PENGARUH MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK …
Transcript of PENGARUH MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK …
PENGARUH MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK GADAI
RAHN (STUDI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG
SYARIAH HASANUDDIN GOWA)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gerlar Sarjana Hukum
Ekonomi Syariah (S.H) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
MITA ASMITASARI
105251100316
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/2020 M
ii
PENGARUH MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK GADAI
RAHN (STUDI PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG
SYARIAH HASANUDDIN GOWA)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gerlar Sarjana Hukum
Ekonomi Syariah (S.H) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
MITA ASMITASARI
105251100316
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/2020 M
iii
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
MITA ASMITASARI. 10525100316. 2020. Pengaruh Minat Nasabah Dalam
Memilih Produk Gadai Rahn di PT Pegadaian Persero Cabang Syariah
Hasanuddin Gowa. Dibimbing oleh Ibu Hurriah Ali Hasan dan Siti Walidah
Mustamin
Pegadaian merupakan lembaga jaminan yang telah sangat terkenal di
kehidupan masyarakat dalam upaya untuk mendapatkan dana guna mempermudah
berbagai kebutuhan transaksi. Gadai dalam Fiqih disebut Ar-rahn. Ar-rahn adalah
suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai jaminan hutan dan
pengaruh minat nasabah memilih pegadian syariah sebagai mitra transaksi untuk
memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan. Adapun aspek legal gadai berdasarkan
sistem syariah ini berdasarkan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional (SDN)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yakni fatwa No. 25/DSN/MUI/III/2002 tentang
rahn yang disahkan pada tanggal 26 juni 2002 dan fatwa No.
26/DSN/MUI/III/2002 tentang rahn emas. Memberikan legalitas kepada
pegadaian yang cukup kuat untuk melakukan transaksi gadai berdasarkan sistem
syariah.
Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui penelitian
lapangan (observasi) berupa penyebaran kuesioner pada nasabah yang memilih
produk gadai rahn di PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Hasanuddin Gowa,
penelitian ini menggunakan 2 variabel X dan Y, yaitu X adalah Minat Nasabah
dan Y adalah Pengetahuan Terhadap Produk.
Adapun hasil penelitiannya adalah ternyata variabel X berpengaruh
terhadap variabel Y yang dilihat dari nilai t hitung > dari t tabel.
Kata Kunci : Pengaruhi minat nasabah, rahn di pegadaian, keputusan
nasabah
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa teriring do’a
dalam setiap hela nafas atas kehadirat Allah SWT. Tuhan yang senatiasa
melindungi hambanya dan segala Nikmat dan Rahmat-Nya yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat
serta salam tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Para sahabat, dan
keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.
Tiada pencapaian yang sempurna dalam setiap langkah, karena rintangan
tak akan meninggalkan harapan dan cita-cita agung. Segalanya penulis lalui
dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah, akhirnya sampai
dititik akhir penyelesaian Skirpsi ini. Namun semua tidak lepas dari uluran
tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril
dan materil.
Dan untuk kedua orang tua tercinta dan keluarga, yaitu Bapak (Alm.
Pampa) dan ibu Tini, kakak Ansyar dg tale, Miftahul khaerat dan Rina yang
senantiasa mendo’akan, memberi dukungan moril maupun materil selama
menempuh pendidikan. Untukmu kedua sosok yang luar biasa dalam hidupku,
terimalah persembahan kecilku dari pengorbanan besarmu, iringilah anakmu ini
dengan do’a dalam setiap sujudmu.
ix
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, peneliti hanturkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar;
2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama
Islam;
3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Hukum
Ekonomi Syariah dan bapak Hasanuddin, SE. Sy., selaku Sekretaris Prodi
Hukum Ekonomi Syariah yang senantiasa memberikan arahan-arahan
selama menempuh pendidikan.
4. Ibu Hurriah Ali Hasan, ST.,ME,.,Ph.D (Selaku Pembimbing I) Ibu Siti
Walidah Mustamin S,Pd.,MSi (Selaku Pembimbing II) yang memberikan
bimbingan, nasehat serta waktunya dalam menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar yang senantiasa membimbing penulis selama menempuh
pendidikan di Hukum Ekonomi Syariah.;
6. Terima kasih kepada kalian yang senantiasa selalu bersama selama kurang
lebih 4 tahun ini, semoga ini bukan akhir dari hubungan kita kepada
Arwinni Eka Putri Ahmad, Nurwahidah Nengsi, Nuramalia, Nurmalasari,
Slamet Prihatin dan Ikmawati.
7. Keluarga Besar Sofyan Jukni S,Ag dan Ibu Rahmaniar sebagai orang tua
kedua yang senantiasa memberi motivasi dan membangun karakter dan pola
pikir sebagai landasan dalam hidup ini.
x
8. Terima kasih tak terhingga kepada keluarga basar H. Nasrum S.H dan Hj.
Megawati S.H yang selalu mendoa’akan dan memberikan saya Pekarjaan
selama 4 tahun ini. Dan terima kasih kepada Om Hasan dan Tante Tina
selaku keluarga satu-satunya di Makassar yang telah ikhlas merawat dan
memberikan motivasi.
9. Dan terakhir penulis ucapkan terima kasih atas segala do’a dan
dukungannya kepada keluarga besar, teman-teman angkatan 2016 kelas A,
serta mereka yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu.
Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi erbaikan selanjutnya, Saran dan kritik yang membangun akan
penulis terimah dengan senang hati, Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis
serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi kita semua.
Makassar, 1 Juli 2020
Penulis,
Mita Asmitasari
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pegadaian ........................................................................... 6
B. Produk Gadai Rahn ........................................................................................ 7
C. Gadai Rahn .................................................................................................... 9
D. Minat Nasabah Terhadap Gadai ..................................................................... 15
E. Hipotesis ....................................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 17
B. Lokasi Objek dan Waktu Penelitian .................................................... 17
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 18
xii
D. Devenisi Operasioanal Variabel ........................................................... 18
E. Populasi dan Sampel ............................................................................ 19
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 20
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 22
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 26
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 47
B. Saran .................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nasabah PT Pegadaian Persero Cabang Hasanuddin Gowa .......... 4
Tabel 3.2 Skala Liket
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 36
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur..................................................... 37
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Minat
Nasabah(X) .................................................................................. 37
T abel 4.4 Tanggapan responden Terhadap Variabel Memilih Produk Gadai
Rahn (Y) ...................................................................................... 38
Tabel 4.5 Uji Validitas ................................................................................. 40
Tabel 4.6 Uji Realibitas .............................................................................. 40
Tabel 4.7 Hasil Regresi ............................................................................... 43
Tabel 4.8 Uji t .............................................................................................. 44
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 45
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 16
Gambar 4.2 Uji Nomalitas .............................................................................. 41
Gambar 4.3 Uji Heterskodastisitas .................................................................. 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegadaian merupakan kegiatan menjaminkan barang-barang berharga
kepada pihak tertentu, guna mendapatkan sejumlah uang senilai barang yang
dijaminkan yang akan ditebus sesuai dengan kesepakatan antara nasabah
dengan lembaga gadai. eranan pegadaian dalam perekonomian adalah suatu
lembaga keuangan non bank yang membantu masyarakat dalam memberikan
pinjaman modal dengan jaminan suatu aset tertentu yang nilainya ditaksir
sesuai dengan besarnya pinjaman.1
Pegadaian syariah merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh
kebutuhan dana dan pembiayaan. Pegadaian syariah memiliki produk jasa
maupun pembiayaan yang bisa memberikan solusi kepada masyarakat atas
kebutuhan tersebut yaitu gadai (Rahn) merupakan akad yang menahan harta
milik pegadai oleh penerima gadai sebagai jaminan atas hutang yang
diterimanya. Pegadaian syariah juga memiliki produk Ar-rum (usaha mikro)
yaitu pembayaran usaha mikro dengan jaminan berupa BPKB dan Emas.
