PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN...
Transcript of PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN...
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN MUSLIM
DI ALFAMART NGALIYAN SEMARANG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
MUSLIM DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN
ALFAMART NGALIYAN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh :
SITI ISMAH
NIM 062411072
EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI`AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG
2011
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN
ALFAMART NGALIYAN SEMARANG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
(S1)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
ii
iii
iv
MOTTO
/44?-ا%.# <= /4=>ا قو2ا%9#0/ ا 78 02456/ ا%.#-, ص م (" ل ا%$#"!�
)4JرواH ا%$�=(ءأD2ا%BCو /A4@2?ا%9?و Artinya: Abu sa’id meriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda: pedagang
yang tulus dan jujur bersama nabi-nabi serta para sidiq dan
syuhada’. (HR. Tirmidzi).
v
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan mengarungi samudra ilahi tanpa batas, dengan
keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini teruntuk
orang-orang yang selalu hadir dan berharap keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia berada di ruang dan
waktu kehidupan khususnya buat:
Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
Hingga pada Dia lah segalanya bergantung.
Nabi Muhammad SAW
Sang inspirator hidup
Alamameterku tercinta, fakultas syari’ah IAIN Walisongo Semarang
Bapakku (H. Abdullah Sunarto) dan Ibuku (Hj. Zumaroh).
yang memberikan dorongan dan semangat serta do’a suci dengan setulus hati.
Kakak-kakakku: Kholifah Noor dan suami, Khotimatul Munawaroh
dan suami, dan peri kecilnya (Lala, Rara dan Zahwa) yang menjadi contoh
dan motivator dalam meraih tujuan hidup.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahman dan Rahim Nya,
Amiin…
vi
DEKLARASI
Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan
tanggungjawab bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang
pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
bahan rujukan.
Semarang , 10 Mei 2011
Deklator
Siti Ismah NIM 062411072
vii
ABSTRAK
Dengan bertambahnya Minimarket di Ngaliyan Semarang menyebabkan
persaingan semakin ketat. Pemilik minimarket perlu berusaha untuk
mempertahankan pelanggan agar mereka tidak beralih ke tempat lain. Diantaranya
yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli adalah tersedianya
beraneka macam produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang
strategis dan promosi yang menarik. Banyak dijumpai gerai Alfamart, salah
satunya di Ngaliyan yang letaknya strategis, dekat dengan fasilitas umum, sekolah
dan kampus. Fenomena inilah yang mendorong untuk melakukn penelitian dengan
judul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Melakukan Pembelian Di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh Marketing
Mix terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di Alfamart
Ngaliyan Semarang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
pengaruh Marketing Mix terhadap keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang. Pada penelitian ini diharapkan akan
menjadi informasi dan masukan bagi Alfamart yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menerapkan
konsep Marketing Mix bagi konsumen dan pemahaman tentang persepsi
pelanggan terhadap bentuk penerapan Marketing Mix yang ditawarkan.
Populasi penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang. Pengambilan sampel menggunakan sampling Insidental
sebanyak 90 konsumen. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan
dokumentasi, teknik analisa yang digunakan adalah analisis Regresi Berganda.
Hasil perhitungan secara partial diperoleh untuk produk thitung (2,812) >
ttabel (1,987), harga thitung (1,272) < ttabel (1,987), lokasi thitung (1,923) < ttabel (1,987)
dan promosi thitung (2,065) > ttabel (1,987) yang berarti secara partial produk dan
promosi dinyatakan signifikan sedangka harga dan lokasi tidak signifikan.
Sedangkan hasil uji secara simultan diperoleh Fhitung sebesar (15,795) sedangkan
Ftabel sebesar (2,4753), berarti hipotesis menyatakan ada pengaruh bahwa
Marketing Mix (produk, harga, lokasi dan promosi) terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang diterima.
Kata kunci: Marketing Mix (Produk, Harga, Lokasi dan promosi) dan Keputusan
Konsumen.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,
sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat
dan para tabi’in serta kita umatnya, semoga kita senantiasa mendapat syafa’at dari
beliau.
Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu
penulis menyampaikan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya
dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag.selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag, selaku ketua Prodi Ekonomi Islam atas segala
bimbingannya.
4. Bapak Nur Fathoni, M. Ag selaku Sekretaris Jurusan Prodi Ekonomi Islam
atas pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. H. Hasyim Syarbani, M.M. selaku dosen pembimbing 1 dan
Bapak H. Suwanto, S.Ag., MM. selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat
berharga semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama
penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama
ix
penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga besar penulis : Ayah, Bunda, Kakak, dan semua keluargaku
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kalian semua adalah semangat
hidup bagi penulis yang telah memberikan do’a agar selalu melangkah dengan
optimis.
8. KH. Zainal Asyikin (Alm.) dan Ibunda Nyai Hj. Muthohiroh, KH.
Mustaghfirin, KH. Abdul Kholiq yang dengan sabar dan penuh keikhlasan
membimbing, mengarahkan, memotivasi dan atas nasihat-nasihat beliau-beliu
selama berada di PP. Roudlatut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang.
9. Keluarga besar PP. Raudlatut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang sebagai
tempat kediaman peneliti selama menuntut ilmu di Semarang.
10. Bapak Abdi Sulistianto, selaku Kepala Alfamart Ngaliyan Semarang yang
telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman mahasiswa “khususnya EIB ’06 , Nurun, Isny, Lia,
Ti2n, Nikmah, Zama’, Anis dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan semuanya. Terima kasih penulis ucapkan untuk kalian yang telah
setia berjuang bersama - sama mencari ilmu di fakultas tercinta kita.
12. Teman-temanku (Isma, Inunk, Linda, Lia, Atin, Aan, Lisa, Ika, Vira) di PP.
Raudlatut Thalibin (PPRT), yang telah memberikan bantuan dan dorongan
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Semarang,10 Mei 2011
Penulis
Siti Ismah
NIM.062411072
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................... xiv
HALAMAN GAMBAR ............................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah .......................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7
1.4 Manfaat penelitian ................................................................... 8
1.5 Sistematika penulisan .............................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori..................................................................... 10
2.1.1 Perilaku Konsumen ...................................................... 10
2.1.2 Persepsi ........................................................................ 17
2.1.3 Minimarket ................................................................. 27
2.1.4 Markerting Mix ............................................................ 29
2.1.4.1 Produk ............................................................... 29
2.1.4.2 Harga…………………………………………… 37
2.1.4.3 Lokasi/Distribusi ............................................... 43
2.1.4.4 Promosi ............................................................. 48
xi
2.1.5 Peneliti Terdahulu ........................................................ 51
2.1.6 Kerangka Pemikiran Teoritik ...................................... 52
2.2 Hipotesis ................................................................................ 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 55
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 55
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................. 56
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ..................................... 58
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................ 60
3.5.1 Uji Validitas ................................................................. 60
3.5.2 Uji Reabilitas ................................................................ 60
3.5.3 Analisis Regresi Berganda ........................................... 61
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 62
3.5.4.1 Uji Multikolonieritas ........................................ 62
3.5.4.2 Uji Autokorelasi ............................................... 64
3.5.4.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................... 65
3.5.4.4 Uji Normalitas .................................................. 65
3.5.5 Uji Hipotesis ................................................................ 66
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan dan Karakteristik
Responden. ........................................................................... 67
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................ 67
4.1.1.1 Profil Minimarket Alfamart ............................ 67
4.1.1.2 Visi, Misi, Motto, Budaya dan
Profil Kartu AKU ........................................... 69
4.1.1.3 Prestasi Alfamart ............................................ 72
4.1.1.4 Struktur Organisasi ......................................... 74
4.1.2 Karakteristik Responden .............................................. 76
4.1.2.1 Umur Responden ............................................ 76
4.1.2.2 Jenis Kelamin Responden ............................... 77
4.1.2.3 Pendidikan Terakhir Responden ..................... 78
xii
4.1.2.4 Pekerjaan Responden ...................................... 79
4.2 Deskripsi data Penelitian ...................................................... 81
4.2.1 Produk .......................................................................... 82
4.2.2 Harga…………………………………………………. 83
4.2.3 Lokasi/Distribusi……………………………………… 84
4.2.4 Promosi………………………………………………. 84
4.2.5 Keputusan Konsumen .................................................. 85
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................. 86
4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 88
4.4.1 Uji Multikolinearitas .................................................. 88
4.4.2 Uji Autokorelasi ......................................................... 89
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 90
4.4.4 Uji Normalitas ............................................................ 91
4.5 Analisis Data ......................................................................... 93
4.5.1 Koefisien Determinasi ................................................ 93
4.5.2Uji Hipotesa ................................................................ 94
4.6 Pembahasan ........................................................................... 100
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 107
5.2 Saran ...................................................................................... 108
5.3 Penutup .................................................................................. 109
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Umur Responden ............................................................................. 72
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 73
Tabel 4.3 Pendidikan Responden ..................................................................... 75
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ....................................................................... 76
Tabel 4.5 Hasil Skor Kuesioner Regresi .......................................................... 79
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 84
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................ 85
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 86
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ............................................................................... 87
Tabel 5.0 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .............................................. 90
Tabel 5.1 Uji Pengaruh Secara Simultan ......................................................... 91
Tabel 5.2 Anova ............................................................................................... 93
Tabel 5.3 Coefisients ........................................................................................ 93
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lampiran angket.
Lampiran 2 : Data responden
Lampiran 3 : Daftar seluruh jawaban atas angket.
Lampiran 4 : Tanggapan responden terhadap masing-masing item pertanyaan.
Lampiran 5 : Uji Validitas dan Reliabilitas angket.
Lampiran 6 : Statistik deskriptif untuk 90 Responden Pada Konsumen Alfamart.
Lampiran 7 : Output regresi berganda dari 90 responden.
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ............................................ …….. 11
Gambar 2.2 Teori Utility .................................................................................. 21
Gambar 2.3 Teori Mashlahah........................................................................... 23
Gambar 2.4 Faktor yang mempengaruhi keputusan harga.............................. 35
Gambar 2.5 Komponen-komponen dalam Bauran Promosi........................... 44
Gambar 2.6 Kerangka teori ............................................................................. 50
Gambar 4.1 Struktur organisasi ....................................................................... 71
Gambar 4.2 Umur Responden ......................................................................... 73
Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden ............................................................ 74
Gambar 4.4 Pendidikan Responden ................................................................. 76
Gambar 4.5 Pekerjaan Responden ................................................................... 78
Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas…………………………. 88
Gambar 4.7 Grafik Histrogram………………………………………………. 89
Gambar 4.8 Normal Probability Plot………………………………………… 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan
ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang
sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat
dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan
keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan
harus dapat memberikan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai
nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih baik, harga lebih murah, fasilitas yang
memadai dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya.
Dalam dunia perdagangan apabila suatu perusahaan tidak dapat
menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan
mengalami kekalahan dalam bersaing di mana strategi pemasaran merupakan
salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk
memperoleh keuntungan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai
2
satu sama lain.1 Pemasaran juga meliputi variable-variabel penting yang
menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pemasaran. Variable-variabel
tersebut meliputi: produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan
tempat (place). Empat variable tersebut biasanya disebut sebagai bauran
pemasaran (marketing mix).2
Seiring dengan majunya peradaban manusia dan perubahan
lingkungan yang terjadi setiap saat maka akan membawa perubahan terhadap
perilaku kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial. Termasuk
membawa pengaruh terhadap perilaku dan pola hidup konsumen dalam
memilih barang dan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan hidup, salah satu usaha perdagangan
yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini adalah
usaha di bidang pertokoan. Perilaku konsumen merupakan hal yang sangat
penting guna menarik dan mempertahankan kelangsungan hidup usahanya,
karena memahami perilaku konsumen dapat memberikan petunjuk mengenai
bagaimana cara memenuhi selera pembeli agar dapat memberikan kepuasan
kepada konsumennya. 3
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik
kepada pembeli, harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat,
1 Philip Kotler, A.B Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia analisis perencanaan,
implementasi dan pengendalian , Jakarta: Salemba empat, 2000, hlm. 11. 2 Sofjan Assauri, Manajemen pemasaran dasar, konsep & strategi, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007, hlm. 199. 3 Dani Aditya Dwi Saputra, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalan melakukan pembelian pada minimarket Galaxy di Boyolali” Skripsi Ekonomi,
Surakarta, 2008, hlm. 2.
3
kualitas produk yang baik, pemilihan lokasi yang strategis, maupun promosi
yang menarik dan dapat dipercaya (tidak menipu). Dalam Al-Qur’an
keharusan bersikap jujur dalam dunia bisnis seperti berdagang, berniaga dan
atau jual beli, sudah diterangkan dengan jelas antara lain firman Allah SWT:
* (#θ èù÷ρr& Ÿ≅ ø‹s3ø9 $# Ÿωuρ (#θçΡθ ä3s? zÏΒ zƒÎ�Å£÷‚ ßϑø9 $# ∩⊇∇⊇∪ (#θ çΡΗ uρ Ĩ$ sÜ ó¡ É)ø9 $$Î/ ËΛÉ)tF ó¡ ßϑø9 $# ∩⊇∇⊄∪
Ÿωuρ (#θ Ý¡y‚ö7 s? } $ ¨Ζ9 $# óΟèδ u !$ u‹ô© r& Ÿωuρ (# öθ sW ÷ès? ’Îû ÇÚö‘ F{$# tωš ø�ãΒ ∩⊇∇⊂∪
Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang
lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya
dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan. (Q. S Asy Syu’araa: 181-183).4
Kendala yang sering dihadapi oleh pihak manajemen toko dalam
membuat dan menerapkan strategi pemasarannya adalah kurangnya informasi
yang akurat mengenai perilaku konsumen, sehingga manajemen perlu
mencari dan mengumpulkan informasi tentang konsumen agar dapat menarik
dan mempertahankan pembeli untuk menggunakan produk yang
dipasarkannya.
Saat ini berbagai macam pusat perbelanjaan eceran mulai
bermunculan dengan bermacam bentuk dan ukuran. Beberapa contoh bentuk
pusat perbelanjaan eceran misalnya minimarket dan supermarket. Dengan
semakin banyak dijumpai minimarket dan supermarket di berbagai tempat,
maka keberadaannya di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting
4 Soenarjo, Yayasan penyelenggara penterjemah / pentafsir al-qur’an, Jakarta: Al Karim,
1971, hlm. 586.
4
saat ini. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan cara pandang konsumen
terhadap minimarket dan supermarket itu sendiri. Kadang konsumen pergi
berbelanja tanpa memandang produk atau merek yang spesifik dalam
pikirannya, tetapi hanya sekedar keinginan untuk keluar dari rumah, melihat-
lihat atau menghabiskan waktu senggang.
Alfamart adalah salah satu minimaket yang lokasinya berada di
Ngaliyan Semarang yang menyediakan berbagai macam produk kebutuhan
seperti makanan dan minuman ringan, produk kecantikan, perlengkapan
rumah tangga, perlengkapan bayi dengan berbagai pilihan merek agar
pembeli dapat menentukan dan memilih sendiri barang yang disukainya.
Dengan akses lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan dekat dengan
fasilitas umum.
Pasar modern (ritel) yang berkembang sekarang ini memberikan
banyak alternatif pada konsumen sebagai tempat untuk berbelanja. Alternatif
yang begitu banyak menyebabkan pasar modern (ritel) harus memperhatikan
berbagai faktor, salah satu di antaranya adalah faktor persepsi konsumen yang
mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan memilih
tempat berbelanja yang menurut mereka yang terbaik, dan keputusan yang
dibuat oleh konsumen akan menentukan kesuksesan sebuah pasar modern
(ritel).
Banyaknya minimarket Alfamart berusaha mendekatkan diri ke
konsumen dengan mendirikan outlet-outlet di tempat-tempat yang dirasa
potensial seperti memiliki akses jalan mudah dan ramai, dekat dengan
5
fasilitas umum, sekolah, Rumah sakit dan lain-lain. Perkembangan
minimarket tersebut tidak terlepas dari konsep yang ditawarkan yang
berusaha mendekati konsumen. Perkembangan alfamart terus berkibar hingga
Mei 2010 mencapai 4000 toko.5
Alfamart tidak hanya menjadikan gerai-gerainya sebagai tempat
belanja melainkan juga menawarkan layanan, kualitas produk yang
terjangkau. Sebagai contoh Alfamart menyediakan member card yang
memungkinkan anggotanya mendapatkan harga khusus dan layanan personal
seperti hadiah ulang tahun, senyum sapa karyawan serta belanja puas harga
pas sebagai trade mark.
Persaingan dalam bisnis bukan menjadi persoalan yang tabu, tapi
justru persaingan dijadikan sebagai sarana untuk bisa berprestasi secara fair
dan sehat (fastabiqul al khayrat). Saingan atau lawan dalam dunia bisnis bisa
dijadikan sebagai patner bagi kita untuk memicu dan mendorong kita agar
menjadi manusia-manusia yang kreatif yang terus berinovasi untuk
mengeluarkan produk-produk baru.6
Banyaknya minimarket di berbagai tempat memunculkan tingkat
persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini muncul dengan meningkatnya
daya beli (purchasing power) dan berkembangnya serta selera konsumen.
Sehingga hal ini menyebabkan semakin banyak tantangan yang harus
5 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/11/17403967/Gerai.Alfamart. 6 Johan Arifin, Etika bisnis islami, Semarang: Walisongo press, 2009, hlm. 100
6
dihadapi oleh pemilik minimarket. Dalam melakukan pembelian, konsumen
selalu memperhatikan faktor-faktor yang memotivasinya.
