PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR...

82
PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : Nama : Andriansyah NIM : 105082002697 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR...

Page 1: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN

KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Nama : Andriansyah

NIM : 105082002697

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM

SITUASI KONFLIK AUDIT

DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Andriansyah

NIM: 1050 8200 2697

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wiwik Utami, Ak.,Msi Rini, SE.,Ak.,MSi

NIP:131.664.643 NIP:1976 0315 200501 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Hari ini jumat, Tanggal Dua Sembilan Bulan Januari Tahun Dua Ribu sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Andriansyah NIM: 105082002697 dengan judul Skripsi:

“PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM

SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL

MODERATING”. Memperhatikan penampilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Januari 2010

Tim penguji Komprehensif

Afifi Sufa, SE, Ak., Msi Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM Ketua Sekretaris

Yessi Fitri, SE, Ak., Msi

Penguji Ahli

Hari ini Rabu Tanggal Tujuh Belas Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian

Skripsi atas nama Andriansyah NIM: 105082002697 dengan judul skripsi “PENGARUH

Page 4: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI

KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL

MODERATING”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian skripsi

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Wiwik Utami, Ak.,Msi Rini, SE.,Ak.,MSi

Ketua Sekretaris

Dr. Amilin, Ak.,MSi Afif Sulfa, SE.,Ak.,MSi

Penguji I Penguji II

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andriansyah

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1986

Alamat Rumah : Jln. H. Montong Rt 10/03 No. 13 Kel. Ciganjur Kec. Jagakarsa

Jakarta Selatan 12630

Page 5: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Telepon : 0838 94 354 854 (Mobile)/ (021) 787 5458 (Home)

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan Formal

• TK Islam El-syifa lulus tahun 1993

• MI El-syifa lulus tahun 1999

• SLTP Negeri 131 Jakarta lulus tahun 2002

• SMA Negeri 49 Jakarta lulus tahun 2005

• S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005-2010

Pengalaman Berorganisasi dan Kepanitiaan

• Ketua Dewan Pimpinan Fakultas Partai Intelektual Muslim Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2008-2009

• Steering Committee UIN Book Fair 2008

• Ketua PROPESA FEIS 2007 (Program Pengenalan Studi dan Almamater Fakultas

Akonomi dan Ilmu Sosial 2007) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) komisariat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2007-sekarang

• Kord. Div. Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2007-2008

• Staf Div. Litbang Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2006-2007

• Staf Div. Pemberdayaan Ekonomi LDK Syahid (Lembaga Dakwah Kampus)

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial periode 2006-2007

THE INFLUENCE OF LOCUS OF CONTROL ON THE BEHAVIOUR OF AUDITOR IN

AN AUDIT CONFLICT SITUATION WITH ETHICAL AWARENESS AS A MODERATING

VARIABLE

by:

Andriansyah

105082002697

Page 6: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the interaction effect of personality

variables locus of control and ethical awareness on the behavior of auditor in an audit conflict

situation, auditors ability to resist or to accept clients pressures. This reseach used primary data

were collected by questionnaire technique includes 84 auditors from a sample of CPA firms. The

data were analyzed using multiple regression technique.

Results of this research it is known that the locus of control is significantly partially

influence toward behavior auditor in an audit conflict situation, and the interaction between

locus of control and ethical awareness is significantly influence toward behavior auditor in an

audit conflict situation.

Keywords: locus of control, ethical awareness and auditors behavior

Page 7: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT

DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

oleh:

Andriansyah

105082002697

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan interaksi dari variabel kepribadian locus

of control dan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit yakni

kemampuan auditor untuk bertahan atau membenarkan tekanan klien. Penelitian ini

menggunakan data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden dengan teknik

kuesioner kepada 84 auditor dari beberapa Kantor Akuntan Publik. Data dianalisis menggunakan

regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial locus of control berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, dan interaksi antara locus

of control dengan kesadaran etis berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam

situasi konflik audit.

Kata kunci: locus of control, kesadaran etis, perilaku auditor

Page 8: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT dengan asma-Nya yang selalu

bersemayam di kalbu, dalam setiap hela nafasku, dalam setiap aktivitas yang penulis lakukan

hanya untuk-Mu, duhai Engkau yang maha mengetahui segala sesuatu dan penguasa seluruh

alam. Salam kepada engkau, wahai suri teladan yang berakhlak mulia, sang pembawa risalah

kebenaran, Nabi Muhammad SAW, yang menyelamatkan manusia agar selalu tetap pada jalan-

Nya, dan para sahabat-sahabat yang tetap mengikuti jalannya.

Alhamdulillah, berkat segala kemampuan serta doa, motivasi dan arahan dari berbagai

pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu sudah

selayaknya penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga, terutama Babeh dan Emak tercinta yang selalu memberikan dukungan moril

maupun materil, kasih sayang dan do’a yang tulus ikhlas. Juga adik-adikku Indra, dan Irfan.

Juga adikku yang baru berumur 4 bulan, lagi lucu-lucunya Aditya Yudha Kusuma yang hari

senin 12 April kemarin telah kembali kepada-Nya. Kalian adalah yang terbaik yang Allah

berikan kepadaku. Semoga Allah menjaga kalian dalam setiap langkah, dan semoga kita

dikumpulkan kembali disurga-Nya kelak.

3. Dr. Wiwik Utami, Ak.,Msi selaku dosen pembimbing satu, yang begitu telaten dan sabar

untuk memberikan arahan, masukan dan koreksi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Rini, SE, Ak.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktu

serta memberikan pengarahan dan masukan selama proses pengerjaan skripsi berlangsung.

Semoga ilmu yang kau beri menjadi pemberat timbangan kebaikan dan tetap mengalir

hingga akhir zaman.

5. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

6. Afif Sulfa, SE, Ak.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

7. Yessi Fitri, SE, Ak.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

8. Hepi Prayudiawan, SE, Ak.,MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

9. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

10. Orang yang selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir, Fany Marisca MS.

Page 9: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

11. Teman2 yang sudah berkontribusi secara langsung dan berhubungan dalam proses

pengerjaan skripsi; Putri Senjani, Heri, Uni Fitri, k’ Putri Rum, Ryan Ardhi, Irfan Ariandi,

bang Walad, Kang Yusar, k’ Lintang Aji, Nandar, Rikawati, ahmad n’cuy firdaus.

12. Sahabat-sahabat I LIKE FRIDAY Azharul Aphiek, Ryanmanson, irvan, afpandi, Somesoul,

Lion king, Qothi, ridwan, k’ilham, k’ Sukronhadi, Sukses untuk kita semua!! semoga

kebersamaan kita tetap terus terjaga hingga akhir usia.

13. Teman-teman seperjuangan akun.C.05 saad, malik, amunk, japhen, athenk, bram, komenk,

ropik, fajar, bush, dan semua kaum hawa yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, banyak

kenangan yang telah kita lewati, 3 tahun bersama ternyata terlalu panjang untuk dituliskan,

terlalu indah untuk dilukiskan. Juga teman-teman audit walaupun Cuma 1 tahun tapi

kebersamaannya sangat terasa.

14. Saudara/i senasib di BEMF-BEMJ, DPF PIM, KAMMI, LDK, Saad, Iskandar Baha, Asbah,

Fikri, Asep Amri, Herdi, Lutfi, Dila, Tabrizi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini terdapat banyak kekurangan karena

keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka

akan masukan dan kritikan yang membangun dari segala pihak. Terima kasih dan mohon maaf

atas segala kekurangan.

Jakarta, 13 April 2010

Andriansyah

Page 10: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................................................i

Lembar Pengesahan Skripsi ...............................................................................................ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...................................................................................iv

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................................v

Abstract................................................................................................................................vi

Abstrak.............................................................................................................................. vii

Kata Pengantar................................................................................................................ viii

Daftar Isi ..............................................................................................................................x

Daftar Tabel..................................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................................xiv

Daftar Lampiran ...............................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

A. ............................................................................................. Latar

Belakang .....................................................................................................1

B. .................................................................................................. Perumusa

n Masalah ....................................................................................................5

C. ............................................................................................. Tujuan

Penelitian ....................................................................................................5

D. ............................................................................................. Manfaa

t Penelitian ..................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. .................................................................................................................. Pengertian

Page 11: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Audit ....................................................................................................................................8

B.................................................................................................................... Jenis-

jenis Auditor ...................................................................................................................9

C.................................................................................................................... Jenis-

jenis Audit ....................................................................................................................10

D. .................................................................................................................. Profesi

Akuntan Publik.............................................................................................................12

E. ................................................................................................................... Aktivitas

Kantor Akuntan Publik ................................................................................................13

F. ........................................................................................................................ Locus Of

Control..........................................................................................................................16

G. .................................................................................................................. Kesadaran

Etis ................................................................................................................................18

H. .................................................................................................................. Perilaku

Auditor dalam Situasi Konflik Audit...........................................................................22

I..................................................................................................................... Keterkaita

n Antar Variabel ...........................................................................................................25

J. ................................................................................................................... Kerangk

a Pemikiran........................................................................................................................29

K. .................................................................................................................. Perumus

an Hipotesis .......................................................................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. ......................................................................................................................... Ruang

Lingkup Penelitian ........................................................................................................31

B. Metode Penentuan Sampel.........................................................................................31

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................................31

D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik ........................................................32

Page 12: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

1. ..................................................................................................................Statistik

Deskriptif ..................................................................................................................32

2. ..................................................................................................................Uji Kualitas

Data...........................................................................................................................33

3. ..................................................................................................................Uji Asumsi

Klasik........................................................................................................................34

a. Uji Normalitas .........................................................................................34

b. Uji Multikolonieritas ..............................................................................34

c. Uji Heterokedastisitas .............................................................................35

4. ..................................................................................................................Uji

Hipotesis ..................................................................................................................35

a. Koefisien Determinasi ............................................................................36

b. Uji Statistik t ...........................................................................................36

c. Uji Statistik Fisher (Uji F) .....................................................................36

E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran .........................................................37

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif dan Objek Penelitian ................................................................................40

B. Penemuan dan Pembahasan .......................................................................................43

1. Statistik Deskriptif .........................................................................................40

2. Uji Kualitas Data ...........................................................................................44

a. Uji Validitas ............................................................................................44

b. Uji Reliabilitas ........................................................................................46

3. Uji Asumsi Klasik..........................................................................................47

a. Uji Normalitas..........................................................................................47

b. Uji Multikolonieritas ...............................................................................48

c. Uji Heterokedastisitas..............................................................................49

4. Uji Hipotesis ..................................................................................................50

Page 13: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

a. Koefisien Determinasi ............................................................................50

b. Uji Statistik t ...........................................................................................51

c. Uji Statistik Fisher (Uji F) .....................................................................54

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

A. ................................................................................................................... Kesimpul

an .............................................................................................................................56

B..................................................................................................................... Implikasi

.................................................................................................................................57

C..................................................................................................................... Saran

.................................................................................................................................57

D. ................................................................................................................... Keterbata

san ............................................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................62

Page 14: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala untuk Kuesioner .........................................39

Tabel 4.1 Gambaran Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner........................................40

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Penelitian.........................................................................41

Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................................43

Tabel 4.4 Deskriptif Locus Of Control ...................................................................................44

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas..................................................................................................45

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ..............................................................................................46

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas .....................................................................................48

Tabel 4.8 Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor.......................................................49

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................................51

Tabel 4.10 Hasil Uji t ............................................................................................................52

Tabel 4.11 Hasil Uji F ...........................................................................................................54

Daftar Gambar

Page 15: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Gambar 2.1 Model Interaksi antara Locus Of Control dengan Kesadaran Etis..........................29

Gambar 4.1 Histogram Hasil Uji Normalitas ..........................................................................47

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas...........................................................................................48

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................................50

Page 16: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden

Lampiran 3 Hasil Uji Data SPSS

Page 17: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan profesinya, seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan.

Kode etik akuntan yaitu, norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para

klien, antara akuntan dengan sejawatnya, dan antara profesi dengan masyarakat. Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang diakui oleh

Pemerintah, mengamanatkan kepada para Auditor dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik

tahun 2008 seksi 100.4, bahwa setiap praktisi wajib mematuhi prinsip dasar etika profesi

diantaranya prinsip integritas, prinsip obyektivitas. Khomsiyah dan indriantoro (1998)

mengungkapkan bahwa dengan mempertahankan integritas, seorang akuntan akan bertindak

jujur, tegas dan tanpa memihak. Sedangkan dengan mempertahankan obyektivitas, ia akan

bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan

pribadinya (Sihwahjoeni dan Gudono, 2000).

