Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word...

23
1 1. Judul Penelitian PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM 2. Latar Belakang Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Seperti halnya isu perbankan yang mengonsentrasikan tingkat suku bunga dan pembentukan lembaga penjamin simpanan sebagai kebijakan-kebijakan yang sementara. Risiko yang muncul pun menjadi semakin ketat yang menambah persaingan industri perbankan diharuskan mematuhi undang-undang tindak pidana perbankan dan kepatuhannya dalam tindak efisiensi keterbukaan informasi perbankan. Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015. Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan prospek perusahaan ke depan. Dewan juri tidak hanya memberikan penilaian tapi juga memberikan rekomendasi untuk ke depan yang lebih baik. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.

Transcript of Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word...

Page 1: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

1

1. Judul Penelitian

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL

DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI

KOTA PAGARALAM

2. Latar Belakang

Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan

profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya

struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin

mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain

dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian

pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta

rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan

Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Seperti halnya isu

perbankan yang mengonsentrasikan tingkat suku bunga dan pembentukan

lembaga penjamin simpanan sebagai kebijakan-kebijakan yang sementara. Risiko

yang muncul pun menjadi semakin ketat yang menambah persaingan industri

perbankan diharuskan mematuhi undang-undang tindak pidana perbankan dan

kepatuhannya dalam tindak efisiensi keterbukaan informasi perbankan.

Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.

Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate

governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank

Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk

memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media

komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan

prospek perusahaan ke depan. Dewan juri tidak hanya memberikan penilaian tapi

juga memberikan rekomendasi untuk ke depan yang lebih baik. Bank Sumsel

Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah

(BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel

Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23

September 2015.

Page 2: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

2

Harapannya dengan diadakan acara ini, maka akan dihasilkan perusahaan

yang bersih, menerapkan good corporate governance, dan meningkatkan

akuntabilitas serta transparansi untuk menghadapi masyarakat ekonomi

(association south east Asia of nations) ASEAN (MEA atau ASEAN economic

community (AEC)). Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel

Babel Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan

yang memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi

sebelumnya menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum

pengawas bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank

bermasalah tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan. Harus ada

suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi masalah utama risiko

kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana bank bermaksud

mengendalikannya.

3. Rumusan Masalah

3.1. Asimetri Informasi

Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki

informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu

hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga

memerlukan informasi tersebut. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan

pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat memengaruhi harga saham sebab

asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang

kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang

diharapkan dalam pasar untuk saham-saham perusahaan.

3.2. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu

(a) struktur perusahaan yang terdiri dari variabel ukuran perusahaan dan leverage,

(b) kinerja perusahaan yang tercermin dalam profitabilitas dan likuiditas, dan (c)

pasar perusahaan yang menggunakan kantor akuntan publik (KAP) dan umur

listing.

Page 3: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

3

3.3. Opini Audit Going Concern

Definisi opini audit going concern yang dipakai menurut pernyataan

standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 8 dan 30, adalah opini modifikasi

yang dalam pertimbangan auditor terdapat kesangsian terhadap kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kriteria opini audit going concern terdapat pada qualified with explanatory

language, qualified opinion, adverse opinion, dan disclaimer opinion. Sedangkan

non opini audit going concern terdapat pada unqualified opinion. Going concern

merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan

diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi

secara material skala usahanya (standar akuntansi keuangan (SAK) nomor 29).

Dengan adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu

mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang, tidak akan dilikuidasi

dalam jangka waktu pendek.

3.4. Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan yang melebihi pengungkapan wajib (mandatory

disclosure) yang diatur oleh pemerintah dan menggambarkan keputusan

pengungkapan informasi tambahan secara bebas oleh manajer (voluntary

disclosure). Pengungkapan sukarela yang dilakukan suatu perusahaan berbeda

dengan pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan lain. Salah satu

penyebab perbedaan ini adalah perbedaan karakteristik setiap perusahaan.

3.5. Probity and Legality Accountability

Hal ini menyangkut pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan

anggaran yang telah disetujui dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (compliance). Pelaporan keuangan pemerintah pada umumnya

hanya menekankan pada pertanggungjawaban apakah sumber daya yang diperoleh

sudah digunakan sesuai dengan anggaran atau perundang-undangan yang berlaku.

