PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

83
PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN (Study Eksperimen pada Siswa Kelas I Segugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu) REKA RAHMAYANTI 1601414063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS CIKROAMINOTO PALOPO 2020

Transcript of PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

Page 1: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN

MEMBACA PERMULAAN

(Study Eksperimen pada Siswa Kelas I Segugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu)

REKA RAHMAYANTI

1601414063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CIKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

i

PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN

MEMBACA PERMULAAN

(Study Eksperimen pada SiswKelas I Segugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SarjanaPendidikanpada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo

REKA RAHMAYANTI

1601414063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 4: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 5: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

iii

Page 6: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

v

ABSTRAK

Reka Rahmayanti. 2020. Pengaruh Metode Abjad Terhadap Kemampuan

Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN 439 Pammesakang (dibimbing oleh Sri

Damayanti dan Sunardin).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode abjad terhadap

kemampuan membaca permulaan siswadi kelas I SDN Se-gugus 3 Kecematan

Bua Kabupaten Luwu. Penelitian ini merupakan penelitianquasi eksperimen

dengan desain one grup pretet postest. Data dalam penelitian diperoleh melalui

pemberian tes kepada siswa.Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan

statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

1) kemampuan membaca permulaan siswa sebelum diterapkan metode abjad

siswadi kelas I SDN Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum

diterapkan metode abjad memperoleh nilai rata-rata < 75 yaitu 70,74. Dengan

persentase siswa yang tuntas sebesar 40,74%. 2) kemampuan membaca permulaan

siswa setelah diterapkan metode abjad siswadi kelas I SDN Se-gugus 3

Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad memperoleh

nilai rata-rata ≥75 yaitu 84,24. Dengan persentase siswa yang tuntas sebesar

96,30% dan terdapat pengaruh metode abjad terhadap kemampuan membaca

permulaan siswadi kelas I SDN Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan nilai t hitung sebesar

1,798 > t tabel (nilai t tabel untuk n = 27 adalah 1,70562).

Kata kunci: pembelajaran, membaca permulaan, metode abjad.

Page 7: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji hanya milik Allahswtpeneliti

panjatkan kehadirat-Nya yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia, dan

kekuatan serta berkenan memberikan setitik ilmu-Nya kepada peneliti,sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang amat sederhana. Selawat

dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw, sebagai

uswah dalam menjalankan aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga

kepada keluarga beliau, para sahabatnya, dan orang-orang mukmin yang

senantiasa istiqomah meniti jalan hidup ini hingga akhir zaman.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Metode Abjad Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN

439 Pammesakang”ini terwujud berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah

digerakkan hatinya oleh sang Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, dan

bimbingan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung bagi peneliti.

Oleh karena itu, disamping rasa syukur ke hadirat Allah swt, peneliti juga

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya serta penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang teristimewa orangtua peneliti tersayang dan

tercinta, Ibunda Harnawati yang telah merawat, membesarkan, mengasuh,

mendidik, menyayangi,serta iringan doa yang tulus ikhlas demi kesuksesan

peneliti dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita.Ucapan yang sama untuk

saudara-saudara peneliti tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun

materi selama menimba ilmu di Universitas Cokroaminoto Palopo.

Pada kesempatan ini peneliti juga menyampaikan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, M.S.,selaku Rektor Universitas

Cokroaminoto Palopo.

2. Ibu Dr. Ma’rufi, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas

Cokroaminoto Palopo.

3. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo.

Page 8: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

vii

4. Ibu Erni,S.Pd.SD., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Cokroaminoto Palopo.

5. Ibu Sri Damayanti S, S.S., M.Hum., selaku Pembimbing I yang telah

membantu dan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Sunardin, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah membantu

dan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang selalu

memberikan masukan dalam penelitian selama kuliah sebagai mahasiswa

Universitas Cokroaminoto Palopo.

8. Staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang selalu membantu

peneliti selama kuliah sebagai mahasiswa Universitas Cokroaminoto Palopo.

9. Ibu Reskinah, S.Ag KepalaSD Negeri 439 Pammesakang yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas I

SDN 439 Pammesakang.

10. Ibu Rini, S.Pd., SD., guru kelas SD Negeri 439 Pammesakangyang telah

memberikan banyak bantuan kepada peneliti pada proses penelitian hingga

penelitian skripsi ini, serta kepada seluruh pihakSD Negeri 439

Pammesakangterkhusus siswa-siswi kelas I yang berpartisipasi dalam

penelitian ini.

11. Sahabat peneliti tercinta, Ade Kusumah Masse, Andini Fratiwi, Tria Mulya

Utari dan SDASquadyang selalu ada menemani dan membantu dalam

penyusunan skripsi.

12. Rekan seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar angkatan 2016, khususnya kelas PGSD B.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu yang senantiasa

membantu selama kuliah hingga skripsi ini selesai.

Semoga segala bantuannya bernilai ibadah disisi-Nya. Peneliti menyadari

akan berbagai keterbatasan dan kelemahan yang ada pada peneliti, sehingga tidak

menutup kemungkinan terdapat kekurangan, kelemahan bahkan mungkin

kesalahan dalam penelitian skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang

sifatnya membangun dari segenap pembaca sangat peneliti harapkan sebagai

bahan pertimbangan pada penelitian selanjutnya.

Page 9: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

viii

Akhir kata, hanya kepada Allah swt semata peneliti meminta pertolongan,

berserah diri, dan hanya kepada baginda Rasulullah Muhammad saw. Semoga

skripsi ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik dan memberikan manfaat

kepada mereka yang membutuhkannya, Amin.

Palopo, Juli 2020

Reka Rahmayanti

Page 10: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

ix

RIWAYAT HIDUP

Reka Rahmayanti, lahir di Desa Senga Selatan pada tanggal

15 Mei 1998, anak pertama dari empat bersaudara, buah hati

dari pasangan Supardi dan Harnawati. Peneliti mengawali

pendidikan formal diSD Negeri 432 Talumae pada tahun 2004

dan lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan

di SMP Negeri 3Belopa sampai tahun 2013. Pada tahun yang sama peneliti

melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Belopa dan selesai pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikannyapada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo dengan program strata satu (S1). Untuk

menyelesaikan studi di Universitas Cokroaminoto Palopo dengan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan, peneliti menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh

Metode Abjad Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN

439 Pammesakang”.

Page 11: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN NASKAH SKRIPSI ....................... iii

HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY .......................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ..................................................................................... 8

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 16

2.3 Kerangka Pikir ................................................................................. 17

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan jenis penelitian ......................................................... 21

3.2 Lokasi dan waktu penelitian .............................................................. 21

3.3 Populasi dan sampel .......................................................................... 21

3.4 Desain penelitian dan rencana perlakuan ........................................... 23

3.5 Kontrol validitas, internal dan eksternal ............................................. 24

3.6 Teknik pengumpulan data dan instrument penelitian ........................ 25

3.7 Teknik analisis data dan uji hipotesis ................................................. 28

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 32

Page 12: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

xi

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 37

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 38

5.2 Saran ................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40

LAMPIRAN .................................................................................................. 42

Page 13: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

xii

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Populasi dan jumlah siswa kelas I SDN 439 Pammesakang ...................... 21

2. Desain one group pretest postest .............................................................. 23

3. Kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan tes .................... 26

4. Pedoman konversi kemampuan membaca permulaan ............................... 28

5. Klasifikasi Gain Ternormalisasi ............................................................... 29

6. Statistika nilai kemampuanmembaca ........................................................ 32

7. Kategori interval nilai pretest pembelajaran membaca permulaan melalui

metode abjad ............................................................................................ 33

8. Statistika nilai kemampuan membaca permulaan postest .......................... 33

9. Kategori interval nilai postest pembelajaran membaca permulaan ............ 34

10. Nilai gain kemampuan membaca permulaan siswa setelah diterapkan metode

abjad ........................................................................................................ 34

11. Uji nomalitas gain .................................................................................... 35

12. Persentase ketuntasan siswa sebelum diterapkan metode abjad ................. 35

13. Persentase ketuntasan siswa setelah diterapkan metode abjad ................... 36

14. Hasil uji hipotesis ..................................................................................... 36

15. Uji hipotesis ............................................................................................. 36

Page 14: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka pikir............................................................................................ 18

Page 15: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Hasil analisis data pretest ........................................................................ 43

2. Hasil analisis data postest ........................................................................ 44

3. Daftar nilai siswa .................................................................................... 45

4. Lembar skala penilaian kemampuan membaca permulaan pretest ........... 47

5. Kisi-kisi insterumen penelitian kemampuan membaca permulaan pretest 48

6. RPP ......................................................................................................... 50

7. Jadwal penelitian .................................................................................... 54

8. Hasil nilai pretestdan postest ................................................................... 56

9. Lampiran persuratan................................................................................ 62

10. Dokumentasi foto penelitian .................................................................... 68

Page 16: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kemampuan untuk dapat mengembangkan

kemampuan diri.Pendidikan memang sangat penting dalam mengembangkan

kemampuan baik itu dari pikiran dan juga perilaku, tentu pendidikan menjadi

landasan yang sangat baik untuk di perhatikan.untuk itu penjelasan mengenai

pendidikan akan dijelaskan dengan sangat lengkap dan jelas.

Dalam UU RI tentang Sistem Pendidikan No. 20 Tahun 2003 pasal 40

yang berbunyi : pendidik dan tenaga kependidikan berkewajibann menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan

dialogis. (depdiknas, 2003 : 39) sesuai dengan usia kelas I yang suka bermain

maka pelajaran membaca permulaan dibawa kesuasana permainan yang

menyenangkan misalnya, membaca dengan menggunakan metode abjad, dengan

harapan belajar siswa yang tidak lancar dalam membaca permulaan. Membaca

permula dalam pengertian ini adalah membaca permula dalam teori keterampilan,

maksudnya menekankan pada proses aktivitas membaca.

