PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK...

128
PENGA DANFASILITA SENI RUPA SI KECAMATA diajukan s JURUSAN FA UNI ARUH KOMPETENSI PEDAGOG AS BELAJAR TERHADAP HASIL ISWA KELAS V SDN SE-GUGUS AN DUKUHWARU KABUPATEN SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memeroleh Sarjana Pendidikan Oleh Novi Istiqomah 1401415290 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH D AKULTAS ILMU PENDIDIKAN IVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 GIK L BELAJAR S KARTINI N TEGAL h gelar DASAR G

Transcript of PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK...

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil
Page 3: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

i

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

i

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

i

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIKDANFASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJARSENI RUPA SISWA KELAS V SDN SE-GUGUS KARTINI

KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelarSarjana Pendidikan

OlehNovi Istiqomah

1401415290

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

Page 4: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

ii

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

iii

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

iv

Page 7: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

v

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan

dan kegigihan” (Samuel Jhonson).

2. “Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan

mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak.

Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang

sama” (Nora Roberts)

3. “Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terekapitulasi dari keberhasilan

menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada

pendidikan yang sesungguhnya.” (Lenang Manggala)

4. “Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu tetapi guru yang

bermutu dapat melahirkan ribuan orang hebat.” (Juproni)

5. “Kesuksesan hadir bukan karena takdir waktu namun kegigihan melawan diri

dan kebijaksanaan terhadap waktu karena waktu adalah bagian takdir yang

tidak bisa terulang, ” (Peneliti)

PERSEMBAHAN

Skripsiinisaya persembahkankepada:

1. Kedua orang tuaku Ibu Nur Halimah dan Bapak Jasman.

2. Kakak saya Muhammad Nur Ackhlis&Muhammad Yasin Pranoto

Aji,sertaseluruhkeluargabesar.

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

vii

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar

Seni Rupa Siswa Kelas V SD Se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk belajar di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah mengizinkan dan mendukung dalam penelitian

ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberi

kesempatan kepada peneliti untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi

ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan

secara administratif yang memperlancar proses penyusunan skripsi.

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

viii

5. Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn., dosen pembimbing yang telah

membimbing, mendukung, dan memotivasi peneliti, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

6. Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd., dan Drs. Sigit Yulianto, M.Pd., dosen

penguji satu dan dua yang telah memberi saran dalam penyusunan skripsi.

8. Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah banyak membekali

peneliti dengan ilmu pengetahuan.

9. Kepala SDN Dukuhwaru 1, SDN Dukuhwaru 2, SDN Dukuhwaru 3, SD

Dukuhwaru4, SDN Bulakpacing1, dan SDN Buakpacing 2 di Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

10. Guru SDN Dukuhwaru 1, SDN Dukuhwaru 2, SDN Dukuhwaru 3, SD

Dukuhwaru 4, SDN Bulakpacing 1, dan SDN Buakpacing 2 di Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

11. Siswa kelas V SDN Dukuhwaru 1, SDN Dukuhwaru 2, SDN Dukuhwaru 3,

SD Dukuhwaru 4, SDN Bulakpacing 1, dan SDN Buakpacing 2 di

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak

khususnya bagi peneliti sendiri dan masyarakat serta pembaca pada umumnya.

Tegal, Juni 2019

Peneliti

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

ix

ABSTRAK

Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajarterhadap Hasil Belajar Seni Rupa Siswa Kelas V SDN Se-Gugus KartiniKecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.Sarjana Pendidikan.Universitas Negeri Semarang. Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn. 325halaman.

Kata Kunci: FasilitasBelajar, Hasil BelajarSeni Rupa, Kompetensi Pedagogik.

Hasil belajar merupakan indikator mengetahui keberhasilan pelaksanaanpendidikan. Beberapa faktor yang memengaruhi diantaranya kompetensipedagogik dan fasilitas belajar. Guru yang berkompetensi baik, khususnyakompetensi pedagogik akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sejalan denganketersediaan fasilitas belajar memadai akan memengaruhi hasil belajar seni rupa.Fakta empiris menujukkan hasil belajar seni rupa siswa belum memuaskan. Gurubelum menguasai kompetensi pedagogik mengajar seni rupa dan fasilitas belummemadai. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompetensi pedagogikdan fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa siswa kelas V SDN Se-GugusKartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

Penelitian menggunakan metode ex post facto.Teknik samplingyaitusimple random sampling. Instrumen yaitu wawancara, dokumen PenilaianAkhir Semester (PAS) seni rupa, serta angket. Analisis deskriptif menggunakankonversi skala-5 dan nilai indeks. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas,linearitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji hipotesis yaitu analisiskorelasi sederhana, regresi sederhana, korelasi ganda, regresi berganda, uji F, danuji determinasi.

Hasil penelitian yaitu (1) Ada pengaruh antara kompetensi pedagogikterhadap hasil belajar seni rupa sebesar 30,1% denganhubungan sedang (0,599);(2) Ada pengaruh antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupasebesar13,5% dengan hubungan rendah (0,368); (3) Ada pengaruh antara kompetensipedagogik dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupasebesar 31,4%dengan hubungan sedang (0,571). Saran penelitian yaitu (1) sebaiknya orang tuamenyediakan fasilitas belajar, (2) sebaiknya guru memperbaiki kualitaspembelajaran dengan cara mengoptimalkan kompetensi pedagogik, (3) hendaknyasekolah menyediakan fasilitas belajar seni rupa seperti papan pajang dan pelatihanguru terkait penguasaan kurikulum pembelajaran seni rupa.

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN PENGGUNAN REFERENSI DAN SITASI ........ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ iiiv

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.........................Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PRAKATA............................................................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xviv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xixvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

BAB

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................12

1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................13

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................13

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................14

1.5.1 Tujuan Umum ............................................................................................14

1.5.2 Tujuan Khusus ...........................................................................................14

Page 13: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xi

Halaman

1.6 Manfaat Penelitian .....................................................................................15

1.6.1 Manfaat Teoritis .........................................................................................15

1.6.2 Manfaat Praktis ..........................................................................................15

2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ...............................................................................................17

2.2.1 Konsep Dasar Seni Rupa di Sekolah Dasar ...............................................17

2.2.2 Hakikat Hasil Belajar .................................................................................28

2.2.3 Kompetensi Guru .......................................................................................42

2.2.4 Fasilitas Belajar ..........................................................................................58

2.2.5 Hubungan Antarvariabel ............................................................................74

2.2 Kajian Teoritis............................................................................................79

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................89

2.4 Hipotesis ..................................................................................................90

3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian........................................................................................91

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................93

3.2.1 Waktu Penelitian ........................................................................................94

3.2.2 Tempat Penelitian.......................................................................................94

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................94

3.3.1 Populasi ......................................................................................................95

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ....................................................................95

3.4 Variabel Penelitian .....................................................................................98

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xii

Halaman

3.6.1 Variabel Independen ..................................................................................99

3.6.2 Variabel Dependen.....................................................................................99

3.5 Definisi Operasional Variabel....................................................................99

3.5.1 Hasil Belajar Seni Rupa ...........................................................................100

3.5.2 Kompetensi Pedagogik Guru ...................................................................100

3.5.3 Fasilitas Belajar ........................................................................................101

3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................101

3.6.1 Wawancara...............................................................................................101

3.6.2 Angket (Kuisioner)...................................................................................102

3.6.3 Dokumentasi ............................................................................................105

3.7 Instrumen Penelitian.................................................................................106

3.7.1 Dokumen Hasil Belajar Seni Rupa ..........................................................107

3.7.2 Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru ..................................................107

3.7.3 Instrumen Variabel Fasilitas Belajar ........................................................108

3.8 Uji Instrumen Penelitian ..........................................................................108

3.8.1 Uji Validitas Angket ................................................................................109

3.8.2 Uji Reliabilitas .........................................................................................112

3.9 Teknik Analisis Data................................................................................114

3.9.1 Analisis Deskriptif ...................................................................................115

3.9.2 Uji Prasyarat Analisis...............................................................................116

3.9.3 Uji Hipotesis.............................................................................................120

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xiii

Halaman

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................127

4.2 Pembahasan..............................................................................................166

4.3 Implikasi Penelitian..................................................................................183

5 PENUTUP

5.1 Simpulan ..................................................................................................189

5.2 Saran.........................................................................................................191

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 194

Page 16: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xiv

HalamanDAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Data SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru............................. 94

3.2 PopulasiPenelitian ................................................................................... 95

3.3 JumlahSampelPenelitian ......................................................................... 98

3.4 Skala Likert ............................................................................................. 105

3.5 Populasi Siswa Uji Coba Angket ............................................................ 113

3.6 Sampel Siswa Uji Coba Angket.............................................................. 114

3.7 Pedoman Konversi Skala 5 ..................................................................... 116

3.8 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai R .................................................... 121

4.1 Populasi Penelitian .................................................................................. 128

4.2 Hasil AnalisisDeskriptifVariabelPenelitian ............................................ 130

4.3 Three Box Method ................................................................................... 134

4.4 PedomanKonversi Skala-5 ...................................................................... 134

4.5 Frekuensi Nilai Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Mata

Pelajaran Seni Rupa Sampel Penelitian.................................................. 135

4.6 Nilai IndeksVariabelKompetensi Pedagogik.......................................... 141

4.7 Nilai IndeksVariabel FasilitasBelajar ..................................................... 144

4.8 Rekapitulasi Nilai IndeksVariabelPenelitian.......................................... 146

4.9 Hasil Uji Normalitas Data ...................................................................... 147

4.10 Hasil Uji LinieritasKompetensi Pedagogikdengan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Seni Rupa................................................................................ 148

4.11 Hasil Uji Linieritas Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Seni Rupa................................................................................................ 148

Page 17: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xv

Tabel Halaman

4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Data............................................................. 150

4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data ......................................................... 151

4.14 KoefisienKorelasi Nilai R ...................................................................... 152

4.15 Hasil AnalisisKorelasiSederhana X1dengan Y....................................... 153

4.16 Hasil AnalisisKorelasiSederhana X2dengan Y....................................... 153

4.17 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi Sederhana X1 dengan Y 154

4.18 Hasil AnalisisRegresiSederhana X1dengan Y ........................................ 157

4.19 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi Sederhana X2 dengan Y 157

4.20 Hasil AnalisisRegresiSederhana X2dengan Y ........................................ 160

4.21 Hasil Analisis Korelasi Ganda................................................................ 160

4.22 Hasil Penghitungan Nilai B Persamaan Regresi Ganda ......................... 161

4.23 Hasil Penghitungan Nilai F Persamaan Regresi Ganda.......................... 163

Page 18: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xvi

Halaman

HalamanLampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur ................................................... 206

2. Daftar NamaSiswa..................................................................................... 207

3. Daftar Nilai PAS Siswa Kelas V Semester I Tahun Ajaran 2018/2019.... 213

4. Daftar Nama SiswaSampelPenelitian........................................................ 219

5. Daftar Nama SiswaSampel Uji Coba ........................................................ 222

6. Kisi-kisiAngket Kompetensi Pedagogik (Uji Coba) ................................. 223

7. Kisi-kisiAngketFasilitasBelajar (Uji Coba) .............................................. 225

8. AngketKompetensi Pedagogik Belajar (Uji Coba) ................................... 226

9. AngketFasilitasBelajar (Uji Coba) ............................................................ 231

10. Lembar Validitas DosenAngketKompetensi Pedagogik dan

AngketFasilitasBelajar .............................................................................. 235

11. Lembar Validitas GuruAngketKompetensi Pedagogik dan

AngketFasilitasBelajar .............................................................................. 240

12. TabelPembantuAnalisisSkorAngket Kompetensi Pedagogik(Uji Coba). 245

13. TabelPembantuAnalisisSkorAngket Fasilitas Belajar (Uji Coba) ............ 249

14. Output Uji Validitas dan ReliabilitasAngket Uji CobaKompetensi Pedagogik

............................................................................................................ 253

15. Output Uji Validitas dan ReliabilitasAngket Uji CobaFasilitas Belajar... 255

16. Kisi-kisiAngketKompetensi Pedagogik (Penelitian) ................................ 257

17. Kisi-kisiAngketFasilitasBelajar (Penelitian)............................................. 259

Page 19: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xvii

Lampiran Halaman

18. AngketPenelitianKompetensi Pedagogik.................................................. 260

19. AngketPenelitianFasilitasBelajar .............................................................. 264

20. AngketPenelitianKompetensi Pedagogik Tertinggi .................................. 269

21. AngketPenelitianKompetensi Pedagogik Terendah .................................. 271

22. AngketPenelitianFasilitas Belajar Tertinggi.............................................. 273

23. AngketPenelitianFasilitasBelajar Terendah .............................................. 275

24. TabelPembantuAnalisisSkor AngketPenelitianKompetensi Pedagogik..

................................................................. .................................................. 277

25. TabelPembantuAnalisisSkor AngketPenelitian Fasilitas Belajar ............. 283

26. RekapitulasiSkor (Y), (X1), dan (X2) ........................................................ 289

27. TabelKriteriaPenilaian Hasil BelajarSeni Rupa........................................ 293

28. Tabel Nilai IndeksVariabelKompetensi Pedagogik.................................. 294

29. Tabel Nilai IndeksVariabelFasilitas Belajar ............................................. 296

30. Hasil Uji Normalitas Data......................................................................... 297

31. Hasil Uji Linieritas Data ........................................................................... 298

32. Hasil Uji Multikolinearitas Data ............................................................... 299

33. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data............................................................ 300

34. Hasil AnalisisKorelasiSederhana.............................................................. 301

35. Hasil AnalisisRegresiSederhana ............................................................... 302

36. Hasil AnalisisRegresi Ganda .................................................................... 303

37. Surat RekomendasiPermohonanIzinPenelitian (Fakultas)........................ 304

38. Surat RekomendasiPermohonanIzinPenelitian (KESBANGPOL)........... 305

Page 20: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xviii

39. Surat RekomendasiPermohonanIzinPenelitian (BAPPEDA) .................. . 306

40. Surat Rekomendasi Permohonan Izin Penelitian UPTD........................... 307

41. Surat-suratBuktiPenelitian (SD Se-GugusKartini).................................... 308

42. Referensi dan Sitasi ................................................................................... 314

43. Dokumentasi.............................................................................................. 323

Page 21: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

xix

HalamanGambar

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan KerangkaBerpikirPenelitian ........................................................ 89

3.1 Skema Desain Penelitian......................................................................... 93

4.1 Diagram Rekapitulasi Persentase nilai PAS Seni Rupa.......................... 135

4.2 Diagram Rekapitulasi persentase indeks variabel kompetensi

pedagogik................................................................................................ 142

4.3 Diagram Rekapitulasi persentase indeks variabel fasilitas belajar ......... 145

4.4 Diagram Rekapitulasi hasil uji hipotesis................................................. 166

Page 22: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan menjelaskan hal-hal yang mendasari penelitian. Bab

pendahuluan yang merupakan bab pertama dalam skripsi dapat mengantarkan

pembaca untuk mengetahui apa yang diteliti, mengapa dan untuk apa penelitian

dilakukan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah pembaca untuk memahami

inti dari pelaksanaan penelitian ini. Bab ini membahas mengenai: (1) latar

belakang masalah; (2) identifikasi masalah; (3) pembatasan masalah; (4) rumusan

masalah; (5) tujuan penelitian; dan (6) manfaat penelitian. Bab pendahuluan

dijelaskan dalam uraian sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan jamanyang semakin maju menuntutketersediaan

sumberdayamanusiamemiliki yangkualitas tinggi.Kualitas sumber daya manusia

yang berkualitas akan meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Wadah dalam

mengusahakan peningkatan kualitas sumberdayamanusiaadalah melalui

pendidikan. Pendidikanmembentuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

pengalamanpribadi setiap individu.Pendidikan menjadi suatu hal dasar yang harus

dimiliki oleh manusia dalam menjalankan kehidupannya. Hal ini dikatakan

bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh

setiap manusia dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

Page 23: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

2

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk menggali

potensi sumber daya manusia. Munib (2015:36) menjelaskan pendidikan adalah

upaya yang dilakukan secara sengaja dan berlangsung sistematis untuk menggali

potensi, sifat, dan tabiat anak sesuai dengan cita-cita pendidikan. Sadulloh

(2018:14) kemudian menyatakan pendidikan berfungsi meningkatkan kualitas

peran kehidupan manusia dari perannya sebagai individu, kelompok bahkan

sebagai masyarakat yang utuh. Pendidikan memberi bekal bagi manusia melalui

pengalaman yang bermakna bagi dirinya, masyarakat maupun bangsa.

Pendidikan merupakan usaha pemerintah meningkatkan kualitas kehidupan

bangsa. Amri (2013:5) menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses demi

proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan hal lain yang memiliki

nilai dan kegunaan dimasyarakat. Proses pengembangan kemampuan itu

merupakan usaha meningkatkan kualitas kehidupan. Berdasarkan hal tersebut

pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan pembangunan

bangsa.

Setiap manusia memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memeroleh

pendidikan yang layak. Hak mendapatkan pendidikan yang layak dijamin

pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1

bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Hal ini membuktikan

pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara Indonesia. Pelaksanaan

pendidikan yang berkualitas dijamin oleh pemerintah. Pelaksanaan pendidikan

tersebut untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang siap menghadapi era

globalisasi melalui pencapaian tujuan pendidikan.

Page 24: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

3

Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai melalui sebuah proses belajar.

Indonesia menetapkan tujuan pendidikan nasional sebagai patokan dalam

melaksanakan pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkanpotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.

Proses belajar dilaksanakan melalui berbagai jalur pendidikan. Menurut

Sutomo (2015:138-9), terdapat dua jalur pendidikan yaitu jalur pendidikan formal

(pendidikan sekolah) dan jalur pendidikan nonformal (pendidikan luar sekolah).

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan

sekolah dengan berbagai jenjang tertentu.Pendidikan nonformal merupakan

pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat dan keluarga.

Pendidikan formal terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Salah satu jenjang pendidikan dasar adalah sekolah dasar. Pendidikan di

sekolah dasar bertujuan memberikan bekal dasar pengetahuan untuk melanjutkan

jenjang pendidikan selanjutnya. Penyelenggaraan pendidikan dasar tidak terlepas

dari suatu kurikulum. Kurikulum diperlukan sebagai landasan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan dasar. Menurut Arifin (2017:4), kurikulum secara

modern merupakan segala kegiatan dan pengalaman potensial yang berasal dari isi

atau materi yang disusun secara ilmiah untuk dilaksanakan pada proses kegiatan

pembelajaran baik formal dan nonformal untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 25: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

4

Isi dalam suatu kurikulum yaitu berupa keseluruhan mata pelajaran dan

materi yang disajikan secara sistematis melalui sekolah kepada siswa. Hal tersebut

tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab

X pasal 37 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa

“kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: Pendidikan agama;

pendidikan kewarganegaraan; bahasa indonesia; ilmu pengetahuan sosial; ilmu

pengetahuan alam; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga;

Keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal”. Salah satu mata pelajaran yang wajib

diajarkan di SD adalah mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)

untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Seni Budaya dan

Prakarya (SBdP) untuk Kurikulum 2013.

Pembelajaran seni yang dimuat dalam pembelajaran SBK dan SBdP

muatannya sama yakni mencakup seni rupa, seni musik, seni tari, dan

keterampilan. Muatan pelajaran SBdP dan mata pelajaran SBK tidak dibahas

secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Hal tersebut karena pendidikan

SBK merupakan pendidikan yang berbasis budaya. Susanto (2016:262)

menyatakan pendidikan SBK sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah sangat

penting bagi kehidupan siswa. Pendidikan SBK bersifat multilingual,

multikultural, dan multidimensional.

Multilingual bersifat mengembangkan kemampuan siswa dalam

mengekspresikan diri dengan berbagai cara melalui banyak bahasa.

Multidimensional bersifat mengembangkan kemampuan dasar siswa yang

mencakup segala aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan

menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri melalui pemaduan unsur logika,

Page 26: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

5

etika dan estetika misalnya pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, persepsi,

apresiasi, dan produktivitas. Multikultural bersifat menumbuhkan kesadaran dan

kemampuan siswa dalam mengapresiasi suatu keragaman budaya baik lokal dan

mancanegara sebagai sikap menghargai, demokratis, dan hidup rukun dalam

masyarakat yang berbudaya majemuk.

Salah satu unsur pendidikan SBK di sekolah dasar adalah seni rupa.

Soedarso (2006:96) menyatakan seni rupa adalah cabang seni yang membentuk

karya seni dengan media visual yang dapat dilihat oleh indera penglihatan dan

dirasakan dengan rabaan. Siswa sekolah dasar memiliki kebutuhan media

berekspresi yang cukup sehingga melalui seni rupa, siswa akan memiliki media

berekspresi dan keterampilan. Maria, dkk (2016:10) menyatakan seni rupa

merupakan cabang seni yang yang mengekspresikan ide atau konsep menjadi

bentuk yang tervisualisasi sehingga dapat ditangkap indra penglihatan. Hal ini

dapat disimpulkan seni rupa merupakan media ekspresi visualisasi gagasan yang

dapat ditangkap indera penglihatan dan perabaan.

