PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANG PASAR BINA …repository.utu.ac.id/171/1/BAB I_V.pdf · 2017....
Transcript of PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANG PASAR BINA …repository.utu.ac.id/171/1/BAB I_V.pdf · 2017....
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
ii
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH ACEH BARAT
2013
iii
ABSTRAK
Eko Heri Saputra Pengaruh Keberadaan Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha(Koppas Binus) terhadap Pendapatan UKM Di Kabupaten Aceh Barat Dibawahbimbingan Alisman dan Sri Hanum.
Penelitian ini dilaksanakan pada Koppas Binus Kabupaten Aceh BaratTujuan penelitian adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruhkeberadaan koperasi Pasar Bina Usaha terhadap Pendapatan Usaha kecilMenengah di Kabupaten Aceh Barat .Data yang dibutuhkan untuk dianalisa terdiridari data primer dan data skunder. Data primer yang dikumpulkan di lapanganuntuk keperluan analisa diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan daftarpertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan datasekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan instansi terkait yang adahubungannya dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Sederhana yaituPendapatan UKM sebagai Y dan Koppas Binus sebagai X, PerhitunganKoefisien Korelasi dan Determinasi penulis dapat menjelaskan bahwa nilaikoefisien determinasi (R2) Adjusted bernilai 84,4 persen. Dan menghasilkan R2 (Rsquare) sebesar 91,8 persen, yang dapat diartikan bahwa 91.8 persen dapatdijelaskan oleh variabel Koppas Binus (X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persendapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Berdasarkan hasil uji tuntuk variabel Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 .maka H0 ditolakdan H1 diterima, sehingga secara individual variabel UKM berpengaruh secarasignifikan terhadap Koppas Binus di Kabupaten Aceh Barat.
Koefisien korelasi pendapatan UKM diperoleh R = 0,918 secara positifmenjelaskan terdapat hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus(X) terhadap Pendapatan UKM (Y) dengan keeratan hubungan 91.8 persen.Dikarenakan apabila Pendapatan Koppas Binus tinggi maka kelangsunganPendapatan Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknyaapabila dampak Koppas Binus menurun maka akan berdampak juga terhadapkalangsungan Pendapatan usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat,Sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti
Kata Kunci : Koppas Binus, Pedagang Pasar, Bina Usaha, Pendapatan dan
UKM.
iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul skripsi/tugas akhir : Pengaruh Keberadaan Koppas Binus(Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha)terhadap Kelangsungan Pendapatan UsahaKecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat
Nama Mahasiswa : EKO HERI SAPUTRA
Nim : 07C20101010
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Tangga lulus : 20 Juni 2013.
Ketua
Alisman, SE
Anggota
Sri Hanum, SE
Dekan Fakultas Ekonomi
Zulbaidi, MM
Ketua ProdiEkonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE., M.Si.
v
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul
PENGARUH KEBERADAAN KOPPAS BINUS (KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA) TERHADAP KELANGSUNGAN PENDAPATAN
USAHA KECIL MENENGAH DI KABUPATENACEH BARAT
Yang disusun oleh : Eko Heri Saputra
Nim : 07C20101010
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tangga 20 Juni 2013 dandinyatakan telah memenuhi syart utuk diterima
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Abd. Jamal, SE., M.Si ................................(Ketua penguji)
2. Alisman, SE ................................(Anggota Penguji I)
3. Sri Hanum, SE ........................... …(Anggota Penguji II)
4. Drs. H.Moenawar Iha.MM ................................(Anggota Penguji III)
Alue Peunyareng, 20 Juni 2013
Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE, M.Si
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama : Eko Heri Saputra
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Meulaboh, 25 Mei 1988
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Ds. Paya PeunagaKompleks Perumahan Cinta KasihTsuchi Blok. 2A No. 8. Kec. MeureuboKab. Aceh Barat
Alamat Email : -Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar (1995-2001) : SD Negeri 6 Meulaboh
SLTP (2001 - 2004) : MTs S Nurul Huda
SMA (2004-2007) : SMA Negeri 2 Meulaboh
Perguruan Tinggi : Fakultas EkonomiProdi Ekonomi PembangunanUniversitas Teuku UmarMeulaboh Tahun Masuk 2007
Pendidikan Non Formal :
- Pelatihan Kursus Komputer (2007)
- Panitia Jambore Anak (2008 – 2011)
vii
MOTTO DAN PERUNTUKAN
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu
(QS. Al. Baqarah : 45)
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya
kepada Allahlah hendaknya kamu berharap”
(QS. Al Insyirah : 6-8)
“Hidup adalah pilihan dan keputusan yang terbaik adalah keputusan yang memberi
kedamaian di hati kita “
(Penulis)
Alhamdulillah…………….
Kupersembahkan karya tulisan ini untuk ibundaku tersayang
Berkat do’a dan usahamu yang tak pernah mengenal lelah,letih dan tidak
pernah meminta balas jasa dalam membimbing dan mendidikku, Cuma hanya
mengharapkaan cita-cita yang selama ini ku impimpikan dapat terwujud.
Inilah karya tulisku yang dapat membuat ibu sedikit bahagia
Eko Heri saputra
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji dan syukur kepada sumber dari suara-
suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu pengetahuan, Sang Maha Cahaya,
Penabur cahaya ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah , Tuhan
pemilik alam semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, Allah SWT.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam semoga tetap terlantun bagi
kekasihNya, Muhammad SAW beserta keluarganya yang mulia, dan para
sahabatnya yang tercinta, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk mendapatkan
gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar. Adapun
judul dari skripsi ini ialah : “Pengaruh Keberadaan Koppas Binus (Koperasi
Pedagang Pasar Bina Usaha) terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha Kecil
Menengah di Kabupaten Aceh Barat “.
Penulis menyadari bahwa tanpa ada dukungan dari semua pihak, maka
skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan yang sama
penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu :
1. Bapak Alisman, SE. selaku dosen pembimbing ketua dan Ibu Sri Hanum, SE.
selaku dosen pembimbing anggota yang telah banyak memberi masukan,
pengarahan, waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam
menyelesaikan skripsi ini.
ix
2. Bapak Abd. Jamal, SE., M.Si, Bapak Alisman SE., Ibu Sri Hanum, SE dan
Bapak Drs. H.Moenawar Iha.MM. selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan, kritik, serta saran untuk perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini kedepan.