Untuk memotivasi konsumen dalam melakukan pembelian, atribut-
atribut yang dimiliki minimarket Alfamart seperti produk yang bagus dan
menarik, lokasi yang strategis, harga yang terjangkau, promosi yang menarik,
serta pelayanan yang memuaskan harus sangat diperhatikan.7 Banyak
dijumpai gerai Alfamart yang salah satunya di Ngaliyan yang letaknya
strategis, dekat dengan fasilitas umum, sekolah dan kampus. Kondisi ini
merupakan faktor pendorong untuk diadakanya penelitian guna mengetahui
hubungan beberapa faktor di dalamnya.
Faktor-faktor tersebut diduga mempunyai pengaruh terhadap perilaku
dan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian, sehingga pada penulisan skripsi ini
penulis mengambil judul “PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN MUSLIM DALAM MELAKUKAN
PEMBELIAN DI ALFAMART NGALIYAN SEMARANG”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah
penelitian ini adalah:
7 Dani Aditya Dwi Saputra, op. cit hlm. 3
7
1. Bagaimana pengaruh produk terhadap keputusan konsumen muslim dalam
melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang?
2. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan konsumen muslim dalam
melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang?
3. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan konsumen muslim dalam
melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang?
4. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen muslim
dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang?
5. Bagaimana pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi secara bersama-
sama terhadap keputusan konsumen muslim dalam melakukan pembelian
di Alfamart Ngaliyan Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap keputusan konsumen muslim
dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan konsumen muslim
dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan konsumen muslim
dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang.
4. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen
muslim dalam melakukan pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang
8
5. Untuk mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi secara
bersama-sama terhadap keputusan konsumen muslim dalam melakukan
pembelian di Alfamart Ngaliyan Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a) Bagi peneliti
Untuk memberikan kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala
peneliti dalam bidang manajemen pemasaran khususnya dalam
pengambilan keputusan untuk konsumen.
b) Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan sebagai pembanding bagi penelitian yang akan datang
sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam penelitian
ini.
c) Bagi Minimarket
Dengan adanya penelitian ini akan dapat memberikan masukan kepada
Minimarket Alfamart didalam menentukan kebijakan pemasaran mengenai
produk, lokasi, harga, promosi, pelayanan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan
penulis susun, maka akan dikemukakan sistematika sebagai berikut:
9
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian perilaku konsumen, proses keputusan
pembelian, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen. Pengertian
persepsi. Pengertian minimarket, Pengertian Lokasi, Kelengkapan
produk yang dijual, pengertian harga, strategi harga, pengertian
promosi, dan pelayanan minimarket. Kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pengertian metode penelitian, jenis penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan pengukuran data, teknik
analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penyajian data, analisis data dan interpretasi data.
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang terdiri dari
kesimpulan, sara-saran dan penutup.
10
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Kerangka Teori
1.1.1. Perilaku Konsumen
1.1.1.1. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen sangat komplek dan sulit di prediksi.
Pendekatan-pendekatan yang selama ini banyak digunakan
untuk menyingkap sikap, minat dan perilaku konsumen
mengasumsikan bahwa konsumen bersikap rasional dalam
setiap keputusan pembelian. Perilaku konsumen merupakan
proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi
produksi, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan
(decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi,
membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.1
1 Ristiyanti prasetijo, John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: ANDI, 2005, hlm. 9
11
1.1.1.2. Proses keputusan pembelian
Sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu produk,
seorang konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses
pengambilan keputusan terlebih dahulu. Proses pengambilan
keputusan merupakan tahap konsumen dalam memutuskan
suatu produk tertentu yang menurutnya sudah paling baik,
sehingga keputusan pembelian dapat diartikan sebagai
kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap sebuah produk apabila konsumen memiliki minat
untuk membeli produk.2
Berikut adalah tahap-tahap dalam proses keputusan
pembelian:3
Gambar 2.1
Proses keputusan pembelian
2 Philip kotler, A. B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Salemba empat, 2000, hlm. 251 3 Ibid
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
12
a. Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari
adanya masalah atau kebutuhan. Dengan mengumpulkan
informasi dari sejumlah nasabah, pemasar dapat
mengidentifikasi stimuli yang sering menimbulkan minat
pada kategori produk tertentu.
b. Pencarian informasi
Melalui pengumpulan informasi, nasabah mengetahui
lebih banyak produk-produk yang bersaing dan keistemewaan
masing-masing produk.
Sumber-sumber informasi konsumen terbagi dalam 4
kelompok seperti:4
1) Sumber pribadi
Sumber ini didapat oleh konsumen melalui teman,
keluarga, tetangga atau kenalan.
2) Sumber komersial
Sumber ini didapat oleh konsumen melalui
advertising, tenaga penjual perusahaan, para pedagang
atau melihat pameran.
4 Marius P. Angipora., Dasar-dasar Manajemen Jakarta: PT Raja Grafindo, 1999, hlm. 121
13
3) Sumber publik
Didapat oleh konsumen melalui publikasi di media
massa atau lembaga konsumen.
4) Sumber eksperimental
Didapat oleh konsumen melalui penanganan
langsung, pengujian atau penggunaan produk tersebut.
c. Evaluasi alternative
Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, sebagian
besar dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara
kognitif, yaitu mereka menganggap bahwa konsumen
sebagian besar melakukan penilaian produk secara sadar dan
rasional.
d. Keputusan pembelian
Konsumen membentuk minat pembelian atas dasar
faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan
dan manfaat produk yang diharapkan.
e. Perilaku setelah pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan merasakan
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen juga
akan melakukan tindakan purnabeli dan menggunakan
produk tersebut, pemasar harus benar-benar memperhatikan
kedua aspek ini. Tugas pemasar tidak berakhir setiap produk
dibeli, tetapi terus berlanjut sampai periode purnabeli.
14
1.1.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-
lainnya itu di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor
pribadi internal dalam dirinya sendiri.5
1.1.1.3.1. Faktor budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas
dan mendalam terhadap perilaku, mencakup budaya
(kultur, sub budaya, dan kelas sosial). Budaya adalah
susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat
dari keluarga dan institusi penting lainnya
Setiap perilaku konsumen dikendalikan oleh
berbagai sistem nilai dan norma budaya yang berlaku
pada suatu daerah, untuk itu perusahaan harus tahu
produknya itu dipasarkan pada suatu daerah yang
berkebudayaan bagaimana.
Sub budaya (sub culture) adalah sekelompok
orang dengan sistem nilai bersama berdasarkan
pengalaman dan situasi hidup yang sama. Sub
kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama,
kelompok ras dan daerah geografis. Bagian
pemasaran harus merancang produk dan program
5 Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: prentice-Hall, 1997, hlm. 153
15
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
Kelas sosial (social classes) adalah bagian-
bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun
rapi dan anggota-anggotanya memiliki nilai-nilai,
kepentingan dan perilaku yang sama. Kelas sosial
tidak ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya
pendapatan, tetapi ditentukan sebagai suatu kombinasi
pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan kesejahteraan.
1.1.1.3.2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran dan status. Kelompok
acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap perilaku
seseorang. Seperti teman, saudara, tetangga dan rekan
kerja. Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan
anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku
pembeli.
Sedangkan peran status seseorang yang
berpartisipasi diberbagai kelompok akan membawa
pada posisi tertentu. Setiap orang akan menjalankan
16
peran tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya,
sehingga dimungkinkan adanya perilaku yang berbeda
dalam setiap peran. Setiap peran membawa status
yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh
masyarakat. Seseorang sering kali memilih produk
yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat.
1.1.1.3.3. Faktor pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti usia pembeli,
keadaan ekonomi dan gaya hidup. Usia berhubungan
erat dengan perilaku dan selera seseorang, dengan
bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan
berubahnya selera terhadap produk begitu juga
dengan faktor pekerjaan dan keadaan ekonominya.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan dari seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungan sedangkan kepribadian merupakan
karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap
orang.
1.1.1.3.4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan
pembelian yaitu motivasi, persepsi. Motivasi adalah
17
kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk
bertindak, dengan memuaskan kebutuhan tersebut
ketegangan akan berkurang, sedangkan persepsi
adalah proses bagaimana seseorang memilih,
mengatur dan menginterpretasikan masukan informasi
untuk menciptakan gambaran yang berarti. Seseorang
yang termotivasi siap untuk bertindak, bagaimana
seseorang termotivasi bertindak akan dipengaruhi
oleh persepsinya terhadap situasi tertentu.
Dalam perilaku konsumen yang dipengaruhi
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam pembelian suatu
produk khususnya dalam pengambilan keputusan.
Para pembeli dipengaruhi oleh empat faktor tersebut
meskipun pengaruhnya pada setiap konsumen
berbeda-beda.
1.1.2. Persepsi
Persepsi konsumen berkaitan erat dengan kesadarannya yang
subjektif mengenai realitas, sehingga apa yang dilakukan seorang
konsumen merupakan reaksi terhadap persepsi subjektifnya, bukan
berdasarkan realitas yang objektif. Jika seorang konsumen berpikir
mengenai realitas, itu bukanlah realitas yang sebenarnya, tetapi merupakan
pikirannya mengenai realitas yang akan mempengaruhi tindakannya,
seperti keputusan membeli.
18
Pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk merebutkan
persepsi konsumen. Demikian pentingnya persepsi di benak konsumen,
sehingga bermacam-macam strategi dirancang perusahaan supaya produk
atau mereknya bisa menjadi nomor satu di benak konsumen.6
Persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Dari definisi
yang umum ini dapat dilihat bahwa persepsi seseorang akan berbeda dari
yang lain. Cara memandang dunia sudah pasti dipengaruhi oleh sesuatu
dari dalam maupun luar orang itu. Media massa dengan segala bentuknya
dapat membentuk persepsi yang serupa antar warga kelompok masyarakat
tertentu. Dalam hal pemasaran, pengaruh iklan di media massa, kemasan
produk, papan reklame, dan sebagainya mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap suatu produk atau merek.
1.1.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi orang:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan
persepsi orang. Faktor-faktor itu adalah:7
1.1.2.1.1. Faktor internal
a. Pengalaman.
b. Kebutuhan saat itu.
c. Nilai-nilai yang dianutnya.
d. Ekspektasi/pengharapannya.
1.1.2.1.2. Faktor eksternal
a. Tampilan produk.
6 Ristiyanti Prasetijo, John J.O.I Ihalauw, op. cit., hlm. 67. 7 Ibid. hlm. 68
19
b. Sifat-sifat stimulus.
c. Situasi lingkungan.
Jadi, reaksi individu terhadap suatu stimulus akan sesuai
dengan pandangannya terhadap dunia ini atau versi subyektifnya
terhadap realitas yang dibentuk dari faktor-faktor di atas. Pada
waktu seseorang ingin sekali membeli suatu produk baru, ia
sebetulnya merespons persepsinya tentang produk itu dan bukan
produk itu sendiri. Pemasar harus merespons persepsi konsumen
terhadap realitas yang subyektif dan bukan realitas yang obyektif.
Untuk mengetahui mengapa konsumen menerima atau
menolak suatu produk atau merek, pemasar harus memperhatikan
dengan sungguh-sungguh pandangan konsumen terhadap produk
atau merek tersebut.
Ada dua bentuk konsep berpikir konsumen yang hadir
dalam dunia ilmu ekonomi hingga saat ini. Konsep yang pertama
adalah utility, hadir dalam ilmu ekonomi konvensional. Konsep
utility diartikan sebagai konsep kepuasan konsumen dalam
konsumsi barang dan jasa. Konsep yang kedua adalah
mashlahah, hadir dalam ilmu ekonomi islam. Konsep mashlahah
diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen
berdasarkan asas kebutuhan dan prioritas.8
8 Muhammad Muflih, Perilaku konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja grafindo persada, 2006, hlm. 93.
20
Dua konsep ini berbeda karena dibentuk oleh masing-
masing epistemologi yang berbeda pula. Utility yang memiliki
karakteristik kebebasan lahir dari epistemology bahwa motivasi
hidup itu ialah from freedom to natural liberty (dari kemerdekaan
menuju kebebasan alamiah). Ciri kemerdekaan ala Smithian
adalah unggulnya rasio dalam memimpin tingkah laku manusia.
Ciri ini memfusikan kemerdekaan rasio sebagai alat kendali
perilaku manusia. Dengan demikian, perilaku konsumen
terintegrasi dengan corak rasionalisme dan norma agama sengaja
dikesampingkan.
Sementara itu, mashlahah lahir dari epistemologi Islami.
Sebenarnya motivasi konsep mashlahah serupa dengan Smithian
untuk mencapai kebebasan alamiah. Namun, dalam Islam,
aktualisasi diri dan peranan manusia dalam mencapai kebebasan
alamiah tidak sepenuhnya dikendalikan oleh hukum rasio
manusia, melainkan dikendalikan pula oleh premis-premis
risalah. Dengan demikian, karena dia tidak menganut
rasionalisme, maka rasio selalu menyesuaikan alurnya dengan
risalah.
Dari penelusuran berbagai literatur yang membahas tentang
utility, ditemukan beberapa proposisi utility sebagai berikut:9
a. Konsep utility membentuk persepsi kepuasan materialistis.
9 Ibid. hlm. 94
21
b. Konsep utility mempengaruhi persepsi keinginan konsumen.
c. Konsep utility mencerminkan peranan self-interest
konsumen.
d. Persepsi tentang keinginan memiliki tujuan untuk mencapai
kepuasan materialistis.
e. Self-interest mempengaruhi persepsi kepuasan materialistis
konsumen.
f. Persepsi kepuasan menentukan keputusan (pilihan) konsumen
Penggabungan proporsisi a sampai f secara sistematis
menghasilkan teori utility yang dipandang mampu menerangkan
pengaruh konsep utility terhadap keputusan konsumen. Secara
diagramatis teori utility ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2
Teori Utility
Keputusan konsumen
Self-interest
Persepsi kepuasan
materealistis
Persepsi tentang keinginan
Konsep utility
22
Dari gambar di atas diterangkan bahwa, konsep utility yang
diturunkan oleh epistemologi Smithian , membaurkan konsumen
pada persepsi kepuasan materialistis. Kepuasan materialistis
tersebut terukur menurut nilai kepuasan yang didapat dari setiap
jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi. Berbarengan dengan
itu, persepsi tentang keinginan yang merupakan pengembaraan
rasional individu mengejar hasrat individu mencapai kepuasan
yang sebenarnya memiliki titik jenuh itu. Dia senafas dengan
motif self-interest dalam mencapai kepuasan.
Namun, self-interest lebih cenderung menonjolkan
subjektivitas ego individu. Dengan demikian, secara teoritis
keputusan konsumsi individu yang secara langsung digerakkan
oleh persepsinya mengenai kepuasan yang mungkin dicapai dari
suatu jenis komoditi, secara berantai digerakkan pula oleh
persepsi tentang keinginan dan self-interest.
Beberapa literature yang menerangkan tentang perilaku
konsumen muslim, ditemukan beberapa proposisi sebagai
berikut:10
a. Konsep mashlahah membentuk persepsi kebutuhan manusia.
b. Konsep mashlahah membentuk persepsi tentang penolakan
terhadap kemudharatan.
10 Ibid. hlm. 96
23
c. Konsep mashlahah memanifestasikan persepsi individu
tentang upaya setiap pergerakan amalnya mardhatillah.
d. Upaya tentang penolakan terhadap kemudharatan membatasi
persepsinya hanya pada kebutuhan.
e. Upaya mardhatillah mendorong terbentuknya persepsi
kebutuhan islami.
f. Persepsi seorang konsumen dalam memenuhi kebutuhan
Tuhannya menentukan keputusan konsumsinya.
Setiap proposisi dari a sampai f tersebut membentuk sebuah
teori mashlahah. Dalam teori tersebut, konsep mashlahah
mempengaruhi keputusan konsumen muslim. Teori tersebut
digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 2.3
Teori Mashlahah
Persepsi penolakan
terhadap kemudharatan
Keputusan konsumen
Persepsi
Kebutuhan
islam
Konsep
mashlahah
Persepsi Tentang mardhatillah
24
Teori mashlahah pada dasarnya merupakan integrasi dari
fakir dan zikir. Dia menggambarkan motif kesederhanaan
individu pada setiap bentuk keputusan konsumsinya. Dalam hal
ini, karena mashlahah bertujuan melahirkan manfaat, persepsi
yang ditentukannya ialah konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Konsep mashlahah tidak selaras dengan kemudharatan, itulah
sebabnya dia melahirkan persepsi yang menolak kemudharatan
seperti barang-barang yang haram, termasuk syubhat, bentuk
konsumsi yang mengabaikan kepentingan orang lain, dan
membahakan diri sendiri.
Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, pihak
produsen harus memperhatikan etika-etikanya dalam
memproduksikan barangnya, adapun etikanya adalah sebagai
berikut:
a. Jujur
Shiddiq (jujur, benar) adalah lawan kata dari kidzb
(bohong atau dusta). Jujur adalah kesesuaian antara berita
yang disampaikan dan fakta, antara fenomena dan yang
diberitakan. Syariah memang senantiasa mengajak orang-
orang saleh untuk jujur dalam menjalankan segala urusan.
11Seorang pebisnis wajib berlaku jujur dalam melakukan
usahanya, dalam Al-qur’an keharusan bersikap jujur dalam
11 Hermawan kartajaya dan Muhammad syakir sula, Syari’ah Marketing, Bandung: Mizan
media utama, 2006, hlm. 98.
25
dunia bisnis seperti berdagang, berniaga atau jual beli sudah
diterangkan dengan sangat jelas. Rasulullah SAW menegaskan
pula, bahwa pedagang (pebisnis) yang jujur dalam
melaksanakan jual beli, di akhirat kelak akan ditempatkan di
tempat yang mulia. Suatu ketika akan bersama-sama para Nabi
dan para Syahid.12
b. Amanah
Seorang muslim profesional haruslah memiliki sifat
Amanah, yakni terpercaya dan bertanggungjawab. Dalam
menjalankan roda bisnisnya, setiap pebisnis harus bertanggung
jawab atas usaha dan pekerjaan atau jabatan yang telah
dipilihnya. Tanggungjawab di sini artinya, mau dan mampu
menjaga amanah (kepercayaan) masyarakat yang memang
secara otomatis terbebani di pundaknya.
