PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BRIDGESTONE TIRE...
-
Upload
uofaunsada -
Category
Data & Analytics
-
view
678 -
download
10
Transcript of PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BRIDGESTONE TIRE...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA, BEKASI PLANT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Akademika Dan Melengkapi
Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen
Oleh
FITRI LUTFI ANJAR SARI
2011410009
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Fitri Lutfi Anjar Sari
NIM : 2011410009
Jurusan/Perminataan : Manajemen/ Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “Pengaruh Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Bridgestone
Tire Indonesia, Bekasi Plant” yang dibimbing oleh Ibu Dra. Endang Tri
Pujiastuti SE,MM adalah benar merupakan hasil karya tulis saya sendiri danbukan
merupakan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuian, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 29 Juli 2015
Yang menyatakan,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Fitri Lutfi Anjar Sari
NIM : 2011410009
Program Studi : S1 Ekonomi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi : PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA,
BEKASI PLANT
Telah diperikas dan disetujui, untuk diajukan dan diujikan dihadapan panitia
penguji skripsi.
Jakarta, 1 Juni 2015
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing I
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Fitri Lutfi Anjar Sari
NIM : 2011410009
Program Studi : S1 Ekonomi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi :PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA,
BEKASI PLANT
Telah diperiksa, dikasi dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal
26 Juni 2015 dengan hasil A.
Jakarta, Juli 2015
Ketua Jurusan Manajemen
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
iv
ABSTRAK
Nama : Fitri Lutfi Anjar Sari NIM : 2011410009 Judul : Pengaruh Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bridgestone Tire
Indonesia Bekasi Plant
Kata Kunci : Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Kinerja Karyawan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja
dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan perusahaan PT Bridgestone Tire
Indonesia Bekasi Plant. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan
data dengan cara penyebaran kuisioner pada 335 orang karyawan PT Bridgestone
Tire Indonesia Bekasi Plant.
Hasil penelitian menunjukan hubungan antara keselamatan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,622 dan memiliki pengaruh sebesar
38,7%. Demikian pula untuk variabel kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan memiliki hubungan sebesar 0,603 dan memiliki pengaruh sebesar
36,4%. Keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja (Y)
karyawan dilaksanakan secara simultan menunjukan hubungan sebesar 0,677 dan
memiliki pengaruh sebesar 45,8%.
Hubungan antara keselamatan kerja, kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan baik secara parsial ataupun simultan memiliki hubungan yang kuat.
Keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Bridgestone
Tire Indonesia Bekasi Plant memiliki pengaruh yang lebih tinggi apabila
keselamatan kerja dan kesehatan kerja dilakukan secara simlutan.
Hasil penelitian ini mengharapkan perusahaan dapat menerapkan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersamaan, agar pencapaian tingkat
kinerja karyawan lebih tinggi.
Jakarta, Maret 2015
Fitri Lutfi Anjar Sari
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kurnia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone
Tire Indonesia, Bekasi Plant. Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan
dalam meraih gelar sarjana Ekonomi dalam Strata satu (S1) Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada.
Dalam perjalanan penyelesaian skripsi ini, banyak rintangan yang harus
penulis hadapi, namun berkat dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai
pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Kedua Orang tua yang selalu memberikan doa restu, memberikan
dukukungan baik moral maupun moril, dan selalu memberi semangat
untuk lebih baik lagi. Dan kepada adik yang telah membantu untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Dra. Endang Tri Pujiastuti, MM., selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, SE, MM., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Darma Persda
4. Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persda
vi
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya jurusan Manajemen yang
telah memberikan ilmunya selama ini.
6. Seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada.
7. Seluruh staff SHE PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas
akhir ini.
8. Teman-teman seperjuangan pasukan 10 angkatan 2011, Rizqoh, Zalika,
Milda, Aptrena, Enggar, Tira, Vera, Falah, Yudha yang telah memberi
semangat, saling berbagi pengetahuan, membantu mencarikan buku
pndukung dan banyak hal-hal lainnya hingga terselesaikannya tugas akhir
ini.
9. Seluruh mahasiswa/i manajemen angkatan 2011 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, telah membantu penulis dalam menyusun skripsi.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
semua pihak yang telah memberikan segala bantuan di atas. Skripsi ini tentu saja
belum mencapai dari kata sempurna, sehingga penulis dengan senang hati akan
menerima kritik dan saran yang tentunya akan membuat penulis lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
Fitri Lutfi Anjar Sari
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak i
Kata pengantar ii
Daftar isi iv
Daftar tabel vii
Daftar gambar x
Lampiran xi
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar belakang masalah 1
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan dan kegunaan penelitian 4
BAB II Landasan Teori 7
A. Manajemen sumber daya manusia 7
1. Pengertian sumber daya manusia 7
2. Pentingnya sumber daya manusia 8
B. Keselamatan Kerja 9
1. Pengertian keselamatan kerja 9
2. Syarat-syarat keselamatan kerja 10
3. Indikator keselamatan kerja 12
4. Sebab-sebab kecelakaan kerja 13
5. Tujuan keselamatan kerja 14
C. Kesehatan kerja 15
1. Pengertian Kesehatan kerja 15
2. Indikator kesehatan kerja 16
3. Tujuan kesehatan kerja 16
4. Syarat kesehatan kerja dan persyaratan lingkungan kerja 17
5. Faktor gangguan kesehatan pada pekerja 25
6. Penyakit akibat kerja 26
D. Kinerja Karyawan 29
1. Pengertian kinerja karyawan 29
viii
2. Indikator kinerja karyawan 30
3. Tujuan penilaian kinerja karyawan 31
E. Penelitian terdahulu 31
F. Kerangka pemikiran 33
G. Paradigma penelitian 36
H. Hipotesis 37
BAB III Metode Penelitian 39
A. Lokasi Penelitian 39
B. Jenis data 39
C. Populasi dan Sample 40
D. Metode Pengumpulan data 41
E. Uji keabsahan/ uji instrumen 44
F. Alat Analisis Data 43
G. Variabel operasional 56
BAB IV Analisa dan Pembahasan 59
A. Gambaran Umum Perusahaan 59
B. Data Penelitian 70
1. Profil Responden 70
2. Analisis Kuantitatif Keselamatan Kerja 72
3. Analisis Kuantitatif Kesehatan Kerja 76
4. Analisis Kuantitatif Kinerja Karyawan 80
5. Uji Keabsahan Data 84
a. Uji Validitas 84
b. Uji Reliabilitas 85
6. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 86
7. Pengaruh Kesehatan Keja Terhadap Kinerja Karyawan 89
8. Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan 92
9. Hasil Penelitian 97
BAB V Kesimpulan dan saran 99
A. Kesimpulan 99
ix
B. Saran 100
Daftar Pustaka 102
x
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan debu maksimal didalam ruangan 18
Tabel 2.2 Kandungan maksimal gas 19
Tabel 2.3 Intensitas pencahayaan 21
Tabel 2.4 Tingkat kebisingan 22
Tabel 2.5 Tingkat getaran 22
Tabel 2.6 Fasilitas toilet pria 24
Tabel 2.7 Fasilitas toilet wanita 24
Tabel 3.1 Pedoman untuk memberikan inprestasi koefisien
korelasi 44
Tabel 3.2 Variabel operasional 57
Tabel 4.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin 70
Tabel 4.2 Profil responden berdasarkan pendidikan 71
Tabel 4.3 Profil responden berdasarkan usia 71
Tabel 4.4 Profil responden berdasrakan masa kerja 72
Tabel 4.5 Jawaban responden mengenai penempatan benda
diberi tanda yang baik 72
Tabel 4.6 Jawaban responden mengenai penempatan benda
diberi batas yang baik 73
Tabel 4.7 Jawaban responden mengenai penempatan benda diberi
peringatan yang baik 73
Tabel 4.8 Jawaban responden mengenai perlengkapan untuk
mencegah, pertolongan dan perlindungan bagi karyawan 74
Tabel 4.9 Jawaban responden perusahaan memberikan aturan
mengenai ketertiban organisasi 75
Tabel 4.10 Jawaban responden mengenai perawatan dan pemeliharaan
asuransi dijalankan dengan baik 75
Tabel 4.11 Jawaban responden mengenai kebersihan lingkungan kerja 76
Tabel 4.12 Jawaban responden mengenai keadaan dan ventilasi di
tempat kerja 77
xi
Tabel 4.13 Jawaban responden mengenai sistem pembuangan sampah
dan limbah industri perusahaan 77
Tabel 4.14 Jawaban responden mengenai keadaan air bersih 78
Tabel 4.15 Jawaban responden mengenai penyediaan sarana kamar
mandi 78
Tabel 4.16 Jawaban responden mengenai pelayanan kesehatan tenaga
kerja 79
Tabel 4.17 Jawaban responden melaksanakan pekerjaan sesuai yang
ditetapkan 80
Tabel 4.18 Jawaban responden melakukan suatu pekerjaan dengan
benar 80
Tabel 4.19 Jawaban responden produk yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan 81
Tabel 4.20 Jawaban responden menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
waktu 81
Tabel 4.21 Jawaban responden mengenai efektifitas suatu organisasi 82
Tabel 4.22 Jawaban responden keadaan organisasi perusahaan dan
lingkungan kerja 83
Tabel 4.23 Hasil validitas 84
Tabel 4.24 Uji reliabilitas dari indikator variabel keselamatan kerja 85
Tabel 4.25 Uji reliabilitas dari indikator variabel kesehatan kerja 85
Tabel 4.26 Uji reliabilitas dari indikator variabel kinerja karyawan 86
Tabel 4.27 Hasil analisis korelasi senderhana keselamatan kerja
terhadap Kinerja karyawan 86
Tabel 4.28 Hasil uji t keselamatan kerja 87
Tabel 4.29 Hasil analisis regresi sederhana keselamatan kerja terhadap
kinerja karyawan 88
Tabel 4.30 Hasil analisis korelasi sederhana kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan 89
Tabel 4.31 Hasil uji t kesehatan kerja 90
xii
Tabel 4.32 Hasil analisis regresi kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan 91
Tabel 4.33 Hasil analisis korelasi berganda 92
Tabel 4.34 Hasil uji f 93
Tabel 4.35 Hasil analisis regresi linier berganda 94
Tabel 3.36 Hasil uji multikolonieritas 95
Tabel 3.37 Hasil uji autokorelasai 96
xiii
Gaftar Gambar
Halaman
Gambar 1.1 Kecelakaan kerja PT Bridgestone Tire Indonesia
Bekasi Plant 3
Gambar 1.2 Rekapitulasi karyawan rawat inap PT Bridgestone Tire
Indonesia Bekasi Plant 3
Gambar 2.1 korelasi dan regresi antar variabel 36
Gambar 4.1 Struktur organisasi PT Bridgestone Tire Indonesia 61
xiv
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Daftar riwayat hidup 105
Lampiran 2 kuisioner penelitian 106
Lampiran 3 Tabulasi data 110
Lampiran 4 Hasil output SPSS keselamatan kerja dan kesehatan kerja
Terhadap kinerja karyawan 137
Lampiran 5 Tabel uji T 141
Lampiran 6 Tabel uji F 142
Lampiran 7 R tabel 143
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, baik itu
perusahaan besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu
karyawan. Sumber daya manusia menjadi penting dan menetukan dalam
kegiatan produksi sebuah perusahaan, karena tanpa karyawan perusahaan
tidak akan berjalan. Kenyataan bahwa manusia sebagai asset utama dan
sebagai ujung tombak perusahaan, harus mendapat perhatian serius dan
dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan karyawan memiliki akal,
bakal, tenaga, keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang
dilakukan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya
inovasi-inovasi baru dibidang produksi, telah mendorong perusahaan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, agar
dapat menghasilkan produk yang berkualiatas tinggi. Berkembangannya ilmu
pengetahuan, teknologi, dan inovasi membawa kemudahan dalam produksi,
namun dapat menimbulkan tingkat resiko kecelakaan pada saat bekerja.
Kesalahan pada saat menggunakan peralatan, kurangnya kelengkapan alat
pelindung kerja, serta tidak mematuhinya peraturan kerja, keterampilan yang
kurang memadai dapat menimbulkan bahaya berupa kecelakaan kerja,
kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit. Kecelakaan kerja
2
akan menimbulkan hal-hal negatif yaitu kerugian ekonomis dan dapat pula
mengakibatkan menurunnya tingkat kesehatan karyawan.
Keselamatan kerja dan kesehatan kerja merupakan bagian dari
pemeliharaan sumber daya manusia. Keselamatan kerja perlu diperhatikan
untuk meningkatkan hasil pekerjaan, namun masalah kesehatan karyawan
tidak kalah penting karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi sehat
tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Apabila perusahaan
memperhatikan kedua hal tersebut akan dapat meningkatkan kinerja
karyawan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa sesuai dengan tujuan
dan sasaran perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wibowo (2007:7)
“kinerja berasal dari kata performance yang berarti hasil pekerjaan atau
prestasi kerja. Namun perlu dipahami bahwa kinerja itu bukan hasil kerjaan
atau prestasi kerja, tetapi juga mencakup bagaimana proses pekerjaan itu
berlangsung”. Oleh karena itu pihak perusahaan harus lebih memperhatikan
keadaan karyawan didalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan
dengan keselamatan kerja dan kesehatan kerja karyawan, sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Kecelakaan kerja yang terjadi pada PT Bridgestone mengalami naik
turun dari tahun ke tahun, mulai dari luka ringan, kecelakaan yang terjadi saat
libur dan kecelakaan yang terjadi saat tidak libur kerja. Berikut data
kecelakaan kerja pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant :
3
Gambar 1.1
Kecelakaan Kerja PT Bridgestone Tire Indonesia – Bekasi Plant
Data diolah penulis
Jumlah karyawan PT Bridgestone yang mengalami rawat inap
mengalami naik turun dari tahun ke tahun. Berikut data karyawan yang
mengalami rawat inap pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant :
Gambar 1.2
Rekapitulasi Karyawann Rawat Inap PT Bridgestone Tire Indonesia – Bekasi
Plant
Data diolah penulis
PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi Plat merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi ban mobil. Beberapa
pabrik dan perusahaan termasuk PT Bridgestone banyak menggunakan
4
peralatan dan mesin-mesin berat dalam proses produksinya sehingga dapat
berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan karyawan. Penggunaan mesin-
mesin dalam proses produksi harus dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan karyawan dalam mengoperasikan mesinnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul
penelitian mengenai “Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi
Plant”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan
diteliti ini sebagai berikut :
1. Apakah keselamatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?
2. Apakah kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?
3. Apakah keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan ?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian mempunyai tujuan
sebagai berikut:
5
a. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja
karyawan.
b. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan.
c. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan
mengenai sejauhmana pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan referensi dalam melakukan kajian atau penelitian
dengan pokok permasalahan yang sama.
c. Bagi peneliti
1) Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kenyataan di
dunia usaha dibandingkan dengan teori yang didapat di bangku
kuliah khususnya tentang program keselamatan kerja dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan.
6
2) Memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan keselamatan
kerja dan kesehatan kerja di perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu bidang manajemen
yang mempelajari hubungan dan peran manusia dalam organisasi
perusahaaan. Peran sumber daya manusia sangat penting bagi
perusahaan karena menjadi ujung tombak perusahaan. Hal ini
dikarenakan karyawan memiliki akal, bakal, tenaga, keinginan,
pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dilakukan untuk mencapai
visi dan misi perusahaan.
Teori-teori para ahli mengenai manajemen sumber daya manusia
antara lain :
Menurut Hasibuan (2010 : 10) “Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.
Menurut Mangkunegara (2013 : 2) mendefinisikan “Manajemen
sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian
8
balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga
kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.
Pengertian lainnya diungkapkan oleh Yani (2012 : 2) bahwa
Manjamen sumber daya manusia adalah sebagai perencanaan,
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan
sumber daya manusia dalam upaya mencapai tujuan individu
maupun organisasional”
Menurut Sunyoto (2013 : 1) “Manajemen sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi
atau perusahaan, disamping faktor lain seperti aktiva dan
modal.”
Menurut Suwanto (2014 : 16) “Manajemen SDM adalah suatu
bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan
peranan manusia dalam organisasi perusahaan”.
Dari beberapa pengertian mengenai manjemen sumber daya
manusia yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang
mengelola karyawan pada suatu perusahaan dengan sedemikian rupa
untuk tetap menjalankan visi dan misi suatu perusahaan.
2. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Pentingnya Manajemen sumber daya manusia tidak terdapat pada
satu pihak atau satu manajer saja pada suatu perusahaan, tetapi juga
9
penting bagi semua manajer di semua bagian hal ini bertujuan agar
para manajer tersebut mampu menerapkan pengelolaan sumber daya
manusia yang baik dan benar.
Menurut Hanggraeni (2012 : 13) pentingnnya manajemen sumber
daya manusia berguna agar para manajer tidak melakukan kesalahan-
kesalahan dalam pengelolaan manusia seperti :
a. Mempekerjakan orang yang salah
b. Mengalami tingkat turnover yang tinggi akibat pengelolaan
sumber daya manusia yang buruk
c. Pekerja tidak bekerja secara optimal
d. Melakukan proses wawancara yang bertele-tele
e. Organisasi menghadapai tuntutan dari pengendalian akibat
praktik pengelolaan sumber daya manusia yang tidak
memenuhi aturan hukuman dan perundangan-undangan.
B. KESELAMATAN KERJA
1. Pengertian Keselamatan Kerja
Banyak ahli yang mengemukakan definisi mengenai keselamatan
kerja antara lain :
10
Menurut Mangkunegara (2013:161), “Keselamatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja”.
Menurut Mondy (2008:6), “Keselamatan kerja adalah
pelindungan bagi para karyawan dari luka-luka yang disebabkan
kecelakaan-kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan”.
Sedangkan menurut Swasto (2011:107) “Keselamatan kerja
menyangkut segenap proses perlindungan tenaga kerja terhadap
kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam lingkungan kerja”
Diungkapkan secara lebih terperinci oleh Suma’mur (2001:1),
“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan”.
Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa keselamatan kerja
merupakan keadaan yang aman dan adanya perlindungan bagi
karyawan dalam melakukan kegiatannya dari kecelakaan kerja
ditempat kerjanya.
2. Syarat-syarat Keselamatan Kerja :
Menurut UU RI tentang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun
1970 Pasal 3 ayat 1, perusahaan juga harus memelihara keselamatan
11
karyawan dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja
adalah sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat-alat perlindungan kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan
kerja, dan proses kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang, binatang,
tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
12
p. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja
yang bahaya kerjanya menjadi bertambah tinggi.
3. Indikator Keselamatan Kerja
Menurut Moenir (2006:203) indikator keselamatan kerja adalah:
a. Lingkungan kerja secara fisik
Secara fisik, upaya-upaya yang perlu dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan keselamatan kerja adalah:
1) Penempatan benda atau barang dilakukan dengan diberi tanda-
tanda, batas-batas, dan peringatan yang cukup.
2) Penyediaan perlengkapan yang mampu untuk digunakan sebagai
alat pencegahan, pertolongan dan perlindungan. Perlengkapan
pencegahan misalnya: alat pencegahan kebakaran, pintu darurat,
kursi pelontar bagi penerbangan pesawat tempur, pertolongan
apabila terjadi kecelakaan seperti: alat PPPK, perahu penolong di
setiap kapal besar, tabung oksigen, ambulance dan sebagainya.
13
b. Lingkungan sosial psikologis
Sedangkan jaminan kecelakaan kerja secara psikologis dapat
dilihat pada aturan organisasi sepanjang mengenai berbagai jaminan
organisasi atas pegawai atau pekerja yang meliputi:
1) Aturan mengenai ketertiban organisasi dan atau pekerjaan
hendaknya diperlakukan secara merata kepada semua pegawai
tanpa kecuali. Masalah-masalah seperti itulah yang sering
menjadi sebab utama kegagalan pegawai termasuk para eksekutif
dalam pekerjaan.
2) Perawatan dan pemeliharaan asuransi terhadap para pegawai yang
melakukan pekerjaan berbahaya dan resiko, yang kemungkinan
terjadi kecelakaan kerja yang sangat besar. Asuransi meliputi
jenis dan tingkat penderitaan yang dialami pada kecelakaan.
Adanya asuransi jelas menimbulkan ketenangan pegawai dalam
bekerja dan menimbulkan ketenangan akan dapat ditingkatkan
karenanya.
4. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja
Pendapat Gaol (2014:775-776) adalah “kecelakaan kerja
adalah suatu peristiwa yang tidak terencanakan, dan untuk setiap
peristiwa tentulah ada penyebabnya yang akan berakibat
terjadinya kerusakan baik pada barang maupun pada
personaliannya”
14
Penyebab terjadinya kecelakaan dapat dikelompokan menjadi
dua sebab utama, yaitu sebab-sebab teknis dan sebab-sebab manusia
(human).
a. Sebab-bebab teknis
Biasanya menyangkut masalah keburukan pabrik, peralatan
yang digunakan, penerangan yang kurang, mesin-mesin yang
kurang terpelihara, penggunaan warna yang kurang kontras,
ventilasi yang buruk, dan buruknya lingkungan kerja. Untuk
mencegahnya perlu ada perbaikan pabrik.
b. Sebab-sebab manusia (human).
