PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN,...

92
PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, PERSAINGAN USAHA DAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PELAKSANAAN ETIKA BISNIS ISLAM (STUDI KASUS PADA PEDAGANG TRADISIONAL KREO TANGERANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) NURMALA HAYATI NIM : 109046100027 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435/2014

Transcript of PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN,...

Page 1: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, PERSAINGAN USAHA

DAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PELAKSANAAN ETIKA BISNIS ISLAM

(STUDI KASUS PADA PEDAGANG TRADISIONAL KREO TANGERANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

NURMALA HAYATI

NIM : 109046100027

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435/2014

Page 2: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

SKRIPSI

PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, PERSAINGAN

USAHA DAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PELAKSANAAN ETIKA BISNIS

ISLAM

(STUDI KASUS PADA PEDAGANG TRADISIONAL KREO TANGERANG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (SE.Sy)

Disusun Oleh

NURMALA HAYATINIM:109046100027

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DiBawah Bimbingan

Pembiryping Skri

7 412132003121002

2014

Page 3: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

It-

I

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan,Persaingan Usaha dan Pendidikan Agama terhadap Pelaksanaan Etika Bisnisrslam (Studi Kasus pada Pedagang Pasar Tradisional Kreo Tangerang) yungditulis oleh Nurmala Hayati NIM 109045100027, telah diujikan dalam sidangmunaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta padatanggal 8 Mei 2014. Skdpsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untukmencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi irluarnalat(Ekonomi Islam).

Jakarta, 8 Mei 2014

Mengesahkan

Dekan Falanltas Syariah dan Hukum

H. JM. Muslimin, MA

IP. 196808 1 21999031014

PANITIA UJIAN MTINAQASYAH

Ketua Dr. Euis Amalia. M.Ae

NrP. 1 9700 4161997 03 1004

Mu'min Rauf, M.A

NrP. 1 97004161997 03 1004

Fahmi Muhammad Ahniadi. M.Si

NIP. 1 9741 2132003 t21002

Dr. Hj. Isnawati Rais. MA.

NrP. 19571 027 r98s03200r

Hermawan Setiawan. S.Si. M.TI

NtP. 19740 623 t993r 2 r 00 r

Sekretaris

Pembimbing

Penguji I

Penguji II

Page 4: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

PENGARTIH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, PERSAINGAN USAHA

DAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PALAKSANAAN ETIKA BISNIS ISLAM(STUDI KASUS PADA PEDAGANG TRADISIONAL KREO TANGNRANG)

LEMBAR PERI\IYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar shata I di Universitas Islam Negeri (tm.Q Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (lm.D Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil kmya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(IIIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

aJ,

Jakarta, 12Mei20l4

Page 5: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

i

ABSTRAK

NURMALA HAYATI. NIM: 109046100027. Pengaruh Kondisi Ekonomi,

Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha Dan Pendidikan Agama terhadap

Pelaksanaan Etika Bisnis Islam (Studi Kasus pada Pedagang Pasar Tradisional

Kreo, Tangerang) . Strata Satu (1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi,

tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama terhadap pelaksanaan

etika bisnis Islam pedagang di Pasar Kreo, Tangerang. Yang menjadi objek dari

penelitian ini adalah pedagang yang berjualan di Pasar Kreo, Tangerang.

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa faktor persaingan usaha memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang, pendidikan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang, dan kondisi

ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam

pedagang.

Kata Kunci : Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha,

Pendidikan Agama, Pasar Tradisional, Etika Bisnis Islam

Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.

Daftar Pustaka : Tahun 1984 s.d. Tahun 2013

Page 6: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju

zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “PENGARUH KONDISI

EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, PERSAINGAN USAHA DAN

PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PELAKSANAAN ETIKA BISNIS

ISLAM (STUDI KASUS PADA PEDAGANG TRADISIONAL KREO

TANGERANG)” telah penulis selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1)

guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari segala macam

bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Phil. JM Muslimin, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum;

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum;

3. Bapak Mu’min Rouf, S.Ag.,MA., sebagai Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum;

4. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.,sebagai Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dari mulai awal penelitian

hingga terselesaikannya skripsi ini, terima kasih untuk seluruh arahan dan

masukan yang telah Bapak berikan; Sehat dan bahagia selalu untuk Bapak dan

Keluarga.

Page 7: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

iii

5. Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.

6. Seluruh Responden (Pedagang di Pasar Kreo Tangerang), yang telah bersedia

mengisi kuesioner yang penulis ajukan;

7. Kedua Orang Tuaku (Ayahanda Fathul Arifin dan Ibunda Nani) dan Adik-adikku

(Hilman Hidayat, Ummu Humaidah, Ahmad Bahroni, fachrul Azhari dan Rizqina

Khairiyyah) yang selalu memberikan doa, semangat, serta dukungan moril yang

sangat berarti bagi penulis, kalian adalah motivasi terbesar dalam hidup.

8. Sahabatku, Keluarga Besar PS-A 2009, sahabat-sahabat terbaikku untuk sekarang

dan seterusnya. Terima kasih atas kebersamaan, canda tawa, dan pelajaran yang

selalu kalian berikan. Semoga Allah selalu menjaga persahabatan kita. Sukses

untuk kita semua!

9. Seluruh Keluarga Besar Kahfi BBC khususnya Om Bagus dan Mbak wi,

terimakasih atas semua motivasi dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

10. Sahabat Kahfi, terimakasih selalu memotivasi , membantu dan mendukung

penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini speciall thanks too: My

Lovely Teachers Kak Ibnu, Kak Ab, Kak Lina, Kak Icha Villa Andreass. My

besties too: Azka, Pia,Dimas, Kak Umam, Kak Ridho Mufti, Arifin, Kak Lukman,

kak Lingga, Herman, Fajar, salby dan seluruh team FRAME 12 Production

House. Sukses untuk kita semua!

11. Speciall thanks too: Sahabat seperjuangan seangkatan (2009): Dina Raisa&Idea

Sukma, Syafaat&Zahra serta Farhan Rabbani. Semoga keberkahan selalu

menyertai kalian.

Page 8: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

iv

12. Serta Seluruh Pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan

pahala yang berlipat ganda. Akhir kata, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat

memberikan manfaat di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Mei 2014

Penulis

Page 9: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 3

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

E. Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pasar 8

1. Pengertian Pasar 8

2. Mekanisme Pasar 10

B. Etika Bisnis 12

1. Pengertian Etika Bisnis 12

2. Dasar-dasar Hukum Etika Bisnis Islam 14

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Bisnis islam 20

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis 33

1. Faktor Internal 20

2. Faktor Eksternal 22

Page 10: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24

A. Ruang Lingkup Penelitian 24

B. Teknik Pengumpulan Data 25

C. Metode Analisis Data 26

1. Statistik Deskriptif 26

2. Uji Kualitas Data 26

3. Uji Asumsi Klasik 27

4. Uji Hipotesis 29

5. Operasional dan Pengukuran Variabel 31

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 36

1. Tempat dan Waktu Penelitian 36

2. Karakteristik Profil Responden 37

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 40

1. Hasil Uji Statistik Deskiptif 40

2. Hasil Uji Kualitas Data 41

3. Hasil Uji Asumsi Klasik 46

4. Hasil Uji Hipotesis 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 57

B. Implikasi 58

C. Keterbatasan 59

D. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 61

Page 11: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

vii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha 27

3.2 Variabel, Indikator dan Butir Pertanyaan Kuesioner 34

4.1 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 37

4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

terakhir 38

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan jenis dagangan 39

4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif 40

4.5 Hasil Uji Validitas Persaingan Usaha 41

4.6 Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 42

4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kondisi ekonomi 42

4.8 Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Pendidikan 43

4.9 Hasil Uji Reliabilitas Persaingan Usaha 44

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Pendidikan Agama 44

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 43

4.12 Hasil Uji Multikolonieritas 46

4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 50

4.14 Hasil Uji Statistik f 51

Page 12: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

viii

4.15 Hasil Uji Statistik t 52

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

4.1 Gambar Hasil Uji Normalitas 58

4.2 Grafik Scatterplot 63

Page 13: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1 Surat Penelitian

2 Kuesioner Penelitian

3 Output Hasil Pengujian Data

Page 14: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi Islam hadir sebagai bagian dari totalitas kesempurnaan Islam itu

sendiri. Islam harus dipeluk secara kaffah oleh umatnya, maka konsekuensinya umat

Islam harus mewujudkan keislamannya dalam segala aspek kehidupan, termasuk

kehidupan ekonomi. Karena sesungguhnya umat Islam telah memiliki system ekonomi

tersendiri dimana garis-garis besarnya telah digambarkan secara utuh dalam al-Qur’an

dan as-Sunah.

Haruslah diakui perkembangan peradaban hingga saat ini sangatlah luar biasa.

Demikian pula pola kehidupan sangatlah kompleks. Sehingga umat Islam pada umumnya

dan ilmuwan muslim pada khususnya perlu amat sangat proaktif dalam upaya melakukan

revitalisasi konsep-konsep muamalah, melalui penggalian nilai-nilai yang ada dalam al-

Qur’an dan as-Sunah.

Islam tidak hanya mengatur perihal shalat di masjid (ibadah) dengan berbagai

bentuknya; akan tetapi juga memberikan pedoman yang jelas dan nyata tentang tata

aturan muamalah dalam konteksnya yang sangat luas dan sekalipun luwes. Aturan

muamalah ini di dalamnya termasuk dalam bidang ekonomi-bisnis dan keuangan yang

menjadi salah satu pilar bagi kehidupan umat manusia. 1

1 1 DR. Husain shahatah dan DR. Shiddiq Muhammad al-Amin adh-Dharir, “Transaksi & Etika Bisnis Islam”, Visi

Insani Publishing, Oktober 2005: h. 5

Page 15: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

2

Bisnis berjalan sebagai proses yang telah menjadi kegiatan manusia sebagai

individu atau masyarakat untuk mencari keuntungan dan memenuhi keinginan dan

kebutuhan hidupnya. Namun saat ini, hanya konsep-konsep materialistiknya saja yang

mendominasi kebanyakan orang, khususnya para pelaku bisnis. Kebanyakan mereka

melupakan nilai-nilai moral dan perilaku yang sehat dalam berbisnis. Banyak

kecurangan-kecurangan yang dilakukan guna mendapatkan keuntungan semata, mulai

dari mengurangi atau mengakali timbangan untuk penjualan barang dagangannya,

berbohong mengenai kualitas barang, melakukan penawaran atau permintaan palsu

(bai’ul Najasy), bersaing secara tidak sehat dengan pedagang lain dan sebagainya.

