PENGARUH MANAJEMEN IMPRESI DAN KESEJAHTERAAN …

149
PENGARUH MANAJEMEN IMPRESI DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA TOKO CHOCOLICIOUS INDONESIA SKRIPSI Oleh JIRA BAKTIK 105721114916 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of PENGARUH MANAJEMEN IMPRESI DAN KESEJAHTERAAN …

KARYAWAN PADA TOKO CHOCOLICIOUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
CHOCOLICIOUS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
1. Dengan mengucapkan Alhamdulillah aku sangat bersyukur karena dengan izin Allah saya persembahkan karya ilmiah/skripsi ini kepada diri saya sendiri
2. Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku yang telah memberikan segalanya kepadaku, membesarkan aku dan mendidik aku dengan penuh kasih sayang dan dengan penuh kesabaran serta selalu mendoakan aku untuk keberhasilan untuk menjadi orang yang berguna.
3. Tanpa inspirasi, dorongan dan dukungan yang telah kalian berikan kepada saya, saya mungkin bukan apa-apa terima kasih untuk saudara yang selalu mengingatkan untuk sholat lima waktu dan juga selalu mengingatkan jangan dengarkan omongan orang lain karena mereka hanya mau membuat kamu jatuh, intinya terima kasih untuk ke empat saudaraku
4. Teruntuk teman-teman dan sahabat saya terimaksih selalu ada untukku. Intinya saya sangat bersyukur memiliki kalian di hidup saya.
5. Dan teruntuk sudut ruang kamar kost saya terima kasih karna di dalam ruang ini kamu selalu mendengarkan keluh kesah saya selama aku mengerjakan skripsi ini dan terunruk malam terimaksih karena selama mengerjakan skripsi kamu selalu membantu aku menangis di kegelapan malammu.
6. Dan yang sedang berjuang skripsi jangan patah semangat dan jangan dengarkan orang lain yang mau menjatuhkan kalian, intinya tetap semangat dan jangan lupa utamakan sholat dan berdoa kepada sang pencipta sesuai keyakinan masing-masing.
Terima kasih
MOTTO hiduplah dengan penuh keyakinan dan setiap apa yang akan dilakukan awali dengan mengucapkan bismillah dan mengakhiri dengana alhamdulillah. Karena hidup adalah perjuangan, maka setiap proses yang kamu jalankan biarkanlah dia membentuk kamu dan membuat kamu menjadi lebih bermakna dan berguna. Dengan Iman Dan Akhlak Saya Menjadi Kuat Tanpa Iman Dan Akhlak Saya Menjadi Lemah
iv
v
vi
vii
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya, shalawat
serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Manajemen
Impresi Dan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada Toko Chocolicious Indonesia’’
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
sampaikan dengan penuh rasa hormat kepada :
1. Ayahanda tercinta Baktik , ibunda tercinta Jawi dan seluruh keluarga. Terima
kasih atas segala doa, motivasi dan kasih sayang serta materi yang
diberikan kepada penulis.
2. Keempat saudara saya Sudirman, Herianto, alm. Ikramulla dan Muhammad
Faril yang senantiasa membantu dan memberikan motivasi untuk selalu
lebih semangat dan selalu mengingatkan untuk dekat dengan sang pencipta,
walaupun sibuk mengerjakan skripsi ini dan juga sering mengingatkan untuk
tidak mendengarkan cemohan orang-orang yang mempertanyakan kapan
wisuda karena masing-masing manusia mempunyai jalan tersendiri untuk
mengapai sebuah cita-cita.
3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
4. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE,. MM., selaku Ketua Program studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Bapak Dr. Edi Jusriadi, S.E., M.M selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini selesai dengan baik.
7. Ibu Hj. Nurinaya, ST., MM., selaku pembimbing II yang telah senantiasa
meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan dan membantu selama
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu seluruh dosen dan staff pengajar jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang
telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi
penulis.
9. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisversitas
Muhammadiyah.
Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam
angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya
dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberi semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
12. Terima kasih teruntuk teman-teman semua yang ada di Tapak Suci Cabang
43 UNISMUH Makassar yang selalu memberikan semangat untuk meraih
ix
sebuah gelar ini dan juga selalu memberikan solusi apa bila saya sedang
kesulitan dan untuk kakanda yang tidak mau di sebut namanya terima kasih
telah mengajarkan aku untuk kerja spss di skripsi ini.
13. Terima kasih ku ucapkan untuk sepupu saya atas nama LISDA, S.IP,
ROSMITA, S.IP dan untuk teman saya NURVALA, S.M, YASRI DEVI Y,
S.M NURAINI S.M yang juga selalu memberikan dikungan dalam mencapai
gelar S.M INI.
14. Terima kasih ku ucapkan kepada teman saya WIDIARTI, S.E M.M
HERMIATI S.E M.M, MASRIANI, S.E M.M dan SUMARNI S.Pd yang selalu
mengingatkan saya untuk jamgan malas-malas menegerjakan skripsi saya
dikarenakan saya akan membayar bpp lagi apa lagi saya malas intinya
terima kasih semua atas dukungannya.
Akhirnya penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman penulis senantiasa saran dan kritikannya demi
kesempurnaan skripsi ini.
Muhammadiyah Makassar.
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Manajemen Impresi Dan Kesejahteraan karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Toko Chocolicious Indonesia. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer yaitu kuesioner Toko chocolicius Indonesia Umum berjumlah 50 pegawai. Sedangkan data sekunder berupa dokumentasi dan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji (t) dan uji regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah diuji secara partikal menunjukkan bahwa manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan mempunyai pengaruh yang kuat dan signifikan dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan, hal ini berarti karyawan telah menjalankan indikator yang ada pada variabel manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicious Indonesia.
Kata kunci : manajemen impresi, produktivitas, kesejahteraan
xi
ABSTRACK
JIRA BAkTIk. 2021. "The Effect of Impression Management on Employee Productivity through Increasing Employee Welfare at Indonesian Chocolicious Stores". Thesis, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Edi Jusriadi and Nurinaya, This study aims to determine the effect of impression management on employee productivity through improving employee welfare at Indonesian Chocolicious Stores. This type of research is quantitative. The data sources used are primary and secondary data. Primary data, namely the staff of the General Indonesian chocolocius shop totaling 50 employees. Meanwhile, secondary data in the form of documentation and questionnaires. The data analysis technique used in this quantitative research is validity test, releability test, (t) test and simple linear regression test. Based on the results of the research and discussion in this study, it can be concluded that after being specifically tested it shows that the impression of management and employee welfare has a strong and significant influence in increasing employee productivity, this means that employees have implemented indicators in the impression management variable and employee welfare. about the work productivity of employees in Indonesian chocolate shops. Keywords: impression management, productivity, welfare
xii
3. Indikator Manajemen Impresi ...........................................................9
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan 13
3. Indikator Produktivitas Kerja Karyawan .........................................13
C. Kesejahteraan Karyawan ....................................................................14
3. Jenis-Jenis Kesejahteraan Karyawan ............................................18
4. Indikator Kesejahteraan Karyawan ................................................19
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ..................................26
D. Populasi dan Sampel ..........................................................................28
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................29
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................34
B. Penyajian Data ....................................................................................38
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban ....................................................................... 28
Tabel4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan status perkawinan 40
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat yang memiliki anak 40
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 41
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 42
Tabel 4.7 skor item dalam variabel penelitian ...................................................... 43
Tabel 4.8 Frekuensi dan Persentase Variabel Manajemen Impresi .................... 44
Tabel 4.9 Frekuensi dan Persentase Variabel Kesejahteraan Karyawan............ 47
Tabel 4.10 Frekuensi dan Persentase Variabel Produktivitas Kerja Karyawan 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Manajemen Impresi ................................ 53
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel kesejahteraan Karyawan ........................ 54
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel produktivitas kerja Karyawan ................. 54
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 55
Tabel 4.15 Uji Hipotesis ........................................................................................ 56
xv
semakin kompetitif dan semakin bersaing. Daya saing perusahaan akan semakin
tajam dan menuntut perusahaan yang ada bisa memprediksi perubahan-
perubahan di sekelilingnya agar dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitor
lainnya.
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh individu secara maksimal sehingga terlaksana suatu tujuan.
Pengertian manajemen menurut Marwansyah yaitu pendayagunaan sumber
daya manusia pada organisasi yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan
sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi pengembangan sumber daya
manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan
kesejahteraan, keselamatan dan kesejahteraan kerja, serta hubungan industri.
Menurut plippo manajemen sumber daya manusia disebut manajemen
personalia yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemutusan
hubungan kerja, pengembangan kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat. Menurut sastrohadiwiryo
manajemen sumber daya manusia digantikan dengan manajemen tenaga kerja
yaitu pendayagunaan, pembinaan, pengetahuan, pengaturan, pengembangan,
unsur tenaga kerja. Baik dan buruk karyawan ataupun pegawai untuk mencapai
hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya. (samsuni. 2017)
Manajemen impresi merupakan bidang studi dalam psikologi sosial yang
mempelajari bagaimana individu mempresentasikan diri sendiri kepada orang
lain agar dinilai memiliki kualitas baik (Hooghiemstra, 2000), sehingga baik
individu maupun organisasi dapat mencoba untuk memberikan informasi dalam
upaya memanipulasi penilaian pengguna laporan keuangan (Yuthas, et al.,
2002). Manajemen impresi dianggap sebagai salah satu manifestasi dari
masalah keagenan karena digunakan sebagai alat bagi manajer untuk mengelola
presentasi diri didepan pemakai laporan keuangan. (Amanta Zain. 2015).
