PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

31
i PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TAX AVOIDANCE Oleh : REFILA PRICILIA NIM : 232011004 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

Page 1: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

i

PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP TAX AVOIDANCE

Oleh :

REFILA PRICILIA

NIM : 232011004

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …
Page 3: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …
Page 4: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

ii

Page 5: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

iii

Page 6: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

iv

KATA PENGANTAR

Tata kelola perusahaan merupakan tata kelola perusahaan yang

menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang

menentukan arah kinerja perusahaan. Untuk menerapkan tata kelola perusahaan

diperlukan mekanisme tata kelola perusahaan. Tax avoidance adalah suatu skema

transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan

kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu negara sehingga ahli

pajak menyatakan legal karena tidak melanggar peraturan perpajakan. Ketika

perusahaan menerapkan tata kelola perusahaan dengan mekanisme tata kelola

perusahaan maka masalah dari teori agensi dapat berkurang dan kinerja

perusahaan dapat meningkat. Apabila kinerja perusahaan meningkat, perusahaan

tidak melakukan penghindaran pajak. Sehingga pada penelitian ini penulis

memberi judul “Pengaruh Mekanisme tata kelola perusahaan terhadap Tax

Avoidance”.

Penulisan kertas kerja ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam mencapai gelar sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Besar harapan penulis agar

kertas kerja ini dapat bermanfaat dan memperkaya pengetahuan bagi pihak-pihak

yang membutuhkan serta dapat dijadikan acuan bagi penelitian mendatang.

Salatiga, 12 Agustus 2015

Penulis

REFILA PRICILIA

Page 7: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Kertas kerja ini dapat terselesaikan atas bantuan dari pihak-pihak yang

telah memberikan doa, dukungan, dorongan, serta semangat. Untuk itu, penulis

ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak terkait, diantaranya :

1. Kedua orang tua saya yang telah mendidik, memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, dorongan dan telah bersusah payah dalam membiayai seluruh studi

penulis mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

2. Ibu Yeterina Widi Nugrahanti, SE., M.Acc selaku pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis

menyelesaikan kertas kerja ini. Terimakasih atas ide-ide, saran dan kritik yang

membangun selama ini. Suatu kebanggaan bagi saya pernah dimbimbing oleh

Ibu.

3. Terimakasih untuk kekasih saya Febrian yang selalu setia menemani dan

selalu mendukung saya dalam proses pembuatan kertas kerja ini.

4. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati, SE., M.Ak selaku wali studi yang telah

memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat.

5. Prof. Christantius Dwiatmadja, SE., ME., Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Bapak Dr Usil Sis Sucahyo, SE., MBA, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis maupun Fakultas lainnya yang

telah membagikan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga demi

kemajuan dan perkembangan akademik penulis.

8. Staf Tata Usaha (TU) dan Pegawai Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah

membantu penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

9. Sahabat-sahabat terbaik penulis selama menjalani studi di Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana: Manase, Sonya,

Putri, Shezy, serta rekan seperjuangan seluruh angkatan 2011 Fakultas

Ekonomika dan Bisnis yang tidak disebutkan satu per satu.

Salatiga, 12 Agustus 2015

Penulis

Page 8: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

vi

REFILA PRICILIA

MOTTO

Tetapi Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-

Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

(Matius 6 : 33)

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita

harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita

lihat.

(Ibrani 11 : 1)

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan dan Ia akan

meninggikanmu.

(1 Petrus 1:10)

Page 9: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

vii

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of corporate governance mechanisms

against tax avoidance. The corporate governance mechanism seen from institutional

ownership, managerial ownership, independent board, audit committee, and audit

quality. The Population in this study aims was taken from all governance of

publicly traded companies listed on Bursa Efek Indonesia (BEI) during the period

2009 to 2013. With purposive sampling technique, which is a technique with

certain considerations in order to obtain a sample of 74 companies. The analysis

tool used is multiple linear regression. The results showed that there is a negative

influence between institutional ownership against tax avoidance. Managerial

ownership is proven to have a negative effect on tax avoidance. Independent

board has no effect on tax avoidance. Audit committee have a negative effect on

tax avoidance. Audit quality has a positive influence on tax avoidance

Keywords: institutional ownership, managerial ownership, independent board,

audit committee and the quality of audit and tax avoidance.