Keserakahan dan pola pikir yang negatif semakin mendominasi pebisnis dalam

berperilaku. Karena itulah, setiap saat masalah bisnis seringkali bertambah, sedangkan

keberkahan dalam berusaha menjadi berkurang.

Dalam islam, segala kegiatan bisnis atau perdagangan tidak dapat dipisahkan dari

etika atau nilai-nilai moralitas. Perdagangan mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kehidupan ekonomi dan sosial bagi semua orang di seluruh Negara dan pada

semua lapisan masyarakat. Sejak awal lahirnya, Islam mengizinkan adanya perdagangan,

karena Rasulullah sendiri juga melakukan kegiatan bisnis/perdangangan dalam jangka

waktu yang cukup lama.

Etos kerja dan moralitas yang baik sudah seharusnya dimiliki oleh setiap pebisnis

atau pedagang, mencakup pebisnis professional mau pun pedagang tradisional. Untuk

pebisnis professional yang notabene rata-rata berpendidikan tinggi saja masih banyak

yang minim dalam hal etos kerja dan moralitas dalam bersaing dengan lawan bisnisnya,

apalagi dengan pedagang tradisional. Tidak dapat dipungkiri, bahwa saat ini etos kerja

Page 16: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

3

yang negative, terutama yang diterapkan para pedagang tradisional, menjadi salah satu

masalah yang ada dalam masyarakat Indonesia. Bahkan, masalah ini seringkali

menimbulkan kekhawatiran.

Banyak hal yang mungkin bisa dijadikan alasan seorang pebisnis atau pedagang

melanggar etika dalam berbisnis, mulai dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan

yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak buruk yang nantinya akan terjadi, atau

merasa tidak ingin kalah dengan kompetitor baru dengan produknya yang lebih menarik,

ingin menguasai pasar, kurangnya pendidikan, pemahaman tentang ilmu agama atau

pengetahuan mengenai etika itu sendiri dalam berbisnis, atau mereka banyak mengalami

kegagalan dalam usaha yang membuatnya cenderung untuk melakukan kecurangan-

kecurangan, atau memang kurang adanya ketegasan dalam penegakan hukum yang bisa

secara tegas memberikan sanksi atau hukuman kepada pelakunya.

Melihat hal ini, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam

penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan,

Persaingan Usaha dan Pendidikan Agama Terhadap Pelaksanaan Etika Bisnis

Islam (Studi Kasus pada Pedagang Pasar Tradisional Kreo Tangerang)”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang dapat penulis identifikasi adalah sebagai berikut:

Dalam berbisnis, mencari keuntungan adalah point utama yang menjadi alasan

seseorang dalam berbisnis, ada pula yang memang berniat untuk mencari keberkahan

dan ridho dari Allah, SWT. Namun, saat ini banyak ditemukan kecurangan atau

Page 17: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

4

pelanggaran dalam berbisnis yang membuat keberkahan dalam mencari rezeki

berkurang. Apakah yang salah dengan pola pikir masyarakat saat ini?

Banyak sekali faktor yang melatarbelakangi seorang pebisnis atau pedagang

melanggar etika dalam berbisnis, mulai dari keinginan untuk mendapatkan

keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak buruk yang nantinya

akan terjadi, atau merasa tidak ingin kalah dengan kompetitor baru dengan produknya

yang lebih menarik, ingin menguasai pasar, kurangnya pendidikan atau pengetahuan

mengenai etika itu sendiri dalam berbisnis, atau mereka banyak mengalami kegagalan

dalam usaha yang membuatnya cenderung untuk melakukan kecurangan-kecurangan,

atau memang kurang adanya ketegasan dalam penegakan hukum yang bisa secara

tegas memberikan sanksi atau hukuman kepada pelakunya.

Pelanggaran-pelanggaran etika dalam berbisnis ini menjadi suatu permasalahan besar

yang ada dalam masyarakat Indonesia. Namun penyelesaian dan solusinya belum

juga secara tegas diterapkan. Padahal sudah jelas, dalam Islam, segala macam etika

dalam berbisnis sudah dijelaskan dan ada aturan yang mengaturnya, apakah tuntunan

agama sendiri masih belum bisa dijadikan pengingat dan pengendali akhlak dalam

berbisnis?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Ada banyak factor yang menyebabkan pelaku usaha dalam bisnis atau

perdagangan melakukan kecurangan-kecurangan atau penyimpanganan dalam

berbisnis.

Page 18: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

5

Agar pembahasan skripsi ini terarah, maka penulis hanya membatasi penelitian

ini pada pengaruh faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan

pendidikan agama terhadap perilaku pedagang dalam menjalankan kegiatan

usahanya. Berikut adalah rumusan masalahnya:

a) Apakah kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan

agama berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang di Pasar

Tradisional Kreo Tangerang?

b) Manakah diantara kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan

pendidikan agama yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis

Islam pedagang di Pasar Tradisional Kreo Tangerang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat bukti empiris mengenai

pengaruh faktor kondisi ekonomi, pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan

agama terhadap etika bisnis pedagang pasar tradisional Kreo kota Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disamping memberian dan menambah pengetahuan penulis

tentang etika bisnis Islam, juga merupakan apresiasi terhadap teori-teori yang

pernah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan program strata satu di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, memberikan dan

menambah wawasan para pengusaha tentang etika bisnis yang dapat memberikan

Page 19: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

6

keuntungan bagi kelangsungan kegiatan perdagangan mereka, dan dapat menjadi

sumber dan menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi kalangan akademisi

dalam menunjang akademisnya.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi pembahasan

menjadi lima bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari sub bab. Untuk menjadikan

pembahasan ini lebih terarah dan mudah dipahami, adapun sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini terdiri dari tiga sub bab. Sub bab yang pertama

menjelaskan tentang pasar terlebih dahulu, yang didalamnya

terdapat penjabaran mengenai definisi pasar dan mekanisme pasar.

Sub bab yang kedua menjelaskan tentang etika bisnis Islam yang di

dalamnya terdapat penjabaran mengenai definisi etika bisnis islam

dan dasar-dasar hukum Islam. Sub bab ketiga menjabarkan tentang

Page 20: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

7

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan etika bisnis, yang di

dalamnya menjabarkan faktor secara internal dan eksternal.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini.. Sub bab yang pertama menjelaskan tentang ruang

lingkup penelitian, sub bab yang kedua menjelaskan tentang

metode pengumpulan data, sub bab yang ketiga menjelaskan

tentang metode analisis data, sub bab yang keempat menjelaskan

tentang uji hipotesis, dan sub bab yang kelima menjelaskan tentang

operasional dan pengukuran variabel.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian. Bab ini terdiri dari dua

sub bab. Sub bab pertama tentang gambaran umum objek

penelitian dan sub bab kedua tentang hasil uji instrumen penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari dua sub bab. Sub

bab pertama yaitu kesimpulan, sub bab kedua berisi tentang

implikasi, sub bab ketiga berisi tentang keterbatasan penelitian,

dan sub bab keempat tentang saran. Bab ini juga disertai dengan

daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian yang dibutuhkan.

Page 21: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara permintaan

(pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya.2

Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar lebih luas daripada hanya sekadar tempat

pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli barang/jasa.

Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak atau interaksi

antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. Setiap barang yang

diperjualbelikan ada pasarnya; ada pasar ikan, pasar rokok kretek, pasar tekstil, pasar

modal, dan pasar tenaga kerja.3

Berdasarkan segi fisiknya, pasar diklasifikasikan menjadi:

a. Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada

proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan

2 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Edisi ketiga, hlm. 6.

3 Gilarso T., Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Hal. 33.

Page 22: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

9

menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah,

sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain.

Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti

ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan

perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.

b. Pasar Raya

Pasar raya disebut juga dengan toko serba ada atau Toserba, dalam bahasa

Inggris disebut dengan Department Store, yaitu suatu bentuk toko swalayan yang

menjual barang dagangan eceran. Pada umumnya Toserba lebih besar dari

supermarket. Suatu Toserba terdiri dari supermarket,department store, food court

serta sarana hiburan (game station) yang biasanya terdapat pada lantai yang terpisah.

c. Pasar Abstrak

Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat

mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat

melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan

tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur,

rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen

bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus.

d. Pasar Swalayan

pasar swalayan atau supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala

kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini

Page 23: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

10

artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya

adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan

barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.Selain supermarket dikenal pula

minimarket, midimarket, dan hypermarket.

Perbedaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format,

ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya

Minimarket berukuran kecil (100m2 s/d 999m

2)

Supermarket berukuran sedang (1.000m2 s/d 4.999m

2)

Hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas)

Grosir berukuran besar (5.000m2 ke atas)

2. Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan

penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Sehingga dengan adanya

transaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang

dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya transaksi

pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat utama dari

berjalannya mekanisme pasar.4

Konsep penentuan harga dalam Islam dilakukan oleh kekuatan-kekuatan

pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran, pertemuan permintaan

4 Ibid., hlm. 13.

Page 24: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

11

dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak

yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pasar tingkat harga tersebut.5

Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk

yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang.6

1. Talaqqi rukban dilarang karena pedagang yang menyongsong di

pinggir kota mendapat keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari

kampong akan harga yang berlaku dikota. Mencegah masuknya

pedagang desa ke kota ini (entry barrier) akan menimbulkan pasar

yang tidak kompetitif.

2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga

yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.

3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual

mendapatkan harga yang baik untuk kualitas yang buruk.

4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang karena

takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan

kurma kering yang ditukar.

5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma

kualitas sedang dilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai

harga pasarnya.

5 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

denga jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS 4:29)

6 Ibid., hlm. 153.

Page 25: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

12

6. Transaksi Najasy dilarang karena si penjual menyuruh orang lain

memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang

lain tertarik.

7. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan

normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang

lebih tinggi.