Manajemen impresi diperlukan untuk setiap pegawai/karyawan baik pada
saat awal masuk sebuah perusahaan maupun secara berkelanjutan mengikuti
tuntutan pekerjaan. Pelatihan di awal pekerjaan bertujuan meningkatkan
kemampuan yang harus dimiliki oleh pekerja, yang merupakan persyaratan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, pelatihan di awal pekerjaan juga
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting
dalam membantu keberhasilan usaha. Produktivitas yang tinggi sangat
menguntungkan baik bagi pengusaha atau bagi karyawannya terutama untuk
kesejahteraan. Produktivitas juga mencerminkan adap kerja karyawan yang
tercermin juga sikap mental yang baik. Pengusaha maupun karyawan yang
berperan dalam satu perusahaan harus mampu untuk meningkatkan
produktivitasnya (Sulaeman, 2014). Menurut L. Greenberg dalam Sinungan
(2008) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas
pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode
tersebut. Samuelson (1993) menyatakan bahwa produktivitas merupakan suatu
konsep pengukuran rasio output total terhadap rata-rata input tertimbang.
Sehingga berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
produktivitas adalah kesetaraan antara jumlah output yang dihasilkan dengan
jumlah sumber daya yang digunakan. Menurut Umar dalam Salinding (2011)
produktivitas memilki dua dimensi daya guna yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas, dan waktu, dan efisiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.( Safitri Indriyani.,2016).
Produktivitas adalah suatu tolak ukur pencapaian hasil usaha yang
mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan hidup hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. sikap yang
demikian akan mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara yang
selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan. karena kepuasan
konsumen menjadi menjadi standar dari kesuksesan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Pendapatan dengan strategi pemasaran yang akurat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan bisa melihat dari faktor pengelolaan
sumber daya manusia yang diukur dari produktivitas sumber daya manusia
secara individu dan secara teamwork yang terbentuk ke dalam struktur
organisasi dalam perusahaan. Sesuai dengan bidang bisnis perusahaan yaitu
bidang jasa dan pelayanan, maka masalah kinerja bagi perusahaan adalah
masalah yang sangat penting antara lain :
Respone time dan resolution time karyawan masih dirasa lambat.
Terdapat surat komplain dari pemberi kerja. tidak konsistennya karyawan saat
menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang ada pada toko. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen impresi dan kesejahteraan
karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious
Indonesia.
‘’Pengaruh manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.’’ Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh manajemen impresi terhadap produktivitas
kerja karyawan melalui peningkatan kesejahteraan karyawan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah manajemen impresi berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia ?
2. Apakah kesejahteraan karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen impresi berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan karyawan berpengaruh pada
produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
ilmu sumber daya manusia (SDM) dan pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian dengan objek penelitian ataupun judul penelitian
yang sama di masa yang akan datang. Penelitian ini juga dapat
dijadikan sebagai bahan untuk melakukan kajian dan diskusi mengenai
manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas
kerja karyawan melalui peningkatan.
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penulis ini juga berharap bahwa hasil penelitian ini bisa menjadi bahan
pertimbangan serta referensi bagi penulis lain yang akan mengadakan
penelitian dengan judul atau materi yang sama
b. Bagi Perusahaan
pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen Toko Chocolicious
Indonesia dalam menganalisis pengaruh manajemen impresi dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan, yang
pada nantinya diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
6
Impression management adalah kegiatan yang dilakukan seseorang agar
terlihat baik bagi orang lain serta dirinya sendiri (West and Turner, 2008). Definisi
impression management merupakan keinginan untuk membangun kesan atau
citra yang positif terhadap orang lain, sehingga kita selalu berusaha tampil baik
dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron dan Bryne, 2014).
Beberapa presentasi diri berlebihan dan banyak kebohongan tetapi banyak
orang yang berusaha membuat impresi untuk tidak menipu orang lain. Semua
individu memiliki banyak muka, dan banyak situasi, kita bisa menyampaikan
banyak impresi diri dengan berbeda-beda, semuanya adalah benar. Dari pada
berbohong, biasanya orang akan lebih memilih images yang ingin dilihat oleh
orang lain sebagai image yang asli dirinya (Leary.,1995). Impresi mereka
mencoba untuk menciptakan di pikiran orang lain lebih sering akurat daripada
penipuan (Schlenker & Weigold, dikutip dalam Leary, 1995, h.4).Terdapat dua
komponen pengelolaan kesan (impression management) (Leary & Kowalski,
dikutip dalam Ward, HS Pratiwi 2017), diantaranya :
impression motivation merupakan motivasi pengelolaan kesan untuk
mengubah persepsi orang lain mengenai diri kita untuk menciptakan impression
yang diinginkan. Dalam online dating, impression motivation dapat dilihat dari
motivasi untuk men-donwload dan menggunakan aplikasi tersebut. Impression
construction: setelah termotivasi untuk membentuk kesan, dalam impression
construction lebih kepada mengubah perilaku, sikap yang ditampilkan untuk
7
mencapai suatu tujuan. Dalam online dating, impression construction dapat
dilihat dari alasan pemilihan photo dan text profile (Ward dalam HS
Pertiwi.,2017).
psikologi sosial yang berpusat dalam mempelajari bagaimana individu
mempresentasikan dirinya kepada individu lain dengan harapan agar apa yang
dipresentasikan sesuai dengan yang diinginkan oleh individu lain (Hooghiemstra,
2000). Dalam pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan, dapat di analogikan
bahwa manajemen impresi dapat dilakukan untuk mendapatkan kesan atas
presentasi hasil pelaporan kepada pengguna informasi akuntansi. Pihak
manajemen tidak ingin identitas perusahaan menjadi buruk oleh karena itu
manajemen melakukan manajemen impresi untuk merespon suatu hal yang
diprediksi dapat mengancam identitas perusahaan, misalnya kinerja buruk
perusahaan. Kinerja perusahaan yang buruk dapat memicu timbulnya
permasalahan akun tabilitas sehingga menjadi motif bagi perusahaan untuk
melakukan praktik manajemen impresi. (Amanta Zain., 2015).
Impression management adalah bagian dari teori dramaturgi yang mana
dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959 dan dijelaskan dalam
bukunya yang berjudul “The Presentation of Self in Everyday Life”. Menurut
Erving Goffman (Wahyuningsi, 2016), impression management ini berkaitan
dengan sebuah pertunjukkan drama, yang mana seorang aktor pelakunya
dibentuk oleh lingkungan dan followers yang bertujuan untuk memberikan
sebuah kesan yang lebih konsisten sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
aktor itu. Dramaturgi terdiri dari panggung depan (front stage) dan panggung
belakang (back stage). Front stage mencakup, setting, personal front
8
Sedangkan bagian belakang adalah the self, yaitu semua kegiatan yang
tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan penampilan yang ada pada front.
Fokus pendekatan dramaturgi adalah bagaimana mereka melakukannya, yang
berintikan pada pandangan bahwa ketika individu berinteraksi dengan
sesamanya, ia ingin mengelola pesan sesuai yang diharapkan tumbuh pada
orang lain terhadapnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap individu pada
kenyataannya membuat konstruksi atas diri mereka dengan cara menampilkan
diri. Dalam mempresentasikan dirinya, para pengguna media sosial harus
mengatur penampilan mereka dengan berbagai strategi. Maka dari itu, pengguna
media sosial harus memiliki strategi dalam upaya mengkonstruksi identitasnya.
(Anis Maharani Defi Fadhila., 2019).
Manajemen impresi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat dari
laporan tahunan yang diungkapkan. Narasi yang diungkapkan dalam suatu
laporan tahunan dapat membangun kesesuaian dan rasionalitas melalui
penggunaan argumen yang dilakukan perusahaan (Keil, 2006). Narasi kinerja
manajemen dalam laporan tahunan akan dihubungkan dengan peristiwa dengan
kalimat penyebab atau alasan terjadinya. Suatu penjelasan dapat disertai dengan
adanya sebab-akibat. Penjelasan tersebut dapat menggunakan teknik dalam
teori atribusih (self-serving). Petri (2004) mengungkapkan bahwa teori atribusi
(selfserving) menggambarkan suatu keberhasilan akan diasumsikan sebagai
hasil dari faktor internal (kekuatan diri sendiri) sehingga perilaku asertif (verbal)
akan cenderung dilakukan. Sedangkan suatu kegagalan akan di asumsikan
sebagai dampak dari situasi/kondisi (faktor eksternal) yang sedang terjadi
sehingga perilaku defensif (verbal) akan cenderung dilakukan. Adanya perilaku
9
atribusi (verbal) yang disengaja sudah pasti memiliki maksud atau tujuan
tertentu.
