Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word...
-
Upload
excruciate-limited -
Category
Design
-
view
277 -
download
0
Transcript of Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word...
1
1. Judul Penelitian
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL
DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI
KOTA PAGARALAM
2. Latar Belakang
Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan
profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya
struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin
mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain
dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian
pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta
rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan
Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Seperti halnya isu
perbankan yang mengonsentrasikan tingkat suku bunga dan pembentukan
lembaga penjamin simpanan sebagai kebijakan-kebijakan yang sementara. Risiko
yang muncul pun menjadi semakin ketat yang menambah persaingan industri
perbankan diharuskan mematuhi undang-undang tindak pidana perbankan dan
kepatuhannya dalam tindak efisiensi keterbukaan informasi perbankan.
Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.
Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate
governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank
Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk
memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media
komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan
prospek perusahaan ke depan. Dewan juri tidak hanya memberikan penilaian tapi
juga memberikan rekomendasi untuk ke depan yang lebih baik. Bank Sumsel
Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah
(BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel
Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23
September 2015.
2
Harapannya dengan diadakan acara ini, maka akan dihasilkan perusahaan
yang bersih, menerapkan good corporate governance, dan meningkatkan
akuntabilitas serta transparansi untuk menghadapi masyarakat ekonomi
(association south east Asia of nations) ASEAN (MEA atau ASEAN economic
community (AEC)). Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel
Babel Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan
yang memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi
sebelumnya menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum
pengawas bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank
bermasalah tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan. Harus ada
suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi masalah utama risiko
kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana bank bermaksud
mengendalikannya.
3. Rumusan Masalah
3.1. Asimetri Informasi
Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki
informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu
hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan
pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat memengaruhi harga saham sebab
asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang
kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang
diharapkan dalam pasar untuk saham-saham perusahaan.
3.2. Karakteristik Perusahaan
Karakteristik perusahaan diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu
(a) struktur perusahaan yang terdiri dari variabel ukuran perusahaan dan leverage,
(b) kinerja perusahaan yang tercermin dalam profitabilitas dan likuiditas, dan (c)
pasar perusahaan yang menggunakan kantor akuntan publik (KAP) dan umur
listing.
3
3.3. Opini Audit Going Concern
Definisi opini audit going concern yang dipakai menurut pernyataan
standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 8 dan 30, adalah opini modifikasi
yang dalam pertimbangan auditor terdapat kesangsian terhadap kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kriteria opini audit going concern terdapat pada qualified with explanatory
language, qualified opinion, adverse opinion, dan disclaimer opinion. Sedangkan
non opini audit going concern terdapat pada unqualified opinion. Going concern
merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan
diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi
secara material skala usahanya (standar akuntansi keuangan (SAK) nomor 29).
Dengan adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu
mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang, tidak akan dilikuidasi
dalam jangka waktu pendek.
3.4. Pengungkapan Sukarela
Pengungkapan yang melebihi pengungkapan wajib (mandatory
disclosure) yang diatur oleh pemerintah dan menggambarkan keputusan
pengungkapan informasi tambahan secara bebas oleh manajer (voluntary
disclosure). Pengungkapan sukarela yang dilakukan suatu perusahaan berbeda
dengan pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan lain. Salah satu
penyebab perbedaan ini adalah perbedaan karakteristik setiap perusahaan.
3.5. Probity and Legality Accountability
Hal ini menyangkut pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan
anggaran yang telah disetujui dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (compliance). Pelaporan keuangan pemerintah pada umumnya
hanya menekankan pada pertanggungjawaban apakah sumber daya yang diperoleh
sudah digunakan sesuai dengan anggaran atau perundang-undangan yang berlaku.
4
Dengan demikian pelaporan keuangan yang ada hanya memaparkan
informasi yang berkaitan dengan sumber pendapatan pemerintah, bagaimana
penggunaannya dan posisi keuangan pemerintah saat itu. Jika hal ini dikaitkan
dengan perspektif fungsional akuntabilitas, maka baru tahap probity and legality
accountability (compliance) yang dipenuhi. Hal ini disebabkan karena
sebenarnya dalam kinerja pemerintah tidak pernah ada net profit.
