Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post...
Transcript of Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post...
PENGARUH MENYUSUI TERHADAP PERUBAHAN BERAT
BADAN IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SAWIT KABUPATEN BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
HARUM NOVI TRI ASTUTI
J 210.090.038
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MENYUSUI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN IBU
POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI
Harum Novi Tri Astuti*
Winarsih Nur Ambarwati S.Kep., Ns., ETN., M.Kep.**
Kartinah A.Kep., S.Kep**
Abstrak
Menyusui kepada bayi pada ibu post partum merupakan suatu hal yang wajib
dilakukan terutama pada bayi yag berusia kurang dari 6 bulan. pemberian asi ini
selain dapat menyehatkan bayi juga dapat menyehatkan ibu post partum sendiri.
namun dalam kenyataan terdapat ibu sudah memberikan makanan tambahan kepada
bayinya, sehingga bayi mendapat asi tidak ekslusif lagi. tindakan ini selain
berpengaruh pada bayi juga dapat berpengaruh terdapa berat badan ibu. tujuan
peneliitan ini adalah menegetahui pengaruh menyusui terhadap perubahan berat
badan ibu post partum di wilayah Kerja Puskesmas Sawit Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode Survey Analitik”, dan
rancangan menggunakan Time Series Design. Sampel penelitian ini adalah semua ibu
Postpartum bulan Juni yaitu sebesar 37 ibu postpartum. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah accidental sampling, Instrumen Penelitian menggunakan
Timbangan injak dan lembar Checklist. Analisis data penelitian menggunakan uji
Man Whitey dan wilcoxon sign rank test. Hasil penelitan menunjukkan perubahan
berat badan ibu post partum yang menyusui secara eksklusif dengna uji paired
sample test diperoleh nilai rhitung 2,192 p = 0,049 (p<0,05). Hasil analisis uji
perubahan berat badan pada ibu post partum yang menyusui tidak eksklusif.
Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh Z= -3.476 p = 0,001 (p<0,05). Hasil analisis
uji beda perubahan berat badan ibu menyusui eksklusif dan tidak ekslusif diperoleh
independent t-test diperoleh nilai t-test= -2.156 dengan p = 0,0038 (p<0,05).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya perubahan berat badan pada ibu
post partum yang menyusui secara eksklusif. Adanya perubahan berat badan pada
ibu post partum yang menyusui tidak adan perbedaan berat badan ibu post partum di
minggu keempat antara ibu yang menyusui eksklusif dengan ibu yang menyusui tidak
eksklusif.
Kata kunci: Menyusui, Berat Badan, Ibu Post Partum
2 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
EFFECT OF BREASTFEEDING TO CHANGES FOR WEIGHT POST
PARTUM MOTHER IN SAWIT PUBLIC HEALTH CENTER SERVICE AREA
OF BOYOLALI DISTRICT
abstract
Breastfeeding to infant in mothers post partum is something that must be done ,
especially in infants yag less than 6 months old . giving breast milk can also be a
healthy baby healthy postpartum mothers themselves. but in reality there are mothers
already give extra food to the baby , so the baby gets breastfeeding is not exclusive
anymore . This action than can also affect the baby any significant effect of maternal
weight. Objenctive aim to know effect of breastfeeding to changes for weight
postpartum mother in Sawit public health center service area of Boyolali District.
This study is quantitative research. methods Analytical Survey " , and design use
the Time Series Design . sample are 37 postpartum mothers. The sampling technique
used was accidental sampling , using the research instruments and sheet Checklist
Scales stampede . Analysis of research data using the test and Wilcoxon sign Man
Whitey rank test . Results showed changes in body weight post partum mothers who
exclusively breastfeed dengna paired samples test values obtained rhitung 2.192 p =
0.049 ( p < 0,05 ) . Results of test analysis of weight change on post partum mothers
who do not breastfeed exclusively . Wilcoxon Signed Ranks Test obtained Z = -3476 p
= 0.001 ( p < 0,05 ) . The results of different test analysis of maternal weight change
and not exclusively breastfeeding exclusively obtained by independent t - test values
obtained t - test = -2156 and p = 0.0038 ( p < 0,05 ) . Based on results we can
conclude there is a change of weight on post partum mothers who exclusively
breastfeed . changes in body weight on post partum mothers who breastfeed do not
adan difference maternal postpartum weight loss in the fourth week of exclusive
breastfeeding among mothers with mothers who did not breastfeed exclusively.