Teori Manajemen Impresi mengidentifikasi beberapa strategi Manajemen
Impresi yang dilakukan individu dalam organisasi. Jones dan Pittman (Fenika
Wulani, 2014) menandai bahwa terdapat lima katagori taktik yaitu
1) ingratiation, individu berusaha dianggap sebagai individu yang menyenangkan
dengan mencari muka atau menjilat pihak lain.
2) exemplification, individu berusaha dianggap sebagai orang yang berdedikasi.
3) Intimidation, individu berusaha terlihat berbahaya atau mengancam.
4) Self promotion, individu berusaha terlihat kompeten.
5) supplication, individu berusaha terlihat sebagai orang yang memerlukan
bantuan.
Namun menurut Kacmar et al. (Fenika Wulani, 2014), terdapat beberapa
taktik MI yang dianggap sukses untuk membangun kesan menyenangkan yaitu
menunjukkan kualitas diri positif, melakukan hal yang menyenangkan dan
konfirmasi, misalnya dalam sikap dan nilai.
3. Indikator Manajemen Impresi
Adapun indikator dari manajemen impresi menurut Fadhilah, A. M. D., &
Kusumaningtyas, R. (2019
sanjungan atau memberikan dukungan yang dilakukan dalam upaya untuk dilihat
seperti sesuatu yang menyenangkan seperti memberikan pujian, memberikan
10
pendapat yang membuat orang lain merasa senang dan melakukan kebaikan
bagi orang lain dalam rangka meningkatkan keinginan untuk disukai orang lain.
b Prestasi diri
Prestasi diri, yang berarti bahwa individu yang memainkan peran sesuai
dengan kemampuan atau prestasi mereka yang harus dilihat sebagai suatu
kompetensi. Melebih-lebihkan kompetensi yang dimiliki agar orang lain
menyimpulkan bahwa dia memang memiliki kompetensi atau kemampuan. Risiko
adalah dianggap sebagai seseorang yang sombong dan tidak dipercaya.
c Perilaku pemberian contoh
dengan memposisikan dirinya berada diatas dan melampaui panggilan tugas
untuk muncul sebagai individu yang berdedikasi. Memajukan diri sebagai orang
yang jujur, disiplin, baik hati, tidak sombong dan dermawan. Hal ini bisa jadi
keadaan yang sebenarnya atau hanya untuk memanipulasi keadaan
sesungguhnya.
kekurangan mereka dalam upaya agar dilihat sebagai seseorang yang tidak
mampu atau miskin. Memperlihatkan kelemahan atau ketergantungan untuk
mendapatkan pertolongan atau simpati.
Bahwa individu tersebut selalu berusaha untuk tampil menakutkan dan
mengancam, serta ingin orang lain melihat mereka sebagai orang yang disegani.
11
Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris, product: result, outcome
berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan
productivity having the ability make or kreate, creative. Perkataan itu
dipergunakan Bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan
atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi Kerja yang
akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya. Dilihat dari segi psikologi
produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu
proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakangi.
Produktivitas tidak lain daripada berbicara mengenai tingkah laku manusia atau
individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi bidang kerja atau
organisasi kerja (Sedarmayanti, Randa Junizar, 2019).
Dilihat dari segi Psikologi produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai
keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang
melatarbelakangi. Produktivitas tidak lain daripada berbicara mengenai tingkah
laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi
di bidang kerja atau organisasi kerja. Sedangkan menurut penelitian formulasi
National Productivity Board Singapore, dikatakan bahwa produktivitas adalah
sikap mental yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan
perbaikan. Perwujudan sikap mental, dalam berbagai kegiatan antara lain. Yang
berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan Pengetahuan,
Keterampilan, Kedisiplinan, Upaya pribadi dan Kerukunan kerja. Sedangkan
yang berkaitan dengan pekerjaan, dapat dilakukan melalui manajemen dan
metode kerja yang lebih baik, penghematan biaya, ketepatan waktu dan Sistem,
12
juga teknologi yang lebih baik. Produktivitas adalah sikap mental yang
mementingkan usaha terus menerus untuk menyesuaikan aktivitas ekonomi
terhadap kondisi yang berubah. Sikap mental untuk menerapkan teori serta
metode dan kepercayaan yang teguh akan kemajuan umat manusia (Ramayana,
Randa Junizar, 2019).
yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang
maksimal. Produktivitas kerja memiliki arti penting sebagai pandangan hidup dan
sikap mental seluruh pegawai, di mana pegawai selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan, keadaan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini
memberikan dorongan untuk berusaha dan meningkatkan produktivitas dalam
melaksanakan pekerjaan yang di emban.
Selain itu pentingnya produktivitas kerja ini adalah perencanaan
pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan
sumber-sumber daya secara efisien namun tetap menjaga kualitas Oleh karena
itu, produktivitas para pegawai perlu mendapat perhatian yang serius dari
pimpinan perusahaan. Sehingga dapat berusaha memperbaiki dan meningkatkan
produktivitas kerja pegawainya. Tingkat produktivitas kerja yang bagus oleh
karyawan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produksi serta
kegiatan operasional perusahaan baik pada saat sekarang ini maupun pada
masa yang akan datang. Demi mewujudkan produktivitas kerja yang baik pada
perusahaan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas
13
kerja karyawan diantaranya pelatihan kerja dan disiplin kerja dari karyawan itu
sendiri.
Menurut Sutrisno (Sudarmin Manik dan Nova Syafrina, 2018) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu :
a) Pelatihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan
keterampilan dan cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja.
Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai perlengkapan tetapi
sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.
b) Mental dan kemampuan fisik karyawan. Keadaan mental dan fisik karyawan
merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi
sebab keadaan fisik dan mental mempunyai hubungan yang erat dengan
produktivitas kerja karyawan.
c) Hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan atasan dan bawahan
akan mempengaruhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana
pandangan atasan terhadap karyawan, sejauh mana karyawan diikut
sertakan dalam penentuan tujuan.
Dimensi Indikator dalam produktivitas kerja karyawan yang diterapkan
oleh suatu organisasi tidak selalu sama tetapi pada dasarnya indikator yang
dinilai itu mencakup beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh (Faustino C.
Gomes dan Alfian Yudapratama, 2017).
a) Keterampilan
berhubungan dengan penyelesaian tugas secara cepat dan tepat. Dimensi
14
penyelesaian tugas.
b) Kemampuan
Kapasitas atau sifat individu yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang
memungkinkan sesorang untuk melakukan atau menyelesaikan berbagai macam
tugas dan pekerjaan. Dimensi kemampuan diukur dengan menggunakan
indikator kapasitas untuk mengerjakan tugas.
c) Sikap dan Perilaku
bertindak terhadap aspek lingkungannya. Sikap dan perilaku diukur dengan
menggunakan indikator sikap dan perilaku kerja.
C. Kesejahteraan Karyawan
memelihara sikap karyawan agar merasa puas, nyaman serta senang dalam
bekerja. Dengan begitu, motivasi karyawan untuk berprestasi akan terus
meningkat. Tujuan pemberian kesejahteraan tidak hanya untuk kepentingan
karyawan saja tetapi juga untuk kepentingan perusahaan. Kebijakan pemberian
kesejahteraan, baik jenis maupun besarnya harus berdasarkan analisis tugas
dan tanggung jawab,uraian pekerjaan, jabatan serta lamanya masa kerja. Selain
itu juga, waktu pembayarannya. Perusahaan harus membayar tepat pada waktu
yang telah ditetapkan. Hal itu, akan membuat kepercayaan karyawan kepada
perusahaan semakin besar.
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan
15
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya
meningkat. Moekijat (Renny Jashinta., 2014), mengemukakan pandangan bahwa
dalam perusahaan pelayanan pegawai mempunyai bermacam-macam nama.
Ada yang menyebut program “benefit”, ada yang menyebut “kesejahteraan
pegawai” (employee welfare) dan yang lain lagi menekankan kepada biaya dan
menyebutnya “daftar pembayaran yang disembunyikan” (hidden payroll). Akan
tetapi yang paling lazim pelayanan pegawai itu dianggap sebagai bagian dari
pada kesejahteraan sosial (fringe benefits). Kesejahteraan sosial demikian
umumnya mengandung lebih dari pada apa yang dimaksudkan oleh pengertian
pelayanan pegawai.
Ketenagakerjaan adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang
bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik dalam maupun luar hubungan kerja, yang
secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja
dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan
karyawan adalah balas jasa pelengkap yang diberikan kepada karyawan untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah agar produktivitas
kerjanya meningkat.
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak
melanggar peraturan legal pemerintah. Tujuan pemberian kesejahteraan menurut
Hasibuan (Renny Jashinta., 2014) antara lain sebagai berikut:
16
perusahaan.
keluarganya.
4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5) Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6) Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8) Mengefektifkan pengadaan karyawan.
manusia Indonesia.
(Renny Jashinta., 2014) diantaranya adalah :
1) Bagi Perusahaan
b Mengurangi pergantian karyawan.
d Meningkatkan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.
e Menambah peran serta karyawan dalam mengatasi masalah-masalah
yang timbul dalam suatu perusahaan atau organisasi.
f Meminimalisir keluhan.
17
mempertahankannya.
