Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

50
MAKALAH PENGARUH GLOBALISASI DAN MODERNISASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR DOSEN : PROF. DR. H. MASHUDI, M.Pd Disusun Oleh : ABDURRAAFI’ MAUDUDI DERMAWAN NIM. I21110005 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011 BAB I PENDAHULUAN

Transcript of Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Page 1: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

MAKALAH

PENGARUH GLOBALISASI DAN MODERNISASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASARDOSEN : PROF. DR. H. MASHUDI, M.Pd

Disusun Oleh :ABDURRAAFI’ MAUDUDI DERMAWAN

NIM. I21110005

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK

2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 2: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Dalam kehidupan ini, manusia senantiasa mempelajari dan melakukan

perubahan-perubahan terhadap kebudayaannya sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi lingkungan. Hal ini adalah sesuatu yang wajar sebab kebudayaan

diciptakan dan diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk

memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, baik secara perorangan maupun

berkelompok. Dari kenyataan ini, tidak ada satupun kebudayaan dan

perwujudan kebudayaan yang bersifat statis (tidak mengalami perubahan).

Hubungan perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan yang

menyangkut perubahan masyarakat dan kebudayaannya, seringkali kesulitan

memisahkan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya. Sebab tidak

ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya. Perubahan

sosial dan budaya mempunyai satu aspek yang sama. Dari bentuk perubahan

dibedakan dari segi perubahan sosial lambat dan cepat, perubahan sosial kecil

dan perubahan sosial direncanakan dan tidak direncanakan.

Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya proses perubahan sosialisasi

dari perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan

masyarakat, pemberontakan dan reformasi. Modernisasi bisa merubah dari

masa pra modern menuju masa modern. Modernisasi mencakup proses sosial

budaya yang ruang lingkupnya sangat luas sehingga batas-batasnya tidak bisa

ditetapkan secara mutlak.

Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat

adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-unsur

budaya suatu kelompok masyarakat bisa dikenal dan diterima oleh kelompok

masyarakat lainnya.

Adanya pertukaran unsur-unsur budaya karena globalisasi ini

mengakibatkan dampak-dampak yang besar bagi masyarakat. Hal ini

merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat menyikapi secara

bijaksana. Globalisasi merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi

dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara

masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan

komunikasi sehingga memperlancar interaksi antar warga dunia. Selain proses

Page 3: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

modernisasi dan globalisasi, ada juga proses yang disebut reformasi, proses

dimana perbaikan atau penataan ulang terhadap faktor rehabilitasi yang

terdapat pada masyarakat. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang

bisa merubah semuanya untuk lebih baik dan terarah. Dan didasarkan pada

perencanaan pada proses disorganisasi, problem, konflik antar kelompok dan

hambatan-hambatan terhadap perubahan.

Mereka beranggapan bahwa kebanyakan masyarakat hanya meniru

pada masyarakat atau negara lain yang sudah modern. Ini menunjukkan,

seharusnya negara modern menolong mereka melalui social engineering baik

secara langsung maupun tidak langsung, merupakan bagian dari

perkembangan masyarakat dengan modernisasi dan globalisasi yang dapat

merubah untuk menjadi lebih baik dan maju.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perubahan sosial budaya terhadap perkembangan masyarakat?

2. Faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perubahan sosial budaya

di masyarakat ?

3. Bagaimana pengaruh dan dampak globalisasi terhadap sosial dan budaya

masyarakat ?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui perubahan sosial

budaya pada perkembangan masyarakat Indonesia untuk menghadapi

modernisasi dan globalisasi dengan mengetahui :

1. Dampak perubahan sosial budaya pada modernisasi dan globalisasi.

2. Perkembangan masyarakat dengan adanya kemajuan teknologi.

3. Manfaat dari modernisasi dan globalisasi di masyarakat.

Page 4: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk kepentingan praktis,

yaitu untuk membantu pengambilan keputusan bagi pembuat kebijakan

tentang perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Indonesia

sehingga bisa dilakukan langkah-langkah agar perubahan sosial budaya yang

diharapkan bisa dilakukan dan dilaksanakan terutama pada perkembangan

masyarakat.

Page 5: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya

Para ahli sosiologi pernah mengklasifikasikan masyarakat menjadi

masyarakat yang statis dan dinamis. Masyarakat statis merupakan masyarakat

yang mengalami sedikit sekali perubahan dan perubahan pun berjalan lambat.

Adapun masyarakat dinamis merupakan masyarakat yang mengalami berbagai

perubahan secara cepat. Oleh karena itu, pada masa tertentu, suatu masyarakat

dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis, sedangkan masyarakat lainnya

dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Segala perubahan yang terjadi

tidak terlalu berarti kemajuan (progress), namun dapat pula berarti sebagai

kemunduran (regress).

Saat ini ketika teknologi komunikasi semakin modern, teknologi

komunikasi banyak mempengaruhi terjadinya perubahan. Informasi semakin

lama semakin mudah didapat dan komunikasi pun menjadi lebih mudah

dilakukan. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu

tempat dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat lain yang jauh dari

tempat tersebut.

Sejumlah ahli sosiologi mengemukakan pendapatnya tentang perubahan

sosial. William F. Ogburn tidak memberikan pengertian konkrit, apa itu

perubahan sosial. Menurutnya, perubahan sosial mencakup unsur-unsur

kebudayaan, baik yang materiil maupun yang immaterial, terutama

menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil

terhadap kebudayaan immaterial.

Page 6: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Adapun Mac Iver lebih senang membedakan antara utilitarian elements

dan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia

yang primer dan sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat

diklasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut. Sebuah mesin ketik, alat

pencetak, komputer atau sistem keuangan merupakan utilitarian elements

karena manusia tidak menginginkan benda-benda tersebut secara langsung

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Walaupun benda-benda tersebut dapat

dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Cultural elements merupakan

ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan

hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi, dan hiburan.