Keywords : Breastfeeding , Weight , Women post partum
3 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menyusui adalah suatu proses
alamiah yang besar artinya bagi
kesejahteraan bayi, ibu, dan keluarga.
Namun sering ibu-ibu tidak berhasil
menyusui atau menghentikan menyusui
lebih dini. Oleh karena itu ibu-ibu
memerlukan bantuan agar proses
menyusui lebih berhasil. Banyak alasan
yang dikemukakan oleh ibu-ibu yang
tidak menyusui bayinya antara lain tidak
memproduksi cukup ASI, bayinya tidak
mau menghisap. Disamping itu cara
menyusui yang tidak baik dan tidak
benar dapat menimbulkan gangguan
pada putting susu ibu (Marmi, 2012).
Setelah melahirkan ibu akan
mengalami kehilangan berat badan
selama hamil sekitar 5-6 kg akibat
pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban
dan darah. Pada saat ini terjadi
penurunan berat badan sebanyak 2-3 kg
melalui diuresis, pengeluaran lokia dan
involusi uteri. Tetapi ada sebagian ibu
yang masih mengalami kelebihan berat
badan sekitar 1,4-2 kg. Penelitian
menunjukkan setelah melahirkan, ibu
akan mengalami perubahan atau
penurunan berat badan antara 5-11 kg
disebabkan proses kelahiran dan
memberikan bayinya ASI eksklusif
(Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2012).
Berdasarkan wawancara terhadap 5
orang ibu yang menyusui eksklusif di
Kelurahan Bendosari Sawit Boyolali,
mengatakan bahwa mayoritas berat
badan mereka bertambah setelah
persalinan. Dengan demikian pada ibu
postpartum beresiko terkena hipertensi,
obesitas dan penyakit lainnya.
Berdasarkan studi pendahuluan
terhadap 5 orang responden tersebut,
Tujuan Penelitian adalah Mengetahui
pengaruh menyusui terhadap perubahan
berat badan pada ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sawit Kabupaten Boyolali.
TINJAUAN PUSTAKA
Menyusui
Menyusui eksklusif merupakan
proses pemberian susu atau makanan
bayi secara ideal dan alamiah melalui
payudara ibu selama 6 bulan setelah
melahirkan, serta merupakan dasar
biologik dan psikologik yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan bayi (Nugroho,
2011).
Air Susu Ibu (ASI) adalah
makanan terbaik dan sempurna bagi bayi
yang baru lahir. ASI juga merupakan
makanan yang bersih, mengandung
antibodi yang sangat penting dan nutrisi
yang tepat (Chumbley, 2006).
Berat Badan
Menurut (Anggraeni, 2012)
Perubahan berat badan adalah ukuran
tubuh seseorang yang bisa turun atau
naik sewaktu-waktu yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal
tanpa perlengkapan apapun. Berat badan
diukur dengan alat ukur berat badan
dengan satuan kilogram.