Biasanya dikarenakan oleh deficiencies para karyawan
seperti sifat yang ceroboh/tidak hati-hati, tidak mampu
menjalankan tugas dengan baik, mengantuk, pemabuk, dan lain
sebagainya.
5. Tujuan Keselamatan Kerja
Tujuan keselamatan kerja menurut pendapat Suma’mur (2001:1-2)
adalah sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas keselamatannya dalam
melaksanakan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produk nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja.
15
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
C. KESEHATAN KERJA
1. Pengertian Kesehatan Kerja
Banyak ahli yang mengemukakan definisi mengenai kesehatan
kerja antara lain :
Secara sederhana Mondy (2008:6) mengemukakan bahwa
“kesehatan adalah bebasnya para karyawan dari sakit secara fisik
atau emosi”.
Menurut Moenir (2006:207) yang dimaksud kesehatan kerja adalah
“suatu usaha dan keadaan yang memungkinkan seseorang
mempertahankan kondisi kesehatannya dalam pekerjaan”.
Dalam Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menjelaskan
bahwa “kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada
saat melakukan pekerjaan”.
Menurut Hanifah (2009:136) “kesehatan kerja adalah spesialisai
dalam ilmu kesehatan / kedokten beserta prakriknya yang bertujuan
agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial, dengan usaha preventive
dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta penyakit umum.”
Lebih terperinci lagi kesehatan kerja diungkapakan oleh Soedirman
(2014:4) “kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan
beserta praktiknya dalam pemeliharaan kesehatan secara kuratif,
preventif, promosional, dan rehabilitative agar masyarakat tenaga
16
kerja dan masyarakat umum terhindar dari bahaya akibat kerja,
serta dapat memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya
untuk dapat bekerja produktif”.
Sehingga kesehatan kerja ialah terhindar dan mempertahankan
kondisi kesehatan para karyawan dari berbagai macam bahaya akibat
kerja didalam melakukan segala kegiatan pekerjaannya.
2. Indikator Kesehatan Kerja
Menurut Manullang (2000: 87), indikator keselamatan kerja yang
meliputi:
a. Lingkungan kerja secara medis
Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari
sikap perusahaan dalam menangani hal-hal sebagai berikut :
1) Kebersihan lingkungan kerja
2) Suhu udara dan ventilasi ditempat kerja
3) Sistem pembuangan sampah dan limbah industri
b. Sarana kesehatan tenaga kerja
Upaya-upaya dari perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dari
tenaga kerjanya. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan air bersih
dan sarana kamar mandi
c. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yaitu pelayanan kesehatan
tenaga kerja.
3. Tujuan Kesehatan Kerja
Pendapat Organisasi Perburuhan Internasional (Internasional
labour organization), tujuan dari kesehatan kerja adalah :
17
a. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, metal dan sosial dari
pekerja
b. Pencegahan ganguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja
c. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang menggangu
kesehatan
d. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja
yang sesuai kemampuan fisik dan psikologis
e. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya
4. Syarat Kesehatan Kerja dan Persyaratan Lingkungan Kerja
ILO menetapkan persyaratan kesehatan kerja sebagai berikut :
a. Kebersihan harus selalu dijaga di semua tempat kerja, bengkel, ruang
pabrik, gang-gang, lantai dan sebagainya.
b. Tersedianya air (air minum) yang bersih dan sehat.
c. Penerangan yang cukup yang tidak silau atau gelap.
d. Ventilasi yang cukup sehingga ruang selalu memperoleh udara yang
segar.
e. Pengatur barang atau ruangan kerja yang rapi dan bersih untuk
menghindar dari serangga bakteri, baksil, tikus dan serangga
pembawa penyakit.
f. Faktor suara/kegaduhan.
g. Warna barang atau dinding yang mempengaruhi rasa cemas dan
dinding serta menggangu mata.
18
h. Membuang sampah atau sisa-sisa kerja perusahaan apapun sehingga
tidak menimbulkan gangguan pegawai.
Serta berdasarkan keputusan menteri kesehatan Republik
Indonesia mengenai persyaratan kesehatan lingkungan kerja nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 antara lain :
a. Air bersih
1) Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan dengan
kapasitas minimal 60 lt/orang/hari.
2) Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi
persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Udara ruangan
1) Suhu dan kelembaban
a) Suhu : 18 – 30 0
C
b) Kelembaban : 65 % - 95 %
2) Debu
Kandungan debu maksimal didalam udara ruangan dalam
pengukuran rata-rata 8 jam adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
kandungan debu maksimal didalam ruangan
No. JENIS DEBU KONSENTRASI
MAKSIMAL
1. Debu total 10 mg/m3
2. Asbes bebas 5 serat/ml udara dengan
panjang serat 5 u (Mikron)
3. Silicat total 50 mg/m3
19
3) Pertukaran udara : 0,283 M3/menit/orang dengn laju
ventilasi : 0,15 – 0,25 m/detik.
4) Gas pencemar
a) Kandungan maksimal gas pencemar dalam udara ruang
proses produksi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Kandungan maksimal gas
No PARAMETER KONSENTRASI MAKSIMAL (mg/m3
)
1. Air raksa 0,1
2. Amonia 35
3. Amonium klorida 10
4. A r s e n 0,5
5. Asam asetat 25
6. Asam klorida 7
7. Asam nitrat 25
8. Asam Sianida 11
9. Asam Sulfida 28
10. Asam Sulfat 1
11. Aseton 2400
12. Butil Alkohol 300
13. Butil Merkaptan 1,5
14. DDT 1
15. Diazinon 0,1
16. Dieldrin 0,25
17. Dimetil Amin 75
18. Etil Alkohol 1900
19. Fenol 19
20. Ferum Oksida 10
21. Flour 2
22. Formaldehid 6
23. Fosfor kuning 0,1
24. Kadmium 0,2
25. Kalsium Oksida 5
26. Kamfer 12
27. Kapas 1
20
28. Karbon Dioksida 9000
29. Karbon
Monoksida 115
30. K l o r 3
31. LPG 1800
32. Magnesium
Oksida 10
33. Mangan 5
34. Nitrogen Oksida 30
35. Nikel 1
36. Perak 0,01
37. Platina 0,002
38. Seng Klorida 1
39. Seng Oksida 5
40. Sianida 5
41. Silicon 10
42. Sulfur Dioksida 13
43. Timah Hitam 0,1
44. Timah Putih 2
b) Kandungan maksimal bahan pencemar udara ambien di
kawasan industri sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Limbah
1) Limbah padat domestik
Pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan sampah
domestik harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Limbah cair
Kualitas limbah cair hasil proses pengolahan harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21
3) Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Penanganan limbah B3 harus sesuai dengan perturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Limbah gas
Emisi limbah gas harus sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Pencahayaan
Intensitas cahaya di ruang kerja sebagai berikut :
Tabel 2.3
Intensitas pencahayaan
JENIS
KEGIATAN
TINGKAT
PENCAHAYAAN
MINIMAL (LUX)
KETERANGAN
Pekerjaan
kasar dan
tidak terus
menerus
100 Ruang penyimpanan & ruang
peralatan/instalasi yang
memerlukan pekerjaan yang
kontinyu.
Pekerjaan
kasar & terus
menerus
200 Pekerjaan dengan mesin dan
perakitan kasar.
Pekerjaan
rutin
300 R. administrasi, ruang kontrol,
pekerjaan mesin & perakitan/
penyusun.
Pekerjaan
agak halus
500 Pembuatan gambar atau
berkerja dengan mesin kantor
pekerja pemeriksaan atau
pekerjaan dengan mesin.
Pekerjaan
halus
1000 Pemilihan warna, pemrosesan
tekstil, pekerjaan mesin halus
& perakitan halus
Pekerjaan
amat halus
1500
Tidak menimbulkan
bayangan
Mengukir dengan tangan,
pemeriksaan pekerjaan mesin
dan perakitan yang sangat
halus
Pekerjaan
terinci
3000
Tidak menimbulkan
bayangan
Pemeriksaan pekerjaan,
perakitan sangat halus
22
e. Kebisiangan
Tingkat pajanan kebisingan maksimal selama 1 (satu) hari pada
ruang proses adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Tingkat kebisingan
No. TINGKAT
KEBISINGAN (dBA)
PEMAPARAN
HARIAN
1. 85 8 jam
2. 88 4 jam
3. 91 2 jam
4. 94 1 jam
5. 97 30 menit
6. 100 15 menit
f. Getaran
Tingkat getaran maksimal untuk kenyamanan dan kesehatan
karyawan pada masing-maing ruangan lingkungan industri sebagai
berikut :
Tabel 2.5
Tingkat getaran
No. FREKUENSI TINGKAT GETARAN
MAKSIMAL (10 -6
M)
1 4 < 100
2 5 < 80
3 6,3 < 70
4 8 < 50
5 10 < 37
6 12,5 < 32
7 16 < 25
8 20 < 20
9 25 < 17
10 31,5 < 12
11 40 < 9
12 50 < 8
13 63 < 6
23
g. Radiasi
Tingkat pajanan oleh radiasi medan listrik dan medan magnit listrik adalah
sebagai berikut :
1) Medan listrik :
Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.
Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : maksimal 30 kV/m.
2) Medan magnit listrik :
Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla). Waktu singkat
sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT
h. Vektor penyakit
1) Serangga penular penyakit
indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam
pengukuran 30 menit.
Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam pengukuran
24 jam.
Indeks nyamuk Aedes aegypty container indeks tidak melebihi 5%.
2) Tikus, setiap ruang kerja industri harus bebas tikus
i. Ruangan dan bangunan
1) Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan
terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan.
2) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, dan tidak
licin, pertemuan antara dinding dengan lantai berbentuk conus.
24
3) Dinding harus rata, bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang
selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.
4) Langit-langit harus kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 3,0
m dari lantai.
5) Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya
minimal 1/6 kali luas lantai.
j. Toilet
1) Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.
2) Setiap industri harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban
dan peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut :
Untuk karyawan pria
Tabel 2.6
Fasilitas toilet karyawan pria
No Jumlah
karyawan
Jumlah
kamar
mandi
Jumlah
jamban
Jumlah
peturasan
Jumlah
wastafel
1 S/d 25 1 1 2 2
2 26 s/d 50 2 2 3 3
3 51 s/d 100 3 3 5 5
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi,
satu jamban, dan satu peturasan
Untuk karyawan wanita :
Tabel 2.7
Fasilitas toilet karyawan wanita
No Jumlah
karyawan
Jumlah kamar mandi Jumlah
jamban
Jumlah
wastafel
1 S/d 20 1 1 2
2 21 s/d 40 2 2 3
3 41 s/d 70 3 3 5
4 71 s/d 100 4 4 6
5 101 s/d 140 5 5 7
6 141 s/d 180 6 6 8
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi,
satu jamban, dan satu peturasan
25
k. Instalasi
1) Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah,
air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan
teknis yang berlaku.
2) Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari
bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.
5. Faktor Gangguan Kesehatan Pada Pekerja
Faktor yang menyebabkan ganguan kesehatan pada pekerja
disebabkan oleh enam faktor :
1. Faktor biologis
Faktor biologis dipengaruhi oleh kuman, virus, dan sebagainya yang
ada di tempat kerja
2. Faktor kimia
Faktor ini disebabkan oleh kimia / solvent yang mudah terbakar atau
mengeluarkan radiasi yang dapat menimbulkan penyakit tertentu dan
3. Faktor aergonomi
Faktor ini dipengaruhi oleh cara duduk yang salah, mengangkat beban
yang salah dan sebagainya.
4. Faktor fisik
Faktor ini di pengaruhi oleh lokasi kerja meski dalam dosis kecil dan
terus menerus, seperti suhu yang panas, tata ruang yang tidak
memenuhi standar kesehatan dan sebagainya.
26
5. Faktor Psikologis
Faktor ini dipengaruhi oleh stress, rasa tidak nyaman, dan ketegangan
yang berhubungan dengan pekerjaanya, rekan kerja, dan sebagainya.
6. Faktor individual
Faktor ini dipengaruhi oleh prilaku dan pola hidup yang tidak sehat
dari pekerja sendiri.
6. Penyakit Akibat Kerja
Menurut Konradus (2012 : 60) Penyakit akibat kerja adalah”Penyakit
yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasasi yang kuat
dengan pekerjaan, yang umumnya terdiri dari satu agen penyebab dan
ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit serta hazard di
tempat kerja.”
Berdasarkan Undang-undang No 22 tahun 1993 penyakit akibat kerja
adalah “Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.”
Berbagai jenis penyakit yang timbul karena hubungan kerja sesuai yang
tertera pada UU No 22 tahun 1993 adalah :
a. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut
(silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang
silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
b. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu logam keras.
c. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
27
d. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
e. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai
akibat penghirupan debu organik.
f. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang
beracun.
g. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya
yang beracun.
h. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang
beracun.
i. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang
beracun.
j. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang
beracun.
k. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang
beracun.
l. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang
beracun.
m. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang
beracun.
n. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang
beracun.
o. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfidan beracun.
28
p. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.
q. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
r. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene
atau homolognya yang beracun.
s. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya.
t. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
u. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hydrogen
sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
v. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
w. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot,
urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.
x. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan
lebih.
y. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi
yang mengion.
z. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik,
kimiawi atau biologik.
aa. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen,
minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari
zat tersebut.
29
bb. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
cc. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang
didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
dd. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
ee. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
D. KINERJA KARYAWAN
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja di definisikan sebagai prilaku-prilaku dan tindakan-
tindakan yang relevan terhadap tercapainya tujuan organisasi atau
perusahaan. Berikut ini merukapan pengertian kinerja menurut
beberapa ahli :
Pendapat Wibowo (2007:7) ialah “kinerja berasal dari kata
performance yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja.
Namun perlu dipahami bahwa kinerja itu bukan hasil kerjaan
atau prestasi kerja, tetapi juga mencakup bagaimana proses
pekerjaan itu berlangsung.”
Pendapat Agung (2011:93) ialah “kinerja karyawan adalah hal
yang utama dan paling penting dalam manajemen perusahaan.
Dengan kata lain, ketika perusahaan merekrut karyawan,
sebenarnya yang “dibeli” adalah kinerja karyawannya, bukan hal
lainnya”.
Menurut Moerinho dalam Ma’ruf (2014:4) “kinerja atau
performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelakasanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang dituangkan
dalam perencanaan strategi suatu organisasi.”
Sedangkan Ma’ruf Abdullah (2014:4) mengemukan pendapatnya
mengenai “kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil
30
dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh institusi yang
dilaksanakan oleh pimpinan dan karyawan (SDM) baik
pemerintah ataupun perusahaan (bisnis) untuk mencapai tujuan
organisasi.”
Pendapat mengenai kinerja juga dijelaskan oleh Suwanto
(2014:196) “kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil yang
dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun
waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta prilaku dan
tindakannya”.
2. Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Moehariono dalam Ma’ruf (2014:152) kinerja karyawan
terdapat 6 indikator antara lain :
a. Efektif, indikator ini mengukur derajakat kesesuaian dalam menghasilkan
sesuatu yang dinginkan. Indikator efektifivitas ini menjawab pertanyaan
mengenai apakah kita melakukan sesuatu yang sudah benar (we are
doing right)
b. Efisien, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan
output dengan biaya serendah mungkin. Indikator efektifivitas ini
menjawab pertanyaan mengenai apakah kita melakukan sesuatu dengan
benar? (we are doing things right)
c. Kualitas, indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualiatas
produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan
konsumen.
d. Ketepatan waktu, indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah
diselesaikan secara benar dan tepat waktu.
e. Produktivitas, indikator ini mengukur efektifitas suatu organisasi
31
f. Keselamatan, indikator ini mengukur kesehatan organisasi secara
keseluruhan serta lingkungan kerja para karyawan ditinjau dari aspek
kesehatan.
3. Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kerja dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kinerja organisasi / perusahaan melalui peningkatan kinerja sumber daya
manusia perusahaan. Penilaian kinerja tidak hanya sebatas menilai hasil
fisik tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Menurut Yani (2012 : 119-120) tujuan penilaian kinerja meliputi :
a. Untuk mengetahui tingat prestasi karyawan selama ini.
b. Untuk mengetahui perbadaan kemampuan dari setiap karyawan.
c. Sebagai pengembangan SDM seperti mutasi atau transfer karyawan,
promosi, kenaikan jabatan, training, dan latihan.
d. Sebagai alat untuk menjaga tingkat kerja serta mengidentifikasi atau
menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi baik
E. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu mengenai keselamatan kerja dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan telah diteliti oleh Indiriana Al Kautsar dan kawan-
kawan dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Dalam jurnal
yang berjudul pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
32
karyawan (studi pada karyawan tetap bagian produksi PR. Sejahtera Abadi
Malang) yang diterbitkan pada tahu 2013.
Hasil dalam penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Uji parsial (Uji t) antara keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan
menunjukan hasil signifikansi t = 0,001. Nilai siginifikansi t yang
dihasilkan 0,001 dibawah α = 0,05. Karena nilai signifikansi t < α (0,001
< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja (X1) dapat
mempengaruhi kinerja karyawan (Y).
2. Uji parsial (Uji t) antara kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
menunjukan hasil signifikansi t = 0,000. Nilai siginifikansi t yang
dihasilkan 0,000 dibawah α = 0,05. Karena nilai signifikansi t < α (0,000
< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja (X1) dapat
mempengaruhi kinerja karyawan (Y).
3. Uji simultan (Uji f) untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama.
Berdasarkan nilai signifikan F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai tingkat
kesalahan yang ditentukan sebesar 0,005. Nilai signifikansi tersebut
dibawah 5% (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan keselamatan
kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) mempengaruhi kinerja karyawan
(Y) `
Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa keselamatan kerja
dan kesehatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan baik secara parsial
ataupun simultan.
33
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau perusahaan ditentukan
oleh sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya untuk mencapai tujuan
dari perusahaannya. Banyaknya tingkat kecelakaan kerja yang terjadi dan
banyaknya jumlah karyawan yang sakit hingga mengalami rawat inap akan
menghambat proses kerja dan hasil yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
ada. Seorang karyawan yang mendapat perhatian akan keselamatannya dan
memiliki kesehatan yang baik serta selama bekerja akan memperlancar
kinerja karyawan dalam mencapai target serta tujuan yang di rencakan oleh
perusahaan.
Dengan demikian, maka jelas dengan adanya keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang baik, kinerja karyawan akan menjadi baik. Sehingga
sangat memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan
permasalahan yang ada maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi Plant”.
Untuk mengetahui apakah keselamatan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan dan untuk mengatahui apakah kesehatan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan alat analisis korelasi sederhana,
uji t, dan regresi sederhana. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara
keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama dilakukan
dengan alat analisis korelasi berganda, uji f, regresi berganda, uji
multikolonieritas, uji autokorelasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
34
penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan dan saran untuk
meningkatkan kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi
Plant Dari uraian tersebut dapat diajukan model kerangka pemikiran sebagai
berikut :
35
Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi Plat
( X1 )
Indikator keselamatan
kerja
Lingkungan secara fisik :
a. Penempatan benda
dilakukan dengan diberi
tanda, batas dan
peringatan yang cukup
b.Tersedianya peralatan
sebagai alat pecegahan,
pertolongan,
perlindungan
Lingkungan social
psikologis
a. Ketertiban organisasi
dan pekerjaan
b. Perawatan dan
pemeliharaan asuransi
(X2)
Indikator Kesehatan
kerja :
Lingkungan kerja secara
medis
a. Kebersihan
lingkungan kerja
b. Suhu dan ventilasi di
tempat kerja
c. Sistem pembuangan
sampah dan limbah
industri
Sarana kesehatan tenaga
kerja
a. Penyediaan air bersih
b. Sarana kamar mandi
Pemeliharaan kesehatan
tenaga kerja :
a. Pelayanan kesehatan
(Y)
Indikator kinerja
karyawan :
Efektif
Efisien
Kualitas
Ketetapan waktu
Produktifitas
keselamatan
( X1 )
Indikator keselamatan
kerja
Lingkungan secara fisik :
a. Penempatan benda
dilakukan dengan diberi
tanda, batas dan
peringatan yang cukup
b.Tersedianya peralatan
sebagai alat pecegahan,
pertolongan,
perlindungan
Lingkungan social
psikologis
a. Ketertiban organisasi
dan pekerjaan
b. Perawatan dan
pemeliharaan asuransi
(Y)
Indikator kinerja
karyawan :
Efektif
Efisien
Kualitas
Ketetapan waktu
Produktifitas
keselamatan
(Y)
Indikator kinerja
karyawan :
Efektif
Efisien
Kualitas
Ketetapan waktu
Produktifitas
keselamatan
Kesimpulan dan Saran
Analisis korelasi sederhana
Uji t
Analisis regresi sederhana
Analisis korelasi berganda
Uji f
Analisis regresi berganda
Uji multikolonieritas
Uji autokorelasi
(X2)
Indikator Kesehatan
kerja :
Lingkungan kerja secara
medis
a. Kebersihan
lingkungan kerja
b. Suhu dan ventilasi di
tempat kerja
c. Sistem pembuangan
sampah dan limbah
industri
Sarana kesehatan tenaga
kerja
a. Penyediaan air bersih
b. Sarana kamar mandi
Pemeliharaan kesehatan
tenaga kerja :
a. Pelayanan kesehatan
Apakah keselamatan
kerja berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan ?
