PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

92
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Oleh RIZAL MANTOVANI NIM 105711118116 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

Page 1: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh RIZAL MANTOVANI NIM 105711118116

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 2: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR

Oleh

RIZAL MANTOVANI

NIM 105711118116

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Studi Strata Satu (S1) Ekonomi Pembangunan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 3: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

ii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, tugas akhir skripsi ini

saya persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibu serta Keluargaku, Yang senantiasa Memberikan Limpahan

Do’a dan kasih sayang serta mendedikasikan seluruh hidupnya untuk

mendidik, memberi kasih sayang dan fasilitas terbaik, mendukung, serta

tidak henti-hentinya mendoakan hingga saya berhasil melangkah sejauh

ini.

2. Saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Dr.Muryani

Arsal.SE.,MM.,Ak.,CA dan A.Nur Fitrianti, SE,. M.Si yang senantiasa

selalu membimbing saya serta memberi dukungan dan Motivasi sehingga

saya selaku penulis bisa menyelesaikan Skripsi dengan penuh rasa

syukur dan tanggung jawab.

3. Sahabat-sahabatku di Jurusan Ekonomi, yang menjadi teman berproses

sejak awal perkuliahan hingga saat ini Ismail Wahyudi, Zulfajri, Ishaq, dan

Rahmat Hasba.

Page 4: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

iii

MOTTO HIDUP

Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus

sanggup menahan perihnya kebodohan.

(Imam Syafi’i)

Maka sesunguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(Qs. Al-Insyirah: 5-6)

Dirimu harus berada di kendali qolbumu dan jadikan akalmu

sebagai penopang akan semua itu, maka citra yang lahir akan

kembali ke fitrah seorang manusia.

(Rizal Mantovani)

Page 5: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

iv

Page 6: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

vii

Page 7: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

viii

Page 8: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

ix

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi yang berjudul, “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Tingkat

Kemiskinan Di Kota Makassar”. Tugas akhir ini disusun sebagai prasyarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Ase., M.Ag selaku Rektor beserta Wakil Rektor I, II,

III dan IV Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. selaku Dekan beserta Wakil Dekan I, II dan

III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naida, SE., M.Si selaku ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Asdar, SE., M. Si selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Dr.Muryani Arsal.SE.,MM.,Ak.,CA selaku pembimbing I yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan saran yang berguna selama proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu A.Nur Fitrianti, SE,. M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan saran yang berguna selama proses penyelesaian

skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

x

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah

Makassar yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang

bermanfaat. Seluruh staf akademik, dan tata usaha, serta staf jurusan Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Teman-teman Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan semangat,

solusi atas kendala-kendala dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir

skripsi ini.

9. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan bantuan, saran, dan kritik yang berguna.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat dibutuhkan guna menyempurnakan tugas akhir skripsi ini. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar,15 Januari 2021

Rizal Mantovani 105711118116

Page 10: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xi

Abstrak

Rizal Mantovani, 2020. “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Makassar”. Skripsi Program Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I: Dr.Muryani Arsal.SE.,MM.,Ak.,CA dan pembimbing II: A.Nur Fitriani, SE,. M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19

terhadap tingkat kemiskinan di kota makassar. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah

masyarakat kota makassar yang berjumlah 65.120 orang dan sampel di ambil 30

orang dengan menggunakan rumus sloving. Data yang digunakan dalam

penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei kuesioner

secara langsung. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil

penelitian ini menunjukkan Covid-19 berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Tingkat Kemiskinan di Kota Makassar.

Kata Kunci: Covid-19,Tingkat Kemiskinan.

Page 11: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xii

Abstract

Rizal Mantovani, 2020. The Effect of Covid-19 Pandemic on Poverty Level in

Makassar City. The thesis of the Development Economics Program of the Faculty of Economics and Business of Muhammadiyah University makassar. Guided by mentor I: Dr.Muryani Arsal.SE.,MM.,Ak.,CA and mentor II: A.Nur Fitriani, SE,. M.Si.

This research aims to find out the effect of covid-19 pandemic on poverty

levels in makassar city. The type of research used in this study is quantitative

research. The population in the study was 65,120 people and the sample was

taken by 30 people using the sloving formula. The data used in the study is primary

data collected through a live questionnaire survey. Data analysis uses simple

regression analysis. The results of this study show covid-19 has a positive and

significant effect on the Poverty Level in Makassar City.

Keywords: Covid-19,Poverty Rate.

Page 12: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Tinjauan Teori .................................................................................. 8

1. Pandemi Covid-19 ........................................................................ 8

2. Kemiskinan ................................................................................... 11

B. Tinjauan Empiris............................................................................... 27

C. Kerangka Konsep ............................................................................. 29

Page 13: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xiv

D. Hipotesis ........................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 31

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 31

C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran ............................. 32

D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 40

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 40

B. Karakteristik Responden .................................................................. 43

C. Hasil Uji Kualitas Data ...................................................................... 45

D. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 48

E. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................. 51

F. Uji Hipotesis ..................................................................................... 53

G. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 55

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 57

A. Kesimpulan ....................................................................................... 57

B. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin Di Kota MakassarTahun 2015-2019 ......... 6

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

Tabel 3.1 Pedoman Untuk Menentukan Interpretasi .......................................... 39

Tabel 4.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan Di Makassar 2019 ....................... 41

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2019 ........................ 42

Tabel 4.3 Pendidikan Trakhir .............................................................................. 43

Tabel 4.4 Jenis Kelamin ...................................................................................... 44

Tabel 4.5 Usia ..................................................................................................... 45

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 47

Tabel 4.8 Multikolonieritas ................................................................................ 50

Tabel 4.9 Analisis Regresi Liner Sederhana Coefficients .................................. 52

Tabel 4.10 Hajil Uji t-Uji Persial .......................................................................... 53

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Korelasi ............................................................... 54

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 54

Page 15: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 29

Gambar 4.1 Hasil Uji normalitas-Normal Probalitity Plot ................................... 49

Gambar 4.2 Hasil Heteroskedastisitas-Grafik Scatterplot .................................. 51

Page 16: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 Kousiner Penelitian .......................................................................... 61

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden .................................................. 64

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas................................................... 66

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 68

Lampiran 5 Regresi Sederhana .......................................................................... 70

Lampiran 6 Uji Hipotesis ..................................................................................... 70

Lampiran 7 Izin Penelitian................................................................................... 71

Page 17: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merebaknya virus baru di awal tahun 2020 menggemparkan dunia karena

virus in sangat mudah menular, virus ini dikenal coronavirus (SARS-CoV) dan

jenis penyakit yang ditimbulkan disebut Coronavirus di sease 2019 disingkat

COVID-19 (Yuliana, 2020). Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang

menular dan dapat menyebabkan penyakit ringan seperti pilek sampai

penyakit serius seperti MERS dan SARS (Supardi dan Rahmad, 2020).

WHO menyatakan bahwa covid-19 menular melalui orang yang terinfeksi

coronavirus. Virus tersebut menyebar melalui droplet yang keluar saat batuk

atau bersin. Selanjut nya, droplet yang mengandung coronavirus dapat

mendarat dipermukaan benda yang mungkin di sentuh oleh orang yang sehat.

Jika di tangan orang yang sehat terdapat coronavirus dan kemudian menyentuh

hidung, mulut atau mata, maka orang tersebut akan terpapar coronavirus.

Coronavirus itu sifat nya zoonotik yaitu penyakit pada hewan yang bisa

menyebar ke manusia. Namun, pada SARS COV-2 bisa menular dari satu

orang ke orang yang lain nya Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan,

Tiongkok. Diketahui pada akhir desember tahun 2019 . sampai saat ini sudah

di pastikan terdapat 65 negara lebih yang telah terjangkit virus ini termasuk di

Indonesia (data WHO, 1 Maret 2020) (PDPI, 2020).

Upaya dalam mengurangi penyebaran wabah COVID-19 langkah yang

dilakukan setiap negara adalah melakukan kebiasaan dengan cara sering

mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah, hindari berjabat tangan dan

berpelukan, menggunakan barang pribadi, lakukan etika batuk dan bersin,

Page 18: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

2

hindari berkumpul dalam jumlah banyak, mencuci bahan makanan, gunakan

disinfektan, social distancing.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan beraktifitas di dalam rumah saja

untuk mencegah penyebaran virus. Dengan bekerja di rumah, belajar di rumah,

menjaga kebersihan. Mengisolasi diri merupakan salah satu tindakan memutus

mata rantai penyebaran wabah COVID-19. Namun disisi lain mengisolasi

memberi dampak signifikan yang di rasakan yang mencari nafkah di luar

rumah,terutama sektor informal yang merupakan kelompok marginal paling

kuat terkena dampaknya bahkan banyak yang di PHK dan di rumahkan, bahkan

akan muncul kelompok rentan baru akibat di rumahkan dan tidak bisa mencari

pekerjaan atau kehilangan pekerjaan (Masúdi dan Winanti, 2020). Demikian

juga menurut Susilawati, Reinpal Falefi, dan Agus Purwoko (2020) sektor yang

terkena dampak pandemi Covid-19 yang paling signifikan adalah sektor rumah

tangga karena tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi dan secara otomatis

terhenti untuk beberapa waktu sehingga tidak mendapat penghasilan untuk

menghidupi keluarganya. Akibatnya daya beli masyarakat menurun, aktivitas

pendidikan menurun, kesehatan menurun, sehingga bertambahnya masyarakat

miskin.

Kemiskinan merupakan permasalahan umum yang dialami oleh setiap

negara berkembang tidak terkecuali di Indonesia. Kemiskinan adalah suatu

keadaan yang menggambarkan kurangnya pendapatan untuk memenuhi

kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok dapat diartikan sebagai suatu paket barang

dan jasa yang diperlukan oleh setiap orang untuk bisa hidup secara manusiawi.

Terdiri dari sandang, pangan dan papan.

Menurut World Bank (2004), salah satu penyebab kemiskinan adalah

Page 19: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

3

karena kurangnya pendapatan dan aset (lack of income and assets) untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan tingkat

kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable). Di samping itu

kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan dan

biasanya mereka yang dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki pekerjaan

(pengangguran), serta tingkat pendidikan dan kesehatan mereka pada

umumnya tidak memadai.

BPS mendefiniskan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk

memenuhi standar tertentu dari kebutuhan dasar, baik makanan maupun bukan

makanan. Standar ini disebut garis kemiskinan yaitu nilai pengeluaran

konsumsi kebutuhan dasar makanan setara dengan 2100 kalori energi

perkapita perhari, ditambah nilai pengeluaran untuk kebutuhan dasar bukan

makanan yang paling pokok.

Menurut (Yacoub, 2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar, karena kemiskinan

menyangkut pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan

dan kemiskinan merupakan masalah global karena kemiskinan merupakan

masalah yang dihadapi banyak negara.

Miskin adalah kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami

seseorang/rumahtangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan yang

layak bagi kehidupan. Penduduk atau rumahtangga miskin yang mengalami

masalah/hambatan untuk dapat hidup secara layak, secara konseptual disebut

sebagai fakir miskin dan digolongkan sebagai Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Page 20: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

4

Kemiskinan seringkali ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran

dan keterbelakangan. Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan

berusaha dan terbatas aksesnya terhadap kegiatan ekonomi sehingga akan

tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi lebih tinggi.

Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk permasalahan pembangunan yang

diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tidak

seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar masyarakat

maupun kesenjangan pendapatan antar daerah. Pemerintah sangat sadar

bahwa kemiskinan merupakan masalah dalam upaya mencapai cita-cita

bangsa yang adil dan makmur.

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman

PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19, ini memberikan

dampak terhadap berbagai sektor, termasuk pada aspek konsumsi dan daya

beli masyarakat, pandemi ini menyebabkan berkurangnya tenaga kerja

berkurang atau bahkan kehilangan pendapatannya sehingga berpengaruh

pada tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat terutama mereka yang ada

dalam kategori pekerja informal dan pekerja harian. Heri Kurniawansyah dkk

(2020) mendapati dalam penelitiannya bahwa pekerja sektor formal yang

dirumahkan dan di PHK ada 1.500.156 orang (77%) dari 83.546 perusahaan,

pekerja sektor informal yang juga terdampak virus Corona berjumlah 443.760

orang (23%) dari 30.794 perusahaan. Jumlah tersebut diyakini akan terus

bertambah selama pandemi ini belum berakhir. Situasi tersebut secara otomatis

berdampak pada aspek-aspek lain, terutama kepada pekerja harian lepas,

pelaku UMKM, usaha rumah makan, dan usaha-usaha masyarakat yang

bergantung pada keramaian massa.

Page 21: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

5

Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2020) mengenai dampak

Covid-19 terhadap UMKM mendapati bahwa pandemic Covid-19 memberikan

pengaruh negative bagi perekonomian domestic di antaranya penurunan

konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, ancaman

pada sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi UMKM. Demikian juga

penelitian yang dilakukan oleh Falah, Jauhari dan Radian (2020) mengeni Baitul

Mal dab tantangan kemiskinan dampak dari pandemic di tinjau dari perspektif

filsafat hukum Islam menyimpulkan bahwa Pandemic covid-19 berpengaruh

terhadap perdagangan, perhotelan, pariwisata, juga pengusaha kecil dan

menengah, dampak lain yang ditumbulkan adalah di rumahkannya tenaga kerja

dan pemutusan hubungan kerja.

Di sisi lain, terjadinya kesenjangan sosial dengan menyebar luasnya

COVID-19 di 34 provinsi dan 479 Kabupaten/ Kota di Indonesia, dimana

informasi terbaru diketahui Sulawesi Selatan tergolong di garis zona hitam,

populasi penyebaran terletak di kota Makassar, hal ini tentunya sangat

berdampak pada perekonomian di kota Makassar dengan berhentinyan

beberapa sektor perekonomian

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS kota Makassar pada tabel

1.1 menunjukkan jumlah penduduk miskin di kota Makassar di tahun 2015

sebesar 4.38% meningkat menjadi 4.60 % di 2017, kemudian mengalami

penurunan pada tahun 2018-2019. Turunnya rata-rata angka kemiskinan

Indonesia termasuk kota Makassar dipengaruhi oleh naiknya rata-rata upah

buruh per hari, indeks nilai tukar petani yang berada di atas 100, turunnya

tingkat pengangguran, inflasi yang rendah dan turunnya harga komoditas

barang.

Page 22: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

6

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin Di Kota Makassar Tahun 2015-2019

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun 2020

Dalam situasi pandemi ini menurut DR.H. Mukhtar Tahir, M.Pd selaku

kepala dinas Sosial Kota Makassar menyatakan jumlah kasus kemiskinan di

kota Makassar sendiri mengalami peningkatan hingga 7 persen dari jumlah

sebelumnya, sekitar 4,4 persen. Artinya ada peningkatan 3 persen dari

sebelumnya. Sementara data yang dirilis oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan

per April 2020 menyatakan terdapat 82.326 orang calon penerima bantuan

keluarga sejahtera dari Pemerintah. Hal ini menunjukkan terjadi penambahan

orang miskin baru sebesar 26% yaitu dari 65.120 penduduk miskin di tahun

2019 menjadi 82.326 penduduk di bulan April 2020.

Berdasarkan data yang di rilis BPS Sulawesi Selatan yang menunjukkan

adanya penambahan orang miskin baru dan belum adanya penelitian

terdahulu yang menguraikan mengenai pengaruh pandemic covid-19

terhadap kemiskinan maka penulis tertarik untuk menguji apakah dengan

adanya COVID-19 ini akan menaikkan angka kemiskinan di Kota Makassar

dengan judul ”PENGARUH PANDEMIK COVID-19 TERHADAP TINGKAT

KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR”

Tahun Jumlah

Penduduk

Jumlah

Penduduk Miskin

Persentanse

Penduduk Miskin

2015 1.449.242 63.240 4,38

2016 1.469.601 66.780 4,56

2017 1.489.011 68.190 4,60

2018 1.508.154 66.220 4,41

2019 1.526.677 65.120 4,28

Page 23: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

7

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang

menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah apakah pandemik COVID-

19 berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kota Makassar?

C.Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka tujuan peneliian

yang ingin di capai adalah untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19

terhadap tingkat kemiskinan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Dari segi teoritis, memberikan informasi mengenai pengaruh pandemik

COVID-19 terhapap tingkat kemiskian di kota Makassar.

2. Dari segi metodologis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberi nilai

tambah yang selanjutnya dapat dikomparasikan dengan penelitian- penelitian

ilmiah lainnya, khususnya yang mengkaji mengenai Pandemik COVID-19.

3. Dari segi praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi

masyarakat tentang seberapa pengaruh pandemik terhadap kemiskinan di

kota Makassar.

Page 24: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pandemik COVID-19

Covid-19 merupakan sejenis virus dari famili Coronaviridae yang

berimplikasi terhadap penyakit menular dan mematikan yang menyerang

mamalia seperti manusia pada saluran pernafasan hingga ke paru-paru.

Pada umumnya pengidap Covid-19 akan mengalami gejala awal berupa

demam, sakit tenggorokan, pilek dan juga batuk-batuk bahkan sampai parah

dapat menyebabkan pneumonia. Virus ini dapat menular melalui kontak

langsung dalam jarak dekat dengan pengidap Covid-19 melalui cairan

pernafasan yang keluar dari tubuh penderita saat batuk atau mengeluarkan

ludah dan riyak (Yuliana, 2020).

Covid-19 atau yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan virus

corona adalah salah satu virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus

corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia

akut, sampai mati. Ini merupakan virus jenis baru yang menular ke manusia.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa,

maupun lansia. Infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus ini berawal

ditemukan di Kota Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini

menular dengan cepat dan menyebar di berbagai wilayah lain di Cina bahkan

ke beberapa negara termasuk Indonesia (Susilawati, Reinpal Falefi, dan

Agus Purwoko, 2020).

Asal mula virus corona pertama kali muncul di pasar hewan dan

makanan laut di Kota Wuhan. Kemudian dila porkan banyak pasien yang

Page 25: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

9

menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan

laut tersebut. Di pasar tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan

ayam. Di duga virus ini berasal dari kelelawar. Diduga pula virus ini

menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia.

Kemenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman

Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),

virus ini bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari, masa inkubasi corona paling

pendek berlangsung selama dua sampai tiga hari. Sedangkan paling lama

bisa mencapai 10 hingga 12 hari. Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan

oleh virus untuk menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam

masa ini virus corona sulit untuk dideteksi. Virus corona sangat sensitif

terhadap panas dengan suhu setidaknya 56 derajat celcius selama 30 menit.

Virus corona belum bisa diobati dengan penanganan medis apa pun. Walau

demikian, sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam tubuh manusia

bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari. Dengan sistem imun tubuh yang

cukup baik, virus corona tak mudah menyebar ke seluruh anggota tubuh.

Menurut WHO virus corona COVID-19 menyebar orang ke orang

melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang

batuk atau menghembuskan nafas. Tetesan ini kemudian jatuh ke benda

yang disentuh oleh orang lain.

Menurut ahli virus atau virologis Richard Sutejo (2020), virus corona

penyebab sakit Covid-19 merupakan tipe virus yang umum menyerang

saluran pernafasan. Tetapi strain covid-19 memiliki morbiditas dan mortalitas

yang lebih tinggi akibat adanya mutasi genetik dan kemungkinan transmisi

inter-spesies.

Page 26: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

10

Ada beberapa dampak ekonomi yang diakibatkan dengan adanya

pandemik Covid-19 di antaraya yaitu (Siti Maimunah, 2020) :

1. kelangkaan Barang

Saat kasus covid-19 meningkat pemerintah mengeluarkan

kebijakan lockdown beberapa bulan kedepan, yang artinya semua

masyarakat harus tetap stay dirumah dan semua toko akan tutup kecuali

toko bahan bahan pangan dan pasar yang tetap buka. Itu pun harus

mematuhi kebijakan dan pasti hanya di jam tertentu. Hal ini

mengakibatkan permintaan pasar yang banyak namun barang semakin

menipis hal itu akan membuat harga akan naik sehingga masyarakat

menengah kebawah sulit untuk mendapat kan nya.

2. Sektor Wisata

Pada saat pandemi covid-19 banyak tempat wisata yang harus

tutup sampai waktu yang belum ditentukan dan tujuan utama yaitu untuk

mencegah penyebaran virus covid-19. Wisata yang menjadi salah satu

penyumbang devisa terbesar ini menyebabkan ekonomi mengalami

penurunan yang bsear sejak adanya Covid-19.

3. Angka Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat

Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown banyak aktifitas

ekonomi mengalami penurunan yang sifgnifikan sehingga Kemiskinan

dan pengangguran semakin naik di Tahun 2020. Saat pandemi banyak

para pengusaha UMKM merumahkan sebagian karyawannya. Padahal

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM ) memiliki peranan penting

bagi perekonomian negara, tidak terkecuali bagi negara Indonesia. Bukan

hanya UMKM yang mengalami dampak ini akan tetapi para pekerja harian

Page 27: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

11

juga sangat dirugikan, mereka sulit mendapatkan penghasilan dan susah

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerja harian seperti pedagang

asongan, ojek online, pedagang kaki lima, dan banyak pekerja lakian

yang biasa memenuhi hidup dari penghasilan harian. Contohnya seperti

pedagang keliling yang dulunya berjualan setiap harinya, karna adanya

kebijakan lockdown mereka tidak bisa berjualan. Melihat masalah seperti

itu pada perekonomian masyarakat

2. Kemiskinan

a) Pengertian Kemiskinan

Secara harfiah, kemiskinan berasal dari dasar kata miskin yang

artinya tidak berharta-benda. Kemiskinan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia mempunyai persamaan arti dengan kata kefakiran. Dua kata

ini biasanya disebutkan secara bersamaan yakni fakir miskin yang berarti

orang yang sangat kekurangan. Di dalam kamus lisa>nu al-‘Arabi,

pengertian kata miskin dibedakan dengan kata faqir. Di sana dijelaskan

bahwa kondisi miskin masih lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi

faqir. Faqir berarti tidak memiliki apapun sedangkan miskin masih

memiliki sebagian harta.

Kemiskinan adalah ketidakmampuan ekonomi untuk memenuhi

standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi

ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,

sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga

akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar

hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar

Page 28: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

12

pendidikan.

Standar masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui

berdasarkan kemampuan pendapatan dalam memenuhi standar

hidupnya (Nugroho, 1995). Pada prinsipnya, standar hidup di suatu

masyarakat tidak sekedar tercukupinya kebutuhan akan pangan, akan

tetapi juga tercukupinya kebutuhan akan kesehatan maupun pendidikan.

