PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA …lib.unnes.ac.id/2091/1/4220.pdf · Hasil pengamatan SMA...
Transcript of PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA …lib.unnes.ac.id/2091/1/4220.pdf · Hasil pengamatan SMA...
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI/AKUNTANSI SMA
DI KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SRI HANDAYANI
3301404121
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 25 Februari 2009
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dra. Margunani, MP. AgungYulianto, S. Pd, M. Si NIP. 131570076 NIP. 132303205
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Drs. Sukirman, M. Si. NIP. 131967646
iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan siding skripsi panitia ujian skripsi
Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Maret 2009
Penguji Skripsi
Maylia Pramonosari, S.E, M. Si NIP.132307250
Anggota I Anggota II
Dra. Margunani, MP Agung Yulianto, S.Pd M.Si NIP. 131570076 NIP. 132303205
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP. 131658236
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar (QS. Al Baqarah 2)
Jadikanlah engkau seorang yang kakinya berpijak di tanah sedang puncak cita-
citanya setinggi bintang tsuraya di lngit (Dr Aidh bin Abdullah Al Qarni)
Kegembiraan sejati tidak berasal dari kemudahan yang menyertai kekayaan, atau
pujian-pujian, tetapi dari melakukan sesuatu yang berguna (W.T. Grenfell)
Kesuksesan akan didapatkan bila kita berdo’a, berikhtiar, dan bersabar.
Skripisi ini kupersembahkan
Kedua orang tuaku, terima kasih atas semua
yang diberikan kepadaku selama ini.
Adikku ”Rina” terima kasih atas dukungannya
selama ini.
Mas “IF” terima kasih atas Do’a, dukungan dan
semangat yang kamu berikan untukku.
Teman-temanku semua tak terkecuali (Pend.
Akuntansi B, kos Kin-Kin & Wisma Purnama),
terima kasih atas bantuan dan waktunya.
Almamater UNNES.
v
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul
“Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru
Ekonomi/Akuntansi SMA di Kabupaten Semarang” disusun berdasarkan hasil
penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Semarang, Februari 2009
Sri Handayani
3301404121
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Motivasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi SMA di Kabupaten
Semarang” dalam rangka menyelesaikan studi strata I untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka dalam
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Agus Wahyudin, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Sukirman, M. Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
4. Dra. Margunani, M. P, Dosen Pembimbing I yang telah membantu
memberikan bimbingan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
5. Agung Yulianto, S. Pd, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah membantu
memberikan bimbingan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
vii
6. Bapak/ Ibu Guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan
pada skripsi ini pada umumnya.
Semarang, Februari 2009
Penulis
viii
ABSTRAK
Sri Handayani. 2009. “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi SMA di Kabupaten Semarang”. Prodi Pendidikan Akuntansi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Hasil pengamatan SMA di Kabupaten Semarang bahwa hasil kinerja dari para guru ekonomi/akuntansi SMA masih belum optimal. Persoalan yang masih dihadapi oleh guru ekonomi/akuntansi dalam pencapaian kinerja adalah belum optimalnya dalam proses pembelajaran, motivasi sebagai faktor internal mereka masih kurang dan lingkungan kerja sebagai faktor eksternal juga masih belum mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi/akuntansi dari 16 SMA di Kabupaten Semarang yaitu 46 orang. Data penelitian ini diambil menggunakan metode angket, selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian dari analisis regresi ganda diperoleh persamaan Y= 15,688 + 0,371X1 + 0,642X2. Hasil dari analisis varians diperoleh F hitung = 55,479 dengan nilai p value 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja guru (Y). Hasil analisis dari motivasi kerja diperoleh thitung = 3,210 dengan harga signifikansi 0,003 < 0,05, berarti bahwa variabel motivasi kerja (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y). Sedangkan hasil analisis dari lingkungan kerja diperoleh thitung = 5,069 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel lingkungan kerja (X2) juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y). Diantara motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) memberikan kontribusi terhadap kinerja guru (Y) yaitu motivasi kerja sebesar 19,36%, sedangkan lingkungan kerja (X2) sebesar 37,45%.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan antara lain yaitu motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang. Besarnya pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dapat diketahui dari harga koefisien determinasi simultan (R2) sebesar 0,708. Maka dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempengaruhi kinerja guru sebesar 70,8% dan sisanya yaitu 29,2% dari kinerja guru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dengan kontribusi 19,36%. Sedangkan pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dengan kontribusi 37,45%. Kata Kunci : Motivasi Kerja, Lingkungan kerja, Kinerja guru.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiv
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
BAB II : LANDASAN TEORI............................................................................. 10
2.1 Kinerja Guru ................................................................................... 10
2.1.1 Unsur Kinerja.......................................................................... 12
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ........................... 13
2.1.3 Penilaian Kinerja Guru ........................................................... 14
2.1.4 Kinerja Guru Akuntansi.......................................................... 15
x
2.2 Motivasi Kerja ................................................................................ 16
2.2.1 Teori Motivasi......................................................................... 17
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja ........................... 22
2.2.3 Ciri-Ciri Motivasi Kerja.......................................................... 22
2.2.4 Fungsi Motivasi ...................................................................... 23
2.2.5 Macam-Macam Motivasi ........................................................ 24
2.3 Lingkungan Motivasi ...................................................................... 25
2.3.1 Faktor-Faktor Lingkungan Kerja ............................................ 25
2.3.2 Lingkungan Kerja yang Baik ................................................. 26
2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................... 33
2.5 Hipotesis ......................................................................................... 37
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................................... 38
3.1 Populai Penelitian .......................................................................... 38
3.2 Variabel Penelitian.......................................................................... 38
3.3 Metode Pengumpulan Data.............................................................. 39
3.4 Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 40
3.5 Metode Analisis Data...................................................................... 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 50
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 50
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian.................................................... 50
4.1.2 Metode Analisis Statistik .......................................................... 61
4.1.2.1 Uji Normalitas .............................................................. 61
4.1.2.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................... 63
xi
4.1.3 Pengujian Asumsi Klasik ........................................................ 64
4.1.3.1 Uji Multikolinearitas..................................................... 64
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas ................................................. 65
4.1.4 Pengujian Hipotesis................................................................... 66
4.1.4.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F) ........................................... 66
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t).................... 68
4.2 Pembahasan................................................................................................... 69
BAB V : PENUTUP .............................................................................................................. 76
5.1 Simpulan ......................................................................................... 76
5.2 Saran ............................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru ...................................... 38
Tabel 4.1. Distribusi Jawaban Motivasi Kerja Guru ...................................... 50
Tabel 4.2. Distribusi Jawaban Ketekunan Guru ............................................. 52
Tabel 4.3. Distribusi Jawaban Keuletan Guru................................................ 52
Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Kemandirian Guru ......................................... 53
Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Kreatif Guru ................................................... 54
Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Keyakinan Guru ............................................. 54
Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Lingkungan Kerja .......................................... 55
Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Lingkungan Fisik ........................................... 57
Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Lingkungan Non Fisik ................................... 58
Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Kinerja Guru .................................................. 58
Tabel 4.11. Distribusi Jawaban Pembuatan Rencana Pembelajaran ................ 60
Tabel 4.12. Distribusi Jawaban Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 60
Tabel 4.13. Distribusi Jawaban Pelaksanaan Evaluasi ..................................... 61
Tabel 4.14. Uji Normalitas ............................................................................... 62
Tabel 4.15. Koefisien Regresi ........................................................................... 63
Tabel 4.16. Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF) ..... 65
Tabel 4.17. Hasil Analisis Varian (ANOVA)................................................... 66
Tabel 4.18. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi .................................... 67
Tabel 4.19. Hasil Uji t ....................................................................................... 67
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Kerangka Berfikir ......................................................................... 37
Gambar 4.1 Distribusi Kategori Motivasi Kerja Guru ...................................... 51
Gambar 4.2. Distribusi Kategori Lingkungan Kerja Guru................................. 56
Gambar 4.3. Distribusi Kategori Kinerja Guru .................................................. 59
Gambar 4.4. P-P Plot Kenormalan Data............................................................. 63
Gambar 4.5 Scatterplot...................................................................................... 66
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Penelitian............................................................ 81
Lampiran 2 Angket Penelitian .......................................................................... 83
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data Uji Coba Penelitian ...... 90
Lampiran 4 Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ................................ 95
Lampiran 5 Perhitungan Validitas ....................................................................100
Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas.................................................................102
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian ......................................................103
Lampiran 8 Tabel Analisis Deskriptif Presentase Motivasi Kerja....................104
Lampiran 9 Tabel Analisis Deskriptif Presentase Lingkungan Kerja...............105
Lampiran 10 Tabel Analisis Deskriptif Presentase Kinerja Guru.......................106
Lampiran 11 Tabel Analisis Deskriptif Presentase Variabel ..............................107
Lampiran 12 Hasil Pengujian Program SPSS.....................................................108
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian .......................................................................113
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian ..........................................................115
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting di dalam mengubah
perilaku manusia melalui pembentukan watak, pribadi dan mental sehingga
tercipta kualitas manusia yang mampu menganalisis masalah, menemukan
jawaban dan mengimplementasikannya dalam kehidupan. Pendidikan harus bisa
menyiapkan pribadi berkualitas. Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang tujuan pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi”
pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Soekidjo (2003: 16) pendidikan secara umum adalah segala upaya
sadar yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni:
input, proses dan output. Input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok,
dan masyarakat). Proses berupa upaya melakukan apa yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain. Sedangkan output berusaha melakukan apa yang
diharapkan atau perilaku dengan harapan bisa lebih meningkat.
Guru sebagai pendidik harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yaitu siswa. Guru mampu membekali siswa dengan ilmu dan
2
ketrampilan sehingga dapat menciptakan SDM yang mampu bersaing. Salah satu
cara agar guru dapat ikut berpartisipasi dalam mencapai keberhasilan pendidikan
adalah dengan meningkatkan kinerjanya sebagai seorang guru. Supriadi (1998:
45) kinerja guru adalah usaha guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
melalui pengajaran. Hal ini berarti guru harus mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa supaya optimal, yaitu dengan cara guru melaksanakan kegiatan
belajar mengajar (KBM) menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
supaya materi mudah dipahami oleh siswa dan tidak membosankan ketika KBM.
Kinerja guru mengandung tiga unsur yaitu pertama unsur waktu, kinerja
yang dicapai guru dinilai dalam satu putaran waktu misalnya 3 bulan, semester,
atau tahunan. Kedua unsur hasil, kinerja yang dicapai guru dinilai dari hasil atau
prestasi siswa yang telah diajar. Ketiga unsur metode, kinerja yang dicapai diukur
dari metode atau proses KBM yang dilaksanakan guru harus efektif dan efesien,
dan guru yang bekerja dengan termotivasi dari dirinya sendiri. Maka kinerja
seorang guru dapat dilihat dari tiga unsur tersebut.
Berdasarkan pengamatan dan observasi di SMA Kabupaten Semarang
(SMA Negeri 1 Ambarawa, SMA Negeri 1 Bergas dan SMA Muhammadiyah
Sumowono) bahwa masih ada kendala atau persoalan dalam pencapaian kinerja
guru khususnya guru ekonomi/akuntansi. Persoalan yang masih dihadapi oleh
guru akuntansi dalam pencapaian kinerja adalah belum optimalnya dalam proses
pembelajaran. Tugas guru adalah membuat program pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, mengadakan evaluasi, melaksanakan analisis dan melaksanakan
tindak lanjut dari hasil analisis.
3
Sebagian besar guru ekonomi/akuntansi di Kabupaten Semarang membuat
program pembelajaran hanya untuk memenuhi tugas administrasi, mereka kurang
menyadari bahwa program pembelajaran yang telah mereka buat adalah skenario
pembelajaran satu semester atau satu tahun ke depan. Guru dalam membuat
program pembelajaran sering mencontoh program pembelajaran yang sudah ada
atau milik guru lain. Program pembelajaran tersebut dibuat bersama forum
musyawarah guru mata pelajaran(MGMP) atau dari pemerintah. Maka guru ketika
melakukan proses pembelajaran kurang memperhatikan program pembelajaran
yang telah mereka buat. Pembuatan program pembelajaran dan silabus tersebut
merupakan salah satu contoh yang menunjukkan kinerja guru yang kurang
optimal. Pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan baik pusat maupun daerah
memberikan contoh silabus untuk dikembangkan oleh guru dan disesuaikan
dengan keadaan sekolah masing-masing, akan tetapi para guru menggunakan
silabus itu tanpa mengubah atau mengembangkan.
Guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang belum
melaksanakan analisis nilai maupun analisis soal secara baik, mereka memberi
tugas/ulangan dari soal yang ada dibuku mereka tidak membuat soal sendiri
sehingga hasil evaluasi kurang optimal. Hal ini bisa dilihat bahwa para siswa
dalam belajar ekonomi/akuntansi masih banyak yang dalam ulangan masih dapat
nilai kurang memuaskan.
Kinerja guru ekonomi/akuntansi sangat penting dalam proses pembelajaran
di sekolah, karena dengan tercapainya kinerja yang optimal maka akan tercapai
prestasi siswa yang baik pula. Apalagi dalam penyampaian materi
4
ekonomi/akuntansi tidak hanya dengan penyampaian materi saja, tetapi perlu
pemahaman yang lebih. Tugas seperti itu merupakan kewajiban guru.
Pemerintah telah berupaya menanggulangi masalah – masalah pendidikan
tersebut, tetapi sampai sekarang belum menampakkan hasil yang optimal. Kinerja
guru dapat dikatakan optimal apabila guru mampu mengemban tugas dengan baik
dan berusaha untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawabnya. Guru
selalu menyiapkan rencana pembelajaran sebelum melaksanakan KBM di kelas,
guru juga membuat sendiri semua administrasi pembelajaran seperti program
semester, program tahunan, dan silabus. Guru juga harus mampu membuat soal
yang berkualitas sehingga hasil evaluasi dapat mengukur seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap meteri yang telah diberikan. Disisi lain keberhasilan
pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia disekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja guru. Disamping itu kinerja guru akan menjadi optimal,
bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, guru,
karyawan maupun anak didik. Kondisi sekolah atau lingkungan juga sangat
mendukung kinerja guru seperti hubungan antar anggota di sekolah yang
harmonis dan lingkungan fisik sekolah yang memadai dan kondusif juga sangat
mendukung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru antara lain kemampuan
dasar atau ability, usaha yang dilakukan harus didukung oleh alat/sarana teknologi
yang tersedia, adanya intensif atau penghargaan, lingkungan kerja yang
5
mendukung, dan adanya motivasi terus menerus (Soedjiarto, 1993: 143).
Berdasarkan hasil observasi lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja guru
apalagi lingkungan kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berbeda-beda. Motivasi kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten
Semarang juga kurang karena sebagian besar dari mereka sebenarnya tidak ingin
menjadi guru. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka penulis mengambil dua
faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu lingkungan kerja dan motivasi kerja.
Kinerja guru yang terlihat pada SMA di Kabupaten Semarang masih kurang
itu karena motivasi mereka masih rendah. Karena motivasi merupakan faktor
utama dalam peningkatan kerja seorang guru yang akhirnya akan mempengaruhi
kinerjanya maka harus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang akan
mendorong para guru lebih semangat bekerja.
Timpe dikutip oleh Mujiati (2007: 21) menyatakan bahwa lingkungan kerja
yang menyenangkan menjadi kunci pendorong guru untuk menghasilkan kinerja
puncak, tetapi untuk menciptakan kinerja puncak yaitu memiliki keterampilan dan
motivasi yang tinggi, lingkungan kerjanya harus yang kondusif. Lingkungan kerja
yang memberikan jaminan rasa aman, tentram, dan nyaman sehingga
membuahkan kepuasan kerja, dan kepuasan kerja akan meningkatkan motivasi
bekerja dan kelanjutannya akan meningkatkan kinerja guru.
Guru sebagai unsur yang berada di garda terdepan pendidikan, begitu
banyak sebutan sanjungan yang di berikan kepada guru seperti ”Guru yang digugu
dan ditiru”,”Guru pejabat mulia”,”Pahlawan tanpa tanda jasa”. Dengan posisi
yang sangat setrategi di garda terdepan pendidikan, seharusnya guru mendapat
6
perhatian yang sungguh-sungguh dalam pembinaan profesional dan dukungan
kesejahteraan melalui manajeman pendidikan yang kondusif. Menurut Carl D.
Glickman (1990) dikutip oleh Mujiati (2007: 25) guru masih berada di lingkungan
kerja yang di sebut disebut “The legacy of the One-Room Schoolhouse” atau
“warisan satu-kamar bangunan sekolah”. Dikatakan bahwa guru melakukan tugas
kerjanya berada dalam sebuah ruangan yang dibatasi empat dinding di kawasan
bangunan sekolah. Aktivitas guru dari menit ke menit dari hari ke hari dan dari
tahun ke tahun berada dalam batas tembok empat dinding menata seluruh kelas,
memeriksa kehadiran murid, mengajar, menilai, dsb.
Motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat/dorongan kerja.
Oleh karena itu, motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja
(Anoraga 2005: 35). Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi
untuk mendidik. Keberhasilan guru dalam mengajar karena dorongan / motivasi
ini sebagai pertanda apa yang telah dilakukan oleh guru telah menyentuh
kebutuhannya. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru yang diminatinya
karena sesuai dengan kepentingannya sendiri. Guru yang termotivasi dalam
bekerja maka akan menimbulkan kepuasan kerja, karena kebutuhan-kebutuhan
guru yang terpenuhi mendorong guru meningkatkan kinerjanya
Penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja guru. Menurut sobirin (2007) ada pengaruh positif
dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru dengan hasil pengujian
nilai t hitung= 4,870 dan p= 0,000 untuk tingkat kesalahan 5%, t tabel= 1,600
maka t hitung lebih besar t tabel 4,870 > 1,600 dan menurut Hikmawati (2007)
7
ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja dengan lingkungan kerja dengan
hasil t hitung lebih besar t tabel 4,686>1,600.
Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar pada
pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan tersebut pada
umumnya mengendap pada diri seseorang dan sukar sekali untuk diubah.
