Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al...

18
1 Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan Dan Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016 Al Aliya 1 , Tumpal Manik 2 , Fatahurrazak 3 [email protected] Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit, debt default, pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2013- 2016. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan didapatkan 28 sampel yang memenuhi kriteria dari 138 perusahaan yang menjadi data observasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Dalam penelitian ini secara simultan dibuktikan bahwa kualitas audit, debt default, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dan secara parsial kualitas audit dan debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern, sedangkan pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Kata kunci : Opini audit going concern, kualitas audit, debt default, pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan ABSTRACT This research was aimed at analyzing the effect of audit quality, debt default, company growth and company financial condition to going concern audit opinion of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-2016. The sampling method of this research is purposive sampling and obtained 28 samples that meet the criteria of the 138 companies which become the observation data. Technical analysis used in this research is logistic regression analysis. In this research showed that simultaneously the audit quality, debt default, company growth, and financial condition affected to going concern audit opinion. While that partially, the company growth and finacial condition not affected to going concern audit opinion.

Transcript of Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al...

Page 1: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

1

Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan Dan

Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2016

Al Aliya1, Tumpal Manik

2, Fatahurrazak

3

[email protected]

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit, debt

default, pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan terhadap opini

audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2013-

2016. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan

didapatkan 28 sampel yang memenuhi kriteria dari 138 perusahaan yang menjadi

data observasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi logistik. Dalam penelitian ini secara simultan dibuktikan bahwa

kualitas audit, debt default, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan

berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dan secara parsial kualitas audit

dan debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern, sedangkan

pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap opini

audit going concern.

Kata kunci : Opini audit going concern, kualitas audit, debt default, pertumbuhan

perusahaan, kondisi keuangan perusahaan

ABSTRACT

This research was aimed at analyzing the effect of audit quality, debt

default, company growth and company financial condition to going concern audit

opinion of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange

period 2013-2016. The sampling method of this research is purposive sampling

and obtained 28 samples that meet the criteria of the 138 companies which

become the observation data. Technical analysis used in this research is logistic

regression analysis. In this research showed that simultaneously the audit

quality, debt default, company growth, and financial condition affected to going

concern audit opinion. While that partially, the company growth and finacial

condition not affected to going concern audit opinion.

Page 2: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

2

Keywords : going concern audit opinion, audit quality, debt default, company

growth, company financial condition

PENDAHULUAN

Laporan keuangan dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang penting.

Karena laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang di

dalamnya dapat digunakan oleh berbagai pihak, termasuk investor. Selain itu,

laporan keuangan digunakan untuk mengambil sebuah keputusan dalam

menentukan kelangsungan hidup (Going concern) perusahaan itu sendiri.

Kelangsungan hidup perusahaan merupakan hal yang penting bagi pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Keberadaan entitas

bisnis dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan

hidup (going concern) perusahaan. Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai

asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang

menunjukkan hal yang berlawanan.

Penilaian terhadap kelangsungan hidup perusahaan dilakukan oleh pihak

independen yaitu auditor. Peran auditor sangat berpengaruh terhadap laporan

keuangan untuk menghindari kecurangan dan penyajian laporan keuangan yang

menyesatkan, sehingga para pengguna laporan keuangan dan investor dapat

mengambil keputusaan yang baik dan benar. Menurut SPAP (2011), Auditor

bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar

terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

dalam waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan

yang sedang diaudit.

Pengeluaran opini audit going concern adalah hal yang tidak diharapkan

oleh perusahaan karena akan berdampak pada kemunduran harga saham,

ketidakpercayaan investor, kreditor, pelanggan dan karyawan terhadap

manajemen perusahaan, serta perusahaan yang kesulitan dalam meningkatkan

modal pinjaman (Krissindiastuti dan rasmini, 2016). Selama ini terdapat beberapa

kasus yang terjadi, ketika auditor melakukan kesalahan dalam mendeteksi

kelangsungan hidup perusahaan, yaitu dengan diberikannya jenis pendapat wajar

tanpa pengecualian (unqualified opinion) atas masalah ketidakpastian

kelangsungan hidup perusahan sedangkan perusahaan mengalami kebangkrutan

pada tahun berikutnya (Kesumojati, Widyastuti, dan Darmansyah, 2017).

