PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

16

Transcript of PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Page 1: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB
Page 2: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN

PENDAPATAN DI ASEAN

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Panji Sudono Bekti

155020101111057

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019

Page 3: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB
Page 4: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DI ASEAN

Panji Sudono Bekti, Dr. Rachmad Kresna Sakti, SE., M.Si.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh globalisasi meliputi globalisasi

ekonom, globalisasi sosal dan globalisasi politik terhadap pertumbuhan ekonomi dan

ketimpangan pendapatan di ASEAN. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui

bagaimana pengaruh faktor-faktor di teori pertumbuhan endogen (pendidikan,

infrastrukur, teknologi) terhadap pertumbuhan ekonomi serta apakah hipotesis kuznet

berlaku di negara-negara ASEAN . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi data panel dengan bantuan software eviews 8. Data panel merupakan gabungan

antara data time series berupa urutan waktu yang digunakan yaitu tahun 2001-2015 dan

data cross section yaitu berupa urutan lintang 6 negara di ASEAN (Indonesia, Malaysia,

Thailand, Philippines, Vietnam, Cambodia). Model yang paling tepat digunakan dalam

penelitian ini adalah fixed effect model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

globalisasi ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politik, pendidikan, infrastruktur, dan

teknologi (RnD) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Globalisasi

ekonomi dan globalisasi social berpengaruh negative terhadap ketimpangan pendapatan.

Hipotesis kuznet berlaku di negara-negara ASEAN.

Kata Kunci: Globalisasi, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan, Teori

Endogen, dan Hipotesis Kuznet

A. PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan fenomena global yang melanda seluruh dunia. Globalisasi

dicirikan dengan keterbukaan dalam perdagangan barang, jasa, aliran modal, mobilitas

masyarakat antar negara dan budaya. Globalisasi telah menyasar dalam berbagai aspek

meliputi ekonomi, sosial, dan politik. Berbagai penelitian telah membuktikan mengenai

dampak yang dihasilkan dari proses globalisasi terhadap perekonomian suatu negara.

Dreher (2006), Vogiatzoglou (2014),dan Olatunbosun (2018) menemukan bahwa

globalisasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Globalisasi

membuat lalu lintas sumber daya antar negara meningkat. Berpindahnya produksi

komoditas labor intensif dari negara maju ke negara berkembang akan meningkatkan

perekonomian. Hal ini sesuai dengan pendapat Friedman (dalam Krugman, 1991) bahwa

perpindahan sumber daya antar negara secara tidak langsung meningkatkan

perekonomian negara. Perpindahan produksi berarti kenaikan lapangan pekerjaan dan

peningkatan pendapatan nasional.

Globalisasi melalui sering menyebabkan ada pihak yang merugi dan pihak yang

beruntung. Dampak terhadap distribusi pendapatan timbul karena dua alasan; faktor-

faktor produksi tak berpindah dengan cepat dan murah dari satu ke lain industri, dan

keragaman output mempunyai dampak yang berbeda terhadap permintaan bagi faktor

produksi yang berbeda. Perbedaan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas dari

modal tenaga kerja, kondisi sumber daya alam dan kondisi sosial politik telah

Page 5: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

menyebabkan pendapatan yang ada tidak didistribusikan secara merata pada wilayah

dalam negara.

Negara –negara terutama negara anggota ASEAN mengalami perubahan tingkat

globalisasi dari tahun ke tahun. Tingkat globalisasi negara dapat dilihat dari indeks

globalisasi KOF (Konjunkturforschungsstelle). Komponen Indeks Globalisasi KOF

teridiri dari globalisasi ekonomi, sosial dan politik. Skala indeks antara 1 sampai 100.

Semakin tinggi nilai indeks mengindikasian bahwa tingkat globalisasi yang terjadi di

suatu negara semakin tinggi.

Gambar 1. Perkembangan tingkat Globalisasi beberapa negara

ASEAN

Sumber: ETH Zurich (2018)

Gambar 1.1 menunjukkan trend tingkat globalisasi negara-negara ASEAN secara

keseluruhan mengalami peningkatan dari dari tahun 2001 sampai 2015. Peningkatan

tersebut menunjukkan perkembangan pelaksanaan globalisasi bidang ekonomi, sosial,

dan politik di negara –negara tersebut mengalami peningkatan.

Peningkatan tingkat globalisasi di negara-negara ASEAN tersebut menujukkan bahwa

arus perdagangan barang, jasa, maupun modal antar negara mengalami peningkatan yang

juga akan meningkatkan aktivitas ekonomi di dalam negara tersebut. Peningkatan tingkat

globalisasi juga tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pemerataan

pendapatan.

