PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA …
Transcript of PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA …
PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus pada Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1537 H/2015 M
ii
PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus pada Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Suhendra, S.Ag, MM Sri Hidayati, S.Ag, MM
NIP. 19711206 200312 1 001 NIP. 19770608 201101 2 003
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1537 H/2015 M
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dina Nurbaiti
NIM : 1111081000136
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Tangerang Selatan, 2 November 2015
Yang menyatakan
(Dina Nurbaiti)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dina Nurbaiti
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang/ 24 september 1993
3. Alamat : Jl. Raya Serpong KM. 8 Kp. Wates
Pakulonan RT 006/03, Tangerang selatan.
Banten 15325
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. 2008-2011 : SMA Negeri 7 Tangerang
3. 2005-2008 : SMP Negeri 4 Tangerang
4. 1999-2005 : SDN Pondok Jagung 2
5. 1998-1999 : TK KARTIKA X-10
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Saharudin
Tempat/ Tanggal Lahir : Serang/ 27Maret 1960
2. Ibu : Nuraida
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang/ 21 Juli 1964
3. Saudara Kandung : Suci Wulandari, Ana Widiyaswari,
Muhammad Nurwafi M, Muhammad
Nurfaizi
4. Anak ke dari : 3 dari 5 bersaudara
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Manajemen 2012-2013
vii
ABSTRACT
This research was conducted at PT Karya Intertek Kencana. This research
consists of the independent variable is the occupational health safety and
discipline, the dependent variable is the performance of employees. This research
aims to determine whether there are significant occupational health safety and
discipline on the performance of employees in the employee section of ducting
workshops PT Karya Intertek Kencana either simultaneously or partially. The
background of this study, researchers found the phenomenon is less the maximum
performance of employees who allegedly caused the occupational health safety
and discipline are still low.
This research is a case study research method is a quantitative method.
The data used in the study was the source of primary data and secondary data
sources. The technique of collecting primary data obtained from interviews and
questionnaires, while secondary data obtained from the study of literature
(reference books, journals and previous research) and documentation are direct
quotes company profile. The sample used in the determination of non-probability
sampling technique is sampling saturated, so that got 52 respondents (employees
of the workshop ducting PT Karya Intertek Kencana). Data analysis method used
is validity, reliability and multiple linear regression analysis with statistical
approach which is operated by SPSS 21.
Results of research conducted showed that partial occupational health
safety has no significant effect on employee performance is shown by the
significant value of 0.661 t greater than α of 0.05 (0.661> 0.05). Partial assay
results affect the performance of labor discipline employees have significant t
value of 0.019 which is smaller than α of 0.05 (0.019 <0.05). While the
occupational health safety and discipline significant effect on employee
performance simultaneously with sig. F of 0.002 is smaller than the prescribed α
is equal to 0.05.
Keywords: Occupational Health Safety, Work Discipline and Employee
Performance.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT Karya Intertek Kencana. Penelitian ini
terdiri dari variabel independen yaitu keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja, variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan bagian workshop ducting PT
Karya Intertek Kencana baik secara simultan maupun parsial. Adapun latar
belakang penelitian ini, peneliti menemukan fenomena kurang maksimalnya
kinerja pegawai yang diduga akibat keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja
yang masih rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian
yaitu metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data primer
diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh
dari studi kepustakaan (buku referensi, jurnal dan penelitian sebelumnya) dan
dokumentasi yaitu mengutip langsung profil perusahaan. Dalam penentuan
sampel digunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh, sehingga
didapatkan 52 orang responden (karyawan bagian workshop ducting PT Karya
Intertek Kencana). Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji
reliabilitas dan teknik analisis regresi linear berganda dengan pendekatan statistik
yang dioperasikan melalui program SPSS 21.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial
keselamatan kesehatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan ditunjukkan dengan nilai signifikan t sebesar 0,661 yang lebih besar
dari α sebesar 0,05 (0,661>0,05). Hasil uji parsial disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan mempunyai nilai signifikan t sebesar 0,019 yang lebih
kecil dari α sebesar 0,05 (0,019<0,05). Sedangkan keselamatan kesehatan kerja
dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara
simultan dengan nilai sig. F sebesar 0,002 lebih kecil dari α yang ditentukan yaitu
sebesar 0,05.
Kata kunci : Keselamatan Kesehatan Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul “Pengaruh Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bagian Workshop Ducting
PT Karya Intertek Kencana”.
Shalawat beserta salam terus tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Selama proses
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tersayang Papah H.Sahrudin dan Mama Nuraida yang
selalu memberikan kasih sayang, perhatian, doa, dukungan serta motivasi
kepada penulis, hanya doa yang dapat aku panjatkan untuk membalas
segala yang mama dan papah berikan, semoga aku bisa membahagiakan
kalian amin. Kakak-kakakku tercinta Cicih, Bang Phenter, Teteh Ana, dan
Bang Sigit serta adik-adikku tercinta Aa Wafi dan Ade Nufa terima kasih
telah memberikan keceriaan dan dukungan untuk terus berusaha
memberikan yang terbaik.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufrainy. Lc., M.Si selaku dekan beserta staf wakil
dekan (Wadek) 1, 2 dan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si Selaku ketua jurusan manajemen
beserta Ibu Ela Patriana, MM selaku sekretaris jurusan manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
4. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag., MM. Selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan
ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
5. Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed. Selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
ilmu pengetahuan yang berguna kepada peneliti.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan yang sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga
ilmu yang diberikan memberikan manfaat dan menjadi amal kebaikan bagi
kita semua.
7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam
mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Ibu Galih Endiyana selaku Officer HSE PT Karya Intertek Kencana
beserta Staff yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan
dan mengisi kuisioner penelitian.
9. Sahabat tercinta Aciel combro beserta keluarga (Papa Agus, Mama Wati,
Mas Widi, Mba Indri dan Sachi) yang telah memberikan motivasi dan doa
kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir di perkuliahan ini.
10. Omdoers : Aisha Abdullah, Dede Mahmudah, Deby Nurfadillah dan
Priskania Aiza yang selama 4 tahun berjuang menyelesaikan tugas-tugas
perkuliahan yang selalu ada dan selalu menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman karib: Sulis, Zade, Mba Ratri, Julia, Gals, Mby, Om Ayub,
Bunda Zahra, Ila, Arman, Aga, Kepin, Peot, dan Ken yang selama ini
memberikan dukungan dan motivasi serta berbagi ilmu yang bermanfaat
bagi penulis.
12. Teman-teman manajemen angkatan 2011 yang sama-sama berbagi ilmu
dan saling menyemangati setiap belajar, ujian bahkan sampai pengerjaan
skripsi.
xi
13. Teman-teman KKN : Omdoers, Ummi, Aini, Bang Bagus, Bang Yogi,
Iskandar, Jali, Bang Iyan, Dinal, dan Akem yang telah berbagi ilmu
selama kami kenal, berusaha menjadi kelompok yang terbaik dalam
menjalankan tugas sebulan KKN hingga penyelesaian skripsi ini.
14. Zulyadain yang selalu menemani, membantu, memberikan saran dan
selalu menyemangati dalam pembuatan skripsi ini.
15. Kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan,
hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Tangerang Selatan, 2 November 2015
Peneliti
Dina Nurbaiti
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................vi
ABSTRACT ........................................................................................................vii
ABSTRAK .........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..............................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................10
A. Manajemen Sumber Daya Manusia ..................................................10
B. Kinerja Karyawan .............................................................................11
xiii
1. Pengertian Kinerja .......................................................................11
2. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ............................12
3. Penilaian Kinerja Karyawan .......................................................13
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................................15
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................15
2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................18
3. Fungsi-fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.......................19
4. Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja .............................................................................................20
5. Undang-Undang yang Mengatur K3 ...........................................21
D. Disiplin Kerja ....................................................................................22
1. Pengertian Disiplin Kerja ............................................................22
2. Macam-Macam Disiplin Kerja ....................................................24
3. Pendekatan Disiplin Kerja...........................................................27
4. Indikator-Indikator Kedisiplinan .................................................28
E. Penelitian Terdahulu .........................................................................32
F. Kerangka Penelitian ..........................................................................40
G. Hipotesis ............................................................................................42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................43
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................43
1. Lokasi Penelitian ........................................................................43
2. Pembatasan Masalah ..................................................................43
B. Metode Penentuan Sampel ...............................................................44
xiv
C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................45
1. Data Primer ..................................................................................45
2. Data Sekunder ..............................................................................46
D. Metode Analisis Data .......................................................................46
1. Statistik Deskriptif......................................................................46
2. Uji Kualitas Data ........................................................................47
a. Uji Validitas Data .................................................................47
b. Uji Reliabilitas......................................................................47
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................48
a. Uji Normalitas ......................................................................48
b. Uji Multikonieritas ...............................................................49
c. Uji Heteroskedastisitas .........................................................50
4. Uji Hipotesis ...............................................................................50
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ...........51
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .............................51
5. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................52
6. Uji Koefisien Determinasi (R square) .......................................53
7. Operasional Variabel Penelitian .................................................53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................57
A. Gambaran Umum Perusahaan ..........................................................57
1. Sejarah Singkat PT Karya Intertek Kencana ..............................57
2. Visi dan Misi PT Karya Intertek Kencana .................................58
3. Keselamatan Kesehatan Kerja PT Karya Intertek
xv
Kencana ......................................................................................58
4. Disiplin Kerja PT Karya Intertek Kencana ................................59
5. Struktur organisasi PT Karya Intertek Kencana .........................59
6. Deskripsi Responden ..................................................................61
7. Distribusi Jawaban Responden...................................................63
B. Analisis dan Pembahasan .................................................................68
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................68
2. Hasil Uji Kualitas Data ..............................................................70
a. Uji Validitas .........................................................................70
b. Uji Reliabiitas .......................................................................72
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................75
a. Uji Normalitas ......................................................................75
b. Uji Multikolinieritas .............................................................77
c. Uji Heteroskedastisitas .........................................................78
4. Hasil Uji Hipotesis .....................................................................80
a. Uji t (Parsial) ........................................................................80
b. Uji F (Simultan) ...................................................................80
5. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................82
6. Koefisien Determinasi (R Square) .............................................83
C. Pembahasan ......................................................................................84
BAB V PENUTUP .............................................................................................86
A. Kesimpulan.......................................................................................86
B. Implikasi ...........................................................................................86
xvi
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................89
LAMPIRAN .......................................................................................................93
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia ................................................1
Tabel 1.2 Data Karyawan PT Karya Intertek Kencana Bagian Fabrikasi
Ducting (Workshop) ...........................................................................3
Tabel 1.3 Data Kecelakaan Kerja Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop) ...............................................4
Tabel 1.4 Data Absensi Karyawan PT Karya Intertek Kencana Bagian
Fabrikasi Ducting (Workshop) ...........................................................5
Tabel 1.5 Job Appraisal Summary Report PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop) ...............................................6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................33
Tabel 3.1 Skala Ordinal.......................................................................................45
Tabel 3.2 Operasional Variabel...........................................................................54
Tabel 4.1 Peralatan Perlindungan dan Tanda Peringatan ...................................58
Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ...................................................61
Tabel 4.3 Deskripsi Pendidikan Terakhir Responden .........................................62
Tabel 4.4 Deskripsi Lama Bekerja Responden ...................................................62
Tabel 4.5 Deskripsi Usia Responden ..................................................................63
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan Kesehatan
Kerja ...................................................................................................64
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja...................65
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja
xviii
Karyawan ..........................................................................................66
Tabel 4.9 Hasil Statistik Deskriptif .....................................................................68
Tabel 4.10 Hasil Validitas Keselamatan Kesehatan Kerja..................................70
Tabel 4.11 Hasil Validitas Disiplin Kerja ...........................................................71
Tabel 4.12 Hasil Validitas Kinerja ......................................................................72
Tabel 4.13 Hasil Reliabilitas Keselamatan Kesehatan Kerja .............................73
Tabel 4.14 Hasil Reliabilitas Disiplin Kerja .......................................................73
Tabel 4.15 Hasil Reliabilitas Kinerja Karyawan.................................................74
Tabel 4.16 Hasil Kolmogorov Smirnov ..............................................................77
Tabel 4.17 Hasil Multikolinieritas ......................................................................78
Tabel 4.18 Hasil Uji t (Parsial) ...........................................................................80
Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) .......................................................................81
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...........................................82
Tabel 4.21 Hasil Koefisien Determinasi (R2) .....................................................83
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................41
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana .............................60
Gambar 4.2 Hasil Normalitas-Histogram ...........................................................75
Gambar 4.3 Hasil Normalitas-Grafik ..................................................................76
Gambar 4.4 Hasil Heteroskedastisitas.................................................................79
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penelitian ...............................................................................93
Lampiran 2. Kuisioner ........................................................................................95
Lampiran 3. Data Hasil Kuisioner ......................................................................101
Lampiran 4. Data Responden ..............................................................................108
Lampiran 5. Data Hasil Deskripsi Karakteristik Responden ..............................110
Lampiran 6. Hasil Distribusi Jawaban Responden .............................................111
Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..........................................................121
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas ..........................................................................122
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................125
Lampiran 10. Hasil Uji Asumsi Klasik ...............................................................126
Lampiran 11. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................129
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia angka kecelakaan kerja terbilang cukup tinggi. Menurut
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, angka kecelakaan kerja secara
nasional yaitu 103.000 per tahun. Dari jumlah tersebut 2.400 kasus di
antaranya menyebabkan meninggal dunia, jika di rata-rata per hari nya ada 8
orang meninggal akibat kecelakaan kerja (kompas.com).
