PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada...

100
PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN SKRIPSI DISUSUN OLEH: AROWANEMA LAIA NIM: 13100121046 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2018

Transcript of PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada...

Page 1: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR

CAMAT SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

AROWANEMA LAIA

NIM: 13100121046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 2: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR

CAMAT SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

DISUSUN OLEH:

AROWANEMA LAIA

NIM: 13100121046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 3: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti
Page 4: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti
Page 5: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuni-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh

Koordinasi Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan”.

Selama menyusun skripsi ini, peneliti tidak luput dari kekurangan dan

kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi peneliti berkat adanya bantuan, bimbingan

dan dukungan dari beberapa pihak, oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Taosige Wau, SE., M.Si, sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan layanan akademik kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Samalua Waoma, SE., MM, sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti

untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Alwinda Manao, SE.,MM, sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi

STIE Nias Selatan yang telah telah memberikan layanan akademik kepada

peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Yohanes Dakhi, SE.,MM, sebagai Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik

kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini..

Page 6: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

iii

5. Bapak Paskalis Dakhi, SE., MM.,M.AP, sebagai Ketua Program Studi

Manajemen yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Elistina Wau, SE., MM, sebagai sekretaris Program Studi Manajemen

yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun

skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti yang telah

mengarahkan, membimbing, dan memotivasi peneliti dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Bapak Progresif Buulolo, S.Kom.,MM, sebagai Dosen Pembimbing I peneliti

yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen yang memberikan semangat dan dukungan serta doa

sehingga peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Kedua orangtua penulis, adik-adik saya yang selalu memberikan semangat,

dukungan, bimbingan dan nasihat serta doa sehingga peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Saran dan kritik yang membangun selalu peneliti harapkan demi

penyempurnaan skripsi ini.

Telukdalam, Agustus 2018

Peneliti,

AROWANEMA LAIA

NIM. 13100121046

Page 7: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

iv

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan .................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................ ii

Daftar Isi...................................................................................................... iv

Daftar Tabel ................................................................................................ viii

Daftar Gambar ............................................................................................. ix

Daftar Lampiran .......................................................................................... x

Abstrak ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

1.3 Batasan Masalah.............................................................................. 6

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

1.7 Sistematika Penulisan...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .......................................................... 9

2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 9

2.1.1 Konsep Koordinasi Kerja ....................................................... 9

2.1.2 Konsep Komunikasi ............................................................... 10

Page 8: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

v

2.1.3 Konsep Kinerja Pegawai ........................................................ 11

2.2 Kerangka Teoritis ............................................................................ 12

2.2.1 Pengaruh Koordinasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ........ 12

2.2.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai ................ 13

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Kerja ........... 14

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ................... 18

2.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ............ 20

2.3 Indikator Variabel Penelitian ............................................................ 21

2.3.1 Indikator Koordinasi Kerja ..................................................... 21

2.3.2 Indikator Komunikasi ............................................................. 23

2.3.3 Indikator Kinerja Pegawai ...................................................... 26

2.4 Penelitian Terdahulu......................................................................... 29

2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................ 31

2.6 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 33

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 33

3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................ 33

3.2.1 Populasi .................................................................................. 33

3.2.2 Sampel .................................................................................... 33

3.3 Defenisi Operasional Variabel ......................................................... 34

Page 9: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

vi

3.4 Data Penelitian ................................................................................. 35

3.4.1 Jenis Dan Sumber Data .......................................................... 35

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35

3.5 Metode Analisis Data ....................................................................... 36

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 38

3.6.1 Uji Validitas ........................................................................... 38

3.6.2 Uji Realibilitas ........................................................................ 39

3.7 Pengujian Asumsi Klasik ................................................................. 40

3.7.1 Uji Normalitas ........................................................................ 40

3.7.2 Uji Heterokedastisitas ............................................................ 41

3.7.3 Uji Multikolinearitas .............................................................. 42

3.8 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 42

3.8.1 Uji Parsial (uji t) ..................................................................... 42

3.8.2 Uji Simultan (uji F) ................................................................ 43

3.9 Koefisien Determinasi (Uji R2) ........................................................ 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 46

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 48

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian ............................................................ 48

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 55

4.3.1 Uji Validitas Variabel Koordinasi (X1) .................................... 55

4.3.2 Uji Reliabilitas Variabel Koordinasi (X1) ................................ 56

Page 10: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

vii

4.3.3 Uji Validitas Variabel Komunikasi (X2) .................................. 57

4.3.4 Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X2) ............................... 57

4.3.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) ............................. 58

4.3.6 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) ......................... 58

4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. . 60

4.5 Pengujian Hipotesis ............................................................................. 64

4.6 Analisis dan Pembahasan .................................................................... 67

BAB V PENUTUP .................................................................................. 70

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 70

5.2 Saran ................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................

Page 11: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Instrumen Penelitian (X1) ............................................ 34

Tabel 3.2 Indikator Intrumen Penelitian (X2) ............................................. 34

Tabel 3.3 Indikator Instrumen Penelitian (Y) ............................................. 35

Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Koordinasi (X1) .................................. ........... 49

Tabel 4.2 Deskriptif Variabel Komunikasi (X2) ......................................... 51

Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y).................................... 52

Tabel 4.4 Uji Validitas Koordinasi (X1) ..................................................... 56

Tabel 4.5 Uji Validitas Komunikasi (X2) .................................................... 57

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Koordinasi (X1) ................................... 58

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) ............................... 59

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) ........................... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data ........................................................... 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................... 63

Tabel 4.12 Hasil Uji t (Uji Parsial) .................................................... 65

Tabel 4.13 Hasil Uji F (Uji Simultan) ................................................ 66

Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi....................................................... 67

Page 12: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................... 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Camat Susua................................ 48

Gambar 4.2 Histogram Variabel Koordinasi (X1)....................................... 51

Gambar 4.3 Histogram Variabel Komunikasi (X2) .................................... 53

Gambar 4.4 Histogram Variabel Kinerja Pegawai (Y) ............................... 55

Gambar 4.5 Normal Probability Plot .......................................................... 62

Gambar 4.6 Uji Heterokedastisitas ............................................................ 64

Page 13: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Perolehan Ujicoba Variabel Penelitian

Lampiran 3 Hasil Ujicoba Validitas Angket Penelitian

Lampiran 4 Daftar Nama-nama Ujicoba

Lampiran 5 Nilai Product Moment

Lampiran 6 Hasil Perolehan Data Penelitian

Lampiran 7 Daftar Nama-nama Responden Penelitian

Lampiran 8 Tabel T, Tabel F dan Tabel ChisQuare

Page 14: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

xi

ABSTRAK

PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR

CAMAT SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN

Oleh:

AROWANEMA LAIA

NIM. 13100121046

Dosen Pembimbing :

Progresif Buulolo, S.Kom.,MM dan Elistina Wau, SE.,MM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah koordinasi kerja dan

komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Susua

Kabupaten Nias Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat asosiatif untuk mendeskripsikan pengaruh masing-masing variabel.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Alat uji yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan

menggunakan metode analisis data regresi linear berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel koordinasi kerja (X1) berpengaruh terhadap variabel

kinerja pegawai (Y) yang ditunjukkan nilai thitung (5,625) > ttabel (1,703) dan

tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya

variabel koordinasi kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai di Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan. Selanjutnya,variabel komunikasi (X2)

berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) yang di tunjukkan dengan nilai

thitung (4,089) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka

keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa variabel

komunikasi berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai di Kantor Camat

Susua Kabupaten Nias Selatan. Kemudian variabel koordinasi kerja (X1) dan

komunikasi (X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel kinerja pegawai (Y), dengan nilai Fhitung (40,787) > Ftabel (3,354) pada df numerator 2, df

deminator 27 pada α = 5%. Artinya koordinasi kerja dan komunikasi berpengaruh

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat

Susua Kabupaten Nias Selatan.

Kata Kunci: Koordinasi Kerja, Komunikasi dan Kinerja Pegawai

Page 15: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

xii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COORDINATION WORK AND

COMMUNICATIONS TO PERFORMANCE OFFICER

OFFICE SUB-REGENCY CHIEF of SUSUA

SUB-PROVINCE NIAS SOUTH

By

AROWANEMA LAIA

NIM. 13100121046

Lecturer Counsellor :

Progresif Buulolo, S.Kom.,MM and Elistina Wau, SE.,MM

This Research to to know do coordination work and communications have an

effect on to officer performance Office Sub-Regency Chief of Susua Sub-

Province of Nias South. This Type Research quantitative research which have the

character of asosiatif for the mendeskripsikan of influence of[is each variable.

Population in this research amount to 30 people. Test appliance which [is] used in

this research use classic assumption test and hypothesis test by using method

analyse doubled linear regression data. Result of this research indicate that

coordination variable ( X1) have an effect on to officer performance variable (Y)

posed at assess thitung ( 5,625) > ttabel ( 1,703) and storey;level of signifikansi

0,000 < 0,05, hence ha accepted and H0 refused, its meaning coordination

variable have an effect on to officer performance variable Office Sub-Regency

Chief of Susua Sub-Province of Nias South. Communications

Selanjutnya,variabel (X2) have an effect on to officer performance variable (Y)

which showing with value of thitung (4,089) > ttabel (1,703) and storey;level of

signifikan equal to 0,000 < 0,05, hence its decision ha accepted and Ho refused,

its meaning that communications variable have an effect on to officer performance

variable Office Sub-Regency Chief of Susua Sub-Province of Nias South.

Later;Then coordination variable (X1) and communications (X2) have an effect

on by together to officer performance variable (Y), with value of Fhitung

(40,787) > Ftabel ( 3,354) numerator df 2, deminator df 27 = 5%. Its meaning

coordination work and communications have an effect on by together have an

effect on to officer performance Office Sub-Regency Chief of Susua Sub-

Province of Nias South

Keyword: Coordination, Communications and Performance Officer

Page 16: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

daya manusia dan pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri. Sumber daya

manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan

manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa

ke masa, membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini

dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau

instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau

pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu,

diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi.

Untuk meningkatkan kinerja pegawai perlu melakukan analisis koordinasi

pekerjaan yang lebih efektif dalam hal menelaah secara mendalam tentang

sistematis terhadap suatu pekerjaan, menjalin komunikasi yang baik yang dapat

memberikan keterangan tentang tugas, tanggung jawab, sifat pekerjaan, untuk

dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efektif. Maka hal ini akan

menciptakan kinerja organisasi yang tinggi secara keseluruhan. Sebuah instansi

harus didukung oleh sumber daya manusia yang baik karena sumber daya

manusia sangat berperan penting dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam

instansi tersebut. Perlu disadari, bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan

dan kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja pimpinan

dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat melakukan kewajibannya.

Page 17: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

2

Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber daya-sumber daya

secara efektif dan efisien terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Kemudian penetapan mekanisme dalam suatu kegiatan sangat penting

untuk mengkoordinasi pekerjaan atau mengorganisasi satu kesatuan yang

harmonis pada waktu pegawai dalam kantor melaksanakan aktivitas sendiri,

tujuan organisasi secara menyeluruh mungkin akan terabaikan atau mungkin

timbul konflik diantara anggota. Mekanisme pengkoordinasian memungkinkan

anggota organisasi untuk tetap mengarahkan aktivitasnya kearah pencapaian

tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisiensi pelaksanaan kerja.

Pengkoordinasian dimaksudkan agar para manajer mengkoordinir sumber daya

manusia dan sumber daya lain yang dimiliki organisasi tersebut. Kekuatan suatu

organisasi tergantung pada kemampuannya untuk menyusun berbagai sumber

dayanya dalam mencapai suatu tujuan. Koordinasi kerja merupakan perihal

mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang

akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur serta melakukan

penggabungan satuan yang lebih baik.

Dalam hal ini, bagian kepegawaian juga dituntut harus selalu mempunyai

strategi baru untuk dapat mengembangkan dan membina pegawai yang cakap

yang diperlukan oleh suatu instansi. Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai

di lingkungan birokrasi diperlukan koordinasi yang efektif. Hal inilah yang

mendasari pemikiran penulis bahwa fungsi-fungsi manajemen (termasuk

koordinasi) perlu dijalankan di lingkungan birokrasi dalam pelaksanaan tugas

birokrat memberi pelayanan bagi publik secara efektif dan efisien.

Page 18: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

3

Kemudian, komunikasi sebagai variabel yang berasal dari luar seorang

pegawai sangat menentukan kinerja. Komunikasi memegang peranan yang amat

penting dalam kehidupan berorganisasi. Komunikasi menjadi alat yang utama

dalam menjalankan roda organisasi. Komunikasi juga berperan sebagai alat

perpindahan instruksi antara atasan dan pegawai yang ada dibawahnya. Tanpa

komunikasi, kehidupan berorganisasi akan kacau balau dan menyebabkan

macetnya organisasi itu sendiri. Salah satu bentuk komunikasi yang paling

mendasar adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi.

Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang paling sederhana,

karena di dalamnya mempertemukan dua orang yang bertemu tatap muka dan

saling memberikan respon satu sama lain.

Komunikasi merupakan bagian dari manajemen dalam berorganisasi yang

dibutuhkan antara seorang atasan kepada anak buahnya (bawahan) untuk

mengirimkan pesan sehingga dapat dimengerti dan memunculkan umpan balik.

Salah satu bentuk komunikasi yang ada yaitu komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang bersifat dua arah (two way

traffic). Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang terjadi antara pengirim

dan penerima pesan yang saling memberikan respon sehingga tercipta pengertian

antara keduanya. Komunikasi yang seperti inilah yang menentukan keberhasilan

sebuah organisasi.

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan organisasi

adalah kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan. Komunikasi penting

bagi suatu organisasi, karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota

Page 19: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

4

organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen.