2) Bagi Karyawan
tersedia tetapi kurang memuaskan.
b Menambah kepuasan kerja.
e Memberikan kesempatan tambahan untuk memperoleh status.
f Menambah motivasi untuk bersaing atau berprestasi antar karyawan.
Tujuan pemberian kesejahteraan kepada karyawan menurut Hariandja
(Renny Jashinta, 2014), adalah untuk membantu karyawan mencukupi
kebutuhannya di luar kebutuhan rasa adil, kebutuhan fisik dalam upaya
meningkatkan komitmen karyawan kepada perusahaan, meningkatkan kinerja,
mengurangi perputaran kerja, dan mengurangi gangguan unjuk rasa sebagai
faktor yang sangat penting dalam usaha meningkatkan efektivitas perusahaan“.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberian kesejahteraan kepada
karyawan, selain untuk memelihara semangat, motivasi kerja, dan meningkatkan
kinerja adalah untuk membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhannya di luar
kerja serta memberikan ketenangan dan rasa aman pada karyawan dalam
bekerja.
18
finansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayan.
Pemberian kesejahteraan perlu diprogram sebaik-baiknya, supaya bermanfaat
dalam mendukung tujuan perusahaan, karyawan, masyarakat. Program
kesejahteraan harus berdasarkan keadilan dan kelayakan, berpedoman kepada
peraturan legal pemerintah dan didasarkan atas kemampuan perusahaan. Hal ini
penting supaya kesejahteraan yang pernah diberikan tidak ditiadakan karena
akan mengakibatkan karyawan malas, disiplinnya merosot, kerusakan
meningkat, bahkan turn over meningkat. Program kesejahteraan harus
diinformasikan secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai
dengan kebutuhan karyawan.
dan ada rasa aman dalam menikmatinya. Jenis kesejahteraan yang akan
diberikan harus selektif dan efektif mendorong tujuan perusahaan, karyawan
beserta keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan
emosional. Adapun jenis-jenis kesejahteraan karyawan menurut Hasibuan
(Renny Jashinta, 2014) sebagai berikut:
1. Kesejahteraan yang bersifat ekonomis, yaitu berupa uang antara lain uang
pensiun, uang makan, uang Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, uang duka
kematian, pakaian dinas, uang pengobatan.
2. Kesejahteraan yang berupa fasilitas, antara lain sarana ibadah, kafetaria,
olahraga, kesenian, pendidikan atau seminar, cuti tahunan dan cuti hamil,
koperasi, dan toko.
yang menjadi ukuran dari kesejahteraan:
1. Kesejahteraan Bersifat Ekonomis
Uang pension,bonus, tunjangan hari raya, pakaian dinas dan uang duka
kematian.
3. Kesejahteraan Bersifat Pelayanan
D. Tinjauan Empiris
penyusunan proposal ini, penelitian ini sebelumnya dilakukan oleh para peneliti
untuk menunjang penelitian yang akan diteliti. Perbedaan dalam penelitian ini
berfokus pada respone time,dan resolution time karyawan masih dirasa lambat.
Terdapat surat komplain dari pemberi kerja. tidak konsistennya karyawan saat
menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang ada pada toko chocolicious
indonesia.
Permasalahan Metode Hasil Penelitian
2019 Rachmawati Annisa’Demi, 2019 Judul: Pengaruh program kesejahteraan karyawan ,lingkungan
Penelitian ini tertarik mengungkapkan bagaimana Pengaruh program kesejahteraan karyawan
Sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling yang menggunakan
Hasil analisis regresi linear kerja membuktikan bahwa kesejahteraan berpengaruh signifikan,
20
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
kerja dan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT. BPR JATIM
,lingkungan kerja dan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT. BPR JATIM
teknik pengambilan sampel bila suatu organisasi yang mempunyai karyawan dari latar belakang jabatan yang berstrata yang berjumlah sebanyak 40 orang.
lingkungan
kerja
berpengaruh
signifikan
2018 Achmad Risqiy Fauzi 2018 Judul : Pengaruh pengembangan karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas karyawan pada PT. Citra Harapan Semesta Sidoarjo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh pengembangan karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas karyawan pada PT. Citra Harapan Semesta Sidoarjo
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriftif kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Citra Harapan Semesta Sidoarjo dengan jumlah responden sebanyak 50 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial pariabel pengembangan karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan maupun pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas karyawan yang mana variable loyalitas kerja maupun pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
21
2020 M Farrys Ardiansyah, rosmawaty hilderiah Pandjaitan 2020. Judul: Manajemen Impresi PT. Wijaya Karya (PERSERO) TBK. Melalui simbol Nilai Saham.
Peneliti tertarik mengungkap bagaimana manajemen impresi WIKA melalui simbol nilai saham yang ditinjau dari Teori Manajemen Impresi oleh Erving Goofman dan media komunikasi yang digunakan sebagai impresi WIKA melalui simbol nilai saham yang ditinjau dari Teori Ekologi Media oleh Marshall McLuhan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode focus group discussion(FGD) yang melibatkan delapan informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi impresi WIKA melalui simbol nilai saham adalah menggunakan strategi integration, strategi self- promotion, dan
Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan metode focus grup discussion (PGD) yang melibatkan delapan informan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi impresi WIKA melalui symbol nilai nilai saham adalah menggunakan strategi integration, strategi self- promotion,dan strategi exemplification.
22
strategi exemplification. Sedangkan, media komunikasi yang digunakan adalah media sosial melalui aplikasi Instagram.
2020 Chusminah, R Ati Haryati 2020 Judul: Impresi Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Smilynks, yang ditandai dengan kurang tercapainya tingkat ke disiplinan dalam bekerja sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan yang ingin dicapai. Artikel ini akan menyajikan hasil riset mengenai seberapa besar kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel disiplin kerja pada
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara non- probability sampling yaitu sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner. Metode yang digunakan untuk menganalisis data ini menggunakan uji koefisien korelasi, determinan dan persamaan regresi dengan menggunakan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil uji koefisien korelasi sebesar 0,813 yang berarti bahwa hubungan disiplin kerja dengan kinerja signifikan, positif dan kuat. Hasil uji koefisien determinan yaitu 0,661 artinya kinerja dipengaruhi disiplin kerja sebesar 66,1%, sedangkan sisanya 33.9% dipengaruhi oleh factor lain. Hasil uji regresi linier adalah 7.385>2.048 di mana 0.001<0.05, maka dapat d
23
karyawannya SPSS versi 24.
2018 Tanjung, monika sales 2018 Judul: Pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Rayateh Utama Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Rayateh Utama Medan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, di mana desain yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program kesejahteraan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Rayateh Utama Medan.
E. Kerangka Konsep
praktek manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas
kerja karyawan untuk meningkatkan kemampuan para pekerja demi
melaksanakan strategi bisnis perusahaan. Hal ini dapat diartikan setiap
perusahaan sangat memerlukan pelaksanaan manajemen impresi dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan untuk
melaksanakan strategi bisnis perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan
karyawan. Produktivitas kerja karyawan yang baik akan membantu perusahaan
24
perencanaan strategi perusahaan.
diajukan suatu hipotesisi yaitu:
terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia
Manajemen Impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia
26
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menggambarkan
dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan, (sugiyono 2017). Penelitian yang
dilakukan ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan mencari hubungan
kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi
dalam penelitian ini terdapat dua variabel antara lain variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang
dipengaruhi), sugiyono 2010.
manajemen impresi (X1) dan kesejahteraan karyawan (X2) terhadap variabel
dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y), maka dari itu dalam penelitian
ini digunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan teknik tersebut akan
dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara parsial dan simultan
antara variabel independen yaitu manajemen impresi (X1) dan kesejahteraan
karyawan (X2) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja karyawan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variable yang akan diteliti antara lain variable
independen (X) yaitu manajemen Impresi (X1) dan kesejahteraan karyawan (X2)
dan sebagai variable dependen (Y) yaitu Produktivitas kerja karyawan variabel
27
(Y). adapun mengenai siapa atau toko yang akan diteliti, di mana penelitiannya
dan kapan waktu penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Bidang yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu karyawan Toko
Chocolicious Indonesia
2. Tempat penelitian akan dilakukan di Toko Chocolicious Indonesia di jalan Jl.
A. P. Petterani no. 40 E
3. waktu dalam penelitian belangsung selama 3 – 31 Oktober 2020
C. Devenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Devenisi operasional variabel
a Manajemen impresi (X1)
Definisi impression management adalah keinginan untuk membangun
citra atau kesan yang positif terhadap orang lain, sehingga kita selalu berusaha
tampil baik dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron dan
Bryne, D. Wahyu Ariani 2014).
