PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  ·...

172
SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA OLEH : ACEP AMIRTA 105016203509 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  ·...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA

OLEH :

ACEP AMIRTA 105016203509

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

 

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: “Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa” ditulis oleh Mahmudah (105016200544) diajukan kepada Jurusan

Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian

Munaqosyah pada tanggal 3 Mei 2010 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu,

Penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan

Kimia.

Jakarta, 3 Mei 2010

Panitia Ujian Munaqosyah

Ketua Jurusan Tanggal Tanda Tangan Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 19700209 200003 2 001 ……………... ……………..… Sekretaris (Sekretaris Jurusan) Nengsih Juanengsih, M.Pd NIP. 19790510 200604 2 001 ……………… ……………….. Penguji I Ahmad Sofyan, M.Pd NIP. 19650115 198703 1 020 ……………… ……………….. Penguji II Burhanudin Milama, M.Pd NIP. 19770201 200801 1 001 ……………… ………………..

Mengetahui Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 19571005 198703 1003

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

“ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK

TALKING CHIPS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA”

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ACEP AMIRTA

105016203509

Mengetahui, Pembimbing I pembimbing II Dra. Etty Sofyatiningrum. M.Ed Burhanudin Milama. M.Pd NIP: 131808296 NIP: 197702012008011001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

ABSTRACT

Acep Amirta, the effect of cooperative learning model Talking Chips technique on students learning chemistry achievement. This research aim to know effect of cooverative learning model with Talking Chips technique on students learning achievement. This research was conducted at Madrasah Aliyah Jamiyah Islamiyah, Pondok Aren, Tangerang, Banten on Oktober until November 2009. The method used in the research is quasy experiment, using purposive sampling technique and there are 60 students divided two group, experiment group and control group. The research instrument is students learning achievement. Student learning achievement of experiment group is higher (means = 77,17 dan SD = 11,35) than control group (means = 68,67 and SD = 12,66). From “t” test was obtained tcount 2,74 while ttable at level af significant 0,05 is 2,048 so tcount > ttable. It can be concluded that refused Ho which told that cooperative learning model with Talking Chips technique has effect on students learning chemistry achievement has been accepted. Keyword : Cooperative learning model, Talking Chips technique, Students learning

chemistry achievement,

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

ABSTRAK

Acep Amirta, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Jamiyah Islamiyah, Pondok Aren, Tangerang, Banten pada bulan Oktober hingga bulan November 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, sampel diambil secara purposive sampling dari 60 siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi (rata-rata/mean = 77,17 dan simpangan baku/SD = 11,35) daripada kelompok kontrol (rata-rata/mean = 68,67 dan simpangan baku/ SD = 12,66) dan dari hasil perhitungan uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 2,74, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,048 atau thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan menolak Ho yang menyatakan ada pengaruh antara pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips terhadap hasil belajar kimia siswa diterima atau disetujui. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Teknik Talking Chips, Hasil Belajar Kimia

Siswa, Konsep Ikatan Kimia.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa (Penelitian

Eksperimen Pada MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren-Tangerang)”.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad, semoga shalawat ini selalu tercurah untuk nabi

Muhammad SAW, sebaik-baik makhluk ciptaan Allah SWT.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan

hambatan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingannya dan

motivasi dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan dan kesempurnaan

merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini tak

lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Kimia.

4. Ibu Etty Sofyatiningrum, M.Ed, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Burhanudin

Milama, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam membimbing, memberikan saran, serta nasehat yang

berguna bagi penulis.

5. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, semoga amal ibadah

yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

ii

6. Kepala sekolah, dewan guru dan staf karyawan di MA Jamiyyah Islamiyyah Pondok

Aren-Tangerang khususnya untuk Bapak Islahul Karim S.Pd selaku guru kimia

terima kasih atas bantuannya selama ini.

7. Ayahanda Saudih dan Ibunda Sa’anah, yang selalu memberi kasih sayang,

bimbingan, doa dan dukungan baik secara moril maupun materil.

8. Kakakku tersayang Arum, Ilung, Engkat, Farida, Yatna dan Dian yang selalu

memberikan motivator serta menjadi inspirator bagi penulis, terima kasih untuk

semuanya.

9. Keponakan tersayang Nurul, Hani, Rafly, Idzhar, dan Syafwa semoga kalian menjadi

anak yang cerdas, dan semoga apa yang kalian cita-citakan tercapai.

10. Teman-temanku Obay, Soni, Ichan, Zahra serta semua teman-teman pendidikan kimia

angkatan 2005 yang selalu menghiasi hari-hari penulis baik dalam suka maupun duka

selama dibangku perkuliahan, semoga diberikan kemudahan dalam menjalani

berbagai aktivitas.

11. Teman-temanku Indra, Dewi, Rizqi, Budi, Ipul, Ridwan, Haryadi, Torof serta semua

teman-temanku yang tidak dapat ditulis satu persatu oleh penulis, kalian adalah

sahabatku.

Akhir kata semoga tulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

keilmuan, serta dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka

mengkaji dan memahami lebih lanjut permasalahan yang diteliti pada masa yang akan

datang.

Jakarta, Februari 2010

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

iii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….……1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………………….…..6

C. Pembatasan Masalah………………………………………………………….….7

D. Perumusan Masalah………………………………………………………….…..7

E. Tujuan Penelitian………………………………………………………………...7

F. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….…7

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teoritik………………………………….............................………….9

1. Pembelajaran Kooperatif.........……………………...............................…….9

2. Teknik Talking Chips…………………………...............................…….….17

3. Hasil Belajar Kimia………………………………...............................…….22

4. Ikatan Kimia………………………………………..................................….33

B. Kerangka Berfikir…………………………………………………………….... 36

C. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………………………..……40

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian……………………………………………..…..41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………………..42

B. Metode dan Desain Penelitian………………………………………………….42

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel…………………………..43

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….….44

E. Analisis Data……………………………………………………………….…..47

F. Hipotesis Statistik……………………………………………………….……..50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………………...…51

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

iv

B. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………………......59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….63

B. Saran……………………………………………………………………...……64

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...….65

LAMPIRAN……………………………………………………………………..……67

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen…………………………………………………..…67

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol……………………………………………………..…..83

Lampiran 3 LKS………………………………………………………………………..105

Lampiran 4 Kisi-kisi dan soal Uji Coba Instrumen Tes………………………….…….119

Lampiran 5 Uji Reliabilitas……………………………………………………….……156

Lampiran 6 Uji Tingkat Kesukaran……………………………………………………160

Lampiran 7 Uji Daya Beda…………………………………………………………….162

Lampiran 8 Uji Korelasi……………………………………………………………….164

Lampiran 9 Instrumen Tes (Pretest dan Posttest) konsep ikatan kimia……………….166

Lampiran 10 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….171

Lampiran 11 Analisis Skor Pretest dan Posttest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol 172

Lampiran 12 Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Eksperimen…………………….....176

Lampiran 13 Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Kontrol……………………………177

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen…………………178

Lampiran 15 Perhitungan UJi Normalitas Pretest Kelas Kontrol……………………..179

Lampiran 16 Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......180

Lampiran 17 Uji Hipotesis Skor Pretest.........................................................................181

Lampiran 18 Distribusi Data Posttest Siswa Kelas Eksperimen……………................182

Lampiran 19 Distribusi Data Posttest Siswa Kelas Kontrol…………………………...183

Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen……...............…184

Lampiran 21 Perhitungan UJi Normalitas Posttest Kelas Kontrol………….................185

Lampiran 22 Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol….186

Lampiran 23 Uji Hipotesis Skor Posttest.......................................................................187

Lampiran 24 Surat Keterangan Izin Penelitian…………………………………..…...188

Lampiran 25 Surat Keterangan Selesai Penelitian…………………………………....189

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ……….49

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Tradisional..…..11

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif…………………………...16

Tabel 2.3 Teknik Model Pembelajaran Talking Chips............................................……..20

Tabel 4.1 Deskripsi Data Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...........51

Tabel 4.2 Deskripsi Data Rata-rata Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........52

Tabel 4.3 Deskripsi Data Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol...............................................................................................................52

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………….53

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………54

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…….….55

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…….....56

Tabel 4.8 Hasil Pretest Uji “t” Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol………………………………………………………………………57

Tabel 4.9 Hasil Posttest Uji “t” Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol………………………………………………………………………58

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak dapat di

pisahkan dari kehidupan manusia. Sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang,

keluarga, maupun bangsa dan negara. Sebab maju mundurnya suatu bangsa

banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri.

Pendidikan merupakan suatu hal yang dinamis, selalu bergerak maju

mengikuti perkembangan masyarakat sebagai akibat dari kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, pendidikan perlu mendapat

perhatian baik dalam usaha pengembangan maupun peningkatan mutu

pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, setiap negara mempunyai tujuan pendidikan yang berbeda,

begitu juga di Indonesia tujuan pendidikannya adalah untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan pembentukan manusia indonesia seutuhnya.

Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang tentang sistem Pendidikan

Nasional No.20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 Menjelaskan1:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan

berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi

pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dituntut untuk membuat                                                             

1  Etty Soffyatiningrum, Terapan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Kmia di SMA/MA (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 38

 

 

1

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

2  

pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar

secara optimal baik belajar secara mandiri maupun di dalam pembelajaran di

kelas. Penggunaan metode ataupun model-model pembelajaran sangat

diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model

pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik,

peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan

pesatnya karena selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi yang

memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut.

Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat

merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan

konsep IPA yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.

Oleh karena itu, untuk dapat menyesuaikan perkembangan tersebut menuntut

kreatifitas dan kualitas sumberdaya manusia harus ditingkatkan yang dapat

dilakukan melalui jalur pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik

melalui pengajaran IPA, guru diharapkan tidak hanya memahami disiplin ilmu

IPA, tetapi hendaknya juga memahami hakikat proses pembelajaran IPA yang

mencakup tiga ranah kemampuan, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh

karena itu, pengalaman belajar IPA harus memberikan pertumbuhan dan

perkembangan siswa pada setiap aspek kemampuan tersebut.

Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh sekumpulan fakta saja

(produk ilmiah), tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Jadi metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA termasuk salah satunya

IPA-Kimia. Selama proses belajar mengajar sejalan dengan hakikat IPA maka

pemahaman siswa terhadap IPA menjadi lebih bermakna.

Keberhasilan pembelajaran kimia siswa ditentukan oleh bagaimana

pembelajaran itu berlangsung dengan baik. Dengan adanya proses

pembelajaran kimia, diharapkan siswa dapat berfikir secara ilmiah sebagai

hasil belajar kimia. Oleh karena itu, penguasaan dan cara penyampaian materi

kimia perlu adanya variasi dan persiapan yang matang baik bagi guru maupun

siswa.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

3  

Kimia merupakan pelajaran yang sangat penting didalam dunia

pendidikan, karena mata pelajaran kimia berfungsi untuk memahami peristiwa

alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menemukan zat-zat yang

bermanfaat bagi kesejahteraan umat, mengetahui hakikat materi serta

perubahannya, menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan

dalam mengajukan gagasan-gagasan, dan memupuk ketekunan serta ketelitian

kerja.

Kimia dipandang sebagai dasar bagi ilmu pengetahuan seperti

kedokteran, teknik, farmasi dan lain-lain. Dalam bidang kedokteran misalnya,

penggunaan alat pencuci darah (haemodialisis), dalam bidang teknik, silikon

yang merupakan bahan dasar untuk membuat mikroprosesor menyebabkan

komputer semakin kecil ukurannya dan semakin canggih, sedangkan dalam

bidang farmasi berperan sebagai obat-obatan, misalnya senyawa antibiotik

untuk anti infeksi. Dengan adanya proses pembelajaran kimia, diharapkan

siswa dapat membentuk pola fikir ilmiah. Oleh karena itu, kimia sebagai suatu

mata pelajaran di sekolah sangat diperlukan.

Pelajaran kimia menjadi momok yang menakutkan karena adanya

pandangan yang salah tentang kimia itu sendiri. Selama ini para siswa

mengangap konsep-konsep yang ada dalam pelajaran kimia sebagai konsep-

konsep abstrak yang sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata. Akibatnya,

konsep-konsep kimia menjadi sangat jauh jaraknya dengan realita keseharian

dalam kehidupan mereka2.

Kesulitan dalam mempelajari kimia sebenarnya berawal dari kurangnya

pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam kimia. Untuk menanamkan

pemahaman akan konsep-konsep tersebut diperlukan adanya penggunaan

sebuah media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan kepada siswa

dalam proses belajar mengajar, penggunaan media yang dibarengi dengan

                                                            

2 Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21 (vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2001), No. 30, Th VII, hal. 354

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

4  

metode pembelajaran yang tepat merupakan faktor yang penting dan sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Konsep pembelajaran IPA khususnya kimia menuntut adanya perubahan

peran guru. Pada konsep tradisional guru lebih berperan sebagai transformator,

artinya guru berperan hanya sebagai penyampai informasi, ide, atau gagasan,

dan guru berada didepan kelas menyampaikan materi pelajaran, sedangkan

siswa hanya mendengar, menyimak, dan mencatat, kadang siswa diselingi

pertanyaan dan latihan. Pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima

materi saja, seperti halnya analogi gelas yang siap diisi air. Kondisi ini tidak

sesuai dengan konsep pembelajaran (instructional). Pembelajaran memandang

siswa sebagai individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang

perlu dieksplorasi secara optimal. Agar pembelajaran lebih optimal, maka

model pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan konsep yang

diajarkan, sehingga siswa termotivasi untuk ikt serta dalam proses

pembelajaran. Selain memandang penting peran aktif siswa dalam belajar,

pembelajaran juga menuntut peran guru lebih luas. Diantara tugas guru tersebut

adalah guru tidak hanya menerangkan dan menjelaskan materi kepada siswa,

tetapi juga mengajak siswa untuk ikut akif dalam proses belajar mengajar

tersebut, karena keberhasilan suatu proses belajar mengajar sangat ditentukan

oleh kualitas dan kemampuan guru3.

Pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat, tidak hanya

mempertimbangkan tujuan pendidikan, tetapi juga harus mempertimbangkan

keaktifan, potensi dan tingkat perkembangan siswa yang beragam, serta

bagaimana memotivasi siswa. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mempunyai

kreativitas yang tinggi dalam menggunakan model pembelajaran untuk

menunjang tercapainya proses belajar mengajar.

Salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah

pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif memiliki berbagai

                                                            

3  Wina Sanjaya, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2008), cet. 5, hal.50.

 

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5  

macam model, salah satunya adalah Talking Chips. Di dalam Talking Chips

siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil sekitar 4-5 orang perkelompok.

Dalam kelompoknya para siswa diminta untuk mendiskusikan suatu masalah

atau materi pelajaran. Kemudian setiap kelompok diberikan 4-5 kartu yang

digunakan untuk siswa berbicara. Setelah siswa mengemukakan pendapatnya,

maka kartu disimpan di atas meja kelompoknya. Proses dilanjutkan sampai

seluruh siswa dapat menggunakan kartunya untuk berbicara. Cara ini membuat

tidak ada siswa yang mendominasi dan tidak ada siswa yang tidak aktif, semua

siswa harus mengungkapkan pendapatnya. Teknik ini memberikan kesempatan

kepada siswa untuk lebih aktif berkomunikasi dengan guru atau siswa lainnya

di dalam kelas, sehingga terjadilah suatu pembelajaran yang hidup di dalam

kelas.

Talking Chips mempunyai dua proses yang penting, 4 yaitu; proses sosial

dan proses dalam penguasaan materi. Proses sosial berperan penting dalam

Talking Chips yang menuntut siswa untuk dapat bekerjasama dalam

kelompoknya, sehingga para siswa dapat membangun pengetahuan mereka di

dalam suatu bingkai sosial yaitu pada kelompoknya. Para siswa belajar untuk

berdiskusi, meringkas, memperjelas suatu gagasan, dan konsep materi yang

mereka pelajari, serta dapat memecahkan masalah-masalah.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ikatan kimia. Dalam

ikatan kimia siswa harus dapat menentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan

kordinasi, dan ikatan logam. Pada tahap instrumen dalam Talking Chips, siswa

dalam satu kelompok berkumpul dalam satu meja, kemudian diberikan 4-5

kartu yang digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan. Setiap kelompok

diberikan lembar soal dan setiap siswa dalam kelompok diminta berdiskusi

untuk menemukan jawabannya. Misalnya: dalam soal tersebut siswa harus

menentukan ikatan yang terbentuk dari 11Na dan 17Cl atau siswa diminta untuk

menyebutkan ciri-ciri dari ikatan kovalen koordinasi. Setiap siswa yang ingin

berbicara atau mengungkapkan suatu ide, siswa tersebut terlebih dahulu harus                                                             

4  Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm 

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

6  

mengangkat kartunya, kemudian kartunya disimpan di tengah meja. Proses

dilanjutkan sampai seluruh siswa dapat menggunakan kartunya untuk

berbicara. Cara ini membuat tidak ada siswa yang mendominasi dan tidak ada

siswa yang tidak aktif, semua siswa harus mengungkapkan pendapatnya. Oleh

karena itu setiap siswa dalam setiap kelompok harus dapat memahami materi

Ikatan Kimia untuk mempertahankan posisi kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif model Talking Chips yang diterapkan pada

pokok bahasan Ikatan Kimia juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi

siswa secara efektif dan dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar

ke arah pembelajaran yang menciptakan interaktif sesama siswa, sehingga

siswa dapat terdorong minat dan motivasinya untuk belajar kimia yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar kimia.

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian

dengan mengangkat judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Dengan Teknik Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Kimia

Pada Konsep Ikatan Kimia”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat di

identifikasikan dan dijadikan alasan penulis untuk membahas judul penelitian

di atas adalah sebagai berikut:

1. Materi kimia dianggap sulit oleh sebagian siswa, karena kurangnya

pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam pembelajaran kimia.

2. Masih kurangnya kreativitas dari seorang guru dalam menggunakan model

pembelajaran untuk menunjang tercapainya proses belajar mengajar.

3. Masih minimnya penggunaan metode atau model dalam proses belajar

mengajar sehingga kurangnya motivasi siswa untuk ikut serta dalam

proses pembelajaran tersebut.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

7  

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa pertanyaan yang timbul dalam identifikasi masalah, disini

peneliti hanya membatasi pada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik

Talking Chips terhadap hasil belajar kimia siswa. Hasil belajar kimia yang

diukur pada penelitian ini adalah ranah kognitif pada hasil belajar kimia siswa

pada konsep Ikatan Kimia di MA Jamiyah Islamiyah Pondok Aren, Tangerang

kelas X.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai

berikut: “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan

teknik Talking Chips terhadap hasil belajar kimia siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empirik

apakah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

dengan teknik Talking Chips memperlihatkan hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan pada pembelajaran konvensional/klasikal dalam pembelajaran

kimia.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk:

1. Bagi peneliti, dapat membantu dalam mengembangkan metode

pembelajaran yang sudah ada menjadi metode yang lebih bervariatif dan

berkualitas bagi kemajuan pendidikan.

2. Bagi guru bidang studi khususnya kimia, dapat dijadikan sarana untuk

memperbaiki kualitas pendidikan dengan cara penggunaan metode

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

8  

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan

berfikir, meningkatkan interaksi sosial, dan memberikan bekal untuk dapat

bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar maupun dalam

masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

9  

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teoritis

1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Inggris

dengan kata kerja to cooperate yang berarti bekerja bersama-sama.

Sedangkan kooperatif dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti bersifat

kerjasama. Secara umum, pengertian pembelajaran kooperatif ditafsirkan

berbeda-beda oleh para ahli. Seperti yang dikutip oleh Wakhinudin, menurut

Slavin (1995) pembelajaran kooperatif adalah salah satu variasi dari metode

pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil sehingga

mereka saling membantu antara satu dengan yang lainnya dalam

mempelajari suatu pokok bahasan.5

Menurut Wina Sanjaya, mendefinisikan pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem

pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara 4 atau 6 orang yang mempunyai

latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang

berbeda (heterogen)6. Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak dalam

Trianto pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama

dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 -5 orang. Tujuan

dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan

kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir

                                                            

5 Wakhinudin,S, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar (Suatu Meta Analisis), Forum Pendidikan, Universitas Negeri Padang Press,(maret 2003), hal. 3.

6 Wina Sanjaya, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2008), cet. 5, hal.240.

 

9

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

10  

dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota

kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan

saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan

belajar.7

Dari beberapa pengertian pembelajaran kooperatif yang

dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaan kooperatif

adalah kegiatan belajar mengajar dalam suatu kelompok kecil yang

memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, tiap anggota kelompok saling

bekerjasama dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai hasil belajar yang

baik.

