PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING...

167
PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIK MAKE A MACTH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV ( Kuasi Eksperimen di SDN Joglo 08 Pagi) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: RINI SUMARWATI 1110018300074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING...

Page 1: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIK

MAKE A MACTH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS

SISWA KELAS IV

( Kuasi Eksperimen di SDN Joglo 08 Pagi)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RINI SUMARWATI

1110018300074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 3: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 4: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 5: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

i

ABSTRAK

Rini Sumarwai (1110018300074). “Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang

Studi IPS Kelas IV di SD Joglo 08 Pagi”. Studi perbandingan antara metode

kooperatif learning dengan metode ceramah. Skripsi, Program Studi PGMI,

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam

bidang studi IPS. Penelitian ini dilaksanakan di SD Joglo 08 Pagi kota Jakarta

Barat pada tahun 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi

eksperimen dengan desain Two grup randomized subjects pretest posstest.

Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling,

siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif make a macth dan siswa kelas B sebagai kelas kontrol yang

menggunakan penelitian pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Instrumen

yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal-soal pilihan ganda. Tes tersebut

digunakan unuk mengetahui prestasi belajar IPS. Data instrumen tes dianalisis

menggunakan analisis statistik uji-t pada araf signifikan (α) = 0,05, didapatkan

thitung >tabel yaitu 2,773 > 2,004. Sehingga hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terhadap prestasi belajar siswa

yang menggunkan pembelajaran kooperatif make a macth dengan yang

menggunakan pembelajaran konvensional ceramah pada mata pelajaran IPS.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, make a macth, Prestasi belajar.

Page 6: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

ii

ABSTRACT

Rini Sumarwai (1110018300074). "Student Achievement in the Field of Social

Studies Class IV in elementary school Joglo 08 Morning". Comparative studies

between methods of cooperative learning with lecture method . Skripsi, Study

Program in primary , tarbiyah and teaching sciences, State Islamic University of

Syarif Hidayatullah Jakarta , 2016 .

The aim of this research was to know student achievement of social

studies. The research was conducted in 08 morning Elementary School Joglo

West Jakarta, 2014/2015. The method used is a quasi-experimental design with

pretest Two subjects randomized group posstest. Sampling is done using random

sampling techniques, Grade A as a class experiment using cooperative learning

model make a macth and students in grade B as a control class that uses a

conventional learning research lectures. The instrument used is the test

instrument in the form of multiple choice questions. The test is used unuk

determine learning achievement social studies. Test instruments Data were

analyzed using statistical analysis t-test at significant araf ( α ) = 0.05 , obtained

tvalues > ttable is 2,773 > 2,004. So hypothesis H1 is accepted and H0 is rejected , it

can be concluded that there is a difference to student achievement that use

cooperative learning make a macth with the use of conventional learning in social

studies lecture .

Keywords : cooperative learning, make a macth, learning achivement.

Page 7: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan Mengucap Syukur Alhamdulillah, Puji syukur penulis yang

sedalam-dalamnya panjakan kehadirat Allah SWT Tuhan sang pemilik rahmat

serta kuasa disetiap langkah kehidupan penulis, yang elah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya setiap saat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawa dan salam tercurah kepada junjungan besar baginda Rasulullah SAW

beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Banyak tantangan dan hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat

kesungguhan hati, bekerja keras, dukungan dan bimbingan yang sangat berarti

dari orang-orang sekitar yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, dorongan,

semangat, rasa optimis dan lain-lain sehingga peneulis dapat menyelesaikannya.

Oleh karena itu, pada ruang yang terbatas ini penulis menghaturkan banyak

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Tahib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

2. Dr. Khalimi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin atas

penyusunan skripsi.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

4. Dr. Faridal Arkam M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dan

penuh pengertian membantu, dan memberikan pemahaman mengenai materi

yang berhubungan dengan skripsi ini.

5. Dra. Manerah, selaku dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan

arahan dan bimbingan serta semangat.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

banyak membantu dan mengembangkan ilmu selama penulisan mengikuti

proses perkuliahan.

Page 8: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

iv

7. Kepala sekolah SDN Joglo 08 Pagi, guru kelas IV, siswa kelas IV A dan IV

B, dan staf yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.

8. Teristimewa untuk ayahanda Suhendar yaman dan Ibu Asmara Murni yang

telah melimpahkan segenap kasih sayang yang tak terhingga serta doa yang

tak henti-hentinya. Teruntuk kakakku Rina Sundari S.pd. dan Adikku Ardi

Suwardi terimaksih untuk dukungan dan semangat.

9. Teruntuk Suami tercinta Marwan Afandi yang selalu ada untuk penulis,

terimakasih untuk motivasi, dorongan, pengertian sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Terimakasih bidadari kecilku Marissa Hafidzah Putri Afandi untuk senyuman

yang diberikan, memberikan semangat tersendiri sehingga menjadikan

penulis lebih semangat menyelesaikan karya ini.

11. Tiga keponakan tersayang Kamila Alenna Ibrahim, Amira Samluna Ibrahim

dan M. Tegar Abdullah yang selalu memberikan keceriaan.

12. Sahabatku Siti Khodijah, Eko Ferdiansyah, Spd, Masyuri Baydhowi, Spd ,

Siti Nurachmawati Spd, Hickmah Spd Dan seluruh rekan mahasiswa PGMI

2010. Terima kasih atas bantuan, doa dan dukungan yang kalian berikan

semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk menggapai

kesuksesan dimasa mendatang

13. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu

dalam skripsi ini.

Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik

yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan-kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-

mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umunya bagi

khasanah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, Mei 2016

g

Rini Sumarwati

Page 9: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4

D. Perumusan Masalah ............................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG

RELEVAN KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7

1. Metode Pembelajaran Kooperatif ...................................... 7

2. Metode Pembelajaran ceramah .......................................... 18

3. Perbandingan metode pembelajaran kooperatif dan

Metode pembelajaran ceramah .......................................... 20

4. Hakekat Belajar dan Prestasi Belajar ................................. 22

5. Hakekat Pembelajaran IPS ............................................... 32

B. Penelitian Yang Relevan ........................................................ 36

C. Kerangka Pikir ........................................................................ 38

D. Hipotesis ................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 40

B. Metode Penelitian................................................................... 40

Page 10: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

vi

C. Desain Penelitian .................................................................... 40

D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 41

E. Prosedur Penelitian ................................................................ 42

F. Teknik Penngumpulan Data ................................................... 43

G. Instrumen Penelitian............................................................... 44

H. Teknik Analisis Data .............................................................. 51

I. Hipotesis Statistik .................................................................. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

A. Deskripsi Data ........................................................................ 54

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 58

1. Hasil Belajar IPS ............................................................... 58

2. Hasil Pretest Eksperimen dan Kontrol .............................. 61

3. Hasil Postest Kelompok Ekperimen dan Kontrol .............. 63

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................... 68

a. Uji Normalitas ............................................................... 68

b. Uji Homogenitas ........................................................... 70

C. Uji Hipotesis ........................................................................... 71

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

A. Kesimpulan ............................................................................. 75

B. Saran ...................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Kooperatif ................ 9

Tabel 2.2 Karakeristik Pengalaman Belajar .............................................. 19

Tabel 2.3 Perbandingan Antara Pembelajaran Kooperatif dengan

Pembelajaran Ceramah ............................................................... 21

Tabel 3.1 Skema Disain Pretest- Posttest Contol Grup Design ................. 41

Tabel 3.2 Jenis Dan Teknik Mengumpulkan Data ..................................... 43

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Materi Teknologi Produksi, Komunikasi

Dan Transportasi ........................................................................ 45

Tabel 3.4 Hasil Uji Validias Intrument ....................................................... 47

Tabel 3.5 Kriteria Besar Kolerasi .............................................................. 48

Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran ................................. 49

Tabel 3.7 Klasifikasi Inerpretasi Daya Pembeda ....................................... 50

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest Dan Posttest Kelompok Eksperimen ......... 58

Tabel 4.2 Daftar Nilai Pretest Dan Posttest Kelompok Kontrol.................60

Tabel 4.3 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperiment .........................61

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 62

Tabel 4.5 Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol ................................. 63

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok

Kontrol ........................................................................................ 64

Tabel 4.7 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperiment ........................ 65

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 66

Tabel 4.9 Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol ................................ 67

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Kontrol ....................................................................................... 68

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pretest ...................................................... 69

Tabel 4. 12 Hasil Uji Normalitas Posttest .................................................... 69

Tabel 4. 13 Hasil Uji Homogenitas Pretest .................................................. 70

Page 12: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

viii

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Postest ..................................................... 71

Tabel 4.15 Hasil Uji Uji T Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol... 72

Page 13: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Intrumen Penelitian ....................................................... 79

Lampiran 2 Soal Ujian Instrument Penelitian Dan Jawaban ........................... 80

Lampiran 3 Soal Pretest Dan Posttest ............................................................. 90

Lampiran 4 Kunci Jawaban Pretest dan Posttest ............................................. 94

Lampiran 5 Kolerasi Skor Butir dengan total ................................................. 95

Lampiran 6 Rehabilitas Test ............................................................................ 97

Lampiran 7 Daya Pembeda .............................................................................. 98

Lampiran 8 Tingkat Kesukaran ....................................................................... 100

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Kelas Eksperimen .... 102

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Kelas Kontrol ......... 118

Lampiran 11 Materi Pembelajaran .................................................................. 125

Lampiran 12 Kartu Make A Macth Yang Digunakan Dalam Pembelajaran .... 132

Lampiran 13 Lembar Observasi kerja .............................................................. 140

Lampiran 14 Instrumen Penelitian ....... .......................................................... 144

Lampiran 15 biodata penulis ........................................................................... 146

Page 14: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mengwujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan intelektual, spiritual

agama, pengendalian diri, kecerdasaan dalam bersikap. Pendidikan juga

mempunyai tujuan untuk membangun manusia yang berperan sebagai sumber

daya dalam pembangunan, dan mewujudkan bangsa yang berkualitas, tujuan

tersebut tercantum dalam undang-undang republik Indonesia No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan Nasional, yaitu:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1

Langkah utama yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal diatas adalah

dengan mempersiapkan peserta didik sebaik mungkin agar menjadi manusia yang

bermanfaat tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bangsa, negara serta agama.

Memersiapkan peserta didik dengan sebaik mungkin bukanlah hal mudah,

pada kenyataannya banyak kendala yang dihadapi. Sistem pembelajaran yang

masih bersifat tradisional pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher center)

sebagai contoh metode ceramah, pembelajaran ini masih berpusat kepada guru

yaitu guru yang aktif dalam pembelajaran dan menjadi satu-satunya sumber

informasi bagi siswa sedangkan siswa menjadi pasif, sehingga tidak akan

membuat siswa berpikir kreatif dan kritis. Proses pembelajaran seperti ini akan

menimbulkan suasana belajar yang monoton, serta tidak dapat menyelesaikan

masalah.

1 UU RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas, (Bandung: fokusmedia, 2009), h. 2

Page 15: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

2

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran tergantung pada

beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah cara guru

dalam mengembangkan pembelajaran. keadaan saat ini adalah guru masih

menggunakan metode konvensional, salah satunya adalah dengan menggunakan

metode ceramah. Menurut Sagala yang dikutip oleh Tukiran Taniredja dan Sri

Harmianto di dalam bukunya yang berjudul “Model-model Pembelajaran Inovatif

dan Efektif” menyatakan bahwa: “ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui

penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik”2, ini berarti siswa

hanya menjadi pendengar saja.

Metode ceramah hanya akan membuat siswa berpatokan pada informasi

yang diberikan oleh guru dan kemampuan bekerjasama dengan siswa lain tidak

akan berkembang. Siswa hanya akan mendengarkan dan mencatat hal-hal penting

yang diberikan oleh guru, apalagi tidak semua siswa dapat menerima

pembelajaran dengan audio, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan.

Tanpa ada proses yang berarti dalam pembelajaran, siswa akan cepat lupa dengan

pembelajaran yang diajarkan.

Memang dengan menggunakan metode ceramah ini pendidik lebih mudah

dalam menuntaskan materi, namun belum tentu semua siswa dapat mengerti apa

yang dimaksud oleh guru dan guru pun tidak akan mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa dalam pembelajaran. Tidak hanya itu tetapi jika terus menerus

menggunakan metode ceramah (konvensional) maka siswa kurang berkembang,

baik secara akademis maupun secara secara sosial, karena dengan metode ini

siswa akan disibukan oleh mencatat hal-hal penting saja tanpa menghiraukan di

sekelilingnya.

Salah satu model pembelajaran yang dianggap sesuai untuk mengatasi

permasalahan di atas adalah adalah “model pembelajaran kooperatif”. Menurut

Slavin, yang dikutip oleh TukiranTaniredja dan Sri Harmianto di dalam bukunya

yang berjudul “Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif” menyatakan

bahwa, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara

2 Tukiran Taniredja dan Sri Harmianto, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif

(Bandung: Alfabeta, 2013). Hal. 45

Page 16: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

3

berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.3

Dalam pembelajaran kooperatif bukan guru yang menjadi pusat

pembelajaran melainkan siswalah yang aktif dalam pembelajaran. Peranan guru

dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif adalah sebagai fasilitator, mediator,

director-mutivator, dan evaluator. Oleh karena itu peranan guru tidak terlalu

dominan dan kemampuan berpikir siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe, diantaranya : STAD

(Student Teams Achievement Division), Make a Macth, JIGSAW, CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition), TGT (Teams Game

Tournament), dan GI (Group Investigation).

Dari berbagai macam teknik pembelajaran yang telah penulis kemukakan

di atas, maka penulis tertarik pada teknik make a macth. Teknik ini di

kembangkan oleh Lorna Curran (1994). Make a Macth adalah cara menyenangkan

yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya

ataupun materi baru yang dipelajari.4

Teknik ini dapat memupuk kerja sama dalam menjawab pertanyaan

dengan mencocokan kartu yang ada di tangan siswa, proses pembelajaran ini akan

terasa seperti bermain dan diharapkan dapat merubah pembelajaran agar tidak

monoton sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami dan bermakna, tidak

hanya aktivitas dan kreativitas saja tetapi di dalam pembelajaran ada interaksi

sosial antara satu dengan yang lainnya.

Maka teknik Make a Macth ini cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPS). Menurut Julianti (2000)

mengemukakan, pembelajaran kooperatif lebih tepat digunakan pada

3Ibid. Hal. 56

4 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang

Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 55.

Page 17: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

4

pembelajaran IPS.5 Karena karakteristik pembelajaran IPS sangat cocok dengan

karakteristik pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “pengaruh metode kooperatif learning teknik

make a macth terhadap prestasi belajar ips siswa kelas IV ( kuasi eksperimen di

sdn joglo 08 pagi)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:

1. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga membuat

siswa hanya bergantung dengan informasi yang diberikan guru.

2. Penggunaan pola pembelajaran yang kurang tepat menimbulkan kejenuhan

dan ketidaktarikan dalam pembelajaran IPS

3. Kerjasama dan sosialisasi yang dilakukan oleh para siswa sangat kurang.

4. Pembelajaran metode ceramah menjadikan suasana pembelajaran yang

bersifat individualistis.

5. Menggunakan metode ceramah siswa hanya disibukan dengan mencatat

hal-hal yang penting saja.

6. Pembelajaran menjadi kurang bermakna.

7. Prestasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS masih rendah.

8. Guru tidak memberi kesempatan untuk siswa belajar kooperatif.

C. PembatasanMasalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penlitian lebih efektif, efesien, dan

terarah. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Peneliti hanya meneliti siswa kelas IV di SDN Joglo 08 Pagi.

5 Isjoni, Pembelajaran kooperatif, Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta

Didik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar), 2010

Page 18: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

5

2. Kegiatan mengajar yang kurang bervariasi, sehingga berdampak pada

pencapaian Prestasi belajar yang rendah dalam aspek kognitif.

3. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh metode kooperatif

tipe Make a macth terhadap prestasi belajar siswa IV pada mata pelajaran

IPS

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah peneliti tetapkan dalam

pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif ipe Make a

Macth, maka dapa dirumuskan sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh metode cooperative learning teknik make a

macth terhadap prestasi belajar IPS siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh metode cooperative learning teknik make a macth terhadap prestasi

belajar IPS siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilkukan diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan terhadap pengembangan kajian tentang hal-hal yang berkaitan

dengan motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat

menjadi acuan bagi pendidik untuk menemukan, mengetahui hambatan

dalam proses pembelajaran dan mencari solusi unuk mengatasinya, yang

pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran kearah

yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 19: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

6

2. Secara Praktis

a. Bagi guru, diharapkan peneliian ini dapa menjadikan bahan masukan

yang menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan guru untuk

meningkakan prestasi belajar siswa melalui peningkatan motivasi

belajar.

b. Bagi pihak sekolah, sebagai informasi dan bahan evaluasi dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Joglo 08 Pagi, Jakarta

Barat.

c. Bagi peneliti selanjutnya dibidang pendidikan, Khususnya yang

memfokuskan diri pada penelitian yang berkaitan dengan presasi belajar

siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

melakukan kajian yang lebih luas dan mendalam agar dapat dijadikan

rujukan para guru dan menyelenggarakan pembelajaran.

d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

serta pengalaman dalam menerapkan teori yang didapatkan dibangku

kuliah ke dalam tindakan nyata di lapangan.

Page 20: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

7

BAB II

TINJAUAN PUSAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif

Ada banyak metode pembelajaran yang dikemukakan oleh

para ahli dalam usaha meningkatkan dan mengoptimalkan hasil belajar

siswa, diantaranya adalah metode pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu

satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.

Menurut Made Wena pembelajaran kooperatif adalah sistem

pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat (siswa lain)

sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar lainnya.1

Sedangkan menurut Martinis Yamin dan Bansu I. Antasari

pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran.2

Menurut Sunal dan Hans seperti yang dikutip Isjoni

menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara

pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk

memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerjasama selama

proses pembelajaran”.3

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa metode pembelajaran

kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dibagi

menjadi kelompok kecil untuk dapat bekerjasama selama proses

1Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tujuan Konseptual

Operasional, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 190 2 Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual

Siswa, (Jakarta: Press,2009), h.74 3 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta

Didik, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 15

Page 21: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

8

pembelajaran agar siswa tidak bergantung kepada guru, dan guru

hanyalah sebagai fasilitator, motivator, mediator dll. Sehingga sumber

belajar bukan hanya dari guru dan buku saja tetapi juga sesama siswa.

Dalam melakukan proses belajar mengajar saat ini, guru tidak

menjadi sumber belajar tetapi guru berperan sebagai fasilitator, guru

berperan sebagai pengelola, guru berperan sebagai demonstator, guru

berperan sebagai pembimbing, dan guru juga berperan sebagai

motivator, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan

siswa lainnya dan saling belajar mengajar sesama siswa.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran

yang banyak digunakan dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar

yang berpusat pada siswa (student oriented) serta membuat

pembelajaran lebih bermakna, terutama untuk mengatasi permasalahan

dalam mengaktifkan siswa, seperti siswa yang tidak dapat bekerja sama

dengan siswa lain, siswa yang agresif tidak peduli dengan siswa yang

lain dan siswa pasif yang hanya menjadi pendengar saja.

Metode pembelajaran kooperatif telah terbukti dapat

dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.

Pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja bersama dalam

mencapai tujuan. Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang

menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif

adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar

mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Prosedur

pembelajaran kooperatif didesain untuk mengaktifkan siswa melalui

diskusi dalam kelompok kecil.

b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif

Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang

sederajat tetapi heterogen dalam hal kemampuan, jenis kelamin,

suku/ras, dan lain-lain. Dengan mencampurkan para siswa dengan

Page 22: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

9

kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang mampu

akan sangat terbantu dan termotivasi. Demikian juga siswa yang pandai

akan semakin terasa pemahamannya dan bertoleran dengan teman-

teman mereka yang kurang cerdas.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam

menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu

ditunjukan pada tabel di bawah ini: 4

Tabel 2.1

Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang dicapai pada pelajaran

tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan dengan jalan demontrasi

atau lewat bahan bacaan.