Pegadaian syariah terus berkomitmen mengembangkan produk-
produk jasa keuangan yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya adalah
produk gadai syariah (Rahn) merupakan produk inovasi dari lembaga
keuangan syariah. Pembiayaan gadai ini mendapat respon dari ulama
Indonesia dengan mengeluarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI
1Frianto Pandia, dkk, Lembaga keuangan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm,69
2
Nomor 26/DSN-MUI/III/2002 tentang gadai emas, yang memperbolehkan
gadai emas berdasarkan prinsip Rahn sesuai dengan fatwa DSN Nomor
25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn.
Fatwa SDN Nomor 26/DSN/MUI/III/2002 mengatur tentang ongkos
dan biaya penyimpanan barang (marhum) ditanggun oleh pegadai, namun
fatwa dimana besarnya berdasarkan pengeluaran yang nyata-nyata
diperlukan. Berdasarkan fatwa ini, pegadaian tidak memperbolehkan
mengambil keuntungan dari akad qard dan rahn kecuali hanya sebatas
mengambil biaya-biaya yang nyata diperlukan saja akan tetapi pada
penambahan akad yaitu ijarah dan penitipan barang gadai.2
Masing-masing lembaga keuangan syariah menerapkan fasilitas
pembiayaan gadai emas atau memiliki pelayanan yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Pelayanan yang diberikan pegadaian merupakan daya tarik
dan pelihan tersendiri bagi masyarakat dalam menentukan tempat untuk
mengadaikan emasanya. Namun pegadaian merupakan lembaga gadai yang
lebih dikenal dan lebih dekat dengan masyarakat dalam hal gadai
menggadai barang teruma emas. Emas diminati sebagai investasi yang
berjangka, yang dianggap dapat mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Minat seseorang untuk berinvestasi merupakan salah satu usaha yang akan
diupayakan berkembang dan investasi tersebut dapat mendatangkan
keuntungan bagi pemiliknya.
2Ahamad Rodon, Investasi Syariah (Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2009
hlm 31
3
Untuk mengembangkan suatu usaha strategi menjadi faktor yang sangat
penting agar suatu usaha tetap bertahan dan mampu bersaing. Semakin
banyak pesaing semakin banyak pula pilihan konsumen untuk memilih
produk sesuai dengan harapannya. Sehingga konsumen lebih pintar dan bijak
dalam setiap produk yang ditawarkannya.3 Dalam proses menawarkan
produk, faktor harga menjadi faktor utama dari strategi usaha yang paling
menentukan konsumen melakukan keputusan pembelian. Bagi jenis usaha
jasa seperti gadai ini faktor harga diarahkan kepada biaya-biaya yang harus
dikeluarkan oleh nasabah untuk memilih bergadai di PT Pegadaian Persero
Cabang Syariah Hasanuddin Gowa
Perkembangan nasabah PT Pegadaian Persero Cabang Syariah
Hasanuddin Gowa turus berkembang hingga saat ini terutama untuk produ
rahn terus meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2017 jumlah nasabah yang
menggunakan produk gadai rahn berjumlah 90 nasabah. Pada tahun 2018
nasabah yang menggunakan produk gadai rahn berjumlah 120 nasabah dan
pada tahun 2019 jumlah nasabah yang menggunakan produk gadai rahn
semakin meningkat 149 nasabah. Sehingga peneliti ingin mengetahui apa saja
pengaruh minat nasabah dalam menggunakan produk gadai rahn sehingga
tumbuh menjadi pesat dan dapat menarik minat nasabah dalam menggunakan
jasa tersebut.
3Mulyadi,Akutansi biaya,(Yokyakarta:STIE YKPN), h,13
4
Tabel 1.1 Nasabah PT Pegadaian Persero Syariah Cabang Hasanuddin Gowa
Tahun Jumlah Nasabah
2017 90
2018 120
2019 149
Berdasarkan uraian diatas, maka pembahasan ini layak untuk diangkat dan
dikaji melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Minat Nasabah Dalam
Memilih Produk Gadai Rahn’’ Studi PT Pegadaian (Persero) Syariah
Cabang Hasanuddin Gowa
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh minat terhadap pengetahuan nasabah tentang
pegadaian syariah ?
2. Apa saja pengaruh nasabah dalam memilih produk rahn di PT
Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa ?
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengetahuan nasabah tentang gadai syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh minat nasabah untuk memilih produk
gadai rahn di PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin
Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian diharapakan dapat membawa daya guna
beberapa pihak, yakni sebagai berikut:
5
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh tambahan pengetahuan yang revalen untuk
meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual
b. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis
yang diperoleh diperkuliahan dalam berbagai kasus rill dalam
dunia kerja.
2. Bagai Institusi
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan
keputusan mengenai pengaruh minat nasabah dalam memilih
produk gadai rahn tersebut.
b. Memberikan masukan yang revalen tentang produk Rahn.
3. Bagi Pihak lain
Hasil penelitian dihapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
bahan referensi untuk penelitian dimasa yang akan datang
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pegadaian
a. Gadai Konvensional
Menurut kitab Undang-Undang Hukum perdata pasal 1150
disebutkan bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak dan yang memberikan kekuasaan
kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang
tersebut secara didahulukan dari pada orang yang berpiutang lainya,
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-
barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang
dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai perjanjian antara
nasabah dengan lembaga gadai. Pegadaian adalah lembaga yang
melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum
kredit. Pengertian Pegadaian Syariah.4
b. Gadai Syariah
Pegadaian syariah adalah lembaga keuangan yang menyediakan
transaksi pembiayaan dan jasa gadai berdasarkan prinsip syariah
islam.Dalam perkembangannya, pegadaian syariah tidak hanya
4Dadan Muttaquien,Aspek Legal Lembaga Keuangan syariah,cet I,Yokyakarta: Safira Insani
Press,2009.hlm 106-107
7
menyediakan produk berbasis gadai, namun pembiayaan jenis lainnya
yang juga dijalankan berdasarkan prinsip syariah seperti pembiayaan
rahn, arum haji, multi pembayaran online, konsiyasi emas, tabungan
emas, mulia, dan arrum bpkb.5
2. Produk-Produk Gadai Syariah
Berikut adalah pengertian dan apa saja yang disediakan oleh
produk:
1) Arrum Haji
Pembiayaan Arrum haji pada pegadaian syariah adalah layanan
yang memberikan kemudahan pendaftara dan pembiayan haji.
Jaminan emas minimal 7 juta plus bukti SA BPIH SPPH dan buku
tabungan haji uang pinjaman 25 juta dalam bentuk tabuangan haji.
2) Multi Pembayaran Online
Multi pembayaran online melayani pembayaran berbagai tagihan
seperti listrik, telepon/pulsa ponsel, air minum, pembelian tiket
kereta api, dan lain sebagainya secara online Layanan MPO
merupakan solusi pembayaran cepat yang memberikan kemudahan
kepada nasabah dalam bertransaksi tanpa harus memiliki rekening
di bank.
5Muhammad Syafi’I Antonnio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum” Jakarta:
Tazkia Institute. 1999, hlm 184
8
3) Konsiyasi Emas
Konsiyasi emas adalah layanan titip gadai emas batangan di
pegadaian sehingga menjadikan investasi emas milik nasabah lebih
aman karena disimpan di pegadaian. Keuntungan dari hasil dari
penjualan emas batangan diberikan kepada nasabah, oleh sebab itu
juga emas yang dimiliki lebih produktif.
4) Tabungan Emas
Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas
dengan faslitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi.
5) Mulia
Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat
secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu
yang fleksibel. Mulia dapat menjadi alternatif pilihan investasi
yang aman untuk mewujudkan kebutuhan masa depan, seperti
menunaikan ibadah haji, persiapan biaya pendidikan anak,
memiliki rumah idaman serta kendaraan pribadi.
6) Arrum BPKB
Pembiayaan Arrum (Ar Rahn untuk usaha mikro) pada pegadaian
syariah memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan
modal usaha dengan jaminan kendaraan. Kendaraan tetap pada
pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha
sehari-hari. Maksimalkan daya guna kendaraan anda.