3.6. Rasio Keuangan
3.6.1. Rasio Likuiditas
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank memiliki aset lancar (cash
assets) sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya, bank
memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya tetapi
mempunyai aset atau aktiva lain yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa
mengalami penurunan nilai pasarnya, dan bank mempunyai kemampuan untuk
menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang. Rasio-rasio yang
dapat diukur, yaitu quick ratio, banking ratio, dan assets to loan ratio.
3.6.2. Rasio Rentabilitas Bank
Rasio rentabilitas bank digunakan untuk mengetahui kemampuan bank
dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengukur tingkat
efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Rasio-rasio
yang digunakan dalam mengukur tingkat rentabilitas bank adalah (a) net profit
margin dan (b) return on equity capital.
3.6.3. Rasio Solvabilitas atau Permodalan
Rasio solvabilitas digunakan untuk ukuran kemampuan bank tersebut
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sumber dana yang
diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu karena
sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang, penjualan aset yang tidak
dipakai dan lain-lain. Rasio-rasio untuk mengukur tingkat solvabilitas atau
permodalan adalah (a) primary ratio dan (b) capital adequacy ratio.
5
3.6.4. Rasio Risiko Usaha Bank
Rasio untuk mengukur risiko usaha bank adalah (a) credit risk ratio dan
(b) deposit risk ratio.
3.6.5. Rasio Profitabilitas
Analisis profitabilitas menekankan pada kemampuan perusahaan dalam
mendayagunakan kekayaan yang ada untuk menghasilkan laba selang periode
tertentu yang diukur melalui rasio-rasio profitabilitas. Proksi lain yang digunakan
adalah gross profit margin, net profit margin, return on investment (ROI), return
on equity, dan earning power. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic
earning power, return on assets (ROA), dan return on equity (ROE).
3.6.6. Service Recovery
Service recovery atau pemulihan jasa sebagai istilah dari usaha-usaha
sistematis yang dilakukan perusahaan untuk mengoreksi permasalahan yang
disebabkan service failure atau kegagalan jasa dan untuk mempertahankan
pelanggan. Service recovery sebagai tindakan, pemikiran, rencana, dan proses
untuk memperbaiki pelayanan bila terjadi kesalahan atau kekecewaan sehingga
pelanggan menjadi puas. Terdapat 3 (tiga) dimensi keadilan yang diharapkan oleh
pelanggan dalam proses service recovery, yaitu (a) distributive justice, (b)
procedural justice, dan (c) interactional justice.
3.6.7. Word of Mouth
Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth (WOM)
communication), pada dasarnya adalah pesan tentang produk atau jasa suatu
perusahaan, ataupun tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar
tentang kinerja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan dan hal
lainnya yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada
orang lain. Dalam layanan perbankan terdapat kemungkinan terjadi kegagalan
layanan sehubungan berbagai aspek layanan.
6
Kegagalan ini berpengaruh negatif, artinya, jika nasabah mengalami
ketidakpuasan dalam layanan akan menurunkan niat keperilakuan yang
ditunjukkan oleh perilaku negatif dalam komunikasi dari mulut ke mulut, niat beli,
dan perilaku komplain (keluhan). Jika ini terjadi maka akan berakibat buruk bagi
pihak bank. Maka, jika terjadi service failure bank harus melakukan strategi
recovery yang tepat. Service recovery terdiri atas 7 (tujuh) indikator sebagai
berikut (a) koreksi, (b) perlakuan khusus, (c) penjelasan, (d) permohonan maaf,
(e) menyampaikan keluhan pelanggan kepada atasan, (f) pemberian kompensasi,
dan (g) tidak melakukan apapun, berpengaruh positif terhadap behavioral
intentions.
Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
2) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
3) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
4) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
5) Apakah word of mouth memoderasi positif karakteristik Bank Sumsel
Babel?,
6) Apakah word of mouth memoderasi positif pengungkapan sukarela Bank
Sumsel Babel?,
7) Apakah service recovery berpengaruh terhadap word of mouth Bank
Sumsel Babel?,
8) Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sukarela Bank Sumsel Babel?,
7
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum
berbasis kompetensi yang membutuhkan kuantifikasi maka tujuan penelitian ini
disebutkan dalam beberapa persepsi sebagai berikut:
1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk
produk perbankan Bank Sumsel Babel,
2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi
yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi
tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,
3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga
menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,
dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,
4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang
dialami ketika timbul asimetri informasi,
5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi
tabungan,
6) Mempelajari alasan-alasan perusahaan-perusahaan milik pemerintah
daerah melakukan merger dan akuisisi.
7) Mempelajari isu perbankan yakni apakah Bank Sumsel Babel mengalami
situasi persaingan monopoli atau oligopoli kolusif.
8) Mempelajari status BUMD Bank Sumsel Babel dalam kinerja pemerintah
daerah yang tidak pernah ada net profit.
4.2. Manfaat Penelitian
Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi manajer dan
pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari ancaman risiko
kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk menyerahkan
arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya digunakan untuk
membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan re-investasi, bahkan utang
tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang berlebihan.
8
Dengan dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh
deposan, sehingga bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa
pembatasan simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu
negara.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan
kepada manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:
1) Manfaat Ilmiah:
Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan
menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang
mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda,
khususnya adalah tidak dapat dilaksanakannya suatu putusan kepailitan
dari pengadilan suatu negara atas kepailitan bank yang mempunyai
kreditur dan aset di luar negara tersebut dikarenakan tidak diakuinya
putusan kepailitan bank tersebut oleh negara lainnya. Harmonisasi hukum
khususnya terkait dengan pengaturan cross border insolvency.
Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank tersebut merupakan
salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan apabila nantinya
disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara lintas batas di
kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain yang diperlukan
seperti cross border bank supervision dan cross border bank resolution.
2) Manfaat Praktis:
Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan
menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi
pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil
risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.
5. Studi Pustaka
5.1. Landasan Teori
Dalam kerangka asimetri informasi yang terjadi antara kepemilikan dan
agen mengungkapkan bahwa sinyal dari perusahaan merupakan hal krusial yang
harus diperhatikan agar perusahaan berhasil memperoleh sumber daya ekonomi.
9
Secara umum model pensinyalan didasarkan pada 3 (tiga) asumsi.
Pertama, sinyal haruslah berbiaya, jika tidak berbiaya, maka sinyal tersebut tidak
memiliki kredibilitas. Dalam penelitian ini akan digunakan 3 (tiga) faktor utama
dari karakteristik spesifik bank yakni (a) return on assets, mencerminkan
kemampuan manajemen bank untuk menghasilkan keuntungan dari aset bank, (b)
net profit margin, digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk
menghasilkan net income ditinjau dari sudut pandang operating income, dan (c)
rasio likuiditas, adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar
dengan kewajiban lancar, dengan kata lain likuiditas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam
perusahaan. Sedangkan pada rasio risiko usaha bank peneliti menggunakan
dimensi dimensi berikut ini (a) rasio risiko kredit (credit risk ratio), untuk
mengukur risiko gagalnya pengembalian kredit yang mengalami kemacetan dan
(b) rasio risiko deposito (deposit risk ratio), merupakan risiko yang menunjukkan
kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban kepada para
deposannya diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh bank yang
bersangkutan. Teori Pensinyalan secara konsisten berhubungan dengan masalah
pengungkapan, dimana apabila perusahaan mengungkapkan kerugian (bad news)
maka pasar akan memberikan reaksi yang negatif dan hal ini konsisten dengan
hipotesis pasar efisien. Perusahaan berupaya memberikan informasi sebaik
mungkin untuk memperoleh tanggapan positif dari pemegang otoritas
pemerintahan, bahwa perusahaan telah memindahkan aset mereka melalui
mekanisme pajak, retribusi, dan social responsibility lainnya. Luas atau
sempitnya suatu pengungkapan merupakan pilihan dari perusahaan. Ketika
perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang cukup, maka informasi yang
diserap oleh pasar hanya sedikit sehingga dapat menyebabkan kegagalan pasar.
Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah membentuk suatu badan regulasi yang
menjadi otoritas pengungkapan, yaitu badan pengawas pasar modal.
10
Jenis pengungkapan yang diwajibkan oleh badan pengawas pasar modal
disebut pengungkapan wajib (mandatory disclosure). Informasi yang termasuk
pengungkapan wajib dapat dilihat dalam keputusan ketua Bapepam-LK nomor:
Kep-134/BL/2006. Dimensi-dimensi yang digunakan oleh peneliti pada analisis
pengungkapan sukarela, adalah sebagai berikut (a) nilai beban personalia (price of
labour) adalah, nilai kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
diperoleh wajib pajak objek pajak (WPOP) dalam negeri yang wajib dilakukan
oleh pemberi penghasilan (beban pajak penghasilan), (b) nilai biaya pinjaman
(price of funds) adalah, nilai biaya yang harus dibayar oleh perusahaan atas
pinjaman yang diperoleh, besarnya biaya pinjaman biasanya dapat diukur dari
tingkat bunga pinjaman (interest rate), (c) nilai beban modal fisik (price of
physical capital) adalah, nilai biaya yang terdiri dari jumlah karyawan, jumlah
kantor cabang, dan jumlah anjungan tunai mandiri (ATM), (d) batas maksimum
pemberian kredit (BMPK) adalah, persentase maksimum penyediaan dana yang
diperkenankan terhadap modal bank dan pihak terkait adalah peminjam atau
kelompok peminjam yang mempunyai keterkaitan dengan bank sebagaimana
dimaksud dalam peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/13/PBI/2006 (jumlah
liabilitas), (e) pembiayaan publik (public loans) adalah, jumlah kredit yang
diberikan kepada pihak lainnya (loan to deposit ratio (LDR)), dan (f) aktiva
produktif (securities) adalah, penyediaan dana bank untuk memperoleh
penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,
tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan transaksi
rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya (PBI nomor
7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum). Perilaku penelitian
ini akan mengestimasi behavioral intention menggunakan dimensi-dimensi
berikut ini (a) talking, (b) selling, (c) promoting, (d) evaluasi pengalaman
nasabah, (e) penjelasan atas kegagalan jasa, (f) menyampaikan keluhan pelanggan
kepada atasan, dan (g) pemberian kompensasi.
11
5.2. Kerangka Pemikiran
Gambar 5.1. Kerangka Pemikiran
Teori Sinyal
Asimetri Informasi Risiko Usaha Bank
Karakteristik Perusahaan
Word of Mouth Service Recovery
Pengungkapan Sukarela
Bank Sumsel Babel
12
5.3. Penelitian Terdahulu
Tabel 5.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Hesti
Wedaningtyas
(2002)
Return on Assets,
Capital Adequacy Ratio
&
Loan to Deposit Ratio
Pangsa aset, pangsa dana, dan
pangsa kredit tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
return on assets (ROA).
Capital adequacy ratio (CAR)
berpengaruh positif terhadap ROA.
Sedangkan loan to deposit ratio
(LDR) berpengaruh negatif
terhadap ROA.
Ali Kesuma
(2009)
Pembiayaan Publik,
Struktur Modal,
Harga Saham &
Go Public
Pertumbuhan penjualan dan
profitabilitas mempunyai pengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap struktur modal, sedangkan
rasio hutang mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap struktur
modal. Pertumbuhan penjualan
mempunyai pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap harga
saham.