Opini audit going concern merupakan suatu opini yang dikeluarkan

auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidup nya (SPAP, 2011). Kualitas audit yang baik akan

menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan

dalam hal pengambilan keputusan. Auditor yang memiliki kualitas audit yang

baik lebih cenderung akan mengeluarkan opini audit going concern apabila klien

mengalami masalah going concern (Suharsono, 2018). Indikator going concern

yang paling banyak digunakan auditor dalam memberikan keputusan audit adalah

kegagalan dalam memenuhi hutangnya (default) (PSA No.30). Jika kondisi

default ini sudah terjadi atau terjadi saat kegiatan negoisasi sedang berlangsung

dalam rangka menghindari default, akan sangat memungkinkan bagi seorang

Page 3: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

3

auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern bagi perusahaan (Harris,

2015).

Pertumbuhan perusahaan juga mengindikasikan kemampuan perusahaan

dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan adalah

sebuah skala untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi

ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara

keseluruhan. Manajemen dalam mengemban tugasnya sering dihadapkan pada

kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Perusahaan mengalami kegagalan, dalam kondisi yang tidak sehat dan mengalami

krisis yang berkelanjutan, sehingga mengarahkan perusahaan pada kebangkrutan.

Hal tersebut dapat tercermin pada kondisi keuangan perusahaan (Nanda dan

Siska, 2015).

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh

Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan dan Kondisi Keuangan

Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI 2013-2016 baik secara parsial maupun simultan.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan

Perusahaan Terhadap Opinin Audit Going Concern.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Teori Agensi Menurut Eisenhardt, teori keagenan (agency theory) dapat menjelaskan

kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang saham sebagai

principal atau pendelegator. Dalam hal ini, principal yang mendelegasi pekerjaan

kepada pihak lain sebagai agen untuk melaksanakan tugas pekerjaan. Teori

keagenan menunjukkan kondisi informasi yang tidak lengkap dan penuh

ketidakpastian akan memunculkan masalah keagenan, yaitu adverse selection dan

moral hazard. Adverse selection adalah kondisi yang menunjukkan posisi

principal tidak mendapatkan informasi secara cermat mengenai kinerja

manajemen yang telah menetapkan pembayaran gaji bagi agen (manajemen) atau

program kompensasi lain. Moral hazard berkaitan dengan kondisi principal tidak

mendapatkan kepastian bahwa agen telah berupaya bekerja maksimal untuk

kepentingan pemilik. Hubungan antara principal dan agen membutuhkan adanya

penengah untuk mendapatkan informasi simetris guna mendukung pengambilan

kebijakan secara fair, dalam konteks ini adalah auditor independen yang

menegakkan format pelaporan keuangan standar berbasis nilai akuntansi

(Harmono, 2015:3).

Auditing

Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian

ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyatan

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2008:9).

Page 4: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

4

Opini Audit

Auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan

auditan, dalam semua hal material yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan

laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Ada tipe-tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor (Mulyadi,

2008:20-22) yaitu:

1. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian ( Unqualified Opinion)

2. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa ( Unqualified Opinion

Report with Explanatory Language)

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian ( Qualified Opinion)

4. Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion)

5. Pernyataan tidak Memberikan Pendapat ( Disclaimer of Opinion)

Opini Audit Going Concern

Menurut (SPAP, 2011) Opini audit mengenai going concern merupakan

opini audit yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau

ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan

operasinya pada kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak

tanggal laporan keuangan yang sedang di audit.

Auditor harus memberikan opini audit going concern jika menemukan

keraguan terhadap kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya. Auditor

harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu

tertentu dengan cara sebagai berikut (SPAP, 2011) :

1. Auditor mempertimbangkan apakah seluruh hasil prosedur yang

dilaksanakan menunjukkan adanya kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam

jangka waktu pantas (tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan

keuangan yang sedang diaudit). Mungkin diperlukan informasi tambahan

mengenai kondisi dan peristiwa beserta dengan bukti-bukti yang

mendukung informasi yang mengurangi kesangsian auditor.

2. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsuangan hidupnya dalam waktu

pantas, auditor harus:

a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan

untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.

b. Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat secara

efektif dilaksanakan.

3. Setelah auditor mengevaluasi manajemen, auditor mengambil kesimpulan

apakah auditor masih memiliki kesangsian besar mengenai kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka

waktu pantas.

Page 5: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

5

Kualitas Audit

Kualitas audit adalah probabilitas nilai pasar bahwa laporan keuangan

mengandung kekeliruan material dan auditor akan menemukan dan melaporkan

kekeliruan material tersebut (Wardhani, 2017).

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Kategori

perusahaan yang menggunakan jasa KAP big four diberi nilai 1 dan kategori

perusahaan yang menggunakan jasa selain KAP yang berafiliasi dengan KAP big

four diberi nilai 0. KAP big four yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(Rianto, 2016):

1. KAP Erns and Young berafiliasi dengan KAP Purwantono, Suherman,

dan Surja.

2. Deloitte Touche Tohmatsu berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio.

3. Klynveld Peat Mavrick Goerdeler (KPMG) berafiliasi dengan KAP

Sidharta dan Widjaja.

4. Pirce Waterhouse Coopers berafiliasi dengan KAP Tanudireja,

Wibisana dan Rekan.

Debt Default

Debt default didefinisikan sebagai kegagalan debitor (perusahaan) dalam

membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo (Werastuti

dalam Rahmat, 2016). Ketika jumlah hutang perusahaan sudah sangat besar, maka

aliran kas perusahaan tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi hutangnya,

sehingga akan mengganggu kelangsungan operasi perusahaan, apabila hutang itu

tidak mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status default (Rahmat,

2016).

Variabel ini diukur dengan menggunakan Debt Ratio. Rasio ini mengukur

sejauh mana aset perusahaan dibelanjai dengan utang yang berasal dari kreditor

dan modal sendiri yang berasal dari pemegang saham (Rosalin, 2015).

Debt Ratio =

Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan usahanya dan diproksikan dengan rasio

pertumbuhan penjualan. Rasio pertumbuhan penjualan digunakan untuk

mengukur kemampuan auditee dalam pertumbuhan tingkat perusahaan. Rasio

tersebut sebagai berikut (Suharsono, 2018) :

Keterangan :

Penjualan Bersih (t) = Penjualan bersih tahun sekarang

Penjualan Bersih (t-) = Penjualan bersih tahun lalu

Pertumbuhan Perusahaan =Penjualan bersih t − Penjualan bersih t − 1

Penjualan bersih t − 1

Page 6: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

6

Kondisi Keuangan

Kondisi keuangan perusahaan merupakan cerminan dari tingkat kesehatan

suatu perusahaan. Dalam hal ini, laporan keuangan merupakan salah satu media

yang digunakan untuk mengukur kondisi dan kinerja jangka perusahaan dari

aktualisasi aspek kinerja manajer (Manik, 2011). Kondisi ini digambarkan dari

rasio keuangan yang dapat memberikan indikasi apakah perusahaan dalam kondisi

baik (sehat) atau dalam kondisi buruk (Dwijayanti dan Widodo, 2016).

Model keuangan ini pada dasarnya menggunakan rasio-rasio keuangan

untuk menghasilkan skor tertentu. Model ini menjadi alat bantu auditor dalam

mengeluarkan opini. The Revised Altman Zscore adalah model yang dianggap

akurat dalam memprediksi kegagalan usaha yang menggunakan rumus (Purba

dalam Ginting, 2017):

Dimana:

Z1 = Working capital / total asset

Z2 = Retained earning / total asset

Z3 = Earnings before interest and taxes / total asset

Z4 = Book value of equity / book value of debt

Z5 = Sales / total asset

Dengan ketentuan:

Zscore > 3,00 = Perusahaan dianggap dalam posisi yang aman.

