PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

147
PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD INPRES JATIA KABUPATEN BANTAENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Husnul Khatimah 10540 9073 14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

Transcript of PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Page 1: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V

SD INPRES JATIA KABUPATEN BANTAENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Husnul Khatimah

10540 9073 14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

Page 2: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …
Page 3: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …
Page 4: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Apa pun naskah hidup kita,

Dimana pun tempat tinggal kita,

Kebahagiaan akan terwujud,

Jika hati kita dilibatkan dalam setiap langkah kehidupan,

Dan menjadikan Alquran dan Assunnah sebagai pedoman hidup kita.

Jika kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa

maka ikhlaskanlah niatmu, demikian pula dengan puasa dan salatmu.

Kerja Keras!

Kerja Cerdas!

Kerja Ikhlas!

Insya Allah.. Sukses!

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku

Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 5: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

ABSTRAK

Husnul Khatimah. 2018. Pengaruh Media Komik Sejarah terhadap Motivasi

Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Nurdin dan

Pembimbing II Syarifah Aeni Rahman.

Masalah utama dalam enelitian ini yaitu pembelajaran yang betusat ada

guru selama ini masih dilakukan oleh pendidik khususnya pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga media memiliki peranan yang sangat penting.

Anak mengenal dan menyukai sesuatu hal berawal dari apa yang mereka lihat dan

apa yang mereka dengar dari sekeliling mereka. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yaitu One Shot Case

Study dengan memberikan perlakuan terlebih dahulu kepada subjek penelitian

kemudian diobservasi dalam hal ini motivasi belajarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara media komik sejarah dengan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dengan hasil analisis

korelasi Pearson Product Moment diperoleh yaitu sebesar 0,62 yang memiki

tingkat pengaruh yang kuat. Koefisien determinasi yaitu = 0,3844 atau 38,44%

yang berarti pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng sebesar

38,44% sedangkan selisinya 61,56% ditemukan diluar variabel media komik

sejarah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia mengalami

perubahan yang dipengaruhi oleh media pembelajaran yakni media komik sejarah.

Kata kunci: Media Komik Sejarah, Motivasi Belajar.

Page 6: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada sumber ilmu pengetahuan, sumber

kebenaran, Sang Kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi

hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Media Komik Sejarah terhadap Motivasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng. Tak

lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

membawa kita dari zaman biadab menuju zaman beradab.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah sederhana yang penulis ajukan untuk

memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa sebelum dan selama mengadakan penyusunan

skripsi ini, tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dukungan, dan

motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada Kedua orang tua tercinta Ayahanda Alimin dan Ibunda Harmia yang telah

memberikan dukungan baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi

ini. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Nurdin,

M.Pd selaku Dosen pembimbing I, dan Syarifa Aeni Rahman, S.Pd., M.Pd. selaku

Dosen pembimbing II yang telah memberikan dukungan secara langsung dengan

Page 7: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

baik dan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; Dr. H. Abd

Rahman Rahim, SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin

Akib, M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, dan Sulfasyah, S.Pd., MA. Ph.D Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak SD Inpres

Jatia Kabupaten Bantaeng yang telah memberikan izin penelitian, segudang ilmu,

dan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Penulis juga ucapkan terima kasih

kepada Sahabat-sahabatku terkasih serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2014 atas segala kebersamaan,

motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin

Makassar, Mei 2018

Penulis

Page 8: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI… ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang. .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 6

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 6

1. Media Komik Sejarah .................................................................... 6

2. Motivasi Belajar ............................................................................. 16

3. Karakteristik Anak SD ................................................................... 26

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 28

C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 29

D. Hipotesis ............................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 32

Page 9: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

B. Desain Penelitian .................................................................................. 32

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 33

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 34

E. Prosedur Penelitian............................................................................... 35

F. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 36

G. Instrumen Penelitian............................................................................. 37

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 38

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 47

A. Hasi Penelitian ..................................................................................... 47

1. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 47

2. Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................... 48

3. Analisis Statistik Inferensial .......................................................... 57

B. Pembahasan .......................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67

A. Kesimpulan .......................................................................................... 67

B. Saran ..................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Siswa SD Inpres Jatia ................................................................... 34

3.2 Jumlah Siswa Kelas V SD Inpres Jatia ..................................................... 35

3.3 Skor Alternatif Jawaban ............................................................................ 39

3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelas .... 45

4.1 Kategori Media Komik Sejarah ................................................................ 50

4.2 Distribusi Frekuensi Angket Media Komik Sejarah ................................. 50

4.3 Skor Rata-rata setiap Indikator Angket Media Komik Sejarah ................ 51

4.4 Kategori Motivasi Belajar ......................................................................... 54

4.5 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar .......................................... 54

4.6 Skor Rata-rata setiap Indikator Angket Motivasi Belajar ......................... 56

4.7 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi Antara Media Komik

Sejarah dan Motivasi Belajar ................................................................... 58

Page 11: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kedudukan Komponen-Komponen Pembelajaran .................................... 7

2.2 Bagang Kerangka Pikir ............................................................................. 31

3.1 Desain One Shot Case Study ..................................................................... 33

3.2 Paradigma Sederhana ................................................................................ 33

4.1 Diagram Hasil Angket Media Komik Sejarah .......................................... 51

4.2 Diagram Hasil Angket setiap Indikator Media Komik Sejarah ................ 52

4.3 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar ................................................... 55

4.4 Diagram Hasil Angket setiap Indikator Motivasi Belajar ......................... 57

Page 12: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Kisi-kisi Angket Penelitian

3. Uji Coba Instrumen Angket Penelitian

4. Hasil Scan Lembar Angket Uji Coba

5. Angket Penelitian

6. Hasil Scan Angket Penelitian

7. Tabulasi Data Angket Uji Coba Instrumen Media Komik Sejarah

8. Pengujian Reliabilitas Angket Media Komik Sejarah

9. Tabulasi Data Angket Uji Coba Instrumen Motivasi Belajar

10. Pengujian Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

11. Tabulasi Data Angket Media Komik Sejarah

12. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Media Komik Sejarah

13. Hasil Analisis Deskriptif Media Komik Sejarah setiap Indikator

14. Tabulasi Data Angket Motivasi Belajar

15. Rekapitulasi Data Analisis Deskriptif Angket Motivasi Belajar

16. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Setiap Indikator

17. Lembar Observasi

18. Gambar Media Komik Sejarah

19. Tabel Nilai-nilai r Product Moment

20. Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t

21. Surat Pengantar LP3M

Page 13: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

22. Surat Rekomendasi dari Badan Penanaman Modal Sulawesi Selatan

23. Surat Penelitian dari Badan Penanaman Modal Kabupaten Bantaeng

24. Surat Ketengan Telah Melakukan Penelitian

25. Dokumentasi

Page 14: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai pengajaran di

sekolah. Bahkan lebih sempit lagi diartikan sebagai pengajaran di dalam kelas.

Pendidikan seharusnya memiliki arti yang jauh lebih luas dari pada sekedar

pengajaran. Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal maupun non formal.

Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang

telah direncanakan, terstruktur oleh suatu institusi, departemen atau kementrian

suatu negara seperti di sekolah. Sedangkan pendidikan non formal adalah

pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai

pengalaman baik yang dialami atau dipelajari dari orang lain.

Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-

undang Republik Indonesia dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartanbat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulai,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah merupakan tempat yang ideal untuk menyelenggarakan

pendidikan dan mengembangkan potensi anak serta belajar untuk

mengembangkan kemampuan psikososial, moral dan emosional (Latifah,

Page 15: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2012:1). Sekolah sendiri memiliki jenjang yang berbeda-beda, salah satunya

adalah pendidikan jenjang Sekolah Dasar. Pendidikan pada jenjang ini, perlu

diperhatikan karena merupakan awal atau dasar peserta didik dalam mengenal

beberapa mata pelajaran. Guru sebagai pendidik memiliki peranan penting

dalam hal ini, sehingga harus memikirkan konsep pembelajaran yang menarik

agar peserta didik dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan.

Membentuk suasana belajar mengajar yang menyenangkan tidak lepas

dari model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik

atau guru. Media dalam pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting.

Menurut Subriadi (2013:12) mengemukakan bahwa “Tanpa adanya media

dalam pembelajaran, suasana kelas akan terasa sangat membosankan dan siswa

lebih cenderung pasif dan tujuan yang ingin dicapai tidak akan pernah

terwujud”. Hal ini dikarenakan betapa pentingnya media dalam pengajaran

sebagai alat untuk menyampaikan dan memberikan pesan kepada peserta didik

untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Media berfungsi untuk tujuan instruksi terkait informasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam fisik atau mental maupun

dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Menurut Arsyad (2013:25) bahwa “Media yang digunakan tidak hanya

menyenangkan, akan tetapi media pembelajaran harus dapat memberikan

pengalaman dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa”.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada wali kelas V

yakni ibu Erni Talib, S.Pd pada tanggal 4 Januari 2018 terkait mengenai siswa

Page 16: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng bahwa ada beberapa

permasalahan yang muncul diantanya, ada beberapa guru yang hanya lebih

banyak berbicara di depan kelas kemudian siswa diberi tugas atau kegiatan ini

bisa kita kenal dengan metode ceramah. Kegiatan seperti ini akan lebih baik

ketika dilengkapi dengan media yang dapat merangsang pola pikir peserta

didik. Terkhusus untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi

sejarah dirasa kurang menarik bagi peserta didik, sehingga motivasi belajarnya

pun sangat kurang.

Materi sejarah misalnya pengenalan tokoh pahlawan masih banyak

peserta didik yang tidak tau mengenai nama-nama pahlawan tersebut.

Mirisnya lebih banyak diantara peserta didik yang apabila ditanya tentang

tokoh-tokoh pahlawan mereka menjawab dengan menyebutkan nama-nama

pahlawan superhero yang banyak dipublikasikan baik dalam bentuk film

maupun komik. Alasan lain mengapa banyak peserta didik yang kurang

termotivasi belajar sejarah adalah buku-buku yang ada lebih banyak

menampilkan tulisan dari pada gambar. Sehingga anak mudah cepat bosan dan

kehilangan selera membacanya.

Media memiliki peranan yang sangat penting. Anak mengenal dan

menyukai sesuatu hal berawal dari apa yang mereka lihat dan apa yang mereka

dengar dari sekeliling mereka. Salah satu media hiburan yang sering digunakan

dalam kehidupan sehari-hari adalah komik. Cukup banyak ilmu dan

pengetahuan yang bisa diperoleh dari komik misalnya belajar membaca,

memahami cerita dengan cara visualisasi dan mengenal warna. Komik pun

Page 17: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan karena

komik dapat dirancang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Komik

berfungsi sebagai penyampai pesan pembelajaran dengan media visual yang

dikemas semenarik mungkin agar anak-anak atau peserta didik lebih tertarik

untuk belajar.

Penggunaan komik dalam penelitian ini bertujuan untuk menambah

variasi media dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sekaligus untuk

mengurangi kebosanan siswa terhadap materi sejarah yang disajikan dalam

bentuk bahasa tulisan. Dengan disajikannya materi sejarah kedalam bentuk

komik, diharapkan mampu menarik minat siswa serta memberikan motivasi

siswa untuk belajar sejarah.

Hasil penelitian Hutchinson (Ariefyanto, 2013) menemukan bahwa

74% guru yang disurvei menganggap bahwa komik membantu memotivasi,

sedangkan 79% mengatakan komik meningkatkan partisipasi individu.

Berdasarkan latar belakang tersebut penggunaan komik sebagai media

pengenalan sejarah sangat baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu, penulis memberikan solusi yaitu Pengaruh Media Komik Sejarah

Terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD

Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah; Adakah Pengaruh Media Komik Sejarah Terhadap

Page 18: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia

Kabupaten Bantaeng?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu

untuk mengetahui pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penelitian diatas adapun manfaat yang diharapkan

adalah.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengalaman dan sebagai media pelatihan serta menjadi referensi bagi

peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru. Memudahkan guru dalam mengajarkan materi sejarah pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial agar materi yang disampaikan

lebih mudah dipahami dan pembelajaran berlangsung secara menarik

b. Bagi peserta didik, sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan

dapat memahami sejarah secara lebih menarik serta memberikan

pengaruh positif bagi dirinya dan lingkungan sekitar.

Page 19: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Media Komik Sejarah

a. Hakekat Media dalam Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum

suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana dan Achmad

Riva’i, 2011:1). Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi

karena dalam proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan

pesan (Munadi, 2013:2). Dalam proses komunikasi tersebut terjadi proses

saling tukar informasi maupun pesan, bisa dalam bentuk pengetahuan,

ide, gagasan, kelahlian, skill, pengalaman, dan lain-lain. Maka

pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi yang melibatkan guru

dan siswa dengan materi pembelajaran sebagai pesan yang hendak

disampaikan dengan orientasi pada ketercapaian suatu tujuan pendidikan.

Pesan dalam pembelajaran harus dapat diterima oleh siswa. Akan

tetapi terkadang dalam pembelajaran siswa kurang mampu menyerap

pelajaran yang diberikan guru secara efektif dan efisien. Salah satu cara

untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah penggunaan media dalam

pembelajaran. Kedudukan media dalam pembelajaran sebagai perantara

agar pesan dalam pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa secara

Page 20: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

efektif dan efisien. Optimalisasi penggunaan media, pembelajaran dapat

berlangsung dan mencapai hasil optimal (Musfiqon, 2012:36).

Kata media berasal dari kata latin “medius” yang artinya tengah.

“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Sadiman dkk,

2011:7). Pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu kegiatan

komunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara siswa dan guru,

dengan informasi yang ingin disampaikan berupa materi pelajaran.

Materi, guru, strategi, media dan siswa menjadi rangkaian mutual

yang saling mempengaruhi sesuai kedudukan masing-masing dalam

pembelajaran. Pembelajaran yang optimal harus didukung masing-

masing komponen dalam pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran

akan tercapai apabila antara komponen pembelajaran tersebut terdapat

link and match yang baik. Kedudukan antar komponen dalam

pembelajaran ditunjukkan dalam bagan berikut.

Gambar 2.1

Kedudukan Komponen-Komponen Pembelajaran (Musfiqon, 2012:37)

Page 21: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sarana yang digunakan

sebagai perantara untuk menyampaikan pesan berupa materi

pembelajaran kepada siswa secara optimal guna mencapai tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran membantu guru menjelaskan materi

pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal serta memberikan

pengalaman konkret pada peserta didik. Materi pembelajaran akan lebih

mudah dan jelas dengan menggunakan media pembelajaran. Media

sebagai salah satu komponen pembelajaran bukan sekedar sebagai alat

bantu mengajar melainkan bagian integral dari pembelajaran.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.

