PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September...

19
Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 - 59 ISSN 2087 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, OLIGARCHIC, DAN ANARCHIC) TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL MATA KULIAH TRIGONOMETRI Dwi Risky Arifanti 1 , Muh. Muzaini 2 , Sukmawati 2 1 Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo 2 Program Studi Pend. Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Tujuan jangka panjang yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberi informasi pada dosen tentang pengaruh gaya berpikir mahasiswa dalam proses penyelesaian soal yang ditinjau dari gaya berpikirnya sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam merancang pembelajaran yang efektif, serta sebagai pertimbangan membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Target khusus penelitian adalah untuk mengetahui gambaran gaya berpikir Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dangaya berpikir Anarchic serta kemampuan menyelesaikan soal mata kuliah trigonometri. Metode yang digunakan adalah Penelitian ex-post facto yang dirancang untuk menerangkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa matematika angkatan 2012, serta sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik sampling acak strata. Instrumen yang digunakan adalah angket dan tes hasil belajar. Pada tahap berikutnya yaitu tahap melakukan pengumpulan data berdasarkan instrumen yang telah diperoleh, diterapkan pada sampel yang dipilih dalam kegiatan penelitian ini. Teknik analisis yang akan digunakan adalah statistika deskriptif, diperlukan untuk mendeskripsikan data dari variabel-variabel penelitian yang diajukan. Adapun penyelidikan mengenai pengaruh dari variabel-variabel dari penelitian ini digunakan analisis jalur (Path Analysis). Kata-kata kunci: gaya berpikir Monarchic, Hierarchic, Oligarchi, Anarchic PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari pada khususnya serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya. Salah satu dasar pertimbanganya adalah karena matematika berperan sebagai sarana penataan nalar siswa, yang berarti bahwa dalam matematika terdapat proses penggunaan aturan-aturan, membuat hubungan, memberi alasan, mengkomunikasikan ide matematika, memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh. Jika tata alur penalaran telah berjalan runtut sesuai dengan langkah dan aturan yang berlaku, maka tujuan pendidikan matematika akan tercapai. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatan mutu pendidikan matematika seperti penyempurnaan kurikulum matematika, pengadaan buku paket matematika, peningkatan fasilitas brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Cokroaminoto Palopo University Journals / Jurnal Elektronik Universitas Cokroaminoto...

Transcript of PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September...

Page 1: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 - 59

ISSN 2087 – 7889

Vol. 05. No. 2

41

PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC,OLIGARCHIC, DAN ANARCHIC) TERHADAP KEMAMPUANMENYELESAIKAN SOAL MATA KULIAH TRIGONOMETRI

Dwi Risky Arifanti1, Muh. Muzaini2, Sukmawati2

1Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo2Program Studi Pend. Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Cokroaminoto Palopo

ABSTRAK

Tujuan jangka panjang yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberi informasipada dosen tentang pengaruh gaya berpikir mahasiswa dalam proses penyelesaian soal yangditinjau dari gaya berpikirnya sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalammerancang pembelajaran yang efektif, serta sebagai pertimbangan membantu mahasiswayang mengalami kesulitan belajar matematika. Target khusus penelitian adalah untukmengetahui gambaran gaya berpikir Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dangaya berpikirAnarchic serta kemampuan menyelesaikan soal mata kuliah trigonometri. Metode yangdigunakan adalah Penelitian ex-post facto yang dirancang untuk menerangkan adanyahubungan sebab akibat antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Populasidari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa matematika angkatan 2012, serta sampelnyaditentukan dengan menggunakan teknik sampling acak strata. Instrumen yang digunakanadalah angket dan tes hasil belajar. Pada tahap berikutnya yaitu tahap melakukanpengumpulan data berdasarkan instrumen yang telah diperoleh, diterapkan pada sampel yangdipilih dalam kegiatan penelitian ini. Teknik analisis yang akan digunakan adalah statistikadeskriptif, diperlukan untuk mendeskripsikan data dari variabel-variabel penelitian yangdiajukan. Adapun penyelidikan mengenai pengaruh dari variabel-variabel dari penelitian inidigunakan analisis jalur (Path Analysis).

Kata-kata kunci: gaya berpikir Monarchic, Hierarchic, Oligarchi, Anarchic

PENDAHULUAN

Matematika sebagai salah satu ilmudasar mempunyai peranan penting dalamkehidupan sehari-hari pada khususnyaserta dalam kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi pada umumnya. Salah satudasar pertimbanganya adalah karenamatematika berperan sebagai saranapenataan nalar siswa, yang berarti bahwadalam matematika terdapat prosespenggunaan aturan-aturan, membuat

hubungan, memberi alasan,mengkomunikasikan ide matematika,memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh.Jika tata alur penalaran telah berjalanruntut sesuai dengan langkah dan aturanyang berlaku, maka tujuan pendidikanmatematika akan tercapai.

Berbagai upaya telah dilakukanuntuk meningkatan mutu pendidikanmatematika seperti penyempurnaankurikulum matematika, pengadaan buku

paket matematika, peningkatan fasilitas

brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Cokroaminoto Palopo University Journals / Jurnal Elektronik Universitas Cokroaminoto...

Page 2: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

42

serta peningkatan kualitas danpengetahuan dosen-dosen salah satunyamelalui sertifikasi dosen. Akan tetapi,upaya-upaya tersebut tidak ada yangberarti bila mahasiswa tidak secarabersungguh-sungguh di dalam kegiatanbelajarnya. Berdasarkan pengamatanpeneliti selama mengajar, banyakmahasiswa yang kesulitan dalammenyelesaikan soal khususnya pada saatujian akhir semester sehingga berdampakpada pencapaian hasil belajar khususnyapada mata kuliah trigonometri yang relatifmasih rendah.

