakan media pembelajaraan
berupa video dan powerpoint dan memanfaatkan sarana yang disediakan
dikelas berupa proyektor dan laptop.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi yaitu, guru
memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi dan semangat
untuk tetap aktif dalam mengikuti belajar mengajar di kelas. Kegiatan
pembelajaran dengan diskusi kelompok dapat menjadikan peserta didik
lebih aktif dalam berpendapat dan menyampaikan materi pembelajaran.
Tabel 4.5
Lembar Observasi Pembelajaran Sman 29 Jakarta
TEMPAT OBSERVASI : SMAN 29 Jakarta
KELAS : XI MIA 1
MATA PELAJARAN : Ekonomi
WAKTU :
TANGGAL :
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1
Persiapan
1. Kurikulum 2013 √ Mulai tahun ajaran 2014/2015 seluruh kelas VII dan VIII telah menggunakan kurikulum 2013
2. Membuat RPP √
RPP yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 seperti kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian.
76
3. Menyiapkan media √ Guru tidak penyiapkan media yang akan dipakai saat pembelajaran dikelas. Media pembelajaran sudah dipersiapkan oleh siswa
4. Silabus √
Silabus yang digunakan sudah sesuai dengan standar silabus kurikulum 2013, yang terdiri dari yang telahada, yaitu terdiri dari kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber pelajaran (teknik, bentuk penilaian, contoh instrumen), alokasi waktu, dan sumber belajar.
5. Tempat duduk siswa √ sesuai dengan tempat masing-masing, siswa duduk dengan tertib dan rapih.
6. Membawa perangkat alat belajar √ siswa membawa alat tulis, namun tidak semua
memembawa dengan lengkap
7. Membawa buku ekonomi √
beberapa sisiwa membawa buku paket dan LKS, namun ada beberapa siswa yang tidak membawa buku paket dan dipersilakan oleg guru untuk meminjam dikelas lain.
8. Kesiapan menerima pembelajaran √
siswa memiliki kesiapan menerima pembelajaran dengan baik, seperti telah menyediakan buku catatan untuk mencatat materi yang akan diberikan oleh guru.
2
kegiatan inti
1. Membuka pelajaran √
Guru membuka pelajaran dengan salam, Menanyakan kehadiran siswa. Guru memberikan pertanyaan mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya dan berkaitan dengan materi yang akan dijelaskan, serta menyampaikan pembelajaran yang akan dicapai, kemudian memeprsilahkan siswa yang menjadi pemakalah dalam diskusi kelompok. beberapa siswa memberikan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik mengenai kompetensi yang akan dicapai pada materi tersebut.
2. Penyajian materi √
guru memberikan penjelasan pembelajaran saat akhir diskusi kelompok dan membantu memberikan jawaban pada saat sesi tanya jawab anatar pemakalah dan siswa. siswa yang menjadi pemakalah mampu menjabarkan isi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi pembelajaran, guru menjadi fasilitator antara siswa dan pemateri dalam kegiatan sikusi kelompok. Siswa lain memperhatikan materi yang dipresentasikan oleh pemakalah
3. Metode pembelajaran √
Menggunakan metode ilmiah sesuai dengan kurikulum 2013, guru melakukan pelajaran yang aktif terarah dengan RPP, seperti diskusi kelompok menggunakan PPT.
4. Penggunaan bahasa √
Guru memberikan bahasa yang santun dan mudah dimengerti dalam pembelajaran.siswa dan pemakalah menggunakan bahasa yang baik.
77
5. Penilaian Proses √
Guru memberikan penilaian kepada siswa yang memberikan pertanyaan dan membantu menjawab pertanyaan yang diberikan, serta memberikan nilai tambah untuk siswa yang aktif dalam kelas.
6. Cara memotivasi siswa √
Guru memberikan dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan latihan dan mencoba mempelajari materi yang diberikan di luar sekolah dan memotivasi siswa untuk bertanya dengan memberikan nilai tambahan.
7. Teknik bertanya √
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada pemakalah dalam diskusi kelompok. Kemudian, gueu membantu menjawab dan menambahkan jawaban dengan terarah. pemakalah mempersilahkan siswa lain yang hendak bertanya dan mencatat nama dan pertanyaan yang diajukan. Kemudian pemakalah menjawab pertanyaan yang diberikan dan mempersilakan siswa lain yang ingin mendambahkan argumennya.
8. Teknik penguasaan kelas √
Guru menguasai kondisi kelas dengan baik sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru.
3
Penutup
1. Memberi Kesimpulan √
Guru memberikan tindak lanjut dalampenyampaian materi di akhir pembelajaran. kemudian memberikan penjelasan tambahan jika ada yang kurang paham serta memberikan masukan dan saran kepada kelompok yang sudah presentasi. Selanjutnya guru mengingatkan kepada kelompok selanjutnya untuk mempersiapkan materi yang akan dipersentasikan di minggu selanjutnya.
2. Bentuk dan cara evaluasi √
Guru memberikan soal tentang materi dengan meminta siswa mengerjakan LKS masing-masing untuk dikerjakan siswa di rumah. Kemudian guru menutup pembelajaran
2. Hasil Kuesioner Penelitian
Dalam pembahasan hasil angket ini yaitu disiplin sekolah
(variabel X), peneliti menetapkan 4 indikator yaitu Dalam pembelajaran
lintas minat, dibagi menjadi sub variabel atau indikator, yaitu Penetapan
mata pelajaran ekonomi, Sebagai bekal untuk dalam kehidupan sehari-
hari, Sebagai jenjang pendidikan selanjutnya, Pengembangan tingkah
laku, Efektifitas guru, Penguasaan pengetahuan, dan Keaktifan peserta
didik. Hasil kuesioner penelitian disajikan dalam bentuk persentase yang
telah dibagikan kepada peserta didik. Berikut ini akan dijelaskan masing
78
masing indikator yang sudah peneliti peroleh dari hasil penyebaran
angket dan juga hasil perhitungan yang telah dilakukan.
a. Penetapan Mata Pelajaran Ekonomi
Dalam penetapan mata pelajaran lintas minat ekonomi terdiri
dari 5 indikator kuisioner pembelajaran lintas minat yaitu nomor 1-5
mengenai pertanyaan yang jelas dan singkat, terfokus pada masalah
dan memberikan tuntunan. Tabel hasil kuisioner sub bab penetapan
mata pelajaran lintas minat ekonomi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Kuisioner Sub Penetapan Mata Pelajaran Lintas
Minat
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 1 6 10,2% 8 13,6% 25 42,4% 11 18,6% 9 15,3% 59 100,0% no 2 0 0,0% 3 5,1% 15 25,4% 32 54,2% 9 15,3% 59 100,0% no 3 2 3,4% 4 6,8% 21 35,6% 25 42,4% 7 11,9% 59 100,0% no 4 0 0,0% 3 5,1% 9 15,3% 39 66,1% 8 13,6% 59 100,0% no 5 0 0,0% 8 13,6% 12 20,3% 29 49,2% 10 16,9% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019 Berdasarkan sub indikator dari pertanyaan nomor 1-5 dapat
disimpulkan bahwa terhadap pertanyaan no 1, sebagian besar
responden menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak 25 responden
(42,4%), pertanyaan no 2, sebagian besar responden menjawab
Setuju yaitu sebanyak 32 responden (54,2%), sebagian besar
responden menjawab Setuju di pertanyaan no 3 yaitu sebanyak 25
responden (42,4%), pertanyaan no 4, sebagian besar responden
menjawab Setuju yaitu sebanyak 39 responden (66,1%), sedangkan
pertanyaan no 5, 29 responden menjawab Setuju yaitu sebanyak
(49,2%).
Dalam penetapan mata pelajaran lintas minat, peserta didik
merasa ragu dalam penetapan ekonomi sebagai mata pelajaran lintas
minat di kelas XI MIA dan merasa setuju pelajaran lain selain
ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat. Namun, mata pelajaran
79
ekonomi di kelas XI MIA merupakan mata pelajaran yang menarik
untuk dipelajari karena peserta didik mendapatkan manfaat dan
merasa senang saat mempelajari ekonomi di kelas.
Dalam indikator ini terdapat 5 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 50,86% dengan kategori cukup.
b. Sebagai Bekal Untuk Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam indikator variabel ke dua yaitu bekal dalam kehidupan
sehari-hari, memiliki 3 pertanyaan kuisioner yaitu nomo 6-8.
Kuisioner ini menekankan pada manfaat pelajaran ekonomi dalam
kehidupan keseharian yang dirasakan oleh peserta didik. Tabel hasil
kuisioner dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Kuisioner Sub Bekal Kehidupan Sehari-hari
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 6 0 0,0% 2 3,4% 14 23,7% 38 64,4% 5 8,5% 59 100,0% no 7 0 0,0% 2 3,4% 7 11,9% 39 66,1% 11 18,6% 59 100,0% no 8 1 1,7% 11 18,6% 16 27,1% 27 45,8% 4 6,8% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019
Berdasarkan sub indikator dari pertanyaan no 6-8 menyatakan
bahwa, pertanyaan no 6, sebagian besar responden menjawab Setuju
yaitu sebanyak 38 responden (64,4%), dipertanyaan no 7, sebagian
besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 39 responden
(66,1%), sedangkan terhadap pertanyaan no 8, sebagian besar
responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 27 responden (45,8%).
Dalam sub bab sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari,
peserta didik merasa setuju ekonomi dapat dihubungkan dengan yang
dialami peserta didik dikeseharian, menjadi lebih selektif dalam
mengambil keputusan memilih kebutuhan dan merasa setuju dengan
adanya pelajaran ekonomi lebih termotivasi untuk menabung.
80
Dalam indikator ini terdapat 3 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 58,76% dengan kategori cukup.
c. Sebagai Jenjang Pendidikan Selanjutnya
Dalam sub jenjang pendidikan selanjutnya, kuisioner terdiri
dari 5 pertanyaan terhadap pertanyaan no 9, sebagian besar
responden menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak 24 responden
(40,7%), pertanyaan no 10, 24 responden (40,7%) menjawab Ragu-
ragu, selanjutnya pertanyaan no 12, sebagian besar responden
menjawab Setuju yaitu sebanyak 23 responden (39,0%), pertanyaan
no 13, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak
34 responden (57,6%), sedangkan pertanyaan no 16, sebanyak 27
responden (45,8%) menjawab Setuju. Berikut tabel hasil kuisioner
sub jenjang pendidikan selanjutnya :
Tabel 4.8
Hasil Kuisioner Sub Jenjang Pendidikan Selanjutnya
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 9 3 5,1% 6 10,2% 24 40,7% 21 35,6% 5 8,5% 59 100,0%
no 10 6 10,2% 17 28,8% 24 40,7% 8 13,6% 4 6,8% 59 100,0% no 12 1 1,7% 6 10,2% 21 35,6% 23 39,0% 8 13,6% 59 100,0% no 13 4 6,8% 3 5,1% 4 6,8% 34 57,6% 14 23,7% 59 100,0% no 16 2 3,4% 6 10,2% 9 15,3% 27 45,8% 15 25,4% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019 Berdasarkan pertanyaan dalam sub indikator pemilihan jenjang
pendidikan selanjutnya yang terdiri dari 5 pertanyaan ini dapat
disimpulkan bahwa peserta didik tidak sepenuhnya setuju dan merasa
ragu-ragu untuk melanjutkan pendidikan ditingkat universitas
dengan memilih jurusan yang berhubungan dengan ekonomi.
Dalam indikator ini terdapat 5 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 44,76% dengan kategori cukup.