Meskipun proses pembentukan organisasi sudah dilakukan dengan begitu banyak

perencanaan, tetapi untuk masalah komunikasi tidak dapat dianggap remeh.

Komunikasi yang baik diperlukan agar program kerja yang telah ditetapkan dapat

diselesaikan dengan lancar. Proses, pola, dan komunikasi organisasi merupakan

sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan pekerjaan

kepada tujuan dan sasaran.

Komunikasi sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan

suatu pekerjaan. Tidak ada satu pekerjaan pun yang tidak membutuhkan proses

komunikasi. Ketika dalam lingkup pekerjaan ada interaksi diantara pegawai dan

antara pegawai dengan atasan atau sebaliknya. Ada instruksi maka ada yang harus

dikerjakan, dan ada yang harus dikoordinasi. Begitu pula ketika dilakukan

evaluasi pekerjaan dalam rangka membuat perencanaan kerja. Terjadi pertukaran

gagasan berbasis visi, misi dan tujuan organisasi. Kemudian disusunlah strategi

dan kebijakan pencapaian tujuan. Perlu adanya komunikasi yang baik antara

unsur-unsur yang ada di dalam organisasi untuk membentuk suatu kerja sama

yang baik jelas. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan

kenyamanan dalam bekerja. Sesuai dengan kenyataan tersebut seberapa besar

fungsi komunikasi berperan dalam organisasi sering diabaikan. Hal semacam ini

yang sering terjadi didalam pengembangan organisasi modern yaitu tentang

terjadinya missunderstanding (kesalahan persepsi) dalam komunikasi dua arah

antara atasan dan bawahan dalam organisasi.

Page 20: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

5

Kinerja adalah kondisi dari sebuah kelompok di mana ada tujuan yang

jelasdan tetap yang dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan

individu. Syarat untuk menimbulkan kinerja adalah bahwa tugas dan jabatan yang

dipegangnya itu sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Tugas dan jabatan yang

kurang sesuai dengan kemampuan dan minat pegawai akan memberikan

hambatan, bahkan frustasi, yang justru akan menimbulkan ketegangan

yang seringkali menjelma dalam sikap dan tingkah laku agresif, terlalu banyak

kritik, memberontak atau perilaku lainnya.

Berdasarkan pengamatan awal peneliti di Kantor Camat Susua Kabupaten

Nias Selatan, menunjukkan bahwa kinerja pegawai masih belum sesuai harapan

organisasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: Adanya

kecenderungan perasaan tidak mampu, individu merasa tidak percaya diri ketika

harus berpartisipasi dalam suatu aktivitas sosial dan memulai hubungan baru

dengan orang lain. Hal ini, juga dapat memicu munculnya sikap agresif dan

perilaku negatif, sehingga individu menjadi tertutup dan kurang tertarik untuk

menjalin hubungan dengan orang lain.

Kemudian adanya komunikasi yang kurang baik antara pegawai dengan

atasannya. Pegawai merasa ada kekurangan penjelasan tentang bagaimana

mencapai tujuan bersama. Hal tersebut dikarenakan pegawai yang merasa kurang

jelas terhadap instruksi yang diberikan oleh atasan. Instruksi yang kurang jelas

sering menyebabkan kesalahan pada pegawai dalam mengerjakan tugasnya. Selain

itu, pimpinan kurang memperhatikan keluhan pegawai, memahami dan mengakui

pendapat ataupun prestasi pegawai, tidak terjalin komunikasi yang efektif antara

Page 21: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

6

pegawai dan tidak memahami satu dengan yang lain sehingga berakibat pada hasil

pencapaian tujuan organisasi masih belum sesuai dengan harapan, masih belum

terjalin kerja sama yang baik antara pegawai sehingga tugas dan pekerjaan tidak

dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian

ilmiah dengan judul “Pengaruh Koordinasi Kerja dan Komunikasi Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu:

1. Masih belum terjalin kerja sama yang baik antara pegawai

2. Sering mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Masih ada pegawai yang kurang menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.

4. Hubungan antara pegawai dan pimpinan masih rendah.

5. Pimpinan masih kurang memperhatikan keluhan para pegawai.

6. Pencapaian tujuan organisasi masih belum sesuai dengan harapan

1.3 Batasan Masalah

Untuk menjaga penelitian ini lebih terarah dan lebih terfokus, maka

peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh koordinasi kerja dan komunikasi

terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah:

Page 22: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

7

1. Adakah pengaruh koordinasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan?

2. Adakah pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Susua Kabupaten Nias Selatan?

3. Adakah pengaruh koordinasi kerja dan komunikasi terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh koordinasi kerja terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh koordinasi kerja dan komunikasi terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh

koordinasi kerja dan komunikasi terhadap kinerja pegawai.

2. Bagi Lokasi Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memberi masukan kepada

pimpinan Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan untuk memperbaiki

Page 23: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

8

kinerja pegawai dengan melakukan koordinasi kerja dan komunikasi yang

lebih baik.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memperkaya khasanah

kepustakaan manajemen, khususnya mengenai pengaruh koordinasi kerja dan

dengan mengambil secara kancah (lebih luas) penelitian yang berbeda dengan

sampel penelitian yang lebih banyak.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini, maka

berikut ini akan diuraikan sistematika penelitian antara lain: dari bab satu sampai

dengan bab lima yaitu: Bab satu memuat pendahuluan: latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, sistematika penelitian. Bab dua memuat tinjauan literatur:

kerangka konseptual dan kerangka teoritis (teori-teori yang relevan dengan

penelitian), penelitian terdahulu, kerangka berpikir, hipotesis penelitian. Bab tiga

memuat metode penelitian: jenis penelitian, populasi dan sampel, defenisi

operasional variabel, data penelitian (jenis dan sumber data, teknik pengumpulan

data), metode analisis data, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Bab empat

memuat hasil dan pembahasan: deskriptif varibel penelitian, pengujian instrumen

penelitian, analisis data pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab lima memuat

penutup: kesimpulan dan saran.

Page 24: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Koordinasi Kerja

Koordinasi kerja atau dalam bahasa Inggris job coordinations adalah

proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan

yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Menurut Terry (2009) dalam Masrayani (2010) “koordinasi kerja adalah

suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang

tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang

seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan”. Koordinasi kerja

menurut Handoko (2003) dalam Suzanto (2014) “sebagai proses pengintegrasian

tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen

atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi

secara efesien”.

Selanjutnya, menurut Kencana, (2011:33) “Koordinasi kerja adalah

penyesuaian diri dari masing-masing bagian, dan usaha menggerakkan serta

mengoperasikan bagian-bagian pada waktu yang cocok, sehingga dengan

demikian masing-masing bagian dapat memberikan sumbangan terbanyak pada

keseluruhan hasil”. Berbeda menurut Manullang (2001:72) koordinasi adalah

“usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk

memberikan sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi

Page 25: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

10

secara keseluruhan dengan adanya koordinasi akan terdapat keselarasan aktivitas

diantara unit-unit organisasi dalam mencapai tujuan organisasi”. Hal senada

menurut Hasibuan (2009) dalam Masrayani (2010) mengatakan bahwa:

Koordinasi adalah “kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan

mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para

bawahan dalam mencapai tujuan organisasi”.

Berdasarkan konsep di atas, peneliti menyimpulkan bahwa koordinasi

kerja merupakan usaha kerja sama antara pegawai dalam organisasi untuk

mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang telah direncanakan, dibagi kepada

masing-masing pegawai oleh pimpinan organisasi.

2.1.2 Konsep Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan orang lain sangat penting.

Tanpa ada hubungan atau komunikasi dengan orang lain otomatis kehidupan tidak

berjalan dengan semestinya. Hubungan atau komunikasi sangatlah memegang

peran penting dalam kehidupan. Menurut Duha (2014:168) komunikasi dapat

diartikan “sebagai proses dimana seseorang menghubungkan diri dengan orang

lain atau pihak lain, baik secara langsung (bertemu, berhadap-hadapan) maupun

secara tidak langsung/memakai perantara (telepon, surat) dan setiap pihak,

menerima dan menyampaikan sesuatu yang dapat diterima, dirasakan, dipikirkan,

dan dilakukan”.

Sementara menurut Robbins (2005:311) komunikasi adalah “penyampaian

dan pemahaman suatu maksud”. Sedangkan menurut Terry (2008:207)

“komunikasi adalah sebuah prasarana dengan mana seorang manajer

diperlengkapkan ia bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri tetapi sebagai

Page 26: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

11

bagian utama dari hampir semua hal yang dilakukan manajer itu”. Sedangkan

menurut Sopiah (2008:141) komunikasi adalah “penyampaian atau pertukaran

informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis maupun

menggunakan alat komunikasi”.

Berdasarkan konsep di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

komunikasi merupakan suatu hubungan antara satu dengan yang lain dimana

terdapat ada interaksi, yang dirasakan dan dipikirkan untuk mencapai tujuan.

2.1.3 Konsep Kinerja Pegawai

Pada dasarnya kinerja pegawai merupakan hasil yang dicapai oleh pegawai

terhadap kegiatan kerja. Tercapainya kinerja pegawai bergantung pada kualitas

dan kuantitas kerja pegawai yang bekerja disuatu organisasi. Menurut Duha

(2014:223) mengatakan bahwa kinerja pegawai adalah “sebagai cara atau

kemampuan individu dalam bekerja untuk dapat memberikan hasil yang

memuaskan ditempatnya bekerja dalam satu paket atau bagian pekerjaan tertentu

atau suatu periode waktu tertentu”. Sedangkan menurut Wibowo (2014:70)

kinerja merupakan “suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk

mencapai hasil kerja”.

Kemudian Rivai dan Sagala (2010:604) menyatakan bahwa kinerja

pegawai adalah: “Suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau

seluruh tindakan atau aktifitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan

referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas

manajemen dan semacamnya”. Selanjutnya, menurut Handoko (2004:67) kinerja

pegawai adalah “hal yang sangat fundamental untuk mencapai hasil maksimal

Page 27: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

12

untuk perusahaan dan untuk memberikan kepuasan”. Berbeda menurut Bangun

(2012:231) kinerja adalah “hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan

persyaratan-persyaratan pekerjaan”.

Hal ini sesuai dengan pendapat Tika (2006:121) antara lain sebagai

berikut:

1. Stoner, 1978, dalam bukunya management mengemukakan bahwa

kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan dan persepsi

peranan.

2. Bernardin dan Russel 1993 (dalam bukunya Achmad S. Ruby)

mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil.

3. Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya

mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi

mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai.

4. Prawiro Suntoro, 1999 (dalam bukunya Merry Dandian Panji)

mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi

dalam rangka mencapai tujaun organisasi dalam periode waktu

tertentu.

Berdasarkan konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

pegawai merupakan kemampuan pegawai untuk mencapai hasil-hasil atas tugas

dan pekerjaan mereka.

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Pengaruh Koordinasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Setiap organisasi pada umumnya ingin dan tetap berusaha mencapai tujuan

organisasi dengan maksimal. Untuk mencapai tujuan itu, berbagai usaha dicapai

seperti memberikan pelatihan kepada pegawai, memberikan motivasi dan

meningkatkan kesejahteraan pegawai. Selain itu, koodinasi kerja tidak lepas juga

pada organisasi, dimana tanpa ada koordinasi kerja yang baik maka tujuan

organisasi sulit dicapai.

Page 28: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

13

Menurut Handoko (2003:201-203) mengatakan bahwa “koordinasi dalam

organisasi dapat mendorong meningkatnya kinerja pegawai sehingga dapat

dipastikan hasil kerja pegawai akan tercapai sesuai dengan tujuan organisasi yang

telah direncanakan sebelumnya”. Sedangkan menurut Silalahi (2002:243)

koordinasi yang tepat akan memotivasi pegawai sehingga menimbulkan antusias

yang tinggi bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Jadi koordinasi yang

tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh kinerja yang optimal dari

setiap pegawai selain moral kerja, kreatifitas dan prakarsanya juga akan

berkembang. Sehingga koordinasi ini akan mendorong pencapaian kinerja

pegawai yang lebih baik dalam melaksanakan tugas dari organisasi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa pengaruh koordinasi kerja terhadap kinerja pegawai adalah memberikan

pertimbangan dengan menggerakkan tim dan mengelompokkan agar kegiatan dan

pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai

Seperti yang kita lihat pelaku kegiatan dalam organisasi adalah manusia.

Manusia inilah yang melakukan kegiatan mulai dari merencanakan,

mengelompokkan sumber daya manusia, melaksanakan dan mengevaluasi atas

hasil yang telah dicapai. Untuk melaksanakan hal tersebut dibutuhkan komunikasi

yang baik di dalam organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik di dalam

organisasi, pastilah rencana dan tujuan tidak berjalan dengan apa yang

diharapkan. Menurut Garnet (2008) “komunikasi yang efektif yang terjalin dapat

ditunjukan dengan peningkatan kinerja karyawan karena telah berhasil

menunjukan kerjasama yang baik”. Seperti yang dikatakan Terry (2008) dalam

Page 29: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

14

Hendriani (2014) komunikasi menempati urutan teratas mengenai apa saja yang

harus dibuat dan dikerjakan untuk menghasilkan motivasi efektif, usaha-usaha

komunikatif berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Sedangkan Mangkunegara (2009:10) memaparkan bahwa “pembentukan

kinerja yang baik dihasilkan jika terdapat komunikasi antara seluruh karyawan”.

Komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk memberi tahu (informative) dan

mengubah sikap (persuasive). Komunikasi yang bersifat informatif bertujuan

untuk menyampaikan pesan atau pendapat, sedangkan komunikasi persuasif

bertujuan mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior)

(Effendy: 2002). Semua komunikasi dalam pelaksanaan kerja ditunjukkan agar

target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik (Pace & Faules:2005).