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme tata kelola

perusahaan terhadap tax avoidance. Mekanisme tata kelola perusahaan dilihat dari

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

komite audit, dan kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2009 hingga 2013. Dengan

teknik pengambilan sampel purposive sampling, yaitu teknik dengan

pertimbangan tertentu sehingga diperoleh sampel sebesar 74 perusahaan. Metode

analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara kepemilikan institusional

terhadap tax avoidance. Kepemilikan manajerial terbukti mempunyai pengaruh

negatif terhadap tax avoidance. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap tax avoidance. Komite audit mempunyai pengaruh negatif terhadap tax

avoidance. Kualitas audit mempunyai pengaruh positif terhadap tax avoidance.

Kata kunci : Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris

independen, komite audit, dan kualitas audit dan tax avoidance.

Page 10: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Refila Pricilia

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 19 September 1993

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Ketileng Asri VII / E-105, Semarang

Telepon : 0852 2915 9030

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. 1999 – 2005 : SD PL Santo Yusup Semarang

2. 2005 – 2008 : SMP Maria Mediatrix Semarang

3. 2008 – 2011 : SMA Sedes Sapientiae Semarang

4. 2011 – 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENGALAMAN PANITIA / KERJA:

1. 2011-2012 : Anggota Seksi Acara “Festival Film Salatiga”

2. 2012 – 2013 : Koordinator Bidang Pengembangan dan Penelitian

“Finger Kine

Klub”

Koordinator Acara “Festival Film Salatiga”

Page 11: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………......………………………………………………………….......i

Pernyataan Keaslian …………………………………………………………………...ii

Halaman Pengesahan ……..………………………………………………………….iii

Kata Pengantar…………………………………………………………………………iv

Ucapan Terima Kasih ……………………………………………………………..…..v

Motto …………………………………………………………………………………....vi

Abstract …………………………………………………………………………...........vii

Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………………………...viii

Daftar Isi ……………………………………………………………………………..…ix

PENDAHULUAN …………………………………………………………………….....1

KERANGKA TEORITIS………………………………………………………………...2

METODA PENELITIAN ………………………………………………………………..5

HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………..7

PENUTUP …………………………………………………………………………......12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………......13

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

x

Page 13: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

1

PENDAHULUAN

Dalam pembayaran pajak, persepsi masyarakat untuk melakukan

pembayaran pajak tersebut terhalang oleh beberapa kendala. Dalam melakukan

pengelolaan pajak, perusahaan dapat melakukan secara legal (penghindaran pajak)

maupun secara ilegal (penggelapan pajak). Menurut Dyreng et al., (2008)

penghindaran pajak merupakan segala bentuk kegiatan yang merupakan efek

terhadap kewajiban pajak. Kegiatan tersebut baik merupakan kegiatan yang

diperbolehkan oleh pajak ataupun kegiatan khusus untuk mengurangi pajak. Oleh

karenanya persoalan praktek penghindaran pajak akan memanfaatkan kelemahan-

kelemahan hukum pajak namun tidak melanggar hukum perpajakan yang berlaku.

Fenomena terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) masih sering

dilakukan Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2012, BPK

menemukan secara akumulatif dari tahun 2009 - 2012, realisasi penerimaan pajak

tidak mencapai target APBNP. Hal itu diperkuat dengan laporan dari Global

Financial Integrity (GFI) yang mencatat bahwa pada akhir tahun 2012, Indonesia

menduduki peringkat ke sembilan sebagai salah satu negara berkembang yang

paling dirugikan akibat adanya praktek penghindaran pajak. Tidak tercapainya

target penerimaan dikarenakan adanya praktik penghindaran pajak di Indonesia

mengingat sistem perpajakan di Indonesia masih bersifat self assessment yaitu

memberikan kepercayaan yang besar kepada wajib pajak untuk melakukan

penghitungan dan pelaporan perpajakannya sendiri. Pajak itu harus dikelola

dengan baik, oleh karenanya diperlukan adanya penerapan tata kelola perusahaan.