Struktur aktiva mempunyai
pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap harga saham.
Profitabilitas mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap
harga saham.
Rasio hutang mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap
harga saham.
Struktur modal mempunyai
pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap harga saham.
Cleland (2000) Talking, Selling
&
Promoting
Word of mouth cenderung lebih
efektif dalam pemasaran sebuah
produk.
13
5.4. Perumusan Hipotesis
5.4.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:
Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,
sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu adanya
pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high profile,
sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk menetapkan jenis
perusahaan yang tergolong high profile. Dengan demikian, pedoman bagi
investor juga dapat memperoleh informasi yang akurat tentang seberapa besar
tanggung jawab sosial kategori perusahaan sebagai salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam melakukan investasi.
H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela.
H1 = ada perbedaan karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
sukarela.
5.4.2. Hipotesis Asimetri Informasi:
Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka
kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba yang
efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang penting bagi
manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika informasi private
tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak akan lebih mengutamakan
manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan pengungkapan asimetri informasi
dan likuiditas dalam pasar ekuitas menghasilkan kesimpulan bahwa
pengungkapan informasi laporan keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat
mengurangi asimetri informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar
modal (Welker, 1995).
H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik perusahaan dan
pengungkapan sukarela.
H1 = ada perbedaan asimetri informasi berpengaruh terhadap karakteristik
perusahaan dan pengungkapan sukarela.
14
5.4.3. Hipotesis Risiko Usaha Bank:
Kredit merupakan substitusi yang tidak sempurna bagi obligasi karena
perusahaan terutama sektor riil yang berskala kecil tidak mampu mendapatkan
dana dari menerbitkan obligasi sehingga mereka sangat bergantung pada kredit
yang diberikan oleh bank (bank dependen). Penawaran kredit dipengaruhi suku
bunga kredit, suku bunga obligasi, jumlah deposito, dan rasio cadangan minimum
bank. Hal ini dapat dimengerti dengan jumlah deposito yang menjadi faktor
penentu penawaran kredit bank karena dana pihak ketiga merupakan sumber dana
terbesar yang dimiliki bank, oleh karena itu sangat penting bagi perbankan untuk
mengumpulkan dana dari masyarakat luas agar penawaran kredit perbankan juga
dapat ditingkatkan yang pada akhirnya manfaatnya juga akan dirasakan oleh
masyarakat.
H0 = risiko kredit dan deposito berpengaruh positif terhadap karakteristik
perusahaan.
H1 = ada perbedaan risiko kredit dan deposito berpengaruh terhadap karakteristik
perusahaan.
5.4.4. Hipotesis Pengungkapan Sukarela:
Botosan (1997: 326) menyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan atas
tingkat disclosure, dimana terbatas pada disclosure laporan tahunan, tidak akan
memberikan pengganti yang kuat untuk keseluruhan tingkat disclosure ketika
perusahaan dihadapkan dengan sejumlah besar analis dan menggunakan para
analis ini untuk berkomunikasi dengan pasar.
H0 = pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan antara tingkat
disclosure terhadap biaya-biaya ekuitas.
H1 = ada perbedaan pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap biaya ekuitas.
5.4.5. Hipotesis Word of Mouth:
Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan
daripada apa yang diharapkan pelanggan.
15
Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian secara berulang-ulang, dan untuk membangun kesetiaan nasabah
terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh bank. Bahwa dibutuhkan waktu
yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang, yang
mengungkapkan perubahan loyalitas mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan
volume tabungan dan structured product. Selain itu, awareness diperlukan untuk
menarik nasabah baru tetapi dibutuhkan loyalitas untuk pengembangan dalam
mempertahankan nasabah tersebut. Hal ini menegaskan word of mouth
mengalami pengaruh positif bagi sales person, rekomendasi produk, dan
pelayanan bank .
H0 = word of mouth berpengaruh positif terhadap karakteristik perusahaan dan
pengungkapan sukarela.