3. Ibu Yayuk EW,SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Universitas Teuku Umar.
4. Bapak Zulbaidi, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
5. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ibunda sebagai sumber kehidupan,
pembimbing utama dalam hidup penulis, yang telah membesarkan dan
mendidik penulis, serta memiliki peran sangat penting dan tak terhingga,
sehingga rasanya ucapan terima kasih ini tidaklah cukup untuk
menggambarkan semuanya.
6. Semua Kakandaku yang telah banyak memberikan semangat, dukungan baik
moril maupun materil serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan
kepada keponakan-keponakan ku tersayang yang telah mewarnai hari-hari
dalam setiap derap langkahku. Saran penulis buat adinda serta keponakan-
keponakanku tersayang, gapailah impianmu meskipun ia setinggi bintang di
langit, berusahalah dan berdoa kepada Allah, semangat dalam meraih cita-cita,
terus berjuang tanpa kenal henti dalam mewujudkan mimpi-mimpi.
7. Teman-Teman umumnya angkatan ’07 Fakultas Ekonomi dan khususnya
sahabat terbaikku yang selalu setia memberikan semangat serta dukungannya,
sehingga skripsi ini dapat di selesaikan.
x
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam penyelesaikan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian
semua.
Kebanggaan besar bagi penulis, apabila skripsi ini dapat menjadi salah satu
penambah informasi dan acuan bagi para pembaca khususnya mahasiswa(i),
peneliti, masyarakat dan usaha kecil menengah, serta para para pengambil
keputusan. Di balik itu semua penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat memberi manfaat serta dapat memotivasi kita untuk terus
maju dalam membangkitkan perekonomian Aceh yang tercinta ini untuk kita
semua.
Meulaboh ,20 Juni 2013
Eko Heri Saputra
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iHALAMAN TUJUAN .................................................................................. iiABSTRAK ..................................................................................................... iiiHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... ivHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................... vRIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viMOTTO/PERUNTUKAN ............................................................................ viiKATA PENGANTAR ................................................................................... viiiDAFTAR ISI .................................................................................................. xiDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................ 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 41.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 41.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
1.4.1. Manfaat Teoritis................................................................ 41.4.2. Manfaat Praktis ................................................................. 5
1.5 Sitematika Pembahasan ............................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 62.1 Pengertian Koperasi ...................................................................... 6
2.1.1. Sumber-sumber dana Koperasi ......................................... 82.1.2. Keuntungan Kopersi.......................................................... 9
2.2 Pengertian Modal Kerja ................................................................ 102.3 Pengertian Pendapatan ................................................................. 112.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ....................................... 122.5 Pengertian Kredit .......................................................................... 14
2.5.1. Fungsi Kredit..................................................................... 152.5.2. Tujuan Kredit .................................................................... 152.5.3 Unsur-unsur Kredit............................................................ 172.5.4 Jenis-jenis Kredit............................................................... 18
2.6 Perumusan Hipotesis .................................................................... 20
III. METODE PENELITIAN ................................................................. 223.1 Populasi dan Sampel .................................................................... 223.2 Data Penelitian ............................................................................. 22
3.2.1. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 223.2.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 23
xii
3.3 Model Analisis Data ..................................................................... 233.4 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 253.5 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 284.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian......................................... 284.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 284.3 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 314.4 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 31
4.4.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Deteminasi ...................... 324.3.2. Uji regresi linear sederhana................................................. 344.3.3. Uji t ..................................................................................... 35
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN................................................................... 365.1 Simpulan ....................................................................................... 365.2 Saran ............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 37
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah pengeluaran pinjaman Koppas Binus Tahun 2010-2012 ............ 3
2. Jumlah pengeluaran pinjaman Koppas Binus terhadap pendapatanUKM Pada tahun 2010-2012 ................................................................... 29
3. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi ................................................ 31
4. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi .............................................. 32
5. Coeffesients ............................................................................................. 34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Input Pengaruh Koppas Binus terhadap Pendapatan UKM ... 40
2. Hasil Regresi ................................................................................... 43
3. Tabel Uji t ....................................................................................... 44
4. Surat izin penelitian skripsi dari Fakultas Ekonomi UniversitasTeukuUmar ..................................................................................... 45
5. Surat hasil penelitian dan penggumpulan data dari Koppas BinusKabupaten Aceh Barat .................................................................... 46
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Suatu pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan kehidupan masyarakat. Pada saat ini Aceh Barat Khususnya
Meulaboh sedang melakukan pembangunan tersebut, pembangunan ini dilakukan di
segala bidang dimana diharapkan dengan adanya pembangunan tersebut Rakyat
Aceh khususnya Meulaboh akan menjadi daerah yang handal dan mandiri dalam
menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Untuk dapat mewujudkan
pembangunan yang berhasil maka dapat mewujudkan pembangunan ekonomi yang
baik. Guna mencapai tujuan tersebut maka pelaksanaan pembangunan ekonomi
harus lebih memperhatikan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan unsur-unsur
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional.
Pembangunan yang dilakukan tersebut diharapkan juga dapat berkembang disemua
sektor kehidupan masyarakat. Belum suksesnya Aceh Barat dalam mengembangkan
perekonomian di tingkat pedesaaan yang mengakibatkan tidak berkembangnya
ekonomi rakyat, merupakan akibat kurang optimalnya pengembangan wadah
koperasi sebagai penopang perekonomian nasional. Koperasi masih diposisikan
dalam zona sub sistem-bagian dari sistem-swasta dan BUMN, dengan kedudukan
yang tidak sederajad. Karena berada dalam posisi sub sistem, koperasi di Aceh
Barat kurang optimal dalam membangun jaringan koperasi (coop-network) yang
memadai,dan memfasilitasi masyarakat.
2
Keberadaan koperasi merupakan harapan dari pada orang-orang yang sulit
mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan keperluan, guna
mempertahankan suatu usaha program pengkreditan simpan pinjam merupakan
progam mulia yang berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah permodalan baik
memajukan usaha anggota nya ataupun memberikan pertolongan kepada pedagang
kecil lain yang ada di sekitarnya, sedikit banyak nya keberadaan kopersi dimanapun
berada dapat memberikan pengaruh positif terhadap masukan pendapatan dan
pengembangan suatu usaha, seperti memberikan pengetahuan tentang bagaimana
para pedagang kecil khususnya mampu bergerak lebih maju dalam hal penjualan
produk, bagaimana menghadapi persaingan saat ini. sangatlah penting apabila yang
mengatas namakan koperasi ikut andil dalam hal kepedulian terhadap masalah yang
di rasakan oleh angota atau para peminjam modal dari pada koperasi itu sendiri,
bukan hanya sekedar meminjamkan saja tapi juga turut memajukan usaha mereka
melalui motivasi dan strategi pemasaran. Dengan melalui usaha(kecil) masyarakat
maka koprersi memiliki peran penting dalam keberadaannya membangun koperasi
berkualitas, dan seharusnya mempertimbangkan substansi koperasi berkualitas,
yaitu konsistensi terhadap nilai, prinsip dan tujuan koperasi itu sendiri.