Untuk menerapkan tata kelola perusahaan diperlukan mekanisme tata

kelola perusahaan. Peran mekanisme tata kelola perusahaan akan mendorong

manajemen mengelola perusahaan dengan baik sehingga perusahaan dapat

menjalankan kewajiban perpajakannya dengan baik. Fenomena yang terjadi

perusahaan sebagai wajib pajak tidak ingin membayar pajak yang besar dan

berusaha mengurangi beban pajak penghasilan yang mereka miliki agar beban

perusahaan menjadi semakin berkurang (Jaya et al., 2013). Sartori (2010) dalam

Annisa (2011) menjelaskan bahwa apabila suatu perusahaan memiliki suatu

mekanisme tata kelola perusahaan yang terstruktur dengan baik maka akan

Page 14: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

2

berbanding lurus dengan kepatuhan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya.

Pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan dilihat dari struktur

kepemilikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) sudah pernah diteliti

oleh beberapa peneliti di Indonesia. Fadhilah (2014) menyimpulkan bahwa

proporsi kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Pranata et al., (2013) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Jaya et al., (2013) menunjukkan

bahwa komposisi kepemilikan saham institusional tidak berpengaruh terhadap tax

avoidance. Annisa dan Kurniasih (2012) menyimpulkan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Mengingat masih sedikitnya penelitian yang dilakukan oleh peneliti di

Indonesia serta melihat belum adanya konsistensi hasil penelitian dari peneliti-

peneliti sebelumnya maka penelitian tentang pengaruh mekanisme tata kelola

perusahaan terhadap tax avoidance perlu diteliti lagi. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan terhadap tax

avoidance yang mana mekanisme tata kelola perusahaan dilihat dari kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah penambahan variabel kepemilikan manajerial. Hal ini

dikarenakan kepemilikan manajerial termasuk dalam mekanisme tata kelola

perusahaan (Triwahyuningtias, 2012). Manfaat dari penelitian ini adalah memberi

masukan bagi seluruh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan

tax avoidance terkait dengan penentuan kebijakan dalam hal mekanisme tata

kelola perusahaan.

KERANGKA TEORITIS

Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan menurut Haruman (2008) dalam Annisa dan

Kurniasih (2012) merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan

antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja

perusahaan. Dengan adanya penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam

Page 15: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

3

suatu perusahaan menghasilkan suatu manfaat yang diperoleh yaitu meningkatkan

kinerja perusahaan, mempermudah diperolehnya dana pembiayaan sehingga

meningkatkan nilai perusahaan, mengembalikan kepercayaan investor

menanamkan modalnya di Indonesia, serta pemegang saham akan merasa puas

dengan kinerja perusahaan (Pranata et al., 2013). Untuk menerapkan tata kelola

perusahaan diperlukan mekanisme tata kelola perusahaan.

Mekanisme tata kelola perusahaan terdiri dari mekanisme internal dan

mekanisme eksternal. Mekanisme internal melibatkan struktur kepemilikan dalam

hal ini kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, serta komposisi

dewan direksi/komisaris, komite audit, dan kualitas audit. Sedangkan mekanisme

eksternal berupa pengendalian pasar (Triwahyuningtias, 2012; Dewi dan Jati,

2014; Fadhilah, 2014; Annisa, 2011; Ujiyantho dan Pramuka, 2007; Siallagan dan

Machfoedz, 2006). Mekanisme tata kelola perusahaan diarahkan untuk menjamin

dan mengawasi sistem dalam sebuah organisasi serta diharapkan dapat

mengontrol biaya keagenan.

Tax Avoidance

Penghindaran pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam

pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara

(Fadhilah, 2014). Menurut Utami (2010) dalam Pranata et al. (2013) tax

avoidance adalah suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan

beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan

perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak menyatakan legal karena tidak

melanggar peraturan perpajakan.

