PENGARUH FASILITAS KANTOR BERBASIS TEKNOLOGI ......x KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb...
Transcript of PENGARUH FASILITAS KANTOR BERBASIS TEKNOLOGI ......x KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb...
PENGARUH FASILITAS KANTOR BERBASIS TEKNOLOGIINFORMASI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENANAMANMODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU PROVINSI SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
OlehSARMIN
NIM 105720557515
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2020
ii
PENGARUH FASILITAS KANTOR BERBASIS TEKNOLOGIINFORMASI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENANAMANMODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU PROVINSI SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
Disusun Dan Diajukan Oleh:
SARMINNIM 105720557515
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orang tua tercinta, ayah
Surahim dan Ibu Eni yang tanpa kenal lelah dan tak pernah keluh dengan
segala pengorbanan dan doa yang tiada henti dipanjatkan hingga penulis
bisa menyelesaikan study hingga jenjang yang tinggi.
MOTTO HIDUP
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan jalannya ke syurga”.
(HR.Ibn Majah)
”Ilmu adalah petunjuk bagi seorang muslim menuju syurga dan salah satu
jalan mudah menuju syurga adalah berbakti kepada kedua orang tua dan
memuliakannya
vii
viii
ix
x
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
memberikan petunjuk, rahmat, serta nikmat-Nya yang tak dapat dihitung,
sehingga skripsi dengan Judul: “Pengaruh Fasilitas Kantor Berbasis
Teknologi Informasi dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan” dapat diselesaikan dengan baik, sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tak lupa juga penulis menghanturkan salam serta shalawat atas
junjungan Nabi besar kita Rasulullah Muhammad SAW, beliau adalah sang
revolusioner sejati yang telah mengubah dunia ini dari peradaban kejahiliyaan ke
peradaban yang yang penuh rahmat yaitu peradaban Islam, yang mana sampai
saat ini masih kita nikmati dan masih konsekuen terhadap ajaran beliau, semoga
kita semua tetap istiqomah terhadap ajaran yang di bawa oleh beliau, Aamiin
Yaa Rabbil A’lamin
Ucapan terimakasih yang teristimewa dan paling utama penulis
sampaikan kepada almarhum Ayahanda “Surahim“ yang selalu memberikan
semangat dan pelajaran hidup yang menjadi bekal sebelum beliau kembali
kepada sang khaliq. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah swt,aamiin.
dan untk Ibunda “Nur‘eni“ tercinta dimana berkat motivasi,dorongan, perhatian,
xi
kasih sayang serta Do’a tulusnya yang tak henti-hentinya dipanjatkan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dalam penyusunan karya ini, berbagai cobaan ditemui maupun kesulitan,
rintangan dan hambatan yang penulis temui sejak dari awal pembuatan karya ini
hingga menjelang penyelesaiannya Alhamdulillah dapat teratasi berkat petunjuk
dan kemudahan dari Allah serta bantuan dari berbagai pihak.
Juga terima kasih yang teramat dalam penulis haturkan kepada Bapak
Dr. Agus Salim Harrang, SE, MM selaku pembimbing I dan Bapak Ir.
Muhammad Akib, MM. selaku pebimbing II yang telah menjadi sosok yang begitu
berarti dalam perjalanan studi ananda. Terima kasih karena telah menjadi orang
tua bagi ananda selama mengenyam pendidikan didunia kampus. Bagi ananda,
jasa yang beliau torehkan tak mampu diurai satu persatu. Uluran tangan,
sentuhan kasih sayang dan goresan ilmu yang beliau persembahkan untuk
penulis sejak awal hingga akhir masa studi teramat berharga bagi penulis,
semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda, Aamiin.
Begitu pula penulis haturkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE, MM, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.
3. Bapak Muhammad Nur R, SE., MM.,Selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
4. Bapak/Ibu Dosen di lingkup Universitas Muhammadiyah Makassar
khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang tak kenal lelah meluangkan
xii
waktunya untuk menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
5. Rekan-rekan mahasiswa yang selalu kompak dalam belajar serta tidak sedikit
bantuan dan dorongannya dalama aktivitas studi penulis.
6. Bapak A. M. Yamin, SE., MS. selaku kepala dinas pada Kantor Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi
Selatan, beserta staffnya yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk melakukan penelitian di kantor bapak.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang
budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun guna memperbaiki dan melengkapi kekurangan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat,Wassalamu a’laikum warahmatullahi waabarakatu
Makassar, 2020
Penulis
xiii
ABSTRAKSARMIN,2019. Pengaruh Fasiltas Kantor Berbasis Teknologi Informasi DanTingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman ModalDan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan, Skripsi ProgramStudi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MuhammadiyahMakassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Agussalim Harrang dan PembimbingII Muhammad Akib.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh fasilitaskantor berbasis teknologi informasi dan tingkat pendidikan terhadapkinerja pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan TerpaduSatu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis Penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah penelitian study kasus dengan pendekatandeskriptif kuantitatif yang menekankan analisisya pada data-data nuerik(angka) yang diolah dengan metode statistik.
Data penelitian ini diperoleh dari penyajian hasil tanggapanresponden dari kusioner yang disebar, serta hasil penelitian lainya yangrelefan dengan objek yang diteliti. Dalam hal ini data primer yangdiperoleh dari kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP ProvinsiSulawesi Selatan. Analisis statistic yang digunakan dalam peneitian iniadalah analisis regresi berganda dengan mengunakan program SPSS.
Kata kunci : Fasilitas, Tingkat Pendidikan dan Kinerja
xiv
ABSTRACTSARMIN,2019 The Influence of Information Technology-Based OfficeFacilities and Education Level on Employee Performance in the One-StopInvestment and Integrated Service Office of South Sulawesi Province,Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business,Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Advisor I AgussalimHarrang and Advisor II Muhammad Akib.
This study aims to determine the effect of information technology-based facilities and education levels on employee performance at theOffice of Investment and One Stop Integrated Services of South SulawesiProvince. This type of research used in this study is a case study researchwith a quantitative descriptive approach that emphasizes the analysis ofcommercial data (numbers) processed by statistical methods.
The data of this study were obtained from the presentation of theresponses of respondents from the questionnaire distributed, as well asthe results of other studies that were relevant to the object under study. Inthis case the primary data obtained from the Office of Investment andPTSP of South Sulawesi Province. The statistical analysis used in thisstudy is multiple regression analysis using the SPSS program.
Keywords: Facilities, Education Level and Performance
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................................vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................viii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR/BAGAN.................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................6
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................7
A. Tinjauan Teori .........................................................................................7
B. Tinjauan Empiris .....................................................................................24
C. Kerangka Pikir.........................................................................................27
D. Hipotesis .................................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................29
A. Jenis Peneltian........................................................................................29
B. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................30
C. Defenisi Operasional Variabel .................................................................30
D. Populasi Dan Sampel..............................................................................31
E. Teknik Pengupuan Data..........................................................................32
F. Metode Analsis Data ...............................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .........................................................37
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ............................................................46
C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan) .................................................57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................67
A. Kesimpulan .............................................................................................67
B. Saran ......................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................69
LAMPIRAN............................................................................................................71
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................24
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........................................50
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ........................................................50
Tabel 4.3 Responden Berdasakan Lama Bekerja...........................................51
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jabatan...................................................52
Tabel 4.5 Resonden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..................................53
Tabel 4.6 Variabel Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi (X1)...........54
Tabel 4.7 Variabel Tingkat Pendidkan (X2) ....................................................56
Tabel 4.8 Variabel Kinerja Pegawai (Y) ..........................................................57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas............................................................................59
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................60
Tabel 4.11 Hasil Anlisis Regresi Liniear Berganda ...........................................61
Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Simultan (Uji F)....................................................63
Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t) ........................................................64
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ....................................................................27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi .........................................................................41
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 .......................................................................................................72
Lampiran 2 .......................................................................................................77
Lampiran 3 .......................................................................................................99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah organisasi berupa instansi pemerintahan seperti kantor Dinas ,
beroperasi dan dikelola dengan cara mengkombinasikan sumber daya-sumber
daya yang ada, untuk menghasilkan atau memeberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa,
manusia, peralatan, perlengkapan dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang
dapat mendukung jalannya kegiatan dalam kantor dinas tesebut. Sumber daya
yang paling penting dan utama yang harus dimiliki sebuah organisasi dan sangat
diperhatikan manajemen adalah sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia
merupakan hal yang sangat penting dan selalu ada dalam organisasi dan
memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan tercapai atau
tidaknya tujuan dari organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan
tenaga penggerak operasi suatu organisasi. Ketersediaan sumber daya manusia
yang berkualitas dan keaktifan seorang pegawai sangat dipelukan dalam
menetapkan rencana, system poses dan tujuan yang ingin dicapai.
Keberadaan dari sumber daya manusia selain menjadi obyek dalam
tujuan pembangunan juga sekaligus sebagai subyek pembangunan mempunyai
kualitas yang memadai guna mendukung keberhasilan pembangunan nasional
melalui instansi pemerintahan seperti yang ada pada kantor Dinas Penanaman
Modal
2
Menyadari akan pentingya sumber daya manusia bagi kelangsungan
hidup dan kemajuan instansi pemerintahan, maka instansi harus memberikan
perhatian khusus pada sumber daya manusia yang ada dalam instansi tesebut.
Yang penting untuk menjadi perhatian seorang pimpan terhadam SDM yang
tersedia adalah kualitas dari SDM tersebut dapat ditingkatkan dengan cara
memeberikan pelatihan,pendidikan mutasi bahkan promosi jabatan,
Sumber Daya Manusia merupakan suatu hal yang memegang peran yang
sangat penting untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan oleh instansi .
Olehnya itu, perlu kiranya mengelolah sumber daya manusia sebaik mungkin.
Karena kesuksesan yang hendak dicapai tidak hanya pada kecanggihan
teknologi serta modal yang melimpah melainkan sumber daya manusia
merupakan faktor yang paling penting . Manusia bisa dikatakan sebagai sumber
daya utama karena kemampuannya untuk dapat mengatur, menganalisis, serta
mengendalikan setiap masalah masalah yang ada pada suatu instansi. Selain itu
manusia merupakan motor utama penggerak organisasi instansi dan operasinya
demi mencapai tujuan. Selain itu manusia mempunyai keinginan, pikiran(akal),
perasaan, status dan latar yang beragam yang dibawa ke dalam instansi untuk
mencapai tujuan yang optimal.
Pimpinan sebuah instansi harus memberikan perhatian khusus terhadap
kualitas sumber daya manusianya dalam mencapai tujuannya secara optimal.
Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari segi kemampuan dalam
menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien, dapat pula ditinjau dari tingkat
pendidikannya. Tingkat pendidikan karyawan sangat penting untuk diperhatikan,
karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir,
sikap dan tingkah laku mereka oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan
3
mencapai tujuan sebuah organisasi ,tingkat pendidikan pegawai harus benar-
benar dipertimbangkan. Pegawai yang berpendidikan tingggi seringkali dianggap
bepotensi dan produktif dibanding yang berpendidikan rendah. Mengingat
bahwa tenaga kerja yang produktif sangat diperlukan agar tujuan utama
organisasi dapat dicapai secara optimal.
Instansi dalam operasionalnya saat ini tidak terlepas dari penggunaan
teknolgi informasi untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka seorang pegawai
dituntut harus dapat mengoperasikan atau memanfaatkan fasilitas yang ada.