9
7) Amanah
Pembiayaan amanah dari pegadaian syariah adalah pembiayaan
berprinsip syariah kepada karyawan tetap maupun pengusaha
mikro, untuk memiliki motor atau mobil dengan cara angsuran.
8) Gadai Syariah
Pembiayaan Rahn (gadai syariah) dari pegadaian syariah adalah
solusi tepat kebutuhan dana cepat yang sesuai syariah. Prosesnya
cepat hanya dalam 15 menit dana cair dan aman menyimpannya.
Jaminan berupa barang perhiasan elektronik atau kendaraan
bermotor.6
3. Gadai Rahn
a) Pengertian Rahn (Gadai Syariah)
Gadai dalam bahasa arab disebut dengan rahn. Secara etimologi
berati tetap, kekal, dan jaminan. Gadai istilah hukum positif di
Indonesia adalah apa yang disebut barang jaminan, agunan, rungguhan,
cagar atau cagaran, dan tanggungan. Gadai merupakan perjanjian
penyerahan barang untuk menjadi agunan dari fasilitas pembiayaan
yang diberikan. Dalam terminologinya gadai mempunyai banyak
pengertian dan pemaknaan. Dalam kitab undang-undang hukum
perdata, gadai diartikan sebagai suatu hak yang di peroleh kreditor (si
berpiutang) atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya
oleh debitur (si berhutang), atau oleh seorang lain atas namanya, dan
6
Ahamad Azhar Basyir, Riba, Utang-Piutang, dan Gadai, Bandung: Al Ma’arif,1983,
hlm 50
10
yang memberikan kekuasaan pada kreditor itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada kreditur-
kreditur lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang
tersebut dan biaya yang telah di keluarkan untuk menyelamatkannya
setelah barang itu digadaikan dan biaya-biaya yang harus didahulukan.
b) Dasar Hukum Gadai (Rahn)
Menggadai barang boleh hukumnya baik di dalam hadlar
(kampung) maupun didalam safar (perjalanan). Hukum ini di sepakati
oleh umum mujtahidin.7 Jaminan itu tidak sah kecuali dengan ijab
dan qabul. Dan tidak harus dengan serah terima jika keduanya sepakat
bahwa barang jaminan itu berada di tangan yang berpiutang
(pemegang surat hipotik) maka hukumnya boleh. Dan jika keduanya
sepakat barang jaminan itu berada di tangan seorang adil, maka
hukumnya juga boleh. Dan jika keduanya masing-masing menguasai
sendiri maka hakim menyerahkannya kepada orang yang adil. Semua
barang (benda) yang boleh di jual boleh pula dijaminkan.8
Akad rahn diperbolehkan oleh syara’ dengan berbagai dalil Al-
Qur’an ataupun Hadits Nabi SAW. Begitu juga dalam ijma’ ulama. Di
antaranya firman Allah dalam Qs.Al-baqarah; 283
7Teuku Muhammad Hasby Shiddieqy, “Hukum-Hukum Fiqih Islam” Semarang: PT.
Pustaka Rizki Putra, 1997, hlm 362
8Hafid Abdullah , “Kunci Fiqih Syafi’I Semarang: CV As-Syifa”, 1992, hlm, 144
11
۞ وإن كىتم على سفز ولم تجدوا كاتبا فزهان مقبىضت فئن
ربه ول أمه بعضكم بعضا فليؤد الذي اؤتمه أماوته وليتق الل
بما تعملىن عليمتكتمىا الش هادة ومه يكتمها فئوه آثم قلبه والل
Terjemahannya:
“jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi
jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi
)menyembunyikan persaksian dan barang siapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa
hatinya: dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al
Baqarah; 283)9
Para ulama’ fiqih sepakat menyatakan bahwa ar-rahn boleh d
ilakukan dalam perjalanan dan dalam keadaan hadir di tempat, asal
barang jaminan itu bisa langsung di pegang/dikuasai (Al-Qabdh) secara
hukum oleh pemberi hutang. Maksudnya karena tidak semua barang
jaminan dapat dipegang/dikuasai oleh pemberi piutang secara langsung,
maka paling tidak ada semacam pegangan yang dapat menjamin barang
dalam keadaan status almarhun (menjadi agunan utang). Misalnya
apabila barang itu berbentuk sebidang tanah, maka yang dikuasai (Al-
Qabdh) surat jaminan tanah. Ayat tersebut secara eksplisit menyebutkan
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Dalam dunia
9Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Bumi Restu, 1974, hlm 49
12
finansial, barang tanggungan biasa dikenal sebagai jaminan atau
collateral atau objek pegadaian.10
Menurut kesepakatan ahli fiqih peristiwa Rasul SAW me-rahn-kan
baju besinya itu adalah kasus rahn yang pertama dalam islam dan
dilakukan sendiri oleh Rasulullah.11
c) Rukun dan syarat gadai rahn
Dalam melaksanakan suatu perikatan terdapat rukun dan syarat gadai
yang harus dipenuhi. Secara bahasa rukun adalah yang harus dipenuhi
untuk sahnya suatu perjanjian. Sedangkan syarat adalah ketentuan
(peraturan, petunjuk) yang harus dipindahkan dan dilakukan.
Rukun akad rahn terdiri atas rahin (orang yang menyerahkan
barang), murtahim (penerima barang), marhum/rahn (barang yang
digadiakan) dan marhum bih (hutang) serta ijab qabul Syarat gadai rahn.
a. Ar- rahin dan Murtahim
Tentang pemberi dan penerima gadai merupakan yang cakap
untuk melakukan suatu pembuatan hukum sesuai dengan
kertentuan dengan syaria’at Islam yaitu berkal dan baligh.
b. Sighat
Ulama hanafiah berpendapat sighat dalam rahn tidak boleh
memakai syarat atau dikaitkan dengan sesuatu, karna sebab
10Muhammad Syafi;I Antonnio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum Jakarta: Tazkiya
Institute, 1999, hlm 179
11
Ma’ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam (Jakarta: Pemuda Advertising 2008),
hlm 283
13
rahn jual beli jika memakai syarat tertentu, syarat tersebut batal
dan rahn tetap sah.12
c. Marhum Bih/Utang
Menyangkut adananya utang, bahwa utang tesebut disyaratkan
merupakan utang yang tetap, dengan kata lain utang tersebut
bukan merupakan utang yang bertambah tambah atau utang
yang mempunyai bunga.13
d. Marhum (Barang)
Aturan pokok dalam madzab Meliki tentang masalah ini bahwa
gadai dapat dilakukan pada semua macam harga, pada semua
macam jual beli kecuali jual beli mata uang (sharf) dan
pokokmodal pada ssalam yang berkaitang dengan tanggungan.
Demikian itu dikarenakan sharf di wajibkan tunai, oleh karena
itu tidak menjadi akad gadai menggadai. Munurut ulama
Syafi’iyah barang yang digadaikan itu memilki 3 syarat:
pertama, berupa utang karena barang yang nyata itu tidak
digadaikan. Kedua, menjadi tetap, karena sebelumnya tidak
dapat digadaiakan, seperti jika orang menerima gadai dengan
imbalan susuatu yang dipinjamkan. Tetapi Imam Malik
membolehkan hal ini. Ketiga, mengikatkan gadai tidak sedang
12 Heri Sodarmono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: deskripsi dan ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia, 2008), edisi 3, 168-169
13
Dadan Muttaquien,Aspek Legal Lembaga Keuangan syariah,cet I,Yokyakarta:Safira
Insani Press,2009.hlm 109
14
proses penantian terjadi dan tidak menjadi wajib, seperti gadai
dalam kitab
4. Masalah Dalam Riba
Pada dasarnya akad rahn adalah akad atau transaksi utang piutang,
hanya saja dalam gadai ada jaminannya. Menurut Heri Suhendi
setidaknya ada tiga faktor yang dapat menimbulkan riba dalam akad
gadai.
1. Apabila dalam akad gadai tersebut ditentukan bawa ar-rahn
(pegadai) harus memberi tambahan kepada al-murtahim (penerima
gadai) ketika membayar utangnya
2. Apabila akad gadai ditentukan syarat-syarat, kemudian syarat
tersebut dilaksanakan.