Apakah kesehatan
kerja berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan ?
Apakah keselamatan kerja dan kesehatan
kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan ?
36
G. PARADIGMA PENELITIAN
Dalam buku Metode Penelitian Bisnis Sugiono (2010:63)
menjelaskan bahwa paradigma diartikan sebagai “pola pikir yang
menujukan hubunungan variable yang akan diteliti dan sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan, jenis dan jumlah
hipotesis dan tehnik statistik yang digunakan.”
Dalam penelitian ini menggunakan dua variable indipenden yang
menujukan hubungan dengan variable dependen yang dapat dijelaskan
melalui gambar sebagai berikut :
R2
Y = a + b X1
R2
Y = a + b1X1 + b2X2
R2
Y = a + b X2
Gambar 2.1 Korelasi dan Regresi Antar Variabel
Gambar tersebut menjelaskan hubungan antar variable, dimana
terdapat dua variable indipenden yaitu keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2), dan satu variable dependen yaitu kinerja karyawan
(Y).
Keselamtan Kerja
(X1)
Kesehatan Kerja
(X2)
Kinerja Karyawan
(Y)
37
Gambar diatas menjelaskan bahwa bagaimana keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) mempengaruhi kinerja karyawan (Y) secara parisial atau
individu dengan rumus persamaan regresi : Y = a + bx
Berikutnya kesehatan kerja (X1) dan keselamatan kerja (X2)
mempengaruhi kinerja karyawan (Y) secara simultan atau bersama-sama
dengan rumus persamaan regresi : Y = a + b1X1 + b2X2
H. HIPOTESIS
Menurut Sugiono (2010: 221) hipotesis adalah “jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian”. Adapun hipotesis yang penulis
kemukakan adalah :
1. Pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keselamatan Kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y)
2. Pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap knerja karyawan (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)
38
3. Pengaruh keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis berada di PT. Bridgestone
Tire Indonesia, Bekasi. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Bekasi Km 27
Kelurahan Harapan Jaya Bekasi, Jawa Barat. Pada tanggal 3 – 29 Desember
2014.
B. JENIS DATA
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan
data skunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian yang dikumpulkan dengan memberikan kuesioner.
Adapun pertanyaan dari kuesioner yang diajukan kepada responden
mengenai profil responden, variable kesehatan kerja, keselamatan kerja
dan kinerja karyawan.
2. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dengan mempelajari buku
teks yang memiliki hubungan dengan pembahasan pada skripsi. Dan
memuat data mengenai perusahaan seperti sejarah perusahaan, jumlah
karyawan dan struktur organisasinya.
40
C. POPULASI DAN SAMPLE
1. Populasi
Menurut Sugiono (2010 : 115) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Menurut Razak (2012 : 51) “Populasi yaitu sekumpulan orang,
kejadian, atau apa saja yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan.”
Pada Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan
di PT Bridgestone Tire Indonesia, Bekasi Plant adalah 2.064 orang
karyawan. Data diambil pada bagian SHE.
2. Sample
Sample adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap dapat menggambarkan populasinya. Dan Razak (2012 : 51)
“Sample adalah bagian dari polulasi”.
Karena masalah waktu dan biaya ukuran sample ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dalam Sugiono (2004:81), yaitu :
N
n =
1 + Ne2
Keterangan :
n = Jumlah Sample
N = Ukuran Populasi
e = Tarif Kesalahan (5%)
41
Maka jumlah yang diperoleh adalah :
2064
n = = 335
1 + (2064) (0,05)2
Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan didalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simple random
sampling. Metode ini merupakan teknik penentuan sample yang
digunakan secara acara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi ini. Alasan mengunakan teknik ini dikarenakan unsur
yang homogen dan strata proporsional data melalui kuesioner yang
dibagikan serta adanya keterbatasan dana dan waktu peneliti.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Adapun metode
yang digunakan adalah :
1. Penelitian Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan
melakukan pengamatan pada objek-objek yang diteliti untuk
mendapatkan data primer dengan menggunkan cara :
a. Kuesioner
Merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Dalam menghimpun data penulis memakai skala likert yang
42
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok orang mengenai fenomena yang terjadi. Dengan skala
likert variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variable. Adapun skor yang digunakan pada kuesioner ini dikuitip
dari buku Sugiono (2010 : 133)
Untuk variable keselamatan kerja, kesehatan kerja dan kinerja
karyawan menggunakan skala sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 5
Baik (B) = 4
Cukup Baik (CB) = 3
Tidak Baik (TB) = 2
Sangat Tidak Baik = 1
2. Penelitian Kepustakaan
Kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai penjelasan
dari masing-masing variable, dengan jalan mempelajari buku–buku
tentang manajemen SDM yang berhubungan dengan masalah penelitian
demi memperoleh data sekunder yang memuat data dari perusahaan seperti
sejarah perusahaan, jumlah karyawan, struktur organisasi, serta dasar-dasar
teoritis yang mendukung penulisan skripsi ini.
43
E. UJI KEABSAHAN DATA / UJI INSTRUMEN
Data yang diperoleh kemudian diolah untuk membuktikan suatu hipotesis,
apakah hipotesis itu benar atau tidak, adapun cara yang dilakukan penulis
untuk mengelola data adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Untuk mengukur validitas dapat
dilakukan dengan melakukan pearson antar skor butir pertanyaaan
dengan skor konstruktur atau variabel. Suatu kuesioner dinyatakan valid
jika nilai r hasil > r table.
2. Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2013). Untuk mengukur uji reliabilitas dengan
menggunakan uji statistic cronbach’s Alpha. Suatu konstruktur atau
variabel dinyatakan reliable jika nilai cronbach’s alpha > 0.60.
44
F. ALAT ANALISIS DATA
1. Pengaruh Keselamatan Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
a. Analisis Korelasi Sederhana
Dalam korelasi ini, variable bebas keselamatan kerja (X1)
mempengaruhi variable terikat kinerja karyawan (Y). Untuk dapat
memberi interprestasi terhadap kuat atau tidaknya hubungan
variable X dan Y, maka dapat digunakan pedoman seperti yang
tertera pada table berikut :
Tabel 3.1
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 - 0,19 Sangat rendah
0,20 - 0,39 Rendah
0,40 - 0,59 Sedang
0,60 - 0,79 Kuat
0,80 - 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2010:250)
Penulis menggunakan analisis koefisien korelasi pearson untuk
mengetahui kuat tidaknya hubungan keselamatan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y). koefisien korelasi pearson
dinyatakan dengan rumus :
45
Dimana :
r = koefisien korelasi X dan Y
n = Jumlah responden
X = Keselamatan kerja (X1)
Y = Kinerja Karyawan
b. Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah variabel
independent terdapat dalam persamaan tersebut secara individu
berpengaruh terhadap nilai variabel dependent. Uji t ini melihat ada
tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu keselamatan kerja (X1) terhadap
kinerja (Y). Langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai
berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y)
2) Menggunakan tabel distribusi t dengan level significant () sebesar
5% dengan ketentuan derajat bebas yakni dk = n – k. keterangan :
dk = derajat keabsahan
n = jumlah sample
Dan besarnya t hitung dengan rumus menggunakan rumus sebagai
berikut :
46
r
thit =
r 2
dimana :
thit = t hitung
r = korelasi produk moment
n = jumlah responden
n-2 = derajat keabsahan
3) Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel artinya ada pengaruh
antara keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel artinya tidak ada
pengaruh antara keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan
(Y)
c. Analisis Regresi Sederhana
Penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk
mengetahui besarnya pengaruh keselamatan kerja yang dinyatakan dalam
(X1) terhadap kinerja karyawan yang dinyatakan dalam (Y).
Menurut Sugiono (2010:270) “Regresi linier sederhana didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independent dengan
satu variable dependen”. Adapun persamaan umum regresi linier
sederhana dinyatakan dalam bentuk :
Y ‘ = a + bx
Dimana :
Y = Kinerja
47
a = Harga Y bila x = 0 (harga konstans)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka
peningkatan
x = keselamatan Kerja (X1)
jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila
koefisien korelasi tinggi, maka b juga tinggi, sebaliknya bila
koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah. Selain itu bila
korelasi positif maka harga b juga positif. Harga a dan b dapat
dicari dengan rumus berikut :
(∑Y) . (∑ x2) – (∑ x) . (∑ xy)
a =
n . ( ∑ x2) – ( ∑ x)
2
n . (∑ xY) - (∑ x) – (∑ x) . (∑ y)
b =
n . ( ∑ x2) – ( ∑ x)
2
2. Pengaruh Kesehatan Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
a. Analisis Korelasi Sederhana
Dalam korelasi ini, variable bebas kesehatan kerja (X2)
terhadap variable terkait kinerja karyawan (Y). Penulis
menggunakan analisis koefisien korelasi pearson untuk
mengetahui kuat tidaknya hubungan kesehatan kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y). Koefisien korelasi pearson
dinyatakan dengan rumus :
48
Dimana :
r = koefisien korelasi X dan Y
n = Jumlah responden
X = Kesehatan kerja (X2)
Y = Kinerja karyawan
b. Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah variabel
independent terdapat dalam persamaan tersebut secara individu
berpengaruh terhadap nilai variabel dependent. Uji t ini melihat ada
tidaknya pengaruh variabael bebas yaitu kesehatan kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y). Langkah dalam pengujain hipotesis ini
adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y)
2) Menggunakan tabel distribusi t dengan level significant () sebesar
5% dengan ketentuan derajat bebas yakni dk = n – k. keterangan :
dk = derajat keabsahan
n = jumlah sample
49
Dan besarnya t hitung dengan rumus menggunakan rumus sebagai
berikut :
r
thit =
r 2
dimana :
thit = t hitung
r = korelasi produk moment
n = jumlah responden
n-2 = derajat keabsahan
3) Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel artinya ada pengaruh
antara kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel artinya tidak ada
pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).
c. Analisis Regresi Sederhana
Penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk
mengetahui besarnya pengaruh kesehatan kerja yang dinyatakan dalam
(X2) terhadap kinerja karyawan yang dinyatakan dalam (Y).
Menurut Sugiono (2010:270) “Regresi linier sederhana didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independent dengan
satu variable dependen”. Adapun pesamaan umum regresi linier
sederhana dinyatakan dalam bentuk :
Y ‘ = a + bx
Dimana :
50
Y = Kinerja
a = Harga Y bila x = 0 (harga konstans)
b = Angka arah atau koefisien regrasi yang menunjukan angka
peningkatan
x = kesehatan kerja (X2)
jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila
koefisien korelasi tinggi, maka b juga tinggi, sebaliknya bila koefisien
korelasi rendah maka harga b juga rendah. Selain itu bila korelasi positif
maka harga b juga positif. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus
berikut :
(∑Y) . (∑ x2) – (∑ x) . (∑ xy)
a =
n . ( ∑ x2) – ( ∑ x)
2
n . (∑ xY) - (∑ x) – (∑ x) . (∑ y)
b =
n . ( ∑ x2) – ( ∑ x)
2
3. Rumusan Masalah Pengaruh Keselamatan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja
(X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Secara Simultan
a. Analisis Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda digunakan oleh penulis untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel independent yakni keselamatan kerja (X1)
dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap variabel dependen
51
kinerja karywan (Y). Koefisien korelasi ganda dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
r yx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1 = korelasi produk moment antara X1 dengan Y
ryx2 = korelasi produk moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = korelasi produk moment antara X1 dengan X2
b. Uji Hipotesis (Uji f)
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah X1 dan X2 secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Y. Adapun langkah-
langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y)
52
Ha : terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y)
2) Menggunakan tabel distribusi f dengan level siginifakan () sebesar 5%
dengan ketentuan derajat keabsahan bebas yakni dk = n– k – 1.
Keterangan :
dk = derajat kebsahan
n = jumlah sample
k = jumlah variabel bebas
menentukan besarnya f hitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
R2 / k
Fh =
(1 – R2) / (n – k -1)
Dimana :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independent
n = jumlah anggota sample
3) Ho ditolak dan Ha diterima jika f hitung > f tabel artinya ada pengaruh
secara secara bersama-sama antara keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ho diterima dan Ha ditolak jika f hitung < f tabel artinya tidak ada
pengaruh secara bersama-sama antara keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
53
c. Analisi Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh penulis untuk melihat bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen segabai faktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi
analisis ganda dilakukan bila jumlah variabel independent minimal 2.
Adapun persamaan umum regresi ganda dinyatakan dalam bentuk :
Y’ = a + b1X1 + B2X2
Dimana :
Y’ = kinerja karyawan
X1 = keselamatan kerja
X2 = kesehatan kerja
B1, b2 = Koefisien regresi
a = konstanta
Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2 dapat mengunakan persamaan
sebagai berikut :
∑Y = a + b1∑X1 + b2∑X2
∑X1Y = a∑X1 + b1∑X1 + b2∑X1X2
∑Y = a∑X1 + b1∑X1 + b2∑X22
d. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas merupakan suatu keadaan yang terdapat satu atau
lebih variabel bebas yang berkolerasi sempurna atau mendekati sempurna
dengan variabel bebas lainnya. Menurut Ghozali (2013 :105) “ Uji ini
54
bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditentukan
adanya korelasi antara variabel independent”.
Sedangkan menurut Sudarmanto (2005 : 136) uji Multikolonieritas ini
“Dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya
hubungan yang linier antara variabel bebas (independent) satu
dengan variabel bebas (independent) yang lainya”.
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independent. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dapat
dilihat ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Koefiefisien determinnasi beranda (R2) tinggi
b. Koefisien korelasi sederhana tinggi
c. Nilai Fhitung tinggi (Signifikan)
d. Tetapi sedikit sekali variabel bebas yang signifikan
Akibat adanya multikolonieritas adalah :
a. Nilai standar error tinggi sehingga taraf kepercayaan akan
semakin lebar. Dengan demikian pengujian terhadap koefisien
regresi secara individu tidak signifikan
b. Probabilitas untuk menerima Hipotesis Ho diterima (berarti tidak
ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen) akan semakin besar
Model regresi yang baik adalah jika terjadi korelasi antar variabel.
Cara mendeteksi multikolonieritas pada SPSS, metode untuk menguji ada
55
tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor
(VIF). Batas nilai VIF adalah 10, apabila VIF ini lebih dari 10 maka
disimpulkan terjadi multikolonieritas.
e. Uji Autokorelasi
Menurut Nacroni dan Usman (2008:118) “Autokolerasi adalah
adanya korelasi antar variabel itu sendiri pada pengamatan yang
berbeda waktu/ individu”. Autokolerasi juga dapat didefinisikan sebagai
korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan data observasi
yang diurutkan pada waktu dan data yang diambil pada waktu tertentu.
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji asumsi bahwa data
haruslah bersifat bebas, dalam pengertian bahwa data pada periode tertentu
tidak dipengaruhi ataupun mempengaruhi data pada periode sebelumnya
ataupun periode sesudahnya. Apabila terjadi autokorelasi, pengujian
dengan menggunakan uji t dan f tidak lagi efektif. Terjadinya autokorelasi
dapat dilihat dengan besarnya Durbin Watson sebagai berikut :
a. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
b. Angka DW diantara -2 sampai +2 , berarti tidak ada autokorelasi
c. Angka DW dibawah +2, berarti ada autokorelasi negative
Semua analisis data yang di gunakan penulis diatas menggunakan
alat bantu SPPS versi 2.0
56
G. VARIABEL OPERASIONAL
Variabel operasional adalah penjelasan definisi variabel yang telah
dipilih oleh penulis. Variabel yang terdapat pada penelitian ini ada tiga yaitu
keselamatan kerja (X1), kesehatan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) bisa
dilihat di tabel yang ada dibawah.
57
Tabel 3.2
Variabel Operasional
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Keselamatan
kerja
(Moenir
2006:203)
Lingkungan
Kerja Secara
Fisik
a. Penempatan benda atau
barang dilakukan
dengan diberi tanda-
tanda yang cukup
b. Penempatan benda atau
barang dilakukan
dengan diberi batas-
batas yang cukup
c. Penempatan benda atau
barang dilakukan
dengan diberi dan
peringatan yang cukup
Likert
d. Penyediaan
perlengkapan yang
mampu untuk
digunakan sebagai alat
pencegahan,
pertolongan dan
perlindungan
Lingkungan
Sosial
Psikologis
a. Aturan mengenai
ketertiban organisasi
dan atau pekerjaan
b. Perawatan dan
pemeliharaan asuransi
terhadap para pegawai
Kesehatan
kerja
(Manullang
2008 :87)
Lingkungan
kerja secara
medis
a. Kebersihan lingkungan
kerja
b. Suhu udara dan
ventilasi ditempat kerja
c. Sistem pembuangan
sampah dan limbah
industry Likert
Sarana
kesehatan
tenaga kerja
a. Penyediaan air bersih
b. Sarana kamar mandi
Pemeliharaan
kesehatan
tenaga kerja
Pelayanan kesehatan tenaga
kerja
58
Kinerja
Karyawan
(mohaerinho
: 2014)
Efektif
kesesuaian dalam
menghasilkan sesuatu yang
dinginkan
Likert
Efisien, proses menghasilkan output
dengan biaya serendah
mungkin.
Kualitas mengukur derajat
kesesuaian antara kualiatas
produk atau jasa yang
dihasilkan dengan kebutuhan
dan harapan konsumen
Ketepatan
waktu
pekerjaan telah diselesaikan
secara benar dan tepat waktu
Produktivitas efektifitas suatu organisasi.
Keselamatan kesehatan organisasi secara
keseluruhan serta lingkungan
kerja para karywan ditinjau
dari aspek kesehatan.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Bridgestone Tire Indonesia merupakan patungan swasta
nasional Indonesia dengan swasta Jepang. Perusahaan didirikan
berdasarkan UU Pemerintah Republik Indonesia No 1 tahun 1967, tentang
penanaman modal asing. Landasan hukumnya adalah Surat Keputusan
Menteri Perindustrian, No. 295/M/SK/8/1973, tanggal 11 Agustus 1973.
Surat Izin Presiden, No. B-84/Pres/8/1973, Tanggal 1 Agustus 1973.
Pemegang saham adalah PT Sinar Bersama Makmur (43%), Bridgestone
corporation (51%) dan Mitsui & Co.Ltd (6%).
PT Bridgestone Tire Indonesia didirikan pertama kali pada tanggal
8 September 1973 di Jalan Raya Bekasi Km 27 Kelurahan Harapan Jaya,
Bekasi Utara 17124. Perusahaan ini kini memiliki dua pabrik yang terletak
di Bekasi dengan luas area pabrik yang terletak di Bekasi yaitu 27,6 Ha
dan Karawang, Jawa Barat dengan luas area pabrik yaitu 37,0 Ha. Kantor
pusat berada di Jl. M.H Thamrin no 59, Jakarta.
2. Motto dan Misi Perusahaan
a. Motto
“ Menyumbang masyarakat dengan produk mutu tinggi”
60
b. Misi
Untuk mewujudkan motto tersebut perusahaan memiliki misi untuk
menyuplai produk yang bermutu tinggi, sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
3. Struktur Organisasi
Peran stuktur organisasi sangat penting bagi perusahaan karena
akan mempermudahkan pimpinan berkomunikasi dengan para staff,
sehingga tujuan akhir perusahaan akan dapat tercapai lebih mudah.
Susunan organisasi PT Bridgestone Tire Indonesia adalah sebagai berikut:
61
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PT BRIDGISTONE TIRE INDONESIA
4. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab karyawan PT Bridgestone Tire Indonesia
Bekasi Plant sesuai dengan bagian dalam setiap pekerjaannya ialah
sebagai berikut :
62
a. Purchasing
Tugasnya ialah melaksanakan target pekerjaan seksi purchasing,
mempertanggung jawabkan seluruh hasil pekerjaannya kepada
atasan meliputi:
1) Pembelian Raw Material
2) Pembelian non Raw Material (Equipment)
3) Mengembalikan bea masuk Raw Material import
Tanggung jawab seksi Purchasing diantaranya :
1) Menjamin kelancaran proses pembelian sesuai permintaam dari
seksi-seksi.
2) Menjamin barang yang di order sesuai dengan spesifikasi, jumlah
yang ditentukan dan delivery time yang tepat.