Menurut Moenir (2011:197), Fasilitas adalah segala sesuatu yang digunakan,
dipakai, ditempati, oleh pegawai baik dalam hubungan lingkungan dengan
pekerjaan maupun kelancaran pekerjaan. Kemampuan sorang pegawai dalam
mengoperasikan fasilitas yang ada dapat meningkatkan poduktifitas seorang
pegawai. Namun yang menjadi persoalan adalah semakin cepatnya
perkembangan teknologi saat ini dapat menjadi masalah tersendiri bagi para
sebagian karyawan apabila instansi tempat mereka bekerja menerapkan atau
menggunakan fasilitas yang berbasis teknologi informasi , tetapi mereka belum
sepenuhnya mahir dalam mengoperasikannya. Maka perlu adanya peningkatan
pendidikan dan pengetahuan bagi para pegawai/karyawan yang dapat diberikan
oleh instansi itu sendiri dengan menjalankan program Penddikan dan Pelatihan.
Kinerja pegawai pada dasarnya adalah merupakan kondisi objektif
pegawai dalam bekerja yang nampak pada hasil kerjanya. Semakin tinggi kinerja
pegawai, maka hasil kerjanya akan lebih efektif dan efisien. Sebaliknya, apabila
kinerja pegawai rendah maka hasil kerjanya kurang menunjukkan efektivitas dan
efesiensi
4
Seringkai didapati kinerja pegawai yang mengalami penurunan kinerja,
seperti penyelesaian tugas pekerjaan yang sering terlambat, kurangnya
tanggung jawab terhadap pekerjaan, hasil kera yang tidak maksimal karena tidak
terpenuhinya hasil kerja sesuai dengan target yang diharapkan yang pada
akhirnya dapat mengakibatkan rendahnya mutu pelayanan.
Adanya faktor internal seperti tidak mahirnya pegawai dalam
mengoperasikan fasiitas berbasis teknologi informasi yang di terapkan
manajemen kantor ini merupakan masalah yang perlu dipecahkan agar tidak
terjadi penurunan produktifitas pegawai. Seperti yang ada pada kantor Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi
Selatan, pegawai yang bekerja dalam kantor dinas tesebut pada umumnya tidak
semua mahir dalam penggunaan teknologi informasi karena ada beberapa faktor,
misalnya tingkat pendidikan dan faktor usia, ada pula yang mereka memang
sudah bekerja dalan instansi tersebut namun kemajuan teknologi semakin pesat
maka mereka belum sepenuhnya mendapatkan pembelajaran dan bekal
penggunaan teknologi informasi di bangku pendidikan. Maka dari hal tersebut
bisa menjadi masalah internal bagi pegawai tersebut, maka perlu ada pelatihan
dan pendidikan khusus dalam penggunaan teknologi informasi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
5
1. Apakah fasilitas berbasis teknologi informasi mempunyai pengaruh terhadap
kinerja pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
2. Apakah tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai
Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Selatan
3. Apakah variabel X mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel Y ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah:
Untuk dapat mengetahui pengaruh fasilitas berbasis teknologi informasi
dan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai Pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
1. Untuk menganalisa pengaruh antara fasilitas berbasis teknologi informasi
terhadap pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
2. Untuk menganalisa pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja
pegawai Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sulawesi Selatan
3. Untuk menganalisa ada tidaknya pengaruh variabel X secara bersama-sama
terhadap variabel Y
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dengan penelitian dapat mengetahui secara langsung pada obyek
yang diteliti di dalam hubungan dengan pengetahuan yang diperoleh selama
di bangku kuliah sehingga pengetahuannya dapat diterapkan dalam keadaan
konkrit (nyata).
2. Bagi Instansi
Dapat memberikan masukan yang mungkin berguna bagi
perkembangan instansi yang berkaitan dengan pegawai yang meliputi:
fasilitas bebasis teknologi, dan tingkat pendidikan akan dapat diketahui
kinerja pegawai secara finansial dan secara maksimal.
3. Bagi Akademisi
Sebagai bahan pelengkap dan pembanding terhadap penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Fasilitas
Menurut Moekijat (2001:155) secara sederhana yang dimaksud dengan
fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input)
menuju keluaran (output) yang diinginkan.
Selanjutnya menurut Buchari(2001:12) fasilitas adalah penyedia
perlengkapan–perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada
penggunanya, sehingga kebutuhan-kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut
dapat terpenuhi.
Ditambahkan oleh Barry (2002:67) fasilitas kerja adalah sebagai
sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada
perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali.
Pandjojo dan Husnan (2002: 37), “pelayanan yang bersifat memberikan
fasilitas adalah kegiatan yang secara normal perlu diurus oleh para
karyawan sendiri dalam kehidupan sehari-harinya”.
Sementara itu menurut Tjiptono (2006:19) fasilitas adalah sumber
daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada konsumen.
8
Ditambahkan oleh Harmizar (2003:155) menyatakan dengan sederhana
fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan
(input) menjadi keluaran (output).
2. Karakteristik fasilitas kerja
Menurut Hartanto (2000 : 501)karakteristik dari sarana pendukung dalam
proses aktivitas perusahaan adalah:
1. Mempunyai bentuk fisik
2. Dipakai atau digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan
3. Mempunyai jangka waktu kegunaan relative permanen lebih dari satu
periode akuntansi atau lebih dari satu bulan.
4. Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Berdasarkan teori diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kerja merupakan
sarana atau wahana atau alat untuk mempermudah aktivitas perusahaan dan
juga untuk mensejahterakan karyawan agar para karyawan dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik. Jadi fasilitas kerja adalah sesuatu yang harus
disediakan oleh perusahaan, baik fasilitas yang disediakan secara langsung
maupun fasilitas pendukung untuk kemudahan dan kenyamanan bagi karyawan
dalammelakukan pekerjaan. Menyadari akan pentingnya fasilitas kerja bagi
karyawan maka perusahaan dituntut untuk menyediakan dan memberikan
fasilitas kerja karena keberhasilan suatu perusahaan tidak pernah terlepas dari
pemberian fasilitas kerja.
9
3. Jenis-Jenis Fasilitas Kerja dan Tujuannya
Menurut Sofyan (2001 : 22) jenis–jenis fasilitas kerja terdiri dari :
1. Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan
yang tujuannya digunakan untuk mendukung proses produksi yang
ada di perusahaan.
2. Prasarana ,yaitu fasilitas pendukung yang di gunakan untuk
memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah jembatan,
jalan, dan lainnya.
3. Fasilitas yang mendukung aktivitas kegiatan yang ada di
perkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan
lainnya).
4. Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat –
alat yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris
kendaraaan yang tujuannya untuk mempermudah transportasi
karyawan.
5. Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan
ditempat bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong yang
digunakan untuk aktivitas perusahaan.
6. Bangunan, yaitu fasilitas yang tujuannya mendukung aktivitas
sentral kegiatan perusahaan utama seperti perkantoran dan
pergudangan.
7. Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan untuk
tujuannya membantu terlaksananya aktivitas perusahaan seperti
truk, traktor, mobil, motor, dan lainnya.
10
Sedangkan Alex S. Nitisemito (2000 : 181) jenis–jenis fasilitas yang
menyenangkan dapat ditafsirkan secara luas antara lain tempat rekreasi
kafetaria, tempat olah raga, balai pengobatan, tempat ibadah, kamar kecil yang
bersih, pendidikan untuk anak dan sebagainya.
4. Indikator fasilitas kerja
Indikator fasilitas kerja harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan
karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Indikator
fasilitas menurut Faisal (2005 ;22) adalah:
1.Sesuai dengan kebutuhan,
2.Mampu mengoptimalkan hasil kerja,
3.Mudah dalam penggunaan,
4.Mempercepat proses kerja,
5.Penempatan ditata dengan benar
5. Teknologi
Teknologi informasi adalah suatu studi perancangan, implementasi,
pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer,
terutama pada aplikasi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat
lunak) secara sederhana, pengertian teknologi informasi adalah fasilitas-fasilitas
yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan
meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat
dan berkualitas.
Pengertian teknologi informasi menurut Martin (1999) dalam
Rakhmansyah dan Susilo (2014),adalah bahwa teknologi informasi tidak hanya
11
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak)
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup komunikasi untuk mengirimkan informasi. Pada tahun 2003 William
dan Sawyer, seperti dikutip Rakhmansyah dan Susilo (2014) mendefinisikan
teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan
video. William dan Sawyer memberikan pemahaman tentang teknologi informasi
adalah kombinasi dari komputer yang berhubungan dan dengan saluran
komunikasi dengan transmisi data kecepatan tinggi, baik dalam bentuk teks,
audio, dan video.
Data dalam bentuk multimedia yang ditampung dengan menggunakan
komputer. Karena teknologi informasi menghasilkan suatu sistem informasi
maka karyawan memegang peranan penting dalam pengoperasian teknologi
informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Rifa dan
Gudono (1999) dalam Widuri dan Jaryono (2012), teknologi informasi telah
memainkan peran strategi dan signifikan dalam organisasi. Dukungan perangkat
keras dan lunak yang semakin baik memunculkan kecenderungan sistem
desentralisasi yang memungkinkan divisi dalam suatu organisasi mempunyai
komputer mereka sendiri. Media teknologi informasi meliputi wireless, wireline,
aditional digital, subcriben line, global positioning system, kriptografi, forward
error correction, dan satelit. .
6. Pengertian Pendidikan
Pengertian Pendidikan menurut George F. Kneller pendidikan memiliki
arti luas dan sempit. Dalam arti luas, pendidikan diartiakn sebagai tindakan
12
ataupengalaman yang mempengaruhi perkembangan jiwa, watak, atau pun
kemampuan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu
proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari
generasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan
seperti sekolah,pendidikan tinggi atau lembaga lainnya.
Pendidikan adalah usaha secara sadar untuk mempersiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
perannya dimasa yang akan datang. Pendidikan sebagai obyek dan juga subyek
pembangunan perlu diperhatikan karena pendidikan merupakan penggerak
utama dari pembangunan. Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik
tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan adalah usaha menarik sesuatu didalam manusia sebagai
upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk
pendidikan formal, non formal dan informal disekolah dan luar sekolah,
yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-
kemampuanindividu agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup
secara tepat..
Menurut Herman H. Horne berpendapat pendidikan harus dipandang
sebagai suatu proses penyesuaian diri manusia secara timbal balik dengan
alam sekitar, dengan sesama manusia, dengan tabiat tertinggi dari kosmos.
Dalam pengertian alamiah yang luas, proses kependidikan tersebut
menyangkut proses seseorang menyesuaikan dirinya dengan dunia sekitarnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar untuk
13
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan nasional
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
7. Jenis-Jenis Pendidikan
Menurut undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989, pendidikan
dilaksanakan melalui dua jalur yaitu;
1. Pendidkan Formal
Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiriatas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
2. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang
usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap keterampilan dan
pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari,
pengaruh lingkungan,pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan
tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan pasar, perpustakaan,
dan media massa. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
14
3. Pendidikan Non Formal
Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
8. Tingkat Pendidikan
Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jadi yang dimaksud
dalam hal ini adalah pendidikan formal atau akademis, Tingkat/jejang
pendidikan diindonesia meliputi:
i. Pendidikan Usia Dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1
Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia
dini (PAUD) adalahsuatu upayapembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam hal ini dapat berbentuk sekolah
playgroup atau taman kanak-kanak.
b.) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9
(sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi
jenjang pendidikan menengah, yaitu meliputi Sekolah Dasar (SD) dan
sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat.
c.) Pendidikan Menengah
15
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan
pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun, yaitu meliputi
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan sederajatnya.
4) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan
dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran
SMA.
9. Spesifikasi/ jurusan keilmuan
Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih
dahulu perusahaan menganalisis kesesuain jurusan pendidikan karyawan
tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai
dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat
memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.
10. Kinerja
Kinerja dalam organisasi merupakan suatu jawaban berhasil atau
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Mangkunegara
(2009: 67), “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
16
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Rivai dan Basri dalam Sinambela (2012:6) menyatakan, “kinerja
merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Rivai
dan Basri dalam Sinambela (2012:7-8) mengungkapkan beberapa pengertian
kinerja yang dikemukakan oleh beberapa pakar, diantaranya sebagai berikut:
1. Kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang
diminta (Stolovith, Keeps: 1992);
2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada
pada diri pekerja (Griffin: 1987);
3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy, Premeaux: 1993);
4. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.
Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
suatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey Blanchard: 1993);
5. Kinerja merujuk pada pencapaian tujuan pegawai atas tugas
yang diberikan kepadanya (Casio: 1992);
17
6. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas,
baik yang dilakukan individu, kelompok maupun perusahaan
(Schermerhorn, Hunt dan Osborn: 1991);
7. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan
tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaikan
dengan kinerja sebagai kata benda di masa salah satu entrinya
adalah hasil dari sesuatu pekerjaan pengertian kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang oleh
suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara
legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
atau etika ( Rivai dan Basri, 2005).
Pendapat para ahli mengenai kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah suatu hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai
oleh seseorang untuk kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan tertentu.
11. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Wirawan, (2009: 6-8) kinerja pegawai merupakan hasil
sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Faktor internal pegawai
Yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor
bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.
Faktor-faktor bawaan, misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik,
dan kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh, misalnya
18
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi
kerja. Setelah dipengaruhi oleh lingkungan internal organisasi dan
lingkungan eksternal, faktor internal pegawai ini menentukan kinerja
pegawai. Dapat di asumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor internal
tersebut, makin tinggi pula kinerja pegawai. Sebaliknya, makin rendah
faktor-faktor tersebut makin rendah pula kinerjanya.
2. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi.
Saat melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan
organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat mempengaruhi
tinggi rendahnya kinerja pegawai. Sebaliknya, jika sistem kompensasi
dan iklim kerja organisasi buruk, kinerja karyawan akan menurun. Foktor
internal organisasi lainnya misalnya strategi organisasi, dukungan sumber
daya yang diperlukan utuk melaksanakan pekerjaan, serta system
manajemen dan kompensasi. Oleh karena itu, manajemen organisasi harus
menciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga dapat
mendukung dan meningkatkan produktivitas karyawan.
3. Faktor lingkungan eksternal organisasi.
Faktor-faktor eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau
situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi
kinerja karyawan. Selain itu budaya masyarakat juga merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi kinerja karyawan.
19
12. Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja karyawan merupakan masalah penting bagi seluruh
pengusaha. Namun demikian, kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara
otomatis, dimana hal ini cenderung akan makin terjadi dengan menggunakan
system penilaian manajemen yang baik. “Sistem manajemen kinerja
(performance management system) terdiri dari proses-proses untuk
mengidentifikasikan, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
member penghargaan terhadap kinerja para karyawan yang dipekerjakan”
(Mathis, 2002: 77).
Handoko (2008: 135) menyatakan penilaian prestasi kerja (perfomance
appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan”. Selanjutnya menurut Wirawan, (2009:
105) menyatakan “bahwa penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan
sumatif”. Penilaian kinerja formatif adalah penilaian kinerja ketika para karyawan
sedang melakukan tugasnya. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir periode
penilaian. Dalam hal ini, penilaian membandingkan kinerja akhir karyawan
dengan standar kinerja. Karyawan mengisi instrumen evaluasi kinerja sebagai
hasil akhir penilaian kinerja. Hasil akhir tersebut diserahkan kepada ternilai
dan dibahas oleh ternilai dalam wawancara evaluasi kinerja.
Penilaian kerja berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penilaian kinerja yaitu suatu evaluasi untuk mengukur prestasi kerja pegawai
dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Penilaian kinerja dapat dilakukan
dengan cara formatif dan sumatif. Formatif yaitu penilaian kinerja ketika
para pegawai sedang melakukan tugasnya sedangkan sumatif yaitu penilaian
20
dengan membandingkan kinerja akhir pegawai dengan standar kinerja
organisasi.
13. Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Sinambela (2012: 53), “penilaian pekerjaan adalah suatu
metode perbandingan sistematis dari pekerjaan-pekerjaan untuk menentukan
kedudukan dan ratio dari pekerjaan-pekerjaan itu, dengan demikian
memberikan dasar untuk suatu sistem pembayaran yang adil”. Lebih lanjut dapat
dikemukakan manfaat utama penilaian kinerja antara lain adalah:
1. Memberikan sarana untuk menghadapi ketidakadilan yang
ada dan memecah ketidak adilan yang baru.
2. Memberikan kerangka untuk perbandingan antara manajemen dan
serikat buruh. Perundingannya ialah tentang berbagai prinsip,
struktur upah umum, tingkat upah, dan tambahan upah dan bukan
pembicaraan tentang pekerjaan satu persatu.
3. Memberikan sarana untuk menangani keluhan dan diharapkan
bahwa keluhan akan berkurang setelah sistemnya diterima.
4. Tingkat bayaran pekerjaan yang baru diciptakan dapat ditentukan
secara sistematis tanpa adanya bahaya untuk menciptakan
ketidakadilan yang baru.
5. Para pegawai dapat dengan mudah mengerti kemungkinan mereka
untuk penghasilan lebih tinggi dalam keadaan mereka sekarang
dan tahu harus memilih pekerjaan yang mana untuk memperoleh
bayaran yang lebih tinggi.
21
14. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Kaswan (2012:213) penilaian kinerja memainkan peran
penting dalam proses manajemen kinerja secara keseluruhan. “Penilaian
kinerja adalah proses yang digunakan organisasi untuk menilai kinerja
karyawan”. Organisasi biasanya melakukan penilaian kinerja untuk berbagai
tujuan, diantaranya:
1. Penilaian memberi justifikasi organisasi secara resmi untuk
pengambilan keputusan pekerjaan.
2. Penilaian digunakan sebagai kriteria dalam validasi tes.
3. Penilaian memberi umpan balik kepada karyawan dan dengan
demikian berfungsi sebagai sarana untuk pengembangan pribadi dan
karir.
4. Penilaian dapat membantu mengidentifikasi pengembangan karyawan
dan juga unutk meneguhkan tujua-tujuan untuk program pelatihan.
5. Penilaian dapat mendiagnosis masalah-masalah organisasi dengan
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan karakteristik-karakteristik
pribadi untuk dipertimbangkan dalam memperkerjakan, dan penilaian
juga menyediakan landasan untuk membedakan antara karyaan
yang berkinerja efektif dengan yang berkinerja tidak efektif.
6. Penilaian bersifat memotivasi, yaitu mendorong inisiatif,
mengembangkan rasa tanggung jawab, dan merangsang usaha untuk
berkinerja lebih baik.
7. Penialain merupakan wahana komunikasi, sebagaidasar diskusi
tentang hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan antara
atasan dan bawahan, kedua pihak dapat mengenal lebih baik lagi.
22
8. Penilaian dapat berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan
sumber daya manusia dan pekerjaan, yaitu memberikan input
yang berharga untuk inventarisasi keterampilan dan perencanaan
sumber daya manusia.
9. Penilaian dapat dijadikan dasar penilaian manajemen sumber
daya manusia, yaitu untuk menentukan apakah program manajemen
sumber daya manusia sudah ada efektif.
15. Indikator Kinerja
“Dimensi atau indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang
menjadi ukuran dalam menilai kinerja. Ukuran-ukuran dijadikan tolok ukur
dalam menilai kinerja. Dimensi atau ukuran kinerja sangat diperlukan karena
akan bermanfaat baik bagi para pihak” (Sudarmanto, 2009:11). Secara
umum, dimensi pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,
diantaranya yaitu:
1. Hasil kerja.Hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk
barang dan jasa yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan
kualitasnya.
2. Perilaku kerja. Ketika berada ditempat kerjanya, seorang
karyawan mempunyai dua perilaku, yaitu perilaku pribadi dan
perilaku kerja. Perilaku pribadi adalah perilaku yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan, misalnya: cara berjalan, cara
berbicara, dan cara makan siang. Perilaku kerja adalah perilaku
karyawan yang ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya:
kerja keras, ramah terhadap pelanggan, dan cara jalan tentara
dalam upacara. Perilaku kerja sangat diperlukan karena merupakan
23
persyaratan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan berperilaku
kerja tertentu, karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik dan menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh organisasi.
Perilaku kerja dicantumkan dalam standar kerja, prosedur kerja,
kode etik, dan peraturan organisasi.
3. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan adalah sifat
pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Sebagai manusia, karyawan mempunyai banyak
sifat pribadi yang dibawa sejak lahir dan diperoleh ketika dewasa
dari pengalaman kerjanya. Untuk melakukan suatu jenis pekerjaan,
diperlukan sifat pribadi tertentu.
John Miner dalam Sudarmanto (2009:11) mengemukakan 4 dimensi
yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja, itu:
1. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan.
2. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan.
3. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu tingkat ketidakhadiran,
keterlambatan, waktu kerja efektif atau jam kerja hilang.
4. Kerjasama dengan orang lain dalam bekerja.
Menurut Mathis (2002: 78), kinerja pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk: kuantitas output, kualitas output, jangka
waktu output, kehadiran di tempat kerja, sikap kooperatif.
24
B. Tinjauan Empiris
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka penuls akan
mengutip beberapa hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh bebrapa
peneliti sebelumnya, seperti yang ada dalam tabel 2.1 sebagai berikut.
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No. Nama/Tahun Judul Metode Hasil
1. Bambang P.S
Prabowo, Victor
P K. Lengkong
dan Lucky O H.
Dotulong
Tahun 2016
Pengaruh Tingkat
Pendidikan Dan
Penempatan
Terhadap
Produktifitas Kerja
Karyawan Pada PT.
Industri Kapal
Indonesia, Bitung
Metode
penelitian
kuantitatif.
Teknik
pengumpulan
data yang
digunakan yaitu,
obervasi,angket,
wawancara, dan
Studi pustaka
Dalam penelitian
tersebut
menunjukan
bahwa Tingkat
pendidikan dan
penempatan kerja
secara simultan
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
produktifitas kerja
karyawan pada
PT. Industri Kapal
Indonesia.
2. Agustina Fatma
Ningrum
Pengaruh Fasilitas
Kantor, Motivasi
Metode
penelitian yang
Dalam penelitian
tersebut
25
Tahun 2017 Kerja, Dan Disiplin
Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai
Kantor Camat Pace
Kabupaten Nganjuk
digunakan yaitu
pendekatan
Kuantitatif.
Teknik
Pengumpulan
data yang
diguakan dalam
peneitian ini
adalah
kuesioner
menunjukkan
hasil penelitian
bahwa ada
pengaruh
signifikan antara
fasilitas kantor,
motivasi kerja dan
disiplin kerja
terhadap kinerja
pegawai.
3. Evert Fandi
Mandang,Bode
Lumanauw,
dan Mac D.B.