3. Apabila ar-rahin tidak mampu membayar utangnya hingga waktu
yang ditentu kan, kemudian al-murtahin menjual al-marhum
dengan tidak memberi kelebihan harga mahrum kepada ar-rahin.
Padahal utang al-rahin lebih kecil dari pada nilai ar-marhum.
5. Pengambilan Manfaat Barang Gadai
Menurut Syafi’ah pengambilan manfaat barang gadai adalah boteleh
walaupun tanpa seizing al-murtahin, tetapi usaha untuyk
menghilangkan miliknya dari barang itu atau mengurangi harga barang
tidak diperbolehkan kecuali dengan izin al-murtahin. Maka tidak sah
orang menggadaiaan menjual barang gadai selama dalam masa
digadaikan begitu pula menyewakannya apabila sewa- menyewa itu
15
dalam masa digadikan.14 Ar-rahn tidak beleh memanfaatkan barang
gadai tanpa seizing al-murtahim begitu pula al murtahin tidak boleh
memanfaatkan barang tanpa seizin ar-rahin
6. Minat Nasabah Terhadap Gadai
Minat masyarakat terhadap produk-produk pegadaian syariah
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya keadaan beragama
mereka. Masyarakat telah mengenal gadai sebagai salah satu transaksi
keuangan yang simpel dan praktis, tentunya akan bernilai lebih jika
akad gadai tersebut dijalankan dengan berlandaskan pada prinsip-
prinsip syariah sehingga mendapatkan dana yang halal dan be kah.
Gadai syariah tidak menekankan pemberian bunga dari barang yang
digadaikan.15. Minat Nasabah untuk menggunakan prduk-produk pada
perusahaan jasa gadai ini cukup tinggi, terlihat dari pernyataan-
pernyataan yang diajukan pada umumnya menjawab setuju dan sangat
setuju sangat tinggi misalnya kemudahan mendapatkan dana tunai,
kemudahan menggunakan jasa, kemudahan meminjam lewat gadai dari
pada perusahaan lain, dalam keamanan yang tinggi dan tingkat
kepercayaan yang sangat tinggi sehingga minat mereka menjadi tinggi
terlihat dari pada umumnya yang menjawab setuju dan sangat setuju
hanya sedikit yang menjawab kurang setuju.
14 Sulaiman Rasjid, fiqh Islam, (Bandung,Sinar Baru Algensindo, 2004), h. 310
15
M. Habiburahim dkk. Buku Saku pegadaian Syariah, Jakarta Timur : Penerbit
Kuwaris, hlm 15
16
B. Kerangka Konseptual
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara atas
permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran
dugaan tersebut. Diduga, variabel minat nasabah (X) berpengaruh terhadap
variabel produk gadai rahn (Y).
Minat Nasabah
(x) Memilih Produk Gadai
rahn (Y)
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena
hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan
empiris dan ekspresi matematis dan hubungan-hubungan kuantitatif.16
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah PT Pegadaian
Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa. Pemilihan lokasi penelitian di
PT Pegadaian Cabang Syariah Hasanuddin Gowa karna merupakan salah
satu pegadaian yang menerapkan sistem syariah dalam praktik gadai rahn
sehingga lokasi tersebut dianggap layak serta sesuai dengan disiplin
disiplin ilmu serta sesuai dengan bidang keilmuan penelitian ini.
16
Iqbal dan Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), h.12
18
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Minat Nasabah. Variabel ini dikatakan
variabel bebas dikarenakan keberadaan variabel ini tidak bergantung
pada adanya variable yang lain atau bebas dari ada tidaknya variable
lain.
2. Variabel Terikat (Dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Produk Gadai Rahn. Dinamakan variabel
terikat karena kondisi atau variasinya terikat atau dipengaruhi oleh
variasi variable lain, yaitu dipengaruhi oleh variable bebas.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata
lain devenisi operasioanal adalah semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Berdasarkan variabel-
variabel yang telah diidentifikasi diatas.
19
a. Variabel (X)
Minat nasabah merupakan keinginan individu untuk melakukan
perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan.17
b. Variabel (Y)
Produk gadai rahn adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam atas pinjaman yang diterimanya.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Suhasimi Arikunto, adalah “keseluruhan objek yang
diteliti.18 Berdasarkan pendapat tersebut populasi dalam penelitian ini
adalah nasabah pada PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin
Gowa. Berdasarkan data dari hasil observasi di pegadaian syariah jumlah
nasabah adalah sebanyak 149. Sampel yang akan diambil sebagai nasabah
dari forum pegadaian syariah dalam penelitian ini sebanyak 149 orang.
2. Sampel
Adapun sampel merupakan bagian dari suatu populasi.19 Maka dari
itu sampel dari penelitian ini adalah seluruh nasabah yang menggunakan
produk gadai rahn pada PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin
Gowa 108 orang. Pada saat penelitian berlangsung menggunakan slovin,
sebagai berikut :
17Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003) hlm, 151
18
Suhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 102. 19
Umar, Husain, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada , 2001), hlm. 136.
20
Rumus : n = N
(1+ N)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat error (0,5%)
Diketahui :n = 149
1+(0.05)2 (149)
= 149
1,375
= 108 Orang
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu penelitian seperti
observasi, angket, dokumentasi yang telah dipilih dan digunakan untuk
melakukan kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut terstruktural
dan sistematis. Intrumen penelitian yang gunakan untuk mengukur
variabel penelitian ini lembar angket. Tujuan dari pembuatan angket ini
adalah untuk memperoleh informasi yang revalen reliabilitas dan validitas
setinggi mungkin.
G. Teknik Pengu mpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat dilapangan atau lokasi penelitian yang sedang dilakukan.
21
Observasi dilakukan bertuajuan guna mendapatkan data-data kontrek
di tempat penelitian. Observasi digunakan dalam melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
2. Kuesioner (Angket)
Kuisioner (angket) yang bertujuan untuk mendapatkan data
mengenai atribut pelayanan yang dirasakan dan diharapkan nasabah
pegadaian dan bagaimana tingkat kepuasan nasabah pegadaian sebagai
penyimpan terhadap pelayanan jasa gadai yang diberikan oleh PT
Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa, Angket
diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif
dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberikan
penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut. Instrument
yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini menggunakan
skala Likert dengan skor 1-5, Jawaban responden berupa pilihan 5
(lima) alternative yang ada yaitu.
Tabel 3.2 Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
22
3. Dokumentasi
Dukumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan dokumen-dokumen dengan mengunakan bukti yang
akurat dari pencetatan sumber-sumber informasi yang khusus dari
kalangan/tulisan, wasiat, buku, undang-undang dan sebagainya.
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan
penerangan pengetahuan dan bukti. Dalam hal ini termasuk dari arsip
perpustakaan dan kepustakaan.
H. Teknik Analisis Data
a. Uji Validitas dan Uji Realibitas
a. Uji validitas digunakan untuk valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Jadi validasi ingin mengukur apakah ada
pertanyaan dalam kuesiner yang salah betul-betul dapat mengukur
apa yang hendak diukur.