Zscore < 1,80 = Perusahaan dianggap akan mengalami kebangkrutan.

Zscore diantara 1,8 – 3,0 = Grey area ( butuh perhatian khusus).

Kerangka Pemikiran

Pengaruh kualitas audit terhadap opini audit going concern

Kualitas audit yang baik akan menghasilkan informasi yang sangat

berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.

H1 Kualitas Audit (X1)

Opini Audit Going

Concern

( Y )

H2

Debt Default (X2)

H3

Pertumbuhan Perusahaan (X3) H4

Kondisi Keuangan Perusahaan(X4)

H5

Page 7: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

7

Oleh karena itu, auditor bertanggung jawab untuk menyediakan jasa audit yang

berkualitas. Auditor yang mempunyai kualitas audit yang baik lebih cenderung

akan mengeluarkan opini audit going concern apabila klien mengalami masalah

going concern ( Syafriliani, 2015).

H1: Diduga kualitas audit berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Pengaruh debt default terhadap opini audit going concern

Berdasarkan teori agensi, prinsipal menilai kerja agen menggunakan pihak

auditor untuk mengetahui keadaan perusahaan. Auditor akan melakukan

pemeriksaan terhadap perusahaan, terutama pada kegiatan hutang. Apabila

perusahaan gagal membayar hutang (debt default) maka keberlangsungan

perusahaan itu akan menjadi diragukan, oleh sebab itu kemungkinan diberikannya

opini audit going concern semakin besar,dan investasi pada pihak luar akan

menurun (Harris, 2015).

H2: Diduga debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

menigkatkan asset. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Rasio pertumbuhan

penjualan yang positif mengindikasikan perusahaan mendapatkan going concern

(Sari dan Wahyuni, 2014).

H3: Diduga pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit

going concern.

Pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern Kondisi keuangan menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan

sesungguhnya (Ramadhany dalam Prismawardani dan pratomo, 2014). Kondisi

keuangan perusahaan juga mencerminkan kelangsungan kinerja suatu perusahaan

kedepannya. Melalui laporan keuangan, para pengguna laporan keuangan dapat

mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dan dapat memprediksi apakah

perusahaan tersebut akan tetap bertahan kedepannya (Rahim, 2016).

H4: Diduga kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit

going concern.

H5: Diduga kualitas audit, debt default, pertumbuhan perusahaan, dan

kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going

concern.

METODELOGI PENELITIAN

Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang tesedia di link www.idx.co.id. Objek yang menjadi

penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang

manufaktur. Penelitian dilakukan pada laporan keuangan dari tahun 2013-2016.

Page 8: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

8

Metode Penelitian

Merode penelitian merupakan suatu teknik atau prosedur yang digunakan

untuk mengumpulkan dan mencari data-data yang behubungan dengan analisis

penelitian sehingga mampu mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif

kuantitatif. Metode penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan

menganalisis dan menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesis.

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan dari seluruh elemen sejenis namun dapat

dibedakan satu sama lain karena karateristiknya. Sampel dalam penelitian ini

diperoleh dengan metode purposive sampling yaitu dimana pengambilan sampel

berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2016.

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan auditan

selama periode 2013-2016.

3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dengan

menggunakan satuan mata uang rupiah (Rp) selama periode 2013-2016.

4. Mengalami rugi bersih setelah pajak minimal dua periode laporan

keuangan selama periode pengamatan yaitu 2013-2016.

Jumlah perusahaan yang dijadikan populasi adalah 138 perusahaan, dan

setelah dilakukan seleksi sampel, maka diperoleh sebanyak 28 perusahaan dan

112 data observasi.

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis

statistik deskriptif dan uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi logistik.

Dalam analisis ini terdiri dari uji statistik deskriptif, uji model kelayakan regresi,

uji model fit, dan koefisien determinasi. Metode ini digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara variabel terikat dengan variabel-variabel bebas. Dalam penelitian

ini, analisis regresi logistk digunakan untuk mengetahui pengaruh Kalitas Audit,

Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan Perusahaan

terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI 2013-2016.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Uji Statistik deskriptif memberikan gambaran nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, maksimum dan minimum dari data observasi penelitian.

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Debt Default 112 ,0372 3,0291 ,759049 ,6059294 PP 112 -,8980 5,9473 ,114989 ,8495332

KK 112 -13,8249 2,3213 ,324742 2,1621422 Valid N (listwise) 112

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Page 9: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

9

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Opini Audit Going Concern

OAGC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Non Going Concern Audit Opinion

42 37,5 37,5 37,5

Going Concern Audit Opinion

70 62,5 62,5 100,0

Total 112 100,0 100,0

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kualitas Audit

KualitasAudit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KAP non big four 91 81,3 81,3 81,3

KAP big four 21 18,8 18,8 100,0

Total 112 100,0 100,0

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Tabel 4 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 5,420 8 ,712

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Menguji kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hasil pengujian pada tabel menunjukkan

bahwa nilai Chi-square sebesar 5,420 dengan tingkat signnifikansi sebesar 0,712.

Berdasarkan tabel 4 diatas, diketahui bahwa nilai signifikannya lebih besar

dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai

observasinya.

Page 10: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

10

Hasil Uji Model Fit

Tabel 5 -2 Log Likelihood Block 0 : Beginning Block

Sumber : Data Diolah SPSS, 2018

Tabel 6 -2 Log Likelihood Block 1 : Method = Enter Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant Kualitas

Audit Debt

Default PP KK

Step 1 1 135,936 ,266 -1,146 ,632 -,092 -,064

2 135,049 ,129 -1,256 ,967 -,107 -,084

3 135,013 ,086 -1,281 1,058 -,109 -,086

4 135,013 ,084 -1,282 1,063 -,110 -,086

5 135,013 ,084 -1,282 1,063 -,110 -,086

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang digunakan telah fit

dengan data atau belum. Dalam pengujian ini yang harus diperhatikan adalah

angka pada bagian -2 Log likelihood. Apabila angka -2 Log likelihood pada awal

(tabel Iteration History Block Number = 0) lebih tinggi daripada angka -2 Log

Likelihood pada Iteration History Block Number = 1 maka hal ini menunjukkan

bahwa model regresi tersebut baik atau fit dengan data.

Dari tabel 5 dan tabel 6 yang merupakan hasil dari pengujian penelitian ini

didapatkan bahwa nilai -2 Log likelihood awal (148,193) lebih tinggi dari nilai

pada Iteration History Block Number = 1 (135,936) yang artinya model yang

dihipotesiskan cocok dengan data.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Tabel 7 Koefisien Determinasi

Nilai Nagelkerke R Square pada tabel 7Model Summary menjelaskan

tentang hubungan variabel independen terhadap dependen. Dari tabel tersebut

didapatkan angka 0,151 yang berarti variasi variabel independen (Kualitas audit,

debt default, pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan) mampu

mengartikan ragam dari variabel dependen (Opini audit going concern) sebesar

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 148,193 ,500

2 148,190 ,511

3 148,190 ,511

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 135,013a ,111 ,151

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018.

Page 11: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

11

15,1% sedangkan sisanya diartikan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam

model regresi.

Model Regresi Logistik

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh kualitas audit, debt

default, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap

opini audit going concern pada perusahaan manufaktur.

Tabel 9 Hasil Uji Model Regresi Logistik Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Kualitas Audit -1,282 ,523 6,016 1 ,014 ,278

Debt Default 1,063 ,533 3,968 1 ,046 2,894

PP -,110 ,229 ,229 1 ,632 ,896

KK -,086 ,116 ,548 1 ,459 ,918

Constant ,084 ,401 ,044 1 ,834 1,088

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018.

Uji Parsial

Uji hipotesis dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas yaitu kualitas audit, debt default, pertumbuhan

perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap variabel dependen opini

audit going concern.

1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah diduga kualitas audit

berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dalam hasil pengujian ini

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah -1,282 dan

hasil signifikansi adalah 0,014 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat diketahui

bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap opini audit going concern atau

dengan kata lain H1 diterima.

2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah diduga debt default

berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. Dalam hasil

pengujian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel ini

adalah 1,063 dan hasil signifikansi adalah 0,046 lebih kecil dari 0,05.

Maka dapat diketahui bahwa debt default berpengaruh terhadap opini audit

going concern atau dengan kata lain H2 diterima.

3. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah diduga pertumbuhan

perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dalam hasil

pengujian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel ini

adalah -0,110 dan hasil signifikansi adalah 0,632 lebih besar dari 0,05.

Maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern atau dengan kata lain H3 ditolak.

4. Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah diduga kondisi keuangan

perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dalam hasil

pengujian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah -0,086 dan hasil signifikansi adalah 0,459 lebih besar dari 0,05.

Maka dapat diketahui bahwa kondisi keuangan perusahaan tidak

Page 12: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

12

berpengaruh terhadap opini audit going concern atau dengan kata lain H4

ditolak.

Hasil Uji Omnibus Test of Model Coefficient

Tabel 10

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 13,178 4 ,010

Block 13,178 4 ,010

Model 13,178 4 ,010

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Dari Pengujian Regresi logistik dengan melihat tabel 4.11 diketahui nilai

Chi-Square 13,178 dengan degree of freedom adalah 4. Adapun tingkat signifikan

sebesar 0,010 yang mana lebih kecil dari signifikan 0,05. Sehingga hasil uji

Omnimbus Test of Model Coefficients dapat disimpulkan bahwa dengan

signifikan 4% Kualitas Audit, Debt Defaault, Pertumbuhan Perusahaan dan

Kondisi Keuangan Perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Opini

Audit Going Concern, yang artinya H5 diterima.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Wahyuni

(2014) serta Mahdi (2017), yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh

terhadap opini audit going concern. Hal ini dikarenakan audit dikatakan

berkualitas apabila dapat memberikan pernyataan audit sesuai dengan kondisi

perusahaan yang sebenarnya, dan banyak perusahaan yang menggunakan jasa

auditor tersebut. Karena semakin besar skala auditor dalam melakukan audit maka

akan semakin besar kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going

concern.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah

(2015) yang menyatakan Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit

going concern. Hal ini dikarenakan ketuka sebuah KAP sudah memiliki reputasi

yang baik, maka akan berusaha mempertahankan reputasinya itu dan

menghindarkan diri dari hal yang bisa merusak reputasinya tersebut sehingga

mereka akan selalu bersikap objektif terhadap pekerjaannya.

Pengaruh Debt Default terhadap Opini Audit Going Concern

Hasil ini sejalan dengan penelitian Nirmalasari (2014) yang menyatakan

bahwa debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern. Hal ini

menunjukan bahwa ketika jumlah hutang perusahaan lebih besar, maka aliran kas

perusahaan digunakan untuk menutupi hutangnya. Jika perusahaan tidak mampu

melunasi hutangnya, kreditor memberikan status default.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hinarno dan Osesoga (2016) serta Ginting (2017), yang menyatakan bahwa debt

default tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Hal ini dikarenakan

perusahaan yang mendapatkan kondisi debt default (kegagalan membayar hutang)

Page 13: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

13

akan tetap berjalan. Walaupun perusahaan tersebut gagal dalam membayar

utangnya tetapi dalam masa tersebut perusahaan melakukan perpanjangan kontrak

atas hutangnya, dalam masa tersebut perusahaan mampu membayar hutang

beserta bunganya pada masa kontrak sebelumnya.

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hinarno dan

Osesoga (2016), Ginting (2017), dan Mahdi (2017) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Hal ini dikarenakan peningkatan penjualan perusahaan belum tentu diikuti oleh

kenaikan laba. Peningkatan beban operasional yang lebih tinggi dibandingkan

peningkatan penjualan akan mengakibatkan laba bersih yang negatif dan

berdampak pada saldo laba ditahan perusahaan.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursasi dan

Maria (2015) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh

terhadap opini audit going concern. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi

tingkat pertumbuhan perusahaan semakin kecil kemungkinan diterimanya opini

audit going concern. Peningkatan penerimaan menunjukkan bahwa perusahaan

mampu melangsungkan usahanya.

Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan terhadap Opini Audit Going

Concern

Hasil ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hinarno dan

Osesoga (2016) yang menyatakan bahwa kondisi keuangan tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern. Hal ini dikarenakan auditor tidak hanya

melihat prediksi kebangkrutan saja, tetapi melihat keseluruhan keuamgan

perusahaan dan rencana manajemen untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ginting dan Suryana (2014) yang menyatakan bahwa kondisi keuangan

berpengaruh tehadap opini audit going concern. Hal ini dikarenakan auditor

cenderung mengeluarkan opini audit going concern ketika kemungkinan

kebangkrutan lebih dominan. Semakin buruk kondisi perusahaan tersebut maka

semakin besar perusahaan menerima opini audit going concern.

Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern

Hasil pengujian terhadap kualitas audit, debt default, pertumbuhan

perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan dengan nilai signifikansi 0,010 yang

lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H5 diterima atau kualitas

audit, debt default, pertumbuhan perusahaan dan kondisi keuangan secara

simultan berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2016 yang bertujuan untuk melihat

apakah Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi

Page 14: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

14

Keuangan berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern pada perusahaan

tersebut. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 138 perusahaan dan sampel

berjumlah 28 perusahaan, sehingga data observasi dalam penelitian ini sebanyak

112 data. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun kesimpulan dari penelitian

ini adalah :

1. Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap Opini Audit Going Concern

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2016.

2. Debt Default berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2016.

3. Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going

Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

4. Kondisi Keuangan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Opini Audit

Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

5. Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi

Keuangan Perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Opini Audit

Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016.

Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya dan penarikan

kesimpulan akhir yang dilakukan, maka beberapa saran yang dapat diajukan

sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dapat menambahkan

variabel yang akan diteliti seperti rasio keuangan, sehingga penelitiannya

akan lebih baik dalam memprediksi opini audit going concern.

2. Memberikan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI, tidak hanya

perusahaan manufaktur saja tetapi juga bisa menggunakan perusahaan

perbankan, transportasi, real estate, property dan lain sebagainya.

3. Menambah jumlah tahun pengamatan sehingga dapat melihat

kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern oleh auditor

dalam jangka panjang.

Page 15: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

15

DAFTAR PUSTAKA

Dwijayanti, S Patricia Febrina dan Widodo, Agus. 2016. Faktor Keuangan dan

Non Keuanan yang Memengaruhi Penerbitan Opini Audit Going Concern

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis AirlanggaVol 26, No 3.

Elmawati, Dian. 2014. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (Kap), Audit

Tenure, dan Disclosure Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern. Skripsi . Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Chyntia Novtalina BR. 2017. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi

Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, Debt Default, dan Opini Tahun

Sebelumnya Pada Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016. Skripsi. Universitas

Sumatera Utara.

Ginting, Suriani dan Suryana, Linda. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur

di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 4, No

02.

Hangoluan, Briliant. 2014. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Opinion Shopping, dan Audit Client Tenure terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012). Skripsi. Universitas

Diponegoro Semarang.

Harmono. 2015. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Harris, Randy. 2015. Pengaruh Debt Default, Disclosure, Opini Audit Tahun

Sebelumnya,Ukuran Perusahaan, dan Opinion Shopping Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013). Skripsi. Universitas

Dipenogoro Semarang.

Herawati dan Santoso, Hendra F. 2015. Pengaruh Disclosure Level, Leverage

Ratio, Dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi, Vol 15, No 02.

Hinarno, Ella dan Osesoga, Maria Stefani. 2016. Pengaruh Kualita Auditor,

Kondisi Keuangan, Kepemilikan perusahaan, Disclosure, Pertumbuhan

Perusahaan dan Debt Default terhada Opini Audit Going Concern (Studi

Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014).