Pembelajaran kooperatif mempunyai asumsi bahwa untuk mencapai

hasil yang optimal dalam pembelajaran, siswa perlu menjadi bagian dari

satu sistem kerjasama dalam kelompok. Yang perlu diperhatikan dalam

pembelajaran kooperatif adalah keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh

kemampuan semata, tetapi juga oleh peran masing-masing anggota secara

bersama di dalam kelompok.

Tabel 2.1 Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar

konvensional8.

Kelompok belajar kooperatif Kelompok belajar konvensional Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif

Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok.

Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya, sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.

Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sehingga anggota kelompok lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”.  

                                                            

7 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:41

8 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:43

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

11  

Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya.

Kelompok belajar biasanya homogen.

Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok.

Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.

Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong-royong seperti: kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan.

Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerjasama antar anggota kelompok.

Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.

Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.

Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.

Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai).

Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.

Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran

langsung. Di samping pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai hasil belajar akademik, pembelajaran kooperatif juga efektif untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat

bahwa model pembelajaran ini unggul dalam membantu siswa dalam

memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah

menunjukkan bahwa model kooperatif telah meningkatkan penilaian siswa

pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan

hasil belajar.

Selain itu, model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai hasil belajar berpa prestasi akademik, toleransi, menerima

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

12  

keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil

belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan

interpendensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan

struktur reward. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir,

struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerjasama atau kompetisi

yang dibituhkan untuk mencapai tujuan maupun reward.9

Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial,

menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat

meningkatkan harga diri. Pembelajaran kooperatif juga dapat merealisasikan

kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan

mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan sesuai dengan harapan,

maka siswa perlu diajarkan keterampilan-keterampilan kooperatif.

Keterampilan kooperatif tersebut berfungsi untuk melancarkan peranan

hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun

mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan

tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok.

Lungren dalam Trianto, menyusun keterampilan-keterampilan

kooperatif tersebut secara terinci dalam tiga tingkatan keterampilan.

Tingkatan tersebut yaitu keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat

menengah dan tingkat mahir.10

a. Keterampilan kooperatif tingkat awal, antara lain:

1). Berada dalam tugas, yaitu menjalankan tugas sesuai dengan

tanggungjawabnya.

2). Mengambil giliran dan berbagi tugas, yaitu menggantikan teman

dengan tugas tertentu dan mengambil tanggungjawab tertentu dalam

kelompok.

                                                            

9  Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) hal. 61 10 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007, hal:46

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

13  

3). Mendorong adanya partisipasi, yaitu memotivasi semua anggota

kelompok untuk memberikan konstribusi.

4). Menggunakan kesempatan, yaitu menyamakan persepsi/pendapat.

b.Keterampilan kooperatif tingkat menengah, antara lain:

1). Mendengarkan dengan aktif, yaitu menggunakan pesan fisik dan verbal

agar pembicara mengetahui anda secara energik menyerap informasi.

2) Bertanya, yaitu meminta atau menanyakan informasi atau klarifikasi

lebih lanjut.

3) Menafsirkan, yaitu menyampaikan kembali informasi dengan kalimat

berbeda.

4) Memeriksa ketepatan, yaitu membandingkan jawaban, memastikan

bahwa jawaban tersebut benar.

c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Keterampilan kooperatif tingkat mahir ini antaralain: mengolaborasi, yaitu

memperluas konsep, membuat kesimpulan dan menghubungkan pendapat-

pendapat dengan topik tertentu.

Pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, belajar untuk

bekerjasama, menghargai pendapat orang lain dan tanggung jawab antara

sesama siswa terhadap kelompoknya untuk memperoleh yang terbaik bagi

kelompoknya dalam belajar dan menyelesaikan tugas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan suatu pendekatan pengajaran yang mengutamakan siswa untuk

saling bekerjasama satu dengan yang lainnya untuk memahami dan

mengerjakan segala tugas belajar mereka. Beberapa unsur penting dalam

pembelajaran kooperatif meliputi kerjasama dalam menyelesaikan tugas,

mendorong untuk bekerjasama yang terstruktur, tanggungjawab individu

dan kelompok yang heterogen. Pembelajaran kooperatif digunakan dalam

kelas yang selalu diliputi kerjasama dalam menyelesaikan tugas. Dalam

kelompok belajar, semua anggota kelompok bekerjasama dan tidak memiliki

respon yang terpisah.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

14  

a. Prinsip dasar dan Ciri-ciri Dalam Pembelajaran Kooperatif

Adapun prnsip dasar dan elemen yang terkait dalam

pembelajaran kooperatif menurut Munir Tanree sebagai berikut11:

1). Saling ketergantungan positif. Dalam hal ini, dituntut adanya

interaksi promotif yang memungkinkan sesama siswa saling

memberikan motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal.

Saling ketergantungan antara lain dalam hal pencapaian tujuan,

penyelesaian tugas, bahan dan sumber, peran, dan hadiah.

2). Interaksi tatap muka. Siswa harus saling berhadapan da saling

membantu dalam pencapaian tujuan belajar dan sumbangan

pemikiran dalam pemecahan masalah, siswa harus mengembangkan

keterampilan berkomunikasi secara efektif.

3). Pertangungjawaban individu. Setiap individu dalam kelompok

bertanggung jawab terhadap nilai kelompok, penilaian kelompok

didasarkan pada rata-rata nilai semua anggota kelompok secara

individu.

4). Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi merupakan

keterampilan sosial yang harus dimiliki dan diajarkan pada siswa

seperti: tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, berani

mempertahankan pikiran logis, mengkritik ide bukan mengkritik

teman, tidak mendominasi orang lain, dan mandiri.

Sedangkan menurut Shepardson, ciri-ciri model pembelajaran

kooperatif sebagai berikut12:

1). Pendidik harus mengupayakan terwujudnya interaksi antar peserta

didik yang berada dalam sebuah kelompok (student-to-student

interaction). Oleh karena itu, guru harus dapat menciptakan kondisi

                                                            

11 Munir Tanree, Model Pembelajaran Konstruktiviis Realistik dengan Setting Kooperatif Serta Dampaknya Terhadap Pemahaman Konsep Kimia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Maret 2009, hal. 268-269. 

12 A. Syukur Ghazali, Menerapkan Paradigma Konstrktivisme Melalui Strategi Belajar Kooperatif dalam Pembelajaran Bahasa, (Malang: Universitas Malang) Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Oktober 2002, hal. 115

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

15  

yang mampu memberikan kesempatan yang merata kepada anggota

kelompok untuk memberikan pendapat, menyampaikan ringkasan,

mempertahankan pendapat, ataupun memberikan jalan keluar jika

mengalami permasalahan dalam diskusi.

2). Pendidik harus menciptakan interpendensi positf di kalangan anggota

kelompok. Artinya, masing-masing anggota kelompok harus

diupayakan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, pendidik perlu

menjelaskan kepada kelompok bahwa masing-masing anggota harus

membiasakan diri mendengarkan dengan bak pendapat anggota lain,

menerima pendapat anggota lain, dan berupaya dapat membantu

teman lain menyumbangkan pikirannya.

3). Kemampuan masing-masing anggota kelompok diperhitungkan

secara adil (individual acountability). Di dalam pembelajaran

kooperatif, tidak ada peserta kelompok yang diperbolehkan

mengemukakan pendapatnya secara sukarela, masing-masing

anggota kelompok akan menyampaikan pendapatnya. Oleh karena

itu, seorang anggota kelompok akan menerima tugas dari pendidik,

misalnya sebagai pemimpin kelompok, sebagai perumus hasil

diskusi, atau sebagai penyamapi hasil diskusi.

4). Pembelajaran kooperatif menekankan pada pencapaian tujuan

bersama (group process skill). Pembelajaran ini mengajarkan kepada

peserta didik untuk saling memberi informasi, saling mengajarkan

jika ada anggota kelompok yang belum mampu, dan saling

menghargai pendapat anggotanya.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pengelolaan pembelajaran dengan metode pembelajaran

kooperatif memiliki 3 tujuan yang ingin dicapai, yaitu:13

                                                            

13 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:47

 

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

16  

1). Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model

pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa yang sulit.

2). Pengakuan adanya keragaman

Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar

belakang. Perbedaan latar belakang tersebut diantaranya: perbedaan

suku, agama, ras, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

3). Pengembangan keterampilan sosial

Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam

pembelajaran kooperatif antara lain: berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat oang lain, bekerja dalam kelompok, dan

sebagainya.

c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran

yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu

ditunjukkan pada tabel 2.2

Tabel 2.2 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif14

Fase Tingkah laku guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajara tersebut dan memotivasi siswa belajar

Fase 2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan

                                                            

14 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:48

 

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

17  

Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase 4 Membimbing kelompok belajar dan bekerja

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka

Fase 5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing anggota kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6 Memberkan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

2. Pembelajaran Kooperatif Model Talking Chips

Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang

berarti berbicara, sedangkan Chips yang berarti kartu. Jadi arti Talking Chips

adalah kartu untuk berbicara. Sedangkan Talking Chips dalam pembelajaran

kooperatif yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil yang

terdiri atas 4-5 orang, masing-masing anggota kelompok membawa

sejumlah kartu yang berfungsi untuk menandai apabila mereka telah

berpendapat dengan memasukkan kartu tersebut ke atas meja.

Model pembelajaran Talking Chips merupakan salah satu model

pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Dalam

pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil dan saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok

yang terdiri atas 4-5 orang siswa dengan kemampuan yang heterogen. 

Heterogen dalam hal ini, perolehan nilai sebelumnya, jenis kelamin, agama,

etnis/suku, dan sebagainya. Sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa

yang nilainya tinggi, sedang, dan rendah, baik laki-laki, maupun perempuan.

Talking Chips merupakan salah satu dari 200 struktur yang

dikembangkan Kagan dengan tujuan untuk mengembangkan partisipasi

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

18  

dalam suatu kelompok15. Di dalam Talking Chips siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil sekitar 4-6 orang perkelompok. Dalam

kelompoknya para siswa diminta untuk mendiskusikan suatu masalah atau

materi pelajaran. Setiap kelompok diberi 4-5 kartu yang digunakan untuk

siswa berbicara. Setelah siswa mengemukakan pendapatnya, maka kartu

disimpan di atas meja kelompoknya. Proses dilanjutkan sampai seluruh

siswa dapat menggunakan kartunya untuk berbicara. Cara ini membuat tidak

ada siswa yang mendominasi dan tidak ada siswa yang tidak aktif, semua

siswa harus mengungkapkan pendapatnya. Disamping itu, penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips merupakan suatu model

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), dimana model

pembelajaran ini sesuai menempati posisi sentral sebagai subyek belajar

melalui aktivitas mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri. Menurut

Wina Sanjaya dalam Supri Wahyudi Utomo, yang menyatakan bahwa

dengan beraktivitas siswa bukan hanya dituntut menguasai sejumlah

informasi dengan cara menghafal, akan tetapi bagaimana memperoleh

informasi secara mandiri dan kreatif melalui aktivitas mencari dan

menemukan. Dengan demikian apa yang dipelajari menjadi lebih bermakna,

sebab didapatkan melalui proses pengalaman belajar, bukan hasil

pemberitahuan orang lain.16

Talking Chips mempunyai dua proses yang penting, yaitu;17 proses

sosial dan proses dalam penguasaan materi. Proses sosial berperan penting

dalam Talking Chips yang menuntut siswa untuk dapat bekerjasama dalam

kelompoknya, sehingga para siswa dapat membangun pengetahuan mereka

di dalam suatu bingkai sosial yaitu pada kelompoknya. Para siswa belajar

                                                            

15 Chris-hunt dan Alison Miyake, “Is Your Classoom Under Control? Dicipline In The Non-Teacher’s Classroom”, google: www. Davidenglishhouse.com/snakes pdfs/winter 2003/features/winter 2003 hunt-miyake.pdf.

16 Supri Wahyudi utomo, Penerapan Metode Talking Chips Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMKN 1 Madiun, (Madiun: IKIP PGRI Madiun, 2007).hal. 49 

17 Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

19  

untuk berdiskusi, meringkas, memperjelas suatu gagasan, dan konsep materi

yang mereka pelajari, serta dapat memecahkan masalah-masalah.

Talking Chips juga mempunyai dua komponen utama, yaitu;18

komponen tugas kooperatif dan komponen insentif kooperatif. Komponen

tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota

bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan komponen

insentif kooperatif merupakan sesuatu yang dapat membangkitkan motivasi

individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok.

Talking Chips mempunyai tujuan tidak hanya sekedar penguasaan

bahan pelajaran, tetapi adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi

tersebut. Hal ini menjadi ciri khas dalam pembelajaran kooperatif.

Disamping itu, Talking Chips merupakan metode pembelajaran secara

kelompok, maka kelompok merupakan tempat untuk mencapai tujuan

sehingga kelompok harus mampu membuat siswa untuk belajar. Dengan

demikian semua anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Selain dengan kelompoknya, siswa juga dapat berinteraksi dengan

anggota kelompok lain sehingga tercipta kondisi saling ketergantungan

positif di dalam kelas mereka pada waktu yang sama. Proses penguasaan

materi berjalan karena para siswa dituntut untuk dapat menguasai materi.

a. Cara-cara pembelajaran kooperatif model Talking Chips

Terdapat lima langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu

ditunjukkan pada tabel 2.3

                                                            

18 Supri Wahyudi utomo, Penerapan Metode Talking Chips Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMKN 1 Madiun, (Madiun: IKIP PGRI Madiun, 2007). Hal. 6

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

20  

Tabel 2.3 : Cara-cara pembelajaran kooperatif model Talking Chips19

No Tahap kegiatan 1. Masing-masing anggota dalam kelompoknya diberikan 4-5 kartu. 2. Para siswa dalam kelompoknya membahas topik atau berdiskusi untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan guru. 3. Setiap siswa yang ingin berbicara atau mengungkap suatu ide, siswa

tersebut terlebih dahulu harus mengangkat kartunya, kemudian kartunya disimpan di tengah meja pada kelompoknya.

4. Siswa tidak dapat berbicara lagi jika kartu miliknya sudah habis, sampai semua kartu milik siswa lain pada kelompoknya juga habis.

5. Jika kartu semuanya sudah digunakan dan kelompoknya masih merasakan kebutuhan untuk mengungkapkan ide yang tertinggal, maka proses dapat dimulai kembali.

b. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif model Talking

Chips.

Dalam pembelajaran kooperatif model Talking Chips masing-

masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan

kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota

yang lain dalam kelompoknya. Keunggulan lain dari model ini adalah

untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering

mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok kooperatif yang lain

sering ada anggota yang selalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya,

ada juga anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih

dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam

kelompok bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan selalu

menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Model pembelajaran

Talking Chips memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan

untuk berperan serta.

Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran Talking Chips

diantaranya:                                                             

19 Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

21  

1). Tidak semua konsep dalam kimia dapat mengungkapkan model

Talking Chips, disinilah tingkat profesionalitas seorang guru dapat

dinilai. Seorang guru yang profesional tentu dapat memilih metode

dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan

dibahas dalam proses pembelajaran.

2). Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu

diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama

dalam proses pembentukan pengetahuan siswa.

3). Pembelajaran model Talking Chips adalah model pembelajaran

yang menarik namun cukup sulit dalam pelaksanaannya, karena

memerlukan persiapan yang cukup sulit. Selain itu dalam

pelaksanaannya guru dituntut untuk dapat mengawasi setiap siswa

yang ada di kelas. Hal ini cukup sulit dilakukan terutama jika

jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak.

c. Persamaan dan perbedaan pembelajaran kooperatif model Talking

Chips dengan model-model pembelajaran kooperatif yang lain.

Semua model-model pembelajaran kooperatif yang berlandaskan

metode pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan, ciri-ciri, unsur-

unsur, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pembelajaran

yang sama, akan tetapi setiap model dalam pembelajaran kooperatif

mempunyai ciri khas tertentu.

Pembelajaran kooperatif model Talking Chips dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan idenya,

sehingga tidak ada siswa yang mendominasi dan siswa yang diam saja.

Pembelajaran kooperatif model Talking Chips dapat membantu guru

untuk memonitor tanggung jawab individu siswa. Selain itu dalam

pembelajaran kooperatif model Talking Chips juga akan melatih siswa

untuk berpartisipasi aktif dalam berkomunikasi. Kemampuan ini sangat

penting sebagai bekal dalam hidup bermasyarakat, sehingga sangat

penting bagi guru untuk membekali sebelumnya dengan kemampuan

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

22  

berkomunikasi, mengingat bahwa tidak semua siswa memiliki tingkat

kemampuan untuk berkomunikasi

3. Hasil Belajar Kimia

a. Pengertian Belajar

Aktivitas belajar telah ada sejak manusia lahir. Hampir di

sepanjang waktunya manusia melaksanakan ritual-ritual belajar.

Pengetahuan, kemampuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang

terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan karena belajar.

Menurut pendapat yang tradisional, belajar hanyalah dianggap sebaga

pengumpul sejumlah ilmu saja.

Secara umum, pengertian belajar ditafsirkan berbeda-beda oleh

para ahli. Menurut Muhibbin Syah, belajar adalah tahapan perubahan

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.20

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah

laku baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku

yang lebih buruk.21 Menurut Syaiful Bahri Djamarah, belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.22

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku, baik kepada

tingkah laku yang baik atau buruk. Perubahan-perubahan yang terjadi

pada belajar ini terjadi secara sadar, brsifat relatif menetap, bersifat

                                                            

20 Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007. hal. 92

21 Drs. M.Ngalim Purwanto, MP.,”Psikologi Pendidikan”, PT Remaja Rosdakarya”, 2007. hal. 85 22 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, “Psikologi Belajar”, PT. Rineka Cipta, 2008. hal.13

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

23  

fungsional, positif dan aktif, bertujuan dan mencakup pada semua aspek

tingkah laku.

Definisi belajar ditinjau dari beberapa sudut pandang,

diantaranya:

1). Secara kuantitatif atau ditinjau dari sudut jumlah belajar, berarti

kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif

dengan fakta sebanyak-banyaknya.

2). Secara instusional atau tinjauan kelembagaan, belajar dipandang

sebagai poses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan

siswa atas materi-materi yang telah dipelajari.

3). Secara kualitatif atau tinjauan mutu, adalah proses memperoleh arti-

arti dan pengalaman-pengalaman serta cara-cara menafsirkan dunia

disekeliling siswa23

Selain itu, William Burton dalam buku The Guidance of

Learning Activities, memaparkan tentang prinsip-prinsip belajar, yaitu:24

1). Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui

(under going).

2). Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata

pelajaran-mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu.

3). Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan

siswa.

4). Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa

sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.

5). Proses belajar disyaratkan oleh hereditas dan lingkungan.

b. Pengertian Hasil Belajar

Definisi belajar tidak dapat didefinisikan secara pasti karena

tergantung pada teori yang dianut oleh seseorang dalam

                                                            

23 Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal:91-92

24 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, cetakan ke-7,2008).

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

24  

mendefinisikannya. Morgan mendefinisikan belajar sebagai setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan/pengalaman.

Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah perubahan

tingkah laku dalam dirinya yang menyangkut afektif, kognitif, dan

psikomotorik. Sehingga seseorang yang telah belajar akan menunjukkan

perubahan diantara ketiga aspek tersebut. Menurut Aunurrahman

menyatakan bahwa hasil belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan

tingkah laku25.

Seperti yang dikutip oleh Agus Suprijono, bahwa hasil belajar

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, apresiasi, dan keterampilan.

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:26

1). Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

2). Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang

3). Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

4). Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

5). Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Selain itu, seperti yang dikutip Ratna Wilis Dahar, dimana

menurut Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, yaitu 1)

keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditunjukan

oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukan seperti

memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan nlai-nilai

sains. 2) strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukan secara                                                             

25 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfa Beta, 2009) h. 37 26 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) hal.5

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

25  

kompleks, dimana siswa diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan

menerapkan aturan-aturan, serta konsep-konsep yang telah dipelajari

sebelumnya. 3) informasi verbal, pengetahuan yang diperoleh siswa

sebagai hasil belajar di sekolah, begitu juga pengetahuan siswa diluar

sekolah seperti kata-kata yang diucapkan oleh orang, membaca, radio,

televisi, dan media-media lainnya. 4) sikap, sikap merupakan

pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku

seseorang terhadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup

lainnya, dalam pelajaran sains misalnya, sikap dapat dipelajari selama

para siswa melakukan percobaan di laboratorium. 5) keterampilan

motorik, keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik,

melainkan juga kegatan motorik yang digabung dengan keterampilan

intelektual seperti membaca, menulis, memainkan alat musik,

menggunakan berbagai macam alat seperti mikroskop, buret, destilasi

dan alat-alat laboratorium lainnya27.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan

baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan

klasifikasi hasil belajar dan Benyamin Bloom yang secara garis besar

menjadi tiga bagian, yaitu:

1). Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2). Ranah efektif berkenaan dengan sikap

3). Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak28.