Page 4: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

4

Dengan demikian pelaporan keuangan yang ada hanya memaparkan

informasi yang berkaitan dengan sumber pendapatan pemerintah, bagaimana

penggunaannya dan posisi keuangan pemerintah saat itu. Jika hal ini dikaitkan

dengan perspektif fungsional akuntabilitas, maka baru tahap probity and legality

accountability (compliance) yang dipenuhi. Hal ini disebabkan karena

sebenarnya dalam kinerja pemerintah tidak pernah ada net profit.

3.6. Rasio Keuangan

3.6.1. Rasio Likuiditas

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank memiliki aset lancar (cash

assets) sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya, bank

memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya tetapi

mempunyai aset atau aktiva lain yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa

mengalami penurunan nilai pasarnya, dan bank mempunyai kemampuan untuk

menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang. Rasio-rasio yang

dapat diukur, yaitu quick ratio, banking ratio, dan assets to loan ratio.

3.6.2. Rasio Rentabilitas Bank

Rasio rentabilitas bank digunakan untuk mengetahui kemampuan bank

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengukur tingkat

efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Rasio-rasio

yang digunakan dalam mengukur tingkat rentabilitas bank adalah (a) net profit

margin dan (b) return on equity capital.

3.6.3. Rasio Solvabilitas atau Permodalan

Rasio solvabilitas digunakan untuk ukuran kemampuan bank tersebut

menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sumber dana yang

diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu karena

sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang, penjualan aset yang tidak

dipakai dan lain-lain. Rasio-rasio untuk mengukur tingkat solvabilitas atau

permodalan adalah (a) primary ratio dan (b) capital adequacy ratio.

Page 5: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

5

3.6.4. Rasio Risiko Usaha Bank

Rasio untuk mengukur risiko usaha bank adalah (a) credit risk ratio dan

(b) deposit risk ratio.

3.6.5. Rasio Profitabilitas

Analisis profitabilitas menekankan pada kemampuan perusahaan dalam

mendayagunakan kekayaan yang ada untuk menghasilkan laba selang periode

tertentu yang diukur melalui rasio-rasio profitabilitas. Proksi lain yang digunakan

adalah gross profit margin, net profit margin, return on investment (ROI), return

on equity, dan earning power. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic

earning power, return on assets (ROA), dan return on equity (ROE).

3.6.6. Service Recovery

Service recovery atau pemulihan jasa sebagai istilah dari usaha-usaha

sistematis yang dilakukan perusahaan untuk mengoreksi permasalahan yang

disebabkan service failure atau kegagalan jasa dan untuk mempertahankan

pelanggan. Service recovery sebagai tindakan, pemikiran, rencana, dan proses

untuk memperbaiki pelayanan bila terjadi kesalahan atau kekecewaan sehingga

pelanggan menjadi puas. Terdapat 3 (tiga) dimensi keadilan yang diharapkan oleh

pelanggan dalam proses service recovery, yaitu (a) distributive justice, (b)

procedural justice, dan (c) interactional justice.

3.6.7. Word of Mouth

Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth (WOM)

communication), pada dasarnya adalah pesan tentang produk atau jasa suatu

perusahaan, ataupun tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar

tentang kinerja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan dan hal

lainnya yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada

orang lain. Dalam layanan perbankan terdapat kemungkinan terjadi kegagalan

layanan sehubungan berbagai aspek layanan.

Page 6: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

6

Kegagalan ini berpengaruh negatif, artinya, jika nasabah mengalami

ketidakpuasan dalam layanan akan menurunkan niat keperilakuan yang

ditunjukkan oleh perilaku negatif dalam komunikasi dari mulut ke mulut, niat beli,

dan perilaku komplain (keluhan). Jika ini terjadi maka akan berakibat buruk bagi

pihak bank. Maka, jika terjadi service failure bank harus melakukan strategi

recovery yang tepat. Service recovery terdiri atas 7 (tujuh) indikator sebagai

berikut (a) koreksi, (b) perlakuan khusus, (c) penjelasan, (d) permohonan maaf,

(e) menyampaikan keluhan pelanggan kepada atasan, (f) pemberian kompensasi,

dan (g) tidak melakukan apapun, berpengaruh positif terhadap behavioral

intentions.

Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank

Sumsel Babel?,

2) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

3) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank

Sumsel Babel?,

4) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

5) Apakah word of mouth memoderasi positif karakteristik Bank Sumsel

Babel?,

6) Apakah word of mouth memoderasi positif pengungkapan sukarela Bank

Sumsel Babel?,

7) Apakah service recovery berpengaruh terhadap word of mouth Bank

Sumsel Babel?,

8) Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap

pengungkapan sukarela Bank Sumsel Babel?,

Page 7: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

7

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

4.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum

berbasis kompetensi yang membutuhkan kuantifikasi maka tujuan penelitian ini

disebutkan dalam beberapa persepsi sebagai berikut:

1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk

produk perbankan Bank Sumsel Babel,

2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi

yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi

tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,

3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga

menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,

dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,

4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang

dialami ketika timbul asimetri informasi,

5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi

tabungan,

6) Mempelajari alasan-alasan perusahaan-perusahaan milik pemerintah

daerah melakukan merger dan akuisisi.

7) Mempelajari isu perbankan yakni apakah Bank Sumsel Babel mengalami

situasi persaingan monopoli atau oligopoli kolusif.

8) Mempelajari status BUMD Bank Sumsel Babel dalam kinerja pemerintah

daerah yang tidak pernah ada net profit.

4.2. Manfaat Penelitian

Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi manajer dan

pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari ancaman risiko

kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk menyerahkan

arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya digunakan untuk

membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan re-investasi, bahkan utang

tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang berlebihan.

Page 8: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

8

Dengan dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh

deposan, sehingga bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa

pembatasan simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu

negara.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan

kepada manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:

1) Manfaat Ilmiah:

Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan

menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang

mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda,

khususnya adalah tidak dapat dilaksanakannya suatu putusan kepailitan

dari pengadilan suatu negara atas kepailitan bank yang mempunyai

kreditur dan aset di luar negara tersebut dikarenakan tidak diakuinya

putusan kepailitan bank tersebut oleh negara lainnya. Harmonisasi hukum

khususnya terkait dengan pengaturan cross border insolvency.

Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank tersebut merupakan

salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan apabila nantinya

disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara lintas batas di

kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain yang diperlukan

seperti cross border bank supervision dan cross border bank resolution.

2) Manfaat Praktis:

Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan

menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi

pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil

risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.

5. Studi Pustaka

5.1. Landasan Teori

Dalam kerangka asimetri informasi yang terjadi antara kepemilikan dan

agen mengungkapkan bahwa sinyal dari perusahaan merupakan hal krusial yang

harus diperhatikan agar perusahaan berhasil memperoleh sumber daya ekonomi.

Page 9: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

9

Secara umum model pensinyalan didasarkan pada 3 (tiga) asumsi.

Pertama, sinyal haruslah berbiaya, jika tidak berbiaya, maka sinyal tersebut tidak

memiliki kredibilitas. Dalam penelitian ini akan digunakan 3 (tiga) faktor utama

dari karakteristik spesifik bank yakni (a) return on assets, mencerminkan

kemampuan manajemen bank untuk menghasilkan keuntungan dari aset bank, (b)

net profit margin, digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk

menghasilkan net income ditinjau dari sudut pandang operating income, dan (c)

rasio likuiditas, adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar

dengan kewajiban lancar, dengan kata lain likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)

jangka pendek baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam

perusahaan. Sedangkan pada rasio risiko usaha bank peneliti menggunakan

dimensi dimensi berikut ini (a) rasio risiko kredit (credit risk ratio), untuk

mengukur risiko gagalnya pengembalian kredit yang mengalami kemacetan dan

(b) rasio risiko deposito (deposit risk ratio), merupakan risiko yang menunjukkan

kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban kepada para

deposannya diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh bank yang

bersangkutan. Teori Pensinyalan secara konsisten berhubungan dengan masalah

pengungkapan, dimana apabila perusahaan mengungkapkan kerugian (bad news)

maka pasar akan memberikan reaksi yang negatif dan hal ini konsisten dengan

hipotesis pasar efisien. Perusahaan berupaya memberikan informasi sebaik

mungkin untuk memperoleh tanggapan positif dari pemegang otoritas

pemerintahan, bahwa perusahaan telah memindahkan aset mereka melalui

mekanisme pajak, retribusi, dan social responsibility lainnya. Luas atau

sempitnya suatu pengungkapan merupakan pilihan dari perusahaan. Ketika

perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang cukup, maka informasi yang

diserap oleh pasar hanya sedikit sehingga dapat menyebabkan kegagalan pasar.

Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah membentuk suatu badan regulasi yang

menjadi otoritas pengungkapan, yaitu badan pengawas pasar modal.

Page 10: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

10

Jenis pengungkapan yang diwajibkan oleh badan pengawas pasar modal

disebut pengungkapan wajib (mandatory disclosure). Informasi yang termasuk

pengungkapan wajib dapat dilihat dalam keputusan ketua Bapepam-LK nomor:

Kep-134/BL/2006. Dimensi-dimensi yang digunakan oleh peneliti pada analisis

pengungkapan sukarela, adalah sebagai berikut (a) nilai beban personalia (price of

labour) adalah, nilai kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

diperoleh wajib pajak objek pajak (WPOP) dalam negeri yang wajib dilakukan

oleh pemberi penghasilan (beban pajak penghasilan), (b) nilai biaya pinjaman

(price of funds) adalah, nilai biaya yang harus dibayar oleh perusahaan atas

pinjaman yang diperoleh, besarnya biaya pinjaman biasanya dapat diukur dari

tingkat bunga pinjaman (interest rate), (c) nilai beban modal fisik (price of

physical capital) adalah, nilai biaya yang terdiri dari jumlah karyawan, jumlah

kantor cabang, dan jumlah anjungan tunai mandiri (ATM), (d) batas maksimum

pemberian kredit (BMPK) adalah, persentase maksimum penyediaan dana yang

diperkenankan terhadap modal bank dan pihak terkait adalah peminjam atau

kelompok peminjam yang mempunyai keterkaitan dengan bank sebagaimana

dimaksud dalam peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/13/PBI/2006 (jumlah

liabilitas), (e) pembiayaan publik (public loans) adalah, jumlah kredit yang

diberikan kepada pihak lainnya (loan to deposit ratio (LDR)), dan (f) aktiva

produktif (securities) adalah, penyediaan dana bank untuk memperoleh

penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,

tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual

kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan transaksi

rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya (PBI nomor

7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum). Perilaku penelitian

ini akan mengestimasi behavioral intention menggunakan dimensi-dimensi

berikut ini (a) talking, (b) selling, (c) promoting, (d) evaluasi pengalaman

nasabah, (e) penjelasan atas kegagalan jasa, (f) menyampaikan keluhan pelanggan

kepada atasan, dan (g) pemberian kompensasi.

Page 11: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

11

5.2. Kerangka Pemikiran

Gambar 5.1. Kerangka Pemikiran

Teori Sinyal

Asimetri Informasi Risiko Usaha Bank

Karakteristik Perusahaan

Word of Mouth Service Recovery

Pengungkapan Sukarela

Bank Sumsel Babel

Page 12: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

12

5.3. Penelitian Terdahulu

Tabel 5.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian

Hesti

Wedaningtyas

(2002)

Return on Assets,

Capital Adequacy Ratio

&

Loan to Deposit Ratio

Pangsa aset, pangsa dana, dan

pangsa kredit tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

return on assets (ROA).

Capital adequacy ratio (CAR)

berpengaruh positif terhadap ROA.

Sedangkan loan to deposit ratio

(LDR) berpengaruh negatif

terhadap ROA.

Ali Kesuma

(2009)

Pembiayaan Publik,

Struktur Modal,

Harga Saham &

Go Public

Pertumbuhan penjualan dan

profitabilitas mempunyai pengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap struktur modal, sedangkan

rasio hutang mempunyai pengaruh

positif signifikan terhadap struktur

modal. Pertumbuhan penjualan

mempunyai pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap harga

saham.