81
d. Pengembangan Tingkah Laku
Dalam sub pengembangan tingkah laku, peserta didik
dihadapkan pada 5 pertanyaan. Pada sub indikator tingkah laku ini,
peserta didik merasa sudah melakukan dan bersikap sesuai dengan
ajaran dan aturan yang diterapkan di sekolah. Tabel hasil kuisioner
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Kuisioner Sub Pengembangan Tingkah Laku
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 11 0 0,0% 4 6,8% 10 16,9% 28 47,5% 17 28,8% 59 100,0% no 14 0 0,0% 1 1,7% 10 16,9% 34 57,6% 14 23,7% 59 100,0% no 15 0 0,0% 2 3,4% 2 3,4% 23 39,0% 32 54,2% 59 100,0% no 17 14 23,7% 10 16,9% 14 23,7% 21 35,6% 0 0,0% 59 100,0% no 18 4 6,8% 11 18,6% 23 39,0% 19 32,2% 2 3,4% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019
Pada tabel 4.9 dijelaskan bahwa pertanyaan no 11, sebagian
besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 28 responden
(47,5%), pertanyaan no 14, sebagian besar responden menjawab
Setuju yaitu sebanyak 34 responden (57,6%), pertanyaan no 15,
sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju yaitu sebanyak
32 responden (54,2%), pertanyaan no 17, sebagian besar responden
menjawab Setuju yaitu sebanyak 21 responden (42,4%), pertanyaan
no 18, sebagian besar responden menjawab Ragu-ragu yaitu
sebanyak 23 responden (39,0%).
Dalam indikator ini terdapat 5 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 48,14% dengan kategori cukup.
e. Efektifitas Guru,
Pada sub indikator Kuesioner efektivitas guru ini terdiri dari 6
pertanyaan. Pertanyaan yang disajikan berupa penyampaian guru dan
82
tugasnya sebagai fsailotator saat mengajar di kelas. Hasil kuisioner
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Kuisioner Sub Efektifitas Guru
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 19 0 0,0% 4 6,8% 11 18,6% 35 59,3% 9 15,3% 59 100,0% no 27 6 10,2% 11 18,6% 31 52,5% 10 16,9% 1 1,7% 59 100,0% no 28 0 0,0% 3 5,1% 10 16,9% 39 66,1% 7 11,9% 59 100,0% no 29 1 1,7% 8 13,6% 29 49,2% 19 32,2% 2 3,4% 59 100,0% no 30 0 0,0% 2 3,4% 8 13,6% 34 57,6% 15 25,4% 59 100,0% no 31 1 1,7% 6 10,2% 10 16,9% 35 59,3% 7 11,9% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019
Berdasarkan tabel 4.10, sub indikator tentang efektifitas guru,
pertanyaan no 19, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu
sebanyak 35 responden (59,3%), pertanyaan no 27, sebagian besar
responden menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak 31 responden
(52,5%), pertanyaan no 28, sebagian besar responden menjawab
Setuju yaitu sebanyak 39 responden (66,1%), no 29, sebagian besar
responden menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak 29 responden
(49,2%), pertanyaan no 30, sebagian besar responden menjawab
Setuju yaitu sebanyak 34 responden (57,6%), pertanyaan no 31,
sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 35
responden (59,3%).
Dalam indikator ini terdapat 6 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 57,3% dengan kategori cukup.
f. Penguasaan Pengetahuan
Pada sub indikator penguasaan pengetahuan terdiri dari 5
pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan pada peserta didik. Sub
indikator ini menekankan pada penguasaan peserta didik saat
memahami dan mempelajari mata pelajaran lintas minat ekonomi.
83
Hasil kuesioner penguasaan pengetahuan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.11
Hasil Kuisioner Sub Penguasaan Pengetahuan
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 20 5 8,5% 7 11,9% 23 39,0% 23 39,0% 1 1,7% 59 100,0% no 21 3 5,1% 8 13,6% 30 50,8% 14 23,7% 4 6,8% 59 100,0% no 22 2 3,4% 2 3,4% 20 33,9% 29 49,2% 6 10,2% 59 100,0% no 32 2 3,4% 8 13,6% 27 45,8% 16 27,1% 6 10,2% 59 100,0% no 33 0 0,0% 4 6,8% 21 35,6% 26 44,1% 8 13,6% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019
Berdasarkan sub indikator penguasaan pengetahuan peserta
didik pada mata pelajaran ekonomi dapat disimpulkan bahwa,
pertanyaan no 20, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu
sebanyak 23 responden (39,0%), pertanyaan no 21, 30 responden
(50,8%) menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak, pertanyaan no 22,
sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak 29
responden (49,2%), pertanyaan no 32, sebagian besar responden
menjawab Ragu-ragu yaitu sebanyak 27 responden (45,8%),
sedangkan pertanyaan no 33, sebanyak 26 responden (44,1%)
sebagian besar responden menjawab Ragu-ragu.
Hal ini dapat berarti bahwa, peserta didik dalam penguasaan
pengetahuan pembelajaran lintas minat ekonomi merasa mampu
menguasai pelajaran ekonomi namun dalam penguasaannya
membutuhkan waktu, dengan adanya latihan soal yang diberikan
oleh guru dapat membantu peserta didik untuk memahami mata
pelajaran ekonomi dengan ketekunan dan serius belajar.
Dalam indikator ini terdapat 5 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 45,78% dengan kategori cukup.
84
g. Keaktifan Peserta Didik
Pada kurikulum 2013 peserta didik dituntut untuk aktif dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas. Sub indikator terakhir pada
kuesioner variabel pembelajaran lintas minat ini memiliki 4
pertanyaan yang disajikan kepada peserta didik, yaitu 23-26
pertanyaan. Hasil kuesioner sub indikator keaktifan peserta didik
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Kuisioner Sub Keaktifan Peserta Didik
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
f % f % f % f % f % f % no 23 0 0,0% 4 6,8% 7 11,9% 40 67,8% 8 13,6% 59 100,0% no 24 1 1,7% 3 5,1% 16 27,1% 33 55,9% 6 10,2% 59 100,0% no 25 0 0,0% 5 8,5% 19 32,2% 31 52,5% 4 6,8% 59 100,0% no 26 0 0,0% 4 6,8% 27 45,8% 22 37,3% 6 10,2% 59 100,0%
Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, Januari 2019
Terhadap pertanyaan no 23, sebagian besar responden
menjawab Setuju yaitu sebanyak 40 responden (67,8%), pertanyaan
no 24, sebagian besar responden menjawab Setuju yaitu sebanyak
33 responden (55,9%), pertanyaan no 25, sebagian besar responden
menjawab Setuju yaitu sebanyak 31 responden (52,5%), pertanyaan
no 26, sebagian besar responden menjawab Ragu-ragu yaitu
sebanyak 27 responden (45,8%).
Dalam indikator ini terdapat 4 item soal yang diberikan kepada
responden. Hasil perhitungan yang diperoleh dari indikator ini
dipersentasekan sebesar 55,5% dengan kategori cukup.
3. Hasil Wawancara
a. Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah
Wawancara dengan Bapak Drs. Sugiatno selaku wakil kepala
sekolah bidang kurikulum yang dilaksanakan pada tanggal 7 Februari
2019 di ruang tata usaha. Wawancara terdiri 5 pertanyaan yang
85
berkaitan dengan penetapan mata pelajaran Lintas minat di SMAN
29 Jakarta. Kegiata ini diawali dengan menanyakan identitas beliau.
Penetapan mata pelajaran lintas minat di tiap tingkatan tidak
semuanya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang di tetapkan
oleh Kemendikbud, namun juga ada penyesuaian yang dilakukan
oleh pihak sekolah karena adanya keterbatasan dan kebijakan yang
diambil, hal ini dilakukan karena beberapa faktor, seperti, kurangnya
tenaga pengajar, kurangnya jam pengajaran guru dan sarana
prasarana yang belum sempurna. sebagaimana diutarakan oleh
beliau:
“Iya sesuai tapi tidak semuanya diterapkan, Itu tadi, tidak semua peraturan dan ketetapan dari kemedikbud tentang lintas minat dan kurikulum 2013 ini kita terapakan, karena kan keadaan sekolah sama yang digambarkan kemndikbud berbeda, jadi kita mempetimbangkan ketersediaan guru, sarana prasarana, jumlah jam guru.”
Walaupun demikian, pihak sekolah mengupayakan pemilihan
dan penetapan mata pelajaran lintas minat di setiap tingkatan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik di jenjang pendidikan selanjutnya.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Sugiatno :
“Tidak sesuai dengan keinginan siswa, karena ada campur tangan dari pihak sekolah. Kalau sesuai dengan kemauan siswa susah mbak, setiap siswa kan berbeda keinginannya, sedangkan guru dan sarananya terbatas, jadi kita pilihkan yang sesuai dengan keadaan sekolah dan juga betul-betul kebutuhan siswa setelah lulus nanti.”
Berbedanya keinginan peserta didik dalam memilih mata
pelajaran lintas minat dengan kebijakan pihak sekolah, tidak lepas
dari pertimbangan-pertimbangan dan evaluasi staf dan pengajar di
setiap bulannya untuk meningkatkan kualtias peserta didik, seperti
yang di utarakan oleh beliau :
“Ada, kami melakukan mentoring evaluasi rapat rutin di minggu terakhir setiap bulannya”
86
Kebijakan sekolah dalam menetapkan mata pelajaran lintas
minat juga mempertimbangkan aspek ilmu yang akan bermanfaat dan
berguna untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
“Kita melihat kita membekali siswa untuk mempelajari materi yang nantinya akan berguna, makanya kami memilih lintas minat di kelas 11 ipa itu ekonomi karena peluangnya juga besar, melihat dari kakak tingkatnya dulu memilih jurusan kuliah yang loncat ke ips atau bahasa.”
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sugiatno di atas,
diketahui bahwa pihak sekolah tidak sepenuhnya mengikuti
ketentuan dari kemendikbud, kebijakan yang diambil oleh sekolah
berdasarkan kondisi dan keterbatasan sekolah yang harus diantisipasi
seperti ketersediaan guru, sarana prasarana yang belum lengkap dan
kurangnya jam mengajar guru di mata pelajaran tertentu. Walaupun
demikian pihak sekolah menentukan mata pelajaran lintas minat juga
melihat potensi yang nantinya akan berguna untuk melanjtkan
jenjang pendidikan selanjutnya.
b. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
Wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi dilaksanakan
pada tanggal 7 Februari 2019 bertempat di ruang alumni. Wawancara
terdiri dari 5 pertanyaan yang membahas mengenai pra pembelajaran,
proses pembelajaran lintas minat dan prestasi belajar peserta didik.
Kegiatan wawancara diawali dengan menanyakan identitas guru mata
pelajaran ekonomi. Nama beliau adalah Dra. Anna Atyana K A, M.Pd.,
beliau mengajar ekonomi kelas XI Lintas minat di SMAN 29 Jakarta.
Peserta didik memiliki antusias yang cukup tinggi terhadap
mata pelajaran ekonomi. Akan tetapi antusias siswa untuk
mempelajari mata pelajaran ekonomi kurang begitu signifikan. Hal
tersebut dikarenakan para siswa lebih tertarik untuk mempelajari
teori-teori yang bersifat hitungan dibandingkan praktiknya atau
87
bahasan yang hanya bersifat bacaan dan pemahaman. Sebagaimana
diutarakan oleh beliau:
“Untuk pelajaran ekonomi gitu yah yang saya liat sih alhamdulilah banyak yang antusias, ada kemauan, tapi kalo soal soal itungan yang lebih semangat, kan ekonomi kan ada yang itungan ada yang teori jadi yang lebih semangat yang itung itungannya”
Secara umum siswa tidak begitu mengalami kesulitan saat
mempelajari mata pelajaran ekonomi. Sebab peserta didik sudah
terbiasa menghadapi pelajaran yang bersifat hitung-menghitung.