Skandal-skandal akuntansi yang melibatkan perusahaan besar seperti Enron Corp yang

merupakan perusahaan pemimpin pasar di Wall Street tiba-tiba dinyatakan ditutup dan

menjadi perhatian utama masyarakat didunia karena melakukan manipulasi laporan keuangan

selama bertahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus-kasus yang

lainnya, seperti kasus World Com, Xerox, Merck, PT Kimia Farma dan Lippobank di

Indonesia, serta runtuhnya Lehman Brothers sebagai lembaga keuangan terbesar dalam

sejarah Amerika di akhir 2008 adalah contoh kecil “malpraktik bisnis” manipulasi laporan

keuangan yang melibatkan akuntan. Bertolak dari kasus-kasus di atas, dan kemudian

Page 18: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

dihubungkan dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, akuntan seolah menjadi profesi

yang memiliki tanggung jawab besar.

Kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan kredibilitas profesi akuntan publik.

Kepercayaan masyarakat perlu dipulihkan dan hal itu sepenuhnya tergantung pada praktek

profesional yang dijalankan para akuntan. Profesionalisme mensyaratkan tiga hal utama yang

harus dimiliki oleh setiap anggota profesi yaitu : keahlian, pengetahuan dan karakter. Karakter

menunjukkan personality (kepribadian) seorang profesional yang diantaranya diwujudkan

dalam sikap dan tindakan etis (Chrismastuti dan Purnamasari, 2004). Purnamasari (2006)

juga mengatakan sikap dan tindakan etis akuntan publik akan sangat menentukan posisinya di

masyarakat.

Analisis terhadap sikap etis dalam profesi akuntan menunjukkan bahwa akuntan

mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan tidak etis dalam profesi mereka.

Kesadaran etis dan sikap professional memegang peran yang sangat besar bagi seorang

akuntan (Louwers et al. dalam Nugrahaningsih, 2005). Dalam menjalankan profesinya

akuntan secara terus menerus berhadapan dengan dilema etik yang melibatkan pilihan antara

nilai-nilai yang bertentangan. Auditor akan menjumpai masalah ketika harus melaporkan

temuan-temuan yang mungkin tidak menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau

obyek audit yang dilakukannya. Tidak jarang dalam setiap terjadi konflik kepentingan, etika

sering tergolong elemen non value added dimata klien, bahkan sering juga berbenturan

dengan kepentingan klien, sehingga etika dapat menjadi luntur pada saat harus mengambil

keputusan. Dalam situasi konflik seperti ini, maka pertimbangan profesional berlandaskan

pada nilai dan keyakinan individu, serta kesadaran moral memainkan peran penting dalam

pengambilan keputusan akhir (Muawanah dan Indriantoro, 2001).

Page 19: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Variabel personalitas mengacu pada sikap dan keyakinan individual, sedangkan

cognitive styles mengacu pada cara atau metode dimana individu menerima, menyimpan,

memproses dan mentransformasikan informasi ke dalam tindakannya. Variabel personalitas

yang dimaksud disini adalah locus of control yang dimiliki oleh tiap-tiap individu. Individu

dengan tipe personalitas yang sama bisa memiliki cognitive styles yang berbeda, sehingga

perilakunya juga berbeda. Literatur psikologi memberikan pemahaman cara seorang

individu memproses aturan-aturan tersebut dalam membuat judgement. Purnamasari (2006)

menemukan bukti bahwa kepribadian individu mempengaruhi perilaku etis disamping faktor-

faktor lain. Trevino (1986) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001), menyatakan kesadaran

akan benar dan salah saja tidak cukup untuk memprediksi perilaku pengambilan keputusan

etis. Diperlukan variabel yang dapat berinteraksi dengan cognitive style untuk menentukan

bagaimana individu berperilaku dalam kondisi dilema etis (Gul et.al, 2003).

Dalam literatur Behavioral accounting disebutkan bahwa variabel personalitas dapat

berinteraksi dengan cognitive styles untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (Siegel dan

Marconi, 1989) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001). Variabel personalitas mengacu

pada sikap dan keyakinan individual, sedangkan cognitive style mengacu pada cara atau

metode dimana individu menerima, menyimpan, memproses dan mentransformasikan

informasi ke dalam tindakannya. Variabel personalitas yang dimaksud disini adalah locus of

control yang dimiliki oleh tiap-tiap individu. Individu dengan tipe personalitas yang sama bisa

memiliki cognitive style yang berbeda.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muawanah dan Indriantoro (2001)

diketahui bahwa pengaruh locus of control terhadap respon auditor dalam situasi konflik

audit adalah nonmonotonic sepanjang kisaran kesadaran etik dan ada efeknya yang simetris

sebagaimana diharapkan. Artinya, locus of control memiliki skor respon yang lebih rendah

Page 20: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

dibandingkan dengan skor respon awal kesadaran etis yang rendah. Hal ini menjelaskan

bahwa hubungan antara locus of control dengan respon auditor dalam situasi konflik audit

akan berubah arah, sehingga semakin tinggi tingkat kesadaran etis maka locus of controlnya

semakin menurun atau internal karena memiliki nilai dibawah means score sehinga auditor

cenderung untuk menolak tekanan klien sedangkan semakin rendah tingkat kesadaran etis

maka locus of controlnya semakin meningkat atau eksternal karena memiliki nilai diatas

means score sehingga auditor cenderung untuk menerima tekanan klien.

Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup

penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku auditor

eksternal. Selain itu juga, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Locus of Control Terhadap Perilaku

Auditor Dalam Situasi Konflik Audit dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel

Moderating”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka

permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Apakah locus of control berpengaruh terhadap Perilaku auditor dalam situasi konflik audit?

2. Apakah interaksi antara locus of control dengan kesadaran etis mempengaruhi Perilaku

auditor dalam situasi konflik audit?

C. Tujuan Penelitian

Page 21: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya, maka

tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi

konflik.

2. Untuk menganalisis interaksi antara locus of control dengan kesadaran etis mempengaruhi

Perilaku auditor dalam situasi konflik audit.

D. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi :

1. Auditor, digunakan untuk memahami pentingnya sebuah kode etik profesionalisme auditor

terutama dalam menghadapi berbagai konflik baik dari luar ataupun dalam.

2. Kantor Akuntan Publik, sebagai informasi dasar untuk lebih meningkatkan level kesadaran

terhadap etika profesi bagi para auditor sehingga dengan memiliki kemampuan untuk

mengenali masalah-masalah etika dengan lebih baik akan mendorong auditor untuk lebih

dapat meningkatkan independensi dan profesionalitasnya.

3. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), agar dapat berperan lebih aktif dalam melakukan

pengawasan atas perilaku auditor eksternal dalam melaksanakan standar profesionalnya

serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan dan

peningkatan kualitas profesi akuntan di Indonesia.

4. Pengguna jasa audit, agar dapat memahami perilaku profesional dan etika berprofesi

auditor, terutama yang akan berkaitan dengan proses pengambilan keputusan etis.

5. Penulis, untuk memahami lebih jauh mengenai peran locus of control dan kesadaran etika

terhadap perilaku atau perilaku auditor ketika dalam situasi konflik audit, dan juga untuk

Page 22: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

memperluas wawasan serta pengetahuan yang sehubungan dengan topik yang diteliti oleh

penulis.

Page 23: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Audit dan Auditor

Arens, Elder dan Beasley (2009), mendefinisikan bahwa :

”Audit adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk

menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan.”

Menurut Report of. the Committee on Basic Auditing Concepts of the American

Accounting Association" (Accounting Review, Vol. 47 dalam Boynton et al., 2003)

definisi audit ialah:

"Suatu proses sistemat is untuk memperoleh serta mengevaluasi bukt i

secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan

menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak yang berkepentingan".

Dari pengertian tersebut dapat diambil beberapa unsur penting yakni proses

sistemat is, bukt i yang objekt if, perist iwa ekonomi, derajat kesesuaian, dan

penyampaian hasil dan memberikan pendapat kepada pihak yang berkepentingan.

Audit dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen. Seorang yang

kompeten (ahli dibidangnya) dan independen yang melakukan proses audit disebut auditor.

Page 24: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Arens, Elder dan Beasley (2009) Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian

dalam menghimpun dan menafsirkan bukti pemeriksaan-pemeriksaan.

Terdapat banyak tahap pekerjaan dalam audit ing yang harus dilalui oleh

auditor untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal. Untuk mensiasatinya maka

auditor harus melaksanakan pekerjaan audit dengan proses yang sistemat is.

Proses sistematis yang diterapkan dalam mengaudit tergantung terhadap jenis audit

atau bidang jasa yang dilakukan, karena hal ini dipengaruhi oleh jenis klien yang sedang

diaudit oleh auditor.

B. Jenis-jenis Auditor

Para professional yang ditugaskan untuk melakukan audit atas kegiatan dan peristiwa

ekonomi suatu perusahaan, pada umumnya diklasifikasikan menjadi empat golongan, yaitu

auditor independen, auditor pemerintah, auditor internal (Boynton, 2003). Uraian singkat

setiap kelompok dan jenis audit yang dilakukan akan disajikan berikut ini.

1. Auditor Independen

Auditor independen merupakan auditor profesional yang bertindak sebagai praktisi

perorangan ataupun anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa auditing

professional kepada klien. Audit tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para

pemakai informasi keuangan seperti kreditor, investor, calon kreditor dan instansi

pemerintah (terutama instansi pajak).

2. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah merupakan auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah

yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan

oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang

Page 25: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi

pemerintah, namun umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja

di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) dan instansi pajak.

3. Auditor Intern

Auditor intern bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan

manajemen perusahaan, seperti auditor pemerintah bagi pemerintah. Tugas auditor intern

bermacam-macam tergantung pada atasannya. Untuk menjalankan tugas dengan baik,

auditor intern harus berada diluar fungsi lini suatu organisasi, tetapi tidak terlepas dari

hubungan bawahan atasan seperti lainnya. Auditor intern wajib memberikan informasi

yang berharga bagi manajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

operasi perusahaan. Meskipun demikian, pekerjaan auditor internal dapat mendukung audit

atas laporan keuangan yang dilakukan auditor independen.

C. Jenis- jenis Audit

Tiga jenis audit yang ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup

dalam definisi auditing yang telah di sampaikan diatas. Jenis-jenis audit tersebut adalah audit

laporan keuangan, audit operasional, dan audit kepatuhan (Boynton et al., 2003). Sifat dasar

dari setiap jenis audit akan diuraikan secara singkat berikut ini.

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Asumsi dasar dari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa laporan tersebut akan

dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda untuk maksud yang berbeda pula.

Maka audit ini berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang

laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-

Page 26: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,

yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) (Boynton et al., 2003).

2. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit ini bertujuan untuk melakukan review atas prosedur dan metode operasi suatu

organisasi atau memperoleh dan menilai tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi

entitas dalam pencapaian tujuan perusahaan. Umumnya pada saat selesainya audit

operasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk

memperbaiki jalannya operasi perusahaan.

3. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Mempertimbangkan apakah auditee telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang

telah ditetapkan. kriteria aturan tersebut dapat aberasal dari berbagai sumber seperti

manajemen, kreditor, maupun lembaga pemerintahan. Biasanya hasilnya dilaporkan pada

pihak luar tetapi kepada pihak tertentu dalam orang. Pimpinan organisasi adalah pihak

yang paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.

D. Profesi Akuntan Publik

Pekerjaan akuntan dan auditor tergolong pekerjaan profesi sebagaimana halnya

dokter, pengacara, guru, dan sebagainya. Ditinjau dari sudut umumnya bila dibandingkan

dengan profesi kedokteran, profesi akuntan termasuk muda. Oleh karena itu, masyarakat

banyak yang belum mengenal profesi akuntan. Bahkan dunia usaha belum mengenal dengan

baik profesi akuntan. Setiap profesi bukanlah pekerjaan biasa. Setiap profesi dituntut untuk

menjaga etika secara ketat.

Page 27: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa, Akuntan Publik adalah akuntan yang telah

memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan ini.

Menurut Harahap (1991:40) dalam Putri (2008) seorang akuntan publik didefinisikan

sebagai berikut :

Akuntan adalah mereka yang bekerja dibawah atap KAP terdaftar dengan kegiatan

utamanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap daftar keuangan yang disajikan oleh

manajemen dengan maksud untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran daftar keuangan

tersebut.