Untuk mengetahui skor masing-masing inten pertanyaan valid atau
tidak, maka diterapkan kriteria statistic sebagai berikut:
a) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut
valid.
b) Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c) Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka Ho akan
23
ditolak dan Ha diterima.20
b. Uji Realibitas
Realibitas menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrument sudah baik. Realibitas menunjukkan sejauh mana suatu
instrumen dapat memberi hasil. Pengukuran angka konsisten apabila
pengukurang dilakukan berulang-ulang terhadap gejala yang sama
dengan alat pengukuran yang sama. Uji reliabilitas ini hanya
digunakan pada data yang valid. Untuk menguji realibilitas
digunakn teknik croanchach alpa > 0,60.
c. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data
dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data
yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian
tersebut adalah data yang memiliki distribusi yang normal. Uji
normalitas data adalah pengujian untuk mengetahui apakah data
atau variabel yang dipakai terdistribusi secara normal. Untuk
mengutahui normal atau tidaknya sebaran data, maka dilakukan
perhitungan uji normalitas sebaran dengan uji statiktik Norma P-
P plot. Data dikatakan berdistibusi normal:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis
20 Hani ‘Arab, Maharatus Ar-Tafkir Wa Al-Bahts Al-‘Ilmi, (tt: Rendezvous scientific Researches,
2009), hlm 73
24
diagonal maka, modal asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut tidak
memenuhi asumsi normallitas.21
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi linear. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi
klasik yang harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan
tidak valid sebagai alat peramalan.
d. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi
Uji regresi digunakan untuk melihat pengaruh secara simultan
dan secara persial. Metode uji regresi berfungsi untuk mengetahui
pengaruh pengaruh/hubungan variabel bebas dengan variaabel
terikat pengelolaan data akan dilakukan dengan alat bantu aplikasi
Software SPSS. 17.00 For Windows.
b. Uji t
Uji digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen secara individu mempunyai pengaruh secara
signifiakan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk
21Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multiverant Dengan Program SPSS, (Semarang : Badan
Penerbit Universitas Dipernegoro, 2006). Hlm 49-50
25
mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat
menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel variabel
dependen secara nyata.
c. Uji Determinasi
Untuk mengatahui besarnya variabel bebas yaitu minat nasabah
(X), berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu memilih produk
gadai rahn, (Y) maka digunakan analisis uji determina s.22
22Danang Sunyoto, Prosedur Uji Hipotesis Untuk Ried Ekonomi, 2002 hlm, 123
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah
1. Latar belakang Pegadaian Syariah
Dikeluarkan UU No. 7 tahun 1992 dan penyempurnaan menjadi UU
No. 10 tahun 1998 tentang pokok-pokok perbankkan yang didalamnya
mengatur tentang Pegadaian Syariah memberi peluang berdirinya lembaga
keuangan syariah yang berdasarkan sistem bagi hasil. Kondisi ini di
manfaatkan sebesar-besarnya oleh umat Islam dengan mendirikan perbankan
Islam seperti Bank Muamallat Indonesia (BMI), Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) Asuransi Takaful serta Reksa Dana Syariah. Namun demikian
meskipun lembaga keuangan Islam sudah cukup lengkap, kebanyakan
lembaga-lembaga tersebut dimanfaatkan oleh umat Islam yang mempunyai
ekonomi cukup baik, sedangkan mayoritas umat Islam yang ekonominya
lemah belum bisa merasakan manfaat nyata dari keberadaan lembaga
tersebut.
Berkembangnya perbankan dan lembaga keuangan syariah merupakan
peluang pasar baru bagi pegadaian yang masih menggunakan system
konvensional yaitu sistem bunga. Perum pegadaian yang merupakan lembaga
keuangan non bank sekitar tahun 2000 mengadakan studi banding ke Negara
Malaysia, di Malaysia nama lembaga tersebut adalah Ar-Rahn beroperasi
sudah lama dan milik pemerintah.
27
Pegadaian syariah merupakan salah satu unit layanan syariah yang
dilaksanakan oleh forum Pegadaian. Berdirinya unit layanan syariah ini
didasarkan atas perjanjian masyarakat dengan system bagi hasil antara forum
pegadaian dengan bank muamallat Indonesia maupun pegadaian. Nasabah
pegadaian yang ingin memanfaatkan jasa dengan menggunakan prinsip
syariah. Dalam perjanjian musyarakah ini BMI yang memberikan modal bagi
berdirinya pegadaian syariah, karena untuk mendirikan lembaga keuangan
syariah modalnya juga harus diperoleh dengan prinsip syariah pula, sedang
perum Pegadaian yang menjalankan operasionalnya dan penyedia sumber
daya manusia dengan pertimbangan pengalaman Perum Pegadaian dalam
pelayaan jasa gadai. Ketentuan nisab disepakati yaitu 45,5 untuk Bank
Muamallat Indonesia dan 55,5 untuk Perum Pegadaian perjanjian kerja sama
ini disepakati pada tanggal 20 Desember 2002 dengan nomor
446/SP300.233/2002 dan 015/BMI/PKS/XII/2002. Bank syariah selain mem-
back-up dana juga memfasilitasi ke Dewan Syariah yang mengawasi ke
Dewan Syariah yang mengawasi operasional apakah sesuai prinsip syariah
atau tidak.23
2..Struktur organisasi, tugas dan jabatan
“Struktur organisasi pada PT Pegadaian Persero Cabang Syariah
Hasanuddin sangat sederhana yang dimana masing-masing hanya ada satu
23
Adrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, (Bandung: Alfabetha,2011), h. 85.
28
pengelolah, satu kasir satu taksir, dan satu pemegang gudang. Dan masing-
masing bertanggung jawab atas tugasnya”.24
Uraian Tugas Jabatan:
a. Pimpinan Cabang Syariah
Fungsi Jabatan: Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan,
menyelengarakan, melakukan mornitoring, melakukan pengawasan,
evaluasi serta bertanggung jawab atas operasional kantor cabang syariah dan
UPS di bawahnya untuk mencapai target kinerja.
Tugas:
1) Menyusun rencana pengembangan bisnis pada cabang syariah
yang dikelolanya berdasarkan potensi daerah setempat untuk
diusulkan kepada Deputy Bisnis.
2) Menyusun rencana kerja, program, inisiatif, strategis, dan rincian
biaya untuk mendapatkan RKAP yang terintegrasi dengan baik
dengan seluruh unit kerja yang dikelolanya yang meliputi target
kinerja, insiatif strategis yang terintegrasi dengan tema RKAP
yang ditetapkan, pengembangan infrastruktur penunjang
operasional sesuai kebutuhan.
3) Menyusun Kpi dan target setting berdasarkan RKAP yang telah
disetujui dan melaksanakan cascanding KPI kepada seluruh
karyawan di unit kerjanya.
24
Nurman, Pimpinan PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa,
wawancara pada tanggal 06 juli 2020.
29
4) Mengelola aset cabang syariah untuk mendukung efektivitas
operasional kantor cabang syariah dalam pencapaian target
kinerja.
5) Mengorganisir dan mengintegrasikan seluruh sumber daya yang
ada di bawah koordinasinya untuk mencapai tujuan perusahaan
melalui perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pengembangan bisnis berkelanjutan di cabang syariah yang
dikelolanya.
6) Mengembangkan bisnis perusahaan sesuai dengan potensi cabang
syariah yang dikelolanya termasuk melakukan sosialisasi di
lingkungan yang memiliki potensi bisnis.
7) Menyakini, memastikan dan mengendalikan operasional cabang
syariah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna
memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
8) Menetapkan besarnya taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan
ketentuan dan batasan wewenangnya.
9) Menyakini bahwa lelang telah dilaksanakan di cabang syariah
sesuai ketentuan.
10) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan dan
mengendalikan pengelolaan modal kerja cabang syariah.
11) Melakukan pengendalian, pengawasan, pembinaan, motivasi,
coaching and counseling untuk individu perorangan maupun
seluruh karyawan di bawah koordinasinya (people manager).
30
12) Mengelola operasional dan memastikan cabang syariah sebagai
delivery channel atau titik layanan produk-produk perusahaan agar
dapat berjalan lancar sesuai ketentuan dan SOP.
13) Mengembangkan bisnis melalui strategi pelayanan dan strategi
penjualan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan.
14) Bertanggung jawab meningkatkan pelayanan dari sisi service level
agreement (SLA), menerapkan standar perilaku pelayanan,
menerapkan standar tampilan fisik dan peralatan cabang syariah
yang dikelolanya sesuai dengan ketentuan.
15) Melaksanakan pengawasan yang efektif atas operasional cabang
syariah.
16) Melakukan pemetaan potensi bisnis di seputar lingkungan cabang
syariah (dengan radius tertentu) dan mendapatkan data potensi
bisnis untuk penguatan program penjualan.
17) Mengusulkan harga pasar setempat (HPS) kepada deputy bisnis.