Ketiga ranah tersebut harus dinilai untuk mengetahui seberapa

besar pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar

dan standar kompetensi.

                                                            

27Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), hal. 135 28 W.S., Winkel ,Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hal. 245

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

26  

1). Hasil Belajar Penguasaan Materi (Kognitif)

Hasil belajar pada ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan

kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan-

kemampuan intelekual lainnya. Kemampuan-kemampuan intelektual

tersebut dikategorikan oleh Bloom dkk, menjadi enam jenjang

kemampuan. Enam jenjang tersebut adalah:29

(a) Hafalan (C1)

Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan

kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah

dipelajarinya.

(b) Pemahaman (C2)

Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari

informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan,

diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke

dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan

berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan

interpolasi), serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip

dengan kata-kata sendiri.

(c) Penerapan (C3)

Jenjang penerapan meliputi kemampuan menggunakan prinsip,

aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada

situasi konkrit.

(d) Analisis (C4)

Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu

informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya

sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen

informasi tersebut menjadi jelas.

                                                            

29Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 15-17

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

27  

(e) Sintesis (C5)

Jenjang sintesis meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan

bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan

yang terpadu, misalnya kemampuan merencanakan eksperimen,

menyusun karangan (laporan praktikum, artikel, rangkuman),

menyusun cara baru untuk mengklarifikasikan obyek-obyek,

peristiwa dan informasi lainnya.

(f) Evaluasi (C6)

Jenjang evalasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan

nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, serta berdasarkan

kriteria tertentu yang diterapkan.

2). Hasil Belajar Proses (Afektif)

Hasil belajar pada ranah afektif meliputi minat, sikap, dan nilai

yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Ranah afektif ini

dikategorikan oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang

kemampuan. lima jenjang tersebut adalah:30

(a). Receiving : meliputi penerimanan secara pasif terhadap suatu

nilai dan keyakinan.

(b). Responding: meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi

dan merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan

nilai-nilai yang dianut masyarakat.

(c). Valuing : meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu

nilai tertentu.

(d).Organization: meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu

sistem nilai.

(e). Characterization: meliputi pengembangan nilai-nilai menjadi

karakter pribadi.

                                                            

30Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 15-17

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

28  

3). Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor)

Hasil belajar pada ranah psikomotor meliputi kemampuan yang

berupa keterampilan fisik (motorik) atau keterampilan manipulatif

seperti keterampilan menyusun alat-alat percobaan dan melakukan

percobaan. Ranah psikomotor ini dikategorikan oleh Trowbridge

dkk, menjadi empat jenjang kemampuan. empat jenjang tersebut

adalah:31

(a). Moving (bergerak)

Kategori ini meliputi pada sejumlah gerakan tubuh yang

melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kata kerja

operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator

pencapaian hasil belajar antara lain: membawa, membersihkan,

mengikuti, menempatkan atau menyimpan. Misalnya, siswa

dapat membersihkan alat-alat gelas atau siswa dapat membawa

mikroskop dengan benar.

(b). Manipulating (memanipulasi)

Kategori ini meliputi pada aktivitas yang meliputi pola-pola

yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan

bagian-bagian tubuh seperti tangan-jari, tangan-mata. Kata

kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan

indikator pencapaian hasil belajar antara lain: mengkalibrasi,

merangkai, meramu, mengubah, membersihkan,

menghubungkan, memanaskan, mencampurkan, mengaduk,

menimbang, mengoperasikan, dan memperbaiki. Misalnya,

siswa dapat menuangkan larutan dari botol reagen ke dalam

gelas kimia dengan benar.

(c). Communicating ( berkomunikasi)

Kategori ini meliputi pada pengertian aktivitas yang

menyajikan gagasan dan perasaan untuk diketahui oleh orang                                                             

31Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 15-17

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

29  

lain. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk

merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain:

mengajukan pertanyaan, menganalisis, mendeskripsikan,

mendiskusikan, mengarang, menggambar, menjelaskan,

membuat grafik, membuat tabel, mencatat, menulis, dan

membuat rancangan. Misalnya, siswa dapat mengajukan

pertanyaan mengenai masalah-masalah yang sedang

didiskusikan atau siswa dapat melaporkan data percobaan

secara akurat.

(d). Creating (menciptakan)

Kategori ini meliputi pada proses dan kinerja yang dihasilkan

dari gagasan-gagasan baru. Kata kerja operasional yang dapat

digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil

belajar antara lain: membuat kreasi, merancang, merencanakan,

mensintesis, menganalisis, dan membangun. Misalnya, siswa

dapat menggabungkan potongan-potongan alat untuk

membentuk instrumen atau peralatan baru dalam suatu

percobaan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang

dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai nilai akhir siswa yang diukur

melalui teknik-teknik evaluasi dan dapat digunakan sebagai pengukur

seberapa jauh materi pelajaran yang telah dikuasai.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Belajar yang baik dapat menghasilkan nilai yang baik, begitupun

sebaliknya belajar yang buruk maka hasilnya pun akan buruk. Baik

buruknya hasil yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

30  

Adapun faktor yang dapat mempengaruhi belajar menurut Muhibin Syah

adalah:32

1). Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri siswa

meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek

fisiologis mencakup kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)

yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,

dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Sedangkan untuk aspek psikologis siswa merupakan faktor

rohani yang didalamnya mencakup inteligensi, sikap, minat, dan motivasi

yang dapat mempengaruhi belajar siswa.

2). Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor dari luar siswa. Adapun faktor

eksternal yang dapat mempengaruhi belajar siswa terdiri dari dua macam,

yaitu faktor lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Dimana yang

termasuk kedalam lingkungan sosial siswa adalah guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekolah. Selain itu masyarakat dan

tetangga juga teman-teman bermain siswa di sekitar perkampungan siswa

tersebut. Adapun lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi kegiatan

belajar adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.

3). Faktor Pendekatan Belajar

Pada proses pembelajaran dimulai tentunya seorang guru harus

merangkul seluruh siswanya, dengan demikian siswa dapat mengenal

guru lebih dekat. Biasanya jika siswa sudah mengenal gurunya dia tidak

akan ragu untuk bertanya dan berbicara tentang hal-hal yang ingin ia

tanyakan kepada gurunya. Untuk itu diperlukan pendekatan agar siswa

merasa senang dan nyaman saat mempelajari pelajaran yang dibahas oleh

guru.

                                                            

32Muhibin syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal. 132

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

31  

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Belajar

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Faktor Pendekatan

Belajar

Faktor Instrumental

Faktor Fisiologis Kondisi Fisiologis umum Kondisi Pancaindera

Lingkungan Sosial

Faktor Psikologis Intelgensi, sikap, minat, motif, dan motivasi

Lingkungan Non-sosial

Metode, Media, Model, dll

Kurikulum

Sarana dan Prasarana

Gambar 2.1 Skema Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

4). Faktor Instrumental33

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat sebagai sarana agar tercapainya

tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrument ini dapat

berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan gurunya sendiri.

Kalau sudah berbicara kurikulum berarti kita akan berbicara

mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan, bahan atau program,

proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas bahwa faktor

instrument ini sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil

belajar.

Skema Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut:

                                                            

33 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal.32-33

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

32  

d. Hakekat Pembelajaran Kimia

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

tentang materi yang meliputi struktur, sifat dan perubahan materi serta

energi yang menyertainya.34 Ilmu kimia ini sarat dan konsep (terutama

konsep) bersifat abstrak dan konsep-konsep ini berjenjang, berkembang

dari konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks.

Pelajaran kimia bagi sebagian siswa merupakan salah satu

pelajaran yang sulit. Banyak diantara siswa merasa tidak mampu atau

kurang mempunyai dasar yang kuat dalam mempelajari kimia. Dalam

mempelajari kimia diperlukan kemampuan yang intelektual untuk

memahaminya. Seperti yang dikutip oleh Atiek Winarti dan yudha

Irhasyuara, Pelajaran kimia menjadi momok yang menakutkan karena

adanya pandangan yang salah tentang kimia itu sendiri. Selama ini para

siswa mengangap konsep-konsep yang ada dalam pelajaran kimia sebagai

konsep-konsep abstrak yang sulit yang sulit diaplikasikan ke dalam

kehidupan nyata35.

Menurut teori belajar kontruktivisme, dalam mempelajari suatu

konsep, siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan

informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama

dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai. Hal

tersebut dilakukan agar siswa benar-benar paham terhadap materi yang

dipelajari dan dapat menerapkan pengetahuan, dapat memecahkan

masalah, berusaha dengan sungguh-sungguh melalui ide-idenya.36

Tujuan pembelajaran kimia yaitu agar siswa dapat memahami

konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya, mengembangkan daya

                                                            

34J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 2 35 Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya

Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21 (vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2001), No. 30, Th VII, h. 354

36Ni Nyoman Parwati, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended Di- Kelas SMU Laboratorium IKIP Negri Singaraja, (Singaraja: IKIP Negri Singaraja, 2003), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, No 4, Th XXXVI, h.41

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

33  

penalaran, mengembangkan, keterampilan proses untuk memperoleh

konsep-konsep kimia dan menumbuhkan nilai-nilai sikap, menerapkan

konsep dan prinsip kimia untuk menghasilkan karya teknologi sederhana

yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

4. Konsep Dasar Teori Ikatan Kimia

Setiap unsur memiliki kecendrungan untuk mencapai konfigurasi

elektron yang stabil (konfigurasi gas mulia/golongan VIII A). Gas mulia

mempunyai elektron valensi sebanyak 8 elektron atau 2 elektron (He).

Karena masing-masing elektron valensi pada unsur gas mulia sudah

berpasangan/konfigurasi penuh. Yaitu konfigurasi oktet dan duplet. Hal

inilah yg menyebabkan gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif

Lambang Lewis digunakan untuk dapat menggambarkan ikatan

kimia dalam suatu molekul. Lambang Lewis suatu unsur adalah lambang

kimia unsur tersebut yang dikelilingi oleh titik-titik. Titik-titik

menunjukkan elektron yang berada pada kulit terluar (elektron valensi).

No atom Na : 11

Konfigurasi elektron Na : 2 8 1

No atom Cl : 17

Konfigurasi elektron Cl : 2 8 7

Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis

antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion pada umumnya terjadi

antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-

atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam

umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah, sedangkan unsur-unsur

non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

34  

logam umumnya akan membentuk ikatan ion. contohnya NaCl dan CaCl2.

beberapa sifat khas senyawa ion antara lain:37

a. Titik didih dan titik lelehnya tinggi

b. Keras, tetapi mudah patah

c. Penghantar panas yang baik

d. Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)

e. Larut dalam air

f. Tidak larut dalam senyawa-senyawa organik, misalnya alkohol, eter,

dan benzena.

g. Pada suhu kamar umumnya berwujud padat

h. Tidak dapat dibakar

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian

pasangan elektron bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari

masing-masing atom yang saling berikatan, dan ikatannya disebut ikatan

kovalen. Langkah-Langkah Menentukan Ikatan Kovalen

a. Tentukan elektron valensinya

b. Tentukan jumlah elektron yang dibutuhkan masing-masing unsur

untuk mencapai kestabilan (duplet/oktet)

c. Samakan jumlah elektron tersebut dengan mengatur jumlah elektron

yg berikatan

Contoh:Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk

molekul H2

1H : 1 membutuhkan 1 elektron agar stabil/mencapai duplet

Atom hidrogen membutuhkan 1 elektron pd kulit terluarnya untuk

mencapai struktur gas mulia (duplet) seperti 2He

 

Beberapa atom dapat membentuk ikatan rangkap. Pada ikatan

kovalen tunggal mengandung dua elektron, ikatan kovalen rangkap dua

                                                            

37 Sukardjo, Ikatan Kimia, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1989) hal. 48

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

35  

mengandung empat elektron, sedang dalam ikatan rangkap tiga terdapat

enam elektron. Pada molekul karbon dioksida, CO2 terdapat dua buah

ikatan rangkap dua. Ketiga atomnya sekarang masing-masing memiliki 8

elektron terluar. Sedang pada molekul nitrogen, N2 setiap atomnya

menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama-sama sehingga

setiap atom N memiliki elektron valensi 8.

Sifat umum senyawa kovalen:

a. Titik didih dan titik lelehnya rendah

b. Hampir tidak larut dalam air

c. Lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik

d. Dapat terbakar

e. Pada suhu kamar berwujud gas, cair atau padat

Contoh ikatan kovalen koordinasi

Molekul NH3 mempunyai satu pasang elektron yang belum

digunakan bersama, sedang ion H+ dapat menerima satu pasang elektron

untuk menjadi lebih stabil karena mempunyai konfigurasi elektron helium.

Oleh karena itu pasangan elektron tersebut dapat digunakan bersama oleh

molekul NH3 dan ion H+ sehingga terbentuk ion amonium, NH4+.

Suatu ikatan kovalen dikatakan polar (berkutub), jika pasangan

elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat kesalah satu atom.

Ukuran kekuatan gaya tarik ini dinyatakan dengan keelektronegatifan.

Contoh senyawa polar, antara lain HF, HCl, dan HBr.

Umumnya, logam merupakan elektropositif karena logam memiliki

kecendrungan untuk kehilangan elektron valensi agar dapat membentuk

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

36  

ion positif. Ikatan logam terjadi karena adanya interaksi antara ion positif

pada logam dengan elektron valensinya.

Logam-logam mempunyai kelektronegatifan yang rendah. Dalam

kristal logam, atom-atom cendrung melepaskan elektron valensinya

sehingga terbentuk awan elektron dan kumpulan inti atom yang bermuatan

positif. Inti-inti yang bermuatan positif tersebut tersusun rapat dalam awan

elektron yang mudah bergerak. Hasil dari muatan yang rapat dan saling

berdekatan adalah penataan teratur ion-ion positif logam dan disekitarnya

terdapat “lautan” gerakan elektron valensi yang mengikat ion-ion

bersamaan. Elektron valensi bebas akan bertindak seperti “perekat” pada

ikatan logam.

Sifat-sifat logam adalah:

a. Penghantar panas dan listrik yang baik

b. Memiliki kerapatan dan titik leleh yang tinggi

c. Dapat dibentuk dengan cara ditempa

d. Umumnya, logam mengkilap

B. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan usaha mengubah tingkah laku pada individu yang

belajar dan perubahan itu menyangkut segala aspek organisme dan tingkah

laku. Perubahan yang terjadi adalah perubahan dalam pengertian yang positif

yaitu perubahan yang memberikan dampak ke arah penambahan atau

peningkatan suatu perilaku. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dari

belajar disebut hasil belajar.

Ion-ion positif dalam lautan elektron

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

37  

Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru

menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses belajar

mengajar tersebut. Untuk itu guru dituntut kreatifitasnya dalam menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain, namun

pembelajaran kooperatif tidak sekedar kerja kelompok biasa tetapi peran dan

keaktifan siswa diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengemukakan dan mengembangkan pemikirannya.

Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak model, salah satunya

adalah Talking Chips (kartu berbicara), dalam Talking Chips siswa

menggunakan kartu untuk berbcara dalam kelompoknya atau dengan

kelompok yang lain. Dengan Talking Chips tidak ada siswa yang

mendominasi, karena setiap siswa diberikan kesempatan untuk berbicara

dengan menggunakan kartunya, dimana setiap siswa di dalam kelas

mempunyai kartu yang jumlahnya sama.

Pembelajaran kooperatif model Talking Chips yang diterapkan

diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa secara efektif, karena

pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan dalam mengembangkan

potensi siswa, seperti terjadinya hubungan saling ketergantungan positif,

mengembangkan semangat kerja kelompok, dan semangat kebersamaan, serta

menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara

anggota kelompok. Atas dasar inilah metode pembelajaran kooperatif model

Talking Chips diajukan sebagai permasalahan penelitan untuk diterapkan di

dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan menghilangkan kejenuhan siswa

dalam belajar ke arah pembelajaran yang lebih menciptakan interaktif sesama

siswa, sehingga siswa tidak lagi termakan paradigma lama yang menyatakan

kimia seperti hantu yang menakutkan, melainkan siswa beranggapan bahwa

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

38  

belajar kimia sangat menyenangkan. Dengan demikian siswa dapat terdorong

minat dan motivasinya untuk belajar kimia yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Bila semua itu dilakukan maka tujuan

dari pembelajaran akan tercapai dan hasil belajar pun akan lebih baik.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

39  

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

40  

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Samsul Rizal, Program Study Pendidikan Kimia Jurusan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2006 dengan judul “ Pengaruh Pembelajaran

Kooperatif Dengan Teknik Talking Chips Terhadap Hail Belajar Pada Konsep

Asam-Basa, Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit”. Kesimpulan yang

didapatkan dalam skripsi tersebut menghasilkan bahwa adanya perbedaan

yang signifikan terhadap penguasaan konsep siswa mengenai asam-basa dan

larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit dengan nilai pretest tertinggi kelas

eksperimen 60 dan terendah 20, nilai rata-rata sebesar 38,58% dan mengalami

peningkatan setelah mengalami perlakuan pembelajaran kooperatif teknik

Talking Chips menjadi nilai tertinggi posttest sebesar 80 dan terendah

mendapatkan nilai 45 dengan rata-rata sebesar 61,25%.

Selain itu, hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Christa Rosita, jurusan Pendidikan Bahasa

Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, tahun 2005

dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips

Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas II SMP Negeri 5

Bandung. Kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi tersebut menghasilkan

bahwa kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat atau gagasan secara

umum mengalami peningkatan dalam tiap siklusnya. Dengan pembelajaran

tipe Talking Chips yang dilaksanakan siswa terlihat lebih aktif dan respon

terhadap pembelajaran, siswa lebih berani mengungkapkan pendapat atau

gagasan sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahawa adanya peningkatan yang signifikan setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips. Siswa terlihat lebih atif

dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, sehingga siswa termotivasi

untuk belajar lebih baik. Walaupun demikian, perlu adanya upaya perbaikan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Model pembelajaran dan media

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

41  

hendaknya lebih bervariasi supaya siswa tidak merasa bosan dalam melakukan

diskusi, karena pembelajaran diskusi merupakan pembelajaran yang menaik

namun cukup sulit. Oleh sebab itu, perlu adanya perbaikan model

pembelajaran demi tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan landasan dan kerangka pikir yang telah dijelaskan di atas

maka perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik

Talking Chips terhadap hasil belajar kimia siswa.

Ha : ada pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik Talking

Chips terhadap hasil belajar kimia siswa.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

42  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA Jamiyah Islamiyah kelas X semester

ganjil dan dilaksanakan pada bulan Oktober - November tahun ajaran

2009/2010.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

quasi eksperimen, karena disini peneliti menggunakan dua kelas sebagai objek

penelitian, yang pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas yang kedua

dijadikan sebagai kelas kontrol. Dua kelas tersebut diberikan materi yang

sama.

Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas (independent

variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips, sedangkan

variabel bergantung yaitu hasil belajar kimia siswa kelas X pada mata

pelajaran kimia.

1. Rancangan Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest

T1 X T2

T1 - T2

Keterangan :

T1 : Hasil belajar pretest

T2 : Hasil belajar posttest

X : Mengalami perlakuan Talking Chips

Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttes control group design,

yaitu design penelitian dimana terdapat dua kelompok. Kelompok pertama

42

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

43  

diberi perlakuan (kelompok eksperimen) sedangkan kelompok kedua tidak

diberi perlakuan (kelompok kontrol). Kedua kelompok tersebut sebelum

diberi perlakuan terlebih dahulu diberikan pretest untuk mengetahui sejauh

mana materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai

oleh siswa dan dilakukan posttest setelah diberi perlakuan.

2. Prosedur Perlakuan

Secara garis besar penelitian yang akan dilakukan ini hanya satu

kelompok, yaitu kelompok yang diberikan pengajaran menggunakan

pembelajaran kooperatif dengan teknik Talking Chips. Sedangkan sebagai

pembanding diambil satu kelompok yang disebut sebagai kelompok kontrol.

Sebelum memulai mengajar di kelas, terlebih dahulu menetapkan

tujuan pengajaran, mempersiapkan materi yang akan diajarkan dan

mempersiapkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perlakuan yang

akan diberikan pada masing-masing kelompok.