Dewasa ini, profesi akuntan publik sudah cukup dikenal. Supaya profesi akuntan publik

dapat dikatakan sebagai suatu profesi, auditor harus memiliki beberapa syarat sehingga

masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi mempercayai hasil

kerjanya. Keraf (1998:39) dalam Martandi (2006) membedakan profesi dari pekerjaan biasa

berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus.

2. Adanya komitmen moral yang tinggi.

3. Biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.

4. Pengabdian kepada masyarakat (mengutamakan kepentingan umum).

5. Diperlukan ijin khusus untuk menjalankan profesinya.

6. Kaum profesional biasanya menjadi anggota suatu organisasi profesi.

E. Aktivitas Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik

Seorang akuntan publik dalam memberikan jasanya bernaung di bawah sebuah badan

usaha yang disebut Kantor Akuntan Publik (KAP). Adapun bidang jasa akuntan publik dan

KAP seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Jasa Akuntan Publik

Page 28: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Nomor: 17/PMK.01/2008 pasal 2 ayat 1 meliputi, jasa audit umum atas laporan keuangan,

jasa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, jasa pemeriksaan atas pelaporan informasi

keuangan proforma, jasa reviu atas laporan keuangan, dan jasa atestasi lainnya sebagaimana

tercantum dalam SPAP.

Arens, Elder dan Beasley (2009) mengklarifikasi aktivitas Kantor Akuntan Publik

menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Jasa Atestasi, merupakan jenis jasa yang disediakan oleh KAP, dimana akuntan publik

akan menerima laporan tertulis yang isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang

keterpercayaan atas asersi (pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat

oleh pihak lain. Terdapat tiga kategori jasa atestasi, yaitu :

a. Audit atas laporan keuangan historis, merupakan jenis jasa yang paling dominan dari

KAP. Dalam audit atas laporan keuangan historis, pihak lain yang bertanggung jawab

adalah klien yang membuat berbagai asersi dalam bentuk lapora keuangan yang

diterbitkan. Laporan auditor mengungkapkan pendapat (opini) mengenai sesuai

tidaknya laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemakai

eksternal laporan keuangan menggunakan laporan auditor sebagai petunjuk keandalan

laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan.

b. Review, banyak perusahaan non publik menerbitkan laporan keuangan kepada

berbagai pemakai tetapi tidak bersedia membiayai audit atas laporan tersebut. Dalam

kondisi seperti ini, akuntan publik dapat membantu mengadakan jasa review. Audit

dan review berbeda dalam luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan yang

diberikan. Audit dilaksanakan dengan pemeriksaan skala luas untuk mengumpulkan

bahan bukti yang memadai dalam rangka memberikan jaminan yang tinggi atas

Page 29: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

keakuratan laporan keuangan, sementara dalam review hal tersebut berlangsung dalam

skala yang lebih kecil.

c. Jasa Atestasi lainnya, sekarang ini, KAP yang lebih agresif telah mengembangkan

jasa-jasa baru semacam ini secara besar-besaran. Beberapa contoh jasa yang dimaksud

misalnya, atestasi atas data statistik atas hasil-hasil investasi untuk organisasi seperti

reksa dana, serta karakteristik perangkat lunak komputer.

2. Jasa Perpajakan, KAP menyusun surat pemberitahuan pajak (SPT), pajak penghasilan

dari perusahaan dan perseorangan, baik yang merupakan klien audit maupun bukan.

Disamping itu, KAP juga memberikan jasa yang berhubungan dengan pajak penghasilan

(PPH), pajak peetambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPn-BM),

perencanaan perpajakan, dan jasa perpajakan lainnya.

3. Konsultasi Manajemen, sebagian besar KAP memberikan jasa tertentu yang memberikan

kemungkinan pada kliennya untuk meningkatkan efektivitas operasinya. Jasa ini

mencakup mulai dari pemberian rekomendasi sederhana mengenai pembenahan sistem

akuntansi sampai keikutsertaan dalam menyusun strategi pemasaran, dan pemanfaatan

instalasi komputer.

4. Jasa Akuntansi dan Pembukuan, banyak klien di kota kecil dengan staf akuntansi yang

terbatas, menyerahkan pembuatan laporan keuangannya kepada KAP. Sebagian klien

kecil bahkan tidak mempunyai cukup karyawan untu mengerjakan buku besar dan ayat

jurnalnya. Banyak KAP kecil yang bersedia memberikan jasa akuntansi da pembukuan

guna memenuhi kebutuhan klien.

F. Locus of control (LOC)

Page 30: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Menurut Robbins (2003) locus of control adalah dimana seseorang memiliki

keyakinan dan kekuasaan untuk menentukan persepsi atau cara pandangnya terhadap suatu

peristiwa yang terjadi padanya. Atau dengan kata lain persepsi seseorang tentang sumber

nasibnya diistilahkan sebagai lokus kendali (locus of control). Locus of control menurut Hjele

dan Ziegler (1981), Baron dan Byrne (1994) dalam Cecilia Engko dan Gudono (2007)

diartikan sebagai persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Setiap individu bervariasi dalam banyaknya kewajiban pribadi yang mereka tanggung

untuk setiap perilaku mereka dan konsekuensinya. Rotter yang seorang peneliti kepribadian,

mengidentifikasi suatu dimensi kepribadian yang ia beri nama locus of control untuk

menjelaskan perbedaan-perbedaan ini. Ia berpendapat bahwa orang cenderung

menghubungkan penyebab dari perilaku terutama pada diri mereka sendiri atau pada faktor

lingkungan. Ciri kepribadian ini menghasilkan pola perilaku yang berbeda (Robert, 2005).

Dimensi LOC pada personalitas, digambarkan sebagai pembagian individu

berdasarkan pada tingkat ketika mereka menerima tanggung jawab secara personal serta apa

yang terjadi pada mereka. Reiss dan Mitra (1998), membagi locus of control menjadi dua,

yaitu: internal locus of control adalah cara pandang bahwa segala hasil yang didapat, baik

atau buruk adalah karena tindakan, kapasitas dan faktor-faktor dari dalam diri mereka sendiri.

External locus of control adalah cara pandang dimana segala hasil yang didapat, baik atau

buruk berada diluar kontrol diri mereka tetapi karena faktor luar seperti keberuntungan,

kesempatan, dan takdir. Individu yang termasuk dalam kategori ini meletakkan tanggung

jawab diluar kendalinya. Menurut Rotter dalam Muawanah dan Indriantoro, hal ini karena

mereka percaya bahwa kejadian yang ada tidak berhubungan dengan perbuatan mereka.

Karenanya, auditor dengan external locus of control lebih besar kemungkinannya untuk

Page 31: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

memenuhi permintaan klien. Berdasarkan pada teori locus of control, bahwa perilaku auditor

dalam situasi konflik akan dipengaruhi oleh karakteristik locus of controlnya. Individu dengan

internal locus of control akan lebih mungkin berperilaku etis dalam situasi konflik audit

dibandingkan dengan individu dengan eksternal locus of control.

Jones dan Kavanagh (1996) melakukan eksperimen untuk menguji pengaruh variabel

locus of control terhadap keinginan berperilaku tidak etis yang ditunjukkan dengan

memperbesar laporan jumlah biaya perjalanan. Pada eksperimen pertama hasilnya

mendukung hipotesis yang diajukan yaitu individu dengan eksternal locus of control

cenderung memperbesar biaya perjalanan. Namun pada eksperimen kedua, hasilnya tidak ada

pengaruh yang signifikan atas locus of control terhadap kecenderungan perilaku tidak etis.

Trevino (1986) seperti yang dikutip oleh Muawanah dan Indriantoro (2001)

menyatakan bahwa variabel perbedaan individual atau variabel personalitas seperti locus of

control dapat berinteraksi dengan kesadaran etis untuk mempengaruhi perilaku dalam dilema

etis. Jadi hubungan antara locus of control dengan perilaku auditor bisa tergantung pada

kesadaran etis auditor.

G. Kesadaran etis

Etika (ethics) mengacu pada sistem atau kode perilaku berdasarkan tugas dan

kewajiban moral yang mengindikasikan bagaimana seorang individu harus bertindak atau

berperilaku dalam masyarakat (Messsier Williams et. al, (2005). Apabila seorang auditor

melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis, maka hal tersebut akan merusak kepercayaan

masyarakat terhadap profesi auditor itu (Khomsiyah dan Indriantoro, 1998).

Kode etik profesi akuntan disusun dengan tujuan dapat menjadi pedoman bagi profesi

akuntan untuk menempatkan objektivitas nilai-nilai dalam profesi akuntansi untuk menjaga

Page 32: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

profesionalisme anggotanya. Dalam rerangka kode etik akuntan, salah satu prinsip etika yang

mendasari etika seorang auditor adalah independensi. Independensi merupakan batu penjuru

dalam struktur philosofi profesi akuntan. Nilai dari pengauditan tergantung besarnya persepsi

publik terhadap independensi auditor, sehingga tidak mengherankan jika independensi

merupakan hal utama dalam kode etik profesi akuntan. Independensi merupakan salah satu

nilai etis yang dijabarkan secara tertulis bagi seorang auditor sebagai panduan agar dapat

selalu berperilaku etis.

Etika berkaitan erat dengan independensi dan integritas moral diri seorang akuntan.

Etika melibatkan suatu sistem prinsip-prinsip moral dan ketaatan terhadap peraturan-peraturan

tentang profesi akuntan dengan para kliennya, rekan seprofesinya dan masyarakat.

Banyak penelitian yang telah mengulas tentang etika dari sudut pandang yang

berbeda, Rest dalam Muawanah dan Indriantoro (2001), menyatakan bahwa pemahaman

(kesadaran) moral merupakan bagian dari kapasitas keseluruhan individual untuk mererangka

dan memecahkan masalah-masalah etika. Trevino dalam Muawanah dan Indriantoro (2001),

menyatakan bahwa tahapan pengembangan kesadaran moral individual menentukan

bagaimana seorang individu berpikir tentang dilema etis, proses memutuskan apa yang benar

dan apa yang salah.

Pertimbangan moral berkembang dari waktu ke waktu dan merupakan suatu fungsi

dari usia, pendidikan, dan kompleksitas pengalaman. Lawrence Kohlberg telah mengusulkan

bahwa pengembangan moral memiliki enam tahapan yang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan

alasan moral yaitu sebagai berikut (Messsier Williams et. al, 2005):

a. Prekonvensional

Pada tingkat prekonvensional, individu dipautkan dengan dirinya sendiri. Aturan

ditentukan secara eksternal pada individu.

Page 33: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Tahapannya terdiri dari:

1) Tindakan individu dipertimbangkan dalam hal konsekuensi fisiknya, seperti

penghindaran hukuman.

2) Individu memerhatikan kebutuhan orang lain, tetapi pemenuhan kebutuhan individu

merupakan motivasi dasar untuk bertindak.

b. Konvensional

Pada tingkat konvensional, individu mampu untuk melihat situasi dari sudut pandang

orang lain (seperti keluarga, kelompok sejawat, atau bangsa). Tahapannya terdiri dari:

1) Individu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok. Pandangan

orang lain terhadap situasi juga dipertimbangkan, dan konflik diselesaikan melalui

penggunaan norma ini.

2) Individu dipersoalkan tentang perintah dalam masyarakat dan peraturan sebagai

pedoman dalam situasi konflik.

c. Pascakonvensional

Pada tahap pascakonvensional, hukum dan peraturan masyarakat dipertanyakan dan

ditentukan kembali dalam hal prinsip moral universal. Tahapannya terdiri dari:

1) Individu memandang kontrak sosial dan kewajiban mutual sebagai sesuatu yang

penting. Perbedaan dalam situasi konflik diselesaikan dengan adil dan dengan

pertimbangan kepentingan setiap orang.

2) Individual mendasarkan tindakan pada prinsip moral dan etika universal seperti

keadilan, persamaan dan martabat yang diterapkan ke seluruh individu dan kelompok.

