pengaruh layanan perpustakaan terhadap pengembangan budaya baca masyarakat

download pengaruh layanan perpustakaan terhadap pengembangan budaya baca masyarakat

of 6

Transcript of pengaruh layanan perpustakaan terhadap pengembangan budaya baca masyarakat

PENDAHULUANA. Latar BelakangMembaca merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan seseorang yang didapatkan melalui informasi sumber bacaan. Kegiatan membaca sudah merupakan sebuah budaya bagi masyarakat pada negara-negara maju. Budaya baca merupakan kegiatan membaca yang sudah terbiasa dilakukan bahkan sudah menjadi sebuah kebutuhan pribadi seseorang untuk memperkaya ilmu pengetahuannya. Berbanding terbalik dengan negara-negara maju, masyarakat pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, budaya bacanya masih sangat rendah. Hal tersebut menyebabkan angka buta huruf di Indonesia masih tinggi yaitu 27,96 juta (berdasarkan hasil survey Badan Pusat Statistik tahun 2013).Pengembangan budaya baca masyarakat mempunyai peran dalam mengurangi angka buta huruf di Indonesia. Untuk dapat mengembangkan budaya baca dalam masyarakat harus didukung oleh beberapa faktor. Ketersediaan bahan bacaaan dan kemudahan akses informasi merupakan faktor-faktor pendukung. Ketersediaan bahan bacaan yaitu tersedianya bahan-bahan bacaan yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan kemudahan akses adalah tersedianya sarana dan prasarana dimana masyarakat dapat dengan mudah memperoleh bahan bacaan dan informasi tentang bahan bacaan. Dalam hal ini, keberadaan perpustakaan menjadi sangat penting untuk mengembangkan budaya baca masyarakat.Sulistyo Basuki (1991:3) mengatakan perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Perpustakaan sebagai sarana penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber informasi bagi semua orang. Untuk mendukung peran perpustakaan sebagai pusat dari pendidikan seumur hidup (life long education) maka perpustakaan dapat menghimpun bahan-bahan bacaan yang bersifat bimbingan ke arah penerapan teknologi tepat guna. Pelayanan perpustakaan harus berorientasi pada pengguna (user oriented) dalam hal ini berarti menyediaan koleksi dan sarana yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, tidak hanya untuk mengakses bahan-bahan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan tetapi juga untuk bahan-bahan yang lebih luas yang berada diluar suatu perpustakaan. Dengan begitu, informasi sebagai komoditi dapat tersedia secara luas dan merata bagi masyarakat.Kenyataan yang terjadi saat ini, masih banyak perpustakaan-perpustakaan di Indonesia yang belum berkembang dengan baik, baik kuantitas pengembangan budaya baca karena pada umumnya mutu dan jangkauan pelayanannya masih rendah dan belum merata.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana perpustakaan menjalankan perannya dalam meningkatkan budaya baca masyarakat.2. Bagaimana upaya pengelola perpustakaan dalam meningkatkan budaya baca masyarakat.

C. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui peran perpustakaan dalam meningkatkan budaya baca masyarakat.2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam meningkatkan budaya baca masyarakat.

D. Manfaat Penelitian1. Sebagai bahan masukan bagi pengelola perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan kualitas sumber daya manusia dalam lingkungan masyarakat2. Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber utama agar tumbuhnya minat baca sehingga mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

E. Kerangka PikirKerangka pemikiran dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.

F. Daftar PustakaAji, Seno Tri Bayu. 2013. Pengaruh Layanan Perpustakaan KelilingTehadapkemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila(Wts) Di Lokalisasi Gambilangu Semarang. Skripsi pada FIB Undip Semarang: tidak diterbitkan. Indikator Pendidikan, 1994-2013. (online). Tersedia: http://bps.go.id/tab_sub/. [27 Juni 2014]Kamsul, Khotijah. -. Strategi Pengembangan Minat Dan Gemar Membaca. (online).Tersedia: http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/G4pKDLun1338123296.pdf. [27 Juni 2014].Saleh, Abdul Rahman. -. Peran Perpustakaan Dalam Pemberdayaan Masyarakat..(online).Tersedia: //repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27574/. [27 Juni 2014].Saragih, Vinna Melinda. 2012. Upaya Pengelola Dalam Meningkatkan Minat BacaMasyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Plus Mas Raden Medan Johor. (online). Tersedia: http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Undergraduate-0123465/24557/. [27 Juni 2014].Siregar, A Ridwan. 2004. Pengembangan Budaya Baca Masyarakat MelaluiPerpustakaan. (online). Tersedia : www.repository.usu.ac.id. [27 Juni 2014].Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.Yuniati, Vegasari. 2010. Teater Boneka Sebagai Pengembangan Minat dan Budaya Baca.Tersedia: http://digital-library.surabaya.go.id/desama/. [27 Juni 2014].

PENGARUH PERAN PERPUSTAKAANTERHADAP PENGEMBANGAN BUDAYA BACA MASYARAKAT Disajikan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah Oleh : Fadia Sunaki13040111130046 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

PENGANTAR

Metadata adalah informasu terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan atau dikelola. Metadata sering disebut sebagai data tentang data atau informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data itu nantinya dalam suatu pangkalan data. Adapun ciri ciri metadata adalah terstruktur, ditandai kode-kode yang bisa diproses komputer, mendeskripsikan ciri-ciri informasi, dan membantu identifikasi dan pencarian. Jenis metadata yaitu metadata deskriptif, metadata struktural, dan metadata administratif. Metadata deskriptif menggambarkan suatu sumber daya dalam maksud seperti penemuan dan identifikasi, metadata struktural menunjukkan bagaimana kumpulan obyek disusun secara bersama sama menjadi satu, semisal bagaimana halaman-halaman ditata untuk membentuk suatu bab, sedangkan metadata administratif merupakan data yang memberikan keterangan untuk pengelolaan sumber informasi. Berikut contoh contohnya.