H1 = ada perbedaan word of mouth berpengaruh terhadap karakteristik perusahaan
dan pengungkapan sukarela.
5.4.6. Hipotesis Service Recovery:
Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang
sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti komplain
konsumen dari suatu kegagalan sehingga pada akhirnya mampu mengikat
loyalitas konsumen. Kualitas layanan dapat memengaruhi loyalitas pelanggan
secara langsung atau secara tidak langsung melalui level kepuasan. Kualitas
layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu
perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk.
Kualitas layanan sangat penting dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu
yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat
memaksimalkan performa keuangan perusahaan.
H0 = service recovery berpengaruh positif terhadap word of mouth intentions.
H1 = ada perbedaan service recovery berpengaruh terhadap word of mouth.
16
6. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian.
6.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.
Untuk menguji keefektifannya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian
eksperimen biasa dilakukan untuk pengujian hipotesis-hipotesis yang dirumuskan
bersifat ketat. Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian
korelasional. Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor
berkaitan dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan
tujuan penelitian, peneliti menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang
menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran
kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun
analisis kuantitatif.
6.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada kantor-kantor Bank Sumsel Babel di
kota Pagaralam-Jarai provinsi Sumatera Selatan, baik di kantor cabang utama
maupun cabang pembantu. Sementara bonafiditas tetap diupayakan oleh peneliti
dengan merujuk kantor pusat Bank Sumsel Babel yang berlokasi di Mangga Dua
Jakarta Utara. Konstruk bonafiditas adalah kapabilitas perusahaan yang mampu
mendirikan kantor utama maupun cabang pembantu di ibukota Jakarta Raya.
Waktu penelitian akan ditentukan setelah memperoleh surat rekomendasi dari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lembah Dempo Pagaralam
17
6.3. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Kecukupan hasil sampel menggunakan pemilihan sampel yang akan
mewakili kesempatan bagi populasi untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum penarikan
sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan sampel yang
digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area geografis
seperti kabupaten dan kota.
6.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau dengan istilah lain, statistika adalah deretan atau
kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup
tertentu. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah diskrit yang diteliti pada
Bank Sumsel Babel, dan metode pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner pada manajer bank dan karyawan Bank Sumsel Babel.
6.5. Metode Analisis Data
Metode Statistika menggunakan analisis regresi menjadi pilihan peneliti
dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth
Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam. Statistika adalah metode ilmiah yang
mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan
penganalisis data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisis
yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.
18
6.6. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
6.6.1. Karakteristik Perusahaan
Tabel 6.2. Definisi Operasional dan Indikator Karakteristik Perusahaan
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Karakteristik
Perusahaan
Likuiditas Rasio Sangat Lancar
(quick ratio atau acid test ratio)
Rasio
Net Profit Margin Net Income Rasio
Operating Income Rasio
Return on Assets Hasil Pengembalian Ekuitas
(return on total equity)
Rasio
Margin Laba Penjualan
(profit margin on sales)
Rasio
Asimetri Informasi Kepemilikan Institusional Rasio
Kepemilikan Manajerial Rasio
Risiko Usaha Bank Risiko Deposito Rasio
Risiko Kredit Rasio
6.6.2. Pengungkapan Sukarela
Tabel 6.3. Definisi Operasional Dan Indikator Pengungkapan Sukarela
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengungkapan
Sukarela
Beban Personalia Beban Pajak Penghasilan Rasio
Total Aktiva Rasio
Biaya Pinjaman Beban Bunga Rasio
Bunga Pinjaman Rasio
Pinjaman Subordinasi Rasio
Modal Intelektual Aktiva Tetap Rasio
Jumlah Sumber Daya Manusia
Rasio
Batas Maksimum
Pemberian Kredit
Jumlah Liabilitas Rasio
Kredit Rasio
Public Loans Loan to Deposit Ratio Rasio
Sekuritas Obligasi Rasio
Saham Rasio
Sertifikat Bank Indonesia Rasio
19
6.6.3. Word of Mouth
Tabel 6.4. Definisi Operasional Variabel Dan Indikator Word of Mouth
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Word of Mouth Talking Recall Ordinal
Sumsel Babel Prioritas Ordinal
Selling eCommerce Ordinal
Kredit Ordinal
Tabunganku Ordinal
Promoting Pertemuan Penjualan Ordinal
Signage Ordinal
Service
Recovery
Distributive Fairness Pemberian Kompensasi Ordinal
Procedural Fairness Evaluasi Pengalaman Konsumtif
Nasabah
Ordinal
Interactional
Fairness
Menyampaikan Keluhan Kepada
Manajer Bank
Ordinal
20
7. Rencana Sistematika Skripsi
7.1. Sistematika Penulisan Skripsi:
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela
Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi
Kota Pagaralam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab
sistematika penulisan skripsi, sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan:
Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, karakteristik
perusahaan, pengungkapan sukarela, word of mouth, service recovery,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka pemikiran.