Lingkungan kerja guru yang dapat memotivasi kerja untuk meningkatkan
pengetahuan ketrampilan dan pengembangan sikap serta melaksanakan tugasnya
secara optimal (Syamsudin 1991: 151).
Penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara lingkungan
kerja dengan kinerja guru adalah menurut Mujiati (2007) ada pengaruh positif dan
signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru dengan hasil pengujian
nilai t hitung lebih besar t tabel 7,084 >1,600 dan menurut Maryana (2006) juga
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja
guru karena hasil pengujian nilai t hitung lebih besar t tabel.
Dari uraian di atas mendorong peneliti untuk mengetahui kinerja guru
ditinjau dari motivasi kerja dan lingkungan kerja. Maka peneliti mengangkat judul
”pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dipengaruhi
oleh berbagai faktor, diantaranya adalah motivasi kerja dan lingkungan kerja.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
8
1. Adakah pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
2. Adakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang.
3. Adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui:
1. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
guru ekonomi/akuntansi SMA di kabupaten Semarang.
2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di
kabupaten Semarang.
3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di
kabupaten Semarang.
1.4 Manfaat penelitian
A. Manfaat Teoritis
1. Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai adanya peningkatan
motivasi kerja terhadap kinerja guru.
2. Untuk mengembangkan pengetahuan wawasan adanya peningkatan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru.
3. Penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan dunia pendidikan, serta sebagai bahan masukan di
bidang penelitian yang sejenis.
9
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah.
2. Bagi Guru
Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan kinerjanya melalui
peningkatan motivasi kerja.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan/input bagi sekolah agar mampu mengambil
langkah-langkah tepat dalam upaya meningkatan kinerja guru khususnya
guru akuntansi melalui peningkatan lingkungan kerja yang kondusif.
10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kinerja Guru
Kinerja guru menjadi perhatian dalam dunia pendidikan, karena guru
merupakan faktor penentu dalam meningkatkan prestasi belajar dan berpengaruh
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Karakteristik guru efektif dapat dilihat
dari kinerjanya, bukan hanya dari hasil belajar siswa yang diharapkan melainkan
oleh pembelajaran yang optimal (Suparlan 2005: 88).
Supriadi (1998: 45) menyatakan kinerja guru adalah usaha guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pengajaran. Menurut Joni (1991:
143) kinerja guru adalah kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar.
LAN dalam Mulyasa (2004: 136) menyatakan kinerja atau performansi
diartikan sebagi prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja
atau unjuk kerja. Sementara Smith menyatakan bahwa kinerja adalah ”...output
drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau
keluaran dari suatu proses. Untuk lebih memahami tentang kinerja guru, berikut
disajikan beberapa pendapat menurut pengertian operasional.
1. Model Vroomian
Vroom mengemukakan bahwa ”Performance = f (Ability x Motivation)”.
Menurut model ini kinerja merupakan fungsi perkalian antara kemampuan
(ability) dan motivasi. Hubungan perkalian tersebut mengandung arti bahwa : jika
seseorang rendah pada salah satu komponen maka prestasi kerjanya rendah pula.
11
Kinerja seseorang yang rendah merupakan hasil dari motivasi yang rendah dengan
kemampuan yang rendah.
2. Model Lawler dan Porter
Lawler dan Porter mengemukakan bahwa: ” Performance = Effort x Ability
x Role Perception”. Effort adalah banyaknya energi yang dikeluarkan seseorang
dalam situasi tertentu, abilities adalah karakteristik individu seperti intelegensi,
keterampilan, sifat sebagai kekuatan potensial untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan role perceptions adalah kesesuaian antara usaha yang dilakukan
seseorang dengan pandangan atasan langsung tentang tugas yang seharusnya
dikerjakan. Hal yang baru dalam model ini adalah ”role perceptions”, sebagai
jenis perilaku yang paling cocok dilakukan individu untuk mencapai sukses.
3. Model Ander dan Butzin
Ander dan Butzin mengajukan model kinerja sebagai berikut:
”Future Performance = Past Performance + (Motivation x Ability)”. Jika
semua teori tentang kinerja dikaji, maka di dalamnya melibatkan dua komponen
utama yakni “ability” dan “motivasi”. Perkalian antara ability dan motivasi
menjadi sangat populer, sehingga banyak sekali dikutip oleh ahli dalam
membicarakan kinerja.
Formula terakhir menunjukkan bahwa kinerja merupakan hasil interaksi
antara motivasi dengan kemampuan (ability), orang yang tinggi kemampuannya
tetapi rendah motivasinya, akan menghasilkan kinerja yang rendah , demikian
halnya orang yang bermotivasi tinggi tetapi kemampuannya rendah.
12
Anwar dalam Kurniati (1997: 25) memberikan pengertian kinerja sama
dengan performance yang esensinya adalah berapa besar dan berapa jauh tugas-
tugas yang telah dijabarkan dan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang
berhubungan dengan tugas dan tanggungjawab yang menggambarkan pola
perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimiliki. Dalam kajian yang
berkenaan dengan profesi guru, Anwar (1986: 22) memberikan pengertian kinerja
sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada
waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat dia
melaksanakan interaksi belajar mengajar dikelas termasuk persiapannya baik
dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat dan teori kinerja guru diatas,
bahwa kinerja guru adalah prestasi atau kemampuan kerja dalam persiapan,
pelaksanaan, dan pencapaian guru dalam proses belajar mengajar.
2.1.1 Unsur Kinerja
Berdasarkan pengertian diatas kinerja mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu:
1. Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu,
dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode
dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan maupun tahun.
2. Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata pada akhir
periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak setengah periode harus
memberikan hasil setengah dari keseluruhan.
3. Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus menguasai betul dan bersedia
mengikuti pedoman yang telah ditentukan, yaitu metode kerja yang efektif dan
efisien, ditambahkan pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus bekerja
13
dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.
(dalam Kurniati 2007: 25).
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, baik yang berasal dari
dalam diri maupun yang berasal dari luar. Tiffin dan Mccormick dalam Kurniati
(1997: 26) menyatakan ada 2 (dua) macam faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja seseorang yaitu:
1. Faktor Individual
Yaitu faktor-faktor yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik,
keinginan atau motivasinya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja,
latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya.
2. Faktor Situasional
a. Faktor sosial dan organisasi meliputi : kebijaksanaan organisasi, jenis
latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
b. Faktor fisik dan pekerjaan meliputi: metode kerja, desain dan kondisi alat-
alat kerja, penataan ruang kelas, dan lingkungan kerja.
Menurut Syamsudin (1991: 151) ada beberapa faktor yamg mempengaruhi
kemampuan profesional guru yaitu:
1. Pengetahuan ketrampilan dan sikap yang dimiliki guru.
2. Kepemimpinan kepala sekolah.
3. Lingkungan kerja yang dapat memotivasi kerja untuk meningkatkan
pengetahuan ketrampilan dan pengembangan sikap serta melaksanakan
tugasnya secara optimal.
14
Menurut Soedjiarto (1993: 143) ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu:
a. Ketrampilan yang dimiliki.
b. Kemampuan dasar atau ability.
c. Usaha yang dilakukan harus didukung oleh alat/sarana teknologi yang
tersedia.
d. Adanya intensif atau penghargaan.
e. Lingkungan kerja yang mendukung.
f. Adanya motivasi terus menerus.
2.1.3 Penilaian Kinerja Guru
Departemen pendidikan nasional Republik Indonesia, Direktorat Profesi
pedidikan Direktur Jendral peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
(2006) membuat Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) yang terdiri dari IPKG
I yang berisi tentang indikator penilaian kenerja guru dalam perencanaan
pembelajaran, dan IPKG II yang berisi tentang indikator-indikator penilaian
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Penilaian kinerja guru dalam hal
perencanaan pembelajaran yang terdapat dalam IPKG I meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan
sumber belajar.
3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran.
4. Merancang pengelolaan kelas.
5. Merencanakan prosedur, jenis dan penyiapan alat penelitian.
15
6. Tampilan dokumen rencana pembelajaran (IPKG I: 2006).
Penilaian kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang terdapat dalam
IPKG II meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran.
3. Mengelola interaksi kelas.
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar.
5. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran
tertentu.
6. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar.
7. Kesan umum kinerja guru (IPKG II:2006).
2.1.4 Kinerja Guru Akuntansi
Kinerja guru akuntansi merupakan kemampuan kerja yang dicapai oleh guru
dalam kegiatan pengelolaan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
akuntansi secara efektif di sekolah. Ini akan dilihat bagaimana guru akuntansi
mempersiapkan program pembelajaran akuntansi, termasuk bagaimana
merumuskan tujuan pembelajaran, mempersiapkan metode dan media
pembelajaran, serta bagaimana mempersiapkan evaluasi pembelajaran akuntansi.
Hal itu semua untuk mencapai tujuan pengajaran akuntansi.
Dalam UU No 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20(a) tentang Guru dan Dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berkewajiban :
1. Merencanakan pembelajaran.
16
2. Melaksanakan proses pembelajaran.
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Menurut Cornnes dalam Hasibuan (1985: 39) mengidentifikasikan kinerja
guru dapat dilihat dari tugas mengajar guru yang dibagi menjadi 3 (tiga) tahap
yaitu :
1. Tahap sebelum pengajaran (preactive).
2. Tahap pengajaran (interactive).
3. Tahap sesudah pengajaran (post active).
Maka indikator kinerja dalam penelitian ini adalah:
1. Pembuatan perencanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan pembelajaran.
3. Pelaksanaan evaluasi.
2.2 Motivasi Kerja
Istilah motivasi (Motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yakni
Movere, yang berarti ”menggerakkan” (To Move).(Winardi 2002: 1).
Menurut McClleand dalam Mulyasa (2004: 145) motivasi adalah unsur
penentu yang mempengaruhi perilaku yang terdapat dalam setiap individu.
Motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, yang terjadi pada saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sempat dirasakan atau
mendesak.
Menurut Bafadal (1992: 70) motivasi adalah kemauan (willingness) untuk
mengerjakan sesuatu. Berdasarkan penegasan ini, maka yang dimaksud dengan
motivasi kerja guru adalah kemauan guru untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Konsisten dengan konsep motivasi dan teorinya maka seorang guru akan memiliki
17
motivasi kerja yang tinggi apabila ia merasa bahwa segala kebutuhannya
terpenuhi melalui kerjanya.
Menurut Anoraga (1998: 35) motivasi kerja adalah sesuatu yang
menimbulkan semangat atau dorongan dan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja.
Motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
atau pegawai untuk melaksanakan usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi ataupun individual.
Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan untuk
menggerakkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Jadi motivasi kerja
merupakan kondisi psikologis yang mendorong pekerja melakukan usaha
menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat tercapai suatu tujuan.
2.2.1 Teori Motivasi
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan, perasaan, pikiran
dan motivasi. Setiap manusia dalam melaksanakan suatu kegiatan pada dasarnya
di dorong oleh motivasi. Orang mau bekerja keras dengan harapan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari hasil pekerjaannya.
Telah banyak teoritis psikologi yang telah mengemukakan teori-teorinya
tentang kebutuhan dasar manusia. Teori-teori ini didasarkan pada hasil-hasil
penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun. Teori kebutuhan yang sangat
dikenal dalah teori hierarki kebutuhan (The hierarchy of need theory) yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam (Bafadal,1992: 64).
Adapun tingkat kebutuhan manusia yang mendorong manusia untuk bekerja
adalah :
18
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
Kebutuhan fisiologi merupakan perpaduan kebutuhan fisik secara
universal dalam tubuh manusia, seperti makanan, minuman, pakaian,
perumahan, dan seksual.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis memiliki sejumlah karakteristik
sebagai berikut:
a. Mereka relatif independen satu sama lainnya.
b. Dalam banyak kasus mereka dapat diidentifikasi dengan sebuah lokasi
khusus di dalam tubuh (misalnya : perasaan lapar luar biasa, dapat
dikaitkan dengan perut).
c. Pada sebuah kultur berkecukupan (an affluent culture), kebutuhan-
kebutuhan demikian merupakan motivator-motivator tipikal, melainkan
motivator-motivator yang tidak biasa.
d. Akhirnya mereka dapat dikatakan bahwa mereka harus dipenuhi secara
berulang-ulang dalam periode waktu yang relatif singkat, agar tetap
terpenuhi.
Maka untuk membantu individu dengan pemberian gaji yang layak,
keuntungan serta kondisi kerja untuk memuaskan kebutuhanya.
2. Kebutuhan akan keamanan (safety needs)
Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan
kebebasan batin, seperti merasa tidak terganggu, tidak terancam, dan tidak
takut kehilangan pekerjaan. Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologikal cukup
dipenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan pada tingkatan berikut yang lebih tinggi,
19
yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi perilaku manusia.
Kebutuhan ini mengarah pada bentuk kebutuhan akan keamanan di tempat
kerja pada saat mengerjakan pekerjaan pada waktu jam-jam tertentu.
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial (belongingness needs)
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan
masalah-masalah hubungan sosial,seperti ingin dicintai, saling memiliki, dan
diterima oleh kelompok. Sewaktu kebutuhan fisiologikal manusia dan
kebutuhannya akan keamanan relatif terpenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan
sosial, yang merupakan kebutuhan pada tingkatan berikutnya, menjadi
motivator penting bagi perilakunya. Seseorang individu, ingin tergolong pada
kelompok-kelompok tertentu, ia ingin bersosialisasi dengan pihak lain, ia ingin
diterima oleh rekan-rekannya, dan ia ingin berbagi dan menerima sikap
berkawan dan afeksi.
4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan akan penghargaan diri, mencakup kebutuhan untuk mencapai
kepercayaan diri, prestasi, kompetensi, pengetahuan, penghargaan diri, dan
kebebasan serta independensi (ketidakketergantungan). Kelompok kedua
kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan, mencakup kebutuhan yang berkaitan
dengan reputasi seseorang individu, atau penghargaan dari pihak lain,
kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi, terhadap dirinya, dan respek yang
diberikan oleh pihak lain.
5. Kebutuhan untuk merealisasi diri (need for self actualization)
20
Kebutuhan-kebutuhan tersebut berupa kebutuhan-kebutuhan individu
untuk merealisasi potensi yang ada pada dirinya, untuk mencapai
pengembangan diri secara berkelanjutan, untuk menjadi kreatif, dalam arti kata
seluas-luasnya. Bentuk khusus kebutuhan demikian, akan berbeda-beda dari
orang ke orang, seperti halnya terlihat pada kepribadian manusia. Kebutuhan
ini berlangsung terus-menerus sejalan dengan meningkatnya jenjang karier
seorang individu.
Kimbal Willes dalam Bafadal (2004: 101-102) menegaskan sehubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan yang mendorong guru bekerja atau apa saja yang
diinginkan guru melalui kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Rasa aman dan hidup layak
Hidup layak bukan berarti mewah, tetapi adanya jaminan ketercukupan
akan makan, pakaian, dan perumahan bagi guru maupun keluarganya sehingga
mereka bisa hidup sebagaimana orang lain hidup secara layak. Sedangkan rasa
aman berkenaan dengan kebebasan dari tekanan-tekanan batin, rasa takut akan
masa depannya, serta adanya jaminan kesehatan.
2. Kondisi kerja yang menyenagkan
Suasana kerja meliputi tempat kerja, perlengkapan kerja, dan
kepemimpinan kerja. Kondisi kerja yang menyenangkan, misalnya tempat
kerja yang menarik, bersih, rapi, perlengkapan yang cukup, serta adanya
bimbingan. Oleh karena itu, walaupun gedungnya sederhana hendaknya selalu
dibersihkan dan diatur rapi sehingga membuat orang senang bekerja di
dalamnya.
21
3. Rasa diikutsertakan
Sebagai manusia apapun jabatannya baik sebagai guru, pegawai tata
usaha maupun lainnya, semuanya ingin merasa dirinya termasuk dalam
anggota kelompoknya dimanapun mereka bekerja dan hastrat untuk bergabung
untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Oleh karena itu, seorang pemimpin
harus memberi kesempatan kepada anggotanya untuk memperbaiki serta
menjalin hubungan sosial dengan rekan-rekan kerjanya.
4. Perlakuan yang wajar dan jujur
Seorang pemimpin bertugas membina persatuan antara anggotanya.
Perlakuan setiap anggota dengan wajar dan adil. Janganlah sekali-kali pilih
kasih, dimana hanya anggota tertentu saja yang mendapat perhatian. Jika
kelompok merasa bahwa hanya anggota tertentu saja yang mendapat perhatian,
maka akan mengurangi semangat kerja kelompok.
5. Rasa aman
Setiap anggota kelompok menginginkan agar prestasi mereka diakui oleh
pemimpin. Dalam hal ini pemimpin mengakui bahwa setiap anggota kelompok
mampu menunaikan tugasnya dan mengakui setiap anggota kelompoknya
memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam mencapai tujuan kelompok.
Sehubungan dengan pembinaan moral kerja guru, kepala sekolah harus selalu
menghargai dan mengakui setiap hasil kerja guru.
6. Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan
Setiap orang yang bekerja ingin diakui oleh orang lain. Begitu pula setiap
guru menginginkan agar segala jerih payahnya yang ia lakukan demi
22
kesuksesan sekolah diakui oleh kepala sekolah maupun guru-guru lainnya.
Apabila keinginan untuk diakui tersebut terpenuhi maka guru akan merasa
senang dalam bekerja.
7. Ikut ambil bagian dalam pembuatan kebijakan sekolah
Semua guru ingin ikut ambil bagian dalam membuat kebijakan sekolah.
Hastrat ini merupakan hak asasi manusia. Jika semua guru diikutsertakan
dalam membuat policy sekolah mereka merasa dipentingkan dalam sekolah.
Pengalaman membuktikan bahwa jika tujuan ditetapkan bersama oleh
kelompok maka semua anggota kelompok ikut tanggung jawab atas
pelaksanaannya.
8. Kesempatan mengembangkan ”self respect”
Rasa harga diri setiap guru perlu dikembangkan agar dapat melakukan
apa yang harus dilakukan tanpa harus dididik pemimpin. Berilah kesempatan
merencanakan bersama, jangan banyak diperintah, tetapi sebaliknya
memberikan rangsangan serta menunjukkan harapan yang positif.