Struktur aktiva mempunyai

pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap harga saham.

Profitabilitas mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap

harga saham.

Rasio hutang mempunyai pengaruh

yang tidak signifikan terhadap

harga saham.

Struktur modal mempunyai

pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap harga saham.

Cleland (2000) Talking, Selling

&

Promoting

Word of mouth cenderung lebih

efektif dalam pemasaran sebuah

produk.

Page 13: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

13

5.4. Perumusan Hipotesis

5.4.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:

Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,

sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu adanya

pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high profile,

sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk menetapkan jenis

perusahaan yang tergolong high profile. Dengan demikian, pedoman bagi

investor juga dapat memperoleh informasi yang akurat tentang seberapa besar

tanggung jawab sosial kategori perusahaan sebagai salah satu faktor yang

dipertimbangkan dalam melakukan investasi.

H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela.

H1 = ada perbedaan karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

sukarela.

5.4.2. Hipotesis Asimetri Informasi:

Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka

kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba yang

efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang penting bagi

manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika informasi private

tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak akan lebih mengutamakan

manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan pengungkapan asimetri informasi

dan likuiditas dalam pasar ekuitas menghasilkan kesimpulan bahwa

pengungkapan informasi laporan keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat

mengurangi asimetri informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar

modal (Welker, 1995).

H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik perusahaan dan

pengungkapan sukarela.

H1 = ada perbedaan asimetri informasi berpengaruh terhadap karakteristik

perusahaan dan pengungkapan sukarela.

Page 14: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

14

5.4.3. Hipotesis Risiko Usaha Bank:

Kredit merupakan substitusi yang tidak sempurna bagi obligasi karena

perusahaan terutama sektor riil yang berskala kecil tidak mampu mendapatkan

dana dari menerbitkan obligasi sehingga mereka sangat bergantung pada kredit

yang diberikan oleh bank (bank dependen). Penawaran kredit dipengaruhi suku

bunga kredit, suku bunga obligasi, jumlah deposito, dan rasio cadangan minimum

bank. Hal ini dapat dimengerti dengan jumlah deposito yang menjadi faktor

penentu penawaran kredit bank karena dana pihak ketiga merupakan sumber dana

terbesar yang dimiliki bank, oleh karena itu sangat penting bagi perbankan untuk

mengumpulkan dana dari masyarakat luas agar penawaran kredit perbankan juga

dapat ditingkatkan yang pada akhirnya manfaatnya juga akan dirasakan oleh

masyarakat.

H0 = risiko kredit dan deposito berpengaruh positif terhadap karakteristik

perusahaan.

H1 = ada perbedaan risiko kredit dan deposito berpengaruh terhadap karakteristik

perusahaan.

5.4.4. Hipotesis Pengungkapan Sukarela:

Botosan (1997: 326) menyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan atas

tingkat disclosure, dimana terbatas pada disclosure laporan tahunan, tidak akan

memberikan pengganti yang kuat untuk keseluruhan tingkat disclosure ketika

perusahaan dihadapkan dengan sejumlah besar analis dan menggunakan para

analis ini untuk berkomunikasi dengan pasar.

H0 = pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan antara tingkat

disclosure terhadap biaya-biaya ekuitas.

H1 = ada perbedaan pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap biaya ekuitas.

5.4.5. Hipotesis Word of Mouth:

Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan

daripada apa yang diharapkan pelanggan.

Page 15: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

15

Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan

pembelian secara berulang-ulang, dan untuk membangun kesetiaan nasabah

terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh bank. Bahwa dibutuhkan waktu

yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang, yang

mengungkapkan perubahan loyalitas mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan

volume tabungan dan structured product. Selain itu, awareness diperlukan untuk

menarik nasabah baru tetapi dibutuhkan loyalitas untuk pengembangan dalam

mempertahankan nasabah tersebut. Hal ini menegaskan word of mouth

mengalami pengaruh positif bagi sales person, rekomendasi produk, dan

pelayanan bank .