Sternberg (2009)mengemukakan beberapa jenis gayaberpikir. Penggolongan jenis gayaberpikir tersebut didasarkan padafungsinya, bentuknya, tingkatannya,dan jangkaunnya. Berdasarkanbentuknya, gaya berpikir dibedakanmenjadi Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan Anarchic.

Seseorang dengangayamonarchic adalah pemikir danpengendali tunggal. Mereka tidakmenerima masalah lain selama masalahyang sedang dipecahkan belum selesai,enggan untuk melakukan hal yang tidakdisukainya. Seseorang dengan gayaberpikir Hierarki mempunyai tujuanyang tersusun dan menghargai adanyaprioritas, sadar bahwa semua tujuantidak selalu dapat dipenuhi, atausetidaknya terpenuhi sama baiknya. Diacenderung lebih menerima kerumitandibandingkan dengan seorang dengangaya berpikir Monarki, serta dapatmelihat masalah-masalah dari beberapasudut pandang sehingga dapat

menyusun prioritas denganbenar.Seseorang dengan gaya berpikirOligarchic seperti seorang hierarchicyang mempunyai keinginan untukmenyelesaikan beberapa masalahdalam satu waktu. Perbedaannya,seorang Oligarchic cenderungtermotivasi oleh beberapa hal, beberapatujuan sering bersaing berdasarkankepentingannya. Sesorang dengan gayaberpikir Anarchic cenderung menolaksystem, khususnya kaku atau disiplin,dan menyerang balik terhadap systemdia anggap membatasinya. Walaupunseorang Anarchic mungkin mempunyaiadaptasi yang buruk terhadap duniasekolah dan kerja, khususnyalingkungan yang mengekang, merekasering mempunyai potensial yang besardan lebih kreatif dibanding orang-oranglain yang tidak suka dengannya.

Berdasarkan pemaparan di atas,dapat di simpulkan bahwa faktor-faktoryang bisa berpengaruh terhadaprendahnya kemampuan menyelesaikansoal mata kuliah trigonometri adalah faktorgaya berpikir. Karena itu peneliti tertarikuntuk melakukan penelitian mengenai“Pengaruh gaya berpikir terhadapkemampuan menyelesaiakan soal matakuliah trigonometri”.Dalam hal ini gayaberpikir yang dimaksud adalahMonarchic, Hierarchic, Oligarchic,dan Anarchic.

Rumusan Masalah

Adapun pertanyaan-pertanyaanyang dijadikan rumusan masalah dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 3: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

43

1. Bagaimanakah gambaran gayaberpikir Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan gayaberpikirAnarchicserta kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

2. Seberapa besar pengaruh gayaberpikir Monarchic terhadapkemampuan menyelesaikan soalmata kuliah trigonometri?

3. Seberapa besar pengaruh gayaberpikir Hierarchic terhadapkemampuan menyelesaikan soalmata kuliah trigonometri?

4. Seberapa besar pengaruh gayaberpikir Oligarchic terhadapkemampuan menyelesaikan soalmata kuliah trigonometri?

5. Seberapa besar pengaruh gayaberpikir Anarchic terhadapkemampuan menyelesaikan soalmata kuliah trigonometri?

Tujuan Penelitian

Pada dasarnya tujuan penelitianuntuk menemukan jawaban atasmasalah-masalah yang telahdirumuskan. Adapun tujuan penelitianini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran gayaberpikir Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan gaya berpikirAnarchic serta kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

2. Untuk mengetahuiseberapa besarpengaruh gaya berpikirMonarchic terhadap kemampuan

menyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

3. Untuk mengetahuiseberapa besarpengaruh gaya berpikirHierarchic terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

4. Untuk mengetahuiseberapa besarpengaruh gaya berpikirOligarchic terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

5. Untuk mengetahui seberapa besarpengaruh gaya berpikir Anarchicterhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri?

Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan

akanmemberi beberapa manfaatsebagai berikut.a. Memberi informasi pada dosen

tentang pengaruh gaya berpikirmahasiswa dalam prosespenyelesaian soal ditinjau dari gayaberpikirnya sehingga dapatdigunakan sebagai pertimbangandalam merancang pembelajaranyang efektif, serta sebagaipertimbangan membantumahasiswa yang mengalamikesulitan belajar matematika.

b. Dapat memberikan kontribusiterhadap perkembangan ilmupengetahuan untuk memperkayakhasanah teori tentang kemampuanpenyelesaian soal yang berhubungandengan gaya berpikir.

Page 4: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

44

Batasan IstilahUntuk menghindari penafsiran

yang berbeda terhadap istilah yangdigunakan dalam penelitian ini, perludiberikan batasan/penjelasan istilahsebagai berikut:1. Kemampuan menyelesaikan soal adalah

penguasaan bahan ajar mata kuliahtrigonometri yang dicapai mahasiswadalam jangka waktu tertentu.Kemampuan menyelesaikan soal matakuliah Trigonometri dapat dinyatakandalam nilai ujian semester atau nilaihasil tes mata kuliah Trigonometri.