Tempat tinggal ataupun pemukiman yang layak merupakan salah satu

dari standar hidup atau standar kesejahteraan masyarakat di suatu

daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat disebut miskin apabila

memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-rata pendapatan

sehingga tidak banyak memiliki kesempatan untuk mensejahterakan

dirinya (Suryawati, 2004).

b) Kemiskinan Secara Umum

Definisi mengenai kemiskinan dibentuk berdasarkan identifikasi dan

pengukuran terhadap sekelompok masyarakat/golongan yang

selanjutnya disebut miskin miskin yang di nyatakan oleh Nugroho, 1995

sebagaimana dikutip oleh Jacobus dkk (2019). Pada umumnya, setiap

negara termasuk Indonesia memiliki sendiri definisi seseorang atau suatu

masyarakat dikategorikan miskin. Hal ini dikarenakan kondisi yang

disebut miskin bersifat relatif untuk setiap negara misalnya kondisi

perekonomian, standar kesejahteraan, dan kondisi sosial. Setiap definisi

ditentukan menurut kriteria atau ukuran-ukuran berdasarkan kondisi

tertentu, yaitu pendapatan rata-rata, daya beli atau kemampuan konsumsi

rata-rata, status kependidikan, dan kondisi kesehatan. Kemiskinan

secara umum didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan

Page 29: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

13

pendapatan dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya

yang dapat menjamin terpenuhinya standar kualitas hidup

Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi kurangnya tingkat

pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan

kebutuhan lainnya yang dapat menjamin terpenehi standar kualitas

hidupnya. Jadi, mereka yang termasuk ke dalam garis kemiskinan adalah

apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat

pokok. Jika di dalam suatu negara tingkat kemiskinannya cukup tinggi,

maka biasanya negara tersebut digolongkan ke dalam negara yang

sedang berkembang.

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004, kemiskinan

adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang

tidak terpenuhinya hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kebutuhan dasar yang

menjadi hak seseorang atau sekelompok orang meliputi kebutuhan

pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,

pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari

perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi

dalam penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik. Laporan Bidang

Kesejahteraan Rakyat yang dikeluarkan oleh Kementrian Bidang

Kesejahteraan (Kesra) tahun 2004 menerangkan pula bahwa kondisi

yang disebut miskin ini juga berlaku pada mereka yang bekerja akan

tetapi pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

pokok/dasar.

Page 30: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

14

Pengertian kemiskinan dalam arti luas adalah keterbatasan yang

disandang oleh seseorang, sebuah keluarga, sebuah komunitas, atau

bahkan sebuah negara yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam

kehidupan, terancamnya penegakan hak dan keadilan, terancamnya

posisi tawar dalam pergaulan dunia, hilangnya generasi, serta suramnya

masa depan bangsa dan negara. Negara-negara maju yang lebih

menekankan pada “kualitas hidup” yang dinyatakan dengan perubahan

lingkungan hidup melihat bahwa laju pertumbuhan industri tidak

mengurangi bahkan justru menambah tingkat polusi udara dan air,

mempercepat penyusutan sumber daya alam, dan mengurangi kualitas

lingkungan.

Bappenas (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi

seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak

mampu memenuhi hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan menurut

PBB didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak dapat

menikmati segala macam pilihan dan kesempatan dalam pemenuhan

kebutuhan dasarnya, seperti tidak dapat memenuhi kesehatan, standar

hidup, kebebasan, harga diri dan rasa dihormati seperti orang lain.

Kemiskinan menurut Badan Pusat Sstatistik (2020)

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi

Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran

perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.

Page 31: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

15

c) Ukuran Kemiskinan

Ukuran menurut World Bank (2008) menetapkan standar

kemiskinan berdasarkan pendapatan per kapita. Penduduk yang

pendapatan per kapitanya kurang dari sepertiga rata-rata pendapatan

perkapita nasional. Dalam konteks tersebut, maka ukuran kemiskinan

menurut World Bank adalah USD $2 per orang per hari. Menurut Badan

Pusat Statistik kota Makassar (2013), penetapan perhitungan garis

kemiskinan dalam masyarakat adalah sebesar Rp. 273.231 perkapita per

bulan yang berasal dari perhitungan garis kemiskinan yang mencakup

kebutuhan makanan dan non makanan. Untuk kebutuhan minimum

makanan digunakan patokan 2.100 kilokalori per kapita per hari. Untuk

pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran

untuk perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Dalam buku indikator kesejahteraan rakyat kota Makassar tahun

2014 menjelaskan bahwa kemiskinan secara asal penyebabnya terbagi

menjadi 2 macam yakni : Pertama adalah kemiskinan kultural, yaitu

kemiskinan yang disebabkan oleh adanya faktor faktor adat atau budaya

suatu daerah atau lingkungan tertentu yang membelenggu seseorang

atau sekelompok masyarakat tertentu sehingga membuatnya tetap

melekat dengan kemiskinan. Kemiskinan seperti ini bisa dihilangkan atau

sedikitnya dikurangi dengan mengabaikan faktor faktor yang

menghalanginya untuk melakukan perubahan kearah tingkat

kehidupanyang lebih baik.

Kedua adalah kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang terjadi

sebagai akibat ketidak berdayaan seseorang atau sekelompok

Page 32: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

16

masyarakat tertentu terhadap sistem atau tatanan sosial yang tidak adil,

karenanya mereka berada pada posisi tawar yang sangat lemah dan tidak

memiliki akses untuk mengembangkan dan membebankan diri mereka

sendiri dari perangkap kemiskinan atau dengan perkataan lain

“seseorang atau sekelompok masyarakat menjadi miskin karena mereka

miskin”.

Kemiskinan secara konseptual di bedakan menurut kemiskinan

relatif dan kemiskinan absolut, dimana perbedaannya terletak pada

standar penilaiannya. Standar penilaian kemiskinan relatif merupakan

standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subjektif oleh

masyarakat setempat dan bersifat lokal serta mereka yang berada

dibawah standar penilaian tersebut dikategorikan sebagai miskin secara

relatif. Sedangkan standar penilaian kemiskinan secara absolut

merupakan standar kehidupan minimum yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan, baik itu makanan maupun

non makanan. Standar kehidupan minimum untuk memenuhi kebutuhan

dasar ini disebut sebagai garis kemiskinan.

BPS mendefenisikan garis kemiskinan sebagai nilai rupiah yang

harus dikeluarkan seseorang dalam sebulan agar dapat memenuhi

kebutuhan dasar asupan kalori sebesar 2100 kkal/hari per kapita (garis

kemiskinan makanan) ditambah kebutuhan minimum non makanan yang

merupakan kebutuhan dasar seseorang, yaitu :sandang, papan, sekolah

dan transportasi serta kebutuhan individu dan rumahtangga dasar lainnya

(garis kemiskinan non makanan).

Page 33: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

17

d) Penyebab Kemiskinan

Secara umum kemiskinan dapat disebabkan oleh dua kondisi, yaitu

kemiskinan alamiah dan buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain

akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang

rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-

lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota

masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai

fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Itulah sebabnya

banyak pakar ekonomi yang sering mengkritik pengukuran keberhasilan

pembangunan yang hanya terfokus pada pencapaian pertumbuhan

ketimbang pemerataan.

Kemiskinan terjadi karena beberapa sebab diantaranya yaitu :

1. Secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan

pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi

pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber

daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.

2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya

manusia yang rendah berarti produktivitasnya rendah, yang pada

gilirannya upahnya rendah. Rendahnya kualitas sumber daya

manusia karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang

beruntung, adanya diskriminasi atau karena keturunan.

3. Miskin muncul karena akibat perbedaan akses dalam modal.

e) Dampak Adanya Kemiskinan

Dari sekian faktor penyebab yang telah dipaparkan, memunculkan

suatu permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Dari satu permasalahan

Page 34: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

18

sosial saja yakni kemiskinan dapat memunculkan permasalahan-

permasalahan sosial yang lain. Kemiskinan memberikan dampak sosial

yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran,

kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Berdasarkan penelusuran

yang telah dilakukan oleh banyak pihak, tindakan- tindakan kriminal yang

marak terjadi kebanyakan dilatarbelakangi oleh motif ekonomi yakni

ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

secara layak. Selain maraknya tindak kriminal, kondisi kesehatan

masyarakat yang buruk juga merupakan salah satu dampak dari adanya

kemiskinan.

Berikut rincian dampak yang terjadi akibat adanya kemiskinan:

1. Banyaknya pengangguran

2. mampu mencari penghasilan melalui jalan yang benar dan halal dan

ketika mereka merasa tidak sanggup lagi bertahan dan menjaga

keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan

3. Banyak anak yang tidak mengenyam pendidikan. Biaya pendidikan

yang tinggi membuat masyarakat miskin tidak lagi mampu

menjangkau dunia sekolah atau pendidikan.

4. Susahnya mendapatkan pelayanan kesehatan. Biaya pengobatan

yang tinggi membuat masyarakat miskin memtuskan untuk tidak

berobat. Sehingga, mereka sama sekali tidak mendapatkan pelayana

kesehatan yang layak.

Dampak-dampak yang telah disebutkan secara umum, dapat

digeneralisir dalam beberapa aspek, antara lain:

Page 35: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

19

a) Aspek Kependudukan

Dilihat dari segi kependudukan, kemiskinan berdampak

pada ketidak merataan pertumbuhan peduduk di setiap wilayah

sehingga ketidak merataan tersebut membawa konsekuensi berat

kepada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Secara nasional

penduduk yang tidak merata mambawa akibat bagi penyediaan

berbagai sarana dan kebutuhan penduduk. Dalam bidang

lapangan pekerjaan terjadi ketidakseimbangan antara

pertumbuhan angkatan kerja dengan pertumbuhan lapangan kerja

dan pada akhirnya menimbulkan pengangguran baik secara

tersembunyi ataupun pengangguran secara terbuka.

b) Aspek Ekonomi

Masalah Ekonomi menyangkut masalah kerumahtanggaan

penduduk dalam memenuhi kebutuhan materinya. Masalah ini

terbagi kedalam beberapa aspek yaitu aspek kuantitas, kualitas

penduduk, sumber daya alam dan manusia, komunikasi dan

transportasi, kondisi dan lokasi geografi. Ditinjau dari segi

kuantitas Penduduk Indonesia merupakan penduduk yang

memiliki kekuatan ekonomi yang bisa dikembangkan terutama

dengan jumlah penduduk yang banyak. Tapi kemiskinan

menjadikan penduduk tidak memiliki kekuatan dalam

mengembangkan perekonomian Indonesia. Kemudian

kemiskinan menjadikan penduduk seolah menunjukan

kelemahannya sebagai konsumen berbagai produksi.