Fakta angka kecelakaan kerja ini dapat diperkuat berdasarkan data
yang dimiliki oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Tabel 1.1
Angka Kecelakaan kerja di Indonesia
Kecelakaan Kerja Per-tahun
Tahun Jumlah Kasus
2014 53.319
2015 50.089
Sumber : www.bpjsketenagakerjaan.go.id
Meskipun pada tahun 2015 kecelakaan kerja menurun sebanyak 3.230 kasus,
hal ini tetap menjadi perhatian serius oleh perusahaan maupun pemerintah
dengan menyadarkan karyawan untuk tetap peduli terhadap keselamatan diri
mereka karena terkait dengan nyawa dan kesehatan kerja mereka untuk
memperoleh kenyamanan dalam bekerja yang dapat mepengaruhi kinerja
karyawan tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengingatkan bahwa
keselamatan dalam bekerja adalah hal yang paling utama. Masyarakat harus
2
memahami arti penting K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam
bekerja. Ini menjadi instrumen penting dalam sektor kerja. Beliau juga
mengimbau kepada perusahaan atau pabrik segera melakukan program
kesehatan kerja (kompas.com).
Beberapa perusahaan yang ada di Indonesia memiliki tingkat resiko
kecelakaan kerja yang tinggi. Perusahaan Tambang Batubara merupakan
salah satu perusahaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang
terbilang tinggi karena berhubungan langsung dengan alat-alat berat dan
tempat yang penuh dengan resiko keselamatan diri para pekerja. Selain itu,
perusahaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang tinggi adalah
perusahaan pembuatan kertas. Jika di lihat proses produksi berkaitan dengan
alat-alat yang memungkinkan terjadi nya kecelakaan kerja salah satu nya
yaitu mesin cutter. Perusahaan transportasi juga memiliki resiko kecelakaan
kerja yang tinggi. Perusahaan berikut nya adalah perusahaan di bidang
kontruksi. Perusahaan ini sangat erat berhubungan dengan hal-hal yang
berbau kecelakaan dalam bekerja, seperti pada pemasangan listrik,
pemasangan pipa-pipa saluran air, pemasangan pipa aliran AC, dan
sebagainya.
PT Karya Intertek Kencana merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak pada bidang kontruksi dan sekaligus memproduksi ducting-ducting
secara mandiri yang berkualitas. Dengan resiko kecelakaan kerja nya yang
tinggi, PT Karya Intertek Kencana membutuhkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga mampu mencetak hasil
3
produksi berkualitas dan mampu mendukung pencapaian tujuan perusahaan
secara optimal. Mengingat semakin meningkatnya jumlah karyawan yang
mengalami kecelakaan akibat kerja maka dalam melakukan pencegahan
kecelakaan kerja PT Karya Intertek Kencana telah menerapkan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat
resiko pada masing-masing jenis usaha.
PT Karya Intertek Kencana telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hal ini telah sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, Pasal 86 ayat 1 yang berisi
bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas Keselamatan dan kesehatan kerja, Moral dan kesusilaan,
serta Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama.
Tabel 1.2
Data Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Jabatan Jumlah
Karyawan
Koordinator Workshop 1
Engineering 4
Operator 5
Foreman 22
Semi Skill 13
Helper 12
Total Jumlah Karyawan 52
Sumber: HSE Departement, 2013
Berdasarkan pra wawancara dengan HSE Officer Ibu Galih Endiyana,
pada fakta nya tingkat kecelakaan kerja di PT Karya Intertek Kencana khusus
nya bagian workshop ducting masih tinggi, hal ini disebabkan karena masih
4
banyak karyawan yang melalaikan keselamatan kerja mereka dengan tidak
memakai alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan. Pelanggaran lain
nya adalah penggunaan alat kerja yang tidak sesuai oleh fungsi nya. Selain
itu, masih sering ditemukan pelanggaran individu seperti karyawan tidak
melakukan pekerjaan nya sesuai dengan prosedur perusahaan dan
pelanggaran ijin kerja seperti melakukan pekerjaan lain yang bukan tugas dan
wewenangnya tanpa mengajukan ijin kerja. Hal ini dapat di lihat dari data
kecelakaan yang dikeluarkan oleh PT Karya Intertek Kencana pada bagian
fabrikasi ducting dibawah ini :
Tabel 1.3
Data Kecelakaan Kerja Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Tahun Jumlah Kecelakaan
Kerja Keterangan
2012 14 85% Tidak memenuhi aturan kerja, 15% tidak mengunakan pelindung
2013 9 77% Tidak memenuhi aturan kerja,
23% tidak mengunakan pelindung
2014 12 69% Tidak memenuhi aturan kerja,
31% tidak mengunakan pelindung
Jumlah 35
Sumber: HSE Departement, 2012-2014
Selain itu terkait K3 dan kinerja, disiplin kerja juga menjadi kunci
sukses perusahaan. Fasilitas yang diberikan, sistem manajemen K3 nya yang
baik, maupun perusahaan yang ternama jika setiap karyawan nya memiliki
disiplin kerja yang rendah beresiko pada tingkat kecelakaan kerja yang akan
mempengaruhi kinerja karyawan maupun perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, PT Karya Intertek Kencana sangat menjujung tinggi kedisiplinan
5
karyawan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak bertanggung
jawab yang telah dilakukan karyawan. Namun demikian masih ada saja
karyawan yang menyalahgunakan absen izin dan sakit, seperti menggunakan
absensi sebagai alasan untuk tidak masuk kerja. Selain itu, ada beberapa
karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan yang jelas. Hal ini dapat di lihat
dari data absensi yang dimiliki oleh perusahaan pada tabel 1.4.
Tabel 1.4
Data Absensi Karyawan PT Karya Intertek Kencana
Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Periode : Januari – Desember 2014
Bulan Jumlah
Karyawan Sakit Izin Alfa Terlambat
Total Hari
Kerja
Januari 52 5 2 - 43 25
Februari 52 8 1 1 35 24
Maret 52 3 3 - 72 25
April 52 3 2 - 57 25
Mei 52 1 2 - 44 24
Juni 52 2 1 - 65 25
Juli 52 3 4 2 30 23
Agustus 52 2 4 - 27 25
September 52 9 2 - 41 26
Oktober 52 7 7 1 24 26
November 52 4 3 - 46 25
Desember 52 6 5 - 63 26
Total 53 36 4 547 299
Sumber : HRD&PGA Div, 2014
Penjelasan mengenai data absensi diatas yaitu diketahui bahwa rata-
rata tingkat keterlambatan karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya
Intertek Kencana sangat tinggi di setiap bulannya, sehingga mencapai total
547 kali. Jumlah keterlambatan yang paling tinggi yaitu pada bulan maret
hingga mencapai sebanyak 72 kali. Kemudian pada tabel keterangan sakit
terdapat 53 orang dan izin mencapai total 36 orang selama satu tahun. Dapat
6
dilihat juga masih ada karyawan yang tidak masuk tanpa keterangan atau alfa
pada bulan febuari, juli dan oktober dengan total 4 kali. Melihat hal tersebut
maka kedisiplinan pada karyawan bagian workshop ducting PT Karya
Intertek Kencana harus terus ditingkatkan karena kesadaran akan disiplin
dalam bekerja ini yang dapat mendukung karyawan dalam meningkatkan
kinerjanya.
Tabel 1.5
Job Appraisal Sumarry Report
PT Karya Intertek Kencana Bagian Fabrikasi Ducting (Workshop)
Penilaian
Kinerja Skala
Tahun 2012 Tahun 2013
Jumlah
Karyawan Persentase
Jumlah
Karyawan Persentase
Baik A 22 42,5% 11 20,625%
Cukup Baik B 24 45,625% 24 47,0%
Kurang Baik C 6 11,875% 5 9,375%
Kurang D 0 - 12 23,0%
Buruk E 0 - 0 -
Total 52 52
Sumber : HRD&PGA Div, 2012-2013
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui bahwa terjadi penurunan kinerja
karyawan yaitu antara tahun 2012 hingga tahun 2013. Pada tahun 2012
karyawan yang mendapat skala A berjumlah 22 orang, sedangkan pada tahun
2013 berkurang sebanyak 11 orang menjadi 11. Pada tahun 2012, terdapat 6
orang yang mendapat C, lalu pada tahun 2013 jumlah itu berkurang menjadi 5
orang. Hal ini menunjukan bahwa belum optimalnya kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang “PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus
7
pada Karyawan Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek
Kencana)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek
Kencana?
2. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana?
3. Apakah terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian Workshop
Ducting PT Karya Intertek Kencana?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya
Intertek Kencana.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek
Kencana.
8
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kesehatan
kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan
bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana.
D. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dalam
bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai
keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan.
b. Salah satu sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan dan
mengembangkan ilmu yang telah didapat dari mengikuti perkuliahan
di jurusan Manajemen sumber daya manusia UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
c. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan terdahap penelitian
selanjutnya, dan berguna sebagai bahan pertimbangan ilmu
pengetahuan manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai
keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan.
2. Kontribusi Praktis
a. Sebagai tolak ukur bagi manajemen perusahaan dalam mengambil
keputusan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan menurunnya
kedisiplinan karyawan.
9
b. Sebagai acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam pemecahan
masalah khususnya mengenai keselamatan kesehatan kerja dan
disiplin kerja.
c. Memberikan pemahaman yang dianggap tepat bagi karyawan,
perusahaan maupun akademis mengenai keselamatan kesehatan
kerja dan disiplin kerja.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Hasibuan,
2012:10). Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi-fungsi
didalamnya. Fungsi tersebut meliputi Perencanaan (human resource
planning), Pengorganisasian, Pengarahan (directing), Pengendalian
(controlling), Pengadaan (procurement), Pengembangan (development),
Kompensasi (compensation), Pengintegrasian (integration), Pemeliharaan
(maintenance), Kedisiplinan dan Pemberhentian (separation) (Hasibuan,
2012:21).
Berbagai fungsi MSDM dilakukan sebagai kegiatan yang apabila
dilaksanakan secara keseluruhan maka akan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi perusahaan dan sumber daya manusia itu sendiri. Hasil
tersebut akan menciptakan SDM yang produktif dalam bidang nya,
meningkatkan Potensi SDM untuk lebih berkreasi, dan pelaksanaan fungsi-
fungsi SDM seperti kompensasi, perlindungan kerja dan kedisiplinan yang
baik dapat menimbulkan stimulus yang akan meningkatkan motivasi kerja
serta meningkatnya kinerja sumber daya manusia.
11
B. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,
2011:67). Wirawan (2012:5) memberikan definisi tentang kinerja yaitu
Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan dari aktivitas atau pekerjaan
dalam menyelesaikan atau membuat sesuatu yang hanya memerlukan
tenaga dan keterampilan pada profesi atau jabatan dalam waktu tertentu.
Definisi lain mengenai kinerja menurut Mathis dan Jackson
(2009:113) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan, secara legal tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
Selanjutnya Malayu S.P Hasibuan (2012:34) mendefinisikan
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang di capai oleh karyawan
12
atas pekerjaannya, baik di dalam perusahaan maupun di dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam waktu
tertentu.
2. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Di sebagian besar organisasi, kinerja para karyawan individual
merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu
organisasi. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan individual
(Mathis dan Jackson, 2009:113-114) yaitu :
a. Kemampuan individual, terdiri dari beberapa komponen yaitu
bakat, minat dan faktor kepribadian.
b. Usaha yang dicurahkan yaitu terdiri dari motivasi, etika kerja,
kehadiran dan rancangan tugas. Usaha yang dilakukan seperti
menegakkan kedisiplinan kerja dalam melakukan pekerjaan.
c. Dukungan organisasi yang diterimanya terdiri dari pelatihan dan
pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja,
manajemen dan rekan kerja. Seperti hal nya dengan sistem
manajemen K3 yang terapkan pada perusahaan atau organisasi.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2011:67), faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability)
dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Keith
Davis (1964:484) dalam Mangkunegara (2011:67) yang merumuskan
bahwa:
13
1) Human Performance = Ability + Motivation
2) Motivation = Attitude + Situation
3) Ability = Knowledge + skill
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +
skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-
120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan (Mangkunegara,
2011:67).
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan
kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) (Mangkunegara,
2011:67). Dengan demikian, motivasi sebagai bahan untuk
meningkatkan kinerja yang dicapai oleh karyawan.
3. Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian Kinerja merupakan pengumpulan data kinerja para
karyawan sepanjang masa evaluasi kinerja melalui observasi tentang
apa yang dilakukan para karyawan kemudian membandingkannya
dengan standar kinerja karyawan (Wirawan, 2012:105). Standar kinerja
14
adalah tolok ukur minimal kinerja yang harus dicapai karyawan secara
individual atau kelompok pada semua indikator kinerjanya (Wirawan,
2012:66). Ada enam kategori yang digunakan untuk mengukur tingkat
kinerja karyawan secara individual (Dessler, 2005:316) sebagai berikut:
a. Quality, yaitu tingkat dimana hasil kinerja dari karyawan yang
dilakukan mendekati sempurna dalam arti ketepatan, ketelitian, dan
dapat diterima dari suatu aktivitas.
b. Productivity, yaitu kuantitas atau jumlah yang dihasilkan secara
efisien dan efektif.
c. Job knowledge, yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang karyawan ataupun informasi yang dimilikinya untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
d. Reliability, yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat dipercaya
selama menyelesaikan pekerjaan dalam hal tindak lanjut pekerjaan.
e. Availability, yaitu tingkat ketepatan waktu dari suatu aktivitas yang
diselesaikan oleh karyawan dan ketepatan dalam catatan daftar
kehadian karyawan.
f. Independence, yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat
melakukan pekerjaannya tanpa bantuan bimbingan dari
pengawasnya.
15
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang harus
diberikan perlindungan dalam bekerja yaitu salah satunya adalah
perlindungan keselamatan. Perlindungan ini dimaksudkan agar setiap
karyawan secara aman melakukan tugasnya sehari-hari untuk
meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.
Menurut Megginson dalam Mangkunegara (2011:161)
menjelaskan keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.
Resiko keselamatan yang terjadi merupakan aspek-aspek dari
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran
listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat
tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan
dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup
tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan.
Suma’mur dalam Sucipto (2014:2) mendefinisikan keselamatan kerja
merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan.
