PENGARUH INSENTIF TERHADAP EFEKTIVITAS · PDF filehitung = 0,304 > 0,297 dalam tabel r product...
Transcript of PENGARUH INSENTIF TERHADAP EFEKTIVITAS · PDF filehitung = 0,304 > 0,297 dalam tabel r product...
1
PENGARUH INSENTIF TERHADAP EFEKTIVITAS
KERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKERTARIAT
PEMERINTAHAN KOTA MEDAN
SKRIPSI
Oleh:
RAHMI NISA NPM: 0903100051
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Pembangunan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
2
ABSTRAK
PENGARUH INSENTIF TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKRETARIAT PEMERINTAHAN KOTA MEDAN
RAHMI NISA NPM : 0903100051
Masalah dalam penelitian ini adalah insentif sebagai sarana memotivasi dan mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upay yang telah ditentukan. Pemberian insentif ini dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para pegawai dan keluarga mereka di luar gaji pokok.
Tujuan penelitian ini adalah mengukur seberapa besar pengaruh insentif di bagian umum sekertariat Kota Medan. Seberapa besar efektifitas kerja pegawai serta mengetahui seberapa besar hubungan pengaruh insentif yang di berikan terhadap efektifitas kerja pegawai di bagian umum Kantor Sekertariat Kota Medan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis Kuantitatif.yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan apa-apa yang terjadi pada objek dengan di dalam nya terdapat upaya-upaya mendiskripsikan, mencatat, dan menganalisis dan menginterprestasikan data yang ada.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di bagian Umum Kantor Sekertariat Kota Medan yang berjumlah 44 orang, sedangkan yang menjadi responden adalah seluruh populasi. Teknik pengumpulan datanya menggunakan rumus perhitungan product moment, yang bertujuan untuk mencari korelasi antara variabel antara insentif dengan kinerja pegawai.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang di lakukan adalah pertama dengan penelitian perpustakaan melalui literature dan kedua melalui penyebaran kuisioner atau angket pada responden yang di jadikan sampel penelitian.
Apabila insenti di berikan sesuai diberikan dengan ketentuan yang berlaku akan meningkatkan efektifitas kerja pegawai.
Dari hasil penelitian terbukti bahwa prosedur tata kerja berpengaruh secara positif, dimana diperoleh hasil rhitung = 0,304 > 0,297 dalam tabel r product moment dengan n = 44 orang pada taraf signifikan 5 %. Uji signifikan dari variabel bebas (x) yaitu prosedur tata kerja dengan variabel terikat (y) pelayanan prima, nilainya adalah 0,297. Sehingga r xy hasil penelitian > r hitung uji z = 0,304 > 0,297. Uji determinasinya adalah 9,25 %. Hal ini berarti bahwa prosedur tata kerja mempunyai pengaruh terhadap pelayanan prima dan sisanya sisanya 90,75 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH INSENTIF
TERHADAP EFEKTIFITS KERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKRETARIAT
KOTA MEDAN”sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
Strata-1 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik (Administrasi Negara; Administrasi Pembangunan).
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Teristimewa dan yang paling utama, kepada Ayahanda yaitu ZulkarnaianThaib
dan Ibunda Rita yurmaini dan adik saya Ahmad Wazir (Dedek) yang telah
memberikan dukungan, bantuan serta doa demi terlaksananya proses perkuliahan
ini dari awal hingga saat ini;
2. Bapak Drs. Agussani M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara;
3. Bapak Drs. Kusnadi, M.AP selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara;
4. Bapak Drs. Tasrif Syam, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara;
5. Bapak Drs. H. A. Hidayat Dalimunthe, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan waktu, arahan dan sedikit berbagi pengalaman kepada
penulis sehingga penulis daapat menyelesaikan skripsi ini;
6. Bapak Safruddin,S.SOS,M.H selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan kesempatan dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi;
4
7. Dosen-dosen dan seluruh staff pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberikan pengetahuan
dan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan pada Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara;
8. Buat sahabat sejati Renny Syahputri yang telah banyak mendukung dan
memberi semngat hidup agar brubah menjadi lebih baik dan terus move on
makssii baget
9. Terspesial untuk Zakaria (jek) yang setia menemani dari awal perkuliahan
hingga saat ini yang telah memberikan perhatian, semangat, motivasi serta doa
walau pun sedikit menyebalkan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini;
10. Amrizal Tanjung (Botak) makacii bangett udah banyak memberi perhatian,dan
sayang. serta membantu dan memberi support dan waktunya dalam pembuatan
dan penulisan skripsi ini.
11. Buat bibi yang jauh disana makacii banget buat semua yang udah diberikan dari
awal samapi ahkir dan gak bisa di ucapkan dengan kata-kata
12. Buat teman-teman enjoy kak Yani,abang Benny,Dalinda yang selalu
mendukung setiap perbuatan dan kegiatan saya. Membuat penulis bersemangat
dalam pengerjaan skripsi ini;
13. Dira, Maya, Mazdah ,Fadli, yang telah banyak membantu baik pada saat perkuliahan maupun pada penulisan skripsi ini makasii yaa
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya semoga mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Serta tidak lupa juga penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan
yang ada selama penulisan skripsi ini, semoga akan lebih baik lagi kedepannya.
Medan, April 2014
Penulis
(RAHMI NISA)
5
PERNYATAAN
Dengan ini saya, Rahmi nisa , NPM 090310051, menyatakan dengan
sungguh-sungguh :
1. Saya menyadari bahwa melakukan karya ilmiah dalam segala bentuk yang
dilarang oleh undang-undang, termasuk pembuatan karya ilmiah orang lain
dengan sesuatu imbalan, atau memplagiat, atau menjiplak, atau mengambil karya
orang lain adalah tindakan kejahatan yang harus dihukum menurut undang-udang
yang berlaku.
2. Bahwa skripsi ini adalah hasil karya dan tulisan saya sendiri, bukan karya orang
lain atau karya plagiat atau jiplakan dari orang lain.
3. Bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diajukan
untuk memperoleh kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia tanpa
mengajukan banding menerima sanksi :
1. Skripsi saya ini beserta nilai-nilai ujian saya dibatalkan.
2. Pencabutan kembali gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh, serta pembatalan
penarikan ijazah sarjana dan transkip nilai yang telah saya terima.
Medan, April 2014
Yang menyatakan
Rahmi Nisa
6
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. .......................................................................................................... L
atar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. .......................................................................................................... R
umusan Masalah ............................................................................................. 3
C. .......................................................................................................... T
ujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
D. .......................................................................................................... S
istematikaPenulisan ........................................................................................ 4
BAB II URAIAN TEORITIS ................................................................................. 6
A. .......................................................................................................... P
engertian Insentif ............................................................................................ 6
B. .......................................................................................................... T
ujuan Pemberian Insentif
………………………………………………. .............................................. 7
C. .......................................................................................................... K
onsep Efektifitas .............................................................................................. 13
D. .......................................................................................................... P
engaruh Insentif Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai .................................. 18
7
E. .......................................................................................................... A
nggapan Dasar dan Hipotesis ......................................................................... 17
BAB III PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN ......................... 20
A. .......................................................................................................... M
etode Penelitian ............................................................................................... 20
B. .......................................................................................................... D
efenisiOperasional .......................................................................................... 20
C. .......................................................................................................... P
opulasi Dan Sampel Penelitian ...................................................................... 21
D. .......................................................................................................... T
eknik Pengumpulan Data ................................................................................ 22
E. .......................................................................................................... T
eknik Analisis Data ......................................................................................... 22
F. ........................................................................................................... T
injauan Objek Penelitian................................................................................. 28
BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN ............................................. 31
A. .......................................................................................................... P
enyajian Data ................................................................................................... 31
B. .......................................................................................................... A
nalisis Data ...................................................................................................... 33
C. .......................................................................................................... P
engujianHipotesis ............................................................................................ 46
D. .......................................................................................................... U
ji Korelasi Product Moment
………………………………………………. .............................................. 53
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 62
8
A. .......................................................................................................... K
esimpulan ......................................................................................................... 62
B. .......................................................................................................... S
aran ................................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 4.1 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN
JENIS KELAMIN.................................................................. . 35
9
TABEL 4.2 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN
UMUR /USIA............................................................................. 36
TABEL 4.3 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN .......... …………… 36
TABEL 4.4 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT TINGKAT
GOLONGAN PEGAWAI………………………………… …. 37
TABEL 4.5 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK/IBU
SELALU MENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN ATAS
PERTIMBANGAN OBJEKTIF YANG TELA DITETAPKAN…38
TABEL 4.6 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK/IBU
SELALU MENERIMA PENAMBAHAN PENGHASILAN
INSENTIF SESUAI DENGAN BEBAN KERJA………………. 39
TABEL 4.7 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDENAPAKAH MENURUT
BAPAK/IBU PEMBERIAN INSENTIF DISESUAIKAN
DENGAN
BEBAN KERJA YANG DILAKSANAKAN
........................................................... ………………………….. 39
TABEL 4.8 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH HASIL
KERJA BAPAK IBU SESUAI DENGAN KETENTUN YANG
BERLAKU ATAU SESUAI DENGAAN PROSEDUR YANG