H0 = word of mouth berpengaruh positif terhadap karakteristik perusahaan dan

pengungkapan sukarela.

H1 = ada perbedaan word of mouth berpengaruh terhadap karakteristik perusahaan

dan pengungkapan sukarela.

5.4.6. Hipotesis Service Recovery:

Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang

sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti komplain

konsumen dari suatu kegagalan sehingga pada akhirnya mampu mengikat

loyalitas konsumen. Kualitas layanan dapat memengaruhi loyalitas pelanggan

secara langsung atau secara tidak langsung melalui level kepuasan. Kualitas

layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu

perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk.

Kualitas layanan sangat penting dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu

yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat

memaksimalkan performa keuangan perusahaan.

H0 = service recovery berpengaruh positif terhadap word of mouth intentions.

H1 = ada perbedaan service recovery berpengaruh terhadap word of mouth.

Page 16: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

16

6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya

mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis

untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk

melaksanakan metode-metode penelitian.

6.1. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian

untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.

Untuk menguji keefektifannya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian

eksperimen biasa dilakukan untuk pengujian hipotesis-hipotesis yang dirumuskan

bersifat ketat. Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian

korelasional. Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor

berkaitan dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan

tujuan penelitian, peneliti menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang

menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran

kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun

analisis kuantitatif.

6.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan pada kantor-kantor Bank Sumsel Babel di

kota Pagaralam-Jarai provinsi Sumatera Selatan, baik di kantor cabang utama

maupun cabang pembantu. Sementara bonafiditas tetap diupayakan oleh peneliti

dengan merujuk kantor pusat Bank Sumsel Babel yang berlokasi di Mangga Dua

Jakarta Utara. Konstruk bonafiditas adalah kapabilitas perusahaan yang mampu

mendirikan kantor utama maupun cabang pembantu di ibukota Jakarta Raya.

Waktu penelitian akan ditentukan setelah memperoleh surat rekomendasi dari

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lembah Dempo Pagaralam

Page 17: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

17

6.3. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

Kecukupan hasil sampel menggunakan pemilihan sampel yang akan

mewakili kesempatan bagi populasi untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum penarikan

sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan sampel yang

digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area geografis

seperti kabupaten dan kota.

6.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran

tentang suatu keadaan atau dengan istilah lain, statistika adalah deretan atau

kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup

tertentu. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah diskrit yang diteliti pada

Bank Sumsel Babel, dan metode pengumpulan data dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner pada manajer bank dan karyawan Bank Sumsel Babel.

6.5. Metode Analisis Data

Metode Statistika menggunakan analisis regresi menjadi pilihan peneliti

dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth

Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam. Statistika adalah metode ilmiah yang

mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan

penganalisis data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisis

yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.

Page 18: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

18

6.6. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

6.6.1. Karakteristik Perusahaan

Tabel 6.2. Definisi Operasional dan Indikator Karakteristik Perusahaan

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Karakteristik

Perusahaan

Likuiditas Rasio Sangat Lancar

(quick ratio atau acid test ratio)

Rasio

Net Profit Margin Net Income Rasio

Operating Income Rasio

Return on Assets Hasil Pengembalian Ekuitas

(return on total equity)

Rasio

Margin Laba Penjualan

(profit margin on sales)

Rasio

Asimetri Informasi Kepemilikan Institusional Rasio

Kepemilikan Manajerial Rasio

Risiko Usaha Bank Risiko Deposito Rasio

Risiko Kredit Rasio

6.6.2. Pengungkapan Sukarela

Tabel 6.3. Definisi Operasional Dan Indikator Pengungkapan Sukarela

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengungkapan

Sukarela

Beban Personalia Beban Pajak Penghasilan Rasio

Total Aktiva Rasio

Biaya Pinjaman Beban Bunga Rasio

Bunga Pinjaman Rasio

Pinjaman Subordinasi Rasio

Modal Intelektual Aktiva Tetap Rasio

Jumlah Sumber Daya Manusia

Rasio

Batas Maksimum

Pemberian Kredit

Jumlah Liabilitas Rasio

Kredit Rasio

Public Loans Loan to Deposit Ratio Rasio

Sekuritas Obligasi Rasio

Saham Rasio

Sertifikat Bank Indonesia Rasio

Page 19: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

19

6.6.3. Word of Mouth

Tabel 6.4. Definisi Operasional Variabel Dan Indikator Word of Mouth

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Word of Mouth Talking Recall Ordinal