18) Memastikan soft collection telah dijalankan
19) Menyusun laporan sesuai ruang lingkup dan bidang tugasnya.
20) Melaksanakan business continuity plan (BCP) sesuai kebijakan
dari unit kerja terkait
21) Menyelesaikan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
31
b. Kasir syariah
1. Fungsi jabatan:
Melaksanakan pekerjaan penerimaan, perhitungan dan pembayaran
uang serta melaksanakan tugas administrasi keuangan di kantor cabang
syariah sesuai kewenangan dan SOP
2. Tugas:
1) Membantu menyusun KPI dan Target Setting sesuai ruang
lingkup pekerjaan dan bidang tugasnya.
2) Melaksanakan pekerjaan penerimaan, perhitungan dan
pembayaran uang serta melaksanakan tugas administrasi
keuangan di unit kerja sesuai kewenangan dan SOP.
3) Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari
nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan yang
dilelang.
5) Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai
dengan ketentuan.
6) Melakukan pembayaran atas pengeluaran kantor sesuai
dokumen pembayaran yang ditetapkan.
7) Melakukan penerimaan uang atas transaksi produk maupun
untuk untuk kepentingan kantor berdasarkan dokumen atau
bukti yang ditetapkan.
32
8) Melakukan perhitungan, pencatatan dan administrasi atas
penerimaan serta pengeluaran uang yang dikelolahnya sesuai
dengan SOP.
9) Mengadministrasikan dokumen dan bukti transaksi lainnya
sebagai dasar penerimaan dan pengeluaran uang kas sesuai
prosedur yang ditetapkan.
10) Menyusun laporan sesuai ruang lingkup dan bidang tugasnya.
11) Melaksanakan business continuity plan (BCP) sesuai kebijakan
dari unit kerja terkait
12) Menyelesaikan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
c. Penaksir Syariah
1. Fungsi jabatan:
a. Melakasanakan kegiatan penaksiran barang jaminan sesuai dengan
kewenangannya secara cepat, tepat dan akurat.
b. Menetapkan uang pinjaman berdasarkan atas hasil penaksiran
barang jaminan.
2. Tugas:
1) Melaksanakan kegiatan penaksiran barang jaminan sesuai
dengan kewenangannya secara cepat, tepat dan akurat.
2) Menetapkan uang pinjaman berdasarkan atas hasil penaksiran
barang jaminan, sesuai kewenangannya.
3) Menyusun KPI dan Target Setting berdasarkan RKAP yang
telah disetujui.
33
4) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan
dilelang secara cepat, tepat dan akurat untuk mengetahui mutu
serta nilai, dalam menentukan harga dasar barang jaminan yang
akan dilelang.
5) Melaksankan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan
dilelang secara cepat, tepat dan akurat untuk mengetahui nilai
taksiran, dalam menentukan harga dasar barang jaminan yang
akan dilelang atau sebagai Tim Taksir Ulang.
6) Menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin
keamanannya.
7) Mengoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan
administrasi dan penaksiran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional
kantor cabang syariah.
8) Melakukan monitoring kredit yang jatuh tempo.
9) Menyusun laporan yang berkaitan dengan ruang lingkup dan
bidang tugas penaksir.
10) Melakukan Business Continuity Plan (BCP) sesuai kebijakan
unit kerja terkait.
11) Menyelesaikan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
3. Hasil kerja:
1) Konsep atau draf usulan terkait dengan penugasan yang
diberikan oleh atasan.
34
2) Data yang diperlukan untuk kebutuhan analisa dan kajian.
3) Laporan pelaksanaan atas pelaksanaan pekerjaan.
d. Pengelola Marhun
1. Fungsi jabatan:
Mengelola dan melaksanakan penyimpanan barang jaminan
(emas, perhiasan, atau barang jaminan lainnya) beserta dokumen lainnya
(database) secara aman, tertib, disiplin serta akurat sesuai kewenangan,
ketentuan dan SOP.
2. Tugas:
1) Membantu menyusun KPI dan target setting sesuai ruang
lingkup pekerjaan dan bidang tugasnya.
2) Melaksanakan pengelolaan barang jaminan untuk memastikan
barang jaminan sesuai dengan database administrasi barang
jaminan yang tercatat atau saldo buku gudang.
3) Melaksanakan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan
barang jaminan untuk memastikan keamanan dan kebersihan
gudang barang jaminan.
4) Memastikan keamanan dan kebersihan gudang barang jaminan
5) Menerima barang jaminan dari petugas yang berwenang dan
meneliti isi barang jaminan untuk dicocokkan dengan dokumen
administrasi atau daftar rincian barang jaminan sesuai
ketentuan.
35
6) Mengeluarkan barang jaminan dan dokumen yang terkait
dengan bisnis mikro atau bisnis emas untuk keperluan
pelunasan, pemeriksaan serta keperluan lainnya sesuai
ketentuan.
7) Mengelola serta merawat barang jaminan dan gudang
penyimpanan, agar barang jaminan dalam kondisi baik, aman
dan terawat.
8) Melakukan pengurutan dan pengelompokan barang jaminan dan
gudang bukan emas sesuai dengan rubrik dan bulan kreditnya
serta melakukan penyusunan sesuai dengan urutan surat bukti
gadai (SBG) dan melakukan penyimpanan secara tertib dan
disiplin.
9) Melakukan pencatatan mutasi penerimaan atau pengeluaran
semua barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya.
10) Menyimpan dokumen kredit mikro, bisnis emas dan jasa
lainnya.
11) Menyusun laporan atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
ruang lingkup dan bidang
12) Melaksanakan business continuity plan (BCP) sesuai kebijakan
unit kerja terkait.
13) Menyelesaikan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
36
3. Hasil kerja:
1) Konsep atau draf usulan terkait dengan penugasan yang diberikan
oleh atasan.
2) Data yang diperlukan untuk kebutuhan analisa dan kajian.
3) Laporan pelaksanaan (progress report) atas pelaksanaan inisiatif
strategis.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi Responden
Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah nasabah PT
Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa dan nasabah yang
menjadi responden sebanyak 108 orang.
a. Responden berdasarkan jenis kelamin
Keadaan responden berdasarkan jenis kelamain dapat didefinisikan
dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
1
2
L 32 29.6
P 76 70.4
Total 108 100.0
Berdasarkan table 4.1 jumlah responden laki-laki sebanyak 32 orang dan
responden perempuan sebanyak 76 orang ini menunjukkan bahwa responden
nasabah yang menggunakan produk gadai rahn lebih banyak perempuan
37
b. Responden berdasarkan umur
Keadaan responden berdasarkan umur dapat di definisikan dalam
bentuk table 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Responden berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Presentace
1 18-25 35 32.4%
2 26-35 55 50,9%
3 36-45 18 16,7%
Total 108 100
Sumber Data Diolah 2020
Dari tabel di atas, responden terdiri dari 108 nasabah pegadaian yang
menggunakan produk gadai rahn dengan ragam usia dimana responden terbanyak
berada pada usia 26 sampai 35 tahun yaitu sebanyak 55 responden.
1. Uji Deskripsi Variabel
Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) yang terdiri dari variabel
independent yaitu minat nasabah (X), memilih produk gadai rahn (Y)
a. Deskripsi variabel Minat Nasabah (X)
Tabel 4.3 tanggapan responden terhadap variabel Minat Nasabah (X)
No Pernyataan Tingkat Responden
Menerima
(S+SS)
Tidak
menerima
(KS+TS+STS)
F % F %
1. Produk gadai emas sangat
membantu mendapatkan dana
tunai
105 97,2 3 2,8
2. Anda selalu menggunakan
jasa gadai emas.
80 74,1 28 26
38
3. Menggunakan produk gadai
lebih mudah dari pada
pinjaman di lembaga
keuanagan lainnya
79 89,8 11 10,2
4. Anda yakin menitipkan
barang di pegadaian sangat
aman.
102 94,,5 6 5,6
5. Anda sangat mempercayai
pegadaian.
