Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

23
Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Pelaksanaan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kabupaten Sleman RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Persyataratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Lucya Vera Situmeang 1111 24482 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2015

Transcript of Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

Page 1: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas

Pelayanan Perpajakan, dan Pelaksanaan Sanksi Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Melakukan Kegiatan Usaha di Kabupaten Sleman

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Persyataratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Lucya Vera Situmeang 1111 24482

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA

2015

Page 2: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

ABSTRAK

Jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun semakin bertambah. Namun bertambahnya jumlah wajib pajak tersebut tidak diimbangi dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Masalah kepatuhan tersebut menjadi kendala dalam pemaksimalan penerimaan pajak. Namun kebanyakan penelitian yang telah dilakukan cenderung hanya meneliti kepatuhan wajib pajak untuk wajib pajak orang pribadi secara keseluruhan. Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di kabupaten Sleman dengan menggunakan beberapa variabel bebas seperti pelaksanaan self assessment system, kualitas pelayanan perpajakan, dan pelaksanaan sanksi pajak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan self assessment system, kualitas pelayanan perpajakan, dan pelaksanaan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah dengan metode survei dengan menggunakan media kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan self assessment system dan kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh yang positif terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan pelaksanaan sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kata kunci: Kepatuhan wajib pajak, pelaksanaan self assessment system, kualitas pelayanan perpajakan, dan pelaksanaan sanksi pajak.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah menggunakan pajak sebagai sumber pendapatan utama dalam

membangun perekonomian Indonesia dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa

pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. Besarnya

penerimaan pajak tergantung besarnya setoran pajak dari masyarakat. Dengan

kata lain, semakin masyarakat patuh dalam hal membayar pajak, semakin besar

penerimaan negara kita.

Kepatuhan wajib pajak merupakan cermin dari pelaksanaan self

assessment system yang berlaku di Indonesia. Dalam sistem self assessment, wajib

pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan sendiri pajak

yang terutang, dan kemudian melunasinya serta melaporkanya ke Kantor

Pelayanan Pajak tempat wajib pajak tersebut terdaftar.

Upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak juga dapat dilakukan dengan

memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas

pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak sebagai

pelanggan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pelayanan untuk

wajib pajak diharapkan tidak hanya datang dari otoritas pajak (Direktorat Jenderal

Pajak) saja tetapi juga oleh fiskus.

Ketentuan umum dan tata cara peraturan perpajakan telah diatur dalam

undang-undang, tak terkecuali mengenai sanksi pajak. Sanksi diperlukan untuk

memberikan pelajaran bagi pelanggar pajak (Arum, 2012). Wajib pajak akan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

memenuhi kewajiban perpajakan ketika sanksi pajak dirasa lebih banyak

merugikannya (Jatmiko, 2006).

Penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak telah banyak dilakukan.

Namun sasaran penelitian sebelumnya lebih banyak pada wajib pajak orang

pribadi secara keseluruhan. Berbeda dari penelitian sebelumnya, sasaran dalam

penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha.

Kegiatan usaha adalah usaha yang dilakukan wajib pajak dalam bentuk

perdagangan, bidang jasa, atau industri. Wajib pajak orang pribadi yang

melakukan kegiatan usaha lebih rentan terhadap pelanggaran pajak dikarenakan

mereka melakukan pembukuan atau pencatatan atas usaha mereka sendiri,

sehingga menimbulkan kemungkinan kesalahan maupun ketidakjujuran dalam

pelaporan pajaknya.

Wilayah dalam penelitian ini terletak di Kabupaten Sleman, DIY. Pada

tahun 2013, Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memperoleh

pendapatan atau penerimaan keuangan terbesar diantara kabupaten atau kota

lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu mencapai nilai 1,90 triliun rupiah

(yogyakarta.bps.go.id). Akan tetapi, penerimaan pajak di Kabupaten Sleman

masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Kepala Kanwil DJP

DIY, Rudy Gunawan Bastari yang menyatakan bahwa pencapaian penerimaan

pajak hingga 28 Maret 2015 di KPP Pratama Sleman tercapai Rp 217 miliar

(13,67 persen) dari rencana Rp 1,588 triliun. Pencapaian kepatuhan penyampaian

SPT Tahunan PPh tahun 2014 di KPP Pratama Sleman tercapai 30.268 SPT

(36,83 persen) dari target 82.179 SPT. Kondisi tersebut memberikan motivasi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

untuk dilakukannya penelitian mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan

Self Assessment System, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Pelaksanaan Sanksi

Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan

Usaha di Kabupaten Sleman.”

