Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuransi Bumiputera Di Kota...
description
Transcript of Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuransi Bumiputera Di Kota...
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
1
ANALISISPENGARUH GEJALASTRESKERJA
TERHADAPPRODUKTIVITASDANKINERJAKARYAWAN
ASURANSIBUMIPUTERADIKOTAMALANG
PUBLIKASIILMIAH
UNTUKMEMENUHIPERSYARATAN
MEMPEROLEHGELARMAGISTER
Oleh:
NitaEriciaAnanta
0820206059
PROGRAMSTUDIILMUMANAJEMEN
MINATSTUDIMANAJEMENSUMBERDAYAMANUSIA
PASCASARJANAFAKULTASEKONOMI
UNIVERSITASBRAWIJAYA
MALANG
2011
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
2
ABSTRACT
Nita
Ericia
Ananta,
Postgraduate
Scholar
Program,
University
Of
Brawijaya
Malang,
Januari 2011.TheAnalysis OfWorkStressSymptomsForEmployee InBumiputra
Insurance Company In Malang City For Their Productivity And Performance.
Supervisor:Noermijati,CoSupervisor:MuhammadSyamkhin
This researchgoal is todetermine and analyze the effectbetweenwork stress
symptoms variables and productivity on performance in Bumiputras Insurance
companydirectandindirect.
This research is using all of the company employee of insurance production
agency in Malang namely Bumiputera Insurance Branch Celaket and Bumiputera
InsuranceBranchKayutangan.Fromallof69questioneronly64wasabletobeingused
as
analysis.
The
result
is
analyze
by
using
path
analysis.
The results of this study indicate that the symptoms of work stress affect
productivity. While the symptoms of work stress affect the performance. with the
foundingofthecoefficientvaluepathfromworkstresssymptomstowardsproductivity
and coefficientvaluepath fromwork stress towardsperformance, theperformanceof
Bumiputras Insurance Company employee were significantly influenceby the work
stresssymptomsthroughitsproductivity.Inthisresearchtheworkstresssymptomsare
low, the employeeproductivityarebad and theperfomancearehigh.This resultwas
causedbythevaluationofperformancewasseenbyitachievement,notwhytheydoit
norhowtheydoit.WhileinthisCompanyanemployee,saidtobeproductivenotjustby
itstargetachievementbutbyitsbasicprincipleforthewantedresult.
Keyword:Workstresssymptoms,Productivity,performance
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
3
ABSTRAK
Nita Ericia Ananta. Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang, Januari 2011.
AnalisisPengaruhGejala StresKerjaTerhadapProduktivitas danKinerjaKaryawan
Asuransi Bumiputera di Kota Malang. Ketua Pembimbing: Noermijati, Komisi
Pembimbing:MuhammadSyamkhin
Penelitian inibertujuan untukmengetahui danmenganalisis pengaruh secara
langsungmaupun tidak langsung antara variabel gejala stres kerja dan produktivitas
terhadapkinerjapadakaryawanagenproduksiAsuransiBumiputeradiKotaMalang.
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan agen produksi Asuransi
Bumiputera di Kota Malang yaitu Asuransi Bumiputera Kantor Cabang Celaket dan
Asuransi BumiputeraKantorCabangKayutangan.Dari 69 kuisioner yang disebar ke
responden diperoleh 64 kuisioner yang bisa digunakan untuk analisis. Hasil yang
diperolehkemudiandianalisisdenganmenggunakananalisisjalur.
Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwagejalastreskerjaberpengaruhterhadap
produktivitas. Sedangkan gejala stres kerja berpengaruh terhadap kinerja. Dengan
menggunakananalisisjalurmakakinerjakaryawanagenproduksiAsuransiBumiputera
diKotaMalangdipengaruhiolehvariabelgejalastreskerjamelaluiproduktivitas.Dalam
penelitian iniGejala stres rendah,produktivitaskaryawanjelekdan kinerjakaryawan
tinggi.Halinidisebabkankarenapadaumumnyapenilaiankinerjadilihatdarihasilyang
dicapaidaripekerjaantersebut,bukantentangapayangdikerjakandanbagaimanacara
mengerjakannya.SedangkanpadaAgenProduksiAsuransiBumiputeradiKotaMalang,
seseorangdikatakanproduktifbukanhanyadilihatdaripencapaiantargetdanrealisasi
dari karyawan agen produksi saja, namun lebih dipertimbangkan mengenai prinsip
dasaryangdapatdijadikanacuanbersamaagardapatmencapaihasilyangdiharapkan
KataKunci:GejalaStresKerja,Produktivitas,KinerjaKaryawan
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
4
A. PENDAHULUAN
LatarBelakangPermasalahan
Pada saat inimakindisadari arti
pentingnyamanajemen
sumberdaya
manusia dalam suatu
organisasi/perusahaan yaitu dalam
menjalankan roda suatu organisasi.
Manajemen sumberdaya manusia
adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,danpengawasankegiatan
kegiatan
pengadaan,
pengembangan,
pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pelepasan sumberdaya manusia
agartercapaitujuanindividu,organisasi
dan masyarakat. Manusia merupakan
unsur terpenting dengan tidak
meninggalkan berbagai alat produksi
lainnya seperti modal, alatalat kerja,
bahan baku dan lainlain. Mengingat
bahwa sumberdaya manusia
mempunyaiunsur
yang
penting
maka
perlu kiranya mendapat perhatian
utama demi mencapai tujuan sasaran
organisasi/perusahaan. Terlebih lagi
pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuandanteknologiyangsangat
pesat,membawaperubahanpuladalam
kehidupan manusia. Perubahan
perubahan itu membawa akibat yaitu
tuntutan yang lebih tinggi terhadap
setiap individu untuk lebih
meningkatkan kinerja. Bagi individu
yangtidak
dapat
mengikuti
perubahan
yang terjadi, maka individu tersebut
akan mengalami stres terutama bagi
individu yang kurang dapat
menyesuaikan diri dengan
perkembanganyangada.
Gibson,Ivancevich,danDonnelly
(1996:339)mendefinisikan stres sebagai
suatu tanggapan penyesuaian,
diperantarai oleh perbedaanperbedaan
individu dan/proses psikologis, yang
merupakan suatu konsekuensi dari
setiaptindakan
dari
luar
(lingkungan),
situasi,atauperistiwayangmenetapkan
permintaan psikologis dan/atau fisik
berlebihan kepada seseorang. Stres
dapat menyebabkan seseorang merasa
tidak bahagia, menyendiri, mudah
marah, dan seolaholah tidak lagi
memiliki penguasan atas dirinya (self
control). Hal ini akan membawa kita
pada keadaan statis yang berdampak
negatif pada penurunan berbagai
tingkat produktivitas sehingga aspek
aspek kehidupan pun menjadi kacau.
Stres yang tidak diatasi dengan baik
biasanya
berakibat
pada
ketidakmampuan seorang berinteraksi
secara positif dengan lingkungannya,
baik dalam lingkungan pekerjaan
maupundiluarnya.
Dalam penerapannya setidaknya
lingkungan kerja yang ada pada
perusahaan perlu diciptakan sebaik
mungkin, lingkungan kerja yang baik
akan sangatmendukungaktivitaskerja
karyawan, karyawan merasa senang
dan nyaman dalam melaksanakan
tugas.Apabila
lingkungan
kerja
tidak
menyenangkanmakakaryawantersebut
akan menghadapi berbagai gejala. Hal
ini seperti yang dikemukakan oleh
Gibson(1996:340)bahwa:
Reaksi pertahanan tiga fase yang
seseorang lakukanketika stress sebagai
The General Adaption Sindrome/GAS
(Sindrom Penyesuaian Umum)
menyebutkanbahwa reaksipertahanan
umum karena penyebab stres
berdampak pada berbagai bagian
badan,tanggapan
menunjukkan
pada
suaturangsangandaripertahananyang
diciptakan untuk membantu badan
menyesuaikan pada menghadapi stres
dan sindrom menunjukkan bahwa
bagian reaksi yang bersifat individu
terjadi lebih kurang secara bersama.
Tiga fase berbeda tersebut alarm
(sinyal), resistance (perlawanan) dan
exchantions(keletihan).Stresyangterjadi
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
5
pada karyawan dipicu oleh adanya
kondisi yang ada di lingkungan
perusahaanitusendiri.
Menurut Gibson et al (1996)
menyatakanbahwa stresdapat sangat
membantuatau
fungsional,
serta
mempunyai dampak positif terhadap
kinerja,tetapidapatjugaberperansalah
atau bersifat disfungsional dan
berdampak negatif terhadap organisasi
secara keseluruhan.Hal ini tergantung
pada seberapabesar tingkat stres yang
dirasakanolehkaryawan.Tingkat stres
yang rendah sampai sedang dapat
bersifat fungsional atau mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, karena dapatmeningkatkan
dayadorong
atau
semangat,
merupakan
rangsangan untuk bekerja keras, serta
menambahmotivasidirisehinggadapat
meningkatkankinerja.Manajementidak
perlu mengambil tindakan untuk
mengurangi dan bahkan
menghilangkanjenis stres ini.Pada sisi
yang lain,tingkatstresyangtinggiatau
rendah tetapi berkepanjangan dapat
berdampaknegatif,merusak,dansecara
potensial berbahaya. Pada tingkat ini,
stres akan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan,
karyawan
kehilangankemampuan untuk mengendalikannya,
sehingga tidak mampu untuk
mengambil keputusankeputusan dan
perilakunya menjadi tidak teratur,
dampak selanjutnya adalah
menurunnyakinerjakaryawantersebut.
