PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEPERCAYAAN …repository.unimus.ac.id/153/1/Skripsi Lengkap.pdf ·...
Transcript of PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEPERCAYAAN …repository.unimus.ac.id/153/1/Skripsi Lengkap.pdf ·...
1
PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN
KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN
PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(Studi pada Larissa Aesthetic Center Semarang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Study Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Semarang
Disusun oleh :
Vera Lusiana
NIM. E2A012004
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015
http://lib.unimus.ac.id
2
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Vera Lusiana
Nomor Induk Mahasiswa : E2A012004
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Manajemen
Judul Usulan Penelitian Skripsi : “PENGARUH KUALITAS LAYANAN
DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI”
(Studi pada Larissa Aesthetic Center Semarang)
Telah memenuhi syarat dan dinyatakan lengkap sebagai persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada Program Study S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Semarang,…………….2016
Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II
( Dr. Haerudin, M.T) (Setia Irianto, S.E.,MSi)
http://lib.unimus.ac.id
3
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Mahasiswa : Vera Lusiana
Nomor Induk Mahasiswa : E2A012004
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Manajemen
Judul Usulan Penelitian Skripsi : “PENGARUH KUALITAS LAYANAN
DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI”
(Studi pada Larissa Aesthetic Center Semarang)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal 28 April
2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Dewan Penguji
1. Pembimbing 1 (Dr. Haerudin, M.T)
2. Pembimbing 2 (Setia Irianto, S.E., MSi)
3. Penguji 1 (Nurhayati, S.E., MM)
4. Penguji 2 (Setya Budhi Wilardjo, S.E., MM)
http://lib.unimus.ac.id
4
MOTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah 216)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S Al-Insyirah 6-7)
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’d: 11)
Kupersembahkan SKRIPSI ini untuk bapak dan Ibuku
Kedua adikku…
Dan dia
http://lib.unimus.ac.id
5
PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya
dan belum pernah diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S1) dari Universitas Muhammadiyah Semarang maupun Perguruan
Tinggi lainnya. Semua informasi yang dimuat dalam Skripsi ini yang
berasal dari penulisan lain baik yang dipublikasikan atau tidak, telah
diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara
benar dan semua isi dari Skripsi ini sepenuhnya menjadi Tanggung Jawab
saya sebagai penulis.
Semarang, ……….2015
Penulis
Vera Lusiana
E2A012004
http://lib.unimus.ac.id
6
ABSTRAK
Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh konsumen Larissa Aesthetic Center Semarang.
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan
ukuran sampel sebanyak 100 orang responden dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengambilan sampel
menggunakan angket sedangkan data sekunder berupa dokumentasi. Untuk
analisis data menggunakan program SPSS 21 dan AMOST versi 21.
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Kualitas Layanan berpengaruh positif
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan Larissa Aesthetic Center Semarang, 2)
Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan Larissa Aesthetic Center Semarang, 3) Kualitas Layanan berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan Larissa Aesthetic Center
Semarang, 4) Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap
Loyalitas Pelanggan Larissa Aesthetic Center Semarang, 5) Kepuasan Pelanggan
berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan Larissa Aesthetic
Center Semarang, 6) Adanya hubungan timbal balik antara Kualitas Layanan
dengan Kepercayaan Pelanggan.
Kata Kunci : Kualitas Layanan, Kepercayaan Pelanggan, Kepuasan
Pelanggan, Loyalitas Pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
7
ABSTRACK
This type of this research is classified as descriptive research. The population in
this research is all of Custumer’s Larissa Aesthetic Center Semarang.
Determination of sample size in this research uses Slovin formula with 100
respondents with a purposive sampling modeling. Data collection techniques for
primary data is using questionnaires and secondary data in the form of
documentation. For the data analyzed with SPSS 21 and AMOST version 21.
The result of the research shows that : Service Quality positively affect the
Custumer’s Satisfaction, Custumer’s trust positively not affect the Custumer’s
Satisfaction, Service Quality positively not affect the Custumer’s Loyalty,
Custumer’s trust positively affect the Custumer’s Loyalty, Custumer’s trust
negatively not affect the Custumer’s Loyalty, there is reciprocal relationship
between Service Quality and Custumer’s trust.
Key Words : Service Quality, Custumer’s trust, Custumer’s Satisfaction,
Custumer’s Loyalty.
http://lib.unimus.ac.id
8
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas kehendak-Nya saya menjadi
manusia yang berpikir, berilmu, bersabar, dan beriman dalam menjalani
kehidupan. Alhamdulillah terimakasih ya Allah, akhirnya saya mampu dan
berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi UNIMUS. Semoga keberhasilan ini
menjadi salah satu langkah awal saya meraih cita-cita. Pada kesempatan kali ini
saya akan mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi bapak Setya Irianto S.E., MSi yang telah
membimbing, memberi saran, masukan kepada penulis selama penulis
melakukan study di UNIMUS.
2. Kaprodi Manajemen bapak Drs.Triyono.,MM yang sering mengarahkan
dan membimbing penulis selama study di UNIMUS.
3. Bapak dosen pembimbing 1 ( Dr.Haerudin.,MT ) dan pembimbing 2
(Setya Irianto, SE. MSi) terimakasih telah dengan sabar membimbing saya
dalam menyelesaikan Skipsi.
4. Bapak Setya Budhi Wilardjo,SE.,MM dan ibu Nurhayati,SE.,MM yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji skripsi ini, membimbing
dan memberi masukan guna perbaikan skripsi ini.
5. Dosen fakultas Ekonomi, staf Fakultas Ekonomi UNIMUS, terimakasih
atas ilmu dan pelayanannya.
http://lib.unimus.ac.id
9
6. Ayah (Sardimin), Ibu (Wijiati) Terimakasih atas semua dukungan moril,
materiil yang telah engkau berikan. Apapun yang saya lakukan tidak akan
mampu membalas jasa kalian.
7. Adhikku Vegy Yuniasari, Alm.Veny Septiani, AEIN, pamanku dan
seluruh anggota keluargaku terimakasih telah memberiku semangat dan
motivasi. Aku selalu sayang kalian.
8. TRIO NYEMI dan Teman-teman seangkatan Farid, Tedy, Anggun, Nita,
Cherly, Rina, Dian, Intan, Teguh, Taufik, Nuzul, Darti, Mas Da’i
terimakasih ya sudah membuat hari kuliahku penuh warna dengan canda
tawa dan kocaknya kalian. Aku akan selalu merindukan kalian dan
kebersamaan seperti itu lagi.
9. Teman-teman Akuntansi seangkatan, kakak tingkat, adik tingkat, dan
semua sahabat maupun kerabat yang telah mendoakan dan membantu
terselesaikannya skripsi ini, yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-
persatu. Semoga Allah senantiasa mempermudah kalian dalam kebaikan.
Atas segala bantuan dan bimbingannya serta kerja sama yang baik yang telah
diberikan selama mengerjakan skripsi, maka penulis ucapkan terima kasih dan
hanya dapat memanjatkan doa semoga kebaikan tersebut dibalas dengan pahala
pahala yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Semarang, April, 2016
Penulis,
http://lib.unimus.ac.id
10
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL..................................................................................... ........................... i
PENGESAHAN SKRIPSI....................................................... ........................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN............................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... ................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.............................................. v
ABSTRAK....................................................... ................................................... vi
ABSTRAK ....................................................... .................................................... vii
KATA PENGANTAR....................................................... ................................. viii
DAFTAR ISI..................................................................... .................................. x
DAFTAR TABEL....................................................... ........................................ xii
DAFTAR GAMBAR....................................................... ................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................... ............................... xiiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................... ................................. 1
1.2.Rumusan dan Ruang Lingkup Masalah ................................................. 5
1.3Tujuan Penelitian .................................................... ............................... 6
1.4.Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori................................... .................................................. 9
2.1.1 Loyalitas Pelanggan ............................................................................ 9
http://lib.unimus.ac.id
11
2.1.1.1 Tipe Loyalitas....................................... ......................... 11
2.1.1.2 Tingkatan Loyalitas ...................................................... 12
2.1.1.3 Manfaat Loyalitas bagi Perusahaan ............................... 14
2.1.1.4 Teori Utilitas dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas ...... 15
2.1.2 Kepuasan Pelanggan .................................................................. 16
2.1.2.1 Atribut kepuasan pelanggan .......................................... 18
2.1.3 Kepercayaan pelanggan ............................................................. 20
2.1.3.1 Komponen Kepercayaan................................................ 20
2.1.4 Kualitas Pelayanan ..................................................................... 21
2.1.4.1 Faktor-faktor Kualitas pelayanan .................................... 24
2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 25
2.3 Hipotesis ................................................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian......................................... ............................................ 31
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 31
3.3 Populasi dan sampel .............................................................................. 34
3.4 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 35
3.5.Metode Analisis Data………………………………...……………….. 36
3.5.1 Analisis Deskriptif ...................................................................... 36
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………… 36
3.5.3 Uji SEM. ...................................................................................... 37
3.5.4 Evaluasi kriteria Goodness of-fit ............................................................. 38
3.5.5 Path Analysis ............................................................................... 41
http://lib.unimus.ac.id
12
3.5.6 Uji Hipotesis ............................................................................... 41
3.5.7 R-Square ....................................................................................... 42
3.5.8 Uji Mediasi ................................................................................... 42
3.5.9 Interpretasi Hasil .......................................................................... 43
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Data Deskriptif .............................. 44
4.1.1 Gambaran umum objek penelitian .............................................. 44
4.1.1.1 Sejarah Larissa ................................................................... 44
4.1.1.2 Visi ..................................................................................... 45
4.1.1.3 Misi .................................................................................... 45
4.1.1.4 I Treatment ......................................................................... 45
4.1.1.5 Produk ................................................................................ 46
4.1.1.6 Prestasi ............................................................................... 47
4.1.2 Data Deskriptif ............................................................................ 47
4.1.2.1 Identitas Responden ........................................................... 48
4.2 Analisis Data Penelitian ................................................................................ 52
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 53
4.2.3 Uji Asumsi SEM ......................................................................... 55
4.2.4 Hasil Analisis Jalur ..................................................................... 57
4.2.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 63
4.2.6 R-Square ...................................................................................... 66
4.2.7 Uji Mediasi .................................................................................. 67
4.2.8 Interpretasi Hasil ......................................................................... 68
http://lib.unimus.ac.id
13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……. .......................................................................................... 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 78
5.3 Saran…………… .......................................................................................... 79
Daftar pustaka …………..…………………………………………………….. 79
Daftar Tabel
Daftar pustaka
Daftar Lampiran
http://lib.unimus.ac.id
14
DAFTAR TABEL
3.1 Goodnes of fit ............................................................................................ 40
4.1 Jenis Kelamin ....................... ........................................................................ 48
4.2 Umur Responden ........................................................................................... 49
4.3 Agama Responden ........................................................................................ 50
4.4 Pendidikan Terakir Responden ..................................................................... 51
4.5 Pendapatan/bulan Responden........................................................................ 52
4.6 Item-total Statistics........................................................................................ 54
4.7 Reliability Statistics ...................................................................................... 55
4.8 Uji Normalitas Data ...................................................................................... 57
4.9 Hasil Pengujian Kelayakan Model (Goodnes of fit) ..................................... 61
4.10 Hasil Analisis Jalur ..................................................................................... 63
4.11 Hasil R square….. ....................................................................................... 66
http://lib.unimus.ac.id
15
DAFTAR GAMBAR
2.1 Piramida Loyalitas ........................................................................................ 13
2.2 Kerangka Pikir...................... ........................................................................ 25
4.1 Path Analysis….. ........................................................................................... 62
4.2 Uji Mediasi model 1….….. ........................................................................... 67
4.3 Uji Mediasi model 11….. .............................................................................. 68
http://lib.unimus.ac.id
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner………………………………………………………… 84
Lampiran 2 Data Responden…………………………………………………..88
Lampiran 3 Validitas Reliabilitas ……………………………………………..90
Lampiran 4 Normalitas data…………………………………………………...94
Lampiran 5 hasil pengujian Amost……………………………………………95
Lampiran 6 Path Analysis……………………………………………………..99
Lampiran 7 R2
………………………………………………………………..101
Lampiran 8 Kartu Konsultasi………………………………………………...102
http://lib.unimus.ac.id
17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang semakin maju ditandai dengan adanya faktor
pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial budaya, dan teknologi. Faktor-faktor
pertumbuhan tersebut akan mendorong tingkat kebutuhan konsumen yang terus
berkembang.
Keinginan untuk meningkatkan diri secara fisik atau berpenampilan menarik
kini sudah menjadi kebutuhan bagi mayoritas masyarakat khususnya para wanita.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya berpenampilan menarik akan mendorong
tempat kebugaran,salon,spa, klinik kecantikan banyak bermunculan di Semarang.
Tuntutan kebutuhan produk dan layanan yang terkait kecantikan terdorong akan
semakin memiliki prospek yang baik.
Namun demikian, usaha-usaha di bidang kecantikan semakin maju dan harus
berani bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Pada sisi yang lain
perusahaan kecantikan dituntut untuk mempertahankan dan mengembangkan
loyalitas pelanggan. Peningkatan dan pengembangan loyalitas pelanggan
ditempuh dengan peningkatan beberapa faktor diantaranya kualitas pelayanan,
kepercayaan pelanggan dan kepuasan pelanggan (Wijayanti, 2014; Aryani &
Rosinta, 2010 ; Prasetyo, 2013).
Kualitas layanan atau Service qualityadalah seberapa jauh perbedaan antara
harapan dan kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service
http://lib.unimus.ac.id
18
Quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas
layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang
mereka harapkan.Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius
oleh perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan
(www.pendidikanekonomi.com).
Wujud dari pemenuhan harapan tersebut bagi industri jasa harus
menyediakan total kualitas layanan berupa menyediakan sarana fisik yang baik,
proses pelayanan akurat, cepat dan karyawan handal ( Alimuddin dalam Fasochah
dan Hartono, 2013). Konsep dari kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas saling
berhubungan satu sama lain. Menurut Dwi Aryani dan Febriyani Rosinta (2010)
kualitas layanan mempengaruhi loyalitas baik secara langsung maupun
mempengaruhi loyalitas secara tidak langsung melalui kepuasan pelanggan.
Tjiptono dalam Wijayanti (2014) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan
yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa
melainkan berdasarkan persepsi dan sudut pandang pelanggan.Hal ini dikarenakan
pelanggan tersebut yang mengkonsumsi serta menikmati jasa layanan dan mereka
yang seharusnya menentukan kualitas jasa, sehingga persepsi pelanggan mengenai
kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa
layanan.
Secara berkala perusahaan harus giat melakukan peningkatan mutu pelayanan,
inovasi produk, dan menawarkan harga yang terjangkau untuk menciptakan
loyalitas pelanggan.Loyalitas pelanggan dapat terbentuk apabila pelanggan
merasa puas dengan tingkat layanan yang diterima serta pelanggan cenderung
http://lib.unimus.ac.id
19
untuk memilih produk atau jasa yang memiliki kelebihan namun dengan harga yg
relatif murah. Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk berkomitmen kepada
produk dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan
market share suatu produk (Aryani dan Rosinta, 2009).
Kepercayaan pelanggan (Custumer trust) merupakan hal yang ingin dimiliki
oleh semua perusahaan dari para konsumen.Mowen dan Minor dalam Bangun
Prasetyo (2013) mengemukakan bahwa kepercayaan pelanggan adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat
oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Dengan adanya
kepercayaan konsumen maka akan terjadi pembelian ulang, mengajak orang lain
untuk membeli produk/jasa yang dipercaya, menyebarkan citra positif produk/jasa
yang dipercaya sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan adanya
kepercayaan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan
maka akhirnya akan mampu meningkatkan loyalitas pelanggan.
Trust memegang peran penting dalam jalinan hubungan jangka panjang antara
pelanggan dengan perusahaan terutama yang mencakup kepercayaan pelanggan
mengenai kualitas, reliabilitas, integritas dari jasa yang disampaikan perusahaan
(Asakdiyah, 2010). Kepercayaan merupakan keyakinan dalam diri seseorang, dari
kepercayaan konsumen tersebut akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap
produk sehingga kepercayaan dianggap sebagai cara yang paling penting dalam
membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang
(Septria, 2013).
http://lib.unimus.ac.id
20
Kepuasan pelanggan atau Custumers satisfaction adalah suatu keadaan dimana
keinginan, harapan, dan kebutuhan pelanggan dipenuhi.Suatu pelayanan dinilai
memuaskan jika pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan (triatmojo.wordpress.com).Kepuasan pelanggan merupakan perasaan
seseorang berupa puas atau tidak puas terhadap sebuah produk atau jasa yang
diterima. Pelayanan yang baik akan mampu memuaskan pelanggan. Pelanggan
yang puas akan membeli lagi dan merekomendasikan kepada orang lain tentang
pengalaman baik mereka, pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing
dan menjelek-jelekkan produk yang mereka beli kepada orang lain (Kotler,2008).
Kepuasan pelanggan adalah kunci terciptanya loyalitas pelanggan. Fornell
dalam Aryani dan Rosinta (2010) menyebutkan banyak manfaat yang diterima
oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi,
yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah
terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap
harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang
diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan,
dan meningkatkan reputasi bisnis. Tercapainya kepuasan pelanggan akan
meningkatkan kepercayaan pelanggan, peningkatan kepuasan pelanggan akan
meningkatkan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang sehinggan akan
menciptakan loyalitas pelanggan ( Asakdiyah 2010).
Dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dapat dilakukan dengan
menumbuhkan kepercayaan dan meningkatkan kepuasan konsumen atas produk
dengan cara menghasilkan produk-produk yang lebih bagus dari sebelumnya
http://lib.unimus.ac.id
21
(lebih berkualitas) karena seorang pelanggan yang loyal akan menjadi asset yang
sangat bernilai bagi perusahaan dan bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk
mendapatkan konsumen baru ( Septria, 2013).
Dengan latar belakang yang dikemukaan diatas maka saya bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan dan
Kepercayaan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan
pelanggan Sebagai Variabel mediasi (Studi pada Larissa Aesthetic Center
Semarang)”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada
Larissa Aesthetic Center Semarang ?
b) Bagaimana pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap kepuasan
pelanggan pada Larissa Aesthetic Center Semarang ?
c) Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada
Larissa Aesthetic Center Semarang ?
d) Bagaimana pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pada
pelanggan Larissa Aesthetic Center Semarang ?
e) Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
pada Larissa Aesthetic Center Semarang ?
f) Adakah hubungan timbal balik antara kualitas layanan dengan
kepercayaan pelanggan pada Larissa Aesthetic Center ?
http://lib.unimus.ac.id
22
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a) Menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan
Larissa Aesthetic Center Semarang ?
b) Menganalisis pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap kepuasan
pelanggan Larissa Aesthetic Center Semarang ?
c) Menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada
Larissa Aesthetic Center Semarang ?
d) Menganalisis pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas
pelanggan pada Larissa Aesthetic Center Semarang ?
e) Menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
pada Larissa Aesthetic Center Semarang ?
f) Menganalisis Ada atau tidaknya hubungan timbal balik antara kualitas
layanan dengan kepercayaan pelanggan pada Larissa Aesthetic Center ?
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi Larissa Aesthetic Center untuk menjaring konsumen
yang loyal.Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan dan bisa digunakan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
http://lib.unimus.ac.id
23
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis mengenai bagaimana pengaruh
kualitas pelayanan, kepercayaan pelanggan,dan
kepuasanpelangganterhadap loyalitas pelanggan pada Larissa
Aesthetic Center Semarang.Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan antara teori dan ilmu yang didapat selama
kuliah dengan dunia nyata.
2) Bagi Perusahaan
Secara praktis penelitian ini akan bermanfaat bagi Larissa
Aesthetic Center Semarang dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas layanan, kepercayaan pelanggan, kepuasan pelanggan
untuk membentuk Loyalitas pelanggan.
3) Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca
dalam memahami Kualitas Layanan,Kepercayaan pelanggan,
Kepuasan Pelanggan dan bagaimana pengaruhnya terhadap
Loyalitas pelanggan.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 ( lima ) bab yang terdiri dari
beberapa sub bab. Untuk memberikan gambaran dan arah yang jelas mengenai hal
yang akan ditulis, berikut sistematika yang lengkap dalam penulisan skripsi ini:
http://lib.unimus.ac.id
24
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini dijelaskan tentang konsep dan teori yang mendasari kualitas
layanan, kepercayaan pelanggan, loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan.
BAB III Metode Penelitian
Menyajikan data penelitian, berupa jenis dan sumber data, populasi, metode
pengumpulan data, cara pengolahan data, metode analisis, deskripsi data
berkenaan dengan variabel yang diteliti secara objektif dalam arti tidak tercampur
dengan opini penulis.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, pembahasan
datayang diperoleh dalam penelitian sehingga didapat hasilnya, yang kemudian
dilakukan pembahasan terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan
kesimpulan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang
telah dilaksanakan dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi.
http://lib.unimus.ac.id
25
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan
penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat
dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah teruji
kebenarannya.
2.1.1 Loyalitas pelanggan
Menurut Mowen dan Minor dalam Fasochah dan Harnoto (2013) Loyalitas
pelanggan adalah sikap positif terhadap merek, komitmen pada suatu merek
mempunyai niat untuk meneruskan pembelian dimasa datang.Loyalitas tersebut
disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek
tersebut yang terakumulasi secara terus menerus disamping adanya persepsi
tentang kualitas produk (barang/jasa).
Menurut Oliver dalam Kotler dan Keller (2009) “Loyalitas adalah komitmen
yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali
produk/jasa yang disukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan usaha
pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih”.
Loyalitas Pelanggan memberikan dampak yang signifikan bagi profitabilitas
perusahaan, pelanggan yang loyal kemungkinan akan menunjukkan sikap dan
http://lib.unimus.ac.id
26
perilaku positif seperti pembelian ulang merek yang sama dan rekomendasi positif
yang dapat mempengaruhi pelanggan (Septria, 2013). Loyal berarti setia, atau
loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa
adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu
(https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com).
Loyalitas pelanggan merupakan kesetiaan pelanggan akan suatu barang atau
jasa dan bersedia membelinya secara berulang. Loyalitas merupakan suatu
perilaku, yang ditunjukkan dengan pembelian rutin berdasarkan proses
pengambilan keputusan. Loyalitas pelanggan bisa dibentuk perusahaan salah
satunya dengan memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
Loyalitas pelanggan secara umum dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang
terhadap suatu produk (barang/jasa). Menurut Kotler (2001), loyalitas dapat
dicapai melalui dua tahap :
1. Perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam memberikan kepuasan
kepada konsumennya agar konsumen mendapatkan suatu pengalaman
positif, berarti pembelian ulang diprioritaskan pada penjualan sebelumnya.
2. Perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan hubungan yang
lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan forced loyalty
(kesetiaan yang dipaksa) agar konsumen bersedia melakukan pembelian
ulang.
http://lib.unimus.ac.id
27
Kesetiaan pelanggan merupakan satu konsep yang mencakup lima factor,
menurut Bramson (2005) :
1. Pengalaman pelanggan dengan kepuasan utuh ketika melakukan transaksi.
2. Kesediaan untuk mengembangkan hubungan dengan penjual dan
perusahaan.
3. Kesediaan untuk menjadi pembeli setia.
4. Kesediaan untuk merekomendasikan produk/jasa yang dibeli kepada orang
lain.
5. Penolakan pelanggan untuk perpaling pada produk pesaing.
2.1.1.1 Tipe Loyalitas
Menurut Jill Griffin dalam (Mokodongan, 2010), ada empat tipe loyalitas
yaitu:
1. Loyalitas Premium (Premium Loyalty)
Merupakan tipe loyalitas yang diinginkan atau diharapkan oleh setiap
perusahaan. Pelanggan pada kategori ini bangga terhadap produk yang
mereka gunakan dan tidak segan-segan menghimbau orang-orang yang
ada disekitarnya untuk membeli produk tersebut. Pelanggan ini adalah
yang sangat berharga dan harus dipertahankan serta diperhatikan
kebutuhannya oleh perusahaan karena memberikan keuntungan dalam
melakukan promosi.
2. Loyalitas lemah (Innertia Loyalty)
Pelanggan pada tipe ini, melakukan pembelian terhadap suatu produk
atau jasa hanya dikarenakan kebiasaan (habit) mereka. Pelanggan dengan
http://lib.unimus.ac.id
28
tipe ini sangat mudah untuk berpaling pada pesaing secara nyata.Sangat
memungkinkan bagi perusahaan untuk meningkatkan pelanggan kategori
ini pada tingkat yang lebih tinggi. Caranya adalah dengan bersikap ramah
dalam pelayanan dan meningkatkan perubahan positif dari produk dan jasa
seperti yang diharapkan pelanggan tersebut.
3. Loyalitas tersembunyi (Latent Loyalty)
Ketika seorang pelanggan berada pada tahapan ini, dalam melakukan
pembelian mereka akan mereka cenderung untuk lebih situasional
daripada attitudional. Dengan memahami faktor situasional, pihak pelaku
bisnis dapat melakukan diversifikasi produk untuk memerangi situasi ini
dan memberikan tingkat kepuasan terhadap tamu, dengan harapan mampu
meningkatkan tamu dalam melakukan pembelian ulang.
4. Tidak loyal (No Loyalty)
Untuk berbagai macam alasan, beberapa pelanggan tidak menerapkan
sifat loyalitas pada suatu suatu produk barang,jasa. Para pelaku bisnis
hendaknya menghindari tamu ini untuk menjadi target mereka, karena
mereka tidak akan menjadi loyal, hal tersebut akan sedikit berpengaruh
pada tingkat penjualan dan keuntungan bisnis perusahaan.
2.1.1.2 Tingkatan Loyalitas
Aaker (2007) mengukur tingkat loyalitas konsumen kedalam lima tingkatan
sebagai berikut :
http://lib.unimus.ac.id
29
Gambar 2.1
Piramida loyalitas
Gambar 2.1 menunjukkan tingkat loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
Tingkat loyalitas konsumen terdiri dari lima tingkatan yaitu :
1. Tingkat loyalitas paling dasar adalah pembeli tidak loyal sama sekali
dan tidak tertarik pada merek tersebut.
2. Tingkat loyalitas yang kedua adalah para pembeli yang puas dengan
produk, atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan.
3. Tingkat loyalitas yang ketiga berisi orang-orang atau pembeli yang
puas, namun mereka memikul biaya peralihan (switching cost) – biaya
dalam waktu, uang atau resiko kinerja, berkenaan dengan tindakan
beralih merek.
4. Tingkat loyalitas yang keempat terdiri dari konsumen yang
bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Preferensi mereka
mungkin dilandaskan pada suatu asosiasi; seperti suatu simbol,
http://lib.unimus.ac.id
30
rangkaian pengalaman dalam menggunakan, atau kesan kualitas
(perceived quality) yang tinggi.
5. Tingkat loyalitas yang kelima adalah para pelanggan yang setia.
Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau
menjadi pengguna dari suatu merek. Merek tersebut sangat penting
bagi mereka baik dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi
mengenai sikap mereka yang sebenarnya.
2.1.1.3 Manfaat Loyalitas bagi Perusahaan
Loyalitas yang dimiliki konsumen terhadap suatu merek akan memberikan arti
yang penting bagi perusahaan yaitu antara lain (Aaker, 2007) :
1. Mengurangi biaya pemasaran. Pelanggan yang memiliki loyalitas merek
bisa mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena calon pelanggan baru
biasanya kurang motivasi untuk beralih dari merek yang sudah mereka
gunakan.
2. Meningkatkan perdagangan. Peningkatan perdagngan penting dalam
rangka memperkenalkan ukuran baru, jenis baru dan perluasan merek.
3. Menarik minat pelanggan baru. Kelompok pelanggan yang relative puas
akan memberikan suatu pencitraan bahwa merek tersebut merupakan
produk yang diterima luas, berhasil, beredar dipasaran, dan sanggup untuk
mengusahakan dukungan layanan dan peningkatan kualitas produk.
4. Memberi waktu untuk merespon ancaman-ancaman persaingan. Jika salah
satu pesaing mengembangkan produk baru yang lebih unggul, seorang
http://lib.unimus.ac.id
31
pengikut loyal akan memberi waktu kepada perusahaantersebut agar
memperbarui produknya dengan cara menyesuaikannya.
Dalam membentuk loyalitas pelanggan dibutuhkan waktu yang
lama.Perusahaan harus memberikan layanan yang berkualitas, membuat
konsumen percaya terhadap kualitas produk/jasa yang dikonsumsi, memuaskan
konsumen, lalu terjadi pembelian berulang-ulang, bahkan merekomendasikan
barang/jasa yang dikonsumsi kepada orang lain, sehingga loyalitas pelanggan
terbentuk.
Dalam mendapatkan seorang pelanggan yang loyal membutuhkan waktu yang
lama untuk membangun kepercayaan pelanggan serta menciptakan kesempatan
bagi perusahaan menarik pelanggan untuk melakukan pembelian berulang-ulang
sehingga pelanggan menjadi loyal (Wijayanti, 2014).
2.1.1.4 Teori Utilitas dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan
Teori utilitas dalam ajaran prinsip Utilitarianisme menurut Jeremy Bentham
dalam (id.wikipedia.org, 2013) adalah kebijakan ekonomi secara moral
berdampak pada nilai utilitas bagi sebanyak mungkin orang. Utilitas adalah
jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai. Dengan
jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan
kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk
meningkatkan kepuasan seseorang.Beradaptasi dengan teori diatas maka dapat
disimpulkan bahwa setiap orang memiliki tingkat utilitas yang berbeda-
beda.Sehingga kepuasan setiap individu berbeda pula. Secara teoritis Kepuasan
pelanggan adalah salah satu variabel yang ikut menjelaskan Loyalitas Pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
32
Tetapi ditilik dari teori utilitas diatas yang menjelaskan bahwa seseorang bisa
menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, maka tidak semua pelanggan
yang terpuaskan akan menjadi pelanggan yang Loyal. Hal ini terjadi karena misal
seseorang konsumen merasa puas akan pelayanan yang diterima dari suatu klinik
kecantikan, kemudian suatu hari konsumen tersebut kembali berkunjung ke klinik
tersebut karena klinik tersebut memberikan pelayanan yang memuaskan, tetapi
pada kunjungan kedua konsumen dikecewakan akan antrian yang cukup panjang/
kurangnya lahan parkir/ harga tidak terjangkau oleh konsumen tersebut sehingga
meskipun konsumen merasa puas, konsumen tidak menjadi pelanggan yang loyal.
2.1.2 Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
kesuksesan perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk mewujudkan dan
membangun kepuasan pelanggan secara konsisten dibutuhkan investasi yang
besar dan jangka waktu yang panjang karena pada hakekatnya kepuasan
pelanggan merupakan strategi jangka panjang dan manfaatnya dapat bertahan
lama (Asakdiyah, 2010).
Fornell dalam Aryani dan Rosinta (2010) mengemukakan bahwa banyak
manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tetapi
juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh
meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan
meningkatkan reputasi bisnis.
http://lib.unimus.ac.id
33
“Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul
setelah membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil)
terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi,
pelanggan tidak akan puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi,
pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan
sangat puas atau senang” (Kotler dan Keller 2009 : 139)
Sepuluh hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen,
menurut Gerson (2001) :
1. Membangun mutu dalam produk dan jasa.
2. Mengembangkan gairah fokus konsumen.
3. Mengamati konsumen secara akrab.
4. Melatih orang bekerja untuk konsumen.
5. Melatih staff yang ada.
6. Memberdayakan konsumen.
7. Terus-menerus mengukur kepuasan konsumen.
8. Memberikan pengakuan dan imbalan kepada karyawan.
9. Mencari cara baru atau strategi baru.
10. Membuat produk menjadi lebih baik.
Kepuasan pelanggan keseluruhan mempunyai konsekuensi perilaku berupa
komplain pelanggan dan kesetiaan pelanggan Fornell dalam Aryani dan Rosinta
(2010). Secara umum kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan hasil
dari adanya perbedaan-perbedaan atau ketidaksesuaian harapan konsumen dengan
pelayanan maupun kinerja yang diterima konsumen. Kepuasan konsumen
http://lib.unimus.ac.id
34
tergantung pada harapan dan anggapan konsumen itu sendiri. Kepuasan konsumen
ditunjukkan dengan kesediaan konsumen untuk membeli kembali produk/jasa
secara berulang, menggunakan produk/jasa tersebut diwaktu mendatang, atau
merekomendasikan produk atau jasa yang dikonsumsi kepada orang lain.
2.1.2.1Atribut-atribut kepuasan pelanggan
Tjiptono (2008) mengemukakan ada enam konsep inti yang memiliki
kesamaan diantara beragamnya cara mengukur kepuasan konsumen, yaitu :
1. kepuasan konsumen keseluruhan ( Overall Customer Satisfaction)
cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen adalah
langsung menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan
produk atau jasa dengan spesifik tertentu.
2. Dimensi kepuasan konsumen
Berbagai penelitian memilah kedalam komponen-komponennya. Umumnya
proses semacam itu terdiri atas empat langkah, diantaranya :
Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci konsumen atau pelanggan.
Meminta konsumen menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan
item-item spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf
konsumen
Meminta konsumen menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan
item-item spesifik yang sama
Meminta konsumen untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut
mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan keseluruhan
http://lib.unimus.ac.id
35
3. Konfirmasi harapan (confirmation of expectations)
Yaitu kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan
kinerja aktual produk perusahaan. Dalam hal ini akan lebih ditekankan pada
service quality yang memiliki komponen berupa harapan konsumen akan
pelayanan yang diberikan (seperti : tempat, kecepatan pelayanan, keramahan
atau kesopanan pengelola dan karyawan, dan sifat pertemanan dari
karyawan).
4. Minat pembelian ulang
Kepuasan konsumen diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan
apakah konsumen akan berbelanja menggunakan jasa perusahaan lagi.
Pelayanan yang berkualitas dapat menciptakan kepuasan konsumen dimana
mutu pelayanan tersebut akan masuk kebenak konsumen sehingga
dipersepsikan baik.
5. Kesediaan untuk merekomendasikan (willingness to recommended)
Yaitu kesediaan untuk merekomendasikan produk kepada teman atau
keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindak
lanjuti.
6. Ketidakpuasan konsumen ( custumer dissatisfaction)
Yaitu menelah aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui ketidakpuasan
pelanggan meliputi : Komplain, pengembangan produk (retur), biaya garansi,
recall, word of mouth negative and defections.
http://lib.unimus.ac.id
36
2.1.3 Kepercayaan Pelanggan
Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis. Membentuk kepercayaan
konsumen/pelanggan merupakan cara untuk menciptakan dan mempertahankan
konsumen/pelanggan (Septria, 2013). Menurut Mowen dan Minor (2002 : 312),
kepercayaan konsumen/pelanggan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut,
dan manfaatnya. Kepercayaan pelanggan adalah pengetahuan konsumen tentang
suatu produk/jasa yang diyakini memiliki kualitas dan manfaat.
Kepercayaan pelanggan dapat dibangun melalui peningkatan kualitas
pelayanan dan pencapaian kepuasan pelangan (Asakdiyah,2010). Moorman,
Deshpande, dan Zaltman dalam Asakdiyah (2010) memahami trust sebagai
kesediaan seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran karena ia mempunyai keyakinan pada pihak lain
tersebut.Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk
membangun relationship, walaupun menjadi pihak yang dipercaya tidaklah
mudah dan memerlukan usaha bersama (Fasochah dan Hartono, 2013).
Keyakinan atau kepercayaan konsumen merupakan factor penting untuk
menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan strategi untuk
mencegah beralihnya Pelanggan ke pihak pesaing.
2.1.3.1 Komponen Kepercayaan
Balester et al., dalam Ferrinadewi (2005) menyatakan bahwa kepercayaan
merek merefleksikan dua komponen yaitu :
http://lib.unimus.ac.id
37
1. Brand reliability bersumber dari keyakinan konsumen bahwa produk
tersebut mampu memenuhi yang dijanjikan. Dengan kata lain, konsumen
yakin bahwa merek yag bersangkutan mampu memenuhi dan memberikan
kepuasan bagi mereka.
2. Brand intention didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa brand
tersebut akan mampu mempertahankan kepentingan konsumen ketika
masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terbuka.
2.1.4 Kualitas Layanan
Kualitas adalah persepsi masyarakat terhadap baik atau buruknya suatu produk
atau jasa suatu perusahaan, Kualitas bisa didefinisikan “bebas dari kerusakan” tapi
sebagian besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan justru mendefinisikan
kualitas bedasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan (Kotler,2002).
“Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan.Kualitas memberikan
dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling
menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.Ikatan
emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan.Dan pada
gilirannya perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana
perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan
dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan selanjutnya kepuasan pelanggan berkontribusi pada
terciptanya rintangan beralih (switching barriers), biaya beralih (switching
cost), dan loyalitas pelanggan.” (Tjiptono dan Chandra : 2006, 115)
http://lib.unimus.ac.id
38
Pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting pada perusahaan
khususnya perusahaan jasa.Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud dan tidak
menyebabkan kepemilikan apapun. Jasa (service) adalah bentuk produk yang
terdiri dari aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan
pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu
(Kotler,2002).
Masih menurut Kotler dalam bukunya Prinsip-prinsip pemasaran (2002),
menyebutkan bahwa terdapat 4 karakteristik jasa, yaitu :
1. Jasa tak berwujud (service intangible) : tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba,didengar, atau di bawa sebelum membeli.
2. Jasa tak terpisahkan (service inseparability) : jasa tidak dapat
dipisahkan dari penyedianya, tanpa mempedulikan apakah
penyedia jasa itu orang atau mesin.
3. Variabilitas jasa ( service variability) kualitas jasa bergantung pada
siapa yang menyediakan jasa itudan kapan, di mana, dan
bagaimana jasa itu disediakan.
4. Jasa dapat musnah (service perishability) jasa tidak dapat disimpan
untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.
Parasuraman dalam Fasochah dan Hartono (2013) mengemukakan 22 item
yang dipertimbangkan konsumen dalam mempersepsikan kualitas pelayanan,
item tersebut dikelompokkan menjadi 5 :
http://lib.unimus.ac.id
39
1. Berwujud (tangible), adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil
dan perlengkapan operasional suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal.
2. Kehandalan (reliability), adalah kemampuan untuk melaksanakan
pelayanan yang semestinya secara tepat sesuai yang dijanjikan dengan
akurat dan terpercaya.
3. Ketanggapan (responsiveness) adalah keinginan yang diberikan
perusahaan untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang
cepat dengan penyampaian informasi yang jelas.
4. Keyakinan (assurance) adalah pengetahuan dan keramahan karyawan serta
kemampuannya untuk memberikan kesan dapat dipercaya dan penuh
keyakinan untuk menumbuhkan rasa percaya pada pelanggan terhadap
perusahaan.
5. Kepedulian (emphathy) adalah rasa memiliki rasa memperhatikan dan
memelihara pada masing-masing pelanggan atau konsumen, dan juga
memberikan perhatian yang tulus yang bersifat individual atau pribadi
yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan konsumen, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki
perhatian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan
pelanggan secara spesifik, serta memiliki suatu pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
40
2.1.4.1 Faktor-faktor Kualitas Layanan
Sugiarto (2002) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan antara lain :
1. Memusatkan perhatian pada konsumen.
Hal ini dilakukan dengan mendengarkan konsumen dengan penuh
perhatian, menanggapi pembicaraan dengan konsumen, dan menempatkan
kepentingan konsumen pada nomor satu.
2. Memberikan pelayanan yang efisien.
Adalah dimana pelayanan dilakukan dengan tuntas dan tidak bertele-tele,
mempergunakan waktu seakurat mungkin.
3. Meningkatkan perasaan harga diri tamu.
Meningkatkan perasaan harga diri tamu dapat dilakukan dengan mengenali
kehadiran konsumen, memuji dengan tulus dan memberikan penghargaan
kepada konsumen, serta mnggurui konsumen.
4. Membina hubungan dengan konsumen.
Membina hubungan berarti menjaga hubungan baik dengan konsumen,
bisa dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh konsumen,
kemudian menunjukkan simpati kepada konsumen.
5. Memberikan penjelasan dan keterangan.
Adalah ketika jasa pelananan memberikan pelayanan secara baik dan
benar kepada konsumen.
http://lib.unimus.ac.id
41
Kualitas pelayanan ditentukan oleh pelanggan yang mengkonsumsi jasa
layanan.Kualitas layanan merupakan penilaian pelanggan secara menyeluruh
terhadap kelebihan maupun kekurangan layanan jasa yang disediakan perusahaan.
2.2 Kerangka pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori tersebut diatas, maka dapat
disusun suatu kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran
Sumber : Wisdha Ratih (2014), Dwi Aryani dan Febriani Rosinta (2010), Rivita
Septria (2013). Dikembangkan dalam penelitian ini oleh peneliti (2016).
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus dilakukan
pengujian.Dugaan tersebut diperkuat dengan teori atau jurnal yang mendasari dan
dari hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan tinjauan diatas maka hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian ini adalah :
Kualitas Layanan
(X1)
Kepuasan Pelanggan
(Y1)
X2
Kepercayaan
Pelanggan (X2)
Loyalitas
Pelanggan (Y2)
Y
H1
H3
H4
H5
H2
H6
http://lib.unimus.ac.id
42
Menurut oliver dalam (Aryani dan Rosinta, 2010) Kepuasan Pelanggan
dipengaruhi oleh Kualitas Layanan. Kualitas Layanan yang tinggi akan
menimbulkan kepuasan kepada pelanggan dan sebaliknya Kepuasan Pelanggan
yang rendah akan menimbulkan ketidakpuasan pada pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Aryani dan Febrina, 2010 dengan judul
“Pengaruh Kualitas layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam membentuk
Loyalitas Pelanggan” serta penelitian yang dilakukan oleh Fashocah dan Hartono,
2013 dengan judul “Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel
mediasi (study pada Rs Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal)” sama-sama
menunjukkan bahwa Kualitas Layanan mempunyai pengaruh positif secara
langsung terhadap Kepuasan Pelanggan.
Berdasarkan teori Oliver dan penelitian yang dilakukan diatas maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Kualitas Pelayanaan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan.
Kepercayaan Pelanggan dapat dibangun melalui peningkatan Kualitas
Layanan dan pencapaian Kepuasan Pelanggan (asakdiyah, 2010). Penelitian yang
dilakukan oleh Bloemer dan Odekerden-Schroder dalam Ririn Ratnasari (2008)
menemukan bahwa kepercayaan dan komitmen yang dibangun oleh pelanggan
merupakan mediator atau perantara dari hubungan antara kepuasan dengan
loyalitas pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
43
Penelitian yang dilakukan oleh Adam Reyhan (2013) dengan judul “Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan , Fasilitas dan Kepercayaan terhadap Kepuasan
Konsumen (Study pada Perusahaan Cito Laboratorium Klinik Semarang Cabang
Indraprasta” menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Pelanggan secara
signifikan mempengaruhi variabel Kepuasan Pelanggan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fasochah dan Hartono (2013)
dengan judul “Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan terhadap
Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan konsumen sebagai Variabel Mediasi
(Study pada RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal) menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh yang signifikan antara Kepercayaan dengan Kepuasan Konsumen.
Berdasarkan teori dan riset gap diatas maka peneliti sependapat dengan
penelitian yang dilakukan oleh Salamatun Asakdiyah (2010), sehingga
terbentuklah hipotesis sebagai berikut:
H2 :Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
“Kualitas berkaitan erat dengan Kepuasan Pelanggan.Kualitas memberikan
dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling
menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.Ikatan emosional
semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Dan pada gilirannya perusahaan
dapat meningkatkan Kepuasan Pelanggan, dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang
http://lib.unimus.ac.id
44
menyenangkan selanjutnya kepuasan pelanggan berkontribusi pada
terciptanya rintangan beralih (switching barriers), biaya beralih (switching
cost), dan Loyalitas Pelanggan.” (Tjiptono dan Chandra : 2006, 115)
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Aryani dan Febriyanti Rosinta (2010)
dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan” menunjukkan layanan yang berkualitas tidak
menjamin pelanggan akan menjadi loyal.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Widiyanto Bangun Prasetyo (2013)
dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Swalayan Luwes Purwodadi)”
menunjukkan adanya pengaruh yang berarti antara kualitas pelayanan terhadap
Loyalitas Pelanggan.
Berdasarkan teori Tjiptono dan Chandra (2006,115) dan riset gap tersebut
diatas, maka peneliti sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widiyanto Bangun Prasetyo (2013). Sehingga terbentuklah hipotesis yang
berbunyi :
H3 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan.
Kepercayaan merupakan hal penting untuk menciptakan Loyalitas Pelanggan.
Membentuk kepercayaan konsumen/pelanggan merupakan cara untuk
menciptakan dan mempertahankan konsumen/pelanggan (Septria, 2013).
Penelitian yang dilakukan Dewi Nur Setyaningsih (2014) dengan judul “Pengaruh
Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen dengan
http://lib.unimus.ac.id
45
Switching Cost Sebagai Variabel Mediasi” menunjukkan terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara kepuasan kepercayaan konsumen terhadap rintangan
pengalihan maupun Loyalitas Pelanggan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Fasochah dan Hartono (2013) dengan
judul “Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Mediasi (Study pada RS
Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal) menunjukkan tidak ada pengaruh antara
kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan.
Berdasarkan teori kepercayaan konsumen menurut Septria, 2013 dan riset gap
tersebut diatas, maka peneliti sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dewi Nur Setyaningsih (2014). Sehingga terbentuklah hipotesis yang berbunyi :
H4 : Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan.
Kepuasan Pelanggan keseluruhan mempunyai konsekuensi perilaku berupa
komplain pelanggan dan kesetiaan pelanggan Fornell, et.al dalam Dwi Aryani dan
Rosinta (2010).
Penelitian yang dilakukan Dewi Nur Setyaningsih (2014) dengan judul
“Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen
dengan Switching Cost Sebagai Variabel Mediasi” menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan dan kepercayaan konsumen
terhadap rintangan pengalihan maupun Loyalitas Pelanggan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Dwi Aryani dan Rosinta (2010) dengan
judul “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
http://lib.unimus.ac.id
46
Membentuk Loyalitas Pelanggan” menunjukkan bahwa layanan yang berkualitas
tidak menjamin pelanggan akan menjadi loyal.
Berdasarkan teori Fornell, et.al.tentang kepuasan konsumen dan riset gap
tersebut diatas, maka peneliti sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dewi Nur Setyaningsih (2014). Sehingga terbentuklah hipotesis yang berbunyi :
H5 : Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ken Hermanto Agung (2006) dengan judul
“Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, komitmen dan kepercayaan terhadap
Loyalitas konsumen (studi kasus pada nasabah Tabungan SIMPEDA) Bank
Jateng)” menunjukkan bahwa Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap
Kepercayaan Pelanggan. Demikian juga, penelitian yang dilakukan Salamatun
Asakdiyah (2010) dengan judul “Analisis Pembentukan Trust Pelanggan melalui
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan toko Swalayan” menunjukkan hasil
bahwa variabel Kualitas Pelayananan signifikan mempengaruhi Trust pelanggan.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan tersebut, maka tersususlah
hipotesis 6 yaitu :
H6 : Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepercayaan
pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat kuantitatif karena
penelitian ini berkaitan dengan objek penelitian yaitu pelanggan dengan
mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan perusahaan
terhadap pelanggan, kepuasan pelanggan, kepercayaan pelanggan, loyalitas
pelanggan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian terdiri dari dua macam, yaitu dependent variable (variabel
terikat) atau yang bergantung pada variabel lainnya, dan independent variable
(variabel bebas) atau variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya.
a) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang muncul akibat adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah :
- loyalitas pelanggan (Y2)
Variabel dependen loyalitas pelanggan diukur menggunakan indikator:
Kepuasan keseluruhan terhadap klinik
Repeate Purchase/ keinginan pelanggan untuk membeli kembali
produk/ jasa
Retention/ kesediaaan pelanggan untuk menggunakan produk/ jasa
ituberulang-ulang
http://lib.unimus.ac.id
48
Reverall/ kesukarelaan pelanggan untuk merekomendasikan
perusahaan ke orang disekitarnya.
b) Variabel mediasi
- Kepuasan pelanggan (Y1)
Keinginan konsumen yang berbeda-beda membuat sangat sulit untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen, tetapi ada cara yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen antara lain
Tjiptono dalam Fsochah dan Hartono (2013) :
Puas dengan kinerja atau kemampuan sesuai harapan
pelanggan
Kepuasan informasi yang diberikan dari karyawan
Kepuasan atas sikap hormat dan menghargai pelanggan
Kepuasan pada kondisi fisik termasuk teknologi yang
digunakan
c) Variabel Bebas (Independent Variable)
1. Kualitas Pelayanan (X1)
Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan
dalam membentuk loyalitas pelanggan.Kualitas layanan dapat
diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono, 2004). Variabel kualitas layanan
akan diukur melalui indikator:
http://lib.unimus.ac.id
49
Reliability (keandalan) berupa pelayanan yang cepat, proses
perawatan yang mudah dan akurat.
Assurance (jaminan) berupa pengetahuan dokter dan
karyawan yang baik mengenai perawatan kulit, sopan
santun dokter dan karyawan dalam melayani pelanggan,
reputasi klinik yang baik, kerahasiaan data konsumen.
Empathy (empati) berupa pelayanan baik yang diperikan
karyawan terhadap konsumen, karyawan memberikan
kepedulian dan perhatian terhadap masalah yang dialami
konsumen, kesediaan karyawan membantu konsumen
secara konsisten.
Tangible (berwujud) berupa fasilitas klinik, kebersihan dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan fasilitas peralatan
perawatan, penampilan pegawai.
d) Kepercayaan pelanggan (X2)
Kepercayaan adalah suatu rasa percaya pada mitra dimana
seseorang berhubungan (Prasetyo, 2013). Variabel kepercayaan
pelanggan diukur dengan indikator :
Kepercayaan bahwa perusahaan mempunyai reputasi yang
baik
Kinerja karyawan sesuai dengan harapan pelanggan
Kepercayaan bahwa pelayanan sesuai standar
http://lib.unimus.ac.id
50
Kepercayaan mampu memberikan pelayanan yang benar
dan tidak menyalahi
Kepercayaan bahwa pelayanannya konsisten
3.3 Populasi dan sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh konsumen Larisa
Aesthetic Center Semarang. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya
maka penentuan sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006). Untuk
pengambilan sampelnya menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang representative agar
dapat mewakili seluruh populasi yang akan diteliti. Penentuan sampel juga
dilakukan dengan uji t sampel independen (kasus diuji secara acak) guna untuk
layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.50% kuesioner
dibagikan kepada konsumen sebelum mendapatkan pelayanan atau pada saat
menunggu pelayanan, 50% lagi dibagikan pada konsumen yang sudah
mendapatkan pelayanan.Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah
pelanggan Larissa yang sudah menggunakan/ membeli produk dan jasa Larissa
Aesthetic Center minimal tiga kali.
Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah rumus Slovin,
seperti berikut :
N
n =
1 + Ne
http://lib.unimus.ac.id
51
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir misalnya, 2%, 5%, 10%
Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas kesalahan yang ditolerir
sebesar 10%.Jumlah populasi sudah diketahui yakni 3.000 orang (dalam 1 bulan).
Berdasarkan hasil perhitungan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diteliti
dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang.
3.4 Jenis dan sumber data
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung
dari sumbernya. Data primer yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil pengisian kuesioner oleh responden, yang mana responden tersebut
adalah konsumen Larisa Aesthetic centre Semarang yang melakukan
pembelian produk/ jasa lebih dari tiga kali.
N 3.000 3.000
n = = = = 99,96
1 + Ne 1+3.000 (0,1)2 30.01
http://lib.unimus.ac.id
52
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
oleh peneliti.Data sekunder bisa berupa keterangan atau literature yang
berhubungan dengan penelitian. Data sekunder bisa diperoleh dari berbagai
bahan pustaka, buku-buku, maupun jurnal dan dokumen lain yang
berhubungan dengan kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, kepercayaan
pelanggan, dan loyalitas pelanggan.
3.5 Metode Analisis Data
Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut diolah
dan dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan (Wijayanti, 2014).
Alat yang digunakan untuk menganalisa data, antara lain :
3.5.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah analisis yang ditunjukkan pada perkembangan dan
pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang
keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-sifat dari objek penelitian
tersebut (Umar, 2002 dalam Rahmawati, 2012). Pada analisis deskriptif data yang
dipakai adalah data minimum, maximum, mean dan standar deviasi.
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007). Uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dinyatakan
valid jika pertannyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
http://lib.unimus.ac.id
53
akan diukur oleh kuisioner tersebut. (Ghozali, 2007).Cara pengukuran validitas
dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor.
Tujuan utama analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik
dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi) antar sejumlah besar vaiabel
(test score, test item, jawaban kuisioner) dengan cara mendefinisikan satu set
kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Analisis faktor
mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau responden dengan cara
melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden (Ghozali, 2007).
Uji reliabilitas digunakan uji mengukur jawaban dari suatu pertanyaan atau
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban responden memiliki
cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
3.5.3 Uji Asumsi SEM
Asumsi SEM adalah suatu pengujian hipotesis yang digunakan dalam suatu
penelitian yang menunjukkan bahwa model SEM tersebut layak atau tidak untuk
dilakukan ke pengujian hipotesis penelitian (Ghozali, 2007). Adapun
penyimpangan asumsi SEM terdiri dari :
1. Asumsi Normalitas Data
Evaluasi Normalitas dilakukan dengan menggunakan criteria critical ratio
skewness value sebesar ± 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05. Data dapat
disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio skewness
value dibawah 1,96.
http://lib.unimus.ac.id
54
2. Asumsi Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk melihat pengaruh kuat antar variabel
eksogen.Multikolinearitas dapat diketahui melalui determinan matriks
kovarians.Nilai determinan yang sangat kecil menunjukkan indikasi
terdapatnya masalah multikolinieritas atau singularitas, sehingga data tidak
dapat digunakan untuk penelitian (Ghozali, 2007).
3.5.4 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit
Setelah semua asumsi telah terpenuhi maka penilaian goodness-of fit dapat
dilakukan. Berikut ini beberapa indeks kesesuaian dan cut-off valuenya yang
digunakan untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak
(Ghozali,2007) :
a) X2 – Chi-square statistic
Model yang diuji dpandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-
squarenya rendah. Semakin kecil nilai X2 semakin baik model itu dan
diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p>0.05 atau
p>0.10.
b) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation)
Merupakan suatu indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi
chi-square statistic dalam sample yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan
nilai goodness-offit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam
populasi (hair et al, 1995 dalam Ghozali, 2007). Nilai RMSEA yang kecil
atau sama dengan 0,05 - 0.08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya
http://lib.unimus.ac.id
55
model yang menunjukkan sebuah close fit dari model tersebut berdasarkan
degrees of freedom.
c) GFI (Goodness of Fit Indexs)
Merupakan ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0
(poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks
ini menunjukkan sebuah (better fit).
d) AGFI (Adjusted Goodness Fit Indexs)
Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai
nilai sama dengan atau lebih besar dari 0.90 (Hair et al, 1995 dalam
Ghozali, 2007).
e) CMIN/DF
CMIN/DF adalah the minimum sample discrepancy function yang dibagi
dengan degree of freedom-nya. CMIN/DF merupakan statistic chi-square,
X2,DIBAGI DF-nya sehingga X2relatif. Nilai X2 kurang dari 2,0 atau 3,0
adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data (Arbuckle, 1997
dalam Ghozali, 2007).
f) TLI (Tucker Lewis Index)
Merupakan incremental indexs yang membandingkan sebuah model yang
diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan
sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah = 0.90 (Hair et al, 1995
dalam Ghozali, 2007) dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very
good fit menurut Arbuckle dalam (Ghozali, 2007).
http://lib.unimus.ac.id
56
g) NFI (Normed Fit Index)
Normed Fit Indexmerupakan ukuran perbandingan antara proposed model
dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all) sampai 1,0
(perfect fit). Nilai NFI yang direkomendasikan adalah NFI yang
mempunyai nilai sama dengan lebih besar dari 0,90 (NFI > 0,90) (Ghozali,
2011).
h) CFI (Comparative Fit Index)
Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengidentifikasi
tingkat fit yang paling tinggi- a very good fit menurut Arbuckle dalam
(Ghozali, 2007). Secara ringkas indeks-indeks yang dapat digunakan untuk
menguji sebuah kelayakan model disajikan dalam tabel :
Tabel 3.1
Goodness of-Fit
Goodness-of-fit indexs Cut-of-value
Chi-square Df a 0,05
Significancy Probability >0,05
RMSEA >0,05 RMSEA <0,08
GFI >0,90
AGFI >0.90
CMIN/DF <2,00
TLI >0,95
CFI >0,95
NFI >0,90
http://lib.unimus.ac.id
57
3.5.5 Path Analysis atau Analisis Jalur
Path Analysis digunakan untuk menguji pengaruh variabel mediasi.Analisis
Jalur merupakan perluasan dari Analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel
bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005).Pada dasarnya koefisien jalur
adalah koefisien yang distandarkan atau membandingkan koefisien indirect effect
(pengaruh tidak langsung) dengan koefisien direct effect (pengaruh langsung).
3.5.6 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan bru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik, (Sugiyono).
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian
hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan
bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko
dinyatakan dalam bentuk probabilitas.Pengujian hipotesis merupakan bagian
terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian
http://lib.unimus.ac.id
58
tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian
lebih lanjut dapat terselesaikan, (Iqbal, M Hasan, 2002).
3.5.7 R-Square
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variabel dependen. Untuk mengetahui prosentase
pengaruh kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan kepercayaan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan Larisa Aesthetic Center Semarang digunakan
koefisien determinasi dengan rumus :
R = (r)2x 100%
Keterangan :
R = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Nilai koefisien determinasi
kecil, berarti kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas.Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti
kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
3.5.8 Uji Mediasi
Dalam penelitian ini, uji mediasi dilakukan dengan membandingkan parameter
hubungan langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen dan
parameter hubungan tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel
dependen melalui variabel mediasi.
http://lib.unimus.ac.id
59
3.5.9Analisis dan Interpretasi Hasil
Analisis dan interpretasi hasil penelitian diperlukan untuk merengkumkan apa
yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg,
dan benar. Analisis dan interpretasi hasil penelitian juga diperlukan untuk member
jawaban terhadap hipotesis.Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digunakan
untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti
sendiri maupun masukan bagi perusahaan.Pada akhir kegiatan penelitian, hasil
analisis dan interpretasi hasil penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan
dalam penelitian.
http://lib.unimus.ac.id
60
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Data Deskriptif
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1.1 Sejarah
Larissa Aesthetic Center merupakan salah satu klinik kecantikan yang
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan perawatan kecantikan mulai dari
rambut, wajah dan badan. Berawal dari keinginan memberikan pelayanan di
bidang perawatan kulit dan rambut yang aman, alami dan tanpa efek samping,
pada tanggal 11 Juni 1984 R. Ngt. Poetji Lirnawati mendirikan Larissa Beauty
Salon yang kini menjadi Larissa Aesthetic Center. Konsep yang dikembangkan
oleh Larissa adalah perawatan kulit dan rambut yang menggunakan bahan-bahan
alami seperti buah, sayuran, umbi-umbian, batang, akar tanaman. Konsep tersebut
dikenal dengan “back to nature” (www.larissa.co,id).
Larissa Aesthetic Center merupakan klinik kecantikan estetika pertama yang
mengusung konsep "Natural Ingredient with High Technology" yaitu sistem
perawatan wajah, perawatan rambut hingga perawatan tubuh dengan memakai
bahan alami yang disinergikan penggunaan teknologi modern dengan harga
terjangkau. Larissa Aesthetic Center juga menghadirkan produk-produk kosmetik
yang menggunakan bahan-bahan alami, aman dan sudah bersertifikat CPKB (Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik) dari BPOM. Produk kosmetik tersebut
http://lib.unimus.ac.id
61
menggunakan merek dagang "L" yang sudah dipatenkan dan hanya tersedia di gerai-
gerai Larissa Aesthetic Center (www.larissa.co,id).
4.1.1.2 VISI
Menjadi klinik estetika natural terbaik dengan memiliki jaringan terbesar
untuk merawat jutaan masyarakat Indonesia
4.1.1.3 MISI
Larissa memberikan layanan estetika terbaik bagi masyarakat melalui
perpaduan perawatan natural dan teknologi terkini dengan harga yang terjangkau.
4.1.1.4 I Treatment
I Face Treatment
a) Fruit Facial
b) Anti Agne Facial
c) Moisturizing Facial
d) Brightening Facial
e) Whitening Facial
f) Bio light Therapy
g) High Technology Treatment
h) Organic Facial
I Hair Treatment
a) Medical Hair SPA
b) Medical Hair Mask
c) Waxing
http://lib.unimus.ac.id
62
I Body Treatment
a) Body Sliming
b) Body Firming
c) Body SPA
4.1.1.5 Produk
Face Product
a) Natural Foundation
b) Face Powder
c) Make Up Remover
d) Treatment Oil
e) Acne Lotion
f) Ace Tonic
g) Milk Cleanser
h) Facial Foam
i) Day and Night Cream, dll
Hair Product
a) Shampoo SPA
b) Conditioner SPA
c) Hair Tonic
d) Hair Serum, dll
Body Product
a) Body Wash
b) Body Lotion
http://lib.unimus.ac.id
63
c) Body Butter
d) Body Scrub
Series (paketan)
4.1.1.6 Prestasi
Klinik kecantikan pertama dengan kartu member berfungsi sebagai alat
pembayaran non tunai.
Pemrakarsa pembuatan buku testimoni tertebal
Merk terbaik kategori skin care di Jogja - Solo best brand index dan Jogja
best brand index 2015
The best of Jogja service excellent Award 2013
Pemrakarsa dan penyelenggara menggunakan masker wajah (berbahan
alami) dengan peserta terbanyak
Klinik kecantikan pertama yang memberikan Asuransi kecelakaan diri
kepada pelanggan
Klinik kecantikan pertama yang mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008
ISO 9001:2008
4.1.2 Data Deskriptif
Berdasarkan pengamatan dan penyebaran kuisioner (lampiran 1) yang
dilakukan selama bulan maret 2016 diperoleh jawaban responden dan selanjutnya
dilakukan tabulasi data (lampiran 2). Dari Tabulasi data tersebut dapat diketahui
hal-hal sebagai berikut:
http://lib.unimus.ac.id
64
4.1.2.1 Identitas Responden
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin responden terdiri dari laki-laki dan perempuan, frekuensi
jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-laki 3 3%
Peempuan 97 97%
Total 100 100%
Sumber: Data primer,2016
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 3 orang atau 3 % adalah laki-laki dan
97 orang atau 97% adalah perempuan.
b. Umur
Umur responden dalam penelitian ini dikelompokkan dalam lima
kelompok yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
http://lib.unimus.ac.id
65
Tabel 4.2
Umur Responden
Umur (Tahun) Frekuensi (Orang) Persentase (%)
11-20 40 40%
21-30 51 51%
31-40 5 5%
41-50 3 3%
51-60 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer 2016
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berumur antara 11-20
tahun sebanyak 40 orang atau 40%, umur 21-30 tahun sebanyak 51 orang
atau 51%, umur 31-40 tahun sebanyak 5 orang atau 5%, umur 41-50 tahun
sebanyak 3 orang atau 3 %, umur 51-60 ada 1 orang atau1%.
c. Agama
Agama responden dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 5
agama yang dapat dilihat pada tabel berikut :
http://lib.unimus.ac.id
66
Tabel 4.3
Agama Responden
Agama Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Islam 89 89%
Kristen 8 8%
Katolik 3 3%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 89 orang atau 89% responden
beragama Islam, 9 orang atau 8% responden beragama Kristen dan 3
orang/ 3% responden beragama Katolik.
d. Pendidikan
Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini terbagi menjadi
lima kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai pendidikan terakir
responden dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
http://lib.unimus.ac.id
67
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir responden
Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase (%)
SD/MI 0 0%
SMP/MTS 8 8%
SMA/K/MAN 42 42%
D III 14 14%
S1/S2/S3 36 36%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pendidikan terakir dari responden
adalah 8 orang/ 8% SMP/MTS, 42 orang/ 42% SMA/K/MAN, 14 orang/
14% DIII, 36 orang/ 36% S1/S2/S3.
e. Pendapatan/bulan
TingkatPendapatan/bulan responden dalam penelitian ini terbagi
menjadi empat kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai
Pendapatan/bulan responden dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
http://lib.unimus.ac.id
68
Tabel 4.5
Pendapatan/bulan responden
Pendapatan/bulan (RP) Frekuensi (Orang) Persentase (%)
<1.000.000 35 35%
1.000.000-2.500.000 46 46%
2.500.000-5.000.000 13 13%
5.000.000 6 6%
100 Orang 100%
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa Pendapatan/bulan responden adalah 35
orang/ 35% berpendapatan <Rp. 1.000.000, 46 orang/ 46% berpendapatan
Rp. >1.000.000-2.500.000, 13 orang/ 13% berpendapatan Rp. >2.500.000-
5.000.000, 6 orang/ 6% berpendapatan >RP.5.000.000.
4.2 Analisis data penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS (uji validitas
dan reliabilitas) dan Structural Equation Model (SEM). Namun demikian
beberapa tahapan analisis akan dilakukan untuk membentuk satu model yang
terbaik. Input data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matrik
varians/kovarians. Matriks kovarian dinilai memiliki keuntungan dalam
memberikan perbandingan yang valid antar populasi atau sampel yang berbeda,
yang kadang tidak memungkinkan jika menggunakan model matriks korelasi.
http://lib.unimus.ac.id
69
Sebelum pada pengujian model penuh, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian secara bertahap yakni estimasi measurement model dengan teknik
confirmatory factor analysis.
4.2.1 Uji Validitas dan reliabilitas
Dalam pengujian validitas dan reliabilitas terdapat 2 cara pengujian. Yang
pertama adalah one shoot (satu kali uji), jadi setelah jumlah sampel ditentukan
maka langsung dibagikan kuisioner sejumlah sampel tersebut dan setelah itu
langsung diuji validitasnya. Yang kedua adalah Repeat yaitu sebelum kuisioner
dibagikan sebanyak jumlah sample, terlebih dahulu dibagikan sebagian kuisioner
untuk dicek valid dan reliable tidaknya kuisioner tersebut. Uji validitas dan
Reliabilitas ini menggunakan program SPSS 21. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan satu kali pengujian kuisioner (One Shoot). Adapun hasil dari pengujian
validitas dan reliabilitas data adalah sebagai berikut :
http://lib.unimus.ac.id
70
Tabel 4.6
Item-total statistik
Variabel Item Correlated Item-
Total
Correlation r-tabel Keterangan
Kualitas Layanan 0,396 Valid
Keandalan P1 .696 Valid
P2 .786 Valid
P3 .713 Valid
P4 .737 Valid
Jaminan P5 .831 0,396 Valid
P6 .837 Valid
P7 .776 Valid
P8 .756 Valid
Empati P9 .799 0,396 Valid
P10 .839 Valid
P11 .882 Valid
Berwujud P12 .810 Valid
P13 .707 Valid
P14 .696 Valid
Kepercayaan pelanggan P15 .832 0,396 Valid
P16 .837 Valid
P17 .817 Valid
P18 .849 Valid
P19 .827 Valid
P20 .733 Valid
Kepuasan pelanggan P21 .841 0,396 Valid
P22 .815 Valid
P23 .675 Valid
P24 .761 Valid
P25 .636 Valid
Loyalitas pelanggan P26 .586 0,396 Valid
P27 .694 Valid
P28 .614 Valid
P29 .759 Valid
P30 .668 Valid
P31 .751 Valid
Sumber: Data Primer, 2016
http://lib.unimus.ac.id
71
Berdasarkan tabel 4.6, hasil uji validitas dari nilai 34 item pertanyaan
seluruhnya memiliki nilai lebih dari r tabel yaitu 0,396. Maka data yang
dihasilkan adalah valid.
Uji reliabilitas digunakan uji mengukur jawaban dari suatu pertanyaan atau
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban responden memiliki
cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.815 5
.841 4
.829 5
.859 4
.832 4
.807 7
.803 6
.782 7
Berdasarkan tabel 4.8, hasil uji reliabilitas dari masing-masing nilai
Cronbach Alpha memiliki nilai lebih dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reliabel.
4.2.2 Uji Asumsi SEM
Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis jalur, maka terlebih
dahulu diuji mengenai ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi yang
diperlukan untuk mendapatkan model yang baik. Pengujian analisis jalur ini akan
http://lib.unimus.ac.id
72
dilakukan dengan menggunakan bantuan program AMOS versi 21. Syarat
Analisis SEM/ Path Analysis adalah menggunakan data interval atau data ratio
(data angka yang sebenarnya misalnya IPK, dll) sedangkan data penelitian saya
adalah data ordinal yang didapat dari penyabaran kuisioner. Sehingga untuk
memenuhi syarat pengolahan data tersebut saya menggunakan salah satu cara
untuk mengubah data ordinal menjadi data interval yaitu menggunakan MSI
(Metode Succesive Interval)(data terlampir). Dalam melakukan pengolahan data
dengan menggunakan AMOS, terdapat beberapa pengujian terhadap asumsi yang
harus dipenuhi oleh analisis jalur, yaitu sebagai berikut :
1. Uji Normalitas data
Evaluasi Normalitas dilakukan dengan menggunakan criteria critical
ratio skewness value sebesar ± 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05. Data
dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio
skewness value dibawah 1,96. Uji normalitas univariate dan multivariate
sebanyak 100 data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang terdapat
pada tabel assessment of normality disajikan sebagai berikut:
http://lib.unimus.ac.id
73
Tabel 4.8
Uji Normalitas Data
Terlihat angka cr skewness, cr kurtosis, maupun cr multivariate (1,671)
berada dibawah 1,96. Untuk itu dapat dikatakan bahwa distribusi data
yang digunakan dalam model berdistribusi normal.
Karena itu pengujian data outlier tidak perlu dilakukan.
2. Uji Multikolinearitas
Karena distribusi data yang digunakan dalam model berdistribusi normal
maka pengujian data outlier tidak dilakukan.
4.2.3 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit
Setelah uji asumsi yang dilakukan terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah
melihat kelayakan model melalui berbagai kriteria Goodness Of Fityang dapat
dilihat sebagai berikut:
http://lib.unimus.ac.id
74
1. X2 – Chi-square statistic
Model yang diuji dpandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-
squarenya rendah. Semakin kecil nilai X2 semakin baik model itu dan
diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p>0.05
atau p>0.10. Dari penelitian ini diperoleh p = 0,820 atau lebih besar dari
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang diusulkan
sangat cocok dengan data pengamatan.
2. RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation)
Merupakan suatu indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi
chi-square statistic dalam sample yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan
nilai goodness-offit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam
populasi (hair et al, 1995 dalam Ghozali, 2007). Nilai RMSEA yang kecil
atau sama dengan 0,05 - 0.08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya
model yang menunjukkan sebuah close fit dari model tersebut berdasarkan
degrees of freedom.Dengan penggunaan nilai RMSEA dibawah 0,05
menunjukkan model yang baik. Dalam penelitian ini diperoleh RMSEA
sebesar 0,000 yang menyatakan bahwa model fit dengan data.
3. GFI (Goodness of Fit Indexs)
Merupakan ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara
0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks
ini menunjukkan sebuah (better fit). Dalam penelitian ini diperoleh nilai
GFI mendekati angka 1 yakni angka 0,980 sehingga nilai tersebut dapat
dikatakan better fit.
http://lib.unimus.ac.id
75
4. AGFI (Adjusted Goodness Fit Indexs)
Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI
mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0.90 (Hair et al, 1995
dalam Ghozali, 2007). Dalam penelitian ini diperoleh nilai AGFI lebih
besar dari angka 0,90 yakni angka 0,949 sehingga nilai tersebut dapat
dikatakan better fit.
5. CMIN/DF
CMIN/DF adalah the minimum sample discrepancy function yang
dibagi dengan degree of freedom-nya. CMIN/DF merupakan statistic chi-
square, X2,dibagi DF-nya sehingga X2relatif. Nilai X2 kurang dari 2,0
atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data
(Arbuckle, 1997 dalam Ghozali, 2007).Dalam penelitian ini diperoleh nilai
CMIN/DF yakni sebesar 0,612 lebih kecil dari 2,0.
6. TLI (Tucker Lewis Index)
Merupakan incremental indexs yang membandingkan sebuah model
yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang
direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah nilai
yang lebih besar dari 0,95. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa nilai TLI
berjumlah lebih besar dari 0,95 yakni berjumlah 1,023. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang diusulkan sangat cocok
dengan data pengamatan.
http://lib.unimus.ac.id
76
7. NFI (Normed Fit Index)
Normed Fit Indexmerupakan ukuran perbandingan antara proposed
model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all)
sampai 1,0 (perfect fit). Nilai NFI yang direkomendasikan adalah NFI
yang mempunyai nilai sama dengan lebih besar dari 0,90 (NFI > 0,90)
(Ghozali, 2011). Nilai NFI dari hasil analisis terhadap model penelitian
adalah sebesar 0,982 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh
tersebut lebih besar dari 0,90 (tabel 4.7). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model penelitian yang diusulkan sangat cocok dengan
data pengamatan.
8. CFI (Comparative Fit Index)
Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1,
mengidentifikasi tingkat fit yang paling tinggi- a very good fit menurut
Arbuckle dalam (Ghozali, 2007). Nilai CFI dari hasil analisis terhadap
model penelitian adalah sebesar 1 yang menunjukkan bahwa hasil yang
diperoleh tersebut lebih besar dari 0,90 (tabel 4.7). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model penelitian yang diusulkan sangat cocok dengan
data pengamatan atau a very good fit.
Berikut ini merupakan ringkasan uji kelayakan model melalui
berbagai criteria Goodness-of fityang dicantumkan dalam tabel dibawah:
http://lib.unimus.ac.id
77
Tabel 4.9
Kerangka Pengujian Kelayakan Model (Goodness of-fit)
Goodness-of-fit indexs Cut-of-value Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi-square Df a 0,05
0,820 Baik sekali
Significancy Probability >0,05 0,820 Baik Sekali
RMSEA >0,05 RMSEA
<0,08
0 Baik sekali
GFI >0,90 0,982 Baik sekali
AGFI >0.90 0,954 Baik sekali
CMIN/DF <2,00 0,936 Baik sekali
TLI >0,95 1,021 Baik sekali
CFI >0,95 1 Baik sekali
NFI >0,90 0,987 Baik sekali
Sumber: Data Primer, 2016
4.2.4 Hasil analisis jalur
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis) dengan
menggunakan program (software) AMOS 21.0. Hasil analisis yang diperoleh
adalah sebagai berikut :
http://lib.unimus.ac.id
78
Gambar 4.1 Path Analysis
Chi Square = 0,820
Probabilitas = 0,820
AGFI = .954
GFI = .982
TLI = 1.021
NFI = .987
CFI = 1.000
RSMEA = .000
CMIN/DF = .93
http://lib.unimus.ac.id
79
4.2.5 Pengujian Hipotesis
Untuk menentukan pengaruh masing-masing variabel eksogen (Independen)
terhadap variabel endogen (dependen) digunakan uji signifikansi dan CR dari
hasil pengujian analisis jalur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil analisis jalur
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan menunjukkan koefisien yang positif .sedangkan uji
secara individual diperoleh nilai CR 4,887 dengan nilai signifikansi 0,001.
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai CR (4,887) lebih
besar dari t tabel (1,96) maka hipotesis diterima. Oleh karena itu H1
“Kualitas Layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan” dapat diterima.
http://lib.unimus.ac.id
80
2. Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kepercayaan pelanggan
terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan koefisien yang
positif.Sedangkan uji secara individual diperoleh nilai CR 2,380 dengan
nilai signifikansi 0,017. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan
nilai CR (2,380) lebih besar dari t tabel (1,96) maka hipotesis ditolak. Oleh
karena itu H2 “Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan” tidak dapat diterima.
3. Kualitas Layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kualitas layanan terhadap
loyalitas pelangganmenunjukkan koefisien yang positif.Sedangkan uji
secara individual diperoleh nilai CR 2,330 dengan nilai signifikansi 0,020.
Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan nilai CR (2,330) lebih
besar dari t tabel (1,96) maka hipotesis ditolak. Oleh karena itu H3
“Kualitas Layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan” tidak dapat diterima.
4. Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kepercayaan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan menunjukkan koefisien yang
positif.Sedangkan uji secara individual diperoleh nilai CR 3,991 dengan
http://lib.unimus.ac.id
81
nilai signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
nilai CR (3,991) lebih besar dari t tabel (1,96) maka hipotesis diterima.
Oleh karena itu H2 “Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan” dapat diterima.
5. Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelangganmenunjukkan koefisien yang
negatif.Sedangkan uji secara individual diperoleh nilai CR -0,719 dengan
nilai signifikansi 0,472. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan
nilai CR (-0,719) lebih kecil dari t tabel (1,96) maka hipotesis ditolak.
Oleh karena itu H5 “Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan” tidak dapat diterima.
6. Kualitas Layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepercayaan
Pelanggan
Hasil analisis jalur dalam pengujian antara kualitas layanan terhadap
kepercayaan pelanggan menunjukkan koefisien yang positif . Sedangkan
uji secara individual diperoleh nilai CR 5,111 dengan nilai signifikansi
0,001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai CR (5,111)
lebih besar dari t tabel (1,96) maka hipotesis diterima. Oleh karena itu H6
“Kualitas Layanan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepercayaan
Pelanggan” dapat diterima.
http://lib.unimus.ac.id
82
4.2.6 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006).Nilai (R2) yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai R2sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil R square
Keterangan Estimate
Kepuasan Pelanggan 0,604
Loyalitas pelanggan 0,503
Pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan
dari nilai R2
pada model 1 diperoleh sebesar 0,604 hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas
pelanggan adalah sebesar 60,4% Sedangkan sisanya sebesar 39,6% dijelaskan
oleh faktor lain yang diluar model.
Sedangkan koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai R2 pada model 2
diperoleh sebesar 0,503. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Loyalitas
Pelanggan dipengaruhi oleh Kualitas layanan, Kepercayaan pelanggan dan
Kepuasan pelanggan sebesar 50,3% dan sisanya sebesar 40,7% dipengaruhi oleh
faktor lain diluar model.
http://lib.unimus.ac.id
83
4.2.7 Uji Mediasi
Uji mediasi dilakukan dengan membandingkan hasil perkalian parameter
hubungan yaitu hubungan langsung (X1 Ke Y) dan tidak langsung (X1 x M).
Gambar 4.2
Uji mediasi Model 1
Pengaruh Langsung :
Kualitas layanan terhadap Loyalitas pelanggan = 0,38
Pengaruh tidak Langsung :
Kualitas Layanan dimediasi Kepuasan pelanggan terhadap Loyalitas
pelanggan = 0,60x -0,10 = -0,06
Uji mediasi model 1 menunjukkan bahwa pengaruh Langsung
memiliki nilai lebih besar daripada pengaruh tidak langsung atau pengaruh
mediasi.
Kepuasan Pelanggan tidak memiliki pengaruh mediasi antara Kualitas
Layanan dengan Loyalitas Pelanggan.
Kualitas
Layanan
Loyalitas
Pelanggan
Kepuasan
Pelanggan -0,10 0,60
0,38
http://lib.unimus.ac.id
84
Gambar 4.3
Uji Mediasi Model 2
Pengaruh Langsung :
Kualitas layanan terhadap Loyalitas pelanggan = -46
Pengaruh tidak Langsung :
Kualitas Layanan dimediasi Kepuasan pelanggan terhadap Loyalitas
pelanggan = 0,25x -0,10 = -0,025
Uji mediasi model 2 menunjukkan bahwa pengaruh Langsung
memiliki nilai lebih besar daripada pengaruh tidak langsung atau pengaruh
mediasi.
Kepuasan Pelanggan tidak memiliki pengaruh mediasi antara
Kepercayaan Pelanggan dengan Loyalitas Pelanggan.
4.2.8 interpretasi hasil
1) interpretasi hasil Uji hipotesis 1
Hasil pengujian antara Kualitas Layanan terhadap Kepuasan pelanggan
menunjukkan koefisien yang positif dan pengaruh yang signifikan.
Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika Kualitas Layanan
Kualitas
Layanan
Kepuasan
Pelanggan
Loyalitas
pelanggan
0,25
-10
-46
http://lib.unimus.ac.id
85
semakin tinggi maka akan diikuti oleh Kepuasan Pelanggan yang
meningkat juga. Sedangkan nilai yang signifikan menunjukkan bahwa
variabel Kualitas Layanan memiliki pengaruh terhadap Kepuasan
pelanggan.Oleh karena itu, H1 “Kualitas Layanan berpengaruh positif
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan” dapat diterima.
Hasil penelitian yang diperoleh ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Aryani dan Rosinta (2010) yang menemukan bukti bahwa
“Terdapat pengaruh antara kepuasan pelanggan terhadap loyalitas
pelanggan pada mahasiswa Fisip UI” berdasarkan hasil pengujian, variabel
kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap variabel Loyalitas sebesar 0,910 dengan nilai p-value0,00.
Pengaruh tersebut signifikan karena nilai p-valuelebih kecil dari 0,05.
Jadi apabila Larissa Aesthetic center Semarang memberikan kualitas
layanan yang baik, maka pelanggan Larissa Aesthetic center Semarang
akan merasa puas.
2) Interpretasi hasil Uji hipotesis 2
Hasil pengujian antara Kepercayaan Pelanggan terhadap Kepuasan
pelanggan menunjukkan koefisien yang positif dan namun pengaruh tidak
signifikan. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika
Kepercayaan Pelangggan semakin tinggi maka akan diikuti oleh Kepuasan
Pelanggan yang meningkat juga. Sedangkan nilai yang tidak signifikan
menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Pelanggan tidak memiliki
pengaruh terhadap Kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, H2
http://lib.unimus.ac.id
86
“Kepercayaan pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap
Kepuasan Pelanggan” tidak dapat diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fasochah dan Hartono (2013) yang menyatakan bahwa nilai t hitung dari
pengaruh variabel Kepercayaan terhadap Kepuasan konsumen RS. Darul
Istiqomah Kaliwungu Kendal adalah sebesar 1,384 lebih besar daripada t
tabel (1,658) dengan angka signifikansi 0,169> 0,05 (tidak signifikan),
Kondisi ini menggambarkan bahwa ketika Kepercayaan pelanggan Larissa
Aesthetic center Semarang sudah terbentuk maka hal itu tidak dapat
menjamin pelanggan akan merasa puas terhadap Larissa Aesthetic center
Semarang.
3) Interpretasi hasil Uji hipotesis 3
Hasil pengujian antara Kualitas Layanan terhadap Loyalitas
Pelanggan menunjukkan koefisien yang positif dan pengaruh yang tidak
signifikan. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika Kualitas
Layanan semakin tinggi maka akan diikuti oleh Loyalitas Pelanggan yang
meningkat juga. Sedangkan nilai yang tidak signifikan menunjukkan
bahwa variabel Kualitas Layanan tidak memiliki pengaruh terhadap
Loyalitas Pelanggan. Oleh karena itu, H3 “Kualitas Layanan berpengaruh
positif signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan” tidak dapat diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Aryani dan Rosinta (2010) yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh
antara Kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa
http://lib.unimus.ac.id
87
FISIP UI” berdasarkan hasil pengujian, variabel Kualitas Layanan
mempunyai pengaruh secara langsung terhadap Loyalitas sebesar 0,004
dengan nilai P-Value 0,971 pengaruh tidak langsung sebesar 0,667 dan
pengaruh total sebesar 0,654. Pengaruh yang dihasilkan tersebut tidak
signifikan sehingga hipotesis ditolak.
Dengan demikian maka Layanan yang berkualitas tidak menjamin
pelanggan menjadi Loyal.Karena Kualitas Layanan Larissa Aesthetic
Center Semarang memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap
Loyalitas. Adapun penyebab pengaruh yang sangat lemah dari Kualitas
Layanan dapat dianalisis karena ada faktor-faktor lain (diluar Kualitas
Layanan) yang memberikan pengaruh kuat terhadap terciptanya Loyalitas
dibandingkan dengan Kualitas Layanan. Menurut Arthur A. Thompson
and Strickland dalam (rajapresentasi.com) mengemukakan bahwa Strategi
perusahaan harus disesuaikan dengan (selain Kualitas Layanan) : sifat dan
kombinasi faktor-faktor kompetisi – harga, kualitas produk, fitur kinerja,
garansi, dan lain-lain.
Pada industri kecantikan, produk kecantikan termasuk category
campuran yakni penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama besar
porsinya. Pada industry produk kecantikan Larissa Aesthetic Center
Semarang menspesialisasikan produk sebagai produk kecantikan dengan
bahan alami.Hal ini dibuktikan dengan prestasi Larissa Aesthetic Center
Semarang yang mendapatkan rekor Pemrakarsa dan penyelenggara
menggunakan masker wajah (berbahan alami) dengan peserta terbanyak.
http://lib.unimus.ac.id
88
Faktor dominan lainnya adalah harga, hasil riset AC Nielsen dalam
(Aryani dan Rosinta, 2010) mengemukakan bahwa harga merupakan
faktor kedua yang dipertimbangkan oleh pelanggan. Larissa Aesthetic
Center Semarang menyadari bahwa salah satu elemen terpenting terletak
pada unsur harga, oleh karena itu Larissa Aesthetic Center Semarang
menerapkan strategi harga yang terlihat dari adanya promo paket, yakni
bisa membeli satu paket produk kecantikan yang terdiri dari 3 jenis produk
dan dengan harga yang lebih terjangkau.
Kualitas layanan tidak menjadi faktor penting dalam pencapaian
loyalitas disebabkan karena karakteristik responden yang dipakai dalam
penelitian ini sebagian besar adalah siswa dan mahasiswa.Sehingga
kualitas layanan tidak banyak mempengaruhi loyalitas.
4) Interpretasi hasil Uji hipotesis 4
Hasil pengujian antara Kepercayaan Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan menunjukkan koefisien yang positif dan pengaruh yang
signifikan. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika Kualitas
Layanan semakin tinggi maka akan diikuti oleh Loyalitas Pelanggan yang
meningkat juga. Sedangkan nilai yang signifikan menunjukkan bahwa
variabel Kepercayaan Pelanggan memiliki pengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan. Oleh karena itu, H4 “Kepercayaan Pelanggan berpengaruh
positif signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan” dapat diterima.
Hasil penelitian yang diperoleh ini mendukung penelitian yang pernah
dilakukan oleh Rivita Septria (2013) yang menemukan bukti bahwa
http://lib.unimus.ac.id
89
“Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen motor
Honda Vario Techno di Kabupaten Pasaman Barat”.
5) Interpretasi hasil Uji hipotesis 5
Hasil pengujian antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas
pelanggan menunjukkan koefisien yang positif dan pengaruh yang tidak
signifikan. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika Kepuasan
Pelanggan semakin tinggi maka akan diikuti oleh Loyalitas Pelanggan
yang meningkat juga. Sedangkan nilai yang tidak signifikan menunjukkan
bahwa variabel Kepuasan Pelanggan tidak memiliki pengaruh terhadap
Loyalitas Pelanggan. Oleh karena itu, H5 “Kepuasan Pelanggan
berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan” tidak dapat
diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Pelanggan pada Larissa
Aesthetic Center Semarang tidak menjamin terjadinya loyalitas pelanggan.
Hal ini didukung oleh Teori Utilitas. Beradaptasi dengan teori utilitas
maka dapat disimpulkan bahwa setiap orang memiliki tingkat utilitas yang
berbeda-beda dan utilitas hanya bisa diukur oleh diri konsumen sendiri.
Sehingga kepuasan setiap masing-masing individu tidaklah sama. Secara
teoritis Kepuasan pelanggan adalah salah satu variabel yang ikut
menjelaskan Loyalitas Pelanggan. Tetapi ditilik dari teori utilitas diatas
yang menjelaskan bahwa seseorang bisa menentukan meningkat atau
menurunnya utilitas, maka tidak semua pelanggan yang terpuaskan akan
menjadi pelanggan yang Loyal. Hal ini terjadi karena misal seseorang
http://lib.unimus.ac.id
90
konsumen merasa puas akan pelayanan yang diterima dari suatu klinik
kecantikan, kemudian suatu hari konsumen tersebut kembali berkunjung
ke klinik tersebut karena klinik tersebut memberikan pelayanan yang
memuaskan, tetapi pada kunjungan berikutnya konsumen dikecewakan
akan antrian yang cukup panjang/ kurangnya ruang tunggu maupun lahan
parkir/ harga tidak terjangkau oleh konsumen tersebut sehingga meskipun
konsumen merasa puas, konsumen tidak menjadi pelanggan yang loyal.
Konsumen yang puas tidak selalu menjamin loyalitas, bahkan untuk
industri tertentu sampai dengan 75% customer yang pindah ke perusahaan
lain mengatakan mereka puas dengan perusahaan sebelumnya. Customer
bisa berpindah ke perusahaan lain karena harga, karena kompetitor
menawarkan peluang baru atau juga kadang-kadang mereka perlu variasi
(http://marketing-teori.blogspot.co.id).
Timm (2001; 93) menjelaskan 5 elemen dari Loyalitas Pelanggan
sebagai berikut :
1. The customer’s overall satisfaction. Low or erratic levels of satisfaction
disqualify the company for earning customer loyalty.
2. The customer’s commitment to make a sustained investment in an
ongoing relationship with a company.
3. The customer’s intention to be a repeat buyer.
4. The customer’s willingness to recommend the company to others.
5. The customer’s resistance to switch to a competitor.
http://lib.unimus.ac.id
91
Teori Timm diatas menyebutkan bahwa Loyalitas Pelanggan adalah
Kepuasan Pelanggan secara keseluruhan. Tingkat rendah atau tidak
menentu Kepuasan Pelanggan akan menentukan tingkat Loyalitas
Pelanggan pada perusahaan. Berdasarkan teori tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Kepuasan Pelanggan dan variabel Loyalitas
Pelanggan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga
seharusnya variabel tersebut tidak dipisahkan.
6) Interpretasi hasil Uji hipotesis 6
Hasil pengujian antara Kualitas Layanan terhadap Kepercayaan
pelanggan menunjukkan koefisien yang positif dan pengaruh yang
signifikan. Koefisien yang positif menunjukkan bahwa ketika Kualitas
Layanan semakin tinggi maka akan diikuti oleh Kepercayaan Pelanggan
yang meningkat. Sedangkan nilai yang signifikan menunjukkan bahwa
variabel Kualitas Layanan memiliki pengaruh terhadap Kepercayaan
Pelanggan. Oleh karena itu, H6 “Kualitas Layanan berpengaruh positif
signifikan terhadap Kepercayaan Pelanggan” dapat diterima.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ken
Hermanto Agung (2006) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas
Layanan, komitmen dan kepercayaan terhadap Loyalitas konsumen (studi
kasus pada nasabah Tabungan SIMPEDA) Bank Jateng)” menunjukkan
bahwa Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kepercayaan
Pelanggan. Demikian juga, penelitian yang dilakukan Salamatun
Asakdiyah (2010) dengan judul “Analisis Pembentukan Trust Pelanggan
http://lib.unimus.ac.id
92
melalui Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan toko Swalayan”
menunjukkan hasil bahwa variabel Kualitas Pelayananan signifikan
mempengaruhi Trust pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melaui tahap pengumpulan
data, dan interpretasi data, hasil analisis mengenai pengaruh kualitas layanan,
kepercayaan pelanggan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini layak untuk
digunakan karena telah memenuhi uji normalitas, uji outlier, uji
multikolinearitas dan uji kelayakan model (goodness of fit).
2. Berdasarkan model persamaan pertama, terdapat satu hipotesis yang
diterima yaitu H1. Dimana H1 menunjukkan bahwa Kualitas Layanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.
Sedangkan H2 tidak dapat diterima. Dimana, H2 menunjukkan bahwa
Kepercayaan Pelanggan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Kepuasan Pelanggan.
3. Berdasarkan model persamaan kedua, terdapat satu hipotesis yang diterima
yaitu H4. Dimana H4 menunjukkan bahwa Kepercayaan Pelanggan
berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Sedangkan
H3 dan H5 tidak dapat diterima. Dimana, H3 menunjukkan bahwa
Kualitas Layanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan. Sedangkan H5 Menunjukkan Kepuasan Pelanggan
berpengaruh negative tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.
http://lib.unimus.ac.id
94
4. koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai R2
pada model 1
diperoleh sebesar 0,604 hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
layanan dan kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan adalah
sebesar 60,4% Sedangkan sisanya sebesar 39,6 dijelaskan oleh faktor lain
yang diluar model.
5. Koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai R2 pada model 2
diperoleh sebesar 0,503. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Loyalitas
Pelanggan dipengaruhi oleh Kualitas layanan, Kepercayaan pelanggan dan
Kepuasan pelanggan sebesar 50,3% dan sisanya sebesar 40,7%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
6. Berdasarkan hasil pengujian variabel mediasi (Model 1 dan Model 2)
menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh mediasi antara Kualitas
Layanan dan Kepercayaan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan antara lain:
1. Nilai R-Square yang dapat menjelaskan variabel Kepuasan Pelanggan
64% danyang dapat menjelaskan variabel Loyalitas Pelanggan hanya
sebesar 50,3%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor
lain yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan
yang tidak dimasukkan kedalam penelitian, dan diduga lebih mampu
menjelaskan variasi variabel dependen tersebut.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar untuk
mengetahui seberapa besar faktor pengaruh terciptanya Loyalitas
http://lib.unimus.ac.id
95
Pelanggan hanya terbatas pada Kualitas Layanan, Kepercayaan Pelanggan
dan Kepuasan Pelanggan.
3. Penelitian ini memisahkan variabel Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan
yang seharusnya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga
diperoleh hasil pengujian Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.
4. Dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh mediasi.
5.3 Saran
5.3.1 Implikasi Kebijakan Manajerial
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan
berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan. Dengan
demikian, Larissa Aesthetic Center Semarang harus dapat
meningkatkan Kualitas Layanan sehingga akan tercipta Kepuasan
Pelanggan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan dan
Kepuasan Pelanggan tidak Berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan. Namun demikian, Larissa Aesthetic Center Semarang
harus tetap mempertahankanKualitas Layanan dan Kepuasan
Pelanggan,dan meningkatkan faktor lain yang berpotensi untuk
meningkatkan Loyalitas Pelanggan, misalnya Harga dan Kualitas
Produk.
http://lib.unimus.ac.id
96
6.3.2 Bagi Peneliti yang akan datang
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menambah
variabel-variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap
Loyalitas Pelanggan.
2. Menggunakan variabel mediasi yang lain yang mempunyai
pengaruh mediasi lebih besar terhadap Loyalitas Pelanggan
sehingga Kepuasan Pelanggan digeser menjadi Variabel
independen.
3. Variabel Kepuasan dan Loyalitas adalah satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Sehingga tidak dapat dipisah menjadi 2
variabel. Loyalitas Pelanggan adalah Kepuasan Pelanggan
keseluruhan ( Timm, 2001 : 92).
http://lib.unimus.ac.id
97
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D., 2007. Manajemen Ekuitas Merek, manfaat nilai suatu merek. Jakarta :
Mitra Utama.
Aryani, Dwi dan Rosinta, Febrina.2010. “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggandalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”
Asakdiyah, Salamatun. 2010. “Analisis Pembentukan Trust Pelanggan melalui
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan toko Swalayan”
Bramson, Robert. 2005. Custumer Loyalty50 Strategi Ampuh Membangun dan
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan.Jakarta : Prestasi Pustaka
Publisher.
Fasochah dan Hartono. 2013. “Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas
Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen
sebagai Variabel Mediasi (Study pada RS Darul Istiqomah Kaliwungu
Kendal”
Ferdinand, A. 2006.Metode Penelitian Manajemen : Pedoman penelitian untuk
Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen.Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ferrinadewi, E. 2005. “Pengaruh tipe keterlibatan konsumen terhadap
kepercayaan merek dan dampaknya pada keputusan pembelian,modus”
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS.Semarang : Badan penerbit-Undip.
-----------------. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS.Semarang : Badan penerbit-Undip.
-----------------. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS.Semarang : Badan penerbit-Undip.
http://lib.unimus.ac.id
98
Kotler, Philip. 2001. Manajemen pemasaran (Edisi Milenium). Jakarta :
PT.Prenhalindo.
----------------. 2002. Manajemen pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat.
----------------. 2008. Manajemen pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat.
----------------, dkk. 2009. Manajemen pemasaran Edisi 13. Jilid 1.Diterjemahkan
oleh Bob Sabram .Jakarta : Erlangga.
Mokodongan, Asminar. 2010. “Analisis Penerapan Program Custumer
Relationship Manajemen Hubungannya dengan Loyalitas Pelanggan”
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen.Jilid 1 edisi
kelima. Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta : Erlangga.
Pendidikan Ekonomi, 28 Mei2012. “Pengertian Tentang Kualitas Pelayanan”.
www.pendidikanekonomi.com.
Prasetyo, Widiyato B. 2013. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan
Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan (Study Pada Swalayan Luwes
Purwodadi)”
Septria, Rivita. 2013.“Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan atas Pengembangan
Produk terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Honda Vario Techno
di Kabupaten Pasaman Barat”
Setyaningsih, Dwi N. 2014. “Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen
terhadap Loyalitas Konsumen dengan Switching Cost Sebagai Variabel
Mediasi”
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2006. Service, Quality, & Satisfaction.
Yogyakarta : Andi.
http://lib.unimus.ac.id
99
Wijayanti, Wisdha Ratih Trisnawati.2014. “Pengaruh Kualitas Layanan dan
Manajemen Hubungan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan (Study
pada Konsumen Larissa Aesthetic Center Semarang)”
Yunianto Tri Atmojo. 2006. “Mengukur Kepuasan
Pelanggan”triatmojo.wordpress.com.
http://lib.unimus.ac.id
100
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN PELANGGAN,
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN
KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(Studi pada Larissa Aesthetic Center Semarang)
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden,
Untuk memenuhi syarat menyelesaikan program Sarjana, saya :
Nama : Vera Lusiana
Nim dan prodi : E2A012004/ S1 Manajemen
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Semarang
Bermaksud melakukan penelitian dengan judul tersebut diatas. Oleh karena itu
kami mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i Responden memberikan jawaban
dalam kuisioner ini dengan memberi tanda centang (V) pada jawaban yang
dipilih. Atas perkenaan dan bantuannya saya sampaikan banyak terimakasih.
Bagian 1
PROFIL RESPONDEN
Nama …
Jenis kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan
Umur …
Agama a. Islam
b. Kristen
c. Katolik
d. Hindu
e. Budha
Pendidikan terakhir a. SD/MI
b. SMP/MTS
c. SMA/K/MAN
d. D III
e. S1/S2/S3
Pendapatan/bulan a. < Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – 2.500.000
c. Rp. 2.500.000- 5.000.000
d. > Rp. 5.000.000
http://lib.unimus.ac.id
101
Bagian 2
KUISIONER PELANGGAN LARISSA AESTHETIC CENTER
SEMARANG
Petunjuk pengisian kuisioner
Berikan jawaban dengan tanda (V) terhadap semua pertanyaan dalam kuisioner ini
dengan memberikan penilaian sejauh mana pernyataan itu sesuai dengan realita.
Berikut adalah pilihan jawaban dari pernyataan kuisioner ini :
(SS) : Sangat Setuju
(S) : Setuju
(AS) : Agak Setuju
(N) : Netral
(KS) : Kurang Setuju
(TS) : Tidak Setuju
(STS) : Sangat Tidak Setuju
A. Kualitas Layanan
No. Pertanyaan STS TS KS AS N S SS
1 2 3 4 5 6 7
Keandalan (Reliability)
1 Larissa Aesthetic center Semarang
memberikan pelayanan seperti yang
dijanjikan
2 Larissa Aesthetic center Semarang
dapat diandalkan dalam menangani
masalah layanan pelanggan
3 Larissa Aesthetic center Semarang
memberikan layanan yang baik dan
benar sejak pertama kali
4 Semua karyawan Larissa Aesthetic
center Semarang terlatih dengan baik
dan mempunyai pengetahuan yang
baik tentang perawatan kulit, tubuh,
dan rambut
Jaminan (assurance)
5 Larissa Aesthetic center Semarang
membuat anda nyaman dan percaya
diri dalam berhubungan dengan
mereka
6 Larissa Aesthetic center Semarang
membuat anda merasa nyaman
7 Larissa Aesthetic center Semarang
http://lib.unimus.ac.id
102
dapat menjawab pertanyaan anda
dengan baik
8 karyawan Larissa Aesthetic center
Semarang dilatih dengan baik,
berpengalaman, dan kompeten
Empati (Emphaty)
9 Larissa Aesthetic center Semarang
selalu bersedia membantu anda
Larissa Aesthetic center Semarang
memberikan perhatian kepada
pelanggan secara individual
10 Larissa Aesthetic center Semarang
membantu anda secara konsisten
Berwujud (Tangible)
11 Larissa Aesthetic center Semarang
memiliki peralatan kecantikan yang
lengkap dan modern
12 Karyawan Larissa Aesthetic center
Semarang berpenampilan menarik
(bersih, rapi, berpakaian serasi)
13 Larissa Aesthetic center Semarang
memiliki bangunan yang menarik dan
tempat parkir yang luas
B. Kepercayaan pelanggan
No. Pertanyaan STS TS KS AS N S SS
1 2 3 4 5 6 7
14 Larissa Aesthetic center Semarang
memiliki reputasi yang baik
15 Pelayanan Larissa Aesthetic center
Semarang sesuai dengan harapan
16 Pelayanan Larissa Aesthetic center
Semarang sesuai dengan standar
17 Larissa Aesthetic center Semarang
memberikan pelayanan perawatan
kecantikan yang baik dan benar
18 Larissa Aesthetic center Semarang
memberikan pelayanan secara
konsisten
19 Larissa Aesthetic center Semarang
menggunakan bahan alami untuk
kosmetik
http://lib.unimus.ac.id
103
C. Kepuasan Pelanggan
No. Pertanyaan STS TS KS AS N S SS
1 2 3 4 5 6 7
20 Pelayanan Larissa Aesthetic center
Semarang sesuai dengan yang saya
harapkan
21 Informasi yang disampaikan Larissa
Aesthetic center Semarang terhadap
pelanggan sangat jelas dan
memuaskan
22 Larissa Aesthetic center Semarang
sangat ramah dan menghargai
pelanggan
23 Larissa Aesthetic center Semarang
memiliki ruang tunggu yang luas,
bersih, dan nyaman
24 Saya tidak pernah memiliki keluhan
atas pelayanan Larissa Aesthetic
center Semarang
D. Loyalitas Pelanggan
No. Pertanyaan STS TS KS AS N S SS
1 2 3 4 5 6 7
25 Pelayanan Larissa Aesthetic center
Semarang sangat memuaskan
26 Saya selalu melakukan perawatan
wajah, tubuh, dan rambut di Larissa
Aesthetic center Semarang
27 Saya menggunakan produk Larissa
Aesthetic center Semarang setiap hari
28 Saya menceritakan hal-hal positif
tentang Larissa Aesthetic center
Semarang kepada orang lain
29 Saya mengajak teman-teman/ rekan
kerja/ keluarga untuk membeli produk
dan jasa di Larissa Aesthetic center
Semarang
30 Saya bangga menjadi konsumen
Larissa Aesthetic center Semarang
http://lib.unimus.ac.id
105
LAMPIRAN 3
keandalan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.815 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 40.97 25.141 .696 .787
P2 41.19 24.499 .786 .773
P3 41.03 24.292 .713 .777
P4 41.24 23.821 .737 .769
Total1 23.49 7.889 1.000 .812
jaminan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.829 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P5 41.12 22.753 .831 .783
P6 41.06 22.683 .837 .782
P7 41.19 23.267 .776 .794
P8 41.27 23.452 .756 .798
Total3 23.52 7.464 1.000 .872
http://lib.unimus.ac.id
106
empati
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.859 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P9 28.28 14.163 .799 .830
P10 28.53 13.221 .839 .804
P11 28.39 13.776 .882 .811
Total4 17.04 4.887 1.000 .867
berwujud
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.832 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P12 28.83 18.587 .810 .771
P13 28.66 20.712 .707 .820
P14 29.36 17.687 .696 .783
Total 17.37 6.700 1.000 .742
http://lib.unimus.ac.id
107
kepercayaan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.807 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P15 64.72 58.446 .832 .775
P16 64.79 58.612 .837 .776
P17 64.82 57.705 .817 .772
P18 64.60 58.929 .849 .777
P19 64.78 57.951 .827 .773
P20 64.81 57.812 .733 .776
Total5 35.32 17.270 1.000 .919
kepuasan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.803 6
http://lib.unimus.ac.id
108
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P21 51.05 50.836 .841 .765
P22 51.11 50.362 .815 .763
P23 51.01 52.515 .675 .781
P24 51.13 49.670 .761 .762
P25 51.48 49.585 .636 .771
Total6 28.42 15.499 1.000 .848
loyalitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P26 62.50 74.535 .586 .770
P27 62.75 68.351 .694 .744
P28 62.67 66.850 .614 .745
P29 62.53 69.201 .759 .744
P30 62.58 70.731 .668 .753
P31 62.40 71.333 .751 .753
Total7 34.13 20.720 1.000 .818
http://lib.unimus.ac.id
111
2. HASIL PENGUJIAN AMOST
RSMEA,GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI, NFI, CFI.
http://lib.unimus.ac.id
116
LAMPIRAN 7
R2
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,777a ,604 ,583 ,585092
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan_Pelanggan,
Berwujud, Empati, Keandalan, Jaminan
b. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,710a ,503 ,471 ,658847
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Pelanggan, Empati,
Berwujud, Keandalan, Kepercayaan_Pelanggan, Jaminan
b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan
http://lib.unimus.ac.id