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan self assessment system berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten

Sleman?

2. Apakah kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sleman?

3. Apakah pelaksanaan sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sleman?

TELAAH PUSTAKA

2.1 Self Assessment System

Self asessment system memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada

wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan

sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

2.2 Pelayanan Perpajakan

Pelayanan perpajakan dapat diartikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan wajib

pajak oleh seseorang (fiskus) atau badan (Direktorat Jenderal Pajak) untuk

mencapai tujuan perpajakan wajib pajak tersebut. Contoh pelayanan yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

dilakukan otoritas pajak seperti penyuluhan secara berkala, pawai peduli pajak di

jalanan, pemberitahuan penyampaian SPT di banyak tempat dengan bentuk yang

menarik, dan masih banyak lainnya. Seorang diskus atau petugas pajak harus

memenuhi kriteria dalam melayani wajib pajak yaitu tangibles, reliability,

responsiveness, assurance dan emphaty.

2.3 Sanksi Pajak

Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti atau ditaati atau dipatuhi, dengan

kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak

melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2006 dalam Muliari dan Setiawan,

2010).

2.4 Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak adalah wajib pajak mempunyai kesediaan untuk

memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu

diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan ataupun ancaman,

dalam penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi (James et al,1998

dalam Arum, 2012)

Zein (2004) dalam Sari, Darmayanti, dan Fauziati (2014) mengemukakan

bahwa kepatuhan wajib pajak tercermin dalam situasi sebagai berikut:

1. Wajib pajak paham atau berusaha utnuk memahami semua ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan

2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar

4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya

2.5 Pengembangan Hipotesis

2.5.1 Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak

Definisi self asessment system memberikan makna keleluasaan bagi wajib pajak

untuk menjalankan kewajiban perpajakannya. Sistem yang memberi keleluasaan

tersebut diharapkan terdapat tanggungjawab dari wajib pajak atas keleluasaan

yang diberikan tersebut.

Penelitian yang dilakukan Balfas (2012) menyatakan bahwa self

assessment system berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Wajib

pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan self assessment system,

walaupun masih terdapat wajib pajak yang kesulitan menghitung besarnya pajak

terutang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1: Pelaksanaan self assessment system berpengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak.

2.5.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak

Otoritas pajak diharapkan memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh wajib

pajak, sehingga wajib pajak merasa nyaman dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Supadmi (2009) menyatakan bahwa peningkatan kualitas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

pelayanan perpajakan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib

pajak sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya. Pelayanan yang diberikan oleh otoritas pajak tidaklah

cukup jika tidak diseimbangkan dengan pelayanan dari petugas pajak (fiskus) itu

sendiri, sehingga ketika keduanya berjalan dengan baik, kepuasan dari wajib pajak

akan maksimal. Biansyah (2011) menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan

perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak formal.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan

wajib pajak.

2.5.3 Pengaruh Pelaksanaan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak

Wajib pajak akan memenuhi kewajiban perpajakanya bila memandang sanksi

pajak yang diterapkan akan merugikannya (Jatmiko, 2006), sehingga dengan

adanya sanksi, wajib pajak diharapkan akan meningkatkan kepatuhannya dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Pelaksanaan sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan

wajib pajak.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari

responden dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yang disebar adalah sebanyak 100,

akan tetapi yang kembali hanya 76, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

adalah 76. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

pemilihan sampel acak sederhana (purposive sampling). Dalam penelitian ini,

untuk mengukur pendapat responden tersebut digunakan skala Likert, dengan

keterangan sebagai berikut:

Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS)

Angka 2: Tidak Setuju (TS)

Angka 3: Netral (N)

Angka 4: Setuju (S)

Angka 5: Sangat Setuju (SS)

Untuk menganalisis data-data yang ada, sehingga memberikan hasil dan

membuat kesimpulan, maka ada beberapa alat analisa yang digunakan. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner,

sedangkan uji reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan

keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan.

2. Analisis Regresi Berganda

Untuk menentukan apakah model regresi yang digunakan sudah tepat, maka

dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas,

uji multikolinearitas. Uji normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu

data terdistribusi secara normal atau tidak, uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, sedangkan uji

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji koefisien determinasi, uji f, dan

uji t. Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t

digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji F digunakan

untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh

secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dengan factor analysis menghendaki nilai KMO MSA lebih besar

dari 0,5. Penelitian ini mendapatkan nilai KMO MSA sebesar 0,734 yang artinya

factor analysis dapat dilanjutkan. Setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat

dikatakan valid jika memiliki factor loading > 0,50.