Fase-3

mengorganisasi siswa ke dalam

kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap

kelompok agar melakukan transisi secara

efisien.

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan

tugas mereka.

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya.

4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovaif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011)., h. 66- 67.

Page 23: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

10

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif

Sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif, metode

pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan diantaranya:5

1) Melalui Pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi

dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan idea atau gagasan dengan kata-kata secara verbal

dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada

orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta

menerima segala perbedaan.

4) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5) Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup

ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan

sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan

interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan

keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Melalui Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,

menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan

masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang

dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

7) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi

nyata (riil).

5 Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2013), h. 249-250.

Page 24: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

11

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal in berguna

untuk proses pendidikan jangka panjang.

Di samping memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran

kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:6

1) Faktor dari dalam

a) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan

waktu;

b) Agar dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai;

c) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada

kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas

sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan; dan

d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lainnya menjadi pasif.

2) Faktor dari luar erat kiatannya dengan kebijakan pemerintah

mengenai pendidikan.

Metode kooperatif ini lebih banyak memiliki kelebihan

daripada kekurangannya, ini terletak dari desain pembelajaran yang

berorientasi pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator untuk

mencapainya pembelajaran. Kelemahan pembelajaran kooperatif

lebih banyak dari faktor eksternal (dalam), kelemahan dari faktor

dalam lebih mudah di atasi dibandingkan dari faktor luar.

d. Teknik-teknik pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak teknik, seperti

yang ditulis oleh Masitoh dan laksmi7 di dalam bukunya “Strategi

6 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkakan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta

Didik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009) h. 18.

Page 25: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

12

Pembelajaran” seperti: bertukar pasangan, berpikir-berpasangan-

berempat, berkirim salam dan soal, kepala bernomor, teknik make a

macth dll.

Dari teknik yang disebutkan diatas maka penjelasannya

adalah sebagai berikut:

1) Bertukar pasangan

Teknik belajar mengajar bertukar pasangan memberi siswa

kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini dapat

digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan

usia anak didik. Langkah-langkah yang dapat diterapkan pada jenis

ini adalah:

a) Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukan

pasangannya) atau siswa melakukan prosedur teknik mencari

pasangan seperti yang dijelaskan di depan).

b) Guru memberi tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan

pasangannya.

c) Setelah selesai setiap siswa bergabung dengan satu pasangan lain.

d) Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing-masing

pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan

mengukuhkan jawaban mereka.

e) Temuan baru didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian

dibagikan pada pasangan semula.

2) Berpikir-Berpasangan-Berempat

Teknik belajar mengajar Berpikir – Berpasangan – Berempat

dikembangkan oleh Frank Lyman (Think-Pair-Share) dan Spencer

Kagan (Think-Pair-Square) sebagai struktur kegiatan pembelajaran

cooperatif Learning. Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk

bekerja sama dengan orang lain.

Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu

siswa yang maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas,

7 Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan, 2009), h.241

Page 26: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

13

teknik Berpikir-Berpasangan-Berempat ini memberi kesempatan

sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk

dikenali dan menunjukan partisipasi mereka kepada orang lain.

Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk

semua tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah kegiatan dapat

dilakukan dengan cara:

a) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberi

tugas kepada semua kelompok,

b) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.

c) Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan

berdiskusi dengan pasangannya.

d) Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat.

Siswa mempunyai kesempatan untuk membagi hasil kerjanya

kepada kelompok berempat.

3) Berkirim Salam dan Soal

Teknik belajar mengajar berkirim salam dan soal memberi

siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan

mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga merasa akan

lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat

oleh teman-teman sekelasnya.

Kegiatan berkirim salam dan soal cocok untuk persiapan

menjelang tes dan ujian. Teknik bisa digunakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Langkah-

langkah kegiatannya adalah:

a) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap

kelompok ditugaskan untuk menulis beberapa pertanyaan yang

akan dikirim ke kelompok yang lain. Guru bisa mengawasi dan

membantu memilih soal-soal yang cocok.

b) Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang

utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari

kelompoknya

Page 27: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

14

c) Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.

d) Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan

dengan jawaban kelompok yang mebuat soal.

4) Kepala Bernomor

Teknik belajar kepala bernomor (Numbered Heads)

dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini memberi

kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini

juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama

mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan

untuk semua tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah

kegiatannya adalah:

a) Siswa dibagi kelompok. Setiap siswa dalam kelompok mendapat

nomor.

b) Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya.

Misalnya siswa nomor satu bertugas membaca soal dengan benar

dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan

penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil

kerja kelompok.

c) Jika diperlukan (untuk tugas-tugas yang lebih sulit), guru juga

bisa mengadakan kerja sama antar kelompok. Siswa dapat disuruh

keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa

yang bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini,

siswa-siswa dalam tugas yang sama bisa saling membantu atau

mencocokan hasil kerja mereka.

Sebenarnya masih banyak lagi teknik-teknik pembelajaran

kooperatif, seperti: kepala bernomor terstruktur, dua tinggal dua

tamu, keliling kelompok, kancing gemerincing, keliling kelas,

lingkaran kecil lingkaran besar, tari bambu, jigsaw, mencari

pasangan (make a macth) dll. Dari beberapa teknik-teknik yang

disebutkan diatas pembelajaran kooperatif diatas maka penulis

Page 28: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

15

tertarik pada pembelajaran make a macth. Karena pada metode make

a macth adalah salah satu dari pembelajaran kooperatif, salah satu

pembelajaran yang menyenangkan dimana siswalah yang menjadi

pusat didalam pembelajaran bukan guru.

5) Teknik Make A Macth

Metode pembelajaran dapat direalisasikan dengan

menerapkan suatu teknik pembelajaran. Terdapat beberapa teknik

dalam model pembelajaran kooperatif, salah satu teknik

pembelajaran tersebut adalah teknik make a macth. Teknik

mencari pasangan ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).

Make a macth (mencari pasangan), yaitu suatu teknik yang cukup

menyenangkan dan digunakan untuk mengulang materi yan telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa

diajarkan dengan catatan siswa diberi tugas untuk mempelajari topik

yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas

mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Salah satu keunggulan

model ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai

suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Kekurangan dari teknik ini adalah kurang efektif bila digunakan

untuk kelas yang jumlah siswanya lebih dari 50 orang dan terdapat

keributan didalam kelas.8

Teknik make a macth melibatkan siswa secara langsung

dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak

memberikan perhatian dan lebih menikmati proses pembelajaran

karena teknik ini dikemas seperti sebuah permainan dengan tidak

membuang esensi dari proses pembelajaran tersebut.

Teknik ini biasanya digunakan untuk mengajarkan kata-kata

atau kalimat dengan pasangannya. Misalnya kata dengan artinya,

atau soal dengan jawabannya, dan sebagainya. Teknik ini bisa

8 Hisyam Zaini, et.al., Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008), h. 67

Page 29: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

16

dikatakan sebuah permainan yang menyenangkan karena siswa

ditantang untuk menemukan pasangannnya dengan cocok

(pertanyaan dan jawaban) dengan melibatkan fisik.

Penerapan metode ini dimulai dengan beberapa cara,

langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:9

a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa

konsep/topik yang cocok untuk sesi Review.

b) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau

soal dari kartu yang dipegang.

c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya (Kartu soal/kartu jawaban)

d) Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu

diberi poin.

e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

f) Kesimpulan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran ini

adalah media berupa kartu-kartu. Telah dijelaskan di atas bahwa

kartu yang disediakan oleh guru adalah kartu yang berisi jawaban

dan kartu yang lain berisi tentang pertanyaan.

Langkah berikutnya adalah guru membagikan komunitas

kelas menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama merupakan

kelompok pemegang kartu yang berisi pertanyaan, kelompok kedua

merupakan pemegang kartu yang berisi jawaban dan kelompok

ketiga merupakan kelompok penilai. Kemudian guru mengatur

tempat duduk siswa berbentuk huruf U, kelompok pertama dan

kedua berjajar saling berhadapan.

9 Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014), h. 223-224

Page 30: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

17

Jika setiap kelompok sudah siap maka guru membunyikan

peluit pertanda bahwa pembelajaran ini telah dimulai, setiap siswa

harus berusaha menemukan pasangannya. Berikan kesempatan

kepada mereka untuk berdiskusi. Hasil diskusi ditandai oleh

pasangan antara kelompok pertama dengan kelompok kedua. Jika

sudah berpasang-pasangan antara kelompok satu dan kelompok dua,

maka mereka wajib menunjukan pertanyaan dan jawaban terhadap

kelompok tiga sebagai kelompok penilai, kemudian kelompok ini

membacakan apakah pasangan ini cocok atau tidak setelah

melakukan diskusi.

Perlu diketahui bahwa tidak semua peserta didik baik yang

berperan sebagai pemegang kartu pertanyaan, pemegang kartu

jawaban dan kelompok penilai mengetahui dan memahami secara

pasti apakah betul kartu pertanyaan-jawaban yang mereka pasangkan

cocok atau tidak cocok. Berdasarkan kondisi inilah guru

memfasilitasi diskusi unuk memberikan kesempatan kepada seluruh

peserta didik menginformasikan hal-hal yang telah mereka lakukan

yaitu memasangkan pertanyaan-jawaban dan melaksanakan

penilaian.10

Teknik ini mengandalkan daya ingat atau daya tangkap siswa

dan pemahaman siswa terhadap apa yang telah mereka pelajari

sebelumnya dengan mencari jawaban dan pertanyaan yang telah

tersedia dalam bentuk kartu, dimana jawaban dan pertayaan tersebut

disediakan pada kartu yang berbeda. Setiap siswa masing-masing

mendapatkan sebuah satu kartu dan selanjutnya dituntut untuk

mencari pasangan yang sesuai dengan kartunya tersebut.

Jika seorang siswa mendapatkan sebuah kartu yang berisi

jawaban, maka siswa tersebut harus mencari kartu yang berisi

pertanyaan yang dipegang oleh temannya yang sesuai dengan

10

Agus Suprijono, Coopertive Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya: PT

Pustaka Pelajar, 2009), hal. 94-96

Page 31: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

18

pertanyaan pada kartunya dan sebaliknya, seorang siswa

mendapatkan sebuah kartu yang berisi pertanyaan, maka siswa

tersebut harus mencari kartu yang berisi jawaban yang dipegang oleh

temannya yang sesuai dengan jawaban pada kartunya. Dan siswa

yang menemukan pasangan sebelum waktunya maka akan diberikan

point, begitu seterusnya. Dengan ini siswa akan lebih bersemangat

dan termotivasi dalam menjalankan aktifitas belajarnya. Untuk itu

metode pembelajaran ini diharapkan dapat mendorong motivasi

siswa sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar yang optimal

bagi siswa.

2. Metode Pembelajaran Ceramah

Pembelajaran ceramah adalah pembelajaran yang paling tua dan

sering digunakan guru karena dianggap lebih praktis dibanding

pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student center). Hal ini

disebabakan metode ceramah ini lebih mudah, tanpa menggunkan media

guru dapat menyampaikan materi ajar.

Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan

guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap

siswa.11

Menurut Abdul Majid di dalam buku Perencanaan Pembelajaran

mengemukakan, “Metode Ceramah merupakan cara menyampaikan materi

ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan.12

Dari beberapa pengertian diatas maka dapa disimpulkan bahwa

metode ceramah adalah metode yang berpusat kepada guru, guru yang

lebih aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa hanya mendengarkan

penjelasan, mencatat hal-hal yang pokok yang disampaikan oleh guru.

Yang perlu dipahami disini adalah walaupun metode ini sangat mudah

11

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1997), h. 110 12

Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

cet ke-7, hal. 137

Page 32: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

19

dalam pemberian materi ajar namun metode ini kurang efekif terhadap

keberhasilan siswa baik secara intelektual maupun sikapnya.

Metode ceramah memiliki karakteristik pengalaman belajar

(learning experience) yang dapat diperoleh siswa, seperti dibawah ini:13

Tabel 2.2

Karakteristik dan pengalaman belajar metode ceramah

Karakeristik Metode Pengalaman Belajar

1. Lebih bersifat pemberian

informasi berupa fakta dan

ingatan

2. Sistem pembelajaran klasikal

3. Jumlah siswa relaif banyak

4. Lebih banyak satu arah

5. Lebih diutamakan gaya guru

dalam berbicara, intonasi,

improvisasi, semangat dan

sisematika pesan.

1. Berlatih mendengarkan,

menyimak

2. Mengkaji apa yang

diceramahkan

3. Pemahaman konsep

4. Pemahaman prinsip

5. Pemahaman fakta

6. Proses mencatat bahan pelajaran

Kebaikan metode ceramah antara lain:14

a. Guru dapat menguasai seluruh arah kelas

b. Organisasi kelas sederhana.

Sementara itu terdapat juga kelemahan metode ceramah ini,

diantaranya:15

a. Terlalu sering menggunakan metode ini dapat membuat kebiasaan yang

kurang baik, yaitu siswa selalu ingin diceramahi. Dengan demikian

siswa dibina sebagai penerima informasi saja, tidak dibiasakan mencari

13

Masitoh dan Laksmi dewi, Strategi pembelajaran, (Direktra jenderal Pendidikan Islam

Depertemen Agama RI, 2009) cet-1. Hal. 117 14

Tukiran Taniredja dan Sri Harmianto, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif

(Bandung: Alfabeta, 2013). Hal. 48 15

Sudirman, dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 1991), h.114

Page 33: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

20

dan mengolah informasi, yang justru sering keterampilan dan kebiasaan

ini lebih penting dari informasi itu sendiri.

b. Informasi yang diceramahkan mudah usang, atau ketinggalan

sehubungan dengan abad peledakan informasi sekarang ini

c. Apa yang diceramahkan guru adalah apa yang diingatnya pada waktu

itu, sedangkan yang tidak di ingat guru, tidak mungkin dijelaskannya.

d. Siswa yang menerimanya tidak selalu baik apabila dihubungkan dengan

pendengaran, siapa tahu ada yang pendengarannya sudah kurang aau

guru yang menjelasnya kurang jelas.

e. Tidak semua siswa memiliki daya tangkap yang tajam, sering terjadi

dari apa yang dijelaskan guru, hanya tertangkap hanya siswa sebagaian

saja atau terjadi salah tangkap.

f. Tidak gampang mengetahui apakah setiap siswa telah mengetahui atau

dapat mengikuti penjelasan atau ceramah yang dilakukan guru.

g. Metode ini kurang merangsang pengembangan kreativias dan

keterampilan mengemukakan pendapat bagi siswa.

h. Metode ini dapat menimbulkan verbalisme.

Setiap pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan tetapi

jika kita amati, maka metode ini lebih banyak memiliki kelemahan dari

pada kelebihan. Kelemahan metode ceramah yang paling dominan terletak

kepada guru, sebab apa yang diberikan oleh guru adalah yang dikuasainya

dan siswa hanya menerima tidak dapat mengembangkan potensi dalam

dirinya karena pembelajaran ceramah tidak memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berkembang.

3. Perbandingan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode

Ceramah

Dari pembahasan pembelajaran kooperatif dan metode ceramah

maka kita dapat membandingkan perbedaan antara keduanya, yaitu dapat

dilihat dari tabel di bawah ini:

Page 34: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

21

Tabel 2.3

Perbandingan Antara Pembelajaran Kooperatif Dengan Pembelajaran

Ceramah (Konvensional)

No Aspek

Pembeda

Pembelajaran

Kooperatif Ceramah

1 Pelaksanaan

pembelajaran

Dilakukan

dengan

menggunakan

metode

kelompok

Pembelajaran

dimulai dari

penjelasan guru,

memcari

informasi secara

mandiri,

terkontrol, dan

berdiskusi

Siswa lebih aktif

Dilaksanakan

sepenuhnya

dengan cara

klasikal

Dilakukan

melalui

mendengarkan

penjelasan guru,

mencatat hal-hal

terpenting

Siswa lebih pasif

2 Peranan guru Guru hanya sebagai :

Fasilitator

Motivator

Evaluator

Guru sebagai pengelola

kelas, pemberi materi

secara keseluruhan untuk

memenuhi kebutuhan

peserta didik di kelas.

3 Sifat

pembelajaran

Secara kelompok Secara individual

4 Media yang

digunakan

Menggunakan berbagai

macam media

pembelajaran

Hanya menggunakan

media seadanya, atau

tidak sama sekali

Page 35: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

22

5 Akhir

pembelajaran

Menggunakan berbagai

macam jenis tagihan

secara berkelanjutan

Lebih mengandalkan tes

yang dilakukan oleh

guru

6 Tujuan akhir

pembelajaran

Tujuan akhir

pembelajaran kooperatif

adalah membentuk

pribadi bukan hanya

menguasi materi namun

mampu berinteraksi

sosial dan mempunyai

kreatifias yang tinggi

Tujuan akhir

pembelajaran ceramah

adalah penguasaan

materi pembelajaran

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pembelajaran kooperatif

lebih bermakna dibanding dengan pembelajaran ceramah, terlihat dari

pelaksanaan pembelajaran, peranan guru, sifat pembelajaran, media yang

digunakan, akhir pembelajaran terutama tujuan akhir pembelajaran yaitu

bukan hanya penguasaan materi seperti tujuan pembelajaran ceramah

namun pembelajaran kooperaif lebih menekankan pembentukan karakter

dan interaksi sosial.

4. Definisi Belajar dan Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar menurut Howard L. Kingsley yang dikutip oleh Abu

Ahmadi mengatakan belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam

arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.16

Dalam psikologi pendidikan, belajar diartikan sebagai suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

16

Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rinieka Cipta, 2013), h. 127

Page 36: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

23

perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya.17

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam

bentuk informasi materi pelajaran, ada pula yang beranggapan bahwa

belajar hanyalah proses latihan membaca dan menulis, padahal belajar

merupakankan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar, manusia melakukan perubahan lebih baik sehingga bukan

hanya intelektualnya yang berkembang namun juga sikap serta tingkah

laku pun akan berkembang. Belajar merupakan suatu proses, sedangkan

hasilnya adalah suatu prestasi, oleh karena itu belajar berlangsung

secara aktif dan interaktif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar

adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, hingga

menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. 18

Berdasarkan beberapa pengertian diatas bahwa belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada

seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik

pengetahuan, keterampilan, sikap, tingkah laku yang dihasilkan dari

proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, jika hakikat belajar adalah

tingkah laku maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukan ke

dalam ciri-ciri belajar, yaitu: 19

17

Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bani

Quraisi, 2004), h. 48 18

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan

Kurikulum ingkat Satuan Pendidikn, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 229 19

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h.128-130

Page 37: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

24

1) Perubahan Yang Terjadi Secara Sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah

terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia

menyadari pengetahuannya bertambah.

2) Perubahan Belajar Bersifat Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan

yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan

berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan Dalam Belajar Bersifat Positif Dan Aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu

bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Dengan demikian makan besar usaha belajar itu

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

4) Perubahan Dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi

hanya untuk beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi karena

proses belajar bersifat menetap atau permanent. Ini berarti bahwa

tingkah laku bahwa tingkah laku yang yang terjadi setelah belajar

akan bersifat menetap.

5) Perubahan Dalam Belajar Bertujuan Dan Terarah

Ini berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya

tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu

proses belajar melipui perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika

seorang belajar meliputi perubahan sesuatu, sebagai hasilnya ia akan

mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap

kebiasaan, keterampilaan, pengetahuan, dan sebagainya.

Page 38: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

25

Dari pengertian diatas dapat diuraikan bahwa belajar merupakan

proses perubahan-perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan

seperti membaca, mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya.

Belajar dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mengikuti

proses latihan (membaca, menulis, berhitung dll) atau pun dapat

mengamati suatu proses.

Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari

yang telah dilakukan dari pembelajaran atau dikerjakan oleh peserta

didik yang menunjukan suatu peningkatan baik dalam akademik,

keterampilan sosial, sikap, dll diterapkan dengan adanya perubahan

tingkah laku.

b. Hakikat Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,

yakni “Prestasi” dan “belajar”, kedua kata ini yang mempunyai makna

yang berbeda. Untuk itu penulis akan menjabarkan makna dari kedua

kata tersebut.