Media ekspresi seni rupa memiliki unsur atau elemen. Menurut Pamadhi

dan Sukardi (2014:1.11), seni rupa memiliki unsur rupa dan rasa. Unsur rupa

meliputi garis, warna, bentuk dan ruang. Aspek rasa meliputi cerita, tema, dan

fantasi. Hal ini memberikan siswa sekolah dasar pengalaman berekspresi dengan

dunia fantasinya. Jenis seni rupa menurut Maria, dkk (2016:22), terdiri dari seni

rupa klasik, tradisional, modern, dan kontemporer. Berdasarkan uraian tersebut

proses belajar seni rupa dipusatkan pada penggunaan elemen-elemen seni rupa

secara visual dan sentuhan.

Page 27: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

6

Retnowati dan Prihadi (2010:39) menyatakan proses belajar seni rupa pada

satuan pendidikan dasar dan menengah harus terjadi secara fleksibel,

menyenangkan, interaktif, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi dirinya sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan siswa. Tarjo (2004:83) menyatakan bahwa

kegiatan pembelajaran seni rupa harus menimbulkan pengalaman bagi siswa

dengan terencana dan jelas. Pembelajaran seni rupa memberikan pengalaman

langsung bagi siswa yang dapat menggali kemampuan siswa.

Proses belajar terjadi pada siswa apabila terjadi interaksi antara rangsangan

dan memori, sehingga menghasilkan perubahan dari waktu sebelum dan sesudah

adanya rangsangan tersebut. Perubahan yang dimaksud menurut Purwanto

(2016:44) adalah kegiatan belajar dapat menciptakan perubahan perilaku dari

berbagai aspek, seperti: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tersebut

menjadi hasil dari proses belajar, sehinggahasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil

belajar tergantung kepada tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Perlu diadakan

evaluasi untuk mengetahui tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.

Purwanto (2016:47) menjelaskan bahwa evaluasi adalah sesuatu yang

digunakan untuk meninjau kembali ketercapaian tujuan yang ditetapkan dan

keefektifan proses kegiatan pembelajaran dalam mendapatkan hasil belajar.

Evaluasi pengajaran pada pendidikan formal berorientasi terhadap hasil belajar

siswa sehingga hasil evaluasi akan menentukan tindakan pasca pengajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD di Gugus Kartini didapat

Page 28: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

7

informasi bahwa hasil belajar seni rupa siswa dari nilai Penilaian Akhir Semester

(PAS) semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 masih terdapat 36,02% nilai siswa

yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hal

tersebut, berarti terdapat banyak siswa yang hanya mendapat nilai ketuntasan

minimal. Hasil tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah guru. Wrightman

(1997) dalam Usman (2017:4) menyatakan bahwa guru memiliki peran dalam

terciptanya situasi yang saling berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah

laku dan perkembangan kemampuan siswa. Hidayat (2016:28) menjelaskan

seorang guru merupakan orang yang dapat menjalankan tugas sesuai dengan

profesinya dengan menghasilkan kualitas siswa dan pembelajaran yang baik,

sehingga dapat mencapai kriteria hasil minimal dalam waktu yang relatif cepat.

Berdasarkan hal tersebut, guru berperan dalam menciptakan kondisi pembelajaran

yang baik, sehingga terjadi perubahan tingkah laku, perubahan karakter dan

perkembangan siswa menjadi lebih baik dengan indikator ketercapaian hasil

belajar yang baik.

Guru merupakan komponen yang berperan penting memajukan kehidupan

bangsa. Guru harus mampu membawa siswanya kepada tujuan yang hendak

dicapai. Oleh sebab itu, untuk menciptakan pendidikan yang bermutu harus

dibarengi dengan guru yang bermutu pula. Guru memiliki kewajiban untuk dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional. Hal tersebut berdampak pada guru wajib memiliki syarat tertentu salah

satunya adalah memiliki kompetensi.

Page 29: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

8

Usman (2017:14) menjelaskan bahwa kompetensi merupakan contoh

gambaran nyata yang berkualitas dari perilaku guru. Hal ini berarti seorang guru

harus dapat memberikan kinerja yang berkualitas sebagi seorang guru. Undang-

undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Kompetensi guru yang dimaksud yaitu meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Penguasaan empat kompetensi tersebut

mutlak harus dimiliki setiap guru untuk menjadi tenaga pendidik yang

profesional. Kompetensi guru tersebut bersifat menyeluruh dan saling terintegrasi

serta saling melengkapi satu sama lain. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi

dalam kinerja guru saat melaksanakan profesinya. Salah satu kompetensi penentu

keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari empat

kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru. Menurut Rifa’i dan Anni

(2015:7), kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik

sangat dibutuhkan guru untuk memahami kemampuan atau karakteristik dasar

yang dimiliki siswa.

Page 30: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

9

Peran guru dalam pembelajaran seni rupa penting, karena guru berwenangan

memilih dan menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran seni

rupa. Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran perlu didukung dengan

pengetahuan dan kemampuan pedagogik serta pengetahuan, pemahaman, dan

penguasaan dalam bidang seni rupa. Guru perlu merencanakan, memilih, serta

mempersiapkan pembelajaran dengan baik agar kegiatan pembelajaran menjadi

bermakna, bermanfaat, dan menarik bagi siswa.

Berdasarkan fakta dari subjek penelitian, peneliti telah melakukan

wawancara dengan guru kelas V dan kepala sekolah di SDN se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Hasil wawancara menyebutkan bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa guru lebih sering melakukan kegiatan

menggambar sekedar memberikan contoh gambar secara bebas tanpa

menggunakan metode, model dan strategi pembelajaran seni rupa yang khusus.

Pembelajaran seni rupa hanya dipandang sebagai mata pelajaran tambahan saja.

Guru hanya menggunakan seni rupa pada saat mata pelajaran SBK dan SBdP.

Guru dalam memberikan pemahaman dan pendalaman materi pelajaran

yang mencakup teknik dalam seni rupa dan pengetahuan tentang seni rupa masih

kurang. Hal tersebut diketahui dari mayoritas guru yang mengakui memiliki

kekurangan dalam membelajarkan pembelajaran seni rupa. Misalnya ketika

pembelajaran seni rupa, guru kurang mampu mengajarkan teknik yang bervariasi

dalam menggambar sehingga siswa hanya mampu mencontoh gambar yang

diberikan oleh guru tanpa ada usaha untuk menggambar dengan garis atau elemen

lain dengan komposisi warna yang sesuai.

Page 31: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

10

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik guru dalam mata pembelajaran seni rupa tergolong kurang. Padahal

semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah juga hasil belajarnya.

Djamarah (2012:31) menjelaskan bahwa kompetensi guru meningkatkan motivasi

rajin belajar dan minat belajar, sehingga berpengaruh pada keberhasilan belajar

siswa. Fasilitas belajar juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar pada suatu proses kegiatan pembelajaran.

Bafadal (2014:8) mengatakan bahwa secara langsung maupun tidak

langsung fasilitas belajar adalah sesuatu yang memudahkan siswa dalam

menerima materi pembelajaran dengan baik. Soedarso (2006:154) berpendapat

bahwa faktor yang dapat menciptakan situasi untuk berkarya seni salah satunya

adalah fasilitas yang dapat memudahkan berkarya seni mencakup perangkat keras

atau lunak. Hal ini menunjukkan kepemilikan fasilitas yang memadai bagi siswa

dalam proses kegiatan pembelajaran dapat memperlancar dan memudahkan siswa

serta dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada siswa, termasuk dalam

penyediaan fasilitas pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran SBK

dan SBdP.

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab IV pasal 8tentang hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat,

dan pemerintah menyatakan “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan

sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.” Sumber daya dalam uraian

tersebut berimplikasi salah satunya pada pemberian fasilitas belajar pada peserta

didik oleh orang tua. Fasilitas belajar tidak hanya menjadi tangggungan orang tua

Page 32: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

11

dan masyarakat, Bab XII pasal 1 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan

menyatakan “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana

dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan

dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kejiwaan peserta didik.” Keberadaan fasilitas belajar yang lengkap dan memadai

serta digunakan secara optimal berdampak pada motivasi belajar siswa untuk

lebih giat belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan

uraian tersebut keberadaan fasilitas menyebabkan ketercapaian hasil belajar yang

maksimal.

Berdasarkan fakta dari subjek penelitian, peneliti telah melakukan

wawancara dengan guru kelas V dan kepala sekolah di SDN se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Hasil wawancara menyebutkan bahwa

sebagian besar guru belum memanfaatkan alat pembelajaran yang ada dengan

optimal. Begitu juga dengan fasilitas belajar yang kurang memadai, berupa

kurangnya pemberian kelengkapan alat pembelajaran seni rupa baik oleh orang

tua maupun sekolah misalnya alat tulis, pewarna, spidol, dan buku gambar.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

Salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan Nurkhalimah dan Ismiyati (2015)

Universitas Negeri Semarangdengan judul “Pengaruh Metode Mengajar dan

Fasilitas Belajar Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Mata Diklat

Kearsipan Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang Tahun

Ajaran 2014/2015” Kesimpulan penelitian ini adalah metode mengajar dan

fasilitas berpengaruh terhadap aktivitas belajar secara parsial dan simultan.

Page 33: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

12

Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Riandhana

(2016)Universitas Tadulako dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan

Kompetensi Profesional Guru terhadap Pembelajaran IPS di SMP Negeri Kota

Palu”. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan sebesar

43,8% dan 38,6% antara kompetensi pedagogik dan profesional guru terhadap

pembelajaran IPS di SMP Negeri se-kota Palu.

Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya membuktikan

bahwa penelitian mengenai kompetensi pedagogik guru dapat berdampak positif

terhadap perbaikan kompetensi guru. Berdasarkan hal tersebut dan datayang

diperoleh peneliti dari fakta di lapangan, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Fasilitas Belajar

terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran seni rupa masih kurang.

2. Kemampuan guru memanfaatkan alat pembelajaran seni rupa masih kurang.

3. Fasilitas belajar siswa berupa pemenuhan alat belajar seni rupa belum

terpenuhi oleh orang tua maupun sekolah.

4. Hasil belajar seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal masih rendah.

Page 34: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

13

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar peneliti lebih fokus pada masalah yang

akan diteliti. Peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan pedagogis guru dibatasi pada perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi hasil belajar seni rupa guru kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

2. Fasilitas belajar seni rupa dibatasi pada kelengkapan alat belajar yang diberikan

oleh orang tua dan sekolah siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

3. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi pada hasil PAS siswa kelas V SDN se-

Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan di carikan jawabannya

melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan

pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar seni rupa

kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal?

2. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa kelas V

SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar terhadap hasil

belajar seni rupa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal?

Page 35: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

14

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang meliputi tujuan umum dan tujuan

khusus. Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan, dan rumusan

masalah tersebut, tujuan umum dan khusus dalam penelitian ini, yaitu:

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

pengaruh kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni

rupa siswa kelas V SDN Se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Tegal.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk:

1. Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh kompetensi pedagogik terhadap

hasil belajar seni rupa kelas V SDN Se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal.

2. Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil

belajar seni rupa kelas V SDN Se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal.

3. Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh kompetensi pedagogik dan

fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa kelas V SDN Se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

Page 36: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

15

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dan praktis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat yang berisi teori. Manfaat teoritis

penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang pengaruh kompetensi pedagogik dan fasilitas

belajar terhadap hasil belajar seni rupa kelas V SDN Se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

2. Menjadi sumber bacaan dan menambah refrensi bahan kajian penelitian yang

relevan selanjutnya, khususnya di bidang pendidikan dan seni rupa di Sekolah

Dasar.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis merupakan manfaat dalam bentuk praktik yang secara

langsung dapat dilaksanakan sekolah. Manfaat praktis yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan,

dan keterampilan siswa untuk menggunakan fasilitas belajar dalam bidang seni

rupa. Siswa diharapkan pula dapat memanfaatkan fasilitas belajar yang disediakan

sekolah maupun orang tua dengan baik.

Page 37: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

16

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru untuk mengembangkan

kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seni

rupa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui

pengenmbangan kompetensi pendagogik ini akan menjadikan pembelajaran seni

rupa akan lebih bermakna bagi siswa.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu

sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan fasilitas

belajar siswa dalam bidang seni rupa.

4. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu orang

tua dalam rangka memberikan fasilitas belajar yang mendukung bagi siswa.

5. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagi bahan

referensi dalam penelitian bidang seni rupa.

Page 38: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bagian kajian pustaka merupakan bagian dari skripsi yang mencakup kajian teori,

kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis. Bagian kajian teori menguraikan

teori-teori berhubungan dengan variabel penelitian. Kajian empiris mencakup

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain sebagai referensi pembuatan

skripsi. Kerangka berpikir menjelaskan kerangka yang akan diteliti, sedangkan

bagian hipotesis penelitian berupa jawaban sementara atas rumusan masalah.

2.1 Kajian Teori

Kajian teori merupakan bagian yang mengkaji teori yang diuraikan

mengenai konsep dasar seni rupa di sekolah dasar, konsep dasar hasil belajar,

konsep dasar kompetensi pedagogik, konsep dasar fasilitas belajar, dan hubungan

antar variabel. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

2.2.1 Konsep Dasar Seni Rupa di Sekolah Dasar

Bagian konsep dasar seni rupa di sekolah dasar membahas mengenai teori

yang berhubungan dengan konsep dasar mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan (SBK) dan Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), konsep dasar

pendidikan seni rupa, dan fungsi pendidikan seni rupa. Penjelasan mengenai

bagian teori-teori dalam penelitian ini dijelaskan secara lengkap pada uraian

berikut.

Page 39: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

18

2.2.1.1 Konsep Dasar Mata Pelajaran SBK dan SBdP

Seni merupakan unsur penting yang ada dalam diri manusia sebagai

makhluk yang senantiasa mencari kesenangan. Menurut Soedarso (2006:55), seni

merupakan media ekspresif yang mengekspresikan emosi mengenai suatu

keindahan. Ketercapaian unsur keindahan membutuhkan suatu kreativitas. Sejalan

dengan hal tersebut, Tarjo (2004:29) menyatakan bahwa seni adalah ungkapan

perasaan dan pikiran yang diekspresikan melalui bunyi, rupa, dan gerak.

Berdasarkan pendapat tersebut seni merupakan sarana untuk mengekspresikan diri

dapat melalui berbagai medium seperti bunyi, rupa, dan gerak.

Melalui seni orang mudah dalam mengekspresikan apa yang dia rasa.

Menurut Pamadhi dan Sukardi (2014:1.4), seni adalah ekspresi jiwa manusia yang

tertuang dalam berbagai bentuk karya seni. Pengekspresian jiwa ini berbeda pada

tiap individu sesuai dengan kemampuannya. Sudjoko (2001:68) menjelaskan

bahwa seni merupakan kemampuan dalam membuat sesuatu yang berhubungan

dengan upaya mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh gagasan dan cita rasa

estetik. Implementasi seni dalam kehidupan manusia diwujudkan dalam bentuk

karya seni. Bentuk karya seni tersebut menuntut kemampuan manusia berkreasi.

Karya seni tercipta dari kegiatan kesenian. Pamadhi dan Sukardi (2014:1.5)

menyatakan karya seni merupakan hasil dari suatu kegiatan seni yang dihasilkan

dari pengungkapan gagasan dalam berbagai bentuk seni yang memiliki nilai

estetik dan terkesan kreatif. Bentuk kegiatan seni ada berbagai macam. Soedarso

(2006:97) mengklasifikasikan tiga bentuk seni yang terdiri dari seni rupa, seni

suara, seni pertunjukkan yang didalamnya ada seni tari, dan seni sastra.

Page 40: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

19

Seni mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diaplikasikan di dalam

kehidupan sehari-hari. Ciri khas perwujudan seni dalam kehidupan sehari-hari

yaitu seni tari dengan ekspresi dan gerak, seni musik dengan olah bunyi dan suara

manusia, seni pertunjukkan atau teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal,

seni rupa dengan berbagai media visual. Masing-masing jenis seni memiliki ciri

khas tersendiri untuk dimanfaatkan dalam kehidupan.

Seni adalah sesuatu yang dapat diciptakan dengan mencakup hal-hal

tertentu. Menurut Pamadhi, dkk (2012:28) substansi seni ada tiga bagian yaitu: (1)

ekspresi, bidang latihnya meliputi menggambar, melukis, dan lain-lain. Pelatihan

bertujuan agar siswa berani mengutarakan ide, imajinasi, gagasan, serta keluh

kesahnya dengan sebenarnya, jujur, konsisten, dan terbuka; (2) kreasi, berarti

penciptaan membuat rancangan sesuatu, mendayagunakan limbah menjadi benda

layak dipakai. Pelatihan bertujuan agar siswa dapat menumbuhkan ide-ide baru

yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengelola hal tersebut dalam kebutuhan

sehari-hari maupun sebagai pelatihan industri kreatif; (3) keterampilan,

menitikberatkan kemampuan teknis dalam menghasilkan karya yang bersifat

mampu berlipat ganda dengan tepat serta dapat dan mampu dicontoh orang lain,

misalnya: menganyam. Pelatihan bertujuan untuk memberikan kemampuan pada

siswa mengenai kemampuan teknis dalam menciptakan kerajinan.

Berdasarkan hal tersebut seni harus mencakup tentang ekspresi, kreasi, dan

keterampilan. Pelatihan tentang seni tersebut diwujudkan dalam pendidikan seni.

Pendidikan seni di sekolah dasar diatur di dalam suatu kurikulum yang mencakup

mata pelajaran. Pendidikan seni di muatan kurikulum tingkat satuan dasar dan

Page 41: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

20

menengah termasuk mata pelajaran wajib. Hal ini tertuang pada Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab X pasal 37 Ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib

memuat: pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; Matematika;

ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan

jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal”.

Kurikulum seni dan budaya di Indonesia disebut SBK dan SBdP. Kedua

muatan sama, namus berbeda istilah. Susanto (2016:263-4) mengklasifikasikan

mata pelajaran SBK meliputi berbagai aspek, antara lain: (1) seni rupa, meliputi

kognitif, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa gambar,

ukiran, dan lainnya; (2) seni musik, meliputi kemampuan untuk mampu olah

vokal, bermain alat musik, dan apresiasi; (3) seni tari, meliputi keterampilan dan

apresiasi gerak berdasarkan olah raga, rasa, dan suara dengan/tanpa bunyi; (4) seni

drama, meliputi keterampilan mementaskan suatu karya memadukan musik, tari,

dan peran; (5) keterampilan, meliputi semua kecakapan hidup mencakup

keterampilan personal, sosial, vokasional, dan akademik. Aspek tersebut disajikan

dalam setiap pembelajaran seni baik terpisah maupun terintegrasi.

Pembelajaran SBK memiliki peranan yang penting diantaranya untuk

menanamkan nilai-nilai sikap dan mengembangkan kemampuan dalam berkreasi

serta mengapresiasi suatu hal. Retnowati dan Prihadi (2010:7) menyatakan bahwa

pembelajaran seni menjadikan siswa memiliki kemampuan berpikir imajinatif,

kritis, dan kreatif. Pembelajaran SBK menuntut anak untuk mengoptimalkan

kemampuan anak dalam berimajinasi dan berkreasi.

Page 42: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

21

Pendidikan seni bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak.

Menurut Tarjo (2004:117), pendidikan seni berperan untuk mengembangkan

kepekaan rasa, potensi, dan kreativitas baik dalam berkesenian maupun lingkup

materi seni dalam pembelajaran. Pendapat itu dipertegas menurut Sobandi

(2007:45-6), pendidikan SBK bertujuan mengembangkan kemampuan dan

apresiasi siswa terhadap seni budaya dan keterampilan. Pendidikan SBK

merupakan upaya pewarisan, pengembangan, dan pelestarian berbagai kesenian

yang ada di sekitar siswa. Oleh karena itu, SBK berperan penting menanamkan

pendidikan nilai, seni, dan keterampilan secara berkesinambungan, sehingga seni

dan keterampilan yang ada dikuasai siswa dengan baik dan diaplikasikan di

lingkungan sekitarnya.

Dewasa ini Indonesia mengalami pergantian Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Setiap kurikulum memiliki istilah

tersendiri untuk pendidikan seni. Mata pelajaran SBK untuk KTSP dan SBdP

untuk Kurikulum 2013. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

bahwa perubahan mata pelajaran kesenian menjadi seni budaya dan prakarya

(SBdP) pada dasarnya mata pelajaran seni budaya berbasis budaya. Berdasarkan

uraian tersebut muatan SBdP masih menggunakan muatan yang sama dengan

mata pelajaran SBK. Fungsi dan tujuan pendidikan seni baik SBK maupun SBdP

sama yaitu mengembangkan segenap potensi siswa, sedangkan perbedaan SBK

dan SBdP terletak pada cara pelaksanaan. Pelaksanaan mata pelajaran SBK dan

mata pelajaran lain terselenggara terpisah, sedangkan SBdP terintegrasi.