Hadirnya Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) merupakan
suatu anugrah bagi para usahaan kecil atau pedagang kecil yang ada di kabupaten
Aceh Barat. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi
Pedagang pasar Bina Usaha) sangat penting sekali bagi para anggotanya karena
dengan pemberian kredit ini maka koperasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi para anggotanya. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus
3
merupakan sumber pendapatan utama bagi Koperasi Bina Usaha karena dengan
kegiatan pemberian kredit maka Koppas Binus akan memperoleh suatu penghasilan
sehingga semakin besar kredit yang diberikan maka semakin besar pula koperasi ini
untuk memperoleh pendapatan dari pinjaman tersebut. Fasilitas kredit yang
diberikan oleh Koppas Binus kepada anggota selain membantu untuk para anggota,
usaha ini bertujuan untuk mendapatkan laba atau dalam koperasi dikenal dengan
Surat Hasil Usaha (SHU) yang diinginkan. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lainnya.
Bentuk pinjaman yang ditawarkan oleh Koperasi Bina Usaha sangat
beragam, berdasarkan kebutuhan pihak yang membutuhkan. Hal ini juga yang
menyebabkan banyaknya kebijaksanaan yang dikeluarkan dalam pemberian kredit.
Sebab apabila sedikit saja kelonggaran ataupun kesalahan yang tidak disengaja,
maka akan menyebabkan masalah bagi pihak koperasi.
Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan jumlah pengeluaran per
tahun KOPPAS BINUS Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2010- 2012 dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 1Jumlah Pengeluaran Pinjaman Koppas Binus
Tahun 2010-2012No Tahun Jumlah Pengeluaran Pinjaman
1 2010 Rp. 899.000.000
2 2011 Rp. 1.472.000.000
3 2012 Rp. 1.219.000.000
Total Rp. 3.590.000.000
Sumber : Koppas Binus Aceh Barat (Diolah Juli 2012)
4
Berdasarkan tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa setiap tahun
jumlah peminjam semakin bertambah ini di karenakan Koppas Binus sudah
semakin dikenal di mata masyarakat atau para pedagang khususnya,dan juga
peneliti menyimpulkan bahwa dampak dari Koppas Binus sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan Usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan Uraian diatas maka penulis ingin meneliti dengan judul
penelitian “Pengaruh keberadaan Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina
Usaha) terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Aceh Barat”
1.2 Rumusan Masalah
Permasalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Pengaruh keberadaan koperasi (Bina Usaha) terhadap
Kelangsungan Pendapatan Usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Pengaruh keberadaan KoperasiBina Usaha terhadap
Kelangsungan Pendapatan Usaha kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dan diperoleh dari hasil penelitian ini
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis / Peneliti
Manfaat penelitian bagi penulis adalah penambah wawasan bagi penulis dan
pengetahuan tentang Pengaruh Keberadaan Koppas Binus (Koperasi Pedagang
5
pasar Bina Usaha) terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Aceh Barat dan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan
kemampuan berfikir secara ilmiah, sistematis dan metodelogis penulis dalam
menyusun berbagai kajian literatur untuk menjadikan suatu wacana baru kedepan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Manfaat penelitian bagi lingkungan akademik adalah memberikan wawasan
dan pengetahuan untuk pihak akademik baik secara langsung maupun tidak
langsung bagi perpustakaan fakultas ekonomi, serta sebagai bahan acuan untuk
kedepannya dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam bagi para
mahasiswa/i, khususnya kalangan fakultas ekonomi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini khususnya bagi Koppas Binus atau bagi
pihak lainnya yaitu sebagai informasi dan arahan yang baik, sehingga akan
mendapatkan gambaran yang secara global terntang keberadaan Koppas Binus di
Kabupaten Aceh Barat. dan pihak lainnya yang berkaitan. Dengan adanya penelitian
ini, maka Peneliti dapat mengetahui seberapa besar dampak Koppas Binus
(Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha
Kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat.
1.5 Sistematika Pembahasan
Penelitian ini terdiri dari bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang masalah penyebab, rumusan masalah, tujuan dari penelitian
ini, manfaat dari penelitian, dan sekaligus sistematika dari pembahasan.
6
Bab dua berisi tentang Landasan Teori dari penelitian yang berjudul
Pengaruh Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Terhadap
Kelangsungan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat. mengenai
pengertian antar variabel dalam judul tersebut, serta perumusan hipotesis.
Bab tiga berisi tentang ruang lingkup penelitian yang didalamnya mengenai
jenis dan sumber data serta pengumpulan data, model analisis data, definisi
operasional variabel dan pengujian hipotesis.
Bab empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya dijelaskan
mengenai statistik dekriptif, variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian.
Bab lima berisi Kesimpulan dan Saran yang didalamnya dijelaskan
mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta
saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis
gunakan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Koperasi
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara
sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara
demoktaris. Pengertian dari koperasi menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa :”Pengertian dari koperasi
menurut Tiktik Sartika Pratomo dalam bukunya ”Ekonomi Skala kecil/Menengah
dan Koperasi” menyatakan bahwa : ”Koperasi bisa juga didefinisikan sebagai
organisasi yang didirikan dengan tujuan bersama untuk menunjang kepentingan
ekonomi para angotanya melalui suatu perusahaan bersama.” (2007:4) Jadi koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi
yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi
2000), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
8
maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha
atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi,
misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau
penjualan yang dilakukan oleh si anggota.