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan

prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya.20

Prestasi merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai

yang memerlukan suatu kecakapan/keahlian dalam tugas-tugas

akademis maupun non akademis.21

Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya dapat dilihat dari

prestasi yang dicapai dalam kurun waktu tertentu, yang dalam hal ini

dapat dilihat baik dari segi nilai, maupun sikap yang mengalami

kemajuan. Dengan demikian besar kecilnya hasil yang diperoleh

menunjukan prestasi yang telah dicapai.

20

Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2002), h. 263 21

Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah kajian Pendekatan Sruktural,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.476

Page 39: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

26

Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapa dirumuskan

sebagai berikut:22

1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di

sekolah.

2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau

angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas

siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Dari uraian-uraian diatas, dapatlah dipahami bahwa yang dimaksud

dengan prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan

siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut

pengetahuan atau kecakapan/ keterampilan dinyatakan sesuai hasil nilai.

Presasi belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru. Maka, prestasi belajar siswa dapat dilihat pada nilai

atau angka yang ia capai dalam proses pembelajaran. Nilai tersebut

terutama dilihat dari kognitif namun tidak menutup kepada hasil lebih

membaiknya sikap secara menyeluruh, karena dalam pembelajaran tidak

hanya membentuk inlektual saja tetapi juga membentuk sikap. Denagn

demikian prestasi belajar dapat juga disebut hasil belajar.

Sudjana mengemukakan, “hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajar.”23

Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa seelah menerima

pengalaman belajar seseorang harus memiliki kemampuan yang pada

akhirnya merubah tingkah laku tidak akan sama dengan ketika belum

melakukan pembelajaran.

22

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Gramedia,

2004), h. 75 23

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT> Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 22

Page 40: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

27

Selanjutnya Kingsley sebagai mana dikutip oleh Sudjana Membagi

tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)

pengetahuan dan pengertian (c) sikap dan cita-cita.24

Penegelompokan

pada hasil belajar oleh Kingsley tersebut menjelaskan bahwahasil belajar

tidak hanya menghasilkan perubahan pada aspek pengetahuan saja, tetapi

juga mencakup perubahan pada aspek keterampilan dan sikap. Perubahan

pada tiga aspek tersebut sebagai perwujudan hasil belajar yang satu dan

kesatuan.

Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat

diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan

kognitif ingkat inggi.25

Penjelasan tersebut mengandung arti bahwa

penguasaan ranah kogniif berkaitan erat dengan penguasaan ranah afektif (

sikap). Sebagai contoh seseorang siswa yang akan mempelajari IPS akan

memahami hal-hal yang berkaitan dengan definisi, konsep, contoh-contoh

serta penerapannya. Setelah menguasai materi pembelajaran tersebut

kemungkinan siswa akan mengwujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

dan membentuk suatu sikap.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat dinyatakan bahwa

prestasi belajar adalah perubahan penugasan pengeahuan atau kerampilan

yang positif pada siswa setelah menerima pengalaman belajar, maka akan

terlihat pada proses dan hasil akhir seperti nilai dan perubahan sikap.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan

menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar.

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang

belajar. Faktor-faktor intern meliputi sebagai berikut:26

24

Ibid 25

Ibid. h. 29

26 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 56-59

Page 41: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

28

1) Faktor Jasmaniah

Meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan adalah

keadaan sehat atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh

terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatannya terganggu. Cacat tubuh adalah sesuatu yang

menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau

badan. Cacat tubuh dapat berupa buta, tuli, lumpuh dan lain-lain. Cacat

tubuh sedikit banyaknya mempengaruhi belajar seseorang, orang yang

memiliki cacat tubuh biasanya menempuh pendidikan khusus di suatu

lembaga yang khusus menangani cacat tubuh.

2) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu: intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kelelahan.

a) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi

yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan

konsep-konsep yang abstrak secara efektif. Intelegensi besar

pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.

b) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar. Semakin besar minat seseorang dalam

belajar maka semakin besar hasil belajar siswa dan sebaliknya.

c) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan akan

terealisasikan sesudah belajar atau berlatih. Bakat pun merupakan

salah satu unsur yang berpengaruh terhadap belajar siswa

Page 42: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

29

d) Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia

atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi

dapat berasal dari dalam diri siswa (motivasi intrinsik) dan dapat

pula berasal dari pengaruh luar (motivasi ekstrensik).27

e) Perhatian

Perhatian menurut Gazali dalam buku Slameto adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju

kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai

perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya agar tidak terjadi

kejenuhan.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

sesorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan menurut Jamies Drever dalam Slameto adalah

kesediaan untuk memberi respons. Jika siswa belajar dalam keadaan

siap, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

Adapun faktor-faktor ekstern dikelompokkan menjadi 3 faktor,

yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.28

1) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

27 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT Raja

Grafindo, 2011), h. 153 28

Slameto, op cit., h. 60-69

Page 43: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

30

siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah dan sebagainya.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa

dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berasal dari kegiatan siswa

dalam massyarakat, media masa, teman bergaul dan bentuk kehidupan

masyarakat.29

Faktor-faktor intern dan ekstern yang telah dijelaskan diatas tidak

dapat diabaikan satu dengan lainnya. Faktor-faktor tersebut satu dengan

lainnya saling mempengaruhi. Maka dari itu seorang guru dapat

memperhatikan siswa dengan pertimbangan faktor-faktor belajar diatas

ketika menganalisis kesulitan belajar siswa. Sehingga ketika siswa

mengalami kesulitan belajar guru dapat bekerja sama dengan pihak-pihak

yang mempengaruhi belajar siswa. Guru pun dapat memahami dan

memaklumi siswa ketika mereka mengalami kesulitan belajar. Guru dapat

memberikan nasihat kepada siswa ketika mereka mengalami kesulitan

belajar berdasarkan pertimbangan analisis dengan bertanya kepada siswa

tersebut.

Prestasi belajar disekolah perlu dinilai oleh seorang guru. Penilaian

hasil belajar siswa merupakan indikator keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Penilaian tersebut pada hakikatnya bertujuan untuk mengetahui

perubahan tingkah laku siswa dan mengetahui tingkat keberhasilan

pengajaran yang dilakukan guru.

Secara garis besar tujuan penilaian hasil prestasi belajar adalah:30

1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam kurun waktu proses belajar tertentu

2) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang dalam

kelompoknya

29

Slameto, op cit., h. 69- 70 30

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, op. cit., h. 176-177

Page 44: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

31

3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar

4) Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas

kognitifnya

5) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar

yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Maksud dari pernyataan-pernyataan diatas adalah penilaian

bertujuan untuk kemajuan siswa, apakah siswa tersebut dapat memahami

pelajaran yang telah dilaksanakan. Hal tersebut dapat tergambar dari hasil

tes yang dilakukan oleh guru. Selain itu penilaian hasil belajar juga

memberikan gambaran posisi siswa yang mendapat nilai terbagus hingga

terburuk. Guru dapat mengetahui mana siswa yang pandai dan yang

kurang. Selain itu penilaian hasil belajar juga dapat memberikan gambaran

usaha yang dilakukan oleh siswa dalam belajar apakah ada kemajuan atau

tidak dengan cara membandingkan hasil belajar peda tes sebelumnya

dengan tes yang baru dilaksanakan. Penilaian juga bertujuan untuk

mengetahui apakah siswa memberdayakan tingkat kognitifnya dengan

sebaik-baiknya atau tidak, mengetahui siswa tersebit memperhatikan

penjelasan guru selama mengajar atau tidak. Penilaian juga bertujuan

untuk meninlai apak metode yang digunakan oleh guru telah sesuai atau

belum. Jika tingkat keberhasilan dalam belajar rendah, maka guru dapat

mengevaluasi metode mengajar yang mereka gunakan selama ini dan

memperbaikinya jika terdapat kekurangan.

5. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an

sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai

digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1957.

Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama

mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah. Sapriya mengatakan bahwa “Mata pelajaran IPS merupakan

Page 45: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

32

sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah,

Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya”.31

IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta

menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari

berbagai aspek kehidupan secara terpadu, sedangkan pengertian ilmu

sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia

dalam konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Abu Ahmadi Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah

bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata

pelajaran sosial.32

Azis Wahab mengatakan bahwa “IPS adalah sejumlah konsep

mata pelajaran sosial dan ilmu lainnya yang dipadukan berdasarkan

prinsip-prinsip pendidikan yang bertujuan membahas masalah sosial

atau bermasyarakat dan kemasyarakatan untuk mencapai tujuan-tujuan

khusus pendidikan melalui program pengajaran IPS pada tingkat

persekolahan.”33

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan sosial

merupakan mata pelajaran bagi siswa sekolah dasar dan menengah,

mengenai kehidupan manusia dalam masyarakat. Dapat penulis pahami

bahwa ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari

aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Yang termasuk di dalamnya

memiliki keterpaduan satu sama lain dan mendukung sehingga

diharapkan memberikan pengetahuan yang komperhensif.

31

Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 7 32

Abu Ahmadi, Ilmu Dasar Sosial (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2003) cet ke-4. Hal. 3 33

Ilmu Pengetahuan Sosial, Materi Pelatihan Terintegrasi, (Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan

Pertama, 2005), h. 3

Page 46: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

33

b. Ruang Lingkup IPS

Menurut Sapriya “IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri

sendiri, tetapi berdiri dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah,

geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara”.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS terpadu meliputi beberpa

aspek-aspek sebagai berikut:34

1) Manusia, tempat dan lingkungan

2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan

3) Sistem sosial dan budaya

4) Prilaku ekonomi dan kesejahteraan

Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, IPS berkenaan

langsung dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi

kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaan-kebudayaan

jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi,

mengatur kesejahteraan, pemerinahan dan sebagainya. Sehingga dapat

dikatakan yang termasuk ruang lingkup IPS adalah manusia pada

konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

c. Karakerisik Pembelajaran IPS

A.Kosasih Djahiri mengemukakan ciri dan sifat utama dari

pembelajaran IPS, yaitu sebagai berikut:35

1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya

(menelaah fakta dari segi ilmu)

2) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang

disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari

berbagai ilmu sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu

secara terintegrasi terpadu) digunakan untuk menelaah satu

34

Sapriya, Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, (Bandung: P. Remaja Rosdakarya,

2009), cet. 1, h. 11 35

Sapriya, Dadang Sundawa dan Lim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil

Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), h. 7

Page 47: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

34

masalah/tema/topik. Pendekaan seperti ini disebut juga pendekatan

Integrated, juga menggunakan pendekatan boardfield, dan multiple

resources (banyak sumber).

3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inkuiri agar

siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analiis.

4) Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/

menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan

lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman,

permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada

kehidupan di masa depan baik dari lingkungan fisik/alam maupun

budayanya.

5) IPS diharapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil

(mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah

terjadinya proses inernalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa

agar siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran unuk menelaah

permasalahan kehidupan nyata pada masyarakatnya.

6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar

manusia yang bersifat manusiawi.

7) Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga

nilai dan keterampilannya.

8) Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui

program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat

siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan

kehidupan.

9) Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa

melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan

pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.

Karakeristik merupakan ciri khas yang membedakan IPS dengan

ilmu-ilmu lainnya. Karakteristik IPS bersifat dinamis, artinya selalu

berubah sesuai tingkat perkembangan masyarakat. Perubahan dapat

aspek materi, pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat

Page 48: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

35

perkembangan masyarakat.

d. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sifat mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi

setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya

sendiri maupun yang menimpah masyarakat.36

Menurut Awan Mutakin37

, tujuan tersebut dapat dicapai

manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan

secara baik. Dari rumusan tujuan ersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah- masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar Survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

Apapun tujuan dalam pembelajaran IPS, tidak hanya untuk ilmu

pengetahuan saja melainkan memberikan pemahaman bahwa IPS pun

36

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta, Presasi

Pustaka, 2007), h. 128 37

Ibid. h. 128

Page 49: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

36

juga berperan dalam pembentukan karakter, hingga dapat tercapainya

tujuan nasional.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan

sebelumnya telah banyak diteliti oleh para peneliti lainnya diantaranya adalah

No Nama

Peneliti

Judul Skripsi Yang membedakan dengan hasil

Penelitian Penulis

1 Fikah

Awaliyah,

S.Pd

Pengaruh model

pembelajaran

kooperatif ipe make

a macth terhadap

prestasi belajar

sosiologi dalam

pokok bahasan

pengendalian diri

Dilaksanakan pada

Pada mata pelajaran sosiologi

di kelas X-1 dan X-2 SMA

Amnida Al Islamy

Cengkareng

Hasil penelitian ini

berpengaruh dengan hasil To

(Thitung) sebesar 4,701 lebih

besar dari ttabel, baik pada taraf

signifikan 5% (2,02) ataupun

1% (2,71).

2 Hickmah,

S.Pd

Peningkatan Hasil

Belajar IPS Melalui

Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe

Make a Match Pada

Siswa Kelas V Di MI

Soebono Mantofani

Dilaksanakan mulai tanggal 17

November – 28 November

2014.

Penelitian terdiri dari dua

siklus

Siswa yang mencapai KKM

yaitu minimal nilai adalah

73,3.

Pada siklus I siswa yang

mencapai KKM sebanyak 17

Page 50: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

37

siswa (57,69%) dengan rata-

rata nilai sebesar 68,97. Pada

siklus II hasil belajar IPS

siswa madrasah ibtidaiyah

meningkat. Siswa yang

mencapai KKM menjadi 22

siswa (84,62%) dengan rata-

rata nilai sebesar 79,75

3 Afifah,

S.Pd

Penerapan

meodepembelajaran

make a macth card

dalam meningkatkan

hasil belajar siswa

pada maa pelajaran

fiqih di MTS.

Nasyatulkhair Depok

Dilaksanakan pada semester

genap 2015/2016 di Depok

Penelitian merupakan

penelitian tindakan kelas yang

terdiri dari 2 siklus

Penelitian ini dilakukan pada

pembelajaran fiqih tentang

salat jamak, qasar, dan jamak

qasar

Pada setiap siklus mengalami

peningkatan.

4 Dina

Murdliah,

S.Pd

Penerapan model

pembelajaran

kooperatif meode

makea mach untuk

meningkatkan

perhaian siswa pada

pembelajaran

maematika di SMP

YMJ Ciputat

Dilaksanakan pada april 2010

Metode penelitian ini adalah

Classroom Action Research.

Penelitian merupakan

penelitian tindakan kelas yang

terdiri dari 2 siklus

Pada siklus I hasil belajar

siswa mencapai 64,3 ini

menunjukan siklus I belum

mencapai indikator.

Page 51: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

38

Pada siklus II hasil belajar

siswa mencapai 72,4 ini

menunjukan siklus II sudah

mencapai indikator.

C. Kerangka Pikir

Masalah pembelajaran IPS yang banyak terjadi disekolah adalah

permasalahan metode atau cara mengajar yang digunakan oleh guru. Metode yang

digunakan guru dalam pembelajaran yaitu metode ceramah atau metode

konvensional. Metode tersebut hanya menjadi guru sebagai subjek dan siswa

menjadi objek pembelajaran maka proses pembelajaran berpusat pada guru.

Dengan metode pengajaran yang kurang sesuai tersebut menyebabkan banyak

siswa yang menganggap belajar adalah aktivitas yang tidak menyenangkan dan

menimbulkan kejenuhan. Ditambahkan lagi oleh banyaknya konsep-konsep yang

tidak konkret, Akibatnya tingkat pemahaman siswa rendah, siswa kurang mampu

mengintegrasikan keterkaitan antar konsep yang satu dengan yang lainnya,

lemahnya ingatan siswa, rendahnya respon siswa terhadap penyampaian guru dan

lain sebagainya.

Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan cara berpikir kritis siswa

dalam memecahkan suatu masalah dengan bersama-sama. Melalui pembelajaran

kooperatif ini akan terjadi interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya,

dimana nanti akan terjalin persahabatan dan perdamaian karena pembelajaran

kooperatif memandang siswa sebagai makhluk social (homo homini socius) bukan

manusia adalah serigala bagi sesamanya (homo homini lupus). Maka akan

terciptanya proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center), dan

guru tidak lagi menjadi sumber belajar siswa melainkan sebagai mediator dan

fasilitator. Pembelajaran kooperatif membuat siswa menjadi aktif, agar

pembelajaran tidak membosankan maka dibutuhkan suatu metode yang menarik.

Terdapat beberapa metode atau teknik pembelajaran yang menarik dan dapat

Page 52: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

39

mengaktifkan siswa dalam pembelajaran kooperatif salah satunya adalah teknik

make a macth.

Teknik make a macth akan membuat siswa antusias dalam pembelajaran

karena teknik ini dirancangan seperti permainan sehingga tanpa disadari siswa

belajar sambil bermain. Konsep tersebut akan tertanam dengan baik di dalam

memori siswa sehingga siswa mampu mengingat pengetahuan tersebut pada masa

berikutnya. Model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a macth dirasa

solusi tepat untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa sehingga

meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Karena kooperatif dan make a macth

merupakan model dan teknik dengan tahapan-tahapan yang menarik untuk diikuti

siswa dan diharapkan siswa akan merasa lebih tertarik untuk mempelajari IPS

dengan sebaik-baiknya.

Model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a macth ini telah

diteliti oleh beberapa ahli dengan melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar

siswa. Banyaknya hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil secara

signifikan memberikan pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar. Maka penulis

menduga dalam penelitian yang akan penulis lakukan penelitian, model

pembelajaran kooperatif make a macth pengaruh yang positif terhadap prestasi

belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif dengan teknik make a

macth ini diduga dapat yang lebih bermakna dan siswa gemar dalam belajar IPS.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan

adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh prestasi belajar antara pembelajaran kooperatif

teknik make a macth dengan metode konvensional pada pembelajaran

IPS.

Hi :Terdapat pengaruh prestasi belajar antara pembelajaran kooperatif teknik

make a macth dengan metode konvensional pada pembelajaran IPS.

Page 53: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

40

BAB III

METODOLOOGI PENELTIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Joglo 08 Pagi, pada

klas IV yang terletak di Jl. Joglo Raya Rt.006/06 komp.Pemadam Telp. 021-

65867571 fax. 021-5867571 Kecamatan Kembangan. Waktu pelaksanaaan adalah

pada bulan April sampai bulan Mei semester genap tahun ajaran 2014/ 2015.

B. Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (Quasi - experimental). Penelitian kuasi eksperimen

menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi

perlakuan (treatment).1 Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group

Randomized Subjects Pretest Posttest. Desain ini melibatkan dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok sudah ada

sebelumnya dalam bentuk kelas murni. Sebelum diberikan sebuah treatment pada

kedua kelompok, maka terlebih dahulu diberikan test awal (Pretest). Selanjutnya

kelompok eksperiment diberikan perlakukan dengan metode kooperatif teknik

make a macth, sedangkan kelompok kontrol diberikan dengan metode

konvensional (ceramah). Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan, maka

diberikan tes akhir (posttest). Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat

pada tabel berikut:2

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung:Alfabeta, 2008), cet e-3, h.112

Page 54: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

41

Tabel 3.1

Skema Desain Pretest - Postest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen Y1 X1 Y2

Kontrol Y3 X2 Y4

Keterangan:

Y1 = Prestest kelompok eksperimen

Y2 = Postest kelompok eksperimen

Y3 = Prestest kelompok kontrol

Y4 = Postest kelompok kontrol

X1 = Perlakuan pada kelompok eksperimen, yaitu menerapkan metode

pembelajaran make a macth

X2 = Perlakuan pada kelompok kontrol, yaitu dengan menerapkan metode

ceramah

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan pengamaan yang menjadi perhatian

kita.3 Terdapat dua macam populasi yaitu populasi target dan populasi

terjangkau. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

SDSN Joglo 08 Pagi sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa

kelas IV SDSN Joglo 08 Pagi.