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara

terarah. Melalui proses pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa memiliki

kemampuan yang memadai untuk dapatmenggunakan bahasa yang baik dan

benar.

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik

Page 17: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

2

2

secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

kesastraan (Depdiknas,2007:3). Salah satu fokus pembelajaran bahasa di Sekolah

Dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran membaca, tanpa

memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami

kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama

tidak saja pembelajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata

pelajaran lain. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang

sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan

emosional.

Pembelajaran membaca di SD dilaksanakan sesuai dengan pembedaan atas

kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi.Pelajaran membaca dan menulis di kelas-

kelas awal disebut pelajaran membaca dan menulis permulaan, sedangkan di

kelas-kelas tinggi disebut pelajaran membaca dan menulis lanjut.Pelaksanaan

membaca permulaan di kelas rendah Sekolah Dasar dilakukan dalam dua tahap,

yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku.

Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan

menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu

huruf, kartu kata dan kartu kalimat, sedangkan membaca dengan buku merupakan

kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa tulis

yang bersifat reseptif perlu dimiliki siswa SD agar mampu berkomunikasi secara

tertulis.Oleh karena itu, peranan pengajaran Bahasa Indonesia khususnya

pengajaran membaca di SD menjadi sangat penting.Pengajaran Bahasa Indonesia

di SD yang bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu

diarahkan pada tercapainya kemahirwacanaan. Keterampilan membaca dan

menulis, khususnya keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa

di SD karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses

belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan

belajar-mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan

membaca mereka.

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi

siswa Sekolah Dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan

Page 18: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

3

3

dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan

baik.Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik

sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang

menyenangkan.

Tujuan membaca permulaan adalah agar murid dapat mengenal huruf,

serta membaca kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Kemampuan

membaca pemulaan siswa sangat diperlukan karena dengan kegiatan membaca

akan memperluas pengetahuan siswa. Membaca dapat memperkaya pengalaman

sehingga mengembangkan kreatifitas, serta mengenal dan memahami diri sendiri

dan orang lain. Membaca bacaan yeng bermutu juga akan meningkatkan memori

dan kreatifitas. Dengan demikian, kemampuan membaca akan mempengaruhi

keberlanjutan dan kualitas hidup siswa.

Rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu,

dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit.Sedangkan, jumlah

buku yang ditamatkan per tahun hanya 5-9 buku. Hal itu diungkapkan, Mentri

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan

Maharani digedung Perpustakan Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin

(26/3/2018).

Itu berdasarkan hasil pun menunjukkan perpustakaan nasional tahun

2007”, kata Puan.Hasil penelitian itu pun menujukkan bahwa minat baca

masyarakatmasih rendah dan perlu ditingkatkan.Caranya memfasilitasi kebutuhan

buku masyarakat.“Bagaimana minat bacaitu ditingkatkan.Bagaiman menarik

mereka untuk membaca.Jadi tidak bisa dipaksakan membaca saja, tapi kita tak

memberikan fasilitas buku-buku tersebut”, kata Puan.

Berdasarkan Observasi dan wawancara langsung yang dilakukan oleh

peneliti dengan guru kelas. Data yang didapat dilapangan menunjukkan bahwa

membaca permulaan siswa pembelajaran Bahasa Indonesia masih cenderung

kurang, seperti kurangnya keinginan siswa untuk bertanya, siswa merasa masih

kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya, kurangngnya

komunikasih dengan guru maupun teman kelasnya, dari 19 siswa hanya 10 siswa

yang aktif pada saat proses belajar mengajar.

Page 19: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

4

4

Penelitian yang dilakukan Tim Program Of International Student

Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan

Nasional RI menunjukkan bahwa kemahiran membaca anak usia 15 tahun di

Indonesia sangat memprihatikan. Dari laporan terbaru tersebut, performa

Indonesia terlihat menurun jika dibandingkan dengan laporan PISA 2015

kemampuan membaca memiliki nilai 397 sedangkan PISA 2018 kemampuan

membaca menurun dengan nilai 371. Dengan menurunnya kemampuan membaca

di tahun 2015 dan lebih turun lagi di tahun 2018 karena zaman sekarang lebih

mendominankan bermain sehingga mengakibatkan kemampuan membaca siswa

rendah.

Dari hasil pengamatan sebagian besar siswa kelas I SDN Segugus 3

Kecamatan Bua Kabupaten Luwu masih ada yang kurang dalam kemampuan

membaca permulaan.Hasil observasi di SDN 64 Balambang pada kelas I 46 siswa

masih ada yang kurang dalam kemampuan membaca permulaan bahkan masih

banyak siswa kelas I SDN Segugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yang

belum mengenal huruf-huruf abjad. Hasil observasi di SDN 64 Balambang pada

kelas I terdiri dari 46 siswa masih ada 65% (30) siswa yang kurang dalam

membaca permulaan dan 35% (16) orang yang mampu, dan di SDN 439

Pammesakang ada 29 siswa, masih ada 69% (20) siswa yang kurang dalam

membaca permulaan dan 31% (9) siswa yang sudah mampu dalam membaca

permulaan, sedangkan di SDN 586 Raja ada 39 siswa ada 58% ( 23) siswa yang

mampu dalam membaca permulaan dan yang kurang mampu ada 41% (16) siswa

dalam membaca permulaan,di SDN 251 Sakti jumlah siswa ada 40 dan yang

kurang mampu dalam membaca permulaan 75% (30) siswa dan 25% (10) siswa

yang mampu dalam membaca permulaan.

Kurangnya membaca permulaan siswa dalam proses belajar mengajar

disebabkan oleh gaya dan cara penyampaian materi oleh guru. Siswa pastinya

akan merasa bosan dengan metode pengajaran yang menoton, penyampaian

materi yang sulit dipahami, dan lain-lain.

Untuk mengatasi masalah kurangnya membaca permulaan belajar siswa

perlu diterapkan model pembelajaran yang lebih menarik. Salah satu model

pembelajaran yang dapat di terapkan adalah model pembelajaran Abjad.

Page 20: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

5

5

Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai dengan

mengenalkan huruf-huruf secara alphabet.Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan

dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Untuk beberapa kasus,

anak susah membedakan huruf-huruf b, d, p, q atau n, u, m, w. untuk itu guru

melatihkan huruf-huruf tersebut berulang-ulang atau dengan cara member warna

yang berbeda.

Dengan menggunakan metode pembelajaran Abjad dapat mendorong

siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk

tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran, mendorong siswa untuk berpikir

kreatif dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Melalui penerapan

metode pembelajaran Abjad diharapkan dapat meningkatkan keaktifan pada

pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Segugus 3 Kecamatan Bua

Kabupaten Luwu.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian eksperimen yang berjudul ”pengaruh metode abjad terhadap

kemampuan membaca permulaan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas I Segugus

3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas,

maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah nilai kemampuan membaca permulaan siswa yang belajar

sebelum diterapkan metode abjad dikelas 1 se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu?

2. Bagaimanakah nilai kemampuan membaca permulaan siswa yang belajar

setelah diterapkan metode abjad dikelas 1 se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu?

3. Apakah terdapat pengaruh metode Abjad terhapat kemampuan membaca

permulaan siswa dikelas 1 Se-gugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu?

Page 21: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

6

6

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui nilai kemampuan membaca permulaan siswa yang belajar

sebelum diterapkan metode abjad dikelas 1 se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu.

2. Untuk mengetahui nilai kemampuan membaca permulaan siswa yang belajar

setelah diterapkan metode abjad dikelas 1 se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu.

3. Untuk mengetahuipengaruh metode Abjad terhapat kemampuan membaca

permulaan siswa dikelas 1 Se-gugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi siswa

a. Agar dapat memberikan motivasi bagi siswa dalam mencapai keberhasilan

dalam kemampuan membaca permulaan melalui metode abjad

b. Agar siswa lebih aktif lagi dalam proses kegiatan belajar mengajar membaca

permulaan melalui metode abjad

2. Bagi guru

a. Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia (membaca permulaan) bagi siswa kelas I

b. Meningkatnya keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia (membaca permulaan) menggunakan metode abjad.

3. Bagi sekolah

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bahwa penerapan motode

pembelajaran abjad merupakan upaya dalam hal menjadi proses

pembelajaran lebih baik, dan sebagai upaya untuk meningkatkan

kemampuan membaca di sekolah demi suksesnya kegiatan pembelajaran.

b. Diperolehnya masukan bagi sekolah dalam usah perbaikan proses

pembelajaran sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

Page 22: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

7

7

4. Bagi peneliti

a. Sebagai pedoman pada saat menjadi guru bahwa dengan menggunakan

metode abjad dapat menarik minat anak untuk belajar dan meningkatkan

kemampuan siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Dapat memperoleh pengalaman pada penelitian penerapan motodeabjad,

sehingga peneliti dapat menerapkan model ini untuk mengajar setelah lulus

dari perguruan tinggi.

Page 23: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

8

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Kemampuan membaca permulaan

a. Pengertian Membaca

Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

disajikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia selain keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Hal ini sesuai dengan amanat

Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional, bahwa

membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan pokok yang harus dibina

dan dikembangkan dalam pendidikan bahasa. Membaca merupakan kegiatan yang

penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk

memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas

pengetahuan bahasa seseorang.Dengan demikian, anak sejak kelas awal SD/MI

perlu memperoleh latihan membaca dengan baik khususnya membaca permulaan.