Komite urusan fiskal dari Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) dalam Annisa (2011) menyebutkan tiga karakter

penghindaran pajak yaitu adanya unsur artifisial di mana berbagai pengaturan

seolah-olah terdapat di dalamnya padahal tidak, dan ini dilakukan karena

ketiadaan faktor pajak, memanfaatkan loopholes dari undang-undang atau

menerapkan ketentuan-ketentuan legal untuk berbagai tujuan, padahal bukan itu

yang sebetulnya dimaksudkan oleh pembuat undang-undang, serta para konsultan

menunjukkan alat atau cara untuk melakukan penghindaran pajak dengan syarat

Page 16: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

4

Wajib Pajak menjaga serahasia mungkin (Council of Executive Secretaries of Tax

Organization, 1991).

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance

Kepemilikan institusional adalah persentase saham yang dimiliki oleh

institusi dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar. Kepemilikan

institusional akan mengurangi masalah keagenan karena pemegang saham oleh

institusional akan membantu mengawasi perusahaan sehingga manajemen tidak

akan bertindak merugikan pemegang saham (Triwahyuningtias, 2012). Penelitian

yang dilakukan Shleifer dan Vishney (1986) dalam Annisa (2011) menyatakan

bahwa pemilik institusional memainkan peran penting dalam memantau,

mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer. Mereka berpendapat bahwa

seharusnya pemilik institusional berdasarkan besar dan hak suara yang dimiliki,

dapat memaksa manajer untuk berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari

peluang untuk perilaku mementingkan diri sendiri. Menurut Khurana (2009)

dalam Fadhilah (2014) menemukan bahwa perusahaan dengan kepemilikan

institusional yang lebih besar lebih memungkinkan untuk mengeluarkan,

meramalkan dan memperkirakan sesuatu lebih spesifik, akurat dan optimis.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pohan (2008) dan Astrian et al.,

(2014) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif

terhadap tax avoidance. Dengan demikian jika proporsi kepemilikan institusional

semakin tinggi, maka tax avoidance semakin rendah. Hal ini disebabkan karena

adanya monitoring dari pemilik institusi, sehingga menyebabkan kinerja

perusahaan meningkat. Apabila kinerja perusahaan meningkat, maka laba yang

dihasilkan perusahaan tersebut juga meningkat. Hal ini menyebabkan pajak yang

ditanggung perusahaan cukup besar. Walaupun pajak yang ditanggung perusahaan

cukup besar, perusahaan tetap taat pada peraturan perpajakan, supaya nantinya

tidak dikenakan sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Apabila perusahaan

terkena sanksi administrasi maupun sanksi pidana, perusahaan akan mengeluarkan

biaya lebih banyak untuk membayar sanksi tersebut. Sehingga perusahaan tidak

melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

Page 17: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

5

H1: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap tax avoidance

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Tax Avoidance

Kepemilikan Manajerial menurut Pancawati (2009) dalam Senda (2012)

adalah kepemilikan atas saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen.

Kepemilikan manajerial diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki oleh

pemegang saham pengendali dengan jumlah saham yang beredar. Menurut

Emrinaldi (2007) dalam Triwahyuningtias (2012) kepemilikan manajerial

diasumsikan mampu mengurangi tingkat masalah keagenan yang timbul dalam

perusahaan. Kepemilikan manajerial ini akan mensejajarkan kepentingan

manajemen dengan pemegang saham. Dengan demikian maka kepemilikan saham

oleh manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan

kinerja perusahaan (Rustendi dan Jimmi 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pohan (2008) menyimpulkan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Hal ini

disebabkan karena manajer memiliki saham perusahaan. Sehingga manajer akan

meningkatkan kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan meningkat, maka

laba yang dihasilkan perusahaan tersebut juga meningkat. Hal ini menyebabkan

pajak yang ditanggung perusahaan cukup besar. Walaupun pajak yang ditanggung

perusahaan cukup besar, perusahaan tetap taat pada peraturan perpajakan, supaya

nantinya tidak dikenakan sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Apabila

perusahaan terkena sanksi administrasi maupun sanksi pidana, manajer bisa

dipecat dan menyebabkan menurunnya harga saham yang ada di perusahaan.