Walangitan
Tahun 2017
Pengaruh Tingkat
Pendidikan Dan
Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan
Pada Pt. Bank
Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk
Cabang Manado
Metode
penelitian yang
digunakan yaitu
asosiatif
Hasil penelitian
yang dilakukan
menunjukan hasil
bahwa Tingkat
Pendidikan dan
Pelatihan secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan Pada
PT Bank BRI
Cabang Manado
4. Mukhammad Pengaruh Peggunan Metode Hasil penelitian
26
Hilmi Muzakki
Heru
Susilo,dan
Saifu Rahman
Yuniarto
Tahun 2016
Teknologi Informasi
Terhadap Kinerja
Karyawan ( Studi
Pada Karyawan PT.
Telkom Pusat Divisi
Regional V Surabaya
penelitian yang
digunakan yaitu
pendekatan
Kuantitatif
yang dilakukan
menunjukan
bahwa
Penggunaan
Teknologi
Informasi
berpengaruh
secara signifikan
terhadap kinerja
karyawan
5. DianaFitriani
Tahun 2018
Analisis Pengaruh
Penggunaan
Teknologi Informasi
Terhadap Kinerja
Karyawan PT.
Asuransi Jiwasraya
Pontianak
Metode
penelitian
bersifat deskriftif
analitis. Teknik
pengumpulan
data yang
digunakan
berupa
wawancara,
observasi dan
kuesioner
dari penelitian
yang dilakukan
menunjukan hasil
bahwa Teknologi
Informasi
berpengaruh
secara signifikan
terhadap kinerja
karyawan dalam
menyelesakan
pekerjaan
27
C. Kerangka Pikir
Selanjutnya untuk lebih memahami pengaruh fasilitas berbasis teknologi
informasi dan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawei Selatan
maka penulis mencantumkan kerangka piir dalam bentuk gambar seperti yang
ada di bawah. Faslitas kantor berbasis teknologi informasi dan tingkat pendidikan
merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang bisa dimaksimalkan untuk
meningkatkan kinerja pegawai.
Gambar: 2.1 : Skema Kerangka Pikir
Dinas Penanaman Modal DanPelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sulawesi Selatan
Fasilitas Kantor BerbasisTeknologi Informasi
(X1)
Tingkat Pendidikan
(X2)
Kinerja
(Y)
28
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian dari tinjauan pustaka serta kerangka pikir di atas
maka penulis mengambil kesimpulan bahwa:
1. Diduga fasilitas kantor berbasis teknologi informasi mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Diduga tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Selatan.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diguakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif
kuantitatif. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei yang dimaksudkan untuk melakukan pengamatan kritis pada pada obyek
yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data-data di lapangan antara
lain; Kuesioner, Observasi, Dokumentasi.
1. Sumber Data
Sumber data mempunyai peran yang sangat penting dalam penelitian karena
dengan adanya sumber data, penulis akan mendapat sumber yang dapat
dipergunakan untuk mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan tujuan
penelitian yang dilakukan. Sumber data yang mendukung jawaban permasalahan
dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut:
a) Sumber data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan melalui observasi serta
wawancara.
b) Sumber data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan, buku-buku, makalah, laporan,
arsip serta dokumen lainnya dari kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
30
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dan penulisan diperkirakan kurang lebih 2 (dua) bulan
lamanya. Penelitian dimulai bulan Juli-September tahun 2019. Penelitian ini
mengambil lokasi di Kota Makassar. Dan peneliti memilih lokasi di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan,
Jl.Bougenville No.5, Masale, Panakukang, Kota Makassar.
C. Defenisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji
kecocokan antara teori dan fakta empiris didunia nyata. Hubungan nyata ini lazim
dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel. Adapun hubungan
nyata lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang variabel itu. Variabel
merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang
diteliti.
Variabel yang digunakan dalampenelitian ini, yaitu:
1. Fasilitas Berbasis Teknolgi (X1)
Fasilitas berbasis teknologi dapat diartikan bahwa fasilitas-fasilitas yang
terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras dalam mendukung dan
meningkatkan informasi.
2. Tingkat Pendidikan (X2)
Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
31
3. Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan d alam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga
dapat diartikansebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan
adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
sebanyak 71 orang . Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian
diatas, menunjukan bahwa populasi bukan hanya manusia tetapi bisa juga obyek
atau benda benda subyek yang dipelajari seperti dokumen dokumen yang dapat
dianggap sebagai objek penelitian. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.”Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk
32
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu
penelitian. Dalam penelitian yang dlakukan penentuan jumlah sampel
menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus. Sugiyono (2017) menyatakan
sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Teknk ini sering digunakan apabila jumlah populasi
kurang dari 100 atau relatif kecil. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Selatan sebanyak 71 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data serta keterangan yang diperlukan dalam penyusunan
proposal ini, maka digunakan metode penelitian studi kasus dan pengumpulan data
melalui penelitian, sebagai berikut:
1. Penelitian pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
telaah secara langsung terhadap beberapa buku sebagai bahan pustaka.
2. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengunjungi langsung tempat penelitian yang ditetapkan, dengan cara:
a. Observasi, yaitu mengadakan pegumpulan data secara langsung pada
objek penelitian
b. Interview, yaitu Tanya jawab yang dilakukan dengan staf yang yang berada
di bidang sumber daya manusia.
Instrument peneltian adalah alat yang dapat digunakan untuk memperoleh,
mengolah dan menginterpretasikan iformasi yang diperolah dari respnden dengan
33
penggunaan pola ukur yang sama (Syofian 2017:46). Untuk menguji instrument
yang digunakan dalam penelitian ini , maka digunakan alat uji instrument yaitu:
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Syofian 2017:46). Uji vadilitas digunakan
untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Instrument yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Kriteria penilaian uji validitas adalah :
a. Apabila rhitung> rtabel, maka kuisioner tersebut valid.
b. Apabila rhitung<rtabel, maka dapat dikatakan item kuisioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabelitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur.
Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah
kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana
inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap
kelompok subyek yang sama. Menurut Sugiyono, suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60
(Cronbach Alpha ˃ 0.60). Pada umumnya reliabilitas kurang dari 0.6 dianggap tidak
reliabel, jika reliabilitas berada pada kisaran 0.7 akan diterima, dan 0.8 maka
dianggap reliabel. Adapun perhitungan reliabilitas menggunakan bantuan
independen program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25
34
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalh jeni data kuantitatif,
dimana data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka yang dihitung
maupun diukur. Analisis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh yang
dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar.
Adapun analisis data untuk mengukur variabel dalam penelitian ini
maka digunakan software SPSS dengan cara memasukkan data menta hasil
dari operasionalisasi variabel yag akan diuji. Adapun metode analisis yang akan
digunakan dalam penelitian ini untuk menguji data yaitu:
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda tersebut bertujuan untuk melihat ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara fasilitas kantor bebasis teknologi informasi dan
tingkat pendidkan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan . Untuk menganalisis
data ke dalam regresi berganda tersebut digunakan software SPSS versi 25.
Hasil dari olah data inilah yang akan diinterkinerjakan dalam pembahasan hasil
dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + ε
Dimana :
Y = Kinerja
a = Kostanta
35
X1 = Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi informasi
X2 = Tingkat Pendidikan
b1, b2 = Koefisien regresi berganda
e = Standar error
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan positif antara variable Y dengan vriabel X dan hipotesis tentang statistik
(Ha) yaitu hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel X dengan variable Y.
Pada umumnya jika Ho ditolak maka Ho diterima.
a. Uji t
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel Inependent secara individual menerangkan variabel dependent.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel-
variabel independent secara simultan (bersama-sama).
c. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (R Square atau R Kuadrat) atatu disimbolkan
dengan “R2” yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel bebas atau variabel independen X (Fasilitas Kantor Berbasis
Teknologi Informasi dan Tingkat Pendidikan) terhadap variabel terikat atau
variabel dependen Y (Kinerja Pegawai), atau dengan kata lain, nilai koefisien
determinasi atau R Square ini berguna untuk memprediksi dan melihat
36
seberapa besar kontribusi pengaruh yang diberikan variabel X (Fasilitas
Kantor Berbasis Teknologi Informasi dan Tingkat Pendidikan) secara
simultan terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai ). Persyaratan yang harus
dipenuhi sehingga dapat memakai nilai koefisien determinasi ialah uji F
dalam analisis regresi linear berganda bernilai signifikan, yang berarti
terdapat pengaruh variabel X (Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi
dan Tingkat Pendidikan)) secara simultan terhadap variabel Y (Kinerja
Pegawai)
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal dan PTSP Prov. Sulsel
Sejarah singkat Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan awalnya dibentuk dengan surat keputusan
Presiden RI tentang Pembentukan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal
Daerah dan Surat Keputusan DEPDAGRI tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan kemudian
disingkat BKPMD. Sejak tahun 1974 s/d 2016 Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengalami 14 kali pergantian pemimpin,
yaitu:
1) Drs. H. M. Daud Nompo periode 1974-1977
2) Drs. M. Said Sutti Periode 1977-1982
3) Drs. M. T. B. Randa Periode 1982-1989
4) Drs. H. M . Malik Hambali periode 1989-1995
5) Drs. H. M. Hakamuddin Jamal periode 1995-1996
6) Drs. H. A. Gaffar Patappe periode 1996-1999
7) Drs. H. A. Tjonneng Mallobassang periode 1999-2001
8) Drs. Moh. Alwy Rum periode 2001-2004
9) Drs. HB. Amiruddin Maula SH. MH. M. Si periode 2004-2006
10) Dra. Andi Murni Amin Situru, M. Si periode 2006-2008
38
11) Irman Yasin Limpo, SH periode 2008-2012, pada periode inilah dibangun
gedung DPMPTSP yang sekarang ditempati
12) Ir. Muhammad Arifin Daud, M. Si periode 2012-2014
13) PLT Irman Yasin Limpo, SH periode 2014-2015
14) A. M. Yamin, SE. MS periode 2016-sekarang.
Dalam kurung waktu 39 tahun, DPMPTSP Sulsel telah mengalami 5 kali
pergantian nomenklatur dari BKPMD berubah menjadi BPMD, kemudian menjadi
BPPMD. Pada tahun 2010 kembali lagi menjadi nomenklatus BKPMD dan tahun
2016 kembali berganti nama menjadi DPMPTSP berdasarkan PERGUB SULSEL
Nomor 85 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi,
serta tata kerja penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu prov. Sulsel.
Selain itu sejak kurung waktu tersebut BKPMD Prov. Sulsel telah lima kali
berpindah kantor, yang pertama adalah berada dilokasi kantor Bawasda Prov. Sulsel
Jalan Sultan Alauddin dan sekarang menjadi kantor BPSDMA Prov. Sulsel kemudian
pindah ke lokasi yang kedua yaitu “digedung rakyat” jalan Ahmad Yani sekarang
menjadi pusat kantor Bank Danamon. Selanjutnya pada tahun 1989 DPMPTSP
kembali berpindah kantor ke lokasi yang ketiga yaitu “gedung Sicieteit de Harminie”
jalan Riburani atau lebih dikenal sebagai gedung kesenian Sulawesi Selatan,
selanjutnya pada tahun 2000 kantor DPMPTSP pindah ke lokasi keempat yakni
“gedung BP7” JL. DR. Samratulangi yang sekarang menjadi Balai Pendidikan
Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah yang merupakan UPTD Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Prov. Sulsel . kemudian pada tahun 2002 kantor DPMPTSP Prov.
Sulsel pindah ke kantor Gubernur.