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
Frederich Hersberg dalam Sudarmayanti (2001: 67) menyatakan pada
manusia beberapa faktor motivasi dan faktor pemeliharaan lingkungan
pekerjaannya. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan ada enam faktor motivasi
yaitu: (1) prestasi, (2) pengakuan, (3) kemajuan/kenaikan pangkat, (4) pekerjaan
itu sendiri, (5) kemungkinan untuk tumbuh, (6) tanggung jawab. Sedangkan untuk
pemeliharaan terdapat sepuluh faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: (1)
kebijaksanaan, (2) supervisi teknis, (3) hubungan antar manusia dan atasan, (4)
hubungan manusia dengan pembinanya, (5) hubungan manusia dengan
23
bawahannya, (6) gaji dan upah, (7) kestabilan kerja, (8) kehidupan pribadi, (9)
kondisi tempat kerja, (10) status.
2.2.3 Ciri-ciri motivasi kerja
Sardiman (2001: 81) mengatakan bahwa motivasi ada pada diri setiap orang
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (suka berkerja keras, terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat untuk sukses.
4. Lebih senang bekerja sendiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif),
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa seseorang yang memiliki
motivasi kerja, memiliki ciri-ciri tersebut diatas. Apabila seseorang memiliki ciri-
ciri tersebut, berarti orang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri
motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Karena
kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, jika gurunya tekun melaksanakan
pekerjaannya, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri.
Guru yang produktif tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas. Selain itu,
juga harus berani mempertahankan pendapatnya kalau memang yakin dan
24
rasional. Bahkan peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum dan
berfikir bagaimana cara pemecahannya.
2.2.4 Fungsi Motivasi
Sardiman (2001: 83) mengatakan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Jadi motivasi adalah sebagai penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dilakukan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak tercapai. Jadi
motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan-tujuan tersebut.
2.2.5 Macam-macam Motivasi
Sardiman (2001: 84) ada beberapa pembagian macam-macam motivasi :
1. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi : kebutuhan makan, minum, tidur,
dan lain-lain.
b. Motif-motif darurat, seperti : dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dan lain-lain.
c. Motif-motif objektif, motif untuk eksplorasi, manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia
luar secara efektif.
2. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
25
Motivasi jasmaniah misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu.
Sedngkan motivasi rohaniah yaitu kemauan.
3. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya seseorang
belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan
karena ingin pujian/ganjaran.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar.Sebagai contoh seseorang itu belajar,
karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dapat pujian oleh pacarnya atau temannya.
2.3 Lingkungan kerja
Menurut Nitisemito (1992: 183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Pendapat ini menyebutkan bahwa
lingkungan kerja adalah keadaan fisik dimana seseorang melakukan tugas
keajiban sehari-hari (Siagian, 1982: 139).
Menurut Kartono (1995: 160) lingkungan kerja adalah kondisi-kondisi
materiil dan psikologis yang ada dalam perusahaan/tempat orang itu bekerja.
Sedangkan menurut Anoraga dan Wijiyanti (1995: 57) mengatakan lingkungan
kerja itu sendiri mencakup kondisi fisik maupun non-fisik (psikologis).
26
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada disekitar para guru
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan baik secara fisik maupun non fisik.
2.3.1 Faktor Faktor Lingkungan Kerja Gie (1988: 186) mengemukakan bahwa faktor-faktor lingkungan kerja pada
umumnya meliputi: (1) tata ruang (penyusunan mesin, perabot, dan alat
perlengkapan lainnya); (2) cahaya dan penerangan; (3) keadaan warna tempat
kerja; (4) keadaan udara; (5) keadaan suara.
Menurut Reksohadiprodjo (1989: 156) lingkungan kerja adalah terdiri atas
faktor-faktor seperti : (1) pewarnaan tempat kerja; (2) suara dalam pabrik; (3)
udara; (4) kebersihan tempat kerja; (5) keamanan kerja.
Menurut Moekijat (2002: 135) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
penting dalam kebanyakan kantor adalah : penerangan, warna, musik, udara, dan
suara.
Mengingat belum ada keseragaman dalam menentukan faktor-faktor
lingkungan kerja, maka perlu pembatasan dalam menentukan faktor-faktor
lingkungan kerja yang menjadi obyek penelitian. Dalam penelitian ini membatasi
pada faktor-faktor yang dianggap dapat mencakup keseluruhan yaitu sebagai
berikut: kebersihan, penerangan, udara, suara, keamanan, dan tata ruang kantor.
Faktor-faktor lingkungan kerja dari segi fisik yang secara langsung
dirasakan oleh manusia misalnya gerah, bising, kotor, sumpek. Di samping itu
juga ada faktor non fisik (psikologis) yaitu hubungan kerja yang harmonis antara
atasan dan bawahan. Kinerja guru akuntansi bisa tercapai secara optimal jika
27
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja memberikan pengaruh yang positif.
Lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja guru akuntansi. Lingkungan kerja
yang bersih, nyaman, dan tenang akan memberikan rasa senang kepada guru. Oleh
karena itu lingkungan kerja yang menyenangkan dapat berpengaruh positif
terhadap kinerja guru akuntansi.
2.3.2 Lingkungan Kerja yang Baik
a. Lingkungan Kerja Fisik
Faktor- faktor lingkungan kerja dari segi fisik yang menjadi objek penelitian
ini adalah kebersihan, penerangan, udara, suara, keamanan, dan tata ruang kantor.
Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan secara mendalam tentang faktor-faktor
tersebut sehingga dapat diketahui sejauh mana peranan faktor-faktor tersebut
dalam mendukung lingkungan suatu tempat kerja.
1. Kebersihan
Kebersihan erat hubungannya dengan kesehatan manusia. Lingkungan
kerja yang bersih dapat menimbulkan rasa senang para guru/karyawan. Dari
rasa senang tersebut akan dapat mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih
semangat. Sebaliknya lingkungan kerja yang kotor akan mengakibatkan para
karyawan tidak kerasan untuk bekerja, bahkan bisa menimbulkan penyakit
yang akan mengganggu kesehatan guru/karyawan. Jika keadaan ini terjadi
secara terus-menerus maka para guru/karyawan akan merasa tidak nyaman
dalam melaksanakan tugasnya.
Kebersihan kantor mencakup kebersihan bangunan, perlengkapan, dan
perabot. Menurut Gie (1988: 363) perabot adalah berupa meja, kursi, lemari,
28
merupakan bagian dari perlengkapan, maka uraian mengenai perabot
dimasukan ke dalam kebersihan perlengkapan.
a) Kebersihan Bangunan
Semua bagian dari bangunan gedung hendaknya selalu bersih
seperti; dinding, lantai, langit-langit, halaman sekitar gedung dan bagian
gedung yang lainnya (kamar mandi dan WC).
Dinding hendaknya bebas dari coret-coretan atau noda-noda seperti
bekas telapak kaki. Demikian juga tidak ada sarang laba-laba yang
bergelantung. Untuk menjaga agar lantai tetap bersih handaknya lantai
selalu disapu dan dipel. Selain itu juga hendaknya disediakan keset di
setiap pintu masuk dan tempat sampah disetiap ruangan.
Kamar mandi dan WC merupakan bagian yang diperlukan bagi
para pegawai hendaknya selalu terjaga kebersihannya. Penggunaan bahan
kimia misalnya karbol akan memberi aroma segar. Hal yang lebih
penting lagi adalah ketersediaan air yang cukup.
b) Kebersihan Perlengkapan
Perlengkapan kantor seperti meja, kursi, lemari, mesin kantor harus
selalu bersih. Jika para karyawan akan bekerja tidak perlu lagi disibukkan
dengan perlengkapan kantor yang masih kotor. Oleh karena itu mulai jam
kerja hendaknya semua perabot yang diperlukan sudah dalam keadaan
bersih. Mesin-mesin juga secara rutin selalu dibersihkan sehingga tidak
macet jika sedang digunakan.
29
Usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dengan
cara pemimpin/kepala sekolah harus dapat menanamkan pentingnya
kebersihan bagi guru/karyawan. Menjaga kebersihan lingkungan tempat
kerja bukan hanya merupakan tanggung jawab petugas kebersihan saja
tetapi setiap karyawan/guru harus ikut bertanggung jawab menjaga
kebersihan (Nitisemito, 1996 : 193).
2. Penerangan
Penerangan merupakan faktor yang sangat penting karena hampir setiap
pekerjaan baik itu di ruangan maupun di luar ruangan merupakan pekerjaan
melihat. Dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan setiap orang
membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi untuk kegiatan belajar
mengajar.
Cahaya penerangan yang cukup dan memancarkan dengan tepat akan
menambah efesiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja
dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tidak cepat
lelah (Gie 1988: 240). Tujuan pencahayaan yang baik adalah memberikan
suatu lingkungan menyenangkan dan nyaman yang memudahkan pelaksanaan
tugas-tugas secara efesien tanpa tegangan atau regangan. Kriteria yang
digunakan untuk memilih suatu sistem pencahayaan yang baik yaitu intensitas
dan kualitas (Sangkoyo, 1991: 423).
Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang
penting dalam fasilitas-fasilitas kantor. Keuntungan-keuntungan dari
penerangan yang baik menurut Moekijat antara lain : (1) perpindahan
30
pegawai berkurang; (2) prestasi lebih besar; (3) semangat kerja lebih tinggi;
(4) hasil pekerjaan lebih baik; (5) ketidakhadiran berkurang; (6) kesalahan-
kesalahan berkurang; (7) keletihan berkurang dari penerangan (Moekijat
2000: 136).
3. Udara
Udara yang ada di ruangan akan mempengaruhi kinerja seseorang yaitu
meliputi suhu, kelembaban dan sirkulasi udara. Suhu udara di luar ruangan
juga mempengaruhi.
Pertukaran udara yang cukup baik, terutama dalam ruangan kelas sangat
diperlukan. Pertukaran udara yang cukup akan menyebabkan kesegaran fisik.
Oleh kerena di dalam kelas diperlukan pertukaran udara yang baik sehingga
guru dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik.
4. Suara
Suara yang mempengaruhi lingkungan kerja tediri dari suara dari dalam
ruangan atau dari kawasan lingkungan kantor itu sendiri, ataupun dari luar
ruangan atau lingkungan sekitar di luar kantor tersebut. Kinerja guru juga
dipengaruhi oleh suara yang ada disekitar ruang kelas. Kebisingan juga akan
mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
5. Keamanan
Keamanan kerja ini sangat erat hubungannya dengan peningkatan
semangat dan disiplin kerja dari pada karyawan/guru. Dengan keamanan
kerja yang baik maka para karyawan/guru akan menjadi lebih senang dan
bersemangat dalam melaksanakan tugas/pekerjaan. Akan tetapi apabila
31
keamanan kerja dalam suatu sekolah tidak terjamin maka semangat bekerja
guru/karyawan akan turun serta dalam bekerja tidak ada faktor-faktor lain
yang mendorong untuk meningkatkan kinerjanya.
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan
mendorong semangat kerja guru/karyawan dalam bekerja sehingga efektivitas
kerja guru/karyawan akan meningkat.
6. Tata Ruang Kantor
Menurut Gie (2000: 186) menyatakan penyusunan alat-alat kantor pada
letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan
kerja bagi pegawai disebut tata ruang kantor. Penyusunan tempat kerja dan
alat perlengkapan kantor merupakan faktor yang penting dalam usaha
melaksanakan pekerjaan tata usaha kantor. Lingkungan bagi sebuah kantor
mencakup tata lahan dan tata ruang kantor. Tata ruang kantor lingkungan itu
meliputi peralatan, bangunan kantor, perabotan, dan tata ruang.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik (Psikologis)
Lingkungan kerja non fisik (psikologis) guru adalah hubungan kerja guru
antar teman sejawat, kepala sekolah, ataupun masyarakat sekitar. Guru dalam
menjalankan tugasnya harus berperilaku sesuai dengan Kode Etik Guru. Ayat 7
dalam Kode Etik Guru menyebutkan bahwa ”Guru memelihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.” ini berarti bahwa:
1. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam
lingkungan kerjanya.
2. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.
32
Kode Etik Guru Indonesia menunjukkan bahwa betapa pentingnya
hubungan yang harmonis perlu diciptakan dengan mewujudkan perasaan
bersaudara yang mendalam antara sesama anggota profesi. Hubungan anggota
profesi dapat dilihat dari dua segi, yakni hubungan formal dan hubungan
kekeluargaan. Hubungan formal ialah hubungan yang perlu dilakukan dalam
rangka melakukan tugas kedinasan. Sedangkan hubungan kekeluargaan ialah
hubungan persaudaraan yang perlu dilakukan, baik dalam lingkungan kerja
maupun dalam hubungan keseluruhan dalam rangka menunjang tercapainya
keberhasilan anggota profesi dalam membawakan sebagai pendidik bangsa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja non fisik antara lain:
1) Hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru.
Di sekolah terdapat seorang kepala sekolah dan beberapa guru ditambah
dengan karyawan. Berhasil tidaknya sekolah membawa misinya akan banyak
bergantung kepada semua manusia yang terlibat di dalamnya. Maka seorang
kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya harus bisa memberikan motivasi
kepada bawahannya sehingga orang yang diberi tugas semangat untuk
mengerjakan dan dapat meningkatkan kinerjanya. Hubungan kerja yang harmonis
antara atasan dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan
lebih senang dalam melaksanakan tugasnya. Seorang guru juga harus dilibatkan
dalam pengambilan keputusan berkanaan dengan kurikulum dan pengajaran
sehingga guru tidak hanya sebatas melaksanakan tugas mengajar di kelas saja.
2) Hubungan kerja antar guru /teman sejawat.
33
Sikap profesional yang perlu ditumbuhkan oleh guru adalah sikap ingin
bekarja sama, saling menghargai, saling pengertian, dan tanggung jawab. Jika ini
sudah berkembang akan tumbuh rasa senasib sepenanggungan serta menyadari
akan kepentingan bersama tidak mementingkan kepentingan sendiri dengan
mengorbankan kepentingan orang lain (Hermawan 1979). Setiap orang
mempunyai pikiran, perasaan, kemauan, sikap, dan watak yang berbeda sekalipun
demikian hubungan antar sesama teman sejawat dapat berjalan lancar, tentram,
dan harmonis jika diantara mereka tumbuh sikap saling pengertian dan tenggang
rasa antara satu dengan yang lainnya. Adanya hubungan yang harmonis antar
guru, kerjasama antar guru akan mudah terjalin sehingga termotivasi untuk
bekerja dan meningkatkan kinerjanya (Anoraga dan Wijiyanti,1990: 54-63).
2.4 KERANGKA BERFIKIR
kinerja guru adalah kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar (Joni, 1991: 143). Kinerja guru akuntansi merupakan kemampuan kerja
yang dicapai oleh guru dalam kegiatan pengelolaan pembelajaran khususnya pada
mata pelajaran akuntansi secara efektif di sekolah.
Kinerja seorang guru dalam kaitannya dengan mutu pendidikan harus
dimulai dari dirinya sendiri. Sebagai pribadi guru merupakan perwujudan diri
dengan seluruh keunikan karakteristik yang sesuai dengan posisinya sebagai
pemangku profesi keguruan. Kepribadian merupakan landasan utama bagi
perwujudan diri sebagai guru yang efektif baik dalam melaksanakan tugas
profesionalnya di lingkungan pendidikan dan di lingkungan kehidupan lainnya.
Hal ini mengandung makna bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan
34
pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
Seorang guru disebut sebagai guru profesional apabila memiliki kemampuan
dalam mewujudkan kinerja profesi guru dengan sebaik-baiknya dalam mencapai
tujuan pendidikan. Hal ini mengharuskan seorang guru memiliki kompetensi yang
harus dikuasainya sesuai dengan standar kompetensi. Sehingga guru memiliki
kinerja yang kurang baik dan tidak melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik maka akan menghasilkan output pada siswa yang kurang memuaskan. Dalam
kajian yang berkenaan dengan profesi guru (Anwar, 1986: 22) memberikan
pengertian kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh
seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru
dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar dikelas termasuk
persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar.
Kinerja guru dapat dilihat dari bagaimana guru membuat perencanaan
pembelajaran. Guru harus mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik. Guru mampu menyampaikan materi pelajaran dengan baik sehingga materi
yang diajarkan mudah dipahami siswa. Guru juga melaksanakan evaluasi secara
baik dan sistematis.
Kinerja seorang guru dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah
satu faktor internal yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi. Pengertian
motivasi adalah kemauan (willingnes) untuk mengerjakan sesuatu (Bafadal, 1992:
70). Jadi motivasi kerja guru adalah kemauan guru untuk mengerjakan tugas-
tugasnya. Guru yang memiliki motivasi cukup tinggi apabila seorang guru tekun
35
melaksanakan tugasnya, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara
mandiri. Guru juga berusaha mempertahankan pendapatnya apabila merasa yakin
dengan pendapatnya itu benar. Guru selalu berfikir inovatif dan kreatif sehingga
tidak mau terjebak pada sesuatu yang monoton. Maka seorang guru yang
mempunyai motivasi kerja cukup tinggi akan menunjukkan kinerja yang baik
karena mereka terdorong dari dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaannya itu.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru adalah
lingkungan kerja. Adapun lingkungan kerja dari seorang guru adalah sekolah.
Lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik (psikologis) (Anoraga dan widiyanti, 1995: 57). Komponen
Lingkungan kerja fisik adalah kebersihan, penerangan, udara, suara, keamanan,
dan tata ruang kantor. Lingkungan kerja fisik yang tersusun dengan rapi dan
suasana yang kondisif tentunya menyebabkan guru merasa nyaman ketika
menjalankan tugasnya dan bersemangat dalam bekerja sehingga kinerja guru
meningkat. Lingkungan kerja non fisik yaitu hubungan antara atasan dengan
bawahan dan hubungan kerja antar pegawai (guru). Hubungan kerja juga dapat
mempengaruhi kinerja guru karena guru akan nyaman bekerja ketika hubungan
antar sesama pegawai di sekolah harmonis.