Sehingga manajer tidak melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tax avoidance

METODA PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

BEI selama periode 2009 hingga 2013, kecuali perusahaan properti. Untuk

menentukan jumlah sampel, maka metode pengambilan sampel menggunakan

Page 18: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

6

purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel yang informasinya diperoleh

dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangannya yaitu 1.)

perusahaan yang melaporkan data laporan keuangan tahunan ke BEI selama

periode 2009 hingga 2013, 2.) selama periode pengamatan perusahaan

mempunyai laba positif sebelum pajak, 3.) perusahaan yang melaporkan data

laporan keuangan tahunan lengkap terkait dengan variabel penelitian pada tahun

2009-2013, seperti kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari

laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Data annual report diperoleh melalui

ICMD dan IDX BEI.

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah melakukan

pengukuran terhadap tiga variabel penelitian, yaitu tax avoidance sebagai variabel

dependen (Y), kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial sebagai

variabel independen (X).

Tax Avoidance

Tax avoidance diukur dengan Book Tax Gap (BTG) = Earning Before Tax

(EBT) - Laba kena pajak (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Laba Kena Pajak = Beban Pajak Kini (Fadhilah, 2014)

25 %

25 % = Tarif Pph Badan

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur menggunakan prosentase kepemilikan

institusional dan akan dilambangkan dengan INST (Pranata et al., 2013).

INST = jumlah saham yang dimiliki institusi

jumlah saham yang beredar

Page 19: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

7

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial dilambangkan dengan MOWN (Senda, 2012).

MOWN = kepemilikan saham manajerial

jumlah saham beredar

Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu regresi

linier berganda. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

TA (Y) = a + b1INST + b2MOWN + e

Keterangan:

Y = Tax Avoidance

a = konstanta

INST = kepemilikan institusional

MOWN = kepemilikan manajerial

e = nilai error

Sebelum dilakukan uji regresi dilakukan uji asumsi klasik, yaitu untuk

mengetahui ada tidaknya penyimpangan data sebelum dilakukan uji regresi.Uji

asumsi klasik, terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan

uji heteroskedastisitas (Mardiyati, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Penentuan Sampel

Dari data yang diperoleh bahwa perusahaan yang terdaftar tersebut

sejumlah 482 perusahaan. Dengan teknik pengambilan sampel purposive samping,

maka sampel yang diperoleh sebesar 67 perusahaan. Untuk lebih jelasnya tentang

penentuan pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 20: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

8

Tabel 1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Keterangan Jumlah

Perusahaan

Populasi

Perusahaan dengan data laporan keuangan per 31 Desember

2011.

482

(1)

Kriteria :

Selama periode pengamatan perusahaan yang

mempunyai laba negatif (mengalami kerugian) sebelum

pajak

(28)

(2) Selama periode pengamatan perusahaan yang tidak

menyampaikan data secara lengkap berkaitan dengan kedua

variabel independen

(387)

Jumlah perusahaan sampel yang terdaftar di BEI selama

periode pengamatan

67

Berdasarkan Tabel 1 di atas, diperoleh sampel sebanyak 67 perusahaan.

Sehingga dengan sampel sebanyak 67 perusahaan akan mendapat 335 data

observasi (67 x 5 tahun).

Statistik Deskriptif Variabel

Setelah memperoleh sampel sebanyak 67 perusahaan, dilakukan uji statistik

deskriptif variabel yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata setiap variabel.

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Page 21: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

9

Tabel 2

Statistik Deskriptif Variabel

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kepemilikan

institusional (%) 335 10.11 98.40 67.1069 17.88203

Kepemilikan

manajerial (%) 335 .01 70.88 7.2692 11.95139

Tax avoidance

(ribuan rupiah) 335 -247535 4811294 222329.005970 692414.257

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diinterpretasikan bahwa kepemilikan

institusional memberikan indikasi bahwa jumlah saham yang dimiliki institusi

tergolong besar terlihat dengan rata-ratanya sebesar 67.10%. Sedangkan

kepemilikan manajerial memberikan indikasi bahwa jumlah saham yang dimiliki

orang dalam masih tergolong kecil terlihat dengan rata-ratanya sebesar 7.26%.