39
Akhirnya pada tahun 2013 setelah 39 tahun berdiri akhirnya DPMPTSP
Sulsel memiliki kantor sendiri yang besar dan megah yang telah diresmikan pada
tahun 2013 yang terletak di Jl. Bougenville No.5.
2. Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Prov. Sulsel
a. Visi
“Sulawesi Selatan Sebagai Tujuan Investasi dan Kerja Sama Dalam
Peningkatan Kemakmuran Ekonomi”
b. Misi
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penanaman Modal
2. Meningkatkan Daya Tarik dan Minat Investasi
40
3. Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal Dan PTSPProvinsi Sulawesi Selatan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
KEPALADINAS
SEKRETARIS
Kasubag.Program
Kasubag.Keuangan
Kasubag. Umum,Kepegawaian &
Hukum
KabidPenyelenggaraan
Pelayanan Perizinan
Kabid Pengendalian &Pelaksanaan
Penanaman Modal
Ka. SeksiAdministrasi
Pelayanan Perizinan& Non Perizinan
Ka. Seksi PelayananPerizinan
& Non Perizinan
Ka. Seksi PengaduanPerizinan Penanaman
Modal
TIM TEKNISJABATANFUNGSIONAL
Ka. SeksiPengawasan
Penanaman Modal
Ka. Seksi PembinaanPenanaman Modal
Ka. SeksiPemantauan
Penanaman Modal
Kabid PromosiPenanaman Modal
Kabid PerencanaanPengembangan Iklim
PM
Ka. Seksi Perencanaan& Sistem InformasiPenanaman Modal
Ka. Seksi RegulasiPenanaman Modal
Ka. SeksiPemberdayaan Usaha
Daerah
Ka. SeksiPengembangan Promosi
Penanaman Modal
Ka. Seksi PelaksanaanPromosi Penanaman
Modal
Ka. Seksi Sarana &Prasarana PromosiPenanaman Modal
41
4. Job Description
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan
fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi kegiatan, memberikan pelayanan
teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian,
42
hukum, dan keuangan dalam lingkungan Dinas. Untuk melaksanakan tugas
pokok, Sekretaris menyelenggarakan fungsi
a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas;
b. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan;
c. pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum;
d. .pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
3. Sub Bagian Program
Subbagian Program dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai
tugas pokok membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan
penyusunan program, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan.
Tugas pokok dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Program sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehinggaberjalan
lancar;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Program untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
43
4. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum
Dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok
membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan
ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan
barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian dan
hokum. Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan subbagian umum, kepegawaian, dan hukum
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga
berjalan lancar;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan subbagian umum, kepegawaian, dan hukum untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan.
5. Subbagian Keuangan
Dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok
membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan
administrasi dan pelaporan keuangan.
44
6. Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal
Bidang Perencanan Pengembangan Iklim Penanaman Modal dipimpin
oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan
Pengembangan Iklim Penanaman Modal untuk mengoptimalkan pengolahan
potensi penanaman modal daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud diatas Kepala Bidang Perencanan Pengembangan
Iklim Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanan pengembangan iklim
penanaman modal;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang perencanan pengembangan iklim
penanaman modal;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perencanan pengembangan
iklim penanaman modal;
d. Pelaksanaan administrasi bidang perencanan pengembangan iklim
penanaman modal; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
7. Bidang Promosi Penanaman Modal
Bidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,
merumuskan dan melaksanakan market survey dan inteligent, melaksanakan
promosi, menyiapkan sarana dan prasarana promosi serta merencanakan dan
melaksanakan fasilitasi pelayanan penanaman modal.
45
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Promosi Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Promosi Penanaman Modal;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Promosi Penanaman Modal;
d. Pelaksanaan administrasi bidang perencanan Promosi Penanaman Modal
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
8. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dipimpin oleh Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan administrasi, memfasilitasi,
mengolah, menganaalisis, memverifikasi, merumuskan, merancang,
mengevaluasi, memimpin, memonitoring, pengolahan data pelayanan perizinan
dan nonperizinan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
diatas, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Penyelenggaraan pelayananperizinan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan;
d. Pelaksanaan administrasi bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan; da
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
46
9. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dipimpin oleh
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan pemantauan, pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal serta penggunaan
fasilitas dan penilaian laporan kegiatan penanaman modal. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal;
d. Pelaksanaan administrasi bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal; dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
B. Penyajian Data (Hasil Penelitin)
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 juli sampai dengan tangngal 20
September 2019 dengan menyebarkan kuesioner, selain menyebarkan kuesioner
penulis juga melakukan observasi , dan melakukan tanya jawab langsun kepada
beberapa staff kantor. Selain itu penulis juga mengambil data sekunder seperti
47
struktur organsasi daftar nama pegawai, fungsi-fungsi dan lain-lain yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian dengan melakukan tanya jawab dan observasi, penulis
dapat memaparkan fasilitas kantor yang berkaitan dengan teknologi informasi yang
digunakan pada Kantor Dinas Pananaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun Fasiltasyang digunakan pada Kantor
tersebut yaitu:
1. Komputer
2. Scanner
3. Server, Jaringan LAN dan Wifi
4. Mesin Antrian
5. Touchscreen Informasi
6. Alat penyimpana data (Database)
Selain fasilitas diatas PTSP juga melakukan Inovasi Layanan dengan
membuat sistem yaitu SIMAP Online (Sistem Informasi Manajemen Administrasi
Perizinan) guna memudahkan pelayanan dan evaluasi kinerja. Adapun yang
fasilitas pelayanan yang tersedia dalam SIMAP Online, yaitu:
1. Digital Signature
2. SOP Online
3. SKM (Survey Kepuasan Masyarakat Online
4. Pengaduan Online
5. SMS Broadcast
48
6. Tracking System ( Perizinan yang dapat dilacak bedasarkan Barcode/Nomor
Registrasi)
Fasilitas teknologi yang diguakan pada kantor tersebut dapat dikatakan
bahwa sudah mengikuti kemajuan teknologi yang semakin pesat dalam artian
teknologi yang digunakan merupakan yang cukup baik guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dan peningkatn kinerja yang lebih baik yang sesuai
dengan SOP yang ada.
Selain Dari hasil observasi dan tanya jawab tersebut penulis juga melakukan
pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner pada para pegawai, adapun yang
menjadi responden dalam penelitian ini pegawai kantor Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Deskripsi Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, lama bekerja, jabatan dan
pendidikan terakhir. Analisis deskriptif ditunjukkan melalui data persentase seperti
pada tabel-tabel berkut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
49
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Prsentase (%)
Laki- Laki 33 46,5%
Perempuan 38 53,5%
Total 71 100%
Sumber data: kuesioner diolah( ( 2019)
Berdasakan Tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak
adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 38 responden dengan
persentase 53,5%, sedangkan responden laki-laki berjumlah 33 responden dengan
persentase 46,5%.
b. Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dibagi menadi 4 Kategori, yakni
26-35, 36-45, 46-55 dan ≥ 56 Jumlah responden bedasarkan usia dapat dilihat pada
tabel berikut ini
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tingkat Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
26 – 35 11 15,49%
36 – 45 25 35,21%
46 – 55 26 36,61%
≥ 56 9 12,67%
Total 71 100%
Sumber data: kuesioner diolah (2019)
50
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak
berdasarkan tingkat usia adalah antara usia 46-55 tahun sebanyak 26 responden
dengan persentase 36,61%, tingkat usia antara 36-45 tahun sebanyak 25 responden
dengan persentase 35,21%, tingkat usia antara 26-35 tahun sebanyak 11 responden
dengan persentase angka sebesar 15,49%, dan tingkat usia ≥ 56 tahun sebanyak 9
responden dengan persentase angka sebesar 12,67%.
c. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dibagi menjadi
3 kategori, yaitu: ≤10, 11-20, 21-30. Jumlah responden berdasarkan lama bekerja
dapat diihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasakan Lama Bekerja
Lama Bekerja
(Tahun)
Jumlah
Responden
Persentase (%)
≤10 15 21,12%
11-20 43 60,56%
21-30 13 18,30%
Total 71 100%
Sumber data: kuesioner diolah ( 2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak
berdasarkan lama bekerja adalah 11-20 tahun sebanyak 43 responden dengan
persentase sebesar 60,56%, berikutnya lama bekerja ≤10 tahun sebanyak 15
51
responden dengan persentase sebesar 21,12%, dan lama bekerja 21-30 tahun
sebanyak 13 responden dengan persentasae sebesar 18,30%.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan dibagi kedalam 5
kategori,yaitu : Kepala Dinas, Sekretaris, Bendahara, Kepala Bidang, Staff. Jumlah
responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah
Responden
Persentase (%)
Kepala Dinas 1 1,40%
Sekretaris 1 1,40%
Bendahara 1 1,40%
Kepala Bidang 19 26,76%
Staff 49 69,01%
Total 71 100%
Sumber data : kuesioner diolah,( 2019)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak
berdasarkan jabatan adalah bagian Staff sebanyak 49 responden dengan
persentase sebesar 69,01%, responden pada jabatan Kepala bidang sebanyak 19
responden dengan persentase sebesar 26, 76%, responden pada jabatan Kepala
Dinas, Sekretaris dan Bendahara masing-masing 1 responden dengan persentase
masing-masing sebesar 1.40%.
52
e. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 4
kategori, yakni : SMA, D3, S1, dan S2. Jumlah responden berdasarkan pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Karakteristik Resonden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Jumlah
Responden
Persentase (%)
D-III 1 1.4
D-IV 1 1.4
S-1 28 39.4
S-2 34 47.9
SLTA 7 9.9
Total 71 100
Sumber data: Output SPSS versi 25 (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diekahui bahwa responden terbanyak
berdasarkan pendidikan terakhir adalah lulusan S2 sebanyak 34 responden dengan
persentase sebesar 47,9%, lulusan S1 sebanyak 28 responden dengan persentase
39,4%, lulusan SLTA sebanyak 7 responden dengan persentase 9,9%, dan lulusan
D-III dan D-IV masing-masing 1 responden persentase 1,40%.
53
2. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner
terhadap 71 responden maka ditemukan jawaban setiap responden terhadap
masing-masing variabel dengan rentang skor 1-5 tiap butir pernyataan.
Adapun uraian deskripsi varibel (independen) Fasilitas Kantor Berbasis
Teknologi (X1) dan Tingkat Pendidikan (X2) serta variabel (dependen) Kinerja
Pegawai (Y) pada kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan masing-masing variabel maka
disajikan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut:
a. Deskripsi Variabel Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi (X1)
Tabel 4.6
Variabel Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi (X1)
PERNYATAANSKOR
JUMLAHSS S KS TS STS
X1.1 30 35 6 0 0 71
X1.2 33 36 1 1 0 71
X1.3 17 42 9 3 0 71
X1.4 38 29 3 1 0 71
X1.5 32 37 2 0 0 71
X1.6 32 36 3 0 0 71
TOTAL 182 215 24 4 0
Sumber data : Output SPSS versi 25 (2019)
54
Berdasarkan tabel 4.6 deskripsi variabel fasilitas kantor bebasis teknologi
informasi pada pernyataan pertama didominasi dengan jawaban responden yang
menjawab setuju (S) sebanyak 35 responden (49,29%), jawaban sangat setuju (SS)
sebanyak 30 responden (42,2%), dan jawaban kurang setuju sebanyak 6 responden
(8,45%). Selanjutnya pada pernyataan kedua didominasi dengan jawaban setuju
sebanyak 36 responden (50,7%), jawaban sangat setuju sebanyak 33
responden(46,47%), jawaban kurang setuju dan tidak setuju masing-masing 1
respoden (1.4%) Pernyataan yang ketiga didominasi dengan responden yang
menjawab setuju sebanyak 42 responden (59,15%), yang menjawab sangat setuju
sebanyak 17 responden (23,94%) , responden yang menjawab kurang setuju
sebanyak 9 responden (12,67%), dan responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden (4,22%).