Dengan kondisi yang demikian, pada
akhirnya pencapaian tujuan organisasi
akanterganggu,sepertidinyatakanoleh
Steers (1985)bahwa tanpakinerjayang
baik disemua tingkatan organisasi,
pencapaiantujuan
dan
keberhasilan
organisasimenjadi sesuatuyang sangat
sulit bahkan mustahil. Agar dampak
negatif yang timbul dapat dihindari,
maka perlu bagi organisasi atau
perusahaan untuk menyusun suatu
strategi dan langkahlangkah dalam
penangananstreskerja,sehinggatujuan
yangdiharapkandapattercapai.
Fenomena di atas dapat terjadi
pada semuaperusahaan, salah satunya
pada Asuransi Bumiputera Malang.
Padabeberapa
tahun
terakhir
tuntutan
masyarakat terhadap pemberian
pelayanan terbaik (prima) kepada
masyarakat semakin meningkat.
Dengan demikian, kebutuhan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas
sumberdayamanusiamenjadiprioritas
untukmencapaikinerjakaryawanyang
tinggi sehingga dapat menjawab
tuntutantersebut.
Berbagai kondisi di tempat kerja
dapatmenjadipenyebabtimbulnyastres
kerjakaryawan,
antara
lain
adalah
kebosanan karena rutinitas tugas
karyawan tersebut. Selain itu,beratnya
beban kerja yang dirasakan karyawan
dapat juga menjadi sebab timbulnya
stres kerja pada karyawan. Salah satu
karyawan yangmerasakanhal tersebut
adalah karyawan agen produksi
Asuransi Bumiputera di Kota Malang,
karena setiapkaryawandituntutuntuk
mendapatkan nasabah sebanyak
banyaknyagunamenjadinasabahpada
AsuransiBumiputera
di
Kota
Malang,
sehingga karyawan merasa tertekan
dengan kondisi tersebut. Tuntutan
untuk segera menyelesaikan pekerjaan
dengan batas waktu yang singkat
denganadanyapengontrolanyangketat
dari atasan sehingga menimbulkan
kebebasannya merasa terancam.
Asuransi Bumiputera Malang
merupakan salah satu asuransi di kota
Malang, mempunyai tugas pokok dan
fungsisebagaiperlindungan.Salahsatu
agendanya
adalah
memberikanpelayanan sebaikbaiknya kepada
nasabah serta menginformasikan (to
inform) tentangprodukyangdihasilkan
perusahaan dan menyakinkan para
pembeli dalam pasar sasaran suatu
perusahaan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, para karyawan diharapkan
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
6
memiliki kinerja yang tinggi. Oleh
karena itu, berbagai tindakan agar
karyawanmemiliki kinerja yang tinggi
perlu dilakukan, antara lain dengan
memperhatikan segala kebutuhan
karyawantermasuk
masalah
stres
kerja
yang mungkin timbul dalam asuransi
tersebut.Olehkarena itu,penelitidisini
ingin melakukan suatu penelitian
mengenai tingkat stres kerja pada
karyawan khususnya pada Asuransi
BumiputeradiKotaMalang.
Berdasarkan pada latarbelakang
yang telah dikemukakan di atas,maka
penelitian ini dilakukan untuk
mengetahuidanmenganalisispengaruh
gejalastreskerjaterhadapproduktivitas
kerja
karyawan
agen
produksi,Mengetahuidanmenganalisispengaruh
gejala stres kerja terhadap kinerja
karyawan agen produksi. Mengetahui
dan menganalisis pengaruh tidak
langsung gejala stres kerja terhadap
kinerjakaryawanmelaluiproduktivitas
kerja karyawan agen produksi dan
Mengetahuidanmenganalisispengaruh
produktivitas kerja terhadap kinerja
karyawanagenproduksi.
Penelitian ini akan
menggunakantiga
variabel
yaitu
gejala
stres kerja sebagai variabel bebas,
produktivitas kerja sebagai variabel
intervening dan kinerja karyawan
sebagai variabel terikat. Jika pada
penelitian Shahu (2008), Novitasari
(2007) dan Azizah (2007) variabel
independentnya adalah sumbersumber
streskerjasedangkanpadapenelitianini
variabel independent adalah job stres
(gejala stres kerja) (Hariandja, 2005)
yang terdiri terdiri dari gejala fisik
denganindikator
Gangguan
nafas,
sakit
kepalayangtidakberalasandanadanya
gangguanpencernaan,gejalapsikologis
dengan indikator mudah tersinggung
atau sensitif,kehilangan semangat atau
daya kreativitas, gelisah dan gejala
keperilakuan dengan indikator tingkat
absensiyangtinggidansulitberbicara.
Variabel produktivitas kerja
diukur dengan menggunakan
perbandingan target dan realisasi
perolehan jumlah nasabah yang
dilakukan oleh karyawan agen
produksi.Variabelkinerjakaryawandiukur
dengan menggunakan indikator dari
Bernardin dan Russel (1993). Indikator
dari variabel kinerja adalah kuantitas
pekerjaan, kualitas pekerjaan dan
ketepatanwaktu.
B. TINJAUANPUSTAKA
PengertianStres
Stresmerupakansatusituasiyang
mungkin dialami manusia pada
umumnya dan karyawan pada
khususnya di dalam sebuah organisasi
atauperusahaan.Stresmenjadimasalah
yang penting karena situasi itu dapat
mempengaruhi kepuasan kerja dan
kinerja, sehingga perlu penanganan
dalam upaya mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan. Dalam banyak
kasus, hal itu bisa mempengaruhi
kinerja karyawan, sehingga harus
menjadi perhatian pihak perusahaan
terutama manajemen personalia. Ada
banyak pengertian yang dikemukakan
oleh para ahlimengenai stres diantara
adalah:
Menurut Hariandja (2005:303)
stresadalah situasiketegangan/tekanan
emosionalyangdialamiseseorangyang
sedang menghadapi tuntutan yang
sangatbesar, hambatanhambatan, dan
adanya kesempatan yang sangat
penting yang dapat mempengaruhi
emosi, pikiran, dan kondisi fisik
seseorang.
Szilagyi dalamGitosudarmodan
Sudita (2000:50) mengemukakan stres
adalah pengalaman yang bersifat
internal yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis
dalamdiriseseorangsebagaiakibatdari
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
7
faktor lingkungan eksternal, organisasi
atauoranglain.
Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa stres merupakan
kondisi ketegangan yang
mempengaruhiemosi,
proses
berpikir,
dan kondisi seseorang dimana ia
terpaksa memberikan tanggapan
melebihi kemampuan penyesuaian
dirinya terhadap suatu tuntutan
eksternal (lingkungan). Stres yang
terlalu besar dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk
menghadapi lingkungannya. Sebagai
hasilnya, pada diri para karyawan
berkembang berbagai macam gejala
stres yang dapat mengganggu
pelaksanaankerja
mereka.
Gejalastres
Gejala menurut Hariandja
(2005:306) adalah: Penampakan dari
suatu sikap atau perasaan.
Penampakan rasa senang bisa dalam
bentuk tertawa, ceria, dan girang, dan
penampakan rasa tidak senang bisa
dalam bentuk diam, murung, marah,
danlainlain,ataudapatjugadikatakan
indikasi atau tandatanda dalam
berbagaibentuk
dari
sesuatu
yang
abstrak.
Berbagai gejala tersebut pada
umumnya menampakkan diri pada
berbagai perilaku yang tidak normal
seperti gugup, tegang, selalu cemas,
gangguan pencernaan, tekanan darah
tinggi(Siagian,2002:300).
Menurut Hariandja (2005:306)
stres sebagai ketegangan atau tekanan
emosional yang dialami seseorang dan
abstrak gejalanya, oleh para ahli
dikelompokkanmenjadi
tiga
kategori,
yaitu:
a. Gejala fisik, yaitu perubahanperubahan yang terjadi pada
metabolisme organ tubuh seperti
denyut jantung yang meningkat,
tekanan darah yang meningkat,
sakit kepala, dan sakit perut yang
bisa kita alami dan harus
diwaspadai.
b. Gejalapsikologis,yaituperubahanperubahan sikap yang terjadi
seperti ketegangan, kegelisahan,
ketidaktenangan,kebosanan,
cepat
marah,danlainlain.
c. Gejala keperilakuan, yaituperubahanperubahan atau situasi
di mana produktivitas seseorang
menurun, absensi meningkat,
kebiasaan makan berubah,
merokok bertambah, banyak
minumminuman keras, tidakbisa
tidur, berbicara tidak tenang, dan
lainlain.
Dariuraiandiatasdapatdiambil
kesimpulanbahwa
gejala
gejala
dari
stres kerja meliputi gejala fisik,
psikologis dan perilaku. Gejala fisik
yangdimaksudantara lain sakitkepala
(migran, vertigo), nyeri atau kaku di
punggung dan leher, meningkatnya
detak jantung, sering dan mudah
berkeringat, pingsan, mual, muntah,
rasa tersumbat di kerongkongan, dada
rasapanasataunyeri.Gejalapsikologis
meliputi gangguan emosional,
gangguan kognitif, kebosanan kerja,
ketidakpuasankerja,
pandangan
putus
asa, depresi. Gejala perilaku di
antaranya yaitu menundanunda
pekerjaan, perubahan dalam prestasi,
kinerja dan produktivitas,
meningkatnya frekuensi absensi,
meningkatnya turn over karyawan,
perilaku makan yang tidak normal
(kebanyakan atau kekurangan),
agresivitas,menarik diri dari pergaulan
sosial,bicaracepat,dankecenderungan
untukbunuhdiri.