Pada perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju
tetapi perkembangan itu belum diimbangi dengan kesadaran untuk
memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara benar agar
16
mencegah kecelakaan kerja yang sering terjadi ditempat kerja belum
dilakukan dengan baik. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak
terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang
peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminal
di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan,
oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun
penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat
(Suma’mur 1997 dalam Sucipto (2014:76)).
Selain memberikan perlindungan keselamatan kepada
karyawannya, perusahaan harus memperhatikan kondisi kesehatan kerja
para karyawannya. Dengan kondisi kesehatan yang baik maka
karyawan senantiasa meningkatkan produktivitas perusahaan.
Menurut Rowley dan Jackson (2012:177) kesehatan kerja adalah
kondisi yang merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi
secara umum. Sedangkan menurut Megginson dalam Mankunegara
(2011:161) kesehatan kerja menunjukan kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari fungsi
pemeliharaan Sumber Daya Manusia yang harus diperhatikan oleh
setiap manajemen perusahaan. Dengan adanya pemeliharaan K3,
17
karyawan merasa berada di kondisi yang aman dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu upaya
pencegahan kecelakaan dan penyakit kerja yang dapat mengakibatkan
kematian, cacat atau sakit dan gangguan psikologis yang dapat diderita
oleh pekerja yang bersangkutan (Simanjuntak, 2011:163). Sedangkan
definisi menurut Sucipto (2014:2) keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya fisik, mental maupun
emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
Definisi lain mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menurut ILO/WHO Joint Safety and Commite, 1998 dalam Sucipto
(2014:9) yaitu promosi dan pemeliharaan derajat tertinggi fisik, mental
dan kesejahteraan sosial setiap pekerja disemua pekerjaan, pencegahan
gangguan kesehatan terhadap pekerja yang disebabkan oleh kondisi
kerja, melindungi pekerja dari risiko dan faktor risiko.
Keselamatan dan kesehatan kerja mengandung nilai
perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Tenaga kerja merupakan aset organisasi yang sangat berharga dan
merupakan unsur penting dalam proses produksi di samping unsur
lainnya seperti material, mesin, dan lingkungan kerja, karena itu tenaga
kerja harus dijaga, dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan
produktivitasnya (Ramli, 2010:14).
18
Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu tanggung jawab dan rasa aman yang diberikan perusahaan
kepada setiap karyawan nya agar dapat mencegah terjadi nya
kecelakaan kerja dan kondisi buruk dari fisik karyawan tersebut.
2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2011:162) tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya, seefektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
19
3. Fungsi-fungsi Keselamatan dan Kesehatan kerja
a. Fungsi dari Keselamatan kerja
1) Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek
berbahaya.
2) Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan
program.
3) Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya
dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian
bahaya.
4) Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan
program pengendalian bahaya. (Sucipto, 2014:2-3)
b. Fungsi dari Kesehatan Kerja
1) Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari
bahaya kesehatan di tempat kerja.
2) Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian
dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja.
3) Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang
kesehatan kerja dan APD.
4) Melaksanakan surveilan terhadap kesehatan kerja.
5) Terlibat proses rehabilitasi.
6) Mengelola P3K dan tindakan darurat. (Sucipto, 2014:2)
20
4. Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja
Menurut Mangkunegara (2011:162) usaha-usaha yang
diperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu
sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan.
b. Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang
bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang
berbahaya.
c. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna
ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan,
dan mencegah kebisingan.
d. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya
penyakit.
e. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan
kerja.
f. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja
pegawai.
21
5. Undang-Undang yang Mengatur K3
a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban
pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan
keselamatan kerja.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Undang-undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan
berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992,
pasal 23 tentang Kesehatan kerja juga menekankan pentingnya
kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya sehingga
diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan
kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
c. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang ini mengatur mengenai segala hal yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam
kerja, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
(Sucipto, 2014:4)
22
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut,
pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan
Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah (Sucipto, 2014:5):
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979
tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan
Minyak dan Gas Bumi.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang
Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpangan dan Penggunaan
Pestisida.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Peraturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
d. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit
Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja.
D. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin kerja
Menurut Davis (1985-366) dalam Mangkunegara (2011:129)
dicipline is management action to enforce organization standards
(pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman
organisasi). Sedangkan menurut Darsono dan Siswandoko (2011:129)
disiplin adalah suatu upaya manajemen untuk membina karyawan
mentaati standar dan peraturan dalam organisasi. Karena hakikatnya
disiplin adalah proses latihan untuk mengubah pola pikir, sikap dan
23
perilaku karyawan untuk bekerja efektif, efisien dan produktif yang
bermuara pada pencitraan laba dan nilai tambah ekonomi organisasi
(perusahaan).
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
mentaati semua peraturan perusahaan, badan atau organisasi dan
norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang
secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap atau tingkah laku dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi atau
badan yang tertulis maupun tidak (Hasibuan, 2012:193-194).
Sondang P. Siagian (2008:305) juga berpendapat bahwa
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.
Dengan kata lain, Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan
yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan
perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan pegawai yang lainnya.
Definisi lain dikemukakan oleh Veithzal Rivai (2011:824)
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
24
Menegakkan kedisiplinan sangat penting bagi suatu perusahaan
atau organisasi, sebab dengan kedisiplinan dapat diharapkan sebagian
besar peraturan-peraturan perusahaan ditaati oleh para karyawan.
Dengan begitu, karyawan dapat meningkatkan kinerja nya melalui
kedisiplinan yang mereka terapkan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin
dalam kerja adalah suatu peraturan atau norma-norma yang dibuat oleh
perusahaan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan baik individu
maupun kelompok agar terwujudnya sikap atau perilaku yang baik
untuk terciptanya keteraturan dalam bekerja di suatu perusahaan.
2. Macam-Macam Disiplin Kerja
Menurut Mangkunegara (2011:129-130) ada 2 bentuk disiplin
kerja, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.
a. Disiplin Preventif
Disiplin Preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan
yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah
untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara
preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-
peraturan perusahaan (Mangkunegara, 2011:129).
Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam
membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu juga
pegawai harus wajib mematuhi, memahami semua pedoman kerja
25
serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi
(Mangkunegara, 2011:129). Selain itu, disiplin preventif dapat
dilihat dari kartu absensi, tepat waktu, dan jam kantor (Siagian,
2008:305).
Keberhasilan penerapan pendisiplinan preventif terletak
pada disiplin pribadi para anggota organisasi. Akan tetapi agar
disiplin pribadi para anggota tersebut semakin kokoh, paling sedikit
tiga hal yang perlu mendapat perhatian manajemen, yaitu (Siagian,
2008:305):
1) Para anggota organisasi perlu didorong agar mempunyai rasa
memiliki organisasi.
2) Para karyawan perlu diberi penjelasan tentang berbagai
ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi.
3) Para karyawan didorong untuk menentukan sendiri cara-cara
pendisiplinan diri dalam kerangka ketentuan-ketentuan yang
berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi.
b. Disiplin Korektif
Disiplin Korektif adalah suatu upaya untuk menggerakkan
pegawai dalam menyatukan suatu perarturan dan mengarahkan
untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang
berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang
melanggar disiplin perlu diberikan sanksi, tujuannya untuk
memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang
26
berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar
(Mangkunegara, 2011:129-130).
Sedangkan menurut Siagian (2008:306) disiplin korektif
adalah upaya penerapan disiplin kepada karyawan yang nyata-
nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang
berlaku atau gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan dan
kepadanya dikenakan sanksi secara bertahap. Pendisiplinan
korektif dapat dilihat dari taat dan patuh terhadap peraturan, sanksi
atau peringatan, hukuman untuk mengurangi kelalaian.
Disiplin korektif memerlukan perhatian khusus dan
prosedur yang seharusnya, yang berarti bahwa prosedur harus
menunjukan pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat.
Keperluan proses yang seharusnya itu dimaksud adalah (Keith
Davis dalam Mangkunegara, 2011:130) :
1) Suatu prasangka yang tak bersalah sampai pembuktian
pegawai berperan dalam pelanggaran.
2) Hak untuk didengar dalam bbeberapa kasus terwakilkan oleh
pegawai lain.
3) Disiplin itu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan
keterlibatan pelanggaran.
27
3. Pendekatan Disiplin Kerja
Ada tiga pendekatan disiplin kerja menurut Mangkunegara
(2011:130) yaitu pendekatan disiplin modern, disiplin dengan tradisi
dan disiplin bertujuan.
a. Pendekatan disiplin modern
Pendekatan disiplin modern merupakan mempertemukan sejumlah
keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini
berasumsi:
1) Disiplin modern merupakan suatu cara menghindari bentuk
hukuman secara fisik.
2) Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses
hukum yang berlaku.
3) Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau
prasangka yang harus diperbaiki dengan mengadakan proses
penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.
4) Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak
terhadap kasus disiplin.
b. Pendekatan disiplin dengan tradisi
Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu, pendekatan disiplin
dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak
pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.
28
2) Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya
harus dsesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.
3) Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada
pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.
4) Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang
lebih keras.
5) Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua
kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.
c. Pendekatan disiplin bertujuan
Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:
1) Disiplin kerja harus diterima dan dipahami oleh semua
pegawai.
2) Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan
pembentukan perilaku.
3) Disiplin ditujukan untuk perbahan perilaku yang lebih baik.
4) Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab
terhadap perbuatannya.
4. Indikator-Indikator Kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya (Hasibuan,
2012:195-198):
29
a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan kerja pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus
jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan. Tujuan dalam hal ini berarti, pekerjaan
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan tersebut, agar dapat lebih bersungguh-
sungguh dalam mengerjakannya. Namun jika pekerjaan yang
diberikan jauh dibawah kemampuannya, maka kesungguhan dan
kedisiplinan karyawan tersebut rendah.
b. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh
yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan
perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan
bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik
(kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin.
c. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan
kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan
30
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
d. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa
dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia
lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan
karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin
selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya.
Dengan keadilan yang baik, akan menciptakan kedisiplinan
yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik
pada setiap perusahaan agar kedisiplinan karyawan perusahaan
baik pula.
e. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan
paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan
perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan
langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau
hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan
petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang
31
kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa
mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan
pengawasan dari atasannya.
f. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin
berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan
perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
g. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan
harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman
yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan
disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.
Dengan demkian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan
karyawan perusahaan.
h. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama
karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun
32
horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct
Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya
berjalan harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan
suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara
vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya.
Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan
lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan
memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,
kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan
kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik
E. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk
dijadikan studi litelatur sejenis (lihat tabel 2.1).
33
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul
Penelitian
Variabel Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
1 M.Harlie
(2010)
Pengaruh
Disiplin kerja,
Motivasi,
Pengembangan
Karier
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pegawai Negeri
Sipil
Pemerintahan
Kabupaten
Tabalong Di
Tanjung
Kalimantan
Selatan
Independen :
Disiplin kerja
(X1),
Motivasi (X2),
Pengembangan
karier (X3)
Dependen :
Kinerja
Karyawan (Y)
Metode
pengumpulan data
dengan kuesioner.
Metode analisis
data yang
digunakan adalah
Analisis Regresi
Linear Berganda.
Variabel independen
Motivasi (X2) dan
Pengembangan karier
(X3).
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
disiplin kerja, motivasi
dan pengembangan
karier berpengaruh
secara parisal terhadap
kinerja karyawan.
Secara bersama
variabel bebas yaitu
disiplin kerja,
motivasi,
pengembangan karier
berpengaruh terhadap
variabel terikat yaitu
kinerja karyawan.
Disiplin kerja memiliki
nilai korelasi parsial
tertinggi hal ini
menandakan bahwa
variabel disiplin kerja
lebih dominan
mempengaruhi
variabel kinerja
Lanjutan Tabel 2.1
34
pegawai.
2 Arief
Chaidir
Abdillah,
Farid Wajdi
(2011)
Pengaruh
Kepemimpinan,
Stres Kerja,
Disiplin Kerja,
Dan
Kompensasi
Dengan Kinerja
Pegawai
Independen :
Kepemimpinan
(X1),
Stres Kerja
(X2),
Dsiplin Kerja
(X3),
Kompensasi
(X4)
Dependen
:Kinerja
Pegawai (Y)
Metode analisis
data yang
digunakan adalah
analisis regresi
linear berganda.
Teknik
pengumpulan data
primer yang
digunakan adalah
dengan menyusun
kuesioner.
Variabel independen
Kepemimpinan (X1),
Stres Kerja (X2) dan
Kompensasi (X4).
Ada pengaruh yang
positif dan signifikan
antara kepemimpinan,
disiplin kerja, dan
kompensasi terhadap
kinerja pegawai KPP
Pratama Boyolali.
Ada pengaruh negatif
antara stres kerja
terhadap kinerja
pegawai KPP Pratama
Boyolali.
Variabel
kepemimpinan
mempunyai pengaruh
yang paling dominan
terhadap kinerja
pegawai KPP Pratama
Boyolali.
3 Indria Al
Kautsar,
Pengaruh
Keselamatan
dan Kesehatan
Independen:
Keselamatan
Jenis penelitian
dengan
Variabel keselamatan
kesehatan kerja dipisah
Secara simultan antara
variabel Keselamatan
Kerja (X1) dan
Lanjutan Tabel 2.1
35
Bambang
Swasto S,
Mochammad
Al Musadieq
(2013)
Kerja Terhadap
Kinerja
Karyawan
(Studi pada
Karyawan
Tetap Bagian
Produksi
PR.Sejahtera
Abadi Malang)
kerja (X1),
Kesehatan
Kerja (X2)
Dependen:
Kinerja
Karyawan (Y)
pendekatan
kuantitatif. Metode
analisis data yang
digunakan adalah
Analisis Regresi
Linear Berganda.
Teknik
pengumpulan data
dengan
memberikan
kuesioner.
menjadi keselamatan kerja
sebagai X1 dan kesehatan
kerja sebagai X2.
Kesehatan Kerja (X2)
secara bersama-sama
mempengaruhi Kinerja
Karyawan (Y).
Secara parsial
pengaruh variabel
Keselamatan Kerja
(X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
signifikan.