8. Ghaban faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual diatas harga pasar.

B. Etika Bisnis Islam

1. Definisi Etika Bisnis Islam

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos. Kata ethos

merupakan kata berbentuk tunggal mempunyai arti: tempat tinggal yang biasa; padang

rumput; kandang; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; cara berpikir.7

Bentuk jamak kata ethos adalah ta etha. Kata inilah yang menjadi latar belakang

bagi terbentuknya istilah etika. Jadi, secara etimologis etika berarti ilmu tentang apa yang

biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.8

Namun pengertian etimologis itu saja belum cukup untuk memahami istilah etika.

Karena itu, kita perlu mencari pengertian etika yang sesungguhnya. Dalam bahasa

Indonesia ada yang membedakan antara etik dan etika. Etik berarti kumpulan asas atau

nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh

7 Sudirman Tebba, Berbisnis dengan Hati Nurani, Bisnis & Tasawuf. Yogyakarta: Penerit Scripta Perennia, 2005.

Hal. 7. 8 K. Bertens, Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 4.

Page 26: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

13

suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan

apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).9

Adapun dalam kaitan dengan penggunaan istilah, di Indonesia studi tentang

masalah etis dalam bidang ekonomi dan bisnis sudah akrab dengan nama “etika bisnis”,

sejalan dengan kebiasaan umum dalam istilah bahasa inggris yaitu “Business Ethics”.

Namun dalam kawasan lain seringkali digunakan istilah yang lain, misalnya dalam

bahasa belanda pada umumnya dipakai nama bedrijfsethiek (etika perusahaan) dan dalam

bahasa Jerman unterbehmensethik (etika usaha). Dalam bahasa Inggris kadang-kadang

dipakai istilah corporate ethics (etikaa korporasi). Variasi lain adalah “etika ekonomis”

atau “etika ekonomi”. Selain itu ditemukan juga nama management ethics atau

managerial ethics (etika manajemen), disamping nama organization ethics (etika

organisasi). Namun demikian, pada dasarnya semua nama ini menunjuk kepada studi

tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis.10

Bisnis berasal dari kata inggris, business (biznes), artinya: perusahaan atau usaha,

seperti dalam ungkapan: “the grocery business” = perusahaan sayur-sayuran, dan

ungkapan: “this store is going out of business” = toko ini akan menghentikan usahanya.11

Dalam bahasa Indonesia, bisnis diartikan dengan: “Usaha komersil dalam dunia

perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.”12

9 Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), hal. 271.

10 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang press, 2007. Hal 9-10.

11

Jhon M. Echols and Hasan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm. 90.

12

Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996),

hlm 157.

Page 27: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

14

Selanjutnya kita dapat mendefinisikan etika bisnis sebagai seperangkat nilai

tentang baik, buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip

moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para

pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna

mencapai tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.

Sedangkan titik sentral dari etika bisnis Islam adalah menentukan kebebasan

manusia untuk bertindak dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Al-

Qur’an, antara ekonomi dan akhlak yang islami tidak akan pernah terpisah sama sekali

seperti halnya tidak pernah terpisah antara ilmu dan akhlak, antara politik dan akhlak, dan

antara perang dan akhlak. Akhlak adalah daging dan urat nadi kehidupan Islami.13

Hubungan tasawuf, akhlak dan bisnis melahirkan etika bisnis dalam Islam. Hal ini terlihat

pada penerapan ajaran akhlak dalam kegiatan-kegiatan bisnis, seperti investasi, produksi,

distribusi, promosi, konsumsi dan juga hubungan karyawan dengan perusahaan tempat

mereka bekerja harus berpegang kepada etika, yaitu mengamalkan akhlak yang terpuji

dan menjauhi akhlak yang tercela.14

2. Dasar-dasar Hukum Etika Bisnis Islam

Islam memiliki pedoman yang harus dipatuhi oleh pengikutnya, Pedoman

inilah yang dijadikan petunjuk dan arahan untuk umatnya dalam melaksanakan

setiap aktifitas/amalan. Pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan Hadits. Sebagai

sumber ajaran islam, setidaknya dapat menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-

prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan

13

Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Moral dalam Perekonomian Islam, 2001 (Jakarta: Robbani Press), hlm. 56. 14

Sudirman Tebba, op. cit., hlm. 125.

Page 28: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

15

zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dalam waktu. Islam seringkali

dijadikan sebagai model tatanan kehidupan. Hal ini tentunya dapat dipakai untuk

pengembangan lebih lanjut atas suatu tatanan kehidupan tersebut, termasuk

tatanan kehidupan bisnis.

Al-Qur’an dalam mengajak manusia untuk mempercayai dan

mengamalkan tuntutan-tuntutannya dalam segala aspek kehidupan seringkali

menggunakan istilah-istilah yang dikenal dalam dunia bisnis, seperti jual-beli,

untung-rugi, dan sebagainya. Dalam konteks ini al-Qur’an menjanjikan dalam

surat At Taubah ayat 111 yang artinya:

“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin harta dan jiwa mereka

dan sebagai imbalannya mereka memperoleh surga. Siapakah yang lebih menepati

janjinya (selain) Allah maka bergembiralah dengan Jual-Beli yang kamu lakukan itu.

Itulah kemenangan yang besar”.(QS At-Taubah :111)

Dan teradapat juga dalam surat Al Jumu’ah : 9 – 10 yang artinya:

““Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang

pada hari jum’at. Maka bergegaslah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual-

beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah

ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah

dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS Al-Jumu’ah:9-10)

Ayat tersebut memberi pengertian agar berbisnis dilakukan setelah melakukan

shalat dan dalam pengertian tidak mengesampingkan tujuan keuntungan yang hakiki

yaitu keuntungan yang dijanjikan Allah. Oleh karena itu, walaupun mendorong

Page 29: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

16

melakukan kerja keras termasuk dalam berbisnis, Al-Qur’an menggaris bawahi bahwa

dorongan yang seharusnya lebih besar bagi dorongan bisnis adalah memperoleh apa yang

berada di sisi Allah.

Bisnis merupakan kegiatan muamalah. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang

berlandaskan pada etika. Oleh karena itu, pelaku bisnis muslim hendaknya memiliki

kerangka etika bisnis yang kuat, sehingga dapat mengantarkan aktivitas bisnis yang

nyaman dan berkah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis, yaitu

penerapan-penerapan ajaran akhlak dalam kegiatan yang berkaitan dengan bisnis, seperti

investasi, produksi, distribusi, promosi, dan konsumsi.

a. Investasi

Investasi berarti pemupukan dan pendayagunaan dana dan sumber daya

hari ini demi keuntungan hari esok15

Menurut Islam pada prinsipnya investasi

dalam bisnis apa saja boleh, kecuali tidak untuk beberapa hal, yaitu bisnis daging

babi dan barang konsumsi yang mengandung daging babi, bisnis minuman keras,

perjudian dan seks.

Berinvestasi itu bagi orang yang memiliki modal. Sedang orang yang

hanya memiliki tenaga tentu bekerja dengan tenaganya, seperti menjadi pegawai.

Namun baik bagi orang yang melakukan investasi atau menjadi pegawai sama-

sama bekerja, dan bekerja itu hukumnya wajib.16

Allah berfirman:

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah

payah”.(al-Balad:4)

15

Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen (Jakarta: Taka Binaman Pressindo, 1994),

hlm. 72. 16

Sudirman Tebba, op. cit., hlm. 125-126.

Page 30: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

17

Ayat tersebut menyiratkan bahwa manusia memiliki konsekuensi sebagai

makhluk Allah yang ditakdirkan sebagai makhluk yang mulia. Kemuliaan ini

hanya dapat dicapai dengan ketekunan dan kerja keras.

b. Produksi

Produksi dapat dilihat dari dua segi, yaitu aspek teknis ekonomis dan

normatif, yakni mengenai dorongan dan tujuan produksi.17

Pandangan Islam tentang produksi adalah menyangkut aspek normative.

Dalam Islam, sebagaimana terlihat dalam Al-Qur’an, terdapat ajaran tentang

dorongan dan tujuan produksi, yaitu:

“Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untukmu malam dan siang supaya

kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari

karunia-Nya (pada siang hari)”. (al-Qashash:73).

Ayat tersebut mendorong umat manusia, khususnya umat Islam, untuk

bekerja dan memproduksi segala hal keperluan hidup mereka agar bisa hidup

makmur, bukannya miskin dan melarat. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa

rezeki adalah karunia Allah yang harus diusahakan dengan cara produksi.

c. Distribusi

Distribusi meliputi distribusi barang dan kekayaan. Distribusi barang ialah

proses penyebaran barang dari tempat produsen ke pemakai terakhir, yang

mencakup semua pemasaran dan penjualan.18

Barang yang telah diproduksi harus

segera didistribusikan agar keperluan masyarakat tetap tersedia di pasar.

17

Monzer Kahf, “The Thoery Of Production" dalam Rahman, sayyid Tahir, Aidit Ghazali, dan Syed Omar syed

Agil, ed., Reading in Microeconomicus: An Islamic Perspective (Kuala Lumpur: Longman Malaysia, 1992), hlm.

113. 18

Panitia Istilah manajemen Lembaga PMM, op. cit., hlm. 48.

Page 31: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

18

Menimbun barang dengan tujuan agar barang itu langka di pasar hukumnya

haram, sebab hal ini merugikan konsumen. Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang menimbun barang adalah orang yang bersalah

(berdosa)”. (HR. Muslim).

d. Promosi

Promosi dapat berarti naik pangkat atau jabatan. Sedang dalam kehidupan

bisnis promosi berarti pemasaran melalui periklanan dan penjualan berupa

pemotongan harga, hadiah dan pajangan toko.

Promosi yang dimaksudkan disini adalah periklanan. Periklanan

merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam bisnis atau pasar.

Ekonomi pasar bebas ditandai dengan kompetisi yang kuat dalam persaingan

pasar. Setiap perusahaan bersaing dalam menawarkan produknya kepada

konsumen.

Menurut Sudirman Tebba, dalam bukunya yang berjudul Berbisnis dengan

Hati Nurani (Bisnis dan Tasawuf), seringkali periklanan itu memamerkan pola

hidup yang konsumeristis, hedonistis dan materialistis, sehingga dianggap tidak

mendidik. Di lihat dari segi Islam pola hidup seperti ini dapat dikategorikan

sebagai israf atau berlebih-lebihan dan tabzir, dan hal ini dilarang.