ADA............ ............................. .................................................. 40
10
TABEL 4.9 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH HASIL
KERJA BAPAK/IBU DAPAT DITERIMA OLEH
PIMPINAN…………………………………………………… 41
TABEL 4.10 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK /IBU
PERNAH MENDAPATKAN PUJIAN DAN UCAPAN TERIMA
KASIH DARI ATASAN APABILA MENYELESAIKAN TUGAS
DENGAN
BAIK................................................................................................. 41
TABEL 4.11 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
APAKAHPENGHASILAN TAMBAHAN YNG BAPAK/IBU
PEROLEH SUDAH DISESUAIKAN DENGAN TAMBAHN
VOLUME KERJA……………………………………..……….. 42
TABEL 4.12 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH
PENGHASILAN YANG BAPAK/IBU PEROLEH
DISESUAIKAN DENGAN TAMBAHAN JAM ISTIRAHAT
KERJA............................................................................................ 43
TABEL 4.13 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH
PENGHASILAN TAMBAHAN YANG BAPAK/IBU PEROLEH
DISESUAIKAN DENGAN TAMBAHAN MASUK DAN JAM
PULANG KANTOR.................................................................... 43
TABEL 4.14 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDENAPAKAH MENURUT
BAPAK/IBU MELAKSANAKAN PEKERJAAN DENGAN
TEPAT WAKTU TELAH DIPATUHI........................................ 44
TABEL 4.15 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH DALAM
MEMATUHI PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN TEPAT
WAKTU SELALU DI SIKAPI DENGAN PERASAAN
SENANG............. .... …………………………………………. 45
11
TABEL 4.16 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH DENGAN
DISIPLIN BEKERJA OTOMATIS MEMBUAT BAPAK DAN
IBU MEMATUHI DAN MENTAATI PERATURAN YANG
TELAH DITETAPKAN.............. ............... …………………. 45
TABEL 4.17 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PEKERJAAN
YANG BAPAK/IBU KERJAKAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG BERLAKU................................................ 46
TABEL 4.18 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PEKERJAAN
YANG BAPAK/IBU KERJAKAN SESUAI DENGAN STANDAR
YANG SUDAH DITETAPKAN.......……………………………...47
TABEL 4.19 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PIMPINAN
SELALU MEMBERIKAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG
JAWAB TERHADAP PEKERJAAN YANG DI BERIKAN… 47
TABEL 4.20 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA
DAN FASILITAS YANG MEMADAI SUDAH SESUAI DENGAN
APA YANG BAPAK/IBU BERIKAN…………………………. 48
TABEL 4.21 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA
DAN FASILITAS YANG TERSEDIA SUDAH SESUAI DENGAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEKARANG INI……….. 48
TABEL 4.22 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA
DAN FASILITAS SUDAH MEMBERIAKN KENYAMANAN
BAPAK IBU DALAM BEKERJA……………………………….49
TABEL 4.23 TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN
MENGENAI VARIABEL BEBAS (X) INSENTIF ………….. 50
12
TABEL 4.24 DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN
RESPONDEN TERHADAP VARIABEL BEBAS (X)
INSENTIF………………………………………………………. 51
TABEL 4.25 TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN
MENGENAI VARIABELTERIKAT (Y) EFEKTIFITAS
KERJA…………………………………………………………….53
TABEL 4.26 DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN
RESPONDEN TERHADAP VARIABEL (Y) EFEKTIFITAS
KERJA………………………………………………………… 55
TABEL 4.27 DISTRIBUSI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI
ANTARA VARIABEL BEBAS (X) INSENTIF DENGAN
VARIABEL TERIKAT(Y) EFEKTIFITAS
KERJA…………………………………………………………… 56
TABEL 4.28 INTERPESTASI KOEFISIENSI KORELASI PRODUCT
MOMENT ………………………………………………………. 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Pengelola Struktur Organisasi Bagian Umum
Daerah Kota Medan... ………………………………………………36
Halaman
13
Gambar 4.1 Grafik Uji Regresi Linier…………………………………... 87
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Angket penelitian
Lampiran II : Tabel Harga r Product Moment
14
Lampiran III : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran IV : Surat Pengantar Izin Penelitian
Lampiran V : Surat Keterangan Penelitian oleh Kantor sekretariat
pemerintahan kota medan
Lampiran VI : SK-1 Permohonan Persetujuan Skripsi
Lampiran VII : SK-2 Surat Penetapan Judul Skripsi
Lampiran VIII : SK-3 Permohonan Seminar Proposal Skripsi
Lampiran IX : SK-4 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi
Lampiran X : SK-5 Berita Acara Bimbingan Skripsi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : RAHMI NISA
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : Medan, 06 Oktober 1991
15
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
TEMPAT TINGGAL : JL. Kapten Muslim Helvetia Medan
Status : Belum Menikah
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Negeri 064984 Medan, Tahun 2004
2. Tamatan MTSN 3 Medan, Tahun 2007
3. Tamatan MAN 1 Medan, Tahun 2009
4. Menyelesaikan studi program S-1 Tahun 2009-2014, jurusan Ilmu Administrasi
Negara Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah penting dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber
daya manusia terarah dan terencana disertai pengendalian yang baik akan dapat
menghemat sumber daya alam dapat berdaya guna dan berhasil. Demikian pula
pengembangan bersumber daya manusia secara mikro maupun secara makro
pengembangan sumber daya manusia merupakan bentuk investasi (human
investemen).
Dalam kondisi perekonomian yang sedang berkembang saat ini banyak
terdapat instansi-instansi baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. sesuai
sasaran yang ingin dicapai oleh lembaga pemerintah dalam menempatkan sumber
daya manusia,lembaga tersebut adalah para pegawai, efektifitas kerja pegawai, tujuan
lembaga,serta pentinganya pemberian insentif sangat mempengaruhi mental pegawai.
Dengan maksud untuk mengerakan para pegawai agar bekerja lebih efektif
untuk meningkatkan motivasi kerja yang akan berdampak pada prestasi kerja
pegawai.pentingnya masalah insentif ini sehingga sangat mempengaruhi mental
pegawai dalam melaksanakan tugas dan kegiatan-kegiatanya.
Efefktifitas kerja adalah suatu tingkatan keberhasilan yang di capai seseorang
dengan melakukan aktifitas-afektifitas yang di berikan kepadanya dengan mendasari
17
pengetahuan yang dimilikinya,kecakapan serta kesungguhan. Efektifitas kerja yang
baik hanya datang dari pegawai yang merasa memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaan.keberhasilan suatu organisasi dalam meningkatkan efektifitas kerja
pegawai adalah cara kerja pegawai itu sendiri dan dukungan juga oleh orang-orang
yang berpengaruh penting dalam organisasi tersebut yakni seorang pimpinan. Agar
pelaksanaan efektifitas berjalan dengan baik maka perlu adanya insentif. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan, kesalahan dan penyelewengan.
Insentif adalah semua pendapatan atau balas jasa yang berbentuk uang atau
berupa barang langsung atau yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada instansi.insentif yang diberikan instansi adalah sebagai salah satu
usaha yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas pegawai. Pemberian insentif
yang tepat disamping untuk meningkatkan kerja pegawai, dimaksudkan pula untuk
membuat pegawai memiliki kesetiaan bekerja di instansi dan dapat menstabilkan
perputaran tenaga kerja dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam
kondisi masyarakat sekarang seringkali ditemukan beberapa masalah yang
menyebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada
pada instansi tersebut. Padahal harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut
menentukan kegiatan pendaya gunaan sumber daya itu sendiri.
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan
suatu instansi maka perlu adanya pemberian insentif agar pegawai mampu bekerja
dengan baik dengan mengupayakan insentif yang besarnya proposional dan juga
bersifat yang artinya sesuai dengan jenjang karir,karena insentif sangat diperlukan
untuk memacu efektifitas para pegawai agar selalu berada pada tingkatan tertinggi
18
(optimal).sesuai kemampuan masing-masing.dengan menurunya produktifitas dan
semangat kerja pegawai. Insentif diperlukan untuk menunjang efektifitas kerja
pegawai, kususnya di kantor sekretariat kota medan. Insentif itu sangat menunjang
tingakat efektifitas dan efesiensi kerja pegawai, adapun yang mendapatkan insentif di
kantor sekretariat kota medan adalah, pejabat eselon I dan eselon II. Dengan tujuan
agar para pejabat di lingkungan sekretariat kota medan benar-benar melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan prosedur kerja yang diharapkan, sehingga
dapat tercapai visi dan misi serta program kerja kota medan.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai seberapa besar pengaruh pemberian insentif di kalangan pegawai
terhadap efektifitas kerja, dengan judul : “ PENGARUH INSENTIF TERHADAP
EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR SEKRETARIAT
PEMERINTAHAN KOTA MEDAN ”.
B. Perumusan Masalah.
Menurut Sugiyono ( 1999 : 28 ) merumuskan masalah yang baik adalah yang
menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih alternatif,tetapi secara implisit
mengandung prtanyaan.dalam penelitian yang paling penting di teliti adalah masalah
yang sedang hangat dibicarakan sehingga penelitian bermanfaat untuk banyak orang.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Seberapa Besar Pengaruh Insentif
Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Di Kantor Sekretariat Pemerintahan Kota
Medan”.
19
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian.
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
a) Untuk mengukur tingkatan pemberian insentif pada kantor pemerintahan
sekretariat Kota Medan.
b) Untuk mengukur tingkat efektifitas kerja pegawai pada Kantor
pemerintahan sekretariat Kota Medan.
c) Untuk mengukur seberapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap
kinerja pegawai yang dilakukan di Kantor sekretariat pemerintahan Kota Medan.
1. Manfaat penelitian.
Adapun manfaat penelitian :
a) Secara teoritis,penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan wawasan peneliti tentang insentif dan efektifitas kerja.
b) Secara praktis,penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan
yang mungkin berguna untuk pihak pemerintahan tentang pengaruh pemberian
insentif terhadap pegawai yang dilakukan di kantor pemerintahan kesektariatan
kota medan.sebagai acuan dan perbandingan dalam penelitian mengenai objek
yang sama di masa yang akan datang.
c) Secara akademis,penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan
bagi penulis dan memperkaya khazanah penelitian pada bidang kajian pengaruh
insentif dan efektifitas kerja.
20
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang maslah, Perumusan masalah,
Tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : URAIAN TEORITIS
Menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan masalah dan
objek yang teliti akan diteliti antara lain insentif dan efektivitas kerja.
BAB III : PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Menguraikan tentang persiapan dan pelaksanaan penelitian, metode
penelitian yang berisikan jenis penelitian, populasi dan
Sample,teknik dan pengumpulan data,teknik analisa data,definisi
oprasional,serta objek penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Menguraikan tentang analisa data, pengujian data dan penggujian
hipotesis.
BAB V : PENUTUPAN
Menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari hasil
penelitian.
21
BAB II
URAIAN TEORITIS
Uraian teoritis merupakan landasan berfikir untuk melakukan penelitian dan teori
digunakanUntuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek
penelitian.Menurut Nawawi (1992: 46) bahwa uraian uraian teoritis selalu di
definisikan sebagai landasan berfikir dari sudut manakah masalah yang akan diteliti
dan disorot.teori pada dasarnya merupakan pernytaan mengenai sebab akibat
mengenai adanya suatu hubungan positif antara gejala yangakan diteliti dari satu atau
beberapa faktor tertentu dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diatas dan
didasarkan pada objek yang diteliti, maka kerangka teoritis yang digunakan adalah
sebagai berikut:
A. Pengertian Insentif
Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikansebagai
suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam
diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktifitas kerjanya
dalam organisasi Gorda ( 2004 : 141)
Menurut Manullung (2003 : 147) menyatakan insentif merupakan sarana
memotivasi dan menimbulkan dorongan. Dari definisi tersebut insentif dapat
diartikan sebagai berikut : insentif adalah variabel penghargaan yang diberikan
kepada individu dalam suatu kelompok yang diketahui berdasarkan perbedaan dalam
mencapai hasil kerja, hal ini di rancang untuk memberikan rangsangan atau
memotivasi karyawan berusaha meningkatkan produktifitas kerjanya.