2.1.1 Sumber-sumber Dana Koperasi
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya
dikoperasi dan kemudian oleh koperasi dipinjamkan kembali kepada anggota yang
membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjam
dananya pada masyarakat luas. Di samping itu juga memuat ketentuan untuk
mengantisipasi prospek perkembangan di masa depan, dimana faktor permodalan
bagi usaha anggota dan usaha koperasi sangat menentukan kelangsungan hidup
koperasi dan usaha anggota yang bersangkutan. Dalam menjalankan kegiatan usaha,
keberadaan modal sangat penting bagi koperasi. Karena tanpa modal koperasi tidak
dapat menjalankan kegiatan usahanya sehingga tidak akan mendapat keuntungan.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai
sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada
para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai
lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggotanya sangat tergantung kepada
keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Menurut Kasmir dalam
9
bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2007:271)” menyatakan bahwa
secara umum sumber dana koperasi adalah menyatakan bahwa :
1.Dari para angota koperasi berupa
a. Iuran Wajibb. Iuran Pokokc. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi
a. Badan Pemerintahb. Perbankkanc. Lembaga Swasta lainnya”
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dengan kewajiban yang ada dan tidak merupakan ukuran nilai jual.
Sedangkan penyaluran kredit merupakan salah satu pemanfaatan modal dalam
bentuk penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak yang
meminjamkan dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2.1.2 Keuntungan Koperasi
Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam.
Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi.
Disamping itu keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya – biaya administrasi
yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh
dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman, misalnya
penempatan uang dalam bidang surat – surat berharga.
Pembagian keuntungan dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama
bagi peminjam yang tidak pernah lalai dalam memenuhi kewajibannya. Keuntungan
akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin
10
besar pinjaman maka pembagian keuntungannya pun akan semakin besar pula,
demikian pula sebaliknya.
Menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
(2007:273) ” menyatakan bahwa keuntungan dari koperasi adalah :
1. Biaya bunga dibebankan pada peminjam
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi
3. Hasil investasi diluar kegiatan operasi.
Setelah kita mengetahui keuntungan dari koperasi maka kita dapat
mendirikan koperasi. Pendirian lembaga koperasi cukup sederhana yaitu hanya
dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris,
kemudian didaftarkan di Kanwil Departemen Koperasi setempat untuk
mendapatkan pengesahan. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus
mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari – hari diserahkan
kepada pengelola koperasi. Dalam kegiatan koperasi simpan pinjam mengutamakan
pemberian pinjaman kepada anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar
12% per tahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu
mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya
terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih
lebih, maka tidak menutup kemungkinan koperasi memberikan pinjaman kepada
bukan anggota koperasi.
2.2 Pengertian Modal Kerja
Manajemen modal kerja diyakini sangat berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas suatu perusahaan. Berdasarkan manajemen modal kerja ini, para analis
atau investor dapat menilai kinerja suatu perusahaan efektif atau efisien dalam
11
melakukan aktivitas operasionalnya. Jika sebuah perusahaan mempunyai kinerja
yang tidak efisien, penagihan piutang tertunda atau banyaknya persediaan
menumpuk di gudang, maka hal tersebut dapat terlihat pada meningkatnya jumlah
modal kerja.
Modal kerja itu sendiri terbagi dua, yaitu, modal kerja kotor (gross working
capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah
jumlah aset lancar yang dijadikan oleh perusahaan sebagai modal untuk membiayai
aktivitas operasionalnya. Sedangkan modal kerja bersih adalah selisih
antara aset lancar dan kewajiban lancar.
Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005:6), ada tiga kebijakan tentang modal
kerja, yaitu:
1. Modal kerja yang lebih dikenal dengan modal kerja kotor yaitu modal kerjayang kerja yang terdiri dari aset lancar yang digunakan dalam aktivitas operasiperusahaan.
2. Modal kerja bersih yaitu selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar.3. Modal kerja bersih operasional (Net Working Capital/NOWC) yaitu selisih
antara aset lancar operasional dengan kewajiban lancer operasional. Padaumumnya, NOWC itu terdiri dari kas, piutang usaha, persediaan, dan hutangdagang.
2.3 Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari
pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih
bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat
diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 23.1), kata “income diartikan
sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan (income)
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain”).
12
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
bunga, dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang
berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income
meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun
yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil
dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi
yang terjadi.
Pengertian pendapatan dikemukakan oleh Dyckman (2002 : 234) bahwapendapatan adalah “Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuahentitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selamasatu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atauaktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedangberlangsung”.
2.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang Usaha
Kecil dan Menengah (UKM). Pendefinisian ini antara lain oleh Badan Pusat
Statistik, Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Kesehatan.
Definisi UKM menurut lembaga-lembaga tersebut diatas adalah sebagai
berikut (Hubeis 2009) :
1. Badan Pusat Statistik (BPS) : UKM adalah perusahaan atau industri denganpekerja antara 5 – 19 orang.
2. Bank Indonesia (BI) : UKM adalah perusahaan atau industri dengankarakteristik berupa; (a) modal kurang dari 20 juta rupiah; (b) untuk satuputaran usahanya hanya membutuhkan dana 5 juta rupiah; (c) memiliki assetmaksimal 600 juta rupiah di luar tanah dan bangunan; (d) omzet tahunan ≥ 1miliar rupiah.
3. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Undang-Undang No. 9Tahun 1995) : UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifattradisional, dengan kekayaan bersih 50 juta – 200 juta rupiah (tidak termasuk
13
tanah dan bangunan tempat usaha) dan omzet tahunan ≥ 1 miliar rupiah; dalamUndang-Undang No. 20 tahun 2008 dengan kekayaaan bersih 50 juta – 500 jutarupiah dan penjualan bersih tahunan 300 juta – 2,5 miliar rupiah.
4. Kementerian Perindustrian :
a. Perusahaan memiliki aset maksimum 600 juta rupiah di luar tanah danbangunan.
b. Perusahaan memiliki modal kerja di bawah 25 juta rupiah.
5. Kementerian Keuangan : UKM adalah perusahaan yang memiliki omzetmaksimum 600 juta rupiah per tahun an atau aset maksimum 600 juta rupiahdiluar tanah dan bangunan.
6. Kementerian Kesehatan : perusahaan yang memiliki penandaan standar mutuberupa Sertifikat Penyuluhan (SP), Merk Dalam Negeri (MD), dan Merk LuarNegeri (ML).
Adanya berbagai macam penetapan definisi mengenai UKM di atas
membawa berbagai konsekuensi yang strategis.
Definisi merupakan konsensus terhadap entitas UKM sebagai dasarformulasi kebijakan yang akan diambil, sehingga paling tidak, ada 2 (dua)tujuan adanya definisi yang jelas mengenai UKM, yaitu pertama, untuktujuan administratif dan pengaturan; serta kedua, tujuan yang berkaitandengan pembinaan (Adiningsih 2000).