Menurut Sudjana dan Achmad Riva’i (2011:3) mengemukakan bahwa

media pembelajaran mencakup empat yaitu:

Pertama,media grafis atau sering pula disebut media dua dimensi

seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun,

komik;Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model

seperti model padat (solid model), model penampang, model

susun, model kerja, mock up, diorama, dll; Ketiga,media proyeksi

seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP; Keempat,

penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

Media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok

besar berdasarkan keterlibatan indera, yaitu media audio, media visual,

media audio-visual, dan multimedia (Munadi, 2013:54-57).

1) Media Audio, adalah media yang hanya melibatkan indera

pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara

Page 22: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

semata. Pesan yang diterima dari media audio berupa pesan verbal,

yakni bahasa lisan atau kata-kata dan pesan nonverbal seperti bunyi-

bunyian, vokalisasi, gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain, yang

termasuk jenis media audio adalah program radio dan program media

rekam.

2) Media Visual, adalah media yang hanya melibatkan indera

penglihatan. Termasuk dalam media ini adalah media cetak verbal,

media cetak grafis, dan media visual non cetak.

3) Media Audio-visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan

dan pendengaran sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang

disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non-verbal yang terlihat

(dalam bentuk visual) maupun terdengar (dalam bentuk audio).

Contoh media ini diantaranya film, film dokumenter, drama, dan lain-

lain.

4) Multimedia, melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses

pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

memberikan pengalaman secara langsung, bisa melalui komputer dan

internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan terlibat. Termasuk

dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata,

sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan

simulasi, bermain peran dan forum teater.

Page 23: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Pandangan lain tentang klasifikasi media menurut Gerlach dan

Ely (Suprianta, 2015:17) mengelompokkan media menjadi mejadi

delapan jenis yaitu:

1) Benda sebenarnya; meliputi orang, peristiwa benda, dan demonstrasi.

2) Simbol verbal (verbal representation); meliputi bahan cetak seperti

buku teks, buku kerja, LKS, dan surat kabar (majalah dan koran).

Kata-kata yang diproyeksikan melalui slide, film, transparansi, film

strip, termasuk dalam kategori ini, termasuk juga catatan di papan

tulis, judul pada buletin dan setiap bentuk kata tertulis yang

menyatakan suatu ide tertentu.

3) Grafik; meliputi grafik, chart, peta, diagram, gambar yang dibuat

untuk dengan maksud menyampaikan suatu ide.

4) Gambar diam; foto setiap benda atau peristiwa apapun termasuk di

dalamnya.

5) Gambar bergerak; gambar hidup/bergerak, rekaman video adalah

gambar bergerak baik dalam warna ataupun hitam putih, bersuara

maupun tidak, gambar langsung maupun animasi.

6) Rekaman suara (audio recording); rekaman yang dibuat pada pita

magnetik, piringan hitam, atau jalur suara film, substansi yang

terpenting adalah bahan verbal.

7) Program adalah urutan informasi (audio, visual, atau audio-visual)

yang dirancang untuk menimbulkan tindakan yang ditetapkan

sebelumnya.

Page 24: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

8) Simulasi; yakni tiruan situasi nyata yang telah dirancang mendekati

sedekat mungkin peristiwa atau proses yang nyata.

Para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain

dalam mengelompokkan media pembelajaran. Berdasarkan pendapat para

ahli di atas maka media pembelajaran dibedakan berdasarkan bentuknya,

keterlibatan indranya, dan lain-lain.

c. Pengertian Komik Sejarah

Komik berasal dari bahasa Inggris “comik” yang berarti segala

sesuatu yang sifatnya menghibur. Menurut Gumelar (2004:6)

menjelaskan bahwa:

Komik adalah urutan-urutan gambar yang ditata sesuai tujuan dan

filosofi pembuatannya hingga pesan cerita tersampaikan, komik

cenderung diberi lettering yang diperlukan sesuai dengan

kebutuhan.

Menurut Sudjana dan Achmad Riva’i (2011:64) mengatakan

bahwa:

Komik sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapan karakter

dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat

dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan

hiburan kepada para pembaca. Komik terdiri atas berbagai situasi

cerita bersambung.

Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, menurut Ranang, dkk

(2010:245) “komik adalah suatu bentuk seni dengan menggunakan

gambar-gambar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk

suatu jalinan cerita”. Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa komik dijelaskan sebagai pesan atau cerita yang

Page 25: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

disajikan secara visual dalam bentuk gambar berurutan dalam bingkai-

bingkai dengan dilengkapi teks narasi atau dialog dalam balon-balon

kata.

Membuat komik yaitu dengan proses pembuatan membingkai

waktu dan menyusunnya menjadi sebuah cerita. Memotret momen-

momen tertentu dan menyusunya menjadi sebuah tuturan cerita secara

visual. Momen-momen yang disusun dalam urutan tertentu bisa

menimbulkan kesan gerak yang filmis (Darmawan, 2012:52). Tujuan

komik adalah “menghibur pembaca dengan bacaan yang ringan. Bentuk

tampilan komik lebih atraktif dan menjangkau pembaca yang lebih luas

dalam berbagai tingkat usia” (Ranang dkk, 2010:8). Cerita-cerita yang

ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi dan suasana yang

lebih hidup, serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara

bebas menjadi keunggulan dan daya tarik dari sebuah komik.

d. Jenis-Jenis Komik

Komik dibedakan dalam 2 kategori berdasarkan bentuknya yaitu

komik bersambung (comic stips) dan buku komik (comic book). Namun

dalam perkembangan selanjutnya terdapat beberapa jenis komik yang

lainnya. Jenis-jenis komik diantaranya komik strip, buku komik, novel

grafis, komik kompilasi dan komik online (Maharsi, 2010:15).

1) Komik strip (comic strips), komik yang hanya terdiri dari beberapa

panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah.

Page 26: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2) Buku komik (comic book), komik yang disajikan dalam bentuk buku

yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya. Kemasan

comic book ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin.

3) Novel grafis (graphic novel), komik yang memiliki tema-tema yang

lebih serius dengan panjang cerita hampir sama dengan novel dan

ditujukan bagi pembaca dewasa bukan anak-anak.

4) Komik kompilasi, merupakan kumpulan dari beberapa judul komik

dari beberapa komikus yang berbeda.

5) Komik online (web comic), komik yang menggunakan media internet

dalam publikasinya. Komik ini muncul seiring dengan munculnya

cyberspace di dunia teknologi komunikasi Bonneff.

Jenis komik yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan

media komik pembelajaran ini adalah jenis buku komik (comic book).

e. Peranan Media Komik dalam Pembelajaran

Anak-anak tentu tidak asing dengan buku komik. Komik

menyajikan cerita bergambar yang mampu menarik anak-anak untuk

membacanya. Namun komik yang beredar di pasaran tidak semuanya

mengandung nilai edukatif. Komik menjadi suatu bentuk bacaan dimana

anak mau membacanya tanpaharus dibujuk. Melihat popularitas komik

yang banyak disukai anak-anak bahkan sampai dewasa, maka komik

memiliki potensi yang besar digunakan sebagai media pendidikan.

Daya tarik komik terdapat pada ilustrasi gambar yang menarik

dengan teks yang relatif singkat. Pemakaian komik yang luas dengan

Page 27: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

ilustrasi berwarna, alur cerita yang ringkas dengan perwatakan tokohnya

yang realistis menarik siswa dari berbagai usia utuk membacanya.

Dengan bimbingan guru, komik dapat mejadi media meningkatkan minat

baca peserta didik. Pada mulanya komik ditujukan untuk membuat

gambar-gambar yang menceritakan secara semiotic (simbolis) maupun

secara hermeneutics (tafsiran) tentang hal-hal yang lucu (Gumelar,

2011:2).

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu

bentuk gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk

menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap

terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun tanpa

digambar detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang

mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau makna kartun

mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya

akan tahan lama di ingatan. Kemampuannya besar sekali untuk

mempengaruhi sikap maupun tingkah laku (Sadiman dkk, 2011:45).

f. Kelebihan dan Kekurangan Media Komik

Komik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu usaha

untuk menarik minat belajar siswa, agar dapat memahami suatu materi

pelajaran dengan lebih efektif. Seperti halnya dengan media-media yang

lain, media komik juga mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut

Trimo (Rizqiah, 2009:26) media komik yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran mempunyai kelebihan sebagai berikut.

Page 28: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

1) Komik menambah perbendaharaan kata-kata pembacanya,

2) Dapat mempermudah minat baca anak,

3) Seluruh jalan cerita komik menuju kesatu hal yakni perbaikan,

4) Dengan membandingkan gambar-gambar, anak didik diberi kebebasan

menilai segi artistiknya,

5) Dapat mengembangkan imajinasi anak sehingga selaras dengan tujuan

pendidikan membentuk manusia kreatif,

6) Merupakan suatu alat yang ampuh sebagai bahan mengintroduksi

suatu topik atau subyek bahan pelajaran atau diskusi.

Kelebihan yang dimiliki media komik, membantu seorang

pengajar hendaknya dapat memanfaatkan media komik dengan sebaik-

baiknya sebagai media pembelajaran yang dapat membantu guru

menyampaikan materi kepada siswa. Kelebihan komik sebagai media

pembelajaran yang dipaparkan diatas, komik juga memiliki kelemahan.

Seperti yang diungkapkan Trimo (Rizqiah, 2009:27) komik memiliki

kelemahan dalam hal-hal tertentu antara lain.

1) Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca

sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang

tidak bergambar,

2) Ditinjau dari segi bahasa komik sering menggunakan kata-kata kotor

atau pun kalimat-kalimat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan,

3) Komik menyebabkan anak malas belajar atau bekerja,

4) Banyak adegan percintaan yang menonjol, dan

Page 29: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

5) Banyak gambar-gambar tokoh yang tidak atau kurang artistik.

Berdasarkan berbagai kelebihan dan kelemahan komik yang

diungkapkan di atas, peneliti berpendapat bahwa komik dapat dijadikan

sebagai media yang memiliki nilai edukatif tinggi, dengan adanya

keprofesionalan seorang guru. Penggunaan komik sebagai media

pembelajaran seorang guru harus dapat mengatatasi kelemahan komik.

Dengan demikian, media komik yang diterapkan dalam penelitian ini

adalah komik yang didalamnya mengandung nilai edukatif dan dapat

digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah peserta

didik dalam menerima dan memahami materi ynag disampaikan oleh

guru secara efektif dan efisien.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai akar kata dari bahasa latin movere, yang

berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Menurut Majid (2013:309)

mengatakan bahwa:

Motivasi merupakan sebuah energi yang aktif yang menyebabkan

terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang sehingga

mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu

dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus

tercapai.

Menurut Hamdani (2011:290) menjelaskan bahwa:

Motivasi merupakan hasrat untuk belajar dari seorang individu.

Seorang siswa dapat belajar secara lebih efisien apabila ia

berusaha untuk belajar secara maksimal. Motivasi belajar dapat

datang dari dalam diri siswa yang rajin membaca buku dan

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu masalah.

Page 30: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Definisi motivasi lebih lanjut menurut Purwanto (2007:71)

menjelaskn bahwa:

Motivasi sebagai pendorong suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka motivasi dalam

kegiatan belajar, dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

dapat menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh anak tersebut dapat tercapai.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Belajar sebagai bentuk perubahan tingkah laku secara

relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik

atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Slameto (2013:2) mengatakan bahwa:

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi

dengan lingkunganya.

Menurut Setyowati (2007:8) menjelaskan bahwa:

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku

manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam

perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,

dan bahkan persepsi manusia.

Page 31: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Definisi belajar lebih lanjut menurut Djamarah (2002:13)

menjelaskn bahwa:

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak

dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahauan, sikap,

keterampilan, dan daya pikir.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Indikator motivasi belajar yaitu adanya hasrat dan

keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

adanya harapan dan cita-citamasa depan, adanya penghargaan dalam

belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan

belajar yang kondusif, sehingga kemungkinan seorang siswa dapat

belajar dengan baik (Uno, 2014:23).

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Motivasi belajar dibedakan menjadi beberapa macam atau jenis

motivasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Motivasi atau

motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. Berbagai macam motivasi

dapat terbagi menjadi empat yakni motivasi dilihat dari dasar

Page 32: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

pembentuknya, motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis,

motivasi jasmaniah dan rohaniah, serta motivasi intrinsik dan ekstrinsik

(Sardiman, 2012:86-90).

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

Dilihat dari dasar pembentukanya, motivasi dibedakan menjadi

motif-motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari. Motif-motif

bawaan, adalah motifyang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ada tanpa

dipelajari. Sebagai contoh misalnya seperti dorongan untuk makan,

dorongan untuk bekerja, dan untuk beristirahat. Sedangkan motif-

motif yang dipelajari adalah motif yang timbul karena dipelajari,

seperti dorongan untuk belajar cabang ilmu pengetahuan, dan

dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyaraka.

2) Motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis.

Menurut Woodworth dan Marquis, motivasi dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu (1) motif atau kebutuhan organis yang

meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, dan beristirahat;

(2) motif-motif darurat yang meliputi dorongan untuk menyelamatkan

diri, 37dorongan untuk membalas, dan untuk memburu; (3) motif-

motif objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,

melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Page 33: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Motivasi jasmaniah yang dimaksudkan seperti misalnya:

refleks, insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk

motivasi rohaniah adalah kemauan.

4) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karenadalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti contoh

bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala

sesuatu bukan karena ingin pujian. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar.

Disamping itu Frandsen (Sardiman, 2012:87), masih

menambahkan jenis-jenis motif yakni cognitive motives, self-expression,

self-enhancement.

1) Cognitive motives

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut

kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di dalam diri

manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.

2) Self-expression

Page 34: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang

penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan

bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu

kejadian. Jadi dalam hal ini sesorang memiliki keinginan untuk

aktualisasi diri.

3) Self-enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri sesorang. Dalam belajar dapat diciptakan

suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu

prestasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka erdapat bermacam-

macam jenis motivasi apabila dilihat dari berbagai sudut pandang.

Namun pada intinya, motivasi dalam diri seseorang dapat berasal dari diri

siswa sejak dia dilahirkan, dan juga dapat berasal dari proses interaksinya

dengan lingkungan yang keduanya baik dari dalam diri siswa maupun

dari luar siswa senantiasa memberikan dorongan kepada seseorang untuk

berbuat sesuatu.

c. Fungsi Motivasi Belajar

Belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Prestasi belajar yang

didapat siswa akan menjadi lebih optimal, jika anak tersebut memiliki

motivasi belajar yang tinggi dalam dirinya. Makin tepat motivasi yang

diberikan, akan makin berhasilpula pelajaran itu. Sehubungan dengan hal

tersebut menurut Sardiman (2012:84-85), ada tiga fungsi motivasi, yaitu.