2. Gaya berpikir adalah cara yangdisenangi siswa dalam menggunakankemampuannya untuk penerimaaninformasi, pengolahan, penyimpanan,dan pengambilan kembali informasitersebut dari ingatan untuk menanggapimasalah yang dihadapinya. Siswadengan gaya pikir Monarchic adalahsiswa yang berpikir tunggal/fokus padasatu masalah, tidak menerima cara ataumasalah lain selain yang telahdipilihnya. Siswa dengan gaya berpikirHierarchic adalah siswa yang sadarakan prioritas, menerima kompleksitas,sadar bahwa tidak semua tujuan harusatau dapat tercapai, dan mengusahakanpenyelesaian sama baiknya terhadapbeberapa masalah. Siswa dengan gayaberpikir oligarchic adalah siswa yangmenghendaki beberapa masalahdiselesaikan dalam satu waktu, susahuntuk membuat prioritas tujuansehingga kadang tidak dapatmenentukan apa yang harus pertamadilakukan. Siswa dengan gaya berpikiranarchic adalah siswa yang cenderungmelakukan cara yang sesuai dengan

dirinya sendiri, menolak sistem yangada, apalagi yang dirasakaku/membelenggunya, dan berpikiracak sehingga orang dengan gayaberpikir lain susah untukmemahaminya.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESISPENELITIAN

Gaya berpikirSternberg (2009:8) mengatakan, “A

style is a way of thinking. It is not anability, but rather, a preferred way of usingthe abilities one has”. Hal ini berarti bahwagaya adalah cara berpikir. Gaya bukansebuah kemampuan, tetapi lebih padasebuah kesenangan dalam menggunakankemampuan yang dimiliki. Sebuahkemampuan berhubungan dengan seberapabaik seseorang dapat mengerjakan sesuatu.Gaya berhubungan dengan bagaimanaseseorang suka menggunakankemampuannya untuk mengerjakansesuatu. Sedangkan Marpaung (dalamPrimaningsih, 2010:8) menyatakan bahwaberpikir adalah proses yang terdiri daripenerimaan informasi, pengolahan,penyimpanan, dan pengambilan kembaliinformasi tersebut dari ingatan. Dalampenelitian ini, yang dimaksud dengan gayaberpikir adalah cara yang disenangi siswadalam menggunakan kemampuannyauntuk penerimaan informasi, pengolahan,penyimpanan, dan pengambilan kembaliinformasi tersebut dari ingatan untukmenanggapi masalah yang dihadapinya.

Ditinjau dari bentuknya, gayaberpikir dibedakan menjadi Monarchic,Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic.Masing-masing bentuk menghasilkan cara-

Page 5: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

45

cara yang berbeda dalam pendekatanterhadap masalahnya.

Seseorang dengan gaya Monarchicadalah pemikir dan pengendali tunggal.Mereka tidak menerima masalah lainselama masalah yang sedang dipecahkanbelum selesai, enggan untuk melakukanhal yang tidak disukainya.

Seseorang dengan gaya berpikirHierarchic mempunyai tujuan yangtersusun dan menghargai adanya prioritas,sadar bahwa semua tujuan tidak selaludapat dipenuhi, atau setidaknya terpenuhisama baiknya. Dia cenderung lebihmenerima kerumitan dibandingkan denganseorang dengan gaya berpikir Monarchic,serta dapat melihat masalah-masalah daribeberapa sudut pandang sehingga dapatmenyusun prioritas dengan benar.

Sesorang dengan gaya berpikirOligarchic seperti seorang Hierarchicyang mempunyai keinginan untukmenyelesaikan beberapa masalah dalamsatu waktu. Perbedaannya, seorangOligarchic cenderung termotivasi olehbeberapa hal, beberapa tujuan seringbersaing berdasarkan kepentingannya.Sering, orang tersebut merasa tertekandalam menghadapi tuntutan pada waktudan akalnya (kemampuannya). Dia tidakselalu yakin apa yang harus dikerjakanterlebih dahulu, atau berapa banyak waktuyang diberikan pada masing-masing tugasyang perlu dilengkapinya.

Sesorang dengan gaya berpikirAnarchic cenderung menolak sistem,khususnya kaku atau disiplin, danmenyerang balik terhadap system diaanggap membatasinya. Walaupun seoranganarchic mungkin mempunyai adaptasiyang buruk terhadap dunia sekolah dankerja, khususnya lingkungan yang

mengekang, mereka sering mempunyaipotensial yang besar dan lebih kreatifdibanding orang-orang lain yang tidak sukadengannya.

Masih banyak jenis-jenis gayabelajar bila dilihat dari sudut pandang yangberbeda. Dalam penelitian ini, gayaberpikir yang dimaksud adalah gayaberpikir Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan Anarchic.

Hipotesis PenelitianBerdasarkan rumusan masalah dan

kajian teori yang telah dikemukakan, makadirumuskan hipotesis yang merupakandugaan sementara terhadap masalahpenelitian dan selanjutnya akan dibuktikanberdasarkan hasil pengolahan data.

Hipotesis yang digunakan dalampenelitian ini, adalah sebagai berikut:1. Gaya berpikir Monarchic berpengaruh

positif terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahTrigonometri.

2. Gaya berpikir Hierarchic berpengaruhpositif terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahTrigonometri.

3. Gaya berpikir Oligarchic berpengaruhpositif terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahTrigonometri.

4. Gaya berpikir Anarchic berpengaruhpositif terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahTrigonometri.

Page 6: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

46

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitianex-post facto yang bersifat kausalitas.Penelitian ex-post facto disini dirancanguntuk menerangkan adanya hubungansebab akibat antar variabel dan mengujihipotesis yang telah dirumuskansebelumnya yaitu pengaruh gaya berpikirMonarchic, Hierarchic, Oligarchic, danAnarchic terhadap Kemampuanmenyelesaikan Soal Trigonometri.