3) Menjamin proses pembelian sesuai dengan prosedur pembelian.
b. Technical
Tugasnya ialah mengerjakan tugas sesuai dengan Job description kerja
yang diberikan atasan, meliputi:
1) New product Development dan pembuatan Factory process
2) Melakukan usaha perbaikan kualitas tire
3) Memlihara kualitas dengan standarisasi
4) Mengatur material yang mengalami leabnormalan pada waktu
proses produksi
5) Mencegah terjadinya mis-process dalam pembuatan Factory
process
63
Tanggung jawan seksi Technical diantaranya sebagai berikut :
1) Melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh atasan dengan baik
2) Mempertanggung jawabkan semua hasil pekerjaan kepada atasan
3) Menjaga hasil agar pekerjaan sesuai dengan standar kerja dan tepat
waktu
4) Mengkordinasikan dengan seksi terkait untuk menentukan tindakan
terhadap masalah yang di temukan
5) Membuat hasil laporan kerja kepada atasan
c. Enginering
Tugas seksi enginering meliputi :
1) Menjamin kelancaran proses produksi
2) Menjamin mesin tidak terjadi kerusakan dalam jangka waktu tertentu
3) Memperpanjang umur / fungsi mesin produksi
4) Bila terjadi trouble bisa diperbaiki secepatnya
Tanggung jawan seksi Enginering diantaranya sebagai berikut :
1) Melaksanakan perawatan / perbaikan unit mesin secara periodic
sesuai schedule yang ditentukan
2) Melaksankan Accuary check mesin sesuai scheadule
3) Melaksankan perbaikan perubahan kecil dengan tujuan tidak terjadi
masalah berulang
4) Dapat menganalisa tentang penyebab kerusakan suatu unit mesin
64
5) Menjamin pelumasan berjalan terus menerus
6) Melakukan pengisian Grease dan oil secara periodic
d. Mentenance Mechanical
Tugas seksi Mentenance Mechanical ialah meliputi :
1) Menjamin kelancaran mentenance system
2) Membantu atasan dalam melkasankan tugas Mentenance dalam hal
proses penagihan administrasi
Tanggung jawab seksi Mentenance Mechanical diantaranya sebagai
berikut :
1) Membuat Schadule Plan dan Actual PM Maintenance
2) Membuat troble mingguan dan laporan activitas maintenance
3) Input data troble harian
4) Membuat Request Sparepart dan kontraktor
e. Administrasi
Tugas Administrasi diantaranya:
1) Meringkas sales order
2) Sebagai dokumen yang memuat nilai uang yang telah luas dibayar
3) Sebagai tagihan resmi ke pabrikan mobil atas barang yang sudah
dikirim
4) Sebagai dokumen resmi pembuatan faktur pajak
5) Laporan resmi ke APBI
6) Mengetahui berbagai aspek produksi seperti produktivitas, efisiensi
65
7) Menindak lanjuti keputusan persetujuan atas claim yang diajukan
oleh pelanggan
Tanggung jawab seksi Admistrasi adalah sebagai berikut :
1) Membuat debit note untuk masing-masing agen
2) Membuat kwitansi berdasarkan debit note atau invoice
3) Membuat invoice untuk masing-masing agen atau pabrikan mobil
4) Membuat laporan resmi ke APBI tenyang jumlah total penjualan
serta data laporan penjualan ke departement terkait
5) Membuat kredit note dan invoice khusus barang claim
f. T.W.H atau gudang
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) kontrol akurasi stock dengan ledger manual & chess
2) memantau delivery, overtime, absensi & stock di TWH setiap hari
3) menyimpan file-file penting mengenai seluruh kegiatan di TWH
4) kontrol kesiapan export
Tanggung jawab seksi TWH diantaranya :
1) cross check act stock dengan ledger manual dan chess tiap hari
2) mengisi grafik actual, overtime, absensi dan stock setiap hari
3) check act seluruh delivery sebelum di input di chess dan manual
setiap habis transaksi di TWH
4) membuat nomer dan tanda khusus pada setiap dokumen dan surat
penting lainnya
5)
66
g. Distribution
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) Control realisasi delivery act dan check ledger dengan actual
stock
2) Control act, dokumen delivery dan memastikan kesesuaian act
barang dan dokumentasi
3) Memonitoring aktivitas kerja TWH lewat grafik dan visual
control
4) Mencatat setiap transaksi keluar dan masuk ke computer
Tanggung jawab seksi distribution diantaranya :
1) Mengatur delivery sesuai dengan order packlist
2) Check aktualitas act, stock dengan pembukuan TWH
3) Memastikan kesesuaian tag dengan barang, barang dengan
dokumen
4) Baut memoranda pesclist dan rekap persize sebagai feedback
control dist, Sect
5) Buat grafik dan visual control
6) Input transaksi secara periodic & disiplin waktu closing.
Dokumen dan arsipkan dokumen transaksi
h. Diklat
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) Training needs
2) Annual plan
67
3) Budgeting
4) Penyelenggaraan training
5) Penyediaan kalitas
6) Evaluasi training
7) Training record
8) Pengelolaan PSG
Tangung jawab seksi diklat diantaranya :
1) Melaksanakan semua tugas yang diberikan atasan dengan baik
2) Mempertanggung jawabkan hasil kepada atasan
3) Menjaga agar hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang
diinginkan
4) Mengkordinasikan denga seksi terkait untuk menentukan
tindakan terhadap masalah yang ditemukan
5) Membuat laporan hasil kerja kepada atasan
i. Industrial Enginering
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) Loading time calculation
2) Capacity balance
3) Direct setmen control
4) Factory lay out
5) Man machine hour cale
6) ABM Activity control
7) Eagle team leading
68
8) Syudy analysis
9) Support to production seet
10) General Meeting support
Tanggung jawab seksi Industrial Enginnering diantaranya :
1) Melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh atasan
2) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan semua hasil
pekerjaan kepada atasan
3) Mengkordinasikan degan seksi terkait untuk menentukan
tindakan terhadap masalah yang ditemukan
j. QA Office Staff
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) QTR Handing
2) COPQ / SZD Progression
3) Internal Quality Audit
4) QA Checker
5) Dokumen Control
6) Budget Control
7) B Mis Control
8) G Tire defect Handling
9) Vendor Development
10) Tire, Tube, and Flat defect
11) Clam Handling
69
Tanggung jawab seksi QA Office Staff diantaranya :
1) Melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh atasan
2) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan semua hasil
pekerjaan kepada atasan
3) Menjaga hasil pekerjaan dengan standar yang diinginkan
4) Mengkordinasikan degan seksi terkait untuk menentukan
tindakan terhadap masalah yang ditemukan
k. Fire Evaluation
Tugas seksi fire evaluation adalah proses pengujian produk
akhir. Sedangkan tanggung jawabnya ialah menjamin hasil
kerja tire cutting analysis dan drum test sesuai dengan standar
yang sudah diterapkan.
l. Laboraturium
Tugasnya ialah sebagai berikut :
1) Inspeksi Raw material
2) Inspeksi com’p
3) Inspeksi coment stock
4) Control PH & HD
5) Membuat Die Splice Tube & size primer Tube
6) Membuat warapping rool, usr rool, oring bladd & packing
fixing cap
7) Check dipped cord & coated cord
8) Mengerjakan request dari seksi lain yang diberikan atasan
70
Tanggung jawab seksi laboraturium diantaranya :
1) Melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh atasan
2) Melaporkan dan mempertanggung jawabkan semua hasil
pekerjaan kepada atasan
3) Menjaga hasil pekerjaan dengan standard yang diinginkan
4) Mengkordinasikan dengan seksi terkait untuk menentukan
tindakan terhadap masalah yang ditemukan
m. Finishing
Tugas seksi Finishing ialah sebagai berikut :
1) Print laporan bulanan transfer slip, grafik ot, aktiffin, looking
standard
2) Kontrol budget dan grafik, stok material, request pembelian
suspense/selle, check barnag dating / keluar
3) Membuat demyo kirim tire dari Bekasi dan terima demyo dari
Karawang
B. DATA PENELITIAN
1. Profil Responden
a. Jenis kelamin responden
Table 4.1
Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-laki 335 100 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
71
Dari tabel diatas diketahui bahwa seluruh responden berjenis
kelamin laki-laki.
b. Pendidikan
Table 4.2
Profil responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SMP 14 4,2 %
SMA 314 93,7 %
Diploma 7 2,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan dengan pendidikan akhir SMA sebesar 93,7%,
dilanjutkan dengan pendidikan akhir SMP sebesar 4,2%, dan
responden yang berpendidikan D3 sebanyak 2,1%.
c. Usia
Table 4.3
Profil responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Responden Persentase
20 – 30 tahun 49 14,6 %
31 – 40 tahun 97 29,0 %
41 – 50 tahun 179 53,4 %
> 50 tahun 10 3,0 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan dengan usia 41 – 50 tahun sebesar 93,7%, dilanjutkan
dengan usia antara 31 – 40 tahun sebesar 29%, dan responden yang
berusia 20 – 30 tahun sebanyak 14,6% serta responden yang
berusia diatas 50 tahun sebesar 3%.
72
d. Masa kerja
Table 4.4
Profil responden berdasarkan masa kerja
Masa Kerja Jumlah Responden Persentase
1 - 2 tahun 15 4,5 %
3 - 4 tahun 35 10,4 %
> 5 tahun 285 85,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh karyawan
yang berkerja diatas 5 tahun sebesar 85,1%, dilanjutkan dengan masa
kerja 3 – 4 tahun sebesar 10,4%. dan responden dengan masa kerja 1- 2
tahun sebesar 4,5%.
2. Analisis Kuantitatif Keselamatan kerja
a. Tanggapan responden yang berhubungan dengan lingkungan kerja
secara fisik diwakili oleh 4 pernyataan sebagai berikut :
1) Penempatan benda diberi tanda yang baik
Table 4.5
Jawaban responden mengenai penempatan benda diberi tanda
yang baik
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 30 9,0 %
4 Baik 164 48,7 %
5 Sangat Baik 142 42,4 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden tetang penempatan benda diberi
tanda yang baik pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
73
yang menjawab baik sebesar 48,7%, sedangkan responden yang
menjawab sangat baik sebesar 42%, dan jawaban responden yang
menjawab cukup baik sebesar 9%.
2) Lokasi penempatan benda diberi batas yang baik
Table 4.6
Jawaban responden mengenai penempatan benda diberi batas yang
baik
Sk
or Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 4 1,2 %
3 Cukup Baik 37 11,0 %
4 Baik 167 49,9 %
5 Sangat Baik 127 37,9 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai penempatan benda diberi
tanda yang baik pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab baik sebesar 49,9%, sedangkan responden yang
menjawab sangat baik sebesar 37,9%. Dan responden yang menjawab
cukup baik sebesar 11,0% serta responden yang menjawab tidak baik
1,2%.
3) Pemempatan benda diberi peringatan yang baik
Table 4.7
Jawaban responden mengenai penempatan benda diberi peringatan
yang baik
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Sangat Tidak Baik 1 0,3 %
2 Tidak Baik 1 0,3 %
3 Cukup Baik 51 15,2 %
4 Baik 158 47,2 %
5 Sangat Baik 124 37,0 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
74
Berdasarkan jawaban responden mengenai penempatan benda diberi
peringatan yang baik pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab baik sebesar 47,2%, sedangkan responden
yang menjawab sangat baik sebesar 37%. Dan responden yang
menjawab cukup baik sebesar 15,2% serta responden yang menjawab
sangat tidak baik dan tidak baik memiliki jumlah yang sama sebesar
0,3%.
4) Perlengkapan untuk mencegah, pertolongan dan perlindungan bagi
karyawan
Table 4.8
Jawaban responden mengenai perlengkapan untuk mencegah,
pertolongan dan perlindungan bagi karyawan
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 35 10,4 %
4 Baik 159 47,5 %
5 Sangat Baik 141 42,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai perlengkapan untuk
mencegah, pertolongan dan perlindungan bagi karyawan pada tabel
diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab baik sebesar
47,5%, sedangkan responden yang menjawab sangat baik sebesar
42,1%. Serta responden yang menjawab cukup baik sebesar 10,4%.
b. Tanggapan responden yang berhubungan dengan lingkungan sosial
psikologis diwakili oleh 2 pernyataan sebagai berikut :
1) Perusahaan memberikan aturan mengenai ketertiban organisasi
75
Table 4.9
Jawaban responden mengenai perusahaan memberikan aturan
mengenai ketertiban organisasi
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 42 12,5 %
4 Baik 202 60,3 %
5 Sangat Baik 91 27,2 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai perusahaan memberikan
aturan mengenai ketertiban organisasi pada tabel diatas dapat
diketahui bahwa responden yang menjawab baik sebesar 60,3%,
sedangkan responden yang menjawab sangat baik sebesar 27,2%.
Serta responden yang menjawab cukup baik sebesar 12,5%.
2) Perawatan dan pemeliharaan asuransi dijalankan
Table 4.10
Jawaban responden mengenai perawatan dan
pemeliharaan asuransi dijalankan
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 2 0,6 %
3 Cukup Baik 41 12,2 %
4 Baik 171 51,0 %
5 Sangat Baik 121 36,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai perawatan dan pemeliharaan
asuransi dijalankan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab baik sebesar 51%, sedangkan responden yang
menjawab sangat baik sebesar 36,1%. Dan responden yang menjawab
76
cukup baik sebesar 12,2% serta responden yang menjawab tidak baik
sebesar 0,6%.
3. Analisis Kuantitatif Kesehatan Kerja
a. Lingkungan kerja secara medis
Tanggapan responden yang berhubungan dengan lingkungan kerja
secara medis diwakili oleh 3 pernyataan sebagai berikut :
1) Kebersihan lingkungan kerja
Table 4.11
Jawaban responden mengenai kebersihan lingkungan kerja
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 3 0,9 %
3 Cukup Baik 44 13,1 %
4 Baik 185 55,2 %
5 Sangat Baik 103 30,7 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai mengenai kebersihan
lingkungan kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab baik sebesar 55,2%, sedangkan
responden yang menjawab sangat baik sebesar 30,7%. Dan
responden yang menjawab cukup baik sebesar 13,1% serta
responden yang menjawab tidak baik sebesar 0,9%.
77
2) Keadaan suhu dan ventilasi ditempat kerja
Table 4.12
Jawaban responden mengenai keadaan suhu dan ventilasi ditempat kerja
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Sangat Tidak Baik 1 0,3 %
2 Tidak Baik 19 5,7 %
3 Cukup Baik 67 20,0 %
4 Baik 184 54,9 %
5 Sangat Baik 64 19,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden keadaan suhu dan ventilasi ditempat kerja
pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab baik
sebesar 54,9%, sedangkan responden yang menjawab cukup baik sebesar
20% dan responden yang menjawab sangat baik 19,1%. Dan responden
yang menjawab tidak baik sebesar 5,7% serta responden yang menjawab
tidak baik sebesar 0,3%.
3) Sistem pembuangan sampah dan limbah industri perusahaan
Table 4.13
Jawaban responen mengenai sistem pembuangan sampah dan limbah
industri perusahaan
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 1 0,3 %
3 Cukup Baik 45 13,4 %
4 Baik 159 47,5 %
5 Sangat Baik 130 38,8 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai sistem pembuangan sampah dan
limbah industri perusahaan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab baik sebesar 47,5%, sedangkan responden yang
78
menjawab sangat baik sebesar 38,8%. Dan jawaban responden yang
menjawab cukup baik sebesar 13,4% serta responden yang menjawab tidak
baik sebesar 0,3%.
b. Sarana kesehatan tenaga kerja
Tanggapan responden yang berhubungan dengan sarana kesehatan tenaga
kerja diwakili oleh 2 pernyataan sebagai berikut :
1) Pernyataan air bersih
Tabel 4.14
Jawaban responden mengenai keadaan air bersih
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 4 1,2 %
3 Cukup Baik 65 19,4 %
4 Baik 193 57,6 %
5 Sangat Baik 73 21,8 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden tetang keadaan air bersih pada tabel diatas,
diketahui bahwa responden yang menjawab baik sebesar 57,6%, sedangkan
responden yang menjawab sangat baik sebesar 21,8%. Dan jawaban
responden yang menjawab cukup baik sebesar 19,4% serta responden yang
menjawab tidak baik sebesar 1,2%.
2) Pernyataan penyediaan sarana kamar mandi
Table 4.15
Jawaban responden mengenai penyediaan sarana kamar mandi
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Sangat Tidak Baik 2 0,6 %
2 Tidak Baik 23 6,9 %
3 Cukup Baik 75 22,4 %
4 Baik 173 51,6 %
5 Sangat Baik 63 18,5 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
79
Berdasarkan jawaban responden tetang penyediaan sarana kamar mandi
pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab baik
sebesar 51,6%, sedangkan responden yang menjawab cukup baik sebesar
22,4% dan responden yang menjawab sangat baik 18,5%. Sedangkan
responden yang menjawab tidak baik sebesar 6,9% serta responden yang
menjawab tidak baik sebesar 0,6%.
c. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja
Tanggapan responden yang berhubungan dengan pemeliharaan tenaga
kerja diwakili oleh pernyataan sebagai berikut : “pelayanan kesehatan
tenaga kerja”
Table 4.16
Jawaban responden mengenai pelayanan kesehatan tenaga kerja
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
1 Sangat Tidak Baik 1 0,3 %
3 Cukup Baik 40 11,9 %
4 Baik 169 50,4 %
5 Sangat Baik 125 37,3 %
Jumlah 335 o 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai pelayanan kesehatan tenaga
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
baik sebesar 50,4%, sedangkan responden yang menjawab sangat baik
sebesar 37,3%. Dan responden yang menjawab cukup baik sebesar
11,9% serta responden yang menjawab tidak baik sebesar 0,3%.
80
4. Analisis Kuantitatif Kinerja Karyawan
a. Tanggapan responden yang berhubungan dengan efektifitas diwakili
oleh pernyataan sebagai berikut : “melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan yang ditetapkan”
Tabel 4.17
Jawaban responden melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
yang ditetapkan
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 27 8,1 %
4 Baik 185 55,2 %
5 Sangat Baik 123 36,7 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan yang ditetapkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab baik sebesar 55,2%, sedangkan responden
yang menjawab sangat baik sebesar 36,7%. Serta responden yang
menjawab cukup baik sebesar 8,1%.
b. Tanggapan responden yang berhubungan dengan efesien diwakili oleh
pernyataan sebagai berikut : “melakukan suatu pekerjaan dengan benar”
Table 4.18
Jawaban responden melakukan suatu pekerjaan dengan benar
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 27 8,1 %
4 Baik 194 57,9 %
5 Sangat Baik 114 34,0 %
Jumlah 335 orang 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden melakukan suatu pekerjaan dengan
benar pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
81
menjawab baik sebesar 57,9%, sedangkan responden yang menjawab
sangat baik sebesar 34%. Serta responden yang menjawab cukup
baik sebesar 8,1%.
c. Tanggapan responden yang berhubungan dengan kualitas diwakili
oleh pernyataan sebagai berikut : “produk yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan”
Table 4.19
Jawaban responden produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 42 12,5 %
4 Baik 173 51,6 %
5 Sangat Baik 120 35,8 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab baik sebesar 51,6%, sedangkan responden yang
menjawab sangat baik sebesar 35,8%. Serta responden yang
menjawab cukup baik sebesar 12,5%.
d. Tanggapan responden yang berhubungan dengan ketepatan waktu
diwakili oleh pernyataan sebagai berikut : “menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu”
Tabel 4.20
Jawaban responden menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
3 Cukup Baik 51 15,2 %
4 Baik 186 55,5 %
5 Sangat Baik 98 29,3 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
82
Berdasarkan jawaban responden mengenai menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab baik sebesar 55,5%, sedangkan responden yang menjawab sangat
baik sebesar 29,3%. Serta responden yang menjawab cukup baik sebesar
15,2%.
e. Tanggapan responden yang berhubungan dengan produktivitas diwakili
oleh pernyataan sebagai berikut : “efektifitas suatu organisasi”
Table 4.21
Jawaban responden mengenai efektifitas suatu organisasi
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 3 0,9 %
3 Cukup Baik 52 15,5 %
4 Baik 204 60,9 %
5 Sangat Baik 76 22,7 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai efektifitas suatu organisasi pada
tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab baik sebesar
60,9%, sedangkan responden yang menjawab sangat baik sebesar 22,7%.
Dan responden yang menjawab cukup baik sebesar 15,5% serta responden
yang menjawab tidak baik sebesar 0,9%.
f. Tanggapan responden yang berhubungan dengan keselamatan diwakili
oleh pernyataan sebagai berikut : “Keadaan organisasi perusahaan dan
lingkungan kerja”
83
Tabel 4.22
Jawaban responden mengenai keadaan organisasi perusahaan dan
lingkungan kerja
Skor Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase
2 Tidak Baik 2 0,6 %
3 Cukup Baik 49 14,6 %
4 Baik 183 54,6 %
5 Sangat Baik 101 30,1 %
Jumlah 335 100 %
Sumber : Data kuisioner telah diolah
Berdasarkan jawaban responden mengenai keadaan organisasi
perusahaan dan lingkungan kerja pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab baik sebesar 54,6%, sedangkan
responden yang menjawab sangat baik sebesar 30,1%. Dan responden
yang menjawab cukup baik sebesar 14,6% serta responden yang
menjawab tidak baik sebesar 0,6%.
84
5. Uji Keabsahan Data
a. Uji Validitas
Tabel 4.23
Hasil Validitas
Variabel Pernyataan R hitung R tabel Keterangan
Keselamatan
kerja
P1 0.8
0,113
Valid
P2 0.8 Valid
P3 0.8 Valid
P4 0.7 Valid
P5 0.7 Valid
P6 0.7 Valid
kesehatan
kerja
P1 0.7
0,113
Valid
P2 0.8 Valid
P3 0.7 Valid
P4 0.7 Valid
P5 0.7 Valid
P6 0.7 Valid
Kinerja
Karyawan
P1 0.8
0,113
Valid
P2 0.8 Valid
P3 0.7 Valid
P4 0.7 Valid
P5 0.7 Valid
P6 0.7 Valid
Dilihat dari table 4.23 Semua pernyataan menunjukan hasil
validitas melebihi r table dengan taraf signifikasi sebesar 5% dan
jumlah sample sebanyak 335 ialah 0,113. Dengan demikian semua
indikator dinyatakan valid.