Sebelum perlakuan terhadap masing-masing kelompok dilakukan tes

awal (pretest), hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal siswa

terhadap materi yang akan diajarkan. Setelah perlakuan selesai dilaksanakan

siswa kembali diberikan tes (posttest), hal ini dilakukan untuk melihat

kemampuan dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

C. Populasi, sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Suharsimi Arikunto mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek

penelitian.38 Maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi targetnya

seluruh siswa MA Jamiyah Islamiyah Pondok Aren, Tangerang, sedangkan

yang menjadi populasi terjangkau yaitu seluruh siswa kelas X yang terdaftar di

Sekolah tersebut pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.39

Sampel berasal dari populasi terjangkau yang diambil dari seluruh siswa kelas

                                                            

38  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), hal. 130

39 .Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), 131

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

44  

X MA Jamiyah Islamiyah Pondok Aren, Tangerang. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik purposive sampling (pengambilan berdasarkan tujuan tertentu).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas : Pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips

b. Variabel terikat : Hasil belajar

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sampel siswa MA Jamiyah

Islamiyah Pondok Aren, Tangerang kelas X yang terpilih sebagai sampel

penelitian (kelas ekaperimen dan kelas kontrol). Adapun hal-hal yang

dilakukan adalah :

a. Kelompok I, yaitu kelas eksperimen diberikan pengajaran

menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik Talking Chips.

b. Kelompok II, yaitu kelas kontrol diberikan pengajaran

klasikal/konvensional.

c. Pada awal dan akhir pertemuan diberikan tes (pretest dan posttest).

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes pilihan ganda, yang terdiri dari 5 alternatif pilihan yaitu A, B,

C, D, dan E. Soal tes disusun berdasarkan ruang lingkup materi yang

diajarkan.

Pengolahan hasil tes baik yang pretest maupun posttest yaitu dengan

memberikan nilai-nilai atau skor sebagai berikut: siswa yang menjawab

benar pada setiap butir soal diberi nilai 1 dan siswa yang menjawab salah

diberi nilai 0. instrument yang digunakan pada konsep ikatan kimia dengan

standar kompetensinya yaitu memahami struktur atom, sifat-sifat periodik

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

45  

unsur dan ikatan kimia. Sedangkan kompetensi dasarnya membandingkan

proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan

ikatan logam, serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang

terbentuk.

Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN IKATAN KIMIA

No Indikator Aspek Kognitif dan Nomor Butir Soal

Jumlah

C1 C2 C3

1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain.

1 2, dan 3 3

2 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).

18 4, dan 5 3

3 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.

6, dan 7 8 3

4 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga serta contoh

senyawanya.

9 10, dan 11

3

5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.

12 13 2

6 Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan.

14 dan 15

16 dan 17

4

7 Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.

19 20 2

Jumlah 5 11 4 20

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

46  

4. Pengujian Validitas

Menurut Slameto validitas merupakan syarat terpenting dalam suatu

evaluasi. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat

pengukur tersebut menjalankan fungs ukur secara tepat atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Artimnya, hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang

mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang

diukur40.

Menurut Sofyan, dkk. Jika skor butir soal dis-kontinum (soal obyektif

dengan skor 0 atau 1) maka pengujian validitasnya harus menggunakan

korelasi biserial. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien

korelasi biserial antara skor butir soal dengan skor total tes adalah.

Keterangan :

r bis(i) = koefisien korelasi antara skor butir soal nomor i dengan skor total

Xi = rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i

Xt = rata-rata skor total semua responden

St = standar deviasi skor total semua responden

pi = proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i

qi = proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i.41

5. Pengujian Reliabilitas

Selain harus memenuhi syarat validitas, juga harus realibilitas. Uji

realibilitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen tes yang digunakan

pada penelitian ini tetap atau tidak. Sehingga instrumen tes tersebut dapat

digunakan di berbagai tempat. Realibilitas instrumen tes pada penelitian ini

menggunakan rumus KR-20 yaitu :                                                             

40 Baso Intang Sappaile, Konsep Instrumen Penelitian Pendidikan, (Lampung:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaa no.66, tahun XIII, Mei 2007) hal. 382

41 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 109

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

47  

Keterangan :

rii = koefisien reliabilitas tes

k = jumlah butir

piqi = varians skor butir

pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i

St = varians skor total42

6. Pengujian Taraf Kesukaran

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang sukar,

sedang dan mudah. Taraf kesukaran ini menurut Suharsimi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :43

Soal dengan P = 0,10 – 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Rumusnya adalah sebagai berikut

P = B/JS

Keterangan : P = tingkat kesukaran soal

B = banyak siswa yang menjawab soal dengan benar

S = jumlah seluruh siswa peserta tes

7. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat

membedakan siswa yang pandai, dan siswa yang kurang pandai. Angka

yang menunjukan daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Harga indeks

diskriminasi berkisar antara 0,00 – 1,00.

Rumus yang digunakan adalah :

                                                            

42 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 113

43 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007). hal.210

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

48  

D= ((BA / JA) –(BB / JB))= PA-PB

Keterangan :

D = indeks diskriminasi

BA = banyak kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benarBB

BB = banyak kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

JB = jumlah peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:44

D = 0.00-0,20 jelek

D = 0.20-0,40 cukup

D = 0,40-0,70 baik

D = 0,70-1,00 baik sekali

E. Teknik Analisis Data

Pengujian untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t karena:

sampel acak, data interval, populasi berdistribusi normal dan kesamaan

varians. Dengan demikian sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t

perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu.

Untuk prasyarat data interval telah terpenuhi, sebab hasil belajar

merupakan data interval. Uji kecakapan pun tidak perlu dilakukan sebab

sampel telah diambil secara acak. Oleh karena itu, uji prasyarat yang perlu

dilakukan adalah uji normalitas dan uji kesamaan varians (uji homogenitas).

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah

uji liliefors.45

Adapun langkah-langkah untuk mengadakan uji Liliefor adalah sebagai

berikut :

                                                            

44 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007).hal. 218 45 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 466.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

49  

SXXiZi −

=

1. Urutkan terlebih dahulu data sampel dari yang terkecil hingga ke yang

terbesar

2. Tentukan nilai Z, dari tiap-tiap data berikut dengan rumus :

Dengan : Zi = Skor baku, Xi = Skor data

X = nilai rata-rata S = Simpangan baku

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi

dan disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel)

4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi),

5. Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut,

nilai ini kita namakan Lo.

7. Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkannya dengan Lt. Lt

adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat.

Apabila Lo < Lt maka sampel berasal dari distribusi normal.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji

homogenitas dua varians atau uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:

2

2

y

x

SSF = , dimana

)1()( 22

2

−−

= ∑∑nn

xfxfnS iiii

Dengan :

F = Homogenitas

Sx2 = Varians data pertama/varians data terbesar

Sy2 = Varians data kedua/varians terkecil

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

50  

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Ho diterima jika Fh < Ft Ho = Data memiliki varians homogen

Ho ditolak jika Fh > Ft Ho = Data tidak memiliki varians homogen

Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka untuk

menguji data yang diperoleh digunakan rumus uji-t sebagai berikut:

yx

yx

nnS

xxt

11+

−= dimana

)2()1()1( 22

−+−+−

=yx

yxx

nnSnSn

S

Keterangan:

Xx = Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips.

Xy = Rata-rata motivasi belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan

metode inteligensi ganda

nx = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen

ny = jumlah sampel pada kelompok kontrol

Sx2 = varians kelompok eksperimen

Sy2 = varains kelompok kontrol

Kriteria pengujian dengan derajat kebebasan : nx + ny – 2 dan taraf

signifikan α = 0.05 sebagai berikut :

Ho diterima jika thitung < ttabel

Ho ditolak jika thitung > ttabel

Jika kedua kelompok tersebut tidak homogen, maka uji statistik yang

digunakan adalah sebagai berikut :

y

y

x

x

yx

nS

nS

xxt

22

+

−−= dengan

11

222

222

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

+−

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎪⎭

⎪⎬⎫

⎪⎩

⎪⎨⎧

+

=

y

y

y

x

x

x

y

y

x

x

n

nS

nnS

nS

nS

dk

Kriteria pengujian tolak Ho jika thitung > ttabel, untuk nilai lainnya Ho

diterima

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

51  

F. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui apakah penggunaan

model pembelajaran kooperatif dengan teknik Talking Chips berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 > µ2

Keterangan : µ1 : Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen.

µ2 : Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

H0 : Hipotesis nol atau hipotesis nihil dalam penelitian ini adalah bahwa rata-

rata nilai hasil belajar kelompok eksperimen (kelompok yang diajar

dengan Talking Chips) sama dengan nilai hasil belajar kelompok kontrol

H1 : Hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang sedapat mungkin diterima dalam

penelitian ini. Hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini

adalah rata-rata nilai hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari

kelompok kontrol

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

52  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang terkumpul meliputi data skor pretest dan skor

postes dari 60 siswa yang terdiri dari kelompok eksperimen 30 siswa dan

kelompok kontrol 30 siswa diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Data hasil belajar

a. Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Berdasarkan hasil tes awal (pretest) pengolahan data penelitian

mengenai hasil belajar siswa pada konsep ikatan kimia untuk kelas

eksperimen (n=30) didapatkan perolehan nilai rata-rata siswa 27,50,

dengan nilai tertinggi 45, nilai terendah 10, dan simpangan baku 11,04

(lampiran 24). Sedangkan untuk kelas kontrol (n=30) didapatkan

perolehan nilai rata-rata siswa 25,50, nilai tertinggi 45, nilai terendah 10,

dan simpangan baku 9,94 (lampiran 22). Dalam tes awal (pretest) ini

didapatkan kesimpulan bahwa perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen

lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol.

Tabel 4.1 Deskripsi Data Mean Skor Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Data Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

1 N 30 30 2 Mean 27,50 25,50 3 SD 11,04 9,94

52

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

53  

b. Postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Berdasarkan hasil tes akhir (postest) pengolahan data penelitian

mengenai hasil belajar siswa pada konsep ikatan kimia untuk kelas

eksperimen (n=30) didapatkan perolehan nilai rata-rata siswa 77,17,

dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 40, dan simpangan baku 11,35

(lampiran 25). Sedangkan untuk kelas kontrol (n=30) didapatkan

perolehan nilai rata-rata siswa 68,67, nilai tertinggi 90, nilai terendah 40,

dan simpangan baku 12,66 (lampiran 23). Dalam tes akhir (postest) ini

didapatkan kesimpulan bahwa perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen

juga lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas

kontrol.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Mean Skor Postest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Data Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

1 N 30 30 2 Mean 77,17 68,67 3 SD 11,35 12,66

c. Perbandingan mean pretest dan posttest

Peningkatan hasil belajar siswa diambil dari nilai rata-rata pretest

dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Deskripsi Data Mean Pretest dan Postest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Data Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest

1 N 30 30 30 30 2 Mean 27,50 77,17 25,50 68,67

Tabel di atas menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peningkatan hasil belajar

siswa kelompok eksperimen lebih tinggi, yaitu sebesar 49,67 point,

sedangkan untuk kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 43,17 point.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

54  

2. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat

adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan, maka diperlukan pengujian

persyaratan analisis dengan menggunakan analisis parametrik, sebagai

berikut:

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas

yang digunakan adalah uji liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa

suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut:

Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusi normal

Jika Lhitung > Ltabel berarti data tidak berdistribusi normal

Hasil uji normalitas skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

(1). Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas pretest

untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Skor Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Statistik Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

1 N 30 30 2 X 27,50 25,50 3 SD 11,04 9,94 4 Lhitung 0,152 0,153 5 Ltabel 0,161 0,161 Kesimpulan Distribusi normal Distribusi normal

Berdasarkan data tabel diatas, didapat Lhitung skor pretest siswa

kelompok eksperimen adalah sebesar 0,152 dan Ltabel (n=30) adalah

sebesar 0,161 menunjukan bahwa data kelompok eksperimen

berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,152

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

55  

< 0,161). Dan untuk kelompok kontrol didapatkan Lhitung sebesar

0,153 dengan Ltabel (n=30) sebesar 0,161 menunjukan bahwa data

kelompok kontrol juga berdistribusi normal, karena memenuhi

kriteria Lhitung < Ltabel (0,153 < 0,161). Dengan demikian, kedua

sampel penelitian pada skor pretest dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol memenuhi kriteria hipotesis nol diterima, yang

artinya data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas

skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan

dalam lampiran 14.

(2). Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas pretest

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Skor Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Statistik Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

1 N 30 30 2 X 77,17 68,67 3 SD 11,35 12,66 4 Lhitung 0,129 0,120 5 Ltabel 0,161 0,161 Kesimpulan Distribusi normal Distribusi normal

Berdasarkan data tabel diatas, didapat Lhitung skor postest siswa

kelompok eksperimen adalah sebesar 0,129 dan Ltabel (n=30) adalah

sebesar 0,161 menunjukan bahwa data kelompok eksperimen

berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,129

< 0,161). Dan untuk kelompok kontrol didapatkan Lhitung sebesar

0,120 dengan Ltabel (n=30) sebesar 0,161 menunjukan bahwa data

kelompok kontrol juga berdistribusi normal, karena memenuhi

kriteria Lhitung < Ltabel (0,120 < 0,161). Dengan demikian, kedua

sampel penelitian pada skor postest dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol memenuhi kriteria hipotesis nol diterima, yang

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

56  

artinya data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas

skor postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan

dalam lampiran 15.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan

berdistribusi normal, maka selanjutnya adalah mencari nilai homogenitas

dari kedua kelompok penelitian. Hasil uji homogenitas kedua sampel

penelitian dapat dilihat berikut ini:

Uji homogenitas kedua varian dengan hasil sebagai berikut:

(1). Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Setelah kedua sampel penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi

normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya dengan

menggunakan uji fisher. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai

berikut:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua data adalah

homogen

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti kedua data adalah tidak

homogen

Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh uji homogenitas

pretest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data Statistik N eksperimen 30 N kontrol 30 S1

2 98,88 S2

2 121,98 Fhitung 1,23 Ftabel 1,85 Kesimpulan Varians kedua kelompok homogen

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

57  

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan Fhitung sebesar 1,23 dengan n=60

pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh Ftabel sebesar 1,85.

maka kedua kelompok penelitian dinyatakan bersifat homogen,

karena memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel (1,23 < 1,85). Hasil

perhitungan uji homogenitas skor pretest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol disajikan dalam lampiran 19.

(2). Posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Setelah kedua sampel penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi

normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya dengan

menggunakan uji fisher. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai

berikut:

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua data adalah

homogen

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti kedua data adalah tidak

homogen

Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh uji homogenitas

postest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Postest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data Statistik N eksperimen 30 N kontrol 30 S1

2 128,76 S2

2 160,23 Fhitung 1,24 Ftabel 1,85 Kesimpulan Varians kedua kelompok homogen

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan Fhitung sebesar 1,24 dengan n=60

pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh Ftabel sebesar 1,85.

maka kedua kelompok penelitian dinyatakan bersifat homogen,

karena memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel (1,24 < 1,85). Hasil

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

58  

perhitungan uji homogenitas skor postest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol disajikan dalam lampiran 19.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan setelah dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji hipotesis ini menggunakan uji t (“t” test) untuk menguji

hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif teknik talking chips terhadap hasil belajar siswa.

Kriteria hasil kesimpulan uji t adalah sebagai berikut:

thitung < ttabel maka Ho diterima

thitung > ttabel maka Ho ditolak

a. Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Pengolahan data selanjutnya adalah uji t yaitu pengujian hipotesis

dan dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas. Pengolahan

data skor pretest diperoleh kesimpulan bahwa sebaran data berdistribusi

normal. Maka hipotesis ini dapat dilanjutkan dengan uji t untuk menguji

hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif teknik talking chips terhadap hasil belajar siswa

dengan rumus sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji t Hasil Belajar Siswa Skor Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Variabel Jumlah sampel

Thitung Ttabel Kesimpulan data

Hasil belajar siswa

n1=30 dan n2=30

0,74 2,048 Menerima Ho dan menolak Ha

Berdasarkan data tabel diatas diperoleh hasil perhitungan thitung sebesar

0,74 dengan ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah sebesar 2,048.

maka dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel (0,74 < 2,048) hipotesis nol

diterima (Ho) diterima, dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Yang berarti

bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, karena kedua kelompok belum mendapatkan

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

59  

perlakuan. Hasil perhitungan uji hipotesis data skor pretest dapat

disajikan dalam lampiran 21.

b. Posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Pengolahan data selanjutnya adalah uji t, yaitu pengujian hipotesis

ini dilakukan setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas yang

menunjukan hasil kedua sampel penelitian adlah berdistribusi normal

dan bersifat homogen. Uji hipotesis ini menggunakan uji t (“t” test)

untuk menguji hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik talking chips terhadap

hasil belajar siswa. Kriteria hasil kesimpulan uji adalah sebagai berikut:

thitung < ttabel maka Ho diterima

thitung > ttabel maka Ho ditolak

Adapun taraf kepercayaan dan signifikansi uji t yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan

(df/db = 30+30-2 = 58) maka diperoleh ttabel sebesar 2,048.

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Uji t Hasil Belajar Siswa Skor Postest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Variabel Jumlah sampel

Thitung Ttabel Kesimpulan data

Hasil belajar siswa

n1=30 dan n2=30

2,74 2,048 Menolak Ho dan menerima Ha

Berdasarkan data tabel diatas, diperoleh thitung sebesar 2,74 dengan taraf

signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (df/db = 30+30-2 =58),

maka diperoleh ttabel sebesar 2,048, maka thitung > ttabel (2,74 > 2,048)

adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif

(Ha). Dengan demikian, ini dapat menguji kebenaran hipotesis, yaitu

model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips memberikan

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

60  

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Hasil perhitungan uji

hipotesis data skor postest dapat disajikan dalam lampiran 21.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui tes yang dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah

pembelajaran (postest) tampak ada perubahan hasil dan pemahaman konsep.

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata postest hasil belajar kimia siswa

dengan penerapan metode kooperatif teknik Talking Chips sebesar 77,17 dan

rata-rata postes dengan metode diskusi biasa 68,67. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan metode kooperatif

teknik Talking Chips lebih baik dalam meningkatkan pemahaman konsep

siswa daripada dengan metode diskusi biasa.

Setelah dilakukan pengolahan data secara statistik yaitu dengan

menggunakan uji t diperoleh hasil thitung = 2,74, sedangkan nilai ttabel = 2,048.

maka diperoleh hasil thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan metode kooperatif teknik

Talking Chips terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep ikatan kimia.

Hasil belajar yang diperoleh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya

adalah oleh faktor guru, siswa, serta metode pembelajaran. Dari hasil

pengamatan terlihat bahwa aktifitas siswa setelah proses pembelajaran

kooperatif teknik Talking Chips terjadi peningkatan terutama dalam hal

kerjasama kelompok.

Model pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses

pembelajaran kimia adalah model pembelajaran kooperatif teknik Talking

Chips, dimana siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari

4-5 orang dan masing-masing anggota kelompok membawa sejumlah kartu

yang berfungsi untuk menandai apabila mereka telah berpendapat dengan

memasukan kartu tersebut ke atas meja.

Tahap selanjutnya adalah diskusi kelompok, dimana siswa diajak untuk

berdiskusi bersama kelompoknya. Siswa mendiskusikan atau membahas topik

untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh gurunya. Tahap ini

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

61  

bertujuan untuk melatih kemampuan berfikir siswa untuk menyelesaikan

setiap persoalan yang dihadapi. Guru melatih siswa untuk memecahkan

masalah melalui diskusi kelompok, hal ini bertujuan supaya siswa saling

bertukar pikiran, bertukar pengalaman, dan berbagi ilmu pengetahuan dengan

temannya.

Kemudian siswa setiap kelompok melakukan presentasi di depan kelas.

Pada tahap ini dimana siswa masing-masing kelompok menyampaikan hasil

diskusi kelompoknya, mengemukakan berbagai macam alasan yang

mendukung hasil diskusi mereka. Setiap siswa yang ingin berbicara atau

mengungkapkan suatu ide, siswa tersebut terlebih dahulu harus mengangkat

kartunya, kemudian kartunya disimpan di tengah meja pada kelompoknya.

Proses dilanjutkan sampai seluruh siswa dapat menggunakan kartunya untuk

berbicara. Dalam hal ini, tidak ada siswa yang mendominasi dan tidak ada

siswa yang tidak aktif, semua siswa harus mengungkapkan pendapatnya.

Tahap ini bertujuan membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan

pemahaman konsep secara kompleks, dimana guru menyampaikan penjelasan

secara singkat tentang teori dan konsep serta mengoreksi jika terdapat

kesalahpahaman siswa.

Dari tahap-tahap yang telah dilakukan, siswa dilatih harus aktif melakukan

kegiatan, aktif berfikir, dan aktif dalam mengungkapkan suatu ide, sehingga

tidak ada siswa yang mendominasi dan tidak ada siswa yang diam saja.