Adapun indikator manajemen impresi yaitu sebagai berikut:
1) Perilaku agar disukai
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan
1) Ekonomis
2) Fasilitas
3) Pelayanan
Produktivitas berasal dari bahasa inggris, product: result, outcome
berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan
productivity having the ability make or creative. Perkataan itu dipergunakan
Bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan
menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi. Faustino C. Gomes (alfian
yudapratam)
1) Keterampilan
2) Kemampuan
kerja karyawan dan kesejahteraan karyawan. Setiap variabel dijelaskan sebagai
berikut:
adalah Manajemen Impresi (X1) dan Kesejahteraan Karyawan (X2)
b. Variable terkait (Dependent)
produktivitas kerja karyawan (Y)
Karyawan) dan variable terkait (produktivitas karyawan) menggunakan skala
likert.Dengan pembobotan sebagai berikut:
Alternatif jawaban Skor
dengan nilai 5
dengan nilai 4
dengan nilai 3
dengan nilai 2
dengan nilai 1
penelitian ini adalah semua karyawan Toko Chocolicious Indonesia berjumlah 50
orang karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono., 2017). Karena jumlah populasi kurang dari 100
responden, maka metode pemilihan sampel yang digunakan adalah sampling
jenuh dan metode sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
30
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
tersusun dari berbagai Proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sutrisno Hadi,
sugiono., 2014).
Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan
pancaindra mata sebagai alat bantu utama, di samping indra lainnya seperti
telinga, hidung, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi merupakan
kemampuan seseorang dalam menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
pancaindra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.
Observasi dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan penelitian di Toko Chocolicious Indonesia
2. Kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. (sugiyono.,2017).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden dan bertujuan untuk
31
Indonesia
dokumen-dokumen atau buku maupun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet dan
sumber-sumber lainnya.
bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka
mengungkapkan fenomena sosial tersebut. Analisis data merupakan proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterprestasikan. Dalam memperoleh data ini Metode analisis yang digunakan
oleh penulis adalah metode Kuantitatif.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini agar dapat
diinterprestasikan dan mudah di pahami adalah:
1. Instrumen Penelitian.
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati.
Instumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan
instrument yang lazim digunakan dalam penelitian adalah beberapa daftar
32
masing responden yang menjadi sampel dalam penelitian pada saat observasi.
Operasional variabel penelitian menggunakan skala ordinal. Skala ordinal
digunakan untuk memberikan informasi nilai pada jawaban. Setiap variabel
penelitian diukur dengan menggunakan instrument pengukuran dalam bentuk
kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala
Liker.
dan uji reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
menggunakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Pengukuran dikatakan valid
jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Berikut ini adalah kriteria
pengujian validitas:
1) Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut
valid pada signifikan 0,05 (5%)
2) Jika r hitung negative dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
3) r hitung dapat dilihat pada kolom corrected iten total correlation
b) Uji reliabilitas.
mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Uji reliabilitas
dilakukan dengan metode internal concistency. Reliabilatas instrument penelitian
33
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika
nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,5 maka disimpulkan bahwa instrument
penelitian tersebut handal atau reliable.
c) Uji t.
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan antara variable
independen dengan variable dependen, dari uji t diambil suatu keputusan. Dasar
pengambilan keputusan yaitu:
terhadap variabel dependen.
Selain pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dari t tabel dapat
juga dilakukan berdasarkan probabilitas dengan dasar pengambilan keputusan
yaitu jika probabilitas lebih besar daro 0,05 : maka hipotesis diterima. Artinya,
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap terjadinya variabel
dependen. Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 : maka hipotesis
ditolak. Artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap terjadinya variabel dependen.
2. Analisis Regresi Berganda.
sederhana bertujuan untuk memprediksi berapa besar kaitan pengaruh
variabel independen dan dependen. Persamaan regresi adalah:
α + b1X1 + b2X2 ++e
Di mana:
34
X.1 manajemen impresi
X.2 kesejahteraan karyawan
independen yaitu manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan dengan uji
determinasi. Di mana model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan
nilai koefisien yang diajukan oleh adjusted r square untuk melihat berapa besar
Pengaruh manajemen Impresi dan kesejahteraan karyawan Terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Chocolicious Indonesia lahir pada tahun 2013. Usaha ini dimulai dari
industri rumahan hingga kini menjadi industri modern. Berawal dari kecintaan
terhadap Pastry & Bakery menjadikan Chocolicious Indonesia sebagai salah satu
produk yang dicintai.
Chocolicious Indonesia merupakan salah satu brand dari sebuah
Perusahaan swasta bernama PT. Berkah Bersama Gemilang yang berada di Jl.
Ap. Pettarani no. 40 E. Perusahaan ini merupakan Perusahaan local yang
berdomisili di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pendiri PT. Berkah Bersama Gemilang (Chocolicious Indonesia)
merupakan salah satu anak bangsa asli Indonesia bernama drg. Fika
Kurniawaty. Ia merupakan jebolan mahasiswa lulusan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin (UNHAS) tahun 2006. Karena kecintaan terhadap
customer, membuatnya memilih menjadi seorang pembuat kue dan
meninggalkan profesi lamanya sebagai dokter gigi. Hingga pada saat ini, drg.
Fika Kurniawaty dikenal sebagai seorang Pebisnis muda Wanita di Kota
Makassar.
menghadirkan beberapa varian bakery, brownies, cake and cookies. Bukan
hanya menyediakan varian bakery & pastry modern untuk customernya,
Chocolicious Indonesia juga menyediakan produk Snack tradisional, snack local
hingga snack multinasional dengan kualitas dan cita rasa terbaik dan nomor satu
36
di Makassar. Hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan yang telah diraih
oleh Chocolicious Indonesia.
Memastikan kehalalan sebuah produk adalah salah satu hal yang sangat
diperhatikan. Hingga pada hari ini, Chocolicious Indonesia dikenal sebagai
produk halal, aman dan higienis. Selain mengantongi beberapa penghargaan,
Chocolicius Indonesia juga telah mengantongi Label Halal dari LPPOM MUI dan
menjadi salah pemenang di ajang Indonesia Halal Expo 2018 yang
diselenggarakan oleh LPPOM MUI sebagai UMKM Daerah Terbaik.
Setiap hari merupakan hari untuk belajar menjadi semakin baik untuk
memberikan produk yang terbaik buar para customer. Kami percaya sesuatu
yang dibuat dengan hati akan sampai ke hati. Setiap hari adalah kesempatan
berinovasi, sehingga Chocolicious dapat menciptakan produk tiap 3 bulan sekali,
terbukti dengan adanya berbagai macam produk baru yang diperjualbelikan di
seluruh Outlet Chocolicious.
Chocolicious Indonesia hingga saat ini memiliki 6 (enam) Outlet
diantaranya bertempat di jl. AP. Pettarani No. 40 E yang merupakan Outlet
pertama dan juga merupakan Outlet Pusat, di jl. Perintis Kemerdekaan KM 12
merupakan Outlet kedua yang dibuka pada bulan April tahun 2018, di jl. Aroepala
Ruko 3C, Hertasning merupakan Outlet ketiga dibuka pada bulan Agustus tahun
2018, di jl. Boulevard No. 21 merupakan Outlet keempat yang dibuka pada bulan
Februari 2019 , di jl. Karunrung No. 23 A merupakan Outlet kelima yang dibuka
pada bulan April 2019 dan satu Outlet di luar Kota Makassar tepatnya di Komp.
Ruko Graha Satelit jl. Sultan Hasanuddin Blok 13 Pandang-Pandang, Kab. Gowa
merupakan Outlet keenam yang dibuka pada bulan April 2020.
37
VISI
“Menjadi perusahaan retail dalam bidang Pastry & Bakery di seluruh
Indonesia yang diberkahi oleh Allah SWT dan menjadi Rahmatan Lil’Alamin”.
MISI
Sumber Daya Manusia yang selalu yakin bahwa Allah selalu bersamanya
dalam segala aktivitas.
sesuai dengan kebutuhan pasar.
dengan kemampuan Perusahaan.
pelanggan & membuat produk dengan kualitas dan cita rasa terbaik.
Bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang berlandaskan
kepercayaan, kepedulian, komunikasi dan sikap menghargai serta
menghormati orang lain (Internal dan Eksternal).
Nilai – Nilai (Core Value)
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden akan memberikan perbedaan tanggapan antara
karyawan yang satu dengan yang lain dalam satu organisasi yang berbeda
karena karakteristik pekerjaannya juga berbeda-beda. Oleh karena itu, maka
identitas responden sangat penting untuk diketahui dan dianalisis sesuai dengan
peran dan fungsi karyawan yang bersangkutan.
Untuk mengetahui variasi identitas responden sesuai jumlah responden
kuesioner yang disebarkan dan seluruhnya dikembalikan yaitu sebanyak 50
karyawan yang bekerja pada TOKO CHOCOLOCIOUS INDONESIA dapat dilihat
sebagai berikut:
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1
Pria 17 34
Wanita 33 66
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini adalah wanita yang berjumlah 33 orang atau sebesar 66% dan
responden yang berjenis kalamin pria berjumlah 17 orang atau sebesar 34% dari
total responden pada TOKO CHOCOLOCIOUS INDONESIA.
38
40
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 9 responden
yang berusia 16-20 tahun atau sebanyak 18%, responden yang berusia 21-25
tahun sebanyak 15 orang atau sebanyak 30%, sedangkan usia 26-30 tahun ada
sebanyak 8 orang atau 16%, usia 31-35 tahun sebanyak 6 orang atau 12%,
responden yang berusia 36-40 tahun sebanyak 6 orang atau 12%, sedangkan
usia 41-45 sebanyak 6 orang atau 12%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 21-25.
