PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELATIONSHIP...

137
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELATIONSHIP MARKETING DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: Anang Panggah Wartanto 63010-15-0252 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELATIONSHIP...

  • PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELATIONSHIP MARKETING DAN

    CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN

    KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus Nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    Anang Panggah Wartanto

    63010-15-0252

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, RELATIONSHIP MARKETING DAN

    CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN

    KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus Nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    Anang Panggah Wartanto

    63010-15-0252

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    ā€œ KAU BOLEH GAGAL SERIBU KALI, NAMUN JANGAN PERNAH

    MENYERAH WALAUPUN SEKALIā€

    (Anang Panggah Wartanto, 2019)

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap syukur kehadhirat Allah SWT atas rahmat

    dan hidayah serta inayah-Nya, Skripsi ini saya persembahkan

    kepada:

    Kedua Orang tuaku tercinta yang senantiasa memotivasi dan

    tiada henti mendoā€™akan

    Kakakku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan

    semangat

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia, nikmat dan

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi yang pengaruh kualitas

    pelayanan, relationship marketing dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah

    dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening (studi kasus nasabah bank

    BPRS Dana Amanah Surakarta). Sholawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan

    kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat dan

    menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

    Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan sebagai syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada program studi Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis

    menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan

    dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, dorongan maupun informasi yang

    berkaitan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

    kasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    IAIN Salatiga.

  • viii

    3. Bapak Ari Setyawan, M. Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1

    IAIN Salatiga.

    4. Bapak Dr. Mochlasin, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

    meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

    menyusun skripsi ini.

    5. Segenap dosen, staf dan seluruh staf administrasi Fakultas ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Salatiga yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini

    6. Teman-teman kontrakan syariah yang telah memberikan dukungan dan semangat.

    7. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam angkatan 2015.

    8. Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa

    hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.

  • ix

    Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu

    apapun yang sempurna kecuali Allah SWT oleh karena itu, dengan senang hati penulis

    menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

    Wassalamuā€™alaikum Wr.Wb.

    Salatiga, 15 Agustus 2019

    Penulis,

    Anang Panggah Wartanto

    NIM. 63010150252

  • x

    ABSTRAK

    Wartanto, Anang, Panggah. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Relationship

    Marketing dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan

    Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S-1 Perbankan Syariah IAIN

    Salatiga. Pembimbing Dr. Mochlasin M. Ag.

    Penelitian ini untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan

    dan relationship marketing dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan

    kepada nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta. Sampel diambil sebanyak 97

    responden dengan tehnik aksidental dengan krikteria siapa saja tetapi masalah yang

    akan ditanyakan diketahui oleh yang bersangkutan, dapat diambil sebagai sampel. Data

    yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 17.0.

    Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji statistik melalui

    uji t test, f test, koefisien determinan (RĀ²), serta uji analisis path. Dari uji t test yang

    dilakukan menunjukan bahwa kualitas pelayanan, relationship marketing dan

    kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah,

    namun citra perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas

    nasabah. Kualitas pelayanan dan relationship marketing berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Namun citra perusahaan berpengaruh negatif

    dan tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah. Dari uji analisis path bahwa kualitas

    pelayanan, relationship marketing dan citra perusahaan berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    Kata Kunci: Kualitas pelayanan, relationship marketing, citra perusahaan,

    kepuasan nasabah, loyalitas nasabah

  • xi

    DAFTAR ISI

    JUDUL ........................................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii

    PENGESAHAN ........................................................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................ v

    MOTTO ....................................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

    ABSTRAK .................................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

    A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 8

    BAB II ......................................................................................................................... 10

    LANDASAN TEORI .................................................................................................. 10

    A. Telaah Pustaka .................................................................................................... 10

    B. Kerangka Teori ................................................................................................... 20

    C. Kerangka Penelitian ............................................................................................ 26

    D. Hipotesis ............................................................................................................. 27

    BAB III ....................................................................................................................... 35

    METODE PENELITIAN ............................................................................................ 35

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 35

    B. Lokasi dan waktu penelitian ............................................................................... 35

    C. Populasi dan sampel ........................................................................................... 35

    D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 38

    E. Skala Pengukuran ................................................................................................ 39

    F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................................ 40

  • xii

    G. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 41

    H. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................................... 42

    I. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 42

    1. Uji asumsi klasik .............................................................................................. 42

    2. Uji statistik ....................................................................................................... 44

    3. Analisis Jalur ( Path Analysis) ......................................................................... 45

    J. Alat Analisis ........................................................................................................ 47

    BAB IV ....................................................................................................................... 48

    ANALISIS DATA ...................................................................................................... 48

    A. Deskripsi Data Responden.................................................................................. 48

    1. Jenis Kelamin ................................................................................................ 48

    2. Usia Responden ............................................................................................ 49

    3. Profil Lama Menjadi Nasabah ...................................................................... 49

    4. Pendidikan Terakhir ..................................................................................... 50

    B. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51

    1. Uji validitas .................................................................................................. 51

    2. Uji reliabilitas ............................................................................................... 53

    C. Analisis Data ....................................................................................................... 54

    1. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 54

    2. Uji Statistik ................................................................................................... 64

    3. Analisis Jalur ( Path Analysis) ...................................................................... 71

    D. Pembahasan hasil penelitian ............................................................................... 79

    BAB V ......................................................................................................................... 88

    PENUTUP ................................................................................................................... 88

    A. Kesimpulan ......................................................................................................... 88

    B. Saran ................................................................................................................... 90

    C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................... 91

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 92

    LAMPIRAN ................................................................................................................ 95

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 kualitas pelayanan terhadap loyalitas .......................................................... 10

    Tabel 2.2 Relationship marketing terhadap loyalitas nasabah .................................... 11

    Tabel 2.3 Citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah .............................................. 12

    Tabel 2.4 Kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah ............................................ 13

    Tabel 2.5 Kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah.......................................... 14

    Tabel 2.6 Relationship marketing terhadap kepuasan nasabah ................................... 15

    Tabel 2.7 Citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah ............................................. 16

    Tabel 2.8 Kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan ............................ 17

    Tabel 2.9 Relationship marketing terhadap loyalitas melalui kepuasan ..................... 18

    Tabel 2.10 Citra perusahaan terhadap loyalitas melalui kepuasan ............................. 19

    Tabel 3.1 Skala pengukukuran .................................................................................... 40

    Tabel 3.2 Indikator ...................................................................................................... 40

    Tabel 4.1 Proporsi jenis kelamin responden ............................................................... 48

    Tabel 4.2 Usia responden ............................................................................................ 49

    Tabel 4.3 Lama menjadi nasabah ................................................................................ 50

    Tabel 4.4 Pendidikan akhir responden ........................................................................ 51

    Tabel 4.5 Uji validitas ................................................................................................. 52

    Tabel 4.6 Uji Reliabilitas ............................................................................................ 54

    Tabel 4.7 Uji multikolinearitas variabel X dan Z terhadap Y ..................................... 56

    Tabel 4.8 Uji multikolinearitas variabel X terhadap variabel Z.................................. 57

    Tabel 4.9 Uji heteroskedastisitas variabel X dan Z ke Y ............................................ 58

    Tabel 4.10 Uji heteroskedastisitas variabel X ke Z..................................................... 59

    Tabel 4.11 Uji normalitas variabel X dan Z ke Y ....................................................... 60

    Tabel 4.12 Uji normalitas variabel X ke Z .................................................................. 61

    Tabel 4.13 Uji linieritas X dan Z ke Y ........................................................................ 62

    Tabel 4.14 Uji linieritas X ke Z .................................................................................. 63

    Tabel 4.15 Uji t variabel X dan Z terhadap variabel Y .............................................. 64

  • xiv

    Tabel 4.16 Uji t variabel X terhadap variabel Z.......................................................... 66

    Tabel 4.17 Uji Ftest variabel X dan Z terhadap variabel Y ........................................ 67

    Tabel 4.18 Uji Ftest variabel X terhadap variabel Z ................................................... 68

    Tabel 4.19 Uji (RĀ²) variabel X dan Z terhadap variabel Y ......................................... 69

    Tabel 4.21 Uji (RĀ²) variabel X terhadap variabel Z .................................................... 70

    Tabel 4.22 Persamaan regresi model pertama uji R2 .................................................. 71

    Tabel 4.23 Persamaan regresi model pertama uji t ..................................................... 71

    Tabel 4.24 Persamaan regresi model kedua uji R2 ..................................................... 73

    Tabel 4.26 Persamaan regresi model kedua uji t ........................................................ 74

    Tabel 4.27 Hasil Hipotesis .......................................................................................... 87

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2 1 Kerangka Berfikir .................................................................................... 26

    Gambar 4 1 Model Analisis Jalur................................................................................ 75

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada saat ini, banyak sekali berdirinya bank-bank yang berbasis syariah di

    Indonesia. Hal ini akan menimbulkan suasana berbeda dalam dunia perbankan.

    Kemunculan bank syariah dikuatkan oleh munculnya undang-undang no. 21 tahun

    2008 tentang perbankan. Dalam pasal 1 ayat 7 UU No. 21 Tahun 2008 tentang

    Perbankan Syariah disebutkan bahwa ā€œBank Syariah adalah Bank yang

    menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariahā€.

    Dengan semakin banyaknya bank-bank syariah di Indonesia maka akan

    menimbulkan persaingan ketat diantara bank-bank syariah di seluruh Indonesia.

    Dengan persaingan yang ketat, hal ini membuat bank-bank syariah terus meracik

    strategi-strategi agar bank tersebut mencapai kesuksesan dalam persaingan.

    Kesuksesan dalam dunia perbankan ditandai oleh apabila sebuah bank dapat

    menciptakan loyalitas nasabah. Loyalitas nasabah adalah sebuah kunci majunya

    sebuah bank tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang.

    Loyalitas merupakan dorongan prilaku untuk melakukan pembelian secara

    berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk

    atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut. Membutuhkan waktu yang

    lama melalui proses pembelian berulang-ulang tersebut (Alwie & Rahayu, 2010:

    41).

  • 2

    Dengan itu maka terlihat bahwa strategi-strategi dalam mempertahankan

    loyalitas nasabah adalah dengan kualitas pelayanan, relationship marketing

    (hubungan melalui pemasaran) dan citra perusahaan.

    Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu

    suatu usaha. Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan

    yang dirasakan pelanggan sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu.

    Sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kurang baik dan memuaskan, maka

    usaha tersebut juga dinilai kurang bermutu. Oleh karena itu usaha untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan harus terus dilakukan agar dapat memaksimalkan

    kualitas jasa (Haryono dkk, 2016:03).

    Relationship marketing sebagai pengenalan setiap nasabah secara lebih dekat

    dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang

    saling menguntungkan antara nasabah dan perusahaan. Berdasarkan definisi

    tersebut dapat diketahui bahwa satu hal yang sangat penting bagi perusahaan adalah

    membina hubungan-hubungan yang baik dengan para nasabah karena hubungan

    baik akan menetukan nilai masa depan perusahaan yang bersangkutan

    (Kusumawati dkk, 2014 : 02).

    Citra suatu perusahaan yang meliputi nama baik perusahaan, reputasi ataupun

    keahliannya merupakan faktor yang sering mempengaruhi keputusan pembeli dan

    sektor jasa dibandingkan sektor produk (Jasfar dalam Saputra, 2013 : 450).

    Bedasarkan kasus diatas, objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

    adalah di Bank BPRS Dana Amanah Surakarta yang didirikan pada tanggal 23 Mei

  • 3

    2008. Melihat dari salah satu visi dan misi dari BPRS Dana Amanah Surakarta

    yakni ā€œMenjadikan BPR Syariā€™ah Dana Amanah yang sehat profesional dan

    terpercayaā€. Sehingga untuk mencapai kesuksesan dalam menerapkan visi dan misi

    diatas maka dibutuhkan stategi yang tepat khususnya di bidang pemasaran terutama

    untuk menunjukan sikap loyalitas nasabah untuk mewujudkan visi dan misi yang

    telah dibuat. Untuk itu strategi yang diperlukan iyalah dengan menekankan kualitas

    pelayanan, relationship marketing, citra perusahaan pada Bank BPRS Dana

    Amanah Surakarta untuk memelihara hubungan antara nasabah dengan bank yang

    baik.

    Tentunya Bank BPRS Dana Amanah harus menunjukan ketrampilan strategi

    penerapan dalam pelayanan yang baik, menjaga hubungan dengan nasabah dan

    menjaga citra pada masyarakat dengan baik. Dalam penelitian ini menggunakan

    variabel independen kualitas pelayanan, relationship marketing, citra perusahaan,

    peneliti juga menggunakan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening.

    Dalam penelitian terdahulu terdapat inkonsistensi hasil penelitian dimana Aziz

    (2017), Satriyanti (2012), Lutfi dkk (2017), Zakiy (2017) kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa penelitian

    tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2013)

    bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

  • 4

    Penelitian yang dilakukan oleh menurut Harun (2011), Nurudin (2018),

    Kusumawati dkk (2014), Lestari (2014) Relationship marketing berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa penelitian tersebut

    berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017) bahwa

    Relationship marketing tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah.

    Penelitian yang dilakukan Satriyanti (2012), Nurudin (2018), Mutmainnah

    (2017) citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Ngatno & Dewastuti (2017) dan Saputra (2013) bahwa citra

    perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh menurut Lutfi dkk (2017), Satriyanti (2012),

    Ngatno dan Dewastuti (2017) kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas nasabah. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutmainnah (2017) bahwa kepuasan

    nasabah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.

    Penelitian yang dilakukan Mutmainnah (2017), Zakiy (2017), Saputra (2013)

    kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Firdaus (2014) bahwa kualitas nasabah tidak berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah.

  • 5

    Penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2014), Makdalena (2013),

    Kusumawati dkk (2014) relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi (2013) bahwa relationship marketing

    tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

    Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul

    ā€œPengaruh Kualitas Pelayanan, Relationship Marketing dan Citra Perusahaan

    Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel

    Interveningā€

    B. Rumusan Masalah

    Dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah

    dapat teridentifikasi diantaranya sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah BPRS

    Dana Amanah Surakarta?

    2. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah BPRS

    Dana Amanah Surakarta?

    3. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah BPRS Dana

    Amanah Surakarta?

    4. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah BPRS Dana

    Amanah?

    5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah BPRS

    Dana Amanah?

  • 6

    6. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap kepuasan nasabah BPRS

    Dana Amanah?

    7. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah BPRS Dana

    Amanah?

    8. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta?

    9. Bagaimana pengaruh relationship terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan

    nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta?

    10. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta?

    C. Tujuan Penelitian

    Bedasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah adalah sebagai

    berikut :

    1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah

    BPRS Dana Amanah Surakarta

    2. Untuk mengetahui pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah

    BPRS Dana Amanah Surakarta

    3. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahan terhadap loyalitas nasabah BPRS

    Dana Amanah Surakarta

    4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

    BPRS Dana Amanah

  • 7

    5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

    BPRS Dana Amanah

    6. Untuk mengetahui relationship marketing terhadap kepuasan nasabah BPRS

    Dana Amanah

    7. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah

    BPRSDana Amanah

    8. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah

    melalui kepuasan nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta

    9. Untuk mengetahui pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah

    melalui kepuasan nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta

    10. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah

    melalui kepuasan nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah maupun

    secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi peneliti

    Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

    bagian dari perilaku konsumen, kaitannya dengan minat menabung di

    perbankan Syariah.

  • 8

    2. Bagi Mahasiswa

    Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia bisnis Perbankan

    dan juga bisa mengetahui adanya suatu lembaga keuangan yang bisa melayani

    sesuai dengan syariā€™at Islam.

    3. Bagi Perbankan Syariah

    Memberikan masukan kepada pihak bank dalam upaya meningkatkan

    kerja operasional dan pelayanannya secara lebih baik.

    4. Bagi Lembaga Akademik IAIN Salatiga

    Sebagai informasi bagi penelitian-penelitian yang akan datang, serta

    dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada semua aktivitas akademik

    dalam bidang ekonomi.

    E. Sistematika Penulisan

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

    tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai acuan teori bagi

    penelitian. Pada bab ini diuraikan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori

    yang berisi deskripsi mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka

    penelitian dan hipotesis penelitian.

  • 9

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Bab ini menguraikan mengenai jenis variabel penelitian, definisi operasional,

    populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode

    analisis yang digunakan.

    BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menjabarkan tentang penelitian berupa gambaran umum obyek

    penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, analisis data penelitian dan

    pembahasan.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian,

    keterbatasan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian yang serupa di

    masa yang akan datang.

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

    penelitian sehingga penulis dapat mengetahui teori yang digunakan dalam

    mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu ini, penulis tidak

    menemkan judul yang persis seperti judul penelitian penulis. Berikut

    merupakan beberapa penelitian terdahulu berupa beberapa artikel terkait

    dengan penelitian yang dilakukan penulis disajikan dalam tabel:

    1. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah

    Tabel 2.1

    Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Aziz (2017) Kualitas pelayanan (X)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    2 Satriyanti (2012) Kualitas pelayanan (X1)

    Kepuasan nasabah (X2)

    Citra Bank (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    3 Lutfi dkk (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    4 Zakiy (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    5 Saputra (2013) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Pengaruhnya (X3)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (-)

  • 11

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Aziz (2017), Satriyanti

    (2012), Lutfi dkk (2017) dan Zakiy (2017) kualitas pelayanan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa penelitian

    tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra

    (2013) bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    2. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah

    Tabel 2.2

    Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Harun (2011) Relationship marketing (X1)

    Nilai nasabah (X2)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    2 Nurudin (2018) Relationship marketing (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    3 Kusumawati dkk

    (2014)

    Relationship marketing (X)

    Kepuasan (Y1)

    Loyalitas nasabah (Y2)

    Relationship

    marketing (+)

    4 Lestari (2014) Relationship marketing (X)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    5 Sari (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Relationship marketing (X2)

    Corporate social responsibility

    (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Harun (2011), Nurudin

    (2018), Kusumawati dkk (2014), Lestari (2014) Relationship marketing

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa

  • 12

    penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Sari (2017) bahwa Relationship marketing tidak berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.

    3. Pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah

    Tabel 2.3

    Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Satriyanti (2012) Kualitas pelayanan (X1)

    Kepuasan nasabah (X2)

    Citra Bank (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra Perusahaan

    (+)

    2 Nurudin (2018) Relationship marketing (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra Perusahaan

    (+)

    3 Mutmainnah

    (2017)

    Kualitas layanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra Perusahaan

    (+)

    4 Ngatno &

    Dewastuti (2017)

    Harga (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra Perusahaan

    (-)

    5 Saputra (2013) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Pengaruhnya (X3)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra Perusahaan

    (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Satriyanti (2012),

    Nurudin (2018), Mutmainnah (2017) citra perusahaan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa penelitian tersebut

    berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Ngatno &

  • 13

    Dewastuti (2017) dan Saputra (2013) bahwa citra perusahaan tidak

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.

    4. Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

    Tabel 2.4

    Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Lutfi dkk (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kepuasan

    nasabah (+)

    2 Satriyanti (2012) Kualitas pelayanan (X1)

    Kepuasan nasabah (X2)

    Citra Bank (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kepuasan

    nasabah (+)

    3 Ngatno &

    Dewastuti (2017)

    Harga (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kepuasan

    nasabah (+)

    4 Mutmainnah

    (2017)

    Kualitas layanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kepuasan

    nasabah (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Lutfi dkk (2017),

    Satriyanti (2012), Ngatno & Dewastuti (2017) kepuasan nasabah

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Beberapa

    penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Mutmainnah (2017) bahwa kepuasan nasabah tidak berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.

  • 14

    5. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

    Tabel 2.5

    Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Mutmainnah

    (2017)

    Kualitas layanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (X3)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    2 Zakiy (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    3 Saputra (2013) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Pengaruhnya (X3)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (+)

    4 Firdaus (2014) Kualitas pelayanan (X1)

    Kualitas produk (X2)

    Relationship marketing (X3)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Mutmainnah (2017),

    Zakiy (2017), Saputra (2013) kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Beberapa penelitian tersebut

    berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2014)

    bahwa kualitas nasabah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

  • 15

    6. Pengaruh relationship marketing terhadap kepuasan nasabah

    Tabel 2.6

    Relationship Marketing terhadap Kepuasan Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Makdalena

    (2013)

    Relationship marketing (X)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    2 Kusumawati dkk

    (2014)

    Relationship marketing (X)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    3 Firdaus (2014) Kualitas pelayanan (X1)

    Kualitas produk (X2)

    Relationship marketing (X3)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (+)

    4 Novi (2013) Relationship marketing (X)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan Firdaus (2014), Makdalena (2013),

    Kusumawati dkk (2014) relationship marketing berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Beberapa penelitian tersebut

    berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi (2013)

    bahwa relationship marketing tidak berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah.

  • 16

    7. Pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah

    Tabel 2.7

    Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Nasabah

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Haryono dkk

    (2016)

    Citra perusahaan (X1)

    Kualitas Pelayanan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    (+)

    2 Lutfi dkk (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    (+)

    3 Desiyanti dkk

    (2013)

    Citra bank (X1)

    Kualitas pelayanan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabh (Y)

    Citra perusahaan

    (+)

    4 Ngatno &

    Dewastuti (2017)

    Harga (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Haryono dkk (2016),

    Lutfi dkk (2017), Desiyanti dkk (2013) citra perusahaan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Beberapa penelitian tersebut

    berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Ngatno &

    Dewastuti (2017) bahwa citra perusahaan tidak berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah.

  • 17

    8. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah melaluikepuasan

    nasabah

    Tabel 2.8

    Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas melalui Kepuasan

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Lutfi dkk (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan

    melalui kepuasan

    nasabah (+)

    2 Saputra (2013) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Pengaruhnya (X3)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan

    melalui kepuasan

    nasabah (+)

    3 Azzahroh (2017) Kualitas produk (X1)

    Kualitas pelayanan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Kualitas

    pelayanan

    melalui kepuasan

    nasabah (+)

    4 Desiyanti dkk

    (2013)

    Citra bank (X1)

    Kualitas pelayanan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabh (Y)

    Kualitas

    pelayanan

    melalui kepuasan

    nasabah (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Lutfi dkk (2017), Saputra

    (2013), Azzahroh (2017) kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah. Beberapa

    penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Desiyanti dkk (2013) bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

  • 18

    9. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah

    Tabel 2.9

    Relationship Marketing terhadap Loyalitas melalui Kepuasan

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Firdaus (2014) Kualitas pelayanan (X1)

    Kualitas produk (X2)

    Relationship marketing (X3)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing

    melalui kepuasan

    (+)

    2 Makdalena

    (2013)

    Relationship marketing (X)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing

    melalui kepuasan

    (+)

    3 Novi (2013) Relationship marketing (X)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Relationship

    marketing

    melalui kepuasan

    (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Firdaus (2014),

    Makdalena (2013) relationship marketing berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah. Beberapa

    penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Novi (2013) bahwa relationship marketing tidak berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

  • 19

    10. Pengaruh Citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan

    nasabah

    Tabel 2.10

    Citra Perusahaan terhadap Loyalitas melalui Kepuasan

    No Peneliti Variabel Hasil

    1 Desiyanti dkk

    (2013)

    Citra bank (X1)

    Kualitas pelayanan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabh (Y)

    Citra perusahaan

    melalui kepuasan

    (+)

    2 Ngatno &

    Dewastuti (2017)

    Harga (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    melalui kepuasan

    (+)

    3 Lutfi dkk (2017) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Kepuasan nasabah (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    melalui kepuasan

    (+)

    4 Saputra (2013) Kualitas pelayanan (X1)

    Citra perusahaan (X2)

    Pengaruhnya (X3)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas nasabah (Y)

    Citra perusahaan

    melalui kepuasan

    (-)

    Dari tabel di atas disimpulkan bahwa menurut Lutfi dkk (2017),

    Desiyanti dkk (2013), Ngatno & Dewastuti (2017) citra perusahaan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2013) bahwa citra peruahaan tidak

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah.

  • 20

    Beda penelitian saya dengan penelitian yang lain adalah perbedaan

    variabel dimana penelitian ini variabel independennya adalah (X1) kualitas

    pelayanan, (X2) relationship marketing, (X3) citra perusahaan dan juga

    menambahkan variabel intervening (Z) adalah kepuasan nasabah. Selain

    variabelnya berbeda penelitian ini terdapat perbedaannya adalah objek

    penelitiannya dimana objek penelilitian ini adalah BPRS Dana Amanah

    Surakarta.

    B. Kerangka Teori

    1. Teori Prilaku Konsumen

    Prilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan

    organisasi, memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang dan

    jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan kebutuhan mereka

    (Kotler & Amstrong, 2008:25).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen menurut Kotler &

    Amstrong (2008:25) yaitu:

    a. Faktor kebudayaan

    Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap

    perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya, sub-

    budaya dan kelas sosial.

  • 21

    b. Faktor sosial

    Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi

    oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta

    status sosial.

    c. Faktor pribadi

    Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku

    konsumen terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan

    lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

    d. Faktor psikologis

    Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

    psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

    keyakinan dan pendirian.

    2. Loyalitas

    Secara harfiah loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan.

    Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran

    sendiri pada masa lalu atau merupakan sikap pendukung yang menguatkan

    kepercayaan banyak orang. Loyalitas berhubungan dengan kesetiaan dan

    komitmen jangka panjang (Abdullah dalam Nurudin, 2018: 25).

    Kesetian adalah komitmen yang kuat untuk kembali membeli atau

    pengulangan pembelian pada produk dan jasa yang disukai secara konsisten

    di masa datang. Kesetiaan dan kesediaan konsumen untuk membeli suatu

  • 22

    produk secara terus menerus pada pengecer yang sama dapat terjadi apabila

    konsumen merasa puas dengan kinerja perusahaan (Nurudin, 2017: 49).

    Indikator loyalitas menurut Griffin dalam Desiyanti dkk (2013: 2) yaitu:

    a. Melakukan pembelian ulang secara teratur

    b. Membeli antar lini produk dan jasa

    c. Merefrensikan kepada orang lain

    d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

    3. Kualitas pelayanan

    Kualitas layanan itu sendiri ditentukan oleh kemampuan perusahaan

    dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan

    ekspektasi pelanggan (Tjiptono & Chandra, 2011: 164).

    Pelayanan atau jasa merupakan kegiatan yang dapat diidentifikasikan

    secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tidak berwujud (intangible)

    yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada

    penjualan produk atau jasa lain dan menghasilkan jasa mungkin perlu atau

    mungkin tidak diperlukan penggunaan benda nyata, akan tetapi sekalipun

    benda itu perlu, namun tidak terdapat pemindahan hak milik atas benda

    tersebut (Stanton dalam Alwie & Rahayu, 2010: 43).

  • 23

    Menurut Zenthaml dalam Sari (2017:4) bahwa terdapat lima dimensi

    utama yang disusun sesuai tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut:

    a. Reliabilitas (Reliability)

    b. Daya Tanggap (Responsiveness)

    c. Jaminan (Assurance)

    d. Empati (Empathy)

    e. Bukti Fisik (Tangibles)

    4. Relationship Marketing

    Relationship marketing adalah sebuah proses menciptakan,

    mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang kuat dan bernilai tinggi

    dengan pelanggan serta pihak yang berkepentingan lainnya. Hubungan ini

    bersifat partnership, bukan sekedar hubungan antara penjual dan pembeli.

    Ini berarti tujuan jangka panjang adalah menghasilkan keuntungan yang

    terus menerus dari suatu kelompok pelanggan yaitu pelanggan yang

    sekarang dan juga pelanggan yang baru. Untuk dapat mempertahankan

    eksistensinya sebuah perusahaan membutuhkan pembinaan hubungan yang

    baik dengan para pelanggannya. Hubungan yang baik akan membutuhkan

    kesan yang baik membutuhkan kesan yang baik (Kotler & Amstrong, 2008:

    194).

  • 24

    5. Citra Perusahaan

    Citra adalah adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau

    produknya. Kesan yang dirasakan seseorang mengenai suatu objek atau

    barang ataupun organisasi secara keseluruhan yang kemudian akan

    tersimpan dalam ingatan konsumen (Kotler, 2000: 338). Indikator citra

    menurut Kotler (2000: 342):

    a. Lokasi

    Tempat untuk melakukan aktifitas usaha, dalam hal ini lokasi

    perusahaan harus strategis dan dekat dengan daerah pemasaran.

    b. Administrasi

    Merupakan tata cara atau proses untuk mendapatkan pelayanan dari

    bank yang harus dilalui oleh nasabah.

    c. Kecepatan dan akurasi melakukan transaksi

    Merupakan aktifitas rutin yang dilakukan dalam sebuah lembaga

    perbankan untuk melaksanakan aktifitas keuangan yang dibutuhkan

    nasabah.

    d. Fasilitas

    Merupakan atribut yang menunjang kenyamanan dari nasabah selama

    menggunakan jasa perbankan.

  • 25

    6. Kepuasan

    Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang telah muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk

    yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja

    berada di bawah harapan, konsumen tidak akan puas. Jika kinerja

    memenuhi harapan, konsumen akan puas.

    Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang.

    Konsumen yang puas cenderung akan memberikan referensi yang baik

    terhadap produk atau jasa kepada orang lain (Kotler dalam Sari 2017: 5).

    Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan Tjiptono &

    Chandra (2011:311) dipengaruhi oleh:

    a. Harapan konsumen yang merupakan keinginan dan keuntungan

    konsumen.

    b. Nilai produk atau manfaat yang didapat jika mengkonsumsi produk

    tersebut

    c. Pendapat konsumen berkenaan dengan apa yang diterimanya disebut

    sebagai nilai kualitas yang diharapkan

  • 26

    C. Kerangka Penelitian

    Kerangka pemikiran merupakan landasan dari keseluruhan proses

    penelitian. Secara logis mengembangkan, menguraikan, dan menjelaskan

    hubungan-hubungan yang terjadi antar variabel yang diperlukan untuk

    menjawab masalah penelitian (Hermawan & Yusran, 2017: 36-37) .

    Sedangkan menurut Hariwijaya (2008:44) kerangka pemikiran

    merupakan pondasi tempat proyek penelitian secara keseluruhan didasarkan.

    Hal ini dikembangkan dan digambarkan secara logis dan diperluas jaringan

    asosiasi antar variabel-variabel yang telah didefinisikan melalui proses-proses

    seperti wawancara, observasi, dan survei literatur.

    Jadi kerangka pemikiran merupakan suatu langkah yang penting dalam

    proses penelitian. Bedasarkan landasan teori di atas, maka dapat dikembangkan

    suatu kerangka pemikiran yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:

    Gambar 2.1

    Kerangka Berfikir

    Kualitas

    Pelayanan (X1)

    Relationship

    Marketing (X2)

    Citra

    Perusahaan (X3)

    Loyalitas

    Nasabah (Y)

    Kepuasan

    Nasabah (Z)

  • 27

    D. Hipotesis

    Hipotesis merupakan suatu jawaban permasalahan sementara yang

    bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan

    kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar atau

    terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil

    penelitian lapangan (Supardi, 2005: 69). Hipotesis dalam penelitian ini sebagai

    berikut:

    1. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

    Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang

    mutu suatu usaha. Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi

    tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan sehingga usaha tersebut akan

    dinilai semakin bermutu. Sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan

    kurang baik dan memuaskan, maka usaha tersebut juga dinilai kurang

    bermutu. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    harus terus dilakukan agar pelanggan merasa puas dan meningkatkan

    loyalitas pelanggan (Haryono dkk, 2016: 5).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2017), Satriyanti (2012),

    Lutfi dkk (2017), Zakiy (2017) dengan hasil kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Artinya

    apabila kualitas pelayanan meningkat maka loyalitas nasabah pada bank

    akan meningkat.

  • 28

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    2. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas

    Relationship marketing adalah komunikasi, kepercayaan, komitmen,

    dan penyelesaian masalah. Dengan terpenuhinya kunci pokok relationship

    marketing yaitu komunikasi, kepercayaan, komitmen, dan penyelesaian

    masalah maka akan meningkatkan hubungan yang baik antara bank dan

    nasabah. Relationship marketing merupakan salah satu cara bagaimana

    perusahaan menjalin hubungan baik dengan pelanggannya agar nasabah

    tetap loyal terhadap jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank (Ndubisi dalam

    Sari, 2017:7).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Harun (2011), Nurudin (2018),

    Kusumawati dkk (2014), Lestari (2014) dengan hasil relationship

    marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Artinya

    apabila relationship marketing meningkat maka loyalitas nasabah bank

    akan meningkat.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H2: Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

  • 29

    3. Pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas

    Brand image dapat terbentuk sesuai atau mendekati brand identity yang

    diharapkan oleh perusahaan, maka perusahaan sebagai produsen harus

    mampu untuk memahami dan mengeksploitasi unsur-unsur yang terbentuk

    dari suatu merek menjadi merek yang bercitra baik. Selanjutnya merek

    harus diusahakan agar memiliki citra yang positif dan dipersepsikan sebagai

    merek yang memiliki kualitas keseluruhan menurut kriteria konsumen.

    Pada akhirnya sebuah merek harus dikatakan memiliki ekuitas yang kuat

    bila dapat merebut loyalitas dari konsumennya (Haryono dkk, 2016:6).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Satriyanti (2012), Nurudin

    (2018), Mutmainnah (2017) dengan hasil citra perusahaan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Artinya apabila citra

    perusahaan meningkat maka loyalitas nasabah bank juga meningkat.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H3: Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah.

    4. Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

    Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk

    memenuhi harapan pembeli, bila kinerja produk memenuhi harapan

    pelanggan, maka pembelinya merasa puas dan gembira. (Lutfi dkk, 2017:

    160).

  • 30

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh menurut Lutfi dkk (2017),

    Satriyanti (2012), Ngatno & Dewastuti (2017) bahwa kepuasan nasabah

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Artinya

    apabila kepuasan nasabah meningkat maka loyalitas nasabah bank juga

    meningkat.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H4: kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah.

    5. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah

    Kualitas layanan merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa

    unsur ketidak berwujudan (Intangibility), yang melibatkan interaksi dengan

    konsumen atau dengan properti, dan tidak menghasilkan transfer

    kepemilikan (Lutfi dkk, 2017: 160).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Mutmainnah (2017), Zakiy

    (2017), Saputra (2013) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kepuasan nasabah. Artinya apabila kualitas pelayanan

    meningkat maka kepuasan nasabah bank juga meningkat.

    Bedasarkan uraikan di atas sehingga dapat dirumuskan hipotesis

    sebagai berikut:

    H5: kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

  • 31

    6. Pengaruh relationship marketing terhadap kepuasan nasabah

    Relationship marketing merupakan penciptaan nilai dan pemeliharaan

    hubungan tahan lama antara perusahaan dengan pelanggan sehingga

    tercipta kepuasan bagi kedua belah pihak (Sari, 2017: 6). Sejalan penelitian

    yang dilakukan oleh Firdaus (2014), Makdalena (2013), Kusumawati dkk

    (2014) bahwa relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah. Artinya apabila relationship marketing

    meningkat maka kepuasan nasabah bank juga meningkat.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H6: relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan nasabah.

    7. Pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah

    Perusahaan diharapkan mengkomunikasikan secara jelas tentang

    bagaimana perusahaan memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar yang

    berorientasi pada pelanggan sehingga dapat mengarahkan masyarakat

    dalam mencitrakan perusahaan secara positif (Lutfi dkk, 2017: 160).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Haryono dkk (2016), Lutfi dkk

    (2017), Desiyanti dkk (2013) bahwa citra perusahaan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Artinya apabila citra perusahaan

    meningkat maka kepuasan nasabah bank juga meningkat.

  • 32

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H7: citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

    nasabah.

    8. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan

    Kualitas pelayanan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

    ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud

    dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Lupiyoadi dalam Sari,

    2017:8).

    Kualitas pelayanan yang baik akan menghasilkan kepuasan pelanggan

    yang tinggi yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan (Kumar dalam

    Sari, 2017:6).

    Sejalan penelitian yang dilakukan oleh Lutfi dkk (2017), Saputra

    (2013), Azzahroh (2017) dengan hasil kualitas layanan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    Artinya apabila kualitas pelayanan meningkat maka akan mempengaruhi

    loyalitas melaui kepuasan.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H8: kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

  • 33

    9. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas melalui kepuasan

    Relationship marketing merupakan penciptaan nilai dan pemeliharaan

    hubungan tahan lama antara perusahaan dengan pelanggan sehingga

    tercipta kepuasan bagi kedua belah pihak (Ndubisi dalam Novi, 2013:2).

    Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2014),

    Makdalena (2013) dengan hasil relasionship mareketing tidak berpengaruh

    terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan artinya jika relationship

    marketing meningkat maka hal ini akan menimbulkan nasabah merasa puas

    dan jalinan hubungan yang erat dalam jangka panjang terjaga maka yang

    terjadi akan timbul loyalitas.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H9: Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    10. Pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas melalui kepuasan

    Citra tidak dapat diciptakan seperti membuat barang dari pabrik, akan

    tetapi citra merupakan kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan

    pemahaman seseorang tentang sesuatu. Pelanggan cenderung untuk

    membentuk citra didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh dari

    stimuli pemasaran dan lingkungan (Jasfar dalam Saputra, 2013:448).

    Citra adalah adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau

    produknya. Kesan yang dirasakan seseorang mengenai suatu objek atau

  • 34

    barang ataupun organisasi secara keseluruhan yang kemudian akan

    tersimpan dalam ingatan konsumen (Kotler, 2000:338).

    Sejalan dengan penelitian oleh Lutfi dkk (2017), Desiyanti dkk (2013),

    Ngatno & Dewastuti (2017) dengan hasil citra perusahaan berpengaruh

    terhadap loyalitas melalui kepuasan. Artinya jika citra perusahaan

    ditingkatkan maka nasabah mempuanyai kesan puas terhadap perusahaan

    sehingga akan menimbulkan loyalitas.

    Bedasarkan uraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H10: Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah melalui kepuasan nasabah.

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif karena

    peneliti ingin membuktikan konsep dengan teori yang telah diterangkan pada

    bab sebelumnya dengan fakta dan data yang telah ditemukan di lapangan.

    Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif

    mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan

    metode pengujian statistik (Hermawan & Yusran, 2017: 5-6).

    B. Lokasi dan waktu penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada BPRS Dana Amanah Surakarta yang

    berlokasi Jl. K.H. Samanhudi No.162, Sondakan, Kec. Laweyan, Kota

    Surakarta, Jawa Tengah 57146.

    C. Populasi dan sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan

    waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti

    (Supardi, 2005: 101). Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang,

    peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti

    (Hermawan & Yusran, 2017: 95). Populasi dalam penelitian ini adalah

  • 36

    seluruh nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta yang berjumlah 2.500

    nasabah.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian suatu subjek dan objek yang mewakili populasi.

    Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu

    populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan

    karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian akan menjadi

    bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini

    karena tidak dapat mewakili populasi (Tika, 2006: 33)

    Adapun teknik sampel yang digunakan untuk menentukan jumlah

    sampel dalam penelitian ini dengan rumus slovin adalah sebagai berikut:

    š‘› =š‘

    1+š‘.š‘’2

    Keterangan :

    n = Ukuaran sampel

    N = Ukuran populasi

    e = Toleransi error

  • 37

    Berikut perhitungan sampel dengan toleransi error 10% adalah sebagai

    berikut:

    š‘› =2.500

    1 + 2.500š‘„0,12

    š‘› =2.500

    1 + 26

    š‘› = 96, 153

    Dibulatkan 97, berdasarkan perhitungan sampel di atas maka

    peneliti menggunakan sampel sebanyak 97 responden di BPRS Dana

    Amanah Surakarta. Teknik dalam pengambilam sampel yaitu

    menggunakan teknik sampel aksidental yakni cara pengambilan sampel

    kebetulan tetapi orang atau objek yang diambil dapat diyakini sebagai

    sumber data.

    Caranya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti,

    tetapi masalah yang akan ditanyakan diketahui oleh yang bersangkutan,

    dapat diambil sebagai sampel (Tika, 2006: 48).

  • 38

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

    memperoleh data yang diperlukan. Teknik dalam pengambilan data dalam

    penelitian ini dalah data primer dan data sekunder (Tika, 2006: 57).

    Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek

    yang diteliti atau ada hubungan dalam objek yang diteliti. Data tersebut bisa

    diperoleh langsung dari personel yang diteliti dan dapat pula berasal dari

    lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dalam penelitian ini dengan cara

    menyebarkan angket (kuesioner) secara langsung kepada nasabah Bank BPRS

    Dana Amanah sebagai obyek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian

    ini yakni:

    1. Angket (kuesioner)

    Angket (kuesioner) adalah usaha dalam mengumpulkan informasi

    dengan menyampaikan sejumlah peranyaan tertulis untuk dijawab secara

    tertulis oleh responden (Hudori Nawawi dalam Tika, 2006: 60)

    2. Pengamatan (Observation)

    Pengamatan (Observation) adalah teknik yang menuntut adanya

    pengamatan dari si periset terhadap obyek risetnya, misalnya dalam

    melakukan eksperimen. Instrumen yang dipakai dapat berupa lembar

    pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya (Umar, 2002: 94).

  • 39

    E. Skala Pengukuran

    Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain

    kepada sejumlah ciri dari suatu obyek. Jadi, peneliti memberikan skala angka

    pada suatu obyek tertentu. Dengan kata lain, pengukuran merupakan pemberian

    angka-angka terhadap benda atau peristiwa dengan kaidah tertentu dan

    menunjukkan bahwa kaidah yang berbeda menghendaki skala dan pegukuran

    yang berbeda pula (Umar, 2002: 95).

    Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

    pengukuran interval, digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap

    suatu jawaban.

    Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing-masing

    skala mempunyai skor penilaian antara 1-10, dimana skor 1 untuk jawaban

    responden yang sangat rendah sampai dengan skor 10 untuk jawaban responden

    yang sangat tinggi. Penggunaan skala 1-10 mengingat skala mengingat skala

    tersebut lazim digunakan dalam jurnal-jurnal penelitian pemasaran dan untuk

    menghindar adanya jawaban ragu-ragu. Berikut tabel pembobotan nilai untuk

    jawaban responden:

  • 40

    Tabel 3.1

    Skala pengukukuran

    F. Definisi Konsep dan Operasional

    Variabel dalam penelitian ini terdapat tiga macam yakni variabel

    independen, variabel dependen dan variabel intervening. Berikut penjelasan

    konsep dan operasional variabel yang digunakan penelitian ini dalam bentuk

    tabel sebagai berikut:

    Tabel 3.2

    Indikator

    No Variabel Indikator Sumber Skala

    1 Kualitas

    Pelayanan

    (X1)

    a. Reliabilitas (Reliability)

    b. Daya Tanggap (Responsiveness)

    c. Jaminan (Assurance)

    d. Empati (Empathy) e. Bukti Fisik

    (Tangibles)

    (Goetsch &

    Davis dalam

    Tjiptono &

    Chandra

    2011:115)

    Interval

    0-10

    2 Relationship

    Marketing

    (X2)

    a. Kepercayaan b. Komitmen c. Komunikasi d. Penanganan

    Konflik

    Sari

    (2017: 8)

    Interval

    0-10

    3 Citra

    Perusahaan

    (X3)

    a. Lokasi b. Administrasi c. Kecepatan dan

    ketepatan dalam

    (Kotler dalam

    Mutmainnah,

    2017:204)

    Interval

    0-10

    Sangat Tidak Setuju

    (STS)

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Sangat Setuju

    (SS)

  • 41

    melakukan

    transaksi

    d. Fasilitas

    4 Kepuasan

    (Z)

    a. Kesesuaian harapan b. Minat berkunjung

    kembali

    c. Kesediaan merekomendasikan

    (Tjiptono &

    Chandra 2011:

    31)

    Interval

    0-10

    5 Loyalitas

    (Y)

    b. Melakukan pembelian ulang

    secara teratur

    c. Membeli antar lini produk dan jasa

    d. Merefrensikan kepada orang lain

    e. Menunjukkan kekebalan terhadap

    tarikan dari pesaing.

    (Griffin dalam

    Desiyanti dkk,

    2013: 2)

    Interval

    0-10

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

    dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang dipermasalahkan

    (Tika, 2006: 49)

    Kuisioner yang telah diisi oleh responden nasabah BPRS Dana Amanah

    Surakarta selanjutnya dikumpulkan dan akan diolah untuk mengetahui

    pengaruh kualitas pelayanan, relationship marketing, citra perusahaan terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

  • 42

    H. Uji Instrumen Penelitian

    Uji instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif,

    instrumen penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reabilitas berikut

    penjelasannya:

    a. Uji validitas

    Yang dimaksud dengan validitas adalah pernyataan sampai

    mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa

    yang ingin diukur (Umar, 2002: 101).

    b. Uji reabilitas

    Reliabilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan

    sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur

    tersebut digunakan berulang kali. Realibilitas adalah suatu nilai yang

    menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala

    yang sama (Umar, 2002: 101-113).

    I. Teknik Analisis Data

    1. Uji asumsi klasik

    a. Uji multikolinearitas

    Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi

    variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal

    ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang

    bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

    sesamanya sama dengan nol. Masalah multikolinearitas yang serius

  • 43

    dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi

    (Bawono, 2006: 114-115).

    Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode

    VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan

    Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF

    nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima),

    jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan

    sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala

    Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai Tolerance berarti

    sebaliknya (Bawono, 2006: 124).

    b. Uji heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan lain tetap, maka disebut hemoskedasitisitas dan jika

    berbeda disebut heteroskedastisitas.

    Kebanyakan data crossection mengandung situasi

    Heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili

    berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2013:139). Dalam

    penelitian ini menggunakan analisis glejser untuk mengetahui

    terjadinya multikolinearitas.

  • 44

    c. Uji normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

    (Ghazali, 2013 : 160). Dalam penelitian ini uji normalitas mengunakan

    analisis analisis uji one-sample komolgorov-smirnov.

    d. Uji linearitas

    Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah

    spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam

    spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier,

    kuadratik atau kubik (Bawono, 2006:179). Dalam penelitian ini

    menggunakan analisis linearitas uji durbin-watson model linier.

    2. Uji statistik

    a. Uji t test

    Uji t test digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

    dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Penguji ini dilakukan

    secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk

    masing-masing variabel bebas dan tingkat kepercayaan tertentu

    (Bawono, 2006:89).

    Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen secara parsial/individu dapat dilihat dari nilai

    signifikansi pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai

    signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara parsial

  • 45

    mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, namun sebaliknya

    jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen secara parsial

    tidak mempengaruhi variabel dependen.

    b. Uji F

    Uji F test dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

    jauh semua variabel X (independen) secara bersama-sama dapat

    mempengaruhi variabel Y dependen (Bawono, 2006:91).

    Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilitat pada tabel

    annova dari persamaan regresi jika nilai signifikansi < 0,05 maka

    variabel independen secara simultan/serempak mempengaruhi variabel

    dependen secara signifikan, dan juga sebaliknya jika nilai signifikansi

    > 0,05, maka variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi

    variabel dependen secara signifikan.

    c. Uji koefisien determinasi (RĀ²)

    Uji koefisien determinasi (RĀ²) memiliki fungsi untuk

    menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel independen

    mempengaruhi variabel dependen serta seberapa kuat hubungan antara

    kedua variabel tersebut.

    3. Analisis Jalur ( Path Analysis)

    Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi linier

    berganda. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model

    hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk

  • 46

    hubungan interaktif atau reciprocal). Melalui analisis jalur ini akan dapat

    ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel

    independen menuju variabel dependen yang terakhir (Sugiono, 2010:297).

    Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola

    hubungan antar tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk

    mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner. Analisis jalur

    digunakan untuk menentukan pola hubungan (efek langsung maupun tidak

    langsung) dari variabel yang telah dijadikan sebab terhadap variabel yang

    dijadikan akibat.

    Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu

    dengan teknik path analysis yang dioperasikan melalui program SPSS.

    Variabel intervening adalah variabel yang berfungsi sebagai mediasi antara

    variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel

    kepuasan nasabah sebagai variabel intervening, variabel kualitas pelayanan,

    relationship marketing, citra perusahaan sebagi variabel independen dan

    variabel loyalitas nasabah sebagai variabel dependen.

  • 47

    J. Alat Analisis

    Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dimana data yang

    didapat dalam bentuk angka, sehingga akan mudah diaplikasikan kedalam

    SPSS. SPSS (Statistical Product and Service Sollution) merupakan sebuah

    program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses

    data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan output yang

    dikehendaki. Penelitian ini sendiri menggunakan program SPSS 17.0.

  • 48

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    A. Deskripsi Data Responden

    1. Jenis Kelamin

    Dari data kuisioner yang diperoleh dari responden akan dikelompokan

    dan dibagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berikut

    tabel data proporsi jenis kelamin:

    Tabel 4.1

    Proporsi jenis kelamin responden

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Laki-laki 43 43.3 47.3 43.3

    Perempuan 54 56.7 56.7 100.0

    Total 97 100.0 100.0

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari data diatas dapat diketahui bahwa proporsi jenis kelamin

    perempuan sedikit mendominasi dengan taraf 56.7% atau 52 responden

    sedangkan jenis kelamin laki-laki bertaraf 43.3% atau 43 responden dari

    97 seluruh responden di BPRS Dana Amanah.

  • 49

    2. Usia Responden

    Dari data kuisioner yang telah diperoleh dari responden akan dibagi lagi

    sesuai usia responden. Berikut tabel proporsi usia responden:

    Tabel 4.2

    Usia responden

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 20-29 25 25.2 25.2 26.3

    30-39 36 36.9 36.9 62.1

    40-49 36 36.9 38.9 100.0

    Total 97 100.0 100.0

    Sumber : data yang diolah, 2019 Dari data di atas dapat dilihat bahwa usia 40-49 dan usia 30-39 tahun

    mendominasi, diikuti usia 20-29 tahun paling sedikit.

    3. Profil Lama Menjadi Nasabah

    Responden yang telah terpilih dikelompokan bedasarkan lama menjadi

    nasabah yang dikategorikan dalam tiga kelompok. Berikut tabel lama

    menjadi nasabah:

  • 50

    Tabel 4.3

    Lama menjadi nasabah

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid < 1 tahun 23 24.2 24.2 24.2

    1-5 tahun 43 43.2 43.2 67.4

    > 5 tahun 31 32.6 32.6 100.0

    Total 97 100.0 100.0

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari data diketahui bahwa total banyaknya responden yaitu 97 orang,

    di mana rentang waktu menjadi nasabah < 1 tahun berjumlah 23 orang

    dengan presentase sebesasar 24,2%, untuk rentang waktu 1-5 tahun

    berjumlah 41 orang dengan presentase sebesar 43,2%, dan untuk rentang

    waktu >5 tahun berjumlah 31 orang dengan presentase sebesar 32,6%, maka

    dapat disimpulkan bahwa nasabah BPRS Dana Amanah Surakarta paling

    dominan rentang waktu menjadi nasabah selama 1-5 tahun.

    4. Pendidikan Terakhir

    Responden yang telah terpilih dikelompokan berdasarkan pendidikan

    terakhir yang dikategorikan dalam 5 kelompok. Berikut tabel proporsi

    pendidikan akhir responden:

  • 51

    Tabel 4.4

    Pendidikan akhir responden

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid SMA/SMK 15 15.8 15.8 15.8

    D1 33 34.7 34.7 50.5

    D3 7 7.4 7.4 57.9

    S1 37 38.9 38.9 96.8

    S2 5 3.2 3.2 100.0

    Total 97 100.0 100.0

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari keterangan tabel di atas menunjukan bahwa pendidikan sarjana S1

    mendominasi sebesar 37 responden di ikuti oleh, D3, D1, SMA/SMK, dan S2 dari

    total 97 responden.

    B. Uji Instrumen Penelitian

    1. Uji validitas

    Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam

    mengukur apa yang ingin di ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

    pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

    akan diukur oleh kuesioner tersebut. Maka uji validitas bertujuan untuk

    mengetahui valid tidaknya sebuah kuisioner yang telah di ajukan ke

    responden (Priyanto, 2008: 16).

    Berikut tabel dari hasil uji validitas yang sudah di olah peneliti

    dari data kuisioner responden:

  • 52

    Tabel 4.5

    Uji validitas

    Variabel Pertanyaan Significant

    (2 tailed)

    Person

    Corelation

    Keterangan

    Kualitas

    Pelayanan (XI)

    Item 1 0,000 .815** Valid

    Item 2 0,000 .845** Valid

    Item 3 0,000 .855** Valid

    Item 4 0,000 .883** Valid

    Item 5 0,000 .8756** Valid

    Relationship

    Marketing

    (X2)

    Item 1 0,000 .697** Valid

    Item 2 0,000 .758** Valid

    Item 3 0,000 .886** Valid

    Item 4 0,000 .785** Valid

    Citra

    Perusahaan

    (X3)

    Item 1 0,000 .720** Valid

    Item 2 0,000 .822** Valid

    Item 3 0,000 .889** Valid

    Item 4 0,000 .753** Valid

    Kepuasan

    Nasabah (Z)

    Item 1 0,000 .774** Valid

    Item 2 0,000 .887** Valid

    Item 3 0,000 .734** Valid

    Loyalitas (Y)

    Item 1 0,000 .680** Valid

    Item 2 0,000 .651** Valid

    Item 3 0,000 .724** Valid

    Item 4 0,000 .700** Valid

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Berdasarkan tabel di atas, bahwa hasil uji validitas sudah sesuai

    kriteria penilaian yaitu dengan melihat tanda bintang pada kolom atau

    baris total score (Toleransi), tanda bintang ada dua kemungkinan

    (Bawono, 2006: 76):

  • 53

    1) Apabila berbintang satu berarti korelasi signifikan pada level

    5% (0,05) untuk dua sisi.

    2) Apabila berbintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1%

    (0,01) untuk dua sisi.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan

    berbintang (**) yang menunjukan hasil signifikan pada level 1%,

    sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihilangkan dan semua item

    pertanyaan dapat digunakan pada seluruh model pengujian.

    2. Uji reliabilitas

    Realibilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

    pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002: 101-113).

    Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.

    Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliabel untuk pengukuran dan

    meneliti selanjutnya (Bawono, 2006: 68). Berikut tabel dari hasil uji

    reliabilitas:

  • 54

    Tabel 4.6

    Uji Reliabilitas

    Variabel Reliabilitas

    Coefficient

    Cronbachā€™s

    Alpha

    Keterangan

    Kualitas Pelayanan (X1 5 pertanyaan .912 Reliabel

    Relationship Marketing

    (X2)

    4 pertanyaan .730 Reliabel

    Citra Prusahaan (X3) 4 pertanyaan .777 Reliabel

    Kepuasan Nasabah (Z) 5 pertanyaan .920 Reliabel

    Loyalitas (Y) 4 pertanyaan .711 Reliabel

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari data kuisioner yang telah diolah bisa terlihat bahwa hasil

    uji reliabilitas semua hasilnya menunjukan reliable, hal ini ditunjukan

    bahwa angka alpha (Cronbachā€™s Alpha) dengan nilai lebih dari 0,60.

    Sehingga variabel kualitas pelayanan, relationship marketing, citra

    perusahaan, kepuasan nasabah, loyalitas dapat digunakan untuk

    penelitian.

    C. Analisis Data

    1. Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik merupakan tahapan penting dilakukan dalam proses

    analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan

    dapat dihasilkan modal regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE

    (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang

    tidak bias dan handal sebagai penaksir (Bawono, 2006: 115).

  • 55

    Ada 5 (lima) macam uji asumsi klasik, tetapi dalam penelitian ini hanya

    menggunakan empat uji yaitu:

    a. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

    model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

    independen (Ghozali, 2013: 105).

    Dalam penelitian ini dilihat apabila nilai tolerance lebih besar

    dari > 0,10 artinya tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan jika dilihat

    dari variance inflation factor (VIF) dan apabila nilai VIF lebih kecil dari

    < 10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas (Priyanto, 2016: 130).

    Berikut tabel hasil uji multikolinearitas:

  • 56

    1) Uji multikolinieraitas variabel X dan Z terhadap Y

    Tabel 4.7

    Uji multikoliniearitas variabel X dan Z terhadap Y

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standard

    ized

    Coeffici

    ents

    t Sig.

    Collinearity

    Statistics

    B

    Std.

    Error Beta

    Tolera

    nce VIF

    1 (Constant) 9.969 1.845 5.404 .000

    kualitas

    pelayanan

    .264 .053 .420 5.009 .000 .478 2.090

    relationship

    marketing

    .209 .064 .274 3.265 .002 .478 2.090

    citra

    perusahaan

    -.035 .022 -.097 -

    1.610

    .111 .921 1.085

    kepuasan

    nasabah

    .276 .098 .247 2.820 .006 .437 2.288

    a. Dependent Variable: loyalitas nasabah

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari hasil tabel uji multikolinearitas di atas menunjukan bahwa

    nilai tolerance lebih besar dari > 0.10 sehingga hal ini menunjukan

    tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan dilihat dari VIF hasil di

    atas menunjukan nilai dibawah

  • 57

    2) Uji multikoliniearitas variabel X terhadap variabel Z

    Tabel 4.8

    Uji multikoliniearitas variabel X terhadap variabel Z

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standard

    ized

    Coeffici

    ents

    t Sig.

    Collinearity

    Statistics

    B

    Std.

    Error Beta

    Tolera

    nce VIF

    1 (Constant) 4.422 1.899 2.329 .022

    kualitas

    pelayanan

    .235 .050 .417 4.677 .000 .591 1.692

    relationship

    marketing

    .277 .061 .406 4.532 .000 .584 1.712

    citra

    perusahaan

    .044 .023 .137 1.960 .053 .959 1.042

    a. Dependent Variable: kepuasan nasabah

    Sumber : data yang diolah, 2019

    Dari hasil tabel uji multikolinearitas di atas menunjukan bahwa

    nilai tolerance lebih besar dari > 0.10 sehingga hal ini menunjukan

    tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan dilihat dari VIF hasil di

    atas menunjukan nilai dibawah

  • 58

    Penelitian ini menggunggunakan uji heteroskedastisitas glejser.

    Dalam penelitian ini jika hasil nilai sig > 0,05 maka hasil tersebut

    masalah heteroskedastisitas (Priyanto, 2016: 136). Berikut hasil tabel

    uji heteroskedastisitas glejser:

    1) Uji heteroskedastisitas variabel X dan Z ke Y

    Tabel 4.9

    Uji heteroskedastisitas variabel X dan Z ke Y

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardize

    d

    Coefficient

    s

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 2.479 1.158 2.140 .035

    kualitas

    pelayanan

    .043 .033 .193 1.312 .193

    relationship

    marketing

    -.035 .040 -.129 -.873 .385