Dalam Islam, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam hal

promosi, diantaranya:

1. Promosi atau periklanan tidak boleh mengumbar aurat, teruma aurat

wanita.

Page 32: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

19

2. Promosi atau periklanan tidak boleh mengiklankan barang dan jasa

yang diharamkan, seperti makanan yang mengandung unsur babi,

minuman keras, perjudian dan prostitusi.

3. Promosi atau periklanan tidak berlebih-lebihan.

e. Konsumsi

Konsumsi adalah jumlah pembelanjaan dan perekonomian atas barang

dan jasa yang digunakan pada periode tertentu, biasanya dalam jangka pendek.

Pembelanjaan konsumsi ini tidak hanya meliputi barang-barang konsumsi saja,

tetapi juga bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi. Konsumsi juga

berarti proses fisik factual pemakaian barang dan jasa.19

Mengenai hal konsumsi ini Islam menentukan bahwa dalam melakukan

kegiatan konsumsi hendaknya dilakukan untuk sesuatu yang halal dan baik, serta

dilakukan secara wajar, tidak berlebihan dan tidak bakhil atau kikir, sebagaimana

dengan firman Allah dalam surat Al-Furqan: 67 yang artinya:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak

berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-

tengah antara yang demikian”.

Ketentuan-ketentuan dalam melakukan kegiatan konsumsi ini juga

terdapat pada Surat Al-Araaf: 31 yang artinya:

“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

19

A. Nasution , Kamus Ekonomi (Semarang: Dahara Prize, 1989), hlm. 102.

Page 33: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

20

f. Hubungan Antara Pedagang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri, dalam

menjalankan kehidupan manusia menjalin hubungan baik dengan pencipta-Nya

maupun dengan sesamanya. Hubungan manusia dalam berbisnis tidak hanya

terhadap konsumen tetapi juga terhadap sesama pengusaha mereka menjalin

hubungan. Hubungan yang harmonis antar sesama pedagang dalam berkompetisi

perlu ditumbuhkan, dijaga dan dipelihara.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis Islam.

Dalam perkembangannya, etika bisnis dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal

(dalam diri manusia) dan eksternal (di luar diri manusia). Faktor internal diantaranya adalah

agama (ketuhanan) serta tingkat pendidikan lalu faktor eksternal diantaranya adalah kondisi

ekonomi, dan persaingan usaha.

1. Faktor Internal

a. Agama

Perdagangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

ekonomi dan sosial bagi semua orang di seluruh negara dan pada semua lapisan

masyarakat. Pelaku bisnis yang Muslim tidak boleh berpendirian bahwa bisnis itu

amoral atau tidak berkaitan dengan moral, sebab moralitas merupakan bagian dari

ajaran agama Islam.

Page 34: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

21

Pendidikan agama merupakan pondasi yang utama dalam setiap kegiatan

bermuamalah. Demikian pula, pendidikan agama sangat berpengaruh terhadap

perilaku pedagang.20

b. Pendidikan

Dalam proses produksi sebagai suatu struktur dasar aktivitas

perekonomian, tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting, karena tenaga

kerja tersebut bertindak sebagai pelaku ekonomi, berbeda dengan faktor produksi

lainnya yang bersifat pasif (seperti : modal, bahan baku, mesin, dan tanah).

Tenaga kerja berkemampuan bertindak aktif, mampu mempengaruhi dan

melakukan manajemen terhadap faktor produksi lainnya yang terlibat dalam

proses produksi (Sonny Sumarsono, 2003).21

Dalam bisnis yang baik, seorang pengusaha yang berkemampuan

bertindak aktif, mampu mempengaruhi dan melakukan manajemen merupakan

faktor penentu keberhasilan dari kegiatan bisnis dengan jalan yang benar dan

baik. Salah satu faktor yang membentuk kemampuan bertindak aktif tersebut

adalah pendidikan. Pendidikan punya peranan sangat penting dalam Innovation

Driven Economy, yaitu tempat munculnya talenta-talenta yang akan memicu

20

Ahmad Faiz, “Pengaruh Tingkat Keagamaan terhadap Perilaku Pedagang Pasar Kebayoran Lama

Jakarta Selatan”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif hidayatullah Jakarta,

2009). 21

Satrio Adi Setiawan, “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja, dan Jenis Kelamin

Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga kerja Terdidik di Kota Magelang”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang, 2010), h. 19.

Page 35: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

22

munculnya inovasi dalam bisnis.22

Adanya inovasi-inovasi di dalam bisnis

tersebut, tentunya akan mengurangi bahkan menghilangkan segala macam

kecurangan-kecurangan dalam persaingan usaha.

2. Faktor Eksternal

a. Ekonomi

Perekonomian yang sifatnya terbuka saat ini disamping memberikan

manfaat positif bagi perkembangan dunia usaha, sebaliknya dapat memberikan

pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif ini dalam banyak hal, berupa ancaman dan

dampak yang merugikan pada para pedagang, terutama pedagang tradisional yang

belum siap menghadapi persaingan global dalam berbagai hal salah satunya kualitas

etos kerja yang mereka lakukan. Tentunya, kondisi ekonomi, baik secara makro

ataupun mikro, dan khususnya kondisi ekonomi pedagang sendiri, memiliki

keberpengaruhan terhadap pelaksanaan etika bisnisnya. 23

b. Sosial

Faktor sosial merupakan salah satu bagian dari dimensi eksternal dalam

kegiatan usaha atau berbisnis. Dimensi sosial yang mempengaruhi etika bisnis

meliputi berbagai hal, yaitu perilaku etnis dan adat istiadat, pola gaya hidup

22 Sandiago Uno, “Entrepreneurship in Indonesia-Financial Club”, artikel diakses pada 25 november 2013

dari http://sandiaga-uno.com/enterpreneurship-in-indonesia-financial-club/

23 Popon Herawati, “Bisnis dan Etika Lingkungan”, hal.5, artikel diakses pada 17 oktober 2013 dari

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31001-4-323350081917.doc

Page 36: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

23

masyarakat, perubahan persepsi dan pola pembelian konsumen, lokasi geografi,

agama, dan persaingan antar pedagang itu sendiri.24

Dalam penulisan ini,kami membagi bagian dimensi eksternal ini kedalam

dimensi persaingan usaha. Yakni mengenai kebersaingan antar pedagang.

Bagaimana pedagang bersikap dan bagaimana pola pikirnya mengenai persaingan

yang sehat tersebut.

24

Ibid., hal.14

Page 37: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Kreo, Tangerang, dengan objek penelitian yaitu

pedagang muslim di pasar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variable independen (kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, dan persaingan usaha)

terhadap variable dependen (pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang) di Pasar Kreo,

Tangerang.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni

sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah

peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti.25

Penulis meneliti pedagang pasar tradisional Kreo Tangerang, yang terdaftar di

Kantor Pemasaran Kios Pasar Kreo Tangerang, yaitu sejumlah 100 peserta. Kemudian

dari 100 peserta tersebut diambil 80 peserta yang beragama Islam untuk dijadikan

sampel pada penelitian ini, hal tersebut dilakukan karena penelitian ini berfokus

25

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2008),h.218

Page 38: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

25

terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam yang dilakukan oleh pedagang Muslim, jadi

diharapkan data-data yang didapatkan bisa lebih terarah.

2. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data dibagi dalam dua kategori, yaitu:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

melalui kuesioner dan wawancara dengan para pedagang yang beragama

Islam dan para pihak lainnya yang dapat membantu penelitian ini.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan

sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan instrumen

berupa kuesioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data. Pengumpulan data

dilakukan dengan teknik personally administrated questionnaries, yaitu kuesioner

disampaikan dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti.

Model jawaban dalam kuesioner menggunakan skala likert yang merupakan

metode untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan

terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert menggunakan lima angka

penilaian dari gradasi sangat positif sampai sangat negative atau sebaliknya. Adapun

pemberian skor dari setiap pernyataan yang digunakan dalam peneltian ini ditentukan

sebagai berikut:

a. Sangat tidak setuju skornya satu

b. Tidak setuju skornya dua

Page 39: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

26

c. Ragu-ragu skornya tiga

d. Setuju skornya empat

e. Sangat setuju skornya lima

C. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtois,

dan skewness (kemencengan distribusi).26

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer dalam penelitian ini, dilakukan

uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.27

Uji validitas

digunakan dengan menggunakan Person Correlation dengan cara menghitung

korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan

valid jika signifikan > 0,05.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal

26

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, 2011), h. 19 27

Ibid., 2009, h. 49

Page 40: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

27

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 akan menghasilkan Cronbach Alpha,

yaitu di ukur berdasarkan skala tersebut dan dikelompokkan ke dalam lima kelas dan

range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti table

berikut:

Tabel 3.1

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabel

0,00 s/d 0,20

> 0,20 s/d 0,40

> 0,40 s/d 0,60

> 0,60 s/d 0,80

> 0,80 s/d 1,00

Kurang Reliable

Agak Reliabel

Cukup Reliabel

Reliabel

Sangat Reliabel

3. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi

variable independen dan dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau

mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Uji normalitas data yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan uji statistic. Uji statisktik yang digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistic non parametric Kolmorgov – Smirnov (K-S). Uji K-S

Page 41: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

28

dengan arti signifikansi > 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan

signifikansi dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.28

b. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengkaji apakah model regresi

berganda ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independen) (Ghozali,

2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable

bebas (independen). Multikolonieritas dapat dideteksi dengan menganalisis nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieriats adalah tolerance < 0,10 atau

sama dengan nilai VIF > 10.29

c. Heteroskedestisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual/pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah

satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat

grafik plot antara nilai prediksi varibel terikat (dependen) yaitu ZPERD dengan

SRESID. Dasar analisinya adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.30

28

Ibid., 2011, h. 163 29

Ibid., h. 108 30

Ibid., h. 139

Page 42: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

29

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunakan model empiris yaitu metode statistik regresi

berganda (multiple regression) dengan persamaan sebagai berikut:31

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4+e

Dimana:

Y = Pelaksanaan Etika Bisnis Islam

a = Konstanta (tetapan)

b1 – b4 = Koefisien Regresi

x1 = Kondisi Ekonomi

x2 = Tingkat Pendidikan

x3 = Persaingan Usaha

x4 = Pendidikan Agama

e = Error

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi untuk menentukan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui R2 (koefisien

determinasi). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika R2

adalah

sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh

variabel independen.32

31

Ibid., h. 99 32

Ibid., h. 97

Page 43: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

30

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05.33

Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik t ini adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05, maka variabel independen

secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga

hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05, maka variabel independen secara

individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga

hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.34

Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik F ini adalah sebagai berikut:

33

Ibid., h. 98 34

Ibid., h.98

Page 44: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

31

1) Jika nilai probabilitas di bawah 0,05, maka semua variabel independen

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen sehingga

hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.

