pengaruh kematangan dan suhu penyimpanan

3
Tomat merupakan sayuran yang serbaguna. buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah tomat sendiri merupakan jenis buah buni. Selagi muda berwarna hijau, berbulu dan relatif keras, namun pada saat tua berwarna merah muda, merah, atau kuning cerah, mengkilat, serta relatif lunak. Berdiameter antara 3 sampai 16 cm. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Kandungan karotin yang berperan sebagai provitamin A pada buah tomat sangat tinggi terlihat dari warna jingganya. Vitamin C dalam tomat bermanfaat sebagai antioksidan dan antisclerosis. Kualitas tomat terus berubah setelah pemanenan. Selama periode penyimpanan, dapat terjadi overripe (lewat matang) secara cepat tergantung dari temperatur dan kematangan saat panen. Buah yang lewat matang mengalami penurunan kualitas dan pengurangan umur simpannya karena buah terlalu lunak. Penurunan kualitas yang terjadi diakibatkan karena adanya kerusakan mekanis, biologis dan mikrobiologis. Kerusakan yang terjadi pada buah tomat juga di sebabkan karena karakteristik bua yang mengandung banyak air. Tomat sebaiknya disimpan pada suhu rendah karena dengan penurunan suhu akan menghambat proses kerusakan-kerusakan. Tapi penyimpanan dalam waktu yang lama di suhu rendah juga menyebabkan buah menjadi keriput oleh karena terjadi kerusakaan sel dan struktur jaringan pada buah. Maka penyimpanan sebaiknya tidak untuk waktu yang lama (Mujoharjo 2008. Teknologi Pengaetan PAngan. Jakarta. UI Press). Untuk mempertahankan mutu tomat dalam jangka waktu yang relatif lama, cara paling mudah, murah, dan aman bagi tomat-tomat dalam negeri adalah menyimpannya dalam kotak kayu. Kotak tersebut higroskopis sehingga dapat menyerap H2O dan di bagian bawahnya diberi kapur tohor atau Ca(OH)2 untuk mengikat CO2. Kemasan ini harus disimpan di tempat yang kering dan teduh sehingga penimbunan etilen dapat ditekan. Bila buah tomat yang disimpan masih berwarna kehijau-hijauan, penyimpanan dengan cara ini dapat menahan kesegaran buah tomat sampai 2 minggu (Widianarko et al. 2000). Widianarko, B. Pratiwi, R dan Retnaningsih Ch. 2000. Serat dalam Makanan. Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Pangan. Unika Soegijapranata. Semarang. Berdasarkan praktikum, dilakukan berbagai macam perlakuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan terhadap buah tomat. Umur simpan dipengaruhi oleh respirasi dan transpirasi. Respirasi merupakan suatu proses katabolisme senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang menghasilkan energy, co2, air, dan electron . Bahan hasil pertanian setelah dipanen pada umumnya masih melakukan proses respirasi serta metabolisme lain sampai bahan tersebut rusak dan proses kehidupan berhenti. Transpirasi adalah pengeluaran air dari dalam jaringan produk nabati. Laju transpirasi