Kesehatan Kerja (X2)
dengan Kinerja
Karyawan (Y)
menunjukkan
signifikansi.
4 R.
Nugrahaning
Bulannurdin
dan
Sugiyarto
(2013)
Analisis
pengaruh
keselamatan
dan kesehatan
kerja (k3)
Terhadap
kinerja pekerja
konstruksi
Independen:
Keterlibatan
management
terhadap
masalah K3
(X1),
Peraturan dan
Prosedur K3
Metode analisis
data yang
digunakan adalah
Regresi Linear
berganda.
Teknik pengambilan data
dengan simple random
sampling. Variabel
Independen yang
digunakan keterlibatan
manajemen terhadap
masalah K3 (X1),
Peraturan dan prosedur
K3 (X2), Komunikasi
Diketahui bahwa
secara simultan
variabel bebas dalam
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang
terdiri dari
Keterlibatan
Management terhadap
masalah K3 (X1) dan
Lingkungan Kerja
(X5) mempunyai
Lanjutan Tabel 2.1
36
(studi kasus
proyek
pembangunan
the park solo
baru)
(X2),
Komunikasi
Pekerja (X3),
Kompetensi
Pekerja (X4),
Lingkungan
Kerja (X5)
Dependen:
Kinerja
Pekerja
Konstruksi (Y)
Pekerja (X3), Kompetensi
Pekerja (X4), dan
Lingkungan Kerja (X5).
pengaruh yang
signifikan terhadap
variabel terikat yaitu
Kinerja Pekerja
Konstruksi (Y).
Secara parsial variabel
X1 dan X5
berpengaruh secara
parsial terhadap
variabel terikat yaitu
Kinerja Pekerja
Konstruksi (Y).
Berdasarkan hasil
pengujian dapat
diketahui bahwa
Lingkungan Kerja
(X5) merupakan
variabel yang
dominan.
5 Yoga
Arsyenda
(2013)
Pengaruh
Motivasi kerja
dan Disiplin
kerja terhadap
Kinerja PNS
Independen :
Motivasi Kerja
(X1),
Disiplin Kerja
Metode penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
kuantitatif. Data
yang diperoleh
Variabel independen pada
X1 adalah motivasi kerja.
Hasil penelitian
menununjukkan bahwa
motivasi kerja dan
disiplin kerja
berpengaruh terhadap
kinerja pegawai. Hasil
Lanjutan Tabel 2.1
37
(Studi kasus :
BAPPEDA
Kota Malang)
(X2),
Dependen :
Kinerja
karyawan (Y)
dari wawancara
dengan
menggunakan
koesioner. Metode
analisis data
adalah Analisis
Regresi Linear
Berganda.
Variabel
independen pada
X2 adalah disiplin
kerja.
tersebut dapat
diketahui juga bahwa
disiplin kerja lebih
besar pengaruhnya
terhadap kinerja
pegawai BAPPEDA
Kota Malang.
6 Kokok
Sunariyanto
(2014)
Pengaruh
Keselamatan
dan Kesehatan
Kertas serta
Stres Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Independen:
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (X1),
Stres Kerja
(X2)
Dependen:
Kinerja
Jenis penelitian
dengan
pendekatan
kuantitatif. Teknik
sampling
menggunakan
teknik sampel
jenuh.Metode
analisis data yang
digunakan adalah
analisis regresi
Variabel X2 yang
digunakan adalah stres
kerja. Hasil uji t (parsial)
pada variabel keselamatan
dan kesehatan kerja (X1)
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
keselamatan dan
kesehatan kerja
terhadap kinerja
karyawan pada plant
BSP Waru PT.Varia
Usaha Beton memiliki
pengaruh yang
signifikan.
Stres kerja terhadap
kinerja karyawan pada
plant BSP Waru
PT.Varia Usaha Beton
Lanjutan Tabel 2.1
38
Karyawan (Y) linear berganda.
Teknik
pengumpulan data
dengan
memberikan
kuesioner.
tidak berpengaruh.
Variabel keselamatan
dan kesehatan kerja
memiliki pengaruh
yang lebih dominan
terhadap kinerja
karyawan.
7 Any
Isvandiari,
Amin Susilo
(2014)
Pengaruh
Kepribadian
dan Disiplin
kerja terhadap
Kinerja
karyawan
Dinas Luar
Asuransi Jiwa
Bersama Bumi
Putera 1912
Cabang Dieng
Malang
Independen:
Kepribadian
(X1)
Disiplin Kerja
(X2),
Dependen:
Kinerja
Karyawan (Y)
Metode analisis
data yang
digunakan adalah
Analisis regresi
linear berganda.
Teknik penentuan
sampel yaitu
sampel jenuh.
Metode
pengumpulan data
melalui observasi,
wawancara dan
kuesioner.
Variabel independen
kepribadian sebagai X1.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
adanya pengaruh
variabel independen
secara bersama-sama
(Simultan) dengan
variabel independen.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
variabel kepribadian
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, hal
ini dilihat dari hasil uji
t (parsial).
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
variabel disiplin kerja
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Lanjutan Tabel 2.1
39
8 Trisofia
Junita
Mamangkey,
Altje
Tumbel,
Yantje
Uhing
(2015)
Pengaruh
Pelatihan,
Pengalaman
dan
Lingkungan
Kerja Terhadap
Kinerja
Karyawan Pada
PT. Bangun
Wenang
Beverages
Company
Manado.
Variabel
Independen:
Pelatihan (X1),
Pengalaman
(X2)
Dan
Lingkungan
kerja (X3)
Variabel
Dependen:
Kinerja
karyawan (Y)
Metode analisis
data yang
digunakan adalah
analisis regresi
linear berganda.
Teknik
pengumpulan data
primer yang
digunakan adalah
dengan menyusun
kuesioner dan data
primer. Teknik
penentuan sampel
yang digunakan
adalah sampel
jenuh.
Variabel independen
Pelatihan (X1),
Pengalaman (X2) dan
Lingkungan kerja (X3).
Hasil penelitian
menunjukkan
pelatihan kerja,
pengalaman kerja, dan
lingkungan kerja
secara simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
pengalaman kerja dan
lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
pelatihan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Sumber : Data yang diolah, 2015
40
F. Kerangka Penelitian
Dalam suatu penelitian, kerangka penelitian sangat diperlukan
karena untuk menemukan permasalahan, membuatkan landasan teori dan
menguji hipotesa. Kerangka ini menjelaskan tentang variabel-variabel yang
terdapat dalam penelitian. Variabel tersebut terdiri dari dua yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini
adalah Kinerja Karyawan (Y), sedangkan variabel independen nya adalah
Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2).
Adapun kerangka penelitian ini akan ditunjukkan pada gambar 2.1
sebagai berikut:
42
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010: 93). Hipotesis
merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja
variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya, dari uraian di atas dapat
ditarik hipotesis atau dugaan sementara sebagai sebagai berikut :
H01 : βi = 0 Keselamatan kesehatan kerja tidak mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Ha1 : βi ≠ 0 Keselamatan kesehatan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
H02 : βi = 0 Disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Ha2 : βi ≠ 0 Disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan.
H03 : βi = 0 Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja tidak
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja
karyawan.
Ha3 : βi ≠ 0 Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah PT Karya Intertek Kencana,
yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi
yang beralamat di Jl. Daan Mogot 70 Kalideres Jakarta Barat, DKI
Jakarta, Indonesia 11470. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis
pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan studi kasus bagian workshop ducting di PT Karya
Intertek Kencana dengan metode penelitian yang bersifat kuantitatif.
Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena telah memiliki standar
manajemen keselamatan dari OHSAS 18001:2007.
2. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini dilakukan dengan adanya beberapa
pembatasan masalah agar dapat fokus pada tujuan, sehingga akan
diperoleh hasil yang valid. Fokus permasalahan dalam penelitian ini
terdiri dari :
a. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan
b. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
c. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
44
Selanjutnya untuk lebih memperdalam penelitian ini, maka
dipilih tiga variabel yang relevan dengan permasalahan pokok, yaitu
keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja sebagai variabel
independen, dan kinerja sebagai variabel dependen.
B. Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2008:61) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan bagian workshop ducting pada PT Karya
Intertek Kencana dengan populasi berjumlah 52 karyawan.
Menurut Sugiyono (2008:62) sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena sering terjadi kecelakaan
kerja maka peneliti memakai sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono, 2008:68). Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,
dimana semua populasi dijadikan sampel. Untuk fokus pada masalah,
peneliti memutuskan untuk memilih responden dari bagian workshop
ducting PT Karya Intertek Kencana sebanyak 52 orang dan seluruhnya
digunakan sebagai sampel.
45
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah utama dalam
melakukan penelitian. Hal ini karena data merupakan alat pengambil
keputusan pemecah suatu permasalahan. Dalam memperoleh data yang
dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan
serangkaian kegiatan yang bersumber dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari
responden yang di tuju melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).
Kuesioner dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan
skala ordinal. Skala ordinal adalah pengukuran di mana skala yang
dipergunakan disusun secara terurut dari yang rendah sampai yang
tinggi (Uhar, 2014:73).
Tabel 3.1
Skala Odinal
Kode Kriteria Nilai
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
Selain melalui kuesioner, peneliti juga menggunakan media
wawancara untuk melakukan pengumpulan data. Wawancara digunakan
46
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam (Sugiyono, 2010:137).
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder
diperoleh melalui dokumentasi yaitu dengan cara mengutip langsung
data yang diperoleh dari PT Karya Intertek Kencana yang terdiri atas
profil, sejarah, dan lain sebagainya. Selain itu data sekunder diperoleh
dari riset pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan, membaca buku,
artikel, jurnal dan data dari internet.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi (Sujarweni dan Endaryanto, 2012:23).
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu
data yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar
deviasi.
47
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan di ukur oleh Kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji
signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel, untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini “n” adalah
jumlah sampel dengan alpha=0,05 (Ghozali, 2013:53).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: disini seseorang
akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda
dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan
jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya
hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
48
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai
Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2013:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas,
uji multikolinearitas dan uji heteroskedasititas dengan pendekatan
keilmuan yaitu statistik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi
normal, maka analisis nonparametik dapat digunakan. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis parametik termasuk model-
model regresi dapat digunakan (Umar, 2008:77). Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:160-
165).
1) Analisis grafik, yaitu salah satu cara untuk melihat
normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang
membandingakan antara data observasi dengan data
distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
49
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.
2) Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
kolmogorov-smirnov (K-S) (Ghozali, 2013:164). Uji K-S
biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal
dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu.
b. Uji Multikonieritas
Uji multikonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflantion Factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
50
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance >
0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Setiap peneliti harus
menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir
(Ghozali, 2013:105-106).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan Residualnya
(SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Selain itu, dapat dilihat
melalui uji park, uji glejser, dan uji white.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis oleh peneliti dilakukan melalui pengujian
dibawah ini :
51
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
Cara melakukan uji statistik t adalah sebagai berikut:
a. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
(Ghozali, 2013:99).
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas (Keselamatan kesehatan kerja dan
Disiplin kerja) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Kinerja
Karyawan) (Ghozali, 2013:98). Untuk menguji statistik F ini, maka
pengambilan keputusan nya sebagai berikut :
52
a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maha H1 dapat
diterima pada derajat kepekaan 5%. Dengan kata lain, semua
variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel
terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari pada F
tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2013:98).
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan metode analisis data analisis Regresi
Linear Berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediksi dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono,
2010: 277). Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Variabel dependen (kinerja karyawan)
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi antara keselamatan kesehatan kerja dengan
kinerja
b2 = Koefisien regresi antara disiplin kerja dengan kinerja
X1 = Variabel independen (Keselamatan kesehatan kerja/K3)
X2 = Variabel independen (Disiplin Kerja)
e = Error
53
6. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi nya adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2013:97).
Hal-hal yang perlu di perhatikan mengenai koefisien determinasi
adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1.
b. Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel
independen menjelaskan variabel dependen.
c. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
7. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
a. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
54
variabel bebas (Sugiyono, 2010: 59). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai.
b. Variabel bebas (Independent Variable). Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2010: 59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas ialah Keselamatan kesehatan kerja/K3 dan Disiplin kerja.
Berikut adalah operasional variabel pada penelitian ini.
Tabel 3.2
Operasional variabel
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Keselamatan
Kesehatan Kerja/K3
(X1)
Menurut Megginson
dalam Mangkunegara
(2011:161)
menjelaskan
keselamatan kerja
menunjukkan kondisi
yang aman atau
selamat dari
penderitaan,
kerusakan atau
kerugian ditempat
kerja. Kesehatan kerja
menunjukan kondisi
yang bebas dari
gangguan fisik,
mental, emosi atau
rasa sakit yang
disebabkan oleh
lingkungan kerja.
a. Mencegah dan
mengurangi
kecelakaan
kebakaran dan
peledakan.
1. Alat pemadam api
2. Petunjuk
penggunaan alat
pemadam api
Ordinal
b. Memberikan
peralatan
perlindungan
diri
1. Perlindungan Kerja
2. Peralatan yang layak
c. Penciptaan
ruangan kerja
yang baik.
1. Mengatur suhu dan
kelembaban udara
ruangan kerja
2. Penggunaan warna
pada ruangan kerja
3. Penerangan pada
ruangan
d. Mencegah dan
memberikan
perawatan
terhadap
timbulnya
penyakit.
1. Pengobatan P3K
2. Jaminan Kesehatan
Lanjutan Tabel 3.2
55
e. Penciptaan
lingkungan
kerja yang
sehat.
1. Lingkungan kerja
bersih
2. Penataan peralatan
berbahaya
f. Menciptakan
suasana kerja
yang
menggairahkan
semangat kerja.
1. Lantunan yel-yel
pada saat bekerja
2 Disilpin Kerja
(X2)
Hasibuan (2012:193)
Kedisiplinan
merupakan kesadaran
dan kesediaan
seseorang mentaati
semua peraturan
perusahaan, badan
atau organisasi dan
norma-norma sosial
yang berlaku.
a. Tujuan dan
kemampuan
1. Tujuan Pekerjaan
yang diberikan
harus sesuai dengan
jenjang pendidikan.
