PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB...

97
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN IKLIM ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Suatu Survey pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu) Tesis Oleh: TERIDEFIRA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN IKLIM ORGANISASIONAL

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Suatu Survey pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu)

Tesis

Oleh:

TERIDEFIRA

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEADERSHIP STYLE ON ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) WITH ORGANIZATIONAL

CLIMATE AS MEDIATING VARIABLE

(A Survey in Regional Office of DGSAM in Lampung and Bengkulu)

By

TERIDEFIRA

Leadership style should be supported by a conducive organizational climate for

people in the organization can feel fully become part of the organization, which

further will affect productivity and public service. This research aimed to know

the perception of leader‟s style of leadership, determined the effect of leadership

style on organizational climate, employees‟ OCB, the effect of organizational

climate on employees‟ OCB, and the effect of leadership style on employees‟

OCB with the organizational climate as an intermediary. The object of research

was in the scope of Lampung dan Bengkulu Regional Office of Directorate

General of State Asset Manager, Ministry of Finance. Data Analysis in the

research was tested by Structural Equation Model (SEM) with the help of AMOS.

The results of this research supported the whole hypothesis and previous studies.

Research also proved that the organizational climate mediated the influence of

servant leadership style on OCB. As recommendations, leader should be more to

pay attention to the interests of his subordinates. In addition, leader should

encourage his employees to have more contribution. Employees‟ OCB can be

increased by having activities out of office hour for kinship in the organization.

Future studies expected to add other variables outside variables studied.

Keywords: servant leadership, organizational climate, organizational citizenship

behavior.

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN IKLIM ORGANISASIONAL

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Suatu Survey pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu)

Oleh

TERIDEFIRA

Gaya kepemimpinan harus ditunjang oleh iklim organisasi yang kondusif agar

orang-orang di dalam organisasi dapat merasa sepenuhnya menjadi bagian dalam

organisasi, yang lebih jauh akan berpengaruh pula kepada produktivitas dan

pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mengenai

gaya kepemimpinan pimpinan, menentukan pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap iklim organisasional, OCB pegawai, dan mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap OCB pegawai dengan adanya iklim organisasional

sebagai perantara. Objek penelitian adalah lingkup kerja Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Analisis data

menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan AMOS.

Hasil penelitian mendukung seluruh hipotesis sekaligus penelitian-penelitian

sebelumnya. Penelitian juga membuktikan bahwa iklim organisasional memediasi

pengaruh gaya kepemimpinan melayani terhadap OCB. Saran berdasarkan hasil

penelitian yaitu agar pimpinan dapat lebih memperhatikan kepentingan bawahannya.

Selain itu, pimpinan harus lebih mendorong bawahannya untuk memiliki kontribusi

yang lebih bagi organisasi. Peningkatan OCB pegawai dapat dilakukan dengan

mengadakan kegiatan bersama di luar jam kantor untuk menumbuhkan rasa

kekeluargaan pegawai. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan

variabel lain di luar variabel yang telah diteliti.

Kata kunci: gaya kepemimpinan melayani, iklim organisasional, organizational

citizenship behavior.

Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN IKLIM ORGANISASIONAL

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Suatu Survey pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu)

Oleh

Teridefira

(Tesis)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula
Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula
Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula
Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 15 Februari 1987. Anak

kedua dari dua bersaudara pasangan Drs. H. Alfian dan Dra. Hj. Sentiwarni.

Pada tahun 1993, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di

TK Kartini Bandar Lampung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan pada

tahun 1999 di SD Kartika II-5 Bandar Lampung. Tahun 2002 penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP

Negeri 4 Bandar Lampung dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

diselesaikan pada tahun 2005 di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi di

Universitas Lampung pada tahun 2005 dan berhasil menyelesaikan studi di tahun

2009 dengan gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan

pendidikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya

Manusia.

Pada tahun 2010 sampai dengan saat ini, penulis tercatat sebagai pegawai pada

Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,

Kementerian Keuangan.

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS: Alam Nasyroh: 06)

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit!. Bermimpilah setinggi langit. Jika

engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang." (Ir. Soekarno)

“It always seems impossible until it’s done!” (Nelson Mandela)

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

Kupersembahkan tesis ini kepada:

Ayah dan Ibu tercinta, Drs. H. Alfian dan Dra. Hj. Sentiwarni serta Nyamat

Sastraraharja dan Rosidah (almh) atas segala dukungan dan doa yang tiada

putus demi keberhasilan ananda meraih cita-cita. Semoga apa yang ananda raih

sampai dengan saat ini dapat menjadi kebahagiaan kecil bagi ayah dan ibu.

Kakakku semata wayang, dr. Krismamela, atas dukungan dan masukan-masukan

di awal penyusunan tesis ini, serta kemaklumannya mempunyai adik yang unik

seperti Penulis. Semoga karya kecil ini dapat membanggakanmu.

Bibiku tersayang, Halimatussakdiah dan Tante Marwati, atas kesediannya

memberikan waktu untuk menjaga dan mengasuh si kecil selama Penulis memulai

perkuliahan hingga akhirnya dapat menghasilkan karya ini. Sungguh bukan hal

yang mudah, but you’ve done your best!

Keluarga kecilku, tim hebatku, Dephi Wibowo, S.E. dan Duki Hanan Kasona.

Terima kasih atas dukungan, kesabaran dan pengertian yang luar biasa sehingga

Penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Serta Almamaterku Tercinta.

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Semua akan indah pada waktunya. Alhamdulillahirabbil „alamin, puji syukur

Penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

nikmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis

dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB) dengan Iklim Organisasional sebagai Variabel

Mediasi (Suatu Survey pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu)” adalah

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen di Universitas

Lampung.

Penulis mengakui banyak hambatan dan tantangan dalam proses penyelesaian

tesis ini, tetapi dengan semangat pantang menyerah, dukungan berbagai pihak dan

doa yang tiada putus, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Maka pada

kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung;

2. Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Pascasarjana

Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Lampung;

4. Dr. H. Irham Lihan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

untuk dapat berkonsultasi dan bertukar pikiran dalam proses penyusunan tesis

ini.

5. Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing II atas dukungan

dan arahan yang telah diberikan dalam proses penyusunan tesis ini.

6. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., selaku Dosen Penguji I atas kesediaannya

memberikan arahan, masukan yang berarti serta pandangan luas yang sangat

berguna dalam proses penyelesaian tesis ini;

7. Dr. Ribhan, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

memberikan koreksi, saran, dan motivasi dalam proses penyelesaian tesis ini;

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

memperluas wawasan selama mengikuti pendidikan pada Program

Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung;

9. Mba Wanti atas kesediaan dan kesabaran dalam membantu proses

perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini;

10. Seluruh staff di Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung;

11. Bapak Thaufik, S.E., M.M yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk

mengambil tema, menyorot kepemimpinan Beliau dan menuangkannya dalam

tesis ini;

12. Seluruh pegawai pada lingkup kerja Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu,

terima kasih atas kesediannya mengisi kuesioner penelitian sehingga

membantu Penulis dalam memberikan hasil penelitian yang objektif;

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

13. Godi Prakasa atas kesediaannya membantu Penulis di akhir-akhir

penyelesaian Tesis ini sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tesis pada

waktu yang diharapkan;

14. Seluruh teman-teman pada Magister Manajemen jurusan MPKD dan Bisnis

Tahun Angkatan 2015, terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Semoga

silaturrahim yang telah kita jalin kita tetap terjaga.

15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, inspirasi, dan dukungan yang

tidak mungkin Penulis sebutkan satu per satu, hanya doa yang dapat Penulis

panjatkan agar semoga amal perbuatan mendapat balasan dari ALLAH SWT.

Penulis menyadari bahwa baik dalam hal pengungkapan, penyajian, dan

pemilihan kata-kata dalam tesis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan

penelitian yang akan datang. Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat

memberikan manfaat dan dapat menjadi amalan jariah bagi Penulis. Amin ya

rabbal „alamin.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 05 Juni 2017

Teridefira

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 13

1.3. Batasan Masalah ......................................................................... 14

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................... 14

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 15

II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 16

2.1.Pengertian Kepemimpinan........................................................... 16

2.1.1. Tipe Gaya Kepemimpinan .................................................... 18

2.1.2. Gaya Kepemimpinan Melayani ............................................ 21

2.2. Iklim Organisasional ................................................................... 24

2.3. Organizational Citizenship Behavior ......................................... 28

2.4. Penelitian Sebelumnya ............................................................... 31

2.5. Indikator Variabel ....................................................................... 34

2.5.1. Indikator Kepemimpinan ...................................................... 34

2.5.2. Indikator Iklim Organisasional ............................................. 36

2.5.3. Indikator OCB ...................................................................... 39

2.6. Kerangka Pikir ............................................................................ 42

2.7. Hipotesis Penelitian .................................................................... 46

2.7.1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap iklim organisasional 47

2.7.2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB ...................... 47

2.7.3. Pengaruh iklim organisasional terhadap OCB ..................... 48

2.7.4. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB melalui iklim

organisasional ....................................................................... 49

Page 15: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 49

3.1. Desain Penelitian ........................................................................ 49

3.2. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 49

3.2.1. Data Primer .......................................................................... 50

3.2.2. Data Sekunder ..................................................................... 50

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 51

3.4. Variabel Penelitian .................................................................... 52

3.5. Operasionalisasi Variabel .......................................................... 53

3.6. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 54

3.7. Instrumen Penelitian .................................................................. 55

3.7.1. Uji validitas ......................................................................... 56

3.7.2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 60

3.8. Metode Analisis Data ................................................................ 61

3.8.1. Tahapan pemodelan dengan analisis persamaan struktural . 61

3.8.2. Pengembangan dan analisis model struktural ...................... 64

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 69

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 69

4.2. Gambaran Umum Responden .................................................... 72

4.3. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................... 77

4.3.1. Variabel Gaya Kepemimpinan Melayani ............................ 75

4.3.2. Variabel Iklim Organisasional ............................................. 80

4.3.3. Variabel Organizational Citizenship Behavior ................... 82

4.4. Pengujian Data ........................................................................... 85

4.4.1. Uji Normalitas Data ............................................................. 85

4.5. Analisis Structural Equation Modelling ................................... 83

4.5.1. Uji Kesesuaian Model ......................................................... 84

4.6. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Melayani terhadap Iklim

Organisasional ........................................................................... 86

4.7. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Melayani terhadap OCB ......... 87

4.8. Pengaruh Iklim Organisasional terhadap OCB .......................... 90

Page 16: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

4.9. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Melayani terhadap OCB dengan

Iklim Organisasional sebagai Variabel Mediasi ........................ 92

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 99

5.1. Simpulan Hipotesis 1 .................................................................. 99

5.2. Simpulan Hipotesis 2 .................................................................. 100

5.3. Simpulan Hipotesis 3 .................................................................. 101

5.4. Simpulan Hipotesis 4 .................................................................. 101

5.5. Saran .......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 104

LAMPIRAN ............................................................................................... 105

Page 17: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas Kantor

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung

dan Bengkulu Tahun 2016 ....................................................... 6

Tabel 1.2. Monitoring Tingkat Kehadiran dan Cuti Pegawai Kantor

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan Bengkulu 8

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 33

Tabel 2.2. Perbedaan OCB-I dan OCB-O ................................................. 42

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian pada Lingkup Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan

Bengkulu Tahun 2016 .............................................................. 51

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian ................................................................. 53

Tabel 3.3. Kuesioner Penelitian ................................................................ 49

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Melayani ................ 57

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Iklim Organisasional ................................. 58

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas OCB ........................................................... 59

Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 60

Tabel 3.8. Indeks Goodness of Fit ............................................................. 67

Tabel 4.1. Hasil Pengumpulan Kuesioner ................................................. 73

Tabel 4.2. Pemetaan Responden................................................................ 73

Tabel 4.3. Rata-rata Distribusi Jawaban Responden ................................. 78

Tabel 4.4. Jawaban Responden Per Indikator Variabel Gaya

Kepemimpinan Melayani ......................................................... 80

Tabel 4.5. Jawaban Responden Per Indikator Variabel Iklim

Organisasional .......................................................................... 82

Tabel 4.6. Jawaban Responden Per Indikator Variabel OCB .................. 84

Tabel 4.7. Uji Normalitas .......................................................................... 85

Tabel 4.8. Uji Goodness of Fit .................................................................. 85

Page 18: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

Tabel 4.9. Koefisiensi gaya kepemimpinan terhadap iklim organisasional 87

Tabel 4.10. Koefisiensi gaya kepemimpinan terhadap OCB ...................... 88

Tabel 4.11. Koefisien iklim organisasional terhadap OCB ......................... 90

Tabel 4.12. Koefisiensi gaya kepemimpinan terhadap OCB dengan mediasi

iklim organisasional ................................................................. 92

Tabel 4.13. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak langsung, dan Total

Pengaruh ................................................................................... 93

Page 19: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pimpinan dan Bawahan dalam Iklim Organisasi ........................ 27

Gambar 2.2. Kerangka Pikir............................................................................. 46

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kantor Wilayah ........................................... 70

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang .................................................................................... 71

Gambar 4.3. Penyebaran Responden ............................................................... 72

Gambar 4.4. Diagram Rata-rata Distribusi Jawaban Responden ..................... 75

Gambar 4.5. Jawaban Responden Mengenai Variabel Gaya Kepemimpinan

Melayani .................................................................................... 76

Gambar 4.6. Jawaban Responden Mengenai Variabel Iklim Organisasional . 77

Gambar 4.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel OCB .......................... 80

Gambar 4.8. Grafik P-Plots.............................................................................. 83

Page 20: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tercapainya tujuan suatu organisasi tidak terlepas dari peran berbagai

komponen di dalamnya. Bersama dengan ketersediaan modal, sumber daya

alam, dan perkembangan teknologi, faktor sumber daya manusia merupakan

satu faktor yang sangat penting dalam menentukan pergerakan pembangunan

suatu organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas baik mampu

mendorong terciptanya kombinasi faktor-faktor pelengkap lain agar berjalan

beriringan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten juga dibutuhkan dalam

instansi pemerintah. Menurut Setiawan dkk (2015: 323), pembentukan

pemerintahan adalah untuk mengatur, mengelola dan melayani masyarakat

sehingga Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari Aparatur Sipil

Negara (ASN) memiliki fungsi, tugas dan peran memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Pemerintah sedapat mungkin memfasilitasi kebutuhan

masyarakat dengan cara menggunakan sumber daya yang tersedia secara

efektif dan efisien. Untuk itu, peranan manusia sebagai komponen aktif

sangat menentukan arah dari instansi itu sendiri. Baik atau buruk kebijakan

Page 21: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

2

yang diambil dan dilaksanakan serta tercapai atau tidak tujuan instansi

banyak dipengaruhi oleh faktor SDM di dalamnya.

Seorang pemimpin harus mempunyai kualitas dan sikap yang konsisten

untuk dapat mempengaruhi orang lainsehingga orang lain mau mengikutinya.

Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan

para anggota atau kelompok. Baik buruknya seorang pemimpin dapat

diketahui dari cara pemimpin tersebut berperilaku sehari-hari. Perilaku

pimpinan ini sering juga sebagai gaya kepemimpinan (style of leadership).