Akan tetapi ada beberapa materi yang menjadi hambatan bagi para
speserta didik. Dalam hal ini peserta didik merasa kurang mampu
untuk mendalami materi-materi tersebut. Diantaranya materi yang
menjadi hambatan siswa yakni pada materi akutansi dan perpajakan,
sebab siswa program study IPS sendiripun memerlukan waktu yang
lama untuk memahami materi tersebut. Hal ini seperti yang
disampaikan oleh beliau :
“Kesulitan sih ga terlalu banyak yah, karena kan masih teori dan itungan yang standar aja, mereka bisalah menyesualkan gitu, tapi kalo pelajarannya udah masuk akuntansi terus pajak belajarnya pasti akan lebih lama, anak IPS aja masih sulit paham apalagi ipa gitu”
Dalam menyampaikan materi pelajaran ekonomi guru perlu
menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar
peserta didik lebih dapat menerima materinya. Tidak semua metode
bisa diterapkan, sebab terkadang siswa merasa malas atau bahkan
peserta didik merasa sulit untuk memahami teori dari materi tersebut.
Itu sebabnya guru harus menggunakan metode tertentu guna
mengantisipasi hal-hal seperti itu, agar pesrta didik tetap mampu
menerima materi dari pelajaran ekonomi. Veliau menyampaikan : “Ga semua yang ada di pakai sih, ya gitu kan tergantung keaktifan
anaknya, kalo pelajarannya yang sulit dipahami atau anaknya banyak yang males pelajarin materi itu kan kita guru harus cari cara biar mau make metode yang ada, bisa jigsaw, games atau yang lain. Yang penting materi masuklah gitu”
88
Guna memberikan pemahaman kepada peserta didik agar
dapat diterima, biasanya guru memberikan gambaran contoh teori
tersebut dengan perilaku kehidupan sehari-hari. Karena jika
contohnya itu langsung pada perilaku sehari-hari peserta didik akan
lebih mudah menerima materinya. Jika guru memberikan contoh
tidak langsung berkaitan dengan perilaku sehari-hari tentunya peserta
didik akan merasa kesulitan untuk memahaminya. Seperti yang
disampaikan oleh belaiu:
“Ya iya, apalagi kalo teori materi kalo ga dikasih contoh yang berdekatan sama yang mereka alami kadang mereka suka susuh mahamin maksudnya, jadi kita guru sebisa mungkin ngasih contoh contoh yang ada kaitannya sama lingkungan mereka biar mereka lebih paham.”
Secara umum, dalam penyampaian materi pada pelajaran
ekonomi guru masih mengalami sedikit hambatan, akan tetapi
dikarenakan antusias siswa yang cukup tinggi tersebut guru tidak
merasa bahwa hal tersebut merupakan sebuah hambatan, akan tetapi
guru menjadikannya sebagai sebuah tantangan untuk lebih bisa
mengeksplorasi kemampuannya dalam menyampaikan materi.
c. Hasil wawancara dengan peserta didik
Wawancara peserta didik terdiri dari 8 pertanyaan yang
menguatkan asumsi mengenai pembelajaran lintas minat. Hal yang
pertama kali dilakukan dalam kegiatan wawancara ini adalah
menanyakan identitas peserta didik seperti, nama, no absen dan kelas.
Kegiatan wawancara direkam menggunakan handphone sehingga
dapat memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan hasil wawancara.
Dari hasil wawancara dengan peserta didik kelas XI MIA,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Sebagian peserta didik kelas XI
MIA merasa ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat dapat
dibilang tepat, akan tetapi tidak semua peserta didik merasa memiliki
minat dan keinginan untuk mempelajari ekonomi sebagai mata
89
pelajaran lintas minat untuk mempelajarinya lebih dalam, hal ini
seperti yang di utarakan oleh Hanif:
“minat sih tapi ga terlalu pengen ngedalamin banget aja gitu”
Peserta didik tidak begitu merasa kesulitan untuk mempelajari
mata pelajaran ekonomi, hal ini dikarenakan guru menggunakan
metode-metode pembelajaran dalam menyampaikan materinya dan
memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, guna
membantu siswa agar lebih mudah untuk memahami materi yang
diajarkan oleh guru. Seperti disampaikan oleh Candra:
“ibu kalo ngajar selalu make metode pembelajaran gitu, kadang juga cerita, powerpoint sih selalu make ibunya mah”
Kemudian, guru tidak membebankan peserta didik dengan
memberikan tugas yang begitu banyak, hal itu dilakukan guna
menghindarkan siswa dari rasa jenuh akan pelajaran ekonomi.
Sebagaimana diungkapkan oleh Firman:
“kadang sih, ga terlalu sering ngasih tugas, soalnya kan udah ada tugas kelompok juga”
Antusias peserta didik yang cukup tinggi itu didasari dengan
alasan bahwa materi itu sering dijumpai dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan mempelajari pelajaran ekonomi peserta didik merasa sangat
terbantu ketika menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran
ekonomi, seperti halnya ketika peserta didik melaksanakan kegiatan
jual beli. Manfaat yang dirasakan peserta didik begitu terasa dalam
aktifitasnya di kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang mendorong
antusias peserta didik cukup tinggi untuk mempelajari materi
ekonomi. Seperti yangdisampaikan oleh Dika: “Antusias, kan adanya itu wajib belajar itu yang harus dijalanin, tapi
seneng juga kalo udah sangkutan sama kehidupan kaya waktu itu dikasih tugas buat jualan, ngelolanya, penghasilannya gitu kita ngatur sendiri”
90
Namun, peserta didik ada yang merasa tidak memiliki
keinginan untuk melajutkan pendidikan selanjutnya di perguruan
tinggi untuk memilih jurusan yang berhubungan dengan ekonomi, hal
ini seperti yang diutarakan oleh Hanif:
“Enggak, engga mau itu bidangnya, pengennya mah yang tentang kebumian gitu”
Secara umum peserta didik memiliki antusias yang cukup
tinggi dalam mempelajari pelajaran ekonomi, sebab peserta didik
merasakan manfaatnya yang begitu besar. Dalam menerima
pelajaranpun peserta didik dianggap tidak begitu kesulitan dalam
memahami materinya, hal ini tentunya tidak lepas dari upaya guru
dalam menyampaikan materi agar dapat diterima oleh peserta didik
dengan mudah.
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Instrument
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian item kuesioner yang digunakan
untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah
item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang
ingin diukur. Dalam penelitian ini, Uji Validitas digunakan dengan
menggunakan korelasi Pearson. Berikut adalah hasil dari Uji Validitas
yang dilakukan dengan software statistik SPSS.
Tabel 4.13
Hasil Output Uji Validitas
No Indikator Item soal
Ket + -
1 Penetapan Mata Pelajaran Ekonomi Sebagai Mata Pelajaran Lintas Minat di Kelas MIPA 1-5 - Valid
2 Mata Pelajaran Ekonomi sebagai bekal untuk mengetahui peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
6-8 - Valid
91
3 Mata pelajaran ekonomi sebagai bekal mendalami ilmu ekonomi pada jenjang pendidikan selanjutnya
9,10,12,13, 16 Valid
4 Mata pelajaran ekonomi mengembangkan tingkah laku peserta didik 11,14,15
17,
18 Valid
5 Efektifitas guru dalam mengajar mata pelajaran ekonomi
19,,28,29,30,31 27 Valid
6 Peserta didik dalam penguasan pengetahuan mata pelajaran ekonomi
21,22,32,33 20 Valid
7 Keaktifan peserta didik dalam belajar mata pelajaran ekonomi 23-26 - Valid
Sumber: Hasil Sut SSumber: Hasil output SPSS diolah
Berdasarkan hasil output tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat
total 33 item kuesioner yang diuji validitasnya, dan seluruh hasil tersebut
dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari hasil output statistik Korelasi
Pearson yang nilainya berada diatas angka statistik dari tabel korelasi
untuk jumlah responden sebanyak 59 orang, yang bernilai sebesar 0.300.
Sehingga seluruh item pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat
dinyatakan valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan pengujian tingkat keandalan suatu
instrumen penelitian. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Tujuan
dari uji reabilitas adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsisten
responden dalam menjawab kuesioner, sehingga saat diberikan berulang
akan mendapatkan hasil yang konsisten. Berikut adalah hasil dari Uji
Reliabilitas yang dilakukan dengan software statistik SPSS.
Tabel 4.14
Hasil Output Uji Reliabilitas
Cronbach's Titik Kesimpulan
92
Alpha Kritis
0,960 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil output SPSS diolah
Berdasarkan hasil output SPSS tersebut, dapat dilihat bahwa uji
reliabiltas tersebut menghasilkan angka Cronbach’s Alpha statistik
senilai 0,960 yang lebih besar dari statistik tabel korelasi (0,960 > 0,300),
dan juga lebih besar daripada titik kritis dalam menilai reliabilitas suatu
instrumen penelitian. Sehingga, berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
dinyatakan sangat reliabel atau dapat diandalkan.
2. Hasil Uji Prasayrat Data
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji residual dari model
regresi memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang
baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statstik
non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). hasil output dari pengujian
normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 59
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.35794759
Most Extreme
Differences
Absolute .118
Positive .118
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .904
Asymp. Sig. (2-tailed) .387
93
Hasil Output Uji K-S
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.15 tersebut, dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi 2 arah (2 – tailed) berada pada angka 0.387,
dalam hal ini berarti angka signifikansi lebih besar dari nilai α (0.387 >
0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual dari model regresi
memiliki distribusi data yang normal.
b. Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui persamaan variasi
dari populasi dengan asumsi, jika nilai sig < 0,05 maka variasi homogen,
sedangkan jika sig > 0,05 variasi tidak homogeny. Berikut adalah hasil
uji homogenitas penelitian :
Tabel 4.16
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Pembelajaran Lintas Minat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.842 15 35 .068 Dari hasil analisis pada tabel Levene’s Test of Equality of
eror Variance, diperoleh bahwa Levene Statistik : 1,842; df1 : 15; df2:
35; dan p-value = 0,068. Artinya data pembelajaran lintas minat bersifat
homogen (0,068 > 0,05).
D. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinis (R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel X (pembelajaran lintas minat) berpengaruh terhadap
variabel Y (prestasi belajar ekonomi) dengan melihat Adjusted R Square.
Semakin besar nilai R2, maka semakin baik pula model regresi tersebut. Berikut
adalah hasil output koefisien determinasi menggunakan software statistik SPSS.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Output SPSS Data Primer Yang Diolah, Januari 2019
94
Tabel 4.17
Hasil Output Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .323a 0.104 0.089 3.38728
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Lintas Minat b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil output, dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0.104 atau
sebesar 10.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 10.4% variasi dari variabel
dependen Prestasi Belajar dapat dijelaskan oleh variabel independennya, yaitu
Pembelajaran Lintas Minat. Sedangkan sisanya sebesar 89.6%, dijelaskan oleh
variabel independen lain diluar penelitian ini yang tidak dibahas. Hal ini berarti
bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dinilai lemah
atau kurang akurat dalam menggambarkan secara penuh sebagai faktor yang
mempengaruhi Prestasi Belajar.
E. Analisis Hasil Regresi Dan Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Regresi Sederhana
Pada penelitian ini, uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara satu variabel independen dengan variabel dependen. Hasil
uji regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini:
Tabel 4.18
Rekapitulasi hasil regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 70.851 2.772 25.556 .000
Pembelajaran Lintas Minat 1.980 .768 .323 2.578 .013
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber: Hasil Output SPSS Data Primer Yang Diolah, Januari 2019
Sumber: Hasil Output SPSS Data Primer Yang Diolah, Januari 2019
95
Berdasarkan hasil output Uji Statistik – t pada tabel 4.10, maka
berikut adalah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini:
Y = 70,851 + 1,98X
Dimana:
Y : Prestasi Belajar
X : Pembelajaran Lintas Minat
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi yang menyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar
satu satuan. Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif
(+) dan penurunan bila b bertanda negative (-). Perssamaan ini menampilkan
uji signifikasi dengan uji t yaitu utuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel X dan Variabel Y. Kemudian berikut adalah
interpretasi dari model regresi tersebut:
a. Konstanta
Ini berarti jika variabel Pembelajaran Lintas Minat bernilai nol
(0), atau tetap (konstan), maka nilai variabel Prestasi Belajar
akan bernilai sebesar 70,851.
b. Pembelajaran Lintas Minat (X) terhadap Prestasi Belajar (Y)
Nilai koefisien variabel Pembelajaran Lintas Minat bernilai
sebesar 1,98.