105 97,2 3 2,8
Sember data diolah 2020
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa minat responden untuk menggunakan
prduk-produk pada perusahaan jasa gadai ini cukup tinggi, terlihat dari
pernyataan-pernyataan yang diajukan pada umumnya menjawab setuju dan sangat
setuju sangat tinggi misalnya kemudahan mendapatkan dana tunai, kemudahan
menggunakan jasa, kemudahan meminjam lewat gadai dari pada perusahaan lain,
dalam keamanan yang tinggi dan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi sehingga
minat mereka menjadi tinggi terlihat dari pada umumnya yang menjawab setuju
dan sangat setuju hanya sedikit yang menjawab kurang setuju.
2. Deskripsi variabel memilih produk gadai rahn (Y)
Adapun deskripisi data tanggapan responden mengenai pengetehuan
terhadap produk dapat dilihat dari table 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4 tanggapan responden terhadap variabel memilih produk gadai rahn
(Y)
No Pernyataan Tingkat Responden
Menerima
(S+SS)
Tidak
menerima
(KS+TS+STS)
F % F %
1. Menurut anda pegadaian
syariah sudah sesuai prinsip
syariah
100 92,6 8 7,4
39
2. Anda menggunkan macam-
macam produk gadai syariah
78 72,3 30 27,8
3. Anda tahu tata cara pebiayaan
pada pegadian
101 39.5 7 6,5
4. Menurut anda pegadaian
syariah menggunakan prinsip
bunga.
96 88,9 12
11,1
5. Anda selalu membaca
motivasi sebelum
menggunakan jasa gadai
70 64,9 38 35,2
6. Pegadaian syariah selalu
memberikan informasi yang
lengkap sebelum anda
bertransaksi.
98 90.7 10 9,3
7. Pegadaian syariah selalu
memeberi penawaran menarik
untuk produk-produknya
89 90,8 10 9,3
Sember data diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas yang menjelaskan tentang pengetahuan
responden terhadap produk gadai rahn pada PT Pegadaian Persero Cabang
Syariah Hasanuddin Gowa dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan responden
rata-rata baik dilihat dari poin-poin pernyataan tentang prinsip syariah, produk
gadai, cara pembiyaan, cara prinsip bunga dan informasi yang dimiliki. Semua
rata-rata menjawab setuju dan sangat setuju hanya sebagian kecil yang
menyatakan tidak setuju, sebagian besar menyatakan setuju dan sangat setuju itu
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden cukup bagus terhadap
pegadaian.
40
3. Hasil Uji Statistik
a. Uji Validitas
Tabel 4.5 Uji Validitas
Variabel Item R hitung R table Keterangan
Minat
Nasabah (X)
P1 0,639 0,1874 Valid
P2 0,776 0,1874 Valid
P3 0,737 0,1874 Valid
P4 0,619 0,1874 Valid
P5 0,554 0,1874 Valid
P6 0,521 0,1874 Valid
P7 0,562 0,1874 Valid
Memilih
produk gadai
rahn (Y)
P8 0,697 0,1874 Valid
P9 0,794 0,1874 Valid
P10 0,671 0,1874 Valid
P11 0,684 0,1874 Valid
P12 0,646 0,1874 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber data diolah 2020
Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa variabel pengetahuan terhadap
produk gadai dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai
koefisien korelasi (rhitung) > 0,1874 sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan
item variabel penelitian adalah valid untuk digunakan sebagai instrument dalam
penelitian. Nilai rtabel yaitu 0,1874 diperoleh dari nilai rhitung dengan N= 12 – 2
= 10
b. Uji Realibilitas
Tabel 4.6 Uji Realibitas
No Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
1 Minat Nasabah (X) 0,742 Reliabel
2 Memilih Produk Gadai
Rahn (Y)
0.723 Reliabel
Sumber data diolah 2020
41
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa semua nilai cronbach’s
alpha variabel minat nasabah (X) 0,742 dinyatakan reliabel, sementara untuk nilai
variabel memilih produk gadai rahn (Y) 0,723. Sebagaimana dijelaskan sebagai
berikut :
a) Nilai alpha Cronbach 0.00 s.d 0.20, berarti kurang reliable.
b) Nilai alpha Cronbach 0.21 s.d 0.40, berarti agak reliable.
c) Nilai alpha Cronbach 0.42 s.d 0.60, berarti cukup reliable.
d) Nilai alpha Cronbach 0.61 s.d 0.80, berarti reliable.
e) Nilai alpha Cronbach 0.81 s.d 1.00, berarti sangat reliable.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Sember data diolah 2020
42
Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan
normalitas dimana grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng
ke kanan yang artinya adalah data berdistibusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat
dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut, tidak dapat heteroskedastisidas
jika :
1. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola
2. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
3. Titik-titik data mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
Gambar 4.2 Uji Heroskedastisitas
Sember data diolah 2020
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik scatterplot
tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar
43
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi
Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil olahan data mengenai
persamaan regresi dibawah ini :
𝒀=α+𝒃𝑿+𝝐s
Dimana
Y= variabel Dependent (memilih produk gadai rahn)
α = Konstanta persamaan regresi
b= Koefisien regresi
X = Variabel Independent (minat nasabah)
∈ =Error term (variabel pengganggu)
Tabel 4.6 Hasil Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 8.272 1.631 5.071 .000
Memilih Produk
Gadai Rahn .450 .054 .627 8.286 .000
Sumber Data Diolah 2020
Diketahui dari tabel hasil Uji Heterokedastisitas diperoleh persamaan regresi
sederhana sebagai berikut: 𝑌= 8,272 + 0,450𝑋 Konstanta sebesar 8,272 artinya
apabila terjadi penamabahan nilai x sebesar satu poin maka nilai y akan
44
mangalamai peningkatan sebesar dikali satu poin. Koefisien regresi X (Minat
Nasabah) sebesar 0,450 artinya apabila setiap kenaikan X sebesar 0,050 (Minat
Nasabah) maka nilai Y (memilih produk gadai rahn ) akan meningkat sebesar
0,450.
b. Uji Parsial(Uji t)
Tabel 4.7 Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.272 1.631 5.071 .000
Minat Nasabah .450 .054 .627 8.286 .000
Sumber Data Diolah 2020
Berdasarkan analisis data pada penelitian ini yang tergambar pada tabel 4.
dapat diketahui bahwa Persepsi dan Kesiapan mempunyai pengaruh yang
Signifikan terhadap Penerapan. Dimana thitung > ttabel hal ini ditunjukkan dari hasil
uji parsial bahwa koefisien beta unstandardizer variabel pengetahuan terhadap
produk gadai 0, 8.272 (sig.) t sebesar 0,000, dan minat terhadap produk 0, .450
(sig.) t 0,000 serta 8,286 > 1,65909 secara pengetahuan terhadap produk gadai
dan minat terhadap produk karena memperoleh hasil signifikan lebih kecil dari
0,05 sehingga terbukti Ha yaitu ada pengaruh pengetahuan terhadap minat.
45
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan variasi
variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata
lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
bebas (Minat Nasabah) dalam menerangkan variabel terikatnya (Memilih Produk
Gadai Rahn). Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square
sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah :
R table 4.8
Model Summary
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .627a .393 .387 1.90601
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Terhadap Gadai
Sumber Data Diolah 2020
Berdasarkan hasil uji koefisien deteminasi pada tabel 4.10 diatas, nilai R2
(R Square) dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dari tabel diatas
diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,393. Hal ini berarti bahwa 39,3% yang
menunjukkan bahwa nasabah yang menggunakan produk gadai rahn di PT
Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa Sisanya sebesar 60,7%. jadi
hal-hal yang mempengaruhi nasabah menjadi berniat itu ternyata tidak bersar
pengetahuan pengaruhnya hanya 39,3% ada faktor lain yang mempengaruhi
sampe-sampe orang berniat. Dipengaruhi oleh variabel lain yang belum atau tidak
diteliti dalam penelitian ini.