22
Menurut Nawawi (2003:307) insentif adalah penghargaan atau ganjaran untuk
memotivasi para pekerja agar produktifitasnya tinggi, sifatnya tidak tetap atau
sewaktu-waktu. Sedangkan Menurut Harsono (2004: 21) berpendapat, insentif adalah
setiap sistem kompensasi dimana jumlah yang diberikan tergantung pada hasil yang
dicapai, yang di berarti menawarkan suatu insentif kepada pekerja untuk mencapai
hasil yang baik. Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian insentif merupakan alat untuk mendorong pegawai agar lebih
meningkatkan produktifitas kerja untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.
Ada beberapa pengertian insentif yang dikemukakan oleh para ahli,
diantaranya yang dikemukakan oleh Harsono (1983: 128) bahwa insentif adalah
setiap sistem kompensasi dimana jumlah yang diberikan tergtantung dari hasil yang
dicapai yang berarti menawarkan suatu insentif kepada pekerja untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Sementara itu Heidjacman dan Husnan (1992: 161) mengemukakan
bahwa pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang
berbeda.jadi dua orang pegawai yang mempunyai jabatan yang sama bisa menerima
upah yang berbeda di karenakan prestasi kerja yang berbeda. Disamping itu ada
pendapat dari ahli lain tentang pengertian insentif. “ insentif sebagai sarana motivasi
dapat diberikan batasan perangsangan ataupun pendorong yang diberikan dengan
sengaja kepada pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar
untuk berprestasi bagi organisasi.” Sarwoto (1983: 144) jadi pada dasar jumlah
insentif merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang
jumlahnya tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa financial maupun non
23
financial. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pegawai bekerja lebih giat dan lebih
baik sehingga prestasi dapat meningkat yang pada ahkirnya tujuan instansi dapat
tercapai.
B. Tujuan Pemberian Insentif
Tujuan utama dari pemberian insentif kepada pegawai pada dasaranya adalah
untuk memotivasi mereka agar dapat bekerja lebih baik dan dapat menunjukkan
prestasi yang baik. Menurut pendapat Heidjrachman dan Husnan (1992: 151) bahwa
pelaksanaan sistem upah insentif ini dimaksudkan instansi terutama untuk
meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan mempertahankan pegawai yang
berprestasi untuk tetap berada dalam instansi. Menurut Gorda (2004: 156) pemberian
insentif atau upah perangsang bertujuan :
a. Memberikan balas jasa yang berbeda dikarenakan hasil kerja yang berbeda.
b. Mendorong semangat kerja pegawai dan memberikan kepuasaan.
c. Meningkatkan produktivitas.
d. Dalam melakukan tugasnya, seseorang pimpinan selalu membutuhkan bawahanya
untuk melaksanakan rencana-rencananya.
e. Pemberian insentif dimaksudkan untuk menambah penghasilan pegawai sehingga
dapat memenuhi kebutuhanya.
f. Mempertahankan pegawai yang berprestasi agar tetap berada dalam instansi.
1. Faktor- faktor pemberian insentif.
Pada dasarnya pemberian insentif senantiasa di hubungkan dengan balas jasa
atas prestasi ekstra yang melebihi suatu standart yang telah di tetapkan telah disetujui
24
bersama. Insentif memberikan penghargaan dalam bentuk pendapatan ekstra untuk
usaha ekstra yang di hasilkan.
Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat serta harus di
kaitkan secara erat dengan tujuan-tujuan instansi yang bersangkutan.jumlah insentif
yang diberikan kepada seseorang harus dihubungkan dengan jumlah atau apa yang
telah dicapai selama priode tertentu, sesuai dengan rumus pembagian yang telah
diketahui semua pihak secara nyata. Rumus pembagian insentif ditetapkan secara adil
sehingga dapat mendorong meningkatkan lebih banyak keluaran ( out put ), kerja dan
meningkatkan keinginan kuat untuk mencapai tambahan penghasilan serta dapat
menguntungkan semua pihak.
2. Jenis-jenis insentif
Berdasarkan kepada siapa insentif di berikan, maka jenis-jenis insentif dapat
di klasifikasikan menjadi tiga golongan,yaitu :
a) individual incentive, yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan usaha atau prestasi kerja masing-masing pegawai.
b) Grop incentive, yaitu insentif yang diberikan berdasarkan standar dari
masin-masing kelompok.
c) Plant wide incentive, yaitu insentif yang diberikan kepada seluruh pegawai
instansi berdasarkan criteria pembayaran di instansi.
Dalam suatu instansi biasanya ada dua macam model insentif yang di terapkan
yaitu financial insentive dan non financial insentive. Financial insentif adalah yang di
nilai dengan unag misalnya upah dan gaji lebih,rekreasi,jaminan hari tua dan lain
sebagainya. Sedangkan nonfinansial insentif adalah insentif yang tidak dapat dinilai
25
dengan uang,misalnya jam kerja,hubungan dengan atasan dan lain sebagainya.
Sarwoto (1977: 155-159) membedakan insentif dalam dua garis besar, yaitu :
1. Insentif material
Insentif ini dapat dibedakan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam
bentuk uang dapat berupa :
a) Bonus
1) Bonus uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah
dilaksanakan.
2) Diberikan secara slektif dan khusus kepada pegawai yang berhak
menerima.
3) Diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan dimasa yang akan
datang.
4) Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya
beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dari jumlah yang
dimaksukkan kedalam sebuah dana bonus kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi
antara pihak yang akan diberikan bonus.
b) Komisi
1) Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang
menghasilkan penjualan yang baik.
2) Lazimnya dibayarkan sebagi bagian dari pada penjualan dan
diterimakan pada pekerja bagian penjualan.
c) Prifit sharing.
26
Salah satu insentif yang tertua. Dalam hal ini pembayaran dapat di ikuti
bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar dari
laba bersih yang di setorkan sebuah dana dan kemudian di masukkan kedalam
daftar pendapatan setiap peserta.
d) Kompensasi yang di tangguhkan
Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembyaran dikemukakan
mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu pensiun dan pembayaran
kontraktural. Pensiunan mempunyai niali insentif karena memenuhi salah satu
kebutuhan pokok manusia, yaitu menyediakan jamianan ekonomi baginya setelah
di tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran kontraktural adalah pelaksanaan
perjanjian antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai masa kerja di
bayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu.
2. Insentif non material.
Insentif non material dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu :
a) Pemberian gelar ( title ) secara resmi
b) Pemberian tanda jasa / mendali
c) Pemberian piagam penghargaan
d) Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi (di depan umum)
ataupun secara pribadi.
e) Ucapan terima kasih secara formal maupun informal
f) Pemberian promosi ( kenaikan pangkat atau jabatan )
g) Pemberian hak untuk menngunakan atribut jabatan
h) Pemberian perlengkapan kusus pada ruang kerja
27
i) Pemberian hak apabila menminggal dunia di makamkan di taman makam
pahlawan
j) Dan lain lain.
3. Insentive di kalangann pegawai Negri sipil.
Menurut Moekijat (2009 : 18) insentif di kalangan pegawai negeri sipil
adalah :
1) Tunjangan –tunjangan.
a. Tunjangan suami / istri.
Tunjangan suami /istri diberikan kepada pegawai negri sipil (termasuk calon
pegawai negri sipil) yang bersuami/beristri. Apabial suami/ istri tersebut
pegawai negri maka tunjangan ini akan diberikan kepada yang mempunyai gaji
pokok yang lebih tinngi.besarnya 10 % dari gaji pokok.
b. Tunjangan anak di beriakan kepada pegawai negri sipil (termasuk
calon pegawai negri sipil) yang mempunyai anak atau anak angkat yang :
1. Berumur kurang dari 21 tahun.
2. Belum pernah menikah.
3. Tidak mempunyai penghasilan sendiri.
4. Nyata menjadi tanggunganya. Umur dapat di perpanjang sampai 25
tahun apabila anak tersebut masih sekolah/kuliah.
c. Tunjangan jabatan.
Jabatan di berikan kepada pegawai negeri sipil yang karena jabatanya memikul
tanggung jawab yang berat dan luas. Besarnya tergantung kepada tingat berat dan
luasnya tanggung jawab jabatan.
28
d. Tunjangan pangan/beras.
1. Pegawai negeri sipil
2. Calon pegawai negeri sipil.
3. Keluarga dari 1) dan 2) bila ada, dengan ketentuan sebanyak-
banyaknya 2 orang anak, termasuk 1 orang anak angkat.
Banyaknya : tiap jiwa 10 kg beras, atau sejumlah uang seharga 10 kg beras
tersebut.
2) Kesejahteraan.
Untuk meningkatkan kegairahan bekerja, diselengarakan usaha kesejahteraan
pegawai negeri sipil. Usaha sebagaimana dimaksud adalah meliputi program
pensiun dan tabungan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan, perumahan, dan
asuransi bagi putra/putri pegawai negeri sipil.untuk penyelenggaraan usaha
kesejahteraan sebagaimana dimaksud pegawai negri sipil wajib membayar iuran
dari penghasilanya.dan penyelenggaraan program pensiun dan asuransi
kesehatan, pemerintah menanggung iuran dan subsidi.
Besarnya iuran dan subsidi yang ditetapkan dengan peratauran
pemerintah.pegawai negri sipil yang meninggal dunia, berhak memperoleh
bantuan.
3) Penghargaan.
Penghargaan yang di berikan kepada pegawai negeri sipil yang telah
menunjukkan kesetiaan atau berjasa terhadap Negara atau yang telah
29
menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya. Dapat berupa tanda jasa
atau bentuk penghargaan lainya.
C. Konsep Efektifitas
1. Pengertian Efektifitas Kerja
Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, efektifitas adalah suatu kosa kata yang
berasal dari Bahasa Inggris yaitu “efektive” yang berarti berhasil, ditaati dan
mengesankan. Jika seorang dapat bekerja dengan baik maka ia dapat dikatakan
bekerja secara efektif.
Teori efektifitas menurut Ndraha (2005: 163) adalah efesiensi digunakan
untuk mengukur proses,efektifitas guna mengukur keberhasilan mencapai tujuan.
Kusus mengenai efektifitas pemerintahan, Ndraha (2005: 163) mengemukakan
:“efektifitas yang didefinisikan secara abstrak sebagai tingkat pencapaian tujuan,
diukur dengan rumus hasil dibagi dengan (per) tujuan. Tujuan yang bermula pada visi
yang bersifat abstrak itu dapat dideduksi sampai menjadi kongkrit yaitu sasaran
(strategi) sasaran adalah tujuan yang terukur, konsep hasil relative bergantung pada
pertanyaan pada mata rantai mana dalam proses dan siklus pemerintahan, hasil
didefinisikan. Apakah pada titik output ? out come ? feedback ? siapa yang
mendefinisikannya : pemerintah yang di perintah atau bersama-sama.