Oleh karena itu, koefisien tersebut berregresi positif, sebesar 1,98.
Artinya, jika pembelajaran lintas minat meningkat sebesar 1 satuan, maka
prestasi belajar akan meningkat sebesar 1,98. Sehingga untuk meningkatkan
prestasi belajar, maka pembelajaran lintas minat harus ditingkatkan
2. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t digunakan untuk
mengetahui apakah pembelajaran lintas minat ekonomi berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Uji – t dilakukan dengan melihat
96
tingkat signifikansi atau α, dimana dalam penelitian ini, α yang digunakan
adalah 0.05 atau 5%. Untuk melakukan Uji – t digunakan dengan cara
membandingkan nilai probabiliti statistik t dari masing-masing variabel
independen terhadap α yaitu 5%. Berikut ini adalah hasil output dari uji t
dengan menggunakan software statistik SPSS.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 70.851 2.772 25.556 .000
Pembelajaran Lintas Minat 1.980 .768 .323 2.578 .013
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Dengan demikian, berdasarkan hasil output pada tabel 4.19 di atas,
langkah-langkah pengujian Uji t (Parsial), sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
H0 : Pembelajaran lintas minat ekonomi tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar sisiwa
H1 : Pembelajaran lintas minat ekonomi berpengaruh terhadap
prestasi belajar sisiwa
2) Menentukan t hitung dan signifikansi
Dari output spss di atas diketahui nilai t hitung sebesar 2,578 dan
signifikasi sebesar 0,013
3) Menentukan nilai t tabel
Nilai t tabel dapat ditentukan dengan melihat pada tabel statistik pada
signifikansi 0,05/2 = 0.025 dengan derajat keabsahan df = n-2 atau 59 – 2
=57, maka diperoleh hasil t tabel sebesar 2,002
4) Kriteria pengujian
Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 di terima
Sumber: Hasil Output SPSS Data Primer Yang Diolah, Januari 2019
97
Jika t hitung ≥ t tabel, maka H0 di tolak
5) Membuat kesimpulan
Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, variabel Pembelajaran
Lintas Minat (X) secara statistik menunjukkan hasil yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel Prestasi Belajar (Y) dengan nilai signifikansi
yang lebih kecil dari alfa (0.013 < 0.05). Hal ini berarti variabel
Pembelajaran Lintas Minat berpengaruh positif signifikan terhadap
variabel Prestasi Belajar.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil data dan analisis dalam penelitian di SMAN 29 Jakarta
secara komprehensif akan dijabarkan. Hasil penelitan yang telah dilakukan,
diperoleh bentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y = 70,851 + 1,980 X
Dari persamaan regresi linier sederhana diatas diperoleh nilai konstanta
sebesar 70,851. Artinya, jika variabel Prestasi Belajar tidak dipengaruhi oleh
variabel bebasnya yaitu Pembelajaran Lintas Minat akan bernilai 70,851.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X bernilai positif, menunjukkan adanya
hubungan yang searah antara Pembelajaran Lintas Minat dengan Prestasi
Belajar. Koefisien regresi variabel X sebesar 1,980 mengandung arti untuk
setiap pertambahan Pembelajaran Lintas Minat sebesar satu satuan akan
menyebabkan meningkatnya Prestasi Belajar sebesar 1,980. Jika pembelajaran
lintas minat ekonomi sama dengan 0 (X=0), maka prestasi belajar ekonomi kelas
XI MIA SMAN 29 Jakarta sebesar 70,851. Sedangkan angka 1,980 menunjukan
angka kenaikan prestasi belajar bila pembelajaran lintas minat bersifat positif.
Dengan demikian, bila kenaikan prestasi belajar setelah mempelajari
pembelajaran lintas minat (X=1), maka peserta didik mampu menuntaskan
pembelajaran lintas minat ekonomi dengan sangat baik sebesar 70,851 + 1,980
= 72,831.
98
Hasil pada uji koefisien determinis menunjukan bahwa nilai R square
adalah 0,104 atau 10,4%. Artinya variabel Pembelajaran Lintas Minat, Harga
(X2) memberikan pengaruh sebesar 10,4% terhadap Prestasi Belajar. Sedangkan
sisanya sebesar 89,6% merupakan kontribusi variabel lain selain Pembelajaran
Lintas Minat. Selanjutnya, hasil penelitan yang telah dilakukan melalui uji
parsial menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel
pembelajaran lintas minat ekonomi terhadap variabel prestasi belajar ekonomi.
Hal ini terlihat pada nilai nilai signifikansi yang lebih kecil dari alfa 0.013 <
0.05 (sig. < 𝛼). Karena nilai sig-nya lebih rendah dari 0,05 maka Ho ditolak
artinya terdapat pengaruh dari Pembelajaran Lintas Minat terhadap Prestasi
Belajar.
Kuesioner yang disebarkan untuk melihat pembelajaran lintas minat
ekonomi juga memberikan respon yang positif dalam penetapan mata pelajaran
ekonomi, bekal kehidupan sehari-hari, pemilihan jenjang pendidikan
selanjutnya, pengembangan tingkah laku, penguasaan pengetahuan dan
keaktifan peserta didik. Namun, beberapa faktor dalam pembelajaran lintas
minat memiliki persentase lebih rendah disbanding indikator yang lain seperti
keputusan dalam memilih jenjang pendidikan selanjutnya. Beberapa peserta
didik merasa ragu-ragu dalam memilih jurusan yang berhubungan dengan
ekonomi dan kurang temotivasi dalam mengambil jurusan di perguruan tinggi
yang berhubungan dengan mata pelajaran ekonomi. Meskipun demikaian tetap
terjadi pengaruh antara pembelajaran lintas minat terhadap prestasi belajar
ekonomi, hal ini terlihat dari proses perhitungan angket yang dibahas pada 7
indikator variabel pembelajaran lintas minat ekonomi. Indikator ini dijadikan
panduan dan dari ketujuh indikator variabel tersebut menunjukan hasil cukup
baik yaitu indikator pertama sebesar 50,89%, indikator kedua sebesar 58,76%,
indikator ketiga sebesar 44,76%, indikator ke empat sebesar 48,14%, indikator
kelima sebesar 57,3%, indikator keenam sebesar 45,78% dan indikator ketujuh
sebesar 55,5%. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan
99
menengah pasal 1 menyebutkan lintas minat adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok
mata pelajaran keilmuan diluar pilihan minat. 2 Sedangkan menurut Hamalik,
pembelajaran merupakan persiapan di masa depan3, artinya pembelajaran dan
mata pelajaran yang di dapat seharusnya dapat bermanfaat tidak hanya untuk
kehidupan sehari-hari tapi juga untuk mempersiapkan masa depan serta menjadi
acuan untuk meneruskan pendidikan dijenjang selanjutnya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di sekolah dalam
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran ekonomi, guru dan peserta didik
memberikan feedback yang baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam
kegiatan belajar mengajar guru menggunakan metode pembelajaran berupa
presentasi yang diberikan kepada peserta didik untuk menjelaskan hasil
diskusinya secara berkelompok, hal ini dapat menciptakan keaktifan peserta
didik di dalam kelas, serta mengkomunikasikan pertanyaan dan jawaban yang
dilakukan secara interaktif. Dalam hasil wawancara yang dilakukan peneliti,
guru tidak hanya menggunakan metode presentasi saja, melainkan
menggunakan metode games atau metode lain yang bervariatif, guru juga
memberikan tugas praktikum yang berkaitan dengan pembelajaran ekonomi
seperti berdagang dan menabung, peserta didik juga diajak untuk turun langsung
ke lapangan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dapat dilakukan sehari-hari, serta dapat mengetahui langsung
kejadian perekonomian yang dialami Indonesia pada sebelum dan saat ini.
Hal ini diperkuat oleh teori yang membahas mengenai pembelajaran.
Menurut Sinambela, Pembelajaran di sekolah semakin berkembang sesuai
dengan perubahan kurikulum yang berlaku. Pembelajaran yang diterapkan
mengakibatkan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua
mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar
dan mengesampingkan kegiatan belajar. Akan tetapi, kegiatan pembelajaran
2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.
3 Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009) h. 58
100
lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola pembelajaran yang beragam.
Pola pembelajaran ini bisa berupa alat bantu dalam belajar peserta didik,
pembelajaran menggunakan media, atau belajar dengan mencari sumber-sumber
belajar selain yang diberikan oleh guru. 4 Hal ini juga diperkuat oleh Hamalik.
Pembelajaran adalah suatu proses membantu. siswa menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari. Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk
hidup dalam masyarakatnya, kegiatan pembelajaran berlangsung dalam
hubungan sekolah dan masyarakat, peserta didik belajar secara aktif, guru juga
bertugas sebagai komunikatif5
Hasil nilai semester peserta didik yang berasal dari nilai keterampilan
dan pengetahuan, bisa disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh peserta didik
sudah sangat baik padahal mata pelajaran lintas minat ekonomi ini diluar mata
pelajaran di bidang mereka. Hal ini dapat dilihat dari data sekunder yang
diterima oleh peneliti yaitu hasil belajar peserta didik dari 59 siswa kelas XI
MIA SMA Negeri 29 Jakarta. Hasil nilai semester kelas XI MIA menunjukan
hanya 26,3% atau 14 siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar minimum
dan 45 siswa atau 73,7% mendapatkan nilai yang cukup baik di atas standar
minimum. Artinya,tidak terlalu sulit bagi mereka untuk menerima mata
pelajaran ekonomi ini sehingga nilai yang diperoleh pun tidak mengecewakan
dan dapat menunjukan prestasi belajar mereka disekolah.