Tujuan pertama berkaitan dengan ketentuan yang mengharuskan suatu
perusahaan memenuhi kewajibannya, seperti membayar pajak, melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta mematuhi ketentuan ketenagekerjaan
seperti keamanan dan hak pekerja lainnya. Sementara tujuan kedua lebih pada
pembuatan kebijakan yang terarah seperti upaya pembinaan, peningkatan
kemampuan teknis, serta kebijakan pembiayaan untuk UKM.
Meskipun perbedaan-perbedaan ini bisa dipahami dari segi tujuan masing-
masing lembaga, namun kalangan yang terlibat dengan kelompok UKM seperti
pembuat kebijakan, konsultan, dan para pengambil keputusan akan menghadapi
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Seperti halnya, kesulitan dalam mendata
yang akurat dan konsisten, mengukur sumbangan UKM bagi perekonomian, dan
14
merancang regulasi/kebijakan yang fokus dan terarah. Oleh karena itulah, upaya
untuk membuat kriteria yang lebih relevan dengan kondisi saat ini perlu dilakukan.
2.5 Pengertian Kredit
Kredit mempunyai kedudukan yang istimewa, terutama pada negara yang
sedang berkembang sebab antara volume permintaan akan dana jauh lebih besar
dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Selain itu pendapatan bunga dari
kredit merupakan komponen yang dominan dibandingkan jasa-jasa perbankan
lainnya. Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali
dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana
ini disebut juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan
dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit.
Pengertian kredit menurut Malayu S.P. Hasibuan dalam buku “Dasardasar
Perbankan” menyatakan bahwa :“Kredit merupakan semua jenis pinjaman yang
harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati”. (2002:87)
Sedangkan pengertian kredit menurut Kasmir dalam bukunya
”Dasardasar Perbankan” adalah :
”Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan inbalan atau bagi hasil.” (2004;102)
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan
dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contoh
berbentuk tagihan (kredit barang), misalnya bank membiayai kredit untuk
15
pembelian rumah atau mobil. Kredit ini berarti nasabah tidak memperoleh uang tapi
rumah atau mobil, karena bank langsung membayar ke developer dan nasabah
hanya membayar cicilan rumah atau mobil tersebut setiap bulan. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank dengan nasabah penerima kredit, bahwa mereka sepakat
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup
hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu dan bunga yang
diterapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila sidebitur ingkar
janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.
2.5.1 Fungsi Kredit
Pemberian kredit oleh bank mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan
dari pemberian kredit bagi bank adalah untuk mencari keuntungan, membentu
nasabah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan stabilitas ekonomi.
Sedangkan fungsi dari pemberian kredit itu sendiri untuk meningkatkan daya guna
uang dan barang, mendorong dan mempelancar produksi dan konsumsi. Fungsidan
tujuan bank ini pada akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
2.5.2 Tujuan kredit
Pemberian kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tidak
akan terlepas dari misi dari keinginan dari pemberian kredit. Tujuan pemberian
kredit menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar Perbankan”
adalah ”Tujuan pemberian kredit adalah untuk mencari keuntungan, membantu
usaha nasabah dan membantu pemerintah.” (2005;105) Sedangkan Tujuan dari
pemberian kredit menurut Veithzal rivai dalam bukunya ”Bank and Finacial
Institutio” mengatakan ”Ada dua tujuan dari pemberian kredit yaitu profitability
dan safety” (2006:237) Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan
16
pemberian kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Dalam
prakteknya tujuan pemberian kredit dalah sebagai berikut :
1. Mencari keuntungan
Pengertian Mencari Keuntungan menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa bertujuan untuk
memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hal tersebut terutama dalam
bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi
yang dibebankan kepada nasabah.” (2007:96). Keuntungan ini penting untuk
kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat membesarkan
usaha bank.
2. Membantu usaha nasabah
Pengertian Membantu Usaha Nasabah menurut Kasmir dalam bukunya
”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa ”Membantu usaha
nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana modal kerja
dengan dana tersebut maka pihak debitur bisa mengembangkan usaha
nya.”(2007:96)
3. Membantu pemerintah
Pengertian membantu pemerintah menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan ”Semakin banyak kredit yang
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak
kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.”(2007:96).
Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan pemberian kredit oleh bank
adalah :
1. Penerimaan pajak
2. Membuka kesempatan kerja
17
3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa
4. Menghemat devisa negara terutama untuk produk-produk yang sebelumnya
diimpor dan apabiala sudah dapat diproduksi didalam negri dengan fasilitas
kredit jelas akan menghemat devisa negara.
5. Meningkatkan devisa negara untuk produk yang dihasilkan dari fasilitas kredit
dan diekspor keluar negeri.
2.5.3 Unsur-Unsur Kredit
Dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu.
Sehingga jika kita membicarakan tentang kredit maka termasuk unsur-unsur yang
ada di dalamnya. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut
Kasmir dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar Perbankan” adalah sebagai
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai
berikut : (1) Kepercayaan, (2) Kesepakatan, (3) Jangka Waktu, (4) Resiko, (5) Balas
Jasa.”(2005;104)
Jadi dalam pemberian kredit terdapat lima unsur, yaitu:
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai
dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama
yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan. Oleh sebab itu sebelum
kredit dikucurkan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap permohonan kredit
dari nasabah.
2. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam kredit juga terdapat unsur kesepakatan
antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam
18
suatu perjanjin dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan
kewajibannya masing-masing
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberiakan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek (di bawah satu tahun), jangka menengah
(satu sampai tiga tahun) dan jangka panjang (di atas tiga tahun).
4. Resiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagih. Semakin panjang suatu jangka waktu
kredit maka semakin besar pula resikonya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,
baik yang disengaja oleh nasabah maupun yang tidak disengaja.
5. Balas Jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh
dari pemberian kredit.
2.5.4 Jenis-jenis Kredit
Beragam jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana,
Kebutuhan dan yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam. Hal
ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan nasabah. Jenis-jenis kredit
menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar Perbankan” adalah”
Secara umum jenis kredit jika dilihat dari berbagai segi antara lain : dilihat
dari segi kegunaan, dilihat dari segi tujuan kredit, dilihat dari segi jangka waktu,
dilihat dari segi jaminan dan dilihat dari segi sektor usaha.” (2005;109).
Dari peryataan diatas dapat kita lihat jenis-jenis kredit menurut seginya
adalah sebagai berikut :
19
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
proyek pabrik baru untuk keperluan rehabilitas. Contoh kredit investasi adalah
membangun pabrik. Masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih
lama.
b. Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar
gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai
contohnya adalah kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
menghasilkan barang.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang digunakan
atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk
perumahan, kredit modal pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit
konsumtif lainnya.