85
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas Variabel Keselamatan Kerja (X1)
Tabel 4.24
Uji Reliabilitas Dari Indikator Variabel Keselamatan Kerja (X1)
Sumber : Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator
variabel keselamatan kerja mempunyai koefisien alpha yang
cukup besar yaitu sebesar 0,843, sehingga data tersebut reliable.
Karena variabel yang dikatakan reliable adalah variabel yang
memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,60.
Uji Reliabilitas Variabel Kesehatan Kerja (X2)
Tabel 4.25
Uji Reliabilitas Dari Indikator Variabel Kesehatan Kerja (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of
Items
.819 6
Sumber : Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator
variabel keselamatan kerja mempunyai koefisien alpha yang
cukup besar yaitu sebesar 0,819, sehingga data tersebut reliable.
Karena variabel yang dikatakan reliable adalah variabel yang
memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,60
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.843 6
86
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.26
Uji Reliabilitas Dari Indikator Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.833 6
Sumber : Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator variabel
keselamatan kerja mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu
sebesar 0,833, sehingga data tersebut reliable. Karena variabel yang
dikatakan reliable adalah variabel yang memberikan nilai Cronbach's
Alpha > 0,60.
6. Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
a) Korelasi sederhana dan koefisien determinasi
Tabel 4.27
Hasil analisis korelasi sederhana keselamatan kerja terhadap kinerja
karyawan
a. Predictors: (Constant), keselamatan kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa besar hubungan atau korelasi (R)
antara variabel keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan (Y) ialah
0,622. Nilai ini mempunyai arti bahwa hubungan antara keselamatan kerja
terhadap kinerja karyawan tersebut memiliki tingkat hubungan kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar keselamatan kerja
mempengaruhi variabel kinerja karyawan maka diketahui koefisien
Model R R Square Adjusted R
Square
1 .622a .387 .385
87
determinasai (R2) pada tabel diatas sebesar 0,387 yang berarti bahwa
keselamatan kerja dapat menjelaskan pengaruh kinerja karyawan
sebesar 38,7 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
b) Uji t
Tabel 4.28
Hasil uji t variabel keselamatan kerja
Model
T Sig.
1 (Constant) 9.763 .000
keselamatan kerja 14.488 .000
H
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keselamatan Kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara keselamatan Kerja (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y)
α = 0,05
dk = n – k = 335 - 2 = 333
t tabel = 1,649
t hitung = 14.448
keputusan :
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
88
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung 14.448 > t tabel 1.649
maka keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat signifikasi
5% yaitu terdapat pengaruh yang sigifikan antara variabel
keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.
c) Regresi sederhana
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS
maka diperoleh hasil regresi antara keselamtan kerja dan kinerja
karyawan.
Tabel 4.29
Hasil analisis regresi keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.692 .173
9.763 .000
keselamatan kerja .587 .041 .622 14.488 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Berdasarkan tabel diatas maka terlihat a (angka konstan) dari
unstandardized coefficients yang dalam penelitian ini ialah sebesar
1,692 dan terlihat b (angka koefisien regresi) sebesar + 0,587. Oleh
karena itu, persamaan regresinya Y = 1,692 + 0,587 X1. Dari
persamaan tesebut dijelaskan sebagai berikut :
a) 1,692 merupakan nilai constant yang menjelaskan jika
keselamatan kerja sama dengan 0 (nol) maka nilai kinerja sama
dengan atau sebesar 1,692 satuan.
89
b) Variabel keselamtaan kerja mempunyai pengaruh yang positif
0,587 terhadap kinerja karyawan, jika keselamatan kerja
bertambah 1 satuan maka kinerja karyawan akan naik sebesar
0,587.
7) Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
a) Korelasi sederhana dan koefisien determinasi
Tabel 4.30
Hasil analisis korelasi sederhana kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan
a. Predictors: (Constant), kesehatan kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa besar hubungan atau
korelasi (R) antara variabel kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
(Y) ialah 0,603. Nilai ini mempunyai arti bahwa hubungan antara
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan memiliki tingkat hubungan
kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kesehatan kerja
mempengaruhi variabel kinerja karyawan maka diketahui koefisien
determinasai (R2) pada tabel diatas sebesar 0,364 yang berarti bahwa
kesehatan kerja dapat menjelaskan pengaruh kinerja karyawan sebesar
36,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Model R R Square Adjusted R
Square
1 .603a .364 .362
90
b) Uji t
Tabel 4.31
Hasil uji t variabel kesehatan kerja
Model
T Sig.
1 (Constant) 12.519 .000
kesehatan kerja 13.807 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)
α = 0,05
dk = n – k = 335 – 2 = 333
t tabel = 1.649
t hitung = 13.807
keputusan :
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung 13.807 > t tabel 1.649
maka keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat signifikasi
5% yaitu terdapat pengaruh yang sigifikan antara variabel
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
91
c) Regresi sederhana
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS maka
diperoleh hasil regresi antara kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.32
Hasil analisis regresi kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.999 .160 12.519 .000
kesehatan kerja .539 .039 .603 13.807 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Berdasarkan tabel diatas maka terlihat a (angka konstan) dari
unstandardized coefficients yang dalam penelitian ini ialah sebesar
1,999 dan terlihat b (angka koefisien regresi) sebesar + 0,539. Oleh
karena itu, persamaan regresinya Y = 1.999 + 0,539 X2. Dari
persamaan tesebut dijelaskan sebagai berikut :
a) 1,999 merupakan nilai constant yang menjelaskan jika nilai variabel
kesehatan kerja sama dengan 0 (nol) maka nilai kinerja karyawan
sama dengan atau sebesar 1,999 satuan.
b) Variabel kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang positif 0,539
terhadap kinerja karyawan, jika kesehatan kerja bertambah 1 satuan
maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,539.
92
8) Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
a) Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi
Tabel 4.33
Hasil Aaalisis korelasi berganda
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .677a .458 .455 .34824
a. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahawa besar hubungan / korelasi
antara variabel kesalamatan kerja dan variabel kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan secara simultan ialah 0,677. Nilai ini
mempunyai arti bahwa hubungan keselamatan kerja dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan memiliki tingkat hubungannya
kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar keselamatan kerja dan
kesehatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara bersama-
sama maka diketahui koefisien determinasai (R2) pada tabel diatas
sebesar 0,458 yang berarti 45,8% kinerja karyawan dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel keselamatan kerja dan
kesehatan kerja sedangkan sisanya oleh faktor lain.
93
b) Uji f
Hasil perhitungan uji f dilakukan untuk menguji pengaruh antara
variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.34
Hasil uji f
ANOVAa
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 34.022 2 17.011 140.274 .000b
Residual 40.262 332 .121
Total 74.285 334
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerja
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
α = 0,05
dk = n – k – 1 = 335 -2 – 1 = 332
f tabel = 2,632
f hitung = 140,274
keputusan :
94
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh f hitung 140,274 > f tabel 2,632 maka
keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat signifikasi 5% yaitu terdapat
pengaruh yang sigifikan antara variabel keselamatan kerja terhadap kinerja
karyawan.
c) Regresi Berganda
Tabel 4.35
Hasil analisis regresi linier berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.325 .172 7.687 .000
keselamatan
kerja .377 .050 .399 7.585 .000
kesehatan
kerja .311 .047 .348 6.613 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Berdasarkan tebel hasil analisi diatas maka nilai a (nilai konstan) sebesar
1,325 dan nilai keselamatan kerja (X1) sebesar 0,377 dan kesehatan kerja
(X2) sebesar 0,311. Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien tersebut maka
diperoleh persamaan regresi Y = 1,325 + 0,377 X1 + 0,311 X2. Dari
persamaan ini dapat diketahui nilai 1,325 merupakan nilai konstan yang
menjelaskan bahwa niali X1 dan X2 apabila sama dengan nol (nol) atau tetap
maka niali Y sama dengan 1,325.
1) 1,325 merupakan nilai constant yang menjelaskan jika nilai variabel
keselamatan kerja dan kesehatan kerja sama dengan 0 maka nilai
95
keselamatan kerja dan kesehatan kerja sama dengan atau sebesar 1,325
satuan.
2) Variabel keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang positif 0,377
terhadap kinerja karyawan, jika keselamatan kerja bertambah 1
satuan maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,377. Dan
kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang positif 0,311 terhadap
kinerja karyawan, jika keselamatan kerja bertambah 1 satuan maka
kinerja karyawan akan naik sebesar 0,311.
d) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk mendeteksi adanya gejala
multikolonieritas yaitu dengan adanya hubungan antar variabel bebas.
Hal ini tampak pada nilai tolerance dan Variance inflantory factor
(VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIFnya dibawah
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas. Dibawah
ini adalah tabel hasil pengujian data yang diolah melalui SPSS
sebagai berikut :
Tabel 4.36
Hasil uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
keselamatan kerja .590 1.695
kesehatan kerja .590 1.695
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
96
Dari tabel diatas dapat diketahui bahawa nilai tolerance seluruh variabel
independent yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja lebih besar dari
0,10 ya itu 0,590 dan nilai VIFnya adalah 1,659 dibawah 10. Dengan
demikian dapat diyakini bahwa tidak menemukan adanya gejala
multikolinoritas atau tidak terjadi korelasi antara variabel keselamatan
kerja dan kesehatan kerja.
e) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji asumsi bahwa data
haruslah bersifat bebas dalam pengertian bahwa data periode tertentu
tidak dipengaruhi / mempengaruhi data periode sebelumnya / periode
sesudahnya. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS maka
diperoleh hasil sebgai berikut :
Tabel 4.37
Hasil uji utokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .677a .458 .455 .34824 1.942
Dari tabel diatas di peroleh nilai durbin watson sebesar 1.942.
Nilai ini mempunyai makna tidak terjadi autokorelasi dalam model
regresi ini. Dilihat dari durbin watson sebesar 1.942 maka nilai tersebut
diantara -2 sampai +2. Dengan demikian berarti tidak terjadi autokorelasi.
97
9. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant
sebagai berikut :
a. Keselamatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 38,7%
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah melakukan uji
hipotesis secara parsial (uji t) menunjukan besaran t hitung 14,448 > t
tabel 1,649 yang artinya terdapat pengaruh antara keselamatan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi
Plant. Sedangkan besarnya pengaruh keselamatan kerja terhadap
kinerja karyawan memiliki persamaan Y = 1,692 + 0,587 X1, yang
dimana nilai 1,692 merupakan angka konstan dan 0,587 besarnya
pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.
b. Kesehatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 36,4% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah uji hipotesis secara parsial
(uji t) menunjukan besaran t hitung 13,807 > t tabel 1,649 yang artinya
terdapat pengaruh antara kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant. Sedangkan besarnya
pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan memiliki
persamaan Y = 1,999 + 0,539 X2, yang dimana nilai 1,999 merupakan
angka konstan dan 0,539 merupakan besarnya pengaruh kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan.
98
c. Sedangkan apabila dilihat bersama-sama, keselamatan kerja dan kesehatan
kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja sebesar 45,8% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah melakukakan hipotesis secara
simultan (uji f), menunjukan besaran f hitung 140,274 > f tabel 2,632 yang
artinya terdapat pengaruh antara keselamatan kerja dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi
Plant. Sedangkan besarnya pengaruh keselamtan kerja dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan memiliki persamaan Y = 1,325 + 0,377 X1 +
0,311 X2, yang dimana nilai 1,325 merupakan angka konstan dan 0,377
merupakan besarnya pengaruh keselamatan serta 0,311 merupakan
besarnya pengaruh kerja kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Keselamatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 38,7%
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar keselamatan kerja.
Setelah melakukan uji hipotesis diketahui terdapat pengaruh antara
keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone
Tire Indonesia Bekasi Plant. Keselamatan kerja terhadap kinerja
karyawan memiliki pengaruh yang bersifat positif, yang berarti kinerja
karyawan akan meningkat jika keselamatan kerja ditingkatkan.
2. Kesehatan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 36,4% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar kesehantan kerja. Setelah
uji hipotesis diketahui terdapat pengaruh antara kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi
Plant. Kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan memiliki pengaruh
yang bersifat positif, yang berarti kinerja karyawan akan meningkat
jika kesehatan kerja ditingkatkan.
3. Sedangkan apabila dilihat bersama-sama, keselamatan kerja dan
kesehatan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja sebesar 45,8%
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah melakukakan
100
hipotesis Secara simultan diketahui terdapat pengaruh antara
keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant. Keselamatan kerja dan
kesehatan kerja memiliki pengaruh yang bersifat positif, yang berarti
kinerja karyawan akan meningkat jika keselamatan kerja dan
kesehatan kerja ditingkatkan.
B. SARAN
Berdasrkan penelitian yang dilakukan, maka saran dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari nilai R2 antara keselamatan kerja mempengaruhi
kinerja karyawan sebesar 38,7%. Dilihat dari permasalahan yang
ada, jumlah angka kecelakaan kerja yang ada bisa ditekan agar
tidak semakin tinggi dengan berbagai cara seperti sosialisai
mengenai cara penggunaan peralatan kerja, penerapan sanksi
kepada pegawai yang tidak menggunakan perlengkapan kerja dan
lain-lain.
2. Dilihat dari nilai R2 antara kesehatan kerja mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 36,4%. Dilihat dari permasalahan yang ada,
jumlah karyawan yang mnegalami sakit hingga rawat inap bisa
ditekan agar tidak semakin tinggi dengan berbagai cara seperti
pemeriksaan rutin secara berkala kepada seluruh karyawan,
meningkatkan gizi karyawan dengan memperhatikan makanan
yang disediakan dan lain-lain.
101
3. Dilihat dari nilai R2 kegiatan keselamatan kerja dan kesehatan kerja
dilakukan secara simultan akan mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 45,8%. Sehingga keselamatan kerja dan kesehatan kerja
akan memiliki pengaruh lebih besar terhadap kinerja karyawan
apabila dilakukan bersama-sama lebih besar dibandingkan secara
terpisah. Oleh karena itu, agar kinerja perusahaan PT Bridgestone
Tire Indonesia menjadi meningkat, maka keselamatan kerja yang
diterapkan kepada karyawan hendaknya dilakukan secara bersama-
sama dengan kesehatan kerja. Mengingat pentingnya keselamatan
kerja dan kesehatan kerja bagi karyawan sendiri dan bagi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.
Jogyakarta: Aswaja Pressindo.
Adiprasetyo, Agung, dan kawan-kawan. 2011. Keep your best people!. Jakarta:
PT Gramedia.
Gaol, Jimmy L. 2014. A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Gramedia.
Generrousdi, dan Damar Dapersal Dinar. Peran “AHLI K3” dalam Mendorong
Efektifitas Pengawasan K3 sangat Penting dan Strategis. Vol 1, no 2,
Desember 2004. Polindpg.ac.id. ( 14 Des 2014)
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program SPSS.
Semarang: Penerbit Universitas Diponogoro.
Hanggraini, Dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI.
Hanifah, Jusuf dan Amri Amir. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan
Edisi 4. Jakarta: Buku kedokteran EGC
Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
Edisi Revisi. Jakarta :Bumi Aksara.
Kautsar, Indria Al dan kawan-kawan. 2013. “PENGARUH KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada
Karyawan Tetap Bagian Produksi PR.Sejahtera Abadi Malang)”. Vol. 6
No. 2 Desember 2013. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id. ( 5
OKTOBER 2014)
Konradus, Danggur. 2013. Keselamatan Kesehatan Kerja Membangun SDM
Pekerja Yang Sehat, Produktif dan Kompetitif. Jakarta: Bangka Adinatha
Mulia
103
Mangkunegara, Anwar P. 2013. Manajeman Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Manullang, Sendjun H. 2000. Pokok-pokok Hukum Keternagakerjaan
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Moenir, H.A.S. 2006. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan
Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara
Nacrowi dan Usman, Hardius. 2008 Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Rajawali Press.
Jakarta
Razaq, Ismail, Achamad Junaedi, Lukman Hakim. 2012. Metodologi Penelitian
Ekonomi & Bisnis. Jakarta: Prenada Media Grup
Soedirman dan Sama’mur PK.2014. Kesehatan Kerja Dalam Perspektif Hiperkes
& Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga
Sudarmanto. R.G. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda Dengan SPSS.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suma’mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:
Gunung Agung
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku
Seru.
Suwanto dan Donni. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis.Bandung: Alfabeta
Swasto, Bambang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang : UB Press
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
104
Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Media.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan no 1450/MEN/KES/SK/XI/2002
UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
UU Nomor 22 tahun 1993 tentang penyakit akibat kerja
105
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fitri Lutfi Anjar Sari
Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi / 24 Maret 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Pondok Ungu, G. H Mat soleh Rt 02 Rw 04 no 26
Kecamatan Medan Satria, Kelurahan Medan Satria -
Bekasi
Pendidikan : SDN Medan Satria II Bekasi (1999 – 2005)
SMPN 13 Bekasi (2005 – 2008)
SMK Plus Teratai Putih Global 2 Bekasi (2008 – 2011)
Universitas Darma Persada (2011 – 2015)
106
LAMPIRAN 2
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BRIDGESTONE TIRE
INDONESIA, BEKASI PLANT
Kepada
Yth : Para Karyawan / Responden
Di Tempat
Nama saya Fitri Lutfi Anjar Sari, mahasiswa jurusan Manajemen
Universitas Darma Persada. Saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir
dengan judul “Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Bridgestone Tire Indonesia – Bekasi Plant”.
Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berkenan mengisi kuesioner tersebut. Jawaban
atas pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini diharapkan merupakan keadaan
sesuai dengan opini Bapak / Ibu atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
terjadi.