Page 36: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

20

c) Aspek Lingkungan

Masalah lingkungan dapat diartikan bahwa masalah yang

terjadi di lingkungan hidup manusia mengancam ketentraman dan

kesejahteraan manusia yang disebabkan oleh ketidakseimbangan

antara komponan manusia dengan lingkungan yang menjadi

penampung dan penjamin kehidupan manusia. Dampak lainnya

yaitu keterbelakangan pembangunan, kebodohan, kebanjiran,

pencemaran lingkungan dan tingkat kesehatan yang rendah yang

diakibatkan karena lingkungan yang kurang mendukung karena

kemiskinan.

d) Aspek Pendidikan

Pendidikan secara luas merupakan dasar pembentukan

kepribadian, kemajuan ilmu, kemajuan teknologi dan kemajuan

kehidupan sosial pada umumnya. Dampak kemiskinan terhadap

pendidikan memang sangat merugikan sekali karena telah

menghilangkan pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sehingga tidak sedikit penduduk Indonesia

yang belum mengenal pendidikan.

e) Pemberontakan

Pemberontakan merupakan bentuk kekecewaan dari

masyarakat terhadap pemerintah yang dinilai telah gagal

menciptakan kesejahteraan rakyatnya, perang saudara antar-

etnis, golongan, ideologi demi sebuah kekuasaan dan untuk

menguasai kekuasaan, dan yang lainnya. Semua itu tidak terlepas

dari usaha masyarakat untuk melakukan perubahan nasibnya

Page 37: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

21

agar menjadi lebih baik (sejahtera) dari keadaan kemiskinan yang

menimpanya Pemberontakan seperti itu biasanya terjadi di negara

berkembang atau negara miskin.

f) Garis Kemiskinan

Badan Pusat Statistik mengeluarkan informasi tentang Garis

Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan

Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di

bawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.

Badan Pusat Statistik Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang

disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari. Paket komoditi

kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian,

umbi- umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan,

buah- buahan, minyak dan lemak, dan lain lain).

Penyebab kemiskinan bersifat kompleks dan terbagi dalam

beberapa dimensi penyebab kemiskinan (Cox 2004 ; 1-6), yaitu:

1. Kemiskinan yang diakibatkan oleh globalisasi. Globalisasi melahirkan

negara pemenang dan negara kalah. Pemenang umumnya adalah

Negara-negara maju, sedangkan negara-negara berkembang

seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas

yang merupakan prasyarat globalisasi. Karena negara-negara

berkembang terpinggirkan maka jumlah kemiskinan di negara- negara

berkembang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara maju.

2. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Pola

Page 38: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

22

pembangunan yang diterapkan telah melahirkan beberapa bentuk

kemiskinan, seperti kemiskinan perdesaan, adalah kondisi wilayah

desa yang mengalami kemiskinan akibat proses pembangunan yang

meminggirkan wilayah perdesaan; kemiskinan perkotaan, yaitu kondisi

kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan

pertumbuhan ekonomi, dimana tidak semua kelompok memperoleh

keuntungan.

3. Kemiskinan sosial, dimensi ketiga ini melihat pada kondisi sosial

masyarakat yang tidak menguntungkan beberapa kelompok dalam

masyarakat. Misalnya kemiskinan yang dialami oleh perempuan,

anak-anak dan kelompok minoritas merupakan kemiskinan yang

diakibatkan kondisi sosial yang tidak menguntungkan kelompok

tersebut. Kondisi sosial yang dimaksud misalnya bias gender,

diskriminasi, atau eksploitasi ekonomi.

4. Kemiskinan konsekuensial. Dimensi keempat ini menekankan faktor-

faktor eksternal yang menyebabkan kemiskinan. Faktor- faktor yang

dimaksud adalah konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan

tingginya jumlah penduduk. Faktor-faktor tersebutlah yang

menyebabkan munculnya kemiskinan dalam masyarakat.

g) Indikator Kemiskinan

Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kemiskinan yang dialami seseorang atau sekelompok orang

adalah indikatorkemiskinan yang digunakan oleh Bappenas (Harniati,

2010). Indikator kemiskinan yang dimaksud adalah :

1. Keterbatasan pangan, merupakan ukuran yang melihat kecukupan

Page 39: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

23

pangan dan mutu pangan yang dikonsumsi. Ukuran indikator ini adalah

stok pangan yang terbatas, rendahnya asupan kalori penduduk miskin,

dan buruknya status gizi bayi, anak balita dan ibu.

2. Keterbatasan akses kesehatan, merupakan ukuran yang melihat

keterbatasan akses kesehatan dan rendahnya mutu layanan

kesehatan. Keterbatasan akses kesehatan dilihat dari kesulitan

mendapatkan layanan kesehatan dasar, rendahnya mutu layanan

kesehatan dasar, kurangnya layanan reproduksi, jauhnya jarak

fasilitas layanan kesehatan, mahalnya biaya pengobatan dan

perawatan. Kelompok miskin umumnya cenderung memanfaatkan

pelayanan di puskesmas dibandingkan dengan rumah sakit.

3. Keterbatasan akses pendidikan. Indikator ini diukur dari mutu

pendidikan yang tersedia, mahalnya biaya pendidikan, terbatasnya

fasilitas pendidikan, rendahnya kesempatan memperoleh pendidikan

4. Keterbatasan akses pada pekerjaan. Indikator ini diukur dari

terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, lemahnya perlindungan

terhadap asset usaha, perbedaan upah, lemahnya perlindungan kerja

terutama bagi pekerja anak dan pekerja perempuan.

5. Keterbatasan akses terhadap layanan perumahan dan sanitasi.

Indikator yang digunakan adalah kesulitan memiliki rumah yang sehat

dan layak huni, dan lingkungan permukiman yang sehat dan layak.

6. Keterbatasan akses terhadap air bersih. Indikator yang digunakan

adalah sulitnya mendapatkan air bersih, terbatasnya penguasaan

sumber air, dan rendahnya mutu sumber air.

7. Keterbatasan akses terhadap tanah. Indikator yang digunakan adalah

Page 40: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

24

struktur kepemilikan dan penguasaan tanah, ketidakpastian

kepemilikan dan penguasaan tanah. Akses terhadap tanah ini

merupakan persoalan yang mempengaruhi kehidupan rumah tangga

petani.

8. Keterbatasan akses terhadap sumber daya alam. Indikator yang

digunakan adalah buruknya kondisi lingkungan hidup, rendahnya

sumber daya alam. Indikator ini sangat terkait dengan penghasilan

yang bersumber dari sumberdaya alam, seperti daerah perdesaan,

daerah pesisir, dan daerah pertambangan.

9. Tidak adanya jaminan rasa aman, indikator ini berkaitan dengan tidak

terjaminnya keamanan dalam menjalani kehidupan baik sosial

maupun ekonomi.

10. Keterbatasan akses untuk partisipasi. Indikator ini diukur melalui

rendahnya keterlibatan dalam pengambilan kebijakan.

11. Besarnya beban kependudukan, indikator ini berkaitan dengan

besarnya tanggungan keluarga, dan besarnya tekanan hidup.

h) Teori Ketenagakerjaan

1. Penawaran Tenaga Kerja

Secara makro penawaran tenaga kerja diartikan sebagai sumber

penyediaan tenaga kerja secara nasional, regional, maupun dalam

lingkup kabupaten sebagai satu unit agregasi. Sedangkan secara

mikro, penawaran tenaga kerja menyangkut keputusan individu

mengenai penggunaan waktu yang dimilikinya untuk bekerja dan yang

digunakan sebagai waktu senggang (Kusnedi, 2003). Sumarsono

dalam Damayanti (2011) menyebutkan bahwa penawaran tenaga

Page 41: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

25

kerja dipengaruhi oleh keputusan seseorang untuk bekerja atau tidak.

Keputusan ini tergantung pada tingkah laku seseorang dalam

menggunakan waktunya, apakah digunakan untuk kegiatan lain yang

sifatnya tidak produktif tetapi konsumtif atau merupakan kombinasi

keduanya. Keputusan bekerja seseorang juga dipengaruhi oleh tinggi

rendahnya penghasilan. Jika penghasilan relatif tinggi, maka

seseorang cenderung mengurangi waktu untuk bekerja.

2. Konsep Tenaga Kerja

Sebagai salah satu faktor produksi, tenaga kerja memainkan

peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan tenaga

kerja sendiri berkaitan erat dengan jumlah penduduk suatu negara,

dimana pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan cepat

bertambahnya jumlah tenaga kerja. Menurut Undang-Undang No. 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

masyarakat. Indonesia melalui Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO mengenai

Usia Minimum untuk diperbolehkan Bekerja menyetujui bahwa batas

usia minimum untuk bekerja di Indonesia adalah 15 tahun. Dengan

demikian, berdasarkan uraian di atas definisi tenaga kerja dalam

penelitian ini adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

BPS (2016) mengklasifikasikan tenaga kerja menjadi angkatan

kerja dan bukan angkatan kerja.

Page 42: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

26

1. Angkatan Kerja

Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk

usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan

namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

a) Bekerja

Adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang

dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh

pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)

dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula

kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu

usaha/kegiatan ekonomi.

b) Punya Pekerjaan tetapi Sementara Tidak Bekerja

Adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai

pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak

bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu

panen, mogok dan sebagainya.

c) Pengangguran

Pengangguran terdiri dari:

1) mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan;

2) mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan

usaha;

3) mereka yang tak punya pekerjaan, karena merasa tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan;

4) mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai

bekerja.

Page 43: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

27

B. Tinjauan Empiris

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan akan di uraikan dalam tabel 2.1. Hasil penelitian ini dapat menjadi

acuan awal dalam penelitian, sehingga memberikan gambaran umum

tentang pengaruh Covid-19 guna menambah wawasan ilmu pengetahuan

yang sangat luas mengenai variabel-variabel yang terkait dengan Pengaruh

Covid-19 Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Makassar. Adapun hasil

penelitian-penelitian relevan dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama (Tahun)

Judul Alat Analisis

Hasil Penelitian

1. Aknolk Kristian Pakpahan(2020)

COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Regresi Liniear Sederhana

Kajian yang dibuat oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi perekonomian domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan, serta eksistensi UMKM.

2 Alex Sarmigi(2020)

Analisis Pengaruh Covid-19 Terhadap Perkembangan Umkm Di Kabupaten Kerinci.

Regresi Linear Sederhana

Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa variabel covid-19 memiliki pengaruh negatif terhadap variabel UMKM. Dimana setiap kenaikan satu satuan covid-19 akan menghambat perkembangan UMKM di Kabupaten Kerinci.

3 Didi Sumardi, Syamsul Falah, Moh. Ahsanudin Jauhari, Aan Radian

Baitul Mal dan Tantangan Kemiskinan Dampak Pandemic Covid-19

Regresi Linar Berganda

Penelitian ini menunjukkan Pandemic covid-19 berpengaruh terhadap perdagangan, perhotelan, pariwisata, juga pengusaha kecil dan menengah. Tenaga kerja “dirumahkan”

Page 44: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

28

(2020) Perspektif Filsafat Hukum Islam

dan pemutusan hubungan kerja. Data Kementerian Tenaga Kerja per 20 April 2020, terdapat 2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja.

4 I Ketut Budastra (2020)

Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Dan Program Potensial Untuk Penanganannya: Studi Kasus Di Kabupaten Lombok Barat

Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menimbulkan gangguan pada rantai nilai dunia usaha sehingga banyak usaha pada berbagai sektor dan skala usaha yang berhenti operasi sementara atau permanen. Sektor ekonomi terdampak paraha adalah sektor pariwisata dan transportasi, diikuti oleh sektor perdagangan, industri pengolahan dan sektor-sektor lainnya. Pemilik usaha mikro dan kecil, Pertumbuhan ekonomi daerah diperkirakan menurun dramatis, serta pengangguran dan kemiskinan meningkat tajam pada tahun 2020.