20
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdaganagn
yang akan membeli barang dalam jumlah besar.
Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya
untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jiak untuk pertanian
misalnya tanaman padi dan palawija.
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk dan
peternakan kambing.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yan masa pengembaliannya paling panjan. Kredit jangka
panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini
untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau
manufaktur dan untuk kredit konsuftif seperti perumahan.
2.6 Perumusan Hipotesis
Sesuai dengan kajian dari penelitian ini, yaitu mengenai pengaruh
keberadaan Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha (Koppas Binus) Terhadap
Kelangsungan pendapatan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat.
21
Maka hipotesis yang di ajukan adalah “Diduga Koppas Binus berpengaruh posistif
terhadap kelangsungan Pendapatan Usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh
Barat”.
III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Untuk penelitian ini yang di jadikan populasi adalah seluruh kolompok
peminjam pada Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Kabupaten
Aceh Barat yang menjadi sampel pada penelitian ini di ambil 100 orang dengan
menggunakan teknih sampling jenuh.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang diperoleh berupa data yang sudah diolah maupun yang
belum diolah. Dalam penelitian ini data-data sekunder yang digunakan yaitu antara
lain literatur yang relavan atau sesuai dengan judul penelitian ini seperti, buku-
buku, makalah, waktu atau periode petunjuk teknis dan lain-lain yang memiliki
relavansi dengan masalah yang diteliti.
Data ini diperoleh dari sejumlah keterangan atau fakta-fakta yang diperoleh
secara langsung dari penelitian tersebut.
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari kantor Koppas
Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Kabupaten Aceh Barat serta dari
lapangan, penulis juga menggunakan buku-buku ekonomi dan buku Koperasi yang
diperoleh dari perpustakaan Fakultas Ekonomi di Universitas Teuku Umar dan
Perpustakaan Wilayah yang terletak di ibu kota provinsi.
23
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik kuantitatif antara lain:
a. Studi pustaka (Library Research)
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan yaitu
dengan cara membaca buku-buku dan literatur lainnya yang diperlukan.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pada metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung
yaitu penulis mendatangi Kantor Koppas Binus dan menjumpai para nasabah
Koppas Binus Kabupaten Aceh Barat.
3.3 Model Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis regresi linear sedehana, Analisis korelasi, dan uji t.
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis ini untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas
(x) terhadap variabel terikat (y), dengan rumusan sebagai berikut (Supranto 2001, h.
179):
Y = a + bx + ɛ ........................................................................... (1)
Dimana :
Y = Variabel terikat (Pendapan UKM)
a = Intercept
b = Koefisien Regresi
X = Variabel bebas ( Koppas Binus)
Ɛ = Error Term
24
Kemudian persamaan diatas dituangkan dalam bentuk persamaan logaritma Alam
sebagai berikut :
Ln Y = a + bLn x + ɛ……………………………………… (2)
b. Koefisien Determinasi (r)
Model ini untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel bebas (x)
dengan variabel terikat (y), dengan rumusan sebagai berikut:
(Hasan 2002,h. 233)
.............(3)
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
X = Koppas Binus
Y = Pendapatan UKM
c. Koefisien Determinasi (r2)
Model koefisien Determinasi ini sering juga disebut dengan koefisien
penentu digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai variabel x dengan
variabel y, dengan rumusan sebagai berikut :
(Hasan 2002, h. 236)
KP = r2x100%................................................(4)
Dimana :
KP = Besarnya koefisien penentu (determinasi)
25
r = Koefisien korelasi
d. Uji t
Uji t merupakan uji yang digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh
yang ditimbulkan oleh variabel bebas (KOPPAS BINUS) terhadap variabel terikat
(Pendapatan UKM), dapat dirumuskan sebagai berikut (Hasan 2002, h. 241) :
....................................(5)
Dimana:
n = Jumlah Sampel
r = Koefisien korelasi
3.4 Defenisi Operasional Variabel
Agar tidak menimbulkan pengertian ganda tentang variabel-variabel utama
pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi masing-masing variabel sebagai
berikut :
a. Koppas Binus (X) adalah sebuah badan usaha koperasi yang ingin
mengembang usaha kecil menengah dalam bentuk memberikan pinjaman
kepada para pedagang Pasar Bina Usaha yang diukur dalam rupiah dalam
kurun waktu tahun 2012
b. Usaha Kecil Menengah (Y) adalah suatu bentuk usaha yang terdiri dari para
usahawan atau pedagang kecil yang memerlukan suntikan dana dari Koppas
Binus sehingga Usaha mereka berjalan dengan semestinya di Kabupaten Aceh
Barat yang diukur dalam rupiah dalam kurun waktu tahun 2012
26
3.5 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini maka diperoleh apabila:
a. H0 ; = 0, artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel x
(KOPPAS BINUS) terhadap variabel y (Pendapatan UKM) di Kabupaten Aceh
Barat.
b. H1 ; 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel x (Koppas
Binus) terhadap variabel y (Pendapatan UKM) di Kabupaten Aceh Barat.
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Apabila th tt , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara Pendapatan Usaha Kecil Menengah terhadap keberadaan
Koppas Binus.
b. Apabila th tt , maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara antara Pendapatan Usaha Kecil Menengah
terhadap keberadaan Koppas Binus.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Bagian ini penulis akan menjelaskan tentang dampak keberadaan Koppas
Binus terhadap Kelangsungan Usaha Kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat .
4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.
Salah satu kelengkapan agar perusahaan dapat berjalan, tumbuh dan
berkembang dengan baik adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
dengan tingkat kemampuan yang baik sesuai dengan standart kebutuhan dunia
perbankan sangat di perlukan untuk menyokong perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan. Begitu juga dengan Bq Bina Usaha ,Kebutuhan akan karyawan yang
professional dan memiliki loyalitas merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting di tengah persaingan dunia perbankan yang sangat ketat, Khususnya
Mikro.
Koppas Binus Adalah lembaga Keuangan yang berbadan hukum Koperasi.