Salah satu usaha bisnis merupakan suatu pekerjaan
yang sangat mulia sekali, lantaran tugasnya antara lain
memenuhi kebutuhan seluruh anggota masyarakat akan barang
atau jasa untuk kepentingan hidup dan kehidupannya. Dengan
demikian, kewajiban dan tanggungjawab para pebisnis antara
lain, menyediakan barang atau jasa kebutuhan masyarakat
12 Johan arifin, Etika bisnis islami, Semarang: Walisongo Press, 2009, hlm. 153.
26
dengan harga yang wajar, jumlah yang cukup serta kegunaan
dan manfaat yang memadai.13
c. Nasehat
Produk yang dikeluarkan haruslah mengandung unsur
peringatan berupa nasihat yang terkandung di dalamnya,
sehingga setiap konsumen yang memanfaatkannya akan
tersentuh hatinya terhadap tujuan hakiki kemanfaatan produk
atau jasa yang dipergunakan. Produsen tidak hanya
memikirkan manfaat dari suatu produk yang dibuat, tetapi ia
pun berfikir bahwa produknya harus mengandung nilai-nilai
nasihat sehingga tidak hanya manfaat yang didapat tetapi
makna nilai yang terkandung didalamnya dapat memberikan
rasa kepuasan batin.
Nilai hakiki yang terkandung dalam unsur produk atau
jasa dapat mengingatkan kepada konsumen akan makna
kebesaran Allah SWT, manfaat obat adalah untuk
penyembuhan, manfaat makanan dan minumana adalah untuk
menghilangkan rasa dahaga dan rasa lapar. Namun,
kemanfaatan itu akan hilang jika makna hakiki dari produk itu
tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Adapun faktor-
faktornya antara lain:
13 Ibid, hlm. 156
27
a. Produk yang dihasilkan tidak mengandung unsur penipuan
(gharar), ketidakpastian (maisyir) dan bunga(riba).
b. Tidak tercampur dengan unsur-unsur najis yang
diharamkan secara syar’i.
c. Produk atau jasa yang dihasilkan berstatus hukum yang
jelas tidak bernilai syubhat.
d. Terhindar dari unsur syirik untuk mempersekutukan Allah.
1.1.3. Minimarket
Pengertian minimarket adalah toko swalayan yang hanya
memiliki satu atau dua mesin register sementara supermarket adalah
swalayan besar yang juga menjual barang-barang segar seperti sayur dan
daging dengan jumlah mesin register. Dalam skala kecil, dengan pasar
sasaran masyarakat kelas menengah-kecil di pemukiman, lalu dinamai
"MINI MARKET". Misinya memberikan pelayanan belanja pada
masyarakat dengan kantong relatif kecil tapi dengan kenyamanan yang
sama dengan Super Market.14
Minimarket biasanya luas ruanganya adalah antar 50 m2 sampai
200 m2 serta berada pada lokasi yang mudah dijangkau konsumen.
Minimarket mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat
modern dengan minimarket, belanja sedikit di tempat yang dekat dan
nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat belanja
14http://market55.blogspot.com/2009/04/kesalahan-minimarket-swalayanpengertian.html. dikutip 20 November 2010
28
bersih, sejuk dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih unggul
dari warung dan toko.15
Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket
sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama
yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada
Akhir tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor,
Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan
600 toko lagi di tahun 2005.
Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah
Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan
nama Alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di
seluruh Indonesia tahun 2005. Minimarket yang masuk dalam kelompok
seperti Alfamart dan Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang
waralaba atau hanya operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu
toko atau gerai yang terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang
sama termasuk dalam kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store
adalah multiples, istilah yang di pake di Inggris. Persaingan minimarket
telah memunculkan peritel-peritel kecil dengan satu atau beberapa gerai.
Perkembangan Alfamart semakin pesat tahun 2008 mencapai 2750, tahun
2009 bertambah menjadi 3156 dan tahun 2010 mencapai 4000 gerai.16
15 http//www.kontan-online.com Inc: 2004. dikutip 20 November 2010 16http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/11/17403967/Gerai.Alfamart.dikutip15
Desember 2010
29
1.1.4. Marketing Mix
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan variabel
pemasaran (produk, harga, lokasi dan promosi) yang masih dapat dikontrol
oleh perusahaan dan dikombinasikan dalam rangka meningkatkan omzet
penjualan. Berikut ini akan dibahas satu per satu variabel-variabel dari
bauran pemasaran yaitu, produk, harga, lokasi dan promosi.17
1.1.4.1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.18
Yang dimaksud dengan produk dalam penelitian ini adalah barang
yang ditawarkan oleh minimarket kepada konsumen atau calon
konsumen meliputi kelengkapan produk, atribut produk dan halal.
1.1.4.1.1. Kelengkapan produk
Kelengkapan produk yang di jual adalah
pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang
dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada jumlah,
waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran
toko.
Konsumen dalam memilih minimarket mana
yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan
17 Amirullah, Pengantar bisnis, Yogyakarta: Graha ilmu, 2005, hlm. 135. 18 Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip pemasaran jilid 1 edisi kedelapan, Jakarta:
Erlangga, 2001, hlm. 346.
30
lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket
itu, jika ada minimarket yang lebih lengkap meskipun
jarak yang di tempuh agak jauh maka konsumen akan
mengunjungi minimarket yang lebih lengkap produknya.
Alfamart menyediakan produk-produk yang merupakan
kebutuhan sehari-hari, yang pada umumnya sering dibeli
oleh konsumen dengan jumlah yang tidak terhitung lagi.
Produk sehari-hari merupakan produk dan jasa
konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh
pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam
membandingkan dan membeli. Misalnya, permen, sabun,
koran dan fast food. Harga produk sehari-hari biasanya
cukup murah dan disebarkan secara luas di banyak lokasi
agar produk tersedia dengan mudah ketika pelanggan
membutuhkannya. Kebutuhan sehari-hari dapat dibagi
lagi menjadi kebutuhan pokok, kebutuhan implusif dan
kebutuhan darurat.19
2. Kebutuhan pokok, merupakan produk yang dibeli
konsumen secara regular, seperti kecap, pasta gigi dan
kue.
19 Philip kotler, Manajemen pemasaran jilid 2, Jakarta: Erlangga 2000, hlm. 451
31
3. Kebutuhan implusif, merupakan produk yang dibeli
hampir tanpa perencanaan dan usaha mencari, seperti
permen batangan dan majalah.
4. Kebutuhan darurat, produk yang dibeli konsumen
apabila betul-betul penting. Seperti payung selama
hujan lebat.
Manajemen merchandise (produk) gerai
Alfamart yang berformat minimarket mempunyai
komposisi merchandise seperti berikut:20
a) Produk makanan dan minuman 60%
b) Produk non makanan 20%
c) Perishable (seperti buahan yang cepat busuk) 10%
d) Umum 10%
Dalam memilih barang yang akan dijual,
minimarket harus memperhatikan komposisi barang yang
akan dijual, agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen sasarannya. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah variety (jenis produk), width or
breadth (keluasan), depth (kedalaman), consistency
(konsistensi) dan balance (keseimbangan).21
1. Variety (jenis produk)
20 http.///Blogspot. Com/2009/10/pt- Info-update-System-minimarket-alfamart 21 http://keputusan riteil mix.kompas.com/read/2010/06/11/17403987/-minimarket.
32
Jenis produk yang ditawarkan dalam suatu
minimarket harus lebih lengkap dibandingkan dengan
toko eceran biasa, karena kelengkapan produk dari
suatu minimarket merupakan salah satu pertimbangan
bagi konsumen dalam memilih tempat berbelanja.
2. Width or Breadth (keluasan)
Adanya produk-produk pelengkap dari jenis
produk utama yang ditawarkan, mempunyai tujuan
untuk menarik minat konsumen melakukan pembelian
terhadap barang pelengkap jika sudah berada di
dalam toko.
3. Depth (kedalaman)
Apabila jenis produk yang ditawarkan sudah
sesuai dengan pasar sasaran maka harus diperlengkapi
dengan macam-macam ukuran, warna dan
karakteristik lain, sehingga produk yang ditawarkan
lebih bervariasi dan menarik.
4. Consistency (konsistensi)
Produk yang sudah sesuai dengan keinginan
pasar sasaran harus dijaga konsistennya dengan cara
menjaga kelengkapan, kualitas dan harga produk yang
ditawarkan.
5. Balance (keseimbangan)
33
Jenis-jenis barang yang dijual harus
disesuaikan dengan keadaan pasar. Dimana konsumen
Alfamart sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga,
maka seharusnya jenis barang yang ditawarkan adalah
barang-barang kebutuhan ibu rumah tangga,
sedangkan produk-produk lainnya sebagai pelengkap
saja.
1.1.4.1.2. Atribut produk
Pengembangan suatu produk atau jasa
melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.
Manfaat yang diperoleh dan terjalin selalu memiliki
atribut produk, atribut merupakan segala sesuatu yang
melekat pada sebuah produk yang bersangkutan dan
memberikan ciri khas tersendiri bagi keberadaan produk.
Adapun nilai tambah yang dimaksud itu adalah mutu
(quality), sifat (future) dan rancangan (design).22
a. Mutu produk diartikan sebagai kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi
keawetan, keandalan, ketetapan dan kemudahan
dipergunakan dan diperbaiki. Sebuah produk dapat
dikatakan bermutu apabila dapat diukur secara
22 Kotler dan Armstrong, op.cit, hlm. 354.
34
objektif dari sudut pandang pemasaran, serta dari
persepsi pembeli.
Mutu produk itu tidak hanya terletak pada
satuan-satuan barangnya, namun juga bertujuan untuk
mencapai kualitas yang menyeluruh, keberhasilan
dalam jangka panjang. Perusahaan berusaha untuk
hal-hal sebagai berikut:23
1) Meraih keridhaan Allah, yaitu dengan
menghasilkan kerja yang paling baik dan ucapan
yang paling jujur.
2) Meraih kepuasan masyarakat dengan
menghasilkan produk-produk yang penting dan
pelayanan yang memuaskan.
3) Meraih kepuasan pelanggan langganan dengan
menyalurkan produk-produk berkualitas dengan
harga yang paling bagus dan dalam waktu yang
paling baik.
4) Meraih kepuasan karyawan dengan meningkatkan
kemampuan teknis, ekonomi, sosial dan perilaku.
5) Meraih kepuasan para pemegang saham
6) Dengan menghasilkan keuntungan yang paling
banyak.
23 Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2004, hlm. 166.
35
7) Meraih kepuasan manajemen dengan menjaga
kelangsungan kesuksesan, pengembangan dan
peningkatan menuju tingkat tertinggi secara
internasional.
b. Sifat produk merupakan alat untuk bersaing untuk
membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.
Perusahaan dapat menciptakan model-model dari
tingkat lebih tinggi dengan menambahkan beberapa
sifat.
c. Rancangan produk adalah proses merancang gaya
dan fungsi produk, menciptakan produk yang
menarik, mudah, aman dan tidak mahal. Dengan
semakin meningkatnya persaingan, rancangan akan
menawarkan salah satu alat paling ampuh untuk
membedakan dan menetapkan posisi produk dan jasa
perusahaan.
1.1.4.1.3. Halal
Dari berbagai jenis muamalah dan berbagai
macam perdagangan, hukum asalnya adalah boleh dan
halal. Maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mencegah
dan mengharamkannya kecuali sesuatu yang telah
dijelaskan oleh syara’ mengenai pencegahan dan
pengharamannya. Sebagaimana kaidah fiqh:
36
PaK cde Nf]gOhSد لZ [ نأ ZHإ H VWSXا تOPQRSTاH IK M N ا
Artinya: Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.24
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-
Baqarah ayat 275.
… ¨≅ym r& uρ ª!$# yìø‹ t7ø9 $# tΠ §� ymuρ (…# 4θ t/Ìh�9$# 4
Artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. (Q.S Al-Baqarah:275)
25
Apabila perdagangan dan muamalah yang diridhai
dan halal disertai dengan kejujuran dan keadilan, maka
Allah swt akan menghalalkan apa saja yang terdapat di
dalamnya, baik berupa syarat-syarat, kepercayaan,
kebebasan maupun kerja sama.26
Seorang muslim harus menghindari produk haram,
karena ini dilarang oleh Allah SWT dan Rosulnya. Segala
macam produk makanan dan minuman yang
diperjualbelikan harus halal, tidak ada keragu-raguan
dalam produk tersebut. Apabila masyarakat
mengkonsumsi makanan-makanan yang halal maka akan
24 M. Ichwan Sam, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI edisi Revisi jilid 1, Ciputat: CV Gaung Persada, 2006, hlm. 36.
25 Tim pelaksana, Al-Qur’an Al-karim dan terjemah bahasa Indonesia, Kudus: Menara Kudus, 2006, hlm. 47
26 Syekh Abdurrahman as-sa’di, et al. Fiqih jual-beli panduan praktis bisnis syariah, Jakarta: Senayan publishing, 2008, hlm. 266
37
tercipta kasih sayang, do’anya mudah terkabul, kebagusan
beribadah, tidak ada dendam, iri dan saling tipu dan
mencuri.27 Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-
Baqarah ayat 172.
$ yγ •ƒ r'‾≈ tƒ šÏ% ©!$# (#θãΖtΒ#u (#θ è=à2 ÏΒ ÏM≈ t6ÍhŠsÛ $tΒ öΝä3≈ oΨø%y— u‘ (#ρã�ä3ô© $#uρ ¬!
βÎ) óΟçFΖà2 çν$ −ƒ Î) šχρ߉ç7 ÷ès? ∩⊇∠⊄∪
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
(Q.S Al-baqarah: 172)28.
1.1.4.2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.29
Tujuan ditetapkannya harga pada sebuah produk adalah
untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:
1. Mendapatkan posisi pasar. Misal, penggunaan harga rendah
untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar.
27http://ekonomimikrosyariah.com/2010/07/pemasaran-kontemporer-produk-halal-dan.minimarket. mawaddah. html.
28 Tim pelaksana, op.cit. hlm. 26 29 Basu Swastha, Azas-azas marketing, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1999, hlm. 147.
38
2. Mencapai kinerja keuangan. Harga-harga dipilih untuk
membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba
dan arus kas.
3. Penentuan posisi produk. Harga dapat digunakan untuk
meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk.
4. Mempengaruhi persaingan. Manajemen mungkin ingin
menghambat para persaingan yang sekarang untuk tidak dapat
masuk ke pasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga.
Dalam menetapkan besarnya harga yang ditetapkan pada
sebuah produk, manajemen perlu mempertimbangkan beberapa
faktor, baik faktor internal maupun eksternal: 30
Gambar 2.4
Faktor yang mempengaruhi keputusan harga
1.1.4.2.1. Tingkat harga
Bila manajer pemasaran mengadministrasikan
harga, seperti kebanyakan mereka melakukannya mereka
harus sadar menetapkan kebijakan tingkat harga. Ketika
30 Amirullah, op. cit, hlm. 146
Faktor Internal:
− Sasaran pemasaran.
− Bauran pemasaran.
− Biaya.
− Pertimbangan organisasi.
Keputusan harga
Faktor Eksternal:
− Sifat pasar.
− Persaingan.
− Faktor lingkungan.
39
memasuki pasar, mereka harus menetapkan harga
perkenalan (introductory) yang mungkin mempunyai efek
jangka panjang.31
Pada umumnya harga ditetapkan perusahaan
disesuaikan dengan strategi perusahaan secara
keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
berubah dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun atau waktu
tertentu. Hal ini dilakukan karena penetapan harga jual
berdampak langsung terhadap besarnya laba perusahaan.
Disamping itu untuk dapat berhasilnya usaha
perusahaan maka harga yang ditetapkan haruslah
didasarkan atas pertimbangan faktor yang diluar
jangkauan pengendalian pimpinan perusahaan, seperti
kebijakan pemerintah, keberadaan persaingan, perubahan
selera dan kebutuhan konsumen, kelas sosial politik dan
budaya masyarakat serta perkembangan teknologi. Oleh
karena itu tingkat harga tidak selalu sama dan dapat
berubah dari waktu ke waktu.32
1) Tentang harga jual di minimarket
31 E. Jerome McCarthy, William D. Perreault, Intisari Pemasaran sebuah ancangan manajerial global, Jakarta: Binarupa Aksara, 1995, hlm. 163.
32 Sofjan Assauri, Manajemen pemasaran dasar konsep dan strategi, Jakarta: Rajawali Press, 2004, hlm. 230.
40
a) Sangat terjangkau, apabila sebesar 75%- <100%
yang sesuai dengan daya beli konsumen.
b) Terjangkau, apabila sebesar 50%-<75% yang
sesuai dengan daya beli konsumen.
c) Kurang terjangkau, apabila sebesar 25%-<50%
yang sesuai dengan daya beli konsumen.
d) Tidak terjangkau, apabila sebesar 0-<25% yang
sesuai dengan daya beli konsumen.
2) Kesesuaian harga dengan mutu atau kualitas
a) Sangat sesuai, apabila sebesar 75%-<100% yang
sesuai dengan mutu dan kualitasnya.
b) Sesuai, apabila sebesar 50%-<75% yang sesuai
dengan mutu dan kualitasnya.
c) Kurang sesuai, apabila sebesar 25%-<50% yang
sesuai dengan mutu dan kualitasnya.
d) Tidak sesuai, apabila sebesar 0%-<25% yang
sesuai dengan mutu dan kualitasnya.
3) Kesesuaian harga jual dengan pasar.
a) Sangat sesuai, apabila sebesar 75%-,100% yang
sesuai dengan harga pasar.
b) Sesuai, apabila sebesar 50%-<75% yang sesuai
dengan harga pasar.