2. Pekerjaan yang
diberikan harus
sesuai dengan
kemampuan.
Ordinal
b. Teladan
pemimpin 1. Pimpinan menjadi
contoh yang baik
c. Balas jasa 1. Sejahtera ketika
bekerja di PT Karya
Intertek Kencana.
2. Besar gaji
mempengaruhi
tingkat kedisiplinan.
d. Keadilan 1. Pemberian hukuman
yang adil
2. Pemberian reward
yang adil
e. Waskat
(Pengawasan
melekat)
1. Pimpinan
memberikan
pengawasan
langsung
2. Pimpinan memberi
petunjuk kerja
f. Sanksi
hukuman
1. Perusahaan
memberikan sanksi
hukuman
2. Berat atau
ringannya sanksi
Lanjutan Tabel 3.2
56
hukuman harus
sesuai dengan
pelanggaran
g. Ketegasan 1. Pimpinan tegas
dalam menerapkan
sanksi
h. Hubungan
kemanusiaan
1. Pimpinan
menciptakan
hubungan baik
dengan bawahan
2. Bawahan
menciptakan
hubungan baik
dengan atasan
3. Antar karyawan
saling berhubungan
baik
3 Kinerja karyawan
(Y)
Mathis dan Jackson
(2009:113)
Kinerja Karyawan
adalah hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang
dalam suatu
organisasi, sesuai
dengan wewenang dan
tanggung jawab
masing-masing dalam
rangka upaya
mencapai tujuan
organisasi
bersangkutan, secara
legal tidak melanggar
hukum dan sesuai
dengan moral maupun
etika.
a. Kemampuan
Individual
1. Minat
2. Bakat
3. Faktor kepribadian
Ordinal
b. Usaha yang
dicurahkan
1. Motivasi
2. Etika kerja
3. Kehadiran
c. Dukungan
organisasi
1. Peralatan dan
teknologi
2. Standar kinerja
3. Rekan kerja
Sumber : Data yang diolah, 2015
57
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah singkat PT Karya Intertek kencana
PT Karya Intertek Kencana adalah salah satu perusahaan yang
bergerak pada bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 1979 dan memulai produksi nya hingga sekarang. PT Karya
Intertek kencana berlokasi di Jl. Daan Mogot 70 Kalideres Jakarta Barat,
DKI Jakarta, Indonesia 11470.
PT Karya Intertek Kencana didirikan dengan kesiapan untuk
berbagi keahlian, pengetahuan dan pengalaman dengan menyediakan
Mechanical Electrical kualitas yang sangat baik. Perusahaan ini telah
bekerja dengan beberapa perusahaan nasional terkemuka dalam industri
konstruksi ppada penyediaan AC, teknik listrik dan mekanial untuk
perbaikan bangunan atau proyek-proyek baru. PT Karya Intertek
Kencana mempunyai motto perusahaan yaitu Trusted By Quality.
PT Karya Intertek Kencana memiliki slogan budaya, yang
pertama Karisma artinya meyakinkan, tangguh, tekun, bertanggung
jawab, memiliki bakat. Integritas artinya menunjukkan potensi yang
memancarkan kewibawaan dan kejujuran, kreativitas serta inovatif.
Kualitas artinya menyerap dan menerapkan ilmu dan keahlian sehingga
58
hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. (www.pt-kik.com, diakses
pada tanggal 27/10/2015)
2. Visi dan Misi PT Karya Intertek Kencana
a. Visi
Menjadi perusahaan kontraktor berskala nasional berdaya saing
melalui karya yang berkualitas dengan selalu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia untuk kesejahteraan bersama.
b. Misi
1) Melakukan jasa konstruksi tata udara, mekanikal dan elektrikal
yang berkualitas.
2) Bekerja secara efektif dan efisien.
3) Cepat tanggap dan berdaya kreasi.
3. Keselamatan Kesehatan Kerja PT Karya Intertek Kencana
Dalam kegiatan produksi ducting ada beberapa bagian yang
menggunakan alat berat dan berhubungan langsung dengan kegiatan
yang berbahaya, sehingga tingkat resiko yang dimiliki sangat tinggi.
Adapun peralatan perlindungan dan tanda peringatan pada peralatan kerja
yang diberikan oleh PT Karya Intertek Kencana adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Peralatan Perlindungan dan Tanda Peringatan
a. Peralatan Perlindungan
1) Masker
2) Helm Pengaman
3) Kacamata
4) Rompi
5) Sarung Tangan
6) Sepatu Boots
b. Tanda Peringatan
1) Petunjuk Pemakaian
2) Slogan K3
3) Rambu-rambu
Keselamatan Kerja
4) Label
Lanjutan Tabel 4.1
59
7) Pelindung Telinga
Sumber : HSE Departement, 2015
4. Disiplin Kerja PT Karya Intertek Kencana
Disiplin kerja sangat mempengaruhi hasil produktivitas
pekerjaan dan kinerja karyawan tersebut. Disiplin dapat diukur dengan
melihat absensi karyawan melalui alat absensi yang digunakan yaitu
fingertec. Jika karyawan karyawan datang terlambat maka sanksi yang
diberikan oleh perusahaan adalah pemotongan gaji dan jika karyawan
tersebut rajin datang tepat waktu dan selalu hadir dalam bekerja maka
karyawan tersebut akan diberikan reward.
5. Struktur organisasi PT Karya Intertek Kencana
Di dalam suatu perusahaan setiap karyawan diberikan tugas
sesuai dengan kriteria dan kemampuan masing-masing, agar tugas-
tugas dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu adanya pengaturan
pembagian tugas yang dijabarkan dalam struktur organisasi yang berisi
wewenang dan tanggung jawab mulai dari pimpinan tertinggi hingga
karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan.
Struktur organisasi yang dipakai PT Karya Intertek Kencana
dalam menjalankan usahanya adalah dengan menggunakan bentuk
struktur organisasi garis dan staf. Organisasi garis dan staf merupakan
struktur organisasi yang wewenangnya dari puncak pimpinan
dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya, dalam
semua bidang pekerjaan dibawah pimpinan satuan organisasi.
60
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana
Sumber: Data Struktur Organisasi PT Karya Intertek Kencana, (2014)
61
6. Deskripsi Responden
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode
penyebaran kuesioner yang dibagikan langsung kepada para responden.
Dengan pembagian kuesioner sebanyak 52 yang disebar kepada
responden PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting.
Karakteristik-karakteristik responden ditujukan dengan tujuan untuk
menampilkan informasi-informasi yang relevan yang terkandung dalam
data tersebut. Deskriptif demografi responden memberikan gambaran
mengenai karakteristik yang menunjukkan besarnya persentase jenis
kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja dan usia karyawan pada PT
Karya Intertek Kencana.
Berikut adalah rangkuman data mengenai deskripsi karakteristik
responden yang meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja
dan usia responden.
Tabel 4.2
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin:
1. Laki-laki
2. Perempuan
52
-
100%
-
Jumlah 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden pada
penelitian ini 100% seluruhnya adalah laki-laki. Hal ini terkait dengan
pekerjaan yang dilakukan termasuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga
fisik lebih banyak. Oleh karena itu, karyawan bagian workshop ducting
PT Karya Intertek Kencana seluruhnya berjenis kelamin laki-laki .
62
Tabel 4.3
Deskripsi Pendidikan Terakhir Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Pendidikan Terakhir:
1. SMP
2. SMA/SMK
3. D3
4. S1
5. Lainnya
-
45
4
2
1
-
86,5 %
7,7 %
3,8 %
1,9 %
Jumlah 52 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir
responden di dominasi dengan SMA/SMK sebanyak 45 responden dan
sebesar 86,5%. PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting
merupakan bagian yang tidak mengutamakan ilmu pengetahuan
dibandingkan memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan yang
diterima pada bagian ini tidak menuntut pekerja memiliki lulusan diatas
SMA/SMK. Disamping itu, pekerjaan ini fokus kepada tenaga fisik dari
karyawannya.
Tabel 4.4
Deskripsi Lama Bekerja Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Lama Bekerja:
1. 1-2 Tahun
2. 3-4 Tahun
3. >5 Tahun
17
23
12
32,7 %
44,2 %
23,1 %
Jumlah 52 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Data diatas menunjukkan bahwa rentang waktu lama bekerja
responden di dominasi berkisar 3-4 tahun dengan angka frekuensi 23
responden dan sebesar 44,2%. Dengan kata lain, karyawan bagian
63
workshop ducting PT Karya Intertek Kencana membutuhkan pengalaman
kerja yang cukup lama.
Tabel 4.5
Deskripsi Usia Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Usia :
1. <30 Tahun
2. >30 Tahun
34
18
65,38 %
34,61 %
Jumlah 52 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Data diatas menunjukkan bahwa usia responden di dominasi
berkisar <30 tahun dengan angka frekuensi sebanyak 34 responden
dengan persentase 65,38 %. Hal ini terkait dengan kemampuan fisik dari
setiap karyawan yang dibutuhkan lebih besar sehingga tenaga-tenaga
pada usia muda lebih diutamakan dibandingkan dengan usia yang lebih
tua.
7. Distribusi Jawaban Responden
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, disamping data
karakteristik responden juga diperoleh data mengenai distribusi jawaban
responden. Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi
di tiap pernyataan adalah 5 dan skor terendah adalah 1.
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan Kesehatan
Kerja.
Indikator-indikator dari variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)
terbagi atas dua belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:
64
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan kesehatan kerja (X1)
No Pernyataan Persentase Jawaban (%) Total
% STS TS R S SS
1
Perusahaan menyediakan alat
pemadam api seperti tabung
pemadam api
- 7,7 19,2 42,3 30,8 100
2 Perusahaan memberikan petunjuk
penggunaan tabung pemadam api - 3,8 25 48,1 23,1 100
3
Perusahaan selalu menyediakan
perlindungan kerja seperti sepatu
boots, helm, masker, sarung tangan,
dll
- 1,9 19,2 57,7 21,2 100
4 Peralatan kerja yang disediakan
masih sangat layak untuk digunakan - - 19,2 61,5 19,2 100
5
Perusahaan mengatur suhu dan
kelembaban udara diruangan kerja
saya
- 1,9 25 53,8 19,2 100
6
Perusahaan telah menyesuaikan
warna ruangan kerja saya dengan
warna yang tidak mencolok
- - 26,9 57,7 15,4 100
7 Perusahaan memberikan penerangan
pada ruangan kerja saya - 1,9 32,7 50 15,4 100
8 Perusahaan selalu menyediakan P3K
apabila terjadi kecelakaan kerja - 1,9 19,2 57,7 21,2 100
9 Perusahaan memberikan jaminan
kesehatan pada setiap karyawannya - - 28,8 50 21,2 100
10 Lingkungan kerja yang saya tempati
dalam kondisi bersih - 3,8 32,7 46,2 17,3 100
11 Semua peralatan yang berbahaya
telah diberikan tanda-tanda - 5,8 34,6 42,3 17,3 100
12
Kepala HSE selalu memberikan
semangat kerja dengan melantunkan
yel-yel pada saat bekerja
- 1,9 26,9 55,8 15,4 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel 4.6 menunjukkan Persentase distribusi jawaban
responden pada variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1). Distribusi
jawaban responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan
11 memiliki persentase yang cukup besar yaitu 34,6%. Artinya, jawaban
responden cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan
65
dalam pernyataan bahwa “semua peralatan yang berbahaya telah
diberikan tanda-tanda” meskipun Persentase pada skala S juga cukup
tinggi yaitu 42,3%. Pada pernyataan lainnya, didapat bahwa rata-rata
responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.
b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja
Indikator-indikator dari variabel Dsiplin Kerja (X2) terbagi atas lima
belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin kerja (X2)
No Pernyataan Persentase Jawaban (%) Total
% STS TS R S SS
1 Saya bekerja sesuai dengan latar
belakang pendidikan yang dimiliki - - 17,3 71,2 11,5 100
2 Saya bekerja sesuai dengan latar
belakang kemampuan yang dimiliki - - 15,4 67,3 17,3 100
3
Saya mempunyai pimpinan yang
datang tepat waktu untuk
menegakkan peraturan
- - 36,5 44,2 19,2 100
4 Saya merasa sejahtera karena
bekerja di perusahaan ini - - 25 53 21,2 100
5 Besar gaji yang saya terima
menjadikan saya taat pada peraturan - 1,9 36,5 38,5 23,1 100
6
Perusahaan memberikan hukuman
yang adil bagi setiap karyawan yang
melanggar
- - 44,2 34,6 21,2 100
7
Perusahaan memberikan reward
yang adil bagi setiao karyawan yang
berdisiplin tinggi
- - 34,6 42,3 23,1 100
8
Saya selalu diberikan pengawasan
langsung oleh pimpinan di setiap
kegiatan yang dilakukan
- - 25 50 25 100
9
Pimpinan saya selalu memberikan
petunjuk kerja jika karyawannya
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya
- 7,7 26,9 48,1 17,3 100
10
Perusahaan selalu memberikan
sanksi atau peringatan kepada setiap
karyawan yang menyalahi aturan
- 3,8 34,6 46,2 15,4 100
66
Lanjutan Tabel 4.7
11
Perusahaan selalu memberikan
sanksi hukuman sesuai dengan
berat/ringannya pelanggaran
- 3,8 36,5 48,1 11,5 100
12 Ketegasan pimpinan membuat saya
taat dan patuh pada peraturan - 5,8 26,9 53,8 13,5 100
13 Pimpinan saya selalu menciptakan
hubungan baik dengan bawahannya - 1,9 42,3 40,4 15,4 100
14 Saya selalu menciptakan hubungan
yang baik dengan pimpinan - 3,8 42,3 48,1 5,8 100
15 Saya selalu menciptakan hubungan
baik dengan teman sekerja - 3,8 38,5 48,1 9,6 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel 4.7 menunjukkan Persentase distribusi jawaban
responden pada variabel Disiplin Kerja (X2). Distribusi jawaban
responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan 6
memiliki Persentase yang besar yaitu 44,2%. Artinya, jawaban responden
cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan dalam
pernyataan bahwa “Perusahaan memberikan hukuman yang adil bagi
setiap karyawan yang melanggar”. Pada pernyataan lainnya, didapat
bahwa rata-rata responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja
Indikator-indikator dari variabel Dsiplin Kerja (Y) terbagi atas lima
belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y)
No Pernyataan Jawaban Total
% STS TS R S SS
1 Saya memiliki keterampilan dalam
pekerjaan saya - - 21,2 38,5 40,4 100
2 Pekerjaan saya sekarang sesuai
dengan bakat yang saya miliki - - 17,3 46,2 36,5 100
67
Lanjutan Tabel 4.8
3 Saya sangat tertarik dengan
pekerjaan yang saya lakukan saat ini - - 26,9 34,6 38,5 100
4
Dengan kesesuaian minat dan bakat,
saya dapat memberikan hasil kerja
yang baik untuk perusahaan
- - 15,4 67,3 17,3 100
5 Pribadi saya sesuai dengan
pekerjaan saat ini - 3,8 19,2 46,2 30,8 100
6 Atasan saya selalu memberi
motivasi dalam bekerja - 3,8 11.5 48,1 36,5 100
7
Etika kerja saya sudah sesuai
dengan etika kerja di perusahaan
saya saat ini
- 1,9 13,5 57,7 26,9 100
8
Dengan memiliki etika yang baik,
saya dapat menunjukan bahwa saya
karyawan yang membanggakan
- - 21.2 51,9 26,9 100
9 Saya selalu hadir pada hari-hari
kerja saya - - 23,1 50 26,9 100
10
Perusahaan menyediakan peralatan
dengan teknologi yang canggih
untuk menunjang pekerjaaan saya.
