PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati...

54
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PROGRAM PINJAMAN KUR MIKRO DI BANK BRI KANTOR CABANG SLEMAN Skripsi Ditulis Oleh: Nama : Hening Purnawati Nomor Mahasiswa : 154115336 Jurusan : Manajemen Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2019 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Transcript of PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati...

Page 1: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

NASABAH PADA PROGRAM PINJAMAN KUR MIKRO DI BANK BRI

KANTOR CABANG SLEMAN

Skripsi

Ditulis Oleh:

Nama : Hening Purnawati

Nomor Mahasiswa : 154115336

Jurusan : Manajemen

Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

ii

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

NASABAH PADA PROGRAM PINJAMAN KUR MIKRO DI BANK BRI

KANTOR CABANG SLEMAN

Skripsi

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 di program studi manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha

Ditulis Oleh:

Nama : Hening Purnawati

Nomor Mahasiswa : 154115336

Jurusan : Manajemen

Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2019

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan oranglain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari

terbutkti bahwa pernyataan ini tidak benar saya sanggup menerima

hukuman/sanksi apapaun sesuai peraturan yang berlaku.

Yogyakarta, September 2019

Penulis

Hening Purnawati

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

vi

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PROGRAM PINJAMAN KUR MIKRO DI BANK BRI

KANTOR CABANG SLEMAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR mikro di Bank BRI kantor cabang Sleman. Jumlah responden dalam peneltian ini adalah 100 responden, pengambilan sampel dengan menggunakan metode metode Probability sampling.

Hasil penelitian berdasarkan hasil uji t diketahui nilai signifikan Tangibles/ Bukti Langsung sebesar 0.035 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan Tangibles/ Bukti Langsung terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman, nilai signifikan Reliability / Keandalan sebesar 0.045 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan Reliability / Keandalan terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman, nilai signifikan Responsiveness / daya tanggap sebesar 0.001 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan Responsiveness / daya tanggap terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman, nilai signifikan Assurance/ Jaminan sebesar 0.044 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan Assurance/ Jaminan terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman, nilai signifikan Empathy/ Empati sebesar 0.005 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan Empathy/ Empati terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai signifikan kualitas pelayanan sebesar 0.000 dibawah 0.05 artinya ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

vii

MOTTO HIDUP

“ Kesuksesan adalah buah dari usaha- usaha kecil yang diulang hari demi hari “

Untuk menjadi sukses bukanlah hal yang instan. Sukses butuh yang

namanya usaha. Setiap usaha kecil yang dilakukan harus dengan sepenuh hati, dan

jangan pernah berhenti untuk melakukan usaha tersebut sebelum Kamu mencapai

tujuanmu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wa Barakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang Maha Pengasih serta Penyayang, tiada hal yang mulia selain Engkau ya Rabb, kasih dan sayang-Mu tidak akan pernah habis untuk hamba-Mu sampai saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang berpribadian luar biasa yang bisa menjadi teladan bagi seluruh umat di dunia ini. Ia lah seseorang yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik, dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini penelitian ini terwujud atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang memberikan motivasi, arahan, bimbingan serta petunjuk yang bermanfaat dalam menulis penelitian ini.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Muhammad Subkhan, MM. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta

2. Ibu Dila Damayanti, SE, MM. selaku ketua Kaprodi sekaligus dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan, memberikan nasehat, dorongan serta motivasi yang besar manfaatnya bagi penulis selama menulis skripsi ini.

3. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta yang telah mendidik, memberi wawasan , dan melindungi ilmu pengetahuan pada penulis selama berkuliah.

4. Seluruh karyawan dan staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

ix

5. Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, mendoakan, memberikan semangat, motivasi serta dorongan yang luar biasa untuk menyelesaiakn skripsi ini.

6. Suamiku Dhimas Perwirajati yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman- teman satu kelompok bimbingan Dek Isna, Dek Vian, Dek Zalna, dan Endah. Terimakasih atas kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman- teman Manajemen 2015 yang telah memberikan banyak pengalaman, kenangan, canda tawa dan saling mendukung untuk kelancaran skripsi ini.

9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

10. Seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner, terimakasih atas kerjasamanya.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian di masa yang akan datang. Semoga skripsi inidapat memberikan sumber pengetahuan dan menjadi kaya yang bermanfaat bagi para pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warraahmatullahi Wabarakatuh.

Yogyakarta, September 2019

Penulis

Hening Purnawati

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SKRIPSI ............................................................................. i

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI ......................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iv

HALAMAN UJIAN ............................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

MOTTO HIDUP ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8

2.1 Kajian Teoritis ................................................................................................ 8

2.1.1 Pemasaran ................................................................................................ 8

2.1.2 Jasa ......................................................................................................... 10

2.1.3 Pemasaran Jasa ....................................................................................... 13

2.1.4 Kualitas Pelayanan ................................................................................. 15

2.1.5 Kepuasan Pelanggan .............................................................................. 21

2.2 Kajian Empiris/Penelitian Terdahulu ........................................................... 27

2.3 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 28

2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 31

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 31

3.2 Tempat & Waktu Penelitian ......................................................................... 31

3.3 Populasi & Sampel ....................................................................................... 31

3.4 Sumber Data ................................................................................................. 32

3.5 Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 33

3.6 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 37

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

xi

3.7 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 37

3.7.1 Uji Validitas ........................................................................................... 37

3.7.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 38

3.8 Uji Asumsu Klasik ....................................................................................... 38

3.8.1 Uji Normalitas ........................................................................................ 38

3.8.2 Uji Multikolinearitas .............................................................................. 39

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 39

3.9 Teknik Analisis ............................................................................................. 40

3.9.1 Analisis Regresi Berganda ..................................................................... 40

3.9.2 Uji t (Parsial) .......................................................................................... 39

3.9.3 Uji F (Simultan) ..................................................................................... 41

3.9.4 Uji Koefisien Determinasi ..................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 43

4.1 Bank BRI ...................................................................................................... 43

4.1.1 Sejarah Bank BRI .................................................................................. 43

4.1.2 Visi & Misi Bank BRI ........................................................................... 45

4.2 Deskripsi Identitas Responden ..................................................................... 47

4.2.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 47

4.2.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia .................................................. 48

4.2.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 48

4.3 Pengujian Instrumen Penelitin ...................................................................... 49

4.3.1 Uji Validitas ........................................................................................... 49

4.3.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 51

4.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 52

4.4.1 Uji Normalitas ........................................................................................ 52

4.4.2 Uji Multikolinearitas .............................................................................. 53

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 54

4.4 Pengujian Analisis Data ............................................................................... 54

4.4.1 Anakisis Regresi Berganda .................................................................... 55

4.4.2 Uji t (Parsial) .......................................................................................... 57

4.4.3 Uji F (Simultan) ..................................................................................... 58

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi ..................................................................... 59