4 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif Jenis penelitian ini
adalah “Survey Analitik”, dengan
rancangan penelitian yang digunakan
adalah Time Series Design .Populasi
penelitian ini adalah semua ibu
postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas
Sawit yang berjumlah 63 ibu
postpartum. Sampel dalam penelitian ini
adalah semua ibu Postpartum bulan Juni
yaitu sebesar 37 ibu postpartum. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
adalah accidental sampling,
Kriteria Inklusi :
a) Ibu yang menyusui
b) Ibu yang melahirkan pervaginam
c) Ibu primigravida
d) Ibu yang bersedia menjadi
responden
e) Ibu yang bertempat tinggal di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Kriteria Eksklusi :
a) Ibu yang tidak menyusui
b) Ibu yang melahirkan SC
Instrumen Penelitian
1. Timbangan injak digital dengan
merk OMRON yang sudah
dilakukan kalibrasi, dan digunakan
untuk menimbang atau mengukur
berat badan ibu post partum.
2. Checklist digunakan untuk
mengetahui atau mengkategorikan
ibu yang menyusui eksklusif dan
ibu yang menyusui tidak eksklusif.
Analisis bivariat
Untuk mengetahui perubahan berat
badan dari minggu pertama sampai
minggu ke-empat menggunakan uji
Mann Whitney
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Umur
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden menurut kelompok umur
Karakteristik
ibu menyusui tidak
ekslusif
ibu menyusui eksklusif
Jumlah % Jumlah %
<20 tahun 0 0 0 0
20-35 tahun 24 100.0 12 92.3
>35 tahun 0 0 1 7.7
Pendidikan
SMP 3 12.5 0 0
SMA 18 75.0 5 38.5
PT 3 12.5 8 61.5
Pekerjaan
IRT 15 62.5 2 15.4
Swasta 5 20.8 6 46.2
Wiraswasta 3 12.5 5 38.5
PNS 1 4.2 0 0
Jumlah 24 100 13 100.0
5 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Tabel 4.1.memperlihatkan umur responden yang menyusui secara tidak
eksklusif semuanya antara 20-35 tahun, sementara responden yang menyusui
eksklusif terdapat 12 responden (92,3%) antara 20-35 tahun. Terdapat 1
responden yang berumur lebih dari 35 tahun. tingkat pendidikan responden yang
menyusui secara eksklusif mayoritas berpendidikan SMA yaitu terdapat 18
responden (75%). Sedangan yang menyusui tidak eksklusif terdapat 5 responden
(38,5%) berpendidikan SMA, dan 8 responden (61,5%) berpendidikan perguruan
tinggi. data dari kelompok yang menyusui tidak eksklusif mayoritas ibu sebagai
ibu rumah tangga yaitu terdapat 15 responden (62,5%). Sedangkan responden
yang menyusui eksklusif terdapat 2 responden (15,4%) sebagai IRT, 6 responden
(46,2%) swasta, dan 5 responden (38,5%) wiraswasta.
Perubahan berat badan responden
Table 4.4 Distribusi responden berdasarkan perubahan berat badan responden
dari post partum hari I sampai minggu keempat
Perubahan
berat
badan
Menyusui eksklusif Menyusui tidak eksklusif
Minggu Minggu
I II III IV I II III IV
N % n % n % n % n % n % n % n %
Tetap 5 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
turun 7 54 7 54 3 23 13 100 22 100 1 5 0 0 13 59
Naik 1 8 6 46 10 77 0 0 2 9 21 95 22 22 0 0
Analisis Univariat
1. Berat badan responden Menyusui eksklusif
Gambar 4.1. Grafik rata-rata perubahan berat badan responden yang
menyusui eksklusif
6 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Gambar 4.1 memperlihatkan perubahan berat badan pada masing masing
respoden yang menyusui ekslusif dari hari pertama post partum sampai minggu
keempat post partum. Terjadi penurunan berat badan sebesar 661,54 gr dari hari
pertama post partum sampai minggu kedua. Dari minggu pertama sampai minggu
kedua terjadi kenaikan sebesar 6,92 gr. Dari minggu kedua ke minggu ketiga
meningkat sebesar 140 gr dan berat badan minggu keempat menurun sebesar 360,77
gr.