Variabel PenelitianPenelitian ini terdiri dari variabel

bebas (sebab) dan variabel tak bebas(akibat). Variabel bebas terdiri atas gayaberpikir Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan Anarchic dan variabel takbebas dalam penelitian ini adalahKemampuan Menyelesaikan SoalTrigonometri.Persamaan strukturnya sebagai berikut:

Y = PY1 X1 + PY2 X2 +PY3 X3 + PY4 X4 + e1

Berdasarkan kajian pustaka,diperoleh definisi operasional tiap variabelsebagai berikut:a) Gaya berpikir Monarchic (X1) adalah

Mahasiswa yang tidak menerimamasalah lain selama masalah yangsedang dipecahkan belum selesai,enggan untuk melakukan hal yangtidak disukainya.

b) Gaya berpikir Hierarchic (X2) adalahMahasiswa yang mempunyai tujuanyang tersusun dan menghargai adanyaprioritas, sadar bahwa semua tujuantidak selalu dapat dipenuhi, atausetidaknya terpenuhi sama baiknya.Dia cenderung lebih menerima

kerumitan, serta dapat melihatmasalah-masalah dari beberapa sudutpandang sehingga dapat menyusunprioritas dengan benar.

c) Gaya berpikir Oligarchic (X3) adalahmahasiswa yang mempunyai keinginanuntuk menyelesaikan beberapamasalah dalam satu waktu.Perbedaannya, seorang Oligarchiccenderung termotivasi oleh beberapahal, beberapa tujuan sering bersaingberdasarkan kepentingannya. Sering,orang tersebut merasa tertekan dalammenghadapi tuntutan pada waktu danakalnya (kemampuannya). Dia tidakselalu yakin apa yang harus dikerjakanterlebih dahulu, atau berapa banyakwaktu yang diberikan pada masing-masing tugas yang perludilengkapinya.

d) Gaya berpikir Anarchic (X4) adalahSeorang yang cenderung menolaksystem, khususnya kaku atau disiplin,dan menyerang balik terhadap systemdia anggap membatasinya.

e) Kemampuan Menyelesaikan SoalTrigonometri (Y) adalah penguasaanbahan ajar mata kuliah Trigonomtriyang dicapai mahasiswa dalam jangkawaktu tertentu. Kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahTrigonometri dapat dinyatakan dalamnilai ujian semester atau nilai hasil tesmata kuliah Trigonometri.

Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Mahasiswa MatematikaAngkatan 2012. Metode pengambilansampel yang digunakan untuk memperolehsampel acak dan dapat merepresentasikankarakteristik populasi adalah

Page 7: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

47

menggunakan teknik sampling acak strata(proporsional stratified random sampling).

Instrumen PenelitianDalam penelitian ini, instrument

yang digunakan adalah Sternberg-WagnerSelf-Assessment. Sternberg-Wagner Self-Assessment adalah tes yang diadaptasi dariinstrument tes yang dikembangkan olehRobert J. Stemberg. Tes ini digunakanuntuk mengetahui bentuk gaya berpikirseseorang apakah orang tersebutmempunyai gaya belajar Monarchic,Hierarchic, Oligarchic atau Hierarchic.

Alternatif jawaban padaskalaMonarchic terdiri dari 1 = Sangattidak sesuai, 2 = Tidak terlalu sesuai,3 =Sedikit sesuai,4 = Agak sesuai,5 = Sesuai,6 = Sangat sesuai, dan 7 = Sangat sesuai.Pemberian skor pada skala ini berkisar dari1-7. Interpretasi skor rata-rata bisa dilihatpda tabel dibawah ini:

Mahasiswa DewasaKategori Pria Wanita

SangatTinggiTinggiRata-rataAtasRata-rataBawahRendahSangatRendah

(Top 1%- 10%)(Top11% -25%)(Top26% -50%)(Top51% -75%)(Top76% -90%)(Top91% -100%)

4.6 –7.0

4.1 –4.5

3.6 –4.0

3.2 –3.5

3.0 –3.1

1.0 –2.9

5.0 –7.0

4.4 –4.9

4.0 –4.3

3.5 –3.9

3.1 –3.4

1.0 –3.0

Jika Anda dalam kategori “SangatTinggi”, maka Anda mempunyai hampirsemua karakter seorang monarki. Jika andadalam kategori “Tinggi”, anda mempunyaibanyak karakter ini. Dan jika Anda dalamkategori “Rata-rata atas”, setidaknya Andamasih mempunyai beberapa karakter ini.Jika Anda dalam kategori di bawah tigakategori tersebut, maka anda tidak bertipeMonarki.

Alternatif jawaban padaskalaHierarchicterdiri dari 1 = Sangattidak sesuai, 2 = Tidak terlalu sesuai,3 =Sedikit sesuai,4 = Agak sesuai,5 = Sesuai,6 = Sangat sesuai, dan 7 = Sangat sesuai.Pemberian skor pada skala ini berkisar dari1-7. Interpretasi skor rata-rata bisa dilihatpda tabel dibawah ini:

Mahasiswa DewasaKategori Pria Wanita

SangatTinggiTinggiRata-rataAtasRata-rataBawahRendahSangatRendah

(Top 1%- 10%)(Top11% -25%)(Top26% -50%)(Top51% -75%)(Top76% -90%)(Top91% -100%)

6.8 –7.0

5.9 –6.7

5.0 –5.8

4.8 –4.9

4.0 –4.7

1.0 –3.9

6.1 –7.0

5.5 –6.0

5.0 –5.4

4.3 –4.9

3.9 –4.2

1.0 –3.8

Jika Anda dalam kategori “SangatTinggi”, maka Anda mempunyai hampir

Page 8: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

48

semua karakter seorang monarki. Jika andadalam kategori “Tinggi”, anda mempunyaibanyak karakter ini. Dan jika Anda dalamkategori “Rata-rata atas”, setidaknya Andamasih mempunyai beberapa karakter ini.Jika Anda dalam kategori di bawah tigakategori tersebut, maka anda tidak bertipeHierarki.

Alternatif jawaban padaskalaOligarchicterdiri dari 1 = Sangat tidaksesuai, 2 = Tidak terlalu sesuai,3 = Sedikitsesuai,4 = Agak sesuai,5 = Sesuai, 6 =Sangat sesuai, dan 7 = Sangat sesuai.Pemberian skor pada skala ini berkisar dari1-7. Interpretasi skor rata-rata bisa dilihatpda tabel dibawah ini:

Mahasiswa DewasaKategori Pria Wanita

SangatTinggiTinggiRata-rataAtasRata-rataBawahRendahSangatRendah

(Top 1%- 10%)(Top11% -25%)(Top26% -50%)(Top51% -75%)(Top76% -90%)(Top91% -100%)

4.4 –7.0

4.0 –4.3

3.4 –3.9

2.8 –3.3

2.1 –2.7

1.0 –2.0

5.0 –7.0

4.3 –4.9

3.8 –4.2

3.0 –3.7

2.4 –2.9

1.0 –2.3

Jika Anda dalam kategori “SangatTinggi”, maka Anda mempunyai hampirsemua karakter seorang monarki. Jika andadalam kategori “Tinggi”, anda mempunyaibanyak karakter ini. Dan jika Anda dalam

kategori “Rata-rata atas”, setidaknya Andamasih mempunyai beberapa karakter ini.Jika Anda dalam kategori di bawah tigakategori tersebut, maka anda tidak bertipeOligarki.

Alternatif jawaban padaskalaHierarchic.terdiri dari 1 = Sangattidak sesuai, 2 = Tidak terlalu sesuai,3 =Sedikit sesuai,4 = Agak sesuai,5 = Sesuai,6 = Sangat sesuai, dan 7 = Sangat sesuai.Pemberian skor pada skala ini berkisar dari1-7. Interpretasi skor rata-rata bisa dilihatpda tabel dibawah ini:

Mahasiswa DewasaKategori Pria Wanita

SangatTinggiTinggiRata-rataAtasRata-rataBawahRendahSangatRendah

(Top 1%- 10%)(Top11% -25%)(Top26% -50%)(Top51% -75%)(Top76% -90%)(Top91% -100%)

5.2 –7.0

4.8 –5.1

4.5 –4.7

3.9 –4.4

3.4 –3.8

1.0 –3.3

5.5 –7.0

4.9 –5.4

4.4 –4.8

3.8 –4.3

3.4 –3.7

1.0 –3.3

Jika Anda dalam kategori “SangatTinggi”, maka Anda mempunyai hampirsemua karakter seorang monarki. Jika andadalam kategori “Tinggi”, anda mempunyaibanyak karakter ini. Dan jika Anda dalamkategori “Rata-rata atas”, setidaknya Andamasih mempunyai beberapa karakter ini.Jika Anda dalam kategori di bawah tiga

Page 9: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

49

kategori tersebut, maka anda tidak bertipeHierarchic.

Sebelum digunakan, terlebihdahulu divalidasi oleh ahli tentangkebenaran terjemah dan strukturbahasanya, mengingat bahasa asliinstrument ini adalah Bahasa Inggris.Sedangkan untuk mengukur variabelkemampuan menyelesaikan soaltrigonometri, dilakukan denganmenggunakan tes hasil belajar pada akhirsemester.

Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan

dengan memberikan instrumen kepadamahasiswa yang merupakan sampelpenelitian. Pengumpulan data ini dilakukanbertahap sesuai dengan rencana dan jadwalpenelitian sesuai dengan waktu yang telahditentukan. Informasi yang berkaitandengan tujuan dari kegiatan penelitian danindikator yang dimaksudkan sebagaibagian dari variabel yang dirumuskan.Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan instrument Sternberg-Wagner Self-Assessment, Tes inidigunakan untuk mengetahui bentuk gayaberpikir seseorang apakah orang tersebutmempunyai gaya berpikirMonarchic,Hierarchic, Oligarchic atau Hierarchic,dan nilai ujian semester.

Adapun langkah-langkah yangditempuh untuk melakukan pengumpulandata dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Melakukan pensahihan (validasiinstrumen) terhadap hasil eksplorasikepustakaan yang dilakukan, sesuaidengan teknik validasi yangdigunakan.

2. Melakukan pengumpulan databerdasarkan instrumen yang telah

diperoleh, diterapkan pada sampelyang dipilih dalam kegiatanpenelitian ini

Validasi dan ReabilitasDalam penelitian ini, peneliti

akanmenggunakan validitas isi. Validitasisi merupakan validitas yang diestimasilewat pegujian terhadap isi alat ukurdengan analisis rasional atau lewatprofessional judgment. Sedangkan untukmenentukan tinggi rendahnyareliabilitasditunjukkan dengan angka yangdisebut dengan koefisien reliabilitas (rxx).Koefisien reliabilitas dianalisis denganmenggunakan rumus alpha Cronbach.Semakin tinggi koefisien reliabilitas berartisemakin tinggi reliabilitas suatu alat tes.

Teknik Analisis DataTeknik analisis yang digunakan

adalah statistika deskriptif, diperlukanuntuk mendeskripsikan data dari variabel-variabel penelitian yang diajukan. Adapunpenyelidikan mengenai pengaruh darivariabel-variabel dari penelitian inidigunakan analisis jalur (Path Analysis).Untuk mempermudah menemukankoefisien jalur pada analisis ini penulisakan menggunakan software Amos forWindows.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANHasil Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan hasilanalisis statistika jalur (Path analysis).Hasil analisis jalur (path analysis)diperuntukkan untuk mengetahui pengaruhlangsung (direct effect) dari variabel-variabel dalam penelitian ini serta

Page 10: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

50

mengetahui signifikansi hubungan antarbeberapa variabel yang diprediksi.

Tahap I

Menentukan model diagram jalurberdasarkan paradigma hubungan variabel,seperti tahap berikut:

Diagram jalur tersebut terdiri atassatu persamaan struktural dengan hanyasatu substruktural yaitu X1, X2, X3 dan X4

sebagai variabel eksogen dan Y sebagai

variabel endogen dengan persamaanstructural sebagai berikut:

4321 PYXPYXPYXPYXY

Tahap II

Page 11: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

51

Tahap III Hasil Perhitungan:

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .298a .089 -.025 7.361

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 169.563 4 42.391 .782 .545b

Residual 1734.113 32 54.191

Total 1903.676 36

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 77.067 11.828 6.516 .000

Monarchic -1.323 2.080 -.134 -.636 .529

Hirarchic -1.879 2.147 -.176 -.876 .388

Oligarchic 3.421 2.206 .303 1.551 .131

Anarchic -.417 2.398 -.040 -.174 .863

a. Predictors: (Constant), Anarchic, Oligarchic, Hirarchic,Monarchic

a. Dependent Variable: Kemapuan

b. Predictors: (Constant), Anarchic, Oligarchic, Hirarchic, Monarchic

Page 12: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

52

a. Dependent Variable: Kemapuan

Correlations

Monarchic Hirarchic Oligarchic Anarchic

Monarchic

Pearson Correlation 1 .237 .215 .596**

Sig. (2-tailed) .157 .201 .000

N 37 37 37 37

Hirarchic

Pearson Correlation .237 1 .475** .420**

Sig. (2-tailed) .157 .003 .010

N 37 37 37 37

Oligarchic

Pearson Correlation .215 .475** 1 .352*

Sig. (2-tailed) .201 .003 .033

N 37 37 37 37

Anarchic

Pearson Correlation .596** .420** .352* 1

Sig. (2-tailed) .000 .010 .033

N 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Tahap IV

a. Analisis Regresi1. Melihat pengaruh gaya berpikir

(Monarchic, Hierarchic, Oligarchicdan Anarchic) secara bersama-samaterhadap kemampuan menyelesaikan

soal trigonometri.Untuk melihat pengaruh gaya berpikirterhadap kemampuan menyelesaikansoal, akan dilihat dari hasil perhitungantabel summary yaitu R2 sebagaiberikut:

Page 13: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

53

Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Errorof the

Estimate

1 0,298 0,089 -0,025 7,361

Besarnya R2 adalah 0,089 mempunyaimaksud bahwa pengaruh gaya berpikirterhadap kemampuan menyelesaikansoal adalah 8,9%. Adapun sisanya91,1% dipengaruhi oleh faktor lain.Kecil nilai R2 disebabkankemungkinan antara variabel penjelasterjadi korelasi atau kemampuan

menyelesaikan soal dengan gayaberpikir tidak terjadi hubungan linearsehingga mengakibakan R2 ini kecil. R2

dengan nilai 0,089 maka koefisien jalur (variabel diluar jalur adalah:

95,0089,01 PY

Untuk itu akan dilihat bagaimanahubungan antara gaya berpikir dengankemampuan menyelesaikan soalmelalui tabel ANOVA, sebagaiberikut:

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig

1

Regression 169,563 4 42,391 0,782 0,545

Residual 1734,113 32 54,191

Total 1903,676 36

Hipotesis:

H0 : tidak ada hubungan linear antara gayaberpikir (Monarchic, Hierarchic,Oligarchic dan Anarchic) terhadapkemampuan menyelesaikan soaltrigonometri.

H1 : ada hubungan linear antara gayaberpikir (Monarchic, Hierarchic,Oligarchic dan Anarchic) terhadapkemampuan menyelesaikan soaltrigonometri.

Berdasarkan hasil perhitungan tabelANOVA di atas dengan nilai signifikan0,545 yang dibandingkan dengan alpha0,05 maka keputusan terima H0 yang

artinya tidak ada hubungan linearantara gaya berpikir (Monarchic,Hierarchic, Oligarchic dan Anarchic)terhadap kemampuan menyelesaikansoal trigonometri.

2. Melihat pengaruh gaya berpikir(Monarchic, Hierarchic, Oligarchicdan Anarchic) secara parsialterhadap kemampuanmenyelesaikan soal trigonometri.

Untuk melihat pengaruh gaya berpikir(Monarchic, Hierarchic, Oligarchic danAnarchic) secara parsial terhadapkemampuan menyelesaikan soaltrigonometri digunakan uji t pada tabelberikut:

Page 14: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

54

Coefficientsa

Model UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 77.067 11.828 6.516 ts 0.000

Monarchic -1.323 2.080 -.134 -0.636 ts 0.529

Hirarchic -1.879 2.147 -.176 -0.876 ts 0.388

Oligarchic 3.421 2.206 .303 1.551 ts 0.131

Anarchic -.417 2.398 -.040 -0.174 ts 0.863

Berdasarkan tabel coefficients diatas semua variabel penjelas (gayaberpikir) tidak signifikan terhadap variabelrespon Y kemampuan menyelesaikan soalyang ditandai dengan semua nilaisignifikan variabel penjelas lebih besar dari0,05. Hal ini mungkin disebabkan bahwagaya berpikir memang tidak berpengaruhsecara nyata terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri atau terjadi hubungan korelasiyang tinggi antara variabel penjelaslainnya.

Pengujian secara parsialmerupakan pengujian koefisien jalur antara

gaya berpikir dengan kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri, berdasarkan pengujian inibahwa koefisien jalur dari X1, X2, X3 danX4 ke Y secara statistic tidak bermaknasehinga tidak bisa menentukan seberapapangaruh masing – masing gaya berpikirdengan kemampuan menyelesaikan soalmata kuliah trigonometri.

b. Analisis KorelasiKorelasi antara varibel penjelasMonarchic, Hierarchic, Oligarchic danAnarchic dapat dilihat pada tabel berikut:

Correlations

Monarchic Hirarchic Oligarchic Anarchic

Monarchic

PearsonCorrelation

1 .237 .215 .596**

Sig. (2-tailed) .157 .201 .000

Page 15: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

55

N 37 37 37 37

Hirarchic

PearsonCorrelation

.237 1 .475** .420**

Sig. (2-tailed) .157 .003 .010

N 37 37 37 37

Oligarchic

PearsonCorrelation

.215 .475** 1 .352*

Sig. (2-tailed) .201 .003 .033

N 37 37 37 37

Anarchic

PearsonCorrelation

.596** .420** .352* 1

Sig. (2-tailed) .000 .010 .033

N 37 37 37 37

1. Korelasi antara Monarchic danHierarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Monarchic dan Hierarchicsebesar 0,237. Untuk menafsirkanangka tersebut digunakan kriteriasebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasisangat lemah (dianggap tidakada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasicukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat > 0,75 – 1 : Korelasi

Sangat kuatKorelai sebesar 0,237 mempunyaimaksud tidak ada hubungankorelasi antara Monarchic danHierarchic hal ini juga ditandaidengan nilai signifikan lebih besardari alpha (0,157 > 0,05).

2. Korelasi antara Monarchic danOligarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Monarchic dan Oligarchicsebesar 0,215. Korelai sebesar0,215 mempunyai maksud tidakada hubungan korelasi antaraMonarchic dan Oligarchic hal inijuga ditandai dengan nilaisignifikan lebih besar dari alpha(0,201 > 0,05).

3. Korelasi antara Monarchic danAnarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Monarchic dan Anarchicsebesar 0,596. Korelai sebesar0,596 mempunyai maksud adahubungan korelasi kuat dan searahantara Monarchic dan Anarchic halini juga ditandai dengan nilai

Page 16: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

56

signifikan lebih besar dari alpha(0,000 < 0,05).

4. Korelasi antara Hierarchic danOligarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Hierarchic dan Oligarchicsebesar 0,475. Korelai sebesar0,475 mempunyai maksud adahubungan korelasi cukup kuat dansearah antara Hierarchic danOligarchic hal ini juga ditandaidengan nilai signifikan lebih besardari alpha (0,003 < 0,05).

5. Korelasi antara Hierarchic danAnarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Hierarchic dan Anarchicsebesar 0,420. Korelai sebesar0,420 mempunyai maksud ada

hubungan korelasi cukup kuat dansearah antara Hierarchic danAnarchic hal ini juga ditandaidengan nilai signifikan lebih besardari alpha (0,010 < 0,05).

6. Korelasi antara Oligarchic danAnarchicBerdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antaravariabel Hierarchic dan Anarchicsebesar 0,352. Korelai sebesar0,352 mempunyai maksud adahubungan korelasi cukup kuat dansearah antara Hierarchic danAnarchic hal ini juga ditandaidengan nilai signifikan lebih besardari alpha (0,033 < 0,05).

c. Diagram JalurDiagram jalur dari persamaan structural diatas adalah sebagai berikut:

Persamaan struktural untuk diagram jalurdi atas adalah sebagai berikut:

4321 040,0303,0176,0134,0 XXXXY

Page 17: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

57

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkanbahwa tidak ada hubungan linear antaragaya berpikir (Monarchic, Hierarchic,Oligarchic dan Anarchic) terhadapkemampuan menyelesaikan soal matakuliah trigonometri. Hal ini dapat dilihatpada tabel signifikansi jalur dimana nilaisignifikan 0,545 yang dibandingkandengan alpha 0,05. Alasan mengapa gayaberpikir tidak berpengaruh positif terhadappenyelesaian soal matematika itudikarenakan masing-masing bentuk gayaberpikir Monarchic, Hierarchic,Oligarchic, dan Anarchic, menghasilkancara-cara yang berbeda dalam pendekatanterhadap masalahnya masing-masing(menyelesaiakan soal). Ini juga dapatdilihat pada lampiran tabel coefficientssemua variabel penjelas (gaya berpikir)tidak signifikan terhadap variabel respon Ykemampuan menyelesaikan soal yangditandai dengan semua nilai signifikanvariabel penjelas lebih besar dari 0,05.

Hal ini mungkin disebabkan bahwagaya berpikir memang tidak berpengaruhsecara nyata terhadap kemampuanmenyelesaikan soal mata kuliahtrigonometri atau terjadi hubungan korelasiyang tinggi antara variabel penjelaslainnya, ini terlihat pada analisis korelasiantara varibel penjelas Monarchic,Hierarchic, Oligarchic dan Anarchic (1)Korelasi antara Monarchic dan Hierarchic:Berdasarkan perhitungan diperoleh angkakorelasi antara variabel Monarchic danHierarchic sebesar 0,237. Korelai sebesar0,237 mempunyai maksud tidak adahubungan korelasi antara Monarchic danHierarchic hal ini juga ditandai dengannilai signifikan lebih besar dari alpha

(0,157 > 0,05). (2) Korelasi antaraMonarchic dan Oligarchic: Berdasarkanperhitungan di atas diperoleh angkakorelasi antara variabel Monarchic danOligarchic sebesar 0,215. Korelai sebesar0,215 mempunyai maksud tidak adahubungan korelasi antara Monarchic danOligarchic hal ini juga ditandai dengannilai signifikan lebih besar dari alpha(0,201 > 0,05).(3) Korelasi antaraMonarchic dan Anarchic: Berdasarkanperhitungan di atas diperoleh angkakorelasi antara variabel Monarchic danAnarchic sebesar 0,596. Korelai sebesar0,596 mempunyai maksud ada hubungankorelasi kuat dan searah antara Monarchicdan Anarchic hal ini juga ditandai dengannilai signifikan lebih besar dari alpha(0,000 < 0,05).(4)

Korelasi antara Hierarchic danOligarchic: Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh angka korelasi antaravariabel Hierarchic dan Oligarchic sebesar0,475. Korelai sebesar 0,475 mempunyaimaksud ada hubungan korelasi cukup kuatdan searah antara Hierarchic danOligarchic hal ini juga ditandai dengannilai signifikan lebih besar dari alpha(0,003 < 0,05).(5) Korelasi antaraHierarchic dan Anarchic: Berdasarkanperhitungan di atas diperoleh angkakorelasi antara variabel Hierarchic danAnarchic sebesar 0,420. Korelai sebesar0,420 mempunyai maksud ada hubungankorelasi cukup kuat dan searah antaraHierarchic dan Anarchic hal ini jugaditandai dengan nilai signifikan lebih besardari alpha (0,010 < 0,05).(6) Korelasiantara Oligarchic danAnarchic:Berdasarkan perhitungan di atasdiperoleh angka korelasi antara variabelHierarchic dan Anarchic sebesar 0,352.

Page 18: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Pengaruh Gaya Berpikir (Monarchic, Hierarchic, Oligarchic, dan Anarchic)

58

Korelai sebesar 0,352 mempunyai maksudada hubungan korelasi cukup kuat dansearah antara Hierarchic dan Anarchic halini juga ditandai dengan nilai signifikanlebih besar dari alpha (0,033 < 0,05).

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian disimpulkanbahwa:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tidak ada hubungan linear antara gayaberpikir (Monarchic, Hierarchic,Oligarchic dan Anarchic) terhadapkemampuan menyelesaikan soal matakuliah trigonometri.

2. Gaya berpikir (Monarchic, Hierarchic,Oligarchic dan Anarchic) tidakberpengaruh secara nyata terhadapkemampuan menyelesaikan soal matakuliah trigonometri atau terjadihubungan korelasi yang tinggi antaravariabel penjelas.

Berdasarkan hasil penelitian dapatdisarankan sebagai berikut:a. Mengingat tidak ada hubungan linear

antara gaya berpikir terhadapkemampuan menyelesaikan soal matakuliah trigonometri bukan berarti dosenpembina mata kuliah untuk tidakmemperhatikan hal tersebut dalampelaksanaan perkuliahan.

b. Penelitian tentang gaya berpikirhendaknya dilanjutkan untukmemperoleh informasi yang lebihakurat, tentunya dengan persiapan danproses yang matang.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas 2006. Peraturan MenteriPendidikan Nasional No. 22 Tahun

2006 Tentang Standar Isi UntukSatuan Pendidikan Dasar danMenengah. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru danAnak Didik Dalam InteraksiEdukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Shadiq, Fadjar (online). Bilamana ProsesPembelajaran Menjadi BermaknaBagi Siswa? Suatu Teori BelajarDari David p. Ausubel. http://teori-belajar.p4tkmatematika.org/.Diakses tanggal 29 Desember 2010.

Mardianti. 2008. Teori pembelajaranAusubel. [on line]http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-bermakna-dari-david-p.html. Diunduh padatanggal 7 Desember 2011

Moleong, Lexy J. 2006. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Mujiono. 2011. Profil Penalaran siswaDalam Pemecahan MasalahMatematika Ditinjau DariPerbedaan Gaya Kognitif FieldDependent-Field Independent danPerbedaan Gender. Tesis MagisterPendidikan Matematika,Universitas Negeri Surabaya.

Polya. 1972. How to Solve It. New Jersey:Princenton University Press.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan MaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Siswono, Tatag Y E. 2008. ModelPembelajaran Matematika BerbasisPengaajuan dan PemecahanMasalah Untuk Meningkatkan

Page 19: PENGARUH GAYA BERPIKIR (MONARCHIC, HIERARCHIC, … · 2020. 1. 21. · Jurnal Dinamika, September 2014, halaman 41 -59 ISSN 2087 – 7889 Vol. 05. No. 2 41 PENGARUH GAYA BERPIKIR

Dwi Risky Arifanti, Muh. Muzaini, Sukmawati (2014)

59

Kemampuan Berpikir Kreatif.Surabaya: Unesa University Press.

Soedjadi R. 2007. Masalah KontekstualSebagai Batu Sendi MatematikaSekolah. Surabaya: Pusat Sains danMatematika sekolah (PSMS)Unesa.

Sternberg, Robert J. 2009. Thinking Styles.New York: Cambridge UniversityPress.

Sugiyono, 2008. Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Suriasumantri, Jujun S (online). 2010.Filsafat Ilmu (SebuahPengantar).http://ww8.yuwie.com/members/comments/send.asp?w=b&id=1033687@eid=659672.Diakses tanggal 29 Desember 2010.

Sumardyono, (online). 2010. PengertianDasar Problem Solving.http://problemsolving.p4tkmatematika.org/.diakses Pada Desember2010.