Sedangkan guru hanya membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan

siswa berjalan lancer, guru disini tidak mentransferkan pengetahuan yang

telah dimiliki guru melainkan membantu siswa untuk membentuk

pengetahuannya sendiri. Selain itu siswa dilatih untuk berpartisipasi aktif

dalam berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal dalam

hidup bermasyarakat, sehingga sangat penting sebagai bekal dalam hidup

bermasyarakat, sehingga sangat penting bagi guru untuk membekali

sebelumnya dengan kempuan berkomunikasi, mengingat bahwa tidak semua

siswa memiliki tingkat kemampuan untuk berkomunikasi.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

62  

Menurut Sonia Casal (2002) menyatakan bahwa Talking Chips

mempunyai dua proses penting, yaitu proses sosial dan proses dalam

penguasaan materi46. Metode pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips

menekankan kepada keterampilan sosial dan penguasaan materi. Keterampilan

sosial diamati pada saat siswa berdiskusi pada kelompoknya. Keterampilan

yang diamati antara lain: cara bekerjasama, cara mengungkapkan pendapat,

menghormati pendapat teman, bertanggung jawab terhadap kelompok, saling

ketergantungan terhadap teman. Keterampilan-keterampilan pada metode

kooperatif teknik Talking Chips menjadikan siswa termotivasi untuk

memberikan yang terbaik untuk kelompok dan dirinya. Dengan demikian

dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka pada saat berdiskusi dan

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan

metode kooperatif teknik Talking Chips memiliki penguasaan materi yang

lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode

diskusi biasa. Dengan adanya hal ini peningkatan pemahaman dan penguasaan

materi yang lebih baik berkenaan dengan konsep-konsep yang ada pada materi

ikatan kimia. Pemberian metode ini memicu siswa dapat belajar dari temannya

dan sekaligus membelajarkan temannya, sehingga saling timbul

ketergantungan positif.

Kelebihan pada pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif

teknik Talking Chips sangat mendukung dalam peningkatan hasil belajar.

Kelebihan tersebut terlihat dalam hal mengembangkan potensi siswa, seperti

terjadinya hubungan saling ketergantungan positif, mengembangkan semangat

kerja kelompok dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi

yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok. Kemudian

pada kegiatan pembelajaran, tiap siswa mngemukakan pendapat, ide atau

                                                            

46 Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

 

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

63  

gagasan maka siswa dilatih untuk lebih berani berkomunikasi dan

menghormati pendapat yang diutarakan siswa lain.

Salah satu peningkatan hasil belajar siswa disebabkan terjadinya diskusi

antar kelompok. Hal ini dikarenakan pembentukan kelompok yang heterogen

berdasarkan perbedaan kemampuan akademis dan jenis kelamin.

Pembentukan kelompok heterogen memberikan dampak positif karena dalam

pembelajarannya terjadi beberapa interaksi antar siswa yang dapat

menguntungkan baik untuk guru maupun untuk siswa. Yang pertama,

kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan

saling mendukung. Kedua, kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi

antar ras, etnik dan gender.

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa

berinteraksi baik dengan guru maupun dengan siswa, dapat membantu

perkembangan perilaku siswa untuk meningkatkan prestasi. Berdasarkan

penelitian, metode kooperatif mengurangi peranan guru di kelas dan siswa

lebih aktif menanyakan kesulitan materi yang dipelajari. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Meinarni yang menyatakan bahwa

penggunaan metode kooperatif teknik Talking Chips menimbulkan keaktifan

siswa dalam berkomunikasi pada saat proses pembelajaran. Siswa merasa

senang berbagi dan bekerjasama dalam kelompok dan dapat memudahkan

siswa untuk memahami materi yang diajarkan47.

Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips

merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dapat

memahami kandungan pembelajaran secara utuh, dikarenakan pembelajaran

kooperatif teknik Talking Chips ini dapat menunjukkan aktivitas total masing-

masing anggota kelompok dan setiap anggota kelompok mendapatkan

tanggung jawab permasalahan, sehingga mendapatkan kesadaran anggota

kelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kelompoknya.

                                                            

47 Meinarni, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa II SMP Negeri 15 Bandung” (Bandung: UPI Bandung, 2005). 

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

64  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan interpretasi data dari hasil penelitian, maka

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tes hasil belajar pada kelas eksperimen diperoleh skor mean pretest 27,50

dan skor posttest 77,17 dan pada kelas kontrol skor mean pretest 25,50 dan

skor posttest 68,67. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

Talking Chips lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional.

2. Hasil perhitungan hipotesis posttest dengan melalui uji-t pada taraf

signifikansi 0,05 yaitu didapat hasil thitung > ttabel yaitu 2,74 > 2,048. Dari

hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa uji hipotesis menolak

hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Dan hasil

perhitungan ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diajukan

saran-saran agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik sebagai

berikut:

1. Diharapkan guru bidang studi kimia khususnya kimia dapat menerapkan

pembelajaran yang mengikutsertakan siswa aktif mengalami pembelajaran,

khususnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

Talking Chips.

64

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

65  

2. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat sederhana, maka apa yang

didapat dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir. Adanya

keterbatasan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakannya

penelitian lebih lanjut denga menambahkan variabel lain.

3. Bagi penelitian lain, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan penelitian

awal untuk mengetahui pengaruh atau hubungan model pembelajaran

kooperatif teknik Talking Chips terhadap hasil belajar.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

66  

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi

Aksara Aunurrahman, 2009.Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfa Beta. Casal, Sonia, “Cooperative Learning in CLIL Context: Ways to improve Students’

Competences in the Foreign Language Classroom”, Universidad Pablo de Olaide (Sevila-Spain)

Casal, Sonia, Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From

Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. “Psikologi Belajar”, PT. Rineka Cipta. Ghazali, Syukur. 2002. Menerapkan Paradigma Konstrktivisme Melalui Strategi

Belajar Kooperatif dalam Pembelajaran Bahasa, (Malang: Universitas Malang) Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, cetakan

ke-7. Intang Sappaile, Baso, 2007, Konsep Instumen Penelitian Pendidikan, Lampung:

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Johati, J.M.C dan M Rachmawati, 2004. Kimia SMU Untuk Kelas X, Jakarta:

Erlangga. Kagan, Spence, “Cooperative Learning 2 Day Workbook”, google: www.

Kaganonline.com/answer/cl 2 day w kbk html.29k. Meinarni, 2005, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips

Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa II SMP Negeri 15 Bandung” Bandung: UPI Bandung.

Miyake, Alison dan Chris-hunt, “Is Your Classoom Under Control? Dicipline In

The Non-Teacher’s Classroom”, google: www. Davidenglishhouse.com/snakes pdfs/winter 2003/features/winter 2003 hunt-miyake.pdf.

66

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

67  

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:Gaung Persada Press.

Parwati, Ni Nyoman. 2003. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-

Ended Di- Kelas SMU Laboratorium IKIP Negri Singaraja, Singaraja: IKIP Negri Singaraja.

Purwanto, Ngalim. 2007. ”Psikologi Pendidikan”, PT Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina, 2008, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta:Kencana. Soffyatiningrum, Etty. 2007. Terapan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran

Kimia di SMA/MA (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA). Sofyan, Ahmad dkk, 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,

Jakarta:UIN Jakarta Press. Sudjana, 1996. Metode Statistika, Bandung: Tarsito. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Syah, Muhibbin. 2007. “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT

Remaja Rosdakarya. Tanree, Munir. 2009. Model Pembelajaran Konstruktiviis Realistik dengan

Setting Kooperatif Serta Dampaknya Terhadap Pemahaman Konsep Kimia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Trianto,2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Wahyudi utomo, Supri,2007, Penerapan Metode Talking Chips Dalam

Pembelajaran Kooperatif Guna meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMKN 1 Madiun, (Madiun: IKIP PGRI Madiun).

Wakhinudin, 2003, Forum Pendidikan, Padang: Universitas Negeri Padang Press.

Winarti, Atiek, 2001, pembelajaran ilmu kimia dan Kontribusinya terhadap perkembangan Intelektual vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Grasindo.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  67

Standar  Kompetensi 

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

A. Tujuan Pembelajaran 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya

2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis)

Siswa dapat :

1. Menentukan unsur yang dapat melepaskan elektron atau menerima electron untuk mencapai kestabilan

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  68

B. Materi  Pembelajaran C. Metode  Pembelajaran 

D. Kegiatan  Pembelajaran 

2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis)

1. Diskusi Kelompok

2. Talking Chips

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Kegiatan awal (10 menit)

Fase I : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan

Siap melakukan proses pembelajaran

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  69

Kegiatan inti (70 menit)

Fase II: Menyajikan informasi

• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

materi yang akan dibahas

• Memotivasi siswa dengan sikap keterbukaan dan sambutan

yang baik terhadap siswa

Fase III: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-

kelompok belajar

Menerapkan pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips:

• Membagi peserta didik/siswa menjadi beberapa kelompok,

serta kartu yang digunakan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan

• Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja

kelompok mengenai pembelajaran yang berhubungan

dengan konsep ikatan kimia

Fase IV: Membimbing kelompok belajar dan bekerja

• Menugaskan dan membimbing siswa untuk melakukan

diskusi kelompok untuk menjawab permasalahan yang

diajukan

• Memeriksa prosedur yang digunakan peserta didik/siswa

dalam menjawab dan menyelesaikan permasalahan

• Membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

• Menyuruh setiap kelompok maju ke depan kelas untuk

Mencatat point-point penting yang harus diketahui

dalam pembelajaran

Siswa merespon dengan baik

Secara teratur duduk berkelompok dan melakukan

diskusi pembelajaran kooperatif teknik talking

chips yang berkaitan dengan ikatan kimia

Mengerjakan soal secara berkelompok

Aktif melakukan diskusi kelompok dalam

memecahkan permasalahan secara kooperatif

Melakukan kerjasama secara kondusif dan saling

mendukung sesama anggota kelompok

Mendengarkan arahan guru dengan antusias dan

1 dan 2

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  70

mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian (setiap

kelompok 10 menit)

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan kartunya untuk mengajukan

pendapat/sanggahan kepada kelompok lain yang

mempresentasikan jika terdapat perbedaan pendapat

dengan mengangkat kartunya dan meletakan kartu di atas

meja setelah mengaujkan dan menjawab sanggahan

• Menjelaskan kembali jika ada pertanyaan siswa yang tidak

dimengerti

semangat

Bertanya dengan mengangkat kartunya bila ada

materi yang kurang dipahami dan meletakan

kartunya di atas meja

Mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

Kegiatan

akhir (10 menit)

Fase V: Evaluasi

• Melakukan evaluasi dengan cara menyimpulkan dan

memberikan penjelasan kemabali mengenai konsep

pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil diskusi

Fase VI: Memberikan penghargaan

• Memberikan penghargaan terhadap angota terbaik dalam

kelompok dan kelompok yang terbaik

• Menugaskan kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi pembelajaran hari ini

• Mengingatkan kembali bahwa pertemuan berikutnya akan

Menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran dengan

tepat dan aktif secara bersama-sama mengulangnya

kembali dalam menjelaskan materi sebelumnya

Siswa merasa antusias dan bangga terhadap hasil yang

dicapai dan berupaya untuk menjadi lebih baik

Mendengarkan arahan guru

Menyimak penjelasan guru

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  71

  E. Sumber Belajar 

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

b. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

c. Buku referensi yang relevan

Jakarta, 10 Oktober 2009

dilanjutkan proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  72

Standar Kompetensi 

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Acep Amirta

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  73

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

C. Tujuan Pembelajaran 

D. Materi  Pembelajaran E. Metode  Pembelajaran 

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

3. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion

4. Menjelaskan terbentuknya ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga

5. Menjelaskan proses terbentunya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa

Siswa dapat :

3. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion

4. Menjelaskan terbentuknya ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga

5. Menjelaskan proses terbentunya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  74

F. Kegiatan  Pembelajaran 

1. Diskusi Kelompok

2. Talking Chips

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Kegiatan awal (10 menit)

Fase I : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan

Siap melakukan proses pembelajaran

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Kegiatan inti (70 menit)

Fase II: Menyajikan informasi

• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

materi yang akan dibahas

• Memotivasi siswa dengan memberikan umpan balik kepaa

siswa hasil peningkatan belajar siswa

Fase III: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-

kelompok belajar

Mencatat point-point penting yang harus diketahui

dalam pembelajaran

Siswa merespon dengan baik

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  75

Menerapkan pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips:

• Membagi peserta didik/siswa menjadi beberapa kelompok,

serta kartu yang digunakan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan

• Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja

kelompok mengenai pembelajaran yang berhubungan

dengan konsep ikatan kimia

Fase IV: Membimbing kelompok belajar dan bekerja

• Menugaskan dan membimbing siswa untuk melakukan

diskusi kelompok untuk menjawab permasalahan yang

diajukan

• Memeriksa prosedur yang digunakan peserta didik/siswa

dalam menjawab dan menyelesaikan permasalahan

• Membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

• Guru menyuruh setiap kelompok maju ke depan kelas

untuk mempresentasikan hasil diskusi minggu lalu secara

bergantian (setiap kelompok 10 menit)

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan kartunya untuk mengajukan

pendapat/sanggahan kepada kelompok lain yang

mempresentasikan jika terdapat perbedaan pendapat

Secara teratur duduk berkelompok dan melakukan

diskusi pembelajaran kooperatif teknik talking

chips yang berkaitan dengan ikatan kimia

Mengerjakan soal secara berkelompok

Aktif melakukan diskusi kelompok dalam

memecahkan permasalahan secara kooperatif

Melakukan kerjasama secara kondusif dan saling

mendukung sesama anggota kelompok

Mendengarkan arahan guru dengan antusias dan

semangat

Siswa bertanya dengan mengangkat kartunya bila

ada materi yang kurang dipahami dan meletakan

kartunya di atas meja

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  76

  E. Sumber Belajar 

dengan mengangkat kartunya dan meletakan kartu di atas

meja setelah mengaujkan dan menjawab sanggahan

• Guru menjelaskan kembali jika ada pertanyaan siswa yang

tidak dimengerti

Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat

hal-hal yang dianggap penting

Kegiatan

akhir (10 menit)

Fase V: Evaluasi

• Guru melakukan evaluasi dengan cara menyimpulkan dan

memberikan penjelasan kemabali mengenai konsep

pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil diskusi

Fase VI: Memberikan penghargaan

• Guru memberikan penghargaan terhadap angota terbaik

dalam kelompok dan kelompok yang terbaik

• Guru menugaskan kepada siswa untuk mempelajari

kembali materi pembelajaran hari ini

• Mengingatkan kembali bahwa pertemuan berikutnya akan

dilanjutkan proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran dengan

tepat dan aktif secara bersama-sama mengulangnya

kembali dalam menjelaskan materi sebelumnya

Siswa merasa antusias dan bangga terhadap hasil yang

dicapai dan berupaya untuk menjadi lebih baik

Mendengarkan arahan guru

Menyimak penjelasan guru

Mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  77

Standar Kompetensi 

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

b. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

c. Buku referensi yang relevan

Jakarta, 17 Oktober 2009

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Acep Amirta  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  78

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

E. Tujuan Pembelajaran 

F. Materi  Pembelajaran G. Metode  Pembelajaran 

H. Kegiatan  Pembelajaran 

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

6. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

7. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

Siswa dapat :

6. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

7. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

3. Diskusi Kelompok

4. Talking Chips

JENIS KEGIATAN

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  79

Tahap Guru Siswa Indikator Kegiatan awal (10 menit)

Fase I : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan

Siap melakukan proses pembelajaran

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Kegiatan inti (60 menit)

Fase II: Menyajikan informasi

• Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

materi yang akan dibahas

• Memotivasi siswa dengan bertanya dan mengingatkan

kembali konsep yang telah dipelajari sebelumnya

Fase III: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-

kelompok belajar

Menerapkan pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips:

• Membagi peserta didik/siswa menjadi beberapa kelompok,

Mencatat point-point penting yang harus diketahui

dalam pembelajaran

Merespon dengan baik

Secara teratur duduk berkelompok dan melakukan

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  80

serta kartu yang digunakan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan

• Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja

kelompok mengenai pembelajaran yang berhubungan

dengan konsep ikatan kimia

Fase IV: Membimbing kelompok belajar dan bekerja

• Menugaskan dan membimbing siswa untuk melakukan

diskusi kelompok untuk menjawab permasalahan yang

diajukan

• Memeriksa prosedur yang digunakan peserta didik/siswa

dalam menjawab dan menyelesaikan permasalahan

• Membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

• Menyuruh setiap kelompok maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan hasil diskusi minggu lalu secara

bergantian (setiap kelompok 10 menit)

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan kartunya untuk mengajukan

pendapat/sanggahan kepada kelompok lain yang

mempresentasikan jika terdapat perbedaan pendapat

dengan mengangkat kartunya dan meletakan kartu di atas

meja setelah mengaujkan dan menjawab sanggahan

• Menjelaskan kembali jika ada pertanyaan siswa yang tidak

diskusi pembelajaran kooperatif teknik talking

chips yang berkaitan dengan ikatan kimia

Mengerjakan soal secara berkelompok

Aktif melakukan diskusi kelompok dalam

memecahkan permasalahan secara kooperatif

Melakukan kerjasama secara kondusif dan saling

mendukung sesama anggota kelompok

Mendengarkan arahan guru dengan antusias dan

semangat

Bertanya dengan mengangkat kartunya bila ada

materi yang kurang dipahami dan meletakan

kartunya di atas meja

Mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  81

  E. Sumber Belajar 

d. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

e. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

f. Buku referensi yang relevan

Jakarta, 24 Oktober 2009

dimengerti hal yang dianggap penting

Kegiatan

akhir (10 menit)

Fase V: Evaluasi

• Melakukan evaluasi dengan cara menyimpulkan dan

memberikan penjelasan kemabali mengenai konsep

pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil diskusi

Fase VI: Memberikan penghargaan

• Memberikan penghargaan terhadap angota terbaik dalam

kelompok dan kelompok yang terbaik

• Menugaskan kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi pembelajaran hari ini dan sebelumnya sebagai

persiapan postest

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz ALHAMDULILLAH…………!

Menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran dengan

tepat dan aktif secara bersama-sama mengulangnya

kembali dalam menjelaskan materi sebelumnya

Siswa merasa antusias dan bangga terhadap hasil yang

dicapai dan berupaya untuk menjadi lebih baik

Menyimak penjelasan guru

Mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  82

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Acep Amirta  

 

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Standar Kompetensi 

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

A. Tujuan Pembelajaran 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya

2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis)

Siswa dapat :

1. Menentukan unsur yang dapat melepaskan elektron atau menerima electron untuk mencapai kestabilan

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

B. Materi  Pembelajaran C. Metode  Pembelajaran 

D. Kegiatan  Pembelajaran 

2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis)

1. Diskusi

2. Ceramah

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan (20 menit)

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Sswa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Kegiatan inti (60 menit)

1. Menjelaskan materi pembelajaran mengenai unsur yang dapat

melepas elektron atau menerima elektron untuk mencapai

kestabilan

1. Memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang

berkaitan dengan konsep pembelajaran

1

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

melakukan diskusi kelas

2. Guru dan siswa bersama-sama berlatih mengerjakan soal

latihan mengenai kecenderungan suatu unsur untuk mencapai

kestabilan

4. Guru menjelaskan kembali mengenai susunan electron valensi

atom gas mulia (duplet ada oktet) dan electron valensi bukan

gas mulia (struktur)

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab pertanyaan dan memeberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk memberikan sanggahan/pendapat lain

6. Guru menjawab pertanyaan siswa yang tidak dimengerti

7. Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja kelompok

mengenai pembelajaran yang berhubungan dengan konsep

ikatan kimia

8. Menyuruh setiap kelompok untuk mengumpulkan lembar

kerja kelompok hasil diskusi

2. Bertanya atau memberikan pendapat mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan pembelajaran dan siap

melakukan diskusi kelompok

3. Aktif mengikuti dengan seksama menjawab soal yang

diberikan

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

5. Siswa bertanya bila ada materi yang kurang dipahami

6. Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru

7. Mengerjakan soal secara berkelompok

8. Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok hasil

diskusi

2

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Penutup

(10 menit)

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan

menanggapinya

• Menugaskan kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi pembelajaran hari ini

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Siswa mendengarkan arahan guru

Para siswa mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  E. Sumber Belajar 

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

b. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

c. Buku referensi yang relevan

Jakarta, 10 Oktober 2009

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Acep Amirta    

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Standar Kompetensi 

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion

3. Menjelaskan terbentuknya ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga

4. Menjelaskan proses terbentunya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

C. Tujuan Pembelajaran 

D. Materi  Pembelajaran E. Metode  Pembelajaran 

F. Kegiatan  Pembelajaran 

Siswa dapat :

1. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion

2. Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua dan kovalen rangkap tiga

3. Menjelaskan proses terbentunya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa

1. Diskusi

2. Ceramah

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan (20 menit)

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siswa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Kegiatan inti (60 menit)

1. Menjelaskan materi pembelajaran mengenai proses

terbentuknya ikatan ion

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

melakukan diskusi kelas

3. Guru dan siswa bersama-sama berlatih mengerjakan soal

latihan mengenai terbentuknya ikatan ion

4. Guru menjelaskan kembali mengenai ikatan tunggal, ikatan

rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga.