41
c) Kurang sesuai, apabila sebesar 25%-<50% yang
sesuai dengan harga pasar.
d) Tidak sesuai, apabila sebesar 0-<25% yang sesuai
dengan harga pasar.
1.1.4.2.2. Potongan harga
Potongan harga atau diskon sering digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan jumlah penjualan dan
hasil penerimaan penjualan serta share pasar perusahaan,
perusahaan dapat memberikan potongan harga kepada
pembeli yang membeli dalam jumlah besar atau kepada
pembeli yang membayar dengan tunai.
Setelah harga ditetapkan maka harga tersebut
dapat dimodifikasi agar dapat menarik konsumen, dengan
cara:33
1. Diskon merupakan pengurangan harga karena
perbedaan jumlah produk yang dibeli pada waktu
pembelian dan waktu pembayaran.
2. Harga promosi merupakan penetapan harga produk
sementara dibawah harga tertulis dan beberapa kali
bahkan di bawah biaya, untuk meningkatkan
penjualan dalam jangka pendek. Penetapan pada
beberapa produk sebagai pemancing untuk menarik
33 Philip kotler, Gary Armstrong, op.cit. hlm 485
42
pelanggan untuk mendatangi toko dengan harapan
mereka akan membeli barang-barang lain yang
harganya normal. Penjual juga akan menggunakan
penetapan harga untuk saat-saat tertentu pada musim-
musim tertentu untuk menarik lebih banyak
pelanggan.
1.1.4.2.3. Konsep Harga Yang digunakan Nabi Muhammad
Tidak diperbolehkannya pembatasan harga
komoditi di masa Nabi merupakan cerminan pemikiran
yang mewakili konsep pricing. The war of price (perang
harga) tidak diperkenankan karena bisa menjadi
bumerang bagi para penjual. Secara tidak langsung Nabi
menyuruh kita untuk tidak bersaing di price, tetapi
bersaing dalam hal lain seperti quality (kualitas), delivery
(layanan) dan value added (nilai tambah). 34Rasulullah
bersaba:
نZ رxyل اw ص م St ل oaV Ndc pqrQV oas] H أmanا اS~sPرىروا} (
Artinya: “Rasulullah bersabda: Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu”.(HR
Bukhari).35
34 Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammmad saw strategi
andal dan jitu praktik bisnis nabi Muhammad saw, Bandung: Madani prima, 2007, hlm. 61 35Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Mutiara Hadits 5 nikah & hukum keluarga,
perbudakan, jual beli, nazar & sumpah, pidana & peradilan, jihad, Semarang: Pustaka Rizki putra, 2003, hlm. 185
43
Nabi yang hidup pada abad ke 7 masehi sudah
mencanangkan sebuah kewajiban bagi pengusaha untuk
tidak membingungkan konsumen. Ia memerintahkan pada
para pengusaha untuk tegas dalam menentukan harga.
Dalam melakukan jual beli, price harus sesuai dengan
nilai suatu barang. Hal ini pada akhirnya akan
menguntungkan pihak pengusaha karena kepercayaan
konsumen akan dapat di raih dengan sendirinya.
1.1.4.2.4. Lokasi
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen,
dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan
barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat
langsung barang yang diproduksi atau dijual baik jenis,
jumlah maupun harganya. 36Lokasi adalah tempat di mana
perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Dalam
hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi
yaitu:37
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan),
apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi
sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat
36 Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada permai, 2006, hlm. 129 37 Rambat Lupiyoadi, A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba empat,
2006, hlm. 73
44
dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau
dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini
lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus
diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap
berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung,
berarti service provider dan konsumen berinteraksi
melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer dan
surat.
1.1.4.2.5. Lokasi Penjualan
Lokasi penjualan merupakan bagian penting
dalam saluran distribusi. Lokasi yang baik menjamin
tersedianya akses dengan cepat dan sejumlah besar
konsumen dan cukup kuat untuk mengubah pola
berbelanja dan pembelian konsumen. Sejalan dengan
semakin banyaknya persaingan dengan pasar tradisional,
toko pengecer yang menawarkan produk yang sama,
perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat
berdampak pada pangsa pasar sebuah minimarket.
45
Pertimbangan–pertimbangan yang cermat dalam
menentukan lokasi menurut Tjiptono antara lain:38
1. Kemudahan akses atau kemudahan untuk dijangkau
dengan sarana transportasi umum.
2. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang
dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lokasi berada pada lalu lintas ( traffic ). Di mana ada
dua hal yang perlu di pertimbangkan yaitu :
a. Banyaknya orang lalu lalang bisa memberikan
peluang terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula
menjadi hambatan, misalnya pelayanan polisi,
pemadam kebakaran atau ambulan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman.
5. Di ujung gang bisa menjadi sebuah lokasi yang
menarik. Karena biasanya pusat pemberhentian orang
untuk masuk ke sebuah kampung adalah ujung gang
atau pintu gerbang. Jadi disini anda bisa menembak
dua calon konsumen sekaligus, penghuni gang
tersebut serta pengunjung gang tersebut.39
38 Fandy tjiptono, strategi pemasaran, Yogyakarta:Andi offset, 2002, hlm.41 39http://market55.blogspot.com/2008/12/pemilihan-lokasi-mendirikan-toko-
atau_619.html- minimarket.
46
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan daerah perbelanjaan adalah luas
daerah perdagangan, dapat dicapai dengan mudah, potensi
pertumbuhan dan lokasi toko-toko saingan. Sedangkan
keputusan tentang lokasi toko di dalam pusat
perbelanjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu
yang lebih spesifik seperti biaya dan lamanya sewa,
pelayanan yang diberikan oleh pengusaha pusat
perbelanjaan (orang yang menyewakan), luas ruangan
beserta layoutnya, arus pengunjung dan jarak dari tempat
parkir.40
1.1.4.2.6. Jalur Distribusi
Pada masa Nabi, telah ada kecenderungan orang-
orang untuk memotong jalur distribusi. Hal ini tidak luput
dari perhatiannya. Nabi melarang menyongsong
(mencegat) pedagang (sebelum tiba di pasar) dan
melarang orang kota membeli dagangan orang desa.
Rasulullah bersabda:
� gV S�انZ اZ�sZ�P ص م Stلcس :وSZ�Pااxcد،د SsPg� SW oas] H�QV �R phrQV wزق اg])رىS~sPا HاXcSO�Pروا} ا(
Artinya: Dan dari Jabir, bahwa Nabi saw bersabda: Tidak
boleh orang kota menjual kepada orang desa,
biarkanlah manusia diberi rizki oleh Allah
40 Basu swastha dan Irawan, Menejemen pemasaran modern, Yogyakarta: Liberty, 2003, hlm. 339.
47
sebagian mereka dari sebagian yang lain. (HR.
Jama’ah kecuali Bukhari).41
Hal yang ingin ditekankan oleh Nabi saat itu
adalah bahwa sebuah proses distribusi haruslah sesuai
dengan peraturan yang telah disepakati bersama dan tidak
ada pihak yang dirugikan baik dari pihak produsen,
distributor, agen, penjual eceran dan konsumen.
1.1.4.3. Promosi
1.1.4.3.1. Bauran Promosi
Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah
untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan
setiap konsumen. Komponen-komponen bauran
promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan,
promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.42
41 A. Qadir Hassan, et al. Terjemahan Nailul Authar Himpunan hadits-hadits hukum jilid 4, Surabaya: PT bina ilmu Surabaya, 1983, hlm. 1682
42 Amirullah, op. cit hlm. 153
PERIKLANAN
PUBLISITAS PENJUALAN LANGSUNG
KOMPONEN PROMOSI
48
Gambar 2.5
Komponen-komponen dalam Bauran Promosi
1. Iklan (advertising)
Iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi
ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu. Keuntungan-
keuntungan penggunaan iklan untuk berkomunikasi
dengan para pembeli di antaranya adalah biaya yang
rendah per pemasangan, keragaman media (surat kabar,
majalah, TV, radio, surat-surat pos dan iklan di
jalanan). Dengan tujuan untuk menyampaikan
informasi, untuk membujuk dan untuk mengingatkan.
2. Penjualan langsung (personal selling)
Penjualan langsung adalah presentasi langsung
dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon
pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan.
pengeluaran untuk penjualan langsung mungkin lebih
besar dari periklanan, barangkali sampai dua kali lipat.
Namun, kedua komponen promosi ini mempunyai
kesamaan dalam beberapa hal, antara lain menciptakan
kesadaran terhadap produk, menyampaikan informasi
dan meyakinkan orang mau membeli.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
PROMOSI PENJUALAN
49
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat
insentif yang beragam, sebagian besar berjangka
pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu
produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih
besar oleh konsumen atau pedagang. Alat-alat promosi
untuk konsumen:43
a. Sampel merupakan sejumlah kecil produk untuk
ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba.
b. Kupon merupakan sertifikat yang memberi hak
kepada pemegangnya untuk mendapatkan
pengurangan pada pembelian produk tertentu.
c. Percobaan gratis merupakan percobaan gratis terdiri
dari undangan pembeli prospektif untuk mencoba
produk tersebut tanpa biaya dengan harapan mereka
akan membeli produk itu.
d. Paket harga merupakan tawaran bagi konsumen
untuk menghemat harga biasa suatu produk, yang
tertera pada label atau kemasan.
e. Premi (hadiah) merupakan barang yang ditawarkan
dengan biaya yang relative rendah atau gratis sebagai
insentif bila membeli produk tertentu.
4. Publisity (publicity)
43 Philip kotler, A.B Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta: salemba empat, 2001, hlm. 869.
50
Publisitas adalah suatu cara merangsang
timbulnya permintaan yang bersifat impersonal
terhadap suatu produk, jasa atau ide dengan cara
memasang berita komersial di mass media dan tidak
dibayar langsung oleh suatu sponsor. Kegiatan-kegiatan
hubungan masyarakat dapat memberikan konstribusi
yang penting bagi strategi promosi jika kegiatan
tersebut direncanakan dan dilakukan untuk mencapai
tujuan promosi tertentu. Hubungan masyarakat juga
digunakan untuk tujuan-tujuan organisasi lainnya
seperti komunikasi dengan para analis keuangan.
1.1.4.3.2. Tidak berlebih-lebihan
Dalam menjual Nabi tidak pernah melebih-
lebihkan produk dengan maksud untuk memikat
pembeli. Nabi dengan tegas menyatakan bahwa seorang
penjual harus menjauhkan diri dari sumpah-sumpah
yang berlebihan dalam menjual suatu barang. Nabi pun
tidak pernah melakukan sumpah untuk melariskan
dagangannya. Kalau pun ada yang bersumpah, Nabi
menyarankan orang itu untuk tidak melakukan sumpah
tersebut secara berlebihan44. Rasulullah bersabda:
fP��اR �d XآgsdP X�fOR XQd��dP X�)pd�R {روا(
44 Thorik gunara dan Utus hardiono sudibyo, op. cit. hlm. 58
51
Artinya: “Sumpah dapat melariskan dagangan, tetapi
menghapuskan berkah”. (HR Muslim)45
Sumpah yang berlebihan dalam promotion telah
sejak dahulu dianjurkan untuk dijauhi. Karena sumpah
yang berlebihan, yang dilakukan hanya untuk
mendapatkan penjualan yang lebih, tidak akan
menumbuhkan kepercayaan (trust) pelanggan. Mungkin
pada saat kita melakukan sumpah yang berlebihan kita
mendapatkan penjualan yang di atas rata-rata. Namun,
saat konsumen menyadari bahwa sumpah yang kita
ucapkan hanya sebuah kebohongan maka konsumen
tersebut tidak akan membeli lagi dari kita.
1.1.5. Penelitian Terdahulu
Pada umumnya peneliti akan memulai penelitiannya dengan cara
menggali dari apa yang telah diteliti oleh pakar peneliti sebelumnya.
Penelitian dari Eny farihah, 2008 yang berjudul Analisis
perbandingan kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada minimarket
Indomaret dengan Alfamart di kompleks pesona anggrek Bekasi, dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa Adanya perbedaan kepuasan konsumen
Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart pada dimensi
keresponsifan, assurance, empathy, tangible sedang pada dimensi
kehandalan tidak di temukan perbedaan yang Signifikan karena kedua
45 Yusuf Qardhawi, op. cit. hlm. 367
52
minimarket ini memiliki fasilitas yang hampir sama setelah diadakan
penelitian.
Faktor-faktor yang membedakan kepuasan konsumen minimarket
Indomaret dengan Alfamart adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas yang dimiliki di dalam memberikan pelayanan,
2. Penentuan lokasi,
3. Pelayanan yang diberikan.46
Penelitian dari Siti Zuliani, 2005 yang berjudul pengaruh lokasi
dan harga terhadap keputusan berbelanja di minimarket Sarinah swalayan
Ngaliyan Semarang, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Ada
pengaruh positif lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di
minimarket SARINAH Ngaliyan Semarang, ditunjukkan dari hasil uji
simultan dengan diperoleh Fhitung sebesar 16,995 dengan probabilitas
0,000 < 0,05. Kontribusi secara bersama-sama lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja sebesar 22,5%.47
1.1.6. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka
model konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka pemikiran
teoritis, sebagai berikut:
46 Eny farihah, analisis perbandingan kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada minimarket indomaret dengan alfamart di kompleks pesona anggrek Bekasi, 2008, hlm. 8.
47 Siti Zuliani, pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di minimarket Sarinah swalayan Ngaliyan Semarang, Skripsi ekonomi, 2005, hlm. 97.
53
MARKETING MIX
(X)
KEPUTUSAN PEMBELI
(Y)
- Produk (product)
- Harga (price)
- Lokasi (place)
- Promosi (promotion)
- Faktor budaya
- Faktor sosial
- Faktor pribadi
- Faktor psikologi
Gambar 2.6
Kerangka teori
1.2. Hipotesis
Hipotesis diartikan suatu jawaban yang sementara terhadap suatu
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.48
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori maka hipotesis
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
H1: Produk berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen berbelanja.
H2: Harga berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja.
H3: Lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja
H4: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja.
H5: Produk, harga, lokasi dan promosi. Bersama-sama terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Semarang.
48 Suharsimi arikunto,Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik: Jakarta, Rineka cipta, 2002, hlm. 64
55
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang
diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara). 1Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).2 Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang Alfamart Ngaliyan
Semarang yaitu mengenai gambaran umum tentang perusahaan, catatan dan
data internal perusahaan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Dalam
1 Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, hlm. 146. 2 Ibid
3 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung:
2008, hlm. 80
56
penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang berbelanja di
toko Alfamart Ngaliyan Semarang, yang berjumlah 835 rata-rata per bulan.4
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.5 Ukuran menetapkan jumlah sampelnya dengan
menggunakan rumus Slovin:6
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = galat pendugaan
= 89.3 orang / = 90 orang
Metode penelitian ini menggunakan sampling Insidental, merupakan
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,7 yaitu siapa saja yang
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sangat berpengaruh sekali dalam hasil
penelitian karena pemilihan metode pengumpulan data tepat akan dapat
4 Wawancara dengan kepala toko Alfamart Ngaliayan, 10 Maret 2011
5 Sugiyono, Op,cit, hlm. 81
6 M. burhan bungin, Metodologi penelitian kuantitatif komunikasi, ekonomi dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, Jakarta: Prenada media, 2005, hlm.105. 7 Sugiyono, Op. cit, hlm. 85
57
diperoleh data yang relevan, akurat dan reliable. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Kuesioner
Data diperoleh melalui metode kuesioner, yaitu suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan
memberikan respon kepada responden, atas daftar pertanyaan tersebut.
8 Yang menjadi obyek penelitian adalah konsumen Alfamart Ngaliyan
Semarang.
3.3.2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis.9 Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
mengumpulkan benda-benda tertulis seperti brosur, gambaran umum
perusahaan dan catatan-catatan lain yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3.3.3 Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data.
Pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan
yang diwawancarai. 10
Wawancara dalam penelitian ini adalah
menanyakan tentang data-data perusahaan.
8 Husein Umar, Research methods in finance and banking ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. 2002), hlm. 114 9 Suharsimi Arikunto, Op. cit, hlm. 158
10 Husein Umar, Op, cit, hlm. 116
58
3.4. Variable Penelitian Dan Pengukuran
Operasianal Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Item
Marketing
Mix (X)
Produk Produk yang
disediakan oleh
Alfamart
merupakan
kebutuhan
sehari-hari
konsumen.
- Kelengkapan
produk.
- Atribut
produk.
- Halal
- Kebutuhan
pokok,
Kebutuhan
implusif,
Kebutuhan
darurat.
- Mutu, Sifat,
Rancangan
-Produk halal.
Harga Harga yang
ditawarkan di
Alfamart
terjangkau.
- Tingkat
harga.
- Potongan
harga.
- Konsep harga
harga yang
digunakan
Nabi.
- Harga jual,
Kesesuaian
harga
dengan
mutu,
Kesesuaian
harga jual
dengan
pasar.
- Diskon,
harga
promosi.
- Persaingan
harga
Lokasi Lokasi Alfamart
sangat strategis
yakni dekat
dengan
transportasi
umum dan
mudah dijangkau
oleh konsumen.
- Lokasi
penjualan.
- Jalur
distribusi
-Kemudahan
akses,
visibilitas
yang baik,
tempat parkir
luas.
- Pelarangan
merebut
pelanggan.
Promosi Promosi
Alfamart sering
dilakukan
dengan berbagai
media (radio,
iklan di jalanan
dan majalah).
- Bauran
promosi
- Tidak
berlebihan
- Iklan
(advertising),
penjualan
langsung
(personal
selling),
promosi
59
penjualan
(sales
promotion),
publisity
(publicity).
-Larangan
sumpah yang
berlebihan.
Keputusan
pembelian
(Y)
Faktor
budaya
Faktor budaya
(kebiasaan)
mempengaruhi
konsumen dalam
berbelanja di
Alfamart.