PengertianProduktivitasKerja
Karyawan yang merasa puas
secara alamiah akan berusaha
meningkatkan hasil kerja mereka
(output). Meningkatnya output kerja
merupakan istilah lain dari apa yang
disebutsebagaiproduktivitaskerja.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
8
Menurut Hasibuan (2008:94)
produktivitas kerja dapat didefinisikan
sebagai perbandingan antara output
dengan input,dimana outputnya harus
mempunyai nilai tambah dan teknik
pengerjaannyayang
lebih
baik.
Pendapat lain mengenai
pengertian produktivitas kerja
dikemukakan oleh Klingner &
Nanbaldian dalam Gomes (2001:160)
menyatakan bahwa produktivitas
merupakan fungsiperkaliandariusaha
pegawai(effort),yangdidukungdengan
motivasi yang tinggi, dengan
kemampuan pegawai (ability), yang
diperoleh melalui latihanlatihan.
Produktivitas yang meningkat, berarti
performansiyang
baik,
akan
menjadi
feedback bagi usaha, atau motivasi
pekerjapadatahapberikutnya.
Mathis dalam Yuli (2005:204)
mendefinisikan produktivitas kerja
merupakan pengukuran dan kuantitas
dari pekerjaan dengan
mempertimbangkan dari seluruhbiaya
dan halhal yang terkait dan yang
diperlukanuntukpekerjaantersebut.
Menurut SulistiyanidanRosidah
(2003:199) produktivitas menyangkut
masalahhasil
akhir,
yakni
seberapa
besar hasil akhir yang diperoleh di
dalam proses produksi. Dalam hal ini
tidak terlepas dengan efisiensi dan
efektivitas.
Sedangkan menurut Gomes
(2001:159) pengertian produktivitas
dikemukakan orang dengan
menunjukkan kepada rasio output
terhadap input. Inputs bisa mencakup
biaya produksi (production costrs) dan
biaya peralatan (equipment costs).
Sedangkanoutputs
bisa
terdiri
dari
penjualan (sales), earnings (pendapatan),
marketshare,dankerusakan(defects).
Berdasarkan pengertian
produktivitaskerjadiatas,makadapat
dikemukakan bahwa produktivitas
merupakan suatu perbandingan antara
target dan realisasi yang dicapai
karyawan. Produktivitas kerja
merupakan gejala dari prestasi
karyawan, dimana jika karyawan
tersebut produktif, maka dapat
dikatakan bahwa karyawan tersebut
berprestasi.
Dengan
demikianproduktivitaskerja karyawanberkaitan
denganproduktivitasperusahaansecara
keseluruhan.
PengertianKinerja
Kinerja karyawan sangat
diharapkan oleh suatu perusahaan
dalam rangka merealisasikan tujuan
tujuan perusahaan, baik tujuan jangka
pendekmaupunjangkapanjang.Kinerja
karyawan sebagai kemampuan
karyawandalam
melaksanakan
tugas
yang dibebankan kepadanya. Kinerja
dalam hal ini adalah membicarakan
hasil kerja yang telah dibuktikan oleh
seorang karyawan sesuaidengan tugas
dan tanggungjawabnya, sehinggadisini
kita akan melihat hasil yang sudah
dibuktikan. Untuk lebih jelasnya akan
diberikanpenjelasanbeberapapendapat
mengenai definisi kinerja. Menurut
Hariandja (2005:195) yang dimaksud
dengan kinerja adalah hasil kerja yang
dihasilkanoleh
pegawai
atau
perilaku
nyata yang ditampilkan sesuai dengan
perannya dalam organisasi. Sedangkan
menurut Wibowo (2007:2) kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen,danmemberikan kontribusi
pada ekonomi. Secara lebih jelas
Mangkunegara (2002:67)
mengemukakan bahwa istilah kinerja
berasal dari kata job performance atau
actualperformance
(prestasi
kerja
atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai
oleh seseorang). Pengertian kinerja
(prestasikerja)adalahhasilkerjasecara
kualitasdankuantitasyangdicapaioleh
seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnyasesuaidengantanggungjawab
yangdiberikankepadanya.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
9
Tika (2008:121) mendefinisikan
kinerja sebagai hasilhasil fungsi
pekerjaan/kegiatan seseorang atau
kelompokdalam suatuorganisasi yang
dipengaruhiolehberbagai faktoruntuk
mencapaitujuan
organisasi
dalam
periodewaktutertentu.
Pengertian kinerja atau prestasi
kerja menurut Hasibuan (2008) adalah
suatuhasilkerjayangdicapaiseseorang
dalam melaksanakan tugastugas yang
dibebankankepadanyayangdidasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan sertawaktu.Lebih lanjut,
ditegaskan bahwa prestasi kerja ini
merupakan gabungan dari tiga faktor
penting yaitu kemampuan dan minat
seorangpekerja,
kemampuan
dan
penerimaan atas penjelasan delegasi
tugas dan peran tingkat motivasi
karyawan.Semakin tinggiketiga faktor
diatas,maka semakinbesarlah prestasi
kerjakaryawanyangbersangkutan.
HalsenadadikemukakanRivaiet
al., (2005) bahwa kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode
tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan,seperti
standar
hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu
yangtelahdisepakatibersama.
Berdasardaribeberapadefinisidi
atas, dapat dikatakan bahwa kinerja
merupakan kuantitas dan kualitas
pekerjaanyangdapatdiselesaikanoleh
karyawan sebagai hasil dari
kemampuan dan usaha. Sedangkan
kemampuan itu sendiri, dapat tercapai
bilaseseorangmempunyaipengetahuan
tentang
pekerjaan,
ketrampilanmerencanakan, ketrampilan
mengorganisasi, serta kemampuan
dalamberhubungan antar pribadi, dan
kelompok. Atau dapat juga dikatakan
bahwa kinerja menunjukkan kepada
rasio output terhadap input. Output
dalam hal ini berkaitan dengan hasil
akhir.
PengukuranKinerja
Adabeberapasyaratpengukuran
kinerja karyawan yang baik yaitu
apabila lebih reliabel, realitas,
representatif dan dapat diprediksikan
(Asad1991).Kemudiandikatakanjuga
bahwa umum dipakai sebagai kriteria
ukurankinerjakaryawan,yaitukualitas,
kuantitas,waktu yang dipakai,jabatan
yang dipegang, absensi dan
keselamatan dalam menjalankan
pekerjaan.
Bernardindan
Russel
(1993),
mengajukan enamkriteriaprimer yang
dapat digunakan untuk mengukur
kinerja,yaitu:
1. Quality, merupakan tingkat sejauh
manaproses atau hasilpelaksanaan
kegiatan mendekati kesempurnaan
atau mendekati tujuan yang
diharapkan.
2. Quantity, merupakan jumlah yang
dihasilkan,misalnyajumlah rupiah,
jumlah unit,jumlah siklus kegiatan
yangdiselesaikan.
3. Timeliness, adalah tingkat sejauh
mana suatu kegiatan diselesaikan
pada waktu yang dikehendaki,
dengan memperhatikan kondisi
outputlainsertawaktuyangtersedia
untukkegiatanlain.
4. CostEffectiveness, adalah tingkat
sejauh mana penggunaan
sumberdaya organisasi (manusia,
keuangan, teknologi, material)
dimaksimalkan untuk mencapai
hasiltertinggi,
atau
pengurangan
kerugian dari setiap unit
penggunaansumberdaya.
5. Need for supervision, merupakan
tingkat sejauhmana seorangpejabat
dapat melaksanakan suatu fungsi
pekerjaan tanpa memerlukan
pengawasan seorang supervisor
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
10
untuk mencegah tindakan yang
kurangdiinginkan.
6. Interpersonal Impact, merupakan
tingkat sejauhmana karyawan atau
pegawai memelihara harga diri,
namabaik
dan
kerjasama
di
antara
rekankerjadanbawahan.
Berdasarkan pendapatpendapat
diatas, indikatorkinerjaorganisasiatau
perusahaanyangdigunakanadalah: (1)
kuantitas pekerjaan, (2) kualitas
pekerjaan,dan(3)ketepatanwaktu.
1. Kuantitaspekerjaan
Kuantitas pekerjaan merupakan
jumlah atau banyaknya pekerjaan
yangdihasilkankaryawan.
2. Kualitaspekerjaan
Syarief(1987),
kualitas
pekerjaan
terdiri dari kehalusan, kebersihan,
danketelitianpekerjaan.
3. Ketepatanwaktu
Dikatakan bahwa kinerja seorang
karyawan tinggi apabila
menyelesaikan tugas dengan cepat
dantepat.
Dimensikinerjamencakupsemua
unsur yang akan dievaluasi dalam
pekerjaan masingmasing karyawan
dalam suatu organisasi. Dimensi ini
mencakupberbagai
kriteria
yang
sesuai
untukdigunakandalammengukurhasil
pekerjaan yang telah diselesaikan.
Penetapan standar kinerja diperlukan
untuk mengetahui apakah kinerja
karyawan telah sesuai dengan sasaran
yang diharapkan, sekaligus melihat
besarnya penyimpangan dengan cara
membandingkan antara hasilpekerjaan
secara aktual dengan hasil yang
diharapkan.
PengaruhStres
Terhadap
Kinerja
Stres yang diderita seseorang
tidak dapat disangkal akan dapat
berpengaruh terhadap kinerja
seseorang.Stressangatmerusakkinerja.
Secara sederhana hal iniberartibahwa
stres mempunyai potensi untuk
mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapabesar tingkat stres
tersebut.
Stres sebagai sebuah keadaan
yangdapatdialamisetiaporang,dalam
hubungannya dengan pekerjaan bisa
tinggiatau
rendah,
dan
dapat
berpengaruh pada berbagai macam
faktor. Salah satunya adalah dapat
berpengaruh terhadap kinerja.
Bagaimanakah pengaruhnya terhadap
kinerja? Apakah tingkat stres yang
tinggi secara totalmenurunkan kinerja
ataukahsebaliknya?
Berdasarkanhasilhasilpenelitian,
stres kerja dalam tingkat sedang dapat
meningkatkan kinerja, tetapi stres
tingkat tinggi dan rendah dapat
menurunkan
kinerja
sebagaimanadigambarkan dalam gambar di bawah
ini:
HubunganStresdenganKinerja
Gambar 2.2 Hubungan Stres
dengankinerja
Sumber:Hariandja,2005:307
Gambar di atasmenunjukkan
ketikatingkatstreskerjasangatrendah,
prestasi kerja juga rendah. Ini bisa
disebabkanseseorangtidakmenghadapi
banyak tekanan atau tantangan
sehinggaorang
tersebut
kemungkinan
besar tidak melakukan usaha yang
tinggi untuk menghadapinya.
Selanjutnya, ketika tingkat stres
meningkat, yang berarti seseorang
mengalami banyak tuntutan dalam
pekerjaannya, tingkat usaha akan
ditingkatkan sehingga meningkatkan
PrestasiKerja
Tingkatstres
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
11
prestasi kerja sampai titik tertentu di
mana seseorang masih mampu
mengatasinya. Tetapi, ketika tingkat
stres meningkat melebihi tingkat yang
dapatdikendalikan,prestasikerja akan
menurun.Akhirnya, bila stres menjadi
terlalubesar, prestasi kerja akanmulai
menurun, karena stres mengganggu
pelaksanaan pekerjaan. Karyawan
kehilangan kemampuan untuk
mengendalikannya, menjadi tidak
mampu untuk mengambil keputusan
keputusan dan perilakunya menjadi
tidak teratur. Akibat paling ekstrim,
adalah prestasi kerja menjadi nol,
karena karyawan menjadi sakit atau
tidakkuat
bekerja
lagi,
putus
asa,
keluar
atau melarikan diri dari pekerjaan,
danmungkin diberhentikan (Handoko,
2001:202).
GitosudarmodanSudita(2000:55)
mengemukakan bahwa stres dapat
mempunyaidampakpositifdannegatif
terhadap prestasi kerja. Pada saat stres
rendah atau tidak ada stres, pekerja
pada umumnya bekerja pada tingkat
prestasiyangdicapainyapada saat itu.
Jadi tidak ada dorongan untuk
berprestasilebih
dari
yang
dilakukan
selamaini.
Beberapahasil studimenemukan
bahwastrespadatingkatrendahsampai
pada tingkat yang moderat
menunjukkan bahwa pekerja
termotivasiuntukmemperbaiki tingkat
prestasi kerjanya. Dalam hal ini stres
pada tingkat tertentubertindak sebagai
stimulus atau dorongan untuk
bertindak.
Ketika stres meningkat sampai
padatingkat
yang
tinggi
maka
prestasi
menurun secara mencolok. Kondisi ini
terjadikarenaorangakan lebihbanyak
menggunakan tenaganya untuk
melawan stres daripada untuk
melakukantugasnya.
C.
KERANGKAPENELITIAN
Kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang rencana penelitian
yangdilakukanolehpeneliti.Penelitian
inibertujuan
untuk
menganalisis
pengaruh stres kerja dan produktivitas
kerja terhadap kinerja karyawan agen
produksiAsuransiBumiputeradiKota
Malang.
KerangkaPikir
Kerangka pikir dapat dibedakan
menjadi kerangka dasar teoritik dan
kerangka konsep penelitian, sebagai
berikut:
1. KerangkaDasarTeoritik
Kerangkadasar
teoritik
dapat
dikemukakan berdasarkan hasil
penelitian terdahulu dan teori yang
telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu dan teori yang
telah dikemukakan, diketahui bahwa
pengaruh stres kerja dapat berbeda
beda antara satu karyawan dengan
karyawanyang lain.Stresyangdialami
bisa ringan atau berat, hal ini
disebabkanolehkemampuanseseorang
dalammenghadapi
stressor.
Gejala
gejala ini menyangkut baik kesehatan
phisik maupun kesehatan mental.
Orangorangyangmengalamistresbisa
menjadi nervous dan merasakan
kekuatiran kronis. Maka dari itu
kerangka dasar teoritik dapat
digambarkansepertigambar1:
2. KerangkaKonsepPenelitian
Kerangka konsep penelitian dapat
dikemukakan berdasarkan hasil
penelitianterdahulu
dan
teori
yang
telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya.
HipotesisPenelitian
Variabel penelitian ini terdiri
darivariabel independen (job stres/stres
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
12
kerja), variabel intervening
(produktivitaskerja)danvariabelterikat
(kinerjakaryawan).Pengukuranakan
Gambar1Kerangka
Dasar
Teoritik
Sumber: Suprihanto, Harsiwi, dan
Hadi(2003:65)
dilakukan terhadap indikatorindikator
dari setiap variabel. Masingmasing
indikator akan dijabarkan dalam
beberapa item.Maka dapat ditentukan
model hipotesis dalam penelitian ini
adalahsebagaiberikut:
Gambar3ModelHipotesis
Sumber: Dikembangkan untuk
penelitianini.
Keterangan
Pengaruhlangsung
Pengaruhtidaklangsung
:
1. H1 : Gejala stres kerja
berpengaruh secara signifikan
terhadapproduktivitaskerja.
2. H2 : Gejala stres kerja
berpengaruh secara signifikan
terhadapkinerjakaryawan.
3. H3 : Gejala stres kerja
berpengaruhsignifikansecaratidak
langsung terhadapkinerjakaryawan
melaluiproduktivitaskerja.
4. H4 : Produktivitas kerja
berpengaruh secara signifikan
terhadapkinerjakaryawan.
D.
METODEPENELITIAN
PendekatanPenelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Hal
ini
data
karena data yang digunakan dan
dianalisisdalampenelitianiniadalah
kualitatif
yaitu
berupa
pendapat
respondenyangmenyatakansetujuatau
ketidaksetujuannya tentang sesuatu
yang kemudian diangkakan
(dikuantitatifkan).
Penelitian ini ingin memperoleh
gambarantentangpengaruhstreskerja
dan kepuasan kerja terhadap kinerja
GejalaStresKerja
(X)
Produktivitas
Kerja(Z)
Kinerja
Karyawan(Y)
H4H1
H2
H3
JOBSTRESS
GEJALAFISIK
GEJALA
PSIKOLOGIS
GEJALA
KEPERILAKUAN
PRODUKTIVITAS
KERJAsuatu
ketidakseimba
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
13
karyawan agen produksi Asuransi
Bumiputera di Kota Malang. Sesuai
dengan rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan hipotesis, maka jenis
penelitian yang digunakan dalam
penelitianini
adalah
jenis
penelitian
explanatory.
Penelitian ini dilakukan di
Asuransi Bumiputera di Kota Malang
pada bulan Desember 2010. Obyek
penelitian ini adalah karyawan Agen
ProduksiAsuransiBumiputeradiKota
Malang.
Dalam suatu penelitian selalu
terdapatpopulasi.Populasimerupakan
jumlahdarikeseluruhan individuyang
karakteristiknya
akan
diduga.
Seperti
yang dikemukakan oleh Nisfiannoor
(2009:5) populasi dalam penelitian ini
adalahseluruhkaryawanagenproduksi
Asuransi Bumiputera di Kota Malang.
AdapunAsuransiBumiputerayangada
di Kota Malang adalah Asuransi
BumiputeraKantorCabangCelaketdan
Asuransi Bumiputera Kantor Cabang
Kayutangan. Berdasarkan data yang
didapatkan dari Asuransi Bumiputera
KantorCabangCelaketMalang,jumlah
seluruh
karyawan
bagian
agen
produksi
adalahsebanyak27karyawandanpada
Kantor Cabang Kayutangan adalah
sebanyak 42 karyawan. Dalam hal ini
penelitian dilakukan pada seluruh
karyawan di kedua kantor cabang
tersebut, sehingga total sampel
penelitianadalahsebanyak69karyawan
Respondendalampenelitian ini
adalah seluruh karyawan agen
produksi, hal ini didasarkan pada
pendapat Arikunto (2002) yang
menyatakan
bahwa
untuk
sekedar
ancerancer, maka apabila subyeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil
semua, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Selanjutnyajikajumlahsubyeknyabesar
dapat diambil antara 10%15%, atau
20%25% atau lebih.Mengingatjumlah
populasi hanya sebesar 69 responden,
dan jumlah tersebut kurang dari 100,
maka keseluruhan populasi akan
dijadikan responden, sehingga
penelitian ini disebut juga sebagai
penelitian sensus. Hal ini seperti yang
dikemukakanIndriantoro
dan
Supomo
(2002:115) bahwa: Peneliti dapat
meneliti seluruh elemen populasi
(disebutdengansensus).
Sumber data yang digunakan
dalampenelitan iniadalahdataprimer
dandatasekunder.
1. DataPrimer
Data primer merupakan data yang
diperoleh dengan mengumpulkan
secara langsungdarirespondenatau
dapatdikatakanbahwadataprimer
adalahdata
yang
diperoleh
secara
langsungtanpamelaluiperantara.
2. DataSekunder
Data sekunder yaitu data yang
diperolehsecaratidaklangsungatau
melalui media perantara dan
merupakan data pendukung bagi
penelitianyangdilakukan.
MetodePengumpulanData
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini antara
lainadalah
teknik
kuesioner
dan
dokumentasi.
1. Kuesioner
Kuesionermerupakanmetode
pengumpulan data yang diperoleh
dengan caramenyebarkan sejumlah
pertanyaan kepada responden
terpilihgunamengetahui tanggapan
atauhalhalyangdiketahuinya,yang
diantaranya berkenaan dengan
informasi yang relevan yang sesuai
dengantujuanpenelitianini.
2. DokumentasiDokumentasi merupakan
metode pengumpulan data yang
diperoleh dengan menyalin atau
mengkopi data tertulis dari obyek
penelitian.
Pengukuran
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
14
Dalam penelitian ini pengukuran yang
digunakanuntukmengukur tanggapan
responden adalah dengan
menggunakan skala Likert. Menurut
Jogianto (2004:66) skala likert (Likert
scale)digunakan
untuk
mengukur
respons subyek ke dalam 5 poin skala
denganintervalyangsama.
AnalisisData
UjiInstrumenPenelitian
Adaduakonsepyangdigunakan
untuk menguji instrumen penelitian
yaitu reliabilitas dan validitas. Hal ini
agar data yang diperoleh valid dan
reliabel sehingga kesimpulan yang
diperolehnantitidakbias.
1. UjiValiditas
Uji validitas yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan
mengikuti kaidah product moment (t)
yaitu uji validitas dengan metode ini
merupakan uji validitas item, dasar
kerjanyadengankomputerisasikorelasi
antar setiap itemdengan skor total test
sebagai kriteria validasinya. Sehingga
dapatdikatakanbahwaujivaliditas ini
diperoleh dengan cara mengkorelasi
setiapskor itemdengan total score item
variabel,kemudian
hasil
korelasi
dibandingkan dengan nilai kritis pada
taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila nilai hasil
korelasi lebih besar dari nilai r pada
tabel product moment pada taraf
signifikan0,05.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas (kehandalan)
ditujukan untuk mengetahui
sejauhmana hasil suatu pengukuran
dapatdipercaya
(reliabel).
Suatu
pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan
terhadap kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama,
maksudnya ada toleransi terhadap
perbedaanperbedaan kecil diantara
hasilbeberapakalipengukuran.
AnalisisDataDiskriptif
Analisis ini bertujuan untuk
mendeskripsikan karakteristik
responden yang diteliti serta masing
masingvariabel
dalam
bentuk
tabel
frekuensidanangkaprosentase.
AnalisisJalur(PathAnalysis)
Analisisjaluradalahsuatubentuk
terapan dari analisis multiregresi.
Disini digunakan diagram jalur untuk
membantukonseptualisasimasalahatau
menguji hipotesis yang kompleks.
Dengan menggunakannya, dapat kita
hitung pengaruh langsung dan tak
langsung dari variabel bebas terhadap
suatuvariabel
terikat.
Pengaruh
pengaruhitutercermindalamapayang
disebut sebagai koefisien jalur (path
coefficients) yang sesungguhnya ialah
koefisien regresi yang telah dibakukan
(beta:).
E. HASILDANPEMBAHASAN
Hasilpenelitian
UjiHipotesis
1. Uji
Analisis
Jalur
Pengaruh
Langsung(P1.1,P2.1,P2.3)
Hipotesis 1 (Jalur P1.1) : Gejala stres
berpengaruhsignifikansecara langsung
terhadapProduktivitasKerja.
Hasil analisis jalur
menunjukkan nilai signifikan dari
variabelGejalaStresKerjasebesar0,000
dan nilai ini lebih kecil dibandingkan
dengan alpha 0,05 sebagai kriteria
keputusan, sehingga hipotesis tersebut
diterimaataudengankatalain,variabel
Gejala
Stres
Kerja
dinyatakan
mempunyai pengaruh terhadap
ProduktivitasKerja
Nilai Beta sebesar 0,705
menunjukkan tingkat pengaruh antara
Gejala Stres Kerja (X) dengan variabel
Produktivitas kerja (Z). Harga 0,705 X
merupakan koofisien regresi yang
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
15
menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan1nilai/angkauntukgejala
stres kerja, maka akan ada kenaikan
produktivitaskerjasebsar0,705.
2. Hipotesis
2
(Jalur
P2.1)
:
Gejala
Stres
Kerjaberpengaruh secara signifikan
terhadapKinerja
Hasil perhitungan menunjukkan
nilai signifikansi Gejala Stres Kerja
sebesar 0,000 dan angka ini lebih kecil
dibandingkan dengan kriteria
keputusanAlphasebesar0,05,sehingga
hipotesis tersebutditerimaataudengan
kata lain, variabel Gejala Stres Kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja.
Gambar 4 :ModelAnalisisJalurHasil
PengujianHipotesis
Sumber: Data Primer diolah
(2010)
Tabel1:RekapitulasiHasilAkhir
PengujianHipotesis
Sumber:DataPrimerdiolah(2010)
Besarnyapengaruh antaraGejala
StresKerja (X)dengan variabelKinerja
Karyawan (Y) adalah dengan cara
melihatNilaiBetayakni sebesar 0,763.
Harga 0,763 X merupakan koefisien
regresiyangmenunjukkanbahwasetiap
ada pengurangan 1 nilai/angka untuk
gejala stres kerja, maka akan ada
penurunan Kinerja karyawan sebesar
0,763.
3. Uji Analisis Jalur Pengaruh Tidak
Langsung(P3.1)
Hipotesis 3 (Jalur P3.1) : Gejala Stres
Kerja berpengaruh signifikan secara
tidaklangsungterhadapKinerja
Hasil pengujian hipotesis 1 di atas
menunjukkan bahwa variabel Gejala
Stres Kerja berpengaruh langsung
terhadapvariabelProduktivitasKerja
(P1.1Z)danhasilpengujianhipotesis
4 menyatakan bahwa variabel
Produktivitas Kerja berpengaruh
langsungterhadapvariabelKinerja
(P2.3),maka
hipotesis
ini
diterima,
atau
dengan kata lain, ada pengaruh
signifikan tidak langsung Gejala Stres
KerjaterhadapKinerja.
Adapun untuk menghitung
pengaruh tidak langsung maka rumus
yangdigunakanadalah:P3.1=P1.1xP2.3
atau 0,705 x 0,289 = 0,204, sehingga
Hipotesis JalurPengaruh
Langsung
PengaruhTak
LangsungKesimpulan
H1 XZ 0,705 Diterima
H2 XY 0,763 Diterima
H3 XZY 0,204 Diterima
H4 ZY 0,289 Diterima
GejalaStresKerja(X) Produktivitas
Kerja
KinerjaKaryawan
(Y)
P1.1
p=0,000
P2.3
p=0,011
P3.1=P1.1xP2.3
P2.1
p=0,000
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
16
pengaruhtidaklangsungvariabelGejala
Stres Kerja terhadap variabel Kinerja
adalahsebesar0,204.
Adapun pengaruh total variabel
Gejala StresKerja secara langsung dan
tidaklangsung
terhadap
variabel
Kinerjaadalahsebesar 0,289+ 0,204=
0,493.
4. UjiHipotesis4
Hipotesis 4 (Jalur P2.3) :Produktivitas
berpengaruh secara signifikan terhadap
KinerjaKaryawan
Nilai signifikansi variabel
Produktivitas sebesar 0,011 dan angka
ini lebih kecil dibanding kriteria
keputusanAlphasebesar0,05,sehingga
hipotesisditerima
atau
dengan
kata
lain,
variabel Produktivitas berpengaruh
secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
Besarnya pengaruh tersebut
adalah dengan cara melihat Nilai Beta
yakni sebesar 0,289. Nilai tersebut
menunjukkan tingkat pengaruh antara
Produktivitas (Z) terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Nilai 0,289 merupakan
koefisien regresi yang menunjukkan
bahwa setiap ada pengurangan 1
nilai/angkauntuk
produktivitas,
maka
akan ada penurunan kinerja karyawan
sebesar0,289.
PembahasanPenelitian
PengaruhGejala StresKerja terhadap
Produktivitas
Dari hasil pengujian hipotesis
terbukti bahwa variabel gejala stres
kerja memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap produktivitas.
Pengaruh positif mengindikasikan
bahwagejala
stres
kerja
pada
Asuransi
BumiputeradiKotaMalangmeningkat
sejalan dengan produktivitas
sebaliknyaapabilagejalastresmenurun
makaproduktivitasjugaakanmenurun.
Hasilinisejalandenganpenelitianyang
dilakukan oleh Handoko (2001:202)
bahwa apabila karyawan tidak
mengalamistreswalaupunpadatingkat
yangrendah, tantangantantangankerja
tidak ada sehingga prestasi kerja
cenderung rendah, karena tidak ada
usaha untuk menghadapi tantangan.
Sejalandengan
meningkatnya
stres,
prestasikerjakaryawancenderungnaik
karenastresmembantukaryawanuntuk
mengerahkan segala kemampuan yang
dimilikinya dalam memenuhiberbagai
persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
Dalamhaliniberartidapatdisimpulkan
apabila stres kerja mempunyai
pengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Gejalastresyangmeningkatakan
menyebabkan
meningkatnya
produktivitas. Tuntutan profesionalitas
dari perusahaan yang semakin tinggi
dapat menimbulkan banyaknya
tekanantekanan yang harus dihadapi
individu dalam lingkungan kerja.
Tuntutan untuk mendapatkan nasabah
baru yang ditargetkan dari Asuransi
Bumiputera dapat menyebabkan
karyawan merasa tertekan yang pada
akhirnya menjadi stres. Selain tekanan
yang berasal dari lingkungan kerja,
lingkungan
perekonomian
yang
belum
stabil akibat badai krisis yang
berkepanjangan juga sangat potensial
menimbulkan tekanan. Tekanan yang
timbul dan berlangsung secara terus
menerus berpotensi menimbulkan
kecemasan. Dampak yang sangat
merugikan dari adanya gangguan
kecemasan yang sering dialami oleh
karyawan di perusahaan disebut stres.
Stresmerupakanhasilreaksiemosidan
fisik akibat kegagalan individu
beradaptasi
pada
lingkungan.
Sejalan
denganmeningkatnya gejalastreskerja,
produktivitas cenderung naik, karena
gejala stres kerja tersebut membantu
karyawan untuk mengerahkan segala
sumberdayadalammemenuhiberbagai
persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
Stres terhadap produktivitas dapat
berperanpositif, hal ini sejalandengan
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
17
pendapat Hariandja (2005:307) yang
menyatakan bahwa seseorang
mengalami banyak tuntutan dalam
pekerjaannya, tingkat usaha akan
ditingkatkan sehingga meningkatkan
prestasikerja
sampai
titik
tertentu
di
mana seseorang masih mampu
mengatasinya.
PengaruhGejala StresKerja terhadap
Kinerja
PengujianterhadaphipotesisIIini
menemukan bahwa gejala stres kerja
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja. Artinya bahwa
semakin tinggi gejala stres (gejala fisik,
gejala psikologis dan gejala
keperilakuan)
akan
menurunkan
kinerja
dan sebaliknya semakin rendah gejala
stres maka akan dapat meningkatkan
kinerja. Pengaruh yangbersifat negatif
atau saling berkebalikan yang timbul
antara gejala stres dan kinerja sesuai
dengan penelitianpenelitian terdahulu
seperti yang diunkapkan Alfalailah
(2007) yang menemukan bahwa stres
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadapkinerja..
Hasil penelitian ini
mengindikasikan
bahwa
gejala
stres
yang terlalubesar,dapatmenyebabkan
kinerjakaryawanakanmenurun,karena
stres mengganggu pelaksanaan
pekerjaan di perusahaan yang
bersangkutan. Karyawan kehilangan
kemampuan untuk mengendalikannya,
menjaditidakmampuuntukmengambil
keputusankeputusan dan perilakunya
menjadi tidak teratur. Akibat yang
ekstrim, adalah kinerja karyawan
tersebutmenjadi nol, karena karyawan
menjadi
sakit
atau
tidak
kuat
bekerja
lagi, putus asa, keluar dan bahkan
melarikandiridaripekerjaan.
Pengaruh Gejala Stres Kerja dan
Produktivitas Terhadap Kinerja
Karyawan
Pengujian pada hipotesis III
menunjukkan bahwa gejala stres kerja
dan produktivitas berpengaruh secara
negatifdan signifikan terhadapkinerja.
Stres karyawan berada pada posisi
rendah,produktivitaskaryawanberada
pada posisi yangburuk (produktivitas
karyawanjelek/rendah)
dengan
kata
lain bahwa target karyawan tidak
tercapai tetapi kinerja karyawan sudah
beradapadaleveltinggi.
Dalam realitanya di lapangan
seluruhkaryawanbagianagenproduksi
pada Asuransi Bumiputera di Kota
Malang dituntut (ditarget) untuk
memperoleh nasabah baru. Namun
perolehan nasabah baru tersebut tidak
semudah yangdibayangkan.Meskipun
tiap karyawan telah memberikan
penjelasan
akan
arti
pentingnyaberasuransi, namun minat masyarakat
atau kesadaran masyarakat akan
asuransi masih cukup minim dengan
alasanmencarialternatif investasiyang
lainyangmemberikan imbalhasilyang
menarik seperti bunga bank atau
deposito.Meskipunbanyakperusahaan
asuransi yang berlombalomba untuk
membuat produk yang inovatif untuk
menarikmasyarakatmencintaiasuransi,
namun hal ini tidak memberikan
pengaruhyang
berarti.
Tetapi
hal
ini
tidak membuat karyawan tersebut
merasa tertekan atau terbebani
(sehingga stres masuk dalam kategori
rendah) karena mereka merasa sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk
memperkenalkan (mempresentasikan)
asuransi kepada tiap nasabahnya
sehingga hal inilah yangmenyebabkan
stresskaryawanagenproduksiAsuransi
Bumiputera di Kota Malang berada
padaposisirendah.
Mengingatsetiap
karyawan
telah
berupayaoptimaluntukmenarik calon
nasabahbarumeskiperolehan(realisasi
pencapaian nasabah) tidak sesuai
denganyangditargetkan (produktivitas
rendah)namunhal inisudahdianggap
sebagai penilaian yang positif oleh
pimpinan. Mengingat masih banyak
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
18
kriteria pengukur kinerja karyawan,
diantaranya adalah kejujuran, tingkat
ketelitian yang tinggi, disiplin tinggi,
tingkatabsensiyangrendah,banyaknya
kegiatanyangterselesaikansecaratepat
waktu,memberikan
pelayanan
yang
baik kepada masingmasing nasabah,
tanggungjawab, adanya perumusan
tujuan, terdapat kerjasama yang
harmonis, terjadikomunikasiduaarah,
tingkat kecakapan karyawan dalam
memberikan presentasi kepada setiap
nasabah dll, sehingga penilaian inilah
yang menunjukkan kinerja karyawan
agenproduksiAsuransiBumiputeradi
Kota Malang sudahberada pada level
tinggi.
Kondisiini
bertolak
belakang
(menolak) temuan Shahu (2008)
mengenai pengaruh stres kerja secara
tidak langsung terhadap kinerja
karyawan melalui produktivitas kerja,
dimana dari hasil penelitian tersebut
menunjukkanapabilatingkatstresyang
tinggi berhubungan dengan kinerja
yang rendah sedangkan produktivitas
kerja yang tinggimenunjukkan kinerja
yangtinggi.
Pengaruh
Produktivitas
TerhadapKinerjaKaryawan
Pengujian pada hipotesis IV
menunjukkan bahwa produktivitas
kerja berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berarti, dengan adanya produktivitas
kerja, ternyata tidak mampu
memberikan stimulus untuk
meningkatkan kinerja. Apabila
penelitianpenelitian sebelumnya
mengenai produktivitas kerja dan
kinerja,umumnya
berhubungan
positif
(searah) yaitu apabila produktivitas
kerja meningkat akan mampu
meningkatkankinerjaatausepertiyang
disebutkan dalam teori mengenai
produktivitas kerja yang memberikan
dampak positif. Namun dalam
penelitian ini, bersifat negatif atau
berbalik. Dalam penelitian yang
dikemukakan Parwanto dan
Wahyuddin (2003) bahwa: Karyawan
yang profesional dapat diartikan
sebagaisebuahpandanganuntukselalu
perpikir,kerja
keras,
bekerja
sepenuh
waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi,
dan penuh dedikasi demi untuk
keberhasilan pekerjaannya. Hubungan
produktivitaskerjadankinerjamenjadi
suatusistemyangberlanjut.
Dalam penelitian ini
menunjukkan apabila produktivitas
karyawan menurun tetapi kinerja
mengalami peningkatan. Produktivitas
mengalami penurunan mengingat
semua karyawan agen produksi tidak
adayang
dapat
memenuhi
ketentuan
untuk mendapatkan nasabah sesuai
dengan yang ditargetkan, karyawan
mendapatkannasabahbarumeskitidak
menunjukkan pertumbuhan yang
berarti, mengingat kesadaran
masyarakat Indonesia untuk ikut
program asuransi belum berkembang.
Meskipun para karyawan melakukan
pendekatan yang baik pada calon
nasabah baru, namun hal tersebut
belum mampu menarik masyarakat
untukmencintai
asuransi.
Sedangkan
bagiperusahaan,halinisudahdianggap
baik. Dalam arti meski target tidak
sesuaidenganrealisasi tetapikaryawan
sudah berusaha dengan itikad baik
untuk mengadakan pendekatan yang
berkualitas, meski hal itu tidak dapat
menarik calon nasabah baru. Terlebih
penilai kinerja tidak hanya dari
pencapaian target untuk memperoleh
nasabahsaja,masihbanyakkriterialain
yangmendasari.
ImplikasiPenelitian
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa:
Gejalastresrendah,produktivitas
karyawan jelek dan kinerja karyawan
tinggi.Hal inidisebabkan karenapada
umumnyapenilaiankinerjadilihatdari
hasil yang dicapai dari pekerjaan
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kar
19
tersebut, tentang apa yang dikerjakan
dan bagaimana cara mengerjakannya
sedangkan pada Agen Produksi
Asuransi Bumiputera di Kota Malang,
seseorang dikatakan produktif bukan
hanyadilihat
dari
pencapaian
target
dan
realisasi dari karyawan agen produksi
saja (bukan hanya dari hasil yang
dicapaidaripekerjaantersebut).Namun
lebih dipertimbangkan mengenai
prinsip dasar yang dapat dijadikan
acuan bersama agar dapat mencapai
hasilyangdiharapkan.Prinsipdasarini
menjadipondasiyangkuatbagikinerja
organisasi untuk mencapai tujuan.
Sebagai prinsip dasar dalam Asuransi
Bumiputera di Kota Malang adalah
menghargaikejujuran,
memberikan
pelayanan yang baik kepada masing
masing nasabah, tanggung jawab,
kepuasan dalam bekerja, adanya
perumusan tujuan, terdapat kerjasama,
terjadikomunikasiduaarah,
a. KejujuranKejujuranmenampakkandiridalam
komunikasi umpanbalik yangjujur
kepada pimpinan maupun rekan
kerja. Kejujuran termasuk dalam
mengekspresikan pendapat,
menyampaikanfakta,
memberikan
pertimbangan dan perasaan.
Kejujuran mempunyai beberapa
manfaat untuk menggali kebenaran
secara luas dan mendapat guna
memperolehmanfaatbesar.
b. PelayananSetiap aspek dalam proses kinerja
harus memberikan pelayanan
kepada setiap nasabah, karena
denganmemberikanpelayananyang
baik akan menciptakan hubungan
yang
baik
dengan
nasabah,
mengingat hal ini dapat menjaga
hubunganbaikdalamwaktujangka
panjang dengan nasabah. Pimpinan
perusahaan menekankan agar tiap
karyawan dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada
nasabah ataupun calon nasabah
mengingat apabila nasabah merasa
tidakpuasterhadapsuatupelayanan
yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak
efektif dan tidak efisien. Tingkat
kepuasan
nasabah
terhadappelayanan merupakan faktor yang
penting dalam mengembangkan
suatu sistem penyediaan pelayanan
yang tanggap terhadap kebutuhan
nasabah, meminimalkan biaya dan
waktu serta memaksimalkan
dampak pelayanan terhadap
populasisasaran.
c. TanggungjawabTanggungjawabmerupakanprinsip
dasar yang harus dimiliki oleh
masingmasing
karyawan
di
perusahaan.Denganmemahamidan
menerima tanggungjawab atas apa
yangdikerjakandantidakdikerjakan
untuk mencapai tujuan, karyawan
belajar tentang apa yang perlu
diperbaiki. Pengembangan kinerja
didasarkan pada anggapan bahwa
karyawan dapatmemengaruhi hasil
dengan memperbaiki kecakapan
dalam kompetensi. Karyawan tidak
memerlukanizinuntukmemperbaiki
kompetensi.Nasib
karyawan
berada
ditangandirisendiri.
d.KepuasandalambekerjaPrinsip bahwa bekerjasama untuk
mendapatkan kepuasan. Dengan
prinsip kepuasan, dalam
manajemen kinerja orang
mendapatkan kepuasan dari apa
yang dikerjakan. Apabila tidak
menerapkan prinsip kepuasan,
bekerjaakanmenjadibeban.Timbul
bebandalamdirikaryawan, adanya
suatuperasaan
bahwa
kita
harus
bekerja, kita tidak mempunyai
pilihan, dan pekerkaan kita harus
kitahargaisendiri.
e. PerumusantujuanPimpinan perusahaan menyukai
karyawan yang merumuskan dan
mengklarifikasi tujuan organisasi.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
20
Sesuai dengan jenjang organisasi
yang dimiliki, selanjutnya tujuan
yang hendak dirumuskan tersebut
dirinci lebihlanjutmenjaditujuandi
tingkat yang lebih rendah, seperti
tujuandivisi,
departemen,
tim
dan
individu. Hal tersebut perlu
dilakukan agar tujuan semua
tingkatan manajemen yang lebih
rendahmemberikankontribusipada
pencapaian tujuan struktur di
atasnya secara berjenjang. Individu
member kontribusi tim, tim
memberikan kontribusi pada
departemen,departemenpadadivisi
dan selanjutnya divisi memberikan
kontribusipadaorganisasi.
f. Kerjasama
Pimpinan perusahaan memberikan
dukungan penuh pada karyawan
yang mau melakukan kerjasama
antaraatasandanbawahandaripada
menekankan pada control dan
melakukan paksaan. Apabila
karyawan melakukan pekerjaannya
dengan keterpaksaan, sebenarnya
merekatidakmemberikandukungan
pada atasan. Apabila sebuah
pekerjaan dilakukan atas dasar
kesepakatanbersama,
pekerja
akan
menjadi lebih bertanggung jawab.
Manajemenkinerjabekerjaatasdasar
kontrak kesepakatan antara atasan
dan bawahan. Dengan demikian,
bawahan menyadari dan
bertanggung jawab atas kontrak
kinerja yang sudah disetujuinya
sebagai standar kinerja. Sementara
itu,bagiatasan,kontrakkesepakatan
merupakan jaminan akan
tercapainyakinerjaorganisasi.
g.Komunikasidua
arah
Pimpinan perusahaan menyukai
karyawan yang mempunyai sifat
terbuka dan jujur serta mendorong
terjadinya komunikasi dua arah
antara atasan dan bawahan.
Komunikasi dua arahmenunjukkan
adanyasikapketerbukaandansaling
pengertianantaraduapihak.Dengan
komunikasiduaarah,bawahanlebih
memahami apa yang diinginkan
atasan. Sebaliknya atasan lebih
memahamiapayangterjadidanapa
yangdiinginkan
oleh
bawahan.
Dengan demikian, dapat dihindari
terjadinya salah persepsi di antara
keduanya. Komunikasi membangun
saling pengertian bersama.
Komunikasi dua arah akan
menunbuhkanperasaansalingdapat
dipercaya dan berdampak pada
peningkatan perasaan
tanggungjawab.Pimpinantidakragu
memberikan delegasi tugas kepada
bawahan karena tahu bahwa
bawahannyabertanggung
jawab.
Sementara itu, bawahan dengan
senanghatimenerimadelegasitugas
karena percaya bahwa atasannya
menghargaikemampuannya.
KeterbatasanPenelitian
Penelitian inidalambeberapahal
masih memiliki sejumlah keterbatasan.
Keterbatasan yang dimaksud adalah
sebagaiberikut:
1. Diupayakanuntukpenggalian
informasi
melalui
pertanyaan
terbuka sehingga responden dapat
memberikan jawaban pada
pertanyaan tersebut yang hasil
jawabannya dapat digunakan
sebagai tambahan informasi untuk
kelengkapan pembahasan hasil
analisissertaimplikasipenelitian.
2. Teknik pengambilan sampeldengan cara sensus dapat
menghambat pengumpulan data
mengingat beberapa responden
tidakberada
di
tempat
saat
peneliti
melakukan research serta ada yang
sedangmengikutipelatihanselama
beberapaminggudiAsuransijiwa
Bersama Bumiputera di luar kota
dan hal ini tidak mungkin
diabaikan.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
21
F. KESIMPULANDANSARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka
penelitian mengenai pengaruh gejala
stres kerja dan produktivitas kerja
terhadap kinerja karyawan agen
produksiAsuransiBumiputera diKota
Malang dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Peningkatangejalastreskerjaakan
dapatmeningkatkan produktivitas
kerja pada karyawan agen
produksi Asuransi Bumiputera di
Kota Malang. sebaliknya apabilagejala stres menurun maka
produktivitasjuga akan menurun.
Hasil ini sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Handoko
(2001:202)bahwaapabilakaryawan
tidak mengalami stres walaupun
pada tingkat yang rendah,
tantangantantangan kerja tidak
ada sehingga prestasi kerja
cenderung rendah, karena tidak
usaha untuk menghadapi
tantangan.2. Semakin tinggi gejala stres kerja
(gejala fisik, gejala psikologis dan
gejala keperilakuan) akan
menurunkan kinerja karyawan
agen produksi Asuransi
Bumiputera di Kota Malang dan
sebaliknya semakin rendah gejala
stres maka akan dapat
meningkatkan kinerja. Hasil ini
didukung oleh Alfalailah (2007)
yang mengemukakan bahwa stres
berpengaruh berkebalikan dengankinerja.
3. Terdapat pengaruh yang tidak
langsung dari gejala stres kerja
terhadapkinerjakaryawanmelalui
produktivitas. Gejala stres kerja
karyawan berada pada posisi
rendah, produktivitas karyawan
berada pada posisi yang buruk
(produktivitas karyawan
jelek/rendah) dengan kata lain
bahwa target karyawan tidak
tercapai tetapi kinerja karyawan
sudahberada
pada
level
tinggi.
4. Produktivitas kerja ternyata tidak
mampu memberikan stimulus
untuk meningkatkan kinerja
karyawanagenproduksiAsuransi.
Apabila penelitianyang dilakukan
Parwanto dan Wahyuddin (2003)
mengenai produktivitas kerja dan
kinerja, umumnya berhubungan
positif (searah) yaitu apabila
produktivitaskerjameningkatakan
mampumeningkatkankinerjaatau
sepertiyang
disebutkan
dalam
teori
mengenaiproduktivitaskerjayang
memberikan dampak positif,
namundalampenelitianinibersifat
negatifatauberbalik.
Saransaran
Hasil penelitian ini juga
merekomendasikan beberapa hal
sebagaiberikut:
1.Mengingat adanya pengaruh secaralangsungmaupun tak langsungdari
gejalastres
kerja,
produktivitas
terhadap kinerja karyawan agen
produksimakaAsuransiBumiputera
di Kota Malang perlu
memperhatikan halhal yang
menjadi stressor (sumber stress)
karena dapat menimbulkan gejala
stres kerja yang bisa berdampak
negatif dan mempengaruhi
produktivitas dan kinerja dalam
jangka panjang. Oleh karena itu,
manajemen diri karyawan agen
produksijuga
sangat
diperlukan
agarsetiapkaryawanagenproduksi
mampumenghadapikondisikondisi
gejala stres yang mengancam dan
menjadikan setiap potensi gejala
stres kerja sebagai suatu tantangan
yang dapat meningkatkan
produktivitasdankinerja.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
22
2. Pimpinan Asuransi Bumiputera diKota Malang diharapkan dapat
mempertahankan hubungan baik
diantarakaryawannyaagar terdapat
saling keterbukaan mengenai
munculnyagejala
stres
kerja
yang
dapat menghambat pencapaian
poduktivitas dan kinerja. Bahkan
perlu juga dijadikan pertimbangan
mengenai faktor karakteristik
responden baik dari jenis kelamin,
usia,masakerja, tingkatpendidikan
danstatusperkawinansebagaifaktor
yang membedakan seseorang yang
satu dengan yang lain dalam
menghadapimunculnya gejala stres
kerja.
3. Bagi
pengembangan
penelitian
selanjutnyadengantopikyangsama,
perludilakukanpada ruang lingkup
yanglebihluas,karenapenelitianini
hanyaberlaku pada karyawan agen
produksi saja. Dimungkinkan juga
dilakukan pada karyawan agen
debet dan agen pendidikan pada
Asuransi Bumiputera di Kota
Malang.
Demikian simpulandan saran
yang penulis kemukakan dengan
harapanagar
apa
yang
telah
penulis
uraikan dapat membantu pihak
perusahaan dalam memberi masukan
berupa data empiris yang dapat
digunakan untuk memahami konsep
gejala stres dan produktivitas kerja
terhadapkinerjakaryawan.
G. DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik,Edisi
Revisi
V,
Cetakan
Keduabelas, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Alfalailah. (2006). Analisis pengaruh
Stressperanterhadapkinerjadan
niatpindahagenasuransi.Tesis.
MSDM. Fakultas Ekonomi
UniversitasAirlangga.Surabaya
Asad, Muhammad. 1991. Psikologi
Industri,Yogyakarta:Liberty.
Azizah.(2007).denganmengambiljudul
penelitian Sumber Stres Kerja
dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Pegawai (Studi Pada
Kantor Dinas Perhubungan dan
PariwisataKabupatenMalang).
Azwar, Saifuddin. (2007). Metode
Penelitian, Edisi Pertama,
Cetakan Kedelapan, Penerbit
PustakaPelajar,Yogyakarta.
Bernaddin, H. J dan Russel, J. E. A
(1993). Human Resource
Management an Experiental
Approach. Singapore: Mc Graw
Hill,inc.
Frei RichardL., Racicot Bernadette,
Angela Travagline. (1998). The
ImpactofMonorchronicandType
A Behavior Patterns on research
productivityandstress,Journalof
ManagerialPsychology,
vol
14
No.5,MCBUniversityPress
George Halkos and Dimitrios
Bousinakis.(2009).berjudulThe
effect of stress and satisfaction on
productivity.
Gibson,James,John.M.Ivancevich,dan
James H. Donnelly. (1996).
Organisasi Perilaku Struktur
Proses, Jilid 1, Edisi Kedelapan,
Penerbit
Binarupa
Aksara,Jakarta.
Gitosudarmo, Indriyo dan Sudita,
Nyoman, I. (2000). Perilaku
Keorganisasian, Edisi Pertama,
Cetakan Kedua, BPFE,
Yogyakarta.
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
23
Gomes, Faustino Cardoso. (2001).
Manajemen Sumber Daya
Manusia,EdisiPertama,Cetakan
Kelima, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Handoko,T.Hani. (2000). Manajemen
Personalia dan Sumberdaya
Manusia, Edisi Kedua, Cetakan
Keempatbelas,BPFE, Yogyakarta.
Handoko,T.Hani. (2001). Manajemen
Personalia dan Sumberdaya
Manusia, Edisi Kedua, Cetakan
Kelimabelas,BPFE, Yogyakarta.
Hariandja,Marihot,
Tua,
Efendi.
(2005).
Manajemen Sumber Daya
Manusia, CetakanKetiga,PT.
GramediaWidiasaranaIndonesia,
Jakarta.
Hasibuan, Malayu, S., P. (2008).
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Revisi, Cetakan
Kesebelas, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Ghozali,Imam.
2005.
Aplikasi
Analisis
Multivariate dengan program
SPSS,BadanPenerbitUniversitas
Diponegoro,Semarang.
IndriantoroNurdanSupomoBambang.
(2002). Metodologi Penelitian
Bisnis Untuk Akuntansi &
Manajemen, Edisi Pertama,
Cetakan Kedua, BPFE,
Yogyakarta.
Jogiyanto.(2004).
Metodologi
Penelitian
Bisnis Salah Kaprah dan
PengalamanPengalaman,
Cetakan Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Kongkiti Phusavat dan Watcharapon
Photaranon. (2006).denganjudul
Productivity / Performance
Measurement Case Application At
The Government Pharamaceutical
Organization.
Kountor
Ronny.
(2004).
MetodePenelitian untuk Penulisan
Skripsi dan Tesis, Cetakan 2,
PPM,JakartaPusat.
Lopez (1982). A Test Of The If
Consistency Theory Job
Performance Satisfaction
relationship, Academi Of
ManagementJournal.
MadhuRathore andVandanaKaushik.
(2009).dengan
judul
Stress
Impact
on Industrial Area of Indian
Managers.
Mangkunegara, Prabu. Anwar. (2002).
Manajemen Sumber Daya
ManusiaPerusahaan,PT.Remaja
Rosdakarya,Bandung.
Noermijati. (2010). Kajian Diskriptif
Tentang Kondisi Faktor Intrinsik
Dan Entrinsik Sera Kepuasan
KerjaManajer
Menengah
Bawah. Jurnal Aplikasi
Manajemen(JAM)Vol8No.1
Nisfiannoor, Muhammad. (2009).
Pendekatan Statistika Modern
untuk Ilmu Sosial, Penerbit
SalembaHumanika,Jakarta.
Parwanto dan Wahyuddin. (2003).
Pengaruh FaktorFaktor
KepuasanKerjaTerhadapKinerja
Karyawan
Pusat
PendidikanKomputer Akuntansi IMKA,
Surakarta, Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah
Surakarta,JurnalPendidikan.
Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk
-
5/19/2018 Pengaruh Gejala Stres Kerja Terhadap Produktivitas Dan Kinerja Karyawan Asuran...
http:///reader/full/pengaruh-gejala-stres-kerja-terhadap-produktivitas-dan-kinerja-kary
24
Perusahaan Dari Teori ke
Praktik, Edisi Pertama, Cetakan
Kedua,PTRajaGrafindoPersada,
Jakarta.
Sanusi,Anwar.
(2003).
Metodologi
Penelitian Praktis Untuk Ilmu
Sosial dan Ekonomi, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama,
BuntaraMedia,Malang.
Shahu. (2008).denganmengambiljudul
Effect of Job Stress and Job
Satisfaction on Performance: An
EmpiricalStudy.
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat
Meningkatkan
ProduktivitasKerja, Cetakan Pertama, PT.
RinekaCipta,Jakarta.
Singarimbun, Masri & Sofian, Effendi.
(Ed. 1995). Metode Penelitian
Survai, Cetakan Kedua, Edisi
Revisi.LP3S,Jakarta.
Solimun. (2002). Structural Equation
Modeling Lisrel dan Amos,
Fakultas MIPA Universitas
Brawijaya,Malang.
Steers, R. M. (1985). Efektivitas
Organisasi, Alih Bahasa
Madalena Jarmin. Jakarta,
PenerbitErlangga.
Sulistiyani,AmbarTeguh,danRosidah.
(2003).Manajemen SumberDaya
Manusia Konsep, Teori dan
Pengembangan dalam Konteks
OrganisasiPublik,EdisiPertama,
CetakanPertama,
Penerbit
Graha
Ilmu,Yogyakarta.
Suprihanto, John, Agung M. Harsiwi,
dan Prakosa Hadi. (2003).
PerilakuOrganisasional,Cetakan
Pertama, Penerbit YKPN,
Yogyakarta.
Tika, Pabundu. (2008). Budaya
Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan, Cetakan
Kedua,PenerbitPTBumiAksara,
Jakarta.
Tohardi, Ahmad. (2002). Pemahaman
PraktisManajemenSumberDaya
Manusia, Cetakan Pertama,
Penerbit Mandar Maju,
Bandung.\
Trang.(2004).menelititentangAnalisis
Pengaruh Stres dan Kompensasi
Terhadap Produktivitas Pada
Penyuluh Keluarga Berencana di
BKBKota
Tomohon
Umar, Husein. (2008). Metode
Penelitian untuk Skripsi dan
Tesis Bisnis, Edisi Kedua,
Penerbit PT RajaGrafindo
Persada,Jakarta.
Usman Bashir dan Muhammad Ismail
Ramay. (2010). dengan judul
Impact of Stress on Employees Job
Performance A Study on Banking
Sectorof
Pakistan.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja,
Edisi Pertama, Penerbit PT
RajaGrafindoPersada,Jakarta.
Widayat. (2004). Metode Penelitian
Pemasaran (Aplikasi Software
SPSS), Edisi Pertama, Cetakan
Pertama,UMMPress,Malang.
Yuli, Sri Budi. (2005). Manajemen
SumberDaya
Manusia,
Cetakan
Pertama, Penerbitan Universitas
Muhammadiyah,Malang.