2) Jika nilai probabilitas di atas 0,05, maka semua variabel independen tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen sehingga

hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak.

5. Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur

variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas,

serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner

untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala

Likert. Skala Likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari

responden bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan

menggunakan 5 (lima) poin skala Likert, yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, 5 = sangat setuju.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada lima variabel yaitu kondisi

ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pelaksanaan etika bisnis islam.

Dimana faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan dan persaingan usaha sebagai

variabel independen sedangkan pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang sebagai variabel

dependen.

Page 45: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

32

a. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini ada empat, yaitu faktor kondisi

ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama. Variabel yang

pertama, yaitu kondisi ekonomi. Faktor kondisi ekonomi yang mempengaruhi etika

bisnis meliputi berbagai hal, yaitu kepemilikan harta dan benda, mengenai modal

awal dan modal sekarang dan lain sebagainya.

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala

likert, 1) Sangat tidak setuju, 2) Tidak setuju, 3) Ragu-ragu, 4) Setuju, 5) Sangat

Setuju.

Variabel independen yang kedua yakni tingkat pendidikan. Pendidikan

diidentifikasi dengan kemampuan para pedagang untuk melakukan Innovation Driven

Economy, yaitu tempat munculnya talenta-talenta yang akan memicu munculnya

inovasi dalam bisnis.35

Dengan munculnya inovasi-inovasi ini, maka pelaku bisnis

tidak perlu lagi untuk melakukan cara-cara kotor demi memajukan bisnisnya, mereka

hanya perlu melakukan inovasi yang tepat untuk dapat bersaing dengan rivalnya.

Tentunya untuk mencapai inovasi-inovasi tersebut dibutuhkan pengalaman dan juga

pendidikan. dalam penulisan ini, pendidikan pedagang diukur dari tingkat pendidikan

yang telah dilalui, baik tingkat pendidikan secara formal maupun informal pedagang.

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala

likert, 1) Sangat tidak setuju, 2) Tidak setuju, 3) Netral, 4) Setuju, 5) Sangat Setuju.

35 Sandiago Uno, “ntrepreneurship in Indonesia-Financial Club”, artikel diakses pada 16 Mei 2012 dari

http://sandiaga-uno.com/enterpreneurship-in-indonesia-financial-club/

Page 46: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

33

Variabel independen yang ketiga adalah persaingan usaha. Faktor persaingan

usaha yang mempengaruhi etika bisnis meliputi berbagai hal diantaranya adalah

mengenai teknik pemasaran, pelayanan, kejujuran pedagang dalam melayani dan

bersaing dengan pedagang lainnya di pasar tersebut.

Variabel independen yang empat adalah pendidikan agama. Faktor pendidikan

agama yang mempengaruhi etika bisnis meliputi berbagai hal diantaranya adalah

mengenai pendidikan keagamaan yang telah didapatkan baik dari sekolah formal

maupun kegiatan informal seperti mengaji, pesantren dan lain sebagainya.

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala

likert, 1) Sangat tidak setuju, 2) Tidak setuju, 3) Ragu-ragu, 4) Setuju, 5) Sangat

Setuju.

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala

likert, 1) Sangat tidak setuju, 2) Tidak setuju, 3) Ragu-ragu, 4) Setuju, 5) Sangat

Setuju.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen diwakili oleh pelaksanaan etika bisnis Islam. Yang

dimaksud dengan etika bisnis islam atau etika bisnis dalam Islam, ialah ilmu yang

membahas perihal usaha ekonomi khususnya perdagangan dari sudut pandang baik

dan buruk serta salah dan benar menurut standar akhlak Islam.36

36

Prof. Dr. Drs. H. Amin Suma, SH., MA., MM, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, 2008 (Jakarta: Qolam Publishing), hlm. 293.

Page 47: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

34

Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala

likert, 1) Sangat tidak setuju, 2) Tidak setuju, 3) Ragu-ragu, 4) Setuju, 5) Sangat

Setuju

Tabel 3.2

Variabel, Indikator, dan Butir Pertanyaan untuk Kuesioner

Variabel Indikator Butir pertanyaan

Kondisi

Ekonomi

(X1)

Pola pikir terhadap

modal yang dimiliki

untuk membangun

sebuah usaha dan

mengenai

kepemilikan harta-

benda

Perasaan dan pola pikir mengenai modal

yang sedikit

Seberapa cukup keuntungan yang didapat

untuk memenuhi kebutuhan

Seberapa banyak aset yang dimiliki

Tingkat

Pendidikan

(X2)

Pengalaman

mengenyam

pendidikan secara

informal maupun

nonformal

Jenjang pendidikan yang telah diselesaikan

Database lain mengenai informasi yang

telah didapat

Pemahaman mengenai jual-beli yang baik

dan benar

Persaingan

Usaha

(X3)

Mengenai teknik

pemasaran,

pelayanan, kejujuran

pedagang dalam

melayani dan

bersaing dengan

pedagang lainnya

Pola pikir mengenai pembeli yang

berdagang di toko lain

Strategi dalam bersaing dengan pedagang

lain

Pemahaman dan pengaplikasian sistem

diskon untuk menarik pelanggan

Pelayanan terhadap pembeli atas sebuah

komplain

Pelayanan yang ramah, sopan, dan akrab

kepada pelanggan

Page 48: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

35

Pendidikan

Agama (X4)

Etika Bisnis

Islam

(Y)

Pengalaman

mengenyam

pendidikan baik

formal maupun

informal

Perihal usaha

ekonomi khususnya

perdagangan dari

sudut pandang baik

dan buruk serta salah

dan benar menurut

standar akhlak Islam

Pernah menjadi santri di pondok pesantre

Mengikuti pengajian atau organisasi

keagamaan

Pemahaman dan aplikasi mengenai sholat

dan berzakat

tidak menjual barang yang kotor,

memabukkan dan haram

menjaga hubungan baik dengan pelanggan

ataupun pedagang lain

tidak menjual barang yang belum jelas

kualitas dan kuantitasnya

tidak melakukan ikhtikar (penimbunan

barang;untuk mendapatkan keuntungan

sebesar-besarnya)

tidak pernah menipu pembeli dengan

menyuruh orang untuk berpura-pura

membeli agar dagangan terlihat bagus atau

lebih murah.

Pola pikir mengenai keberkahan yang

diharapkan bukan hanya keuntungan.

Page 49: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

36

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di pasar tradisional Kreo, Tangerang, Banten.

Pasar Kreo dikelola oleh badan swasta. Pemilik Pasar Kreo ini adalah Bapak H. Mastur.

Terdapat 100 kios pedagang yang tercatat di Kantor Pemasaran Kios Pasar Kreo,

Tangerang..

Pedagang yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi pedagang sayur-

mayur, pedagang buah, pedagang sembako, pedagang pakaian, pedagang tahu-tempe,

pedagang daging, pedagang emas dan perhiasan, pedagang elektronik, pedagang ikan dan

pedagang kosmetik.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara

langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu pedagang yang terdaftar di

Pasar Kreo, Tangerang. Penyebaran kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 16 Maret 2014

hingga 23 Maret 2014.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 80 pedagang dari 100 pedagang yang ada.

Sampel pada penelitian tersebut adalah pedagang yang beragama Islam. Kuesioner yang

disebarkan berjumlah 80 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 80

buah kuesioner atau 100%.

Page 50: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

37

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pedagang yang berdagang di Pasar Kreo,

Tangerang. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang

terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan jenis barang dagangan.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

jenis kelamin.

Tabel 4.1

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Persentase

Pria 46,2%

Wanita 53,8%

Total 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Data tersebut menunjukkan bahwa sekitar 43 orang atau 53,8% responden

didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya sebanyak 37 orang atau 46,2%

responden berjenis kelamin perempuan.

Page 51: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

38

b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.2 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan

terakhir.

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan data dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir SMP sebanyak 46,2%, dan sebanyak 38,8% responden

berpendidikan terakhir SMA, 12,5% responden berpendidikan terakhir SD, dan

sisanya sebanyak 2,5% responden adalah lulusan Perguruan Tinggi.

c. Deksripsi responden berdasarkan jenis dagangannya

Tabel 4.3 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis

dagangannya.

Pendidikan Terakhir Persentase

SD 12,5%

SMP 46,2%

SMA 38,8%

PT 2,5%

Total 100%

Page 52: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

39

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden

Berdasarkan Jenis Dagangan

Jenis Dagangan Frekuensi Absolut Persentase

Sayur-mayur 13 16,2%

Buah-buahan 9 11,2%

Sembako 13 16,2%

Pakaian 6 7,5%

Tahu-tempe 10 12,5%

Daging 9 11,2%

Emas/perhiasan 2 2,5%

Toko elektronik 3 3,8%

Ikan 11 13,8%

Toko kosmetik 4 5,0%

Total 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu

sebanyak 13 orang atau 16,25% merupakan pedagang sayur-mayur, dan sebanyak 13

orang juga atau 16,25% responden merupakan pedagang sembako, sebanyak 11 orang

atau 13,8 % responden merupakan pedagang ikan, dan sebanyak 10 orang atau 12,5%

responden merupakan pedagang tahu dan tempe, lalu sebanyak 9 orang atau 11,2 %

responden merupakan pedagang daging dan sebanyak 9 orang atau 11,2% juga

merupakan pedagang buah, sebanyak 6 orang atau 7,5% responden merupakan

pedagang pakaian, sebanyak 4 orang atau 5,0% responden merupakan pedagang

kosmetik, sebanyak 3 orang atau 3,8% responden merupakan pedaelektronik, dan

sisanya 2 orang atau 2,5% responden merupakan pedagang emas/perhiasan.