Page 43: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

22

Berdasarkan uraian pengertian, tujuan, dan fungsi pembelajaran seni baik

dalam Kurikulum 2013 maupun KTSP adalah melaksanakan pembelajaran yang

berpusat pada anak melalui pengungkapan ekspresi, kepekaan rasa, dan eksplorasi

kemampuan anak melalui berbagai inovasi sehingga anak menjadi kreatif dan

berkembang potensi dalam dirinya. Hal tersebut berarti mata pelajaran SBK dan

SBdP memiliki peran penting dalam pengembangan diri siswa

2.2.1.2 Konsep Dasar Pendidikan Seni Rupa

Pendidikan seni bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berkarya

serta membina potensi anak. Retnowati dan Prihadi (2010:16) menyatakan

pendidikan seni merupakan pendidikan dasar yang harus disadari agar siswa

mencintai budayanya dan dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya sebagai

bekal menjalani kehidupan. Pendidikan seni bukan saja mencakup pengembangan

kemampuan siswa dalam keterampilan namun pengembangan berpikir siswa.

Menurut Pamadhi dan Sukardi (2014:1.3), seni rupa berisikan tentang

gagasan karya visual yang bisa dilihat atau pun disentuh. Kegiatan membuat karya

visual identik dengan ekspresi emosi manusia, sehingga kegiatan membuat karya

seni rupa tidak hanya untuk kalangan orang dewasa namun juga pada anak-anak.

Menurut Sobandi (2007:47), konsep dasar seni mencakup tiga hal yaitu

keindahan, hiburan, dan media komunikasi sehingga konsep dasar pendidikan seni

menekankan pada pemberian pengalaman nyata mengenai hal tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut pendidikan seni rupa merupakan pemberian

pengalaman yang nyata melalui pengungakan ekspresi dan emosi manusia yang

tertuang dalam keindahan, hiburan, dan media komunikasi.

Page 44: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

23

Pendidikan seni rupa pada anak berbeda dengan pendidikan seni rupa pada

manusia dewasa. Pamadhi dan Sukardi (2014:1.4-10), pada konsep seni rupa

anak, seni rupa menitikberatkan penciptaan suatu bentuk baru melalui kegiatan

yang biasa dialami anak. Hal ini terjadi karena rasa ingin tahu anak yang tinggi

sehingga seni tercipta melalui kegiatan bermain, kegiatan berkomunikasi, dan

kegiatan berekspresi. Kegiatan bermain dapat menghasilkan karya seni khususnya

seni rupa. Contohnya bentuk-bentuk hewan dari sorot lampu, cap tangan, dan

sebagainya. Kegiatan berkomunikasi menempatkan karya seni rupa untuk

mengutarakan apa yang dirasa. Kegiatan berekspresi menempatkan karya seni

rupa untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan.

Pendidikan seni rupa pada dasarnya mendorong siswa untuk meningkatkan

kreativitas dalam menciptakan sebuah karya, serta menanamkan sikap

mengapresiasi hasil karya seni sendiri atau orang lain. Melalui pembelajaran seni

siswa terlibat aktif dalam mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan apa

yang siswa pikirkan secara kritis dengan mempertimbangan estetika. Para siswa

mendapatkan kepuasan dan kenikmatan dari berkarya dan memamerkan hasil

karyanya.

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda sehingga kemampuan dan

daya berpikir maupun cara berekspresi pun berbeda. Menurut Fathurrahman

(2017) Universitas Negeri Semarang, karya seni adalah sebuah ungkapan multi-

interpretable alias tidak tunggal makna, dimana setiap orang dapat menangkap

kesan yang berbeda dari orang lain terhadap karya seni yang sama. Persepsi yang

berbeda menghasilkan pemaknaan karya seni yang berbeda pula.

Page 45: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

24

Perbedaan kemampuan dan pengalaman setiap individu atau apresiator

memiliki penilaian atau persepsi yang berbeda memengaruhi cara mengapresiasi

setiap individu. Sobandi (2007:49) mengatakan bahwa suatu karya seni khususnya

seni rupa harus memuat gambaran kejelasan kepada apresiator sehingga dapat

tersampaikan apa gagasan sang pembuat karya. Jadi dalam kegiatan

mengapresiasi seni, pembuat karya harus memberikan gambaran yang jelas

sehingaapresiator dapat menangkap dengan baik maksud dan tujuan sang pembuat

karya.

Seni dalam arti kegiatan seni memberi kebebasan pada orang untuk

mengekpresikan apa yang dirasa seorang individu. Menurut Tarjo (2004:35),

pendidikan seni rupa memiliki peran sebagai media dalam mengungkapkan

ekspresi dan emosi individu. Sependapat dengan hal tersebut, Aprillia (2014)

Universitas Negeri Semarang menyatakan pendidikan seni rupa bagi anak

memberikan kesempatan untuk ekspresi, imajinasi, dan kreasi, serta memenuhi

kebutuhan yang bersifat budaya. Kebebasan berekspresi dan berkreasi

menghasilkan karya-karya baru dalam dunia pendidikan seni rupa.

Berdasarkan uraian mengenai pendidikan seni rupa, pendidikan seni rupa

merupakan upaya mengembangkan kemampuan dan potensi siswa mengenai

kreativitas, keindahan, rasa, dan menumbuhkan sikap menghargai karya seni.

Pendidikan seni rupa juga dapat digunakan sebagai sarana bermain,

berkomunikasi dan berekspresi. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan

seni rupa sangat penting bagi anak khususnya siswa sebagai sarana aktualisasi

diri.

Page 46: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

25

2.2.1.3 Fungsi Pendidikan Seni Rupa

Pendidikan seni rupa dalam kehidupan memiliki banyak fungsi.

Budiwirman (2011:20-9) menyatakan pendidikan seni rupa memiliki dua fungsi

yakni fungsi individual dan sosial. Fungsi Individual meliputi pemenuhan

kebutuhan fisik dan emosional. Seni rupa berfungsi sebagai pemenuhan

kebutuhan fisik karena penciptaan seni berkaitan dengan pemenuhan kebutahan

estetis secara fisiknya, seperti gelas, cangkir, yang berfungsi secara fisik dalam

kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan emosional, seni rupa menghasilkan

karya seni yang berfungsi sebagai pemenuhan perasaan, emosi, dan ekspresi

seseorang. Hal ini timbul melalui hubungan antara seni rupa yang tidak bisa

dilepaskan dari unsur artistik dan estestik. Contohnya hasil lukisan seseorang

menggambarkan perasaan yang sedang dialaminya.

Fungsi sosial dalam pendidikan seni rupa meliputi dua hal, yaitu fungsi

rekreasi dan fungsi komunikasi. Manusia dalam menjalani kehidupannya sering

merasa bosan. Pendidikan seni rupa memiliki fungsi rekreasi membantu manusia

dalam menyegarkan kembali jiwanya. Fungsi rekreasi misalnya pada saat melukis

atau menggambar seorang individu menikmati proses pencampuran warna atau

dapat pula saat melihat lukisan di suatu galeri lukisan seseorang itu merasa senang

dan menikmati karya tersebut. Pendidikan seni rupa juga memiliki fungsi

komunikasi, dalam hal ini pendidikan seni rupa berfungsi melatih siswa

menumbuhkan keterampilan, kreativitas, emosional, dan sesnsibilitas. Pendidikan

seni rupa mencakup rasa senang, rasa sedih, rasa haru, dan lain sebagainya

sehingga seni juga dapat memenuhi fungsi spiritual seperti upacara keagamaan.

Page 47: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

26

Pengembangan kemampuan dalam pembelajaran seni rupa memiliki fungsi

tertentu. Tarjo (2004:42) menjelaskan pembelajaran seni rupa di sekolah dasar

memiliki fungsi sebagai pendidikan kreativitas, emosional dan penyadaran akan

budaya nasional di Indonesia. Pendidikan seni rupa sebagai pendidikan kreativitas

berarti bahwa dengan adanya pendidikan seni khususnya seni rupa sejak anak-

anak memberi wadah bagi daya imajinasi, angan-angan, dan gagasan anak

tersalurkan sebagaimana mestinya. Penyaluran yang tepat didukung dengan

sarana dan prasarana memadai melalui kegiatan kreatif menjadi pengembangan

kreativitas.

Pendidikan seni rupa sebagai pendidikan emosi berarti bahwa pendidikan

seni rupa memberi kesempatan penyaluran emosi dan mengkomunikasikan emosi

yang diekspresikan melalui karya seni atau kegiatan kesenian. Pendidikan seni

rupa sebagai penyadaran budaya nasional. Pendidikan seni rupa sebagai sarana

pewarisan budaya di Indonesia yang beraneka ragam. Melalui pendidikan seni

budaya yang dikemas dengan baik sebagai pengetahuan yang dapat dipelajari atau

dikuasai dalam rangka menjaga eksistensi kearifan lokal budaya di Indonesia.

Pembelajaran seni rupa dilaksanakan melalui pemberian pengalaman

tertentu kepada siswa dalam berekspresi dan bereksplorasi. Melalui sebuah karya

seni siswa mampu berkomunikasi dan berpikir kreatif. Ketika berkarya seni siswa

dapat menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat, sehingga melalui berkarya

seni rupa, siswa dapat mengembangkan bakat yang dimiliki secara optimal. Jadi

pendidikan seni rupa sangat penting untuk diajarkan di sekolah karena berbagai

fungsinya yang dapat menunjang ketercapaian tujuan pendidikan nasional.

Page 48: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

27

Suryahadi (2008:34) menjelaskan bahwa fungsi pendidikan seni rupa

ditanjau dari aspek produk atau karya seni dan proses. Pendidikan seni rupa

ditinjau dari aspek karya seni berfungsi meningkatkan kualitas manusia, karena

dengan menciptakan suatu karya dapat melatih kemampuan berpikir kritis,

berspekulasi, dan cepat dalam mengambil keputusan. Pendidikan seni rupa

ditinjau dari aspek proses berkarya berfungsi mengembangkan potensi yang ada

didalam diri manusia seperti emosi, kreatifitas, estetik, sosial, persepsi, dan

intelektual.

Pengembangan kemampuan seni rupa disesuaikan dengan tingkat

perkembangan siswa. Siswa bukan hanya diarahkan untuk belajar namun seni

rupa harus dapat digunakan sebagia media bermain anak. Siswa butuh

bereksplorasi untuk kemudian menyatu dengan lingkungannya. Misalnya ketika

siswa melakukan kegiatan menggambar, kemudian memilih bahan seni seperti

krayon dan guntingan kertas beraneka warna dapat memberikan kebahagiaan

tersendiri bagi siswa, di samping siswa juga belajar.

Berdasarkan beberapa uraian tentang fungsi seni rupa, dapat disimpulkan

bahwa fungsi pembelajaran seni rupa di sekolah dasar yaitu sebagai pendidikan

kreativitas, pendidikan emosi, pewarisan budaya nasional, media bermain, media

pendidikan baik individu dan sosial. Pembelajaran seni rupa di sekolah dasar

dapat mengasah kemampuan kognitif, sikap, kecakapan dan sikap siswa sehingga

mampu melatih keterampilan berpikir kritis memecahkan masalah baik dalam

karya seni maupun kehidupan sehari-hari. Siswa melalui pendidikan seni rupa

mampu menyalurkan ekspresi, emosi, dan merangsang kepekaan rasa.

Page 49: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

28

2.2.2 Hakikat Hasil Belajar

Bagianinimembahas mengenai teori yang berhubungandenganhasilbelajar.

Teori-teorihasilbelajarberupateoritentangkonsep dasar belajar, konsep dasar

pembelajaran, konsep dasar hasilbelajar, konsep dasar hasilbelajar seni rupa di

sekolah dasar, dan faktor-faktor yang memengaruhihasilbelajar.

Penjelasanmengenaihakikathasilbelajardapatdilihat pada uraianberikut.

2.2.2.1 Konsep Dasar Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat proses perubahan

sesuatu baik yang dipikirkan atau dikerjakan oleh individu. Belajar terjadi

sepanjang hayat tanpa terhalang tempat, waktu, dan kondisi. Hamalik (2017:30)

menyatakan bahwa indikator individu belajar adalah terjadinya perubahan baik

dari aspek tingkah laku atau cara berpikirnya. Slameto (2015:2) secara psikologis

menjelaskan bahwa belajar adalah proses berubahnya tingkah laku suatu individu

yang ditimbulkan dari interaksi dengan lingkungannya sebagai pemenuhan

kebutuhan.Lingkungan mempengaruhi perubahan yang dimaksud dapat berupa

keluarga, sekolah, teman sebaya, buku-buku, dan kebudayaan yang ada di sekitar.

Lingkungan dan masalah yang dihadapi seseorang mempengaruhi

kemampuan dalam belajar. Rifa’i dan Anni(2015:64) menjelaskanbahwa belajar

menyebabkan perubahan perilaku, dalam kegiatan belajar di sekolah itu

perubahan perilaku mengacu pada kemampuan mengingat dan menguasai

berbagai muatan pelajaran. Siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

cenderung memiliki sikap meniru guru, sehingga masalah dan kebiasaan belajar di

sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa.

Page 50: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

29

Sudjana (2016:22) berpendapat belajar merupakan proses yang ditandai

adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta

perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Proses belajar atau

perubahan tingkah laku seseorang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat.

Semua proses bergantung pada kemampuan individu mengelola suatu hal.

Kemampuan setiap individu berpengaruh pada perilakunya. Piaget dalam

Dimyati dan Mudjiono (2013:13) menjelaskanbahwapengetahuan seorang

individu diperoleh melalui interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Hal

tersebut berarti belajar merupakan pemerolehan pengalaman seorang individu

melalui interaksi yang dilakukan secara terus-menerus. Pengalaman merupakan

guru yang terbaik dalam menempa karakter seseorang. Hamalik (2017:29)

mengemukakan bahwa belajar melalui pengalaman menghasilkan beberapa

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap

yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Pengalaman merubah seseorang yang

tidak paham suatu konsep menjadi paham akan konsep tersebut.

Seseorang dikatakantelahbelajarapabila terjadi perubahantingkahlakuyang

terjadi dalamdirinya. Bloom dalam Rifa’i dan Anni (2015:70) menyampaikan

tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotorik.Perubahan tersebut terwujud dalam pengetahuan,

sikap, dan keterampilan. Pengetahuan sebagai landasan dalam bersikap dan

mendapatkan keterampilan.

Page 51: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

30

Pelakasaanaan belajar dalam mencapai ketiga ranah belajar memiliki prinsip

tertentu. Slameto(2015:27-8) menyatakan bahwa prinsip-prinsip belajar

diklasifikasikan menjadi empat yaitu: berdasarkan prasyarat yang diperlukan

untuk belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi/bahan yang harus dipelajari,

dan syarat keberhasilan belajar. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk

belajar, setiap siswadiusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan

bimbingan untuk mencapai tujuan instruksional, menimbulkan reinforcement,

motivasi yang kuat, lingkungan yang menantang, serta perlu adanya interaksi

siswa dan lingkungannya.

Hakikatbelajar pada dasarnyaharusbertahapsesuaidenganperkembangannya.

Penyesuaian materi atau bahan yang harusdipelajarisiswa bersifatkeseluruhan dan

materiituharusmemilikistruktur serta penyajianmateri tersebut sederhana. Hal ini

akan berdampak pada siswamudahmenangkapmaterinya

dandapatmengembangkankemampuantertentusiswa sesuaidengantujuan yang

harusdicapai. Syaratkeberhasilanbelajardidukungpula fasilitas yang cukup dan

repetisiataupengulanganmateri.

Berdasarkan uraian tentang pengertian belajardapat disimpulkan bahwa

belajar adalah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman baru yang menghasilkan perubahan

tingkah laku dalam berpikir dan bertindak. Perubahan tersebut relatif tetap pada

waktu yang akan datang dan sebagai bekal pada proses tahap belajar berikutnya.

Perubahan perilaku dalam diri siswa juga dipengaruhi masalah yang dialami siswa

dan lingkungan siswa.

Page 52: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

31

2.2.2.2 Konsep Dasar Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses terjadinya kegiatan belajar. Amri

(2013:229) menyebutkan pembelajaranberhubungan erat dengan pengertian

belajar dan mengajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan belajar yang

dilakukan baik dengan atau tanpa guru. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan “pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar”. Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran merupakan suatu proses

kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan seseorang di suatu lingkungan

belajar.

Proses pembelajaran secara formal terjadi di sekolah. Pembelajaran di

sekolah memiliki dua aspek, yaitu belajar dan mengajar. Menurut Jihad dan Haris

(2012:11),pembelajaranmerupakansuatuproses yang

terdiridarikombinasiduaaspekyaitu: belajardan mengajar. Aspek belajar tertuju

kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar berorientasi

pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.

Proses belajar merupakan proses interaksi antara orang yang belajar dan

orang yang mengajar. BerdasarkanUndang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 20,

pembelajaranadalah“ suatuproses interaksipesertadidikdenganpendidik dan

sumberbelajar pada suatulingkunganbelajar”. Hal ini berarti bahwa interaksi

dalam belajar dan sumber belajar merupakan dua hal yang harus ada dalam proses

belajar.

Page 53: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

32

Siswa berhak mendapatkan pengetahuan berupa pengalaman langsung

berinteraksi dengan apa yang dipelajarinya. Hamdani (2010:23) menyatakan

bahwa sasaran kegiatan pembelajaran adalah siswa dapat membangun suatu

gagasan saintifik setelah berinteraksi dengan lingkungan, suatu peristiwa, dan

informasi. Interaksi-interaksi tersebut akan mempermudah siswa dalam

membangun suatu konsep pengetahuan. Briggs (1992) dalam Rifa’i dan Anni

(2012:157) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa

(event) yang memengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik

itu memperoleh kemudahan. Jadi, kemudahan proses belajar seseorang adalah

adanya interaksi dan tersedianya sumber belajar yang mendukung sutu proses

belajar dengan baik.

Pembelajaran dalam satuan pendidikan memiliki komponen-komponen

yang berpengaruhterhadapkualitaspembelajaran secara sistematis. Hamdani

(2010:48) menyatakan komponen-komponenpembelajarantersebutmeliputi:

(1)Tujuan, merupakansuatu keinginan yang melatarbelakangi suatu hal atau cita-

cita yang inginterlaksana. Tujuan dalam konteks pelaksanaan kegiatan

pembelajaran berfungsi sebagai indikator keberhasilan terlaksananya kegiatan

pembelajaran.

(2)Subjek belajar, merupakankomponen utama yang

adadalamkegiatanbelajarmengajar.Subjek belajar terdiri dari bahan belajar,

sumber belajar, dan kurikulum. Hal ini

menjadikanbahanpelajaranmerupakanhal yang akandikuasai oleh siswa. Subjek

belajar berperan memberikan arah pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

Page 54: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

33

(3)Materi pelajaran, merupakansegalasesuatu yang telahdisusundalam proses

belajarmengajar. Materi pelajaran akan memberi kebermaknaan dalam kegiatan

belajar mengajar. Materi pelajaran berperan memberikan bahan yang akan

digunakan pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

(4)Strategi pembelajaran, yaitucara yang digunakanuntukmencapaisuatutujuan

agar pembelajaran berjalan secara efektif. Pelaksanaan kegiatanpembelajaran,

guru sebaiknyamenggunakan strategi, metode,dan didampingi dengan teknik

yang bervariasidisesuaikandenganmateripelajaran.

(5)Media pembelajaran, merupakan alat atau segalasesuatu yang

digunakandalamrangka menunjang ketercapaian tujuanpembelajaran.

Fungsinya antara lain meningkatkankemampuanpersepsi, pengertian, transfer,

penguatan (reinforcement), dan ingatan. Media pembelajaran bukan hanya

merupakan alat penunjang pembelajaran, namun merupakan visualisasi suatu

materi pembelajaran.

(6)Penunjang, yaitusegalasesuatu yang digunakan untuk mempermudah terjadinya

proses pembelajaran. Misalnya fasilitas belajar, sumber belajar, bahan

pelajaran, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat mengenai pengertian pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa pembelajaranmerupakansuatu proses sistematis terdiri

darikomponen-komponenpembelajaranyang saling

berinteraksiataubekerjasamauntukmencapaitujuanpembelajaran.Pembelajaranharu

smenghasilkan hasilbelajar pada siswayang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Perlu juga adanya interaksi dan tersedianya sumber belajar.

Page 55: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

34

2.2.2.3 Konsep Dasar Hasil Belajar

Seseorang dikatakantelahbelajarsesuatuapabila

adanyaperubahantingkahlakuyang terjadi dalamdirinya. Jihad dan Haris (2012:14)

menyatakanbahwahasil belajar adalah pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran

yang didapatkan oleh siswa melalui kegiatan belajar. Sejalan dengan hal tersebut,

Purwanto (2016:38) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil interaksi

antara lingkungan dan seorang individu untuk mendapatkan perubahan perilaku.

Berdasarkanuraiantersebut, dapatdisimpulkanbahwahasil belajarmerupakan hasil

kegiatan belajar yang dilakukan siswa di lingkungan belajar yang menghasilkan

perubahan dalam diri siswa.

Sistem penilaian di sekolah, indikator kemampuan siswa dinilai dari hasil

belajar. Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran harus diukur untuk

mengetahui seberap jauh perkembangan siswa sesuai ranah kemampuan siswa.

Usman (2017:34) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa

berkaitan dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru

sebelumnya yang dikelompokkan ke dalam tiga ranah.