Pernyataan yang ke empat didominasi dengan jawaban sangat setuju
sebanyak 38 responden (53,52%), jawaban setuju sebanyak 29 responden
(40,84%), jawaban kurang setuju sebanyak 3 responden (4,22%), jawaban tidak
setuju sebanyak 1 responden (1,4%). Selanjutnya pada pernyataan yang ke lima
didominasi dengan jawaban setuju sebanyak 37 responden (52,11%). Jawaban
sangat setuju sebanyak 32 responden (45,07%), dan jawabankurang setuju
sebanyak 2 responden (2,81%). Pernyataan yang ke enam didominasi dengan
jawaban setuju dengan respnden sebanyak 36 responden (50,70%), jawaban sangat
setuju sebanyak 32 responden (45,07%), dan jawaban kurang setuju sebanyak 3
responden (4,22%).
55
b. Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan (X2)
Tabel 4.7
Variabel Tingkat Pendidkan (X2)
PERNYATAANSKOR
JUMLAHSS S KS TS STS
X2.1 9 55 4 3 0 71X2.2 24 39 8 0 0 71X2.3 20 36 10 5 0 71X2.4 34 35 2 0 0 71X2.5 27 37 5 2 0 71X2.6 26 43 2 0 0 71JUMLAH 140 245 31 10 0
Sumber data: Output SPSS versi 25 (2019)
Dari tabel 4.7 dijelaskan bahwa pada pernyataan pada pernyataan pertama
didominasi jawaban setuju sebanyak 55 responden (77.5%), jawaban sangat setuju
sebanyak 9 responden (12.7%), jawaban kurang setuju sebanya 4 responden (
5,6%) dan jawaban tidak setuju sebanya 3 responden (4,2%). Pernyataan kedua
didominasi jawaban setuju sebanyak 39 responden (54,9%), jawaban sangat setuju
sebanyak 24 responden ( 33,8%), dan jawaban kurang setuju sebanyak 8
responden (11,3%).
Pernyataan ketiga di dominasi jawaban setuju seabanyak 36 responden
(50,7%), jawaban sangat setuju sebanyak 20 responden (28,2%), jawaban kurang
setuju sebanyak 10 responden (14,1%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 5
responden ( 7,0%). Pernyataan ke empat didominasi jawaban setuju sebanyak 35
responden (49,3%), jawaban sangat setuju sebanyak 34 responden (47,9%), dan
jawaban kurang setuju sebanyak 2 responden (2,8%).
56
Pernyataan ke lima didominasi jawaban setuju sebanyak 37 responden
(52,1%), jawaban sangat setuju sebanyak 27 responden (38,0%), jawaban kurang
setuju sebanyak 5 responden (7,0%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 2
responden (2,8%). Sedangkan pernyataan ke enam didominasi jawaban setuju
sebanyak 43 responden (60,6%), jawaban sangat setuju sebanyak 26 responden
(36,6%), dan jawaban kurang setuju sebanyak 2 responden (2,8%)
c. Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 4.8
Variabel Kinerja Pegawai (Y)
PERNYATAANSKOR
JUMLAHSS S KS TS STS
Y1 13 58 0 0 0 71
Y2 14 54 3 0 0 71
Y3 23 48 0 0 0 71
Y4 24 33 23 1 0 71
Y5 30 40 1 0 0 71
Y6 35 36 0 0 0 71
JUMLAH 139 269 27 1 0
Sumber data: Output SPSS versi 25 (2019)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dijelaskan bahwa pada pernyataan pertama
didominasi jawaban setuju sebanyak 58 responden (81,7%), jawaban dan jawaban
sangat setuju sebanyak 13 responden (18,3%). Pernyataan kedua didominasi
jawaban setuju sebanyak 54 responden (76,1%), jawaban sangat setuju sebanyak
14 responden (19,7%), dan jawaban kurang setuju sebanyak 3 responden (4,2%).
57
Pernyataan ketiga didominasi jawaban setuju sebanyak 48 responden
(67,6%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 23 responden (32,4%). Pernyataan
keempat didominasi jawaban setuju sebanyak 33 responden (46,5%), jawaban
sangat setuju sebanyak 24 responden (33,8%), jawaban kurang setuju sebanyak 13
responden (18,3%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 1 responden (1.4%).
Pernyataan yang kelima didominasi dengan jawaban setuju sebanyak 40
responden (56,3%), jawaban sangat setuju sebanyak 30 responden (42,3%), dan
jawaban kurang setuju sebanyak 1 responden (1.4%). Pernyataan yang keenam
didominasi dengan jawaban setuju sebanyak 36 responden (50,7%) dan jawaban
sangat setuju sebanyak 35 responden (49,3%).
C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan)
1. Hasil Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas, uji reliabiltas,
analisis regresi linier berganda, , uji F, Uji T dan uji kofisien determinasi untuk
menguji hipotesis dan diajukan oleh peneliti. Jawaban ini dihitung berdasarkan
hasil angket/kuesioner yang telah disebar dan menghasilkan data dari 71
responden, dimana variabel X1,X2 dan variabel Y masing-masing terdiri dari 6
butir pernyataan.
a. Pengujian validitas
Uji validitas dapat digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat
ukur dapat mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur. Jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pernyataan atau indicator tersebut dapat dinyatakan valid.
Sedangkan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa
58
pernyataan tersebut tidak dapat digunakan. Pada penelitian ini menggunakan
taraf signifikansi 5%. Dari hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
No VariabelNilai r Nilai
sig.Keterangan
Hitung Tabel
Fasilitas Berbasis TeknologiInformasi (X1)
1 X1.1 .658 0,2335 .000 Valid
2 X1.2 .417 0,2335 .000 Valid
3 X1.3 .633 0,2335 .000 Valid
4 X1.4 .773 0,2335 .000 Valid
5 X1.5 .768 0,2335 .000 Valid
6 X1.6 .728 0,2335 .000 Valid
Tingkat Pendidikan (X2)
7 X2.1 .654 0,2335 .000 Valid
8 X2.2 .695 0,2335 .000 Valid
9 X2.3 .802 0,2335 .000 Valid
10 X2.4 .720 0,2335 .000 Valid
11 X2.5 .693 0,2335 .000 Valid
12 X2.6 .510 0,2335 .000 Valid
Kinerja (Y)
13 Y1 .290 0,2335 .014 Valid
14 Y2 .553 0,2335 .000 Valid
15 Y3 .560 0,2335 .000 Valid
16 Y4 .774 0,2335 .000 Valid
17 Y5 .646 0,2335 .000 Valid
18 Y6 .684 0,2335 .000 Valid
Sumber Data: Output SPSS versi 25, 2019).
59
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item variabel
penelitian memiliki rhitung>rtabel yaitu pada taraf signifikansi 5% (α= 0,05) dan
n=71 (n= 71-2) maka diperoleh rtabel sebesar 0,2335, maka dapat dilihat r hasil
masing-masing item variabel >0,2335 sehingga dapat dikatakan bahwa
keseluruhan item pada penelitian ini adalah valid untuk digunakan sebagai
instrument dalam peneitian dan pernyataan yang diajukan dapat digunakan
untuk mengukur yang mesti diukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat digunakan untuk meguji keakuratan suatu akat ukur
untuk dapat digunakan dalam penelitian yang sama. Menurut Sugiyono suatu
variabel dikatakan reliable ketika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari 0,60 (cronbach Alpha > 0,60). Pada tabel 4.10 dapat dilihat hasil dari
pengujian Reliabilitas untuk masing-masing variabel.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
No VariabelCronbach
AlphaKeterangan
1 Variabel X
Fasilitas Kantor berbasis
teknologi informasi (X1).738 Reliabel
Tingkat Pendidikan (X2) .769 Reliabel
2 Variabel Y
Kinerja (Y) .640 Reliabel
(Sumber data: Output SPSS versi 25 ,2019)
60
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat diketaui bahwa semua variabel
mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel pada
kuesioner adalah reliable sehinggga dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai
alat ukur.
c. Uji Regresi Liniear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai
variabel terikat tehadap variabel bebas. Dari hasil analisis SPSS dapat dilihat pada
tabel beikut:
Tabel 4.11
Hasil Anlisis Regresi Liniear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.866 2.375 7.101 .000
FASILITAS KANTOR .090 .100 .117 .895 .374 .699 1.430
TINGKAT PEND .257 .093 .361 2.770 .007 .699 1.430
a. Dependent Variable: KINERJA(Sumber data: Output SPSS versi 25 ,2019)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas maka diperoleh persamaan regresi berganda
sebagai berikut:
Y = 16.866 + 0.090 X1 + 0.257 X2
61
Dari persamaan regresi diatas dapat dijabarkan beberap hal sebagai berikut :
1) Nilai konstanta dari persamaan di atas menunjukkan nilai sebesar 16.866
apabila fasiltas kantor berbasis teknologi informasi dan tingkat pendidikan
kurang diperhatikan.
2) Variabel X1 yaitu Fasilitas Kantor Berbasis Teknolgi Informasi memliki
nilai koefisien regresi sebesar 0.090. Nilai koefisien positif menunjukkan
hubungan positif Fasilitas Kantor Berbasis Teknolgi Informasi terhadap
Kinerja Pegawai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika terjadi
kenaikan dan kesesuaian fasilitas kantor berbasis teknologi inormasi
maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar koefisien
pengalinya, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain
dianggap konstan.
3) Variabel X2 yaitu Tingkat Pendidikan nilaikoefisien sebesar 0.257. Nilai
koefisien ini juga menunjukan hubunan positif Tingkat Pendidikan
terhadap Kierja Pegawai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika
terjadi kenaikan Tingkat Pendidikan maka nilai Kierja Pegawai akan
mengalami peningkatan sebesar nilai koefisien pengalinya dengan
asumsi bahwa variabel idependen yang lain dianggap konstan.
d. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Imam Ghozali (2011:101) jika nilai sig <0.05 mka artinya variabel X
secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y. Uji F ialah uji secara simultan
untuk mengetahui apakah variabel X (Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi
62
dan Tingkat Pendidikan) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja . Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel.
Dari hasil analisis diperoleh hasil output seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.12
Hasil Analisis Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.235 2 24.118 8.002 .001b
Residual 204.948 68 3.014
Total 253.183 70
a. Dependent Variable: KINERJAb. Predictors: (Constant), TINGKAT PEND, FASILITAS KANTOR
(Sumber data: Output SPSS versi 25 ,2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam pengolahan dari data
menggunakan SPSS dengan analisis Uji F maka diperoleh nilai sig. sebesar 0.001
(1%) dengan Fhitung 8.002 dan Ftabel 3.132 (8.002>3.132), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabell Fasilitas Berbasis Teknologi Informasi (X1) dan Tingkat
Pendidikan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y).
e. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel x secara sendiri-sendiri
terhadap variabel Y dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel pada
taraf nyata α = 0.05. Dikatakan berpengaruh signifikan apabila hasil perhitungan
thitung lebih besar dari ttabel (thitungl>ttabel) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 5%
(sig<0,05). Dalam penelitian ini nilai ttabel yang digunakan sebesar 1.995. untuk
63
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut yaitu output dari hasil analisis uji
parsial:
Tabel 4.13
Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.866 2.375 7.101 .000
FASILITAS KANTOR .090 .100 .117 .895 .374 .699 1.430
TINGKAT PEND .257 .093 .361 2.770 .007 .699 1.430
a. Dependent Variable: KINERJA
(Sumber data: Output SPSS versi 25 ,2019)
Berdasarkan tabl di atas yang mana diperoleh dari pengolahan data dengan
SPSS maka dapat dijabarkan hasilnya sebagai berikut:
1. Pengaruh Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi (X1) Terhadap
Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan kolom diatas variabel X1 menunjukkan nilai sig, 0,374
lebih besar dari 0,05 (0,374>0,05) serta nilai thitung sebesar 0,895 yang
artinya lebih kecil dari nilai ttabel (0,895<1,995) artinya variabel Fasilitas
Kantor Berbasis Teknologi Informasi (X1) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Prov.SulSel.