Kegiatan pendidikan yang dilakukan di tingkat operasional, guru merupakan
penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional,
instruksional dan eksperiensial. Selain dengan tugas utamanya sebagai pendidik di
sekolah, guru melakukan tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan,
pengajaran dan latihan. Semua kegiatan itu sangat terkait dengan upaya
36
pengembangan para peserta didik melalui keteladanan, penciptaan lingkungan
pendidikan yang kondusif, membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.
Dengan perkembangan dan tuntutan yang berkembang dewasa ini, peran-peran
guru mengalami perluasan yaitu sebagai : pelatih (coach), konselor, manajer
pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar dan pengarang. Sebagai pelatih
(coach), guru memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik
untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sebagai latihan untuk
mencapai hasil pembelajaran optimal. Sebagai konselor, guru menciptakan satu
situasi interaksi dimana peserta didik melakukan perilaku pembelajaran dalam
suasana psikologis yang kondusif dengan memperhatikan kondisi setiap peserta
didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer
pembelajaran, guru mengelola keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan
mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai
partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tatapi juga berperilaku
belajar melalui interaksinya dengan peserta didik. Sebagai pemimpin, guru
menjadi seseorang yang menggerakkan peserta didik dan orang lain untuk
mewujudkan perilku pembelajaran yang efektif. Sebagai pembelajar, guru secara
terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta
meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru secara kreatif dan
inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan
tugasnya.
Kinerja guru bisa dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam
standar kompetensi apabila mereka memilliki dukungan/dorongan yang kuat dari
37
dirinya sendiri. Tanpa adanya dukungan atau dorongan yang timbul dari diri
sendiri tidak akan mungkin bisa dicapai hasil yang baik. Dukungan /dorongan
disebut juga dengan motivasi, karena pengertian motivasi sendiri adalah
dorongan/daya penggerak seseorang untuk berbuat sesuatu. Motivasi sangat
berpengaruh terhadap setiap tindakan sehingga tercapai hasil yang maksimal. Jadi
motivasi merupakan faktor penting yang harus ada dalam pencapaian kinerja,
karena motivasi merupakan daya penggerak yang dapat menyebabkan seseorang
bertindak untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan salah satu faktor yang
turut menentukan keefektifan kerja. Penghargaan dapat berupa pujian, surat
penghargaan, dan bentuk lainnya. Dalam skala yang lebih luas, bentuk
penghargaan sebagaimana yang telah dikemukakan diatas agar dapat
meningkatkan motivasi kerja guru.
Adanya motivasi yang tinggi dan lingkungan kerja yang nyaman maka
kinerja dapat dicapai secara optimal sesuai yang diinginkan khususnya dalam
pelajaran ekonomi/akuntansi. Guru yang bersemangat dalam mengajar terkihat
dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya yang tinggi dalam
memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini berdampak pada
hasil akhir mampu menciptakan kinerja yang baik.
Berdasarkan teori diatas dapat dikemukakan bahwa terdapat pengaruh antara
motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang.
Motivasi Kerja (X1) Indikatornya:
Ketekunan 1. Keuletan 2. Kemandirian 3. Keyakinan 4. Kreatif
(Sardiman : 2001)
Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi (Y)
Indikatornya :
1. Pembuatan perencanaan pembelajaran
2 l k
38
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
2.5 HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha 1 : Ada pengaruh positif signifikan antara motivasi kerja dan lingkungan
kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten
Semarang.
Ha 2 : Ada pengaruh positif signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja
guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
Ha 3 : Ada pengaruh positif signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja
guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
Lingkungan Kerja (X2) Indikatornya :
1. Lingkungan Fisik 2. Lingkungan Non Fisik
(psikologis) (Wijiyanti : 1990)
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi/akuntansi dari 16
SMA yang ada di Kabupaten Semarang sebanyak 46 orang dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.1 : Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru No Nama Sekolah Jumlah guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
SMAN 1 GETASAN SMAN 1 PABELAN SMAN 1 AMBARAWA SMAN 1 BRINGIN SMAN 1 BERGAS SMAN 1 UNGARAN SMAN 2 UNGARAN SMAN 1 TUNTANG SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA SMA ISLAM SUDIRMAN BRINGIN SMA KANISIUS BHAKTI AWAM SMA KARTIKA IV-1 BANYU BIRU SMA MUHAMMADIYAH SUMOWONO SMA TAMAN MADYA AMBARAWA SMA TUNAS PATRIA UNGARAN SMA VIRGO FIDELIS JUMLAH
2 3 3 4 3 5 5 4 4 1 1 3 2 1 3 2 46
Sumber: Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang
3.2 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
(Arikunto 2006: 118)
1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel Bebas atau independent variable yang terdiri dari :
a. Motivasi kerja guru (X1) dengan indikator :
1) Ketekunan
39
2) Keuletan
3) Kemandirian
4) Keyakinan
5) Kreatif
b. Lingkungan kerja (X2) dengan indikator :
1) Lingkungan kerja fisik
2) Lingkungan kerja non- fisik (psikologis)
2. Variabel Terikat (Dependent variable)
Variabel terikat adalah yang timbul dalam hubungan yang fungsional atau
sebagai pengaruh variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) adalah
Kinerja guru dengan indikator:
1) Pembuatan perencanaan pembelajaran
2) Pelaksanaan pembelajaran
3) Pelaksanaan evaluasi
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Metode Kuesioner ( Angket )
Kuesioner atau angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kinerja guru. Jenis angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup (close form question), yaitu
kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga responden dalam
memberikan jawaban tinggal memlilih. Penggunaan angket diharapkan akan
memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban karena alternatif
40
jawaban telah tersedia sehingga untuk menjawabnya hanya memerlukan waktu
singkat. Pada setiap item soal disediakan 5 pilihan jawaban dengan skor masing-
masing sebagai berikut:
1) Jawaban A dengan skor 5
2) Jawaban B dengan skor 4
3) Jawaban C dengan skor 3
4) Jawaban D dengan skor 2
5) Jawaban E dengan skor 1
2. Metode D okumentasi
Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang
daftar SMA di kabupaten semarang dan daftar guru ekonomi/akuntansi yang
menjadi populasi dalam penelitian ini.
3.4 Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahhan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan analisa butir tersebut dengan skor-skor yang ada di
kolerasikan dengan menggunakan rumus kerelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson.
Rumus :
41
( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X = Skor tiap butir soal Y = Skor total yang benar dari tiap subjek N = Jumlah subjek
(Arikunto, 2006: 170)
Selanjutnya rxy yang diperoleh (rhitung) untuk masing-masing soal,
dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment dengan taraf signifikan 5%.
Apabila rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid, sebaliknya apabila rhitung <
rtabel, maka instrument tersebut dikatakan tidak valid. Dalam penghitungannya,
akan dibantu oleh program SPSS for windows release 12.
Berdasarkan hasil uji coba validitas pada angket penelitian kepada 10
responden (mahasiswa) dengan 55 butir pertanyaan didapatkan hasil bahwa 54
butir pertanyaan valid dan sisanya 1 butir pertanyaan dinyatakan tidak valid,
sehingga butir soal yang tidak valid ini didrop. Hasil perhitungan validitas angket
penelitian diketahui bahwa dari 55 butir angket yang diuji terdapat 1 butir angket
yang tidak valid yaitu nomor 22 karena memiliki nilai rxy = 0,050 < rtabel = 0,632.
Selanjutkan butir angket yang tidak valid tersebut tidak diikutsertakan dalam
analisis data penelitian. Butir pertanyaan yang dapat dinyatakan valid digunakan
sebagai instrumen penelitian, sedangkan butir pertanyaan yang tidak valid
dibuang, atau tidak digunakan sebagai instrumen penelitian karena setiap
indikator telah terwakili oleh butir pertanyaan yang dinyatakan valid. Butir
pertanyaan dikatakan valid karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rxy
42
hitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,805>0,632 untuk jumlah responden 10 pada
signifikansi 5% (lampiran 3: hal 93).
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2006: 178).
Untuk menguji reabilitas instrumen digunakan rumus Alpha
r11 = [)1( −k
k ] [1- 21
2
σ
σ∑ b ]
Keterangan : r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2∑ bσ = jumlah varians butir 2
1σ = varians total Selanjutnya hasil perhitungan r11 yang diperoleh untuk masing-masing soal
dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment taraf signifikan 5%. Jika r11
lebih besar atau sama dengan rtabel, maka item dari angket tersebut dapat dikatakan
reliable, dan sebaliknya jika r11 lebih kecil dari rtabel, maka item dari angket
tersebut dapat dikatakan tidak reliable. Dalam penghitungannya, akan diolah
dengan program SPSS for windows release 12.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket angket diperoleh r11> rtabel yaitu
0,987 > 0,632 untuk jumlah responden 10 dengan taraf signifikansi 5% dapat
disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian (lampiran 3: hal 94).
43
3.5 Metode Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode ini digunakan untuk mengkaji deskripsi motivasi kerja guru
akuntansi, lingkungan kerja, dan kinerja guru akuntansi. Variabel tersebut terdiri
dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut
dikembangkan menjadi instrumen (angket).
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data
sebagai berikut :
a. Membuat tabel distribusi angket
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan, dengan ketentuan mengubah skor kualitatif menjadi skor
kuantitatif dengan cara :
1) Jawaban A diberi skor 5
2) Jawaban B diberi skor 4
3) Jawaban C diberi skor 3
4) Jawaban D diberi skor 2
5) Jawaban E diberi skor 1
c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut :
%100% XNn
=
(Ali, 1993 : 186) Keterangan : n = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah nilai ideal
44
Untuk nenentukan kategori persentase skor yang diperoleh pada masing-
masing variabel, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan angka persentase tertinggi
%100xmaksimalSkormaksimalSkor %100%100
55
=x
b. Menentukan angka persentase terendah
%100min
ximalSkor
maksimalSkor %20%10051
=x
c. Rentang persentase: 100% - 20% = 80%
d. Interval kelas persentase: 80% : 5 = 16%
Selanjutnya skor yang diperoleh (dalam persen) dengan analisis deskriptif
persentase dikonsultasikan dengan kriteria sebagai berikut:
Motivasi Kerja:
Persentase Kriteria >84% - ≤ 100% A (sangat tinggi) >68% - ≤ 84% B (tinggi) >52% - ≤ 68% C (sedang) >36% - ≤ 52% D (rendah) >20% - ≤ 36% E (sangat rendah)
Lingkungan kerja dan Kinerja guru:
Persentase Kriteria >84% - ≤ 100% A (sangat baik) >68% - ≤ 84% B (baik) >52% - ≤ 68% C (cukup baik) >36% - ≤ 52% D (kurang baik) >20% - ≤ 36% E (tidak baik)
45
2. Metode Analisis Statistik
a. Persamaan Garis Regresi Berganda
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas yaitu
motivasi kerja guru akuntansi dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas
terhadap kinerja guru akuntansi sebagai variabel terikat. Motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja guru akuntansi diperkuat oleh Robbins
dalam sobirin(2007), menyatakan kinerja merupakan hasil interaksi antara
motivasi dengan kemampuan seseorang yang tinggi kemampuannya tetapi
motivasinya rendah maka akan menghasilkan kinerja yang rendah. Sedangkan
sesorang yang mempunyai kemampuan tinggi dan motivasi tinggi akan
menghasilkan kinerja yang tinggi. Sehingga nilai koefisien b1 harus tidak sama
dengan nol yang berarti ada pengaruh X1 terhadap Y dengan nilai b1 bertanda
positif yang berarti pengaruh X1 terhadap Y berbanding lurus atau kenaikan nilai
X1 akan diikuti kenaikan nilai Y.
Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru akuntansi
diperkuat oleh Richard M Steets dalam Mujiati (2007) yang menyatakan iklim
organisasi adalah sifat-sifat atau ciri yang terdapat dalam lingkungan kerja yang
timbul karena kegiatan organisasi yang dilakukan secara sadar atau tidak yang
dianggap mempengaruhi perilaku atau kinerja. Sehingga nilai koefisien b2 harus
46
tidak sama dengan nol yang berarti ada pengaruh X2 terhadap Y dengan nilai b2
bertanda positif yang berarti pengaruh X2 terhadap Y berbanding lurus atau
kenaikan nilai X2 akan diikuti kenaikan nilai Y. Persamaan garis regresi
digunakan rumus:
Ŷ = αo + α1X1 + α2X2
Dimana :
Ŷ = Kinerja guru akuntansi
αo = Konstanta yang merupakan intersep garis antara X dengan Y
α1 = Koefisien perubah bebas antara X1 terhadap Y
α2 = Koefisien perubah bebas antara X2 terhadap Y
X1 = Motivasi kerja
X2 = Lingkungan kerja
(Sudjana, 2002: 348)
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi
penelitian memenuhi asumsi klasik yang Best Linier Unbias Estimator (BLUE).
Uji asumsi klasik ini menguji persamaan model regresi yang dapat menghasilkan
estimator linier yang baik dan tidak bias. Uji asumsi klasik digunakan untuk
memastikan bahwa model regresi berganda yang digunakan termasuk dalam
kriteria baik atau tidak dengan cara mengujinya terlebih dahulu dengan
47
menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas. Namun dalam penelitian ini tidak menggunakan uji
autokorelasi karena dalam penelitian ini tidak menggunakan data time series atau
data observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Maka
dalam penelitian ini menggunakan tiga asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji
multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005: 110).
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau melihat histrogam dari residunya. Untuk menguji
normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali,
2005:91). Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel
bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas.
Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance
Inflaction Factor (VIF) dan tolerence melalui SPSS. Model regresi yang bebas
multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerence diatas 0,1.
48
Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih di
bawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu
observasi ke observasi lain (Ghozali, 2005: 105). Untuk mengetahui gejala
heteroskedatisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui
SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot
dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y.
c. Uji hipotesis
1) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara simultan (Uji F)
Adalah untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
a) Merumuskan hipotesis statistik
Ho : β1 = β2 = 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama) tidak
signifikan terhadap Y.
Ho : β1 = β2 ≠ 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama- sama)
berpengaruh signifikan terhadap Y.
b) Kaidah pengambilan keputusan
1) Jika probabilitas < 0,05 ( menggunakan SPSS ) maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2) Jika probabilitas > 0,05 ( menggunakan SPSS )maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
49
2) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen.
a) Merumuskan hipotasis statistik
(1) Ho : β1 = 0, 1 = X1, X2, artinya X1 dan X2 seara parsial (sendiri-
sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
(2) Ha : β1 ≠ 0, 1 = X1, X2, artinya X1 dan X2 seara parsial (sendiri-
sendiri) berpengaruh signifikan terhadap Y.
b) Kaidah pengmbilan keputusan
(1) Jika probabilitas <0,05 ( menggunakan SPSS )maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
(2) Jika probabilitas >0,05 ( menggunakan SPSS ) maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja,
lingkungan kerja dan kinerja guru SMA di Kabupaten Semarang. Gambaran dari
masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja (X1),
lingkungan kerja (X2) dan kinerja guru (Y) SMA di Kabupaten Semarang dapat
diketahui dari analisis deskriptif persentase sebagai berikut:
1. Motivasi Kerja
Gambaran tentang motivasi kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru
diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Jawaban Motivasi Kerja Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
22 19 4 1 0
47.83% 41.30% 8.70% 2.17% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
50
51
Lebih jelasnya hasil penelitian tentang motivasi kerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dapat disajikan secara grafis
dengan diagram batang berikut ini :
Gambar 4.1. Distribusi Kategori Motivasi Kerja Guru
Berdasarkan gambar 4.1 di atas terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang memiliki motivasi kerja dalam kategori sangat
tinggi (47,83%), yang memiliki motivasi kerja tinggi (41,30%), yang memiliki
motivasi sedang (8,70%) dan yang memiliki motivasi kerja rendah (2,17%). Dari
hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa secara umum motivasi kerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang tinggi. Lebih jelasnya,
tingginya motivasi kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
tersebut dapat dilihat dari deskripsi tiap indikator yang terdiri dari ketekunan,
keuletan, kemandirian, keyakinan dan kreatif berikut ini:
52
1) Ketekunan
Ketekunuan guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Jawaban Ketekunan Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
0 27 17 2 0
0.00% 58.70% 36.96% 4.35% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa paling banyak guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang memiliki ketekunan yang
masuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 58,70%. Dari hasil tersebut dapat
dijelaskan bahwa secara umum bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang sudah giat bekerja mereka telah mampu menyelesaikan
tugas-tugas dengan baik, mereka juga aktif dalam mengikuti kegiatan baik di
sekolah maupun di luar sekolah seperti MGMP.
2) Keuletan
Keuletan guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Jawaban Keuletan Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
29 10 4 3 0
63.04% 21.74% 8.70% 6.52% 0.00%
Jumlah 46 100,00%
53
Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa paling banyak guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang memiliki keuletan yang masuk
dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 63,04%. Dari hasil tersebut dapat
dijelaskan bahwa secara umum bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang ulet dan tidak mudah putus asa/tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tugas yang ada, guru juga mencari berbagai informasi untuk
menyelesaikan tugas yang ada.
3) Kemandirian
Kemandirian guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Kemandirian Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
24 17 4 1 0
52.17% 36.96% 8.70% 2.17% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa paling banyak guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang memiliki kemandirian yang masuk dalam kategori
sangat tinggi yaitu sebesar 52,17%. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa
secara umum guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang telah mampu
menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa menggantungkan orang lain, serta mampu
menyelesaikan tugasnya tepat pada waktunya.
54
4) Kreatif
Kreatif guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Kreatif Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
26 11 8 1 0
56.52% 23.91% 17.39% 2.17% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang yang kreatif masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu
sebesar 56,52%. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa secara umum guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang sudah kreatif mereka senang
menemukan hal-hal yang baru dan senang menyelesaikan soal-soal yang sulit.