Sumsel Babel Prioritas Ordinal

Selling eCommerce Ordinal

Kredit Ordinal

Tabunganku Ordinal

Promoting Pertemuan Penjualan Ordinal

Signage Ordinal

Service

Recovery

Distributive Fairness Pemberian Kompensasi Ordinal

Procedural Fairness Evaluasi Pengalaman Konsumtif

Nasabah

Ordinal

Interactional

Fairness

Menyampaikan Keluhan Kepada

Manajer Bank

Ordinal

Page 20: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

20

7. Rencana Sistematika Skripsi

7.1. Sistematika Penulisan Skripsi:

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela

Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi

Kota Pagaralam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab

sistematika penulisan skripsi, sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan:

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, karakteristik

perusahaan, pengungkapan sukarela, word of mouth, service recovery,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka pemikiran.

2) Bab II Tinjauan Pustaka:

Bab ini menguraikan landasan teori, sejarah perbankan Indonesia, Bank

Sumsel Babel, sejarah Bank Sumsel Babel, dewan direksi Bank Sumsel

Babel, dewan komisaris Bank Sumsel Babel, visi dan misi Bank Sumsel

Babel, pengertian bank, karakteristik perusahaan, pengungkapan sukarela,

service recovery, word of mouth, prinsip mengenal nasabah, cetak biru

edukasi konsumen, pendidikan keuangan, signage, go public, yurisdiksi

hukum internasional ASEAN, persetujuan perdagangan bidang jasa di

ASEAN, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan

hipotesis.

3) Bab III Metodologi Penelitian:

Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis

data dan metode pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi

operasional dan indikator penelitian.

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:

Bab ini menguraikan temuan penelitian dan pembahasan.

5) Bab V Penutup:

Bab ini menguraikan simpulan dan saran.

Page 21: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

21

8. DAFTAR PUSTAKA

Botosan, C., 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital, The

Accounting Review, vol. 72 (3), hal. 323-349.

Chaffey D., Mayer R., Johnston K., and Chadwick F.E., 2000. Internet Marketing:

Strategy, Implementation, and Practice. England: Pearson Education.

Cleland, Robin S., 2000. Building Successful Brands On The Internet.

Thesis tidak dipublikasikan. University of Cambridge.

Kesuma, Ali., 2009. Analisis Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal

Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol 11, No1, Maret 2009, 38-45.

Werdaningtyas, Hesti., 2002. “Faktor Yang Memengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over Pra Merger Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.

1, No. 2, Hal: 24-39.

Welker, M., 1995. Disclosure Policy, Information Asymmetry, and Liquidity in

Equity Markets. Contemporary Accounting Research, Vol. 11, No. 2,

(Spring). pp. 801-827.

8.1. Websites

www.banksumselbabel.com. 2015, Bank Sumsel Babel Raih Juara Annual

Report Award, Sumatera Selatan, Bank Sumsel Babel.

Diakses 28 Desember 2015, (data empirik).

www.otoritasjasakeuangan.com. 2015, Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta,

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (Mei).

Diakses 13 November 2015, (data empirik).

8.2. Peraturan Perundang-undangan

Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2006. Salinan Keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan

Nomor: KEP-134/BL/2006 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik. Jakarta. Badan Pengawas

Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/20005 Tentang Penilaian Kualitas

Aktiva Bank Umum.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/205 Tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit Bank Umum.

Page 22: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

22

9. LAMPIRAN

9.1. Surat Keputusan STIE Lembah Dempo Pagaralam

Gambar 9.2. Surat Keputusan STIE Lembah Dempo Pagaralam

Page 23: Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam

23

9.2. Kartu Bimbingan Skripsi

Gambar 9.3. Pedoman Bimbingan Skripsi 2015-2016