Dari pendapat di atas, pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai

adalah komunikasi sangat memegang penting dalam menunjang kinerja pegawai

dalam organisasi.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Kerja

Mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi kerja adalah komponen-

komponen vital manajemen. Hasibuan (2006) dalam Risdyandy (2014),

berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi kerja sebagai

berikut:

1. Kesatuan Tindakan

Pada hakekatnya koordinasi memerlukan kesadaran setiap anggota

organisasi atau satuan organisasi untuk saling menyesuaikan diri

atau tugasnya dengan anggota atau satuan organisasi lainnya agar

anggota atau satuan organisasi tersebut tidak berjalan sendiri-

sendiri. Oleh sebab itu konsep kesatuan tindakan adalah inti dari

pada koordinasi. Kesatuan dari pada usaha, berarti bahwa

pemimpin harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha dari pada

tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian di

Page 30: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

15

dalam mencapai hasil. Kesatuan tindakan ini adalah merupakan

suatu kewajiban dari pimpinan untuk memperoleh suatu koordinasi

yang baik dengan mengatur jadwal waktu dimaksudkan bahwa

kesatuan usaha itu dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah

dirncanakan.

2. Komunikasi

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, karena

komunikasi, sejumlah unit dalam organisasi akan dapat

dikoordinasikan berdasarkan rentang dimana sebagian besar

ditentukan oleh adanya komunikasi. Komunikasi merupakan salah

satu dari sekian banyak kebutuhan manusia dalam menjalani hidup

dan kehidupannya. “Perkataan komunikasi berasal dari perkataan

communicare, yaitu yang dalam bahasa latin mempunyai arti

berpartisipasi ataupun memberitahukan”. Dalam organisasi

komunikasi sangat penting karena dengan komunikasi partisipasi

anggota akan semakin tinggi dan pimpinan memberitahukan tugas

kepada karyawan harus dengan komunikasi. Dengan demikian

komunikasi merupakan hubungan antara komunikator dengan

komunikan dimana keduanya mempunyai peranan dalam

menciptakan komunikasi.

3. Pembagian Kerja

Secara teoritis tujuan dalam suatu organisasi adalah untuk

mencapai tujuan bersama dimana individu tidak dapat mencapainya

sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama

secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih

daripada dilakukan perseorangan. Dalam suatu organisasi, tiang

dasarnya adalah prinsip pembagian kerja (Division of labor).

Prinsip pembagian kerja ini adalah maksudnya jika suatu organisasi

diharapkan untuk dapat berhasil dengan baik dalam usaha

mencapai tujuanya, maka hendaknya lakukan pembagian kerja.

Dengan pembagian kerja ini diharapkan dapat berfungsi dalam

usaha mewujudkan tujuan suatu organisasi. Pembagian kerja adalah

perincian tugas dan pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi

bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang

terbatas.

4. Disiplin

Pada setiap organisasi yang kompleks, setiap bagian harus bekerja

secara terkoordinasi, agar masing-masing dapat menghasilkan hasil

yang diharapkan. Koordinasi adalah usaha penyesuaian bagian-

bagian yang berbeda-beda agar kegiatan dari pada bagian-bagian

itu selesai pada waktunya, sehingga masing-masing dapat

memberikan sumbangan usahanya secara maksimal agar diperoleh

hasil secara keseluruhan, untuk itu diperlukan disiplin.

Page 31: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

16

Sedangkan menurut Handoko (2000:199) menguraikan faktor-faktor yang

mempengaruhi koordinasi pekerjaan, yaitu sebagai berikut:

1. Hirarki manajerial, rantai perintah, aliran informasi dan kerja,

wewenang formal, hubungan tanggungjawab dan akuntabilitas

yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara

jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.

2. Aturan dan prosedur, aturan-aturan dan prosedur-prosedur antara

keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani

kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat menjadi peralatan yang

efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.

3. Rencana dan penetapan tujuan, pengembangan rencana dan

tujuan dapat digunakan untuk pengkoordinasian melalui

pengarahan seluruh satuan organisasi terhadap sasaran-sasaran

yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak lagi

memproses seluruh informasi yang diperlukan untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan organisai.

Menurut Rivai dan Sagala (2010:133) mengiraikan tiga faktor utama yang

mempengaruhi koordinasi pekerjaan adalah sebagai berikut:

1. Faktor organisasional, faktor organisasional dalam merancang

sesuatu pekerjaan adalah masalah arus dan kebiasaan-kebiasaan

dalam melakukan pekerjaan tersebut.

2. Faktor lingkungan, juga mempengaruhi dalam rancang bangun

pekerjaan dimana pekerja itu beriteraksi dengan masyarakat sekitar.

3. Faktor keperilakuan, juga sangat signifikan dalam meningkatkan

mutu kehidupan berkarya seseorang disuatu organisasi sesuai

dengan harkat dan martabat sebagai manusia.

Menurut Simamora (2004:94) ada tiga faktor yang mempengaruhi

koordinasi dari suatu pekerjaan, yaitu faktor lingkungan, faktor organisasional dan

faktor keperilakuan.

1. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan kerja ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,

yaitu sistem politis dan ekspetasi sosial.

a) Sistem politis

Semua organisasi mempengaruhi sistem politis dan

lingkungannya. Organisasi harus memenuhi undang-undang

lokal dan internasional maupun regulasi sekiranya mereka ingin

tetap bertahan hidup. Kalangan manajer perlu menyadaribetul

Page 32: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

17

bahwa pada akhirnya setiap aspek kiprah bisnis mereka akan

dipengaruhi oleh pertimbangan hukum. Desain pekerjaan juga

dipengaruhi oleh peraturan pemerintah. Manajemen mungkin ini

merancang sebuah pekerjaan dengan cara yang dapat

meningkatkan kinerja karyawan, tetapi dalam melakukan hal itu

akan melanggar undang-undang perburuhan atau standar

lingkungan maupun keselamatan kerja.

b) Ekspektasi sosial

Kemamputerimaan sebuah desain pekerjaan sebagai diakibatkan

oleh ekspektasi sosial. Kultur, etika kerja dan agama semuanya

membantu terbentuknya ekspektasi sosial. Mereka bersedia

menerima pekerjaan dengan upah rendah yang bersifat rutin,

sulit secara fisik dan menuntut hari kerja yang panjang dan

melelahkan.

2. Faktor organisasional

Faktor dari organisasional yang harus dipertimbangkan meliputi

biaya, otomasi teknologi, integrasi fungsional silang, serikat

pekerja serta struktur dan filosofi.

a) Biaya

Faktor biaya dapat mempengaruhi desain pekerjaan. Sekiranya

manajemen meyakini bahwa redesain pekerjaan dapat

mengangkat keluaran dan tingkat kepuasan kerja karyawan,

manajemen juga harus memperhitungkan kecukupan sumber

daya perusahaan yang lainnya.

b) Otomasi

Salah satu keputusan penting yang diambil para manajer waktu

merancang pekerjaan untuk pertama kalinya atau pada saat

mempertimbangkan redesain pekerjaan, menyangkut apakah

mereka ingin mengotomasi pekerjaan-pekerjaan sampai sejauh

mana.

c) Teknologi

Teknologi mempunyai imbas terhadap desain pekerjaan. Tipe

perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta tata letak

pekerjaan dan metode tertentu yang yang diaplikasikan untuk

menghasilkan barang dan jasa yang cenderung menjadi kendala.

d) Integrasi fungsional silang

Integrasi fungsional silang adalah tindakan pengkombinasian

beberapa pekerjaan kedalam sebuah pekerjaan. Melalui Integrasi

fungsional silang untuk menekan biaya tenaga kerja dan

meningkatkan produktivitas.

e) Serikat pekerja

Jika sebuah pekerjaan memiliki sebuah serikat kerja, desain

pekerjaan dipengaruhi oleh filosofi, kebijakan dan strategi

serikat kerja. Biasanya kontrak antara perusahaan dan serikat

pekerja menentukan dan membatasi tipe pekerjaan dan

kewajiban serta tanggungjawab para pekerja.

Page 33: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

18

3. Faktor keperilakuan

Dari faktor keperilakuan yang perlu dipertimbangkan adalah

kumpulan tenaga kerja dan perancang pekerjaan yang sesuai

dengan kebutuhan pada karyawan dan teknologi.

a) Bauran keahlian tenaga kerja

Sebelum mencoba program desain dan redesain pekerjaan,

manajer harus menentukan apakah keahlian karyawan cocok

dengan pekerjaan yang baru.

b) Perancang pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan pada

karyawan dan teknologi.

Orang-orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Orang

kemampuannya tidak dapat digunakan dan mempunyai

kebutuhan akan pertumbuhan dan pengembangan biasanya ingin

memiliki pekerjaan yang diperkaya dan mengemban

tanggungjawab yang lebih besar.

Berdasarkan uraian teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang berhubungan dengan koordinasi kerja adalah hirarki manajerial dalam

organisasi, aturan-aturan dan prosedur serta rencana dan penetapan tujuan

organisasi.

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Faktor-faktor yang berhubungan dengan komunikasi merupakan seluruh

unsur-unsur yang dapat mempengaruhi komunikasi dalam organisasi. Menurut

Rivai dan Sagala (2010:809) faktor-faktor yang berhubungan dengan komunikasi

antara lain karena:

1. Jabatan, level jabatan sedikit banyak mempengaruhi kelancaran

komunikasi diantara pihak-pihak. Bagi yang memiliki jabatan yang

lebih tinggi malu jika harus berkomunikasi dengan bawahannya,

demikian juga dengan bawahan merasa canggung untuk

berkomunikasi dengan atasannya.

2. Tempat, ruang kerja yang terpisah (yang mungkin jauh) akan

mempengaruhi komunikasi, baik antara pegawai yang selevel

maupun antara atasan dan bawahan.

3. Alat komunikasi, alat komunikasi sangat besar pengaruhnya dalam

menciptakan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi saat ini

masalah alat sesunggguhnya bukan penghalang lagi karena telah

ada alat komunikasi seperti Hand Phone.

Page 34: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

19

4. Kepadatan kerja, kesibukan kerja yang dihadapi dari waktu ke

waktu merupakan pengahambat komunikasi, terutama dikota besar

dengan volume kerja yang padat dan memerlukan ekstra hati-hati.

Disini jangankan untuk berkomunikasi, bahkan terkadang untuk

makan pun tidak sempat.

Sedangkan menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007:59) faktor-faktor

yang berhubungan dengan komunikasi adalah:

1. Tempat/jarak kerja, sangat mempengaruh hubungan komunikasi

dengan orang lain, sehingga dapat memberikan efek yang sangat

berarti.

2. Kesibukan. Kerja yang selalu menumpuk setiap hari akan

mengurangi komunikasi antara pegawai yang satu dengan yang

lain.

3. Tingkat/level jabatan, dapat mempengaruhi komunikasi antara

bawahan dengan atasan. Dan ini sangat mempengaruhi kinerja

sebuah organisasi.

Sementara Harahap (2009:45) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

berhubungan dengan komunikasi yaitu:

1. Tingkat kepadatan kerja seseorang, yaitu kesibukan setiap hari kadang

membuat seseorang kurang mempunyai kecakapan komunikasi.

2. Alat komunikasi, dengan perkembangan zaman yang semakin pesat,

komunikasi tidak dapat dihalangi lagi. Jarak yang jauh tidak dapat

menghalangi komunikasi lagi.

Berdasarkan teori diatas, bahwa komunikasi sangat berpengaruh dengan

tingkat jabatan, tempat atau ruangan, alat komunikasi dan kepadatan kerja. Dari

berbagai faktor-faktor tersebut adanya juga faktor yang dapat menghambat

komunikasi yakni tempat, ruangan yang terpisah dan kepadatan kerja dan lain

sebagainya.

Page 35: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

20

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai merupakan kunci dari

keberhasilan pada kinerja pegawai di dalam sebuah organisasi atau organisasi

yang menjadi tempat bekerja individu-individu. Menurut Simanjuntak (2005)

dalam Tintin (2010) mengatakan bahwa “kinerja individu dipengaruhi oleh

kompetensi individu orang yang bersangkutan, dukungan organisasi dan

dukungan manajemen”.

Sedangkan menurut Timple (2000) dalam Munafiah (2011:10-11) terdapat

dua faktor yang mempengaruhi dengan kinerja pegawai yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berpengaruh dengan

sifat-sifat seseorang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik,

motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kinerja,

latar belakang budaya, dan variabel personal lainnya. Faktor

eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai yang berasal dari lingkungan meliputi kebijakan

organisasi, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja,

pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Selanjutnya, menurut Mangkunegara (2005) dalam Roscahyo (2013) faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu:

a. Faktor individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang

memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan

fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara

fungsi psikis dan fisik maka indivisu tersebut memiliki

konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan

modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan

mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam

melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam

mencapai tujuan organisasi

b. Faktor lingkungan organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi

individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi

yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang

Page 36: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

21

memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang

efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang respek

dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relative

memadai.

Mangkuprawira (2007:155) menguraikan beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai yaitu:

1. Faktor personal atau individual, meliputi unsur pengetahuan

(skil), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen

yang di miliki oleh tiap individu karyawan.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team

leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan

dukungan kerja kepada karyawan.

3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap

sesama anggota tim kekompakkan, dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau

infranstruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi,

dan kultur kinerja pegawai dalam organisasi.

5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Pada uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil

kerja yang telah dicapai pegawai dengan melihat indikator-indikator diantaranya

adalah, efektifitas dan efesiensi, otoritas dan tanggungjawab, disiplin, inisiatif.

Hal ini merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnya tingkat kinerja yang

dicapai oleh pegawai.