5 Haposan Hutahaean (2020)

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Kecilmenengah (Ukm) Masa Pandemi Covid19 Di Kabupaten Deliserdang

Regresi linear berganda

Dapat dilihat bahwan nilai Modal(X1) adalah 0,469. Hal ini menyatakan bahwa setiap bertambahnya Modalsebesar 1 persen mengakibatkan Pendapatan Usaha Mikrodi Kabupaten Deliserdang akan mengalami peningkatan sebesar 0,46. Modal dan tenaga kerja secara bersamasama(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Deliserdang

Sumber: Kompilasi dari berbagai jurnal

Page 45: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

29

C. Kerangka Konsep

Untuk memperjelas kegiatan penelitian serta memudahkan akar langkah

dan pemikiran dalam penelitian, digambarkan suatu kerangka pemikiran yang

skematis. Adapun kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau

kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin

diteliti yang dimaksud adalah gambar yang didalamnya terdapat beberapa

variabel yang digunakan dalam penelitian dan yang mempengaruhinya.

Beberapa penelitian yang dilakukan terkait dengan dampak covid

diantaranya yaitu Siti Maemunah (2020) mendapati dengan adanya covid

(lockdown) menyebabkan kelangkaan barang, terjadi penutupan berbagai

tempat wisata sehingga masyarakat tidak dapat berjualan. Demikian juga

Sarmigi (2020) mendapati dengan pandemik covid menghambat pertumbuhan

dan perkembangan UMKM, serta Ketut Budastra (2020) mendapati bahwa

sektor dan skala usaha yang berhenti operasi sementara atau permanen,

diantaranya sektor pariwisata dan transportasi, perdagangan, industri

pengolahan dan sektor-sektor lainnya, Pemilik usaha mikro dan kecil dan

akibatnya pertumbuhan ekonomi daerah menurun dramatis, pengangguran

dan kemiskinan meningkat tajam. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian

tersebut, maka kerangka konsep dibangun dengan menggunakan Covid-19

sebagai variabel yang mempengaruhi dan Tingkat Kemiskinan sebagai variabel

yang dipengaruhi sebagaimana pada gambar 2.1:

Gambar. 2.1 Kerangka Konsep

Covid-19 (X1)

1. Lockdown

Tingkat Kemiskinan (Y) Indikator

1. Keterbatasan Akses Pekerjaan

2. Beban Keluarga

Page 46: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

30

D. Hipotesis

Merebaknya Covid-19 menyebabkan semua aktifitas harus dilakukan di

rumah untuk menghindarinya trjadi penyebaran yang lebih meluas. Penelitian

terdahulu menunjukkan coivid-19 menyebabkan gangguan pada rantai nilai

dunia usaha sehingga banyak usaha pada berbagai sektor dan skala usaha

yang berhenti operasi sementara atau permanen (Ketut, 2020) demikian juga

perdagangan, perhotelan, pariwisata, a pengusaha kecil dan menengah yang

merumahkan karyawannya (Didi Sumardi, Syamsul Falah, Moh. Ahsanudin

Jauhari, Aan Radian, 2020), serta menghambat perkembangan UMKM (Alex,

2020). Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan pertimbangan

tersebut, maka hipotesis yang ajukan dalam penelitian ini adalah diduga

terdapat pengaruh Covid-19 tingkat kemiskinan di kota Makassar.

.

Page 47: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode pendekatan

kuantitatif. Dimana dihasilkan data dalam bentuk angka-angka diolah dan

dianalisis untuk mendapatkan suatu hasil informasi ilmiah di balik angka-

angka tersebut. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang

berlandaskan pada filsafat positif. Meskipun populasi penelitian berjumlah

besar, tetapi dengan menggunakan pendekaatan kuantitatif jumlah yang

besar bisa menjadi mudah dianalisis baik melalui statistik maupun

computer (Bugin, 2013).

B. Lokasi dan Waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan mengambil lokasi di kota Makassar sebagai objek

penelitian dengan maksud ingin mengetahui seberapa besar pengaruh

pandemic covid-19 terhadap tingkat kemiskinan di Kota makassar.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, yakni mulai

Bulan Juli- September 2020. .

Page 48: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

32

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61).

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu tingkat kemiskinan di kota Makassar.

Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Covid-19. Variabel bebas

(independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013: 61).

Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut::

1. COVID-19 adalah penyakit akibat suatu coronavirus baru yang

sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia tetapi pada akhirnya dapat

menular dari manusia ke manusia. Pencegahan yang dilakukan agar tidak

terjadi penyebaran adalah menjaga jarak, memakai masker dan selalu

mencuci tangan.

2. Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal,

pendidikan, dan kesehatan yang layak.

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi penduduk miskin di Kota Makassar tahun 2019

sebesar 65.120 ribu jiwa dan meningkat menjadi 82.326 ribu jiwa pada

bulan April 2020 berdasarkan sumber data BPS.

Page 49: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

33

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Dalam penelitian ini tehnik

pengambilan sampel adalah probability sampling, yaitu pengambilan

sampel secara random atau acak. Di mana dalam hal ini seluruh Populasi

di asumsikan memiliki kesempatan menjadi sampel dalam penelitian

iniRumusnya adalah: n= 𝑁

1+𝑁𝑒2

Dimana n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = galat pendugaan (5%)

Jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin

n= 65.120

1+65.120 (0,05)2 = 397,55 orang atau 400 orang

Namun Menurut Hair (2010:176) bahwa apabila ukuran sampel terlalu

besar misalnya 400, maka metode menjadi sangat sensitif sehingga sulit

untuk mendapatkan ukuran-ukuran goodnessof fit yang baik. Sehingga

disarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah 5-10 indikator untuk

setiap parameter yang diestimasi.. Pada penelitian ini juga, walaupun

jumlah penduduk miskin di ketahui namun dari jumlah tersebut tidak

diketahui dengan pasti banyaknya masyarakat yang terdampak pandemik

Covid (lockdown) seperti PHK, tidak dapat berjualan sehingga harus di

rumahkan dan tidak memperoleh penghasilan atau tidak dapat

menjalankan usaha di sebabkan sepinya konsumen karena semua aktifitas

dilakukan di rumah. Oleh karenanya, ukuran sampel penelitian ini akan

menggunakan Rumus Hair (2010).

Page 50: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

34

Berdasarkan rumus Hair (2010) diperoleh jumlah sampel untuk penelitian

ini yaitu 30 orang, dengan perhitungan sebagai berikut:

Indikator Covid (Lockdown) = 1,

indikator Tingkat kemiskinan = 2,

total indicator = 3.

Dengan mengalikan indikator x (minimum) sampel diperoleh = 3 x 10 =

30 sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai suatu hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, logger, agenda dan sebagainya (Sugiyono, 2013).

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan dalam mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.

Denganmemperhatikan kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif

menggunakan Regresi liner sederhana.

Page 51: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

35

Berdasarkan dari tujuan penelitian ini, maka teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu antara lain:

a) Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur salah atau tidak validnya

suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2016). Pengujian validitas ini menggunakan aplikasi

SPSS yang merupakan salah satu aplikasi untuk menganalisis data

statistik. Angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang

pada hasil skor total atau membandingkan dengan angka bebas korelasi

nilai r yang menunjukkan valid. Kriteria penilaian uji validitas yaitu apabila

r hitung > r table, maka item kuesioner tersebut dinyatakan valid.Dan

apabila r hitung < r tabel, maka dapat dinyatakan item kuesioner tidak

valid.

b) Uji Realibilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Koefisien

reabilitas yang diukur kemudian dilihat nilainnya. Variabel yang memiliki

koefisien reabilitas yang negative atau lebih kecil dari nilai table, maka

perlu direvisi kembali karena memiliki tingkat reabilitas yang rendah

(Santoso, 2000).

c) Uji asumsi Klasik

1. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan

Page 52: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

36

apabila peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaaan

proposi subjek, objek, kejadian dan lain-lainya (Sudjana, 2005).

Menurut Suliyanto (2011), uji normalitas dimaksudkan untuk

menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada

model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi

tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Uji

normalitas yang digunakan yaitu Komolgorov-Smirnov dengan

tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%, maka apabila

signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan

sebaliknya apabila signifikan < 0,05 maka variabel tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

(X) dengan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linear atau

secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam

analisis korelasi atau regresi linear. Uji linearitas menggunakan

bantuan SPSS 24 dengan menggunakan Test For linearity pada

taraf signifikansi 0,05. Hasil uji liniearitas dilihat pada baris

Deviation From Linearity, jika nilai signifikan kurang dari 0,05

maka hubungan tidak linear. Sedangkan jika nilai signifikan lebih

dari atau sama dengan 0,05 maka hubungannya bersifat linier

(Mushon, 2012).

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

Page 53: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

37

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari

residual satu pengamatan lain. jika varian berbeda disebut

heterokedastisitas. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak

menyebar diatas dan dibayah angka nol pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang tidak heterokedastisitas (Ghozali, 2016).

Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot,

regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas jika:

1.Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar

angka 0.

2.Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah

saja.

3.Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali.

4.Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

d) Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan

metode regresi linear sederrhana. Menurut Sugiyono (2013), uji regresi

linear sederhana adalah pengujian terhadap data yang terdiri dari dua

variabel, yaitu variabel independen dan satu variabe dependen, dimana

variabel tersebut bersifat kausal (berpengaruh).

Persamaan dari regresi linear sederhana adalah:

Y= 𝒂 + 𝒃𝑿 + 𝒆

Page 54: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

38

keterangan:

Y = Tingkat Kemiskinan (Variabel dependen)

X = Covid-19 (Variabel independen)

e = Error term

a = Konstanta

b =Angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunanvariabel dependen yang didasaarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan b (-) maka terjadi peneurunan X =

subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

e) Pengujian Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji-t)

Menurut ghozali dalam sujarweni (2015), uji t menunjukkan seberapa

jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel

dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0.05 (5%)

maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Adapun kriterianya yaitu:

a. Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika t hitung < table maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Uji Koefisien Korelasi

Uji Koefisien Korelasi digunakan menguji hipotesis yang datanya

berbentung interval/ratio untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan positif dan signifikan antara satu variabel indepen dengan

satu variabel dependen. Koefisien Korelasi merupakan angka yang

menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel atau

lebih, koefisien korelasi yang tinggi menandakan besarnyahubungan

Page 55: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

39

variabel. Besar hubungan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman untuk menentukan Interpretasi Koefisen Korelasi

Interval Koefisien Keterangan

0 Tidak Berkorelasi

0,01 – 0.20 Sangat Lemah

0,21 – 0,40 Lemah

0,41 – 0,70 Kuat

0,71 – 0,90 Sangat Kuat

0.091 – 0,99 Sangat Kuat Sekali

1 Sempurna

3. Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisen Determinasi mengukur seberapa besar pengaruh variabel

dalam menerangkan (R Square atau R2) digunakan untuk

menjelaskan besarnya kontribusi atau pengaruh variabel

indepeden terhadap variabel dependen.

.

Page 56: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

40

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di

bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak

antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang

berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur

Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat

adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan

kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang).

Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar

memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata

berkisar antara 26,°C sampai dengan 29°C.

Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di

Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya. Secara

demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan

beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang

signifikan jumlahnya adalah Suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton,

Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di

pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue

Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.

Secara administratif kota Makassar terdiri dari 15 Kecamatan dan

kelurahan 153 dengan luas wilayah 175,77 km persegi liat tabel 4.1 di

bawah ini:

Page 57: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

41

Tabel 4.1

Luas Daerah menurut Kecamatan Di Makassar 2019

No Kecamatan Ibukota Luas Total

(km2/sq.km)

1 Mariso Kampung Buyang 1,82

2 Mamajang Marica Selatan 2,25

3 Tamalatea Maccini Sombala 20,21

4 Rappocini Gunung Sari 9,23

5 Makassar Maradekaya 2,52

6 Ujung Pandang Baru 2,63

7 Ajo Mela U Baru 1,99

8 Bonto Ala Ajo Bar 2,10

9 Ujung Tanah Pattingaloan Baru 4,40

10 Kep.Sengkarang Kodingareng 1,54

11 Tallo Ujung Pandang

Baru 5,83

12 Panakukang Paropo 17,05

13 Manggala Manggala 24,14

14 Biringkanaya Bulurokeng 48,22

15 Tamalanrea Tamalanrea 31,84

Kota Makassar 175,77

Sumber data: BPS Kota Makassar 2019

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat luas wilayah terbesar berada di

Kecamatan Biringkanaya seluas 48,22 km2/sq.km, disusul wilayah

kecamatan Tamalanrea seluas 31,84 km2/sq.km, sedangkan yang paling

Page 58: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

42

sempit wilayahnya adalah kepulauan Sengkarang yaitu hanya 1,54

km2/sq.km.

2. Jumlah Penduduk

Penduduk kota makassar menempati deretan kota terpadat di urutan

24 di Indonesia berdasarkn proyeksi penduduk tahun 2019 sebanyak

1.526.677 jiwa seperti yang terlihat pada tabel 4.2. yang tersebar di 15

kecamatan, menunjukkan wilayah terpadat berada di kecamatan

Biringkanayya, dengan populasi penduduk sebanyak 220.456, terdiri dari

110.138 laki-laik dan 110.318 perempuan.

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2019

Kecamatan

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Jumlah

Keseluruhan

Laki-laki Perempuan

1 Mariso 30 609 29 890 60 449

2 Mamajang 30 129 31 323 61 452

3 Tamalatea 102 128 103 413 205 541

4 Rappocini 82 162 87 959 170 121

5 Makassar 42 553 42 962 85 515

6 Ujung Pandang 13 716 15 338 29 054

7 Ajo 15 470 15 983 31 453

8 Bonto Ala 27 886 29 311 57 197

9 Ujung Tanah 18 037 17 497 35 534

10 Kep.Sengkarang 7 239 7 292 14 531

11 Tallo 70 303 70 027 140 330

Page 59: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

43

12 Panakukang 73 971 75 693 149 664

13 Manggala 75 094 74 393 149 487

14 Biringkanaya 110 138 110 318 220 456

15 Tamalanrea 56 533 59 310 115 843

Kota Makassar 755 968 770 709 1 526 677

Sumber data: BPS Kota Makassar 2019

B. Karakteristik Responden

Analisi ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik responden.

Karakteristiknya meliputi jenis usaha, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin dan

usia. Dijelaskan sebelumnya bahwa responden adalah 30 masyarakat yang

berdomisili di Kota Makassar. Dari hasil kuesioner tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan trakhir

Penyajian data responden berdasrkan pendidikan terakhir yang telah

dikumpulkan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

SD 3 10%

SMP 2 7%

SMU/SMA 17 57%

D3 3 10%

S1 5 17%

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Page 60: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

44

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir

responden yaitu SD 3 orang responden atau 10%, SMP 2 atau 7%,

SMA/SMU 17 orang responden atau 57% dan S1 5 orang atau 17%. Dengan

demikian pendidikan responden yang terbanyak adalah SMA/SMU sebesar

57%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada

perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat

menjadi pembela aktivitas yang dilakukan oleh individu, penyajian data

primer responden berdasarkan jenis kelamin yang berhasil diperoleh adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan data bahwa yang menjadi

responden laki-laki sebesar 9 atau 30% selebihnya adalah perempuan yaitu

sebanyak 21 orang atau 70%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Penyajian data berdasarkan usia responden yang telah di kumpulkan

Dapat dilihat pada tabel 4.5. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa

Jenis

Kelamin

Jumlah

Responden

(orang)

Persentas

e

(%)

Laki-laki 9 30%

Perempuan 21 70%

Jumlah 30 100%

Page 61: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

45

sebagian besar yang menjadi responden berdasarkan usianya yakni yang

berusia 20-30 tahun sebanyak 13 orang atau 43%, kemudian yang berusia

30-40 tahun sebanyak 6 orang atau 20% dan pada usia >40 tahun

sebanyak 11 orang atau 37%. Dengan demikian untuk saat ini usia yang

prsentase terbesar paling banyak berada di usia 20-30 tahun.

Tabel 4.5 Usia Responden

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar yang

menjadi responden berdasarkan usianya yakni yang berusia 20-30 tahun

sebanyak 13 orang atau 43%, kemudian yang berusia 30-40 tahun

sebanyak 6 orang atau 20% dan pada usia >40 tahun sebanyak 11 orang

atau 37%. Dengan demikian untuk saat ini usia yang prsentase terbesar

paling banyak berada di usia 20-30 tahun.

C. Hasil Uji Kualitas Data

Tujuan dari uji kualitas data adalah untuk mengetahui konsitensi dan

akurasi data yang dikumpulkan. Uji kualitas data yang dihasilkan dari pengguna

instrument penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji

realibilitas.

Usia Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

<20 0 0%

20-30 13 43%

30-40 6 20%

>40 11 37%

Jumlah 30 100%

Page 62: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

46

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Maka penyelesaian dilakukan dengan program spss (statistical

package for social science). Apabilah item pernyataan mempunyai r hitung

> dari r tabel maka dapat dikatakan valid. Pada penelitian ini terdapat jumlah

sampel (n) = 30 responden dan didapat r tabel = 0,2960. Jadi, item

pernyataan yang valid mempunyai r hitung lebih besar dari 0,2960. Adapun

hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat dilihat ada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Variavel Item R Hitung R Tabel Keterangan

Covid-19 (X)

X.1 0,663 0,2960 Valid

X.2 0,533 0,2960 Valid

X.3 0,636 0,2960 Valid

X.4 0,577 0,2960 Valid

X.5 0,674 0,2960 Valid

X.6 0,415 0,2960 Valid

Tingkat Kemiskinan

(Y)

Y.1 0,447 0,2960 Valid

Y.2 0,587 0,2960 Valid

Y.3 0,612 0,2960 Valid

Y.4 0,597 0,2960 Valid

Page 63: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

47

Y.5 0,634 0,2960 Valid

Y.6 0,527 0,2960 Valid

Y.7 0,597 0,2960 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Tabel 4.6 tersebut memperlihatkan bahwa seluruh item pernyataan

memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar pada R- tabel. Hal ini

berarti bahwa data yang diperoleh telah valid dan dapat dilakukan pengujian

data lebih lanjut.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas data dilakukan

dengan menggunakan metode Alpha Cronbach yakni suatu instrumen

dikatakan reliabel bila memiliki koefisien ke andalan reliabilitas sebesar 0,6

atau lebih. Hasil pengujian reliabilitas data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronchbach

's Alpha

Keterangan

1 Covid-19 (X) 0,607 Reliabel

2 Tingkat Kemiskinan (Y) 0,663 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Page 64: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

48

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Cronchbach's alpha dari semua

variabel lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen

dari kuesioner yang digunakan untuk menjelaskan variabel Covid-19 dan

Tingkat Kemiskinan yaitu dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai

alat ukur variabel.

D. Uji Asumsi Klasik

Sebelum menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana untuk

uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilaksanakan uji asumsi klasik. Uji asumsi

klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang dipelukan dalam

normalitas data secara statistik, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitan ini adalah

dengan melihat grafik “Normal Probability Report Plot” yang

membandingkan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis

diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonalnya. Hasil uji normalitas data hasil peelitiani ini dapat dilihat pada

gambar 4.1.

Page 65: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

49

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas-Normal Probability Plot

Sumber: Output SPSS 26 (2020)

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena

bentuk grafik normal dan tidak melonceng ke kanan atau ke kiri. Gambar 4.1

juga menunjukkan adanya titik-titik (data) yang tersebar di sekitar garis

diagonal dan penyebaran titik-titik tersebut mengikuti arah garis diagonal.

Hal ini berarti bahwa model-model regresi dalam penelitian ini memenuhi

asumsi normalitas berdasarkan analisis grafik normal probability plot.

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Pengujian multikolonieritas dapat dilihat dari Tolerance Value

atau Variance Inflation Factor (VIF), sebagai berikut :

• Jika nilai tolerance > 0,01 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak

Page 66: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

50

terdapat multikolonieritas pada penelitian tersebut.

• Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa

terdapat multikolonieritas pada penelitian tesebut.

Tabel 4.8 Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Covid-19 1.000 1.000

Dependent Variabel: Tingkat Kemiskinan Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.8 diatas, karena nila VIF untuk

variabel memiliki nilai lebih kecil darpada 10 dan nilai tolerance lebih besar

dari 0,01, maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas

antar variabel independen.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan menggunakan Sactter Plot. Apabilah tidak terdapat pola

yang terartur, maka model regresi tersebut bebas dari masalah

heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan metode

Scatterplot diperoleh sebagai berikut;

Page 67: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

51

Gambar 4.2

Hasil Heteroskedastisitas – Grafik Scatterplot

Sumber: Output SPSS 26 (2020)

Hasil uji heteroskedastisitas dari gambar 4.2 menunjukkan bahwa

grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED menunjukkan pola

penyebaran, dimana titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik

diatas maupun dibawah angkah 0 pada sumbu Y hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak untuk pakai.

E. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk meneliti

variabel- variabel yang berpengaruh dari variabel bebas (independent

variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel).

Page 68: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

52

Tabel 4.9

Analisisi Regresi Liner Sederhana Coefficientsa

Dependent Variabel: Tingkat Kemiskinan

Pada tabel 4.9 didapat persamaan regresi linier sederhana

sebagai berikut:

Y= a + bX

Y= 17,303 + 0,449X

Keterangan:

X = Variabel terikat (Covid-19)

Y = Variabel bebas (Tingkat Kemiskinan)

a = Nilai Konstan

b = koefisien Arah Regresi

Konstanta sebesar 17,303 yang artinya jika jumlah Covid-19(X)

nilainya 0, maka Tingkat Kemiskinan (Y) dinilainya sebesar 17,303.

Sedangkan koefisien regresi variabel (X) sebesar 0,449 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1% nilai Covid-19, maka nilai variabel(Y) bertambah

sebesar 0,449. Koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga dapat

dinyatakan bahwa arah pengaruh variable X terhadap Y adalah positif.

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.303 4.224 4.096 .000

covid 19 .499 .159 .509 3.127 .004

Page 69: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

53

F. Uji Hipotesis

a. Uji Persial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya

signifikan atau tidak. Kriteria dalam pengambilan keputusan untuk uji t, yaitu

apabila t hitung < t tabel maka hipotesis diterimah, sedangkan apabila t

hitung > t tabel maka hipotesis di tolak.