Hasil Uji Validitas

Pertanyaan Komponen 1 2 3 4

KP3 Saya selalu menghitung pajak terutang dengan jujur dan benar 0,628

KP4 Saya selalu membayar pajak dengan tepat waktu 0,847

KP5 Saya selalu mengisi SPT (Surat Pembertitahuan ) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan melaporkannya dengan tepat waktu

0,855

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

KP6 Saya selalu melakukan pencatatan dan pembukuan 0,846

SAS1 Saya paham mengenai sistem self assessment yang berlaku di Indonesia

0,587

SAS2 Saya merasa sistem self assessment yang berlaku saat ini, memudahkan saya untuk menjalankan kewajiban perpajakan

0,806

SAS3 Saya menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar

0,791

SAS4 Saya merasa dengan adanya sistem self assessment, dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

0,825

PL2 Otoritas pajak memberikan informasi perpajakan yang maksimal melalui website atau dengan penyuluhan atau dengan media iklan lainya

0,772

PL3 Formulir perpajakan mudah didapatkan dan mudah dipahami isinya

0,818

PL8 Prosedur pelayanan di KPP tidak rumit 0,754

PL9 Fiskus dengan cepat dan tanggap ketika saya menghadapi masalah perpajakan

0,835

PL10 Fiskus menanggapi pertanyaan saya dengan baik 0,668

PL14 Fiskus menjamin kerahasiaan wajib pajak 0,828

PL15 Fiskus memberikan rasa aman kepada saya dalam melakukan kewajiban perpajakan

0,879

PL16 Fiskus bersedia memberikan informasi yang jelas mengenai peraturan perpajakan

0,800

SP2 Sanksi perpajakan membuat saya jera untuk melalaikan kewajiban perpajakan

0,783

SP3 Saya merasa semakin berat sanksi 0,862

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

yang dikenakan, saya akan semakin patuh dalam melakukan kewajiban perpajakan

SP4 Saya merasa sanksi pajak dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

0,922

Dari hasil uji validitas pada tabel di atas, dapat disimpulkan tidak semua

pertanyaan dalam kuesioner valid.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha.

Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai dari Cronbach’s Alpha di atas 0,70

(Ghozali, 2011).

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 0,844 Pelaksanaan Self Assessment System (X1) 0,795 Kualitas Pelayanan Perpajakan (X2) 0,921 Pelaksanaan Sanksi Pajak (X3) 0,850

Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 untuk semua variabel penelitian, dengan

demikian dapat disimpulakan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini reliabel.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Data yang berdistribusi normal ditunjukkan pada nilai sig (signifikansi) yang lebih

dari 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menunjukkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

nilai signifikansi sebesar 0,198 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser.

Dalam uji Glejser, model regresi yang tidak mengandung heteroskedastisitas

ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (Ghozali,2011).

Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel

Dependen Variabel Independen Nilai Signifikansi Keterangan

Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Pelaksanaan Self Assessment System (X1) 0,122 Tidak terjadi

heteroskedastisitas Kualitas Pelayanan Perpajakan (X2) 0,519 Tidak terjadi

heteroskedastisitas Pelaksanaan Sanksi Pajak (X3) 0,359 Tidak terjadi

heteroskedastisitas

4.2.3 Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai

tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Batas nilai tolerance adalah 0,10

dan Variance Inflation Factors (VIF) adalah 10. Jika nilai tolerance di bawah 0,10

atau nilai Variance Inflation Factors (VIF) di atas 10 maka dapat disimpulkan

terjadi multikolinearitas, begitu juga sebaliknya.

Hasil Uji Multikolinearitas Variabel

Dependen Variabel Independen Toleransi VIF Keterangan

Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Pelaksanaan Self Assessment System (X1) 0,919 1,088 Tidak terjadi

multikolinearitas Kualitas Pelayanan Perpajakan (X2) 0,985 1,015 Tidak terjadi

multikolinearitas Pelaksanaan Sanksi Pajak (X3) 0.931 1,074 Tidak terjadi

multikolinearitas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

4.3 Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel

Dependen Variabel Koefisien Regresi

Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Konstanta 1,094 Pelaksanaan Self Assessment System (X1) 0,264 Kualitas Pelayanan Perpajakan (X2) 0,324 Pelaksanaan Sanksi Pajak (X3) 0,175

Persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 1,094 + 0,264X1 + 0,324X2 + 0,175X3

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada penelitian ini didapatkan hasil R square sebesar 0,220 atau 22%, yang

memiliki arti bahwa sebesar 22% variabel kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan

oleh tiga variabel pelaksanaan self assessment, kualitas pelayanan perpajakan, dan

pelaksanaan sanksi pajak, sedangkan sisanya 78% dijelaskan oleh variabel lain.