Page 35: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

Beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan

pembelajaran, antara lain dalam (1) menentukan hal-hal yang dapat

dijadikan penguat belajar; (2) memperjelas tujuan belajar yang hendak

dicapai; (3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar; dan

(4) menentukan ketekunan belajar (Uno, 2015:27).

Fungsi motivasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar

menurut Hamdana (2011:292-293) antara lain sebagai berikut.

1) Fungsi penggerak dalam motivasi.

Penggerak dalam motivasi belajar untuk siswa dapat

dilakukan melalui berbagai cara, antara lain dengan metode

penemuan, motivasi kompetensi, belajar terpogram, dan

prosedur brainstorming.

2) Fungsi harapan.

Guru memberi harapan-harapan untuk menggugah

motivasi belajar dengan cara antara lain merumuskan tujuan

instruktusional sekhusus mungkin, perubahan-perubahan

harapan, dan tingkat aspirasi.

Fungsi lain yaitu motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorongusaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu

usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang tinggidalam belajar

Page 36: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya

usahayang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang

yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik (Sardiman

2012:84).

d. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar

Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yaitu sebagai

berikut: tekun menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan,

menunjukan minat terhadap macam-macam masalah. lebih senang

bekerja sendiri, lebih cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin, dapat

mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan

masalah soal-soal (Sardiman, 2012:83).

Menurut Uno (2014:23), indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Siswa akan mendapatkan prestasi yang baik apabila dalam dirinya

memiliki motivasi yang kuat untuk belajar. Ciri-ciri motivasi itu akan

sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar

mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan soal, ulet

dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.

Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak dalam sesuatu yang

Page 37: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

rutinitas dan mekanis. Sikap-sikap tersebut dapat memudahkan siswa

untuk berprestasi.

Siswa akan mampu mempertahankan pendapatnya, apabila ia

sudah merasa yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih

lanjut siswa juga harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah

umum, dan bagaimana memikirkan pemecahanya. Hal tersebut harus

dipahami oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat

memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

Motivasi belajar pada diri siswa dalam proses belajar mengajar

akan menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Pembelajaran akan

lebih bermakna dan pencapaian prestasi siswa akan lebih optimal dengan

adanya motivasi belajar. Oleh karenanya, penting bagi guru untuk dapat

memunculkan motivasi belajar pada setiap diri siswanya dengan berbagai

cara. Salah satunya dengan memaksimalkan keterampilan guru dalam

menciptakan variasi mengajar untuk lebih memotivasi siswa dalam

belajar.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Hasil belajar akan

menjadi maksimal, begitu pula dengan prestasi belajar yang didapatkan

siswa akan menjadi lebih optimal, jika ada motivasi. Motivasi akan

senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Semakin

tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula

pelajaran yang diberikan. Mengingat pentingnya motivasi belajar dalam

Page 38: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

diri siswa, maka dalam proses pembelajaran di sekolah, motivasi belajar

pada diri siswa dapat ditimbulkan dengan berbagai cara yang dapat

dilakukan guru. Enam faktor yang didukung oleh sejumlah teori

psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak substansial

terhadap motivasi belajar peserta didik. Keenam faktor yang dimaksud

yaitu: “sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan

penguatan” (Rifa’i dkk, 2012:163).

Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar

peserta didik karena sikap membantu peserta didik dalam merasakan

dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku. Sikap juga akan

membantu seseorang merasa aman disuatu lingkungan yang pada

mulanya tampak asing. Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar.

Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran,

identifikasi, perilaku peran (pendidik-murid, orang tua anak-anak, dan

sebagainya). Karena sikap itu dipelajari, sikap juga dapat dimodifikasi

dan diubah. Pengalaman baru secara konstan mempengaruhi sikap,

membuat sikap berubah, intensif, lemah ataupun sebaliknya.

Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai

suatu kegiatan internal yang membantu peserta didik untuk menapai

tujuan. Perolehan tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau

mengakhiri perasaan kebutuhan dan tekanan. Kebutuhan itu berada

dalam jaringan atau memori manusia, dan kebutuhan itu dapat bersifat

Page 39: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

fisiologis, seperti, lapar, atau kebutuhan itu merupakan hasil belajar,

seperti kebutuhan untuk berprestasi.

Rangsangan merupakan perubahan di dalam presepsi atau

pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersikap aktif.

Rangsangan secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar

peserta didik. Setiap peserta didik memiliki keinginan untuk mempelajari

sesuatu dan memiliki sikap positif terhadap materi pembelajaran. Namun

apabila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang,

perhatianya akan menurun. Pembelajaran yang tidak merangsang

mengakibatkan peserta didik yang pada mulanya termotivasi untuk

belajar pada akhirnya menjadi bosan terlibat dalam pembelajaran.

Afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan,

kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu

belajar.Setiap lingkungan belajar secara konstan dipengaruhi oleh reaksi

emosional peserta didik. Demikian pula karena peserta didik dalam

belajar sering kali berkaitan dengan perasaan sukses dan gagal, maka

perasaan personalnya secara terus menerus akan tidak menentu. Kegiatan

emosi peserta didik pada kegiatan belajar itu memiliki pengaruh penting.

Pendidik hendaknya memahami bahwa emosi peserta didik bukan saja

mempengaruhi perilaku melainkan juga mempengaruhi cara berpikirnya.

Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh

kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan

bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi

Page 40: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dengan lingkunganya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik

termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas

secara berhasil agar menjadi puas. Demikian pula setiap orang secara

genetik diprogram untuk menggali, menerima, berpikir, manipulasi, dan

mengubah lingkungan secara efektif.

Salah satu hukum psikologis yang fundamental adalah penguatan

(reinforcement). Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan

atau meningkatkan kemungknan respon. Para pakar psikologi telah

menemukan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama

melalui penguatan positif atau negtif. Penggunaan peristiwa penguatan

yang efektif seperti, penghargaan hasil karya peserta didik, pujian,

penghargaan sosial, dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting di

dalam perancangan pembelajaran.

3. Karakteristik Anak SD

Rata-rata anak SD berada pada rentang usia 6-12 tahun. Anak-anak

pada usia ini dikatakan pada masa matang untuk belajar dan masa matang

untuk sekolah (Djamarah, 2002:89). Disebut masa matang untuk belajar

karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi perkembangan

aktifitas bermain yang hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan.

Disebut matang bersekolah karena anak sudah menginginkan kecakapan-

kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah. Pada masa ini anak

secara relatif lebih mudah dididik dari pada sebelum dan sesudahnya.

Page 41: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) masih cenderung menyukai

berbagai jenis warna. Akan tetapi di usia 12 tahun anak hanya menyukai

beberapa warna saja. Oleh karena itu, kontras warna yang akan dipilih

sedikit sederhana. Anak kelas V SD termasuk dalam masa kelas tinggi.

Menurut Djamarah (Supriyanta, 2015:50) anak pada masa ini memiliki sifat

khas sebagai berikut.

a. Adanya minat untuk kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini

menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-

pekerjaan yang praktis.

b. Realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

c. Ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus pada akhir masa

ini.

d. Sampai kira-kira usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang

dewasa lain.

e. Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain

bersama dimana dalam permainan ini anak tidak terikat pada aturan

permainan sederhana melainkan membuat peraturan sendiri.

Dilihat dari sisi perkembangan kognitifnya, siswa SD secara umum

termasuk dalam tahap operasional konkret (concrete operation). Hal ini

berdasarkan klasifikasi perkembangan kognitif Piaget (Siwoyo, 2011:111)

sebagai berikut.

a. Tahap sensori motor (usia 0,0-2,0 tahun)

b. Tahap pra operasional (usia 2,0-7,0 tahun)

Page 42: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

c. Tahap operasional konkret (usia 7,0-11,0 tahun)

d. Tahap operasional formal (usia 11,0-14,0 tahun).

Siswa SD berada pada tahap operasional konkret, maka siswa telah

mampu berfikir menggunakan logika yang memadai dengan bantuan benda-

benda konkret. Siswa belum mampu mencerna materi yang bersifat abstrak.

Karakteristik tersebut berimplikasi pada pembelajaran harus dilakukan

menggunakan objek-objek konkret untuk siswa, bukan sekedar

menggunakan bahasa verbal. Pembelajaran harus dilakukan dengan kegiatan

yang mengandung interaksi inderawi antara siswa dengan benda-benda

ataupun fenomena yang konkret untuk mengembangkan kemampuan

berfikir siswa.

B. Peneitian yang Relevan

1. Penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Komik dalam

Pembelajaran Matematika Materi Pecahan Siswa Kelas IV SD Negeri 3

Tuksongo Pringsurat Temanggung”. Penelitian ini menunjukkan bahwa

penggunaan komik sebagai media pembelajaran lebih disukai dan menarik

bagi para siswa, sehingga meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu,

media komik merupakan media baru bagi siswa. Media komik membantu

siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran matematika

menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan siswa dalam memahami

materi pecahan dalam pembelajaran matematika, Septiyana (Setyani,

2016:37-38).

Page 43: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2. Penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Komik Pembelajaran

Tematik Untuk Menanamkan Nilai Kejujuran Pada Siswa Kelas II SD

Negeri Deresan Yogyakarta”. Media komik pembelajaran tematik yang

dikembangkan terbukti memberikan hasil yang baik. Dari keseluruhan

penilaian ahli dan uji coba lapangan yang dilakukan, media komik

pembelajaran tematik ini termasuk dalam kategori layak dan dapat

digunakan dalam proses pembelajaran, Quniawati (Setyani, 2016:38).

3. Penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Komik di dalam Pembelajaran

Qiro’ah (Eksperimen di MTsN Ngemplak Yogyakarta)”. Hasil penelitian

yang telah dilakukan penulis membuktikan bahwa media komik dapat

meningkatkan motivasi belajar bahasa arab siswa, yang kemudian juga

dapat meningkatkan kemampuan belajar bahasa arab siswa terutama pada

materi qira’ah (Ghufron, 2008:93).

C. Kerangka Pikir

Kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya materi

sejarah di sekolah dasar, pada umumnya sekolah masih menggunakan media

textbook atau buku paket IPS sebagai satu-satunya acuan yang digunakan. Hal

ini disebabkan karena belum banyaknya media yang tersedia untuk digunakan

dalam menjelaskan materi sejarah, sehingga kegiatan pembelajaran materi

sejarah menjadi monoton dan kurang menarik serta kurang memberikan

motivasi bagi siswa.

Berpijak dari permasalahan yang ada yaitu belum banyaknya media

untuk materi sejarah yang tersedia, maka media komik sejarah adalah media

Page 44: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

yang akan membantu siswa dalam memahami materi sejarah serta menambah

variasi media yang digunakan dalam proses pembelajaran sejarah.Terdapat dua

alasan penggunaan media komik dalam pembelajaran IPS materi sejarah.

Pertama, hampir seluruh materi sejarah disajikan dalam bentuk teks bacaan

yang membuat siswa kesulitan dalam memahami dan mengingat materi

sejarah. Kedua, media komik lebih praktis karena dapat digunakan dimanapun

dan dalam berbagai situasi.

Media komik yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap pelaksanaan pembelajaran sejarah. Media komik sebagai salah satu

media pembelajaran diharapkan mampu mempermudah belajar siswa serta

meningkatkan tingkat penyerapan materi sejarah. Seiring dengan meningkatnya

tingkat penyerapan materi pembelajaran, nilai afektif siswa juga akan terbentuk

melalui keteladan dari tokoh-tokoh dalam cerita. Komik sebagai media

pembelajaran sekaligus memberikan hiburan bagi siswa sehingga siswa tidak

cepat bosan terhadap materi. Komik dalam pembelajaran diharapkan mampu

meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya pencapai

hasil belajarsiswa juga meningkat.

Penelitian yang relevan, media komik dapat menambah minat siswa

dalam belajar, memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat materi

sejarah, menambah variasipenggunaan media dalam proses pembelajaran, dan

menimbulkan rasa senang serta merangsang motivasi siswa untuk lebih aktif

dan kreatif dalam berpikir. Media yang dikembangkan adalah media berbentuk

komik. Alur yang runtut dan teratur serta cerita yang sederhana dalam komik,

Page 45: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami materi sejarah.

Dari pemaparan di atas, maka kerangka berpikir yang dibuat yaitu.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Terdapat pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng.

Siswa kelas V

Motivasi belajar sejarah rendah

Poses belajar mengajar

menggunakan media komik

sejarah

Analisis

Motivasi Belajar Siswa

Temuan

Page 46: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015:2). Metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan

metode pendekatan kuantitatif. Metode eksprimen merupakan metode

penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin

mengadakan kontrol/manipulasi sebuah variabel yang relevan (Nazir,

2005:73). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-

eksperimen. Penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan variabel dependen

bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang

digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dan menjawab pernyataan

penelitian. Penelitian eksperimen terdapat beberapa bentuk desain yang dapat

digunakan. Penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk pre-eksperimental

design dengan jenis one shoot case study. Desain penelitian ini terdapat suatu

kelompok yang diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi motivasi

belajarnya. Penelitian ini variabel bebasnya adalah media komik sejarah,

Page 47: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

sedangkan motivasi belajar siswa merupakan variabel terikatnya. Secara

prosedur rancangan desain penelitian seperti ditunjukkan dalam ilustrasi

berikut ini.

.

Gambar 3.1 Desain One-Shot Case Study

(Sugiyono, 2011:72)

dengan:

X = Treatment (Pembelajaran dengan Media Komik Sejarah)

O = Observasi (Motivasi Belajar)

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,

2015:61). Variabel dalam penelitian ini perlu didefenisikan untuk menghindari

salah penafsiran. Secara operasional variabel penelitian didefenisikan sebagai

berikut:

Gambar 3.2 Paradigma Sederhana

Keterangan:

X = Media Komik Sejarah

Y = Motivasi Belajar

X O

X Y

Page 48: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas adalah

“variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen” (Sugiyono 2012:61). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah komik sejarah.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen sering disebut variabel terikat merupakan

“variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas” (Sugiyono 2012:61). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah motivasi belajar.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”

(Sujarweni, 2014:65). Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

siswa SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng yang berjumlah 133 orang.

Tabel 3.1 Jumlah siswa SD Inpres Jatia

No. Kelas Jenis Kelamin

Jumlah P L

1 I 10 8 18 Siswa

2 II 14 10 24 Siswa

3 III 13 9 22 Siswa

4 IV 9 11 20 Siswa

5 V 10 13 23 Siswa

6 VI 18 8 26 Siswa

Total 133 Siswa

Page 49: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu (Sugiono, 2011:81). Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Non Probability Sampling

menggunakan sampling purposive yaitu teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Salah satu pertimbangan dari peneliti yaitu materi

terkait keaneka ragaman budaya yang ada di Indonesia itu dipelajari pada

kelas V sehingga sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres

Jatia Kabupaten Bantaeng yang berjumlah 23 orang siswa.

Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas V SD Inpres Jatia

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

V 13 orang 10 orang 23 orang

E. Prosedur Penelitian

Suatu penelitian dapat berjalan dengan baik apabila prosedur penelitian

telah ditetapkan sebelum kelapangan. Adapun prosedur penelitian adalah:

1. Melakukan observasi awal

2. Menentukan populasi dan sampel

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian.

Page 50: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

5. Membuat kisi-kisi instrument dan mengembangkan instrument

berdasarkan kerangka teori.

6. Melaksanakan penelitian dengan menguji coba instrument dan menghitung

validitas dan reliabilitas.

7. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

8. Menyebarkan angket kepada responden

9. Menganalisis data untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah.

10. Membuat generalisasi

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable adalah variable penelitian dimaksudkan

untuk memahami arti setiap variable penelitian sebelum dilakukan analisis

(Sujarweni, 2014:87). Berikut definisi operasional variabel yang akan diteliti.

1. Media Komik Sejarah

Komik dapat dijelaskan sebagai pesan atau cerita yang disajikan

secara visual dalam bentuk gambar berurutan dalam bingkai-bingkai dengan

dilengkapi teks narasi atau dialog dalam balon-balon kata. Tujuan utama

komik adalah untuk menghibur pembaca dengan bacaan ringan.

2. Motivasi Belajar

Motivasi dalam kegiatan belajar, dapat diartikan sebagai suatu

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang dapat menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

Page 51: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh anak tersebut dapat tercapai.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah “suatu alat atau data yang digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh

dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang

sama” (Siregar 2012:161-162). Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

muda dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah (Sujarweni, 2014:76). Peneliti dalam melakukan

penelitian menggunakan intrumen penelitian berupa angket dan pedoman

observasi.

Operasinalisasi variabel X diukur oleh instrument pengukur dalam

bentuk koesioner/angket yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011:93).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup,

yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga

responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Setiap

aspek dalam penelitian ini terdapat item-item yang berbentuk pernyataan-

Page 52: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

pernyataan positif atau favourable,dan item yang berbentuk pernyataan negatif

atau unfavourable. Pernyataan yang disusun sebagai instrument penelitian

menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju,

dan tidak setuju.

Item yang berbentuk pernyataan positif atau favourable, skor jawabab

akan bergerak dari nilai 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), nilai 3 untuk

jawaban setuju (S), nilai 2 untuk jawababn kurang setuju (KS) dan nilai 1

untuk jawaban tidak setuju (TS). Item berbentuk negatif atau Unfavourable,

skor jawaban bergerak dari nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS), nilai 2

untuk setuju (S), nilai 3 untuk jawaban kurang setuju (KS), dan nila 4 untuk

jawaban tidak setuju (TS). Dalam pelaksanaan penelitian, subyek diminta

untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia.

Semakin tinggi skor yang diperoleh subyek, maka semakin tinggi pula motivasi

belajar siswa, dan semakin rendah skor yang diperoleh maka motivasi belajar

siswa semakin rendah.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Koesioner/Angket

Koesioner meruakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada para responden untuk dijawab. Koesioner merupakan instrumen

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para responden

(Sujarweni, 2014:75). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini

Page 53: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

adalah angket tertutup yang sudah disediakan jawabawannya sehingga

responden tinggal memilih. Penskoran menggunakan skala likert yang sudah

dimodifikasi dengan empat alternative jawaban. Skor setiap alternatif

jawaban pada pernyataan positif dan negative adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor untuk Pertanyaan

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang Setuju 2 3

Tidak Setuju 1 4

Sumber: (Arun, 2016:68)

2. Observasi

Observasi adalah “pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian” (Sujarweni, 2014:75).

Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan bila, penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan

bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2011:145).

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan

cara mencatat data yang sudah ada. Dokumentasi dilakukan dengan cara

pengambilan data yang sudah ada, seperti data mengenai SD Inpres Jatia

Kabupaten Bantaeng.

4. Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang

berhubungan dengan penelitian ini seperti teori yang mendukung, konsep-

konsep dalam penelitian dan data-data yang di ambil dari berbagai referensi.

Page 54: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik

analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai

karakteristik data yang berasal dari suatu sampel (Sujarweni, 2014:105).

Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:147).

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data. Metode

ini digunakan untuk mengkaji variabel dalam penelitian ini yaitu media

komik sejarah dan motivasi belajar. Langkah-langah yang ditempuh dalam

penggunaan teknik analisis ini adalah:

a. Menentukan skor jawaban responden.

Data yang diperoleh peneliti melalui angket dianalisa dalam

bentuk angka, yaitu dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada

angket untuk responden dengan menggunakan Skala Likert.

b. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

c. Memasukkan skor ke dalam rumus sebagai berikut.

Skor =

x 100

Keterangan:

n = nilai yang diperoleh

Page 55: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

N = jumlah nilai total

d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori yang disusun

melalui perhitungan.

e. Menghitung rata-rata dari skor keseluruhan dengan rumus berikut.

Rata-rata (x) = ∑

Keterangan:

x = jumlah skor keseluruhan

N = banyak sampel (siswa)

f. Mengambil kesimpulan dari hasil rata-rata yang diperoleh berdasarkan

tabel kategori.

2. Analisis Inferensial

Statistik Inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau

statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang

jelas, dan teknik pengambilan sampel dan teknik pengambilan sampel dari

populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono, 2011:148).

a. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu

alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Untuk menguji validitas

Page 56: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

instrumen digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson dengan rumus:

= (∑ ) (∑ )(∑ )

√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑

(∑ ) ]

Keterangan:

: koefisien korelasi product moment

∑xy : Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan

∑x : Jumlah skor X.

∑y : Jumlah skor Y

∑ : jumlah kuadrad dari skor X

∑ : jumlah kuadrad dari skor Y

n : jumlah responden (Arikunto, 2013:213).

Kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih

dari 0,30 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika

korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka instrumen

tersebut dinyatakan tidak valid. Jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05

maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Item yang mempunyai

korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi,

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.

Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika

r = 0,30, Masrun (Sugiyono, 2012:188).

Page 57: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrument merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel

dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Sujarweni dkk, 2012:186).

Instrumen yang reliable berarti instrument yang cukup baik untuk mampu

mengungkap data yang bisa dipercaya, pengukuran reliabilitas intrumen

menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

=

Keterangan:

= Reliabilitas intenal seluruh instrument

= korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan

kedua.

Setelah angka reliabilitas (nilai r) diperoleh, selanjutnya angka

tersebut akan diinterpretasikan dengan berpedoman pada tabel

interpretasi nilai r.

c. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah

kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Para ahli menafsirkan

hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau

lebih. Jadi, hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus

diuji kebenarannya. Uji signifikasi koefisien korelasi dengan

menggunakan uji dua fihak.

Page 58: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Hipotesis uji dua fihak:

Ho : ρ = 0

Ha : ρ ≠ 0

ρ = “rho” angka indeks korelasi yang berkisar antar 0.00 sampai ± 1,00

Jika:

Ho : ρ = 0 (tidak ada hubungan)

Ha : ρ ≠ 0 (ada hubungan)

Kriteria pengujian hipotesis.

Terima Ho jika rhitung ≤ rtabel : atau Tolak HO jika rhitung > rtabel

Terima Ho jika thitung ≤ ttabel : atau Tolak HO jika thitung > ttabel

d. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi product moment untuk mengetahui apakah hubungan

media komik sejarah dengan motivasi belajar siswa. Adapun rumus uji

korelasi product moment sebagai berikut:

= ∑

√(∑ ) (∑ )

Keterangan

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑xy : Jumlah perkalian x dan y (Sugiyono, 2011:183)

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

Page 59: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber : (Sugiyono, 2011:183)

Ketentuannya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila r hitung lebih besar

dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Analisis korelasi dapat

dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara

mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.

e. Uji Signifikansi Korelasi Product Moment

Setelah uji korelasi product moment dilakukan, langkah

selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi korelasi product moment.

Uji signifikansi korelasi product moment dilakukan untuk mengetahui

apakah korelasi signifikan atau tidak, maka dengan menggunakan rumus

uji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:257)

Ketentuan kriteria ujinya apabila thitung lebih kecil dari ttabel

(thitung<ttabel), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila

thitung lebih besar dari ttabel (thitung>ttabel) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Uji signifikansi korelasi product moment secara praktis, dapat

langsung mengkonsultasikan rhitung pada rtabel product moment.

Page 60: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Ketentuannya apabila rhitung lebih kecil dari rtabel , maka Ho diterima, dan

Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila rhitung lebih

besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima, artinya signifikan.

Page 61: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng,

Provinsi Sulawesi Selatan. Sekolah Dasar Inpres Jatia memiliki visi dan

misi yang terpasang di depan ruang kepala sekolah, sehingga mudah untuk

dilihat dan dibaca. Visi dan misi disusun oleh pemangku-pemangku

kepentingan sekolah, baik itu kepala sekolah, guru maupun oleh komite

sekolah. Berikut ini Visi dan Misi SD Inpres Jatia.

a. Visi

“Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil, mandiri dan bermoral

berdasarkan iman dan takwa”

b. Misi

1) Menerapkan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM

2) Meningkatkan pembinaan kreativitas siswa

3) Mengoptimalkan kedisipinan dalam melaksanakan tugas

4) Meningkatkan penggunaan calistung pada kelas awal

5) Mewujudkan sarana dan prasarana belajar yang cukup

6) Meningkatkan pembinaan akhlak mulia berdasarkan iman dan takwa

7) Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler

Page 62: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

8) Meningkatkan kerja sama antar guru, pemerintah dan masyarakat

dalam mengelolah pendidikan

9) Mewujudkan transparasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan

pendidikan

Kepala sekolah dan semua guru tahu rumusan dan memahami visi

misi sekolah, serta siswa juga cukup cukup mengerti apa visi dan misi SD

Inpres Jatia tersebut kepada para siswa.

2. Analisi Deskripsi Data Hasil Penelitian

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data

dari masing-masing variabel penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah media komik sejarah sedangkan variabel terikat adalah motivasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng.

a. Media Komik Sejarah

Data media komik sejarah diperoleh dari angket yang bersifat

tertutup. Sebelum siswa mengisi angket peneliti memberikan arahan

petunjuk pengisian angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini

diketahui validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas instrument telah

dilakukan di kelas V SDN 32 Bungloe dengan jumlah siswa 21 orang

yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian.

Jumlah butir soal yang valid adalah 15 butir soal dan yang tidak valid

yakni 5 butir soal pada angket media komik sejarah dan reliable dengan

nilai 0,765 menggunakan perhitungan belah dua dari Spearman Brown.

47

Page 63: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

ada 20 soal dengan 4 pilihan jawaban yakni, tidak setuju, kurang setuju,

setuju dan sangat setuju. Angket yang telah diuji tersebut kemudian

disebar pada subjek penelitian yang berjumlah 23 orang siswa. Skor yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 4 dengan katogori

pernyataan yang bersifat positif.

Angket yang telah diisi oleh 23 orang siswa yang kemudian

peneliti buatkan distribusi skor jawaban angket dan menentukan skor

jawaban sesuai dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. Skor

jawaban dari masing-masing responden kemudian ditabulasi. Skor

maksimal pada variabel media komik sejarah adalah 60 dan skor tertinggi

yang diperoleh siswa adalah 60. Skor terendah yang diperoleh siswa

adalah 39. Setelah melakukan tabulasi data. Kemudian memasukka skor

kedalam rumus. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan table

kategori yang disusun melalui perhitungan berikut.

Skor =

x 100

Skor maksimal =

x 100 = 100

Skor minimal =

x 100 = 65

Rentang skor = 100 – 65 = 35 + 1

Intervel Kelas = 36 : 4 = 9

Tabel klarifikasi deskriptif untuk variabel media komik sejarah

dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut.

Page 64: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Tabel 4.1 Kategori Media Komik Sejarah

Interval Kategori Media Komik Sejarah

65 - 73 Kurang Baik

74 - 82 Cukup Baik

83 - 91 Baik

92 - 100 Sangat Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian

menunjukkan media komik sejarah yang diterapkan di kelas V SD Inpres

Jatia termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 85,5

yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Angket Media Komik Sejarah

Interval Kategori Frekuensi

(f)

Persentase

(%) Rata-rata

65 - 73 Kurang Baik 2 8,7%

85.5 74 - 82 Cukup Baik 7 30,4%

83 - 91 Baik 8 34,8%

92 - 100 Sangat Baik 6 26,1%

Jumlah 23 100% Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Tabel diatas dapat dilihat bahwa media komik sejarah berada pada

kategori baik dengan rata-rata sebesar 85,5. Siswa yang menganggap

media komik sejarah kurang baik sebanyak 2 orang (8,7%), siswa yang

menganggap media komik sejarah cukup baik sebanyak 7 orang (30,4%),

siswa yang menggap media komik sejarah baik sebanyak 8 orang

Page 65: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

(34,8%), dan siswa yang menganngap media komik sejarah sangat baik

sebanyak 6 orang (26,1%). Gambaran tentang angket media komik

sejarah di SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dapat juga dilihat pada

diagram berikut.

Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Media Komik Sejarah

Diagram hasil angket media komik sejarah tersebut menunjukkan

sebagian besar siswa beranggapan bahwa media komik sejarah tersebut

yang diterapkan di kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dalam

kategori baik. Media komik sejarah dalam penelitian ini terdiri dari dua

indikator. Penggolongan hasil skor rata-rata angket setiap indikator

media komik sejarah, dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Skor Rata-rata setiap Indikator Angket Media Komik Sejarah

No. Indikator Jumlah

Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Penyajian Materi 5 86,304 Baik

2 Penyajian Media 10 84,696 Baik

8.7%

30.4%

34.8%

26.1%

Media Komik Sejarah

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Sangat Baik

Page 66: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Rata-rata 85,5

Kategori Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Terlihat pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil

angket, secara keseluruhan media komik sejarah yang diterapkan di kelas

V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dianggap baik dengan perolehan

skor rata-rata sebesar 85,5. Apabila dilihat pada setiap indikator,

menunjukkan bahwa penyajian materi pada media komik sejarah berada

dalam kategori baik dengan skor rata-rata 86,304, dan penyajian media

dalam komik sejarah dalam kategori baik dengan skor rata-rata 84,696.