Hasil pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga ranah. Menurut Usman

(2017:34),membagihasilbelajarkedalam 3 kategoriyaitukognitif, afektif dan

psikomotor. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan

siswa yang mencakup pengetahuan atau ingatan, pemahaman, pengaplikasian,

analisa, sintesa, dan evaluasisiswa. Ranah afektifberkaitan dengan sikap yang

Page 56: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

35

terdiri dalambentukmenerimaataumemperhatikan, merespon, menghargai,

mengorganisasikan, dan mewatak. Ranah psikomotor berkaitan dengan hasil

belajar keterampilan dan kemampuan mlelakukan sesuatu yang

berisitentangpolapeniruan, pemanipulasian, keseksamaan, artikulasi, dan

naturalisasiataupembiasaan.Ketiga ranah dalam penilaian guru, ranah kognitiflah

yang paling banyak dinilai oleh para guru untuk mengetahui penguasaan materi

atau isi bahan pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengalami proses

belajar yang berupa perubahan tingkah laku. Hasil belajar dinilai berdasarkan tiga

aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa yang pada

penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif siswa.

2.2.2.4 Konsep Dasar Hasil Belajar Seni Rupa di Sekolah Dasar

Penguasaan bahan pembelajaran seseorang dapat dilihat dari hasil

belajarnya.Purwanto (2016:44) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat

diaktualisasikan dengan serangkaianpengukuranmenggunakanalatevaluasi yang

baik dan memenuhisyarat. Oleh karenaitu, Zainul dan Nasoetion (1996) dalam

Purwanto (2016:45) menyatakan bahwa

teshasilbelajarsebagaialatuntukmengukurhasilbelajarharusdapatmengukurapa yang

adadalam proses pembelajaransesuaidengantujuaninstruksional yang

tercantumdalamkurikulum yang berlaku. Jadi, dalam penilaian mengenai

kemampuan siswa di suatu sekolah dilaksanakan evaluasi untuk mengukur

Page 57: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

36

keberhasilan belajar. Tes ini selanjutnya di proses sesuai aturan kurikulum yang

telah tercantum.

Mata pelajaran seni khususnya seni rupa memiliki penilaian tersendiri. Jihad

dan Haris (2012:150-1) memberikanaspek penilaian dalam mata pelajaran seni

dan budaya menjadi dua aspek yaitu aspek apresiasi dan kreasi.

Berdasarkanuraiantersebut aspek penilaian hasil belajar seni dan budaya

khususnya seni rupa menekankan pada ekspresi siswa dalam hal apresiasi dan

kreasi.

Penilaian merupakan alat ukur kemajuan belajar dan bahan evuluasi guru.

Sumanto (2006:40-1) menjelaskan fungsi penilaian dalam pembelajaran seni rupa

di sekolah dasar untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk keperluan

peningkatan kualitas proses belajar dan memberikan umpan balik guna perbaikan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan dan

fungsipenilaianpembelajaransenirupahakikatnya sama dengan pembelajaran lain,

yaitu meningkatkan kualitas proses belajar yang diberikan guru. Guru perlu

menilai kemampuan belajar siswa.

Berdasarkan uraian, penilaian secara komprehensif bertujuan untuk menilai

kemampuan atau keterampilan olah seni rupa setiap siswa yang dipadukan dengan

kepekaan perasaan, keindahan, ekspresi, dampak instruksional, dan pengiringnya.

Penilaianpembelajaransenirupamenggunakanalatpenilaian: (1)

tesperbuatandalamberkarya secarateknik dan

kreatifdalambataskarakteristiksenirupaanak; (2) non tes,

dilakukandenganmengobservasi proses kerja yang hasilnyaberupacatatan data

Page 58: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

37

(skalapengukuran, catatananekdotatauportofolio).

Penilaianpraktiksenirupahendaknyaditerapkanrambu-rambuindikator dan

pembobotannilaisesuaitujuanpembelajarankhususuntuksetiapjenismaterisenirupa

yang diajarkannya. Hasil belajar penelitian ini akan menitik beratkan pada hasil

belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor.

2.2.2.5 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar seseorang khususnya pembelajaran seni rupa dipengaruhi

beberapa faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar adalah

kondisi dari dalam diri siswa (internal) dan kondisi dari luar diri siswa (eksternal).

Menurut Susanto (2013:14), hasil belajar siswa bergantung bagaimana kondisi

internal dan eksternal siswa. Dalyono (2012:55) merinci faktor internal meliputi

kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, sedangkan

faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

(1)Kesehatan

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar. Menurut

Slameto (2015:54), yang dimaksud sehat adalah seluruh badan tanpa terkecuali

terbebas dari penyakit, sedangkan kesehatan adalah suatu kondisi dalam keadaan

sehat. Kesehatan jasmani dan rohani sangat berpengaruh terhadap proses belajar

siswa. Menurut Dalyono (2012:55), agar siswa bersemangat dalam melaksanakan

kegiatan belajar kesehatan siswa harus selalu dijaga. Berdasarkan uraian di atas

untuk mencapai hasil belajar yang baik maka kesehatan siswa harus baik pula.

(2)Intelegensi dan bakat

Page 59: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

38

Slameto (2015:56) menyatakan intelegensi adalah kecakapan yang terdiri

dari tiga jenis yaitu menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru

dengan cepat dan efektif; mengetahui/menggunakan konsep yang abstrak secara

efektif;dan mengetahui dan mempelajari relasi dengan cepat. Berdasarkan

pengertian ini, intelegensi adalah pemahaman terhadap konsep yang baru dengan

cepat dan tepat. Siswa dengan intelegensi yang tinggi akan belajar dengan baik.

Hilgard (1962) dalam Slameto (2015:57) menyatakan bakat adalah

kemampuan seseorang untuk belajar ahli dalam suatu bidang, kemampuan itu

baru akan terealisasi jika seseorang telah belajar atau berlatih dengan tekun.

Dalyono (2012:57) berpendapat bahwa dua aspek psikologis (intelegensi dan

bakat) sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar seseorang.

Berdasarkan uraian tersebut kedua faktor ini besar pengaruhnya pada proses

belajar seseorang.

(3)Minat dan Motivasi

Menurut Hilgard (1962) dalam Slameto (2015:57) bahwa minat adaah

kecenderungan untuk tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Slavin (1994) dalam Rifa’i dan Anni (2015:135) menyatakan bahwa motivasi

adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku

seseorang secara terus-menerus. Dalyono (2012:56) menyatakan bahwa motivasi

dan minat adalah dua faktor psikis yang sangat besar pengaruhnya terhadap

pencapaian hasil belajar. Berdasarkan uraian tersebut motivasi dan minat

menentukan keberhasilan belajar siswa.

(4)Cara Belajar

Page 60: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

39

Setiap orang pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Perbedaan ini

mengakibatkan cara belajar antar individu yang berbeda. Dalyono (2012:57)

menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dalam belajar

harus memperhatikan teknik belajar, kesehatan, faktor fisiologis, dan psikologis

yang ada dalam diri siswa. Berdasarkan uraian di atas teknik belajar siswa juga

mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

(5)Keluarga

Munib (2012:72) menyatakan lingkungan pendidikan yang pertama dan

utama didapatkan oleh seseorang adalah keluarga. Lingkungan keluarga sebagai

pertama karena seseorang pertama mengenal pendidikan dari keluarga dan

dikatakan utama karena waktu pendidikan yang paling banyak di peroleh

seseorang adalah dalam keluarga. Hal lain adalah tersedianya rumah tempat

tinggal dan letaknya yang strategis.

Kondisi ekonomi keluarga juga mempengaruhi keberhasilan belajar.

Ahmadi dan Supriyono (2013:88) menyatakan keadaan yang kurang/miskin

berdampak pada kurangnya alat belajar, kurangnya biaya, dan tidak mempunyai

tempat belajar yang baik; sedangkan keadaan yang kaya berdampak pada anak

malas belajar karena terlalu banyak bersenang-senang. Kedua kondisi tersebut

menghambat keberhasilan belajar siswa.

(6)Sekolah

Djamarah (2011:179) menyatakan bahwa sekolah merupakan tempat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Sekolah harus menunjang kegiatan

pembelajaran. Sekolah yang baik memiliki sarana dan prasarana yang lengkap

Page 61: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

40

karena sarana dan prasarana memiliki pengaruh yang besar terhadap proses

kegiatan belajar. Berdasarkan uraian tersebut sekolah merupakan penyelengara

pendidikan dan pembelajaran yang utama di era sekarang, banyak hal yang

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa namun keberhasilan siswa merupakan

bagian utama dari penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013:89), faktor sekolah mempengaruhi

belajar yaitu: guru yang tidak sesuai dengan kompetensi, hubungan sosial yang

buruk dengan siswa, menginginkan standar pelajaran diatas kemampuan siswa,

dan metode mengajar yang digunakan guru; ketersediaan alat; ketersediaan

gedung; kurikulum yang kurang baik; waktu dan disiplin sekolah. Berdasarkan

pendapat tersebut, sekolah sangat menentukan dalam baik atau tidaknya pelaksaan

keberhasilan belajar di sekolah.

(7)Masyarakat

Masyarakat merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil

belajar siswa. Dalyono (2012:60) menyatakan keadaan masyarakat menentukan

prestasi belajar. Slameto (2015:69) menyatakan bahwa pengaruh yang didapat

siswa terjadi karena keberadaannya dalam masyarakat. Pola perilaku yang ada di

dalam masyarakat membentuk karakter siswa dan cara berpikir siswa. Hal ini

akan berdampak pada bagaimana cara belajar siswa, bagaimana cara siswa

menghadapi masalah, bagaimana cara siswa mengambil keputusana dan

sebagainya.

Susanto (2013:18) mempertegas bahwa masyarakat mempengaruhi

kepribadian siswa dalam lingkungan pendidikan karena dalam masyarakat

Page 62: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

41

terdapat berbagai macam tingkah laku dan latar belakang manusia. Kehidupan

anak yang selalu berinteraksi dengan masyarakat menyebabkan anak dapat meniru

setiap gerak-gerik, tingkah laku, dan kepribadian suatu masyarakat di sekitarnya.

Berdasarkan uraian tersebut masyarakat mempunyai peran penting dalam proses

belajar siswa.

(8)Lingkungan Sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal terdiri dari banyak hal, misalnya

bangunan rumah, suasana, keadaan lalu lintas, iklim, cuaca, dan sebagainya.

Susanto (2013:17) menyatakan bahwa suasana pengajaran menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar. Sependapat dengan hal tersebut, Dalyono

(2012:60) menyatakan prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi

lingkungan tempat tinggal seseorang. Kondisi tempat tinggal yang nyaman akan

berpengaruh pada minat belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan, lingkungan

merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh sejumlah

faktor dan keadaan yang meliputi faktor internal dan eksternal siswa. Faktor

internal meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan cara belajar.

faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Hasil belajar siswa memiliki korelasi dengan berbagai faktor yang

memengaruhinya.

Page 63: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

42

2.2.3 Kompetensi Guru

Bagian kompetensi guru menjelaskan teori-teori mengenai pengertian

guru, pengertian kompetensi, konsep dasar kompetensi guru, konsep dasar

kompetensi pedagogik guru, indikator kompetensi pedagogik guru, dan

pentingnya kompetensi pedagogik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Penjelasan lebih lengkap mengenai teori-teori tersebut dapat dilihat pada uraian

sebagai berikut.

2.2.4.1 Pengertian Guru

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran seni rupa

tidak terlepas dari peran guru. Guru merupakan salah satu komponen penting

dalam pembelajaran. Perumusan sistem belajar mengajar oleh Ki Hajar

Dewantoro dalam Munib (2015:76) yaitu “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo

mangun karso, tut wuri handayani”. Berdasarkan pendapat tersebut seorang guru

harus mampu menjadi contoh dan teladan bagi siswanya, membangkitkan minat

belajar siswa, serta mendorong dan memberikan motivasi kepada siswanya.

Munib (2015:49) menjelaskan tugas utama guru adalah mendidik siswa

dengan menanamkan nilai kehidupan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 Ayat 1, “Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Amri (2013:1)

menyatakan guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab dalam mendidik,

mengajar, dan membimbing siswa, selain itu guru sebagai orang dewasa dalam

Page 64: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

43

anggota masyarakat berperan aktif sebagaimana mestinya. Oleh karena itu jabatan

guru bukan hanya mengajar namun mendidik siswa memahami nilai kehidupan.

Setiap siswa memiliki karakter yang khas dengan berbagai macam

potensinya. Karwati dan Priansa (2015:62) menjelaskan guru sebagai fasilitator di

sekolah khususnya dalam proses pembelajaran berfungsi mengeksplorasi,

meningkatkan, mengembangkan, dan mengoptimalkan kemampuan siswa,

yangmana siswa dapat memiliki nilai-nilai sosial yang menjadi bekal

sebagaimasyarakat yang beradab. Djamarah (2012:38) menjelaskan guru

mengusahakan siswa termotivasi dalam belajar dengan metode dan strategi

pembelajaran yang bervariasi. Kedua pendapat tersebut, guru mengupayakan

pemberian pembelajaran yang berkualitas dengan metode bervariasi untuk

menumbuhkembangkan minat siswa dalam mengekplorasi berbagai kemampuan

siswa.

Guru berperan penting secara langsung dalam proses pembelajaran sebagai

fasilitator, pengelola kelas, motivator, pendidik, dan pengajar dalam proses

pembelajaran. Guru secara tidak langsung berperan dalam mengajarkan nilai-nilai

siswa sebagai makhluk sosial yang nantinya terjun langsung didalam suatu

komunitas atau masyarakat. Berdasar pada hal tersebut, guru adalah orang dewasa

yang berprofesi khusus berupaya mendidik, mengajar, memotivasi, menumbuh

kembangkan, dan mengoptimalkan segala potensi dan kemampuan siswa.

2.2.4.2 Pengertian Kompetensi

Secara etimologi kompetensi berasal dari kata competency yang berarti

wewenang. Mulyasa (2013:26) mengemukakan kompetensi merupakan

Page 65: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

44

kemampuan yang dapat melaksanakan suatu hal baik secara pemikiran maupun

praktek untuk mencapai tujuan tertentu dengan optimal. Satori (2008:2.2)

menjelaskan bahwa kompetensi merupakan kemahiran dan kemampuan dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dalam bidang tertentu. Berdasarkan hal

tersebut, kompetensi merupakan kualitas kemampuan sesorang yang mahir dan

mampu melakukan suatu hal secara optimal dan efisien pada suatu pekerjaan

tertentu. Kualitas kemampuan tersebut dapat mencakup pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002

Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan kompetensi

adalah seperangkat tindakan cerdas yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai

syarat dianggap mampu melaksanakantugas-tugasdibidang pekerjaantertentu oleh

masyarakat.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 Ayat 10, “Kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah

kecakapan dan kemampuan yang mencakup pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya dengan optimal dan

efisien. Kemampuan dan kecakapan tersebut berhubungan dengan sikap, sifat dan

perilaku seseorang guru yang diwujudkan dalam kemampuan berpikir kritis dalam

mengambil keputusan dengan tepat, bertutur kata dan bertindak secara cerdas

dalam melaksanakan tugasnya.

Page 66: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

45

2.2.4.3 Konsep Dasar Kompetensi Guru

Kehadiran guru dalam proses pembelajaran dan pengajaran masih tetap

memegang peranan penting. Menurut Usman (2013:4), proses pengajaran sangat

penting dalam menentukan keberlangsungan pendidikan secara menyeluruh

dengan guru sebagai orang yang berperan aktif dalam proses tersebut. Guru

berperan sebagai pembuat alur dalam pembelajaran sekaligus pelaku dan

pelaksana lapangan sekaligus pengawas dalam kegiatan pembelajaran, sehingga

guru memiliki tugas dan tanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi pembelajaran di kelas. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat

kaitannya dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memiliki profesi tersebut.

Kemampuan dasar tersebut merupakan kompetensi guru.

Kompetensi guru diperlukan dalam mengembangkan perilaku profesional

seseorang dalam mengajar. Seorang guru bukan sekedar mempelajari

keterampilan mengajar, tetapi menggabungkan dan menerapkan keterampilan

yang dimiliki dalam kehidupan nyata. Djamarah (2012:34) menjelaskan

kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan guru yang mencakup

pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas guru, kemampuan

tersebut harus ada dalam diri guru untuk melancarkan kegiatan pembelajaran.

Mulyasa (2013:26) menyatakan kompetensi guru merupakan kompetensi yang

secara profesi harus mencakup menguasai materi pembelajaran, memahami

karakter siswa, dan mengembangkan tingkah laku secara profesional. Jadi,

kompetensigurumerupakan kecakapan guru meliputipengetahuan,

Page 67: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

46

keterampilandan sikap yangberwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas sebagai agen pendidikan.

Berdasarkan Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor14

Tahun2005tentangGurudanDosenPasal10danPeraturanMenteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

StandarKualifikasiAkademikdanKompetensiGuru, kompetensi guru terdiri dari

empat kompetensi, yaitu kompetensipedagogik, kompetensikepribadian,

kompetensi profesional,dankompetensisosial. Kompetensi tersebut diuraikan

Rifa’i dan Anni (2015:7-11) sebagai berikut:

(1)Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah seperangkat kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap materi pembelajaran

dan karakter siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan

pemanfaatan hasil belajar, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

(2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah seperangkat kemampuan guru yang berkaitan

dengan tingkah laku seorang pendidik baik di dalam maupun di luar kegiatan

pembelajaran, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa,

menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.

(3)Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah seprangkat kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas, kreatif, dan mendalam yang memungkinkan

Page 68: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

47

membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam

standar nasional. Kemampuan itu harus mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(4)Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah seperangkat kemampuan guru dalam menjalin

komunikasi dan bergaul secara efektif dan penuh wibawa dengan siswa,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat

sekitar. Kemampuan ini harus dimiliki guru baik di lingkungan sekolah

maupun di luar lingkungan sekolah. Guru sebagai teladan masyarakat luas

khususnya bagi siswa untuk berperan sesuai nilai-nilai sosial dimasyarakat.

Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan terdapat empat kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu: 1) kompetensi pedagogik, 2)

kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4) kompetensi profesional; dan

dapat diambil kesimpulan bahwa, kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan

atau keahlian yang selaras dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja

guru dalam suatu pekerjaan yang meliputi sifat, konsep diri, pengetahuan dan

keterampilan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan agar dapat menjalankan

tugas mengajar secara maksimal. Keempat kompetensi tersebut tidak berdiri

sendiri melainkan saling mempengaruhi dan saling berhubungan antara satu sama

lain. Namun, dari keempat kompetensi tersebut, yang berubungan dengan proses

belajar mengajar adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

2.2.4.4 Konsep Dasar Kompetensi Pedagogik Guru

Pembelajaran siswa akan bermakna bila didukung dengan kemampuan yang

baik dari guru untuk mengelola kelas. Mulyasa (2013:75) menyatakan bahwa

Page 69: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

48

kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola

proses pembelajaran siswa terkait dengan pemahaman wawasan kependidikan,

karakter siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, dan pengembangan potensi siswa. Evertson (1976) dalam Sutomo,

dkk (2015:170) menyatakan kemampuan guru dalam pembelajaran yang efektif

diimplementasikan dari bagaimana guru mengajar, mengelola, memiliki

keterampilan, dan berperilaku yang sesuai ketika mengajar. Kompetensi

pedagogik guru adalah kemampuan guru dalam mengelola dan mengolah

kemampuannya dalam mengajar di kelas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang harus dimiliki

guru berkenaan dengan karakteristik siswa dari berbagai aspek seperti moral,

emosional, dan intelektual. Standar kompetensi inti dari kompetensi pedagogik

yaitu:

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral spiritual, sosial

kultural, emosional, dan intelektual.

Seorang guru harus memahami siswa karena merekalah teman belajar

dalam waktu yang lama. Secara fisik guru bisa melihat kesehatan anak ketika

mengikuti proses pembelajaran apakah anak itu dalam keadaan yang sehat atau

sedang sakit. Secara moral, guru memantau perkembangan moral anak didik,

adakah perubahan setelah mendapatkan pengajaran etika atau tidak. Secara

sepiritual guru membimbing anak didik menghayati ajaran agama. Secara sosial

Page 70: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

49

guru memperhatikan pergaulan anak didik, secara kultural, guru mengamati

kemampuan anak didik dalam memahami kebudayaan.

2. Menguasai teori balajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Guru harus menguasai teori belajar dan prinsi-prinsip pembelajaran dalam

mengajar siswa. Siswa memperoleh mutu pendidikan yang baik kegiatan

pembelajaran harus dikelola dengan baik pula. Pengelolaan pembelajaran dalam

hal ini meliputi kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa agar siswa

mampu menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan materi pelajaran

dengan baik.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

Kurikulum adalah jiwa dari pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan tidak

terpisah dari perubahan lingkungan, sehingga pendidikan dituntut selalu

berkembang mengikuti perkembangan lingkungan. Sutomo (2015:59) menyatakan

pengembangan kurikulum merupakan cara agar pendidikan dapat berkembang.

Hal ini berarti guru harus benar-benar memahami dan ikut serta mengembangkan

kurikulum yang diselenggarakan sehingga target pembelajaran dapat tercapai.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

Pembelajaran yang mendidik berarti pembelajaran yang meningkatkan

aspek intelektual, keterampilan, dan moralitas siswa. Guru harus mempunyai

target pembelajaran, variasi pendekatan, dan kualitas pengajaran yang sempurna.

Pembelajaran dilakukan bersifat dialogis yang melibatkan peran siswa secara aktif

dan mampu mengeksplorasi kemampuan siswa.