B. Proses Globalisasi dan Modernisasi

Untuk menguraikan proses globalisasi, kita harus menelusuri sejarah

negara-negara Eropa Barat terlebih dahulu, sebab proses globalisasi tidak

hanya berlangsung pada saat ini, melainkan sudah dimulai sejak masa lampau.

Perhatikan uraian tentang proses tersebut :

1) Masa Kapitalisme

Kapitalisme berasal dari bahasa Latin, kapital berarti kepala atau

modal pokok dalam perniagaan. Jadi, kapitalisme adalah paham atau

sistem ekonomi yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada

pada tangan swasta (di Eropa pertama-tama pada kaum bangsawan dan

biara atau Gereja), dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan

sebanyak-banyaknya. Istilah ini berasal dari seorang sosialis Perancis

bernama Louis Blanc (1811 – 1882). Kapitalisme terbagi atas dua bagian,

kapitalisme lama dan kapitalisme modern.

a) Kapitalisme lama

Paham ini berkembang sejak abad ke-11, ketika perdagangan

internasional mulai dilakukan. Kapitalisme lama menjelma menjadi

imperialisme lama, yang ingin menguasai dunia. Ada tiga dorongan

Page 7: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

yang menyebabkan timbulnya imperialisme lama yaitu God, Gospel,

dan Glorious.

1. Gold (emas)

Para imperialisme dari Eropa ini terdorong untuk mencari emas

sebagai lambang kekayaan pada saat ini. Emas tidak ditentukan di

Eropa, tetapi diluar Eropa (Afrika, Amerika, dan Asia).

2. Gospel (menyiarkan agama)

Kaum agama Kristen (Nasrani) terdorong oleh ajaran injil :

“.........pergilah, jadikan semua bangsa muridku dan baptislah

mereka.........”. Berdasarkan perintah Tuhan ini, banyak misionaris

dan zending pergi ke seluruh muka bumi ini untuk

mengembangkan agama Nasrani.

3. Glorious (kejayaan)

Penermuan benua baru akan membawa kejayaan suatu bangsa,

baik dalam bentuk kekayaan materiil maupun nama besar yang

diabadikan dunia. Pelopor imperialis lama ialah Portugis, Spanyol,

Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman.

b) Kapitalisme Modern

Kapitalisme modern ditandai dengan adanya revolusi industri di

Inggris yang berlangsung tahun 1750 – 1850. Kemajuan ilmu

pengetahuan alam mendorong penemuan-penemuan di bidang

teknologi, antara lain ditemukannya mesin-mesin. Misalnya James

Watt menemukan mesin uap, dan sebagainya. Jadi, revolusi industri

membawa perubahan besar dalam bidang produksi yang dahulu

dikerjakan dengan tangan, kemudian diubah dengan menggunakan

mesin.

Revolusi industri menghasilkan produksi yang lebih cepat, lebih baik

kredibilitasnya, dan lebih murah. Selain itu juga membutuhkan bahan

mentah yang lebih banyak.

Page 8: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Oleh karena hasil produksi jauh lebih banyak, maka akibatnya terjadi

over produksi (kelebihan hasil pabrik), sehingga barang harus dijual

keluar negeri. Timbulnya imperialisme modern, di satu pihak karena

adanya over produksi.

2) Neo Imperialisme

Imperialisme dalam bentuk baru ialah suatu bentuk penjajahan yang

terutama dalam bentuk ekonomi. Negara-negara bekas jajahan telah

mencapai kemerdekaan secara politik, tetapi masih memiliki

ketergantungan dalam bidang perekonomian. Kebutuhan ini makin lama

makin meningkat, karena negara-negara bekas jajahan (disebut dunia

ketiga) tersebut dalam perekonomian merupakan negara miskin dan

cenderung terus menerima bantuan (berwujud utang) yang makin

membengkak. Sungguh suatu ironi memperbandingkan cita-cita atau

tujuan negara-negara penjajah sekarang. Mereka menjajah dengan cara

yang kelihatan lebih halus. Mereka membuat sedemikian rupa, sehingga

terjadi “ketergantungan” kepada negara barat baik secara langsung

maupun tidak langsung. Termasuk yang tampak adalah masalah budaya

dan peradaban, lebih khusus lagi ketergantungan dalam bidang ilmu dan

teknologi yang mempunyai konsekuensi ketergantungan ekonomi, apalagi

kekuatan militer. Ketergantungan ini mereka kemas dengan istilah-istilah

berikut :

a) Modernisasi

Menurut Dr. A. Qodri Azizy, MA.

Istilah modern secara bahasa berarti baru, kekinian, akhir, up-to-date,

atau semacamnya. Dapat pula dikatakan sebagai kebalikan dari lama,

kolot, atau semacamnya. Istilah modern juga bisa dikaitkan dengan

karakteristik. Oleh karena itu, istilah modern ini dapat diterapkan pada

manusia dan juga untuk lainnya: dari konsep bangsa, sistem politik,

ekonomi, negara, kota, lembaga (sekolah, rumah sakit, dan lain-lain),

barang, sampai pada perilaku, sifat, dan hampir apa saja. Kita dapat

Page 9: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

memberi predikat negara sebagai negara modern, kita juga dapat

menyebut pakaian dan rumah yang modern, dan juga bisa menyebut

musik yang modern.

Jadi istilah modernisasi menyangkut semua aspek kehidupan, terutama

ditandai dengan kepercayaan terhadap sains (ilmu pengetahuan),

perencanaan, sekularisme, dan kemajuan.

Istilah ini diberi pengertian oleh Samuel Huntington sebagai hal yang

mempunyai tiga proses berikut :

1. Penggantian sejumlah besar dari hal-hal yang tradisional, bersifat

keagamaan, kekeluargaan, dan kekuasaan politik atas dasar etnik

dengan satu kekuasaan nasional dan sekuler.

2. Munculnya fungsi-fungsi politik harus dikelola dengan hierarki

administratif yang baru dan dipilih atas dasar kemampuan atau

prestasi bukan asal usul mereka.

3. Meningkatkan partisipasi politik oleh kelompok-kelompok sosial

dari seluruh masyarakat melalui perkembangan institusi baru,

seperti partai politik dan kelompok interest dalam rangka

partisipasi tersebut.

C. Definisi Globalisasi

Pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu :

1) Sebagai Alat

Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan

teknologi, terutama di bidang komunikasi. Globalisasi sebagai alat

juga mengandung hal-hal yang positif apabila dipergunakan untuk

tujuan yang baik. Namun hal tersebut juga dapat mengandung hal-

hal negatif bila dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik. Jadi

tergantung siapa yang menggunakan dan apa tujuannya.

2) Sebagai Ideologi

Globalisasi sebagai ideologi berarti sudah mempunyai arti

tersendiri dan netralitasnya sangat sedikit. Globalisasi sebagai

Page 10: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

ideologi pasti memihak suatu kepentingan sehingga akan

menimbulkan akibat, baik yang setuju maupun yang tidak setuju.

Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan.

a) Ancaman

Dengan alat komunikasi seperti TV, parabola,

telepon, VCD, DVD, dan internet, kita dapat berhubungan

dengan dunia luar. Dengan parabola atau internet, kita

dapat menyaksikan hiburan porno dari kamar tidur. Kita

dapat terpengaruh oleh segala macam bentuk yang sangat

konsumtif. Anak-anak kita dapat terpengaruh oleh segala

macam film kartun dan film-film yang seharusnya tidak

dilihat. Kita pun dapat dengan mudah terpengaruh oleh

gaya hidup seperti yang terjadi di sinetron-sinetron kita

(terutama sekali yang bertemakan keluarga) yang lebih dari

90% menebar nilai-nilai negatif dengan ukuran

keberagaman dari setiap agama. Meskipun harus disadari

pula bahwa televisi juga banyak menayangkan program-

program pengajian, ceramah, diskusi, dan berita yang

mengandung nilai positif bahkan agamis. Adegan

kekerasan (violence) akan lebih berkesan di benak anak-

anak dibandingkan dengan petuah agama.

b) Tantangan

Pengaruh globalisasi yang memberikan nilai-nilai

positif wajib kita serap, terutama yang tidak menyebabkan

benturan dengan budaya kita, misalnya disiplin, kerja

keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan,

demokrasi dan kejujuran. Kita wajib menyaring yang baik

dan sesuai dengan kepribadian dan moral bangsa kita

terima, sebaliknya yang buruk kit atolak.

Page 11: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

BAB III

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan sosial dan budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-

faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan terdiri dari faktor yang

mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya

seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Faktor-faktor itu bisa berasal

dari dalam maupun dari luar masyarakat. Berikut diuraikan faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan sosial budaya.

Diantara berbagai faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial

budaya :

1. Kontak dengan kebudayaan lain. Masyarakat yang sering melakukan

kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat.

Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu

proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain

atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

2. Sistem pendidikan formal yang maju. Pada jaman modern sekolah

semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahan-perubahan

pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat secara

keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajar berbagai kemampuan

dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk membuka

pikirannya terhadap hal-hal baru.

3. Toleransi. Perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada

masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang

berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif, dengan

catatan bukan merupakan delik hukum.

Masyarakat yang memiliki toleransi cenderung lebih mudah menerima

hal-hal yang baru.

Page 12: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

4. Sistem stratifikasi terbuka. Sebagaimana telah kita pelajari pada bagian

terdahulu, sistem pelapisan sosial terbuka pada masyarakat akan

memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke

kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan

oleh kebudayaannya.

5. Penduduk yang heterogen. Pada masyarakat yang heterogen atau

masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi akn

mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang

keguncangan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya perubahan dalam

masyarakat.

6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan.

Ketidakpuasan ini, baik dalam sistem kemasyarakatan, ekonomi, politik,

dan keamanan, akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem

yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhannya.

7. Orientasi ke masa depan. Umumnya masyarakat beranggapan bahwa

masa yang akan datang berbeda dengan masa sekarang, sehingga mereka

berusaha menyesuaikan diri, baik yang sesuai dengan keinginannya,

maupun keadaan yang buruk sekalipun. Untuk itu, perubahan-perubahan

harus dilakukan agar dapat menerima masa depan.

8. Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk

memperbaiki hidupnya. Terdapat suatu ajaran atau keyakinan di

masyarakat yang menyebutkan bahwa yang dapat mengubah atau

memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri, dengan

bimbingan Tuhan. Jika seseorang ingin berubah niscaya ia harus

berusaha. Usaha ini ke arah penemuan-penemuan baru dalam bentuk cara-

cara hidup atau pun pola interaksi di masyarakat.

Selain dari itu faktor-faktor yang bisa menghambat perkembangan di

masyarakat dari perubahan sosial budaya diantaranya :

1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat yang

kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah

Page 13: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka

tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada

masyarakat lain.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Keterlambatan

perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat

disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing,

sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain

sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang.

3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Suatu sikap yang

mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak

dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan,

keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang

bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat. Dalam

suatu masyarakat, selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati

kedudukan tertentu. Biasanya, dari kedudukan itu mereka mendapatkan

keuntungan-keuntungan tertentu dan hak-hak istimewa.

5. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah

ada. Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar

dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan

perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat.

6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Di dalam masyarakat

menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi

dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap

usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan.

7. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup). Prasangka

seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh

bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang

datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang

pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia

barat.

Page 14: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

8. Adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola

perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan

pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi

kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang

mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan

cara berpakaian.

B. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya

Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari

kebudh itu saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur

kebudayaan akan mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita

lihat contohnya ketika program listrik masuk desa mula-mula dijalankan.

Masuknya listrik ke pedesaan yang sebelumnya tidak ada listrik, membawa

perubahan besar dalam kehidupan penduduk desa yang sebagian besar

bermata pencaharian sebagai petani atau pengrajin tradisional. Perubahan itu

begitu terasa pada peningkatan beragam kebutuhan akan barang-barang

elektronik (radio, televisi, kulkas).

Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut, pola hidup mereka

mengalami perubahan. Waktu tidur berubah menjadi semakin larut, pranata-

pranata hiburan juga ikut mengalami perubahan. Ikatan-ikatan sosial

masyarakat desa menjadi semakin mengendur, karena mereka lebih banyak

menghabiskan waktunya di depan pesawat televisi dibandingkan dahulu yang

lebih banyak berinteraksi di luar dengan sesama warga. Pertunjukan seni

tradisional lebih banyak ditonton di televisi daripada melalui pertunjukan

langsung di panggung-panggung. Selain itu juga, dengan adanya penerangan

lampu. Dari kenyataan ini, perubahan-perubahan lainnya akan semakin

terbuka dan berlangsung secara beruntun.

Menurut Gillin dan Koenig, perubahan kebudayaan disebabkan oleh

beberapa faktor internal maupun eksternal sebagai berikut :

a. Faktor-faktor internal antara lain :

Page 15: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

1. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai

yang berlaku di masyarakat.

2. [Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku.

Apabila hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu

lainnya sehingga mendorong perubahan.

3. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.

Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan

unsur penduduk lainnya, seperti rasio jenis kelamin dan beban

tanggungan hidup. Banyaknya pendatang dari etnis dan budaya lain

juga akan merubah struktur sosial karena penduduk menjadi lebih

heterogen.

b. Faktor-faktor eksternal antara lain :

1. Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau

tsunami. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan

lingkungan fisik sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi

terhadap lingkungan yang telah berubah tersebut. Biasanya untuk

bertahan ataupun mengalami suatu bencana alam, manusia terkadang

terlupa atau mungkin terpaksa melanggar nilai-nilai dan norma sosial

yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata untuk tetap bertahan

dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana alam

tersebut.

2. Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian,

rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari-hari,

terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental

penduduk sehingga merasa frustasi dan tidak berdaya. Dalam

kenyataan yang lebih memprihatinkan, peperangan seringkali diakhiri

dengan penaklukan yang diikuti pemaksaan ideologi dan kebudayaan

oleh pihak atau negara yang menang. Semua ini akan mengubah

kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.

3. Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak

dapat terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari

Page 16: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

tempat yang berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang

berbeda etnis dan kebudayaan yang tinggi akan memperluas

pengetahuan dan wawasan tentang budaya masing-masing, sehingga

dapat menimbulkan sikap toleransi dan penyesuaian diri terhadap

budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan penyesuaian diri ini pada

akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.

C. Pengaruh Globalisasi pada Tatanan Sosial Budaya Masyarakat

Globalisasi telah membawa pengaruh yang luas terutama

perubahan perilaku masyarakat dalam berbagai hal. Misalnya, gaya hidup,

perjalanan, komunikasi, makanan, pakaian, nilai-nilai, dan tradisi.

1. Gaya Hidup

Arus globalisasi juga berdampak pada gaya hidup, baik itu

dampak negatif maupun positif. Arus globalisasi berdampak negatif

pada masyarakat, misalnya gaya masyarakat sehari-hari cenderung

bergaya hidup mewah. Dengan melihat tayangan-tayangan sinetron,

telenovela yang ada di TV membuat orang tidak menyesuaikan dengan

pendapatan rumah tangganya. Namun juga berdampak positif, misalnya

orang sekarang sangat menghargai waktu. Kamu tentu sering

mendengar ungkapan yang berbunyi time is money. Ungkapan itu

secara mudah berarti waktu adalah uang. Menghargai waktu sangat

penting. Begitu pentingnya waktu, mereka menyamakan waktu dengan

uang. Jadi waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Oleh karena itu,

banyak di kalangan kita yang menghargai waktu. Nah termasuk kamu,

apakah kamu juga memanfaatkan waktu itu dengan baik. Misalnya

waktu sekolah, waktu bermain, waktu belajar, dan sebagainya.

2. Transportasi

Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah

menjadi kendala. Berbagai sarana angkutan sudah tersedia dari yang

sederhana sampai yang canggih. Di era globalisasi ini, pergerakan

Page 17: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

orang dan barang makin cepat dan mudah. Teknologi transportasi yang

berkembang dengan pesat memberikan pelayanan prima. Inilah

dampak positif dari arus globalisasi di bidang transportasi.

Transportasi darat, seperti bus, kereta api, dan sebagainya. Sedangkan

transportasi udara, yakni pesawat terbang memungkinkan perjalanan

jarak jauh dengan waktu tempuh yang singkat.

Dampak negatifnya, tingginya kemajuan di bidang transportasi

mengakibatkan padatnya arus lalu lintas. Dengan banyak perjalanan

yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan

pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.

3. Komunikasi

Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang

sangat penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita

bisa berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja.

Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per orang,

kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka

mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP. Pesawat

telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya,

sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang

bepergian.

Pemakaian HP dalam era globalisasi juga berdampak positif

dan negatif. Dampaknya positif dengan cepat di mana saja dan kapan

saja, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman, kenalan,

hubungan bisnis dan siapa saja dengan cepat. Dampak negatifnya,

misalnya menjadi pemborosan, jika hanya digunakan untuk hal-hal

yang kurang bermanfaat. Di samping itu, HP juga berdampak

mengurangi silaturahmi (kunjungan antarkeluarga), sebab cukup

dengan kirim SMS atau telepon saja.

4. Pakaian

Page 18: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian.

Dengan arus globalisasi, pakaian dengan mode yang sama dipakai oleh

orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah celana jeans.

Celana jeans sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di mana

saja baik itu laki-laki atau pun perempuan sudah terbiasa memakai

celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh

orang-orang tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan

baju kaos, yang lazim disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi

pakaian yang biasa dan dapat ditemukan di mana saja. Apakah

perubahan orang memakai pakaian akibat globalisasi telah berdampak

positif atau negatif? Jenis pakaian di luar contoh di atas masih banyak.

Misalnya, orang meniru pakaian yang sedang ”ngetren” saat itu. Kalau

di TV yang sedang ”ngetren” pakaian mini maka banyak masyarakat

berpakaian mini. Atau pakaian yang sedang ramai di kalangan remaja

yaitu pakaian yang seharusnya anggota badan itu tertutup. Jenis

pakaian ini tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat kita, jelas ini akan berdampak negatif. Akan tetapi dari

jenis pakaian, arus globalisasi juga berdampak positif. Kini, kita dapat

dengan mudah mendapatkan berbagai jenis, baik itu model, bahan atau

kualitas dan sebagainya.

5. Makanan

Masyarakat Indonesia yang ada di kota-kota besar banyak yang

mengkonsumsi makanan yang sebenarnya berasal dari negara lain

seperti ayam goreng (Mc Donald), pizza, spaghetti, dan hamburger.

Mereka lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada

makanan khas Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan

lain-lain.

6. Nilai-nilai

Page 19: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Sebelum terjadi berbagai kemajuan pesat akibat pengaruh

globalisasi, masyarakat kita sangat menghargai dan menerapkan

nilainilai dan norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat Timur.

Nilai dan norma yang ditanamkan oleh nenek moyang kita adalah

nilai-nilai dan norma-norma yang luhur, seperti sopan santun, tata

krama, kerukunan dan sebagainya. Oleh karena itu, kehidupan

masyarakat berlangsung secara teratur, alamiah, dan damai.

Setelah terjadi arus globalisasi, nilai-nilai dan norma-norma

yang berlaku mulai bergeser. Akibat pengaruh teknologi dan budaya

asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti nilai

kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai luntur. Apalagi di

kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah jarang ditemui. Mereka

hidup dengan sendiri-sendiri. Namun di pedesaan nilai-nilai seperti itu

masih nampak. Dampak negatifnya, masyarakat cenderung lebih

bersifat individual.

7. Tradisi

Tradisi yang berlangsung di masyarakat lama kelamaan luntur.

Masyarakat sudah tidak begitu mengikuti tradisi yang ada. Misalnya

tradisi ”tedak siti” bagi bayi yang mulai berlatih berjalan, yaitu mulai

menempelkan kakinya di tanah. Tradisi ini berlangsung pada suku

Jawa! Sebaliknya, masyarakat khususnya generasi muda cenderung

menyukai adat dan tradisi asing. Misalnya, lagu pop dari Eropa atau

Amerika, lebih disukai daripada lagu daerah atau lagu nasional.

Demikian juga pakaian, generasi muda lebih suka memakai pakaian

ala barat daripada pakaian tradisional. Upacara adat pernikahan banyak

dipengaruhi budaya asing. Mereka banyak yang menyukai pakaian

pengantin bergaya Eropa.

8. Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas

Page 20: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya

globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk

para remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah

laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut

sebagai salah satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya

bagi remaja dan manusia pada umumnya.

Muncullah kenakalan remaja antara lain karena adanya

pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi.

Begitu juga berbagai bentuk kriminalitas juga dipengaruhi oleh media

massa. Demikian uraian mengenai dampak penerapan IPTEK terhadap

lingkungan hidup. Jadi, jelas penerapan IPTEK memiliki banyak

keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicari jalan

pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem

informasi, komunikasi, dan transportasi juga memiliki dampak yang

negatif. Dengan adanya media informasi, komunikasi, dan transportasi

ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang

mulai menggeser budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan

individualistik mulai berkembang dan menggeser nilai-nilai

kekerabatan dan gotong royong sebagian rakyat Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya alat transportasi, juga

menimbulkan dampak negatif. Semakin banyaknya kendaraan

bermotor telah menimbulkan polusi, sehingga mengurangi

kenyamanan, menganggu kesehatan setiap pemakai jalan, sering

menimbulkan kecelakaan.

9. Adanya Kesenjangan Sosial

Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan

membuka lapangan kerja. Tetapi juga memunculkan kesenjangan

sosial di masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal

yang kaya bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok

masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka yang tidak

Page 21: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

menguasai teknologi akan semakin ketinggalan dan hidup miskin.

Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si

miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan

keamanan.

D. Dampak Globalisasi Terhadap Sosial Budaya

Dizaman ini globalisasi di indonesia sangat mempengaruhi Sosial

Budaya Indonesia. Nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang terdahulu

terkenal dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang luhur, adab kesopanan yang tinggi, saat ini karena

pengaruh globalisasi yg disusupin oleh gaya kapitalis dan misi satu negara

yang sudah masuk ke dalam kebudayaan Indonesia dengan segala

pemikiran liberalis yang akhirnya mengikis nilai-nilai budaya Indonesia

yang bermartabat menuju pada moral bangsa yg rendah, karena tidak

sesuai dengan idiologi Pancasila yg memiliki dasar ke Tuhanan dan telah

dilanggar dengan pemikiran-pemikiran liberalis yang bebas

mendefinisikan makna ke Tuhanan dan kebebasan menjalankan ibadah

sesuai dengan pemikiran-pemikiran yg liberal yaitu berdasarkan hasil

pemikiran individu atau kelompok dan bukan berdasarkan aturan hukum

ke Tuhanan yang diajarkan oleh suatu agama. Terutama perubahan ini

terlihat sekali memasuki wilayah aturan agama yang dipeluk oleh

mayoritas masyarakat Indonesia yaitu Islam. Kebebasan berfikir dan

mendefinisikan amalan ibadah yang tidak sesuai dengan aturan/hukum

yang sudah ditetapkan dalam ajaran islam ini, nampak jelas sekali sedang

diupayakan untuk dirusak dan di selewengkan dengan mengatas-namakan

toleransi dan hak asasi manusia dalam menjalankan amalan ibadahnya

menurut keyakinannya sendiri dan dari hasil pemikirannya sendiri yang

sudah dipengaruhi oleh gaya pemikiran Liberal yang mengusung

kebebasan tanpa batas dan ini bertentangan sekali dengan norma-norma

agama yang diajarkan pada umumnya dan norma ajaran islam pada

Page 22: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

khususnya yang mempunyai batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar

karena dasar keimanan kepada Allah swt.

Pengaruh globalisasi di Indonesia yg sudah didominasi oleh gaya

kapitalis dan pemikiran liberalis secara perlahan sudah berusaha

menggrogoti nilai-nilai ideology Pancasila yang memiliki arti kemanusian

yang adil dan beradab dengan menimbulkan banyak perubahan pada nilai-

nilai kemanusiaan yang beradab kepada nilai pemikiran Liberalis dan

memberikan dampak kemerosotan moral menjadi tidak beradab yaitu

dengan maraknya pornografi dan pornoaksi yang mengatasnamakan seni

dan menungkir balikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dengan adat

ketimurannya yang dahulu selalu menjaga nilai kemanusiaan yg beradab,

namun kini pengaruh kapitalis yang mengusung pemikiran liberalis

dengan kebebasan tanpa batas, sesungguhnya sudah menurunkan arti

peradaban bangsa Indonesia yang dahulu selalu dijunjung tinggi menjadi

negara dengan kemerosotan moral yang cukup tajam dan tidak sesuai

dengan Ideologi Pancasila yang menganut faham ke Tuhanan YME yg

seharusnya mengikat tiap-tiap individu masyarakat/bangsa dengan nilai-

nilai ke Tuhanan yang sudah digariskan dalam satu ajaran agama yang

mengikat dengan batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Dan gaya

kapitalis dan liberalis sudah melanggar makna kemanusiaan yg beradab

menjadi tidak beradab dengan melokalisir tempat-tempat perjudian dan

perzinahan, dan mulai maraknya satu kelompok yang ingin melegalkan

kaum homoseksual agar diakui keberadaannya di Indonesia, jelas

bertentangan sekali dengan Ideologi Pancasila, khususnya sila ke Tuhanan

YME dan kemanusiaan yg adil dan beradab.

E. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi

Kita menyadari bahwa tidak semua kebudayaan barat itu baik dan

cocok untuk bangsa kita. Namun juga tidak semua kebudayaan barat itu

jelek, yang jelek pasti kita tolak (tangkal).

Page 23: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

Kita memaklumi bahwa sering kebudayaan yang jelek (misalnya

kebebasan yang negatif dan kekerasan) itu justru yang menarik dan

berkesan dari pada kebudayaan yang baik. Untuk itu diperlukan filter

(penyaring) dengan alat, yaitu nilai-nilai Pancasila, agama, norma-norma

kebudayaan, kepribadian bangsa, dan potensi Pancasila yang ada.

Caranya bagaimana ? Berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh

bangsa kita khususnya para tokoh agama, masyarakat, pendidik, dan

pemimpin.

1. Jika globalisasi itu memberi pengaruh, nilai, dan praktik yang

positif, maka seharusnya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia

untuk mampu menyerapnya, terutama sekali hal-hal yang tidak

mengalami benturan dengan budaya lokal atau nasional, khususnya

nilai agama. Dengan kata lain, bagaimana agar nilai-nilai positif

yang ada dapat pula dipraktekkan di tengah-tengah masyarakat kita,

seperti budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, egalitarianisme,

kompetisi, kerja keras, menghargai orang lain, saling membantu,

demokrasi dan semacamnya. Disinilah seharusnya kita mampu

memberi bimbingan ke arah yang lebih baik.

2. Selanjutnya, bagaimana kita mampu memberi

pendidikan kepada anak-anak dan bangsa kita agar mereka tahu nilai

negatifnya yang harus dihindari dan sebaliknya, mengetahui nilai-

nilai yang positif dan bermanfaat untuk bangsanya. Ini berarti

berkaitan dengan banyak aspek termasuk pendidikan, kemauan

politik, hukum, dan contoh dari para pemimpin kita.

3. Menumbuhkan kembali kesadaran akan arti dan tujuan hidup di

dunia. Kita memaklumi bahwa sebagian besar kebudayaan barat

menekankan pada kenikmatan di dunia (hedonisme) yang sifatnya

hanya sementara saja. Jelas hal tersebut bertentangan dengan

landasan agama. Manusia diciptakan di dunia ini dengan sempurna

sebagai hamba Tuhan dan sebagai pengelola bumi. Kita wajib

Page 24: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

mengabdi kepada Tuhan untuk memperoleh ridha-Nya, sehingga

keselamatan di dunia dan di akhirat dapat kita raih.

Dengan kesadaran tersebut kita akan sanggup :

a. Mengatur diri, yaitu mengikuti aturan atau pedoman yang benar;

b. Mengekang diri (mengendalikan diri), sehingga tenggang rasa,

rendah hati, dan kejujuran akan terwujud dalam kehidupan ini;

c. Merasakan kenikmatan lahir dan batin yang merupakan

kenikmatan hakiki, yaitu dapat berbuat baik kepada Tuhan Yang

Maha Esa, maupun kepada sesama manusia.

4. Dapat mempertanggung-jawabkan apa yang diperbuat di dunia

Konsep dan praktik tanggung jawab merupakan hal yang serius dan

mendasar. Inilah kelemahan bangsa Indonesia yang belum berhasil

menanamkan ajaran tanggung jawab bagi bangsanya (baik lewat

pendidikan formal, non formal, maupun informal), sehingga yang

tampak sekarang adalah ekses reformasi, bukan keberhasilan

reformasi. Akibat masih melemahnya tanggung jawab (bahkan

mungkin belum tertanam), maka yang tampak adalah kepentingan

pribadi dan kelompok atau golongan. Bahkan banyak terjadi

permainan kotor dan melanggar hukum, hanya demi kepentingan

tersebut.

Adapun tanggung jawab, baik serta formalitas administrasi maupun

yang memiliki konsekuensi di akhirat, tetap menjadi tanggung jawab

pribadi masing-masing. Kita tidak boleh terbawa arus tanpa tujuan

yang pasti, sebab semua akan dituntut dan dimintai pertanggung-

jawaban.

Banyak orang yang tidak menyadari perjalanan hidup ini, sehingga

membuat kerusakan terhadap dirinya sendiri, keluarga atau orang lain,

bahkan terhadap bangsanya. Sebaiknya apa yang kita perbuat tidak

membawa kerugian, melainkan membawa manfaat bagi diri sendiri,

keluarga, maupun orang lain.

Page 25: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

F. Aspek-aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi

Pengaruh globalisasi harus kita hadapi dan direspons. Ada tiga sikap

dalam merespons globalisasi.

1. Respons dengan sikap anti modernisasi atau anti barat. Kita menolak

semua pengaruh barat. Bahkan ada pandangan ekstrem yang menganggap

kebudayaan barat sebagai musuh.

2. Respons yang menjadikan kebudayaan barat menjadi kiblat dan “role

model” untuk masa depan, bahkan menjadikannya way of life mereka.

3. Respons yang bersikap selektif, artinya tidak secara otomatis menerima

atau menolak kebudayaan barat, mereka dapat menerima kebudayaan

barat selama tidak harus mengorbankan agama, kepribadian, dan

kebudayaan yang ada. Sebaliknya mereka akan menolak kebudayaan

barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki.

Berdasarkan hal tersebut, akhirnya kita dapat menentukan sikap

sebagai berikut :

1. Aspek-aspek positif yang diterima

a. Di bidang sosial budaya

Perkembangan yang demikian cepat dalam ilmu dan teknologi,

terutama di bidang komunikasi, transportasi, dan informasi akan

dapat menebus batas-batas wilayah, budaya dan waktu. Di era

globalisasi ini berarti terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai sosial

budaya. Melalui proses seleksi nilai-nilai sosial budaya yang positif

wajib kita terima, seperti kerja keras, disiplin, kejujuran,

penghargaan terhadap karya atau kerja orang lain, optimistis,

kemandirian, kesungguhan, tanggung jawab, law enforcement,

ketaatan terhadap aturan, dan nilai-nilai agama. Nilai-nilai yang

diterima akan diserap sehingga memperkaya budaya kita.

b. Di bidang ilmu dan teknologi

Kita menyadari bahwa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

masih tertinggal jauh dari negara-negara yang telah maju. Justru era

globalisasi ini merupakan peluang baik untuk dapat menyerap ilmu

Page 26: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

dan teknologi, sehingga kita akan dapat bersaing (berkompetisi)

dalam menghasilkan barang-barang yang berkualitas dengan harga

murah.

c. Di bidang mental

Sikap mental seperti pasrah, menyerah, ketergantungan, kongkow-

kongkow, dan santai wajib kita ubah menjadi sikap kerja keras,

disiplin dalam segala hal, serta menghargai dan menggunakan waktu

sebaik-baiknya.

Hal tersebut merupakan kunci kemajuan dan keberhasilan dalam

pembangunan bangsa, bangsa yang maju pasti mempunyai sikap

mental tersebut. Sebagai contoh negara Jepang, Korea, Hongkong,

dan Singapura.

d. Di Bidang Ekonomi

Kompetisi atau persaingan bebas adalah kunci, seperti AFTA (Asean

Free Trade Agreement) atau perjanjian kawasan perdagangan bebas

ASEAN yang berlaku di tahun 2003 dan APEC (Asian Pacific

Economy Cooperation) atau kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang

berlaku di tahun 2020. Lalu timbul pertanyaan : sudah siapkah kita

menghadapi era liberalisme perdagangan tersebut ? jika sudah,

berarti kita akan tetap survive (hidup) akan dicukupi dari produksi

luar negeri. Akibatnya bangsa kita akan tergantung sepenuhnya pada

bangsa kita.

e. Di Bidang Ideologi (politik)

Salah satu konsekuensi dari era globalisasi adalah keharusan untuk

berhubungan dengan bangsa lain. Kita akan dihadapkan dengan

berbagai ideologi bangsa lain, seperti separatisme. Oleh sebab itu,

harus mempunyai ketahanan ideologi dan kesaktian Pancasila

melalui sejarah. Pancasila merupakan ideologi nasional, pandangan

hidup bangsa (falsafah bangsa), dan dasar negara yang harus

dipertahankan. Sejarah telah membuktikan bahwa menyimpang dari

Pancasila akan membawa bencana bagi bangsa dan negara, seperti

Page 27: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

pada tahun 1949 – 1959 (masa liberalisme) dan pada tahun 1959 –

1965 (masa demorasi terpimpin).

f. Di bidang Pertahanan dan Keamanan

Persatuan dan kesatuan akan membawa kejayaan bangsa, sebaliknya

perpecahan akan membawa kehancuran terhadap negara ini.

Persatuan dan kesatuan akan membawa rasa aman, damai, tentram

dan sejahtera. Banyak faktor di era globalisasi yang akan

menimbulkan benturan dan gesekan dengan budaya lain, seperti

individualistis, sekularisme, dan gaya hidup serba bebas (dalam arti

negatif). Oleh sebab itu kita harus waspada, kita harus dapat

mengatasi setiap hambatan, ancaman, gangguan, dan tantangan.

2. Aspek-aspek Negatif yang wajib ditolak

Kita telah masuk pada era globalisasi, dimana dunia seolah-olah tidak

memiliki lagi batas-batas wilayah, waktu dan budaya. Apa yang terjadi di

sana, terjadi juga di sini dalam waktu yang sama dan tidak ada sensor. Kita

dihadapkan pada suatu pilihan, menerima atau menolak. Dalam

menentukan pilihan wajib mempunyai filter (penyaring), yaitu agama

(iman), Pancasila, norma-norma budaya, dan kepribadian bangsa. Apabila

tidak, maka nilai-nilai kemaksiatan akan masuk dan merusak bangsa kita.

1) Di bidang sosial budaya

Dalam era globalisasi pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai

budaya tidak mungkin dihindari. Apabila kita bertahan, maka akan

menimbulkan sikap isolasi, ketertutupan, eksklusif, dan inferior (rasa

rendah diri). Tetapi apabila kita berperan aktif berarti akan

menghasilkan keterbukaan dan rasa lebih. Paling tidak kita dapat

bersikap akomodatif terhadap hal-hal yang masih bisa ditolerir.

Kita harus waspada karena imperialisme budaya jauh lebih berbahaya,

akibat prosesnya yang lama dan apabila sudah termakan akan

menghilangkan nilai-nilai dan identitas bangsa.

Page 28: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

2) Di bidang ilmu dan teknologi

Kita menyadari ilmu dan teknologi dari dunia barat memang lebih

maju daripada yang kita miliki. Namun kita harus selektif, apakah ilmu

dan teknologi itu sesuai dengan norma-norma, kondisi, dan situasi

bangsa kita. Misalnya apakah penerapannya akan berdampak negatif

terhadap lingkungan dan menimbulkan pengangguran? Semua itu

perlu pengkajian lebih lanjut.

3) Di bidang mental

Gaya hidup kebarat-baratan wajib kita tolak, meskipun dikatakan

“modern”, seperti pengaruh model pakaian, rambut, makanan, dan

minuman tanpa memperhatikan yang halal atau yang haram.

4) Di bidang ekonomi

Salah satu ciri era globalisasi adalah adanya kompetisi (persaingan)

secara sehat, artinya berdasarkan peraturan yang berlaku. Kompetisi

dapat berlaku dalam kualitas, harga (murah), dan pelayanan (cepat,

tepat, dan sopan). Dengan kompetisi akan terjadi pengelompokan

perusahaan, yang kuat dan baik tetap hidup, yang lemah dan tidak baik

akan mati (gulung tikar). Terjadilah kesenjangan ekonomi dan sosial

yang semakin lebar dan dalam, sehingga sistem ekonomi dan sosial

berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 tidak mungkin tercapai. Pertanyaan

adalah kemana perekonomian Indonesia akan dibawa dan oleh siapa?

5) Di bidang ideologi politik

pergeseran akan terjadi di bidang ideologi (politik) dalam era

globalisasi, karena maraknya paham-paham lain masuk ke bumi

Indonesia, seperti liberalisme, komunisme, sekularisme,

individualisme, egoisme, dan sebagainya. Semua ideologi asing

tersebut tentu bertentangan dengan ideologi Pancasila yang

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan, gotong royong,

musyawarah untuk mufakat, dan lain sebagainya.

Page 29: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

6) Di bidang pertahanan dan keamanan

Era globalisasi juga membawa budaya kekerasan dan tindakan

kejahatan yang makin meningkat, baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya, sehingga pendidikan agama perlu kita tingkatkan pula.

Pendidikan agama bukan hanya dalam segi pengetahuan, tetapi lebih

menekankan pada pengalaman yang dimulai sejak sedini mungkin.

Page 30: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut :

1. Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat

adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-

unsur budaya suatu kelompok masyarakat bisa dikenal dan diterima oleh

kelompok masyarakat lainnya.

2. Globalisasi diambil dari kata globe, yang berarti bola dunia. Globalisasi

merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi

yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di

seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi memperlancar

interaksi antar warga dunia.

3. Pengaruh globalisasi yang memberi nilai-nilai positif wajib kita serap,

terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya

disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi.

4. Tidak semuanya pengaruh globalisasi dan modernisasi membawa

keburukan tetapi juga ada sisi praktis yang bisa diambil dari itu.

B. Saran

1. Filter (penyaring) yang paling mendasar adalah kita kembali kepada ajaran

agama. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyaring pengaruh

kebudayaan barat dan kebudayaan bangsa lain. Hal ini harus dilakukan

oleh segenap tokoh agama, masyarakat, pendidik dan para pemimpin.

2. Dengan penguasaan Iptek, kita akan tertinggal dari negara-negara maju.

Bahkan kita sejajar/sederajat dalam percaturan internasional.

3. Dengan Iptek akan membawa efisiensi tenaga dan biaya. Alangkah

mahalnya biaya yang harus dikeluarkan bila masih menggunakan cara

tradisional.

Page 31: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

4. Dengan Iptek kita semakin sejahtera. Perhatikan di bidang automobil,

elektronika, dan pertanian.

5. Dengan adanya Iptek, kita akan lebih mudah mengoperasikan peralatan.

Page 32: Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2011. Globalisasi. http://staff.ui.ac.id/internal/130675257/publikasi/globalisasi.doc. 26 April 2011 pukul 10.11 WIB.

Anonim b. 2011. Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya. http://tokobukuantikdanbekas.com/Lain-Lain/Modernisasi%20terhadap%20perubahan%20sosial%20budaya%20di%20masyarakat.doc. 26 April 2011 10.11 WIB.

Anonim c. 2011. Dampak Globalisasi Terhadap Sosial Budaya. http://images.tsga.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/TTEKHAooCIUAADRKCuE1/Dampak%20Globalisasi%20terhadap%20Sosial%20Budaya.doc?key=tsga:journal:35&nmid=405643662. 26 April 2011 10.20 WIB.

Anonim d. 2011. Perubahan Sosial pada Masyarakat. http://syair79.files.wordpress.com/2009/04/makalah-perubahan-sosial.doc. 26 April 2011 10.20 WIB.

Anonim e. 2011. Pengaruh Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya. http://data.tp.ac.id/dokumen/MAKALAH+PENGARUH+GLOBALISASI+TERHADAP+perubahan+sosial+budaya+BANGSA+DAN+NEGARA. 26 April 2011 10.25 WIB

Azizy, A. Qodri, MA. 2003. Melawan Globalisasi – Reinterpretasi Ajaran Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mu’in, Idianto. 2005. Sosiologi Jilid III. Jakarta : PT. Erlangga.

Samsudin. 2006. Kewarganegaraan. Surakarta : PT. Widya Duta Grafika.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo.

Susanto, Phil, Astrid. 1978. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung : Bina Cipta.