5.Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab pertanyaan dan memeberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk memberikan sanggahan/pendapat lain

6. Guru menjawab pertanyaan siswa yang tidak dimengerti

7. Guru menjelaskan kembali mengenai proses terbentuknya

ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab pertanyaan dan memeberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk memberikan sanggahan/pendapat lain

9. Guru menjawab pertanyaan siswa yang tidak dimengerti

10.Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja

kelompok mengenai pembelajaran yang berhubungan dengan

4. Memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang

berkaitan dengan konsep pembelajaran

5. Bertanya atau memberikan pendapat mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan pembelajaran dan siap

melakukan diskusi kelompok

6. Aktif mengikuti dengan seksama menjawab soal yang

diberikan

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

5. Siswa bertanya bila ada materi yang kurang dipahami

7. Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru

7. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

8. Siswa bertanya bila ada materi yang kurang dipahami

9. Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru

10. Mengerjakan soal secara berkelompok

3

4

5

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

konsep ikatan kimia

11.Menyuruh setiap kelompok untuk mengumpulkan lembar

kerja kelompok hasil diskusi

11.Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok hasil

diskusi

Penutup

(10 menit)

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan

menanggapinya

• Menugaskan kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi pembelajaran hari ini

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Siswa mendengarkan arahan guru

Para siswa mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  E. Sumber Belajar 

a. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

b. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

c.  Buku referensi yang relevan

Jakarta, 17 Oktober 2009

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Acep Amirta  

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Standar Kompetensi 

Kompetensi Dasar 

   Indikator 

E. Tujuan Pembelajaran 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : MA JAMIYAH ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X / I

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : 2 Jam Pembelajaran (90 menit)

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia

1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika

senyawa yang terbentuk

6. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

7. Mendeskripsikan prses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

Siswa dapat :

1. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

F. Materi  Pembelajaran G. Metode  Pembelajaran 

H. Kegiatan  Pembelajaran 

1. Mendeskripsikan prses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

1. Diskusi

2. Ceramah

JENIS KEGIATAN Tahap Guru Siswa Indikator

Pendahuluan (20 menit)

• Masuk kelas sambil mengucap salam

“ Assalamualaikum Wr.Wb…..”

• Mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa.

• Mengkondisikan kelas untuk memulai proses belajar

mengajar.

• Memulai pelajaran dengan membaca do’a terlebih dahulu,

dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin do’a

• Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

Siswa menjawab salam

“ Waalaikumussalam Wr.Wb ”

Siswa menjawab

Salah satu siswa memimpin do’a sebelum belajar

Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Kegiatan inti (60 menit)

1.Menjelaskan materi pembelajaran mengenai kepolaran

beberapa senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

melakukan diskusi kelas

7. Memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang

berkaitan dengan konsep pembelajaran

8. Bertanya atau memberikan pendapat mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan pembelajaran dan siap

melakukan diskusi kelompok

6

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

2. Guru dan siswa bersama-sama berlatih mengerjakan soal

latihan mengenai kepolaran beberapa senyawa dan

hubungannya dengan keelektronegatifan

4. Guru menjelaskan kembali mengenai proses pembentukan

ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab pertanyaan dan memeberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk memberikan sanggahan/pendapat lain

6. Guru menjawab pertanyaan siswa yang tidak dimengerti

7. Memberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja kelompok

mengenai pembelajaran yang berhubungan dengan konsep

ikatan kimia

8. Menyuruh setiap kelompok untuk mengumpulkan lembar

kerja kelompok hasil diskusi

9. Aktif mengikuti dengan seksama menjawab soal yang

diberikan

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

5. Siswa bertanya bila ada materi yang kurang dipahami

8. Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru

7. Mengerjakan soal secara berkelompok

9. Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok hasil

diskusi

7

Penutup

(10 menit)

• Meminta siswa memberikan kesimpulan dan

menanggapinya

• Menugaskan kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi pembelajaran hari ini

• Mengakhiri pelajaran dengan membaca lapadz

ALHAMDULILLAH…………!

Salah satu siswa menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Siswa mendengarkan arahan guru

Para siswa mengucapkan lafadz.

ALHAMDULILLAH…..

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

  E. Sumber Belajar 

d. Buku Kimia SMA dan MA Kelas X (terbitan PHIBETA)

e. Buku Kimia untuk SMA dan MA kelas X (terbitan Yudhistira)

f. Buku referensi yang relevan

Jakarta, 24 Oktober 2009

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa

(Guru Pamong)

Islahul Karim S.Pd Acep Amirta   

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!!

1. Unsur-unsur golongan VIIIA disebut sebagai unsur gas mulia dan bersifat stabil.

Apakah yang menyebabkan gas mulia bersifat stabil dan tidak mudah bereaksi

dengan unsur lainnya?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

2. Tulislah konfigurasi elektron untuk atom natrium, ion natrium (Na+), atom klorida,

dan ion klorida (Cl-)?

Jawab,

a. 11Na………………………………………………………………………………...

b. 11Na+……………………………………………………………………………….

c. 17Cl…………………………………………………………………………………

d. 17Cl-…………………………………………………..............................................

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

3. Gambarlah lambang Lewis untuk unsur Natrium, Magnesium, Alumunium, dan

Silikon?

Jawab,

Unsur Na Mg Al Si

Nomor atom 11 12 13 14

Lambang Lewis

4. Apakah yang ditempuh oleh atom karbon yang memiliki nomor atom 6, agar dapat

bersenyawa dengan atom lain?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

5. Tulislah konfigurasi ion-ion berikut: 19K+, 12Mg2+, 8O2-, 7N-, 11Na+, dan 10Ne+.

Pasangan ion manakah yang memiliki jumlah elektron terluar/muatan yang sama?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!!

1. Sebutkan sifat-sifat senyawa ion dan senyawa kovalen?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Ikatan apa saja yang terdapat di dalam senyawa NH4OH dan buat strukturnya?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Tentukan rumus molekul senyawa yang terbentuk serta jenis ikatannya antara unsur

X (nomor atom 19) dengan unsur Y (nomor atom 16)?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………..

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

4. Diketahui unsur-unsur berikut: 8A, 12B, 13C, 16D, dan 17E. Diantara pasangan unsur-

unsur tersebut manakah yang berikatan kovalen?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

5. Mengapa senyawa ikatan ion jauh lebih kuat daripada senyawa ikatan kovalen?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan III

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!!

1. Diantara senyawa HF, HCl, HBr, dan HI, senyawa manakah yang paling polar.

Diketahui perbedaan keelektronegatifan dari atom F, Cl, Br, dan I masing-masing

adalah 4,0 : 3,0 : 2,8 : dan 2,5?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan, bagaimana cara mengetahui polar atau tidaknya suatu senyawa?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan sifat-sifat logam?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

4. Jelaskan dengan singkat, mengapa pada umumnya logam dapat menghantarkan arus

listrik dengan baik?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

5. Salah satu sifat logam adalah mudah ditempa (dibentuk), berikan contoh penggunaan

logam dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat logam tersebut?

Jawab,

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

KISI-KISI INSTRUMEN IKATAN KIMIA

Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi Dasar

Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan

koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang

terbentuk

No Indikator Aspek Kognitif dan Nomor

Butir Soal

Jumlah

C1 C2 C3

1 Menjelaskan kecenderungan suatu

unsur untuk mencapai

kestabilannya dengan cara

berikatan dengan unsur lain.

1 2,3,4

dan 5

5

2 Menggambarkan susunan elektron

valensi atom gas mulia (duplet dan

oktet) dan elektron valensi bukan

gas mulia (struktur Lewis).

6,7, dan

8

9,10,11,

12, dan

13

8

3 Menjelaskan proses terjadinya

ikatan ion dan contoh senyawanya.

14, dan

15

16,17,18

dan 19

20,21,

22 dan

23

11

4 Menjelaskan proses terbentuknya

ikatan kovalen tunggal, rangkap

dua, dan rangkap tiga serta contoh

senyawanya.

24 dan

25

26,27,28

dan 29

30,31,

dan 32

8

5 Menjelaskan proses terbentuknya

ikatan koordinasi pada beberapa

senyawa.

33,34,

dan 35

36 4

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

6 Menyelidiki kepolaran beberapa

senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan melalui

percobaan.

37,38,

39,40,

41, dan

42

43,44,45

dan 46

10

7 Mendeskripsikan proses

pembentukan ikatan logam dan

hubungannya dengan sifat fisik

logam.

47,48,

dan 49

50 4

Jumlah 17 25 8 50

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Instrumen

No Soal Jenjang

1 Ikatan kimia terjadi karena setiap unsur mempunyai...

a. Neutron dalam inti atomnya

b. Jumlah proton dan elektron sama

c. Kecendrungan memiliki konfigurasi elektron seperti gas

mulia

d. Lintasan elektron lebih dari satu

e. Elektron valensi

C1

2 Kestabilan unsur gas mulia dijadikan pijakan atom-atom yang

lain, sehingga atom-atom tersebut memiliki konfigurasi elektron

gas mulia yang dilakukan dengan melakukan cara-cara di bawah

ini kecuali...

a. Pelepasan elektron

b. Penyerapan elektron/menerima elektron

c. Memasangkan elektron/memakai bersama elektron

d. Menerima pasangan elekron

e. Menerima minimal dua pasang elektron

C2

3 Pasangan ion-ion dibawah ini semuanya memiliki jumlah

elektron terluar/muatan sama, kecuali...

a. 19K+ dan 20Ca2+

b. 12Mg2+ dan 8O2-

c. 7N- dan 9F+

d. 11Na+ dan 8O-

e. 10Ne+ dan 8O-

C2

4 Unsur dengan nomor atom dibawah ini yang memiliki

kecendrungan menyerap elektron adalah...

a. 11A

b. 12B

c. 19C

d. 35D

e. 38E

C2

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5 Di antara unsur-unsur di bawah ini yang paling stabil adalah...

a. 8P

b. 9Q

c. 10R

d. 12S

e. 20T

C2

6 Kecendrungan atom bermuatan positif disebabkan karena...

a. Afinitas elektronnya besar

b. Energi ionisasinya kecil

c. Kelektronegatifannya besar

d. Potensial ionisasinya besar

a. Kelektronegatifannya besar

C1

7 Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet,

kecuali...

a. Xe

b. Kr

c. Ar

d. Ne

e. He

C1

8 Semua elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah duplet,

yaitu...

a. Xe

b. Kr

c. Ar

d. Ne

e. He

C1

9 Unsur dengan konfigurasi elektron 2 8 18 2, jika akan mengikat

unsur lain sehingga membentuk ikatan, langkah terbaik dengan...

a. Pelepasan 1 eletron sehingga bermuatan +1

b. Pelepasan 2 elektron sehingga bermuatan +2

c. Penyerapan 1 elektron sehingga bermuatan -1

d. Penyerapan 2 elektron sehingga bermuatan -2

e. Memasangkan dua elektron dengan dua elektron lain

C2

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

10 Suatu unsur dengan konfigurasi elektron 2 6, kecendrungan

unsur tersebut jika berikatan dengan unsur lain adalah...

a. Melepaskan 2 elektron sehingga bermuatan +2

b. Melepaskan 4 elektron sehingga bermuatan +4

c. Menyerap/menerima 2 elektron sehingga bermuatan -2

d. Menyerap/menerima 4 elektron sehingga bermuatan -4

e. Memasangkan keempat elektronnya dengan 4 elektron lain

C2

11 Unsur berikut ini yang mempunyai kecendrungan melepaskan

elektron untuk mencapai kestabilan dengan susunan elektron

terluar yang oktet adalah...

a. 1H

b. 6C

c. 9F

d. 18AR

e. 11Na

C2

12 unsur dengan nomor atom di bawah ini yang memiliki kecendrungan menyerap elektron adalah...

a. 11A

b. 12B

c. 19C

d. 35D

e. 38E

C2

13 Atom 12A memiliki ciri-ciri...

a. Elektron valensi 4

b. Cenderung melepaskan 4 elektron

c. Memiliki 2 elektron pada kulit terluar

d. Cenderung menyerap/menerima 4 elektron

e. Cenderung memasangkan keempat elektron valesinya

C2

14 Ikatan ion disebabkan oleh adanya...

a. Pemakaian elektron secara sepihak

b. Gaya elektrostatis antara ion positif dan ion negatif

c. Gaya van der Waals antara ion-ion

d. Gaya antara proton dan elektron

e. Pemakaian bersama sepasang elektron

C1

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

15 Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan

atom yang sangat elektronegatif disebut ikatan...

a. Ion

b. Kovalen

c. Dativ

d. Rangkap

e. Semipolar

C1

16 Diantara konfigurasi elektron di bawah ini, konfigurasi yang jika

berikatan cenderung membentuk ikatan ion adalah...

a. 2 8 18 8

b. 2 8 18 4

c. 2 8 18 5

d. 2 8 18 8 2

e. 2 8 8

C2

17 Senyawa ion tersusun dari tumpukan ion-ion yang teratur sesuai

dengan ukuran masing-masing ion yang terlibat. Tumpukan

tersebut menghasilkan zat dalam fase padat dan memiliki bentuk-

bentuk tertentu yang dinamakan...

a. Ikatan ionik

b. Bangunan ionik

c. Ion tereksitasi

d. Kristal

e. Alotropi

C2

18 Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen, hal ini

disebabkan karena...

a. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis, sedangkan

ikatan kovalen terjadi karena pemakaian pasangan elekton

bersama

b. Ikatan ion terjadi karena pemakaian elektron sepihak,

sedangkan ikatan kovalen terjadi akibat perpindahan elektron

dari atom yang satu ke atom yang lain

c. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya van der Waals antara

ion-ion, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena adanya

pemakaian pasangan bersama elektron yang berasal dari salah

satu atom yang berikatan

C2

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

d. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya proton dan elektron,

sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian elektron

valensi secara bersama yang mengakibatka terjadinya

dislokalisasi elektron

e. Ikatan ion terjadi karena pemakaian bersama sepasang

elektron, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena inti atom

dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari

semua atom yang berikatan.

19 Suatu atom bercirikan;

1. Afinitas elektron sangat tinggi

2. Potensial ionisasinya sangat kecil

3. Cenderung melepas 1 elektron valensinya

Dari ciri-ciri tersebut, kesimpulan dibawah ini yang paling tepat

adalah...

a. Atom tersebut sukar bersenyawa

b. Jika atom bersenyawa cenderung berikatan kovalen

c. Jika atom bersenyawa cenderung berikatan ion

d. Senyawa selalu bersifat polar

e. Senyawa selalu bersifat nonpolar

C2

20 Unsur X (nomor atom 19) dengan unsur Y (nomor atom 16) akan

membentuk senyawa dengan ikatan... dan rumus kimianya...

a. Ion, XY

b. Ion, X2Y

c. Ion, XY2

d. Kovalen, XY

e. Kovalen, X2Y

C3

21 Suatu unsur X bereaksi dengsn Cl (nomor atom 17) membentuk

suatu padatan XCl. Bagaimana konfigurasi elektron unsur X

tersebut...

a. 2 6 4

b. 2 8 1

c. 2 8 2

d. 2 8 3

e. 2 8 7

C3

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

22 Unsur P memiliki konfigurasi elektron 2 8 6. Unsur R memiliki

konfigurasi elektron 2 8 8 1. Bila P dan R bergabung/berikatan,

dihasilkan...

a. Senyawa kovalen PR

b. Senyawa kovalen P6R6

c. Senyawa ionik PR

d. Senyawa ionik P2R

e. Senyawa ionik PR2

C3

23 Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom sebagai berikut:

9X, 11Y, 16Z, 19A, 20B.

Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah...

a. A dan X

b. A dan Y

c. A dan Z

d. B dan A

e. B dan Y

C3

24 Ikatan yang terjadi antar atom dengan pemakaian bersama satu

atau beberapa elektron disebut ikatan...

a. Ion

b. Kovalen

c. Koordinasi

d. Rangkap

e. Dativ

C1

25 Ikatan kovalen terjadi antara atom-atom unsur...

a. Golongan IA dan golongan VIIIA

b. Yang mempunyai keelektronegativitas hampir sama

c. Logam dan non logam

d. Dalam satu golongan

e. Sesama logam

C1

26 Pernyataan berikut yang benar tentang ikatan kovalen adalah...

a. Terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke

atom yang lain pada atom-atom yang berikatan

b. Adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal

dari kedua atom yang berikatan

c. Pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah

C2

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

satu atom yang berikatan

d. Terjadinya pemakaian elektron valensi secara bersama yang

mengakibatkan terjadinya dislokalisasi elektron

e. Inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh

elektron dari semua atom yang berikatan

27 Atom di bawah ini yang bila membentuk senyawa cenderung

berikatan kovalen adalah...

a. 6C

b. 11Na

c. 13Al

d. 24Mg

e. 20Ca

C2

28 Senyawa di bawah ini yang ikatan antar atomnya terdiri dari dua buah ikatan kovalen rangkap dua adalah...

a. SO2

b. SO3

c. CO2

d. NO2

e. Al2O3

C2

29 Senyawa dengan rumus molekul di bawah ini yang memiliki

ikatan rangkap dua adalah...

a. Cl2

b. N2

c. NH3

d. CH4

e. C2H4

C2

30 Diketahui susunan elektron dari unsur:

P = 2 8 1 ; Q = 2 8 4

R = 2 8 7 ; S = 2 8 8 2

Pasangan yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah...

a. P dan Q

b. Q dan R

c. S dan R

d. P dan R

e. Q dan S

C3

31 Diketahui unsur-unsur 8A, 12B, 13C, 16D, dan 17E. Pasangan unsur

tersebut yang berikatan kovalen adalah...