Page 71: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

50

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

Pengembangan teknologi informasi yang semakin maju berimplikasipada

sangat pentingnya teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan teknologi

sebagai sarana bertukar informasi dan mencari informasi serta berkomunikasi

dengan mudah tak terbatas jarak, memacu semangat siswa terutama yang

berhubungan dengan proses pembelajaran. Teknologi yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran diimplikasikan pada penggunaan media pembelajaran

sebagai alat bantu guru dalam mempermudah penyampaian materi. Hal ini

menyebabkan guru harus mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktulisasikan

berbagai potensi yang dimiliki.

Salah satu peran seorang guru adalah sebagai fasilitator, dimana seorang

guru memfasilitasi pengembangan potensi siswanya. Guru yang baik selalu

memberikan kesempatan pada siswanya untuk mengaktualisasikan potensi yang

dimiliki secara luas, maksimal, dan memuaskan, dengan mengalahkan dirinya

demi pengambangan potensi siswa.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Komunikasi menjadi sangat penting dalam hubungan berinteraksi. Hal

tersebut berlaku pula dalam suatu proses pembelajaran, yaitu proses interaksi

antara guru dan siswa.Komunikasi yang terjalin secara efektif berdampak pada

siswa akan bersemangat mengikuti pembelajaran. Komunikasi yang tidak berjalan

dengan baik menyebabkan siswa menjadi enggan belajar dan memahami materi.

Page 72: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

51

8. Penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

Penilaian dan evaluasi merupakan alat pengukur tingkat pemahaman siswa

dan sebagai alat memecahkan masalah di dalam proses belajar mengajar. Guru

harus bisa mengukur diri sendiri sejauh mana penyampaian materi yang

disampaikan dan bagi siswa sejauh mana pemahaman yang ditangkap oleh siswa.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

Guru harus bisa memanfaatkan penilaian dan evaluasi yang telah

dilaksanakan untuk mengembangkan proses pembelajaran berikutnya. Hal ini

berdasarkan masalah yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Masalah ini selalu berkaitan dengan hal-hal dalam pembelajaran.

10. Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Seorang guru harus bisa meningkatkan kualitas pembelajaran agar menjadi

lebih dinamis, sehingga kegiatan pembelajaran tidak monoton. Pembelajaran yang

dinamis akan berdampak pada produktivitas suatu pembelajaran. Berdasarakan

kedua hal tersebut, pembelajaran akan melahirkan siswa yang memiliki

kemampuan kompetitif. Gurusebagai tonggak pendidikan, tidak boleh merasa

cukup dengan metode yang ada. Guru harus senantiasa merefleksikan seluruh

kegiatan pembelajaran dan menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dan

efektif.

Menurut Rifa’i dan Anni (2015:7-11), terdapat beberapa indikator

kompetensi pedagogik. Indikator kompetensi pedagogik tersebut selanjutnya

dijabarkan secara rinci sebagai berikut: (1) menguasai karakteristik siswa dari

aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori

Page 73: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

52

belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3) menguasai kurikulum

yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu; (4) terampil melakukan

kegiatan pengembangan yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan

yang mendidik; (6) memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan siswa; (8) terampil melakukan penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar; (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan belajar; (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan

kualitas pembelajaran.

Mulyasa (2013:75) menjelaskan unsur kompetensi pedagogik guru sebagai

berikut:

a) Pemahaman Terhadap Siswa.

Pemahaman terhadap siswa merupakan salah satu kompetensi pedagogik

yang harus dimiliki oleh guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami

guru dari siswa, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan

perkembangan kognitif. Tugas guru dalam memahami siswa merupakan hal yang

wajib dilakukan karena siswa butuh perhatian dari guru baik di dalam maupun di

luar kelas.

b) Perancangan dan Pelaksanaan Pembelajaran

Perancangan pembelajaran merupakan kompetensi yang akan bermuara

pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup

tiga kegiatan yaitu, identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan

Page 74: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

53

penyusunan program pembelajaran. Ketiga komponen tersebut menentukan

keberhasilan dan kegagalan suatu pembelajaran selain faktor-faktor yang berasal

dari dalam diri siswa.

Pelaksanaan pembelajaran terkadang mengalami kegagalan, penyebab

gagalnya suatu pelaksanaan pembelajaran adalah penerapan metode pendidikan

yang konvensional, anti dialog, proses penjinakan, pewarisan pengetahuan,

mengnggap anak seperti botol koson, dan tidak bersumber pada realitas yang

terjadi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik harus mempertimbangkan kegagalan tersebut. Kemampuan perencanaan

pelaksaan pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dimiliki guru.

c) Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan

pembentukan kompetensi siswa, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes

kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, serta

penilaian program. Evaluasi juga dapat dilakukan saat pembelajaran atau biasa

disebut evaluasi proses. Pelaksanaan evaluasi seringkali dilakukan diakhir

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui seberapa besar

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

d) Pengembangan Siswa

Pengembangan siswa merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang

harus dimiliki guru. Pengembangan ini bertujuan untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap siswa. Pengembangan siswa dapat

dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain melalui kegiatan

Page 75: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

54

pembelajaran yang bermakna, kegiatan ekstrakurikuler, pengayaan dan remidial,

serta bimbingan dan konseling.

e) Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan

untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini,

guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan

materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses

oleh siswa. Prinsip belajar komputer memberikan dampak pada profesionalisme

guru, sehingga harus menambah pemahaman dan kompetensi baru untuk

memfasilitasi pembelajaran.

f) Pengembangan Kurikulum dan Silabus

Pada dunia pendidikan, perubahan kurikulum merupakan hal yang sudah

pasti terjadi. Di Indonesia telah terjadi setidaknya tujuh kali perubahan kurikulum

terhitung sejak kurikulum tahun 1984 sampai kurikulum 2013. Sebagai seorang

pendidik, guru dituntut mampu mengembangkan setiap kurikulum dalam

pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah. Selain

itu guru dituntut memiliki kemampuan untuk mengimplementasikannya karena

tanpa itu kurikulum tidak akan bermakna sebagai alat pendidikan. Guru harus

mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.

Guru mampu memilih, dan menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

g) Pemahaman Wawasan Kependidikan

Page 76: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

55

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan materi. Guru mampu

memahami landasan kependidikan dan kebijakan dalam pendidikan. Selain itu

guru harus mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK terutama dalam proses

pembelajaran.

Jadi kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh

guru dalam hal mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran tersebut meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya.

2.2.4.5 Indikator Kompetensi Pedagogik

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menjelaskan bahwa

kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang

meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya. Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru indikator Kompetensi pedagogik terdiri dari :

a. Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,kultural, emosional, dan intelektual.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.

c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yangdiampu.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

Page 77: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

56

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukkepentingan pembelajaran.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa.h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

Indikator tersebut menjelaskan bahwa guru harus memiliki 10 kompetensi

pedagogik untuk menunjang pembelajaran seperti memahami berbagai karakter

siswa. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda dalam belajar seni rupa,

namun seringkali guru kurang memahami karakter siswa masing-masing sehingga

hasil belajar seni rupa tidak tercapai secara maksimal.

Guru terkadang kurang mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran.

Pembelajaran biasanya dilaksanakan menggunakan metode konvensional

sehingga kemampuan siswa dalam bidang seni rupa kurang tereksplorasi secara

maksimal. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa tercapai secara

maksimal dan kemampuan siswa dalam bidang seni rupa akan tereksplorasi secara

maksimal apabila guru memiliki kompetensi pedagogik.

Hartaji (2018) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi

Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional Guru dan

Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 1

Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2017/2018” menggunakan indikator kompetensi

pedagogik dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan

Page 78: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

57

PeraturanPemerintahNomor74tahun 2008. Indikator yang digunakan dalam

penelitian tersebut menggabungkan kedua peraturan tersebut.

Berdasarkan berbagai uraian tersebut, indikator pada penelitian ini

dikembangkan dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun

2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Indikator

tersebut terdiri dari 10 kompetensi pedagogik. Kesepuluh indikator tersebut untuk

mengetahui kompetensi pedagogik yang menunjang kegiatan pembelajaran di

sekolah mulai dari memahami berbagai karakter siswadari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual sampai melaksanakan

tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2.2.4.6 Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran

Pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan profesi dimana seorang guru

dituntut keahliannya dalam pengajaran, keberhasilan dalam pembelajaran salah

satu faktor utamanya ditentukan oleh guru. Disinilah pentingnya peran seorang

guru dalam proses pembelajaran. Amri (2013:253) menyatakan bahwa

kemampuan guru dalam mengajar khususnya kompetensi pedagogik harus

dimiliki seorang guru agar pembelajaran yang dilakukan efektif. Kemampuan

guru berpengaruh terhadap keberhasilan ketercapaian tujuan pembelajaran siswa.

Kemampuan pendagogik guru bersinggungan langsung dalam proses

pembelajaran. Hal ini menyebabkan kompetensi pendagogik menjadi salah satu

faktor yang paling mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran, sehingga

kemampuan pendagogik guru harus menjadi perhatian guru.

Page 79: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

58

Seperti yang dijelaskan di awal bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan seorang guru dalam mendidik siswa atau kemampuan pengelola

kelas, yang didalamnya memahami karakteristik peserta didik, menguasai teori

dan prinsip belajar mengembangkan kurikulum yang terkait sampai pada tahap

evaluasi dan melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas siswa.

Sebelum guru memasuki kelas dan memberikan materi yang akan diajarkan,

terlebih dahulu seorang guru mempersiapkan segala sesuatu agar kelas dapat

dikelola dengan baik. Salah satu contoh seperti memahami karakter siswa yang

akan diajar terlebih dahulu, mempersiapkan materi yang akan disampaikan,

menyiapkan evaluasi yang akan diujikan, yang kesemuanya itu masuk dalam

kompetensi pedagogik seorang guru.

2.2.4 Fasilitas Belajar

Bagian ini membahas tentang fasilitas belajar berisi teori-teori fasilitas

belajar berupa teori tentang konsep dasar fasilitas, konsep dasar fasilitas belajar,

klasifikasi belajar, fungsi fasilitas belajar, dan indikator fasilitas belajar.

Penjelasan tentang fasilitas belajar dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

2.2.4.1 Konsep Dasar Fasilitas

Kata fasilitas secara umum identik dengan alat yang digunakan manusia

dalam menunjang kegiatannya atau suatu kondisi yang memudahkan manusia

dalam menjalankan kegiatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fasilitas

adalah segala sesuatu yang menunjang kemudahan dalam melaksanakan suatu

kegiatan, sehingga dapat melancarkan kegiatan tersebut.

Page 80: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

59

Kemudahan kegiatan ditunjang dari tersedianya alat yang dapat digunakan

sesuai fungsinya. Djamarah dan Zain (2014:81) menjelaskan fasilitas merupakan

tersedianya segala hal secara lengkap yang menunjang kegiatan siswa belajar. Jadi

fasilitas merupakan segala sesuatu baik alat maupun bangunan yang digunakan

untuk menunjang kegiatan. Pemenuhan fasilitas belajar menyebabkan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik karena fasilitas sebagai alat penunjang

terpenuhi.

Fasilitas identik dengan sarana dan prasarana. Sutomo (2015:102)

mengatakan bahwa fasilitas dapat diartikan sama dengan sarana dan

prasarana.Aunurrahman (2012:195) menyatakan sarana dan prasaranaadalah

sesuatu yang memudahkan kelancaran pelaksanaan kegiatan. Fasilitas

merupakansaranadanprasaranayang dibutuhkandalammelakukan atau

memperlancar suatukegiatan.

Berdasarkan pengertian tersebut, fasilitas adalah segala yang memudahkan

dan melancarkan pelaksanaan suatu kegiatan. Fasilitas kemudian dapat disamakan

dengan sarana dan prasarana. Hal tersebut ditinjau dari pendapat ahli mengenai

pengertian fasilitas dan sarana prasarana yang mengacu pada segala sesuatu baik

alat atau perlengkapan yang memudahkan kegiatan.

2.2.4.2 Konsep Dasar Fasilitas Belajar

Proses pembelajaran semakin baik dan berjalan lancar jika ditunjang dengan

adanya kelengkapan fasilitas belajar. Djamarah (2011:184) menyatakan bahwa

fasilitas dalam belajar ikut serta menunjang kualitas belajar siswa. Sejalan dengan

hal tersebut Slameto (2015:98) mengatakan bahwa dalam mencapai pembelajaran

Page 81: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

60

yang efektif dibutuhkan fasilitas yang memadai. Keefektivan proses pembelajaran

ditunjang fasilitas yang lengkap dan memadai.

Pengadaan fasilitas di dalam delapan standar pendidikan dikelola melalui

standar sarana dan prasarana. Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 19

tahun2005 tentang StandarNasional Pendidikan Bab VII pasal 42 mengenai

standar sarana dan prasarana menegaskan bahwa:

(1) Setiap satuan pendidikan wajib memilikisaranayangmeliputiperabot,peralatanpendidikan,mediapendidikan,bukudansumber belajar lainnya,bahanhabispakai,sertaperlengkapanlainyang diperlukanuntukmenunjangprosespembelajaranyangteraturdanberkelanjutan.

(2) Setiapsatuan pendidikanwajibmemilikiprasaranayangmeliputilahan,ruangkelas,ruangpimpinan satuanpendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruangperpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unitproduksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempatberolahraga, tempat beribadah, tempat rekreasi,danruang/tempatlainyang diperlukanuntuk menunjangprosespembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Berdasarkan peraturan tersebut fasilitas atau sarana dan prasarana bertujuan

untuk terlaksananya proses belajar yang sesuai dengan perencanaan guru dan

sekolah yang berjalan secara terus menerus. Sejalan dengan Hamalik (2003:126)

berpendapat bahwa fasilitas merupakan penunjang terciptanya keefektivan

pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, fasilitas belajar

sebagai penunjang segala kemudahan dan kelancaran kegiatan belajar disekolah

maupun dirumah.

Sekolah sebagai lingkungan belajar siswa dituntut memiliki fasilitas belajar

yang memadai. Djamarah (2011:184) menyatakan bahwa fasilitas mengajar di

sekolah merupakan ketersediaan peralatan ajar bagi guru yang harus dimiliki dan

disediakan oleh sekolah. Fasilitas mengajar sebagai kelengkapan sekolah

Page 82: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

61

merupakan kebutuhan bagi guru sebagai penunjang guru untuk meningkatkan

kreatifitas dan efektivitas dalam mengajar sehingga harus dikelola dengan baik.

MenurutBafadal(2014:2), fasilitas atau sarana dan prasarana pendidikan adalah

keseluruhan perangkat alat dan bahan serta perabotyang ikut serta menunjang

kemudahan proses pendidikan di sekolah secaralangsung maupuntidak langsung.

Fasilitas belajar diperlukan oleh siswa dalam mempermudah dan menciptakan

situasi dan kondisi menyenangkan, menarik, dan nyaman untuk belajar serta

menunjang pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah.

Fasilitas yang sudah terpenuhi dan tersedia oleh sekolah maupun orang tua

membutuhkan pengelolaan yang sebaik-baiknya. Menurut Sutomo (2015:102)

menyatakan bahwa manajemen fasilitas adalah segala proses pengelolaan fasilitas

mulai dari perencanaan hingga pengawasan agar terjaga dengan baik sehingga

tercapailah efektivitas dan efisiensi suatu pembelajaran. Sejalan dengan hal

tersebut Bafadal (2014:5) menyatakan bahwa pengadaan fasilitas sekolah

disesuaikan dengan perlengkapan yang dibutuhkan sekolah yang berkualitas

tinggi dengan dana yang seefisien mungkin.

Manajemen fasilitas dalam mengelola perlengkapan yang menunjang

pembelajaran siswa harus dilakukan secara maksimal. Aunurrahman (2013:196)

mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas pembelajaran akan menciptakan

keteraturan dalam pelaksanaan pembelajaran yang kondusif dan menunjang siswa

dalam mendapatkan berbagai informasi terkait pembelajaran sehingga tercapai

hasil belajar yang memuaskan. Dengan demikian terpenuhinya kelengkapan

Page 83: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

62

fasilitas belajar terutama pembelajaran seni rupa akan menunjang dalam

optimalisasi proses pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa bergantung pada minat siswa. Hamalik (2003:135)

mengungkapkan bahwasanya kelengkapan segala sesuatu yang digunakan dalam

pembelajaran akan berdampak pada keoptimisan seseorang dalam belajar.

Optimisme dalam belajar terkait peralatan kelengkapan fasilitas itu diterima dari

lingkungan yang ada disekitar yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga khususnya orang tua bertugas memenuhi segala keperluan

anak dalam proses belajar, begitupun pada lingkungan sekolah.

Berdasarkanpendapattersebutdapatdisimpulkan fasilitasbelajarmerupakan

keseluruhan saranadanprasaranaberupa alat, bahan danperabotyang digunakan

dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuanpembelajaranyang efektif dan

efisien.Kelengkapanfasilitas belajar merupakan hal penting bagi siswa.

Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas akanmenunjang kegiatan belajar

sehinggasiswamemiliki keinginan untuk belajar baik di sekolah maupun di rumah.

Fasilitas belajar yang menunjang khususnya dalam pembelajaran seni rupa,

misalnya peralatan seni budaya, ruang kelas, dan media belajar.

2.2.4.3 Klasifikasi Fasilitas Belajar

Secara umum fasilitas dapat memengaruhi suatu kegiatan belajar.

Keberhasilan belajar yang efektif dan efisien didukung dengan fasilitas belajar

yang lengkap. Bafadal (2014:2) mengelompokkan fasilitas belajar menjadi dua,

yaitu sarana yang merupakan perlengkapan yang langsung digunakan misalnya

peralatan, perabot, media, dan lain sebagainya dan prasarana yang merupakan

Page 84: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

63

perlengkapan yang tidak langsung digunakan dalam dunia pendidikan misalnya

ruang guru, ruang UKS, ruang perpustakaan, dan lain sebagainya.

Bafadal (2014:2) kemudian mengklasifikasikan komponen fasilitas belajar

yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran dari beberapa sudut

yaitu mencakup tiga hal: daya tahan fasilitas; bergerak atau tidaknya fasilitas; dan

hubungan fasilitas dengan proses belajar mengajar. Ketiga hal tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Berdasarkan daya tahan fasilitas yaitu cepat tidaknya suatu fasilitas habis

digunakan. Daya tahan fasilitas juga dilihat dari daya tahannya dari

kerusakan. Fasilitas yang memiliki daya tahan rendah atau cepat habis saat

digunakan terus-menerus misalnya kertas, pewarna atau krayon, kapur tulis

dan tinta spidol. Fasilitas yang memiliki daya tahan tinggi atau dapat bertahan

lama ketika digunakan terus-menerus misalnya meja dan kursi.

b) Berdasarkan mobilitas fasilitas yaitu kemampuan fasilitas dalam bergerak saat

digunakan. Fasilitas yang dapat digerakkan atau dipindah sesuai kebutuhan,

misalnya papan tulis, meja belajar dan kursi belajar. Fasilitas yang tidak bisa

digerakkkan atau dipindahkan sesuai kebutuhan misalnya gedung sekolah,

pipa saluran, dan ruang belajar atau kelas.

c) Berdasarkan hubungan fasilitas dengan proses belajar mengajar yaitu suatu

fasilitas yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara langsung

dan tidak langsung. Fasilitas yang dapat digunakan secara langsung misalnya

kapur tulis, papan tulis, media, dan spidol. Fasilitas yang tidak langsung

digunakan saat kegiatan pembelajaran misalnya lemari di kelas dan jendela.

Page 85: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

64

Fasilitas pendidikan tidak hanya berpusat pada peralatan dan perlengkapan

yang dapat dilihat secara visual. Hal ini ditinjau dari pengertian fasilitas berupa

segala sesuatu di dalam atau di luar pembelajaran untuk mempermudah dan

memaksimalkan hasil pembelajaran. Wahyuningrum (2004:5) dalam Sutomo

(2015:102) mengklasifikasikan fasilitas menjadi dua yaitu fasilitas fisik dan

fasilitas uang. Fasilitas fisik atau fasilitas materiil merupakan keseluruhan benda

atau sesuatu yang dapat dibendakan yang berfungsi memudahkan dan

melancarkan suatu hal. Contoh fasilitas fisik atau materiil yaitu: alat tulis,

peralatan menggambar, perabot ruang kelas, dan gedung. Fasilitas uang

merupakan segala yang bernilai uang dan dapat digunakan untuk memudahkan

sesuatu, misalnya alokasi dana sekolah untuk membangun gedung sekolah,

pemberian uang oleh orang tua yang digunakan untuk membeli peralatan sekolah,

dan memiliki waktu untuk rekreasi.

Hamalik (2003:126) berpendapat bahwa fasilitas belajar sebagai unsur

penunjang belajar mencakup alat bantu belajar atau media, perlengkapan belajar,

dan ruangan belajar. Komponen-komponen tersebut saling berpengaruh dalam

keberhasilan belajar baik di sekolah maupun di rumah. Berdasarkan hal tersebut

perlu diprerhatikan bagi guru maupun orang tua dalam menyediakan dan

melengkapi berbagai komponen yang menunjang keberhasilan belajar siswa.