Usia (tahun) Jumlah responden Presentase%
16-20 9 18
21-25 15 30
26-30 8 16
31-35 6 12
36-40 6 12
41-45 6 12
Total 50 100
Berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Status Jumlah responden Presentase%
Belum menikah 26 52
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden sudah menikah
sebanyak 26 orang atau 52%, menikah sebanyak 19 0rang aatau 38% dan cerai
sebanyak 5 orang atau 10% dari total responden toko Chocolicious Indonesia.
d Karakteristik Responden Berdasarkan memiliki anak
Berdasarkan tingkat yang memiliki anak dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut ini:
Tabel 4.4
Status Jumlah responden Presentase %
Memiliki anak 14 28
Total 50 100
42
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden sudah memiliki
anak sebanyak 14 orang atau 28% dan yang belum memiliki anak sebanyak 6
orang atau 12% dari total responden toko Chocolicious Indonesia.
e Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
S1 10 20%
D3 7 14%
SMA 20 40%
SMP 6 12%
SD 7 14%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden dengan
pendidikan terakhir S1 sebanyak 10 orang atau 20%, D3 sebanyak 7 orang atau
14%, SMA 20 orang atau 40%, SMP sebanyak 6 atau 12%, SD sebanyak 7
orang atau 14% sehingga kita dapat menyimpulkan bahwasanya mayoritas
pendidikan terakhir responden adalah SMA sebanyak 20 orang atau 40%
43
Berdasarkan Lama Kerja Dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini
Tabel 4.6
<1 13 26%
1-4 22 44%
5-9 15 30%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel di 4.6 dapat diketahui bahwa responden dengan lama
bekerja <1 tahun sebanyak 13 responden atau 26%, responden dengan lama
bekerja 1-4 tahun sebanyak 22 responden atau 44%, serta 5-
9 responden sebanyak 15 atau 30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden 1-4 tahun.
2. Analisis variabel penelitian
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan
tanggapan responden dalam memberikan suatu informasi terhadap pertanyaan
kuesioner yang telah diberikan kepada responden. Dasar interprestasi nilai rata-
rata yang digunakan dalam penelitian ini, mengacu pada interprestasi skor yang
digunakan oleh Schafe, Jr, (2004) sebagaimana digambarkan pada tabel berikut
ini:
44
No Nilai Skor Interpretasi
2 1.8 - 2.6 Kurang
3 2.6 - 3.4 Cukup
4 3.4 - 4.2 Bagus/penting
5 4.2 - 5.0 Sangat bagus/sangat penting
Sumber: Modifikasi dari Schafer, Jr (2004)
Penelitian ini mengenai variabel X dan Y, dimana variabel terkait yaitu
produktivitas kerja karyawan (Y), sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu manajemen impresi (X1) dan kesejahteraan karyawan (X2). Berdarkan data
yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 50 responden di toko
chocolicious Indonesia, maka dapat diuraikan untuk masing-masing variabel
sebagai berikut:
Definisi impression management adalah keinginan untuk membangun
citra atau kesan yang positif terhadap orang lain, sehingga kita selalu berusaha
tampil baik dalam pertemuan kita yang pertama pada seseorang (Baron dan
Bryne, D. Wahyu Ariani 2014).
1) Indikator variabel manajemen impresi (X.1)
a Perilaku agar disukai
Variabel manajemen impresi dalam penelitian ini berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat positif, di mana dalam pilihan sangat setuju akan
menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:Frekuensi dan
Presentasi variabel manajemen impresi
Jumlah responden
F % F % F % F % F %
Perilaku agar disukai
1 X.1 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.32
2 X.2 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
3 X.3 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.42
Prestasi diri
4 X.4 0 0 0 0 2 4 36 72 12 24 4.2
5 X.5 0 0 0 0 2 4 29 58 19 38 4.34
6 X.6 0 0 0 0 1 2 33 66 16 32 4.3
Perilaku pemberian contoh
7 X.7 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
46
Perilaku memohon
9 X.9 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.34
10 X.10 0 0 0 0 2 4 36 74 12 24 4.34
Intimidasi
11 X.11 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
12 X.12 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.34
Mean variabel manajemen impresi 4.34
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan Rekapitulasi jawaban responden tentang manajemen
impresi pada tabel 4.8 diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukan bahwa presepsi terhadap variabel
manajemen impresi dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai sangat
bagus/sangat penting, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4.34.
berdasarkan data dari tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa indikator yang dominan
membentuk variabel manajemen impresi adalah indikator pertama yaitu perilaku
agar disukai pada pertanyaan X.2 sebesar 4.42, dan pertanyaan X.3 sebesar
4.42. indikator kedua ialah indikator perilaku pemberian contoh dan mendapatkan
nilai sangat bagus atau sangat penting pada pertanyaan X.8 sebesar 4.42.
Hasil analisis variabel penelitian distribusi frekuensi yang telah dijelaskan
pada tabel 4.8 bahwa dari dua indikator variabel manajemen impresi ialah
perilaku agar disukai dan perilaku pemberian contoh menunjukkan bahwa dari 10
47
pertanyaan dari semua nilai rata-rata mean dua indikator penilaian sangat bagus
atau sangat penting, dengan demikian secara keseluruhan variabel manajemna
impresi pada toko chocolicious Indonesia berada pada kategori sangat bagus
atau sangat penting.
X1= karyawan senantiasa berusaha membina hubungan dengan rekan kerja
dengan baik
X3= seorang karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tepat waktu
tugas yang diberikan atasan agar disukai oleh seorang atasan.
X4= Seorang karyawan berusaha agar disukai taman sekerja
X5= Karyawan berusaha memberikan pelayanan terbaik
X6= Seorang karyawan memberikan sesuatu yang berfungsi untuk meningkatkan
mutu
X7= Datang dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah di tentukan
X8= saya akan memperlihatkan kelemahan saya kepada teman sekantor unuk
mendapakan pertolongan atau simpati
mutu produk
X10= saya akan minta tolong kepada teman sekerja saya apa bila saya memiliki
kendala dalam bekerja
rekan sekerja
X12= Saya berusaha agar orang lain menyegani saya sehingga yang melihat
saya merasa segan.
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya
meningkat.
a Kesejahteraan bersifat ekonomis
b Kesejahteraan bersifat fasilitas
c Kesejahteraan bersifat pelayanan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat positif, di mana dalam pilihan sangat setuju
akan menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:
Tabel 4.9
Jumlah responden
No Pernyataan STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Mean
F % F % F % F % F %
Kesejahteraan bersifat ekonomis
1 X1 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
2 X2 0 0 0 0 0 0 21 42 29 58 4.58
3 X3 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
4 X4 0 0 0 0 2 4 24 48 24 48 4.44
49
LANJUTAN TABEL 4.9
Kesejahteraan bersifat fasilitas
5 X5 0 0 0 0 4 8 32 64 14 28 4.2
6 X6 0 0 0 0 1 2 35 70 14 28 4.26
7 X7 0 0 0 0 0 0 24 48 26 52 4.52
Kesejahteraan bersifat pelayanan
8 X8 0 0 0 0 1 2 25 50 24 48 4.46
9 X9 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
10 X10 0 0 0 0 1 2 21 42 28 56 4.54
Mean variabel kesejahteraan karyawan 4.39
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan Rekapitulasi jawaban responden tentang kesejahteraan
karyawan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden memberikan nilai
sangat bagus atau sangat penting karena dilihat dari nilai rata-rata sebesar 4.39.
dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa indikator yang kuat membentuk variabel
kesejahteraan karyawan adalah indikator pertama yakni kesejahteraan bersifat
ekonomis pada pertanyaan X.2 sebesar 4.58. indikator ketiga yakni
kesejahteraan bersifat pelayanan dengan mendapatkan nilai sangat
bagus/sangat penting pada pertanyaan X.10 sebesar 5.54. indikator kedua yaitu
kesejahteraan bersifat fasilitas mendapatkan nilai sangat bagus/sangat
pentingpada pertanyaan X.7 sebesar 4,52. hal ini dapat berarti bahwa
responden mendapatkan apa yang di harapkan di tempat kerja para karyawan
toko chocolicious indonesia. Dari 10 pertanyaan setiap indikator mendapatkan
nilai sangat bagus/sangat penting.
