PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA...

14
WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 2017 ISSN : 2089-8592 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. CAHAYA BARU RANTAUPRAPAT Siti Lam’ah Nasution Dosen STIE Labuhan Batu, Rantauprapat ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV. Cahaya Baru Rantauprapat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik CV. Cahaya Baru Rantauprapat yang tidak stabil, karyawan merasa beban kerja yang diberikan terlalu besar, kepuasan yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja dan Lingkungan kerja fisik yang tidak nyaman sehingga seringkali menimbulkan keterlambatan dalam tanggung jawab pekerjaan yang diberikan dan adanya persaingan yang tidak sehat antar sesame karyawan serta tingkat disiplin kerja CV. Cahaya Baru Rantauprapat berbeda-beda tergantung pada masing- masing level (jabatan) sesuai dengan beban kerja yang diterima. Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh hasil regresi Y=8,842 + 0,134 X1 + 0,468 X2. Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai Y akan menjadi konstanta 8,842 bila nilai variabel X1 dan X2 bernilai nol. Bila nilai variabel X1 yang dimasukkan sebesar 1, maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,134. Sedangkan bila variabel X2 yang dimasukkan sebesar 1, maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,468. Dari perhitungan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh bahwa nilai F adalah sebesar 12,844. Selanjutnya perlu dicari nilai Ftabel. Diketahui bahwa v1 = k-1 = 3-1 = 2, sedangkan v2 = n-k = 30-3 = 27. Nilai α atau alpha (error) = 5% = 0,05. Dari lampiran diperoleh bahwa Ftabel 27 = 2,052. Bila dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung > Ftabel atau 12,844 > 2,052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen (X1, X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Y). dari perhitungan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,698. Ini menunjukkan variabel lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh sebesar 69,8% terhadap kepuasan kerja, sedangkan 30,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja PENDAHULUAN Seorang karyawan yang mempunyai kepuasan kerja sudah tentu akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan di tempat dia bekerja, dia akan melakukan berbagai macam tugas yang dibebankan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab dan tentunya akan memberikan hasil yang terbaik untuk organisasi atau perusahaannya. Mengatasi tingkat kepuasan kerja yang rendah tentu merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang menempati kedudukan sebagai manajemen puncak untuk selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja para karyawannya, serta memberikan solusi atau penyelesaian terhadap faktor- faktor tersebut guna memberikan dan menjaga kepuasan kerja para karyawannya yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya loyalitas dan disiplin kerja karyawan tersebut kepada organisasi atau perusahaan tempat dia bekerja. Secara teoritis faktor-faktor tersebut berupa lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya

Transcript of PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA...

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 2017 ISSN : 2089-8592

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA

CV. CAHAYA BARU RANTAUPRAPAT

Siti Lam’ah Nasution

Dosen STIE Labuhan Batu, Rantauprapat

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV. Cahaya Baru Rantauprapat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja fisik CV. Cahaya Baru Rantauprapat yang tidak stabil, karyawan merasa beban kerja yang diberikan terlalu besar, kepuasan yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja dan Lingkungan kerja fisik yang tidak nyaman sehingga seringkali menimbulkan keterlambatan dalam tanggung jawab pekerjaan yang diberikan dan adanya persaingan yang tidak sehat antar sesame karyawan serta tingkat disiplin kerja CV. Cahaya Baru Rantauprapat berbeda-beda tergantung pada masing-masing level (jabatan) sesuai dengan beban kerja yang diterima.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh hasil regresi Y=8,842 + 0,134 X1 + 0,468 X2. Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai Y akan menjadi konstanta 8,842 bila nilai variabel X1 dan X2 bernilai nol. Bila nilai variabel X1 yang dimasukkan sebesar 1, maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,134. Sedangkan bila variabel X2 yang dimasukkan sebesar 1, maka nilai Y akan bertambah sebesar 0,468.