Membaca merupakan suatu proses aktif yang bertujuan dan memerlukan

starategi. Hal ini didukung oleh benerapa definisi berikut ini. Hodgson (dalam

Tarigan, 2008:7) mengemukan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan

serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis

melalui media bahasa tulis. Menurut Yamin 2007:106) membaca adalah suatu

cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan

merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil penelitian para ahli

untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa. Membaca bertujuan untuk

memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan

penelitian terhadap keadaan, nilai, fungsi dan dampak baacan itu. Syafi’e (1996:6-

7) menyatakan hakikat membaca adalah: (1) pengembangan keterampilan, mulai

dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat- kalimat, paragraph-paragraf

dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis, dan evaluatif keseluruhan

isi bacaan; (2) kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti

baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat

ulang kata, dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan;

(3) kegiatan mengamati, memahami kata-kata yang tertulis, dan memberikan

Page 24: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

9

9

makna terdapat kata-kata tersebut berdasarkan pengetahuan serta pengalaman

yang dimiliki; (4) suatu proses berpikir terjadi melalui proses prestasi dan

memahami informasi serta memberikan makna terdapat bacaan; (5) proses

pengolahan informas oleh pembaca dengan menggunakan informasi yang relevan

dengan informasi tersebut; (6) proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya

sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan; (7) kemampuan mengantisipasi

makna terhadap barisan-barisan dalam tulisan. Nurhadi (2004:156), menyatakan

bahwa dari empat kemampuan bahasa pokok merupakan satu bagian atau

komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, sebagaimana telah

dikatakan lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambing-lambang

tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf menurut alphabet Latin

(Tampubolon,1996:5).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah

proses pengucapan tulisan secara verbal untuk mendapatkan makna atau informasi

yang terkandung dalama bacaan.

b. Jenis-Jenis Membaca

1. Membaca Permulaan

Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai dengan

mengenalkan huruf-huruf secara alphabet.Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan

dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Untuk beberapa kasus,

anak susah membedakan huruf-huruf b, d, p, q atau n, u, m, w. untuk itu guru

melatihkan huruf-huruf tersebut berulang-ulang atau dengan cara memberi warna

yang berbeda.

Menurut Yulia Ayriza, Chaer, Purwanto dan Alim (dalam Lucky Ade 2007:

9), huruf konsonan yang harus dapat dilafalkan dengan benar untuk membaca

permulaan adalah b, d, k, l, m, p, s, dan t. Huruf -huruf ini, ditambah dengan huruf

– huruf vokal akan digunakan sebagai indikator kemampuan membaca permulaan,

sehingga menjadi a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, dan u.

Tujuan membaca permulaan adalah mengetahui huruf dan terampil

mengubah huruf menjadi suara.Lebih lengkapnya Soejono (1983:19) memaparkan

tentang tujuan pelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut.

Page 25: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

10

10

a. Mengenalkan pada para siswa huruf-huruf dalam abjad, sebagai tanda suara

atau tanda bunyi

b. Melatih keterampilan siswa untuk mengubah huruf-huruf dalam kata menjadi

suara.

c. Mengetahui huruf-huruf dalam abjad dan melatih keterampilan siswa untuk

menyuarakannya dan dalam waktu singkat dapat mempraktekkannya dalam

membaca lanjut.

b. Membaca dalam hati

Membaca dalam hati merupakan membaca untuk memahami isi bacaan dan

apa yang tersirat dalam bacaan. Membaca dalam hati ini menggunakan ingatan

visual (visual memory) yang melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan (Tarigan,

1985:85).Harus di sadari dengan benar-benar bahwa keterampilan membaca

kerupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan.

Sebagian besar kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat adalah

kegiatan membaca dalam hati. Membaca dalam hati ini jauh lebih ekonomis,

dapat dilakukan disegala tempat sebagai contoh, kita sering melihat orang

membaca dengan asiknya dalam bus, kereta api, di tempat tidur dan lain-lain

tanpa mengganggu orang lain.

c. Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang ditandai dengan keluarnya

bunyi bacaan secara lengkap dengan menggunakan intonasi bacaan yang baik atau

aktifitas, kegiatan untuk melatih siswa agar mereka lebih lancar membacadengan

mengeluarkan suara dan membaca teknis ini di anggap sebagai kegiatan membaca

yang sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat melakukannya

(Tarigan,1985:22).

2. Tujuan Membaca

Tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang ketika mereka melakukan

aktivitas membaca, antara seorang pembaca dengan pembaca lainnya pastinya

memiliki tujuan yang berbeda terhadap aktivitas membaca mereka.Pada umumnya

orang membaca bertujuan untuk mencari serta memperoleh informasi mencakup

isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan 1994:9). Secara lebih khusus masih

Page 26: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

11

11

dari sumber yang sama, Tarigan menyebutkan bahwa tujuan membaca pada

kebanyakan orang adalah sebagai berikut:

a. Membaca untuk menentukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang

telah dilakukan oleh sang tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh,

apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-

masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca

untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for detaisl or

facts).

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topic yang baik atau

menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau

dialami oleh sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh

sang tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca

untuk memperoleh ide-ide utama (reading for man ideas).

c. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap

bagian certita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan

ketiga/seterusnya, setiap tahap untuk memecahkan suatu masalah, adegan-

adegan dan kejadian, kejadian buat dramatis. Ini disebut membaca untuk

mengetahui urutan dan susunan, organisasi cerita (reading for sequence or

organization).

3. Manfaat Membaca

Ada banyak hal yang dapat kita peroleh.Membaca sangat fungsional dalam

hidup dan kehidupan manusia.Membaca adalah kunci kearah gudang ilmu siapa

pintar membaca maka yang bersangkutan banyak ilmu penegtahuan dan

pengalaman (Tarigan 1998:4.1).patinya kita sependapat dengan pendapat diatas,

karena sebenarnya petikan itu bukan teori melainkan kenyataan yang dapat kita

rasakan asalkan kita sering dan gemar membaca.

Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang manfaaat

membaca.Diantaranya. (1) dengan membaca dapat membantu memecahkan

masalah, (2) dengan membaca kita dapat memeperoleh keyakinan atau

kepercayaan pembaca, (3) sebagai suatu pelatihan, (4) dengan membaca kita dapat

meningkatkan prestasi,(5) dengan membaca memperluas pengetahuan, membaca

Page 27: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

12

12

dapat (6) membaca dapat memberi pengalaman estis, dan sebagainya (Muchlisoh,

1996:133)

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat yang dapat diperoleh dari

aktivitas membaca adalah (1) menambah dan memperluas ilmu pengetahuan

maupun pengalaman (2) meningkatkan prestasi (3) sebagai suatu pelatihan, dan

(4) membantu memecahkan masalah.

4. Pengertian kemampuan membaca permulaan

Kemampuan membaca permulaan adalah bagaimana seseorang mampu

membunyikan bahasa tepat dan jelas. Hal ini sejalan dengan pendapat As-Shiba’i,

(2000:94) yang menyatakan seseorang dapat dikatakan mampu membaca

permulaan dengan baik dan tepat apabila telah memliliki tiga syarat berikut: (1)

kemampuan mebunyikan lambing-lambang tulis, (2) penguasaan kosa kata untuk

memberi arti, dan (3) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa.

Dalam pendapat diatas dapat diartikan bahwa seorang anak yang dapat

dikatan mampu membaca adalah apabila dia telah mengenali simbol-simbol yang

akan dibacanya. Simbol-simbol tersebut dapat berupa huruf maupun angka.

Sehubungan dengan hal diatas, As-Shiba’i (2000:50) mengatakan bahwa

kemampuan membaca permulaan sangat berpengaruh terhadap kemampuan

membaca lanjutan. Mengingat kemampuan membaca permulaan sebagai pondasi

bagi siswa sebelum memasuki gerbang membaca lanjutan maka di SD perlu

mendapat perhatian bersama antara guru dan orang tua dimana perlu ditegaskan

bahwa di kelas rendah (I dan II) hendaknya kempetensi yang perlu dikuasa oleh

siswa adalah (1) memiliki kemampuan membaca, (2) memiliki kemampuan

menulis, (3) memiliki kemampuan menghitung, (4) di dalam dirinya tertanam

kecintaan kepada tanah air dan bangsa, dan (5) daidalam dirinya tertanam budi

pekerti, moral an agama.

Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 50), kemampuan

membaca permulaan yang diperoleh akan sangat berpengaruh terhadap

kemampuan membaca lanjut. Jika pada membaca permulaan belum kuat, maka

pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki

kemampuan yang memadai. Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 123)

juga menambahkan bahwa siswa dikatakan mempunyai kemampuan membaca

Page 28: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

13

13

permulaan manakala siswa tersebut tepat dalam meyuarakan tulisan, kewajaran

lafal, kewajaran intonasi, kelancaran, kejelasan suara, dan pemahaman isi /

makna.

Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca

permulaan adalah kesanggupan siswa dalam mengenal dan memahami huruf-

huruf dan lambang-lambang tulisan yang kemudian diucapkan dengan menitik

beratkan aspek ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar,

kelancaran dan kejelasan suara.

2. Metode abjad

a. Pengertian Metode

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam

kegiatan pembelajaran. Metode sering dipahami sebagai cara atau jalan ditempuh

seseorang dalam melakukan kegiatan. Metode pembelajaran menurut ramayulis

diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peseta

didik saat berlagsung proses pembelajaran. Lebih lanjut Hasan Langgulung

mengemukakan bahwa metode mengajar adalah cara atau jalan yang yharus

dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran. Dari uraian ddiatas dapat diambil satu

kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilalui atau

dilakukan oleh pendidik (guru) dalam proses belajar mengajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa metode mengajar

adalah salah satu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar

mengajar. Dikatakan demikian karena metode dapat mempengaruhi jalannya

kegiatan belajar mengajar.

b. Faktor-faktor yeng mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan

metode pembelajaran antara lain berkaitan dengan masalah : tujuan yang hendak

dicapai oleh pendidik, karakteristik, situasi pada saat memberikan bahan

pelajaran, fasilitas pendukung pembelajaran, dan kemampuan mengajar guru.

c. Pemilihan dan penentuan metode mengajar

Metode mengajar sebagai strategi dalam mecapai tujuan belajar mengajar

harus dipilih dan ditentukan lebih dahulu sebelum disenggarakan kegiatan belajar

Page 29: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

14

14

mengajar.Tujuan yang telah ditentukan perlu didukung oleh metode mengajar

yang tepat. Guru dapat menentukan lebih dari satu tujuan belajar dan dapat

menggunakan beberapa metode mengajar.

Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode tertentu yang

dapat dipakai untuk mencapai tujuan tertentu (syaiful bahri djamarah, 1997)

d. Pengertian metode abjad

Alphabet menurut Wikipedia bahsa Indonesia adalah sebuah sistem tulis

yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan.abjad adalah kumpulan

huruf (aksara) berdasarkan urutan yang lazim dan bahasa tertentu. Abjada ialah

set huruf terselaras, yaitu setiap satu hurufnya menandakan satu fonem dalam

bahasa lisan, baik yang masih wujud maupun sudah pupus ditelan zaman. Dalam

metode abjad siswa mulai belajar abjad dengan membaca beberapa huruf,

misalnya a-z setelah anak dapat membaca beberapa huruf secara terpisah.

Menurut Martinis Yamin Metode Abjad (Alphabet), metode yang sudah

sangat tua. Dalam penerapannya, metode tersebut sering menggunakan kata kata

lepas.Metode Abjad (Alphabet) dimulai dengan mengenalkan huruf-huruf secara

alphabetis.Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan

bunyinya menurut abjad. Setelah tahapan itu siswa diajak untuk mengenal suku

kata menjadi kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah

dikenalnya. Selanjutnya siswa diajak untuk menyusun kata menjadi kalimat.

(Yamin, 2013: 168).

Metode abjad digunakan untuk mengenal huruf a sampai dengan z serta cara

pengucapannya. Anak-anak mulai megenal alphabet dalam rangka belajar

membaca (Karimkhanlooei dan Seifiniya, 2015).Dalam metode abjad ini, siswa

mengenal huruf dan belajar mengucapkan bunyi sesuai dengan lafal abjad.

Menurut Marcia S.Popp, (Popp, 2008) pertimbangan lain untuk belajar abjad

adalah membiasakan siswa dengan nama-nama huruf dari abjad, anak-anak akan

belajar untuk membedakan antara bentuk-bentuk simbolis dan memperoleh suatu

perbedaan antara letter-shapes, antara d, p, w, dan n, c, o, dan pada akhirnya

secara berangsur-angsur memahami sifat simbolis dari bacaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode abjad

merupakan metode yang membantu anak-anak mulai mnegenal alfhabet dalam

Page 30: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

15

15

rangka belajar membaca dan membiasakan siswa dengan nama-nama huruf dari

abjad, anak-anak akan belajar untuk membedakan antara bentuk-bentuk simbolis

dan memperoleh suatu perbedaan antara letter-shapes, antara d, p, w, dan n, c, o,

dan pada akhirnya secara berangsur-angsur memahami sifat simbolis dari bacaan.

e. Langkah- langkah penerapan metode abjad

1. Mengenal huruf

Huruf-huruf alphabed (dari a-z) dikenalkan dengan nyanyian huruf-huruf

tersebut dan dilafalkan sesuai dengan bunyi abjadnya

2. Mengenalkan suku kata

Merangkai beberapa huruf yang telah dilafalkan. Seperti huruf b dan a dibaca

ba, huruf r dan u dibaca ru, dua suku kata tersebut dibaca baru.

f. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode abjad

1. Tahap persiapan

a. Guru mempersiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas

c. Guru mempersiapakan media pembelajaran

d. Guru mempersiapkan metode abjad (alphabet)

2. Tahap pelaksanaan pembelajaran

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

b. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran

yang baik

c. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan metode abjad (Alphabet)

prosedur menggunakan Metode Abjad (Alphabet) adalah sebagai berikut:

d. Guru memperkenalkan kepada siswa huruf-huruf secara alphabetis

e. Guru mengucapkan bunyi huruf alphabet dan di ikuti oleh siswa

f. Siswa diminta untuk dihafalkan bunyi huruf-huruf alphabet tersebut sesuai

dengan bunyi hurufnya

g. Siswa diminta untuk menuliskan huruf-huruf alphabet tersebut

h. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis

Page 31: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

16

16

3. Tahap pelaksanaan pembelajaran

a. Media pembelajaran didalam pelaksanaan digunakan secara efektif

b. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan

c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan latihannya

d. Guru bertanya kepada siswa hal-hal yang belum jelas dalam pembelajaran.

2.2 Hasil Penelitian Relevan

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sriyatmi dengan judul “pembelajaran

membaca menulis permulaan menggunakan metode abjad di sd negeri

pondok 02 Nguter Sukaharjo”. Dalam penelitiannya, Sriyatmi memperoleh

simpulan bahwa guru telah mampu menyusun perencanan pembelajaran

membaca menulis permulaan dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran

dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni kegiatan awal, initi, dan penutup.

Evaluasi telah dilaksanakan secara berkesinambungan selama proses

pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Disamping itu, dalam

pelaksanaan pembelajaran membaca menulis di sd yang diteliti oleh Sriyatni

ditemukan banyak kendala dan pada dasarnya guru telah mampu mengatasi

kendala tersebut dengan baik menggunakan metode abjad.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Andini Khusnawanto Jurusan Sastar

Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Malang. Berdasarkan penelitian ini

dapat diketahui bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan

menggunakan metode Mueller dapat ditingkatkan. Hal ini tampak pada hasil

observasi kemampuan membaca permulaan siswa kelas I, ketuntas kelas yang

semula hanya 78% meningkat menjadi 90%, dan juga peningkatan rata-rata

individu sebesar 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

direkomendasikan agar guru mau melakukan inovasi terhadap penggunaan

metode pebelajaran, dan juga hendaknya dilakukan penelitian lagi di SDN

Leminggir I tentang membaca permulaan siswa untuk mempermantap hasil

penelitian ini.

3. Skripsi bejudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan dengan

menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas I SD Negeri Pepen oleh Dian

Moura Angela (2011). Penggunaan media gambar dapat meningkatkan

keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Pepen.

Page 32: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

17

17

Peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus I sebesar 6.5,

yang kondisi nilai awal 62.75 meningkat menjadi 69.25 dan peningkatan

keterampilan membaca permulaan pada siklus II sebesar 7.75, yang kondisi

awal 69.25 meningkat menjadi 77. Berdasarkan hasil penelitian, ada

peningkatan keaktifan siswa dan keterampialn membaca permulaan setelah

diterapkan media gambar pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I

SDN Pepen

2.3 Kerangka Pikir

Membaca permulaan merupakan suatu proses ketrampilan dan kognitif.

Proses ketrampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang

fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang

fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata yang dapat

terangkai pada satu kalimat yang utuh dan dapat dimengerti maknanya.

Metode abjad merupakan metode yang dimana siswa mulai belajar abjad

dengan membaca beberapa huruf, misalnya a-z setelah anak dapat membaca

beberapa huruf secara terpisah.

Dengan menerapkan metode abjad kemampuan membaca permulaan siswa

meningkat dikarnakan metode abjad ini membantu siswa dalam menyusun

beberapa huruf menjadi kalimat secara terpisah, mudah, dan intonasi secara tapat.

Page 33: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

18

18

Kerangka pikir pengaruh metode abjad terhadap kemampuan membaca

permulaan (studi eksperimen pada siswa kelas I segugus 3 kecamatan bua

kabupaten luwu).

SDN SEGUGUS 3 KECAMATAN BUA

KABUPATEN LUWU

Observasi

Kurangnya kemampuan

membaca permulaan

Postes

Kelas eksperimen metode

abjad

Pretes

Analisis

Kemampuan membaca

permulaan

Page 34: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

19

19

Peneltian ini dilaksanakan di SDN Segugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten

Luwu yang dimulai dengan melakukan observasi terlebih dahulu kepada guru

kelas I untuk mendapatkan data awal siswa dimana pemasalahan yang didapatkan

adalah kurangnya kemampuan membaca permulaan siswa sehingga peneliti

memberikanpretes (tes awal) sebelum perlakuan pada siswa kelas I yang terdiri

dari dua kelompok yaitu kelas kelompok kontrol dan kelas kelompok eksperimen.

Setelah dilakukan perlakuan dua kelompok penelitian ini memberikan

postes (tes akhir) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode abjad terhadap

kemampuan membaca permulaan dengan menganalisis atau menghitung nilai

siswa pada perfornence tes.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul, (Sugiyono,

2017).Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori

yang harus diuji kebenarannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengemukakan hipotesis

sebagaiberikut:

2. H0 :Ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa skelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan metode abjad

< 75 %.

H1 :Ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa skelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan metode abjad

≥ 75 %.

3. H0 :Ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa skelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad <

75 %.

H1 :Ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa skelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad ≥

75 %.

4. H0 :Tidak terdapat pengaruh metode abjad terhadap kemampuan membaca

permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

Page 35: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

20

20

H1 :Terdapat pengaruh metode abjad terhadap kemampuan membaca

permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

Page 36: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

21

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode

penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent

(perlakuan) terhadap variabel; dependent (hasil) dalam kondisi terkendali

(Sugiono,2012:109).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN Segugus 3

Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada februari 2020 – maret 2020 semester genap tahun ajaran 2019.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generasial yang terdiri : atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudin ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I

SDN Segugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Jumlah siswa di SDN Segugus

3 Kecamatan Bua kabupaten Luwu 154. Berikut merupakan data jumlah kelas I

sdn segugus 3 kecamatan bua kabupaten luwu.

Tabel 3.1 : Populasi dan jumlah siswa kelas I segugus 3 kecamatan bua kabupaten

luwu

No Sekolah Jumlah siswa

1. SDN 64 Balambang 46

2. SDN 439 Pammesakang 29

3. SDN 586 Raja 39

4. SDN 251 Sakti 40

Jumlah 154

Sumber : Tata Usaha SDN Segugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwu

Page 37: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

22

22

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Jumlah sampel

pada penelitian ini berdasarkan teknik sampling purposive.Sampel ditarik secara

acak dengan pertimbangan bahwa teknik ini memungkinkan peneliti dapat

mengambil sampel secara objektif karena setiap unit yang menjadi anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel.

Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian eksperimen ini adalah siswa kelas

I SDN Segugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu yang berjumlah 154 siswa

dimana sampel yang saya butuhkan 22 siswa dengan menentukan jumlah sampel

penelitian ini menggunakan rumus Slovin (1980)

n =𝑁

11 + 𝑁 (𝑒)

n =154

11 + 154 (0.22)

= 27

Keterangan :

n = besar/jumlah sampel

N = besar/jumlah populasi

E = error (% yang dapat ditoleransi terhadap ketidaktepatan penggunaan

sampel sebagai pengganti populasi)

Siswa sekolah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagaimana dengan

diterapkan beberapa sekolah ada dalam populasi dimana penelitian ini

membutuhkan 22 sampel dan peneliti memilih SDN 439 Pammesakang karena sd

ini mendekati dengan sampel yang digunakan peneliti.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

pengambilan sampel secara sampling purposive atau penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiono, 2016).Sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan.Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan sampling purposive karena peneliti malakukan penelitian

eksperimen.

Page 38: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

23

23

3.4 Desain Penelitian dan Perlakuan

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk keperluan penyelidikan yaitu

desain Pretest-Posttest Control Grup Designyang merupakan salah satu bentuk

dari True Eksperimental Design tujuannya adalah untuk mempermudah dalam

penelitian.Desain ini juga merupakan hasil dari hipotesis dalam penelitian ini.Pada

Pretest-Posttest Control Grup Designmerupakan desain yang membandingkan tes

awal dan tes akhir.(Sugiyono, 2009 : 12). Adapun bentuk desain dalam model ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Desain one group pretest posttest

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

(Sumber: Sugiyono, 2013:110)

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok eksperimen

X : Pembelajaran dengan menggunakan kelas eksperimen

2. Perlakuan

Penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian.

1) Tahap Persiapan Penelitian

1. Studi Pendahuluan

a. Melakukan studi literatur terhadap teori yang relevan mengenai metode

pembelajaran yang akan digunakan.

b. Analisi materi membaca permulaan muatan Bahasa Indonesia kelas I. hal

ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran.

2. Konsultasi dengan pihak sekolah dan guru kelas I mengenai waktu

penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan subjek penelitian.

3. Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP

Page 39: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

24

24

4. Pembuatan instrument penelitian yaitu berupa tes dan lembar observasi

yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan metode yang digunakan

5. Melakukan uji coba instrument tes

6. Menganalisis hasil uji coba intrumen penelitian untuk mengetahui layak

atau tidaknya soal tersebut digunakan sebagai instrument penelitian.

2) Tahap Pelaksanaan Penelitian

1. Memberikan tes awal untuk mengukur kemampuan membaca permulaan

siswa seblum perlakuan (treatment)

2. Memberikan perlakuan yaitu menggunakan metode pembelajaran abjad

pada kelas I A sebagai kelompok eksperimen dan metode ceramah pada

kelas I B sebagai kelompok control terhadap pembelajaran Bahasa

Indonesia materi membaca permulaan.

3. Memberikan tes akhir untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

setelah diberi perlakuan

3) Tahap Akhir penelitian

1. Mengolah data hasil pretest dan posttest serta menganalisis intrumen yang

lain seperti lembar observasi.

2. Menganalisis data hasil penelitian dan membahas temuan penelitian.

3. Memberikan simpulan berdasarkan pengolahan data.

4. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

3.5 Kontrol Validitas Internal dan Eksternal

1. Validitas Internal

Validitas internal berkaitan dengan ketetapan mengidentifikasi variabel

eksperimen. Validitas internal akan menunjukkan variabel terkait benar-benar

ditentukan oleh variabel bebasnya .tujuan variabel internal adalah untuk

menentukan apakah Faktor-faktor eksperimen dan apakah variabel yang

diobservasi benar-benar tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (faktor-faktor

yang dikontrol). Jika tujuan tersebut tercapai berarti validitas internal dalam

penelitian eksperimen sudah terpenuhi. Dengan kata lain, suatu eksperimen

memiliki validitas intenal apabila faktor-faktor yang dimanipulasi (variabel bebas

) berpengaruh terhadap variabel terkait.

Page 40: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

25

25

2. Validitas eksternal

Validitas eksternal yang dimaksud dalam penelitian adalah mengacu pada

sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasi dari sampel terhadap

populasi.Validitas eksternal terkait dengan sajauh mana hasil eksperimen dapat

digeneralisasikan kesimpulannya terhadap populasi, atau hasil penelitian bukan

hanya berlaku untuk kelompok sampel saja, melainkan juga belaku secara

keseluruhan bagi populasi atau suatu keadaan diluar lingkup eksperimen.

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi terhadap validitas eksternal, yaitu :

1. Pengaruh interaksi seleksi yang biasa dan variabel eksperimen

2. Pengaruh interaksi pratest. Subjek yang diberi pratest akan memberikan respon

yang berbeda dengan subjek yang tidak diberi pratest

3. Pengaruh reaktif dari prosedur ekperimental yang muncul dari setting

ekperimental, dan tidak akan terjadi pada setting non ekperimental

4. Pengaruh intervensi perlakuan yang berulang ulang dan menggunkan perlakuan

yang berulang ulang terhadap subjek yan sama akan berpengaruh terhadap

perlakuan berikutnya karena bpengaruh yang terdahulu tidak dapat

dihilangkan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini prosedur yang digunakan dalam pengumpulan

datayaitu :

a. Tes

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah performance test dimana

saat memberikan tes kepada siswa guna untuk mendapatkan data kemampuan

membaca permulaan siswa. Performance test dilaksanakan pada pretest maupun

pada posttest, yang nantinya hasil tes ini untuk mengetahui kemampauan

membaca permulaan siswa setelah menerapkan metode abjad.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa sumber tertulis, file, foto, dan karya-karya

monumental.Dokumentasi dalam penelitian ini adalah foto.

Page 41: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

26

26

2. Instrument Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan

a. Definisi konseptual

Kemampuan membaca permulaan adalah kesanggupan siswa dalam

mengenal dan memahami huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan yang

kemudian diucapkan dengan menitik beratkan aspek ketepatan menyuarakan

tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara.

b. Definisi operasional

Definisi oprasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

yang diukur.Dalam penelitian ini kemampuan membaca permulaan menggunakan

lembar penilaian yaitu tes dimana indikator ketepatan menguraikan tulisan, lafal

dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara.

c. Kisi-kisi instrumen

Kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan tes

No Variabel Indikator Jumlah item

Kemampuan

membaca permulaan

Tepat dalam pengucapan abjad 2

Kewajaran lafal 2

Intonasi suara 2

Kelancaran membaca 2

Kejelasan suara saat membaca 2

Jumlah 10

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam apa yang diukur. Uji validitas menggunakan uji

validitas isi dan uji validitas konstruk

a. Validitas isi

Menunjukkan kemampuan instumen penelitian dalam mengungkapkan atau

mewakili semua isi yang hendak diukir.Pengujian validitas ini instrument pada

penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (expert judgement). Penelitian ini

meminta bantuan kepada desen pendidikan sastra dan bahsa Indonesia, serta dosen

pembimbing untuk menelaah apakah materi instrument telah seuai sengan konsep

yang akan diukur.

Page 42: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

27

27

Setelah dilakukan ekpert judgement maka dilakukan uji coba instrument

bukan pada sampel penelitian. Sugiyoni (2010 : 183).

b. Validitas konsturk

Pengujian validitas konstruk hamper sama dengan pengujian validitas isi

yaitu dengan menggunakan bantuan ahli (expert judgement).setelah pengujian

konstruksi dari ahli berdasarkan pengalaman empiris dilapangan selesai, maka

diteruskan dengan uji coba instrumen. Setelah dilakukan uji coba instrument maka

selanjutnya adalah menguji analisis faktor, yang dikemukanan Sugiyono(2010 :

177) bahwa setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi

dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkolerasikan skor faktor

dengan skor total.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berfungsi untuk mnegtahui tingkat keajengan dari instrument

yang digunakan. Suatu bahan ajar memiliki kelayakan baik apabila memiliki nilai

reliabilitas (R) lebih besar atau sama dengan 75% (trianto,2011 : 240). Analisis

reliabilitas validitas terdapat pengaruh media boneka jari dapat ditetapkan dengan

menggunakan rumus Borich sebagai berikut:

Reliabilitas instrument juga diuji dengan menggunakan Percentage

Agreement (PA). Percentage Agreement (PA) merupakan suatu presentase

kesesuaian nilai antara penilai pertama dan penilai kedua terdapat suatu

instrument

Percentage Ageerment (PA) mempunai persamaan sebagai berikut:

Percentage Ageerment (PA) = (A-B/A+B) 100%

Keterangan :

A= frekuensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamatan yang

memberikan frekuensi tinggi

B= frekuesi aspek tingkah laku yang teramat oleh pengamat yang memberikan

frekuensi rendah

A dan B adalah besar nilai yang diberikan oleh masing-masing penilai dengan

nilai yang lebih kecil (B) selalu dikurangkan dari nilai yang lebih besar

(A).instrument dikatakan baik (reliable .056) jika ini percentage Agreement (PA)

lebih dari atau sama dengan 75%. Jika dihasilkan perilaku kurang dari 75%, maka

Page 43: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

28

28

harus diuji coba pertama lalu gagal maka waktu penelitian harus diperpanjang

untuk diadakan penelitian kembali.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu teknik analisis deskriptif dan statistik inferensial. Analisis statistik

deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah 1 dan masalah

2sedangakan statistik inferensial digunakan untuk menjawab rumusan masalah ke

3 Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS.

Teknik analisis inferensial digunakan untuk keperluan pengujian hipotesis

penelitian.Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

statistic parametric dengan uji-t.dengan taraf signifikansi untuk menguji hipotesi

digunakan α = 0,05. Jenis uji-t yang digunakan adalah one sample T-test.

1. Statistika Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran

karakteristik penyebaran nilai setiap variabel yang diteliti. Analisis deskriptif

digunakan dalam penyajian data, ukuran sentral dan ukuran penyebaran.

Penyajian data menggunakan distribusi dan histogram. Ukuran sentral

meliputi mean, median dan modus. Ukuran penyebaran meliputi varians dan

simpangan baku. Data mengenai kemampuan kemampuan membaca permulaan

sisiwa dikategorisasi, berdasarkan tabel berikut.

Tabel 3.1. Pedoman konversi interval kemampuan membaca permulaan

Skor Kategori

85 – 100 Sangat Baik

75 – 84 Baik

65 – 74 Cukup

54 – 64 Kurang

0 – 54 Sangat Kurang

Untuk mengetahui besarnya peningkatan sebelum dan sesudah perlakuan

dihitung dengan rumusan gain ternormalisasi.

pre

ePost

SS

SSg

max

Pr

Page 44: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

29

29

Keterangan:

g = gain ternormalisasi

eSPr = skor pretest

PostS = skor posttest

maxS = skor maksimum ideal (100)

Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada berikut:

Tabel 3.2.Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Koefisien normalisasi gain Klasifikasi

g< 0,3 Rendah

0,3 ≤ g<0,7 Sedang

g ≥ 0,7 Tinggi

2. Statistik inferansial

Analisis statistika inferensial digunakan untuk memperoleh jawaban

dari rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis penelitian yang ke 3.

Teknik analisis inferensial digunakan untuk keperluan pengujian hipotesis

penelitian.Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

statistic parametric dengan uji-t.dengan taraf signifikansi untuk menguji hipotesi

digunakan α = 0,05. Jenis uji-t yang digunakan adalah one sample T-test. Namun,

sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu normalitas

gain.

a. Uji Nomalitas

Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi

normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka dalam

menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji-t. Namun, apabila sebarab

data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesisi menggunakan uji non-

parametrik. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji Chi

Square dengan kriteria pengujian:

1) Jika nilai signifikansi P-value < 0,05, maka data yang diperoleh berasal

darivarian yang berdistribusi tidak normal.

2) Jika nilai signifikansi P-value ≥ 0,05, maka data yang diperoleh berasal

varian yang berdistribusi normal.

Page 45: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

30

30

b. Uji Hipotesis

2. Uji Hipotesis 1

Uji hipotesis 1 bertujuan untuk mengetahui ketuntasan klasikal

kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu sebelum diterapkan metode abjad. Untuk menguji hipotesis 1

digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase ketuntasan siswa = jumlah siswa mencapai nila KKM x 100

Jumlah keseluruan siswa

Kreteria mengambilan keputusan yaitu:

1. Jika persentase ketuntasan siswa kurang dari 70% maka H0 diterima artinya

ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3

Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan metode abjad ≤ 70%.

2. Jika persentase siswa yang tuntas ≥ 70, maka H0 ditolak dan H1 diterima

artinya artinya ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa

kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan

metode abjad ≥ 70%

3. Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui ketuntasan klasikal

kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad. Untuk menguji hipotesis 2

digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase ketuntasan siswa = jumlah siswa mencapai nila KKM x 100

Jumlah keseluruan siswa

Kreteria mengambilan keputusan yaitu:

1. Jika persentase ketuntasan siswa kurang dari 70% maka H0 diterima artinya

ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3

Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad ≤ 70%.

2. Jika persentase siswa yang tuntas ≥ 70, maka H0 ditolak dan H1 diterima

artinya artinya ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa

kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan

metode abjad ≥ 70%.

Page 46: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

31

31

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji-t. Taraf signifikansi

yang digunakan α = 0,05, dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:

3. jika thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh

kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu

4. jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima ,artinya terdapat

pengaruhkemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-gugus 3

Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

Page 47: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

32

32

BAB IV

HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang metode abjad dalam

pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I sdn 439 Pammesakang. Pada

penelitian ini, sampel yang akan diteliti berjumlah 29 siswa, namun sampel yang

hadir pada saat pretest dan postest hanya berjumlah 27 siswa data yang

diperoleh, dianalisis sesuai dengan teknik analisis data. Berikut adalah hasil

penelitian.

1. Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sebelum di Terapkan Metode

Abjad.

Hasil analisis statistika deskriptif kemampuan membaca permulaan siswa

sebelum diajak menggunakan metode abjad, dapat dilihat pada tabel berikut:

Pretest dilakukan sebelum perlakuan berupa penerapan metode abjad dalam

pembelajaran membaca permulaan.

Tabel 4.1 Statistik nilai kemampuan membaca permulaanPretest

Statistik Nilai

Jumlah sampel 27

Nilai rata-rata 70,74

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 60

Rentang nilai 25

Standar deviasi 7,031

Sumber primer setelah diolah (2020)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 27 sampel, nilai tertinggi yang diperoleh

sampel adalah 85, sedangkan nilai terendah yang diperoleh sampel adalah 60

dengan rentang nilai 25. Nilai rata-rata yang diperoleh sampel adalah 70,74 dan

standar deviasi, yaitu7,031.

Page 48: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

33

33

Tabel 4.2 Kategori interval nilai pretest pembelajaran membaca permulaan

melalui metode abjad pada kelas I SDN 439 Pammesakang

Interval Nilai Kategori Frekuensi Peresentase (%)

85-100 Sangat baik 1 3,7

75-84 Baik 10 37

65-74 Cukup 12 44,4

54-64 Kurang 4 14,8

0-54 Sangat kurang - -

Jumlah 27 100

Sumber: Data primer setelah diolah (2020)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca permulaan

siswa menggunakan metode abjad berada pada kategori sangat baik yang

diperoleh 1 sampel (3,7%), dan kategori baik yang diperoleh 10 sampel (37%),

kategori cukup yang diperoleh 12 sampel (44,4%), dan kategori kurang yang

diperoleh 4 sampel (14,7%). Tidak ada sampel yang berada pada kategori sangat

kurang.

2. Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Setelah di Terapkan Metode

Abjad.

Hasil analisis statistika deskriptif kemampuan membaca permulaan siswa

setelah diajak menggunakan metode abjad, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 statistik nilai kemampuan membaca permulaanPostest

Statistik Nilai

Jumlah Sampel 27

Nilai Rata-rata (Mean) 84,26

Nilai Tertinggi (Maximum) 95

Nilai Terendah (Minimum) 70

Rentang Nilai (Range) 25

Standar Deviasi 7,558

Sumber. Data primer setelah diolah (2020)

Tabel 4.3 menunjukkanbahwa dari 27 sampel yang diperoleh sampel adalah

95 sedangkan niali terendah yang diperoleh sampel adalah 70 dengan rentang nilai

25 Nilai rata-rata yang diperoleh sampel adalah 84,26 dan standar deviasi, yaitu

7,558.Gambaran yang lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 49: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

34

34

Tabel 4.4 kategori interval nilai postest pembelajaran membaca permulaan

menggukan metode abjad pada siswa kelas I SDN 439 Pammesakang

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

85-100 Sangat baik 15 55,5

75-84 Baik 11 40,7

65-74 Cukup 1 3,7

54-64 Kurang - -

0-53 Sangat kurang - -

Jumlah 27 100

Sumber. Data primer setelah diolah (2020)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca permulaan

siswa menggukan metode abjad berada pada kategori sangat baik yang diperoleh

15 sampel (55,5%), kategori baik yang diperoleh 11 sampel (40,7%), dan kategori

cukup yang diperoleh 1 sampel (3,7%), tidak ada sampel yang berada pada

kategori kurang dan dangat kurang.

Untuk melihat peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas

SDN Segugus 3 Kecamatan Bua Kabupaten Luwusetelah diterapkan metode abjad

dapat dilihat pada tabel nilai gain berikut.

Tabel 4.5 Nilai gain kemampuan membaca permulaan siswa setelah diterapkan

metode abjad

Koefisien normalisasi

gain

Jumlah siswa Frekuensi Klasifikasi

g< 0,3 12 44,44 Rendah

0,3 ≤ g<0,7 8 29,63 Sedang

g ≥ 0,7 7 25,93 Tinggi

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa dari 27 siswa, 12 siswa(44,44%) yang

memiliki nilai gain berada dalam kategori rendah, 8 siswa (29,63%) yang

memiliki nilai gain berada dalam kategori sedang dan 7 siswa (25,93%) yang

memiliki nilai gain berada dalam kategori tinggi.

2. Statistika inferansial

a. Uji normalitas

Pengujian normalitas untuk mengetahui data tentang kemampuan membaca

siswa pada perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak.Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS disajikan dalam

bentuk tabel berikut.

Page 50: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

35

35

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas gain

Sharpio-wilk

Nilai gain Statistik Df Sig

0,930 27 0,071

Sumber: data primer setelah diolah (2020)

Berdasarkan tabel, terlihat nilai signifikansi P-value sebesar 0,071 ≥

0,05.artinya data nilai gain berasal dari distribusi normal, sehingga dapat

dilanjutkan ke tahap uji t.

b. Uji hipotesis

Pengujian hipotesisdilakukan dengan menggunakan rumus uji-t, yaitu uji

one sample t-test. Adapun kriteria untuk pengambilan kesimpulan dari uji-t ini

dengan Taraf signifikansi yang digunakan (𝛼) adalah 0,05 atau 5% adalah sebagai

berikut.

1. Hipotesis 1

Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Persentase ketuntasan siswa = jumlah siswa mencapai nila KKM x 100

Jumlah keseluruan siswa

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

a. H0 diterima apabila persentase ketuntasan siswa < 70%

b. H1 diterima apabila persentase ktuntasan siswa ≥ 70%

Hasil pengujian hipotesis 1 tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Persentase ketuntasan siswa sebelum diterapkan metode abjad

Jumlah siswa Persentase (%)

Siswa tuntas 11 40,74

Siswa tidak tuntas 16 59,26

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel, terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa sebesar

40,74% < 70%. Artinya H0 diterima dan H1 ditolak.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan metode abjad.

Page 51: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

36

36

2. Hipotesis 2

Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Persentase ketuntasan siswa = jumlah siswa mencapai nila KKM x 100

Jumlah keseluruan siswa

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

a. H0 diterima apabila persentase ketuntasan siswa < 70%

b. H1 diterima apabila persentase ktuntasan siswa ≥ 70%

Hasil pengujian hipotesis 2 tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Persentase ketuntasan siswa setelah diterapkan metode abjad

Jumlah siswa Persentase (%)

Siswa tuntas 26 96,30

Siswa tidak tuntas 1 3,70

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel, terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa sebesar

96,2% ≥ 70%. Artinya H0ditolah dan H1diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa ketuntasan klasikal kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode abjad ≥ 70%

3. Hipotesis 3

a. H0 jika t hitung < t tabel maka H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh

metode abjad terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 Se-

gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

b. H1 jikat hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima ,artinya terdapat

pengaruhmetode abjad terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas

1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

Tabel 4.8Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut

One-Sample Test

Test Value = 0.29

T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Gain 1,798 26 ,084 ,11811 -,0169 ,2532

Sumber: data primer setelah diolah (2020)

Page 52: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

37

37

Berdasarkan tabel, terlihat nilai t hitung sebesar 1,798 > t tabel (Nilai t tabel

untuk n= 27 adalah 1,70562). Artinya H0 ditolak dan H1 diterima.Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode abjab terhadap kemampuan

membaca permulaan metode abjad siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu.

4.2 Pembahasan

Hasil analisis data memperlihatkan bahwa kemampuan membaca permulaan

setelah diadakan pretest (sebelum diterapkan metode abjad) diperoleh nilai rat-

rata 70,74 dari nilai maksimal 100 dengan jumlah sampel 27 orang siswa,

sedangkan untuk hasil belajar siswa setelah diadakan postest (setelah diterapkan

metode abjad) diperoleh nilai rata-rata 84,26 dari nilai maksimal 100 dengan

jumlah sampel 27 orang siswa. Hasil ini menujukkan bahwa nilai rata-rata setelah

diterapkan metode abjad lebih tinggi dari pada sebelum diterapkan metode abjad.

Hasil pemerikasaan pretest (sebelum penerapan metode abjad) membaca

permulaan siswa menujukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa

masih terdapat kesalahan. Kesalahan tersebut dapat dilihat dari pengenalan huruf

yang diberikan siswa, serta kurang menguasai huruf yang diberikan kepada siswa.

Hasil pemerikasaan postest (setelah penerapan metode abjad) membaca

permulaan siswa menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa

mengalami peningkatan meskipun masih terdapat beberapa kesalahan. Hasil

tersebut dapat dilihat dari makin banyak siswa yang mengenal huruf abjad.

Hasil diatas memperlihatkan bahwa penggunaan metode abjad memberikan

hasil yang lebih baik dibandingkan tidak menggunakan metode abjad.Penggunaan

metode abjad dapat meningkatkan hasil belajar membaca permulaan.Hal ini

dikarenakan metode abjad membuat pembelajaran dalam kelas lebih

menyenangkan.

Berdasarkan tabel, terlihat nilai t hitung sebesar 1,798 > t tabel (Nilai t tabel

untuk n= 27 adalah 1,70562). Artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat

dismpulkan bahwa terdapat pengaruh metode abjab terhadap kemampuan

membaca permulaan metode abjad siswa kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua

Kabupaten Luwu.

Page 53: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

38

38

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kemampuan membaca permulaan sebelum diterapkan metode abjad siswa

kelas I SDN Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu sebelum diterapkan

metode abjad memperoleh nilai rata-rata < 75 yaitu 70,74, dengan persentase

siswa yang tuntas 40,74%.

2. Kemampuan membaca permulaan setelah diterapkan metode abjad siswa kelas

I SDN Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu setelah diterapkan metode

abjad memperoleh nilai rata-rata ≥ 75 yaitu 84,24.Dengan persentase siswa

yang tuntas sebesar 96,30%.

3. Nilai t hitung sebesar 1,798 > t tabel (nilai t tabel untuk n = 27 adalah 1,70562)

artinya terdapat pengaruh metode abjad terhadap kemampuan membaca

permulaan siswa di kelas 1 Se-gugus 3 Kecematan Bua Kabupaten Luwu.

5.2 Saran

1. Kepada para pendidik dan calon pendidik agar senantiasa memerhatikan dan

berupaya meningkatkan minat, motivasi, aktifitas dan semangat siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara memilih dan menggunakan

metode mengajar yang tepat, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan

pembelajaran dikelas.

2. Kepada guru dan kepala sekolah untuk lebih menyadari akan pentingnya

pembelajaran semacam ini untuk menunjang keberhasilan siswa, khususnya

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga pada akhirnya berkeinginan

untuk menerapkan metode pembelajaran baru yang lebih tepat.

3. Kepada para peneliti untuk lebih menyadari bahwa tidak semua metode yang

digunakan sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan, khususnya dalam

membaca permulaan.

Page 54: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

39

39

DAFTAR PUSTAKA

Ade,Lucky.2007.”Pengaruh Metode Multisensori Dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Taman Kanak Kanak”.

Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.

As-Shiba’i, Musthafa, Cakrawala Jendela Dunia, Jakarta: Intimedia Cipta

Nusantara, 2000

Bahri, Syaiful Djamarah. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Darmiyati Zuchdi, dan Budiasih. 1996/1997.Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Depdikbud

Hodgson, dalam Tarigan. 2008:7. SkripsiIndraRakhman, pembelajaran membaca

pemahaman dikelas V SD Bandung. Tidak Diterbitkan.

Karimkhanlooei, Giti & Hadis, Seifiniya. 2015. Teaching Alphabet, Reading and

Writing for Kids between 3-6 Years Old as a Second Language. Procedia:

Social and Behavioral Sciences. 19 (2), 769-177

Nurhadi, 2004.PembelajaranKonseptualdanpenerapannyadalam KBK. Malang:

UM Press

Rahman, B., &Haryanto, H. (2014). Peningkatan keterampilan membaca

permulaan melalui media flashcard pada siswa kelas I SDN Bajayau

Tengah 2. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 127-137.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

PT Alfabet.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

UUD 20/2003. Undang-Undang Dasar N. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan.

1990. Jakarta PT Mas Duta Jaya.

UU RI 20/2013 Undang-Undang Repoblik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan. 1990. Jakarta PT Mas Duta Jaya.

Trianto.(2011). Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi Dan

Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta :

Bumi Aksara

Page 55: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

40

40

Yamin, Martini. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:

GP Press Group.

Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru &Implementasi KTSP. Jakarta:

Gaungpersada press.

Page 56: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

41

41

LAMPIRAN

Page 57: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

42

42

Lampiran I Nilai kemampuan membaca permulaan siswa (Pretest)

Hasil Analisis Data Pretest

No Kode Sampel Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai 1 2 3 4 5

1 A1 - - - - - - -

2 A2 4 2 2 3 2 13 65

3 A3 3 3 2 3 3 14 70

4 A4 3 4 2 2 2 13 65

5 F5 4 3 2 3 3 15 75

6 H6 3 4 2 3 3 15 75

7 I7 4 2 2 3 3 14 70

8 M8 4 2 2 3 3 14 70

9 M9 3 2 3 2 2 12 65

10 M10 4 3 2 2 2 13 65

11 M11 3 3 3 2 2 13 65

12 M12 3 4 3 2 2 14 70

13 M13 3 2 2 3 2 12 60

14 M14 4 3 3 2 2 14 70

15 N15 3 2 3 3 3 14 70

16 R16 4 4 3 3 3 17 85

17 R17 - - - - - - -

18 T18 3 2 3 2 2 12 60

19 I19 4 4 3 3 2 16 80

20 J20 4 2 3 3 3 15 75

21 K21 4 2 2 2 2 12 60

22 K22 4 3 3 3 3 16 80

23 N23 4 3 3 3 2 15 75

24 N24 4 4 3 2 2 15 75

25 N25 3 4 3 3 3 16 80

26 N26 3 4 3 2 2 14 70

27 N27 4 4 3 2 2 15 75

28 N28 4 4 3 3 2 16 80

29 T29 3 2 3 2 2 12 60

Page 58: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

43

43

Lampiran 2 Nilai kemampuan membaca permulaan siswa (Postest)

Hasil Analisis Data Postest

No Kode Sampel Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai 1 2 3 4 5

1 A1 - - - - - - -

2 A2 4 3 2 3 3 15 75

3 A3 4 3 4 4 4 19 95

4 A4 4 2 3 3 3 15 75

5 F5 4 2 2 3 3 14 70

6 H6 4 3 3 3 3 16 80

7 I7 4 4 3 4 4 19 95

8 M8 4 3 3 4 4 18 90

9 M9 4 3 3 4 4 18 90

10 M10 4 3 4 3 3 17 85

11 M11 4 2 4 3 3 16 80

12 M12 4 3 4 3 3 17 85

13 M13 4 3 3 4 4 18 90

14 M14 4 3 4 3 4 18 90

15 N15 4 3 4 4 4 19 95

16 R16 4 3 4 4 4 19 95

17 R17 - - - - - - -

18 T18 4 3 4 3 3 17 85

19 I19 4 3 4 4 4 19 95

20 J20 4 2 3 3 3 15 75

21 K21 4 2 3 3 3 15 75

22 K22 4 3 4 3 3 17 85

23 N23 4 3 3 3 3 16 80

24 N24 4 2 4 3 3 16 80

25 N25 4 2 3 3 3 15 75

26 N26 4 2 4 3 3 16 80

27 N27 4 2 3 4 3 16 80

28 N28 4 3 4 3 3 17 85

29 T29 4 3 4 3 4 18 90

Page 59: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

44

44

LAMPIRAN 3 NILAI SISWA (Pretest dan Postest)

Daftar Nilai Siswa Kelas I SDN 439 Pammesakang

No Nama Siswa Pretest Postest

1 A1 - -

2 A2 65 75

3 A3 70 95

4 A4 65 75

5 F5 75 70

6 H6 75 80

7 I7 70 95

8 M8 70 90

9 M9 65 90

10 M10 65 85

11 M11 65 80

12 M12 70 85

13 M13 60 90

14 M14 70 90

15 N15 70 95

16 R16 85 95

17 R17 - -

18 T18 60 95

19 I19 80 75

20 J20 75 75

21 K21 60 85

22 K22 80 80

23 N23 75 80

24 N24 75 75

25 N25 80 80

26 N26 70 80

27 N27 75 80

28 N28 80 85

29 T29 60 90

Page 60: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

45

45

LAMPIRAN 4

1. Uji normalitas gain

Tabel 4.8 uji normalitas gain

Sharpio-wilk

Nilai gain Statistik Df Sig

0,930 27 0,071

2. Uji hipotesis

Tabel 4.9 Uji hipotesis One-sample test

One-Sample Test

Test Value = 0.29

T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Gain 1,798 26 ,084 ,11811 -,0169 ,2532

Page 61: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

46

46

LAMPIRAN 5

LembarSkalaPenilaianKemampuan Membaca Permulaan (pretest)

Nama :

Kelas :

Nim :

No Komponen yang dinilai Skala Jumlah nilai x bobot

1 2 3 4

1 Tepat dalam pengucapan

bacaan abjad

2 Kewajaran lafat tepat

3 Intonasi suara saat membaca

abjad

4 Kelancaran pada saat

membaca

5 Kejelasan suara saat

membaca

Ket : 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik

Page 62: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

47

47

Kisi – kisi instrument penilaian kemampuan membaca permulaan

Aspek yang dinilai Keterangan Skor Kriteria

Tepat dalam

pengucapan huruf

abjad

SB = sangat tepat dalam

pengucapan abjad

4 Sangat baik

B = pengucapan huruf abjad

tepat

3 Baik

C = cukup tepat dalam

pengucapan huruf abjad

2 Cukup

K = kurang tepat dalam

pengucapan huruf abjad

1 Kurang

Kewajaran lafal

SB = kewajaran lafal sangat

baik

4 Sangat baik

B = tepat dalam kewajaran

lafal

3 Baik

C = cukup tepat dalam

kewajaran lafal

2 Cukup

K = kurang tepat dalam

kewajaran lafal

1 Kurang

Intonasi suara saat

membaca abjad

SB = intonasi suara tepat

dalam membaca abjad

4 Sangat baik

B = intonasi suara tepat saat

membaca abjad

3 Baik

C = cukup intonasi suara dalam

membaca abjad

2 Cukup

Page 63: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

48

48

K = kurang dalam intonasi

suara saat membaca abjad

1 Kurang

Kelancaran pada saat

membaca abjad

SB = kelancaran membaca

sangat tepat

4 Sangat baik

B = kelancaran membaca tepat 3 Baik

C = kelacaran membaca cukup 2 Cukup

K = kelancaran membaca

kurang

1 Kurang

Kejelasan suara saat

membaca abjad

SB = kejelasan suara sangat

tepat

4 Sangat baik

B = kejelasan suara baik 3 Baik

C = kejelasan suara cukup 2 Cukup

D = kejelasan suara kurang 1 Kurang

Page 64: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

49

49

LAMPIRAN 6 RPP

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN

(RPP)

NAMA SEKOLAH :

MATA PELAJARAN :BahasaIndonesia

KELAS/ SEMESTER : I/I

ALOKASI WAKTU : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menerima dan menjelaskan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga dan Negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai di rumah, di di sekolah dan

tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasaa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estis dalam gerakan yang

mencerminkan perilaku anak dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSIDASAR:

Bahasa Indonesia

Membaca permulaan dengan teks bacaan alfhabet

C. INDIKATOR PEMBELAJARAN:

1. Siswa mampu dalam menguraikan tulisan

2. Siswa mampu melafalkan huruf-huruf abjad dan intonasi jelas

3. Siswa mampu melafalkan huruf-hutuf dengan lancar

4. Siswa dengan jelas mengeja bacaan

Page 65: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

50

50

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Karakter siswa yang diharapkan:

1. Percayadiri

2. Tekun

E. MATERI PEMBELAJARAN

Gambar huruf-huruf abjad

F. METODEPEMBELAJARAN

1. Pendekatan pembelajran : Saintifik

2. Metode Pembelajaran : Metode abjad, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan

▪ Gurumengajaksemuasiswaberdo’auntukmengawalikegiatan Pembelajaran

▪ Melakukan komunikasi tentang kehadiransiswa

▪ Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu

berjudul satu nusa satu bangsa

▪ Ice breaking “topi saya bundar”

▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendakdicapai.

Inti

- Siswa bersama guru mengenal huruf alfabet

- Siswa meminta siswa memahami huruf alfabet

- Siswa memperhatikan guru melafalkan huruf alfabet

- Siswa dengan jelas diminta mengulang

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang huruf vokal

- Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya.

- Siswa diminta naik satu per satu kedepan kelas menunjuk

huruf yang disebutkan guru

Page 66: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

51

51

Kegiatan Penutup

- Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa.

- Siswa diberi tugas untuk latihan mengeja huruf abjad

- Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a.

H. ALAT DAN SUMBERBELAJAR

1. Teksbacaan“Alfabet”(wikipedia.co.id/kain-batik)

2. MetodeAbjad

Muhibbin Syah. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

3. Praptanti, dkk. 2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia

Kelas IVSD. Yogyakarta:Kanisius

I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

a. Penilaian Pengetahuan

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Jumlah

Soal

Waktu

Penilaian

Instumen

Bahasa

Indonesia

Tepat

dalam

membaca

Intonasi

huruf

Praktek Pada akhir

pembelajaran

b. Penilaian Keterampilan

Indikator Teknik

penilaian

Komponen

yang dinilai

Bentuk

penilaian

Waktu

penilaian

Tepat dalam

menguraikan

tulisan

Praktek

Pelafalan

abjad jelas

Lembar

Penilaian

Pada saat

Kewajaran

lafal

Praktek

Kejelasan

ejaan abjad

Page 67: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

52

52

Intonasi saat

membaca

Praktek belajar

Kelancaran Praktek Kelancaran

mengeja

Kejelasan

suara

Praktek

Kejelasaan

ejaan

Mengetahui Palopo,....

Kepalah sekolah Peneliti,

Reka Rahmayanti

NIP: NIM:

Page 68: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

53

53

LAMPIRAN 7

JADWAL PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Februari

sampai dengan Maret 2020 dengan rincian kegiatan seperti dalam tabel berikut :

No

.

Kegiatan

Waktu penelitian

2020

Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei juni

1 Persiapa

n

2 Penulisa

n usulan

tema

3 Kosultasi

pentuan

judul

4 Konsulta

si usulan

penelitia

n

5 Seminar

usulan

penlitian

6 Penelitia

n

lapangan

7 Interpret

asi data

8 Penulisa

n hasil

penelitia

n

Page 69: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

54

54

9 Konsulta

si hasil

penelitia

n

Page 70: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

55

55

LAMPIRAN 8 HASIL NILAI PRETEST DAN POSTEST

NILAI PRETEST

Nilai pretest (tes awal)

Page 71: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

56

56

Nilai pretest (tes awal)

Page 72: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

57

57

Nilai pretest (tes awal)

Page 73: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

58

58

NILAI POSTEST

Nilai postest (tes akhir)

Page 74: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

59

59

Nilai postest (tes akhir)

Page 75: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

60

60

Nilai postest (tes akhir)

Page 76: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

61

61

LAMPIRAN 9

LAMPIRAN PERSURATAN

Page 77: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

62

62

Page 78: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

63

63

Page 79: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

64

64

Page 80: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

65

65

LAMPIRAN 10

FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN

Dokumentasi proses pembagian tes pretest

Page 81: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

66

66

Dokumentasi proses pembagian postest

Page 82: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

67

67

Page 83: PENGARUH METODE ABJAD TERHADAP KEMAMPUAN …

68

68