Gambar 2. Pertumbuhan GDP beberapa negara ASEAN

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Indonesia Malaysia Thailand Philippines Vietnam Cambodia

Sumber: Worldbank, (2019)

Page 6: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Gambar 3. Kondisi ketimpangan Pendapatan di 6 negara ASEAN

25

30

35

40

45

50In

de

ks G

ini

Sumber : Worldbank, (2019)

Gambar 3 menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN

berfluktuatif. Bahkan beberapa negara mengalami peningkatan ketimpangan. Negara–

negara ASEAN tersebut rata-rata mengalami peningkatan tingkat globalisasi dari tahun

2001 sampai 2015. Tetapi tren dari pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan

cenderung fluktuatif. Ying (2014) menjelaskan bahwa peningkatan tingkat globalisasi

tidak selalu dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi maupun

penurunan tingkat ketimpangan pendapatan. Indonesia mengalami peningkatan tingkat

globalisasi dari tahun 2001 sampai 2015, tetapi tren pertumbuhan ekonomi Indonesia

cenderung fluktuatif dan terjadi peningkatan ketimpangan pendapatan antara tahun 2001

dengan 2015. Peningkatan tingkat globalisasi di Malaysia dan Philippines dibarengi

dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi tetapi cenderung tidak berpengaruh terhadap

penurunan tingkat ketimpangan. Thailand dan Cambodia mengalami penurunan tingkat

ketimpangan pendapatan seiring dengan peningkatan globalisasi dari tahun 2001 sampai

2015, namun tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut cenderung fluktuatif.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh antara tingkat globalisasi

ekonomi, globalisasi sosial, dan globalisasi politik yang diduga berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan pada negara-negara berkembang

ASEAN.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Globalisasi

Globalisasi menurut Todaro dan Smith (2006) adalah proses yang membuat

perekonomian berbagai negara di dunia semakin menyatu, mendorong perekonomian

global, dan mengglobalkan pembuatan kebijakan ekonomi. Dreher (2006) membagi

globalisasi menjadi tiga jenis yaitu globalisasi ekonomi, sosial dan politik. Globalisasi

ekonomi merujuk pada keterbukaan perdagangan dan jasa, aliran investasi dan keuangan.

Globalisasi sosial merujuk pada migrasi internasional, aliran informasi dan budaya.

Globalisasi politik merujuk pada konvergensi pada sistem politik antar negara.

Tingkat globalisasi di suatu negara dapat diukur dengan Indeks Globalisasi KOF.

Indeks Globalisasi KOF (KonjunkturforschungsstelleII) dipublikasikan pertama kali pada

tahun 2002 oleh ETH Zurich. Indeks Globalisasi KOF terdiri dari 3 sub indeks yaitu

globalisasi ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politik. Indeks globalisasi KOF

memiliki skala pengukuran 1 sampai dengan 100. Globalisasi ekonomi memiliki

komponen neraca perdagangan, foreign direct investment, investasi portofolio, utang luar

Page 7: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

negeri, dan cadangan devisa. Globalisasi sosial meliputi pariwisata internasional, migrasi,

pendaftaran hak paten, pelajar internasional, franchise luar negeri, ekspor teknologi

tinggi. globalisasi politik meliputi jumlah duta besar, keanggotaan organisasi

internasional, partisipasi misi perdamaian PBB.

Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Globalisasi dan pertmbuhan ekonomi melalui model Ricardian menjelaskan bahwa

negara akan mengekspor barang dengan produksi yang relatif lebih efisien, dan

mengimpor barang yang kurang efisien bila diproduksi oleh sendiri. Suatu negara akan

akan berspesialisasi dalam produksi barang yang bsia dihasilkannya relative efisien

(dimana negara tersebut memiliki keunggulan komparatif) (Budiono,1989). Migrasi

sumber daya internasional juga berkaitan dengan perekonomian negara. Krugman (1991)

menjabarkan perpindahan faktor meliputi migrasi tenaga kerja, transfer modal, utang-

piutang internasional, dan pertalian internasional yang terbentuk dengan beroperasinya

perusahaan-perusahaan multinasional.

Globalisasi politik juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Partisipasi negara

dalam organisasi internasional juga berpengaruh terhadap perekonomian negara. Viner

melalui teori custom unions menjelaskan bahwa partisipasi negara dalam organisasi

internasional memiliki pengaruh terhadap perekonomian negara. Salvatore (2014)

menjelaskan bahwa custom unions memudahkan negara dalam perdagangan, mengurangi

hambatan perdagangan dan menyelaraskan kebijakan perdagangan, mendaya-gunakan

seluruh sumber daya di negara-negara anggotanya.

Globalisasi dan Ketimpangan Pendapatan

Teori Heckscher-Ohlin menjelaskan bahwa perdagangan internasional menurunkan

tingkat ketimpangan pendapatan di dalam suatu negara atau antar negara. Perpindahan

faktor dari negara yang berkelimpahan modal ke negara yang memiliki kelangkaan modal

menyebabkan distribusi pendapatan dan terjadi pemertaan pendapatan. (Budiono, 1989).

Globalisasi juga berkaitan dengan pergerakan sumber daya internasional. Salvatore

(2014) menyatakan bahwa perdagangan internasional dan mobilitas sumber daya

produktif dianggap sebagai pengganti satu sama lain. Pergerakan sumber daya produktif

dari satu negara ke negara lain memiliki kecenderungan untuk menyamakan harga faktor

produksi.

Salvatore (2014) menyatakan teori custom unions mendorong spesialisasi produksi

oleh negara berdasarkan keunggulan komparatif. Setelah adanya spesialisasi produksi

dalam perdagangan internasional, asumsi terjadinya pemerataan pendapatan akan terjadi

baik di dalam negara itu sendiri maupun antar negaraGlobalisasi juga berkaitan dengan

pergerakan sumber daya internasional

Pertumbuhan Endogen

Todaro (2011) menyatakan bahwa komponen teori pertumbuhan endogen Romer

meliputi pendidikan, kualitas infrastruktur, teknologi melalui pengeluaran RnD (research

and development). Keseluruhan faktor tersebut merupakan komplementer dalam

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan

Kurva Kuznet membentuk sebuah hubungan antara pendapatan perkapita dengan

ketimpangan pendapatan. Kurva kuznet menggambarkan hubungan GDP perkapita

dengan koefisien gini. Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan pendapatan di suatu

wilayah. Kurva kuznet menjelaskan bahwa pada awal pembangunan ekonomi dengan

Page 8: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

GDP perkapita yang masih rendah, kondisi ketimpangan pendapatan di wilayah tersebut

cenderung memburuk. Tetapi pada titik tertentu seiring peningkatan GDP perkapita yang

semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin menurun (Todaro dan Smith, 2009).

Kurva kuznet terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama dimana kurva ber slope

naik dan bagian kedua kurva menurun. pertumbuhan ekonomi diukur dengan GDP

perkapita dan GDP per kapita kuadratik. GDP perkapita kuadratik digunakan untuk

mengukur GDP perkapita di negara berkembang dalam kondisi pendapatan nasional

yang lebih tinggi atau diasumsikan bahwa negara tersebut memiliki GDP yang besar dan

telah menjadi negara maju.

C. METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang

diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang bersumber dari WorldBank, Global Competitiveness Index

ETH Zurich. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

runtut waktu (time series) atau disebut dengan data tahunan dan data antar ruang (cross

section). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Tingkat Globalisasi Ekonomi, Globalisasi Sosial, dan Globalisasi Politik di 6

negara ASEAN tahun 2001-2015

2. Data GDP (Gross Domestic Product) per kapita di 6 negara ASEAN tahun 2001-2015

3. Data Indeks Pendidikan Indeks kualitas Inrastruktur dari Global Competitiveness Index

di 6 negara ASEAN tahun 2001-2015

4. Data rasio pengeluaran RnD (research and development ) terhadap GDP 6 negara

ASEAN tahun 2001-2015

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 6 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,

Vietnam, Cambodia, Philippines

Metode Analisis dan Model Penelitian

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi bebrapa

tahapan dalam satu kerangka analisis sesuai dengan tujuan yang ingin diperoleh.

Informasi yang didapat dalam setiap tahapan digunakan untuk menjustifikasi pentingnya

mengapa analisis tahapan berikutnya perlu untuk dilakukan. Hal tersebut akan membuat

metode analisis lebih terarah dan sistematis. Model penelitian meliputi model 1

(globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi) dan model 2 (globalisasi terhadap

ketimpangan pendapatan).

Model 1 LnGDP = α0 + α1IGEit + α2IGSit + α3IGPit + α4INFRAit+ α5EDUCit +

α6RNDit + e

Model 2 GINI = α0 + α1IGEit + α2IGSit + α3IGPit + α4GDPit+ α5GDPCit + e

Keterangan:

lnGDP = Pertumbuhan Ekonomi (GDP perkapita)

Page 9: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

α = Konstanta

IGE, IGS, IGP = Index globalisasi ekonomi. Indeks Globalisasi Sosial, Index Globalisasi

Politik

INFRA = Infrastruktur

EDUC = Kualitas Pendidikan

RND = rasio RnD terhadap GDP

GDP = GDP perkapita

GDPC = GDP perkapita kuadrat

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pemilihan Model

Hasil pemlihan model apakah common effect, fixed effect, random effect yang terpilih

melalui uji Uji chow dan Hausman. Uji Chow digunakan untuk menentukan model yang

paling tepat digunakan antara common effect dan fixed effect. Berdasarkan tabel 4.3,

Probabilitas F pada Model 1 dan Model 2 bernilai 0.0000. Sehingga keputusannya tolak

Ho, artinya metode yang terpilih menggunakan model fixed effect. Uji hausman

digunakan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan antara random effect

dan fixed effect. Hasil uji hausman menunjukkan bahwa probabilitas untuk kedua model

(model 1 dan model 2) bernilai 0.0000 maka keputusannya adalah tolak H0 sehingga

model terbaik yang digunakan model 1 dan model 2 dengan menggunakan fixed effect.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat dianggap persamaan regresi

yang baik maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik ekonometrika. Uji asumsi klasik

yang biasanya sering digunakan dalam persamaan regresi adalah uji normalitas,

multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.

Hasil uji normalitas menyatakan bahwa nilai probabilitas jarque –bera hitung sebesar

0.599069.Karena nilai probabiitas lebih besar dari α (0.05) maka keputusannya terima

Ho sehingga dapat disumpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian

asumsi normalitas telah terpenuhi

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa variabel IGE, IGP, IGS, EDUC, TECH

dan INFRA tidak terjadi masalah multikolinieritas. IGE, IGS, IGP, GDP dan GDPC tidak

terjadi masalah multikolinieritas. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai centered VIF dari

masing-masing variabel dalam kedua model (model 1 dan model 2) yang kurang dari 10.

Sehingga asumsi non multikolinieritas terpenuhi

Hasil uji autokorelasi dengan LM-test bahwa pada model 1 dan 2 nilai probablitas chi-

square lebih dari nilai α (0.05). Maka keputusannya tolak H0 sehingga model 1 dan 2

tidak terjadi autokorelasi.

Hasil uji heterokedastisitas pada model 1 (variabel IGE, IGP, IGS, EDUC, TECH dan

INFRA) dan model 2 (IGE, IGS, IGP, GDP dan GDPC) dengan uji Glesjer menunjukkan

bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Asumsi bebas heterokedastisitas bila probabilitas

variabel memiliki nilai lebih dari alpha 5%.

Pengujian Hipotesis

Page 10: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Tabel 8. Uji Regresi Model 1

Variabel Koefisien Probabilitas

IGE 0.019298 0.0008

IGS 0.023935 0.0002

IGP 0.009246 0.0008

EDUC 0.364619 0.0000

INFRA 0.229798 0.0001

RND

0.325599 0.0024

Variabel Koefisien Probabilitas

R-squared 0.983234

Adjusted R-squared 0.980869

Prob(F-statistic) 0.000000

Durbin-Watson stat 1.279660

Sumber: data diolah, 2019

Semua variabel independen memiliki nilai koefisien positif. Menunjukkan bahwa

variabel independen (tingkat globalisasi ekonomi, sosial, politik, kualitas pendidikan,

kualitas infrastruktur, RND) berpengaruh posiitif terhadap dependen (pertumbuhan

ekonomi). Nilai R-squared sebesar 98.3 persen, menunjukkan variabel bebas mampu

mempengaruhi variabel terikat (pertumbuhan ekonomi) sebesar 98.3 persen.

Tabel 9. Uji Regresi Model 2

Variabel Koefisien Probabilitas

IGE -0.239474 0.0339

IGS -0.288233 0.0215

IGP -0.076064 0.1245

GDP 0.002063 0.0351

GDPC -1.55E-07 0.0239

R-squared 0.649934

Adjusted R-squared 0.605622

Prob(F-statistic) 0.000000

Durbin-Watson stat 0.861630

Sumber: Data diolah,2019

Koefisien variabel tingkat globalisasi ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politk

dan GDP per kapita dan GDP perkapita kuadrat (GDPC) bernilai negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif terhadap variabel dependen

(ketimpangan pendapatan). Koefisisien variabel GDP per kapita bernilai positif. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap variabel dependen

(ketimpangan pendapatan). Nilai R-squared sebesar 64.9 persen, menunjukkan variabel

bebas yaitu globalisai ekonomi, globalisasi sosial, globalisasi politik, GDP perkapita dan

GDP perkapita kuadrat mampu mempengaruhi variabel terikat yaitu ketimpangan

pendapatan sebesar 64.9 %.

Page 11: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Pengaruh Globalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat globalisasi ekonomi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pertumbuhan GDP perkapita dengan nilai koefisien 0.0192.

Artinya peningkatan tingkat globalisasi ekonomi sebesar 1 satuan akan meningkatkan

pertumbuhan GDP per kapita sebesar 1.92 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa

peningkatan tingkat globalisasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara di

ASEAN. Indeks globaliasi ekonomi memiliki komponen meliputi nilai ekspor-impor,

nilai FDI (foreign direct investemnet), dan investasi portofolio. Peningkatan perdagangan

internasional akan meningkatkan produksi sehingga akan terjadi peningkatan pendapatan.

Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dreher (2006) dan Vogiatzoglou

(2014) bahwa globalisasi ekonomi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal ini bahwa negara akan berdagang dengan negara lain sesuai dengan keunggulan

komparatif negara tersebut selaras dengan teori keunggulan komparatif. Menurut

Salvatore (2014) Pergerakan sumber daya seperti aliran FDI dan investasi portofolio dari

negara berkelimpahan sumber daya nantinya akan meningkatkan kesejahteraan negara

tersebut.

Variabel tingkat globalisasi sosial ditemukan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan GDP perkapita dengan nilai koefisien sebesar 0.0239. Artinya,

peningkatan tingkat globalisasi sosial sebssar 1 satuan akan meningkatkan pertumbuhan

GDP per kapita sebesar 2.39 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa peningkatan

globalisasi sosial akan mendorong pertumbuhan GDP per kapita. Komponen dari

globalisasi sosial meliputi migrasi, pariwisata internasional, jumlah restoran asing di

dalam negeri, dan perdagangan barang budaya. Peningkatan pertumbuhan GDP perkapita

di 6 negara ASEAN salah satunya didukung dari sektor pariwisata internasional. Hal ini

sesuai dengan teori pergerakan sumber daya internasional bahwa migrasi (tenaga kerja)

akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Salvatore (2014) pergerakan

sumber daya produktif negara berkelimpahan ke negara yang kelangkaan cenderung

berdampak pada kesejahteraan Pariwisata internasional mendorong turis asing untuk

datang dan membelanjakan uangnya sehingga akan meningkatkan pendapatan

masyarakat. Peningkatan konsumsi masyarakat akibat adanya perusahaan franchise luar

negeri juga menstimulus perekonomian. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian dari

Olatunbosun (2018) bahwa globalisasi sosial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

GDP per kapita di 18 negara Asia tahun 2011-2015.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat globalisasi politik berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan GDP per kapita dengan nilai koefisien 0.0092. Artinya,

peningkatan tingkat globalisasi politik sebesar 1 satuan akan meningkatkan pertumbuhan

GDP sebesar 0.92 persen. Komponen dari globalisasi politik meliputi jumlah kedutaan

besar luar negeri organisasi internasonal. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Suci

(2015) bahwa globalisasi politik berpengeruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini

menguatkan konsep custom unions dari Viner bahwa dengan partisipasi dalam organisasi

internasional akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan

perdagangan antar negara anggotanya. Salvatore (2014) menyatakan bahwa custom

unions memudahkan negara dalam perdagangan, mengurangi hambatan perdagangan dan

menyelaraskan kebijakan perdagangan, mendaya-gunakan seluruh sumber daya di

negara-negara anggotanya.

Pengaruh Kualitas Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Variabel kualitas infrastruktur ditemukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Koefisien kualitas infrastruktur bernilai 0.229, artinya

peningkatan infrastruktur 1 satuan akan meningkatan pertumbuhan gdp per kapita sebesar

Page 12: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

22.9 persen, cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa kualitas

infrastruktur berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan

asumsi teori endogen bahwa kualitas infrastruktur berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi. Mankiw (2007) menyatakan bahwa Infrastruktur adalah modal fisik yang

berpengaruh secara langsung terhadap output agregat melalui kontribusinya terhadap

peningkatan GDP dan input produksi pada sektor lain. Kualitas Infrastruktur juga

berpengaruh terhadap biaya transportasi dan biaya lainnya. Semakin baik kualitas

infrastruktur maka biaya transport dan biaya produksi semakin kecil. jumlah modal

infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kualitas

Infrastruktur yang lebih baik juga ditemukan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan

akses terhadap kesehatan.

Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dari hasil regresi ditemukan bahwa variabel kualitas pendidikan berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai koefisien regresinya sebesar 0.364, artinya

peningkatan 1 satuan pada kualitas pendidikan akan meningkatkan GDP per kapita

sebesar 36.4 persen. Hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa kualitas pendidikan

berpengaruh positif terhadap GDP per kapita. Kualitas pendidikan diukur melalui indeks

pendidikan dari World Economic Forum yang memiliki komponen pendidikan menengah

dan pelatihan. Hasil ini seusai dengan asumsi teori endogen Romer bahwa pendidikan

merupakan faktor endogen yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pendidikan merupakan faktor komplementer dari pertumbuhan ekonomi terutama di

negara-negara berkembang. Bila dilihat hasil statistik menujukkan bahwa pendidikan

memiliki skala paling tinggi yang menunjukkan bahwa pendidikan menegah dan

pelatihan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Todaro (2011) bahwa potensi pengembalian atas investasi yang tinggi di

negara–negara berkembang yang memiliki rasio modal-output yang rendah akan

meningkat bila investasi komplementer (pendidikan, infrastruktur, dan RnD)

ditingkatkan. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat mengembangkan teknologi yang

nantinya digunakan dalam proses produksi. Peningkatan produktivitas negara akan

mempengaruhi daya saing negara sehingga negara akan siap untuk menghadapi

persaingan dalam rangka keterbukaan ekonomi.

Pengaruh RnD terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dari hasil regresi ditemukan bahwa kesiapan teknologi melalui RnD berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai koefisien regresinya sebesar 0.325 artinya

peningkatan satu satuan pada RnD akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar

32.5 persen. Hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa kesiapan teknologi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Rasio RnD banding GDP

menunjukkan jumlah pengeluaran untuk riset dan pengembangan teknologi yang

dilakukan oleh negara/swasta dibanding dengan nilai GDP (pendapatan nasional negara

tersebut). Hasil ini menguatkan teori model pertumbuhan endogen Romer bahwa adanya

imbas teknologi secara positif mempengaruhi output pada tingkat industri, sehingga

memungkinkan hasil yang semakin meningkat pada tingkat perekonoman secara luas.

Melaui anggaran riset dan teknologi akan berdampak pada peningkatan kualitas teknologi

dalam proses produksi, di berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, pertambangan.

Modernisasi alat-alat produksi yang nantinya akan menngkatkan efisiensi dalam proses

produksi. Hal ini secara langsung dapat meningkatkan output produksi dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan akan memberikan efek terhadap

pertumbuhan GDP negara-negara berkembang di ASEAN. Kemajuan teknologi dapat

terjadi dengan meningkatkan anggaran untuk research and technology (RnD). Kemajuan

Page 13: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

teknologi menyebabkan peningkatan produksi yang nantinya akan terjadi pertumbuhan

output produksi.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan

Globalisasi ekonomi ditemukan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

ketimpangan pendapatan. Koefisien variabel globalisasi ekonomi sebesar -0.239 artinya

peningkatan 1 satuan pada variabel globalisasi ekonomi akan menurunkan ketimpangan

pendapatan sebebesar 23.9 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa

globalisasi ekonomi berdampak negatif terhadap ketimpangan pendapatan. Hasil ini juga

sesuai dengan penelitian dari Dreher (2006) bahwa globalisasi ekonomi cenderung

mengurangi ketimpangan pendapatan di negara-negara berkembang. Hasil ini sesuai

dengan teori Keunggulan Komparatif bahwa suatu negara akan cenderung mengekspor

barang dengan faktor produksi yang melimpah dan mengimpor barang dengan faktor

produksi langka. Pergerakan sumber daya internasional seperti investasi portofolio dan

FDI juga berperan mengurangi ketimpangan pendapatan. Salvatore (2014) menyatakan

bahwa pergerakan sumberdaya produktif dari negara dengan kelimpahan sumber daya

memiliki kecenderungan menyamakan imbal hasil faktor dan meningkatkan

kesejahteraan.

Globalisasi sosial ditemukan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ketimpangan pendapatan. Koefisien variabel globalisasi sosial sebesar -0.288 Artinya

peningkatan globalisasi sosial 1 satuan akan menurunkan ketimpangan pendapatan

sebesar 28.8 persen. Komponen globalisasi sosial yang diduga berpengaruh kuat terhadap

pemerataan pendapatn di negara-negara ASEAN adalah migrasi, pariwisata, franchise

dari luar negeri. Migrasi berkaitan erat dengan teori pergerakan sumber daya. Dimana

adanya imbal balik (manfaat) migrasi tenaga kerja yang akan mengurangi ketimpangan

pendapatan di negara-negara berkembang. Salvatore (2014) menyatakan pergerakan

faktor cenderung menyamakan pendapatan dan berimbas ke pemerataan pendapatan.

Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa globalisasi sosial mengurangi

ketimpangan pendapatan. Pariwisata berimbas pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat di sekitar kawasan wisata tersebut. Peningkatan konsumsi akibat adanya

perusahaan franchise dari luar negeri juga berdampak pada peningkatan pertumbuhan

ekonomi. Salvatore (2014) menyatakan bahwa perusahaan multinasional berdampak pada

kesejahteraan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja lokal/domestik. Hasil ini juga

mendukung penelitian dari Suci (2015) bahwa globalisasi sosial mengurangi ketimpangan

pendapatan di negara berkembang.

Globalisasi politik ditemukan tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan

dikarenakan probabilitasnya lebih dari taraf nyata 5%. Koefisien globalisasi ekonomi

sebesar -0.076. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis peneltian bahwa globalisasi politik

berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan. Globalisasi politik yang dicirikan dengan

jumlah duta besar dan partisipasi negara dalam organisasi maupun kegiatan internasional

diketahui tidak berpengaruh mengurangi ketimpangan pendapatan di 6 negara

berkembang di ASEAN. Hal ini menolak konsep custom unions dari Viner bahwa dengan

berpartisipasi dalam organisasi internasional akan mendorong pemerataan pendapatan di

dalam negara tersebut melalui kemudahan dalam perdagangan (menurangi hambatan

perdagangan). Bila melihat pengaruh globalisasi politik terhadap pertumbuhan ekonomi

juga kecil. Hasil pengujian pengaruh globalisasi politik terhadap pertumbuhan ekonomi

pun hanya sekitar 0.9%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan diplomasi yang

dilakukan duta besar tidak berdampak terhadap penurunan ketimpangan pendapatan yang

terjadi di negaranya.

Page 14: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan

Variabel GDP per kapita ditemukan berpengaruh secara positif terhadap ketimpangan

pendapatan dengan nilai koefisien 0.002. Artinya peningkatan GDP per kapita 1 dollar

akan meningkatkan ketimpangan pendapatan sebesar 0.2 persen. Variabel GDP per kapita

kuadrat ditemukan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ketimpangan

pendapatan dengan koefisien -1,55. Hasil ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan

teori kuznet bahwa pada awal pembangunan ekonomi, distribusi pendapatan cenderung

memburuk dan pada tahap selanjutnya distribusi pendapatan akan membaik. Menurut

Todaro (2011), penjelasan mengenai mengapa ketimpangan semakin memburuk selama

awal pertumbuhan ekonomi sebelum akhirnya meningkat, hal ini berkaitan dengan

hakikat perubahan struktural yang mana seperti dijelaskan dalam model Lewis bahwa

pembangunan awal dikonsentrasikan pada sektor industri modern yang kesempatan

kerjanya terbatas tetapi tingkat upah dan produktivitasnya tinggi. Kurva Kuznets dapat

dihasilkan oleh proses pertumbuhan berkesinambungan yang memperluas sektor modern

ketika suatu negara bergerak dari perekonomian tradisional ke perekonomian modern.

Selain itu, hasil dari investasi pada sektor pendidikan akan meningkat ketika sektor

modern sedang tumbuh membutuhkan ketrampilan dan kemudian penawaran pekerja

terdidik meningkat sedangkan penawaran pekerja tidak terampil menurun. Pada negara-

negara berkembang biasanya tenaga kerja tidak terdidik lebih banyak ketimbang tenaga

kerja terdidik.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai

pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di 6

negara ASEAN tahu 2001 – 2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat globalisasi ekonomi, sosial, dan politik memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 6 negara ASEAN tersebut. Variabel lain

yang juga mempegaruhi pertumbuhan ekonomi secara positif adalah kualitas

pendidkan, kualtas infrastruktur, dan kesiapan teknologi.

2. Tingkat globalisasi ekonomi dan globalisasi sosial, memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN. Sedangkan

globalisasi politik tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara

ASEAN

3. Hipotesis Kuznet berlaku pada 6 negara ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan saat

GDP perkapita memiliki pengaruh positif pada ketimpangan pendapatan dan pada

GDP perkapita yang lebih tnggi (kuadrat) memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN.

Saran

1. Peningkatan tingkat globalisasi ekonomi perlu dilakukan dengan cara peningkatan sisi

aliran aktual seperti peningkatan volume perdagangan, promosi FDI dan investasi

portofolio serta mengurangi hambatan dan pajak dalam perdagangan internasional.

Peningkatan globalisasi sosial dapat dilakukan dengan promosi pariwisata dalam

negeri ke dunia internasional.

2. Akses terhadap organisasi internasional diharapkan dapat menjadi media untuk

mendapat jaringan kerjasama antar negara dan peningkatan kualitas duta besar dalam

berdiplomasi dengan negara lain perlu dilakukan karena kedua hal ini berdampak

terhadap perekonomian negara terutama dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Page 15: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

3. Globalisasi politik diduga memiliki keterkaitan tak langsung dengan masalah

ketimpangan pendapatan. Globalisasi politik meningkatkan globalisasi ekonomi (FDI

dan neraca perdagangan) sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

ketimpangan pendapatan. Hal ini diharapkan menjadi bahan penelitian bagi peneliti

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Harvey, and Jim Taylor. 2000. Regional Economics and Policy. New York:

Harvester Wheatsheaf.

Arief, Sitrua. 1998 Teori dan Kebijakan Pembangunan. edisi pertama, Jakarta : CIDES.

Atif, M., Srivastav M., Sauytbekova M., Arachchige K.. 2012. Globalization and income

inequality: a panel data analysis of 68 countries, ZBW Deutsche Zentralbibliothek

fur Wirtschaftswissenschaften Leibniz Information Centre for Economics No

42385.

Baltagi, B. H. 2001. Econometric Analysis of Panel Data. (2nd Edition). West Sussex :

John Wiley & Sons.

Benoit, Kenneth. 2011. Linear Regression Models with Logarithmic Transformations

Methodology, London School of Economics.

Boediono. 1989. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE

Bukhari, Mahnoor dan Kashif Munir. 2010. Impact of Globalization on Income

Inequality in Selected Asian Countries. Munich Personal Re-Pec Archive

(MPRA). No. 74248.

Dreher A. 2006. Does globalization affect growth? Evidence from a new index of

globalization. Applied Economics, Vol. 38, (No. 10) : 1091-1110.

Dreher A, dan Gaston N. 2008. Has globalization increased inequality? Review of

International Economics, Vol. 16, (No. 3) : 516-536.

ETH Zurich (KOF Swiss Economic Institute). 2015. KOF Index of Globalization. Zurich

(CH). http://globalization.kof.ethz.ch/ diakses pada 10 Februari 2019.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York : McGraw

Hill.

Gurgul, H. dan Lukazs Lach. 2014. Globalization and Economic growth: Evidence from

two decades of transition in CEE. MPRA(Munich Personal RePEc Archive). No.

52231.

Jhingan, M.,L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan . Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Krugman, P., Obstfeld, M. 2004. Ekonomi internasional. Jakarta : Penerbit Indeks.

Mankiw, N.G.. 2007. Teori Makroekonomi: Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Olatunbosun, H. A.. 2018. The Impact of Globalization on Economic Growth: Astudy on

Selected Asian Country . International Jurnals of Accounting and Bussines

Management. Vol. 6 No. 1.

Salvatore, Dominick. 2014 Ekonomi Internasional. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Page 16: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP - UB

Sekaran, U.. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, bUKU 2. Jakarta :

Salemba Empat.

Silaen, M.. 2014. Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis .

Bogor: In Media. .

Sora 2015. “ ketahui Pengertian Analisis Data dan Tujuanya. Online (www.

Pengertianku.net/2015/09/pengertian analisis data dan tujuannya/) diakses 1

Februari 2019.

Suci, Stania C.. 2015. Pengaruh Tingkat Globalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

ASEAN. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi UI. Vol. 22 No. 2

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Todaro P, Smith S.C. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Vogiatzoglou, K. dan P.,N Nguyen. 2014 Economic Opennes and Economic Growth:A

Cointegration Analysis for ASEAN-5 countries. The European Journal of

Applied Economics. Vol 13. No. 2.

World Bank. 2015. World Development Indicator. http:// data.worldbank.org diakses

pada 11 Maret 2019.

--------------------------------. 2019. GDP per Capita. http:// data.worldbank.org diakses

pada 12 Maret 2019

--------------------------------. 2019. GINI index. http:// data.worldbank.org diakses pada

11 Maret 2019

--------------------------------. 2019. Research and Development Expenditure(Ratio %

GDP). http:// data.worldbank.org diakses pada 11 Maret 2019

World Economic Forum. 2015. The Global Competitiveness Report 2001-2015.

http://weforum.org/reports diakses pada 11 Maret 2019.

Ying YH, Chang K, Lee CS. 2014. The impact of globalization on economic growth.

Romanian Journal of Economic Forecasting Vol. 13 No. 2