Sedangkan tax avoidance memberikan indikasi bahwa banyak perusahaan yang

melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) terlihat dengan rata-ratanya

sebesar Rp 222.329.005.

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji normalitas (lampiran 1) menunjukkan bahwa nilai

Kolmogorov Smirnov sebesar 1.516 dan tidak signifikan karena signifikansinya

sebesar 0.101 > 0.05, sehingga pengujian mampu menerima Ho (data terdistribusi

secara normal). Berdasarkan uji multikolinearitas (lampiran 1) menunjukkan

bahwa nilai dari tolerance menunjukkan nilai di atas 0.10, sedangkan nilai

Variance Inflaction Factor atau VIF menunjukkan kurang dari 10, sehingga tidak

terjadi multikolinearitas karena telah memenuhi standar Variance Inflaction

Factor dan Tolerance. Berdasarkan uji autokorelasi (lampiran 1) menunjukkan

bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2.093, artinya nilai Durbin Watson lebih besar

dari nilai batas atas (du) sebesar 1.66, sedangkan nilai Durbin Watson sebesar

2.093 juga menunjukkan lebih kecil dari 4-du sebesar 2.34, sehingga tidak terjadi

Page 22: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

10

autokorelasi. Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas (lampiran 3) dengan

menggunakan metode white park terlihat bahwa nilai signifikansinya > 0.05,

sehingga telah memenuhi persyaratan heteroskedastisitas.

Persamaan Regresi

Tabel 4

Hasil Persamaan Regresi

Model

Standardized Coefficients

t Sig. Beta

1 (Constant) 3.641 .000

Kepemilikan institusional -.167 -2.487 .013

Kepemilikan manajerial -.139 -2.064 .040

a. Dependent Variable: Tax avoidance

Adjusted R Square = 0.014 F = 3.366 Signifikansi F = 0.036

Nilai Adjusted R Square sebesar 0.014. Hal ini berarti tax avoidance dapat

dijelaskan oleh kedua variabel, yaitu kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajerial sebesar 1.4%, sedangkan sisanya 98.6% dijelaskan oleh variabel lain.

Nilai F hitung sebesar 3.366 dan signifikansi sebesar 0.036 < 0.05. Hal ini berarti

model regresi antara kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial

terhadap tax avoidance secara bersama-sama dikatakan fit atau baik.

Analisis dan Pembahasan

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sehingga hipotesis

pertama (H1) diterima. Hasil pengujian tersebut dapat diartikan bahwa semakin

besar proporsi kepemilikan institusional maka semakin kecil upaya yang

dilakukan pihak perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak (tax

avoidance). Hal ini disebabkan karena adanya monitoring dari pemilik institusi,

sehingga meningkatkan pengawasan pemilik institusi terhadap perilaku dan

kinerja pihak manajemen yang akan bertindak merugikan pemegang saham.

Page 23: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

11

Investor institusi mendorong pihak manajemen untuk menghindari ketidakpatuhan

terhadap peraturan perpajakan karena nantinya perusahaan dapat dikenakan sanksi

administrasi maupun sanksi pidana. Apabila perusahaan terkena sanksi

administrasi maupun sanksi pidana, perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih

banyak untuk membayar sanksi tersebut. Sehingga perusahaan tidak melakukan

penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Pohan (2008), Khurana dan Moser (2009), Annisa (2011) dan Astrian et al.,

(2013) yang menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif

terhadap tax avoidance.

Sebagai contoh PT Gema Grahasarana Tbk. (GEMA) memiliki proporsi

kepemilikan institusional tahun 2010 sebesar 74.74% dan tahun 2011 naik

menjadi 88.35%. PT GEMA melakukan penghindaran pajak (tax avoidance)

tahun 2010 sebesar Rp 27.915.000 dan tahun 2011 turun menjadi Rp 12.480.000.