berikut:
X1= Bonus atau komisi dalam bentuk uang yang diberikan kepada karyawan
sudah cukup adil & layak
X2= Apakah upah yang didapat sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakannya
X3= Apakah uang pengobatan yang diberikan telah memenuhi kebutuhan
karyawan
X4= Apakah pemberian uang lebaran/natal memberi suatu nilai yang lebih
terhadap karyawan terhadap karyawan
X5= Fasilitas yang tersedia saat ini cukup memadai untuk mendukung aktivitas
kerja
bekerja dengan nyaman
X7= Apakah fasilitas tempat ibadah dikantor sudah cukup layak untuk
digunakan
pada semangat kerja karyawan
X9= Apakah konsumen mendapatkan pelayanan yang baik selama membeli kue
Apakah karyawan memperoleh pelayanan semata-mata karena
keanggotaannya bukan karena jasanya
keanggotaannya bukan karena jasanya
a Keterampilan
b Kemampuan
pertanyaan-pertanyaan bersifat positif, di mana pilihan sangat setuju akan
menunjukkan bahwa responden melihat sangat penting manajemen impresi
terhadap produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan kesejahteraan
karyawan. Sebagaimana terdapat dalam gambar tersebut:
Tabel 4.10 Rekapitulasi jawaban responden tentang produktivitas kerja karyawan (Y)
Jumlah Responden
No Pernyataan STS (1) TS (2) KS (3) S(4) SS(5)
Mean
Keterampilan
1 Y.1 0 0 0 0 0 0 34 68 16 32 4.32
2 Y.2 0 0 0 0 0 0 29 58 21 42 4.42
3 Y.3 0 0 0 0 16 32 16 32 18 36 4.04
4 Y.4 0 0 0 0 14 28 29 58 7 14 4.32
Kemampuan
5 Y.5 0 0 0 0 10 20 24 48 16 32 4.12
6 Y.6 0 0 0 0 2 4 29 58 19 38 4.34
7 Y.7 0 0 0 0 2 4 30 60 18 36 4.32
8 Y.8 0 0 0 0 2 4 25 50 23 46 4.42
52
LANJUTAN TABEL 4.10
Sikap dan Perilaku
9 Y.9 0 0 0 0 2 4 36 72 12 24 4.2
10 Y.10 0 0 0 0 9 18 23 46 18 36
4.18
11 Y.11 0 0 0 0 0 0 29 58 21 41
4.42
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden yang terdapat pada tabel
4.10 diatas menunjukkan bahwa presepsi terhadap produktivitas kerja karyawan
dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai rata-rata sangat
bagus/sangat penting, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4.28. dari data
pada tabel 4.10 dijelaskan bahwa indikator yang paling dominan membentuk
variabel produktivitas kerja karyawan yaitu indikator pertama ialah keterampilan
pada pertanyaan Y.2 sebesar 4.42. indikator kedua adalah indikator kemapuan
pada pertanyaan Y.8 sebesar 4.42. indikator ketiga yakni indikator sikap dan
perilaku juga mendapatkan nilai sangat bagus/sangat penting pada pertanyaan
Y.11 sebesar 4.42. dari 11 pertanyaan di setiap indikator hanya ada tiga
pertanyaan Y.3, 4.04, Y.5, 4.12, Y.10 sebesar 4.18 yang mendapatkan nilai
terendah dengan kategori bagus/penting.
berikut:
53
pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan
Y3= Seorang karyawan mempunyai target kinerja yang harus dicapai sesuai
periode
tugas yang diberikan atasan agar disukai oleh atasan
Y5= apakah seorang karyawan puas akan keterampilan hasil pekerja yang
dikerjakannya.
permasalahan yang muncul pada saat bekerja
Y7= Bapak/ibu mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar waktu
yang ditetapkan
yang ditetapkan
waktu
Y10= Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa
tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal
Y11= Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
tempat kerja.
kuesioner di perlukan untuk menentukan apakah alat pengukur dapat digunakan
atau tidak dalam proses pengumpulan data dimana nilai valid dapat dilihat pada
kolom corrected ltem total correlation. Jika angka correlation yang didapatkan
lebih besar dari angka kritik ( r hiting > r tabel) maka instrument tersebut
dinyatakan valid. Dalam penelitian ini angka kritik adalah N-2 = 50 – 2 = 48
dengan tariff signifikan 5% dengan menggunakan pengujian satu arah, maka
kritik untuk ujian validitas adalah N-2=48 dengan tariff signifikan 5% dengan
menggunakan pengujian satu arah maka angka kritik untuk uji validitas dalam
penelitian ini adalah 0.2353 dengan demikian maka berdasarkan pengujian
validitas instrument nilai corrected item-total correlation bernilai positif dan di atas
nilai r tabel 0.2353 yang artinya semua butiran pertanyaan dapat dikatakan valid.
Hasil uji validitas variabel Manajemen Impresi (X.1) dan Kesejahteraan Karyawan
(X.2) dan Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dapat diuraikan sebagai berikut atau
dapat dilihat pada tabel berikut:
a Uji validitas variabel manajemen impresi (X.1)
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa instrument manajemen impresi
terdiri dari 12 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dengan
nilai distribusi r tabel signifikansi 5% adalah 235. Sementara hasil r hitung
dengan program SPSS 20 yang diambil dari tariff nilai corrected ltem total
correlation dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
55
INSTRUMEN VARIABEL
MANAJEMEN IMPRESI (X.1)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari seluruh item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua.
Tabel 4.12
INSTRUMEN VARIABEL Question r hitung r table KETERANGAN
X.1 0.813
0,235 VALID
X.2 0.495
0,235 VALID
X.3 0.813
0,235 VALID
X.4 0.496
0,235 VALID
X.5 0.405
0,235 VALID
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari seluruh item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua
Tabel 4.13
INSTRUMEN VARIABEL
PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari seluruh item
pertanyaan diatas memiliki nilai r hiting > r tabel dan tariff signifikansi < 0,05 dari
semua pertanyaan diatas dinyatakan valid semua.
b Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai cronbach alpha
> 0.05. uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program spss 20. Hasil
pengolahan data yang disajikan dalam tabel menunjukkan bahwa nilai cronbach
alpha (a) item untuk setiap variabel adalah lebih besar dari 0.5 sehingga item
57
untuk setiap variabel adalah reliable. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.14
Manajemen Impresi (X.1)
0.916 0,5 Reliable
Kesejahteraan Karyawan (X.2)
0.746 0,5 Reliable
c UJI T (Regresi Linear berganda)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan antara variable
independen dengan variable dependen, dari uji t diambil suatu keputusan. Dasar
pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan nilai probabilitas baik
untuk uji secara parsial. Secara umum hipotesis yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
58
Selain pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dari t tabel dapat
juga dilakukan berdasarkan probabilitas dengan dasar pengambilan keputusan
yaitu jika probabilitas lebih besar darI 0,05 : maka hipotesis diterima. Artinya,
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 : maka hipotesis ditolak. Artinya
variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya
variabel dependen.
Tabel 4.15
Manajemen Impresi .663 .059 .815 11.331 .000
Kesejahteraan karyawan
R = .870
Sumber: hasil olah data, 2020
Berdasarkan pengujian secara parsial seperti pada tabel 4.15
menunjukkan bahwa manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan karyawan
Selanjutnya pada tabel 4.15, dapat diketahui bahwa hasil persamaan
regresi linear berganda dari model penelitian ini adalah sebangai berikut:
59
X1= manajemen impresi
X2= kesejahteraan karyawan
disimpulkan sebagai berikut ini:
produktivitas kerja karyawan terhadap karyawan pada toko cholicious
Indonesia pada saat variabel independent bernilai konstan.
b) b1 = 0.663, manajemen impresi mempunyai pengaruh positif da
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, dimana t hitung
11.331 > 0,235 dengan nilai koefisien sebesar 0.663. koefisien ini
menujukkan bahwa manajemen impresi mampu meningkatkan
produktivitas kerja karyawan pada pada toko chocolicius Indonesia.
c) b2 = 0.345. Kesejahteraan karyawan mempunyai pengatuh positif
yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, dimana nilai t
hitung 3.861 > 0,235 dengan nilai koefisien sebesar 0.346, koefisien
ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan semakin baik dalam
menjalankan program produktivitas kerja karyawan.
C. Pembahasan
penelitian. Hasil analisis dari pengujian hipotesis dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengaruh Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
60
manajemen impresi terhadap produktivitas kerja karyawan di toko chocolicious
Indonesia. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai yang
mempunyai t hitung sebesar 11.331 dan t tabel sebesar 1.677 artinya variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen ini
berarti bahwa manajemen impresi secara parsial berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicious Indonesia. Hal ini berarti
bahwa manajemen impresi yang dimiliki oleh karyawan sudah maksimal dalam
penerapan manajemen impresi dalam malaksanakan tugas sebagai karyawan.
Salah satu factor yang mempengaruhi iyalah seorang karyawan bertanggung
jawab untuk menyelesaikan tepat waktu tugas yang diberikan atasan agar
disukai atasan. Hal ini juga terlihat dari beberapa indikator manajemen impresi
yang sudah optimal penerapannya dalam hal impresi diri seorang karyawan.
manajemn impresi bisa dalam banyak hal, contohnya seorang karyawan
mendapatkan promosi ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti pelatihan-
pelatihan serta seminar baik nasional maupun skala internasional.
Berdasarkan analisis frekuensi distribusi menunjukkan bahwa nilai mean
variabel manajemen impresi 4.42 nilai ini menunjukan bahwa pada manajemen
impresi berada pada kategori sangat bagus/penting dari 5 indikator manajemen
impresi menunjukkan bahwa indikator perilaku agar disukai merupakan indikator
yang kuat membentuk variabel dengan nilai rata-rata sebesar 4.42 data ini
menunjukkan bahwa manjemen impresi itu sangat penting bagi peningkatan
produktivitas kerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan oleh penelitian
Chusminah, R Ati Haryati (2020) yang juga menemukan bahwa impresi
mempunyai dampak positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Abdi Smilyanks.