C3

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

a. A dan D

b. B dan C

c. B dan D

d. C dan D

e. C dan E

32 Pasangan unsur di bawah ini yang mempunyai kecendrungan berikatan kovalen adalah...

a. 11Na dan 8O

b. 16S dan 17Cl

c. 19K dan 17Cl

d. 56Ba dan 9F

e. 12Mg dan 8O

C3

33 Pada senyawa NH4Cl terdapat ikatan...

a. Kovalen dan ion

b. Kovalen dan kovalen koordinasi

c. Ion dan koordinasi

d. Ion dan logam

e. Kovalen,

kovalen koordinasi,

dan ion

C2

34 Diantara unsur-unsur dibawah ini, yang tidak memiliki ikatan

kovalen koordinasi adalah...

a. H2SO4

b. HNO3

c. H3PO4

d. H2C2O4

e. H2CO3

C2

35 Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada...

a. H2O

b. NH4+

c. CH4

d. HF

e. C2H4

C2

36 Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan kovalen koordinasi terbanyak adalah...

a. SO2

b. SO3

c. P2O3

d. P2O5

e. Cl2O7

C3

37 Molekul senyawa berikut merupakan senyawa kovalen non polar. C1

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Kecuali...

a. HCl

b. H2

c. Cl2

d. N2

e. O2

38 Polar atau non polar suatu molekul tergantung dari...

a. Simetris atau tidaknya posisi antaratom

b. Bulat atau tidak posisi antar atom

c. Lonjong atau tidak posisi antar atom

d. Bulat atau lonjong posisi antar atom

e. Tumpang tindih atau tidak posisi antar atom

C1

39 Diantara senyawa berikut yang bersifat polar. Kecuali ...

a. CO

b. H2O

c. BF3

d. CO2

e. SO3

C1

40 Diantara kelompok senyawa di bawah ini yang kesemuanya merupakan senyawa polar adalah...

a. HCl, HBr, NH3, H2O

b. CO2, Cl2, Br2, H2O

c. H2, O2, CO, HCl

d. MgO, NH3, CO, CO2

e. SO2, Cl2, N2, NH3

C1

41 Diatara kelompok senyawa di bawah ini yang kesemuanya

merupakan senyawa non polar adalah...

a. HCl, HBr, NH3, H2O

b. CO2, Cl2, Br2, H2O

c. H2, O2, CO, HCl

d. MgO, NH3, CO, CO2

e. SO2, Cl2, N2, CO2

C1

42 Diantara senyawa berikut yang bersifat polar adalah...

a. N2

b. CCl4

c. H2

d. HCl

e. CS2

C1

43 Diketahui keelektronegatifan beberapa unsur sebagai berikut...

H = 2,1 ; Cl = 2,0 ; F = 4 ; Br = 2,8

C2

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Senyawa yang paling polar adalah...

a. HCl

b. HF

c. FCl

d. FBr

e. BrCl

44 Diketahui beberapa senyawa:

1. Karbon dioksida

2. Karbon monoksida

3. Air

4. Amonia

5. Boron trifluorida

Diantara senyawa di atas yang bersifat polar adalah...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 4

e. 4 dan 5

C2

45 Diketahui beberapa unsur, yaitu 9F, 17Cl, 20Ca, 33As, 36Kr. Unsur yang memiliki keelektronegatifan paling tbesar adalah...

a. F

b. Cl

c. Ca

d. As

e. Kr

C2

46 Unsur A dan B berturut-turut memiliki keelektronegatifan 2,1

dan 3,0. Hal yang kemungkinan terjadi adalah....

a. Unsur A lebih mudah menarik elektron

b. Unsur A dan B dapat membentuk ikatan kovalen polar

c. Unsur A dan B dapat membentuk ikatan kovalen nonpolar

d. Pada senyawa AB elektron ikatan akan lebih tertarik kearah

atom A

e. Pada senyawa AB, atom A relatif bermuatan positif dan atom

B relatif bermuatan negatif

C2

47 Ikatan logam disebabkan karena adanya gaya tarik antara...

a. Atom dan atom

C1

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

b. Ion logam dan ion logam

c. Ion logam dan elektron

d. Elektron dan elektron

e. Molekul logam dan molekul logam

48 Atom – atom dalam besi dikukuhkan dengan ikatan... a. Ion

b. Kovalen

c. Logam

d. Kovalen Non Polar

e. Kovalen Polar

C1

49 Diberikan data :

1. Rapuh jika di pukul

2. Memiliki sifat mengkilap

3. lelehannya dapat menghantarkan listrik

4. Dapat ditempa dan dibengkokkan

Yang merupakan pernyataan yang benar untuk senyawa logam

adalah

a. (1) dan (3)

b. (2) dan (4)

c. (3) dan (4)

d. (1) dan (2)

e. (1) (2) dan (3)

C1

50 Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, diantaranya dapat

menghantarkan arus listrik dengan baik hal ini disebabkan

karena...

a. Adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dari satu ion

positif atom ke ion positif yang lain

b. Massa jenis logam sangat besar dan keras

c. Logam mudah melepaskan elektron valensinya

d. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur non logam

e. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi

C2

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jawaban

1. C

2. E

3. A

4. D

5. C

6. B

7. C

8. C

9. B

10. E

11. E

12. D

13. E

14. A

15. D

16. A

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

17. B

18. E

19. B

20. B

21. E

22. D

23. B

24.B

25. B

26. B

27. A

28. B

29. A

30. B

31. E

32. C

33.B

34. E

35. B

36. C

37. A

38. A

39. D

40. A

41. C

42. E

43. D

44. D

45. E

46. D

47. D

48. C

49. A

50. D

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

KISI-KISI INSTRUMEN IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk No Indikator Aspek Kognitif dan Nomor

Butir Soal Jumlah

C1 C2 C3 1 Menjelaskan kecenderungan suatu

unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain.

1 2, dan 3 3

2 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).

18 4, dan 5 3

3 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.

6, dan 7 8 3

4 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga serta contoh senyawanya.

9 10, dan 11

3

5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.

12 13 2

6 Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan.

14 dan 15

16 dan 17

4

7 Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.

19 20 2

Jumlah 5 11 4 20

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk Pengisian 1. Bacalah do’a sebelum mengerjakannya 2. Jawablah soal dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu

jawaban yang benar 3. Kerjakanlah soal-soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

No Soal 1. Kestabilan unsur gas mulia dijadikan pijakan atom-atom yang lain, sehingga

atom-atom tersebut memiliki konfigurasi elektron gas mulia yang dilakukan dengan melakukan cara-cara di bawah ini kecuali... a. Pelepasan elektron b. Penyerapan elektron/menerima elektron c. Memasangkan elektron/memakai bersama elektron d. Menerima pasangan elekron e. Menerima minimal dua pasang elektron

2. Pasangan ion-ion dibawah ini semuanya memiliki jumlah elektron terluar/muatan sama, kecuali...

a. 19K+ dan 20Ca2+ b. 12Mg2+ dan 8O2- c. 7N- dan 9F+

d. 11Na+ dan 8O- e. 10Ne+ dan 8O-

3. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang paling stabil adalah...

a. 8P b. 9Q c. 10R

d. 12S e. 20T

4. Unsur dengan konfigurasi elektron 2 8 18 2, jika akan mengikat unsur lain sehingga membentuk ikatan, langkah terbaik dengan... a. Pelepasan 1 eletron sehingga bermuatan +1 a. Pelepasan 2 elektron sehingga bermuatan +2 b. Penyerapan 1 elektron sehingga bermuatan -1 c. Penyerapan 2 elektron sehingga bermuatan -2 d. Memasangkan dua elektron dengan dua elektron lain

5. unsur dengan nomor atom di bawah ini yang memiliki kecendrungan menyerap elektron adalah...

a. 11A b. 12B c. 19C

d. 35D e. 38E

6. Diantara konfigurasi elektron di bawah ini, konfigurasi yang jika berikatan cenderung membentuk ikatan ion adalah...

a. 2 8 18 8 b. 2 8 18 4 c. 2 8 18 5

d. 2 8 18 8 2 e. 2 8 8

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

7. Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen, hal ini disebabkan karena... a. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis, sedangkan ikatan kovalen

terjadi karena pemakaian pasangan elekton bersama b. Ikatan ion terjadi karena pemakaian elektron sepihak, sedangkan ikatan

kovalen terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain

c. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya van der Waals antara ion-ion, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian pasangan bersama elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

d. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya proton dan elektron, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian elektron valensi secara bersama yang mengakibatka terjadinya dislokalisasi elektron

e. Ikatan ion terjadi karena pemakaian bersama sepasang elektron, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari semua atom yang berikatan.

8. Unsur X (nomor atom 19) dengan unsur Y (nomor atom 16) akan membentuk senyawa dengan ikatan... dan rumus kimianya...

a. Ion, XY b. Ion, X2Y c. Ion, XY2

d. Kovalen, XY e. Kovalen, X2Y

9. Pernyataan berikut yang benar tentang ikatan kovalen adalah... a. Terjadi akibat perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain

pada atom-atom yang berikatan b. Adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari kedua atom

yang berikatan c. Pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang

berikatan d. Terjadinya pemakaian elektron valensi secara bersama yang mengakibatkan

terjadinya dislokalisasi elektron e. Inti atom dari atom-atom yang berikatan dikelilingi oleh elektron dari semua

atom yang berikatan 10. Diketahui unsur-unsur 8A, 12B, 13C, 16D, dan 17E. Pasangan unsur tersebut yang

berikatan kovalen adalah...

a. A dan D b. B dan C c. B dan D

d. C dan D e. C dan E

11. Diketahui susunan elektron dari unsur: P = 2 8 1 ; Q = 2 8 4 R = 2 8 7 ; S = 2 8 8 2 Pasangan yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah...

a. P dan Q b. Q dan R c. S dan R

d. P dan R e. Q dan S

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

12. Diantara unsur-unsur dibawah ini, yang tidak memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah...

a. H2SO4 b. HNO3 c. H3PO4

d. H2C2O4 e. H2CO3

13. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan kovalen koordinasi terbanyak adalah...

a. SO2 b. SO3 c. P2O3

d. P2O5 e. Cl2O7

14. Polar atau non polar suatu molekul tergantung dari... a. Simetris atau tidaknya posisi antaratom b. Bulat atau tidak posisi antar atom c. Lonjong atau tidak posisi antar atom d. Bulat atau lonjong posisi antar atom e. Tumpang tindih atau tidak posisi antar atom

15. Diketahui keelektronegatifan beberapa unsur sebagai berikut... H = 2,1 ; Cl = 2,0 ; F = 4 ; Br = 2,8 Senyawa yang paling polar adalah...

a. HCl b. HF c. FCl

d. FBr e. BrCl

16. Diatara kelompok senyawa di bawah ini yang kesemuanya merupakan senyawa non polar adalah...

a. HCl, HBr, NH3, H2O b. CO2, Cl2, Br2, H2O c. H2, O2, CO, HCl

d. MgO, NH3, CO, CO2 e. SO2, Cl2, N2, CO2

17. Unsur A dan B berturut-turut memiliki keelektronegatifan 2,1 dan 3,0. Hal yang kemungkinan terjadi adalah.... a. Unsur A lebih mudah menarik elektron b. Unsur A dan B dapat membentuk ikatan kovalen polar c. Unsur A dan B dapat membentuk ikatan kovalen nonpolar d. Pada senyawa AB elektron ikatan akan lebih tertarik kearah atom A e. Pada senyawa AB, atom A relatif bermuatan positif dan atom B relatif

bermuatan negatif 18. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali...

a. Xe b. Kr c. Ar

d. Ne e. He

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

19. Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, diantaranya dapat menghantarkan arus listrik dengan baik hal ini disebabkan karena... a. Adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dari satu ion positif atom ke ion

positif yang lain b. Massa jenis logam sangat besar dan keras c. Logam mudah melepaskan elektron valensinya d. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur non logam e. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi

20. Diberikan data : 1. Rapuh jika di pukul 2. Memiliki sifat mengkilap 3. lelehannya dapat menghantarkan listrik 4. Dapat ditempa dan dibengkokkan Yang merupakan pernyataan yang benar untuk senyawa logam adalah a. (1) dan (3) b. (2) dan (4) c. (3) dan (4) d. (1) dan (2) e. (1) (2) dan (3)

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1B 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1D 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1E 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1G 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1J 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1K 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0L 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1M 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1N 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0O 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1P 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0Q 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0R 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0S 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1T 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0U 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0V 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0W 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0AB 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1AC 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0AD 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1AE 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1AF 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1AG 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0AH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0AI 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0AJ 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0AK 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0AL 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

Jumlah 25 19 29 33 30 32 35 34 13 27 13 29 37 29 17 17 16 6 8 20 18 29 21 30 29 13 17 11 22 25 11 4 10 6 8 13 21 12 11 29 5 9 31 9 18R-hit -0 0.4 0.4 0 0 0 0 0 0 0 -0 1 0 0 1 0.4 0 1 1 0.5 0 0 0 0 0 0 0.3 0 0 0 0.4 -0 0 0 0 0 0.5 0.6 0 0 0.7 0.6 0.3 0.7 0.5T-hit -1 3 3.1 1 2 4 3 1 2 1 -1 4 1 1 5 3.3 2 4 5 4 2 3 1 2 2 2 2.4 1 2 2 3.2 -1 3 2 4 3 3.5 5.2 2 2 7.1 5.5 2 7.5 3.8

T-tabel 1.7 1.7 1.7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1.7 2 2 2 1.7 2 2 2 2 2 2 1.7 2 2 2 1.7 1.7 2 2 2 2 1.7 1.7 2 2 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7Ksmpln D V V D V V V D V D D V D D V V V V V V V V D V V V V D V V V D V V V V V V D V V V V V V

P 0.5 0.4 0.6 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0.3 0 0 0 0.4 0 1 0 1 1 0 0.3 0 0 1 0.2 0.1 0 0 0 0 0.4 0.2 0 1 0.1 0.2 0.6 0.2 0.4Q 0.5 0.6 0.4 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0.7 1 1 1 0.6 1 0 1 0 0 1 0.7 1 1 1 0.8 0.9 1 1 1 1 0.6 0.8 1 0 0.9 0.8 0.4 0.8 0.6

PQ 0.3 0.2 0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.2 0 0 0 0.2 0 0 0 0 0 0 0.2 0 0 0 0.2 0.1 0 0 0 0 0.2 0.2 0 0 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2S 7.2

R11 0.82

Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

RNo Butir

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lampiran 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 451 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1

10 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 111 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 112 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 113 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 014 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 015 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 016 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 017 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 018 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 019 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0

Juml 10 10 17 18 17 19 19 18 6 16 5 19 19 14 15 15 10 5 8 16 8 17 11 16 17 10 12 8 12 16 7 2 6 5 5 9 12 10 8 17 5 8 18 8 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 451 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 02 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 13 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 14 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 05 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 16 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 07 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 08 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 09 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

10 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 011 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 012 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 015 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 016 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 017 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 118 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 019 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1

Juml 15 9 12 15 13 13 16 16 7 11 8 10 18 15 2 2 6 1 0 4 10 12 10 14 12 3 5 3 10 9 4 2 4 1 3 4 9 2 3 12 0 1 13 1 6

Data Hasil Uji Coba Instrumen Kelompok Atas

RNo Butir

RNo Butir

Data Hasil Uji Coba Instrumen Kelompok Bawah

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

46 47 48 49 50 Y Y21 0 1 1 1 45 20251 0 1 1 1 43 18491 0 1 1 1 37 13691 0 1 0 0 35 12250 0 1 1 1 35 12250 1 0 0 1 34 11561 0 1 1 1 33 10891 0 0 1 1 33 10891 0 1 1 1 31 9611 0 0 1 1 30 9000 0 0 0 1 21 4410 1 0 0 1 21 4410 1 0 0 0 21 4410 1 1 1 0 20 4000 0 0 0 1 20 4000 1 1 1 1 20 4001 1 1 1 0 19 3611 1 1 0 0 17 2890 1 0 1 0 15 2250 0 0 0 0 10 1000 0 0 1 1 22 4840 0 1 0 0 21 4410 0 0 1 0 25 6250 0 1 1 0 22 4841 0 1 0 0 22 4840 0 1 1 0 22 4841 0 1 0 0 22 4841 0 0 1 1 22 4840 0 0 0 0 23 5290 1 1 0 0 23 5290 1 0 0 1 25 6250 1 0 0 1 25 6250 0 1 1 0 25 6250 0 1 1 0 25 6250 0 0 1 0 25 6250 0 0 1 0 25 6250 0 1 1 0 26 6760 0 1 1 0 26 676

13 11 21 23 17 966 265160.5 -0 0.3 0.3 0.53.3 -2 1.7 1.9 3.31.7 1.7 1.7 1.7 1.7V D D V V0.3 0.2 0.4 0.5 0.30.7 0.8 0.6 0.5 0.70.2 0.2 0.2 0.2 0.2 10.207

JUMLAH

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Juml46 47 48 49 50 Y

1 0 1 1 1 451 0 1 1 1 431 0 1 1 1 371 0 1 0 0 350 0 1 1 1 350 1 0 0 1 341 0 1 1 1 331 0 0 1 1 331 0 1 1 1 311 0 0 1 1 300 1 0 0 1 250 1 0 0 1 250 0 1 1 0 250 0 1 1 0 250 0 0 1 0 250 0 0 1 0 250 0 1 1 0 260 0 1 1 0 260 0 0 1 0 25

8 3 11 15 11

Juml46 47 48 49 50 Y

0 0 0 0 1 210 1 0 0 1 210 1 0 0 0 210 1 1 1 0 200 0 0 0 1 200 1 1 1 1 201 1 1 1 0 191 1 1 0 0 170 1 0 1 0 150 0 0 0 0 100 0 0 1 1 220 0 1 0 0 210 0 1 1 0 221 0 1 0 0 220 0 1 1 0 221 0 1 0 0 221 0 0 1 1 220 0 0 0 0 230 1 1 0 0 23

5 8 10 8 6

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lampiran 4

Perhitungan Tingkat Kesukaran

No Butir B Js P Keterangan

1 25 50 0,50 Sedang 2 19 50 0,38 Sedang 3 29 50 0,58 Sedang 4 33 50 0,66 Sedang 5 30 50 0,60 Sedang 6 32 50 0,64 Sedang 7 35 50 0,70 Sedang 8 34 50 0,68 Sedang 9 13 50 0,26 Sukar 10 27 50 0,54 Sedang 11 13 50 0,26 Sukar 12 29 50 0,58 Sedang 13 37 50 0,74 Sedang 14 29 50 0,58 Sedang 15 17 50 0,34 Sedang 16 17 50 0,34 Sedang 17 16 50 0,32 Sedang 18 6 50 0,12 Sukar 19 8 50 0,16 Sukar 20 20 50 0,40 Sedang 21 18 50 0,36 Sedang 22 19 50 0,38 Sedang 23 21 50 0,42 Sedang 24 30 50 0,60 Sedang 25 29 50 0,58 Sedang 26 13 50 0,26 Sukar 27 17 50 0,34 Sedang 28 11 50 0,22 Sukar 29 22 50 0,44 Sedang 30 25 50 0,50 Sedang 31 11 50 0,22 Sukar 32 4 50 0,08 Sukar 33 10 50 0,20 Sukar 34 6 50 0,12 Sukar 35 8 50 0,16 Sukar 36 13 50 0,26 Sukar

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

37 21 50 0,42 Sedang 38 12 50 0,24 Sukar 39 11 50 0,22 Sukar 40 29 50 0,58 Sedang 41 5 50 0,10 Sukar 42 9 50 0,18 Sukar 43 31 50 0,62 Sedang 44 9 50 0,18 Sukar 45 18 50 0,36 Sedang 46 13 50 0,26 Sukar 47 11 50 0,22 Sukar 48 21 50 0,42 Sedang 49 23 50 0,46 Sedang 50 17 50 0,34 Sedang

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lampiran 5 Perhitungan Daya Pembeda

No

Butir Ba Bb Ja Jb DB Keterangan 1 10 15 19 19 -0 Jelek 2 10 9 19 19 0,1 Jelek 3 17 12 19 19 0,3 Cukup 4 18 15 19 19 0,2 Jelek 5 17 13 19 19 0,2 Jelek 6 19 13 19 19 0,3 Cukup 7 19 16 19 19 0,2 Jelek 8 18 16 19 19 0,1 Jelek 9 6 7 19 19 -0 Jelek 10 16 11 19 19 0,3 Cukup 11 5 8 19 19 -0 Jelek 12 19 10 19 19 0,5 Baik 13 19 18 19 19 0,1 Jelek 14 14 15 19 19 -0 Jelek 15 15 2 19 19 0,7 Baik 16 15 2 19 19 0,7 Baik 17 10 6 19 19 0,2 Jelek 18 5 1 19 19 0,2 Jelek 19 8 0 19 19 0,4 Baik 20 16 4 19 19 0,6 Baik 21 8 10 19 19 -0 Jelek 22 17 12 19 19 0,3 Cukup 23 11 10 19 19 0,1 Jelek 24 16 14 19 19 0,1 Jelek 25 17 12 19 19 0,3 Cukup 26 10 3 19 19 0,4 Baik 27 12 5 19 19 0,4 Baik 28 8 3 19 19 0,3 Cukup 29 12 10 19 19 0,1 Jelek 30 16 9 19 19 0,4 Baik 31 7 4 19 19 0,2 Jelek 32 2 2 19 19 0 Jelek 33 6 4 19 19 0,1 Jelek 34 5 1 19 19 0,2 Jelek 35 5 3 19 19 0,1 Jelek 36 9 4 19 19 0,3 Cukup 37 12 9 19 19 0,2 Jelek

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

38 10 2 19 19 0,4 Baik 39 8 3 19 19 0,3 Cukup 49 17 12 19 19 0,3 Cukup 41 5 0 19 19 0,3 Cukup 42 8 1 19 19 0,4 Baik 43 18 13 19 19 0,3 Cukup 44 8 1 19 19 0,4 Baik 45 12 6 19 19 0,3 Cukup 46 8 5 19 19 0,2 Jelek 47 3 8 19 19 -0 Jelek 48 11 10 19 19 0,1 Jelek 49 15 8 19 19 0,4 Baik 50 11 6 19 19 0,3 Cukup

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Lampiran 6

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN

No Validasi Reabilitas Daya pembeda

Tingkat kesukaran

Keputusan

1 Tidak valid Tidak reliabel Jelek Sedang Buang 2 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 3 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 4 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 5 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 6 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 7 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 8 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 9 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 10 Tidak valid Tidak realibel Cukup Sedang Buang 11 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 12 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 13 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 14 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 15 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 16 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 17 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 18 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 19 Valid Realibel Baik Sukar Ambil 20 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 21 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 22 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 23 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 24 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 25 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 26 Valid Realibel Baik Sukar Ambil 27 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 28 Tidak valid Tidak realibel Cukup Sukar Buang 29 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 30 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 31 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 32 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sukar Buang 33 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 34 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 35 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 36 Valid Realibel Cukup Sukar Ambil 37 Valid Realibel Jelek Sedang Ambil 38 Valid Realibel Baik Sukar Ambil 39 Tidak valid Tidak realibel Cukup Sukar Buang

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

40 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 41 Valid Realibel Cukup Sukar Ambil 42 Valid Realibel Baik Sukar Ambil 43 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 44 Valid Realibel Baik Sukar Ambil 45 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil 46 Valid Realibel Jelek Sukar Ambil 47 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sukar Buang 48 Tidak valid Tidak realibel Jelek Sedang Buang 49 Valid Realibel Baik Sedang Ambil 50 Valid Realibel Cukup Sedang Ambil