Pertama, alat bantu belajar atau media merupakan alat penunjang

keberhasilan dalam memudahkan pembelajaran. Usman (2017:32) menyatakan

menyampaikan bahwa media membuat siswa sangat tertarik pada pembelajaran.

Ketertarikan siswa pada media pembelajaran akan menarik siswa untuk bertanya

Page 86: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

65

dan membuat rasa ingin tahu siswa meningkat, sehingga media pembelajaran

menjadi hal yang perlu menjadi perhatian. Kusumaningtyas, dkk (2018:64)

menyatakan media pembelajaran merupakan segala alat fisik yang berguna

sebagai alat untuk menyampaikan informasi pada proses pembelajaran. Karwati

dan Priansa (2015:235-42) mengklasifikasi media pembelajaran ke dalam sepuluh

jenis media pembelajaran meliputi: media visual, media audio, media audiovisual,

media cetak, media model, media realita, media belajar benda sebenarnya,

komputer, multimedia, dan internet. Berdasarkan hal tersebut terdapat berbagai

macam media yang dapat digunakan untuk mengefektifkan kegiatan

pembelajaran. Uraiannya sebagai berikut.

a) Media visual merupakan alat penyampaian informasi proses pembelajaran yang

berfokus pada indera penglihatan siswa. Kusumaningtyas, dkk (2018:64)

menjelaskan media visual yaitu media yang hanya dapat digunakan melalui

indera pengliatan saja dan tidak memiliki suara. Media ini menitikberatkan

pada bentuk, warna, dan rupa untuk menarik rasa ingin tahu siswa pada

pembelajaran. Media ini terdiri dari dua jenis media yaitu media yang dapat

diproyeksikan dan tidak dapat diproyeksikan. Media yang dapat diproyeksikan

misalnya slide, overhead proyektion (OHP), dan gambar. Media yang tidak

dapat diproyeksikan misalnya grafis, bagan, poster, karikatur, dan peta datar.

b) Media audio merupakan alat penyampaian informasi pada kegiatan

pembelajaran yang hanya dapat didengar. Kusumaningtyas, dkk (2018:64)

menjelaskan media audio merupakan media yang hanya menggunakan unsur

suara sebagai perantara penyampaian informasi. Contoh media audio adalah

Page 87: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

66

kaset, radio, rekaman suara, dan piringan hitam. Media ini diproyeksikan

melalui getar bunyi. Media audio menitikberatkan pada aksen suara, intonasi,

nada, dan bunyi untuk menstimulasi konsentrasi siswa karena media audio

hanya bekerja pada indera pendengaran.

c) Media audiovisual merupakan media kombinasi dari media audio dan media

visual. Karwati dan Priansa (2015:238) menjelaskan media audiovisual tidak

hanya menggunakan indera penglihatan dan pendengaran secara tersendiri,

namun menggunakan indera keduanya. Sehingga menjadi paling menarik

karena mampu menarik perhatian siswa dari dua indra. Media audiovisual

menjadi audio yang paling menarik namun demikian hanya sedikit guru yang

mampu memaksimalkan media audiovisual. Klasifikasi dari media audiovisual

yaitu antara lain rekaman video, film, slide bersuara, game interaktif dan lain

sebagainya.

d) Karwati dan Priansa (2015:238) menyatakan media cetak merupakan media

yang secara eksplisit dicetak dan digunakan untuk menjadi perantara

penyampai informasi proses pembelajaran. Klasifikasi dari media cetak

meliputi buku pengajaran, modul, LKS, dan lain sebagainya. Media cetak

menjadi salah satu media yang bisa dimiliki oleh semua peserta didik karena

dapat diperbanyak oleh percetakan. Media cetak menjadi media yang sangat

menunjang karena siswa dapat membacanya secara berulang-ulang.

e) Media model dan media relia. Media model merupakan media yang berupa tiga

dimensi dapat dilihat dan disentuh. Media tersebut tiruan dari objek nyata yang

sulit dibawa ke dalam kelas dan dipelajari wujud aslinya. Objek tersebut

Page 88: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

67

misalnya objek yang terlalu besar, terlalu kecil, terlalu jauh, dan objek yang

tidak mungkin dibawa ke dalam kelas. Misalnya globe, peta, gambar, wayang-

wayangan, dan sebagainya. Sebaliknya media realita merupakan media nyata

yang dapat ditangkap oleh semua indera berfungsi menghadirkan pengalaman

secara langsung dan nyata kepada siswa. Benda relia meliputi benda nyata

seperti tumbuhan, hewan, tempat yang menampilkan kejadian nyata misalnya

kebun binatang, museum, dan sebagainya, serta tempat yang dapat dijadikan

untuk belajar di luar kelas misalnya ke kebun atau ke taman sekolah.

f) Belajar benda sebenarnya melalui Specimen. Specimen merupakan benda yang

asli atau sebagian asli yang dijadikan contoh. Benda tersebut dapat

dimodifikasi bentuknya oleh manusia. Misalnya pembuatan akuarium,

terrarium, kebun binatang, hebarium, dan sebagainya. Penggunaan media

tersebut dalam lingkup pendidikan sekolah dasar jarang digunakan.

g) Multimedia adalah media berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi

media visual, audio, audiovisual, media interaktif dan projected stiil media

yang secara bersama-sama dijadikan kedalam satu alat. Misalnya video VCD,

DVD, TV, film, dan sebagainya. Pembelajaran dengan media ini berguna bagi

guru untuk memudahkan siswa memahami materi dan mengembangakan

potensi siswa.

h) Komputer adalah suatu alat yang dilengkapi dengan teknologi jaringan dan

internet sehingga dapat mempermudah kegiatan pembelajaran siswa. Beberapa

pembelajaran berbasis komputer meliputi CAI (Computer Assisted Instruction)

dan CMI (Computer Managed Instruction). CAI adalah program komputer

Page 89: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

68

berbentuk permaianan atau animasi yang berisi konsep materi yang dituangkan

ke dalam bentuk media visual atau audio berfungsi menyampaikan materi

pelajaran dan menjadi tutor bagi siswa. CMI adalah salah satu program yang

membantu guru dalam hal administrasi siswa maupun sekolah. Misal database

buku/e-library, pencatatan pembayaran, dan lainnya. CMI dan CAI dapat

dimasukkan dalam pembelajaran elektronik atau e-learning.

i) Internet pada perkembangan jaman ini dimanfaatkan sebagai salah satu

kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tersebut disebut

pembelajaran elektronik atau e-learning. E-learning merupakan salah satu

media berbasis internet yang dimanfaatkaan dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Pembelajaran ini membutuhkan kemampuan dalam

pengoperasian interniat yang baik dan biasanya digunakan dalam pembelajran

jarak jauh.

Kedua, Peralatan dan perlengkapan belajar merupakan sesuatu yang

menunjang terlaksananya proses pembelajaran. Karwati dan Priansa (2015:272)

menjelaskan bahwa kelengkapan fasilitas belajar merupakan benda yang

membantu menunjang kegiatan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung.

Kelengkapan peralatan belajar membangkitkan minat belajar dalam diri siswa

menimbulkan hasil belajar siswa, sebaliknya apabila tidak tersedia peralatan

belajar maka sulit mencapai keberhasilan belajar. Hamalik (2003:130)

menyatakan bahwa peralatan dan perlengkapan belajar memiliki peran yang sama

denga media pembelajaran. Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan belajar

meliputi alat tulis, papan tulis, buku pedoman akademik, dan pakaian belajar.

Page 90: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

69

Ketiga adalah ruang belajar. Hamalik (2003:133) menjelaskan ruang belajar

merupakan salah satu penunjang kegiatan belajar yang berupa lingkungan yang

berpengaruh terhadap kegiatan dan hasil belajar. Ruang belajar merupakan

fasilitas belajar yang menciptakan lingkungan belajar bagi siswa yang mewadahi

alat bantu, perlengkapan, dan peralatan belajar. Slameto (2015:76) menyatakan

bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi proses pembelajaran salah satunya

adalah ruang belajar.

Ruang belajar mempengaruhi kegiatan belajar baik di rumah maupun di

sekolah karena pembelajaran tidak hanya berlangsung di sekolah. Ruang belajar

dirumah memiliki peran yang cukup besar dalam keberhasilan pembelajaran

sisiwa.Karwati dan Priansa (2015:51) menyatakan ruang belajar sangat penting

karena ruang belajar berfungsi menciptakan suasana pembelajaran. Suasana

nyaman, menyenangkan, dan menarik akan memaksimal hasil belajar siswa.

Ruang belajar di lingkungan sekolah adalah ruang kelas, ruang praktek,

ruang perpustakaan, dan sebagainya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana sekolah menyatakan

bahwa ruang belajar khususnya ruang kelas berfungsi sebagai tempat kegiatan

belajar, teori, dan praktek; Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik,

ruang belajar harus cukup memberi ruang bagi siswa untuk bergerak aktif atau

nyaman dalam melakukan sesuatu; Ruangan harus memiliki pencahaayaan yang

memadai untuk mengerjakan segala sesuatu baik membaca, khususnya untuk seni

rupa dapat memberikan ruang untuk berkarya seni.

Berdasarkan peraturan menteri tersebut ruangan harus dilengkapi oleh kursi

Page 91: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

70

siswa berjumlah 1 buah/peserta didik dengan kriteria kuat, stabil, mudah

dipindahkan, dan didesain nyaman untuk belajar siswa, meja siswa berjumlah 1

buah/peserta didik dengan kriteria kuat, stabil, mudah dipindahkan, dan didesain

nyaman untuk belajar siswa, kursi guru berjumlah 1 buah/peserta didik dengan

kriteria kuat, stabil, mudah dipindahkan, dan nyaman untuk guru, kursi guru

berjumlah 1 buah/peserta didik dengan kriteria kuat, stabil, mudah dipindahkan,

dan nyaman untuk guru.

lemari berjumlah 1 buah dengan kriteria dapat ditutup dan dikunci

digunakan untuk menyimpan perlengkapan, papan pajang berjumlah 1 buah

berguna untuk memajang hasil karya anak, media pendidikan seperti papan tulis

atau dapat pula di tambahkan seperti gambar pahlawan, proyektor, hasil karya

anak, dan sebagainya, perlengkapan lain seperti tempat sampah, tempat cuci

tangan, dan jam dinding.

Berdasarkan klasifikasi yang telah diuraikan fasilitas belajar yang

berhubungan dengan pembelajaran seni rupa adalah alat bantu belajar atau media,

perlengkapan belajar, dan ruangan belajar. Media pembelajaran yang

memudahkan siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru adalah media

cetak, media audio, media visual, media audiovisual, media komputer, dan

internet. Perlengkapan belajar yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran

seni rupa di kelas seperti meja, kursi dan papan pajang.

Ruang belajar pun digunakan siswa sebagai tempat belajar yang nyaman.

Kelengkapan fasilitas belajar tersebut semakin memudahkan siswa belajar dalam

pelaksanaan proses pembelajaran. kelngkapan ini memberikan akses yang mudah

Page 92: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

71

bagi siswa untuk mempelajari materi ataupun bahan pembelajaran khusunya seni

rupa. Karena materi senirupa bersinggungan dengan kegiatan praktek langsung.

Alat belajar seni rupa misalnya alat tulis, buku tulis, buku gambar, pewarna,

crayon, dan lain sebagainya yang diperlukan pula dalam meningkatkan hasil

belajar seni rupa.

2.2.4.4 Fungsi Fasilitas

Fasilitas belajar berfungsi sebagaipenunjang kemudahan kegiatan

pembelajaran siswa berpengaruhterhadaphasilbelajar. Hal tersebut karenafasilitas

belajar dapat mempengaruhi pembelajaran. Dalyono(2012:241) menyatakan

bahwakelengkapan fasilitas belajar khususnya peralatan belajar menunjang

kemudahan siswa dalambelajar, sebaliknya apabila fasilitas belajar tidak tersedia

dengan baik akan menghambat kelancaran belajar siswa. Keberadaan fasilitas

belajar berfungsi untuk menunjang belajar siswa secara.

Fasilitas belajar berfungsi sebagai penunjang kegiatan pembelajaran yang

efisien dan efektif. Hamalik (2003:127) mengatakan bahwa fasilitas berfungsi

memudahkan dan melancarkan terlaksananya kegiatan pembelajaran secara

efektif dan efisien sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal. Sejalan

dengan Karwati dan Priansa (2015:51) menjelaskan fasilitas belajar khususnya

ruang belajar berfungsi untuk menciptakan suasana dan kondisi belajar yang

nyaman, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk giat belajar. Adanya

fasilitas belajar baik di sekolah atau di rumah berfungsi menciptakan suasana

dan kondisi belajar yang menyenangkan dan teratur bagi siswa, sehingga

berdampak pada efisiensi dan efektivitas hasil belajar.

Page 93: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

72

Berdasarkan pendapat tersebut, fasilitasbelajarmemilikifungsipenting

dalammembantu terlaksananya kegiatan pembelajaran. Tersedianya fasilitas

pembelajaran yang lengkapdengankondisi yangbaik, maka dapat mencapai

tujuanpembelajarandenganbaik. Fasilitasbelajar berfungsi membantu siswa

memahamiapayang disampaikanolehguru, menunjang, dan mempermudah

kelancaran proses kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Terlaksananya

pembelajaran secara efektif dan efisien berdampak pada terselenggaranya

kegiatan pembelajarandengan baik yang berdampak pada ketercapaian

hasilbelajaryangbaik.

2.2.4.5 Indikator Fasilitas Belajar

Pembelajaran seni rupa merupakan pembelajaran yang bersifat kinestetik.

Karwati dan Priansa (2015:190) menjelaskan pembelajaran kinestetik merupakan

pembelajaran yang menerapkan keterlibatan siswa secara langsung melalui

praktik dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini memberikan dampak perlunya

ketersediaan alat penunjang pembelajaran. Menurut Hamalik (2003:126) fasilitas

dan peralatan belajar merupakan penunjang proses pembelajaran meliputi tiga hal

yaitu media pembelajaran, perlengkapan belajar dan ruang belajar.

Media pembelajaran yang digunakan untuk menunjang pembelajaran di

sekolah dasar beraneka ragam. Karwati dan Priansa (2015:235-42) menyebutkan

media pembelajaran meliputi media visual, audio, audio visual, cetak, model,

realita, benda sebenarnya, komputer, multimedia dan internet. Guna menunjang

pembelajaran seni rupa di sekolah dasar media yang digunakan berupa media

yang dapat menunjang tercapainya aspek pengetahuan, keterampilan dan nilai

Page 94: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

73

estetik dalam menciptakan karya seni rupa berupa ukiran, patung, gambar, cetak-

mencetak, dan lain sebagainya.

Susanto (2013:263) aspek yang harus di kuasai siswa dari pembelajaran seni

rupa meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam membuat karya seni.

Indikator media meliputi media visual, cetak, model, benda sebenarnya, dan

komputer. Aspek-aspek tersebut harus ditunjang oleh fasilitas yang mendukung

setiap aspek. Menurut Hamalik (2003:130), peralatan dan perlengkapan belajar

merupakan alat yang kita butuhkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran

dan terlaksananya pembelajaran. Peralatan dan perlengkapan pembelajaran

tersebut meliputi alat tulis, meja, kursi, papan tulis, buku pedoman akademik dan

lain sebagainya. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada pembelajaran

seni rupa di sekolah dasar meliputi buku gambar, pewarna, papan tulis, meja dan

kursi belajar.

Menurut Hamalik (2003:133), ruangan belajar merupakan lingkungan yang

menciptakan suasana belajar.Hal ini dijelaskan pula oleh Karwati dan Priansa

(2015:51), suasana yang diharapkan dari ruang belajar adalah terciptanya suasana

menyenangkan bagi siswa, keleluasaan bagi siswa untuk belajar dan terciptanya

kemudahan bagi guru untuk mengawasi dan memperhatikan proses pembelajaran

berlangsung. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam ruang belajar berupa ruang

belajar cukup cahaya dan sirkulasi udara, ruang belajar tenang bagi pembelajaran,

ruang belajar bersih, ruang belajar luas, bentuk ruang belajar, pengaturan peserta

didik dalam ruang belajar. Ruang belajar yang digunakan pada penelitian ini

adalah ruang kelas dan ruang belajar di rumah.

Page 95: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

74

Amah dan Nugroho (2015) IKIP PGRI Madiunmelakukan penelitian

berjudul “Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi dengan

Lingkungan Sosial Sebagai Pemoderasi”.Penelitian ini menggunakan enam

indikator yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: bangunan

sekolah, perlengkapan sekolah, media pengajaran, perpustakaan, pengelolaan

laboratorium, dan kantin sekolah. Indikator ini menggunakan dimensi tempat

belajar siswa di sekolah.

Memahami beberapa indikator tersebut, pada penelitian ini menggunakan

indikator yang di kembangkan berdasarkan dimensi tempat belaja rsiswa di rumah

dan di sekolah karena siswa belajar tidak hanya di sekolah. sebagai berikut: (1)

Alat bantu belajar atau media pembelajaran, (2) Peralatan-perlengkapan belajar,

dan (3) Ruang belajar. Indikator dikembangkan dari pendapat Hamalik (2003:127)

dan Karwati dan Priansa (2015:51).

2.2.5 Hubungan Antarvariabel

Penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel

independen yaitu kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar, sedangkan

variabel dependen yaitu hasil belajar seni rupa siswa. Bagian ini membahas

tentang hubungan antara kompetensi pedagogik guru dan hasil belajar, hubungan

antara fasilitas belajar dan hasil belajar, serta hubungan kompetensi pedagogik

guru dan fasilitas belajar dengan hasil belajar. Hubungan tersebut diuraikan

sebagai berikut.

2.2.5.1 Hubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru dan Hasil Belajar

Guru merupakan salah satu komponen yang penting dalam meningkatkan

Page 96: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

75

kualitas pendidikan. Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan

mendapatkan hasil yang optimal tanpa didukung oleh guru yang berkompeten.

Guru yang dimaksud adalah guru mempunyai kualifikasi, kompetensi dan

dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya. Slameto (2015:97)

menyatakan bahwa ketika proses belajar mengajar guru memiliki tugas untuk

membimbing siswa dan memfasilitasi belajar siswa, sehingga guru bertanggung

jawab untuk mengamati semua yang yang terjadi di dalam kelas.

Ketika guru tidak mampu menguasai kelas maka tujuan pembelajaran tidak

akan tercapai. Dengan demikian guru harus mampu menjalankan tugas

fungsionalnya dalam proses pembelajaran di kelas dengan optimal.Kualitas proses

pembelajaran di kelas berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Menurut

Sudjana (2016:59), setiap komponen pembelajaran yang terkait secara sistematis

berpengaruh pada keberhasilan belajar sesuai dengan fungsinya.

Komponen guru meliputi penguasaan mata pelajaran, pengelolaan

pembelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar,

cara mengajar, keterampilan berkomunikasi, kepribadian, dan sebagainya.

Kemampuan guru dalam penguasaan dan pengelolaan pembelajaran di kelas

disebut juga kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik guru merupakan

faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar siswa. Susanto (2013:14)

berpendapat bahwa hasil belajar siswa bergantung pada faktor internal dan faktor

eksternal yang memengaruhi proses belajar.

Pembelajaran seni rupa juga dipengaruhi kompetensi pedagogik terkait

penguasaan materi perencanaan dan sebagainya. Hal ini terjadi karena

Page 97: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

76

pembelajaran seni termasuk pembelajaran kompleks karena aspek yang dipelajari

adalah kognitif dan psikomotor. Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan

bahwa apabila kompetensi pendagogik guru mata pelajaran khususnya

pembelajaran seni rupa yang rendah menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar.

Santri(2017) Universitas Indonesia Timur Makasardengan judul “Hubungan

Kompetensi Pedagogik dengan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di

Watampone”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara langsung

terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa sebesar

16,5%, sedangkan motivasi belajar secara tidak langsung berpangaruh terhadap

hasil belajar sebesar 34,5%. Kompetensi pedagogik dan motivasi belajar

berhubungan dengan hasil belajar sebesar 64,3%. Berdasarkan hal tersebut,

keberhasilan pembelajaran di kelas yang menentukan peningkatan hasil belajar

siswa ditentukan oleh kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru.

2.2.5.2 Hubungan antara Fasilitas Belajar dan Hasil Belajar

Proses belajar mengajar khususnya pembelajaran seni rupa sangat

membutuhkan fasilitas dalam belajar. Fasilitas belajar yang memadai dan lengkap

memperlancar proses belajar mengajar secara optimal.Kegiatan

pembelajaranapabila telaksana secara optimalmakamenghasilkan hasilbelajar

optimal. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang menunjang kemudahan dan

kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik peralatan maupun benda-

benda yang digunakan langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan pengertian

tersebut, fasilitas belajar disamakan dengan sarana dan prasarana.

Page 98: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

77

Menurut Susanto (2016:267), keberadaan sarana pembelajaran dalam hal ini

fasilitas belajar sangat diperlukan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Fasilitas atau sarana belajar dalam

pembelajaran seni rupa, misalnya peralatan seni budaya. Peralatan seni budaya

kaitannya dengan seni rupa misalnya kertas, pensil, alat gambar dan sebagainya.

Kertas dan alat gambar perlu disediakan oleh pihak sekolah maupun orang tua.

Tersedianya alat-alat tersebut membantu siswa berekpresi melalui karya seni rupa,

misalnya menggambar.

Ruang kelas merupakan fasilitas belajar pembelajaran seni rupa di kelas

yang harus disediakan oleh pihak sekolah. Ruang kelas yang nyaman akan

menunjang proses belajar siswa misalnya dalam belajar menggambar. Tersedianya

papan pajang untuk memajang hasil karya siswa dalam rangka mengapresiasi

hasil karya siswa sangat diperlukan. Siswa akan termotivasi untuk membuat karya

terbaiknya sehingga hasil karya yang diciptakan akan lebih baik.

Dianah (2017) dengan judul “Kontribusi Fasilitas dan Disiplin Belajar

Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa secara signifikan fasilitas dan disiplin belajar siswa

berkontribusi terhadap hasil belajar siswa, sehingga perlu diperhatikan

kelengkapan fasilitas dan disiplin belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Berdasarkan hal tersebut, keberhasilan pembelajaran di dalam kelas

ditentukan oleh ketersediaan fasilitas belajar.

Page 99: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

78

2.2.5.3 Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dan Fasilitas Belajardengan Hasil Belajar

Guru yang mampu menguasai dan mengelola pembelajaran khususnya

pembelajaran seni rupa dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teknik

dan metode mengajar yang tepat. Hal tersebut akan membawa dampak semangat

belajar siswa tinggi sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya. Dalyono

(2012:56-7) berpendapat bahwa kuat lemahnya semangat atau motivasi belajar

seseorang memengaruhi keberhasilannya dalam belajar, karena semangat atau

motivasi belajar mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar.

Semangat belajar yang tinggi haruslah didukung dengan fasilitas belajar

yang memadai pula. Khususnya pada pembelajaran seni rupa kelengkapan

fasilitas belajar sangatlah penting. Fasilitas belajar pembelajaran seni rupa,

misalnya peralatan seni budaya dan ruang kelas. Semakin lengkap fasilitas belajar

yang disediakan sekolah dan orang tua, semakin mudah siswa mengekspresikan

diri dan kreativitas yang dimiliki melalui berkarya seni rupa, misalnya

menggambar atau cetak relief tinggi.

Kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar berpengaruh pada hasil

belajar siswa. Sudjana (2009:59) menyatakan bahwa alat atau fasilitas belajar atau

sumber belajar menunjang dan mendukung keefektifan proses pembelajaran

sehingga siswa mudah dalam belajar dan guru mudah dalam mengajar.

Keefektifan proses pembelajaran akan berdampak pada tercapainya tujuan

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa lebih baik. Kompetensi pedagogik guru

dan fasilitas belajar berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Page 100: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

79

Ningrum dan Safita (2017) dari UIN STS Jambi dengan judul “Pengaruh

Kompetensi Pedagogik Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar pada

Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 10 Kota Jambi”. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar

berpengaruh secara signifikan sebesar 52% terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 10 Kota Jambi.

2.2 Kajian Empiris

Kajian empiris membahas mengenai penelitian relevan atau penelitian yang

telah dilaksanakan terdahulu. Penelitian relevan merupakan penelitian yang

berkaitan dengan variabel penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian relevan

digunakan sebagai referensi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini

untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi pedagogik guru dan fasilitas

belajar terhadap hasil belajar seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

Adapun fokus penelitian yang relevan adalah variabel kompetensi

pedagogik guru menekankan pada kompetensi pedagogik guru di dalam proses

pembelajaran. Variabel fasilitas belajar menekankan pada ketersediaan fasilitas

belajar yang disediakan sekolah dan orang tua. Variabel hasil belajar seni rupa

menekankan pada hasil belajar siswa diranah kognitif. Berikut penelitian relevan

yang telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti terdahulu.

1. Puspita (2014) Universitas Negeri Semarang dengan judul “Kompetensi Guru

dalam Pembelajaran Seni Rupa di SMA Kabupaten Banjarnegara”. Hasil

Page 101: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

80

penelitian tersebut menunjukkan rata-rata kompetensi guru seni rupa baik

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi di SMA Kabupaten

Banjarnegara sangat baik. Kategori sangat baik ditunjukkan dari kompetensi

guru SMA N 1 Banjarnegara dalam hal kepribadian dan sosial, SMA N 1

Bawang dalam hal kepribadian, pedagogik, dan sosial, sedangkan SMA N 1

Wanadadi dalam hal kepribadian, profesional, dan sosial.

2. Sholekhah dan Hadi (2014) Universitas Negeri Semarangdengan judul

“Pengaruh Fasilitas Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar

IPS Terpadu melalui Motivasi Belajar SMP Negeri 1 Ambarawa”. Hasil

penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel fasilitas belajar

terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar sebesar 63,8%.

3. Kurniawan (2014) Universitas Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh

Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X

AdministrasiPerkantoran SMK Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara terpisah semua hipotesis

awal variabel X ditolak, sedangkan secara simultan variabel X (lingkungan

sekolah, motivasi, dan fasilitas belajar) berpengaruh terhadap hasil belajar

sebesar 64,1%.

4. Ratnaningtyas dan Muhsin (2014) Universitas Negeri Semarang dengan judul

“Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar dan

Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Keterampilan Mengetik Mahasiswa

Program Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas

Page 102: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

81

Negeri Semarang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada pengaruh

secara simultan kesiapan belajar, motivasi belajar, fasilitas belajar, dan

lingkungan teman sebaya terhadap keterampilan mengetik mahasiswa sebesar

70.6%, sedangkan pengaruh secara parsial kesiapan belajar, motivasi belajar,

fasilitas belajar, dan lingkungan teman sebaya masing-masing sebesar

4.162%, 16%, 10.3%, dan 11.9%.

5. Handhani (2014) Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

“Pengaruh Kedisiplinan Belajar dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS di SMA Batik 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan masing-

masing variabel x berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

siswa, sedangkan secara bersama antara kedisiplinan belajar dan pemanfaatan

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar memiliki pengaruh yang signikan

pula.

6. Nastiti (2015) Universitas Pasudan berjudul “Pengaruh Layanan Mengajar

Dosen dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Kepuasaan Mahasiswa di

Universitas Pasudan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masing-

masing variabel layanan mengajar dosen berkategori tinggi dan berpengaruh

signifikan pada kepuasaan mahasiswa, sedangkan pemanfaatan fasilitas

belajar memiliki kategori sedang namun berpengaruh signifikan pula pada

kepuasaan mahasiswa. Secara bersam-sama layanan mengajar dosen dan

pemanfaatan fasilitas belajar terhadap kepuasaan mahasiswa di universitas

pasudan berpengaruh signifikan dan berhubungan sangat kuat.

Page 103: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

82

7. Setyowati dan Ismanto (2015) Universitas Kristen Satya Wacana dengan

judul “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan

Keberadaan Fasilitas Belajar dengan Motivasi Belajar di SMA Kartika III-1

Banyubiru Kabupaten Semarang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa persepsi siswa terhadap profesionalitas guru dan keberadaan fasilitas

belajar di SMA Kartika III-1 Banyubiru memiliki hubungan positif dan

signifikan. Hal ini berarti keprofesionalitasan guru dan pengadaan fasilitas

belajar berpangaruh terhadap pengembangan persepsi siswa.

8. Puryanto (2015) Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Batik Kelas VIII E Semester

Genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa mampu mendifinisikan konsep batik dan mampu

melaksanakan praktek membatik sesuai dengan prosedur.

9. Akomolafe dan Adesua (2016) Ekiti State University dan College of

Education dengan judul “The Impact of Physical Facilities on Students’ Level

of Motivation and Academic in Senior Secondary Schools in South West

Nigeria”. The result of this research is physical facilities had significant

relationship between students level of motivation and academic performance.

(Fasilitas fisik memiliki hubungan yang signifikan antara tingkat motivasi

siswa dan prestasi akademik).

10. Almukhambetov, B.A., et all (2016) The Kazakh National Pedagogical

University of a Name of Abay, et alldengan judul “Making Art Pedagogy in

the System of Education in the Republic of Kazakhstan”. The result of this

Page 104: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

83

research is the influence of art pedagogical, the experience of integrating

pedagogy and also arts in cultural-historical perspective normally proposed

varying and advisable use of different types of art. (Pengaruh kemampuan

pedagogik dalam berkesenian, pengalaman dalam memadukan atau

mengintegrasikan kemampuan pedagogik, dan juga memahami dan

mengapresiasi berbagai sudut pandang mengenai kegunaan seni ditinjau dari

kultur sejarah).

11. Boudreaux, Martin, dan McNeal (2016) University of Memphis dengan judul

“Perceptions of Quality School Facilities – Implication for the School

administrator”. The result of this research is between elementary and middle

school teachers’ perceptions about quality shool facilities were no significant

different. (Persepsi guru sekolah dasar dan menengah mengenai kualitas

fasilitas sekolah tidak memiliki perbedaan yang signifikan).

12. Suswanto dan Roniwijaya (2016) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta dengan judul “Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Praktik dan

Minat Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Listrik Otomotif

Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa pemanfaatan fasilitas praktik dengan hasil belajar, minat siswa dengan

hasil belajar, serta pemanfaatan fasilitas praktik dan minat siswa dengan hasil

belajar memiliki hubungan positif dan signifikan.

13. Alkornia (2016) Universitas Jember dengan judul “Studi Deskriptif

Kompetensi Pedagogik dan Profesionalisme Guru PAUD Dharma Wanita

Page 105: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

84

Binaan SKB Situbondo”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada

dua jenis upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru,

yaitu: upaya peningkatan lembaga formal adalah melalui ikut serta kegiatan

pelatihan dan seminar, pemanfaatan media, dan aktif dalam keorganisasian,

sedangkan upaya peningkatan pendidikan lembaga non formal adalah melalui

pengadaan kegiatan lokakarya, motivasi guru dalam bidang karya ilmiah, dan

mendukung segala inovasi guru.

14. Febriani dan Sarino (2017) Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul

“Dampak Cara Belajar dan Fasilitas Belajar dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara cara belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi

belajar siswa, sehingga peningkatan prestasi belajar dapat ditingkatkan

melalui cara belajar siswa dan fasilitas belajar.

15. Aimah, Ifadah, dan Bharati (2017) Universitas Muhammadiyah Semarang

dan Universitas Negeri Semarang dengan judul “Building Teacher’s

Pedagogical Competence and Teaching Improvement through Lesson Study”.

The result of this research is based on the improvement of teachers’

pedagogical competence was their decision in adjusting the material and

approach to implement a meaningful learning. It proved that students’

motivation could be optimally stimulated in joining the classroom. However,

the students’ perception of teachers’ pedagogical competence was also

increasing. (Peningkatan kompetensi pedagogik guru berdasarkan

Page 106: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

85

penyesuaian pengambilan materi dan pendekatan pembelajaran yang berarti.

Hal ini membuktikan bahwa motivasi siswa dapat optimal dalam mengikuti

pembelajaran di kelas. Persepsi siswa kemudian mengenai kompetensi

pedagogik guru meningkat).

16. Salgiarti dan Suryani (2017) Universitas Negeri Semarang dengan judul

“Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Fasilitas, dan Kompetensi Pegawai

Terhadap Sistem Pengelolaan Arsip Dikantor Kelurahana se-Kecamatan

Cilacap Utara”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lingkungan

kerja fisik, fasilitas, dan kompetensi pegawai secara simultan berpengaruh

sebesar 21,9% terhadap sistem pengelolaan arsip dikantor Kelurahan se-

Kecamatan Cilacap Utara, sedangkan pengaruh terkuat pada sistem

pengelolaan arsip sebesar 7,673% adalah kompetensi pegawai, kemudian

lingkungan kerja fisik dan fasilitas kerja secara berturut-turut berpengaruh

sebesar 7,18% dan 6,864%.

17. Susanti dan Wahyudin (2017) Universitas Negeri Semarang dengan judul

“Pengaruh Kemampuan Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Melalui

Fasilitas Belajar di Rumah dan Motivasi Belajar Sebagai Intervening”. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan ekonomi orang tua,

fasilitas belajar, dan motivasi berpengaruh secara langsung terhadap hasil

belajar pengantar eakuntansi sedangakan kemampuan ekonomi orang tua

secara tidak langsung berpengaruh pada fasilitas belajar di rumah sebesar

39% dan motivasi belajar sebesar 40,2%.

Page 107: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

86

18. Susanti, Yolamalinda, dan Verawati (2017) STKIP PGRI Sumatera Barat

dengan judul “Pengaruh Minat Memilih Sekolah, Lingkungan Keluarga,

Fasilitas Belajar, dan Pengetahuan Kesempatan Kerja Terhadap Keputusan

Siswa Memilih SMK Negeri 4 Padang”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa Secara keseluruhan antara minat memilih sekolah,

lingkungan keluarga, fasilitas belajar, dan pengetahuan kesempatan kerja

sangat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan siswa

memilih SMK Negeri 4 Padang.

19. Tirani (2017) dengan judul “Hubungan Antara Kebiasaan Belajar, Fasilitas

Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pajangan”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pada kebiasaan belajar, fasilitas belajar dan perhatian

orang tua memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan prestasi

belajar matematika.

20. Supriyono (2017) Universitas Terbuka dengan judul “Pengaruh Kompetensi

Pedagogik, Profesional, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah

Dasar”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan dan

parsial kompetensi pedagogik, profesional, dan motivasi kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

21. Sudarwo, Yusuf, dan Anfas (2018) Universitas Terbuka Ternate dengan judul

“Pengaruh Sarana Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Kemandirian

Belajar Mahasiswa”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara

parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ketersediaan sarana

Page 108: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

87

prasarana belajar dan motivasi terhadap kemandirian belajar mahasiswa,

namun secara simultan hanya terdapat pengaruh positif antara ketersediaan

sarana prasarana belajar dirumah atau dikos dan perkuliahan serta motivasi

terhadap kemandirian belajar mahasiswa.

22. Lestari dan Purwanti (2018) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan

judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik, Profesional, Sosial, dan

Kepribadian pada Guru Sekolah Nonformal X”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa kompetensi guru bervariasi dalam mengajarkan

pendidikan seni karena ada yang memiliki kompetensi dan ada yang kurang

memenuhi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Setiap

kompetensi memiliki korelasi signifikan atau saling melengkapi dengan

kompetensi lainnya. Kompetensi pedagogik saling terkait dan melengkapi

antara kompetensi satu dengan yang lainnya.

23. Hanggara, Soegiyanto, dan Sulaiman (2019) Universitas Negeri Semarang

dengan judul “Learning Infrastructure Facilities for Physical Education,

Sport, and Health public Elementary school”. The result of this research is

infrastructure facilities learning physical education, sports, and health of

public elementary schools is the ability and average enough category fulfilled

RI Minister of Education Regulation No. 24 of 2007 concerning

infrastructure facilities standards and also has been implemented with the

policy direction of the school on Parakan District, Temanggung Regency.

(Sarana dan prasarana fasilitas belajar dari pendidikan fisik, olahraga, dan

kesehatan sekolah dasar umum memadai dan dikategorikan cukup lengkap

Page 109: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

88

seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 24 tahun 2007

tentang standar sarana dan prasarana serta diimplikasikan sesuai dengan

kebijakan sekolah pada Kecamatan Parakan, Kabupaten Temangggung).

Penelitian-penelitian tersebut digunakan sebagai referensi seperti teori,

langkah-langkah atau alur penelitian, metode, dan lain sebagainya oleh

peneliti.Perbedaan maupun persamaan antara penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti digunakan sebagai acuan dalam kegiatan

penelitian tentang “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Fasilitas Belajar

terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Siswa Kelas V SDNegeri se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal”.

Perbedaan penelitian tersebut dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu: (1)

Sebagian besar objek penelitian yang diteliti adalah siswa SMA/SMK atau SMP,

hanya ada tiga penelitian yang meneliti siswa SD; (2) Pendekatan dalam

penelitian relevan menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan keduanya.

Sebagian besar pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif; (3) Metodologi

yang digunakan sebagian besar adalah ex post facto, namun ada pula yang

menggukan mix methods, survei, dan deskriptif kualitatif; (4) Teori yang

digunakan dalam penelitian yang relevan dan tidak digunakan dalam penelitian,

yaitu: mengenai kompetensi pedagogik dari Irwantoro (2016) dan mengenai

fasilitas belajar dari Arifin (2017) dan The Liang Gie (2003); (5) Alat bantu

analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah SPSS 23, sedangkan pada

penelitian relevan adalah SPSS 16, 17, atau 21; (6) Penelitian ini menggunakan

tiga variabel, penelitian relevan ada yang menggunakan dua sampai lima variabel

Page 110: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

89

dengan macam variabel yang berbeda;(7) Uji Prasyarat ada yang menggunakan uji

homogenitas dan autokorelasi, sedangkan dalam penelitian ini tidak menggunakan

kedua uji tersebut. Perbedaan penelitian ini digunakan sebagai referensi peneliti.

2.3 Kerangka Berpikir

Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan suatu pembelajaran.

Indikator pencapaian hasil belajar dapat ditunjukkan salah satunya dengan

menggunakan evaluasi belajar berupa tes atau ulangan harian. Nilai dari evaluasi

tersebut dapat diketahui seberapa besar pencapaian hasil belajar siswa. Hasil

belajar dipengaruhi oleh kompetensi guru dalam mengajar siswa khususnya

kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan dan kecakapan guru dalam

mengelola pembelajaran di kelas. Guru yang dapat mengelola dan menguasai

kelas dengan wawasan di setiap mata pelajaran yang diampunya khususnya

pembelajaran seni rupa, guru akan mampu mengelola kelas menjadi

menyenangkan dan kondusif. Hal ini dapat memotivasi siswa belajar sehingga

mendapatkan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar siswa selain dipengaruhi

kompetensi pedagogik guru juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar.

Fasilitas belajar adalah sesuatu yang dapat menunjang pelaksanaan

pembelajaran baik berupa peralatan maupun benda-benda yang digunakan secara

langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan

setiap pembelajaran pasti membutuhkan alat-alat yang digunakan dalam belajar,

tidak terkecuali pembelajaran seni rupa. Fasilitas belajar merupakan salah satu

Page 111: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

90

faktor yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran karena berguna untuk

mengontrol tingkah laku siswa. Skema di bawah ini menunjukkan keterkaitan

hasil belajar seni rupa sebagai variabel terikat, kompetensi pedagogik dan fasilitas

belajar sebagai variabel bebas. Skema ini digambarkan dalam bagan 2.1.

Gambar2.1 Bagan KerangkaBerpikirPenelitian

2.4 Hipotesis

Seorang peneliti yang telah melakukan studi pendahuluan akan menemukan

jawaban sementara atas hasil studi pendahuluan. Sugiyono (2015:99) menjelaskan

bahwa hipotesis adalah kalimat pertanyaan yang merupakan jawaban sementara

dari rumusan masalah penelitian. Musfiqon (2012:46) menjelaskan bahwa

penelitian kuantitatif mempunyai jawaban sementara atas masalah penelitian yang

disebut hipotesis. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H01 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar

seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal. (ρ=0)

Ha1 : Terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar seni

rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kompetensi Pedagogik Guru

Fasilitas Belajar

Hasil BelajarSeni Rupa

Page 112: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

91

Kabupaten Tegal. (ρ≠0)

H02 : Tidak terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa

siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Tegal. (ρ=0)

Ha2 : Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa siswa

kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

(ρ≠0)

H03 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar

terhadap hasil belajar seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. (ρ=0)

Ha3 : Terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar terhadap

hasil belajar seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal. (ρ≠0)

Page 113: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

189

BAB V

PENUTUP

Penelitian berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Fasilitas Belajar

Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan

DukuhwaruKabupatenTegal” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil

penelitian yang diperoleh, maka dapat dibuat simpulan dan saran. Simpulan

adalah suatu ringkasan dari uraian hasil penelitian yang telah dianalisis atau

pernyataan singkat mengenai hasil dan pembahasan dalam penelitian. Simpulan

dapat pula berperan sebagai jawaban dari rumusan masalah penelitian. Saran

adalah nasehat berupa anjuran yang diberikan penulis kepada pihak-pihak terkait

yang didasarkan pada hasil penelitian. Pihak terkait dalam penelitian ini berupa

guru, sekolah, penulis selanjutnya, orang tua, dan siswa. Uraian mengenai bab

penutup yang berisi simpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antarakompetensi pedagogik terhadap hasil belajar

seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

KabupatenTegal. Hal ini dibuktikan dari pengujian hipotesis

Page 114: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

190

pertama yang memeroleh thitung> ttabel (6,982 > 1,981), sehingga Ha1 diterima.

Persentase sumbanganpengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar

seni rupa sebesar 30,1%, sisanya sebesar 69,9% dipengaruhi oleh faktor lain

di luar variabel kompetensi pedagogik.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar belajar terhadap hasil belajar

seni rupa siswa kelas V SDN se-Gugus Kartini Kecamatan Dukuhwaru

Kabupaten Tegal. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis kedua yang

mana Ha2 diterima dengan perolehan thitung> ttabel (4,204 > 1,981). Persentase

sumbangan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni rupa sebesar

13,5%, sisanya sebesar 86,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel

fasilitas belajar.

3. Berdasarkan hasil pengujian variabel independen (kompetensi pedagogik dan

fasilitas belajar) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (hasil

belajar seni rupa) diperoleh bahwaada pengaruh yang signifikan

antarakompetensi pedagogik dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar seni

rupakelasV SDNse-GugusKartiniKecamatanDukuhwaruKabupatenTegal. Hal

ini dibuktikan dari pengujian hipotesis ketiga yang menerima Ha3dengan

perolehanFhitung > Ftabel (27,086 > 3,077). Persentase sumbangan pengaruh

kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap

hasil belajar seni rupa sebesar 31,4%, sedangkan sisanya 68,6% dipengaruhi

faktor lain yang tidak diteliti.

Page 115: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

191

5.2 Saran

Bagian saran berisi saran dari hasil penelitian untuk pihak yang terkait.

5.2.1 Bagi Siswa

Siswa hendaknya menjaga dan menggunakanfasilitas belajarnya secara

bijaksana, karena dari hasil penelitian fasilitas belajar berpengaruh secara

signifikan sebesar 13,5%. Siswa hendaknya merawat perlengkapan belajar seperti

buku pelajaran atau peralatan menulis atau pewarna, dengan cara memberi sampul

pada buku pelajaran atau meletakkan peralatan menulis dan pewarna pada tempat

yang telah disediakan. Peralatan menulis diletakkan di tempat pensil dan pewarna

ditempatkan di tempat pewarna. Ketiga alat tersebut dapat diletakkan pada rak

lemari siswa agar terjaga ketersediaannya.

5.2.2 Bagi Guru

1. Guru hendaknya memperbaiki kualitas kompetensi pedagogik dengan

memberikan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Hal

ini dapat dilakukan dengan cara guru memperkaya sumber belajar seni rupa

berupa contoh kongkret karya seni rupa ataupun materi seni rupa yang

terdapat di internet. Hal lain adalah guru hendaknya memanfaatkan alat

pembelajaran seperti LCD Proyektor agar dapat memvisualisasikan berbagai

contoh hasil karya seni rupa.

2. Guru hendaknya menyediakanfasilitas belajar siswa dengan cara

memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia. Misalnya lemari atau rak dapat

difungsikan untuk menyimpan peralatan seni rupa siswa yang sering hilang,

sedangkan untuk penyimpanan hasil karya siswa dapat disimpan dengan cara

dipajang dipapan pajang.

Page 116: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

192

5.2.3 Bagi Sekolah

1. Sekolah hendaknya memperbaiki kualitas kompetensi pedagogikguru dengan

mengutus guru untuk ikut serta dalam berbagai pelatihan, wokrshop, maupun

pendidikan dan latihan (diklat) mengenai kompetensi pedagogik guru terkait

kegiatan pembelajaran seni rupa. Hal lain adalah sekolah khususnya kepala

sekolah melakukan pengawasan terhadap kompetensi pedagogik guru dalam

pembelajaran seni rupa. Kepala sekolah dapat mengarahkan guru untuk

melakukan kegiatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan

komunikasi terkait penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.

2. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas belajar siswa dengan

carabertanggung jawab menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang

kemudahan siswa dalam belajar. Misalnya penyediaan LCD Proyektor secara

menyeluruh, rak atau lemari, meja dan kursi yang layak. Sekolah hendaknya

melakukan pengawasan dan kontrol terhadap fasilitas belajar siswa di sekolah

terkait dengan penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran atau layak

tidaknya suatu fasilitas itu dapat digunakan.

5.2.4 Bagi Orang Tua

1. Orang tua hendaknya memperhatikan anak dalam kegiatan pembelajaran. Hal

tersebut dikarenakan cara mengajar guru mempengaruhi belajar anak. Orang

tua harus aktif dalam bertanya apa yang telah dipelajari anak kepada si anak.

Hal ini kemudian pada pertemuaan antara orang tua dan guru, orang tua dapat

bertukar pendapat dalam mendidik dan mengajar anak sesuai dengan potensi

masing-masing anak.

Page 117: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

193

2. Orang tua hendaknya menyediakan fasilitas belajar siswa melalui pemberian

fasilitas belajar yang memadai di rumah maupun yang akan dibawa di

sekolah. Orang tua hendaknya menyediakan fasilitas belajar seni rupa dan

mengontrol ketersediaan fasilitas belajar seperti buku gambar, alat tulis

maupun pewarna. Hal ini penting karena ketersediaan fasilitas yang memadai

sangat menunjang dalam penciptaan hasil karya seni anak secara optimal. Hal

lain adalah orang tua dapat menyediakan tempat pajangan atau contoh hasil

karya seni rupa di rumah, agar dapat merangsang motivasi dan kreativitas

seni rupa siswa dalam hal penciptaan suatu karya seni rupa siswa.

5.2.5 Bagi Peneliti Lanjutan

Peneliti hendaknya melakukan penelitian selanjutnya pada faktor lain yang

mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya hasil belajar seni rupa. Hal tersebut

dikarenakan prosentase pengaruh kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar

hanya sebesar 31,4%. Berdasarkan prosentasetersebut, terdapat banyak faktor lain

yang memengaruhi hasil belajar siswa khususnya hasil belajar seni rupa.Hal ini

bertujuan supaya dapat menambah pengetahuan baru tentang peningkatan hasil

belajar seni rupa.

Page 118: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

194

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. (2015). Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar diSekolah Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan PengelolaanInformasi (KKPI) Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMKKosgoro 3 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014. Equilibrium,3(1), 1-10. Tersedia di http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Ahmadi, A. & Supriyono, W. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Aimah, S., Ifadah, M., & Bharati, D.A.L. (2017). Building Teacher’s PedagogicalCompetence and Teaching Improvement through Lesson Study. Arab WorldEnglish Journal (AWEJ), 8(1), 66-78. Tersedia di https://papers.ssrn.com/sol3/Data_Integrity_Notice.cfm?abid=2945891 (Diunduh pada 24Desember 2018)

Akomolafe, C.O. & Adesua, V.O. (2016). The Impact of Physical Facilities onStudents’ Level of Motivation and Academic Performance in SeniorSecondary Schools in South West Nigeria. Journal of Education andPractice, 7(4), 38-42. Tersedia di https://files.erice.gov/fulltext/EJ1092365.pdf (Diunduh pada 24 Desember 2018)

Alkornia, S. (2016). Studi Deskriptif Kompetensi Pedagogik dan ProfesionalismeGuru PAUD Dharma Wanita Binaan SKB Situbondo. Pancaran. 5(4). 143-158. Tersedia di htts://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancran/article/dowload/(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Almukhambetov, B.A., et all. (2016). Making Art Pedagogy in the System ofeducation in the Republic of Kazakhstan. International Journal ofEnvironmental & Science Education, 11(18), 11341-13350. Tersedia dihttps://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1121110.pdf(Diunduh pada 24 Desember2018)

Amah, N. & Nugroho, A.D. (2015). Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap HasilBelajar Akuntansi dengan Lingkungan Sosial Sebagai Pemoderasi. 1-12.Tersedia di http://journal.um.ac.id/index.php/jabe/article/view/6078/2557(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Page 119: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

195

Amri, S. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah.Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Aprillia. (2014). Konsepsi Pendidikan Seni Rupa di Taman Kanak-kanak. 8(1),42-54. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Arifin, Z. 2017. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PTRemaja Rosdakarya

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bafadal, I. 2014. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.Jakarta: Bumi Aksara.

Boudreaux, M.K., Martin, R., & McNeal, L. (2016). Perceptions of QualitySchool Facilities – Implications for the school Administrator. Internationalresearch in Higher Education, 1(2), 164-173. Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/305435502_Perceptions_of_Quality_School_Facilities_Implications_for_the_School_Administrator/download (Diunduhpada 18 Januari 2019)

Budiwirman. (2011). Seni Cetak Mencetak. Padang: Sukabina Press. Tersedia dihttp://repository.unp.ac.id/8445/1/BUKU%20SENI%20MENCETAK1.pdf(Diunduh pada 18 Januari 2019)

Dalyono, M. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dianah, L. (2017). Kontribusi Fasilitas dan Disiplin Belajar Terhadap HasilBelajar Siswa dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Sains Sosial danHumaniora, 1(2), 51-60. Tersedia di http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JSSH/article/view/1478/1674 (Diunduh 24 Desember 2018)

Dimyati & mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 120: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

196

Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahaNasional.

Djamarah, S.B. & Zain, A. 2014. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali.

Fathurrahman, M. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KurangBerminatnya Mahasiswa PGSD UPP Tegal pada Pendidikan Seni Rupadalam Penyelesaian Tugas Akhir Skripsi. Jurnal Edukasi, 2(1), 1-11.Tersedia dihttps://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/dukasi/article/view/(Diunduh pada24 Desember 2018)

Febriani, P.S. & Sarino, A. (2017). Dampak Cara Belajar dan Fasilitas Belajardalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.Jurnal Manajerial, 2(2), 163-172. Tersedia dihttp://ejournal.upi.edu/index.php/manajerial/(Diunduh pada 18 Januari2019)

Ferdinand, A. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untukPenulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. 2003. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar BaruAlgesindo

Hamalik, O. 2017. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Handhani, M.T. (2014). Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS di SMABatik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. 1-8. Tersedia di https://media.neliti.com/media/publications/13671-ID-pengaruhkedisiplinan-belajar-danpemanfaatan-fasilitas-belajar-terhadap-prestas.pdf (Diunduh pada 6 Januari2019)

Page 121: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

197

Hanggara, A.S.D., Soegiyanto, & Sulaiman. (2019). Learning InfrastructureFacilities for Physical Education, Sport, and Health public Elementaryschool. Journal of Physical Education and Sports, 8(1), 26-32. Tersedia dihttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/26295/11637(Diunduh pada 6 Januari 2019)

Hartaji, H.D. (2018). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik,Kompetensi Profesional Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap MotivasiBelajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran2017/2018. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 7(4), 336-345. Tersedia dihttp://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ekonomi/article/view/10964(Diunduh pada 13 Januari 2019)

Hidayat, M.S. 2016. Katalisator Profesionalisme Pendidik. Bandung: YramaWidya.

Ismail. (2015). Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalamPembelajaran. Jurnal Mudarrisuna, 4(2), 704-719. Tersedia dihttp://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/mudarrisuna/article/view/630/519(Diunduh pada 13 Januari 2019)

Jihad, A. & Haris, A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: MultiPressindo.

Karwati, E., & Priansa, D.J. 2015. Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, R. (2014). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar danFasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PeralatanKantor Kelas X AdministrasiPerkantoran SMK Negeri 1 Kudus TahunPelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(3), 96-105. Tersedia dihttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3169(Diunduhpada 24 Desember 2018)

Kusumaningtyas, R.A., dkk. 2018. Uji Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Lestari, Y.A., & Purwanti, M. (2018). Hubungan Kompetensi Pedagogik,Profesional, Sosial, dan Kepribadian pada Guru Sekolah Nonformal X.Jurnal Kependidikan, 2(1), 197-208. Tersedia di https://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/download/10207/pdf (Diunduh pada 18 Januari 2019)

Page 122: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

198

Maria, M., dkk. (2016). Buku Seni Rupa Kita. Jakarta: Yayasan Jakarta Biennale.Tersedia di http://jakartabiennale.net/wp-content/uploads/2017/02/Buku-Seni-Rupa-Kita-FA.pdf (Diunduh pada 18 Januari 2019)

Mulyasa, E. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PTPemuda Rosdakarya.

Munib, A., dkk. 2015. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas NegeriSemarang Press

Musfiqon, H.M. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya

Nastiti, U.D. (2015). Pengaruh Layanan Mengajar Dosen dan PemanfaatanFasilitas Belajar Terhadap Kepuasaan Mahasiswa di Universitas Pasudan.Jurnal Administrasi Pendidikan. 12(1). 1-13. Tersedia dihttps://media.neliti.com/media/publications/77207-ID-pengaruh-layananmengajar-dosen-dan-pema.pdf(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Natalia, E.D., Rini, R., & Sofia, A. (2017). Persepsi Guru PAUD TerhadapKompetensi Pedagogik. 1-9. Tersedia di http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/article/download/13431/10028(Diunduh pada 24 Desember2018)

Ningrum, A.P., & Safita, R. (2017). “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru danFasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS TerpaduSMP Negeri 10 Kota Jambi. Jurnal Pendidikan, 1-10. Tersedia dihttp://repository.unja.ac.id/4223/1/artikel.pdf(Diunduh pada 24 Desember2018)

Nurcahyo, Y.E., & Roniwijaya, P. (2014). Hubungan Cara Belajar dan Fasilitasbelajar di Rumah dengan Hasil Belajar Mata Diklat Sistem Rem siswa KelasXI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Kebumen Jawa Tengah.Jurnal Taman Vokasi, 1(2), 403-413. Tersedia di http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/article/view/132(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Page 123: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

199

Nurkhalimah, S., & Ismiyati. (2015). Pengaruh Metode Mengajar dan FasilitasBelajar Terhadap Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Mata DiklatKearsipan Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 SemarangTahun Ajaran 2014/2015. Economic Education Analysis Journal, 4(2), 331-346. Tersedia dihttps://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/(Diunduh pada 24Desember 2018)

Pamadhi, H., dkk. 2012. Pendidikan Seni (Hakikat, Kurikulum Pendidikan Seni,Habitus Seni dan Pengajaran Seni untuk Anak). Yogyakarta: UNY Press

Pamadhi, H. & Sukardi. 2014. Seni Keterampilan Anak. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang StandarIsi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Tersedia dihttp://sdm.data.kemdikbud.go.id/snp/upload/dokumen/20170221102825.pdf(Diunduh pada 7 Januari 2019)

PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun2007 Tentang StandarKualifikasiAkademikdanKompetensiGuru. Tersedia dihttp://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2016%20Tahun%202007.pdf (Diunduh pada 7Januari 2019)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana. Tersedia di http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2024%20Tahun%202007.pdf (Diunduh pada 7 Januari 2019)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan. Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/snp/upload/dokumen/20170221102825.pdf (Diunduh pada 7 Januari 2019)

Poerwanti, E., dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.

Prihatin, M.S. (2017). Fasilitas Belajar, Gaya Belajar, dan Minat Belajar TerhadapHasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1Seyegan. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 6(5), 443-452. Tersedia di

Page 124: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

200

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/ekonomi/article/viewFile/7171/6847 (Diunduh pada 7 Januari 2019)

Priyatno D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:Mediakom.

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Puryanto. (2015). Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Batik Kelas VIII ESemester Genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015. JurnalSkripsi, 1-14. Tersedia di http://digilib.uns.ac.id (Diunduh pada 15Desember 2018)

Puspita, R. (2014). Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Seni Rupa di SMAKabupaten Banjarnegara. Journal of Economic education, 3(1), 1-9.Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/arty (Diunduh pada 15Desember 2018)

Putri, S.D & Suwatno. (2017). Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan KompetensiSosial Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PengantarAdministrasi Perkantoran Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri1 Subang. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 8-17. Tersediadi http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/view/8101/5124(Diunduh pada 10 Mei 2019)

Ratnaningtyas, D.A., & Muhsin. (2014). Pengaruh Kesiapan Belajar, MotivasiBelajar, Fasilitas Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya TerhadapKeterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan AdministrasiPerkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. JurnalPendidikan Ekonomi, 3(2), 290-298. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3878(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Retnowati, Tri Hartiti dan Prihadi, Bambang. 2010. Pembelajaran Seni Rupa.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Riandhana, T.E. (2016). Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan KompetensiProfesional Guru Terhadap Pembelajaran IPS di SMP Negeri Kota Palu.179 e Jurnal Katalogis, 4(1), 178-188. Tersedia di www.mcser.org/journal/index.php/ajis/article/download/.../9 (Diunduh pada 08 Januari 2019)

Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan danPeneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Page 125: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

201

Rifa’i, A.RC. & Anni, C.T. 2015. Psikologi Pendidikan. Semarang: UniversitasNegeri Semarang Press.

Sadulloh, U., dkk. 2018. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Salgiarti, S., & Suryani, N. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Fasilitas,dan Kompetensi Pegawai Terhadap Sistem Pengelolaan Arsip DikantorKelurahana se-Kecamatan Cilacap Utara. Economic Education AnalysisJournal, 6(2), 339-351. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj (Diunduh pada 08 Januari 2019)

Santri, N.F. (2017). Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Motivasi dan HasilBelajar Siswa SMA Negeri di Watampone. Jurnal Biotek, 5(1), 240-255.Tersedia di http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/(Diunduh pada 15 Desember2018)

Satori, D., dkk. 2008. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Setyowati, A., & Ismanto, B. (2015). Hubungan Persepsi Siswa TerhadapProfesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan Fasilitas Belajar denganMotivasi Belajar di SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang.Jurnal Satya Widya, 31(2), 113-119. Tersedia di http://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/623/416(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Sholekhah, I.M., & Hadi, S. (2014). Pengaruh Fasilitas Belajar dan LingkunganKeluarga Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Melalui Motivasi BelajarSMP Negeri 1 Ambarawa. Economic Education Analysis Journal, 3(2),372-378. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Siahaan, C.D., & Pramusinto, H. (2018). Pengaruh Disiplin Belajar, LingkunganSekolah, dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar. Economic EducationAnalysis Journal, 7(1), 279-285. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/22879(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta.

Sobandi, B. 2007. Model Pembelajaran Kritis dan Apresiasi Seni Rupa. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia

Page 126: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

202

Sudarwo, R., Yusuf, & Anfas. (2018). Pengaruh Sarana Belajar dan MotivasiBelajar Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan,19(2), 69-83. Tersedia di http://jurnal.ut.ac.id/index.php/JP/article/view/(Diunduh pada 30 Januari 2019)

Sudjana, N. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya

Sudjoko. 2001. Pengantar Seni Rupa. Bandung: Instiut Teknologi Bandung.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa. Jakarta: DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Supriyono, A. (2017). Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Profesional, danMotivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan,18(2), 1-12. Tersedia di http://jurnal.ut.ac.id/index.php/JP/article/view/612(Diunduh pada 30 Januari 2019)

Suryahadi, A. Agung. (2008). Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif, danProduktif Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan. Tersedia di https://www.academia.edu/23584235/PendidikanSeni_Rupa_SD_Ahmad_Bahtiar_E1E014002?auto=download (Diunduhpada 18 Desember 2018)

Susanti, D.E., Yolamalinda, & Verawati. (2017). Pengaruh Minat MemilihSekolah, Lingkungan Keluarga, Fasilitas Belajar, dan PengetahuanKesempatan Kerja Terhadap Keputusan Siswa Memilih SMK Negeri 4Padang. 1-11. Tersedia di http://jim.stkippgrisumbar.ac.id/jurnal/download/(Diunduh pada 8 Januari 2019)

Susanti, E., & Wahyudin, A. (2017). Pengaruh Kemampuan Ekonomi Orang TuaTerhadap Hasil Belajar Melalui Fasilitas Belajar di Rumah dan MotivasiBelajar Sebagai Intervening. Economic Education Analysis Journal, 6(2),475-488. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/(Diunduh pada 8 Januari 2019)

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Prenadamedia Group.

Suswanto, M., & Roniwijaya, P. (2016). Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Praktikdan Minat Siswa dengan dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Listrik

Page 127: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

203

Otomotif Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Suruh Kecamatan SuruhKabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Taman Vokasi, 4(2),8-14. Tersedia di http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/(Diunduh pada 24 Desember 2018)

Sutomo, dkk. 2015. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri SemarangPress.

Soedarso. 2006. Trilogi Seni Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni.Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta

Tarjo, E. 2004. Strategi Belajar Mengajar Seni Rupa. Bandung: Depdikbud

Thoifah, I. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.Malang: Madani.

Tirani, A.A. (2017). Hubungan Antara Kebiasaan Belajar, Fasilitas Belajar DanPerhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIISMP Negeri Se-Kecamatan Pajangan. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1),59-66. Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/328361240(Diunduh pada 7 Januari 2019)

Umam, N.C. (2010). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Fasilitas BelajarTerhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Mengelola Kearsipan Pada SiswaKelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Tamansiswa Kudus.Jurnal Skripsi, 1-2. Tersedia di https://lib.unnes.ac.id/5150/1/6333_A.pdf(Diunduh pada 10 Mei 2019)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2016. Tersediadi https://radenfatah.ac.id/tampung/hukum/20161122085810uud1945amandemen.pdf (Diunduh pada 7 Januari 2019)

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tersedia dihttp://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf (Diunduh pada 7Januari 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalRepublik Indonesia

Page 128: PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK …lib.unnes.ac.id/33540/1/1401415290_Optimized.pdfix ABSTRAK Istiqomah, Novi. 2019. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil

204

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalRepublik Indonesia

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 Tentang KurikulumInti Pendidikan Tinggi. Tersedia di http://sipma.ui.ac.id/files/dokumen/U_PENDIDIKAN_RISET_P2M/MENDIKBUD_PENDD%20DAN%20PJJ/Kepmendiknas%20nomor%20045%20tahun%202002%20Kurikulum%20Inti%20PT.pdf (Diunduh pada 7 Januari 2019)

Usman, M.U. 2017. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yonitasari, D., & Setiyani, R. (2014). Pengaruh Cara Belajar, LingkunganKeluarga, dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar EkonomiAkuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran2013/2014. Economic Education Analysis Journal, 3(2), 241-248. Tersediadi https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3863 (Diunduhpada 24 Desember 2019)