46
b. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
pengetahuan yang baik terhadap produk gadai di PT Pegadaian Persero Cabang
Syariah Hasanuddin Gowa. Dapat diketahui pula bahwa pengetahuan nasabah
dalam memilih produk gadai rahn menjadi pertimbangan nasabah dalam
menggunakan produk gadai dan data lapangan menunjukkan bahwa ternyata
minat terhadap produk secara tidak langsung sudah menerapkan prinsip syariah
dalam bertransaksi. Hasil penelitian menjelaskan tentang pengetahuan responden
terhadap produk gadai pada PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin
Gowa dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan responden rata-rata baik dilihat
dari poin-poin pernyataan tentang prinsip syariah, produk gadai, cara pembiyaan,
cara prinsip bunga dan informasi yang dimiliki. Semua rata-rata menjawab setuju
dan sangat setuju hanya sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju, sebagian
besar menyatakan setuju dan sangat setuju itu menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan responden cukup bagus terhadap pegadaian.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa minat responden untuk
menggunakan prduk-produk pada perusahaan jasa gadai ini cukup tinggi, terlihat
dari pernyataan-pernyataan yang diajukan pada umumnya menjawab setuju dan
sangat setuju sangat tinggi misalnya kemudahan mendapatkan dana tunai,
kemudahan menggunakan jasa, kemudahan meminjam lewat gadai dari pada
perusahaan lain, dalam keamanan yang tinggi dan tingkat kepercayaan yang
sangat tinggi sehingga minat mereka menjadi tinggi terlihat dari pada umumnya
yang menjawab setuju dan sangat setuju hanya sedikit yang menjawab kurang
setuju.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara variabel X ke
Y ini dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki minat dalam
hal pengetahuan yang baik terhadap produk gadai di PT Pegadaian Persero
Cabang Syariah Hasanuddin Gowa. Dapat diketahui pula bahwa
pengetahuan nasabah dalam memilih produk gadai rahn menjadi
pertimbangan nasabah dalam menggunakan produk gadai dan data
lapangan menunjukkan bahwa ternyata minat terhadap produk secara tidak
langsung sudah menerapkan prinsip syariah dalam bertransaksi. Dapat
dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan responden rata-rata baik dilihat dari
poin-poin pernyataan tentang prinsip syariah, produk gadai, cara
pembiyaan, cara prinsip bunga dan informasi yang dimiliki. Semua rata-
rata menjawab setuju dan sangat setuju hanya sebagian kecil yang
menyatakan tidak setuju, sebagian besar menyatakan setuju dan sangat
setuju itu menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden cukup
bagus terhadap pegadaian.
2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa minat responden untuk
menggunakan prduk-produk pada perusahaan jasa gadai ini cukup tinggi,
terlihat dari pernyataan-pernyataan yang diajukan pada umumnya
menjawab setuju dan sangat setuju sangat tinggi misalnya kemudahan
mendapatkan dana tunai, kemudahan menggunakan jasa, kemudahan
meminjam lewat gadai dari pada perusahaan lain, dalam keamanan yang
48
tinggi dan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi sehingga minat mereka
menjadi tinggi terlihat dari pada umumnya yang menjawab setuju dan
sangat setuju hanya sedikit yang menjawab kurang setuju.
B. Saran
1. Bagi masyarakat dapat lebih meningkatkan mengenai produk-produk
gadai agar bias mendapatkan manfaat lebih baik
2. Bagi pemerintah dan pegadaian agar ada upaya untuk memberikan
sosialisasi terkait perbedaan gadai konvensional dan gadai syariah
sehingga masyarakat menjadi tertarik dan paham terkait gadai syariah.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Hafid. 1992. Kunci Fiqih Syafi’i. Semarang: CV As-Syifa
Agama, Departemen. 1974. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Bumi Restu
Ahmadi,Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta
Amin Ma ’ruf. 2008. Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam. Jakarta: Pemuda
Advertising
Antonnio, Muhammad Syafi’i. 1999. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum
Jakarta: Tazkia Institute
Arikunto, Suhamisi. 2010. Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka cipta
Basyir, Ahmad Azyar. 1983. Riba dan Utang- Piutang dan Gadai. Bandung: Al
Ma’arif
Departemen, Agama, 1974. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Bumi Restu
Gozali, Imam 2006. Aplikasi Analisis Multiveran Dengan Program SPPS
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipernegoro
Habiburahim, M. 1999. Buku Saku Pegadain Syariah. Jakarta Timur:Penerbit
Kawaris.
Hani, 2009. Arab Maharatus Ar-Tafkir Al-Bahst Al-Ilmi. Tt: Rendesvous
scientific researches
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok materi metedeologi penelitian dan
aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indinesia
Husain, Umar 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Mulyadi, Akutansi biaya, Yokyakarta:STIE YKPN
Muttaquien, Dadan . 2009. Aspek Legal Lembaga Keungan Syariah. Yokyakarta:
Safira Insani Press.
Nurman, Pimpinan PT Pegadaian Persero Cabang Syariah Hasanuddin Gowa,
wawancara pada tanggal 06 juli 2020.
Pandia, Frianto. 2005. Lembaga Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta
Radong, Ahamd. 2009 Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta
50
Rasjid, Sulaiman, fiqh islam Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2014
Sudarmono Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: deskripsi dan
ilustrasi Yogyakarta: Ekonesia
Shiddieqh, Teuku Muhammad Hasby. 1997. Hukum-Hukum Fiqih Islam
Semarang: PT Pestaka Rizki Purta
Sunyoto, Danang. 2002. Prosedur Uji Hipotesis Untuk Ried Ekonomi
Sumber Data, Hasil Penelitian di ambil dari dokumen PT Pegadaian Persero
Cabang Hasanuddin Gowa.
Sutedi, Adrian. Hukum Gadai Syariah, Bandung: Alfabeta, 2011
RIWAYAT HIDUP
Mita Asmitasari, lahir di Malakaji, 09 juli 1998. Putri ke tiga
dari pasangan Alm. Pampa. dan Tini. Peneliti mengawali
pendidikan pada tahun 2004 di SD Neg.Bulueng, tamat pada
tahun 2010. Lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Tompobuu pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013.
Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di MAN 1 Gowa pada
tahun 2013 dan tamat pada tahun 2016. Dan atas ridha Allah SWT juga restu
kedua orang tua, pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan S1 di Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan program studi Hukum Ekonomi Syariah
(HES), Fakultas Agama Islam (FAI) dan menyelesaikan pendidikan S1
padatahun 2020.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH MINAT NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK GADAI
RAHN” (STUDI PT PEGADAIAN PERSERO CABANG SYARIAH
HASANUDDIN GOWA)
Nama/Intsansi :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan/pernyataan dengan cermat sebelum
anda memulai untuk menjawabnya.
2. Isilah data diri bapak/ibu/saudara(i) sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan tanda checklist ( ) pada
salah satu pilihan yang sesuai dengan pendapat yang Bapak/Ibu/Saudara (i)
alami saat menggunakan produk pegadaian.
Keterangan alternatif jawaban:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
KS : Kurang setuju
TS :Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
A. Data Responden
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
B. Pengetahuan Terhadap Produk Gadai
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Menurut anda pegadaian syariah
sudah sesuai prinsip syariah
2. Anda menggunkan macam-
macam produk gadai syariah
3. Anda tahu tata cara pembiyaan
pada pegadaian
4. Menurut anda pegadaian syariah
menggunakan prinsip bunga.
5. Anda selalu membaca motivasi
sebelum menggunakan jasa gadai.
6. Pegadaian syariah selalu
memberikan informasi yang
lengkap sebelum anda
bertransaksi.
7. Pegadaian syariah selalu memberi
penawaran menarik untuk produk-
produknya.
C. Minat Terhadap Produk
No Penyataan SS S KR TS STS
1. Produk gadai emas sangat
membantu mendapatkan dana
tunai.
2. Anda selalu menggunakan jasa
gadai emas .
3. Menggunakan produk gadai lebih
mudah dari pada pinjaman di bank.
4. Anda yakin menitipkan barang di
pegadaian sangat aman.
5. Anda sangat mempercayai
pegadaian.
DOKUMENTASI