Page 53: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

40

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi faktor kondisi

ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha, dan pelaksanaan etika bisnis

Islam yang akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 (Kondisi Ekonomi) 80 1.00 4.000 2.74 0.694

X2 (Tingkat Pendidikan) 80 0.166 2.000 0.685 0.497

X3 (Persaingan Usaha 80 2.600 4.400 3.377 0.440

X4 (Pendidikan Agama) 80 0.000 2.000 0.80 0.366

Y (P. Etika Bisnis Islam) 80 0.000 5.000 4.404 0.424

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel tersebut menjelaskan bahwa pada variable X1 (Kondisi Ekonomi) jawaban

minimum responden sebesar 1,00 dan maksimum sebesar 4,00, dengan rata-rata total

jawaban 2,74 dan standar deviasi sebesar 0,694. Variable X2 (Tingkat Pendidikan) ,

jawaban minimum responden sebesar 0,166 dan maksimum sebesar 2,00, dengan rata-

rata sebesar 0,497 dan standar deviasi 0,497. Variable X3 (Persaingan Usaha), jawaban

minimum sebesar 2,600 dan maksimum 4,400 dengan rata-rata sebesar 3,377 dan

standar deviasi sebesar 0,440. Variable X4 (Pendidikan Agama), jawaban minimum

responden sebesar 0,000 dan maksimum sebesar 5,000 dengan rata-rata sebesar 4,404

dan standar deviasi 0,424. Variabel Y (Etika Bisnis), jawaban minimum sebesar 0,000

Page 54: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

41

dan maksimum sebesar 5,000 dengan rata-rata total jawaban sebesar 4,404 dan standar

deviasi sebesar 0,424.

Nilai standar deviasi untuk tiap variabel lebih kecil dari nilai mean mengartikan

bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang

digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model

dikatakan valid jika tingkat signifikansiya dibawah 0,05, maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari dua variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu persaingan usaha dan pelaksanaan etika

bisnis Islam, dengan sampel 30 responden.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Persaingan Usaha (X3)

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

E2 (Persaingan Usaha 2) 0,679** 0,000 Valid

E3 (Persaingan Usaha 3) 0,593** 0,000 Valid

E4 (Persaingan Usaha 4) 0,614** 0,000 Valid

E5 (Persaingan Usaha5) 0,580** 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel di atas menunjukkan variabel persaingan usaha mempunyai kriteria valid

untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Page 55: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

42

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Etika Bisnis Islam (Y)

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

F1 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 1) 0,711** 0,000 Valid

F2 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 2) 0,710** 0,000 Valid

F3 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 3) 0,790** 0,000 Valid

F4 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 4) 0,740** 0,000 Valid

F5 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 5) 0,830** 0,000 Valid

F6 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 6) 0,610** 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel di atas menunjukkan variabel pelaksanaan etika bisnis Islam

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian.

Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada

diatas 0,6. Tabel-tabel berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel

kondisi ekonomi (X1), variable tingkat pendidikan (X2), variable Persaingan usaha

(X3) dan variable pelaksanaan etika bisnis Islam (Y).

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variable Kondisi Ekonomi (X1)

Variabel X1 Total korelasi Cronbach’s Alpha Keterangan

D1 (Kondisi Ekonomi 1) 0,526 0,469 Cukup Reliabel

D2 (Kondisi Ekonomi 2) 0,529 0,443 Cukup Reliabel

D3 (Kondisi Ekonomi 3) 0,349 0,744 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Page 56: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

43

Pada uji reabilitas variable kondisi ekonomi (X1), Cronbach’s Alpha pada butir

pertanyaan D1 yaitu menunujukkan angka 0,469, itu berarti bahwa variable tersebut

masuk kedalam kelas 0,40 s/d 0,60 dengan tingkat realibilitasnya yaitu cukup reliable.

butir pertanyaan D2 menunjukkan 0,443, memiliki tingkat reliabilitas yang sama dengan

D1 yaitu cukup reliable. Pada butir D3 menunjukkan 0,744, variable tersebut masuk

kedalam kelas 0,60 s/d 0,80 dengan tingkat realibilitasnya yaitu reliable. Itu berarti

bahwa variable kondisi ekonomi dalam instrument penelitian ini dikatakan reliable.

Tabel 4.8

Uji Reliabilitas Variable Tingkat Pendidikan (X2)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Pada uji reabilitas variable tingkat pendidikan (X2) dalam setiap butir pertanyaan

menunjukkan nilai cronbach’s alpha berada di atas kelas 0,6 s/d 0,80. Pada butir

pertanyaan B1 yaitu menunjukkan angka 0,658. Butir pertanyaan B2 menunjukkan angka

0,687. Butir pertanyaan B3 menunjukkan angka 0,745. Butir B4 menunjukkan angka

0,639. Butir pertanyaan B5 menunjukkan angka 0,620. Dengan demikian, itu berarti

Variabel

Total

korelasi

Cronbach’s

Alpha Keterangan

B1 (Tingkat Pendidikan b.1) 0,430 0,658 Reliabel

B2 (Tingkat Pendidikan b.2) 0,752 0,687 Reliabel

B3 (Tingkat Pendidikan b.3) 0,548 0,745 Reliabel

B4 (Tingkat Pendidikan b.4) 0.532 0.639 Reliabel

B5 (Tingkat Pendidikan b.5) 0.486 0.620 Reliabel

Page 57: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

44

bahwa variable tingkat pendidikan (X2) dalam instrument penelitian ini dikatakan

reliable.

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variable Persaingan Usaha (X3)

S

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Pada uji reabilitas variable tingkat persaingan usaha (X3), Pada butir pertanyaan

E2 menunjukkan angka 0,346, variable tersebut masuk kedalam kelas 0,20 s/d 0,40

dengan tingkat realibilitasnya yaitu agak reliable. Butir pertanyaan E3, E4 dan E5,

masing-masing menunjukkan angka di kelas 0,40 s/d 0,60 dengan tingkat realibilitasnya

yaitu cukup reliable.

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas Variable Pendidikan Agama (X4)

S

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Variabel Total korelasi Cronbach’s Alpha Keterangan

E2 (Persaingan Usaha 2) 0,407 0,346 Agak Reliabel

E3 (Persaingan Usaha 3) 0,316 0,440 Cukup Reliabel

E4 (Persaingan Usaha 4) 0,241 0,508 Cukup Reliabel

E5 (Persaingan Usaha 5) 0,312 0,464 Cukup Reliabel

Variabel Total korelasi Cronbach’s Alpha Keterangan

C3 (Pendidikan agama 3) 0,729 0,205 Agak Reliabel

C4 (Pendidikan agama 4) 0,481 0,288 Agak Reliabel

C7 (Pendidikan agama 7) 0,286 0,444 Cukup Reliabel

C9 (Pendidikan agama 9) 0,89 0,525 Cukup Reliabel

Page 58: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

45

Pada uji reabilitas variable Pendidikan Agama (X4), Pada butir pertanyaan C3

menunjukkan angka 0,205, variable tersebut masuk kedalam kelas 0,20 s/d 0,40 dengan

tingkat reliabilitasnya yaitu agak reliable. Demikian pula dengan butir pertanyaan C4

menunjukkan angka 0,288, variable tersebut tingkat reliabilitasnya juga dikatakan agak

reliable. Butir pertanyaan C7 dan C9, masing-masing menunjukkan angka di kelas 0,40

s/d 0,60 dengan tingkat realibilitasnya yaitu cukup reliable, masing-masing yaitu 0,444

dan 0,525.

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas Variable Pelaksanaan Etika Bisnis Islam (X3)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Pada uji reabilitas variable pelaksanaan etika bisnis Islam (Y) dalam setiap butir

pertanyaan menunjukkan nilai cronbach’s alpha berada di atas 0,6. Pada butir

pertanyaan F1 yaitu menunjukkan angka 0,795. Butir pertanyaan F2 menunjukkan angka

0,767. Butir pertanyaan F3 menunjukkan angka 0,776. Butir pertanyaan F4 menunjukkan

angka 0,807. Butir pertanyaan F5 menunjukkan angka 0,769. Butir pertanyaan F6

Variabel

Total

korelasi

Cronbach’s

Alpha Keterangan

F1 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 1) 0,591 0,795 Reliabel

F2 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 2) 0,585 0,796 Reliabel

F3 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 3) 0,691 0,776 Reliabel

F4 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 4) 0,562 0,807 Reliabel

F5 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 5) 0,702 0,769 Reliabel

F6 (Pelaksanaan Etika Bisnis Islam 6) 0,471 0,817 Reliabel

Page 59: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

46

menunjukkan angka 0,817. Dengan demikian, itu berarti bahwa variable pelaksanaan

etika bisnis Islam (Y) dalam instrument penelitian ini dikatakan reliable.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan

melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi

antar variabel independen.

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.805 1.243

.824 1.213

.877 1.140

.887 1.128

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan

nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang

ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk kondisi ekonomi (X1), tingkat pendidikan

(X2), persaingan usaha (X3), Pendidikan Agama (X4) dan pelaksanaan etika bisnis

Islam (Y) berturut-turut sebesar 0,805, 0,824, 0,877 dan 0,887, serta VIF sebesar

1,243, 1,213, 1,140 dan 1,128. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model

Page 60: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

47

persamaan regresi tidak terdapat problem multikol dan dapat digunakan dalam

penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Data berdistribusi normal, jika sig (signifikansi) > 0,05

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Page 61: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

48

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Gambar 4.15 menunjukkan bahwa pada tabel histogram, sebaran data

mengikuti garis lengkung dan pada gambar Normal P-Plot, data menyebar mengikuti

garis diagonal. Artinya, data menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi ini memenuhi asumsi normalitas

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Page 62: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

49

Gambar 4.2

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan gambar di atas, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data

tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu

pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak

digunakan untuk memprediksi pelaksanaan etika bisnis Islam berdasarkan variabel

yang mempengaruhinya, yaitu kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha

dan pendidikan agama.

Page 63: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

50

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak

peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu, pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah

disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah

variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun

apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Berikut ini disajikan

hasil uji koefisien determinasi.