2. Sampel

Penelitian terhadap seluruh populasi siswa yang terdapat di siswa

SDSN Joglo 08 Pagi merupakan hal yang sangat sulit dan menyita banyak

3 Ronald E. Walpole, Penganar Statistika (Jakarta: T Gramedia Pustaka Utama, 1993),

h. 7

Page 55: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

42

waktu. Oleh sebab itu, diperlukan sampel dalam sebuah penelitian. Sampel

adalah dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut .4

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas IV.A

sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model

cooperative learning tipe make a match. Kelompok kontrolnya adalah

Kelas IV.B yang mendapatkan pembelajaran dengan model Konvensional

(ceramah).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian ini

adalah random sampling,5yaitu pengambilan sampel secara acak dan

terumpun. Dalam peneliian ini peneliti mengambil 2 kelas yang ada

kemudian 2 kelas itu diacak sehingga diperoleh kelas IV A sebagai

kelompok eksperimen dan IV B sebagai kelas kontrol.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari tiga

tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahapan persiapan sebelum penelitian

Langkah yang digunakan sebelum melaksanakan penelitian adalah

pengurusan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, langkah selanjutnya meliputi:

a. Menerapkan materi dan alokasi waktu.

b. Menyusun RPP sesuai dengan pokok materi yang telah ditentukan.

c. Menyusun instrument penelitian.

d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan diteliti.

e. Menentukan sampel penelitian.

f. Tahap Pelaksanakan Penelitian

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2010), cet.11, h. 118. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta: PT

Rhineka Cipta, 2010), h. 174

Page 56: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

43

2. Tahap pelaksanaan peneliian

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap yang kedua setelah

tahap persiapan, tahapan pelaksanaan meliputi:

a. Menguji coba instrumen penelitian.

b. Mengolah dan menganalisis data uji coba instrument.

c. Memberi pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok control.

d. Menyampaikan pembelajaran dengan metode kooperatif teknik make a

macth pada kelompok eksperimen.

e. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok control.

3. Tahap Penyelesaian Penelitian

Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap terakhir, tahap ini

meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

b. Menguji hipotesis penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara

yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris untuk mencapai tujuan

penelitian. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan data dapat kita

lihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Data

Instrument

Kelompok

eksperimen

Hasil belajar siswa

sebelum diterapkan

pembelajaran teknik

make a macth

Melaksanakan tes

awal (pretest)

Butir soal

pilihan ganda

Hasil belajar siswa Melaksanakan tes Butir soal

Page 57: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

44

setelah diterapkan

pembelajaran teknik

Make a macth

akhir (posttest)

pilihan ganda

Kelompok

kontrol

Hasil belajar siswa

sebelum diterapkan

pembelajaran teknik

konvensional (ceramah)

Melaksanakan tes

awal (pretest)

Butir soal

pilihan ganda

Melaksanakan tes

akhir (posttest)

Butir soal

pilihan ganda

Perbandingan hasil belajar pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol

Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum

peneliti memberikan perlakuan. Sedangkan Posttest digunakan untuk mengukur

hasil belajar setelah siswa diberikan perlakuan. Posttest juga dimaksudkan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar yang terjadi pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang dilakukan setelah pemberian perlakuan kepada kelompok

eksperimen.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang yang digunakan untuk memperoleh data

penelitian. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 40 soal dengan empat alternatif

jawaban. Skor yang digunakan adalah satu (1) untuk tiap butir soal yang dijawab

dengan benar dan nol (0) untuk tiap butir soal yang hasil jawabannya salah.

Instrumen pendukung pada penelitian ini adalah lembar observasi. Observasi

dilakukan untuk melihat kuantitas interaksi yang terjadi antara guru dan siswa

ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi kita bisa mengukur

seberapa jauh perbedaan keaktifan siswa yang diberi pembelajaran dengan

menggunakan cooperative learning tipe make a mach dengan siswa yang diberi

pembelajaran ceramah.

Page 58: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

45

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Insrument Materi Teknologi Produksi, Komunikasi Dan

Transportasi

Materi pokok Indikator Nomor soal

Perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi dan

transportasi

Menjelaskan pengertian teknologi 1, 3, 5, 8, 13, 15,

16

Menyebutkan macam-macam

barang dari teknologi produksi,

transportasi dan komunikasi

2, 11, 12,14, 19,

21, 22, 23, 25, 26,

28, 29, 30, 32, 33,

35, 36, 37, 38, 40

Menjelaskan perkembangan

teknologi produksi, transportasi dan

komunikasi dari masa ke masa.

4, 6, 7, 10, 17, 18,

20, 24, 27

Kelebihan dan kekurangan

teknologi

9, 31, 34, 39

∑ Butir Soal 40

Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dikelas eksperiman yang diberi

perlakuan dengan menggunakan metode make a macth dan kelompok kontrol

tanpa diberi perlakuan.

1. Intrument Pengumpulan Data

a. Tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan

petunjuk yang ditunjukkan kepada testee untuk mendapatkan respon

sesuai dengan petunjuk itu.6 Sebelum digunakan tes tersebut terlebih

dahulu diuji cobakan untuk mengukur validias, rehabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun unuk menghitung kalibrasi

6 Pupuh fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Srategi Belajar dan Mengajar, Melalui

Penanaman KonsepUumum&Konsep Islam, (Bandung: PT. Refika Adiama, 2009), h. 77

Page 59: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

46

instrument dalam penelitian ini peneliti menggunakan ANATES versi

4.0.9. berikut langkah-langkah penggunaan anates:

1) Buka program anates

2) Pilih jalankan anates pilihan ganda

3) Pilih file baru

4) Masukan jumlah subyek

5) Masukan jumlah butir soal

6) Masukan jumlah pilihan jawaban

7) Masukkan kunci jawaban pada kolom yang disediakan

8) Masukan nama siswa pada kolom yang disediakan

9) Masukan jawaban siswa pada kolom yang disediakan

10) Kembali ke menu utama

11) Pilih olah otomatis

12) Simpan data

Berikut penjelasan dan hasil dari kalibrasi intrumen tersebut:

1) Uji Validitas

Validitas instrumen yaiu instrumen yang dapat digunakan

untuk mengukur yang hasrusnya diukur. Pengujian validitas buir

soal instrumen dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi

antara skor butir soal dengan skor total tes. Soal yang valid atau

sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, soal yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas

soal tersebut peneliti menggunakan program ANATES versi 4.0.9.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, dari 40

soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 26 soal yang valid dan

14 soal yang tidak valid. Soal yang tidak tersebut tidak digunakan

dalam penelitian, sedangkan soal yang valid sebanyak 26 tidak

semua digunakan dalam penelitian, yang digunakan hanya 20 soal.

Berikut disajikan pada tabel :

Page 60: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

47

Tabel 3.4

Hasil Uji validitas Instrumen soal

No Indikator Nomor Soal Yang

Valid

Nomor Soal Yang

Tidak Valid

1 Menjelaskan

pengertian teknologi

5*, 8*, 13*, 16* 1, 3, 15

2 Menyebutkan macam-

macam barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

11*, 12*, 19, 21*,

22, 25*, 26*, 28*,

29*, 30*, 33, 36*,

37*, 40

2, 14, 23, 35, 32, 38

3 Menjelaskan

perkembangan

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi dari masa

ke masa.

4*, 7, 10*, 17*,

20*,

6, 18, 24, 27

4 Kelebihan dan

kekurangan teknologi

31*, 34*, 9, 39

∑ soal 25 15

∑ soal = 40

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilias intrumen adalah ketepatan atau ketelitian

suatu alat evaluasi. Menurut suharsimi Arikunto, “suatu tes

dapatdikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”.7 Tes hasil belajar

yang baik harus memiliki reliabilias yang dipercaya, artinya setelah

tes hasil belajar itu dilaksanakan berulang kali terhadap subyek

7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h. 100

Page 61: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

48

yang sama, hasilnya selalu relatif sama. Uji ini dilakukan dengan

menggunakan program ANATES versi 4.0.9 dengan kriteria

katagori reliabilitas pada abel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Besar Kolerasi

Nilai Kolerasi Kriteria

0,8 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r < 0,70 Sedang

0,2 ≤ r < 0,40 Rendah

< 0,20 Kecil

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes,

nilai reliabilitas yang didapat dari 26 butir soal yang reliabel adalah

sebesar 0,79. Berdasarkan kriteria reliabilitas instrumen, tingkat

kereliabel instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tinggi.

3) Taraf Kesukaran

Suharsimi Arikunto berpendapat, soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak sukar.8 Hal tersebut perlu

diperhatikan karena soal yang sangat sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa sedangkan soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk berpikir lebih maju. Oleh karena iu, soal-

soal yang dibua untuk mengukur tes hasil belajar sebaliknya adalah

soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa.

Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 - 0,1. Semakin besar

indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan

sebaliknya semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan

semakin suli butir soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan

8 Ibid., h. 222

Page 62: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

49

menggunakan program ANATES. Tingkat kesukaran yang baik

adalah P = 0,5 atau 0,15. Dengan klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran

Nilai IK Interprestasi

IK = 0,00 Sangat sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0, 70 < IK ≤ 1,00 Mudah

IK = 100 Sangat mudah

Hasil dari 40 butir soal yang diujikan menunjukkan terdapat

1 soal yang termasuk kriteria sangat sukar, 3 soal yang termasuk

kriteria sukar, 25 soal yang termasuk sedang, 5 soal yang termasuk

kriteria mudah dan 6 soal termasuk kriteria sangat mudah (pada

lampiran)

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk

membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang menjawab salah

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk

mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan program

ANATES versi 4.0.9. klasifikasi interprestasi daya pembeda tiap

butir soal yang digunakan disajikan pada tabel 3.7 sebagai berikut:9

9 Ibid., h. 232

Page 63: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

50

Tabel 3.7

Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda

Nilai Dp Interprestasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Hasil dari 40 butir soal yang diujikan menunjukkan terdapat

6 soal berkategori baik sekali, 14 soal berkategori baik, 10 soal

yang berkategori cukup, dan 10 soal yang berkategori buruk.

Berdasarkan hasil uji coba intrumen penelitian yang terdiri dari

uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, maka

terdapat 14 soal yang dibuang sedangkan yang valid adalah 26 soal

dan yang digunakan didalam penelitian adalah 20 (lihat pada lampiran

pertama).

b. Non Tes

Non tes yang digunakan yaitu berupa lembar observasi.

Lembar observasi digunakan unuk melihat proses pembelajaran

selama berlangsungnya pembelajaran. Lembar observasi ini

didalamnya terdapat indikator yang terdapat dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengarahkan pada keaktifan siswa

selama pembelajaran berlangsung menggunakan metode kooperatif

teknik make macth. Uji validitas untuk lembar observasi

menggunakan validitas konstruksi (construct validity). Observasi

adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,

logis, objekif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam

Page 64: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

51

situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai

tujuan tertentu.10

H. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan

membandingkan hasil prestasi belajar IPS kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Data yang diperoleh melalui intrumen penelitian, kemudian

diolah dan dianalisis menggunakan uji t agar hasilnya dapa menjawab pertanyaan

penelitian dan menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat

analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas gun mengetahui apakah data

yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau

tidak.

Sebelum data tersebut dianalisis skor yang diperoleh dari jawaban siswa

dikonversikan menjadi nilai 100. Setiap butir jawaban yang benar dari siswa

diberi skor 1, karena jumlah soal 20 maka skor tertinggi adalah 20. Untuk

mengkonversi skor tersebut menjadi 100 maka menggunakan rumus 20

20X100

jadi data yang dianalisis adalah data hasil pengkonsversian tersebut. Dalam hasil

ini data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif dan data kuantitaif.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis.

Analisis data ini menggunakan SPSS 20 for windows version dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnova.

Syarat suatu data dapat

dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikasi atau nilai

probabilias > 0,05.

10

Zaienal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya), cet 13,

h. 153

Page 65: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

52

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan normal, langkah

selanjunya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji ini digunakan

unuk mengetahui apakah kedua kelompok tertsebut memiliki tingkat

varian data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan SPSS 20

for windows version yaitu One Way Anova. Jika hasil uji homogenitas

ditunjukkan bahwa tingkat signifikasi atau nilai probablitas > 0,05

maka dapat dikatakan bahwa varian yang dimiliki oleh samel-sampel

yang bersangkutan tidak jauh beda, maka sampel-sampel tersebut

homogen.

2. Uji hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan

normalitas dan homogenitas, apabila daa populasi berdistribusi normal dan

data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini

digunakan mengetahui adanya pengaruh pembelajaran kooperaif teknik

make a macth dengan pembelajaran ceramah.

I. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

Ho : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan :

Ho : Tidak terdapat perbedaan metode make a macth terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar

Negeri Joglo 08 ...Jakarta

Hi : Terdapat perbedaan metode make a macth terhadap prestasi ,belajar

siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar ,,Negeri Joglo

08.Jakarta

µ1 : nilai rata-rata hasil belajar IPS Siswa yang menggunakan metode

.make a macth

Page 66: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

53

µ2 : nilai rata-rata hasil belajar IPS Siswa yang tidak menggunakan metode

make a macth

Page 67: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Joglo 08 Pagi, pada kelas IV yang

terletak di Jl. Pemadam Waktu pelaksanaan adalah pada bulan April sampai

bulan Mei semester genap tahun ajaran 2014/ 2015.

memiliki jumlah siswa kelas IV semester genap sebanyak 28 siswa di

kelas IVA dan IVB. Kelas IVA dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelas

IVB jadikan sebagai kelompok kontrol. Sebelum melakukan proses pembelajaran,

peneliti memberikan pretest kepada kedua kelas ini untuk diuji kesamaan varian

dan keduanya menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan

homogen. Hal ini menunjukkan jika sebelum diberi perlakuan kedua kelas ini

memiliki kemampuan awal yang sama, terbukti dari varian yang tidak jauh

berbeda di antara kedua kelas tersebut.

1. Kelas Eksperimen

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama di kelas ekperimen, sebelum guru

menyampaikan materi kepada peserta didik peneliti menyampaikan

maksud dan tujuan. Selanjunya peneliti meminta siswa/i mengerjakan

pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan kedua. Guru

membagikan bahan ajar tentang “Pengertian teknologi, teknologi

produksi dan hasil teknologi produksi” kepada semua peserta didik,

peserta didik pun mempelajari bahan ajar tersebut. Selanjutnya guru

meminta kepada peserta didik untuk mencari pasangan, satu pasangan

mendapat satu kartu pertanyaan dan masing-masing pasangan

menjawab pertanyaan tersebut di kartu yang sudah disediakan. Setelah

menjawab semua pasangan mengumpulkan pertanyaan dan

jawabannya, lalu guru membagikan kembali secara acak. Guru meminta

Page 68: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

55

siswa untuk mencari dan mencocokan dengan tepat antara pertanyaan

dan jawaban, setelah semua/i menemukan pasangan yang cocok dengan

kartu yang dipegang masing-masing, guru meminta beberapa pasangan

untuk membacakan hasil penyocokannya, kelompok lain memberikan

komentar apakah sesuai antara pertanyaan dan jawabannya atau tidak.

Guru meluruskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah

diajukan. Di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi yang

dilakukan secara individu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

c. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan ketiga. Guru

membagikan bahan ajar tentang “teknologi komunikasi, perkembangan

teknologi komunikasi dari masa ke masa dan menjelaskan kekurangan

dan kelebihan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini”, kepada

semua peserta didik, peserta didik pun mempelajari bahan ajar tersebut.

Selanjutnya guru meminta kepada peserta didik untuk mencari

pasangan, satu pasangan mendapat satu kartu pertanyaan dan masing-

masing pasangan menjawab pertanyaan tersebut di kartu yang sudah

disediakan. Setelah menjawab semua pasangan mengumpulkan

pertanyaan dan jawabannya, lalu guru membagikan kembali secara

acak. Guru meminta siswa untuk mencari dan mencocokan dengan

tepat antara pertanyaan dan jawaban, setelah semua/i menemukan

pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang masing-masing, guru

meminta beberapa pasangan untuk membacakan hasil penyocokannya,

kelompok lain memberikan komentar apakah sesuai antara pertanyaan

dan jawabannya atau tidak. Guru meluruskan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diajukan. Di akhir pembelajaran, guru

memberikan evaluasi yang dilakukan secara individu untuk mengetahui

sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan.

Page 69: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

56

d. Pertemuan keempat

Pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan keempat. Guru

membagikan bahan ajar tentang “teknologi transportasi, perkembangan

teknologi transportasi dari masa ke masa dan menjelaskan kekurangan

dan kelebihan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini”, kepada

semua peserta didik, peserta didik pun mempelajari bahan ajar tersebut.

Selanjutnya guru meminta kepada peserta didik untuk mencari

pasangan, satu pasangan mendapat satu kartu pertanyaan dan masing-

masing pasangan menjawab pertanyaan tersebut di kartu yang sudah

disediakan. Setelah menjawab semua pasangan mengumpulkan

pertanyaan dan jawabannya, lalu guru membagikan kembali secara

acak. Guru meminta siswa untuk mencari dan mencocokan dengan

tepat antara pertanyaan dan jawaban, setelah semua/i menemukan

pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang masing-masing, guru

meminta beberapa pasangan untuk membacakan hasil penyocokannya,

kelompok lain memberikan komentar apakah sesuai antara pertanyaan

dan jawabannya atau tidak. Guru meluruskan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diajukan. Di akhir pembelajaran, guru

memberikan evaluasi yang dilakukan secara individu untuk mengetahui

sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan.

e. Pertemuan kelima

Pada pertemuan ini guru yang merupakan peneliti melakukan

posttest setelah melakukan beberapa pembelajaran kooperatif dengan

metode Make a macth. Pada pertemuan ini guru membagikan soal

posttest kepada seluruh peserta didik untuk mendapatkan hasil dari

metode ini.

Page 70: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

57

2. Kelas Kontrol

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama dikelas kontrol, sebelum guru

menyampaikan materi kepada peserta didik peneliti menyampaikan

maksud dan tujuan. Selanjunya peneliti meminta siswa/i mengerjakan

pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan kedua. Guru

menjelaskan pelajaran ips tentang “Pengertian teknologi, teknologi

produksi dan hasil teknologi produksi” kepada semua peserta didik,

peserta didik pun mendengarkan guru. Selanjutnya guru meminta

kepada peserta didik untuk mencatat hal-hal yang penting. Guru

meminta siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Jika semua sudah paham, guru meminta pesera didik untuk

mengerjakan soal.

c. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan ketiga. Guru

menjelaskan pelajaran tentang “teknologi komunikasi, perkembangan

teknologi komunikasi dari masa ke masa dan menjelaskan kekurangan

dan kelebihan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini”. Setelah

iu guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah dibuat oleh

guru, guru mengamati siswa. Guru dan siswa sama-sama membahas

soal yang telah dikerjakan. Guru memberikan konfirmasi tentang

pembelajaran hari ini.

d. Pertemuan keempat

Selanjutnya pertemuan ketiga di kelas kontrol, guru

memaparkan materi “Perkembangan Teknologi Transportasi”. Setelah

guru menjelaskan materi pembelajaran guru meminta peserta didik

mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi, guru mengamati siswa

yang sedang mengerjakan soal. Selanjutnya beberapa peserta didik

diminta untuk menceritakan di depan kelas pengalamannya

Page 71: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

58

menggunakan transportasi. Setelah itu guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru, guru mengamati siswa.

Guru dan siswa sama-sama membahas soal yang telah dikerjakan. Guru

memberikan konfirmasi tentang pembelajaran hari ini.

e. Pertemuan kelima

Pada pertemuan ini guru yang merupakan peneliti melakukan

posttest setelah melakukan beberapa pembelajaran dengan metode

ceramah. Pada pertemuan ini guru membagikan soal posttest kepada

seluruh peserta didik untuk mendapatkan hasil dari metode ini dan

membandingkannya dengan kelas eksperimen.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil belajar IPS

Tabel 4.1 di bawah menunjukkan hasil pretest dan posttest kelas

eksperimen, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok eksperimen

No Nama Hasil

Pretest Postest

1 A 80 95

2 B 45 80

3 C 70 75

4 D 60 80

5 E 45 50

6 F 65 85

7 G 55 80

8 H 65 90

9 I 45 60

10 J 50 75

11 K 75 100

Page 72: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

59

12 L 65 80

13 M 90 90

14 N 85 90

15 O 40 65

16 P 75 95

17 Q 70 65

18 R 40 65

19 S 60 80

20 T 70 85

21 U 65 70

22 V 65 80

23 W 50 75

24 X 45 75

25 Y 60 75

26 Z 95 95

27 AA 50 70

28 AB 55 70

Rata-rata 61,96 73,39

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest dan

posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan

perlakuan melalui metode pembelajaran kooperatif teknik make a macth.