Karena kuesioner ini tidak dapat diolah dengan baik jika ada pernyataan
yang tidak terisi, maka mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini secara
lengkap, karena jawaban yang terisi tersebut merupakan kontribusi yang berharga
bagi penelitian, ilmu pengetahuan, maupun bagi usaha untuk memajukan
perusahaan. Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Desember 2014
Hormat saya,
Fitri Lutfi Anjar Sari
107
IDENTITAS RESPONDENT
Nama :
Jenis Kelamin : 1. Laki – laki
2. Perempuan
Usia : 1. 20 – 30 tahun
2. 31 – 40 tahun
3. 41 – 50 tahun
4. > 50 tahun
Pendidikan : 1. SMP
2. SMU
3. Diploma
4. S1
Masa Kerja : 1. Dalam masa
percobaan
2. 1 – 2 tahun
3. 3 – 4 tahun
4. > 5 tahun
Petunjuk pengisian kuisioner :
Dalam menjawab pernyataan pada kuisioner ini, Bapak/Ibu cukup dengan
memberi tanda ( ) disetiap kolom pilihan pada jawaban yang dianggap paling
sesuai dengan pendapat Bapak / Ibu. Skala jawaban :
Sangat Baik = 5
Baik = 4
Cukup Baik = 3
Tidak Baik = 2
Sangat Tidak Baik = 1
106
KUESIONER MENGENAI KESELAMATAN KERJA
No
Pernyataan Mengenai
Faktor Keselamatan
Kerja
Sangat
Baik
(5)
Baik
(4)
Cukup
Baik
(3)
Tidak
Baik
(2)
Sangat
Tidak
Baik (1)
1
Lokasi penempatan
benda diberi tanda
yang baik
2
Lokasi penempatan
benda diberi batas
yang baik
3
Lokasi penempatan
benda diberi
peringatan yang baik
4
Perlengkapan untuk
pencegahan,
pertolongan dan
perlindungan bagi
karyawan
5
Perusahaan
memberikan aturan
mengenai ketertiban
organisasi
6
Perawatan dan
pemeliharaan asuransi
dijalankan
KUESIONER MENGENAI KESEHATAN KERJA
No
Pernyataan Mengenai
Faktor
Kesehatan Kerja
Sangat
Baik
(5)
Baik
(4)
Cukup
Baik
(3)
Tidak
Baik
(2)
Sangat
Tidak
Baik (1)
1 Kebersihan lingkungan
kerja
2
Keadaan suhu dan
ventilasi di tempat
kerja
3
Sistem pembuangan
sampah dan limbah
industri perusahaan
4 Keadaan air bersih
5 Penyediaan sarana
kamar mandi
6 Pelayanan kesehatan
tenaga kerja
107
KUESIONER MENGENAI KINERJA KARYAWAN
No
Pernyataan
Mengenai Faktor
Kinerja Karyawan
Sangat
Baik
(5)
Baik
(4)
Cukup
Baik
(3)
Tidak
Baik
(2)
Sangat
Tidak
Baik (1)
1
Melaksanakan
pekerjaan sesuai
dengan yang
ditetapkan
2
Melakukan suatu
pekerjaan dengan
benar
3
Produk yang hasilkan
sesuai dengan
kebutuhan
4
Menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat waktu
5 Efektifitas suatu
organisasi
6
Keadaan organisasi
perusahaan dan
lingkungan kerja
108
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA
Keselamatan Kerja
No Nama Responden
Variabel Pertanyaan Nilai
1 2 3 4 5 6 total Rata-
rata
1 Muhajir 3 4 4 4 4 4 23 3.8
2 Kusom 4 4 4 4 4 3 23 3.8
3 Ifan T 5 4 5 4 4 4 26 4.3
4 Saiwan 3 5 3 5 3 3 22 3.7
5 Budi Sutoto 5 4 5 5 5 5 29 4.8
6 Muntono 5 5 5 4 4 5 28 4.7
7 Surasa A.S 4 4 3 5 5 4 25 4.2
8 Johan SN 4 4 4 3 3 4 22 3.7
9 Didin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
10 Slamet 3 4 4 4 4 3 22 3.7
11 Donatus Eja 4 4 4 4 4 4 24 4.0
12 Da'an 4 4 4 4 4 4 24 4.0
13 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
14 Rohmat 5 4 4 4 4 4 25 4.2
15 Achmad K 4 4 4 3 3 2 20 3.3
16 Mugianto 5 4 4 4 3 4 24 4.0
17 Matsani 4 4 4 3 4 3 22 3.7
18 A Gopur 4 5 5 5 5 5 29 4.8
19 Acep S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
20 Moch Ardi 5 5 5 5 3 3 26 4.3
21 Suharjo 5 4 4 4 4 3 24 4.0
22 Eko Budiono 5 5 5 4 5 4 28 4.7
23 Taryono 4 4 4 4 4 4 24 4.0
24 Dwi Pranoto 5 4 4 4 4 4 25 4.2
25 Tapsir 4 4 4 4 4 4 24 4.0
26 Ganjar A 4 5 4 4 4 3 24 4.0
27 Darwito 5 5 4 5 5 5 29 4.8
28 Yatno 5 4 4 5 5 5 28 4.7
29 Paqih Shidiq 4 4 5 5 5 4 27 4.5
30 Achmad A 4 4 4 3 3 3 21 3.5
31 Bambang S 3 2 3 3 3 3 17 2.8
109
32 Mudi S 4 4 5 5 4 4 26 4.3
33 Ahmad S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
34 Asmat 5 5 4 5 4 4 27 4.5
35 Nanang H 5 5 5 5 5 5 30 5.0
36 Dhian W 4 4 5 5 5 4 27 4.5
37 H Gofur 3 3 4 4 4 5 23 3.8
38 Abd Aziz 5 4 5 5 5 3 27 4.5
39 Sarju 4 4 4 4 4 4 24 4.0
40 Eoki Kurnia H 4 3 4 5 3 4 23 3.8
41 Maryadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
42 Johan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
43 Nur Khoir 4 4 4 4 4 4 24 4.0
44 Mansur 4 4 4 5 4 4 25 4.2
45 Ubus 5 3 3 4 5 4 24 4.0
46 M Supriyadi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
47 Yamin 5 5 4 4 5 5 28 4.7
48 Salim 4 4 5 4 4 4 25 4.2
49 Juanda 4 4 4 3 4 3 22 3.7
50 Budi 3 3 4 4 3 3 20 3.3
51 Sukardi 5 5 5 4 4 4 27 4.5
52 Bachtiar 4 4 4 5 4 5 26 4.3
53 Bambang 5 5 5 4 4 5 28 4.7
54 Sono P 5 5 5 4 4 5 28 4.7
55 Parmin 5 5 4 5 5 5 29 4.8
56 Agus S 5 5 4 4 5 5 28 4.7
57 Aripin 5 5 4 5 4 5 28 4.7
58 Asep 5 5 4 4 5 5 28 4.7
59 Haryanta 5 5 4 4 4 5 27 4.5
60 Siswanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
61 Muksin 5 5 5 4 5 5 29 4.8
62 Edi 5 5 4 4 5 5 28 4.7
63 Nurhanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
64 Sapto Raharjo 5 4 4 5 5 5 28 4.7
65 Jamari 5 4 4 5 5 5 28 4.7
66 Muzakir 4 4 3 5 5 4 25 4.2
67 Wakso 4 4 4 4 4 4 24 4.0
68 Umar 5 5 4 5 5 5 29 4.8
69 Komar 5 5 4 5 5 5 29 4.8
70 Agung Setiadi 5 4 5 5 5 5 29 4.8
110
71 Muhidin 5 5 5 4 4 4 27 4.5
72 Marwanto 5 5 4 5 5 5 29 4.8
73 Giyanto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
74 Subaryanto 4 4 4 5 5 4 26 4.3
75 Jarman 4 4 4 5 5 4 26 4.3
76 Mashabi 5 4 4 4 4 4 25 4.2
77 Sisparyanto 5 4 5 5 5 5 29 4.8
78 Maktub 3 4 4 5 4 4 24 4.0
79 Tukiran 4 3 3 4 5 5 24 4.0
80 Deni Kiswoyo 3 3 3 3 4 4 20 3.3
81 Sunarso 5 5 5 5 4 4 28 4.7
82 M Ali Sadikin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
83 Asmawi A 4 3 3 4 4 3 21 3.5
84 Engkos K 5 5 5 5 4 4 28 4.7
85 Asep Sy 4 4 5 5 4 4 26 4.3
86 Firmansyah 4 4 4 4 5 4 25 4.2
87 Bachtiar 5 4 4 4 4 4 25 4.2
88 Chairudinsyah 4 4 5 5 4 5 27 4.5
89 Wahyu Santoso 4 4 5 5 4 4 26 4.3
90 Agus S 5 5 5 5 4 4 28 4.7
91 Edi Prasetyo 4 4 4 5 4 4 25 4.2
92 Widodo 5 5 4 4 5 4 27 4.5
93 Tigor 4 4 4 4 4 4 24 4.0
94 Nurbaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
95 Yusuf 4 4 4 5 4 4 25 4.2
96 Rahmat 4 3 4 5 4 4 24 4.0
97 Yanto 4 3 4 5 4 4 24 4.0
98 Darsono 4 4 4 4 4 4 24 4.0
99 Arkian 3 2 3 3 3 3 17 2.8
100 Hadi Sumarno 4 4 4 4 4 4 24 4.0
101 Agus Wahyudi 4 4 4 4 4 5 25 4.2
102 Ismail 4 4 4 4 4 4 24 4.0
103 Syaiful Bahri 3 3 3 3 3 3 18 3.0
104 Suharno 4 3 3 4 4 3 21 3.5
105 Casmua 5 5 5 4 4 4 27 4.5
106 Sulantur 4 4 4 5 4 4 25 4.2
107 Muhadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
108 Nana M 4 4 4 4 4 4 24 4.0
109 Diding 4 4 5 4 4 4 25 4.2
111
110 Paidi 3 3 3 4 4 4 21 3.5
111 Rohim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
112 Sayuti 5 5 5 5 5 5 30 5.0
113 Supriyadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
114 Ismail M 4 4 4 3 4 4 23 3.8
115 Burhannudin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
116 Andy Mulyono 5 5 5 4 4 4 27 4.5
117 Satrio Bagus WS 4 4 4 4 4 4 24 4.0
118 Andik Budianto 4 5 5 4 4 5 27 4.5
119 Inyolko 5 5 5 5 4 4 28 4.7
120 Mohammad Aziz 4 3 4 3 3 4 21 3.5
121 ludfi Fuad 5 5 3 5 3 5 26 4.3
122 Sutriosno 5 5 4 5 4 4 27 4.5
123 Agus Suwarna 5 5 5 4 4 5 28 4.7
124 Ahmad Junaidi 4 5 4 5 3 4 25 4.2
125 Gendut Buseri 4 4 4 4 3 4 23 3.8
126 Fherry Hollan S 3 5 5 5 5 5 28 4.7
127 Efan Sunarya 5 5 5 4 4 5 28 4.7
128 Facharuddin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
129 Subagiya 3 4 4 3 4 4 22 3.7
130 Kasno 5 5 5 5 5 4 29 4.8
131 Tumari 5 5 5 4 5 4 28 4.7
132 Syamsul Munir 5 5 4 5 5 5 29 4.8
133 Rohmat 4 5 5 5 4 5 28 4.7
134 M Ridwan 3 3 4 4 3 3 20 3.3
135 Sutoyo 4 3 2 4 4 4 21 3.5
136 Dudung C 5 3 4 5 4 3 24 4.0
137 Andry 3 3 3 3 4 4 20 3.3
138 Eko Aprianto 5 5 5 4 4 4 27 4.5
139 Reza Alfin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
140 Agus kuncoro 4 4 4 4 4 4 24 4.0
141 Sunardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
142 Nur Arifin 4 4 4 4 3 4 23 3.8
143 Tukirin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
144 Herman 5 4 3 5 5 5 27 4.5
145 Suwinto 5 5 3 5 5 5 28 4.7
146 Dadang 5 4 4 3 3 5 24 4.0
147 Marzuki 5 4 4 5 4 3 25 4.2
148 Hidayatulloh 3 3 3 3 3 4 19 3.2
112
149 Gunawan 5 5 5 4 4 4 27 4.5
150 Riyadi 4 4 5 5 4 5 27 4.5
151 Danto 4 4 4 5 4 5 26 4.3
152 Hasan 4 4 3 5 4 4 24 4.0
153 Muhtofa 4 5 4 3 3 4 23 3.8
154 Kanim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
155 Abdul M 5 5 5 4 4 4 27 4.5
156 Sutejo 4 4 4 4 4 4 24 4.0
157 U Tohir 4 4 4 3 3 2 20 3.3
158 Susanto 4 3 4 4 3 4 22 3.7
159 M Rohim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
160 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
161 Mujianto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
162 Nasrudin 5 5 5 5 4 5 29 4.8
163 M Sofian 4 4 4 4 5 5 26 4.3
164 Imam fauzi 5 5 5 5 4 3 27 4.5
165 Slamet Riyadi 4 4 4 4 3 4 23 3.8
166 Arjawi 4 4 4 3 4 4 23 3.8
167 M Irfan 3 4 3 4 4 4 22 3.7
168 Budi h 4 4 4 4 4 4 24 4.0
169 Ridwan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
170 Oka 4 4 4 4 4 4 24 4.0
171 Ardian 4 4 3 4 3 3 21 3.5
172 Sarjana 4 4 3 3 3 3 20 3.3
173 Muslim 4 3 3 4 4 3 21 3.5
174 Aryo 4 4 3 4 3 3 21 3.5
175 Endang 4 4 4 3 4 3 22 3.7
176 Karno 5 4 5 5 5 4 28 4.7
177 Namin 5 4 4 4 5 4 26 4.3
178 Hendi 4 5 5 5 4 5 28 4.7
179 Esnen 5 5 3 3 3 4 23 3.8
180 Kaswoto 3 3 4 3 4 3 20 3.3
181 Eko 4 3 3 3 4 3 20 3.3
182 Budi 4 3 3 3 3 4 20 3.3
183 Aan J 5 4 3 5 4 5 26 4.3
184 Yudi A 5 5 5 5 5 5 30 5.0
185 Bahrun Jamil 4 3 3 4 3 3 20 3.3
186 Abdul Napi 5 5 5 5 4 4 28 4.7
187 Dede Kurnia 5 5 5 5 5 5 30 5.0
113
188 Erik 5 5 5 5 5 5 30 5.0
189 Khairullah 5 5 5 5 5 5 30 5.0
190 Supriyanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
191 Koswara 5 5 5 4 4 4 27 4.5
192 Firdaus 4 4 4 4 4 5 25 4.2
193 Gustanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
194 Dadang S 4 3 4 4 4 4 23 3.8
195 Muckson 3 4 3 4 4 4 22 3.7
196 Jajat 4 4 4 5 4 4 25 4.2
197 Boedi s 3 4 3 4 4 4 22 3.7
198 Frans R 4 4 4 4 4 3 23 3.8
199 Sutiman 5 5 5 5 5 5 30 5.0
200 Teja 5 5 5 4 4 5 28 4.7
201 Agus H 4 4 4 4 4 4 24 4.0
202 Richard 5 5 5 5 4 4 28 4.7
203 Yudi Arief 3 2 3 3 3 3 17 2.8
204 Sumarno 5 4 5 4 4 4 26 4.3
205 Sugiono 5 4 5 5 5 5 29 4.8
206 Agus Psr 4 4 4 5 4 3 24 4.0
207 Samsudin 5 5 5 5 4 5 29 4.8
208 Marsun 5 5 5 4 5 5 29 4.8
209 Daryanto 4 4 3 4 3 4 22 3.7
210 Angga N 4 4 5 4 3 3 23 3.8
211 Hendrik 3 3 3 4 4 4 21 3.5
212 Muhajirin 4 5 5 5 5 4 28 4.7
213 Ahmad Taopik 3 4 3 4 4 4 22 3.7
214 Aceng Dani 5 5 5 5 5 5 30 5.0
215 Nasrulloh S 5 4 5 5 5 5 29 4.8
216 Haryonto 4 5 5 4 3 4 25 4.2
217 Umar 4 5 5 4 3 4 25 4.2
218 Teguh Riyanto 5 5 5 5 4 4 28 4.7
219 Miujiran 4 4 4 4 4 4 24 4.0
220 Jajang 4 4 4 4 4 4 24 4.0
221 Maman T 5 5 5 5 5 5 30 5.0
222 M Sumarto 5 5 5 5 4 5 29 4.8
223 Erin N A 4 4 4 4 4 4 24 4.0
224 Wiyana 5 5 4 5 3 4 26 4.3
225 Asep Nurjaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
226 Nirmanta 4 3 3 4 4 5 23 3.8
114
227 Rudi 5 5 5 4 5 5 29 4.8
228 Trimo 5 5 5 5 4 4 28 4.7
229 Fuzi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
230 Salam Mawardi 4 4 3 3 4 3 21 3.5
231 Imam Isnandar 5 5 5 5 4 4 28 4.7
232 Nurli 5 5 5 5 4 5 29 4.8
233 Anto 5 5 5 4 5 5 29 4.8
234 Yayan Mulyana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
235 Suharjo 4 4 3 4 4 4 23 3.8
236 Hendra Putra 4 4 4 3 3 4 22 3.7
237 Faruk Afero 4 3 4 5 3 4 23 3.8
238 M Tunus 5 4 4 5 3 3 24 4.0
239 Bambang S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
240 Sayuti 4 4 4 3 5 4 24 4.0
241 Lili 4 4 4 5 5 4 26 4.3
242 Mulyono 5 5 4 5 4 5 28 4.7
243 Elan Suherlan 3 4 1 3 3 4 18 3.0
244 Sadikin 3 4 5 5 4 5 26 4.3
245 Bejo 4 4 3 5 5 3 24 4.0
246 A Mukhlis 5 5 5 5 5 5 30 5.0
247 Sutarno 4 3 3 4 5 4 23 3.8
248 Abdulatib 5 5 5 5 5 5 30 5.0
249 Heri 5 5 5 5 4 4 28 4.7
250 Erwin Y 4 4 4 4 4 4 24 4.0
251 Ahmad kitoeri 4 4 4 4 4 4 24 4.0
252 Rahmat 4 4 4 4 4 5 25 4.2
253 Muksin 4 4 5 5 4 4 26 4.3
254 Hari Maulana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
255 Bambang C 4 3 4 4 4 4 23 3.8
256 Tonang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
257 Bayu 4 4 3 4 4 5 24 4.0
258 A Gapur 5 5 5 5 5 5 30 5.0
259 Sutarman 5 5 5 4 5 3 27 4.5
260 Eko PHM 4 4 4 4 4 4 24 4.0
261 Sunyoto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
262 Eko Prasetyo 4 4 4 4 4 4 24 4.0
263 Sukardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
264 Bowo Pranoto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
265 Suhardi 4 5 4 5 4 4 26 4.3
266 Ismadie 4 4 4 4 5 5 26 4.3
115
267 Ojat 4 4 4 5 4 5 26 4.3
268 Catur 5 5 5 5 5 5 30 5.0
269 Puadi 5 5 5 4 4 4 27 4.5
270 Usup 4 4 4 5 4 5 26 4.3
271 Jajang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
272 Feri Irawan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
273 Paryanto 3 2 3 3 3 3 17 2.8
274 Mardjuki 4 4 5 5 4 4 26 4.3
275 Bangun S 3 3 3 3 3 3 18 3.0
276 Suhendi 3 3 4 4 4 4 22 3.7
277 Hartoyo 5 5 4 4 5 5 28 4.7
278 Paijo 5 5 5 5 4 5 29 4.8
279 Abdul Rozaq 5 5 5 5 4 4 28 4.7
280 Maarlan 5 5 5 4 5 5 29 4.8
281 Ari 5 5 5 5 5 5 30 5.0
282 Mulyanto 5 5 5 5 4 5 29 4.8
283 M husnul 5 5 5 4 4 5 28 4.7
284 Mahdi 4 4 4 5 4 5 26 4.3
285 Dasuki 5 5 5 5 5 5 30 5.0
286 Pujiono 4 3 4 4 4 4 23 3.8
287 Dwi 5 5 5 4 5 5 29 4.8
288 Ismail 5 5 5 4 4 5 28 4.7
289 Ari 4 4 4 4 4 4 24 4.0
290 Iwan 5 5 5 5 4 5 29 4.8
291 Faisal 5 5 5 4 5 5 29 4.8
292 Inu Janata 5 5 5 5 4 4 28 4.7
293 Harruyadi 5 5 4 5 4 5 28 4.7
294 Bambang 5 5 5 4 4 4 27 4.5
295 Irfan H 5 5 5 4 4 4 27 4.5
296 Moch Yusuf 4 5 4 5 5 5 28 4.7
297 Arief 3 3 3 3 4 3 19 3.2
298 Fajar 4 4 3 5 3 4 23 3.8
299 Agus Kurnia 4 4 3 5 4 3 23 3.8
300 Syarif 4 4 3 5 4 4 24 4.0
301 Akhmad S 4 4 3 3 4 3 21 3.5
302 Riyadi 5 5 5 4 5 5 29 4.8
303 Rohman 4 4 3 5 4 4 24 4.0
304 Sahri 4 4 4 5 4 5 26 4.3
305 Wiyadi 5 5 5 4 4 4 27 4.5
116
306 Deni 5 5 5 5 4 5 29 4.8
307 Fuad z 4 4 4 4 4 5 25 4.2
308 Nasir 4 4 4 5 5 4 26 4.3
309 A Ismail 4 4 4 4 4 4 24 4.0
310 Jainurdin 5 5 5 4 4 5 28 4.7
311 Ujang 5 5 5 5 4 5 29 4.8
312 Katam 4 4 4 5 4 5 26 4.3
313 Subekti 4 4 4 4 4 5 25 4.2
314 Ade Mahmudin 5 4 5 4 4 4 26 4.3
315 Imron rosyadi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
316 Uswanto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
317 Sarjono 4 5 5 4 4 4 26 4.3
318 Herman Susilo 4 3 4 5 4 4 24 4.0
319 Agus Sofyan 5 4 4 4 4 4 25 4.2
320 Aaris H 3 3 3 4 5 5 23 3.8
321 Esmen W 5 5 5 5 5 5 30 5.0
322 Kaswoto 4 3 4 5 4 4 24 4.0
323 Wakhidi 4 4 3 5 4 4 24 4.0
324 Anom W 4 5 5 4 5 5 28 4.7
325 Jaeni 5 4 5 5 5 5 29 4.8
326 Hidayat 4 4 3 3 4 4 22 3.7
327 Dadang 4 4 4 4 4 4 24 4.0
328 Jamari 5 4 5 5 4 5 28 4.7
329 Romelih T 5 5 5 5 4 5 29 4.8
330 Topik Mukti 4 4 4 4 4 5 25 4.2
331 Ardian 5 5 5 5 4 4 28 4.7
332 Arif 4 4 4 3 4 5 24 4.0
333 Harrri 4 4 4 5 4 5 26 4.3
334 Sunardianto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
335 Riyadi 5 4 4 4 4 5 26 4.3