Hal ini sejalan dengan faktor-faktor prestasi belajar, Intelegensi,
“intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangksangan atau
menyesuaikan diri dari lingkungan dengan cara yang tepat”6 Intelegensi besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, seseorang yang memiliki intelegensi
baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya
orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam
4 Sinambela, Pardomuan Nauli Josip Mario, Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam
Pembelajaran (jurnal) 2012 http://jurnal.unimed.ac.id/ http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gk/article/viewFile/7085/6067
5 Hamalik, Ibid,. h. 64-65 6 Siregar dan Hartini. Op.cit., 176
101
belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Kemudian
menurut Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi
Guru, Presatsi belajar adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.7
Selanjutnya dari pernyataan Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.8
Demikian juga Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Harisandi , Nuraini Asriati, dan Agus Sastrawan, Universitas
TanjungPura Pontianak dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat
Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI MIA SMA” dalam
hasil penelitiannya terdapat pengaruh dan signifikan yaitu prestasi belajar
sebesar 54.6%. kemudian, dalam penelitian yang dilakukan oleh Innke Marbitha
Putri dengan judul “Identifikasi Antusiasme dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
IPS Pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu
Tahun Ajaran 2015/2016” dalam hasil penelitiannya, antusiasme siswa kelas X
IPS ada mata pelajaran Biologi dalam program lintas Minat Biologi denggan
rata-rata sebesar 57,6 (cukup baik) sedangkan hasil belajar siswa kelas X IPS
pada mata pelajaran Biologi dalam program Lintas minat biologi dengan rata-
rata sebesar 64,29 (baik). Kemudian, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Yusi Irnaning Hastuti yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Lintas Minat
di SMA Negeri 1 Lawang Berdasarkan Kurikulum 2013”. Temuan penelitian ini
: Pengelolaan kelas lintas minat menggunakan moving class. Pendidik telah
melaksanakan pendekatan yang baik, mereka menggunakan pendekatan personal
yang lebih banyak mempengaruhi peserta didik untuk lebih baik atau lebih
termotivasi dalam belajar. Teknik yang digunakan cukup menarik dan berbeda,
seperti menggunakan laptop yang menggunakan pensil dalam menulis, hal ini
7 Djamarah, Syaiful bahri. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. (Surabaya : Usaha Nasional,
2018). h. 23 8 Djamarah op,cit,. H 21
102
cukup menarik perhatian peserta didik, peserta didik menjadi bersemangat
belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Kholidya Khulafaur Rosidah yang berjudul
"Implementasi Pembelajaran Lintas Minat Mata Pelajaran Ekonomi
Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas X MIA MAN Kota Batu Tahun Ajaran
2015/2016”. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh empat simpulan
hasil penelitian sebagai berikut: (1) Perencanaan pembelajaran dikelas (2)
Pelaksanaan pembelajaran dikelas (3) Evaluasi pembelajaran dikelas. (4)
Untuk masalah yang muncul dalam pembelajaran lintas minat ekonomi. Untuk
alternatif permasalahan yang pertama berasal dari guru, dan untuk alternatif
permasalahan yang kedua sementara belum ada. Selanjutnya, penelitian skripsi
Adhes Esalya Afriska dengan judul “Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa
Terhadap Keputusan Memilih Program Lintas Minat Ekonomi Sma N 1
Binangun Kabupaten Cilacap (Studipada Kelas X Tahunajaran 2014/2015)”.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi motivasi dan minat maka
akan semakin menguatkan keputusan memilih program lintas minat
ekonomi.Kemudian, pada peneliti terdahulu yang berupa jurnal Jurnal oleh
Winda Meliawati, Triastono, Masjhudi dengan judul “Survei Pelaksanaan
Lintas Minat Pada Mata Pelajaran Biologi Beserta Analisis Kendala
Pelaksanaan Di SMA Negeri Se Kota Malang”. Berdasarkan survei yang telah
dilakukan disimpulkan bahwa pelaksanaan lintas minat di seluruh SMA Negeri
se Kota Malang Hasil analisis kendala yang diperoleh diantaranya, SMAN 7
Malang tidak memiliki kendala dalam melaksanakan lintas minat. Sementara,
SMAN 1, 2, 4, 5, 6, 8 dan 9 Malang mengalami kendala dalam pembelajaran di
kelas seperti kendala dalam mengkondisikan peserta didik, kendala
penggunaan media, dan pelaksanaan praktikum. Penelitian terdahulu
selanjutnya adalah Jurnal oleh Yusuf Nugroho, Bambang Prishardoyo dengan
judul “Persepsi Siswa Kelas X Mipa Tentang Pelaksanaan Peminatan Dan
Lintas Minat Ekonomi Di Sma Negeri 1 Batang”. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik simpulan bahwa
103
Pelaksanaan program peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Batang
secara keseluruhan sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah terdapat
perbedaan variabel independennya, dimana pada penelitian terdahulu menguji
pengaruh minat dan motivasi, implementasi serta presepsi peserta didik tentang
lintas minat. Selanjutnya, jenis penelitian yang dipakai peneliti terdahulu lebih
kepada penelitian jenis kualitatif. Sedangkan pada penelitian kali ini melihat
kepada pembelajarannya dengan membandingkan angka atu jenis yang dipakai
dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Namun dari berbagai variabel tersebut,
sama-sama melihat hubungan lintas minat dengan prestasi belajar peserta didik
di kelas.
G. Keterbatasan Penelitian
Peneliti sudah berusaha melakukan tahap-tahap dalam dalam penelitian
ini sesuai dengan procedural ilmiah, namun demikian, masih terdapat
keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi dalam proses penelitian ini. Adapaun
keterbatasan tersebut ialah:
1. Perhitungan dan pengelolaan data yang cukup lama dan dilakukan
secara berulang-ulang
2. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, sehingga penelitian ini tidak
disaji lebih mendalam.
3. Ketidakterbukaan para responden dan naraseumber saat mengisi
kuesioner dan wawancara, hal ini dilihat dari perbedaan yang
mencolok dari hasil kuesioner dan wawancara ndengan kondisi yang
sesungguhnya.
4. Sulitnya mendapatkan dara primer seperti rapor dan absensi peserta
didik.
104
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan unruk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari
variabel pembelajaran lintas minat terhadap prestasi belajar . jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu berjumlah 59 responden, yang disebar pada peserta didik kelas XI
MIA. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan diolah, dengan menggunakan
model persamaan regresi linier diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 70,851. Artinya,
jika variabel Prestasi Belajar tidak dipengaruhi oleh variabel independennya yaitu
Pembelajaran Lintas Minat akan bernilai 70,851. Koefisien regresi untuk variabel
independen X bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
Pembelajaran Lintas Minat dengan Prestasi Belajar. Koefisien regresi variabel X sebesar
1,980 mengandung arti untuk setiap pertambahan Pembelajaran Lintas Minat sebesar satu
satuan akan menyebabkan meningkatnya Prestasi Belajar sebesar 1,980. Dalam uji
prasyarat mendapatkan output data uji normalitas dengan nilai probabilitas signifikansi
lebih besar dari nilai α yaitu, 0.387 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual
dari model regresi memiliki distribusi data yang normal. Kemudian, dalam uji prasyarat
data uji homogenitas mendapatkan output Levene Statistik : 1,842; df1 : 15; df2: 35; dan
p-value = 0,068. Artinya data pembelajaran lintas minat bersifat homogen (0,068 > 0,05).
Hasil pada uji koefisien determinis menunjukan bahwa nilai R square adalah 0,104 atau
10,4%. Artinya variabel Pembelajaran Lintas Minat, Harga (X2) memberikan pengaruh
sebesar 10,4% terhadap Prestasi Belajar. Sedangkan sisanya sebesar 89,6% merupakan
kontribusi variabel lain selain Pembelajaran Lintas Minat. Hasil penelitan yang telah
dilakukan melalui uji parsial menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel
pembelajaran lintas minat ekonomi terhadap variabel prestasi belajar ekonomi. Hal ini
terlihat pada nilai nilai signifikansi yang lebih kecil dari alfa 0.013 < 0.05 (sig. < 𝛼).
Karena nilai sig-nya lebih rendah dari 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh
dari Pembelajaran Lintas Minat terhadap Prestasi Belajar.
105
B. Implikasi Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pembelajaran lintas minat ekonomi
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI MIA. Hal ini
tersebut cukup menunjukan bahwa adanya kemauan peserta didik dalam memepelajari
mata pelajaran lintas minat dengan perolehan hasil belajar peserta didik yang hanya
26,7% yang mendapatkan nilai di bawah standar minimum. Artinya, tidak terlalu sulit
bagi peserta didik untuk menerima mata pelajaran ekonomi ini sehingga nilai yang
diperoleh pun tidak mengecewakan dan dapat menunjukan prestasi belajar mereka
disekolah.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran dari peneliti
sebagai berikut:
1. Sekolah
a. diharapkan memberikan gambaran setelah ditentukannya pelajaran lintas minat
ekonomi, agar peserta didik dapat termotivasi dan ilmu yang diberikan dapat lebih
bermanfaat untuk menentukan jurusan dijenjang perguruan tinggi.
b. Sebelum peserta didik mendapatkan mata pelajaran lints minat dianjurkan untuk
melakukan tes berkala agar minat dan prestasi dapat termaksimalkan dengan
adanya program lintas minat di kurikulum 2013 ini.
c. Diharapkan mampu meningkatkan fasilitas pendukung pembelajaran peserta
didik, seperti ssarana prsarana di dalam kelas yang lebih memadai untuk
mendukung keberlangsungannya proses pembelajaran ekonomi supaya lebih
efektif dan peserta didik mampu mengekspolarsikan pengetahuan melalui sarana
prasarana yang telah tersedia
2. Guru
a. Meningkatkan proses pembelajaran yang interaktif dan kondusif serta pemberian
motivasi sehingga dapat membuat peserta didik lebih bersemangat untuk
mengikuti belajar mengajar dikelas.
106
b. Sebaiknya guru memberikan penjelasan yang lebih maksimal dan memberikan
latihan dan/atau contoh yang dapat berhubungan dengan materi serta kehidupan
sehari-hari
3. Peserta didik
Siswa seharusnya mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dengan sungguh-
sungguh. Peserta didik harus lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, peserta didk
harus mau bertanya dan berdiskusi apabila materi yang disampaikan guru masih sulit
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Solo: Rineka Cipta, 1990).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, PT Rineka Cipta: 2013)
At-Taubany, Trianto Ibnu Badar, dan Hadi Suseno. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah, (Depok, PT Karisma Putra Utama:2017).
Creswell, Jhon. W. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (yogyakarta’ Pustaka Pelajar : 2013
Djamarah, Syaiful bahri. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. (Surabaya : Usaha Nasional, 2018).
Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009)
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta, Bumi Aksara : 2009)
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta, PT Bumi Aksara : 2009)
Hasoloan, Jimmy, Pengantar Ilmu Ekonomi, (deepublish, sleman:2010)
Kadir, Statistika Terapan Konsep Contoh Dengan Program SPSS. (Depok,Rajawali: 2017)
Muhibbin Syah, psikologi pendidikan, (bandung : Remaja Rosda Karya, 1997).
Paramesti, Getut., Kupas Tuntas data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta, PT Elex Media:2014)
Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta, Deepublish: 2018)
Shobirin, ma’as, M.Pd, Konsep dasar dan implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar, (jogjakarta: deepublish, 2016),
Siregar, evelina dan hartini nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor, Galia Indonesia, 2019)
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2010)
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006)
Sutrisno, Aliyet Noorhayati, Telaah filsafat pendidikan (jogjakarta: deepublish, 2014),
Tim Pengembang MKDP, Kurikulumdan Pembelajaran, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada:2013)
Wahyudi, Setyo Tri. Statistika Ekonomi Konsep, Teori Dan Penerapan, (Malang: UB Press, 2017),
Widyastono, Herry, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. (Jakarta : Bumi Aksara, 2015)
Yunus, Hamzah dan heldy Vanni Alam. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013, (Sleman, CV Budi Utama:2015)
JURNAL
Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Atas, Model Peminatan dan Lintas Minat, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017
Implementasi Kurikulum 2013 Masih Dibayangi Banyak Masalah, Jumat 31 January 2014 16:57 WIB, http://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/01/31/n09fnm-implementasi-kurikulum-2013-masih-dibayangi-banyak-masalah
Sinambela, Pardomuan Nauli Josip Mario, Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran (jurnal) 2012 http://jurnal.unimed.ac.id/ http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gk/article/viewFile/7085/6067
Harisandi, Nuraini Asriati dan Agus Sastrawan. Pengaruh Pembelajaran Lintas Minat Ekonomi Terhadap Prestasi Belajarekonomi Siswa Kelas Xi MIA SMA. Artikel Penelitian. Pontianak : Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, 2015. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/11165
Meliawati,Winda. Triastono, Masjhudi. Survei Pelaksanaan Lintas Minat Pada Mata Pelajaran Biologi Beserta Analisis Kendala Pelaksanaan Di Sma Negeri Se Kota Malang, Jurnal. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, 2016. http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel8CB4A2BFA9796624D56181136AC0DBC5.pdf
SKRIPSI
Putri, Innike Marbitha. Identifikasi Antusiasme dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS Pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta , 2016. http://eprints.ums.ac.id/44140/1/10.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Hastuti, Yusi Irnaning. Implementasi Pembelajaran Lintas Minat di SMA Negeri 1 Lawang Berdasarkan Kurikulum 2013. Skripsi, Malang : Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2014. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/36139
Rosidah, Kholidya Khulafaur. Implementasi Pembelajaran Lintas Minat Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas X MIA MAN Kota Batu Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi. Malang : Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Malang, 2016. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/52159
Afriska, Adhes Esalya. Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Terhadap Keputusan Memilih Program Lintas Minat Ekonomi SMA N 1 Binangun Kabupaten Cilacap (Studi Pada Kelas X Tahun Ajaran 2014/2015). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang, 2015. http://lib.unnes.ac.id/23515/
Nugroho, Yusuf. Bambang Prihardoyo. Persepsi Siswa Kelas X Mipa Tentang Pelaksanaan Peminatan Dan Lintas Minat Ekonomi Di Sma Negeri 1 Batang, Jurnal, Semarang : Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia, Vol 6 No 1, 2017. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/13470
PERATURAN PEMERINTAH/ UNDANG-UNDANG
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah atas /madrasah aliyah.