Berat badan responden menyusui tidak eksklusif
Gambar 4.2. Grafik rata-rata perubahan berat badan responden yang
menyusui tidak eksklusif
Gambar 4.2 memperlihatkan perubahan berat badan pada masing masing
respoden yang menyusui tidak ekslusif dari hari pertama post partum sampai minggu
keempat post partum. Terjadi penurunan berat badan sebesar 252,2 gr dari hari
pertama post partum sampai minggu pertama. Dari minggu pertama sampai minggu
kedua terjadi kenaikan sebesar 380,29 gr. Sedangkan minggu kedua ke minggu ketiga
meningkat sebesar 500 gr. Berat badan minggu keempat meningkat sebesar 743,81 gr.
Pola pemberian ASI
Tabel 4.5 Sentral tendensi frekuensi pemberian ASI dalam 24 jam
Sentral tendensi ASI eksklusif ASI tidak eksklusif
Selama 4 minggu Selama 4 minggu
Rata-rata 9.28 5.10
Median 9.28 5.11
Modus 9.32 5.29
Std. Deviation .39457 .21360
Minimum 8.84 4.81
Maksimum 10.06 5.42
7 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Tabel 4.5 menunjukan responden dengan pemberian ASI eksklusif diketahui
rata-rata frekuensi pemberian ASI sebesar 9 kali per hari, sedangkan pada pemberian
ASI tidak eksklusif rata-rata frekuensi pemberian ASI sebesar 5 kali per hari.
Analisis bivariat
Analisis prasyarat
Hasil uji normalitas data ditampilkan dalam Tabel 4.6
Tabel 4.5 Hasil uji normalitas data penelitian
Variable Statistic p Kesimpulan
ASI eksklusif
Hari pertama 0.885 0.082 Normal
Hari terakhir Minggu IV 0.903 0.147 Normal
ASI tidak eksklusif
Hari pertama 0.639 0.000 Tidak Normal
Hari terakhir Minggu IV 0.952 0.300 Normal
Tabel 4.6 memperlihatkan hasil penelitian diketahui data berdistribusi normal
dengan p> 0,05 yaitu hari pertama responden yang menyusui eksklusif dan hari
terakhir minggu IV, serta data responden yang menyusui tidak ekslusif pada hari
terakhir minggu IV. Data hari pertama post partum pada responden yang menyusui
tidak ekslusif, tidak berdistribusi normal dengan p< 0,05. Berdasarkan hasil
penelitian ini, analisis bivariat pada kelompok responden dengan menyusui eksklusif
mengggunakan paired sample test, sementara pada kelompok responden dengan
menyusui tidak eksklusif menggunakan Wilcoxon Rank Test.
Pengaruh menyusui secara eksklusif terhadap perubahan berat badan
Tabel 4.7 Pengaruh menyusui secara eklusif terhadap perubahan berat
badan ibu post partum
Variable Rata-rata
berat badan
(gr)
t- test p Kesimpulan
Hari pertama 49637.69
Hari terakhir
minggu IV
48935.38 2.192 0.049 Signifikan
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui rata-rata berat badan responden pada post
partum hari pertama adalah 49637,69 gr (49,63 kg), pada hari terakhir minggu
keempat rata-rata berat badan sebesar 48935.38 gr (48,93kg). Hasil analisis uji
paired sample test diperoleh nilai rhitung 2,192 dengan p = 0,049 (p<0,05).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya perubahan berat badan pada ibu
post partum yang menyusui secara eksklusif. Perubahan berat badan pada ibu
postpartum yang menyusui eksklusif mengalami penurunan sebesar 0,05 kg
8 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Pengaruh menyusui secara tidak eksklusif terhadap perubahan berat badan
Tabel 4.8 Pengaruh menyusui tidak eklusif terhadap perubahan berat badan
ibu post partum
Variable Rata-rata
berat badan
(gr)
t- test p Kesimpulan
Hari pertama 50745.83
Hari terakhir
minggu IV
50949.16 -4.290 0.001 Signifikan
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui rata-rata berat badan responden pada post
partum hari pertama adalah 50745.83gr (50,75 kg), pada hari terakhir minggu
keempat rata-rata berat badan sebesar 50949.16 gr (50,94kg). Hasil analisis uji
Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Z= -3.476 dengan p = 0,001 (p<0,05).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya perubahan berat badan pada ibu
post partum yang menyusui tidak eksklusif. Perubahan berat badan ibu post partum
yang menyusui tidak eksklusif mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,087 kg.