Total 1452 1422 1408 1446 1389 1416
Rata-rata 4.3 4.2 4.2 4.3 4.1 4.2
Validitas 0.8 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7
117
Kesehatan Kerja
No Nama Responden
Variabel Pernyataan Nilai
1 2 3 4 5 6 Total Rata-
rata
1 Muhajir 3 3 5 4 2 4 21 3.5
2 Kusom 3 4 4 4 4 4 23 3.8
3 Ifan T 4 4 5 4 4 4 25 4.2
4 Saiwan 4 4 3 4 3 4 22 3.7
5 Budi Sutoto 5 3 5 4 4 4 25 4.2
6 Muntono 4 4 5 5 4 4 26 4.3
7 Surasa A.S 5 4 4 4 3 4 24 4.0
8 Johan SN 4 3 4 4 2 4 21 3.5
9 Didin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
10 Slamet 4 4 4 5 4 4 25 4.2
11 Donatus Eja 4 4 4 4 4 4 24 4.0
12 Da'an 4 4 4 4 4 4 24 4.0
13 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
14 Rohmat 4 4 4 4 4 4 24 4.0
15 Achmad K 3 2 4 3 2 3 17 2.8
16 Mugianto 2 2 3 4 4 4 19 3.2
17 Matsani 4 4 4 4 3 3 22 3.7
18 A Gopur 5 5 5 5 4 4 28 4.7
19 Acep S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
20 Moch Ardi 4 4 5 3 2 4 22 3.7
21 Suharjo 4 2 4 4 4 4 22 3.7
22 Eko Budiono 5 4 4 5 4 4 26 4.3
23 Taryono 4 2 4 4 1 4 19 3.2
24 Dwi Pranoto 5 4 5 5 5 4 28 4.7
25 Tapsir 4 3 3 3 4 3 20 3.3
26 Ganjar A 5 4 4 4 5 5 27 4.5
27 Darwito 3 3 4 4 3 4 21 3.5
28 Yatno 5 5 5 4 4 4 27 4.5
29 Paqih Shidiq 4 3 3 4 3 4 21 3.5
30 Achmad A 3 3 3 3 2 3 17 2.8
31 Bambang S 3 2 3 3 2 3 16 2.7
32 Mudi S 5 5 5 5 4 5 29 4.8
33 Ahmad S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
34 Asmat 4 4 4 3 4 5 24 4.0
118
35 Nanang H 5 5 5 3 4 5 27 4.5
36 Dhian W 3 3 5 4 2 3 20 3.3
37 H Gofur 4 3 3 4 3 3 20 3.3
38 Abd Aziz 5 5 5 3 3 5 26 4.3
39 Sarju 4 4 4 4 4 4 24 4.0
40 Eoki Kurnia H 4 3 4 4 2 3 20 3.3
41 Maryadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
42 Johan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
43 Nur Khoir 4 4 4 4 4 4 24 4.0
44 Mansur 4 4 4 3 4 4 23 3.8
45 Ubus 3 3 3 4 3 3 19 3.2
46 M Supriyadi 4 4 4 5 4 5 26 4.3
47 yamin 5 5 5 4 4 5 28 4.7
48 salim 4 4 5 4 4 5 26 4.3
49 Juanda 3 3 3 4 4 3 20 3.3
50 Budi 4 4 4 3 4 4 23 3.8
51 Sukardi 3 3 5 4 4 5 24 4.0
52 Bachtiar 4 4 3 4 4 4 23 3.8
53 Bambang 4 4 5 4 4 5 26 4.3
54 Sono P 4 5 5 5 4 5 28 4.7
55 Parmin 4 5 5 4 4 5 27 4.5
56 Agus S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
57 Aripin 5 4 4 4 4 4 25 4.2
58 Asep 4 4 5 4 4 5 26 4.3
59 Haryanta 5 5 4 5 5 4 28 4.7
60 Siswanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
61 Muksin 4 5 5 4 4 4 26 4.3
62 Edi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
63 Nurhanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
64 Sapto Raharjo 5 5 5 5 4 5 29 4.8
65 Jamari 4 4 5 4 4 4 25 4.2
66 Muzakir 4 4 4 4 3 4 23 3.8
67 Wakso 4 4 4 4 4 4 24 4.0
68 Umar 5 4 5 5 4 4 27 4.5
69 Komar 4 5 5 5 4 5 28 4.7
70 Agung Setiadi 3 3 5 4 3 4 22 3.7
71 Muhidin 4 3 5 4 3 5 24 4.0
72 Marwanto 5 5 5 5 4 5 29 4.8
73 Giyanto 4 5 5 5 5 5 29 4.8
119
74 Subaryanto 4 3 5 4 4 4 24 4.0
75 Jarman 4 4 5 4 4 4 25 4.2
76 Mashabi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
77 Sisparyanto 5 4 5 5 4 5 28 4.7
78 Maktub 4 4 3 4 4 3 22 3.7
79 Tukiran 4 4 4 3 3 3 21 3.5
80 Deni Kiswoyo 3 2 3 3 2 3 16 2.7
81 Sunarso 4 3 5 4 3 5 24 4.0
82 M Ali Sadikin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
83 Asmawi A 3 2 3 4 3 4 19 3.2
84 Engkos K 5 3 4 4 3 4 23 3.8
85 Asep Sy 5 5 4 5 5 5 29 4.8
86 Firmansyah 5 3 5 3 3 5 24 4.0
87 Bachtiar 5 4 4 5 5 5 28 4.7
88 Chairudinsyah 4 4 5 5 4 5 27 4.5
89 Wahyu Santoso 4 3 3 3 2 4 19 3.2
90 Agus S 5 4 4 5 4 4 26 4.3
91 Edi Prasetyo 4 4 4 4 5 4 25 4.2
92 Widodo 2 3 4 3 4 4 20 3.3
93 Tigor 4 4 4 4 4 4 24 4.0
94 Nurbaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
95 Yusuf 4 4 4 4 5 5 26 4.3
96 Rahmat 4 3 3 4 4 4 22 3.7
97 Yanto 4 4 3 4 4 4 23 3.8
98 Darsono 4 4 4 4 4 4 24 4.0
99 Arkian 5 3 5 3 3 4 23 3.8
100 Hadi Sumarno 4 3 4 4 4 4 23 3.8
101 Agus Wahyudi 4 3 5 5 4 5 26 4.3
102 Ismail 4 3 4 4 4 4 23 3.8
103 Syaiful Bahri 3 3 4 4 3 3 20 3.3
104 Suharno 3 3 5 3 3 4 21 3.5
105 Casmua 4 4 5 4 4 5 26 4.3
106 Sulantur 4 2 4 4 4 4 22 3.7
107 Muhadi 4 4 4 3 4 4 23 3.8
108 Nana M 4 4 4 3 4 4 23 3.8
109 Diding 4 4 4 4 4 4 24 4.0
110 Paidi 3 1 3 4 4 4 19 3.2
111 Rohim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
112 Sayuti 5 5 5 5 5 5 30 5.0
120
113 Supriyadi 5 4 5 5 4 5 28 4.7
114 Ismail M 3 4 4 3 4 4 22 3.7
115 Burhannudin 4 4 4 3 4 4 23 3.8
116 Andy Mulyono 4 4 4 4 3 4 23 3.8
117 Satrio Bagus WS 4 4 4 4 4 4 24 4.0
118 Andik Budianto 4 3 3 3 3 4 20 3.3
119 Inyolko 3 3 4 4 3 5 22 3.7
120 Mohammad Aziz 3 3 3 2 2 3 16 2.7
121 ludfi Fuad 5 5 4 3 3 4 24 4.0
122 Sutriosno 5 4 4 3 3 4 23 3.8
123 Agus Suwarna 5 4 4 4 3 4 24 4.0
124 Ahmad Junaidi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
125 Gendut Buseri 3 3 5 3 4 5 23 3.8
126 Fherry Hollan S 4 2 4 5 5 5 25 4.2
127 Efan Sunarya 4 3 4 4 4 4 23 3.8
128 Facharuddin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
129 Subagiya 3 2 3 3 3 5 19 3.2
130 Kasno 5 4 5 4 5 5 28 4.7
131 Tumari 4 4 5 4 1 4 22 3.7
132 Syamsul Munir 5 4 5 4 4 5 27 4.5
133 Rohmat 5 5 5 4 4 5 28 4.7
134 M Ridwan 4 4 4 3 3 4 22 3.7
135 Sutoyo 4 4 3 4 3 1 19 3.2
136 Dudung C 3 4 5 4 3 5 24 4.0
137 Andry 3 3 3 3 3 3 18 3.0
138 Eko Aprianto 5 4 5 5 4 4 27 4.5
139 Reza Alfin 5 4 5 4 4 4 26 4.3
140 Agus kuncoro 4 2 4 4 4 4 22 3.7
141 Sunardi 4 3 4 4 3 3 21 3.5
142 Nur Arifin 4 4 4 4 2 4 22 3.7
143 Tukirin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
144 Herman 4 5 5 3 4 5 26 4.3
145 Suwinto 5 3 5 3 4 5 25 4.2
146 Dadang 5 4 4 4 4 4 25 4.2
147 Marzuki 5 4 3 4 4 5 25 4.2
148 Hidayatulloh 3 4 3 3 3 3 19 3.2
149 Gunawan 5 5 4 5 5 4 28 4.7
150 Riyadi 5 5 5 4 4 5 28 4.7
151 Danto 4 4 3 3 3 4 21 3.5
121
152 Hasan 4 4 3 3 3 4 21 3.5
153 muhtofa 4 4 3 4 5 4 24 4.0
154 Kanim 5 4 5 4 4 5 27 4.5
155 Abdul M 4 4 4 4 5 5 26 4.3
156 Sutejo 4 4 4 4 4 4 24 4.0
157 U Tohir 3 3 4 4 3 4 21 3.5
158 Susanto 4 4 4 3 4 4 23 3.8
159 M Rohim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
160 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
161 Mujianto 5 5 5 5 4 5 29 4.8
162 Nasrudin 5 4 4 4 3 5 25 4.2
163 M Sofian 4 5 5 5 5 5 29 4.8
164 Imam fauzi 3 4 5 4 2 3 21 3.5
165 Slamet Riyadi 4 4 4 4 3 5 24 4.0
166 Arjawi 4 4 5 4 4 3 24 4.0
167 M Irfan 4 3 4 4 4 3 22 3.7
168 Budi h 4 3 4 4 3 4 22 3.7
169 Ridwan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
170 Oka 4 4 4 4 4 4 24 4.0
171 Ardian 4 4 4 3 3 4 22 3.7
172 Sarjana 4 2 3 3 3 3 18 3.0
173 Muslim 5 4 4 3 3 4 23 3.8
174 Aryo 5 4 4 3 4 3 23 3.8
175 Endang 4 4 3 2 4 3 20 3.3
176 Karno 5 4 5 4 4 4 26 4.3
177 Namin 5 4 4 4 5 4 26 4.3
178 Hendi 5 4 4 4 4 4 25 4.2
179 esnen 5 4 4 5 4 3 25 4.2
180 Kaswoto 4 3 3 3 4 3 20 3.3
181 Eko 4 4 3 3 3 3 20 3.3
182 Budi 4 5 4 3 3 4 23 3.8
183 Aan J 3 3 3 4 3 5 21 3.5
184 Yudi A 4 4 4 4 4 5 25 4.2
185 Bahrun Jamil 3 2 3 3 3 3 17 2.8
186 Abdul Napi 4 4 4 4 4 3 23 3.8
187 Dede Kurnia 5 5 5 5 5 5 30 5.0
188 Erik 5 5 5 5 5 5 30 5.0
189 Khairullah 4 5 5 5 5 5 29 4.8
190 Supriyanto 4 4 4 4 3 4 23 3.8
122
191 Koswara 4 4 4 4 3 3 22 3.7
192 Firdaus 4 4 5 4 4 5 26 4.3
193 Gustanto 4 5 4 5 5 5 28 4.7
194 Dadang S 3 3 4 4 3 4 21 3.5
195 Muckson 3 3 4 4 3 4 21 3.5
196 Jajat 3 4 4 4 4 4 23 3.8
197 Boedi s 3 3 4 4 3 4 21 3.5
198 Frans R 3 3 4 3 2 4 19 3.2
199 Sutiman 5 5 5 5 4 5 29 4.8
200 Teja 5 5 5 5 5 4 29 4.8
201 Agus H 4 4 4 3 4 4 23 3.8
202 Richard 5 5 5 5 4 4 28 4.7
203 Yudi Arief 3 3 3 3 3 3 18 3.0
204 Sumarno 3 2 3 4 2 4 18 3.0
205 Sugiono 4 4 5 5 5 5 28 4.7
206 Agus Psr 5 5 5 5 3 3 26 4.3
207 Samsudin 5 4 4 4 3 4 24 4.0
208 Marsun 4 5 5 4 4 5 27 4.5
209 Daryanto 4 4 4 4 3 4 23 3.8
210 Angga N 4 3 5 4 3 4 23 3.8
211 Hendrik 3 3 4 3 3 4 20 3.3
212 Muhajirin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
213 Ahmad Taopik 4 2 4 4 2 5 21 3.5
214 Aceng Dani 4 4 5 5 5 5 28 4.7
215 Nasrulloh S 4 2 4 4 4 4 22 3.7
216 Haryonto 4 4 5 4 4 4 25 4.2
217 Umar 4 4 5 4 4 4 25 4.2
218 Teguh Riyanto 4 4 5 4 4 5 26 4.3
219 Miujiran 3 3 4 4 3 4 21 3.5
220 Jajang 4 4 4 3 4 4 23 3.8
221 Maman T 4 4 5 3 3 5 24 4.0
222 M Sumarto 5 5 5 4 4 4 27 4.5
223 Erin N A 4 4 4 4 2 4 22 3.7
224 Wiyana 5 4 5 5 4 5 28 4.7
225 Asep Nurjaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
226 Nirmanta 3 3 4 4 4 5 23 3.8
227 Rudi 5 4 4 4 5 5 27 4.5
228 Trimo 5 4 4 4 4 4 25 4.2
229 Fuzi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
123
230 Salam Mawardi 3 2 2 2 3 4 16 2.7
231 Imam Isnandar 4 3 4 4 3 4 22 3.7
232 Nurli 5 4 4 4 4 5 26 4.3
233 Anto 4 4 4 4 4 5 25 4.2
234 Yayan Mulyana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
235 Suharjo 4 3 4 3 3 4 21 3.5
236 Hendra Putra 4 3 4 4 4 4 23 3.8
237 Faruk Afero 5 3 5 4 4 3 24 4.0
238 M Tunus 3 3 3 3 4 4 20 3.3
239 Bambang S 3 4 3 4 4 3 21 3.5
240 Sayuti 5 4 5 5 5 5 29 4.8
241 Lili 4 4 3 3 2 4 20 3.3
242 Mulyono 5 5 4 5 4 5 28 4.7
243 Elan Suherlan 4 3 4 3 3 4 21 3.5
244 Sadikin 4 4 3 4 5 4 24 4.0
245 Bejo 4 4 4 2 2 4 20 3.3
246 A Mukhlis 4 2 4 4 2 4 20 3.3
247 Sutarno 4 4 5 3 3 3 22 3.7
248 Abdulatib 5 5 5 5 5 5 30 5.0
249 Heri 4 4 5 4 4 5 26 4.3
250 Erwin Y 4 4 4 4 4 4 24 4.0
251 Ahmad kitoeri 4 4 5 4 4 4 25 4.2
252 Rahmat 4 4 4 4 4 4 24 4.0
253 Muksin 4 4 5 5 4 4 26 4.3
254 Hari Maulana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
255 Bambang C 4 4 4 4 4 4 24 4.0
256 Tonang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
257 Bayu 4 4 5 4 4 4 25 4.2
258 A Gapur 4 4 5 5 5 5 28 4.7
259 Sutarman 3 4 4 4 4 4 23 3.8
260 Eko PHM 4 4 4 4 4 4 24 4.0
261 Sunyoto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
262 Eko Prasetyo 4 4 4 4 4 4 24 4.0
263 Sukardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
264 Bowo Pranoto 4 4 5 5 5 5 28 4.7
265 Suhardi 4 4 5 5 4 5 27 4.5
266 Ismadie 4 4 4 4 5 5 26 4.3
267 Ojat 5 4 5 4 5 5 28 4.7
268 Catur 5 5 5 4 4 5 28 4.7
124
269 Puadi 4 4 4 4 4 5 25 4.2
270 Usup 5 5 5 5 4 4 28 4.7
271 Jajang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
272 Feri Irawan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
273 Paryanto 5 3 5 4 4 5 26 4.3
274 Mardjuki 4 5 5 3 3 5 25 4.2
275 Bangun S 3 3 3 3 3 3 18 3.0
276 Suhendi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
277 Hartoyo 4 5 5 4 5 5 28 4.7
278 Paijo 5 4 5 4 4 5 27 4.5
279 Abdul Rozaq 5 5 5 4 4 4 27 4.5
280 Maarlan 5 5 5 4 5 5 29 4.8
281 Ari 4 4 5 4 4 5 26 4.3
282 Mulyanto 5 4 4 5 5 5 28 4.7
283 M husnul 5 5 5 5 5 5 30 5.0
284 Mahdi 5 5 5 4 5 5 29 4.8
285 Dasuki 5 5 5 5 5 5 30 5.0
286 Pujiono 4 4 5 3 4 4 24 4.0
287 Dwi 4 4 5 4 4 5 26 4.3
288 Ismail 5 4 5 5 5 5 29 4.8
289 Ari 5 4 5 4 4 4 26 4.3
290 Iwan 4 4 5 5 4 5 27 4.5
291 Faisal 5 5 4 5 5 5 29 4.8
292 Inu Janata 5 5 5 5 5 4 29 4.8
293 Harruyadi 5 4 4 5 5 4 27 4.5
294 Bambang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
295 Irfan H 4 4 4 5 5 5 27 4.5
296 Moch Yusuf 2 2 5 5 3 4 21 3.5
297 Arief 3 3 4 4 3 3 20 3.3
298 Fajar 4 4 4 3 3 4 22 3.7
299 Agus Kurnia 4 4 4 3 4 3 22 3.7
300 Syarif 4 4 3 3 4 3 21 3.5
301 Akhmad S 4 4 3 4 4 3 22 3.7
302 Riyadi 4 4 5 4 5 5 27 4.5
303 Rohman 4 3 3 3 4 4 21 3.5
304 Sahri 4 4 5 4 4 5 26 4.3
305 Wiyadi 4 4 4 5 5 5 27 4.5
306 Deni 4 4 4 4 3 5 24 4.0
307 Fuad z 5 4 4 4 5 5 27 4.5
125
308 Nasir 5 4 4 4 4 5 26 4.3
309 A Ismail 5 4 4 4 5 5 27 4.5
310 Jainurdin 5 3 4 4 4 5 25 4.2
311 Ujang 5 5 5 4 4 5 28 4.7
312 Katam 4 3 4 4 4 4 23 3.8
313 Subekti 5 4 4 4 4 5 26 4.3
314 Ade Mahmudin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
315 Imron rosyadi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
316 Uswanto 4 5 5 4 4 4 26 4.3
317 Sarjono 4 4 4 4 4 4 24 4.0
318 Herman Susilo 5 3 5 3 3 5 24 4.0
319 Agus Sofyan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
320 Aaris H 4 4 5 5 2 4 24 4.0
321 Esmen W 4 3 3 3 3 5 21 3.5
322 Kaswoto 5 3 4 3 3 4 22 3.7
323 wakhidi 5 4 5 4 3 5 26 4.3
324 Anom W 5 4 4 3 2 5 23 3.8
325 Jaeni 4 5 5 4 2 4 24 4.0
326 Hidayat 4 3 4 3 3 4 21 3.5
327 Dadang 4 4 4 4 4 4 24 4.0
328 Jamari 4 3 3 4 3 5 22 3.7
329 Romelih T 5 5 5 4 5 5 29 4.8
330 Topik Mukti 4 5 5 5 5 5 29 4.8
331 Ardian 4 4 4 5 5 5 27 4.5
332 Arif 4 4 5 4 5 5 27 4.5
333 Harrri 5 4 5 4 4 5 27 4.5
334 Sunardianto 4 4 4 4 4 5 25 4.2
335 Riyadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
Total 1393 1296 1423 1340 1275 1422
Rata-rata 4.2 3.9 4.2 4.0 3.8 4.2
Validitas 0.7 0.8 0.7 0.7 0.7 0.7
126
Knerja Karyawan
No Nama Responden
Variabel Pernyataan Nilai
1 2 3 4 5 6 Total Rata-
rata
1 Muhajir 4 4 4 3 4 3 22 3.7
2 Kusom 4 4 4 4 4 4 24 4.0
3 Ifan T 4 5 5 5 4 4 27 4.5
4 Saiwan 4 4 3 4 4 5 24 4.0
5 Budi Sutoto 5 5 3 3 5 5 26 4.3
6 Muntono 4 4 5 4 3 5 25 4.2
7 Surasa A.S 5 4 4 4 4 4 25 4.2
8 Johan SN 4 4 5 4 4 3 24 4.0
9 Didin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
10 Slamet 4 4 5 4 4 4 25 4.2
11 Donatus Eja 4 4 4 4 4 4 24 4.0
12 Da'an 4 4 4 4 4 4 24 4.0
13 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
14 Rohmat 4 3 3 4 5 5 24 4.0
15 Achmad K 3 4 3 4 4 2 20 3.3
16 Mugianto 4 3 3 4 4 4 22 3.7
17 Matsani 3 4 3 4 3 3 20 3.3
18 A Gopur 4 5 4 5 4 4 26 4.3
19 Acep S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
20 Moch Ardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
21 Suharjo 4 4 3 3 4 4 22 3.7
22 Eko Budiono 5 5 5 5 5 5 30 5.0
23 Taryono 5 4 4 4 4 5 26 4.3
24 Dwi Pranoto 4 4 5 4 5 5 27 4.5
25 Tapsir 4 4 4 4 4 3 23 3.8
26 Ganjar A 4 4 3 4 4 5 24 4.0
27 Darwito 4 3 4 4 4 4 23 3.8
28 Yatno 5 5 4 3 4 4 25 4.2
29 Paqih Shidiq 5 5 5 4 4 5 28 4.7
30 Achmad A 4 4 4 4 3 3 22 3.7
31 Bambang S 3 3 3 3 2 2 16 2.7
32 Mudi S 4 5 5 5 5 5 29 4.8
33 Ahmad S 4 5 5 4 4 4 26 4.3
34 Asmat 4 4 4 4 4 4 24 4.0
127
35 Nanang H 5 5 5 5 5 5 30 5.0
36 Dhian W 4 4 4 3 4 4 23 3.8
37 H Gofur 5 5 5 5 3 5 28 4.7
38 Abd Aziz 3 5 5 3 4 5 25 4.2
39 Sarju 4 4 4 4 4 4 24 4.0
40 Eoki Kurnia H 4 3 4 5 4 3 23 3.8
41 Maryadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
42 Johan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
43 Nur Khoir 4 4 4 4 4 4 24 4.0
44 Mansur 4 4 4 3 4 4 23 3.8
45 Ubus 4 3 4 4 5 5 25 4.2
46 M Supriyadi 4 5 5 5 5 5 29 4.8
47 yamin 5 5 5 4 4 5 28 4.7
48 salim 4 5 5 4 4 4 26 4.3
49 Juanda 4 4 3 4 3 3 21 3.5
50 Budi 3 3 4 4 3 4 21 3.5
51 Sukardi 4 4 3 3 4 4 22 3.7
52 Bachtiar 5 4 5 4 4 4 26 4.3
53 Bambang 5 4 4 4 4 4 25 4.2
54 Sono P 5 5 5 5 5 5 30 5.0
55 Parmin 5 5 5 5 4 4 28 4.7
56 Agus S 5 5 4 4 4 4 26 4.3
57 Aripin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
58 Asep 5 5 5 5 5 5 30 5.0
59 Haryanta 5 4 4 5 5 5 28 4.7
60 Siswanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
61 Muksin 5 5 4 5 5 4 28 4.7
62 Edi 5 5 4 4 5 5 28 4.7
63 Nurhanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
64 Sapto Raharjo 5 5 5 5 5 5 30 5.0