Sedangkan PT Berlina Tbk. (BRNA) memiliki kepemilikan institusional tahun

2010 sebesar 72.49% dan tahun 2011 turun menjadi 57.81%. PT BRNA juga

melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) tahun 2010 sebesar Rp 9.335.000

dan tahun 2011 naik menjadi Rp 14.377.000.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Tax Avoidance

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sehingga hipotesis kedua (H2)

diterima. Hasil pengujian tersebut dapat diartikan bahwa semakin besar proporsi

kepemilikan manajerial, maka semakin kecil upaya yang dilakukan pihak

manajemen untuk melakukan penghindaran pajak (tax avoidance). Hal ini

disebabkan karena manajer memiliki saham perusahaan. Sehingga manajer akan

meningkatkan kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan meningkat, maka

laba yang dihasilkan perusahaan tersebut juga meningkat. Hal ini menyebabkan

pajak yang ditanggung perusahaan cukup besar. Walaupun pajak yang ditanggung

perusahaan cukup besar, perusahaan tetap taat pada peraturan perpajakan, supaya

nantinya tidak dikenakan sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Apabila

perusahaan terkena sanksi administrasi maupun sanksi pidana, manajer bisa

dipecat dan menyebabkan menurunnya harga saham yang ada di perusahaan.

Page 24: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

12

Sehingga manajer tidak melakukan penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Pohan (2008) yang menyimpulkan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.

Sebagai contoh PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. (TMAS) memiliki

proporsi kepemilikan manajerial tahun 2010 sebesar 0.14% dan tahun 2011 naik

menjadi 0.18%. PT TMAS melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) tahun

2010 sebesar Rp 19.788.000 dan tahun 2011 turun menjadi Rp 12.506.000.

Sedangkan PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (MCOR) memiliki

kepemilikan manajerial tahun 2010 sebesar 1.52% dan tahun 2011 turun menjadi

1.33%. PT MCOR juga melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) tahun

2010 sebesar Rp 9.520.000 dan tahun 2011 naik menjadi Rp 12.161.000.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tax

avoidance.

Keterbatasan dan Saran

Keterbatasan dalam penelitian ini hanya menggunakan penambahan

variabel kepemilikan manajerial. Sebaiknya pada penelitian selanjutnya bisa

ditambahkan variabel lain seperti kebijakan hutang. Karena kebijakan hutang

merupakan salah satu bagian dari kebijakan pendanaan perusahaan. Sehingga

kebijakan hutang dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayar perusahaan

kepada fiskus. Selain itu juga berfungsi sebagai mekanisme monitoring terhadap

tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan perusahaan dan dalam

perusahaan melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

Keterbatasan lainnya adalah pengggunaan tarif Pph Badan sebesar 25%.

Dalam penelitian ini, perusahaan yang digunakan sebagai sampel tidak semuanya

menggunakan tarif Pph Badan sebesar 25%, seperti yang terdapat pada Peraturan

Pemerintah No 46 Tahun 2013. Pada Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013,

tarif pajaknya diatur sebagai berikut 1.) Penghasilan Kotor kurang dari Rp4,8

Page 25: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

13

Miliar, tarif pajaknya sebesar 1% x Penghasilan Kotor, 2.) Penghasilan Kotor

lebih dari Rp4,8 Miliar sampai dengan Rp50 Miliar, tarif pajaknya sebesar {0.25-

(0.6 Miliar/Penghasilan Kotor)} x PKP, 3.) Penghasilan Kotor lebih dari Rp50

Miliar, tarif pajaknya sebesar 25% x PKP. Sehingga untuk penelitian selanjutnya

lebih baik memperhatikan tarif pajak yang digunakan untuk setiap perusahaan.

Implikasi Teori

Penelitian mengenai pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan terhadap

tax avoidance dilihat dari kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial

menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Selanjutnya penelitian ini kiranya

dapat memberikan manfaat bagi peneliti dalam penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggarini, Novita dan Ceacilia Srimindarti. 2009. Pengaruh Kepemilikan Saham

Institusional Dan Kebijakan Hutang Terhadap Kepemilikan Manajerial.

Kajian Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Agustus

Annisa, Nuralifmida Ayu. 2011. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax

Avoidance. Skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, Februari.