Gambaran tentang angket media komik sejarah setiap Indikator di SD

Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dapat juga dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.2

Diagram Hasil Angket Setiap Indikator Media Komik Sejarah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Penyajian Materi Penyajian Media

5 10

86.304 84.696

Media Komik Sejarah

Jumlah Pertanyaan

Rata-rata

Page 67: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan, media komik sejarah yang diterapkan di Kelas V SD Inpres

Jatia Kabupaten Bantaeng termasuk Kategori baik.

b. Motivasi Belajar

Data motivasi belajar diperoleh dari angket yang bersifat tertutup.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini diketahui validitas dan

reliabilitasnya. Uji validitas instrumen dilakukan pada kelas V SDN 32

Bungloe yang dibagikan kepada siswa yang berjumlah 21 orang dengan

18 butir soal yang valid dan 6 butir soal yang tidak valid serta memiliki

reliabilitasnya sebesar 0,857. Terdapat 20 soal dengan 4 pilihan jawaban

yakni, tidak setuju, kurang setuju, setuju dan sangat setuju. Skor yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 4 dengan katogori

pernyataan ada yang bersifat positif da nada yang bersifat negatif.

Angket yang telah diisi oleh 23 orang siswa yang kemudian

peneliti buatkan distribusi skor jawaban angket dan menentukan skor

jawaban sesuai dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. Skor

jawaban dari masing-masing responden kemudian ditabulasi. Skor

maksimal pada variabel motivasi belajar adalah 72 dan skor tertinggi

yang diperoleh siswa adalah 71. Skor terendah yang diperoleh siswa

adalah 55. Setelah melakukan tabulasi data. Kemudian memasukka skor

kedalam rumus. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel

kategori yang disusun melalui perhitungan berikut.

Skor =

x 100

Page 68: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Skor maksimal =

x 100 = 100

Skor minimal =

x 100 = 76

Rentang skor = 100 – 76 = 24 + 1

Intervel Kelas = 25 : 4 = 6 atau 7

Tabel klarifikasi deskriptif untuk variabel motivasi belajar dapat

dilihat pada table 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4 Kategori Motivasi Belajar

Interval Kategori Motivasi Belajar

73 - 79 Rendah

80 - 86 Cukup Tinngi

87 - 93 Tinggi

94 - 100 Sangat Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian

menunjukkan motivasi belajar siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng setelah diterapkannya media komik sejarah termasuk dalam

kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata 88,04 yang secara rinci

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar

Interval Kategori Frekuensi

(f)

Persentase

(%) Rata-rata

73 - 79 Rendah 2 8,7%

88,04

80 - 86 Cukup Tinggi 7 30,4%

Page 69: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

87 - 93 Tinggi 10 43,5%

94 - 100 Sangat Tinggi 4 17,4%

Jumlah 23 100% Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Terlihat pada tabel diatas sebanyak 2 siswa (8,7%) mempunyai

motivasi belajar rendah, 7 siswa (30,4%) mempunyai motivasi belajar

yang cukup tinggi, 10 siswa (43,5%) mempunyai motivasi belajar tinggi,

dan 4 siswa (17,4%) mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi.

Lebih jelasnya gambaran tentang motivasi belajar dapat disajikan dalam

diagram berikut.

Gambar 4.3 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar

Diagram hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng

8.7%

30.4%

43.5%

17.4%

Motivasi Belajar

Rendah

Cukup Tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 70: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

setelah diterapkan media komik sejarah memiliki motivasi belajar dalam

kategori tinggi. Motivasi belajar dalam penelitian ini terdiri dari enam

indikator. Penggolongan skor rata-rata angket setiap indikator motivasi

belajar diuraikan secara rinci pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6

Skor Rata-rata setiap Indikator Angket Motivasi Belajar

No. Indikator Jumlah

Pertanyaan Rata-rata Kategori

1 Hasrat dan

keinginan untuk

berhasil

4 94.174 Sangat Tinggi

2 Dorongan dan

kebutuhan belajar 4 82.087 Cukup Tinggi

3 Harapan dan cita-

cita masa depan 2 94.609 Sangat Tinggi

4 Penghargaan dalam

belajar 2 88.174 Tinggi

5 Kegiatan yang

menarik dalam

belajar

3 83.043 Cukup Tinggi

6 Lingkungan Belajar

yang Kondusif 3 88.087 Tinggi

Rata-rata 88.04

Kategori Tinggi

Sumber: data setelah diolah tahun 2018

Terlihat pada tabel 4.6 berdasarkan hasil angket, secara

keseluruhan motivasi belajar siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata sebesar

88,04. Apabila dilihat dari setiap indikator, menunjukkan bahwa hasrat

dan keinginan untuk berhasil dalam kategori sangat tinggi dengan skor

rata-rata 94,174, dorongan dan kebutuhan belajar dalam kategori cukup

tinggi dengan skor rata-rata 82,087, harapan dan cita-cita masa depan

Page 71: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dalam kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 94,609, penghargaan

dalam belajar dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 88,174,

kegiatan yang menarik dalam belajar dalam kategori cukup tinggi dengan

skor rata-rata 83043, dan lingkungan belajar yang kondusif dalam

kategori tinggi dengan skor rata-rata 88,087. Lebih jelasnya gambaran

tentang motivasi belajar dalam setiap indikaror dapat disajikan dalam

diagram berikut.

Gambar 4.4

Diagram Hasil Angket Setiap Indikator Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan

bahwa secara keseluruhan, motivasi belajar di kelas V SD Inpres Jatia

Kabupaten Bantaeng setelah diterapkannya media komik sejarah

termasuk dalam kategori tinggi.

74

76

78

80

82

84

86

88

90

92

94

96

Indikator

1

Indikator

2

Indikator

3

Indikator

4

Indikator

5

Indikator

6

94.174

82.087

94.609

88.174

83.043

88.087

Motivasi Belajar

Rata-rata

Page 72: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

3. Analisi Statistik Inferensial

a. Uji Korelasi Pearson Product Moment

Uji korelasi product moment dimaksud untuk mengetahui ada

tidak hubungan antara media komik sejarah terhadap motivasi belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng. Hasil uji korelasi product moment dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.7

Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi Antara Media

Komik Sejarah dan Motivasi Belajar

No. No.

Angket X Y

(X - ̅)

x

(Y - ̅)

y xy

1 Resp. 01 48 66 -3.09 2.65 9.5481 7.0225 -8.1885

2 Resp. 02 51 64 -0.09 0.65 0.0081 0.4225 -0.0585

3 Resp. 03 48 60 -3.09 -3.35 9.5481 11.2225 10.3515

4 Resp. 04 52 62 0.91 -1.35 0.8281 1.8225 -1.2285

5 Resp. 05 50 63 -1.09 -0.35 1.1881 0.1225 0.3815

6 Resp. 06 52 66 0.91 2.65 0.8281 7.0225 2.4115

7 Resp. 07 43 55 -8.09 -8.35 65.4481 69.7225 67.5515

8 Resp. 08 39 58 -12.09 -5.35 146.1681 28.6225 64.6815

9 Resp. 09 60 66 8.91 2.65 79.3881 7.0225 23.6115

10 Resp. 10 60 71 8.91 7.65 79.3881 58.5225 68.1615

11 Resp. 11 45 69 -6.09 5.65 37.0881 31.9225 -34.4085

12 Resp. 12 48 60 -3.09 -3.35 9.5481 11.2225 10.3515

13 Resp. 13 56 65 4.91 1.65 24.1081 2.7225 8.1015

14 Resp. 14 54 57 2.91 -6.35 8.4681 40.3225 -18.4785

15 Resp. 15 49 62 -2.09 -1.35 4.3681 1.8225 2.8215

16 Resp. 16 45 58 -6.09 -5.35 37.0881 28.6225 32.5815

17 Resp. 17 52 68 0.91 4.65 0.8281 21.6225 4.2315

18 Resp. 18 56 65 4.91 1.65 24.1081 2.7225 8.1015

Page 73: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

19 Resp. 19 48 61 -3.09 -2.35 9.5481 5.5225 7.2615

20 Resp. 20 50 63 -1.09 -0.35 1.1881 0.1225 0.3815

21 Resp. 21 50 63 -1.09 -0.35 1.1881 0.1225 0.3815

22 Resp. 22 60 70 8.91 6.65 79.3881 44.2225 59.2515

23 Resp. 23 59 65 7.91 1.65 62.5681 2.7225 13.0515

∑ 1175 1457 - - 691.8263 385.2175 321.3045

Rata-rata 51.09 63.35

Menghitung koefisien korelasinya maka data media komik

sejarah dan motivasi belajar perlu dimasukkan kedalam tabel seperti pada

tabel diatas. Dari tabel tersebut telah ditemukan:

∑ = 691.8263

∑ = 385.2175

∑xy = 321.3045

Dengan menggunakan rumus pearson product moment dapat

dihitung:

= ∑

=

=

=

= 0,62

Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment

diperoleh hasil korelasi antara media komik sejarah (X) dan motivasi

Page 74: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

belajar (Y) terdapat hubungan yang positif yaitu sebesar (r) sebesar 0,62.

Setelah dikonsultasikan pada tabel 3.2, interpretasi nilai r pada BAB III

yang dikemukakan oleh Arun skor tersebut berada pada 0,60 – 0,799

yang memiliki tingkat pengaruh kuat. Koefisien determinasi yaitu =

0,3844 atau 38,44% yang berarti pengaruh media komik sejarah terhadap

motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia

Kabupaten Bantaeng sebesar 38,44% sedangkan selisinya 61,56%

ditemukan diluar variabel media komik sejarah.

b. Uji Signifikansi

Uji signifikansi untuk menguji hubungan variabel X dengan

variabel Y signifikan atau tidak dengan mengkonsultasikan pada product

moment. Apabila lebih kecil dari , maka Ho diterima, dan

Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila Apabila

lebih besar dari maka Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh sebesar 0,62 untuk

jumlah responden (N) 23. Apabila dilihat pada product moment untuk

jumlah responden (N) 23, didapat sebesar 0,413 pada taraf signifikan

0,05 dan 0,526 pada taraf signifikan 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa

lebih besar dari baik pada taraf signifikan 0,05 maupun

0,01 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti hubungan kedua

variabel antara variabel media komik sejarah dengan variabel motivasi

belajar adalah signifikan. Pengujian signifikasi koefisien korelasi, selain

Page 75: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t yang

perhitungannya sebagai bertikut.

t = √

t = √

t = √

t =

t =

t = 3,619

Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga

. Untuk kesalahan 5% uji dua fihak dan dk = n – 2 = 21 maka

diperoleh diperoleh = 2,080. Ternyata harga 3,619 lebih

besar dari , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut

menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara media

komik sejarah terhadap motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa

kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng.

B. Pembahasan

Materi sejarah dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi

salah satu mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Motivasi belajar

siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih kurang. Hasil

Page 76: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

studi pendahuluan di SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng menunjukkan bahwa

metode pembelajaran yang paling umum dilakukan guru adalah menggunakan

metode konvensional dan monoton pada metode tersebut sehingga membuat

siswa cepat bosan. Selain itu penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran

terbatas pada buku paket dan LKS.

Penyajian materi dalam buku paket dan LKS dinilai masih belum

mampu mengangkat motivasi belajar siswa karena penyajian materi yang lewat

bahasa tulisan yang panjang kurang disukai siswa. Menurut Daryanto

(2013:129) Kecenderungan yang ada pada siswa tidak begitu menyukai buku

teks apalagi yang tidak disertai gambar-gambar dan ilustrasi yang menarik.

Padahal secara empirik siswa cenderung menyukai buku yang bergambar yang

penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis maupun kartun. Guru

masih merasa kesulitan menentukan media yang efektif untuk mengajarkan

materi mengenai sejarah bagi siswa SD.

Cerita-cerita yang ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan

aksi dan suasana yang lebih hidup, serta diolah dengan pemakaian warna-

warna utama secara bebas menjadi keunggulan dan daya tarik dari sebuah

komik. Menurut Gumelar (2011:2) daya tarik komik terdapat pada ilustrasi

gambar yang menarik dengan teks yang relatif singkat. pemakaian komik yang

luas dengan ilustrasi berwarna, alur cerita yang ringkas dengan perwatakan

tokohnya yang realistis menarik siswa dari berbagai usia utuk membacanya.

Dengan bimbingan guru, komik dapat mejadi media meningkatkan minat baca

peserta didik.

Page 77: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, secara

keseluruhan maka media komik sejarah yang telah diterapkan di Kelas V SD

Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng termasuk dalam kategori baik dengan

perolehan skor rata-rata sebesar 85,5 dari 23 responden. Media komik sejarah

berada dalam kategori baik karena dianggap telah memenuhi indikator-

indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi penyajian materi

dan penyajian media.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media komik sejarah

mempengaruhi motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas V SD

Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng, korelasi atau hubungan antara media komik

sejarah dan motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa di peroleh

pengaruh yang berada pada kategori kuat. Hal ini berarti terdapat hubungan

korelasional yang positif antara media komik sejarah dengan motivasi belajar.

Media komik sejarah yang digunakan adalah media komik yang bermaterikan

materi sejarah dalam ilmu pengetahuan sosial yang mengangkat tentang salah

satu budaya lokal yang ada di Sulawesi Selatan yang dapat mempengaruhi

motivasi belajar siswa dalam memahami dan menerimaa materi pelajaran yang

di sampaikan oleh guru.

Motivasi belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa

dalam kegiatan belajarnya. Menurut Sardiman (2012:75) dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

Page 78: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi belajar dari setiap individu khusussnya masing-masing siswa

dilihat dari motif intrinsik dan ekstrinsik bahwa sanya di SD Inpres Jatia telah

memiliki kedua motivasi tersebut dengan telah diterapkannya media komik

sejarah pada proses pembelajaran yakni dengan adanya dorongan untuk

melakukan sesuatu seperti menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Motivasi ekstrinsik dalam hal ini adalah adanya perangsang dari luar untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Sardiman (2012:86-90)

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karenadalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti contoh bahwa seorang belajar,

memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatu bukan karena ingin

pujian. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif,

secara keseluruhan motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas V SD

Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng dalam kategori tinggi dengan perolehan skor

rata-rata sebesar 88,04 dari 23 responden. Motivasi belajar dapat dikatakan

dalam kategori tinggi karena dianggap telah memenuhi indikator-indikator

yang ditetapkan meliputi adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya

dorongan dan kebutuhan belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan,

Page 79: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil

yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat

melahirkan prestasi yang baik (Sardiman 2012:84). Motivasi yang terdapat

dalam diri siswa akan mengoptimalkan prestasi yang dapat dicapai siswa, ini

karena motivasi merupakan dorongan utama bagi siswa untuk menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar.