- Kultur.
- Sub budaya.
- - Kelas sosial.
- Kebiasaan
berbelanja,
lingkungan di
masyarakat,
tingkat
pendapatan.
Faktor
sosial
Perilaku
konsumen dalam
berbelanja
dipengaruhi oleh
orang-orang
disekitarnya.
- Kelompok
acuan.
- Keluarga.
- Peran status.
- Dipengaruhi
teman dan
rekan kerja,
anggota
keluarga,
peran dan
status di
masyarakat.
Faktor
pribadi
Keputusan
seorang
konsumen sangat
dipengaruhi oleh
karakteristik
kepribadiaannya.
- Usia.
- Keadaan
ekonomi.
- Gaya hidup.
- Umur
seseorang,
tingkat
ekonomi,
selera.
Faktor
psikologi
Faktor psikologi
mempengaruhi
seseorang dalam
menentukan
tempat untuk
berbelanjanya.
- Motivasi.
- Persepsi.
- Merupakan
kebutuhan,
mendapat
informasi.
Sedangkan pengukuran data yang digunakan oleh penulis yaitu
skala likert, skala ini berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu. Kriteria skor sebagai berikut :
- Sangat Setuju (SS) = 5
- Setuju (S) = 4
60
- Ragu – Ragu (RR) = 3
- Tidak Setuju (TS) = 2
- Sangat Tidak Setuju = 1
3.5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini akan di analisis dengan
menggunakan:
3.5.1. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur-
mengukur apa yang seharusnya diukur. Data penelitian tidak akan
berguna bilamana instrument yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi.
Teknik korelasi yang digunakan adalah: 11
( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑
−Ν−Ν
−=
))( 222 YYX
YXXYNr
Keterangan:
r: Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total (Y).
X: Skor setiap item.
Y: Skor total.
N: Jumlah responden.
3.5.2. Uji Realiabilitas
11 Sudjana, Metode statistik, Bandung: TARSITO, 2002, hlm. 369.
61
Realiabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih. Dalam setiap penelitian adanya
kesalahan pengukuran ini cukup besar. Karena itu untuk
mengetahui hasil penelitian pengukuran yang sebenarnya,
kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal
dengan rumus Brown prpphecy:
keterangan:
r1= Reliabilitas internal seluruh instrument.
rb= Korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua.
3.5.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari
analisis regresi sederhana. Kegunaan, yaitu untuk meramalkan nilai
variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih.
Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh
dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap
62
satu variabel terikat Y.12
Dengan pengaruh marketing mix sebagai
variabel independen (bebas) dan loyalitas nasabah sebagai variabel
dependen (terikat) maka persamaan regresi berganda dapat ditulis
sebagai berikut 13
:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana: Y = keputusan konsumen dalam berbelanja
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien korelasi ganda
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Lokasi/Distribusi
X4 = Promosi
e = Standar eror
3.5.4. Uji Asumsi Klasik
3.5.4.1. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
12 Sambas Ali Muhidin dkk, Analisi Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian,
Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007, hlm. 198. 13
Toni wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, 2009, hlm. 91.
63
tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:14
a) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel Independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel independen ada korelasi
yang cukup tinggi, maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang
tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari
multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih varibel
independen.
c) Mulitikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai
tolerance dan lawanya (2) variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang: Badan
penerbit Universitas Diponegoro, 2005, hlm. 91.
64
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance ).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10
atau sama dengan nilai VIF >10.
3.5.4.2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalm
suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada t-1
(sebelumnya). Salah satunya menggunakan Uji Darbin-watson
(DW Test) yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat
satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi
dan tidak ada variabel lagi di antara variabel bebas. Hipotesis
yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada utokorelasi (r=0)
Ha : ada autokorelasi (r≠0)
Dengan kriteria:15
1. Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound
(du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan
nol, berarti tidak ada autokorelasi.
15 Masrukhin, Statistik Inferensial aplikasi program spss, Kudus: Media ilmu press, 2008,
hlm.46
65
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau
lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar
daripada nol, berarti ada autokorelasi.
3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada
autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak di antara atas (du) dan batas bawah
(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.5.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varience dari residul satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskedastisitas yang tidak terjadi
Homoskedastisitas.16
3.5.4.4. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalm
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f
16 Imam Ghozali, op. cit hlm. 105
66
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara
termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram serta melihat nilai signifikansi dari
uji Kolmogorv-Smirnov.
3.5.5. Uji Hipotesis
3.5.5.1. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independent secara bersama-sama atau
simultan mempengaruhi variabel dependen..
3.5.5.2. Uji Parsial (t test)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independent terhadap variabel
dependen.17
17 Imam ghozali, op.cit, hlm. 127.
67
67
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1.1 Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya)
Awal mula berdirinya Alfamart adalah sebagai perusahaan
dagang aneka produk oleh Djoko Susanto sekeluarga. Awal mula
nama Alfamart sendiri adalah alfa minimarket dan pertama
beroperasi di Karawaci, Tangerang, Banten. Perkembangan
Alfamart dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama
seperti Alfamidi, alfa express, Indomart dan Omi.
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan nasional yang bergerak dibidang perdagangan umum
dan pedagang eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas
dengan cara kemitraan. Salah satunya berada di Ngaliyan
Semarang yang didirikan pada tanggal 11 September 2009.
Berikut perkembangan dan sejarah awal mula Alfamart dari
tahun ke tahun.1
a. Tahun 1989, berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk
oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas
1 http://awalmula.com/perkembangan-dan-sejarah-awal-mula-alfamart.html.20 maret
2011
68
kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada
Desember 1989.
b. Tahun 1994, struktur kepemilikan berubah menjadi 70 % PT.
HM Sampoerna Tbk dan 30 % PT Sigmantara Alfindo
(keluarga Djoko Susanto).
c. Tahun 1999, Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl.
Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.
d. Tahun 2003, Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.
e. Tahun 2005, jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi
1293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua toko berada di
pulau jawa.
f. Tahun 2006, PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya,
sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo
(60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat
Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
g. Tahun 2007, Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di
Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk
Sistem Manajemen Mutu, pada saat itu jumlah gerai mencapai
2000 toko dan sudah memasuki pasar Lampung.
h. Tahun 2009, menjadi perusahaan publik pada tanggal 15
Januari di Bursa Efek Indonesia, pada saat itu jumlah gerai
mencapai 3000 toko dan sudah memasuki pasar Bali.
i. Januari 2010, jumlah gerai lebih dari 3500
69
4.1.1.2 Visi, Misi, Moto, Budaya dan Profil Kartu AKU
Adapun Visi, Misi, Moto, Budaya dan profil kartu AKU
Alfamart sebagai berikut2:
a. VISI
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang
dimiliki oleh masyarakat luas berorientasi kepada
pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan
harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
b. Misi
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan yang berfokus
pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang
dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku atau etika
bisnis tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan
menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan
usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat
dan terus bertumbuh serta bermanfaat bagi pelanggan,
pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya.
2 Arsip Alfamart Ngaliyan Semarang.
70
c. Moto
Belanja puas, harga pas.
d. Budaya
Budaya (2 I & 3K)
1) Intregritas yang tinggi.
2) Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3) Kualiatas dan produktivitas yang tertinggi.
4) Kerjasama team.
5) Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang
terbaik.
e. Profil kartu AKU
Member Alfamart Adalah sebutan untuk para pelanggan
setia Alfamart. Para member Alfamart akan mendapatkan
berbagai macam keuntungan dan kejutan spesial dari Alfamart
seperti: HematKu, Kalender Belanja, Spesialku dan
Hadiahku,serta program eksklusif lainnya. Member Alfamart
adalah pelanggan yang memiliki dan bergabung dalam
keanggotaan Kartu AKU, A Card Flazz atau Kartu AKU BNI.3
1. Kartu AKU
AKU Adalah kartu member yang pertama kali
diluncurkan Alfamart pada tahun 2005. Dengan Kartu
AKU, member akan dapat memperoleh manfaat dan
3 Arsip Alfamart Ngaliayan Semarang.
71
berbagai macam keuntungan serta promo-promo menarik
yang tidak dapat diikuti oleh pelanggan lain yang bukan
merupakan member kartu AKU. Kartu AKU berlaku
Nasional di Alfamart seluruh Indonesia.
2. Kartu AKU BNI
Merupakan salah satu kartu member Alfamart yang
di luncurkan pada 1 Januari 2010, merupakan kerjasama
antara Alfamart dengan Bank BNI. Kartu AKU BNI
merupakan kartu multifungsional, yang selain berfungsi
sebagai kartu member, juga berfungsi sebagai alat
pembayaran. Pengguna Kartu AKU BNI juga akan
mendapatkan berbagai keuntungan dan kejutan spesial dari
Alfamart serta tentunya dapat mengikuti program-program
eksklusif khusus member di Alfamart. Untuk saat ini, Kartu
AKU BNI berlaku di Alfamart Jabodetabek.
4.1.1.3 Prestasi
Adapun perstasi-prestasi yang diraih oleh Alfamart adalah
sebagai berikut:4
a. Tahun 2006
1. Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Manajemen Mutu dari
SGS.
4 http://www.alfamartku.com/site/page/prestasi, dikutip 20 Maret 2011
72
2. Franchise Gold dari Asosiasi Franchise Indonesia dan
Majalah Info Franchise, untuk “reputasi dan catatan kerja
gemilang dalam pengembangan sistem waralaba”.
b. Tahun 2007
1. Penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai
"Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang
Memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem
Manajemen Mutu".
2. "The Best Brand Equity Gainer Award", dari APRINDO
untuk kenaikan kesadaran merek tercepat.
3. The Highest Store Equity Index, oleh Nielsen Research.
c. Tahun 2008
1. The Integrated Market Development dan Distribution
System Champion dalam "The Dream Team
Championship 2008", dari Markplus Inc., Indonesia
Marketing Association dan Majalah SWA.
2. “The Best IT in Marketing", "The Best in Experimental
Marketing" dan "The Best in Social Marketing", dari
Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing.
3. "Top Brand 2008" dari Frontier Consulting Group dan
Majalah Marketing.
4. Indonesia Best Brand Award 2008, dari MARS Research
Specialist dan Majalah SWA.
73
5. Superbrands Indonesia 2008 / 2009 “The Highest Store
Equity Index", oleh Nielsen Research.
d. Tahun 2009
1. Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) dari
Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.
2. Top Brand 2009 dari Frontier Consulting Group dan
Majalah Marketing.
3. Indonesia Best Brand Award 2009 dari MARS Research
Specialist dan Majalah SWA.
4. Indonesia Most Admired Companies 2009 dari Frontier
Consulting Group dan Business Week Indonesia.
e. Tahun 2010
1. Indonesia Most Admired Companies 2010 dari Frontier
Consulting Group dan Business Week Indonesia.
2. Alfamart sebagai minimarket terkemuka Indonesia
meraih penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) untuk kategori
minimarket dengan pertumbuhan outlet tercepat.
3. Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) dari
Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.
4. Top Brand 2010 dari Frontier Consulting Group dan
Majalah Marketing.
5. Indonesia Best Brand Award 2010 dari MARS Research
Specialist dan Majalah SWA.
74
6. Digital Marketing Award 2010.
4.1.1.4 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yaitu, perdagangan
setiap perusahaan tidak dapat bekerja secara perorangan. Akan
tetapi, diperlukan sebuah organisasi perusahaan agar semua pihak
termasuk karyawan dapat bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa
kerancuan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk
dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka dalam suatu
organisasi atau perusahaan perlu diadakan pembagian kerja yang
tersusun dalam struktur organisasi.
Hal ini dimaksudkan agar masing-masing individu dapat
lebih jelas dalam menjalankan tugasnya, sehingga tidak terjadi
ketimpangan dalam menjalankan tugas. Adapun struktur
organisasi Alfamart Ngaliyan Semarang sebagai berikut:
75
Gambar 4.1
Struktur organisasi5
No. Nama Jabatan
1. Leo Hartoko Branch Manajer
2. Himawan Sutanto Area Manajer
3. Wibiyanto Area Coordinator
4. Abdi Sulistianto Kepala Toko
5. Amiril Mu’minin Merchandiser
6. Ahmad Adib Merchandiser
7. Akhmad Mahfudhi Merchandiser
8. Samsul Arifin Pramuniaga
9. Roziqin Widodo Pramuniaga
10. Hery Affandi Pramuniaga
11. Fery Wahyudi Pramuniaga
12. Ratna Dwi Ariyani Kasir
13. Khotimatul Husna Kasir
14. Nur Hariyah Kasir
15. Ulfa Tri Hastanti Kasir
16. Dwi Wahyu N Kasir
5 Arsip Alfamart Ngaliyan Semarang.
Deputy Branch Manajer
Branch Manajer
Area Manajer
Area Coordinator
Kepala Toko
Asisten Kepala Toko
Merchandiser Merchandiser Merchandiser
Pramuniaga Kasir
76
4.1.2 Karakteristik Responden
4.1.2.1 Umur responden
Adapun data mengenai umur responden konsumen Alfamart
Ngaliyan Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Umur Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 15 tahun 8 8.9 8.9 8.9
15 - 25 tahun 50 55.6 55.6 64.4
26 - 35 tahun 17 18.9 18.9 83.3
36 - 45 tahun 9 10.0 10.0 93.3
46 - 55 tahun 6 6.7 6.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada table 4.1 di atas, dapat
diketahui bahwa mayoritas responden berumur 15-25 tahun
sebanyak 50 orang, sedangkan yang berusia 26-35 tahun sebanyak
17 orang, yang berusia 36-45 tahun sebanyak 9 orang, yang berusia
kurang dari 50 tahun sebanyak 8 orang serta yang berusia 46-55
tahun hanya 6 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar umur responden yang
dapat peneliti peroleh:
77
Gambar 4.2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
4.1.2.2 Jenis Kelamin Responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden konsumen
Alfamart Ngaliyan Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 31 34.4 34.4 34.4
Wanita 59 65.6 65.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 di atas, dapat
diketahui tentang jenis kelamin responden konsumen Alfamart
Ngaliyan Semarang yang diambil sebagai responden, yang
menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah wanita, yaitu
sebanyak 59 orang, sedangkan sisanya adalah responden pria
sebanyak 31 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
78
dari konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang yang diambil sebagai
responden adalah wanita.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin
responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.3
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
4.1.2.3 Pendidikan Terakhir Responden
Adapun data mengenai pendidikan responden konsumen
Alfamart Ngaliyan Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 10 11.1 11.1 11.1
SLTP 3 3.3 3.3 14.4
SMA 49 54.4 54.4 68.9
Diploma 7 7.8 7.8 76.7
Sarjana 21 23.3 23.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
79
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 memperlihatkan
bahwa konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang yang diambil
sebagai responden sebagian besar berpendidikan SMA.
Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa
mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 49 orang, yang
berpendidikan sarjana sebanyak 21 orang, yang berpendidikan SD
sebanyak 10 orang, yang berpendidikan diploma sebanyak 7
orang, sedangkan sisanya yang berpendidikan SLTP sebanyak 3
orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan terakhir
responden yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.4
Sumber: Data Primer yang diolah 2011
4.1.2.4 Pekerjaan Yang Sekarang Ditekuni Responden
Adapun data mengenai pekerjaan yang sekarang ditekuni
responden konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang adalah sebagai
berikut:
80
Tabel 4.4
Pekerjaan Yang Sekarang Ditekuni Responden
Pekerjaan yang Sekarang Ditekuni
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 40 44.4 44.4 44.4
Pegawai Swasta 17 18.9 18.9 63.3
Pegawai Negeri 8 8.9 8.9 72.2
Wiraswasta 22 24.4 24.4 96.7
Lain – lain 3 3.3 3.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 di atas dapat
dijelaskan bahwa sebagian besar dari pekerjaan yang sekarang
ditekuni konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang yang diambil
sebagai responden adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 40
orang, wiraswasta sebanyak 22 orang, pegawai swasta sebanyak 17
orang, sedangkan pegawai negeri sebanyak 8 orang, dan lain-lain
sebanyak 3 orang
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan yang
sekarang ditekuni responden yang dapat peneliti peroleh:
81
Gambar 4.5
Sumber: Data Primer yang diolah 2011
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari produk, harga, lokasi/distribusi
dan promosi sebagai variabel bebas (Independen) dan keputusan konsumen
sebagai variabel terikat (Dependen). Data variabel-variabel tersebut di peroleh
dari hasil angket yang telah di sebar, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 4.5 berikut ini:
82
Tabel 4.5
Hasil Skor Kuesioner Regresi
Variabel Item
pertanyaan
Total
SS %
Total
S %
Total
R %
Tota
l TS %
Total
STS %
Produk
(X1)
Pertanyaan 1 16 17,8 67 74,4 6 6,7 0 0 1 1,1
Pertanyaan 2 26 28,9 54 60 5 5,6 4 4,4 1 1,1
Pertanyaan 3 12 13,3 54 60 21 23,3 3 3,3 0 0
Pertanyaan 4 14 15,6 48 53,3 24 26,7 4 4,4 0 0
Pertanyaan 5 6 6,7 42 46,7 35 38,9 6 6,7 1 1,1
Pertanyaan 6 21 23,3 51 56,7 16 17,8 2 2,2 0 0
Harga
(X2)
Pertanyaan 7 8 8,9 44 48,9 19 21,1 12 13,3 7 7,8
Pertanyaan8 4 4,4 31 34,4 28 31,1 19 21,1 8 8,9
Pertanyaan 9 17 18,9 65 72,2 5 5,6 3 3,3 0 0
Pertanyaan 10 5 5,6 42 46,7 34 37,8 7 7,8 2 2,2
Lokasi/Dis
rtibusi
(X3)
Pertanyaan 11 39 43,3 45 50 4 4,4 2 2,2 0 0
Pertanyaan 12 10 11,1 41 45,6 22 24,4 15 16,7 2 2,2
Pertanyaan 13 10 11,1 50 55,6 21 23,3 6 6,7 3 3,3
Promosi
(X4)
Pertanyaan 14 17 18,9 58 64,4 12 13,3 3 3,3 0 0
Pertanyaan 15 12 13,3 54 60 15 16,7 8 8,9 1 1,1
Pertanyaan 16 9 10 67 74,4 9 10 5 5,6 0 0
Pertanyaan 17 6 6,7 37 41,1 39 43,3 6 6,7 2 2,2
Keputusan
Konsumen
(Y)
Pertanyaan 18 6 6,7 48 53,3 13 14,4 22 24,4 1 1,1
Pertanyaan 19 18 20 49 54,4 17 18,9 6 6,7 0 0
Pertanyaan 20 8 8,9 46 51,1 13 14,4 22 24,4 1 1,1
Pertanyaan 21 5 5,6 52 57,8 19 21,1 8 8,9 6 6,7
Pertanyaan 22 28 31,1 51 56,7 9 10 1 1,1 1 1,1
Pertanyaan 23 9 10 47 52,2 20 22,2 9 10 5 5,6
Pertanyaan 24 10 11,1 42 46,7 22 24,4 13 14,4 3 3,3
Pertanyaan 25 7 7,8 51 56,7 18 20 10 11,1 4 4,4
Sumber: Data Primer yang diolah 2011
4.2.1 Produk
Data pada tabel di atas menunjukkan untuk variabel produk, item
pertanyaan 1, 74,4% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart telah
menyediakan kebutuhan sehari-hari, sedangkan sisanya sebanyak 17,8%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 2, 60% responden
menyatakan setuju bahwa Alfamart menyediakan produk-produk yang
lengkap dan bervariasi seperti pulsa dan obat-obatan, sedangkan sisanya
83
sebanyak 28,9% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 3,
60% responden menyatakan setuju bahwa produk di Alfamart sudah
terbukti mutu atau kualitasnya, sedangkan sisanya sebanyak 13,3%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 4, 53,3% responden
menyatakan setuju bahwa Alfamart juga menyediakan produk khusus
yang jarang di temui (produk khas Alfamart), sedangkan sisanya
sebanyak 15,6% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 5,
46,7% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart selalu
menyediakan produk-produk yang terbaru, sedangkan sisanya sebanyak
6,7% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 6, 56,7%
responden menyatakan setuju bahwa Alfamart telah menyediakan
produk-produk yang halal, sedangkan sisanya sebanyak 23,3%
menyatakan sangat setuju.