Ultima Accounting Vol. 8 No. 2 Desember.

Page 16: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

16

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntansi Publik. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Kesumojati, Sister Clara Islamy, et.al. 2017. Pengaruh Kualitas Audit, Financial

Distress, Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi Vol. 3 No. , Hal. 62-76.

Khotimah, Oktaviani Rizqi Khusnul. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi

Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ( Studi Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013).

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Krissindiastuti, Monica dan Rasmini, Ni Ketut. 2016. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Vol.14.1 Januari 2016: 451-481.

Mahdi. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure,Opini Audit Sebelumnya

Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern.

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Manik, Tumpal. 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Komisaris

Independen, Komite Audit, Umur Perusahaan Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Property & Real Estate di BEI).

JEMI, Vol.2, No.2 Desember.

Mulyadi. 2008. Auditing. Salemba Empat.

Nadia, Nurul Fitri. 2015. Pengaruh Tenur KAP, Reputasi KAP Terhadap Kualitas

Audit. Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. XIII No. 26 Maret.

Nanda, Fini Rizki dan Siska. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran

Kap, Debt Default, Opinion Shopping dan Kondisi Keuangan Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan yang

Terdaftar Pada Index Syariah BEI). Jurnal Ekonomi, Manajemen dan

Akuntansi I Vol. 24 No. 1.

Nursasi, Enggar dan Maria, Evi. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Opinion

Shopping,Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan

Pembiayaan Yang Go Public Di BEI. Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1:

37 – 4.

Putrady, Gea Cherlita. 2014. Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi.

Universitas Diponegoro Semarang.

Page 17: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

17

Rahim, Syamsuri. 2016. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Kualitas Audit

dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern.

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vol.11 No. 2

Rahmat, Zulfikri. 2016. Pengrauh Debt Default. Disclosure, Audit Client Tenure,

dan Audit Lag Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada

Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia. Jom

Fekon, Vol.3 No.1.

Rianto, Kharisma. 2016. Pengaruh Kualitas Auditor, Debt Default, Opinion

Shopping,Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Reputasi KAP Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur di BEI). JOM Fekon Vol.3 NO.1.

Rini, Melinda Septa. 2015. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Kualitas

Audit dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2011-2013). Skripsi. Universitas Multimedia Nusantara Tangerang.

Rosalin, Feronika. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Kelalaian Membayar Hutang,

Pergantian Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JENIUS), Vol. 5 No. 3.

Sari, Ratna Dewi dan Wahyuni, Sri. 2014. Pengaruh Kualitas Audit,

Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Opini

Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Periode 2011-2013. KOMPARTEMEN, Vol. XII No.1.

Setiawan, Budi. 2013. Menganalisa Statistik Bisnis Dan Ekonomi Dengan SPSS

21. Yogyakarta: CV Andi Offset .

Setiawan, Feri dan Suryono, Bambang. 2015. Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Opini

Audit Going Concern. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 3.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung:

Alfabeta.CV.

Suharsono, Riyanto Setiawan. 2018. Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default,

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern. Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak Volume 2,

Number 1.

Syafriliani. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Likuiditas, Kondisi Keuangan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaaan, Dan Opini

Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Pengungkapan Going Concern Pada

Perusahaan Manfaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Jom

FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober.

Page 18: Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Pertumbuhan ...repository.umrah.ac.id/2240/1/Al Aliya-140462201016-FE-2018.pdf · Kondisi Keuangan Perusahaan ... keuangan untuk menghindari

18

Upik, Nurul Fatma dan Mudyadji, Iri. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan

dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Tekstil &

Garmen Terdaftar di BEI). Jurnal Penelitian Ekonomi dan Riset, Vol 1, No

1.

Wardhani, Diah Febriyanti. 2017. Pengaruh Prediksi Kebangkrutan,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Kualitas Audit Terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Garmen dan

Tekstil yang Listing di BEI periode 2010-2015). Skripsi. Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

www.idx.co.id