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 64 tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah.
Undang-Undang Republik Indonesia NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
WEBSITE
Data profil sekolah SMAN 29 jakarta. (http://www.sman29jakarta.sch.id/),
Kamus Besar Bahasa Indonesia., https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/prestasi
Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN
A. Identitas Responden
No. Responden :
Jenis kelamin :
Pilihan mata pelajaran lintas minat :
Alasan :
B. Petunjuk Pengisian
1. Angket ini bertujuan untuk kepentingan penyelesaian studi peneliti dan tidak
akan berpengaruh pada nilai apapun dalam kegiatan belajar mengajar siswa.
2. Siswa dimohon mengisi dengan jujur dan sesuai dengan persepsi yang siswa
rasakan.
3. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda.
4. Berikut keterangan dari pilihan sikap untuk jawaban tiap pertanyaan :
a. SS adalah untuk jawaban Sangat Setuju
b. S adalah untuk jawaban Setuju
c. KS adalah untuk jawaban Kurang Setuju
d. TS adalah untuk jawaban Tidak Setuju
e. STS adalah untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
5. Setelah selesai dijawab, mohon angket ini dikembalikan kepada peneliti.
C. Pertanyaan
No Pertanyaan Pilihan SS S KS TS STS
1 Mata pelajaran ekonomi sesuai dengan minat Saya sebagai mata pelajaran lintas minat
2 Pelajaran lain (di luar mata pelajaran MIPA selain Ekonomi) lebih menarik bagi saya untuk dipelajari
3 Ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat merupakan pelajaran yang menarik bagi Saya
4 Pelajaran ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat banyak manfaatnya bagi Saya
5 Saya merasa senang mengikuti pelajaran ekonomi di kelas
6 Saya dapat menghubungkan isi pelajaran ekonomi dengan hal-hal yang Saya alami dalam kehidupan sehari-hari
7 Saya bisa menjadi lebih selektif dalam memilih barang atau jasa sesuai dengan tingkat kebutuhan setelah mempelajari ilmu ekonomi
8 Materi mengenai bank membuat Saya lebih termotivasi
untuk menabung di bank
9 Saya merasa perlu mendalami ilmu ekonomi padajenjang pendidikan selanjutnya
10 Setelah mempelajari ilmu ekonomi, Saya termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bidang ekonomi
11 Saya memakai kelengkapan seragam sekolah dengan lengkap
12 Setelah mempelajari ekonomi di SMA akan memudahkan Saya masuk ke perguruan tinggi bidang ekonomi
13 mata pelajaran ekonomi bisa membantu saya menyalurkan ide dalam berwirausaha nanti
14 Saya mengerjakan dan mengumpulkan tugas dari guru tepat waktu
15 Saya datang kesekolah tepat waktu
16 saya tidak berminat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di bidang ekonomi
17 Saya sering bolos dan meninggalkan sekolah tanpa izin
18 Sering kali saya mengerjakan PR saat sebelum pelajaran dimulai
19 guru melakukan interaksi yang baik saat pembelajaran
20 saya tidak membaca referensi mata pelajaran ekonomi seperti buku, internet dan lain-lain
21 Pelajaran yang cepat saya kuasai adalah pelajaran ekonomi
22 Dengan membahas soal dari contoh yang ada dibuku membuat saya paham akan ekonomi
23 Saya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan skema pembelajaran di depan kelas.
24 Saya aktif mengungkapkan pendapat di dalam kelompok ketika sedang berdiskusi
25 Saya mengikuti pembelajaran ekonomi dengan sungguh-sungguh
26 Saya membaca kembali catatan atau materi yang telah didapatkan.
27 Saat proses pembelajaran guru hanya memberikan tugas pada siswa, kemudian meninggalkan ruang kelas tanpa alasan?
28 Guru saya menjelaskan materi pelajaran dengan baik
29 Guru saya dalam mengajar selalu membaca buku (texs book)
30 Guru mengajar menggunakan metode secara bervariasi (ceramah, tanya jawab, demonstrasi, kerja kelompok)
31 guru menggunakan alat bantu dalam pembelajaran seperti media atau alat bantu lain
32 Isi materi pelajaran ekonomi sebagai mata pelajaran lintas minat mudah saya pahami
33 Saat pembelajaran ekonomi di kelas, saya serius mengikuti pelajarannya
LAMPIRAN 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN
TEMPAT OBSERVASI : SMAN 29 Jakarta
KELAS
: XI MIA 1
MATA PELAJARAN : Ekonomi
WAKTU :
TANGGAL :
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1
Persiapan
1. Kurikulum 2013 √ Mulai tahun ajaran 2014/2015 seluruh kelas VII dan VIII telah menggunakan kurikulum 2013
2. Membuat RPP √
RPP yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 seperti kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian.
3. Menyiapkan media √ Guru tidak penyiapkan media yang akan dipakai saat pembelajaran dikelas. Media pembelajaran sudah dipersiapkan oleh siswa
4. Silabus √
Silabus yang digunakan sudah sesuai dengan standar silabus kurikulum 2013, yang terdiri dari yang telahada, yaitu terdiri dari kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber pelajaran (teknik, bentuk penilaian, contoh instrumen), alokasi waktu, dan sumber belajar.
5. Tempat duduk siswa √ sesuai dengan tempat masing-masing, siswa
duduk dengan tertib dan rapih. 6. Membawa perangkat alat belajar √ siswa membawa alat tulis, namun tidak semua
memembawa dengan lengkap
7. Membawa buku ekonomi √
beberapa sisiwa membawa buku paket dan LKS, namun ada beberapa siswa yang tidak membawa buku paket dan dipersilakan oleg guru untuk meminjam dikelas lain.
8. Kesiapan menerima pembelajaran √
siswa memiliki kesiapan menerima pembelajaran dengan baik, seperti telah menyediakan buku catatan untuk mencatat materi yang akan diberikan oleh guru.
2
kegiatan inti
1. Membuka pelajaran √
Guru membuka pelajaran dengan salam, Menanyakan kehadiran siswa. Guru memberikan pertanyaan mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya dan berkaitan dengan materi yang akan dijelaskan, serta menyampaikan pembelajaran yang akan dicapai, kemudian memeprsilahkan siswa yang menjadi pemakalah dalam diskusi kelompok. beberapa siswa memberikan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik mengenai kompetensi yang akan dicapai pada materi tersebut.
2. Penyajian materi √
guru memberikan penjelasan pembelajaran saat akhir diskusi kelompok dan membantu memberikan jawaban pada saat sesi tanya jawab anatar pemakalah dan siswa. siswa yang menjadi pemakalah mampu menjabarkan isi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi pembelajaran, guru menjadi fasilitator antara siswa dan pemateri dalam kegiatan sikusi kelompok. Siswa lain memperhatikan materi yang dipresentasikan oleh pemakalah
3. Metode pembelajaran √
Menggunakan metode ilmiah sesuai dengan kurikulum 2013, guru melakukan pelajaran yang aktif terarah dengan RPP, seperti diskusi kelompok menggunakan PPT.
4. Penggunaan bahasa √
Guru memberikan bahasa yang santun dan mudah dimengerti dalam pembelajaran.siswa dan pemakalah menggunakan bahasa yang baik.
5. Penilaian Proses √
Guru memberikan penilaian kepada siswa yang memberikan pertanyaan dan membantu menjawab pertanyaan yang diberikan, serta memberikan nilai tambah untuk siswa yang aktif dalam kelas.
6. Cara memotivasi siswa √
Guru memberikan dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan latihan dan mencoba mempelajari materi yang diberikan di luar sekolah dan memotivasi siswa untuk bertanya
dengan memberikan nilai tambahan.
7. Teknik bertanya √
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada pemakalah dalam diskusi kelompok. Kemudian, gueu membantu menjawab dan menambahkan jawaban dengan terarah. pemakalah mempersilahkan siswa lain yang hendak bertanya dan mencatat nama dan pertanyaan yang diajukan. Kemudian pemakalah menjawab pertanyaan yang diberikan dan mempersilakan siswa lain yang ingin mendambahkan argumennya.
8. Teknik penguasaan kelas √
Guru menguasai kondisi kelas dengan baik sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru.
3
Penutup
1. Memberi Kesimpulan √
Guru memberikan tindak lanjut dalampenyampaian materi di akhir pembelajaran. kemudian memberikan penjelasan tambahan jika ada yang kurang paham serta memberikan masukan dan saran kepada kelompok yang sudah presentasi. Selanjutnya guru mengingatkan kepada kelompok selanjutnya untuk mempersiapkan materi yang akan dipersentasikan di minggu selanjutnya.
2. Bentuk dan cara evaluasi √
Guru memberikan soal tentang materi dengan meminta siswa mengerjakan LKS masing-masing untuk dikerjakan siswa di rumah. Kemudian guru menutup pembelajaran
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH
Hari/Tanggal : 13 November 2018
Narasumber : Drs Sugiyono
Tempat : Ruang alumni SMAN 29 Jakarta
1. Selamat siang Pak, perkenalkan saya Ganish, saya bermaksud untuk
mewawancarai Bapak terkait lintas minat di kelas XI MIA di SMAN
29 Jakarta ini pak, mohon maaf nama Bapak?
Jawab: Nama saya Drs. Sugiyono
2. Jabatan bapak di SMA 29 apa pak?
Jawab : saya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan juga
guru sosiologi
3. Apakah penetapan mata pelajaran lintas minat ditiap kelas sesuai
dengan ketetapan dalam kurikulum 2013?
Jawab : Iya sesuai tapi tidak semuanya diterapkan, Itu tadi, tidak
semua peraturan dan ketetapan dari kemedikbud tentang lintas minat
dan kurikulum 2013 ini kita terapakan, karena kan keadaan sekolah
sama yang digambarkan kemndikbud berbeda, jadi kita
mempetimbangkan ketersediaan guru, sarana prasarana, jumlah jam
guru.”
4. Bagaimana kebijakan yang dilakukan pihak sekolah dalam penetapan
mata pelajaran lintas minat?
Jawab: Itu tadi, tidak semua peraturan dan ketetapan dari kemedikbud
tentang lintas minat dan kurikulum 2013 ini kita terapakan, karena kan
keadaan sekolah sama yang digambarkan kemndikbud berbeda, jadi
kita mempetimbangkan ketersediaan guru, sarana prasarana, jumlah
jam guru.
5. Apakah penetapan mata pelajaran lintas minat tersebut sudah sesuai
dengan keinginan?
Jawab: Tidak sesuai dengan keinginan siswa, karena ada campur
tangan dari pihak sekolah. Kalau sesuai dengan kemauan siswa susah
mbak, setiap siswa kan berbeda keinginannya, sedangkan guru dan
sarananya terbatas, jadi kita pilihkan yang sesuai dengan keadaan
sekolah dan juga betul-betul kebutuhan siswa setelah lulus nanti.
6. Apakah Bapak melakukan monitoring evaluasi terhadap guru dan
siswa mengenai mata pelajaran lintas minat tersebut?
Jawab: “Ada, kami melakukan mentoring evaluasi rapat rutin di
minggu terakhir setiap bulannya”
7. Bagaimana kebijakan sekolah mengenai siswa yang ingin melanjutkan
ke perguruan tinggi di bidang yang tidak sama dengan jurusannya saat
di sekolah?
Jawab: Kita melihat kita membekali siswa untuk mempelajari materi
yang nantinya akan berguna, makanya kami memilih lintas minat di
kelas 11 ipa itu ekonomi karena peluangnya juga besar, melihat dari
kakak tingkatnya dulu memilih jurusan kuliah yang loncat ke ips atau
bahasa.”
PEDOMAN WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN
EKONOMI
Hari/Tanggal : 13 November 2018
Narasumber : Dra. Anna Atyana K A, M.Pd
Tempat : Ruang Alumni SMAN 29 Jakarta
A. Materi Wawancara guru
1. Selamat siang Bu, perkenalkan saya Ganish, saya bermaksud untuk
mewawancarai Ibu terkait pembelajaran lintas minat di kelas XI MIA
di SMAN 29 Jakarta ini Bu, mohon maaf nama Ibu?
Jawab: Nama saya Anna Atyana, saya mengajar kelas 11 IPA.
2. Apakah Ibu melakukan modifikasi pada kompetensi kurikulum/ materi
pelajaran untuk kelas peminatan?
Jawab: Iya, modif misalnya, sebenarnya tergantung dari keaktifan
anaknya, menyesuaikan lah gitu, kalo anaknya ga semangat sama
itungan kita ganti materinya ke yang lebih keteori, jadi kadang suka
loncat bab materi.
3. Apakah siswa kelas MIPA antusias menyimak serta mengikuti proses
pembelajaran Ekonomi di kelas?
Jawab: Untuk pelajaran ekonomi gitu yah yang saya liat sih
alhamdulilah banyak yang antusias, ada kemauan, tapi kalo soal soal
itungan yang lebih semangat, kan ekonomi kan ada yang itungan ada
yang teori jadi yang lebih semangat yang itung itungannya”
4. Apa saja kesulitan yang dialami siswa kelas MIPA pada saat
pembelajaran Ekonomi?
Jawab: Kesulitan sih ga terlalu banyak yah, karena kan masih teori dan
itungan yang standar aja, mereka bisalah menyesualkan gitu, tapi kalo
pelajarannya udah masuk akuntansi terus pajak belajarnya pasti akan
lebih lama, anak IPS aja masih sulit paham apalagi ipa gitu”
5. Metode apa saja yang Ibu bgunakan ketika menyampaikan pelajaran
ekonomi di kelas?
Jawab: Ga semua yang ada di pakai sih, ya gitu kan tergantung
keaktifan anaknya, kalo pelajarannya yang sulit dipahami atau anaknya
banyak yang males pelajarin materi itu kan kita guru harus cari cara
biar mau make metode yang ada, bisa jigsaw, games atau yang lain.
Yang penting materi masuklah gitu”
6. Apakah dalam penyampaian materi pelajaran ekonomi Ibu sering
menghubungkan/ memberikan contoh yang berkaitan dengan
kehidupan siswa sehari-hari?
Jawab: Ya iya, apalagi kalo teori materi kalo ga dikasih contoh yang
berdekatan sama yang mereka alami kadang mereka suka susuh
mahamin maksudnya, jadi kita guru sebisa mungkin ngasih contoh
contoh yang ada kaitannya sama lingkungan mereka biar mereka lebih
paham.”
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Narasumber 3:
1. Selamat siang Adik, perkenalkan saya Ganish, saya bermaksud untuk
mewawancarai Adik terkait pembelajaran lintas minat di kelas XI MIA
di SMAN 29 Jakarta ini, nama Adik?
Jawab: Nama aku Candra
2. Dari kelas dan no absen berapa?
Jawab: Aku kelas XI MIA 2 no absennya 12
3. Apakah Mata pelajaran ekonomi sesuai dengan minat kamu sebagai
mata pelajaran lintas minat?
Jawab: Ga minat, pengenya yang selain itunga lagi yaa ka, kan anak
ipa udah eksak kalo dikasih eksak lagi dan yang ribet banget malah
jadi malesin.
4. Jika tidak, apa mata pelajaran lintas minat yang kamu inginkan dan
mintai?
Jawab: Awalnya pengen belajar yang tentang bumi, geografi
5. Apakah kamu antusias mempelajari ekonomi?
Jawab: Antusias, kan adanya itu wajib belajar itu yang harus dijalanin,
tapi seneng juga kalo udah sangkutan sama kehidupan kaya waktu itu
dikasih tugas buat jualan, ngelolanya, penghasilannya gitu kita ngatur
sendiri”
6. Apakah gurumu melaksanakan metode pembelajaran yang bervariasi,
menggunakan media pembelajaran atau hanya berpedoman pada buku
paket?
Jawab: Bu Anna kalo ngajar selalu make metode pembelajaran gitu,
kadang juga cerita, powerpoint sih selalu make Ibunya mah
7. Apakah Saat proses pembelajaran guru hanya memberikan tugas pada
siswa, kemudian meninggalkan ruang kelas tanpa alasan?
Jawab: Pernah Kak, kalo lagi ada rapat guru, atau pernah keluar ijin
bentar ngasih tugas soalnya Ibunya lagi ada tamu wali murid gitu tapi
abis itu balik lagi ke kelas lanjut belajar.
8. Apakah kamu mudah mengerti dan memahami materi yang
disampaikan oleh gurumu?
Jawab: Mudah kalo kita merhatiin, tapi kalo udah meleng dikit gitu
suka ga paham sama apa yang dibahas, apalagi kalo itungan meleng
dikit ga tau deh itu angka dapet dari mana.
9. Apakah gurumu menyampaikan materi dengan memberikan contoh
kaitan hidupan sehari-hari?
Jawab: Tergantung materinya sih Kak, perna ga dikasih contoh tapi
kita ngerti apa yang dimaksud gitu.
10. Apakah kamu termotivasi memilih jurusan yang berhubungan dengan
ekonomi?
Jawab: Ga tau deh Kak masih belum kepikiran soal jurusannya nanti
apa, tapi mah pengennya ya masuk UI biar dapet yellow jacket.
Narasumber 4 :
1. Selamat siang Adik, perkenalkan saya Ganish, saya bermaksud untuk
mewawancarai Adik terkait pembelajaran lintas minat di kelas XI MIA di
SMAN 29 Jakarta ini, nama Adik?
Jawab: Nama aku Hanif
2. Dari kelas dan no absen berapa?
Jawab: Aku kelas XI MIA 3 no absennya 29
3. Apakah Mata pelajaran ekonomi sesuai dengan minat kamu sebagai mata
pelajaran lintas minat?
Jawab: minat sih tapi ga terlalu pengen ngedalamin banget aja gitu”
4. Jika tidak, apa mata pelajaran lintas minat yang kamu inginkan dan
mintai?
Jawab: Ga mikirin itu sih jadi sedapetnya aja, pengennya sih juga
ekonomi biar bisa ngatur hidup gitu.
5. Apakah kamu antusias mempelajari ekonomi?
Jawab: Antusias, kan adanya itu wajib belajar itu yang harus dijalanin,
tapi seneng juga kalo udah sangkutan sama kehidupan kaya waktu itu
dikasih tugas buat jualan, ngelolanya, penghasilannya gitu kita ngatur
sendiri”
6. Apakah gurumu melaksanakan metode pembelajaran yang bervariasi,
menggunakan media pembelajaran atau hanya berpedoman pada buku
paket?
Jawab: Make Kak, biasanya sih sering ceramah make powerpoint. Tapi ya
gitu aja belum bervariasi, presentasi aja sama video paling itu juga jarang
banget. Kadang juga pernah make games.
7. Apakah Saat proses pembelajaran guru hanya memberikan tugas pada
siswa, kemudian meninggalkan ruang kelas tanpa alasan?
Jawab: Pernah ninggalin kelas tapi seringnya ijin dulu ke kita ngasih tau,
kalo ninggalin gitu aja kayaknya ga pernah deh Kak.
8. Apakah kamu mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan
oleh gurumu?
Jawab: Tergantung materinya sih, kalo materinya banyak itung-itungan
kadang perlu lebih diditelin lagi gitu, kalo yang teori sih suka tapi yang
lebih berpengaruh dikehidupan kan yang itung-itungan.
9. Apakah gurumu menyampaikan materi dengan memberikan contoh kaitan
hidupan sehari-hari?
Jawab: Pernah waktu itu kita disuruh jualan terus disuruh ke bank buat
wawancarain nabung, pas belajar sih ngejelasinnya ngasih contoh jadinya
kita lumyan paham dikit.
10. Apakah kamu termotivasi memilih jurusan yang berhubungan dengan
ekonomi?
Jawab: Enggak, engga mau itu bidangnya, pengennya mah yang tentang
kebumian gitu.
Narasumber 5 :
1. Selamat siang Adik, perkenalkan saya Ganish, saya bermaksud untuk
mewawancarai Adik terkait pembelajaran lintas minat di kelas XI MIA di
SMAN 29 Jakarta ini, nama Adik?
Jawab: Nama aku Hanif
2. Dari kelas dan no absen berapa?
Jawab: Aku kelas XI MIA 4 no absennya 4
3. Apakah Mata pelajaran ekonomi sesuai dengan minat kamu sebagai mata
pelajaran lintas minat?
Jawab: Minat dong. Soalnya emang aku pengen banget belajar ekonomi,
apalagi kan sejalur tuh sama pelajaran di ipa itungan juga.
4. Jika tidak, apa mata pelajaran lintas minat yang kamu inginkan dan
mintai?
Jawab: Apa ya Kak, ekonomi udah pas aja gitu. asal jangan sosiologi
apalagi sejarah, pusing pasti.
5. Apakah kamu antusias mempelajari ekonomi?
Jawab: Antusias, kan adanya itu wajib belajar itu yang harus dijalanin,
tapi seneng juga kalo udah sangkutan sama kehidupan kaya waktu itu
dikasih tugas buat jualan, ngelolanya, penghasilannya gitu kita ngatur
sendiri
6. Apakah gurumu melaksanakan metode pembelajaran yang bervariasi,
menggunakan media pembelajaran atau hanya berpedoman pada buku
paket?
Jawab: Presentasi kelompok sih Kak yang selalu mah, tapi lumyaan ada
selingan sama ngejelasin dari Ibunya terus pernah games sama video juga.
7. Apakah Saat proses pembelajaran guru hanya memberikan tugas pada
siswa, kemudian meninggalkan ruang kelas tanpa alasan?
Jawab: kadang sih, ga terlalu sering ngasih tugas, soalnya kan udah ada
tugas kelompok juga
8. Apakah kamu mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan
oleh gurumu?
Jawab: Dipaham-pahimi Kak, bosen juga kadang kalo teori tapi kalo
itungan pusing.
9. Apakah gurumu menyampaikan materi dengan memberikan contoh kaitan
hidupan sehari-hari?
Jawab: Suka, kayak misalanya disuruh bikin skla prioritas sama ngitung
pendapatan pengeluaran selama sebualn gitu, jadi lebih paham.
10. Apakah kamu termotivasi memilih jurusan yang berhubungan dengan
ekonomi?
Jawab: Bisa jadi. Seru juga belajar ekonomi, mungkin bisa aja nanti aku
ngambil jurusannya manajemen atau akuntansi tapi kalo sekarang sih
belum tau.
Lampiran 4
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPSI
Statistics Pembelajaran Lintas
Minat Prestasi Belajar
N Valid 59 59 Missing 0 0
Mean 3.5639 77.9068 Median 3.5758 78.0000 Mode 3.70a 79.50 Std. Deviation .57913 3.54828 Variance .335 12.590 Skewness -.005 .451 Std. Error Of Skewness .311 .311 Kurtosis .728 -.111 Std. Error Of Kurtosis .613 .613 Range 2.91 14.50 Minimum 2.06 72.00 Maximum 4.97 86.50 Sum 210.27 4596.50 A. Multiple Modes Exist. The Smallest Value Is Shown
Lampiran 5
HASIL PENGELOLAAN DATA SPSS
A. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kesimpulan P1 0,739 0,3 Valid P2 0,640 0,3 Valid P3 0,774 0,3 Valid P4 0,514 0,3 Valid P5 0,668 0,3 Valid P6 0,578 0,3 Valid P7 0,643 0,3 Valid P8 0,661 0,3 Valid P9 0,673 0,3 Valid
P10 0,797 0,3 Valid P11 0,608 0,3 Valid P12 0,687 0,3 Valid P13 0,630 0,3 Valid P14 0,689 0,3 Valid P15 0,679 0,3 Valid P16 0,584 0,3 Valid P17 0,430 0,3 Valid P18 0,710 0,3 Valid P19 0,623 0,3 Valid P20 0,643 0,3 Valid P21 0,578 0,3 Valid P22 0,689 0,3 Valid P23 0,534 0,3 Valid P24 0,687 0,3 Valid P25 0,616 0,3 Valid P26 0,766 0,3 Valid P27 0,691 0,3 Valid P28 0,711 0,3 Valid P29 0,694 0,3 Valid P30 0,692 0,3 Valid P31 0,639 0,3 Valid P32 0,470 0,3 Valid P33 0,624 0,3 Valid
Pertanyaan STS TS RR S SS Total
F % F % F % F % F % F % No 1 6 10,2% 8 13,6% 25 42,4% 11 18,6% 9 15,3% 59 100,0% No 2 0 0,0% 3 5,1% 15 25,4% 32 54,2% 9 15,3% 59 100,0% No 3 2 3,4% 4 6,8% 21 35,6% 25 42,4% 7 11,9% 59 100,0% No 4 0 0,0% 3 5,1% 9 15,3% 39 66,1% 8 13,6% 59 100,0% No 5 0 0,0% 8 13,6% 12 20,3% 29 49,2% 10 16,9% 59 100,0% No 6 0 0,0% 2 3,4% 14 23,7% 38 64,4% 5 8,5% 59 100,0% No 7 0 0,0% 2 3,4% 7 11,9% 39 66,1% 11 18,6% 59 100,0% No 8 1 1,7% 11 18,6% 16 27,1% 27 45,8% 4 6,8% 59 100,0% No 9 3 5,1% 6 10,2% 24 40,7% 21 35,6% 5 8,5% 59 100,0% No 10 6 10,2% 17 28,8% 24 40,7% 8 13,6% 4 6,8% 59 100,0% No 12 1 1,7% 6 10,2% 21 35,6% 23 39,0% 8 13,6% 59 100,0% No 13 4 6,8% 3 5,1% 4 6,8% 34 57,6% 14 23,7% 59 100,0% No 16 2 3,4% 6 10,2% 9 15,3% 27 45,8% 15 25,4% 59 100,0% No 11 0 0,0% 4 6,8% 10 16,9% 28 47,5% 17 28,8% 59 100,0% No 14 0 0,0% 1 1,7% 10 16,9% 34 57,6% 14 23,7% 59 100,0% No 15 0 0,0% 2 3,4% 2 3,4% 23 39,0% 32 54,2% 59 100,0% No 17 14 23,7% 10 16,9% 14 23,7% 21 35,6% 0 0,0% 59 100,0% No 18 4 6,8% 11 18,6% 23 39,0% 19 32,2% 2 3,4% 59 100,0% No 19 0 0,0% 4 6,8% 11 18,6% 35 59,3% 9 15,3% 59 100,0% No 27 6 10,2% 11 18,6% 31 52,5% 10 16,9% 1 1,7% 59 100,0% No 28 0 0,0% 3 5,1% 10 16,9% 39 66,1% 7 11,9% 59 100,0% No 29 1 1,7% 8 13,6% 29 49,2% 19 32,2% 2 3,4% 59 100,0% No 30 0 0,0% 2 3,4% 8 13,6% 34 57,6% 15 25,4% 59 100,0% No 31 1 1,7% 6 10,2% 10 16,9% 35 59,3% 7 11,9% 59 100,0% No 20 5 8,5% 7 11,9% 23 39,0% 23 39,0% 1 1,7% 59 100,0% No 21 3 5,1% 8 13,6% 30 50,8% 14 23,7% 4 6,8% 59 100,0% No 22 2 3,4% 2 3,4% 20 33,9% 29 49,2% 6 10,2% 59 100,0% No 32 2 3,4% 8 13,6% 27 45,8% 16 27,1% 6 10,2% 59 100,0% No 33 0 0,0% 4 6,8% 21 35,6% 26 44,1% 8 13,6% 59 100,0%
P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 6 10.2 10.2 10.2
Tidak Setuju 8 13.6 13.6 23.7
Ragu-Ragu 25 42.4 42.4 66.1
Setuju 11 18.6 18.6 84.7
Sangat Setuju 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 5.1 5.1 5.1
Ragu-Ragu 15 25.4 25.4 30.5
Setuju 32 54.2 54.2 84.7
Sangat Setuju 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 10.2
Ragu-Ragu 21 35.6 35.6 45.8
Setuju 25 42.4 42.4 88.1
Sangat Setuju 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 5.1 5.1 5.1
Ragu-Ragu 9 15.3 15.3 20.3
Setuju 39 66.1 66.1 86.4
Sangat Setuju 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 8 13.6 13.6 13.6
Ragu-Ragu 12 20.3 20.3 33.9
Setuju 29 49.2 49.2 83.1
Sangat Setuju 10 16.9 16.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Ragu-Ragu 14 23.7 23.7 27.1
Setuju 38 64.4 64.4 91.5
Sangat Setuju 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Ragu-Ragu 7 11.9 11.9 15.3
Setuju 39 66.1 66.1 81.4
Sangat Setuju 11 18.6 18.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 11 18.6 18.6 20.3
Ragu-Ragu 16 27.1 27.1 47.5
Setuju 27 45.8 45.8 93.2
Sangat Setuju 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 5.1 5.1 5.1
Tidak Setuju 6 10.2 10.2 15.3
Ragu-Ragu 24 40.7 40.7 55.9
Setuju 21 35.6 35.6 91.5
Sangat Setuju 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 6 10.2 10.2 10.2
Tidak Setuju 17 28.8 28.8 39.0
Ragu-Ragu 24 40.7 40.7 79.7
Setuju 8 13.6 13.6 93.2
Sangat Setuju 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
P11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Ragu-Ragu 10 16.9 16.9 23.7
Setuju 28 47.5 47.5 71.2
Sangat Setuju 17 28.8 28.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
P12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 6 10.2 10.2 11.9
Ragu-Ragu 21 35.6 35.6 47.5
Setuju 23 39.0 39.0 86.4
Sangat Setuju 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Tidak Setuju 3 5.1 5.1 11.9
Ragu-Ragu 4 6.8 6.8 18.6
Setuju 34 57.6 57.6 76.3
Sangat Setuju 14 23.7 23.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu-Ragu 10 16.9 16.9 18.6
Setuju 34 57.6 57.6 76.3
Sangat Setuju 14 23.7 23.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Ragu-Ragu 2 3.4 3.4 6.8
Setuju 23 39.0 39.0 45.8
Sangat Setuju 32 54.2 54.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
P16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Tidak Setuju 6 10.2 10.2 13.6
Ragu-Ragu 9 15.3 15.3 28.8
Setuju 27 45.8 45.8 74.6
Sangat Setuju 15 25.4 25.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
P17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 14 23.7 23.7 23.7
Tidak Setuju 10 16.9 16.9 40.7
Ragu-Ragu 14 23.7 23.7 64.4
Setuju 21 35.6 35.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
P18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Tidak Setuju 11 18.6 18.6 25.4
Ragu-Ragu 23 39.0 39.0 64.4
Setuju 19 32.2 32.2 96.6
Sangat Setuju 2 3.4 3.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
P19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Ragu-Ragu 11 18.6 18.6 25.4
Setuju 35 59.3 59.3 84.7
Sangat Setuju 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
P20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 5 8.5 8.5 8.5
Tidak Setuju 7 11.9 11.9 20.3
Ragu-Ragu 23 39.0 39.0 59.3
Setuju 23 39.0 39.0 98.3
Sangat Setuju 1 1.7 1.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
P21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 5.1 5.1 5.1
Tidak Setuju 8 13.6 13.6 18.6
Ragu-Ragu 30 50.8 50.8 69.5
Setuju 14 23.7 23.7 93.2
Sangat Setuju 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
P22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Tidak Setuju 2 3.4 3.4 6.8
Ragu-Ragu 20 33.9 33.9 40.7
Setuju 29 49.2 49.2 89.8
Sangat Setuju 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
P23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Ragu-Ragu 7 11.9 11.9 18.6
Setuju 40 67.8 67.8 86.4
Sangat Setuju 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
P24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 3 5.1 5.1 6.8
Ragu-Ragu 16 27.1 27.1 33.9
Setuju 33 55.9 55.9 89.8
Sangat Setuju 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
P25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 5 8.5 8.5 8.5
Ragu-Ragu 19 32.2 32.2 40.7
Setuju 31 52.5 52.5 93.2
Sangat Setuju 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
P26
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Ragu-Ragu 27 45.8 45.8 52.5
Setuju 22 37.3 37.3 89.8
Sangat Setuju 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
P27
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 6 10.2 10.2 10.2
Tidak Setuju 11 18.6 18.6 28.8
Ragu-Ragu 31 52.5 52.5 81.4
Setuju 10 16.9 16.9 98.3
Sangat Setuju 1 1.7 1.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
P28
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 5.1 5.1 5.1
Ragu-Ragu 10 16.9 16.9 22.0
Setuju 39 66.1 66.1 88.1
Sangat Setuju 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
P29
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 8 13.6 13.6 15.3
Ragu-Ragu 29 49.2 49.2 64.4
Setuju 19 32.2 32.2 96.6
Sangat Setuju 2 3.4 3.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
P30
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Ragu-Ragu 8 13.6 13.6 16.9
Setuju 34 57.6 57.6 74.6
Sangat Setuju 15 25.4 25.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
P31
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 6 10.2 10.2 11.9
Ragu-Ragu 10 16.9 16.9 28.8
Setuju 35 59.3 59.3 88.1
Sangat Setuju 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
P32
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 3.4 3.4 3.4
Tidak Setuju 8 13.6 13.6 16.9
Ragu-Ragu 27 45.8 45.8 62.7
Setuju 16 27.1 27.1 89.8
Sangat Setuju 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
P33
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 6.8 6.8 6.8
Ragu-Ragu 21 35.6 35.6 42.4
Setuju 26 44.1 44.1 86.4
Sangat Setuju 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
B. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabiliy Statistics
Cronbach's Alpha Titik Kritis Kesimpulan
0,960 0,700 Reliabel
C. Hasil Uji Normalitas
D. Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Pembelajaran Lintas Minat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.842 15 35 .068
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 59
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.35794759
Most Extreme
Differences
Absolute .118
Positive .118
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .904
Asymp. Sig. (2-tailed) .387
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Output SPSS Data Primer Yang Diolah, Januari 2019
E. Uji Koefisien Determinis
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .323a 0.104 0.089 3.38728
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Lintas Minat b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
F. Uji Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 70.851 2.772 25.556 .000
Pembelajaran Lintas Minat 1.980 .768 .323 2.578 .013
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
G. Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 70.851 2.772 25.556 .000
Pembelajaran Lintas Minat 1.980 .768 .323 2.578 .013
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Ganish Sytta Dzulhija (Ganish), lahir di Jakarta, 06 Mei 1995, Anak dari empat bersaudara. Anak dari pasangan Nur Agus Sulistyo dan (almh) Yuana Afida. Saat ini tinggal di Jalan Giok, Desa Telajung Udik Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Pendidikan Formal yang pernah ditemph SDN Citeureup 02 (2001-2007), MTsS Al-Hamid (2007-2010), MAS Al-Hamid (2010-2013), dan tahun 2013 penulis menempuh pendidikan S1 Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengalaman organisasi yang diikuti diantaranya, Pojok Seni Tarbiyah, Ikatan Remaja Masjid Fathullah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.