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Pretest Kelompok Kontrol Pretest Dengan Metode Diskusi Biasa

Diketahui data skor hasil belajar pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

10 10 10 15 15 15 20 20 20 20

20 20 20 25 25 25 25 25 25 30

30 30 35 35 35 35 40 40 45 45

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 45 – 10

= 35

2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,87

= 5,87 → 6 (dibulatkan ke atas)

3. Panjang Kelas (P) = rentang kelas (R)/ jumlah kelas interval (K)

= 35/6

= 5,83 ← 6 (dibulatkan ke atas)

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel. Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)

1. 10 – 15 6 20%

2. 16 – 21 7 23,33%

3. 22 – 27 6 20%

4. 28 – 33 3 10%

5. 34 – 39 4 13,33%

6. 40 - 45 4 13,33%

Jumlah 30 100%

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5. Menghitung rata-rata (X), modus (Mo), median (Me), dan Simpangan baku (S2)

kelompok kontrol

Tabel. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol

Xi Fi Fk Xi2 Fi.Xi Fi.Xi2

10 3 3 100 30 300

15 3 6 225 45 675

20 7 13 400 140 2800

25 6 19 625 150 3750

30 3 22 900 90 2700

35 4 26 1225 140 4900

40 2 28 1600 80 3200

45 2 30 2025 90 4050

∑ 30 765 22375

Mean (X) =

=

= 25,50

Median (Me) = Bb + P

= 21,5 + 6

= 21,5 + 1,2

= 23,5

Modus (Mo) = Bb + P ( )

= 15,5 + 6 ( )

= 15,5 + 3

= 18,5

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

S2 =

=

=

=

= 98,87931

S =

= 9,94

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Postest Kelompok Kontrol Posttest Dengan Metode Diskusi Biasa

Diketahui data skor hasil belajar pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

40 45 45 50 55 60 60 60 60 65

65 65 70 70 75 75 75 75 75 75

75 75 75 75 80 80 80 80 90 90

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 40

= 50

2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,87

= 5,87 → 6 (dibulatkan ke atas)

3. Panjang Kelas (P) = rentang kelas (R)/ jumlah kelas interval (K)

= 50/6

= 8,33 ← 8 (dibulatkan ke bawah)

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel. Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)

1. 40 - 47 3 10%

2. 48 – 55 2 6,67%

3. 56 – 73 9 30%

4. 74 – 81 14 46,67%

5. 82 – 89 0 0%

6. 90 - 97 2 6,67%

Jumlah 30 100%

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5. Menghitung rata-rata (X), modus (Mo), median (Me), dan Simpangan baku (S2)

kelompok kontrol

Tabel. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol

Xi Fi Fk Xi2 Fi.Xi Fi.Xi2

40 1 1 1600 40 1600

45 2 2 2025 90 4050

50 1 4 2500 50 2500

55 1 5 3025 55 3025

60 4 9 3600 240 14400

65 3 12 4225 195 12675

70 2 14 4900 140 9800

75 10 24 5625 750 56250

80 4 28 6400 320 25600

90 2 30 8100 180 16200

∑ 30 2060 146100

Mean (X) =

=

= 68,67

Median (Me) = Bb + P

= 73,5 + 8

= 73,5 + 0,57

= 74,07

Modus (Mo) = Bb + P ( )

= 73,5 + 8 ( )

= 73,5 + 2,1

= 75,6

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

S2 =

=

=

=

= 160,22989

S =

= 12,66

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Pretest Kelompok Eksperimen Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Talking Chips

Diketahui data skor hasil belajar pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

10 10 10 15 15 20 20 20 20 20

20 20 25 25 25 25 30 30 30 30

35 35 35 40 40 40 45 45 45 45

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 45 – 10

= 35

2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,87

= 5,87 → 6 (dibulatkan ke atas)

3. Panjang Kelas (P) = rentang kelas (R)/ jumlah kelas interval (K)

= 35/6

= 5,83 ← 6 (dibulatkan ke atas)

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel. Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)

1. 10 – 15 5 16,67%

2. 16 – 21 7 23,33%

3. 22 – 27 4 13,33%

4. 28 – 33 4 13,33%

5. 34 – 39 3 10%

6. 40 – 45 7 23,33%

Jumlah 30 100%

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5. Menghitung rata-rata (X), modus (Mo), median (Me), dan Simpangan baku (S2)

kelompok eksperimen

Tabel. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen

Xi Fi Fk Xi2 Fi.Xi Fi.Xi2

10 3 3 100 30 300

15 2 5 225 30 450

20 7 12 400 140 2800

25 4 16 625 100 2500

30 4 20 900 120 3600

35 3 23 1225 105 3675

40 3 26 1600 120 4800

45 4 30 2025 180 8100

∑ 30 825 26225

Mean (X) =

=

= 27,50

Median (Me) = Bb + P

= 73,5 + 8

= 21,5 + 4,5

= 26

Modus (Mo) = Bb + P ( )

= 15,5 + 6 ( )

= 15,5 + 2,4

= 17,9

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

S2 =

=

=

=

= 121,98276

S =

= 11,04

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Postest Dengan Kelompok Eksperimen Dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Teknik Talking Chips

Diketahui data skor hasil belajar pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

40 50 65 70 70 70 70 75 75 75

75 75 75 75 75 80 80 80 80 85

85 85 85 85 85 90 90 90 90 90

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 40

= 50

2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 4,87

= 5,87 → 6 (dibulatkan ke atas)

3. Panjang Kelas (P) = rentang kelas (R)/ jumlah kelas interval (K)

= 50/6

= 8,33 ← 8 (dibulatkan ke bawah)

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel. Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif (%)

1. 40 - 47 1 3,33%

2. 48 – 55 1 3,33%

3. 56 – 73 5 16,67%

4. 74 – 81 12 40%

5. 82 – 89 6 20%

6. 90 - 97 5 16,67%

Jumlah 30 100%

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

5. Menghitung rata-rata (X), modus (Mo), median (Me), dan Simpangan baku (S2)

kelompok eksperimen

Tabel. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen

Xi Fi Fk Xi2 Fi.Xi Fi.Xi2

40 1 1 1600 40 1600

50 1 2 2500 50 2500

65 1 3 4225 65 4225

70 4 7 4900 280 19600

75 8 15 5625 600 45000

80 4 19 6400 320 25600

85 6 25 7725 510 43350

90 5 30 8100 450 40500

∑ 30 2315 182375

Mean (X) =

=

= 27,50

Median (Me) = Bb + P

= 73,5 + 8

= 73,5 + 5,33

= 78,83

Modus (Mo) = Bb + P ( )

= 73,5 + 8 ( )

= 73,5 + 4,3

= 77,8

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

S2 =

=

=

=

= 128,76437

S =

= 11,35

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

lampiran 7Perhitungan Uji Normalitas Pretest Untuk Kelas Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)1 10 -1.56 0.059 0.100 0.0412 10 -1.56 0.059 0.100 0.0413 10 -1.56 0.059 0.100 0.0414 15 -1.06 0.145 0.200 0.0555 15 -1.06 0.145 0.200 0.0556 15 -1.06 0.145 0.200 0.0557 20 -0.55 0.291 0.433 0.1428 20 -0.55 0.291 0.433 0.1429 20 -0.55 0.291 0.433 0.142

10 20 -0.55 0.291 0.433 0.14211 20 -0.55 0.291 0.433 0.14212 20 -0.55 0.291 0.433 0.14213 20 -0.55 0.291 0.433 0.14214 25 -0.05 0.480 0.633 0.15315 25 -0.05 0.480 0.633 0.15316 25 -0.05 0.480 0.633 0.15317 25 -0.05 0.480 0.633 0.15318 25 -0.05 0.480 0.633 0.15319 25 -0.05 0.480 0.633 0.15320 30 0.45 0.674 0.733 0.06021 30 0.45 0.674 0.733 0.06022 30 0.45 0.674 0.733 0.06023 35 0.96 0.832 0.867 0.03524 35 0.96 0.832 0.867 0.03525 35 0.96 0.832 0.867 0.03526 35 0.96 0.832 0.867 0.03527 40 1.46 0.928 0.933 0.00528 40 1.46 0.928 0.933 0.00529 45 1.96 0.975 1.000 0.02530 45 1.96 0.975 1.000 0.025

Jumlah 765Rata-rata 25.50Sd 9.94Ltabel 0.161Lhitung 0.153

Lhitung < Ltabel berarti berdistribusi norma

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Perhitungan Uji Normalitas Posttest Untuk Kelas Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)1 40 -2.26 0.012 0.033 0.0212 45 -1.87 0.031 0.100 0.0693 45 -1.87 0.031 0.100 0.0694 50 -1.47 0.071 0.133 0.0635 55 -1.08 0.140 0.167 0.0276 60 -0.68 0.248 0.300 0.0527 60 -0.68 0.248 0.300 0.0528 60 -0.68 0.248 0.300 0.0529 60 -0.68 0.248 0.300 0.052

10 65 -0.29 0.386 0.400 0.01411 65 -0.29 0.386 0.400 0.01412 65 -0.29 0.386 0.400 0.01413 70 0.11 0.544 0.467 0.07714 70 0.11 0.544 0.467 0.07715 75 0.50 0.692 0.800 0.10916 75 0.50 0.692 0.800 0.10917 75 0.50 0.692 0.800 0.10918 75 0.50 0.692 0.800 0.10919 75 0.50 0.692 0.800 0.10920 75 0.50 0.692 0.800 0.10921 75 0.50 0.692 0.800 0.10922 75 0.50 0.692 0.800 0.10923 75 0.50 0.692 0.800 0.10924 75 0.50 0.692 0.800 0.10925 80 0.89 0.813 0.933 0.12026 80 0.89 0.813 0.933 0.12027 80 0.89 0.813 0.933 0.12028 80 0.89 0.813 0.933 0.12029 90 1.68 0.954 1.000 0.04730 90 1.68 0.954 1.000 0.047

Jumlah 2060Rata-rata 68.67Sd 12.66Ltabel 0.161Lhitung 0.12

Lhitung < Ltabel berarti berdistribusi norma

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Perhitungan Uji Normalitas Pretest Untuk Kelas Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)1 10 -1.59 0.056 0.100 0.0442 10 -1.59 0.056 0.100 0.0443 10 -1.59 0.056 0.100 0.0444 15 -1.13 0.129 0.167 0.0375 15 -1.13 0.129 0.167 0.0376 20 -0.68 0.248 0.400 0.1527 20 -0.68 0.248 0.400 0.1528 20 -0.68 0.248 0.400 0.1529 20 -0.68 0.248 0.400 0.152

10 20 -0.68 0.248 0.400 0.15211 20 -0.68 0.248 0.400 0.15212 20 -0.68 0.248 0.400 0.15213 25 -0.23 0.409 0.533 0.12414 25 -0.23 0.409 0.533 0.12415 25 -0.23 0.409 0.533 0.12416 25 -0.23 0.409 0.533 0.12417 30 0.23 0.591 0.667 0.07618 30 0.23 0.591 0.667 0.07619 30 0.23 0.591 0.667 0.07620 30 0.23 0.591 0.667 0.07621 35 0.68 0.752 0.767 0.01522 35 0.68 0.752 0.767 0.01523 35 0.68 0.752 0.767 0.01524 40 1.13 0.871 0.867 0.00425 40 1.13 0.871 0.867 0.00426 40 1.13 0.871 0.867 0.00427 45 1.59 0.944 1.000 0.05628 45 1.59 0.944 1.000 0.05629 45 1.59 0.944 1.000 0.05630 45 1.59 0.944 1.000 0.056

Jumlah 825Rata-rata 27.50Sd 11.04Ltabel 0.161Lhitung 0.152

Lhitung < Ltabel berarti berdistribusi normal

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Perhitungan Uji Normalitas Posttest Untuk Kelas Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)1 40 -3.27 0.001 0.033 0.0332 50 -2.39 0.008 0.067 0.0583 65 -1.07 0.142 0.100 0.0424 70 -0.63 0.264 0.233 0.0315 70 -0.63 0.264 0.233 0.0316 70 -0.63 0.264 0.233 0.0317 70 -0.63 0.264 0.233 0.0318 75 -0.19 0.425 0.500 0.0759 75 -0.19 0.425 0.500 0.075

10 75 -0.19 0.425 0.500 0.07511 75 -0.19 0.425 0.500 0.07512 75 -0.19 0.425 0.500 0.07513 75 -0.19 0.425 0.500 0.07514 75 -0.19 0.425 0.500 0.07515 75 -0.19 0.425 0.500 0.07516 80 0.25 0.599 0.633 0.03517 80 0.25 0.599 0.633 0.03518 80 0.25 0.599 0.633 0.03519 80 0.25 0.599 0.633 0.03520 85 0.69 0.755 0.833 0.07821 85 0.69 0.755 0.833 0.07822 85 0.69 0.755 0.833 0.07823 85 0.69 0.755 0.833 0.07824 85 0.69 0.755 0.833 0.07825 85 0.69 0.755 0.833 0.07826 90 1.13 0.871 0.967 0.09627 90 1.13 0.871 1.000 0.12928 90 1.13 0.871 1.000 0.12929 90 1.13 0.871 1.000 0.12930 90 1.13 0.871 1.000 0.129

Jumlah 2315Rata-rata 77.17Sd 11.35Ltabel 0.161Lhitung 0.129

Lhitung < Ltabel berarti berdistribusi norma

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Perhitungan Uji Homogenitas

1. Pretest

F =

S dari kelas eksperimen = 11,04

S dari kelas kontrol = 9,94

F = = = 1,23

Sampel dari kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing 30 maka

dk1=29 dan dk2=29. Ftabel pada tahap keberartian α=0,05 dengan dk1=29 dan

dk2=29 adalah F=1,85. Karena Fhitung adalah 1,23 lebih kecil dari

Ftabel=1,85, maka hipotesis nol diterima. Jadi, kedua buah distribusi populasi

itu penyebarannya normal.

2. Posttest

F =

S dari kelas eksperimen = 11,35

S dari kelas kontrol = 12,66

F = = = 1,24

Sampel dari kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing 30 maka

dk1=29 dan dk2=29. Ftabel pada tahap keberartian α=0,05 dengan dk1=29

dan dk2=29 adalah F=1,85. Karena Fhitung adalah 1,24 lebih kecil dari

Ftabel=1,85, maka hipotesis nol diterima. Jadi, kedua buah distribusi

populasi itu penyebarannya normal.

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

3. N-gain

F =

S dari kelas eksperimen = 5,25

S dari kelas kontrol = 4,95

F = = = 1,12

Sampel dari kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing 30 maka

dk1=29 dan dk2=29. Ftabel pada tahap keberartian α=0,05 dengan dk1=29 dan

dk2=29 adalah F=1,85. Karena Fhitung adalah 1,12 lebih kecil dari

Ftabel=1,85, maka hipotesis nol diterima. Jadi, kedua buah distribusi populasi

itu penyebarannya normal.

 

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Perhitungan Uji-t

1. Pretest

t = dimana

Rata-rata kelas eksperimen adalah 27,5

Rata-rata kelas kontrol adalah 25,5

S dari kelas eksperimen adalah 11,09

S dari kelas kontrol adalah 9,94

= S2x(nx-1) = 11,092(30-1) = 2867,52

= S2x(nx-1) = 9,942(30-1) = 3537,42

= = 110,43

t = = 0,74

Untuk α=0,05 dan dk=28, tkritis= 2,048. Sedangkan thitung= 0,74. Maka thitung

berada pada daerah penerimaan. Maka hipotesis nol diterima. Rata-rata

pretest kedua kelas sama.

2. Posttest

t = dimana

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

Rata-rata kelas eksperimen adalah 77,17

Rata-rata kelas kontrol adalah 68,67

S dari kelas eksperimen adalah 11,35

S dari kelas kontrol adalah 12,66

= S2x(nx-1) = 11,352(30-1) = 3734,04

= S2x(nx-1) = 12,662(30-1) = 4646,67

= = 144,495

t = = 3,44

Untuk α=0,05 dan dk=28, tkritis= 2,048. Sedangkan thitung= 2,74. Maka thitung

berada pada daerah penolakan. Maka hipotesis nol ditolak. Rata-rata

posttest kedua kelas berbeda.

3. N-gain

t = dimana

Rata-rata kelas eksperimen adalah 13,37

Rata-rata kelas kontrol adalah 10,38

S dari kelas eksperimen adalah 5,25

S dari kelas kontrol adalah 4,95

= S2x(nx-1) = 4,952(30-1) = 710,5725

= S2x(nx-1) = 5,252(30-1) = 799,3125

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

= = 26,03

t = = 2,27

Untuk α=0,05 dan dk=28, tkritis= 2,048. Sedangkan thitung= 2,27. Maka thitung

berada pada daerah penolakan. Maka hipotesis nol ditolak. Rata-rata

posttest kedua kelas berbeda.

 

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

KARTU UNTUK BERBICARA

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

UJI REFERENSI PENELITIAN SKRIPSI

No Referensi Paraf BAB I Pembimbing I Pembimbing II

1. Etty Soffyatiningrum, Terapan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Kmia di SMA/MA (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 38

2. Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21 (vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2001), No. 30, Th VII, hal. 354

3. Wina Sanjaya, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2008), cet. 5, hal.50.

4. Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

BAB II Pembimbing I Pembimbing II

1. Wakhinudin,S, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar (Suatu Meta Analisis), Forum Pendidikan, Universitas Negeri Padang Press,(maret 2003), hal. 3.

2. Wina Sanjaya, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2008), cet. 5, hal.240.

3. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:41

4. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:43

5. Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) hal. 61

6. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:46

7. Munir Tanree, Model Pembelajaran Konstruktiviis Realistik dengan Setting Kooperatif Serta Dampaknya Terhadap Pemahaman Konsep Kimia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Maret 2009, hal. 268-269.

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

8. A. Syukur Ghazali, Menerapkan Paradigma Konstrktivisme Melalui Strategi Belajar Kooperatif dalam Pembelajaran Bahasa, (Malang: Universitas Malang) Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Oktober 2002, hal. 115

9. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:47

10. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:48

11. Chris-hunt dan Alison Miyake, “Is Your Classoom Under Control? Dicipline In The Non-Teacher’s Classroom”, google: www. Davidenglishhouse.com/snakes pdfs/winter 2003/features/winter 2003 hunt-miyake.pdf.

12. Supri Wahyudi utomo, Penerapan Metode Talking Chips Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMKN 1 Madiun, (Madiun: IKIP PGRI Madiun, 2007).hal. 49

13. Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

14. Supri Wahyudi utomo, Penerapan Metode Talking Chips Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMKN 1 Madiun, (Madiun: IKIP PGRI Madiun, 2007). Hal. 6

15. Chris-hunt dan Alison Miyake, “Is Your Classoom Under Control? Dicipline In The Non-Teacher’s Classroom”, google: www. Davidenglishhouse.com/snakes pdfs/winter 2003/features/winter 2003 hunt-miyake.pdf.

16. Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007. hal. 92

17. Drs. M.Ngalim Purwanto, MP.,”Psikologi Pendidikan”, PT Remaja Rosdakarya”, 2007. hal. 85

18. Drs. Syaiful Bahri Djamarah, “Psikologi Belajar”, PT. Rineka Cipta, 2008. hal.13

19. Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal:91-92

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

20. Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) hal.5

21. Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfa Beta, 2009) h. 37

22. W.S., Winkel ,Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hal. 245

23. Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), hal. 134

24. Muhibin syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal. 132

25 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal.32-33

26. J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 2

27. Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21 (vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2001), No. 30, Th VII, hal. 354

28. Ni Nyoman Parwati, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended Di- Kelas SMU Laboratorium IKIP Negri Singaraja, (Singaraja: IKIP Negri Singaraja, 2003), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, No 4, Th XXXVI, h.41

29. Sukardjo, Ikatan Kimia, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1989) hal. 48

BAB III Pembimbing I Pembimbing II

1. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), hal. 130

2. .Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), 131

3. Baso Intang Sappaile, Konsep Instrumen Penelitian Pendidikan, (Lampung:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaa no.66, tahun XIII, Mei 2007) hal. 382

4. Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 109

5. Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal. 113

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING CHIPS …€¦ ·  · 2016-10-09skripsi pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil

6. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007). hal.210

7. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007).hal. 218

8. Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 466.

BAB IV Pembimbing I Pembimbing II

1. Sonia Casal, “Talking Chips (A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain), google: www.Hlmtmag.co.uk/jul 02/teach.htm

Mengetahui,

Pembimbing I pembimbing II Dra. Etty Sofyatiningrum. M.Ed Burhanudin Milama. M.Pd NIP: 131808296 NIP: 197702012008011001