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R R Square Adjusted R Square

.584a .341 .305

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.15 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,305. Hal ini menandakan

bahwa variasi variabel kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan

pendidikan agama bisa menjelaskan sebesar 30,5% variasi variabel pelaksanaan etika

bisnis Islam pedagang. Sedangkan sisanya, yaitu 69,5% dijelaskan oleh sebab-sebab

Page 64: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

51

lain di luar variabel kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha.dan

pendidikan agama.

b. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability F

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai

probability F lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Berikut ini

adalah tabel yang menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.14

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.858 4 1.214 9.682 .000a

Residual 9.407 75 .125

Total 14.265 79

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel diatas menunjukkan hasil uji statistik F antara seluruh variabel

independen dengan variabel dependen sebagai berikut: Pengaruh kondisi ekonomi,

Page 65: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

52

tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

Tabel di atas memperlihatkan nilai sig hasil uji F sebesar 0,000, artinya nilai

signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama

berpengaruh secara bersama-sama terhadap etika bisnis pedagang.

c. Hasil Uji Statistik t

Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara individu

memiliki dampak yang signifikan terhadap variabel dependen, serta untuk

membuktikan variabel mana yang paling dominan. Berikut tabel yang menunjukkan

hasil uji t yang dihasilkan.

Tabel 4.15

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

T Sig.

8.039 .000

.147 .883

1.334 .045

4.621 .000

1.726 .048

Page 66: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

53

Tabel di atas menunjukkan hasil uji statistik t antara variabel independen

dengan variabel dependen sebagai berikut:

Hasil uji H0(1) : Faktor kondisi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

Tabel tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kondisi ekonomi (X1)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,883 dengan nilai beta positif 0,015. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 (1) ditolak sehingga dapat

dikatakan kondisi ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan

etika bisnis Islam pedagang.

Hasil uji H1(2) : Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa variabel tingkat pendidikan (X2)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,045. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil

dari 0,05 yang berarti H1(2) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat

pendidikan berpengaruh signifikan terhadap etika bisnis pedagang. Adapun nilai beta

yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,138. Estimasi arah yang positif pada

koefisien variabel pendidikan menunjukkan bahwa setiap peningkatan tingkat

pendidikan akan membuat etika bisnis pedagang menjadi lebih baik.

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh Popon

Herawati yaitu, kenyataan empiris dan praktis menunjukkan bahwa perilaku

seseorang, misalnya dalam pekerjaan yakni etika kerja, dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu internal (dalam diri manusia) dan eksternal (diluar diri manusia). Faktor

Page 67: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

54

pendidikan merupakan salah satu bagian dari dimensi internal kegiatan usaha dimana

dimensi pendidikan mempengaruhi etika bisnis.37

Hasil uji H1(3) : Persaingan usaha berpengaruh signifikan terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa variabel persaingan usaha (X3) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05

yang berarti H1(3) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman berpengaruh

signifikan terhadap etika bisnis pedagang. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah

positif sebesar 0,645. Estimasi arah yang positif pada koefisien variabel persaingan

usaha menunjukkan bahwa setiap peningkatan persaingan usaha mempengaruhi

seseorang dalam beretika bisnis.

Hasil uji H1(4): Pendidikan Agama berpengaruh signifikan terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa variabel pendidikan agama (X4) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,048. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05

yang berarti H1(4) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan agama

berpengaruh signifikan terhadap etika bisnis pedagang. Adapun nilai beta yang

dihasilkan adalah positif sebesar 0,72. Estimasi arah yang positif pada koefisien

variabel pendidikan agama menunjukkan bahwa setiap peningkatan pendidikan

agama mempengaruhi seseorang dalam beretika bisnis.

37

Popon Herawati, “Bisnis dan Etika Lingkungan”, hal.14, artikel diakses pada 17 oktober 2013 dari

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31001-4-323350081917.doc

Page 68: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

55

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan

regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

Y = Pelaksanaan Etika Bisnis Islam

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Kondisi Ekonomi

X2 = Tingkat Pendidikan

X3 = Persaingan usaha

X3 = Persaingan usaha

e = Error

Dari output didapatkan model persamaan regresi:

Dari persamaan regresi ini, dapat dilihat variabel bebas (kondisi ekonomi,

tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama) yang paling dominan

mempengaruhi variabel terikat (etika bisnis) adalah variabel persaingan usaha.

Persaingan usaha memiliki nilai Beta sebesar 0,466, artinya apabila persaingan usaha

mengalami perubahan sebanyak 10%, maka etika bisnis akan berubah sebanyak

4,66%.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e

Y = 2.633+ 0,009 X1 + 0,118 X2 + 0,446 X3 + 0,199X4

+ e

Page 69: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

56

Diurutan kedua yang berpengaruh adalah pendidikan agama memiliki nilai

Beta sebesar 0,199, artinya apabila pendidikan semakin tinggi sebanyak 10%, maka

etika bisnis akan berubah semakin baik sebesar 1,99%.

Kemudian diurutan ketiga yang berpengaruh adalah tingkat pendidikan, yang

memiliki nilai Beta sebesar 0,118, artinya apabila tingkat pendidikan semakin tinggi

sebanyak 10 % maka tingkat pendidikan akan berubah semakin baik sebesar 1,18 %.

Lalu Kondisi ekonomi memiliki nilai Beta sebesar 0,009, artinya apabila

kondisi ekonomi mengalami perubahan sebanyak 10%, maka etika bisnis akan

berubah sebanyak 0,09 %.

Page 70: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi, tingkat

pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam

pedagang. Responden penelitian ini berjumlah 80 pedagang yang berdagang di Pasar Kreo,

Tangerang. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan regresi berganda, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel kondisi ekonomi (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,883 dengan

nilai beta positif 0,015. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti

H0(1) ditolak sehingga dapat dikatakan kondisi ekonomi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang.

2. Variabel yang berada diurutan pertama yang sangat berpengaruh terhadap

pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang adalah Variabel persaingan usaha (X3)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil

dari 0,05 yang berarti H1(3) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa persaingan

usaha berpengaruh signifikan terhadap etika bisnis pedagang. Adapun nilai beta yang

dihasilkan adalah positif sebesar 0,645. Estimasi arah yang positif pada koefisien

variabel persaingan usaha menunjukkan bahwa setiap peningkatan persaingan usaha

mempengaruhi seseorang dalam beretika bisnis.

Page 71: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

58

3. Variabel yang berada diurutan kedua yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika

bisnis Islam pedagang adalah Variabel pendidikan agama (X4) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,048. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang

berarti H1(4) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan agama berpengaruh

signifikan terhadap etika bisnis pedagang. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah

positif sebesar 0,72. Estimasi arah yang positif pada koefisien variabel pendidikan

agama menunjukkan bahwa setiap peningkatan pendidikan agama mempengaruhi

seseorang dalam beretika bisnis.

4. Variabel ketiga yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang

adalah Variabel tingkat pendidikan (X2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,045.

Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1(2) diterima, sehingga

dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap etika

bisnis pedagang. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,138.

Estimasi arah yang positif pada koefisien variabel pendidikan menunjukkan bahwa

setiap peningkatan tingkat pendidikan akan membuat etika bisnis pedagang menjadi

lebih baik.

B. Implikasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita

mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi etika bisnis pedagang dalam menghadapi

suatu permasalahan bisnis, yaitu kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan

pendidikan agama. Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, menunjukkan bahwa

keempat variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam.

Page 72: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

59

Hasil implikasi ini memiliki beberapa pengetahuan penting bagi pedagang atau

pengusaha, akademisi, peneliti selanjutnya, pembaca dan peneliti sendiri. Perkembangan

peradaban hingga saat ini sangatlah luar biasa. Demikian pula pola kehidupan sangatlah

kompleks. Sehingga umat Islam pada umumnya dan ilmuwan muslim pada khususnya perlu

amat sangat proaktif dalam upaya melakukan revitalisasi konsep-konsep muamalah.

Pentingnya pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal, pendidikan umum

maupun pendidikan agama merupakan suatu hal yang harus terus diperhatikan guna

meningkatkan etos kerja yang lebih beretika sesuai dengan pedoman Al-Qur’an dan As-

sunah.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasilnya.

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di Pasar Kreo saja, sehingga hasil

penelitian ini terbatas generalisasinya.

2. Terbatasnya jumlah responden yang ingin diteliti, sehingga hasil penelitian ini belum

dapat digeneralisasi dengan baik.

D. Saran

Penelitian dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan penelitian yang lebih

berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:

Page 73: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

60

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel yang berbeda yang

dapat mempengaruhi etika bisnis pedagang seperti variabel perekonomian internasional,

keadaan politik, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari

beberapa pedagang yang menjadi responden penelitian agar bisa mendapatkan data yang

lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu

sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

3. Penelitian ini lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survey, sehingga hasil

penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.dasar

4. Berdasarkan penelitian ini bahwa persaingan usaha, pendidikan agama dan tingkat

pendidikan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis Islam pedagang. Oleh

karena itu, akan sangat baik untuk para pedagang tradisional mendapatkan pendidikan

atau pengetahuan mendasar, baik itu mengenai pemahaman agama, bisnis, dan etika

bisnis itu sendiri agar dapat tercipta pelaksanaan etika bisnis Islam dengan baik. Untuk

itu, diharapkan kepada masyarakat ataupun pihak yang memiliki wewenang untuk

mengadakan training atau penyuluhan mengenai etika bisnis Islam kepada para pedagang

tradisional guna meningkatkan etos kerja pedagang tradisional yang sesuai dengan etika

bisnis Islam.

Page 74: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

90

DAFTAR PUSTAKA

Adi Setiawan, Satrio. “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja,

dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga kerja Terdidik

di Kota Magelang.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang, 2010.

Arijanto, Agus. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011.

Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang

Press. 2007.

Edwin Nasution, Mustafa dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta,

Penerbit Kencana, 2007. Cetakan ke-2.

Husein, Abdul Rahman. Bussiness with Love in Islam. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi

Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1995.

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

Page 75: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

91

2007.

Kartajaya, Hermawan dan M. Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mizan.

2006.

Lesmana, Erik. “Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha

terhadap Perilaku Dagang.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Rahardjo, M. Dawam. Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1999.

Rahardjo, M. Dawam. Etika dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis Islami Syed Nawab

Haider Naqvi. Bandung: Mizan, 1985: cet.1.

Setiawan, Satrio Adi. “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja,

dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga kerja Terdidik

di Kota Magelang”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang, 2010), h. 19.

Shahatah, Husain dan Shiddiq Muhammad al-Amin adh-Dharir. Transaksi & Etika

Bisnis Islam. Jakarta: Visi Insani Publishing, Oktober 2005: h. 5.