4.2.2 Harga
Untuk variabel harga, item pertanyaan 7, 48,9% responden
menyatakan setuju bahwa harga di Alfamart sangat terjangkau dan
sesuai dengan kualitasnya, sedangkan sisanya sebanyak 8,9%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 8, 34,4% responden
menyatakan setuju bahwa harga produk di Alfamart sesuai dengan harga
di pasaran, sedangkan sisanya sebanyak 4,4% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 9, 72,2% responden menyatakan setuju bahwa
Alfamart memberikan diskon dan harga promosi pada waktu tertentu,
sedangkan sisanya sebanyak 18,9% menyatakan sangat setuju. Pada item
84
pertanyaan 10, 46,7% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart
tidak pernah melakukan persaingan harga (di bawah standar), sedangkan
sisanya sebanyak 5,6% menyatakan sangat setuju.
4.2.3 Lokasi/Distribusi
Untuk variabel lokasi/distribusi, item pertanyaan 11, 50% responden
menyatakan setuju bahwa lokasi Alfamart sangat strategis dan mudah
dijangkau oleh transportasi umum, sedangkan sisanya sebanyak 43,3%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 12, 45,6% responden
menyatakan setuju bahwa tempat parkir Alfamart luas dan aman,
sedangkan sisanya sebanyak 11,1% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 13, 55,6% responden menyatakan setuju bahwa
pendistribusian produk Alfamart dilakukan secara wajar dan tidak terjadi
perebutan pelanggan yang tidak benar, sedangkan sisanya sebanyak
11,1% menyatakan sangat setuju.
4.2.4 Promosi
Untuk variabel promosi, item pertanyaan 14, 64,4% responden
menyatakan setuju bahwa penayangan promosi Alfamart sering
dilakukan melalui media (surat kabar, radio, TV, dan brosur), sedangkan
sisanya sebanyak 18,9% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 15, 60% responden menyatakan setuju bahwa promosi
penjualanyang dilakukan oleh Alfamart sangat menarik, seperti
pemberian hadiah dan kupon, sedangkan sisanya sebanyak 13,3%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 16, 74,4% responden
85
menyatakan setuju bahwa Alfamart mempromosikan produknya dengan
brosur dan poster, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 17, 41,1% responden menyatakan setuju
bahwa Alfamart tidak pernah melakukan promosi yang berlebihan (tidak
sesuai dengan kenyataan), sedangkan sisanya sebanyak 6,7%
menyatakan sangat setuju.
4.2.5 Keputusan Konsumen
Pada item pertanyaan 18, 53,3% responden menyatakan setuju
bahwa kebiasaan berbelanja di Alfamart dipengaruhi oleh tradisi
masyarakat setempat, sedangkan sisanya sebanyak 6,7% menyatakan
sangat setuju. Pada item pertanyaan 19, 54,4% responden menyatakan
setuju bahwa nasabah tingkat pendapatan masyarakat mempengaruhi
minat berbelanja di Alfamart, sedangkan sisanya sebanyak 20%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 20, 51,1% responden
menyatakan setuju bahwa berbelanja di Alfamart dipengaruhi oleh
teman, rekan kerja dan keluarga, sedangkan sisanya sebanyak 8,9%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 21, 57,8% responden
menyatakan setuju bahwa mayoritas yang berbelanja di Alfamart adalah
kelas menengah, sedangkan sisanya sebanyak 5,6% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 22, 56,7% responden menyatakan setuju
bahwa produk yang disediakan oleh Alfamart untuk segala usia,
sedangkan sisanya sebanyak 31,1% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 23, 52,2% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart
86
menyediakan produk-produk yang sesuai dengan tingkat ekonomi
masyarakat, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 24, 46,7% responden menyatakan setuju bahwa
berbelanja di Alfamart termotivasi oleh produk yang lengkap dengan
harga yang standar, sedangkan sisanya sebanyak 11,1% menyatakan
sangat setuju. Pada item pertanyaan 25, 56,7% responden menyatakan
setuju bahwa konsumen tertarik pada iklan Alfamart yang ditayangkan
oleh media massa, sedangkan sisanya sebanyak 7,8% menyatakan sangat
setuju.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas. Untuk
tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai r
hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n
adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya
df dapat dihitung 90-2 atau df = 88 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,2072;
jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom
corrected item pertanyaan total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r
positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
87
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item Pertanyaan
Corrected
Item
pertanyaan
Total
Correlation
r table Ket.
Produk
(X1)
Pertanyaan 1 0,666 0,2072 Valid
Pertanyaan 2 0,674 0,2072 Valid
Pertanyaan 3 0,685 0,2072 Valid
Pertanyaan 4 0,645 0,2072 Valid
Pertanyaan 5 0,697 0,2072 Valid
Pertanyaan 6 0,685 0,2072 Valid
Harga
(X2)
Pertanyaan 7 0,857 0,2072 Valid
Pertanyaan8 0,849 0,2072 Valid
Pertanyaan 9 0,566 0,2072 Valid
Pertanyaan 10 0,656 0,2072 Valid
Lokasi/Disrtibusi
(X3)
Pertanyaan 11 0,611 0,2072 Valid
Pertanyaan 12 0,800 0,2072 Valid
Pertanyaan 13 0,684 0,2072 Valid
Promosi
(X4)
Pertanyaan 14 0,687 0,2072 Valid
Pertanyaan 15 0,657 0,2072 Valid
Pertanyaan 16 0,696 0,2072 Valid
Pertanyaan 17 0,722 0,2072 Valid
Keputusan
Konsumen
Dalam
Berbelanja
(Y)
Pertanyaan 18 0,431 0,2072 Valid
Pertanyaan 19 0,257 0,2072 Valid
Pertanyaan 20 0,407 0,2072 Valid
Pertanyaan 21 0,447 0,2072 Valid
Pertanyaan 22 0,556 0,2072 Valid
Pertanyaan 23 0,631 0,2072 Valid
Pertanyaan 24 0,661 0,2072 Valid
Pertanyaan 25 0,699 0,2072 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,2072 ) dan bernilai positif.
Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
88
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variab
el
Reliabilitas
Coefficient Alpha Keterangan
X1 6 Item
pertanyaan 0,768 Reliabel
X2 4 Item
pertanyaan 0,796 Reliabel
X3 3 Item
pertanyaan 0,774 Reliabel
X4 4 Item
pertanyaan 0,771
Reliabel
Y 8 Item
pertanyaan 0,710
Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. dengan demikian variabel
(produk, harga, lokasi/distribusi, promosi dan keputusan konsumen dalam
berbelanja) dapat dikatakan reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap
data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.4.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independent.
89
Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity
Statistics
Toleranc
e VIF
1 (Constant)
Produk (X1) .671 1.490
Harga (X2) .553 1.808
Lokasi/Distribusi
(X3)
.638 1.567
Promosi (X4) .625 1.601
a. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari hasil pengujian multikolineoritas yang dilakukan diketahui
bahwa nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu
lebih kecil dari 10, sehingga bisa diduga bahwa tidak ada
multikolinearitas antarvariabel independen dalam model regresi.
4.4.2 Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah
antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling
mempengaruhi. Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai
berikut:
90
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .653a .426 .399 2.958 2.149
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3),
Harga (X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan pengganggu pada periode t-1(sebelumnya). Jika
terjadi korelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin–Watson
atas residual persamaan regresi, diperoleh nilai Durbin Watson
2.149 dengan jumlah variable bebas (k) =4, sample (n) =90 dan dl =
1.429, du = 1.611. Maka du < dw < 4-du, sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji
statistik heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
91
Gambar 4.6
Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat
pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4.4 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji
kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P
Plot dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik
tersebut penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka
datanya normal. Jika pada tabel test of normality dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka data
berdistribusi normal.
92
Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.7
Grafik Histogram
Sumber Data Primer yang diolah, 2011
Gambar 4.8
Normal Probability Plot
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
93
Tabel 5.0. Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Produk, Harga,
Lokasi/Distribusi Terhadap Keputusan Konsumen dalam Berbelanja
Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize Residual
Nilai kolmogorov-smirnov 1,074
Sig 0,199
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Berdasarkan pada grafik histogram, residual data telah menunjukkan kurva
normal yang membentuk lonceng sempurna. Namun, pada grafik normal P-P Plot
residual penyebaran data belum mengikuti garis normal (garis lurus). Untuk lebih
memastikan residual data telah mengikuti asumsi normalitas, maka residual data
diuji kembali dengan menggunakan uji Kolomorov Smirnov. Pada tabel 5.0. pada
uji Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa residual data yang didapat tersebut
mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output menunjukkan nilai
Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,199 > 0.05. Dengan demikian, residual
data berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.5 Analisis data
4.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan
sejauh mana kemampuan variabel independen (produk, harga,
loaksi/distribusi, dan promosi) terhadap variabel dependen
(keputusan konsumen dalam berbelanja). Hasil olahan statistik yang
dibantu program SPSS 17.0 for windows menunjukkan bahwa
variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar
39,9%, sedang yang 60,1% sisanya dijelaskan variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti).
94
Table 5.1
Uji Pengaruh Secara Simultan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .653a .426 .399 2.958 2.149
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3), Harga
(X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Hasil uji koefisien determinasi tersebut memberikan makna,
bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi
keputusan konsumen. Untuk itu perlu pengembangan penelitian
lebih lanjut, terkait dengan topik ini.
4.5.2 Uji Hipotesa
1. Uji Simultan
Sebelum membahas secara partial pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen, terlebih
dahulu dilakukan pengujian secara simultan. Uji simultan ini,
bertujuan untuk menguji atau mengkonfimasi hipotesis yang
menjelaskan “Ada pengaruh yang signifikan produk, harga,
lokasi dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang”.
Uji simultan, ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test
yang menunjukkan nilai 15,795 dengan tingkat probabilitas
0,000 yang di bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa secara
95
bersama-sama variabel independen antara produk, harga,
lokasi/distribusi, dan promosi secara bersama-sama terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang
signifikan produk, harga, lokasi dan promosi terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang” tidak sanggup diterima yang berarti menerima
hipotesis alternatif yang berbunyi “ada pengaruh yang
signifikan produk, harga, lokasi dan promosi terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang”.
Tabel 5.2
ANOVAb
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 552.792 4 138.198 15.795 .000a
Residual 743.708 85 8.750
Total 1296.500 89
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3),
Harga (X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
2. Uji Parsial
Uji partial ini memiliki tujuan utnuk menguji atau
mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Uji parsial ini,
dalam hasil perhitungan statistik Ordinary Least Square (OLS)
96
ditunjukkan dengan t hitung. Secara terperinci hasil t hitung
dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5.3
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 6.565 2.966 2.213 .030
Produk (X1) .371 .132 .282 2.812 .006
Harga (X2) .199 .157 .141 1.272 .207
Lokasi/Distribusi
(X3)
.419 .218 .198 1.923 .058
Promosi (X4) .400 .194 .215 2.065 .042
a. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Dari tabel 5.3 diatas, dapat diketahui hasil analisis regresi
diperoleh koefisien untuk variabel produk sebesar 0,371 ;
untuk variabel harga sebesar 0,199 ; untuk variabel
lokasi/distribusi sebesar 0,419; untuk variabel promosi sebesar
0,400 dengan konstanta sebesar 6,565 sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = 6,565 + 0,371X1 + 0,199X2 + 0,419 X3 +0,400 X4
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program
SPSS versi 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut.
a) Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Berbelanja
97
Hasil uji empiris pengaruh antara produk terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang menunjukkan nilai t hitung 2,812 dan
p value (Sig) sebesar 0.,006 yang di bawah alpha 5%.
Artinya bahwa produk berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang. Hasil penelitian dapat menolak hipotesis yang
menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan produk
terhadap keputusan konsumen berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang”.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients
variabel produk menunjukkan angka sebesar 0,371, yang
artinya adalah besaran koefisien produk terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang adalah sebesar 37,1%.
b) Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Berbelanja
Hasil uji empiris pengaruh antara harga terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang menunjukkan nilai t hitung 1,272 dan
p value (Sig) sebesar 0.207 yang di atas alpha 5%. Artinya
bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan
98
konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Hasil penelitian tidak dapat menolak hipotesis yang
menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan harga
terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamar Ngaliyan Semarang”.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients
variabel harga menunjukkan angka sebesar 0,199, yang
artinya adalah besaran koefisien harga terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamar Ngaliyan
Semarang adalah sebesar 19,9%.
c) Pengaruh Lokasi/Distribusi Terhadap Keputusan
Konsumen Dalam Berbelanja
Hasil uji empiris pengaruh antara lokasi/distribusi
terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamart Ngaliyan Semarang menunjukkan nilai t hitung
1,923 dan p value (Sig) sebesar 0.058 yang di atas alpha
5%. Artinya bahwa lokasi/distribusi berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamar
Ngaliyan Semarang. Hasil penelitian tidak dapat menolak
hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan lokasi/distribusi terhadap keputusan konsumen
dalam berbelanja di Alfamar Ngaliyan Semarang”.
99
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients
variabel lokasi/distribusi menunjukkan angka sebesar
0,419, yang artinya adalah besaran koefisien
lokasi/distribusi terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang adalah sebesar
41,9%.
d) Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Berbelanja
Hasil uji empiris pengaruh antara promosi terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang menunjukkan nilai t hitung 2,065 dan
p value (Sig) sebesar 0,042 yang di bawah alpha 5%.
Artinya bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang. Hasil penelitian tidak dapat menolak hipotesis
yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan promosi
terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamar Ngaliyan Semarang.”.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients
variabel promosi menunjukkan angka sebesar 0,400, yang
artinya adalah besaran koefisien promosi terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang adalah sebesar 40%.
100
Koefisien regresi sebesar 6,565 menyatakan bahwa
setiap penambahan (karena memiliki tanda +) 1% pada
mix marketng, maka akan meningkatkan keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang sebesar 656,5%, demikian pula jika terjadi
sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
produk dan promosi merupakan variabel bebas yang
secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang.
4.6 Pembahasan
Pengaruh masing-masing variabel independen (produk, harga,
lokasi/distribusi, dan promosi) dan variabel dependen (keputusan
konsumen dalam berbelanja) dapat dijelaskan sebagai berikut .
Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa produk
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang (P value > 0.05). Produk
merupakan faktor yang terlalu diperhitungkan dalam menjaga keputusan
konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang. Dari hasil
pengujian yang dilakukan terbukti produk mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja. Ini
ditunjukkan dengan hasil yang sesuai dengan jawaban responden pada
101
masing-masing item pertanyaan.