description

laporan

Transcript of pengaruh kematangan dan suhu penyimpanan

Tomat merupakan sayuran yang serbaguna. buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah tomat sendiri merupakan jenis buah buni. Selagi muda berwarna hijau, berbulu dan relatif keras, namun pada saat tua berwarna merah muda, merah, atau kuning cerah, mengkilat, serta relatif lunak. Berdiameter antara 3 sampai 16 cm. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Kandungan karotin yang berperan sebagai provitamin A pada buah tomat sangat tinggi terlihat dari warna jingganya. Vitamin C dalam tomat bermanfaat sebagai antioksidan dan antisclerosis. Kualitas tomat terus berubah setelah pemanenan. Selama periode penyimpanan, dapat terjadi overripe (lewat matang) secara cepat tergantung dari temperatur dan kematangan saat panen. Buah yang lewat matang mengalami penurunan kualitas dan pengurangan umur simpannya karena buah terlalu lunak. Penurunan kualitas yang terjadi diakibatkan karena adanya kerusakan mekanis, biologis dan mikrobiologis. Kerusakan yang terjadi pada buah tomat juga di sebabkan karena karakteristik bua yang mengandung banyak air. Tomat sebaiknya disimpan pada suhu rendah karena dengan penurunan suhu akan menghambat proses kerusakan-kerusakan. Tapi penyimpanan dalam waktu yang lama di suhu rendah juga menyebabkan buah menjadi keriput oleh karena terjadi kerusakaan sel dan struktur jaringan pada buah. Maka penyimpanan sebaiknya tidak untuk waktu yang lama (Mujoharjo 2008. Teknologi Pengaetan PAngan. Jakarta. UI Press). Untuk mempertahankan mutu tomat dalam jangka waktu yang relatif lama, cara paling mudah, murah, dan aman bagi tomat-tomat dalam negeri adalah menyimpannya dalam kotak kayu. Kotak tersebut higroskopis sehingga dapat menyerap H2O dan di bagian bawahnya diberi kapur tohor atau Ca(OH)2 untuk mengikat CO2. Kemasan ini harus disimpan di tempat yang kering dan teduh sehingga penimbunan etilen dapat ditekan. Bila buah tomat yang disimpan masih berwarna kehijau-hijauan, penyimpanan dengan cara ini dapat menahan kesegaran buah tomat sampai 2 minggu (Widianarko et al. 2000). Widianarko, B. Pratiwi, R dan Retnaningsih Ch. 2000. Serat dalam Makanan. Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Pangan. Unika Soegijapranata. Semarang.Berdasarkan praktikum, dilakukan berbagai macam perlakuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan terhadap buah tomat. Umur simpan dipengaruhi oleh respirasi dan transpirasi. Respirasi merupakan suatu proses katabolisme senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang menghasilkan energy, co2, air, dan electron .Bahan hasil pertanian setelah dipanen pada umumnya masih melakukan proses respirasi serta metabolisme lain sampai bahan tersebut rusak dan proses kehidupan berhenti. Transpirasi adalah pengeluaran air dari dalam jaringan produk nabati. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal (morfologi/anatomi, rasio permukaan terhadap volume, kerusakan fisik, umur panen) dan faktor eksternal (suhu, RH, pergerakan udara dan tekanan atmosfir). Kehilangan air pada buah-buahan itu terjadi karena faktor transpirasi, dimana laju transpirasi akan dipengaruhi oleh faktor komoditi dan faktor lingkungan. Buah tomat yang digunakan pada saat praktikum, terdiri dari 3 macam, yaitu buh tomat yang masih hijau, pecah warna, dan buah tomat yang berarna merah. perbedaan suhu penyimpanan pada saat praktikum dilakukan dengan penyimpanan dengan suhu ruang menggunakan kemasan plastik, tanpa kemasan, dan dengan Styrofoam. Kedua factor perlakuan tersebut dikombinasikan, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. berdasarkan tabel 1.1, dapat diketahui bahwa perlakuan yang memiliki umur simpan paling lama yaitu M2S2 dengan umur simpan seluruh ulangan yaitu 12 hari. Perlakuan tersebut menggunakan buah tomat yang dipanen dengan kondisi pecah warna dan disimpan tanpa menggunakan kemasan plastik pada suhu ruang. Hal ini disebabkan karena kondisi buah yang belum terlalu masak, dan disimpan pada suhu ruang, sehingga transpirasi pada buah berjalan normal. Tekstur buah pada perlakuan tersebut selama masa simpan berada ada kisaran lunak hingga agak lunak. Rata-rata buah tomat yang disimpan, memiliki rasa agak manis dengan warna buah kuning kemerahan hingga merah. Perlakuan yang memiliki umur simpan paling cepat terdapat pada perlakuan m1s1 pada semua ulangan tomat a. hal ini mungin disebabkan karena kualitas buah tomat saat penyimpanan memiliki kualitas rendah, sehingga buah hanya bisa bertahan disimpan dalam waktu 4 hari saja. Warna buah pad aperlakuan ini masih tetap hijau dengan tekstur keras dan rasa asam. Hal ini membuktikan bahwa pemanenan mempengaruhi proses klimakterik pada buah tomat. Buah tomat yang dipanen ketika warnanya masih hijau, tidak bisa matang sempurna. Perlakuan lain yang memiliki umur simpan pendek yaitu pada penyimpanan buah tomat merah menggunakan styrofoam. hal ini disebabkan karena suhu dalam Styrofoam sangat tinggi. Suhu yang tinggi pada saat penyimpnan menjadikan transpirasi berjalan lebih cepat, akibatnya kualitas buah tomat menurun karena terjadi penurunan berat pada buah tomat. buah yang disimpan pada kemasan plastik, mengeluarkan uap air yang merupakan hasil dari respirasi. Uap air tersebut apabila bersentuhan langsung dengan produk yang disimpan menyebabkan proses pembusukan yang lebih cepat pada produk yang disimpan. Seharusnya buah dalam kemasan plastik akan lebih cepat rusak terlebih dahulu dibandingkan dengan buah tanpa kemasan plastik. Tekstur akhir yang ditunjukkan beragam yakni keras dan agak lunak, warna buah tomat yang tadinnya berwarna hijau karena proses transpirasi dan respirasi berubah menjadi warna kuning (Muhtadi 2010). Muchtadi D 2010. Teknologi Pengolahan Pangan dan Prospeknya di Indonesia. http://web.ipb.ac.id. Diakses pada 13 April 2014.Berdasarkan praktikum, perlakuan penyimpanan buah tomat yang dilakukan oleh kelompok 22 yaitu penyimpanan buah tomat merah tanpa menggunakan kemasan plastik. Hasil pengamatan menunjukan bahwa buah tomat yang diamati menunjukan berat susut pada semua ulangan. Penurunan berat pada buah tomat yang paling besar terjadi pada ulangan kedua dengan penurunan sebesar 53,26 gram. Berat susut yang paling kecil terjadi pada ulangan ketiga dengan berat susut 20,19 gram. Penurunan berat tersebut terjadi karena adanya transpirasi pada buah tomat. Traspirasi tersebut menyebabkan kandunga air yang terdapat pada buah menguap yang berakibat buah kehilangan kesegaran dan berat yang berkurang hingga akhirnya buah membusuk. Rata-rat buah tomat yang disimpan memiliki rasa yang manis dari awal penyimpanan hingga akhir penyimpanan. Teksur buah pada semua ulangan, rata-rata memiliki teksur yang lunak. Buah tomat yang disimpan tanpa menggunakan kemasan plastik dengan menggunakan buah yang sudah berwarna merah dapat disimpan hingga 9 sampai 12 hari.