Adapun menurut The Liang Gie (1967: 62) efektifitas adalah suatu keadaan
yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang
dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu
yang memang dikehendaki, bkalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan
maksud tertentu yang memang dikehendaki. Maka itu dikatakan efektif kalau
30
menimbulkan atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki. Dari diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektiftif apabila hal
tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. Artinya pencapaian hal yang dimaksud
merupakan pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal
tersebut. Efektifitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapain suatu tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif
apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang
dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapain tujuan tersebut
merupakan keberhasiloan dalam melaksanakan program kegiatan menurut wewenag,
tugas dan fungsi instansi tersebut.
2. Faktor-faktor Efektifitas kerja.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas. Untuk meningkatkan
produktifitas kerja yang tinggi, instansi harus memiliki sikap mental, yang berorentasi
produktifitas dan selalu menggunakan potensi yang maksimal, optimis tekun dan
berusaha sunguh-sunguh dalam menghadapi berbagai tunjangan perkembangan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas menurut
M. Sianungan (2000 : 76) adalah sebagai berikut :
1. Manusia terdiri dari :
a. Kuantitas
b. Tingkat keahlian
c. Kemampuan sikap
d. Mental
31
e. Struktur pekerjaan, keahlian dan umur (kadang-kadang jenis kelamin) dari
angkatan kerja.
2. Modal yang terdiri
a. Modal tetap (mesin, gedung, alat-alat dan strukturnya )
b. Teknologi research and development
c. Bahan baku (kapasitas jumlah dan standar mutu)
3. Modal dan proses terdiri dari :
a. Tata ruang kerja
b. Penaganan bahan baku penolong
c. Perencanaan dan penguasaan produksi
d. Pemeliharaan melalui pencegahan
e. Teknologi yang memakai cara alternatif
4. Produksi terdiri dari :
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Ruang produksi
d. Struktur campuran
e. Spesialisasi produksi
5. Lingkungan organisasi (internal) terdiri dari :
a. Organisasi dalam perencanaan
b. Sistem manajemen
c. Kondisi kerja (fisik)
d. Iklim kerja sosial
32
e. Tujuan perusahaan dan hubungan dengan tinjauan lingkungan
f. Sistem intensif
g. Kebijakan personalia
h. Gaya kepemimpinan
i. Ukuran usaha (skala ekonomi)
6. Lingkungan Negara terdiri dari :
a. Kondisi ekonomi dan politik
b. Stuktur industri
c. Struktur organisasi dan politik
d. Tujuan pengembangan jangka panjang
e. Pengakuan pengesahan
f. Kebijakan tenaga kerja
g. Kebijakan energi
h. Kebijakan pendidikan dan latihan.
7. Lingkungan internasional maupun regional terdiri dari :
a. Kondisi perdagangan dunia
b. Masalah perdagangan internasional
c. Investasi usaha bersama
d. Spesialisasi internasional
e. Kebijakan imegrasi tenaga kerja
f. Bantuan internasional ( regional )
g. Standar kerja teknik internasional
8. Indikator efektifitas kerja.
33
Terdapat beberapa indikator efektifitas kerja. menurut Hasibuan (2003: 105 )
efektifitas merupakan suatau keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan
usaha dalam meningkatkan efektifitas kerja pegawai dalam suatu organisasi perlunya
pengaruh dari stuktur organisasi sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja.kualitas
kerja dan pemanfaatan waktu.
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang dapat
dialaminya selama bekerja. Setiap instansi selalu berusaha supaya efektifitas dari
pegawainya dapat ditingkatkan. Oleh karena itu instansi selalu berusaha agar setiap
pegawainya memiliki moral kerja yang tinggi.
Kualitas kerja merupakan sikap yang di tunjukkan oleh pegawai berupa hasil
kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian. Dan keterkaitan hasil dengan tidak
mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan. Pemanfaatan waktu
setiap pegawai harus dapat menggunakan waktu seefesien mungkin, terutama dengan
cara datang tepat waktu ke kantor dan berusaha untuk menyelesaikan tugas sebaik-
baiknya dengan memanfaatkan waktu selama penggunaan masa kerja yang
disesuaikan dengan kebijakan instansi.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia diperlukan guna mewujudkan hasil
yang diharapkan oleh setiap instansi. Setiap pegawai sudah sepatutnya diarahkan
untuk lebih meningkatkan efektifitas klerja mereka melalui berbagai tahapan usaha
secara maksimal. Sehingga dengan demikian pemanfaatan sumber daya manusia akan
lebih berpotensi dan lebih mendukung keberhasilan pencapaian tujuan instansi.
34
9. Sistem peningkatan keefektifan.
Menurut Rebort (2001 – 188) sistem pendekatan keefektifan adalah cara
pengelolaan kinerja yang :
a) Disesuaikan bagi setiap pribadi untuk memahami kebutuhan masin-masing
pegawai disetiap unit kerja.
b) Memandang setiap pegawai sebagai perlengkapan pemakaian manajemen kerja.
c) Bertujuan meningkatkan diri terutama umpan balik sebagaimana yang di inginkan
karyawan yang bersangkutan.
Dengan kata lain sistem ini merupakan usaha untuk membuat pendekatan yang
standar baik sistem yang menggunakan sasaran kinerja, penilaian (ranting),
peningkatan (rangking). Cassio dalam Ahnad (2001 : 35 – 36) menyatakan bahwa
agar sebuah manajemen kinerja efektifitas hendaknya memenuhi syarat- syarat
sebagai berikut :
a. Relevance, hal-hal atau faktor yang diukir adalah yang relevan terkait dengan
pekerjaan apakah itu outputnya, prosesnya atau inputnya.
b. Sensitivity, sistem yang digunakan harus cukup untuk membedakan antara
pegawai yang berprestasi dan tidak berprestasi.
c. Rellability, sistem yang digunakan harus dapat diandalkan dan dipercya bahwa
menggunakan tolak ukur yang objektif, sahih, akurat, dan stabil.
35
d. Accepility, sistem yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima oleh
pegawai yang menjadi penilai maupun yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi
aktif dan konstruksi keduanya.
e. Practicality, semua instrument misalnya formulir yang digunakan harus mudah
digunakan oleh kedua belah pihak dan tidak rumit ataupun berbelit-belit.
D. Pengaruh Insentif Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai
Sumber daya manusia merupakan salah satu asaet yang paling penting dan
berdampak langsung pada sebuah organisasi atau instansi pemerintahan,
dibandingkan dengan sumber daya lainya. Sebuah organisasi atau instansi
pemerintahan harus didukung sumber manusia yang cakap karena sumber daya
manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan didalam instansi
tersebut.
Dengan adanya insentif, pegawai Negeri Sipil diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas kerja, kualitas kerja, pemikiran yang beriorentasi memajukan instansi,
menurunkan tingkat absensi maupun perputaran tenaga kerja, sehingga hal tersebut
dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat, semanagat dan rasa penuh tanggung
jawab terhadap pekerjaannyayang bisa berefek juga menurunkan angka korupsi
dikalangan pegawai tersebut.
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
36
Anggapan dasar menurut Arikunto (2002 : 58) memberikan penertian bahwa
setelah penelitian menjelaskan permasalahan dengan jelas, yang difikir selanjutnya
adalah suatu gagasan tentang letak permasalahan dalam hubungan yang lebih luas.
Dalam hal ini penelitim harus bisa memberikan beberapa asumsi yang kuat tentang
kedudukan permasalahnya. Asumsi yang diberikan tersebut ialah yang dinamakan
asumsi dasar atau anggapan dasar.
Adapun yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah : “ Insentif
berperan penting terhadap efektifitas kerja pegawai ”
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diperkirakan benar tetapi masih
harus membuktikan kebenaranya.
Kartono (1992 : 72) mengemukakan bahwa hipotesis adalah merupakan
jawaban sementara dari suatu penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya dengan
jalan di uji melalaui penelitian.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka hipotesisnya adalah : “Ada pengaruh
Insentif terhadap Efektifitas Kerja Pegawai di Kantor Sekretariat Pemerintahan Kota
Medan”.
37
BAB III
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan analisis kuantitatif, yaitu suatu motode yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara pengumpulan data-data, dan menganalisis
dengan teknik korelasi product moment dan mengadakan interpretasi data sehingga
memberikan suatu gambaran tentang suatu keadaan secara objektif berdasarkan teori
yang ada.
B. Definisi Oprasional
Agar variabel-variabel yang akan diteliti jelas penggunaannya di lapangan,
maka variabel teori yang ada diterjemahkan kedalam oprasional sebagai berikut :
1. Variabel X (Insentif )
Insentif merupakan pemberian rangsangan atas balas jasa dalam bentuk
material maupun non material, yang ditunjukkan kepada setiap pegawai dan berfungsi
sebagai pendorong untuk lebih giat bekerja, berdaya guna dan juga dapat menjadi
suatu penghargaan terhadap hasil atau perstasi kerja mereka. Dengan pemberian
insentif diharapkan terjadi peningkatan prestasi kerja.
a. Seninoritas
38
Sistem insentif ini didasarkan pada masa kerja atau seninoritas pegawai yang
bersangkutan dalam suatu instansi (pemerintah / swasta)
b. Jumlah hasil kerja
Hasil yang di kerjakan pegawai lebih baik dan tepat waktu
c. Penambahan Waktu kerja
Waktu yg diberikan kepada Pegawai untuk melaksanakan pekerjaan di luar
waktu kerja
2. Variabel Y (Efektifitas kerja)
Efektivitas kerja merupakan keberhasilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan sebelumnya
a. Ketepatan Waktu
Bahwa setiap individu dalam bekerja selesai tepat waktu yang telah di tentukan
oleh pimpinan atau organisasi yang bersangkutan.
b. Sistem Kerja
Bahwa hasil kerja yang dilakukan untuk dapat memenuhi standart kerja atau tolak
ukur yang ditentukan sebelumnya untuk tujuan yang telah ditetapkan.
c. Sarana dan Prasarana
Bahwa dalam melaksanakan pekerjaan di perlukan adanya sarana dan prasarana
yang memadai untuk mempermudahdan menghemat biyaya maupun waktu kerja
pegawai.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
39
Arikunto (2006 : 108) menyatakan bahwa Populasi merupakan keseluruhan
subjek yang akan diteliti. Apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang mendapatkan insentif di bagian
Umum Kantor Sekretariat Pemerintahan di Kota Medan berjumlah 44 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Arikunto (1998 :120)
Mengemukakan tentang penarikan sampel penelitian, yaitu untuk sekedar ancer-ancer
maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua,
sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya lebih besar dari 100, maka dapat diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.
Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai yang menerima dana insentif di bagian Umum sekertariat
Pemerintahan Kota Medan yang berjumlah 44 orang, maka penelitian ini disebut
penelitian populasi.
