PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

148
PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND FACTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA KELAS XII IPS 2 DI SMAN 1 PADANG GANTING SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Bimbingan dan Konseling Oleh : AMINA NIM. 15300800005 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2019

Transcript of PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

Page 1: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND

FACTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN KARIR SISWA KELAS XII IPS 2 DI SMAN 1 PADANG

GANTING

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

(S-1)

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Oleh :

AMINA NIM. 15300800005

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2019

Page 2: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …
Page 3: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …
Page 4: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …
Page 5: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

ABSTRAK

Amina, NIM. 15300800005, judul skripsi: Pengaruh Layanan

Konseling Karir Teknik Trait and Factor untuk Meningkatkan Kemampuan

Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XII IPS 2 di SMA N 1 Padang

Ganting, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan jurusan Bimbingan dan

Konseling Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, 2019.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang memiliki

kemampuan pengambilan keputusan karir pada kategori sedang dan rendah.

Pengambilan keputusan karir adalah suatu proses dinamis dan berkelanjutan,

dimana aspek pemahaman diri (self knowledge) seperti minat karir, abilitas,

kepribadian, nilai-nilai dan sikap, dan aspek pemahaman karir (occupational

knowledge) seperti ragam karier dan pendidikan karier sebagai aspek penting yang

turut berperan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperiment dengan tipe one

group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XII IPS 2, teknik sampling yang digunakan untuk menetapkan sampel ialah

teknik purposive sampling yakni dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan

peneliti ialah siswa yang teridentifikasi rendah dan rendah pengambilan keputusan

karirnya dengan jumlah sampel 10 orang.

Hasil penelitian mengatakan bahwa pendekatan trait and factor

berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengambilan keputusan karir siswa.

Hal ini dibuktikan dengan skor hasil posttest mengalami peningkatan setelah

diberikan treatment melalui konseling kelompok. Artinya t0 ≥ tt sehingga Ha yang

menyatakan pendekatan trait and factor berpengaruh efektif meningkatkan

pengambilan keputusan karir siswa secara signifikan diterima, dan H0 yang

menyatakan bahwa pendekatan trait and factor berpengaruh tidak efektif

meningkatkan pengambilan keputusan karir siswa ditolak.

iii

Page 6: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN TIM PENGUJI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK ........................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi masalah ........................................................... 7

C. Batasan masalah ................................................................. 7

D. Perumusan masalah ............................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

F. Manfaat penelitian.............................................................. 8

G. Defenisi Operasional Variabel ........................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................... 10

1. Pengambilan Keputusan Karir ..................................... 10

a. Pengertian Karir ..................................................... 10

b. Pengertian Pengambilan Keputusan ...................... 11

c. Pengertian Pengambilan Keputusan Karir ............. 13

d. Tujuan dan Manfaat Pengambilan Keputusan Karir 15

e. Strategi Pengambilan Keputusan Karir .................. 17

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengambilan

Keputusan Karir ..................................................... 24

iv

Page 7: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2. Trait and Factor ........................................................... 25

a. Pengertian Trait and Factor................................... 25

b. Asumsi Dasar Teori Trait and Factor.................... 28

c. Penerapan Teori Trait and Factor.......................... 29

d. Tujuan Layanan Trait and Factor.......................... 31

e. Teknik Pendekatan Trait and Factor ..................... 32

B. Keterkaitan Trait and Factor dengan Pengambilan Keputusan

Karir ................................................................................... 33

C. Kajian Penelitian yang Relevan ......................................... 34

D. Kerangka Berfikir............................................................... 35

E. Hipotesis............................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................... 37

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 37

C. Populasi dan Sampel .......................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 40

E. Pengembangan Instrumen .................................................. 42

F. Teknik Analisis Data .......................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pendahuluan ....................................................................... 57

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................... 57

1. Deskripsi Data Hasil Pretest......................................... 57

2. Rencana Pelaksanaan Konseling.................................. 64

3. Pelaksanaan Treatment................................................. 66

4. Deskripsi Data Hasil Posttest ....................................... 90

5. Analisis Data ................................................................ 97

6. Pengujian Persyaratan Analisis .................................... 110

7. Uji Statistik .................................................................. 113

8. Uji Peningkatan N-Gain ............................................... 124

9. Pembahasan .................................................................. 132

v

Page 8: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 134

B. Saran................................................................................... 134

DAFTAR KEPUSTAKAAN

vi

Page 9: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Validasi Instrumen Penelitian

Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengambilan Keputusan Karir

Lampiran 3 : Skala Pengambilan Keputusan Karir

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Layanan

Lampiran 5 : Distribusi Data Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS 2 SMA N 1

Padang Ganting

Lampiran 6 : Distribusi data tes IQ

Lampiran 7 : Surat dari LP2M

Lampiran 8 : Surat dari Dinas Pendidikan

Lampiran 9 : Surat Balasan Penelitian dari SMA N 1 Rambatan

vii

Page 10: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Data Siswa yang Menjadi Populasi Penelitian

Tabel 3.2 : Data Siswa yang Menjadi Sampel Penelitian

Tabel 3.3 : Skor Jawaban Skala Likert

Tabel 3.4 : Rentang Skor Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Pengambilan Keputusan Karir

Tabel 3.6 : Hasil Validitas Isi

Tabel 3.7 : Hasil Uji Validitas Item

Tabel 3.8 : Keterangan Item yang Valid dan Item yang Gugur Pada Setiap

Indikator

Tabel 3.9 : Tabel Reabilitas

Tabel 3.10 : Reability Statistik

Tabel 4.1 : Hasil Pretest Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Tabel 4.2 : Frekuensi Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Tabel 4.3 : Data Pretest Kelompok Eksperimen

Tabel 4.4 : Skor Pretest Aspek Percaya Diri

Tabel 4.5 : Interval Aspek Percaya Diri

Tabel 4.6 : Data Pretest Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.7 : Interval Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.8 : Skor Pretest Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.9 : Skor Pretest Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun

Tabel 4.10 : Skor Pretest Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan

Orang Lain

Tabel 4.11 : Rencana Treatment

Tabel 4.12 : Skor Posttest Kelompok Eksperimen

Tabel 4.13 : Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir

Tabel 4.14 : Skor Posttest Aspek Percaya Diri

Tabel 4.15 : Interval Aspek Percaya Diri

Tabel 4.16 : skor Posttest Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.17 : Interval Posttest Aspek Tanggung Jawab

viii

Page 11: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

Tabel 4.18 : Skor Posttest Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.19 : Interval Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.20 : Skor Posttest Aspek Menunjukkan Perilaku tekun

Tabel 4.21 : Interval Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun

Tabel 4.22 : Skor Posttest Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu tanpa

Bantuan Orang Lain

Tabel 4.23 : Interval Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa

Bantuan Orang Lain

Tabel 4.24 : Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Tabel

4.25 : Skor Pretest-Posttest Aspek Percaya Diri Tabel 4.26

: Skor Pretest-Posttest Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.27 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Aspek Mengarahkan dan

Mengembangkan Diri

Tabel 4.28 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Aspek Menunjukkan Perilaku

Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Tabel 4.29 : Perbandingan skor Pretest-Posttest Aspek Berkeinginan

Mengerjakan Sesuatu tanpa Bantuan Orang Lain

Tabel 4.30 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Per Aspek

Tabel 4.31 : Uji Normalitas

Tabel 4.32 : Uji Homogenitas

Tabel 4.33 : Klasifikasi Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Tabel 4.34 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Tabel 4.35 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Aspek Percaya Diri

Tabel 4.36 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.37 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.38 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

ix

Page 12: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

Tabel 4.39 : Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

Aspek Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

Tabel 4.40 : Analisis Data dengan N-Gain Kemampuan Pengambilan

Keputusan Karir Siswa (Keseluruhan

Tabel 4.41 : Kriteria Indeks Gain

Tabel 4.42 : Tabel Kerja Uji N-Gain

Tabel 4.43 : Analisis Data dengan N-Gain Aspek Percaya Diri

Tabel 4.44 : Analisis Data dengan N-Gain Aspek Tanggung Jawab

Tabel 4.45 : Analisis Data dengan N-Gain Aspek Mengarahkan dan

Mengembangkan Diri

Tabel 4.46 : Analisis Data dengan N-Gain Aspek Menunjukkan Perilaku

Tekun, Inisiatif dan Kreatif

x

Page 13: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Perbandingan Skor Pretest-Posttes Pengambilan Keputusan Karir

Siswa

Gambar 2 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Aspek Percaya Diri Gambar 3

: Perbandingan Skor Pretest-Posttes Aspek Tanggung Jawab Gambar 4 :

Perbandingan Skor Pretest-Posttest Aspek Mengarahkan dan

Mengembangkan Diri

Gambar 5 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Aspek Menunjukkan Perilaku

Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Gambar 6 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Berkeinginan Mengerjakan

Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

Gambar 7 : Perbandingan Skor Pretest-Posttest Per Aspek

xi

Page 14: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan siswa pada masa SMA yang rata-rata berumur 15-19 tahun

yang berada pada tahap usia remaja. Pada usia remaja ini seharusnya siswa

sudah mencapai tugas perkembangan yang matang terutama dalam mencapai

kematangan dalam pilihan karir, dan pada usia remaja seharusnya siswa sudah

mulai berfikir secara logis, mampu memikirkan masa depan , dan bisa

membuat perencanaan, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta

memecahkan masalah yang ada pada dirinya sendiri. Pada masa ini juga siswa

mempunyai kecenderungan untuk menyerah mengenai kemampuan yang

dimilikinya sehingga tidak mampu memilih jurusan yang akan diambilnya.

ragu-ragu, mengikuti opini, mengikuti pendapat, kebiasaan, kegemaran atau

keinginan orang lain (teman sebaya) sehingga siswa sulit membuat keputusan

yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Adapun persoalan

pendidikan yang mungkin terjadi selama periode pra karir yaitu :

a) Ketidakmampuan mengikuti pembelajaran dengan baikditandai dengan rendahnya prestasi belajar atau nilai akademik

b) Selalu ragu dan tidak mampu melakukan pilihan jurusan yang tepat

dan cocok untuk diri

c) Keraguan dan ketidaktahuan dalam melanjkutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi, melakukan pilihan pendidikan dan jurusan

d) Melakukan pilihan pendidikan dan jurusan namun merasa tidak cocok

dengan bakat dan minat yang dimiliki

e) Kegagalan dalam mendapatkan berbagai peluang kerja yang ada

f) Ketidaktahuan untuk mendapat kerja, padahal berbagai persyaratan

kerja telah dimiliki

g) Rendahnya mentalitas dalam memulai, membuka pekerjaan yang baru

dan memanfaatkan peluang kerja yang ada. (Hadiarni dan Irman, 2009

: 56-57)

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dipahami bahwa pada siswa SMA

agar dapat mempersiapkan dirinya secara matang sehingga tidak terjadinya

persoalan-persoalan yang mungkin terjadi pada masa persiapan karirnya,

untuk itu pada siswa SMA harus mempersiapkan fisik dan mental yang

1

Page 15: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2

memadai sehingga dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan

kemampuannya untuk mengurangi persoalan-persoalan yang dapat

menghambat pengambilan keputusan karir nantinya.

Siswa merupakan generasi penerus bangsa, maka dari itu dengan

menempuh pendidikan siswa harus bisa mengembangkan seluruh potensi yang

dimiliki, membentuk tingkah laku atau kepribadian, meningkatkan kecerdasan

sereta membentuk keterampilannya sehingga akan mempermudah siswa

dalam mengambil keputusan karir yang sesuai dengan minat dan bakat siswa

tersebut sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam pemilihan karirnya. Siswa

juga harus bisa membuat keputusan karir yang tepat dan paling cocok dengan

kemampuan dan minat siswa sehingga menghasilkan pilihan karir yang tepat.

Pengambilan keputusan karir merupakan pilihan suatu karir yang

dilakukan oleh siswa yang menempuh sekolah menengah, disini siswa

diharapkan untuk dapat membuat pilihan karir sesuai dengan minat dan bakat

untuk terjun ke dunia kerja maupun memilih jurusan jika melanjutkan ke

pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus dari SMA nantinya.

Pengambilan keputusan (decision-making) menurut Schermerhorn, Jr.,

Hunt, dan Osborn (1997) adalah “the process of choosing a course of action

for dealing with a problem or opportunity”. Pengambilan keputusan adalah

proses memilih suatu tindakan dalam hubungannya dengan suatu masalah atau

peluang. (Hartono, 2016 : 52).

Berdasarkan kutipan di atas dapat penulis pahami pengambilan keputusan

merupakan suatu tindakan untuk dapat memutuskan atau menjatuhkan pilihan

pada suatu pilihan dari berbagai macam pilihan karir yang ada. Seorang siswa

juga harus bisa mempertimbangkan pengambilan keputusan karir yang sesuai

dengan bakat dan minat yang dimilikinya karena jika salah dalam memilih

keputusan karir akan sangat berpengaruh kepada masa depan siswa tersebut.

Pengambilan keputusan karir merupakan aspek penting dalam pilihan karir

dan perkembangan karir (Miller dan Miller, 2005). Menurut Hartono bahwa

“Pengambilan keputusan karir adalah suatu proses menentukan pilihan karir

Page 16: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3

dari beberapa alternatif pilihan, berdasarkan pemahaman diri dan pemahaman

karir”. (2016:58). Menurut Muhajirin “kemampuan membuat keputusan karir

merupakan usaha yang jelas yang melibatkan perasaan, nilai, kecerdasan,

komitmen, persepsi, dan informasi yang cocok”. (2017:p.3).

Pengambilan keputusan karir merupakan suatu proses untuk menentukan

pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan pekerjaan. Menurut

Zamroni pengambilan keputusan karir adalah bagian penting dalam kehidupan

manusia karena konsekuensi dari proses ini memiliki pengaruh besar dalam

kehidupan manusia. (2016:p.6). Dalam pengambilan keputusan siswa harus

melewati beberapa tahapan. Menurut Hartono terdapat lima tahap yang

dilakukan seseorang dalam proses pengambilan keputusan, yaitu : (1)

Mengenali dan mendefinisikan masalah atau peluang, (2) mengidentifikasi

dan menganalisis berbagai alternatif dan tindakan, (3) memilih sautu tindakan

yang lebih disukai, (4) menerapkan suatu tindakan yang dipilihnya dan (5)

mengevaluasi hasil dan tindak lanjut yang diperlukan. (2016 : 52)

Pengambilan keputusan karir sangat diperlukan pemahamannya oleh siswa

jika tidak maka siswa akan kebingungan dalam memilih arah karir yang akan

dipilihnya, untuk itu peranan guru BK sangat penting sekali dengan

melaksanakan konseling karir bagi siswa yang masih kebingungan bagaimana

menentukan pilihan karir mereka selanjutnya. Konseling karir sangat

dibutuhkan di sekolah terutama bagi Sekolah Menengah Atas, karna dapat

memberikan gambaran kemana arah karir siswa di masa yang akan datang.

Lulusan SMA diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia

kerja maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan memiliki

sikap kemandiriran dan dapat bersaing di era global.

Dalam mengambil keputusan karir banyak siswa yang tidak memahami

bagaimana dan kemana arah karir nya sesuai dengan kemampuan yang ia

miliki, karena siswa cenderung terpengaruh oleh orang lain, tidak percaya diri

akan kemampuan yang ia miliki, kurangnya informasi dan pengetahuan

tentang pekerjaan yang diinginkan, tidak mampu mengenali bakat dan minat

Page 17: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4

yang dimilikinya, tidak mendapat dukungan dari orang tua karena kebanyakan

orang tua cenderung mengarahkan anaknya untuk memelih studi dan karir

yang mereka inginkan, tidak konsisten dengan pilihan dan mempunyai

masalah dengan pekerjaan dan studi yang mereka inginkan. Rahma (2010 :

44-46) berpendapat :

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan karir,

diantaranya faktor internal dan eksternal. Beberapa Faktor internal tersebut

membentuk keunikan kepribadian individu, diantaranya sebagai berikut :

(1) taraf intelegensi, (2) bakat khusus, (3) minat, (4) sifat-sifat kepribadian,

(5) nilai-nilai kehidupan (Values), (6)pengetahuan, (7) dan keadaan

jasmani. Faktor Eksnternal adalah sejumlah hal atau faktor yang berada

diluar diri seseorang yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung

dengan diri seseorang. Faktor-faktor eksternal antara lain : (1) status sosial

ekonomi keluarga, (2) prestasi akademik siswa, (3) pendidikan sekolah,

(4) tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap

program studi atau latihan, (5) lingkungan.

Kutipan di atas dapat dipahami bahwa, ada dua faktor yang mempengaruhi

perkembangan karir yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang dimana

keduanya saling berinteraksi dan berpengaruh. Faktor internal yaitu yang

berasal dari dalam diri siswa, contohnya saja siswa yang memilih jurusan

tidak sesuai dengan bakat dan minatnya, siswa cenderung memilih pilihan

karir yang mereka sukai tanpa mengukur kemampuan yang ia miliki sehingga

menyebabkan mereka salah dalam mengambil keputusan karir. Masalah pada

faktor eksternal yang terjadi di lapangan kebanyakan siswa terpengaruh oleh

faktor lingkungan, banyak dalam pengambilan keputusan karir siswa tersebut

memilih karir atau studi yang banyak diminati oleh orang lain, ikut-ikutan

teman dan memilih karir tanpa mengetahui minat dan bakat yang mereka

miliki. Hal ini lah yang menjadi penghambat siswa dalam mengambil

keputusan mengenai karir mereka di masa depan sehingga banyak siswa yang

memilih jurusan tidak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Siswa dapat membuat keputusan karir ketika mereka memahami

kemampuan internal yang mereka miliki, minat, dan karakteristik kepribadian

yang dimiliki tapi kenyataan nya tidak demikian kebanyakan siswa kurang

Page 18: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5

memiliki motivasi dalam keterlibatan pemilihan karir sehingga memilih untuk

ikut-ikutan teman, kurang pemahaman diri, dan kurangnya pemahaman

mengenai informasi karir menyebabkan siswa tidak dapat membuat keputusan

karir.

Menentukan karir siswa dapat dibantu dengan beberapa pendekatan, salah

satunya pendekatan trait and factor. Secara bahasa trait dapat diartikan

dengan sifat, karakteristik seorang individu, sedangkan factor berarti tipe-tipe,

syarat-syatar tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau suatu jabatan

(Hadiarni dan Irman, 2009 : 79). Trait and factor career counseling

merupakan salah satu dari keseluruhan orientasi dalam proses psikologi

vocational untuk menggambarkan dan menjelaskan pembuatan keputusan

karir berdasarkan “kesesuaian antara individu dan pekerjaan” pendekatan ini

disarkan atas tiga prinsip utama dari pendekatan ini, yakni (1) didasarkan atas

keunikan karakteristik psikologis setiap pekerja yang cocok dengan tipe

pekerjaan yang sesuai, (2) kelompok pekerja, berbeda pekerjaannya berbeda

pula karakteristik psikologis yang dimilikinya, (3) kesepakatan sesuai kerja

antara karakteristik pekerja dan tuntutan pekerjaan. (Muhajirin, 2014 : p.7)

Berdasarkan pendapat di atas trait berarti karakteristik seorang individu

dan factor berarti syarat-syarat tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan

atau suatu jabatan. Yakni pada saat merencanakan pemilihan karirnya siswa

akan mengalami hambatan dalam menentukan keputusan karir dimasa depan

dan akan berdampak pada ketidaksesuaian pilihan karir dengan kemampuan

yang mereka miliki. Agar terhindar dari permasalahan tersebut digunakan

pendekatan trait and factor untuk membantu siswa memahami karakteristik

dirinya, karakteristik pekerjaan serta hubungan keduanya.

Dari pendapat diatas teori trait and factor sangat dipengaruhi oleh studi

tentang deskripsi jabatan dan syarat pekerjaan dalam usaha untuk

memprediksi keberhasilan pekerjaan masa depan dari pengukuran sifat-sifat

yang berkaitan dengan pekerjaan. Perkembangan nilai-nilai individual dan

Page 19: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6

proses pengambilan keputusan karir juga merupakan faktor yang sangat

penting.

Menurut Dharsana dalam Citra (2018) teori konseling karir trait and factor

merupakan bimbingan dan konseling karir yang memandang bahwa secara

prinsip mengacu pada kemampuan (termasuk pada intelegensi umum, bakat

khusus, kemampuan akademik dan keahlian keterampilan kerja), minat

terhadap pekerjaan, dan ciri-ciri kepribadian. Konseling trait and factor suatu

proses pemecahan masalah-masalah konseli dalam bidang karir yang dibantu

oleh konselor dengan dinamika kelompok untuk mencapai pemahaman

tentang diri, pengetahuan, minat dan potensi untuk memudahkan siswa dalam

pengambilan keputusan.

Dari observasi awal yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan

guru BK yang telah penulis lakukan pada tanggal 19 April 2018 di SMA N 1

Padang Ganting mengenai kemampuan pengambilan keputusan karir siswa,

didapatkan beberapa hasil yaitu dengan telah dilaksanakannya tes minat, iq

dan bakat di SMA N 1 Padang Ganting siswa tetap merasa tidak yakin dengan

kemampuan yang dimilikinya dan merasa tidak cocok dengan pemilihan

jurusannya, mereka cenderung memilih jurusan dengan ikut-ikutan teman,

ragu-ragu akan kemampuan yang dimilikinya, mengikuti keinginan orang tua,

masih banyaknya siswa yang ragu dan tidak tau kemana akan menyambung

pendidikan setelah tamat dari sekolah menengah atas atau kemana ia harus

memilih pekerjaan, hanya sebagian siswa saja yang sesuai dengan hasil tes

bakat dan minat tersebut, dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

guru BK SMA N 1 Padang Ganting dapat penulis simpulkan bahwa masih

banyak siswa yang gamang dengan masa depannya, belum menentukan tujuan

yang akan dipilihnya dan tidak mampu membuat keputusan dalam memilih

melanjutkan studi atau bekerja.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi di lapangan seperti

yang terungkap diatas, peneliti akan mencoba mengangkat masalah tersebut

kedalam bentuk sebuah karya ilmiah yang berjudul :

Page 20: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7

“Pengaruh layanan Konseling Karir Menggunakan Teknik Trait and

Factor untuk Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Karir Siswa Kelas XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah peneliti paparkan

diatas dapat diidentifikasi masalah yang berkaitan sebagai berikut :

1. Pengaruh konseling trait and factor terhadap pilihan karir siswa Kelas XII

IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting.

2. Kemampuanpengambilan keputusan karirsiswa Kelas XII IPS 2 di SMA N

1 Padang Ganting.

3. Hubungan antara konseling karir dengan ketepatan pemilihan karir Siswa

Kelas XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terkait dengan judul dan latar belakang

diatas penulis perlu kiranya membatasi bahasan masalah agar terfokusnya

penelitian ini dan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan. adapun

batasan masalah yang ingin peneliti kaji yaitu “Pengaruh Layanan

Konseling Karir Menggunakan Teknik Trait and Factor untuk

Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas

XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting”.

D. Rumusan

Bersadarkan batasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah yang

penulis teliti yaitu “Apakah ada Pengaruh Pendekatan Trait and Factor

untuk Meningkatkan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XII IPS

2 di SMA N 1 Padang Ganting”

E. Tujuan Penelitian

Untuk melihat apakah terdapat “Pengaruh Konseling Karir Teknik Trait

and Factor Efektif Digunakan Untuk Meningkatkan Kemampuan

Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XII IPS 2 di SMA N 1

Padang Ganting?”

Page 21: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah :

1) Secara Teoritis

a. Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah diajarkan

selama masa perkuliahan, serta menerapkan teori yang ada kedalam

dunia nyata

b. Sebagai pembinaan dan pengembangan ilmu bimbingan dan konseling

c. Sebagai informasi ilmiah tentang Pengaruh Layanan Bimbingan Karir

menggunakan teknik trait and factor untuk Meningkatkan

Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XII IPS 2 di

SMA N 1 Padang Ganting.

d. Dapat dijadikan acuan bagi penulis lain apabila ingin melakukan

penelitian sejenis

2) Manfaat Praktis

a. Dari penulisan ilmiah ini diharapkan masyarakat mengetahui seberapa

besar pengaruh bimbingan karir model trait and factor untuk

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir Siswa Kelas

XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting.

b. Diproyeksikan untuk menghasilkan perubahan dan peningkatan pilihan

karir Siswa kelas XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting

G. Defenisi Operasional Variabel

Penelitian ini agar dapat dipahami dan dilakukan secara operasioanal,

konkrit dan nyata, maka penulis akan menjabarkan defenisi operasional dari

variabel penelitian sebagai berikut:

Konseling Kelompok, menurut Prayitno (dalam Egy dan Marjohan)

adalah konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan

memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu.

Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul

di dalam kelompok itu yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang

bimbingan yaitu (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir). (2016 :

20). Menurut Prayitno (dalam Alamri) tahapan-tahapan konseling kelompok

Page 22: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9

ada empat yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan

kegiatan, dan tahap pengakhiran kegiatan. (2015 : 4)

Trait and Factor, Menurut Hadiarni dan Irman secara bahasa “trait dapat

diartikan dengan sifat, karakteristik seorang individu, sedangkan factor berarti

tipe-tipe, syarat-syarat tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau suatu

jabatan”. (2009 : 79). Menurut Williamson (dalam Manrihu, 1992 : 67)

memformulasikan suatu strategi dengan menggunakan enam langkah yaitu

analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, konseling dan tindak lanjut.

Menurut Dharsana dalam Citra (2018) konseling trait and factor merupakan

suatu proses pemecahan masalah-masalah konseli dalam bidang karir yang

dibantu oleh konselor dengan dinamika kelompok untuk mencapai

pemahaman tentang diri, pengetahuan, minat dan potensi untuk memudahkan

siswa dalam pengambilan keputusan.

Konseling karir teknik trait and factor yang penulis maksud adalah

memformulasikan karakteristik dan tipe-tipe yang ada pada diri individu

dengan menggunakan enam langkah yang sudah dijelaskan di atas dengan

menggunakan dinamika kelompok.

Pengambilan keputusan karir menurut Hartono (2016 : 59-61)

mengatakan bahwa ciri-ciri kemandirian pengambilan keputusan karir ditandai

menjadi lima kriteria, yaitu : menunjukkan rasa percaya diri, memiliki rasa

tanggung jawab, dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya, mampu

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif, dan berkeinginan

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Pengambilan keputusan yang penulis maksud adalah dimana siswa mampu

mengambil keputusan di bidang karir dengan percaya diri, memiliki rasa

tanggung jawab, dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya, mampu

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif, dan dapat mengerjakan

sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Page 23: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

BAB II KAJIAN

PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengambilan Keputusan Karir

a. Pengertian Karir

Karir merupakan aktivitas pekerjaan selama rentang waktu pada

kehidupan seseorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas

kerja yang berkelanjutan. Menurut Super (dalam Hadiarni dan Irman)

yaitu :

karir adalah jalannya peristiwa-peristiwa kehidupan, sekuensi

okupasi-okupasi dan peranan-peranan kehidupan lainnya yang

keseluruhannya menyatakan tanggung jawab seseorang kepada

pekerjaan dalam keseluruhan pola perkembangan dirinya,

serangkaian posisi-posisi yang diberi upah atau tidak berupah yang

diduduki oleh seseorang sejak remaja sampai pensiun, yang mana

okupasinya hanya satu, mencakup peranan-peranan yang berkaitan

dengan pekerjaan seperti misalnya mereka sebagai pelajar,

karyawan dan pensiun dan bersama-sama dengan peranan-peranan

pelengkap seperti kesenangan yang berkaitan dengan keluarga dan

kewarganegaraan. (2009 : 11). Sedangkan Muri(dalam Hadiarni

dan Irman) menyatakan bahwa karir adalah urutan okupasi dan

pekerjaan utama (mayor) yang diselenggarakan atau digeluti

seseorang selama hidupnya, merupakan panggilan hidup dan

memberikan kepuasan bagi diri yang bersangkutan(2009 : 12).

Berdasarkan penjabaran di atas dapat di pahami bahwa karir

merupakan sebagai suatu rangkaian pekerjaan yang diselenggarakan

atau digeluti seseorang individu dengan mempunyai tanggung jawab di

dalamnya yang dilakukan sejak remaja sampai pensiun.

Umumnya, masalah yang dihadapi guru BK adalah terkait

bimbingan karir bagi individu setiap siswa. Bimbingan Karir, dalam

Khazanah kajian BK disekolah, merupakan proses bantuan, layanan,

dan pendekatan terhadap siswa agar dapat mengenal dan memahami

dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan

sesuai dengan yang diharapkan, mengambil dan meyakini

10

Page 24: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1111

keputusannya yang paling tepat, sesuai dengan keadaan dirinya jika

dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan

atau karir yang dipilihnya. (Sholihin, 2015 : P.2)

Surya 1987 (dalam Lestari 2017) menyatakan bahwa karir dapat

diperoleh melalui pekerjaan (job) seperti tukang jahit, hobi seperti

pebulutangkis, profesi seperti dokter atau guru, dan dapat diperoleh

melalui peran hidup seperti pemimpin masyarakat. Menurutnya,

bekerja sebagai apapun yang terpenting ditandai oleh adanya

keberhasilan dan kemakmuran personal dan financial, maka apa yang

individu kerjakan dapat disebut sebagai karir.

Menurut Healy (1982) karir dapat terjadi pada sepanjang seseorang

yang mencakup sebelum bekerja (preoccupational), selama bekerja

(occupational), dan akhir atau seusai bekerja (postoccupational).

Lebih lanjut ia menjelaskan posisi preoccupational merupakan posisi

yang sangat penting dalam perjalanan karir seseorang, sebab posisi ini

dapat menjadi awal menuju kesuksesan karir. Artinya, jika pada posisi

individu mengalami kegamangan karir, maka ia cenderung mengalami

masalah dalam menjalani karirnya. Posisi preoccupational yang

dimaksud dimulai dari orientasi karir, pengambilan keputusan karir

yang diwujudkan dengan adanya pilihan pekerjaan tertentu dan

memulai karir dalam bidang pekerjaan tertentu. (Lestari, 2017)

Berdasarkan uraian diatas, bahwa karir dapat diperoleh melalui

pekerjaan dan dapat diperoleh melalui peran hidup seperti pemimpin

masyarakat. Karir berentang sejak sebelum bekerja, ketika bekerja, dan

masa-masa mengakhiri pekerjaan karir juga dapat dipersiapkan

sepanjang kehidupan seseorang.

b. Pengertian Pengambilan Keputusan

Dalam memecahkan masalah seseorang harus bisa untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengambil tindakan

atau dengan pengambilan keputusan, untuk mengambil keputusan

seseorang harus mempersiapkan mental dan berfikir logis agar tidak

Page 25: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1212

terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, karena keputusan

yang di ambil oleh seseorang sangat mempengaruhi bagi kehidupannya

di masa yang akan datang.

Schermerhorn, Jr., dkk (dalam Hartono) mengatakan bahwa

pengambilan keputusan adalah “the process of choosing a course of

action for dealing with a problem or opportunity. Pengambilan

keputusan adalah proses memilih suatu tindakan dalam hubungannya

dengan suatu masalah atau peluang”. ( 2016 : 52). Selanjutnya Robbins

(dalam Hartono) mengatakan bahwa “Sebagai suatu pembuatan pilihan

diantara dua alternatif atau lebih”. (2016 : 54). Pada bagian lain

Hartono mengatakan pengambilan keputusan adalah “produk domain

kognisi individu. Produk ini merupakan wujud kemampuan individu

dalam melakukan pengambilan keputusan berdasarkan potensi diri dan

peluang yang ada di masyarakat”. (2016 : 56).

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dipahami bahwa

pengambilan keputusan adalah sebagai proses pembuatan pilihan yang

dilakukan individu dari antara dua alternatif atau lebih dalam

hubungannya dengan suatu masalah atau peluang untuk mendapatkan

hasil dan tindak lanjut.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang terdapat

beberapa tahapan. Schermerhorn, Jr., dkk dalam Hartono (2016)

mengatakan bahwa terdapat lima tahap yang dilakukan seseorang

dalam proses pengambilan keputusan, yaitu :

1) Mengenali dan mendefinisikan masalah atau peluang; 2) Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai alternatif dan

tindakan;

3) Memilih suatu tindakan yang lebih disukai;

4) Menerapkan suatu tindakan yang dipilihnya; dan

5) Mengevaluasi hasil dan tindak lanjut yang diperlukan. (2016 :

52)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa dalam

pengambilan keputusan harus melewati beberapa tahapan agar tidak

terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan.

Page 26: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1313

c. Pengertian Pengambilan Keputusan Karir

Manusia secara keseluruhan mempunyai titik penting dalam

perjalanan hidupnya terutama tentang karir yang akan dijalaninya, hal

yang tersulit di dalam kehidupan manusia adalah memutuskan sesuatu

masalah mengenai berbagai macam pilihan karir yang ada untuk

hidupnya di masa yang akan datang. Swanson dan D’achiardi (dalam

Istifarani 2016 : p.7) mengatakan bahwa :“Pilihan karir atau

pengambilan keputusan karir dapat didefinisikan sebagai konstruksi

yang berorientasi pada proses yang berhubungan dengan bagaimana

individu membuat keputusan karir atau membuat keputusan disekitar

mereka.”

Kemudian Hartono mengatakan bahwa“pengambilan keputusan

karir (career decision making) adalah suatu proses dinamis dan

berkelanjutan, dimana aspek pemahaman diri (self knowledge) seperti

minat karir, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, dan aspek

pemahaman karir (occupational knowledge) seperti ragam karir dan

pendidikan karir sebagai aspek penting yang turut berperan”.(2016 :

171). Kemudian Miller dan Miller (dalam Hartono) mengatakan bahwa

“pengambilan keputusan karier (career decision making) merupakan

aspek penting dalam pilihan karier dan perkembangan karir” (2016 :

171).

Menurut Zunker (dalam Arjanggi, 2017) Pengambilan keputusan

karir merupakan keterampilan penting yang dapat digunakan selama

satu rentang kehidupan seseorang. Pengambilan keputusan karir

merupakan proses yang kompleks, akibatnya konselor karir

dihadapkan dengan berbagai kesulitan yang dialami individu ketika

membuat keputusan karir. (Germeijs & Verschueren, 2006)

Berdasarkan kutipan diatas dapat penulis pahami pengambilan

keputusan karir merupakan dimana aspek pemahaman diri seperti

minat karier dan pendidikan karier sebagai aspek penting yang turut

berperan dalam pengambilan keputusan karir.

Page 27: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1414

Hartono (2016 : 59-61) mengatakan bahwa ciri-ciri kemandirian

pengambilan keputusan karir ditandai menjadi lima kriteria, yaitu :

1) Menunjukkan rasa percaya diri 2) Memiliki rasa tanggung jawab

3) Dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya

4) Mampu menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif

5) Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang

lain.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dipahami bahwa kriteria

pengambilan keputusan karir yaitu :

a) Percaya diri Percaya diri sebagai kriteria kemandirian pengambilan

keputusan karir mencakup tataran pengenalan, akomodasi,

dan tindakan. Pada tataran pengenalan,seseorang

mempelajari potensi dirinya, ragam pekerjaan atau profesi,

pendidikan dan peluang yang terarah pada pemilihan karir.

Pada tataran akomodasi terjadi internalisasi nilai-nilai yang

melandasi keyakinan atas potensi dan keterampilannya

yang diperlukan dalam memilih karir. Adapun pada tahap

tindakan, seseorang telah menanamkan rasa percaya diri,

sehingga ia merasa mampu memilih, meraih dan

mempertahankan karirnya dalam kehidupan mendatang.

b) Tanggung jawab

Memiliki rasa tanggung jawab sebagai kriteria kemandirian

pengambilan keputusan karir mencakup tataran pengenalan,

akomodasi, dan tindakan. Pada tataran pengenalan,

seseorang belajar sebagai individu yang memiliki tanggung

jawab memilih karir, meraih karir, dan mempertahankan

karirnya di dalam kehidupan bermasyarakat mendatang.

Pada tataran akomodasi terjadi proses penerimaan nilai-

nilai pengembangan karir, sedangkan pada tataran tindakan

seseorang mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai

individu yang mampu memilih, meraih, dan

mempertahankan karirnya di dalam kehidupan

bermasyarakat.

c) Mengarahkan dan mengembangkan diri

Mengarahkan dan mengembangkan diri sebagai kriteria

kemandirian pengambilan keputusan karir juga mencakup

tataran pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Pada tataran

pengenalan, seseorang mampu menerima secara utuh hasil

pemahaman diri dan pemahaman karirnya, ia sanggup

mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas

pengembangan diri dan pengembangan karirnya. Pada

Page 28: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1515

tataran akomodasi, seseorang tertarik melakukan berbagai aktivitas pengembangan diri berdasarkan arah pemilihan

karirnya, sedangkan pada tataran tindakan, seseorang

melakukan berbagai aktivitras pengembangan diri ke arah

pemilihan karir yang diinginkan.

d) Menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif

Seseorang yang mandiri dalam melakukan pengambilan

keputusan karir memiliki perilaku tekun, inisiatif, dan

kreatif. Perilaku ini mencakup tiga tataran, yaitu tataran

pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Pada tataran

pengenalan seseorang mempelajari cara menumbuhkan

perilaku tekun,cara menumbuhkan perilaku inisiatif, dan

cara menumbuhkan perilaku kreatif dalam proses

pengambilan keputusan karir. Adapun pada tataran

akomodasi seseorang telah menyadari bahwa perilaku

tekun, inisiatif dan kreatif sangat diperlukan untuk

menunjang proses pengambilan keputusan karir. Pada

tataran tindakan, seseorang mampu menunjukkan perilaku

tekun, inisiatif dan kreatif dalam usaha mengembangkan

strategi pengambilan keputusan karirnya.

e) Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang

lain

Seseorang yang memiliki kemandirian dalam pengambilan

keputusan karir juga mempunyai keinginan kuat untuk

melakukan perbuatan tanpa bantuan orang lain. Perilaku ini

mencakup tiga tataran yaitu, tataran pengenalan, akomodasi

dan tindakan. Pada tataran pengenalan, seseorang belajar

mengenal, memahami, dan menerima perangkat

kemampuan dan keterampilan diri yang dibutuhkan untuk

melakukan proses pengambilan keputusan karir. Sedangkan

pada tataran akomodasi, seseorang menyadari atas

kemampuan dan keterampilannya yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan karir. Pada tataran tindakan,

seseorang mampu melakukan strategi pengambilan

keputusan karir, berdasarkan pemahaman diri dan

pemahaman karir serta peluang yang ada.

d. Tujuan dan Manfaat Pengambilan Keputusan Karir

Karir adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan

hidup manusia secara keseluruhan dan juga merupakan titik penting

dalam perjalanan hidup manusia. Pengambilan keputusan merupakan

sebuah proses kegiatan untuk menyelesaikan suatu permasalahan

tertentu. Pengambilan keputusan merupakan suatu hasil atau

pemutusan dari suatu proses pemikiran yang berguna mengatasi suatu

Page 29: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1616

masalah dengan menjatuhkan pilihan dari berbagai alternatif tertentu.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Hartono (2016 : 62) yaitu :

Pengambilan Keputusan Karir adalah suatu proses dinamis dan berkelanjutan untuk membuat pilihan karir dari beberapa alternatif

pilihan karir yang ada di masyarakat, berdasarkan hasil

pemahaman diri (self knowledge) dan pemahaman karir

(occupational knowledge). Pilihan karir (career choice) merupakan

momen atau peristiwa penting dalam kehidupan (Stoss dan Parris,

1999). Setiap manusia pada dasarnya menginginkan kesejahteraan

hidup. Untuk mencapai keinginan itu, dibutuhkan persiapan karir

yang memadai, diantaranya dalam hal pengambilan keputusan

karir, sehingga karir yang dipilihnya merupakan keputusan tepat

bagi dirinya. Ketepatan pengambilan keputusan karir didasarkan

pada kesesuaian antara apa yang dimiliki dan apa yang diinginkan.

(Sharf, 2002).

Menurut Ginzberg dalam Zunker (dikutip oleh Hartono)

mengatakan bahwa “siswa atau konseli sekolah memasuki periode

realistik yang ditandai terjadinya pengintegrasian berbagai kapasitas

dengan minatnya yang terfokus pada pilihan karir.” (2016 : 63).

Adapun menurut Super dalam Sharf (dikutip oleh Hartono)

mengatakan bahwa :

Siswa atau konseli berada dalam periode eksplorasi, dimana pada

periode ini siswa atau konseli menghadapi dinamika berbagai

pilihan. Untuk dapat melakukan pilihan karir yang sesuai dengan

minat, abilitas, kepribadian, sikap dan nilai-nilainya diperlukan

proses pengambilan keputusan karir yang cermat. (2016 : 63)

Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan dan

manfaat pengambilan keputusan karir bagi siswa atau konseli, yaitu

(1) untuk menentukan pilihan karir yang sesuai dengan potensi diri

(minat, abilitas, karakteristik pribadi, nilai-nilai dan sikap karir siswa,

(2) sebagai dasar dalam memilih jurusan atau program studi dijenjang

pendidikan tinggi, (3) mewujudkan pengambangan diri pada aspek

akademik, aspek profesional, serta nilai-nilai dan sikap yang

mendukung pengembangan karier, dan (4) untuk memperoleh

kedudukan karir yang dapat menyejahterakan hidupnya kelak.

Page 30: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1717

Untuk itu bimbingan sangat diperlukan bagi siswa di sekolah agar

bisa memilih dan mengambil keputusan karir nya dimasa depan

terutama bimbingan karir, dimana tujuan bimbingan karir di sekolah

menurut Sholihin adalah untuk membantu siswa memahami dan

mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki, dalam proses persiapan memasuki dunia kerja atau menapak

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan mengambil keputusan

mengenai karir dimasa depan. (2015 : P.2)

Secara teoritik, bimbingan karir di Sekolah Menengah Atas (SMA)

sangatlah penting dalam menciptakan kemandirian siswa dalam

menentukan potensi, memilih karir, dan berkarir, serta dapat

memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh siswa

dimasa yang akan datang di dunia karirnya. Kondisi sosial, ekonomi,

budaya yang mengalami perubahan ke arah perkembangan minat,

sikap, harapan dan kemampuan berpengaruh dalam proses

pengambilan keputusan karir dalam perencanaan hidup (life planning).

Di lain pihak, pendidikan tingkat SMA memiliki posisi yang sangat

strategis dalam proses pendewasaan sikap individu para siswa. Sebuah

jenjang yang memiliki banyak pilihan dibandingkan tingkat

pendidikan dibawahnya. Oleh karena itu kematangan memilih karir

yang meliputi pemahaman dan kemampuan membuat rencana yang

tepat. Sikap konsisten terhadap tanggung jawab. Dan kesadaran

terhadap segala faktor internal yang harus dipertimbangkan dalam

membuat keputusan karir.

e. Strategi Pengambilan Keputusan Karir

Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati

pengambilan keputusan yaitu “suatu proses dimana individu

mengadakan suatu seleksi dari dua kemungkinan pilihan atau lebih”

(1993 : 69). Dapat penulis pahami bahwa untuk mengambil keputusan

individu harus menyeleksi dari beberapa kemungkinan pilihan yang

ada.

Page 31: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1818

Esensi dari pengambilan keputusan adalah proses penentuan

pilihan, dalam menentukan pilihan banyak individu yang ragu atau

bimbang untuk mengambil pilihan yang tepat. Mamat Supriyatna

menjelaskan strategi dalam pengambilan sebuah keputusan yang

didalamnya dibahas tentang “tipe strategi pengambilan keputusan,

mengantisipasi sebuah pilihan dan tahapan pengambilan keputusan”

(2009 : 38).

a. Strategi Pengambilan Keputusan

Menurut Dinklage dalam Mamat Supriyatna ada delapan tipe

strategi pengambilan keputusan diantaranya :

1) Tipe Delaying, yaitu pada prinsipnya strategi merupakan salah satu model penangguhan atau semacam prokrasinasi,

individu memutuskan keputusan dalam waktu yang lama.

2) Tipe Fantalistic, yaitu tipe ini yang tidak menentukan

pilihan individu dalam tipe ini tidak melakukan terhadap

pilihan-pilihan yang ada.

3) Tipe Complien, yaitu tipe strategi ini terjadi jika seseorang

mengalah pada rencana pihak lain yang telah membuat

keputusan untuknya.

4) Tipe Paralytic, yaitu tipe ini terjadi ketika seseorang sangat

takut atau sangat cemas untuk membuat suatu keputusan. Ia

merasa tidak mampu untuk membuat keputusan, ia

mungkin merasa tertekan atau didesak oleh dirinya atau

orang lain untuk membuat keputusan, tapi takut oleh

konsekuensi terhadap keputusan yang diambilnya.

5) Tipe Intutif, tipe ini yaitu membuat keputusan berdasarkan

perasaan diri pada pemikiran, keputusan ini tepat tapi tidak

disertai atas hasil analisis keunggulan diri seperti bakat,

kemampuan, minat dan lain-lain.

6) Tipe Impulsive, yaitu proses pengambilan keputusan yang

tidak mempertimbangkan alternative lain pada tipe ini

individu langsung menggebu-gebu ingin langsung

mengambil keputusan tersebut.

7) Tipe Organizing, yaitu strategi pengambilan keputusan

yang hasilnya menyakitkan atau membuat orang kepayahan

dikarenakan individu kurang memiliki informasi yang

lengkap tentang keputusan yang diambilnya.

8) Tipe Planful, yaitu membuat perencanaan ketika

mengambil keputusan. (2009 : 39)

Berdasarkan kutipan di atas dapat penulis pahami dari beberapa

tipe dalam pengambilan keputusan, pada tipe delaying ada individu

Page 32: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

1919

yang membutuhkan waktu yang sangat lama dalam mengambil

keputusan atau menentukan sebuah pilihan. Pada tipe fantalistic

individu tidak menentukan pilihan, berbeda lagi dengan tipe

complien, orang lain yang menentukan pilihannya. Sedangkan

pada tipe paralistic individu takut dalam suatu keputusan atau

pilihankarena tertekan dengan dirinyadan orang lain. Selanjutnya

tipe intutif individu akan merasa tidak puas setelah mengambil

keputusan, karena tidak didasari dengan pemikiran yang matang,

atau tidak didasari dengan bakat dan minat yang dimiliki.

Selanjutnya tipe impulsive, pada tipe ini individu tidak

memikirkan akibat terlebih dahulu. Tipe organizing yaitu dengan

tipe individu ini akan merasa akibat dari keputusan yang diambil,

karena kurangnya informasi tentang keputusan yang diambilnya,

tipe yang terakhir yaitu planful, individu yang membuat

perencanaan sebelum mengambil keputusan.

b. Mengantisipasi Suatu Pilihan

Mengantisipasi suatu pilihan merupakan proses mengarahkan

individu pada pilihan yang tepat dengan mempertimbangkan segala

resiko yang muncul nantinya. Menurut Tiedemandan O’Hara yang

dikutip oleh Sharf dalam Mamat Supriyatna membagi antisipasi

dalam membuat keputusan menjadi empat yaitu :

1) Eksplorasi yaitu penjajakan terhadap kemungkinan alternative keputusan yang akan diambil,

2) Kristalisasi yaitu merupakan sebuah stabilisasi dan

represintasi berpikir, pemikiran mulai terpadu dan teratur.

Keyakinan atas pilihan yang akan diambil menguat dan

alternative pilihan semakin tepat,

3) Pemilihan yaitu perkembangan dari kristalisasi, pemilihan

terjadi dan individu percaya atas pilihannya,

4) Klarifikasi yaitu ketika seseorang telah melakukan pilihan

dan ada terdapat keganjalan dari pemilihannya itu maka

individu melakukan eksplorasi kembali dan melakukan

alternative yang terbaik. (2009 : 41-42)

Page 33: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2020

Proses dalam pengambilan keputusan itu dimulai dari

penjajakan terhadap kemungkinan alternative keputusan yang akan

diambil, dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang terkait

terhadap keputusan tersebut. Selanjutnya disatukan pemikiran dan

perasaannya terhadap suatu pilihan, ketika pilihan yang ditentukan

individu sudah jelas, pilihan itu ditinjau kembali untuk menjadikan

pilihan itu semakin tepat.

c. Tahap Pengambilan Keputusan

Berdasarkan pandangan Asosiasi Psikologi Amerika, menurut

Sharf yang dikutip oleh Mamat Supriyatna menjelaskan sekuensi

pengambilan keputusan, yang lebih dikenal dengan tahapan

pengambilan keputusan karir yaitu :

1) Mengidentifikasi dan menstrukturkan suatu keputusan.

2) Identifikasi aspek-aspek yang relevan.

3) Meningkatkan aspek-aspek penting.

4) Identifikasi aspek yang paling penting yang dapat diterima.

5) Membuat pekerjaan yang karakteristiknya tidak sesuai

dengan aspek yang diterima.

6) Alternatif untuk dieksplorasi lebih jauh. (2009 : 42)

Berdasarkan kutipan di atas dapat penulis pahami bahwa tahap

pengambilan keputusan karir yaitu terlebih dahulu harus memiliki

keterangan sebanyak mungkin tentang karir yang akan dipilih.

Selanjutnya untuk memudahkan mengambil suatu keputusan karir

yang dipilih serta memiliki tentang aspek-aspek tentang karir.

Yang paling penting untuk memudahkan penerimaan dalam karir

yang dipilih dan memiliki pemikiran yang lebih jauh untuk

pengembangan karir kedepan agar lebih maju lagi dimasa depan.

Pengambilan keputusan karir merupakan suatu tahap sangat

penting bagi siswa SMA, supaya antara karir dan pekerjaan sesuai

dengan pribadinya. Pengambilan keputusan karir dan pekerjaan

harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa suapaya tidak

salah dalam memilih pekerjaan.

Page 34: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2121

d. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Pemilihan karir dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut

Winkel dalam Rahma menjelaskan bahwa :

Faktor internal dan faktor eksternal, keduanya saling

berpengaruh secara positif terhadap pilihan karir dan

perkembangan karir yang merupakan suatu proses yang

bercirikan suatu perubahan, berlangsung secara bertahap

dan terjadi pergeseran yang berlingkup luas kepada yang

spesifik, dan terjadi akibat interaksi yang positif antara

faktor-faktor internal dalam diri individu dan faktor

eksternal di luar individu. (2010 : 44)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terhadap

perkembangan dan arah karir individu. Menurut Sukardi bahwa :

Karir yaitu : intelegensi, bakat, minat sikap, kepribadian,

nilai, hobbi, dan kegemaran, keterampilan, penggunaan

waktu senggang. Anspirasi pengetahuan sekolah dan

pendidikan sambungan, pengalaman kerja, pengetahuan

tentang dunia kerja, kemampuan dan keterbatasan fisik,

serta masalah yang dari luar individu yaitu kelompok

primer dan sekunder. (1984 : 44)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan karir.

Pertama faktor yang ada dalam diri individu (internal) diantaranya

: intelegensi, intelegensi merupakan kecerdasan individu dalam

memahami dan menyerap segala materi pelajaran yang diberikan

oleh tenaga pendidik di sekolah sehingga ia bisa memilih karir

sesuai dengan keinginannya, serta memiliki bakat yang ada dalam

dirinya supaya mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun faktor dari luar diri individu yang mempengaruhi

pilihan karir yaitu kelompok primer dan sekunder. Kelompok

primer merupakan kelompok terdekat dengan individu seperti

keluarga. Sedangkan kelompok sekunder merupakan orang-orang

yang berada diluar lingkungan keluarga seseorang seperti teman

sebaya dan guru. Charlos Horton Cooley juga berpendapat bahwa

Page 35: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2222

terdapat kelompok primer dan sekunder yang akan mempengaruhi

pemilihan karir yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Kelompok primer Kelompok primer itu berdasarkan tiga tujuan yaitu :

a) Kondisi-kondisi fisik kelompok primer

(1) Tidak cukup hanya hubungan saling mengenal saja,

akan tetapi yang terpenting adalah bahwa anggota-

anggotanya secara fisik harus saling berdekatan;

(2) Jumlah anggotanya harus kecil;

(3) Hubungan anggotanya agak permanen.

b) Sifat-sifat hubungan primer

(1) Sifat utama hubungan primer, yaitu adanya kesamaan

tujuan diantara anggotanya yang berarti bahwa masing-

masing individu mempunyai keinginan dan sikap yang

sama dalam usahanya mencapai tujuan, serta salah satu

pihak harus rela berkorban demi kepentingan pihak

lain;

(2) Hubungan primer ini harus secara suka rela, sehingga

pihak yang bersangkutan tidak merasakan adanya

penekanan-penekanan, melainkan semua anggota akan

merasakan adanya kebebasan;

(3) Hubungan primer bersifat dan juga inklusif, artinya

hubungan yang diadakan itu harus melekat pada

kepribadian seseorang dan tidak dapat digantikan oleh

orang lain dan bagi mereka yang mengadakan

hubungan harus menyangkut segala pribadinya.

c) Kelompok-kelompok yang konkret dan hubungan primer.

(2004 : 26)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwasanya

antara kelompok primer dan sekunder saling berkaitan dan

saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan sama

penting keduanya. Kelompok primer dan sekunder sama-sama

mempunyai peran penting dalam pemilihan, maka keduanya

harus berjalan beriringan.

Berdasarkan kondisi-kondisi dan sifat-sifat yang terdapat

dalam kelompok primer ini akan sangat mempengaruhi orang

dalam pemilihan karirnya. Kelompok primer memiliki peranan

yang sangat penting terhadap pemilihan karir seseorang karena

Page 36: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2323

kelompok primer akan menunjang, memberi dukungan atau

motivasi kepada individu tersebut.

2) Kelompok sekunder

Kelompok sekunder yang dapat mempengaruhi pilihan

karir siswa adalah didasarkan atas kepentingan-kepentingan

tertentu yang mewarnai aktifitas, dan gerak-gerik kelompok itu.

Ciri-ciri kelompok sekunder yaitu :

a) Jumlah anggotanya yang banyak, sehingga anggota tidak

saling mengenal.

b) Hubungan renggang dimana anggotanya tidak perlu saling

mengenal secara pribadi.

c) Sifatnya tidak permanen.

d) Hubungan cendrung pada hubungan formal. (2004 : 27)

Kutipan di atas dapat dipahami bahwa yang termasuk

kedalam ciri-ciri kelompok sekunder diantaranya yaitu, jumlah

anggotanya banyak, anggota yang terlalu banyak membuat

sulitnya untuk mengenal satu sama lainnya. Selanjutnya

memiliki hubungan yang kurang akrab sehingga tidak saling

mengenal secara pribadi, dan hubungan di antara mereka

cenderung dalam hubungan yang formal. Keberadaan

kelompok sekunder ini tidak tergantung pada hubungan pribadi

secara akrab, meskipun hubungan antara anggota tetap ada.

Kelompok sekunder yang dapat mempengaruhi pilihan karir

banyak siswa mengikuti atau terpengaruh oleh teman sebaya.

Nilai yang terkandung dalam sebuah masyarakat juga bisa

mempengaruhi pilihan karir siswa sebagai contoh siswa yang

hidup dilingkungan militer, maka siswa tersebut akan lebih

cenderung memilih karir dijalur militer, karena lingkungan itu

yang lebih banyak mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Page 37: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2424

Dapat dipahami bahwa kelompok sekunder ini besar

pengaruhnya terhadap individu karena individu akan memilih

karirnya sesuai dengan kecenderungan yang ada dilingkungan

tempat ia berada, seperti ketika teman-temannya banyak yang

memilih menjadi guru.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Karir

Karir merupakan aktivitas kerja selama rentang waktu pada

kehidupan seorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja

berkelanjutan. Seseorang dalam mengambil keputusan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Taylor dalam Hartono (2016)

mengatakan bahwa :

Pengambilan keputusan karir merupakan proses berkelanjutan dan

dinamis yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Taylor sendiri

melihat faktor-faktor itu dari dua sisi, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal meliputi : (1) rendahnya

kepercayaan diri, (2) kecemasan, (3) konflik nilai-nilai, (4) konflik

dengan pihak lain, dan (5) multipotensi, diantaranya nilai-nilai,

abilitas, minat, motivasi, dan sifat-sifat kepribadian. Adapun faktor

eksternal mencakup : (1) rendahnya akses pilihan-pilihan karir, (2)

ketidak tersedianya informasi yang dibutuhkan, dan (3) terlalu

meluasnya informasi (2016:64)

Berdasarkan penjabaran di atas dapat dipahami bahwa dalam

pengambilan keputusan karir siswa terdapat 2 faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal, faktor internal yaitu yang berasal dari

dalam diri individu itu sendiri sedangkan faktor eksternal yang berasal

dari luar diri individu seperti lingkungan.

Dalam mengambil keputusan banyak sekali permasalahan-

permasalahan yang terjadi pada diri individu, terutama permasalahan

dalam mengambil keputusan karir. Permasalahan-permasalahan ini

sesuai dengan masalah dalam pembuatan keputusan karir yang

dipaparkan oleh Williamson (dalam Sholihin), ada 4 kategori

permasalahan dalam pembuatan keputusan karir yaitu : pertama, No

Page 38: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2525

Choice (tidak ada pilihan), konseli tidak mampu menyebutkan bidang

pekerjaan yang akan dipilihnya. Kedua, Uncertain Choice

(ketidakpastian pilihan), konseli ragu atas pilihan karir yang telah ada

dipikirannya. Ketiga, Unwise Choice (pilihan tidak bijaksana), konseli

memilih karir yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Keempat,

Discrepancy between interest and aptitudes (ketidaksesuaian antara

minat dan bakat), yang termasuk kategori ini adalah bidang pekerjaan

yang diminati tidak sesuai dengan bakat konseli. Pekerjaan yang

diminati tidak sesuai dengan tingkat kemampuan konseling. Bakat dan

minat cocok, tetapi tidak sesuai dengan pekerjaan yang dipilih. (2015 :

P.4)

2. Trait and Factor

a. Pengertian Trait and Factor

Trait menurut Cattel, dalam Sholihin merupakan konstruk hipotetik

atau imaginer sebagai kesimpulan dari pengamatan objektif terhadap

tingkahlaku. Cattel berpendapat bahwa trait adalah elemen dasar

kepribadian yang berperan vital dalam meramalkan tingkah laku.

Cattel berpendapat bahwa trait adalah elemen dasar kepribadian yang

berperan vital dalam meramalkan tingkah laku. Hal ini tampak dari

definisi kepribadian menurut Cattel. Kepribadian adalah struktur

kompleks dari trait yang tersusun dalam berbagai kategori, yang

memungkinkan untuk memprediksi tingkahlaku. Trait dapat

diklasifikasikan dengan memakai tiga kategori kepemilikan, kategori

kedalaman dan kategori modalitas ekspresi.

Berdasarkan kategori kepemilikan trait dibedakan menjadi dua

yaitu :

1. Trait umum, trait umum adalah trait yang dimiliki oleh semua

orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu. Misalnya

intelegensi, introversi dan suka berteman

Page 39: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2626

2. Trait khusus adalah trait yang dimiliki satu orang saja (bisa

juga dimiliki oleh beberapa orang dengan kombinasi antar trait

yang berbeda)

Berdasarkan kategori kedalaman trait dibagi menjadi dua yaitu :

1. Trait permukaan adalah sifat yang tampak, yang menjadi tema

umum dari beberapa tingkah laku. Misalnya remaja yang lincah

menyenangkan orang lain, dan merencanakan kegiatan yang

menarik, mungkin dapat dikatakan memiliki trait permukaan

yang periang. Sebaliknya remaja yang gemar mengkritik orang

lain, memandang masa depan selalu suram dan tampak

kelelahan dikatakan memiliki sifat permukaan depresif.

2. Trait sumber adalah elemen-elemen dasar yang menjelaskan

tingkah laku. Sifat ini tidak dapat disimpulkan langsung amatan

tingkah laku. Dan hanya dapat diidentifikasi dengan memakai

analisis faktor.

Sedangkan kategori berdasarkan Modalitas Ekspresi Trait dibagi

menjadi tiga yaitu :

1. Trait kemampuan : menentukan keefektifan seseorang dalam

usaha mencapai tujuan, contohnya kecerdasan.

2. Trait tempramen : gaya atau irama tingkah laku contohnya

ketenangan kegugupan, keberanian, santai mudah terangsang.

3. Trait motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku.

Jadi yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi

seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti

intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku).

Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-

masing membentuk suatu kontinum atau skala yang bertentang dari

sangat tinggi sampai sangat rendah. Factor sesuatu yang

mengakibatkan kejadian. Analisa factor dikembangkan pada karya

Spearman yang tertarik didalam menjelaskan mengenai kecerdasan

(seperti diukur dengan tes IQ) adalah suatu faktor tunggal atau suatu

Page 40: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2727

kombinasi karya dari jajaran sub faktor misalnya kepandaian

kemampuan dibidang matematika, keterampilan dll. Teori faktor

adalah teori yang berusaha menjelaskan suatu konsep seperti

kepribadian, kecerdasan atau ajaran didalam jajaran komponen yang

dibebankan dengan penggunaan analisa faktor pada data terkait. (2015

: P.10)

Trait and faktor merupakan suatu pendekatan yang dilakukan oleh

para ahli untuk menyelesaikan suatu permalahan individu yang

berkaitan dengan pekerjaan atau karir. Menurut Hadiarni dan Irman

menjelaskan bahwa “Secara bahasa trait dapat diartikan dengan sifat,

karakteristik seorang individu, sedangkan factor berarti tipe-tipe,

syarat-syarat tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau suatu

jabatan”. ( 2009 : 79) .

Konseling trait and factor (menurut Shertzer & Stone dalam Citra)

yakni suatu sistem sifat dan faktor yang saling berkaitan satu dengan

yang lain seperti kecakapan, minat, sikap dan temperamen. (Shertzer

dan Stone dalam Citra). Tujuan konseling trait and factor yaitu untuk

membantu individu untuk memperoleh kemajuan memahami dan

mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan

kelemahan diri dalam kegiatan diri dengan perubahan kemajuan

tujuan-tujuan hidup dan karir (Shertzer & Stone dalam Citra).

Konseling kelompok trait and factor memerlukan data dari siswa

untuk mendukung pemberian bantuan permasalahan karir siswa yaitu

tes bakat minat, tes kepribadian, nilai raport dll.

Menurut Dharsana dalam Citra, teori konseling karir trait and

factor merupakan bimbingan konseling karir yang memandang bahwa

secara prinsip mengacu pada kemampuan (termasuk intelegensi umum,

bakat khusus, kemampuan akademik dan keahlian keterampilan kerja),

minat terhadap pekerjaan dan ciri-ciri kepribadian. Konseling trait and

factor suatu proses pemecahan masalah-masalah konseli dalam bidang

Page 41: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2828

karir yang dibantu oleh konselor dengan dinamika kelompok untuk

mencapai pemahaman tentang diri, pengetahuan, minat dan potensi

untuk memudahkan siswa dalam pengambilan keputusan.

Tujuan dalam konseling trait and factor adalah membantu siswa

dalam mencapai perkembangan berbagai aspek sehingga siswa dapat

mengarahkan dirinya secara mandiri dalam memperoleh kemajuan

memahami dan mengelola diri.

Menurut Sholihin di dalam jurnalnya trait and factor bisa diartikan

sebagai suatu ancangan directive counseling atau counselor centered,

memiliki pandangan dasar bahwa kepribadian dasar manusia

merupakan suatu sistem sifat dan faktor yang saling bergantung. (2015

: P.1)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa trait and

factor adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan individu yang berhubungan dengan pekerjaan dengan

menggunakan data psikologis dari pengamatan objektif terhadap

tingkah laku individu.

b. Asumsi dasar Teori Trait and Factor

Menurut Miller (dalam Manrihu, 1992 : 65) ada beberapa asumsi

yang mendasari lahirnya teori train and factor. Asumsi-asumsi

tersebut diantaranya :

a. Perkembangan vokasional sebagian besar merupakan suatu

proses kognitif, keputusan-keputusan dicapai melalui

penalarannya

b. Pilihan okupasional merupakan sesuatu yang tunggal.

Berdasarkan pengaruh Parsons, pilihan diberikan penekanan

yang terbesardan perkembangan diberi penekanan yang sangat

kecil

c. Bagi setiap orang terdapat suatu tujuan yang “benar” dalam

pilihan vokasi. Terdapat sedikit atau tidak ada pengakuan

bahwa seseorang pekerja biasanya cocok bagi sejumlah

okupasi

d. Satu tipe orang untuk setiap pekerjaan. Ini merupakan sisi lain dari mata uang asumsi ketiga. Secara bersama-sama, kedua

asumsi ini menunjukkan hubungan satu orang dan satu

Page 42: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

2929

pekerjaan suatu konsep yang sesuai bagi pendekatan trait and factor

e. Terdapat satu pilihan okupasional yang tersedia bagi setiap

individu. (Hardiarni dan Irman, 2009 : 80)

Hampir senada dengan pendapat Miller di atas, Williamson

mencoba merumuskan asumsi yang mendasari lahirnya teori trait and

factor yang dimuat dalam Theories of Counseling (Stefflre, 1965, BAB

V), diantaranya :

a. Setiap individu mempunyai sejumlah kemampuan dan potensi, seperti taraf inteligensi, bakat khusus, dan hal tersebut

merupakan pola yang khas untuk individu itu

b. Pola kemampuan dan potensi yang tampak pada seseorang

menunjukkan pada hubungan yang berlain-lainan dengan

kemampuan dari keterampilan yang dituntut pada seorang

pekerja diberbagai bidang pekerjaan, juga minat-minat yang

dimiliki seseorang menunjukkan hubungan yang berlain-lainan

dengan pola minat yang ditemukan pada pekerja-pekerja di

berbagai bidang pekerjaan

c. Sesuai dengan pola berpikir pada butir (b), kurikulum program

studi menuntut kualifikasi-kualifikasi tertentu

d. Setiap individu mampu, berkeinginan, dan berkecenderungan

untuk mengenal diri sendiri serta memanfaatkan pemahaman

diri itu dengan berpikir baik-baik, sehingga dia akan

menggunakan kemampuan-kemampuannya semaksimal

mungkin dan dengan demikian mengatur kehidupannya sendiri

secara memuaskan. (Hadiarni dan Irman, 2009 : 80)

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat dipahami bahwa asumsi

tersebut mempunyai makna yang berbeda bagi seseorang sesuai

dengan sudut pandang orang yang memaknai asumsi tersebut.

c. Penerapan TeoriTrait and Factor

Dari pemahaman teori trait and factor banyak hal yang dapat

dilakukan oleh seorang konselor dalam penerapannya

dilapangan.Secara garis besar, setidaknya ada empat langkah kerja

berikut yang dapat diterapkan oleh konselor. Menurut Hadiarni dan

Irman yaitu :

a. Mengenal klien, dengan data-data yang akurat dan lengkap

sehingga data klien menjadi modal awal bagi konselor untuk

melakukan proses preventif, kuratif, dan development

Page 43: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3030

b. Mengadakan peninjauan terhadap berbagai pekerjaan yang ada, dilengkapi dengan pengenalan sifat pekerjaan, keahlian yang

dibutuhkan oleh pekerjaan dan prasyarat lainnya, sehingga

seorang konselor betul memiliki referensi, wawasan luas dan

sempurna tentang pekerjaan dan jabatan yang ada

c. Mencocokkan potensi (bakat, minat, kecendrungan, keahlian

dan kondisi objektif lainnya) yang dimiliki oleh klien dengan

pekerjaan dan jabatan yang ada

d. Melakukan konseling dengan klien dan mendiskusikan

berbagai hal sehubungan dengan data diri dan pekerjaan, untuk

melakukan pilihan, keputusan diri, dan berbagai solusi terhadap

masalah yang dialami klien. (2009 : 82)

Penerapan teori trait and factor sangat penting sekali dilakukan

oleh konselor dimana yang pertama konselor harus mengenal klien

terlebih dahulu untuk mengetahui data-data diri klien.Kedua konselor

harus mempunyai referensi, wawasan yang luas dan sempurna tentang

pekerjaan dan jabatan yang ada sehingga konselor tidak salah

memberikan informasi kepada klien.Ketiga konselor harus bisa

mencocokkan potensi yang dimiliki oleh siswa atau klien yang sesuai

dengan bakat, minat dan kecendrungan klien dengan pekerjaan dan

jabatan yang ada sehingga klien tidak salah dalam memilih karir

nya.Yang terakhir setelah mendapatkan data-data mengenai diri klien

baru bisa melaksanakan kegiatan konseling.

Williamson (dalam Manrihu, 1992 : 67) memformulasikan suatu

strategi dengan menggunakan enam langkah yaitu analisis, sintesis,

diagnosis, prognosis, konseling dan tindak lanjut.

a. Analisis

Seorang konselor melakukan pengumpulan data-data yang

berkaitan dengan diri klien, melalui pemanfaatan berbagai

tes psikologis, seperti tes bakat dan minat.

b. Sintesis

Dalam tahapan kedua, seorang konselor mampu

mengelompokkan data yang diterima dengan melakukan

identifikasi keunggulan-keunggulan yang dimiliki klien dan

disamping itu konselor dapat melihat sisi lemah pada diri

klien dengan seobjektif mungkin. c. Diagnosis

Page 44: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3131

Tahapan ketiga konselor bekerja seperti layaknya seorang dokter melakukan diagnosa terhadap penyakit yang dialami

oleh pasien.

d. Prognosis

Proses tahapan berikutnya konselor melakukan berbagai

kemungkinan keberhasilan dan solusi terhadap berbagai

persoalan yang ada.

e. Koneling

Proses berikutnya konselor bersama klien terlibat dalam

aktivitas konseling.

f. Tindak lanjut

Proses konseling bukanlah akhir dari teori konseling trait

and factor, akan tetapi konselor perlu melakukan tindak

lanjut dari proses konseling yang telah berlangsung

terhadap siri klien. (Hadiarni dan Irman, 2009 : 82-85)

Dari pendapat di atas dapat di pahami bahwa ada 6 strategi yang

digunakan oleh konselor yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis,

konseling dan tindak lanjut yang bertujuan untuk diaplikasikan dalam

proses konseling dilapangan.

d. Tujuan Layanan Trait and Factor

Menurut Wiliamson, (dalam Sholihin) tujuan konseling adalah

membantu individu mencapai tingkat ekselen (exellent) dalam segala

aspek kehidupannya, dengan cara membantu atau memberi kemudahan (to

facilitate) proses perkembangan individu klien tersebut. Berkaitan dalam

tujuan konseling ini. Williamson mencoba pada dasarnya sama dengan

tujuan pendidikan. Dikatakannya tujuan konseling pada dasarnya sama

dengan tujuan pendidikan, karena konseling dan pendidikan adalah sama,

yaitu perkembangan optimum daripada individu sebagai pribadi yang utuh

dan bukan semata-mata ditunjukkan pada terlatihnya kemampuan

intelektual, konseling trait and factor bertujuan :

a. Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan

berbagai aspek kehidupan manusia

b. Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami

dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai

kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan

kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.

Page 45: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3232

c. Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, ketidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu

pertumbuhan dan integrasi kepribadian.

d. Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian

diri dengan menggunakan metode ilmiah. (2015 : 105)

Secara ringkas tujuan konseling trait and factor ini adalah untuk

membantu individu untuk menentukan pilihan karir sesuai dengan takar

yang dimiliki oleh individu bersangkutan sesuai dengan keinginannya

individu. Konseling trait and factor juga bisa membantu individu untuk

mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya sehingga bisa

memilih karir sesuai dengan keinginan tadi. Konseling trait and factor

juga bisa membantu individu untuk memperbaiki kekurangan yang

dimilikinya sehingga bisa mengembangkan kemampuan yang sebelumnya

belum diketahuinya.

e. Teknik Pendekatan Trait and Factor

Adapun teknik dalam pendekatan trait and factor menurut Sholihin

adalah sebagai berikut :

a. Attending

b. Mengundang pembicaraan terbuka

c. Refleksi Perasaan

d. Meringkas (2005 : 107)

Adapun penjelasan dari masing-masing poin di atas adalah sebagai

berikut :

a. Attending dapat dipahami sebagai usaha pembinaan untuk

menghadirkan klien dalam proses konseling.

b. Mengundang pembicaraan terbuka ajakan membuka untuk berbicara

memberi kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya sendiri dengan

dukungan wawancara.

c. Refleksi perasaan merupakan keterampilan konselor untuk merespon

keadaan perasaan klien terhadap situasi yang sedang dihadapi.

Page 46: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3333

d. Meringkas adalah suatu proses untuk memandu berbagai ide dan

perasaan dalam satu pernyataan pada akhir suatu unit wawancara

konseling.

Teknik-teknik yang digunakan dalam proses konseling trait and factor :

a. Penggunaan hubungan intim

b. Memperbaiki pemahaman diri

c. Pemberian nasehat dan perencanaan program kegiatan

d. Menunjukkan kepada petugas lain atau referal

e. Kritik dan kontribusi (Surya Mohammad, 2003 : 8-9)

Adapun penjelasan dari poin-poin di atas adalah sebagai berikut :

a. Hubungan intim maksudnya konselor menerima klien dengan hangat,

ramah, yang mana azas kerahasiaannya dijaga yang menyebabkan

kerugian klien.

b. Memperbaiki pemahaman diri konselor maksudnya konselor

memahami kekurangan yang ada pada dirinya, untuk itu konselor

harus secara teliti memahami data yang didapat dari klien.

c. Perencanaan nasehat dan perencanaan program kegiatan, konselor

memberikan sebuah nasehat kepada klien dan meyakinkan klien bahwa

nasehat yang diberikan konselor itu sangat bermanfaat bagi kebaikan

klien dan selanjutnya konselor harus bisa merencanakan program

kegiatan yang berhubungan dengan klien untuk kebaikan klien

selanjutnya.

d. Menunjukkan kepada petugas lain atau referal, maksudnya jika

konselor tidak mampu menangani atau menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi oleh kliennya maka konselor menunjuk ahli lain yang

dipandang bisa mengentaskan permasalahan klien atau yang lebih

kompeten dibidangnya.

B. Keterkaitan Trait and Factor dengan Pengambilan Keputusan Karir

Berdasarkan pemahaman mengenai teori trait and factor dengan

pengambilan keputusan karir sangat erat kaitannya, karena trait and factor

merupakan sebuah teknik konseling karir yang lebih menekankan pada

pemahaman diri dan penerapan pemahaman itu dapat memecahkan beraneka

ragam problem yang dihadapi, terutama menyangkut pemilihan keputusan

Page 47: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3434

karir kedepannya. Menurut Dharsana dalam Citra (2018) teori konseling karir

trait and factor merupakan :

bimbingan dan konseling karir yang memandang bahwa secara prinsip

mengacu pada kemampuan (termasuk intelegensi umum, bakat khusus,

kemampuan akademik dan keahlian keterampilan kerja), minat terhadap

pekerjaan dan ciri-ciri kepribadian. Konseling trait and factor suatu proses

pemecahan masalah masalah konseli dalam bidang karir yang dibantu oleh

konselor dengan dinamika kelompok untuk mencapai pemahaman tentang

diri, pengetahuan, minat dan potensi untuk memudahkan siswa dalam

pengambilan keputusan. (2018 : 3)

Dari teori di atas dapat dipahami bahwa, keterkaitan antara trait and factor

dengan kemampuan pengambilan keputusan karir memiliki kecocokan karena

dengan konseling trait and factor menggunakan dinamika kelompok dapat

membantu dan memudahkan siswa dalam mengembil keputusan karirnya.

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan tentang pengaruh layanan bimbingan karir

menggunakan teknik trait and factor untuk meningkatkan kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa adalah :

1. Penelitian oleh Ani pada tahun 2017 berjudul “Perempuan dan Karir

(Telaah Teori Trait And Factor dalam Pengembangan Karir dan

Pengambilan Keputusan)”. Penelitian penulis juga berkaitan dengan

konseling karir yaitu Pengaruh Layanan Konseling Karir Menggunakan

Teknik Trait And Factor Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengambilan

Keputusan Karir Siswa Kelas XII di SMA N 1 Padang Ganting Kabupaten

Tanah Datar. Namun disini penulis mengkaji tentang layanan konseling

karir dengan menggunakan teknik trait and factor untuk meningkatkan

kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sedangkan peneliti

sebelumnya telaah teori trait and faktor dalam pengembangan karir dan

pengambilan keputusan.

2. Penelitian oleh Sri Rahayu Monica pada tahun 2017 berjudul “Korelasi

Antara Self Concept dengan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karir

Siswa SMA N 2 Sawahlunto”. Penelitian penulis juga berkaitan dengan

pengambilan keputusan karir siswa yaitu Pengaruh Layanan Konseling

Page 48: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3535

karir Menggunakan Teknik Trait and Factor Untuk Meningkatkan

Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas XII di SMA N 1

Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Namun disini peneliti

sebelumnya mengkaji pengambilan keputusan karir yang lebih terfokus

kepada self-concept sedangkan penulis lebih terfokus pada konseling karir

dengan teknik trait and factor untuk meningkatkan pengambilan

keputusan karir siswa.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yutrika Citra Praswastantika (2018) yang

berjudul “Penerapan Konseling Kelompok Trait And Factor untuk

Meningkatkan Kematangan Pilihan Karir Siswa kelas XI MIA-7 SMA N 1

Surabaya” yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan dalam kematangan

pilihan karir antara sebelum dan sesudah pemberian konseling kelompok

trait and factor kepada siswa kelas XI MIA-7 SMA N 1 Surabaya kepada

37 orang siswa. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya

peningkatan kematangan pilihan karir antara sebelum dan sesudah

pemberian perlakuan berupa konseling kelompok trait and factor.

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan paparan di atas, teori X memperbincangkan tentang konseling

karir teknik trait and factor dan teori Y memperbincangkan tentang

pengambilan keputusan karir, untuk lebih mudah memahami kerangka berfikir

dapat dilihat bagan berikut

Page 49: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3636

Pengambilan keputusan

karir (Y)

1. Percaya diri

2. Tanggung jawab

3. Mengarahkan dan

mengembangkan

dirinya

4. Tekun, inisiatif, dan

kreatif

5. Mengerjakan sesuatu

tanpa bantuan orang

lain.

SKEMA 1

Kerangka berfikir pengaruh konseling karir teknik trait and factor dengan

pengambilan keputusan karir

Trait and Factor (X)

I. Tahap Pembentukan

II. Tahap Peralihan

III. Tahap Kegiatan

1. Analisis

2. Sintesis

3. Diagnosis

4. Prognosis

5. Konseling

6. Tindak lanjut

IV. Tahap Pengakhiran

Keterangan :

Skema di atas menunjukkan kerangka berfikir peneliti tentang pengaruh

variabel X terhadap variabel Y. Data variabel X (trait and factor), dan data

variabel Y (pengambilan keputusan karir) akan melihat kedua hubungan

variabel.

E. Hipotesis

Adapun hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan layanan konseling karir teknik

trait and factor terhadap pengambilan keputusan karir siswa di SMA N 1

Padang Ganting.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan layanan konseling karir teknik trait

and factor terhadap pengambilan keputusan karir siswa di SMA N 1

Padang Ganting.

Page 50: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen.“Metode penelitian

eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika

penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utama

berkaitan dengan hubungan sebab akibat. ” (Sukardi, 2003 : 179). Sedangkan

eksperimen menurut Kerlinger dalam Setyanto (2005: p.1) adalah sebagai suatu

penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih

variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat

untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap

variabel bebas tersebut. Jadi, eksperimen bertujuan untuk mengetahui apa

pengaruh variabel X (teknik trait and factor) terhadap variabel Y (kemampuan

pengambilan keputusan karir) dengan menggunakan hubungan sebab akibat.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XII IPS 2 di SMA N 1 Padang Ganting.

Dimulai pada bulan Desember 2018 sampai Juli 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suatu penelitian akan memerlukan populasi dan sampel sebagai subjek

atau objek dari penelitian yang akan dilakukan. Populasi menurut Babbie

dalam Sukardi (2003 : 53) tidak lain adalah “elemen penelitian yang hidup

dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat di pahami bahwa populasi merupakan

sasratan objek untuk melakukan sebuah penelitian. Maka yang dijadikan

populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA N 1 Padang

Ganting. Untuk lebih mudah memahami maka peneliti akan menyajikan data

37

Page 51: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3838

siswa kelas XII IPS 2 di SMAN 1 Padang Ganting dalam bentuk tabel berikut

ini :

Tabel 3.1.

Siswa SMAN 1 Padang Ganting

Sebagai Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XII. IPS.2 23

Jumlah 23 orang

Sumber : Guru BK SMAN 1 Padang Ganting

Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa populasi yang ada dalam

penelitian ini yaitu siswa IPS 2 kelas XII SMAN 1 Padang Ganting dengan

jumlah populasi sebanyak 23 orang siswa.

2) Sampel

Dalam melakukan sebuah penelitian seorang peneliti harus menetapkan

sampel yang ditetapkan oleh seorang peneliti maka peneliti bisa mendapatkan

informasi tentang hal yang akan di telitinya. Sukardi mengatakan bahwa :

Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut

disebut sampel atau cuplikan. Memang salah satu syarat yang harus

dipenuhi di antaranya adalah bahwa sampel harus diambil dari bagian

populasi. Yang dapat diambil sebagai sampel dalam hal ini adalah

populasi akses, yaitu jumlah anggota kelompok yang dapat ditemui di

lapangan dan bukan populasi target. (2003 : 54)

Selanjutnya Amirullah mengatakan bahwa “sampel merupakan suatu sub

kelompok dari populasi yang dipilih untuk di gunakan dalam penelitian.”

(2015 : p.2)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa sampel adalah bagian

dari populasi. Dimana sanmpel yang digunakan merupakan sub kelompok dari

populasi yang dipilih dalam penelitian.

Adapun teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik

purposive sampling atau memilih sampel dengan teknik bertujuan. Sugiyono

Page 52: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

3939

menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. (2013 : 85). Kemudian Sukardi menyatakan

teknik memilih sampel yang termasuk nonprobabilitas memilih sampel

dengan dasar bertujuan. Teknik ini disebut purposive sampling, karena untuk

menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak didasarkan pada tujuan

tertentu, misalnya dengan pertimbangan profesional yang dimiliki oleh si

peneliti dalam usahanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian.

Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti memilih beberapa siswa

sebanyak 23 orang dengan ciri-ciri dan kriteria yang bermasalah dalam

pemilihan jurusannya, yang mana siswa yang terpilih tersebut yang akan di

jadikan sampel penelitian. Disini peneliti mengambil sampel menggunakan

purposive sampling untuk kelas IPS dikarenakan disarankan oleh guru BK di

SMA N 1 Padang Ganting.

Menurut Prayitno “pembentukan kelompok dari sekumpulan (calon)

peserta (terdiri atas 8-10 orang), sehingga memenuhi syarat-syarat kelompok

yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok” (2012:130).

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No. Responden Total Kategori

1 PY 105 Sedang

2 NF 89 Rendah

3 DAS 88 Rendah

4 FS 105 Sedang

5 SDG 97 Sedang

6 LVS 117 Sedang

7 SUP 121 Sedang

8 FSG 123 Sedang

9 AS 93 Rendah

10 AG 109 Sedang

Jumlah 1047

Rata-rata 104,7

Page 53: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4040

Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dipahami bahwa ada 10 orang yang

peneliti jadikan sampel penelitian dengan kategori skor hasil pretest sedang dan

rendah. Terdapat 7 orang siswa yang berada pada kategori sedang dan 3 orang

siswa berada pada kategori rendah dalam kemampuan pengambilan keputusan

karirnya.

D. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data (instrumen) yang penulis gunakan dalam penelitian

ini yaitu sma-sama menggunakan skala sebagai instrumen untuk mengukur

variabel X (trait and factor) dan variabel Y (pengambilan keputusan karir).

Sugiyono mengatakan “Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif”. (2013 : 92). Selanjutnya Sugiyono juga

menyebutkan “Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur

dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan

lebih akurat, efisien dan komunikatif”. (2013 : 92).

Berdasarkan beberapa kutipan tersebut dapat dipahami bahwa skala

merupakan salah satu yang dapat digunakan dalam penelitian sebagai acuan

dalam alat ukur yang dapat menghasilkan data kuantitatif dimana nilai variabel

yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Pada penelitian ini penulis menggunakan skala likert untuk mengukur variabel

X dan untuk variabel Y. Jawaban pada setiap item instrumen skala likert

mempunyai gradasi yaitu bentuk positif dan negatif. Dalam hal ini skala yang

peneliti susun berupa pernyataan yang berkaitan dengan trait and factor dan

kemampuan pengambilan keputusan karir, jawaban dari skala likert ini memiliki

alternatif jawaban berupa “Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak

Setuju (TS)”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 54: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4141

No Rentang Skor Klasifikasi

1. 155,2 – 180 Sangat Tinggi

2. 125,4 – 154,2 Tinggi

3. 95,6 – 124,4 Sedang

4. 65,8 – 94,6 Rendah

5. 36 – 64,8 Sangat Rendah

Tabel 3.3

Skor Jawaban Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Selalu (SL) 5 1

2. Sering (SR) 4 2

3. Kadang-kadang (KD) 3 3

4. Jarang (J) 2 4

5. Tidak Pernah (TP) 1 5

Untuk mengetahui skor kemampuan pengambilan keputusan karir siswa

dengan jumlah sebagai berikut :

Skor maksimum = Jumlah item x skor tertinggi

Skor minimum = Jumlah item x skor terendah

Rentang skor = Skor tertinggi – skor terendah

Panjang kelas interval = Rentang skor : jumlah kategori

Klasifikasi skor untuk melihat tingkat kemampuan pengambilan keputusan

karir siswa yang dimiliki oleh siswa adalah sebagai berikut :

Skor maksimum

Skor minimum

: 36 x 5

: 36 x 1

= 180

= 36

Rentang Skor

Panjang kelas interval

: 180 – 36

: 144 : 5

= 144

= 29

Tabel 3.4 Rentang Skor Pengambilan Keputusan Karir Siswa di SMA N 1 Padang

Ganting

Page 55: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4242

Pada penelitian ini, bertujuan untuk melihat pengaruh konseling karir

menggunakan teknik trait and factor dengan kemampuan pengambilan

keputusan karir siswa, maka peneliti menyusun kisi-kisi instrumen, yang peneliti

susun dari 10 indikator yang terdiri dari 40 item dan setelah dilakukan pengujian

validitas item dengan menggunakan SPSS.20 maka item yang valid menjadi 36

item. Tujuan ini adalah untuk melihat pengaruh antara trait and factor dengan

kemampuan pengambilan keputusan karir siswa.

E. Pengembangan Instrumen

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk memperoleh instrumen

yang valid dan reliabel adalah peneliti harus menempuh langkah-langkah dalam

penyusunan instrumen. Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang

valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono

“Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam

obyek berwana merah, sedangkan data yang terkumpul memberikan data

berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya, hasil penelitian

yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau

dalam obyek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna

merah”. (2013 : 121)

1. Tahap-tahap pengembangan instrumen

Setelah menyusun sebuah instrumen ada beberapa hal yang perlu di

perhatikan, seperti dijelaskan oleh Nurkencana (1993 : 219) yaitu :

a. Menetapkan jenis dan pola instrumen

Terlebih dahulu menetapkan pola/instrumen yang akan dilakukan,

dalam hal ini peneliti menggunakan skala likert.

b. Menetapkan isi instrumen

Menetapkan isi instrumen harus relevan dengan data yang hendak

dikumpulkan dan untuk mendapatkan isi instrumen yang relevan yang

Page 56: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4343

didasarkan atas suatu teori yang kita gunakan, atau mengkombinasikan

teori-teori yang kita pelajari. Dalam instrumen ini isi instrumen berkaitan

dengan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa.

c. Menyusun kisi-kisi

Berdasarkan di atas pola instrument yang akan digunakan serta isi

instrumen yang akan digunakan, maka dibuat suatu rancangan instrumen

dalam kisi-kisi yang didalamnya tercantum hal-hal variabel, sub variabel,

indikator, pola instrument, jumlah item, dan nomor-nomor item.

d. Menulis item-item

Setelah kisi-kisi tersusun, langkah selanjutnya adalah menulis item

instrument sebagaimana setelah dirancang dalam kisi-kisi.

2. Validitas

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

valid dan reliabel, validitas artinya sah. Sugiyono (2012 : 173) menjelaskan

“Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

harusnya diukur”. Selanjutnya menurut Gay (1983) dalam Sukardi “Suatu

instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa

yang hendak diukur”.(2003 : 121). Berdasarkan pendapat ini dapat dipahami

bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan

sesuai dengan apa yang sebenarnya harus diukur.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara

tepat. Selanjutnya Sukardi menjelaskan bahwa “validitas suatu instrumen

penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes

mengukur apa yang hendak diukur”. (2003 : 122).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa suatu instrumen

dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Hasil dari pengukuran itu menggambarkan aspek atau segi

Page 57: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4444

yang akan diukur serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat.

Menurut Arikunto “validitas adalah keadaan yang menggambarkan

tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan

diukur”(2005: 167). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa

validitas suatu instrumen yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-benar

mengukur apa yang hendak diukur, dengan adanya validitas instrumen

tersebut diharapkan akan mendapatkan data yang benar-benar valid atau

benar.

Sukardi (2010 : 121) menyatakan bahwa suatu “instrumen dikatakan

valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak

diukur”. Instrumen yang valid sebaiknya melalui pengujian validitas konstruk,

isi dan item.

a. Validitas Konstruk (Construct Validity)

Validitas konstruk menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk

sementara. Validitas konstruk dilakukan dengan cara meminta penilaian

dari ahli setelah kisi-kisi angket dibuat dengan berlandaskan pada teori.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sugiyono “untuk menguji validitas

konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgmen) (2007:

177). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek

yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang

instrumen yang telah disusun itu. mungkin para ahli akan memberikan

keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan,

dan mungkin dirombak total.

Menurut Sukardi “Validitas konstruk menunjukkan suatu tes

mengukur sebuah konstruk sementara (2010 : 121). Sedangkan menurut

Noor “validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala

Page 58: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4545

mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur (2013 :

133). Menurut Sukardi untuk menguji validitas konstruk dapat meminta

penilaian dari ahli setelah skala tersebut dikonstruksi (dibuat kisi-kisi)

tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu

(2010 : 123).Sugiyono berpendapat bahwa:

Secara teknis pengujian validitas konstruk dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan

instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator

sebagai tolak ukur dan item-item pertanyaan/pernyataan yang

dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka

pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan

sistematis.(2007: 182)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa validitas konstruk

merupakan semua yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan apa yang

akan diteliti sehingga semua aspek tersebut dapat terwakili, validitas

konstruk dapat dilakukan dengan penyusunan kisi-kisi dari variabel yang

akan di teliti.

Tahap-tahap Pengembangan Instrumen :

Sebelum menyusun sebuah Instrumen ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, seperti yang dijelaskan oleh Rusilowati (2013 : 9). Yaitu :

a. Menetapkan jenis/pola instrumen

Terlebih dahulu menetapkan pola/instrumen yang akan

digunakan. Dalam hal ini peneliti menggunakan skala likert.

b. Menetapkan isi instrumen

Menetapkan isi instrumen harus relevan dengan data yang hendak dikumpulkan dan untuk mendapatkan isi instrumen yang

relevan, dapat didasarkan atas suatu teori yang kita gunakan, atau

mengkombinasikan teori-teori yang telah kita pelajari. Dalam

instrumen penelitian ini isi instrumen berkaitan dengan makna dan nilai yang merupakan inti dari kecerdasan spiritual.

c. Menyusun kisi-kisi

Langkah pertama menentukan kisi-kisi adalah menentukan

definisi konseptual yang berasal dari teori-teori yang diambil dari

referensi. Selanjutnya, mengembangkan definisi operasional

Page 59: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4646

berdasarkan definisi konseptual. Kemudian tentukan aspek/dimensi yang mengkonstruk instrumen yang dikembangkan. Aspek/dimensi

ini kemudian dijabarkan menjadi sejumlah indikator, yang

digunakan sebagai pedoman dalam menulis instrumen. Tiap

indikator dapat terdiri atas dua atau lebih butir instrumen.

d. Menulis instrumen

Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

Instrumen dapat berbentuk pernyataan atau pernyataan. Kaidah

yang perlu diperhatikan ketika menulis butir instrumen adalah :

1) Hindari kalimat yang mengandung banyak interpretasi

2) Rumusan pernyataan/pernyataan singkat

3) Satu pernyataan hanya mengandung satu pikiran yang lengkap

4) Pernyataan dirumuskan dengan kalimat sederhana

5) Hindari penggunaan kata-kata selalu, semua, tidak pernah, dan

sejenisnya

6) Hindari pernyataan tentang fakta, atau yang dapat

diinterpretasikan sebagai fakta.

Adapun skala yang penulis buat adalah sebagai berikut :

Kisi-kisi Skala Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Pengambilan keputusan yang penulis maksud adalah dimana siswa

mampu mengambil keputusan di bidang karir dengan percaya diri,

memiliki rasa tanggung jawab, dapat mengarahkan dan mengembangkan

dirinya, mampu menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif, dan

dapat mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Page 60: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4747

Variabel Sub Variabel Indikator Item Jumlah

+ -

Kemampuan pengambilan keputusan

karir

1. Percaya diri a. Kemampuan individu mempelajari

potensi dirinya

b. Kemampuan

individu

menanamkan rasa

percaya diri

1,2

5,6

3

7,8

3

4

2. Tanggung jawab

a. Kemampuan individu yang

memiliki

tanggung jawab

memilih karir

b. Kemampuan

individu meraih

karir dan

mempertahankan

karir nya di dalam

kehidupan

bermasyarakat

9,10

13,14

11,12

15,16

4

4

3. Mengarahkan dan

mengembang

kan diri

a. Kemampuan inidividu

melakukan

berbagai aktivitas

pengembangan

diri berdasarkan

arah pemilihan

karirnya

b. Kemampuan

individu

melakukan berbagai aktivitas

pengembangan

diri kearah

pemilihan karir

yang diinginkan

17,18

21,22

19,20

23,24

4

4

4. Menunjukkan perilaku

a. Kemampuan individu

25,26 27 3

Tabel 3.5

Kisi-kisi Skala Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Page 61: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4848

tekun,

inisiatif, dan kreatif

menunjang proses pengambilan keputusan karir

b. Kemampuan

individu

mengembangkan

strategi

pengambilan

keputusan

karirnya

29,30

31,32

4

5. Berkeinginan mengerjakan

sesuatu tanpa

bantuan orang

lain

a. Kemampuan individu

menyadari atas

kemampuan dan

keterampilan

yang diperlukan

dalam

pengambilan

keputusan karir

b. Kemampuan

individu

melakukan

strategi

pengambilan

keputusan karir

33

37,38

35,36

39

3

3

Jumlah keseluruhan item 36

b. Validitas isi

Validitas isi ialah derajat dimana tes mengukur cakupan substansi

yang ingin diukur. Menurut Desmita validitas isi merupakan “suatu model

yang digunakan dalam menentukan validitas suatu alat ukur atau tes

dengan cara menilai sejauh mana item-item yang dibuat sesuai dengan

tingkah laku yang akan diukur” (2006 : 123). Selanjutnya menurut

Sugiyono (2007 : 182) bahwa validitas isi :

Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan kisi-kisi instrument atau menarik pengambangan

instrument, dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator,

Page 62: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

4949

dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

Menurut Suryabrata “validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan

revisi butir pernyataan/butir pernyataan, berdasarkan pendapat profesional

(experts judment) para penelaah” (2011 :61). Juga dijelaskan oleh Noor

(2012 : 133) “validitas isi memastikan bahwa skala item-item telah cukup

memasukkan sejumlah item yang representatif dalam mencerminkan

domain konsep”.

Berdasarkan kutipan di atas skala dalam penelitian ini mempunyai

validitas isi apabila pernyataan skala untuk mengukur kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa benar-benar menggambarkan apa yang

ingin diukur validitasnya.

Hasil instrument berdasarkan teori dan pernyataan penelitian

konsultasi dengan dosen pembimbing dengan penguji didapatkan hasil

validasi isi sebagai berikut :

Page 63: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5050

Tabel 3.6

Hasil Validitas Isi

Skala Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa

No

Item

Penilaian No

Item

Penilaian

1 Valid dengan revisi 21 Valid dengan revisi

2 Valid dengan revisi 22 Valid dengan revisi

3 Valid dengan revisi 23 Valid dengan revisi

4 Valid dengan revisi 24 Valid dengan revisi

5 Valid dengan revisi 25 Valid dengan revisi

6 Valid dengan revisi 26 Valid dengan revisi

7 Valid dengan revisi 27 Valid dengan revisi

8 Valid dengan revisi 28 Valid dengan revisi

9 Valid dengan revisi 29 Valid dengan revisi

10 Valid dengan revisi 30 Valid dengan revisi

11 Valid dengan revisi 31 Valid dengan revisi

12 Valid dengan revisi 32 Valid dengan revisi

13 Valid dengan revisi 33 Valid dengan revisi

14 Valid dengan revisi 34 Valid dengan revisi

15 Valid dengan revisi 35 Valid dengan revisi

16 Valid dengan revisi 36 Valid dengan revisi

17 Valid dengan revisi 37 Valid dengan revisi

18 Valid dengan revisi 38 Valid dengan revisi

19 Valid dengan revisi 39 Valid dengan revisi

20 Valid dengan revisi 40 Valid dengan revisi

c. Validitas Item

Dalam penyusunan instrumen, item yang tidak diperhatikan

kualitas yang baik atau yang tidak valid harus disingkirkan atau direvisi

terlebih dahulu sebelum dapat disajikan. Menurut Azwar (2012 : 152)

validitas item merupakan :

Kualitas item yang tinggi dilihat dari keselarasan antara isi item

dengan indikator keperilakuan dan oleh kelayakan sematik kalimat yang

digunakan. Salah satu parameter fungsi pengukuran item yang sangat

penting adalah statistik yang memperlihatkan kesesuaian antara fungsi

item dengan fungsi tes secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah

Page 64: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5151

konsistensi item total. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item

dalam hal ini adalah memilih item-item yang fungsi ukurnya selaras atau

sesuai dengan fungsi ukur tes seperti yang dikehendaki oleh penyusunnya.

Berdasarkan item di atas dapat dipahami bahwa untuk

mendapatkan konsistensi item total maka digunakan statistik yang

memperhatikan kesesuaian skor masing-masing item berkorelasi atau

signifikan dengan skor total masing-masing sub variabel. Validitas isi

ditegakkan pada telaah dan revisi butir pernyataan, berdasarkan pendapat

dan penelaah atau pembimbing (Dr. Masril, M. Pd., Kons dan Sisrazeni, S.

Psi. I., M.Pd). Selain pembimbing peneliti juga meminta pendapat ahli

untuk memvalidasi instrumen yang telah disusun yaitu kepada validator

Dra. Hadiarni, M.Pd., Kons.

Adapun hasil uji validitas konstruk dan isi yang diuji oleh para ahli

di atas ialah memperbaiki format petunjuk pengisian, penyusunan item,

penggunaan bahasa yang efektif dan sesuai dengan EYD, dan perbaikan

item pada aspek.

Validitas item, untuk menghasilkan skor interval maka digunakan

formula koefisien korelasi linear Product Moment Person. Koefisien

korelasi person dapat diperoleh dengan bantuan SPSS 20. Adapun hasil

validitasnya adalah seperti pada tabel berikut :

Page 65: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5252

No. Item Pernyataan Corrected Item Total Corelation

1 Item 1 0,35

2 Item 2 0,60

3 Item 3 0,73

4 Item 4 0,14

5 Item 5 0,70

6 Item 6 0,40

7 Item 7 0,50

8 Item 8 0,49

9 Item 9 0,83

10 Item 10 0,43

11 Item 11 0,90

12 Item 12 0,51

13 Item 13 0,36

14 Item 14 0,75

15 Item 15 0,57

16 Item 16 0,34

17 Item 17 0,58

18 Item 18 0,73

19 Item 19 0,47

20 Item 20 0,55

21 Item 21 0,80

22 Item 22 0,41

23 Item 23 0,66

24 Item 24 0,51

25 Item 25 0,54

26 Item 26 0,71

27 Item 27 0,57

28 Item 28 0,20

29 Item 29 0,67

30 Item 30 0,67

31 Item 31 0,29

32 Item 32 0,71

33 Item 33 0,63

34 Item 34 0,23

35 Item 35 0,55

36 Item 36 0,60

37 Item 37 0,46

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Item

Skala pengambilan Keputusan Karir Siswa

Page 66: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5353

38 Item 38 0,72

39 Item 39 0,73

40 Item 40 0,24

Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat gambaran hasil uji validitas

skala kemampuan pengambilan keputusan karir siswa diperoleh 36 item yang

valid dari 40 item. Sedangkan pada taraf signifikan menurut Azwar (dalam

Duwi,2011) menyatakan bahwa :

Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya

pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa

bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas

kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah

0,20 sangat tidak disarankan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan batas nilai korelasi 0,25. Rincian item yang valid per indikator

dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini :

Tabel 3.8

Keterangan Item yang Valid dan Item yang Gugur pada Setiap Indikator

Validasi

No .

Indikator Jumlah Item Item yang Valid

Item yang Gugur

1. Percaya Diri 8 7 1

2. Tanggung Jawab 8 8 0

3. Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

8 8 0

4. Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan

Kreatif

8 7 1

5. Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu

Tanpa Bantuan Orang

Lain

8 6 2

Jumlah 40 36 4

Berdasarkan hasil validasi instrumen di atas, maka diperoleh 36 item

yang valid dari 40 item. Item yang tidak valid terletak pada nomor 4, 28, 34

dan 40.

Page 67: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5454

Cronbach's Alpha

N of Items

,945

36

2. Reliabilitas

Instrumen yang reliabilitas adalah instrumen yang apabila digunakan

beberapa kali hasil datanya tetap sama. Sukardi mengemukakan suatu

instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi

apabila “tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur

yang hendak diukur”. (2003 : 127). Berdasarkan pendapat tersebut dapat

dikatakan reliabilitas secara konsisten memberi hasil ukur yang sama.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-

retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal

reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir

yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2013 : 130).

Uji reliabilitas instrument penelitian dalam hal ini yaitu dengan

menggunakan program SPSS 20 dengan teknik Alpha Cronbach. Sofyan

(2015 : 48) menyatakan bahwa “instrument dapat dikatakan reliabel bila

memiliki konsisten reliabilitas > 0,6, menggunakan Alpha Cronbach”.

Adapun hasil uji reliabilitas skala campuran tentang kemampuan pengambilan

keputusan karir yaitu :

Tabel 3.9

Reliability Statistics

Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa hasil perhitungan

reliabilitas menggunakan SPSS 20 adalah 0,945. Hal ini berarti uji reliabilitas

skala kemampuan pengambilan keputusan karir siswa menunjukkan hasil

yang reliabel, adapun menurut Arikunto klasifikasi reliabilitas instrumen

adalah :

Page 68: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5555

gai berik a ut :

i r mean

ri dev

∑ ²

iasi s

²

tand

Tabel 3.10

Reabilitas Tes dan Klasifikasi

Reabilitas Tes Klasifikasi

0.80-1.00 Reliabilitas sangat tinggi

0.60-0.79 Reliabilitas tinggi

0.40-0.59 Reliabilitas sedang

0.20-0.39 Reliabilitas rendah

0.00-0.19 Reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa klasifikasi

reliabilitas skala kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada reliabel

0.80-1.00 pada kategori sangat tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan dua nilai

dengan mengajukan pertanyaan apakah terdapat perbedaan antara nilai tes

pertama dengan nilai tes kedua secara signifikan. Analisis statistik yang

digunakan yaitu dengan uji-t (t-test), dengan cara mengikuti langkah-langkah

analisis data eksperimen dengan model pre-test, post-test design, penulis

memaparkan sebagai berikut :

1. Mencari rerata nilai test awal (O1)/pretest

2. Mencari rerata nilai test akhir (O2)/posttest

3. Menghitung perbedaan rerata dengan menggunakan uji-t dengan rumus

seb

t0 =

4. Menca dari difference

MD =

5. Menca art dari difference

SDD =

Page 69: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5656

standart error d

6. Mencari ari mean difference

SEMD = √

7. Mean df

Df = N-1

Keterangan :

MD : Mean of difference nilai rata-rata hitung beda selisih antara skor

pretest dan skor posttest.

∑D : Jumlah beda/selisih antara skor pretest dan skor posttest.

N : Number of cases = jumlah subyek yang akan diteliti.

SEMD : Standart Error (standart kesesatan) dari Mean of difference.

SD : Deviasi standart dari perbedaan antara skor pretest dan skor

posttest. (Sudijono, 2005 :305-306)

Apabila t hitung (t0) besar nilainya dari t tabel (tt) dengan taraf

signifikansi 5%, maka hipotesis nihil (h0) ditolak dan hipotesis alternatif (ha)

diterima, artinya pendekatan trait and factor berpenngaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir siswa, tetapi apabila pemilihan karir t hitung (t0)

kecil dari pengambilan keputusan karir t tabel (tt) maka pendekatan trait and

factor tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan karir

siswa.

Page 70: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

A. Pendahuluan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang peneliti

lakukan di SMAN 1 Padang Ganting. Penelitian yang peneliti lakukan adalah

melihat pengaruh atau tidaknya pendekatan trait and factor terhadap

peningkatan pengambilan keputusan karir siswa di SMAN 1 Padang Ganting.

Kemudian menganalisa data hasil treatmen tersebut dengan cara melakukan

uji statistik (uji-t) untuk melihat signifikan atau tidaknya peningkatan

pengambilan keputusan karir siswa melalui pendekatan trait and factor.

Kemudian melihat seberapa signifikan pengaruh pendekatan trait and factor

terhadap peningkatan pengambilan keputusan karir siswa, dengan cara uji

normalisasi yang dinamakan n-gain. Setelah itu pembahasan yang berkaitan

dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Hasil Pretest

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh suatu

variabel terhadap variabel yang lain dengan menggunakan metode

eksperimen jenis Pre-Eksperimen Designs dengan tipe one group pretest-

posttest, penelitian yang peneliti lakukan adalah untuk melihat apakah

pengambilan keputusan karir efektif ditingkatkan dengan pendekatan trait

and factor terhadap siswa kelas XII IPS 2 di SMAN 1 Padang Ganting.

Penelitian ini dilakukan terhadap sepuluh orang siswa yang

menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada bab ini peneliti akan

mengemukakan hasil penelitian peneliti tentang pengambilan keputusan

karir siswa di SMAN 1 Padang Ganting. Kegiatan ini diawali dengan

memberikan skala berupa skala likert tentang pengambilan keputusan karir

57

Page 71: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5858

siswa kelas XII IPS 2 dengan tujuan untuk mengungkapkan bagaimana

pengambilan keputusan karir siswa. Data hasil pretest untuk lebih lengkap

bisa dilihat pada lampiran, berikut skor siswa kelas XII IPS 2 yang peneliti

gambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Pretest Pengambilan Keputusan Karir Siswa di SMAN 1 Padang

Ganting N=23

No NAMA Total Kategori

Pengambilan Keputusan Karir Siswa

1 PY 105 Sedang

2 RP 131 Tinggi

3 NF 89 Rendah

4 DAS 88 Rendah

5 NY 127 Tinggi

6 FAF 125 Tinggi

7 RIR 158 Sangat tinggi

8 AF 129 Tinggi

9 FS 105 Sedang

10 SDG 97 Sedang

11 AA 150 Tinggi

12 LVS 117 Sedang

13 RPA 145 Tinggi

14 IV 157 Sangat tinggi

15 SUP 121 Sedang

16 AN 160 Sangat tinggi

17 FSG 123 Sedang

18 DP 140 Tinggi

19 RA 124 Sedang

20 AS 93 Rendah

21 RO 128 Tinggi

22 WR 136 Tinggi

23 AG 109 Sedang

Jumlah 2857

Rata-rata 124,21 Sedang

Berdasarkan hasil pretest pengambilan keputusan karir pada tabel

4.1 di atas dari 23 orang siswa kelas XII. IPA. 2 SMAN 1 Padang Ganting

diketahui bahwa 3 orang siswa berada pada kategori sangat tinggi, 9 orang

Page 72: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

5959

siswa berada pada kategori tinggi, 8 orang siswa berada pada kategori

sedang, 3 orang siswa berada pada kategori rendah.

Tabel 4.2

Frekuensi Pengambilan Keputusan Karir Siswa di SMAN 1 Padang

Ganting (Hasil Pretest) N=23

No Kelas Interval Kategori f %

1 155,2 – 180 Sangat tinggi 3 13,04%

2 125,4 – 154,2 Tinggi 9 39,13%

3 95,6 – 124,4 Sedang 8 34,78%

4 65,8 – 94,6 Rendah 3 13,04%

5 36 – 64,8 Sangat rendah - -

Jumlah 23 100%

Jika dilihat kumulatif pada tabel 4.2 di atas hasil pretest awal

secara keseluruhan dari 23 orang siswa terdapat jumlah frekuensi 3 pada

kategori sangat tinggi berada pada persentase 13,04, kategori tinggi

dengan frekuensi 9 berada pada persentase 39,13, kategori sedang dengan

frekuensi 8 berada pada persentase 34,78, dan kategori rendah dengan

frekuensi 3 berada pada persentase 13,04.

Tabel 4.3

Data Pretest kelompok eksperimen N=10

No Responden Total Kategori

1 PY 105 Sedang

2 NF 89 Rendah

3 DAS 88 Rendah

4 FS 105 Sedang

5 SDG 97 Sedang

6 LVS 117 Sedang

7 SUP 121 Sedang

8 FSG 123 Sedang

9 AS 93 Rendah

10 AG 109 Sedang

Jumlah 1047

Rata-rata 104,7

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa yang memperoleh

kategori sedang sebanyak 7 orang dan kategori rendah sebanyak 3 orang.

Page 73: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6060

No Kelas Interval Kategori f %

1 33,4 – 35 Sangat tinggi - -

2 26,8 – 32,4 Tinggi 2 20%

3 20,2 – 25,8 Sedang 5 50%

4 13,6 – 19,2 Rendah 3 30%

5 7 – 12,6 Sangat rendah - -

Jumlah 10 100%

Dari tabel di atas dapat juga dipahami bahwa pengambilan keputusan karir

siswa pada kelompok ini masih bervariasi dari yang sedang sampai yang

rendah pengambilan keputusan karir siswa. Selanjutnya untuk lebih jelas

penulis menyajikan hasil pretest per aspek sebagai berikut :

a. Percaya Diri

Tabel 4.4

Data Pretest tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Percaya Diri

No Inisial Siswa Skor Kategori

1 PY 21 Sedang

2 NF 17 Rendah

3 DAS 23 Sedang

4 FS 22 Sedang

5 SDG 17 Rendah

6 LVS 21 Sedang

7 SUP 27 Tinggi

8 FSG 20 Tinggi

9 AS 15 Rendah

10 AG 21 Sedang

Jumlah 204

Rata-rata 20,4 Sedang

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dipahami bahwa pada hasil

pretest aspek percaya diri dari 10 orang siswa, pada kategori tinggi

sebanyak 2 orang siswa, terdapat pada kategori sedang sebanyak 5

orang siswa, kategori rendah sebanyak 3 orang siswa dengan jumlah

poin sebanyak 204 pada rerata 20,4 yang berada pada kategori sedang.

Tabel 4.5 Interval Pengambilan Keputusan Karir Siswa di SMA N 1

Padang Ganting Pada Aspek Percaya Diri N=10

Page 74: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6161

No Kelas Interval Kategori f %

1 36 – 40 Sangat tinggi - -

2 29 – 35 Tinggi 2 20%

3 22 – 28 Sedang 7 70%

4 15 – 21 Rendah 1 10%

5 8 – 14 Sangat rendah - -

Jumlah 10 100%

Jika dilihat secara kumulatif pada tabel 4.5 di atas hasil pretest

awal pada aspek percaya diri, dari 10 orang siswa terdapat jumlah

frekuensi kategori tinggi sebanyak 2 orang dengan persentase 20%,

jumlah frekuensi kategori sedang sebanyak 5 orang berada pada

persentase 50%, dan pada kategori rendah dengan jumlah frekuensi 3

orang berada pada persentase 30%.

b. Tanggung Jawab

Tabel 4.6

Data Pretest Kelompok Eksperimen Tanggung Jawab N=10

No Inisial Siswa Skor Kategori

1 PY 27 Sedang

2 NF 24 Sedang

3 DAS 28 Sedang

4 FS 27 Sedang

5 SDG 23 Sedang

6 LVS 29 Tinggi

7 SUP 28 Sedang

8 FSG 30 Tinggi

9 AS 21 Rendah

10 AG 24 Sedang

Jumlah 261

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dipahami bahwa pada hasil

pretest aspek tanggung jawab dari 10 orang siswa, terdapat 2 orang

pada kategori tinggi, 7 orang pada kategori sedang dan 1 orang berada

pada kategori rendah. Dengan jumlah poin sebanyak 261 pada rerata

26,1 yang berada pada kategori sedang.

Tabel 4.7

Interval Pengambilan Keputusan Karir Aspek Tanggung Jawab

N=10

Page 75: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6262

Berdasarkan interval pada tabel 4.7 di atas dapat dipahami kategori

tinggi terdapat 2 orang dengan persentase 20%, kategori sedang

terdapat 7 orang dengan persentase 70%, kategori rendah terdapat 1

orang dengan persentase 10%.

c. Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.8

Data Pretest tentang Pengambilan Keputusan Karir Pada Aspek

Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

No Inisial Siswa Skor Kategori

1 PY 20 Rendah

2 NF 21 Rendah

3 DAS 16 Rendah

4 FS 23 Sedang

5 SDG 18 Rendah

6 LVS 25 Sedang

7 SUP 24 Sedang

8 FSG 31 Tinggi

9 AS 23 Sedang

10 AG 28 Sedang

Jumlah 229

Rata-rata 22,9 Sedang

Tabel 4.8 di atas, merupakan salah satu aspek dari pengambilan

keputusan karir yaitu tentang mengarahkan dan mengembangkan diri,

berdasarkan 10 (sepuluh) orang siswa yang dijadikan sampel

penelitian, dengan kategori skor tinggi sebanyak 1 (satu) orang, sedang

sebanyak 5 (lima) dan kategori rendah sebanyak 4 (empat) orang.

Secara keseluruhan rerata skor sampel 22,9 poin dengan kategori

sedang. Artinya pengambilan keputusan karir pada aspek mengarahkan

dan mengembangkan diri berada pada aspek sedang.

Page 76: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6363

d. Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Tabel 4.9

Data Pretest tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa

Pada Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

No Inisial Siswa Skor Kategori

1 PY 18 Rendah

2 NF 14 Rendah

3 DAS 12 Sangat Rendah

4 FS 18 Rendah

5 SDG 23 Sedang

6 LVS 23 Sedang

7 SUP 24 Sedang

8 FSG 23 Sedang

9 AS 20 Sedang

10 AG 18 Rendah

Jumlah 193

Rata-rata 19,3 Rendah

Berdasarkan hasil prettest mengenai aspek menunjukkan perilaku

tekun, inisiatif dan kreatif di atas dapat kita pahami, terdapat 6 (enam)

siswa berada pada kategori sedang, dan 4 (empat) siswa berada pada

kategori rendah. Secara keseluruhan rerata skor sampel 22,9 poin

dengan kategori sedang.

Page 77: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6464

No Inisial Siswa Skor Kategori

1 PY 19 Sedang

2 NF 13 Rendah

3 DAS 9 Sangat Rendah

4 FS 15 Rendah

5 SDG 16 Rendah

6 LVS 19 Sedang

7 SUP 18 Sedang

8 FSG 19 Sedang

9 AS 14 Rendah

10 AG 18 Sedang

Jumlah 160

Rata-rata 16 Rendah

e. Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

Tabel 4.10

Data Prettest tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan

Orang Lain

Berdasarkan tabel 4.10 di atas hasil prettest mengenai aspek

berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain di atas

dapat kita pahami, dari 10 (sepuluh) siswa yang menjadi sampel

penelitian, terdapat 5 (lima) siswa berada dalam kategori sedang, 4

(empat) siswa berada pada kategori rendah dan 1 (satu) siswa berada

pada kategori sangat rendah. Secara keseluruhan rerata skor sampel 16

dengan kategori rendah. Artinya pengambilan keputusan karir pada

aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain

berada pada aspek rendah.

2. Rencana Pelaksanaan Konseling

Setelah peneliti menetapkan kelompok eksperimen maka langkah

selanjutnya adalah merencanakan layanan atau treatment maka langkah

selanjutnya adalah merencanakan layanan atau treatment yang akan

diberikan. Rencana treatment atau konseling kelompok berguna untuk

meningkatkan pengambilan keputusan karir siswa kelas XII IPA 2 SMA N

1 Padang Ganting adalah sebanyak 4 kali pertemuan dengan uraian

sebagai berikut :

Page 78: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6565

Tabel 4.11

Rencana Treatment

No Hari/tanggal Topik Media

bahan

Waktu/tempat

1. Senin, 22 Juli 2019

Mengantarkan surat penelitian untuk

sekolah.

Membagikan

Instrumen ke kelas

XII IPS 2

-

-

Ruangan tata usaha/TU

Kelas XII.IPS.2

2. 23- 27 Juli 2019

Mengolah hasil instrumen

- -

3. Senin, 29 Juli 2019

Disesuaikan dengan masalah siswa (mengambil keputusan

bergantung pada

orang lain)

Konseli : PY

- 1x45 menit / ruang BK

4. Jum’at, 2 Agustus 2019

Disesuaikan dengan masalah siswa (tidak

tau kemana arah dan

tujuan karir)

Konseli : DAS

- 1x45 menit / Lokal

5. Senin, 5 Agustus 2019

Disesuaikan dengan masalah siswa (memilih jurusan yang

banyak peminatnya

saja/cenderung ikut-

ikutan teman)

Konseli : AG

- 1x45 menit / lokal

6. Jum’at, 9 Agustus 2019

Disesuaikan dengan masalah siswa (tidak

dapat memberikan

gagasan mengenai

studi lanjut)

Konseli : SDG

- 1x45 menit / lokal

7. Sabtu, 10 Agustus 2019

Membagikan instrumen posstest

- Ruang BK

Tujuan pemberian materi di atas ialah untuk meningkatkan

pengambilan keputusan karir siswa yaitu sesuai dengan hasil prettest yang

diperoleh, topik yang akan dibahas disesuaikan dengan permasalahan

pribadi siswa agar siswa atau anggota kelompok benar-benar serius dan

Page 79: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6666

berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan karena masalah atau topik yang

dibahas adalah keresahan dari anggota kelompok sendiri.

3. Pelaksanaan Treatment.

Berikut pelaksanaan layanan menggunakan konseling kelompok yang

dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan pendekatan trait and

factor :

a) Treatment 1 (Senin, 29 Juli 2019)

Layanan yang digunakan oleh peneliti adalah konseling kelompok

dengan pendekatan trait and factor. Data yang diambil peneliti dalam

menyelesaikan permasalahan siswa di SMA N 1 Padang Ganting yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan karir adalah data hasil

belajar siswa dan data tes IQ dari data ini peneliti melihat apakah

pengambilan keputusan karir dengan data hasil belajar dan tes Iqnya.

Teknis pelaksanaan dapat dilihat dari langkah-langkah sebagai berikut

:

(1) Tahap pembentukan

Treatment yang pertama ini, peneliti mengawalinya dengan

pembentukan kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan

suasana-suasana akrab dan menciptakan dinamika kelompok,

kegiatan diawali dengan mengucapkan terima kasih, berdo’a dan

mengambil absensi anggota kelompok yang akan dibahas dengan

menggunakan pendekatan trait and factor. Pada tahap ini peneliti

memperkenalkan dan memasukkan para anggota kelompok ke

dalam suasana kelompok.

Kons : assalamualaikum wr. Wb

Klien : waalaikumsalam wr. Wb

Ko : selamat pagi semuanya, bagaimana kabarnya?

Ki : pagi juga, alhamdulillah sehat

Ko : sebelumnya kakak ucapkan terima kasih kepada adik-adik

semuanya, pada kesempatan kali ini kita akan melakukan

Page 80: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6767

kegiatan konseling kelompok. Sebelumnya marilah kita

berdo’a terlebih dahulu. Berdo’a dimulai.............. selesai

Ko : mmm.. di antara kalian udah ada yang pernah melakukan

konseling kelompok?

Ki(AS): saya kak..

Ko : siapa yang belum?

Ki : saya kak..

Ko : oke.. jadi konseling kelompok itu adalah proses bantuan

oleh konselor dengan memanfaatkan dinamika kelompok

untuk memecahkan suatu permasalahan dalam kelompok.

dan kegiatan konseling kelompok kita ini menggunakan

pendekatan trait and factor secara bahasa trait dapat

diartikan dengan sifat, karakteristik seorang individu,

sedangkan factor berarti tipe-tipe, syarat-syatar tertentu

yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau suatu jabatan.

Artinya dalam kegiatan kelompok ini kita akan membahas

suatu topik tentang pengambilan keputusan karir yang

masalahnya datang dari adik-adik semua yang kita lihat dari

segi pemikiran yang mempengaruhi tingkah laku kita.

Selanjutnya kita akan mencarikan solusi dari masalah

tersebut secara bersama. Sejauh ini ada yang ditanyakan

atau ada yang belum paham?

Ki : paham kak

Ko : berarti semuanya paham ? oke, dilanjutkan bahwa dalam

kegiatan kita ini nanti semua anggota kelompok diminta

untuk berperan aktif dalam membahas masalah. Disilahkan

untuk berpendapat dengan catatan satu-persatu. Tujuannya

adalah terpecahnya masalah yang kita bahas. Kegiatan kita

ini berlangsung selama 4 kali pertemuan kedepan. Apakah

adik-adik ada yang ingin bertanya? Atau ada yang

diragukan?

Page 81: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6868

Ki : tidak kak..

Ko : oke. Sebelum kita melakukan konseling kelompok.

Alangkah baiknya kita perkenalan untuk lebih kenal lagi.

Jadi nanti ketika menyebutkan nama yang lain harus

menjawab hay dan namanya. Contoh nama kakak Amina.

Nah jawabnya hay kak Amina. Nah silahkan dari sebelah

kanan terlebih dahulu.

Ki : (dilanjutkan perkenalan satu persatu).

Ko : sudah semua perkenalannya?

Ki : sudah kak..

Ko : oke.. sekarang kita akan melakukan ice breaking. Jadi gini

nanti ketika kakak bilang kanan kalian harus menoleh ke

kiri dan menyebut kanan.

Ki : oke kak..

Ko : kita mulai.. kanan..

Ki : kanan.. dengan menoleh ke kiri tapi ada juga yang

menoleh ke kanan

Ko : nah.. belum konsentrasi kan..

Ki : iya kak..

Ko : oke.. kita coba lagi..

Ki : iya kak..

Ko : kiri..

Ki : kiri menoleh ke kanan (masih juga ada yang menoleh ke

kiri)

Ko : kanan

Ki : kanan menoleh ke kiri

Ko : kiri..

Ki : kiri menoleh ke kanan (ada juga yang masih menoleh ke

kiri)

Ko : nah masih belum konsentrasi yaa,,

Ki : iya nih kak..

Page 82: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

6969

Ko : oke lah.. sudah ya.. harus konsen yaa..

Ki : iya kak..

Ko : mm.. sekarang kakak akan menjelaskan tentang azas-azas

dalam konseling kelompok. Yang pertama, yakni

kerahasiaan, yakni permasalahan yang kita bahas bersifat

rahasia tidak boleh menceritakan kepada orang lai,

kemudian kesukarelaan dan kegiatan

Ki : Ooo.. jadi yang kita bahas ini rahasia ya kak..

Ko : iya.. betul sekali..

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini peneliti menjelaskan kembali

kegiatan yang akan dilakukan kepada anggota kelompok, tanya

jawab kesiapan anggota kelompok apakah bisa melanjutkan

kegiatan, pemimpin kelompok juga mengenali suasana kelompok

apakah sudah kondusif atau belum untuk dilanjutkan dan

menjelaskan topik yang akan dibahas dalam kegiatan konseling

kelompok.

Ko : apakah kegiatan ini bisa kita lanjutkan?

Ki : bisa kak.

(3) Tahap Pelaksanaan

(a) Tahap analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan

informasi tentang diri klien. Pada tahap analisis ini data yang

diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2

dan data hasil tes IQ dari data hasil belajar dan data tes IQ ini

peneliti menganalisis tentang pengambilan keputusan karir

siswa di SMA N 1 Padang Ganting apakah cocok dengan hasil

belajar atau tidak. Analisis dapat dilakukan dengan

menggunakan alat-alat, seperti wawancara, catatan kumulatif,

Page 83: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7070

dan tes IQ dan data lainnya. Data hasil belajar yang paling

bagus yaitu terletak pada mata pelajaran KWN dengan nilai 88.

Berikut data tes psikologi siswa yang bernama PY :

Nama : PY

Minat jurusan : IPS

Intelegensi (IQ) : 90 (rata-rata)

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata)

: 30

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 25

S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 20

P (Kemampuan Penalaran)

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik)

: 10

: 25

RR (Kemampuan Relasi Ruang)

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja)

: 10

: 15

(b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan

menghubungkan data yang telah ada pada tahap ini peneliti

melihat dari data hasil belajar siswa dan data hasil tes IQ

apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karir. Tahap ini

peneliti merangkum dan mengatur data hasil analisis sehingga

bisa melihat bakat klien, kelemahan dan kelebihan klien.

Dilihat dari data hasil tes psikologis siswa dapat diketahui

bahwa kecerdasan emosional PY yang baik terletak pada

Membina Hubungan Sosial dengan poin 85, bakat yang

menonjol pada PY yaitu bakat verbal (kemampuan memahami

kata-kata, sedangkan dilihat dari data hasil belajar PY nilai

yang paling bagus yaitu KWN (Kewarganegaraan) dengan nilai

88.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data

dalam bentuk (sudut pandang) masalah yang ditunjukkan.

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang

Page 84: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7171

bersangkutan pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi

yang dimiliki siswa tersebut sebenarnya. Tahap ini juga untuk

menemukan ketetapan pola yang mengarah kepada

permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang

mempengaruhi dirinya dalam pengambilan keputusan karir.

Jika dilihat dari data hasil belajar siswa dan data tes

psikologis PY mengarah kepada hal-hal sosial.

(d) Tahap Prognosis

Tahap prognosis merupakan berupaya memprediksikan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data

yang didapatkan.

Dalam hal kecerdasan emosial PY dapat membina

hubungan sosial yang baik dengan lingkungan, memiliki bakat

verbal (kemampuan memahami kata-kata), dan memiliki nilai

yang bagus pada mata pelajaran KWN. Berdasarkan data

tersebut PY berbakat jadi guru.

(e) Tahap konseling

Tahap ini membantu klien untuk menemukan sumber diri

untuk mencapai perkembangan yang optimal yang ada dalam

dirinya.

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan

konseling kelompok melalui pendekatan trait and factor. Topik

pembahasan pada pertemuan kali ini adalah membahas masalah

dengan mengambil dari item terendah yang dipilih oleh siswa

yakni tidak dapat mengambil keputusan mengenai studi lanjut

sendiri.

Ko : Ok, apakah sudah bisa kita mulai??

Ki : bisa..

Page 85: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7272

Ko : baiklah, sekarang dipersilahkan adik-adik untuk

menyebutkan masalahnya satu persatu terkait dengan

pengambilan keputusan karir yakni tidak dapat mengambil

keputusan mengenai studi lanjut sendiri

PY : saya tidak tau jurusan apa yang harus saya pilih mengenai

studi lanjut kak, ibu saya menyuruh saya untuk mengambil

jurusan keguruan, sedangkan saya tidak mau menjadi guru..

tetapi saya juga tidak tau saya mau mengambil jurusan apa

kak..

NF : kak saya tidak berminat untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi kak.. tetapi orang tua saya seperti memaksa saya

untuk melanjutkan studi saya kak.. saya maunya bekerja

kak,, tapi saya belum tau pekerjaan apa yang akan saya

lakukan kak..

DAS : saya bingung kak.. saya mau melanjutkan perkuliahan S1

kak karena banyak teman-teman saya yang kuliah S1 kak..

tapi orang tua saya tidak mempunyai perekonomian yang

cukup untuk melanjutkan perkuliahan kak..

Ko : baik.. masih ada yang mau menyampaikan

permasalahannya?

SUP : saya juga mau melanjutkan ke perguruan tinggi kak, tapi

orang tua saya tidak sanggup karena keterbatasan ekonomi

kak.. tetapi kalau pun jadi saya untuk kuliah, saya tak tau

mau mengambil jurusan apa kak..

Ko : terima kasih antusias nya adik-adik dan sekarang kita

sudah mendapatkan 4 permasalahan mengenai tidak

dapatnya mengambil keputusan mengenai studi lanjut

sendiri, jadi.. yang akan kita bahas kakak menyerahkan

Page 86: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7373

kepada adik-adik masalah apa yang akan kita bahas terlebih

dahulu..

Ki : masalah PY aja dulu kak..

Ko : baiklah apakah semuanya setuju masalah PY yang akan

kita bahas terlebih dahulu?

Ki : setuju kak..

Ko : baik, siapa yang mau berpendapat mengenai masalah yang

dihadapi oleh PY?

AG : menurut saya sebaiknya PY terlebih dahulu mengetahui

bakat yang dimiliki supaya bisa mengetahui jurusan mana

yang cocok..

AS : iya.. sebaiknya mengambil jurusan itu sesuai dengan bakat

dan minat yang dimiliki, supaya setelah kita menjalani ke

perkuliahan jadi lancar dan tidak malas menjalani nya..

karena ada tetangga saya, dia kuliah karena paksaan dari

orang tuanya,, jadi.. dia menjadi sering bolos kuliah karena

tidak berminat di jurusan yang diambilnya.

FSG : setuju dengan pendapat mereka kak.. PY sebaik nya

mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada guru BK apa

yang akan PY ambil dan kita juga sudah melakukan te IQ..

di dalam tes IQ kita juga sudah terlihat kearah mana jurusan

yang akan kita ambil nantinya.

(4) Tahap Pengakhiran

Ko : Bagaimana PY dari pendapat teman-teman PY apakah

sudah mendapatkan solusi yang terbaik buat PY? Baiklah

sedikit kakak tambahkan dilihat dari hasil belajar PY

kakak setuju sebaiknya PY mendiskusikan dulu kepada

Page 87: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7474

guru BK dan orang tua, buat orang tua memahami jurusan

apa yang PY inginkan sesuai dengan bakat dan minat yang

PY miliki, sehingga saat melaksanakan studi lanjut tidak

adanya kendala yang dihadapi. Bagaimana PY masih ada

yang mau ditanyakan? Kalau tidak kita akhiri pertemuan

kita hari ini.

PY : tidak kak

Ko : baiklah kakak akan menambahkan sedikit mengenai studi

lanjut PY jika dilihat dari data hasil belajar PY nilai yang

bagus terletak pada mata pelajaran KWN, memiliki

kecerdasan emosional dapat membina hubungan sosial

dengan bakat verbal, maka kakak menyarankan untuk PY

menuruti kata orang tua untuk menjadi guru, mungkin saat

ini PY belum mengasah bakat PY tersebut sehingga tidak

mau untuk menjadi guru, tapi coba untuk difikirkan lagi

yaa.. sekian dari kakak, sampai disini dulu pertemuan kita

pada hari ini insha allah besok akan kita sambung lagi

dengan pembahasan yang berbeda. Assalamualaikum

wr.wb

Ki : walaikumsalam wr. Wb.

b) Treatment 2 (Jum’at, 2 Agustus 2019)

(1) Tahap Pembentukan

Kegiatan ini diawali dengan mengucapkan terimakasih,

berdo’a dan dan mengambil absensi anggota kelompok yang akan

dibahas menggunakan pendekatan trait and factor. Sebelum

peneliti melanjutkan konseling, pemimpin kelompok terlebih

dahulu membuka dengan permainan konsentrasi demi

menghangatkan suasana dengan menjalin keakraban antara anggota

kelompok dengan sesama dan dengan pemimpin kelompok.

Page 88: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7575

Selanjutnya peneliti memilih satu permasalahan yang di

alami oleh klien. Yaitu “tidak tau kemana arah dan tujuan karir”.

Ko : oke. Assalamualaikum wr.wb.. selamat siang adik-adik,

apakah masih dalam keadaan sehat?

Ki : walaikum salam wr. Wb. Masih kak..

Ko : sebelumnya kakak mengucapkan terimakasih kepada adik-

adik karena sesuai dengan kesepakatan kita kemaren hari

ini kita akan melaksanakan konseling kelompok dengan

menggunakan pendekatan trait and factor, sebelum kita

memulai kegiatan konseling kelompok kita pada hari ini

bagi adik-adik ada yang mau ditanyakan?

Ki : tidak..

Ko : ok.. sesuai hasil instrumen yang kakak bagikan kemaren

banyak nya yang tidak mengetahui kemana arah dan tujuan

karirnya. Sekarang siapa yang mau mengungkapkan

permasalahannya mengenai “tidak mengetahui kemana arah

dan tujuan karir?”

DAS : saya tidak mengetahui pekerjaan yang cocok dengan bakat

saya kak..

Ko : ada lagi ?

Ki : tidak kak..

LVS : bagaimana dengan yang diungkap kan DAS aja kak..

kebanyakan dari kita pasti tidak mengetahui apa pekerjaan

atau jurusan yang cocok dengan bakat yang kita miliki

sehingga kita tidak mengetahui kemana arah dan tujuan

karir kita kedepannya..

Page 89: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7676

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata)

: 5

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 10

S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 3

P (Kemampuan Penalaran) : 15

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik) : 15

RR (Kemampuan Relasi Ruang) : 55

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja) : 35

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini pemimpin kelompok menjelaskan

kembali kegiatan apa yang akan dilakukan kepada anggota

kelompok, tanya jawab kesiapan kelompok apakah bisa

melanjutkan kegiatan, pemimpin kelompok juga harus mengenali

suasana kelompok apakah sudah kondusif atau belum untuk

dilanjutkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas dalam

kegiatan konseling kelompok.

(3) Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah pendekatan trait and factor yaitu :

(a) Tahap analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan

informasi mengenai diri klien. Pada tahap analisis ini data yang

diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2

dan data tes IQ siswa, dari data hasil belajar dan data te IQ

siswa ini peneliti menganalisis tentang pengambilan keputusan

karir siswa apakah cocok dengan data tersebut atau tidak. Jika

dilihat dari data hasil belajar siswa nilai yang menonjol terletak

pada mata pelajaran KWN dan keterampilan sablon dengan

nilai 90. Berikut data hasil tes psikologis siswa :

Nama : DAS Minat

jurusan : IPA Intelegensi

(IQ) : 96 (rata-rata)

Page 90: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7777

(b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan

menghubungkan data yang telah ada pada tahap ini peneliti

melihat data hasil belajar siswa dan data tes IQ apakah sesuai

dengan pengambilan keputusan karir siswa. Pada tahap ini

peneliti merangkum dan mengatur data hasil analisis sehingga

bisa melihat bakat klien, kelemahan dan kekuatan, serta

kemampuan penyesuaian diri.

Dari data yang telah didapatkan, didapatkan hasil bahwa

siswa yang berinisial DAS memiliki Intelegensi (IQ) = 96

(rata-rata), kecerdasan emosional EQ = ME (mengenal emosi),

bakat RR (relasi ruang) =55 dan dari data hasil belajar siswa

nilai yang menonjol terletak pada mata pelajaran KWN dan

Keterampilan Sablon dengan nilai 90.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data

dalam bentuk sudut pandang masalah yang ditujukan. Sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang

bersangkutan pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi

yang dimiliki siswa tersebut sebenarnya. Tahap ini juga untuk

menemukan ketetapan pola yang mengarah kepada

permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang

mempengaruhi dirinya dalam pengambilan keputusan karir.

Jika dilihat dari data hasil belajar dan data tes psikologis

DAS berbakat ke arah seni, seperti fotografer, artis, pilot,

arsitek dan profesi lainnya.

(d) Tahap Prognosis

Page 91: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7878

Tahap prognosis merupakan berupaya memprediksikan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data

yang didapatkan.

Dilihat dari data yang telah didapatkan DAS memiliki nilai

yang sangat memuaskan pada mata pelajaran Kewarganegaraan

dan Keterampilan Sablon, memiliki IQ rata-rata, dapat

mengenal emosi dan mempunyai bakat relasi ruang, maka

dapat diketahui bahwa DAS berbakat ke arah seni.

(e) Tahap Konseling

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan

konseling kelompok. Topik pembahasan pada pertemuan kedua

ini ialah membahas masalah “DAS” yakni “tidak mengetahui

pekerjaan sesuai dengan bakat yang dimilikinya”.

Ko : oke DAS.. bisa kah kamu menceritakan kenapa

kamu tidak mengetahui pekerjaan apa yang cocok

untuk kamu dengan bakat yang kamu miliki?

DAS : Iya, saya tidak mengetahui pekerjaan apa yang

sesuai dengan bakat saya, dulu saya menginginkan

sekali untuk memasuki jurusan IPA di SMA, tetapi

nilai saya tidak memungkinkan untuk memasuki

jurusan IPA

Ko : oke, siapa yang mau menanggapi permasalahan

yang dialami oleh DAS? (ko berusaha mengajak

seluruh anggota kelompok untuk berpendapat)

LVS : saya mau bertanya kepada DAS, bakat DAS apa?

DAS : saya suka melukis, dan saya sangat menyukai apa

saja yang berhubungan dengan seni

Page 92: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

7979

AS : menurut saya jika DAS suka seni jurusan yang

cocok adalah arsitek, fotografer, atau artis

NF : setuju sekali dengan pendapat AS

Ko : bagaimana DAS? (Ko meminta pendapat DAS)

DAS : iya kak, berarti saya nanti cocok nya mengambil

jurusan seni ya kak?

Ko : oke kakak tambahkan, dari data hasil tes IQ yang

DAS miliki, bakat yang tertinggi adalah mengenai

relasi ruang, yang berhubungan dengan melukis, ini

merupakan bakat yang dimiliki oleh arsitek,

fotografer, dan artis yang sudah ditambahkan oleh

AS tadi.

DAS : iya kak.. terimakasih buat teman-teman atas saran

dan pendapatnya.

Ko : bagaimana DAS masih ada yang mau ditanyakan?

DAS : tidak kak

(4) Tahap Pengakhiran

Penulis mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan segera

berakhir. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota

kelompok tentang apa yang sudah dipahaminya dari kegiatan yang

telah dilakukan tadi serta meminta beberapa orang dari mereka

untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.

Anggota kelompok mengemukakan komitmen nya untuk

melakukan apa yang telah dibahas dalam kegiatan tadi.

Ko : ok, karena kita telah mendapatkan kesimpulan dari

pembahasan kita tadi, selanjutnya kegiatan ini akan

Page 93: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8080

diakhiri, terimakasih kepada adik-adik karena telah

berpartisipasi dalam kegiatan konseling kelompok kita pada

hari ini, sebelum kegiatan ini diakhiri DAS dipersilahkan

mengevaluasi lagi terkait masalahnya dan apa yang telah

diperoleh dan begitupun juga buat anggota kelompok? Dan

kakak meminta adik-adik untuk memberikan pesan dan

kesan dari adik-adik..

DAS : iya kak.. sebelumnya saya mengucapkan terimakasih

kepada teman-teman yang telah memberikan masukannya.

Dan saya sekarang sudah sedikit memahami kemana arah

jurusan yang akan saya ambil kedepannya kak..

Ki : (menyampaikan kesan dan pesan masing-masing)

Ko : Ok.. kira-kira kapan pertemuan selanjutnya?

Ki : senin setelah dzuhur kak,

Ko : baik, bagaimana semuanya? Sepakat?

Ki : Sepakat kak

Ko : ok, jadi kita akan membahas kegiatan lanjutan pada hari

senin setelah sholat dzuhur. Terima kasih kakak ucapkan..

Wassalamualaikum wr.wb.

Ki : walaikumsalam wr. wb

c) Treatment 3 (Senin, 5 Agustus 2019)

Topik pembahasan pada pertemuan kali ini ialah membahas

permasalahan bingung dalam memilih studi lanjut/cenderung ikut-

ikutan teman.

Page 94: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8181

(1) Tahap Pembentukan

Kegiatan diawali dengan mengucapkan terimakasih,

berdo’a dan mengambil absensi anggota kelompok. Pemimpin

kelompok terlebih dahulu membuka dengan permainan yang

menghangatkan suasana dan menjalin keakraban antara anggota

kelompok dengan sesama dengan pemimpin kelompok.

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini pemimpin kelompok menjelaskan

kembali kegiatan apa yang akan dilakukan kepada anggota

kelompok, tanya jawab kesiapan kelompok apakah bisa

melanjutkan kegiatan, pemimpin kelompok juga harus mengenali

suasana kelompok apakah sudah kondusif atau belum untuk

dilanjutkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas dalam

kegiatan konseling kelompok.

(3) Tahap Pelaksanaan

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan

kelompok menggunakan pendekatan trait and factor :

(a) Tahap Analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan

informasi tentang diri klien. Pada tahap analisis ini data yang

diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2

dari data hasil belajar dan data hasil tes IQ siswa ini peneliti

menganalisis tentang pengambilan keputusan karir siswa di

SMA N 1 Padang Ganting apakah cocok dengan hasil belajar

dengan data hasil tes IQ atau tidak. Jika dilihat dari data hasil

belajar siswa nilai tertinggi yaitu pada mata pelajaran

B.Indonesia dengan nilai 88. Berikut data hasil tes psikologis

siswa yang berinisial AG :

Nama : AG Minat

jurusan : IPA Intelegensi (IQ)

: 103 (rata-rata)

Page 95: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8282

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata)

: 25

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 25

S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 20

P (Kemampuan Penalaran) : 35

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik) : 20

RR (Kemampuan Relasi Ruang) : 55

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja) : 55

(b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan

menghubungkan data yang telah ada, pada tahap ini peneliti

melihat dari data hasil belajar siswa dan data tes IQ siswa

apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karirnya.

Dari data hasil belajar siswa didapatkan nilai tertinggi

terletak pada mata pelajaran B. Indonesia dengan nilai 88, IQ =

103 (rata-rata), kecerdasan Emosional (EQ) = Mengendalikan

emosi, bakat AG yaitu RR (kemampuan relasi ruang) dan KKK

(kemampuan dan ketelitian kerja) dengan poin 55.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data

dalam bentuk (sudut pandang) masalah yang ditujukan sesuai

dengan masalah yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan,

pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi yang dimiliki

siswa tersebut sebenarnya.

Dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa AG

berbakat pada bidang tulis-menulis.

(d) Tahap Prognosis

Tahap pragnosis merupakan berupaya memprediksikan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data

yang didapatkan.

Dapat disimpulkan bakat AG dapat mengarah kepada

penulis, pengarang, dan lain sebagainya.

(e) Proses Konseling

Page 96: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8383

Ko : Ok, kakak mau tanya, siapa diantara kita yang

sering memilih sesuatu berdasarkan teman?

AG : iya kak. Saya belum bisa mengambil keputusan

sendiri kak.

Ko : oke, ada dari adik-adik yang sama

permasalahannya dengan AG, bagaimana menurut

pendapat adik-adik mengenai bingung dalam

memilih jurusan sehingga cenderung ikut-ikutan

teman.

AS : menurut saya kak, AG seharus nya melanjutkan

studi sesuai dengan kemampuan yang AG miliki

sendiri kak, sesuai dengan bakat dan minat yang AG

miliki, kalau AG memilih jurusan karena mengikuti

teman, belum tentu kemampuan mereka berdua

sama kak.

FSG : iya kak, belum tentu kemampuan yang AG miliki

sama dengan teman AG tersebut.

Ko : bagus sekali adik-adik, ada yang mau berpendapat

lagi?

SUP : menurut saya langkah awal yang harus AG

lakukan, mengetahui terlebih dahulu ke arah mana

bakat dan minat yang AG miliki, selanjutnya AG

bisa berdiskusi dengan orang tua dan guru BK nya.

LVS : dan tambahan lagi, AG harus banyak menggali

informasi apa jurusan yang sesuai dengan bakat

minat AG.

Ko : bagaimana AG? Dari pendapat teman-teman

apakah AG sudah menemukan solusi yang terbaik

buat AG sendiri? Baik kakak sedikit menambahkan

untuk pemilihan studi lanjut kita tidak bisa memilih

jurusan karena teman terdekat kita juga memilih

Page 97: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8484

jurusan tersebut, karena setiap kita pasti mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda dan juga

mempunyai bakat yang berbeda pula, sebaiknya

kenali bakat kita terlebih dahulu, setelah itu cari

informasi mengenai studi lanjut yang akan di ambil

dan jangan lupa juga mengkonsultasikan nya kepada

orang tua dan guru BK. Bagaimana AG? Masih ada

yang mau ditanyakan? Jika tidak ada yang mau

ditanyakan kita akhiri pertemuan kita pada hari ini.

Ki : tidak kak.

Ko : baiklah kakak akan menambahkan sedikit, dari

data yang telah kakak dapatkan dari hasil data tes

psikologis AG dan data hasil belajar AG

bahwasanya AG berbakat ke arah tulis-menulis

tetapi kakak akan kembalikan lagi kepada AG,

sampai disini dulu pertemuan kita pada hari ini

insha allah besok kita sambung lagi dengan

pembahasan yang berbeda. Wassalamualaikum wr.

Wb

Ki : walaikumsalam wr. Wb

(4) Tahap Pengakhiran

Pada tahap ini yang dilakukan oleh pemimpin kelompok

yaitu dengan mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan segera

berakhir. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota

kelompok tentang apa saja yang sudah dipahaminya dari kegiatan

yang telah dilakukan tadi serta meminta beberapa orang dari

mereka untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan yang telah

dilakukan. Kemudian anggota kelompok mengemukakan

komitmennya untuk melaksanakan apa yang telah dibahas dalam

kegiatan tadi.

d) Treatment 4 (Jum’at, 9 Agustus 2019)

Page 98: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8585

Layanan yang digunakan oleh peneliti adalah konseling kelompok

dengan menggunakan pendekatan trait and factor. Data yang diambil

peneliti dalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMAN 1 Padang

Ganting adalah yang berhubungan dengan pengambilan keputusan

karir siswa sesuai atau cocok dengan data hasil belajar siswa dari data

ini peneliti melihat apakah pengambilan keputusan karir ini sesuai

dengan data hasil belajarnya atau tidak. Konseling kelompok ada tiga

tahapan yaitu :

(1) Tahap Pembentukan

Kegiatan diawali dengan mengucapkan terimakasih,

berdo’a dan mengambil absensi anggota kelompok yang akan

dibahas menggunakan pendekatan trait and factor. Pemimpin

kelompok terlebih dahulu membuka dengan permainan konsentrasi

demi menghangatkan suasana dan menjalin keakraban anggota

kelompok dengan sesama dan dengan pemimpin kelompok.

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini pemimpin kelompok menjelaskan

kembali kegiatan apa yang dilakukan kepada anggota kelompok,

tanya jawab kesiapan kelompok apakah bisa melanjutkan kegiatan,

pemimpin kelompok juga harus mengenali suasana kelompok

apakah sudah kondusif atau belum untuk dilanjutkan dan

menjelaskan topik yang akan dibahas dalam kegiatan konseling

kelompok.

(3) Tahap Pelaksanaan

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan

konseling kelompok menggunakan pendekatan trait and factor.

(a) Tahap Analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan

informasi tentang diri klien, pada tahap analisis ini data yang

diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa dan data tes IQ

Page 99: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8686

siswa kelas XII IPS 2, dari data tersebut peneliti menganalisis

tentang pengambilan keputusan karir siswa di SMAN 1 Padang

Ganting apakah cocok atau tidak. Dari data hasil belajar siswa

yang berinisial SDG memiliki nilai yang cukup baik pada mata

pelajaran kewarganegaraan dan bahasa indonesia yaitu 88.

Berikut data hasil tes psikologis SDG:

Nama : SDG

Minat jurusan : IPA

Intelegensi (IQ) : 90 (rata-rata)

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata)

: 30

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 50

S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 35

P (Kemampuan Penalaran) : 10

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik) : 10

RR (Kemampuan Relasi Ruang) : 70

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja) : 55

(b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan

menghubungkan data yang telah ada pada tahap ini peneliti

melihat dari data hasil belajar dan data hasil tes IQ siswa

apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karirnya atau

tidak.

Dari data hasil belajar siswa berinisial SDG dapat dilihat

kemampuan dalam pembelajaran yang unggul terdapat pada

mata pelajaran kewarganegaraan dan bahasa indonesia,

mempunyai IQ 90 (rata-rata), mampu membina hubungan

sosial, bakat relasi ruang.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data

dalam bentuk masalah yang ditujukan, sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan.

Page 100: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8787

Pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi yang miliki

siswa tersebut sebenarnya.

Jika dilihat dari data yang sudah didapatkan, kemampuan

SDG lebih mengarah ke arah seni, fotografer, artis, pilot,

arsitek, sastra dan lain sebagainya.

(d) Tahap Pragnosis

Tahap pragnosis merupakan upaya memprediksikan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data

yang didapatkan.

Dilihat dari data yang telah didapatkan, SDG memiliki nilai

yang memuaskan pada mata pelajaran kewarganegaraan dan

bahasa indonesia, memiliki IQ rata-rata, dapat membina

hubungan sosial, dan bakat mengarah kepada relasi ruang,

maka dapat diketahui bahwa SDG berbakat ke arah seni.

(e) Proses Konseling

Topik pembahasan pada pertemuan kali ini ialah membahas

masalah mengenai “tidak dapat mengemukakan gagasan/ide

mengenai studi lanjut dikarenakan kendala ekonomi”

Ko : kalau begitu siapa yang mau berpendapat atau

memberi saran mengenai masalah yang dihadapi

oleh SDG?

FS : kak saya mau bertanya dulu pada SDG? Jika ia

berkesempatan untuk kuliah, apa jurusan yang akan

SDG ambil nantinya?

SDG : tidak tau, saya belum ada minat untuk melanjutkan

studi dan jika pun ada kemungkinan orang tua juga

tidak mengizinkan karena tidak adanya biaya.

Ko : ada yang mau berpendapat lagi ?

DAS : menurut saya SDG sebaiknya mengikuti bidikmisi

kak.

Page 101: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8888

NF : setuju dengan DAS kak, mana tau SDG lulus

bidikmisi nantinya.

PY : iya, untuk informasi mengenai bidikmisi juga bisa

dicari di internet.

Ko : baik, bagus tanggapan dari adik-adik. Kakak bisa

mengerti bahwa keadaan yang SDG alami mungkin

mengganggu pikiran SDG sendiri.

SDG : iya kak. Dan jika pun saya mengikuti bidik misi

belum tentu lulus juga kak karena nilai saya juga

tidak mencukupi kak.

AG : sebenarnya saya juga seperti SDG juga kak,

ekonomi keluarga juga tidak memadai untuk lanjut

ke perguruan tinggi sehingga belum ada keinginan

untuk membahas studi lanjut, dan kalaupun

mengikuti bidik misi belum tentu juga lolos.

Ko : baik lah, kakak menambahkan sedikit kita tidak

boleh mundur sebelum mencoba, bidikmisi adalah

jalur yang memudahkan kita apabila tidak

mempunyai biaya untuk melanjutkan studi, jadi kita

harus berusaha terlebih dahulu dan diiringi juga

dengan do’a, jangan mudah menyerah ya adik-adik.

Kakak doakan semoga kita semua bisa sukses sama-

sama dikemudian hari.

Ki : Aaaamiiinnn..

Ko : jadi bagaimana SDG dan kawan-kawan? Apakah

sudah ada solusi dari permasalahan yang adik-adik

alami???

Ki : sudah kak, nanti akan saya coba untuk mengikuti

jalur bidik misi kak.

Ko : bagus sekali adik-adik, mudah-mudahan adik-adik

bisa sukses dengan jalan yang adik-adik pilih

Page 102: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

8989

nantinya, sedikit kakak menambahkan terutama buat

SDG, jika dilihat dari data hasil belajar dan tes

psikologis SDG kakak menyarankan untuk

mengambil jurusan seni jika berniat untuk

melanjutkan pendidikannya, tetapi itu kakak

kembalikan lagi kepada SDG bagaimana baiknya,

sebelumnya diskusikan dulu kepada ibuk diah

sebagai guru BK disini dan orang tua di rumah,

baiklah hanya itu.. kakak akhiri dengan

wassalamualaikum wr.wb.

Ki : walaikumsalam wr.wb.. terimakasih kak

(4) Tahap Pengakhiran

Pemimpin kelompok mengungkapkan bahwa kegiatan ini

akan segera berakhir. Pemimpin kelompok menanyakan kepada

anggota kelompok tentang apa yang sudah dipahaminya dari

kegiatan yang telah dilakukan tadi serta meminta beberapa orang

dari mereka untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan yang telah

dilakukan. Anggota kelompok mengemukakan komitmennya untuk

melakukan apa yang telah dibahas pada kegiatan sebelumnya.

4. Deskripsi Data Hasil Posttest

Setelah melakukan treatment selanjutnya peneliti melakukan

posttest kepada kelompok eksperiment atau kelompok sampel sebanyak 10

orang dengan memberikan skala pengambilan keputusan karir yang sama

pada saat prettest. Hasil posttest peneliti gambarkan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Page 103: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9090

Tabel 4.12 Kelompok Pengambilan Keputusan Karir

Setelah Diberikan Layanan Pdendekatan Trait and Factor (Posttest)

N = 10

No Responden Total Kategori

1 PY 113 Sedang

2 NF 106 Sedang

3 DAS 113 Sedang

4 FS 138 Tinggi

5 SDG 105 Sedang

6 LVS 134 Tinggi

7 SUP 147 Tinggi

8 FSG 157 Sangat Tinggi

9 AS 101 Sedang

10 AG 126 Tinggi

Jumlah 1240 Sedang

Rata-rata 124

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa yang

memperoleh kategori tinggi sebanyak 4 orang, kategori sedang sebanyak 5

orang dan kategori sangat tinggi sebanyak 1 orang. Dari tabel di atas dapat

juga dipahami bahwa tidak ada lagi yang kategori rendah atau sangat

rendah pengambilan keputusan karirnya.

Tabel 4.13

Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa di SMAN

1 Padang Ganting N=10

No Kelas Interval Kategori f %

1 156 - 185 Sangat Tinggi 1 10%

2 126 – 155 Tinggi 4 40%

3 96 – 125 Sedang 5 50%

4 66 – 95 Rendah - -

5 36 – 65 Sangat Rendah - -

Jumlah 10 100%

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dipahami bahwa hasil posttest

pengambilan keputusan karir siswa kelas XII IPS 2 SMAN 1 Padang

Ganting sebanyak 1 orang dengan kategori sangat tinggi, 4 orang dengan

kategori tinggi dengan persentase 40% dan 5 orang dengan kategori

sedang dengan persentase 50%.

Page 104: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9191

a. Percaya Diri

Tabel 4.14

Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Kepercayaan Diri

No Siswa Skor Kategori

1 PY 28 Tinggi

2 NF 24 Sedang

3 DAS 29 Tinggi

4 FS 29 Tinggi

5 SDG 24 Sedang

6 LVS 28 Tinggi

7 SUP 33 Tinggi

8 FSG 27 Sedang

9 AS 22 Sedang

10 AG 28 Tinggi

Jumlah 272 -

Rata-rata 27,2 Sedang

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat dijelaskan hasil perolehan

skor posttest dari 10 siswa pada aspek percaya diri. Adapun jumlah skor

yang diperoleh 10 orang siswa sebanyak 272, dengan rata-rata skornya

adalah 27,2, berada pada ketegori sedang. Artinya kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa pada aspek percaya diri berada pada

kategori sedang.

Tabel 4.15

Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa di

SMAN 1 Padang Ganting Pada Aspek Percaya Diri N=10

No Kelas Interval Kategori f %

1 35 – 41 Sangat tinggi - -

2 28 – 34 Tinggi 6 60%

3 21 – 27 Sedang 4 40%

4 14 – 20 Rendah - -

5 7 – 13 Sangat rendah - -

Jumlah 10 100%

Jika dilihat secara kumulatif pada tabel 4.15 di atas hasil posttest

pada aspek kepercayaan diri, dari 10 orang siswa terdapat jumlah

frekuensi kategori tinggi dengan jumlah frekuensi 6 berada pada

persentase 60% dan pada kategori sedang 4 dengan persentase 40%.

Page 105: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9292

b. Tanggung Jawab

Tabel 4.16

Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Tanggung Jawab N=10

No Siswa Skor Kategori

1 PY 28 Sedang

2 NF 31 Tinggi

3 DAS 34 Tinggi

4 FS 35 Tinggi

5 SDG 24 Sedang

6 LVS 37 Sangat Tinggi

7 SUP 36 Sangat Tinggi

8 FSG 38 Sangat Tinggi

9 AS 22 Sedang

10 AG 32 Tinggi

Jumlah 317

Rata-rata 31,7 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dipahami bahwa pada hasil

posttest aspek tanggung jawab dari 10 orang siswa, terdapat pada

kategori sangat tinggi 3 orang, kategori tinggi sebanyak 4 orang dan

kategori sedang sebanyak 3 orang, dengan jumlah poin sebanyak 317

pada rerata 31,7 yang berada pada kategori tinggi.

Tabel 4.17

Interval Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir

Siswa Pada Aspek Tanggung Jawab N=10

No Kelas Interval Kategori f %

1 36 – 42 Sangat Tinggi 3 30%

2 29 – 35 Tinggi 4 40%

3 22 – 28 Sedang 3 30%

4 15 – 21 Rendah - -

5 8 – 14 Sangat Rendah - -

Jumlah 10 100%

Berdasarkan interval tabel 4.17 di atas dapat dipahami bahwa

terdapat 3 orang siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 30%, 4 orang siswa berada pada kategori tinggi dengan

persentase 40%, dan 3 orang siswa berada pada kategori sedang

dengan persentase 30%.

Page 106: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9393

No Kelas Interval Kategori f %

1 36 – 42 Sangat Tinggi 1 10%

2 29 – 35 Tinggi 3 30%

3 22 – 28 Sedang 4 40%

4 15 – 21 Rendah 2 20%

5 8 – 14 Sangat Rendah - -

Jumlah 10 100%

c. Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.18

Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri N=10

No Siswa Skor Kategori

1 PY 20 Rendah

2 NF 24 Sedang

3 DAS 24 Sedang

4 FS 31 Tinggi

5 SDG 18 Rendah

6 LVS 27 Sedang

7 SUP 32 Tinggi

8 FSG 39 Sangat Tinggi

9 AS 23 Sedang

10 AG 30 Tinggi

Jumlah 268

Rata-rata 26,8 Sedang

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dipahami bahwa pada hasil

posttest aspek mengarahkan dan mengembangkan diri dari 10 orang

siswa, terdapat pada kategori sangat tinggi 1 orang, kategori tinggi 3

orang, kategori sedang 4 orang dan kategori rendah sebanyak 2 orang

siswa dengan jumlah poin sebanyak 268 pada rerata 26,8 yang berada

pada kategori sedang.

Tabel 4.19

Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa di

SMA N 1 Padang Ganting Pada Aspek Mengarahkan dan

Mengembangkan Diri N=10

Jika dilihat secara kumulatif pada tabel 4.19 di atas hasil posttest

pada aspek mengarahkan dan mengembangkan diri, dari 10 orang siswa

terdapat jumlah frekuensi 1 pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 10%, pada frekuensi 3 pada kategori tinggi dengan

persentase 30%, pada frekuensi 4 pada kategori sedang dengan

Page 107: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9494

No Siswa Skor Kategori

1 PY 18 Rendah

2 NF 14 Rendah

3 DAS 17 Rendah

4 FS 25 Sedang

5 SDG 23 Sedang

6 LVS 23 Sedang

7 SUP 27 Sedang

8 FSG 30 Tinggi

9 AS 20 Rendah

10 AG 18 Rendah

Jumlah 215

Rata-rata 21,5 Sedang

persentase 40% dan pada frekuensi 2 pada kategori rendah dengan

persentase 20%.

d. Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Tabel 4.20

Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif N=10

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu

aspek dari kemampuan pengambilan keputusan karir yaitu tentang

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif dari 10 orang siswa

yang dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan kategori tinggi

sebanyak 1 orang siswa, kategori sedang sebanyak 4 orang dan

kategori rendah sebanyak 5 orang, secara keseluruhan dengan jumlah

sebanyak 215 poin pada rerata skor sampel 21,5 dengan kategori

sedang.

Page 108: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9595

No Kelas Interval Kategori f %

1 35 – 41 Sangat Tinggi - -

2 28 – 34 Tinggi 1 10%

3 21 – 27 Sedang 4 40%

4 14 – 20 Rendah 5 50%

5 7 – 13 Sangat Rendah - -

Jumlah 10 100%

No Siswa Skor Kategori

1 PY 19 Sedang

2 NF 13 Rendah

3 DAS 9 Sangat Rendah

4 FS 18 Sedang

5 SDG 16 Rendah

6 LVS 19 Sedang

7 SUP 19 Sedang

8 FSG 23 Sedang

9 AS 14 Rendah

10 AG 18 Sedang

Jumlah 168

Rata-rata 16,8 Rendah

Tabel 4.21 Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa di

SMAN 1 Padang Ganting Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun,

Inisiatif dan Kreatif N=10

berdasarkan interval tabel 4.21 di atas dapat dipahami kategori

tinggi sebanyak 1 orang dengan persentase 10%, kategori sedang

sebanyak 4 orang dengan persentase 40% dan kategori rendah

sebanyak 5 orang dengan persentase 50%.

e. Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

Tabel 4.22

Skor Posttest Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa Pada

Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang

Lain N=10

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat dipahami bahwa pada hasil

posttest aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang

lain dari 10 orang siswa, terdapat pada kategori sedang sebanyak 6

orang, kategori rendah sebanyak 3 orang dan kategori sangat rendah

sebanyak 1 orang siswa dengan jumlah poin sebanyak 168 pada rerata

16,8 yang berada pada kategori rendah.

Page 109: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9696

Tabel 4.23 Interval Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa di

SMA N 1 Padang Ganting N=10

No Kelas Interval Kategori f %

1 30 – 35 Sangat Tinggi - -

2 24 – 29 Tinggi - -

3 18 – 23 Sedang 6 60%

4 12 – 17 Rendah 3 30%

5 6 – 11 Sangat Rendah 1 10%

Jumlah 10 100%

Jika dilihat secara kumulatif pada tabel 4.23 di atas hasil posttest

pada aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain

di atas, dari 10 orang siswa terdapat jumlah frekuensi 6 pada kategori

sedang dengan persentase 60%, frekuensi 3 pada kategori rendah

dengan persentase 30% dan frekuensi 1 pada kategori sangat rendah

dengan persentase 10%.

5. Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah hasil posttest didapatkan adalah

menganalisis data tersebut dengan menggunakan uji statistik (uji t) untuk

melihat apakah pendekatan trait and factor efektif untuk meningkatkan

pengambilan keputusan karir siswa. Sebelum itu perlu perlu diketahui dulu

perbandingan pretest dan posttest yang peneliti paparkan dalam tabel

sebagai berikut :

Page 110: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9797

Tabel 4.24 Perbandingan Pengambilan Keputusan Karir Siswa antara Pretest

dan Posttest

No Kode

siswa

Pretest Posttest Peningkatan

Skor Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 105 Sedang 113 Sedang Naik 8

2 NF 89 Rendah 106 Sedang Naik 17

3 DAS 88 Rendah 113 Sedang Naik 25

4 FS 105 Sedang 138 Tinggi Naik 33

5 SDG 97 Sedang 105 Sedang Naik 8

6 LVS 117 Sedang 134 Tinggi Naik 17

7 SUP 121 Sedang 147 Tinggi Naik 26

8 FSG 123 Sedang 157 Sangat Tinggi

Naik 34

9 AS 93 Rendah 101 Sedang Naik 8

10 AG 109 Sedang 126 Tinggi Naik 17

Jumlah 1047 1240 207

Rata-rata 104,7 124 20,7

Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat dipahami bahwa pada

kelompok eksperimen terjadi peningkatan pengambilan keputusan karir

siswa yang cukup signifikan. Rata-rata skor pretest pengambilan

keputusan karir siswa 104,7 meningkat menjadi 124.

180

160

140

120

100

80

60

Pretest

posttest

40

20

0

PY NF DAS FS SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 1 Perbandingan Skor Pretest-Posttest

Tentang Pengambilan Keputusan Karir Siswa (Keseluruhan)

Page 111: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9898

Berdasarkan grafik gambar 1 di atas dapat dipahami bahwa

terjadinya perubahan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest. Dan dapat dipahami bahwa pada kelompok eksperimen terjadi

peningkatan pengambilan keputusan karir siswa yang cukup signifikan.

Tabel 4.25 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir di

SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Percaya Diri

No Inisial Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 21 Sedang 28 Tinggi

2 NF 17 Rendah 24 Sedang

3 DAS 23 Sedang 29 Tinggi

4 FS 22 Sedang 29 Tinggi

5 SDG 17 Rendah 24 Sedang

6 LVS 21 Sedang 28 Tinggi

7 SUP 27 Tinggi 33 Sangat Tinggi

8 FSG 20 Sedang 27 Tinggi

9 AS 15 Rendah 22 Sedang

10 AG 21 Sedang 28 Tinggi

Jumlah 204 272

Rata-rata 20,4 27,2

Berdasarkan tabel 4.25 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek percaya diri, sebelum treatment

jumlah skor 204 dengan rata-rata skor 20,4 setelah diberikan treatment

jumlah skor meningkat menjadi 272 dengan rata-rata 27,2.

Page 112: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

9999

35

30

25

20

Pretest

15 Posttest

10

5

0

PY NF DAS FS SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 2 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa SMAN 1 Padang Ganting Pada Aspek Percaya Diri

Berdasarkan grafik gambar 2 di atas dapat dipahami bahwa

terjadinya perubahan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest pada aspek percaya diri. Dan dapat dipahami bahwa pada

kelompok eksperimen terjadi peningkatan pengambilan keputusan karir

siswa yang cukup signifikan dalam aspek kepercayaan diri tersebut.

Page 113: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

100100100

Tabel 4.26 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa di SMAN 1 Padang Ganting

Pada Aspek Tanggung Jawab

No Inisial Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 27 Sedang 28 Sedang

2 NF 24 Sedang 31 Tinggi

3 DAS 28 Sedang 34 Tinggi

4 FS 27 Sedang 35 Tinggi

5 SDG 23 Sedang 24 Sedang

6 LVS 29 Tinggi 37 Sangat Tinggi

7 SUP 28 Sedang 36 Sangat Tinggi

8 FSG 30 Tinggi 38 Sangat Tinggi

9 AS 21 Rendah 32 Sedang

10 AG 24 Sedang 32 Tinggi

Jumlah 261 327

Rata-rata 26,1 32,7

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek tanggung jawab. Sebelum

treatment jumlah skor 261 dengan rata-rata skor 26,1 setelah diberikan

treatment jumlah skor meningkat menjadi 327 dengan rata-rata 32,7.

Page 114: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

101101101

40

35

30

25

20 Pretest

Posttest 15

10

5

0

PY NF DAS FS SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 3

Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa Kelas SMA N 1 Padang Ganting Pada Aspek Tanggung Jawab

Berdasarkan grafik gambar 3 di atas dapat dipahami bahwa

terjadinya perubahan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest pada aspek tanggung jawab. Dan dapat dipahami bahwa pada

kelompok eksperimen terjadi peningkatan pengambilan keputusan karir

siswa yang cukup signifikan pada aspek tanggung jawab tersebut.

Page 115: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

102102102

Tabel 4. 27 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa di SMAN 1 Padang Ganting

Pada Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

No Inisial Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 20 Rendah 20 Rendah

2 NF 21 Rendah 24 Sedang

3 DAS 16 Rendah 24 Sedang

4 FS 23 Sedang 31 Tinggi

5 SDG 18 Rendah 18 Rendah

6 LVS 25 Sedang 27 Sedang

7 SUP 24 Sedang 32 Tinggi

8 FSG 31 Tinggi 39 Sangat Tinggi

9 AS 23 Sedang 23 Sedang

10 AG 28 Sedang 30 Tinggi

Jumlah 229 268

Rata-rata 22,9 26,8

Berdasarkan tabel 4.27 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek mengarahkan dan

mengembangkan diri. Sebelum treatment jumlah skor 229 dengan rata-rata

skor 22,9 setelah diberikan treatment jumlah skor meningkat menjadi 268

dengan rata-rata 26,8.

Page 116: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

103103103

45

40

35

30

25 Pretest

20 Posttest

15

10

5

0

PY NF DAS FS SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 4

Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Berdasarkan grafik gambar 4 di atas dapat dipahami bahwa terjadi

beberapa peningkatan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest pada 7 orang siswa sedangkan pada 3 orang siswa tidak terjadinya

perubahan dari data hasil pretest dengan data hasil posttest pada aspek

mengarahkan dan mengembangkan diri. Dan dapat dipahami bahwa pada

kelompok eksperimen terjadi peningkatan pengambilan keputusan karir

siswa hanya kepada beberapa orang saja.

Page 117: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

104104104

Tabel 4.28 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

di SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

No Inisial Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 18 Rendah 18 Rendah

2 NF 14 Rendah 14 Rendah

3 DAS 12 Sangat Rendah

17 Sedang

4 FS 18 Rendah 25 Sedang

5 SDG 23 Sedang 23 Sedang

6 LVS 23 Sedang 23 Sedang

7 SUP 24 Sedang 27 Tinggi

8 FSG 23 Sedang 30 Tinggi

9 AS 20 Sedang 20 Sedang

10 AG 18 Rendah 18 Rendah

Jumlah 229 255

Rata-rata 22,9 25,5

Berdasarkan tabel 4.28 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek menunjukkan perilaku tekun,

inisiatif dan kreatif. Sebelum treatment jumlah skor 229 dengan rata-rata

skor 22,9 setelah diberikan treatment jumlah skor meningkat menjadi 255

dengan rata-rata 25,5.

Page 118: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

105105105

35

30

25

20

Pretest

15 Posttest

10

5

0

PY NF DAS FG SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 5

Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa di SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Berdasarkan grafik gambar 5 di atas dapat dipahami bahwa terjadi

beberapa peningkatan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest pada 4 orang siswa sedangkan pada 6 orang siswa tidak terjadinya

perubahan dari data hasil pretest dengan data hasil posttest pada aspek

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif. Dan dapat dipahami

bahwa pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan pengambilan

keputusan karir siswa hanya kepada beberapa orang saja pada aspek

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif tersebut.

Page 119: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

106106106

Tabel 4.29 Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa di SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan

Orang Lain

No Inisial Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 PY 19 Sedang 19 Sedang

2 NF 13 Rendah 13 Rendah

3 DAS 9 Sangat Rendah

9 Sangat Rendah

4 FG 15 Rendah 18 Sedang

5 SDG 16 Rendah 16 Rendah

6 LVS 19 Sedang 19 Sedang

7 SUP 18 Sedang 19 Sedang

8 FSG 19 Sedang 23 Tinggi

9 AS 14 Rendah 14 Rendah

10 AG 18 Rendah 18 Sedang

Jumlah 160 168

Rata-rata 16 16,8

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek menunjukkan berkeinginan

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Sebelum treatment jumlah

skor 160 dengan rata-rata skor 16 setelah diberikan treatment jumlah skor

meningkat menjadi 168 dengan rata-rata 16,8.

Page 120: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

107107107

25

20

15

Pretest

10 Posttest

5

0

PY NF DAS FG SDG LVS SUP FSG AS AG

Gambar 6 Perbandingan Skor Posttest-Pretest Pengambilan Keputusan Karir

Siswa di SMA N 1 Padang Ganting

Pada Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan

Orang Lain

Berdasarkan grafik gambar 6 di atas dapat dipahami bahwa terjadi

beberapa peningkatan grafik antara hasil skor pretest dengan hasil skor

posttest pada 3 orang siswa sedangkan pada 7 orang siswa tidak terjadinya

perubahan dari data hasil pretest dengan data hasil posttest pada aspek

berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Dan dapat

dipahami bahwa pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan

pengambilan keputusan karir siswa hanya kepada beberapa orang saja

pada aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Page 121: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

108108108

Tabel 4.30 Perbandingan Skor Pretest-Posttest

Pengambilan Keputusan Karir Siswa Per Aspek

Aspek

Pengambilan

Keputusan Karir

Pretest Posttest

Skor Kategori Skor Kategori

1 Percaya Diri 204 Sedang 272 Tinggi

2 Tanggung Jawab 261 Rendah 327 Tinggi

3 Mengarahkan dan Mengembangkan

Dirinya

229 Rendah 268 Tinggi

4 Tekun, Inisiatif dan Kreatif

229 Sedang 215 Sedang

5 Mengerjakan Sesuatu Tanpa

Bantuan Orang Lain

160 Rendah 168 Sedang

Jumlah 1172 1389

Rata-rata 117,2 138,9

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat dijelaskan bahwa sampel

pada penelitian ini mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan

pengambilan keputusan karir pada aspek menunjukkan berkeinginan

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Sebelum treatment jumlah

skor 160 dengan rata-rata skor 16 setelah diberikan treatment jumlah skor

meningkat menjadi 168 dengan rata-rata 16,8.

Page 122: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

109109109

350

300

250

200

150

100

50

0

Pretest

Posttest

Gambar 7

Perbandingan Skor Pretest-Posttest Pengambilan Keputusan Karir Siswa Per Aspek

Tabel di atas menjelaskan perbandingan skor pretest dengan

postest, Skor pretest sebanyak 1172 dengan rata-rata 117,2 berada

pada kategori rendah. Setelah dilakukan treatment terjadi

perubahan skor posttest sebanyak 1389 dengan rata-rata 138,9

berada pada kategori tinggi. Hal ini dapat disimpulkan pendekatan

trait and factor dapat meningkatkan kemampuan pengambilan

keputusan karir siswa. Untuk lebih memahami dapat dilihat pada

grafik di atas.

6. Pengujian Persyaratan Analisis

Analisis data bertujuan untuk melihat signifikan pengaruh

pendekatan trait and factor terhadap kemampuan pengambilan keputusan

karir siswa. Sugiyono menyatakan bahwa kegiatan dalam analisis data

adalah :

Mengelompokkan data berdasarkan jenis variabel dan responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian

Page 123: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

110110110

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic

Df

Sig.

Statistic

df

Sig.

pretest

posttest

,206

,160

10

10

,200*

,200*

,894

,940

10

10

,190

,553

yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan statistik. (2013 : 207)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa dalam

menganalisis data penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Adapun

teknik analisis data yang dilakukan yaitu membandingkan data hasil

pretest dengan data hasil posttest kelompok eksperimen dengan

menggunakan metode statistik uji-t. Uji-t merupakan bagian dari statistik

parametris. Sugiyono mengemukakan bahwa syarat menggunakan uji-t

yaitu data tersebut harus berdistribusi normal, data harus bersifat

homogen, dan data harus menggunakan interval atau rasio. Penelitian

penulis ini sudah sesuai dengan persyaratan uji-t yaitu :

a. Data berdistribusi normal

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan data yang berdistribusi

normal. Hal ini dapat dilihat pada tabel uji normalitas di bawah ini :

Tabel 4.31

Uji Normalitas

Tests of Normality

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Jika sampel < 50 Menggunakan Shapiro Wilk

Jika sampel > 50 Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan tabel di atas bahwa data memiliki distribusi normal

jika p > 0,05, berdasarkan hasil tabel di atas, sig 0,200 untuk variabel

kemampuan pengambilan keputusan karir yaitu 0,200 > dari 0,05. Jadi

variabel tersebut memiliki distribusi data yang normal.

Page 124: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

111111111

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

2563,733

443,167

3006,900

6

3

9

427,289

147,722

2,893

,206

b. Data Harus Homogen

Data dalam penelitian ini sudah bersifat homogen. Hal ini terbukti

dengan hasil homogenitas yang dicapai yaitunya ,206. Dalam

menentukan homogenitasnya suatu data harus besar dari 0,05. Adapun

hasil dari homogenitas data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.32

ANOVA

Posttest

c. Tipe data interval atau rasio

Data peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan data

interval. Hal ini terbukti dalam penelitian ini peneliti menggunakan

klasifikasi skor kemampuan pengambilan keputusan karir dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.33

Klasifikasi Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa

No Interval Kategori Pengambilan Keputusan Karir Siswa

1 156 – 185 Sangat Tinggi

2 126 – 155 Tinggi

3 96 – 125 Sedang

4 66 – 95 Rendah

5 36 – 65 Sangat Rendah

Dengan demikian dapat dipahami bahwa, dalam menganalisis data

dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hal

ini karena seluruh persyaratan untuk menggunakan uji-t sudah

terpenuhi untuk melakukan penganalisisan data dengan menggunakan

uji-t.

Page 125: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

112112112

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

460

7. Uji Statistik

Setelah posttest secara keseluruhan dari kelompok eksperiment,

maka selanjutnya signifikan atau tidaknya peningkatan kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa melalui pendekatan trait and factor

dengan menggunakan analisis statistik (uji beda) dengan menggunakan

rumus dan langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut :

a. Menyiapkan Tabel Perhitungannya

Tabel 4. 34

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji-t

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 113 105 8 64

2 106 89 17 289

3 113 88 25 625

4 138 105 33 1089

5 105 97 8 64

6 134 117 17 289

7 147 121 26 676

8 157 123 34 1156

9 101 93 8 64

10 126 109 17 289

∑ 1240 1047 193 4605

Rata-

rata

124 104,7 19,3 460,5

b. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 19,3

c. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = ,5 − 372,49

SDD = √88.01

SDD = 9,38

Page 126: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

113113113

Standard Error

cari Har ga t0 dengan

d. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 3,13

e. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 6,17

f. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

Berdasarkan analisis data statistic di atas dapat diketahui bahwa

harga “t” hitung sebanyak 0,05 dengan df atau db 9. Apabila dilihat tabel

nilai t, taraf 5% diperoleh harga titik t sebesar (2,26), perbandingan dari t

hitung (t0) dengan t tabel (tt), maka dapat dipahami bahwa t0 lebih besar

dari tt berada pada taraf signifikan 5% yaitu 6,17 ≥ 2,26.

aspek :

Selanjutnya akan dilihat hasil uji statistik dari masing-masing

Page 127: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

114114114

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

Standard Error

a. Percaya Diri

Tabel 4.35

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji t

Aspek Percaya Diri

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 28 21 7 49

2 24 17 7 49

3 29 23 6 36

4 29 22 7 49

5 24 17 7 49

6 28 21 7 49

7 33 27 6 36

8 27 20 7 49

9 22 15 7 49

10 28 21 7 49

∑ 272 204 68 464

Rata-

rata

27,2 20,4 6,8 46,4

a. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 6,8

b. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = √46,4 − 46,24

SDD = √0,16

SDD = 0,4

c. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

Page 128: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

115115115

cari Har ga t0 dengan

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 0,13

d. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 52,3

e. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

mencari harga kritik “t” yang tercantum pada nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5%. Dengan df = N-1, 10-1 = 9 diperoleh harga

kritik “t” pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,26. Membandingkan

besarnya t0 (52,3) > tt (2,26) pada db=9 taraf signifikansi 5%.

Dengan demikian, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan (H0)

ditolak. Ini berarti bahwa layanan konseling karir teknik trait and

factor dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan

karir siswa terutama pada aspek percaya diri.

Page 129: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

116116116

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

52 8

Standard Error

b. Tanggung Jawab

Tabel 4.36

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji t

Aspek Tanggung Jawab

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 28 27 1 1

2 31 24 7 49

3 34 28 6 36

4 35 27 8 64

5 24 23 1 1

6 37 29 8 64

7 36 28 8 64

8 38 30 8 64

9 32 21 11 121

10 32 24 8 64

∑ 327 261 66 528

Rata-

rata

32,7 26,1 6,6 52,8

a. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 6,6

b. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = , − 43,56

SDD = √9,24

SDD = 3,03

c. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

Page 130: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

117117117

cari Har ga t0 dengan

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 1,01

d. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 6,53

e. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

mencari harga kritik “t” yang tercantum pada nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5%. Dengan df = N-1, 10-1 = 9 diperoleh harga

kritik “t” pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,26. Membandingkan

besarnya t0 (6,53) > tt (2,26) pada db=9 taraf signifikansi 5%.

Dengan demikian, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan (H0)

ditolak. Ini berarti bahwa layanan konseling karir teknik trait and

factor dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan

karir siswa terutama pada aspek tanggung jawab.

Page 131: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

118118118

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

3 9 −

Standard Error

c. Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

Tabel 4.37

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji t

Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 20 20 0 0

2 24 21 3 9

3 24 16 8 64

4 31 23 8 64

5 18 18 0 0

6 27 25 2 4

7 32 24 8 64

8 39 31 8 64

9 23 23 0 0

10 30 28 2 4

∑ 268 229 39 273

Rata-

rata

26,8 22,9 3,9 27,3

a. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 3,9

b. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = , 745,29

SDD = √−741,39

SDD = 27,22

c. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

Page 132: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

119119119

cari Har ga t0 dengan

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 9,07

d. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 0,42

e. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

mencari harga kritik “t” yang tercantum pada nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5%. Dengan df = N-1, 10-1 = 9 diperoleh harga

kritik “t” pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,26. Membandingkan

besarnya t0 (0,42) < tt (2,26) pada db=9 taraf signifikansi 5%.

Dengan Ini berarti bahwa layanan konseling karir teknik trait and

factor tidak signifikan dalam meningkatkan kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa terutama pada aspek

mengarahkan dan mengembangkan diri.

Page 133: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

120120120

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

Standard Error

d. Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

Tabel 4.38

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Uji t

Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 18 18 0 0

2 14 14 0 0

3 17 12 5 25

4 25 18 7 49

5 23 23 0 0

6 23 23 0 0

7 27 24 3 9

8 30 23 7 49

9 20 20 0 0

10 18 18 0 0

∑ 215 193 22 132

Rata-

rata

21,5 19,3 2,2 13,2

a. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 2,2

b. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = √13,2 − 4,84

SDD = √8,36

SDD = 2,89

c. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

Page 134: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

121121121

cari Har ga t0 dengan

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 0,96

d. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 2,29

e. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

mencari harga kritik “t” yang tercantum pada nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5%. Dengan df = N-1, 10-1 = 9 diperoleh harga

kritik “t” pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,26. Membandingkan

besarnya t0 (2,29) > tt (2,26) pada db=9 taraf signifikansi 5%.

Dengan demikian, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan (H0)

ditolak. Ini berarti bahwa layanan konseling karir teknik trait and

factor dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan

karir siswa terutama pada aspek menunjukkan perilaku tekun,

inisiatif dan kreatif.

Page 135: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

122122122

i r Mean

ri Dev

ias

− ∑

i Sta

2

nda

2

Standard Error

e. Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

Tabel 4.39

Tabel Perhitungan Data Pretest-Posttest dengan Statistik Pada

Aspek Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang Lain

No Posttest Pretest D D2

Posttest (Y2) Pretest (Y1) (Y2-Y1) (Y2-Y1)2

1 19 19 0 0

2 13 13 0 0

3 9 9 0 0

4 18 15 3 9

5 16 16 0 0

6 19 19 0 0

7 19 18 1 1

8 23 19 4 16

9 14 14 0 0

10 18 18 0 0

∑ 168 160 8 26

Rata-

rata

16,8 16 0,8 2,6

a. Menca Of Difference

MD =

MD =

MD = 0,8

b. Menca r dari Difference

SDD =

SDD =

SDD = √2,6 − 0,64

SDD = √1,96

SDD = 1,4

c. Mencari dari Mean Of Difference

SEMD = √

, SEMD =

Page 136: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

123123123

cari Har ga t0 dengan

ikut :

=

er

, SEMD =

, SEMD =

SEMD = 0,47

d. Men rumus

t0 =

, t0 =

,

t0 = 1,70

e. Mencari nilai df

df =N-1

df = 10-1

df = 9

mencari harga kritik “t” yang tercantum pada nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5%. Dengan df = N-1, 10-1 = 9 diperoleh harga

kritik “t” pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,26. Membandingkan

besarnya t0 (1,70) < tt (2,26) pada db=9 taraf signifikansi 5%.

Dengan demikian, bahwa layanan konseling karir teknik trait and

factor tidak signifikan untuk meningkatkan kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa terutama pada aspek

berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

8. Uji Peningkatan N-Gain

Untuk mengetahui berapa persen peningkatan dari pretest ke

posttest pada setiap anggota kelompok dapat dilakukan dengan rumus N-

Gain sebagai b

N-Gain

Page 137: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

124124124

nterval : 180

=

: 5

Indeks Gain Kategori

Indeks Gain ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ Indeks Gain ≤ 0,70 Sedang

Indeks Gain < 0,30 Rendah

Tabel 4.40

Analisis Data dengan N-Gain

Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa (Keseluruhan)

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 113 105 8

2 106 89 17

3 113 88 25

4 138 105 33

5 105 97 8

6 134 117 17

7 147 121 26

8 157 123 34

9 101 93 8

10 126 109 17

Jml 1240 1047 193

Contoh perhitungan sebagai berikut :

Klasifikasi skor untuk melihat peningkatan kemampuan pengambilan

keputusan karir yang dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

Skor maksimum : 5 x 36 = 180

Skor minimum : 1 x 36 = 36

Rentang skor : 180 - 36 = 44

Panjang kelas i = 36

N-Gain

N-Gain

N-Gain 0,37

N-Gain 37%

Tabel 4.41

Kriteria Indeks Gain

Page 138: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

125125125

Tabel 4.42 Tabel Kerja Uji N-Gain

Kelompok Eksperimen Secara Keseluruhan

No Jumlah Skor D N-Gain % Kategori

Pretest Posttest

1 105 113 8 0,10 10 Rendah

2 89 106 17 0,18 18 Rendah

3 88 113 25 0,27 27 Rendah

4 105 138 33 0,44 44 Sedang

5 97 105 8 0,09 9 Rendah

6 117 134 17 0,26 26 Rendah

7 121 147 26 0,44 44 Sedang

8 123 157 34 0,59 59 Sedang

9 93 101 8 0,09 9 Rendah

10 109 126 17 0,23 23 Rendah

Jumlah 1047 1240 193 0,25 25 Rendah

Pada tabel di atas dapat dipahami dari 10 orang siswa yang

menjadi sampel terdapat 5 orang dengan kategori sedang (0,30 ≤ g ≤ 0,70)

dan 5 orang terdapat pada kategori rendah (g < 0,30). Setelah dilakukan

gain ternormalisasi pada rata-rata skor angket awal dan angket akhir

diperoleh nilai N-Gain 0,25. Hal ini menunjukkan rerata kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa meningkat namun persentase

peningkatannya rendah yaitu 25%.

Selanjutnya akan dilihat hasil N-gain dari masing-masing aspek

adalah sebagai berikut:

Page 139: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

126126126

Adapun rumus dan la

ngka

h sebagai b n. er

a. Aspek percaya diri

Tabel 4.43

Analisis Data dengan N-Gain

Aspek Percaya Diri

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 28 21 7

2 24 17 7

3 29 23 6

4 29 22 7

5 24 17 7

6 28 21 7

7 33 27 6

8 27 20 7

9 22 15 7

10 28 21 7

Jml 272 204 68

Melihat berapa pengaruh layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada

aspek percaya diri dapat dilakukan dengan menggunakan teknik n-

gai ikut :

g =

g =

g =

g = 0,41

g = 41%

Pada hasil uji pengaruh di atas menjelaskan bahwa pada aspek

percaya diri berada pada kategori sedang yaitu 0,41. Artinya layanan

konseling karir teknik trait and factor berpengaruh terhadap

kemampuan pengambilan keputusan karir pada aspek percaya diri pada

kriteria sedang.

Page 140: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

127127127

Adapun rumus dan la

ngka

h sebagai b n. er

b. Aspek tanggung jawab

Tabel 4.44

Analisis Data dengan N-Gain

Aspek Tanggung Jawab

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 28 27 1

2 31 24 7

3 34 28 6

4 35 27 8

5 24 23 1

6 37 29 8

7 36 28 8

8 38 30 8

9 32 21 11

10 32 24 8

Jm

l

327 261 66

Melihat berapa pengaruh layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada

aspek tanggung jawab dapat dilakukan dengan menggunakan teknik n-

gai ikut :

g =

g =

g =

g = 0,47

g = 47%

Pada hasil uji pengaruh di atas menjelaskan bahwa pada aspek

percaya diri berada pada kategori sedang yaitu 0,47. Artinya layanan

konseling karir teknik trait and factor berpengaruh terhadap

kemampuan pengambilan keputusan karir pada aspek tanggung jawab

pada kriteria sedang.

Page 141: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

128128128

ut :

c. Aspek mengarahkan dan mengembangkan diri

Tabel 4.45

Analisis Data dengan N-Gain

Aspek Mengarahkan dan Mengembangkan Diri

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 20 20 0

2 24 21 3

3 24 16 8

4 31 23 8

5 18 18 0

6 27 25 2

7 32 24 8

8 39 31 8

9 23 23 0

10 30 28 2

Jm

l

268 229 39

Melihat berapa pengaruh layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada

aspek mengarahkan dan mengembangkan diri dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik n-gain. Adapun rumus dan langkah sebagai

berik

g =

g =

g =

g = 0,22

g = 22%

Pada hasil uji pengaruh di atas menjelaskan bahwa pada aspek

percaya diri berada pada kategori rendah yaitu 0,22. Artinya layanan

konseling karir teknik trait and factor berpengaruh terhadap

kemampuan pengambilan keputusan karir pada aspek mengarahkan

dan mengembangkan diri pada kriteria rendah.

Page 142: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

129129129

ah sebagai berikut : gk

d. Aspek menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif

Tabel 4.46

Analisis Data dengan N-Gain

Aspek Menunjukkan Perilaku Tekun, Inisiatif dan Kreatif

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 18 18 0

2 14 14 0

3 17 12 5

4 25 18 7

5 23 23 0

6 23 23 0

7 27 24 3

8 30 23 7

9 20 20 0

10 18 18 0

Jm

l

215 193 22

Melihat berapa pengaruh layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada

aspek menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif dapat

dilakukan dengan menggunakan teknik n-gain. Adapun rumus dan

lan

g =

g =

g =

g = 0,14

g = 14%

Pada hasil uji pengaruh di atas menjelaskan bahwa pada aspek

percaya diri berada pada kategori rendah yaitu 0,14. Artinya layanan

konseling karir teknik trait and factor berpengaruh terhadap

kemampuan pengambilan keputusan karir pada aspek menunjukkan

perilaku tekun, inisiatif dan kreatif pada kriteria rendah.

Page 143: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

130130130

angkah sebagai beriku

t : l

e. Aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain

Tabel 4.47

Analisis Data dengan N-Gain

Aspek Berkeinginan Mengerjakan Sesuatu Tanpa Bantuan Orang

Lain

No. Skor Posttest Skor Pretest Posttest-Pretest

1 19 19 0

2 13 13 0

3 9 9 0

4 18 15 3

5 16 16 0

6 19 19 0

7 19 18 1

8 23 19 4

9 14 14 0

10 18 18 0

Jm

l

168 160 8

Melihat berapa pengaruh layanan konseling kelompok dalam

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa pada

aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain

dapat dilakukan dengan menggunakan teknik n-gain. Adapun rumus

dan

g =

g =

g =

g = 0,05

g = 5%

Pada hasil uji pengaruh di atas menjelaskan bahwa pada aspek

percaya diri berada pada kategori rendah yaitu 0,05. Artinya layanan

konseling karir teknik trait and factor berpengaruh terhadap

kemampuan pengambilan keputusan karir pada aspek berkeinginan

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain pada kriteria rendah.

Page 144: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

131131131

9. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di SMA N 1

Padang Ganting, telah diketahui hasil pretest dan posttest, maka untuk

melihat signifikan atau tidaknya peningkatan pengambilan keputusan karir

siswa melalui pendekatan trait and factor dilakukan dengan analisis

statistic uji beda (uji-t), maka hasilnya adalah hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan hipotesis non (H0) ditolak. Hal ini dapat dilihat dari besarnya

“t” yang penulis peroleh (t0=6,17) dan besarnya “t yang tercantum pada tt

yaitu 2,26. Hal ini berarti bahwa pendekatan trait and factor berpengaruh

signifikan dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir

siswa di SMAN 1 Padang Ganting pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh

harga titik t sebesar 2,26, jadi 2,26 ≤ 6,17. Dengan demikian dapat

diartikan bahwa berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa di SMAN 1 Padang Ganting. Dapat

dipahami bahwa pendekatan trait and factor dapat meningkatkan

kemampuan pengambilan keputusan karir siswa agar menjadi lebih baik.

Dalam pelaksanaan konseling kelompok ini bisa menggunakan beberapa

pendekatan, salah satunya ialah trait and factor.

Apabila dilihat per aspek dapat diketahui bahwa pada aspek

percaya diri layanan konseling karir teknik trait and factor berpengaruh

pada taraf signifikan t0 (52,3) > tt (2,26), pada aspek tanggung jawab

layanan konseling karir teknik trait and factor berpengaruh pada taraf

signifikan t0 (6,53) > tt (2,26), pada aspek mengarahkan dan

mengembangkan diri layanan konseling karir teknik trait and factor tidak

berpengaruh pada taraf signifikan t0 (0,42) < tt (2,26), pada aspek

menunjukkan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif layanan konseling karir

teknik trait and factor berpengaruh pada taraf signifikan t0 (2,29) > tt

(2,26), dan pada aspek berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan

orang lain layanan konseling karir teknik trait and factor tidak

berpengaruh pada taraf signifikan t0 (1,70) < tt (2,26).

Page 145: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

132132132

Menurut Hadiarni dan Irman secara bahasa “trait dapat diartikan

dengan sifat, karakteristik seseorang individu, sedangkan factor berarti

tipe-tipe, syarat-syarat tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau

suatu jabatan.” (2009 : 79).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa sifat dan

faktor adalah sebuah proses dimana konseli mengumpulkan data mengenai

diri konseli (data psikologis). Sifat juga bisa digunakan untuk

membimbing bentuk tingkah laku yang aktif. Sifat dan faktor juga dapat

mempermudah menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pilihan

program studi, jurusan dan bidang pekerjaan supaya bisa memilih sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki.

Pendekatan trait and factor dan kemampuan pengambilan

keputusan karir memiliki hubungan atau keterkaitan antara keduanya.

Setelah dilakukan uji statistik diperoleh hasil bahwa setelah dilakukan

treatment skor kemampuan pengambilan keputusan karir siswa meningkat

terlihat pada hasil posttest.

Page 146: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

A. Kesimpulan

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan trait

and factor berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengambilan

keputusan karir siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil prettest dan setelah itu

treatment yang dilakukan sebanyak 4 kali. Treatment tersebut menjelaskan

bahwa terjadi beberapa perubahan dari beberapa aspek terhadap kemampuan

pengambilan keputusan karir siswa setelah melakukan konseling kelompok

dengan menggunakan pendekatan trait and factor. Jadi dapat diketahui bahwa

pendekatan trait and factor berpengaruh signifikan dalam meningkatkan

kemampuan pengambilan keputusan karir siswa kelas XII IPS 2 di SMA N 1

Padang Ganting.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di SMA N 1 Padang Ganting, berdasarkan

kesimpulan di atas, maka peneliti ingin memberi saran yang dapat bermanfaat

bagi peningkatan pengambilan keputusan karir siswa sebagai berikut :

1. Guru BK di SMA N 1 Padang Ganting supaya dapat menyelenggarakan

pendekatan trait and factor untuk peningkatan pengambilan keputusan

karir siswa asuh secara proaktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.

2. Kepala sekolah dan personil sekolah yang lainnya agar dapat menunjang

dan memfasilitasi kegiatan pendekatan trait and factor, baik dari segi

waktu maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya agar hasil yang

diperoleh lebih maksimal dan memuaskan.

3. Siswa agar senantiasa bersikap proaktif dalam mengikuti kegiatan layanan

pendekatan trait and factor serta pendekatan lainnya sebagai wadah untuk

mengembangkan potensi diri sehingga bisa mencapai kehidupan efektif

sehari-hari dan menanggulangi kehidupan efektif sehari-hari yang

terganggu.

134

Page 147: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agustini, Ni Luh Ratna. 2014. Efektivitas Konseling Trait And Factor Dengan Layanan

Informasi Terhadap Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014. Journal Jurusan Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Alamri, Nurdjana. 2015. Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self

Management untuk Mengurangi Perilaku Terlambat Masuk Sekolah (Studi

Pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog Tahun 2014/2015). Jurnal Konseling

Gusjigang. Universitas Muria Kudus.

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta.

Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Desmita. 2006. Metode Penelitian. SUCI FOTO COPY. Batusangkar.

Fitri, Novita Egy dan Marjohan. 2016. Manfaat Layanan Konseling Kelompok Dalam

Menyelesaikan Masalah Pribadi Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia.

Universitas Negeri Padang.

Hadiarni dan Irman. 2009. Konseling Karir. STAIN Press. Batusangkar

Hartono. 2016. Bimbingan Karier. Kencana. Jakarta

Istifarani, Fiqih. 2016. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pengambilan Keputusan

Karir Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Depok. Journal Bimbingan dan

Konseling, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Negeri Yogyakarta

Muhajirin, Muhammad. 2014. Program Konseling Karir Trait And Factor Untuk

Mereduksi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik. Universitas

Pendidikan Indonesia.Pdf

Noor, J. 2012. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.

Kencana. Jakarta.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan.

PT Refika Aditama. Bandung.

Praswastantika, Yutrika Citra. 2018. Penerapan Konseling Kelompok Trait And Factor

Untuk Meningkatkan Kematangan Pilihan Karir Siswa Kelas XI MIA-7

SMAN 11 Surabaya. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

Purwanto, N. (1984). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Page 148: PENGARUH LAYANAN KONSELING KARIR TEKNIK TRAIT AND …

Rahma, Ulifa. 2010. Bimbingan Karier Siswa. UIN Maliki Press. Malang.

Sholihin, Riyadlus. Konseling Trait and Factorbagi Siswa yang Kesulitan dalam Memilih

Program Belajar. Journal UII Sunan Kali Jaga, Jogjakarta, Jl. Kaliurang 14.5 Sleman Jogjakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,CV.

Bandung.

Sukardi, D. K. 1993. Teori Pemilihan Karir. PT Rineka Cipta. Jakarta

Sukardi. 2004. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT. Bumi

Aksara. Jakarta.

. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Bumi

Aksara, Jakarta.

Sukardi, Dewa Ketut. 1990. Tes dalam Konseling Karir. Usaha Nasional. Surabaya.

Supriyatna, M. 2009. Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah, Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung

Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Walgito, Bimo. 1964. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Andi Offset.

Yogyakarta