Koperasi Bina Usaha Adalah unit dari Koperasi Pasar Bina Usaha Yang berbadan
Hukum 366/ BH / KOP /1.6 /II /2006 yaitu Unit Jasa Keuangan Syariah ( UJKS )
Yang Memperhatikan Undang-undang perkoperasian yaitu :
a. Undang-undang R.I.No : 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Intruksi
Presiden R.I. Nomor 18 Tahun 1998 Tentang peningkatan Pembinaan dan
Pengembangan Perkoperasian,
28
b. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
R.I. Nomor 21/KEP /MENEG /IV /2001 tentang penunjukan Pejabat yang
berwenang untuk memberikan Akte Pendirian Perusahaan Anggaran Dasar
dan Pembubaran Koperasi.
c. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenegah R.I.
Nomor 104.1 /Kep/ M.KUKM/X/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pembentukan ,Pegesahan Akta Pendiriandan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi.
Koperasi Bina Usaha Lahir pada tanggal 27 Februari 2006 yang
beranggotakan 30 Orang. Yang semua Anggota berprofesi sabagai Pedagang
Pakaian,Pecah Belah dan Kelontong, Jumlah anggota pada tahun 2012 adalah 87
Orang dengan Jumlah peminjam sebanyak 984 orang dan jumlah penabung 1412
orang yang bersumber dari berbagai profesi.
Koperasi Pasar Bina Usaha ( Koppas Binus ) Adalah salah satu Koperasi
yang mendapat dana Program BRR Pada tahun 2006. Koperasi Bina Usaha
Membuka Unitnya yaitu Unit Simpan Pinjam ( USP) BQ Bina Usaha.Yang
Sekarang sudah di ubah menjadi Unit Jasa Keuangan Syariah ( U J K S ) BQ
Bina Usaha resmi di buka pada tanggal 28 Maret 2006.
29
Tabel 2
Jumlah pengeluaran pinjaman Koppas Binus terhadap pendapatan UKMPada tahun 2010-2012
No TahunKelompokJenis usaha
Koppas Binus X(Rupiah)
Pendapatan UKMY
1. 2010
Pedagang ikan Rp. 180.000.000 Rp. 260.000.000
Rempah Rp. 195.000.000 Rp.290.000.000
Warung kopi Rp. 160.000.000 Rp.235.000.000
Warung Nasi Rp. 135.000.000 Rp.200.000.000
Pedagang sayur Rp. 140.000.000 Rp.175.000.000
2.2011
Pedagang ikan Rp. 175.000.000 Rp.250.000.000
Rempah Rp. 195.000.000 Rp.280.000.000
Warung kopi Rp. 165.000.000 Rp.235.000.000
Warung Nasi Rp. 125.000.000 Rp.165.000.000
Pedagang sayur Rp. 140.000.000 Rp.190.000.000
3. 2012
Pedagang ikan Rp. 210.000.000 Rp.295.000.000
Rempah Rp. 200.000.000 Rp.275.000.000
Warung kopi Rp. 170.000.000 Rp.220.000.000
Warung Nasi Rp. 160.000.000 Rp.180.000.000
Pedagang sayur Rp. 125.000.000 Rp.175.000.000
Sumber : Hasil penelitian (Diolah Juli 2012)
Berdasarkan tabel 2 diatas maka penulis dapat menjelaskan bahwa Jumlah
pijaman yang dikeluarkan oleh Koppas Binus terhadap pendapatan UKM di
Kabupaten Aceh Barat pada Tahun 2010 untuk pedagang ikan sebesar Rp.
180.000.000 dengan pendapartan UKM sebesar Rp. 260.000.000, untuk pedagang
Rempah-rempah sebesar Rp. 195.000.000 dengan pendapatan Rp.290.000.000,
untuk pedagang Warung kopi sebesar Rp. 165.000.000 dengan pendapatan yang
didapatkan sebesar Rp.235.000.000, sedangkan untuk Warung Nasi dana yang
30
dipinjamkan sebesar pada Rp. 135.000.000 dengan pendapatan yang didapatkan
sebesar Rp.200.000.000 selanjutnya untuk pedagang sayuran dana yang diberikan
sebesar Rp. 140.000.000 dengan jumlah pendapatan Rp.175.000.000. Pada Tahun
2011 Jumlah dana yang dikeluarkan untuk pedagang ikan sebesar Rp.
175.000.000 dengan pendapatan UKM sebesar Rp.250.000.000, untuk pedagang
Rempah-rempah sebesar Rp. 195.000.000 dengan pendapatan Rp.280.000.000,
untuk pedagang Warung kopi sebesar Rp. 165.000.000 dengan pendapatan yang
didapatkan sebesar Rp.235.000.000, sedangkan untuk Warung Nasi dana yang
dipinjamkan sebesar Rp. 125.000.000 dengan pendapatan yang didapatkan
sebesar Rp.165.000.000 selanjutnya untuk pedagang sayuran dana yang diberikan
sebesar Rp. 140.000.000 dengan jumlah pendapatan Rp.190.000.000.
Selanjutnya pada Tahun 2012 Jumlah pijaman yang dikeluarkan oleh
Koppas Binus terhadap pendapatan UKM di Kabupaten Aceh Barat untuk
pedagang ikan sebesar Rp. 210.000.000 dengan pendapartan UKM sebesar Rp.
Rp.295.000.000, untuk pedagang Rempah-rempah sebesar Rp. 200.000.000
dengan pendapatan Rp.275.000.000, untuk pedagang Warung kopi sebesar Rp.
Rp. 170.000.000 dengan pendapatan yang didapatkan sebesar Rp.220.000.000,
sedangkan untuk Warung Nasi dana yang dipinjamkan sebesar pada Rp. Rp.
160.000.000 dengan pendapatan yang didapatkan sebesar Rp.180.000.000
selanjutnya untuk pedagang sayuran dana yang diberikan sebesar Rp. 125.000.000
dengan jumlah pendapatan Rp.175.000.000
Berdasarkan hasil pengamatan tabel diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
jumlah dana yang dikeluarkan oleh Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha (Koppas
Binus) setiap tahunnya untuk para pedagang yang ada di Kabupaten Aceh Barat
31
bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan peminjam sehingga
pendapatan yang didapatkamn juga bervariasi setiap tahunnya.