61
manajemen impresi dapat diartikan bahwa responden memberikan nilai sangat
bagus, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4.42 berdasarkan dari lima
indikator pada variabel manajemen impresi (x1) yaitu perilaku agar disukai,
prestasi diri, perilaku pemberian contoh, perilaku memohon dan imtimidasi.dari
yang paling dominan mempengaruhi variabel manajemen impresi terlihat pada
jawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju karyawan
senantiasa melakukan tugas dengan baik pada pertanyaan X1.2 dan X1.3 dengan
nilai responden tertinggi sebesar 4.42 yang mana lebih besar dari 4 sehingga
secara lualitatif dapat dikategorikan bahwa karyawan telah mempunyai
kemampuan memahami diri merka sendiri dalam menjalankan tugas sebagai
karyawan, disisi lain daoat juga di artikan bahwa karyawan belum
memaksimalkan potensi dan kemampuan yang di miliki berkaitan manajemen
impresi , di harapkan mempunyai inisiatif dalam menjalankan tugas dan tidak
selalu menunggu intruksi dari atasan dalam menjalankan atau melaksanakan
tugas-tugas, dimana setiap karyawan diharapkan bisa memiliki kesadaran untuk
menguasai semua potensi diri dan terus melangkah bersama dengan pilihan
hidup, harapan, keinginan-keinginan dalam meraih sebuah kesuksesan diri dan
institusi.
Hasil hipotesis kedua dapat dijawab dengan mengamati hasil analisis
regresi pada tabel 4.15 dari tabel tersebut menunjukkan kesejahteraan karyawan
berpegaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan dimana t hitung
3.661 dan t tabel sebesar 1.677 artinya variabel independen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen ini dapat disebutkan bahwa kesejahteraan
62
terhadap beberapa indikator kesejahteraan karyawan yakni, kesejahteraan
bersifat ekonomis dimana pimpinan tidak ragu memberikan kesejahteraan yang
bersifat ekonomis terhadap karyawannya dan dengan demikian seorang
karyawan bisa juga memberikan yang terbaik untuk instansi/tempat kerja.
Dengan adanya pemberian kesejahteraan yang bersifat ekonomis maka seorang
karyawan akan cepat tanggap terhadap masalah atau kendala dalam pelaksana
program atau rencana kerja. Melihat indikator-indikator kesejahteraan karyawan
hal ini karyawan telah melaksanakan atau menerapkan apa yang telah
ditetapkan istansi untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang
terlibat pada toko chocolicious Indonesia. Temuan ini juga sejalan denga hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh, Achmad Risqiy Fauzi menunjukkan
bahwa baik secara simultan maupun secara parsial variabel pengembangan
karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja
karyawan yang mana variabel loyalitas kerja maupun pengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan. Dari 10 pertayaan yang diajukan dari variabel
kesejahteraan karyawan hasil jawaban responden memberikan nilai sangat
bagus/sangat penting dengan nilai rata-rata 4.39. memperhatikan bahwa ada 3
indikator pada variabel kesejahteraan karyawan ; 1) kesejahteraan bersifat
ekonomis, 2) kesejahteraan bersifat fasilitas, dan kesejahteraan bersigfat
pelayanan. Semua indikator mempengaruhi kesejahteraan karyawan. Ada
beberapa pertanyaan yang menunjukkan nilai yang lebih dari 4 disetiap
pertanyaan tersebut.
63
terdapat pada variabel kesejahteraan bersifar ekonomis X2.2 dengan nilai
responden 4.58. hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan pada toko
chocolicious Indonesia sangat bagus.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian dan pembahasan
yang dikaitkan dengan kajian teori adalah sebagai berikut:
1. Manajemen impresi berpengaruh positif dan signifikann terhadap
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicius Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai unstandardized coefficients 0.663 nilai dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05.
produktivitas kerja karyawan pada toko chocolicious Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai unstandardized coefficients 0.346 nilai dengan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05.
diharapkan kepada pihak toko chocoliciuos Indonesia untuk lebih
mengoptimalkan dan memfasilitasi pelaksanaan manajemen impresi dan
kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan. dilihat dari hasil
64
penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran bagi karyawan sebaiknya
menunjukkan sikap yang wajar baik dengan sesame rekan kerja, pimpinan dan
pelanggan. Selain itu, karyawan juga harus lebih mandiri, kreatif dan
bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan bagi pihak tokoh
sebaiknya seorang karyawan bertanggung jawab apa yang telah dipercayakan
untuk dikerjakannya.
kepada mahasiswa untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti variabel lain
yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dan tidak
berpengaruh terhadap karyawan kesejahteraan.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah Respone time dan resolution time
karyawan masih dirasa lambat. Terdapat surat komplain dari pemberi kerja. tidak
konsistennya karyawan saat menjalankan operasional sesuai dengan aturan
yang ada pada toko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
manajemen impresi dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Toko Chocolicious Indonesia.
65
DAFTAR PUSTAKA
Andriansyah, M. F., & Pandjaitan, R. H. (2020). Manajemen impresi pt wijaya karya (persero) tbk. Melalui simbol nilai saham. KoPeN: Konferensi Pendidikan Nasional, 2(1), 146-152.
Chusminah, C., & Haryati, R. A. (2020). Impresi Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal economic resource, 2(2), 163-171.
Fadhilah, A. M. D., & Kusumaningtyas, R. (2019). Manajemen Impresi Anggota “Komunitas Hijabers Solo” Di Instagram (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Fauzi, A. R. (2018). Pengaruh pengembangan karier, loyalitas kerja dan kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas karyawan pada pt. Citra harapan semesta sidoarjo. Branchmarck, 3(3).
Indriyani, S. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan disiplin Kerja Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Pada PT. Paradise island Furniture. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia (JMBI), 5(1), 50-61.
Jashinta, R. (2014). Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah III Palembang (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Junizar, R. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Darussalam (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Manik, S., & Syafrina, N. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada bank danamon simpan pinjam. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 3(1), 49-60.
Pertiwi, H. S. (2017). strategi manajemen impresi pada pengguna tinder (Doctoral dissertation, Universitas Multimedia Nusantara).
Rachmawati, A. D. (2019). Pengaruh Program Kesejahteraan Karyawan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. BPR JATIM (Doctoral dissertation, universitas muhammadiyah gresik).
Rachmawati, F. (2017). Fashion & Public Relations (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Fashion dalam Proses Manajemen Impresi Praktisi Public Relations di Indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Siswadi, Y. (2017). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Padapt. Jasa Marga Cabang (Belmera) Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 17(1).
66
Sugiyono, S. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&b. bandung. Indonesia: Alfabeta.
Tanjung, M. S. (2016). Pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap semangat kerja karyawan pada pt. Rayateh utama medan.
Triamanda, R., & Anitra, V. (2018). Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Bersifat Fasilitas terhadap Produktifitas Karyawan pada PT. Multi Harapan Utama (MHU).
Yudapratama, A., & Ratnamiasih, I. (2017). Pengaruh Disiplin dan Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan UKM Pada Sentra Sepatu Cibaduyut di Bandung (Doctoral dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung).
Zain, A. (2015). Manajemen Laba Dalam Praktik Manajemen Impresi Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bei Periode 2012-2014. AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 6(2), 117-129.
67
68
Bapak/Ibu yang saya hormati, kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh
data dari responden dalam rangka melengkapi karya tulis (skripsi) sebagai salah
satu syarat dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Strata Satu (S1)
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul penelitian : Pengaruh
Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Melalui Peningkatan
Kesejahteraan Karyawan Pada Toko Chocolocious Indonesia. Saya sangat
berharap bapak/ibu mengisi kuesioner ini dengan objektif. Dukungan bapak/ibu
merupakan kontribusi yang sangat mulia bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan kepada saya pribadi secara khusus. Terima kasih atas kerja sama dan
kesedihannya dalam mengisi kuesioner ini, semoga Allah SWT senantiasa
membalas kebaikan bapak/ibu.
Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Melalui
Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Pada Toko Chocolocious Indonesia
2. Bapak/Ibu mendapatkan kepercayaan terpilih sebagai responden, dimohon
untuk mengisi seluruh instrument ini sesuai dengan pengalaman,
pengetahuan, persepsi, dan keadaan yang sebenarnya.
3. Jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaan dan tidak memiliki dampak negatif
dalam bentuk apa pun.
pengaruh Manajemen Impresi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Melalui Peningkatan Kesejahteraan Karyawan.
69
5. Pilihlah salah satu dari alternatif yang disediakan dengan cara memberikan
tanda √ pada kolom yang tersedia.
6. Ada lima alternatif jawaban yang dapat bapak/ibu pilih, yaitu:
Sangat Setuju (SS) Point 5
Setuju(S) Point 4
Sangat Tidak Setuju (STS) Point 1
70
3. Umur : ............,Tahun
5. Memiliki Anak : Ya Tidak
6. Pendidikan Terakhir : :
7. Lama Bekerja :
A. Perilaku agar disukai
1. karyawan senantiasa berusaha membina hubungan dengan rekan kerja dengan baik
2. Seorang karyawan berusaha agar di sukai teman-taman sekerja
3. Seorang karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tepat waktu