Pada item pertanyaan 1, 74,4% responden menyatakan setuju bahwa
Alfamart telah menyediakan kebutuhan sehari-hari, sedangkan sisanya
sebanyak 17,8% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 2, 60%
responden menyatakan setuju bahwa Alfamart menyediakan produk-
produk yang lengkap dan bervariasi seperti pulsa dan obat-obatan,
sedangkan sisanya sebanyak 28,9% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 3, 60% responden menyatakan setuju bahwa produk di
Alfamart sudah terbukti mutu atau kualitasnya, sedangkan sisanya
sebanyak 13,3% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 4,
53,3% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart juga menyediakan
produk khusus yang jarang di temui (produk khas Alfamart), sedangkan
sisanya sebanyak 15,6% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan
5, 46,7% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart selalu
menyediakan produk-produk yang terbaru, sedangkan sisanya sebanyak
6,7% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 6, 56,7%
responden menyatakan setuju bahwa Alfamart telah menyediakan produk-
produk yang halal, sedangkan sisanya sebanyak 23,3% menyatakan sangat
setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel produk
masing-masing item pertanyaan dijawab dengan mayoritas setuju dan
sangat setuju. Hal ini sejalan dengan pengujian hipotesa satu yang
102
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara produk
dengan keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang dengan ditunjukkan P value 0,006 yang lebih kecil dari
signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya produk mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamart Ngaliyan Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 90 responden konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang adanya
bukti untuk menolak H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan produk
terhadap keputusan konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Dan menerima H1 bahwa ada pengaruh yang signifikan produk terhadap
keputusan konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel harga terhadap keputusan
konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang tercermin dalam
jawaban responden mengenai item pertanyaan 7 sampai dengan pertanyaan 10
yang telah dijawab. Pada pertanyaan item pertanyaan 7, 48,9% responden
menyatakan setuju bahwa harga di Alfamart sangat terjangkau dan sesuai
dengan kualitasnya, sedangkan sisanya sebanyak 8,9% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 8, 34,4% responden menyatakan setuju bahwa
harga produk di Alfamart sesuai dengan harga di pasaran, sedangkan sisanya
sebanyak 4,4% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 9, 72,2%
responden menyatakan setuju bahwa Alfamart memberikan diskon dan harga
promosi pada waktu tertentu, sedangkan sisanya sebanyak 18,9% menyatakan
103
sangat setuju. Pada item pertanyaan 10, 46,7% responden menyatakan setuju
bahwa Alfamart tidak pernah melakukan persaingan harga (di bawah standar),
sedangkan sisanya sebanyak 5,6% menyatakan sangat setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel harga masing-
masing item pertanyaan dijawab sangat setuju dan setuju dengan persentase
yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan dengan pengujian hipotesa dua yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan harga terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang dengan
ditunjukkan P value 0.207 yang lebih besar dari signifikansi 5%, sehingga
pada akhirnya harga mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang..
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 90 responden konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang adanya
bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan harga
terhadap keputusan konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Dan menolak H2 bahwa ada pengaruh yang signifikan harga terhadap
keputusan konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel lokasi/distribusi terhadap
keputusan konsumen berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang tercermin
dalam jawaban responden mengenai item pertanyaan 11 sampai dengan
pertanyaan 13 yang telah dijawab. Pada pertanyaan item pertanyaan 11,
50% responden menyatakan setuju bahwa lokasi Alfamart sangat strategis
dan mudah dijangkau oleh transportasi umum, sedangkan sisanya
104
sebanyak 43,3% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 12,
45,6% responden menyatakan setuju bahwa tempat parkir Alfamart luas
dan aman, sedangkan sisanya sebanyak 11,1% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 13, 55,6% responden menyatakan setuju bahwa
pendistribusian produk Alfamart dilakukan secara wajar dan tidak terjadi
perebutan pelanggan yang tidak benar, sedangkan sisanya sebanyak 11,1%
menyatakan sangat setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel
lokasi/distribusi masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju dan
setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan dengan
pengujian hipotesa tiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan lokasi/distribusi terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang dengan ditunjukkan P value
0,419 yang lebih besar dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya
lokasi/distribusi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 90 responden konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang adanya
bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
lokasi/distribusi terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamart Ngaliyan Semarang. Dan menolak H3 bahwa ada pengaruh yang
signifikan lokasi/distribusi terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
105
Hasil penelitian uji pengaruh variabel promosi terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang tercermin
dalam jawaban responden mengenai item pertanyaan 14 sampai dengan
pertanyaan 17 yang telah dijawab. Pada pertanyaan item pertanyaan 14,
64,4% responden menyatakan setuju bahwa penayangan promosi Alfamart
sering dilakukan melalui media (surat kabar, radio, TV, dan brosur),
sedangkan sisanya sebanyak 18,9% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 15, 60% responden menyatakan setuju bahwa promosi
penjualanyang dilakukan oleh Alfamart sangat menarik, seperti pemberian
hadiah dan kupon, sedangkan sisanya sebanyak 13,3% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 16, 74,4% responden menyatakan setuju
bahwa Alfamart mempromosikan produknya dengan brosur dan poster,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 17, 41,1% responden menyatakan setuju bahwa Alfamart tidak
pernah melakukan promosi yang berlebihan (tidak sesuai dengan
kenyataan), sedangkan sisanya sebanyak 6,7% menyatakan sangat setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel promosi
masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju dan setuju dengan
persentase yang cukup besar. Hal ini sejalan dengan pengujian hipotesa
empat yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan promosi
terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan
Semarang. dengan ditunjukkan P value 0.042 yang lebih kecil dari
signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya promosi mempunyai pengaruh
106
yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamart Ngaliyan Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 90 responden konsumen Alfamart Ngaliyan Semarang adanya
bukti untuk menolak H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
promosi terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang. Dan menerima H4 bahwa ada pengaruh yang
signifikan promosi terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di
Alfamar Ngaliyan Semarang.
Sedangkan hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh nilai P
Value sebesar 0.000 dimana lebih kecil dari taraf signifikasi 0.05. ini
artinya variabel produk, harga, lokasi/distribusi, dan promosi secara
berpengaruh bersama-sama terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamar Ngaliyan Semarang. Dan ini sekaligus menjawab
bahwa hipotesa lima (H5) yang berbunyi secara ada pengaruh yang
signifikan produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat kita
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel produk (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Terlihat t hitung (2,812) > t tabel (1,987) yang berarti produk
mempunyai andil dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
2. Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Terlihat t hitung (1,272) < t tabel (1,987) yang berarti harga tidak
mempunyai andil dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
3. Variabel lokasi/distribusi (X3) mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart
Ngaliyan Semarang. Terlihat t hitung (1,923) < t tabel (1,987) yang
berarti lokasi/distribusi tidak mempunyai andil dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang..
4. Variabel promosi (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Terlihat t hitung (2,065) > t tabel (1,987) yang berarti promosi
107
108
mempunyai andil dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang..
5. Variabel produk, harga, lokasi/distribusi dan promosi terhadap
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang.
Terlihat F hitung (15,795) > F tabel (2,4753) yang produk, harga,
lokasi/distribusi dan promosi mempunyai andil dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam berbelanja di Alfamart Ngaliyan Semarang
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Minimarket Alfamart
Hendaknya senantiasa meningkatkan keragaman produk serta
menambah jenis produk yang baru (up to date) secara lengkap baik
dalam merk maupun kualitas.
Mengenai promosi supaya lebih menarik perlu adanya kreatifitas,
inovasi dan atraktif dalam menyajikannya di media-media terkait agar
pelanggan tidak merasa jenuh.
2. Bagi Karyawan
Hendaknya selalu tanggap dengan segala kebutuhan pengunjung
serta lebih cepat dan tepat, baik dalam memberikan bantuan yang
dibutuhkan, khususnya untuk pengunjung-pengunjung yang kesulitan
dalam mencari produk yang diinginkan agar mereka mendapatkan
109
kepuasan atas jasa yang dibelinya dan akan kembali untuk melakukan
pembelian ulang.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga diperoleh
informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.
5.3 Penutup
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
karena dengan rahmat, taufiq dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan dan koridor ideal, dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sebagai
masukan bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini sehingga menjadi
lebih sempurna dan bermanfaat.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman as-sa’di, Syekh et al. Fiqih jual-beli panduan praktis bisnis syariah,
Jakarta, Senayan publishing, 2008.
Ali Muhidin, Sambas dkk, Analisi Korelasi, Regresi Dan Jalur Dalam Penelitian,
Bandung, Pustaka Setia Bandung, 2007.
Ali Muhidin, Sambas dkk, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
Penelitian, Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007.
Amirullah, Pengantar bisnis, Yogyakarta, Graha ilmu, 2005.
Angipora, Marius P, Dasar-dasar Manajemen Jakarta, PT Raja Grafindo, 1999.
Arifin, Johan , Etika bisnis islami, Semarang, Walisongo press, 2009.
Arikunto, Suharsimi , Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta,
Rineka cipta, 2002.
Arsip Alfamart Ngaliyan Semarang.
Assauri, Sofjan, Manajemen pemasaran dasar, konsep & strategi, Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2007.
Assauri, Sofjan , Manajemen pemasaran dasar konsep dan strategi, Jakarta,
Rajawali Press, 2004.
Dani Aditya Dwi Saputra, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalan melakukan pembelian pada minimarket Galaxy di
Boyolali” Skripsi Ekonomi, Surakarta, 2008.
Eny farihah, analisis perbandingan kepuasan konsumen terhadap pelayanan
pada minimarket indomaret dengan alfamart di kompleks pesona
anggrek Bekasi, 2008.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang,
Badan penerbit Universitas Diponegoro, 2005.
Hassan, A. Qadir, et al. Terjemahan Nailul Authar Himpunan hadits-hadits
hukum jilid 4, Surabaya, PT bina ilmu Surabaya, 1983.
Indriantoro, Nur , Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen, Yogyakarta, BPFE, cetakan kedua 2002.
Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2006.
Kotler, Philip, A.B, Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia analisis
perencanaan, implementasi dan pengendalian , Jakarta, Salemba empat,
2000.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta, prentice-Hall, 1997.
------------------Manajemen Pemasaran di Indonesia edisi pertama, Jakarta,
Salemba empat, 2000.
Kotler, Philip, Armstrong, Prinsip-prinsip pemasaran jilid 1 edisi kedelapan,
Jakarta, Erlangga, 2001.
Kotler, Philip, A.B Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta,
salemba empat, 2001.
Lupiyoadi, Rambat, A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta, Salemba
empat, 2006.
Masrukhin, Statistik Inferensial aplikasi program spss, Kudus, Media ilmu press,
2008.
McCarthy, E. Jerome, William D. Perreault, Intisari Pemasaran sebuah ancangan
manajerial global, Jakarta, Binarupa Aksara, 1995.
Muflih, Muhammad , Perilaku konsumen dalam perspektif ilmu ekonomi islam,
Jakarta, PT Raja grafindo persada, 2006.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam pendekatan Kuantitatif,
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Prasetijo, Ristiyanti John J.O.I Ihalauw, Perilaku konsumen, Yogyakarta, ANDI,
2005.
Prasetyo, Bambang, Lina miftahul jannah, Metode penelitian kuantitatif, Jakarta,
PT Grafindo persada, 2007.
Qardhawi, Yusuf , Halal Haram dalam islam, Surakarta, Era Intermedia, 2000.
Siti Zuliani, pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di
minimarket Sarinah swalayan Ngaliyan Semarang, Skripsi ekonomi,
2005.
Soenarjo, Yayasan penyelenggara penterjemah / pentafsir al-qur’an, Jakarta, Al
Karim, 1971.
Sudjana, Metode statistik, Bandung, TARSITO, 2002.
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ALFABETA,
Bandung, 2008.
Swastha, Basu , Azas-azas marketing, Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 1999.
Swastha, Basu , Irawan, Menejemen pemasaran modern, Yogyakarta, Liberty,
2003.
Taufiq, Ali Muhammad, Praktik Manajemen Berbasis Al-qur’an, Jakarta, 2004,
Gema Insani.
Tim pelaksan, Al-Qur’an Al-karim dan terjemah bahasa Indonesia, Kudus,
Menara Kudus, 2006.
Tjiptono, Fandy strategi pemasaran, Yogyakarta, Andi offset, 2002.
Umar, Husein , Research methods in finance and banking, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama. 2002.
Wijaya, Toni , Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009.
Http://www.alfamartku.com/site/page/prestasi.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/11/17403967/Gerai.Alfamart.
Http://market55.blogspot.com/2009/04/kesalahan-minimarket-swalayan-
pengertian.html.
Http//www.kontan-online.com Inc: 2004.
Http.///Blogspot. Com/2009/10/pt- Info-update-System-minimarket-alfamart.
Http://ekonomimikrosyariah.com/2010/07/pemasaran-kontemporer-produk-halal-
dan.minimarket. mawaddah. html.
Http://awalmula.com/perkembangan-dan-sejarah-awal-mula-alfamart.html.20
maret 2011.
Http://market55.blogspot.com/2008/12/pemilihan-lokasi-mendirikan-toko-
atau_619.html- minimarket.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Siti Ismah
NIM : 062411072
Fakultas : Syari’ah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 10 Oktober 1987
Agama : Islam
Alamat : Dk. Bowong RT 06 RW 03 Desa Sukolilo Kecamatan
Sukolilo Kabupaten Pati 59172
Pendidikan :
- MI Sultan Agung 01 Sukolilo Pati Lulus Tahun 1999
- SMP Islam Sultan Agung Sukolilo Pati Lulus Tahun 2002
- MA Raudhatul Ulum Guyangan Trangkil Pati Lulus Tahun 2006
- Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 25 April 2011
Siti Ismah
NIM 062411072
BIODATA DIRI
Nama Lengkap : Siti Ismah
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 10 Oktober 1987
NIM : 062411072
Jurusan : Ekonomi Islam
Fakultas : Syari’ah
Nama Orang Tua
Bapak : H. Abdullah Sunarto S.Pdi
Ibu : Hj. Zumaroh
Alamat : Dk. Bowong RT 06 RW 03 Desa Sukolilo
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati 59172
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, Mei 2011
Siti Ismah
NIM 062411072
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN MUSLIM DALAM MELAKUKAN
PEMBELIAN DI ALFAMART NGALIYAN SEMARANG
I. Petunjuk pengisian
Respoden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan
Saudara/i untuk mengisi data kuesioner yang diberikan, informasi yang
anda berikan merupakan bantuan yang sangat berati dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi saya.
Oleh karena itu kepada responden, saya sebagai penulis
mengharapkan:
1. Saudara/i menjawab setiap pernyataan dengan sejujur-jujurnya, dan perlu diketahui bahwa jawaban Anda tidak berhubungan dengan
benar atau salah.
2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara/i.
3. Setelah melakukan pengisian, mohon Anda menyerahkan kepada pemberi kuesioner.
II. Identitas Responden Nomor :…………………………….................
1. Nama :…………………………. 2. Umur :……………..Tahun 3. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 4. Alamat :………………………… 5. Pendidikan terakhir anda? a. SD b. SLTP c. SLTA d. Diploma e. Sarjana
6. Pekerjaan yang sekarang anda tekuni? a. Pelajar / Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Lain-lain, sebutkan………….. Keterangan pengisian lembar pernyataan: SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
III. Pertanyaan Mengenai Variabel a. Pernyataan Mengenai Variabel Independent (X)
Marketing mix (X)
1. Produk
No PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Alfamart telah menyediakan
kebutuhan sehari-hari.
2. Alfamart menyediakan produk-
produk yang lengkap dan
bervariasi, seperti pulsa dan
obat-obatan.
3. Produk di Alfamart sudah
terbukti mutu atau kualitasnya.
4. Alfamart juga menyediakan
produk khusus yang jarang
ditemui. (produk khas Alfamart).
5. Alfamart selalu menyediakan
produk-produk yang terbaru.
6. Alfamart telah menyediakan
produk-produk yang halal.
2. Harga
7. Harga di Alfamart sangat
terjangkau dan sesuai dengan
kualitasnya.
8. Harga produk di Alfamart sesuai
dengan harga di pasaran.
9. Alfamart memberikan diskon
dan harga promosi pada waktu
tertentu.
10. Alfamart tidak pernah
melakukan persaingan harga (di
bawah standar).
3. Lokasi/Distribusi
11. Lokasi Alfamart sangat strategis
dan mudah dijangkau oleh
transportasi umum.
12. Tempat parkir Alfamart luas
dan aman.
13. Pendistribusian produk Alfamart
dilakukan secara wajar dan tidak
terjadi perebutan pelanggan
yang tidak benar.
4. Promosi
14. Penayangan promosi Alfamart
sering dilakukan melalui media
(surat kabar, radio, TV dan
brosur).
15. Promosi penjualan yang
dilakukan oleh Alfamart sangat
menarik, seperti pemberian
hadiah dan kupon.
16. Alfamart mempromosikan
produknya dengan brosur dan
poster.
17. Alfamart tidak pernah
melakukan promosi yang
berlebihan (tidak sesuai dengan
kenyataan).
b. Pernyataan Mengenai Variabel Dependent (Y) Keputusan Berbelanja (Y)
1. Faktor Budaya
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
18. Kebiasaan berbelanja di
Alfamart dipengaruhi oleh
tradisi masyarakat setempat .
19. Tingkat pendapatan masyarakat
mempengaruhi minat berbelanja
di Alfamart.
2. Faktor Sosial
20. Berbelanja di Alfamart
dipengaruhi oleh teman, rekan
kerja dan keluarga.
21. Mayoritas yang berbelanja di
Alfamart adalah kelas
menengah.
3. Faktor Pribadi
22. Produk yang disediakan oleh
Alfamart untuk segala usia.
23. Alfamart menyediakan produk-
produk yang sesuai dengan
tingkat ekonomi masyarakat.
4. Faktor Psikologi
24. Berbelanja di Alfamart
termotivasi oleh produk yang
lengkap dan harga yang standar.
25. Saya tertarik pada iklan
Alfamart yang ditayangkan oleh
media massa.