Perbedaan berat badan minggu keempat antara ibu yang menyusui eksklusif
dengan ibu yang menyusui tidak eksklusif
Tabel 4.9 Perbedaan berat badan ibu post partum minggu keempat antara ibu
yang menyusui eksklusif dengan ibu menyusui tidak eksklusif
Variabel Rata-rata
berat
badan (gr)
t-test P Kesimpulan
Menyusui eksklusif 49276.15 -2.156 0.038 Signifikan
Menyusui tidak eksklusif 50949.16
Berdasarkan Tabel 4.9diketahui rata-rata berat badan responden menyusui
eksklusif pada minggu keempat adalah 49276.15 gr (49,27 kg), sementara responden
Menyusui tidak eksklusif sebesar 50949 gr (50,949kg). Hasil analisis uji independent
t-test diperoleh nilai t-test= -2.156 dengan p = 0,0038 (p<0,05). Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan adanya perbedaan berat badan ibu post partum di minggu
keempat antara ibu yang menyusui eksklusif dengan ibu yang menyusui tidak
eksklusif. Perbedaaan perubahan berat badan kedua kelompok dapat ditampilkan
dalam gambar 4.4
9 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
Gambar 4.4. Grafik perubahan berat badan responden menyusui eksklusif
dan menyusui tidak eksklusif
Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa responden yang menyusui ekslusif
dapat menurunkan berat badan dari hari pertama post partum sampai minggu
keempat. Berbeda halnya pada responden yang menyusui tidak eksklusif terjadi
kenaikan berat badan dari hari pertama post partum sampai minggu keempat.
PEMBAHASAN
Karakteristik responden
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui usia ibu banyak pada rentang
20-35 tahun. Usia tersebut
mencerminkan bahwa ibu termasuk
beresiko rendah dalam melahirkan.
Umur seseorang juga dapat
menggambarkan kematangan seseorang
dalam menentukan tindakan dalam
kehidupannya (Notoadmodjo, 2005)
termasuk usia menikah melahirkan bayi
dan memutuskan menyusui ekslusif
ataupun menyusui tidak eksklusif.
Menurut tingkat pendidikan,
diketahui responden yang menyusui
tidak eksklusif mayoritas berpendidikan
SMA, sedangkan responden yang
menyusui eksklusif yaitu dengan
pendidikan perguruan tinggi. Pendidikan
responden dapat mencerminkan dalam
pengambilan keputusan memberikan
ASI kepada bayinya apakah secara
eksklusif ataupun tidak. Bagi responden
berpendidikan perguruan tinggi banyak
yang memberi ASI eksklusif karena
responden mempunyai pengetahuan
tentang pentingnya kebutuhan ASI
secara eksklusif bagi bayi usia kurang
dari 6 bulan.
Berdasarkan status pekerjaan ibu
diketahui pada responden yang
menyusui tidak eksklusif mayoritas
sebagai ibu rumah tangga, sedangkan
pada ibu yang menyusui ekslusif
mayoritas sebagai swasta. Namun
perbedaan status pekerjaan ini tidak
berkaitan dengan pengaruh berat badan
responden sebagai akibat pemberian ASI
ekslusif maupun ASI tidak eksklusif. Hal
ini disebabkan baik responden yang
bekerja maupun yang tidak bekerja
10 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
dalam hal ini sebagai ibu rumah tangga
masih dalam masa perawatan post
partum sehingga aktivitas yang biasa
dilakukan ditingggalkannya, seperti cuti.