Motivasi belajar siswa kelas V SD Inpres Jatin Kabupaten Bantaeng

setelah diterapkannya media komik sejarah berada dalam kategori tinggi, hal

ini dapat dilihat dengan adanya hasrat dan keinginan siswa untuk selalu

berusaha berhasil dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat meraih

prestasi yang baik khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,

memiliki harapan dan cita-cita masa depan yang sangat tinggi. Penggunaan

media juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

yang tergolong dalam kategori baik. Dimana hal ini dapat diketahui dari

pemberian meteri pembelajaran ilmu pengetahuan sosial untuk mencapai

tujuan pembelajaran yeng telah di tetapkan, di dukung dengan media komik

sejarah yang dapat memotivasi siswa untuk berhasil dalam proses

pembelajaran.

Hasil uji korelasi pearson product moment antara media komik sejarah

dengan motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia

Page 80: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Kabupaten Bantaeng menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif

yakni 0,62 dengan pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar

sebesar 38,44%. Hasil uji signifikasinya dengan taraf signifikasi 5% sebesar

3,619.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, bahwa terdapat pengaruh

variabel media komik sejarah terhadap varaibel motivasi belajar ilmu

pengetahuan sosial siswa kelas V SD Inpres Jatian Kabupaten Bantaeng. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa media komik sejarah merupakan salah satu dari

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Inti dari

penelitian ini adalah penggunaan media komik sejarah dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa apabila dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

sehingga penelitian ini dapat dikembangkan untuk mengetahui penggunaan

media pembelajaran di sekolah.

Page 81: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pemebehasan hasil penelitian

mengenai pengaruh media komik sejarah terhadap motivasi belajar ilmu

pengetahuan sosial siswa kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng, dapat

di simpulkan bahwa Penggunaan media komik sejarah berpengarus signifikan

terdap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Aosial siswa Kelas V SD Inpres Jatia

Kabupaten Bantaeng. Hal ini dapat didukung dari hasil observasi terhadap

siswa dari dengan penelitian penharuh media komik sejarah terhadap motivasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten

Bantaeng.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas,

maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng, sebagai pimpinan

tertinggi dan sebagai panutan bagi bawahannya untuk lebih meningkatkan

sarana dan prasarana di sekolah terutama dalam hal penyediaan media

pembelajaran yang memadai.

2. Bagi guru SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng, untuk lebih

mengembangkan penggunaan media pembelajaran dalam setiap kegiatan

Page 82: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

belajar mengajar, sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengikuti

pelajaran.

3. Bagi Sekolah SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng, diharapkan mampu

bekerja sama dengan guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung

terciptanya proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan

dengan penggunaan media pembelajaran agar dapat menumbuhkan

motivasi.

4. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa media komik

dapat mempengaruhi motivasi belajar ilmu pengetahuan sosial. Sehingga

untuk selanjutnya media komik dapat dijadikan alternative media

pembelajaran di SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng.

Page 83: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DAFTAR PUSTAKA

Ariefyanto, M. I.2013.Komik sebagai Media Pembelajaran Sejarah. (online)

http://m.republika.co.id/berita/gaya-hidup-/kuliner/15/09/03/jurnalisme-

warga/wacana/13/03/16/mjqeru-komik-sebagai-media-pembelajaran-

sejarah. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018, pukul 14:45 Wita.

Arikunto. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka

Cipta.

Arsyad, A.2013.Media Pembelajaran.Jakarta:Rajagrafindo Persada

Arun, U. K.2016.Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar

Siswa Kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang:Universitas Negeri Semarang

Darmawan, H.2012.How To Make Comic Menurut Para Master

Dunia.Jakarta:Plotpoint Publishing.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, S B.2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghufron, Z. 2008.Penggunaan Media Komik di dalam Pembelajaran Qira’ah

(Eksperimen di MTsN Ngemplak Yogyakarta.

Skripsi.Yogyakarta:Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Gumelar.2004. Comic Making. Jakarta: PT Indeks

_______.2011.Comic Making.Jakarta:PT Indeks.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Hasan dan Misbahuddin. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik Edisi

Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.

Latifah, F.2012.Hubungan Karekateristik Anak Usia Sekolah dengan Kejadian

Bulliying di Sekolah Dasar X di Bogor.Skripsi.Depok:Universitas

Indonesia.

Maharsi I. 2010. Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku.

Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Page 84: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Munadi, Y. 2013. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:

Gaung Persada Press.

Musfiqon, H. M. 2012. Pengembangan Media danSumber Pembelajaran. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, M. N.2007.Psikolog Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Ranang A.S., Basnendar H dan Asmoro N.P. 2010. Animasi Kartun Dari Analog

Sampai Digital.Jakarta ; PT Indeks.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Press.

Rizqiah, N.2009. Pengembangan Media Komik Cerita Anak Sebagai Media

Pembelajaran Mengapresiasi Cerita Anak Siswa Kelas VII SMP

Sadiman dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press.

Setyani, E. T.2016.Pengembangan Media Komik Sejarah Proklamasi

Kemerdekaan pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD.Skripsi.Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Setyowati.2007.Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas

VII SMPN 13 Semarang.Skripsi.Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Siregar, S. 2012. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Siswoyo D.dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Subriadi, D.2013.Upaya Guru dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Bahasa

Arab di MTsN Banyusoca Gunung Kidul.Skripsi.Yogyakarta:Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sudjana N dan Riva’i A.2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Page 85: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_______.2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitaif dan

R&D.Bandung:Alfabeta

_______.2015.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

Sujarweni, W. 2014.Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami.Yogyakarta:Pustakabarupress.

Sujarweni dkk. 2012.Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supriyanta, E Y.2015.Pengembangan Media Komik untuk Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Tentang Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

pada Kelas V SD Muhammadiyah Mutuhan Wates Kulon

Progo.Skripsi.Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.

Uno, H B. 2014. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara.

________. 2015. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 86: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 87: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Inpres Jatia

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : V/II

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

1. Menghargai berbagal peninggalan dan sejarah yang berskala nasional

pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan

suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. INDIKATOR

Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa dan budaya

Mengidentifikasi keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Menceritakan sejarah terbentuknya perahu pinisi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

Page 88: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2. Setelah membaca komik pembelajaran “Perahu Pinisi” siswa dapat

menceritakan kembali sejarah terbentuknya perahu Pinisi.

3. Setelah membaca komik “Perahu Pinisi” siswa dapat menyebutkan

nama-nama perahu sebelum terbentuknya perahu pinisi.

Karakter siswa yang diharapkan : Semangat kebangsaan, Cinta tanah

air , Gemar membaca.

E. MATERI POKOK

Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

F. PENDEKATAN DAN METODE

Pendekatan : Student Center

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Pembelajaran dibuka dengan guru memberi

salam, menyapa, dan mengajak semua siswa

berdoa menurut agama dan keyakinan

masing-masing dengan khidmat.

2. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa dan mengisi buku

kehadiran.

3. Mengondisikan siswa sebelum memulai

kegiatan pembelajaran dengan memeriksa

kerapihan, posisi dan tempat duduk yang

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

4. Guru menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dengan mengajak peserta

7

Menit

Page 89: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

didik bernyanyi sambil bergerak dengan

lagu “Desaku”

5. Guru menyampaikan kepeserta didik bahwa

selama pembelajaran berlangsung akan

dinilai sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

6. Guru menyampaikan materi apa yang akan

di pelajari yaitu keanekaragaman budaya di

Indonesia

Kegiatan

Inti 1. Siswa membaca komik pembelajaran

“Perahu Pinisi”.

2. Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai

pemahaman mereka terhadap isi cerita

dalam komik.

3. Satu persatu siswa diminta maju ke depan

untuk menceritakan kembali isi cerita yang

ada di dalam komik.

4. Siswa bersama dengan guru berdiskusi

mengenai hal-hal yang terkait dengan isi

cerita agar siswa lebih jelas.

5. Siswa diminta mengerjakan soal latihan

yang telah diberikan.

6. Siswa bersama dengan guru membahas dan

mencocokkan soal latihan yang telah

dikerjakan.

58

Menit

Kegiatan

Penutup

1. Bersama-sama dengan siswa dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran;

2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

3. Memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran;

4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

5. Guru meminta salah satu siswa memimpin

5 Menit

Page 90: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

H. MEDIA DAN SUMBER

1. Media

Buku komik pembelajaran ”Perahu Pinisi”

2. Sumber

Buku IPS kelas V yang relevan

I. PENILAIAN/EVALUASI

1. Penilaian kognitif

Teknik Penilai : Tes

Rubrik Penilaian :

No. Aspek Kriteria Bobot Nilai Jumlah

1 Soal latihan Bobot nilai 1 setiap nomor 10

Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Semangat

kebangsaan : Cara

berpikir, bertindak,

dan berwawasan

yang menempatkan

kepentingan bangsa

dan negara di atas

kepentingan diri dan

kelompoknya.

Mengembangkan

sikap

menghormati

keragaman suku

bangsa dan

budaya

Mengidentifikasi

keragaman

Tes Tertulis Sebutkan

nama-nama

perahu

sebelum

terbentuknya

perahu

Pinisi

Page 91: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Cinta tanah air :

Cara berfikir,

bersikap, dan berbuat

yang menunjukkan

kesetiaan,

kepedulian, dan

penghargaan yang

tinggi terhadap

bahasa, lingkungan

fisik, sosial,

budaya,ekonomi, dan

politik bangsa

Gemar membaca:

Kebiasaan

menyediakan waktu

untuk membaca

berbagai bacaan yang

memberikan

kebajikan bagi

dirinya

budaya yang

terdapat di

Indonesia

Menceritakan

sejarah

terbentuknya

perahu pinisih

2. Penilaian Afektif

Teknik Penilaian : Non tes

Rubrik Penilaian :

No. Aspek Kriteria Skor

1 Sikap

terhadap

proses

pembelajaran

Siswa memperhatikan saat

pembelajaran berlangsung dan aktif

berpartisipasi

3

Siswa memperhatikan saat

pelajaran berlangsung namun

kurang aktif berpartisipasi

2

Siswa kurang memperhatikan saat

pelajaran berlangsung dan tidak

aktif berpartisipasi

1

3. Rubrik Psikomotorik

Teknik penilaian : non tes (pengamatan)

Page 92: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Rubrik penilaian :

No. Aspek Kriteria Skor

1 Kejelasan

dalam

berbicara di

depan umum

(keterampilan

berbicara)

Sswa mampu menceritakan

kembali sejarah perahu pinisi

dengan tepat dan bahasa yang

benar, jelas dan mudah dipahami

3

Siswa mampu menceritakan

kembali sejarah perahu pinisi

namun kuran tepat dan dengan

bahasa yang benar dan mudah

dipahami

2

Siswa mampu menceritakan

kembali perahu pinisi namun

kurang tepat dan dengan bahasa

kurang benar dan tidak mudah

dipahami.

1

Catatan :

Nilai = (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) X 100.

Mengetahui

Wali Kelas V

ERNI TALIB, S.PD.

NIP. 19740508 200312 2 001

Bantaeng, Maret 2018

Mahasiswa

HUSNUL KHATIMAH

NIM. 10540907314

Menyetujui

Kepala SD Inpres Jatia

MUHAMMAD AMIR, S.PD.

NIP. 19710303 199501 1 002

Page 93: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Nama :

NIS :

Kelas :

Amatilah gambar dibawah ini kemudia jelaskan apa ciri-cirinya!

Page 94: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …
Page 95: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …
Page 96: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 2. Kisi-kisi Angket Penelitian

KISI KISI ANGKET

PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHApDAP MOTIVASI

BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V

SD INPRES JATIA KABUPATEN BANTAENG

No. Variabel Indikator No. Item

1 Media Komik

Sejarah 1. Penyajian Materi (Manfaat untuk

siswa, Kontekstual, Penggunaan

Bahasa)

1, 2, 3, 4, 5

2. Penyajian Media (Bentuk dan ukuran,

Kemudahan penggunaan, Pilihan

warna, Penggunaan huruf, Isi cerita

komik, Kegunaan media)

6, 7, 8, 9,

10, 11, 12,

13, 14, 15

2 Motivasi

Belajar 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk

berhasil 1, 2, 3, 4

2. Adanya dorongan dan kebutuhan

belajar 5, 6, 7, 8

3. Adanya harapan dan cita-cita masa

depan 9, 10

4. Adanya penghargaan dalam belajar 11, 12

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar 13, 14, 15

6. Adanya lingkungan belajar yang

kondusif 16, 17, 18

Page 97: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 3. Uji Coba Instrumen Angket Penelitian

ANGKET UJI COBA PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA KELAS V SD INPRES JATIA

KABUPATEN BANTAENG

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

NIS :

Kelas :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Jawablah seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Berilah jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda,

dengan cara memberi tanda (√) pada kolom tersedia.

3. Apakah saudara (i) menemukan hal-hal yang kurang jelas atau tidak

dimengerti, kiranya ditanyakan langsung pada peneliti.

4. Keterangan pilihan jawaban

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Page 98: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

C. PERNYATAAN

1. Media Komik Sejarah

No Pernyataan Jawaban

TS KS S SS

1 Gambar ilustrasi yang terdapat dalam

komik menarik

2 Desain sampul komik menarik

3 Saya merasa lebih tertarik belajar

sejarah dengan menggunakan media

komik

4 Dengan membaca media komik dapat

menambah pengetahuan saya mengenai

materi sejarah

5 Gambar yang terdapat dalam komik

menarik.

6 Isi materi pada media komik sesuai

dengan materi yang ada pada buku

7 Isi cerita dalam komik dapat saya

pelajari dengan mudah

8 Bahasa yang digunakan dalam media

komik mudah dipahami

9 Penyajian materi dalam komik lebih

menarik dibandingkan dengan buku

teks/buku paket

10 Tulisan yang digunakan dalam komik

menarik

11 Ukuran media komik ringkas dan

mudah dibawa kemana-mana

12 Media komik mudah digunakan

13 Warna yang digunakan dalam media

komik menarik

14 Bentuk dan ukuran huruf terbaca

dengan jelas

15 Alur cerita dalam media komik jelas

dan mudah dipahami

16 Isi cerita dalam media komik dapat saya

pahami dengan mudah

17 Media komik dapat memotivasi saya

untuk belajar sejarah

18 Saya dapat mengambil pelajaran dari

peristiwa sejarah dalam media komik

Page 99: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No Pernyataan Jawaban

TS KS S SS

19 Media komik dapat saya pelajari sendiri

maupun bersama

20 Media komik dapat dibawa kemana-

mana

2. Motivasi Belajar

No Peryataan Jawaban

TS KS S SS

1 Setiap akan menghadapi ujian akhir

semester saya belajar lebih giat dari

biasanya.

2 Saya menyontek sewaktu ulangan

3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan

rumah (PR).

4 Saya ingin menjadi juara kelas

5 Saya ingin membuat orang tua saya

bangga dengan belajar yang giat agar

prestasi belajar saya meningkat.

6 Apabila ada materi yang sulit saya

selalu berdiskusi dengan teman-teman.