Kesimpulan:Beedarakan pembahasan , dapat disimpulkan sebagi beriku:a. Buah tomat memiliki karakteristik banyak mengandung air, sehingga buah menjadi mudah rusak.b. Kualitas buah tomat setelah panen dapat terjadi penurunan yang mempengaruhi umur simpannya, tergantung pada temperature dan kematangan buah saat panen.c. Suhu yang tinggi mempercepat laju transpirasi, sehingaterjadi berat susut pada buah tomat.d. Tomat yang disimpan dengan perlakuan m3s1, memiliki umur simpan paling lama pada semua ulangan dengan agak lunak hingga lunak, warna kuning kemerahan hingga merah serta rasa yang aga manis.e. Tomat yang umur simpannya paling pendek terdapat pada perlakuan m1s1 tomat a, dengan umur simpan 4 hari yang memiliki rata-rata tekstur keras, warna hijau, dan rasa asam.f. Perlakuan m3si memiliki umur simpan yang singkat pada semua perlakuan dengan lama penyimpanan 5 hari dan memiliki tekstur agak lunak hingga lunak, warna merah dan rasa manis.g. Perlakuan m3s2 memiliki berat susut terbesar pada ulangan 2 yaitu 53,26 sedangkan terkecil pada ulangan 3 yaitu 20,19.