Analisis berat badan responden
Hasil penelitian pada responden
yang menyusui eksklusif diketahui rata-
rata berat badan pada hari pertama post
partum adalah 49,63 kg dan menurun
menjadi 48,93 kg pada hari terakhir
minggu keempat. Terdapat perbedaan
0,02 kg berat badan respoden. Pada
responden yang menyusui tidak ekslusif
diketahui rata-rata berat badan pada hari
pertama post partum adalah 50,71 kg
dan naik menjadi 50,94 kg pada hari
terakhir minggu keempat, terdapat
kenaikan berat badan sebesar 0.02 kg.
Dari perbandingan data kedua kelompok
tersebut diketahui bahwa responden
yang menyusui eksklusif dapat
menurunkan berat badan pada masa
perawatan post partum, sebaliknya
responden yang menyusui tidak ekslusif
meningkat berat badannya.
Hasil analisis stastistik diketahui
baik responden yang menyusui eksklusif
maupun responden yang menyusui tidak
ekslusif mempunyai pengaruh terhadap
berat badan responden. Bagi responden
yang menyusui tidak ekslusif
memberikan arti bahwa responden
memberikan ASI tidak penuh, dan
memberikan makanan tambahan berupa
susu formula atau bubur. Sedangkan
menurut Bobak (2004) sebagian
peningkatan berat badan ibu selama
masa kehamilan disimpan dalam bentuk
lemak dipakai sebagai cadangan
makanan dan sumber energi di awal
masa menyusui. Makanan yang
dikonsumsi dan dicerna oleh ibu yang
seharusnya dikeluarkan melalui ASI
tidak terjadi, sehingga dalam tubuh ibu
terjadi kelebihan cadangan energi.
Kondisi seperti ini justru dapat
meningkatkan resiko terjadinya obesitas.
Almatsier (2004) menyatakan
kelebihan energi terjadi bila konsumsi
energi melalui makanan melebihi energi
yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini
akan diubah menjadi lemak tubuh.
Akibatnya terjadi berat badan lebih.
Protein secara berlebihan tidak
menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi protein biasanya tinggi lemak
sehingga dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh
diubah menjadi lemak. Perubahan ini
terjadi di dalam hati. Lemak ini
kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang
dapat menyimpan lemak dalam jumlah
tidak terbatas. Pendapat Almatsier
tersebut mencerminkan bahwa ibu yang
menyusui tidak eksklusif mempunyai
pertambahan berat badan, dimana hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan berat badan sebesar
0,02 kg. Gambaran perubahan berat
badan responden yang menyusui tidak
eksklusif sejalan dengan penelitan Keller
(2013) yang meneliti mengenai obesitas
pada ibu selama postpartum. Dalam
penelitian Keller disebutkan bahwa ibu
post partum yang mengalami stress
dengan kehadiran anak menjadikan pola
makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
Pola makan yang tidak teratur dan
sehat ini menjadikan ibu lebih cepat
mengalami kenaikan berat badan.
Dengan peningkatan berat badan ini
dapat berisiko terkena penyakit seperti
Aterosklerosis. Aterosklerosis ditandai
oleh penimbunan lemak yang progresif
lambat pada dinding arteri yang dapat
11 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
mengurangi/memblokir sama sekali
aliran darah ke jaringan. Obesitas
memberi pengaruh besar terhadap
peningkatan penyakit aterosklerosis. Hal
ini disebabkan karena konsumsi lemak
yang berlebihan akan ditimbulkan oleh
tubuh sehingga memperlambat aliran
darah. Penyakit obesitas memberikan
gejala kelebihan jaringan lemak di dalam
tubuh, tetapi sebab sebenarnya kelebihan
konsumsi energi dibandingkan dengan
kebutuhan. Karena itu pada orang yang
mengalami obesitas terdapat kolesterol
darah yang tinggi. Obesitas juga
menurunkan kolesterol HDL, sehingga
menyebabkan penyakit jantung
(Budiyanto, 2007).