Dari berbagai macam teori mengenai gaya kepemimpinan, menurut

pandangan kontemporer, gaya kepemimpinan yang terbaru saat ini serta

banyak diminati oleh para peneliti yaitu mengenai gaya kepemimpinan yang

melayani (Mira,2012: 100). Sementara Hughes (2012: 515) mengatakan

bahwa pemimpin yang baik secara konstan memindai lingkungan eksternal

untuk mengetahui tingkat keseriusan ancaman-ancaman tadi. Mereka juga

ahli dalam pemindaian internal serta memahami kelebihan dan kelemahan

organisasi.

Individu sebagai mahkluk hidup yang dinamis hidup berdampingan dalam

hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu

faktor yang mempengaruhi sikap individu dalam bekerja adalah iklim

organisasional. Reichers dan Schneider sebagaimana dikutip dalam Affandi,

(2002: 2) menyatakan bahwa iklim organisasional mengarah pada persepsi

atas kebijakan organisasi, praktek-praktek kerja, prosedur antara kelompok

Page 22: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

3

formal dan informal yang ada dalam organisasi. Sedangkan Steward dalam

Nazari (2011: 226) mengemukakan bahwa iklim organisasi terdiri dari

informasi, kekayaan intelektual, materi intelektual, pengetahuan, dan

pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan.

Pemimpin mengarahkan individu untuk melakukan atau tidak melakukan

hal-hal untuk mempercepat proses tercapainya tujuan. Arahan yang

dilakukan dapat berupa kode-kode, perintah yang berhubungan langsung

dengan visi dan misi suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Arahan juga

bisa berupa imbauan secara non-formal demi keberlangsungan interaksi yang

kondusif. Adanya budaya Organizational Citizenship Behavior (OCB) di

dalam suatu iklim organisasional sering dikaitkan dengan keberhasilan

pemimpin dalam mengarahkan individu lain di dalam lingkungan kerjanya.

Para bawahan yang percaya akan pimpinannya akan melaksanakan apa yang

diperintahkan kepadanya. Sebaliknya, para bawahan yang memiliki tingkat

kepercayaan yang rendah tentunya tidak memiliki rasa percaya yang sama

tingginya terhadap pimpinan, yang berakibat kepada menurunnya kepatuhan

kepada pimpinan. Gaya kepemimpinan yang tidak pantas dapat memicu

konsekuensi negatif, yang mungkin lebih meningkatkan sensitivitas dan

kerentanan terhadap kesalahpahaman yang dapat menyebabkan disfungsi

organisasi seperti penurunan kinerja kerja, absensi dan turnover tinggi (Lian,

2012: 60).

Page 23: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

4

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai salah satu unit eselon

satu di Kementerian Keuangan mempunyai visi menjadi pengelola kekayaan

negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat serta mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan

dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara dan

lelang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai instansi

vertikal berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Kekayaan Negara DJKN, Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian,

evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara

dan lelang. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dibutuhkan peran

pimpinan yang dapat menggerakkan pegawai di bawah kepemimpinannya

agar dapat mencapai tujuan.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara memiliki ketentuan yang mengatur

mengenai pola mutasi bagi para pegawainya. Berdasarkan Pasal 4 Peraturan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 10/KN/2014 tentang Perubahan

Atas Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-8/KN/2012

Tentang Pola Mutasi Jabatan Karier Di Lingkungan Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara, perpindahan jabatan dapat dilakukan dalam waktu antara

2 (dua) sampai 5 (lima) tahun sejak PNS diangkat dalam jabatan struktural.

Adanya pola mutasi ini sedikit banyak akan mempengaruhi ritme kerja di

Page 24: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

5

dalam organisasi, dan para pegawai dituntut untuk dapat beradaptasi dengan

cepat terhadap perubahan yang terjadi di dalam organisasi tersebut.

Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu yang wilayah kerjanya

mencakup provinsi Lampung dan provinsi Bengkulu membutuhkan strategi

sendiri agar pelaksanaan kegiatan operasional dan pemberian pelayanan

kepada pemangku kepentingan tidak terganggu oleh jarak dan perbedaan

provinsi. Pentingnya koordinasi dengan unit vertikal maupun dengan

pemangku kepentingan perlu disadari oleh pimpinan Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu sebagai bagian dari upaya pemberian pelayanan

prima. Salah satu hasil kerja keras yang berhasil diperoleh antara lain

terpilihnya Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

Bengkulu yang merupakan salah satu unit vertikal di bawah Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu sebagai KPKNL percontohan pada tahun 2014. Di

tahun yang sama, terdapat pegawai pada KPKNL Bengkulu yang berhasil

meraih predikat sebagai salah satu dari tiga pegawai teladan di lingkungan

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang kepala kantor merupakan

salah satu aspek pada unit kerja kantor pelayanan dan unit kerja kantor

wilayah yang dinilai oleh Kementerian Keuangan. Penilaian tersebut

dilakukan sebagai bentuk pengendalian intern sekaligus untuk memastikan

bahwa tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Bentuk

penilaian tersebut diwujudkan dalam evaluasi pengendalian intern tingkat

Page 25: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

6

entitas di lingkungan Kementerian Keuangan. Terdapat lima aspek yang

dinilai dengan total skor 47, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

aktivitas pengendalian, komunitas dan informasi, serta monitoring. Dari

kelima aspek tersebut, aspek lingkungan pengendalian berfokus pada upaya

yang dilakukan pimpinan dalam menciptakan lingkungan kerja yang

mendukung tujuan organisasi. Penilaian pada aspek lingkungan pengendalian

terdiri dari sub-aspek sebagai berikut:

a. integritas, nilai etika, dan perilaku etis

b. kesadaran pimpinan atas pengendalian gaya operasi pimpinan unit kerja

c. komitmen terhadap kompetensi

d. struktur organisasi serta penetapan wewenang dan tanggung jawab

e. kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan SDM

Evaluasi dilakukan terhadap masing-masing aspek dengan menggunakan

salah satu atau kombinasi dari beberapa teknik yaitu reviu dokumen,

wawancara, survei, dan orservasi. Hasil EPITE pada Kanwil DJKN Lampung

dan Bengkulu pada Tahun 2016 yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut:

Tabel 1.1. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan Bengkulu

Tahun 2016

No. Aspek yang dinilai Total skorJumlah faktor

yang dievaluasi

1 Lingkungan pengendalian 18 19

2 Penilaian risiko 5 5

3 Aktivitas pengendalian 8 8

4 Komunitas dan informasi 11 11

5 Monitoring 4 4

46 47

Kesimpulan

97,87

Tinggi

TOTAL

Persentase (%)

Sumber: Bag. Kepegawaian Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, 2016

Page 26: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

7

Hasil evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (EPITE) tahun 2016

sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 1.1. menunjukkan bahwa aspek

lingkungan pengendalian yang menyorot peran pimpinan tertinggi kantor

memenuhi 18 faktor dari 19 faktor yang dievaluasi. Hal ini berarti persepsi

pegawai terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan pimpinan untuk

mewujudkan kantor yang lebih baik sangat positif. Dengan kata lain, Kepala

Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu telah berhasil memperoleh

kepercayaan dari para pegawai di lingkup kerjanya.

Hasil persentase EPITE pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu Tahun

2016 secara keseluruhan mencapai 97,87% yang berarti Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu mempunyai tingkat pengendalian yang tinggi. Hal

ini tentu tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala

kantor wilayah.

Kepala Kantor Wilayah DJKN yang berperan sebagai pimpinan tertinggi di

unit vertikal harus dapat memberi contoh dan mengarahkan para bawahannya

agar dapat bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan pekerjaan. Untuk dapat

melakukannya, sudah sepatutnya kepala kantor wilayah mempelajari dan

mengenal karakter serta apa yang dapat menjadi pendorong bawahannya agar

dapat melaksanakan pekerjaan dengan optimal. Adanya mutasi jabatan

merupakan tantangan tersendiri bagi kepala kantor wilayah dalam membina

para bawahannya agar dapat menjalankan pekerjaan dengan lebih baik

berdasarkan tanggung jawab yang dimilikinya. Kepala kantor wilayah harus

Page 27: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

8

dapat meningkatkan atau setidaknya menjaga prestasi kerja pada saat

kepemimpinannya sebelum menjalani mutasi kerja kembali.

Kantor Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu dalam mencapai tujuan yang

selaras dengan visi dan misi DJKN membutuhkan sinergi yang baik antara

pemimpin dan bawahan maupun antar bawahan. Namun, berdasarkan data

awal yang diperoleh, masih banyak pegawai yang terlambat melakukan

presensi maupun pulang sebelum waktunya. Hal ini mencerminkan tanggung

jawab para pegawai atas kehadiran di tempat kerja masih perlu ditingkatkan.

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh terdapat informasi bahwa selalu

ada pegawai yang mengambil cuti sakit setiap bulannya. Tingkat kehadiran

dan pengambilan cuti pegawai pada Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu

dapat dilihat dalam Tabel 1.2. berikut ini:

Tabel 1.2. Monitoring Tingkat Kehadiran dan Cuti Pegawai Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan Bengkulu

Tahun 2016

Cuti

Sakit

Frek. Akm.

(menit) Frek.

Akm.

(menit) Frek.

Januari 5 124 25 3 675 225 3

Februari 11 93 8 2 450 225 5

Maret 14 291 21 2 450 225 8

April 16 151 9 1 225 225 6

Mei 6 51 9 1 225 225 1

Juni 15 164 11 4 900 225 6

Juli 14 121 9 1 225 225 16

Agustus 6 244 41 3 508 169 16

September 16 213 13 7 1.379 197 2

Oktober 3 6 2 1 21 21 1

November 9 248 28 1 225 225 1

Desember 17 389 23 5 984 197 6

TOTAL 132 2.095 16 31 6.267 202 71

Bulan

Terlambat

(TL)

Pulang Sebelum

Waktunya (PSW) Rata2/

frek.

(menit)

Rata2/

frek.

(menit)

Sumber data: Bag. Kepegawaian Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, 2016

Page 28: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

9

Tabel 1.2. menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016, terdapat 132 frekuensi

keterlambatan melakukan presensi dengan akumulasi keterlambatan

mencapai 2.095 menit dan 31 frekuensi pulang kantor sebelum waktunya

dengan akumulasi mencapai 6.267 menit. Hal ini berarti rata-rata pegawai

yang terlambat melakukan presensi menghabiskan waktu 16 menit dari jam

kerjanya untuk hal di luar kepentingan kantor, dan rata-rata pegawai yang

pulang kantor sebelum waktunya menghabiskan 202 menit dari jam kerjanya

untuk hal di luar kepentingan kantor. Selain itu, banyaknya pegawai yang

mengambil cuti sakit mungkin saja berkaitan dengan kondisi lingkungan di

dalam atau di sekitar kantor yang mengganggu kesehatan pegawai.

Tabel 1.2. juga menunjukkan jumlah frekuensi keterlambatan tertinggi

terjadi pada bulan Desember, dimana terdapat 17 orang pegawai pada Kantor

Wilayah DJKN Lampung dan Bengkulu yang terlambat masuk kantor.

Sedangkan jumlah frekuensi pulang kantor sebelum waktunya terjadi pada

bulan September, dimana terdapat 7 orang pegawai yang pulang sebelum

waktunya, dengan akumulasi 1.379 menit. Hal ini sungguh disayangkan,

mengingat pimpinan telah mengingatkan dan memberi contoh yang baik. Di

samping itu, pegawai telah mendapatkan cuti tahunan dan juga tunjangan

kinerja di luar gaji pokok yang berasal dari negara sehingga sangat

disayangkan bila waktu yang seharusnya diberikan untuk negara tidak

digunakan sebagaimana mestinya. Banyaknya keterlambatan, pulang kantor

sebelum waktunya, maupun cuti sakit diduga disebabkan karena kurangnya

Page 29: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

10

motivasi dan dukungan dari pimpinan yang dapat mengganggu tercapainya

tujuan organisasi.

Metode pengumpulan data awal yang penulis lakukan untuk mengetahui

gambaran keadaan kerja di dalam Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu

yaitu dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Teknik wawancara

dilakukan guna memperoleh gambaran persepsi pegawai tentang pekerjaan,

lingkungan tempat bekerja dan keterlibatan pegawai lain dalam proses

penyelesaian pekerjaan. Menurut Rachmawati (2007: 35), wawancara

penelitian ditujukan untuk mendapatkan informasi dari satu sisi saja, oleh

karena itu hubungan asimetris harus tampak. Peneliti cenderung

mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi, dan pemikiran

partisipan. Jenis wawancara yang penulis lakukan yaitu wawancara semi

berstruktur. Pada jenis wawancara ini, pertanyaan dapat dimulai dari isu awal

permasalahan kemudian meluas menyesuaikan dengan jawaban responden.

Hasil wawancara antar satu responden dengan responden lain mungkin

berbada, namun mempunyai pola yang cenderung sama. Berdasarkan

wawancara singkat yang dilakukan, masih terdapat pegawai yang merasakan

beban kerja berlebih (overload) sementara teman yang lain tidak

membantunya. Sementara hasil pengamatan yang ditemui penulis dalam

lingkungan Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu adalah masih terdapat

pegawai yang bekerja hanya berdasarkan perintah tanpa ada inisiatif untuk

melakukan pekerjaan tanpa diperintah, dan masih terdapat pegawai masih

menghabiskan waktu dengan membaca koran dan mengobrol pada jam kerja.

Page 30: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

11

Penelitian mengenai kepemimpinan dalam kaitannya dengan organisasi telah

banyak ditemui dalam literatur ilmiah. Menurut Ratnawati dalam Mira

(2012: 99), keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh seorang pemimpin

diharapkan tidak saja mempengaruhi keberhasilan organisasi, tetapi juga

perilaku semua karyawannya. Podsakoff, et al dalam Kartikarini (2015: 17)

menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh kuat pada karyawan

untuk berperilaku OCB, namun tidak dikaitkan dengan gaya kepemimpinan

tertentu, tetapi kualitas hubungan karyawan dengan pemimpinnya. Teguh

Apriyanto (2007: 85) dalam penelitiannya terhadap 58 orang menemukan

bahwa kepemimpinan dan iklim organisasional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kreativitas pegawai yaitu sebesar 72,3%. Lee Kim Lian

dan Low Guan Tui pada tahun 2012 yang menyebarkan kuesioner kepada

eksekutif, manajer, dan para profesional di 2000 perusahaan di bidang

manufaktur, pertambangan, dan konstruksi menunjukkan hubungan yang

kuat antara gaya kepemimpinan, kompetensi bawahan, taktik mempengaruhi

bawahan dan OCB. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Jahangir et al

dalam Rahmi (2013: 13) menunjukkan bahwa kepuasan kerja, komitmen

organisasional, dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap OCB

karyawan.

Hasil penelitian Sania Zahra Malik, Maheen Saleem, dan Ramsha Naeem

(2016: 402) terhadap 72 orang atasan dan bawahan di sektor telekomunikasi

di Pakistan menemukan hubungan yang positif antara beragam gaya

kepemimpinan (autokratis, demokratis, dan laissez faire) dengan OCB.

Page 31: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

12

Konsep Organizational Citizenship Behavior pertama kali diperkenalkan oleh

Dennis W. Organ. Pengertian OCB seperti yang dikemukakan oleh Dennis

W. Organ adalah sebagai berikut :

Organizational Citizenship Behavior: individual behavior that is

discretionary, not directly or explicitly recognized by the formal reward

system, and in aggregate promotes the efficient and effective functioning of

the organization.

Pencapaian tujuan organisasi merupakan tugas bersama dan tidak mugkin

dilakukan seorang diri. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antar

anggota dalam organisasi. Seorang pegawai harus dapat menjalin hubungan

yang harmonis dengan pegawai lain misalnya dengan membantu anggota lain

dalam menyelesaikan tugasnya meskipun hal tersebut tidak ada dalam

deskripsi pekerjaan. Perilaku demikian disebut perilaku di luar tugas (extra-

role). Menurut Organ (2010: 336), OCB merupakan perilaku individu yang

bebas, yang tidak secara langsung atau eksplisit diakui oleh sistem pemberian

penghargaan dan dalam mempromosikan fungsi efektif organisasi.

Penelitian ini memberikan kontribusi literatur mengenai gaya kepemimpinan

kepala kantor dan menghubungkannya dengan kecenderungan pegawainya

untuk berperilaku positif di luar perannya dalam pekerjaan dengan kondisi

lingkungan pekerjaan yang dihadapi. Meskipun telah ada penelitian lain yang

menyelidiki hubungan antara gaya kepemimpinan, OCB, dan iklim

organisasional, namun belum ditemui adanya penelitian mengeni hal tersebut

di lingkungan Kementerian Keuangan.

Page 32: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

13

Latar belakang tersebut di atas mendasari penulis untuk mengetahui pengaruh

sikap pemimpin dan iklim organisasional dimana pegawai bekerja terhadap

kecenderungan pegawai tersebut melakukan pekerjaan di luar perannya

sebagai pegawai di Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu. Untuk itu penulis

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan Iklim

Organisasional sebagai Variabel Mediasi (Suatu Survey pada Kanwil

DJKN Lampung dan Bengkulu)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN Lampung

dan Bengkulu mengenai gaya kepemimpinan?

2. Bagaimanakah persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN Lampung

dan Bengkulu mengenai iklim organisasional?

3. Bagaimanakah persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN Lampung

dan Bengkulu mengenai OCB?

4. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap iklim

organisasional di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu?

5. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB pegawai di

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu?

6. Bagaimanakah pengaruh iklim organisasional terhadap OCB pegawai di

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu?

Page 33: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

14

7. Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB pegawai di

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkuludengan iklim

organisasional sebagai variabel mediasi?

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada lingkup kecil yaitu mengenai pengaruh gaya

kepemimpinan dan iklim organisasional terhadap OCB pegawai di lingkup

Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, meskipun terdapat variabel lain yang

dapat berpengaruh terhadap OCB.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu mengenai gaya kepemimpinan pimpinan.

2. Untuk mengetahui persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu mengenai iklim organisasional.

3. Untuk mengetahui persepsi pegawai di lingkup kerja Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu mengenai OCB.

4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap iklim

organisasional di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu.

5. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB di

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu.

Page 34: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

15

6. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasional terhadap OCB di

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu.

7. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan

terhadap OCB pegawai di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan

Bengkuludengan iklim organisasional sebagai variabel mediasi.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu:

a. Memberikan informasi akan pentingnya kepemimpinan dan iklim

organisasional yang mempengaruhi OCB pegawai.

b. Sebagai masukan yang berguna dalam mengupayakan peningkatan

perilaku OCB melalui gaya kepemimpinan dan iklim organisasional

yang sehat.

2. Bagi Fakultas

Sebagai referensi penelitian ilmiah selanjutnya.

Page 35: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

16

II. LANDASAN TEORI

Penelitian ini menggunakan teori perilaku organisasi sebagai grand theory, teori

sumber daya manusia sebagai middle range theory, dan gaya kepemimpinan,

organizational citizenship behavior dan iklim organisasional sebagai applied

theory.

2.1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kualitas kemampuan pribadi yang dimiliki seseorang

untuk menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut

Siagian (2003: 22), keberhasilan suatu organisasi baik secara keseluruhan

maupun kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat tergantung pada

kualitas kepemimpinan organisasi tersebut. Pemimpin adalah seseorang yang

memiliki kelebihan berupa kepemimpinan. Sedangkan kepemimpinan dapat

diartikan sebagai kemampuan untuk mendorong sejumlah orang agar bekerja

sama dalam melaksanakan kegiatan yang terarah pada tujuan yang sama.

Stogdill dalam Yukl, (2008: 2) menyatakan bahwa kepemimpinan

didefinisikan dalam kaitan dengan ciri individual, perilaku, pengaruh

terhadap orang lain, pola interaksi, hubungan peran, tempat pada suatu posisi

Page 36: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

17

administrasi serta persepsi orang lain. Winardi dalam Mira (2012:47)

mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang

melekat pada seseorang yang memimpin, tergantung dari macam-macam

faktor, baik intern maupun ekstern. Adakalanya pemimpin menonjol pada

satu permasalahan namun tidak pada permasalahan yang lain.

Definisi kepemimpinan menurut Terry (2016: 192) adalah suatu

pertumbuhan alami dari orang-orang yang berserikat untuk suatu tujuan

dalam suatu kelompok. Beberapa orang dalam kelompok itu akan

memimpin, bagian terbesar akan mengikuti.

Winardi dalam Mira (2012: 49) menyatakan bahwa selain melakukan

interaksi, pemimpin harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. memberikan inspirasi kepada bawahan.

2. melaksanakan pekerjaan dan mengembangkan pekerjaan.

3. menunjukkan pada bawahan cara melaksanakan pekerjaan.

4. menerima tanggung jawab.

5. menyelesaikan persoalan kerugian yang timbul dalam tiap bagian

organisasi.

Pengertian kepemimpinan di atas memberikan pemahaman bahwa

kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti yang di dalamnya

memiliki unsur seni, adanya kemampuan dan kecerdasan, mempengaruhi

perasaan dan pikiran, dari proses tersebut mengakibatkan adanya kesediaan

Page 37: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

18

untuk melakukan suatu usaha yang diinginkan, dan mengarahkan tercapainya

suatu tujuan bersama.

2.1.1. Tipe Gaya Kepemimpinan

Teori kepemimpinan kontemporer dalam Winkler (2010) terdiri dari

beberapa pendekatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendekatan kepemimpinan Psikodinamik

Menurut Winkler (2010: 23) orang-orang mendapatkan pengalaman

awal mereka dengan kepemimpinan dari hari mereka dilahirkan. Orang

tua berfungsi sebagai pemimpin pertama dalam keluarga. Pada gaya

kepemimpinan seperti ini, faktor pengalaman masa lalu, pola asuh dan

keluarga berperan dominan terhadap pembentukan karakter pemimpin.

2. Kepemimpinan Neo-Karismatik

Winkler dalam bukunya (2010: 31) memfokuskan kepemimpinan

neokarismatik ke dalam dua tipe: kepemimpinan karismatik dan

kepemimpinan transformasional. Dalam kepemimpinan karismatik,

para pemimpin bertindak, misalnya sebagai model peran yang kuat,

mengartikulasikan tujuan ideologis yang memiliki nuansa moral yang

kuat, atau mendorong pengikutnya yang berorientasi pada tugas dengan

bantuan kekuasaan atau apresiasi yang dimiliki pemimpin.

Teori tersebut sejalan dengan pandangan Hughes (2012: 531) yang

menyatakan bahwa pemimpin karismatik dipercaya memotivasi

pengikutnya dengan mengubah persepsi mereka mengenai kerja itu

sendiri, menawarkan visi masa depan yang luar biasa, mengembangkan

Page 38: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

19

identitas kolektif di kalangan pengikutnya, serta meningkatkan

kepercayaan diri mereka dalam menyelesaikan pekerjaan. Menurut

Winkler (2010: 40), kepemimpinan transformasional adalah jenis

kepemimpinan dimana pemimpin meningkatkan kebutuhan bawahan

(pada skala Maslow) dan memberikan energi pada bawahan di luar

pengharapan bawahan yang mungkin melampaui minat diri bawahan.

3. Kepemimpinan Simbolis

Neuberger dalam Winkler (2010: 59) menyebutkan bahwa

kepemimpinan simbolis didefinisikan sebagai kepemimpinan yang

mengacu dan didasarkan pada kategori makna. Makna menjadi nyata

dan dapat dialami dalam bentuk simbol. Konsep ini mengasumsikan

kenyataan yang diciptakan dan dihidupkan oleh karyawan di

perusahaan adalah konstruksi sosial, dengan kepemimpinan yang

menjadi bagian dari realitas ini.

4. Pendekatan Kepemimpinan Mikro-Politik

Menurut Neuberger dalam Winkler (2010: 65), mikro politik dapat

didefinisikan sebagai portofolio mereka sehari-hari dengan taktik yang

daya dibangun dan diterapkan dalam rangka memperluas ruang untuk

manuver dan untuk menentang kontrol dari pihak luar.

Tierney dalam Winkler (2010: 66) menyatakan bahwa struktur

organisasi atau perilaku anggota organisasi tidak pernah sepenuhnya

menentukan perilaku individu karena selalu ada perilaku lintang. Oleh

karena itu, hubungan pemimpin-pengikut tidak sepenuhnya ditentukan

oleh hirarki formal maupun sepenuhnya didefinisikan oleh perilaku

Page 39: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

20

pemimpin individu. Sebaliknya, selalu ada ruang untuk manuver yang

dapat digunakan oleh pengikut dan pemimpin, dalam rangka mengejar

kepentingan mereka sendiri.

Gaya kepemimpinan yang disebutkan dalam buku James MacGregor Burns

sebagaimana dalam Hughes (2012: 529) ada dua, yaitu sebagai berikut:

1. Kepemimpinan transaksional

Kepemimpinan transaksional terjadi saat pemimpin dan pengikut

berada dalam semacam hubungan pertukaran untuk memenuhi

kebutuhan. Pertukaran ini dapat berupa pertukaran secara ekonomi,

politis, atau psikologis. Misalnya, pertukaran uang dengan pekerjaan.

Pemimpin transaksional menjalin kerjasama dengan bawahannya

dengan cara menjanjikan imbalan yang setimpal dengan pekerjaan yang

diselesaikan bawahan.

2. Kepemimpinan transformasional

Kepemimpinan transformasional mengartikulasikan permasalahan

mereka dalam sistem yang ada dan memiliki visi luar biasa mengenai

bentuk masyarakat atau organisasi baru. Menurut Hughes (2012: 542)

pemimpin transformasional diyakini lebih berhasil dalam mendorong

perubahan organisasi karena tergugahnya emosi pengikut serta

kesediaan mereka untuk bekerja mewujudkan visi sang pemimpin.

Dengan dilibatkannya emosi pengikut terhadap keberlangsungan

organisasi, maka pengikut akan merasa menjadi bagian penting dalam

Page 40: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

21

organisasi tersebut dan akan berusaha ikut serta dalam perkembangan

organisasi ke arah yang lebih baik.

Pengertian mengenai gaya kepemimpinan transaksional dan

kepemimpinan transformasional di atas memberikan gambaran

perbedaan atas kedua gaya kepemimpinan tersebut. Pemimpin

transaksional mengetahui keinginan bawahannya dan mendorong

bawahannya untuk bekerja demi terwujudnya keinginan bawahannya

tersebut, sedangkan pemimpin transformasional mengarahkan bawahan

untuk bekerja mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang telah

ditentukan. Apabila tujuan tersebut telah tercapai, maka hasil yang

diperoleh akan memberikan pengaruh positif terhadap bawahan

tersebut.

2.1.2. Gaya Kepemimpinan Melayani

Kepemimpinan melayani merupakan model kepemimpinan mutakhir yang

menjadi sorotan. Model ini diperkenalkan oleh Robert K. Greenleaf di

tahun 1970 melalui karyanya yang berjudul, “the servant as leader”.

Model kepemimpinan melayani ini mencerminkan sikap seorang

pemimpin yang tidak hanya memperhatikan kondisi lain di luar faktor

emosional seseorang atau pengikutnya, melainkan juga meliputi perasaan

dan memprioritaskan keberhasilan pengikut di atas keberhasilan dirinya

sendiri.

Page 41: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

22

Gaya kepemimpinan melayani mengacu pada perilaku pemimpin yang

menunjukkan sikap pemimpin yang selalu ingin melayani (Chan, 2014:

273). Kepemimpinan melayani didefinisikan sebagai "praktek pemahaman

dan kepemimpinan yang menempatkan kebaikan memimpin di atas

kepentingan diri pemimpin, menekankan perilaku pemimpin yang

akhirnya berfokus pada pengembangan pengikutnya, dan mengurangi

pemuliaan pemimpin" (Hale dan Fields, 2007: 397). Sendjaya dan Sarros

dalam Kartikarini (2015: 21) mengemukakan bahwa servant-leader adalah

pemimpin yang mengutamakan kebutuhan orang lain, aspirasi, dan

kepentingan orang lain atas mereka sendiri. Servant-leader memiliki

komitmen untuk melayani orang lain. Trompenaars dan Voerman (2010:

3) mengemukakan bahwa kepemimpinan melayani adalah gaya

manajemen dalam hal memimpin dan melayani berada dalam satu

harmoni, dan terdapat interaksi dengan lingkungan. Seorang servant-

leader adalah seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk melayani dan

memimpin, dan yang terpenting adalah mampu menggabungkan keduanya

sebagai hal yang saling memperkuat secara positif.

Pengertian mengenai gaya kepemimpinan melayani di atas memberikan

paradigma baru mengenai hubungan pemimpin dan pengikutnya.

Pemimpin yang melayani harus dapat memotivasi bawahannya untuk

dapat membentuk kerangka pemikiran sendiri, membangun kepercayaan

diri pengikut dan meyakinkan bahwa mereka dapat mengatasi situasi sulit

yang mungkin dihadapi.

Page 42: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

23

Greenleaf dan Block dalam Bass (2000: 25) menyatakan bahwa

kepemimpinan ada untuk melayani orang-orang yang dipimpin dan

memenuhi kebutuhan mereka yang dilayani. Dalam hirarki organisasi,

orang-orang yang dilayani meliputi supervisor, rekan-rekan dan bawahan.

Ehrhart dalam Schneider (2009: 63) menyatakan bahwa kepemimpinan

melayani dan kepemimpinan transformasional mempunyai banyak

karakteristik yang sama. Bass (2000: 25) menyatakan bahwa kualitas

hubungan antara pemimpin dengan pengikut individu bergantung pada

pemimpin yang menunjukkan kepercayaan terhadap integritas,

kemampuan dan motivasi pengikut, dan kepedulian terhadap perasaan dan

kebutuhan pengikut. Hal ini mendukung pemahaman bahwa nilai diri dari

pengikut lebih penting demi kualitas hubungan dengan pemimpinnya

daripada keahlian dan gaya kepemimpinan pemimpin itu sendiri

(Dansereau dalam Bass, 2000: 25). Namun, ada perbedaan mencolok yaitu

bahwa fokus pemimpin pelayan adalah tidak hanya untuk mencapai tujuan

organisasi dan pribadi, tetapi juga untuk menerima tanggung jawab moral

untuk melayani semua pemangku kepentingan, terutama bawahan.

Sementara Bass dalam Winston (2015: 414) menyatakan bahwa pemimpin

transformasional fokus pada kesejahteraan organisasi, sedangkan

pemimpin pelayan fokus pada kesejahteraan karyawan.

Pentingnya penerapan kepemimpinan perlu disadari oleh para pemimpin,

terutama dalam jangka panjang. Para pemimpin harus mengetahui hal apa

yang dapat meningkatkan maupun menurunkan produktivitas para

bawahannya. Menurut Terry (2016: 193), para pemimpin mencoba untuk

Page 43: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

24

memahami persoalan-persoalan yang dihadapi para anggota dan juga

perasaan mereka, pekerjaan mereka, sekutu dan lingkungan kerja.

Mengetahui bagaimana perasaan kawan-kawannya mengenai hal tertentu

membantu pemimpin untuk mengambil keputusan, dan fakta operasional

dari mereka yang melaksanakan pekerjaan adalah penting untuk menilai

usaha yang sedang dilakukan atas pekerjaan tersebut.

Pengertian kepemimpinan melayani berdasarkan teori-teori di atas dapat

disimpulkan sebagai gaya kepemimpinan yang mengutamakan

keberhasilan bawahan di atas keberhasilan dirinya sendiri. Pemimpin yang

menerapkan gaya kepemimpinan tipe ini akan memperhatikan cara

bawahannya bekerja, memperbaiki kekurangan bawahan dengan cara

memberikan masukan dan motivasi, serta mempersiapkan bawahan hingga

dapat menjadi pimpinan. Penelitian ini berfokus pada gaya kepemimpinan

melayani yang mungkin terjadi di dalam konteks objek penelitian.

2.2. Iklim Organisasional

Suasana kantor dan lingkungan sekitarnya dapat mempengaruhi kinerja para

pegawai yang berada di dalamnya. Pemimpin maupun bawahan saling

mempengaruhi dalam terciptanyan suasana kerja yang menyenangkan dan

hangat. Pemimpin dapat mengarahkan para bawahan untuk dapat bekerja

sebagaimana yang diinginkannya. Namun di sisi lain, pemimpin juga harus

memperhatikan sikap kepemimpinannya dan menjaga bawahan agar suasana

kerja yang terbentuk tetap kondusif. Miner dalam Martha (2014: 7)

Page 44: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

25

menyatakan bahwa iklim organisasi yang kondusif adalah iklim yang sesuai

dengan kebutuhan karyawan secara umum, yang membuat karyawan merasa

nyaman dalam bekerja dan mampu memberikan pengaruh positif terhadap

perilaku karyawan.

Tagiuri dan Litwin dalam Elfrida (2009: 14) menyatakan bahwa iklim

organisasional merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang

secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi,

mempengaruhi perilaku mereka. Iklim organisasional adalah lingkungan

manusia dimana para pegawai organisasi melakukan pekerjaannya. Forehand

dan Gilmers dalam Lubis (2015: 78) menyatakan bahwa iklim organisasional

adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang bertahan

dalam jangka waktu lama. Karakteristik ini membedakan satu organisasi dari

organisasi lain dan mempengaruhi perilaku orang-orang yang termasuk

dalam organisasi tersebut. Holloway (2012: 13) menyatakan bahwa iklim

organisasi mencoba untuk mengidentifikasi lingkungan yang mempengaruhi

perilaku karyawan. Litwin dan Stringer sebagaimana dikutip dalam Elfrida

(2009: 47) menyatakan bahwa iklim organisasional sebagai berikut:

“… a concept describing the subjective nature or quality of the

organizational environment. Its properties can be perceived or

experienced by members of the organization and reported by them in an

appropriate questionnaire”.

Iklim organisasional dengan kata lain menurut Litwin dan Stringer dapat

disimpulkan sebagai “personality” organisasi. Sehingga iklim organisasional

dapat dipakai untuk mengartikan situasi yang pada umumnya merupakan

Page 45: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

26

faktor-faktor yang berhubungan dengan iklim yang dianggap akan

mempengaruhi tingkah laku seperti: pembatasan-pembatasan, sistem

penilaian, sistem hadiah dan hukuman. Robert Stringer dalam Martha (2014:

2) mengemukakan bahwa terdapat lima faktor yang menyebabkan terjadinya

iklim suatu organisasi, yaitu lingkungan eksternal, strategi, praktik

kepemimpinan, pengaturan organisasi, dan sejarah organisasi.

Organ dalam Mira (2012: 98) menyatakan bahwa iklim organisasional yang

kondusif akan menentukan apakah seseorang melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Jika

iklim dipersepsikan secara positif, maka individu sebagai anggota organisasi

akan sukarela melaksanakan pekerjaanya dalam organisasi melebihi apa

yang diharapkan dan dilaksanakan.

Pentingnya kesadaran akan iklim organisasional yang positif seharusnya

disadari oleh seluruh anggota dalam organisasi. Siagian (2009: 226)

mengatakan bahwa iklim saling mempercayai dan saling mendukung

dibutuhkan dalam pengembangan organisasi. Produktivitas kerja suatu

organisasi tidak lagi terutama diukur dengan melihat kemampuan individual

dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya, melainkan dengan menyoroti

kemauan dan kerelaan untuk bekerja sama dalam tim. Peranan individu tidak

lagi dilihat dari sudut pandang tugas pekerjaannya sebagai perorangan, akan

tetapi dalam menyelenggarakan fungsi bersama. Iklim yang tidak kondusif

Page 46: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

27

ditandai dengan emosi yang tidak menyenangkan dan iklim yang kondusif

ditandai dengan emosi yang menyenangkan (Haakonsonn, 2008: 409).

Adanya kesadaran atau penghargaan dari organisasi akan meningkatkan

perilaku OCB individu dalam organisasi tersebut. Bolino dan Turnley

sebagaimana dikutip dalam Dewi (2010: 13), mengatakan bahwa ada

hubungan signifikan antara OCB dengan individu yang merasa bahwa

organisasi menghargai kontribusi dan memperhatikan kesejahteraan mereka.

Pegawai yang merasakan bahwa organisasi memperhatikan dan peduli

mendorong mereka untuk memberikan balasan kepada organisasi dengan

melakukan perilaku-perilaku konstruktif di luar persyaratan kerja organisasi.

Demikian pula jika organisasi mampu memberikan iklim organisasional

yang dipersepsikan secara positif oleh pegawai maka akan memunculkan

perilaku OCB. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan,

dibangun dan dihargai oleh organisasi sehingga membentuk pola perilaku

positif, antara lain OCB (Dewi, 2010: 14).

Gambar 2.1. Pimpinan dan Bawahan dalam Iklim Organisasional

Iklim Organisasi

Manajer

Subordinate

Page 47: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

28

Gambar 2.1. di atas menggambarkan interaksi antara pimpinan dan bawahan

dalam iklim organisasional. Riggio dalam Novliadi (2007: 7) menyatakan

bahwa apabila interaksi atasan dan bawahan berkualitas tinggi, maka seorang

atasan akan berpandangan positif terhadap bawahannya, sehingga

bawahannya akan merasakan dukungan dan motivasi.

Pentingnya perilaku pimpinan dalam iklim organisasional mempunyai

beberapa alasan, yaitu; (1) kepemimpinan meliputi suatu organisasi. Berbagai

jenis faktor yang menentukan iklim yaitu rencana organisasi dan strategi yang

dikomunikasikan kepada pimpinan, (2) penelitian menunjukkan bahwa

kepemimpinan mempunyai dampak yang besar terhadap iklim organisasional,

(3) kepemimpinan adalah elemen yang menentukan iklim yang mudah untuk

diubah dan kemudian, performance lebih siap untuk dicapai dengan

perubahan praktik kepemimpinan.

Pengertian-pengertian tersebut memberikan kesimpulan bahwa iklim

organisasional adalah mengenai hal-hal yang melekat di dalam organisasi

tersebut, termasuk sistem di dalamnya yang bertahan dalam jangka waktu

lama, sehingga pada akhirnya membentuk personalitas organisasi dan

karakteristik orang-orang di dalamnya.

2.3. Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Margaretha (2012: 47) dalam penelitiannya menyatakan bahwa istilah OCB

diperkenalkan pertama kali oleh Organ pada tahun 1980-an, namun jauh

Page 48: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

29

sebelum tahun tersebut Barnard (1938) mempergunakan konsep jenis OCB

dan menyebutnya sebagai kerelaan bekerja bersama (willingness to

cooperate). Pada tahun 1964, Katz mempergunakan konsep serupa dan

menyebutnya sebagai perilaku inovatif dan spontan (innovative and

spontaneous behavior).

Dennis W. Organ memberikan definisi bahwa OCB adalah perilaku bebas

individu yang secara eksplisit atau secara tidak langsung diakui oleh sistem

formal, dan secara agregat berfungsi dengan efektif dan efisien dalam sebuah

organisasi. Organ juga mengatakan bahwa yang dimaksud berfungsi secara

agregat adalah mengacu kepada orang-orang dalam satu grup, departemen,

atau organisasi. Jika hanya satu orang, OCB tidak memiliki dampak yang

signifikan terhadap sebuah organisasi, tetapi menurut Organ, jika dalam

suatu organisasi, secara agregat, para anggotanya memiliki OCB yang baik,

dampaknya terhadap organisasi tersebut akan terasa secara signifikan.

Johns dalam Mira (2012: 105) mengemukakan bahwa OCB memiliki

karakteristik sebagai perilaku sukarela/ekstra-role behavior yang tidak

termasuk dalam uraian jabatan, perilaku spontan/tanpa saran atau perintah

seseorang, perilaku yang bersifat menolong, serta perilaku tidak mudah

terlihat dan dapat dinilai melalui evaluasi kerja. Jahangir et al dalam Rahmi

(2013: 69) menyatakan bahwa munculnya OCB memberikan dampak positif

tidak hanya bagi pegawai itu sendiri tetapi juga memberikan kontribusi pada

organisasi lebih daripada apa yang dituntut secara formal oleh organisasi

tersebut. Organisasi yang sukses memiliki karyawan yang melampaui

Page 49: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

30

tanggung jawab pada pekerjaan formal dan bebas memberikan waktu dan

energimereka untuk berhasil dalam pekerjaan yang ditugaskan.

OCB sangat penting artinya untuk menunjang keefektifan fungsi-fungsi

organisasi. Menurut Podsakoff et al (2000:198), OCB mempengaruhi

keefektifan organisasi karena beberapa alasan: (1) OCB dapat membantu

meningkatkan produktivitas rekan kerja; (2) OCB dapat membantu

meningkatkan produktivitas manajerial; (3) OCB dapat membantu

mengefisienkan penggunaan sumber daya organisasi untuk tujuan-tujuan

produktif; (4) OCB dapat menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan

sumber daya organisasi secara umum untuk tujuan-tujuan pemeliharaan

karyawan; (5) OCB dapat dijadikan sebagai dasar yang efektif untuk

aktivitas-aktivitas koordinasi antar anggota-anggota tim dan antar kelompok-

kelompok kerja; (6) OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk

mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang handal; (7)

OCB dapat meningkatkan stabilitas kinerja organisasi; (8) OCB dapat

meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi secara lebih efektif

terhadap perubahan-perubahan lingkungannya.

Keberadaan OCB di dalam suatu organisasi tidak terlepas dari komitmen

individu terhadap organisasi tersebut. Adanya komitmen terhadap organisasi

akan mengarahkan individu untuk membentuk OCB. Gautam Van Dick, et al

dalam Kurniawan (2015: 96) mengatakan bahwa komitmen organisasi

menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada OCB. Adapun komponen

Page 50: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

31

komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer dalam Hidayat (2014:3) yaitu

(1) komitmen afektif (berkaitan dengan nilai dan tujuan pribadi pegawai,

dengan nilai dan tujuan organisasi), (2) komitmen kontinuitas (berkaitan

dengan pertimbangan rasional dalam diri pegawai mengenai untung ruginya

pegawai bertahan dalam organisasi), dan (3) komitmen normatif (berkaitan

dengan apa yang dianggap benar dan apa yang seharusnya dilakukan

pegawai). Ketiga komponen di atas diharapkan dapat menekan tingkat

absensi dan mengurangi karyawan keluar (turnover) serta meningkatkan

kinerja yang bagus.

Pengertian di atas memberikan kesimpulan bahwa OCB adalah perilaku di

luar deskripsi pekerjaan yang mendorong individu untuk melakukan hal

terpuji bagi organisasinya tanpa mengharapkan penghargaan. Perilaku-

perilaku terpuji ini harus dilakukan secara agregat agar dampak positif dapat

dirasakan untuk organisasi dimana pegawai tersebut bekerja.

2.4. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai gaya kepemimpinan melayani telah banyak diangkat

sebagai objek penelitian. Dalam melakukan penelitian, penulis mengacu

pada penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Penelitian yang

penulis analisis meliputi jurnal ilmiah, tesis, dan kajian ilmiah di internet.

Meylia Elizabeth Ranu pada tahun 2012 melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Servant Leadership terhadap Komitmen Organisasi dan

Page 51: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

32

Organizational Citizenship Behavior. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

kepemimpinan melayani memiliki hubungan dan pengaruh yang positip dan

signifikan terhadap komitmen organisasi dan OCB. Sedangkan penelitian B.

Maptuhah Rahmi pada tahun 2013 yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional terhadap OCB dan Komitmen Organisasional Dengan

Mediasi Kepuasan Kerja (Studi pada Guru Tetap SMA Negeri di Kabupaten

Lombok Timur) menyimpulkan hasil bahwa kepemimpinan transformasional

berpengaruh positif signifikan terhadap OCB, dan berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kepuasan kerja.

Penelitian mengenai iklim organisasional dilakukan oleh M. Saleh Lubis

pada tahun 2015 dengan judul Pengaruh Iklim Organisasi dan Komitmen

Organisasi Terhadap Pembentukan Organizational Citizenship Behavior

(OCB) Karyawan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa Iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap OCB.

Penelitian mengenai dimensi-dimensi OCB dilakukan oleh Indra Widayanti

pada tahun 2005 dengan judul Pengaruh Individualism-Collectivism (IC)

terhadap perbedaan dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB)

pada Call Center 108 PT. Telkom Yogyakarta, Tbk. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa IC merupakan prediktor dari OCB. Dari analisis

terhadap referensi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, guna

memudahkan pemahaman, penulis memetakan penelitian ke dalam topik,

Page 52: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

33

teknik analisis, hingga hasil dari penelitian tersebut. Secara ringkas, hasil

penelitian terdahulu dapat disajikan dalam Tabel 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti dan

Tahun Penelitian Judul Sampel dan

Tehnik Analisis Hasil

Indra Widayanti Tesis, Universitas Gajah Mada, 2005

Pengaruh Individualism-Collectivism (IC) terhadap perbedaan dimensi

Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Call

Center 108 PT Telkom Yogyakarta, Tbk

Karyawan CallCenter108 PT. Telkom Divre IV,

Yogyakarta Analisis regresi

sederhana

Individualism-Collectivism (IC) merupakan

prediktor dari Organizational

Citizenship Behavior (OCB)

Wike Santa Mira Meily Margaretha Jurnal Manajemen,

Vol.11, No.2, Universitas Kristen Maranatha, ISSN

1411-9293, Mei 2012

Pengaruh Servant Leadership

Terhadap Komitmen Organisasi dan OCB

Seluruh staf

perpustakaan Universitas Kristen

Maranatha Bandung. Analisis Regresi

Servant leadership

memiliki hubungan dan pengaruh yang

positip dan signifikan terhadap komitmen

organisasi dan OCB

B. Maptuhah Rahmi Tesis, Universitas Udayana, 2013

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap

OCB dan Komitmen Organisasional Dengan Mediasi Kepuasan Kerja

(Studi pada Guru Tetap SMA Negeri di Kabupaten Lombok Timur)

Guru tetap SMA negeri di

Kabupaten Lombok Timur sejumlah 125 orang. SEM (Structural Equation Model)

Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap OCB, dan

berpengaruh positif tidaksignifikan

terhadap kepuasan kerja

M. Saleh Lubis

e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 3, Nomor 2, Mei

2015

Pengaruh Iklim Organisasi dan Komitmen Organisasi

Terhadap Pembentukan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan

Dalam Rangka Peningkatan Kinerja

Karyawan STIE Pasaman Simpang

Empat sebanyak 41 orang.

Analisis regresis berganda dan bertingkat

Iklim organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap OCB

Diah Nurhayati,

Maria Magdalena Minarsih, Heru Sri Wulan

Journal of Management,

Volume 2, Maret 2016

Pengaruh Kepuasan Kerja,

Iklim Organisasi dan Loyalitas Kerja Terhadap OCB (OCB) (Studi Kasus

Pada PT. Perwirabhakti Sentra Sejahtera Di Kota

Semarang)

Pegawai PT. Perwirabhakti Sentra Sejahtera Semarang sejumlah

80 orang. Analisis Regresi

Berganda

Kepuasan kerja,

lingkungan kerja, dan loyalitas kerja berpengaruh secara

positif terhadap OCB

Page 53: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

34

Tabel 2.1. menampilkan beberapa referensi penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa baik variabel gaya kepemimpinan melayani dan

variabel iklim organisasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap

Organizational Citizenship Behavior.

2.5. Indikator Variabel

Penentuan indikator variabel penelitian dilakukan untuk memudahkan

pengukuran maupun pengamatan data selama penelitian.

2.5.1. Indikator kepemimpinan

Pemimpin yang melayani akan mendengarkan para bawahan dan

mementingkan keberhasilan bawahan dibandingkan keberhasilan dirinya.

Dennis sebagaimana dikutip dari Kartikarini, (2015: 23) mengajukan skala

pengukuran kepemimpinan melayaniyaitu Servant Leadership Assesment

Instrument (SLAI). Indikator kepemimpinan melayani tersebut adalah

kasing sayang, pemberdayaan, visi, kerendahan hati, dan kepercayaan.

Sementara itu Greenleaf dalam Jaiswal (2017: 4) menyebutkan

karakteristik kepemimpinan melayani yang terdiri dari aspek

mendengarkan, empati, penyembuhan, kesadaran, persuasi,

konseptualisasi, kepengurusan, pandangan ke depan, komitmen untuk

tumbuh dan membangun masyarakat.

Barbuto dan Wheeler (2006: 145) menyatakan bahwa terdapat lima

dimensi dalam gaya kepemimpinan melayani, yaitu meliputi altruistic

Page 54: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

35

calling, emotional healing, wisdom, persuasive mapping, dan

organizational stewardship. Kelima dimensi tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Altruistic Calling

Altruistic calling berarti meletakkan kepentingan orang lain di atas

kepentingannya sendiri danakan bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan bawahannya. Menurut Green et al (2015: 81), altruistic

calling berarti keinginan mendalam dari pemimpin untuk membuat

perbedaan positif dalam kehidupan orang lain. Pengertian lain dapat

juga berarti semangat untuk membantu yang sifatnya konsisten.

2. Emotional Healing

Green et al (2015: 81) menyatakan bahwa emotional healing dapat

berarti komitmen pemimpin dan keterampilan dalam membina

pemulihan spiritual dari kesulitan atau trauma. Pemimpin yang

memiliki dimensi ini biasanya sangat empati dan merupakan

pendengar yang baik.

3. Wisdom

Green et al (2015: 82) menyatakan bahwa pemimpin yang mempunyai

dimensi wisdom mahir memahami kondisi lingkungan dan memahami

implikasinya.

4. Persuasive Mapping

Green et al (2015: 82) menyatakan bahwa persuasive mapping

menggambarkan sejauh mana pemimpin memiliki keterampilan untuk

memetakan persoalan dan mengkonseptualisasikan kemungkinan

Page 55: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

36

tertinggi untuk terjadinya dan mendesak seseorang untuk melakukan

sesuatu ketika mengartikulasikan peluang.

5. Organizational Stewardship

Green et al (2015: 82) menyatakan bahwa organizational stewardship

menggambarkan sejauh mana pemimpin menyiapkan organisasi untuk

membuat kontribusi positif terhadap lingkungannya melalui program

pengabdian masyarakat dan pengembangan komunitas serta

mendorong pendidikan tinggi sebagai satu komunitas.

Penelitian ini menggunakan lima dimensi gaya kepemimpinan melayani

sebagaimana dikemukakan oleh Barbuto dan Wheeler. Pengukuran

variabel dalam penelitian ini akan menggunakan 23 item pertanyaan pada

skala Likert 1 s.d. 5 (sumber kuesioner: Servant Leadership Questionnaire

Rater Report oleh Barbuto dan Wheeler, 2006).

2.5.2. Indikator iklim organisasional

Indikator iklim organisasional yang digunakan dalam penelitian ini

mengacu pada Litwin dan Stringer. Litwin dan Stringer dalam Jannah

(2011: 22) mengategorikan iklim organisasional pada sembilan dimensi

atau variabel, yaitu: (1) struktur, (2) tanggung jawab individu, (3)

kehangatan, (4) dukungan, (5) reward dan punishment, (6) konflik dan

toleransi konflik, (7) standar penampilan dan harapan, (8) identitas

organisasi dan loyalitas kelompok, (9) serta risiko. Dalam perjalanannya,

dimensi iklim organisasional yang dikemukaan oleh Litwin dan Stringer

Page 56: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

37

mengalami beberapa kali perubahan. Dalam penelitian ini, penulis

mengambil lima dimensi dari iklim organisasional dengan mengacu

kepada penelitian yang dilakukan oleh Lubis pada tahun 2015. Litwin dan

Stringer sebagaimana dikutip dalam Lubis (2015: 78) mengategorikan

iklim organisasional pada lima dimensi atau variabel, yaitu responsibility,

identity, warmth, support, dan conflict. Penjabaran dimensi-dimensi iklim

organisasional yaitu sebagai berikut:

1) Responsibility (Tanggung Jawab)

Tanggung jawab adalah perasaan menjadi pimpinan bagi diri sendiri,

tidak selalu harus mengecek ulang semua keputusan yang diambil,

ketika karyawan mendapat suatu pekerjaan, karyawan yang

bersangkutan mengetahui bahwa itu adalah pekerjaannya. Tanggung

jawab dapat juga dikatakan sebagai kewajiban seseorang untuk

melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan

yang diterima atau tingkatan sejauh mana anggota organisasi

bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan. Dimensi

tanggung jawab menggambarkan rasa tanggung jawab yang terbentuk

pada diri pegawai di dalam organisasi sehingga dapat melaksanakan

tugas dan pekerjaan dengan sebaik-baiknya tanpa harus diawasi

sepenuhnya oleh atasan.

2) Identity (Identitas)

Identitas adalah perasaaan memiliki (sense of belonging) terhadap

perusahaan dan diterima dalam kelompok. Seseorang yang memiliki

identitas yang tinggi terhadap suatu organisasi akan merasa sebagai

Page 57: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

38

bagian dari organisasi tersebut, dan memiliki rasa kepedulian yang

besar terhadap organisasinya.

3) Warmth (Kehangatan)

Kehangatan adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat

dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam

kelompok yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja,

penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang

informal. Dimensi ini mengacu kepada kehangatan yang muncul baik

antar sesama rekan kerja maupun terhadap atasan sehingga dapat

mendorong rasa percaya atau persaudaraan di dalam lingkungan kerja.

4) Support (Dukungan)

Dukungan adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan

antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara

manajer dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling

membutuhkan antara atasan dan bawahan. Dukungan yang positif dari

pimpinan dan segenap pegawai akan menciptakan situasi kerja yang

kondusif. Dengan mendapatkan dukungan tersebut, kinerja pegawai

akan terpacu untuk lebih baik. Selain itu, dukungan kerja

memunculkan semangat tim para pekerja sehingga mereka dapat saling

mempercayai dan saling membantu, serta adanya hubungan baik antar

pekerja di dalam lingkungan kerja.

5) Conflict (Konflik)

Konflik merupakan situasi terjadi pertentangan atau perbedaan

pendapat antara bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan

Page 58: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

39

bawahan. Ditekankan pada kondisi dimana manajer dan para pekerja

mau mendengarkan pendapat yang berbeda. Kedua belah pihak

bersedia menempatkan masalah secara terbuka dan mencari solusinya

daripada menghindarinya. Dimensi konflik menggambarkan suasana di

dalam lingkungan pekerjaan ketika terjadi konflik, misalnya konflik

antar pegawai maupun antara pegawai dan atasan.

Penelitian ini menggunakan lima dimensi iklim organisasional

sebagaimana dikemukakan oleh Litwin dan Stringer.Pengukuran

variabel dalam penelitian ini akan menggunakan 24 item pertanyaan

pada skala Likert 1 s.d. 5 (sumber kuesioner: Stringer Organizational

Climate Questionnaire oleh Stringer tahun 2002).

2.5.3. Indikator OCB

Organ, Podsakof dan Mackenzie dalam Kusumajati (2014: 64),

mengemukakan lima dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur OCB

yaitu altruism, courtesy, sportsmanship, civic virtue, dan

conscientiousness. Dimensi-dimensi tersebut dapat dipaparkan sebagai

berikut:

1. Altruism

Membantu dengan sukarela anggota yang lain dalam organisasi

menyelesaikan tugasnya (secara sukarela membantu anggota yang

berketerampilan kurang atau pegawai baru, dan asistensi rekan sekerja

yang memiliki beban kerja lebih atau absen, serta membagi strategi

Page 59: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

40

penjualan).Menurut Organ, refleks menolong akan muncul apabila

individu yang altruistif melihat seseorang yang perlu untuk dibantu.

Objek perilaku altruistik ini bisa muncul dari orang asing (stranger)

yang tidak dikenalnya ataupun orang yang sudah dikenalnya, ciri-ciri

lain dari perilaku ini adalah “only in one-shot episode” yang berarti

bahwa ketika seseorang melakukan tindakan altruistik pada beberapa

orang, tindakan altruistik tersebut tidak berhubungan dengan tindakan

altruistik-nya yang lain, karena individu tersebut memang tidak

mengharapkan ada imbalan dari tindakannya tersebut di masa depan.

2. Courtesy

Mencegah masalah-masalah yang timbul dari hubungan kerja

(mendorong teman sekerja ketika mereka diragukan atas

pengembangan profesi kerja). Dalam hal ini termasuk membesarkan

hati rekan kerja ketika mereka sedang berkecil hati atau merasa tidak

mampu menyelesaikan pekerjaannya.

3. Sportsmanship

Menerima keadaan yang kurang diharapkan dibandingkan dengan

kondisi ideal. Contoh tindakan yang mencerminkan sportsmanship

misalnya mengeluh sesuatu di tempat kerja, mengabaikan tanggung

jawab baik secara terang-terangan maupun tidak.

Page 60: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

41

4. Civic Virtue

Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup organisasi (menghadiri

rapat yang tidak berhubungan dengan pekerjaan akan tetapi membantu

organisasi, up to date dengan perubahan organisasi, dan memberikan

saran serta rekomendasi bagaimana prosedur di organisasi seharusnya

diikembangkan).

5. Concientiousness

Berdedikasi terhadap pekerjaan dan hasrat untuk melebihi kebutuhan

formal yang diinginkan organisasi seperti bekerja lembur, sukarela

mengerjakan pekerjaan di luar tugasnya, mentaati aturan organisasi

dan tidak pernah menghamburkan waktu kerja secara percuma.

William dan Anderson dalam Novliadi (2007: 11) membagi OCB menjadi

dua kategori, yaitu OCB yang bersifat individual-directed (OCB.I) dan

bersifat organizational-directed (OCB.O). OCB.I lebih berfokus pada

perilaku menolong yang ditujukan pada individu dalam organisasi, seperti

menolong rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sementara

OCB.O berkaitan langsung dengan urusan organisasi, misalnya kehadiran

di tempat kerja melebihi norma yang berlaku, menaati peraturan informal

yang ada untuk memelihara ketertiban, turut serta membentuk reputasi

organisasi menjadi lebih baik, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, Organ

dalam Novliadi (2007: 11) memberikan gambaran perbedaan antara OCB-

I dan OCB-O dapat dilihat dalam Tabel 2.2. berikut:

Page 61: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

42

Tabel 2.2. Perbedaan OCB-I dan OCB-O

Sifat OCB Dimensi

OCB-I Individual directed Altruism dan Courtesy

OCB-OOrganizational directed Sportsmanship, Civic Virtue, dan

Conscientiousness

Sumber: Novliadi (2007: 11)

Tabel 2.2. menunjukkan bahwa OCB-I diwakili oleh dimensi altruism dan

courtesy, sedangkan OCB-O diwakili oleh dimensi sportsmanship, civic

virtue, dan conscientiousness.

Penelitian ini menggunakan lima dimensi OCB sebagaimana dikemukakan

oleh Organ, Podsakof dan Mackenzie. Pengukuran variabel dalam

penelitian ini akan menggunakan 24 item pertanyaan pada skala Likert 1

s.d. 5 (sumber kuesioner: Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter

(Shanker, 2014: 26)).

2.6. Kerangka Pikir

Northouse dalam Chan (2014: 273) mendefinisikan gaya kepemimpinan

melayani sebagai kecenderungan altruistik dan etika yang kuat yang

menghendaki pemimpin memperhatikan kebutuhan pengikut mereka dan

berempati dengan mereka. Hale dan Fields dalam Chan (2014: 273)

menjelaskan kepemimpinan melayani sebagai praktek dan pemahaman

kepemimpinan yang menempatkan kebaikan yang dipimpin di atas

kepentingan diri pemimpin itu sendiri, menekankan perilaku pemimpin yang

berfokus pada pengembangan pengikutnya, dan memuliakan mereka.

Perilaku kepemimpinan melayani memfokuskan pada kebutuhan pribadi

Page 62: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

43

bawahan, menetapkan tujuan, dan membantu mengembangkan dan

memakmurkan mereka. Liden et al dalam Winston (2015: 414) menyatakan

bahwa pengembangan bawahan/pengikut dapat terjadi secara langsung

melalui bimbingan, melibatkan pengikut dalam pelatihan, atau secara tidak

langsung dengan memberikan dukungan dan perhatian serta lingkungan kerja

yang etis dan transparan.

Fuad Mas’ud dalam Suparman (2007: 15) menyatakan bahwa sebagai faktor

yang mengarahkan organisasi dan juga sebagai bentuk pemberian contoh

perilaku terhadap para pengikut (pegawai), peran kepemimpinansangat

menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi. Menurut Suyuti dalam

Gunawan (2016: 61), yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah proses

mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi pikiran, perasaan, tindakan

dan tingkah laku orang lain untuk digerakkan ke arah tujuan tertentu.

Litwin dan Stringer dalam Holloway (2012; 13) mendefinisikan iklim

organisasional sebagai seperangkat sifat terukur dari lingkungan kerja yang

baik secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh karyawan yang

bekerja dalam lingkungan organisasi yang mempengaruhi dan memotivasi

perilaku mereka. Munchinsky dalam Holloway (2012: 14) menyatakan

bahwa iklim organisasional terutama dipelajari melalui proses sosialisasi

interaksi simbolik antara anggota organisasi. Jika persepsi bersama tentang

praktik dan prosedur berubah, maka hasil dari perubahan ini bisa

menghasilkan iklim organisasi yang berbeda.

Page 63: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

44

Barnahard dalam Prabowo (2014: 27) mendefinisikan organizational

citizenship behavior sebagai kesediaan individu untuk berkontribusi dengan

cara berupaya bekerja sama dengan organisasi sangat diperlukan untuk

mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan efektif. Konsep ini menawarkan

penjelasan mengenai perilaku yang positif bagi kehidupan berorganisasi

dimana karyawan bersedia memberikan usaha lebih dari apa yang diwajibkan

dalam organisasi serta menjadikan karyawan tersebut bersedia untuk saling

menawarkan bantuan tanpa diminta (Burhanuddin, 2013: 5).

Seorang pemimpin harus mampu membuat para pengikutnya percaya untuk

dapat menggerakkan mereka dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

apa yang diharapkan oleh pemimpin. Untuk itu, pemimpin harus membangun

hubungan yang baik dengan para pengikut. Praktek komunikasi pemimpin

akan mempengaruhi kepercayaan pengikut (Joseph, 2015: 7).Ketika

pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan melayani menempatkan

kebutuhan dan kepentingan pengikut di atas kepentingan diri mereka sendiri,

menjaga konsistensi antara kata dan perbuatan, terlibat dalam dialog dengan

pengikut, dan menanamkan tujuan dan makna organisasi, maka pengikut

akan meningkatkan kepercayaan mereka kepada pemimpin (Sendjaya, 2010:

647). Apabila seorang pegawai telah percaya kepada pemimpinnya, maka

pegawai tersebut akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh

pemimpinnya dan melakukan pekerjaan dengan penuh keikhlasan.

Page 64: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

45

Referensi penelitian yang dikumpulkan penulis memberikan hasil bahwa

kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap OCB, sebagaimana

dikemukakan pada penelitian Wike Santa Mira dan Meily Margaretha.

Semakin kuat gaya kepemimpinan mempengaruhi OCB, maka akan semakin

baik OCB yang terbentuk. Sebaliknya, semakin lemah pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap OCB, maka OCB pegawai akan sulit terbentuk.

Penelitian yang dilakukan oleh Diah Nurhayati, Maria Magdalena Minarsih,

Heru Sri Wulan mengemukakan hasil bahwa iklim organisasi juga

berpengaruh secara positif terhadap OCB. Semakin baik kondisi iklim

organisasional tempat seorang pegawai bekerja, maka akan memberikan

pengaruh kepada pegawai tersebut untuk melakukan hal positif terkait

organisasi. Sebaliknya, semakin buruk kondisi iklim organisasional yang

terbentuk, maka semakin buruk pengaruhnya terhadap perilaku pegawai di

dalam organisasi.

Pemaparan teori di atas membentuk asumsi penulis bahwa iklim

organisasional dapat mendukung pengaruh gaya kepemimpinan seorang

pemimpin terhadap OCB para bawahannya. Adanya peran pemimpin yang

memperhatikan kepentingan, menjalin komunikasi yang baik dan melibatkan

bawahan dalam pekerjaan akan meningkatkan motivasi bawahan dalam

membentuk iklim organisasional yang kondusif. Pemimpin yang menerapkan

konsep altruisme, memperhatikan kepentingan bawahan dan berupaya

mengembangkan kemampuan bawahan dalam organisasi, akan berpengaruh

Page 65: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

46

secara positif terhadap perilaku orang-orang yang berada di dalamnya.

Pengaruh positif ini akan semakin diperkuat dengan iklim yang mendukung

organisasi. Semakin baik iklim organisasional yang terbentuk, maka semakin

besar pula kemungkinan terbentuknya OCB pegawai. Berdasarkan

pemaparan tersebut, maka penulis membentuk kerangka berpikir

sebagaimana dalam Gambar 2.2. berikut:

Gambar 2.2. Kerangka Pikir

2.7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah

dan tujuan penelitian di atas, dengan melalui kerangka berpikir dan landasan

teori yang ada, maka penulis membentuk hipotesis penelitian ini sebagai

berikut:

Gaya Kepemimpinan (X1)

- Altruistic Calling

- Emotional Healing

- Wisdom

- Persuasive Mapping

- Organizational Stewardship

Sumber: Barbuto & Wheeler

(Shanker, 2014)

OCB (Y)

- Altruism

- Courtesy

- Sportsmanship

- Civic Virtue

- Concientiousness

Sumber: Organ, Podsakof dan

Mackenzie (Nurhayati, 2016)

Iklim Organisasional (X2)

- Tanggung jawab

- Identitas

- Kehangatan

- Dukungan

- Konflik

Sumber: Litwin & Stringer

(Lubis, 2015)

Page 66: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

47

2.7.1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap iklim organisasional

Iklim organisasional meliputi suasana yang terjadi di dalam suatu organisasi

yang berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga membentuk

karakteristik orang-orang di dalamnya. Suasana yang nyaman akan

membuat para pekerja bekerja dengan rasa senang dan tanpa tekanan

berlebih terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk menciptakan suasana

tersebut, diperlukan peran pimpinan dalam menggerakkan para bawahan

dalam pembentukan iklim yang kondusif. Peran pemimpin yang diharapkan

misalnya mencari solusi atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi,

menyampaikan informasi dengan jelas dan transparan, meredam ketegangan

yang muncul di antara bawahan, serta meletakkan beban pekerjaan sesuai

dengan kemampuan bawahan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan

kerangka pikir, penulis menduga apabila gaya kepemimpinan diterapkan

dengan baik dalam lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, maka

akan tercipta iklim organisasional yang kondusif. Sebaliknya, apabila

pemimpin tidak menerapakan gaya kepemimpinannya dengan baik maka

iklim organisasional menjadi tidak kondusif. Maka, hipotesis penelitian

yang pertama dapat ditulis sebagai berikut:

H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap iklim organisasional.

2.7.2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB

Zabihi, et al dalam Gunawan (2016: 60) memaparkan bahwa OCB dapat

mengikat para pemimpin dan karyawan secara tidak langsung, sehingga

dapat membangun sikap dan perilaku sesuai dengan visi, misi dan strategi

Page 67: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

48

perusahaan. Pemimpin dapat menetapkan mekanisme untuk

mempertahankan, mengembangkan atau mengubah OCB yang ada.

Mekanisme OCB yang diajarkan oleh seorang pemimpin kemudian akan

diadaptasi oleh para pengikutnya melalui proses sosialisasi. Proses

sosialisasi untuk mengirimkan visi dan misi dari seorang pemimpin ke

organisasi melalui OCB memerlukan kepemimpinan yang tepat, sehingga

dapat meningkatkan OCB yang kuat. Jika OCB pegawai tersebut telah

terbentuk dengan baik, berarti pegawai tersebut dapat mengendalikan

perilakunya sendiri tanpa harus diperintah atasan. Hal ini tentu bermanfaat

karena pimpinan dapat memfokuskan dirinya ke hal lain, misalnya

menyusun strategi dalam memberikan pelayanan yang lebih efisien.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pikir, penulis

menduga apabila gaya kepemimpinan diterapkan dengan baik dalam

lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, maka OCB pegawai akan

tinggi. Sebaliknya, apabila pemimpin tidak menerapakan gaya

kepemimpinannya dengan baik maka OCB pegawai akan rendah. Maka,

hipotesis penelitian yang pertama dapat ditulis sebagai berikut:

H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap OCB.

2.7.3. Pengaruh iklim organisasional terhadap OCB

Keberadaan iklim organisasi sebagai wadah pegawai dalam bekerja dan

berinteraksi dapat menentukan suasana hati pegawai di dalam melakukan

pekerjaan. Pegawai yang cenderung nyaman dalam melakukan pekerjaan

dan memiliki persepsi positif terhadap organisasi akan memberikan hasil

Page 68: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

49

kerja yang lebih maksimal. Eisenberger dalam Novliadi (2007: 6)

mengungkapkan bahwa perilaku tersebut berkembang sejalan dengan

seberapa besar perhatian organisasi pada tingkat kesejahteraan karyawan

dan penghargaan organisasi terhadap kontribusi mereka. Lin dkk dalam

Martha (2014: 2) menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang

mempengaruhi OCB, yang meliputi faktor individu, faktor kelompok, dan

faktor organisasi (iklim organisasi dan budaya organisasi). Berdasarkan

hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pikir, penulis menduga apabila

iklim organisasional diterapkan dengan baik dalam lingkup Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu, maka OCB pegawai akan tinggi. Sebaliknya,

apabila iklim organisasional tidak diterapkan dengan baik maka OCB

pegawai akan rendah. Maka, hipotesis penelitian yang pertama dapat ditulis

sebagai berikut:

H3: Iklim organisasional berpengaruh positif terhadapOCB.

2.7.4. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB melalui iklim

organisasional

Gaya kepemimpinan yang berhasil diterapkan pimpinan akan berdampak

pada pembentukan iklim organisasional yang kondusif. Hal ini akan

berdampak pula pada terwujudnya OCB pegawai di dalam organisasi

tersebut. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pikir,

penulis menduga iklim organisasional dapat menjadi media bagi Kepala

Kantor Wilayah Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu untuk memberikan

pengaruhnya terhadap OCB pegawai dalam lingkup Kanwil DJKN

Page 69: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

50

Lampung dan Bengkulu. Maka, hipotesis penelitian yang pertama dapat

ditulis sebagai berikut:

H4: Iklim organisasional memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

OCB.

Page 70: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

51

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk

menguji pengaruh antara dua variabel atau lebih, yaitu mencari sebab akibat

antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini,

penulis menguji ada atau tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan melayani

terhadap iklim organisasional, pengaruh gaya kepemimpinan melayani

terhadap dalam OCB, pengaruh iklim organisasional terhadap dalam OCB

serta pengaruh gaya kepemimpinan melayani terhadap dalam OCB dengan

iklim organisasional sebagai variabel mediasi di lingkup Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah

dengan angket/kuesioner berupa pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk diisi sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam melakukan penelitian ini diperoleh baik dalam

bentuk data primer maupun data sekunder.

Page 71: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

52

3.2.1 Data primer

Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara khusus

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan

peneliti (Fuad Mas’ud, 2004: 178). Data primer ini khusus dikumpulkan

untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan.

Jenis data yang digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis adalah data

primer yang diperoleh dari pegawai di lingkup Kanwil DJKN Lampung

dan Bengkulu sebagai responden dengan instrumen utama berupa angket

(kuesioner).

3.2.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian secara

tidak langsung, melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)

(Fuad Mas’ud, 2004: 179). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)

baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

Data sekunder dalam penelitian ini meliputi biodata pegawai di lingkup

Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu yang ada dalam arsip basis data.

Page 72: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

53

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto dalam Ranu (2012: 39) menyebutkan bahwa populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai yang berada di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu,

meliputi Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, KPKNL Bengkulu,

KPKNL Bandar Lampung, dan KPKNL Metro. Penelitian ini menggunakan

seluruh populasi atau total sampling. Adapun data para pegawai di lingkup

Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu di luar kepala kantor wilayah dirinci

dalam Tabel 3.1. sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian pada Lingkup Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Lampung dan Bengkulu

Tahun 2016

No. Keterangan Kanwil DJKN

Lampung dan

Bengkulu

KPKNL

Bengkulu

KPKNL

Bandar

Lampung

KPKNL

Metro

Jumlah

1 Kepala

Kantor/Bidang/

Kepala Bagian

8 - - - 8

2 Kepala Seksi/

Kepala Subbagian

13 7 7 7 34

3 Pelaksana 20 19 27 21 87

TOTAL 41 26 34 28 129

Sumber: Sistem Informasi Manajemen Pegawai DJKN, 2016

Tabel 3.1. yang bersumber dari Sistem Informasi Manajemen Pegawai

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menampilkan informasi bahwa di luar

kepala kantor wilayah, terdapat 8 orang pejabat eselon III, 34 orang pejabat

eselon IV dan 87 pelaksana di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan

Page 73: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

54

Bengkulu. Dari data di atas, maka keseluruhan populasi yang dijadikan

responden adalah sebanyak 129 orang pegawai.

3.4. Variabel Penelitian

Macam-macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

2012:59).

2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

sebab akibat adanya variabel dependen (Sugiyono, 2012: 61).

3. Variabel mediasi merupakan variabel perantara/penyela yang terletak

diantara variabel independen dan variabel dependen sehingga variabel

independennya tidak langsung mempengaruhi berubah atau timbulnya

variabel dependen (Isti’adah, 2015: 81). Variabel mediasi dapat menjadi

variabel dependen bagi variabel yang mempengaruhinya (independen) dan

dapat juga menjadi variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Gaya kepemimpinan melayani (X1), merupakan gaya kepemimpinan yang

mengedepankan keberhasilan bawahannya dalam pekerjaan dan berfokus

kepada pengembangan pengikutnya.

2. Iklim organisasional (X2), yaitu lingkungan organisasi dimana para

pegawai organisasi tersebut berada, termasuk sistem di dalamnya yang

Page 74: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

55

bertahan dalam jangka waktu lama dan membentuk personalitas organisasi

dan karakteristik orang-orang di dalamnya.

3. Organizational Citizenship Behavior (Y), yaitu perilaku positif pegawai di

luar jabatannya dalam organisasi dan terjadi tanpa perencanaan

sebelumnya.

3.5. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dalam penelitian berdasarkan teori dan pemaparan

yang telah disebutkan sebelumnya dapat disajikan dalam bentuk Tabel 3.2.

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator dan

Dimensi

Gaya Kepemimpinan

Melayani (Berdasarkan Servant

Leadership Question-

naire Rater Report

oleh Barbuto dan

Wheeler)

Gaya kepemimpinan yang

mengutamakan keberhasilan

bawahan di atas keberhasilan

dirinya sendiri. Pemimpin yang

melayani merupakan orang

terpilih yang dipercaya dan akan

melibatkan pengikutnya di setiap

kegiatan organisasi, dan

memimpin berdasarkan arah

organisasi di masa mendatang.

1. Altruistic calling 2. Emotional healing 3. Wisdom 4. Persuasive

mapping 5. Organizational Stewardship

Iklim Organisasional (Berdasarkan The Organizational

Climate Question-

naire (OCQ) yang

dikembangkan oleh

Stringer)

Lingkungan dimana para

pegawai berinteraksi dan

melakukan pekerjaan mereka,

juga meliputi sistem yang

bertahan dalam jangka waktu

lama, sehingga pada akhirnya

membentuk personalitas

organisasi dan karakteristik

orang-orang di dalamnya.

1. Tanggung jawab

2. Identitas 3. Kehangatan 4. Dukungan 5. Konflik

Page 75: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

56

Tabel 3.2. (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Indikator dan Dimensi

OCB (Berdasarkan

Podsakoff, Mac-

Kenzie, Moorman,

dan Fetter)

Perilaku luar peran yang

memberikan manfaat dan

kemajuan bagi organisasi,

dimana pegawai melakukan hal

di luar tugas pokoknya, seperti

bekerja sama, menghargai, dan

ikut berpartisipasi aktif. Perilaku

ini muncul atas dasar perasaan

sebagai “anggota” organisasi dan

ingin melakukan “sesuatu yang

lebih” untuk organisasi.

1. Altruism 2. Courtesy 3. Sportsmanship

4. Civic virtue

5. Concientiousness

Sumber: Marilyn J. Bugenhagen (2006), Wike Santa Mira dan Meily

Margaretha (2012), Dr. Meera Shanker (2014), Kartikarini (2015), M. Saleh

Lubis (2015), Jannah (2011).

Pengumpulan data akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang

berisi pertanyaan dengan berdasarkan indikator masing-masing variabel di

atas.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi beberapa teknik,

yaitu:

1. Metode Angket

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data primer dilakukan dengan

menggunakan metode angket tertutup. Pertanyaan dalam angket tertutup

dibuat dengan menggunakan skala Likert dalam interval 1-5. Kategori

pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju dengan nilai 1 (satu)

sampai dengan sangat setuju dengan nilai 5 (lima).

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Page 76: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

57

Teknik distribusi angket dilakukan dengan bertatap muka secara langsung,

sekaligus menjelaskan maksud dan keterkaitan antar variabel penelitian.

Adapun sumber kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagaimana Tabel 3.3. berikut:

Tabel 3.3. Kuesioner penelitian

No. Kuesioner Sumber

1 Gaya Kepemimpinan

Melayani

(23 item pertanyaan)

Servant Leadership Questionnaire

Rater Report oleh Barbuto dan

Wheeler, 2006 2 Iklim organisasional

(24 item pertanyaan) The Organizational Climate

Questionnaire (OCQ) yang

dikembangkan oleh Stringer(2002) 3 Organizational Citizenship

Behavior (OCB) (24 item pertanyaan)

Podsakoff, MacKenzie, Moorman,

dan Fetter, (1990)

Sumber: Marilyn J. Bugenhagen (2006), Noraliyatun Jannah (2011), Dr.

Meera Shanker (2014)

2. Observasi

Metode lain yang dilakukan guna mendukung hasil penelitian adalah

dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian secara

acak untuk mendapatkan kondisi yang mendukung permasalahan dalam

penelitian ini.

3.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian meliputi uji validitas dan reliabilitas variabel. Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang akan disebar memenuhi

asas validitas dan reliabilitas sehingga mempunyai daya ukur yang akan

berfungsi sebagai pembuktian hipotesis. Uji validitas dan uji reliabilitas

dilakukan di Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu.

Page 77: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

58

3.7.1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan terhadap kuesioner untuk mengukur apakah

pernyataan atau pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mempunyai

kesamaan atau ketepatan dalam pengukuran. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur (Sugiyono, 2004: 109).

Penulis menyebarkan kuesioner kepada 20 orang responden di luar

populasi penelitian. Pengujian validitas kuesioner menggunakan korelasi

Product Moment Pearson.Kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung

lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel). Proses penghitungan nilai r

hitung dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 (Statistical Product

and Service Solutions). Nilai r tabel untuk kuesioner yang diperoleh

dengan tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% dan disebarkan

kepada 20 orang responden adalah 0,444. Hal ini berarti, untuk memenuhi

asas validitas, hasil r hitung harus lebih besar dari r tabel (rhitung > 0,444).

Pertanyaan kuesioner yang mempunyai nilai rhitung lebih kecil dari rtabel

akan dikeluarkan dari daftar pertanyaan kuesioner dan tidak akan diujikan

dalam penelitian. Hasil uji validitas item pertanyaan tentang gaya

kepemimpinan melayani ditampilkan dalam Tabel 3.4. berikut:

Page 78: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

59

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpian Melayani

Item

pertanyaan

Koefisien Korelasi

(r hitung)

Nilai Kritis

(r tabel)

Ket.

1 0,744 0,444 Valid

2 0,617 0,444 Valid

3 0,653 0,444 Valid

4 0,498 0,444 Valid

5 0,755 0,444 Valid

6 0,857 0,444 Valid

7 0,696 0,444 Valid

8 0,725 0,444 Valid

9 0,759 0,444 Valid

10 0,776 0,444 Valid

11 0,598 0,444 Valid

12 0,651 0,444 Valid

13 0,523 0,444 Valid

14 0,586 0,444 Valid

15 0,462 0,444 Valid

16 0,509 0,444 Valid

17 0,583 0,444 Valid

18 0,521 0,444 Valid

19 0,447 0,444 Valid

20 0,557 0,444 Valid

21 0,478 0,444 Valid

22 0,523 0,444 Valid

23 0,616 0,444 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil pengolahan data di atas membuktikan bahwa keseluruhan item

pertanyaan mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel. Hal ini

berarti keseluruhan item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan

dalam proses analisis data selanjutnya. Hasil uji validitas item pertanyaan

tentang iklim organisasional ditampilkan dalam Tabel 3.5. berikut:

Page 79: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

60

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Iklim Organisasional

Item

pertanyaan

Koefisien Korelasi

(r hitung)

Nilai Kritis

(r tabel)

Ket.

1 0,527 0,444 Valid

2 0,775 0,444 Valid

3 0,606 0,444 Valid

4 0,494 0,444 Valid

5 0,490 0,444 Valid

6 0,566 0,444 Valid

7 0,498 0,444 Valid

8 0,515 0,444 Valid

9 0,518 0,444 Valid

10 0,723 0,444 Valid

11 0,583 0,444 Valid

12 0,543 0,444 Valid

13 0,627 0,444 Valid

14 0,511 0,444 Valid

15 0,532 0,444 Valid

16 0,662 0,444 Valid

17 0,853 0,444 Valid

18 0,479 0,444 Valid

19 0,470 0,444 Valid

20 0,543 0,444 Valid

21 0,772 0,444 Valid

22 0,632 0,444 Valid

23 0,468 0,444 Valid

24 0,554 0,444 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil pengolahan data di atas membuktikan bahwa keseluruhan item

pertanyaan mempuyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel. Hal ini

berarti keseluruhan item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan

dalam proses analisis data selanjutnya. Hasil uji validitas item pertanyaan

tentang OCB ditampilkan dalam Tabel 3.6. berikut:

Page 80: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

61

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas OCB

Item

pertanyaan

Koefisien Korelasi

(r hitung)

Nilai Kritis

(r tabel)

Ket.

1 0,514 0,444 Valid

2 0,625 0,444 Valid

3 0,588 0,444 Valid

4 0,557 0,444 Valid

5 0,745 0,444 Valid

6 0,617 0,444 Valid

7 0,523 0,444 Valid

8 0,555 0,444 Valid

9 0,840 0,444 Valid

10 0,578 0,444 Valid

11 0,827 0,444 Valid

12 0,746 0,444 Valid

13 0,564 0,444 Valid

14 0,883 0,444 Valid

15 0,491 0,444 Valid

16 0,525 0,444 Valid

17 0,893 0,444 Valid

18 0,533 0,444 Valid

19 0,657 0,444 Valid

20 0,770 0,444 Valid

21 0,646 0,444 Valid

22 0,526 0,444 Valid

23 0,544 0,444 Valid

24 0,958 0,444 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil pengolahan data di atas membuktikan bahwa keseluruhan item

pertanyaan mempuyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel. Hal ini

berarti keseluruhan item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan

dalam proses analisis data selanjutnya.

Page 81: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

62

3.7.2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner untuk mengukur

apakahpernyataan atau pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner bersifat

stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas

menggunakanuji statistik Cronbach Alpha (α). Proses penghitungan

dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 (Statistical Product and

Service Solutions). Menurut kriteria Nunnally dalam (Ghozali, 2011: 48).,

suatu konstruk atau variabel dikatakan memenuhi unsur reliabilitas jika

memenuhi nilai Cronbach Alpha > 0.70. Hasil uji reliabilitas variabel

penelitian ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach

Alpha

Minimal

Cronbach

Alpha

Ket.

1 Gaya Kepemimpinan

Melayani

0,939 0,70 Reliabel

2 OCB 0,917 0,70 Reliabel

3 Iklim Organisasional 0,934 0,70 Reliabel

Sumber: Data diolah

Nilai Cronbach Alpha berdasarkan tabel di atas yang dihitung dari masing-

masing variabel penelitian lebih besar dari nilai Cronbach Alpha minimal.

Hal ini berarti variabel gaya kepemimpinan melayani, OCB, dan iklim

organisasional dapat disimpulkan reliabel.

Page 82: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

63

3.8. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Structural Equation Modeling (SEM). Perangkat lunak yang digunakan

untuk analisis struktural dalam penelitian ini adalah AMOS (Analysis of

Moment Structure). Menurut Ferdinand dalam Rahmi (2013:68), SEM

merupakan alat atau teknik analisis data yang terdiri atas dua tahap dasar

yaitu tahap model pengukuran (measurement model) melalui Confirmatory

Factor Analysis dan tahap persamaan struktural model. Tujuan utamanya

adalah untuk menguji kesesuaian model tersebut (fit) dengan data yang sah.

3.8.1. Tahapan pemodelan dengan analisis persamaan struktural

Augusty Ferdinand dalam Nurjanah (2008: 55), untuk membuat pemodelan

yang lengkap perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pengembangan Model Berbasis Teori

Dalam pengembangan model teoritis seorang peneliti harus melakukan

serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka yang intens guna

mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang dikembangkannya.

Karena tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak dapat digunakan. Hal

ini disebabkan SEM tidak digunakan untuk menghasilkan sebuah

model, tetapi digunakan untuk mengkonfirmasikan model teoritis

tersebut melalui data empirik.

Page 83: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

64

2. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram) untuk Menunjukkan

Hubungan Kausalitas

Model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama akan

digambarkan dalam sebuah path diagram. Path diagram tersebut

mempermudah peneliti melihat hubungan-hubungan kausalitas yang

ingin diujinya. Hubungan kausalitas biasanya dinyatakan dalam bentuk

persamaan, tetapi dalam SEM hubungan kausalitas tersebut cukup

digambarkan dalam sebuah path diagram, dan selanjutnya bahasa

program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan, dan

persamaan menjadi estimasi. Di dalam pemodelan SEM, peneliti

biasanya bekerja dengan ”construct” atau ”factor” yaitu konsep-konsep

yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai

bentuk hubungan.

Konstruk-konstruk yang dibangun dapat dibedakan dalam dua

kelompok yaitu:

a. Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs)

Dikenal juga sebagai ”source variables” atau ”independent

variables” yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam

model. Secara diagram merupakan konstruk yang dituju oleh garis

dengan satu ujung panah. Dengan garis lengkung itu, peneliti dapat

mengamati berapa kuatnya tingkat korelasi antara kedua konstruk

yang akan digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Page 84: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

65

b. Konstruk Endogen (Endogenous Constructs)

Merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa

konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksikan satu atau

beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya

dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.

3. Konversi Diagram Alur ke Dalam Serangkaian Persamaan Struktural

dan Spesifikasi Model Pengukuran

Langkah selanjutnya setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan

digambarkan dalam sebuah diagram alur, peneliti dapat

mengkonversikan spesifikasi model tersebut ke dalam rangkaian

persamaan. Persamaan struktural (structural equations), pada dasarnya

dibangun dengan pedoman berikut ini:

V endogen = V eksogen + V eksogen endogen + Error

Model matematis digunakan untuk menunjukkan bagaimana hipotesis-

hipotesis akan diuji pada masing-masing model yang diajukan adalah

sebagai berikut:

(1) η1 = γ11ξ1 + ζ1

(2) η2 = γ11ξ2 + + ζ2

(3) η3 = γ11ξ1 + γ11ξ2 + + ζ3

Keterangan:

η1, η2, η3 (eta) = Variabel endogen (Y)

γ11, γ21, γ31, = Koefisien

ξ1 (zeta) = error

Page 85: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

66

4. Pemilihan Matriks Input dan Teknik Estimasi atas Model yang

Dibangun

SEM hanya menggunakan matriks varians/kovarians atau matrik

korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan.

Matrik kovarian digunakan karena memiliki keunggulan dalam

menyajikan perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau

sampel yang berbeda, yang tidak dapat disajikan oleh korelasi. Hair

(1996, dalam Augusty Ferdinand, 2006) menyarankan agar para peneliti

menggunakan matriks varians/kovarians pada saat pengujian teori,

sebab matriks varians/kovarians lebih memenuhi asumsi metodologi.

Besarnya ukuran sampel memiliki peran penting dalam interpretasi

hasil SEM. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi

sampling error. Hair dkk dalam Nurjanah (2008: 59) menemukan

bahwa ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100 – 200. Bila ukuran

sampel menjadi terlalu besar misalnya lebih dari 400 maka metode

menjadi ”sangat sensitif” sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-

ukuran goodness-of-fit yang baik.

5. Menilai Problem Identifikasi

Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai

ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan

estimasi yang unik. Problem identifikasi dapat muncul melalui gejala-

gelaja berikut ini:

Page 86: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

67

1) Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat

besar.

2) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang

seharusnya disajikan.

3) Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang

negatif.

4) Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang

didapat (misalnya lebih dari 0.9).

6. Evaluasi kriteria goodness of fit (Uji kesesuaian)

Tahapan selanjutnya yaitu evaluasi terhadap kesesuaian model terhadap

berbagai kriteria goodness of fit. Tindakan pertama yang dilakukan

adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi

asumsi-asumsi SEM. Bila asumsi telah terpenuhi, maka model dapat

diuji melalui berbagai cara uji sebagai berikut:

a) χ2 chi square statistic,

χ2 adalah uji statistik mengenai adanya perbedaan-perbedaan antara

matriks kovarians populasi dan matriks kovarians sampel. Peneliti

mencari “penerimaan hipotesis nol”. χ2 yang kecil dan tidak

signifikanlah yang diharapkan agar hipotesis nol sulit ditolak.

b) RMSEA (Root Mean Square Error of Approzimation)

Root Mean Square Error of Approzimation merupakan sebuah

indeks yang digunakan untuk mengkompensasikan chi square

Page 87: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

68

statistic dalam sample yang besar. RMSEA yang diharapkan

adalah sebesar ≤ 0,08.

c) GFI (Goodness of fit Index)

Goodness of fit Index merupakan ukuran non statistikal yang

mempunyai rentang nilai 0 (poor fit) hingga 1,0 (perfect fit). Nilai

yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan suatu better fit. GFI

yang diharapkan adalah sebesar 0,90.

d) AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index)

Adjusted Goodness of Fit Index merupakan tingkat penerimaan

yang direkomendasikan, bila AGFI mempunyai nilai sama atau

lebih besar dari 0,90.

e) CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function dibagi

Degree of Freedom) yaitu

CMIN/DF merupakan statistik chi square, χ2 dibagi DF-nya

disebut χ2 relatif. Nilai χ2 relatif yang diharapkan adalah sebesar

≤ 2,0.

f) TLI (Tucker Lewis Index)

Tucker Lewis Index merupakan incremental index yang

membandingkan sebuah model yang diuji terhadap suatu baseline

model, TLI yang diharapkan adalah sebesar ≥ 0,95.

g) CFI (comparative Fit Index), bila mendekati 1

Besaran indeks ini adalah pada retang nilai sebesar 0 – 1, dimana

semakin mendekati 1, mengidentifikasikan tingkat fit yang paling

Page 88: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

69

tinggi - a very good fit. CFI atau RNI yang diharapkan adalah

sebesar ≥ 0,95.

Tabel Goodness of fit berdasarkan penjelasan di atas dapat

disajikan sebagaimana Tabel 3.8. sebagai berikut:

Tabel 3.8. Indeks Goodness of Fit

Goodness of Fit Index Cut of Value

χ2 – Chi square Diharapkan kecil

Significance probability ≥ 0,05

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

CMIN/DF ≤ 2,0

TLI ≥ 0,95

CFI ≥ 0,95

7. Interpretasi dan Modifikasi Model

Interpretasi dan modifikasi model merupakan langkah terakhir untuk

interpretasi dan modifikasi model yang tidak memenuhi syarat

pengujian yang dilakukan. Model yang baik mempunyai standardized

residual variance yang kecil. Angka 2,58 merupakan batas nilai

standardized residual yang diperkenankan dan residual yang signifikan

ini menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk

sepasang indikator.

Page 89: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

100

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

adalah bahwa penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu:

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap iklim organisasional

Gaya kepemimpinan melayani yang dimiliki Kepala Kantor Wilayah

DJKN Lampung dan Bengkulu berpengaruh positif secara langsung

terhadap iklim organisasional pada lingkup Kanwil DJKN Lampung dan

Bengkulu. Artinya, semakin gaya kepemimpinan melayani tersebut

diterapkan, maka iklim organisasional yang terbentuk di dalam organisasi

juga akan semakin meningkat. Begitu pula dengan sebaliknya, apabila

gaya kepemimpinan melayani tidak diterapkan dalam kepemimpinan

Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, maka iklim organisasional

yang positif akan sulit terbentuk.

2. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior

Gaya kepemimpinan melayani yang dimiliki Kepala Kantor Wilayah

DJKN Lampung dan Bengkulu berpengaruh positif secara langsung

terhadap organizational citizenship behavior. Artinya, apabila gaya

kepemimpinan melayani telah diterapkan di dalam lingkup Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu, maka para bawahan akan memandang hal

Page 90: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

101

tersebut secara positif dan cenderung menerapkan hal yang sama untuk

kemajuan organisasi. Sebaliknya, gaya kepemimpinan melayani yang tidak

diterapkan di kantor akan membuat para pegawai berbuat semenan-mena

dan cenderung tidak menuruti perintah atasan.

3. Iklim organisasional berpengaruh terhadap organizational citizenship

behavior

Iklim organisasional berpengaruh positif secara langsung terhadap

organizational citizenship behavior. Hal ini berarti bahwa semakin baik

iklim organisasional terbentuk dalam lingkup Kanwil DJKN Lampung dan

Bengkulu, maka kecenderungan terbentuknya OCB akan semakin tinggi.

Sebaliknya, apabila iklim organisasional di dalam kantor buruk, maka

akan memberikan pengaruh buruk terhadap perilaku para pegawai di

dalamnya.

4. Iklim organisasional memediasi pengaruh gaya kepemimpinan melayani

terhadap organizational citizenship behavior.

Hal ini berarti, pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Kantor Wilayah DJKN

Lampung dan Bengkulu dalam membentuk OCB pegawai akan semakin baik

dengan adanya iklim organisasional yang kondusif.

5.2. Saran

Saran penelitian berdasarkan hasil kesimpulan di atas yaitu sebagai berikut:

1. Bagi instansi

Jawaban responden pada variabel gaya kepemimpinan melayani

menunjukkan bahwa Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu

perlu lebih memperhatikan kepentingan bawahannya, sehingga secara

Page 91: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

102

agregat dapat semakin meningkatkan kontribusi organisasi kepada

masyarakat.

Jawaban responden pada variabel iklim organisasional menunjukkan

bahwa Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu dapat lebih

melibatkan pegawai dalam kegiatan instansi agar tercipta rasa

kebersamaan di dalam satu kesatuan organisasi.

Jawaban responden pada variabel OCB menunjukkan bahwa masih ada

pegawai yang kurang berkeinginan untuk membantu pegawai lain ketika

diperlukan. Peningkatan OCB pegawai di lingkup Kanwil DJKN

Lampung dan Bengkulu dapat dilakukan diantaranya dengan

mengadakan internalisasi mengenai visi dan misi organisasi dapat

menumbuhkan kesadaran di antara pegawai sebagai satu kesatuan

organisasi. Selain itu, peningkatan OCB mungkin dapat dilakukan

dengan kegiatan bersama di luar jam kantor untuk menumbuhkan rasa

kekeluargaan pegawai di lingkup Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Teori kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan organisasi dan dunia

kerja. Pengembangan penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan

beberapa jenis gaya kepemimpinan sesuai dengan teori yang ada. Selain

itu, banyaknya faktor lain yang bisa mempengaruhi organizational

citizenship behavior menunjukan peluang akan kemungkinan

ditambahkannya variabel lain dalam penelitian terbuka lebar.

Page 92: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

103

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, HM. 2002. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja,

Komitmen Dan Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Pegawai Di

Lingkungan Pemerintah Kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro.

Apriyanto, Teguh. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim

Organisasi terhadap Kreativitas Guru IPA SMP Negeri Se-Kota

Pekalongan. Tesis. Universitas Negeri Semarang.

Barbuto Jr., J. E., & Wheeler, D. W. 2006. Scale development and construct

clarification of servant leadership. Group & Organization Management,

31(3), 300-326.

Bass, Bernard.M. 2000. The Future of Leadership in Learning Organizations. The

Journal of Leadership Studies, Vol. 7, No. 3, pp. 18-38.

Bugenhagen, Marilyn J. 2006. Antecedents of Transactional, Transformational,

and Servant Leadership: A Constructive Development Theory

Approach.Theses, Dissertations, & Student Scholarship: Agricultural

Leadership, Education & Communication Department. Paper 2.

Burhanuddin, Adi. 2013. Pengaruh Followership terhadap Komitmen Organisasi,

Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior. Tesis.

Universitas Indonesia.

Chan, Simon C.H. Mak, Wai-ming. 2014. The Impact of Servant Leadership and

Subordinates’ Organizational Tenure on Trust in Leader and Attitudes.

Personnel Review, Vol. 43 Iss 2 pp. 272 – 287.

Dewi, Kartika Sari. 2010. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dan

Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Guru SD Negeri Di

Kecamatan Mojolaban Sukoharjo. Jurnal Psikologi Undip .Vol. 7, No. 1,

April 2010.

Elfrida, Dame. 2009. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan

Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas Lembaga

Pemasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Universitas Sumatera Utara.

Page 93: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

104

Green, Mark T, et al. 2015. Servant Leadership: A Quantitative Review of

Instruments and Related Findings. Servant Leadership: Theory and

Practice Volume 2, Issue 2, 76-96 August 2015.

Gunawan, Rudi. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada PT First Marchinery

Tradeco Cabang Surabaya. AGORA Vol. 4, No. 1.

Haakonsson, Dorthe Dojbak. 2008. How Failure to Align Organizational Climate

and Leadership Style Affects Performance. Management Decision, Vol.

46 Iss 3 pp.406 – 432.

Hidayat. 2014. Faktor-Faktor Komitmen Organisasi serta Pengaruhnya terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Studi pada Karyawan PT.

Nusa Tama Furniture). 2014. Jurnal NeO-Bis.

Hogue, Mary. 2016. Gender Bias In Communal Leadership: Examining Servant

Leadership. Journal of Managerial Psychology.Vol. 31 Iss 4 pp. 837 –

849.

Holloway, Joseph B. 2012. Leadership Behavior and Organizational Climate: An

Empirical Study in a Non-profit Organization. Regent University.

Hughes, Rich, Robert C. Ginnett, Gordon J. Curphy. 2012. Leadership:

Enhancing the Lessons of Experience. Salemba Empat.

Jaiswal, Neeraj Kumar. Dhar, Rajib Lochan. 2017. The Influence of Servant

Leadership, Trust in Leader and Thriving on Employee Creativity.

Leadership & Organization Development Journal Vol. 38 No. 1, 2017

Jannah, Noraliyatun. 2011. Hubungan Struktur Empowerment Dengan Iklim

Organisasi Perawat Pelaksana Di RSU Bhakti Yudha Depok Jawa Barat. Universitas Indonesia.

Joseph, Errol E. Winston, Bruce E. 2005. A Correlation OF Servant Leadership,

Leader Trust, and Organizational Trust. Leadership & Organization

Development Journal, Vol. 26 Iss 1 pp. 6 – 22.

Kartikarini, Mustikadewi. 2015. Pengaruh Servant Leadership dan Kepuasan

Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behaviour Karyawan Hotel

Bintang-2 di Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Kurniawan, Albert. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB) PT X Bandung. Jurnal

Manajemen, Vol.15, No.1, November 2015.

Page 94: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

105

Kusumajati, Dian Anggraini. 2014. Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Karyawan pada Perusahaan. Humaniora Vol. 5 No. 1 April 2014: 62 -

70.

Lian, Lee Kim, Tui Low Guan. 2012. Leadership Styles and Organizational

Citizenship Behavior: The Mediating Effect of Subordinates’ Competence

and Downward Influence Tactics. Journal of Applied Business and

Economics vol. 13(2) 2012.

Lubis, M. Saleh. 2015. Pengaruh Iklim Organisasi dan Komitmen Organisasi

Terhadap Pembentukan Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Karyawan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja. e-Jurnal Apresiasi

Ekonomi Volume 3, Nomor 2, Mei 2015 : 75 – 84.

Malik, Sania Zahra, Maheen Saleem, Ramsha Naeem. 2016. Effect of Leadership

Styles on Organizational Citizenship Behaviour in Employees of Telecom

Sector in Pakistan.Pakistan Economic and Social Review Volume 54,

No. 2 (Winter 2016), pp. 385-406.

Margaretha, Meily. Prasetio, Yanuar Aditya. 2012. Pengaruh Servant Leadership,

Organizational Citizenship Behavior, Kecocokan Orang-Organisasi

Serta Identifikasi Organisasi (Studi Pada Organisasi Kemahasiswaan Di

Lingkungan Universitas Kristen Maranatha). Jurnal Manajemen, Vol.12,

No.1, November 2012.

Martha, Arfitian Dea. 2014. Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan

Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Mira, Wike Santa. 2012. Pengaruh Servant Leadership Terhadap Komitmen

Organisasi Dan Organization Citizenship Behavior. Jurnal Manajemen, Vol.11, No.2, Mei 2012; Universitas Kristen Maranatha, ISSN 1411-

9293.

Nazari, A. Jamal et al. 2011. Organizational Culture, Climateand IC: An

Interaction Analysis. Journal of Intellectual CapitalVol. 12 No. 2, 2011.

Neira, Carmen Otero et al. 2016. Supervisory Servant Leadership and Employee’s

Work Role Performance a Multilevel Mediation Model. Leadership &

OrganizationDevelopment Journal, Vol. 37 Iss 7 pp. 860 – 881.

Novliadi, Ferry. 2007. Organizational Citizenship Behavior Karyawan ditinjau

dari Persepsi terhadap Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan dan Persepsi

terhadap Dukungan Organisasional. Skripsi. Universitas Sumatera

Utara.

Page 95: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

106

Nurhayati, Diah dkk. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja Dan

Loyalitas Kerja Tehadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)

(Studi Kasus Pada PT. Perwirabhakti Sentra Sejahtera Di Kota

Semarang). Journal Of Management, Volume 2 No.2.

Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap

Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi

pada Biro Lingkup Departemen Pertanian). Tesis. Universitas

Diponegoro.

Oktavia, Pek Nike dan Devie. 2014. Analisis Dampak Servant Leadership

terhadap Competitive Advantage.Business Accounting Review, Vol. 2,

No.2, Juli 2014:244-251.

Panjaitan, Manangar Julianto. 2015. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai

Variabel Intervening dan Moderating (Studi Empris Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal TEKUN/Volume VI, No. 01,

Maret 2015: 54-81.

Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Paine, J.B., and Bachrach, D.G. 2000.

Organizational Citizenship Behaviors: A Critical Review of the

Theoretical and Empirical Literature and Suggestions for Future

Research. Journal of Management, Vol 26, No 3, pp. 513–563.

Prabowo, Adhityo. 2014. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional

dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

(OCB) dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening (Studi

pada Perawat RSUP Dr.Kariadi, Semarang). Skripsi. Universitas

Diponegoro.

Rahmi, B. Maptuhah. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional

Terhadap Organizational Citizenship Behavior dan Komitmen

Organisasional Dengan Mediasi Kepuasan Kerja (Studi pada Guru

Tetap SMA Negeri di Kabupaten Lombok Timur). Tesis. Universitas

Udayana.

Ranu, Meylia Elizabeth. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB) Yang Dimoderasi oleh

Komitmen Organisasional Karyawan Collection And Recovery Unit

(CRU) Standar Chartered Bank Surabaya. Tesis. Universitas Airlangga.

Ratnawati, V. 2002. Pengaruh Job Insecurity, Faktor Anteseden, dan

Konsekuensinya Terhadap Keinginan Berpindah Karyawan (Studi

Empiris pada KAP di Indonesia). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol

5 No. 3 September, 277-290.

Page 96: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

107

Robbins, S. P. & Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua Belas.

Jakarta: Salemba Empat.

Rustini, Ni Komang Ayu. 2015. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja

pada Komitmen Organisasi dan Implikasinya pada Kinerja Pengelola

Anggaran (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Tabanan). Tesis. Universitas Udayana.

Schneider, Sherry K. George, Winnette M. 2009. Servant Leadership Versus

Transformational Leadership In Voluntary Service Organizations.

Leadership & Organization Development Journal Vol. 32 No. 1, 2011.

Sendjaya, S. & Sarros, J. C. 2002. Servant Leadership: Its Origin, Development,

and Application In Organizations. Journal Of Leadership and

Organization Studies, 9, 57-64.

Sendjaya, Sen. Pekerti, Andre. 2010. Servant Leadership as Antecedent of Trust in

Organizations. Leadership & Organization Development Journal, Vol. 31

Iss 7 pp. 643 – 663.

Setiawan, Rony dkk. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Pelayan Terhadap Kinerja

Pelayanan Publik Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kota Bekasi.

Seminar Psikologi & Kemanusiaan. Psychology Forum UMM, ISBN:

978-979-796-324-8.

Shweta, J, and Srirang, J. 2010. Determinants of Organizational Citizenship

Behavior: A Review of Literature. Journal of Management and Public

Policy, Vol 1 No 2, pp. 27-36.

Shanker, Dr. Meera. 2014. Organizational Citizenship Behavior Dimensions in

Indian Companies. International Conference on Multidisciplinary

Research & Practice.

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivits Kerja. Penerbit: PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

Sokoll, Shane. 2014. Servant Leadership and Employee Commitment to a

Supervisor.International Journal of Leadership Studies, Vol. 8 Iss. 2.

Concordia University Texas, USA.

Suparman. 2007. Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi Dan

Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai di Lingkungan Pemerintah

Daerah Kabupaten Sukamara di Propinsi Kalimantan Tengah). Tesis.

Universitas Diponegoro.

Page 97: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP …digilib.unila.ac.id/26929/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP ... yang lebih jauh akan berpengaruh pula

108

Stringer, R.A. 2002. Leadership &Organizational Climate: The cloud chamber

effect, 1st ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Terry, George R. Rue, Leslie W. 2016. Dasar-Dasar Manajemen. Penerbit: Sinar

Grafika Offset.

Trompenaars, F. & Voerman, E. 2010. Harnessing The Strength Of The World’s

Most Powerful Management Philosophy: Servant-Leadership Across

Cultures. New York, NY: McGraw-Hill.

Ummi Isti’adah. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

(Tahun 2011-2013). Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Winkler, Ingo, Dr. 2010. Contemporary Leadership Theories. Enhancing the

Understanding of the Complexity, Subjectivity and Dynamic of

Leadership. Physica Verlag.

Winston, Bruce. Fields, Dail. 2015. Seeking and Measuring the Essential

Behaviors of Servant Leadership. Leadership & Organization

Development Journal Vol. 36Iss 4 pp. 413 – 434.