64
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan (X2) Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel di atas variabel Tingkat Pendidikan (X2)
menunjukkan nilai sig.0,007 lebih kecil dari 0,05 (0,007<0,05) serta nilai thitung
sebesar 2,770 artinya lebih besar dari nilai ttabel (2,770>1,995), dengan
demikian berarti variabel Tingkat Pendidikan X2 secara parsial berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Prov.SulSel.
f. Uji koefisien Determinasi
Uji koefisien determnasi digunakan untuk mengetahui besarnya variabel-
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata
lain koefisien deteminasi ini digunakan untuk mengukur ssebrapa jauh variabel-
variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi
ditentukan dengan nilai adjusted R square sebagaimna yang terdpat pada tabel 4.14
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .436a .191 .167 1.73607a. Predictors: (Constant), TINGKAT PEND, FASILITAS KANTOR
(Sumber data: Output SPSS versi 25 ,2019)
65
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas menunjukan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,167. dngan demikian dapat dijelaskan bahwa
seluruh variabel bebas (X ) (Faslitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi X1 dan
Tingkat Pendidikan X2) mempunyai kontribusi secara bersamaa-sama terhadap
variabel terikat (Y) atas variasi perubahan Kinerja Pegawai pada kantor Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi
Selatan sebesar 16,7%, sedangkan sisanya sebesar 83,3% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penlitian ini.
g. Interpretasi Hasil Penelitian
1. Fasilitas Kantor Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bagian
terdahulu diperoleh hasil bahwa secara statistik, Fasilitas Kantor Berbasis
Teknologi Informasi (X1) berpengaruh secara simultan tetapi secara parsial
tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman
Modal dan PTSP Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini dikarenakan nilai sig.
variabel X1 sebesar 0,374 lebih besar dari 0,05 (0,374>0,05) serta nilai thitung
sebesar 0,895 yang artinya lebih kecil dari nilai ttabel (0,895<1,995).
2. Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkanpada bagian
sebelumnya diperoleh hasil bahwa secara statistik Tingkat Pendidikan (X2)
berpengaruh secara signifikan baik secara simultan maupun secara parsial
terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP
66
Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini disebabkan karena nilai sig variabel Tingkatp
Pendidikan (X2) sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05 (0,007<0,05) serta nilai thitung
sebesar 2,770 artinya lebih besar dari nilai ttabel (2,770>1,995).
Dari hasil penelitian variabel tingkat pendidikan menunjukan hasil yang
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evert Fandi Mandang,dkk pada
tahun 2018 dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Manado. Dari peneltian tersebut menunjukkan hasil bahwa Tingkat Pendidikan
dan Pelatihan secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Manado.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan
pada kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Sulawesi Selatan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa
kedua variabel fasilitas kantor berbasis teknologi informasi dan tingkat
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai, akan tetapi
variabel tingkat pendidkan lebih berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
pegawai dibadingkan dengan variael fasilitas kantor berbsis teknologi informasi.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa urain kesimpulan di bawah ini.
1) Variabel fasilitas kantor berbasis teknologi informasi dalam penelitian ini
diperoleh nilai sig. 0,374 lebih besar dari 0,05 serta nilai thitung sebesar 0,895,
artinya lebih kecil dari nilai ttabel (0,895<1,995) dengan demikian diketahui
bahwa secara parsial mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kinerja
pegawai.
2) Variabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini diperoleh nilai sig.0,007 lebih
kecil dari 0,05 (0,007<0,05) serta nilai thitung sebesar 2,770 artinya lebih besar
dari nilai ttabel (2,770>1,995), dengan demikian berarti variabel tingkat
pendidikan secara parsial mempunyai pengaruh yang cukup signifikan
terhadap kinerja pegawai.
3) Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel yang paling
dominan berpengruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Penanaman
68
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan adalah
variabel Tingkat Pendidikan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan kesimpulan yaitu:
1) Disarankan kepada Pemda Tingkat I agar masalah fasilitas kantor terutama
teknologi informasi agar lebih ditingkatkan dari segi kualitasnya dan
pemanfaatan yang lebih optimal untuk kinerja yang lebih meningkat.
2) Disarankan kepada Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan adalah variabel Tingkat Pendidikan.
Mengenai masalah tingkat pendidikan penulis sarankan agar pihak kantor
memberikan perhatian khusus kepada para pegawai yang belum
sepenuhnya menguasai pekerjan yang diamanahkan kepadanya, misalnya
pelatihan dan pendidikan lebih ditingkatkan, atau memberikan kesempatan
kepada pegawai yang tingkat pendidikannya masih kurang untuk
melanjutkan ke jenjang yang le bih tiggi guna menngkatkan kinerja mereka.
3) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan kepada untuk kedepannnya agar
menambahkan komponen lain seperti kebijakan, kedisiplinan, gaya
kepemimpinan, lingkungan dan lain-lain.
69
DAFTAR PUSTAKA
Barry,C. 2002. Human resoursce Management. PT. Elek Media Kupitindo: Jakarta
Buchari,A. 2001. Pengantar Bisnis. Alfabeta: Bandung
Harrang, A. S., Rahim, Abd. R., 2015, Manajemen dan Aplikasi, Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar:
Makasar.
Hasibuan, S,P,1998, Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi Kedua, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi
Aksara: Jakarta
Hasibuan, S,P. Malayu.2014. Motivasi dan Organisasi. Bumi Aksara: Jakarta.
Husnan,S dan Pujiastuti,E. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. UPP-AMP YPKN:
Jakarta
Moenir,H.AS. 2011. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia.Bumi Aksara:
Jakarta.
Moekijat.2001.Tata Laksana Kantor, Manajemen Perkantoran. Mandar Maju:
Bandung.
Rivai, Veiithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Muri
Kencana: Jakarta
Subagyo, P.J. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka
Cipta:Jakarta
Tjiptono,F. 2006. Manajemen Jasa. Andi Offset: Yogyakarta.
Ady,F., dan Wijono,D. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Maksipreneur (online) , Vol. II, No. 2,
70
(https://www.researchgate.net/publication/322999684_Pengaruh_Motivasi_Kerja_ter
hadap_Kinerja_Karyawan), diakses 23 April 2019.
FitrianiD.2018. Analisis Pengaruh Penggunaanteknologi Informasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT.Asuransi Jiwasraya Pontianak .Cogito Smart Journal. Vol.04,
No.1, (http://cogito.unklab.ac.id/index.php/cogito/article/download/110/85),
diakses 11 April 2019.
Mandang, E,F.,Lumanaaw,B., dan Walangitan, M.D.B., 2017. Pengaruh Tingkan
Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Rakyat
Indonesia (ERSERO), Tbk Cabang Manado. Jurnal EMBA, Vol.5, No.3,
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/18427) diakses 26
April 2019.
Muzakki, M.H.,Susilo,H., dan Yuniarto,S.R., 2016. Pengaruh Penggunan Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT.Telkom
Pusat Divisi Regional V Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.39,
No.2,(http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/vie
w/1573.), Diakses 26 April 2019.
Ningrum,A.F., 21017. Pengaruh Fasilitas Kantor Motivasi kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Pace Kabupaten Nganjuk. Simki-
economic, Vol.1, No. 03,
(http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/ec88635516d518df2
badc79c62437cd0.pdf. ), diakses 25 April 2019.
Prabowo,B.P.S., Lengkong, V.P.K., dan Dotulong, L.O.H. 2016. Pengaruh Tingkat
Pendidkan dan Penempatan Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada
PT.Industri Kapal Indonesia, Bitung. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16,
No.04,(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/13710/1329
2), diakses 27 April 2019.
https://dpmptsp.sulselprov.go.id/menu-data-64-71-64.html
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengantar
Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat mencapai hasil sesuai
yang diharapkan, yaitu untuk mengetahui “pengaruh fasilitas kantor berbasis
teknologi informasi dan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada dinas
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu di kota Makassar. Dengan
demikian sangat diharapkan partisipasi dan kesungguhan dalam memberikan
jawaban dalam pengisian kuesioner, karena jawaban tersebut sangat bermanfaat
dan membantu keberhasilan penelitian ini. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan
nantinya akan digunakan sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi kode etik
penelitian yakni menjaga nama dan semua jawaban baik tertulis maupun lisan dari
informasi pribadi responden untuk tidak disebarluaskan.
Atas kesedian dan bantuannya saya ucapkan banyak termakasih.
DATA RESPONDEN
Nama : ………………………………………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………………
Lama Bekerja : ………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………
Pendidikan Terakhir : ………………………………………………………………
Petunjuk Pengisian
Pada bagian ini anda diminta untuk memberikan penilaian setiap pernyataan
yang ada, cukp dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom jawaban yang
anda pilih, dan setiap pernyataan membutuhkan satu jawaban, dengan tiap kolom
jawaban berbobot rentang 1-5.