Berbeda halnya dengan responden
yang menyusui secara ekslusif, respoden
yang menyusui eksklusif justru menurun
berat badannya. Bayi yang
membutuhkan ASI setidaknya 2 jam
sekali akan mempengaruhi kondisi tubuh
responden. Responden akan lebih cepat
merasa lapar, meskipun responden
memenuhi kebutuhan dengan makan,
namun frekuensi pemberian ASI yang
lebih cepat dari pada proses metabolisme
makanan untuk kebutuhan ASI pada
akhirnya ibu akan mempengaruhi berat
badan ibu. Selain itu terdapat dua
hormon yang dapat mempengaruhi berat
badan ibu yang menyusui yaitu hormon
prolaktin dan oksitosin, kedua hormon
ini bersumber dari perangsanngan
putting susu akibat isapan bayi. Semakin
sering bayi menyusu atau menghisap
maka semakin meningkat produksi ASI
yang berpengaruh pada kedua hormon
tersebut dan memacu kontraksi otot
rahim sehingga involusi rahim makin
cepat. Hasil penelitian Gigante (2005)
yang meneliti mengenai efek pemberian
ASI terhadap berat badan ibu dalam
jangka panjang di Brasil menunjukkan
bahwa semakin panjang ibu dalam
memberikan ASI kepada bayinya, maka
akan menjadikan ibu mempunyai berat
badan yang ideal dengan mengacu pada
indeks berat badan.
Simpulan
1. Pola pemberian ASI tidak ekslusif
kepada anak rata–rata sebesar 5 kali
per hari. pola pemberian ASI ekslusif
kepada anak rata–rata sebesar 9 kali
per hari.
2. Terjadi kenaikan berat badan ibu
menyusui tidak eksklusif dalam
waktu 4 minggu post partum.
3. Terjadi penurunan berat badan ibu
menyusui secara eksklusif dalam
waktu 4 minggu post partum.
Saran
1. ibu menyusui
Ibu hendaknya selalu
memberikan ASI eksklusif agar
anak tetap sehat, serta tumbuh
dan berkembang sesuai dengan
usia serta dapat membantu ibu
kembali ke berat badan ibu
sebelum hamil
2. Dinas Kesehatan
Petugas kesehatan diharapkan
memberikan penyuluhan kepada ibu
post partum tentang pentingnya
pemberian ASI kepada anaknya.
Dimana dengan memberikan ASI
dapat menurunkan risiko terjadinya
obesitas serta terkena serangan
jantung.
12 Pengaruh Menyusui Terhadap Perubahan Berat Badan Ibu Post Partum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sawit
3. Peneliti lain
Peneliti lain dapat melanjutkan
penelitian ini dengan cara menambah
variable seperti terjadinya kesakitan
pada bayi antara yang diberi ASI
eksklusif dan yang tidak ekslusif.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi
Nutritional Care Process.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Pelajar
Budiyanto. 2002. Gizi dan
Kesehatan. Malang : Bayu Media
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., &
Jensen, M.D. 2004. Maternity
Nursing. Edisi 4. Jakarta : EGC
Chumbley, Jane. 2006. Menyusui.
Jakarta : Erlangga
Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. 2012. Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Rajawali Pers
Gigante, D.P., Victoria, C.G.,Barros,
Fernando.C. 2000. Breast-
Feeding Has a Limited Long-
Term Effect on Anthropometry
and Body Composition of
Brazilian Mothers.
Keller, C., Tood, M., & Ainsworth,
B. 2013. Overweight, Obesity, and
Neighborhood Charachteritics
among Postpartum Latinas.
Journal of Obesity.
http://dx.doi.org/10.1155/2013/91
6468
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan
pada Masa Nifas “Peuperium
Care”. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Notoadmodjo, S. 2005. Promosi
Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor
Payudara. Yogyakarta : Nuha
Medika