7 Saya selalu membuat ringkasan materi

penjelasn agar mudah dipelajari.

8 Saya bertanya pada teman tentang

materi yang disampaikan guru apabila

saya tidak berangkat sekolah.

9 Saya belajar dengan giat walaupun tidak

ada ujian

10 Saya mengerjakan setiap tugas yang

diberikan oleh guru dengan tepat waktu.

11 Apabila saya mendapat nilai kurang,

saya berusaha lebih giat untuk

mendapat niali yang yang baik.

12 Saya berusaha mengerjakan tugas

meskipun sulit

13 Saya belajar karena ingin mencapai

cita-cita.

14 Saya belajar dengan giat karena ingin

menjadi orang yang berguna bagi nusa

Page 100: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No Peryataan Jawaban

TS KS S SS

dan bangsa.

15 Saya semangat belajar karena ingin

menjadi orang pintar

16 Saya senang diberikan pujian ketika

rajin mengerjakan Pekerjaan Rumah

(PR)

17 Saya senang diberi pujian oleh guru

ketika saya menjawab soal dengan

benar.

18 Saya senang ketika diskusi kelompok

dikelas.

19 Saya senang mengajak teman-teman

untuk belajar kelompok.

20 Saya senang ketika ada permainan

dalam pembelajaran

21 Saya semakin rajin ketika pembelajaran

menyenangkan.

22 Saya lebih suka duduk didepan agar

lebih mudah menerima pelajaran dari

guru.

23 Saya merasa bosan belajar disekolah

walaupun fasilitas disekolah memadai.

24 Saya merasa senang apabila pada saat

guru menerangkan materi suasana kelas

tenang.

Page 101: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 4. Hasil Scan Lembar Angket Uji Coba

Page 102: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 5. Angket Penelitian

No. Angket:…………………

ANGKET PENELITIAN

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini kiranya adik-adik meluangkan waktunya untuk

memberika informasi yang cukup berharga bagi peneliti dengan tujuan

memperoleh data guna menyusun skripsi dalam rangka menyelesaikan studi pada

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Untuk itu mohon kiranya adik-adik mengisi angket ini secara objektif

menurut keadaan sebenarnya, dan memilih alternative jawaban yang tersedia dan

tidak ada jawaban yang terlewatkan. Apabila ada jawaban yang sifatnya rahasia

adik-adik tidak perlu ragu, karena peneliti akan menjaga kerahasiaannya,

kesediaan adik-adik meluangkan waktu mengisi angket ini adalah hal yang sanagt

berharga dan merupakan sumbangan pemikiran yang sangat berarti.

Makassar, Mei 2018

Peneliti

Husnul Khatimah

Page 103: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

ANGKET PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

NIS :

Kelas :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Jawablah seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Berilah jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda,

dengan cara memberi tanda (√) pada kolom tersedia.

3. Apakah saudara (i) menemukan hal-hal yang kurang jelas atau tidak

dimengerti, kiranya ditanyakan langsung pada peneliti.

4. Keterangan pilihan jawaban

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

C. PERNYATAAN

1. Media Komik Sejarah

No Pernyataan Jawaban

TS KS S SS

1 Gambar ilustrasi yang terdapat dalam

komik menarik

2 Saya merasa lebih tertarik belajar

Page 104: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No Pernyataan Jawaban

TS KS S SS

dengan menggunakan media komik

3 Dengan membaca media komik dapat

menambah pengetahuan saya mengenai

materi sejarah

4 Isi materi pada media komik sesuai

dengan materi yang ada pada buku

5 Bahasa yang digunakan dalam media

komik mudah dipahami

6 Penyajian materi dalam komik lebih

menarik dibandingkan dengan buku

teks/buku paket

7 Ukuran media komik ringkas dan

mudah dibawa kemana-mana

8 Media komik mudah digunakan

9 Warna yang digunakan dalam media

komik menarik

10 Bentuk dan ukuran huruf terbaca

dengan jelas

11 Alur cerita dalam media komik jelas

dan mudah dipahami

12 Isi cerita dalam media komik dapat saya

pahami dengan mudah

13 Media komik dapat memotivasi saya

untuk belajar

14 Saya dapat mengambil pelajaran dari

peristiwa sejarah dalam media komik

15 Media komik dapat saya pelajari sendiri

maupun bersama

2. Motivasi Belajar

No Peryataan Jawaban

TS KS S SS

1 Setiap akan menghadapi ujian akhir

semester saya belajar lebih giat dari

biasanya.

2 Saya menyontek sewaktu ulangan

3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan

Page 105: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No Peryataan Jawaban

TS KS S SS

rumah (PR).

4 Saya ingin membuat orang tua saya

bangga dengan belajar yang giat agar

prestasi belajar saya meningkat.

5 Apabila ada materi yang sulit saya

selalu berdiskusi dengan teman-teman.

6 Saya bertanya pada teman tentang

materi yang disampaikan guru apabila

saya tidak berangkat sekolah.

7 Saya mengerjakan setiap tugas yang

diberikan oleh guru dengan tepat waktu.

8 Apabila saya mendapat nilai kurang,

saya berusaha lebih giat untuk

mendapat nilai yang yang baik.

9 Saya belajar karena ingin mencapai

cita-cita.

10 Saya semangat belajar karena ingin

menjadi orang pintar

11 Saya senang diberikan pujian ketika

rajin mengerjakan Pekerjaan Rumah

(PR)

12 Saya senang diberi pujian oleh guru

ketika saya menjawab soal dengan

benar.

13 Saya senang mengajak teman-teman

untuk belajar kelompok.

14 Saya senang ketika ada permainan

dalam pembelajaran

15 Saya semakin rajin ketika pembelajaran

menyenangkan.

16 Saya lebih suka duduk di depan agar

lebih mudah menerima pelajaran dari

guru.

17 Saya merasa bosan belajar di sekolah

walaupun fasilitas di sekolah memadai.

18 Saya merasa senang apabila pada saat

guru menerangkan materi suasana kelas

tenang.

Page 106: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 6. Hasil Scan Angket Penelitian

Page 107: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 7. Tabulasi Data Angket Uji Coba Instrumen Media Komik Sejarah

SKOR UJI COBA ISNTRUMEN ANGKET VARIABEL MEDIA KOMIK SEJARAH

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 RO 1 4 3 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 4 57

2 NPA 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 62

3 LA 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 64

4 NWW 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 1 3 3 3 2 1 2 3 3 4 55

5 NH 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 67

6 AT 3 4 2 2 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 2 4 62

7 AAQ 4 4 1 4 4 2 4 3 4 4 3 2 2 1 3 2 3 4 2 4 60

8 HJ 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 59

9 ENI 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 71

10 IA 2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 62

11 FIT 2 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 62

12 ENP 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 4 3 2 4 4 63

Page 108: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

13 RV 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 67

14 DIAL 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 72

15 IRM 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 65

16 ARF 4 4 1 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 62

17 MFK 2 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 62

18 EFA 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 1 2 2 3 3 63

19 NSR 2 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 1 3 4 62

20 NI 3 4 1 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 60

21 AZI 2 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 3 2 3 4 61

Page 109: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 8. Pengujian Reliabilitas Anket Media Komik Sejarah

DATA MEDIA KOMIK SEJARAH UNTUK ITEM GANJIL

No. Responden Butir Soal Jumlah

(X) 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

1 RO 1 3 4 3 4 1 3 3 2 3 27

2 NPA 2 4 4 4 4 2 2 2 3 3 30

3 LA 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 32

4 NWW 3 3 3 4 2 1 3 2 2 3 26

5 NH 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 34

6 AT 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 32

7 AAQ 4 1 4 4 4 3 2 3 3 2 30

8 HJ 2 3 4 4 3 3 2 4 3 2 30

9 ENI 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 35

10 IA 2 3 2 4 3 4 4 3 3 2 30

11 FIT 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 32

12 ENP 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 32

13 RV 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 34

14 DIAL 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36

15 IRM 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 35

16 ARF 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 31

17 MFK 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 32

18 EFA 2 4 4 4 4 4 2 2 2 3 31

19 NSR 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 31

20 NI 3 1 3 3 3 4 4 3 3 2 29

21 AZI 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 29

Page 110: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DATA MEDIA KOMIK SEJARAH UNTUK ITEM GENAP

No. Responden Butir Soal Jumlah

(Y) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

1 RO 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 30

2 NPA 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 32

3 LA 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 32

4 NWW 3 3 3 2 4 3 3 1 3 4 29

5 NH 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 33

6 AT 4 2 1 3 3 3 4 2 4 4 30

7 AAQ 4 4 2 3 4 2 1 2 4 4 30

8 HJ 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 29

9 ENI 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 36

10 IA 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 32

11 FIT 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 30

12 ENP 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 31

13 RV 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 33

14 DIAL 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 36

15 IRM 4 2 3 2 4 2 3 3 4 3 30

16 ARF 4 4 2 3 4 3 2 2 3 4 31

17 MFK 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 30

18 EFA 4 4 4 4 4 4 2 1 2 3 32

19 NSR 4 2 3 3 4 4 4 2 1 4 31

20 NI 4 3 2 4 4 2 4 3 2 3 31

21 AZI 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 32

Page 111: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI

MEDIA KOMIK SEJARAH

No. Responden X Y

1 RO 27 30 729 900 810

2 NPA 30 32 900 1024 960

3 LA 32 32 1024 1024 1024

4 NWW 26 29 676 841 754

5 NH 34 33 1156 1089 1122

6 AT 32 30 1024 900 960

7 AAQ 30 30 900 900 900

8 HJ 30 29 900 841 870

9 ENI 35 36 1225 1296 1260

10 IA 30 32 900 1024 960

11 FIT 32 30 1024 900 960

12 ENP 32 31 1024 961 992

13 RV 34 33 1156 1089 1122

14 DIAL 36 36 1296 1296 1296

15 IRM 35 30 1225 900 1050

16 ARF 31 31 961 961 961

17 MFK 32 30 1024 900 960

18 EFA 31 32 961 1024 992

19 NSR 31 31 961 961 961

20 NI 29 31 841 961 899

21 AZI 29 32 841 1024 928

∑ 658 660 20748 20816 20741

Page 112: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk menghitung korelasi

Product Moment antara belahan pertama yakni item ganjil dan belahan kedua

yakni item genap, dengan perhitungan sebagai berikut

= ∑ (∑ )(∑ )

√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )

= ( )( )

√( )( )

=

√( )( )

=

= 0,62

Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara

mencobakan instrument selaki saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan

terk tertentu seperti diatas yakni terknik korelasi pearson product moment. Halis

analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian

reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni dilakukan

dengan teknik belah dua dari Speaman Brouwn (split half). Dengan perhitungan

sebagai berikut.

=

Page 113: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

=

=

= 0,765

Berdasarkan perhitungan diatas, maka reliabilitas instrument media komik

sejarah = 0,765, selanjutnya untuk dapat diputuskan instrument tersebut reliebel

atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel. Dengan N = 21

taraf kesalahan 5% diperoleh 0,433 dan taraf kesalahan 1% = 0,549. Karena r

hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalah 5% maupun 1% (0,765 > 0,549

> 0,433), maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliable dan dapat

digunakan untuk penelitian.

Page 114: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 9. Tabulasi Data Angket Uji Coba Instrumen Motivasi Belajar

SKOR UJI COBA ISNTRUMEN ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 RO 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 1 3 4 78

2 NPA 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 76

3 LA 3 3 3 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 78

4 NWW 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 79

5 NH 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 2 4 3 3 4 1 3 2 76

6 AT 3 3 3 4 2 1 3 3 3 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 70

7 AAQ 2 3 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 74

8 HJ 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 2 4 74

9 ENI 2 2 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 74

10 IA 3 2 3 4 3 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 79

11 FIT 3 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 77

12 ENP 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 79

Page 115: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

13 RV 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 78

14 DIAL 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 2 2 1 3 2 4 77

15 IRM 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 1 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 73

16 ARF 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 69

17 MFK 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 1 3 1 3 2 3 78

18 EFA 4 2 2 4 2 2 4 3 4 3 1 4 3 4 2 1 3 3 2 2 3 2 4 2 66

19 NSR 3 3 4 4 1 1 3 2 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 73

20 NI 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 4 3 1 3 3 3 73

21 AZI 3 1 4 4 1 4 4 2 4 3 1 3 1 4 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 65

Page 116: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 10. Pengujian Reliabilitas Anket Motivasi belajar

DATA MOTIVASI BELAJAR UNTUK ITEM GANJIL

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

1 RO 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 38

2 NPA 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 39

3 LA 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 38

4 NWW 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 40

5 NH 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 39

6 AT 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 3 4 35

7 AAQ 2 4 2 4 4 2 4 2 4 3 2 3 36

8 HJ 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 36

9 ENI 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 37

10 IA 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 41

11 FIT 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 2 39

12 ENP 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 40

13 RV 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 3 39

14 DIAL 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 1 2 38

15 IRM 3 3 4 4 4 2 1 4 2 3 3 3 36

16 ARF 4 3 3 4 3 1 4 2 3 2 2 3 34

17 MFK 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 38

18 EFA 4 2 2 4 4 1 3 2 3 2 3 4 34

19 NSR 3 4 1 3 4 2 4 4 4 3 2 2 36

20 NI 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 36

21 AZI 3 4 1 4 4 1 1 3 3 4 1 3 32

Page 117: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

DATA MOTIVASI BELAJAR UNTUK ITEM GENAP

No. Responden Butir Soal

Jumlah 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

1 RO 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 1 4 40

2 NPA 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 37

3 LA 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 40

4 NWW 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 39

5 NH 3 4 4 4 3 4 4 1 4 3 1 2 37

6 AT 3 4 1 3 2 4 4 3 4 2 2 3 35

7 AAQ 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 3 38

8 HJ 3 4 2 3 3 4 4 2 4 2 3 4 38

9 ENI 2 3 2 3 4 4 4 4 3 1 4 3 37

10 IA 2 4 3 1 3 4 4 4 3 3 4 3 38

11 FIT 4 4 4 1 3 4 4 3 4 2 3 2 38

12 ENP 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 3 3 39

13 RV 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 39

14 DIAL 2 4 4 4 4 4 4 1 3 2 3 4 39

15 IRM 4 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 37

16 ARF 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 35

17 MFK 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 40

18 EFA 2 4 2 3 3 4 4 1 3 2 2 2 32

19 NSR 3 4 1 2 3 4 4 2 4 4 3 3 37

20 NI 2 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 37

21 AZI 1 4 4 2 3 3 4 2 3 2 3 2 33

Page 118: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI

MOTIVASI BELAJAR

No. Responden X Y

1 RO 38 40 1444 1600 1520

2 NPA 39 37 1521 1369 1443

3 LA 38 40 1444 1600 1520

4 NWW 40 39 1600 1521 1560

5 NH 39 37 1521 1369 1443

6 AT 35 35 1225 1225 1225

7 AAQ 36 38 1296 1444 1368

8 HJ 36 38 1296 1444 1368

9 ENI 37 37 1369 1369 1369

10 IA 41 38 1681 1444 1558

11 FIT 39 38 1521 1444 1482

12 ENP 40 39 1600 1521 1560

13 RV 39 39 1521 1521 1521

14 DIAL 38 39 1444 1521 1482

15 IRM 36 37 1296 1369 1332

16 ARF 34 35 1156 1225 1190

17 MFK 38 40 1444 1600 1520

18 EFA 34 32 1156 1024 1088

19 NSR 36 37 1296 1369 1332

20 NI 36 37 1296 1369 1332

21 AZI 32 33 1024 1089 1056

781 785 29151 29437 29269

Page 119: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk menghitung korelasi

Product Moment antara belahan pertama yakni item ganjil dan belahan kedua

yakni item genap, dengan perhitungan sebagai berikut

= ∑ (∑ )(∑ )

√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )

= ( )( )

√( )( )

=

√( )( )

=

= 0,75

Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara

mencobakan instrument selaki saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan

terk tertentu seperti diatas yakni terknik korelasi pearson product moment. Hasil

analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian

reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni dilakukan

dengan teknik belah dua dari Speaman Brouwn (split half). Dengan perhitungan

sebagai berikut.