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

xii

4.6 Pembahasan ................................................................................................. 60

4.6.1 Pengaruh Tangibles/ Bukti Langsung Terhadap Kepuasan Nasabah .... 60

4.6.2 Pengaruh Reliability / Keandalan Terhadap Kepuasan Nasabah .......... 61

4.6.3 Pengaruh Responsiveness / daya tanggap Terhadap Kepuasan Nasabah62

4.6.4 Pengaruh Assurance/ Jaminan Terhadap Kepuasan Nasabah ................ 62

4.6.5 Pengaruh Empathy/ Empati Terhadap Kepuasan Nasabah .................... 63

4.6.6 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah ................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 65

5.2 Saran ............................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 74

LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 70

LAMPIRAN 3 ....................................................................................................... 83

LAMPIRAN 4 ....................................................................................................... 89

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ............................................................. 22

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 29

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 47

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Usia ................................................. 48

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 49

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 37

Tabel 4.1 Uji Validitas .......................................................................................... 50

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 51

Tabel 4.3 Uji Normalitas ....................................................................................... 52

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 53

Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 54

Tabel 4.6 Uji Regresi Berganda ............................................................................ 55

Tabel 4.7 Uji t (Parsial) ......................................................................................... 57

Tabel 4.8 Uji F (Simultan) .................................................................................... 59

Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 60

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini kondisi perekonomian Indonesia mulai merangkak naik

meninggalkan garis ambang kemiskinan, meski begitu tetap saja masih terdapat

sebagian besar masyarakat yang masuk dalam kategori masyakarakat kurang

mampu. Banyak angkatan kerja yang tidak mendapat kesempatan dalam dunia

kerja. Maka pilihan yang tepat adalah berwirausaha, karena dengan menciptakan

lapangan kerja sendiri akan tercapai kehidupan yang lebih baik (Solopos, 2006).

Krisis ekonomi dan moneter yang bermula pada tahun 1997 mengakibatkan

dampak negatif yang cukup luas dalam perekonomian Indonesia. Langkah-

langkah strategis yang harus dilakukan diantaranya dengan mendorong sektor-

sektor usaha dalam negeri supaya meningkatkan perlindungan terhadap

konsumen, memperbaiki kualitas produk, serta memberikan bantuan modal bagi

pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan

kerja serta pertumbuhan ekonomi kita harus memberdayakan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM). UMKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan

ekonomi. UMKM juga menjadi tulang punggung perekonomian. Jumlah unit

usaha UMKM sebesar 98,8% dari total unit usaha. Penyerapan tenaga kerjanya

juga terhitung tinggi, sebesar 96,99% dari total tenaga kerja. Mendukung

perkembangan UMKM, pemerintah menurunkan jumlah Pajak Penghasilan (PPh)

dari 1% menjadi 0,5%. Tujuannya supaya tidak membebani usaha kecil, serta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

2

mempermudah mereka terus meningkatkan omset. Dari sisi makro, UMKM

sangat besar perannya terutama dalam kondisi ekonomi sulit. Tinggal diberi

intervensi dengan stimulus untuk perkembangan. UMKM pasti membutuhkan

pembiayaan untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Selain itu harus

mempunyai modal yang cukup untuk mengelola usahanya. Karena dengan

memutar uang dari hasil usaha saja tidak cukup maka UMKM juga membutuhkan

pinjaman bank.

Pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang

diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan

ataupun pelayanan-pelayanan yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat. Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai

segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa

publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh

instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik

Negara/Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun

dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan, dikemukakan

oleh Ratminto dan Winarsih (2007:5). Maka pemerintah memberikan Program

pinjaman KUR ( Kredit Usaha Rakyat ) diperuntukan untuk masyarakat yang

ingin berwirausaha dari usaha kecil dan menengah.

Program KUR di selenggarakan oleh pemerintah bekerja sama dengan

beberapa bank milik negara. Kredit Usaha Rakyat (KUR ) menjadi salah satu

produk kredit mikro yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pasalnya

dibandingkan dengan fasilitas pinjaman modal usaha kredit usaha rakyat memiliki

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

3

suku bunga paling rendah. Bahkan bisa diajukan tanpa agunan sekalipun. Program

KUR yang telah beberapa tahun berjalan baik memiliki tingkat konsumen sangat

luas mulai dari para pedagang, petani, nelayan, hingga pelaku UMKM di

Indonesia. Dalam kaitannya dengan hal ini bank merupakan lembaga keuangan

yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang

dilakukan disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga

melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.

Kemudian usaha bank lainnya memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung

dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan menghimpun

dana.

Tingkat suku bunga rendah bisa diberikan terhadap program KUR karena

mendapatkan subsidi suku bunga dari pemerintah. KUR merupakan jenis kredit

dari program pemerintah dengan suku bunga yang terbilang rendah yaitu 7%

setiap tahunnya atau setara dengan 0,3% setiap bulannya. Penyaluran KUR Bank

BRI terlihat paling banyak, karena penyaluran KUR di Bank BRI terdiri dari

Cabang, KCP, Unit, Kantor Kas, dan Teras Bri. Bank BRI bisa ditemukan sampai

pelosok-pelosok desa. Hampir di setiap pinggir jalan raya terdapat Bank BRI unit.

Bagi UMKM yang merupakan pengusaha kecil dan pengusaha menengah

cenderung mencari Bank yang mudah ditemui. Jadi untuk pengajuan pinjaman

lebih mudah dan untuk pembayaran angsuran juga mudah.

Persaingan di dalam industri perbankan yang semakin meningkat baik

dalam hal penyediaan produk maupun pelayanannya, menunjukkan semakin

banyak pula tuntutan masyarakat yang harus mampu dipenuhi oleh dunia

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

4

perbankan. Untuk mempertahankan pasar, setiap bank menawarkan produk dan

pelayanan yang handal dan hampir semua kegiatannya tidak berbeda. Karena itu,

agar suatu bank dapat tampil beda dank memenangkan persaingan, bank harus

memiliki pelayanan yang lebih baik dari yang lain. Menurut Kotler (2000),

kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat

layanan yang diterima dengan tingkat layanan yang diharapkan. Dengan demikian

pelayanan yang diberikan sebuah bank sangat tergantung kepada kualitas

pelayanan yang diberikannya. Menurut Moenir dalam Sinambela (2006:42-43)

pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain

secara langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai aspek

kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang luas

pada tatanan organisasi pemerintah. Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan

nasabah untuk melakukan penggunaan ulang jasa perbankan. Kepuasan nasabah

dalam menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan dapat dijadikan masukan

bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan

yang diberikan. Untuk itu karyawan bagian pelayanan sebaiknya selalu memantau

kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk mencapai kepuasan dari

para nasabah.

Menurut Parasuraman, dkk (1998) untuk mengevaluasi kualitas layanan

umumnya menggunakan 5 dimensi yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness,

Assurance, Emphaty. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian

konsumen terhadap tingkat penilaian yang diterima (perceived service) dengan

tingkat layanan yang diharapkan (expected service) (Kotler:2000). Kualitas jasa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

5

mempunyai karakteristik yang unik yang tidak berwujud (intangibility), tidak

terpisah antara produksi dan konsumsi (insepariability) output tidak berstandar

(variability), dan tidak dapat disimpan (perishability). Dengan demikian baik

buruknya kualitas pelayanan bukan berdasarkan persepsi penyedia pelayanan,

tetapi berdasarkan persepsi konsumen terhadap proses pemberian pelayanan

secara menyeluruh (Kotler:1997) dalam Lintang Kepuasan atau tidak kepuasan

pelanggan adalah hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya.

Harapan tersebut dibandingkan dengan persepsi pelanggan terhadap kenyataan

dan harapan yang mereka terima/peroleh dari perusahaan. Jika kenyataan kurang

dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Apabila kenyataan

sama dengan harapan maka layanan tersebut memuaskan. Kotler (2007:177)

mendefinisikan kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya

terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk atau harapan-harapannya.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “ Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

nasabah pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang

Sleman, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah tangibles berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

6

2. Apakah reliability berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

3. Apakah responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

4. Apakah assurance berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

5. Apakah emphaty berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

6. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Pada penulisan ini penulis memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh tangibles terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

2. Menganalisis pengaruh reliability terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

3. Menganalisis pengaruh responsiveness terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

4. Menganalisis pengaruh assurance terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

5. Menganalisis pengaruh emphaty terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

7

6. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian kualitas layanan di BRI Kantor

Cabang Sleman adalah:

1. Bagi Penulis: Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat

menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke

dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian

tersebut.

2. Bagi Perguruan Tinggi: Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna

terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran,

selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Obyek Penelitian: Sebagai acuan untuk menerapkan strategi terutama

untuk menciptakan kepuasan bagi pelanggan KUR BRI.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

8

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORITIS

2.1.1 PEMASARAN

Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “pasar” yang

artinya tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya

penjual dan pembeli. Kondisi dinamika masyarakat dan desakan ekonomi, maka

dikenal istilah “pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktivitas penjualan dan

pembelian suatu produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk

membeli dan menjual. Dasar pengertian ini yang melahirkan teori pemasaran

yang dikemukakan oleh Kotler, sebagai teori pasar. Kotler selanjutnya

memberikan batasan bahwa teori pasar memiliki dua dimensi yaitu dimensi sosial

dan dimensi ekonomi.1 Dimensi sosial yaitu terjadinya kegiatan transaksi atas

dasar suka sama suka. Dan dimensi ekonomi yaitu terjadinya keuntungan dari

kegiatan transaksi yang saling memberikan kepuasan.

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki hubungan paling besar

dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang

terbatas terhadap lingkungan eksternal (Tjiptono, 2008 : 5). Pemasaran adalah

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusi-kan barang

dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli maupun pembeli

potensial (Swasta dan Irawan, 2003:5)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

9

Pemasaran merupakan aktivitas penjualan suatu produk atau jasa yang

dapat diterima atau dibeli oleh pembeli karena produk atau jasa tersebut

bermanfaat bagi pembeli dan menguntungkan bagi penjual. Dikatakan bahwa

pemasaran melibatkan dua unsur yang berkenaan, yaitu adanya permintaan

(demand) dan penawaran (supply). Dasar ini mengacu pada teori permintaan dan

penawaran. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil

tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di

bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. selain itu juga

tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasi fungsifungsi tersebut

agar organisasi dapat berjalan lancar.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008;11-12) Konsep pemasaran adalah

pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan

keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih

baik dari pada pesaing. Dalam pemasaran terdapat lima konsep alternatif yang

mendasari langkah-langkah organisasi dalam merancang dan melaksanakan

strategi pemasaran mereka :

1. Konsep produksi. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan

menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena itu

menejemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan

distribusi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

10

2. Konsep produk. Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan

menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovatif

yang terbaik. Berdasarkan konsep ini strategi pemasaran berfokus pada

perbaikan produk yang berkelanjutan.

3. Konsep penjualan. Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan, yang

menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan

kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi

yang besar. Konsep ini biasanya dipraktekan pada barang yang tidak dicari

– barang-barang yang tidak terpikir akan dibeli oleh konsumen dalam

keadaan normal, seperti asuransi atau donor darah.

4. Konsep pemasaran. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian

tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan

keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan

lebih baik daripada pesaing. Berdasarkan konsep ini, focus dan nilai

pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan keuntungan.

5. Konsep pemasaran berwawasan sosial. Konsep pemasaran berwawasan

sosial mempertanyakan apakah konsep pemasaran murni sudah

memperhatikan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek

konsumen dan kesejahteraan jangka panjang konsumen.

2.1.2 PENGERTIAN JASA

Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dapat juga memenuhi

harapan pelanggannya sehingga akan tercipta kepuasan dan loyalitas bagi

pelanggan yang pada akhirnya menciptakan profit bagi perusahaan. Menurut

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

11

Kotler (2000), definisi jasa adalah tindakan atau kegiatan yang ditawarkan satu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun. Jadi jasa merupakan pemberian suatu

tindakan yang tidak berwujud dari suatu pihak kepada pihak lain yang diproduksi

dan dikonsumsi secara bersama-sama dimana interaksi antara penyedia dan

pengguna jasa berpengaruh terhadap hasil jasa tersebut.

Kotler (2003) mengemukakan bahwa jasa merupakan tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada

dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Jasa juga dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang

memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai

hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang di inginkan dalam diri atau atas

nama penerima jasa tersebut (Lovelock dalam Ayu, 2007).

1. Karakteristik Jasa

Jasa memiliki perbedaan yang jelas apabila ditinjau dari karakteristiknya.

Menurut Kotler (2000), ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakan

dengan barang, yaitu:

a) Tidak berwujud (intangibility)

Jasa memiliki sifat intangible artinya tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, didengar, ataupun dicium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat

menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut terlebih dahulu.

Pelanggan akan melihat dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi,

simbol dan harganya untuk mencari bukti dari kualitas jasa yang di

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

12

inginkan tersebut. Tugas penyedia jasa adalah memberikan bukti-bukti

fisik untuk mewujudkan sesuatu yang abstrak.

b) Tidak terpisahkan (inseparability)

Umumnya jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan dimana penyedia jasa juga merupakan

bagian dari jasa tersebut, baik penyedia maupun pelanggan akan

mempengaruhi hasil dari jasa tersebut.

c) Bervariasi (variability)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized

output yang berarti bahwa terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas dan

jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

d) Mudah lenyap (perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan jika permintaan jasa bersifat konstan sehingga bila tidak

digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.

2. Klasifikasi Jasa

Jasa dapat ditawarkan kepada pasar dengan berbagai klasifikasi. Kotler

(2003), membedakan penawaran menjadi lima kategori:

a) Barang berwujud murni

Penawaran yang hanya terdiri dari barang berwujud, tidak ada jasa

yang menyertai produk tersebut, seperti: sales sabun, pasta gigi, dll

b) Barang berwujud yang disertai jasa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

13

Penawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu

atau beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumennya.

Contohnya: perusahaan motoh Honda yang tidak hanya menjual

produknya namun memberikan pelayanan alin seperti pelayanan pascabeli

seperti perawatan dan service sepeda motor.

c) Campuran

Penawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama.

Contohnya: konsumen yang datang ke rumah makan untuk mendapatkan

pelayanan beserta makanan yang dibeli.

d) Jasa Utama yang disertai barang dan jasa tambahan

Penawaran terdiri dari satu jasa utama disertai jasa tambahan dan

atau barang pendukung. Contoh: penumpang pesawat terbang yang

membelijasa transportasi jasa udara.

e) Jasa murni

Penawaran hanya terdiri dari jasa. Contoh: guru les private, dokter, dll

2.1.3 PEMASARAN JASA

Pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen

kepada konsumen berupa jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau

diraba namun dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen. Menurut Lupiyoadi

(2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu

pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan

perpindahan kepemilikan apapun. Menurut Yazid (2008:13), pemasaran jasa

merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

14

penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada

pasar. Keterlibatan semua pihak, dari manajemen puncak hingga karyawan non-

manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelakasanaan pemasaran

yang berorientasi kepada konsumen tersebut merupakan hal yang tidak bisa

ditawar-menawar lagi. Menurut Daryanto (2011:236), pemasaran jasa adalah

mengenai janji-janji. Janji-janji yang dibuat kepada pelanggan dan harus dijaga.

Kerangka kerja strategis diketahui sebagai service triangle yang memperkuat

pentingnya orang dalam perusahaan dalam membuat janji mereka dan sukses

dalam membangun customer relationship.

1. Tujuan Pemasaran Jasa

Terdapat dua tujuan pemasaran jasa, yaitu commercial services dan non profit

services, penjelasannya adalah sebagai berikut:

a) Commercial Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk

mendapatkan laba. Contoh: Cuci mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk

mendapatkan laba dengan cara mencucikan mobil konsumen.

b) Non Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial.

Contoh: Museum, dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info

kepada konsumen museum, tanpa mengincar laba.

2. Karakteristik Pemasaran Jasa

Menurut Nasution (2004:8), terdapat empat karakteristik pemasaran jasa yang

perlu diketahui dalam pemasaran jasa, yaitu:

a) Intangibillty (tidak berwujud). Jasa bersifat tidak berwujud (intangibility),

artinya tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan merasakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

15

hasilnya sebelum mereka membelinya. Nilai tidak berwujud dari jasa

dapat berupa kenikmatan, rasa aman, serta kepuasan. Untuk mendapat

semua itu biasanya konsumen akan mencari terlebih dahulu infomasi dari

jasa yang akan digunakannya seperti lokasi, harga, serta bentuk pelayanan

yang akan diberikan.

b) Inseparability (tidak dapat dipisahkan). Tidak Dapat Dipisahkan

(Inseparability) artinya jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu

perusahaan jasa yang menghasilkannya dengan konsumen yang

menggunakan jasa tersebut. Interaksi antara penyedia jasa dengan

konsumen terjadi ketika jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat

bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan

langsung dengan sumber atau penyedia jasa.

c) Variabillity/heterogeneity (berubah-ubah). Jasa yang diberikan sering kali

berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana

penyaji jasa tersebut dilakukan. Konsumen sebelum mengambil keputusan

untuk menggunakan suatu jasa biasanya akan meminta pendapat orang

lain, oleh karena itu penyedia jasa akan terus berlomba-lomba

menawarkan bervariasi jasa dengan kualitas yang baik guna menciptakan

kepuasan dari konsumennya.

d) Perishabbility (tidak tahan lama). Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak

dapat dijual pada masa yang akan datang. Dalam hal ini jasa berbeda

dengan barang, karena biasanya barang dapat disimpan dan digunakan

berulang-ulang kali maka tidak demikian dengan jasa, apabila jasa tidak

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

16

langsung digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Suatu jasa

yang diberikan oleh penyedia jasa tergantung dari permintaan pasar yang

berubah-ubah.

2.1.4 KUALITAS PELAYANAN

Berikut beberapa pengertian dan definisi tentang Kualitas Pelayanan.

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,

2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya

dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan

(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para

konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan

pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut

pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived

service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan

baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen,

maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya

jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan buruk.

Kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang kehandalan dan

superioritas pelayanan secara keseluruhan. Konsumen akan membuat

perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapat (Bloemer etal,

1998 dalam Karsono : 2007). Pada industri yang memasuki tahap kedewasaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

17

(mature), kualitas pelayanan memiliki kontribusi bagi perusahaan yang

membedakan perusahaan dari pesaingnya (Simon, et al, 2005). Salah satu cara

untuk mebedakan suatu perusahaan jasa dengan pesaingnya adalah penyerahan

jasa yang berkualitas tinggi secara konsisten (Kotler :2000). Kuncinya adalah

mempertemukan atau melampaui target harapan kualitas pelayanan pelanggan.

Zeithaml et al (1996) mengemukakan konsekuensi perilaku dari kualitas

pelayanan. Konsekuensi perilaku dari kualitas pelayanan tersebut merupakan

variabel intervening antara kualitas pelayanan dan keuntungan atau kerugian

finansial dari pengulangan atau meninggalkan. Perilaku pembelian dipandang

sebagai indicator signal konsumen untuk tetap atau meninggalkan perusahaan.

Konsekuensi dari keputusan membeli secara dikotomi dibedakan menjadi perilaku

yang favourable dan unfavourable. Perilaku yang favourable meliputi

mengemukakan segala segala sesuatu tentang perusahaan bersifat positif,

merekomendasikan kepada pihak lain, menjadai setia kepada perusahaan (loyal),

bersedia membayar dengan harga yang lebih mahal dan akan mengeluarkan

pengorbanan yang lebih demi perusahaan tersebut (Dharmmesta : 1999).

Sementara perilaku unfavourable meliputi memutuskan hubungan dengan

perusahaan atau beralih ke perusahaan lain (switching), mengurangi jumlah scope

belanjanya, memberitahukan kepada pihak lain atas perasaan negative atau

ketidakpuasannya, dan mengkomplain atau menyampaikan keluhan (Cronin,

Brady dan Hault Hallowell; Blackwell dan miniard dalam Karsono, 2007).

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

18

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat

dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan

perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan

bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya

transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan

kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas

mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan

mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita

jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja

biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Kualitas layanan adalah evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan

terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan (Lovelock dan Lauren, 2005 dalam

Ayu, 2007). Kualitas layanan sangat dipertimbangkan konsumen berkaitan dengan

pembelian yang dilakukan. Kualitas jasa atau produk ditentukan oleh persepsi

pemakai jasa atau produk tersebut dan ini merupakan tingkatan dimana

sekumpulan atribut jasa secara keseluruhan memuaskan pengguna. Kualitas

layanan yang memuaskan akan memberikan gambaran yang baik terhadap

perusahaan, sebaliknya bila mengecewakan, maka image yang diterima pelanggan

akan buruk. Selain itu apabila kualitas layanan yang baik benar-benar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

19

dilaksanakan, maka dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga

kelangsungan hidup perusahaan dan pengembangannya.

Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam

hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa

yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan

yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk

kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan

cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata

mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka

harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan

antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian

ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk.

Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik,

mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada

perusahaan agar dapat terus hidup. Rangkuti (2006), berpendapat bahwa tingkat

mutu pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan, tetapi

harus dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan. Oleh karena itu, dalam

merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan harus berorientasi pada

kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen mutu pelayanan.

Pelanggan memberikan persepsi terhadap beberapa dimensi kualitas untuk

menilai kualitas suatu layanan yang disediakan oleh perusahaan. Menurut

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

20

Rangkuti (2003) terdapat sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan

kualitas suatu jasa, yaitu: (1) reliability (keandalan), (2) responsiveness

(ketanggapan), (3) competence (kemampuan), (4) acces (mudah diperoleh), (5)

courtesy (keramahan), (6) communication (komunikasi), (7) credibility (dapat

dipercaya), (8) security (keamanan), (9) understanding (memahami pelanggan),

(10) tangible (bukti nyata yang kasat mata). Gabungan dari penilaian terhadap

dimensi kualitas tersebut merupakan penilaian secara keseluruhan. Menurut

Parasuraman, dkk (1998) untuk mengevaluasi kualitas layanan umumnya

menggunakan 5 dimensi adalah sebagai berikut :

1. Tangibles yaitu, tampilan fisik dari fasilitas, peralatan, personalia, dan

materi komunikasinya. Penilaian suatu jasa dapat disaksikan dari sisi

penampilan dari fasilitas fisik yaitu bangunan, fasilitas kantor misalnya

ruangan berpendingin (AC), kebersihan kantor, penampilan staff yang rapi

dan bersih.

2. Reliability yaitu, kemampuan untuk mewujudkan jasa yang dijanjikan dapat

diandalkan dan dilaksanakan secara akurat. Merupakan ukuran penilaian

jasa pelayanan dengan memperhatikan kemampuan untuk melaksanakan

jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan manajemen bank.

3. Responsiveness yaitu, kemauan untuk membantu dan menyediakan jasa

yang tepat kepada konsumen. Merupakan ukuran penilaian layanan dengan

memperhatikan kesediaan untuk membantu nasabah yang membutuhkan

layanan seketika.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

21

4. Assurance yaitu, pengetahuan dan keramahan pegawai serta kemampuan

untuk merebut kepercayaan dan keyakinan konsumen. Penilaian layanan

juga dapat dinilai dari pengetahuan, sopan santun dan kemampuan staff

untuk bisa memuaskan nasabah.

5. Emphaty yaitu kepedulian dan perhatian per individu yang diterapkan

perusahaan dalam menghadapi konsumennya.Merupakan suatu bentuk

kepedulian dan perhatian individual yang diberikan oleh pegawai kepada

nasabahnya.

2.1.5 KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa pelanggan yang

berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu

produk atau jasa dan harapan-harapannya. Jika kinerja tersebut berada di bawah

harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut merasa dikecewakan; jika memenuhi

harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas dan jika melebihi harapan,

pelanggan akan merasa sangat puas. Harapan pelanggan akan dapat dibentuk oleh

pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya, serta janji dan informasi

pemasar dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang

sensitif terhadap harga, dan member komentar yang baik tentang perusahaan

(Kotler, 2003).

Rangkuti (2006) menambahkan kepuasan pelanggan mencakup perbedaan

antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atau hasil yang dirasakan.

Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai

keberhasilan dari suatu perusahaan. Apabila produk atau layanan yang diberikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

22

oleh perusahaan dapat memenuhi semua kebutuhan dan persyaratan dari

pelanggan maka timbul perasaan puas dalam diri pelanggan. Timbulnya rasa puas

dalam diri pelanggan tersebut kemudian akan mempengaruhi sikap pelanggan.

Selanjutnya, sikap yang dihasilkan ini akan mempengaruhi pengambilan

keputusan pelanggan yang bersangkutan dalam pembelian ulang dan akan

mempengaruhi calon pelanggan lain. Konsep kepuasan pelanggan disajikan dalam

Gambar 2.1

Gambar Konsep Kepuasan Pelanggan

Sunber : Tjiptono, 1997:25

Ada dua alternatif apabila perusahaan kalah bersaing dalam memberikan

nilai yaitu alternatif pertama, meningkatkan total nilai pelanggan dengan cara

Tujuan

perusahaan

PRODUK

Nilai Produk

Bagi pelanggan

Tingkat kepuasan

konsumen

Harapan pelanggan

terhadap produk

Kebutuhan dan

Keinginan pelanggan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

23

meningkatkan nilai produk, pelayanan karyawan dan image perusahaan. Alternatif

kedua pengurangan biaya atau pengorbanan pelanggan dengan cara menurunkan

harganya, menyederhanakan proses pemesan dan penyerahan serta mengurangi

resiko pembeli dengan menawarkan garansi. Konsumen ingin membeli suatu

produk dengan harapan akan memberikan manfaat pada saat digunakan yang

dibagi atas tiga kategori yaitu kinerja atau manfaat produk yang telah dibeli dan

dipakainya, diperbandingkan dengan harapan, dan hasil penilaiannya, yang dibagi

atas tiga kategori yaitu (Kotler, 2000):

a) Diskonfirmasi positif

Dimana kinerja melebihi harapan yang menghasilkan respon

kepuasan yang tinggi dan akan kembali untuk membeli lagi.

b) Diskonfirmasi sederhana

Dimana kinerja sesuai dengan harapan yang menyiratkan suatu

respon netral dan mempengaruhi keinginan untuk membeli lagi.

c) Diskonfirmasi negatif

Dimana kinerja lebih rendah dari harapan sehingga tidak ada

keinginan kembali untuk membeli lagi.

Setiawan (2006), berpendapat saat ini pelanggan menghadapi banyak

pilihan dalam memilih suatu produk yang dapat mereka beli. Pelanggan akan

membeli dari perusahaan yang mereka anggap menawarkan nilai bagi pelanggan

(customer delivered value) yang tertinggi, yaitu selisih antara total customer value

(total manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan dari produk) dan total

customer cost (total pengorbanan yang diperkirakan pelanggan akan terjadi dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

24

mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan produk tersebut. Tingkat kepuasan

merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

Apabila kinerja tidak memenuhi harapan maka pelanggan akan merasa kecewa,

bila kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas dan bila kinerja

melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan

merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk

yang akan dijadikan standar acuan untuk menilai kinerja produk tersebut. Harapan

pelanggan dibentuk melalui pengalaman pada masa lampaunya, informasi dari

kenalan dan iklan. Pelanggan yang sangat puas akan loyal terhadap produk yang

dipakainya akan membeli lebih banyak, merekomendasikan produk kepada

kerabat dan teman-temannya, kurang peka terhadap harga dan memberi ide-ide

tentang pelayanan yang lebih baik (Setiawan, 2006).

1. Faktor-Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan

Terdapat lima faktor yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan

(Irawan, 2003), yaitu:

a) Mutu produk

Konsumen atau pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi

menunjukkan bahwa produk yang digunakan merupakan produk bermutu.

Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk mutu produk

adalah performance, reliability, conformance, durability, feature, dan lain-

lain.

b) Mutu pelayanan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

25

Komponen pembentuk kepuasan pelanggan ini, terutama untuk

industri jasa. Pelanggan akan merasa puas, apabila mendapatkan

pelayanan yang baik atau sesuai yang diharapkan. Dimensi mutu

pelayanan ini sudah banyak dikenal seperti yang dikonsepkan oleh

servqual meliputi lima dimensi seperti reliability, responsiveness,

assurance, emphaty, dan tangible.

c) Faktor emosional

Konsumen atau pelanggan akan merasa bangga dan mempunyai

keyakinan bahwa orang lain akan merasa kagum terhadapnya, bila

menggunakan produk dengan merek tertentu, sehingga akan mempunyai

tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasannya bukan karena mutu dari

produk tersebut, tetapi self-esteem atau social value yang membuat

pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu.

d) Harga

Produk yang mempunyai mutu sama, tetapi menetapkan harga

yang relatif murah akan memberikan nilai lebih tinggi kepada

pelanggannya. Jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor yang

penting bagi pelanggan dalam mengevaluasi tingkat kepuasan.

e) Biaya dan kemudahan

Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak

perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa,

cenderung akan merasa puas terhadap produk atau jasa tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

26

2. Faktor Penghambat Kualitas Layanan Jasa

Kualitas jasa (servqual) dapat diketahui melalui interaksi penyedia dan

pengguna jasa selama dan sesudah transaksi berlangsung. Mengukur dan

mendefinisikan kualitas jasa lebih sulit dibandingkan kualitas suatu barang karena

sifat dari jasa yang tidak berwujud (intangible). Dalam pemasaran, kualitas jasa

sangat penting karena konsumen tidak akan membeli produk itu lagi apabila

konsumen sampai berpendapat bahwa kualitas yang diberikan tidak baik. Dengan

memberikan kualitas jasa yang baik akan memberikan kepuasan dan akan

terciptanya loyalitas kepada pelanggan. Ada lima kesenjangan yang dapat

menyebabkan kegagalan dan penyampaian jasa dan mempengaruhi penilaian

konsumen atas kualitas jasa (Kotler dalam Setiawan, 2006) :

a) Kesenjangan antara harapan konsumen dengan pandangan penyedia jasa.

Penyedia jasa tidak tanggap atau salah menafsirkan apa yang dinginkan

dan dibutuhkan oleh konsumen.

b) Kesenjangan antara pandangan penyedia jasa dan spesifikasi kualitas jasa.

Penyedia jasa mungkin memahami secara tepat keinginan konsumen tetapi

tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar keinginan

konsumen.

c) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.

Personel kurang mampu atau tidak ada keinginan untuk mengikuti standar

yang ada.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

27

d) Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Janji-

janji yang diberikan dalam iklan tidak sesuai dengan kenyataan yang

diharapkan konsumen.

e) Kesenjangan antara jasa yang diterima dengan jasa yang diharapkan

konsumen. Konsumen salah tanggap atau keliru terhadap jasa yang

diberikan

2.2 KAJIAN EMPIRIS / PENELITIAN TERDAHULU

Vindy Vebrirama Hidayat tahun 2016 dengan judul “Pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas nasabah kredit usaha rakyat (kur) pada PT. BRI

(persero), tbk unit Andalas cabang Gorontalo”. Penelitian ini menggunakan

metode olah data dengan regresi linear berganda . Hasil penelitian menujukkan

pengaruh kualitas pelayanan secara simultan variabel tangibles (bukti langsung),

reliability (kehandalan), responsiviness (daya tanggap), assurance (jaminan

kepastian), empathy (empati) memberikan pengaruh positif dan nyata terhadap

loyalitas nasabah dengan nilai F hitung diperoleh 8,516 dengan nilai signifikan

adalah (0.000) dan pengaruh kualitas pelayanan secara parsial variabel

responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan kepastian), empathy (empati)

memberikan pengauh positif dan nyata terhadap loyalitas nasabah dengan nilai

signifikan lebih kecil dari (0,05), sedangkan variabel tangibles (bukti langsung),

reliability (kehandalan) berpengaruh negatif dan tidak nyata terhadap loyalitas

nasabah dengan nilai signifikan lebih besar dari (0,05). Hasil Koefisien

determinasi (R2) sebesar (0,441) hal ini berarti terdapat 44,1% kontribusi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

28

tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy terhadap loyalitas

nasabah dan 55,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti.

Rika Yuliana tahun 2017 dengan judul “pengaruh kualitas pelayanan

terhadap kepuasan nasabah perbankan syariah di Kota Surakarta”. Dengan metode

penelitian analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh variabel tangible (X1) terhadap kepuasan nasabah

perbankan Syari’ah di Kota Surakarta. Terdapat pengaruh variabel reliability (X2)

terhadap kepuasan nasabah perbankan Syari’ah di Kota Surakarta. Terdapat

pengaruh variabel responsiveness (X3) terhadap kepuasan nasabah perbankan

Syari’ah di Kota Surakarta. Terdapat pengaruh variabel assurance (X4) terhadap

kepuasan nasabah perbankan Syari’ah di Kota Surakarta. Tidak terdapat pengaruh

variabel emphaty (X5) terhadap kepuasan nasabah perbankan Syari’ah di Kota

Surakarta.

Kevin Aditya Pratama tahun 2018 dengan judul “analisis kualitas

pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Rakyat Indonesia cabang Ponorogo”.

Dengan metode penelitian analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah

Ainul Yaqin Aniek & Maschudah Ilfitriah tahun 2014 dengan judul

“Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah bank

pengguna E-banking di Surabaya”. Dengan metode penelitian analisis regresi

linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kualitas layanan

terhadap kepuasan pelanggan dan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

29

loyalitas pelanggan tidak berpengaruh signifikan dan positif. Pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas pelanggan berpengaruh positif yang signifikan.

2.3 KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ho : Tidak ada pengaruh Tangibles terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

Ha : Ada pengaruh Tangibles terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

2. Ho : Tidak ada pengaruh Reliability terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

Tangibles

Reliability

Responsiveness

Assurance

Emphaty

Kepuasan Nasabah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

30

Ha : Ada pengaruh Reliability terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

3. Ho : Tidak ada pengaruh Responsiveness terhadap kepuasan nasabah

pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang

Sleman.

Ha : Ada pengaruh Responsiveness terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

4. Ho : Tidak ada pengaruh Assurance terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

Ha : Ada pengaruh Assurance terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

5. Ho : Tidak ada pengaruh Emphaty terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

Ha : Ada pengaruh Emphaty terhadap kepuasan nasabah pada program

pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

6. Ho : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

pada program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang

Sleman.

Ha : Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada

program pinjaman KUR Mikro di Bank BRI Kantor Cabang Sleman.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

31

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak

awal hingga pembuatan desain penelitiannya. (Sugiyono, 2012: 7).

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di BRI Cabang Sleman yang beralamat di Jalan

Magelang KM 12 Krapyak, Triharjo, Sleman, Yogyakarta 55514. Penelitian

dillakukan pada bulan juli 2019.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2006:130). Menurut Sugiyono, (2006:72) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Maka populasi penelitian ini adalah nasabah pinjaman BRI

Kantor Cabang Sleman sebanyak 23.860 debitur/peminjam.

Sampel Penelitian menurut Sugiyono (2011: 91), sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sukandar

Rumidi (2006: 50) “sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat

yang sama dari obyek yang merupakan sumber data”. Sampel secara khusus

bertitik berat pada nasabah pinjaman KUR skala Mikro di BRI Kantor Cabang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

32

Sleman. Pengambilan sampel menggunakan metode Probability sampling.

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel dengan

teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik yang

paling sederhana (simple), sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan

tingkatan yang ada dalam populasi. Penelitian dengan derajat kepercayaan 95%,

maka tingkat kesalahan adalah 5%. Sehingga peneliti dapat menentukan batas

minimal sampel yang dapat memenuhi syarat margin of error 5%. Pengambilan

sampel menurut Ibnu Widiyanto (2008) dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

n = 2 4 ( )2

n = (1,96)2 4(10%)2

n = 96,04 ≈ 97 atau dibulatkan menjadi 100

Dimana :

n = Jumlah Sampel

Z = 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%

Moe = Margin of Error, atau tingkat kesalahan maksimum adalah 10%.

Jadi sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 100 nasabah KUR di

BRI Kantor Cabang Sleman.

3.4 SUMBER DATA DALAM PENELITIAN

Dalam penelitian digunakan 2 jenis data yaitu:

1. Data Primer

Menurut Narimawati (2008:98) data Primer adalah data yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

33

berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini di dapat dari narasumber atau

istilah teknisnya responden, yaitu orang-orang yang kita jadikan objek

penelitian. Data primer ini bisa didapatkan dengan jalan memberikan daftar

kuesioner yang merepresentasikan indikator penelitian kepada para

responden.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiono (2008:402) data sekunder adalah sumber data tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data.data yang diperoleh dari

bahan perpustakan dan peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen (Sugiyono, 2009:193). Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang

dianggap berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dengan menggunakan

laporan tertulis ataupun penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi

lain yang dapat diambil melalui sistem online.

3.5 DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN

Kualitas pelayanan meupakan usaha untuk memenuhi segala sesuatu yang

berhubungan dengan produksi, jasa manusia, proses, lingkungan, dan yang akan

menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen baik itu berupa barang dan jasa

yang diharapkan dapat memenuhi harrapan dan kepuasan masyarakat sebagai

pengguna layanan. Variabel penelitian dari penelitian yanga akan diteliti adalah

kepuasan nasabah sebagai dependen (Y) dan kualitas pelayanan berupa wujud

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

34

fisik (tangibles) (X1), kualitas pelayanan berupa kehandalan (realibility) (X2),

kualitas pelayanan berupa jaminan (assurance) (X3), kualitas pelayanan berupa

daya tanggap (responsiveness) (X4), kualitas pelayanan berupa kepedulian

(emphaty) (X5), dan kualitas pelayanan dari ke-5 variabel independen (X6)

sebagai variabel independen (X)

Menurut Parasuraman, dkk (1998) untuk mengevaluasi kualitas jasa

pelanggan umumnya menggunakan 5 dimensi adalah sebagai berikut :

a. Tangibles/ Bukti Langsung

Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang

diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles

ini akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi konsumen baru

dalam mengevaluasi kualitas jasa. Perusahaan yang tidak memperhatikan

fasilitas fisiknya akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak

image perusahaan. Indikator-indikator yang meliputi bukti fisik (tangibles)

adalah sebagai berikut:

1. Gedung startegis terletak dipinggir jalan

2. Halaman yang cukup untuk parkir kendaraan

3. Banking hall wangi dan ber AC

4. Terdapat mesin ATM dengan jumlah yang memadai

b. Reliability / Keandalan

Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaaan

untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat

waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

35

jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi komponen atau

unsur dimensi reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam

menyampaikan jasa secara tepat. Indikator-indikator yang meliputi

kehandalan (Reliability) adalah:

1. Kemampuan mantri atau marketing bank dalam menyampaikan dan

menjelaskan pinjaman KUR Mikro sehingga nasabah langsung

tertarik untuk pengajuan pinjaman.

2. Kemampuan dalam pelayanan teknis dan administratif.

3. Profesionalisme dalam menanggapi nasabah.

c. Responsiveness / daya tanggap

Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan

perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk mmberikan

pelayanan dengan cepat dan tanggap dapat menumbuhkan persepsi yang

positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Termasuk didalamnya jika

terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam penyampaian jasa, pihak

penyedia jasa berusaha memperbaiki meminimalkan kerugian konsumen

dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan

karyawan yang terlibat untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan

keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ni terdiri dari

kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan

dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan. Indikator-

indikator yang meliputi daya tanggap(responsivness) adalah :

1. Kecepatan mantri dalam mengumpulkan berkas dari nasabah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

36

2. Pengajuan pinjaman cepat diproses dan pencairan bisa tepat waktu

sesuai yang diinginkan nasabah.

3. Customer Service atau ADK cepat dalam menyediakan berkas yang

ditandatangani nasabah.

4. Kecepatan Kaunit untuk menyetujui pencairan pinjaman

5. Kecepatan teller untuk memproses uang pinjaman ke buku

tabungan nasabah.

d. Assurance/ Jaminan

Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku

employee untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kemampuan

para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para

pelanggan kepada perusahaan. Seperti : Petugas/karyawan memberikan

jaminan tepat waktu dalam pelayanan.

e. Empathy/ Empati

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu

pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan

pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang

nyaman bagi pelanggan. Seperti : Petugas/karyawan melayani dengan

sikap ramah, sopan dan santun.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

37

3.6 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dalam penelitian ini menggunakan

instrumen kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199).

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuisioner

yang dibaagikan kepada nasabah pinjaman BRI Cabang Sleman. Responden

diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah disediakan. Kemudian

lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan kemudian dianalisis oleh

peneliti. Pada kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert dengan rentangan:

Tabel 3.1

Skala Likert Kuesioner

Skala Kode Keterangan 1 2 3 4 5

STS TS R S

SS

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Ragu Setuju

Sangat Setuju

3.7 TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMENT PENELITIAN

3.7.1 Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data

dalam penelitian. Uji signifikan dilakukan dengan cara membandingkan nilai r

hitung( pada kolom Correlated Item Total Correlation) dengan r tabel (df=n-2)

yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of fredom(df) =n-

2 dalam hal ini adalah jumlah sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

38

valid, apabila r hitung > r tabel dan nilai positif, namun jika r hitung < r tabel,

maka dinyatakan tidak valid dan nilai negatif . Hasil uji validitas instrumen

penelitian dengan melihat korelasi antar item pertanyaan.

3.7.2 Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang

meupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu ( Ghozali, 2006 ). One shot atau pengukuran sekali saja yaitu

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS

memberikan vasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan

Cronbach’s Alpha. Menurut Nunnaly ( dalam Ghozali, 2006), suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel apabila:

a. Hasil alpha > 0,60 = Reliabel

b. Hasil alpha < 0,60 = Tidak Reliabel

3.8 UJI ASUMSI KLASIK

3.8.1 Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila

distribusi data normal atau mendekati normal, berarti model regresi adalah baik.

Pengujian untuk menenutukan data terdistribusi normal atau tidak, dapat

menggunakan uji statistik non- parametrik. Uji statistik non-parametrik yang

digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

39

Apabila hasilnya menunjukkan nilai probabiltas signifikan di atas 0,05 atau 5%

maka variabel berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam

model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian ada tidaknya

gejala multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation

Factor) dan Tolerance. Apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan

nilai Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi

tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Metode yang d igunakan adalah metode glejser yaitu

dengan pengambilan keputusan jika signifikasi diatas 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas dan jika nilai signifikasi dibawah 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas

3.9 TEKNIS ANALISIS DATA

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya

digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan. Berikut

beberapa analisis yang dilakukan dalam penelitian ini:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

40

3.9.1 Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2013: 275) analisis regresi linier berganda digunakan

untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen, jika dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti

variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk menguji

hipotesis digunakan alat uji model statistik yang menggunakan analisis regresi

linear ganda (multiple regression) dengan model sebagai berikut:

Y= a +

Keterangan :

Y : Variabel terikat

: Variabel bebas

a : Konstanta

: Koefisiensi regresi

e : Variabel penganggu

3.9.2 Uji t (Parsial).

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel

dependen (Ghozali, 2013:99). Berikut ini langkah yang dilakukan:

1. Menentukan hipotesis statistik. Hipotesis akan diuji dalam penelitian

ini berhubungan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen..

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

41

2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar α = 0,05

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol

diterima atau tidak. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan

kriteria sebagai berikut.

a. Ho diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi > 0,05

atau, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat.

b. Ho ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi < 0,05

artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

4. Mengambil keputusan. Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho

menerima Ha (Sugiyono, 2013: 270).

3.9.3 Uji F (Simultan)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel

independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88). Langkah-langkah/ urutan menguji

hipotesa dengan distribusi F:

1. Menentukan hipotesis statistik. Hipotesis akan diuji dalam penelitian

ini berhubungan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen..

2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar α = 0,05

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN …eprint.stieww.ac.id/925/1/Hening Purnawati 154115336 1-3.pdf · 2019. 10. 2. · 9. Kepala Cabang BRI Cabang Sleman yang telah memberikan

42

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol

diterima atau tidak. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan

kriteria sebagai berikut.

c. Ho diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi > 0,05

atau, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat.

d. Ho ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi < 0,05

artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

4. Mengambil keputusan. Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho

menerima Ha (Sugiyono, 2013: 276)

3.9.4 Koefisiensi Determinasi (R2).

Koefisiensi determinasi yaitu besarnya hubungan/pengaruh variable

tergantung dalam bentuk persentase (Swarjana, 2015). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 kecil berarti kemampuasn variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang hampir mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen,

artinya semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(Sugiyono, 2013: 260)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at