Nilai terendah pada saat pretest yaitu siswa yang memiliki nilai 40,

sedangkan nilai tertinggi yaitu 95. Setelah peserta didik diberi perlakuan

(posttest), maka siswa memperoleh peningkatan dengan nilai terendah

yaitu 50, sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Di bawah ini hasil pretest dan

posttest kelas kontrol, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Page 73: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

60

Tabel 4.2

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol

No

Nama Hasil

Pretest Postest

1 BA 50 60

2 BB 80 85

3 BC 70 70

4 BD 75 70

5 BE 85 80

6 BF 55 60

7 BG 45 55

8 BH 50 60

9 BI 55 65

10 BJ 70 75

11 BK 70 75

12 BL 95 90

13 BM 60 65

14 BN 65 70

15 BO 60 65

16 BP 70 75

17 BQ 95 75

18 BR 75 80

19 BS 70 75

20 BT 75 80

21 BU 65 75

22 BV 70 50

23 BW 60 70

24 BX 55 55

25 BY 65 80

26 BZ 65 80

Page 74: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

61

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest dan

posttest kelompok kontrol mengalami peningkatan. Nilai terendah pada

saat pretest yaitu 45, sedangkan nilai tertinggi yaitu 95. Pada nilai posttest

nilai terendahnya yaitu 55, sedangkan nilai tertingginya yaitu 90.

2. Hasil Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

a. Hasil Pretest kelompok eksperimen

Kelompok eksperimen adalah kelas yang dalam proses

pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperaif teknik

Make a macth Pemberian pretest dilakukan sebelum diberikan

perlakuan. Hasil analisis deskripsi data pretest kelompok eksperimen

dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa untuk hasil

pretest kelompok eksperimen, diperoleh banyak data 28 dengan jumlah

27 BAA 60 60

28 BAB 65 70

Rata-rata 66,96 70,36

N

Valid 28

Missing 0

Mean 61,96

Median 62,50

Mode

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

65

14,866

220,999

55

40

95

Sum 1735

a.Muliple modes exist. The smallest

value is shown

Page 75: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

62

data 1735,00. Nilai rata-rata kelompok ekperimen adalah 61,96 dengan

varian sebesar 220,999 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar

14,866. Nilai maximum/terbesar adalah 95,00 dan nilai

minimum/terkecil adalah 40,00, maka rentang nilai pada data pretest

kelompok eksperimen adalah 55,00. Median pada data pretest

kelompok eksperimen adalah 62, 50 dan modus pada pretest kelompok

eksperimen adalah 65,00. Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok

eksperimen disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest

Kelompok eksperimen

Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

40 2 7,1

45 4 14,3

50 3 10,7

55 2 7,1

60 3 10,7

65 5 17,9

70 3 10,7

75 2 7,1

80 1 3,6

85 1 3,6

90 1 3,6

95 1 3,6

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui distribusi frekuensi

perolehan nilai pretest kelompok eksperimen. Perolehan nilai terendah

yang diperoleh siswa yaitu 40 dengan frekuensi 2 orang, dan nilai

Page 76: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

63

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 95 dengan frekuensi 1 orang.

Selain bentuk tabel data pretest kelompok eksperimen.

b. Hasil Pretest kelompok kontrol

kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan. Hasil analisis

deskripsi data pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut

ini:

Tabel 4.5

Deskripsi Data Pretest Kelompok kontrol

Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa untuk hasil

pretest kelompok kontrol, diperoleh banyak data 28 dengan jumlah data

1875.00. Nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 66,96 dengan varian

sebesar 148,776 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar12,197.

Nilai maximum/terbesar adalah 95,00 dan nilai minimum/terkecil

adalah 45,00 maka rentang nilai pada data pretest kelompok kontrol

adalah 50,00. Median pada data pretest kelompok kontrol adalah 60,00

N Valid 28

Missing 0

Mean 66,96

Median 65,00

Mode

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

70

12,197

148,776

50

45

95

Sum 1875

a.Muliple modes exist. The smallest

value is shown

Page 77: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

64

dan modus pada pretest kelompok kontrol adalah 70,00. Untuk lebih

jelasnya data pretest kelompok kontrol disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest

Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

40 2 7,1

45 4 14,3

50 3 10,7

55 2 7,1

60 3 10,7

65 5 17,9

70 3 10,7

75 2 7,1

80 1 3,6

85 1 3,6

90 1 3,6

95 1 3,6

Total 28 100

Tabel 4.6 di atas menunjukkan distribusi frekuensi perolehan

nilai pretest kelompok kontrol. Perolehan nilai terendah yang diperoleh

siswa yaitu 40 dengan frekuensi 2 orang, dan nilai tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 95 dengan frekuensi 1 orang

3. Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Setelah dilaksanakan pretest selanjutnya dilakukan dalam

penelitian ini adalah pemberian posttest kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

Page 78: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

65

a. Hasil data Posttest eksperimen

Hasil analisis deskripsi data Posttest kelompok eksperimen

dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Deskripsi Data Posttest Kelompok eksperimen

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa untuk hasil

Posttest kelompok eksperimen, diperoleh banyak data 28 dengan

jumlah data 2195,00. Nilai rata-rata kelompok ekperimen adalah 78,39

dengan varian sebesar 138,988 dan standar deviasi/simpangan baku

sebesar 11,789. Nilai maximum/terbesar adalah 100,00 dan nilai

minimum/terkecil adalah 50,00, maka rentang nilai pada data posttest

kelompok eksperimen adalah 50,00. Median pada data posttest

kelompok eksperimen adalah 80,00 dan modus pada posttest kelompok

eksperimen adalah 80,00. Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok

eksperimen disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:

N

Valid 28

Missing 0

Mean 78,39

Median 80,00

Mode

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

80

11,789

138,988

50

50

100

Sum 2195

a.Muliple modes exist. The smallest

value is shown

Page 79: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

66

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest

Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

50 1 3,6

60 1 3,6

65 3 10,7

70 3 10,7

75 5 17,9

80 6 21,4

85 2 7,1

90 3 10,7

95 3 10,7

100 1 3,6

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui distribusi frekuensi

perolehan nilai posttest kelompok eksperimen. Perolehan nilai terendah

yang diperoleh siswa yaitu 50 dengan frekuensi 1 orang, dan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 dengan frekuensi 1 orang.

b. Hasil data Posttest kontrol

Hasil analisis deskripsi data Posttest kelompok kontrol dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Page 80: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

67

Tabel 4.9

Deskripsi data Posttest kelompok kontrol

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa untuk hasil

Posttest kelompok kontrol, diperoleh banyak data 28 dengan jumlah

data 1970,00. Nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 70,36 dengan

varian sebesar 96,164 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar

9,806. Nilai maximum/terbesar adalah 90,00 dan nilai

minimum/terkecil adalah 50,00, maka rentang nilai pada data posttest

kelompok kontrol adalah 40,00. Median pada data posttest kelompok

kontrol adalah 70,0000 dan modus pada posttest kelompok kontrol

adalah 64,00. Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok kontrol

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:

N

Valid 28

Missing 0

Mean 70,36

Median 70,00

Mode

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

75

9,806

96,164

40

50

90

Sum 1970

a.Muliple modes exist. The smallest

value is shown

Page 81: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

68

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest

Kelompok kontrol

Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

50 1 3,6

55 2 7,1

60 4 14,3

65 3 10,7

70 5 17,9

75 6 21,4

80 5 17,9

85 1 3,6

90 1 3,6

Total 28 100

Tabel 4.10 di atas menunjukkan distribusi frekuensi perolehan

nilai posttest kelompok kontrol. Perolehan nilai terendah yang diperoleh

siswa yaitu 50 dengan frekuensi 1 orang, dan nilai tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 90 dengan frekuensi 1 orang

4. Hasil Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalias digunakan untuk menguji apakah sebaran data

pada kedua kelompok sample yang diteliti berdistribusi normal atau

tidak. Analisis data inimenggunkan SPSS 20 for windows version

dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnova. Syarat suatu data dapat

dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi atau nilai probabilitas >

0,05.

Page 82: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

69

1) Uji Nomalitas Pretest

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Pretest

Kelompok Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Pretest Eksperimen 111 28 200

Kontrol 152 28 098

a. Lillieofors Significance Corrections

Berdasarkan hasil uji normalitas data diaas menunjukan

bahwa hasil Pretest kelompok eksperimen signifikansinya adalah

0,200. Hal itu menunjukan bahwa berdisribusi normal karena

0,200 > 0,05. Begitupun dengan hasil pretest kelompok kontrol

signifikansinya adalah 0,098 > 0,05. Jadi dapa disimpulkan bahwa

hasil Pretest baik kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya

berdisribusi normal.

2) Uji Normalitas Posttest

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Posttest

Kelompok Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Posttest Eksperimen 124 28 200

Kontrol 146 28 129

a. Lillieofors Significance Corrections

Dari tabel diatas dapa disimpulkan bahwa data hasil Posttest

kelompok eksperimen signifikasinya 0,200. Hal itu menunjukan

bahwa data berdistribusi normal dikarenakan 0,200 > 0,05.

Begitupun dengan hasil Postest kelompok kontrol signifikansinya

adalah 0,129. Jadi dapa disimpulkan bahwa hasil Posttest baik

Page 83: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

70

kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdisribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

1) Uji Homogenitas Pretest

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok tersebut memiliki tingkat varian data yang sama atau

tidak. Analisis ini menggunakan SPSS 20 for windows version

yaitu One Way Anova. Hasil uji homogenitas ditunjukan dengan

signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

data yang dimiliki oleh sample-sample yang bersangkutan tidak

jauh beda maka sampel tersebut bersifat homogen.

Tabel 4.13

Hasil Uji homogentias Pretest

Lavene Statistic df 1 df 2 Sig.

1.524 6 18 227

Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas,

menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,227. Maka

dengan hasil uji homogenitas di atas disimpulkan bahwa varian

yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

jauh berbeda dan cukup homogen karena 0,227 > 0,05.

2) Uji Homogenitas Posttest

Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest.

Data hasil posttest didapat dari tes hasil belajar yang diberikan

kepada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan

metode pembelajaran kooperatif teknik make a macth dan

kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Kriteria

pengambilan keputusan adalah signifikansinya lebih dari 0,05.

Analisis ini menggunakan program SPSS 20 for Windows yaitu

One Way Anova.

Page 84: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

71

Tabel 4.14

Hasil uji homogenitas Posttest

Lavene Statistic df 1 df 2 Sig.

1.327 5 19 295

Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas,

menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,295 Maka

dengan hasil uji homogenitas di atas disimpulkan bahwa varian

yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

jauh berbeda dan cukup homogen karena 0,295 > 0,05.

C. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan untuk

mengetahui perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen

yang diberi perlakuan dengan metode pembelajaran kooperatif teknik make a

macth dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Analisis data dengan T-

Test menggunakan program SPSS 20 for Windows yaitu indenpendent Sample

Test. Kriteria pengujian hipotesis jika signifikansi t-test > 0,05 maka H0 diterima

dan jika signifikansi t-test < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima.

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan nilai rata-rata hasil

belajar antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode

pembelajaran kooperatif teknik make a macth dengan kelompok kontrol yang

tidak diberi perlakuan.

Page 85: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

72

Tabel 4.15

Hasil Uji T Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol

F Sig. T Df Sig.

(2-

tailed)

Maen

Difference

Std. Error

difference

Eksperimen

& kontrol

Equal

variences

assumed

609 439 2,773 54 .008 8,036 2,898

Equal

variences

not

assumed

2,773 52,267 .008 8,036 2,898

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

Ho : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan :

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode make a

macth dengan metode ceramah terhadap prestasi ...belajar siswa

pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Joglo 08 Jakarta

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode make a macth

dengan metode ceramah terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas IV SDN Joglo 08.Jakarta

µ1 : nilai rata-rata hasil belajar IPS Siswa yang menggunakan metode

make a macth

µ2 : nilai rata-rata hasil belajar IPS Siswa yang tidak menggunakan

metode make a macth

Berdasarkan tabel di atas, dari perhitungan uji beda hasil belajar IPS antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat jika > 0,05 maka H0

diterima. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada signifikansi (2- tailed) adalah

Page 86: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

73

0,008. Dengan demikian H1 diterima dan Ho ditolak karena 0,008 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil

belajar IPS kelas IV antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t maka

diperoleh Thitung = 2,773, jika dikonsultasikan dengan Ttabel dengan taraf signifikan

0,05 dan derajat kebebasan (dk)=(28+28)-2=54 maka diperoleh Ttabel adalah

2,00428. Dengan membandingkan nilai Thitung dan Ttabel, maka diperoleh Thitung >

Ttabel atau 2,773 > 2,004, ini menyatakan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak.

Dengan demikian dapat disimpilkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar IPS kelas IV antara kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

D. Pembahasan Hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis nilai tes hasil belajar pada mata pelajaran IPS

siswa kelas IV semester genap SDN 08 Joglo Pagi Jakarta yang telah dibagi

menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas

tersebut adalah homogen. Hai ini berarti bahwa data berdistribusi normal dan

memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menujukkan

bahwa kondisi awal siswa diberi perlakuan masih dalam kondisi sama. Kelompok

eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan dengan metode pembelajaran

kooperatif dan kelompok kontrol adalah kelas yang tidak diberi perlakuan atau

menggunakan metode ceramah yang biasa guru lakukan dalam kegiatan

pembelajaran. Di pertemuan akhir dilakukan tes hasil belajar (posttest) kepada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembelajaran ini dilakukan dalam 4

kali pertemuan.

Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil

belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa

kelompok kontrol. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok

eksperimen adalah sebesar 61,96 setelah diberikan perlakuan dengan metode

pembelajaran kooperatif teknik make a macth nilai posttest kelompok eksperimen

mengalami peningkatan menjadi 78,39 sedangkan nilai rata-rata pretest

kelompok kontrol adalah sebesar 66,96 dan nilai posttest kelompok kontrol

Page 87: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

74

mengalami peningkatan menjadi 70,36. dari perhitungan nilai rata-rata tersebut,

hasil tes kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 10,60%

sedangkan hasil tes kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 6,60%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran kooperatif teknik make a macth pada siswa kelas IV SDN

08 Joglo Pagi yang dilakukan pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil

yang baik, positif, dan menggembirakan. Dengan menggunakan metode ini, di

kelas eksperimen siswa lebih termotivasi dan prestasi belajar siswa lebih besar

dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan atau

menggunakan metode ceramahl. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran kooperatif teknik make a macth lebih efektif dalam kegiatan

pembelajaran dan prestasi belajar.

Page 88: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil prestasi belajar IPS siswa kelompok eksperimen yang diajarkan

dengan model pembelajaran kooperatif make a macth sudah tergolong

baik, dan terdapat pengaruh yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil rata-rata nilai postest kelas eksperimen cukup tinggi yaitu sebesar

78,39 sedangkan rata-rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 70,36.

2. Berdasarkan uji hipoesis demgan menggunakan uji-t, diperoleh thitung

sebesar 2,773 dan ttabel sebesar 2,004. Terlihat bahwa thitung lebih tinggi

dibanding ttabel, hal tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil tes

belajar IPS siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif make a macth lebih tinggi dibandingkan dengan

dengan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengn model

pembelajaran konvensional. Ini berarti pembelajaran kooperatif metode

make a macth dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya teknik make a macth dilakukan pada kelas yang mempunyai

siswa lebih sedikit ≤ 30 siswa

2. Guru harus menyiapkan kartu soal atau jawaban dengan terencana dan

sesuai jumlah siswa.

3. Sebelum pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru mengkondisikan kelas

sehingga pembelajaran lebih efekif, menyenangkan dan bermakna.

4. Pihak sekolah seperti kepala sekolah mampu memberikan masukan dan

dukungan bagi guru-guru lain di sekolah yang masih menggunakan

pembelajaran konvensional untuk dapat menerapkan berbagai model

pembelajaran lain, seperti penerapan model pembelajaran kooperatif make

Page 89: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

76

a macth dan juga dapat menyediakan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan guru dalam pembelajaran tersebut, dan dapat meningkatkan

prestasi belajar.

Page 90: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

77

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Anwar, Dessy. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia, 2002.

Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 1997.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Isjoni. Pembelajaran Kooperatif, meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar

Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010.

--------- Pembelajaran Kooperatif Meningkakan Kecerdasan Komunikasi Antar

Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Lie, Anita. Cooperative Learning Memperaktikan Cooperaive Learning di Ruang-

ruang Kelas. Jakarta: Grasindo, 2010.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011.

Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan, 2009

Rusman. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: P. Raja Grafindo Persada, 2014.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktek Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2010.

----------- Straegi Pembelajaran Berorienasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

Kencana, 2013.

Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press,

2006.

---------- Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,

2010.

Page 91: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

78

Sudirman, dkk. Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991.

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.

Jakarta: Bumi aksara, 2011

Suprijono, Agus. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: PT.

Pustaka Pelajar, 2009.

Surya, Mohamad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka

Bani Quraisi, 2004.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Bandung: PT Raja Grafindo, 2011.

Taniredja, Tukiran dan Sri Harmianto. Model-model Pembelajaran Inovaif dan

Efekif. Bandung: Alfabeta, 2013.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2011.

---------- Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Presasi

Pustaka, 2007.

Tu’u, Tulus. Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia,

2004.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer Suatu ujuan

Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.

Yamin, Marinis dan Bunsu I. Ansari. Taktik mengembangkan kemampuan

Individual Siswa. Jakarta: Press, 2009.

Zaini, Hisyam. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogykarta: Pustaka Insn Madani,

2008

Page 92: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

79

Lampiran 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Kelas/

semester

Materi Pokok Indikator soal Nomor Soal

Mengenal sumber

daya alam,

kegiatan

ekonomi, dan

kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/ kota

dan provinsi

Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

IV/ II Perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi dan

ransportasi

Menjelaskan pengertian teknologi 1, 3, 5, 8, 13, 15, 16

Menyebutkan macam-macam

barang dari teknologi produksi,

transportasi dan komunikasi

2, 11, 12,14, 19, 21,

22, 23, 25, 26, 28,

29, 30, 32, 33, 35,

36, 37, 38, 40.

Menjelaskan perkembangan

teknologi produksi, transportasi

dan komunikasi dari masa ke

masa.

4, 6, 7, 10, 17, 18,

20, 24, 27

Kelebihan dan kekurangan

teknologi

9, 31, 34, 39

Page 93: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

80

Lampiran 2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Satuan Pendidikan : SD/ MI Alokasi : 1 x 35

Mata Pelajaran : IPS Jumlah Soal : 40 butir

Kelas/ Semester : IV/ II bentuk : Pilihan ganda

Materi Pokok : Perkembangan Teknologi

Standar Kompetensi :Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

.kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota

.dan provinsi.

Kompetensi dasar :Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi dan ...transportasi serta pengalaman

menggunakannya.

No Butir Soal Kunci

jawaban

Indikator

1 Di bawah ini tidak termasuk jenis-jenis

teknologi kecuali adalah ........

a. Teknologi produksi

b. Teknologi transportasi

c. Teknologi komunikasi

d. Teknologi distribusi

D Menjelaskan

pengertian

teknologi

2 Teknologi pertanian masa kini dalam

mengelola tanah menggunakan ......

a. Bajak

b. Ani-ani

c. Traktor

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

Page 94: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

81

d. Kerbau komunikasi

3 Teknologi digolongkan menjadi tiga

jenis ....

a. Teknologi produksi

b. Teknologi transportasi

c. Teknologi komunikasi

d. a, b, dan c benar

D Menjelaskan

pengertian

teknologi

4 Di bawah ini merupakan teknologi

masa lalu ..........

a. televisi

b. handphone

c. kentongan

d. telepon

C Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa.