Tabel 4.10

Hasil Uji t- Uji Persial

Coefficientsa

Dependent Variabel: Tingkat Kemiskinan Sumber: Output SPSS 26 (2020)

Berdasarkan tabel 4.10 (coefficients) diperoleh nilai t hitung sebesar

3,127, sedangkan nilai t tabel dengan sing α= 0,05 dan df= 30- 2= 28 jadi t

tabel sama dengan 0,2610. Jadi, 3,127 > 0,2610 menandakan hipotesis

diterimah yang artinya keberadaan Covid-19 berpengaruh terhadap Tingkat

Kemiskinan.

b. Analisis koefisien Koerelasi (R)

Analisis korelasi (R) digunakan untuk mecari arah dan kuatnya

hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungna yang bersifat

simetris, kasual dan reciprocal. Analisis korelasi untuk mengatahui kuat

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.303 4.224 4.096 .000

covid 19 .499 .159 .509 3.127 .004

Page 70: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

54

lemahnya hubungan antara variabel yang dianalisis. Adapun nilai koefisien

korelasi dalam penelitian ini ditunjukkan tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Sumber: Output SPSS 26 (2020)

Nilai koefisien korelasi yang ditunjukkan pada tabel 4.11 yaitu

0,509. Dengan begitu dapat dinyatakan ada hubungan yang positif

antara variabel Covid-19 dan variabel Tingkat Kemiskinan

berdasarkan tabel 3.4 dikategorikaran “Kuat”.

c. Uji Determinasi (R2)

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output SPSS 26 (2020)

Dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa besar presentase variasi

Tingkat Kemiskinan yang biasa dijelaskan oleh variasi dari satu variabel

bebas yaitu Covid-19 sebesar 25,9 % sedangkan sisanya 74,1% (100% -

25,9%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam

penelitian.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .509a .259 .232 1.921 1.705

a. Predictors: (Constant), covid 19

b. Dependent Variable: tingkat kemiskinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .509a .259 .232 1.921 1.705

a. Predictors: (Constant), covid 19

b. Dependent Variable: tingkat kemiskinan

Page 71: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

55

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Covid-19 Merupakan sejenis wabah yang menyerang pernafasan yang

mana penyebaranya tak mengenal usia dan golongan melintasi wilayah seluruh

dunia termasuk Indonesia (Susilawati, Reinpal Falefi, dan Agus Purwoko,

2020).. penyebaran Covid-19 mengakibatkan kinerja ekonomi melemah

(Pakpahan, 2020), dampak dari keberadaan virus ini di antaranya konsumsi

masyarkat atau daya beli masyarakat yang menurun, investasi melemah yang

berimplikasi terhadap terhentinya usaha dan harga komoditas turun Budastra

(2020).

Pengatasan kemiskinan untuk memajukan perekonomian tidak terlepas

dari mudahnya akses pemenuhan kebutuhan dasar, akses pendidikan dan

akses pekerjaan (BPS, 2016) Namun hal ini menjadi terhambat di sebabkan

adanya pendemi Corono-19 yang melanda di berbagai wilayah di Indonesia..

Hasil penelitian ini mendapat bahwa hipotesis yang ajukan diterima yaitu

dengan adanya pandemic covid-19 mempengaruhi tingkat kemiskinan di kota

Makassar, dengan hubungan positif signifikan. Hal ini didukung oleh data yang

dirilis oleh BPS kota Makassar yaitu terjadi penambahan orang miskin baru

sebesar 26% yaitu dari 65.120 penduduk miskin di tahun 2019 menjadi 82.326

penduduk di bulan April 2020.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pakpahan(2020)

menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi

perekonomian domestik seperti penurunan konsumsi dan daya beli

masyarakat, penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada sektor perbankan

dan keuangan, serta eksistensi UMKM. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian Didi Sumardi, Syamsul Falah, Moh. Ahsanudin Jauhari, Aan Radian

Page 72: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

56

(2020) menyatakan bahwa Pandemic covid-19 berpengaruh terhadap

perdagangan, perhotelan, pariwisata, juga pengusaha kecil dan menengah.

Tenaga kerja “dirumahkan” dan pemutusan hubungan kerja. Data Kementerian

Tenaga Kerja per 20 April 2020, terdapat 2.084.593 pekerja dari 116.370

perusahaan dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja.

Demikian juga hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Budastra (2020) yang mendapati bahwa covid-19 membawa

dampak sosial yang menganggu pada rantai nilai dunia usaha sehingga

banyak usaha pada berbagai sektor dan skala usaha yang berhenti operasi

sementara atau permanen. Sektor ekonomi terdampak parah seperti sektor

pariwisata dan transportasi, diikuti oleh sektor perdagangan, industri

pengolahan dan sektor-sektor lainnya. Pemilik usaha mikro dan kecil,

Pertumbuhan ekonomi daerah menurun dramatis, serta pengangguran dan

kemiskinan meningkat tajam pada tahun 2020.

Secara keseluruhan temuan penelitian ini selain mendukung hasil

beberapa penelitian terdahulu, juga membuktikan data yang dirilis oleh

Kementerian Tenaga Kerja per 20 April 2020, yang menyatakan bahwa terdapat

2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan dirumahkan dan pemutusan

hubungan kerja.

Page 73: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Pandemi Covid-19

Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kota Makassar dapat ditarik kesimpulan

bahwa Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan Di

Kota Makassar dengan nilai sig 0,004, yang lebih kecil dari 0,005

(0,000<0,005). Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung = 3,127. Dan niali

ttabel dengan tingkat signifikasi 5% pada derajat (dƒ) = 30 adalah 0,2610

sehingga thitung>ttabel (3,127>0,2610) berdasarkan koefisien determinasi (R

square) sebesar 0,29, berarti terdapat pengaruh maka hipotesis diterimah,

dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa besar persentase variasi

tingkat kemiskinan yang bisa dijelaskan oleh Variabel Covid-19 sebesar

25,9%. Artinya bahwa sekitar 25,9% tingkat kemiskinan dapat dijelaskan

oleh variabel Covid-19 sedangkan sisanya 74,1% disebabkan oleh faktor

lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada penulis memberikan saran agar

penelitian yang akan datang dapat menambahkan variabel lain seperti inflasi,

tingkat kemiskinan, pendapatan yang mungkin akan mempengaruhi tingkat

kemiskinan pada masa pandemik covid-19. Covid-19 yang penyebarangnya

semakin banyak ditengah-tengah masyarakat semoga saja kita semua dapat

dihindarkan oleh penyakit yang cukup berbahaya ini, dan indonesia mampu

kembali bangkit dari keterputukan ekonomi.

Page 74: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

58

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Supardi dan Rahmadi Rahmad di 28 January 2020,

https://www.mongabay.co.id/2020/01/28/virus-corona-mewabah-di-

wuhan-menyebar-cepat-ke-penjuru-dunia/ di akses tanggal 4 September

2020

Annur, Reza Attabiurrobbi. 2013. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan

di Kecamatan Jekulo dan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun

2013." Economics Development Analysis Journal 2.4.

Azam, A. (2011). Anallsis Hukum Islam terhadap Lembaga Penjamin Simpanan

(LPS) bagi Nasabah Penyimpan Dana Menurut Undang-Undang Nomor

24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Jurnal Hukum &

Pembangunan, 41(2), 214-242.

Aziz, Gamal Abdul, Eny Rochaida, and Warsilan Warsilan. "Faktor faktor yang

mempengaruhi kemiskinan di kabupaten kutai

kartanegara." INOVASI 12.1 (2016): 29-48.

Budastra, I. Ketut. "Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 dan Program Potensial

untuk Penanganannya: Studi Kasus di Kabupaten Lombok Barat." Jurnal

Agrimansion 21.1 (2020): 48-57.

Dewi, N., Yusuf, Y., & Iyan, R. Y. (2017). Pengaruh kemiskinan dan pertumbuhan

ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi

Riau (Doctoral dissertation, Riau University).

Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Corona

Virus Disease 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119-129.

Heri Kurniawansyah, Amrullah, M. Salahuddin, Muslim, dan Sri Nurhidayat. 2020.

Konsep Kebijakan Strategis Dalam Menangani Eksternalitas Ekonomi

Dari Covid - 19 Pada Masyarakat Rentan Di Indonesia. Indonesian

Journal Of Social Sciences And Humanities, Vol. 1 No. 2; 130-139

Hutahaean, Haposan. 2020. Analisis Faktor Faktor Yang

Mempengaruhipendapatan Usaha Kecilmenengah (Ukm) Masa Pandemi

Covid 19 Di Kabupaten Deliserdang." Journal Economics And

Strategy 1.1: 1-10.

Itang, Itang. "Penyebab Kemiskinan dan Cara Menanggulanginya

." ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam 4.1 (2013).

Jogloabang. (2020, april 7). Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB

dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Retrieved from

jogloabang: https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-9-2020-

pedoman-psbb-rangka-percepatan-penanganan-covid-19.

Jacobus, Elvira Handayani, Paulus Kindangen, and Een N. Walewangko. 2019. .

"Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan rumah tangga di

Sulawesi Utara." Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan

Daerah 19.7

Kemenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoma

Page 75: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

59

Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

Kurniawan, Dhani.2009. "Kemiskinan di Indonesia dan Solusinya." Gema

Eksos 5.1: 218164.

Mas'udi, Wawan dan Poppy S. Winanti, Poppy S. 2020. Menyelamatkan Kelompok

Rentan: Kebijakan Inklusif Penanganan Dampak Covid-19, Policy Brief

Edisi 5, Fisipol UGM Yogyakarta.

Melis, Melis. "Relevansi Agama dan Kemiskinan; Upaya Memahami Kemiskinan

Secara Multidimensional dan Solusi yang Ditawarkan dalam Ekonomi

Islam." SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 6.2 (2019): 179-190.

Maimunah, S. (2020). MASALAH EKONOMI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK

COVID-19.).

Murthy, S. A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan Kota Semarang Tahun 1996-2014 (Doctoral dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Nurcahya, Eka, and Mohammad Benny Alexandri. 2020. "Analisis Swot Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Bandung." Moderat: Jurnal Ilmiah

Ilmu Pemerintahan 6.2: 257-267.

Putra, A. F. P., Nawawi, J., & Rahmatullah, R. (2016). Peran Pemerintah Kota

Makassar dalam Pengentasan Kemiskinan pada program UEP dan

KUBE. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 7(2),

127-136.

Purwanto, E. A. (2004). Mengkaji Potensi Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

untuk Pembuatan Kebijakan Anti Kemiskinan di Indonesia (JSP Volume

10 No 3). Jurnal (Mengkaji Potensi Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

untuk Pembuatan Kebijakan Anti Kemiskinan di Indonesia” Penerbit

FISIPOL UGM, Volume 10 No. 3, Maret 2007 ISSN: 1410-4946), 100(23),

295-324.

Pakpahan, A. K. (2020). Covid-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan

Menengah. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 59-64.

Sumardi, D., Falah, S., Jauhari, M. A., & Radiana, A. (2020). Baitul Mal dan

tantangan kemiskinan dampak pandemic Covid-19 perspektif filsafat

Hukum Islam. LP2M.