Dari perhitungan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh bahwa nilai F adalah sebesar 12,844. Selanjutnya perlu dicari nilai Ftabel. Diketahui bahwa v1 = k-1 = 3-1 = 2, sedangkan v2 = n-k = 30-3 = 27. Nilai α atau alpha (error) = 5% = 0,05. Dari lampiran diperoleh bahwa Ftabel 27 = 2,052. Bila dibandingkan dengan Ftabel,

maka Fhitung > Ftabel atau 12,844 > 2,052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen (X1, X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Y). dari perhitungan menggunakan SPSS Versi 20.0, diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,698. Ini menunjukkan variabel lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh sebesar 69,8% terhadap kepuasan kerja, sedangkan 30,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik,

Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja

PENDAHULUAN

Seorang karyawan yang mempunyai

kepuasan kerja sudah tentu akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan di tempat dia bekerja, dia akan melakukan berbagai macam tugas yang dibebankan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab dan tentunya akan memberikan hasil yang terbaik untuk organisasi atau perusahaannya. Mengatasi tingkat kepuasan kerja yang rendah tentu merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang menempati kedudukan sebagai manajemen puncak untuk selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja para karyawannya, serta memberikan solusi atau penyelesaian terhadap faktor-faktor tersebut guna memberikan dan menjaga kepuasan kerja para karyawannya yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya loyalitas dan disiplin kerja karyawan tersebut kepada organisasi atau perusahaan tempat dia bekerja.

Secara teoritis faktor-faktor tersebut berupa lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya

179

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik dan sebagainya. Lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja karyawan. Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja pimpinan dapat memperhatikan memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang selalu terjaga, penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara musik dan tata ruang kantor yang nyaman. Karena lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang yang ada di dalam lingkungannya. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreatifitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan kepuasan karyawan.

Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong

gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Oleh karena itu, Pimpinan CV. Cahaya Baru selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik memang merupakan hal yang cukup sulit, karena banyak faktor yang mem-

pengaruhinya. Terkadang kekurang tahuan

karyawan CV. Cahaya Baru tentang peraturan, prosedur, dan akan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga kerja. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional, dan konsekuensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada karyawan melalui diskusi aktif. Disiplin yang baik mencerminkan besamya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Disiplin harus ditegakan dalam suatu organisasi, karena tanpa dukungan disiplin kerja yang baik,maka sulit bagi perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis dapat menetapkan rumusan masalah sebagai berikut : “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada CV. Cahaya Baru Rantauprapat”.

Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka pembahasan selanjutnya hanya terbatas pada lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

180

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Rumusan Masalah 1. Apakah lingkungan kerja fisik

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat?

3. Apakah lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Menganalisis pengaruh lingkungan

kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

2. Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

3. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian.

2. Bagi pihak perusahaan sebagai bahan masukan dan pertimbangan pada perusahaan tersebut dalam mencari pemecahan masalah yang dihadapi berkaitan dengan lingkungan kerja fisik, disiplin kerja, dan kepuasan kerja yang terjadi dalam perusahaan

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Chaisunah Ani Mutaqiyathun (2015), penelitian yang dilakukan berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya”. Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu kompensasi, lingkungan kerja dan kepuasan. Hasil dari penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif

antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Purnomo Budi Setiyawan dan Waridin (2006), penelitian yang dilakukan oleh berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang” dengan teknik sampling sensus dengan hasil penelitian terdapat pengaruh secara signifikan disiplin kerja karyawan dan kecerdasan emosional secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan.

B. Landasan Teori 1. Lingkungan Kerja

Menurut Ahyari (2009) Lingkungan kerja di dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian atau aspek pembentuk lingkungan kerja yang lebih terperinci. Adapun beberapa bagian tersebut adalah pelayanan karyawan, kondisi kerja dan hubungan karyawan didalam perusahaan yang bersangkutan.

Masalah lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran operasi perusahaan. Salah satu cara yang ditempuh agar karyawan dapat juga melaksanakan tugasnya adalah memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk merupakan salah satu penyebab penggunaan waktu yang tidak efektif. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap para kinerja karyawan dan jalannya operasi perusahaan, sehingga dengan demikian baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik tentu akan dapat meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan begitu pula sebaliknya lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan kepuasan kerja karyawan akan ikut menurun. 2. Disiplin Kerja

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan

181

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika pada bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik memang merupakan hal yang cukup sulit, karena banyak factor yang mempengaruhinya. 3. Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (2006) kepuasan kerja adalah suatu sikap yang dimiliki pekerja mengenai pekerjaan mereka. Hal ini dihasilkan dari persepsi mereka mengenai pekerjaan.

Luthan (2006) memberikan definisi komprehensif dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap lognitif, efektif, evaluative dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. C. Kerangka Konseptual

Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai hal yang penting, jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini diajukan berdasarkan kajian teoritis yang telah diuraikan sebelumnya. Untuk lebih memudahkan dalam memahami kerangka pemikiran penelitian, maka kerangka penelitian dapat diuraikan dalam gambar berikut:

Gambar 1. Kerangka Konseptual Kesimpulan : 1. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain, yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Lingkungan kerja fisik (X1) b. Disiplin kerja (X2)

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan kerja (Y).

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009) perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangkan berpikir dan landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan besar atau salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Lingkungan kerja fisik berpengaruh

terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

2. Disiplin kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

3. Lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Lingkungan Kera Fisik

(X1)

Disiplin Kerja (X2)

Kepuasan Kerja (Y)

182

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di CV. Cahaya Baru Jl. Kualuh No. 19 Rantauprapat. Penelitian ini laksanakan selama 4 (empat) bulan, dimulai pada bulan Mei sampai Agustus 2016. Alas an waktu tersebut dipilih karena peneliti ingin mendapatkan data pegawai CV. Cahaya Baru.

Populasi dan Sampel

Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek atau benda-benda alam lain, populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang ada di CV. Cahaya Baru yang berjumlah 30 orang.

Sampel Menurut Arikunto (2010) apabila

subyek penelitian berjumlah kurang dari 100, lebih baik maka diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini yang berjumlah 30 orang karyawan yang seluruhnya akan dijadikan subyek penelitian. Jenis dan Sumber Data

Jenis data Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah : 1. Data primer, yaitu data yang

diperoleh seecara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan.

2. Data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya melalui dokumen-dokumen atau catatan tertulis.

Sumber data 1. Data yang diperoleh dari hasil

kuesioner penelitian kepada semua karyawan yang berjumlah 30 karyawan.

2. Data yang berasal dari dokumen karyawan CV. Cahaya Baru yang berupa gambaran umum struktur kerja, visi dan misi serta jumlah dan kegiatan para karyawan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat berpengaruh sekali dengan hasil penelitian karena pemilihan metode pengumpulan data yang lengkap akan dapat diperoleh data yang relevan, akurat dan reliable, metode pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Kuesioner

Dilakukan dengan mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada responden. Daftar pertanyaan tersebut sifatnya tertutup, maksudnya jawabannya alternative telah disediakan kecuali daftar pertanyaan mengenai identitas responden bersifat terbuka.

2. Wawancara (interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pada dasarnya terdapat dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara bebas tidak terstruktur (unstructured interview). Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau dengan bertatap muka, tetapi juga dapat dilakukan dengan telepon.

3. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data yang harus diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepresikan dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.

183

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Skala Pengukuran Pengukuran yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert, yang merupakan alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, pengukuran dengan likert ini dilakukan dengan pembagian :

1. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

2. Jawaban tidak setuju diberi skor 2 3. Jawaban kurang setuju atau ragu-

ragu diberi skor 3 4. Jawaban setuju diberi skor 4 5. Jawaban sangat setuju diberi sor 5

Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Kriteria dalam menggunakan validitas kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > t tabel a = 5%, maka pertanyaan tersebut valid

2. Jika r hitung < t tabel a = 5%, maka pertanyaan tersebut tidak valid

Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat

kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrument yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, uji ini dilakukan setelah valitidas yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

Uji Reliabilitas ini menggunakan uji cronbach alpha kriteria dalam menentukan Reliabilitas kuesioner sebagai berikut:

1. Jika positif dan lebih besar dari maka pertanyaan tersebut reliable

2. Jika negatif dan lebih kecil dari maka pertanyaan tersebut tidak reliable

Menurut Ghojali dalam Situmorang, dkk., butir pertanyaan yang sudah

dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut apabila nilai cronbach’s Alpha > 0,60. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 untuk memperoleh hasil yang terarah.

Uji Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono analisis linear

berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, ….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja dan stress kerja terhadap turnover intention karyawan, digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis ini menggunakan rumus persamaan berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan : Y = Kepuasan kerja a = Konstanta b1,b2 = Koefisien Regresi X1 = Lingkungan kerja fisik X2 = Disiplin kerja e = Standar error

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam tabel regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ii dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

184

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Uji Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk

menguji apakah dalam suatu persamaan antara variabel bebas (independen) terdapat hubungan yang signifikan (Ghojali). Deteksi adanya multikolinearitas adalah :

- Mempunyai nilai VIF dibawah 10 - Nilai koefisien korelasi antara

variabel bebas dbawah 0,5 atau 0,9 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dalam model

regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sample besar. Masalah Heteroskedastisitas nampaknya menjadi lebih biasa terjadi dalam data cross section dibandingkan dengan data deret waktu (Algiri)

Deteksi ada tidak problem Heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat (Ghozali).

Uji Hipotesis

Uji T Uji t digunakan untuk mengetahui

apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, yaitu karakteristik individu dan budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat, dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau a = 5%. Disini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa, adanya pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Jika t hitung < t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa, tidak adanya pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik.

Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel, pada tingkat keyakinan 95% atau a = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa, adanya pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Jika F hitung < F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa, tidak adanya pengaruh antara lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Cahaya Baru Rantauprapat.

Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan dasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu menggunakan nilai adjusted R2 karena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila suasu variabel independen ditambahkan kedalam model.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka data jumlah responden dapat dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan, masa kerja dan status pernikahan.

185

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 1. Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 2 3

17-23 24-30

> 31 tahun

4 19 7

13,33% 13,33% 13,33%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang berumur antara 17 sampai 23 tahun sebanyak 14 karyawan, umur 24 sampai 30 tahun sebanyak 19 karyawan. Responden yang berumur lebih dari 31 tahun sebanyak 7 karyawan.

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2. Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin

Jumlah Persentase

1 2

Laki-laki Perempuan

24 6

80% 20%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 karyawan, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 karyawan.

3. Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tabel 3. Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 2 3

SMP SMA D3

23 5 2

76,67% 16,67% 6,67%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMP sebanyak 23 karyawan, pendidikan SMA sebanyak 5 karyawan. Sedangkan responden yang berpendidikan D3 sebanyak 2 karyawan.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Tabel 4. Karakteristik Responden

Berdasarkan Status Pernikahan

No Status Pernikahan

Jumlah

Persentase

1 2

Belum Menikah/ Lajang Sudah Menikah/ Kawin

8

22

26,67%

73,33%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang belum menikah sebanyak 8 karyawan, sedangkan responden yang sudah menikah sebanyak 22 karyawan.

5. Karakteristik Responden

Berdasarkan Masa Kerja Tabel 5. Karakteristik Responden

Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase

1 2 3

< 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun

3 8

19

10% 26,67% 63,33%

Total 30 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang bekerja kurang dari setahun sebanyak 3 karyawan. Responden yang bekerja antara 1 sampai 3 tahun sebanyak 8 karyawan, sedangkan responden yang bekerja lebih dari 3 tahun sebanyak 19 karyawan.

B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Untuk uji ini digunakan program Computer SPSS 20 License Authorization Wizard sehingga diketahui suatu nilai r hitung untuk tiap butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel, dan jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat sebagai berikut :

186

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

1) Validitas Item Pertanyaan untuk Variabel Lingkungan Kerja (X1) Variabel lingkungan kerja terdiri dari

5 item pertanyaan. Pengujian validitas

menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel :

Tabel 6. Korelasi Item Pertanyaan terhadap Variabel Lingkungan Kerja Fisik

No Item Pertanyaan Ritem Rtabel Keterangan

1 2 3 4 5

X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5

0,904 0,597 0,625 0,390 0,904

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016) Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai Ritem lebih besar dari Rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya.

2) Validitas Pertanyaan untuk Variabel Disiplin Kerja (X2) Variabel disiplin kerja terdiri dari 5

item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel :

Tabel 7. Korelasi Item Pertanyaan terhadap Variabel Disiplin Kerja

No Item Pertanyaan Ritem Rtabel Keterangan

1 2 3 4 5

X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5

0,684 0,795 0,577 0,430 0,795

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016) Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai Ritem lebih besar dari Rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya.

3) Validitas Pertanyaan untuk Variabel Kepuasan Kerja (Y) Variabel kepuasan kerja terdiri dari 5

item pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil pada tabel :

Tabel 8. Korelasi Item Pertanyaan terhadap Variabel Kepuasan Kerja

No Item Pertanyaan Ritem Rtabel Keterangan

1 2 3 4 5

Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5

0,656 0,631 0,420 0,514 0,591

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016) Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai nilai Ritem lebih besar dari Rtabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam menjelaskan variabelnya.

2. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel

(andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menentukan kehandalan suatu pertanyaan digunakan

187

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

program Computer SPSS 20 License Authorization Wizard sehingga diperoleh Cronbach Alpha untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari uji ini dapat

dikatakan reliabel apabila Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha cronbach Kriteria Keterangan

Lingkungan kerja fisik Disiplin kerja Kepuaan kerja

0,708 0,660 0,654

Alpha Cronbch > 0,60 maka realibel

Realibel Realibel Realibel

Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari variabel lingkungan kerja fisik (X1), disiplin kerja (X2), dan variabel kepuasan kerja (Y) lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner telah realibel yang berarti bahwa kuesioner andal untuk digunakan dalam penelitian.

3. Uji Regresi Linier Berganda Analisa regresi linear berganda

bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel terikat akibat pengaruh dan nilai variabel bebas.

Tabel 10. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) Lingkungan_Kerja_Fisik Disiplin_Kerja

8,842

,134 ,468

2,579

,189 ,196

,166 ,557

3,428

,711 2,383

,002

,483 ,024

,347 ,347

2,880 2,880

a. Dependent Variable : Kepuasan_Kerja

Y = 8,842 + 0,134 X1 + 0,468 X2

1. Y akan menjadi konstanta 8,842, bila nilaai variabel X1 dan X2 bernilai = 0

2. Jika lingkungan kerja fisik meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja (Y) akan meningkat sebesar 0,134.

3. Jika disiplin kerja meningkat sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0,468.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Kriteria pengujian : 1. Data berdistribusi normal apabila

distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng kekanan.

2. Data tidak berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut menceng kekiri atau kekanan.

188

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Gambar 1. Histogram kurva normal

Berdasarkan kriteria pengujian

distribusi normal, maka data diatas dapat dikatakan normal karena distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng kekanan.

2. Uji Multikolerialitas Uji Multikolerialitas bertujuan untuk

menguji korelasi antara variabel independen dan dependen. Jika terjadi korelasi maka ada gejala Multikolerialitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya.

Tabel 11. Hasil Uji Multikolerialitas

Coefficientsa

No Variabel Toleransi Vif Keterangan

1 Lingkungan_kerja_fisik 0,347 2,880 Bebas Multikolerialitas

2 Disiplin_kerja 0,347 2,880 Bebas Multikolerialitas

a. Dependent Variable : Kepuasan_Kerja Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016) Kriteria pengujian: a) Adanya Multikolerialitas bila tolerance

< 0,10 atau VIF > 10. b) Tidak adanya Multikolerialitas bila

nilai tolerance > 0,10 atau VIF < 10. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

VIF < 10 dengan demikian variabel bebas tidak terjadi Multikolerialitas.

3. Uji Heteroskedesitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan analisis grafik. Pada analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak mengalami Heteroskedastisitas jika titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 2. Pengujian Heteroskedastisitas

Gambar diatas memperlihatkan titik-

titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini berarti terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi

layak dipakai untuk variabel independen maupun variabel bebasnya.

D. Uji Hipotesis 1. Uji t (Parsial)

Adapun data hasil pengujian yang diperoleh dari SPSS 20 dapat dilihat sebagai berikut:

189

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Tabel 12. Hasil Uji t (Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) Lingkungan_kerja_fisik Disiplin_kerja

8.842 .134 .468

2.579 .189 .196

.166 .557

3.428 .711

2.383

.002

.483

.024

a. Dependent Variable : Kepuasan_Kerja Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui nilai perolehan uji t untuk hubungan antara Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, dan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Nilai ttabel untuk n = 30-2-1=27 adalah 2,052. 1. Pengaruh lingkungan kerja fisik

terhadap kepuasan kerja karyawan dimana thitung sebesar 0,711 sedangkan ttabel 2,052 (t hitung lebih kecil dari t tabel) yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini juga diperkuat oleh nilai sig yaitu 0,483 lebih besar dari nilai alpha 0,05.

2. Untuk kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa untuk disiplin kerja t hitung sebesar 2,383 sedangkan t tabel 2,052 (t hitung lebih besar dari t tabel) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini juga diperkuat oleh nilai sig yaitu 0,024 lebih kecil dari nilai alpha 0,05.

2. Uji F (Simultan) Adapun data hasil pengujian yang

diperoleh dari SPSS 20 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 13. Hasil Uji f (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean

Square F Sig.

1 Regression Residual Total

52,802 55,498

108,300

2 27 29

26,401 2,055

12,844 ,000b

a. Dependent Variable : Kepuasan_Kerja b. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Lingkungan_Kerja_Fisik Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016)

Dari tabel diatas, diperoleh bahwa

nilai F adalah sebesar 12,844. Selanjutnya perlu dicari nilai Ftabel. Diketahui bahwa v1 = K-1 = 3 – 1 = 2, sedangkan v2 = n-k = 30 – 3 = 27. Nilai α atau alpha = 5% = 0,05.

Dari lampiran diperoleh bahwa Ftabel

27 = 2,052. Bila dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung > Ftabel atau 12,844 > 2,052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel

independen yaitu lingkungan kerja fisik (X1) dan disiplin kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen kepuasan kerja (Y). 3. Uji Koefisien Determinasi

Adapun data hasil pengujian yang diperoleh dari SPSS 20 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 14. Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

190

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,698a ,488 ,450 1,434 1,740

a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Lingkungan_Kerja_Fisik b. Dependent Variable : Kepuasan_Kerja Sumber : Data Diolah SPSS 20 (2016)

Dari tabel di atas, diperoleh bahwa

koefisien determinasi sebesar 0,698. Ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja memiliki kontribusi sebesar 69,8% dalam mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan 30,2% di pengaruhi oleh variabel lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisa data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial lingkungan kerja fisik

tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini juga diperkuat oleh nilai sig yaitu 0,483 lebih besar dari nilai alpha 0,50 sedangkan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja hal ini juga diperkuat oleh nilai sig yaitu 0,024 lebih kecil dari nilai alpha 0,05.

2. Secara simultan diperoleh bahwa nilai F adalah sebesar 12,844 dan Ftabel 27 = 2,052. Bila dibandingkan dengan F tabel, maka F hitung > F tabel atau 12,844 > 2,052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen (X1,X2) ber-pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Y).

3. Dari perhitungan menggunakan SPSS versi 20.0, diperoleh koefisien determinasi sebesar. Ini menunjukkan variabel lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja berpengaruh sebesar 69,8 terhadap kepuasan kerja, sedangkan 30,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Saran

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Dalam meningkatkan kepuasan kerja

karyawan, hendaknya pimpinan perusahaan memperhatikan

lingkungan kerja fisik yang baik terhadap bawahannya, agar didalam perusahaan itu tercipta rasa nyaman dalam bekerja sehingga menyebabkan kepuasan kerja karyawan meningkat dan pencapaian- pencapaian target dalam perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

2. Perusahaan hendaknya dapat mencegah timbulnya kekurang pedulian terhadap disiplin kerja dan dapat mengatasi karyawan yang melanggar disiplin kerja tanpa memperoleh dampak yang negatif. Hendknya instansi mengatur disiplin kerja lebih dari pada sekedar mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara adaptif dan efektif.

3. Selain kedua faktor di atas yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lainnya yang bias memacu kepuasan kerja karyawan, agar karyawan dapat lebih meningkatkan bagi kinerja, dalam melaksanakan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2008. Manajemen Produksi

dan Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta: BPFE

Ariwibowo, Risky Novianto. 2011.

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan pada CV. Karya Mina Putra Kembang Divisi Kayu. Makasar: Skripsi.

Asa’ad dan Luthans. 2006. Perilaku

Organisasi 10th. Edisi Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate

dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

191

Siti Lam’ah Nasution : Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap….……..

Handoko, Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Husein, Umar. 2011. Statistik untuk Bisnis

dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. H. Malayu Hasibuan. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Irwan, Prasetya. 2006. Penelitian

Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Depok :DIA Fisip UI

Larasati. 2006. Pengaruh Kompensasi

dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Karyawan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan

Mutaqiyatun, Ani Chaisunnah. 2015.

Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan

Nitisemito, Alex S. 2008. Manajemen

Personalia. Jakarta: Ghalia Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber

Daya Manusia untuk Perusahaan. Raja Grafindo: Jakarta

Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan

Produktivitas Kerja. Jakarta : Mandarmaju

Setiyawan, Purnomo Budi dan Waridin.

2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi. Semarang : Skripsi

Simamora, Henry. Manajemen Sumber

daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YPKN

Siswanto, Bejo. 2012. Pengaruh

Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Hodel di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Medan: Tesis

Sugiono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

Altabeta. Bandung : Cetakan Keempat

Suharsimi, Arikunto. 2007. Prosedur

Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Suwindardi. 2006. Pengaruh Kompensasi

dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Surya Sarana Utama. Yogyakarta : Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika

Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : Ekonisia

Winsudar. 2013. Pengaruh Pelatihan dan

Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai, Y-ULB Rantauprapat : Skripsi