5 Peralatan dan cara yang digunakan

dalam membuat suatu barang adalah

pengertian dari ...

a. teknologi komunikasi

b. teknologi disribusi

c. teknologi produksi

d. teknologi transportasi

C Menjelaskan

pengertian

teknologi

6 Jangkauan komunikasi masa lalu

ternyata lebih .............. dari jangkauan

komunikasi saat ini.

a. Dekat

b. Jauh

c. Cepat

d. Mahal

A Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa.

7 Berikut ini yang tidak termasuk alat

transfortasi masa lalu, yaitu ....

a. Andong

D Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

Page 95: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

82

b. Bendi

c. Gerobak

d. Mobil

ke masa.

8 Proses mengubah bahan baku menjadi

barang disebut ....

a. Memasak

b. Produksi

c. Proyeksi

d. Prosesi

B Menjelaskan

pengertian

teknologi

9 Salah satu kelemahan alat transportasi

masa lalu .....

a. lambat

b. menimbulkan polusi

c. mahal

d. rawan kecelakaan

A Menjelaskan

kelebihan dan

kekurangan

teknologi

10 Pada masa lalu alat transportasi laut

masih menggunakan tenaga ....

a. matahari

b. angin

c. mesin

d. air

B Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa.

11 Di bawah ini angkutan darat bermesin

adalah .....

a. dokar

b. becak

c. motor

d. delman

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

12 Salah satu contoh media cetak adalah

.....

a. internet

B Menyebutkan

macam-macam

barang dari

Page 96: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

83

b. koran

c. radio

d. televisi

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

13 PT Telkom memberikan pelayanan di

bidang ....

a. industri

b. komunikasi

c. distribusi

d. transportasi

B Menjelaskan

pengertian

teknologi

14 Berikut ini adalah transportasi darat

kecuali ....

a. mobil

b. kereta api

c. helikopter

d. becak

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

15 Keseluruhan sarana atau alat yang

digunakan manusia untuk menghasilkan

barang dan jasa yang diperlukan

manusia merupakan pengertian dari ....

a. teknologi

b. komunikasi

c. sistem transportasi

d. distribusi

A Menjelaskan

pengertian

teknologi

16 Penemu telepon adalah seorang ilmuan

Skolandia yang bernama .......

a. John Logie Baird

b. Alexander Graham Bell

c. M Glugielmo Marconi

d. Johannes Guenberg

B Menjelaskan

pengertian

teknologi

Page 97: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

84

17 Pengelolahan bahan-bahan di pabrik

yang besar dan modern biasanya

menggunakan .....

a. alat sederhana

b. tenaga manusia

c. mesin

d. alat kuno

C Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa.

18 Ada bermacam-macam alat komunikasi

modern. Berikut yang termasuk alat

komunikasi modern adalah ....

a. kentongan

b. surat menyurat

c. handphone

d. pager

C Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa.

19 Perhatikan urutan membuat batu bata

berikut ini !

1. Menyiapkan tanah liat

2. Batu bata cetakan yang sudah

kering dikumpulkan

3. Tanah liat digiling menjadi

adonan

4. Adonan dicetak satu per sau

5. Batu bata disusun dalam tungku

lalu dibakar.

Urutan membuat batu bata yang benar

adalah ....

a. 1, 2, 3, 4, 5.

b. 1, 4, 2, 3, 5.

c. 1, 3, 4, 2, 5.

d. 1, 2, 4, 3, 5.

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

Page 98: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

85

20 Orang yang diutus raja untuk

menyampaikan pesan khusus dan

rahasia ke raja lain adalah......

a. pak pos

b. kurir

c. kusir

d. pramugari

B Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa

21 Alat transportasi air yang digunakan

pada zaman dahulu adalah.....

a. kapal tanker

b. kapal selam

c. kapal ferry

d. kapal layar

D Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

22 Menurut fungsinya ada macam-macam

jenis kapal. Kapal yag berfungsi

mengangkut minyak adalah ......

a. kapal tanker

b. kapal barang

c. kapal ferry

d. kapal layar

A Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

23 Cara tradisional untuk mengolah padi

menjadi beras di lakukan dengan cara

.....

a. mencuci

b. menumbuk

c. menjemur

d. membakar

B Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

24 Berikut ini keuntungan orang

menggunakan produksi modern kecuali

B Menjelaskan

perkembangan

Page 99: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

86

....

a. hasil produksi lebih banyak

b. lebih murah

c. bentuk dan ukuran sama

waktu lebih cepat

teknologi dari masa

ke masa

25 Bahan baku pembuatan keras adalah .....

a. karet

b. kayu

c. kapas

d. bambu

B Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

26 Gerabah atau tembikar adalah barang-

barang yang terbuat dari ....

a. bambu

b. kayu

c. tanah liat

d. batu

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

27 Berikut ini yang merupakan

perkembangan dari teknologi

komunikasi dari masa lalu hingga

sekarang yang benar adalah .....

a. kentongan- pager- handphone

b. pager- internet-handphone

c. surat- telepon- kentongan

d. internet- surat-telegram

A Menjelaskan

perkembangan

teknologi dari masa

ke masa

28 Perusahaan jasa penerbangan milik

pemerintah adalah

a. Garuda indonesia

b. Mandala Airlines

c. Lion Air

A Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

Page 100: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

87

d. Bouroq Airlines komunikasi

29 Indusri tektil adalah indusri yang

menghasilkan ...

a. kain

b. ban

c. mobil

d. kertas

A Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

30 Yang termasuk alat transportasi

pedesaan zaman dahulu yaitu .....

a. Busway

b. Taxi

c. Delman

d. Kereta api

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

31 Berikut ini adalah alasan para perajin

batik masih menggunakan cara

tradisional, yaitu .....

a. lebih cepat

b. harga lebih terjangkau

c. kualitas lebih baik

d. produksi lebih banyak

C Menjelaskan

kekurangan dan

kelebihan dari

teknologi

32 Berikut ini merupakan proses dari

teknologi produksi, kecuali ...

a. kelapa – kopra – minyak

b. udang – tepung udang – kerupuk

udang

c. pohon tebu –air tebu- sagu

d. benang – kain – baju

C Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

33 Kain yang direntankan berisi slogan,

iklan atau berita yang perlu dikeahui

masyarakat umum disebut ......

A Menyebutkan

macam-macam

barang dari

Page 101: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

88

a. spanduk

b. poster

c. tabloid

d. pamplet

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

34 Berikut ini yang merupakan kelebihan

dari para petani membajak sawah

dengan menggunakan traktor adalah ....

a. lebih cepat

b. lebih lama

c. lebih mahal

d. kualias lebih baik

A Menjelaskan

kekurangan dan

kelebihan dari

teknologi

35 Penemu dari pesawat terbang sederhana

adalah .....

a. C. Marconi

b. John Logie Baird

c. Alexander Graham Bell

d. Oto Lilienthal

D Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

36 PT PAL adalah industri kapal laut yang

berada di kota .....

a. Jakarta

b. Medan

c. Bandung

d. Surabaya

D Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

37 Di bawah ini stasiun televisi yang

dikelolah oleh pemerinah adalah ....

a. TVRI

b. MNC TV

c. Metro TV

d. RCTI

A Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

38 Kereta api dikemudikan oleh .... A Menyebutkan

Page 102: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

89

a. Masinis

b. Nakoda

c. Pilot

d. Supir

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

39 Orang pada jaman modern saat ini lebih

memilih berkomunikasi dengan

menggunakan handphone dikarenakan

.....

a. Handphone lebih lama dalam

menerima pesan

b. Handphone lebih murah dibanding

alat komunikasi lainnya

c. Handphone lebih canggih dari pada

alat komunikasi lainnya

d. Jangkauan handphone lebih kecil

dari alat komunikasi lainnya

C Menjelaskan

kelebihan dan

kekurangan dari

teknologi

40 Kapal yang digunakan oleh para ahli

atau peneliti untuk meneliti kehidupan

laut adalah pengertian dari ...

a. Kapal tanker

b. Kapal perang

c. Kapal ikan

d. Kapal riset

D Menyebutkan

macam-macam

barang dari

teknologi produksi,

transportasi dan

komunikasi

Page 103: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

90

Lampiran 3

Soal Pretest dan Posttest

Nama :

Kelas :

1. Berilah tanda silang (x) pada a, b, c atau d pada jawaban benar!

1. Di bawah ini merupakan teknologi masa lalu ..........

a. televisi

b. handphone

c. kentongan

d. telepon

2. Peralatan dan cara yang digunakan dalam membuat suatu barang adalah pengertian dari

.....

a. teknologi komunikasi

b. teknologi distribusi

c. teknologi produksi

d. teknologi transportasi

3. PT Telkom memberikan pelayanan di bidang ....

a. industri

b. komunikasi

c. distribusi

d. transportasi

4. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke raja lain

adalah......

a. pak pos

b. kurir

c. kusir

d. pramugari

5. Berikut ini yang merupakan kelebihan dari para petani membajak sawah dengan

menggunakan traktor adalah ....

a. lebih cepat

b. lebih lama

Page 104: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

91

c. lebih mahal

d. kualitas lebih baik

6. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah.....

a. Kapal tanker

b. Kapal selam

c. Kapal ferry

d. Kapal layar

7. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah adalah

a. Garuda indonesia

b. Mandala Airlines

c. Lion Air

d. Bouroq Airlines

8. Indusri tekstil adalah indusri yang menghasilkan ...

a. kain

b. ban

c. mobil

d. kertas

9. Yang termasuk alat transportasi pedesaan zaman dahulu yaitu .....

a. busway

b. taxi

c. delman

d. kereta api

10. Berikut ini adalah alasan para perajin batik masih menggunakan cara tradisional, yaitu .....

a. lebih cepat

b. harga lebih terjangkau

c. kualitas lebih baik

d. produksi lebih banyak

11. Di bawah ini stasiun televisi yang dikelolah oleh pemerintah adalah ....

a. TVRI

b. MNC TV

c. Metro TV

d. RCTI

Page 105: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

92

12. Proses mengubah bahan baku menjadi barang disebut ....

a. memasak

b. produksi

c. proyeksi

d. Prosesi

13. Pada masa lalu alat transportasi laut masih menggunakan tenaga ....

a. matahari

b. angin

c. mesin

d. air

14. Kereta api dikemudikan oleh ....

a. masinis

b. nakoda

c. pilot

d. supir

15. Penemu telepon adalah seorang ilmuan Skolandia yang bernama .......

a. John Logie Baird

b. Alexander Graham Bell

c. M Glugielmo Marconi

d. Johannes Guenberg

16. Pengelolahan bahan-bahan di pabrik yang besar dan modern biasanya menggunakan .....

a. alat sederhana

b. tenaga manusia

c. mesin

d. alat kuno

17. Di bawah ini angkutan darat bermesin adalah .....

a. dokar

b. becak

c. motor

d. delman

Page 106: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

93

18. Salah satu contoh media cetak adalah .....

a. internet

b. koran

c. radio

d. televisi

19. Bahan baku pembuatan kertas adalah .....

a. karet

b. kayu

c. kapas

d. bambu

20. Gerabah atau tembikar adalah barang-barang yang terbuat dari ....

a. bambu

b. kayu

c. tanah liat

d. batu

Page 107: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

94

Lampiran 4

Kunci Jawaban Pretest dan Posttest

No Jawaban No Jawaban

1 C 11 A

2 C 12 B

3 B 13 B

4 B 14 A

5 A 15 B

6 D 16 C

7 A 17 C

8 A 18 B

9 C 19 B

10 C 20 C

Page 108: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

95

Lampiran 5

KOLERASI SKOR BUTIR DENGAN TOTAL

Jumlah Subyek = 28

Butir Soal = 40

No Butir Kolerasi Signifikansi

1 -0,148 -

2 0,071 -

3 0,294 -

4 0,373 Signifikan

5 0,424 Sangat Signifikan

6 0,081 -

7 0,390 Signifikan

8 0,386 Signifikan

9 0,295 -

10 0,536 Sangat Signifikan

11 0,357 Signifikan

12 0,431 Sangat Signifikan

13 0,697 Sangat Signifikan

14 0,285 -

15 -0,079 -

16 0,443 Sangat Signifikan

17 0,568 Sangat Signifikan

18 0,235 -

19 0,456 Sangat Signifikan

20 0,605 Sangat Signifikan

21 0,369 Signifikan

22 0,690 Sangat Signifikan

23 0,233 -

24 0,165 -

25 0,352 Signifikan

26 0,433 Sangat Signifikan

27 0,068 -

28 0,604 Sangat Signifikan

29 0,559 Sangat Signifikan

30 0,392 Signifikan

Page 109: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

96

31 0,645 Sangat Signifikan

32 -0,468 -

33 0,316 Signifikan

34 0,755 Sangat Signifikan

35 NAN NAN

36 0,409 Sangat Signifikan

37 0,619 Sangat Signifikan

38 0,171 -

39 0,243 -

40 0,471 Sangat Signifikan

Catatan : Batas signifikansi koefesien kolerasi sebagai berikut:

Df (N-2) p=0,01 p=0,01 df (N-2) p=0,05

p=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250

0,325

15 0,482 0,606 70 0,233

0,302

20 0,423 0,549 80 0,217

0,283

25 0,381 0,496 90 0,205

0,267

30 0,349 0,449 100 0,195

0,254

40 0,304 0,393 125 0,174

0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159

0,208

Bila koefesien = 0,000 berarti tidak dapa dihitung

Page 110: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

97

Lampiran 6

REABILITAS TES

Rata-rata = 23,32

Simpang Baku =6,31

Kolerasi XY =0,66

Reliabilitas tes = 0,79

No

Urut

Kode/ Nama

Subyek

Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 A 13 13 26

2 B 12 13 25

3 C 12 23 25

4 D 12 13 25

5 E 12 12 24

6 F 13 9 22

7 G 13 9 22

8 H 10 13 23

9 I 16 16 32

10 J 4 9 13

11 K 8 6 14

12 L 7 6 13

13 M 14 11 25

14 N 14 16 30

15 O 4 7 11

16 P 9 11 20

17 Q 7 13 20

18 R 11 9 20

19 S 13 17 30

20 T 11 8 19

21 U 12 11 23

22 V 14 15 29

23 W 17 16 33

24 X 16 15 31

25 Y 12 7 19

26 Z 12 7 19

27 AA 18 18 36

28 AB 13 11 24

Page 111: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

98

Lampiran 7

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek=28

Kpl Atas/Bawah(n)= 8

Butir soal= 40

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks Dp

(%)

1 4 7 -3 -37,50

2 7 6 1 12,50

3 8 6 2 25,00

4 8 6 2 25,00

5 7 2 5 62,50

6 2 0 2 25,00

7 7 3 4 50,00

8 7 2 5 62,50

9 8 5 3 37,50

10 8 2 6 75,00

11 5 4 1 12,50

12 7 3 4 50,00

13 8 4 4 50,00

14 8 6 2 25,00

15 4 5 -1 12,50

16 8 4 4 50,00

17 7 3 4 50,00

18 7 6 1 12,50

19 5 2 3 37,50

20 5 0 5 62,50

21 8 4 4 50,00

22 8 1 7 87,50

23 7 5 2 25,00

24 5 4 1 12,50

25 7 4 3 37,50

26 5 1 4 50,00

27 4 5 -1 12,50

28 8 2 6 75,00

29 6 1 5 62,50

30 7 3 4 50,00

31 6 0 6 75,00

32 0 5 -5 62,50

Page 112: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

99

33 6 3 3 37,50

34 8 0 8 100,00

35 0 0 0 0,00

36 4 0 4 50,00

37 7 1 6 75,00

38 8 7 1 12,50

39 7 5 2 25,00

40 6 1 5 62,50

Page 113: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

100

Lampiran 8

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 28

Butir Soal= 40

No Butir Jumlah Betul Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran

1 15 53,57 Sedang

2 24 85,71 Sangat mudah

3 22 78,57 Mudah

4 26 92,86 Sangat mudah

5 18 64,29 Sedang

6 5 17,86 Sukar

7 20 71,43 Mudah

8 14 50,00 Sedang

9 23 82,14 Mudah

10 14 50,00 Sedang

11 19 67,86 Sedang

12 19 67,86 Sedang

13 24 85,71 Sangat mudah

14 24 85,71 Sangat mudah

15 15 53,57 Sedang

16 19 67,86 Sedang

17 18 64,29 Sedang

18 24 85,71 Sangat mudah

19 12 42,86 Sedang

20 8 28,57 Sanga sukar

21 19 67,86 Sedang

Page 114: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

101

22 19 67,86 Sedang

23 19 67,86 Sedang

24 12 42,86 Sedang

25 18 64,29 Sedang

26 12 42,86 Sedang

27 16 57,14 Sedang

28 18 64,29 Sedang

29 14 50,00 Sedang

30 22 78,57 mudah

31 13 46,43 Sedang

32 9 32,15 Sedang

33 12 42,86 Sedang

34 14 50,00 Sedang

35 0 0 Sangat sukar

36 6 21,43 sukar

37 11 39,29 Sedang

38 26 92,86 Sangat mudah

39 21 75,00 mudah

40 9 32,14 Sedang

Page 115: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

102

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS

EKSPERIMEN

Nama Sekolah :SDN Joglo 08 Pagi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : IV/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi,

di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi, serta pengalaman menggunakannya.

C. Indikator

(pertemuan ke-2)

2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi

2.3.2 Menjelaskan pengertian teknologi produksi

2.3.3 Menyebutkan macam-macam barang hasil teknologi produksi.

2.3.4 Menjelaskan perkembangan teknologi produksi dari masa ke masa.

(pertemuan ke-3)

2.3.5 Menyebutkan macam-macam barang teknologi komunikasi

2.3.6 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dari masa ke

masa.

Page 116: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

103

2.3.7 Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi komunikasi masa

lalu dan masa kini.

(Pertemuan ke-4)

2.3.8 Menyebutkan macam-macam barang teknologi transportasi

2.3.9 Menjelaskan perkembangan teknologi dan transportasi dari masa ke

masa.

2.3.10 Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu dan masa

kini.

D. Tujuan pembelajaran

(Pertemuan ke-2)

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi produksi

3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam barang hasil teknologi produksi

4. Siswa dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu

dan masa kini.

(Pertemuan ke-3)

5. Siswa dapat menyebutkan macam-macam barang teknologi komunikasi

6. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dari masa

ke masa.

7. Siswa dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi komunikasi

masa lalu dan masa kini.

(pertemuan ke-4)

8. Menyebutkan macam-macam barang teknologi transportasi

9. Menjelaskan perkembangan teknologi dan transportasi dari masa ke masa.

10. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu dan masa kini.

Page 117: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

104

(Pertemuan ke-5)

11. Melakukan postest setelah mempelajari semua macam-macam teknologi

E. Materi pembelajaran : Perkembangan teknologi dari masa kemasa

F. Metode dan media pembelajaran : Kooperatif Learning tipe make a macth

G. Sumber Belajar : Buku paket dan LKS siswa kelas IV SD

H. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan ke-1 (2 x 35 menit pelajaran)

Tahap

Pembelajaran

Aktifitas Guru Aktifitas siswa Nilai karaker

Pendahuluan

(kegiatan

awal)

10 Menit

Guru memulai

pelajaran dengan

berdoa bersama dan

memperkenalkan diri

Guru mengabsen

siswa

Siswa berdoa bersama

Siswa menyimak dan

mengangka tangan

ketika nama mereka

disebut

Religius

Tertib

Kegiatan inti

50 menit

Guru memulai

pelajaran dengan

terlebih dahulu

menjelaskan metode

kooperatif learning

tipe make a macth dan

pembelajaran dengan

model ceramah pada

Siswa menyimak

penjelasan guru tentang

pembelajaran yang akan

dilaksanakan

Tertib

Page 118: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

105

kelas yang lainnya.