Sarmigi, Elex.. 2020. Analisis Pengaruh Covid-19 Terhadap Perkembangan Umkm

Di Kabupaten Kerinci." Al Dzahab Islamic Economy Journal 1.1: 1-17

Susilawati, S., Falefi, R., & Purwoko, A. (2020). Impact of COVID-19’s Pandemic

on the Economy of Indonesia. Budapest International Research and

Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(2),

1147-1156.

Sugiono.(2013).Metode penelitian kuantitatif kualitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

alfabeta

Yacoub, Y. (2013). Pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat.

Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (Covid-19): Suatu tinjauan literatur.

Wellness and Healthy Magazine, 2(1): 187-102.

Page 76: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

60

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 77: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

61

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PANDEMIK COVID-19 TERHADAP

TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA MAKASSAR

Responden yang terhormat,

Saya atas nama Rizal Mantovani mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Ekonomi Pembangunan, mengharap kesediaan Bapak/Ibu untuk

mengisi kuesioner ini, guna membantu menyelesaikan penelitian saya tentang

Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Makassar.

Atas waktu yang digunakan saya ucapkan terima kasih.

A. Identitas responden

1. Nama :

2. Alamat Tinggal :

3. Pekerjaan :

4. Penidikan :

5. Jenis kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

6. Usia

a. <20 Tahun c. 30-40

b. 20-30 Tahun d. >40 Tahun

B. Cara pengisian kuesioner

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check

list (√) sesuai petunjuk berikut ini:

Skor 5 : Sangat Setuju (SS) Skor 4 : Setuju (S) Skor 3 : Netral (N) Skor 2 : Tidak Setuju (TS) Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Setiap pertanyaan hanya memiliki satu jawaban saja

c. Mohon memberi jawaban yang sebenar-benarnya

Page 78: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

62

No Pertanyaan

Jawaban

Covid-19 (X) SS S N TS STS

1 Penyebaran covid-19 sangatlah cepat

2 Adanya covid-19 membuat ruang

gerak masyarakat terbatas

3

Beraktifitas di dalam rumah untuk

mencegah penyebaran covid-19.

4

. Diberlakukannya PSBB pada masa

pandemi covid-19 membuat

perekonomian melemah

5

Adanya PSBB membuat pendapatan

setiap usaha menurun

6

Akibat perekonomian menurun,

banyak unit usaha yang tutup dan

terjadi PHK besar-besaran

Tingkat Kemiskinan (Y) SS S N TS STS

Pekerjaan

1 Adanya covid-19, membuat sejumlah

masyarakat kehilangan pekerjaannya

2 Kesempatan kerja pada masa

Pandemi sangatlah minim

3

covid-19 memberikan dampak

terhadap melemahnya pendapatan

masyarakat

Beban Kependudukan

1

Adanya covid menyebabkan

pemenuhan kebutuhan bahan pokok

rumah tangga susah untuk dipenuhi

2 Adanya covid menyebabkan tingkat

Page 79: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

63

konsumsi dan daya beli masyarakat

menurun drastis

3 Adanya covid-19 ini membuat

masyarakat miskin meningkat

4 Adanya covid menyebabkan tekanan

hidup meningkat

Page 80: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

64

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden

No Responden

Nama Persepsi (X)

Total X X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6

1 Erna 5 5 4 4 5 4 27

2 Supiati 4 4 5 4 4 4 25

3 Budiman 5 4 4 5 5 4 27

4 Sherly 3 4 4 4 4 4 23

5 Sri Wahyuni 3 4 3 4 4 5 23

6 Dawati 5 5 5 4 5 5 29

7 Fitri Ningsih 4 4 4 4 4 4 24

8 Usman 5 5 5 5 5 5 30

9 Suraeda 4 4 5 5 4 5 27

10 Nurhayati 5 5 5 5 5 5 30

11 Kamal 5 5 5 5 5 5 30

12 Adinda Aries Putri

3 5 4 5 5 5 27

13 Budiman 5 4 4 5 5 4 27

14 Ariyani Ahmad 4 5 5 5 5 3 27

15 Asriadi Aris 4 5 5 5 5 5 29

16 Rosidah 4 4 4 4 5 5 26

17 M Iqrar Takdir 3 5 5 4 5 4 26

18 Basse Baba 4 3 5 5 5 5 27

19 Natasya Aprilia Putri

4 5 5 4 4 5 27

20 Fikriyah Putri 4 4 4 4 4 4 24

21 Alfiyan Perdana Putra

4 5 4 4 4 4 25

22 Afriani Saputri 5 4 5 4 4 4 26

23 Natasya Aprilia Putri

4 5 5 4 4 5 27

24 Suryani 4 4 3 5 5 4 25

25 Rahmawati 4 4 4 5 5 5 27

26 Rohaya 3 5 4 4 4 5 25

27 Ahri T 4 5 4 5 5 5 28

28 H.Syamsuddin 5 5 5 5 5 4 29

29 Gus 4 4 4 5 4 4 25

30 Darmi 5 5 5 5 5 5 30

Page 81: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

65

No Responden

Nama Tingkat Kemiskinan

Total (Y) Y.1 Y.2 Y3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7

1 Erna 5 4 4 5 4 4 5 31

2 Supiati 4 5 4 4 4 4 4 29

3 Budiman 4 4 5 5 5 4 4 31

4 Sherly 4 4 4 4 4 4 4 28

5 Sri Wahyuni 4 4 4 4 4 5 4 29

6 Dawati 4 5 4 5 4 4 5 31

7 Fitri Ningsih 4 4 4 5 4 4 4 29

8 Usman 5 5 5 5 5 5 5 35

9 Suraeda 4 5 5 5 4 4 5 32

10 Nurhayati 5 5 4 5 4 4 4 31

11 Kamal 5 5 5 5 5 5 5 35

12 Adinda Aries Putri

4 5 5 5 4 5 5 33

13 Budiman 4 4 5 5 5 4 4 31

14 Ariyani Ahmad 4 4 4 4 3 4 3 26

15 Asriadi Aris 5 4 5 4 5 4 4 31

16 Rosidah 5 5 4 5 5 5 4 33

17 M Iqrar Takdir 4 4 4 3 5 5 5 30

18 Basse Baba 5 5 5 5 5 5 5 35

19 Natasya Aprilia Putri

5 5 4 4 4 5 3 30

20 Fikriyah Putri 4 4 4 4 4 4 4 28

21 Alfiyan Perdana Putra

4 5 5 4 4 5 4 31

22 Afriani Saputri 4 4 4 4 4 5 5 30

23 Natasya Aprilia Putri

5 5 4 4 4 4 3 29

24 Suryani 4 4 4 4 4 4 4 28

25 Rahmawati 5 5 5 5 3 3 4 30

26 Rohaya 4 4 4 4 4 4 4 28

27 Ahri T 4 4 5 4 4 4 4 29

28 H.Syamsuddin 5 5 4 4 4 4 4 30

29 Gus 4 4 4 4 4 4 5 29

30 Darmi 4 5 5 4 4 5 5 32

Page 82: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

66

Lampiran 3 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Uji validitas

Variabel Covid-19

Correlations

X.1 x.2 x.3 x.4 x.5 x.6

X.1 Pearson Correlation 1 .129 .381* .324 .396* -.043

Sig. (2-tailed) .496 .038 .081 .030 .821

N 30 30 30 30 30 30

x.2 Pearson Correlation .129 1 .337 .000 .242 .158

Sig. (2-tailed) .496 .069 1.000 .198 .405

N 30 30 30 30 30 30

x.3 Pearson Correlation .381* .337 1 .116 .133 .144

Sig. (2-tailed) .038 .069 .542 .485 .447

N 30 30 30 30 30 30

x.4 Pearson Correlation .324 .000 .116 1 .600** .119

Sig. (2-tailed) .081 1.000 .542 .000 .532

N 30 30 30 30 30 30

x.5 Pearson Correlation .396* .242 .133 .600** 1 .121

Sig. (2-tailed) .030 .198 .485 .000 .524

N 30 30 30 30 30 30

x.6 Pearson Correlation -.043 .158 .144 .119 .121 1

Sig. (2-tailed) .821 .405 .447 .532 .524

N 30 30 30 30 30 30

Uji Reliabilitas Variabel Covid-19

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.607 6

Page 83: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

67

Uji Validasi Variabel Tingkat Kemiskinan

Correlations

y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y

y.1 Pearson

Correlation 1 .484** .085 .325 .230 .043 -.103 .477**

Sig. (2-

tailed) .007 .656 .080 .222 .822 .589 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.2 Pearson

Correlation .484** 1 .272 .361* .000 .248 .106 .587**

Sig. (2-

tailed) .007 .146 .050 1.000 .186 .577 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.3 Pearson

Correlation .085 .272 1 .393* .327 .127 .303 .612**

Sig. (2-

tailed) .656 .146 .032 .078 .505 .104 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.4 Pearson

Correlation .325 .361* .393* 1 .178 -.112 .268 .597**

Sig. (2-

tailed) .080 .050 .032 .347 .556 .152 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.5 Pearson

Correlation .230 .000 .327 .178 1 .458* .333 .634**

Sig. (2-

tailed) .222 1.000 .078 .347 .011 .072 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.6 Pearson

Correlation .043 .248 .127 -.112 .458* 1 .329 .527**

Sig. (2-

tailed) .822 .186 .505 .556 .011 .076 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y.7 Pearson

Correlation -.103 .106 .303 .268 .333 .329 1 .597**

Page 84: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

68

Sig. (2-

tailed) .589 .577 .104 .152 .072 .076 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

y Pearson

Correlation .477** .587** .612** .597** .634** .527** .597** 1

Sig. (2-

tailed) .008 .001 .000 .000 .000 .003 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Uji Reabilitas Tingkat Kemiskinan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.663 7

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas-Normal Probability Plot

Page 85: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

69

Uji Multikolonieritas

Hasil Heteroskedastisitas – Grafik Scatterplot

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Covid-19 1.000 1.000

Page 86: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

70

Lampiran 5

REGRESI SEDERHANA

Lampiran 6

UJI HIPOTESIS

Uji Persial (Uji t)

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.303 4.224 4.096 .000

covid 19 .499 .159 .509 3.127 .004

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.303 4.224 4.096 .000

covid 19 .499 .159 .509 3.127 .004

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .509a .259 .232 1.921 1.705

a. Predictors: (Constant), covid 19

b. Dependent Variable: tingkat kemiskinan

Page 87: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

71

Lampiran 7

IZIN PENELITIAN

Page 88: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

72

Page 89: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

73

Page 90: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

74

Page 91: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

75

DOKUMENTASI

Pengisian Kousiner Angket Kousiner Oleh Respoden

Page 92: PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT …

76

BIOGRAFI PENULIS Rizal Mantovani lahir di dusun Takaturung

Desa Tapango Barat Kecamatan Tapango

Kabupaten Polewali Mandar pada tanggal 07

Agustus 1997. Merupakan anak bungsu dari

pasangan suami istri Bapak Muh.Yusuf dan Ibu

Fatmah.

Ia memulai pendidikan di SD Negeri 027

Tapango Barat pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010, kemudian

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Wonomulyo ditahun yang

sama dan selesai tahun 2013. Setelah itu kemudian melanjutkan

pendidikan ke tingkat SMA tepatnya di SMKN 1 Tapango pada tahun

2013 dan tamat pada tahun 2016. Setelah itu melanjutkan pendidikan

di bangku perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia

mengambil jurusan Ekonomi Pembangunan pada fakultas Ekonomi dan

Bisnis.