65 Jamari 4 4 4 4 4 4 24 4.0
66 Muzakir 3 4 4 4 4 4 23 3.8
67 Wakso 5 4 4 4 4 4 25 4.2
68 Umar 5 4 4 4 4 4 25 4.2
69 Komar 5 5 4 5 5 4 28 4.7
70 Agung Setiadi 5 5 5 4 4 5 28 4.7
71 Muhidin 5 5 5 5 4 5 29 4.8
72 Marwanto 5 5 5 5 4 5 29 4.8
73 Giyanto 5 4 5 5 5 5 29 4.8
128
74 Subaryanto 5 4 4 4 4 4 25 4.2
75 Jarman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
76 Mashabi 5 4 4 4 4 4 25 4.2
77 Sisparyanto 5 5 5 4 5 5 29 4.8
78 Maktub 4 3 4 4 5 4 24 4.0
79 Tukiran 4 4 4 4 3 4 23 3.8
80 Deni Kiswoyo 4 4 4 4 5 4 25 4.2
81 Sunarso 5 5 5 5 4 4 28 4.7
82 M Ali Sadikin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
83 Asmawi A 4 4 5 3 3 3 22 3.7
84 Engkos K 5 5 5 4 4 4 27 4.5
85 Asep Sy 4 4 5 5 4 4 26 4.3
86 Firmansyah 5 5 5 5 5 5 30 5.0
87 Bachtiar 5 5 4 5 4 3 26 4.3
88 Chairudinsyah 5 4 4 4 4 5 26 4.3
89 Wahyu Santoso 4 4 3 4 4 4 23 3.8
90 Agus S 5 5 5 4 4 5 28 4.7
91 Edi Prasetyo 5 5 5 5 5 5 30 5.0
92 Widodo 4 4 3 3 4 4 22 3.7
93 Tigor 4 4 4 4 4 4 24 4.0
94 Nurbaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
95 Yusuf 4 4 4 5 4 5 26 4.3
96 Rahmat 4 4 5 4 4 4 25 4.2
97 Yanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
98 Darsono 4 4 5 4 4 4 25 4.2
99 Arkian 3 5 3 5 3 3 22 3.7
100 Hadi Sumarno 4 4 4 4 4 4 24 4.0
101 Agus Wahyudi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
102 Ismail 4 4 4 4 4 4 24 4.0
103 Syaiful Bahri 3 3 4 3 3 3 19 3.2
104 Suharno 4 4 4 3 4 3 22 3.7
105 Casmua 5 5 5 4 4 5 28 4.7
106 Sulantur 4 4 4 4 3 4 23 3.8
107 Muhadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
108 Nana M 4 4 3 4 4 4 23 3.8
109 Diding 4 4 4 3 4 4 23 3.8
110 Paidi 3 4 4 3 4 5 23 3.8
111 Rohim 4 4 5 4 4 4 25 4.2
112 Sayuti 5 5 5 5 5 5 30 5.0
129
113 Supriyadi 4 4 5 4 4 4 25 4.2
114 Ismail M 4 4 4 4 4 4 24 4.0
115 Burhannudin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
116 Andy Mulyono 4 4 4 4 4 3 23 3.8
117 Satrio Bagus WS 4 4 4 4 4 3 23 3.8
118 Andik Budianto 4 4 5 4 5 5 27 4.5
119 Inyolko 5 5 5 5 4 4 28 4.7
120 Mohammad Aziz 4 4 4 4 3 3 22 3.7
121 ludfi Fuad 5 5 4 5 4 4 27 4.5
122 Sutriosno 5 4 4 4 5 5 27 4.5
123 Agus Suwarna 5 5 5 5 5 5 30 5.0
124 Ahmad Junaidi 4 4 4 5 4 4 25 4.2
125 Gendut Buseri 3 3 5 4 3 3 21 3.5
126 Fherry Hollan S 5 5 5 5 5 5 30 5.0
127 Efan Sunarya 5 5 5 5 5 5 30 5.0
128 Facharuddin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
129 Subagiya 5 5 5 4 4 4 27 4.5
130 Kasno 5 5 5 5 5 4 29 4.8
131 Tumari 4 5 4 4 4 5 26 4.3
132 Syamsul Munir 5 5 5 5 4 4 28 4.7
133 Rohmat 5 5 5 5 5 5 30 5.0
134 M Ridwan 3 3 4 3 3 3 19 3.2
135 Sutoyo 5 4 4 5 3 4 25 4.2
136 Dudung C 3 4 5 4 3 4 23 3.8
137 Andry 3 3 3 3 3 3 18 3.0
138 Eko Aprianto 5 5 5 4 4 4 27 4.5
139 Reza Alfin 5 5 4 5 5 5 29 4.8
140 Agus kuncoro 4 4 4 4 4 4 24 4.0
141 Sunardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
142 Nur Arifin 4 4 4 4 3 3 22 3.7
143 Tukirin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
144 Herman 5 4 5 5 5 5 29 4.8
145 Suwinto 5 3 5 4 5 5 27 4.5
146 Dadang 5 4 5 5 4 5 28 4.7
147 Marzuki 5 5 3 4 4 5 26 4.3
148 Hidayatulloh 5 3 5 5 3 3 24 4.0
149 Gunawan 4 4 5 4 5 5 27 4.5
150 Riyadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
151 Danto 4 4 5 4 5 3 25 4.2
130
152 Hasan 4 4 5 4 3 4 24 4.0
153 muhtofa 4 4 3 4 4 3 22 3.7
154 Kanim 5 5 4 4 4 4 26 4.3
155 Abdul M 4 4 4 4 5 5 26 4.3
156 Sutejo 5 5 4 4 4 4 26 4.3
157 U Tohir 4 4 4 3 4 4 23 3.8
158 Susanto 4 4 3 4 4 4 23 3.8
159 M Rohim 4 4 4 4 4 4 24 4.0
160 Suryanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
161 Mujianto 5 5 5 5 4 4 28 4.7
162 Nasrudin 3 3 3 4 3 4 20 3.3
163 M Sofian 4 4 4 5 4 3 24 4.0
164 Imam fauzi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
165 Slamet Riyadi 4 5 4 4 3 4 24 4.0
166 Arjawi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
167 M Irfan 4 4 3 3 3 4 21 3.5
168 Budi h 4 4 4 3 4 4 23 3.8
169 Ridwan 4 3 4 4 3 4 22 3.7
170 Oka 4 3 4 4 3 4 22 3.7
171 Ardian 4 4 5 4 4 3 24 4.0
172 Sarjana 4 3 4 3 4 3 21 3.5
173 Muslim 4 4 3 4 3 4 22 3.7
174 Aryo 4 3 3 4 4 4 22 3.7
175 Endang 4 4 3 4 5 3 23 3.8
176 Karno 4 4 4 5 4 4 25 4.2
177 Namin 4 4 4 4 5 4 25 4.2
178 Hendi 4 4 4 3 5 3 23 3.8
179 esnen 3 5 4 4 5 4 25 4.2
180 Kaswoto 4 3 4 3 4 3 21 3.5
181 Eko 5 4 4 4 4 3 24 4.0
182 Budi 4 3 4 3 2 4 20 3.3
183 Aan J 5 4 5 4 3 4 25 4.2
184 Yudi A 5 5 5 5 4 4 28 4.7
185 Bahrun Jamil 3 4 4 3 3 3 20 3.3
186 Abdul Napi 4 4 3 3 3 3 20 3.3
187 Dede Kurnia 5 5 5 5 5 5 30 5.0
188 Erik 5 5 5 5 5 5 30 5.0
189 Khairullah 5 5 5 4 5 5 29 4.8
190 Supriyanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
131
191 Koswara 4 4 3 3 3 3 20 3.3
192 Firdaus 4 5 4 5 5 5 28 4.7
193 Gustanto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
194 Dadang S 4 4 4 3 3 3 21 3.5
195 Muckson 4 4 4 3 4 4 23 3.8
196 Jajat 4 4 4 4 3 4 23 3.8
197 Boedi s 4 4 3 3 4 4 22 3.7
198 Frans R 4 4 4 4 3 3 22 3.7
199 Sutiman 5 5 5 5 4 4 28 4.7
200 Teja 5 5 5 5 4 5 29 4.8
201 Agus H 3 4 3 4 4 4 22 3.7
202 Richard 5 5 5 5 5 5 30 5.0
203 Yudi Arief 4 3 4 3 3 4 21 3.5
204 Sumarno 3 4 3 3 4 3 20 3.3
205 Sugiono 5 5 4 3 3 3 23 3.8
206 Agus Psr 4 3 4 3 4 4 22 3.7
207 Samsudin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
208 Marsun 5 5 5 4 4 4 27 4.5
209 Daryanto 4 4 3 4 3 4 22 3.7
210 Angga N 4 4 4 4 4 4 24 4.0
211 Hendrik 4 4 4 3 3 3 21 3.5
212 Muhajirin 5 5 5 5 5 5 30 5.0
213 Ahmad Taopik 4 4 5 5 4 4 26 4.3
214 Aceng Dani 5 5 4 5 4 5 28 4.7
215 Nasrulloh S 4 5 4 4 3 4 24 4.0
216 Haryonto 5 4 5 5 4 5 28 4.7
217 Umar 5 4 5 5 4 5 28 4.7
218 Teguh Riyanto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
219 Miujiran 4 4 4 3 5 4 24 4.0
220 Jajang 4 4 3 4 4 4 23 3.8
221 Maman T 5 5 5 4 5 5 29 4.8
222 M Sumarto 5 5 5 5 5 5 30 5.0
223 Erin N A 5 5 5 5 5 5 30 5.0
224 Wiyana 4 4 4 5 4 5 26 4.3
225 Asep Nurjaman 4 4 4 4 4 4 24 4.0
226 Nirmanta 5 5 5 4 3 4 26 4.3
227 Rudi 4 4 5 5 4 4 26 4.3
228 Trimo 5 4 5 4 5 5 28 4.7
229 Fuzi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
132
230 Salam Mawardi 4 4 4 4 4 3 23 3.8
231 Imam Isnandar 4 4 4 4 5 4 25 4.2
232 Nurli 5 5 5 5 4 4 28 4.7
233 Anto 4 4 4 5 3 5 25 4.2
234 Yayan Mulyana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
235 Suharjo 4 4 4 4 3 4 23 3.8
236 Hendra Putra 5 5 4 5 4 4 27 4.5
237 Faruk Afero 4 4 3 5 3 4 23 3.8
238 M Tunus 4 4 5 5 4 3 25 4.2
239 Bambang S 5 5 5 3 4 3 25 4.2
240 Sayuti 4 4 5 4 4 4 25 4.2
241 Lili 4 5 5 5 4 4 27 4.5
242 Mulyono 5 5 5 5 5 5 30 5.0
243 Elan Suherlan 3 4 3 3 2 4 19 3.2
244 Sadikin 3 4 5 4 3 4 23 3.8
245 Bejo 5 4 5 4 5 5 28 4.7
246 A Mukhlis 4 4 4 4 4 4 24 4.0
247 Sutarno 4 4 5 4 4 3 24 4.0
248 Abdulatib 5 5 5 5 5 5 30 5.0
249 Heri 4 4 4 4 4 4 24 4.0
250 Erwin Y 4 4 4 4 4 4 24 4.0
251 Ahmad kitoeri 4 4 4 4 4 4 24 4.0
252 Rahmat 4 4 4 4 4 4 24 4.0
253 Muksin 4 4 4 3 4 4 23 3.8
254 Hari Maulana 4 4 4 4 4 4 24 4.0
255 Bambang C 4 4 4 4 4 3 23 3.8
256 Tonang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
257 Bayu 4 4 5 5 4 4 26 4.3
258 A Gapur 4 4 4 4 4 4 24 4.0
259 Sutarman 3 4 4 4 4 3 22 3.7
260 Eko PHM 4 4 4 4 4 4 24 4.0
261 Sunyoto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
262 Eko Prasetyo 4 4 4 4 4 4 24 4.0
263 Sukardi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
264 Bowo Pranoto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
265 Suhardi 4 5 5 5 4 5 28 4.7
266 Ismadie 4 4 4 4 4 4 24 4.0
267 Ojat 4 5 4 5 5 5 28 4.7
268 Catur 4 4 5 5 4 4 26 4.3
133
269 Puadi 5 5 5 5 4 4 28 4.7
270 Usup 5 5 5 5 5 5 30 5.0
271 Jajang 4 4 4 4 4 4 24 4.0
272 Feri Irawan 4 4 4 3 4 4 23 3.8
273 Paryanto 4 5 3 5 4 3 24 4.0
274 Mardjuki 5 4 3 4 3 5 24 4.0
275 Bangun S 3 3 4 3 3 3 19 3.2
276 Suhendi 3 3 3 3 3 3 18 3.0
277 Hartoyo 5 5 4 4 5 5 28 4.7
278 Paijo 5 5 5 4 4 4 27 4.5
279 Abdul Rozaq 4 4 4 4 4 4 24 4.0
280 Maarlan 5 5 4 4 4 5 27 4.5
281 Ari 4 4 5 4 5 5 27 4.5
282 Mulyanto 5 5 5 4 5 5 29 4.8
283 M husnul 4 5 5 4 4 5 27 4.5
284 Mahdi 4 4 4 5 4 4 25 4.2
285 Dasuki 5 4 4 5 4 5 27 4.5
286 Pujiono 3 3 4 4 4 4 22 3.7
287 Dwi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
288 Ismail 5 5 5 5 5 5 30 5.0
289 Ari 4 4 4 5 4 5 26 4.3
290 Iwan 5 5 4 4 4 5 27 4.5
291 Faisal 5 5 4 5 4 4 27 4.5
292 Inu Janata 5 5 4 4 4 5 27 4.5
293 Harruyadi 5 5 5 5 4 5 29 4.8
294 Bambang 5 5 4 4 4 4 26 4.3
295 Irfan H 5 5 5 4 4 5 28 4.7
296 Moch Yusuf 5 4 3 3 4 4 23 3.8
297 Arief 4 3 3 3 3 3 19 3.2
298 Fajar 3 4 4 4 3 4 22 3.7
299 Agus Kurnia 4 4 3 3 5 5 24 4.0
300 Syarif 4 4 4 3 5 5 25 4.2
301 Akhmad S 4 4 4 3 3 4 22 3.7
302 Riyadi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
303 Rohman 5 4 4 3 4 4 24 4.0
304 Sahri 4 4 4 4 4 4 24 4.0
305 Wiyadi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
306 Deni 5 5 4 4 4 4 26 4.3
307 Fuad z 5 5 5 5 5 5 30 5.0
134
308 Nasir 4 4 5 4 4 4 25 4.2
309 A Ismail 5 5 4 4 4 4 26 4.3
310 Jainurdin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
311 Ujang 5 5 5 5 5 5 30 5.0
312 Katam 5 5 4 5 4 4 27 4.5
313 Subekti 4 4 4 4 4 4 24 4.0
314 Ade Mahmudin 4 4 4 4 4 4 24 4.0
315 Imron rosyadi 5 5 5 5 5 5 30 5.0
316 Uswanto 4 5 5 4 4 4 26 4.3
317 Sarjono 4 4 4 4 4 4 24 4.0
318 Herman Susilo 3 5 3 5 4 5 25 4.2
319 Agus Sofyan 4 4 4 4 4 4 24 4.0
320 Aaris H 5 5 5 5 5 5 30 5.0
321 Esmen W 4 4 4 4 3 3 22 3.7
322 Kaswoto 4 4 3 3 4 5 23 3.8
323 wakhidi 4 4 4 4 4 4 24 4.0
324 Anom W 3 4 3 3 4 4 21 3.5
325 Jaeni 5 4 5 5 4 4 27 4.5
326 Hidayat 4 4 4 4 3 3 22 3.7
327 Dadang 4 4 4 3 4 4 23 3.8
328 Jamari 4 4 4 4 5 5 26 4.3
329 Romelih T 4 4 5 4 4 4 25 4.2
330 Topik Mukti 5 5 5 5 4 4 28 4.7
331 Ardian 5 5 4 4 4 4 26 4.3
332 Arif 4 4 5 5 4 4 26 4.3
333 Harrri 5 5 4 4 4 4 26 4.3
334 Sunardianto 4 4 4 4 4 4 24 4.0
335 Riyadi 5 4 5 4 3 4 25 4.2
Total 1436 1427 1418 1387 1358 1388
Rata-rata 4.3 4.3 4.2 4.1 4.1 4.1
Validitas 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7 0.7
135
LAMPIRAN 4
HASIL OUTPUT SPSS KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYWAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 keselamatan kerjab . Enter
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .622a .387 .385 .36991 2.093
a. Predictors: (Constant), keselamatan kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.692 .173 9.763 .000
keselamatan kerja .587 .041 .622 14.488 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 kesehatan kerjab . Enter
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. All requested variables entered.
136
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .603a .364 .362 .37664 1.865
a. Predictors: (Constant), kesehatan kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.999 .160 12.519 .000
kesehatan kerja .539 .039 .603 13.807 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
Correlations
kinerja
karyawan
keselamatan
kerja
kesehatan
kerja
Pearson
Correlation
kinerja karyawan 1.000 .622 .603
keselamatan
kerja .622 1.000 .640
kesehatan kerja .603 .640 1.000
Sig. (1-tailed)
kinerja karyawan . .000 .000
keselamatan
kerja .000 . .000
kesehatan kerja .000 .000 .
N
kinerja karyawan 335 335 335
keselamatan
kerja 335 335 335
kesehatan kerja 335 335 335
137
del Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
kesehatan
kerja,
keselamatan
kerjab
. Enter
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .677a .458 .455 .34824 1.942
a. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerja
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 34.022 2 17.011 140.274 .000b
Residual 40.262 332 .121
Total 74.285 334
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), kesehatan kerja, keselamatan kerja
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.325 .172 7.687 .000
keselamatan kerja .377 .050 .399 7.585 .000
kesehatan kerja .311 .047 .348 6.613 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
138
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
keselamatan kerja .590 1.695
kesehatan kerja .590 1.695
139
LAMPIRAN 5
TABEL UJI T
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 0.200 0.100 0.050 0.020 0.010 0.002 0.001
satu sisi 10.00 5.00 2.50 1.00 0.50 0.10 0,05
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.309 636.619
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.551
80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416
120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617 3.160 3.373
160 1.287 1.654 1.975 2.350 2.607 3.142 3.352
200 1.286 1.653 1.972 2.345 2.601 3.131 3.340
240 1.285 1.651 1.970 2.342 2.596 3.125 3.332
280 1.285 1.650 1.968 2.340 2.594 3.120 3.326
320 1.284 1.650 1.967 2.338 2.591 3.116 3.321
330 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
331 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
332 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
333 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
334 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
335 1.284 1.649 1.967 2.338 2.591 3.115 3.320
336 1.284 1.649 1.967 2.337 2.591 3.115 3.320
337 1.284 1.649 1.967 2.337 2.590 3.115 3.320
338 1.284 1.649 1.967 2.337 2.590 3.115 3.320
339 1.284 1.649 1.967 2.337 2.590 3.114 3.319
340 1.284 1.649 1.967 2.337 2.590 3.114 3.319
140
LAMPIRAN 6
TABEL UJI F
0,05 dk pembilang = (k)
dk penyebut
= (n-k-1) 1 2 3 4 5 6 7 8
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.883
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.180
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.056
120 3.920 3.072 2.680 2.447 2.290 2.175 2.087 2.016
160 3.900 3.053 2.661 2.428 2.271 2.156 2.067 1.997
200 3.888 3.041 2.650 2.417 2.259 2.144 2.056 1.985
240 3.880 3.033 2.642 2.409 2.252 2.136 2.048 1.977
280 3.875 3.028 2.637 2.404 2.246 2.131 2.042 1.972
330 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
331 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
332 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
333 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
334 3.869 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
335 3.869 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
336 3.869 3.023 2.631 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
337 3.869 3.023 2.631 2.398 2.241 2.126 2.037 1.966
338 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
339 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
340 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
141
LAMPIRAN 7
R Tabel
n
Taraf
Signifikan n
Taraf
Signifikan N
Taraf
Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 120 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 170 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
142
143