Guru memberi soal

pretest tentang

perkembangan

teknologi produksi

Siswa mengerjakan soal

pretest

Jujur

Penutup

(Kegiatan

akhir)

Guru memberitahu

siswa materi yang

akan dipelajari

selanjutnya

Memberikan siswa

untuk bertanya

Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa

Siswa menyimak apa

yang dikatakan oleh

guru

Siswa bertanya jika ada

yang kurang dimengerti

Siswa bersama-sama

mengucap hamdalah

Terib

Aktif

Religius

Pertemuan ke-2 (2 x 35 menit)

Tahap

pembelajaran

Aktivitas guru Akivitas siswa Nilai karakter

Pendahuluan

(Kegiatan

awal)

Guru memasuki

ruangan dengan

mengucapkan salam

Mengabsen kehadiran

siswa dan

menanyakan kabar

Memulai pelajaran

dengan membaca doa

Apersepsi

Siswa menjawab

salam

Siswa menjawab

absen guru

Salah satu siswa

memimpin doa

sebelum belajar

Religius

Tertib

Rajin

Disiplin

Rasa ingin

tahu

Aktif

Page 119: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

106

guru memperlihatkan

gambar penggiling

beras

Mengaitkan materi

yang akan dipelajari

dengan kehidupan

sehari–hari.

Misalnya

memperhatikan

barang-barang

yang kita pakai,

baju yang kita

kenakan atau

makanan yang kita

makan

Guru menjelaskan

pembelajaran hari ini,

materi, tujuan

pembelajaran.

Siswa

mendengarkan dan

melihat apersepsi

yang diberikan guru

dengan anusias dan

penuh perhatian.

Siswa mengutarakan

apa yang dilihat

olehnya.

Siswa menyimak

dengan penuh

perhatian

Kegiaan inti 1. Eksplorasi

Guru menanyakan

kepada siswa apa yang

mereka pahami tentang

teknologi produksi.

Guru membagikan

materi hari ini

Siswa menjawab

tentang produksi

Siswa menerima

materi hari ini

Siswa membaca

materinya secara

Tertib

Aktif

Komunikaif

Percaya diri

Kerja sama

Tanggung

Page 120: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

107

Guru membagikan

kertas yang berisi

pertanyaan dan

jawaban.

Guru meminta siswa

untuk mencari

pasangan kartu nya.

Jika siswa mendapat

pertanyaan maka harus

mencari jawaban dan

sebaliknya

teliti

Siswa menerima

kartu tersebut,

setengah dari siswa

menerima

pertanyaan dan

setengah lagi

menerima jawaban,

yang diberikan

secara acak oleh

guru.

Siswa bergerak aktif

untuk mencari

jawaban atau

pertanyaan yang

benar.

Siswa berkumpul

dengan

pasangannya

masing-masing

jawab

2. Elaborasi

Setelah menemukan

pasangannya guru

meminta tiap-tiap

pasangan untuk

membacakan, apakah

peranyaan sesuai

jawaban atau tidak.

Kelompok yang lain

menanggap jika ada

Tiap-tiap pasangan

membacakan kartu

yang mereka miliki

apakah memang

cocok atau tidak.

Kelompok lain

mendengarkan dan

Berani

Percaya diri

Komunikaif

Page 121: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

108

kesalahan.

Guru memperbaiki

jika ada miss konsepsi

guru memberikan

penguatan posiif

berupa pujian

terhadap hasil diskusi

menangapi jika

terjadi kesalahan.

Siswa

mendengarkan yang

dijelaskan guru

Siswa merasa

senang dan bertepuk

tangan

1. Konfirmasi

Mereview kembali

pelajaran hari ini

Guru memberikan

kesempatan untuk

bertanya jika ada yang

belum dimengerti

Bersama-sama

mereview pelajaran

Beberapa siswa

mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

Aktif

Berani

Kegiatan

penutup

Guru bersama-sama

siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal

yang ada

Guru mengaitkan

materi hari ini dan

materi yang akan

Siswa

menyimpulkan

pembelajaran hari

ini

Siswa mengerjakan

soal diberikan oleh

guru secara individu

Siswa

mengumpulkan

jawaban jika sudah

selesai

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Aktif

Teliti

Menghargai

orang lain

Religius

Page 122: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

109

dijelaskan minggu

besok

Guru menutup

pelajaran hari ini dan

berdoa bersama-sama

siswa

Siswa dan guru

bersama-sama

membaca doa

Pertemuan ke-3 (2 x 35 menit)

Tahap

Pembelajaran

Aktivitas guru Aktivias siswa Nilai karakter

Pendahuluan

(Kegiatan

awal)

Guru memasuki

ruangan dengan

mengucapkan salam

Mengabsen kehadiran

siswa dan

menanyakan kabar

Memulai pelajaran

dengan membaca doa

Aperspsi

guru memberikan ciri-

ciri dari Alexcander

Graham Bell, guru

meminta siswa untuk

menebaknya

Guru menjelaskan

pembelajaran hari ini,

materi, tujuan

Siswa menjawab

salam

Siswa menjawab

absen guru

Salah satu siswa

memimpin doa

sebelum belajar

Siswa mendengarkan

dan melihat

apersepsi yang

diberikan guru

dengan antusias dan

penuh perhatian.

Siswa mencoba

menebaknya

Siswa menyimak

dengan seksama

Religius

Tertib

Rajin

Disiplin

Rasa ingin

tahu

Page 123: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

110

pembelajaran.

Kegiatan inti

2. Eksplorasi

Guru membagikan

selembar kertas materi

untuk siswa pelajari.

Setelah siswa

membaca materi yang

telah diberikan, siswa

menerima kartu yang

berisi pertanyaan dan

yang lainnya berisi

jawaban.

Siswa membaca

materi yang

diberikan oleh guru

Siswa mencari

pasangan atas kartu

yang diperoleh, jika

siswa mendapatkan

jawabannya maka ia

harus mencari

pertanyaaan yang

benar.

Jika sudah

menemukan

pasangannya, maka

duduklah secara

bersama-sama.

Aktif

Komunikaif

Teliti

Saling

menghargai

3. Elaborasi

Setelah menemukan

pasangannya guru

meminta tiap-tiap

pasangan untuk

membacakan, apakah

pertanyaan sesuai

jawaban atau tidak.

Kelompok yang lain

menanggap jika ada

Tiap-tiap pasangan

membacakan kartu

yang mereka miliki

apakah memang

cocok atau tidak.

Kelompok lain

mendengarkan dan

Berani

Percaya diri

Komunikaif

Page 124: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

111

kesalahan.

Guru memperbaiki

jika ada miss konsepsi

guru memberikan

penguatan posiif

berupa pujian

terhadap hasil diskusi

menangapi jika

terjadi kesalahan.

Siswa

mendengarkan

dengan seksama

Siswa memberikan

tepuk tangan.

4. Konfirmasi

Mereview kembali

pelajaran hari ini

Guru memberikan

kesempatan untuk

bertanya jika ada yang

belum dimengerti

Bersama-sama

mereview pelajaran

Beberapa siswa

mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

Aktif

Menghargai

orang lain

Kegiatan

penutup

Guru bersama-sama

siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal

yang ada

Guru mengaitkan

materi hari ini dan

materi yang akan

dijelaskan minggu

Siswa

menyimpulkan

pembelajaran hari

ini

Siswa mengerjakan

soal diberikan oleh

guru secara individu

Siswa

mengumpulkan jika

sudah selesai

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Aktif

Teliti

Menghargai

orang lain

Religius

Page 125: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

112

besok

Guru menutup

pelajaran hari ini dan

berdoa bersama-sama

Siswa dan guru

bersama-sama

membaca doa

Pertemuan ke-4 (2 x 35 menit)

Tahap

pembelajaran

Aktivitas guru Akivitas siswa Nilai karakter

Pendahuluan

(Kegiatan

awal)

Guru memasuki

ruangan dengan

mengucapkan salam

Mengabsen

kehadiran siswa dan

menanyakan kabar

Memulai pelajaran

dengan membaca

doa

Apersepsi

guru

memperlihatkan

gambar kereta api

pada masa lampau

Mengaitkan materi

yang akan dipelajari

Siswa menjawab

salam

Siswa menjawab

absen guru

Salah satu siswa

memimpin doa

sebelum belajar

Siswa mendengarkan

dan melihat apersepsi

yang diberikan guru

dengan anusias dan

penuh perhatian.

Siswa mengutarakan

apa yang dilihat

olehnya.

Siswa menjawab

dengan penuh

Religius

Tertib

Rajin

Disiplin

Rasa ingin

tahu

Aktif

Page 126: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

113

dengan kehidupan

sehari–hari.

Misalnya

memperhatikan

transportasi yang

ada disekeliling

kalian?

Guru menjelaskan

pembelajaran hari

ini, materi, tujuan

pembelajaran.

antusias.

Siswa menyimak

dengan penuh

perhatian

Kegiatan inti 3. Eksplorasi

Guru membagikan

materi hari ini

Guru meminta siswa

untuk mencari teman

pasangan

Setelah mendapat

pasangan, guru

membagikan kertas

yang berisi

pertanyaan dan

meminta pasangan

tersebut menjawab

pertanyaan.

Guru meminta siswa

untuk

mengumpulkannya

Siswa menerima

materi hari ini

Siswa membaca

materinya secara teliti

Siswa mencari teman

pasangannya sesuka

mereka

Siswa menerima

kertas yang dibagikan

oleh guru yang berisi

pertanyaan.

Tiap-tiap pasangan

menjawab pertanyaan.

Siswa mengumpulkan

pertanyaan dan

jawabannya kembali.

Tertib

Aktif

Komunikaif

Percaya diri

Kerja sama

Tanggung

jawab

Page 127: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

114

kembali.

Guru membagikan

kembali kartu

tersebut secara acak.

Guru meminta siswa

untuk mencari

pasangan kartu nya.

Jika siswa mendapat

pertanyaan maka

harus mencari

jawaban dan

sebaliknya

Siswa menerima kartu

tersebut, setengah dari

siswa menerima

pertanyaan dan

setengah lagi

menerima jawaban,

yang diberikan secara

acak oleh guru.

Siswa bergerak aktif

untuk mencari

jawaban atau

pertanyaan yang

benar.

4. Elaborasi

Setelah menemukan

pasangannya guru

meminta tiap-tiap

pasangan untuk

membacakan,

apakah pertanyaan

sesuai jawaban atau

tidak.

Kelompok yang lain

menanggap jika ada

kesalahan.

Guru memperbaiki

Tiap-tiap pasangan

membacakan kartu

yang mereka miliki

apakah memang

cocok atau tidak.

Kelompok lain

mendengarkan dan

menangapi jika terjadi

kesalahan.

Siswa mendengarkan

Berani

Percaya diri

Komunikaif

Page 128: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

115

jika ada miss

konsepsi

guru memberikan

penguatan posiif

berupa pujian

terhadap hasil

diskusi

dengan seksama

Siswa memberikan

tepuk tangan.

5. Konfirmasi

Mereview kembali

pelajaran hari ini

Guru memberikan

kesempatan untuk

bertanya jika ada

yang belum

dimengerti

Siswa bersama-sama

mereview

pembelajaran hari ini

Beberapa siswa

mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

Aktif

Berani

Kegiatan

penutup

Guru bersama-sama

siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Guru meminta siswa

untuk mengerjakan

soal yang ada

Guru mengaitkan

materi hari ini dan

materi yang akan

Siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini

Siswa mengerjakan

soal diberikan oleh

guru secara individu

Siswa mengumpulkan

jawaban jika sudah

selesai

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Aktif

Teliti

Menghargai

orang lain

Religius

Page 129: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

116

dijelaskan minggu

besok

Guru menutup

pelajaran hari ini dan

berdoa bersama-sama

siswa

Siswa dan guru

bersama-sama

membaca doa

Pertemuan ke-5 (1 x 35 menit)

Tahap

Pembelajaran

Aktifitas Guru Aktifitas siswa Nilai karaker

Pendahuluan

(kegiatan

awal)

11 Menit

Guru memulai

pelajaran dengan

berdoa bersama

Guru mengabsen

siswa

Siswa berdoa bersama

Siswa menyimak dan

mengangka tangan

ketika nama mereka

disebut

Religius

Tertib

Kegiatan inti

50 menit

Guru memberi soal

protest tentang

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi dan

transportasi serta

perkembangan dari

masa ke masa.

Siswa mengerjakan soal

protest

Jujur

Penutup

(Kegiatan

akhir)

Guru mengucapkan

terimakasih atas

bantuan peserta didik

selama ini.

Siswa menyimak

penjelasan.

Siswa bersama-sama

Terib

Tertib

Aktif

Religius

Page 130: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

117

Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa

mengucap hamdalah

I. Media/ Alat dan Sumber Belajar:

1. Pembelajaran Menggunakan media kartu, berupa kartu-kartu berisi soal

dan jawaban serta gambar.

2. Sumber buku : Buku IPS kelas IV

J. Penilaian

1. Teknik penilaian:

Test tertulis

Penugasan

2. Bentuk instrument:

Test uraian

Jakarta, April 2015

Peneliti

Rini Sumarwati

Page 131: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

118

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah :SDN Joglo 08 Pagi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : IV/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi,

di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi, serta pengalaman menggunakannya.

C. Indikator

(pertemuan ke-2)

2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi

2.3.2 Menjelaskan pengertian teknologi produksi

2.3.3 Menyebutkan macam-macam barang hasil teknologi produksi.

2.3.4 Menjelaskan perkembangan teknologi produksi dari masa ke masa.

(pertemuan ke-3)

2.3.5 Menyebutkan macam-macam barang teknologi komunikasi

Page 132: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

119

2.3.6 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dari masa ke

masa.

2.3.7 Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi komunikasi masa

lalu dan masa kini.

(Pertemuan ke-4)

2.3.8 Menyebutkan macam-macam barang teknologi transportasi

2.3.9 Menjelaskan perkembangan teknologi dan transportasi dari masa ke

masa.

2.3.10 Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu dan masa

kini.

D. Tujuan pembelajaran

(Pertemuan ke-2)

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi produksi

3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam barang hasil teknologi produksi

4. Siswa dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu

dan masa kini.

(Pertemuan ke-3)

5. Siswa dapat menyebutkan macam-macam barang teknologi komunikasi

6. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dari masa

ke masa.

7. Siswa dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi komunikasi

masa lalu dan masa kini.

(pertemuan ke-4)

8. Menyebutkan macam-macam barang teknologi transportasi

9. Menjelaskan perkembangan teknologi dan transportasi dari masa ke masa.

10. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan teknologi masa lalu dan masa kini.

Page 133: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

120

E. Materi pembelajaran : Perkembangan teknologi dari masa kemasa

F. Metode dan media pembelajaran : Ceramah

G. Sumber Belajar : Buku paket dan LKS siswa kelas IV SD

H. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (2x45 menit)

Tahap Pembelajaran Aktifitas

Pendahuluan

(kegiatan awal)

10 Menit

Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama dan memperkenalkan diri

Guru mengabsen siswa

Kegiatan inti

50 menit

Guru memulai pelajaran dengan terlebih

dahulu menjelaskan menjelaskan tujuan

pembelajaran ini

Guru memberi soal pretest tentang

perkembangan teknologi produksi, komunikasi

dan transportasi

Penutup

(Kegiatan akhir)

Guru memberitahu siswa materi yang akan

dipelajari selanjutnya

Memberikan siswa untuk bertanya

Guru menutup pelajaran dengan berdoa

Pertemuan Ke-2 (2x35 menit)

Tahap Pembelajaran Aktifitas

Pendahuluan

(kegiatan awal)

Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama dan memperkenalkan diri

Page 134: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

121

10 Menit Guru mengabsen siswa apresiasi

Guru memperlihatkan gambar penggiling beras

Mengaitkan materi yang akan dipelajari

dengan kehidupan sehari–hari. Misalnya

memperhatikan barang-barang yang kita

pakai, baju yang kita kenakan atau

makanan yang kita makan

Kegiatan inti

50 menit

Guru menjelaskan materi hari ini

Siswa mendengarkan materi hari ini

Guru memberikan contoh-contoh tentang

teknologi produksi

Siswa mengamati, siswa bertanya jika ada

yang tidak dimengerti dan membahas bersama-

sama.

Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh

guru.

Penutup

(Kegiatan akhir)

Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan

membuat rangkuman

Siswa diberikan tugas untuk dirumah

Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi

Siswa mengakhiri pelajaran dengan membaca

hamdalah

Pertemuan ke-3 (2x35)

Tahap Pembelajaran Aktifitas

Pendahuluan

(kegiatan awal)

Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama dan memperkenalkan diri

Guru mengabsen siswa

Guru Melakukan Apresiasi

Page 135: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

122

guru memperlihatkan gambar kereta api

Guru menjelaskan pembelajaran hari ini,

materi, tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti

50 menit

Guru menjelaskan materi hari ini

Siswa mendengarkan materi hari ini

Guru memberikan contoh-contoh tentang

teknologi komunikasi

Siswa mengamati, siswa bertanya jika ada

yang idak dimengerti dan membahas bersama-

sama.

Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh

guru.

Penutup

(Kegiatan akhir)

Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan

membuat rangkuman

Siswa diberikan tugas untuk dirumah

Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi

Siswa mengakhiri pelajaran dengan membaca

hamdalah

Pertemuan ke-4 (2x35)

Tahap Pembelajaran Aktifitas

Pendahuluan

(kegiatan awal)

Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama dan memperkenalkan diri

Guru mengabsen siswa

Guru Melakukan Apresiasi

guru memberikan ciri-ciri dari Alexcander

Graham Bell, guru meminta siswa untuk

Page 136: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

123

menebaknya

Guru menjelaskan pembelajaran hari ini,

materi, tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti

50 menit

Guru menjelaskan materi hari ini

Siswa mendengarkan materi hari ini

Guru memberikan contoh-contoh tentang

teknologi Transportasi

Siswa mengamati, siswa bertanya jika ada

yang tidak dimengerti dan membahas bersama-

sama.

Siswa mengerjakan soal yang dibagikan oleh

guru.

Penutup

(Kegiatan akhir)

Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan

membuat rangkuman

Siswa diberikan tugas untuk dirumah

Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi

Siswa mengakhiri pelajaran dengan membaca

hamdalah

Pertemuan ke-5 (2x35)

Tahap Pembelajaran Aktifitas

Pendahuluan

(kegiatan awal)

Guru memulai pelajaran dengan berdoa

bersama

Guru mengabsen siswa

Page 137: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

124

Kegiatan inti

50 menit

Guru memberi soal posttest tentang

perkembangan teknologi produksi, komunikasi

dan transportasi

Penutup

(Kegiatan akhir)

Guru mengucapkan terimakasih atas bantuan

peserta didik selama ini

Guru menutup pelajaran dengan berdoa

I. Media/ Alat dan Sumber Belajar:

1. Pembelajaran Menggunakan media kartu, berupa kartu-kartu berisi soal

dan jawaban serta gambar.

2. Sumber buku : Buku IPS kelas IV

J. Penilaian

1. Teknik penilaian:

Test tertulis

Penugasan

2. Bentuk instrument:

Test uraian

Page 138: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

125

Lampiran 11

Pertemuan ke-1

Teknologi dan teknologi produksi

Lihatlah gambar diatas!

Gambar diatas adalah gambar traktor dan Huller. Traktor dan huller

merupakan teknologi yang ada dizaman sekarang yang digunakan para petani.

Zaman dahulu para petani masih menggunakan kerbau untuk membajak

sawahnya, namun pada jaman sekarang ini para petani menggunakan traktor.

Sedangkan huller berfungsi untuk mengupas gabah menjadi beras, padahal pada

zaman dahulu masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara ditumbuk.

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Teknologi dapat

mempermudah pekerjaan. Contohnya, pekerjaan cepat selesai dan hasilnya yang

meningkat. Ada bermacam-macam teknologi yang diciptakan manusia. kamu akan

mempelajari teknologi di bidang produksi, transportasi, dan komunikasi. Kita

akan menguraikan ketiga teknologi ini satu per satu.

Apakah yang dimaksud dengan teknologi produksi? Peralatan dan cara

yang digunakan untuk membuat suatu barang itulah yang kita sebut dengan

teknologi produksi. Teknologi produksi mengalami perkembangan.