Kesadaran etis memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi. Akuntan

secara terus menerus berhadapan dengan dilema etika yang melibatkan pilihan antara nilai-

nilai yang bertentangan. Auditor akan menjumpai masalah ketika harus melaporkan temuan-

Page 34: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

temuan yang mungkin tidak menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau obyek

audit yang dilakukannya. Akuntan berhadapan dengan konflik etika yang harus secara terus

menerus melakukan trade off antara kerugian dan manfaat pada dirinya sendiri, pada pihak

lain dan pada masyarakat secara keseluruhan. Tidak jarang dalam setiap terjadi konflik

kepentingan, etika sering tergolong elemen non value added dimata klien, bahkan sering juga

berbenturan dengan kepentingan klien, sehingga etika dapat menjadi luntur pada saat harus

mengambil keputusan. Karena pertimbangan profesional berlandaskan pada nilai dan

keyakinan individu, kesadaran moral memainkan peran penting dalam pengambilan

keputusan akhir (Muawanah dan Indriantoro, 2001).

Untuk kalangan profesional, di mana pengaturan etika dibuat untuk menghasilkan

kinerja etis yang memadai maka kemudian asosiasi profesi merumuskan suatu kode etik.

Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan

sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat karena dengan mematuhi kode etik,

akuntan diharapkan dapat menghasilkan kualitas kinerja yang paling baik bagi masyarakat

Ludigdo (2006). Sedangkan Rand dalam Ludigdo (2006) berpendapat keberadaan etika

profesi dapat dijadikan panduan bagi kalangan profesi dalam menghadapi suatu dilema.

Apabila para akuntan tersebut melanggar kode etik profesi tersebut maka dapat diberikan

sanksi psikologik yaitu diasingkan dari pergaulan lingkungan profesi yang bersangkutan.

Semua profesi mempunyai suatu standar kode etik masing-masing sesuai dengan ciri-

ciri dari profesi yang telah disebutkan. Sedangkan akuntan sebagai suatu profesi, terikat pada

ketentuan organisasi Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Seorang akuntan profesional harus menaati peraturan dan kode etiknya dalam setiap

perilakunya. Karena hal tersebut dapat berpengaruh pada kualitas jasa yang mereka berikan.

Page 35: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Sedangkan kepercayaan masyarakat akan profesionalisme seorang akuntan publik sangat

bergantung pada kualitas jasa yang mereka berikan kepada masyarakat.

Para akuntan dapat dijatuhi sanksi apabila melakukan pelanggaran terhadap kode etik

berupa : (1) Peringatan Tertulis, (2) Teguran tertulis, (3) Skorsing sementara dan (4)

Pemecatan.

H. Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit

Perilaku Auditor dalam situasi konflik adalah sejauh mana Auditor mau menerima

tekanan klien dalam situasi konflik, yaitu situasi yang terjadi ketika auditor dan klien tidak

sepakat dalam satu fungsi atestasi yang merupakan indikan perilaku auditor dalam

pengambilan keputusan etik (Muawanah dan Indriantoro, 2001).

Menurut Robin dalam Hariri dan Maslichah (2006) konflik adalah perilaku organisasi

yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota lain. Prosesnya dimulai jika salah satu

pihak merasa bahwa pihak lain telah menghalangi atau akan menghalangi sesuatu yang ada

kaitannya dengan dirinya. Konflik dan pertentangan dapat terjadi antara seseorang dengan

seseorang, seseorang dengan kelompok bahkan kelompok dengan kelompok. Selain itu,

Konflik dapat terjadi antara pihak yang mempunyai tujuan yang sama, dimana salah satu

pihak merasa telah dirugikan.

Dalam melakukan tugasnya, auditor terkadang berada dalam situasi yang sulit.

Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan konflik antara manajemen sebagai pembuat dan

penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan dimana auditor menjadi

pihak penengah. Manajemen mempunyai kepentingan untuk mempertahankan jabatannya.

Untuk itu, manajemen akan berusaha agar laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya

memperlihatkan kinerja yang baik, misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi

Page 36: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

sehingga laba menjadi lebih besar. Sedangkan dipihak lain, antar para pemakai laporan

keuangan sendiri pun, mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda terhadap laporan

keuangan perusahaan.

Etika profesi akuntan di indonesia diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik.

Kode etik ini mengikat para akuntan lainnya yang bukan atau belum menjadi anggota IAPI.

Auditor harus selalu mempertahankan sikap mental independen dalam memberikan jasa

professional. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in

fact) maupun independen dalam penampilan (in appearance).

Ada dua sasaran pokok dari kode etik ini, yaitu pertama, kode etik ini bermaksud

untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian, baik secara sengaja

maupun tidak disengaja dari kaum profesional. Kedua, kode etik ini bertujuan untuk

melindungi keluhuran profesi tersebut dari perilaku-perilaku buruk orang-orang tertentu yang

mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998 dalam Martandi dan Suranta, 2006).

Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP juga harus mempertahankan integritas

dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh

membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau

mengalihkan pertimbangannya kepada pihak lain.

Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor sangat penting

bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan turun jika terdapat

bukti bahwa independensi sikap auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat

dapat juga menurun disebabkan oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable)

dianggap dapat mempengaruhi sikap independen tersebut. Untuk menjadi lebih independen,

auditor harus secara intelektual jujur. Untuk diakui pihak lain sebagai orang yang independen,

Page 37: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu

kepentingan apapun dengan kliennya.

Auditor harus bersifat independen dan obyektif. Menurut Standar Profesi Akuntan

Publik No. 4, Independen berarti tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan

pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan memihak pada

kepentingan siapapun. Independensi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Objektivitas

adalah sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta, terlepas dari kepentingan

pribadi yang melekat pada fakta yang dihadapinya. Obyektif lebih dipengaruhi oleh faktor

dari dalam diri auditor.

Pada saat auditor dan klien tidak mencapai kesepakatan maka akan memicu

lahirnya suatu situasi konflik dimana situasi konflik tersebut terjadi karena adanya

ketidakberesan yang harus dilaporkan oleh auditor seperti salah saji/hilangnya

jumlah/pengungkapan dalam laporan keuangan yang disengaja. Ketidakberesan mencakup

kecurangan dalam pelaporan keuangan yang dilakukan untuk penyajian laporan keuangan

yang menyesatkan biasanya disebut dengan kecurangan manajemen (management fraud) dan

penyalahgunaan aktiva (unsur penggelapan).

Hal yang paling ditekankan dalam SPAP adalah betapa esensialnya kepentingan

publik yang harus dilindungi serta sifat independensi dan kejujuran seorang auditor dalam

berprofesi. Namun, sulit untuk menentukan fungsi dan etika pengauditan yang secara teknik

dapat mendeteksi jika ada penyelewengan pada sistem pemerintahan baik untuk penyusunan

anggaran maupun aktivitas keuangan lainnya.

I. Keterkaitan Antara Variabel

1. Locus of Control dengan Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit

Page 38: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Jones dan Kavanagh (1996) melakukan eksperimen untuk menguji pengaruh

variabel locus of control terhadap keinginan berperilaku tidak etis yang ditunjukkan

dengan memperbesar laporan jumlah biaya perjalanan. Pada eksperimen pertama hasilnya

mendukung hipotesis yang diajukan yaitu individu dengan eksternal locus of control

cenderung memperbesar biaya perjalanan. Namun pada eksperimen kedua, hasilnya tidak

ada pengaruh yang signifikan atas locus of control terhadap kecenderungan perilaku tidak

etis.

Reiss dan Mitra (1998) mengadakan penelitian tentang efek dari perbedaan faktor

individual dalam kemampuan menerima perilaku etis atau tidak etis. Hasil menunjukkan

bahwa individu dengan internal locus of control cenderung lebih tidak menerima

tindakan tertentu yang kurang etis, sedangkan individu dengan external locus of control

cenderung lebih menerima tindakan tertentu yang kurang etis. Wanita ditunjukkan lebih

etis dibandingkan pria. Perbedaan disiplin akademis yaitu bisnis dan non bisnis

ditemukan tidak berpengaruh terhadap penilaian terhadap perilaku etis. Individu yang

memiliki pengalaman kerja ditunjukkan cenderung lebih menerima tindakan yang kurang

etis, dibandingkan individu yang tidak memiliki pengalaman kerja.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rike Dewi Asih (2006) mengenai pengaruh

interaksi locus of control auditor dan struktur audit terhadap kinerja auditor (studi pada

KAP di Kota Surabaya dan Malang) menjelaskan bahwa locus of control dan struktur

audit berpengaruh terhadap kinerja audit. Menurut Indriantoro (1993) dalam Saiful

Anwar (2005) mendapatkan bukti bahwa locus of control merupakan variabel moderating

yang mempengaruhi hubungan antara penganggaran partisipasif dan kinerja manajer.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saiful Anwar (2005) mengenai keputusan

auditor dalam situasi konflik audit suatu kasus (pada KAP di Surabaya) menyatakan

Page 39: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

bahwa terdapat efek nonmonotonic dan simetris atas hubungan antara locus of control

dengan respon auditor dalam situasi konflik, sehingga dapat dilihat bahwa interaksi

antara kesadaran etik dan locus of control mempunyai pengaruh yang besar terhadap

respon auditor dalam situasi konflik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Umi Muawanah dan Indriantoro (2001). Putri Nugrahaningsih (2005)

melakukan penelitian tentang perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi,

hasilnya menunjukkan bahwa auditor dengan internal locus of control cenderung

berperilaku lebih etis daripada auditor external locus of control.

2. Locus Of Control dan Kesadaran Etis dengan Perilaku Auditor Dalam Situasi

Konflik Audit

Larkin (2000) menyatakan bahwa kemampuan untuk dapat mengidentifikasi

perilaku etis dan tidak etis sangat berguna dalam semua profesi termasuk auditor. Apabila

seorang auditor melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis, maka hal tersebut akan

merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor itu (Khomsiyah dan Nur

Indriantoro, 1998).

Purnamasari (2006) merumuskan hipotesis bahwa auditor dengan pertimbangan

etis tinggi akan cenderung berperilaku etis. Perkembangan ke tahap pertimbangan etis

yang lebih tinggi akan membantu sensitifitas seorang individu untuk lebih mengkritisi

kejadian, masalah dan konflik dan auditor dengan kapasitas pertimbangan etis yang tinggi

akan lebih baik dalam menghadapi konflik dan dilema etis. Hasil penelitian yang

dilakukan Purnamasari (2006) tidak mendukung hipotesis yang dirumuskan, sesuai

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Richmond (2001 dan 2003), namun

tidak konsisten dengan hasil penelitian Ponemon dan Gabhart (1990), Trevino (1985),

serta Trevino dan Youngblood (1990).

Page 40: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Rest (1986) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan bahwa

pemahaman (kesadaran) moral merupakan bagian dari kapasitas keseluruhan individual

untuk merangka dan memecahkan masalah-masalah etika. Trevino (1986) dalam

Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan bahwa pengembangan kesadaran moral

individual menentukan bagaimana seorang individu berfikir tentang dilematis, proses

untuk menentukan apa yang benar dan salah dalam suatu situasi.

Penelitian mengenai aspek perilaku dari para auditor di tengah situasi konflik

audit dan hubungannya dengan peran locus of control, komitmen profesi dan kesadaran

etis sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Saiful Anwar (2005) dan Umi Muawanah

dan Nur Indriantoro (2001) yang juga merupakan konfirmasi atas penelitian Tsui dan

Gul (1996) yang menyimpulkan bahwa interaksi antara variable personalitas dan variable

kognitif seperti yang disebutkan diatas mempengaruhi perilaku auditor dalam situasi

konflik audit. Muawanah dan Indriantoro (2001), menemukan bahwa pada level

kesadaran etik yang lebih rendah terdapat kecenderungan auditor untuk menerima

permintaan klien dalam situasi konflik audit. Sebaliknya, pada level kesadaran etik yang

tinggi ada kecenderungan auditor untuk menolak tekanan manajer. Dan kecenderungan

ini berbeda untuk karakteristik internal dan external locus of control.

J. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini difokuskan pada variabel personalitas locus of control dengan kesadaran

etis yang dihubungkan dengan perilaku auditor dalam situasi konflik audit.

Interaksi antara level kesadaran etis dengan locus of control telah diuji oleh Tsui dan Gul

(1996) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001) dengan menunjukkan model interaksi berikut :

Perilaku auditor

dalam situasi konflik

Kesadaran etis

Page 41: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Gambar 2.1

Model Interaksi antara kesadaran etis dengan locus of control

Dengan menguji model tersebut, Tsui dan Gul (1996) dalam Muawanah dan Indriantoro

(2001) menunjukkan bahwa kesadaran etis memoderat (memperkuat) hubungan antara locus of

control dengan kemampuan auditor untuk menolak tekanan klien. Dengan kata lain locus of

control dan kesadaran etis merupakan faktor determinan yang signifikan pada perilaku auditor

dalam situasi dilema etis.

K. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh antara locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik

audit

H2: Interaksi antara locus of control dengan kesadaran etis mempengaruhi Perilaku auditor

dalam situasi konflik audit.

Locus of control

Page 42: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah auditor dari kantor akuntan besar, sedang dan kecil

yang terdaftar di directory Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta, hal ini dilakukan

untuk mengontrol efek ukuran KAP terhadap perilaku auditor maupun ciri pembawaan

personalnya. Sampel untuk responden diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada KAP

yang ada di Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan convenience sampling, responden dipilih berdasarkan

kesediaannya untuk berpartisipasi. Responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal,

yang mencakup junior auditor, senior auditor, supervisor, manajer dan partner pada Kantor

Akuntan Publik yang berada di Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Bagian ini akan membahas tentang data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dan

bagaimana cara memperoleh data-data tersebut. Data yang diperlukan untuk analisis ini terdiri

dari data primer dan sekunder. Dalam penulisan ini digunakan beberapa metode pengumpulan

data, yaitu :

1. Study Lapangan (field research)

Study lapangan yang dimaksud disini adalah, peneliti mengedarkan kuesioner.

Sugiyono (2007:142) menjelaskan bahwa Kuisioner adalah “Teknik pengumpulan data

Page 43: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya”.

Kuesioner ini termasuk dalam data primer yang diperoleh dengan mengedarkan

kuesioner kepada auditor eksternal pada KAP yang berada di Jakarta.

2. Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan cara mempelajari literatur, seperti dari buku-buku, jurnal, dan

internet yang berkaitan dengan permasalahan.

D. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini ada beberapa tahap dalam analisis data, dimana pada masing-

masing tahapan dalam pengujiannya dilakukan dengan menggunakan bantuan software

statistik SPSS 15.0.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik

variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala

jawaban responden pada setiap variable yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata

dan standar deviasi. Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang

terdiri dari kategori, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005).

Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-

Page 44: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah

<0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor

masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi diatas

>0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Santoso, 2001).

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variable yang digunakan

benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun

diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan

Cornbach Alpha. Jika dari Cornbach Alpha diatas >0,6 maka dikatakan bahwa

instrument tersebut mempunyai keandalan (reliabel).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, kalau asumsi ini dilanggar, maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Distribusi normal pada grafik

histogram akan membentuk pola distribusi yang normal (tidak terjadi kemencengan) dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

b. Uji multikolonieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel independen (Ghazali, 2005:91). Jika terjadi korelasi, maka terdapat

Page 45: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

problem Multikolonieritas atau multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independennya. Ada tidaknya Multikolonieritas di

dalam model regresi, dapat dilihat dengan menganalisi matrik korelasi variabel-variabel

independen, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya

diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolonieritas (Ghazali,

2005:91). Dan bisa juga dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan

tolerance. Regresi yang terbebas dari problem Multikolonieritas apabila nilai VIF <10

dan nilai tolerance >0,10, maka data tersebut tidak ada M tolerance.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada pola scatterplot antar SPRESID dan ZPRED di mana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar pengambilan keputusannya jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah

terjadi Heteroskedastisitas. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghazali, 2005:105).

4. Pengujian Hipotesis (Uji Interaksi)

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linear

berganda. Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

Page 46: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

antara dua variable bebas (X1 dan X2) dengan variable terikat (Y) dipergunakan analisis

regresi linier dengan persamaan matematik sebagai berikut:

Untuk menguji hipotesis, digunakan model analisa sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + e

Dimana :

Y = Perilaku auditor dalam situasi konflik audit

X1 = Locus of control

X2 = Kesadaran etis

X1X2 = Interaksi antara Locus of control dan Kesadaran Etis

Nilai koefisien regresi atau b diperoleh dengan menggunakan proram statistik

komputer SPSS versi 15.0.

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai R2

yang mendekati 1 berarti

variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variable dependen.

b. Uji Statistik t

Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui apakah variable independen secara

individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai t

hitung lebih kecil dari t table pada taraf signifikan 0,05 maka Ha ditolak. Sedangkan

jika nilai t hitung lebih besar dari t table maka Ha diterima (Ghozali, 2005: 84-85).

c. Uji Statistik Fisher (F)

Uji F pada dasarnya digunakan untuk melihat apakah variable independen

secara simultan dapat memprediksi atau memiliki pengaruh terhadap variable

dependen. Dengan syarat jika probabilitas memenuhi syarat signifikansi lebih kecil

Page 47: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

dari 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table pada

tingkat signifikansi 5% (Ghozali, 2005: 84).

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam

tinjauan pustaka, maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Variabel independen dengan sub variabel terdiri dari:

a. Locus of control (X1)

Locus of Control adalah cara pandang individu terhadap suatu peristiwa yang sedang

terjadi pada dirinya, dimana peristiwa tersebut dapat atau tidak dikendalikan olehnya

Variabel ini dioperasionalisasikan sebagai konstruk internal-ekstemal yang mengukur

keyakinan seseorang atas kejadian yang menimpa kehidupannya. Variabel ini

menggunakan instrumen The Work Locus of Control (WLCS) yang dikembangkan

oleh Paul. E. Spector (1988). Variabel ini diukur dengan skala 6 poin mulai dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), sedikit tidak setuju (3), sedikit setuju (4), setuju

(5), sangat setuju(6). Tujuh pernyataan dinilai terbalik untuk menghindari adanya order

effect yaitu pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 7, 10, 13 dengan kriteria penilaian sangat setuju

(1), sampai sangat tidak setuju (6). Instrument diukur dengan menggunakan skala

nominal dengan melihat rata-rata dari jumlah keseluruhan pernyataan. Internal

LOC ditunjukkan oleh nilai jawaban responden yang lebih kecil dari mean

score maka diberi nilai 0 dan sebaliknya untuk external LOC diindikasikan oleh

nilai jawaban responden lebih besar dari mean score maka diberi nilai 1.

b. Kesadaran etis (X2)

Page 48: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Kesadaran etis adalah kemampuan individu untuk mempertimbangkan suatu peristiwa

yang tidak semestinya, sehingga diperlukan standar etika dan moral agar auditor dapat

bertindak secara etis. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang mengukur

kesadaran etis dengan 3 skema auditing yang diambil dari instrumen yang digunakan

oleh Cohen, et al. (1995). Instrument tersebut juga diadopsi oleh Claypool et al. (1990)

dan Amstrong (1985) yang juga digunakan oleh Muawanah dan Indriantoro (2001).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 7 poin, dengan skala 1 (etis)

hingga 7 (tidak etis).

2. Variabel dependen (Y) yaitu perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Variabel ini

mengukur sejauh mana auditor mau memenuhi tekanan klien dalam situasi konflik

yaitu situasi yang terjadi ketika auditor dan klien tidak sepakat dalam satu aspek fungsi

atestasi. Variabel ini diukur dengan dengan menggunakan 2 buah kasus pendek. Kasus

pertama merupakan instrument yang dikembangkan oleh knapp (1985) dan

diadopsi oleh Tsui dan Gul (1996), sedangkan kasus kedua adalah hasil

modifikasi penulis dari berbagai sumber dan literatur yang sudah di uji cobakan

sebelumnya. Dalam instrument ini responden diminta berperan sebagai auditor

perusahaan dengan skala interval dari 0 (Skala rendah) s.d 100 (Skala tinggi).

Tabel 3.1

Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala untuk Kuesioner

Variabel Dimensi Indikator Skala

X1

Locus of Control

(Sumber: The Work

Locus of Control

Spector (1988))

1. Internal Locus of Control

2. Eksternal Locus of Control

1. Kemampuan melaksanakan

pekerjaan

2. Kesempatan

3. Keberuntungan

Skala

Nominal

Page 49: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

4. Nasib

X2

Kesadaran etis

(Sumber: Cohen

(1995), Claypool

(1990) dan

Amstrong (1985))

Aspek Kognitif 1. Tanggung Jawab Moral

2. Sikap ketaatan terhadap Kode

Etik

3. Pertimbangan dalam

pelaksanaan tugas audit

Skala

Interval

Y

Perilaku Auditor

dalam Situasi

Konflik Audit

(Sumber: Knapp

(1985), Tsui dan Gul

(1996))

1. Independensi

2. Obyektifitas

3. Integritas

1. Kepatuhan Terhadap Peraturan

2. Kepatuhan Terhadap Standar

Profesional

3. Fasilitas yang Diberikan

Skala

Interval

Page 50: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif dan Objek Penelitian

1. Penyebaran Kuisioner dan Deskriptif responden

Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor independent dari kantor

akuntan public dijakarta, yang terdaftar di directory Kantor Akuntan Publik di Jakarta.

Model sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode convenience

sampling (berdasarkan kesediaan responden).

Pada penelitian ini, jumlah kuesioner yang disebar adalah sebanyak 120 buah

kuesioner, yang diberikan kepada auditor-auditor yang bekerja di 20 Kantor Akuntan

Publik (KAP) di Jakarta. Pengiriman kuesioner dilakukan dengan diantar langsung oleh

peneliti dan ada pula yang dititipkan melalui kenalan. Lama penyebaran selama 4 minggu

terhitung sejak pertengahan Oktober sampai dengan pertengahan November 2009.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan proses penyebaran dan penerimaan

kuesioner, dan penyebab responden tidak mengembalikan kuesioner.

Tabel 4.1

Gambaran Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner

No. Keterangan kuesioner persentase

1 Jumlah pengiriman 120 100%

2 Kuesioner tidak kembali 21 17.5%

3 Kuesioner yang kembali (tidak dapat diolah) 15 12.5%

4 Kuesioner yang kembali (dapat diolah) 84 70%

Dari daftar pertanyaan umum mengenai karakteristik responden, maka didapatkan

data sebagai berikut :

Page 51: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Penelitian

Unsur Demografi Demografi Responden Jumlah Presentase

Pria 48 57,14 % Jenis Kelamin

Wanita 36 42,86 %

20 – 30 tahun 72 85,71 %

31 – 40 tahun 10 11,90 %

Usia

> 41 tahun 2 2,39 %

1 – 3 tahun 67 79,76 %

4 – 10 tahun 14 16,67 %

Lama Bekerja

> 10 tahun 3 3,57 %

S1 79 94,05 %

S2 3 3,57 %

S3 0 0 %

Pendidikan terakhir

D3 2 2,38 %

Junior Auditor 49 58,33 %

Senior Auditor 28 33,33 %

Supervisor 6 7,14 %

Manajer 1 1,20 %

Jabatan di KAP

Partner 0 0 %

Kawin 18 21,43 % Status

Belum Kawin 66 78,57 %

Sumber; Kuisioner Penelitian

Tabel ini berlanjut ke halaman 42

Lanjutan tabel 4.2

Page 52: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Berdasarkan tabel diatas dari 84 responden, dapat dilihat bahwa responden pria berjumlah

48 orang (57,14 %) dan responden wanita berjumlah 36 orang (42,86 %). Responden yang

bekerja antara 1 sampai dengan 3 tahun sebanyak 67 orang (79,76 %), responden yang bekerja

antara 4 - 10 tahun sebanyak 14 orang (16,67 %), sedangkan yang bekerja diatas 10 tahun

berjumlah 3 orang (3,57 %). Responden yang berpendidikan S1 sebanyak 79 orang (94,05 %),

sedangkan yang berpendidikan S2 sebanyak 3 orang (3,57 %), dan yang berpendidikan D3

sebanyak 2 orang (2,38 %). Responden dengan status kawin sebanyak 18 orang (21,43 %)

sedangkan responden dengan status belum kawin sebanyak 66 orang (78,57 %).

Mengenai jabatan di Kantor Akuntan Publik, responden yang menjabat sebagai junior

auditor sebanyak 49 orang (58,33 %), responden yang menjabat sebagai senior auditor sebanyak

28 orang (33,33 %), responden yang menjabat sebagai supervisor sebanyak 6 orang (7,14 %),

sedangkan responden yang menjabat sebagai manajer sebanyak 1 orang (1,20 %). Usia

responden yang berada di kisaran 20 -30 tahun sebanyak 72 orang (85,71 %), 31-40 tahun

sebanyak 10 orang (11,90 %) sedangkan yang berada diatas usia 41 tahun sebanyak 2 orang

(2,39 %).

B. Penemuan dan pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Hasil penelitian terhadap interaksi antara variabel personalitas dengan variabel

kognitif terhadap variabel dependennya diperoleh melalui penilaian atas jawaban kuisioner

penelitian. Dalam kuisioner, penulis memasukkan sebanyak 19 pertanyaan, dimana

sebanyak 14 pertanyaan untuk variabel independen (variabel personalitas-locus of control)

dan 3 pertanyaan untuk variabel moderating (variabel kognitif-kesadaran etis) dan 2

pertanyaan untuk variabel dependen (Perilaku auditor dalam situasi konflik).

Page 53: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Hasil perhitungan untuk statistik deskriptif untuk variabel X (variabel personalitas

dan kognitif) dan variabel Y (Perilaku auditor dalam situasi konflik audit) dapat dilihat

dalam tabel 4.3, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

LOC 84 36.8333 7.69107 15.00 51.00

Kesadaran Etis 84 47.6786 8.51952 21.00 63.00

Interaksi

Loc&Kes 84

1743.75

00 455.55820 840.00 2961.00

Sumber : Kuisioner penelitian diolah dengan SPSS

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Locus Of Control

Variabel Sub Variabel N Mean

Internal

(total skor<mean) 41

Locus of Control Eksternal

(total skor>mean) 43

Jumlah 84

36.8333

Output tampilan SPSS menunjukkan jumlah responden (N) ada 84. Responden

dengan internal locus of control sebanyak 41, sedangkan responden dengan eksternal locus

of control sebanyak 43 orang. Pembagian internal dan eksternal dilakukan dengan melihat

skor variabel locus of control, internal ditunjukkan apabila skor dibawah mean 36.8333,

demikian sebaliknya, skor diatas mean 36.8333 menunjukkan eksternal locus of control.

2. Uji Kualitas Data

Page 54: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Pengujian data disini mencakup uji validitas (uji kesahihan) dan uji reabilitas (uji

keandalan) atas item-item pertanyaan untuk masing-masing variabel, yaitu untuk Locus of

control (Variabel X1) dan Kesadaran Etis (Variabel X2) dan Perilaku Auditor dalam Situasi

Konflik Audit (Variabel Y). Pengujian validitas dan reabilitas ini akan dilakukan dengan

menggunakan bantuan software statistik SPSS 15.0.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Kriteria

yang digunakan valid atau tidak valid adalah :

• Jika probabilitasnya (Sig) < 0,05 butir pertanyan dikatakan valid.

• Jika probabilitasnya (Sig) > 0,05 butir pertanyaan dikatakan tidak valid.

Dari uji validitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil yang akan disajikan

secara lengkap dalam tabel 4.5 untuk variabel Kesadaran Etis (Variabel X2) dan Perilaku

Auditor dalam Situasi Konflik Audit (Variabel Y), yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Kesadaran Etis - -

KE1-1 0,000** Valid

KE1-2 0,000** Valid

KE1-3 0,000** Valid

KE2-1 0,000** Valid

KE2-2 0,000** Valid

KE2-3 0,000** Valid

KE3-1 0,000** Valid

KE3-2 0,000** Valid

Page 55: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Ke3-3 0,000** Valid

Perilaku Auditor - -

PA1 0,000** Valid

PA2 0,000** Valid

**Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan bahwa butir pertanyaan untuk variabel

kesadaran etis (X2) mempunyai nilai signifikan kurang dari 0,05. Maka dapat diambil

kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel

kesadaran etis (X2) adalah valid. Hal yang sama ditunjukkan oleh variabel perilaku auditor

(Y), dengan signifikansi kurang dari 0,05, maka butir-butir pertanyaan yang digunakan

adalah valid, dan dapat digunakan dalam pengujian.

b. Uji Reliabilitas

Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan teknik korelasi Cronbach’s

Alpha adalah :

• Jika Cronbach’s Alpha > 0,6, berarti konstruk reliabel.

• Jika Cronbach’s Alpha < 0,6 berarti konstruk tidak reliabel.

Dari uji reabilitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil Cronbach’s Alpha yang

akan disajikan secara lengkap dalam tabel 4.6 untuk variabel Locus of control (Variabel

X1), dan Kesadaran Etis (Variabel X2) dan Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit

(Variabel Y), yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Uji Reabilitas

No. Variabel Items Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

1. Locus of control (X1) 14 0,728 Reliabel

Page 56: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Regression Standardized Residual

43210-1-2

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: PRLKAUD

Mean =-5.55E-17�Std. Dev. =0.988�

N =84

1.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: PRLKAUD

2. Kesadaran Etis (X2) 9 0,788 Reliabel

3. Perilaku Auditor (Y) 2 0,855 Reliabel

Sumber : Kuisioner penelitian diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat konsistensi dari pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan locus of control (variabel X1) dan kesadaran etis (variabel X2) dan

perilaku auditor dalam situasi konflik (variabel Y) yang diperoleh nilai Cronbach’s Alpha

diatas 0,6. Maka dapat dikatakan bahwa hasil pengujian terhadap variabel-variabel tersebut

adalah reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot di bawah ini

dapat disimpulkan dengan grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal (tidak

terjadi kemencengan). Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik menyebar disekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi klasik.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Page 57: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

Hasil uji multikolonieritas terhadap data untuk pengujian hipotesis ditunjukkan

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficient Correlations(a)

Model

LOC Kesadaran Etis

1 Correlation

s

LOC 1.000 .192

Kesadaran Etis .192 1.000

Covariance

s

LOC .004 .001

Kesadaran Etis .001 .003

Variable dependen: Perilaku Auditor

Melihat besaran korelasi antar variable independen tampak bahwa antara variable

locus of control dan kesadaran etis mempunyai korelasi sebesar 0,192 atau sekitar 19,2%.

Oleh karena korelasi ini masih jauh dibawah 0,90. Maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikolonieritas yang serius.

Tabel 4.8

Page 58: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Reg

res

sio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

4

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: PRLKAUD

Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

Collinearity

Statistics Mode

l

Toleran

ce VIF

1 (Constant)

LOC .963 1.038

Kesadaran Etis .963 1.038

Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variable independen

yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan besaran nilai VIF tidak lebih dari 10.

Maka dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas

antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Gambar 4.3

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3 merupakan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik

scatterplot. Berdasarkan uji tersebut menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara

Page 59: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

acak dan tidak membentuk suatu pola, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak mengalami problem

heteroskedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis (Uji Interaksi)

a. Uji Koefisien determinasi (Adjusted R2)

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah variable independen yang dimasukkan ke dalam model (Ghozali, 2005:83). Setiap

tambahan satu variable independen maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variable

tersebut berpengaruh terhadap variable dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini R

square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau adjusted R Square

(Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variable yang digunakan dalam penelitian.

Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variable independen ditambahkan ke

dalam model (Ghozali, 2005:83). Hasil uji koefisien determinasi (R2) dari pengujian

statistik multiple regression adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Mode

l R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .439(a) .193 .163 4.06716

a Predictors: (Constant), Interaksi Kes&LOC, Kesadaran Etis, LOC

Angka Adjusted R Square yang didapat adalah 0,163. Yang berarti bahwa interaksi

antara variabel locus of control dan kesadaran etis mempengaruhi variabel dependen

(Perilaku auditor dalam situasi konflik audit) sebesar 16,3%, sedangkan sisanya adalah

sebesar (100% - 16,3% = 83,7%) dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Page 60: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual yaitu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Probabilitas lebih

kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Berikut hasil

uji statistik t dari pengujian statistik:

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta B

Std.

Error

1 (Constant) -

27.714 13.787

-

2.010 .048

LOC .537 .267 1.030 2.012 .048

Kesadaran Etis 1.013 .361 1.753 2.808 .006

Interaksi

Loc&kes -.016 .007 -1.681

-

2.325 .023

a Dependent Variable: Perilaku auditor dalam situasi konflik

Dari hasil uji T diatas, dapat ditarik persamaan regresi interaksi antara locus of

control dan kesadaran etis mempengaruhi Perilaku auditor dalam situasi konflik.

Y = -27,714 + 0,537 X1 + 1,013 X2 – 0,016 X1X2 + ε

Keterangan : Y = Perilaku auditor dalam situasi konflik audit

X1 = Locus of control

X2 = Kesadaran Etis

X1X2 = Interaksi antara locus of control dan kesadaran etis

Hasil uji statistik t pada table 4.10 diatas, uji statistik t variabel bebas locus of

control, memperlihatkan bahwa variabel Locus of control nilai signifikansinya sebesar

0,048 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,048<0,05), sedangkan nilai t hitung juga

menunjukkan nilai 2,012 lebih besar dari t tabel untuk pengujian signifikansi 0,05 df

Page 61: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

sebesar 84-2 = 82 maka diperoleh t tabel sebesar 1,9893 (2,012>1,9893), maka dapat

disimpulkan bahwa variable bebas locus of control memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, dengan demikian menerima H1.

Hal ini sejalan dengan teori yang ada, bahwa perilaku auditor dalam situasi konflik

audit akan dipengaruhi oleh karakteristik locus of controlnya. Individu dengan Internal

locus of control akan lebih mungkin berperilaku etis dibandingkan individu dengan

eksternal locus of control. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Putri Rumsiati (2008) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara locus of

control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Jones dan Kavanagh (1996)

dalam Muawanah (2000) melakukan eksperimen untuk menguji pengaruh variabel locus of

control terhadap keinginan berperilaku tidak etis. Pada eksperimen pertama hasilnya

mendukung hipotesis yang diajukan yaitu individu dengan eksternal locus of control

cenderung memperbesar biaya perjalanan. Namun pada eksperimen kedua, hasilnya tidak

ada pengaruh yang signifikan atas locus of control terhadap kecenderungan perilaku tidak

etis.

Hasil pengujian koefisien regresi menunjukkan tingkat signifikansi interaksi antara

locus of control dan kesadaran etis sebesar 0,023 yaitu probabilita dibawah 0,05 (p<0,05).

Dengan demikian maka H2 diterima. Berarti bahwa interaksi antara locus of control dan

kesadaran etis mempengaruhi perilaku auditor dalam situasi konflik. Hasil ini konsisten

dengan penelitian Saiful Anwar (2005) dan Muawanah dan Indriantoro (2001) bahwa

interaksi antara variabel personalitas dalam hal ini locus of control dengan variabel

kognitif yaitu kesadaran etis bersama-sama mempengaruhi Perilaku auditor dalam situasi

konflik. Pada level kesadaran etis yang rendah terdapat kecenderungan auditor untuk

menerima permintaan klien, sehingga pada kondisi ini auditor menjadi kurang independen,

Page 62: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

sebaliknya pada level kesadaran etis yang tinggi terdapat kecenderungan untuk menolak

permintaan klien, dengan kata lain auditor lebih independen. Kecenderungan ini berlaku

untuk karakter internal dan eksternal locus of control terhadap perilaku auditor. Semakin

dominan internal karakter auditor maka ia akan semakin independen begitu sebaliknya

semakin dominan karakter eksternal auditor maka auditor cenderung menerima tekanan

dari klien.

b. Uji Statisktik Fisher (Uji F)

Tabel 4.11

Hasil Uji F

Mode

l

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 316.215 3 105.405 6.372 .001(a)

Residual 1323.344 80 16.542

Total 1639.560 83

a Predictors: (Constant), Interaksi Loc&Kes, Locus of control, Kesadaran etis

b Dependent Variable: Perilaku auditor dalam situasi konflik

Dari hasil uji F, didapat F hitung sebesar 6,372 dengan tingkat signifikansi 0,001

jauh lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel

independen locus of control dan kesadaran etis, dan interaksi keduanya secara bersama-

sama berpengaruh terhadap Perilaku auditor dalam situasi konflik audit.

Page 63: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pembahasan tentang interaksi antara locus of control

dengan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, maka penulis

menyimpulkan :

1. Hasil Uji t menunjukkan bahwa variable locus of control mempunyai pengaruh terhadap

perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Putri Rumsiati (2008) yang menyatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit.

2. Hasil Uji t menunjukkan bahwa interaksi locus of control dan kesadaran etis mempunyai

angka signifikan 0,023 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti interaksi antara locus of control

dan kesadaran etis berpengaruh terhadap Perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hasil

ini konsisten dengan penelitian Saiful Anwar (2005) dan Muawanah dan Indriantoro (2001)

bahwa interaksi antara variabel personalitas dalam hal ini locus of control dengan variabel

kognitif yaitu kesadaran etis bersama-sama mempengaruhi perilaku auditor dalam situasi

konflik.

3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur

interaksi antara variable locus of control dengan kesadaran etis terhadap perilaku auditor

dalam situasi konflik audit menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,163. Hal ini

dapat diartikan bahwa perilaku auditor dalam situasi konflik audit dapat dijelaskan oleh

variabel independen sebesar 16,3%.

Page 64: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

B. Implikasi

Implikasi yang didapat dari penelitian ini adalah ketika seseorang memutuskan untuk

menjadi seorang auditor yang terikat oleh aturan dan etika, maka, yakinkan dalam diri bahwa

pekerjaan auditor adalah pekerjaan yang paling cocok dan tepat untuk dirinya, serta tanamkan

nilai-nilai yang diyakini dalam dirinya, tidak merugikan pihak lain, serta berpegang teguh

pada etika profesi, obyektifitas, independensi. Sehingga ketika mendapat tekanan dari klien

(dalam situasi konflik audit) yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam profesinya,

seorang auditor tidak akan merusak nama baiknya dan nama baik profesi akuntan itu sendiri.

C. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk lebih mengkhususkan sampel penelitian

sehingga objek penelitian menjadi lebih spesifik dan tidak bias.

2. Sebaiknya dipertimbangkan faktor personalitas lain seperti sifat Machiavellianisme, atau

sifat pembawaan lahir seperti jenis kelamin, umur. Karena hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti mengungkapkan bahwa nilai R2

sebesar 16,3% yang berarti bahwa masih

banyak faktor-faktor lain yang dapat diteliti untuk menjelaskan variabel perilaku auditor

dalam situasi konflik audit.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan survey dengan metode lain, misalnya melakukan

wawancara secara langsung agar dapat dilakukan kontrol atas jawaban responden untuk

menghindari ketidakjujuran responden dalam menjawab pertanyaan.

D. Keterbatasan

Adapun keterbatasan penelitian yang dialami penulis diantaranya :

Page 65: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

1. Sampel dalam penelitian ini terlalu luas dan tidak melakukan perbedaan pada sampel

penelitiannya, karena pada pelaksanaan audit, terdapat sudut pandang yang berbeda antara

pembantu pelaksana (auditor junior dan senior) dengan pembantu pengawas (partner,

manajer dan supervisor) dalam menyikapi situasi konflik audit.

2. Tidak meratanya sampel yang diambil dari populasi KAP yang tersebar di Jakarta

sehingga sampel mungkin tidak menggambarkan populasi yang sebenarnya.

3. Waktu penyebaran kuisioner berada dalam masa-masa yang kurang efektif, yaitu

menjelang akhir tahun dimana pada waktu tersebut kesibukan auditor cukup tinggi,

sehingga kuisioner yang disebarkan kurang mendapat tanggapan baik.

4. Keterbatasan pada pengumpulan data mengakibatkan tidak bisa dilakukannya kontrol atas

jawaban reponden (responsen bisa tidak jujur).

Page 66: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, Radal J Eder, dan Mark S Beasley. "Auditing & Pelayanan Verifikasi: Pendekatan

terpadu, Edisi Kesembilan". Penerbit: PT. Index. Jakarta: 2009.

Anwar, Saiful. “Pengambilan Keputusan Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Suatu Kasus”. Jurnal

Arthavidya. Tahun 6. No.1. Maret 2005.

Boynten, Wiliam C. Raymond N. Johnson dan Walter G Kell. "Modern Auditing, Edisi Ketujuh ".

Erlangga. Jakarta: 2003.

Budisusetyo, Sasongko dkk. "Internal Auditor dan Dilema Etika". Vol. 8 No. 1 Jakarta: Jurnal

Ventura. 2005.

Cecilia Engko, Gudono, “Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap

Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor”, Simposium

Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.

Chrismastuti, Agnes dan Purnamasari Vena. "Hubungan Sifat Machiavellian, Pembelajaran

Etika dan Sikap Etis Akuntan: Suatu Analisis Perilaku Etis Akuntan dan

Mahasiswa Akuntansi di Semarang". Simposium Nasional Akuntansi. Denpasar:

2004.

Donnelly, David P, Jeffrey J Quirin, David O Bryan. “Auditor Acceptance of dysfunctional audit

behavior: An explanatory model using Auditors Personal Characteristics”. Behavoiural

Research in Accounting. 2003;15, pg. 87.

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS". Badan Penerbit

Universitas Diponegoro. Jakarta: 2001.

Gul, FA., Andy Y Ng dan Marian Yew. “Chinese Auditors Ethical Behaviour in an Audit Conflict

Situation”. Journal of Business Ethics. Dordrecht: Feb 2003. Vol. 42 pg. 379.

IAPI. "Kode Etik Profesi Akuntan Publik". IAPI. Jakarta: 2008.

IAI. "Standar Profesional Akuntan Publik". IAI. Jakarta: 2001.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. "Metodologi Penelitian dan Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen ". BPFE Yogyakarta: 2002.

Jones, Gwen E. and Michael J. Kavanagh, 1996. “An Experimental Examination of the Effects of

Individual and Situational Factors on Unethical Behavioural Intention in the

Workplace”. Journal of Business Ethics, Vol 15: 511-523.

Khomsiyah, Nur Indriantoro, “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen dan Sensitivitas

Etika Auditor Pemerintah Di DKI Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 1 No. 1

Hal 13-28, 1998.

Page 67: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. “Perilaku organisasi buku I edisi kelima”. Jakarta: Salemba

Empat. 2005

Larkin, Joseph M. “The Ability of Internal Auditors to Identify Ethical dilemmas”. Journal of

Business Ethics. Feb 2000 pg. 401.

Ludigdo, Unti. "Strukturisasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik". Simposium Nasional

Akuntansi 9. Padang: 2006

Martadi, Indiana Farid dan Suranta Sri. "Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi dan

Karyawan Bagian Akuntansi dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Bisnis dan Etika

Profesi (Studi di Wilayah Surakarta) ". Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang: 2006.

Maslichah, Hariri. “Pengaruh Audit Fee dan Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor Ekstern Dalam

Situasi Konflik Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Malang”. Malang : Jurnal Ilmiah Bidang

Manajemen dan Akuntansi. Vol. 3 No. 1. Maret 2006.

Masud, Fuad. “Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Analisis: Kuesioner Locus of Control”.

UNDIP: 2004.

Menteri Keuangan. “Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan

Publik.”. Jakarta: 2008.

Messsier, Williams et. all, “Auditing & Assurance Services a Systematic Approach (Jasa Audit

& Assurance Pendekatan Sistematis)”, Buku 1 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Muawanah, Umi dan Nur Indriantoro. "Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit: Peran Locus

of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis". Jakarta: Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia Vo1.4 No.2.2001.

Novianty, Retty dan Kusuma, Indra Wijaya. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi

Penampilan Akuntan Publik”. Jakarta : Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol. 5 No.1.

Juni 2001.

Nugrahaningsih, Putri. "Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP Dalam Etika Profesi

(Studi Terhadap Faktor-Faktor Individual: Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja,

Gender, dan Equity Sensitivity) " . Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo: 2005.

Ponemon, Lawrence A. “Auditor underreporting of time and Moral Reasoning: An Experimental

lab Study”. Contemporary Accounting Research. Fall: 1992 pg. 171.

Purnamasari, Vena. “Sifat Machiavellian dan Pertimbangan Etis: Anteseden Independensi dan Perilaku

Etis Auditor”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang : 2006.

Reiss, michelle C., dan Kaushik Mitra.. “The Effect of Individual Difference Factors on the Acceptability

of Ethical and Unethical Workplace Behaviors”. Jurnal of Business Ethics. 1998: 1581-1593

Rike, Dewi Asih, “Pengaruh Interaksi Locus of Control Auditor dan Struktur Audit Terhadap

Kinerja Auditor (Studi Pada KAP di Kota Surabaya dan Malang)”, Vol. 3 No. 2 September,

Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen dan Akuntansi, 2006.

Page 68: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Rumsiati, Putri. “Pengaruh Locus of control dan Komitmen Profesi terhadap Perilaku Auditor dalam

Situasi Konflik Audit”. Skripsi. FEIS UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: 2008.

Robins P. Stephen. “Perilaku Organisasi Jilid I Edisi Kesembilan”. Jakarta: PT. INDEKS

kelompok GRAMEDIA, 2003.

Sihwahjoeni, dan M. Godono, 2000. “Persepsi Akuntan Terhadap Kode Etik Akuntan”. Jurnal Riset

akuntansi Indonesia Vol. 3 No. 2. Juli 2000

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: CV. ALFABETA,

2007.

Susanti, Vivi Ani. “The influence of Ethical Consideration and Locus of Control on Managemer’s

Evaluation Judgements at The Adverse Condition”. Surabaya : Jurnal Widya Manajemen &

akuntansi. Vol. 3 No. 1. 1 April 2003.

Santoso, Singgih. “SPSS Versi 10 Mengolah data Statistik Secara Profesional.”. PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta: 2001.

Page 69: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

KUESIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

di Kantor Akuntan Publik ………………………………

Dalam rangka penelitian untuk skripsi saya yang berjudul ”Pengaruh Locus of

Control dan Kesadaran Etis terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit” maka

saya memohon bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan menjadi

responden. Kuesioner ini hanya merupakan alat yang dirancang untuk menginvestigasi

berbagai isu yang berkaitan dengan respon auditor dalam konflik audit.

Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini berdasarkan penilaian

pribadi sehingga dapat menghasilkan hasil yang seobyektif mungkin bagi

semua pihak.

Ketelitian dan kelengkapan isian Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat

membantu saya dalam melakukan penelitian ini, dan saya mengucapkan

terimakasih.

Jakarta, 19

Oktober 2009

Andriansyah

105082002697

Page 70: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

DATA RESPONDEN

Nama : (boleh tidak diisi) Jenis kelamin : Laki-laki

Perempuan

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Status : Kawin Belum Kawin

Jabatan di KAP : Junior Senior Supervisor Manajer

Partner

Auditor Auditor

Lama bekerja : 1 – 3 tahun 4 – 10 tahun > 10

tahun

Usia : 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun > 41

tahun

Berilah tanda silang (X) pada angka yang tertera setelah pernyataan, dimana masing-

masing pernyataan menunjukkan hal yang berbeda.

Ilustrasi 1 : Sebuah KAP baru saja memperoleh klien baru dengan biaya audit yang

sangat rendah. Dalam persiapan pengauditan, seorang partner mengusulkan

anggaran jam pengauditan untuk item persediaan sebesar 100 jam. Padahal

pengalaman partner senior dengan klien sejenis menunjukkan bahwa untuk

memperoleh keyakinan tidak ada kesalahan ataupun pelanggaran standar yang

bersifat material, pengauditan memerlukan waktu minimal 150 jam. Di KAP tersebut

evaluasi kinerja partner didasarkan pada efisiensi pengauditan.

Tindakan : usulan anggaran partner tersebut diterima partner senior. Akibatnya dalam

proses pengauditan, partner tersebut melakukan prosedur yang lebih sedikit untuk ítem

persediaan.

Pernyataan

Page 71: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

1. Menurut saya, tindakan tersebut Etis 1 2 3 4 5 6 7 Tidak

Etis

2. Kemungkinan saya akan

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

3. Kemungkinan kolega saya

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

Ilustrasi 2 : Auditor A bertindak sebagai auditor independen PT X. Penjualan PT X

mengalami penurunan yang sangat drastis dan A mengetahui bahwa PT X akan

segera bangkrut. Klien auditor A yang lain adalah PT Y. Ketika sedang melakukan

pengauditan pada rekening piutang di PT Y, A menemukan bahwa PT X memiliki

hutang pada PT Y sebesar Rp. 300 juta yang merupakan jumlah 10% dari saldo piutang

PT Y.

Tindakan : Auditor A memberitahu PT Y tentang kemungkinan bangkrut yang akan

dialami PT X.

Pernyataan

1. Menurut saya, tindakan tersebut Etis 1 2 3 4 5 6 7 Tidak

Etis

2. Kemungkinan saya akan

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

3. Kemungkinan kolega saya

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

Ilustrasi 3 : Auditor B disamping berpraktik sebagai akuntan publik, juga terlibat dengan

aktifitas sosial secara aktif. Dia sangat aktif dalam organisasi untuk penyandang cacat

dikotanya. Dalam rangka mengumpulkan dana bagi organisasi tersebut, auditor B

berencana menggunakan kertas kop surat KAP dimana ia bekerja untuk surat

permohonan sumbangan sukarela pada perusahaan-perusahaan.

Tindakan : Auditor B menggunakan kertas kop surat KAP untuk surat permohonan

sumbangan sukarela.

Pernyataan

1. Menurut saya, tindakan tersebut Etis 1 2 3 4 5 6 7 Tidak

Page 72: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Etis

2. Kemungkinan saya akan

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

3. Kemungkinan kolega saya

melakukan

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 Rendah

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana :

1. Sangat Tidak Setuju (S T S) 2. Tidak Setuju (T S) 3. Sedikit Tidak Setuju (Sdkt TS)

4. Sedikit Setuju (Sdkt S) 5. Setuju (S) 6. Sangat Setuju (S S)

Pernyataan S T S T S Sdkt

T S

Sdkt

S

S S S

1. Penugasan audit adalah apa yang anda lakukan

untuk menghasilkan sesuatu.

2. Dalam penugasan audit, anggota tim dapat

mencapai apa saja yang mereka targetkan.

3. Dengan perencanaan, penyelesaian

pengauditan akan dapat dilakukan dengan

lebih baik.

4. Jika auditor tidak senang dengan keputusan

yang dibuat oleh atasan, mereka tetap harus

melakukan sesuatu, seperti memberi masukan

atau usulan.

5. Memperoleh pekerjaan yang anda inginkan

merupakan masalah keberuntungan (nasib baik).

6. Dapat menghasilkan uang adalah

keberuntungan (nasib baik).

7. Seorang auditor mampu mengerjakan tugasnya

dengan baik bila mereka berusaha dengan

sungguh-sungguh.

8. Agar mendapat pekerjaan yang benar-benar

bagus, anda harus mempunyai anggota

keluarga atau teman yang menduduki jabatan

(posisi) yang tinggi.

9. Promosi biasanya merupakan keberuntungan

(nasib baik)

Andriansyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Halaman 1/3

Page 73: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

10. Promosi diberikan kepada karyawan yang

melaksanakan pekerjaan dengan baik.

11. Untuk mendapatkan penghasilan yang banyak

anda harus tahu dan kenal dengan orang yang

tepat.

12. Diperlukan banyak nasib baik untuk menjadi

karyawan yang berprestasi.

13. Karyawan yang melaksanakan pekerjaan

dengan baik biasanya akan mendapatkan

imbalan yang sesuai.

14. Perbedaan utama antara orang yang

mendapatkan penghasilan yang banyak dan

orang yang mendapatkan penghasilan yang

sedikit adalah keberuntungan.

Anda diminta untuk menunjukkan persepsi anda atas masalah dalam kasus tersebut,

pilihlah jawaban anda dengan melingkari angka tertentu dalam skala dibawah ini.

KASUS 1 :

Anda adalah seorang auditor independen pada perusahaan PT. Cahaya Esa yang

memproduksi kertas. Pada proses pengauditan di perusahaan tersebut, terjadi

perbedaan pendapat antara anda dengan manajemen PT. Cahaya Esa

mengenai materialitas piutang yang tidak jelas identitasnya. Ketika anda

mengkonfirmasi tidak terdapat jawaban atas konfirmasi yang anda kirimkan. Manajer

PT. Cahaya Esa berpendapat bahwa total jumlah piutang tidak perlu dibuat

penyesuaian, pihak manajemen PT. Cahaya Esa yakin pembaca akan mengabaikan

jumlah tersebut.

Sedangkan menurut anda jumlah tersebut adalah material dan butuh penyesuaian,

selain itu menurut anda ada prosedur yang dilanggar ketika memberikan kredit

Andriansyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Halaman 2/3

Page 74: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

kepada orang lain atau sistem pemberian piutang pada PT. Cahaya Esa masih perlu

diperbaiki. Jika manajemen PT. Cahaya Esa bertahan untuk tidak mau dilakukan

penyesuaian, dan jika anda tetap melakukan penyesuaian, maka manajemen PT.

Cahaya Esa akan mempertimbangkan/mengganti anda untuk penugasan tahun

berikutnya.

Tindakan :

Sebagai auditor independen pada PT. Cahaya Esa, seberapa besar

kemungkinan anda mengabaikan piutang yang tidak dicatat dan tidak jelas

identitasnya tersebut.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

KASUS 2 :

Anda adalah seorang auditor independen pada perusahaan PT. Hidup Abadi yang

bergerak dibidang tekstil. Pada saat proses pengauditan di perusahaan tersebut,

terjadi perselisihan pendapat antara anda dengan pihak manajemen tentang

persediaan barang yang usang. Menurut anda barang usang tersebut

menurunkan nilai persediaan dan perlu adanya penyesuaian, namun pihak

manajemen beranggapan bahwa tidak perlu adanya penyesuaian, karena

persediaan tersebut belum usang dan masih ada kemungkinan masih bisa dijual

dengan harga wajar.

Tindakan :

Sebagai auditor independen pada PT. Hidup Abadi, seberapa besar

kemungkinan anda mengabaikan jumlah persediaan tersebut.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kemungkinan kecil

(skala rendah)

Kemungkinan besar

(skala tinggi)

Kemungkinan besar

(skala tinggi)

Kemungkinan kecil

(skala rendah)

Andriansyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Halaman 3/3

Page 75: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

UJI VALIDITAS KESADARAN ETIS

UJI VALIDITAS PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT

Correlations

1 .690** .549** .090 .064 -.031 .335** .374** .245* .607**

.000 .000 .414 .563 .780 .002 .000 .025 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.690** 1 .762** .032 .032 .012 .172 .219* .263* .572**

.000 .000 .774 .771 .915 .118 .045 .016 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.549** .762** 1 -.073 .072 .037 .052 .028 .114 .455**

.000 .000 .511 .518 .739 .635 .802 .302 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.090 .032 -.073 1 .865** .762** .383** .370** .128 .669**

.414 .774 .511 .000 .000 .000 .001 .247 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.064 .032 .072 .865** 1 .760** .244* .295** .111 .642**

.563 .771 .518 .000 .000 .025 .006 .313 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

-.031 .012 .037 .762** .760** 1 .071 .132 .117 .532**

.780 .915 .739 .000 .000 .522 .232 .290 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.335** .172 .052 .383** .244* .071 1 .900** .648** .691**

.002 .118 .635 .000 .025 .522 .000 .000 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.374** .219* .028 .370** .295** .132 .900** 1 .742** .731**

.000 .045 .802 .001 .006 .232 .000 .000 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.245* .263* .114 .128 .111 .117 .648** .742** 1 .587**

.025 .016 .302 .247 .313 .290 .000 .000 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

.607** .572** .455** .669** .642** .532** .691** .731** .587** 1

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

KE1

KE2

KE3

KE4

KE5

KE6

KE7

KE8

KE9

KSDRETS

KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KSDRETS

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Page 76: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Correlations

1 .749** .941**

.000 .000

84 84 84

.749** 1 .929**

.000 .000

84 84 84

.941** .929** 1

.000 .000

84 84 84

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

PA1

PA2

PRLKAUD

PA1 PA2 PRLKAUD

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

UJI RELIABILITAS LOCUS OF CONTROL

Case Processing Summary

84 100.0

0 .0

84 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Scale Statistics

73.6667 236.610 15.38215 15

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item Statistics

2.2262 .88292 84

2.5238 1.15619 84

1.5595 .62770 84

1.9524 .63823 84

3.5476 1.59370 84

3.3452 1.55613 84

1.7262 .76601 84

2.7500 1.43010 84

3.0357 1.29360 84

1.8095 .82836 84

3.9167 1.53048 84

3.1548 1.22714 84

2.0119 .81395 84

3.2738 1.33850 84

36.8333 7.69107 84

LOC1

LOC2

LOC3

LOC4

LOC5

LOC6

LOC7

LOC8

LOC9

LOC10

LOC11

LOC12

LOC13

LOC14

LOC

Mean Std. Deviation N

Reliability Statistics

.728 14

Cronbach's

Alpha N of Items

Summary Item Statistics

4.911 1.560 36.833 35.274 23.618 78.525 15

5.222 .394 59.153 58.759 150.132 223.162 15

Item Means

Item Variances

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item-Total Statistics

71.4405 231.599 .157

71.1429 236.485 -.034

72.1071 230.506 .300

71.7143 232.857 .172

70.1190 208.998 .544

70.3214 206.944 .609

71.9405 230.780 .225

70.9167 213.379 .507

70.6310 209.296 .685

71.8571 223.401 .506

69.7500 222.913 .248

70.5119 210.831 .681

71.6548 224.831 .455

70.3929 212.290 .578

36.8333 59.153 1.000

LOC1

LOC2

LOC3

LOC4

LOC5

LOC6

LOC7

LOC8

LOC9

LOC10

LOC11

LOC12

LOC13

LOC14

LOC

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Page 77: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

HASIL UJI RELIABILITAS KESADARAN ETIS

Case Processing Summary

84 100.0

0 .0

84 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.788 9

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

4.0357 1.68227 84

4.2738 1.50782 84

4.3571 1.48602 84

5.6548 1.74587 84

5.8214 1.51428 84

5.5952 1.56866 84

5.9643 1.71068 84

6.0000 1.45619 84

5.9762 1.26087 84

47.6786 8.51952 84

KE1

KE2

KE3

KE4

KE5

KE6

KE7

KE8

KE9

KSDRETS

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

91.3214 258.365 .539 .727

91.0833 263.234 .507 .732

91.0000 269.518 .381 .740

89.7024 253.585 .606 .720

89.5357 259.505 .585 .726

89.7619 264.352 .461 .734

89.3929 252.964 .633 .718

89.3571 256.160 .688 .720

89.3810 266.697 .535 .734

47.6786 72.582 1.000 .788

KE1

KE2

KE3

KE4

KE5

KE6

KE7

KE8

KE9

KSDRETS

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

95.3571 290.329 17.03904 10

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Summary Item Statistics

9.536 4.036 47.679 43.643 11.814 180.216 10

9.433 1.590 72.582 70.992 45.655 492.506 10

Item Means

Item Variances

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Page 78: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

HASIL UJI RELIABILITAS PERILAKU AUDITOR

Case Processing Summary

84 100.0

0 .0

84 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Summary Item Statistics

4.421 2.940 6.631 3.690 2.255 3.805 3

10.354 5.180 19.754 14.574 3.813 66.487 3

Item Means

Item Variances

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item-Total Statistics

10.3214 43.739 .890 . .860

9.5714 46.585 .877 . .889

6.6310 19.754 1.000 . .855

PA1

PA2

PRLKAUD

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

.855 2

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

2.9405 2.47567 84

3.6905 2.27599 84

6.6310 4.44452 84

PA1

PA2

PRLKAUD

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

13.2619 79.015 8.88903 3

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 79: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

Regression Standardized Residual

43210-1-2

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: PRLKAUD

Mean =-5.55E-17�Std. Dev. =0.988�

N =84

HASIL UJI NORMALITAS

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: PRLKAUD

Page 80: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

lxxx

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

4

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: PRLKAUD

HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficient Correlationsa

1.000 .192

.192 1.000

.004 .001

.001 .003

LOC

KSDRETS

LOC

KSDRETS

Correlations

Covariances

Model

1

LOC KSDRETS

Dependent Variable: PRLKAUDa.

Coefficientsa

3.181 3.780 .842 .402

-.071 .055 -.136 -1.295 .199 .963 1.038

.186 .061 .321 3.055 .003 .963 1.038

(Constant)

KSDRETS

LOC

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: PRLKAUDa.

Page 81: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

lxxxi

Collinearity Diagnosticsa

2.947 1.000 .00 .00 .00

.043 8.273 .00 .30 .51

.010 17.535 1.00 .69 .49

Dimension

1

2

3

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) KSDRETS LOC

Variance Proportions

Dependent Variable: PRLKAUDa.

HASIL UJI REGRESI

ANOVAb

316.215 3 105.405 6.372 .001a

1323.344 80 16.542

1639.560 83

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), MODERAT, ETIS, LOCa.

Dependent Variable: PAb.

Model Summary

.439a .193 .163 4.06716

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), MODERAT, ETIS, LOCa.

Variables Entered/Removedb

MODERAT,

ETIS, LOCa . Enter

Model1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: PAb.

Page 82: PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21063/1/... · TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ...

lxxxii

Coefficientsa

-27.714 13.787 -2.010 .048

.537 .267 1.030 2.012 .048

1.013 .361 1.753 2.808 .006

-.016 .007 -1.681 -2.325 .023

(Constant)

ETIS

LOC

MODERAT

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: PAa.