2.3 Indikator Variabel Penelitian

2.3.1 Indikator Koordinasi Kerja

Dalam mengetahui tingkat keberhasilan kerja para pegawai, perlu

mengetahui/melakukan penilaian kerja. Menurut Sedarmayanti (2008:268) 7

aspek untuk mengukur koordinasi kerja yaitu:

1. Prestasi Kerja

Menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan oleh karyawan tersebut mengenai uraian pekerjaannya.

Page 37: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

22

2. Tanggungjawab

Kejadian karyawan dalam mempertanggung jawabkan

kebijaksanannya, pekeerjaan dan hasil kerjanya, koordinasi kerja

yang digunakannya, perilaku serta hasil kerja dari bawahannya.

3. Ketaatan

Mentaati segala peraturan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi.

4. Kejujuran

Menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya, memenuhi

perjanjian baik untuk dirinya sendiri maupun terhadap orang lain

seperti kepada para bawahannya.

5. Kerjasama

Kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan

karyawan lain, sehingga hasil pekerjaan akan lebih baik.

6. Prakarsa (inisiatif)

Kemampuan berfikir yang rasional dan berdasarkan inisiatif sendiri

untuk menganalisa, menilai, menciptakan, memberikan alasan,

mendapat kesimpulan dan membuat keputusan.

7. Kepemimpinan

Kemampuan untuk memimpin, mempengaruhi, mempunyai pribadi

yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain

atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.

Menurut Handayaningrat (2001:80), koordinasi dalam proses manajemen

dapat diukur melalui indikator:

1. Komunikasi

a. Ada tidaknya informasi

b. Ada tidaknya alur informasi

c. Ada tidaknya teknologi informasi

2. Kesadaran pentingnya koordinasi

a. Tingkat pengetahuan pelaksana terhadap koordinasi

b. Tingkat ketaatan terhadap hasil koordinasi

3. Kompetensi partisipan

a. Ada tidaknya pejabat yang berwenang terlibat

b. Ada tidaknya ahli di bidang pembangunan yang terlibat

4. Kesepakatan, komitmen, dan insentif koordinasi

a. Ada tidaknya bentuk kesepakatan

b. Ada tidaknya pelaksana kegiatan

c. Ada tidaknya sanksi bagi pelanggar kesepakatan

d. Ada tidaknya insentif bagi pelaksana koordinasi

5. Kontinuitas perencanaan

a. Ada tidaknya umpan balik dari obyek dan subyek pembangunan

b. Ada tidaknya perubahan terhadap hasil kesepakatan.

Page 38: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

23

Berbeda menurut Ndraha (2005: 295) untuk mengukur koordinasi kerja

yaitu dengan memandang koordinasi melalui proses manajemen, yang perlu

diukur adalah: 1) kesadaran pentingnya penyelarasan; 2) kemampuan partisipasi;

3) kesepakatan; 4) intensitas; dan 5) feedback.

Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tolak ukur dalam

mengetahui tingkat keberhasilan kerja para pegawai, yaitu dengan tingkat prestasi

kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kebersamaan, prakarsa dan

kepemimpinan.

2.3.2 Indikator Komunikasi

Indikator komunikasi merupakan tolak ukur untuk mengetahui bagaimana

komunikasi antara atasan dengan bawahan dan antara bawahan dengan atasan.

Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang indikator

komunikasi.

Menurut Syarif (2011:7) adapun dimensi dan indikator yang digunakan

dalam memahami komunikasi, maka kita harus mengetahui apa saja indikator

dalam mencapai komunikasi yang efektif. Indikator komunikasi agar efektif ada 4

(empat) menurut Syarif (2011:7) yaitu:

1. Pemahaman, merupakan suatu kemampuan memahami pesan

secara cermat sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator.

Dalam hal ini komunikan dikatakan efektif apabila mampu

memahami secara tepat. Sedang komunikator dikatakan efektif

apabila berhasil menyampaikan pesan secara cermat.

2. Kesenangan, apabila proses komunikasi itu selain berhasil

menyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana

yang menyenangkan ke dua belah pihak. Sebenarnya tujuan

berkomunikasi tidaklah sekedar transaksi pesan, akan tetapi

dimaksudkan pula untuk saling interaksi secara menyenangkan

untuk memupuk hubungan insani.

3. Pengaruh pada sikap, apabila seorang komunikan setelah

menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan

Page 39: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

24

makna pesan itu. Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan

bagian dari kehidupan sehari-hari di perkantoran. Dalam berbagai

situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha

agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.

4. Hubungan yang makin baik, bahwa dalam proses komunikasi

yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan

interpersonal. Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi

dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau

mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat

maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan

baik.

Sementara menurut Suranto (2007:107), menyatakan bahwa ada 5 (lima)

indikator komunikasi yaitu:

1. Pemahaman

Ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana

dimaksudkan oleh komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah

terjadinya pengertian bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu,

maka seorang komunikator maupun komunikan harus sama-sama

saling mengerti fungsinya masing-masing. Komunikator mampu

menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu menerima

pesan yang disampaikan oleh komunikator.

2. Kesenangan

Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan

informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang

menyenangkan ke dua belah pihak. Suasana yang lebih rilex dan

menyenangkan akan lebih enak untuk berinteraksi bila

dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena komunikasi

bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka

akan timbul kesan yang menarik.

3. Pengaruh pada sikap

Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika

dengan berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi

perubahan pada perilakunya, maka komunikasi yang terjadi

adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada sikap seseorang,

maka komunikasi tersebut tidaklah efektif.

4. Hubungan yang makin baik

Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika

orang telah memiliki persepsi yang sama, kemiripan karakter,

cocok, dengan sendirinya hubungan akan terjadi dengan baik.

5. Tindakan

Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah

berkomunikasi terdapat adanya sebuah tindakan. Alexis Tan

Page 40: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

25

mengemukakan bahwa perlu ada daya tarik dengan similarity

(kesamaan), familiarity (keakraban) dan proximity (kesukaan).

Seseorang biasanya akan cenderung lebih tertarik dengan orang

lain karena memiliki faktor kesamaan ( sama hobi, sama sifat),

keakraban (keluarga, teman karib), dan kesukaan. Dengan kondisi

seperti itu orang tidak merasa sungkan untuk berbicara, yakni

menceritakan masalah hidupnya secara jujur tanpa adanya

kecanggungan berkomunikasi diantara keduanya. Jika sudah

demikian, maka antara satu dengan yang lainnya akan saling

mempengaruhi dan dengan sendirinya komunikasi akan

berlangsung secara efektif. Komunikasi efektif menuntut

kepekaan seseorang dalam situasi dan kondisi yang ada, bahkan

telah banyak kegagalan organisasi dikaitkan dengan komunikasi

yang buruk. Masalah yang paling sulit dalam komunikasi adalah

bagaimana cara mendapatkan perhatian dari para pendengar untuk

memastikan bahwa mereka mendengarkan.

Sedangkan Harahap (2006:209) menyatakan bahwa indikator komunikasi

yaitu sebagai berikut:

1. Tindakan, komunikasi akan efektif bila kedua belah pihak akan benar-

benar memahami yang akan dilakukan.

2. Kesenangan, kesenangan sangat mempengaruhi komunikasi yang efektif.

3. Pengaruh pada sikap. Setiap manusia akan berbeda cara penyampaian

komunikasi. Dan ini sangat mempengaruhi apa yang dilakukan.

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator

komunikasi, yaitu hubungan individu dan hubungan kelompok. Hubungan

individu merupakan hubungan antara atasan dan bawahan/bawahan dengan

bawahan. Hubungan kelompok merupakan hubungan antara bagian-bagian dalam

sebuah organisasi, artinya bagaiman antara kelompok yang satu dengan yang

lainnya dalam menciptakan hubungan komunikasi yang baik di dalam organisasi.

Page 41: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

26

2.3.3 Indikator Kinerja Pegawai

Pegawai yang bekerja dalam organisasi akan dinilai sewaktu-waktu dan

bertahap. Tujuannya adalah supaya pegawai terus meningkatkan kinerjanya dalam

organisasi dengan baik.

Menuru Mangkunegara (2009:75) mengemukakan bahwa indikator kinerja

pegawai, yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan

mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja

dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari

kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.

3. Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu

melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

4. Tanggung jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan

kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang

diberikan perusahaan.

Sedangkan menurut Wibowo (2014:86) indikator kinerja pegawai yaitu

sebagai berikut:

1. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari

oleh seseorang individu atau organisasi untuk dicapai.

2. Standar

Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan

suatu tujuan dapat diselesaikan.

3. Umpan balik

Antara tujuan, standard dan umpan balik bersifa terkait. Umpan

balik melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas,

dalam mencapai tujuan yang didefenisikan oleh standar.

4. Alat atau sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat

dipergunakan untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan

sukses.

Page 42: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

27

5. Kompetensi

Kompetesi merupakan persyaratan utama dalam kinerja.

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan

baik.

6. Motif

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk

melakukan sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi kepada

karyawan dengan insentif berupa uang, menetapkan standar

terjangkau dan memberikan pengakuan.

7. Peluang

Pekerjaan perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan

prestasi kerjanya.

Selanjutnya menurut Robbins (2006:260) indikator kinerja pegawai yaitu

sebagai berikut:

1. Kualitas yaitu: Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan

terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan pegawai.

2. Kuantitas yaitu: Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan

dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang

diselesaikan.

3. Ketepatan waktu yaitu: Merupakan tingkat aktifitas diselesaikan

pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi

dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia

untuk aktifitas lain.

4. Efektifitas yaitu: merupakan tingkat penggunaan sumber daya

organisasi (tenaga uang teknologi, bahan baku) dimaksimalkan

dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya.

5. Kemandirian yaitu: merupakan tingkat seorang pegawai yang

nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya dengan penuh

tanggungjawab.

Menurut Bernadin (2001:93) menyatakan ada enam dimensi yang

digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara individu, antara lain sebagai

berikut:

1. Kualitas

Tingkat dimana hasil akivitas yang dilakukan mendekati

sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari

Page 43: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

28

penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan

dari suatu aktivitas dalam organisasi.

2. Kuantitas Jumlah yang dihasilkan oleh pegawai dalam

pelaksanaan kerja dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah

siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu

awal yang diinginkan dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tesedia untuk aktivitas

yang lain.

4. Efektivitas. Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan

maksud menaikkan keuntungan atau mengurangi kerugian dari

setiap unit dalam pengguna sumber daya.

5. Kemandirian.Tingkat dimana seorang karyawan dapat

melaksanakan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan

dari pengawas atau meminta turut campurnya pengawas guna

menghindari hasil yang merugikan.

6. Komitmen Kerja Tingkat dimana karyawan mempunyai

komitmen kerja dengan perusahaan dan tanggung jawab kerja

dengan perusahaan.

Menurut Mathis dan Jackson (2006:378) indikator kinerja karyawan

adalah:

1. Kualitas, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang

dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang

diharapkan dari pekerjaan tersebut.

2. Kuantitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas

yang ditugaskan beserta hasilnya.

3. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu

aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output.

Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.

4. Efektifitas, pemanfaatan secara maksimal sumber daya dan waktu

yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan

mengurangi kerugian.

5. Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat

menetukan kinerja karyawan.

Dari pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

indikator kinerja pegawai yaitu: Pertama, kualitas merupakan tujuan yang

diharapkan kepada seorang pegawai ketika mengerjakan sesuatu. Kedua, kuantitas

Page 44: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

29

yaitu mencakup penggunaan waktu yang digunakan oleh seorang pegawai untuk

melaksanakan tugasnya dengan tepat. Ketiga, tanggung jawab yaitu kesadaran

yang dimiliki oleh seorang pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh.

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian terdahulu oleh Edu Dermantio (2009) dengan judul penelitian

Pengaruh Koordinasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Delina Denpasar. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa koordinasi kerja

dan komunikasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dan

secara parsial koordinasi kerja dan komunikasi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di PT. Delina Denpansar.

Dengan diperoleh nilai yaitu Fhitung > Ftabel (2,444 >2,00) dan probabilitas

lebih kecil dari 0,05.

2. Selanjutnya pada penelitian Muhammad Hirsan Hanafi (2009) dengan judul

“pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai di Akademi Pariwisata

Medan” dari hasil penelitian menunjukkan nilai konfisien regresi Y^=

4.906+0.524X1+0.203X2,R 2= 0.0914, Fhitung=206.929, t hitung (x2) sebesar

3.731 dari hasil pengujian hipotesis pertama. Sedangkan pada pengujian

hipotesis kedua diperoleh persamaan regresi Y^=-8.856+1.096X1+1.194X2,

R2= 0.868, Fhitung sebesar 127.964, t hitung (x1)=4.290 dan t hitung (x2)= 6.281.

Dengan mengacu pada harga kritik F tabel 3.27 dan tabel 2.042 maka pada taraf

kritik 95%, keputusanya adalah menerima hipotesis alternatif (Ha) yang

diajukkan dan menolak Null (Ho). Kesimpulanya penelitian yaitu

komunikasi, baik secara simultan maupun parsial berpengaruh nyata

terhadap kinerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan.

Page 45: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

30

3. Ariefanda Aziz, (2006) dengan judul Pengaruh Komunikasi Terhadap

Kinerja pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum di Sumatera Utara. Hasil

analisis menunjukkan bahwa antara variabel Komunikasi (X) dengan

Kinerja Pegawai (Y) mempunyai korelasi sebesar 0,925 dan koefisien

determinasi sebesar 85,6%. Artinya mempunyai pengaruh positif antara

variabel Komunikasi dengan variabel Kinerja Perusahaan. Hasil penelitian

yang merupakan pendapat responden menyatakan setuju bahwa Komunikasi

dapat meningkatkan Kinerja sebesar 69%.