D. Teknik pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer
a) Dokumentasi yaitu dengan cara pengumpulan data dari dokumen-dokumen,
arsir-arsi,dari instansi pemerintah yang diteliti
b) Angket yaitu daftar pertanyaan yang telah diberi alternative jawaban
2. Pengumpulan data skunder
40
Yaitu mempelajari dta atau laporan-laporan,buku-buku, dokumen-dokumen
maupun catatan tertulis yang terdapat di kantor sekretariat pemerintahan Kota
Medan.
E. Teknik Analisis Data
1. Koefesien Kolerasi Product Moment
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Corelation yang dikutip oleh
Sugiyono ( 2004 : 212 ). Dengan demikian data dan kata yang diperoleh dilokasi
penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan dan
menginterprestasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, dimana
data dan fakta digambarkan dan dijelaskan sebagaimana adanya.
Sugiyono (2004 : 212)
Dalam hal ini :
Rxy : Koefisien kolerasi variabel X dan Y
X : Variabel Bebas.
Y : Variabel Terikat
N : Jumlah sampel
Xy : variabel bebas dan variabel terikat
2. Uji Signifikasi.
Untuk menghitung signifikasi antar bebas dengan variabel terikat digunakan uji z
dengan rumus yaitu:
41
Jamalddin Rakhman (1991 : 149)
Keterangan :
r= koefesien korelsi
N = Jumlah responden
T = test signifikan
3. Uji Detirminasi
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel (X) dan variabel
(Y) menggunakan rumus Determinasi dengan mengkuadratkan nilai koefesien
korelasi yang dikalikan 100% dengan rumus sebagai berikut :
Sugiyyono (2004 : 216)
Keterangan :
D : Koefesien Determinan
Rxy : koefesien Korelasi Product Momen
4. Uji Regresi Linier
Digunakan untuk mendeskipsikan seberapa besar keefektifan variabel yang satu
(X) dengan variabel (Y) dengan menggunakan rumus Regresi Linier. Rumus yang
digunakan adalah:
Y= a + b (X)
a =
b= Sugiyono ( 2004 : 218 )
42
G. Tinjauan Objek penelitian
1. Sejarah dan Kegiatan Oprasional Kantor seretariat pemerintahan Kota Medan
Pada zaman dahulu kota medan dikenal dengan nama tanah Deli dan
keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4000 Ha. Pada tahun 1915 residensi
Sumatra utara ditingkatkan menjadi Gabernamen, pada tahun 1918 kota
medan resmi menjadi Gemennte (kota Praja) dengan walikota Baron Daniel Mackey
dan berdasarkan Acte Van Scanking (Akte Hibah ) nomor 97 dengan notaries J.M De
Hanolt Junior.
Tanggal 30 november 1918, Sultan Deli menyerahkan tanah kota medan
kepada Gementee Medan, sehingga resmi menjadi wilayah dibawah kekuasaan
langsung Hindia Belanda.
Pada masa awal kerajaan ini, Medan masih terdiri 4 kampung yaitu
Kampung Sungai Rengas,Kampung Kesawan,Kampung Petisah Hulu,dan Kampung
Petisah Hilir. Pada tahun 1918 jumlah penduduk Medan tercatat sebanayak 43.826
jiwa, yang terdiri 35.009 orang Indonesia,8.269 0rang Cina, orang Eropa 406 dan
Timur asing lainya 139 orang.dan sejak itu Medan berkembang semakin pesat, dan
berbagai fasilitas dibangun seperti Sekolah Guru Indonesia di JL.H.M Yamin (1923),
Mingguan Sumatra (1924), RS.Elisabeth,dan lapangan Olah Raga Kebun
Bunga(1927).
Secara historis kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdaganggan. Dan terus berkembang setelah dijadikan pusat pemerintah. Sampai
43
saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota. Medan juga sekaligus menjadi
ibu kota Sumatra Utara.
2. Ruang Lingkup Walikota Medan
Penulis berkonsentrasi pada salah satu bagian instansi pemerintahan kota
Medan yaitu pada bagaian Umum dibawah Kesekretariatan Daerah kota Medan.
Berdasarkan peraturan daerah kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 sebagaimana telah
dirubah dengan peraturan daerah kota Medan Nomor 2 Tahun 2011 tentang
pembentukan organisasi dan Tata Kerja perangkat daerah Kota Medan, bagain umum
Sekretariat Kota Medan berada di organisasi Sekretariat daerah dibawah asisten
Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Medan, bagaian umum secretariat
daearah kota medan berada di organaiasai secretariat daerah dibawah asisten
administrasi umum sekretariat daerah kota medan, mdan sesuai peraturan walikota
medan nomor 45 tahun 2010, bagaian Umum Sekretaraiat Daerah Kota Medan berada
dibawah dana bertanggung jawab kepada sekertaris daearaah melalaui asaisten
administrasi umum mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Tugas pokok :
Membantu sekertaris daerah melaui asaisten administrasi umum dalam
menyusun perumusan kebijakan, pembinaan administrasi dan pengkoordinasikan
perangkat daearah lingkup ketatausahaan sekretariat,protokol, dan rumah tangga.
2. Fungsi :
a) Penyusunan rencana,program, dan kegiatan bagian umum
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup ketataausahan sekretariat,
protokol, dan rumah tangga.
44
c) Pelakasaan kegiatan tata usaha umum dan pimpinan
d) Penyusunan bahan perumusan kebijakn lingkup ketatausahaan sekretariat,
protokol, dan rumah tangga
e) Pelaksanaan urusan tata kepegawaian, urusan keuanagan dan urusan rumah
tangga sekretariat
f) Pelaksanaan urusanprotokol dan perjalanan dinas
g) Pelaksanaan pembinaan kearsipan sekretariat
h) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daearah lingkup
ketatausahaan sekretariat, protokol, dan rumah tangga.
i) Pelaksanaan dan pembinaaan,pengendalaian,pemantauan, evaluasi,dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh asisten sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun struktur bagian Umum Daerah Kota Medan terdiri dari :
a. Kepala Bagian
b. Kepala Sub Bagian yaitu :
1). Kepala Sub Bagian Ketatausahaan
2). Kepala Sub Bagian Protokol
3). Kepala Sub Bagian Rumah tangga
` Gambar 3.1
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT
PEMERINTAHAN KOTA MEDAN
KEPALA BAGAIAN
UMUM
45
3. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah merupakan suatu proses yang beriorentasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul,
rencana strategis bagaian umum sekretariat daerah kota medan tahun 2011-2015
merupakan bagaian dari rencana strategis kantor sekretariat pemerintahan daearah
kota medan yang terintegral dari kebijaksanaan dan program pemerintah kota medan
dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat pelaksana pada bagaian
jajaran bagaian umum sekretaraiat daearh kota medandalam melaksanakan tugas-
tugas penyelenggraan pemerintahaan dan pembanggunan selama kurun waktu lima
tahun 2012-2016.
Untuk mewujudkan rencana strategis tertentu perlu ditunjang oleh visi dan misi yang
rasional.
4. Visi dan Misi
a. Visi :
“Terselenggaranya urusan administrasi pemerintahan umum yang prima dan
profesional,efesien dan efektif ”
KEPALA SUB BAGAIAN BAGAIAN
KETATAUSAHAAN
KEPALA SUB BAGIAN PROTOKOL
KEPALA SUB RUMAH TANGGA
46
b. Misi :
1) Meningkatkan kualitas aparatur yang handal
2) Meningkatkan pelayanan yang semakin cepat dan tepat
3) Menigkatkan pemanfaatan teknologi
4) Meningkatkan penyediaan sumber daya yang akurat dan akuntabel
5. Struktur organisasi dan Uraian Tugas
a. Struktur Organisasi
Didalam suatu instansi struktur organisasi sanagat dibutuhkan untuk mengatur
kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam instansi. Dengan adanya struktur organisasi,
maka tugas akan terbagai-bagi dari aktifitas yang sekecil-kecilnya yang merupakan
wujud suatau kesatauan yanag salaing tergantung satu sama lain, yang mudah
dikendalikan untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasai merupakan krangka anatara hubungan satauan kerja yang
di dalamnya terdapat jabatan, tugas dan wewenang yang mempunyai peran tertentu
dalam satu kesatauan yang utuh.
Dalam usaha mewujudkan tugas-tugas diperlikan suatau kegiatan yang terarah
sehingga pelaksanaan tugas yang dilakauakan dengan tertib dan lanacar seperti yang
diharapkan organisasi agar uraian tugas yang telah disusun dalam buku pedoman
kerja dapat terealisasi.
b. Uraian tugas
1. Kepala bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
sekretaraiat daerah melalui administrasi umum mempunyai tugas :
47
a. Membantu sekretaris daerah mealauai asisten administrasi umum dalam
menyusun perumusaan kebijakan,pembinaan, administrasi dan
pengkordinasian perangkat daerah lingkup ketatausahaan sekretariat,protokol
dan rumah tangga.
b. Penyusuanan rencana program kerja dan bagaian umum
c. Penyusuanan bahan perumusan kebijakan lingkup ketatausahaan
sekretaraiat,protokol dan ruamah tangga
d. Pealaksnaan kegiatan tata usaha umum dan pimpinan
e. Pelaksanaan urusan kepegawaian urusan keuangan dan urusan rumah
tangga
f. Pelaksanaan urusan protokol dan perjalanan dinas
g. Pelaksanaan pembinaan kearsipan sekretariat
h. Pengkoordinasian dan pelaksanaan daearah lingkup ketatausahaan
secretariat protocol ddan rumah tangga.
i. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalaian, pemantauaan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan tugas
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh asisten sesuai dengan tugas dan
fungsi
2. Sub bagian ketataausahaan mempunyai tugas :
a. Penyiapan rencana program, dan kegiatan sub bagaian ketatausahaan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup ketatausahaan skekretariat
c. Pengumpulan dan penganalisaandata bahan perumusan kebijakan lingkup
ketatausahaan sekretariat
48
d. Pelaksanaan kegiatan tata usaha umum dan pimpinan
e. Pelaksanaan tata usaha keuangan sekretariat
f. Pelaksanaan urusan kepegawaian sekretaraiat
g. Pelaksanaan urusan pembekalan dan materil bagain
h. Pelaksanaan tugas ketatausahaan bagian
i. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalaian, pemantauan, evalauasi, dan
pelaporan pelaksanaan tugas
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian sesuai dengan
tugas dan fungsi
3. Sub bagian Protokol mempunyai tugas :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan dan kegiatan sub
bagian pokok
b. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis lingkup protokol
c. Pengumpulan dan penganalisaan data bahan perumusan kebijakan lingkup
protokol
d. Pengumpulan bahan dan data serta menyusun acara keprotokolan
e. Pelaksanaan administrasi perjalanan dinas
f. Penyiapan bahan pembinanaan, pemantauaan evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagaian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. Sub bagian rumah tangga mempunyai tugas ;
a. Penyiapan rencana, kegiatan Sub bagian rumah tangga
49
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup rumah tangga
c. Pengumpulan dan penganalisaan data bahan perumusan kebijakan lingkup
rumah tangga
d. Pelaksanaan kegiatan urusaan kerumah tanggaan yang meliputi pelayanan,
angkutan, dan perawatan kendaraan dinas, rumah dinas, serta memelihara
kantor dan pekarangan
e. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalain, pemantauaan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan tugas
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagain sesuai tugas dan
fungsinya
50
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data
Data penelitian yang diperoleh dari lapangan maupun dari hasil penyebaran
angket diolah dan analisa berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan
teknik penyebaran angket kepada responden tersebut. Maka peneliti mengolah dan
mendatabulasi data dari tiap-tiap pertanyaann melaui langkah-langkah seperti yang
tel;ah dirumuskan sebelumnya. Adapun penyaji data dan selanjutnya dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel 4.1
DISTIBUSI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
Laki-laki
Perempuan
27
17
61.36%
33.64%
Jumlah 34 100%
Sumber: Angket hasil penelitianTahun 2014
Dapat dilihat dari tabel mengenai distribusi responden yang berjenis laki-laki
sebanyak 27 orang dengan niali persentase 61,36%,seedangkan yang yang berjenis
kelamin perempuan sebnayak 17 orang dengan nilai persentse 33,64 %. Dengan
demikian diharapkan para pegawai laki-laki bekerja lebih efektif agar terciptanya
51
keseimbangan dalam memperoleh target pencapaian yang maksimal yang telah
ditentukan.
Tabel 4.2
DISTIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
No Umur Frekuensi Persentase
1
2
3
4
20-29 tahun
30-39 tahun
40-49tahun
50 tahun keatas
7
15
11
11
15,91%
34,09%
25,00%
25,00%
Jumlah 44 100%
Sumber: Angket Hasil Penelitian Tahun 2014
Dapat dilihat dari tabel mengenai distribusi responden usia antara 20-29
tahun sebanyak 7 orang ( 15,91),usia antara 30-39 tahun sebnayak 15 orang ( 34,09),
usia antara 40-49 tahun sebanayak 11 orang ( 25,00),responden yang berusioa 50
tahun keatas sebanayak 11 oranh ( 25,00).dengan demikian dapat dilihat usia 30-39
tahun merupakan usia yang efektif dan sudah berpengalaman sehingga pegawai
mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Tabel 4.3
DISTIBUSI RESPONDEN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1
2
3
4
SLTP
SLTA
DIPLOMA
S1
2
26
4
11
4.54%
59,09%
9.09%
25%
52
5. S2 1 2,27%
Jumlah 44 100%
Sumber:Angket hasi penelitianTahun 2014
Dapat dilihat dari tabel mengenai distribusi responden tingkat pendidikan
SLTP sebanyak 2 orang ( 4,54), SLTA sebanayak 26 orang (59,09), Diploma
sebanyak 4 orang (9.09), S1 sebanyak 11 orang (25), S2 sebanayak 1 orang (2,27).
Dengan demikian bahwa dapat disimpulkan pendidikan SLTA dapat mendominasi.
Tabel 4.4
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT TINGKAT GOLONGAN PEGAWAI
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Golongan I
Golaongan II
Golongan III
2
17
25
4,54%
38,63%
56,81%
Jumlah 44 100%
Sumber :Angket Tahun 2013
Dapat dilihat dari tabel mengenai distribusi responden tingkat golongan I
sebanyak 2 orang (4,54),golongan II sebanyak 17 orang (38,63), golongan III
sebanyak 25 orang (56,81),dengan demikian golongan yang tinggi diharapkan dapat
membimbing dan memberikan arahan yang positif agar terciptanay kerja sama yang
baik untuk mencapai tujuan dilingkungan kantor pemerintahan sekretariat
pemerintahan kota medan Bagian Umum Daerah Kota Medan.
53
B. PEMBAHASAN / ANALISA DATA
1. Analisa data untuk variabel bebas (x), Insentif
Tabel 4.5
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK/IBUSELALU
MENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN ATAS PERTIMBANGAN
OBJEKTIF YANG TELAH DITETAPKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
30
10
4
68,18%
22,72%
9,09%
Jumlah 44 100%
Sumber : Hasil angket prtanyaan No 1
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 44 responden, yang menjawab
Ya sebanyak 30 orang (68,18%), kadang-kadang sebanyak 10 orang (22,72%), Tidak
sebnayak 4 orang (9,09%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada Badan
Umum daerah kota Medan selalau memberikan tambahan yang objektif kepada para
pegawai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
54
Tabel 4.6
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK/IBU SELALU
MENERIMA PENAMBAHAN PENGHASILAN (INSENTIF) SESUAI
DENGAN BEBAN KERJA
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
18
16
10
40,90
36,36
22,72
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Pertanyaan No. 2
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 30 responden, yang
menjawab Ya sebanyak 18 orang (40,90%), kadang-kadang sebanyak 16 orang
(36,36%), Tidak sebanyak 10 orang (22,72%). Dengan demikian maka pegawai
merasa beban kerja yang diberikan telah sesuai dengan beban kerja yang diberikan.
Tabel 4.7
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH MENURUT BAPAK/IBU
PEMBERIAN INSENTIF DISESUAIKAN DENGAN BEBAN KERJA YANG
DILAKSANAKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1 Ya 24 54,54%
55
2
3
Kadang-kadang
Tidak
16
4
36,36%
9,09%
Jumlah 44 100.00
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 3
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 44 responden, yang menjawab
Ya sebanyak 24 orang (54,54%), kadang-kadang sebanyak 16 orang (36,54%), Tidak
sebanyak 4 orang (9,09%). Dengan demikanpemberian insentif yang sesuai dengan
beban kerja sudah pantas bagi para pegawai.
Tabel 4.8
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH HASIL KERJA
BAPAK/IBU SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU ATAU
SESUAI PROSEDUR YANG ADA
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
24
18
2
54,54%
40,90%
4,54%
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No.4
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 44 responden, yang
menjawab Ya sebanyak 24 orang (54,54%), kadang-kadang sebanayak 18 orang (
40,90%), Tidak sebanyak 2 orang (4,54%), Dengan demikian hasil kerja pegawai
56
yang ada sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan prosedur
yang ada.
Tabel 4.9
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH HASIL KERJA
BAPAK/IBU DAPAT DITERIMA OLEH PIMPINAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
13
20
11
29,54
45,45
25
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 5
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 44 responden yang menjawab
Ya sebanyak 13 orang (29,54%), kadang-kadang 20 orang (45,45%), Tidak sebanyak
11 orang (25%). Dengan demikian hasil kerja para pegawai masih kurang diteriam
oleh pimpinan maka para pegawai perlu meningkatkan hasil kerja mereka.
Tabel 4.10
57
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH BAPAK/IBU PERNAH
MENDAPATKAN PUJIAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH DARI ATASAN
APABILA MENYELESAIKAN TUGAS DENGAN BAIK
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
26
14
4
59,09
31,81
9,09
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 6
Berdasarkan tabel diataas diperoleh jawaban dari 44 responden, yang
menjawab Ya sebanyak 26 orang ( 59,09%), kadang-kadang sebanyak 14 orang
(31,81%), Tidak sebanyak 4 orang (9,09%). Dengan demikian pemberian pujian
belum sepenuhnya diterapkan dari atasan apabila dapat menyelesaikan tugas dengan
baik.
Tabel 4.11
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PENGHASILAN
TAMBAHAN YANG BAPAK/IBU PEROLEH SUDAH SESUAIKAN
DENGAN TAMBAHAN VOLUME KERJA
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
28
15
1
63,63
34,09
2,27
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 7
58
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari 44 responden, yang
menjawab Ya sebanyak 28 orang (63,63%), kadang-kadang sebanyak 15 orang
(34,09%), Tidak sebanyak 1 orang (2,27%).dengan demikian penghasilan tambahan
yang diterima para pegawai sudah di sesuaikan dengan volume kerja.
Tabel 4.12
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PENGHASILAN
TAMBAHAN YANG BAPAK/IBU PEROLEH DISESUAIKAN DENGAN
TAMBAHAN JAM ISTIRAHAT KERJA
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
25
15
4
56,81
34,09
11,36
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 8
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jawaban dari responden, yang menjawab
Ya sebanyak 25 orang (56,81%), kadang-kadang sebanyak 15 orang (34,09%), Tidak
sebanyak 5 orang (11,36). Dengan demikian penghasialan tambahan yang diterima
para pegawai sesuai dengan tambahan jam kerja.
Tabel 4.13
59
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PENGHASILAN
TAMBAHAN YANG BAPAK/IBU PEROLEH DISESUAIKAN DENGAN
TAMBAHAN JAM MASUK DAN PULANG KANTOR
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
20
14
10
45,45%
31,81%
22,72%
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 9
Berdasarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab
Ya sebanyak 20 orang (45,45%), kadang-kadang sebanyak 14 orang (31,81%), Tidak
sebanyak 10 orang (22,72%). Dengan demikian penghasilan tambahan sudah di
sesuaikan dengan jam masuk dan pulang kantor.
Tabel 4.14
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH MENURUT BAPAK/IBU
MELAKSANAKAN PEKERJAAN DENGAN TEPAT WWAKTU
TELAH DIPATUHI
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
22
14
8
50
31,81
18,18
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 1
60
Berdasarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab
Ya sebanyak 22 orang (50%), kadang-kadang sebanayak 14 orang (31,81%), Tidak
sebanyak 8 orang (18,18%). Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan dengan tepat
waktu belum sepenuhnya dipatuhi oleh para pegawai.
Tabel 4.15
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH DALAM MEMATUHI
PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN TEPAT WAKTU SELALU
DISIKAPI DENGAN PERASAAN SENANG
No Uraian Frekuensi Persentase
1 2 3
Ya Kadang-kadang Tidak
26 17 1
59,09 38,63 2,27
Jumlah 44 100% Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 2
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 26 orang (59.09%), kadang-kadang sebanayak 17 orang ( 38,63%), Tidak
sebanayk 1 orang (2,27%), dengan demikian menurut para pegawai melaksanakan
pekerjaan dengan tepat waktu menimbulkan perasaan senang di lingkungan tempat
mereka bekerja.
Tabel 4.16
61
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH DENGAN DISIPLIN
BEKERJA OTOMATIS MEMBUAT BAPAK/IBU MEMATUHI DAN
MENTAATI PERATURAN YANG TELAH DITETAPKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
23
16
5
52,27
36,36
11,36
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 3
Berdasarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab
Ya sebanyak 23 orang ( 52,27%), kadang-kadang sebanyak 16 orang (36,36%), Tidak
sebanyak 5 orang (11,36%). Dengan demikian adanya disiplin bekerja para pegawai
otomatis mentaati dan mematuhi peraturan yang telah di tetapkan ada di lingkungan
mereka bekerja.
Tabel 4.17
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PEKERJAAN YANG
BAPAK/IBU KERJAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG
BERLAKU
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
21
17
6
47,72 %
38,63 %
13,63 %
62
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 4
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 21 orang (47,72%), kadang-kadang sebanyak 17 orang (38,63%), Tidak
sebanayk 6 orang (13,63%). Dengan demikian pekewrjaan yang sudah di lakukan
para pegawai sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tabel 4.18
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH PEKERJAAN YANG
BAPAK/IBU KERJAKAN SESUAI DENGAN STANDAR YANG
SUDAH DITETAPKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
24
18
2
54,55 %
40,90 %
4,54 %
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 5
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 24 orang (54,54%), kadang-kadang sebanyak 18 orang (40,90%), Tidak
sebanayk 2 orang (4,54%). Dengan demikian pekerjaaan yang dikerjakan sudah
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Tabel 4.19
63
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN PIMPINAN
SELALUMEMBERIKAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
TERHADAP PEKERJAAN YANG DIBERIKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
26
10
8
59,09 %
22,72 %
18,18 %
Jumlah 44 100% Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 6
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 26 orang (59,09%), kadang-kadang sebanyak 10 orang (22,72%), Tidak
sebanayk 8 orang (18,18%). Dengan demikian pimpinan selalu memberikan
kewenangan terhadap pekerjaan yang diberikan
Tabel 4.20 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA DAN FASILITAS
YANG MEMADAI SUDAH SESUAI DENGANAPA YANG BAPAK/IBU HARAPKAN
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
20
14
10
45,45 %
31,81 %
22,72%
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 7
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 20 orang (45,45%), kadang-kadang sebanyak 14 orang (31,81%), Tidak
sebanayk 10 orang (22,72%). Dengan demikian sarana dan fasilitas yang adasudah
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tabel 4.21
64
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA DAN FASILITAS
YANG TERSEDIA SUDAH SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI SEKARANG INI
No Uraian Frekuensi Persentase
1
2
3
Ya
Kadang-kadang
Tidak
25
17
2
56,81 %
38,63 %
4,54%
Jumlah 44 100%
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 8
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 25 orang (56,81%), kadang-kadang sebanyak 17 orang (38,63%), Tidak
sebanayk 2 orang (4,54%). Dengan demikian sarana dan fasilitas yang telah
disediakan sudah sesuai dengan perkembangan teknologi skarang ini.
Tabel 4.22
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN APAKAH SARANA DAN FASILITAS
YANG TERSEDIA SUDAH MEMBERIKAN KENYAMANAN KEPADA
BAPAK/IBU DALAM BEKERJA
No Uraian Frekuensi Persentase
1 2 3
Ya Kadang-kadang Tidak
27 16 1
61,36 % 36,36 % 2,27 %
Jumlah 44 100% Sumber : Angket Responden 9
Berdsarkan tabel diatas yang diperoleh dari 44 responden, yang menjawab Ya
sebanyak 27 orang (61,36%), kadang-kadang sebanyak 16 orang (36,36%), Tidak
sebanayk 1 orang (2,27%). Dengan demikian sarana dan fasilitas yang tersedia sudah
memberikan rasa nyaman kepada para pegawai dalam bekerja.
65
C. Pengujian Hipotesis
Dalam menguji benar tidaknya hipotesis yang diajukan, maka dilakukan
pengujian data yang menggambarkan kuantitatif dan variabel. Dimana diketahui
dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (x) insentif dan
variabel terikat (y) efektifitas kerj, seperti yang tertera pada tabel 4.29
Tabel 4.23 TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI
VARIABEL BEBAS (X) INSENTIF No.Resp Nilai Jawaban Menurut Nomor Pertanyaan
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 3 3 1 2 3 2 1 3 2 20 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 23 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 24 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 20 5 3 3 2 3 3 3 2 3 3 25 6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26 7 3 3 3 3 2 3 2 3 3 25 8 3 1 3 2 2 2 3 2 2 20 9 3 3 3 3 3 3 3 1 3 25 10 2 1 2 2 2 3 2 3 2 19 11 2 3 3 1 3 3 2 3 3 23 12 3 2 1 2 2 2 3 3 2 20 13 2 3 3 3 3 3 2 3 3 25 14 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26
66
15 3 3 3 2 2 3 3 1 3 23 16 3 3 2 3 3 3 2 3 3 25 17 2 2 2 2 2 2 3 1 2 18 18 3 3 3 2 2 2 3 2 3 25 19 1 3 3 3 1 3 3 2 3 22 20 3 3 2 3 2 3 3 2 1 22 21 3 2 3 3 1 3 2 2 3 22
22 2 1 2 3 2 3 3 2 2 20
23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
24 3 2 3 2 2 2 3 3 2 22 25 3 3 3 3 1 3 2 3 3 24
26 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25
27 3 3 2 3 2 2 3 2 2 22 28 2 2 3 2 2 2 2 2 2 19
29 3 2 2 3 2 3 3 2 3 23
30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23
31 3 1 3 2 1 3 3 3 3 25
32 2 2 2 3 2 2 2 3 2 20
33 3 2 1 3 1 3 3 3 1 20
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
35 1 2 2 2 2 2 3 1 1 16 36 1 1 3 3 1 3 3 3 1 19 37 2 1 2 2 1 3 2 3 1 17 38 3 2 2 2 3 1 2 2 1 18 39 3 1 3 3 3 2 3 3 3 24 40 3 1 1 3 1 2 2 3 2 18 41 1 2 2 3 1 1 2 3 1 16 42 1 1 2 2 3 1 3 2 1 16 43 2 2 2 1 1 1 3 3 1 16 44 3 1 2 2 3 1 2 3 1 18
∑X 957
67
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai tertinggi jawaban responden terhadap
variabel (x) insentif adalah 27,dan nilai jawaban terendah adalah 16. Dengan
demikian dapat ditentukan nilai R (Jarak Pengukuran), dengan rumus sebagai berikut
:
R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Maka R = 27 – 16
R = 11
Setelah jarang (Range) pengukuran selanjutnya dapat dicari lebar intervalnya (i)
dengan menggunkan rumus sebagai berikut :
I =
Maka
I =
I = 3,6
= 4
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini :
Tabel 4.24
DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN RESPONDEN
TERHADAP VARIABEL BEBAS (X) INSENTIF
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE %
TINGGI 24 ≥ 17 38,63%
SEDANG 20 - 23 15 34,09%
68
RENDAH 16 - 19 12 27,27%
JUMLAH 44 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 44 orang pegawai yang
diteliti berkategori tinggi sebanyak 17 orang (38,63%), berkategori sedang sebanyak
15 orang (34,09%), dan berkategori sedang sebanyak 12 orang (27,27%). Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa tingkat insentif pada kantor sekretariat pemerintahan kota
medab bagian Umum Daerah Kota Medan termasuk kedalam katagori tinggi yaitu
sebesar (38,63%).
Tabel 4.25
TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI
VARIABELTERIKAT (Y) EFEKTIFITAS KERJA
No.Resp
Nilai jawaban menurut nomor pertanyaan
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25
2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 22
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 25
4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 21
5 3 2 3 1 3 3 2 3 3 23
6 2 3 3 2 2 2 3 2 2 21
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
8 2 3 3 2 2 3 1 3 3 22
9 3 3 3 2 3 2 2 3 3 24
10 2 3 2 3 3 3 2 2 2 22
69
11 3 3 3 2 3 3 2 3 3 25
12 2 3 2 2 2 3 3 3 3 23
13 3 2 1 2 2 2 2 2 2 18
14 2 3 3 2 3 3 2 3 3 24
15 3 3 3 1 3 3 3 3 3 25
16 3 3 3 2 2 2 3 2 2 22
17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26
18 2 3 2 2 2 2 3 2 2 20
19 3 3 3 1 3 3 2 3 3 24
20 2 3 2 2 2 2 1 2 2 18
21 3 1 3 3 3 1 2 3 3 22
22 2 3 2 2 3 2 3 2 2 21
23 3 2 3 3 2 2 3 2 3 23
24 2 3 2 3 3 3 2 3 3 24
25 1 3 3 2 3 3 3 3 3 24
26 3 2 3 2 3 3 2 3 3 24
27 1 2 1 3 3 1 3 3 3 20
28 2 3 2 2 3 3 2 3 3 23
29 1 2 3 3 3 1 1 3 3 20
30 3 2 2 3 3 3 1 2 2 21
31 1 2 3 1 3 1 3 2 2 18
32 1 2 3 3 3 3 1 3 3 22
33 3 3 2 3 2 1 2 3 1 20
34 3 2 3 3 3 2 3 3 2 24
35 1 2 1 2 2 3 1 2 3 17
36 3 2 2 3 2 3 3 2 2 22
37 2 3 3 3 3 1 1 3 3 22
38 3 2 2 3 3 3 2 3 2 23
39 1 3 3 3 1 1 1 2 3 18
70
40 3 2 2 2 2 3 2 3 2 21
41 1 3 1 3 1 3 3 2 3 20
42 3 2 2 1 2 3 3 1 3 20
43 2 2 3 3 2 1 1 2 2 18
44 3 2 1 1 2 3 3 1 3 19
∑Y 963
Sumber: Sumber jawaban responden
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai tertinggi jawaban responden
terhadap variabel Y (efektifitas kerja) yang tertinggi adalah 27, nilai terendah adalah
17. Dengan demikian dapat ditentukan nilai R (Jarak Pengukuran), dengan rumus
sebagai berikut :
R = Nilai tertinggi - Nilai terendah
R = 27– 17
R = 10
Setelah jarang (Range) pengukuran selanjutnya dapat dicari lebar intervalnya (i)
dengan menggunkan rumus sebagai berikut
I =Interval JarakR
Maka
I =
I = 3,3
= 3
71
Setelah interval diketahui maka dapat digunakan untuk membatasi kategori
jawaban dengan kategori tertinggi, sedang dan rendah sebagai berikut :
Tabel 4.26 DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN RESPONDEN
TERHADAP VARIABEL (Y) EFEKTIFITAS KERJA
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
TINGGI 23 - ≥ 18 40,90%
SEDANG 20– 22 19 43,18%
RENDAH 17- 19 7 15,90%
Jumlah 44 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 44 orang pegawai yang
diteliti.
Frekuensi jumlah nilai jawaban responden terhadap variabel bebas (y)
efektifitas kerja adalah dalam katagori sedang .hal ini diketahui dari jumlah
responden dengan nilai jawaban 23- sebanyak 19 orang (43,18%). Dengan
demikian efektifitas kerja pada Bagian Umum kota Medan sudah sepenuhnya sudah
baik dan perlu di tingkatkan lagi agar efektifitas kerja dapat terlaksana dengan baik.
D. Uji Korelasi Product Moment
Tabel 4.27
DISTRIBUSI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI ANTARA
VARIABEL BEBAS (X) INSENTIF DENGAN VARIABEL TERIKAT(Y)
EFEKTIFITAS KERJA
No. Resep
X y x2 y2 Xy
1 20 25 400 625 500 2 23 22 529 484 506 3 24 25 576 625 600 4 20 21 400 441 420
72
5 25 23 625 529 575 6 26 21 676 441 546 7 25 27 625 729 675 8 20 22 400 484 440 9 25 24 625 576 600 10 19 22 361 484 418 11 23 25 529 625 575 12 20 23 400 529 460 13 25 18 625 324 450 14 26 24 676 576 624 15 23 25 529 625 575 16 25 22 625 484 550 17 18 26 324 676 468 18 25 20 625 400 500 19 22 24 484 576 528 20 22 18 484 324 396 21 22 22 484 484 484 22 20 21 400 441 420 23 26 23 676 529 598 24 22 24 484 576 528 25 24 24 576 576 576 26 25 24 625 576 600 27 22 20 484 400 440 28 19 23 361 676 437 29 23 20 529 400 460 30 23 21 529 441 483 31 25 18 625 324 450 32 20 22 400 484 440 33 20 20 400 400 400 34 27 24 729 576 648 35 16 17 256 289 272 36 19 22 361 484 418 37 17 22 289 484 374 38 18 23 324 529 414 39 24 18 576 324 432 40 18 21 324 441 378 41 16 20 256 400 320 42 16 20 256 400 320 43 16 18 256 324 228 44 18 19 324 361 342
y 963
21042
21329 xy 20868
73
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.33 diatas diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
N = 44
∑X = 952
∑Y = 963
∑X2 = 21042
∑Y2 = 21329
∑XY = 20868
Selanjutnya nilai-nilai tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Product
Moment untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat terlebih dahulu dicari nilai rxy.
rxy = ])()([]X)( -)X[n(
Y)( X)( XY)(n 2222 YXn
rxy
rxy =
rxy = =
rxy =
rxy =
74
= 0,304
Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil rxy adalah 0.304. nilai ini lebih
besar dari r tabel harga kritik product moment dengan N = 44 dengan nilai taraf
signifikan 5% sebesar 0,297 yaitu rxy> rtabel atau 0,304 > 0,297. Sehingga hal ini
menunjukkan ada hubungan korelasi antara variabel x dan variabel yUntuk melihat
kekuatan hubungan pengaruh insentif (x) efektifitas kerja (y) diatas maka digunakan
pedoman interpestasi koefisien korelasi dengan ketentuan :
TABEL 4.28
INTERPESTASI KOEFISIENSI KORELASI PRODUCT MOMENT
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangaat kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Sumber : (Sugiyono, 2003:214)
75
Berdasarkan pedoman diatas dapat dilihat bahwa tingkat korelasi antara
variabel bebas (X) Peranan Arsip dengan variabel terikat (Y) Peningkatan Pelayanan
Prima berada pada tingkat interprestasi rendah, yaitu antara 0,10 - 0,399.
Dari hasil perhitungan tersebut diatas diperoleh hasil r hitung = 0,304, maka
bila dihubungkan r dengan r tabel, terlebih dahulu dicari r tabel, dimana r tabel taraf
kepercayaan 95% dengan n = 44 adalah 0,304 pada taraf siginifikan 5% dengan
demikian nilai rxy hitung lebih besar dari nilai r tabel product moment yaitu 0,304 >
0,297.dengan demikian efektifitas kerja pegawai hanya sebagian saja yang
dipengaruhi oleh insentif, selebihnya dipengaruhi faktor-faktor diluar insentif.
E. Uji Signifikan
Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikan pengaruh yang menjadi antara
variabel bebas (x) insentif dengan variabel terikat (y) efektifitas kerja yang vsaling
mempengaruhi dapat digunakan rumus uji t sebagai berikut :
t = 21
2
r
nr
t
t =
76
t =
t = 1.57
Pada tabel dengan taraf signifikan maka tabel= 1,697. Dengan demikian dapat
diketahui thitung >t tabel, 1,57. Dari data diatas diperoleh hubungan yang signifikan
antara variabel yang saling mempengaruhi dalam penelitian ini.
F. Uji Determinasi
Berikut ini adalah uji determinasi yang kegunaanya untuk mempengaruhi berapa
besar persentase pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y), dalam
perhitungan sebelumnya diperoleh hasil perhitungan rxy = 0,304maka perhitunganya
adalah sebagai berikut :
D = (rxy)2 x 100%
D = (0,304)2 x 100%
D = 0,0952 x 100%
D = 9,25%.
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa koefesien determinasi
sebesar 9,25% sehingga besarnya pengaruh hasil insentif terhadap efektifitas kerja
pegawai adalah 9,25% sedangkan sisanya 90,75% disebabkan oleh faktor-faktor
lainya.
G. Uji Regresi Linier
77
Adapun kegunaan dari uji regresi liniera adalah untuk menentukan pengaruh
perubahan variabel bebas (x) insentif dan variabel teriakt (y) efektifitas kerja yang
secara teoritis terdapat hubungan fungsional, berikut perhitungan regresi linier :
Y = a + bx
Nilai a diperoleh sebagai berikut :
a
a =
a =
a =
a = 20,31
Nilai b diperoleh dengan carta sebagi berikut :
b =
b =
b =
b =
78
b = 0,0725
Dari nilai a dan b diatas, maka diperoleh persamaan regresi linier yaitu :
y = a + bx
y = 20,31 + 0,0725 (x)
berdasarkan pada distribusi responden diketahui niali tertinggi pada variabel (x) niali
tertinggi adalah 27 dan niali terendah 16. Dengan demikian kecendrungan variabel y
dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :
y = a + bx
y = 20,31 + 0,0725 (27) y = 20,31 +
0,0725 (16)
y = 20,31 + 1,96 y = 2,31 + 1,16
y = 39,81 y = 23,56
Gambar 4.1
GARIS REGRESI Y KARENA PENGARUH X DENGAN
PERSAMAAN REGRESINYA
Y
79
39,81
35
30
23,56
20
15
10
5
0
5
10
1516
20
25 27 30 X
Setelah harga a diketahui yaitu = 20,31 dan b = 0,0725 debgan demikian
berdasarkan gambar diatas tingkat pengaruh insentif terhadap efektifitas kerja pada
bagian Umum daerah Kota Medan adalah y = 20,31 + 0,0725 (x). dari garfik regresi
linier diatas, menunjukkan bahwa kenaikan variabel (x) dari 16 ke 27 akan
memberikan pengaruh kepada variabel (y) dengan peningkatkan dari 23,56 ke 39,81.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
serta analisias data, maka penulis membuat kesimpulan dari penelitian ini yang
berjudul pengaruh insentif Terhadapn Efektifitas Kerja Pegawai adalah sebagi
berikut :
1. Insentif yang diberikan kewpada pegawai pada badan Umum Daerah Kota
Medan tergolong pada katagori tinggi yaitu sebesar 38,63%
81
2. Efektifitas kerja pegawai pada kantor secretariat pemerintahan bagian Umum
Daerah Kota Medan tergolong pada katagori sedang yaitu sebesar 43,18%
3. Dari hasil penelitian terbukti bahwa diliohat tingkat korelasi antara variabel
bebas (x) Pengaruh Insentif dengan variabel terikat (y) Efektifitas kerja
Pegawai berada pada interpestasiu sedang,yaitu antara 0,10- 0,399. Dengan
demikian efektifitas kerja pegawai hanya sebagian saja yang dipengaruhi oleh
insentif, selebihnya dipengaruhi faktor-faktor lain diluar insentif. Dan dapat
dilihat dari hasil uji hihotesis pertama yang diperoleh menunjukkan bahwa
hipotesis yang diajuakn diteriam kebenarannya. Hal ini dikarenakan setelah
dialkauakn perhitungan statistic bahwa hasil rxy adalah 0,304. Nilai rtabelharga
kritik product moment dengan N = 44 dengan nilai taraf signifikan 5 %
sebesar 0,297 yaitu rxy> rtabel atau 0,304> 0,297. Sehingga hal ini
menunjukkan ada hubungan korelasi antara variabel x dan varaiabel y. dengan
demikian dapat dikatakan korelasi kedua varaiabel tersebut yang dalam
intrpertasi tertentu termasuk dalam katagori sedang, dan kolerasi anata
varaiabel bebas dengan varaiabel teriakt ternyata signifikan sebab yaitu
diamana kore;lasi tersebut berada pada ktagori sedang. Dan dari hasil analisis
koefesien determinasi diketahui 9,25% sehingga besarnya pengaruh insentif
terhadap efektifitas kerja pegawai adalah 9,25% sedangkan sisanya sekitar
90,75% disebabkan faktor-faktor lain. Sedangkan hasil uji koefesien regresi
linier sederhana diperoleh persamaan garis regresinya y = 20,31+ 0,0725 (x)
B. Saran
82
1. Daripenelitian yang telah dilakauakan pengarauh insentif tergolong tinggi
maka dari itu agar dapat terus dipertahankan sehingga tujauan yang
diinginkan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.
2. Efektifitas kerja pegawai yang tergolong seeding yang berarti belum
sepenuhnya baik dan perlu ditingkatkan lagi agar efektif kerja terwujud
dengan baik.
3. Pegawai sebaiknya melaksanakan pekerjaan secara professional sehingga
dapat terlaksananaya tugas dan fungsi dalam bidangnya masing-masing
dengan sesuainya insentif yang diberikan diharapakan dapat meningkatkan
efektifitas kerja pegawai di kantor pemerintahan sekretariat pemerintahan
Badan Umum.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002 : Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Gibson, 1992 : Organisasi : Prilaku, Struktur dan Proses, Erlangga, Jakarta
Gie, The Liang, 2000 : Administrasi Perkantoran, Modern Liberty, Yogyakarta
Hasan, Iqbal, 2002 : Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta
Hasibuan, Melayu, 2005 : Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
----------------------, 2002 : Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara , Jakarta
Moekijat, 1996 : Administrasi Kepegawaian Negara Indonesia, Mandar Maju, Bandung.
-----------, 2009 : Administrasi Kepegawaian Negara Indonesia, Mandar Maju, Bandung.
Nasution, S, 1996 : Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta
Nawawi, Hadari, 1992 : Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetatif, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
--------------------, 2003 : Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetatif, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Sarwoto, Drs, 1991 : Dasar-dasar Organisasi Dan Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
----------------, 1996 : Dasar-dasar Organisasi Dan Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Siagian, Sondang, P, 1993 : Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono, 2004 : Metode Penelitian Administrasi, Alpabeta, Bandung.
Sunjoto, 2003 : Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Frapindo Persada, Jakarta
Surakhmad, 1990 : Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosda, Karya, Bandung
84