- - 13,5 57,7 28,8 100
11
Saya sangat mengutamakan standar
kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan untuk mencapai hasil
kerja yang maksimal
- - 21,2 38,5 40,4 100
12
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan oleh perusahaan
- 3,8 34,6 46,2 17,3 100
13
Saya memiliki rekan kerja yang
senang memotivasi saya dalam
bekerja
- 1,9 36,5 44,2 19,2 100
14
Rekan kerja saya selalu membantu
mengenai masalah pekerjaan yang
saya hadapi
- - 30,8 51,9 13,5 100
15 Saya senang bekerja sama dengan
rekan kerja saya - - 30,8 59,6 7,7 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
68
Pada tabel 4.8 menunjukkan Persentase distribusi jawaban
responden pada variabel Kinerja Karyawan (Y). Distribusi jawaban
responden pada skala R atau ragu-ragu pada nomor pernyataan 13
memiliki persentase yang besar yaitu 36,5%. Artinya, jawaban responden
cenderung tidak setuju karena mereka memiliki keraguan dalam
pernyataan bahwa “Saya memiliki rekan kerja yang senang memotivasi
saya dalam bekerja”. Pada pernyataan lainnya, didapat bahwa rata-rata
responden setuju dengan pernyataan yang diajukan.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang
meliputi keselamatan kesehatan kerja, disiplin kerja dan kinerja akan
diuji secara statistik seperti dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOTAL.K 52 46 73 60,37 6,800
TOTAL.K3 52 31 59 46,65 5,827
TOTAL.DK 52 44 68 57,02 5,883
Valid N (listwise) 52
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel keselamatan kesehatan
kerja (K3) minimum responden sebesar 31 dan maksimum sebesar 59,
dengan rata-rata total jawaban 46,65 dan standar deviasi sebesar 5,8.
Artinya pada jawaban minimum rata-rata responden menjawab pada
69
pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS) dan ragu-ragu
(R) dan pada jawaban maksimum rata-rata responden menjawab pada
pilihan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Dengan rata-rata total jawaban
responden adalah jumlah jawaban dibagi dengan jumlah responden
dengan penyimpangan sebesar 5,8.
Pada vaiabel disiplin kerja (DK) jawaban minimum responden
sebesar 44 dan jawaban maksimum sebesar 68, dengan rata-rata total
jawaban 57,02 dan standar deviasi sebesar 5,88. Artinya pada jawaban
minimum rata-rata responden menjawab pada pilihan sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS) dan ragu-ragu (R) dan pada jawaban maksimum
rata-rata responden menjawab pada pilihan setuju (S) dan sangat setuju
(SS). Dengan rata-rata total jawaban responden adalah jumlah jawaban
dibagi dengan jumlah penyimpangan sebesar 5,88.
Variabel Kinerja jawaban minimum responden sebesar 46 dan
jawaban maksimum sebesar 73, dengan rata-rata total jawaban 60,37 dan
standar deviasi 6,8. Artinya pada jawaban minimum rata-rata responden
menjawab pada pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS) dan
ragu-ragu (R) dan pada jawaban maksimum rata-rata responden
menjawab pada pilihan setuju (S) dan sangat setuju (SS). Dengan rata-
rata total jawaban responden adalah jumlah jawaban dibagi dengan
jumlah penyimpangan sebesar 6,8.
70
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau
diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan uji moment product correlation
atau yang lebih dikenal dengan nama pearson correlation. Penelitian
ini menggunakan semua sampel sejumlah (n) = 52 maka besar df =
52 – 2 = 50. Dengan α = 0,05 maka diperoleh r tabel sebesar 0,2732.
Berikut adalah ukuran validitas tiap butir-butir pernyataan setiap
variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Independen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Item
Pernyataan Rhitung Rtabel Kesimpulan
1 0,539 0,2732 Valid
2 0,671 0,2732 Valid
3 0,638 0,2732 Valid
4 0,58 0,2732 Valid
5 0,706 0,2732 Valid
6 0,723 0,2732 Valid
7 0,745 0,2732 Valid
8 0,7 0,2732 Valid
9 0,572 0,2732 Valid
10 0,696 0,2732 Valid
11 0,701 0,2732 Valid
12 0,658 0,2732 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa
seluruh pernyataan dalam variabel independen keselamatan
kesehatan kerja adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson
71
correlation (rhitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel
dengan tingkat signifikansi untuk semua item pernyataan pada level
0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Variabel Independen Disiplin Kerja
Item
Pernyataan rhitung Rtabel Kesimpulan
1 0,322 0,2732 Valid
2 0,346 0,2732 Valid
3 0,528 0,2732 Valid
4 0,613 0,2732 Valid
5 0,536 0,2732 Valid
6 0,516 0,2732 Valid
7 0,436 0,2732 Valid
8 0,378 0,2732 Valid
9 0,558 0,2732 Valid
10 0,651 0,2732 Valid
11 0,715 0,2732 Valid
12 0,63 0,2732 Valid
13 0,659 0,2732 Valid
14 0,59 0,2732 Valid
15 0,557 0,2732 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa
seluruh pernyataan dalam variabel independen disiplin kerja adalah
valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung) setiap
item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat signifikansi
untuk semua item pernyataan pada level 0,05.
72
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
Variabel Dependen Kinerja Karyawan
Item
Pernyataan Rhitung rtabel Kesimpulan
1 0,602 0,2732 Valid
2 0,711 0,2732 Valid
3 0,681 0,2732 Valid
4 0,628 0,2732 Valid
5 0,733 0,2732 Valid
6 0,722 0,2732 Valid
7 0,625 0,2732 Valid
8 0,694 0,2732 Valid
9 0,644 0,2732 Valid
10 0,719 0,2732 Valid
11 0,64 0,2732 Valid
12 0,404 0,2732 Valid
13 0,575 0,2732 Valid
14 0,437 0,2732 Valid
15 0,6 0,2732 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa
seluruh pernyataan dalam variabel dependen kinerja karyawan
adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung)
setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat
signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen
yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali,
paling tidak oleh responden yang sama. Untuk ukuran reliabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Cronbach
73
Alpha>0,70 menunjukkan suatu konstruk atau variabel tersebut
reliabel.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Independen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha
N of Items
,880 12
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach
Alpha untuk variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) > 0,70
yaitu 0,880 yang menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.
Dengan demikian dapat dikatakan instrumen pada variabel
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) memiliki kestabilan dan
konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu
variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Independen Disiplin Kerja
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,826 15
74
Dari tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach
Alpha untuk variabel Disiplin Kerja > 0,70 yaitu 0,826 yang
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas. Dengan
demikian dapat dikatakan instrumen pada variabel Disiplin Kerja
memiliki kestabilan dan konsisten responden dalam menjawab hal
yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang
merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk
kuesioner.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Dependen Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,889 15
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach
Alpha untuk variabel Kinerja > 0,70 yaitu 0,889 yang menunjukkan
dapat diterimanya derajat reliabilitas. Dengan demikian dapat
dikatakan instrumen pada variabel Kinerja memiliki kestabilan dan
konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu
variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
75
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak. jika data ternyata tidak berdistribusi
normal, maka analisis nonparametik dapat digunakan. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis parametik termasuk model-
model regresi dapat digunakan.
1) Analisis grafik
Analisis grafik pada penelitian ini yaitu dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data
residual normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan menyebar dan mengikuti garis diagonalnya
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal.
Gambar 4.2
Hasil Normalitas-Histogram
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
76
Pada gambar 4.2 grafik histogram dapat dilihat bahwa
residual berdistribusi normal dan berbentuk simetris tidak
melenceng ke kanan maupun ke kiri.
Gambar 4.3
Hasil Normalitas-Grafik
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data (titik) menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang
berarti data tersebut berdistribusi secara normal. Jadi penelitian
ini dapat dilanjutkan pada analisis selanjutnya karena telah
memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Kolmogorov Smirnov
Selain dengan melihat grafik Normal Probability Plot uji
statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah dengan melihat tabel Kolmogorov Smirnov.
Data dapat dikatan berdistribusi normal jika nilai signifikan
lebih dari 0,05%.
77
Tabel 4.16
Hasil Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 52
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 6,36983782
Most Extreme Differences
Absolute ,076
Positive ,048
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,549
Asymp. Sig. (2-tailed) ,923
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel 4.16 di atas menunjukkan uji kolmogorov
smirnov memiliki nilai statistik sebesar 0,923 lebih besar dari
0,05. Maka dapat dikatakan bahwa residual berdistribusi secara
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah
pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat
antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Varian Invloation Factor (VIF). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,
2013:105).
78
Tabel 4.17
Hasil Multikolinieritas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95,0%
Confidence
Interval for B
Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
Tolerance VIF
1
(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533
K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044
DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044
a. Dependent Variable: K
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Pada tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance
lebih kecil dari 0.10 yaitu sebesar 0,958 yang berarti bebas dari
masalah multikolinieritas. Dan hasil perhitungan nilai VIF juga
menunjukkan hal yang sama yaitu variabel independen memiliki
nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu sebesar 1,044. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas antar
variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
79
heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilihat dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait
(dependen) yaitu ZPRED dengan nilai residualnya SRESID.
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
di prediksi.
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y. Jadi, dapat dikatakan dalam model regresi ini tidak
terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai
untuk variabel keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja yang
menginterpretasikan variabel kinerja.
80
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2013:98).
Tabel 4.18
Hasil Uji t (parsial)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji t (parsial) di atas dapat dilihat bahwa
nilai koefisien untuk variabel disiplin kerja sebesar 0,384 dengan t
hitung 2,432 > t tabel 1, 675 (n-1=52-1=51) dan tingkat
signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (sig. T = 0,019 < 0,05) maka
Ha2 diterima. Dapat disimpulkan secara parsial disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap karyawan.
b. Uji F (Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas (Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin
kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002
K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661
DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019
a. Dependent Variable: K
81
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (kinerja)
(Ghozali, 2013:98). Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
apakah H0 diterima yang berarti secara bersama-sama variabel
bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat atau Ha diterima
yang berarti secara bersama-sama variabel berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.19
Hasil Uji F(Simultan)
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.19 Di atas, dapat dilihat bahwa F hitung (F-
statistic) sebesar 3,419 lebih besar dari F tabel yaitu 3,19 dengan
nilai probabilitas 0,041 yang berarti dibawah nilai signifikan 0,05.
Maka, H03 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti variabel
independen (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja)
secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen yaitu kinerja karyawan.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 288,741 2 144,371 3,419 ,041b
Residual 2069,317 49 42,231
Total 2358,058 51
a. Dependent Variable: K b. Predictors: (Constant), DK, K3
82
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda pada dasarnya untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
(Ghozali, 2013:91). Analisis ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat).
Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Dari hasil pengujian pada tabel 4.20 Di atas, dapat dilihat
persamaan regresi berpengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan dapat dituliskan kedalam persamaan regresi sebagai berikut:
KINERJA = 41,733 + 0,384 (DK)
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa
nilai konstanta sebesar 41,733 artinya jika disiplin kerja (X2) nilainya
adalah nol, maka kinerja nilainya adalah 41,733. Koefisien regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002
K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661
DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019
a. Dependent Variable: K
83
disiplin kerja sebesar 0,384 mempunyai arti bahwa apabila disiplin
kerja bertambah atau mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja
karyawan juga akan mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar
0,384 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
6. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
Koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yaitu bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh
karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai
Adjusted R2
pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,350a ,122 ,087 6,499 1,337
a. Predictors: (Constant), DK, K3
b. Dependent Variable: K
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Penelitian ini menggunakan koefisien determinasi R Square, karena
model yang dipakai hanya terdiri dari dua variabel independen. Dari
hasil analisis pada tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwa nilai R
Square pada analisis regresi tersebut sebesar 0,122 yang berarti bahwa
variabel independen yaitu disiplin kerja mampu menjelaskan variabel
dependennya yaitu kinerja sebesar 12,2% sedangkan sisanya sebesar
84
87,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Peneliti memperoleh hasil penelitian ini setelah melakukan analisis
data yang bersumber dari kuesioner dan menggunakan metode regresi linier
berganda. Dengan demikian diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:
1. Keselamatan Kesehatan Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PT Karya Intertek Kencana bagian workshop ducting.