2) Bab II Tinjauan Pustaka:
Bab ini menguraikan landasan teori, sejarah perbankan Indonesia, Bank
Sumsel Babel, sejarah Bank Sumsel Babel, dewan direksi Bank Sumsel
Babel, dewan komisaris Bank Sumsel Babel, visi dan misi Bank Sumsel
Babel, pengertian bank, karakteristik perusahaan, pengungkapan sukarela,
service recovery, word of mouth, prinsip mengenal nasabah, cetak biru
edukasi konsumen, pendidikan keuangan, signage, go public, yurisdiksi
hukum internasional ASEAN, persetujuan perdagangan bidang jasa di
ASEAN, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan
hipotesis.
3) Bab III Metodologi Penelitian:
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis
data dan metode pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi
operasional dan indikator penelitian.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:
Bab ini menguraikan temuan penelitian dan pembahasan.
5) Bab V Penutup:
Bab ini menguraikan simpulan dan saran.
21
8. DAFTAR PUSTAKA
Botosan, C., 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital, The
Accounting Review, vol. 72 (3), hal. 323-349.
Chaffey D., Mayer R., Johnston K., and Chadwick F.E., 2000. Internet Marketing:
Strategy, Implementation, and Practice. England: Pearson Education.
Cleland, Robin S., 2000. Building Successful Brands On The Internet.
Thesis tidak dipublikasikan. University of Cambridge.
Kesuma, Ali., 2009. Analisis Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal
Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol 11, No1, Maret 2009, 38-45.
Werdaningtyas, Hesti., 2002. “Faktor Yang Memengaruhi Profitabilitas Bank
Take Over Pra Merger Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.
1, No. 2, Hal: 24-39.
Welker, M., 1995. Disclosure Policy, Information Asymmetry, and Liquidity in
Equity Markets. Contemporary Accounting Research, Vol. 11, No. 2,
(Spring). pp. 801-827.
8.1. Websites
www.banksumselbabel.com. 2015, Bank Sumsel Babel Raih Juara Annual
Report Award, Sumatera Selatan, Bank Sumsel Babel.
Diakses 28 Desember 2015, (data empirik).
www.otoritasjasakeuangan.com. 2015, Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta,
Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (Mei).
Diakses 13 November 2015, (data empirik).
8.2. Peraturan Perundang-undangan
Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2006. Salinan Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan
Nomor: KEP-134/BL/2006 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik. Jakarta. Badan Pengawas
Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/20005 Tentang Penilaian Kualitas
Aktiva Bank Umum.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/205 Tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum.
22
9. LAMPIRAN
9.1. Surat Keputusan STIE Lembah Dempo Pagaralam
Gambar 9.2. Surat Keputusan STIE Lembah Dempo Pagaralam
23
9.2. Kartu Bimbingan Skripsi
Gambar 9.3. Pedoman Bimbingan Skripsi 2015-2016