4. Hendrik Jesmar, (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Komunikasi dan terhadap kinerja pada pegawai dinas Sosial Jawa Timur.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh koefisien determinasi

sebesar 27,9 artinya variabel komunikasi mampu memberikan pengaruh

terhadap kinerja pegawai sebesar 27,9% sedangkan sisanya sebesar 72,1%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model

estimasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Fadly Pangumpia mengenai Pengaruh

Koordinasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai pada CV. Jaya

Abadi Jakarta Selatan. Dimana hasil penelitian yang dilakukan bahwa

adanya pengaruh signifikan antara Koordinasi dan Komunikasi Terhadap

Kinerja Pegawai pada CV. Jaya Abadi Jakarta Selatan. Hal ini ditunjukkan

melalui “uji t” dimana nilai “t uji” = 6,67 jauh lebil besar dari nilai “t tabel” =

1,68 pada taraf siginifikansi 5%, kemudian lebih diperjelas lagi dengan

Page 46: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

31

nilai “r uji” = 0,64 dikonsultasikan pada tabelo Guillford menunjukkan

pengaruh yang “ cukup berarti”.

2.5 Kerangka Berpikir

Rencana dan tujuan organisasi yang akan dicapai merupakan tanggung

jawab bersama pegawai. Tidak dapat dipisahkan bahwa dalam pencapai tujuan

tersebut pegawai harus dituntut untuk menyesuaikan pendapat dengan pegawai

lainnya. Apabila hal tersebut terpenuhi maka tujuan organisasi akan dicapai

dengan baik. Koordinasi adalah menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan

kerja dari satu pihak dengan pihak lain demi mencapai tujuan masing-masing

pihak dan berakhir dengan tujuan bersama. Begitu juga dengan komunikasi,

dengan adanya komunikasi yang baik akan dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Terjalinnya komunikasi yang baik dalam satu lingkup pihak maupun dalam satu

lingkup yang luas hal tersebut di karenakan agar dari pihak yang satu dengan

lainnya mengetahui perkembangan informasi. Sehingga hal ini dapat

meningkatkan kinerja pegawai.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2018.

Koordinasi Kerja (X1)

Kinerja Pegawai (Y)

Komunikasi (X2)

Page 47: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

32

Keterangan:

Koordinasi kerja (X1) : Variabel Independen

Komunikasi (X2) : Variabel Independen

Kinerja Pegawai (Y) : Variabel Dependen

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah ditinjau teoritis maka peneliti

merumuskan hipotesis penelitian yakni :

1. Terdapat pengaruh koordinasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

2. Terdapat pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

3. Terdapat pengaruh koordinasi kerja dan komunikasi terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

Page 48: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian secara kuantitatif dengan menggunakan bersifat assosiatif. Penelitian

assosiatif adalah penelitian yang mengetahui pengaruh antar variabel.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generasi yang terdiri dari

keseluruhan objek yang mempunyai karakteristik tertentu. Menurut Sugiyono

(2012:389) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atau objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini

adalah 30 orang pegawai Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan, sehingga

penelitian ini mengambil seluruh jumlah populasi untuk dijadikan sampel.

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh karena seluruh populasi

dijadikan sampel yaitu sebanyak 30 orang. Menurut Sopiah (2010:189)

mengatakan bahwa sampel jenuh adalah penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sampel.

Page 49: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

34

3.3 Definisi Operasional Variabel

1. Koordinasi Kerja (X1)

Koordinasi kerja adalah sebagai suatu usaha kerja sama antara badan, instansi,

unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi,

saling membantu dan saling melengkapi. Dengan indikator yang digunakan

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Koordinasi Kerja (X1)

No Indikator Nomor Butir pernyataan Jumlah

1 Prestasi kerja 1 1

2 Tanggung jawab 2,3 2

3 Ketaatan 4,5 2

4 Kejujuran 6,7 2

5 Kerjasama 8 1

6 Prakarsa 9,10 2

Jumlah 10

Sumber: Sedarmayanti (2008:268)

2. Variabel Komunikasi (X2)

Komunikasi merupakan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan

setiap manusia dan organisasi serta merupakan faktor penentu kesuksesan

setiap individu maupun organisasi yang secara kompetitif.

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Variabel Komunikasi (X2)

No Indikator Nomor Butir

Pernyataan Jumlah

1 Pemahaman 11,12,13 3

2 Kesenangan 4,15,16 3

3 Pengaruh pada sikap 17,18 2

4 Hubungan yang semakin baik 19,20 2

Jumlah 10

Sumber: Syarif (2011:7)

Page 50: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

35

3. Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja pegawai merupakan kualitas dan kuantitas kerja yang berasal dari hasil

kopentensi kerja pegawai yang bekerja. Dengan indikator yang digunakan

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Kinerja Pegawai (Y)

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Kualitas 21, 22, 23 3

2 Kuantitas 24, 25 2

3 Pelaksanaan tugas 26, 27 2

4 Tanggungjawab 28, 29,30 3

Jumlah 10

Sumber : Mangkunegara (2009:75)

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Artinya

data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama melalui penyebaran

angket kepada seluruh pegawai pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias

Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini di lakukan dengan menggunakan

Koesioner atau pertanyaan Angket tertutup yang disusun berdasarkan Skala

Likerts. Sehubungan dengan pengumpulan data penelitian ini menggunakan

koesioner tertutup berdasarkan skala litert dengan menggunakan butir soal

sebanyak 30 item soal (10 item soal untuk koordinasi kerja, 10 item soal untuk

komunikasi, dan 10 item soal untuk kinerja pegawai). Hasil pengumpulan data

primer dari responden berupa jawaban dari koesioner, selanjutnya dilakukan

Page 51: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

36

penentuan nilai atau skor dari alternatif jawaban dengan menggunakan skala

likers skala jenjang 5. Riduwan (2010:87) mengatakan merujuk pada 5 alternatif

jawaban, sebagaimana terlihat dibawah ini:

- Sangat setuju (SS) = 5

- Setuju (S) = 4

- Ragu-ragu (RR) = 3

- Tidak setuju (TS) = 2

- Sangat tidak setuju (STS) = 1

Sebelum daftar pertanyaan diajukan kepada seluruh responden,dilakukan

pengujian validitas dan reabilitas daftar pertanyaan dengan sampel 10 responden.

Tujuan daftar pertanyaan ini adalah untuk menghasilkan daftar pernyataan yang

valid dan reliabel sehingga dapat secara tepat digunakan untuk menyimpulkan

hipotesis.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh koordinasi kerja

dan komunikasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Susua Kabupaten

Nias Selatan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan

menggunakan alat bantu perangkat lunak program SPSS 15.0 for windows, maka

persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (Supranto 2009:239):

Y = ƒ(X1, X2)

Atau

𝑌 = b0 + b1X1 +b2X2+ e

Page 52: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

37

Keterangan :

Y = Kinerja pegawai

b0 = Koefisien konstanta

b1,b2 , = Koefisien variabel bebas

X1 = Koordinasi kerja

X2 = Komunikasi

e = Error

Untuk mengestimasi koefisien regresinya persamaan diatas diregresi

menggunakan persamaan berikut (Supranto 2009:240):

Y = β0 + β1X1 + β2X2

Keterangan:

Y = Variabel terikat yang diprediksikan

b0 = Konstanta

X1,X2 = Variabel bebas

b1,b2 = Koefisien regresi

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Supranto,2009:243):

β0 = Y − β1X1 − β2X2

Keterangan:

β0 = Konstanta

β1β2 = Koefisien regresi yang diprediksikan

Y = Rata-rata Y

X1 = Rata-rata X1

Page 53: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

38

X2 = Rata-rata X2

β1 =(Σy x1)(Ʃx2

2) − (Σy x2)(Ʃx1 x2)

(Ʃx12)(Ʃx2

2) − (Ʃx1 x2)²

β2 =(Σy x2)(Ʃx1

2) − (Σy x1)(Ʃx1x2)

(Ʃx12)(Ʃx2

2) − (Ʃx1 x2)²

Keterangan:

b0 = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Y

x1 = Selisih nilai X1 dengan nilai X1

x2 = Selisih nilai X2 dengan nilai X2

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validasi untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Uji validitas

dilakukan pada 10 orang pegawai responden di Kantor Camat Telukdalam

Kabupaten Nias Selatan.

3.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas kuesioner digunakan rumus statistika koefisien

korelasi product moment. Adapun rumus Pearson adalah sebagai berikut

(Arikunto, 2010:213) :

rxy = n ΣXY−ΣX ΣY

√(n ΣX1−(ΣX)2)(n ΣY3 −(ΣY)2)

Page 54: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

39

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n = Jumlah subjek

X = Skor setiap item

Y = Skor total

(ΣX)1 = Kuadrat jumlah skor item

Σx2 = Jumlah kuadrat skor item

ΣY3 = Jumlah kuadrat skor nilai

(ΣY)2 = Jumlah Kuadrat skor total

Selanjutnya uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel. Item kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel.

Dalam penelitian ini, uji validitas akan menggunakan program pengolah data

SPSS versi 15.0 for windows.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat

pengukur untuk dapat digunakan pada penelitian yang sama. Selanjutnya untuk

melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran yang dipercaya dapat digunakan

menggunakan uji Cronbach’s Alpha (Arikunto, 2010:239) dengan rumus sebagai

berikut:

r11 = (k

k−1) (1 −

Σsi2

st2 )

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

k = Banyak butir soal

Page 55: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

40

st2 = Varians total item soal

Σsi2 = Jumlah varians setiap item soal

Sebuah data dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha suatu

varibel penelitian adalah > dari r tabel. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan

menggunakan program pengolah data SPSS versi 15.0 for windows.

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui model estimasi telah

memenuhi kriteria ekonometrika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang

cukup serius dari asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam metode Ordinary

Least Square (OLS). Model regresi yang dihasilkan akan diuji dengan metode

Ordinary Least Square.

Untuk mengetahui ada gejala regresi dalam model ini terlebih dahulu akan

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas

dan uji Multikolinearitas

3.7.1 Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

Page 56: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

41

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar

pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai

berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi klasik.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Suliyanto (2008:243) adanya heterokedastisitas berarti ada varian

variabel dalam model yang tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana

sumbu horizontal menggambarkan nilai risidual kuadrat. Jika scater plot

membentuk pola tertentu, maka hal tersebut menunjukkan adanya masalah

heterokedastisitas dan jika scater plot menyebar secara acak, maka menunjukkan

tidak adanya masalah heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi gejala heterokedastisitas digunakan alat bantu untuk

mengolah data yaitu SPSS versi 15.0 for windows.

Page 57: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

42

3.7.3 Uji Multikolinearitas

Suliyanto (2008:234) mengatakan bahwa “multikolinearitas berarti terjadi

korelasi linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas”

atau dengan kata lain uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

terdapat hubungan antar variabel bebas. Cara mendeteksi dengan menggunakan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai TOL (Tolerance) dengan formula

yang digunakan:

VIF = 1

𝑇OL

Untuk menghitung nilai Tolerance (TOL) dengan rumus sebagai berikut :

TOL = (1 – R2j)

Jika nilai VIF disekitar angka 1 (satu) atau mempunyai nilai TOL

mendekati 1 (satu), maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas. Jika

koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0.05 maka tidak terdapat

masalah multikolinearitas. Dalam penetian ini, uji multikolinearitas akan

menggunakan program pengolah data SPSS versi 15.0 for windows.

3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (pervariabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Supranto 2009:252):

thitung = βi

sβi

Page 58: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

43

Keterangan:

t = Nilai thitung

βi = Koefisien regresi parsial

Sβi = Kesalahan baku koefisien regresi

Menurut Supranto (2009:251) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b) Membandingkan thitung (t0) dengan ttabel (tα atau tα/2) yang diperoleh dari

tabel t dengan derajat kebebasan = n – 2.

c) Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika thitung > ttabel, maka

variabel bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

3.8.2 Uji Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (secara

bersama-sama) keseluruhan variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat.

Menurut Suliyanto (2008:208) nilai Fhitung digunakan untuk menguji ketepatan

model (goodness of fit). Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai

F_hitung adalah sebagai berikut (Suliyanto, 2008:208):

𝐅 =𝐑²/(𝐤 − 𝟏)

𝟏 − 𝐑²/(𝐧 − 𝐤)

Keterangan:

F = Nilai F_hitung

R2 = Koefisien determinasi

Page 59: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

44

k = Jumlah variabel

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

Menurut Ghozali (2006) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a) Menentukan taraf signifikan α = 0,05

b) Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value < α dan Ha ditolak

apabila p value > α.

3.8.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase variabel

independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen (Kuncoro,

2001:45). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika koefisien

determinasi = 1, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika koefisien

determinasi = 0, maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variasi

variabel dependen. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus:

R2 = 1 - ∑ 𝑒𝑡

2

∑ y2

Keterangan:

R² = Koefisien determinasi

∑ 𝑒𝑡2 = Jumlah nilai residual

ΣY² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata.

Page 60: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kantor Camat Susua terletak di Sifalago Susua Kecamatan Susua.

Sebelumnya Kecamatan Susua adalah pemekaran dari Kecamatan Gomo. Kantor

Camat ini sudah berdiri sejak tahun 2008 atas pemekaran yang dilakukan oleh

Bupati Fahuwusa Laia, SH.,MH. Camat sudah 9 kali telah berganti. Untuk

mengujungi Kantor Camat ini membutuhkan waktu dari ibu kota Kabupaten Nias

Selatan selama ± 2,5 jam dengan sepeda motor dan mobil. Camat pertama kali

dipimpin oleh Bapak Sozisokhi Laia, S.Sos. Sedangkan Camat sekarang dipimpin

oleh Melianus Halawa, S.Pd. Kantor Camat Susua memiliki 17 orang PNS dan 13

orang Honorer dengan jumlah keseluruhan 30 orang. Kecamatan Susua memiliki

potensi alam yang baik dan masih tradisional akan tetapi rasa capek dan lelah

untuk mengujungi kecamatan ini pastilah dirasakan karena jalan aksesnya rusak

parah dan bahkan bisa merenggut nyawa apabila tidak hati-hati membawa

kendaraan. Kantor Camat Susua memiliki visi dan misi serta struktur organisasi

sebagai berikut:

a. Visi

Mewujudkan masyarakat yang maju, sehat dan cerdas dengan

kepemimpinan yang melayani, jujur dan sederhana.