5) Keyakinan
Keyakinan guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Keyakinan Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
55
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
14 21 7 3 1
30.43% 45.65% 15.22% 6.52% 2.17%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa paling banyak guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang memiliki keyakinan yang masuk dalam kategori
tinggi yaitu sebesar 45.65%. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa secara
umum guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang telah mampu
bekerja keras untuk mencapai prestasi sekolah yang optimal, serta mampu
memberikan pendapat bagi sekolah yang dirasa benar.
2. Lingkungan Kerja
Gambaran tentang lingkungan kerja guru SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Lingkungan Kerja Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
31 13 2 0 0
67.39% 28.26% 4.35% 0.00% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Lebih jelasnya hasil penelitian tentang lingkungan kerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dapat disajikan secara grafis
dengan diagram batang berikut ini :
56
Gambar 4.2. Distribusi Kategori Lingkungan Kerja Guru
Berdasarkan gambar 4.2 di atas terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang sudah berada dalam kondisi lingkungan kerja yang
sangat baik yaitu dalam kategori sangat tinggi (67,39%), yang berada dalam
kondisi lingkungan kerja baik (28,26%), yang berada pada kondisi cukup baik
(4,35%). Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa secara umum kondisi
lingkungan kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang sudah
sangat baik. Lebih jelasnya kenapa kondisi lingkungan kerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang sudah sangat baik dapat dilihat
dari deskripsi tiap indikator yang terdiri dari lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik (psikologis) berikut ini :
1) Lingkungan Fisik
Hasil penelitian kondisi lingkungan fisik pada guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang berdasarkan jawaban angket dari masing-masing
guru diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut:
57
Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Lingkungan Fisik Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
22 15 7 2 0
47.83% 32.61% 15.22% 4.35% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa kondisi lingkungan kerja secara fisik
guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang sudah berada pada kondisi
sangat baik yaitu dalam kategori sangat baik sebesar 47,83%. Dari hasil tersebut
dapat dijelaskan bahwa secara umum bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang telah berada pada kondisi lingkungan kerja yang baik yaitu
mereka berada di sekolah yang selalu bersih. Ruangan tempat Bapak/Ibu guru
selalu terang baik dari cahaya matahari maupun lampu dan pertukaran udara di
ruangan juga baik. Tempat kerja Bapak/Ibu guru tenang dan nyaman. Keamanan
di sekolah secara umum juga sangat baik. Tata ruang kantor tertata dengan rapi
sehingga memudahkan para guru dalam bekerja.
2) Lingkungan Non Fisik (psikologis)
Hasil penelitian kondisi lingkungan non fisik pada guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang berdasarkan jawaban angket
dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut:
58
Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Lingkungan Non Fisik Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
36 8 2 0 0
78.26% 17.39% 4.35% 0.00% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa kondisi lingkungan kerja non fisik
guru ekonomi/akuntansi sangat baik yaitu berada dalam kategori sangat baik
sebesar 78,26%. Secara umum kondisi lingkungan non fisik (psikologis) sudah
baik dimana terlihat dari hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru yang
terjalin dengan baik. Hubungan kerja antar guru/teman sejawat juga baik
(harmonis).
3. Kinerja Guru
Gambaran tentang kinerja guru SMA di Kabupaten Semarang berdasarkan
jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti terangkum pada
tabel berikut :
Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Kinerja Guru Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
33 10 3 0 0
71.74% 20.74% 6.52% 0.00% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah Lebih jelasnya hasil penelitian tentang kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang dapat disajikan secara grafis dengan diagram
batang berikut ini :
59
Gambar 4.3. Distribusi Kategori Kinerja Guru
Berdasarkan gambar 4.3 di depan menunjukkan bahwa sebagian besar guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang memiliki kinerja yang masuk
dalam kategori sangat baik (71,74%) yang memiliki kinerja baik (21,24%), guru
yang memiliki kinerja cukup baik (6,52%). Dengan demikian secara umum dapat
dijelaskan bahwa kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
sudah baik. Lebih rinci hal tesebut dapat dilihat dari hasil deskripsi tiap indikator
kinerja guru yang terdiri dari pembuatan rencara pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi berikut ini :
1) Pembuatan Rencana Pembelajaran
Hasil penelitian yang menjelaskan tentang pembuatan rencana
pembelajaran pada guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut:
60
Tabel 4.11. Distribusi Jawaban Pembuatan Rencana Pembelajaran Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
31 12 2 1 0
67.39% 26.09% 4.35% 2.17% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang dalam pembuatan rencana pembelajaran sudah baik yaitu
berada pada kategori sangat baik 67,39%. Kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA
di Kabupaten Semarang dalam pembuatan rencana pembelajaran sudah baik, para
guru selalu membuat perangkat pembelajaran seperti program semester, dan
program tahunan. Guru juga merencanakan pengelolaan KBM dengan baik.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil penelitian yang menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran pada
guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang berdasarkan jawaban
angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel
berikut:
Tabel 4.12. Distribusi Jawaban Pelaksanaan Pembelajaran Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52% >20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
32 9 5 0 0
69.57% 19.57% 10,87% 0.00% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
61
Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang dalam pelaksanaan pembelajaran sudah baik yaitu berada
pada kategori sangat baik 69,57%. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan materi yang diajarkan, guru juga menggunakan media
dan sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3) Pelaksanaan Evaluasi
Hasil penelitian yang menjelaskan tentang pelaksanaan evaluasi pada guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang berdasarkan jawaban angket
dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.13. Distribusi Jawaban Pelaksanaan Evaluasi Rentang Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
>84% - ≤100% >68% - ≤84% >52% - ≤ 68% >36% - ≤52%
>20% - ≤36%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
32 13 0 1 0
69.57% 28.26% 0.00% 2.17% 0.00%
Jumlah 46 100,00% Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang dalam pelaksanaan evaluasi sudah baik yaitu berada pada
kategori sangat baik 69,57%. Guru mengadakan uji awal sebelum KBM di mulai
dan mengevaluasi pada akhir topik pelajaran. Guru menilai siswa di lihat dari
kemampuan kognitif dan afektif dari siswa.
4.1.2 Metode Analisis Statistik
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas data ini menggunakan rumus kolmogorov-smirnov dengan
perhitungan komputasi SPSS for windows relase 12 sebagai berikut:
62
Tabel 4.14 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MOTIVASI
KERJA LINGKUNGA
N KERJA KINERJA
GURU N 46 46 46
Mean 70,15 73,13 88,70Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9,973 9,094 10,375Absolute ,128 ,165 ,163Positive ,077 ,121 ,138
Most Extreme Differences
Negative -,128 -,165 -,163Kolmogorov-Smirnov Z ,871 1,118 1,106Asymp. Sig. (2-tailed) ,434 ,164 ,173
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa harga kolmogorov-smirnov
untuk variabel motivasi kerja sebesar 0,871 dengan probabilitas 0,434 lebih besar
dari 0,05, dengan demikian menunjukkan bahwa data variabel motivasi kerja guru
ekonomi/akuntansi tersebut berdistribusi normal. Variabel lingkungan kerja
diperoleh harga klomogorov-smirnov sebesar 1, 118 dengan probablilitas 0,164
lebih besar dari 0,05, dengan demikian data lingkungan kerja berdistribusi normal,
dan untuk variabel kinerja guru diperoleh harga klomogorov-smirnov sebesar 1,
106 dengan probablilitas 0,173 lebih besar dari 0,05, dengan demikian data
kinerja guru juga berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
63
Observed Cum Prob
1,0,8,5,30,0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1,0
,8
,5
,3
0,0
Gambar 4.4. P-P Plot Kenormalan Data
4.1.2.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan dua prediktor yaitu motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja
(X2) terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi (Y). Model regresi ini dapat
digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara motivasi kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi. Berikut hasil analisis
regresi linier berganda:
Tabel 4.15. Koefisien Regresi
Model 1
(Constant) X1 X2 Unstandardized Coefficients
B 15.688 .371 .642
Std. Error 6.992 .116 .127Standardized Coefficients Beta .357 .563
Sumber : Data Penelitian, Diolah
64
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier ganda dengan
menggunakan program komputasi SPSS for windows relase 12 diperoleh
persamaan regresi : Y= 15,688 + 0,371X1 + 0,642X2. Persamaan regresi tersebut
mempunyai makna sebagai berikut:
Model regresi tersebut mengandung arti bahwa:
a. Setiap terjadi kenaikan satu skor motivasi kerja (X1) akan diikuti kenaikan
kinerja guru sebesar 0,371 apabila variabel lainnya dianggap tetap
b. Setiap terjadi kenaikan satu skor lingkungan kerja (X2) akan diikuti kenaikan
kinerja guru sebesar 0,642 apabila variabel lainnya dianggap tetap
c. Setiap terjadi kenaikan satu skor motivasi kerja dan lingkungan kerja akan
diikuti kenaikan kinerja guru sebesar 15,688 apabila variabel lainnya
dianggap tetap
4.1.3 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi
penelitian memenuhi asumsi klasik yang Best Linier Unbias Estimator (BLUE).
Uji asumsi klasik ini menguji persamaan model regresi yang dapat menghasilkan
estimator linier yang baik dan tidak bias. Uji asumsi klasik digunakan untuk
memastikan bahwa model regresi berganda yang digunakan termasuk dalam
kriteria baik atau tidak dengan cara mengujinya terlebih dahulu dengan
menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
4.1.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi secara sempurna antar variabel
65
bebas (independen) (Ghozali, 2005: 57). Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk menguji ada tidaknya penyimpangan multikolinieritas dalam suatu
persamaan regresi adalah dengan melihat nilai VIF dan toleransi pada suatu model
regresi. Menurut, Ghozali (2005: 57), suatu model regresi yang tidak terjadi gejala
multikolinieritas jika memiliki nilai toleransi lebih dari 0,1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) kurang dari 10. Berikut ini disajikan nilai VIF dan nilai
toleransi yang diperoleh dalam model.
Tabel 4.16. Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF) Variabel bebas toleransi VIF Motivasi kerja (X1) Lingkungan kerja (X2)
0,526 0,526
1,900 1,900
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan program SPSS,
didapatkan besarnya nilai toleransi masing-masing variabel yang lebih dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.
4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Secara grafis dapat dilihat dari Multivariate Standardized Scatterplot.
Dasar pengambilannya apabila sebaran nilai residual terstandar tidak membentuk
pola tertentu namun tampak random dapat dikatakan bahwa model regresi bersifat
homogen atau tidak mengandung heteroskedastisitas. Pada gambar terlihat bahwa
titik-titik tersebar di sekitar nol pada sumbu vertikal dan tidak membentuk pola
tertentu atau terlihat acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas. Secara statistik uji heteroskedastisitas dapat di
lihat dari tabel coefficients apabila nilai koefisien parameter beta tidak signifikan
atau lebih besar dari 0,05 maka regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas
66
dengan uji park. Berdasarkan lampiran 12 (hal: 109) pada tabel coefficients(a)
dapat di lihat nilai beta pada motivasi kerja sebesar 0,357 lebih besar dari 0,05 dan
nilai beta dari lingkungan kerja sebesar 0,563 lebih besar dari 0,05 maka dalam
model regresi tersebut tidak terdapat problem heteroskedastisitas. Lebih jelasnya
pola scatter plot dari hasil perhitungan diperlihatkan di bawah ini.
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Guru
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
et R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Gambar 4.5 Scatterplot
Berdasarkan ketiga pengujian asumsi klasik di atas menunjukkan bahwa
model regresi berganda yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan asumsi
klasik sehingga efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel
penelitian.
67
4.1.4 Pengujian Hipotesis
4.1.4.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi
ganda menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 12 diperoleh
hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.17. Hasil Analisis Varian (ANOVA)
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3490.904 2 1745.452 55.479 .000(a) Residual 1352.835 43 31.461 Total 4843.739 45
Sumber : Data Penelitian, diolah
Hasil analisis pada tabel di atas diperoleh F hitung = 55,479 dengan harga
signifikansi sebesar 0,000. Harga signifikansi kurang dari 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh tersebut signifikan. Maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama atau simultan ada pengaruh
yang signifikan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
Derajat hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan
kinerja guru ekonomi/akuntansi secara bersama-sama atau secara simultan dapat
diketahui dari harga korelasi secara simultan atau R. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 12
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.18. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .849(a) .721 .708 5.60904
Sumber : Data Penelitian, diolah
68
Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi secara
simultan (R) sebesar 0,849. Besarnya pengaruh motivasi kerja dan lingkungan
kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi dapat diketahui dari harga
koefisien determinasi simultan (R2) sebesar 0,708. Dengan demikian
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama
mempengaruhi kinerja guru sebesar 70,8% dan sisanya yaitu 29,2% dari kinerja
guru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji
keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu motivasi kerja dan
(X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y). Berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan program komputasi SPSS for windows relase 12
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.19. Hasil Uji t
Model 1
(Constant) X1 X2 T 2.244 3.210 5.069Sig. .030 .003 .000Correlations Zero-order .744 .809 Partial .440 .612 Part .259 .409
Sumber : Data Penelitian, diolah
1) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel 19
di atas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi kerja diperoleh thitung = 3,210
dengan harga signifikansi 0,003 karena harga signifikansi yang diperoleh kurang
69
dari 0,050 (0,003<0,050) maka menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh
tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) maka Ha1 diterima.
2) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel
19 di depan menunjukkan bahwa untuk variabel lingkungan kerja diperoleh thitung
= 5.069 dengan signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi yang diperoleh
kurang dari 0,05 (0,000<0,050) hal ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh
tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel lingkungan kerja (X2) juga
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) maka Ha2 diterima.
Hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for
Windows release 12 seperti terangkum pada tabel 19 diperoleh kofisien korelasi
parsial antara motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar 0,440 dan kofisien
korelasi parsial antara lingkungan kerja dengan kinerja guru sebesar 0,612.
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) dari
masing-masing variabel tersebut. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja guru r2 (0,440) atau 19,36% dan besarnya pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja guru r2 (0,612) atau 37,45%. Hal ini berarti
bahwa variabel lingkungan kerja memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
kinerja guru dibandingkan dengan variabel motivasi kerja. Dari hasil tersebut
70
diketahui pula bahwa selain motivasi kerja dan lingkungan kerja, kinerja guru
juga dipengaruhi faktor lain.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan penyajian data sebagai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, maka penulis dalam pembahasan ini akan membahas hasil penelitian
sesuai dengan permasalahan yang penulis ajukan. Pembahasan ini merupakan
jawaban atas permasalahan, sehingga dapat diketahui gambaran tentang motivasi
kerja, kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang dan adakah pengaruh antara variabel bebas (motivasi kerja
dan lingkungan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang), serta seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten
Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa keeratan
hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan kinerja guru dapat
diketahui dari koefisien korelasi secara parsial yang dibuktikan dari hasil uji t
yang memperoleh t hitung yang memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
secara simultan yang dibuktikan dengan uji F yang memperoleh F hitung yang
memiliki signifikansi kurang dari 0,05. Dari hasil perhitungan menunjukkan
bahwa koefisien korelasi (R) antara motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan
kinerja guru adalah 0,849. Harga koefisien korelasi yang bertanda positif tersebut
menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel motivasi kerja dan
lingkungan kerja dengan kinerja guru. Sedangkan besarnya pengaruh secara
71
parsial antara motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi adalah
sebesar 0.440 atau 19,36% sedangkan lingkungan kerja berpengaruh sebesar
0,612 atau 37,45%. Maka semakin baik motivasi kerja dan lingkungan kerja akan
meningkatkan kinerja guru dan sebaliknya.
Besarnya pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
guru dapat dilihat dari koefisien determinasi ganda (R2) yaitu 0,708 atau sebesar
70,8%, hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja guru. Sedangkan sisanya yaitu
29,2% dari kinerja guru ditentukan oleh variabel lain selain motivasi kerja dan
lingkungan kerja yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Diantara motivasi kerja
dan lingkungan kerja ternyata yang memberikan pengaruh paling besar terhadap
kinerja guru adalah lingkungan kerja yaitu sebesar 37,45%. Lingkungan kerja
merupakan faktor ekstenal yang mempengaruhi kinerja guru ekonomi/akuntansi
SMA di Kabupaten Semarang. Lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja
seseorang , hal ini dikarenakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman akan
mendukung kinerja guru. Lingkungan kerja disini adalah lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non fisik (psikologis). Kinerja guru ekonomi/akuntansi
tercapai secara optimal karena faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
memberikan pengaruh yang positif. Lingkungan kerja mempengaruhi kinerja guru
ekonomi/akuntansi. Lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan tenang akan
memberikan rasa senang kepada guru . Lingkungan kerja non fisik adalah
hubungan antara kepala sekolah dan guru, hubungan antar sesama guru atau
teman sejawat. Timpe (1992: 3) menyatakan bahwa lingkungan kerja yang
72
menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk menghasilkan
kinerja puncak, tetapi untuk menciptakan kinerja puncak yaitu memiliki
keterampilan dan motivasi yang tinggi, lingkungan kerjanya harus yang kondusif.
Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten
Semarang, walaupun pengaruhnya tidak sebesar lingkungan kerja yaitu hanya
sebesar 19,36%. Motivasi kerja adalah faktor internal dari seseorang yang
mempengaruhi kinerjanya. Motivasi merupakan pendorong untuk menggerakan
seseorang mengerjakan sesuatu. Dengan motivasi kerja yang tinggi maka guru
akan lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal tersebut
didukung pendapat Pandji (1998:35) yang menyatakan motivasi kerja merupakan
kondisi psikologis yang mendorong seseorang atau pegawai untuk melaksanakan
usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi ataupun individu. Maka
dengan motivasi kerja yang tinggi individu akan lebih bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan pekerjaannya yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan hasil kerja atau kinerjanya.
Motivasi kerja guru ekonomi/akuntansi di Kabupaten Semarang sudah
cukup baik. Para guru dilihat dari indikator keuletan mereka tidak mudah putus
asa dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tugas yang berat. Berdasarkan
hasil penelitian keuletan dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 63,04%, dalam
kategori tinggi dan sedang adalah sebesar 21,74% dan 8,70%. Guru yang kurang
ulet berdasarkan hasil penelitian yaitu masuk dalam kategori rendah sebesar
6,52%. Guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang pada umumnya
mandiri, mereka menyelesaikan tugasnya sendiri dan tepat pada waktunya.
73
Indikator kemandirian yang ada pada kategori sangat tinggi sebesar 52,17%,
dalam kategori tinggi dan sedang sebesar 36,96% dan 8,70%. Berdasarkan hasil
penelitian guru yang kurang mandiri atau dalam kategori rendah sebesar 2,17%.
Guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang juga mempunyai
kreativitas yang tinggi mereka senang menemukan hal-hal yang baru dan senang
memecahkan masalah. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang ada dalam
kategori sangat tinggi sebesar 56,52% tetapi juga ada sebagian yang kurang
mempunyai kreativitas sebesar 2,17%. Sebagian dari mereka juga memiliki
kenyakinan yang tinggi mereka akan berusaha mempertahankan pendapatnya
yang mereka rasa itu benar dan mereka juga percaya diri, hal ini terlihat dari
indikator kenyakinan dalam kategori tinggi sebesar 45,65% dan yang sangat
rendah sebesar 8,70% jadi guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
belum semuanya bisa berpendapat dan mempertahankan pendapatnya. Pada
kenyataannya guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dilihat dari
indikator ketekunan masih kurang optimal hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
yang ada pada kategori sangat baik sebesar 0,00% walaupun pada kategori baik
sebesar 58,70%, dalam kategori cukup baik sebesar 32,61% dan pada kategori
kurang baik dan tidak baik adalah sama sebesar 4,35%.
Secara nyata motivasi kerja dari dulu di SMA Kabupaten Semarang dapat
ditunjukkan dari perilakunya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
diketahui bahwa perilaku guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
dalam melaksanakan pekerjaannya telah menunjukkan ketekunan dan
keuletan,kemandirian, kreatif dan keyakinan atas pekerjaannya yang tinggi. Hal
74
tersebut didukung pendapat Sardiman (2007:83) yang menyatakan bahwa
motivasi yang ada pada diri setiap orang yang tinggi dapat dilihat dari
ketekunannya dalam menghadapi tugas pekerjaannya (suka bekerja keras, terus
menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), ulet
menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa), menunjukkan minat untuk sukses
dan lebih senang bekerja secara mandiri.
Lingkungan kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
pada kenyataannya sudah baik. Pada umumnya kondisi lingkungan kerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang sudah nyaman dan tenang untuk
tempat KBM dan dapat meoptimalkan kinerja gurunya. Lokasi sekolah sebagian
besar berada tidak terlalu dekat dengan jalan raya sehingga suasana sekolah tidak
bising, tapi masih ada sedikit sekolah yang berada di dekat jalan raya. Kondisi
udara sekolah-sekolah di Kabupaten semarang pada umumnya tidak terlalu panas
sehingga KBM berjalan lancar walaupun ada sekolah yang ada di daerah yang
udaranya panas seperti di Ungaran, Bergas dan Ambarawa. Kebersihan di
lingkungan kerja terjaga dengan baik karena setiap hari dibersihkan oleh petugas.
Sekolah juga selalu aman karena dijaga oleh satpam walaupun ada sekolah yang
belum ada satpamnya. Tata ruang kantor di sekolah juga rapi sehingga
memudahkan guru dalam menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja fisik yang
masuk dalam kategori sangat baik sebesar 47,83% dan dalam kategori baik adalah
sebesar 32,61%. Tetapi masih ada yang berada pada lingkungan yang cukup dan
kurang baik dengan presentase 15,22% dan 4,35%.
75
Lingkungan kerja non fisik pada umumnya baik hubungan antara kepala
sekolah dan guru terjalin harmonis. Hubungan antar sesama guru dan anggota
lainnya di sekolah juga terjalin dengan baik yang akan menambah semangat untuk
bekerja sehingga kinerja guru juga meninggkat. Lingkungan kerja non fisik dalam
kategori sangat baik dengan presentase 78,26%, dalam kategori baik dengan
presentase 17,39% dan dalam kategori cukup baik presentase sebesar 4,35%.
Kondisi lingkungan kerja non fisik yang ada pada guru ekonomi/akuntansi SMA
di Kabupaten Semarang sudah baik hal ini di tunjukkan dari hasil penelitian
bahwa distribusi jawaban responden yang masuk dalam kategori kurang baik dan
tidak baik adalah 0. Guru dapat bekerja dengan baik apabila didukung oleh
lingkungan kerja yang baik pula. Pada umumnya lingkungan kerja di Kabupaten
Semarang baik sehingga kinerja kinerja para guru meningkat.
Bagi seorang guru motivasi kerja yang tinggi sangat penting karena
kegiatan belajar mengajar akan berhasil secara baik jika guru tekun melaksanakan
pekerjaannya, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung secara mandiri. Maka antara motivasi kerja dan
lingkungan kerja keduanya secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
kinerja guru.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil
suatu simpulan sebagai berikut :
1) Secara bersama-sama motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang.
Besarnya pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang dapat diketahui dari harga
koefisien determinasi simultan (R2) sebesar 0,708. Maka dengan demikian
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-
sama mempengaruhi kinerja guru sebesar 70,8% dan sisanya yaitu 29,2% dari
kinerja guru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian
ini.
2) Ada pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi motivasi kerja seorang guru maka akan diikuti dengan
meningkatnya kinerja guru tersebut. Motivasi kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja dengan kontribusi 19,36%.
3) Ada pengaruh yang positif antara lingkungan kerja terhadap kinerja guru
ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang. Hal ini berarti bahwa
semakin baik lingkungan kerja seorang guru maka akan diikuti dengan
meningkatnya kinerja guru tersebut. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja dengan kontribusi 37,45%.
76
77
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai
berikut :
1) Motivasi kerja guru ekonomi/akuntansi SMA di Kabupaten Semarang
tergolong tinggi. Namun pada indikator yang menyangkut ketekunan masih
belum optimal karena pada kategori sangat baik sebesar 0,00% maka guru
harus giat bekerja dan aktif dalam kegiatan, baik dalam kagiatan organisasi di
sekolah maupun kegiatan di luar sekolah seperti musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP).
2) Lingkungan kerja pada indikator yang menyangkut lingkungan kerja fisik
yang masih berada dalam kategori cukup dan kurang adalah sebesar 15,22%
dan 4,35%. Dengan demikian lingkungan kerja guru perlu ditingkatkan secara
optimal dengan menciptakan suasana lingkungan kerja yang tenang dan
nyaman serta didukung oleh kebersihan lingkungan kerja yang baik sehingga
mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya.
3) Bagi peneliti nantinya yang akan mengambil tema tentang kinerja guru
diharapkan objek yang diteliti yaitu kepala sekolah dan para siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Anarogo. 1990. Manajemen Kepegawaian. Jakarta : Pustaka Dian
Anoraga, Panji. 1990. Psikologi dalam Perusahaan. Jakarta : Rineka Cipta
Anwar, M.I. 2003. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: PT. Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Asa’ad, Moh. 1995. Psikologi Industri. Jakarta : Liberty
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara
Danim, Sudaraman. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta
__________. 2005. Menjadi Komunitas Pembelajar. Jakarta : Bumi Aksara
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.
Gie, The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty
Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Joni, T.R. 1991. Kurikulum Inti Program Pendidikan Guru S1. Jakarta : LPTK
Kartono. 1982. Unsur Manusia dalam Perusahaan Modern. Jakarta : Pradnya Paramita
Kartono, Kartini. 1985. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri. Jakarta : CV. Rajawali
Kurniati, Laeli. 2007.” Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru di SMK N 1 Purbalingga” Skripsi S1. UNNES
78
79
Maftukhah, Nurul. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru dan Karyawan SMK Negeri 1 Bawang Banjarnegara” Skripsi S1 : UNNES
Mangkunegara, Anwar Prabu.1986. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Maryana, Ida. 2007.”Pengaruh Kepemimpinan kepala Sekolah dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Guru di SMP N 2 Ungaran”. Skripsi S1.UNNES
Moekijat. 2002. Tata Laksana Kantor. Bandung : Mandar Maju
Mujiati, Nok. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Magelang”. Tesis: UNNES
Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS & KBK. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nitisemito, Alex. 2004. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia
Peraturan Pemerintah. 2000. Pendidikan dan Pelatihan. Artikel http//www.Artikel.us/08.00.html
Reksohadiprodjo, Soekamto. 1991. Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE Robbins, Stephen P. 2006. Pelaku Organisasi Terjemahan Benyamin Molan.
Yogyakarta: PT. Indeks Gramedia Sangkoyo. 1991. Pengantar Arsitek. Jakarta: Erlangga
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Setiasih, Erlin. 2004. “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Semangat Kerja di Kantor PT. Barata Indonesia (Persero) Kota Tegal” Skripsi S1 : UNNES
Siagian, Sondang P. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sobirin. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK di Kabupaten Pemalang” Tesis : UNNES
Soedjiarto. 1993. Manajemen Kantor. Jakarta : CV. Rajawali
80
Soekidjo, Notoatmodjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta
---------------------------. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta:PT.Rineka Cipta
Steets, Richard N. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga
Sudarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju
Sudirman. 1981. Manajemen dan Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka
Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta : Hikayat Publishing
Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adietita Karya Nusa
Syamsudin. 1991. Manajemen Personalia. Jakarta : CV. Rajawali
Trianto. 2007. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Surabaya : Kesindo Utama
Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
________. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Kencana
Wijiyanti. 1990. Psikologi dalam Perusahaan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
LAMPIRAN 1
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA GURU EKONOMI/AKUNTANSI SMA
DI KABUPATEN SEMARANG
No Indikator No Item Jumlah 1.
2. 3.
Motivasi kerja A. Ketekunan
a. Giat bekerja b. Aktif dalam kegiatan
B. Keuletan a. Tidak mudah putus asa
C. Kemandirian a. Menyelasaikan tugas sendiri b. Menyelasaikan tugas tepat waktu
D. Kreatif a. Senang menemukan hal baru b. Senang memecahkan masalah (soal)
E. Keyakinan a. Mempertahankan pendapat b. Percaya diri
Lingkungan kerja A. Lingkungan Fisik
a. Kebersihan b. Penerangan c. Udara d. Suara e. Keamanan f. Tata ruang kantor
B. lingkungan Non Fisik (psikologis) a. Hubungan kerja antara kepala sekolah
dengan guru b. Hubungan kerja antar guru/teman
sejawat
Kinerja Guru A. Pembuatan Perencana Pembelajaran
a. Membuat rencana pembelajaran b. Merencana penggelolaan kegiatan c. Merencanakan penilaian prestasi
1,2 3,4,5,6 7,8 9 10 11,12 13 14,15 16,17 18,19 20,21 22,23 24,25 26,27 28 29,30,31 32,33,34,35 36,37,38 39 40,41
2 4 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 1 2
82
B. Pelaksanaan Pembelajaran a. Penggunaan metode pembelajaran b. Penggunaan media dan sumber/bahan
pembelajaran c. Kemampuan penggelolaan kelas
C. Pelaksanaan Evaluasi
a. Mengadakan uji awal b. Mengadakan evaluasi diakhir topik c. Cara mengevaluasi d. Menganalisis hasil evaluasi e. Tidak lanjut setelah pelaksanaan
evaluasi
42 43,44,45 46,47,48 49 50 51,52,53 54 55
1 3 3 1 1 3 1 1
83
LAMPIRAN 2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kepada
Yth. Bapak / Ibu Guru Ekonomi/Akuntansi SMA
Di Kabupaten Semarang
Di Tempat
Dengan hormat,
Dal;am rangka penyususnan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi SMA di
Kabupaten Semarang “, Saya bermaksud mengumpulkan data yang ada
hubungannya dengan judulo tersebut.
Untuk itu saya memohon Bapak/Ibu tidak keberatan untuk meluangkan waktu
guna mengisi atau menjawab angket yang saya berikan. Saya mohon jawaban
yang sejujur-jujurnya dan saya menjamin kerahasiaan jawaban tersebut.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih
.
September 2008
Peneliti
Sri Handayani
NIM. 3301404121
84
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA GURU EKONOMI/AKUNTANSI SMA
DI KABUPATEN SEMARANG
Nomor Responden :
Sekolah :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Masa Kerja : tahun
Golongan :
Status Jabatan : PNS / GTT
1. PETUNJUK
Mohon Bapak/Ibu memberi tanda check list (V) pada salah satu
alternative jawaban pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
85
No Pernyataan SL SR KD JR TP MOTIVASI KERJA (X1) A.KETEKUNAN a. Giat bekerja 1.
Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas-tugas dari Kepala Sekolah dengan baik
2. Bapak/Ibu selalu membimbing dan mengarahkan setiap siswa yang menghadapi masalah/kesulitan
b. Aktif dalam kegiatan 3. Bapak/Ibu mencari berbagai informasi
untuk menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan
4. Bapak/Ibu selalu aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi di sekolah
5.
Bapak/Ibu mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah guna mengembangkan ilmu pengetahuan yang diampu
6. Bapak/Ibu selalu mengikuti kegiatan MGMP
B. KEULETAN a. Tidak mudah putus asa 7. Saat berhadapan dengan tugas yang berat,
Bapak/Ibu lebih terdorong untuk bekerja lebih giat
8. Bapak/Ibu tidak mudah menyerah dalam menghadapi tugas yang ada
C. KEMANDIRIAN a. Menyelesaikan tugas sendiri 9. Bapak/Ibu menyelesaikan sendiri tugas-
tugas yang ada tanpa menggantungkan kepada orang lain
b. Menyelesaikan tugas tepat waktu 10. Bapak/Ibu selalu menyelesaikan tugas-
tugas yang ada sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
D. KREATIF a. Senang menemukan hal baru 11. Bapak/Ibu selalu berfikir inovatif dan
kreatif
12. Bapak/Ibu suka mencari hal-hal yang baru yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan
86
No Pernyataan SL SR KD JR TP b. Senang memecahkan masalah (soal) 13. Bapak/Ibu suka menyelesaikan soal-soal
yang sulit(menantang)
E. KEYAKINAN a. Mempertahankan pendapat 14. Dalam rapat di sekolah Bapak/Ibu selalu
mempertahankan pendapat yang Anda rasa benar
15. Bapak/Ibu memberikan saran/kritik terhadap kebijakan sekolah yang dirasa memberatkan guru
b. Percaya diri 16. Bapak/Ibu selama ini telah menunjukkan
prestasi yang baik dari hasil kerja yang telah dilakukan
17. Bapak/Ibu berusaha bekerja keras, karena merasa prestasi sekoloah belum optimal
LINGKUNGAN KERJA (X2) A. LINGKUNGAN FISIK a. Kebersihan 18. Ruang kelas/tempat kerja Bapak/Ibu selalu
dibersihkan oleh petugas
19. Perlengkapan kantor selalu dibersihkan b. Penerangan 20. Ruang kerja Bapak/Ibu selalu terang
karena ada cahaya metahari dari luar
21. Ruang kerja Bapak/Ibu selalu terang karena ada cahaya lampu
c. Udara 22. Pertukaran udara di ruang kelas/ruang
kerja Bapak/Ibu selalu lancar
23. Apakah AC/kipas angin di ruang kelas/ruang kerja Bapak/Ibu selalu dinyalakan
d. Suara 24. Suasana di tempat Bapak/Ibu bekerja
(sekolah) selalu tenang dan nyaman
25. Lingkungan sekitar/luar sekolah selalu tenang sehingga mendukung KBM
e. Keamanan 26. Sekolah selalu dijaga oleh satpam/petugas
keamanan selama 24 jam
87
No Pernyataan SL SR KD JR TP27. Benda berharga yang ditinggal di ruang
guru selalu aman
f. Tata ruang kantor 28. Penataan perlengkapan kantor/sekolah
selalu tertata dengan rapi
B. LINGKUNGAN NON FISIK (PSIKOLOGIS)
a. Hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru
29. Kepala sekolah dan guru ketika bertemu selalu saling menyapa
30. Kepala sekolah dan guru menyelesaikan tugas bersama-sama
31. Kepala sekolah selalu membantu apabila ada guru/karyawan terkena musibah
b. Hubungan kerja antar guru/teman sejawat
32. Sesama guru selalu terjalin komunikasi yang baik
33. Sesama guru/teman sejawat saling menyapa
34. Dalam menyelesaikan tugas di sekolah Bapak/Ibu selalu bekerja sama dengan teman sejawatnya
35. Sesama guru/teman sejawat selalu membantu apabila ada yang terkena musibah
KINERJA GURU (Y) A. PEMBUATAN RENCANA
PEMBELAJARAN
a. Membuat rencana pembelajaran 36. Bapak/Ibu selalu membuat perencanaan
pembelajaran setiap kali pertemuan
37. Bapak/Ibu selalu merencanakan tujuan pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran
38. Bapak/Ibu selalu membuat promes dan prota
b. Merencana penggelolaan kegiatan 39. Bapak/Ibu selalu merencanakan
penggelolaan KBM dengan baik, sehingga pembelajaran berlangsung dengan lancar
88
No Pernyataan SL SR KD JR TP c. Merencanakan penilaian prestasi 40. Bapak/Ibu selalu membuat perencanaan
dalam penilaian prestasi siswa
41. Bapak/Ibu mengadakan penilaian terhadap kesiapan siswa dalam menerima pelajaran/materi yang akan diberikan
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
a. Penggunaan metode pembelajaran 42. Bapak/Ibu selalu menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi dalam mengajar sehingga siswa mudah memahami materi yang disampaikan
b. Penggunaan media dan sumber/bahan pembelajaran
43. Bapak/Ibu selalu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan kemampuan serta minat siswa
44. Bapak/Ibu selalu menentukan bahan/sumber belajar untuk siswa
45. Bapak/Ibu selalu menggunakan fasilitas belajar yang ada di sekolah
c. Kemampuan penggelolaan kelas 46. Bapak/Ibu selalu menggelola kelas dengan
baik sehingga kegiatan belajar berjalan efektif
47. Bapak/Ibu melakukan kegiatan tanya jawab selama KBM berlangsung
48. Bapak/Ibu selalu melibatkan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar
C. PELAKSANAAN EVALUASI a. Mengadakan uji awal 49. Bapak/Ibu selalu mengadakan uji awal
kepada siswa sebelum KBM dimulai
b. Mengadakan evaluasi diakhir topik 50. Bapak/Ibu selalu mengadakan evaluasi
diakhir topik pelajaran
c. Cara mengevaluasi 51. Penilaian dilihat dari kemampuan kognitif
siswa
52. Penilaian dilihat dari kemampuan afektif siswa
89
No Pernyataan SL SR KD JR TP53. Penilaian dilihat dari kemampuan
psikomotorik siswa
d. Menganalisis hasil evaluasi 54. Bapak/Ibu selalu menganalisis hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan
e. Tidak lanjut setelah pelaksanaan evaluasi
55. Bagi para siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran dilakukan remedial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 UC-1 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4
2 UC-2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
3 UC-3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4
4 UC-4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4
5 UC-5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 UC-6 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
7 UC-7 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4
8 UC-8 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 5 5 5 4
9 UC-9 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3
10 UC-10 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 5 4 4 5 4ΣX 43 43 44 38 32 44 40 46 37 42 40 41 40 34 40 39 43 45 40ΣX2 191 195 200 154 116 198 172 218 147 182 170 179 168 126 174 165 193 207 162ΣXY 9109 9201 9293 8287 6667 9299 8721 9556 8018 8841 8738 8928 8657 7122 8257 8343 9184 9274 8321rxy 0.805 0.867 0.639 0.857 0.708 0.794 0.710 0.795 0.730 0.702 0.822 0.690 0.681 0.803 0.702 0.900 0.919 0.739 0.808
rtabel 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Validσb 0.68 1.12 0.71 1.07 1.51 0.49 1.33 0.71 1.12 0.62 1.11 1.21 0.89 1.16 1.56 1.43 0.90 0.50 0.22Σσb 49.29Σσt 1598.8r11 0.986
No. Angket
Val
idita
s
No
Rel
iabi
lita
s
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA PENELITIAN
No. Rsp
123456789
10
Val
idita
s
No
Rel
iabi
lita
s
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 394 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 3 5 4 4 3 2 4 5 4 3 3 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 5 5 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 5 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4
2 2 5 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3
5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 543 42 48 43 46 35 41 43 36 39 41 41 42 42 42 43 42 44 43 44
193 184 232 195 216 137 179 193 138 167 181 173 186 184 184 195 184 198 193 1988957 8957 9780 9130 9504 7371 8697 8862 7540 8153 8450 8353 8658 8680 8645 8978 8655 9054 8957 90880.962 0.954 0.050 0.681 0.752 0.725 0.718 0.684 0.780 0.950 0.648 0.686 0.695 0.848 0.742 0.917 0.772 0.782 0.962 0.9170.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid0.90 0.84 0.18 1.12 0.49 1.61 1.21 0.90 0.93 1.66 1.43 0.54 1.07 0.84 0.84 1.12 0.84 0.49 0.90 0.49
No Angket
123456789
10
Val
idita
s
No
Rel
iabi
lita
s
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Y Y2
4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 224 501763 3 3 4 5 4 4 4 5 5 2 5 5 4 4 4 206 424365 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 263 691695 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 264 696965 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 268 718244 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 223 497294 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 240 576004 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 227 515293 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 131 171615 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 242 58564
42 42 42 40 42 39 41 44 45 41 39 46 46 45 41 42 2288 537884182 182 182 170 186 159 175 198 211 175 159 220 220 211 171 1848642 8619 8642 8267 8920 8174 8449 9275 9613 8619 8173 9613 9613 9407 8316 86930.854 0.773 0.854 0.857 0.749 0.694 0.883 0.699 0.815 0.654 0.691 0.858 0.858 0.918 0.711 0.8870.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid0.62 0.62 0.62 1.11 1.07 0.77 0.77 0.49 0.94 0.77 0.77 0.93 0.93 0.94 0.32 0.84
No. Angket
Rumus :
KriteriaButir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.123456789
10Σ
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x=
x - 2 x - 2
=
Pada α = 5% dengan N= 10 diperoleh rtabel = 0,632
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid.
PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET PENELITIAN
X Y X2 Y2 XY4 224 16 501763 206 9 42436
1315
896618
5 263 25 691695 264 25 69696 1320
13404 223 16 49729 8925 268 25 71824
5 240 25 57600 12001135
3 131 9 17161 3935 227 25 51529
4 242 16 5856443 2288 191 537884
96810077
rxy
10 10077 43 2288
537884 2288
rxy 0.805
10 191 43 10
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyrΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
Rumus :
KriteriaApabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabelPerhitungan1. Varians total.
=
2. Varians Butir
= =
= =
= =
=
3. Koefisien reliabilitas
r11 =55 - 1
r11 =
Pada α = 5% dengan N = 10 diperoleh r tabel = 0.632Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN
σt2 = 10
10
537884 2288
1598.844
191.00 4310σb1
2 0.6810
195 4310 1.12
10σb2
2
Σσb2 49.29
18442
σb552 10
49.291598.844
0.8410
0.987
55 1 -
2
2
2
2
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11k
k
t
brσσ
( )
ΝΝ
ΣΥ−ΣΥ
=
22
2tσ
.
.
.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5
2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 4
3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
6 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4
7 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3
8 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5
9 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 2
10 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3
11 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
12 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
13 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4
15 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5
16 5 5 5 4 4 1 5 5 4 5 5 5
17 5 4 3 3 5 5 5 5 3 3 4 4
18 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4
19 5 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 3
20 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
21 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4
25 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
26 5 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 4
27 5 5 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
29 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3
32 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4
33 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3
34 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 3 3
35 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5
36 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
37 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4
38 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
39 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
40 4 5 4 4 3 2 5 5 4 4 5 5
41 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4
42 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
43 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3
44 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4
45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
46 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4ΣX 210 211 203 178 176 198 200 203 190 197 191 193ΣX2 210 211 203 178 176 198 200 203 190 197 191 193ΣXY 46727 47183 45254 39268 39267 43933 44668 45340 42942 44613 42888 43241rxy 0.718 0.783 0.607 0.486 0.616 0.382 0.676 0.612 0.621 0.683 0.724 0.654
rtabel 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Validσb
2 0.43 0.38 0.56 0.56 0.90 0.79 0.68 0.74 0.65 0.56 0.75 0.69
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
No BUTIR SOAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46ΣXΣX2
ΣXYrxy
rtabel
Kriteriaσb
2
No13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 1 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 1 3
4 3 2 5 5 5 4 5 5 5 1 3
4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 1 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 1 2
5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4
5 3 2 5 5 5 4 4 4 4 1 2
2 1 4 1 2 3 3 4 2 5 1 3
3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 0 4
4 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 1 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4
5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5
5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 1 5
3 5 3 1 5 2 2 5 3 5 1 5
5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 5
4 5 5 5 5 3 3 5 3 5 1 5
5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5
4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4
5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5
3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 1 4
5 2 2 4 3 5 5 5 5 5 3 5
5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4
3 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4
3 1 1 1 1 3 3 4 3 4 1 3
3 3 3 4 3 5 3 5 4 4 3 4
4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 1 3
3 3 2 2 3 3 3 5 3 5 1 4
4 4 4 3 3 4 4 5 3 5 1 5
5 3 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5
5 3 2 4 5 5 5 5 4 5 3 5
3 4 4 4 4 5 3 5 3 5 2 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 1 4
4 3 3 5 5 5 5 3 5 1 5 5
4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5
5 5 3 5 3 5 5 5 1 5 5 5
3 2 2 3 3 5 5 5 5 5 2 5
4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 4
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3188 162 157 180 190 197 190 217 192 215 115 194188 162 157 180 190 197 190 217 192 215 115 194
42335 36061 34779 40593 42629 44476 42984 48247 42921 47670 25763 435810.701 0.493 0.391 0.710 0.688 0.439 0.664 0.379 0.523 0.149 0.516 0.5340.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid0.75 1.06 1.18 1.06 0.92 0.70 0.65 0.25 0.95 0.49 2.52 0.75
BUTIR SOAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46ΣXΣX2
ΣXYrxy
rtabel
Kriteriaσb
2
No25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4
3 5 2 4 3 3 2 5 4 3 3 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4
2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4
2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4
3 2 3 2 5 3 4 5 5 5 5 5
4 0 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
1 1 3 2 5 3 5 5 5 5 5 3
4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3
5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4
1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3
3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5
4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 5 4
5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 3
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5
2 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 4186 203 195 190 209 200 208 218 220 212 218 209186 203 195 190 209 200 208 218 220 212 218 209
42357 45587 43731 43041 46797 44910 46736 48429 48877 47840 48955 465980.711 0.463 0.604 0.678 0.492 0.699 0.640 0.543 0.569 0.655 0.672 0.5670.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid1.42 1.23 0.81 0.74 0.52 0.63 0.61 0.33 0.26 0.47 0.37 0.48
BUTIR SOAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46ΣXΣX2
ΣXYrxy
rtabel
Kriteriaσb
2
No37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5
4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 5 5
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5
3 3 3 5 3 3 2 3 3 2 3 4
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5
3 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3
5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 5 4
3 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5
5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4207 209 211 210 202 200 195 196 200 208 211 216207 209 211 210 202 200 195 196 200 208 211 216
46328 46777 47457 46979 45438 45221 44269 44120 45125 47007 47260 482230.743 0.781 0.756 0.709 0.756 0.875 0.754 0.585 0.628 0.739 0.582 0.6610.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid0.57 0.48 0.51 0.52 0.60 0.54 0.67 0.69 0.81 0.57 0.43 0.31
BUTIR SOAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46ΣXΣX2
ΣXYrxy
rtabel
Kriteriaσb
2
No49 50 51 52 53 54 55
4 4 4 4 4 3 3 208 43264
5 2 5 5 2 3 4 194 37636
4 4 5 5 5 5 5 254 64516
3 5 5 5 5 3 4 252 63504
5 5 5 5 5 4 5 264 69696
3 4 5 5 5 4 4 212 44944
4 4 5 5 5 4 5 236 55696
3 4 5 5 5 4 4 220 48400
3 3 4 4 4 3 4 175 30625
4 4 5 5 5 5 5 227 51529
5 4 5 5 5 5 5 238 56644
5 5 5 5 5 5 5 254 64516
5 4 5 5 5 5 5 262 68644
3 5 5 5 5 3 5 264 69696
4 5 5 4 4 5 5 254 64516
4 4 5 3 2 2 4 242 58564
3 5 5 3 3 5 5 213 45369
4 4 5 5 5 5 5 259 67081
4 4 4 3 3 3 5 216 46656
5 5 5 5 1 5 5 262 68644
5 4 4 4 4 5 5 256 65536
5 5 5 5 5 5 5 270 72900
5 5 5 5 5 5 5 275 75625
4 4 5 5 5 5 5 245 60025
5 5 5 5 4 5 5 263 69169
3 4 5 5 5 5 4 236 55696
4 5 5 5 5 5 5 247 61009
5 5 5 5 5 5 5 254 64516
3 5 5 5 1 5 5 233 54289
3 3 3 3 1 1 3 153 23409
3 3 4 4 4 3 3 192 36864
5 4 5 5 5 5 5 239 57121
3 3 5 5 1 4 5 184 33856
4 3 5 5 5 5 5 228 51984
3 5 5 5 5 4 5 254 64516
4 5 5 5 2 5 5 251 63001
3 4 5 5 1 3 4 231 53361
4 4 5 5 5 4 5 221 48841
5 5 5 5 5 5 5 253 64009
4 5 5 5 1 5 5 248 61504
5 5 5 5 5 5 5 254 64516
3 4 4 4 4 5 4 258 66564
4 3 4 4 4 5 4 227 51529
4 4 5 5 2 4 5 243 59049
4 5 5 5 5 4 5 262 68644
3 4 5 5 5 4 4 203 41209183 195 221 215 182 197 213 10886 2608882183 195 221 215 182 197 213
41173 43730 49052 47672 40894 44497 475370.508 0.729 0.531 0.431 0.355 0.595 0.632 k = 550.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 0.291 Σσb
2 = 38.86Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid σt
2 = 726.370.64 0.59 0.21 0.40 2.18 0.96 0.37 r11 = 0.9658
BUTIR SOALY Y2
Rumus :
KriteriaButir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.123456789
1011121314151617181920
25
2525
534
5
55
5
5
925
2525
4
5
5545
259216
264254242213
X435
208194254252264
5
212
262
25
162525
238254
236220175227 16
1260
12701210
25
4494455696
306259
16
832
13201310
69696
5664464516
48400
5821270
Y X2 Y2
4326416
1320
1270952908525
11001180848
1065129510801310
51529
4536967081
6451658564
46656
6864469696
25
252525
68644
PERHITUNGAN VALIDITAS
XY
376366451663504
55
262
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyrΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
.
.
.
2122232425262728293031323334353637383940414243444546Σ
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x=
x - 2 x - 2
=
Pada α = 5% dengan N= 46 diperoleh rtabel = 0,291karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid.
16 48841
992
9
884
25 64516 1270
1016
1265
25 53361 115516 63001 1004
1215
1015
1290908
41209
64516248254258227243
203 25
25
253
665645152959049
25
45
5
16162516
445
16 51984 912
16 36864 76825 57121
9 23409 459
33856 552
64516 127025 54289 1165
55696 118025 61009 1235
60025 98069169 1315
72900 135025 75625 1375
221
25
25
25
25
16
25
228254251231
153192239184
5
5
5
5454
275
5
4
24755
236
254233
2705
210 10886
46
10886
1280
1195
2608882 50267
6150464009
210
978
65536
2608882 10886
rxy 0.718
50267rxy
97846 210
46
245
55
2634
256
5 262 25 68644 1310
3
534
.
.
.
Rumus :
KriteriaApabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabelPerhitungan1. Varians Total
=
2. Varians Butir
=
=σb22
σb12 =
=
46σt2
46
46
726.365
=
0.43
PERHITUNGAN RELIABILITAS
10886462608882
210 21046
211 21146 0.38
2
2
2
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11k
k
t
brσσ
( )
ΝΝ
ΣΥ−ΣΥ
=
22
2tσ
.
.
.
=
3. Koefisien reliabilitas
r11 =55 - 1
55
210σb55
2 =
Σσb2 =
210
460.518
38.86
1 - 38.86
Pada α = 5% dengan N = 46 diperoleh r tabel = 0.291
r11 = 0.966
726.365
Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
462
.
.
.
a b b c f1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 66 4 4 4 4 1 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 602 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 53 4 4 4 4 1 3 3 5 2 4 3 3 2 5 4 3 3 573 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 2 5 5 76 5 4 5 5 1 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 774 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 78 4 4 5 5 1 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 745 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 83 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 796 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 68 5 4 4 4 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 597 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 75 5 4 5 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 698 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 5 5 75 5 4 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 609 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 2 2 1 4 1 2 45 3 3 4 2 1 3 3 2 3 2 5 3 4 5 5 5 5 5810 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 60 5 4 5 4 0 4 4 0 4 4 5 4 5 5 5 5 5 6811 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 59 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 7812 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 77 5 5 5 5 1 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 7913 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 80 5 5 5 5 2 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 7814 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 3 5 4 5 79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8515 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 76 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8116 5 5 5 4 4 1 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 74 5 5 5 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 7717 5 4 3 3 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 3 1 5 66 2 2 5 3 1 5 1 1 3 2 5 3 5 5 5 5 5 5818 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 78 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 7819 5 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 3 4 5 5 5 5 70 3 3 5 3 1 5 3 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 6620 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 80 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 8121 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 77 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8322 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 83 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 8223 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8524 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 70 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 7925 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 77 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8326 5 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 67 4 4 5 4 1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 7527 5 5 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4 5 2 2 4 3 67 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 8028 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 80 3 3 4 3 2 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 7229 5 5 4 3 3 5 5 5 3 5 5 5 3 3 3 4 4 70 3 4 5 5 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 7630 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 43 3 3 4 3 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4931 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 4 3 60 5 3 5 4 3 4 2 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 6632 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 69 3 3 5 5 1 3 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 6933 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 50 3 3 5 3 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 5 6034 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 3 3 62 4 4 5 3 1 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 7335 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 74 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 7936 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 2 4 5 69 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8237 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 69 5 3 5 3 2 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 7338 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 63 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 6639 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 78 4 4 5 5 1 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 7540 4 5 4 4 3 2 5 5 4 4 5 5 4 3 3 5 5 70 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 8241 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 2 3 3 4 70 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8042 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 79 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8143 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 56 5 5 5 5 2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 7944 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 76 3 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 7445 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 82 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 7946 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 63 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 60
A B CX1 X2
NOb
TOTALe
D E Aa a
Bb
TOTAL
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
a b a a a b d
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit1 R-1 19 63.33% S 8 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 14 70.00% T2 R-2 14 46.67% R 6 60.00% S 5 50.00% R 11 73.33% T 14 70.00% T3 R-3 23 76.67% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 15 75.00% T4 R-4 24 80.00% T 9 90.00% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 17 85.00% ST5 R-5 24 80.00% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 20 100.00% ST6 R-6 21 70.00% T 9 90.00% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 14 70.00% T7 R-7 22 73.33% T 8 80.00% T 10 100.00% ST 12 80.00% T 18 90.00% ST8 R-8 21 70.00% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 15 75.00% T9 R-9 16 53.33% S 5 50.00% R 7 70.00% T 6 40.00% R 8 40.00% R
10 R-10 19 63.33% S 5 50.00% R 7 70.00% T 9 60.00% S 16 80.00% T11 R-11 18 60.00% S 8 80.00% T 7 70.00% T 10 66.67% S 12 60.00% S12 R-12 23 76.67% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 15 75.00% T13 R-13 22 73.33% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 15 100.00% ST 20 100.00% ST14 R-14 25 83.33% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 17 85.00% ST15 R-15 23 76.67% T 9 90.00% ST 9 90.00% ST 13 86.67% ST 17 85.00% ST16 R-16 19 63.33% S 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 16 80.00% T17 R-17 20 66.67% S 10 100.00% ST 6 60.00% S 11 73.33% T 14 70.00% T18 R-18 22 73.33% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 18 90.00% ST19 R-19 21 70.00% T 5 50.00% R 8 80.00% T 11 73.33% T 20 100.00% ST20 R-20 23 76.67% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 17 85.00% ST21 R-21 23 76.67% T 8 80.00% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 18 90.00% ST22 R-22 25 83.33% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 18 90.00% ST23 R-23 25 83.33% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 20 100.00% ST24 R-24 23 76.67% T 8 80.00% T 10 100.00% ST 11 73.33% T 14 70.00% T25 R-25 24 80.00% T 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 100.00% ST 16 80.00% T26 R-26 20 66.67% S 10 100.00% ST 8 80.00% T 11 73.33% T 13 65.00% S27 R-27 19 63.33% S 9 90.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 11 55.00% S28 R-28 25 83.33% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 16 80.00% T29 R-29 20 66.67% S 10 100.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 14 70.00% T30 R-30 15 50.00% R 6 60.00% S 6 60.00% S 9 60.00% S 4 20.00% SR31 R-31 18 60.00% S 9 90.00% ST 7 70.00% T 9 60.00% S 13 65.00% S32 R-32 19 63.33% S 9 90.00% ST 9 90.00% ST 12 80.00% T 15 75.00% T33 R-33 17 56.67% S 6 60.00% S 6 60.00% S 8 53.33% S 10 50.00% R34 R-34 19 63.33% S 6 60.00% S 9 90.00% ST 10 66.67% S 14 70.00% T35 R-35 21 70.00% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 13 65.00% S36 R-36 20 66.67% S 10 100.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 14 70.00% T37 R-37 21 70.00% T 8 80.00% T 9 90.00% ST 10 66.67% S 16 80.00% T38 R-38 19 63.33% S 8 80.00% T 7 70.00% T 11 73.33% T 14 70.00% T39 R-39 23 76.67% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 16 80.00% T40 R-40 18 60.00% S 10 100.00% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 16 80.00% T41 R-41 23 76.67% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 12 80.00% T 12 60.00% S42 R-42 23 76.67% T 10 100.00% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 16 80.00% T43 R-43 18 60.00% S 8 80.00% T 7 70.00% T 9 60.00% S 10 50.00% R44 R-44 23 76.67% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 17 85.00% ST45 R-45 25 83.33% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 20 100.00% ST46 R-46 21 70.00% T 8 80.00% T 6 60.00% S 11 73.33% T 12 60.00% S
966 70.00% T 403 87.61% ST 387 84.13% ST 572 82.90% T 689 74.89% T
14
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL MOTIVASI KERJA
No Kode Resp
A1 A2 A3 A4 A5
17 11 21
JumlahDistribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi (A 0 29 24 26
Rendah(D) 2 3
Tinggi (B) 27 10Sedang (C ) 17 4 4 8 7
Baik (B)
Sangat Rendah ( 0 0 0 0Distribusi Persentase Jawaban Responden
Sangat Baik (A) 0.00% 63.04%
Cukup Baik (C ) 36.96% 8.70%
1
8.70% 17.39%
52.17% 56.52%36.96%
6.52%
30.43%23.91% 45.65%
4.35%
1 1
2.17% 2.17%
58.70% 21.74%
6.52%15.22%
3
Tidak Bak (E) 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 2.17%Kurang Baik (D
Skor % Krit Skor % Krit1 R-1 36 72.00% B 24 68.57% B2 R-2 34 68.00% CB 23 65.71% CB3 R-3 42 84.00% B 35 100.00% SB4 R-4 41 82.00% B 33 94.29% SB5 R-5 47 94.00% SB 32 91.43% SB6 R-6 31 62.00% CB 28 80.00% B7 R-7 41 82.00% B 28 80.00% B8 R-8 31 62.00% CB 29 82.86% B9 R-9 26 52.00% KB 32 91.43% SB
10 R-10 34 68.00% CB 34 97.14% SB11 R-11 45 90.00% SB 33 94.29% SB12 R-12 44 88.00% SB 35 100.00% SB13 R-13 44 88.00% SB 34 97.14% SB14 R-14 50 100.00% SB 35 100.00% SB15 R-15 46 92.00% SB 35 100.00% SB16 R-16 44 88.00% SB 33 94.29% SB17 R-17 25 50.00% KB 33 94.29% SB18 R-18 43 86.00% SB 35 100.00% SB19 R-19 35 70.00% B 31 88.57% SB20 R-20 48 96.00% SB 33 94.29% SB21 R-21 48 96.00% SB 35 100.00% SB22 R-22 47 94.00% SB 35 100.00% SB23 R-23 50 100.00% SB 35 100.00% SB24 R-24 45 90.00% SB 34 97.14% SB25 R-25 48 96.00% SB 35 100.00% SB26 R-26 42 84.00% B 33 94.29% SB27 R-27 45 90.00% SB 35 100.00% SB28 R-28 37 74.00% B 35 100.00% SB29 R-29 41 82.00% B 35 100.00% SB30 R-30 28 56.00% CB 21 60.00% CB31 R-31 39 78.00% B 27 77.14% B32 R-32 38 76.00% B 31 88.57% SB33 R-33 33 66.00% CB 27 77.14% B34 R-34 42 84.00% B 31 88.57% SB35 R-35 44 88.00% SB 35 100.00% SB36 R-36 47 94.00% SB 35 100.00% SB37 R-37 38 76.00% B 35 100.00% SB38 R-38 38 76.00% B 28 80.00% B39 R-39 40 80.00% B 35 100.00% SB40 R-40 48 96.00% SB 34 97.14% SB41 R-41 45 90.00% SB 35 100.00% SB42 R-42 46 92.00% SB 35 100.00% SB43 R-43 44 88.00% SB 35 100.00% SB44 R-44 42 84.00% B 32 91.43% SB45 R-45 45 90.00% SB 34 97.14% SB46 R-46 32 64.00% CB 28 80.00% B
1879 81.70% B 1485 92.24% SBJumlahDistribusi Jawaban Responden
7 2
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL LINGKUNGAN KERJA
No Kode Resp
A1 A2
Baik (B) 15 8
Tidak Bak (E) 0 0
Sangat Baik (A) 22 36
Kurang Baik (D) 2 0Cukup Baik (C )
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Baik (A) 47.83% 78.26%
Cukup Baik (C ) 15.22% 4.35%Baik (B) 32.61% 17.39%
Tidak Bak (E) 0.00% 0.00%Kurang Baik (D) 4.35% 0.00%
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit1 R-1 24 80.00% B 27 77.14% B 26 74.29% B2 R-2 24 80.00% B 29 82.86% B 26 74.29% B3 R-3 29 96.67% SB 34 97.14% SB 33 94.29% SB4 R-4 30 100.00% SB 35 100.00% SB 30 85.71% SB5 R-5 29 96.67% SB 34 97.14% SB 34 97.14% SB6 R-6 24 80.00% B 27 77.14% B 30 85.71% SB7 R-7 27 90.00% SB 28 80.00% B 32 91.43% SB8 R-8 24 80.00% B 27 77.14% B 30 85.71% SB9 R-9 22 73.33% B 20 57.14% CB 25 71.43% B
10 R-10 30 100.00% SB 31 88.57% SB 33 94.29% SB11 R-11 30 100.00% SB 32 91.43% SB 34 97.14% SB12 R-12 24 80.00% B 34 97.14% SB 35 100.00% SB13 R-13 30 100.00% SB 35 100.00% SB 34 97.14% SB14 R-14 30 100.00% SB 34 97.14% SB 31 88.57% SB15 R-15 29 96.67% SB 31 88.57% SB 32 91.43% SB16 R-16 30 100.00% SB 32 91.43% SB 24 68.57% B17 R-17 22 73.33% B 33 94.29% SB 29 82.86% B18 R-18 30 100.00% SB 35 100.00% SB 33 94.29% SB19 R-19 21 70.00% B 28 80.00% B 26 74.29% B20 R-20 30 100.00% SB 35 100.00% SB 31 88.57% SB21 R-21 27 90.00% SB 33 94.29% SB 31 88.57% SB22 R-22 30 100.00% SB 35 100.00% SB 35 100.00% SB23 R-23 30 100.00% SB 35 100.00% SB 35 100.00% SB24 R-24 29 96.67% SB 29 82.86% B 33 94.29% SB25 R-25 30 100.00% SB 34 97.14% SB 34 97.14% SB26 R-26 29 96.67% SB 30 85.71% SB 31 88.57% SB27 R-27 30 100.00% SB 31 88.57% SB 34 97.14% SB28 R-28 30 100.00% SB 33 94.29% SB 35 100.00% SB29 R-29 24 80.00% B 30 85.71% SB 29 82.86% B30 R-30 19 63.33% CB 21 60.00% CB 17 48.57% KB31 R-31 15 50.00% KB 23 65.71% CB 24 68.57% B32 R-32 28 93.33% SB 34 97.14% SB 34 97.14% SB33 R-33 20 66.67% CB 23 65.71% CB 26 74.29% B34 R-34 25 83.33% B 31 88.57% SB 32 91.43% SB35 R-35 30 100.00% SB 34 97.14% SB 32 91.43% SB36 R-36 29 96.67% SB 35 100.00% SB 31 88.57% SB37 R-37 28 93.33% SB 31 88.57% SB 25 71.43% B38 R-38 24 80.00% B 32 91.43% SB 32 91.43% SB39 R-39 30 100.00% SB 31 88.57% SB 35 100.00% SB40 R-40 30 100.00% SB 35 100.00% SB 30 85.71% SB41 R-41 30 100.00% SB 35 100.00% SB 35 100.00% SB42 R-42 30 100.00% SB 35 100.00% SB 28 80.00% B43 R-43 30 100.00% SB 29 82.86% B 28 80.00% B44 R-44 30 100.00% SB 29 82.86% B 29 82.86% B45 R-45 29 96.67% SB 34 97.14% SB 33 94.29% SB46 R-46 23 76.67% B 23 65.71% CB 30 85.71% SB
1248 90.43% SB 1426 88.57% SB 1406 87.33% SB
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KINERJA GURU
No Kode Resp
A1 A2 A3
JumlahDistribusi Jawaban Responden
Sangat Baik (A) 31 32 32Baik (B) 12 9 13Cukup Baik (C ) 2 5 0Kurang Baik (D) 1 0 1Tidak Bak (E) 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Baik (A) 67.39% 69.57% 69.57%Baik (B) 26.09% 19.57% 28.26%Cukup Baik (C ) 4.35% 10.87% 0.00%Kurang Baik (D) 2.17% 0.00% 2.17%Tidak Bak (E) 0.00% 0.00% 0.00%
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit1 R-1 66 77.65% B 60 70.59% B 77 77.00% B2 R-2 53 62.35% CB 57 67.06% CB 79 79.00% B3 R-3 76 89.41% SB 77 90.59% SB 96 96.00% SB4 R-4 78 91.76% SB 74 87.06% SB 95 95.00% SB5 R-5 83 97.65% SB 79 92.94% SB 97 97.00% SB6 R-6 68 80.00% B 59 69.41% B 81 81.00% B7 R-7 75 88.24% SB 69 81.18% B 87 87.00% SB8 R-8 75 88.24% SB 60 70.59% B 81 81.00% B9 R-9 45 52.94% CB 58 68.24% B 67 67.00% CB
10 R-10 60 70.59% B 68 80.00% B 94 94.00% SB11 R-11 59 69.41% B 78 91.76% SB 96 96.00% SB12 R-12 77 90.59% SB 79 92.94% SB 93 93.00% SB13 R-13 80 94.12% SB 78 91.76% SB 99 99.00% SB14 R-14 79 92.94% SB 85 100.00% SB 95 95.00% SB15 R-15 76 89.41% SB 81 95.29% SB 92 92.00% SB16 R-16 74 87.06% SB 77 90.59% SB 86 86.00% SB17 R-17 66 77.65% B 58 68.24% B 84 84.00% B18 R-18 78 91.76% SB 78 91.76% SB 98 98.00% SB19 R-19 70 82.35% B 66 77.65% B 75 75.00% B20 R-20 80 94.12% SB 81 95.29% SB 96 96.00% SB21 R-21 77 90.59% SB 83 97.65% SB 91 91.00% SB22 R-22 83 97.65% SB 82 96.47% SB 100 100.00% SB23 R-23 85 100.00% SB 85 100.00% SB 100 100.00% SB24 R-24 70 82.35% B 79 92.94% SB 91 91.00% SB25 R-25 77 90.59% SB 83 97.65% SB 98 98.00% SB26 R-26 67 78.82% B 75 88.24% SB 90 90.00% SB27 R-27 67 78.82% B 80 94.12% SB 95 95.00% SB28 R-28 80 94.12% SB 72 84.71% SB 98 98.00% SB29 R-29 70 82.35% B 76 89.41% SB 83 83.00% B30 R-30 43 50.59% KB 49 57.65% CB 57 57.00% CB31 R-31 60 70.59% B 66 77.65% B 62 62.00% CB32 R-32 69 81.18% B 69 81.18% B 96 96.00% SB33 R-33 50 58.82% CB 60 70.59% B 69 69.00% B34 R-34 62 72.94% B 73 85.88% SB 88 88.00% SB35 R-35 74 87.06% SB 79 92.94% SB 96 96.00% SB36 R-36 69 81.18% B 82 96.47% SB 95 95.00% SB37 R-37 69 81.18% B 73 85.88% SB 84 84.00% B38 R-38 63 74.12% B 66 77.65% B 88 88.00% SB39 R-39 78 91.76% SB 75 88.24% SB 96 96.00% SB40 R-40 70 82.35% B 82 96.47% SB 95 95.00% SB41 R-41 70 82.35% B 80 94.12% SB 100 100.00% SB42 R-42 79 92.94% SB 81 95.29% SB 93 93.00% SB43 R-43 56 65.88% CB 79 92.94% SB 87 87.00% SB44 R-44 76 89.41% SB 74 87.06% SB 88 88.00% SB45 R-45 82 96.47% SB 79 92.94% SB 96 96.00% SB46 R-46 63 74.12% B 60 70.59% B 76 76.00% B
3227 82.53% B 3364 86.04% SB 4080 88.70% SB
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL
No Kode Resp
X1 X2 Y
JumlahDistribusi Jawaban Responden
Sangat Baik (A) 22 31 33Baik (B) 19 13 10Cukup Baik (C ) 4 2 3Kurang Baik (D) 1 0 0Tidak Bak (E) 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Baik (A) 47.83% 67.39% 71.74%Baik (B) 41.30% 28.26% 21.74%Cukup Baik (C ) 8.70% 4.35% 6.52%Kurang Baik (D) 2.17% 0.00% 0.00%Tidak Bak (E) 0.00% 0.00% 0.00%
108
LAMPIRAN 12 Analisis Regresi antara X1 dan X2 terhadap Y
Descriptive Statistics
Correlations
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: KINERJA GURU Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 ,849(a) ,721 ,708 5,609
a Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA b Dependent Variable: KINERJA GURU
N Mean Std. Deviation MOTIVASI KERJA 46 70,15 9,973 LINGKUNGAN KERJA 46 73,13 9,094 KINERJA GURU 46 88,70 10,375 Valid N (listwise) 46
KINERJA GURU
MOTIVASI KERJA
LINGKUNGAN KERJA
Pearson Correlation KINERJA GURU 1,000 ,744 ,809 MOTIVASI KERJA ,744 1,000 ,688 LINGKUNGAN KERJA ,809 ,688 1,000Sig. (1-tailed) KINERJA GURU . ,000 ,000 MOTIVASI KERJA ,000 . ,000 LINGKUNGAN KERJA ,000 ,000 .N KINERJA GURU 46 46 46 MOTIVASI KERJA 46 46 46 LINGKUNGAN KERJA 46 46 46
109
ANOVA(b) Model
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3490,904 2 1745,452 55,479 ,000(a) Residual 1352,835 43 31,461 Total 4843,739 45
a Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA b Dependent Variable: KINERJA GURU Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 15,688 6,992 2,244 ,030 MOTIVASI KERJA ,371 ,116 ,357 3,210 ,003 LINGKUNGAN KERJA ,642 ,127 ,563 5,069 ,000
a Dependent Variable: KINERJA GURU
Coefficients(a) Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) MOTIVASI KERJA ,744 ,440 ,259 ,526 1,900 LINGKUNGAN KERJA ,809 ,612 ,409 ,526 1,900
a Dependent Variable: KINERJA GURU Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 63,12 101,83 88,70 8,808 46Std. Predicted Value -2,904 1,491 ,000 1,000 46Standard Error of Predicted Value ,836 2,583 1,373 ,413 46
Adjusted Predicted Value 64,77 101,98 88,70 8,730 46Residual -18,35 12,37 ,00 5,483 46Std. Residual -3,271 2,205 ,000 ,978 46Stud. Residual -3,348 2,257 ,000 1,008 46Deleted Residual -19,21 12,96 -,01 5,831 46Stud. Deleted Residual -3,847 2,375 -,007 1,058 46Mahal. Distance ,021 8,567 1,957 1,939 46Cook's Distance ,000 ,176 ,021 ,038 46Centered Leverage Value ,000 ,190 ,043 ,043 46
a Dependent Variable: KINERJA GURU
110
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MOTIVASI
KERJA LINGKUNGAN KERJA
KINERJA GURU
N 46 46 46Mean 70,15 73,13 88,70Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9,973 9,094 10,375Absolute ,128 ,165 ,163Positive ,077 ,121 ,138
Most Extreme Differences
Negative -,128 -,165 -,163Kolmogorov-Smirnov Z ,871 1,118 1,106Asymp. Sig. (2-tailed) ,434 ,164 ,173
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Uji Multikolinieritas Coefficients(a) Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) MOTIVASI KERJA ,526 1,900 LINGKUNGAN KERJA ,526 1,900
a Dependent Variable: KINERJA GURU
3. Uji Hekteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Guru
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
111
Regression Standardized Residual
2,001,50
1,00,50
0,00-,50
-1,00-1,50
-2,00-2,50
-3,00-3,50
Histogram
Dependent Variable: Kinerja GuruFr
eque
ncy
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = ,98 Mean = 0,00
N = 46,00