Lampiran 2
Data Responden
No. Nama No. Nama
1. Abdul Rokhim 46. Qomari
2. Selly Noerizk 47. Ruswita Subekti
3. Ananda Cahaya 48. Indana Zulfa
4. Widhi 49. Sriyati
5. Hartono 50. Sigit Handoyo
6. Adi Kurniawan 51. Soni. A
7. Fatmah 52. Mustofa. D. Y
8. Susi Nur Azizah 53. Sudjiarto
9. Regina F. K 54. Rahmat Adi. S
10. Ririn Ari. N 55. Nikmatul Umroh
11. Ardita Hasna. S 56. Joni. H. W
12. Nailul 57. Dwi Septyaningrum
13. Sakinah 58. Agus As’ari
14. Aan. Q. A 59. Taufiq Baroji
15. Zulia Ardani 60. Agnes Dewi
16. Juandi Abdillah 61. Nadiah Ulfa Hanif
17. Ana. S 62. Aning Dwi Fitriani
18. Yuni. S 63. Mulayanah
19. M. Asyari 64. Umi Maghfiroh
20. Sulistyaningsih 65. Elfira Eva Nasution
21. Kumino 66. Rumanah
22. Lisa Fathiyana 67. Dwi Lukito
23. Uswatun Hasanah 68. Maskuri
24. Musyarofah 69. Suharjo
25. Ina Roheti 70. Abdul Mu’arif
26. Anisa. A 71. Subandi
27. Nur Faizah 72. Dian Nisa’
28. Umi Ivayatuz Zulva 73. Waqi’aturrahmah
29. M. anam 74. Lutfi Laeli
30. Faturrahmah 75. Munfaati
31. Lutfia Aldina 76. Syakiroh Arini
32. Cynthia Permatasari 77. Khotimah
33. Dina Suryaningrum 78. Ilham Angga Prasetyo
34. Dinda Ayu 79. Kholifah
35. Anis Mustaghfiroh 80. Sasturi
36. Nurjanah 81. Ali Hamdan
37. M. Zama’ 82. Rismawati
38. Nurjanah 83. Muchadtimah
39. Cristine. A 84. Lili Mu’alifah
40. Fita. A 85. Kafa Zakia Nuriah
41. Dyah Sulistiyowati 86. Ali Mustofa
42. Rachma 87. Nurul Huda
43. Ali Ahyadi 88. Taufiq
44. Aiz 89. Novi Umi Purwani
45. Junaidi Bayu Suseno 90. Endang Suminarti
Lampiran 3
Daftar Seluruh Jawaban Angket
Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Muslim Dalam
Melakukan Pembelian di Alfamart
LAMPIRAN 4
Tanggapan Responden terhadap masing-masing item pertanyaan
Alfamart telah menyediakan kebutuhan sehari-hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Ragu-ragu 6 6.7 6.7 7.8
Setuju 67 74.4 74.4 82.2
Sangat Setuju 16 17.8 17.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart menyediakan produk-produk yang lengkap dan bervariasi
seperti pulsa dan obat-obatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 4 4.4 4.4 5.6
Ragu-ragu 5 5.6 5.6 11.1
Setuju 54 60.0 60.0 71.1
Sangat Setuju 26 28.9 28.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Produk di Alfamart sudah terbukti mutu atau kualitasnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 21 23.3 23.3 26.7
Setuju 54 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 12 13.3 13.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart juga menyediakan produk khusus yang jarang di temui
(produk khas Alfamart)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.4 4.4 4.4
Ragu-ragu 24 26.7 26.7 31.1
Setuju 48 53.3 53.3 84.4
Sangat Setuju 14 15.6 15.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart selalu menyediakan produk-produk yang terbaru
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 6 6.7 6.7 7.8
Ragu-ragu 35 38.9 38.9 46.7
Setuju 42 46.7 46.7 93.3
Sangat Setuju 6 6.7 6.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart telah menyediakan produk-produk yang halal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2
Ragu-ragu 16 17.8 17.8 20.0
Setuju 51 56.7 56.7 76.7
Sangat Setuju 21 23.3 23.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Harga di Alfamart sangat terjangkau dan sesuai dengan kualitasnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 7.8 7.8 7.8
Tidak Setuju 12 13.3 13.3 21.1
Ragu-ragu 19 21.1 21.1 42.2
Setuju 44 48.9 48.9 91.1
Sangat Setuju 8 8.9 8.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Harga produk di Alfamart sesuai dengan harga di pasaran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 8.9 8.9 8.9
Tidak Setuju 19 21.1 21.1 30.0
Ragu-ragu 28 31.1 31.1 61.1
Setuju 31 34.4 34.4 95.6
Sangat Setuju 4 4.4 4.4 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart memberikan diskon dan harga promosi pada waktu
tertentu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.6 5.6 8.9
Setuju 65 72.2 72.2 81.1
Sangat Setuju 17 18.9 18.9 100.0
Alfamart memberikan diskon dan harga promosi pada waktu
tertentu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.6 5.6 8.9
Setuju 65 72.2 72.2 81.1
Sangat Setuju 17 18.9 18.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart tidak pernah melakukan persaingan harga (di bawah standar)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2
Tidak Setuju 7 7.8 7.8 10.0
Ragu-ragu 34 37.8 37.8 47.8
Setuju 42 46.7 46.7 94.4
Sangat Setuju 5 5.6 5.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Lokasi Alfamart sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
transportasi umum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2
Ragu-ragu 4 4.4 4.4 6.7
Setuju 45 50.0 50.0 56.7
Sangat Setuju 39 43.3 43.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Tempat parkir Alfamart luas dan aman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2
Tidak Setuju 15 16.7 16.7 18.9
Ragu-ragu 22 24.4 24.4 43.3
Setuju 41 45.6 45.6 88.9
Sangat Setuju 10 11.1 11.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pendistribusian produk Alfamart dilakukan secara wajar dan tidak
terjadi perebutan pelanggan yang tidak benar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Tidak Setuju 6 6.7 6.7 10.0
Ragu-ragu 21 23.3 23.3 33.3
Setuju 50 55.6 55.6 88.9
Sangat Setuju 10 11.1 11.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Penayangan promosi Alfamart sering dilakukan melalui media (surat
kabar, radio, TV, dan brosur)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 13.3 13.3 16.7
Setuju 58 64.4 64.4 81.1
Sangat Setuju 17 18.9 18.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Promosi penjualanyang dilakukan oleh Alfamart sangat menarik, seperti
pemberian hadiah dan kupon
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 8 8.9 8.9 10.0
Ragu-ragu 15 16.7 16.7 26.7
Setuju 54 60.0 60.0 86.7
Sangat Setuju 12 13.3 13.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart mempromosikan produknya dengan brosur dan poster
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.6 5.6 5.6
Ragu-ragu 9 10.0 10.0 15.6
Setuju 67 74.4 74.4 90.0
Sangat Setuju 9 10.0 10.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart tidak pernah melakukan promosi yang berlebihan (tidak sesuai
dengan kenyataan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2
Tidak Setuju 6 6.7 6.7 8.9
Ragu-ragu 39 43.3 43.3 52.2
Setuju 37 41.1 41.1 93.3
Sangat Setuju 6 6.7 6.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Kebiasaan berbelanja di Alfamart dipengaruhi oleh tradisi masyarakat
setempat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 22 24.4 24.4 25.6
Ragu-ragu 13 14.4 14.4 40.0
Setuju 48 53.3 53.3 93.3
Sangat Setuju 6 6.7 6.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Tingkat pendapatan masyarakat mempengaruhi minat berbelanja di
Alfamart
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 6.7 6.7 6.7
Ragu-ragu 17 18.9 18.9 25.6
Setuju 49 54.4 54.4 80.0
Sangat Setuju 18 20.0 20.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Berbelanja di Alfamart dipengaruhi oleh teman, rekan kerja dan keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 22 24.4 24.4 25.6
Ragu-ragu 13 14.4 14.4 40.0
Setuju 46 51.1 51.1 91.1
Sangat Setuju 8 8.9 8.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Mayoritas yang berbelanja di Alfamart adalah kelas menengah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 6.7 6.7 6.7
Tidak Setuju 8 8.9 8.9 15.6
Ragu-ragu 19 21.1 21.1 36.7
Setuju 52 57.8 57.8 94.4
Sangat Setuju 5 5.6 5.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Produk yang disediakan oleh Alfamart untuk segala usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Setuju 1 1.1 1.1 2.2
Ragu-ragu 9 10.0 10.0 12.2
Setuju 51 56.7 56.7 68.9
Sangat Setuju 28 31.1 31.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Alfamart menyediakan produk-produk yang sesuai dengan tingkat ekonomi masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5.6 5.6 5.6
Tidak Setuju 9 10.0 10.0 15.6
Ragu-ragu 20 22.2 22.2 37.8
Setuju 47 52.2 52.2 90.0
Sangat Setuju 9 10.0 10.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Berbelanja di Alfamart termotivasi oleh produk yang lengkap dengan harga yang standar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3
Tidak Setuju 13 14.4 14.4 17.8
Ragu-ragu 22 24.4 24.4 42.2
Setuju 42 46.7 46.7 88.9
Sangat Setuju 10 11.1 11.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Saya tertarik pada iklan Alfamart yang ditayangkan oleh media massa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.4 4.4 4.4
Tidak Setuju 10 11.1 11.1 15.6
Ragu-ragu 18 20.0 20.0 35.6
Setuju 51 56.7 56.7 92.2
Sangat Setuju 7 7.8 7.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
LAMPIRAN 5
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Uji Validitas Variabel – variabel di dalam Marketing Mix
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1
P1 Pearson Correlation 1 .519** .283
** .342
** .311
** .349
** .666
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .001 .003 .001 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
P2 Pearson Correlation .519** 1 .345
** .323
** .277
** .239
* .674
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .008 .023 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
P3 Pearson Correlation .283** .345
** 1 .238
* .480
** .438
** .685
**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .024 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
P4 Pearson Correlation .342** .323
** .238
* 1 .315
** .361
** .645
**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .024 .002 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
P5 Pearson Correlation .311** .277
** .480
** .315
** 1 .401
** .697
**
Sig. (2-tailed) .003 .008 .000 .002 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
P6 Pearson Correlation .349** .239
* .438
** .361
** .401
** 1 .685
**
Sig. (2-tailed) .001 .023 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
X1 Pearson Correlation .666** .674
** .685
** .645
** .697
** .685
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
P7 P8 P9 P10 X2
P7 Pearson Correlation 1 .692** .335
** .368
** .857
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 90 90 90 90 90
P8 Pearson Correlation .692** 1 .309
** .373
** .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000
N 90 90 90 90 90
P9 Pearson Correlation .335** .309
** 1 .277
** .566
**
Sig. (2-tailed) .001 .003 .008 .000
N 90 90 90 90 90
P10 Pearson Correlation .368** .373
** .277
** 1 .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .000
N 90 90 90 90 90
X2 Pearson Correlation .857** .849
** .566
** .656
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P11 P12 P13 X3
P11 Pearson Correlation 1 .335** .113 .611
**
Sig. (2-tailed) .001 .290 .000
N 90 90 90 90
P12 Pearson Correlation .335** 1 .271
** .800
**
Sig. (2-tailed) .001 .010 .000
N 90 90 90 90
P13 Pearson Correlation .113 .271** 1 .684
**
Sig. (2-tailed) .290 .010 .000
N 90 90 90 90
X3 Pearson Correlation .611** .800
** .684
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P14 P15 P16 P17 X4
P14 Pearson Correlation 1 .252* .434
** .296
** .687
**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .005 .000
N 90 90 90 90 90
P15 Pearson Correlation .252* 1 .199 .258
* .657
**
Sig. (2-tailed) .017 .060 .014 .000
N 90 90 90 90 90
P16 Pearson Correlation .434** .199 1 .396
** .696
**
Sig. (2-tailed) .000 .060 .000 .000
N 90 90 90 90 90
P17 Pearson Correlation .296** .258
* .396
** 1 .722
**
Sig. (2-tailed) .005 .014 .000 .000
N 90 90 90 90 90
X4 Pearson Correlation .687** .657
** .696
** .722
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel – variabel di dalam Marketing Mix
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 42.61 29.454 .604 .745
P2 42.58 28.112 .589 .735
P3 42.86 28.619 .613 .738
P4 42.89 28.572 .559 .741
P5 43.18 28.013 .619 .732
P6 42.68 28.491 .611 .737
X1 23.34 8.408 1.000 .758
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.796 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P7 24.51 20.208 .786 .715
P8 24.84 20.492 .778 .719
P9 23.82 25.608 .481 .804
P10 24.43 23.911 .557 .782
X2 13.94 7.244 1.000 .728
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.774 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P11 18.57 10.451 .472 .785
P12 19.44 8.295 .662 .689
P13 19.27 9.366 .513 .757
X3 11.46 3.240 1.000 .484
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.771 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P14 26.14 13.428 .583 .741
P15 26.38 12.979 .514 .745
P16 26.24 13.535 .600 .741
P17 26.70 12.662 .605 .725
X4 15.07 4.198 1.000 .625
Uji Validitas Variabel Keputusan Konsumen
Correlations
P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 Y
P18 Pearson Correlation 1 -.037 .266* .062 .133 .042 .115 .137 .431
**
Sig. (2-tailed) .726 .011 .562 .212 .695 .279 .199 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P19 Pearson Correlation -.037 1 .135 .217* -.082 -.089 -.067 .084 .257
*
Sig. (2-tailed) .726 .203 .040 .444 .403 .529 .429 .015
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P20 Pearson Correlation .266* .135 1 .119 .048 -.039 -.025 .109 .407
**
Sig. (2-tailed) .011 .203 .263 .656 .717 .817 .307 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P21 Pearson Correlation .062 .217* .119 1 .165 .064 .093 .110 .447
**
Sig. (2-tailed) .562 .040 .263 .121 .549 .384 .302 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P22 Pearson Correlation .133 -.082 .048 .165 1 .397** .363
** .382
** .556
**
Sig. (2-tailed) .212 .444 .656 .121 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P23 Pearson Correlation .042 -.089 -.039 .064 .397** 1 .652
** .509
** .631
**
Sig. (2-tailed) .695 .403 .717 .549 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P24 Pearson Correlation .115 -.067 -.025 .093 .363** .652
** 1 .522
** .661
**
Sig. (2-tailed) .279 .529 .817 .384 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
P25 Pearson Correlation .137 .084 .109 .110 .382** .509
** .522
** 1 .699
**
Sig. (2-tailed) .199 .429 .307 .302 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Y Pearson Correlation .431** .257
* .407
** .447
** .556
** .631
** .661
** .699
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .015 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 90 90 90 90 90 90 90 90 90
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reabilitas Keputusan Konsumen
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.710 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P18 54.27 52.827 .320 .698
P19 53.79 55.764 .155 .716
P20 54.24 53.086 .290 .701
P21 54.20 52.566 .337 .696
P22 53.51 52.590 .484 .687
P23 54.16 49.661 .542 .671
P24 54.19 49.301 .578 .667
P25 54.14 49.024 .627 .663
Y 28.83 14.567 1.000 .599
LAMPIRAN 6
Statistik deskriptif untuk 90 Responden Pada Konsumen Alfamart
Klasifikasi Berdasarkan Umur
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 15 tahun 8 8.9 8.9 8.9
15 - 25 tahun 50 55.6 55.6 64.4
26 - 35 tahun 17 18.9 18.9 83.3
36 - 45 tahun 9 10.0 10.0 93.3
46 - 55 tahun 6 6.7 6.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Klasifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 31 34.4 34.4 34.4
Wanita 59 65.6 65.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Klasifikasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 10 11.1 11.1 11.1
SLTP 3 3.3 3.3 14.4
SMA 49 54.4 54.4 68.9
Diploma 7 7.8 7.8 76.7
Sarjana 21 23.3 23.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Klasifikasi Berdasarkan Pekerjaan Yang Sekarang Ditekuni
Pekerjaan yang Sekarang Ditekuni
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 40 44.4 44.4 44.4
Pegawai Swasta 17 18.9 18.9 63.3
Pegawai Negeri 8 8.9 8.9 72.2
Wiraswasta 22 24.4 24.4 96.7
Lain - lain 3 3.3 3.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
LAMPIRAN 7
Output Regresi Linier Berganda dari 90 responden
Uji Pengaruh Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen
Dalam Melakukan Pembelian di Alfamart
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Promosi (X4),
Produk (X1),
Lokasi/Distribusi
(X3), Harga (X2)a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .653a .426 .399 2.958 2.149
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3), Harga (X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 552.792 4 138.198 15.795 .000a
Residual 743.708 85 8.750
Total 1296.500 89
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3), Harga (X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.565 2.966 2.213 .030
Produk (X1) .371 .132 .282 2.812 .006 .671 1.490
Harga (X2) .199 .157 .141 1.272 .207 .553 1.808
Lokasi/Distribusi (X3) .419 .218 .198 1.923 .058 .638 1.567
Promosi (X4) .400 .194 .215 2.065 .042 .625 1.601
a. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 22.09 35.57 28.83 2.492 90
Std. Predicted Value -2.704 2.703 .000 1.000 90
Standard Error of Predicted
Value
.330 1.293 .660 .225 90
Adjusted Predicted Value 21.47 35.98 28.82 2.501 90
Residual -8.867 5.631 .000 2.891 90
Std. Residual -2.998 1.904 .000 .977 90
Stud. Residual -3.198 2.026 .002 1.011 90
Deleted Residual -10.094 6.381 .010 3.096 90
Stud. Deleted Residual -3.390 2.065 -.004 1.028 90
Mahal. Distance .118 16.019 3.956 3.337 90
Cook's Distance .000 .283 .015 .035 90
Centered Leverage Value .001 .180 .044 .037 90
a. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
Uji Asumsi Klasik
1. Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Produk (X1) .671 1.490
Harga (X2) .553 1.808
Lokasi/Distribusi (X3) .638 1.567
Promosi (X4) .625 1.601
a. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
2. Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .653a .426 .399 2.958 2.149
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Produk (X1), Lokasi/Distribusi (X3), Harga (X2)
b. Dependent Variable: Keputusan Berbelanja (Y)
3. Heterokedastisitas
4. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 90
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.89072096
Most Extreme Differences Absolute .113
Positive .060
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z 1.074
Asymp. Sig. (2-tailed) .199
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.