PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM...

91
PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA REMAJA AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Hasan Basri Ramadan 11140700000132 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Transcript of PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM...

Page 1: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

i

i

PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF-

ESTEEM TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA

REMAJA AWAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Hasan Basri Ramadan

11140700000132

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

ii

PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF-

ESTEEM TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA

REMAJA AWAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Hasan Basri Ramadan

NIM: 11140700000132

Di bawah bimbingan:

Dosen Pembimbing Skripsi

Mulia Sari Dewi, M.Psi

NIP. 19780502 200801 2026

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 3: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS, DAN

SELF-ESTEEM TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

AWAL” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Desember 2018. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi

(S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 20 Desember 2018

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Wakil Dekan/

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof. Dr. Abdul Mujib. M.Ag, M.Si Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19720823 199903 1 002

Anggota

Ilmi Amalia, M.Psi Mulia Sari Dewi, M.Psi NIP. 19821014 201101 2005 NIP. 19780502 200801 2026

Page 4: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Desember 2018

Hasan Basri Ramadan

NIM. 1140700000132

Page 5: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

v

MOTTO

“Aktualisasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik harus dibarengi dengan

Iman, Ilmu, dan Amal”

Page 6: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Desember 2018

C) Hasan Basri Ramadan

D) Pengaruh Iklim Sekolah, Konformitas, dan Self-esteem terhadap Perilaku

Bullying pada Remaja Awal

E) xii + 61 halaman + lampiran

F) Maraknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak usia sekolah

saat ini sangat memprihatinkan bagi para pendidik dan orang tua. Bullying

di lingkungan sekolah telah menjadi masalah serius dalam ruang lingkup

global. Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh

iklim sekolah, konformitas, self-esteem dan jenis kelamin terhadap

perilaku bullying pada remaja awal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah

responden berjumlah 306 siswa-siswa di salah satu sekolah swasta di

tangerang selatan. Pengambilan sampel menggunakan non-probality

sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu peneliti mngembangkan dari

teori perilaku bullying dari Rigby (2007), teori iklim sekolah dari Gage

dan Larson (2014), dan peneliti menggunakan alat ukur self-esteem yaitu

self-liking and scale resived (SLCS-R) yang dikembangkan oleh Tafarodi

dan Swam (2001). CFA (Comfirmatory Faktor Analysis) digunakan untuk

menguji validitas alat ukur dan teknik analisis data yang digunakan untuk

menjawab pertanyaan penelitian adalah regresi berganda.

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan iklim sekolah, konformitas, self-esteem, dan

jenis kelamin terhadap perilaku bullying ramaja awal dengan kontribusi

sebesar 9,8%. Berdasarkan hasil uji hipotesis minor terdapat satu variabel

yang signifikan yaitu jenis kelamin.

G) Bahan bacaan: 43; buku: 8 + jurnal: 30 + artikel online: 4 + skripsi: 1

Page 7: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology, Syarif Hidayatullah State Islamic University,

Jakarta

B) December 2018

C) Hasan Basri Ramadan

D) Effect of School Climate, Conformity, and Self-esteem on Bullying

Behavior on Early Adolescents

E) xii + 61 pages + attachments

F) The rise of cases of violence that occur in school-age children is currently

very worrying for educators and parents. Bullying in the school

environment has become a serious problem in the global scope. The aim of

this study was to understand the influence of schools, conformity, self-

esteem and gender on bullying behavior in early adolescents.

This research uses quantitative with the number of respondents obtained

by 306 students in one of the private schools in southern Tangerang.

Sampling uses non-probality sampling. The measuring instrument used by

researchers developed from the theory of bullying behavior from Rigby

(2007), school environment theory from Gage and Larson (2014), and

researchers used self-likeing and resived scale (SLCS-R) measures

developed by Tafarodi and Swam (2001). CFA (Comfirmatory Factor

Analysis) is used to answer the validity of the measuring instrument and

the data analysis technique used to answer the research question is

multiple regression.

Based on the results of the mayor's hypothesis test, it was concluded that

there were significant differences between school, conformity, self-esteem,

and gender on the initial bullying behavior with a contribution of 9.8%.

Based on the results of the minor hypothesis test there is one significant

variable, namely gender.

G) Reading material: 43; books: 8 + journals: 30 + articles online: 4 + thesis:

1

Page 8: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan

kehadirat baginda nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya yang telah membawa ilmu kepada umat manusia di muka bumi.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dari berbagai

pihak, maka dari itu peneliti hendak memberikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HIdayatullah Jakarta, beserta

jajarannya.

2. Kedua orang tua peneliti: Bapak Chairil Anwar (alm) dan Ibu Rina Wati.

Mereka bukanlah orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan

tinggi. Namun mereka merupakan sosok penyemangat sekaligus peneguh hati

bagi peneliti untuk berjuang mengenyam pendidikan hingga ke jenjang

perguruan tinggi. Saya percaya bahwa masa depan yang lebih baik dapat

dicapai apabila kita berilmu.

3. Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi,Psi, selaku dosen pembimbing seminar proposal

dan pembimbing skripsi, sekaligus dosen penguji sidang hasil serta

munaqasyah. Beliau merupakan saksi perjalanan peneliti dalam melakukan

penelitian, mulai dari titik nol ketika peneliti belum mengerti apa-apa tentang

penulisan skripsi, hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Bukan

hanya itu, beliau juga selalu membantu peneliti dalam menyelesaikan urusan

akademik selama peneliti menjalani perkuliahan di Fakultas Psikologi.

4. Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si dan Ilmi Amalia, M.Psi penguji munaqasyah

yang telah memberikan banyak masukan kepada peneliti untuk

pengembangan peneliti dalam melakukan penelitian di kemudian hari.

5. Kepada semua Dosen-dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang selalu dengan tulus dan ikhlas membantu dan membimbing saya

dalam mempelajari ilmu psikologi.

6. Kepada Pak Prof. Dr. Quraish Shihab, Prof. Dr. Azyumardi Azra, dan Prof.

Dr. Komarudin hidayat karena karya tulis dari bapak-bapak sekalian

membuat saya mengetahui tujuan diciptakannya alam semesta dan seisnya

sehingga saya termotivasi untuk membangun negeri ini kearah lebih baik.

7. Buat teman-teman seangkatan psikologi 2014 yang telah memberikan

masukan dan saran kepada diri pribadi agar selalu bergerak dan berubah

kearah lebih baik dan dapat berguna untuk masyarakat.

8. Seluruh responden penelitian siswa-siswi SMP Paramarta. Karena kesedian

dari kalian maka penelitian ini dapat diselesaikan.

9. Pak Kusman dan Pak Gunawan serta semua guru SMP Paramarta yang telah

membantu melakukan proses administrasi penelitian di sekolah tempatnya

bertugas. Semoga Bapak/Ibu sekalian senantiasa diberi nikmat sehat dan

rezeki yang berlimpah.

Page 9: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

ix

Kata pengantar ini peneliti cukupkan sampai di sini. Banyak sekali pihak-

pihak yang sangat berjasa bagi peneliti, yang secara langsung maupun tidak

langsung telah membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Akhir kata,

peneliti berharap penelian ini dapat memberikan manfaat baik bagi peneliti secara

khusus, dan bagi seluruh orang yang membacanya.

Jakarta, 20 Desember 2018

Peneliti

Page 10: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii PERNYATAAN PENGESAHAN .............................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR............................................................................................ viii DAFTAR ISI........................................................................................................... x DAFTAR TABEL................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 6 1.2.1. Pembatasan Masalah ............................................................. 6 1.2.2. Perumusan Masalah............................................................... 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8 1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 1.3.2. Manfaat Penelitian................................................................. 8

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Bullying ............................................................................. 9

2.1.1. Pengertian bullying .............................................................. 10

2.1.2. Dimensi-dimensi perilaku bullying ....................................... 10 2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya bullying ............................................................... 11 2.1.4. Pengukuran perilaku bullying ............................................... 12

2.2. Iklim Sekolah ................................................................................ 13 2.2.1. Pengertian iklim sekolah ...................................................... 13 2.2.2. Dimensi-dimensi iklim sekolah ............................................ 14 2.2.3. Pengukuran iklim sekolah .................................................... 16

2.3. Konformitas ................................................................................... 17 2.3.1. Pengertian konformitas........................................................ 17 2.3.2. Dimensi-dimensi konformitas .............................................. 18 2.3.3. Pengukuran konformitas ...................................................... 19

2.4. Self-esteem .................................................................................... 19 2.4.1. Pengertian self-esteem .......................................................... 19 2.4.2. Dimensi-dimensi self-esteem ................................................. 20 2.4.3. Pengukuran self-esteem ........................................................ 21 2.5. Kerangka Berfikir ............................................................................ 21 2.6. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 24 2.5.1 Hipotesis mayor ..................................................................... 25 2.5.2 Hipotesis minor ...................................................................... 25

Page 11: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

xi

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 26 3.2. Variabel Penelitian ........................................................................ 26 3.3. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 29 3.3.1 Skala perilaku bullying ............................................................ 30 3.3.2 Skala iklim sekolah ................................................................. 30 3.3.3 Skala konformitas ................................................................... 31 3.3.4 Skala self-esteem .................................................................... 31 3.4.UJi Validitas Konstruk ...................................................................... 32

3.4.1 Uji validitas konstruk skala perilaku bullying ......................... 33 3.4.2 Uji validitas konstruk skala iklim sekolah ............................... 35 3.4.3 Uji validitas konstruk skala konformitas ................................ 37 3.4.4 Uji validitas konstruk skala self-esteem ................................. 38

3.5. Teknik Analisis Data........................................................................ 39 BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Subyek Penelitian.......................................................... 42 4.2. Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 43 4.2. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 46 4.2.1. Pengujian hipotesis mayor .................................................... 46 4.2.2. Pengujian hipotesis minor .................................................... 47 4.2.2.1 Uji Homogenitas .............................................................. 49 4.2.3. Pengujian proporsi varians .................................................... 50

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................... 52

5.2. Diskusi ........................................................................................... 53

5.3. Saran .............................................................................................. 56

5.3.1. Saran teoritis ........................................................................ 56

5.3.2. Saran Praktis ........................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 58

LAMPIRAN ..................................................................................................... 62

Page 12: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bobot skor tiap item ....................................................................... 29 Tabel 3.2 Blue print skala perilaku bullying .................................................... 30 Tabel 3.3 Blue print skala iklim sekolah .......................................................... 30 Tabel 3.4 Blue print skala konformitas ........................................................... 31 Tabel 3.5 Blue print skala self-esteem ............................................................ 31 Tabel 3.6 Muatan faktor skala perilaku bullying ............................................. 34 Tabel 3.7 Muatan faktor skala school safety................................................... 35 Tabel 3.8 Muatan faktor skala social relationship ........................................... 36 Tabel 3.9 Muatan faktor skala school connectdness ....................................... 36 Tabel 3.10 Muatan faktor skala compliance ..................................................... 37 Tabel Tabel

3.11 3.12

Muatan faktor skala acceptance ..................................................... 38 Muatan faktor skala self-esteem ..................................................... 39

Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian ........................................................ 42 Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian .............................................. 44 Tabel 4.3 Norma skor variabel ....................................................................... 45 Tabel 4.4 Kategorisasi skor variabel ............................................................... 45 Tabel 4.5 Proporsi varians seluruh variabel .................................................... 46 Tabel 4.6 Signifikansi seluruh variabel ............................................................ 47 Tabel 4.7 Koefisien regresi setiap variabel ..................................................... 47 Tabel 4.8 Uji homogenitas ............................................................................. 50 Tabel 4.9 Proporsi varians setiap variabel ...................................................... 50

Page 13: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 24 Gambar 4.1 Kolom perilaku bullying non-fisik ................................................ 43 Gambar 4.2 Kolom perilaku bullying fisik ....................................................... 43

Page 14: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu fenomena yang menyita perhatian dalam dunia pendidikan pada saat ini

adalah kekerasan di lingkungan sekolah. Sekolah yang semestinya adalah tempat

bagi anak menimba ilmu dan membantu dalam membentuk karakter pribadi yang

baik dan positif disisi lain menjadi tempat praktek-praktek tindakan kekerasan.

Lingkungan sekolah menjadi tempat tumbuh suburnya tindakan bullying dan

semakin banyak menghiasi deretan berita di media (Febriyani & Indrawati, 2016).

Perilaku bullying di lingkungan sekolah telah menjadi masalah serius.

Maraknya kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia

semakin lama semakin memprihatinkan (Halimah, 2015). Tindakan bullying yang

terjadi di lingkungan sekolah memiliki beragam-ragam bentuk. Pelaku bullying

melakukan tindakan kekerasan dengan cara memukul, menendang, mengejek,

berkata-kata kasar dan lain-lain (Info Sumbar 2015; CNN Indonesia 2017).

Perilaku bullying di lingkungan sekolah dapat terjadi akibat kurangnya

tindakan dalam mengatasi kekerasan terhadap anak. Gunilla (dalam Unicef

Indonesia, 2015) berpendapat bahwa konsekuensi dari tidak mengatasi kekerasan

terhadap anak di Indonesia sangat buruk, anak yang menjadi korban kekerasan

fisik, seksual dan emosional kerap dapat menderita secara jangka panjang,

termasuk kondisi fisik dan psikologis.

Page 15: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

2

2

Menurut Huneck (dalam Trevi & Respati, 2012) perilaku bullying akan

terus terjadi di sekolah-sekolah apabila orang dewasa tidak dapat membina

hubungan saling percaya dengan siswa, tidak menyadari tingkah laku yang masuk

dalam kategori bullying, tidak menyadari dampak bullying dapat merusak

kegiatan belajar siswa, dan tidak adanya campur tangan secara efektif dari pihak

sekolah.

Perilaku bullying merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan tidak

boleh ditiru. Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi yang terjadi

ketika seseorang atau sekelompok orang menggunakan ketidakseimbangan

kekuasaan untuk menyakiti seseorang secara terus menerus (Byers et.al 2011).

Perilaku bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi misalnya ejekan,

hinaan, dan ancaman (Siswati & Widayanti, 2009).

Perilaku bullying di lingkungan sekolah umumnya didominasi oleh anak-

anak hingga remaja. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya korban bully yang berada

di lingkungan sekolah. Berdasarkan riset yang dilakukan LSM Plan International

dan International Center for Research on Women (ICRW) menemukan fakta

terkait kekerasan anak di sekolah bahwa 84% anak di Indonesia mengalami

kekerasan (perilaku bullying) di sekolah (Qodar, 2015). Dalam penelitian lainnya

yang dilakukan oleh Unicef Indonesia (2015) menemukan terdapat 40% anak

berusia 12 – 15 tahun melaporkan pernah diserang secara fisik sedikitnya satu kali

dalam setahun, 26% melaporkan pernah mendapat hukuman fisik dari orang tua

atau pengasuh di rumah, dan 50% anak melaporkan di-bully di sekolah.

Page 16: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

3

Dari beberapa riset di atas ditemukan tindakan kekerasan (perilaku

bullying) kerap terjadi di lingkungan sekolah, dengan pelaku dan korban telah

menginjak pada tahap umur masa remaja. Masa remaja menurut Erick Erikson

(dalam Azizah, 2013) adalah masa dimana remaja memiliki sifat krisis pergulatan

remaja untuk menemukan identitas dan mengutarakan kebutuhan untuk

menyelesaikan perjuangan dengan mendapatkan rasa cukup atas harga diri. Jika

seorang remaja mendapatkan tindakan kekerasan atau bullying di sekolah maka

akan mengganggu masa perkembangan mereka untuk menemukan identitas dan

mengutarakan kebutuhan secara maksimal. Remaja menurut Montessori (dalam

Azizah, 2013) berada pada periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Oleh

karena itu siswa yang masih menginjak masa remaja seharusnya mampu

menemukan jati diri atas kebahagiaan yang diinginkan serta masalah yang didapat

harus ditemukan solusi efektifnya.

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukukan di lingkungan sekolah

SMP Paramarta peneliti menemukan beberapa siswa melakukan tindakan bullying

yang dilakukan secara fisik maupun nonfisik atau verbal. Wawancara yang

dilakukan terhadap beberapa wali kelas peneliti menemukan bahwa di lingkungan

sekolah kerap terjadi tindakan perilaku bullying oleh siswa terhadap siswa lain.

Perilaku bullying kerap muncul diwaktu-waktu istirahat dan ketika kelas dalam

keadaan kosong atau tidak ada guru. Tindakan perilaku bullying yang biasa terjadi

seperti mengejek, memfitnah, dan memukul siswa lain.

Dalam melakukan tindakan bullying di sekolah terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan terjadinya tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa.

Page 17: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

4

Dalam penelitian yang dilakukan Cook et.al (2010) ditemukan bahwa perilaku

bullying dipengaruhi dari dua konteks yaitu individual predictor dan contextual

predictor. Dalam konteks individual predictor terdapat faktor-faktor pada diri

individu seperti gender, social competence, externalizing behavior, internalizing

behavior, self-related cognitions/self-concept, other-related cognitions, dan

academic performance. Sedangkan dalam contextual predictor adalah kondisi

adaptasi dari sudut pandang lingkungan hidup-sosial seperti school climate,

community factor, peer status, family/home environment, dan peer influence.

Faktor yang terdapat dalam contextual predictor dalam melakukan

perilaku bullying salah satunya adalah iklim sekolah. Hasil penelitian dari

Yoneyama dan Rigby (2006) yang menemukan siswa pelaku bullying memiliki

persepsi negatif tentang iklim sekolah menjadi penyebab siswa melakukan

tindakan bullying dan merugikan mereka secara akademis. Di dalam penelitian

lainnya yang dilakukan oleh Eliot et.al (2010) ditemukan bahwa ada hubungan

antara persepsi siswa tentang iklim sekolah terhadap perilaku bullying dimana

pesepsi siswa yang baik terhadap guru akan membuat siswa akan lebih taat aturan

sehingga tidak melakukan tindakan bullying terhadap siswa lain.

Ontario Ministry of Education (OME, 2012) menyatakan iklim sekolah

didefinisikan sebagai lingkungan belajar dan hubungan yang ditemukan di

sekolah dan komunitas sekolah. Iklim sekolah yang positif ada ketika semua

anggota komunitas sekolah merasa aman, merasa diterima, secara aktif

mempromosikan perilaku positif dan banyak terjadi interaksi. Prinsip kesetaraan

dan pendidikan inklusi tertanam dalam lingkungan belajar untuk mendukung

Page 18: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

5

iklim sekolah yang positif dan budaya saling menghormati. Iklim sekolah yang

positif merupakan komponen penting dalam pencegahan bullying. Iklim sekolah

yang positif bagi remaja sangatlah penting demi menciptakan keberhasilan

penanganan bullying dan juga dapat mengurangi stres serta meningkatkan kinerja

akademis di sekolah (Chan & Wong 2015; Loukas et.al 2006; Swearer et.al 2010).

Oleh karena itu menajemen sekolah harus menetapkan dan menerapkan kebijakan

yang jelas melawan bullying di sekolah.

Dalam konteks individual predictor siswa yang melakukan tindakan

bullying juga dipengaruhi oleh faktor konformitas. Oktaviana (2014) dalam

penelitiannya menemukan bahwa semakin tinggi konformitas dalam lingkungan

sekolah yang memiliki siswa pelaku bullying, maka semakin tinggi juga

kecenderungan siswa dalam berperilaku bullying. Garandeu dan Cillessen (2006)

mengemukakan peran kelompok dalam bullying didasarkan pada konformitas

kelompok dengan dipengaruhi oleh pelaku bullying. Cho dan Chung (2012)

menyatakan dalam hasil penelitianya bahwa perilaku bullying dipengaruhi oleh

konformitas. Konformitas didefinisikan sebagai kecenderungan untuk mangadopsi

pola perilaku yang dianggap dapat diterima oleh kelompok sebaya (Santor et.al

2000).

Masih dalam konteks individual predictor di dalam penelitian lain

ditemukan bahwa self-esteem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku bulying. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Estevez et.al (2009) pada

siswa remaja, siswa pelaku bullying memiliki self-esteem yang lebih tinggi

dibandingkan siswa yang bukan merupakan pelaku bullying. Adapun penelitian

Page 19: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

6

yang dilakukan oleh Brito dan Oliveira (2013) menemukan bahwa adanya

hubungan yang signifikan antara self-esteem terhadap perilaku bullying. Rosberg

(dalam Mruk, 2006) menjelaskan self-esteem adalah suatu rangkaian sikap

individu tentang apa yang dipikirkan mengenai persepsi perasaan, yaitu tentang

kebehargaan dirinya.

Faktor gender atau jenis kelamin juga diprediksi berpengaruh terhadap

perilaku bullying. Cook et.al (2010) menemukan dalam konteks individual

predictor bahwa perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki dapat

menjadi salah satu pemicu akan munculnya perilaku bullying, konsep laki-laki

yang mempunyai sifat maskulin berbeda dengan konsep perempuan dengan sifat

feminism. Penelitian yang dilakukan oleh Finiswati dan Matulessy (2018)

menemukan bahwa tingkat bullying jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dari pada

tingkat bullying perempuan.

Berdasarkan paparan dari beberapa penelitian diatas, peneliti berfokus

pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Oleh karena itu peneliti

akan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim

sekolah, konformitas, self-esteem dan jenis kelamin terhadap perilaku

bullying pada masa remaja awal.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Batasan masalah

Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku bullying, maka peneliti

perlu membuat pembatasan masalah secara jelas dan terfokus. Penelitian akan

Page 20: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

7

meneliti seberapa besar pengaruh iklim sekolah, konformitas, self-esteem dan

jenis kelamin terhadap perilaku bullying pada remaja awal. Selanjutnya peneliti

menentukan sampai mana batasan masalah yang akan diteliti yaitu sebagai

berikut:

1. Perilaku bullying pada penelitian ini dibatasi pada suatu penindasan secara

psikologis dan fisik yang di ulang-ulang kepada orang yang lemah oleh orang

atau kelompok yang kuat. Bentuknya berupa bullying fisik, dan bullying non-

fisik (verbal dan non-verbal) yang dilakukan secara langsung dan tidak

langsung (Rigby, 2007).

2. Iklim sekolah adalah sebuah kualitas dan karakter dari lingkungan sosial

sekolah yang merupakan kumpulan dari terbentuknya norma, nilai, peran dan

struktur dari sebuah sekolah (Gage & Larson, 2014).

3. Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan sebagai hasil nyata

atau imaginasi dari tekanan kelompok (Myers, 2010).

4. Self-esteem dalam penelitian ini adalah bagaimana individu mengukur sikap

negatif dan positif secara keseluruhan terhadap dirinya (Tafarodi & Swann,

1995).

5. Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan.

6. Subyek penelitian ini dibatasi hanya pada siswa-siswi sekolah menengah

pertama yang berada di salah satu sekolah di Kota Tangerang Selatan.

1.2.2 Perumusan masalah

1. Apakah ada pengaruh dari iklim sekolah, konformitas, self-esteem, dan jenis

kelamin terhadap perilaku bullying pada masa remaja awal?

2. Seberapa besar pengaruh dari iklim sekolah, konformitas, self-esteem, dan

jenis kelamin terhadap perilaku bullying?

Page 21: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

8

3. Variabel manakah yang paling berpengaruh signifikan terhadap perilaku

bullying?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah, konformitas,

self-esteem, dan jenis kelamin terhadap perilaku bullying remaja awal.

Selain itu juga untuk memperoleh data seberapa besar sumbangan aspek-

aspek iklim sekolah (school safety, social relationship, dan school

connectedness), konformitas (compliance dan acceptence), dan self-esteem

terhadap perilaku bullying.

1.3.2 Manfaat penelitan

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua manfaat, yaitu teoritis dan praktis

1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan tambahan

referensi pada bidang ilmu psikologi, mengenai bullying, iklim sekolah,

konformitas, self-esteem, dan jenis kelamin. Selain itu, hasil dari penelitian

ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan permasalahan ini.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan

masukan bagi para pendidik, pengatur kebijakan sekolah, dan orang tua demi

mencegah para remaja atau siswa menjadi korban ataupun pelaku bullying di

seputar lingkungan sekolah.

Page 22: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

9

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Bullying

2.1.1 Pengertian bullying

Menurut Olweus (dalam Estevez et.al 2009) bullying adalah tindakan intimidasi

siswa terhadap siswa lain yang dilakukan ketika siswa tersebut dalam keadaan

lemah, dilakukan secara berulang-ulang, melakukan tindakan negatif lebih dari

satu atau lebih siswa. Perilaku bullying memiliki empat karakteristik utama,

pertama perilaku kekerasan, kedua perilaku yang disengaja, ketiga terjadi dari

waktu ke waktu, dan keempat melibatkan ketidakseimbangan kekuatan

Perilaku bullying menurut Rigby (2007) adalah penindasan secara

berulang-ulang secara psikologis atau fisik terhadap orang-orang yang kurang

kuat. Teori lainya dari Asy’ari dan Dahlia (2015) memberi pengertian bullying

sebagai kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan

seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan

diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau

membuat orang tertekan, trauma atau depresi dan tidak berdaya.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan definisi perilaku bullying dari

Rigby (2007) dimana terdapat dua bentuk perilaku bullying berupa bullying fisik

dan bullying non-fisik (verbal dan non-verbal) yang dilakukan secara langsung

dan tidak langsung. Penulis menggunakan teori perilaku bullying dari Rigby

karena definisi yang dipaparkan lebih mudah dipahami dan memiliki batasan-

batasan tindakan bullying yang jelas.

Page 23: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

10

2.1.2 Dimensi-dimensi perilaku bullying

Rigby (2007) menjelaskan bahwa terdapat klasifikasi dari dimensi-dimensi

perilaku bullying. Ada tipe bullying fisik dan tipe bullying non-fisik (verbal dan

non-verbal) yang keduanya memiliki bentuk langsung dan tidak langsung

1) Bullying fisik

Dalam bullying yang dilakukan dengan sentuhan fisik antara pelaku bullying

dan korbannya yang sifatnya terlihat. Perilaku yang termasuk antara lain.

langsung memukul, menendang, mendorong, mencekik, melukai

menggunakan benda, merusak benda milik korban, dan segala tindakan

berbentuk fisik yang melukai korban. Adapun tindakan bullying fisik yang

dilakukan secara tidak langsung yaitu menyuruh orang lain untuk mem-bully

korban.

2) Bullying non-fisik

a) Tindakan bullying verbal adalah penggunaan bahasa verbal yang

bertujuan untuk menyakiti hati seseorang dan sifatnya dapat terdengar.

Tindakan bullying verbal dilakukan secara langsung seperti mengejek

atau memberikan julukan yang tidak pantas dan tidak langsung seperti

memfirnah dan menyebar isu-isu atau gosip terhadap korban.

b) Tindakan bullying non-verbal adalah jenis yang paling berbahaya karena

tidak dapat di lihat dari luar serta terjadi secara diam-diam dan tidak

dapat terpantau oleh mata dan telinga. Perilaku yang terjadi bisa secara

langsung seperti memandang dengan sinis, memandang dengan penuh

ancaman, memelototi dan mendiamkan. sedangkan tindakan bullying

Page 24: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

11

non-verbal secara tidak langsung yaitu seperti membuang atau

menyembunyikan barang korban dan dengan sengaja mengucilkan

korban dari aktifitas kelompok.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku bullying. Faktor-faktor

tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Iklim sekolah

Iklim sekolah adalah seberapa tinggi tingkat penghargaan dan perlakuan adil

siswa oleh guru, teman, pengurus sekolah serta lingkungan sekolah

sebagaimana perasaan anak dari keikutsertaan dengan sekolah. Iklim sekolah

yang positif bagi remaja sangatlah penting demi menciptakan keberhasilan

penanganan bullying dan juga dapat mengurangi stres serta meningkatkan

kinerja akademis di sekolah (Chan & Wong 2015; Loukas et.al 2006; Swearer

et.al 2010).

2. Konformitas

Konformitas (conformity) adalah konformitas adalah perubahan perilaku atau

kepercayaan sebagai hasil nyata atau imaginasi dari tekanan kelompok Myers

(2010). Garandeu dan Cillessen (2006) mengemukakan peran kelompok

dalam bullying didasarkan pada konformitas kelompok dengan dipengaruhi

oleh pelaku bullying.

3. Self-esteem

Self-esteem adalah suatu rangkaian sikap individu tentang apa yang dipikirkan

mengenai persepsi perasaan, yaitu tentang kebehargaan dirinya Rosberg

(dalam Mruk, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Estevez et.al (2009)

Page 25: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

12

pada siswa remaja menemukan bahwa siswa pelaku bullying memiliki self-

esteem yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang bukan merupakan pelaku

bullying.

4. Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin menjadi faktor pemicu akan munculnya perilaku

bullying, konsep laki-laki yang memiliki sifat maskulin berbeda dengan

konsep perempuan dengan sifat feminism. Laki-laki lebih terlibat dalam

perilaku bullying daripada anak-anak perempuan (Cook et.al 2010).

5. Age

Tingkatan umur yang berbeda dalam lingkungan pergaulan membuat sisi

dominasi dari umur lebih tua, sehingga individu yang lebih muda terancam

akan dominasi dari umur yang lebih tua (Cook et. Al 2010)

Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku bullying diatas,

dalam penelitian ini peneliti membatasi beberapa faktor saja yang akan dijadikan

independent variable. Faktor-faktor yang akan peneliti jadikan independent

variable adalah iklim sekolah, konformitas, self-esteem, dan jenis kelamin.

Peneliti beralasan dari beberapa variabel diatas dapat mewakili aspek contextual

predictor yaitu iklim sekolah, serta aspek individual predictor yaitu konformitas,

self-esteem dan jenis kelamin pada remaja.

2.1.4 Pengukuran perilaku bullying

Terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku

bullying. Instrument tersebut antara lain :

Page 26: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

13

1. Illinois Bully scale dari Espelage & Holt pada tahun 2001, terdapat 18 item

pengukuran perilaku bully dan victim. Target responden adalah usia 8– 18

tahun (Hamburger et.al 2011).

2. Aggresion Scale dari Orpinas & Frankowski pada tahun 2013, terdapat 11

item pengukuran perilaku bullying. Target responden adalah usia 10 – 15

tahun (Hamburger et.al 2011).

3. Adolescent Peer Relations Instrument dari Parada pada tahun 2000, 36 item

dengan 18 skala pengukuran (3 jenis perilaku untuk pelaku bully (verbal,

social, & physical bullying) dan dan 3 jenis untuk korban bullying (verbal,

social, dan & physical bullying).

Dikarenakan beberapa skala diatas tidak memilki kesamaan indikator

dengan taksonomi dari Rigby (2007) yaitu perilaku bullying terdapat tidankan

fisik dan non-fisik. Oleh karenanya dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan

skala perilaku bullying sesuai dengan taksonomi dari Rigby (2007).

2.2 Iklim Sekolah

2.2.1 Pengertian iklim sekolah

Gage dan Larson (2014) menjelaskan bahwa iklim sekolah adalah kondisi sekolah

yang positif atau sekolah yang aman (secara emosional dan fisik), sekolah

kolaboratif (antara guru, siswa dan orang tua).

Thape (dalam O’Brennan & Bradshaw, 2013) menjelaskan iklim sekolah

yang positif diakui sebagai target yang sangat penting untuk reformasi sekolah

dan meningkatkan perilaku yang sehat, akademis dan mental bagi siswa. Loukas

Page 27: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

14

(2007) mengatakan perasaan dan sikap yang ditimbulkan oleh keadaan sekolah

disebut sebagai iklim sekolah.

Tagiuri (dalam Anderson, 1982) menjelaskan bahwa iklim dan atmosfer

sebagai konsep yang berhadapan dengan kualitas total lingkungan dalam sebuah

organisasi yang terdiri dari dimensi-dimensi yang ada di dalam organisasi. Iklim

sekolah sebagai norma-norma, nilai-nilai, dan harapan yang mendorong orang-

orang untuk merasakan aspek sosial, aspek emosi, dan aspen fisik yang kuat

(O’Brennan & Bradshaw, 2013). Gage dan Larson (2014) menyebutkan iklim

sekolah adalah sebuah kualitas dan karakter dari lingkungan sosial sekolah yang

merupakan kumpulan dari terbentuknya norma, nilai, peran dan struktur dari

sebuah sekolah.

Berdasarkan beberapa teori diatas penelitian ini menggunakan definisi

iklim sekolah dari Gage dan Larson (2014) yang menyebutkan iklim sekolah

adalah sebuah kualitas dan karakter dari lingkungan sosial sekolah yang

merupakan kumpulan dari terbentuknya norma, nilai, peran dan struktur dari

sebuah sekolah. Iklim sekolah dari gagasan ini lebih fokus pada aspek keamanan

kenyamanan sekolah, pola hubungan antar siswa dan guru, dan hubungan antar

siswa dengan siswa lainnya.

2.2.2 Dimensi-dimensi iklim sekolah

Gage dan Larson (2014) mengembangkan dimensi iklim sekolah menjadi tiga

dimensi yaitu, school safety, social relationship, dan school connectedness.

Page 28: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

15

1. School safety adalah kenyamanan dari sekolah yang ditempati meliputi aspek

fisik dan material, dan peraturan atau norma dari sekolah.

2. Sosial relationship adalah interaksi, komunikasi, dan hubungan antara guru

dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya, dan cara siswa memandang sikap

guru dan temannya.

3. School connectedness adalah hubungan yang terjalin antara siswa dengan

ruang lingkup sekolahnya yang terbentuk dari awal masuk hingga menjadi

anggota atau bagian dari sekolah.

Meskipun sulit untuk memberikan definisi yang ringkas untuk iklim sekolah,

kebanyakan peneliti setuju bahwa ini adalah konstruksi multidimensi yang

mencakup dimensi fisik, sosial, dan akademis yaitu (Loukas, 2007) :

1) Dimensi fisik meliputi:

a) Penampilan bangunan sekolah dan ruang kelasnya;

b) Ukuran dan rasio sekolah siswa terhadap guru di kelas;

c) Pemesanan dan pengorganisasian ruang kelas di sekolah;

d) Ketersediaan sumber daya; dan

e) Keselamatan dan kenyamanan.

2) Dimensi sosial meliputi:

a) Kualitas hubungan interpersonal antara dan antar siswa, guru, dan staf;

b) Perlakukan yang adil dan adil terhadap siswa oleh guru dan staf;

c) Tingkat persaingan dan perbandingan sosial antar siswa; dan

Page 29: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

16

d) mengikutsertakan siswa, guru, dan staf berkontribusi dalam pengambilan

keputusan di sekolah.

3) Dimensi akademis meliputi:

a) Kualitas pengajaran;

b) Harapan guru untuk prestasi belajar siswa; dan

c) Pemantauan kemajuan siswa dan segera melaporkan hasilnya kepada

siswa dan orang tua.

Aspek-aspek yang akan digunakan untuk mengukur iklim sekolah dalam

penelitian ini adalah aspek iklim sekolah dari Gage dan Larson (2014) yang dibagi

menjadi tiga dimensi yaitu yaitu school safety, social relationship, dan school

connectedness. Peneliti menggunakan aspek yang dijelaskan dari Gage dan

Larson karena lebih mudah diketahui sampai mana batasan-batasannya

berdasarkan definisi dari iklim sekolah.

2.2.3 Pengukuran iklim sekolah

Terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur Iklim

sekolah. Instrumen tersebut antara lain :

1. School Climate Survet-Revised Version dari Emmons, Haynes dan Corner

pada tahun 2002, terdapat 37 item pengukuran faktor aturan dan disiplin,

keterlibatan orang tua, pembagian sumber, hubungan interpesonal siswa, dan

hubungan guru-murid.

Page 30: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

17

2. School Climate Questionnare dari Scherman pada tahun 2002, terdapat 47

item mengukur faktor kohesivitas, kepercayaan, respect, kontrol, kekerasan,

dan fasilitas sekolah.

Dikarenakan beberapa skala di atas tidak memilki kesamaan indikator

dengan indikator dari Gage dan Larson (2014). Oleh karena itu dalam penelitian

ini disusun skala iklim sekolah menggunakan indikator dari Gage dan Larson

(2014) yaitu mengukur dimensi school safety, social relationship, dan school

connectedness.

2.3 Konformitas

2.3.1 Pengertian konformitas

Menurut Baron dan Byrne (dalam Sartika et.al 2009) konformitas terjadi ketika

individu mengubah tingkah laku mereka dengan tujuan menaati norma sosial yang

ada. Konformitas mengacu pada mengubah perilaku agar sesuai dengan tanggapan

orang lain (Cialdini & Goldstein, 2004). Deutsh dan Gerard menyatakan (dalam

Cialdini & Goldstein, 2004) bahwa konformitas didasarkan pada keinginan untuk

membentuk interpretasi realitas yang akurat dan berperilaku benar, dan didasarkan

juga pada tujuan mendapatkan persetujuan sosial dari orang lain.

Sedangkan menurut Myers (2010) konformitas adalah perubahan perilaku

atau kepercayaan sebagai hasil nyata atau imaginasi dari tekanan kelompok.

Konformitas adalah jenis pengaruh sosial yang melibatkan perubahan

kepercayaan atau perilaku agar sesuai dengan kelompok. Perubahan ini

merupakan respon terhadap keadaan (melibatkan kehadiran fisik orang lain) atau

Page 31: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

18

membayangkan (tekanan yang menyangkut tekanan sosial/harapan dan tekanan

kelompok) (McLesod, 2007)

Berdasarkan beberapa teori diatas, penulis dalam penelitian ini

menggunakan definisi konformitas dari Myers (2010) yaitu konformitas adalah

perubahan perilaku atau kepercayaan sebagai hasil nyata atau imaginasi dari

tekanan kelompok. Konformitas adalah jenis pengaruh sosial yang melibatkan

perubahan kepercayaan atau perilaku agar sesuai dengan kelompok.

2.3.2 Dimensi-dimensi dalam konformitas

Menurut Myers (2010), terdapat dua jenis konformitas yaitu compliance dan

acceptance.

1. Compliance

Konformitas compliance adalah suatu bentuk konformitas dimana individu

bertingkah laku sama atau sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh

kelompok sementara secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku tersebut.

Biasanya seseorang melakukan compliance untuk menghindari dan

mengharapkan reward atau penerimaan.

2. Acceptance

Konformitas acceptance adalah suatu bentuk konformitas dimana seseorang

secara benar mempercayai apa yang dibujuk kelompok untuk dilakukan.

Konformitas ini melibatkan perbuatan dan keyakinan yang sesuai dengan

tekanan sosial. Pada bentuk acceptance, konformitas terjadi karena kelompok

menyediakan informasi penting yang tidak dimiliki oleh individu

(informational infulence).

Page 32: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

19

2.3.3 Pengukuran konformitas

The Conformity Scale oleh Mehrabian dan Stefl (1995) mengukur sejauh mana

individu memiliki karakteristik kemauan untuk mengidentifikasi orang lain dan

meniru mereka, menyerah pada orang lain untuk menghindari interaksi negatif

dan secara umum lebih memilih untuk menjadi pengikut daripada pemimpin

dalam hal ide, nilai-nilai, dan perilaku. Skala ini terdiri tujuh item dengan kata-

kata positif dan empat item dengan kata-kata negatif.

Dikarenakan skala diatas tidak memilki kesamaan indikator dengan Myers

(2010). Dalam penelitian ini, peneliti membuat skala konformitas yang

menggunakan indikator dari teori Myers (2010) yang menyatakan bahwa

konfromitas terbagi dalam dua dimensi yaitu compliance dan acceptance.

2.4 Self-Esteem

2.4.1 Pengertian self-esteem

Self-esteem adala sikap, yaitu evaluasi individu dari konsep diri. Self-esteem

menurut Tafarodi dan Swann (1995) adalah mengukur sikap negatif dan positif

secara keseluruhan terhadap dirinya. Sedangkan menurut Locke et.al (dalam

Judge & Bono, 2001) seseorang dengan harga diri tinggi akan memandang

sesuatu yang menantang sebagai kesempatan yang layak yang bisa ia dapatkan

dan manfaatkan, sedangkan orang dengan harga diri rendah cenderung

mengganggapnya sebagai kesempatan yang tidak patut atau kesempatan untuk

gagal.

Dusek menyatakan (dalam Sari, 2012) self-esteem merupakan evaluasi

seseorang terhadap dirinya. Nugent dan Thomas menjelasakan (dalam Sari, 2012)

Page 33: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

20

self-esteem terbagi atas enam komponen yaitu self-esteem keseluruhan,

kompetensi sosial, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan intelektual,

kemampuan diri dan rasa beharga di mata orang lain. Self-esteem menurut

Cambridge Dictionary adalah keyakinan dan kepercayaan diri terhadap

kemampuan dan nilai didalam diri.

Berdasarkan beberapa teori diatas, penulis dalam penelitian ini

menggunakan definisi self-esteem dari Tafarodi dan Swann (1995) yaitu

bagaimana individu mengukur sikap negatif dan positif secara keseluruhan

terhadap dirinya. Self-esteem terbagi menjadi dua indikator yaitu self-liking dan

self competence.

2.4.2 Dimensi-dimensi dalam self-esteem

Beberapa ilmuwan menyatakan tentang aspek-aspek self-esteem, salah satunya

yaitu menurut Tafarodi dan Swann (1995) membagi self-esteem menjadi dua

indikator yaitu self-liking dan self-competence penjelasannya adalah sebagai

berikut:

1. Self-liking/Self-competence

Self-liking menurut Rogers (dalam Tafaroni & Swann, 1995) adalah

penilaian afektif kita tentang diri kita, persetujuan atau ketidak setujuan, hal

ini sejalan dengan nilai-nilai sosial yang diinternalisasi, keinginan diri yang

tinggi ditandai dengan positif mempengaruhi, penerimaan diri, dan

kenyamanan dalam pengaturan sosial. Self-competence adalah rasa

keseluruhan dalam diri yang mampu, afektif dan terkendali. Jika seseorang

Page 34: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

21

yang mememiliki self-competence cukup tinggi maka ia memiliki afektif dan

evaluatif karakteristik yang positif (Tafarodi & Swann, 1995)

1.4.3 Pengukuran self-esteem

Terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur self-esteem.

Intrument tersebut antara lain :

1. Self-Esteem Inventory dari Coopersmith pada tahun 1978, terdapat 58 item

mengukur self-esteem, terdapat 19 item tentang menyukai diri dan 39 item

tentang tidak menyukai diri

2. Self-Likingand Competence Scale Resived (SLCS-R) dari Tafarodi dan

Swann pada tahun 2000, terdapat 16 item didalamnya terdapat 8 item

mengukur self-liking dan 8 item mengukur self-competence.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala yang diperkenalkan oleh

Tafarodi dan Swann (2001) yaitu Self-Liking and Competence Scale Resived

(SLCR-R). Peneliti menggunakan skala ini karena indikator yang terdapat

didalamnya sesuai dengan teori Tafarodi dan Swann (1995).

2.4 Kerangka Berfikir

Perilaku bullying pada masa remaja awal sering terjadi ketika anak mulai bergaul

dengan lingkungan pergaulannya. Sekolah sering menjadi tempat tumbuh

suburnya perilaku bullying yang terjadi pada anak-anak. Gunilla (dalam Unicef

Indonesia, 2015) berpendapat bahwa konsekuensi dari tidak mengatasi kekerasan

terhadap anak di Indonesia sangat buruk, anak yang menjadi korban kekerasan

Page 35: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

22

fisik, seksual dan emosional kerap dapat menderita secara jangka panjang,

termasuk kondisi fisik dan psikologis.

Rigby (2007) menjelaskan bahwa bullying adalah penindasan secara

psikologis dan fisik yang di ulang-ulang kepada orang yang lemah oleh orang atau

kelompok yang kuat. Terdapat dua aspek perilaku bullying berupa bullying fisik,

dan bullying non-fisik (verbal dan non-verbal) yang dilakukan secara langsung

dan tidak langsung. Dengan demikian, kedua aspek tersebut dapat dijadikan

indikator dalam mengukur tingkat perilaku bullying.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah,

konformitas, self-esteem dan gender terhadap perilaku bullying. Yoneyama dan

Rigby (2006) menemukan bahwa keterlibatan siswa pelaku bullying memiliki

persepsi negatif tentang iklim sekolah menjadi penyebab siswa melakukan

tindakan bullying. Siswa yang menganggap guru sebagai orang yang peduli,

mereka cenderung akan memberi tahu guru jika ada teman yang mengalami

tindakan bullying. Iklim sekolah yang negatif dapat mengakibatkan siswa

melakukan tidakan kekerasan atau perilaku bullying.

Dalam aspek school safety yang merupakan kenyamanan secara aspek

fisik dan peraturan atau norma-norma dimana siswa yang taat akan aturan sekolah

serta merasakan kenyamanan secara fisik cenderung tidak melakukan perilaku

yang mengarah pada tindakan bullying. Aspek social relationship dimana proses

interaksi, komunikasi, dan hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa

lainya yang terjalin dengan baik dapat mengurangi potensi terjadinya masalah

kekerasan. Aspek yang terakhir yaitu school connectedness yaitu hubungan yang

terjalin antara siswa dengan ruang lingkup sekolahnya yang terbentuk dari awal

Page 36: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

23

masuk sekolah bila terjalin dengan positif juga dapat membuat siswa mengurangi

perilaku yang menyimpang di ruang sekolah.

Selain iklim sekolah, terdapat faktor-faktor penting lain yang juga

berpengaruh yaitu konformitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Oktaviana (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa semakin tinggi

konformitas maka semakin tinggi juga kecenderungan siswa dalam berperilaku

bullying. Garandeu dan Cillessen (2006) mengemukakan peran kelompok dalam

bullying didasarkan pada konformitas kelompok dengan dipengaruhi oleh pelaku

bullying. Konformitas pada kelompok yang tinggi dipengaruhi oleh dua aspek

yaitu compliance dimana mengikuti perilaku kelompok tanpa didasarkan pada

keinginan diri dan acceptance yaitu melakukan sesuai dengan perilaku kelompok

sesuai dengan keinginan diri. Semakin tingginya konformitas siswa dilingkungan

sekolah yang terdapat tindakan bullying maka semakin tinggi juga perilaku

bullying yang timbul.

Self-esteem juga dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

tindakan perilaku bullying. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Estevez et.al

(2009) pada siswa remaja, siswa pelaku bullying memiliki self-esteem yang lebih

tinggi dibandingkan siswa yang bukan merupakan pelaku bullying. Dengan

memiliki self-esteem lebih tinggi, siswa memiliki percaya diri lebih tinggi

daripada siswa lainnya sehingga berani melakukan tindakan kekerasan terhadap

siswa lain atau tindakan bullying.

Faktor yang selanjutnya diprediksi berpengaruh terhadap perilaku bullying

adalah faktor jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Penelitian yang

dilakukan oleh Finiswati dan Matulessy (2018) menemukan bahwa tingkat

bullying jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dari pada tingkat bullying perempuan.

Page 37: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

24

Laki-laki memiliki tingkat agresifitas lebih tinggi dibanding perempuan, sikap

ingin menguasai adalah salah satu sikap yang umum dimiliki laki-laki sedangkan

perempuan lebih memilikii sikap bergantung dan pasif. Jenis kelamin laki-laki

diprediksi lebih memiliki tindakan bullying lebih tinggi dari pada jenis kelamin

perempuan.

Berikut gambaran pengaruh iklim sekolah, konformitas dan self-esteem

terhadap perilaku bullying dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai

berikut :

Iklim Sekolah

School safety

Social relationship

School connectedness

Konformitas

Compliance

Acceptance

Self-Esteem

Perilaku

Bullying

Jenis Kelamin

Page 38: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

25

2.5.1 Hipotesis mayor

H1 : Ada pengaruh yang signifikan variabel iklim sekolah (school safety,

social relationship, dan school connectedness), konformitas (compliance

dan acceptance), self-esteem, dan jenis kelamin terhadap perilaku bullying

pada remaja awal.

2.5.2 Hipotesis minor

H1 : Ada pengaruh yang signifikan school safety pada iklim sekolah terhadap

perilaku bullying pada masa remaja awal.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan social relationship pada iklim sekolah

terhadap perilaku bullying pada masa remaja awal.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan school connectedness pada iklim sekolah

terhadap perilaku bullying pada masa remaja awal.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan compliance pada konformitas terhadap

perilaku bullying pada masa remaja awal.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan acceptance pada konformitas terhadap

perilaku bullying pada masa remaja awal.

H6 : Ada pengaruh yang signifikan self-esteem terhadap perilaku bullying

pada masa remaja awal.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap perilaku bullying

pada masa remaja awal.

Page 39: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

26

26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Paramarta

di daerah Jombang dengan jumlah populasi sebanyak 489 siswa tingkat satu dan

dua. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan sampling jenuh yaitu semua

populasi diikut sertakan dalam penelitian namun sampel yang didapatkan pada

saat dilapangan berjumlah 306 responden, banyaknya siswa yang tidak hadir

karena tidak ada jam belajar setelah ujian akhir sekolah. Subjek adalah masa

remaja awal yang dalam penelitian ini sampel jenis kalamin laki-laki berjumlah

164 dan perempuan berjumlah 142 orang masuk dalam kategori kelas tujuh, dan

kelas delapan. Sampel secara keseluruhan pernah melakukan tindakan perilaku

bullying dari yang ringan hingga berat.

3.2 Variabel Penelitian

1. Perilaku bullying (Y) sebagai dependent variable.

2. Iklim sekolah sebagai independent variable, yaitu meliputi: school safety

(X1), social relationship (X2), school connectedness (X3).

3. Konformitas sebagai independent variable, yaitu meliputi: compliance (X4),

acceptance (X5).

4. Self-esteem (X6) sebagai independent variable.

5. Jenis Kelamin (X7) sebagai independent variable.

Setelah menentukan variabel yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas,

peneliti selanjutnya menentukan definisi operasional dari variabel terikat dan

Page 40: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

27

variabel bebas yang akan digunakan dalam penyusunan intrument pengumpulan

data.

Berikut adalah definisi operasional variabel:

1. Perilaku bullying merupakan suatu tindakan penindasan secara fisik maupun

psikologis. Bullying fisik secara langsung berkaitan dengan aktivitas fisik

seperti memukul, menendang, mendorong, dan merusak sedangkan tidak

langsung seperti menyuruh temen untuk menyerang seseorang. Bullying non-

fisik (verbal dan non verbal/psikis) yang dilakukan secara langsung meliputi

mengejek, menganggu, memanggil dengan julukan buruk, sedangkan tidak

langsung mengintimidasi dan mengancam.

2. Iklim sekolah merupakan seberapa tinggi tingkat penghargaan dan perlakuan

adil siswa oleh guru, teman, pengurus sekolah serta lingkungan sekolah

sebagaimana perasaan anak dari keikutsertaan dengan sekolah.

Adapun dimensi-dimensinya, yaitu :

a) School safety adalah kenyamanan dari sekolah yang ditempati meliputi

aspek fisik dan material, dan peraturan atau norma dari sekolah.

b) Sosial relationship adalah interaksi, komunikasi, dan hubungan antara

guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya, dan cara siswa

memandang sikap guru dan temannya.

c) School connectedness adalah hubungan yang terjalin antara siswa dengan

ruang lingkup sekolahnya yang terbentuk dari awal masuk hingga menjadi

anggota atau bagian dari sekolah.

Page 41: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

28

3. Konformitas merupakan tendensi untuk mengubah keyakinan atau perilaku

seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain .

Adapun dimensi-dimensinya, yaitu :

a) Compliance adalah suatu bentuk konformitas dimana individu bertingkah

laku sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok sementara

secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku tersebut seperti bertingkah laku

sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok dan mengikuti

pendapat kelompok tapi tidak menyetujuinya. Biasanya seseorang

menlakukan compliance untuk menghindari dan mengharapkan reward

atau penerimaan.

b) Acceptance adalah suatu bentuk konformitas dimana seseorang secara

benar mempercayai apa yang di bujuk kelompok untuk dilakukan.

Konformitas ini melibatkan perbuatan dan keyakinan yang sesuai dengan

tekanan sosial seperti individu menyamakan sikap dengan orang lain dan

menyamakan keyakinan pribadi maupun perilakunya dengan orang lain.

Pada bentuk acceptance, konformitas terjadi karena kelompok

menyediakan informasi penting yang tidak dimiliki oleh individu

(informational infulence).

4. Self-Esteem merupakan suatu rangkaian sikap individu tentang apa yang

dipikirkan mengenai persepsi perasaan, yaitu tentang kebehargaan dirinya.

Adapun dimensi-dimensinya, yaitu :

a) Self-liking merupakan adalah penilaian afektif tentang diri kita,

persetujuan atau ketidak setujuan, hal ini sejalan dengan nilai-nilai sosial

Page 42: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

29

yang diinternalisasi, keinginan diri yang tinggi ditandai dengan pengaruh

positif, penerimaan diri, dan kenyamanan dalam pengaturan sosial seperti

memberikan penilaian terhadap diri sendiri, menghargai diri sendiri,

menerima diri sendiri, dan merasa nyaman dengan dirinya. Self-

competence merupakan rasa keseluruhan dalam diri yang mampu, afektif

dan terkendali seperti perasaan akan keberhasilan dan dapat mengontro

diri. Jika seseorang yang mememiliki self-competence cukup tinggi maka

ia memiliki afektif dan evaluatif karakteristik yang positif.

5. Jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian, peneliti membuat sendiri kuesioner yang

dibuat dalam bentuk skala likert. Skala yang dimaksud adalah sejumlah

pernyataan tertulis yang responden memilih pernyataan yang ada sesuai dengan

dirinya. Pernyataan item berupa favorable dan pernyataan unfavorable. Cara

merespon jawaban dengan system rating kategori yaitu untuk skala perilaku

bullying yaitu “sangat sering”,”sering”,”tidak sering”,”tidak pernah” dan untuk

skala iklim sekolah, konformitas, dan self-esteem yaitu “sangat

setuju”,”setuju”,”tidak setuju”,”sangat tidak setuju”.

Tabel 3.1

Bobot skor tiap item

Perilaku bullying Kategori Fav Unfav

Sangat sering

Sering

Tidak sering

Tidak pernah

4

3

2

1

4

3

2

1

1

2

3

4

Iklim sekolah, konformitas & self-

esteem

Sangat setuju Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

4 3

2

1

4 3

2

1

1 2

3

4

Page 43: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

30

3.3.1 Skala perilaku bullying

Untuk mengukur perilaku bullying peneliti menyusun sendiri skala yang akan

digunakan di dalam penelitian ini. Skala ini disusun berdasarkan indikator

perilaku bullying menurut Rigby (2007). Dimensi dan indikatornya dapat

dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Blue print skala perilaku bullying

Aspek Indikator Item

Favo

Jumlah

Non Fisik a. Memberikan julukan nama

jelek

b. Berbicara kasar

c. Mengintimidasi

d. Mengancam

2,3,8

9,10

1,14

4,5

9

Fisik a. Berbuat kasar b. Menendang/memukul

c. Mendorong

6,7,13 12,15

11

6

Jumlah 15

3.3.2 Skala iklim sekolah

Untuk mengukur iklim sekolah peneliti menyusun sendiri skala yang akan

digunakan di dalam penelitian ini. Skala ini disusun berdasarkan indikator iklim

sekolah menurut Gage dan Larson (2014). Dimensi dan indikatornya dapat

dijelaskan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Blue print skala iklim sekolah

Aspek Indikator Item

Fav

Unfav

Jumlah

School Safety a. Keadaan baik atau buruknya bangunan sekolah, toilet, ruang

perpustakaan dan

b. Norma pergaulan siswa, ekspetasi

siswa terhadap sekolah,

kedisiplinan sekolah sekolah

1,2,3,7

4,26,

27

12,18

8

10

Social

Relationship

a. komunikasi guru dengan siswa

yang positif

b. komunikasi siswa dengan siswa

lainnya yang positif

c. Pandangan siswa terhadap sikap

guru dan siswa lainnya

5,9,22

20

6,23

10,24

13

9

School

Connectedness

a. moral guru yang positif

b. Kondisi karakteristik siswa

11,14

15,25

16,21

17,19

8

Jumlah 27

Page 44: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

31

3.3.3. Skala komformitas

Untuk mengukur konformitas peneliti menyusun sendiri skala yang akan

digunakan di dalam penelitian ini. Skala ini disusun sesuai dengan indikator

konformitas menurut Myers (2010). Dimensi dan indikatornya dapat dijelaskan

pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Blue print skala konformitas

Aspek Indikator Item

Fav

Unfav

Jumlah

Compliance a. Berperilaku sesuai dengan tekanan

yang diberikan oleh kelompok

b. Mengikuti pendapat kelompok tapi

tidak menyetujuinya

1,9,10

2,18,19

5,15

16

9

Acceptance a. Individu menyamakan sikap dengan

orang lain b. Menyamakan keyakinan pribadi

maupun perilakunya dengan orang

lain

4,14,17

7,8,12,

13

3

6,11

10

Jumlah 19

3.3.3 Skala self-esteem

Untuk mengukur self-esteem alat ukur yang digunakan adalah skala yang

diperkenalkan oleh Tafarodi dan Swann (2001) yaitu self-liking dan competence

scale recides (SLC-R). Dimensi dan indikatornya dapat dijelaskan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Blue print skala self-esteem

Aspek Indikator Item

Fav

Unfav

Jumlah

Self-esteem

a. memberikan penilaian terhadap diri

sendiri,

b. menghargai diri sendiri,

c. menerima diri sendiri,

d. dan merasa nyaman dengan dirinya

e. Perasaan akan keberhasilan dan f. dapat mengontrol diri

16

13

10

15

1,2,14 4,6

3,7

5

8

9,12 11

16

Jumlah 16

.

Page 45: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

32

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data penelitian sesuai dengan model yang telah

dihipotesiskan, peneliti terlebih dahulu menguji validitas konstruk dari setiap

instrumen penelitian yang digunakan. Uji validitas dilakukan dengan maksud

untuk melihat apakah setiap item yang digunakan benar-benar mengukur suatu

konstruk yang hendak diukur. Dalam melakukan uji validitas, peneliti

menggunakan metode Confimatory Factor Analysis (CFA).

Confiamtory Factor Analysis merupakan suatu metode untuk menguji

suatu konstruk yang telah diteorikan. Dalam melakukan uji validitas

menggunakan CFA, peneliti memerlukan gambaran yang spesifik mengenai: a)

jumlah faktor; b) variable yang mencerminkan suatu faktor; dan c) apakah suatu

faktor saling berkorelasi dengan faktor lainnya. Confirmatory Factor Analysis

merupakan salah satu metode yang cukup kuat karena dalam penggunaannya telah

dilandaskan oleh suatu teori tertentu, sehingga dapat melihat seberapa tepat suatu

item mengukur konstruk tertentu secara lebih presisi.

Menurut Umar (2014), logika dalam melakukan Confirmatory Factor

Analysis adalah sebagai berikut:

1. Terdapat sebuah konstruk yang dapat didefinisikakn secara operasional,

sehingga dapat direpresentasikan oleh pertanyaan maupun pernyataan untuk

mengukur konstruk tersebut. Konstruk yang dapat didefinisikan ini disebut

faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan dengan

melakukan analisis terhadap item-itemnya. Diteorikan bahwa setiap item

hanya mengukur satu faktor saja, artinya setiap item dari suatu konstruk

bersifat unidimensional (hanya mengukur konstruk yang hendak diukur, tidak

mengukur hal lain).

Page 46: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

33

2. Confirmatory Factor Analysis dilakukan dengan mengestimasi matriks

korelasi antar item. Sebelum peneliti dapat mengetahui apakah suatu item

benar-benar mengukur suatu konstruk tertentu, peneliti perlu mengetahui

terlebih dahulu apakah matriks korelasi berdasarkan konstruk yang

telah diteorikan (Σ) sama dengan matriks yang diperoleh dari data lapangan

(S). Apabila tidak ada perbedaan antara matriks Σ dengan matriks S,

maka model yang diestimasi dinyatakan fit. Adapun dalam menentukan

model fit, dapat dilihat dari taraf signifikansi model dengan melihat besaran

p-value (>0,05). Apabila p-value > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan antara model dari teori dengan data empiris yang diperoleh dari

lapangan.

3. Setelah model fit diperoleh, maka langkah selanjutnya ialah melihat apakah

setiap item memang benar-benar mengukur konstruk yang dimaksud atau

tidak. Terdapat dua kriteria utama dalam menentukan validitas item

menggunakan CFA: a) factor loading (muatan faktor) setiap item harus

bernilai positif; dan b) item memiliki nilai t-value sebesar > 1,96. Apabila

kedua kriteria tersebut terpenuhi, maka item dinyatakan valid dan dapat

digunakan untuk analisis penelitian.

Dalam melakukan Confirmatory Factor Analysis, peneliti menggunakan bantuan

software Lisrel v.8.70.

3.4.1 Uji validitas konstruk skala perilaku bullying

Uji validitas konstruk skala perilaku bullying dilakukan menggunakan software

Lisrel untuk menguji 15 item yang bersifat unidimensional, artinya hanya

mengukur perilaku bullying. Berdasarkan pengujian diperoleh chi-square sebesar

542,05; degree of freedom (df) sebanyak 90; p-value sebesar 0,0000; dan RMSEA

Page 47: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

34

sebesar 0,128. Karena p-value>0,05 dan RMSEA<0,05 maka model dinyatakan

tidak fit. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model dengan

memperbolehkan error antar item yang saling berkorelasi. Untuk dapat

memodifikasi model dengan melihat output Lisrel dan mencari nilai error antar

item yang paling besar. Setelah melakukan modifikasi model sebanyak 21 kali,

diperoleh nilai chi-square sebesar 87,37; degree of freedom (df) sebanyak 69; p-

value sebesar 0,06696; dan RMSEA sebesar 0,030. Nilai p-value>0,05 dan nilai

RMSEA<0,05 sudah sesuai dengan kriteria model fit, artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu perilaku

bullying. Selanjutnya, peneliti ingin melihat item mana yang memang mengukur

apa yang hendak diukur atau valid dan mana yang tidak valid dengan kriteria item

valid yaitu memiliki nilai t-value>1,96.

Adapun factor loading, standard error, dan t-value dari masing-masing item

tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Muatan faktor skala perilaku bullying

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,37 0,06 6,32 Valid

2 0,40 0,06 6,88 Valid

3 0,39 0,06 6,63 Valid

4 0,59 0,06 10,69 Valid

5 0,60 0,06 10,90 Valid

6 0,71 0,05 13,69 Valid

7 0,68 0,05 12,61 Valid

8 0,61 0,05 11,12 Valid

9 0,53 0,06 9,49 Valid

10 0,46 0,06 8,10 Valid

11 0,70 0,05 13,09 Valid

12 0,65 0,05 11,96 Valid

13 0,58 0,06 10,35 Valid

14 0,49 0,06 8,45 Valid

15 0,63 0,06 11,48 Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

Page 48: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

35

Berdasarkan tabel 3.5 nilai muatan faktor item nomor 1 sampai 15,

semuanya memenuhi kriteria nilai t-value>1,96. Hal ini bearti semua item akan

dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.2 Uji validitas kosntruk skala iklim sekolah

1. Dimensi School Safety

Skala iklim sekolah dimensi school safety memerlukan 11 kali modifikasi

hingga dapat memperoleh model fit. Model yang sudah fit memiliki nilai chi-

square sebesar 34,77; degree of freedom (df) sebanyak 24; p-value sebesar

0,07189; dan RMSEA sebesar 0,038. Dari total 10 item terdapat dua item

yang kriteria nilai t-value<1,96 yaitu item 4, dan item 10, maka item tersebut

harus di eliminasi. Adapun factor loading, standard error, dan t-value dari

masing-masing item tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Muatan faktor skala iklim sekolah dimensi school safety

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,86 0,05 18,14 Valid

2 0,90 0,05 19,66 Valid

3 0,77 0,05 15,62 Valid

4 -0,03 0,06 -0,48 Tidak Valid

5 0,66 0,05 12,52 Valid

6 0,39 0,06 6,69 Valid

7 0,57 0,06 10,33 Valid

8 0,54 0,06 9,60 Valid

9 0,63 0,05 11,86 Valid

10 0,02 0,06 0,37 Tidak Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

2. Dimensi Social Relationship

Pada dimensi social relationship, diperlukan modifikasi model sebanyak

tujuh kali untuk memperoleh model yang fit. Adapun model yang sudah fit

memiliki nilai chi-square sebesar 27,78; degree of freedom (df) sebanyak 20;

Page 49: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

36

p-value sebesar 0,11476; dan RMSEA sebesar 0,036. Seluruh item

dinyatakan valid dengan factor loading, standard error, dan t-value dari

masing-masing item tertera pada table berikut:

Tabel 3.8

Muatan faktor skala iklim sekolah dimensi social relationship

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,55 0,06 8,97 Valid

2 0,44 0,06 7,31 Valid

3 0,6 0,05 12,90 Valid

4 0,71 0,06 12,72 Valid

5 0,38 0,06 6,53 Valid

6 0,46 0,06 8,15 Valid

7 0,65 0,06 11,50 Valid

8 0,66 0,06 11,30 Valid

9 0,62 0,06 11,30 Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

3. Dimensi School Connectedness

Untuk skala iklim sekolah dimensi school connectedness, diperlukan sepuluh

kali modifikasi agar dapat memperoleh model fit. Model yang telah fit

memiliki nilai chi-square sebesar 17,14; degree of freedom (df) sebanyak 10;

p-value sebesar 0,07134; dan RMSEA sebesar 0,048. Seluruh item

dinyatakan valid dengan factor loading, standard error, dan t-value dari

masing-masing item tertera pada table berikut:

Tabel 3.9

Muatan faktor skala iklim sekolah dimensi school connectedness

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,48 0,06 8,54 Valid

2 0,55 0,06 8,97 Valid

3 0,79 0,07 10,79 Valid

4 0,75 0,07 11,27 Valid

5 0,58 0,06 7,15 Valid

6 0,45 0,06 7,15 Valid

7 0,48 0,06 7,62 Valid

8 0,54 0,06 8,50 Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Eliminasi = T-Value<1,96

Page 50: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

37

3.4.3 Uji validitas konstruk skala konformitas

1. Dimensi Compliance

Skala konformitas dimensi compliance memerlukan lima kali modifikasi

hingga dapat memperoleh model fit. Model yang sudah fit memiliki nilai chi-

square sebesar 33,62; degree of freedom (df) sebanyak 22; p-value sebesar

0,05372; dan RMSEA sebesar 0,042. Dari total sembilan item terdapat empat

item yang kriteria nilai t-value<1,96 yaitu item 3, item 6, 7 dan 9. Karena itu

maka item tersebut harus di eliminasi. Adapun factor loading, standard error,

dan t-value dari masing-masing item tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Muatan faktor skala konformitas dimensi compliance

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,79 0,13 6,20 Valid

2 0,25 0,07 3,34 Valid

3 -0,19 0,07 -2,57 Tidak Valid

4 0,23 0,07 3,07 Valid

5 0,26 0,08 3,45 Valid

6 0,07 0,07 0,96 Tidak Valid

7 -0,06 0,07 -0,91 Tidak Valid

8 0,35 0,08 4,40 Valid

9 0,13 0,07 1,74 Tidak Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

2. Dimensi Acceptance

Pada dimensi acceptance, diperlukan modifikasi model sebanyak delapan kali

untuk memperoleh model yang fit. Adapun model yang sudah fit memiliki

nilai chi-square sebesar 36,71; degree of freedom (df) sebanyak 27; p-value

sebesar 0,10053; dan RMSEA sebesar 0,034. Dari total sepuluh item terdapat

dua item yang kriteria nilai t-value<1,96 yaitu item 3, dan item 6, maka item

Page 51: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

38

tersebut harus di eliminasi. Adapun factor loading, standard error, dan t-

value dari masing-masing item tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.11

Muatan faktor skala konformitas dimensi acceptance

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,31 0,08 4,04 Valid

2 0,54 0,07 7,25 Valid

3 -0,06 0,07 -0,81 Tidak Valid

4 0,30 0,07 4,33 Valid

5 0,39 0,07 5,70 Valid

6 -0,23 0,07 -3,36 Tidak Valid

7 0,50 0,07 7,13 Valid

8 0,52 0,06 8,00 Valid

9 0,28 0,07 4,11 Valid

10 0,54 0,06 8,35 Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

3.4.4 Uji validitas konstruk self-esteem

1. Dimensi Self-Liking/Self-Competence

Skala self-esteem dimensi self-likng/selfcompetence memerlukan 34 kali

modifikasi hingga dapat memperoleh model fit. Model yang sudah fit

memiliki nilai chi-square sebesar 89,01; degree of freedom (df) sebanyak 70;

p-value sebesar 0,06233; dan RMSEA sebesar 0,030. Dari total 16 item

terdapat dua item yang kriteria nilai t-value<1,96 yaitu item 3, dan 11, maka

item tersebut harus di eliminasi. Adapun factor loading, standard error, dan

t-value dari masing-masing item tertera pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel 3.12 nilai muatan faktor item nomor 1 sampai 16, terdapat

dua item yang tidak memenuhi kriteria nilai t-value>1,96. Hal ini bearti sisa

item akan dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

Page 52: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

39

Tabel 3.12

Muatan faktor skala self-esteem dimensi self-liking/self-competence

No Faktor Loading St. Error T-Value Keterangan

1 0,59 0,06 10,06 Valid

2 0,60 0,06 10,75 Valid

3 -0,19 0,06 -3,12 Tidak Valid

4 0,61 0,06 10,43 Valid

5 0,18 0,06 2,87 Valid

6 0,53 0,06 8,56 Valid

7 0,13 0,06 2,06 Valid

8 0,25 0,06 3,89 Valid

9 0,23 0,06 3,61 Valid

10 0,49 0,06 8,58 Valid

11 -0,04 0,06 -0,60 Tidak Valid

12 0,17 0,06 2,72 Valid

13 0,59 0,06 9,76 Valid

14 0,50 0,06 8,36 Valid

15 0,48 0,06 7,48 Valid

16 0,47 0,06 7,64 Valid

Keterangan: Valid = T-value>1,96, Tidak Valid = T-Value<1,96

3.5 Teknik analisis data

Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan multiple regression

analysis yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh independent variable

terhadap dependent variabel. Penggunaan metode multiple regression analysis

dilakukan karena peneliti hendak meneliti lebih dari satu IV yang mempengaruhi

DV. Selain itu, multiple regression analysis juga digunakan untuk mengungkap

seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh IV terhadap DV. Dalam melakukan

analisis, peneliti menggunakan software SPSS v.21.0. Adapun rumus persamaan

regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Keterangan :

Y’ = prediksi DV (perilaku bullying)

Page 53: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

40

a = konstanta

b = koefisien regresi

X1 = iklim sekolah dimensi school safety

X2 = iklim sekolah dimensi social relationship

X3 = iklim sekolah dimensi school connectedness

X4 = konformitas dimensi compliance

X5 = konformitas dimensi acceptance

X6 = self-esteem

X7 = jenis kelamin

e = residu

Pertama-tama, peneliti melakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh

IV terhadap DV. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan IV

terhadap DV, peneliti melihat besaran proporsi varians (R2) yang diperoleh

melalui rumus:

𝑅² = 𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔

𝑆𝑆𝑦

Kemudian peneliti melihat signifikansi dari hasil regresi yang telah dilakukan

dengan menggunakan uji F. Model dikatakan signifikan apabila memiliki taraf

signifikansi sebesar <0,05. Adapun proses uji F dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus:

F = 𝑅2

𝑘⁄

(1−𝑅2)(𝑁−𝑘−1)⁄

Keterangan :

F = taraf signifikansi

R2 = proporsi varians

k = degree of freedom

N = jumlah sampel

Page 54: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

41

Selanjutnya, peneliti juga melakukan pengujian untuk mengetahui masingmasing

IV yang signifikan terhadap DV. Pengajuan ini dilakukan dengan cara uji T, yaitu

melihat taraf signifikansi koefisien masing-masing IV. Adapun proses uji T

dilakukan dengan menggunakan rumus:

t = 𝑏

𝑆𝑏

Keterangan :

t = taraf signifikansi koefisien b

b = koefisien regresi

sb = standard error dari b

Page 55: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

42

42

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 306 responden dengan jenis kelamin laki-

laki berjumlah 164 orang dan perempuan sebanyak 142 orang. Subyek dalam

penelitian ini merupakan siswa-siswi kelas tujuh dan delapan Sekolah Menengah

Pertama Paramarta yang pernah melakukan bullying. Adapun kelas sembilan tidak

di ikutsertakan dalam penelitian ini karena sedang persiapan ujian nasional.

Informasi mengenai presentase dari karakteristik subjek penelitian dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Karakteristik subjek penelitian

No Karakteristik Subjek Jumlah Presentase (%)

1 Tingkat Pendidikan

Kelas Tujuh 137

Laki-laki 76 55,50%

Perempuan 61 44,50%

Kelas Delapan 169

Laki-laki 88 52,00%

Perempuan 81 48,00%

2 Pendapatan Orang Tua

0 - 0,9 Jt 6 1,96%

1 Jt - 1,9 Jt 104 33,98%

2 Jt - 2,9 Jt 83 27,12%

3 Jt - 3,9 Jt 84 27,45%

4 Jt - 4,9 Jt 15 4,90%

5 Jt - 6 Jt 14 4,57%

3 Pendidikan Orang Tua

SD/Sederatajat 62 20,26%

SMP/Sederajat 83 27,12%

SMA/Sederajat 154 50,32%

D3 4 1,30%

S1 3 0,98%

Page 56: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

43

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Data skor variabel penelitian diperoleh melalui kuesioner yang disebar kepada

siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Paramarta dengan izin dari pihak atau

pengurus sekolah, karena adanya kriteria dalam penelitian ini, peneliti hanya

mengambil dua tingkat kelas, yakni kelas satu dan dua sekolah menengah

pertama. Setelah mendapat data dari 306 responden, kemudian peneliti melakukan

uji statistika deskriptif. Adapun presentase keseluruhan skor item perilaku

bullying non-fisik dan fisik antara laki-laki dan perempuan :

Gambar 4.1 kolom perilaku bullying non-fisik

Gambar 4.2 kolom perilaku bullying fisik

0%

50%

100%

Laki-laki Perempuan

Tidak Penah Tidak Sering Sering Sangat Sering

0%20%40%60%80%

Laki-laki Perempuan

Tidak Penah Tidak Sering Sering Sangat Sering

Page 57: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

44

Pada gambar 4.1 dan 4.2 diketahui presentase banyaknya nilai skor item

perilaku bullying non-fisik jenis kelamin perempuan dalam kategori pilihan tidak

pernah (TP) dalam perilaku mengancam lebih tinggi 83,1% daripada laki-laki

yaitu 67%, tidak sering (TS) dalam perilaku mengintimidasi 50% dan laki-laki

42,6%, sering (S) dalam perilaku berbicara kasar 42,9% dan laki-laki 34,7%,

sangat sering (SS) perilaku berbicara kasar 15,5% daripada laki-laki 10,9%.

Dalam presentase skor item perilaku bullying secara fisik, jenis kelamin

perempuan dalam kategori pilihan tidak pernah (TP) dalam perilaku

menendang/memukul lebih tinggi 74,6% daripada laki-laki yaitu 57,3%, sering

(S) dalam perilaku berbuat kasar 21,1% dan laki-laki 18,2%. Sedangkan jenis

kelamin laki-laki lebih tinggi dalam kategori tidak sering (TS) dalam perilaku

mendorong 36,5% daripada perempuan 31%, sangat sering (SS) perilaku berbuat

kasar 5,5% daripada perempuan 3,5%.

Pada tabel 4.1 dapat diketahui jumlah subyek penelitian sebanyak 306

responden dengan skor bullying terendah adalah 35,02 dan tertinggi 85,45. Skor

standar deviasi bulying sebesar 9,26017 dan untuk skor varians bullying sebesar

85,751.

Adapun nilai minimum, maksimum, standar deviasi dan varians setiap

variabel tercantum pada tabel 4.2.

Tabel.4.2

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

No. N Min Max Mean Std.Dev Var

1. Bullying 306 35,02 85,45 50 9,26017 85,751

2. School Safety 306 23,92 63,56 50 9,35836 87,579

3. Social Relationship 306 18,06 64,78 50 8,79182 77,296

4. School Connectedness 306 25,65 63,79 50 8,87523 78,77

5. Compliance 306 32,05 70,49 50 7,13805 50,952

6. Acceptance 306 18,78 72,68 50 7,80159 60,865

7. Self-Esteem 306 20,6 71,96 50 8,68236 75,383

Page 58: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

45

Berikutnya peneliti membagi klasifikasi masing-masing variabel dengan

membaginya menjadi dua klasifikasi skor, yaitu skor rendah, dan tinggi. Sebelum

mengkategorisasi skor masing-masing variabel, terlebih dahulu ditetapkan norma

dari skor dengan menggunakan mean dan standar deviasi yang berlaku untuk

semua variabel seperti pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel

No. Kategori Rumus

1. Rendah X < Mean – 1 SD

2. Sedang Mean - 1SD ≤ X ≤ Mean + 1 SD

3. Tinggi X > Mean + 1 SD

Kategorisasi skor tiap variabel dapat diperoleh dan digolongkan ke dalam

kategori rendan dan tinggi. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kategorisasi skor

responden pada seluruh variabel rata-rata berada dalam kategori rendah tertinggi

hanya variabel school safety 17,2% atau 45 orang. Skor variable pada seluruh

variabel rata-rata berada dalam kategori sedang tertinggi hanya compliance 85,9%

atau 225 orang. Dan Skor variable pada seluruh variabel rata-rata berada dalam

kategori tinggi tertinggi hanya school safety 17,6% atau 46 orang.

Dengan menggunakan norma yang telah ditetapkan, ketegorisasi skor

masing-masing variabel diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

No. Dimensi Rendah Sedang Tinggi

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Bullying 21 8% 208 79,40% 33 12,60%

2 School Safety 45 17,20% 171 65,30% 46 17,60%

3 Social Relationship 27 10,30% 197 75,20% 38 14,50%

4 School Connectedness 43 16,40% 184 70,20% 35 13,40%

5 Compliance 20 7,60% 225 85,90% 17 6,50%

6 Acceptance 17 6,50% 218 83,20% 27 10,30%

7 Self-Esteem 37 12,10% 234 76,50% 35 11,40%

Page 59: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

46

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Pengujian hipotesis mayor

Pada tahap uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan analisi regresi berganda

sebagaimana telah dijelaskan pada bab 3. Dalam melakukan analisis regresi,

peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 21. Terdapat tiga hal yang

dapat dilihat dalam melakukan analisis regresi. Pertama, dengan menggunakan

analisis regresi, peneliti dapat melihat seberapa besar (%) pengaruh yang

diberikan independent variable terhadap dependent variable dengan melihat nilai

R-square. Kedua, melihat apakah seluruh independent variable yang digunakan

berpengaruh signifikan terhadap dependent variable melalui uji F. Ketiga, melihat

signifikansi dari setiap koefisien independent variable yang digunakan melalui uji

t.

Langkah pertama yang peneliti lakukan ialah melihat seberapa besar independent

variable berpengaruh terhadap dependent variable dengan melihat besaran R-

Square.

Adapun besarnya R-Square dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.5

Proporsi Varians Seluruh Veriabel

Model R R Square Adjudted R Square Std. Erros of the Estimete

1. 3,13 ,098 ,077 8,89808

Berdasarkan tabel diatas, analalisis regresi menghasilkan nilai R-Square

sebesar 0,098 atau 9,8%. Dengan demikian besarnya pengaruh independent

variable (iklim sekolah dimensi school safety, social relationship, school

connectedness; konformitas dimensi compliace, acceptance; self-esteem; dan

jenis kelamin) dependent variable (perilaku bullying) ialah sebesar 9,8%

sedangkan sisanya 90,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Setelah mengetahui besarnya pengaruh seluruh independent variable

terhadap dependent variable, langkah selanjutnya ialah menghitung signifikansi

Page 60: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

47

model penelitian dengan seluruh independent variable melalui uji F. Adapun hasil

uji F dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.6

Signifikansi seluruh Variabel

Model

Sum f Squares DF Mean Square F Sig.

1. Regression 2559,583 7 365,655 4,618 ,000

Residual 23594,394 298 79,176

Total 26153,976 305

Berdasarkan tabel di atas, taraf signifakansi (p) pada penelitian ini ialah

sebesar 0,000. Adapun syarat model dikatakan signifikan adalah apabila p < 0,05.

Dengan demikian hipotesis null ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang

signifikan iklim sekolah dimensi school safety, social relationship, school

connectedness; konformitas dimensi compliace, acceptance; self-esteem; dan

jenis kelamin terhadap perilaku bullying.

4.3.2 Pengujian hipotesis minor

Uji hipotesis minor yaitu dengan melihat nilai koefisien variabel menggunakan uji

t. Sama halnya dengan uji F, koefisien variabel dikatakan signifikan apabila nilai

p < 0,05. Adapun hasil perhitungan koefisien masing-masing variabel terhadap

perilaku menyontek dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.7

Koefisien Regresi Setiap Variabel

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.Error Beta

(Constant) 68,190 4,818 14,152 ,000

1. School Safety -,072 ,075 -,073 -,966 ,335

2. Social Relationship -,101 ,079 -,096 -1,276 ,203

3. School Connectedness -,125 ,090 -,120 -1,391 ,165

4. Compliance -,113 0,77 -,087 -1,470 ,143

5. Acceptance -,070 0,76 -,059 -,927 ,355

6. Self-Esteem ,085 0,68 ,080 1,252 ,211

7. Jenis Kelamin 3,014 1,037 ,163 2,907 ,004*

Page 61: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

48

Berdasarkan tabel di atas, terdapat satu koefisien independent variable yang

memiliki nilai P < 0,05 yaitu variabel jenis kelamin. Maka dari itu, jenis kelamin

berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying. Berdasarkan tabel koefisien

regresi di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Perilaku bullying = 63,583 -0,072*School Safety -0,101*Social Relationship -

0,125*School Connectedness -0,113*Compliance -

0,070*Acceptance +0,085*Self-Esteem +3,014*Jenis

Kelamin

Setelah memperoleh persamaan regresi, penjelasan mengenai masing-masing

koefisien adalah sebagai berikut:

1. Variabel iklim sekolah dimensi school safety memiliki nilai koefisien sebesar

-0,072 dan nilai P sebasar 0,335. Dengan demikian, hipotesis nihil yang

menyatakan “tidak ada pengaruh iklim sekolah dimensi school safety

terhadap perilaku bullying” diterima, sehingga tidak ada pengaruh signifikan

iklim sekolah dimensi school safety terhadap perilaku bullying

2. Variabel iklim sekolah dimensi social relationship memiliki nilai koefisien

sebesar -0,101 dan nilai P sebesar 0,203. Dengan demikian, hipotesis nihil

yang menyatakan “tidak ada pengaruh iklim sekolah dimensi social

relationship terhadap perilaku bullying” diterima, sehingga tidak terdapat

pengaruh yang signifikan iklim sekolah dimensi social relationship terhadap

perilaku bullying.

3. Variabel iklim sekolah dimensi school connectedness memiliki nilai koefisien

sebesar -0,125 dan nilai P sebasar 0,165. Dengan demikian, hipotesis nihil

yang menyatakan “tidak ada pengaruh iklim sekolah dimensi school

connectedness terhadap perilaku bullying” diterima, dengan demikian dapat

Page 62: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

49

disimpulkan tidak ada pengaruh signifikan iklim sekolah dimensi school

connectedness terhadap perilaku bullying.

4. Variabel konformitas dimensi compliance memiliki nilai koefisien yaitu

sebesar -0,113 dan nilai P sebasar 0,143. Dengan demikian, hipotesis nihil

yang menyatakan “tidak ada pengaruh konformitas dimensi compliance”

diterima, sehingga tidak ada pengaruh signifikan konformitas dimensi

compliance terhadap perilaku bullying.

5. Variabel konformitas dimensi acceptance memiliki nilai koefisien yaitu

sebesar -0,070 dan nilai P sebasar 0,355. Dengan demikian, hipotesis nihil

yang menyatakan “tidak ada pengaruh konformitas dimensi acceptance”

diterima, sehingga tidak ada pengaruh signifikan konformitas dimensi

acceptance terhadap perilaku bullying.

6. Variabel self-esteem memiliki nilai koefisien yaitu sebesar 0,085 dan nilai P

sebasar 0,211. Dengan demikian, hipotesis nihil yang menyatakan “tidak ada

pengaruh self-esteem terhadap perilaku bullying” diterima, sehingga tidak ada

pengaruh signifikan self-esteem terhadap perilaku bullying.

7. Variabe jenis kelamin memiliki nilai koefisien yaitu sebesar 3,014 dan nilai P

sebasar 0,004. Dengan demikian, hipotesis nihil yang menyatakan “tidak ada

pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku bullying” ditolak, sehingga ada

pengaruh signifikan jenis kelamin terhadap perilaku bullying.

4.3.2.1 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data dilakukan dengan test of homogenety of variances

untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil uji homogenitas

ditemukan laki-laki lebih tinggi yaitu 51,1933 sedangkan nilai mean perempuan

48,6218 dengan Signifikansi (2-tailed) <0,05 yaitu sebesar 0,015, maka dapat

Page 63: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

50

disimpulkan jenis kelamin laki-laki lebih cenderung tinggi melakukan perilaku

bullying dibanding dengan jenis kelamin perempuan.

Tabel 4.8

Uji Homogenitas (T-test)

No. Jenis Kelamin N Mean Std.Deviation Sig. (2-tailed)

1. Perempuan 142 48,6218 8,95854 0,015

2. Laki-laki 164 51,1933 9,37779 0,015

4.3.3 Pengujian proporsi varians

Selanjutnya, peneliti mencoba untuk mengetahui proporsi varians untuk masing-

masing IV. Untuk mengetahui proporsi varians dari masing-masing IV, peneliti

melakukan perhitungan nilai R-Square Change dengan cara melakukan analisis

regresi satu per satu menggunakan metode stepwise. Dengan melakukan cari ini,

peneliti dapat mengetahui besarnya R-Square Change setiap kali menambahkan

IV ke dalam analisis regresi, Besar R-Square Change untuk masing-masing IV

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.9

Proporsi Varians Setiap Variabel

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1. ,184 ,034 ,031 9,11702 ,034 10,653 1 304 ,001*

2. ,233 ,054 ,048 9,03397 ,021 6,615 1 303 ,011*

3. ,246 ,061 ,051 9,02000 ,006 1,939 1 302 ,165

4. ,259 ,067 ,055 9,00361 ,007 2,100 1 301 ,148

5. ,261 ,068 ,052 9,01398 ,001 ,308 1 300 ,579

6. 269 ,072 0,54 9,00829 ,004 1,379 1 299 ,241

7. ,313 ,098 ,077 8,89808 ,026 8,453 1 298 ,004*

Berdasarkan tabel di atas, penjelasan untuk masing-masing R-Square Change

adalah sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

51

1. Variabel iklim sekolah dimensi school safety sebesar 3,4% dalam proporsi

varians perilaku bullying. Sumbangan tersebut signifikan dengan taraf sig F

Change = 0,001 (p<0,05).

2. Variabel iklim sekolah dimensi social relationship sebesar 2,1% dalam

proporsi varians perilaku bullying. Sumbangan tersebut signifikan dengan

taraf sig F Change = 0,011 (p<0,05).

3. Variabel iklim sekolah dimensi school connectedness sebesar 0,6% dalam

proporsi varians perilaku bullying. Perubahan proporsi varians ini tidak

signifikan dengan taraf sig F Change = 0,165 (p>0,05).

4. Variabel konformitas dimensi compliance sebesar 0,7% dalam proporsi

varians perilaku bullying. Perubahan proporsi varians ini tidak signifikan

dengan taraf sig F Change = 0,148 (p>0,05).

5. Variabel konformitas dimensi acceptance sebesar 0,1% dalam proporsi

varians perilaku bullying. Perubahan proporsi varians ini tidak signifikan

dengan taraf sig F Change = 0,579 (p>0,05).

6. Variabel self-esteem sebesar 0,4% dalam proporsi varians perilaku bullying.

Perubahan proporsi varians ini tidak signifikan dengan taraf F Change =

0,241 (p>0,05).

7. Variabel jenis kelamin sebesar 2,6% dalam proporsi varians perilaku

bullying. Sumbangan tersebut signifikan dengan taraf sig F Change = 0,004

(p<0,05).

Page 65: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

52 52

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, seluruh independent variable

(iklim sekolah dimensi; school safety, social relationship, school connectedness,

konformitas dimensi; compliance, acceptance, self-esteem, dan jenis kelamin)

berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying remaja awal. Sumbangan

pengaruh dari seluruh variabel terhadap perilaku bullying yaitu sebesar 9,8%.

Oleh karena itu dapat disimpulakan masih banyak faktor lain yang berpengaruh

besar terhadap perilaku bullying.

Apabila dilihat dari signifikansi nilai koefisien masing-masing

independent variable, terdapat satu variabel yang perpengaruh signifikan terhadap

perilaku bullying, yaitu jenis kelamin. Selain itu, terdapat enam variable yang

tidak signifikan yaitu iklim sekolah dimensi; school safety, social relationship,

dan school connectedness, konformitas dimensi; compliance, acceptance dan

self-esteem.

Dari hasil pengujian proporsi varians ditemukan variabel yang paling

banyak memberikan sumbangan pengaruh signifikan adalah school safety dengan

3,4%, social relationship 2,1%, dan jenis kelamin sebesar 2,6% . Variabel jenis

kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku bullying. Jenis

kelamin laki-laki dari hasil uji t-test memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada

perempuan dengan taraf yang signifikan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

jenis laki-laki lebih cenderung berperilaku bullying dari pada jenis kelamin

perempuan.

Page 66: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

53

5.2 Diskusi

Berdasarkan uraian penulis diatas, adanya pengaruh signifikan jenis kelamin

terhadap perilaku bullying. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan

Finiswati dan Matulessy (2018) yaitu tingkat bullying laki-laki lebih tinggi dari

pada tingkat bullying perempuan. Laki-laki lebih memiliki tingkat bullying lebih

tinggi dari pada perempuan pada remaja awal dikarenakan laki-laki lebih

cenderung melakukan bullying terhadap anak lain. Hal ini terjadi karena antara

laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik yang unik. Perbedaan jenis

kelamin perempuan cenderung memiliki sikap pasif, patuh, emosional,

tergantung, cenderung menggunakan intuisi dan dilindungi. Sebaliknya laki-laki

memilih sikap bertanggung jawab, mandiri, agresif, memiliki figur pemimpin dan

kuat.

Pada umumnya laki-laki menurut Jamil (dalam Finiswati & Matulessy,

2018) cenderung akan menunjukan dorongan yang kuat untuk berorientasi pada

perilaku bullying, sedangkan perempuan cenderung memiliki perasaan terancam

saat mendapat saingan dalam bidang sosialisasi.

Faktor iklim sekolah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku bullying. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yoneyama dan Rigby (2006) menemukan bahwa keterlibatan siswa pelaku

bullying memiliki persepsi negatif tentang iklim sekolah menjadi penyebab siswa

melakukan tindakan bullying. Namun dari hasil pengujian proporsi varians

ditemukan iklim sekolah memberikan pengaruh signifikan yaitu school safety

Page 67: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

54

dengan 3,4%, dan social relationship 2,1%. Dari hasil di atas menunjukan bahwa

iklim sekolah yang negatif berhubungan dengan tingginya tingkat kekerasan

disekolah terutama perilaku bullying. Sebaliknya iklim sekolah yang positif

berhubungan dengan rendahnya tingkat kekerasan di sekolah (Kassabri (dalam

Magrifah & Rachmawati 2010). Kondisi iklim sekolah yang negatif serta tidak

kondusif dalam menjaga kestabilan suasana lingkungan sekolah membuat siswa

merasa tidak terawasi. Siswa yang merasa dirinya tidak diperhatikan dengan baik

di lingkungan sekolah berpotensi akan melakukan aktifitas yang kekerasan atau

bullying kepada siswa lain.

Variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah konformitas.

Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa seluruh dimensi konformitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying. Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian Cho dan Chung (2012) yang menyatakan bahwa

perilaku bullying dipengaruhi oleh konformitas. Tidak signifikannya variabel

konformitas terhadap perilaku bullying di sekolah menengah pertama karena

adanya faktor lain yang lebih kuat seperti faktor tekanan dari kelompok.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Usman (2013) bahwa tekanan-

tekanan yang dilakukan oleh teman sebaya tidak berpengaruh besar dalam

membuat remaja melakukan perilaku bullying. Dengan demikian maka

Konformitas antar teman sebaya tidak terjadi. Karena faktor paling penting ketika

melakukan konformitas adalah tekanan-tekanan yang ada di dalam kelompok.

Tidak adanya pengaruh konformitas siswa terhadap perilaku bullying

terjadi karena siswa memposisikan dirinya sebagai orang bebas dan individu

Page 68: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

55

menolak untuk meniru orang lain dalam melakukan hal negatif. Karena alasan ini

sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel konformitas terhadap

perilaku bullying. Menurut Susan (dalam Rahmawan, 2012) faktor lingkungan

keluarga, orang tua, saudara dan pengasuhan dapat memberikan contoh pada anak

bagaimana mengontrol emosi, berhadapan dengan konflik, mengatasi masalah dan

mengembangkan keterampilan hidup lainnya. Begitu pula yang terjadi di daerah

ini keluarga merupakan suatu wadah yang sangat berpengaruh dalam mengatur

tingkah laku anak. Orang tua dalam hal ini juga memperlakukan anak

sebagaimana mestinya seperti orang tua percaya bahwa anak-anak kalau tidak di

pukul, maka anak pun tidak akan melakukan hal yang sama kepada temannya.

Status sosial dan ekonomi pada data demografi terutama pada orang tua

memiliki peran penting dalam perkembangan perilaku anak . Hermalinda et.al

(2017) menemukan bahwa remaja yang status sosial dan ekonomi orang tua yang

rendah memiliki resiko cenderung berperilaku bullying tinggi. Karena itu penting

kedepannya dalam dunia pendidikan diperlukan intervensi seperti modifikasi

perilaku terhadap remaja status sosial dan ekonomi rendah yang berperilaku

bullying.

Varabel lain yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

peilaku bullying yaitu self-eseem. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Brito dan Oliveira (2013) menemukan ada hubungan yang

signifikan self-esteem terhadap perilaku bullying. Tidak adanya pengaruh self-

esteem terhadap bullying karena siswa-siswi memiliki arah self-esteem yang

Page 69: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

56

positif sehingga semakin positif self-esteem maka semakin rendah juga bullying

yang ditimbulkan.

Tidak terlepas dari keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

masih banyak keterbatasan dari penelitian yang dilakukan. Terbukti dari kecilnya

angka pengaruh dari variable yang penulis uji, sehingga penulis menyimpulkan

masih banyak variable lain atau faktor lain yang memiliki pengaruh besar selain

iklim sekolah, konformitas, self-esteem dan enis klamin. Selain itu alat ukur yang

digunakan sebagian besar belum teruji dalam konteks subyek penelitian lainnya,

diharapkan kedepannya alat ukur yang penulis kembangkan dapat digunakan

dalam sampel yang lebih bervariasi.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran

yang terbagi menjadi saran teoritis serta saran praktis.

5.3.1 Saran teoritis

Untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya, peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya agar dilakukan proses pengujian alat ukur yang lebih

komprehensif agar sesuai dengan apa yang hendak di ukur

2. Untuk penelitian selanjutnya, apabila hendak menggunakan variabel

konformitas, sebaiknya menggunakan teori yang menekankan tekanan-

tekanan kelompok terhadap individu dari pada tekanan teman sebaya.

Page 70: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

57

3. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan variabel self-esteem, sebaiknya

memperhatikan juga dari sektor eksternal dalam membangun self-esteem itu

sendiri seperti faktor keluarga agar hasil yang didapatkan akan lebih

memuaskan.

5.3.2 Saran praktis

1. Para pendidik dan orang tua diharapkan mampu mengarahkan anak dan

siswanya sesuai jenis kalamin, agar dapat meminimalisir terjadinya perilaku

yang negatif.

2. Bagi pihak sekolah terutama wali kelas dari setiap kelas mampu

memperhatikan setiap karakteristik siswa-siswinya. Agar dapat memberikan

intervensi yang sesuai dengan kondisi siswa.

3. Kebutuhan akan keamanan perlu ditingkatkan oleh pihak sekolah. Pihak

sekolah harus mampu memenuhi lingkungan belajar yang nyaman dengan cara

membangun fasilitas sekolah yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar

siswa-siswinya. Misalnya memasang CCTV atau melakukan pengawasan rutin

pada jam-jam tertentu seperti diwaktu istirahat dan waktu pulang sekolah.

Page 71: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

58

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, C. S. (1982). The Search For School Climate: A Review of the

Research. Review of Educational Research, 51, (3), 368-420.

Asy’ari, H., & Dahlia, L. (2015). Tindakan School Bullying pada Siswa Kelas IX

SMP Al Fajar Ciputat Tangerang Selatan. Jurnal Idaroh. 1, (1), 1-14.

Azizah. (2013). Kebahagiaan dan permasalahan di usia remaja. Jurnal Bimbingan

Konseling Islam, 4, (2), 295-315.

Brito, C. C., & Olivera, M. T. (2013) Bullying and self-esteem in adolescents

from public schools. J Pediatr, 89, (6), 601-607.

Byers, D. L., Caltabiano, N. J., & Caltabiano, M. L. (2011). Teacher’s attitudes

towards overt and covert bullying and perceived efficacy to intervene.

Journal of Teascher Education, 36, (11), 105-119.

Chan, H. C., & Wong, D. S. W. (2015). Traditional school bullying and

cyberbullying in Chinese societies: Prevalence and a review of the whole-

chool intervention approach. Departement of Applied Social Sciences.

Cho, Y., & Chung, O. B. (2012). A Mediated Moderation Model of Conformative

Peer Bullying. Journal Child Fam Studi, 21, 520-529.

Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Sosial Influence: Compliance and

Conformity. Journal Departement of Psychology, 55, 591-621.

Cook, C. R., Williams, K. R., Guerra, N. G., Kim, T. E., & Sadek, S. (2010)

Predictors of Bullying and Victimazation in Childhood and Adolescence: A

Meta-analytic Investigation. School Psychology Quartely, 25, (2), 65-83.

Eliot, M., Cornell, D., Gregory, A., & Fan, X. (2010). Supportive school climate

and student willingness to seek help for bullying and threats of violence.

Journal of School Psychology, 48, 533-553.

Estevez, E., Murgui, S., & Musitu, G. (2009) Psychological adjustmet in bullies

and victims of school violence. European Journal of Psychology of

Education, 24, 473-483.

Febriyani, Y. A., Indrawati, E. S. (2016) Konformitas teman sebaya dan perilaku

bullying pada siswa kelas XI IPS. Jurnal Empati, 5, (1), 138-143.

Finiswati, E., Matulessy., A. (2018) Kecenderungan melakukan bullying ditinjau

dari jenis kelamin dan urutan kelahiran pada santri di pondok pesantren.

Fenomena : Jurnal Psikologi, 1, (1), 13-23.

Page 72: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

59

Gage, L. A., & Larson, A. (2014). School climate and bullying victimization: a

latent class growth model analysis. School Psychology Quartetly, 29, (3),

256-271.

Garandeu, C. F., & Cillesen, A. H. N. (2006). From indirect aggression to invible

aggresion: A conceptual view on bullying and peer group manipulation.

Aggression and Violent Behavior, 11, 612-625.

Halimah, A., Khumas, A., & Zainuddin, K. (2015) Persepsi pada Bystander

terhadap Intesitas Bullying pada siswa SMP. Jurnal Psikologi, 42, (2), 129-

140.

Hamburger, M. E., Basile, K. C., & Vivolo, A. M. (2011). Measuring Bullying

Victimization, Perpetration, And Bystander Experiences: A Compendium of

Assessment Tols. Atlanta, Georgia : National Center for Injury Prevention

and Control.

Hermalinda., Deswita., & Oktarina, E. (2017). Hubungan karakteristik remaja

dengan perilaku bullying pada siswa SMP di Kota Padang. The Soedirman

Journal of Nursing, 12, (1), 1-11.

Judge, A. T., & Bono, J. E. (2001). Relationship of Core Self-Evaluations Traits

Self-Esteem, Generalized Self-Efficacy, Locus of Control, and Emotional

Stability With Job Satisfaction and Job Performance: A Meta-Analysis.

Journal of Applied Psychology, 86, (1), 80-92.

Loukas, A. (2007). What Is School Climate? Leadership Compas, 5, (1), 15-30.

Loukas, A., Suzuki, R., & Horton, K. D. (2006) Examining School Connectedness

ass a Mediator of School Climate Effects. Journal Of Research On

Adolescence, 16, (3), 491-502.

Myers, D. G. (2010). Social psychology (10th ed.). New York: McGraw-Hill

Mehrabian, A., & Stefl, C. A. (1995). Basic Temprament Components Of

Loneliness, Shyness, and Conformity. Social Behavior and Personality,

23,(3), 253-264.

O’Brennan, L., & Bradshaw. (2013). Importance Of School Climate. John

Hopkins Center for the Prevention of Youth Violence: National Education

Association.

Oktaviana, L. (2014). Hubungan konformitas dengan kecenderungan perilaku

bullying. Faklutas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ontario Ministry of Education (OME). (2012). Policy/Program Memorandum 144

: Bullying Prevention and Intervention.

Page 73: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

60

Rahmawan, I, A. (2012). Hubungan antara pola asuh permisif dengan intensi

bullying pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Rigby, K. (2007). Bullying in schools: and what to about it. Victoris: ACER press.

Santor, D. A., Masservey, D., & Kusumakar, V. (2000). Measuring Peer Pressure,

Popularity, and Conformity in Adolescent Boys and Girls: Predicting

School Performance, Sexual Attitudes, and Substance Abuse. Journal of

Youth and Adolescence, 29, (2). 163-182.

Sari, D. N. P. (2012). Hubungan Antara Body Image dan Self-Esteem Pada

Dewasa Awal Tuna Daksa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,

1, (1), 1-9.

Sartika, A. A., Indrawati, E. S., & Sawitri, D. R. (2009). Hubungan antara

Konformitas Terhadap Teman Sebaya dengan Intensi Merokok pada

Remaja Perempuan di SMA Kesatrian 1 Semarang. Psycho Idea, 1, 14-25.

Siswati, & Widayanti, C. G. (2009). Fenomena Bullying Di Sekolah dasar Negeri

Di Semerang : Sebuah Studi Deskriptif.Jurnal Psikologi Universitas

Diponegoro, 5, (2), 1-13.

Swearer, S. M., Espelage, D. L., Vaillancourt, T., & Hymel, S. (2010). What Can

Be Done About School Bullying? Lingking Research to Educational

Practice. Educational Researcher, 39, (1,) 38-47.

Tafarodi, R. W., & Swann, W. B. (2001). Two-dimensional self-esteem: theory

and measurement. Pergamon. Personality and Individual Difference 31,

(21), 653-673.

Tafarodi, R. W., & Swann, W. B. (1995). Self-Liking and Self-Copetence as

Demensions of Global Self-Esteem: Initial Validation of a Measure. Journal

Of Personality Assessment, 65, (2), 322-342.

Trevi & Respati, W. S. (2012). Sikap siswa kelas X SMK Y Tangerang terhadap

bullying. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, vol

10, (1), 14-26.

Umar, J. (2015). Statitiska 3. Bahan ajar fakultas psikologi universitas islam

negeri syarif hidayatullah jakarta. Tidak diterbitkan

Usman, I. (2013). Kepribadian, komunikasi, kelompok teman sebaya, iklim

sekolah dan perilaku bullying. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Gorontalo.10, (1), 50-60.

Yoneyama, S., & Rigby, K. (2006). Bully/victim students & classroom climate.

Youth Studies Australia, 25, (3), 34-41.

Page 74: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

61

Website

CNN Indonesia. (2017). Kasus bully Thamrin City berawal dari saling ejek.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170721205057-255-

229542/kasus-bully-thamrin-city-berawal-dari-saling-ejek (diakses tanggal

2 oktober 2018, Pukul 09:30).

Infosumbar. (2015). Kasus Bullying Oleh Siswa SMP Terjadi di Kota Padang.

https://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/kasus-bullying-oleh-

siswa-smp-terjadi-di-kota-padang/ (diakses tanggal 8 Januari 2018, Pukul

22:04).

Qodar, N. (2015). Survei ICRW: 84% Anak Indonesia Alami Kekerasan di

sekolah.http://news.liputan6.com/read/2191106/survei-icrw-84-anak-

indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah (diakses tanggal 27 November 2017,

Pukul 22:22).

Unicef Indonesia, (2015). Kekerasan Terhadap Anak: Kini Saatnya

Bertindak.https://www.unicef.org/indonesia/id/media_24996.html (diakses

tanggal 16 November 2017, Pukul 21:35).

Page 75: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

62

LAMPIRAN

Page 76: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

63

Lampiran 1

Surat Permohonan Penelitian Skripsi

Page 77: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

64

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Saya Hasan Basri Ramadan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sedang melaksanakan penelitian skripsi mengenai “Perilaku

Siswa”. Berkaitan dengan hal itu, saya meminta kesediaan saudara/i untuk

menjadi responden dalam penelitian ini dengan cara mengisi beberapa pernyataan

dalam kuesioner ini. Saudara/i diminta untuk memberikan jawaban yang sejujur-

jujurnya yang sesuai dengan kondisi saudara/i atau pernyataan yang

mencerminkan diri anda.

Perlu diketahui dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan buruk, dan

juga tidak ada jawaban benar atau salah. Anda hanya diminta untuk

menjawab sejujur-jujurnya sebagaimana yang anda rasakan. Adapun data

yang saudara berikan akan dijaga KERAHASIAANNYA. Atas perhatian dan

bantuan dari saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Billahitaufik Wal Hidayah

WassalamualaikumWr. Wb.

Peneliti

Hasan Basri Ramadan

Page 78: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

65

DATA RESPONDEN

BERI TANDA (X) PADA SALAH SATU PILIHAN DIBAWAH INI

1. NAMA : 2. TEMPAT/TGL. LAHIR :

3. JENIS KELAMIN : 1. □ LAKI-LAKI 2. □ PEREMPUAN

4. KELAS : 5. PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA/WALI (AYAH JIKA LENGKAP) :

1. □ TIDAK SEKOLAH 5. □ S1

2. □ SEKOLAH DASAR (SD/MI) 6. □ S2

3. □ SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP/SLTP/MTS) 7. □ S3

4. □ SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA/SMK/MA)

6. PENGHASILAN RATA-RATA ORANG TUA/WALI PER BULAN (AYAH JIKA LENGKAP) :

1. □ Rp. 0 – Rp. 500,000 2. □ Rp. 500,000 – Rp. 1,000,000

3. □ Rp. 1,000,001 – Rp. 1,500,000 4. □ Rp. 1,500,001 – Rp. 2,000,000

5. □ Rp. 2,000,001 – Rp. 2,500,000 6. □ Rp. 2,500,001 – Rp. 3,000,000

7. □ Rp. 3,000,001 – Rp. 3,500,000 8. □ Rp. 3,500,001 – Rp. 4,000,000

9. □ Rp. 4,000,001 – Rp. 4,500,000 10.□ Rp. 4,500,001 – Rp. 10 Jt

TTD

(..................)

Page 79: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

66

PETUNJUK PENGISIAN

“Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan tentang seberapa sering anda

melakukan hal-hal dibawah ini terhadap siswa lain”. Berilah tanda checklist

(√) pada setiap pernyataan menggunakan empat alternatif jawaban yang tersedia,

yaitu :

SS : Sangat Sering

S : Sering

TS : Tidak Sering

TP : Tidak Pernah

No Pernyataan SS S TS TP

1 Memandang dengan sinis kepada seorang siswa yang tidak saya sukai

2 Mengganti nama seorang siswa dengan nama yang jelek

3 Senang memanggil seorang siswa dengan nama yang dia tidak sukai

4 Mengancam akan menyakiti seorang siswa yang lemah ketika dia sedang istirahat

5 Mengatakan kepada seorang siswa akan mengejeknya di depan orang lain

6 Mencoret-coret lengan seorang siswa yang saya tidak sukai

7 Menarik-narik baju seoarang siswa hingga kusut

8 Memanggil seorang siswa dengan sebutan yang jelek

9 Berbicara dan berteriak kepada seorang siswa yang tidak saya sukai

10 Memanggil seorang siswa dengan nada yang tinggi

11 Mendorong seorang siswa ketika istirahat

12 Menendang seorang siswa ketika waktu istirahat

13 Merobek buku tulis seorang siswa yang tidak saya sukai

14 Mengolok-ngolok seorang siswa dan mempermalukannya didepan orang banyak

15 Mengajak berkelahi seorang siswa yang saya tidak sukai

Page 80: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

67

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini kemudian beri tanda checklist (√) yang

menyatakan tingkat kesetujuan terhadap pernyataan tersebut, yaitu :

Apabila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut berilah tanda

checklist (√) pada SS

Apabila Anda Setuju dengan pernyataan tersebut berilah tanda checklist

(√) pada S

Apabila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut berilah tanda

checklist (√) pada TS

Apabila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut berilah

tanda checklist (√) pada STS

No Pernyataan STS TS S SS

1 Sekolah saya bersih dan terawat

2 Ruangan kelas tertata dan rapi

3 Toilet sekolah terlihat bersih

4 Guru akan menghukum siswa jika telat masuk sekolah

5 Ketika ada yang sakit, siswa akan segera memberitahu guru

6 Siswa sekolah menyapa siswa lainya ketika berpapasan disekolah

7 Perpustakaan sekolah adalah tempat yang nyaman dan bersih

8 Siswa-siswa sekolah memiliki pergaulan yang tidak baik

9 Siswa memberi salam kepada setiap guru yang ditemuinya

10 Guru terlihat ramah terhadap semua siswa

11 Guru-guru menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang baik

12 Sekolah terlihat kumuh dan tidak terawat

13 Guru bersikap acuh kepada siswa ketika bertemu di jalan

14 Guru memberikan contoh perilaku yang baik kepada semua siswa

15 Siswa-siswi sekolah adalah orang-orang yang disiplin

16 Guru kerap kali bertengkar dengan guru lain

17 Siswa-siswa sekolah membuat kelas menjadi berantakan

18 Ruangan kelas tidak terurus dan berantakan

19 Suasana kelas ribut ketika tidak ada guru

Page 81: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

68

20 Ketika ada siswa yang tidak masuk, guru selalu menanyakan kenapa tidak masuk

21 Guru berkata tidak sopan kepada guru lainnya

22 Guru memberikan senyum kepada setiap siswa yang ditemuinya di sekolah

23 Siswa sekolah mengobrol dengan siswa lainnya dengan akrab

24 Siswa di sekolah bersikap ramah kepada siswa lainnya

25 Siswa-siswa sekolah mencintai kerapihan dan kebersihan

26 Siswa-siswa sekolah adalah anak-anak baik

27 Guru sekolah menghukum siswa yang melanggar aturan

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya akan melakukan apapun supaya dapat diterima oleh teman-teman

2 Saya akan mengalah jika teman-teman saya memilih sesuatu yang lain yang tidak saya pilih

3 Saya tidak mengikuti apa yang teman-teman sarankan

4 Ketika teman saya berbuat baik kepada orang lain maka saya akan melakukan hal yang serupa

5 Saya cenderung menuruti apa yang saya inginkan dibandingkan teman-teman

6 Keputusan yang saya ambil berbeda dengan teman-teman

7 Saya merasa tidak dapat memutuskan sesuatu hal tanpa teman-teman

8 Ketika ada keyakinan yang berbeda maka saya menyamakan dengan teman-teman

9 Saya memilih hobi yang sama dengan teman-teman

10 Saya menuruti semua nasehat teman-teman

11 Apa yang saya percaya selalu berbeda dengan teman-teman

12 Saya percaya dengan apa yang teman-teman percaya

13 Keputusan yang saya ambil selalu sama dengan keputusan teman-teman

14 Saya menyamakan pemikiran dengan teman-teman

15 Saya lebih memilih keperluan saya sendiri

Page 82: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

69

daripada keperluan teman-teman

16 Saya tidak takut kehilangan teman-teman karena tidak sependapat dengan mereka

17 Saya mengikuti dengan setulus hati apa yang teman saya sarankan kepada saya

18 Saya takut dibenci apabila tidak melakukan apa yang diinginkan teman-temanku

19 Saya mengikuti kemana saja teman saya pergi meskipun saya sedang sibuk

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya hampir selalu bisa mencapai apa yang saya coba

2 Saya sangat baik dalam banyak hal

3 Saya cenderung evaluasi diri saya sendiri

4 Saya sangat berbakat

5 Saya terkadang menghadapi tantangan yang buruk

6 Saya sangat bergerak aktif atas hal-hal yang saya lakukan

7 Terkadang tidak menyenangkan bagi saya untuk berpikir tentang diri saya sendiri

8 Saya tidak memiliki rasa hormat yang cukup untuk diri saya sendiri

9 Saya memiliki sikap negatif terhadap diri saya sendiri

10 Saya tidak pernah meragukan nilai pribadi saya

11 Kadang-kadang, saya merasa sulit untuk mencapai hal-hal yang penting bagi saya

12 Saya terkadang gagal memenuhi tujuan saya

13 Saya aman dalam rasa harga diri saya saat ini

14 Saya berharap saya lebih terampil dalam kegiatan saya

15 Saya merasa hebat tentang siapa saya

16 Saya sangat nyaman dengan diri saya sendiri

-Terima Kasih-

Page 83: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

70

Lampiran 3

Syntax Lisrel dan Path Diagram

1. Perilaku Bullying

UJI VALIDITAS KONSTRUK BULLIYING

DA NI=15 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15

PM SY FI=BULLIYING.COR

MO NX=15 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

BULLIYING

FR TD 3 2 TD 14 5 TD 10 9 TD 8 2 TD 8 3 TD 14 4 TD 15 14 TD 13 12 TD 6 1

TD 5 4 TD 12 11 TD 14 12 TD 14 10 TD 2 1 TD 15 7 TD 4 2 TD 13 5 TD 13 3

TD 11 5 TD 9 1 TD 8 1

PD

OU SS TV MI

Page 84: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

71

2. School Safety

UJI VALIDITAS SCHOOL SAFETY

DA NI=10 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

PM SY FI=SS.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SCHOOLSA

FR TD 8 7 TD 10 4 TD 7 6 TD 8 6 TD 9 5 TD 10 9 TD 6 4 TD 9 3 TD 6 1 TD 7 3

TD 8 1

PD

OU SS TV MI

Page 85: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

72

3. Social Relationship

UJI VALIDITAS KONSTRUK SOCIAL RELATIONSHIP

DA NI=9 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9

PM SY FI=SR.COR

MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SOCIALRE

FR TD 9 8 TD 8 4 TD 4 2 TD 4 1 TD 6 5 TD 7 1 TD 8 7

PD

OU SS TV MI

Page 86: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

73

4. School Connectedness

UJI VALIDITAS KONSTRUK SCHOOL CONNECTEDNESS

DA NI=8 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITWM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8

PM SY FI=SC.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SCHOOLCO

FR TD 3 2 TD 7 2 TD 2 1 TD 8 4 TD 6 5 TD 4 3 TD 8 6 TD 8 5 TD 7 3 TD 6 4

PD

OU SS TV MI

Page 87: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

74

5. Compliance

UJI VALIDITAS KONSTRUK COMPLIANCE

DA NI=9 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9

PM SY FI=COMPLIANCE.COR

MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

COMPLIAN

FR TD 9 8 TD 6 3 TD 9 4 TD 5 4 TD 7 6

PD

OU SS TV MI

Page 88: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

75

6. Acceptance

UJI VALIDITAS KONSTRUK ACCEPTANCE

DA NI=10 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

PM SY FI=ACCEPTANCE.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ACCEPTAN

FR TD 9 8 TD 6 1 TD 6 3 TD 5 1 TD 2 1 TD 4 3 TD 7 2 TD 4 1

PD

OU SS TV MI

Page 89: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

76

7. Self-Esteem

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF ESTEEM

DA NI=16 NO=306 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16

PM SY FI=SELF_ESTEEM.COR

MO NX=16 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SELFESTE

FR TD 12 11 TD 9 8 TD 6 5 TD 4 2 TD 13 7 TD 16 10 TD 12 9 TD 15 9 TD 15 8

TD 10 3 TD 13 1 TD 8 1 TD 10 8 TD 14 5 TD 16 5 TD 12 3 TD 16 9 TD 9 2 TD

11 3 TD 13 12 TD 6 4 TD 11 2 TD 9 7 TD 15 7 TD 15 14 TD 16 13 TD 14 4 TD

16 8 TD 12 1 TD 12 7 TD 8 7 TD 15 6 TD 15 1 TD 13 6

PD

OU SS TV MI

Page 90: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

77

Lampiran 4

Tabel Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,313a ,098 ,077 8,89808

a. Predictors: (Constant), JENIS_KELAMIN, SELF_ESTEEM,

COMPLIANCE, SOCIAL_RELATIONSHIP, ACCEPTANCE,

SCHOOL_SAFETY, SOCIAL_CONNECTEDNESS

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2559,583 7 365,655 4,618 ,000b

Residual 23594,394 298 79,176

Total 26153,976 305

a. Dependent Variable: BULLIYING

b. Predictors: (Constant), JENIS_KELAMIN, SELF_ESTEEM, COMPLIANCE,

SOCIAL_RELATIONSHIP, ACCEPTANCE, SCHOOL_SAFETY, SOCIAL_CONNECTEDNESS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 68,190 4,818 14,152 ,000

SCHOOL_SAFETY -,072 ,075 -,073 -,966 ,335

SOCIAL_RELATIONS

HIP -,101 ,079 -,096 -1,276 ,203

SOCIAL_CONNECTE

DNESS -,125 ,090 -,120 -1,391 ,165

COMPLIANCE -,113 ,077 -,087 -1,470 ,143

ACCEPTANCE -,070 ,076 -,059 -,927 ,355

SELF_ESTEEM ,085 ,068 ,080 1,252 ,211

JENIS_KELAMIN 3,014 1,037 ,163 2,907 ,004

a. Dependent Variable: BULLIYING

Page 91: PENGARUH IKLIM SEKOLAH, KONFORMITAS DAN SELF- ESTEEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46967/1/HASAN BASRI... · Tujuan dari penelitian ini mencoba untuk mengetahui

78