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis
Dari hasil penelitian pada tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa Koppas Binus
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan UKM. Karena dengan adanya
suplay modal yang di berikan oleh Koppas Binus pendapatan UKM dari tahun
ketahun terus bertambah. Walaupun ada faktor lain diluar model yang bisa
membuat pengaruh lebih besar bagi pendapatan UKM seperti kondisi alam, dan
lai-lain
4.4 Pembahasan Penelitian
Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan
oleh Koppas Binus Terhadap kelangsungan Pendapatan Usaha kecil menengah di
Kabupaten Aceh Barat yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis
regresi sederhana yang akan diolah melalui Program Statistik SPSS 17. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil akhirnya sebagai berikut :
Tabel 3Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
No. Variabel Rata-rata Std. Deviasi Observasi
1. UKM 19.2233 20251 15
2. KOPPAS BINUS 18.8987 16608 15
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juli 2012)
Pada tabel 3 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata variabel
Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pengaruh Koppas Binus
kabupaten Aceh Barat adalah 19.2233, dengan standar deviasi 20251, sedangkan
Pengaruh dari Koppas Binus terhadap Pendapatan Usaha kecil menengah adalah
untuk rata-rata diperoleh 18.8987 dan untuk Standar Deviasi diperoleh 16608, ini
32
berarti Koppas Binus berpengaruh terhadap Pendapatn Usaha kecil menengah di
Kabupaten Aceh Barat.
4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 4
Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
No Variabel UKMKOPPASBINUS
1
Person Correltion
a. Pendapatan UKM
b. Koppas Binus
1.000
.918
.918
1.000
2
Model
a. Koefisien Korelasi (R)b. Koefisien Determinasi
Adjustedc. Koefisien Determinasi
(R²)
.918
.832
.844
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juli 2012)
Berdasarkan tabel 4. diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien
korelasi pendapatan UKM diperoleh R = 0,918 secara positif menjelaskan
terdapat hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus (X)
terhadap Pendapatan UKM (Y) dengan keeratan hubungan 91.8 persen.
Dikarenakan apabila Pendapatan Koppas Binus tinggi maka kelangsungan
Pendapatan Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknya
apabila dampak Koppas Binus menurun maka akan berdampak juga terhadap
kalangsungan Pendapatan usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat,
Sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti.
33
Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefisien korelasi
(KK) antar variabel menurut Hasan (2003, h.234) adalah sebagai berikut :
a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi
b. 0 < KK ≤ 0,20 artinya korelasi sangat rendah atau lemah sekali
c. 0,20 < KK ≤ 0,40 artinya korelasi rendah atau lemah tapi pasti
d. 0,40 < KK ≤ 0,70 artinya korelasi yang cukup berarti
e. 0,70 < KK ≤ 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat
f. 0,90 < KK ≤ 1,00 korelasi yang sangat tinggi dan kuat
g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh Koppas
Binus (X) terhadap Pendapatan UKM Koefisien determinasi dalam penelitian ini
dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Koefisien determinasi = R2 x 100%
Koefisien determinasi = (0,844) x 100%
Koefisien determinasi = 84,4 %
Berdasarkan perhitungan Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
penulis dapat menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) Adjusted
bernilai 84,4 persen. Dan menghasilkan R2 (R square) sebesar 91,8 persen, yang
dapat diartikan bahwa 91.8 persen dapat dijelaskan oleh variabel Koppas Binus
(X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain
diluar model penelitian.
34
4.4.2 Uji Regresi Linear Sederhana
Tabel 5
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juli 2012)
Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear
sederhana akhir estimasi sebagai berikut :
Y = a + bx + ɛ
Y = 3.941 + 1. 120X
Persamaan Regresi linear tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta bernilai
positif yaitu sebesar 3.941 Nilai konstanta ini menggambarkan apabila
Pendapatan UKM sama dengan nol maka Pengaruh Koppas Binus 3.941 X.
b. Koefisien Regresi dari variabel Pengaruh Koppas Binus (X)
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Koppas
Binus bernilai positif yaitu sebesar 1.120 Dapat diartikan bahwa setiap
kenaikan Pendapatan UKM 1 Persen, maka Pengaruh Koppas Binus juga akan
meningkat sebesar 1. 120 Persen.
Coefficientsa
3.941 2.528 2.768 .4561.120 .134 .918 8.372 .000
(Constant)Koppas_BinusX
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Pendapatan_UKMa.
35
4.4.3 Uji t (parsial atau individual)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar
variabel bebas dampak Koppas Binus (X) terhadap Pendapatan UKM (Y) secara
individual dengan tingkat kepercayaan (level of confidence 95%) yaitu :
Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan bahwa untuk variabel
Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 .maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga secara individual variabel UKM berpengaruh secara signifikan terhadap
Koppas Binus di Kabupaten Aceh Barat.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel UKM mempunyai
hubungan secara positif signifikan terhadap Koppas Binus di Kabupaten Aceh
Barat yaitu nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 Hasil ini mengidentifikasikan UKM
Sangat membutuhkan kehadiran Koppas Binus untuk membantu usaha-usaha
kecil yang ada di kabupaten Aceh Barat.
Sedangkan jika dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan
bahwa Hubungan yang diberikan oleh Pendapatan UKM dalam mempengaruhi
Koppas Binus sebesar 0.918 atau 91,8 persen. sedangkan sisanya 8,2 persen
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian.
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
a. Berdasarkan hasil Penelitian dapat di jelaskan bahwa koefisien korelasi
pendapatan UKM diperoleh R = 0,918 secara positif menjelaskan terdapat
hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus (X) terhadap
Pendapatan UKM (Y) dengan keeratan hubungan 91.8 persen. Dikarenakan
apabila Pendapatan Koppas Binus tinggi maka kelangsungan Pendapatan
Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknya apabila
dampak Koppas Binus menurun maka akan berdampak juga terhadap
kalangsungan Pendapatan usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat,
Sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti.
b. Berdasarkan perhitungan Koefisien Korelasi dan Determinasi penulis dapat
menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) Adjusted bernilai 84,4
persen. Dan menghasilkan R2 (R square) sebesar 91,8 persen, yang dapat
diartikan bahwa 91.8 persen dapat dijelaskan oleh variabel Koppas Binus
(X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persen dapat dijelaskan oleh variabel
lain diluar model penelitian.
c. Berdasrkan hasil uji t untuk variabel Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372
> 1.761 .maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara individual
variabel UKM berpengaruh secara signifikan terhadap Koppas Binus di
Kabupaten Aceh Barat
37
5.2 Saran
a. Koppas Binus Lebih bijjak lagi Kedepan dalam menganyomi Usaha kecil
menengah di Kabupaten Aceh Barat sehingga terciptanya kemakmuran bagi
masyarakat kususnya para pedagang kecil.
b. Keberadaan Koppas Binus sangat berpengaruh terhadap Pendapatan usaha
kecil menengah, namun system bagi hasil yang di jalankan belum sesuai
dengan ketentuan syariah.