Hasil yang diperoleh t hitung sebesar -0,441 < t tabel sebesar 1,675 dan
tingkat signifikansi t lebih besar dari 0,05 (sig. T = 0,661 > 0,05). Maka
Ha1 dalam penelitian ini “ Keselamatan kesehatan kerja mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan” berarti tidak terbukti kebenarannya
atau artinya Ha1 ditolak H01 diterima. Hal ini dikarenakan komitmen
karyawan terhadap program Keselamatan kesehatan kerja (K3) sangat
lemah sebab dilihat dari usia karyawan yang rata-rata <30 tahun (usia
muda) merasa dirinya masih muda dan sehat sehingga tidak terlalu
mementingkan keselamatan dan kesehatan kerja mereka dan lebih
mengutamakan menjalankan pekerjaan sesuai dengan permintaan
pelanggan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kokok Sunariyanto (2014) yang menyatakan bahwa secara
parsial variabel keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap
85
kinerja karyawan. Namun, pada penelitian Kokok Sunariyanto terdapat
penelitian dari Cudjoe (2011) yang menyatakan bahwa program
keselamatan dan kesehatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
bagian workshop ducting PT Karya Intertek Kencana. Hasil yang
diperoleh disiplin kerja memiliki nilai t hitung sebesar 2,432 > t tabel
1,675 dan tingkat signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (sig.t = 0,019 < 0,05).
Maka Ha2 diterima dan H02 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Isvandiari Any dan Amin Susilo (2014) yang menyatakan
bahwa secara parsial disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
3. Keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian wokrshop
ducting PT Karya Intertek Kencana. Hal ini dapat dilihat dari Keselamatan
kesehatan kerja dan disiplin kerja yang memberikan nilai F hitung sebesar
3,419 lebih besar dari F tabel yaitu 3,19 dengan nilai probabilitas 0,041
yang berarti dibawah nilai signifikansi 0,05. Maka Ha3 dalam penelitian
ini yang berbunyi “keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja secara
bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan“
terbukti kebenarannya Ha3 diterima dan H03 ditolak.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dalam penelitian ini, maka
dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Tidak terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan bagian workshop ducting PT Karya Intertek Kencana.
2. Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bagian
workshop ducting PT Karya Intertek Kencana.
3. Terdapat pengaruh keselamatan kesehatan kerja dan disiplin kerja
secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian workshop ducting PT
Karya Intertek Kencana.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa
disiplin kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan bagian workshop
ducting di PT Karya Intertek Kencana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan dampak atau implikasi kepada pihak-pihak tertentu, adapun
implikasinya adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Pimpinan dan para manajer PT Karya Intertek Kencana
hendaknya memberikan arahan dan perhatian yang lebih dan mampu
87
mendorong kesadaran diri karyawan terhadap tanggung jawabnya
terhadap pekerjaan sehingga mampu meningkatkan disiplin kerja
mereka. Selain pimpinan dan manajer, pihak karyawan pun harus
memiliki kesadaran diri akan kedisiplinan. Apabila karyawan tersebut
menjalankan tanggung jawabnya dan melakukan apa yang harus
dilaksanakan sesuai dengan aturan tata tertib yang berlaku pada
perusahaan, maka sangat berpengaruh terhadap kinerja karywan yang
bersangkutan. Semakin tinggi kesadaran akan kedisiplinan, baik sadar
akan tugas dan tanggung jawab serta kepatuhan terhadap peraturan,
maka diharapkan akan menumbuhkan kegairahan dalam bekerja
sehingga menciptakan kinerja yang lebih baik.
Pihak PT Karya Intertek Kencana tetap memperhatikan faktor
keselamatan kesehatan kerja meskipun faktor ini tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan tidak menutup kemungkinan
bahwa suatu saat nanti dengan adanya perubahan di PT Karya Intertek
Kencana faktor ini dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap
kinerja pegawai.
Dengan adanya penelitian ini perusahaan juga dapat
mempertimbangkan strategi-strategi yang lebih baik untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawannya dengan indikator-indikator
yang telah di analisa, maka membentuk faktor-faktor yang dapat
dijadikan referensi untuk merencanakan jalan keluarnya.
88
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya dan dapat menjadi referensi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan terutama yang berkaitan dengan kinerja karyawan, yaitu
faktor-faktor apa saja yang mana saja yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Selain itu juga mengenai disiplin kerja yang mempengaruhi
kinerja karyawan sebagai dasar perbandingan untuk dijadikan bahan
evaluasi.
3. Bagi Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut karena terdapat banyak hal yang dapat digali
pada variabel yang diteliti, sehingga akan memberikan masukan bagi
pihak-pihak lain yang berkepentingan dan khususnya dapat
memberikan masukan bagi PT Karya Intertek Kencana. Dan untuk
peneliti kedepannya dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan
pada kasus dilapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang
dapat diperbaiki.
89
DAFTAR PUSTAKA
Al Musadieq M, Indria dan Bambang. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Tetap Bagian
Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vo. 6,
No. 2, 2013.
Arsyenda, Yoga. “Pengaruh Motivasi kerja dan Disiplin kerja terhadap Kinerja
PNS (Studi kasus : BAPPEDA Kota Malang)”, Jurnal Ilmiah, 2013.
Chaidir Abdillah, Arief, Farid Wajdi. “Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja,
Disiplin Kerja, Dan Kompensasi Dengan Kinerja Pegawai”, Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 12, No. 1, 2011.
Darsono dan Tjatjuk, Siswandoko, “Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”,
Nusantara Consulting, Jakarta.2011.
Dessler, Gary. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Kesembilan, Jilid
Dua, Indeks, Jakarta, 2005.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS”,
Badan Penerbit Undip, Semarang. 2013.
Hasibuan, SP, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi Revisi”,
Cetakan keenam belas, PT. Bumi Aksara, Jakarta. 2012.
Isvandiari, Any, Amin Susilo. “Pengaruh Kepribadian dan Disiplin kerja
terhadap Kinerja karyawan Dinas Luar Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Cabang Dieng Malang”, Jurnal JIBEKA, Vol. 8, No. 2, 2014.
Junita Mamangkey, Trisofia, Altje Tumbel dan Yantje Uhing. “Pengaruh
Pelatihan, Pengalaman dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado”, Jurnal EMBA,
Vol. 3, No.1, 2015.
L. Mathis, Robert dan Jhon H. Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
10” , Salemba Empat, Jakarta.2009
90
M. Harlie. “Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi, Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Karyawan Pegawai Negeri Sipil Pemerintahan Kabupaten
Tabalong Di Tanjung Kalimantan Selatan”, Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, Vol. 11, No.2, 2010.
Mankunegara, Anwar Prabu AA. “Manajemen Sumber Daya Perusahaan”,
Cetakan Kesepuluh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.
Ramli, Soehatman. “Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS
18001”, Cetakan Kedua, Dian Rakyat, Jakarta, 2010.
Rowley, Chris dan Keith Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia : The Key
Concepts”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Siagian, Sondang P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Cetakan Kelima
Belas, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.
Simanjuntak, Payaman J. “Manajemen Hubungan Industrial”, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2011.
Sucipto, Cecep Dani. “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”, Pustaka Baru,
Yogyakarta. 2014
Sugiyarto, Bulannurdin R. Nugrahaning. “Analisis Pengaruh Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Pekerja Konstruksi (Studi Kasus
Proyek Pembangunan The Park Solo Baru)”, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil,
2013.
Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian”, Cetakan Ketigabelas, CV. ALFABETA,
Bandung, 2008.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kelimabelas, Alfabeta, Bandung,
2010.
Suharsaputra, Uhar. “Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan
Tindakan”, PT. Refika Aditama, Bandung, 2014.
Sujarweni, V Wirantam dan Poly Endrayanto. “Statistika Untuk Penelitian”,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012.
Sunariyanto, Kokok. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kertas serta Stres
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.2, No.3,
2014.
91
Umar, Husein, “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma
Positivik dan Berbasis Pemecahan Masalah”, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.
Veitzhal Rivai. “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktek”, PT. RAJAGRAFINDO, Jakarta, 2011.
Wirawan. “ Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia”, Salemba Empat, Jakarta,
2012.
92
SUMBER DARI INTERNET
www.bpjsketenagakerjaan.go.id diambil dari http://www.bpjsketenagakerjaan.go.
Id/berita/2943/Angka-Kasus-Kecelakaan-Kerja-Menurun.html dan diakses
pada tanggal 03/08/2015, jam 15:47 WIB.
www.nasional.kompas.com diambil dari http://nasional.kompas.com/read/2015/03
/02/05285531/Tiap.Hari.Ada.8.Orang.Meninggal.karena.Kecelakaan.Kerja
dan diakses pada tanggal 22/04/2015, jam 15:50 WIB.
www.pt-kik.com diambil dari http://www.pt-kik.com/index.php/profile dan
diakses pada tanggal 27/10/2015, jam 13:10 WIB.
95
KUESIONER
PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI
KASUS PADA KARYAWAN BAGIAN WORKSHOP DUCTING
PT KARYA INTERTEK KENCANA)
OLEH
DINA NURBAITI
1111081000136
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
96
Assalamualaikum Wr.Wb.
PENGANTAR
Dalam rangka menyelesaikan studi strata satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan manajemen, saya sedang
melakukan sebuah penelitian berupa skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (SE). Saya mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk
mengisi kuisioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah Pengaruh
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi kasus
pada Karyawan Bagian Workshop Ducting PT Karya Intertek Kencana). Informasi pada
kuisioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan dalam penelitian sehingga sepenuhnya
saya akan menjamin kerahasiaan identitas Bapak/Ibu, dan saya akan sangat menghargai
pendapat Bapak/Ibu. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah jawaban pada pernyataan-pernyataan berikut dengan cara memberikan tanda
ceklist(√) pada satu kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan berdasarkan pada apa
yang anda rasakan sebagai karyawan PT Karya Intertek Kencana.
Berikan pendapat anda sesuai kriteria sebagai berikut :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
97
DATA RESPONDEN
1. Nama Responden : ............................................................(*boleh tidak diisi)
2. Usia : ................ Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan Terakhir : SMP
SMA/SMK
DIPLOMA (D3)
SARJANA (S1)
Lainnya ( ............................. )
5. Lama Bekerja : 1 Tahun-2 Tahun
3-4 Tahun
>5Tahun
98
A. PERNYATAAN UNTUK KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
1 Perusahaan menyediakan alat pemadam api seperti
tabung pemadam api
2 Perusahaan memberikan petunjuk penggunaan tabung
pemadam api
3 Perusahaan selalu menyediakan perlindungan kerja
seperti sepatu boots, helm, masker, sarung tangan, dll
4 Peralatan kerja yang disediakan masih sangat layak
untuk digunakan
5 Perusahaan mengatur suhu dan kelembaban udara
diruangan kerja saya
6 Perusahaan telah menyesuaikan warna ruangan kerja
saya dengan warna yang tidak mencolok
7 Perusahaan memberikan penerangan pada ruangan
kerja saya
8 Perusahaan selalu menyediakan P3K apabila terjadi
kecelakaan kerja
9 Perusahaan memberikan jaminan kesehatan pada setiap
karyawannya
10 Lingkungan kerja yang saya tempati dalam kondisi
bersih
11 Semua peralatan yang berbahaya telah diberikan tanda-
tanda
12 Kepala HSE selalu memberikan semangat kerja dengan
melantunkan yel-yel pada saat bekerja
99
B. PERNYATAAN UNTUK DISIPLIN KERJA
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
1 Saya bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan
yang dimiliki
2 Saya bekerja sesuai dengan latar belakang kemampuan
yang dimiliki
3 Saya mempunyai pimpinan yang datang tepat waktu
untuk menegakkan peraturan
4 Saya merasa sejahtera karena bekerja di perusahaan ini
5 Besar gaji yang saya terima menjadikan saya taat pada
peraturan
6
Perusahaan memberikan hukuman yang adil bagi setiap
karyawan yang melanggar
7 Perusahaan memberikan reward yang adil bagi setiao
karyawan yang berdisiplin tinggi
8 Saya selalu diberikan pengawasan langsung oleh
pimpinan di setiap kegiatan yang dilakukan
9
Pimpinan saya selalu memberikan petunjuk kerja jika
karyawannya mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya
10 Perusahaan selalu memberikan sanksi atau peringatan
kepada setiap karyawan yang menyalahi aturan
11 Perusahaan selalu memberikan sanksi hukuman sesuai
dengan berat/ringannya pelanggaran
12 Ketegasan pimpinan membuat saya taat dan patuh pada
peraturan
13 Pimpinan saya selalu menciptakan hubungan baik
dengan bawahannya
14 Saya selalu menciptakan hubungan yang baik dengan
pimpinan
15 Saya selalu menciptakan hubungan baik dengan teman
sekerja
100
C. PERNYATAAN UNTUK KINERJA
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
1 Saya memiliki keterampilan dalam pekerjaan saya
2 Pekerjaan saya sekarang sesuai dengan bakat yang saya
miliki
3 Saya sangat tertarik dengan pekerjaan yang saya
lakukan saat ini
4 Dengan kesesuaian minat dan bakat, saya dapat
memberikan hasil kerja yang baik untuk perusahaan
5 Pribadi saya sesuai dengan pekerjaan saat ini
6 Atasan saya selalu memberi motivasi dalam bekerja
7 Etika kerja saya sudah sesuai dengan etika kerja di
perusahaan saya saat ini
8
Dengan memiliki etika yang baik, saya dapat
menunjukan bahwa saya karyawan yang
membanggakan
9 Saya selalu hadir pada hari-hari kerja saya
10 Perusahaan menyediakan peralatan dengan teknologi
yang canggih untuk menunjang pekerjaaan saya.
11
Saya sangat mengutamakan standar kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal
12 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
13 Saya memiliki rekan kerja yang senang memotivasi
saya dalam bekerja
14 Rekan kerja saya selalu membantu mengenai masalah
pekerjaan yang saya hadapi
15 Saya senang bekerja sama dengan rekan kerja saya
101
Lampiran 3 : Data Hasil Kuisioner
Tabulasi jawaban kuisioner Keselamatan Kesehatan Kerja
No.
Resp
PERNYATAAN
TOTAL K3.
1
K3.
2
K3.
3
K3.
4
K3.
5
K3.
6
K3.
7
K3.
8
K3.
9
K3.
10
K3.
11
K3.
12
1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 43
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 3 4 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47
5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49
6 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 49
7 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 56
8 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 43
9 5 5 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 42
10 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 43
11 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 40
12 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 41
13 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 53
14 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
15 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 55
16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 59
17 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 58
18 3 3 5 3 3 4 4 5 5 4 5 4 48
19 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51
20 5 5 4 3 5 5 3 4 5 4 3 3 49
21 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 5 47
22 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 40
23 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 43
24 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 42
25 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 44
26 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 55
27 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 48
28 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 55
29 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 56
30 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 53
31 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 52
32 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 50
33 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 45
34 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 55
35 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 46
36 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 44
37 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 42
102
38 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 43
39 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 41
40 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 35
41 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 42
42 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 44
43 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 46
44 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 46
45 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 45
46 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 41
47 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 43
48 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 42
49 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 31
50 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 46
51 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 43
52 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 53
103
Tabulasi jawaban kuisioner Disiplin Kerja
No.
Resp
PERNYATAAN TOT
AL D
K1
D
K2
D
K3
D
K4
D
K5
D
K6
D
K7
D
K8
D
K9
DK
10
DK
11
DK
12
DK
13
DK
14
DK
15
1 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 61
2 5 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 2 3 57
3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 53
4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 54
5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 52
6 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 54
7 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 53
8 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 51
9 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 44
10 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 50
11 4 4 5 5 5 4 5 5 2 3 3 3 3 3 3 57
12 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 54
13 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 47
14 5 4 3 4 3 3 5 4 3 2 3 3 3 3 2 50
15 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 61
16 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 46
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 48
18 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 64
19 3 5 4 5 3 3 5 5 5 4 3 4 3 3 4 59
20 3 4 4 5 3 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 57
21 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 68
22 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 67
23 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 67
24 4 3 3 3 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 60
25 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 55
26 4 5 4 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 4 61
27 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 55
28 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 62
29 4 3 4 4 4 5 3 5 2 3 2 4 3 3 3 52
30 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 52
31 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 68
32 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 67
33 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 5 59
34 4 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 56
35 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
36 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 63
37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 60
38 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59
39 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 62
40 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
104
41 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 58
42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 56
43 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 59
44 5 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 52
45 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 62
46 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 63
47 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 56
48 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 55
49 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 52
50 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 4 55
51 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 65
52 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 49
105
Tabulasi jawaban kuisioner Kinerja Karyawan
No.
Resp
PERNYATAAN TOTAL K.
1
K.
2
K.
3
K.
4
K.
5
K.
6
K
7
K.
8
K.
9
K.
10
K.
11
K.
12
K.
13
K.
14
K.
15
1 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 57
2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 57
3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 57
4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 58
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 57
6 5 5 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 3 61
7 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 50
8 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 3 3 4 66
9 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 3 3 3 62
10 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 61
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 56
12 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 48
13 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 56
14 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 55
15 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 54
16 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 64
17 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 65
18 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 65
19 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 46
20 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 48
21 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 69
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 73
23 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 66
24 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 68
25 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 61
26 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 64
27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 61
28 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 65
29 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 52
30 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 51
31 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 55
32 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 62
33 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 59
34 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 70
35 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 65
36 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 71
37 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 66
38 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 71
39 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 64
40 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 62
106
41 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 51
42 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 57
43 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 61
44 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 54
45 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 56
46 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 71
47 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 3 3 5 4 4 62
48 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 56
49 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 52
50 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 64
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73
52 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 64
107
Tabulasi total semua variabel (X1, X2 dan Y)
No VARIABEL
K K3 DK
1 57 43 61
2 57 47 57
3 57 48 53
4 58 47 54
5 57 49 52
6 61 49 54
7 50 56 53
8 66 43 51
9 62 42 44
10 61 43 50
11 56 40 57
12 48 41 54
13 56 53 47
14 55 47 50
15 54 55 61
16 64 59 46
17 65 58 48
18 65 48 64
19 46 51 59
20 48 49 57
21 69 47 68
22 73 40 67
23 66 43 67
24 68 42 60
25 61 44 55
26 64 55 61
27 61 48 55
28 65 55 62
29 52 56 52
30 51 53 52
31 55 52 68
32 62 50 67
33 59 45 59
34 70 55 56
35 65 46 59
36 71 44 63
37 66 42 60
38 71 43 59
39 64 41 62
40 62 35 59
41 51 42 58
42 57 44 56
43 61 46 59
44 54 46 52
45 56 45 62
46 71 41 63
47 62 43 56
48 56 42 55
49 52 31 52
50 64 46 55
51 73 43 65
52 64 53 49
108
Lampiran 4 : Data Responden
No Nama Responden Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1 Joko 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
2 Baim 37 Tahun Laki-Laki S1 >5 Tahun
3 Yayan T.R 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
4 Asep Misbah 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
5 Roni 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
6 Nuralamsyah 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
7 Budi 34 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
8 Reyhan 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
9 - 33 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
10 - 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
11 - 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
12 Rava 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
13 Samsul 34 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
14 Majid 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
15 Dedy 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
16 Rico 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
17 M. Lutfi 31 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
18 Sudirman 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
19 - 26 Tahun Laki-Laki D3 3-4 Tahun
20 Faridudin 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
21 Gunadi 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
22 Suherman 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
23 Bagus 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
24 Fadhilah 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
25 Rudi 26 Tahun Laki-Laki D3 1-2 Tahun
26 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
27 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
28 Hendro 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
29 - 29 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
30 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
31 Bait Mudroil Sadid 25 Tahun Laki-Laki D3 1-2 Tahun
32 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
33 Luwarso 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
34 - 30 Tahun Laki-Laki Lainnya (D2) 1-2 Tahun
35 - 26 Tahun Laki-Laki S1 1-2 Tahun
36 NS 32 Tahun Laki-Laki D3 >5 Tahun
37 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
38 Priyanto 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
39 Mulyadi 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
40 Sutrisno 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
109
41 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
42 Supriyadi H.M 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
43 - 27 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
44 Bayu Aji Nugroho 28 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
45 Muhammad Salman F 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
46 Putra Bagus M 24 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
47 Alif Rohman 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK >5 Tahun
48 Kaisar 32 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
49 Kamalul 35 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
50 - 30 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
51 - 25 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 1-2 Tahun
52 Ulul 26 Tahun Laki-Laki SMA/SMK 3-4 Tahun
110
Lampiran 5 : Data Hasil Deskripsi Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 52 100,0 100,0 100,0
2. Pendidikan Terakhir
Pend.terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
D3 4 7,7 7,7 7,7
Lainnya (D2) 1 1,9 1,9 9,6
S1 2 3,8 3,8 13,5
SMA/SMK 45 86,5 86,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
3. Lama Bekerja
Lama.bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
>5 Tahun 12 23,1 23,1 23,1
1-2 Tahun 17 32,7 32,7 55,8
3-4 Tahun 23 44,2 44,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
4. Usia
5. Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
24 Tahun 1 1,9 1,9 1,9
25 Tahun 6 11,5 11,5 13,5
26 Tahun 9 17,3 17,3 30,8
27 Tahun 8 15,4 15,4 46,2
28 Tahun 7 13,5 13,5 59,6
29 Tahun 3 5,8 5,8 65,4
30 Tahun 6 11,5 11,5 76,9
31 Tahun 3 5,8 5,8 82,7
32 Tahun 4 7,7 7,7 90,4
33 Tahun 1 1,9 1,9 92,3
34 Tahun 2 3,8 3,8 96,2
35 Tahun 1 1,9 1,9 98,1
37 Tahun 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
111
Lampiran 6 : Hasil Distribusi Jawaban Responden
1. Distribusi Jawaban Responden Keselamatan Kesehatan Kerja
K3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 10 19,2 19,2 26,9
4 22 42,3 42,3 69,2
5 16 30,8 30,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 13 25,0 25,0 28,8
4 25 48,1 48,1 76,9
5 12 23,1 23,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 10 19,2 19,2 21,2
4 30 57,7 57,7 78,8
5 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
112
K3.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 10 19,2 19,2 19,2
4 32 61,5 61,5 80,8
5 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 13 25,0 25,0 26,9
4 28 53,8 53,8 80,8
5 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 14 26,9 26,9 26,9
4 30 57,7 57,7 84,6
5 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 17 32,7 32,7 34,6
4 26 50,0 50,0 84,6
5 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
113
K3.8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 10 19,2 19,2 21,2
4 30 57,7 57,7 78,8
5 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 15 28,8 28,8 28,8
4 26 50,0 50,0 78,8
5 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 17 32,7 32,7 36,5
4 24 46,2 46,2 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3.11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 3 5,8 5,8 5,8
3 18 34,6 34,6 40,4
4 22 42,3 42,3 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
114
K3.12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 14 26,9 26,9 28,8
4 29 55,8 55,8 84,6
5 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
2. Distribusi Jawaban Responden Disiplin Kerja
DK1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 9 17,3 17,3 17,3
4 37 71,2 71,2 88,5
5 6 11,5 11,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 8 15,4 15,4 15,4
4 35 67,3 67,3 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 19 36,5 36,5 36,5
4 23 44,2 44,2 80,8
5 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK4
115
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 13 25,0 25,0 25,0
4 28 53,8 53,8 78,8
5 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 19 36,5 36,5 38,5
4 20 38,5 38,5 76,9
5 12 23,1 23,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 23 44,2 44,2 44,2
4 18 34,6 34,6 78,8
5 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 18 34,6 34,6 34,6
4 22 42,3 42,3 76,9
5 12 23,1 23,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
116
DK8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 13 25,0 25,0 25,0
4 26 50,0 50,0 75,0
5 13 25,0 25,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 14 26,9 26,9 34,6
4 25 48,1 48,1 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 18 34,6 34,6 38,5
4 24 46,2 46,2 84,6
5 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 19 36,5 36,5 40,4
4 25 48,1 48,1 88,5
5 6 11,5 11,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
117
DK12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 3 5,8 5,8 5,8
3 14 26,9 26,9 32,7
4 28 53,8 53,8 86,5
5 7 13,5 13,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 22 42,3 42,3 44,2
4 21 40,4 40,4 84,6
5 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 22 42,3 42,3 46,2
4 25 48,1 48,1 94,2
5 3 5,8 5,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
DK15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 20 38,5 38,5 42,3
4 25 48,1 48,1 90,4
5 5 9,6 9,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
118
3. Distribusi Jawaban Responden Kinerja Karyawan
K1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 11 21,2 21,2 21,2
4 20 38,5 38,5 59,6
5 21 40,4 40,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
K2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 9 17,3 17,3 17,3
4 24 46,2 46,2 63,5
5 19 36,5 36,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 14 26,9 26,9 26,9
4 18 34,6 34,6 61,5
5 20 38,5 38,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
K4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 8 15,4 15,4 15,4
4 35 67,3 67,3 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
119
K5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 10 19,2 19,2 23,1
4 24 46,2 46,2 69,2
5 16 30,8 30,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
K6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 6 11,5 11,5 15,4
4 25 48,1 48,1 63,5
5 19 36,5 36,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
K7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 7 13,5 13,5 15,4
4 30 57,7 57,7 73,1
5 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
K8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 11 21,2 21,2 21,2
4 27 51,9 51,9 73,1
5 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
120
K9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 12 23,1 23,1 23,1
4 26 50,0 50,0 73,1
5 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
K10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 7 13,5 13,5 13,5
4 30 57,7 57,7 71,2
5 15 28,8 28,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
K11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 11 21,2 21,2 21,2
4 20 38,5 38,5 59,6
5 21 40,4 40,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
K12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 18 34,6 34,6 36,5
4 24 46,2 46,2 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
121
K13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 19 36,5 36,5 36,5
4 23 44,2 44,2 80,8
5 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
K14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 16 30,8 30,8 34,6
4 27 51,9 51,9 86,5
5 7 13,5 13,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
K15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 16 30,8 30,8 32,7
4 31 59,6 59,6 92,3
5 4 7,7 7,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOTAL.K 52 46 73 60,37 6,800
TOTAL.K3 52 31 59 46,65 5,827
TOTAL.DK 52 44 68 57,02 5,883
Valid N (listwise) 52
125
Lampiran 9 : Hasil Uji Reliabilitas
1. Keselamatan Kesehatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,880 ,883 12
2. Disiplin Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,826 ,823 15
3. Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,889 ,890 15
127
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 52
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 6,36983782
Most Extreme Differences
Absolute ,076
Positive ,048
Negative -,076
Kolmogorov-Smirnov Z ,549
Asymp. Sig. (2-tailed) ,923
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
128
2. Uji Multikonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95,0% Confidence
Interval for B
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Lower
Bound
Upper
Bound
Tolerance VIF
1
(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533
K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044
DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044
a. Dependent Variable: K
3. Uji Heteroskedastisitas
129
Lampiran 11 : Hasil Uji Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 288,741 2 144,371 3,419 ,041b
Residual 2069,317 49 42,231
Total 2358,058 51
a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), DK, K3
2. Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95,0% Confidence
Interval for B
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Lower
Bound
Upper
Bound
Tolerance VIF
1
(Constant) 41,733 12,839 3,250 ,002 15,932 67,533
K3 -,070 ,160 -,060 -,441 ,661 -,391 ,250 ,958 1,044
DK ,384 ,158 ,333 2,432 ,019 ,067 ,702 ,958 1,044
a. Dependent Variable: K
3. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,350a ,122 ,087 6,499 1,337
a. Predictors: (Constant), DK, K3
b. Dependent Variable: K