Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga Internet Terhadap...
Transcript of Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga Internet Terhadap...
-
Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga Internet
Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel
Pengguna Kartu Simpati milik PT.Telkomsel
Hendrikus Mario Gena Gebo Rengga
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Heru Purnomo, SE., MM.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
ABSTRAKSI
Tujuan yang hendak dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kualitas jaringan dan tarif harga terhadap loyalitas pelanggan
Telkomsel pengguna kartu simPati milik PT Telkomsel dan untuk mengetahui variabel
mana yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan.
Objek penelitian ini berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran
kuesioner sebanyak 100 responden. Variabel independennya adalah Kualitas Jaringan dan
Tarif Harga Internet, sedangkan variable dependen adalah Loyalitas Pelanggan. Alat uji
analisis yang digunakan adalah adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik,
Uji T, Uji F, dan Uji Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua variabel antara Kualitas Jaringan dan
Tarif Harga Internet secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan Telkomsel. Dan faktor yang paling dominan mempengaruhi loyalitas
pelanggan adalah kualitas jaringan dari kartu simPati milik PT. Telkomsel.
Kata Kunci : Kualitas Jaringan, Tarif Harga Internet, Loyalitas Pelanggan, Kartu Simpati,
Telkomsel
PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini industri telekomunikasi adalah industri bisnis yang
paling kompetitif dan berkembang pesat. Kebutuhan akan alat komunikasi pada masa
sekarang ini sangat tinggi, telepon genggam (handphone) digunakan sebagai alat
komunikasi utama dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan adanya telepon
genggam ini maka akan mempermudah penyampaian informasi.
-
Awal dari kelahiran industry seluler di Indonesia didominasi oleh dua operator
selular besar yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communication), yaitu PT.
Satelindo (satelit palapa Indonesia) atau sekarang dikenal dengan Indosat Satelindo dan
PT. Telkomsel (Telekomunikasi Seluler Indonesia). Diantara perusahaan tersebut bahkan
ada yang mengeluarkan produk kartu prabayar lebih dari satu, baik yang bergerak dalam
jaringan GSM maupun CDMA (Code Division Multiple Acces), misalnya Indosat
Satelindo denga produk IM3 dan Mentari, serta Telkomsel mengeluarkan produk
Simpati, kartu AS dan Kartu Halo kemudian disusul dengan PT. Axis Mobile dengan
merek dagang Axis. Para perusahaan tersebut berlomba-lomba melakukan berbagai
macam cara agar dapat memenuhi permintaan konsumen terhadap kebutuhan komunikasi
yang terus meningkat.
PT. Telkomsel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
komunikasi, khususnya jasa komunikasi telepon bergerak (seluler) atau sebagai salah satu
operator GSM (Global System Mobile). Didalam mempertahankan keberadaan dan tetap
diminati pelanggan, perusahaan menetapkan strategi pemasaran, salah satunya adalah
keputusan-keputusan pokok mengenai kualitas jaringan dan tarif yang kompetitif. Sejalan
dengan perkembangan dunia usaha, persaingan antara perusahaan juga semakin
meningkat. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya
sebaik mungkin untuk dapat menciptakan keunggulan dalam persaingan dan dapat
tumbuh serta bertahan sehingga berhasil memenangkan persaingan dan memiliki
pelanggan yang loyal. Hal ini berarti perusahaan harus menetapkan strategi bersaing yang
tepat. Bagi perusahaan pentingnya loyalitas pelanggan dalam pemasaran tidak diragukan
lagi. Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
Gambar 1.1
Pelanggan Operator Seluler di Indonesia Tahun 2018
Sumber : katadata.co.id
Telkomsel menjadi operator seluler yang paling banyak dipilih masyarakat. Pada
2018, tercatat ada 163 juta pengguna Telkomsel. Pelanggan tersebut terbagi atas
pelanggan pascabayar dan prabayar. Masing-masing berjumlah 5,4 juta dan 157,6 juta
pengguna. Fasilitas yang diberikan berupa mobile voice, Short Message Service (SMS),
https://databoks.katadata.co.id/tags/telkomsel
-
mobile broadband dan layanan digital.Dengan jaringan base transceiver station (BTS)
terluas hingga ke daerah pelosok Nusantara membuat pelanggan Telkomsel mampu
mengungguli operator lainnya.
Hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan
mempertahankan mereka. Tingginya kesetiaan pelanggan sesuai dengan perilaku
pembelian yang biasa diperlihatkan oleh pelanggan yang loyal. Bisa disimpulkan bahwa
perilaku pembelian dalam diri seorang pelanggan yang loyal menunjukkan kesamaan
pada empat sifat, yaitu pembelian secara berulang, pembelian produk dari perusahaan
yang sama, anjuran kepada orang lain untuk menggunakan produk yang sama, serta
kecendrungan mengabaikan produk kompetitor. Upaya pencapaian kesetiaan pelanggan
merupa-kan tujuan pemasaran pada milenium mendatang. Untuk itulah perusahaan
dituntut untuk mampu menjaga keunggulan bersaingnya masing-masing melalui upaya
yang kreatif, inovatif serta efisien, sehingga menjadi pilihan dari banyak pelanggan
yang pada gilirannya nanti diharapkan loyal.
Kualitas jaringan dapat diukur melalui jangkauan jaringan yang luas, kapasitas
muatan, kualitas konten (logo, picture message, nada sambung pribadi, wallpaper, video
streaming, games, nada dering), koneksi data cepat. Tarif dapat diukur melalui tarif
produk yang bersaing, kesesuaian tarif pulsa dengan bonus yang didapat, tarif yang
ditawarkan sudah sesuai dengan keinginan konsumen, tarif yang ditawarkan lebih murah
dibandingkan harga yang ditawar-kan operator lain. Terpenuhinya segala kriteria yang
diinginkan oleh pelanggan akan menciptakan loyalitas dalam pemakaian kartu prabayar
Telkomsel khusus-nya simPATI. Data primer berupa jawaban kuesioner yang di analisis
diperoleh pada bulan Januari sampai Februari 2020.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Bahasa
Indonesai; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan
elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudia
dipertegas (Anto Dayan 1986: 21) obyek penelitian, adalah pokok persoalan yang
hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun Sugiyono (2017:41)
menjelaskan pengertia objek penelitian adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable
tentang suatu hal (variabel tertentu)”.
Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen sebagai pengguna produk telkomsel (simPati)
Jenis dan Sumber data
Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka
(Sugiyono, 2011;1,5).
-
Sumber Data
Metode pengumpulan data menunjukan car acara yang dapat ditempuh untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam hal ini dikenal adanya metode pengumpulan
data sekunder. (Sugiarto,2015).
Penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu data primer dan data
sekunder, yaitu :
1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
primer ini diperoleh dari responden melalui kuesioner (daftar pertanyaan) yang
dibagikan dan diisi oleh responden yang disusun berdasarkan variable yang telah
ditentukan dengan menjadikan jawaban alternatif. Kuesioner dapat berupa pertanyaan
terbuka yang meliputi identitas responden dan pertanyaan tertutup disertai alternatif
jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban
tersebut. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca
dan menjawab pertanyaan dan peneliti dapat memberi penjelasan mengenai tujuan
survei dan pertanyaan yang kurang dimengerti oleh reponden serta tanggapan atas
kuesioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti ketika selesai diisi oleh
responden.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara melalui studi kepustakaan
yang meliputi penelitian terhadap buku buku dan bahan bahan lain yang berhubungan
dengan pokok permasalahan dalam pembahasan yang timbul dari penelitian.
Beberapa sumber data sekunder yang peneliti peroleh antara lain data data dari
internet, jurnal, buku buku sebagai bahan pelengkap dalam penelitian ini.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Gunadarma pengguna kartu
simPATI PT. Telkomsel . Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui, yaitu
Mahasiswa Universitas Gunadarma yang pernah menggunakan kartu simPati, maka
untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan digunakan rumus yang
dikembangkan oleh Rao Purba dalam Nurrahmanto (2015) yaitu :
n = 𝑍2 4 (𝑀𝑜𝑒)2
n = (1,96)2 = 96,04
4 ( 0,1 )2
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
Z : Tingkat keyakinan dalam penelitian sampel Z penelitian ini
ditentukan sebesar 95% = 1,96 dengan α = 5%.
Moe : margin of error atau tingkat kesalahan dalam penelitian ini ditetapkan
sebesar 10%.
-
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang baik dari
populasi minimal sebesar 96,04 orang. Namun untuk mempermudah perhitungan dan
karena adanya unsur pembulatan, maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah
berjumlah 100 responden.
Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang akan diteliti dari keseluruhan objek dari
populasi yang ada. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah banyaknya
populasi yang ada sehingga digunakan tehnik non probability sampling, yaitu tidak
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel.
Metode yang digunakan adalah purposive sampling.
Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa Universitas Gunadarma yang masih aktif tahun 2019/2020. 2. Mahasiswa yang menggunakan kartu simPati dari PT. Telkomsel.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengambilan data yang digunakan adalah penelitian lapangan
(field research) yaitu penelitian langsung ke tempat penelitian dengan maksud
memperoleh data primer. Data primer diperoleh dengan 2 cara, yaitu :
1. Kuisioner (Questionnaries), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member perangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
mereka jawab.
2. Wawancara, yaitu memberikan pertanyaan secara langsung dan spontanitas dijawab oleh responden.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuisioner
dengan cara memberikan bobot penilaian setiap jawaban pertanyaan atau pernyataan
berdasarkan skala Likert. Menurut (Siregar S. , 2013) Skala Likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seorang tentang objek atau
fenomena tertentu. Adapun bobot penilaian terhadap kuisioner X1 dan X2 adalah sebagai
berikut :
NO KETERANGAN BOBOT
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
-
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari
responden. Kuesioner merupakan Teknik pengumpuan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
Daftar pertnyaan pada kuesioner harus sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti mengenai kualitas jaringan, tarif harga dan loyalitas pelanggan.
Menurut Sugiyono (2010) skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala
likert 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. N : Netral
4. TS : Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju
Uji Instrumen
Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986).
Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur
memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler,
dalam Zulganef, 2006).
Keterangan :
rxy = Koefisiensi korelasi X = Skor pertanyaan tiap nomor
Y = Skor total
N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Keputusan Pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :
1. Item pernyataan yang diteliti dikatakan valid jika r-hitung > r-tabel
2. Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r hitung < r-tabel
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Uji
realibilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks instrumen dari
variabel. Jadi, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang jika dicobakan secara
-
berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan
asumsi dan tidak terdapat perubahan psikologis terhadap responden
Untuk menguji reabilitas yaitu menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur
dengan skala 0 sampai 1. Skala reliabel dikelompokkan ke lima kelas. Kelima kelas
tersebut yaitu :
a. Nilai alppha cronbach0,00 sd 0,20 berarti kurang reliabel. b. Nilai alppha cronbach0,21 sd 0,40 berarti agak reliable. c. Nilai alppha cronbach0,41 sd 0,60 berarti cukup reliable. d. Nilai alppha cronbach0,61 sd 0,80 berarti reliable.
e. Nilai alppha cronbach 0,81 sd 1,00 berarti sangat reliable.
Analisis Regresi Berganda
Analisis korelasi berganda ini berkenaan dengan hubungan tiga atau lebih
variabel. Sekurang-kurangnya dua variabel bebas dihubungkan dengan variabel
terikatnya. Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan anatara dua variabel bebas
atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga
dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi objek
penelitian terhadap variabel bebasyang menjadi objek penelitian terhadap variabel
terikatnya. Menurut Sugiyono (2014:256) koefisien korelasi tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Y = + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan : Y = Loyalitas Pelanggan
A = Konstanta
β1 = Koefisien Kualitas Jaringan
X1 = Kualitas Jaringan
β2 = Koefisien Tarif Harga
X2 = Tarif Harga
e = Error
Alat Analisis Data :
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik terdiri dari beberapa uji, yaitu :
Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan
analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model
penelitian yang diajukan. Uji Normalitas bertujuan untuk apakah masing-masing dari
variabel berdistribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2009). Data yang baik dan
layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data distribusi normal.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
-
Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05).
Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P 0,05, maka tidak ada
heteroskedastisitas. Dasar Analisisnya :
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Adapun cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu
menurut Gujarati (2012:406) untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan
uji rank spearman yaitu dengan mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai
absolut dari residual nilai regresi. Jika nilai koefisien korelasi antara variabel independen
dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka kesimpulannya terdapat
heteroskedastisitas (varian residual tidak homogeny).
Uji Multikolineritas Menurut Imam Ghozali (2011: 105-106) uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi individual variabel-variabel independen banyak yang tidak sinifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
-
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat
disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebuh variabel independen.
3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari: a. Nilai tolerance dan lawannya b. Variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai multikolinearitas VIF tinggi. (karena
VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk 69 menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Uji Hipotesis
Uji F Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai
pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Untuk membuktikan kebenaran
hipotesis digunakan uji distribusi F dengan cara membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variable bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013:40).Pengujiannya yaitu dengan membandingkan Fhitung dengan
Ftable dengan derajat kebebasan pada alpha 0,05. Apabila nilai signifikansilebih kecil dari
0,05, maka variable bebasmempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
terikatnya (Ghozali, 2013:40).
Uji T Pengujian hipotesis dengan uji t yaitu untuk mengetahui tingkat signifikansi dari
koefisien thitung dengan membandingkan ttabel dengan thitung.
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Kriteria analisa :
a. Membandingkan angka signifikansi dengan α, dimana apabila angka Sig. ≤ α, maka H0 ditolak dan apabila angka Sig. > α, maka H0 diterima.
b. Membandingkan thitung dan ttabel
Keterangan :
1. Jika thitung< ttabel maka H0 diterima, hal ini berarti tidak ada pengaruh antara variabel independent (Kualitas Jaringan dan Tarif Harga) terhadap variabel dependent
(Loyaltas Pelanggan).
2. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independent (Kualitas Jaringan dan Tarif Harga) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent
(Loyalitas Pelangan).
-
Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y
(variabel yang dipengaruhi atau dependen) yang dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh
keraganman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent).
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel
dependen (Y) dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel independen (X).
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat melalui ouput model summary, pada
output tersebut terdapat angka R Squareyang menunjukkan angka koefisien determinasi.
R Square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R
Square, semakin lemah hubungan kedua variabel (begitu juga sebaliknya).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Mahasiswa Universitas
Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2017 yang
menggunakan produk telkomsel (kartuSimpati). Dari sekian banyak Mahasiswa yang
menjadi konsumen, yang dipilih sebagai responden adalah yang berusia 20 tahun.
Responden yang digunakan sebagai objek penelitian adalah sebanyak 100 orang dari
521 Mahasiswa (Data diperoleh dari PSA Universitas Gunadarma). Berdasarkan data
dari 100 responden yang dipilih melalui daftar pernyataan didapat karakteristik responden
tentang mahasiswa Gunadarma yang menggunakan Telkomsel , Usia , Jenis Kelamin dan
Pendapatan dalam Sebulan.
Untuk mengetahui gambaran tentang profil responden, maka dibawah ini akan
diuraikan pengelompokan responden berdasarkan karakteristik, Usia, Jenis Kelamin dan
Pendapatan dalam Sebulan.
Mahasiswa Gunadarma Yang Menggunakan Telkomsel
Sumber : Hasil data primer yang sudah diolah
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengguna Telkomsel (kartu
simPATI)
Berdasarkan gambar 4.1 dari hasil data primer yang sudah diolah menunjukkan
bahwa seluruh responden mahasiswa Gunadarma Angkatan 2017 Fakultas Ekonomi
Jurusan Manejemen yang mengisi kuesioner 100% menggunakan telkomsel.
100%
MAHASISWA GUNADARMA
Mahasiswayang mengisiKuesioner(100%)
-
Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan Usia yang diperoleh dalam penelitian ini,
disajikan dalam diagram berikut :
Sumber : Hasil data primer yang sudah diolah
Gambar 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden terbanyak berada pada
usia 18-20 tahun yaitu 77 orang atau 77%, kemudian usia >20 tahun sebanyak 17 orang
atau 17% dan usia 20 Tahun
JENIS KELAMIN
Laki-Laki
Perempuan
-
Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan dalam Sebulan yang diperoleh
dalam penelitian ini, disajikan dalam diagram berikut.
Sumber : Hasil data primer yang sudah diolah
Gambar 4.4 Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan dalam Sebulan
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa responden dengan kelompok
pendapatan dalam sebulan dibawah Rp. 1.000.000 sebanyak 22 orang (22%), kelompok
pendapatan dalam sebulan antara Rp. 1.000.000 - Rp.3.000.000 sebanyak 59 orang
(59%),kelompok pendapatan dalam sebulan diatas Rp. 3.000.000 sebanyak 19 orang
(19%). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah
responden dengan pendapatan dalam sebulan antara Rp. 1.000.000 – Rp.3.000.000
sebanyak 59%.
Hasil Uji Instrumen
Uji Validitas
Tabel 4.1 Validitas Instrumen (Kualitas Jaringan)
Variabel
r hitung r tabel
(5% 100 Responden)
Keterangan
X1.1
0,869
0,194
Valid
X1.2
0,542
0,194
Valid
X1.3
0,869
0,194
Valid
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Tabel 4.2 Validitas Instrumen (Tarif Harga)
Variabel
r hitung r table
(5% 100 Responden)
Keterangan
X2.1 0,775 0,194 Valid
X2.2 0,773 0,194 Valid
X2.3 0,881 0,194 Valid
X2.4 0,885 0,194 Valid
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
PENDAPATAN PER-BULAN
< 1.000.000
1.000.000 s/d3.000.000
> 3.000.000
-
Tabel 4.3 Validitas Instrumen (Loyalitas Pelanggan)
Variabel
r hitung r table
(5% 100 Responden)
Keterangan
Y1 0,839 0,194 Valid
Y2 0,877 0,194 Valid
Y3 0,711 0,194 Valid
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang
berjumlah 10 item dinyatakan valid, karena nilai r hitung berkisar antara 0,542
sampai dengan 0,885 lebih besar daripada r tabel atau lebih besar dari 0,194. Nilai
validitas tertinggi sebesar 0,885 ditempati pada pernyataan X2.4, sedangkan nilai
validitas terendah sebesar 0,542 ditempati pada pernyataan X1.2.
Uji Reliabilitas
Suatu Kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas instrumen
menggunakan IBM SPSS Statistik 20 dapat diketahui dalam tabel berikut.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of
Item
Cronbach's Alpha
Keterangan
Kualitas Jaringan
3
0,601
Reliabel
Tarif Harga
4
0,840
Reliabel
Loyalitas Pelanggan
3
0,748
Reliabel
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk apakah masing-masing dari variabel berdistribusi
normal atau tidak (Imam Ghozali, 2009).Uji Normalitas dalam penelitian ini
menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test dan Normal Probability Plot. Dalam Kolmogrov-
Smirnov Test, Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka
dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut :
-
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Mean
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
Absolute
Most Extreme Differences Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
100
0E-7
1.58411584
.089
.052
-.089
.895
Asymp. Sig. (2-tailed) .400
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa data memiliki tingkat signifikansi sebesar
0,400. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari
0,05. Dengan demikian data yang dianalisis dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Uji Normalitas dalam penelitian ini juga melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Gambar 4.5 Normal P-P Plot Regresi
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
-
Pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan data terdistribusi secara normal karena
distribusi data residualnya terlihat mendekati garis normalnya. Dengan melihat
tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data mendekati
normal. Kemudian pada grafik normal plot terlihat titik-titik sebaran mendekati garis
normal.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Apabila varians berbeda maka terjadi heteroskedastisitas
Gambar 4.6 Scatterplot Variance Residual
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa titik-titik data penyebaran diatas,
dibawah atau disekitar angka 0. Titik tidak hanya mengumpul diatas atau dibawah saja.
Penyebaran titik tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit
dan melebar kembali. Bisa dikatakan titik-titik data tidak berpola. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi pelanggaran heteroskedastisitas.
Uji Multikolineritas
Uji Multikolineritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antara variabel independen (bebas). Identifikasi gejala bisa dilihat
berdasarkan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10 maka hal ini
tidak terjadi multikolineritas. Hasil uji multikolineritas sebagai berikut :
-
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
1 Total_X1
Total_X2
1.000 1.000
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tolerance Kualitas Jaringan adalah 1,000 dan
VIF 1,000, dan Kemudahan Penggunaan mempunyai nilai tolerance 1,000 dan VIF
1,000. Semua nilai tolerance berada diatas 0,1 dan semua nilai VIF berada dibawah 10.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak adanya korelasi antar variabel
bebas. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas.
Hasil Uji Hipotesis
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan dependen.
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh Kualitas
Jaringan terhadap Loyalitas Pelanggan (2) Pengaruh Tarif Harga terhadap Loyalitas
Pelanggan (3) Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga terhadap Loyalitas Pelanggan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari responden yang berjumlah 100 responden,
maka hasil analisis regersi linier berganda dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
1 Total_X1
Total_X2
7.940
.211
.137
2.010
3.950
.000
.126 .165
1.679
2.110
.096
.065 .207 .037
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
-
Berdasarkan table 4.7 diketahui persamaan regresi linier berganda pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y=7,940 + 0,211 X1 + 0,137 X2 + e
Dari persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Constanta sebesar 7,940 artinya adalah jika Kualitas jaringan (X1) dan Tarif Harga (X2) nilai nya adalah 0 (nol) maka tingkat Loyalitas Pelangan(Y) adalah 7,940.
2. Koefisien Regresi variabel Kulitas Jaringan (X1) bernilai positif sebesar 0,211 atau 21,1% yang artinya apabila pengaruh Kualitas Jaringan naik 1% maka Loyalitas
Pelanggan (Y) naik sebesar 0,211 atau 21,1%.
3. Koefisien Regresi variabel Tarif Harga (X2) bernilai positif sebesar 0,137 atau 13,7% yang artinya apabila Pengaruh Tarif Harga naik 1% maka Loyalitas Pelanggan (Y)
naik sebesar 0,137 atau 13,7%.
Uji Statistik T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji pengaruh variabel Kepercayaan dan
Kemudahan Penggunaan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian.
a. Kualitas Jaringan Hasil statistik uji t variabel Kualitas Jaringan diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,679
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan
koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,211. Maka hipotesis yang
menyatakan bahwa "Terdapat pengaruh positif Kualitas Jaringan terhadap Loyalitas
Pelanggan Telkomsel pengguna produk kartu (simPati) diterima
b. Tarif Harga Hasil statistik uji t variabel Tarif Harga diperoleh nilai t- hitung sebesar 2,110
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000
-
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1 Residual
Total
18.317
2
9.159
3.576
.032b
248.433 97 2.561
266.750 99
a. Dependent Variable: Total_Y
b. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 3,576 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis menyatakan bahwa “Terdapat Pengaruh
Kualitas Jaringan dan Tarif Harga secara bersama-sama terhadap Loyalitas Pelanggan
Telkomsel pengguna produk kartu (simPati) diterima
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Hasil Pengujian R2 sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Uji R2
Model Summary
Model
R
R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
,741a
,549
,539
1,805
a. Predictors: (Constant), kualitas jaringan, tarif harga
Sumber : Data Primer yang sudah diolah (Output SPSS 20)
Berdasarkan table 4.9 dapat dijelaskan bahwa hasil Adjusted R2 dalam penelitian
ini diperoleh nilai sebesar 0,549 Hal ini menunjukkan bahwa Loyalitas Pelanggan
dipengaruhi oleh variabel Kualitas Jaringan dan Tarif Harga sebesar 54,9%,
sedangkan sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga
terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel pengguna produk kartu (simPati)
Pengaruh Kualitas Jaringan Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel
pengguna produk kartu (simPati)
-
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel Kualitas Jaringan diperoleh nilai t
hitung 1,679 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05),
dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,137. Maka penelitian ini
membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa "Terdapat pengaruh positif Kualitas
Jaringan terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel pengguna produk (simPati)".
Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa Telkomsel memiliki jaringan
yang luas hingga pelosok desa. dengan semakin tingginya tingkat Kualitas Jaringan
maka Loyalitas Pelanggan akan mengalami peningkatan
Pengaruh Tarif Harga terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel pengguna
produk (simPati)
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan diperoleh nilai t
hitung 1,679 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05),
dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,137. Maka penelitian ini
membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa "Terdapat pengaruh positif Tarif Harga
terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel pengguna produk (simPati).
Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan Tarif yang dibebankan pada produk
Telkomsel dengan provider simpati sesuai dengan kualitas yang diberikan.
Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan
Telkomsel Pengguna Produk (simPati)
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel Kepercyaaan dan Kemudahan
Penggunaan diperoleh nilai F hitung 3,576 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka penelitian ini membuktikan hipotesis yang
menyatakan bahwa "Terdapat pengaruh positif Kualitas Jaringan dan Tarif Harga
Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel Pengguna Produk (simPati).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif
Harga terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Telkomsel Pengguna Kartu (simPati),
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas Jaringan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Telkomsel pengguna Kartu (simPati). Karena Telkomsel memiliki kualitas
yang selalu konsisten, sehingga membuat pengguna pengguna Telkomsel menjadi
semakin loyal
2. Tarif Harga berpengaruh dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Telkomsel Pengguna Kartu (simPati). Karena Tarif yang dibebankan produk
Telkomsel sesuai dengan kualitas yang diberikan
3. Kualitas Jaringan dan Tarif Harga berpengaruh positif secara bersama sama terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Telkomsel Pengguna Kartu (simPati). Dengan
hasil yang berpengaruh dan signifikan ini, maka variabel Kualitas Jaringan dan
-
Tarif Harga sangat berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan Produk Telkomsel
Pengguna Kartu (simPati).
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka saran
adalah sebagai berikut, yaitu :
Pada variable Kualias Jaringan nilai rata-rata jawaban responden yang memiliki nilai terendah adalah indikator “Telkomsel memiliki sinyal yang bagus dan stabil”. Untuk
itu, saran yang diajukan adalah PT.Telkomsel harus lebih bisa melakukan
peningkatan pada jaringan agar lebih baik dan stabil.
Pada variable Tarif Harga nilai rata rata jawaban responden yang memiliki nilai terendah adalah indikator “ Tarif harga internet dapat bersaing dengan provider kartu
seluler lain”. Untuk itu saran yang diajukan adalah PT. Telkomsel harus melakukan
pertimbangan tarif harga internet agar dapat bersaing dengan provider lain dan
melakukan variasi harga agar sehingga pelanggan akan merasa apa yang dikeluarkan
untuk mendapatkan layanan tersebut sudah sesuai.
Perlu dilakukan lebih lanjut terhadap faktor selain kualitas jaringan dan tarif harga
terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel pengguna kartu (simPati)
DAFTAR PUSTAKA
Adi Wahyu N. dan Budi Sudarsono, “Pengaruh Kinerja Layanan, Kepercayaan dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Pengiriman
Barang”, Diponegoro Journal of Manajement, Vol.2 No,03,2013.
Bunga Aprilia C, 2017 “Analisis Pengaruh Harga Paket, Kualitas Jaringan, dan promosi
terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Internet (Survei Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiah Surakarta).
Effend, Faries Hizriah, 2017 “ Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi terhadap
Loyalitas Konsumen”.
Eviana H. S. 2017. “ Pengaruh Kualitas Produk, Harga ,Promosi, dan Citra Merek
terhadap Kepuasan Konsmen Yang Berdampak Pada Loyalitas Konsumen (Studi
Pada Konsumen Pengguna Tas Elizabeth di Semarang”. Skripsi. Universitas
Dian Nuswantoro Semarang.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi analisis dengan program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Erlangga, Jakarta.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/23/telkomsel-raja-operator-
seluler-indonesia
Hurriyati, R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta:
Bandung.
Kotler, P dan Gary Amstrong. 2009. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi dua belas jilid
1. Jakarta. Erlangga.
-
Kotler, Phillip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT.
Indeks, Jakarta.
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Masitah. 2013. Analisis Faktor Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Kartu
Perdana XL Bebas di Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol.1 No.4 Hal
285-297.
Pratama, Rheza Nada (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan, dan Kepercayaan
terhadap Loyalitas Pelanggan Indosat Di Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya.
Ratna, T. 2016. Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Kartu Seluler. Ilmu dan riset manajemen. Vol. 5. No.7. Hal
1-15.
Rifah Cholifatir. 2018. “Pengaruh Kualitas Jaringan dan Kualitas Layanan Pelanggan
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Data di Telkomsel Regional Jawa
Barat”
Santoso, S., 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Sinarga Budiarto, I. (2017).. “Peran Media Keputusan Pembelian Pada Pengaruh Iklan,
Promosi Penjual, Kualitas Produk dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen dan
Loyalitas Konsumen pada pengguna Kartu Prabayar Telkomsel. Yogyakarta”.
Skripsi Sarjana. FE Sanata Dharma.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: Andi
Waode Shaleha. 2014. Pengaruh Fitur Produk, Harga, Jaringan, Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Kartu Prabayar As Pada mahasiswa Manajemen Angkatan
2011-2013 Universitas Haluoleo. Kendari : Universitas Haluoleo
-
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIANPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGANNomor: 392/PERPUS/UG/2020
Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : HENDRIKUS M G GEBO RENGGANomor Penulis : 12217733Email Penulis : [email protected] Penulis :
dengan penulis lainnya sebagai berikut:Penulis ke-2/Nomor/Email : HERU PURNOMO / 950606 / [email protected]
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/392/2020Judul Penelitian : Pengaruh Kualitas Jaringan dan Tarif Harga Internet Terhadap Loyalitas Pelanggan
Telkomsel Pengguna Kartu Simpati milik PT.TelkomselTanggal Penyerahan : 13 / 03 / 2020
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.
Dicetak pada: 07/08/2020 19:18:26 PM, IP:158.140.191.55 Halaman 1/1