Page 61: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

46

b. Misi

1. Membangun kultur pemerintahan yang bersih, mandiri, transparan, dan

berorientasi pada pelayanan.

2. Pemerataan pembangunan dengan skala prioritas yang berbasis desa.

3. Menyediakan sistem pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas

4. Menyediakan pendidikan yang berkualitas sebagai mana diamanatkan

dalam undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

5. Memperkuat sektor pertanian menuju kemandirian pangan.

6. Mengembangkan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja

dalam mendatangkan investor.

7. Mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis pada sumber daya

alam dan kebudayaan.

8. Membangun generasi muda yang berkarakteristik berbudaya dan

beriman.

9. Memberikan rasa aman dan nyaman ditengah-tengan masyarakat.

Page 62: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

47

c. Stuktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan

d.

Sumber : Kantor Camat Susua 2018

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif

dengan metode penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan

memahami fenomena yang sebenarnya. Objek dalam penelitian adalah seluruh

pegawai di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini

menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Masing-masing

variabel dituangkan dalam bentuk indikator dibuat butir pernyataan (instrumen).

dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk variabel koordinasi (X1)

sebanyak 10 item pernyataan, untuk variabel komunikasi (X2) sebanyak 10 item

pernyataan dan untuk variabel kinerja pegawai (Y) sebanyak 10 item pernyataan

dengan responden sebanyak 30 orang.

Camat

Melianus Halawa, S.Pd

Drs. Sawato

Lombu Sekcam

Haogoatulo Buulolo

Oriel H.

Buulolo, S.Pd

Kasubbag

Perencaaan

Kasubbag keuangan

dan program

Kasi Kessos Kasi

Pelayanan Umum

Kasi Ekonomi

dan Pembangunan

Kasi

Ketentraman dan

Ketertiban

Kasi

Pemerintahan

Page 63: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

48

Dalam mendeskripsikan setiap variabel penelitian adalah dengan membuat

skala penilaian. Perhitungan mengenai skala penilaian adalah dengan mengalikan

seluruh frekuensi data dengan nilai bobot. Selanjutnya dapat dibuatkan skala

penilaian untuk masing-masing pernyataan dengan terlebih dahulu berdasarkan

skala likert. Untuk mendeskripsikan rata-rata hitung, standar deviasi serta nilai

kemiringan (skewness) dan nilai kepuncakan (kurtosis) masing-masing variabel

penelitian yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS

20.0 Windows Evaluation Version dengan hasilnya sebagai berikut:

4.2.1 Deskriptif Variabel Koordinasi Kerja (X1)

Tabel 4.1

N Valid 30

Missing 0

Mean 40,3333

Median 40,0000

Mode 40,00

Std. Deviation 4,64115

Variance 21,540

Skewness -,726

Std. Error of Skewness ,427

Kurtosis ,247

Std. Error of Kurtosis ,833

Range 18,00

Minimum 30,00

Maximum 48,00

Sum 1210,00

Percentiles

25 40,0000

50 40,0000

75 43,2500

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Dari hasil olahan data variabel koordinasi (X1) maka dapat dideskripsikan

bentuk data nilai statistik yaitu:

Page 64: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

49

1) Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

40,3333 dengan nilai median atau titik tengah diperoleh sebesar 40,0000 dan

nilai modus atau nilai yang sering muncul 40,00.

2) Standar deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam yang merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4,64115.

3) Kemiringan kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0,726 dengan standar

error sebesar 0,427 maka distribusi data tersebut menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat kepuncakan suatu distribusi dari data

penelitian. Dari hasil olahan diperoleh 4 sebesar 0,247 dengan standar error

0,833 maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak

agak mendatar dengan ekornya relatif pendek (4 < 3). Untuk mengetahui

gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel koordinasi (X1) dapat

dilihat pada gambar 4.2.

Page 65: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

50

Gambar 4.2

Histogram Variabel Koordinasi Kerja (X1)

Sumber: Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan aplikasi SPSS

20.0 For Windows Evaluation Version

4.2.2 Deskriptif Variabel Komunikasi (X2)

Tabel 4.2

Statistics

N Valid 30

Missing 0

Mean 40,9333

Median 40,0000

Mode 40,00

Std. Deviation 4,05083

Variance 16,409

Skewness -1,055

Std. Error of Skewness ,427

Kurtosis 1,794

Std. Error of Kurtosis ,833

Range 17,00

Minimum 30,00

Maximum 47,00

Sum 1228,00

Percentiles

25 40,0000

50 40,0000

75 43,5000

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Page 66: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

51

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel komunikasi (X2) maka dapat

dideskripsikan bentuk data nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

40,9333 dengan nilai titik tengah (median) diperoleh sebesar 40,0000. Dan

nilai yang sering muncul (modus) sebesar 40,00.

2) Standar deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam yang merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi

dengan nilai sebesar 4,05083.

3) Kemiringan kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -1,055 dengan standar

error sebesar 0,427 maka distribusi data tersebut menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat kepuncakan suatu distribusi dari data

penelitian. Dari hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1,794 dengan standar error

0,833 maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak

agak mendatar dengan ekornya relatif pendek (4 < 3). Untuk mengetahui

gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel komunikasi (X2) dapat

dilihat pada gambar 4.3.

Page 67: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

52

Gambar 4.3

Histogram Variabel Komunikasi (X2)

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan aplikasi SPSS

20.0 For Windows Evaluation Version

4.2.3 Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Tabel 4.3

Statistics

N Valid 30

Missing 0

Mean 41,3333

Median 40,5000

Mode 40,00

Std. Deviation 4,18811

Variance 17,540

Skewness ,265

Std. Error of Skewness ,427

Kurtosis ,380

Std. Error of Kurtosis ,833

Range 18,00

Minimum 32,00

Maximum 50,00

Sum 1240,00

Percentiles

25 39,7500

50 40,5000

75 43,2500

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Page 68: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

53

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel kinerja pegawai (Y) maka

dapat dideskripsikan bentuk data nilai statistik yaitu:

1. Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

40,5000 dengan nilai median atau titik tengah diperoleh sebesar 40,0000. Dan

nilai modus atau nilai yang sering muncul sebesar 40,00.

2. Standar deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam yang merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

nilai standar deviasi diperoleh sebesar 4,18811.

3. Kemiringan kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar 0,265 dengan standar

error sebesar 0,427 maka distribusi data tersebut menceng ke kanan Sk < 0.

4. Keruncingan kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat kepuncakan suatu distribusi. Dari hasil

olahan diperoleh 4 sebesar 0,380 dengan standar error 0,833, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak mendatar

dengan ekornya relatif pendek (4 < 3). Untuk mengetahui gambaran hasil

olahan nilai skor total data variabel kinerja pegawai (Y) dapat dilihat pada

gambar 4.4.

Page 69: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

54

Gambar 4.4

Histogram Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan aplikasi SPSS

20.0 For Windows Evaluation Version

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Hasil pengolahan data yang merupakan pembuktian hipotesis akan sangat

tergantung pada data yang akan dianalisis dan instrumen pernyataan yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada 2 (dua) konsep yang

digunakan untuk mengukur kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

data. Suatu hasil pengolahan data yang baik akan diperoleh jika data yang

dikumpulkan valid dan terpercaya. Uji validitas reliabilitas data akan dilakukan

terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan data.

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Data Variabel Koordinasi Kerja (X1)

Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan

nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Correlation. Perolehan hasil uji validitas untuk variabel koordinasi (X1) dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Page 70: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

55

Tabel 4.4

Uji Validitas Variabel Koordinasi Kerja (X1)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keterangan

1 0,981 0,632 Valid

2 0,981 0,632 Valid

3 0,908 0,632 Valid

4 0,855 0,632 Valid

5 0,908 0,632 Valid

6 0,855 0,632 Valid

7 0,908 0,632 Valid

8 0,855 0,632 Valid

9 0,981 0,632 Valid

10 0,981 0,632 Valid

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan aplikasi

SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka

diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 1 sampai 10 bernilai positif

(lihat lampiran 5). Sedangkan rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah rtabel =

0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10 dengan rhitung > rtabel,

dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai variabel kompetensi (X1)

yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid karena

koefisien korelasi menunjukkan positif.

Untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang

yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat ditampilkan pada tabel 4.5.

Page 71: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

56

Tabel 4.5

Uji reliabilitas Variabel Koordinasi (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,844 10

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,844

(lihat lampiran 9) sedangkan nilai r kritis sebesar 0,632 (lihat lampiran 5). Maka

dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.3.2 Uji validitas dan Reliabilitas Variabel Komunikasi (X2)

Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan

nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

CorRelation. Perolehan hasil uji validitas untuk variabel komunikasi (X2) dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Komunikasi (X2)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

11 0,950 0,632 Valid

12 0,859 0,632 Valid

13 0,950 0,632 Valid

14 0,950 0,632 Valid

15 0,859 0,632 Valid

16 0,950 0,632 Valid

17 0,950 0,632 Valid

18 0,859 0,632 Valid

19 0,950 0,632 Valid

20 0,859 0,632 Valid

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Page 72: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

57

Berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka

diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 11 sampai 20 bernilai positif

(lihat lampiran 6). Sedangkan rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah rtabel =

0,632 (lihat lampiran 5). Maka disimpulkan bahwa item nomor 11 sampai 20

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya semua pernyataan variabel

komunikasi (X2) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap

valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif.

Untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang

dengan menggunakan Cronbach's Alpha yang dapat ditampilkan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,792 10

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,792

(lihat lampiran 9) sedangkan nilai r kritis sebesar 0,632 (lihat lampiran 5). Maka

dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliable.

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan

nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Page 73: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

58

CorRelation Perolehan hasil uji validitas untuk variabel kinerja pegawai (Y) dapat

dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

21 0,966 0,632 Valid

22 0,966 0,632 Valid

23 0,966 0,632 Valid

24 0,820 0,632 Valid

25 0,820 0,632 Valid

26 0,966 0,632 Valid

27 0,775 0,632 Valid

28 0,966 0,632 Valid

29 0,966 0,632 Valid

30 0,820 0,632 Valid

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan

aplikasi SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka

diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung item nomor 21 sampai 30 bernilai positif.

Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0,632 (lihat

lampiran 5). Maka disimpulkan bahwa item nomor 21 sampai 30 dengan rhitung >

rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai variabel kinerja

pegawai (Y) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid

karena koefisien korelasi menunjukkan positif.

Untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang

yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat ditampilkan pada tabel 4.9.

Page 74: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

59

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,974 10

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat

bantu Spss 15.0 For Windows Evaluation Version.

Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,760,

sedangkan nilai r kritis sebesar 0,632 (lihat lampiran 5). Maka dapat disimpulkan

bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.4 Pengujian Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai sifnifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal. Kemudian metode lain yang digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan, yakni dengan analisis normal probability plot dengan kriteria “Jika

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

klasik.

Page 75: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

60

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Koordinasi

Kerja (X1)

Komunikasi

(X2)

Kinerja

Pegawai (Y)

Standardized

Residual

N 30 30 30 30

Normal

Parametersa,b

Mean 40,3333 40,9333 41,3333 ,00000000

Std.

Deviation 4,64115 4,05083 4,18811 ,96490128

Most Extreme

Differences

Absolute ,271 ,309 ,165 ,119

Positive ,078 ,127 ,165 ,119

Negative -,271 -,309 -,142 -,081

Kolmogorov-Smirnov Z 1,486 1,692 ,904 ,650

Asymp. Sig. (2-tailed) ,024 ,007 ,387 ,792

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat bantu SPSS 20.0 For

Windows Evaluation Version

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat disimpulkan sampel yang

diambil dari populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Sminorv

sebesar 0,650 menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05, Karena nilai

Kolmogorov-Smirnov Z > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data residual

tersebut berdistribusi dengan normal. Kemudian metode lain yang dapat

digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi dengan

normal atau tidak yakni dengan melihat normal probability plot pada gambar 4.5.

Page 76: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

61

Gambar 4.5

Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat bantu

SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version.

Berdasarkan gambar 4.5 di atas bahwa model regresi memenuhi asumsi

klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kesalahan klasik yang menyebabkan adanya

korelasi yang erat dimana variabel bebas. Korelasi yang erat antara variabel bebas

akan menyebabkan hasil estimasi yang diperoleh akan jelek atau tidak dapat

digunakan untuk memprediksi. Seharusnya, persamaan regersi yang baik adalah

terbebas dari kesalah multikolinearitas. Dalam menguji ada atau tidaknya

multikolinieritas dalam model regresi yaitu dengan melihat nilai VIF (Variance

Inflation Factor) atau nilai tolerance.

Page 77: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

62

Suatu persamaan yang tidak mengandung multikolinieritas apabila nilai

VIF (Variance Inflation Factor) mendekati angka 1 dan nilai TOL mendekati

angka 1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Adapun hasil pengujian

yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tol VIF

1

(Constant) 1,473 4,537 ,325 ,748

Koordinasi Kerja (X1) ,536 ,095 ,594 5,625 ,000 ,827 ,809

Komunikasi (X2) ,446 ,109 ,431 4,089 ,000 ,827 ,809

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat bantu SPSS 20.0 For

Windows Evaluation Version

Sesuai dengan hasil output diatas, diperoleh nilai VIF (Variance Inflation

Factor) sebesar ,809 dan nilai Tolerance sebesar 0,827 untuk semua variabel

bebas. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas

antara variabel bebas dalam model regresi. Karena nilai VIF mendekati angka 1

dan nilai Tol mendekati angka 1.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjaadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persamaan varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

Page 78: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

63

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas.