=

Page 120: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

=

=

= 0,857

Berdasarkan perhitungan diatas, maka reliabilitas instrument motivasi

belajar = 0,857. Selanjutnya untuk dapat diputuskan instrument tersebut reliebel

atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel. Dengan N = 21

taraf kesalahan 5% diperoleh 0,433 dan taraf kesalahan 1% = 0,549. Karena r

hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalah 5% maupun 1% (0,857 > 0,549

> 0,433), maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliable dan dapat

digunakan untuk penelitian.

Page 121: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 11. Tabulasi Data Angket Media Komik Sejarah

SKOR JAWABAN ANGKET VARIABEL MEDIA KOMIK SEJARAH

No. No.

Angket

Butir Soal Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Resp. 01 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 48

2 Resp. 02 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 51

3 Resp. 03 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 48

4 Resp. 04 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 52

5 Resp. 05 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 50

6 Resp. 06 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 52

7 Resp. 07 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43

8 Resp. 08 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 39

9 Resp. 09 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

10 Resp. 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

11 Resp. 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

12 Resp. 12 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 48

Page 122: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. No.

Angket

Butir Soal Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

13 Resp. 13 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 56

14 Resp. 14 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 54

15 Resp. 15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 49

16 Resp. 16 4 3 3 3 4 1 2 3 4 3 4 3 1 4 3 45

17 Resp. 17 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 52

18 Resp. 18 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 56

19 Resp. 19 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 48

20 Resp. 20 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 50

21 Resp. 21 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 50

22 Resp. 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

23 Resp. 23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

Page 123: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Media Komik Sejarah

REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL MEDIA KOMIK SEJARAH

No. No.

Angket

Butir Soal Jumlah Skor Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Resp. 01 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 48 80 cukup

2 Resp. 02 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 51 85 baik

3 Resp. 03 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 48 80 cukup

4 Resp. 04 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 52 87 baik

5 Resp. 05 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 50 83 baik

6 Resp. 06 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 52 87 baik

7 Resp. 07 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 72 kurang

8 Resp. 08 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 39 65 kurang

9 Resp. 09 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100 sangat baik

10 Resp. 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100 sangat baik

11 Resp. 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 cukup

12 Resp. 12 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 48 80 cukup

Page 124: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. No.

Angket

Butir Soal Jumlah Skor Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

13 Resp. 13 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 56 93 sangat baik

14 Resp. 14 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 54 90 baik

15 Resp. 15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 49 82 cukup

16 Resp. 16 4 3 3 3 4 1 2 3 4 3 4 3 1 4 3 45 75 cukup

17 Resp. 17 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 52 87 baik

18 Resp. 18 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 56 93 sangat baik

19 Resp. 19 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 48 80 cukup

20 Resp. 20 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 50 83 baik

21 Resp. 21 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 50 83 baik

22 Resp. 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100 sangat baik

23 Resp. 23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 98 sangat baik

Jumlah 1959

Rata- rata 85.5

Kategori Baik

Page 125: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 13. Hasil Analisis Deskriptif Media Komik Sejarah Setiap

Indikator

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL MEDIA KOMIK SEJARAH

SETIAP INDIKATOR

No. No. Angket

Indikator 1 Indikator 2

Penyajian Materi Penyajian Media

Jumlah Skor Jumlah Skor

1 Resp. 01 17 85 31 78

2 Resp. 02 17 85 34 85

3 Resp. 03 16 80 32 80

4 Resp. 04 18 90 34 85

5 Resp. 05 16 80 34 85

6 Resp. 06 17 85 35 88

7 Resp. 07 15 75 28 70

8 Resp. 08 15 75 24 60

9 Resp. 09 20 100 40 100

10 Resp. 10 20 100 40 100

11 Resp. 11 15 75 30 75

12 Resp. 12 16 80 32 80

13 Resp. 13 20 100 36 90

14 Resp. 14 18 90 36 90

15 Resp. 15 16 80 33 83

16 Resp. 16 17 85 28 70

17 Resp. 17 17 85 35 88

18 Resp. 18 19 95 37 93

19 Resp. 19 16 80 32 80

20 Resp. 20 16 80 34 85

21 Resp. 21 17 85 33 83

22 Resp. 22 20 100 40 100

23 Resp. 23 19 95 40 100

Rata-rata 86.30434783 84.69565217

Kategori Baik Baik

Page 126: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 14. Tabulasi Data Angket Motivasi Belajar

SKOR JAWABAN ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Resp. 01 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 66

2 Resp. 02 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 64

3 Resp. 03 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 60

4 Resp. 04 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 4 62

5 Resp. 05 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 63

6 Resp. 06 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 66

7 Resp. 07 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

8 Resp. 08 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 58

9 Resp. 09 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 66

10 Resp. 10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

11 Resp. 11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 69

12 Resp. 12 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 60

Page 127: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. Responden Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

13 Resp. 13 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 65

14 Resp. 14 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 4 57

15 Resp. 15 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 62

16 Resp. 16 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 1 3 2 4 3 58

17 Resp. 17 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 68

18 Resp. 18 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 65

19 Resp. 19 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 61

20 Resp. 20 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 63

21 Resp. 21 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 63

22 Resp. 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 70

23 Resp. 23 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 65

Page 128: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 15. Rekapitulasi Data Ananilis Deskriptif Angket Motivasi Belajar

REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

No. Responden Butir Soal

Jumlah Skor Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Resp. 01 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 66 92 tinggi

2 Resp. 02 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 64 89 tinggi

3 Resp. 03 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 60 83 Cukup

4 Resp. 04 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 4 62 86 Cukup

5 Resp. 05 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 63 88 Tinggi

6 Resp. 06 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 66 92 Tinggi

7 Resp. 07 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55 76 rendah

8 Resp. 08 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 58 81 Cukup

9 Resp. 09 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 66 92 tinggi

10 Resp. 10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 99 sangat tinggi

11 Resp. 11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 69 96 sangat tinggi

12 Resp. 12 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 60 83 Cukup

Page 129: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. Responden Butir Soal

Jumlah Skor Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

13 Resp. 13 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 65 90 Tinggi

14 Resp. 14 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 4 57 79 rendah

15 Resp. 15 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 62 86 Cukup

16 Resp. 16 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 2 4 3 58 81 Cukup

17 Resp. 17 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 68 94 sangat tinggi

18 Resp. 18 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 65 90 Tinggi

19 Resp. 19 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 61 85 Cukup

20 Resp. 20 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 63 88 Tinggi

21 Resp. 21 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 63 88 Tinggi

22 Resp. 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 70 97 sangat tinggi

23 Resp. 23 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 65 90 Tinggi

Jumlah 2025

Rata-rata 88.04

Kategori Tinggi

Page 130: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 16. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Setiap Indikator

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SETIAP INDIKATOR

No. No.

Angket

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6

Hasrat dan

Keinginan untuk

Berhasil

Dorongan dan

Kebutuhan

Belajar

Harapan dan

Cita-cita Masa

Depan

Penghargaan

dalam Belajar

Kegiatan yang

Menarik dalam

Belajar

Lingkungan

Belajar yang

Kondusif

Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor

1 Resp. 01 15 94 15 94 7 88 8 100 11 92 10 83

2 Resp. 02 15 94 12 75 8 100 8 100 10 83 11 92

3 Resp. 03 15 94 13 81 6 75 6 75 9 75 11 92

4 Resp. 04 15 94 13 81 8 100 7 88 9 75 10 83

5 Resp. 05 15 94 12 75 8 100 7 88 9 75 12 100

6 Resp. 06 15 94 14 88 8 100 7 88 11 92 11 92

7 Resp. 07 13 81 12 75 6 75 6 75 9 75 9 75

8 Resp. 08 15 94 12 75 8 100 6 75 8 67 9 75

9 Resp. 09 13 81 16 100 8 100 8 100 12 100 9 75

10 Resp. 10 15 94 16 100 8 100 8 100 12 100 12 100

11 Resp. 11 16 100 15 94 8 100 7 75 11 92 12 100

12 Resp. 12 15 94 12 75 6 75 8 100 9 75 10 83

Page 131: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

No. No.

Angket

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6

Hasrat dan

Keinginan untuk

Berhasil

Dorongan dan

Kebutuhan

Belajar

Harapan dan

Cita-cita Masa

Depan

Penghargaan

dalam Belajar

Kegiatan yang

Menarik dalam

Belajar

Lingkungan

Belajar yang

Kondusif

Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor

13 Resp. 13 15 94 13 81 8 100 8 100 10 83 11 92

14 Resp. 14 16 100 12 75 7 88 6 75 8 67 8 67

15 Resp. 15 14 88 12 75 8 100 8 100 10 83 10 83

16 Resp. 16 15 94 12 75 8 100 6 75 8 67 9 75

17 Resp. 17 16 100 13 81 8 100 7 88 12 100 12 100

18 Resp. 18 16 100 12 75 8 100 8 100 11 92 10 83

19 Resp. 19 16 100 12 75 8 100 6 75 8 67 11 92

20 Resp. 20 15 94 12 75 8 100 6 75 11 92 11 92

21 Resp. 21 15 94 14 88 6 75 7 8r8 10 83 11 92

22 Resp. 22 16 100 16 100 8 100 8 100 10 83 12 100

23 Resp. 23 15 94 12 75 8 100 7 88 11 92 12 100

Rata-rata 94.17391304 82.08695652 94.60869565 88.17391304 83.04347826 88.08695652

Kategori Sangat Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi

Page 132: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 17. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS DAN PERANAN GURU DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK SEJARAH

Nama Sekolah : SD Inpres Jatia

Kelas/Semester : V /II (Dua)

Tahun : 2018

Petunjuk Pengisisan:

Isilah Lembar observasi ini dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom “ya”

atau “tidak” serta berikan keterangan sesuai dengan keadaan yang berlangsung

selama proses pembelajaran.

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Ket

A. Pendahuluan

1 Menyiapkan ruangan, alat, dan media yang akan

digunakan dalam pembelajaran

2 Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran.

3 Guru memulai pembelajaran dengan salam

(membuka pelajaran)

4 Melakukan apersepsi

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

B. Kegiatan inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Menyampaikan materi secara sistematis dan logis

3. Mengaikan materi dengan realitas kehidupan

4. Melaksankan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

5. Menggunakan media secara efektif dan efisien

6. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan media

pembelajaran

Menggunakan bahasa lisan secara benar dan lancar

Memantau kemajuan belajar siswa

C. Penutup

1. Membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa

Page 133: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

2. Memberikan evaluasi kepada siswa

3. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan

saran, merefleksikan dan memberikan salam

(mengakhiri pembelajaran)

Bantaeng, ………………….2018

Observer

(……………………………….)

Page 134: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK SEJARAH

Nama Sekolah : SD Inpres Jatia

Kelas/Semester : V /II (Dua)

Tahun : 2018

Petunjuk Pengisisan:

Isilah Lembar observasi ini dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom “ya”

atau “tidak” serta berikan keterangan sesuai dengan keadaan yang berlangsung

selama proses pembelajaran.

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Ket

1 Siswa bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan

pembelajaran yang diberikan

2 Siswa memperhatikan saat guru memberikan

penjelasn

3 Siswa senang mengikuti kegiatan pembelajaran

4 Siswa berani dalam mengajukan pertanyaan

5 Siswa berani menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru

6 Siswa membuat ringkasan saat guru memberikan

penjelasan

7 Siswa antusias, semangat untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menggukan media komik

sejarah.

8 Siswa tekun mengerjakan tugas.

Bantaeng, ………………….2018

Observer

(……………………………….)

Page 135: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 18. Gambar Media Komik Sejarah

Page 136: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …
Page 137: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 19. Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Page 138: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 20. Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t

Page 139: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 21. Surat Pengantar LP3M

Page 140: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 22. Surat Rekomendasi dari Badan Penanaman Modal Sulawesi

Selatan

Page 141: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 23. Surat Penelitian dari Badan Penanaman Modal Kabupaten

Bantaeng

Page 142: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 24. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 143: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Lampiran 25. Dokumentasi

Gedung Sekolah SD Inpres Jatia di sisi Kiri

Gedung Sekolah SD Inpres Jatia di sisi Kanan

Page 144: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Sekolah Dasar Inpres Jatia tampak dari depan

Uji coba instrument di SD Negeri 32 Bungloe

Page 145: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Uji coba instrument di SD Negeri 32 Bungloe

Situasi Kelas SD Negeri 32 Bungloe

Page 146: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

Kelas V SD Inpres Jatia Kabupaten Bantaeng

Badan Penanaman Modal Kabupaten Bantaeng

Page 147: PENGARUH MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP MOTIVASI …

RIWAYAT HIDUP

Husnul Khatimah. Dilahirkan di Tibona Kabupaten

Bulukumba pada tanggal 06 Februari 1996, dari pasangan

Ayahanda Alimin dan Ibunda Harmia. Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2002 di SD Negeri 238

Mattoanging Kabupaten Bulukumba dan tamat tahun

2008, tamat SMP Negeri 5 Bulukumpa tahun 2011, dan

tamat SMA Negeri 2 Bulukumba tahun 2014. Pada tahun yang sama (2014),

penulis melanjutkan pendidikan pada program strata satu (S1) Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2018. Salah satu prestasi

yang pernah diraih oleh penulis yakni sebagai peserta dalam Kredit Transfer

Melalui Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT) yang

diselenggarakan oleh Jurusan S1-PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Surabaya.