4.4.2 Uji Parsial (Uji T)

Dasar pengambilan keputusan dalam uji t:

jika t hitung lebih besar daripada t tabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari

pada α maka disimpulkan terdapat pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen, demikian juga sebaliknya. (Ghozali,2011).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

Hasil Uji Parsial (Uji T)

Variabel Penelitian

t sig

Hasil t hitung

t tabel (α/2 = 2,5;df = 72)

sig α

Pelaksanaan Self Assessment System (X1)

2,67

1,996

0,009 0,05

Pelaksanaan self assessment system berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

Kualitas Pelayanan Perpajakan (X2)

2,967 0,004 0,05

Kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

Pelaksanaan Sanksi Pajak (X3)

1,629 0,108 0,05Pelaksanaan sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

4.4.3 Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji F pada penelitian ini didapatkan hasil nilai signifikansi sebesar 0,000

lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan self assessment system (X1), kualitas pelayanan

perpajakan (X2), pelaksanaan sanksi pajak (X3) berpengaruh

secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependennya yaitu kepatuhan

wajib pajak (Y).

4.5 Pembahasan Hipotesis

4.5.1 Pembahasan Hipotesis 1

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan, dapat diketahui

bahwa variabel bebas pelaksanaan self assessment system memiliki koefisien

regresi dengan tanda positif sebesar 0,264. Tanda positif tersebut menunjukkan

bahwa semakin tinggi tingkat pelaksanaan self assessment system, maka semakin

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

tinggi kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di

Kabupaten Sleman. Nilai t hitung untuk variabel pelaksanaan self assessment

system adalah sebesar 2,670 yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai t

tabel dengan derajat bebas (df) sebesar 72 pada tingkat signifikansi 5% sebesar

1,996 dan nilai signifikansi pada variabel pelaksanaan self assessment system

adalah 0,009 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t di atas

menunjukkan bahwa pelaksanaan self assessment system berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di

Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan di atas,

H1 yang menyatakan bahwa pelaksanaan self assessment system berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak, diterima.

4.5.2 Pembahasan Hipotesis 2

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan, dapat diketahui

bahwa variabel bebas kualitas pelayanan perpajakan memiliki koefisien regresi

dengan tanda positif sebesar 0,324. Tanda positif tersebut menunjukkan bahwa

semakin tinggi kualitas pelayanan perpajakan, maka semakin tinggi kepatuhan

wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sleman.

Nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan perpajakan adalah sebesar 2,967

yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat bebas

(df) sebesar 72 pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,996 dan nilai signifikansi

pada variabel kualitas pelayanan perpajakan adalah 0,004 yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa kualitas

pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil uji

hipotesis yang sudah dilakukan di atas, H2 yang menyatakan bahwa kualitas

pelayanan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak,

diterima.

4.5.3 Pembahasan Hipotesis 3

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dapat diketahui bahwa

variabel bebas pelaksanaan sanksi pajak memiliki koefisien regresi dengan tanda

positif sebesar 0,184. Akan tetapi nilai t hitung variabel bebas pelaksanaan sanksi

pajak adalah sebesar 1,629 yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai t

tabel dengan derajat bebas (df) sebesar 72 pada tingkat signifikansi 5% sebesar

1,996 dan nilai signifikansi pada variabel pelaksanaan sanksi pajak adalah 0,108

yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil uji hipotesis

yang sudah dilakukan di atas, H3 yang menyatakan bahwa pelaksanaan sanksi

pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, ditolak. Wajib pajak

seharusnya memilih untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya utnuk

menghidari sanksi pajak. Akan tetapi, beberapa responden dalam penelitian ini

menganggap bahwa sanksi pajak yang ditetapkan tidak memberatkan wajib pajak

itu sendiri, sehingga sanksi pajak tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis atas pengaruh

pelaksanaan self assessment system, kualitas pelayanan perpajakan, dan

pelaksanaan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di

Kabupaten Sleman, maka pada bagian akhir dari penelitian penelian ini, penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan self assessment system berpengaruh positif terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di wilayah

Kabupaten Sleman.

2. Kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten

Sleman.

3. Pelaksanaan sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Sleman

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai bahan

evaluasi, sebagai berikut:

1. Self Assessment System harus disosialisasikan dengan baik kepada wajib

pajak agar para wajib pajak lebih memahami sistem pemungutan pajak di

Indonesia, karena masih terdapat wajib pajak yang belum memahami makna

self assessment system itu sendiri. Sosialisasi dapat dilakukan dengan

penyuluhan gratis bagi para wajib pajak.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

2. Kualitas pelayanan perpajakan sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Akan

tetapi, masih terdapat wajib pajak yang belum merasa puas terhadap

pelayanan perpajakan yang diberikan. Otoritas pajak diharapkan lebih

meningkatkan sistem pelayanan mungkin dengan memperbanyak program

sosialisi pajak. Bagi fiskus diharapkan semakin bertindak profesional dalam

melayani wajib pajak, mungkin dengan diberi pelatihan atau training kepada

para fiskus. Dengan kualitas pelayanan yang semakin baik, diharapkan dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

3. Mengenai sanksi perpajakan, masih terdapat wajib pajak yang belum

memahami pelaksanaan sanksi pajak di Indonesia. Otoritas pajak diharapkan

mensosialisasikannya dengan lebih baik lagi. Sosialisasi dapat dilakukan

dengan media iklan atau penyuluhan gratis secara berkala.

4. Wajib pajak diharapkan dapat turut serta dalam program penyuluhan yang

diberikan dari kantor pajak dan mau berusaha memahami segala peraturan

perpajakan di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dalam

menjalankan kewajiban perpajakannya.

5. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian dalam hal

kepatuhan wajib pajak dapat menggunakan variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini dan dalam wilayah yang berbeda dari

penelitian ini.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penlitian ini, penulis menghadapi beberapa keterbatasan, sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

1. Penelitian ini hanya mencakup kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang

melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sleman, sehingga hasil yang

diperoleh hanya berlaku untuk wajib pajak orang pribadi yang melakukan

kegiatan usaha di Kabupaten Sleman.

2. Variabel independen dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel,

yaitu pelaksanaan self assessment system, kualitas pelayanan perpajakan, dan

pelaksanaan sanksi pajak, diharapkan pada penelitian berikutnya dapat

ditambahkan variabel-variabel lainnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2010. Statistika Deskriptif Plus Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Algifari, 2010. Statistika Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Arum, 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Survei pada KPP Pratama Cilacap). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik. Statistik Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta 2013-2014. www.yogyakarta.bps.go.id diunduh pada tanggal 4 Juni 2015.

Balfas, Faris. 2012. Pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Administrasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanana Pajak Sumedang). Skripsi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Biansyah, Ateng. Andriana Satbi. 2011. Analisis Atas Penerapn Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Peningkatan Kepatuhan Formal Wajib Pajak pada KPP Pratama Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sansi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Larasati, Leningrat Dyta. 2013. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran, dan Karakteristik Personal Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi. Surakarta: Universitas Muhamadyah Surakarta.

Muhamad, Hendi. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Hubungan Bisnis dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada PT. Degremont Indonesia). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Muliari, Setiawan. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Skripsi. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahmadian, Rika dan Murtedjo. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Jakarta Kembangan. Tesis. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Republik Indonesia, Kementrian Keuangan. Data Pokok APBN 2007-2013. www.anggaran.depkeu.go.id diunduh tanggal 15 Maret 2015.

Republik Indonesia, Menteri Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Republik Indonesia, Susunan Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Resmi, Siti. 2008. Perpajakan Teori dan Kasus. Yogyakarta: Salemba Empat.

Rosadi, Danang. 2012. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Pelaksanaan Self Assessment System (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying Bandung). Skripsi. Bandung: Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

Saraswati, Shabrina Dea. 2014. Pengaruh Tingkat Pemahaman Peraturan Pajak dan Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus pada KPP Pratama Tegal). Skripsi. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sari, Darmayanti, dan Fauziati. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Pengetahuan Pajak, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (Survei pada KPP Pratama Padang). Skripsi. Sumatera Barat: Universitas Bung Hatta.

Suara Pemuda Jogja. 2015. Kanwil DJP Baru Realisasikan Pajak 12,95% Yakni 584 M. http://suarapemudajogja.com/2015/03/30/kanwil-djp-diy-baru-realisasikan-pajak-1295-yakni-584-m/ diunduh pada tanggal 2 Juni 2015.

Supadmi, Ni luh. 2009. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan. Junal Akuntansi&Bisnis, Vol. 4, No. 2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System, Kualitas ...

Wahyuni, Made Arie. 2011. Tax Evation: Dampak Dari Self Assessment System. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol. 1, No.1.

Wikipedia. Definisi kepatuhan. wikipedia.com diunduh pada tanggal 2 April 2015.

Wikipedia. Definisi sistem. wikipedia.com diunduh pada tanggal 2 April 2015.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id