Page 139: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

126

Perkembangannya selalu ke arah kemajuan. Teknologi produksi pada masa kini

jauh lebih baik. Apabila dibandingkan dengan teknologi masa lalu. Teknologi

produksi masa lalu bersifat sederhana. Hasilnya pun sangat terbatas. Teknologi

produksi masa kini bersifat modern. Selain itu, banyak memberi kemudahan.

Salah satu kemudahan itu adalah hasil produksi yang melimpah.

Teknologi produksi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Teknologi produksi pangan

Teknologi produksi pangan membantu pemenuhan kebutuhan pangan.

Kebutuhan pangan berkaitan dengan pertanian. Misalnya:

Mengubah padi menjadi beras

Mengubah tebu menjadi gula

Ubi menjadi kerupuk

Kelapa menjadi minyak

Mengubah beras menjadi tepung dan sebagainya.

2. Teknologi produksi sandang

Teknologi produksi sandang pada jaman dahulu sangat sederhana, yaitu

dibuat sendiri. Cara membuat kain pun dengan proses sangat sederhana yaitu

dengan cara menenun, menggunakan alat dari kayu dengan cara ini hasil

produksinya pun sedikit. Pada saat ini produksi sandang dibuat dengan cara lebih

modern, tidak dilakukan sendiri yaitu dengan melalui pabrik. Hasil produksinya

pun lebih banyak, hemat waku dan biaya.

di dalam Perkembangan alat produksi di bagi dua, yaitu:

1. Produksi masa lalu yaitu masih menggunakan alat sederhana

2. Produksi masa kini atau disebut masa modern menggunakan alat-ala yang

canggih berupa mesin. Kelebihan dari teknologi produksi yang bersifat

modern, yaitu:

Page 140: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

127

a) Hasil lebih banyak

b) Pekerjaan lebih cepat selesai

c) Menghemat tenaga

Masa lalu

Alat produksi berupa alat

sederhana, yaitu dengan

tenaga manusia

Masa modern

Alat produksi telah

dimodifikasi dengan alat

yang menggunakan tenaga

mesin

Page 141: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

128

Pertemuan ke-2

Teknologi komunikasi

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan. Kamu

berbicara dengan temanmu merupakan contoh komunikasi. Sejak zaman dahulu

orang sudah biasa mengadakan komunikasi dengan orang lain. Baik yang

berdekatan maupun yang berjauhan tempat tinggalnya. Menyampaikan pesan bisa

dengan bicara/lisan, tulisan dan bisa juga dengan isyarat. Mengirim pesan lewat

surat merupakan contoh komunikasi dengan tulisan. Contoh pesan dengan isyarat

adalah dengan menggunakan bendera, peluit, lampu.

a. Komunikasi lisan

Ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, orang kesulitan

berkomunikasi secara lisan dengan orang yang letaknya jauh. Mereka haruslah

bertemu terlebih dahulu. Namun kini kita sangat mudah melakukan

komunikasi lisan meskipun letaknya berjauhan. Kita dapat berbicara secara

langsung kepada orang yang letaknya jauh melalui pesawat telepon.

Kemudian dengan kemajuan teknologi semakin banyak tercipta alat-alat

komunikasi yang canggih seperti radio, televisi dan internet. Bahkan sekarang

dengan teknologi satelit, komunikasi jarak jauh dapat dilakukan tanpa kabel.

Yakni dengan alat yang dinamakan telepon seluler.

b. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis melalui surat dari dulu sampai sekarang masih

dilakukan orang. Sebelum ditemukan kertas, biasanya orang menulis surat

pada daun, pelepah pohon atau kulit batang. Surat diantar oleh seorang kurir.

Pada masa lalu mereka mengantar surat dengan berjalan kaki atau

menunggang kuda. Masyarakat masa kini menulis di atas kertas dengan cara

tulis tangan atau diketik. Surat dapat kita kirim ke tujuan yang jauh tempat

tinggalnya melalui kantor pos. Cepat atau lambatnya pengiriman tergantung

Page 142: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

129

pada biaya atau perangko yang diberikan. Dengan berkembangnya teknologi

sekarang kita pun dapat mengirim surat lewat faksimile. Faksimile merupakan

mesin cetak/fotocopy jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telepon.

Dengan faksimile surat dapat diterima salinannya secara langsung. Alat

komunikasi tertulis lainnya adalah koran, majalah dan buku yang disebut

sebagai media cetak. Telepon genggam dan internet juga dapat dimanfaatkan

untuk mengirim pesan tertulis yang disebut dengan SMS (Short Message

Service) dan e-mail atau surat elektronik.

c. Komunikasi Melalui Isyarat

Komunikasi dengan isyarat tidak hanya dilakukan manusia di masa

lalu. Masyarakat masa lalu biasa menggunakan kentongan, bedug, lonceng

ataupun asap. Masyarakat masa kini juga masih menggunakan alat-alat

tersebut. seperti sirine, alarm, dan lampu sebagai alat komunikasi isyarat.

Page 143: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

130

Pertemuan ke-3

Teknologi Transportasi

Perkembangan Teknologi Transportasi

Alat transportasi adalah alat yang digunakan untuk menganggut penumpang

atau barang. Sejak kapan manusia mengenal alat transportasi? Sejak dahulu orang

sudah mengenal alat angkutan walaupun sangat sederhana. Mereka menggunakan

tenaga hewan bahkan tenaga manusia sebagai alat transportasi. Dengan

berkembanganya ilmu pengetahuan teknologi transportasi sekarang telah

mengalami perubahan yang sangat pesat.

a. Teknologi transportasi masa lalu dan masa kini

1) Transportasi darat

Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi yang masih

sederhana. Sebelum ditemukan mesin, alat transportasi seperti pedati, delman,

dan kuda me rupakan alat transportasi andalan. Teknologi transportasi

tersebut masih menggunakan tenaga hewan dan manusia. Kemampuan

jelajahnya juga masih sangat terbatas dan memerlukan waktu yang lama.

Sekarang orang masih menggunakan alat transportasi tersebut namun tidak

menjadi alat utama. Seringkali kuda dan delman digunakan sebagai sarana

rekreasi saja. Sejak ditemukan mesin uap, berkembang pula kendaraan

bermesin lainnya. Alat transportasi bermesin seperti sepeda motor mobil,

kereta api merupakan alat transportasi yang modern.

2) Transportasi air

Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi air seperti perahu

dayung, rakit, dan perahu layar. Perahu dayung dan rakit digerakkan oleh

kekuatan tenaga manusia. Sedangkan perahu layar digerakkan oleh tenaga

angin dan tenaga manusia. Seiring dengan ditemukannya mesin bermotor,

masyarakat kini menggunakan perahu bermotor dan kapal sebagai alat

transportasi air. Kapal-kapal modern dapat mengangkut barang berton-ton

Page 144: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

131

serta dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Bahkan kini sebuah kapal

besar dapat digunakan sebagai landasan pesawat tempur. Kapal ini

dinamakan kapal induk.

3) Transportasi udara

Pesawat terbang merupakan angkutan udara yang sangat canggih. Perjalanan

pesawat terbang lebih cepat dibandingkan dengan angkutan darat atau

angkutan laut. Sekarang terdapat berbagai jenis alat angkutan udara antara

lain helikopter, pesawat tempur serta pesawat penumpang. Bahkan kini

manusia dapat menjelajah luar angkasa dengan menggunakan pesawat luar

angkasa.

Kelebihan dan Kekurangan dari Teknologi

kelemahan teknologi masa lalu dan kelebihan teknologi masa kini.

Misalnya teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih

cepat. Namun sebenarnya teknologi masa lalu juga memiliki kelebihan.

Sebaliknya teknologi masa kini juga memiliki kelemahan. Pada umumnya

teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual yakni hewan, angin

ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat. Namun di sisi lain

teknologi masa lalu memiliki kelebihan yakni hampir semua bebas polusi. Baik

polusi udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini

memiliki kelebihan prosesnya cepat, namun di sisi lain memiliki kelemahan yakni

menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air dan suara.

Page 145: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

132

Lampiran 12

Pertemuan ke-1

Pertanyaan (1)

Lihatlah rupa ku!

Aku merupakan alat untuk

membajak sawah, pada

jaman modern??

Aku dapat mempermudah

sebuah pekerjaan dan

menghasilkan lebih

banyak barang, disebut

apakah aku??

Aku adalah sebuah

industri yang

menghasilkan kain,

baju, celana dan lain-

lain disebut industri

apakah aku??

Jika aku membajak sawah

dengan dengan

menggunakan traktor,

maka hasilnya??

Saat ini batik

merupakan warisan

budaya indonesia,

produksi batik tulis

masih menggunakan

cara tradisional,

dikarenakan???

Lihatlah aku!

Aku merupakan alat yang

digunakan petani untuk

mengupas gabah menjadi

beras, disebut apakah aku??

Aku merupakan alat

kegiatan dalam

pembuatan suatu barang.

Misalnya

Mengubah padi

menjadi beras

Mengubah tebu

menjadi gula

Disebut apakah aku??

Bahan baku

pembuatan kertas

adalah??

Aku adalah kelapa, jika

aku di olah dengan

menggunakan alat

sederhana maupun

Aku adalah tebu, jika

aku di olah dengan

menggunakan alat

sederhana maupun

Page 146: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

133

modern akan jadi apakah

aku??

modern akan jadi

apakah aku??

Aku dapat menghasilkan??

Aku merupakan gerabah

dan tembikar, terbuat dari

apakah aku?

Cangkul, bajak, kapak

alat tenun tangan dll

merupakan alat dari

teknologi??

Traktor, huller, mesin

jahit, dll merupakan

alat produksi yang

bersifat??

Page 147: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

134

Pertemuan ke-1

Jawaban (1)

Aku adalah traktor,

yang digunakan para

petani untuk

membajak sawah,

pada jaman modern

saat ini.

Aku merupakan pengertian dari

produksi.

Aku merupakan

pengertian dari

industri tekstil

Jika membajak sawah dengan

menggunakan traktor maka akan

lebih cepat serta akan lebih

banyak sawah yang dibajak.

Dikarenakan hasil

yang ku dapat

kwalitasnya akan lebih

baik

Aku adalah huller,

fungsi ku untuk

digunakan petani

mengupas gabah

menjadi beras

Aku adalah pengertian dari

produksi pangan.

Aku merupakan kayu

Aku adalah minyak Aku adalah gula

Keras, perabotan

rumah angga seperti

lemari, meja, kursi,

empat tidur dan lain-

lain.

Aku terbuat dari tanah liat Contoh dari teknologi

produksi bersifat

masih sederhana

Contoh dari teknologi

produksi bersifat

masih modern

Page 148: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

135

Pertemuan ke-2

Pertanyaan ke-2

memberikan

pelayanan di bidang

...

Aku merupakan

contoh dari suatu

komunikasi,

misalnya: surat,

Lihatlah rupa ku!

Aku adalah penemu

telepon, siapakah aku?

Lihatlah aku!

Apakah fungsi

ku??

Aku merupakan

contoh dari suatu

komunikasi, misalnya:

kentongan, bedug,

lonceng ataupun asap.

disebut komunikasi

apakah aku????

Contoh dari media

elektronik adalah??

stasiun televisi yang

dikelolah oleh

pemerintah adalah ....

Lihatlah aku!

Aku merupakan alat

yang digunakan

untuk??

Sebutkan contoh

dari alat

komunikasi pada

zaman modern

pada saat ini?

Apa kelebihan alat

komunikasi pada

zaman modern ini?

Apa kekurangan

alat komunikasi

pada zaman

modern ini?

Apa yang akan terjadi

bila tidak ada alat

untuk berkomunikasi,

seperti handphone

pada saat ini?

Page 149: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

136

faximile, koran dan

lain-lain disebut

komunikasi apakah

aku????

Page 150: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

137

Peremuan ke- 2

Jawaban (1)

Aku adalah

kentongan, fungsi ku

untuk memberikan

informasi.

Aku merupakan alat

komunikasi tertulis.

Aku merupakan komunikasi

melalui isyarat.

Fungsi ku adalah

untuk memberikan

informasi, aku adalah

televisi

Kelebihan alat komunikasi saat

pada zaman modern saa ini

adalah lebih mudah dalam

menghubungi orang lain, lebih

cepat mengetahui informasi.

Kekurangan dari alat

komunikasi pada

zaman modern saat

ini, salah satunya

adalah terdapat radiasi

yang akan menggangu

kesehatan bagi

manusia

Handphone, internet,

televisi dll

Kurir adalah orang yang

ditunjuk untuk membawa pesan

khusus. Pesan khusus itu bisa

dalam bentuk surat atau lisan.

Aku adalah alexander

graham bell

Yang terjadi adalah kita akan

menjadi sulit untuk

menghubungi orang lain, waktu

yang dibutuhkan menjadi lebih

banyak karena harus beremu

dengan orangnya.

Memberikan

pelayanan

diKomunikasi

sirine, alarm, dan

lampu sebagai alat

komunikasi isyarat.

Koran, majalah, abloid dll

Televisi, radio, internet,

handphone dll.

TVRI

Page 151: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

138

Pertemuan ke-3

Pertanyaan ke-3

Setiap teknologi

mempunyai kekurangan dan

kelebihan, apakah

kekurangan dari teknologi

masa lalu??

Perusahaan jasa

penerbangan milik

pemerintah adalah.....

PT PAL adalah industri

kapal laut yang berada

di kota .....

Sebutkan contoh dari

transportasi darat pada

masa modern saat ini??

Kereta api dikemudikan

oleh .........

Setiap teknologi

mempunyai kekurangan dan

kelebihan, apakah kelebihan

dari teknologi masa lalu??

Sebutkan contoh dari

transportasi darat pada

masa lampu??

Sebutkan alat

transportasi pedesaan ??

Setiap teknologi

mempunyai kekurangan

dan kelebihan, apakah

kelebihan dari teknologi

masa kini??

Pada jaman dahulu, alat

transportasi laut masih

menggunakan

tenaga???

kapal yang digunakan oleh

para ahli atau peneliti untuk

meneliti kehidupan laut

adalah pengertian dari ...

Apakah kekurangan

dari teknologi

transportasi masa

kini??

Aku merupakan teknologi??

Nama ku dokar, aku

merupakan teknologi

pada masa???

Aku merupakan sejenis

kapal, aku berfungsi

mengangkut minyak.

Kapal apakah aku??

Page 152: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

139

Pertemuan ke-3

Jawaban ke-3

Lebih lama dalam

menempuh perjalanan,

produk yang dihasilkan

lebih sedikit, dll.

Garuda Indonesia

Surabaya

Mobil, motor, kereta api,

busway dll.

Masinis

kelebihan dari teknologi

masa lalu adalah tidak

menimbulkan polusi,

serta produk yang

dihasilkan tidak selalu

sama, misalnya batik ulis

hasilnya tidak selalu

sama.

Dokar, sepeda, becak dll.

Dokar, andong,

becak dll

Kelebihan dari teknologi

masa kini adalah lebih cepat

sampai ketempat tujuan, lebih

singkat waku perjalanan.

Masih

menggunakan

tenaga angin

Aku adalah kapal Riset

Menimbulkan banyak polusi,

membutuhkan bahan bakar

dll.

Aku dalah kapal

tanker

Aku adalah teknologi

udara yang modern

Pada masa lampau

Page 153: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

140

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI SISWA

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah :

Kelas/ Semester :

Pertemuan :

Beri tanda ceklist ( ) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!

4 = sangat baik; 3 = Baik; 2 = Cukup; 1= kurang

NO Aktivitas siswa Nilai

1 2 3 4

1 Mempelajari bahan ajar yang telah dibagikan guru

2 Semangat dan anusias dalam mengikuti pelajaran

3 Memperhatikan instruksi guru

4 Aktif mencari pasangannya

5 Aktif mengungkapkan pendapat

6 Menyimak pendapat teman sejawat

7 Memperhatiakan penjelasan guru

8 Aktif mengajukan pertanyaan

9 Aktif menyimpulkan pelajaran

10 Aktif menjawab pertanyaan guru

Jumlah

Presentase

Katagori nilai total

Page 154: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

141

Skor Maksimal = 40

Skor minimal = 0

Keterangan Katagori Penilaian

75% - 100% = Sangat baik

50% - 75% = Baik

25% - 50% = Cukup

0% - 25% = kurang baik.

Page 155: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

142

LEMBAR OBSERVASI GURU

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah :

Kelas/ Semester :

Pertemuan :

Beri tanda ceklist ( ) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!

4 = sangat baik; 3 = Baik; 2 = Cukup; 1= kurang

No Aspek Penelitian Nilai

1 2 3 4

A. Kegiatan Awal

1. Mengkondidikan situasi pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

2. Apersepsi (membuka pelajaran, mengabsen, melakukan

tanya jawab)

3. Membangkikan rasa ingin tahu

4. Menyampaikan tujuan indikator

5. Memberikan Pretest

B. Kegiatan Inti

1. Menguasai materi pembelajaran dengan baik

2. Kesesuaian materi yang dibahas dengan indikator

3. Pemusatan perhatian terhadap Proses pembelajaran

4. Teknik penjelasan penyampaian

5. materipengelolaan kegiaan diskusi

6. memberiakan kesempatan siswa untuk bertanya

C Penutup

1. kemampuan menerangkan kembali dan

menyimpulkan yang sudah disapaikan

2. memberi tugas pada siswa

Page 156: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

143

3. kemampuan memberikan evaluasi sesuai indikator

Skor Maksimal = 56

Skor Minimal = 0

Keterangan katagori penilaian total

75% - 100% = Sangat baik

50% - 75% = Baik

25% - 50% = Cukup

0% - 25% = kurang baik.

Page 157: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

144

Lampiran 14

INSTRUMEN PENELITIAN

(Sikap Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan

Transportasi)

PetunjuK

1. Bacalah Pernyataan dengan baik dan cermat

2. Isilah pernyataan tersebut dengan memberikan anda ceklist (V) pada

kolom yang disediakan

3. Jangan menuliskan nama dan identitas apapun

No Pernyataan SL SR KD TP

1. Menggunakan Produksi dalam

negeri

2. Menasehati teman yang memakai

produksi luar negeri

3. Menggunakan kendaraan pribadi

seperlunya

4. Lebih memilih kendaraan umum

jika berpegian

5. Mengenal berbagai macam

transportasi dari zaman ke zaman

6. Ikut melestarikan dan menjaga

transportasi jaman dahulu

7. Mampu menggunakan alat

komunikasi (telepon, Televisi,

laptop dll) secara bijaksana.

8. Menasehati teman menggunakan

alat komunikasi (telepon, Televisi,

laptop dll) secara berlebihan

Page 158: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

145

9. mengetahui berbagai macam

produksi dalam negeri

10. Menaiki transportasi jaman

dahulu.

Keterangan:

SL : Selalu

SR : Sering

KD : Kadang- kadang

TP : Tidak pernah

Page 159: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang

146

Lampiran 15

Biodata Penulis

Rini sumarwati. Lahir di Tangerang,

24 Juli 1991. Anak ke-2 dari 3

saudara dari pasangan Bapak

Suhendar Yaman dan Ibu Asmara

Murni. Penulis beralamat di Jalan

Raden Fatah Rt02/03 no. 81

Sudimara Barat. Kp. Blok Sekolah.

Ciledug-tangerang. Penulis

menempuh pendidikan di Taman

Kanak- Kanak Busanul Anfal (1996-

1997), Sekolah Dasar di SD

Muhammadiyah 2 Ciledug (1997-

2003), setelah iu melanjutkan ke

SMP Muhammadiyah 2 Ciledug

(2003-2006) dan sekolah SMA di

Muhammadiyah 1 Tangerang (2006-2009) dan melanjutkan S1 tahun 2010 pada

Program pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Judul skripsi penulis “ Pengaruh Metode Kooperatif Learning Teknik Make A

Macth Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV ( Kuasi Eksperimen di

SDN Joglo 08 Pagi) ”.

Page 160: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 161: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 162: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 163: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 164: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 165: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 166: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang
Page 167: PENGARUH METODE KOOPERATIF LEARNING TEKNIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34400/1/RINI... · siswa kelas A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model ... yang