Keterangan
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Fasilitas Berbasis Teknologi Informasi (X1)
NO. PernyataanJawaban
STS TS KS S SS
1Pegawai hendaknya dapat menggunakan
fasilitas bebasis teknologi informasi dengan baik
2
Fasilitas berbasis teknologi informasi sudah
dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung
kinerja pegawai
3Fasilitas teknologi informasi belum sepenuhnya
tersedia secara memadai
4
Pihak kantor memberikan pelatihan dan
pendidikan untuk mengembangkan kemampuan
pegawai dalam pengunaan fasiltas berbasis
teknologi informasi
5
Perlu adanya pegawasan dalam penggunaan
fasilitas berbasis teknologi informasi untuk
keefektifan kinerja pegawai
6
Perlu adanya peraturan yang jelas dalam
pemanfaatan fasilitas teknologi informasi agar
tercapai kerja yang maksimal
Tingkat Pendidikan (X2)
No
.Pernyataan
Jawaban
STS TS KS S SS
1Pekerjaan yang anda tekuni sekarang sesuai
dengan jurusan anda
2
Semakin tinggi jenjang pendidikan formal yang
ditempuh akan semakin membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan
3Apa yang anda dapatkan di dunia pendidikan
sesuai dengan yang ada di dunia kerja
4
Anda perlu melanjutkan pendidikan untuk
meningkatkan keterampilan untuk mencapai kinerja
yang optimal
5
Anda mendapatkan pelatihan dan pendidikan dari
instansi tempat kerja anda sebelum melakukan
pekerjaan
6 Anda sangat senang dengan pekerjaan saat ini
Kinerja (Y)
No. PernyataanJawaban
STS TS KS S SS
1Kuantitas dan kualitas kerja saya sesuai
dengan standar kerja yang ditentukan
2Saya selalu menyelesaikan pekerjan dengan
tepat waktu
3Saya berkomitmen dan bertanggung jawab
atas pekerjaan
4Saya tidak mengalami kendala dengan tugas-
tugas yang dibebankan kepada saya
5Saya bersungguh-sunguh setiap melakuan
pekerjaan
6Saya dating dan pulang kerja sesuai dengan
waktu yang ditentukan oleh instasi
Lampiran 2 Output SPPS Versi 25
VARIABEL X1 FASILITAS KATOR BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 6 8.5 8.5 8.5
4.00 35 49.3 49.3 57.7
5.00 30 42.3 42.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.4 1.4 1.4
3.00 1 1.4 1.4 2.8
4.00 36 50.7 50.7 53.5
5.00 33 46.5 46.5 100.0
Total 71 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 3 4.2 4.2 4.2
3.00 9 12.7 12.7 16.9
4.00 42 59.2 59.2 76.1
5.00 17 23.9 23.9 100.0
Total 71 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.4 1.4 1.4
3.00 3 4.2 4.2 5.6
4.00 29 40.8 40.8 46.5
5.00 38 53.5 53.5 100.0
Total 71 100.0 100.0
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 2.8 2.8 2.8
4.00 37 52.1 52.1 54.9
5.00 32 45.1 45.1 100.0
Total 71 100.0 100.0
X1.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 3 4.2 4.2 4.2
4.00 36 50.7 50.7 54.9
5.00 32 45.1 45.1 100.0
Total 71 100.0 100.0
VARIABEL X2 TINGKAT PENDIDIKAN
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 3 4.2 4.2 4.2
3.00 4 5.6 5.6 9.9
4.00 55 77.5 77.5 87.3
5.00 9 12.7 12.7 100.0
Total 71 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 8 11.3 11.3 11.3
4.00 39 54.9 54.9 66.2
5.00 24 33.8 33.8 100.0
Total 71 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 5 7.0 7.0 7.0
3.00 10 14.1 14.1 21.1
4.00 36 50.7 50.7 71.8
5.00 20 28.2 28.2 100.0
Total 71 100.0 100.0
X2.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 2.8 2.8 2.8
4.00 35 49.3 49.3 52.1
5.00 34 47.9 47.9 100.0
Total 71 100.0 100.0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 2 2.8 2.8 2.8
3.00 5 7.0 7.0 9.9
4.00 37 52.1 52.1 62.0
5.00 27 38.0 38.0 100.0
Total 71 100.0 100.0
X2.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 2.8 2.8 2.8
4.00 43 60.6 60.6 63.4
5.00 26 36.6 36.6 100.0
Total 71 100.0 100.0
VARIABEL Y (KINERJA)
Y1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4.00 58 81.7 81.7 81.7
5.00 13 18.3 18.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
Y2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 3 4.2 4.2 4.2
4.00 54 76.1 76.1 80.3
5.00 14 19.7 19.7 100.0
Total 71 100.0 100.0
Y3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4.00 48 67.6 67.6 67.6
5.00 23 32.4 32.4 100.0
Total 71 100.0 100.0
Y4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.4 1.4 1.4
3.00 13 18.3 18.3 19.7
4.00 33 46.5 46.5 66.2
5.00 24 33.8 33.8 100.0
Total 71 100.0 100.0
Y5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 1 1.4 1.4 1.4
4.00 40 56.3 56.3 57.7
5.00 30 42.3 42.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
Y6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4.00 36 50.7 50.7 50.7
5.00 35 49.3 49.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
KARAKTERISTIK RESPONDEN
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 33 46.5 46.5 46.5
P 38 53.5 53.5 100.0
Total 71 100.0 100.0
MASA KERJAFrequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 2 2.8 2.8 2.8
4.00 1 1.4 1.4 4.2
5.00 1 1.4 1.4 5.6
7.00 2 2.8 2.8 8.5
8.00 4 5.6 5.6 14.1
9.00 5 7.0 7.0 21.1
11.00 6 8.5 8.5 29.6
12.00 5 7.0 7.0 36.6
13.00 6 8.5 8.5 45.1
14.00 7 9.9 9.9 54.9
15.00 9 12.7 12.7 67.6
16.00 3 4.2 4.2 71.8
17.00 3 4.2 4.2 76.1
18.00 1 1.4 1.4 77.5
19.00 3 4.2 4.2 81.7
22.00 1 1.4 1.4 83.1
23.00 2 2.8 2.8 85.9
24.00 1 1.4 1.4 87.3
25.00 1 1.4 1.4 88.7
26.00 2 2.8 2.8 91.5
27.00 1 1.4 1.4 93.0
28.00 2 2.8 2.8 95.8
29.00 1 1.4 1.4 97.2
30.00 2 2.8 2.8 100.0
Total 71 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 26.00 2 2.8 2.8 2.8
27.00 1 1.4 1.4 4.2
28.00 1 1.4 1.4 5.6
29.00 1 1.4 1.4 7.0
30.00 1 1.4 1.4 8.5
31.00 1 1.4 1.4 9.9
32.00 1 1.4 1.4 11.3
33.00 1 1.4 1.4 12.7
34.00 1 1.4 1.4 14.1
35.00 1 1.4 1.4 15.5
36.00 4 5.6 5.6 21.1
37.00 4 5.6 5.6 26.8
38.00 4 5.6 5.6 32.4
39.00 4 5.6 5.6 38.0
40.00 2 2.8 2.8 40.8
41.00 1 1.4 1.4 42.3
43.00 1 1.4 1.4 43.7
44.00 1 1.4 1.4 45.1
45.00 4 5.6 5.6 50.7
46.00 5 7.0 7.0 57.7
47.00 1 1.4 1.4 59.2
48.00 1 1.4 1.4 60.6
49.00 2 2.8 2.8 63.4
50.00 3 4.2 4.2 67.6
51.00 2 2.8 2.8 70.4
52.00 1 1.4 1.4 71.8
53.00 5 7.0 7.0 78.9
54.00 3 4.2 4.2 83.1
55.00 7 9.9 9.9 93.0
56.00 5 7.0 7.0 100.0
Total 71 100.0 100.0
PEND. TERKHR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D-III 1 1.4 1.4 1.4
D-IV 1 1.4 1.4 2.8
S-1 28 39.4 39.4 42.3
S-2 34 47.9 47.9 90.1
SLTA 7 9.9 9.9 100.0
Total 71 100.0 100.0
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.738 .745 6
Variabel x2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.769 .769 6
Variabel y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.640 .625 6
UJI VALIDITAS VARIABEL X1
VARIABEL X1
CorrelationsX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 SUMX1
X1.1 Pearson Correlation 1 -.005 .317** .308** .650** .362** .658**
Sig. (2-tailed) .965 .007 .009 .000 .002 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X1.2 Pearson Correlation -.005 1 .037 .440** .057 .155 .417**
Sig. (2-tailed) .965 .758 .000 .637 .198 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X1.3 Pearson Correlation .317** .037 1 .330** .357** .344** .633**
Sig. (2-tailed) .007 .758 .005 .002 .003 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X1.4 Pearson Correlation .308** .440** .330** 1 .479** .516** .773**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .005 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X1.5 Pearson Correlation .650** .057 .357** .479** 1 .574** .768**
Sig. (2-tailed) .000 .637 .002 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X1.6 Pearson Correlation .362** .155 .344** .516** .574** 1 .728**
Sig. (2-tailed) .002 .198 .003 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
SUMX1 Pearson Correlation .658** .417** .633** .773** .768** .728** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VARIABEL X2
CorrelationsX2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 SUMX2
X2.1 Pearson Correlation 1 .421** .509** .364** .277* .105 .654**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .019 .384 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X2.2 Pearson Correlation .421** 1 .531** .517** .187 .193 .695**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .118 .106 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X2.3 Pearson Correlation .509** .531** 1 .426** .475** .159 .802**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .187 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X2.4 Pearson Correlation .364** .517** .426** 1 .394** .347** .720**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .001 .003 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X2.5 Pearson Correlation .277* .187 .475** .394** 1 .449** .693**
Sig. (2-tailed) .019 .118 .000 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
X2.6 Pearson Correlation .105 .193 .159 .347** .449** 1 .510**
Sig. (2-tailed) .384 .106 .187 .003 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
SUMX2 Pearson Correlation .654** .695** .802** .720** .693** .510** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VARIABEL Y
CorrelationsY1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 SUMY
Y1 Pearson Correlation 1 .156 .139 .066 -.022 -.030 .290*
Sig. (2-tailed) .194 .247 .586 .857 .805 .014
N 71 71 71 71 71 71 71
Y2 Pearson Correlation .156 1 .417** .308** -.029 .217 .553**
Sig. (2-tailed) .194 .000 .009 .812 .069 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
Y3 Pearson Correlation .139 .417** 1 .204 .151 .220 .560**
Sig. (2-tailed) .247 .000 .088 .209 .065 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
Y4 Pearson Correlation .066 .308** .204 1 .482** .397** .774**
Sig. (2-tailed) .586 .009 .088 .000 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
Y5 Pearson Correlation -.022 -.029 .151 .482** 1 .581** .646**
Sig. (2-tailed) .857 .812 .209 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
Y6 Pearson Correlation -.030 .217 .220 .397** .581** 1 .684**
Sig. (2-tailed) .805 .069 .065 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
SUMY Pearson Correlation .290* .553** .560** .774** .646** .684** 1
Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI T PARSIAL BERDASARKAN NILAI SIGNIFIKANSI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 16.866 2.375 7.101 .000
FASILITAS
KANTOR
.090 .100 .117 .895 .374 .699 1.430
TINGKAT PEND .257 .093 .361 2.770 .007 .699 1.430
a. Dependent Variable: KINERJA
UJI F SIMULTAN BERDASARKAN NILAI SIGNIFIKANSI
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.235 2 24.118 8.002 .001b
Residual 204.948 68 3.014
Total 253.183 70
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), TINGKAT PEND, FASILITAS KANTOR
UJI R DETERMINASI
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .436a .191 .167 1.73607
a. Predictors: (Constant), TINGKAT PEND, FASILITAS KANTOR
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 16.866 2.375 7.101 .000
FASILITAS
KANTOR
.090 .100 .117 .895 .374 .699 1.430
TINGKAT PEND .257 .093 .361 2.770 .007 .699 1.430
a. Dependent Variable: KINERJA
LAMPIRAN 3
FOTO DOKUMENTASI
Keterangan:
Foto gerbang masuk Kantor Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Sulsel
Keterangan:
Foto palang nama Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi SulSel TempatPenelitian yaitu
Keterangan:
Foto pintu masuk Kantor Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sulsel
Keterangan:
Foto bersama pegawai salah satu Staf Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum saatmelakukan penelitian.
BIOGRAFI PENULIS
SARMIN lahir di Dusun Landokadawang Kecamatan Baroko
Kabupaten Enrekang pada tanggal 09 Desember 1995 dari
pasangan Bapak Surahim dan Ibu Eni. Peneliti adalah anak
kelima dari 9 bersaudara. Peneliti sekarang beralamat di
Dusun Landokadawang Kecamatan Baroko Kabupaten
Enrekang.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SDN Negeri 149 Lumbaja lulus pada
Tahun 2008, SMP Negeri 5 Alla’ lulus pada Tahun 2011, SMK Negeri 1 Enrekang Jurusan
Akuntansi dan lulus pada Tahun 2014, dan tahun 2015 mulai mengikuti Program S1
Manjemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
E-mail : [email protected]