Gambar 4.6

Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat

bantu SPSS 20.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya

heteroskedastisitas. Karena gambar diatas tidak menunjukkan ada suatu pola

tertentu atau teratur dari titik yang ada. Ini berarti persamaan tersebut telah

memenuhi asumsi klasik suatu persamaan regresi sederhana dengan telah

dipenuhinya asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan

telah terpenuhi.

4.5 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka hasil pengujian hipotesis

dilakukan secara parsial maupun simultan mengatakan bahwa variabel koordinasi

kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan variabel komunikasi terhadap

Page 79: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

64

kinerja pegawai di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan. Secara bersama

(simultan) mengatakan bahwa variabel koordinasi dan komunikasi berpengaruh

terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan. Dapat

dilihat dibawah ini:

4.5.1 Uji parsial (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (koordinasi

dan komunikasi) terhadap variabel terikat (kinerja pegawai) dengan menggunakan

uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,473 4,537 ,325 ,748

Koordinasi Kerja (X1) ,536 ,095 ,594 5,625 ,000

Komunikasi (X2) ,446 ,109 ,431 4,089 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat bantu SPSS 20.0

For Windows Evaluation Version.

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada

bagian dibawah ini :

1. Variabel Koordikasi (X1)

Pada tabel 4.13, untuk variabel koordinasi kerja (X1) diperoleh thitung

sebesar 5,625 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel pada df:

n – k – 1 (30 – 2 – 1)= 27 sebesar 1,703 (lihat lampiran 7) dengan nilai signifikan

α = 0,05. Karena nilai thitung (5,625) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikansi 0,000 <

0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel koordinasi kerja (X1)

Page 80: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

65

berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y). Maka dapat disimpulkan koordinasi

kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Susua

Kabupaten Nias Selatan.

2. Variabel Komunikasi (X2)

Pada tabel diatas variabel komunikasi (X2) diperoleh thitung sebesar 4,089

dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel pada df : n – k – 1 ( 30

– 2 – 1) = 27 sebesar 1,703 (lihat lampiran 7) dengan nilai signifikan α = 0,05.

Karena nilai thitung (4,089) > ttabel (1,703) (lihat lampiran 7) dan tingkat signifikan

sebesar 0,002 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak

dengan arti bahwa varibel komunikasi berpengaruh terhadap variabel kinerja

pegawai di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan.

4.5.2 Uji Simultan (Uji F)

Pengujian variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat

dilakukan dengan uji F dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau

tingkat kesalahan 5%. Hasil pengujiannya dapat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14

Hasil Uji Simultan (Uji F) anovaa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 382,172 2 191,086 40,787 ,000b

Residual 126,495 27 4,685

Total 508,667 29

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

b. Predictors: (Constant), Komunikasi (X2), Koordinasi Kerja (X1)

Dari tabel diatas menghasilkan nilai Fhitung (40,787) > Ftabel (3,354) pada

df: n – k – 1 (30– 2 – 1) = 27 (lihat lampiran 7) dengan nilai signifikan α = 0,05.

Artinya, variabel koordinasi kerja dan komunikasi secara bersama-sama

Page 81: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

66

(simultan) memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai dengan kata lain

variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat pada tingkat

kepercayaan 95%.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.15

Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,867a ,751 ,733 2,16449 2,295

a. Predictors: (Constant), Komunikasi (X2), Koordinasi (X1)

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2018 dengan menggunakan alat bantu SPSS

20.0 For Windows Evaluation Version.

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,751 (75,1%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 75,1% keragaman variabel

terikat dapat dijelaskan variabel-variabel bebas, sedangkan sisanya 24,9%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

4.6 Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh koordinasi kerja dan komunikasi terhadap kinerja pegawai

di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan dengan persamaan regresi yang

diperoleh:

Page 82: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

67

Y= 1,473 + 0,536X1 + 0,446X2 Keterangan :

Y = Variabel terikat yang diprediksikan

𝛽0 = 1,473

𝛽1 = 0,536

𝛽2 = 0,446

X1X2 = Variabel Bebas

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier di atas, maka koefisien regresi

untuk (β0

) konstanta sebesar 1,473, artinya nilai kinerja pegawai sebesar 1,473

pada saat koordinasi kerja dan komunikasi normal. Nilai (β1) sebesar 0.536

artinya setiap kenaikan variabel koordinasi sebesar 1 satuan, maka variabel kinerja

pegawai akan mengalami kenaikan sebesar 0,536 satuan, dengan asumsi variabel

yang lain tetap. Selanjutnya, koefisien regresi untuk (β2

) sebesar 0,446, artinya

setiap kenaikan variabel komunikasi sebesar 1 satuan maka variabel kinerja

pegawai mengalami kenaikan sebesar 0,446 satuan dengan asumsi variabel yang

lain tetap. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka besarnya koefisien

determinasi variabel independen (koordinasi kerja dan komunikasi) mampu

menjelaskan variabel dependen (kinerja pegawai) yakni sebesar 75,1%.

1. Pengujian hipotesis untuk X1 terhadap Y

Menunjukkan bahwa nilai thitung (5,625) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikansi

0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya koordinasi kerja (X1)

berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).

Page 83: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

68

2. Pengujian hipotesis untuk X2 terhadap Y

Menunjukkan bahwa nilai thitung (4,089) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikansi

0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya komunikasi (X2)

berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).

3. Pengujian hipotesis secara simultan

Hasil penelitian mengatakan bahwa variabel koordinasi kerja (X1) dan

komunikasi (X2) berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) yang

ditunjukkan nilai Fhitung (40,787) > Ftabel (3,354).

4. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fadly Pangumpia diperoleh

nilai dengan thitung >ttabel (6,67 > 1,68) sedangkan pada penelitian ini nilai thitung

(5,625) > ttabel (1,703) yang menandakan penelitian masih searah.

5. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Edu Dermantio (2009) dengan

diperoleh hasil Fhitung > Ftabel (2,444 >2,00) pada tingkat signifikan 0,05.

Sedangkan pada penelitian ini diperoleh dengan nilai Fhitung (40,787) > Ftabel

(3,354) yang menandakan penelitian masih searah.

Page 84: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

69

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi

kerja dan komunikasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor

Camat Susua Kabupaten Nias Selatan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel koordinasi kerja (X1) memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja

pegawai (Y). Dengan nilai (5,625) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikansi 0,000

< 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya koordinasi kerja (X1)

berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).

2. Variabel komunikasi (X2) memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai

yang ditunjukkan oleh nilai thitung (4,089) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikan

sebesar 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak

dengan artinya komunikasi berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai.

3. Variabel koordinasi kerja dan komunikasi secara bersama-sama (simultan)

memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) dengan nilai Fhitung (40,787) >

Ftabel (3,354).

4. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,751 (75,1%) sehingga dapat

ditunjukkan bahwa 75,1% keragaman variabel terikat dapat dijelaskan variabel-

variabel bebas, sedangkan sisanya 24,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

model.

Page 85: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

70

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di Kantor Camat Susua Kabupaten Nias

Selatan, peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, koordinasi kerja agar diperhatikan dan

dijalankan dengan baik.

2. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien dan

berdaya guna, pegawai dan pimpinan perlu menjaga dan memelihara

komunikasi yang baik dalam organisasi dan di lingkungan kerja.

3. Apabila akan ada yang berminat untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini

dengan mengambil secara kancah (lebih luas) penelitian yang berbeda dengan

sampel penelitian yang lebih banyak serta memasukan variabel yang belum

diteliti.

Page 86: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

71

DAFTAR PUSTAKA

Argiris, 2005. Social Psychology, Houghton Mifflin, Boston.

Anwar, Prabu Mangkunegara, 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung. PT. Rafika

Aditama

Ariefanda Aziz, 2006. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja pegawai Kantor

Dinas Pekerjaan Umum di Sumatera Utara. Skripsi. Universitas

Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Arikunto, 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka

Cipta

. 2008. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka

Cipta

Bangun, Jack. 2012. “A Conceptual Model Of Service Quality and Implication for

Future Research”. Journal of Marketing. 49 (Fall) p. 41-50

Dharma, Surya. 2011. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Duha, Timotius. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish

Edu Dermantio (2009). Pengaruh Koordinasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja

Pegawai pada PT. Delina Denpasar. Skripsi. Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.

Bernadin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Universitas

Trisakti, Jakarta

Fadly Pangumpia. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi

Kerja Pegawai pada CV. Jaya Abadi Jakarta Selatan. Skripsi.

Garnet. 2008. Mengukur Kinerja Pegawai. Jakarta: PT. Indek Kelompok

Gramedia.

Gorden. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks

Handayaningrat. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta:

Murai Kencana.

Handoko, T. Hani, 2000. Manajemen. Edisi 7. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

,2004. Manajemen. Edisi 8. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

Page 87: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

72

,2007. Manajemen. Edisi 8. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

,2009. Manajemen. Edisi 9. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

Harahap. Agus 2006. Pentingnya berkomunikasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

2009. Pentingnya berkomunikasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber daya manusia, Edisi Revisi,

Cetakan ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara

. 2006. Manajemen Sumber daya manusia, Edisi Revisi, Cetakan

ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara

,2007. Manajemen Sumber daya manusia, Edisi Revisi, Cetakan

ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara

,2011. Manajemen Sumber daya manusia, Edisi Revisi, Cetakan

ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hendrik Jesmar, 2006. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pada Pegawai

Dinas Sosial Jawa Timur. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Hubeis. 2007. Human Resource Management: Global Strategies for Managing A

Diverse Workforce. New Jesey: Prentice Hall Inc.

Inu Kencana. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori Dan

Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu.

Kuncoro, 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Newstrom, 2007. Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku

Organisasional. Jakarta : PT. Haji Mas Agung.

Manullang. Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi

Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. PT Refika Aditama.

Bandung.

Mangkuprawira, Sjafri dan Hubeis, Aida Vitayala. 2007. Manajemen Mutu

Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mathis dan Jackson. 2006. Creating a Culture of Competence. New York: John

Wiley & Sons, Inc

Page 88: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

73

Muhammad Hirsan Hanafi, 2009. Pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai

di Akademi Pariwisata Medan. Skripsi.

Munafiah. 2011. Semangat kerja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi, Jakarta. Rineka Cipta

Pace dan Faules. 2005. Komunikasi organisasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Purwanto. 2005. Komunikasi efekif. Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia.

Rivai dan Sagala. 2005. Komunikasi. Jakarta. Bandung: Alfabeta.

2010. Komunikasi. Jakarta. Bandung: Alfabeta.

Ridwan, 2010. Teknik proyeksi bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Robbins, Stephen. P. 2005. Perilaku organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

. Perilaku organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sedarmayanti, 2008. Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas. Bandung:Ilha

Java.

Setyawan. R. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Ripka cipta.

Simamora, Robert. 2005. Mengukur Kinerja Pegawai. Jakarta: PT. Indek

Kelompok Gramedia.

Silalahi, Agung. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk organisasi dari

teori ke praktek. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.

STIE Nias Selatan.2017. Pedoman Skripsi (Program Studi Manajemen): STIE

Suliyanto, 2008. Teknik Proyeksi Bisnis Teori dan Aplikasi dengan Microsoft

Excel. Yokyakarta:Andi Offset.

2008. Teknik Proyeksi Bisnis Teori dan Aplikasi dengan Microsoft Excel.

Yokyakarta:Andi Offset.

Sugandha, dkk. 2000. Manajemen Kepegawaian,PT. Pustaka LP3ES : Jakarta

Indonesia.

Sugiyono,2010. Metode Penelitian Bisnis:Alfabeta.

Page 89: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

74

Suranto.2007. Efektif Dalam Berkemunikasi. Prenada Media Group, Jakarta.

Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Prenada Media

Group.

2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Prenada Media

Group.

Syarif. 2011. Organisasi – Organisasi Modern, Penerjemah Suryatim. Jakarta :

UI Press.

Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Terry R. George, Rue W. Leslie. 2008. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, PT.

Bumi Aksara.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitan Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta.

PT.Gramedia Pustaka Umum

Wibowo, 2014. Manajemen Kinerja. Edisi Keempat. Jakarta:Raja Grafindo

Persada

Suzanto, Boy. Pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan koordinasi terhadap

kinerja pegawai (suatu studi pada cabang pelayanan dinas pendapatan

daerah provinsi wilayah kota Bandung III Soekarno Hatta). Jurnal

Ekonomi dan Bisnis. Vol. 8 No.2, Oktober 2014, 123-136

Page 90: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Lampiran 1

Kuesioner

Yth. Bpk/Ibu/Sdr/Sdri,

Mohon kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi kuesioner berikut

dengan sejujur-jujurnya untuk keperluan penelitian ilmiah (skripsi) dengan judul

“Pengaruh Koordinasi Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Kantor Camat Susua Kabupaten Nias Selatan”. Data isian

Bpk/Ibu/Sdr/Sdri akan dijaga kerahasiannya.

Atas kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri, peneliti mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

AROWANEMA LAIA

NPM. 13100121046

(Mahasiswa Jurusan Manajemen

STIE Nias Selatan)

Page 91: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Nama Responden :

Alamat :

Berikan tanda chek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara dengan kategori penilaian:

5= Sangat Setuju; 4= Setuju; 3= Ragu-Ragu; 2= Tidak Setuju; 1= Sangat Tidak Setuju

A. VARIABEL KOORDINASI KERJA (X1)

Indikator Butir Pernyataan Penilaian Responden

SS S RR TS STS

Prestasi Kerja 1. Pegawai memiliki prestasi kerja yang baik

Tanggung jawab

2. Pegawai bekerja dengan penuh tanggung jawab

3. Pegawai memiliki kepedulian terhadap organisasi

4. Pegawai bekerja dengan ikhlas dan mempunyai loyalitas yang tinggi

Ketaatan 5. Pegawai selalu taat dan patuh terhadap organisasi

6. Dalam melaksanakan tugas, saya memiliki kesetiaan pada organisasi

Kejujuran 7. Pegawai selalu jujur dalam bekerja

8. Pegawai mempunyai hubungan yang baik dengan sesama rekan

Kerjasama 9. Pegawai selalu menjunjung tinggi kerjasama

Prakarsa 10. Pegawai memiliki kemampuan berpikir yang tinggi

Page 92: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

B. VARIABEL KOMUNIKASI (X2)

Indikator Butir Pernyataan Penilaian Responden

SS S RR TS STS

Pemahaman 11. Antara bawahan dan pimpinan terjalin hubungan komunikasi yang baik

12. Atasan tidak merasa canggung menjalin komunikasi dengan bawahan

13. Bawahan menjalin hubungan kominikasi yang harmonis dengan atasan

Kesenangan 14. Dalam melaksanakan pekerjaan pegawai selalu merasa aman dan nyaman

15. Pimpinan selalu menciptakan suasana yang baik untuk kelancaran pekerjaan

pegawai

16. Didalam kantor diciptakan ruang yang nyaman dan rapi

Pengaruh pada sikap 17. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan semangat kerja

18. Volume kerja tidak merupakan faktor yang menghambat kelancaran

komunikasi

Hubungan yang semakin

baik

19. Pegawai selalu mengerti dan paham atas penyampaian perintah dari pimpinan

20. Pelaksanaan tugas selalu dijalankan tanpa ada hambatan yang berarti

disebabkan karena saya cukup paham atas tugas saya

Page 93: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

C. VARIABEL KINERJA PEGAWAI (Y)

Indikator Butir Pernyataan Penilaian Responden

SS S RR TS STS

Kualitas 21. Kualitas kerja diukur dari persepsi saya terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan

22. Pegawai selalu diberikan pelatihan dan pembinaan dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas

23. Untuk meningkatkan kualitas, sebelum pegawai baru diterima harus dilakukan

seleksi dan mempertimbangkan tingkat pendidikan yang dimiliki

Kuantitas 24. Pegawai selalu bekerja dengan efektif

25. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan saya selalu memperhatikan kuantitas

pekerjaan

Pelaksanaan tugas 26. Pelaksanaan tugas tidak mengalami kendala yang berarti

27. Pegawai selalu melaksanakan tugas dan program organisasi dengan lancar

Tanggungjawab

28. Pegawaigdu selalu bekerja dengan penuh tanggungjawab

29. Tanggung jawab pada setiap pekerjaan adalah kewajiban semua pegawai

30. Pimpinan selalu mengevaluasi kinerja atas tanggungjawab masing-masing

pegawai

Page 94: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Lampiran 6

Hasil Perolehan Data Penelitian

Variabel Koordinasi Kerja (X1)

Res Skor Pernyataan Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R1 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 45

R2 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 46

R3 5 3 5 3 5 4 4 5 5 4 43

R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

R5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 40

R6 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42

R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

R8 5 3 4 3 5 5 4 5 5 5 44

R9 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 34

R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R11 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 40

R12 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 46

R13 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 43

R14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

R17 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 46

R18 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 35

R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R22 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35

R23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

R25 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 46

R26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32

R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R28 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48

R29 5 4 3 4 3 4 4 5 5 5 42

R30 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

∑ 123 119 122 118 119 120 119 126 120 124 1210

Page 95: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Hasil Perolehan Data Penelitian

Komunikasi (X2)

Res Skor Pernyataan Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R1 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 47

R2 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 46

R3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 46

R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

R6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

R7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

R8 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 46

R9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R12 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 45

R13 4 5 5 5 3 5 4 5 4 3 43

R14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R16 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 45

R17 4 5 5 5 3 5 4 5 4 3 43

R18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R20 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42

R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R22 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 33

R23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R25 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 46

R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R27 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42

R28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31

R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

∑ 118 123 125 122 122 123 119 131 123 122 1228

Page 96: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Hasil Perolehan Data Penelitian

Kinerja Pegawai (Y)

Res Skor Pernyataan Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49

R2 5 5 4 4 5 4 3 5 3 5 43

R3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45

R4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 44

R5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R6 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 40

R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R9 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 32

R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R11 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

R12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49

R13 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 41

R14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R16 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34

R17 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 46

R18 3 5 4 3 5 4 3 3 3 3 36

R19 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41

R20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R22 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 38

R23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R24 3 5 5 3 5 4 3 5 3 3 39

R25 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48

R26 4 4 4 3 3 4 3 5 3 5 38

R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R28 3 4 5 3 5 4 5 5 4 5 43

R29 3 3 4 3 4 5 3 4 5 4 38

R30 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42

∑ 124 126 129 122 126 126 117 128 120 122 1240

Page 97: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

Lampiran 7

Tabel T, Tabel F dan Tabel ChisQuare

df Tabel T Tabel F Tabel ChisQuare

1 % 5% 1% 5% 1% 5%

1 31,821 6,314 4999,5 199,5 6,635 3,841

2 6,965 2,92 99 19 9,21 5,991

3 4,541 2,353 30,817 9,552 11,345 7,815

4 3,747 2,132 18 6,944 13,277 9,488

5 3,365 2,015 13,274 5,768 15,086 11,07

6 3,143 1,943 10,925 5,143 16,812 12,592

7 2,998 1,895 9,547 4,737 18,475 14,067

8 2,896 1,86 8,649 4,459 20,09 15,507

9 2,821 1,833 8,022 4,256 21,666 16,919

10 2,764 1,812 7,559 4,103 23,209 18,307

11 2,718 1,796 7,206 3,982 24,725 19,675

12 2,681 1,782 6,927 3,885 26,217 21,026

13 2,65 1,771 6,701 3,806 27,688 22,362

14 2,624 1,761 6,515 3,739 29,141 23,685

15 2,602 1.753 6,359 3,682 30,578 24,996

16 2,583 1,746 6,226 3,634 32 26,296

17 2,567 1,74 6,112 3,592 33,409 27,587

18 2,552 1,734 6,013 3,555 34,805 28,869

19 2,539 1,729 5,926 3,522 36,191 30,144

20 2,528 1,725 5,849 3,493 37,566 31,41

21 2,518 1,721 5,78 3,467 38,932 32,671

22 2,508 1,717 5,719 3,443 40,289 33,924

23 2,5 1,714 5,664 3,442 41,638 35,172

24 2,492 1,711 5,614 3,403 42,98 36,415

25 2,485 1,708 5,568 3,385 44,314 37,652

26 2,479 1,706 5,526 3,369 45,642 38,885

27 2,473 1,703 5,488 3,354 46,963 40,113

28 2,467 1,701 5,453 3,34 48,278 41,337

29 2,462 1,699 5,42 3,328 49,588 42,557

30 2,457 1,697 5,39 3,316 50,892 43,773

31 2,453 1,696 5,362 3,305 52,191 44,985

32 2,449 1,694 5,336 3,295 53,486 46,194

33 2,445 1,692 5,312 3,285 54,776 47,4

34 2,441 1,691 5,289 3,276 56,061 48,602

35 2,438 1,69 5,268 3,267 57,342 49,802

36 2,434 1,688 5,248 3,259 58,619 50,998

37 2,431 1,687 5,229 3,252 59,893 52,192

38 2,429 1,686 5,211 3,245 61,162 53,384

39 2,426 1,685 5,194 3,238 62,428 54,572

40 2,423 1,684 5,179 3,232 63,691 55,758

41 2,421 1,683 5,163 3,226 64,95 56,942

42 2,418 1,682 5,149 3,22 66,206 58,124

43 2,416 1,681 5,136 3,214 67,459 59,304

Page 98: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

44 2,414 1,68 5,123 3,209 68,71 60,481

45 2,412 1,679 5,11 3,204 69,957 61,656

46 2,41 1,679 5,099 3,2 71,201 62,83

47 2,408 1,678 5,087 3,195 72,443 64,001

48 2,407 1,677 5,077 3,191 73,683 65,171

49 2,405 1,677 5,066 3,187 74,919 66,339

50 2,403 1,676 5,057 3,183 76,154 67,505

51 2,402 1,675 5,047 3,179 77,386 68,669

52 2,4 1,675 5,038 3,175 78,616 69,832

53 2,399 1,674 5,03 3,172 79,843 70,993

54 2,397 1,674 5,021 3,168 81,069 72,153

55 2,396 1,673 5,013 3,165 82,292 73,311

56 2,395 1,673 5,006 3,162 83,513 74,468

57 2,394 1,672 4,998 3,159 84,733 75,624

58 2,392 1,672 4,991 3,156 85,95 76,778

59 2,391 1,671 4,984 3,153 87,166 77,931

60 2,39 1,671 4,977 3,15 88,379 79,082

61 2,389 1,67 4,971 3,148 89,591 80,232

62 2,388 1,67 4,965 3,145 90,802 81,381

63 2,387 1,669 4,959 3,143 92,01 82,529

64 2,386 1,669 4,953 3,14 93,217 83,675

65 2,385 1,669 4,947 3,138 94,422 84,821

66 2,383 1,668 4,942 3,136 95,626 85,965

67 2,383 1,668 4,937 3,134 96,828 87,108

68 2,382 1,668 4,932 3,132 98,028 88,25

69 2,382 1,667 4,927 3,13 99,228 89,391

70 2,381 1,667 4,922 3,128 100,425 90,531

71 2,38 1,667 4,917 3,126 101,621 91,67

72 2,379 1,666 4,913 3,124 102,816 92,808

73 2,379 1,666 4,908 3,122 104,01 93,945

74 2,378 1,666 4,904 3,12 105,202 95,081

75 2,377 1,665 4,9 3,119 106,393 96,217

76 2,376 1,665 4,896 3,117 107,583 97,351

77 2,376 1,665 4,892 3,115 108,771 98,484

78 2,375 1,665 4,888 3,114 109,958 99,617

79 2,374 1,664 4,884 3,112 111,144 100,749

80 2,374 1,664 4,881 3,111 112,329 101,879

81 2,373 1,664 4,877 3,109 113,512 103,01

82 2,373 1,664 4,874 3,108 114,695 104,139

83 2,372 1,663 4,87 3,107 115,876 105,267

84 2,372 1,663 4,867 3,105 117,057 106,395

85 2,371 1,663 4,864 3,104 118,236 107,522

86 2,37 1,663 4,861 3,103 119,414 108,648

87 2,37 1,663 4,858 3,101 120,591 109,773

88 2,369 1,662 4,855 3,1 121,767 110,898

89 2,369 1,662 4,852 3,099 122,942 112,022

90 2,368 1,662 4,849 3,098 124,116 113,145

91 2,368 1,662 4,846 3,097 125,289 114,268

Page 99: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

92 2,368 1,662 4,884 3,095 126,462 115,39

93 2,367 1,661 4,841 3,094 127,633 116,511

94 2,367 1,661 4,838 3,093 128,803 117,632

95 2,366 1,661 4,836 3,092 129,973 118,752

96 2,366 1,661 4,833 3,091 131,141 119,871

97 2,365 1,661 4,831 3,09 132,309 120,99

98 2,365 1,661 4,829 3,089 133,476 122,108

99 2,365 1,66 4,826 3,088 134,642 123,225

100 2,,364 1,66 4,824 3,087 135,807 124,342

101 2,364 1,66 4,822 3,086 136,971 125,458

102 2,363 1,66 4,819 3,085 138,134 126,574

103 2,363 1,66 4,817 3,085 139,297 127,689

104 2,363 1,66 4,815 3,084 140,459 128,804

105 2,362 1,659 4,813 3,083 141,62 129,918

106 2,362 1,659 4,811 3,082 142,78 131,031

107 2,362 1,659 4,809 3,081 143,94 132,144

108 2,361 1,659 4,807 3,08 145,099 133,257

109 2,361 1,659 4,805 3,08 146,257 134,369

110 2,361 1,659 4,803 3,079 147,414 135,48

111 2,36 1,659 4,802 3,078 148,571 136,591

112 2,36 1,659 4,8 3,077 149,727 137,701

113 2,36 1,658 4,798 3,077 150,882 138,811

114 2,36 1,658 4,796 3,076 152,037 139,921

115 2,359 1,658 4,795 3,075 153,191 141,03

116 2,359 1,658 4,793 3,074 154,344 142,138

117 2,359 1,658 4,791 3,074 155,496 143,246

118 2,358 1,658 4,79 3,073 156,648 144,354

119 2,358 1,658 4,788 3,072 157,8 145,461

120 2,358 1,658 4,787 3,072 158,95 146,567

Sumber, Sugiyono (2008:523)

Page 100: PENGARUH KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI … · yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing II peneliti

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Arowanema Laia

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Sifalago Susua,19 juni 1993

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Desa Sifalago Susua Kecamatan Sususa Kabupaten Nias Selatan

Nomor Telp/HP : 085371294626

Alamat e-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

Sekolah Dasar (2000-2005) : SD Negeri 071215 Sifalago Sususa

SMP (2005-2008) : SMP Negeri 2 Gomo

SMA (2008-2011) : SMA Negeri 1 Susua

Perguruan Tinggi (2013-2018) : S1 Program Studi Manajemen

STIE Nias Selatan