Shihab, Alwi. Islam Inklusif. Bandung: Mizan, 1999. h. 172.

Page 76: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

92

Sinn, Ahmad Ibrahim A. Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2008.

Yenti, Elfina. Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah terhadap Perilaku Bisnis

Pedagang Minang pada Pasar Aur Kuning Bukittinggi. diakses pada 30 Juli

2013 dari http://pasca.unand.ac.id/id/wp-

content/uploads/2011/09/PENGARUH-PEMAHAMAN-NILAI-NILAI-

SYARIAH.pdf

Yunus, Muh. Islam & Kewirausahaan Inovatif. Malang: UIN-Malang Press. 2008.

http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html artikel

diakses pada 30 Julli 2013.

http://www.tnp2k.go.id/program/sekilas/ artikel diakses pada 30 Juli 2013.

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31001-4-

323350081917.doc artikel diakses pada 9 Juni 2013.

www.smkn3-sukawati.sch.id/wp…/KEWIRAUSAHAAN/…/Persaingan-

Isaha.pptx.artikel diakses pada 31 Juli 2013.

http://ahmadadamjulidar.blogspot.com/2012/03/sosial-budaya.html artikel diakses

pada 30 Juli 2013.

Page 77: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

93

Arijanto, Agus. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011.

Besanko (et.al). Economics of Strategy. New Jersey: John Willey & Sons, 2004, Edisi

Echols, Jhon and Hasan Shadily. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia,

1984.

Eldine, Achyar. “Etika Bisnis Islam.” Jurnal Khazanah Vol. 3. No. 3 (Oktober 2007)

Faiz, Ahmad. “Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Perilaku Pedagang di Pasar

Kebayoran Lama Jakarta Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Fakultas Syari’ah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas

Syari’ah dan Hukum (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009. Cet. ke-4.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011. Cet. ke-5.

Herawati, H. Popon. “Bisnis dan Etika Lingkungan”. Artikel diakses pada tanggal 25

Januari 2012 dari

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31001-4-

323350081917.doc

Page 78: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

94

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

BPFE, 1999. Edisi Pertama

Juliansyah, Hafiz. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Etika Bisnis Islam

Pedagang di Pasar Ciputat.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Page 79: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 80 1 4 2.74 .694

X2 80 .1667 2.0000 .685417 .4975282

X3 80 2.6000 4.4000 3.377500 .4409354

X4 80 0 2 .80 .366

Y 80 3.5000 5.0000

4.404167E

0 .4249390

Valid N (listwise) 80

Hasil Uji Validitas Persaingan Usaha (X3)

Correlations

E2 E3 E4 E5 X3

E2 Pearson Correlation 1 .480** .094 .243

* .679

**

Sig. (2-tailed) .000 .405 .030 .000

N 80 80 80 80 80

E3 Pearson Correlation .480** 1 .096 -.044 .593

**

Sig. (2-tailed) .000 .399 .699 .000

N 80 80 80 80 80

E4 Pearson Correlation .094 .096 1 .434** .614

**

Sig. (2-tailed) .405 .399 .000 .000

N 80 80 80 80 80

E5 Pearson Correlation .243* -.044 .434

** 1 .580

**

Sig. (2-tailed) .030 .699 .000 .000

N 80 80 80 80 80

X3 Pearson Correlation .679** .593

** .614

** .580

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 80: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Etika Bisnis Islam

Correlations

F1 F2 F3 F4 F5 F6 Y

F1 Pearson Correlation 1 .518** .525

** .368

** .493

** .327

** .711

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .003 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

F2 Pearson Correlation .518** 1 .554

** .311

** .418

** .474

** .710

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

F3 Pearson Correlation .525** .554

** 1 .453

** .612

** .382

** .790

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

F4 Pearson Correlation .368** .311

** .453

** 1 .619

** .297

** .740

**

Sig. (2-tailed) .001 .005 .000 .000 .007 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

F5 Pearson Correlation .493** .418

** .612

** .619

** 1 .364

** .830

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

F6 Pearson Correlation .327** .474

** .382

** .297

** .364

** 1 .610

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .007 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y Pearson Correlation .711** .710

** .790

** .740

** .830

** .610

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 81: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 X4, X2, X3, X1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584a .341 .305 .3541647

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.858 4 1.214 9.682 .000a

Residual 9.407 75 .125

Total 14.265 79

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.633 .327 8.039 .000

X1 .009 .064 .015 .147 .883 .805 1.243

X2 .118 .088 .138 1.334 .186 .824 1.213

X3 .446 .096 .463 4.621 .000 .877 1.140

X4 .199 .116 .172 1.726 .088 .887 1.128

a. Dependent Variable: Y

Page 82: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) X1 X2 X3 X4

1 1 4.560 1.000 .00 .00 .01 .00 .01

2 .285 4.001 .00 .00 .77 .00 .09

3 .112 6.394 .02 .03 .12 .01 .88

4 .036 11.204 .04 .94 .06 .07 .00

5 .008 24.164 .94 .03 .04 .92 .03

a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.893542 5.017611

4.404167E

0 .2479749 80

Std. Predicted Value -2.059 2.474 .000 1.000 80

Standard Error of Predicted

Value .048 .138 .086 .021 80

Adjusted Predicted Value 3.916403 5.019938

4.406083E

0 .2479007 80

Residual -

1.0140350E

0

.7103534

-

1.2048305

E-15

.3450820 80

Std. Residual -2.863 2.006 .000 .974 80

Stud. Residual -2.938 2.050 -.003 1.005 80

Deleted Residual -

1.0678366E

0

.7418343

-

1.9161924

E-3

.3673278 80

Stud. Deleted Residual -3.103 2.096 -.004 1.018 80

Mahal. Distance .438 11.058 3.950 2.422 80

Cook's Distance .000 .092 .013 .017 80

Centered Leverage Value .006 .140 .050 .031 80

a. Dependent Variable: Y

Page 83: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul
Page 84: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul
Page 85: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Hasil Uji Multikolonieritas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 X4, X2, X3, X1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summary

Page 86: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584a .341 .305 .3541647

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.858 4 1.214 9.682 .000a

Residual 9.407 75 .125

Total 14.265 79

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.633 .327 8.039 .000

X1 .009 .064 .015 .147 .883 .805 1.243

X2 .118 .088 .138 1.334 .186 .824 1.213

X3 .446 .096 .463 4.621 .000 .877 1.140

X4 .199 .116 .172 1.726 .088 .887 1.128

Page 87: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.633 .327 8.039 .000

X1 .009 .064 .015 .147 .883 .805 1.243

X2 .118 .088 .138 1.334 .186 .824 1.213

X3 .446 .096 .463 4.621 .000 .877 1.140

X4 .199 .116 .172 1.726 .088 .887 1.128

a. Dependent Variable: Y

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.805 1.243

.824 1.213

.877 1.140

.887 1.128

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) X1 X2 X3 X4

1 1 4.560 1.000 .00 .00 .01 .00 .01

2 .285 4.001 .00 .00 .77 .00 .09

3 .112 6.394 .02 .03 .12 .01 .88

4 .036 11.204 .04 .94 .06 .07 .00

5 .008 24.164 .94 .03 .04 .92 .03

a. Dependent Variable: Y

Page 88: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Heteroskedastisitas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 X4, X2, X3, X1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584a .341 .305 .3541647

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.858 4 1.214 9.682 .000a

Residual 9.407 75 .125

Total 14.265 79

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.633 .327 8.039 .000

X1 .009 .064 .015 .147 .883

X2 .118 .088 .138 1.334 .186

X3 .446 .096 .463 4.621 .000

X4 .199 .116 .172 1.726 .088

a. Dependent Variable: Y

Page 89: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.893542 5.017611

4.404167E

0 .2479749 80

Residual -

1.0140350E

0

.7103534

-

1.2048305

E-15

.3450820 80

Std. Predicted Value -2.059 2.474 .000 1.000 80

Std. Residual -2.863 2.006 .000 .974 80

a. Dependent Variable: Y

Nonparametric Correlations

Correlations

Unstandardize

d Residual X1 X2 X3 X4

Spearman's rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 -.004 .003 .062 .008

Sig. (2-tailed) . .969 .978 .588 .946

N 80 80 80 80 80

X1 Correlation Coefficient -.004 1.000 .360** .253

* .233

*

Sig. (2-tailed) .969 . .001 .024 .037

N 80 80 80 80 80

X2 Correlation Coefficient .003 .360** 1.000 .265

* .069

Sig. (2-tailed) .978 .001 . .018 .542

N 80 80 80 80 80

X3 Correlation Coefficient .062 .253* .265

* 1.000 .258

*

Sig. (2-tailed) .588 .024 .018 . .021

N 80 80 80 80 80

X4 Correlation Coefficient .008 .233* .069 .258

* 1.000

Sig. (2-tailed) .946 .037 .542 .021 .

N 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 90: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 X4, X2, X3, X1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Uji determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584a .341 .305 .3541647

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Page 91: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.858 4 1.214 9.682 .000a

Residual 9.407 75 .125

Total 14.265 79

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

UJI T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.633 .327 8.039 .000

X1 .009 .064 .015 .147 .883

X2 .118 .088 .138 1.334 .086

X3 .446 .096 .463 4.621 .000

X4 .199 .116 .172 1.726 .088

a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.893542 5.017611

4.404167E

0 .2479749 80

Std. Predicted Value -2.059 2.474 .000 1.000 80

Standard Error of Predicted

Value .048 .138 .086 .021 80

Adjusted Predicted Value 3.916403 5.019938

4.406083E

0 .2479007 80

Residual -

1.0140350E

0

.7103534

-

1.2048305

E-15

.3450820 80

Std. Residual -2.863 2.006 .000 .974 80

Stud. Residual -2.938 2.050 -.003 1.005 80

Page 92: PENGARUH KONDISI EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27734/1/NURMALA HAYATI-FSH.pdf · I t-I PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul

Deleted Residual -

1.0678366E

0

.7418343

-

1.9161924

E-3

.3673278 80

Stud. Deleted Residual -3.103 2.096 -.004 1.018 80

Mahal. Distance .438 11.058 3.950 2.422 80

Cook's Distance .000 .092 .013 .017 80

Centered Leverage Value .006 .140 .050 .031 80

a. Dependent Variable: Y