Annisa, Nuralifmida Ayu dan Lulus Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Tax Avoidance. Universitas Sebelas Maret. Jurnal

Akuntansi & Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei

Astrian, Afri, Dwi Fitri Puspa, dan Ethika. 2014. Pengaruh Corporate

Governance Dan Konservatisme Akuntansi Terhadap Tax Avoidance. Jurnal

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta.

Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif,

Karakteristik Perusahaan, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Pada Tax Avoidance Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana.

Dyreng, Scott D, Michelle Hanlon, dan Edward L Maydew. Long-Run Corporate

Tax Avoidance. Jurnal The Accounting Review, Jilid 83, Hal. 61-82, Januari

Page 26: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

14

Fadhilah, Rahmi. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tax

Avoidance. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang, Maret.

Jaya, Tresno Eka, M. Yasser Arafat, dan Dinda Kartika. 2013. Corporate

Governance, Konservatisme Akuntansi, Dan Tax Avoidance. Prosiding

Simposium Nasional Perpajakan 4 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Jakarta.

Khurana, I. K. dan W. J. Moser. 2009. Institutional Ownership and Tax

Aggressiveness. www.ssrn.com

Mardiyati, Putri Dwi. 2014. Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan, Atas

Pengalaman Dan Informasi, Serta Norma Subyektif Terhadap Niat Pada

Pembiayaan Mudharabah. Skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Desember.

Pohan, Hotman Tohir. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin

Q, Perataan Laba Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Publik.

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Pranata, Febri Mashudi, Dwi Fitri Puspa, dan Herawati.2013. Pengaruh Karakter

Eksekutif Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta.

Republik Indonesia. 2013. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013. Jakarta.

Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi. 2008. Pengaruh Hutang Dan Kepemilikan

Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur.

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Vol. 3, No. 1

Senda, Fransiska Dhoru. 2012. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, Dan

Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan.

http://journal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/view/399/372. Di

download 13 Juli 2014.

Triwahyuningtias, Meilinda. 2012. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas Dan Leverage Terhadap

Terjadinya Kondisi Financial Distress. Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro, Juni.

Page 27: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

15

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 335

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 6.51401417E5

Most Extreme

Differences

Absolute .301

Positive .301

Negative -.157

Kolmogorov-Smirnov Z 1.516

Asymp. Sig. (2-tailed) .101

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Kepemilikan institusional .639 1.566

Kepemilikan manajerial .629 1.591

a. Dependent Variable: Tax avoidance

Page 28: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

16

Uji Autokorelasi

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Kepemilikan

manajerial,

Kepemilikan

institusionala

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .141a .020 .014 687561.026 2.093

a. Predictors: (Constant), Kepemilikan manajerial,

Kepemilikan institusional

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.182E12 2 1.591E12 3.366 .036a

Residual 1.569E14 332 4.727E11

Total 1.601E14 334

a. Predictors: (Constant), Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional

b. Dependent Variable: Tax avoidance

Page 29: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

17

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 715968.439 196648.530 3.641 .000

Kepemilikan

institusional

-6483.943 2606.696 -.167 -2.487 .013

Kepemilikan

manajerial

-8050.739 3900.215 -.139 -2.064 .040

a. Dependent Variable: Tax avoidance

Uji Heterokedastisitas (Uji White Park)

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Kepemilikan

manajerial,

Kepemilikan

institusionala

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Unstandardized

Residual

Page 30: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

18

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .066

a .004 -.002

6.82819136E

5

a. Predictors: (Constant), Kepemilikan manajerial,

Kepemilikan institusional

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.735E11 2 3.368E11 .722 .486a

Residual 1.548E14 332 4.662E11

Total 1.555E14 334

a. Predictors: (Constant), Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -

296880.515 195292.308

-1.520 .129

Kepemilikan

institusional 3078.995 2588.718 .081 1.189 .235

Kepemilikan

manajerial 3260.983 3873.317 .057 .842 .400

Page 31: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

19

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -

296880.515 195292.308

-1.520 .129

Kepemilikan

institusional 3078.995 2588.718 .081 1.189 .235

Kepemilikan

manajerial 3260.983 3873.317 .057 .842 .400

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual