PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB...

62
PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh ADI KURNIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP SHOOTING

DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA

PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 19

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ADI KURNIAWAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP SHOOTING

DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA

PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 19

BANDAR LAMPUNG

Oleh

ADI KURNIAWAN

Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh latihan Circuit Training terhadap shooting dalam permainan sepak bola

pada siswa putera kelas VIII smp negeri 19 bandar lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen komparatif. Dengan

populasi sebanyak 120 siswa. Sampel yang diambil 25% yaitu 30 siswa. Sampel

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen,

pembagian kelompok berdasarkan Ordinal Pairing. Teknik analisis data

menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari kelompok

eksperimen terhadap kemampuan shooting dalam permainan sepakbola. Hasil

shooting bola ke gawang kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata 3,6 dan

mengalami peningkatan pada tes akhir dengan nilai rata-rata 10,07 sedangkan data

tes awal kelompok kontrol dengan nilai rata-rata 3,67 dan mengalami peningkatan

yang tak berarti pada tes akhir dengan nilai rata-rata 3,93.

Maka dapat penulis simpulkan bahwa eksperimen ini memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap kemampuan shooting dalam permainan sepakbola pada

siswa putera kelas VIII smp negeri 19 bandar lampung.

Kata Kunci: circuit training, pengaruh, shooting sepakbola.

Page 3: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP SHOOTING

DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA

PUTERA KELAS VIII SMP NEGERI 19

BANDAR LAMPUNG

Oleh

ADI KURNIAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

Judul Skripsi : Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap

Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Pada

Siswa Putera Kelas VIII SMP Negeri 19 bandar

lampung.

Nama Mahasiswa : Adi Kurniawan

Nomor Pokok Mahasiswa : 1213051002

Program Studi : Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Drs. Suranto, M.kes

NIP. 19581210 198712 1 001 NIP. 195509291985031001

2. Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Dr. Riswanti Rini, M.Si

NIP. 19600328 198603 2 002

Page 5: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima
Page 6: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima
Page 7: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

RIWAYAT HIDUP

Adi Kurniawan Dilahirkan Di Bandar Lampung, Pada Tanggal

12 Febuary 1994. Anak Ke-3 Dari Tiga Bersaudara Pasangan

Bapak Kurdi I.S Dan Ibu Eka Andawati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah TK

Amartatani tamat tahun 2000, melanjutkan ke SDN 1 Tanjung senang tamat tahun

2006, melanjutkan pendidikan ke SMP 19 bandar lampung tamat tahun 2009 dan

melanjutkan pendidikan ke SMAN 5 Bandar Lampung tamat tahun 2012.

Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, melalui jalur Seleksi

Mandiri Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Ujian Mandiri). Selama

menjadi mahasiswa penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak bola.

Page 8: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

v

MOTTO

“ Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri

mereka melakukan hal yang harus dikerjakan

ketika hal itu memang harus dikerjakan"

(Aldus Huxley)

Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa

yang telah dilaksanakan/diperbuatnya"

(Ali Bin Abi Thalib)

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

(Adi Kurniawan)

Page 9: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Aku persembahkan kepada :

Bapak aku kurdi icak sumantri dan ibu eka andawati yang sangat Aku sayangi, yang telah memberikan semua yang terbaik

untukku, membesarkanku, mendidikku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku

Abang dika arief saputra dan al manik-nur

terima kasih atas segala kasih sayang, perhatian dan support yang kalian berikan membuat aku semakin dewasa dan semakin

termotivasi.

Almamater tercinta, Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

vii

SANWACANA

Terima kasih dan puji syukur sebesar-besarnya ku ucapkan kepada TUHAN yang

MAHA ESA karena berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Skripsi dengan judul ” Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Shooting

Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Putera Kelas VIII SMP Negeri 19

Bandar Lampung” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi.Muhammad Fuad, M.Hum Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Dr. Riswanti Rini, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP).

3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi, serta menjadi pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada

penulis.

4. Drs. Suranto, M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan dan masukannya agar penulis dapat menyelesaikan dengan baik

skripsi ini.

Page 11: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

viii

5. Drs. Wiyono, M.Pd selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan dan

pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen khususnya Program Studi Penjaskes, FKIP Unila pada

umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama

penulis menjalani studi.

7. Bapak dan Ibu Staf dan Tata Usaha khususnya Penjaskes, IP, FKIP pada

umumnya trima kasih atas bantuannya selama penulis menempuh pendidikan di

Universitas Lampung ini.

8. Kepala SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian pada siswa kelas VIII tentang olahraga Sepak Bola.

9. Teman-teman PENJASKES angkatan 2012 yang sedikit banyak membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, semoga diberikan kebaikan yang berlimpah dari

TUHAN yang MAHA ESA.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Bandar Lampung, April 2017

Penulis

Adi Kurniawan

Page 12: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Rumusan Masalah............................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian............................................................................... 7

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

A. Permainan Sepakbola ......................................................................... 10

B. Teknik Dasar Bermain Sepakbola ...................................................... 10

1. Teknik Dasar Dengan Bola ........................................................... 11

2. Teknik Dasar Tanpa Bola .............................................................. 11

C. Teknik Dasar Tendangan (Shooting) .................................................. 12

D. Keterampilan Gerak ........................................................................... 14

E. Kondisi Fisik ....................................................................................... 15

1. Daya Tahan ................................................................................... 16

2. Kekuatan........................................................................................ 17

3. Kecepatan ...................................................................................... 17

4. Fleksibelitas ................................................................................... 18

F. Latihan ................................................................................................ 18

G. Latihan Circuit Training .................................................................... 22

H. Kerangka Berpikir .............................................................................. 24

I. Hipotesis ............................................................................................. 24

III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 27

A. Metode Penelitian ............................................................................... 27

B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 29

1. Populasi ......................................................................................... 29

2. Sampel ........................................................................................... 29

C. Desain Penelitian ................................................................................ 30

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 32

Page 13: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

x

E. Variabel dan Data Penelitian ............................................................. 32

1. Variabel Penelitian ........................................................................ 32

2. Data Penelitian .............................................................................. 33

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34

G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 35

1. Uji Validitas .................................................................................. 36

2. Uji Reliabilitas............................................................................... 36

H. Teknik Analisi Data ........................................................................... 37

1. Uji Normalitas ............................................................................... 37

2. Uji Homogenitas ........................................................................... 39

3. Uji Beda......................................................................................... 40

4. Uji Pengaruh .................................................................................. 42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 43

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 43

1. Deskripsi data ............................................................................... 43

2. Analisis Data ................................................................................ 46

a. Uji Prasyarat ............................................................................. 46

1. Uji Normalitas ..................................................................... 46

2. Uji Homogenitas .................................................................. 47

b. Pengujian Hipotesis .................................................................. 48

1. Analisis perbedaan tes awal dan tes akhir eksperimen ....... 49

2. Analisis perbedaan tes awal dan tes akhir Pada Kontrol ..... 49

3. Analisis perbedaan Kelompok eksperimen dan kelompok .. 50

B. Pembahasan ....................................................................................... 51

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 53

A. Simpulan ............................................................................................ 53

B. Saran ................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

LAMPIRAN .................................................................................................... 57

Page 14: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Tes awal dan Tes akhir............................................................ 28

2. Deskripsi data hasil penelitian kelompok eksperimen ........................ 44

3. Hasil Ujian Normalitas ........................................................................ 46

4. Hasil Uji Homogenitas ........................................................................ 48

5. Hasil Analisis Uji t Perbedaan ............................................................ 48

6. Data hasil penelitian kelompok eksperimen dan kontrol .................... 50

Page 15: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gerak Shooting sepak bola.................................................................. 14

2. Circuit training ................................................................................... 23

3. Instrumen shooting sepak bola ............................................................ 35

4. Perbedaan hasil tes kelompok eksperimen .......................................... 44

5. Perbedaan hasil tes kelompok eksperimen 2 ....................................... 45

Page 16: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Pre-test shooting ............................................................ 57

2. Ranking hasil pre-test....................................................................... 58

3. Data Tes Awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ......... 59

4. Hasil Post-test kelompok eksperimen .............................................. 60

5. Hasil post-test kelompok kontrol ..................................................... 61

6. Data Tes Akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ........ 62

7. Uji Normalitas test awal ................................................................... 64

8. Uji Normalitas test akhir .................................................................. 65

9. Uji Normalitas test akhir kontrol ..................................................... 66

10. Uji Homogenitas kelompok eksperimen .......................................... 67

11. Uji Homogenitas kelompok Kontrol ................................................ 68

12. Uji t perbedaan kelompok eksperimen ............................................. 69

13. Uji t perbedaan kelompok kontrol ................................................... 72

14. Uji t perbedaan kelompok eksperimen dan kontrol ......................... 76

15. Tabel Uji Homogenitas .................................................................... 80

16. Tabel Uji t ........................................................................................ 82

17. Tabel harga keritik dari r product-moment............. ......................... 84

18. Uji normalitas ................................................................................... 86

Page 17: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

xiv

19. Tabel Z ............................................................................................. 88

20. Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas ....................................... 89

21. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah..... 90

22. Foto Kegiatan ................................................................................... 91

Page 18: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

membantu mengembangkan seluruh potensi anak didiknya, membekalinya dengan

ilmu pengetahuan, sikap dan kemampuan agar suatu saat dapat bermanfaat bagi

bangsa dan negaranya serta mampu melanjutkan estafet pembangunan bangsa.

Seseorang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara adalah seseorang yang

memiliki pendidikan sesuai bakatnya.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia berbudi pekerti luhur,

memiliki kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap

dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk

dapat merealisasikan tujuan pendidikan maka sekolah mengambil peranan penting

dalam mengemban amanat tersebut. Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas

manusia tersebut adalah melalui pendidikan jasmani.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong

perkembangan kemampuan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial),

Page 19: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

2

membantu siswa memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara

melakukan gerak secara aman, efisien, dan efektif sehingga menghargai

manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup dan pembiasaan pola

hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta

perkembangan yang seimbang.

Pendidikan jasmani merupakan fase dari program pendidikan keseluruhan melalui

pengalaman gerak memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada

domain-domain pembelajaran yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Adapun

materi pokok pendidikan jasmani itu sendiri diklasifikasikan menjadi enam aspek,

yaitu: 1) teknik/ kemampuan dasar permainan dan olahraga, 2) aktifitas

pengembangan, 3) uji diri/ senam, 4) aktifitas ritmik, 5) aquatik (aktifitas air), 6)

pendidikan luar kelas (outdoor).

Materi Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk aspek

kemampuan olahraga termasuk di antaranya mempraktikan berbagai teknik dasar

permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Salah

satu materi olahraga yang terdapat pada kurikulum di Indonesia untuk Sekolah

Menengah Pertama (SMP) adalah permainan sepakbola.

Sepakbola merupakan olahraga sangat digandrungi masyarakat diIndonesia

maupun di dunia saat ini. Sepakbola telah menjadi kiblat bagi olahraga itu sendiri.

Tidak hanya laki-laki saja, namun perempuan juga sangat menyukai sepakbola.

Sepakbola sangatlah universal, olahraga ini tidak memandang ras, suku, jenis

kelamin, agama, tua dan muda berhak menikmati sepakbola. Walaupun sebagian

dari orang-orang ini hanya mengetahui dan tidak bisa memainkanya, tetapi hal

Page 20: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

3

tersebut cukup membuktikan bahwa sepakbola merupakan olahraga yang popular

di dunia.

Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan menggunakan seluruh anggota badan

kecuali lengan dan tangan, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan

menggunakan lengannya di daerah tendangan hukuman, (Sucipto, 2000: 7).

Selanjutnya tujuan dari permainan ini menurut Sucipto (2000: 7) adalah pemain

memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha

menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukkan.

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat kompleks yaitu olahraga yang

menggabungkan komponen fisik/kondisi fisik dan teknik sehingga

membentuk suatu permainan yang indah. Menurut Rusli Lutan (2000: 60),

kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak

penampilannya. Jika teknik pemain sepakbola baik maka akan sangat

menunjang pemain tersebut dalam mengembangkan teknik dan taktik di

lapangan.

Salah satu teknik dasar yang sering digunakan dalam sepakbola adalah menendang

bola ke gawang atau shooting. Menendang bola ke gawang atau shooting

merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan benar oleh pemain

sepakbola, karena dalam menendang bola ke gawang seorang pemain harus benar-

benar ahli dalam penempatan guna menciptakan peluang untuk mencetak gol.

Maka sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menendang atau shooting

dalam bermain sepakbola. Kemampuan tersebut hanya dapat ditingkatkan jika

siswa telah memiliki kondisi fisik yang menunjang.

Page 21: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

4

Dari hasil observasi penulis pada saat ekstrakurikuler dan melihat pertandingan

sepakbola, ternyata penguasaan teknik dasar bermain sepakbola pada siswa relatif

rendah terutama pada saat menendang bola ke arah gawang banyak kesempatan

yang hilang pada saat menembak ke gawang lawan. Pada saat jam pembelajaran

materi sepakbola, peneliti melihat bahwa siswa masih sering melakukan kesalahan

teknik dan gerakan pada saat mempertahankan gawang maupun penyerangan ke

gawang lawan. Kesalahan tersebut diantaranya ketika melakukan teknik gerakan

dengan bola misalnya pada saat menendang bola ke gawang seringkali hasil

tendangan tidak masuk sasaran ke gawang (gol), atau tendangan untuk mengoper

pada lawan tendangan tidak terarah sehingga mudah diambil oleh musuh.

Peneliti mengidentifikasi penyebab masih rendahnya kondisi fisik dan teknik

siswa untuk melakukan tendangan (shooting) ke gawang adalah karena latihan

dalam pembelajaran yang digunakan masih kurang tepat dan kurang bervariatif

untuk meningkatkan kondisi fisik dan teknik siswa. Guru perlu mengadakan

perbaikan dalam menggunakan latihan untuk memperbaiki dan meningkatkan

langkah-langkah dalam melakukan menembaak (shooting) dalam permainan

sepakbola sehingga menghasilkan menembak (shooting) bola yang akurat, dan

bisa mendapatkan poin dalam bermain. Dengan penggunaan latihan yang tepat

akan berpengaruh pula terhadap keberhasilan atau pencapaian dari tujuan

pembelajaran itu sendiri, karena dengan latihan yang sesuai maka tingkat

keberhasilan pembelajaran gerak akan mudah dikuasai oleh siswa.

Latihan Circuit training ini disesuaikan dengan materi, mempertimbangkan

situasi dan kondisi serta kebutuhan karakteristik siswa. Maka melalui Circuit

Page 22: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

5

training tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menguasai teknik

menembak (shooting) dalam permainan sepakbola.

Program latihan sirkuit yang dikemukakan oleh J.P. O’Shea dalam Sajoto (1995:

163), dilakukan dengan 8 stasiun tempat latihan. Setiap stasiun terdiri dari suatu

latihan yang dilakukan selama 45 detik, dan repetisi latihan antara 15-20 kali,

waktu istirahat dalam satu stasiun, sebelum berpindah ke stasiun berikutnya adalah

1 menit atau kurang. Dalam penelitian ini latihan sirkuit merupakan serangkaian

latihan yang dapat dilakukan oleh siswa SMP Negeri 19 Bandar Lampung pada

suatu ruangan atau tempat terbuka dimana telah ditentukan jumlah pos sebanyak

5-6 pos dengan setiap pos dilakukan selama 30 detik, dan repetisi sebanyak

banyaknya, waktu istirahat adalah satu menit sebelum melanjutkan ke pos

berikutnya, latihan ini dilakukan dalam dua set. Bentuk-bentuk latihan dalam tiap

pos meliputi kecepatan dan kelincahan (zig-zag run), daya tahan (lari sprint), daya

ledak (melompati cone), kekuatan (push up dan sit up), fleksibilitas (lari kanan

kiri), koordinasi kaki menembak bola ke target gawang. Latihan circuit training

dalam penelitian ini dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu yaitu pada hari senin,

rabu, dan jumat didalam dan diluar jam pelajaran pendidikan jasmani.

Berdasarkan berbagai uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan eksperimen

untuk mengetahui pengaruh latihan circuit training terhadap peningkatan hasil

shooting sepakbola siswa sepakbola SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Dari latar

belakang tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Shooting Dalam Permainan

Sepak Bola Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung”.

Page 23: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

6

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengedentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan shooting dalam

permainan sepakbola siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam mencetak gol dalam permainan

sepakbola.

3. Masih lemahnya kemampuan siswa dalam kontrol bola sehingga bola

sulit dikendalikan dan mudah untuk direbut lawan.

C. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah latihan circuit training berpengaruh pada shooting dalam

permainan sepakbola siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian

ini bertujuan :

“Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan circuit training terhadap

meningkatan keterampilan shooting pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 19

Bandar Lampung”

Page 24: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

7

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai wawasan dan

masukan bagi :

1. Bagi siswa

meningkatkan kondisi fisik yang menunjang keberhasilan shooting dalam

bermain sepakbola.

2. Bagi Peneliti

dapat mengetahui secara jelas seberapa besar pengaruh latihan circuit

trainingterhadap keterampilan shooting.

3. Bagi pelatih sepakbola maupun guru Pendidikan Jasmani,

sebagai salah satu metode dalam melatih sepakbola khususnya dalam hal

melatih keterampilan shooting dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

4. Bagi Program Studi

untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran Penjas untuk

diaplikasikan dalam praktik kepelatihan olahraga prestasi, khususnya

sepakbola.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Sehubungan denganterlalu luasnya masalah penelitian maka penulis membatasi

ruang lingkup penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar

Lampung.

Page 25: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

8

2. Objek yang di teliti adalah Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap

Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19

Bandar Lampung.

3. Tempat atau lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

4. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah:

a) Variabel terikat yaitu latihan circuit training.

b) Variabel bebas shooting dalam permainan sepakbola.

Page 26: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Permainan sepakbola

Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dari

dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas

pemain(Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat, 1995:918). Bagi setiap

pemain bebas memainkan bola dengan seluruh anggota badan kecuali

dengan lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang dalam memainkan bola

bebas menggunakan semua anggota badannya. Seperti dikemukakan

Joseph A. Luxbacher (2004:2).Tujuan dari masing-masing kesebelasan

adalah berusaha untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawannya

sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk

menjaga atau melindungi agar gawangnya tidak kemasukan bola.

Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu

yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang lazim

disebut kesebelasan. Masing-masing regu berusaha memasukkan bola

sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan berusaha

mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukkan, Sarumpaet

(1992: 5). Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-

masing regunya yang terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Page 27: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

10

seorang penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh

anggota tubuh selain tangan, kecuali penjaga gawang diperbolehkan

menggunakan tangan, Soekatamsi (1994: 3).

Permainan sepakbola dilakukan dalam dua babak, antara babak pertama

dan kedua diberi waktu istirahat, dan setelah waktu istirahat dilakukan

pertukaran tempat. Kesebelasan yang dinyatakan menang adalah

kesebelasan yang sampai akhir pertandingan lebih banyak memasukkan

bola ke gawang lawannya. Kerjasama dalam suatu tim merupakan suatu

tuntutan dalam permainan sepakbola untuk mencapai kemenangan. Tanpa

kerjasama tim yang baik maka tujuan untuk mencetak gol ke gawang

lawan pun akan sulit.

B. Teknik dasar bermain sepakbola

Teknik dasar merupakan salah satu fungsi bagi seseorang untuk dapat

bermain sepakbola. Pengertian dari teknik dasar adalah semua kegiatan

yang mendasari sehingga dengan modal sedemikian itu sudah dapat

bermain sepakbola, Sarumpaet (1992: 17).

Dalam bermain sepakbola teknik yang digunkan ada dua cara yaitu 3

teknik badan (lari, lompat, dan gerak tipu) dan teknik bola (menendang,

menyundul, mengumpan, menahan). Dalam usaha meningkatkan mutu

permainan kearah prestasi maka masalah teknik merupakan salah satu

persyaratan yang menentukan. Jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah

kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu

Page 28: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

11

yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola. Menurut Sukatamsi

(1984:34) teknik-teknik sepakbola dibagi menjadi dua golongan, yaitu

teknik dasar dengan bola dan teknik dasar tanpa bola.

a. Teknik Dasar Dengan Bola.

Teknik dasar dengan bola yaitu semua gerakan yang dilakukan

menggunakan bola, yang terdiri dari:

1. Menendang bola.

2. Menghentikan bola.

3. Menggiring bola.

4. Gerak tipu dengan bola.

5. Merampas atau merebut bola.

6. Melempar bola.

7. Teknik khusus penjaga gawang.

8. Menyundul bola.

b. Teknik Dasar Tanpa Bola

Teknik dasar tanpa bola yaitu semua gerakan tanpa menggunakan

bola:

1. Lari cepat dan mengubah arah.

2. Melompat dan meloncat.

3. Gerak tipu tanpa bola.

4. Gerakan khusus penjaga gawang

Menurut Sucipto (2000: 17) untuk bermain sepakbola dengan baik

pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Beberapa teknik dasar

Page 29: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

12

yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang

(kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling),

menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan ke dalam

(throw-in), dan menjaga gawang (goalkeeping).

C. Teknik dasar tendangan (shooting)

Menendang bola ialah suatu usaha unutuk memindahkan bola dari suatu

tempat ketempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki,

Sarumpaet (1992:20). Menendang bola dapat dilakukan dalam keadaan

bola diam, menggelinding maupun melayang di udara. Dalam permainan

sepakbola, teknik menendang merupakan teknik dasar yang paling banyak

digunakan. Seseorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang

dengan baik, pemain tersebut tidak akan menjadi pemain yang baik, dan

kesebelasan yang baik ialah kesebelasan yang semua pemainnya

menguasai teknik menendang bola dengan baik, Sukatams (1984:44).

Menurut Sucipto (2000: 17) Menendang bola merupakan salah satu

karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Pemain yang

memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara

efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing),

menembak ke gawang (shoot at the goal) dan menyapu untuk

menggagalkan serangan lawan (sweeping).

Menurut Sucipto (2000: 17-21) Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke

bola, menendang dibedakan beberapa macam, meliputi :

Page 30: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

13

1. Menendang dengan kaki bagian dalam (instep)

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam

digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing).

2. Menendang dengan kaki bagian luar (outside)

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan

untuk mengumpan jarak pendek (short passing).

3. Menendang dengan pungung kaki (instep)

Pada umumnya teknik menendang dengan punggung kaki digunakan

untuk menembak ke gawang (shooting at the goal).

4. Menendang dengan pungung kaki bagian dalam (inside of the instep)

Pada umumnya teknik menendang dengan punggung kaki bagian

dalam digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing).

Fungsi ataupun tujuan dari pada menendang bola ada beberapa macam,

antara lain:

1. Untuk memberi umpan kepada teman atau mengoper bola.

2. Untuk menembakkan bola kedalam gawang lawan untuk membuat gol

kemenangan

3. Untuk menghidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran

seperti (tendangan bebas, tendangan penjuru, tendangan

hukuman,tendangan gawang dan sebagainya)

4. Untuk melakukan clearing ataupun pembersihan dengan jalan

menyapu bola yang berbahaya di daerah sendiri atau dalam usaha

Page 31: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

14

membendung serangan lawan pada daerah pertahanan sendiri,

Sarumpaet (1992:20).

Menurut Herwin (2004: 29-31), yang harus diperhatikan dalam teknik

menendang adalah kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg position), bagian

bola, perkenaan kaki dengan bola (impact), dan akhir gerakan (follow-

through).

Gambar 1. Gerakan Shooting Sepakbola

Sumber: Eric Batty (2007)

D. Keterampilan gerak

Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara

efisien dan efektif. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari

kualitas koordinasi dan kontrol atas bagian-bagian yang telibat dalam

gerakan. Semakin komplek pola gerak yang harus dilakukan semakin

komplek pula koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini

berarti makin sulit juga untuk dilakukan. Belajar gerak adalah belajar yang

diwujudkan melalui respon-respon muskular dan diekspresikan dalam

Page 32: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

15

gerak tubuh. Yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak

mempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk mengerti

gerakan yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan

kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara

keseluruhan.

E. Kondisi Fisik

Keadaan kondisi fisik yang baik akan mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan

seseorang yang berupa peningkatan motivasi kerja, semangat kerja, rasa

pecaya diri, ketelitian dan sebagaianya. Secara psikologis kelelahan fisik pun

nampaknya sangat besar pengaruhnya dalam lingkungan kegiatan kita,

terutama dalam berinteraksi.

Lima unsur kondisi fisik yang cukup besar peranannya dalam

menggiring bola, yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan dan

koordinasi, yang menurut Bompa, Tudor O. (1994: 3) dikatakan sebagai

komponen biomotor. Kecepatan hubungannya dengan cepat tidaknya

seorang pemain membawa bola ke segala arah, sedangkan kelentukan

hubungannya dengan bagaimana keluwesan seorang pemain mengolah bola

dengan kakinya dan bagaimana keluwesan dalam melalui rintangan,

serta kelincahan hubungannya dengan kecepatan mengubah arah

untuk menghindari rintangan.

Dalam olahraga dibutuhkan kondisi fisik seseorang yang prima yang mampu

beraktifitas dalam tempo yang lama. Sajoto (1995 : 8) mengemukakan bahwa

Page 33: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

16

kondisi fisik adalah satu kesatuan tubuh dari komponen-komponen yang tidak

dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya.

Selanjutnya Harsono (1988 : 153) menjelaskan bahwa kondisi fisik yang baik

akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh antara lain

berupa :

1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja

jantung

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, ketekunan, stamina dan

kemampuan kondisi fisik lainya

3. Akan ada elenami gerak yang lebih baik pada waktu latihan

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah

latihan.

Dalam sepakbola sangat membutuhkan stamina fisik yang prima, untuk itu fisik

seorang pemain sepakbola harus benar-benar dilatihkan agar para pemain dapat

bermain secara maksimal selama 2x45 menit. Unsur fisik dalam sepakbola

adalah daya tahan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas.

1. Daya tahan

Menurut Djoko Pekik Irianto, (2002: 72) daya tahan adalah kemampuan

melakukan kerja dalam jangka waktu lama.

Menurut Sukadiyanto (2005: 57) daya tahan dalam olahraga

adalah kemampuan peralatan organ tubuh olahragawan untuk

melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas atau

kerja.Tujuan latihan ketahanan adalah untuk meningkatakan

kemampuan olahragawan agar dapat mengatasi kelelahan selama

aktivitas kerja berlangsung.

Page 34: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

17

Menurut McArdle, dkk dalam Sukadiyanto (2005:58) faktor yang

berpengaruhi terhadap ketahanan adaalah kemampuan maksimal

dalam memenuhi konsumsi oksigen yang ditandai dengan VO2 max.

Oleh karena itu, kemampuan ketahanan olahragawan dipengaruhi

oleh beberapa faktor di antaranya: faktor kecepatan,

kekuatan otot, kemampuan teknik untuk menampilkan gerak secara

efisien, kemampuan memanfaatkan potensi secara psikologis, dan

keadaan psikologis saat bertanding atau berlatih.

2. Kekuatan

Menurut Sukadiyanto (2005:81) kekuatan secara umum adalah

kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau

tahanan. Pengertian secara fisiologis, kekuatan adalah kemampuan

neuromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 66) kekuatan adalah kemampuan

otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan. Tingkat kekuatan

olahragawan di antaranya dipengaruhi oleh keadaan: panjang otot, besar

kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik tumpu, tingkat

kelelahan, jenis otot merah atau putih, potensi otot, pemanfaatan potensi

otot, teknik, dan kemampuan kontraksi otot.

3. Kecepatan

Djoko Pekik Irianto (2002: 73) Kecepatan (Speed) adalah perbandingan

antara jarak dan waktu atau kemampuan untuk bergerak dalam waktu

singkat. Elemen kecepatan meliputi : waktu reaksi, frekuensi gerak per

satuan waktu dan kecepatan gerak melewati jarak. Sedangkan menurut

Page 35: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

18

Sukadiyanto (2005: 106) kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan gerak atau serangkaian gerak secepat mungkin sebagai

jawaban terhadap rangasang. Jadi kecepatan adalah kemampuan

seseorang untuk melakukan gerak secara cepat dalam waktu yang

sesingkat mungkin.

4. Fleksibelitas

Menurut Sukadiyanto (2005:128) fleksibilitas mengandung

pengertian, yaitu luas gerak satu persendian atau beberapa persendian.

Ada dua macam fleksibilitas, yaitu; (1) fleksibilitas statis, dan (2)

fleksibilitas dinamis. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:74)

fleksibility adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan

melalui jangkauan yang luas. Istilah lain yang sering dipergunakan

bersama. kelentukan adalah elasticity (kelenturan) yakni kemampuan otot

untuk berubah ukuran memanjang/memendek.

Semua unsur fisik tesebut sangat dibutuhkan dalam semua cabang olahraga

termasuk cabang olahraga sepakbola. Sepakbola olahraga yang

membutuhkan unsur fisik yang kuat karena sangat diperlukan ketika

dalam bermain atau berlatih. Ketika menembak bola pada saat bermain

disini memerlukan beberapa unsur fisik yang ada, karena ketika sedang

menggiring daya tahan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas berperan penting.

F. Latihan

1. Pengertian Latihan

Menurut Pate yang diterjemahkan Dwijowinoto (1993 : 317) latihan

dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis dalam latihan

Page 36: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

19

yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan

daya tahan latihan.

2. Tujuan Latihan

Harsono (2004:40) menyatakan secara umum tujuan latihan yaitu

untuk mengembangkan kondisi fisik, meningkatkan kemampuan

komponen-komponen biomotorik khusus yang diperlukan cabang

olahraga, menanamkan karakteristik psikologi yang khusus untuk

cabang olahraga yang bersangkutan, melatih dan mengembangkan

keterampilan teknik spesifik cabang olahraga serta mengajarkan

pengetahuan teoritis mengenai teori dan metodologi latihan untuk

cabang olahraga yang bersangkutan.

3. Prinsip Latihan

a. Frekuensi Latihan

Latihan dilaksanakan sesering mungkin dan terencana dalam

waktu yang panjang. Frekuensi latihan berbeda untuk setiap

cabang olahraga, hal ini tergantung dari tingkat kesulitan gerak dan

pencapaian prestasi.

b. Overload

Latihan harus diberikan dengan beban cukup berat mendekati batas

kemampuan atau ambang rangsang agar dapat memberikan

perubahan secara biologis didalam tubuh atlet serta mentalnya.

Beban latihan selalu bertambah secara terencana dan teratur

sehingga kemampuan otot-otot juga akan semakin meningkat.

Page 37: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

20

c. Specifikasi Latihan

Latihan akan berpengaruh secara specifik terhadap tubuh kita

terutama berpengaruh terhadap kelompok otot tertentu, ruang gerak

persendian, dan sistem energi. Jadi sebelum latihan kita tentukan

terlebih dahulu apa yang akan dilatih apakah teknik atau

kemampuan fisik dan yang terpenting adalah agar latihan yang

diterapkan sesuai dengan cabang olahraga yang akan ditingkatkan

prestasinya.

d. Individualisasi

Sekalipun sejumlah atlet memiliki prestasi yang hampir sama tetapi

prinsip individualis harus menjadi perhatian utama untuk itu

konsep latihan harus disusun sesuai dengan kemampuan serta

kekhasan setiap individu. Latihan merupakan masalah pribadi

artinya setiap atlet akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap

beban latihan yang sama.

e. Kualitas Latihan

Latihan harus bermutu oleh sebab itu latihan intensif harus disertai

koreksi yang tepat serta konstruktif agar tujuan dari latihan

tercapai.

f. Variasi Latihan

Latihan yang berulang-ulang seringkali menimbulkan rasa jenuh

untuk itu pelatih dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

menyusun program latihan. Banyak ragam latihan akan

Page 38: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

21

mengurangi kejenuhan itu misalnya latihan yang dikemas dalam

suatu permainan baik individu maupun kelompok dapat

mengurangi kejenuhan.

g. Model Latihan

Latihan sebaiknya berisikan unsur-unsur yang menyerupai situasi

dan kondisi pertandingan yang sesungguhnya. Karena itu perlu

diciptakan suatu model latihan yang hampir sama situasi dan

kondisi yang kelak akan dialami dalam pertandingan sesungguhnya

misalnya latihan dalam bentuk permainan sederhana dengan

peraturan yang dimodifikasi.

h. Metode Latihan

Dalam melatih ketrampilan olahraga seorang pelatih perlu

mengetahui berbagai metode latihan dengan tujuan agar latihan

tersebut lebih bervariasi dan produktif. Metode latihan yang dapat

diterapkan antara lain; Whole and Part Method, Mental Practice,

dan Mass and Distributed Ptractice.

i. Goal Setting/Target

Setiap pelatih dalam melaksanakan program latihan pasti

mempunyai tujuan atau target. Target atau sasaran dapat dilakukan

secara bertahap agar keberhasilan mencapai tujuan akhir dapat

terkontrol, tahap pertahap diatur sedemikian rupa dari mulai tahap

jangka pendek sampai tahap jangka panjang.

Page 39: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

22

j. Monitoring

Hasil latihan harus selalu dimonitoring dan dievaluasi secara

periodik dan secara kontinyu. Hal ini sangat perlu guna mengetahui

apakah program latihan berjalan sebagaimana mestinya, dan pada

akhirnya Program latihan yang disusun dan dilaksanakan akan

mendapatkan hasil optimal sesuai yang diharapkan.

Gambar.2 Periode Latihan

Sumber. Mochamad Sajoto (1995)

G. Latihan Circuit Training

Menurut Suharjana (2004: 69) circuit training merupakan bentuk latihan

yang terdiri dari beberapa pos latihan yang dilakukan secara berurutan dari

pos satu sampai pos terakhir. Jumlah pos antara 8-16 pos dengan istirahat

dilakukan pada jeda antar pos satu dengan yang lainnya. Bentuk latihan

biasanya disusun dalam lingkaran dan terdiri dari beberapa pos. Dengan

sedikit kecerdikan dan kreatifitas pelatih akan dapat mendesain suatu

sirkuit yang paling cocok untuk cabang olahraganya.“Circuit training”

berarti beberapa kelompok olah raga atau pos yang berada di area dan

Page 40: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

23

harus diselesaikan dengan cepat. Tiap peserta harus menyelesaikan satu

pos dahulu sebelum ke pos lainnya. Circuit training ialah suatu program

latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan and G.T. Anderson pada tahun

1953, dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran

jasmani, seperti push up, sit up, dan lain-lain.

Dalam program latihan cicuit training ini digunakan jarak tiap pos 15 detik

sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan. Bentuk

sederhana dari circuit training yang dibuat adalah :

1. Lari zig-zag

2. Lari Sprint

3. Lompat cone

4. Push-up

5. Lompat kanan-kiri

6. Menembak ke gawang

Gambar 2. Circuit Training

Page 41: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

24

H. Kerangka Berpikir

Dalam suatu kerangka pemikiran harus memuat suatu teori sebagai arahan

untuk membimbing penelitian ini dalam memilih data yang relevan dan

menganalisis data yang diperoleh secara sistematis. Setiap pemain harus

menguasai teknik dasar tersebut agar mampu bermain sepakbola dengan

terampil. Dengan menguasai teknik dasar akan mendukung penampilan

dalam bermain dan bertanding, memilki rasa percaya diri yang baik,

optimis dan semangat yang tinggi sewaktu bermain atau bertanding. Salah

satu teknik dasar yang paling banyak dipakai dalam bermain sepakbola

adalah menendang. Menendang dilakukan untuk memberi umpan kepada

teman atau mengoper bola, bisa juga untuk menghidupkan bola kembali

setelah terjadi suatu pelanggaran seperti tendangan bebas, tendangan

penjuru, tendangan hukuman, tendangan gawang, namun diantara itu

semua melakukan tendangan adalah untuk menembakkan bola kedalam

gawang lawan dengan tujuan membuat gol kemenangan.

I. Hipotesis

Penelitian ini dilakukan guna menguji suatu hipotesis, karena merupakan

jawaban yang bersifat sementara sementara dari suatu masalah penelitian,

(Surahmad, 1985 : 60) mengemukakan bahwa “suatu hipotesis adalah

perkiraan jawaban sementara terhadap problem penelitian”.

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

Page 42: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

25

H0 : “Tidak ada pengaruh yang signifikan dari Latihan Circuit Training

Terhadap Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 19 Bandar Lampung”.

H1 : “Ada pengaruh yang signifikan dari Latihan Circuit Training

Terhadap Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 19 Bandar Lampung”

Page 43: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

26

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode,

karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

keberhasilan dari suatu penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Metode

sendiri merupakan salah satu strategi yang digunakan peneliti, gunanya yaitu

menghasilkan jawaban dari masalah yang akan diteliti. Menurut Rosady

Ruslan (2003:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek

penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.”

Sedangkan Arikunto (2000 : 206) menjelaskan tentang penelitian yaitu

“suatu proses yang dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk mencari

jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui prosedur ilmiah yang telah

ditentukan”. Sedangkan eksperimen menurut Sugiono (2010: 107) bahwa

Metode eksperimen dapat diartikan sebagai mode penelitian yang digunakan

untuk mencari perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan.

Page 44: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

27

Menurut Arikunto (2010:3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

perlakuan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen komparatif atau eksperimen semu, karena di dalam kedua

perlakuan ini tidak ada kontrol.

Pendapat Aswarni yang dikutip Arikunto (2010:236) menyebutkan bahwa

metode komparatif akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-

perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, kritik terhadap orang,

kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.

Dalam penelitian ini diperlukan suatu metode, penggunaan metode dalam

penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini

berarti metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam

pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Arikunto (2010:3)

penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang selalu dilakukan dengan

maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen komparatif atau

eksperimen semu, karena didalam perlakuan ini tidak ada kontrol. Menurut

Moh Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian

deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat,

dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya

suatu fenomena tertentu.

Pendapat Aswarni yang dikutip dari Arikunto (2010:159) menyebutkan

bahwa metode komparatif akan menemukan persamaan-persamaan dan

Page 45: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

28

perbedaan-perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, kritik

terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide tau suatu prosedur kerja.

Untuk menjawab hipotesis yang ada dalam penelitian metode yang digunakan

adalah metode eksperimental. Dalam metode ini percobaan dilakukan

terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada kelompok eksperimen

dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi yang dapat dikontrol.

Dari berbagi pendapat para ahli sehingga dapat disimpulkan bahwa peneitian

komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan

antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah Randomized Control-

Group Pretest-Postest Design (desain tes awal-tes akhir) seperti dalam tabel

berikut:

Subjek

Tes

Awal

Treatment

Tes

Akhir

Kelompok

Eksperimen

v v v

Kelompok Kontrol v - v

Tabel. 1

Desain Tes Awal dan Tes Akhir

Page 46: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

29

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto (2006 : 130) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian.

Menurut Margono (2004 : 118) populasi adalah keseluruhan data yang

menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

tentukan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan dan diamati Populasi

adalah kumpulan keseluruhan objek yang akan dikaji dalam suatu kegiatan

penelitian yang diberikan perlakuan dan melihat dampak dari hasil

perlakuan tersebut secara seksama agar hasil perlakuan tersebut dapat

terlihat nyata dalam pemberian latihan . Dalam penelitian ini jumlah

populasi kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung sebanyak 120 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006 :

131).

Sedangkan (Margono, 2004 : 121) menyatakan sampel adalah sebagai

bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan

cara-cara tertentu.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan sampel adalah sebagian

dari pada populasi yang telah dipilih melalui proses tertentu yang hasil

Page 47: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

30

akhirnya akan mewakili dari populasi yang tidak menghilangkan

karakteristikn dari populasi itu.

Arikunto (2006 : 134) menegaskan bahwa : “untuk sekedar ancer-ancer,

maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Melihat dari populasi yang ada dengan jumlah siswa yang diambil

megikuti pelajaran olahraga sepakbola berjumlah 120 orang maka yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang sedang

mendapatkan olahraga bulutangkis dengan jumlah 25% dari 120 orang

maka di dapatkan 30 orang.

C. Desain Penelitian

Pilih subjek kemudian golongkan subjek menjadi dua kelompok setelah

diadakan pretest yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dan

kelompok Kontrol tidak diberikan perlakuan. Dalam hal ini agar pembagian

kelompok memiliki tingkatan yang sama maka teknik pembagia kelompok

eksperimen dilakukan dengan cara ordinal pairing.

Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest desain

eksperimen seperti dalam tabel sebagai berikut :

Page 48: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

31

P S Pretest

Gambar 3: Rancangan Penelitian

Sumber.Sujana (2005)

Keterangan:

P : Populasi

S : Sampel

Pretest : Tes awal Shooting sepakbola

OP : Ordinal Pairing

Treatment A : Kelompok eksperimen

Treatment B : Kelompok Kontrol

Posttest : Tes akhir Shooting sepakbola

Pembagian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol perorangan didasarkan

pada hasil rangking pada tes awal. Adapun pembagian kelompok dalam penelitian

ini dengan cara ordinal pairing sebagai berikut :

Keterangan:

A = Kelompok eksperimen

B = Kelompok kontrol

1,2,3 dst = Rangking (hasil tes

awal)

OP = Ordinal pairing

Gambar 4. Skema Pembagian Kelompok dengan Cara Ordinal pairing

Sumber.Sujana (2005)

Setelah dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok berpasangan dan

kelompok perseorangan kelompok berpasangan akan diberikan metode

OP

Eksperimen

Kontrol

Post test

Post test

Page 49: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

32

pembelajaran berpasangan dan kelompok perseorangan akan diberikan

metode pembelajaran perseorangan.

D. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu mengadakan observasi

di sekolah, apabila dianggap sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan

maka penulis mengurus surat izin penelitian yang akan ditujukan kepada

kepala sekolah yang akan menjadi tempat penelitian, setelah diizinkan oleh

pihak sekolah penulis berkoordinasi dengan guru matapelajaran olahraga

dalam menjalankan penelitian yang telah disusun sesuai jadwal penelitian.

Dalam penelitian ini subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dimana pembagiannya dengan cara ordinal pairing

setelah dilakukan pretest sebelum pelaksanaan penelitian yaitu pemberian

perlakuan bagi kedua kelompok eksperimen. Setelah diberikan perlakuan

selama 1 bulan dengan frekuensi 3 kali seminggu maka dilakukan pos test

kepada kedua kelompok.

E. Variabel dan Data Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:159) variabel penelitian adalah objek penelitian

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Margono (2004:133)

menyatakan variabel adalah pengelompokkan yang logis dari dua atribut

atau lebih.

Page 50: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

33

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menyebabkan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu:

Latihan Circuit training.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Shooting sepakbola.

2. Data Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) mengemukakan bahwa “sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokan dalam dua

jenis data primer dan data skunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penulis

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai

data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung. Teknik yang dapat digunakan penulis untuk mengumpulkan

data primer antara lain:

1) Observasi

2) Wawancara

3) Diskusi Terfokus (focus grup discussion – FGD)

Page 51: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

34

b. Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

skunder dapat diperoleh dari berbagai sumber:

1. Buku

2. Laporan

3. Jurnal

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tes. Suharsimi dalam

Nurhasan (2001 : 3) menjelaskan tes adalah suatu alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan

cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

1. Pelaksanaan Pemberian Perlakuan (Treatment)

Pate (1993 : 213) menyatakan bahwa latihan yang dilakukan 6-8

minggu akan memberikan efek yang cukup dengan kekuatan 10-25%.

El Fox yang dikutip Sajoto (1988 : 86) menyatakan bahwa apakah

memakai frekuensi 3 atau 5 kali perminggu, tetapi yang penting adalah

lama latihan 4-8 minggu. Lebih lanjut Sajoto (1988 : 35) menyatakan

program latihan sebanyak 3 kali setiap minggu agar tidak terjadi

kelelahan yang kronis.

Kerena keterbatasan waktu, biaya dan subjek dari tes ini maka untuk

memaksimalkan latihan treatment hanya diberikan kepada kelompok

eksperimen sebagai objek percobaan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali

Page 52: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

35

setiap minggu. Lama latihan dan frekuensi latihan merupakan batas minimum

dari latihan sesuai dengan pernyataan El Fox di atas. Adapun perlakuan yang

akan diberikan berupa latihan circuit training (X). Latihan yang akan diberikan

disesuaikan dengan variabel yang diteliti yaitu shooting sepakbola (Y).

G. Instrumen Penelitian

Gambar 4. Instrumen Shooting Sepakbola

Keterangan

1 = Teste (Penendang)

2 = Jarak

3 = Target Gawang

Instrumen ini merupakan instrument buatan, maka harus diuji validitas dan

reliabilitasnya. Setelah melakukan uji coba maka akan dihitung validitas

dan reliabilitas instrument tersebut penulis merencanakan untuk

menghitung validitasnya menggunakan uji Faktor validitas faktor,

sedangkan untuk reliabilitasnya akan digunakan adalah tes and retest.

Page 53: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

36

Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika

instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan

hasil penelitian pun tidak akan absah.

a. Validitas

Menurut Arikunto (1991 : 168), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrument. Setelah data didapat dan ditabulasikan maka menguji

validitas konstraksi (Construct) dilakukan dengan analisis faktor, yaitu

dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus

korelasi product moment adalah :

Arikunto (1991)

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah Skor veriabel X

n = Jumlah sampel ∑Y = Jumlah Skor veriabel Y

X = Skor veriabel X ∑X2

= Jumlah kuadrat skor variabel X

b. Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah suatu tes yang dikatakan reliabel apabila tes itu

berulang-ulang memberikan hasil yang sama. Pada penelitian ini alat

ukur menggunakan metode teknik ulang. Menurut Nurhasan (2001 :

118), untuk mengetahui besarnya derajat keterandalan suatu alat

pengukur dapat dilakukan dengan melakukan dua kali pengukuran,

2222

.

YYnXXn

YXXYnrxy

Page 54: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

37

yaitu pengukuran pertama dan ulanganya. Instrument ini kemudian

diujicobakan kepada sekelompok responden dan dicatat hasilnya,

kedua hasil pengukuran tersebut dikoreksi dengan menggunakan

korelasi product moment atau korelasi pearson sebagai berikut :

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah Skor veriabel X

n = Jumlah sampel ∑Y = Jumlah Skor veriabel Y

X = Skor veriabel X ∑X2

= Jumlah kuadrat skor variabel X

Y = Skor veriabel Y ∑Y2

= Jumlah kuadrat skor variabel Y

Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel korelasi product

moment, sehingga dianggap reliabel apabila rhitung >r tabel pada taraf a = 0,05

dan derajat kebebasan (dk) = n-2.

H. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil

tes awal dan akhir dengan Latihan circuit training terhadap shooting sepakbola

menggunakan teknik analisis data uji t. Adapun syarat dalam menggunakan uji

t adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang

diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk

2222

.

YYnXXn

YXXYnrxy

Page 55: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

38

pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji Liliefors. Langkah

pengujiannya mengikuti prosedur Sudjana (1992:266) yaitu :

a. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku

Z1, Z2,…, Zn dengan menggunakan rumus Z1 =

1

x

Keterangan :

Z : Skor baku

xi : Row skor

µ : Rata-rata

σ : Simpangan baku

b. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku. Kemudian di hitung peluang )()( ii ZZPZF

c. Selanjutnya dihitung nZZZ ,...,, 21 yang lebih kecil atau sama dengan

iZ kalau proporsi ini dinyatakan dengan )( iZS maka

n

ZyangZZZbanyaknyaZS in

i

...,...,,..)( 21

d. Hitung selisih )()( ii ZSZF kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini dengan 0L . Setelah harga 0L , nilai hasil

perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis 0L untuk uji

Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. bila harga 0L lebih kecil (<) dari L

tabel maka data yang akan di olah tersebut berdistribusi normal

Page 56: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

39

sedangkan bila 0L lebih besar (>) dari L tabel maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

0L < L tabel : normal

0L > L tabel : normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua

kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut

Sudjana (2002:250) untuk pengujian homogenitas digunakan rumus

sebagai berikut :

F = TerkecilVarians

TerbesarVarians

Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus

Dk pembilang: n-1 (untuk varians terbesar)

Dk penyebut: n-1 (untuk varian terkecil)

Taraf signifikan (0,05) maka dicari pada tabel F

Dengan kriteria pengujian,

Jika :Fhitung ≥ Ftabel ≤ tidak homogen atau

Fhitung ≤ Ftabel ≤ berarti homogen

Pengujian homogenitas ini bila F lebih kecil (<) dari Ftabelmaka data tersebut

mempunyai varians yang homogen.Tapi sebaliknya bila Fhitung (>) dari Ftabel

maka kedua kelompok mempunyai varian yang berbeda.

Page 57: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

40

3. Uji t

Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians

antar kedua kelompok sample maka analisis yang digunakan dapat di

kemukan beberapa alternatif :

a) Data berdistribusi normal dan kedua kelompok mempunyai varians yang

homogen ( 21 XX ) maka uji t- tes yang dipergunakan untuk menguji

hipotesis penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1992)

sebagai berikut :

t hitung =

21

21

11.

nnS

XX

gab

2

.)1(.)1(

21

2

22

2

11

nn

SnSnS gab

Keterangan :

1: Rerata kelompok eksperimenA

2: Rerata kelompok eksperimen B

S1: Simpangan baku kelompok eksperimen A

S2: Simpangan baku kelompok eksperimenB

1n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A

2n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B

b) Salah satu data berdistribusi normal dan data lain yang tidak berdistribusi

normal (σ ≠ σ) kedua kelompok sampel yang mempunyai varians yang

homogen atau tidak homogen maka rumus yang digunakan menurut

Sudjana (1992:241) yaitu:

Page 58: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

41

thitung=

2

2

2

1

2

1

21

n

S

n

S

XX

Keterangan :

1: Rerata kelompok eksperimenA

2: Rerata kelompok eksperimen B

S1: Simpangan baku kelompok eksperimen A

S2: Simpangan baku kelompok eksperimen B

1n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A

2n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B

c) Bila kedua data berdistribusi tidak normal, kedua kelompok sampel

homogen atau tidak, maka rumus yang digunakan seperti yang

dikemukakan Sanafiah Faisal, 1982 : 371 adalah:

Z =

√ ( )

U = ( )

U = ( )

Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen A dan

B adalah bila Z hitung < Z tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok eksperimen A dan B, sebaiknya bila Z hitung

> Z tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen A dan B.

Page 59: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

42

4. Uji Pengaruh

Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians

antara kedua kelompok, maka analisis yang digunakan dapat dikemukakan

berdasarkan alternatif. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran maka

menurut Sudjana (2005:242) dapat digunakan rumus uji pengaruh sebagai

berikut:

thitung =

nSB

B

Keterangan :

B : Rata-rata Selisih antara post tes-pre test

SB : Simpangan baku Selisih antara post tes – pre test

: akar dari jumlah sampel kelompok eksperimen

n

Page 60: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa :

“Ada pengaruh yang signifikan dari Latihan Circuit Training Terhadap

Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19

Bandar Lampung”

B. Saran

1. Kepada para Mahasiswa dan guru pendidikan jasmani diharapkan

mencoba model-model latihan untuk meningkatkan hasil pembelajaran

penjaskes di sekolah, khususnya sepakbola.

2. Pada program studi penjaskes diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan

dalam program dan pembelajaran dalam mata kuliah bola basket untuk

meningkatkan kemampuan bermain sepakbola.

3. Bagi mahasiswa lain yang berminat meneliti kembali permasalahan ini,

disarankan agar penelitian ini dapat ditindak lanjuti dan dikembangkan.

Page 61: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT

Rineka Cipta. Jakarta.

A. Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta : Depdikbud.

Batty, Eric. 2007. Latihan Metode Baru Sepakbola Pertahanan. CV Pionir

Jaya.Bandung.

Depdikbud, 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar : Garis-Garis Besar Program

Pengajaran, Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta

:direktorat Pendidikan.

Gifford, Clive. 2007. Keterampilan Sepakbola.PT Citra Aji Parama.Yogyakarta.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodelogi Research. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching.

Depdikbud Dirjen Dirti PPLPTK. Jakarta.

_______. 2004. Perencanaan Program Latihan.KONI Pusat. Jakarta.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000. Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes.

Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Luxbacher, Joseph. 2004. SepakbolaLangkah – langkah Menuju Sukses. PT Raja

grafindo Persada. Jakarta.

McClenaghan, Pate Rotella, diterjemahkan Kasiyo Dwijowinoto. 1993. Dasar-

Dasar Ilmiah Kepelatihan. IKIP Semarang Press. Semarang.

Muhajir. 2007. “Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2”. Jakarta:

Erlangga.

Mielke, Danny. 2007. Dasar – Dasar Sepakbola. Penerbit Pakar Raya. Bandung.

Moeliono, Anton. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Moh. Nazir. Ph.D, 2005, Metode Penelitian . Ghalia Indonesia. Bogor.

Page 62: PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26939/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan kasih sayang serta selalu mendoakan keberhasilanku ... umumnya trima

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Dirjen

Olahraga. Jakarta.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Pemula. Alfabeta. Jakarta.

Sajoto, Mochamad. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Depdikbud

Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Scheunemann, Timo. 2008. Dasar – Dasar Sepakbola Modern untuk Pemain dan

Pelatih. DIOMA. Malang.

Sneyers, Jozef. 1990. Sepakbola Remaja. PT. Rosda Jayaputra. Jakarta.

Sucipto. Dkk. 2000. Olahraga Pilihan: Sepakbola. Dirjendikdasmen. Jakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta.

Sukatamsi. 1984. Sepak Bola. Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud

Tangkudung, James. 2006. Pembinaan Prestasi Olahraga. Cerdas Jaya. Jakarta.

Tim PSSI. 2012. Peraturan Permainan 2012. Jakarta.

Usman, Husaini. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta.